pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap ...repository.utu.ac.id/574/1/bab i_v.pdf ·...

39
PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SKRIPSI Oleh ROSNAWATI 08C10407020 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

SKRIPSI

Oleh

ROSNAWATI08C10407020

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

Page 2: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

SKRIPSI

Oleh :

ROSNAWATI08C10407020

Skripsi Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

Page 3: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Dosis Dolomit dan Pupuk SP 36 TerhadapPertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachishypogaea L.)

Nama Mahasiswa : ROSNAWATI

NIM : 08C10407020

Jurusan : Agroteknologi

Menyetujui,Komisi pembimbing

Ketua Anggota

Muhammad Jalil, S.P., M.P. Ir. RizalNIDN.0115068302

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agroteknologi

Diswandi Nurba, S.TP., M.Si. Jasmi, S.P., M.Sc.NIDN.0128048202 NIDN.0127088002

Tanggal Lulus : 29 Agustus 2013

Page 4: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan berupa

semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia.

Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika).

Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari

Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17,

dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Rukmana, 1995).

Kacang tanah termasuk famili Leguminosaceae yang umumnya

mempunyai bintil akar yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Kacang tanah

dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai sayur, saus, kacang

gorengan atau rebusan. Selain itu kacang tanah juga dapat digunakan sebagai

bahan industri antara lain untuk bahan mentah keju, mentega, sabun dan minyak.

Daun kacang tanah dapat digunakan untuk pakan ternak, sedangkan bungkilnya

dapat dijadikan oncom dengan bantuan fermentasi jamur (Marzuki, 2007).

Mengingat arti penting kacang tanah dalam perekonomian Indonesia dan

manfaatnya yang besar bagi kesehatan tubuh manusia sudah sepantasnya

pembudidayaan kacang tanah dilaksanakan secara intensif. Usaha yang ditempuh

adalah dengan melaksanakan program ekstensifikasi yang didukung oleh usaha

intensifikasi. Sumarno (1986) menyatakan bahwa, ditinjau dari aspek agroklimat

Indonesia sangat potensial untuk dibudidaya kacang tanah, demikian juga dari

aspek teknis, ekonomi dan sosial sangat mendukung.

Selama tahun 1969-1991 produksi dan produktivitas kacang tanah nasional

terus meningkat, namun laju permintaannya masih lebih besar dari pada

Page 5: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

2

ketersediaan produksi 1.33 ton/ha. permintaan kacang tanah nasional pada tahun

2015 diproyeksikan 1,99 juta ton. Sehingga masih banyak kekurangan produksi

kacang tanah (Rukmana, 1995).

Tanaman kacang tanah memerlukan tanah yang strukturnya ringan,

berdrainase baik dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang

berstekstur lempung berpasir, pasir berlempung sangat cocok untuk kacang tanah.

Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah adalah

anatara pH 6,0- 6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran terhadap

tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk polong-

polongan. Kacang tanah mempunyai daerah adaptasi yang cukup luas, karena ia

mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam, dan juga agak kering

(AAK, 1989).

Banyak upaya telah ditempuh untuk meningkatkan produksi kacang tanah

antara lain dengan memperbaiki sistem budidaya salah satunya dengan pemberian

kapur dolomit dengan dosis yang sesuai.Dolomit merupakan kapur yang berasal

dariendapan mineral sekunder yang banyak mengandungunsur Ca dan Mg dengan

rumus kimia CaMg(CO3)2. Pupuk dolomit di samping menambah Cadan Mg

dalam tanah juga memperbaiki keasamantanah serta meningkatkan ketersediaan

unsur yanglain misalnya M0 dan P (Wibowo, 1983).

Pengapuran berpengaruh baik terhadap agregasi partikel tanah, aerasi, dan

perkolasi. Humus yang berinteraksi dengan kapur akan lebih meningkatkan

granulasi dan memperkokoh ikatan antar partikel tanah (Sarief, 1986 dalam

Hardian, 1999).Pengapuran dilakukan dengan menggunakan dolomit sebanyak

400 kg/ha untuk tanah ber pH rendah (pH<6) ( BPTP Sulawesi Tenggara, 2010).

Page 6: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

3

Untuk pertumbuhannya tanaman kacang tanah memerlukan zat makanan

(hara) yang terdiri atas hara makro dan mikro. Jika salah satu unsur hara yang

diperlukan tanaman kacang tanah tidak terpenuhi, maka tanaman kacang tanah

akan mengalami pertumbuhan yang tidak terpenuhi, maka tanaman kacang tanah

akan mengalami pertumbuhan yang tidak normal, sehingga hasil yang diperoleh

akan menurun. Oleh karena itu untuk melengkapi unsur hara pada tanaman

kacang tanah diperlukan pemupukan (Winarso, 2001).

Jenis pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk organik seperti pupuk

kandang dan pupuk anorganik seperti Urea, SP36 dan KCl.Tanaman kacang tanah

menduduki rangkingpertama dari tanaman kacang-kacangan yang lainyang sangat

peka terhadap kekurangan Ca, Mgdan P (Somaatmadja, 1983).Tanda tanaman

kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil, bentuk daun tidak normal dan

apabila defisiensi ada bagian- bagian daun, buah, dan batang yang mati. Daun-

daun tua akan terpengaruh lebih dulu dibandingkan dengan daun-daun muda.

Defisiensi P dapat menyebabkan penundaan kemasakan, tanaman biji-bijian yang

tumbuh pada tanah menyebabkan pengisian biji berkurang (Winarso, 2005).

Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial tanaman. Di dalam unsur hara

esensial tidak ada unsur hara lain yang dapat mengganti fungsinya di dalam

tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup

untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi fosfor di dalam tanaman yaitu

dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer, dan penyimpanan energi,

pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman

lainnya(Winarso, 2005).

Page 7: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

4

Suprapto (1994) menyatakan bahwa, fosfat sangat diperlukan untuk

pertumbuhan generatif, terutama untuk pertumbuhan bunga dan bagian-bagian

sehingga pembentukan polong dan biji lebih baik. Tanaman yang cukup

mengabsorsi hara fosfat disamping dapat memperbanyak jumlah polong dan biji

juga dapat mempercepat dan menyeragamkan kemasakan.

Lingga (1998), kandungan P2O5 pada pupuk fosfat SP36 adalah 26-36 %.

Kegunaan dari pupuk fosfat adalah untuk mendorong pertumbuhan akar,

pertumbuhan bunga dan biji, memperbesar persentase terbentuknya bunga

menjadi biji, menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan

penyakit, serta memperbaiki struktur hara tanah. Pupuk fosfat dibutuhkan lebih

banyak dibandingkan pupuk nitrogen untuk kacang-kacangan. Pemberiannya

dilakukan bersamaan dengan waktu tanam dengan dosis berkisar 50-75 kg

P2O5/ha atau setara 139-208 kg SP-36/ha (Marzuki, 2007).

Pupuk fosfat sangat diperlukan untuk pertumbuhan generatif, terutama

untuk pertumbuhan bunga dan bagian-bagian lainnya yang selanjutnya akan

menjadi polong dan biji. Tanaman yang cukup mengabsorbsi hara fosfat

disamping dapat memperbanyak polong dan biji juga dapat mempercepat masak

dan seragamnya masa panen (Rinsema, 1986).

Penggunaan pupuk fosfat yang berlebihan menyebabkan efek negatif bagi

tanaman seperti terhambatnya pertumbuhan vegetatif dan mempercepat fase

generatif tanaman sehingga hasil akan berkurang, tanaman tidak mencapai

vegetatif yang optimum. Sebaliknya penggunaan pupuk fosfat yang kurang tidak

akan efektif untuk mendorong pertumbuhan akar, bunga, dan biji. Untuk itu

diperlukan dosis pupuk fosfat yang optimum untuk setiap tanaman

(Mulyani, 1994).

Page 8: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

5

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu

diketahui tentang pengaruh dosis dolomit dan pupuk SP36 yang tepat sehingga

diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang optimum.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dolomit

danpupuk SP 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, serta

nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3 Hipotesis

1. Dosis dolomit berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang

tanah.

2. Dosis Pupuk 36 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

kacang tanah.

3. Terdapat interaksi antara dosis dolomit dan pupuk SP 36 terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

Page 9: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Kacang Tanah

2.1.1. Sistematika

Menurut Purwono dan Purnamawati (2007), dalam Ritonga et al. (2008),

sistematika tanaman kacang tanah dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai

berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermathopyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dikotiledon

Ordo : Leguminales

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

2.1.2. Morfologi

a. Akar

Akar tanaman memiliki akar tunggang, dan akar-akar ini memiliki akar-akar

cabang yang lurus yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat pengisap

unsur hara. Pada varietas tipe menjalar yang mana masing-masing cabang yang

buku-bukunya menyentuh tanah, akan tumbuh akar liar yang juga berfungsi

sebagai alat pengisap (Rukmana, 1995).

b. Daun

Daun tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap.

Setiap helai terdiri dari empat helai anak daun. Permukaan daun sedikit berbulu,

Page 10: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

7

berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Pada daun

terjadi gerakan Nyctitropic yang merupakan aktivitas daun sebagai persiapan diri

untuk menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya (AAK, 1989).

c. Bunga

Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu

setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak

daun. Setiap bunga Posisi bunga biasa menggantung. Warna mahkota bunga putih

dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1-1,5 cm, dan lebarnya 0,5 cm

dan panjang tangkai bunga 1-2 cm. Mahkota kacang tanah berwarna kuning dan

standar mahkota bunga pada bagian pangkal bergaris merah atau merah tua.

Sedangkan benang sari, bakal buah kacang tanah terletak didalam tepat pada

pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun (AAK, 1989).

d. Buah

Buah kacang tanah berbentuk polong terdapat dalam tanah, berisi 1-4 biji,

umumnya 2-3 biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang

runcing. Polong tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian

dalam (Rukmana, 1995).

2.2. Syarat TumbuhTanaman Kacang Tanah

2.2.1. Iklim

Kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman

kedelai dan jagung. Suhu harian antara 25oC - 35oC tanaman kacang tanah

tumbuh lambat, umurnya lebih lama. Kelembaban udara yang tinggi (lebihdari

80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang tanah, karena akan

memberikan lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun

Page 11: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

8

dan karat. Tanah yang terlalu lembab disamping menghambat pertumbuhan

tanaman, juga mendorong pertumbuhan cendawan pembusuk akar. Tanaman yang

memerlukan sinar matahari penuh (100%). Adanya naungan yang menghalangi

sinar matahari lebih dari 30% akan menurunkan hasil (Arsyad dan Asadi, 1993).

2.2.2. Tanah

Tanaman kacang tanah lebih menghendaki tanah yang bertekstur lempung

berpasir, liat berpasir atau lempung liat berpasir. Persyaratan sifat fisik dan kimia

tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah dipengaruhi

oleh kesamaan tanah (pH), kandungan bahan organik, struktur tanah, dan

kandungan unsur hara merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan hasil kacang tanah. Kacang tanah dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah,

asalkan tanah dapat menyerap air dengan baik dan dapat mengalirkan kembali

dengan lancar. Struktur yang remah pada tanah lapisan atas dapat menyuburkan

pertumbuhan kacang tanah, disamping itu pembentukan polong-polongnya akan

lebih mudah (Anonymous, 1989).

2.3. Kapur Dolomit (CaMg (CO3)2)

Pertumbuban tanaman sangat dipengaruhi oleh pH tanah baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pada pH rendah Ca, Mg, dan P kurang tersedia

sedangkan unsur mikro tersedia, tetapi unsure Al yang meracun sangat tinggi.

Tanah yang ber- pH rendah (pH<6) diklasifikasikan sebagai tanah masam. Tanah

masan didunia hampir seluruh nya terpusat diwilayah tropika basah(Hakim et al.,

1986dalam Hardian, 1999).

Kemasaman tanah menunjukan tinggi rendahnya kadar ion H+ didalam

tanah dan biasa disebut pH tanah. Masalah tanah masam antara lain adalah kurang

Page 12: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

9

tersedianya unsur P,Ca, Mg, Dan Mo dan fiksasi N terhambat,kelebihan unsur AI,

Fe, dan Mn sehingga meracun bagi tanaman. Kemasaman yang tinggi (pH rendah)

dapat diperbaiki dengan pemberian kapur ataupengapuran (Pangudijatno,

1988dalamHardian, 1999).

Pengapuran berpengaruh baik terhadap agregasi partikel tanah, aerasi, dan

perkolasi. Humus yang berinteraksi dengan kapur akan lebih meningkatkan

granulasi dan memperkokoh ikatan antar partikel tanah

(Sarief, 1986 dalam Hardian, 1999).

Adapun manfaat pemberian kapur pada tanah masam dapat meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu Mengurangi alumunium dan keracunan

metal lainnya, dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi fisik tanah,

merangsang aktivitas mikrobiologi di dalam tanah, meningkatkan KTK tanah

melalui peningkatan muatan negatif tanah yang dapat berubah- ubah atau muatan

tergantung pH, meningkatkan ketersediaan unsur hara tertentu khususnya P,

menyuplai Ca dan Mg untuk tanaman, dan meningkatkan fiksasi N secara

simbiotik oleh tanaman leguminose (Winarso, 2005)

2.4. Peranan Pupuk SP 36

Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial tanaman yang keberadaannya

tidak ada unsur hara lain yang dapat mengganti fungsinya di dalam

tanaman,sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup

untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi fosfor di dalam tanaman yaitu

dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer, dan penyimpanan energi,

pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya.

Page 13: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

10

Oleh karena P dibutuhkan tanaman cukup besar maka disebut unsur hara makro

selain N dan K.

Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan kacang

tanah dalam jumlah relatif banyak dibandingkan unsur lainnya karena hara fosfor

diserap sepanjang masa pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Rinsema(1986) yang menyatakan bahwa, fosfat sangat diperlukan untuk

pertumbuhan generatif, terutama untuk pertumbuhan bunga dan bagian-bagian

lainnya yang selanjutnya akan menjadi polong dan biji. Tanaman yang cukup

mengabsorbsi hara fosfat disamping dapat memperbanyak polong dan biji juga

dapat mempercepat masak dan seragamnya masa panen.

Fosfor sangat diperlukan untuk pertumbuhan generatif terutama untuk

pertumbuhan bunga dan bagian - bagian lainnya, selanjutnya akan menjadi polong

dan biji. Tanaman cukup mengasorbsi hara fosfor dapat memperbanyak polong

dan biji juga dapat mempercepat masak dan seragamnya masa panen, pemupukan

fosfor dalam dosis yang rendah tidak efektif tujuan pemupukan, sedangkan dalam

dosis yang tinggi akan mengalami pemakaian berlebihan dan menyebabkan

keracunan bagi tanaman (Marzuki, 2007).

Tanda tanaman kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun

tidak normal dan apabila defisiensi ada bagian- bagian daun, buah, dan batang

yang mati. Daun - daun tua akan terpengaruh lebih dulu dibandingkan dengan

daun - daun muda.Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan.

Tanaman biji-bijian yang tumbuh pada tanah menyebabkan pengisian biji

berkurang (Winarso, 2005).

Page 14: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

11

2.5. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Bagi Pertumbuhan Tanaman

Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant

nutrient). Tanaman membutuhkan bahan organik untuk mendapatkan energi dan

pertumbuhannya, dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus

hidupnya. Fungsi hara tidak dapat digantikan dengan oleh unsur lain dan apabila

terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau

berhenti (Rosmarkum dan Yuwono, 2002).

Unsur hara N dan K menentukan berlangsungnya metabolism di dalam

tanaman. Jika kekurangan hara tersebut tanaman akan terhambat pertumbuhannya

dan peranan unsur hara tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur hara lainnya.

Unsur hara N dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar untuk penyusun purines

dan pirimidin, komponen asam amino penyusun protein, pembentukan asam

nukleat, unit structural dari butir hijau daun (klorofil), penyusun propirin dalam

metabolism klorofil sebagai katalisator dalam pembentukan senyawa-senyawa

organik lainnya. Unsur hara K berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan

protein, activator enzim, pengatur turgor daun, menetralkan reaksi dalam sel

terutama asam organik hasil metabolism, mengatur berbagai kegiatan unsur

mineral, meningkatkan pertumbuhan jaringan meristem, memperkuat tegaknya

batang, memperkuat perkembanagan akar, dan meningkatkan kadar karbohidrat

sehingga biji tanaman berisi lebih padat (Salisbury dan Ross, 1995).

Berdasarkan tanaman hidup terdiri atas bahan organik 27 %, air 70% dan

mineral 3%. Analisis kimia menunjukkan bahwa pada tubuh tanaman adanya

berbagai unsur mineral dan beberapa faktor. Faktor tersebut adalah perbandingan

Page 15: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

12

akan unsur hara yang berbeda, ketersediaan dalam medium yang berbeda dan juga

tergantung pada organ tanaman dan umur tanaman (Samekto, 2008).

Page 16: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

12

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percontohan BPP Pulo Ie Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya mulai dari tanggal 20 Desember 2012 sampai

dengan 22 Maret 2013.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

a. Benih

Benih kacang tanah yangdigunakan dalam penelitian ini adalah benih

unggul varietas Gajah yang diperoleh dari penelitian uji adaptasi pada lahan

gambut di kebun percobaan Universitas Teuku Umar.

b. Kapur Dolomit (CaMg(CO3)2)

Kapur dolomit yang digunakan dalam penelitian ini disediakan sebanyak

2,4 kg yang diperoleh dari depot pertanian dengan kandungan Ca Mg.

c. Pupuk SP 36

Pupuk SP 36 yang digunakan dalam penelitian ini disediakan sebanyak

607,5 gram. Pupuk dasar yang digunakan adalah Pupuk Urea dan KCl.

d. Pestisida.

Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan insektisida Decis2,5

EC1 mlair-1.Disemprotkan pada daun yang terkena serangan ulat daun.

3.2.2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, parang, cangkul

kecil, tudor spayer, timbangan, meteran, skrop, tali rafia dan alat- alattulis.

Page 17: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

13

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3ulangan.Faktor yang

teliti adalah faktor dosis dolomit dan pupuk SP 36.

Faktordosisdolomit (D) yang terdiri atas 3taraf yaitu :

D1 = 200 kg ha-1 ( 45 gr plot-1)

D2 = 400 kg ha-1 ( 90gr plot-1)

D3 = 600 kg ha-1 ( 135gr plot-1)

Faktor pupuk SP 36 (P) yang terdiri atas 3taraf yaitu :

P1 = 50 kg ha-1 ( 11,25gr plot-1)

P2 = 100 kg ha-1 ( 22,5gr plot-1)

P3 = 150 kgha-1 ( 33,75gr plot-1)

Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan,

maka terdapat 27 unit percobaan. Susunan kombinasi perlakuan antara dosis

dolomit dan pupuk SP 36 dapat dilihat pada Tabel1.

Tabel 1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Dosis Dolomit dan PupukSP 36

No Kombinasi Perlakuan Dosis Dolomit(kg ha-1)

Pupuk SP 36(kgha-1)

123

D1P1

D1P2

D1 P3

200400600

50100150

456

D2 P1

D2 P2

D2 P3

200400600

50100150

789

D3 P1

D3 P2

D3 P3

200400600

50100150

Page 18: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

14

Model matematis yang digunakan adalah :

Yijk = + i + Dj + Pk + (DP)jk + ijk

Dimana :

Yijk = Hasil pengamatan untuk dosis dolomit (D) pada taraf ke-j dan pupukSP 36 (P) pada taraf ke-k pada ulangan ke-i.

= Rata-rata umum

i = Pengaruh kelompok ke-i (i =1, 2 dan 3)Dj = Pengaruh faktor dosis dolomit (D) taraf ke-j (j=(1,2 dan 3).Pk = Pengaruh faktor dosis pupuk SP 36(P) taraf ke-k (k=1,2 dan 3)(DP)jk = Pengaruh interaksi faktor dosis dolomittaraf ke-j dan faktor pupuk

SP 36taraf ke-k.ijk = Galat percobaan

Bila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan

dengan uji lanjut BNJ pada level 5% (BNJ0.05)

BNJ0,05 = q0.05 (p;dbg)

Keterangan :

BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur pada level 5 %q0.05 (p;dbg) = Nilai baku q pada level 5 %; (jumlah perlakuan p dan derajat

bebas galat )KT g = Kuadrat Tengah Galatr = Jumlah Ulangan

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. PengolahanLahan

Pengolahan lahandilakukan dengan menggunakan cangkul yaitu dengan

mencangkul tanah sedalam 30cm, sisa - sisa tanaman dibersihkan. Setelah

pengolahan tanah kemudian dilakukan pembuatan plot dengan ukuran panjang

150 cm x lebar150 cm, jarak antar blok 50 cmdan jarak antar bedengan 30 cm.

Page 19: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

15

3.4.2. Pemupukan

Pemberian dosis dolomit dan pupuk SP36 diberikan sesuai dengan

perlakuan, diberikan setelah terbentuk plot-plot penelitian dengan cara disebar

kemudiandiaduk secara merata. Pemberian pupuk KCl danUreamasing-masing

sebanyak 100 kg ha-1 (22,5 gr plot-1), diberikan1 hari sebelum tanam masing-

masing diberikan setengah dosis sebagai pupuk dasar dan setengah dosisnya

diberikan sebagai pupuk susulan yang diberikan 30 HST.

3.4.3. AplikasiDolomit dan Pupuk SP 36

Dolomitdiaplikasikan 15 hari sebelum tanam dan pupuk SP 36

diaplikasikan pada saat 1 hari sebelum tanam

3.4.4. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dan ditanam 1 bibit per lubang

tanam dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm.Tanaman yang diambil sebagai

gambaran sampel 5 tanaman dalam satu plot percobaan.

3.4.5. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman kacang tanah yang dilakukan meliputi :

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sekali, penyiraman dilakukan pada pagi dan

sore hari, sesuai dengan lingkungan setempat.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada umur 1 minggu setelah tanam (MST), dengan

bibit yang sama pada tanaman yang mati.

c. Penyiangan Gulma

Penyiangan gulma dilakukan terhadap rumput-rumput liar yang tumbuh

disekitar tanaman kacang tanah, Penyiangan gulma dilakukan dengan cara

Page 20: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

16

mencabut rumput-rumput menggunakan tangan atau cangkul kecil. Penyiangan

dilakukan 2 kali yaitu pada umur 21 HST dilakukan penyiangan pertama sekaligus

dengan pembumbunan dan pada umur 40 HST dilakukan penyiangan ke 2.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kacang tanah dilakukan

dengan menggunakan insektisida decis.

3.4.6. Panen

Pemanenan dilakukan pada umur100 HST yang ditandai sebagian besar

daun pada pertanaman mulai mengering.

3.5. Pengamatan

1. Tinggi Tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tinggi

tanaman dari pangkal batang hingga titik tumbuh tertinggi dengan menggunakan

meteran dalam satuan cm, pengamatan dilakukan pada umur 15, 30 dan 45 HST.

2. Jumlah Cabang (buah)

Pengukuran jumlah cabang dilakukan dengan cara menghitung seluruh

cabang perumpun dari setiap tanaman sampel pada umur 15, 30 dan 45 HST.

3. Persentase Polong Bernas dan Hampa (%).

Pengamatan dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung seluruh

polong bernas dan polong hampa pada setiap plot,dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

Persentase Polong Bernas = 100%xPolongSeluruhJumlah

BernasPolongJumlah

Page 21: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

17

PersentasePolong Hampa = x100%PolongSeluruhJumlah

HampaPolongJumlah

4. Bobot 100 Biji Kering(gr)

Pengamatan dilakukan dengan menimbang 100 biji kering yang sudah

dikeringkan, penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik.

5. Berat Polong Keringper Plot Netto (gr)

Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik yang

dilakukan terhadap biji kering per plot netto dari setiap unit percobaan.

6. Rendemen (%)

Rendemen dihitung dengan menimbang biji dari sampel polong dari setiap

plot percobaan dan dikonversikan dengan persamaan sebagai berikut :

Persentase Rendemen = x100%PolongBerat

BijiBerat

7. Produksi per Hektar (ton)

Perhitungan produksi per hektar dilakukan dengan cara mengkonversikan

berat polong per plot netto kedalam hektar dalam satuan ton.

Page 22: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pengaruh Dosis Dolomit

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai24)

menunjukkan bahwa dosis dolomit berpengaruh nyata terhadap tinggi

tanamanumur 45 HST, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman

umur15 dan 30 HST, berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang umur 15,

30 dan 45 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, bobot 100

biji kering, berat polong kering per plot netto,rendemen dan produksi per hektar.

1. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 HST, namun

berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur15 dan 30 HST.Rata-rata

tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai dosis dolomit umur 15,30 dan 45

HSTsetelah diuji dengan BNJ0,05disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis DolomitUmur 15, 30 dan 45 HST.

Dosis Kapur Dolomit Tinggi Tanaman (cm)Simbol kg ha-1 15 HST 30 HST 45 HST

D1 200 7.28 15.51 38.24 bD2 400 6.98 14.58 34.29 aD3 600 7.43 15.68 37.27ab

BNJ0,05 - - 3,46Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom sama berbeda tidak

nyata pada taraf 5% (uji BNJ ).

Tabel 2 menunjukkan tanamantertinggi umur 15 dan 30 HST ditunjukkan

pada dosis dolomit 600 kg ha-1(D3) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan dosis kapur dolomit 200 kgha-1(D1) dan400

kgha-1(D2). Sedangkan pada umur 45 HST tanaman tertinggi ditunjukkan pada

Page 23: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

19

dosis dolomit 200 kgha-1(D1),yang berbeda nyata dengan dosis kapur dolomi t400

kg ha-1(D2).namun berbeda tidak nyata dengan dosis kapur dolomit 600 kg ha-

1(D3).

Hubungan antara tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai dosis

dolomit umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Dolomit Umur15, 30 dan 45 HST

2. JumlahCabang (buah)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan

bahwa dosis dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang umur 15,

30 dan 45 HST.Rata-rata jumlah cabang tanaman kacang tanah pada berbagai

dosis dolomit umur 15, 30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada BerbagaiDosisDolomit Umur 15, 30 dan 45 HST.

Dosis Dolomit Jumlah Cabang (buah)Simbol kg ha-1 15 HST 30 HST 45 HST

D1 200 2.91 5.56 7.22D2 400 2.56 5.11 7.09D3 600 2.71 5.49 6.82

7.28 6.98 7.43

15.51 14.58 15.68

38.2434.29

37.27

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

200 400 600

Tin

ggi T

anam

an (c

m)

Dosis Dolomit (kg ha-1)

15 HST

30 HST

45 HST

Page 24: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

20

Tabel 3 menunjukkan jumlah cabang terbanyak umur 15, 30 dan 45

HSTdijumpai pada dosis dolomit 200 kg ha-1(D1)meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan dosis kapur dolomit 400 kg ha-1

(D2) dan 600 kg ha-1(D3).

3. PersentasePolong Bernas dan Hampa (%)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 14 dan 16) menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap persentase polong bernas dan

hampa. Rata-rata persentase polong bernas dan hampa pada berbagai dosis

dolomit disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa Tanaman Kacang Tanahpada Berbagai Dosis Dolomit

Dosis Dolomit Persentase PolongBernas

Persentase PolongHampa

Simbol kg ha-1 (%) Arcsin √× (%) Arcsin √×D1 200 59.69 53.76 30.32 24.39D2 400 61.86 55.94 28.14 22.22D3 600 62.03 56.11 27.97 22.05

Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase polong bernas tertinggi

ditunjukkan pada dosis dolomit 600 kg ha-1(D3) dan persentase polong hampa

tertinggi ditunjukkan pada dosisdolomit 200 kg ha-1(D2) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

4. Bobot 100 Biji Kering (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa dosis

dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap bobot 100 biji kering. Rata-rata bobot

100 biji kering pada berbagai dosis dolomit disajikan pada Tabel 5.

Page 25: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

21

Tabel 5. Rata-rata Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah pada Berbagai DosisDolomit

Dosis DolomitBobot 100 Biji Kering (g)

Simbol kg ha-1

D1 200 65.40D2 400 66.57D3 600 70.13

Tabel 5 menunjukkan bahwa bobot 100 biji kering tertinggi ditunjukkan

pada dosis dolomit 600 kg ha-1(D3) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan dosis dolomit 200 kg ha-1(D1) dan 400 kg ha-1

(D2).

5. Berat Polong Kering per Plot Netto (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 20) menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap berat polong kering per plot netto.

Rata-rata berat polong kering per plot netto pada berbagai dosis dolomit disajikan

pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata-rata Berat Polong Kering Tanaman Kacang Tanah pada BerbagaiDosis Dolomit

Dosis Dolomit Berat Polong Kering per Plot Netto(g)Simbol kg ha-1

D1 200 723.04D2 400 743.84D3 600 745.60

Tabel 6 menunjukkan bahwa berat polong kering plot netto tertinggi

ditunjukkan pada dosis dolomit 600 kg ha-1(D3) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Page 26: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

22

6. Rendemen (%)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 22) menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap rendemen polong kering kacang

tanah. Rata-rata rendemen polong kering kacang tanah pada berbagai dosis

dolomit disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Rata-rata Rendemen Polong Kering Kacang Tanah pada Berbagai DosisDolomit

Dosis Dolomit RendemenSimbol kg ha-1 (%) Arcsin √×

D1 200 49.44 42.37D2 400 55.43 48.36D3 600 51.98 44.91

Tabel 7 menunjukkan bahwa rendemen polong kering tertinggi kacang

tanag ditunjukkan pada dosis dolomit 400 kg ha-1(D2), meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

7. Produksi per Hektar (ton)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 24) menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap produksi per hektar kacang tanah.

Rata-rata produksi per hektar kacang tanah pada berbagai dosis dolomit disajikan

pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Produksi per Hektar Kacang Tanah pada Berbagai DosisDolomit

Dosis Dolomit Produksi per Hektar(ton)Simbol kg ha-1

D1 200 5.62D2 400 5.45D3 600 5.48

Page 27: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

23

Tabel 8 menunjukkan bahwa produksi per hektar kacang tanah

ditunjukkan pada dosis dolomit 200 kg ha-1(D1) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

4.1.2. Pengaruh Dosis Pupuk SP 36

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 24)

menunjukkan bahwa dosispupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi

tanamandan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase polong bernas,

persentase polong hampa, bobot 100 biji kering, berat polong kering per plot

netto, rendemendanproduksi per hektar.

1. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa

dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur15, 30

dan 45 HST. Rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai

dosispupukSP36 umur 15,30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis PupukSP 36 Umur 15, 30 dan 45 HST.

Dosis Pupuk SP 36 Tinggi Tanaman (cm)Simbol kgha-1 15 HST 30 HST 45 HST

P1 50 7.18 15.17 35.24P2 100 6.84 14.58 36.92P3 150 7.67 16.02 37.63

Tabel 8 menunjukkan tanaman tertinggi umur 15 dan 30 HST ditunjukkan

pada dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1(P3) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Page 28: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

24

2. JumlahCabang (buah)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan

bahwa dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang umur

15, 30 dan 45 HST. Rata-rata jumlah cabang tanaman kacang tanah pada berbagai

dosispupuk SP 36 umur 15, 30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbaga iDosisPupuk SP 36 Umur 15, 30 dan 45 HST.

DosisPupuk SP 36 Jumlah Cabang (buah)Simbol kgha-1 15 HST 30 HST 45 HST

P1 50 8.13 16.53 21.60P2 100 8.20 15.93 21.33P3 150 8.20 16.00 20.47

Tabel 9 menunjukkan jumlah cabang terbanyak umur 15 HST dijumpai

pada dosis pupuk SP 36100 kg ha-1(P2) dan 150 kg ha-1(P3). Jumlah cabang

terbanyak umur 30 dan 45 HST dijumpai pada dosis pupuk SP 36 50 kg ha-1(P1)

meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan

perlakuan lainnya.

3. PersentasePolong Bernas dan Hampa (%)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 14 dan 16) menunjukkan bahwa

dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap persentase polong bernas dan

hampa. Rata-rata persentase polong bernas dan hampa pada berbagai dosispupuk

SP 36 disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa Tanaman KacangTanah pada Berbagai Dosis Pupuk SP 36

Dosis Pupuk SP 36Persentase Polong

BernasPersentase Polong

HampaSimbol kg ha-1 (%) Arcsin √× (%) Arcsin √×

P1 50 61.49 55.57 28.51 22.58P2 100 62.61 56.69 27.39 21.47P3 150 59.47 53.54 30.53 24.61

Page 29: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

25

Tabel 10 menunjukkan bahwa persentase polong bernas tertinggi

ditunjukkan pada dosis pupuk SP 36 100 kg ha-1(P2) dan persentase polong hampa

tertinggi ditunjukkan pada dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1(P3) meskipun secara

statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

4. Bobot 100 Biji Kering (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 18) menunjukkan bahwa dosis

pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap bobot 100 biji kering. Rata-rata

bobot 100 biji kering pada berbagai dosis pupuk SP 36 disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Rata-rata Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah pada Berbagai DosisPupuk SP 36

Dosis Pupuk SP 36Bobot 100 Biji Kering (g)

Simbol kgha-1

P1 50 200.19P2 100 197.67P3 150 208.45

Tabel 11 menunjukkan bahwa bobot 100 biji kering tertinggi ditunjukkan

pada dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1(P3) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

5. Berat Polong Kering per Plot Netto (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 20) menunjukkan bahwa

dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap berat polong kering per plot

netto. Rata-rata berat polong kering per plot netto pada berbagai dosis pupuk SP

36 disajikan pada Tabel 12.

Page 30: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

26

Tabel 12. Rata-rata Berat Polong Kering Tanaman Kacang Tanah pada BerbagaiDosis Pupuk SP 36

Dosis Pupuk SP 36 Berat Polong Kering per Plot Netto(g)Simbol kgha-1

P1 50 718.07P2 100 744.60P3 150 749.81

Tabel 12 menunjukkan bahwa berat polong kering per plot netto tertinggi

ditunjukkan pada dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1(P3) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

6. Rendemen (%)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 22) menunjukkan bahwa

dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap rendemen polong kering

kacang tanah. Rata-rata rendemen polong kering kacang tanah pada berbagai dosis

pupuk SP 36 disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Rata-rata Berat Rendemen Polong Kering Tanaman Kacang Tanah padaBerbagai Dosis Pupuk SP 36

Dosis Pupuk SP 36 Rendemen (%)Simbol kgha-1 (%) Arcsin √×

P1 50 53.16 46.09P2 100 50.94 43.87P3 150 52.75 45.68

Tabel 13 menunjukkan bahwa berat rendemen polong kering ditunjukkan

pada dosis pupuk SP 36 50 kg ha-1(P1), meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Page 31: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

27

7. Produksi per Hektar (ton)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 24) menunjukkan bahwa

dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap produksi per hektar kacang

tanah. Rata-rata produksi per hektar kacang tanah pada berbagai dosis pupuk SP

36 disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Rata-rata Produksi per Hektar Kacang Tanah pada Berbagai DosisPupuk SP 36

Dosis Pupuk SP 36 Produksi per Hektar(ton)Simbol kgha-1

P1 50 5.40P2 100 5.83P3 150 5.32

Tabel 14 menunjukkan bahwa produksi per hektar kacang tanah

ditunjukkan pada dosis pupuk SP 36 100 kg ha-1(P2) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

4.1.3. Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomorgenap 2 sampai 24)

menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara dosis dolomit dan pupuk

SP 36 terhadaptinggi tanaman umur 45 HST.

Tinggi Tanaman

Rata-rata tinggi tanaman umur 45 HST pada berbagai dosis dolomit dan

dosis pupuk SP 36 setelah di uji BNJ0.05 dapat disajikan pada Tabel 15.

Page 32: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

28

Tabel 15. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Dolomitdan Dosis Pupuk SP 36 Umur 45 HST.

Dosis Dolomit (kg ha-1)Dosis Pupuk SP 36 (kg ha-1)

BNJ0,0550 (P1) 100 (P2) 150 (P3)D1 200 39,17 ab 35,83 ab 39,73 b

8,14D2 400 31,43 a 38,00 ab 33,43 abD3 600 35,15 ab 35,93 ab 39,73 b

Keterangan : angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom berbedatidaknya pada taraf 5 % (uji BNJ)

Tabel 15 menunjukkan bahwa tanaman tertinggi umur 45 HST dijumpai

pada dosis dolomit 200 kg ha-1 (D1) dan dosis pupuk SP 36 50 kg ha-1 (P1) yang

berbeda nyata dengan dosis dolomit 400 kg ha-1 (D2) dan dosis pupuk SP 36 50 kg

ha-1 (P1) namun tidak berbeda nyata dengan dosis dolomit 600 kg ha-1 (D3) dan

dosis pupuk SP 36 50 kg ha-1 (P1).

Tanaman tertinggi dijumpai pada dosis dolomit 400 kg ha-1(D2) dan dosis

pupuk SP 36 100 kg ha-1 (P2) namun tidak berbeda nyata dengandosis dolomit 200

kg ha-1 (D1) dan 600 kg ha-1(D3) dengan dosis pupuk SP 36 100 kg ha-1 (P2).

Sedangkan pada tanaman tertinggi selanjutnyadijumpai pada dosis dolomit 200 kg

ha-1 (D1) dan dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1 (P3) yang berbeda nyata dengan dosis

dolomit 400 kg ha-1(D2) dan dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1(P3) namun tidak

berbeda nyata dengan dosis dolomit 600 kg ha-1(D2) dan dosis pupuk SP 36 150

kg ha-1(P3).

Hubungan antara tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST pada

berbagai dosis dolomit dandosis pupuk SP 36 dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 33: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

29

Gambar 2. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Dolomit danDosis Pupuk SP 36 Umur 45 HST.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Dosis Dolomit

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa

dosis dolomit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 HST,namun

berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 30 HST,dosis

dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang, persentase polong

bernas, persentase polong hampa, bobot 100 biji kering, berat polong kering per

plot netto, rendemen dan berat polong kering per hektar.

Dari berbagai dosis dolomit yang dicobakan menunjukan bahwa tanaman

tertinggi dijumpai pada dosis kapur dolomit 200 kg ha-1.Hal ini disebabkan karena

respon tanaman kacang tanah terhadap tambahan Ca dan Mg yang telah mencapai

nilai optimum.Pemberian dolomit disamping menambah unsur hara Ca dan Mg

juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur harayang lain serta memperbaiki sifat

39.17

35.83

39.73

31.43

38.00

33.43

35.1535.93

39.73

30.0

32.5

35.0

37.5

40.0

42.5

45.0

50 (P1) 100 (P2) 150 (P3)

Tin

ggi T

anam

an U

mur

45

HST

Dosis Pupuk SP 36 (kg ha-1)

200 (D1)

400 (D2)

600 (D3)

Page 34: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

30

fisik tanah, dengan semakin meningkatnya unsurhara dan sifat fisik tanah maka

pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik (Sumaryo dan Suryono, 2000).

Meningkatnya pertumbuhan tanaman kacang tanah karena pemberian

dolomit dapat menganalisir unsur Al dan dapat memperbaiki pH serta agregat

tanah. Hal ini sesuai dengan penjelasan Buckman dan Brady (1982) menjelaskan

bahwa pengapuran pada tanah masam dapat memperbaiki kesuburan tanah sebab

akan mengggiatkan kehidupan jasad renik dan unsur hara makro menjadi lebih

tersedia bagi tanaman. Absorpsi unsur-unsur Mo, p dan Mg akan meningkat

dengan adanya pengapuran pada tanah masam dan pada waktu yang bersamaan

akan menurunkan dengan nyata konsentrasi Fe, Al dan Mn yang dalam keadaan

sangat masam dapat mencapai konsentrasi yang bersifat racun bagi tanaman.

Membaiknya pertumbuhan tanaman akibat pemberian dolomit dapat

dijelaskan oleh pendapat Leiwakabessy dan Sutandi (2004) mengungkapkan

bahwa pengapuran bertujuan untuk menekan kejenuhan Al yang sangat tinggi

sehingga pH tanah dapat meningkat dan tanaman dapat tumbuh dan berproduksi

dengan baik. Oleh karna itu, perkembangan akar tanaman menjadi optimum

akibat pengapuran.

Dephut (1991) menyebutkan bahwa dolomit juga berpengaruh baik pada

tanah dan aerasi. Humus yang berinteraksi dengan dolomit akan lebih

meningkatkan dan memperkokoh ikatan antar partikel tanah. Pengapuran telah

menyebabkan perubahan reaksi kimia, keadaan mikroba tanah yang

menguntungkan tanaman. Akan tetapi kondisi yang tercipta oleh kapur untuk

meningkatkan serapan hara sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman

menjadi lebih baik akan tetapi tergantung pada tanaman dalam menyesuaikan

terhadap lingkungan.

Page 35: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

31

4.2.2. Pengaruh Dosis Pupuk SP 36

Dari hasil penelitian yang dicobakan pemberian dosis pupuk SP 36 tidak

berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,jumlah cabang, persentase polong

bernas, persentase polong hampa, bobot 100 biji kering, berat polong kering per

plot netto, rendemen dan produksi per hektar. Hal ini disebabkan peranan dari

pupuk SP 36 yang telahdiberikan tidak mencapai nilai optimum, sehingga

perkembangan akar dan penyerapan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman tidak

terpenuhi secara maksimal.

Meningkatnya dosis pupuk SP 36 justru menurunkan hasilbiji,karena

tidak terjadinya keseimbangan hara tanah. Hasil penelitan lainnya menunjukkan

bahwa meningkatnya kecukupan salah satu hara yang tidak diikuti oleh

meningkatnya kecukupan hara lainnya maka keseimbangan hara akan terganggu,

menyebabkan pertumbuhan dan produksi menurun (Surendran et al., 2005).

Terbatasnya penyediaan N ditanah, berdampak menghambat atau

menghentikan pertumbuhan tanaman (Prawiranataet al., 1988). Oleh karena itu,

kebutuhan pupuk N yang diperlukan oleh tanaman kacang tanah perlu diketahui

untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman.

Pemupukan Nitrogen, Fosfor dan Kalium sangat perlu dilakukan pada

tanah dengan kandungan hara rendah, karena ketiga unsur hara ini merupakan

hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman. Selanjutnya Suprapto (1994)

mengatakan bahwa hara P akan mendorong pertumbuhan akar permulaan

sehingga akan meningkatkan penyerapan unsur hara dan air oleh tanaman kacang

tanah. Dengan meningkatnya serapan hara dan air akan meningkatkan laju

fotosintensis, selanjutnya hasil fotosintesis berupa karbohidrat diubah menjadi

organ-organ tanaman seperti batang, daun dan lain-lain. Berdasarkan hasil

penelitian Hartatik et al. (1995) bahwa tinggi tanaman meningkat dengan

meningkatnya takaran P. Sedangkan hasil penelitian Pasaribu dan Suprapto

Page 36: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

32

(1985), pemberian Fosfor dapat meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah cabang,

sedangkan pada pertumbuhan akhir secara nyata sangat terpengaruhi oleh

pemberian SP-36 yang tercermin pada berat polong kering (Sumaryo dan

Suryono, 2000).

4.2.3. Interaksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara

dosis dolomit dan pupuk SP 36 terhadap tinggi tanaman umur 45 HST. Dari

berbagai dosis yang dicobakan tanaman kacang tanah tertinggi dijumpai pada

dosis dolomit 200 kg ha-1 dengan dosis pupuk SP 36 150 kg ha-1, hal ini

menunjukkan bahwa pemberian dolomit dan SP 36 pada dosis tersebut telah dapat

meningkatkan nilai P-tersedia, peningkatan P-tersedia berhubungan dengan

penurunan derajat kemasaman tanah sehingga memberikan respon pertumbuhan

tanaman yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2005) yang

menyebutkan bahwa peningkatan pH dapat menyebabkan kenaikan P-tersedia

tanah.

Hardjono (1988) menambahkan bahwa fosfor yang tersedia dalam jumlah

yang cukup dapat memacu pertumbuhan, perkembangan perakaran dan

pembentukan sistem perakaran yang baik pada tanaman. Sunanto (1994),

Menambahkan bahwa tanaman yang kekurangan P akan menyebabkan laju

pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi menurun, karena laju

fotosintesis menjadi terhambat.

Fosfor merupakan unsur yang paling kritis dibandingkan unsur-unsur

lainnya bagi tanaman. Kekurangan unsur tersebut dapat menyebabkan tanaman

tidak mampu menyerap unsur lainnya, meskipun jumlah unsur fosfor yang

diangkut tanaman sedikit, akan tetapi karena efisiensi penggunaan fosfor dari

pupuk sangat penting (Rosliani, 1997).

Page 37: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dosis dolomit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 HST.

Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanamanumur 15 dan 30

HST. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang, persentase

polong bernas, persentase polong hampa, berat polong kering per plot netto,

rendemen dan produksi per hektar. Pertumbuhan dan produksi tanaman

kacang tanah terbaik dijumpai pada dosis dolomit 200 dan 600 kg ha-1.

2. Dosis pupuk SP 36 berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman,jumlah

cabang, persentase polong bernas, persentase polong hampa, berat polong

kering per plot netto, rendemen dan produksi per hektar. Pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang tanah terbaik dijumpai pada dosis pupukSP 36 150

kg ha-1.

3. Terdapat interaksi yang nyata antara dosis dolomit dandosis pupukSP 36

terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST.Pertumbuhan tanaman

kacang tanah terbaik dijumpai pada dosis dolomit 200 kg ha-1 dengan pupuk

SP 36 50 kg ha-1

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan dosis dolomit

dan pemberian dosis pupuk SP 36lainnya untuk dapat meningkatkan petumbuhan

tanaman kacang tanah terutama pada lahan pertanian.

Page 38: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1989. Kacang Tanah. Kanisius, Jakarta

Anonymous, 1989. Dharmasi 5EC Zat Pengatur Tumbuh. PT Dharma Niaga,Jakarta

Arsyad, D.M. dan Asadi, 1993. Progress Report on Legumes Varietal Selectionfor Condition Afterlowland Rice and for Acid Soils. Cent. Rest. Inst. ForFood Crops. 154p.

Balitjas. BPTP Sultra. 2010. Teknologi Budidaya Kacang Tanah. Agro Inovasi,Bogor.

Buckman, H.O. dan N.C.Brady. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan. Bharata KaryaAksara, Jakarta.

Departemen Kehutanan. 1991. Teknik Pembuatan Tanaman Kayu Merah(Plerocarpus indicus Willd). Direktorat Jenderal. Reboisasi danRehabilitasi Lahan. Jakarta.

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Hardian. 1999. Pengaruh Kapur Dolomit, Pupuk Kandang, Pupuk TSP, dan PupukNPK Terhadap Beberapa Jenis Tanaman Reboisasi Di Pulau Bintan.Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Hardjono, A. 1988. Efektivitas Pupuk Fosfat Untuk Tanaman Kakao padaTanaman Masam. Menara perkebunan 56 (2) : 38-41.

Hartatik, W., P. Kabar dan J.Sri Adiningsih. 1995. Pembandingan efektivitaspupuk P. Prosiding pertemuan teknis penelitian tanah dan agroklimat.Bidang kesuburan dan produktivitas tanah. Cisarua, Bogor 10-12 Januari1995

Leiwakabesy, F.M., A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan Tanah. JurusanTanah. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mulyani, 1994. Tenknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT Melton Putra.

Pasaribu, D dan S. Suprapto. 1985. Pemupukan NPK pada kedelai. Balaipenelitian tanaman Bogor. Bogor

Purwono. Heni P. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Penebar Swadaya,Jakarta.

Prawiranata, W.S. Haran dan T. PIN. 1988. Dasar-dasar Fisiologi TumbuhanDepartemen Botani, Fakultas Pertanian, IPB. 117p.

Page 39: PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK SP 36 TERHADAP ...repository.utu.ac.id/574/1/BAB I_V.pdf · pengaruh dosis dolomit dan pupuk sp 36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

Rinsema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan (Terjemahan H.M. Saleh).Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Rukmana, R. 1995. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Rosliani, R. 1997. Pengaruh Pemupukan dengan Pupuk Majemuk MakroBerbentuk Tablet terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah. J. Hort.7(3) : 773-780.

Rosmarkum, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. PenerbitKanisius,Yogyakarta.

Sadikin Somaatmadja. 1983. Kacang Tanah. Yasaguna, Jakarta. 45 h.

Salisbury, F.B and C. W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. Penerbit ITBBandung.

Samekto R, 2008. Pemupukan. PT. Citra Aji Parama Yogyakarta.Kanisius.Yogyakarta.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian IPB.

Somaatmadja. 1983. Kacang Tanah. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor.

Sri setyadi Haryadi. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta.

Sumarno, 1986. Kajian Macam Pupuk Organik dan Dosis Pupuk P terhadap HasilKacang Tanah (Arachis hypogaea, L.) di Tanah Entisol. Sains Tanah. 1 (1): 1-6.

Sumaryo, dan Suryono. 2000. Pengaruh Dosis Pupuk Dolomit dan SP-36 terhadapJumlah Bintil Akar dan Hasil Tanaman Kacang Tanah di Tanah Latosol.Agrosains vol.2: 54-58. Bogor.

Suprapto, H.S. 1994. Bertanam kacang tanah. Penebar swadaya, Jakarta

Surendran, U., V. Murugappan, A. Bhaskaran, and R. Jagadeeswaran. 2005.Nutrient budgeting using Nutmon-toolbox in an irrigated farm of semiarid tropical region in India - A micro and meso level modelingstudy. World Journal of Agrc. Sci. 1(1):89-97.

Wibowo, Z.S., 1983. Pengaruh Mg Tanah dan Pemupukan Mg TerhadapPertumbuhan Tanaman. Hasil Penelitian Pertanian Indonesia. Februari1985. Vol. m. (Abstr).

Widura Ritonga, Arya., 2008. Laporan Praktek Usaha Pertanian Produksi BenihKacang Tanah Varietas Gajah. Departemen Agronomi dan HortikulturaFakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Winarso, S. 2001. Keseburan Tanah. Gava Media. Jogyakarta.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah; Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. GavaMedia, Jogyakarta.