aplikasi beberapa jenis pupuk organik dan dosis

113
TESIS APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS MIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS SALAK GULA PASIR DI LUAR MUSIM KADEK AYU CHARISMA JULIA DEWI NIM 1290961005 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI PERTANIAN LAHAN KERING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Upload: tranthien

Post on 31-Dec-2016

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

TESIS

APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIKDAN DOSIS MIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI DAN KUALITAS SALAK GULA PASIR DILUAR MUSIM

KADEK AYU CHARISMA JULIA DEWINIM 1290961005

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI PERTANIAN LAHAN KERING

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

Page 2: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

ii

APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIKDAN DOSIS MIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI DAN KUALITAS SALAK GULA PASIR DILUAR MUSIM

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magisterpada Program Magister, Program Studi Pertanian Lahan Kering,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

KADEK AYU CHARISMA JULIA DEWINIM 1290961005

PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI PERTANIAN LAHAN KERING

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

Page 3: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL : 20 JUNI 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.SNIP. 19630515 198803 1 001 NIP. 19620421 198803 2 001

Mengetahui

Ketua DirekturProgram Studi Pertanian Lahan Kering Program Pascasarjana

Program Pascasarjana Universitas Udayana,Universitas Udayana,

Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S Prof. Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K)

NIP. 19620421 198803 2 001 NIP. 19590215 198510 2 001

Page 4: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Tesis ini Telah Diuji pada

Tanggal 20 Juni 2014

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No. 1751 /UN14.4/ HK/2014, Tanggal 18 Juni 2014

Ketua : Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S

Anggota :

1. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S

2. Prof. Dr. Ir. I Putu Gede Ardhana, M.Agr.,Sc. SH

3. Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, M.S

4. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S

Page 5: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kadek Ayu Charisma Julia Dewi

NIM : 1290961005

Program Studi : Pertanian Lahan Kering

Judul Tesis : Aplikasi Beberapa Jenis Pupuk Organik Dan Dosis

Mikoriza Untuk Meningkatkan Produksi Dan Kualitas

Salak Gula Pasir Di Luar Musim

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila

dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 20 Juni 2014

Yang membuat pernyataan

(Kadek Ayu Charisma Julia Dewi)

Page 6: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha-

Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S selaku

Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademis (PA) yang dengan penuh

perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis;

Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S selaku Pembimbing II sekaligus Ketua Program Studi

Magister Pertanian Lahan Kering Universitas Udayana yang dengan penuh

perhatian dan kesabaran memberikan dorongan, semangat, bimbingan, saran dan

pengarahan kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis

Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, M.S., Prof. Dr. Ir. IPG. Ardhana, MagrSc,SH.,

Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S yang telah dengan sabar memberikan masukan,

saran dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud menjadi lebih baik.

Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada kedua orang tua

tercinta (I Wayan Budiasa, SP dan Ni Nyoman Sutini), sodara-sodara tercinta Ni

Luh Putu Ary Lismawati, Komang Andika Cahya Saputra, Kadek Rita Sentana,

serta seluruh keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

dukungan, semangat dan do’a selama penulis menyelesaikan pendidikan terutama

penyusunan tesis ini. Akhirnya ucapan terima kasih penulis sampaikan juga

Page 7: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

vii

kepada teman-teman Nita, Surya Utami, Mika, teman-teman lahan kering

angkatan 2012, serta semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas do’a, kerjasama dan loyalitasnya selama ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis

ini.Semoga tesis ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan bermanfaat bagi semua.

Denpasar, Juni 2014

Penulis

Page 8: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

viii

ABSTRAK

APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSISMIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS

SALAK GULA PASIR DI LUAR MUSIM

Bunga salak Gula Pasir (Salacca zalacca var. Gulapasir) secara alami munculsetiap empat kali dalam setahun, tetapi dari empat kali musim pembungaan, hanyasatu sampai dua musim pembungaan saja yang menghasilkan buah. Kegagalanfruit-set menyebabkan panen buah salak Gula Pasir bersifat musiman, salah satupenyebabnya curah hujan dan hari hujan rendah. Penelitian bertujuan untukmengetahui apakah penambahan pupuk organik dan dosis mikoriza dapatmemproduksi buah salak Gula Pasir di luar musim. Penelitian menggunakanrancangan acak kelompok dengan dua faktor yaitu faktor jenis pupuk organik danfaktor dosis mikoriza. Faktor jenis pupuk organik terdiri atas 3 taraf (pupukkandang kambing, kompos, dan serasah daun) sedangkan faktor dosis mikorizaterdiri atas 4 taraf (0 g/tanaman, 25 g/tanaman, 50 g/tanaman, dan 75 g/tanaman)dengan empat ulangan. Penelitian dilakukan di sentra produksi salak Gula PasirDesa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangsem. Perlakuan jenispupuk organik tidak berpengaruh terhadap produksi salak Gula Pasir. Dosisinokulan 50 g/tanaman tidak memberikan hasil yang meningkatkan produksi buahsalak Gula Pasir di luar musim, namun pada dosis 75 g/tanaman mampumeningkatkan persentase fruit-set lebih tinggi yaitu 77,22%)pada musim Gadudan 85,98% pada musim Sela II

Katakunci : Salak Gula Pasir (Salacca zalacca var. Gulapasir), Fruit-set, PupukOrganik, Mikoriza, Kualitas, Produksi di luar musim

Page 9: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

ix

ABSTRACT

APPLICATION OF VARIOUS TYPES OF ORGANIC FERTILIZER ANDMYCORHIZA DOSAGE TO IMPROVE THE SALAK GULA PASIR

QUALITY AND OFF-SEASON PRODUCTION.

The flowering of Salak Gula Pasir (Salacca zalacca var. Gulapasir) is usually fourtimes a year naturaly, but only once or twice time succeed. The Salak Gula Pasirfruit harvested seasonally because of the fruit-set failure often occurs due to lowrainfall rate and rain days. The aim of this research to know the effect of organicfertilizer and mycorhiza dosage to improve quality and the off-season production.This research used randomized block design with two factors that is organicfertilizer and mycorhiza dosage. The organic fertilizer factor has three levels (goatmanure, compost, and leaf litter) and mycorhiza dosage has four levels (0 g/plant,25g/plant, 50 g/plant, and 75 g/plant) with four repetitions. This research wasconducted in centra production in Sibetan Village, Bebandem Subdistrict,Karangasem Regency. The result of this research showed that organic fertilizerstreatment has a significant effect in reducing the fruit-set failure in Gadu season.The mycorhiza dosage treatment of 75 g mycorhiza’s inoculant/plant g (77,22 %)in Gadu season and (85,98 %) in Sela II season. The highest fruit-set percentagein dose mycorhiza was 75 g/plant has weight of 25,47 g fruit/plant in Gadu seasonand 16,73 g in Sela II season.

`

Keywords: Salak Gula Pasir (Salacca zalacca var. Gulapasir), Fruit-set,Organicfertilizers, Mycorhiza, Quality, Off season production

Page 10: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

x

RINGKASAN

Di Bali, lahan kering antara lain banyak terdapat di Kabupaten

Karangasem yaitu mencapai 91,41% (76.743 ha) dari luas wilayah Kabupaten

Karangasem 839,54 km2 (BPS Kabupaten Karangasem, 2013). Tanaman yang

cocok di budidayakan salah satunya adalah tanaman salak. Salak di Kabupaten

Karangasem banyak tersebar di Kecamatan Selat, Kecamatan Bebandem, dan

Kecamatan Rendang. Kecamatan Bebandem meliliki luas kebun salak sebesar

1.815,0160 ha dengan jumlah populasi salak Gula Pasir yaitu 1.180.804 dan

populasi salak Bali 3.356.736. Salak yang menjadi produk buah unggulan dari

Kecamatan Bebandem yaitu salak Gula Pasir.

Salak Gula Pasir adalah salah satu jenis salak yang paling disukai oleh

masyarakat karena memiliki keunggulan seperti rasa buahnya yang manis

walaupun umur buah masih muda, tidak ada rasa asam. Secara alami munculnya

bunga salak Gula Pasir terjadi setiap empat kali dalam setahun, yaitu pada bulan

April (musim pembungaan Sela I), Juli (musim pembungaan Gadu), Oktober

(musim pembungaan Sela II), dan Januari (musim pembungaan Raya). Salak Gula

Pasir walaupun dapat berbunga empat kali dalam setahun, tetapi tidak mampu

memenuhi produksi buah salak Gula Pasir untuk kebutuhan pasar pada saat di

luar musim. Hal tersebut dikarenakan pada proses pembungaan diluar musim

sering mengalami kegagalan berkembangnya bunga menjadi buah atau kegagalan

fruit-set. Rai et al. (2010a) menyatakan bahwa, ketidakberhasilan berkembangnya

bunga menjadi buah disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang mendukung,

antara lain curah hujan dan hari hujan rendah, dan kandungan hara tanah rendah

sehingga tanaman kekurangan unsur hara yang ditunjukkan oleh kandungan hara

N, P, dan K daun rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi

permasalahan di atas adalah dengan menambahkan pupuk organik dan mikoriza.

Percobaan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor jenis pupuk organik dan faktor

dosis mikoriza. Faktor jenis pupuk organik terdiri atas tiga taraf, yaitu : pupuk

kandang kambing, pupuk kompos, serasah daun, sedangkan faktor dosis mikoriza

Page 11: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xi

terdiri atas empat taraf yaitu: 0 g/tanaman, 25 g/tanaman, 50 g/tanaman, 75

g/tanaman.

Penelitian dilaksanakan di kebun salak Gula Pasir milik petani di Desa

Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasemyang terletak pada

ketinggian 650 meter di atas permukaan laut (dpl). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perlakuan pupuk kompos memberikan persentase fruit-set lebih tinggi pada

musim Gadu yaitu 69,35 %. Perlakuan pupuk kompos memiliki nilai persentase

fruit-setyang lebih tinggi pada musim Gadu karena pupuk kompos mampu

meningkatkan kandungan hara di dalam tanah, sehingga dengan kondisi tanah

yang baik dapat merangsang pertumbuhan spora mikoriza, dengan adanya

kandungan spora mikoriza di dalam akar, maka akar tanaman mampu menjangkau

air lebih luas. Persentase fruit-set tertingi pada musim Sela II diperoleh pada

pupuk kandang kambing yaitu 88,96 %, tingginya persentase fruit-set pada musim

Sela II diikuti oleh tinggnya KAR daun sebesar 87,81 %. Pupuk kandang kambing

memperlihatkan hasil persentase fruit-set yang lebih tinggi pada musim Sela II hal

ini dikarenakan pupuk kandang kambing pada musim Gadu masih belum mampu

menyediakan unsur hara bagi tanaman, namun pada musim Sela II pupuk kandang

kambing sudah mulai mampu menyediakan unsur hara bagi tanah dan tanaman.

Dosis inokulan 50 g/tanaman tidak meningkatkan hasil buah salak Gula

Pasir di luar musim, namun pada dosis 75 g/tanaman mampu meningkatkan

persentase fruit-set lebih tinggi yaitu (77,22%) pada musim Gadu dan (85,98%)

pada musim Sela II yang didukung oleh tingginya berat buah per tanaman (25,47

g) pada musim Gadu dan (16,73 g) pada musim Sela II. Setiadi (2000)

menyatakan bahwa mikoriza dapat mengahasilkan hormon pertumbuhan sitokinin.

Dimana hormon tersebut berfungsi mencegah proses penuaan sehingga akar

sebagai penyerap air dan unsur hara dapat diperpanjang.

Page 12: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM......................................................................................... i

PERSYARATAN GELAR ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI............................................................. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. v

UCAPAN TERIMAKASIH .......................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

RINGKASAN ................................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II. TINJAUN PUSTAKA ..................................................................... 7

2.1 Lahan kering ........................................................................................ 7

2.2 Salak Gula Pasir ................................................................................... 8

Page 13: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xiii

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas buah salak . 8

2.4 Upaya Memproduksi Buah Salak Gula Pasir di Luar Musim.............. 10

2.5 Pupuk Kandang.................................................................................... 12

2.6 Pupuk Kompos..................................................................................... 14

2.7 Serasah Daun ....................................................................................... 15

2.8 Peranan MVA terhadap Pertumbuhan Tanaman dan Kesubura

Tanah.................................................................................................... 17

BAB III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DANHIPOTESIS PENELITIAN ........................................................... 21

3.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 21

3.2 Konsep ................................................................................................ 22

3.3 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 24

BAB IV. METODE PENELITIAN .............................................................. 25

4.1 Rancangan Penelitian........................................................................... 25

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27

4.3 Pelaksanaan Percobaan ........................................................................ 27

4.3.1 Pemilihan Tanaman Salak Gula Pasir ......................................... 27

4.3.2 Pemupukan.................................................................................. 27

4.3.3 Pemeliharaan............................................................................... 28

4.3.4 Panen........................................................................................... 28

4.4 Variabel Penelitian............................................................................... 28

4.5 Bahan dan Alat Penelitian.................................................................... 32

4.5.1 Bahan-bahan penelitian ............................................................... 32

Page 14: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xiv

4.5.2 Alat-Alat Penelitian..................................................................... 32

4.6 Analisis Data ........................................................................................ 32

BAB V. HASIL ............................................................................................... 33

5.1 Pengaruh pupuk organik dan dosis mikoriza ...................................... 33

5.2 Jumlah tandan bunga dan jumlah tandan buah per tanaman................ 33

5.3 Berat buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman .......................... 35

5.4 Berat per buah ...................................................................................... 37

5.5 Tebal daging buah dan total padatan terlalut (TPT) ............................ 38

5.6 Persentase fruit-set, Kandungan Air Relatif Daun (KAR) dankrolofil daun ...................................................................................... 39

5.7 Kandungan gula total daun, kandungan gula pereduksi daun,dan kandungan sukrosa daun............................................................. 42

5.8 Kandungan unsur hara N, P, K jaringan daun ................................. 43

5.9 Hasil analisis tanah .......................................................................... 44

5.10 Infeksi Mikoriza ................................................................................ 45

BAB VI. PEMBAHASAN ............................................................................. 46

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN........................................................... 51

7.1 Simpulan .............................................................................................. 51

7.2 Saran ................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53

Page 15: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xv

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Signifikansi pengaruh pupuk organik dan dosis mikoriza terhadapproduksi buah salak Gula Pasir di luar musim .............................................. 34

2. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-rata parameter jumlah tandan bunga dan jumlah tandan buahpada musim Gadu dan Sela II ........................................................................ 35

3. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-rata parameter berat buah per tanaman musim Gadu dan Sela II,jumlah buah per tanaman musim Gadu dan Sela II ....................................... 36

4. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-rata parameter berat per buah pada musim Gadu dan Sela II. ................ 37

5. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-rata parametertebal daging buah pada musim Gadu-Sela II dantotal padatan terlalut pada musim Gadu dan Sela II ...................................... 38

6. Pengaruh interaksi antara jenis pupuk organik dan dosis inokulanmikoriza (K x M) terhadap Kandungan Air Relatif Daun (KAR) Sela II ..... 40

7. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-ratapersentase fruit-set musim Gadu dan Sela II, kandungan airrelatif daun (KAR) musim Gadu dan Sela II, serta krolofil daun padamusim Gadu dan Sela II................................................................................. 41

8. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-rata kandungan gula total daun, kandungan gula reduksi daun, dankandungan sukrosa daun ................................................................................ 42

9. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilairata-ratakandungan hara N, P, Kjaringan daun.............................................. 43

10. Hasil analisis tanah tempat penelitian di Desa Sibetan, KecamatanBebandem, Kabupaten Karangsem............................................................... 44

11. Hasil Analisis Infeksi Mikoriza Tempat Penelitian di Desa SibetanKecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem………………………... 45

Page 16: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................... 24

2. Denah petak percobaan di lapangan .............................................................. 26

Page 17: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Pusat Penelitian Tanah, 1983) .......... 58

2. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah TandanBunga, Musim Gadu...................................................................................... 59

3. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah TandanBunga Musim Sela II..................................................................................... 64

4. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Tandan BuahMusim Gadu .................................................................................................. 65

5. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Tandan BuahMusim Sela II................................................................................................. 66

6. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam SidikPersentase Fruit-setMusim Gadu ................................................................................................. 67

7. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Fruit-set MusimSelaII.............................................................................................................. 68

8. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Kandungan Air Daun(KAR) Musim Gadu ...................................................................................... 69

9. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Kandungan Air Daun(KAR) Musim Sela II .................................................................................... 70

10. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Krolofil daun MusimGadu............................................................................................................... 71

11. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Krolofil daun MusimSela II ............................................................................................................. 72

12. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat Buah perTanaman Musim Gadu .................................................................................. 73

13. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat Buah perTanaman Musim Sela II ................................................................................ 75

14. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Buah perTanaman Musim Gadu................................................................................... 77

Page 18: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xviii

15. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Buah perTanaman Musim Sela II................................................................................. 79

16. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Berat per BuahMusimGadu............................................................................................................... 81

17. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Berat per BuahMusim Sela II ................................................................................................ 83

18. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Tebal Daging BuahMusim Sela II................................................................................................. 85

19. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Tebal Daging BuahMusim Gadu .................................................................................................. 86

20. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Total PadatanTerlarut Musim Gadu .................................................................................... 87

21. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Total PadatanTerlarut Musim Sela II .................................................................................. 88

22. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Gula Total ..................... 89

23. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Gula Pereduksi .............. 90

24. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam Gula Sukrosa................. 91

25. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam N Daun ......................... 92

26. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam P Daun .......................... 93

27. Data Hasil Pengamatan dan Analisis SidikRagam K Daun.......................... 94

28. Data Curah Hujan (dalam millimeter) ........................................................... 95

29. Data Suhu dan kelembaban bulan Mei 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)..96

30. Data Suhu dan kelembaban bulan Juni 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)..97

31. Data Suhu dan kelembaban bulan Juli 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)..98

Page 19: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

xix

32. Data Suhu dan kelembaban bulan Agustus 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)..99

33. Data Suhu dan kelembaban bulan September 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)100

34. Data Suhu dan kelembaban bulan Oktober 2013 di Desa Sibetan KecamatanBebandem, Kabupaten Karangasem Data Curah Hujan (dalam millimeter)101

Page 20: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan kering merupakan salah satu lahan yang memiliki kandungan air

dan unsur hara menjadi faktor pembatas untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman. Di Bali, lahan kering antara lain banyak terdapat di Kabupaten

Karangasem yaitu mencapai 91,41% (76.743 ha) dari luas wilayah Kabupaten

Karangasem 839,54 km2 (BPS Kabupaten Karangasem, 2013).

Lahan dikatakan sebagai lahan kering karena sumber air untuk irigasi

tanaman hanya berasal dari air hujan. Tanaman yang cocok di budidayakan salah

satunya adalah tanaman salak. Produksi salak di Kabupaten Karangasem

mencapai 25.497 ton per tahunnya (BPS Provinsi Bali, 2012). Terdapat berbagai

jenis atau kultivar salak di Kabupaten Karangasem yaitu, salak Nenas, salak

Kelapa, salak Injin, salak Getih, salak Bingin, salak Maong, salak Nangka, salak

Gading dan salak Gula Pasir. Salak di Kabupaten Karangasem banyak tersebar di

Kecamatan Selat, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Rendang.

Kecamatan Bebandem meliliki luas kebun salak sebesar 1.815,0160 ha

dengan jumlah populasi salak Gula Pasir yaitu 1.180.804 dan populasi salak Bali

3.356.736. Produksi salak di Kecamatan Bebandem adalah 12.735 ton per tahun

(UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kecamatan Bebandem,

2012). Sebagai daerah penghasil buah salak terbesar di Kabupaten Karangasem,

terdapat jenis salak yang menjadi produk buah unggulan dari Kecamatan

Bebandem yaitu salak Gula Pasir.

Page 21: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

2

Salak Gula Pasir adalah salah satu jenis salak yang paling disukai oleh

masyarakat karena memiliki keunggulan seperti rasa buahnya yang manis

walaupun umur buah masih muda, dan tidak ada rasa asam. Secara alami

munculnya bunga salak Gula Pasir terjadi empat kali dalam setahun, yaitu pada

bulan April (musim pembungaan Sela I), Juli (musim pembungaan Gadu),

Oktober (musim pembungaan Sela II), dan Januari (musim pembungaan Raya).

Salak Gula Pasir walaupun dapat berbunga empat kali dalam setahun, tetapi tidak

mampu memenuhi produksi buah salak Gula Pasir untuk kebutuhan pasar pada

saat di luar musim. Hal tersebut terjadi karena dari empat musim pembungaan

pada salak Gula Pasir, hanya 1 musim pembungaan Sela II (Oktober) yang

bunganya dapat berkembang menghasilkan buah dengan baik (Rai et al., 2010).

Hal tersebut menjadi permasalahan penting yang dihadapi oleh para petani karena

pada saat musim panen raya produksi buah salak banyak dengan harga jual yang

rendah sebaliknya panen di luar musim jumlah buah sangat terbatas bahkan

hampir tidak ada panen.

Permasalahan yang dihadapi oleh para petani ini dikarenakan pada proses

pembungaan di luar musim sering mengalami kegagalan berkembangnya bunga

menjadi buah atau kegagalan fruit-set. Rai et al. (2010a) menyatakan bahwa,

ketidakberhasilan berkembangnya bunga menjadi buah disebabkan oleh faktor

lingkungan yang kurang mendukung, antara lain curah hujan dan hari hujan

rendah, dan kandungan hara tanah rendah sehingga tanaman kekurangan unsur

hara yang ditunjukkan oleh kandungan hara N, P, dan K daun rendah.

Page 22: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

3

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di

atas adalah dengan menambahkan pupuk organik dan mikoriza. Pemupukan

adalah upaya pemberian atau penambahan hara dalam jumlah dan cara sesuai

yang diperlukan tanaman ke dalam tanah dalam waktu tertentu (Setianingtyas et

al., 2000). Pupuk organik dan mikoriza perlu ditambahkan di kebun salak Gula

Pasir di Kecamatan Bebandem karena berdasarkan hasil analisis Laboratorium

Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana unsur hara yang terkandung

tergolong rendah yaitu C-organik 1,67 %, N total 0,15 %. Penggunaan pupuk

organik yang tepat mampu meningkatkan kesuburan fisik, kimia, dan biologi

tanah, serta mampu mempercepat pelapukan bahan organik menjadi lebih mudah

tersedia untuk tanaman, sedangkan dengan menggunakan mikoriza akan

meningkatkan kemampuan akar tanaman dalam meningkatkan serapan air dan

unsur hara terutama fosfor (P).

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik alami,

seperti limbah kotoran ternak, sampah rumah tangga, sampah kota, bahkan limbah

dari kotoran manusia (Sutanto, 2002). Beberapa jenis pupuk yang termasuk pupuk

organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan pupuk guano

(Handayani et al., 2011). Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang

ternak baik berupa kotoran padatnya bercampur sisa makanannya maupun air

kencingnya (Lingga, 1998). Soepardi (1983) menambahkan bahwa pupuk

kandang merupakan salah satu bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia dan biologi tanah. Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara makro dan

mikro bagi tanaman. Hasil penelitian Winarti et al. (2013) menyatakan bahwa

Page 23: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

4

perkembangan indeks luas daun kopi menggunakan pupuk kandang kambing

ditambah bioaktivator OrgaDec kenaikannya paling tinggi dari minggu ke minggu

mencapai 208,02 cm² dan dengan pupuk kandang kambing 170,26 cm².

Kompos adalah bahan organik yang telah mencapai tingkat dekomposisi

matang, dimana proses perombakan bahan tersebut relatif telah berakhir. Kompos

dapat memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia

tanah antara lain meningkatkan pH dan KTK tanah (Gunawan, 2008).

Serasah adalah sisa-sisa dari tanaman bisa berupa batang, ranting, daun,

dan campuran berbagai tanaman yang bermanfaat sebagai sumber bahan organik.

Serasah dapat dijadikan sebagai salah satu pupuk organik dan dapat juga dipakai

sebagai penutup tanah untuk menjaga kelembaban tanah. Hasil penelitian Siregar

et al. (2008) pada tegakan Acacia mangium di Sumatera Selatan menunjukkan

bahwa perlakuan serasah yang ditinggalkan di lapangan di bawah tegakan dan

tersebar merata dapat meningkatkan diameter pohon. Hal yang sama juga

dikemukakan oleh Hardiyanto dan Wicaksono (2008) dimana perlakuan

penyimpanan serasah (slash retention) di bawah tegakan meningkatkan

pertumbuhan Acacia mangium di Sumatera Selatan.

Penggunaan jenis-jenis pupuk organik untuk meningkatkan unsur hara

tanah juga akan sangat baik apabila dikombinasikan dengan penggunaan

mikoriza. Menurut Setiawati et al. (2000) kombinasi antara mikoriza dan

pemberian pupuk dapat meningkatkan hasil tanaman terutama melalui

peningkatan serapan P. Jazad renik seperti mikoriza vesikular arbuskular (MVA)

juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, meningkatkan

Page 24: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

5

ketahanan terhadap serangan patogen akar serta dapat mengahasilkan hormon

pertumbuhan seperti sitokinin, sehingga dapat membantu tanaman pada tanah

yang kurang menguntungkan (Setiadi, 2002). MVA yang menginfeksi perakaran

tanaman inang akan memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman

mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air

(Matsubara et al., 2002). Setiadi (2000) menyatakan kemampuan MVA dalam

memperbaiki status nutrisi tanaman dapat dijadikan sebagai salah satu komponen

pupuk hayati untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk buatan terutama P.

Pemberian pupuk organik yang dikombinasikan dengan mikoriza

diharapkan mampu meningkatkan kesuburan tanah dan dapat meningkatkan

jangkauan akar dalam menyerap hara, air, dan zat-zat yang dibutuhkan, sehingga

salak Gula Pasir dapat berproduksi dengan baik di luar musim.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penambahan pupuk organik dan mikoriza mampu

memproduksi buah salak Gula Pasir di luar musim?

2. Apakah interaksi pupuk organik dengan mikoriza dapat meningkatkan

kuantitas dan kualitas salak Gula Pasir di luar musim?

3. Berapa dosis optimum dari mikoriza yang dapat meningkatkan produksi

buah salak Gula Pasir di luar musim?

Page 25: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

6

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah penambahan pupuk organik dan mikoriza dapat

memproduksi buah salak Gula Pasir di luar musim.

2. Untuk mengetahui interaksi antara pupuk organik dan mikoriza dalam

meningkatkan kuantitas dan kualitas salak Gula Pasir di luar musim.

3. Untuk mengetahui dosis optimum dari mikoriza yang dapat meningkatkan

produksi buah salak Gula Pasir di luar musim.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan cara untuk memproduksi buah salak Gula Pasir di luar

musim.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para petani dalam

menyediakan buah salak di luar musim, sehingga dapat memajukan

agribisnis salak Gula Pasir.

Page 26: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Lahan Kering

Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai

peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah

diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan

pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya.

Karena pentingnya peranan lahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka

ketersediaannya juga jadi terbatas. Secara teoritis, lahan kering di Indonesia

dibedakan dalam dua kategori, yaitu : (i) Lahan kering beriklim kering, banyak

terdapat di kawasan timur Indonesia, dan (ii) Lahan kering beriklim basah, banyak

ditemui di kawasan barat Indonesia (Hasnudi dan Saleh, 2004).

Lahan kering umumnya terdapat didataran tinggi (daerah pegunungan)

yang ditandai dengan topografinya yang bergelombang dan merupakan daerah

penerima dan peresap air hujan yang kemudian dialirkan kedataran rendah, baik

melalui permukaan tanah (sungai) maupun melalui jaringan bumi air tanah.

Penggunaan pupuk kandang untuk tanah kering/tegalan adalah praktis dan

ekonomis, karena pupuk ini dapat memperbaiki fisik tanah, meningkatkan

mikroorganisme untuk mengikat partikel-partikel tanah, meningkatkan jumlah air

yang digunakan tanaman dan memberikan pertumbuhan akar tanaman lebih baik.

Disamping itu pupuk kandang mempunyai pengaruh susulan yang lama (residu)

di dalam tanah.

Page 27: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

8

2.2 Salak Gula Pasir

Salak Gula Pasir merupakan salah satu buah tropika unggul asli Indonesia

yang disukai oleh masyarakat dan telah dilepas oleh Menteri Pertanian Republik

Indonesia pada tahun 1994 melalui Kepmentan No. 584/Kpts/TP.240/7/1994.

Keunggulan salak Gula Pasir adalah rasa buahnya manis walaupun umur buah

masih muda, tidak ada rasa asam, tidak masir, daging buahnya tebal, dan tidak

melekat pada biji. Sifat buah salak seperti itu tergolong ideal untuk memenuhi

tuntutan pasar komoditas salak, baik untuk pasar domestik maupun ekspor (Bank

Indonesia, 2004).

Tanaman salak Gula Pasir merupakan salah satu varietas tanaman salak

yang menghasilkan buah salak yang berkualitas tinggi, sehingga sesuai dengan

persyaratan ekspor yaitu:

(1) buahnya tidak cepat busuk

(2) buahnya memiliki rasa manis

(3) kulit buahnya mudah dikupas

(4) buahnya segar dan tidak masir.

Keadaan ini membuat permintaan terhadap salak Gula Pasir dipasaran

meningkat, sehingga salak Gula Pasir memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan salak Bali yang lainnya.

2.3 Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Kualitas Buah Salak

Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Apabila tanaman ditanam di luar iklimnya, maka produktivitasnya sering kali

tidak sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lingkungan tumbuh mempengaruhi

Page 28: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

9

aktifitas fisiologi dalam tanaman yang berdampak terhadap fase-fase pertumbuhan

dan perkembangan tanaman. Rai et al. (2008) unsur-unsur iklim yang dapat

mempengaruhi proses fisiologi antara lain suhu udara, kelembaban udara, curah

hujan, dan intensitas cahaya. Kemampuan tanaman melakukan adaptasi dengan

lingkungan sekitar memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya

adalah curah hujan karena curah hujan secara langsung atau tidak langsung

penting dalam pengaturan pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.

Ada dua unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu curah hujan dan distribusi

hujan, serta tinggi tempat dari permukaan laut.

Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang

tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan spesies tidak akan

memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan

belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga. Sehubungan dengan ini

terdapat dua rangsangan yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan

panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995 dalam Sanusi, 2009)

Menurut Fitter dan Hay (1981), secara fisiologi cahaya mempunyai

pengaruh baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruhnya pada metabolisme

secara langsung melalui fotosintesis, dan secara tidak langsung melalui

pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Fungsi utama dari cahaya di dalam

reaksi fotosintesis adalah sebagai sumber energi dari proses penggabungan karbon

dioksida dengan air yang membentuk karbohidrat (Suara et al., 2005).

Page 29: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

10

Di wilayah dengan empat musim, pengaruh suhu berlaku ganda. Pada

awal pertumbuhan suhu harus cukup tinggi agar pertumbuhan tidak terhambat.

Tetapi bagi kebanyakan tanaman terutama tanaman tahunan, sebelum perubahan

fase pertumbuhan itu terjadi peranan suhu sangat penting. Cekaman (stress) air

yang diikuti oleh hujan sering merangsang pembungaan tanaman tahunan tropika.

Jika bunga telah berkembang, tahap berikutnya adalah menjamin sedapat

mungkin agar penyerbukan berlangsung dengan baik. Cuaca pada saat

penyerbukan sangat penting, karena serbuk sari tidak tahan hidup jika hujan

lebat. Selain itu serangga terutama lebah, tidak dapat bekerja dengan baik dalam

kondisi cuaca yang sangat basah (Sanusi, 2009).

2.4 Upaya Memproduksi Buah Salak Gula Pasir di Luar Musim

Peningkatan populasi salak Gula Pasir secara drastis memunculkan

masalah baru yaitu pendapatan yang diterima petani/pekebun salak Gula Pasir

semakin menurun karena harga buah murah/jatuh pada saat musim panen raya,

tetapi di luar musim panen raya harga tinggi tidak dapat dinikmati petani karena

tanaman tidak berproduksi. Bila permasalahan tersebut tidak dicarikan solusinya,

gairah petani/masyarakat untuk membudidayakan dan mengembangkan salak

Gula Pasir akan semakin menurun. Memproduksi buah di luar musim pada salak

Gula Pasir tidak terletak pada keberhasilan dalam menginduksi bunga karena

secara alami (tidak memerlukan perlakuan apapun) salak Gula Pasir berbunga

empat kali dalam setahun yaitu musim pembungaan Sela I (April), musim

pembungaan Gadu (Juli), musim pembungaan Sela II (Oktober), dan musim

pembungaan Raya (Januari). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mogea (1990),

Page 30: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

11

bahwa tanaman salak tergolong famili palmae yang dapat berbunga sepanjang

tahun seperti halnya pohon kelapa. Pembungaan pada Sela I (April) menghasilkan

buah panen pada bulan Juni-Agustus, selanjutnya pembungaan pada Gadu (Juli)

menghasilkan buah panen pada bulan September-Nopember, sedangkan

pembungaan Sela II (Oktober) menghasilkan buah panen pada Desember-Pebruari

dan pembungaan Raya (Januari) menghasilkan buah panen pada Maret-Mei. Bila

keseluruhan musim pembungaan bunganya dapat berkembang menghasilkan

buah dengan baik maka panen buah pada salak Gula Pasir dapat dilakukan

sepanjang tahun.

Kenyataannya walaupun salak Gula Pasir dapat berbunga empat kali

dalam setahun, tetapi panen buah bersifat musiman seperti halnya pohon durian,

rambutan, dan pohon buah-buahan lain yang berbunga hanya sekali dalam

setahun. Hal tersebut terjadi karena dari empat musim pembungaan pada salak

Gula Pasir, hanya satu musim saja yaitu pembungaan Sela II (Oktober) yang

bunganya dapat berkembang manghasilkan buah dengan baik. Ketidak berhasilan

berkembangnya bunga menjadi buah disebabkan oleh faktor lingkungan

(eksternal) dan faktor fisologis tanaman (internal) yang kurang mendukung.

Faktor lingkungan yang dimaksud, yaitu:

1. Curah hujan dan hari hujan rendah yang menyebabkan Kandungan Air Relatif

(KAR) daun rendah sehingga mengganggu proses metebolisme.

2. Kandungan hara tanah rendah sehingga tanaman kekurangan nutrisi yang

ditunjukkan oleh kandungan hara N, P dan K daun rendah.

Sedangkan faktor fisiologis yang menyebabkan ketidakberhasilan

berkembangnya bunga menjadi buah, yaitu kandungan hormon auksin pada bunga

Page 31: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

12

(auksin endogen) rendah menyebabkan bunga mudah gugur dan bunga

kekurangan fotosintat yang ditunjukkan oleh kandungan sukrosa, gula total, dan

gula reduksi pada bunga rendah karena persaingan yang tinggi dalam

memperebutkan hasil fotosintesis (Rai et al., 2010).

KAR daun rendah yang menyebabkan bunga mengalami kegagalan fruit-

set terjadi pada pembungaan Sela I (April) dan pembungaan Gadu (Juli) karena

pada musim pembungaan tersebut tanaman kekurangan air akibat dari rendahnya

curah hujan dan hari hujan, sementara petani salak di Karangasem tidak

memberikan air irigasi tetapi hanya mengandalkan pengairan dari air hujan.

Sedangkan kandungan hara N, P dan K jaringan daun rendah terjadi pada semua

musim pembungaan, karena cara budidaya yang dilakukan oleh petani kurang

intensif, upaya meningkatkan kesuburan tanah dilakukan hanya dengan

memanfaatkan serasah pelepah daun dan/atau pupuk kandang dengan dosis

seadanya, ditebar dipermukaan tanah sehingga mudah hanyut. Persentase fruit-set

berkorelasi positip nyata dengan KAR daun (r=0,99**) dan KAR daun berkorelasi

positif nyata dengan curah hujan (r=0,86*) dan hari hujan (r=0,99*) (Rai et al.,

2010).

2.5 Pupuk Kandang

Secara umum, penggunaan pupuk organik pada lahan ditujukan untuk

mengembalikan hara, memperbaiki struktur tanah dan mengumpulkan bahan

organik dalam tanah. Sumber pupuk organik adalah sisa tanaman dan pupuk

kandang (Lee dan Wani, 1988). Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari

kandang ternak baik berupa kotoran padatnya bercampur sisa makanannya

Page 32: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

13

maupun air kencingnya sekaligus (Lingga, 1998). Pupuk organik merupakan hasil

penguraian bahan organik oleh jasad renik mikroorganisme dan menghasilkan zat-

zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik bersifat slow release

(terurai secara lambat), unsur hara yang terkandung di dalam pupuk organik akan

dilepas secara perlahan-lahan dan terus menerus dalam jangka waktu yang lebih

lama sehigga kehilangan unsur hara akibat pencucian air lebih kecil (Wiyana,

2008).

Pengaruh pemberian pupuk kandang antara lain: memudahkan

penyerapan air hujan, memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air,

mengurangi erosi, memberikan lingkungan tumbuh yang baik untuk

perkecambahan biji dan akar, serta merupakan sumber unsur hara tanaman

(Setiawan, 1999). Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang yang penting bagi

tanaman antara lain nitrogen, fosfor dan kalium. Rata-rata kandungan unsur hara

di dalam pupuk kandang adalah 0,3-0,6% N; 0,1-0,3% P2O5 dan 0,3-0,5% K2O

(Jacob dan Uexküll, 1960). Tisdale dan Nelson (1965) menambahkan bahwa

pupuk kandang biasanya terdiri dari campuran 0,5% N; 0,25% P2O5; dan 0,5%

K2O.

Susunan hara dalam pupuk kandang kambing yang masih segar terdiri atas

0,6 % N; 0,3 % P dan 0,17 % K untuk kotoran padat. Sedangkan untuk kotoran

cair terdiri atas 1,5 % N; 0,13 % P dan 1,8 % K (Soepardi, 1983). Kandungan

unsur hara dalam pupuk kandang yang penting bagi tanaman antara lain nitrogen,

fosfor dan kalium. Bagi petani lahan kering, pupuk kandang merupakan kunci

keberhasilan usahanya, walaupun ketersediaannya semakin berkurang. Hasil

penelitian Suntoro (2001) penggunaan pupuk kandang dengan dosis 9,5 tha-1,

Page 33: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

14

mampu meningkatkan hasil biji kacang tanah 38,72 % dengan hasil 2,13 t ha-1,

dan efek residunya untuk musim tanam berikutnya, mampu memberikan hasil

lebih tinggi yaitu sebesar 2,6 t ha-1. Hasil penelitian Winarti et al. (2013) juga

menyatakan bahwa perkembangan indeks luas daun kopi menggunakan pupuk

kandang kambing ditambah bioaktivator OrgaDec kenaikannya paling tinggi dari

minggu ke minggu mencapai 208,02 cm² dan dengan pupuk kandang kambing

170,26 cm², pupuk sapi ditambah OrgaDec mencapai 168,69 cm², pupuk kandang

sapi 162,40 cm², pupuk OSA 135,74 cm², dan kontrol 147,78 cm².

2.6 Pupuk Kompos

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tanaman atau sisa hasil

panen yang dibusukkan pada suatu tempat, terlindungi dari matahari dan hujan,

serta diatur kelembabannya dengan menyiram air apabila terlalu kering

(Hardjowigeno, 1989). Pengomposan dapat didefinisikan sebagai proses biokimia,

dimana bermacam-macam kelompok mikroorganisme menghancurkan bahan

organik menjadi bahan seperti humus, yang mempunyai sifat sama dengan pupuk

kandang (Gaur, 1982). Kompos merupakan zat akhir suatu proses fermentasi

tumpukan sampah/serasah tanaman dan ada kalanya pula termasuk bangkai

binatang (Sutedjo, 1994). Menurut Soeryoko (2011) kompos adalah hasil

penguraian pelapukan, dan pembusukan bahan organik lainnya.

Pembuatan kompos pada hakekatnya menumpuk bahan organik dan

membiarkannya terurai menjadi bahan-bahan yang mempunyai perbandingan C/N

yang rendah sebelum digunakan sebagai pupuk 18 Nisbah C/N bahan-bahan

mentah seperti merang, daun, sampah dapur dan lainnya di atas 30 menjadi 15-17

Page 34: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

15

setelah mengalami fermentasi dan menjadi kompos. Ciri-ciri kompos yang baik

adalah berwarna coklat, berstruktur remah, berkonsistensi gembur dan berbau

daun lapuk. Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan

organik yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi tanah. Unsur lainnya

bervariasi cukup banyak dengan kadar rendah seperti nitrogen, fosfor, kalium,

kalsium dan magnesium (Lingga dan Marsono, 2001).

Kompos memiliki dua fungsi yaitu sebagai: 1) soil conditioner yang

berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang; dan

2) soil ameliorator yang memperbaiki kapasitas tukar kation (KTK) baik pada

tanah ladang maupun tanah sawah. Keuntungan menggunakan media kompos

adalah: 1) mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat

tanah baik fisik, kimiawi maupun biologis; 2) mempercepat dan mempermudah

penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman, karena telah diadakan perlakuan khusus

sebelumnya; 3) mengurangi tumbuhnya tumbuhan pengganggu; dan 4) dapat

disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat (Santoso, 1998). Selama proses

pengomposan, terjadi perubahan-perubahan unsur kimia yaitu karbohidrat,

selulosa, hemiselulosa, lemak dan lilin menjadi CO2 dan H2 dan penguraian

senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman.

2.7 Serasah Daun

Serasah merupakan bahan organik mati yang berada diatas tanah mineral

dimana hanya kayu mati dengan ukuran diameter <10 cm dikategorikan sebagai

serasah. Estimasi biomassa serasah dilakukan dengan metode pemanenan atau

pengumpulan. Lapisan atas disebut serasah yang merupakan hutan yang terdiri

Page 35: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

16

dari guguran daun segar, ranting, serpihan kulit kayu, lumut dan bagian bunga dan

buah busuk, sedangkan lapisan bawah dengan humus yang terdiri dari serasah

yang sudah terdekomposisi dengan baik.

Dekomposisi serasah adalah perubahan fisik maupun kimiawi yang

sederhana oleh mikroorganisme tanah (bakteri, fungi dan hewan tanah lainnya

atau sering disebut juga mineralisasi yaitu proses penghancuran bahan organik

yang berasal dari hewan dan tanaman menjadi senyawa organik sederhana. Tahap

proses dekomposisi serasah yaitu: 1. Proses Leaching merupakan mekanisme

hilangnya bahan-bahan yang terdapat pada serasah atau detritus akibat curah

hujan atau aliran air, 2. Penghawaan merupakan mekanisme pelapukan oleh

faktor-faktor fisik seperti pengikisan oleh angin atau pergerakan molekul air dan

aktivitas biologi yang menghasilkan pecahan-pecahan organik oleh makhluk

hidup yang melakukan proses dekomposisi (Widya, 2011).

Jumlah dan komposisi sisa tanaman yang dikembalikan ke tanah secara

langsung sebagai pupuk merupakan variabel-variabel penting dalam mengatur

imobilisasi ataupun mineralisasi hara dalam tanah. Mulsa daun kering yang

diletakkan disekitar tanaman akan berfungsi minimal tiga hal yaitu (a) menekan

gulma sehingga tanaman pokok tidak bersaing dengan gulma (b) mulsa daun

kering yang hancur/terdekomposisi akan hancur dan menjadi unsur hara yang

langsung dapat dimanfaatkan oleh akar untuk pertumbuhan dan (c) adanya cacing

disekitar tanah dibawah tanaman akan memperbaiki aerasi karena cacing

membuat lobang didalam tanah. Mulsa daun kering yang hancur juga

meningkatkan kelembaban disekitar tanaman. Hal ini sangat baik untuk

Page 36: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

17

perkembangan mikoriza. Begitu pula suhu akan lebih rendah dibandingkan

dengan tanpa mulsa daun kering.

Hasil penelitian Siregar et al. (2008) pada tegakan Acacia mangium di

Sumatera Selatan menunjukkan bahwa perlakuan serasah yang ditinggalkan di

lapangan dibawah tegakan dan tersebar merata dapat meningkatkan diameter

pohon. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Hardiyanto dan Wicaksono (2008)

dimana perlakuan penyimpanan serasah (slash retention) di bawah tegakan

meningkatkan pertumbuhan Acacia mangium di Sumatera Selatan.

2.8 Peranan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terhadap PertumbuhanTanaman dan Kesuburan Tanah

Mikoriza adalah suatu jamur yang hidup berdasarkan hubungan simbiosis

mutualisme antara jamur (myces) dan perakaran (rhiza) tanaman tingkat tinggi.

Mikoriza meyerang akar tanaman tetapi tidak menyebabkan luka dan berbahaya,

bahkan terjadi proses timbal balik yang kompleks, dimana tanaman inang

memperoleh hara dari mikoriza sedangkan mikoriza memperoleh karbohidrat atau

bahan makanan dari tanaman inang (Menge, 1985). Berdasarkan struktur

tumbuhan dan cara infeksinya pada sistem perakaran inang, mikoriza

dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar yaitu ektomikoriza, endomikoriza

dan ektendomikoriza (Setiadi, 2000). Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA)

termasuk jenis kelompok endomikoriza yang akhir-akhir ini banyak mendapat

perhatian para ahli lingkungan dan biologis. Jamur tersebut mempunyai

kemampuan untuk berasosiasi dengan hampir 90% jenis tanaman, serta telah

banyak dibuktikan mampu memperbaiki status nutrisi tanaman dan meningkatkan

Page 37: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

18

pertumbuhan tanaman serta lebih popular dipakai untuk tanaman pertanian,

hortikultura dan perkebunan. Kelompok ektomikoriza lebih cocok dipakai untuk

pengembangan tanaman hutan. Ektendomikoriza masih belum banyak

dibicarakan.

Praptiningsih et al. (2000) menyatakan bahwa yang terpenting dari MVA

adalah hifa (micelium) yang terdiri dari hifa eksternal (hifa yang berada di dalam

tanah dan tersebar disekitar akar) dan hifa internal (hifa yang berada di dalam akar

tanaman yang bermikoriza). Menge (1985) menyatakan bahwa MVA tidak dapat

diperbanyak melalui medium buatan tetapi dapat memproduksi berjuta-juta spora.

Spora ini merupakan struktur hidup dan dapat memperbanyak diri jika berasosiasi

dengan akar tanaman yang hidup. Spora tersebut terbentuk pada ujung-ujung hifa

eksternal. Lebih lanjut dinyatakan bahwa MVA melakukan fenetrasi secara

langsung ke dalam sel-sel kortex akar pada tanaman inang. MVA mempunyai

enzim fosfatase, dimana enzim tersebut dapat melepaskan P anorganik dari P

organik di daerah permukaan sel dan dapat diserap melalui mekanisme serapan.

Mekanisme peningkatan penyerapan P adalah : 1) perubahan morfologi pada akar

tanah dengan perluasan sistem perakaran yang berarti akan memperluas

permukaan absorpsi unsur hara P, 2) mikoriza akan melarutkan sumber yang

tiidak larut seperti senyawa-senyawa Al-P dan Fe-P, 3) infeksi mikoriza

mempengaruhi metabolism tanaman inang sehingga mampu meningkatkan tenaga

absorpsi dari masing-masing akar dan 4) hifa mengabsorpsi P di dalam tanah dan

ditranslokasikan ke akar yang kemudian ditransfer ke tanaman inang (Rhodes dan

Gerdeman, 1980 dalam Kartini 1997).

Page 38: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

19

Selain dapat meningkatkan kemampuan meyerap air dan unsur hara

mikoriza juga dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya infeksi

patogen akar. Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan hifa (mantel) yang dapat

berfungsi sebagai pelindung fisik masuknya patogen. Mikoriza menggunakan

hampir semua kelebihan karbohidrat dan exudat akar lainnya sehingga tercipta

lingkungan yang tidak cocok bagi pagoen. Mikoriza juga dapat menghasilkan

hormon pertumbuhan seperti sitokinin. Hormon tersebut berfungsi mencegah

proses penuan dan suberisasi pada akar sehingga fungsi akar sebagai penyerap air

dan unsur hara dapat diperpanjang (Setiadi, 2000).

MVA yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang akan

memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman bermikoriza akan

mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air. Fosfor

adalah unsur hara utama yang dapat diserap oleh tanaman bermikoriza disamping

unsur hara N, K, S, Ca, Mg, Cu dan Zn walaupun dalam jumlah yang lebih kecil

(Matsubara et al., 2000). Fosfor adalah salah satu unsur hara makro esensial yang

sangat diperlukan oleh tanaman. Fosfor dalam larutan tanah cepat mengalami

perubahan dari tersedia menjadi tidak tersedia (terfiksai oleh Al, Fe dalam tanah

asam dan Ca). Tanaman yang mempunyai sistem perakaran yang terbatas dan

dangkal akan mengalami kekurangan P. Hal tersebut sering kali menjadi pembatas

utaman dalam peningkatan produktivitas tanaman. Hasil penelitian Matsubara et

al. (2000) menunjukkan bahwa pemberian mikoriza meningkatkan konsentrasi

fosfor di pucuk dan akar pada kecambah asparagus masing-masing (7,0%) dan

(4,1%), dibandingkan dengan tanpa mikoriza. Hasil penelitian Astiari (2003)

dengan dosis inokulan mikoriza 100 kg ha-1 menghasilkan berat kering oven biji

Page 39: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

20

0,853 t ha-1 pada kacang tanah atau lebih tinggi 33,49 % dibandingkan tanpa

inokulan mikoriza (0,639 t ha-1). Dalam pertumbuhan tanaman, fosfor mempunyai

peranan penting antara lain dapat mempercepat pertumbuhan tanaman,

perkembangan akar, menambah resistensi tanaman terhadap serangan hama dan

penyakit. Fosfor juga mempunyai peranan dalam pembentukan polong,

mengurangi jumlah polong yang tidak berisi (hampa) dan mempercepat

matangnya polong. Kemampuan MVA dalam memperbaiki status nutrisi tanaman

dapat dijadikan komponen hayati untuk meningkatkan efisiensi penggunaan

pupuk buatan terutama fosfor (Setiadi, 2000).

Page 40: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

21

BAB IIIKERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Salak adalah tanaman tropika asli Indonesia yang sangat prospektif untuk

dikembangkan. Salah satu jenis salak yang banyak digemari oleh konsumen

adalah salak Gula pasir, karena mempunyai keunggulan rasanya manis. Salak

Gula Pasir merupakan salah satu varietas salak yang menghasilkan buah

berkualitas tinggi, sehingga sesuai dengan persyaratan ekspor. Salak Gula Pasir

berbunga empat kali dalam setahun yaitu musim pembungaan Sela I (April),

musim pembungaan Gadu (Juli), musim pembungaan Sela II (Oktober), dan

Musim pembungaan Raya (Januari).

Salak Gula Pasir walaupun dapat berbunga empat kali dalam setahun,

tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi untuk kebutuhan pasar, karena

dari empat musim pembungaan, hanya satu musim yaitu pembungaan Sela II

(Oktober) yang bunganya dapat menghasilkan buah dengan baik (Rai et al.,

2010). Kegagalan berkembangnya bunga menjadi buah disebabkan oleh faktor

lingkungan yaitu unsur hara tanah rendah dan hari hujan rendah (Rai et al., 2010).

Rendahnya kandungan unsur hara tanah dapat ditambahkan dengan penambahan

pupuk organik dan mikoriza. Pupuk organik adalah pupuk yang terdiri dari sisa-

sisa mahluk hidup, seperti sisa pelapukan tanaman, maupun kotoran hewan.

Mikoriza adalah jamur yang hidup berdasarkan hubungan simbiosis mutualisme

antara cendawan dan perakaran tanaman. Penggunaan pupuk organik dan

mikoriza diharapkan akan mampu meningkatkan kandungan unsur hara di dalam

Page 41: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

22

tanah, serta mampu meningkatkan serapan hara tanaman, dan jangkauan akar

lebih luas untuk mencari air, sehingga akan mampu memproduksi salak Gula

Pasir di luar musim dan kontinyuitas salak meningkat.

3.2 Konsep

Produksi salak Gula Pasir untuk memenuhi kebutuhan konsumen hanya

dapat terpenuhi pada saat panen Raya, sedangkan di luar musim produksi salak

Gula Pasir sangat terbatas yang disebabkan faktor lingkungan yang kurang

mendukung. Faktor lingkungan yang kurang mendukung yaitu curah hujan dan

hari hujan rendah, dan kandungan hara tanah rendah, sehingga mengakibatkan

produksi buah salak Gula Pasir di luar musim sedikit. Upaya yang dilakukan agar

dapat meningkatkan produksi buah salak di luar musim adalah dengan

menggunakan pupuk organik dan mikoriza. Pupuk organik adalah pupuk yang

berasal dari bahan-bahan organik alami, seperti limbah kotoran ternak, sampah

rumah tangga, sampah kota, bahkan limbah dari kotoran manusia (Sutanto, 2002).

Beberapa jenis pupuk organik adalah pupuk kandang, kompos dan serasah daun.

Soepardi (1983) menambahkan bahwa pupuk kandang merupakan salah satu

bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Kompos dapat memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisik, sifat biologi, dan sifat

kimia tanah antara lain meningkatkan pH dan KTK tanah (Gunawan, 2008).

Serasah dapat dijadikan sebagai salah satu pupuk organik dan dapat juga dipakai

sebagai penutup tanah untuk menjaga kelembaban tanah. Pemberian pupuk

organik ke dalam tanah akan mampu meningkatkan kesuburan tanah dan

meningkatkan kandungan hara tanaman untuk meningkatkan produksi buah salak.

Page 42: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

23

Jazad renik seperti mikoriza vesikular arbuskular (MVA) dapat

meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, meningkatkan ketahanan terhadap

serangan patogen akar serta dapat mengahasilkan hormon pertumbuhan seperti

sitokinin, sehingga dapat membantu tanaman pada tanah yang kurang

menguntungkan (Setiadi, 2002). Mikoriza yang ditambahkan kedalam tanah

apabila terlalu banyak, akan menyebabkan mikoriza kurang aktif bekerja, karena

mikoriza yang berlebihan akan bisa menjadi patogen, namun apabila terlalu

sedikit menambahkan mikoriza, menyebabkan terjadinya infeksi mikoriza ke akar

tanaman akan menjadi lebih lama.

Pupuk organik yang dikombinasikan dengan mikoriza diharapkan akan

mampu meningkatkan unsur hara dalam tanah, meningkatkan serapan hara

tanaman, serta mampu meningkatkan kandungan air internal tanaman sehingga

mampu memproduksi buah salak di luar musim dan kontinyuitas buah

meningkat/terjamin. Skema kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada

Gambar 3.1

Page 43: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

24

Faktor lingkungan

Kegagalan berkembangnya bunga salak menjadi buah salak

Unsur hara tanah rendah dan curah hujanrendah

Pemberian pupuk organik dan mikoriza

- Kandungan hara tanah meningkat- Serapan hara tanaman tinggi

- Kandungan air internal tanaman normal

Mampu memproduksi buah di luar musim

Kontinyuitas buah meningkat/terjamin

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.3 Hipotesis Penelitian

1. Pemberian pupuk organik dan mikoriza mampu memproduksi buah salak

Gula Pasir di luar musim.

2. Interaksi pupuk organik dengan mikoriza dapat meningkatkan kuantitas

dan kualitas buah salak Gula Pasir di luar musim.

3. Dosis optimum mikoriza untuk meningkatkan produksi buah salak Gula

Pasir di luar musim adalah 50 g/tanaman.

Page 44: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

25

BAB IVMETODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Perlakuan yang dicoba adalah kombinasi dua faktor yaitu faktor jenis

pupuk organik dan faktor dosis mikoriza. Perlakuan tersebut adalah sebagai

berikut :

Faktor jenis pupuk organik terdiri atas tiga taraf, yaitu :

KK : Pupuk kandang kambing

KO : Pupuk kompos

SD : Serasah daun

Sedangkan faktor dosis mikoriza (M) terdiri atas empat taraf yaitu:

M0 : 0 g/tanaman

M1 : 25 g/tanaman

M2 : 50 g/tanaman

M3 : 75 g/tanaman

Percobaan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) dengan empat ulangan, sehingga dari 12 kombinasi perlakuan

dibutuhkan 48 pohon tanaman sampel.

Page 45: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

26

U

Gambar 4.1 Denah petak percobaan di lapangan

Keterangan Gambar :

P X L : 250 M X 250 M

I, II, III, IV : Ulangan

KKM0 : Pupuk kandang kambing + mikoriza dosis 0 g/tanaman

KKM1 : Pupuk kandang kambing + mikoriza dosis 25 g/tanaman

KKM2 : Pupuk kandang kambing + mikoriza dosis 50 g/tanaman

KKM3 : Pupuk kandang kambing + mikoriza dosis 75 g/tanaman

KOM0 : Pupuk kompos + mikoriza dosis 0 g/tanaman

KOM1 : Pupuk kompos + mikoriza dosis 25 g/tanaman

KOM2 : Pupuk kompos + mikoriza dosis 50 g/tanaman

KOM3 : Pupuk kompos + mikoriza dosis 75 g/tanaman

SDM0 : Serasah daun + mikoriza dosis 0 g/tanaman

SDM1 : Serasah daun + mikoriza dosis 25 g/tanaman

SDM2 : Serasah daun + mikoriza dosis 50 g/tanaman

SDM3 : Serasah daun + mikoriza dosis 75 g/tanaman

I II III IV

SDM1 KKM2 SDM2 KOM2 KKM3 KKM2 SDM0 KOM0

KOM0 SDM3 KKM1 KOM0 KKM0 KKM1 KOM2 KKM0

KOM2 KOM1 KKM2 KOM1 SDM1 KOM3 KKM1 KOM1

SDM2 KKM1 KKM3 SDM1 SDM0 KOM2 KKM2 KKM3

KKM0 SDM0 KKM0 SDM3 KOM1 SDM2 SDM3 SDM2

KOM3 KKM3 SDM0 KOM3 SDM3 KOM0 KOM3 SDM1

Page 46: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

27

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kebun salak Gula Pasir milik petani di Desa

Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem yang terletak pada

ketinggian 650 meter di atas permukaan laut (dpl). Beberapa variabel yang

diamati diuji di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Laboratorium

Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas

Udayana, Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan

bulan Desember 2013.

4.3 Pelaksanaan Percobaan

4.3.1 Pemilihan Tanaman Salak Gula Pasir

Tanaman yang digunakan sebagai tanaman sampel sebanyak 48 pohon

tanaman salak Gula Pasir dengan sejarah pemilik lahan yang sama (milik satu

orang), dipilih dari satu areal kebun dengan ketentuan : sudah produktif, berumur

lebih kurang 15 tahun, jumlah pelepah, besar kanopi, dan tinggi tanaman yang

relatif seragam.

4.3.2 Pemupukan

Pemupukan dilakukan pada awal penelitian dengan cara menambahkan

masing-masing pupuk organik dengan mengkombinasikan mikoriza sesuai dengan

perlakuan. Pemupukan dilakukan dengan cara mecangkul tanah kemudian ditebar

disekitar kanopi daun salak. Masing-masing jenis pupuk organik (pupuk kandang

Page 47: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

28

kambing, pupuk kompos, serasah daun) diberikan dalam jumlah berat yang sama

yaitu 10 kg/pohon.

4.3.3 Pemeliharaan

Pemeliharaan terhadap tanaman meliputi pemangkasan daun-daun yang

sudah tua, membuang pelepah yang sudah kering, mencabut gulma disekitar

tanaman, membunuh hama yang menyerang tanaman salak agar tanaman tumbuh

dan berkembang dengan baik.

4.3.4 Panen

Panen dilakukan sesuai dengan kriteria panen yang biasa dilakukan oleh

petani yaitu bila kulit buah menunjukkan warna coklat gading, duri pada buahnya

jarang, posisi buah pada tandan renggang dan apabila digoyangkan ada buah yang

lepas dari tandannya. Pemanenan dilakukan dengan memotong bagian pangkal

dari tangkai tandan dengan menggunakan sabit.

4.4 Variabel Penelitian

Pengamatan pada musim kemarau pada dua musim pembungaan yaitu

pada musim Gadu dan musim Sela II. Variabel yang diamati adalah :

a) Jumlah tandan bunga meliputi jumlah tandan bunga terbentuk dan jumlah

tandan bunga gugur per tanaman (mati). Bunga dikatagorikan berhasil

mengalami fruit-set apabila ada buah yang terbentuk di tandan bunga tersebut.

b) Jumlah tandan buah per tanaman dihitung apabila calon buah sudah nampak

sebesar kelereng kecil, berwarna hitam, berambut banyak berdesakan dalam

Page 48: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

29

tandan. Jumlah buah panen per tandan dihitung pada buah yang sudah siap

buat dipanen, dengan cara menghitung secara manual.

c) Berat buah per tanaman (g) dihitung pada saat panen dengan cara menimbang

seluruh buah dari setiap tandan.

d) Berat per buah (g) ditentukan saat panen dengan cara menghitung berat

seluruh buah per tandan dibagi dengan jumlah buah per tandan untuk setiap

perlakuan.

e) Ketebalan daging buah dilakukan dengan cara membelah buah, kemudian di

ukur ketebalan buahnnya dengan menggunakan jangka sorong.

f) Kandungan Air Relatif (KAR) daun, diukur pada tiga fase perkembangan

pucuk. Untuk setiap kali pengkuran KAR, diperlukan contoh daun dari

masing-masing pucuk sebanyak tiga helai (satu helai daun terminal dan dua

helai daun dibawahnya). Setelah contoh daun dipetik, segera dibungkus

dengan aluminium foil agar kedap air lalu dimasukkan ke dalam termos berisi

es dan dibawa ke Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian

Universitas Udayana. Tiga lembar contoh daun tersebut diambil 18 potongan

daun menggunakan alat khusus berbentuk bulat dengan garis tengah 1 cm,

kemudian ditimbang berat segarnya (BS). Setelah ditimbang, potongan-

potongan daun tersebut dimasukkan ke dalam cawan berisi air dan disinari

dengan cahaya fluorescent 40 watt pada suhu kamar selama lima jam. Setelah

itu potongan-potongan daun diangkat, air yang masih menempel dibersihkan

dengan hati-hati memakai tissue kemudian ditimbang berat turgidnya (BT).

Setelah itu potongan-potongan daun tersebut dikeringkan dengan oven pada

Page 49: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

30

suhu 700C selama 24 jam lalu ditimbang beratnya (BK). Nilai KAR dihitung

dengan rumus :

Berat segar (BS) - berat kering (BK)KAR (%) = -------------------------------------------- x 100%

Berat turgid (BT) - berat kering (BK)

g) Kandungan klorofil daun diukur dengan alat Chlorophyll Meter SPAD-502.

Pengukuran dilakukan pada daun terminal pucuk pada tiga fase perkembangan

pucuk yaitu pertama, saat bunga muncul, kedua, saat bunga mekar, dan ketiga,

saat buah muda. Dalam pengukuran dipilih masing-masing 40 helai anak daun

terminal secara acak pada masing-masing fase perkembangan pucuk,

kemudian tiap-tiap daun diukur sebanyak 10 titik. Dengan menekan tombol

“average” pada alat bersangkutan, diperoleh angka-rata-rata kandungan

klorofil daun yang bersangkutan. Pemilihan titik contoh dilakukan sedemikian

rupa agar tidak mengenai tulang daun.

h) Kandungan zat endogen tanaman, meliputi gula total, gula pereduksi dan

sukrosa untuk pengambilan sampel dilakukan sekali menjelang akhir

penelitian. Kandungan gula total, gula pereduksi dan sukrosa daun dianalisis

untuk mengatahui kecukupun fotosintat untuk menginduksi terjadinya bunga.

Analisis dikerjakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fak.

Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Prosedur analisis gula total, gula

pereduksi dan sukrosa mengikuti metode yang dikemukakan oleh Apriantono

et al. (1994) yaitu gula total dianalisis dengan menggunakan metode

Anthrone, gula pereduksi dengan metode Nelson-Somogyi, sedangkan

kandungan sukrosa dihitung dari gula total dikurangi gula pereduksi dikalikan

0,95. Sampel untuk analisis kandungan gula total, gula pereduksi dan sukrosa

Page 50: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

31

juga menggunakan daun terminal pucuk (daun paling ujung dari

pucuk/ranting). Sampel daun terminal diambil sebanyak tiga kali (pada tiga

fase perkembangan pucuk), yaitu pertama, saat bunga muncul; kedua, saat

bunga mekar; dan ketiga, saat buah muda. Untuk total padatan terlarut (TPT)

(%) ditentukan dengan menggunakan alat Hand Refraktometer dengan cara

daging buah salak dipotong sedikit kemudian dihancurkan didalam wadah

yang sudah disediakan. Cairan buah yang diperoleh kemudian diteteskan pada

permukaan prisma dari alat. Persentase TPT dapat dilihat pada alat tersebut.

i) Kandungan hara N, P dan K jaringan daun menggunakan sampel daun

terminal pucuk (daun paling ujung dari pucuk/ranting), pengambilan sampel

hanya dilakukan sekali. Daun yang dijadikan sampel dikumpulkan dalam tiga

fase yaitu pertama, saat bunga muncul, kedua, saat bunga mekar, dan ketiga,

saat buah muda. Kandungan hara N (N total) dianalisis dengan metode

Kjeldahl, P-tersedia (metode Olsen dan Bray), K-total (metode HCl 25%)

menurut cara (Yoshida et al., 1972).

j) Analisis tanah diambil pada empat titik sampel pada kedalaman ± 30 cm, dan

selanjutnya di analisis di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas

Udayana. Pengujian kandungan unsur hara pada tanah disekitar lokasi salak

Gula Pasir dilakukan sebelum dan sesudah penelitian dengan metode sebagai

berikut : N (metode Kjeldhall), P dan K (metode Bray 1), KTK (metod

ekstraksi NH4, OAc.1 N.pH7), C-Organik (Metode Walkey & Black) dan pH

dengan pH meter (Sudjadi et al., 1971)

k) Infeksi mikoriza pada akar tanaman dilakukan setelah tanaman dipanen.

Sampel yang diambil untuk analisis infeksi mikoriza ditentukan dengan cara

Page 51: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

32

dipilih secara acak dan hanya delapan sampel yang diuji untuk mewakili

sampel yang lain. Perhitungan persentase mikoriza pada akar dilakukan

dengan metode pewarnaan. Penetapan persentase infeksi mikoriza yaitu

diamati di bawah mikroskop stereo.

4.5 Bahan dan Alat Penelitian

4.5.1 Bahan-bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pohon salak Gula

Pasir, pupuk kandang kambing, pupuk kompos, serasah daun, sampel tanah dan

bahan-bahan yang digunakan dalam analisis meliputi bahan kimia untuk analisis

tanah, kandungan hara daun, kandungan kandungan gula total, gula pereduksi, dan

infeksi mikoriza. Mikoriza yang digunakan adalah mycofer diperoleh dari Bogor.

4.5.2 Alat- alat penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yaitu: cangkul, kantong plastik,

kertas label, Light meter, jangka sorong, Hand Refraktometer, Chlorophyll meter,

pisau, gunting, ember, timbangan analitik, oven, lampu nion, cawan, alat tulis, dan

alat–alat yang digunakan untuk analisis di Laboratorium.

4.6 Analisis Data

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam (anova) sesuai dengan

Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial. Apabila hasil yang diperoleh

menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji beda

rata-rata menggunakan uji Duncan taraf 5% (Gomez dan Gomez 1995).

Page 52: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

33

BAB VHASIL PENELITIAN

5.1 Pengaruh pupuk organik dan dosis mikoriza

Berdasarkan hasil analisis statistika diperoleh signifikansi pengaruh jenis

pupuk organik (K) dan dosis mikoriza (M) serta interaksinya (K x M) terhadap

variabel yang diamati (Tabel 1). Interaksi antara jenis pupuk organik dengan dosis

mikoriza (K x M) berpengaruh nyata terhadap variabel kandungan air reratif daun

(KAR) musim Sela II, sedangkan terhadap variabel lainnya berpengaruh tidak

nyata. Jenis pupuk organik (K) berpengaruh sangat nyata terhadap KAR daun

pada musim Sela II dan berpengaruh nyata terhadap krolofil daun pada musim

Sela II, dan jumlah tandan bunga per tanaman pada musim Gadu. Dosis mikoriza

(M) berpengaruh sangat nyata terhadap KAR daun pada musim Sela II, dan

berpengaruh nyata terhadap Fruit-set, KAR daun, krolofil daun pada musim Gadu

dan krolofil daun pada musim Sela II.

5.2 Jumlah tandan bunga dan jumlah tandan buah per tanaman

Perlakuan jenis pupuk organik pada musim Gadu jumlah tandan bunga

tertinggi diperoleh pada pupuk kandang kambing (5,25 buah) dan berbeda nyata

dengan pupuk organik lainnya, namun tidak demikian halnya pada musim Sela II,

jumlah tandan bunga tertinggi diperoleh pada serasah daun (4,00 buah) dan

berbeda tidak nyata dengan pupuk organik lainnya. Jumlah tandan buah tertinggi

pada musim Gadu diperoleh pada pupuk kompos (4,43 buah), tetapi pada musim

Sela II jumlah tandan buah tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang

Page 53: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

34

kambing (3,38 buah) dan berbeda tidak nyata dengan pupuk organik lainnya

(Tabel 2).

Tabel 1. Signifikansi pengaruh pupuk organik dan dosis mikoriza terhadapproduksi buah salak Gula Pasir di luar musim

No Variabel PengamatanFaktor

K M KxM1 Persentase fruit-set Musim Gadu (%) ns * ns2 Persentase fruit-set Musim Sela II (%) ns ns ns3 KAR Musim Gadu (%) ns * ns4 KAR Musim Sela II (%) ** ** *5 Krolofil Musim Gadu (spad unit) ns * ns6 Krolofil Musim Sela II (spad unit) * * ns7 Gula Total (%) ns ns ns8 Gula Pereduksi (%) ns ns ns9 Sukrosa (%) ns ns ns10 N daun (%) ns ns ns11 P daun (%) ns ns ns12 K daun (%) ns ns ns13 Jumlah Tandan Bunga per Tanaman Musim Gadu (buah) * ns ns14 Jumlah Tandan Bunga per Tanaman Musim Sela II (buah) ns ns ns15 Jumlah Tandan Buah per Tanaman, Musim Gadu (buah) ns ns ns16 Jumlah Tandan Buah per Tanaman, Musim Sela II (buah) ns ns ns17 Jumlah Buah per tanam Musim Gadu (buah) ns ns ns18 Jumlah Buah per tanam Musim Sela II (buah) ns ns ns19 Berat Buah per tanaman Musim Gadu (g) ns ns ns20 Berat Buah per tanaman Musim Sela II (g) ns ns ns21 Berat per buah Musim Gadu (g) ns ns ns22 Berat per buah Musim Sela II (g) ns ns ns23 Tebal Buah Musim Gadu (cm) ns ns ns24 Tebal Buah Musim Sela II (cm) ns ns ns25 Total Padatan Terlarut Musim Gadu (%) ns ns ns26 Total Padatan Terlarut Musim Sela II (%) ns ns ns

Keterangan : ns : Berpengaruh tidak nyata (P≥0,05)* : Berpengaruh nyata (P<0,05)** : Berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

Page 54: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

35

Tabel 2. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata parameter jumlah tandan bunga dan jumlah tandan buah per tanamapada musim Gadu dan Sela II

Perlakuan Jumlah Tandan Bunga (Buah) Jumlah Tandan Buah (Buah)

Musim Gadu Musim Sela II Musim Gadu Musim Sela II

Pupuk Organik

Kk 5,25 a 3,94 a 3,31 a 3,38 aKo 4,43 b 3,63 a 3,00 a 2,94 aSd 4,5 b 4,00 a 2,93 a 3,00 a

MikorizaM0 4,83 a 3,66 a 2,83 a 2,75 aM1 4,92 a 4,00 a 3,17 a 3,17 aM2 4,83 a 3,83 a 3,08 a 3,17 aM3 4,83 a 3,92 a 3,25 a 3,33 a

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dankolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan.

Perlakuan dosis inokulan mikoriza pada musim Gadu jumlah tandan bunga

tertinggi diperoleh pada dosis inokulan 25 g/tanaman (4,92 buah), hal yang sama

pada musim Sela II jumlah tandan bunga tertinggi diperoleh pada dosis 25

g/tanaman dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya. Jumlah tandan

buah tertinggi pada musim Gadu diperoleh pada dosis inokulan 75 g/tanaman,

demikian juga pada musim Sela II jumlah tandan buah tertinggi diperoleh pada

dosis inokulan 75 g/tanaman dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan

lainnya (Tabel 2).

5.3 Berat buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman

Perlakuan jenis pupuk organik pada musim Gadu, berat buah per tanaman

dan jumlah buah per tanaman tertinggi diperoleh pada pupuk kandang kambing

Page 55: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

36

yaitu masing-masing (24,76 g), (3,79 buah) dan berbeda tidak nyata dengan jenis

pupuk organik lainnya. Pada musim Sela II, berat buah per tanaman tertinggi

diperoleh pada serasah daun (15,91 g), namun tidak demikian halnya dengan

jumlah buah pertanaman pada musim Sela II tertinggi diperoleh pada pupuk

kompos (3,10 buah) (Tabel 3).

Tabel 3. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata parameter berat buah per tanaman musim Gadu dan Sela II, jumlahbuah per tanaman musim Gadu dan Sela II

Perlakuan Berat Buah per Tanaman (g) Jumlah Buah per Tanaman (buah)

Musim Gadu Musim Sela II Musim Gadu Musim Sela II

Pupuk Organik

Kk 24,76 a (783,02) 14,39 a (338,53) 3,79 a (16,81) 2,77 a (9,87)

Ko 21,13 a (661,87) 15,03 a (375,98) 3,25 a (13,87) 3,10 a (13,25)

Sd 21,85 a (598,86) 15,91 a (398,01) 3,46 a (13,81) 2,42 a (7,25)

Mikoriza

M0 18,02 a (399,35) 12,77 a (252,52) 2,95 a (9,58) 2,49 a (7,50)

M1 23,37 a (686,34) 17,10 a (446,25) 3,50 a (14,00) 2,83 a (10,50)

M2 23,48 a (777,73) 13,84 a (346,20) 3,65 a (16,66) 2,66 a (10,00)

M3 25,47 a (865,57) 16,73 a (438,42) 3,90 a (19,08) 3,08 a (12,50)Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dan

kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan. Data di dalam kurung adalah data asli sedangkan datadi luar kurung adalah data trasformasi √ (Y + 0.5)

Perlakuan dosis inokulan mikoriza berat buah per tanaman pada musim

Gadu tertinggi diperoleh pada dosis 75 g/tanaman (25,47 g) dan berbeda tidak

nyata dengan dosis inokulan lainnya, namun tidak demikian halnya pada musim

Sela II berat buah per tanaman tertinggi diperoleh pada dosis 25 g/tanaman

(17,10g) dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya. Dosis inokulan

mikoriza dari 0 sampai 75 g/tanaman memberikan jumlah buah per tanaman lebih

Page 56: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

37

tinggi, dimana pada dosis 75 g memiliki jumlah buah per tanaman yaitu masing-

masing (3,90 buah) pada musim Gadu dan (3,08 buah) musim Sela II dan berbeda

tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya.

5.4 Berat per buah

Berat per buah musim Gadu tertinggi pada perlakuan jenis pupuk organik

diperoleh pada pupuk kandang kambing (6,05 g), namun tidak demikian halnya

pada musim Sela II berat buah tertinggi diperoleh pada serasah daun (5,24 g) dan

berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Tabel 4. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata parameter berat per buah pada musim Gadu dan Sela II.

Perlakuan Berat per Buah (g)Musim Gadu Musim Sela II

Pupuk OrganikKk 6,05 a (40,84) 4,19 a (25,75)Ko 5,41 a (36,22) 3,66 a (19,19)Sd 5,66 a (38,55) 5,42 a (42,19)

MikorizaM0 5,67 a (37,82) 4,36 a (24,22)M1 5,99 a (41,23) 4,83 a (33,23)M2 5,32 a (35,29) 3,75 a (21,73)M3 5,88 a (39,78) 4,72 a (37,00)

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dankolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan. Data di dalam kurung adalah data asli sedangkan datadi luar kurung adalah data trasformasi √ (Y + 0.5)

Perlakuan pada dosis inokulan mikoriza berat per buah musim Gadu

tertinggi diperoleh pada dosis 25 g/tanaman (5,99 g) hal yang sama pada musim

Sela II berat per buah tertinggi diperoleh pada dosis 25 g/tanaman yaitu 4,83 g

dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya (Tabel 4).

Page 57: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

38

5.5 Tebal daging buah dan total padatan terlalut (TPT)

Perlakuan pupuk organik pada musim Gadu dan Sela II tebal daging buah

tertinggi diperoleh pada pupuk kandang kambing yaitu masing-masing (0,936 cm)

dan (0,912 cm), hal yang sama pada total padatan terlarut pada musim Gadu dan

Sela II tertinggi diperoleh pada pupuk kandang kambing yaitu masing-masing

(3,108 brix) dan (2,623 brix) dan berbeda tidak nyata dengan pupuk organik

lainnya (Tabel 5).

Tabel 5. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata parameter tebal daging buah pada musim Gadu-Sela II dan totalpadatan terlalut pada musim Gadu dan Sela II

Perlakuan Tebal Daging Buah (cm) Total Padatan Terlarut (brix)

Musim Gadu Musim Sela II Musim Gadu Musim Sela IIPupuk Organik

Kk 0,936 a (0,38) 0,912 a (0,35) 3,108 a (10,02) 2,623 a (8,06)Ko 0,885 a (0,29) 0,890 a (0,31) 2,741 a (8,41) 2,394 a (6,94)Sd 0,913 a (0,34) 0,883 a (0,29) 2,763 a (8,13) 2,434 a (6,80)

MikorizaM0 0,911 a (0,34) 0,899 a (0,32) 2,819 a (8,35) 2,578 a (7,33)M1 0,929 a (0,37) 0,896 a (0,32) 2,925 a (9,05) 2,490 a (7,30)M2 0,893 a (0,30) 0,874 a (0,29) 2,803 a (8,85) 2,294 a (6,58)M3 0,913 a (0,34) 0,911 a (0,35) 2,936 a (9,16) 2,572 a (7,86)

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dankolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan. Data di dalam kurung adalah data asli sedangkan datadi luar kurung adalah data trasformasi √ (Y + 0.5)

Perlakuan dosis inokulan mikoriza tebal daging buah tertinggi pada musim

Gadu diperoleh pada dosis 25 g/tanaman (0,929 cm), tetapi pada musim Sela II

tertinggi pada dosis 75 g/tanaman (0,911 cm) dan berbeda tidak nyata dengan

dosis inokulan lainnya. Total padatan terlarut tertinggi pada musim Gadu

Page 58: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

39

diperoleh pada dosis 75 g/tanaman sebesar 2,936 brix, namun tidak demikian

halnya pada musim Sela II total padatan terlarut tertinggi pada dosis 0 g/tanaman

(2,578 brix) dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya (Tabel 5).

5.6 Persentase fruit-set, Kandungan Air Relatif Daun (KAR) dan krolofildaun

Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa interaksi antara jenis pupuk

organik dan dosis inokulan mikoriza (K x M) berpengaruh nyata terhadap variabel

KAR daun pada musim Sela II (Tabel 1). Pada perlakuan dosis inokulan mikoriza

0 g/tanaman, penggunaan serasah daun memiliki kandungan air relatif daun

(KAR) yang lebih rendah dibandingkan pupuk kompos dan pupuk kandang

kambing (Tabel 6). Peningkatan dosis inokulan mikoriza menjadi 25 g/tanaman

menyebabkan KAR daun meningkat pada jenis pupuk kandang kambing dan

pupuk kompos, tetapi tidak memberikan perbedaan KAR daun pada pergunaan

serasah daun. Bila dosis ditingkatkan dari 0 menjadi 50 g/tanaman tidak

memberikan perbedaan KAR daun pada pupuk kandang kambing dan kompos,

tetapi meningkatkan KAR daun pada penggunaan serasah daun. Bila ditingkatkan

menjadi 75 g/pohon, perlakuan ini tidak memberikan perbedaan KAR daun pada

perlakuan pupuk kandang kambing dan serasah daun.

Page 59: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

40

Tabel 6. Pengaruh interaksi antara jenis pupuk organik dan dosis inokulanmikoriza (K x M) terhadap Kandungan Air Relatif Daun (KAR) Sela II

Dosis Inokulan Mikoriza

Perlakuan

0g/tanaman

(M0)

25g/tanaman

50g/tanaman

(M2)

75g/tanaman

(M3)(M1)

Jenis Pupuk Organik (K)Pupuk Kandang Kambing(Kk) 79,75 e 90,75 ab 90,25 ab 90,50 abPupuk Kompos (Ko) 82,00 cde 94,75 a 94,50 a 87,00 bcd

Serasah Daun (Sd) 78,50 e 81,00 de 88,50 abc 89,25 abKeterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dan

kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan.

Persentase fruit-set musim Gadu tertinggi pada perlakuan jenis pupuk

organik kompos (69,35 %) namun tidak demikian halnya pada musim Sela II

tertinggi diperoleh pada penggunaan pupuk kandang kambing (88,96 %).

Kandungan air relatif daun (KAR) pada musim Gadu dan Sela II tertinggi

diperoleh pada pupuk kompos (83,13 %) dan (89,56 %) hal yang sama pada

kandungan krolofil daun tertinggi juga diperoleh pada pupuk kompos (86,62 %)

dan (93,81%) (Tabel 7).

Perlakuan dosis inokulan mikoriza persentase fruit-set tertinggi pada

musim Gadu diperoleh pada dosis inokulan 75 g/tanaman (77,22 %) dan berbeda

nyata dengan dosis inokulan mikoriza 0 g/tanaman (59,58%), hal yang sama pada

musim Sela II persentase fruit-set tertinggi diperoleh pada dosis 75 g/tanaman

(85,98 %) dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan mikoriza lainnya. KAR

daun tertinggi pada musim Gadu diperoleh pada dosis inokulan mikoriza 50

g/tanaman (86,00%) dan berbeda nyata dengan dosis 0 g/tanaman (77,63%), hal

Page 60: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

41

yang sama pada musim Sela II KAR daun tertinggi diperoleh pada dosis inokulan

mikoriza 50 g/tanaman (91,09%) dan berbeda nyata dengan dosis 0 g/tanaman

(80,08%). Perlakuan dosis inokulan mikoriza kandungan krolofil daun tertinggi

pada musim Gadu diperoleh pada dosis inokulan mikoriza 75 g/tanaman yaitu

85,98 spad unit dan berbeda nyata dengan dosis 0 g/tanaman yaitu 80,90 spad

unit, tetapi pada musim Sela II kandungan krolofil daun tertinggi pada dosis

inokulan 50 g/tanaman yaitu 94,19 spad unit dan berbeda nyata dengan dosis 0

g/tanaman yaitu 84,44 spad unit (Tabel 7).

Tabel 7. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata persentase fruit-set musim Gadu dan Sela II, kandungan air relatifdaun (KAR) musim Gadu dan Sela II, serta krolofil daun pada musimGadu dan Sela II.

PerlakuanPersentase fruit-set

(%)KAR daun (%)

Krolofil Daun(SPAD unit)

MusimGadu

MusimSela II

MusimGadu

MusimSelaII

MusimGadu

MusimSela II

Pupuk Organik

Kk 65,20 a 88,96 a 81,91 a 87,81 a 85,53 a 89,92 ab

Ko 69,35 a 83,65 a 83,13 a 89,56 a 86,62 a 93,81 a

Sd 66,88 a 77,67 a 82,47 a 84,31 b 83,22 a 84,88 b

Mikoriza

M0 59.58 b 77,78 a 77,63 b 80,08 b 80,90 b 84,44 b

M1 65,68 ab 83,20 a 82,58 ab 88,83 a 83,25 ab 87,97 ab

M2 66,07 ab 85,42 a 86,00 a 91,09 a 86,98 ab 94,19 a

M3 77,22 a 85,98 a 83,80 a 88,92 a 89,35 a 91,54 abKeterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dan

kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan.

Page 61: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

42

5.7 Kandungan gula total daun, kandungan gula pereduksi daun, dankandungan sukrosa daun

Perlakuan jenis pupuk organik kandungan gula total daun tertinggi

diperoleh pada pupuk kandang kambing dan pupuk kompos yaitu 1,10 %,

sedangkan pada kandungan gula pereduksi tertinggi diperoleh pada pupuk

kandang kambing (0,32%) dan berbeda tidak nyata dengan jenis pupuk organik

lainnya. Kandungan sukrosa daun tertinggi diperoleh pada pupuk kompos

(0,77%) dan berbeda tidak nyata dengan pupuk organik lainnya.

Tabel 8. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata kandungan gula total daun, kandungan gula reduksi daun, dankandungan sukrosa daun

PerlakuanKandungan GulaTotal Daun (%)

Kandungan GulaReduksi (%)

KandunganSukrosa Daun (%)

Pupuk OrganikKk 1.10 a 0.32 a 0.56 aKo 1.10 a 0.29 a 0.77 aSd 0.89 a 0.31 a 0.54 a

MikorizaM0 0.78 a 0.26 a 0.54 aM1 1.10 a 0.32 a 0.59 aM2 1.05 a 0.32 a 0.70 aM3 1.20 a 0.32 a 0.66 a

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dankolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan

Perlakuan dosis inokulan mikoriza 75 g/tanaman memiliki kandungan gula

total daun dan kandungan gula pereduksi tertinggi masing-masing (1,20%) dan

(0,32%) dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan lainnya, tetapi pada

kandungan sukrosa daun tertinggi diperoleh pada dosis inokulan mikoriza 50

Page 62: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

43

g/tanaman (0,70%) dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan mikoriza

lainnya (Tabel 8).

5.8 Kandungan unsur hara N, P, K jaringan daun

Perlakuan jenis pupuk organik unsur hara N daun tertinggi diperoleh pada

serasah daun (2,02 %), sedangkan kandungan unsur hara P daun tertinggi

diperoleh pada pupuk kompos (0,24%) dan berbeda tidak nyata dengan jenis

pupuk organik lainnya. Kandungan unsur hara K daun tertinggi diperoleh pada

pupuk kandang kambing (0,86 %) dan berbeda tidak nyata dengan pupuk organik

lainnya (Tabel 9).

Tabel 9. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan mikoriza terhadap nilai rata-rata kandungan hara N, P, K jaringan daun.

Perlakuan N Daun (%) P Daun (%) K Daun (%)

Pupuk OrganikKk 1.94 a 0.20 a 0.86 aKo 2.01 a 0.24 a 0.85 aSd 2.02a 0.22 a 0.84 a

MikorizaM0 1.88a 0.17 a 0.82 aM1 1.93 a 0.21 a 0.87 aM2 2.12 a 0.23 a 0.86 aM3 2.02 a 0.28 a 0.85 a

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor dankolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata padauji Duncan.

Perlakuan dosis inokulan mikoriza N daun dan P daun tertinggi diperoleh

pada dosis 75 g/tanaman (2,12 %), (0,28 %), namun tidak demikian halnya pada

unsur hara K daun tertinggi diperoleh pada dosis inokulan 25 g/tanaman (0,87 %)

dan berbeda tidak nyata dengan dosis inokulan mikoriza lainnya (Tabel 9).

Page 63: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

44

5.9 Hasil analisis tanah

Hasil analisis tanah yang dilakukan pada awal penelitian dan akhir

penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan pupuk organik yaitu (kotoran

kandang kambing, kompos, serasah daun) dan dosis inokulan mikoriza dapat

meningkatan kandungan unsur hara di dalam tanah (Tabel 10).

Hasil analisis tanah menunjukkan kandungan N total di dalam tanah

sebelum penelitian rendah (0,15%) tetapi setelah menggunakan perlakuan jenis

pupuk organik dan dosis inokulan mikoriza kandungan N total tanah meningkat

(0,34%). P-tersedia di dalam tanah sebelum perlakuan dan setelah perlakuan

mengalami peningkatan dari sedang (16,33 ppm) menjadi sangat tinggi (77,94

ppm), sedangkan K-tersedia di dalam tanah antara sebelum perlakuan dan

setelah perlakuan adalah tinggi (Tabel 10).

Tabel 10. Hasil analisis tanah tempat penelitian di Desa Sibetan, KecamatanBebandem, Kabupaten Karangsem.

Sumber : Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana(2013)

Hasil AnalisisHasil Analisis Tanah Awal

PenelitianHasil Analisis Tanah Akhir

PenelitianHasil Keterangan Hasil Keterangan

pH 6,3 Agak Masam 6,7 NetralDHL (mmhos/cm) 0,96 Sangat Rendah 0,54 Sangat Rendah

C-Organik (%) 1,67 Rendah 3,51 TinggiN total (%) 0,15 Rendah 0,34 Sedang

P-tersedia (ppm) 16,33 Sedang 77,94 Sangat TinggiK-tersedia (ppm) 343,25 Tinggi 449,59 TinggiKTK (me/100 g) 23,53 Sedang 27,92 Tinggi

Kadar Air- KU (%) 6,94 12,56

Page 64: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

45

5.10 Hasil Analisis Infeksi Mikoriza

Tabel 11 menyatakan hasil analisis infeksi mikoriza terndah di lokasi

penelitian terdapat pada perlakuan tanpa dosis mikoriza 0 g/tanaman yaitu 39,29

% (II Kk-M0) dan 12,87 % (IV Kk-M0). Dosis ditingkatkan dari 0 g/tanaman

menjadi 25 g/tanaman menunjukkan peningkatan infeksi dosis mikoriza yaitu

42,16 % (III Kk-M1) dan 20,97 % (III Ko-M1). Peningkatan dosis inokulan

menjadi 50 g/tanaman menyebabkan terjadinya infeksi mikoriza yang paling

tinggi yaitu 58,45 % (I Kk-M2) dan 77,67 % (IV Sd-M2).

Tabel 11. Hasil Analisis Infeksi Mikoriza tempat penelitian di Desa Sibetan,Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem

Perlakuan Infeksi MikorizaII Kk-M0 39,29 %IV Kk-M0 12,87 %III Kk-M1 42,16 %III Ko-M1 20,97 %I Kk-M2 58,45 %IV Sd-M2 77,67 %III Ko-M3 50,84 %I Sd-M3 49,14 %

Sumber : Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Udayana (2013)

Page 65: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

46

BAB VIPEMBAHASAN

Interaksi antara penggunaan jenis pupuk organik (K) dan dosis inokulan

mikoriza (M) berpengaruh nyata terhadap kandungan air relatif daun (KAR) pada

musim Sela II (Tabel 1). Hal tersebut menunjukkan bahwa antara perlakuan

pupuk organik dan dosis mikoriza saling berhubungan satu sama lain, dimana

dengan penambahan pupuk organik di dalam tanah dapat meningkatkan kolonisasi

mikoriza dan kemampuan dalam bersimbiosis dengan akar tanaman, sehingga

jangkauan akar tanaman menjadi lebih luas dan dapat meningkatkan kandungan

air relatif daun. Menurut Novriani (2010) pemberian kompos 30% menyebabkan

persen kolonisasi mikoriza meningkat 83,23% jika dibandingkan dengan

perlakuan tanpa kompos.

Persentase fruit-set tertingi pada musim Gadu dengan perlakuan pupuk

organik diperoleh pada penggunaan pupuk kompos yaitu 69,35 % namun pada

musim Sela II diperoleh pada pupuk kandang kambing yaitu 88,96 % yang

berbeda tidak nyata dengan pupuk kompos. Tingginya persentase fruit-set pada

musim Gadu dengan penggunaan pupuk kompos dikarenakan pupuk kompos

adalah pupuk yang telah mengalami proses fermentasi dan berbentuk halus

sehingga mudah diserap akar dan mampu menjaga kelembaban tanah lebih tinggi

dibandingkan dengan pupuk kandang kambing dan serah daun. Pupuk kompos

juga mampu meningkatkan kandungan hara di dalam tanah, sehingga dengan

kondisi tanah yang baik dapat merangsang pertumbuhan spora mikoriza, dengan

adanya kandungan spora mikoriza di dalam akar maka akar tanaman mampu

Page 66: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

47

menjangkau air lebih luas. Tanaman yang kekurangan air secara terus-menerus

dapat menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan diperlukan beberapa hari

setelah irigasi agar dapat kembali pada laju fotosintesis semula, sehingga air

sangat diperlukan oleh tanaman. Musim Sela II perlakuan pupuk kandang

kambing memperlihatkan persentase fruit-set yang lebih tinggi (88,96 %)

dibandingkan dengan musim Gadu (69,35 %) hal ini dikarenakan pupuk kandang

kambing pada musim Gadu masih belum mampu menyediakan unsur hara bagi

tanaman, namun pada musim Sela II pupuk kandang kambing sudah mulai

mampu menyediakan unsur hara bagi tanah dan tanaman. Menurut Wiyana (2008)

pupuk organik bersifat slow release (terurai secara lambat), unsur hara yang

terkandung di dalam pupuk organik akan dilepas secara perlahan-lahan dan terus

menerus dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga kehilangan unsur hara

akibat pencucian air lebih kecil. Pupuk kandang kambing akan memberikan

manfaat yang lebih baik pada musim ke-2 pertanaman. Pupuk kompos dan pupuk

kandang kambing selain meningkatkan kandungan hara di dalam tanah juga

memberikan makanan bagi jasad renik yang ada di dalam tanah sehingga

meningkatkan peran mikrobia dalam menjaga kesuburan tanah. Meningkatnya

Bahan organik merupakan sumber energi bagi mikroorganisme tanah untuk

melepaskan unsur hara yang ada di dalam tanah. Kehadiran dan aktivitas

mikroorganisme tanah merupakan faktor penting dalam pelepasan unsur hara di

dalam tanah (Atmaja, 2006).

Persentase fruit-set yang lebih tinggi juga berkaitan terhadap KAR daun

dimana pada musim Gadu dengan penggunaan pupuk kompos yaitu 83,13%

sedangkan pada penggunaan pupuk kandang kambing yaitu 87,81 % dan terendah

Page 67: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

48

pada penggunaan serasah daun. KAR daun memegang peranan penting dalam

menentukan keberhasilan perkembangan bunga menjadi buah. Rendahnya KAR

daun pada penggunaan serasah daun dikarenakan serasah daun kurang mampu

menjaga kelembaban tanah dan perlu proses dekomposisi agar serasah daun bisa

hancur dan dimanfaatkan oleh tanah dan tanaman. Hal yang sama diperoleh

Hutagalung (2011) menyatakan KAR daun yang rendah pada musim pembungaan

Gadu (67,80%) menghasilkan persentase fruit-set paling rendah (47,00%),

sebaliknya KAR daun tertinggi pada musim pembungaan Sela II (89,32%)

menghasilkan persentase fruit-set tertinggi (70,10%). Hal yang sama juga

diperoleh Chakherchaman et al. (2009) pada tanaman Lentil (Lens culinaris L.),

yaitu bahwa KAR daun memiliki hubungan yang sangat erat dengan jumlah gabah

yang dihasilkan. KAR daun yang tinggi akan meningkatkan aktifitas fotosintesis

pada tanaman yang ditunjukkan oleh tingginya kandungan krolofil daun.

Banyaknya hasil fotosintat untuk menginduksi terjadinya bunga dapat diketahui

dari kandungan gula total, gula pereduksi, dan kandungan sukrosa daun.

Perlakuan dosis inokulan mikoriza berpengaruh nyata terhadap persentase

fruit-set pada musim Gadu tetapi pada musim Sela II persentase fruit-set

berpengaruh tidak nyata. Persentase fruit-set tertinggi pada musim Gadu dan Sela

II diperoleh pada dosis inokulan 75 g/tanaman. Tingginya persentase fruit-set

pada musim Gadu pada dosis 75 g/tanaman menyebabkan meningkatnya KAR

daun, krolofil daun, jumlah tandan buah, berat buah per tanaman, dan jumlah buah

per tanaman, sedangkan pada musim Sela II tingginya persentase fruit-set

didukung oleh tingginya KAR daun, krolofil daun, jumlah tandan buah dan

jumlah buah per tanaman. Persentase fruit-set yang tinggi terdapat pada dosis

Page 68: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

49

inokulan 75 g/tanaman hal ini dikarena akar tanaman salak sudah terinfeksi

dengan mikoriza. Akar tanaman yang telah terinfeksi mikoriza mempunyai

kandungan auksin yang lebih tinggi yang memungkinkan peningkatan

pertumbuhan akar. Hormon auksin bagi tanaman akan menentukan besarnya

kekuatan sink, sehingga kandungan dengan hormon auksin yang tinggi akan

meningkatkan persentase fruit-set. Menurut Rahman (2013) mikoriza dapat

menstimulus pembentukkan hormon seperti auksin, sitokinin, dan giberalin, yang

berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. Banyaknya jumlah tanah

yang mengandung mikoriza akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Tingginya persentase fruit-set pada musim Gadu

didukung oleh tingginya KAR daun, tingginya KAR daun pada dosis inokulan

mikoriza 75 g/tanaman disebabkan karena hifa dari mikoriza mampu menyerap air

yang lebih banyak dan dapat meningkatkan kemampuan untuk tetap hidup dan

berproduksi dalam keadaan tanah yang kering. Setiadi (2000) menyatakan bahwa

mikoriza juga dapat mengahasilkan hormon pertumbuhan sitokinin. Dimana

hormon tersebut berfungsi mencegah proses penuaan sehingga akar sebagai

penyerap air dan unsur hara dapat diperpanjang. Hal ini terbukti pada penelitian di

Desa Sibetan dengan dosis 75 g/tanaman memberikan KAR daun yang tinggi

yaitu 83,80 % dibandingkan tanpa dosis inokulan mikoriza. Tanaman yang

terinfeksi mikoriza memiliki jangkaun penyerapan mencapai ± 80 mm

dibandingkan dengan tanpa mikoriza jangkaun penyerapannya hanya mencapai 1-

2 mm. Laju penyerapan 6 kali lebih cepat dibandingkan dengan tanaman tanpa

mikoriza. Hasil penelitian Astiari (2003) mendapatkan bahwa inokulasi cendawan

mikoriza pada tanaman kacang tanah serapan P tanaman secara nyata 75 %

Page 69: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

50

dibandingkan tanpa inokulasi mikoriza. Mikoriza mempunyai enzim phosphatase

yang dapat membantu penyerapan P dari tidak tersedia menjadi tersedia bagi

tanaman. Mekanismenya adalah asam fosfatase yang terdapat pada hifa yang

sedang aktif tumbuh serta peningkatan aktivitas enzim fosfatase pada permukaan

akar akibat infeksi mikoriza menyebabkan fosfat anorganik dibebaskab dari fosfat

organik pada daerah dekat permukaan sel sehingga dapat diserap melalui

mekanisme serapan.

Hasil penelitian menunjukkan, kualitas buah pada musim Gadu dan Sela II

pada beberapa variabel tebal daging buah dan total padatan terlarut tidak

dipengaruhi oleh jenis pupuk organik dan dosis inokulan mikoriza. Tebal daging

buah ditentukan oleh banyaknya jumlah buah panen per tanaman. Hal ini

menunjukkan semakin sedikit jumlah buah per tanaman maka semakin sedikit

buah yang akan berkompetisi untuk memperoleh air dan asimilat untuk

pertumbuhan dan perkembangan buah. Total padatan terlarut menunjukkan nilai

yang berbeda tidak nyata pada musim Gadu dan Sela II, disebabkan oleh

tingginya kandungan gula pada daging buah. Tingginya kandungan gula tidak

dipengaruhi oleh jenis perlakuan, sehingga rasa manis pada buah salak pada saat

dikonsumsi tidak ada perbedaan.

Page 70: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

51

BAB VIISIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Perlakuan jenis pupuk organik tidak meningkatkan persentase fruit-set pada

musim Gadu dan Sela II, namum pada perlakuan dosis mikoriza persentase

fruit-set dapat ditingkatkan.

2. Interaksi antara pupuk organik dan dosis inokulan mikoriza tidak berpengaruh

terhadap semua variabel pengamatan keculai pada kandungan air relatif daun

(KAR) pada musim Sela II.

3. Dosis inokulan 50 g/tanaman tidak memberikan hasil yang meningkatkan

produksi buah salak Gula Pasir di luar musim, namun pada dosis 75

g/tanaman mampu meningkatkan persentase fruit-set lebih tinggi yaitu

(77,22%) pada musim Gadu dan (85,98%) pada musim Sela II yang didukung

oleh tingginya berat buah per tanaman (25,47 g) pada musim Gadu dan (16,73

g) pada musim Sela II.

7.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah :

1. Mikoriza dosis inokulan 75 g/tanaman mampu meningkatkan persentase fruit-

set lebih tinggi untuk memproduksi salak Gula Pasir di luar musim.

Page 71: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

52

2. Perlu dilakuannya pengamatan terhadap pengaruh pemberian jenis pupuk

organik dan dosis iokulan mikoriza dengan harapan pengaruhnya akan terlihat

nyata dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Page 72: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

53

DAFTAR PUSTAKA

Astiari, A. N. K. 2003. “Efek Dosis Inokulan Mikoriza terhadap Pertumbuhan danHasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di LahanKering, Desa Kubu, Karangasem” (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.77 hal.

Atmaja, I. W. D. 2006. Bioteknologi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,UNUD, Denpasar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karangsem. 2013. Tersedia pada http://bps-karangasem.blogspot.com/search/label/Bab%201%20%20KONDISI%20GEOGRAFIS%20DAN%20IKLIM(diakses 28 Nopember 2013)

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2012. Bali Dalam Angka 2012. Tersedia padahttp://BPS.go.id (diakses 20 September 2013).

Bank Indonesia. 2004. Aspek Pemasaran Salak. Model Kelayakan ProgramKemitraan Terpadu (PKT) Budidaya Tanaman Salak Unggul.http://www.bi.go.id/sipuk/id/lm/salak/.asp. (diakses 20 Januari 2013).

Chakherchaman, S. A., H. Mostafaei, A. Yari, M. Hassanzadeh, S. J. Somarin danR. Easazadeh. 2009. Study of Relationships of Leaf Relative WaterContent, Cell Membrane Stability and Duration of Growth Period withGrain Yield of Lentil under Rain-Fed and Irrigated Conditions. JurnalPenelitian Ilmu Hayati. Volume 4(7): 842-847

Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jendral Hortikultura, DepartemenPertanian. 2007. Standar Prosedur Operasional (SPO) Salak BaliKabupaten Karangasem.

Fitter, A H., dan R. K. M. Hay. 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman. GadjahMada University Press. Yogyakarta.

Gaur, A.C. 1982. Improving Soil Fertility Through Organic Recycling. ProjectField No. 15. FAO of United Nations. Rome. 85 p.

Gomez, K.A dan A.A Gomez 1995. Prosedur Statistik Penelitian Pertanian.Percetakan Universitas Indonesia. Jakarta. 698 hal.

Gunawan, I. S. 2008. “Pengaruh Kompos dan Pupuk Anorganik terhadapPertumbuhan dan Serapan N, P, K Tanaman Jagung (Zea mays L.) padaTanah Alluvial Karawang” (skripsi). Bogor: Program Studi Ilmu Tanah.Pertanian Bogor. 68 hal

Page 73: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

54

Handayani, F., Mastur, dan Nurbani, (2011), Respon Dua Varietas Kedelaiterhadap Penambahan beberapa Jenis Bahan Organik, Prosiding SemilokaNasional “ Dukungan Agro-Inovasi untuk Pemberdayaan Petani”.Kerjasama UNDIP, BPTP Jateng, Pemprov Jateng.

Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Hariah,K. 2010. Neraca Hara dan Karbon dalam SistemAgroforestri.http://www.worldagrofores/s/LectureNotes/LectureNote6.pdf.Diakses tanggal 21 Desember 2013.

Hardiyanto, E.B. and A. Wicaksono. 2008. Interrotation Site Management, StandGrowth and Soil Properties in Acacia mangium Plantations in SouthSumatera, Indonesia. In Nambiar (ed.) Site Management and Productivityin Tropical Plantation Forests. 2008. Proceedings of Workshops inPiracicaba (Brazil) 22-26 November 2004 and Bogor (Indonesia) 6-9November 2006. Center for International Forestry Research (CIFOR).Bogor.

Hasnudi, Saleh. E, 2004. Rencana Pemanfaatan Lahan Kering untukPengembangan Usaha Peternakan Ruminansia dan Usaha Tani Terpadu diIndonesia. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/810/1/ternak-eniza4.pdf.11 hal. Diakses 19 Mei 2013

Hutagalung, E.T. 2011. “Studi Hubungan Antara Musim Pembungaan DenganProduksi Dan Kualitas Buah Salak Gula Pasir (Salacca zalacca Var.Gulapasir)”(skripsi). Denpasar: Universitas Udayana. 57 hal

Jacob, A. and H.V. Uexküll. 1960. Fertilizer Use:Nutrition and Manuring ofTropical Crops. Translated by C.L.Whittles. Hannover. 593 p.

Kartni, N.L 1997.”Efek Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) dan PupukOrganik Kascing terhadap P-Tersedia Tanah, Kadar P Tanaman dan HasilBawang Putih (Allium sativum L.) pada Incepticol” (disertasi). Bandung:Universitas Pajajaran. 162 hal

Lee, K.K. and S.P. Wani.1988. Significance of Biological Nitrogen Fixation andOrganic Manures in Soil Fertility Management in Semiarid Tropical IndiaProceeding of Colloquium, Christianson, C.B. (ed.) held in ICRISATCenter. Patancheru. India:89-108.

Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Cet. Ke-15. Penebar Swadaya.Jakarta. 163 hal.

Page 74: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

55

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Cet. Ke- 12. PenebarSwadaya. Jakarta. 150 hal.

Matsubara, H., Y. Kayukawa and H Fukui. 2000. Temperature stress tolerance ofasparagus seedling through symbiosis with arbuscular mycorrhizal fungus.J. Japan Soc. Hort. Sci. 69 (5) : 570-575.

Menge, J. A. 1985. Mycorhiza Agriculture Technologies. Department of PlantPathology. University of California Riverside, C A 92521. Pp. 185-189.

Mogea, J.P. 1990. Pollination in Salacca edulis. Principles 22(2):56-63.

Novriani. 2010. Inokulasi Mikoriza Arbuskular Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeisguineensis Jacq.) Yang Ditanam pada Berbagai Komposisi Media Tanam.AgronobiS. Vol. 2 (4). Hal 30-42.

Praptiningsih G. A., M. Mataburu, dan R. Hendroko. 2000. Pengaruh CendawanMikoriza Arbuskular (CMA) pada Tebu di Tanah Mineral Masam PG.Tolangohula. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I. Bekerjasamadengan AMI dan PAU Bioteknologi IPB, Bogor. Hal. 213-221.

Rahman, A. H. 2013. Pengaruh Glomus fasciculatum Pada PertumbuhanVegetatif Kedelai yang Terinfeksi Sclerotium rolfsii. Jurnal Sains DanSeni Pomits. Volume. 2 (2):64-68

Rai,I N., N. G. Astawa, dan G. A. Gunadi. 2008. Studi FenofisiologiPembungaan dan Pembuahan Salak Bali Sebagai Pedoman UntukPeroduksi Buah Di Luar Musim dan Cara Budidaya Ramah Lingkungan.Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Wicaksana. Volume 17(2):103-111.

Rai, I. N., C. G.A. Semarajaya, dan W. Wiraatmaja. 2010. Studi on the FloweringPhenophysiology of Gula Pasir Snake Fruit to Prevent Faiulure of Fruit-set. J. Hort. 20(3): 216-222

Sanusi, A N. 2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan ProduksiTanaman. http://sanoesi.wordpress.com/2009/01/29/hubungan-faktor-iklim-dengan-pertumbuhan-dan-produksi-tanaman/. Diakses 27 September

Santoso, H.B. 1998. Pupuk Kompos. Kanisius. Yogyakarta. 28 hal.

Setiadi, Y. 2000. Status Penelitian dan Pemanfaatan Cendawan MikorizaArbuskular dan Rhizobium untuk Merehabilitasi Lahan Terdegradasi.Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I. Bekerjasama dengan AMI danPAU Bioteknologi IPB, Bogor. Hal 11-23.

Page 75: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

56

Setiawan. A.I. 1999. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.82 hal.

Setiawati, MR. B.N. Fitriatin, dan P. Suryatman. 2000. Pengaruh Mikoriza danPupuk Fosfat terhadap Drajat Infeksi Mikoriza dan KomponenPertumbuhan Tanaman Kedelai.Proseding Seminar Nasional Mikoriza I.Bogor.

Setyaningsih, L.Y. Munawar, dan M. Turjaman. 2000. Efektifitas CendawanMikoriza Arbusula dan pupuk NPK terhadap pertumbuahan Bitti.Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I. Bogor.

Siregar, S.T.H., Nurwahyudi, and Mulawarman. 2008. Effects of Inter-rotationManagement on Site Productivity of Acacia mangium in Riau Province,Sumatera, Indonesia. In Nambiar (ed.) Site Management and Productivityin Tropical Plantation Forests. Proceedings of Workshops in Piracicaba(Brazil) 22-26 November 2004 and Bogor (Indonesia) 6-9 November2006. Center for International Forestry Research (CIFOR). Bogor.

Soeryoko, H. 2011. Kiat Pintar Memproduksi Kompos dengan Pengurai BuatanSendiri. Lily Publisher. Yogyakarta. 112 hal

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,IPB. Bogor. 591 hal.

Suara, K., C.G.A.Semarajaya, N.G. Astawa, G.A.A.R. Asmiwyati, G.A.M.SriAgung, R. Dwiyani, dan M.E. Sukewijaya. 2005. Diktat Hortikultura.Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.Denpasar.

Suardewa, I. W. P. 2011. “Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah PadaBeberapa Tipe Penggunaan Lahan dan Kedalaman Tanah di DesaCandikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan” (skripsi).Denpasar: Universitas Udayana. 105 hal

Subiksa, I.G.M. 2005. “Pemanfaatan Mikoriza untuk Penanggulangan LahanKristis”. Biologi Resources. Biology-Dasar Pengolahan Limbah, (http//:Just another Word Press.com. weblog, diakses 15 Agustus 2013).

Sudjadi, M., I. M. Widjik & M. Soleh. 1971. Penuntun Analisis Tanah. LembagaPenelitian Tanah Bogor, Bogor.

Suntoro., Syekhfani, Handayanto, dan Sumarno (2001c). Pengaruh pemberianbahan,organik , dolomit dan pupuk K terhadap produksi kacang tanah(Arachis hypogaea) pada Oxic Dystrundept. Di Jumapolo , Karang anyar ,Jawa tengah. Agrivita 23 (1), 57-65.

Page 76: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

57

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta:Karnisius.

Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Citra, Jakarta

Suwandi., Surtinah, dan Kamindar, R. 2006. Perlakuan Mikorizadan NPK padaPertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis L.F.) (Treatment OfMycorrhizae And Npk On The Growth Of Tectona Grandis L.F.Stump).Info Hutan Vol. III No. 2 : 139 – 145

Tisdale, S. and W. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers. Mac MillanPublishing Co., New York. 611 p.

UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holikultura Kecamatan Bebandem.2013. Program Penyuluhan Pertanian BPP Bebandem.

Widya, K.P. 2011. Laju Dekomposisi Serasah Daun. USU Press : Medan.

Wiyana. 2008. Studi Pengaruh Penambahan Lindi dalam Pembuatan PupukOrganik Granuler terhadap Ketercucian N, P,dan K. MST UGM.Yogyakarta.

Winarti, E., R. D. Ratnani, dan I. Riwayati. 2003. Pengaruh Jenis Pupuk OrganikTerhadap Pertumbuhan Tanaman Kopi. Momentum, Vol. 9. No 1 : 35-39

Page 77: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

58

Lampiran 1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Pusat Penelitian Tanah, 1983)

Sifat TanahSangatRendah

Rendah Sedang TinggiSangatTinggi

C-organik (%) < 1.00 1.00 – 2.00 2.01 – 3.00 3.01 – 5.00 > 5.00

N-total (%) < 0.10 0.10 – 0.20 0.21 – 0.50 0.51 – 0.75 > 0.75

KTK ( me/100 g) < 5 5-16 17-24 25-40 > 40

P-tersedia(ppm) < 8,0 8,0-15 16-25 26-35 > 35

SangatMasam

MasamAgak

MasamNetral

AgakAlkalis

Alkalis

pH < 4.5 4.5 – 5.55.6 –

6.56.6 – 7.5 7.6 – 8.5 > 8.5

Page 78: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

59

Lampiran 2. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah TandanBunga, Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 7 5 7 4 23 5.75Kk-M1 6 5 7 5 23 5.75Kk-M2 5 4 6 4 19 4.75Kk-M3 6 5 5 3 19 4.75

Ko-M0 5 4 2 5 16 4Ko-M1 5 5 6 4 20 5Ko-M2 7 4 4 5 20 5Ko-M3 4 3 5 3 15 3.75

Sd-M0 6 4 4 5 19 4.75Sd-M1 5 3 4 4 16 4

Sd-M2 5 5 5 4 19 4.75

Sd-M3 4 5 5 4 18 4.5

Jumlah 65 52 60 50 227

Rata-rata 5.41667 4.333333 5 4.166667 4.72917

Tabel Dua ArahPerlakuan Kk Ko Ks Jumlah

M0 23 16 19 58

M1 23 20 16 59

M2 19 20 19 58

M3 19 15 18 52

Jumlah 84 71 72

Contoh Perhitungan:

FK ΣY...2 / abn

2272 / (3 x 4 x 4)1073.52

JKTotal ΣYijk2 - FK

(72 + 62 + … + 42) -1073.52

Page 79: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

60

57.4792

JKKelompok (ΣYij.2 / ab) - FK

[(652 + 522 + … + 502) / (3 x 4)] -1073.5212.2292

JKPerlakuan (ΣYij.2 / n) - FK

[(232 + 232 + … + 182) / 3] - 1073.5217.2292

JKK

(ΣYi..2 / bn) -

FK

[(842 + 712 + 722) / (4 x 4)] - 1073.526.54167

JKM (ΣY.j.2 / an) - FK[(582 + 592 + … + 522) / (3 x 4)] -1073.522.5625

JKInteraksi JKPerlakuan - JKK - JKM

17.2292 - 6.54167 - 2.56258.125

JKGalat JKTotal - JKKelompok - JKPerlakuan

57.4792 - 12.2292 - 17.229228.0208

DBTotal abn – 1(3 x 4 x 4) - 147

DBKelompok n – 14 – 13

DBPerlakuan ab – 1(3 x 4) - 111

DBK a – 13 – 12

DBM b – 14 – 13

DBInteraksi DBPerlakuan - DBK - DBM

11 - 2 – 3

Page 80: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

61

6

DBGalat DBTotal - DBKelompok - DBPerlakuan

47 - 3 - 1133

KTKelompok JKKelompok / DBKelompok

12.2292 / 34.07639

KTPerlakuan JKPerlakuan / DBPerlakuan

17.2292 / 111.56629

KTK JKK / DBK

6.54167 / 23.27083

KTM JKM / DBM

2.5625 / 30.85417

KTInteraksi JKInteraksi / DBInteraksi

8.125 /61.35417

KTGalat JKGalat / DBGalat

28.0208 / 330.84912

FHKelompok KTKelompok / KTGalat

4.07639 / 0.849124.80074

FHPerlakuan KTPerlakuan / KTGalat

1.56629 / 0.849121.84461

FHK KTK / KTGalat

3.27083 / 0.849123.85204

FHM KTM / KTGalat

0.85417 / 0.849121.00595

FHInteraksi KTInteraksi / KTGalat

1.35417 / 0.849121.5948

Page 81: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

62

K. Keragaman (√KTGalat) / Ỹ..(√0.84912) / 4.7291719.48%

Tabel Analisis Sidik Ragam

Sumber Jumlah Derajat KuadratF-hitung

F-tabelKeragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 12.2292 3 4.076389 4.8007 ** 2.89 4.44Perlakuan 17.2292 11 1.566288 1.8446 ns 2.09 2.84

K 6.54167 2 3.270833 3.852 * 3.29 5.315M 2.5625 3 0.854167 1.0059 ns 2.89 4.44Interaksi 8.125 6 1.354167 1.5948 ns 2.39 3.4

Galat 28.0208 33 0.849116Total 57.4792 47

tn : Berpengaruh tidak nyata (P≥0,05)* : Berpengaruh nyata (P<0,05)** : Berpengaruh sangat nyata (P<0,01)F.Koreksi 1073.52K.Keragaman 19.48%

Uji Lanjutan Duncan Faktor K

Sy √(KTGalat / bn)√[0.84912 / (4 x 4)]0.23037

LSR(2, 5%) Sy x P(2, 5%)

0.23037 x 2.8810.66369

LSR(2, 1%) Sy x P(2, 1%)

0.23037 x 3.8690.8913

P5% P1% LSRP5% LSRP1%p = 2 2.881 3.869 0.663692 0.891297p = 3 3.031 4.039 0.698248 0.930459

Page 82: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

63

Perlakuan Rata-rata Selisih Notasi

Kk 5.25 ASd 4.5 0.75 * BKo 4.4375 0.8125 * 0.0625 ns B

Uji Lanjutan Duncan Faktor MSy 0

P5% P1% LSRP5% LSRP1%

p = 2 2.881 3.869p = 3 3.031 4.039p = 4 3.114 4.142

Perlakuan Rata-rata Selisih Notasi

M0 4.83333 aM1 4.91667 aM2 4.83333 aM3 4.33333 a

Page 83: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

64

Lampiran 3. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah TandanBunga Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 5 4 5 3 17 4.25

Kk-M1 3 3 5 5 16 4

Kk-M2 4 4 4 2 14 3.5

Kk-M3 3 4 5 4 16 4

Ko-M0 3 5 1 4 13 3.25

Ko-M1 4 4 3 5 16 4

Ko-M2 4 3 3 5 15 3.75

Ko-M3 4 3 4 3 14 3.5

Sd-M0 3 3 4 4 14 3.5

Sd-M1 5 3 4 4 16 4

Sd-M2 5 4 3 5 17 4.25

Sd-M3 4 5 4 4 17 4.25

Jumlah 47 45 45 48 185

Rata-rata 3.91667 3.75 3.75 4 3.85417

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 17 13 14 44

M1 16 16 16 48

M2 14 15 17 46M3 16 14 17 47

Jumlah 63 58 64

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.5625 3 0.1875 0.1922 ns 2.89 4.44Perlakuan 5.22917 11 0.475379 0.4874 ns 2.09 2.84

K 1.29167 2 0.645833 0.6621 ns 3.29 5.315M 0.72917 3 0.243056 0.2492 ns 2.89 4.44Interaksi 3.20833 6 0.534722 0.5482 ns 2.39 3.4

Galat 32.1875 33 0.975379Total 37.9792 47F.Koreksi 713.021

Page 84: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

65

K.Keragaman 25.62%Lampiran 4. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Tandan

Buah Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 3 3 4 3 13 3.25Kk-M1 4 3 5 3 15 3.75Kk-M2 3 3 3 3 12 3Kk-M3 3 3 4 3 13 3.25

Ko-M0 3 3 1 3 10 2.5Ko-M1 3 3 3 3 12 3Ko-M2 3 3 3 4 13 3.25Ko-M3 4 2 4 3 13 3.25

Sd-M0 3 3 2 3 11 2.75Sd-M1 3 3 2 3 11 2.75

Sd-M2 3 3 2 4 12 3

Sd-M3 3 3 4 3 13 3.25

Jumlah 38 35 37 38 148

Rata-rata 3.16667 2.916667 3.083333 3.166667 3.08333

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 13 10 11 34

M1 15 12 11 38

M2 12 13 12 37M3 13 13 13 39

Jumlah 53 48 47

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.5 3 0.166667 0.3793 ns 2.89 4.44Perlakuan 4.66667 11 0.424242 0.9655 ns 2.09 2.84

K 1.29167 2 0.645833 1.4698 ns 3.29 5.315M 1.16667 3 0.388889 0.8851 ns 2.89 4.44Interaksi 2.20833 6 0.368056 0.8376 ns 2.39 3.4

Galat 14.5 33 0.439394Total 19.6667 47F.Koreksi 456.333K.Keragaman 21.50%

Page 85: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

66

Lampiran 5. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah TandanBuah Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 4 4 3 3 14 3.5Kk-M1 4 3 4 2 13 3.25Kk-M2 3 3 4 2 12 3Kk-M3 3 5 4 3 15 3.75

Ko-M0 2 3 1 3 9 2.25Ko-M1 3 4 3 3 13 3.25Ko-M2 4 3 3 3 13 3.25Ko-M3 3 2 4 3 12 3

Sd-M0 2 3 2 3 10 2.5Sd-M1 3 3 3 3 12 3

Sd-M2 4 3 3 3 13 3.25

Sd-M3 3 3 4 3 13 3.25

Jumlah 38 39 38 34 149

Rata-rata 3.16667 3.25 3.166667 2.833333 3.10417

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 14 9 10 33

M1 13 13 12 38

M2 12 13 13 38

M3 15 12 13 40

Jumlah 54 47 48

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 1.22917 3 0.409722 0.844 ns 2.89 4.44Perlakuan 7.22917 11 0.657197 1.3537 ns 2.09 2.84

K 1.79167 2 0.895833 1.8453 ns 3.29 5.315M 2.22917 3 0.743056 1.5306 ns 2.89 4.44Interaksi 3.20833 6 0.534722 1.1014 ns 2.39 3.4

Galat 16.0208 33 0.48548Total 24.4792 47F.Koreksi 462.521K.Keragaman 22.45%

Page 86: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

67

Lampiran 6. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam Sidik Persentase Fruit-set Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 42.8571 60 57.14286 75 235 58.75Kk-M1 66.6667 60 71.42857 60 258.095 64.5238Kk-M2 60 75 50 75 260 65Kk-M3 50 60 80 100 290 72.5

Ko-M0 60 75 50 60 245 61.25Ko-M1 60 60 50 75 245 61.25Ko-M2 42.8571 75 75 80 272.857 68.2143Ko-M3 100 66.66667 80 100 346.667 86.6667

Sd-M0 50 75 50 60 235 58.75Sd-M1 60 100 50 75 285 71.25

Sd-M2 60 60 40 100 260 65

Sd-M3 75 60 80 75 290 72.5

Jumlah 727.381 826.6667 733.5714 935 3222.62

Rata-rata 60.6151 68.88889 61.13095 77.91667 67.1379

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 235 245 235 715

M1 258.095 245 285 788.0952

M2 260 272.8571 260 792.8571M3 290 346.6667 290 926.6667

Jumlah 1043.1 1109.524 1070

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 2374.54 3 791.5135 4.0569 * 2.89 4.44Perlakuan 2731.87 11 248.352 1.2729 ns 2.09 2.84

K 139.557 2 69.77868 0.3576 ns 3.29 5.315M 1944.52 3 648.1745 3.3222 * 2.89 4.44Interaksi 647.791 6 107.9652 0.5534 ns 2.39 3.4

Galat 6438.43 33 195.1039Total 11544.8 47F.Koreksi 216360K.Keragaman 20.80%

Page 87: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

68

Lampiran 7. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Fruit-set MusimSela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 80 100 60 100 340 85Kk-M1 133.333 100 80 40 353.333 88.3333Kk-M2 75 75 100 100 350 87.5Kk-M3 100 125 80 75 380 95

Ko-M0 66.6667 60 100 75 301.667 75.4167Ko-M1 75 100 100 60 335 83.75Ko-M2 100 100 100 60 360 90Ko-M3 75 66.66667 100 100 341.667 85.4167

Sd-M0 66.6667 100 50 75 291.667 72.9167Sd-M1 60 100 75 75 310 77.5

Sd-M2 80 75 100 60 315 78.75

Sd-M3 75 60 100 75 310 77.5

Jumlah 986.667 1061.667 1045 895 3988.33

Rata-rata 82.2222 88.47222 87.08333 74.58333 83.0903

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 340 301.6667 291.6667 933.3333

M1 353.333 335 310 998.3333

M2 350 360 315 1025

M3 380 341.6667 310 1031.667

Jumlah 1423.33 1338.333 1226.667

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 1416.38 3 472.1258 1.0843 ns 2.89 4.44Perlakuan 1958.97 11 178.0882 0.409 ns 2.09 2.84

K 1216.09 2 608.044 1.3964 ns 3.29 5.315M 503.414 3 167.8048 0.3854 ns 2.89 4.44Interaksi 239.468 6 39.91127 0.0917 ns 2.39 3.4

Galat 14369 33 435.4254Total 17744.4 47F.Koreksi 331392K.Keragaman 25.11%

Page 88: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

69

Lampiran 8. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Kandungan AirDaun (KAR) Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 80 80.5 80.5 74.5 315.5 78.875Kk-M1 83.5 85.5 87 79.5 335.5 83.875Kk-M2 87.5 81 85.5 78.5 332.5 83.125Kk-M3 86 77 80.5 83.5 327 81.75

Ko-M0 75.5 78 78.5 80 312 78Ko-M1 81.5 83 82 70 316.5 79.125Ko-M2 86.5 84 85.5 97.5 353.5 88.375Ko-M3 89.5 73.5 85.5 99.5 348 87

Sd-M0 65 70.5 80 88.5 304 76Sd-M1 86 74.5 92.5 86 339 84.75

Sd-M2 87.5 80 89 89.5 346 86.5

Sd-M3 79.5 93 78.5 79.5 330.5 82.625

Jumlah 988 960.5 1005 1006.5 3960

Rata-rata 82.3333 80.04167 83.75 83.875 82.5

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 315.5 312 304 931.5

M1 335.5 316.5 339 991M2 332.5 353.5 346 1032M3 327 348 330.5 1005.5

Jumlah 1310.5 1330 1319.5

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 114.292 3 38.09722 0.9544 ns 2.89 4.44Perlakuan 662.875 11 60.26136 1.5096 ns 2.09 2.84

K 11.9063 2 5.953125 0.1491 ns 3.29 5.315M 452.292 3 150.7639 3.7767 * 2.89 4.44Interaksi 198.677 6 33.11285 0.8295 ns 2.39 3.4

Galat 1317.33 33 39.91919Total 2094.5 47F.Koreksi 326700K.Keragaman 7.66%

Page 89: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

70

Lampiran 9. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Kandungan AirDaun (KAR) Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 87 75 79 78 319 79.75Kk-M1 95 88 86 94 363 90.75Kk-M2 87 90 93 91 361 90.25Kk-M3 89 88 93 92 362 90.5

Ko-M0 87 89 79 73 328 82Ko-M1 91 94 97 97 379 94.75Ko-M2 97 97 87 97 378 94.5Ko-M3 86 92 83 87 348 87

Sd-M0 78 75 86 75 314 78.5Sd-M1 78 83 87 76 324 81

Sd-M2 89 92 85 88 354 88.5

Sd-M3 92 92 84 89 357 89.25

Jumlah 1056 1055 1039 1037 4187

Rata-rata 88 87.91667 86.58333 86.41667 87.2292

Tabel Dua arahKk Ko Ks Jumlah

M0 319 328 314 961

M1 363 379 324 1066M2 361 378 354 1093M3 362 348 357 1067

Jumlah 1405 1433 1349

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 25.7292 3 8.576389 0.4187 ns 2.89 4.44Perlakuan 1382.73 11 125.7027 6.1362 ** 2.09 2.84

K 228.667 2 114.3333 5.5812 ** 3.29 5.315M 856.063 3 285.3542 13.93 ** 2.89 4.44Interaksi 298 6 49.66667 2.4245 * 2.39 3.4

Galat 676.021 33 20.48548Total 2084.48 47F.Koreksi 365229K.Keragaman 5.19%

Page 90: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

71

Lampiran 10. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Krolofil daunMusim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 Rata

Kk-M0 80.61 80.0725 76.85 85.2 322.733 80.6831Kk-M1 97.085 85.4125 80.95 79.725 343.173 85.7931Kk-M2 84.06 82.025 102.725 79.25 348.06 87.015Kk-M3 90.7375 75.76 103.31 84.71 354.518 88.6294

Ko-M0 88.2475 83.41 73.9225 85.1225 330.703 82.6756Ko-M1 69.2475 85.1825 90.475 69.7125 314.618 78.6544Ko-M2 92.475 86.6475 93.31 95.35 367.783 91.9456Ko-M3 85.325 94.8625 106.21 86.35 372.748 93.1869

Sd-M0 88.06 77.85 79.685 71.825 317.42 79.355Sd-M1 76.685 86.595 89.4475 88.515 341.243 85.3106

Sd-M2 83.485 72.675 86.61 85.18 327.95 81.9875

Sd-M3 83.3725 87.0225 86.0525 88.51 344.958 86.2394

Jumlah 1019.39 997.515 1069.548 999.45 4085.9

Rata-rata 84.9492 83.12625 89.12896 83.2875 85.123

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 322.733 330.7025 317.42 970.855

M1 343.173 314.6175 341.2425 999.0325M2 348.06 367.7825 327.95 1043.793M3 354.518 372.7475 344.9575 1072.223

Jumlah 1368.48 1385.85 1331.57

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 281.208 3 93.73596 1.6771 ns 2.89 4.44Perlakuan 959.302 11 87.20931 1.5603 ns 2.09 2.84

K 96.0517 2 48.02584 0.8593 ns 3.29 5.315M 511.619 3 170.5397 3.0512 * 2.89 4.44Interaksi 351.632 6 58.60527 1.0485 ns 2.39 3.4

Galat 1844.45 33 55.89237Total 3084.96 47F.Koreksi 347804K.Keragaman 8.78%

Page 91: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

72

Lampiran 11. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Krolofil daunMusim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 Rata

Kk-M0 96.185 87.105 59.95 94.95 338.19 84.5475Kk-M1 74.525 93.555 96.92 79.2275 344.228 86.0569Kk-M2 94.94 87.1375 106.99 86.99 376.058 94.0144Kk-M3 100.823 90.7125 101.085 87.675 380.295 95.0738

Ko-M0 76.56 92.785 93.54 88.705 351.59 87.8975Ko-M1 95.19 95.17 83.525 95.71 369.595 92.3988Ko-M2 104.948 109.4025 98.485 99.46 412.295 103.074Ko-M3 93.28 95.57 93.285 85.385 367.52 91.88

Sd-M0 86.6025 81.285 81.96 73.715 323.563 80.8906Sd-M1 78.225 88.805 84.41 90.43 341.87 85.4675

Sd-M2 94.325 90.415 75.665 81.6 342.005 85.5013

Sd-M3 86.75 86.36 88.28 89.345 350.735 87.6838

Jumlah 1082.35 1098.303 1064.095 1053.193 4297.94

Rata-rata 90.196 91.52521 88.67458 87.76604 89.5405

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 338.19 351.59 323.5625 1013.343

M1 344.228 369.595 341.87 1055.693

M2 376.058 412.295 342.005 1130.358

M3 380.295 367.52 350.735 1098.55

Jumlah 1438.77 1501 1358.173

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 99.2078 3 33.06926 0.4662 ns 2.89 4.44Perlakuan 1593.45 11 144.8589 2.0423 ns 2.09 2.84

K 641.005 2 320.5023 4.5187 * 3.29 5.315M 649.369 3 216.4562 3.0517 * 2.89 4.44Interaksi 303.075 6 50.51244 0.7122 ns 2.39 3.4

Galat 2340.65 33 70.92866Total 4033.3 47F.Koreksi 384840K.Keragaman 9.41%

Page 92: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

73

Lampiran 12. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat Buah perTanaman Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 Rata

Kk-M0 299.42 607 591 250.5 1747.92 436.98Kk-M1 0 1394.45 0 542.3 1936.75 484.188Kk-M2 1546.16 1481.44 170.96 1430.5 4629.06 1157.27Kk-M3 2160.86 736.48 332.85 984.5 4214.69 1053.67

Ko-M0 251 0 561 480 1292 323Ko-M1 1544.02 647.4 195.6 898.88 3285.9 821.475Ko-M2 0 818 0 1524.56 2342.56 585.64Ko-M3 2585.51 0 606.3 477.7 3669.51 917.378

Sd-M0 520.97 343.09 888.3 0 1752.36 438.09Sd-M1 918.5 691.5 669 734.5 3013.5 753.375

Sd-M2 644.77 821.42 847 0 2313.19 578.298

Sd-M3 1136 0 1077.23 289.5 2502.73 625.683

Jumlah 11607.2 7540.78 5939.24 7612.94 32700.2

Rata-rata 967.268 628.3983 494.9367 634.4117 681.254

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 17.318 24.648 24.321 15.843 82.129 20.532

Kk-M1 0.707 37.349 0.707 23.298 62.061 15.515

Kk-M2 39.328 38.496 13.094 37.829 128.746 32.187

Kk-M3 46.490 27.147 18.258 31.385 123.280 30.820

Ko-M0 15.859 0.707 23.696 21.920 62.182 15.546Ko-M1 39.300 25.454 14.004 29.990 108.747 27.187Ko-M2 0.707 28.609 0.707 39.052 69.076 17.269

Ko-M3 50.853 0.707 24.633 21.868 98.061 24.515

Ks-M0 22.836 18.536 29.813 0.707 71.892 17.973Ks-M1 30.315 26.306 25.875 27.111 109.606 27.402Ks-M2 25.402 28.669 29.112 0.707 83.890 20.973

Ks-M3 33.712 0.707 32.829 17.029 84.277 21.069

Jumlah 322.827 257.336 237.048 266.739 1083.95Rata-rata 26.902 21.445 19.754 22.228 22.5823

Page 93: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

74

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 82.129 62.182 71.892 216.203

M1 62.061 108.747 109.606 280.415

M2 128.746 69.076 83.890 281.712

M3 123.280 98.061 84.277 305.619

Jumlah 396.218 338.066 349.666

Tebel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 336.973 3 112.3242 0.5752 ns 2.89 4.44Perlakuan 1465.15 11 133.1953 0.6821 ns 2.09 2.84

K 118.4 2 59.19977 0.3032 ns 3.29 5.315M 367.044 3 122.348 0.6266 ns 2.89 4.44Interaksi 979.705 6 163.2842 0.8362 ns 2.39 3.4

Galat 6443.99 33 195.2723

Total 8246.11 47F.Koreksi 24478.1K.Keragaman 61.88%

Page 94: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

75

Lampiran 13. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat Buah perTanaman Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0 58 68 578.61 704.61 176.153Kk-M1 362 641 208 0 1211 302.75Kk-M2 0 0 653 1225.92 1878.92 469.73Kk-M3 0 852 562 208 1622 405.5

Ko-M0 965 224 0 0 1189 297.25Ko-M1 996.87 0 722 963 2681.87 670.468Ko-M2 131.94 0 542 0 673.94 168.485Ko-M3 348 471 652 0 1471 367.75

Ks-M0 345.5 80 274.5 436.67 1136.67 284.168Ks-M1 701.07 0 0 761 1462.07 365.518

Ks-M2 0 248 471 882.5 1601.5 400.375

Ks-M3 670 1498 0 0 2168 542

Jumlah 4520.38 4072 4152.5 5055.7 17800.6

Rata-rata 376.698 339.3333 346.0417 421.3083 370.845

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.707 7.649 8.276 24.065 40.697 10.174

Kk-M1 19.039 25.328 14.440 0.707 59.514 14.878

Kk-M2 0.707 0.707 25.564 35.020 61.998 15.500

Kk-M3 0.707 29.198 23.717 14.440 68.061 17.015

Ko-M0 31.072 14.983 0.707 0.707 47.470 11.868Ko-M1 31.581 0.707 26.879 31.040 90.208 22.552Ko-M2 11.508 0.707 23.292 0.707 36.214 9.054

Ko-M3 18.668 21.714 25.544 0.707 66.633 16.658

Sd-M0 18.601 8.972 16.583 20.909 65.065 16.266Sd-M1 26.487 0.707 0.707 27.595 55.497 13.874Sd-M2 0.707 15.764 21.714 29.715 67.900 16.975

Sd-M3 25.894 38.710 0.707 0.707 66.019 16.505

Jumlah 185.680 165.146 188.130 186.320 725.276Rata-rata 15.473 13.762 15.678 15.527 15.110

Page 95: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

76

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 40.697 47.470 65.065 153.232

M1 59.514 90.208 55.497 205.219

M2 61.998 36.214 67.900 166.113M3 68.061 66.633 66.019 200.713

Jumlah 230.270 240.525 254.481

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 29.3313 3 9.777089 0.0515 ns 2.89 4.44Perlakuan 565.843 11 51.44025 0.2707 ns 2.09 2.84

K 18.4598 2 9.22988 0.0486 ns 3.29 5.315M 163.954 3 54.65148 0.2876 ns 2.89 4.44Interaksi 383.429 6 63.90476 0.3363 ns 2.39 3.4

Galat 6270.54 33 190.0162Total 6865.71 47F.Koreksi 10958.9K.Keragaman 91.23%

Page 96: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

77

Lampiran 14. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Buah perTanaman Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 18 12 14 6 50 12.5Kk-M1 0 26 0 11 37 9.25Kk-M2 30 29 4 32 95 23.75Kk-M3 50 15 6 16 87 21.75

Ko-M0 5 0 12 11 28 7Ko-M1 27 13 4 19 63 15.75Ko-M2 0 19 0 31 50 12.5Ko-M3 59 0 13 9 81 20.25

Sd-M0 6 12 19 0 37 9.25Sd-M1 19 16 22 11 68 17

Sd-M2 26 16 13 0 55 13.75

Sd-M3 19 0 33 9 61 15.25

Jumlah 259 158 140 155 712

Rata-rata 21.5833 13.16667 11.66667 12.91667 14.8333

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 4.301 3.536 3.808 2.550 14.194 3.549

Kk-M1 0.707 5.148 0.707 3.391 9.953 2.488

Kk-M2 5.523 5.431 2.121 5.701 18.776 4.694

Kk-M3 7.106 3.937 2.550 4.062 17.655 4.414

Ko-M0 2.345 0.707 3.536 3.391 9.979 2.495Ko-M1 5.244 3.674 2.121 4.416 15.455 3.864Ko-M2 0.707 4.416 0.707 5.612 11.443 2.861

Ko-M3 7.714 0.707 3.674 3.082 15.177 3.794

Sd-M0 2.550 3.536 4.416 0.707 11.208 2.802Sd-M1 4.416 4.062 4.743 3.391 16.612 4.153Sd-M2 5.148 4.062 3.674 0.707 13.591 3.398

Sd-M3 4.416 0.707 5.788 3.082 13.993 3.498

Jumlah 50.176 39.923 37.845 40.093 168.037Rata-rata 4.181 3.327 3.154 3.341 3.501

Page 97: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

78

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 14.194 9.979 11.208 35.381

M1 9.953 15.455 16.612 42.021

M2 18.776 11.443 13.591 43.810

M3 17.655 15.177 13.993 46.825

Jumlah 60.578 52.054 55.405

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 7.67205 3 2.557349 0.7233 ns 2.89 4.44Perlakuan 23.3963 11 2.126937 0.6016 ns 2.09 2.84

K 2.3053 2 1.152648 0.326 ns 3.29 5.315M 5.86398 3 1.954659 0.5529 ns 2.89 4.44Interaksi 15.227 6 2.537838 0.7178 ns 2.39 3.4

Galat 116.669 33 3.535434

Total 147.738 47F.Koreksi 588.262K.Keragaman 53.71%

Page 98: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

79

Lampiran 15. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Jumlah Buah perTanaman Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0 6 5 17 28 7Kk-M1 8 6 12 0 26 6.5Kk-M2 0 0 15 29 44 11Kk-M3 0 14 18 28 60 15

Ko-M0 24 5 0 0 29 7.25Ko-M1 37 0 16 20 73 18.25Ko-M2 12 0 26 0 38 9.5Ko-M3 28 28 16 0 72 18

Sd-M0 12 2 11 8 33 8.25Sd-M1 12 0 0 15 27 6.75

Sd-M2 0 4 11 23 38 9.5

Sd-M3 4 14 0 0 18 4.5

Jumlah 137 79 130 140 486

Rata-rata 11.4167 6.583333 10.83333 11.66667 10.125

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.707 2.550 2.345 4.183 9.785 2.446

Kk-M1 2.915 2.550 3.536 0.707 9.708 2.427

Kk-M2 0.707 0.707 3.937 5.431 10.783 2.696

Kk-M3 0.707 3.808 4.301 5.339 14.155 3.539

Ko-M0 4.950 2.345 0.707 0.707 8.709 2.177Ko-M1 6.124 0.707 4.062 4.528 15.421 3.855Ko-M2 3.536 0.707 5.148 0.707 10.098 2.524

Ko-M3 5.339 5.339 4.062 0.707 15.446 3.862

Sd-M0 3.536 1.581 3.391 2.915 11.423 2.856Sd-M1 3.536 0.707 0.707 3.937 8.887 2.222Sd-M2 0.707 2.121 3.391 4.848 11.067 2.767

Sd-M3 2.121 3.808 0.707 0.707 7.343 1.836

Jumlah 34.884 26.929 36.294 34.717 132.824Rata-rata 2.907 2.244 3.025 2.893 2.767

Page 99: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

80

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 9.785 8.709 11.423 29.918

M1 9.708 15.421 8.887 34.015

M2 10.783 10.098 11.067 31.947

M3 14.155 15.446 7.343 36.944

Jumlah 44.430 49.673 38.721

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 4.50256 3 1.500855 0.4168 ns 2.89 4.44Perlakuan 19.1203 11 1.73821 0.4827 ns 2.09 2.84

K 3.75108 2 1.875538 0.5209 ns 3.29 5.315M 2.25224 3 0.750747 0.2085 ns 2.89 4.44Interaksi 13.117 6 2.186165 0.6071 ns 2.39 3.4

Galat 118.829 33 3.60089

Total 142.452 47F.Koreksi 367.548K.Keragaman 68.58%

Page 100: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

81

Lampiran 16. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat per BuahMusim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 Rata

Kk-M0 16.6344 50.58333 42.21429 41.75 151.182 37.7955Kk-M1 0 53.63269 0 49.3 102.933 25.7332Kk-M2 51.5387 51.08414 42.74 44.70313 190.066 47.5165Kk-M3 43.2172 49.09867 55.475 61.53125 209.322 52.3305

Ko-M0 50.2 0 46.75 43.63636 140.586 35.1466Ko-M1 57.1859 49.8 48.9 47.30947 203.195 50.7988Ko-M2 0 43.05263 0 49.17935 92.232 23.058Ko-M3 43.8222 0 46.63846 53.07778 143.538 35.8846

Sd-M0 86.8283 28.59083 46.75263 0 162.172 40.5429Sd-M1 48.3421 43.21875 30.40909 66.77273 188.743 47.1857

Sd-M2 24.7988 51.33875 65.15385 0 141.291 35.3229

Sd-M3 59.7895 0 32.64333 32.16667 124.599 31.1499

Jumlah 482.357 420.3998 457.6766 489.4267 1849.86

Rata-rata 40.1964 35.03332 38.13972 40.78556 38.5388

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 Rata

Kk-M0 4.139 7.147 6.536 6.500 24.322 6.081

Kk-M1 0.707 7.357 0.707 7.057 15.829 3.957

Kk-M2 7.214 7.182 6.576 6.723 27.695 6.924

Kk-M3 6.612 7.043 7.482 7.876 29.012 7.253

Ko-M0 7.120 0.707 6.874 6.644 21.345 5.336Ko-M1 7.595 7.092 7.029 6.914 28.630 7.158Ko-M2 0.707 6.599 0.707 7.048 15.062 3.766

Ko-M3 6.657 0.707 6.866 7.320 21.550 5.388

Sd-M0 9.345 5.394 6.874 0.707 22.320 5.580Sd-M1 6.989 6.612 5.560 8.202 27.362 6.841Sd-M2 5.030 7.200 8.103 0.707 21.040 5.260

Sd-M3 7.765 0.707 5.757 5.715 19.944 4.986

Jumlah 69.880 63.748 69.069 71.414 274.111Rata-rata 5.823 5.312 5.756 5.951 5.711

Page 101: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

82

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 24.322 21.345 22.320 67.987

M1 15.829 28.630 27.362 71.821

M2 27.695 15.062 21.040 63.797

M3 29.012 21.550 19.944 70.506

Jumlah 96.858 86.587 90.666

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 2.77475 3 0.924917 0.1246 ns 2.89 4.44Perlakuan 60.8243 11 5.529478 0.7451 ns 2.09 2.84

K 3.34309 2 1.671547 0.2252 ns 3.29 5.315M 3.11992 3 1.039974 0.1401 ns 2.89 4.44Interaksi 54.3612 6 9.060208 1.2208 ns 2.39 3.4

Galat 244.909 33 7.42149

Total 308.508 47F.Koreksi 1565.35K.Keragaman 47.70%

Page 102: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

83

Lampiran 17. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Berat per BuahMusim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0 9.666667 13.6 34.03588 57.3025 14.3256Kk-M1 45.25 106.8333 17.33333 0 169.417 42.3542Kk-M2 0 0 43.53333 42.2731 85.8064 21.4516Kk-M3 0 60.85714 31.22222 7.428571 99.5079 24.877

Ko-M0 40.2083 44.8 0 0 85.0083 21.2521Ko-M1 26.9424 0 45.125 48.15 120.217 30.0544Ko-M2 10.995 0 20.84615 0 31.8412 7.96029Ko-M3 12.4286 16.82143 40.75 0 70 17.5

Sd-M0 28.7917 40 24.95455 54.58375 148.33 37.0825Sd-M1 58.4225 0 0 50.73333 109.156 27.289

Sd-M2 0 62 42.81818 38.36957 143.188 35.7969

Sd-M3 167.5 107 0 0 274.5 68.625

Jumlah 390.539 447.9786 280.1828 275.5742 1394.27

Rata-rata 32.5449 37.33155 23.34856 22.96452 29.0474

Data Ditransformasikan ke √ (Y + 0,5)

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.707 3.189 3.755 5.877 13.527 3.382

Kk-M1 6.764 10.360 4.223 0.707 22.054 5.514

Kk-M2 0.707 0.707 6.636 6.540 14.590 3.648

Kk-M3 0.707 7.833 5.632 2.816 16.988 4.247

Ko-M0 6.380 6.731 0.707 0.707 14.525 3.631Ko-M1 5.239 0.707 6.755 6.975 19.675 4.919Ko-M2 3.390 0.707 4.620 0.707 9.425 2.356

Ko-M3 3.596 4.162 6.423 0.707 14.887 3.722

Sd-M0 5.412 6.364 5.045 7.422 24.243 6.061Sd-M1 7.676 0.707 0.707 7.158 16.248 4.062Sd-M2 0.707 7.906 6.582 6.235 21.429 5.357

Sd-M3 12.961 10.368 0.707 0.707 24.744 6.186

Jumlah 54.247 59.741 51.792 46.557 212.336Rata-rata 4.521 4.978 4.316 3.880 4.424

Page 103: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

84

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 13.527 14.525 24.243 52.296

M1 22.054 19.675 16.248 57.977

M2 14.590 9.425 21.429 45.444

M3 16.988 14.887 24.744 56.619

Jumlah 67.160 58.512 86.664

Tabel Aanlisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%

Kelompok 7.49422 3 2.498072 0.201 ns 2.89 4.44Perlakuan 61.3408 11 5.576437 0.4487 ns 2.09 2.84

K 25.9943 2 12.99715 1.0458 ns 3.29 5.315M 7.95306 3 2.651021 0.2133 ns 2.89 4.44Interaksi 27.3935 6 4.565576 0.3674 ns 2.39 3.4

Galat 410.132 33 12.42825

Total 478.967 47F.Koreksi 939.307K.Keragaman 79.69%

Page 104: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

85

Lampiran 18. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Tebal DagingBuah Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.707 0.917 0.927 1.082 3.633 0.908

Kk-M1 0.970 0.964 1.025 0.707 3.666 0.916

Kk-M2 0.707 0.707 1.068 1.005 3.487 0.872Kk-M3 0.707 1.015 1.063 1.030 3.815 0.954Ko-M0 0.959 0.964 0.707 0.707 3.338 0.834Ko-M1 1.063 0.707 0.959 0.970 3.699 0.925

Ko-M2 1.025 0.707 1.010 0.707 3.449 0.862Ko-M3 1.054 1.010 0.980 0.707 3.750 0.938Sd-M0 0.975 0.970 0.906 0.964 3.814 0.954Sd-M1 1.020 0.707 0.707 0.959 3.393 0.848

Sd-M2 0.707 0.970 0.917 0.964 3.558 0.889Sd-M3 0.975 0.980 0.707 0.707 3.369 0.842

Jumlah 10.868 10.617 10.975 10.509 42.969

Rata-rata 0.906 0.885 0.915 0.876 0.895

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 3.632649 3.337745 3.814119 10.78451

M1 3.665703 3.698824 3.393184 10.75771M2 3.486909 3.448859 3.557523 10.49329M3 3.814574 3.750419 3.368689 10.93368

Jumlah 14.59983 14.23585 14.13351

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 0.05 0.01

Kelompok 0.011652 3 0.003884 0.1562 ns 2.89 4.44Perlakuan 0.081929 11 0.007448 0.2995 ns 2.09 2.84

K 0.007509 2 0.003754 0.1509 ns 3.29 5.315M 0.008388 3 0.002796 0.1124 ns 2.89 4.44Interaksi 0.066033 6 0.011006 0.4425 ns 2.39 3.4

Galat 0.820757 33 0.024871

Total 0.914338 47F. Koreksi 38.46566K.Keragaman 0.176171

Page 105: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

86

Lampiran 19. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Tebal DagingBuah Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.987 0.959 0.967 0.938 3.852 0.963

Kk-M1 0.707 0.938 0.707 1.046 3.399 0.850

Kk-M2 0.952 0.967 0.930 0.977 3.826 0.957Kk-M3 0.997 0.925 0.992 0.990 3.905 0.976Ko-M0 0.908 0.707 0.900 0.917 3.432 0.858Ko-M1 0.954 0.949 1.032 1.015 3.950 0.987

Ko-M2 0.707 0.889 0.707 0.949 3.252 0.813Ko-M3 0.950 0.707 0.906 0.964 3.527 0.882Sd-M0 0.951 0.972 1.022 0.707 3.653 0.913Sd-M1 0.982 0.943 0.927 0.941 3.794 0.948

Sd-M2 0.970 0.990 0.967 0.707 3.634 0.908Sd-M3 0.995 0.707 0.927 0.900 3.529 0.882

Jumlah 11.062 10.653 10.985 11.051 43.752

Rata-rata 0.922 0.888 0.915 0.921 0.911

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 3.851624 3.431917 3.652785 10.93633

M1 3.398719 3.9495 3.793848 11.14207M2 3.826439 3.251716 3.633546 10.7117M3 3.90458 3.527449 3.529456 10.96149

Jumlah 14.98136 14.16058 14.60964

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 0.05 0.01

Kelompok 0.009298 3 0.003099 0.2764 ns 2.89 4.44Perlakuan 0.136488 11 0.012408 1.1066 ns 2.09 2.84

K 0.021115 2 0.010557 0.9415 ns 3.29 5.315M 0.007784 3 0.002595 0.2314 ns 2.89 4.44Interaksi 0.107589 6 0.017932 1.5992 ns 2.39 3.4

Galat 0.37003 33 0.011213

Total 0.515816 47F. Koreksi 39.87919K. Keragaman 0.116174

Page 106: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

87

Lampiran 20. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Total PadatanTerlarut Musim Gadu

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 3.286 3.507 3.362 2.915 13.070 3.268

Kk-M1 0.707 3.536 0.707 3.768 8.718 2.180

Kk-M2 3.450 3.240 3.674 3.592 13.956 3.489Kk-M3 3.479 3.808 3.332 3.362 13.980 3.495

Ko-M0 3.240 0.707 3.240 3.391 10.579 2.645Ko-M1 3.391 3.302 3.271 3.302 13.265 3.316Ko-M2 0.707 3.701 0.707 3.592 8.707 2.177Ko-M3 3.536 0.707 3.421 3.647 11.310 2.828

Sd-M0 3.209 3.050 3.209 0.707 10.175 2.544Sd-M1 3.271 3.391 3.240 3.209 13.112 3.278Sd-M2 3.536 3.647 3.082 0.707 10.972 2.743Sd-M3 3.082 0.707 3.240 2.915 9.945 2.486

Jumlah 34.894 33.303 34.486 35.107 137.790Rata-rata 2.908 2.775 2.874 2.926 2.871

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 13.07049 10.57901 10.17542 33.82493M1 8.718036 13.26528 13.11198 35.0953

M2 13.9559 8.707222 10.97176 33.63489

M3 13.97961 11.31008 9.94516 35.23485

Jumlah 49.72404 43.8616 44.20433

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 0.05 0.01

Kelompok 0.162206 3 0.054069 0.0413 ns 2.89 4.44Perlakuan 10.30791 11 0.937083 0.716 ns 2.09 2.84

K 1.353184 2 0.676592 0.517 ns 3.29 5.315M 0.173958 3 0.057986 0.0443 ns 2.89 4.44Interaksi 8.780771 6 1.463462 1.1183 ns 2.39 3.4

Galat 43.1867 33 1.308688Total 53.65682 47

F. Koreksi 395.5432K. Keragaman 0.398512

Page 107: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

88

Lampiran 21. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Total PadatanTerlarut Musim Sela II

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan Jumlah Rata-

1 2 3 4 rata

Kk-M0 0.707 3.362 3.332 3.302 10.702 2.675

Kk-M1 3.450 3.317 3.536 0.707 11.009 2.752

Kk-M2 0.707 0.707 3.647 3.728 8.789 2.197Kk-M3 0.707 3.647 3.479 3.633 11.466 2.866

Ko-M0 3.347 3.317 0.707 0.707 8.077 2.019Ko-M1 3.421 0.707 3.421 3.362 10.910 2.727Ko-M2 3.347 0.707 3.507 0.707 8.268 2.067Ko-M3 3.362 3.479 3.507 0.707 11.054 2.764

Sd-M0 3.050 3.194 2.950 2.966 12.159 3.040Sd-M1 3.479 0.707 0.707 3.066 7.959 1.990Sd-M2 0.707 3.256 3.302 3.209 10.474 2.618Sd-M3 3.633 3.302 0.707 0.707 8.349 2.087

Jumlah 29.915 29.700 32.800 26.802 119.216Rata-rata 2.493 2.475 2.733 2.233 2.484

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 10.70184 8.077478 12.15939 30.9387M1 11.0089 10.90971 7.958661 29.87727

M2 8.7894 8.267989 10.47375 27.53114M3 11.46571 11.0543 8.348909 30.86891

Jumlah 41.96585 38.30947 38.94071

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 0.05 0.01

Kelompok 1.500931 3 0.50031 0.2392 ns 2.89 4.44Perlakuan 6.372179 11 0.579289 0.2769 ns 2.09 2.84

K 0.47748 2 0.23874 0.1141 ns 3.29 5.315M 0.632739 3 0.210913 0.1008 ns 2.89 4.44Interaksi 5.26196 6 0.876993 0.4192 ns 2.39 3.4

Galat 69.03397 33 2.091938

Total 76.90708 47F. Koreksi 296. 0929K. Keragaman 0.582346

Page 108: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

89

Lampiran 22. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Gula Total

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 Rata

Kk-M0 0.7862 0.6436 1.4298 0.7149Kk-M1 1.0744 1.6271 2.7015 1.35075Kk-M2 0.96 1.4366 2.3966 1.1983Kk-M3 0.9152 1.3972 2.3124 1.1562

Ko-M0 1.046 1.0058 2.0518 1.0259Ko-M1 0.9765 0.9042 1.8807 0.94035Ko-M2 0.8795 1.4174 2.2969 1.14845Ko-M3 0.9664 1.6122 2.5786 1.2893

Sd-M0 0.6131 0.5665 1.1796 0.5898Sd-M1 0.7698 1.2756 2.0454 1.0227Sd-M2 0.8558 0.7835 1.6393 0.81965Sd-M3 1.3539 0.96 2.3139 1.15695

Jumlah 11.1968 13.6297 24.8265Rata-rata 0.933067 1.1358083 1.0344375

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 1.4298 2.0518 1.1796 4.6612

M1 2.7015 1.8807 2.0454 6.6276

M2 2.3966 2.2969 1.6393 6.3328

M3 2.3124 2.5786 2.3139 7.2049

Jumlah 8.8403 8.808 7.1782

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.246625 1 0.2466251 3.81113 ns 4.84 9.65Perlakuan 1.179394 11 0.1072177 1.65685 ns 2.82 4.4

K 0.225828 2 0.1129139 1.74487 ns 3.98 7.2M 0.596339 3 0.1987795 3.07176 ns 3.89 6.22Interaksi 0.357228 6 0.059538 0.92005 ns 3.09 5.07

Galat 0.71183 11 0.0647118Total 2.13785 23F. Koreksi 25.68146K.Keragaman 24.59%

Page 109: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

90

Lampiran 23. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Gula Pereduksi

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 rata

Kk-M0 0.2542 0.2062 0.4604 0.2302Kk-M1 0.3116 0.4359 0.7475 0.37375Kk-M2 0.3071 0.3302 0.6373 0.31865Kk-M3 0.4065 0.2885 0.695 0.3475

Ko-M0 0.3134 0.2222 0.5356 0.2678Ko-M1 0.2687 0.3037 0.5724 0.2862Ko-M2 0.3183 0.3101 0.6284 0.3142Ko-M3 0.2743 0.3112 0.5855 0.29275

Sd-M0 0.3145 0.2643 0.5788 0.2894Sd-M1 0.2669 0.322 0.5889 0.29445Sd-M2 0.2713 0.3611 0.6324 0.3162Sd-M3 0.3451 0.306 0.6511 0.32555

Jumlah 3.6519 3.6614 7.3133Rata-rata 0.304325 0.3051167 0.3047208

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 0.4604 0.5356 0.5788 1.5748M1 0.7475 0.5724 0.5889 1.9088

M2 0.6373 0.6284 0.6324 1.8981

M3 0.695 0.5855 0.6511 1.9316

Jumlah 2.5402 2.3219 2.4512

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 3.76E-06 1 3.76E-06 0.00142 ns 4.84 9.65Perlakuan 0.030375 11 0.0027614 1.04159 ns 2.82 4.4

K 0.003012 2 0.0015061 0.56811 ns 3.98 7.2M 0.014381 3 0.0047936 1.80815 ns 3.89 6.22Interaksi 0.012982 6 0.0021637 0.81614 ns 3.09 5.07

Galat 0.029162 11 0.0026511Total 0.059541 23F. Koreksi 2.228515K.Keragaman 16.90%

Page 110: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

91

Lampiran 24. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam Gula Sukrosa

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 rata

Kk-M0 0.5054 0.4155 0.9209 0.46045Kk-M1 0.7247 0.1816 0.9063 0.45315Kk-M2 0.6203 1.0511 1.6714 0.8357Kk-M3 0.4833 0.4833 0.9666 0.4833

Ko-M0 0.696 0.7444 1.4404 0.7202Ko-M1 0.6724 0.5705 1.2429 0.62145Ko-M2 0.5331 1.0519 1.585 0.7925Ko-M3 0.6575 1.236 1.8935 0.94675

Sd-M0 0.4637 0.4371 0.9008 0.4504Sd-M1 0.4778 0.9059 1.3837 0.69185Sd-M2 0.5553 0.4013 0.9566 0.4783Sd-M3 0.4834 0.6213 1.1047 0.55235

Jumlah 6.8729 8.0999 14.9728Rata-rata 0.572742 0.6749917 0.6238667

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 0.9209 1.4404 0.9008 3.2621M1 0.9063 1.2429 1.3837 3.5329M2 1.6714 1.585 0.9566 4.213M3 0.9666 1.8935 1.1047 3.9648

Jumlah 4.4652 6.1618 4.3458

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.06273 1 0.0627304 1.14394 ns 4.84 9.65Perlakuan 0.64695 11 0.0588136 1.07251 ns 2.82 4.4

K 0.25794 2 0.1289701 2.35187 ns 3.98 7.2M 0.090917 3 0.0303057 0.55265 ns 3.89 6.22Interaksi 0.298093 6 0.0496822 0.90599 ns 3.09 5.07

Galat 0.603209 11 0.0548372Total 1.31289 23F. Koreksi 9.341031K.Keragaman 37.54%

Page 111: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

92

Lampiran 25. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam N Daun

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 Rata

Kk-M0 1.96 1.24 3.2 1.6Kk-M1 2.03 2.03 4.06 2.03Kk-M2 2.1 2.24 4.34 2.17Kk-M3 1.89 2.03 3.92 1.96

Ko-M0 2.03 2.03 4.06 2.03Ko-M1 1.89 1.91 3.8 1.9Ko-M2 2.17 2.03 4.2 2.1Ko-M3 2.03 1.96 3.99 1.995

Sd-M0 2.17 1.89 4.06 2.03Sd-M1 1.96 1.75 3.71 1.855Sd-M2 2.1 2.1 4.2 2.1Sd-M3 2.17 2.03 4.2 2.1

Jumlah 24.5 23.24 47.74Rata-rata 2.041667 1.9366667 1.9891667

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 3.2 4.06 4.06 11.32M1 4.06 3.8 3.71 11.57

M2 4.34 4.2 4.2 12.74

M3 3.92 3.99 4.2 12.11

Jumlah 15.52 16.05 16.17

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.06615 1 0.06615 2.45703 ns 4.84 9.65Perlakuan 0.505683 11 0.0459712 1.70752 ns 2.82 4.4

K 0.029908 2 0.0149542 0.55545 ns 3.98 7.2M 0.19835 3 0.0661167 2.45579 ns 3.89 6.22Interaksi 0.277425 6 0.0462375 1.71742 ns 3.09 5.07

Galat 0.29615 11 0.0269227Total 0.867983 23F. Koreksi 94.96282K.Keragaman 8.25%

Page 112: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

93

Lampiran 26. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam P Daun

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 Rata

Kk-M0 0.23 0.13 0.36 0.18Kk-M1 0.19 0.21 0.4 0.2Kk-M2 0.16 0.2 0.36 0.18Kk-M3 0.21 0.3 0.51 0.255

Ko-M0 0.21 0.18 0.39 0.195Ko-M1 0.17 0.22 0.39 0.195Ko-M2 0.2 0.39 0.59 0.295Ko-M3 0.21 0.37 0.58 0.29

Sd-M0 0.14 0.13 0.27 0.135Sd-M1 0.23 0.25 0.48 0.24Sd-M2 0.19 0.26 0.45 0.225Sd-M3 0.23 0.37 0.6 0.3

Jumlah 2.37 3.01 5.38Rata-rata 0.1975 0.2508333 0.2241667

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 0.36 0.39 0.27 1.02M1 0.4 0.39 0.48 1.27

M2 0.36 0.59 0.45 1.4

M3 0.51 0.58 0.6 1.69

Jumlah 1.63 1.95 1.8

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.017067 1 0.0170667 4.93602 * 4.84 9.65Perlakuan 0.060883 11 0.0055348 1.60079 ns 2.82 4.4

K 0.006408 2 0.0032042 0.92671 ns 3.98 7.2M 0.038883 3 0.0129611 3.74861 ns 3.89 6.22Interaksi 0.015592 6 0.0025986 0.75157 ns 3.09 5.07

Galat 0.038033 11 0.0034576Total 0.115983 23F. Koreksi 1.206017K.Keragaman 26.23%

Page 113: APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DAN DOSIS

94

Lampiran 27. Data Hasil Pengamatan dan Analisis Sidik Ragam K Daun

Data Pengamatan

PerlakuanUlangan

JumlahRata-

1 2 Rata

Kk-M0 0.89 0.782 1.672 0.836Kk-M1 0.94 0.87 1.81 0.905Kk-M2 0.67 0.85 1.52 0.76Kk-M3 0.76 1.11 1.87 0.935

Ko-M0 0.74 0.8 1.54 0.77Ko-M1 0.85 0.96 1.81 0.905Ko-M2 0.86 0.91 1.77 0.885Ko-M3 0.87 0.81 1.68 0.84

Sd-M0 0.99 0.74 1.73 0.865Sd-M1 0.7 0.89 1.59 0.795Sd-M2 0.98 0.87 1.85 0.925Sd-M3 0.76 0.8 1.56 0.78

Jumlah 10.01 10.392 20.402Rata-rata 0.834167 0.866 0.8500833

Tabel Dua ArahKk Ko Ks Jumlah

M0 1.672 1.54 1.73 4.942M1 1.81 1.81 1.59 5.21

M2 1.52 1.77 1.85 5.14

M3 1.87 1.68 1.56 5.11

Jumlah 6.872 6.8 6.73

Tabel Analisis Sidik RagamSumber Jumlah Derajat Kuadrat

F-hitungF-tabel

Keragaman Kuadrat Bebas Tengah 5% 1%Kelompok 0.00608 1 0.0060802 0.4559 ns 4.84 9.65Perlakuan 0.086142 11 0.0078311 0.58719 ns 2.82 4.4

K 0.00126 2 0.0006302 0.04725 ns 3.98 7.2M 0.00646 3 0.0021535 0.16147 ns 3.89 6.22Interaksi 0.078421 6 0.0130702 0.98003 ns 3.09 5.07

Galat 0.146702 11 0.0133365Total 0.238924 23F. Koreksi 17.3434K.Keragaman 13.59%