pengaruh debt to equity ratio (der) dan biaya...

133
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : LINDA KARTIKA SARI NIM 63010150164 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2019

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA

OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO)

TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON

PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

LINDA KARTIKA SARI

NIM 63010150164

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2019

Page 2: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga
Page 3: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

i

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA

OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO)

TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN NON

PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

LINDA KARTIKA SARI

NIM 63010150164

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2019

Page 4: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

ii

Page 5: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

iii

Page 6: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

iv

Page 7: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

v

Page 8: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

vi

Page 9: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

vii

MOTTO

Page 10: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

viii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan dan

membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat

serta salam selalu terlimpahkan kepada Rasullah Muhammad SAW.

1. Kedua orang tua saya, Ibu Munawaroh dan Bapak Sariman tercinta, skripsi ini

sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kepada

Ibu dan Bapak yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan

cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya

dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak bahagia dan bangga.

Untuk Ibu dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu

memberikan kasih sayang tanpa mengenal rasa lelah dan bosan, yang selalu

mendoakanku dan selalu menasehatiku menjadi pribadi yang lebih baik,

terimakasih Ibu, terimakasih Bapak.

2. Kakakku Andi Hermawan, saudara dan keluarga besar yang selalu mendoakan

dan memberikan semangat.

Page 11: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

ix

3. Sahabat-sahabat terdekat Anggi Safitri, Siti Fauzah, Ulfa Maulida,

Wachidatun Khasanah, Adelia Octaviani, Niniek Wulandari, Siti Zulaekhah

yang telah memberikan masukan serta motivasi.

4. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) S1-PS FEBI

IAIN Salatiga Periode 2017-2018 dan teman-teman Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) FEBI IAIN Salatiga Periode 2018-2019 yang turut

memberikan dukungan, motivasi dan semangat.

5. Seluruh pegawai BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak yang telah

memberikan banyak pengalaman, pengetahuan dan terus memberikan

semangat agar skripsi ini lekas terselesaikan.

6. Teman-teman KKN Posko 121 dan warga KKN Posko 121 Dusun Banjaran

Desa Trenten Kecamatan Candimulyo Magelang yang telah memberikan

dukungan dan doa tanpa rasa lelah.

7. Sahabat-sahabatku dan teman-teman S1 Perbankan Syariah khususnya untuk

angkatan 2015 terimakasih atas motivasi dan doa-doa kalian dan terimakasih

atas kebersamaan dan kegembiraannya selama kuliah.

8. Teman-teman FEBI IAIN Salatiga baik angkatan 2015 ataupun untuk seluruh

angkatan yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

9. Semua teman-teman yang telah memberikan masukan serta motivasi yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 12: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

x

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, atas limpahan rahmat, hidayah,

taufiq dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta

salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Skripsi

ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu

perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi arahan dan

menyempurnakan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani perkuliahan di

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Page 13: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xi

6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan

ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh

pendidikan.

7. Kedua orang tua saya Ibu Munawaroh dan Bapak Sariman beserta kakak saya

Andi Hermawan yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat dan

dukungannya.

8. Semua pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga semua amal baik mendapatkan

balasan dari Allah SWT, aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena

itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya

pengetahuan penulis, akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan

segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan

mempelajarinya. Aamiin.

Salatiga, 10 Januari 2019

Penulis,

Page 14: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xii

ABSTRAK

Sari, Linda Kartika. 2019. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas

dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderasi

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018).

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan

Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

Latar belakang penelitian ini adalah adanya analisis profitabilitas yang

memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan suatu bank memperoleh laba

dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan. Analisis profitabilitas

memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan suatu bank memperoleh laba

dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh DER dan BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

dengan NPF sebagai variabel moderasi studi kasus pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2014-2018.

Penelitian ini menggunkan data sekunder berbentuk pooled data. Penelitian

ini mengambil data melalui data yang diterbitkan Bank Indonesia dari situs

www.bi.go.id serta dari website masing-masing Bank Umum Syariah yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Jumlah populasi dalam penelitian

ini adalah 14 Bank Umum Syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dipilih menggunakan metode purposive sampling, sampel dalam penelitian ini

yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan berjumlah 11 Bank Umum Syariah.

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu Eviews9

dan IBM SPSS Statistic 23.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DER)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) kemudian

variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Sedangkan hasil uji Moderated

Regression Analysis (MRA) menunjukkan bahwa Non Performing Financing

(NPF) tidak mampu memoderasi pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) dan

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas

(ROA)

Kata Kunci: Debt To Equity Ratio (DER), Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan Profitabilitas (ROA)

Page 15: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xiii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................. v

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ............................................................ vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

ABSTRAK .......................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 11

E. Sistematik Penulisan .................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ............................................................................. 14

Page 16: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xiv

B. Kerangka Teori ............................................................................ 18

1. Signalling Theory .................................................................. 18

2. Profitabilitas .......................................................................... 21

3. Debt to Equity Ratio (DER) .................................................. 26

4. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ........... 27

5. Non Performing Financing (NPF) ........................................ 33

C. Kerangka Penelitian..................................................................... 43

D. Hipotesis ...................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 51

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 51

C. Populasi dan Sampel.................................................................... 52

1. Populasi ................................................................................. 52

2. Sampel ................................................................................... 52

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 54

1. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 54

2. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 55

E. Definisi Konsep dan Operasional ................................................ 56

1. Profitabilitas ......................................................................... 56

2. Debt to Equity Ratio (DER) ................................................. 57

3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) .......... 58

4. Non Performing Financing (NPF) ....................................... 59

Page 17: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xv

F. Metode Analisis ........................................................................... 60

1. Uji Stasioneritas .................................................................... 60

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 60

3. Uji Regresi ............................................................................. 64

4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ......................... 67

G. Alat Analisis ................................................................................ 68

BAB IV ANALISIS DATA

A. Statistik Deskriptif ....................................................................... 69

B. Analisis Data ............................................................................... 70

1. Uji Stasioneritas .................................................................... 70

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 72

3. Uji Regresi ............................................................................. 77

4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ......................... 80

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 93

B. Saran ............................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 14

Tabel 2.2. Kriteria Penilaian Profitabilitas (ROA) ............................................ 25

Tabel 2.3. Kriteria Penilaian BOPO .................................................................. 32

Tabel 2.4. Kriteria Penilaian Non Performing Financing (NPF) ...................... 42

Tabel 2.5. Hipotesis ........................................................................................... 50

Tabel 3.1. Daftar Sampel ................................................................................... 53

Tabel 3.2. Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Auto Korelasi.................... 62

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 69

Tabel 4.2. Hasil Uji Stasioneritas Level ............................................................ 71

Tabel 4.3. Hasil Uji Stasioneritas First Difference ........................................... 71

Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolonieritas............................................................... 72

Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson) ......................................... 73

Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ...................................... 75

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas (Uji K-S) ........................................................ 76

Tabel 4.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................... 77

Tabel 4.9. Hasil Uji Uji Statistik F .................................................................... 78

Tabel 4.10. Hasil Uji Statistik t ........................................................................... 79

Tabel 4.11. Hasil Uji MRA Persamaan 1 ............................................................ 80

Tabel 4.12. Hasil Uji MRA Persamaan 2 ............................................................ 81

Tabel 4.13. Hasil Uji MRA Persamaan 3 ............................................................ 82

Tabel 4.14. Hasil Uji MRA Persamaan 1 ............................................................ 83

Page 19: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xvii

Tabel 4.15. Hasil Uji MRA Persamaan 2 ............................................................ 84

Tabel 4.16. Hasil Uji MRA Persamaan 3 ............................................................ 85

Tabel 4.17. Hasil Penelitian ................................................................................ 92

Page 20: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Penelitian ....................................................................... 43

Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatterplot) ......................... 74

Page 21: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dalam bidang ekonomi adalah prosеs pеrubahan kondisi

еkonomi pada suatu nеgara sеcara bеrkеlanjutan kеarah yang lеbih baik

sеlama pеriodе tеrtеntu. Pеrtumbuhan dalam bidang еkonomi di Indonеsia

dikuatkan olеh bеbеrapa faktor, salah satu faktornya adalah kеuangan yaitu

pеrbankan. Pеrtumbuhan еkonomi di Indonеsia yang sеmakin mеningkat

berbanding lurus dеngan dibutuhkannya lеmbaga-lеmbaga keuangan yang

berfungsi mеngatur, mеnghimpun serta mеnyalurkan dana kepada

masyarakat. Sehingga hal tersebut dapat mеnyеbabkan pеrtumbuhan

pеrbankan di Indonеsia mеningkat dеngan cepat. Kеpеrcayaan masyarakat

kеpada lembaga keuangan yang bergerak pada sektor pеrbankan sеbenarnya

sangat dipеngaruhi olеh faktor kinеrja yang dicapai olеh pеrusahaan tersebut.

Kinеrja suatu bank yang terus-menerus mеngalami pеnurunan maka akan

mеnyеbabkan mеnurunnya kеpеrcayaan masyarakat dan begitu pula

sеbaliknya jika kinеrja suatu bank mеngalami pеningkatan maka akan

mеningkatkan kеpеrcayaan masyarakat (Sitepu dkk, 2016).

Menurut Sartono dalam Mahpudin dan Suparno (2016) sebagai

lembaga keuangan yang penting dalam perekonomian perlu adanya

pengawasan kinerja yang baik dengan cara melihat indikator-indikator yang

mempunyai kapasitas guna menunjukkan kinerja keuangan dari suatu bank.

Page 22: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

2

Salah satu indikator guna menilai kinerja keuangan suatu bank adalah dengan

cara melihat tingkat profitabilitasnya. Dalam penelitin lain dijelaskan bahwa

dalam kinerja keuangan bank, ada beberapa sumber utama indikator yang

dijadikan dasar penilaian yaitu laporan keuangan yang bersangkutan. Dalam

menganalisis laporan keuangan alat analisis yang digunakan merupakan rasio

keuangan. Berdasarkan laporan tersebut, akan muncul suatu rasio yang akan

dijadikan sebuah dasar penilaian tingkat kinerja suatu bank. Untuk

menentukan penilaian kondisi suatu bank, biasanya menggunakan berbagai

alat ukur, salah satunya merupakan aspek earnings atau profitabilitas yang

mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan

dari operasi usaha bank tersebut (Lemiyana dan Litriani, 2016).

Menurut Bambang dalam Falakh (2019) profitabilitas suatu perusahaan

dapat dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan sering

digunakan dalam penelitian mengenai faktor yang menentukan profitabilitas

suatu bank. Rasio keuangan adalah ukuran yang dipergunakan dalam

interprestasi data dan analisis laporan finansial suatu perusahaan. Dari

definisi tersebut maka pentingnya analisis rasio keuangan tersebut adalah

untuk mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas suatu bank. Menurut

Sartono dalam Mahpudin dan Suparno (2016) profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Smith dan

Skousen dalam Mahpudin dan Suparno (2016) analisis profitabilitas

memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan suatu bank memperoleh

Page 23: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

3

laba dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan. Menurut Stiawan

dalam Falakh (2019) hal tersebut terkait dengan sejauh mana suatu bank

menjalankan usahanya (operasional) secara efisien. Efisiensi diukur dengan

membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba. Semakin tinggi profitabilitas suatu bank, maka semakin

baik pula kinerja bank tersebut.

Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Return on Asset (ROA). Pada industri perbankan Return on Asset (ROA)

merupakan suatu rasio yang bertujuan guna menggambarkan kemampuan

suatu bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva yang menghasilkan keuntungan. Return on Asset (ROA) merupakan

gambaran produktivitas suatu bank dalam mengelola dana sehingga suatu

bank tersebut menghasilkan keuntungan (Lemiyana dan Litriani, 2016).

Selain itu menurut Lukman dalam Hakiim (2016) pada penentuan tingkat

kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian terhadap

rasio Return on Asset (ROA) daripada rasio Return on Equity (ROE), hal

tersebut dikarenakan Bank Indonesia lebih mementingkan nilai profitabilitas

suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari

dana simpanan masyarakat sehingga Return on Asset (ROA) lebih mewakili

dalam mengukur tingkat profitabilitas suatu bank. Sehingga semakin besar

Return on Asset (ROA) suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang akan dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset.

Page 24: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

4

Menurut Bini dkk dalam Iman (2017) perusahaan-perusahaan

menguntungkan akan memberikan sinyal-sinyal kekuatan kompetitif mereka

dengan cara memberikan informasi yang penting dan baru ke pasar. Informasi

ini diberikan menggunakan indikator atau rasio-rasio khusus yang sering

digunakan untuk mengukur kondisi kinerja spesifik perusahaan serta untuk

menambah atau memasukkan kontrak agensi baru. Sedangkan menurut

Alkhazaleh dan Almsafir dalam Iman (2017) manajemen bank dapat

memberikan sinyal usaha yang baik dengan cara meningkatkan modal.

Artinya dalam meningkatkan sumber harta, suatu perusahaan lebih memilih

meningkatkan modal daripada hutang, ini berarti bahwa rasio hutang yang

rendah menunjukkan bank-bank tersebut mempunyai kinerja yang lebih baik

dibanding dengan bank yang lain.

Kinerja suatu bank atau profitabilitas bank dapat dinilai dari beberapa

indikator. Salah satu sumber indikator yang dapat dijadikan dasar penilaian

adalah Debt to Equity Ratio (DER). Profitabilitas bank dapat dinilai dari

tinggi rendahnya rasio hutang dan tingkat efisiensi biaya operasional terhadap

pendapatan operasional suatu bank. Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah

satu rasio keuangan yang berfungsi untuk menilai jumlah utang dengan

ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara total utang,

termasuk utang lancar dengan total ekuitas. Rasio ini dapat digunakan untuk

mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan utang

(Kasmir, 2014:67). Menurut Alkhazaleh dan Almsafir dalam Iman (2017)

apabila rasio hutang nilainya lebih rendah maka menunjukkan bahwa bank

Page 25: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

5

tersebut mempunyai kinerja yang lebih baik dibanding dengan bank-bank

yang lainnya.

Indikator lain yang dapat dijadikan dasar penilaian adalah Biaya

Opеrasional Pеndapatan Opеrasional (BOPO). Menurut Adyani dalam Falakh

(2019) Biaya Opеrasional Pеndapatan Opеrasional (BOPO) merupakan rasio

perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio

biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasional. Indikator yang

dapat dijadikan dasar penilaian selanjutnya adalah ditinjau dari kualitas aset

produktif. Kualitas aset produktif diproyeksikan dengan Non Performing

Financing (NPF). Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang

digunakan oleh bank syariah untuk menyebutkan pembiayaan, berbeda

dengan bank konvensional yang menggunakan istilah Non Performing Loan

(NPL) yang merujuk pada pinjaman. NPF berhubungan dengan risiko

pembiayaan di perbankan syariah. pengelolaan NPF yang buruk akan

berakibat pada tingginya risiko yang dihadapi oleh perbankan syariah. Hal

tersebut akan berhubungan dengan tingginya peringkat profil risiko.

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Kardinal

(2018) menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap ROA. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dewi dkk (2015) dan Palimbong (2016) yang menunjukkan

hasil bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap

ROA. Hal ini berarti semakin rendah rasio DER maka kemampuan

Page 26: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

6

perusahaan untuk mendapatkan laba atau profitabilitas semakin tinggi. Begitu

pula sebaliknya, semakin tinggi rasio DER maka kemampuan perusahaan

untuk mendapatkan laba atau profitabilitas semakin rendah. Sehingga

semakin kecil hutang bank maka semakin besar kemampuan bank untuk

mendapatkan profitabilitas yang tinggi.

Profitabilitas bank juga dapat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi suatu

bank dalam melakukan kegiatan-kegiatan operasionalnya (BOPO). Rasio

Biaya Opеrasional Pеndapatan Opеrasional (BOPO) digunakan untuk

mengukur berapa besar tingkat efisiensi serta kemampuan suatu bank dalam

melakukan kegiatan operasionalnya. Variabel ini diukur dengan

membandingkan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional

(Iman, 2017). Menurut Almilia dan Herdiningtyas dalam Festiani (2016)

BOPO merupakan rasio efisiensi, rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan seluruh biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Sedangkan menurut Septian

dalam Festiani (2016) biaya operasional merupakan biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh bank untuk menjalankan aktivitas usahanya, seperti biaya

pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya. Sedangkan

pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan

yang diperoleh dari penempatan dana seperti dalam bentuk pembiayaan.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tahun 2007, tujuan

dari rasio ini adalah untuk mengukur kegiatan operasional suatu bank. Bank

Indonesia (BI) menetapkan besarnya jumlah rasio BOPO yakni tidak

Page 27: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

7

melebihi 90%, sehingga apabila rasio BOPO melebihi 90%, maka bank

tersebut dikategorikan tidak efisien (Prasanjaya, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan dkk (2013) menunjukkan

hasil bahwa BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel

ROA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hakiim (2016) dan Putri

(2018) menunjukkan hasil bahwa secara parsial BOPO berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti semakin kecil rasio BOPO maka

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

serta setiap peningkatan biaya operasional maka akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

tingkat laba atau profitabilitas (ROA) suatu bank tersebut. Sеmakin tinggi

rasio BOPO maka mеnunjukkan kurang atau tidak mampunya suatu bank

dalam mеnеkan biaya opеrasional dan mеmaksimalkan pеndapatan

opеrasionalnya. Setelah upaya efisiensi BOPO, profitabilitas juga dapat

ditingkatkan dengan cara penyaluran pembiayaan. Penyaluran pembiayaan

harus dilakukan dengan benar, setelah penyaluran pembiayaan cair maka

pihak bank harus rutin mengawasi dan monitoring nasabah pembiayaan.

Sebelum memberikan pembiayaan kepada nasabah, pihak bank harus

melakukan beberapa prosedur untuk mengetahui kemampuan nasabah. Salah

satu prosedur tersebut adalah dengan menggunakan 5C, yakni Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition. Hal tersebut dilakukan agar tidak

ada NPF atau risiko pembiayaan bermasalah (Yudiana, 2014:109).

Page 28: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

8

Menurut Suhada dalam Wibowo (2013) Non Performing Financing

menggambarkan suatu risiko dari pembiayaan yang telah diberikan, semakin

tinggi tingkat rasio ini, maka akan menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan

bank syariah tersebut semakin buruk. Pengelolaan pada pembiayaan sangat

diperlukan oleh suatu bank, mengingat fungsi pembiayaan adalah sebagai

sumber pendapatan terbesar bagi bank syariah. Tingkat kesehatan suatu

pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk

pada profitabilitas (ROA) suatu bank. Sehingga semakin kecil atau semakin

menurunnya hasil NPF menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan bank

syariah semakin baik, dan semakin tinggi atau semakin bertambahnya NPF

maka akan mengakibatkan hilangnya kesempatan suatu bank untuk

memperoleh laba atau pendapatan dari pembiayaan yang telah diberikan, dan

akan mempengaruhi profitabilitas suatu bank.

Dalam penelitian ini Non Performing Financing (NPF) diposisikan

sebagai variabel moderasi dengan tujuan untuk melihat pengaruh moderasi

DER dan BOPO terhadap Profitabilitas. Variabel moderasi merupakan

variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen (Sujarweni, 2015:76).

Sedangkan menurut Sekaran dalam Taufik (2017) variabel moderasi adalah

variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang

kuat dengan hubungan variabel independen dan variabel dependen. Salah satu

cara untuk menguji regresi dengan variabel moderasi adalah dengan

menggunakan uji interaksi. Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis)

Page 29: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

9

merupakan aplikasi dari regresi linear berganda dimana dalam persamaannya

mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen.

NPF sebagai variabel moderasi memiliki hubungan dengan DER

terhadap ROA, dan BOPO terhadap ROA. Penelitian Mukti (2016) yang

menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh signifikan positif terhadap

Resiko Pembiayaan (NPF). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin

rendah rasio NPF maka semakin rendah pula rasio BOPO sehingga

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau profitabilitas semakin

tinggi, jadi dapat disimpulkan bahwa NPF mampu memoderasi pengaruh

BOPO terhadap profitabilitas. Begitupula dengan rasio DER, bahwa semakin

rendah rasio NPF maka semakin rendah pula rasio DER sehingga

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau profitabilitas semakin

tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF mampu memoderasi.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

adalah penelitian ini menggunakan variabel Non Performing Financing

(NPF) sebagai variabel moderasi serta penelitian ini dilakukan dalam periode

waktu 2014-2018. Penelitian ini dilakukan karena adanya inkonsistensi hasil

penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga judul dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas dengan Non

Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018)”.

Page 30: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh DER terhadap profitabilitas bank umum syariah?

2. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap profitabilitas bank umum syariah?

3. Bagaimana pengaruh DER terhadap profitabilitas pada bank umum

syariah yang dimoderasi variabel NPF?

4. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap profitabilitas pada bank umum

syariah yang dimoderasi variabel NPF?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh DER terhadap

profitabilitas bank umum syariah.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh BOPO terhadap

profitabilitas bank umum syariah.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh DER terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah yang dimoderasi variabel NPF.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh BOPO terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah yang dimoderasi variabel NPF.

Page 31: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

11

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dilakukan tentang pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Profitabilitas dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai

Variabel Moderasi yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Bank Syariah

Dapat memberikan pengetahuan mengenai rasio-rasio keuangan yang

berpengaruh pada tingkat besarnya profitabilitas bank, sehingga dapat

dilakukan tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan

dengan lebih efisien dan efektif.

2. Bagi Kreditur

Dapat membantu kreditur dalam memutuskan untuk melakukan

pembiayaan dengan melihat rasio keuangan dan kinerja perusahaan

tersebut.

3. Bagi Investor

Memberi wawasan dalam penanaman dana pada perusahaan perbankan

dengan menilai rasio-rasio keuangan sehingga dapat mengambil kebijakan

investasi yang tepat.

4. Bagi Akademisi

Memberikan pengetahuan dan referensi tentang pengaruh rasio-rasio

keuangan pada tingkat profitabilitas yang dapat dilakukan oleh lembaga

keuangan perbankan syariah serta untuk dapat diteliti lebih lanjut sebagai

pembelajaran manajemen keuangan.

Page 32: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

12

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan dalam memahami

penelitian yang diuraikan penulis. Sistematika penulisan penelitian ini

disusun secara runtut yang terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang; rumusan

masalah; tujuan penelitian; kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi landasan teori yang mencakup telaah pustaka sebagai

ringkasan penelitian terdahulu dan posisi penelitian terkini; kerangka

teori yang menjelaskan bangunan teori untuk menganalisis variabel

penelitian; kerangka penelitian berupa model hipotesis dalam bentuk

gambar; dan hipotesis yang menggambarkan posisi variabel yang akan

diteliti dan pengaruh antar variabel.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian; lokasi dan waktu penelitian;

populasi dan sampel; teknik pengumpulan data yang berisi jenis dan

sumber data serta teknik pengumpulan data; definisi konsep dan

operasional; metode analisis data yang digunakan untuk menguji

kebenaran penelitian; dan alat analisis.

Page 33: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

13

BAB IV Analisis Data

Bab ini berisi analisa penelitian yang mencakup statistik deskriptif;

analisis data; dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Penutup

Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan; dan saran berupa

tindakan yang seharusnya dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 34: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu bank, tentunya dapat

dilihat melalui kondisi internal pada bank yang dapat dilihat dari beberapa

rasio keuangan. Dalam penelitian ini menggunakan rasio keuangan Debt to

Equity Ratio (DER), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

dan Non Performing Financing (NPF). Penelitian mengenai pengaruh rasio-

rasio keuangan terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah ini

telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan menunjukan

inkonsistensi hasil. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan penelitian ini antara lain:

Tabel 2.1.

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Variabel Hasil Perbedaan Penelitian

Pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA)

1 Dewi dkk (2015)

e-Journal Bisma

Universitas

Pendidikan

Ganesha, Vol. 3

Variabel

Independen:

LDR, LAR,

DER dan CR

Variabel

Dependen:

ROA

DER berpengaruh

negatif dan

signifikan secara

parsial terhadap

ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

Objek penelitian

Page 35: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

15

adalah Bank Umum

Syariah di Indonesia

2 Palimbong (2016)

Skripsi:

Universitas Negeri

Makassar

Variabel

Independen:

CR, DER

Variabel

Dependen:

ROA

DER berpengaruh

signifikan dan

negatif secara

parsial terhadap

ROA

Dalam penelitian ini

menggunakan variabel

DER dan BOPO

sebagai variabel

independen dan

diukur dengan ROA

sebagai variabel

dependen dan NPF

sebagai variabel

moderasi

Objek penelitian

adalah Bank Umum

Syariah di Indonesia

3 Kurniawati dkk

(2018)

Seminar Nasional

Cendekiawan ke 4

2018

Variabel

Independen:

CAR, LDR,

DER, BI Rate

dan Inflasi

Variabel

Dependen:

ROA

DER

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

Objek penelitian

adalah Bank Umum

Syariah di Indonesia

4 Ramadhan dkk

(2016) Jurnal

Ilmiah Manajemen

Bisnis dan

Terapan, No. 1:

15-26

Variabel

Independen:

CR, DER dan

BOPO

Variabel

Dependen:

CAR

Variabel

Intervening:

Profitabilitas

DER berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap variabel

ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

Page 36: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

16

(ROA)

5 Soegiarto (2017)

Riset & Jurnal

Akuntansi Volume

2 Nomor 2

Februari 2018 hal

52-61

Variabel

Independen:

CR, DER dan

NPF

Variabel

Dependen:

ROA

Debt to Equity

Ratio memiliki

pengaruh positif

terhadap kinerja

keuangan (ROA)

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

Objek penelitian

adalah Bank Umum

Syariah di Indonesia

6 Putri dan Kardinal

(2018)

Jurusan

Manajemen STIE

Multi Data

Palembang hal 1-

10

Variabel

Independen:

DER, BOPO

dan CSR

Variabel

Dependen:

ROA

Debt to Equity

Ratio (DER)

berpengaruh

negatif dan tidak

signifikan

terhadap ROA

secara parsial

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

1 Hartini (2016)

I-Finance, Vol. 2

No. 1: 20-34

Variabel

Independen:

BOPO

Variabel

Dependen:

Profitabilitas

BOPO

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

2 Hakiim dan

Rafsanjani (2016)

Jurnal Aplikasi

Manajemen (JAM),

Variabel

Independen:

CAR, FDR

dan BOPO,

Secara parsial

BOPO

berpengaruh

negatif dan

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

Page 37: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

17

Vol. 14 No. 1: 161-

168

NPL, Variabel

Dependen:

Profitabilitas

signifikan

terhadap ROA.

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

3 Putri dan Kardinal

(2018)

Jurusan

Manajemen STIE

Multi Data

Palembang hal 1-

10

Variabel

Independen:

DER, BOPO

dan CSR

Variabel

Dependen:

ROA

BOPO

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap ROA

secara parsial

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

4 Triasmoro dkk

(2017)

e-Proceeding of

Managemen, Vol. 4

No. 3: 2667-2674

Variabel

Independen:

BOPO NPF

dan FDR

Variabel

Dependen:

ROA

Secara simultan,

BOPO memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap ROA.

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

5 Yusriani (2018)

Jurnal Ilmiah

Manajemen Bisnis

dan Terapan, No.

1: 15-26

Variabel

Independen:

CAR, NPL,

BOPO dan

LDR

Variabel

Dependen:

Profitabilitas

(ROA)

BOPO

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap variabel

ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF

6 Fitriyani (2018)

Skripsi: Institut

Agama Islam

Negeri Salatiga

Independen:

CAR, FDR,

NOM dan

BOPO

Variabel

BOPO

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap variabel

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Page 38: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

18

Dependen:

ROA

Variabel

Moderasi: NPF

ROA Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan NPF sebagai

variabel moderasi

NPF sebagai Variabel Moderasi Profitabilitas (ROA)

1 Iman (2017)

Skripsi: UIN

Alauddin Makassar

Variabel

Independen:

CAR, FDR

dan BOPO

Variabel

Dependen:

ROA

Variabel

Moderasi: NPF

NPF memoderasi

antara BOPO dan

ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF.

Penelitian ini

menggunakan

signalling theory

2 Fitriyani (2018)

Skripsi: Institut

Agama Islam

Negeri Salatiga

Independen:

CAR, FDR,

NOM dan

BOPO

Variabel

Dependen:

ROA

Variabel

Moderasi: NPF

NPF mampu

memoderasi

pengaruh BOPO

terhadap ROA

Penelitian ini

menggunakan variabel

independen: DER dan

BOPO, variabel

dependen:

Profitabilitas yang

diproksikan dengan

ROA, dan variabel

moderasi: NPF.

Sumber: Penelitian terdahulu yang diolah, 2019

B. Kerangka Teori

1. Signalling Theory

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah signalling theory.

Menurut Spence dalam Iman (2017) perusahaan dinilai memiliki kinerja

yang baik (superior performance) apabila menggunakan informasi

Page 39: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

19

keuangan untuk mengirimkan sinyal-sinyal ke pasar. Menurut Bini dkk

dalam Iman (2017) teori sinyal menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan yang menguntungkan memberikan sinyal kekuatan kepada

perusahaan lain dengan cara menberikan informasi yang baru dan penting

ke pasar. Informasi ini diberikan menggunakan indikator atau rasio–rasio

khusus yang sering digunakan sebagai tolok ukur kondisi spesifik

perusahaan serta guna menambah atau memasukkan kontrak agensi baru.

Menurut Alkhazaleh dan Almsafir dalam Iman (2017) teori sinyal

adalah manajemen bank yang memberikan sinyal usaha baik dengan cara

meningkatkan modal. Ini berarti bahwa tingkat rasio hutang (DER) yang

rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja lebih

baik dibanding perusahaan yang lain. Sedangkan menurut Jogiyanto

dalam Sahari (2015), informasi yang dipublikasikan merupakan suatu

gambaran informasi yang akan memberikan sinyal bagi investor dalam

hal pengambilan keputusan berinvestasi. Jika informasi yang dipublikasi

mengandung nilai yang positif maka diharapkan pasar akan bereaksi

positif pada waktu informasi tersebut diterima oleh pasar.

Teori sinyal menitikberatkan pada pentingnya informasi yang

diberikan oleh suatu perusahaan terhadap keputusan investasi pada pihak

eksternal perusahaan. Informasi adalah suatu unsur penting bagi investor

serta pelaku-pelaku bisnis karena informasi memberikan keterangan

maupun gambaran untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun untuk masa

yang akan datang guna kelangsungan hidup suatu perusahaan dan

Page 40: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

20

bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan

diberikan tepat waktu sangat diperlukan untuk investor dipasar modal, hal

tersebut dikarenakan informasi sebagai alat analisis guna mengambil

keputusan investasi (Iman, 2017).

Retno M dan Denies dalam Suciah (2017) teori sinyal menjelaskan

mengenai usaha perusahaan untuk memberikan sinyal berupa informasi

kepada pihak-pihak eksternal. Usaha tersebut dikarenakan terjadinya

asimetri informasi antara pihak eksternal dan pihak manajemen. Sehingga

guna mengurangi asimetri informasi, perusahaan harus memberikan

informasi yang dimiiki, baik berupa informasi finansial maupun non

finansial. Salah satu informasi yang wajib diungkapkan yaitu laporan

kinerja keuangan (annual report) yang akan memberikan informasi

tentang keadaan perusahaan saat ini kepada pihak-pihak eksternal.

Dalam teori sinyal laporan keuangan (annual report) menjadi salah

satu sinyal informasi bagi pihak eksternal perusahaan terutama para

investor. Informasi yang dipublikasikan dalam laporan keuangan dapat

berupa informasi akuntansi yakni informasi yang berhubungan dengan

laporan keuangan serta informasi non-akuntansi yang tidak berkaitan

dengan laporan keuangan. Laporan keuangan seharusnya mencakup

informasi yang akurat serta dapat mempublikasikan informasi yang

dianggap penting oleh pengguna informasi baik dari pihak internal

maupun pihak eksternal. Investor membutuhkan informasi untuk

mengevaluasi kinerja suatu perusahaan, sehingga investor dapat

Page 41: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

21

melakukan investasi dengan tingkat risiko yang diprediksi. Investor akan

membeli saham suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut

mempublikasikan laporan keuangannya secara terbuka (transparan) dan

dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, dari laporan keuangan

yang dipublikasikan, investor dapat menganalisis kinerja keuangan suatu

perusahaan dan dapat menilai bagaimana kinerja manajemen guna

memaksimalkan profitabilitas yang tercermin dalam besarnya earnings

per share (Sahari, 2015).

2. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam hal mencari

keuntungan. Rasio profitabilitas juga menggambarkan tingkat

efektifitas suatu perusahaan (Kasmir, 2014:49). Menurut Moeljadi

dalam Adi (2014) rasio profitabilitas merupakan hasil bersih dari

beberapa keputusan-keputusan dan kebijakan manajemen. Rasio ini

menunjukkan jawaban akhir tentang efektif tidaknya manajemen suatu

perusahaan. Rasio profitabilitas juga menggambarkan pengaruh

kombinasi antara likuiditas, manajemen aset dan hutang pada hasil

operasional suatu perusahaan.

Peneliti lain menjelaskan bahwa rasio profitabilitas

menggambarkan efektivitas manajemen suatu bank secara

keseluruhan yang digambarkan melalui tinggi rendahnya tingkat

Page 42: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

22

keuntungan yang diperoleh oleh bank dalam kaitannya dengan

penjualan (profitabilitas penjualan) maupun investasi (profitabilitas

investasi). Rasio profitabilitas secara umum ada empat, yakni gross

profit margin (GPM), net profit margin (NPM), return on assets

(ROA) dan return on net work (Agustina, 2017). Pada umumnya,

rasio dengan nilai yang tinggi menunjukkan efisiensi penggunaan aset

pada suatu bank dan kinerja manajerial yang baik, sedangkan rasio

yang menunjukkan nilai rendah berarti penggunaan aset dalam bank

tersebut tidak efisien. Sehingga semakin tinggi nilai return on asset

maka menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik karena

tingkat pengembalian atau keuntungan semakin besar (Iman, 2017).

Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan

tingkat efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank. Rasio

profitabilitas juga menggambarkan tentang kemampuan bank dalam

menghasilkan laba. (Muhamad, 2017:254-255). Pada penelitian ini,

ROA digunakan sebagai ukuran profitabilitas bank. Return On Asset

(ROA) merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana kemampuan

suatu bank dalam mengelola dana yang akan diinvestasikan dalam

seluruh aktiva yang diharapkan menghasilkan keuntungan (laba).

Menurut Suryani dalam Iman (2017) ROA termasuk salah satu rasio

yang sangat penting, hal tersebut dikarenakan rasio ini mengutamakan

tingkat profitabilitas suatu bank yang dinilai dari aset produktif yang

sumber dananya sebagian besar berasal dari Dana Pihak Ketiga

Page 43: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

23

(DPK). Semakin tinggi ROA suatu bank maka akan semakin tinggi

pula tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh bank tersebut, dan

semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Menurut Brigham dan Houston dalam Hakiim (2016) untuk

mengukur profitabilitas suatu bank, biasanya suatu bank

menggunakan rasio profitabilitas karena rasio profitabilitas sudah

mencakup beberapa rasio, seperti: rasio utang, rasio aktivitas maupun

rasio likuiditas yang terdiri dari Return on Equity (ROE) dan Return

on Asset (ROA). ROE merupakan rasio yang menunjukkan besarnya

tingkat pengembalian atas modal untuk menghasilkan keuntungn, dan

ROA merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan dari

keseluruhan aset yang ada dan digunakan untuk menghasilkan

keuntungan.

Selain itu menurut Lukman dalam Hakiim (2016) pada

penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih

mementingkan penilaian terhadap rasio ROA daripada rasio ROE, hal

tersebut dikarenakan Bank Indonesia lebih mementingkan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya

sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA

lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas suatu bank.

Sehingga semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang akan dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik

pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Page 44: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

24

Analisis ROA berfungsi sebagai jembatan bagi pihak manajemen

dalam mengetahui bagaimana efektifitas dan efisiensi penggunaan

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sehingga dengan

melakukan analisis ROA juga akan memudahkan pengguna informasi

keuangan untuk menentukan keputusan dan strategi bisnis dalam

upaya untuk mempertahankan pengembangan serta eksistensi suatu

perusahaan pada masa yang akan datang (Palimbong, 2016).

b. Manfaat dan Tujuan Menggunakan Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir dalam Adi (2014) menjelaskan bahwa manfaat

dan tujuan menggunakan rasio profitabilitas bagi suatu perusahaan

maupun bagi pihak ekseternal perusahaan adalah:

1) Guna mengukur ataupun menghitung tingkat laba yang diperoleh

oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2) Guna menilai tingkat laba suatu perusahaan pada periode

sebelumnya dan periode sekarang.

3) Guna mengetahui perkembangan laba dari periode ke periode.

4) Guna mengetahui berapa besar laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri.

5) Guna mengukur produktivitas total sumber dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri ataupun modal pinjaman.

Page 45: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

25

Menurut Munawir dalam Palimbong (2016) beberapa manfaat

ROA adalah:

1) Apabila suatu perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi

dengan baik maka menggunakan analisis ROA, dapat diketahui

efisensi penggunaan modal yang menyeluruh dan sensitif terhadap

setiap hal yang berpotensi mempengaruhi keadaan keuangan suatu

perusahaan.

2) Dapat dibandingkan dengan rasio industri sehingga dapat

diketahui posisi perusahaan terhadap suatu industri. Hal ini

merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi

perusahaan.

3) Berguna sebagai kepentingan kontrol bagi perusahaan dan analisis

ROA juga berguna untuk kepentingan perencanaan.

c. Kriteria Penilaian Profitabilitas (ROA)

Tabel 2.2.

Kriteria Penilaian Profitabilitas (ROA)

Kriteria Keterangan

Peringkat 1: ROA > 1.5% Tinggi

Peringkat 2: 1.25% < ROA < 1.5% Cukup Tinggi

Peringkat 3: 0.5% < ROA < 1.25% Rendah

Peringkat 4: 0% < ROA < 0.5% Cukup Rendah

Peringkat 5: ROA < 0% Sangat Rendah

Sumber: www.bi.go.id

Page 46: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

26

3. Debt to Equity Ratio (DER)

a. Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)

Hutang secara manajemen berfungsi untuk mendongkrak kinerja

keuangan suatu perusahaan. Apabila perusahaan hanya mengandalkan

modal (ekuitas) tentu saja perusahaan tersebut akan sulit dalam

melaksanakan kegiatan operasionalnya. Peran hutang sangat

membantu perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha. Akan tetapi

apabila total hutang telah melebihi total ekuitas yang dimiliki suatu

perusahaan maka resiko yang ditanggung oleh perusahaan tersebut

juga semakin tinggi, sehingga diperlukan rasio khusus untuk

mengetahui tingkat kinerja tersebut (Palimbong, 2016).

Salah satu rasio penting yang menjadi tolok ukur bagi investor

adalah Debt to Equity Ratio (DER), karena Debt to Equity Ratio

(DER) dapat menggambarkan komposisi pendanaan dalam hal

membiayai aktivitas operasional suatu perusahaan atau memanfaatkan

hutang-hutangnya. Hutang adalah salah satu faktor yang menjadi

dasar penilaian bagi investor guna mengukur kondisi keuangan suatu

perusahaan (Adi, 2014). Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu

rasio keuangan yang berfungsi untuk menilai jumlah utang dengan

ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara total

utang, termasuk utang lancar dengan total ekuitas. Rasio ini dapat

digunakan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan sebagai jaminan utang (Kasmir, 2014:67).

Page 47: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

27

Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio leverage

yang dapat menggambarkan kemampuan modal sendiri guna

memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio (DER) juga

menggambarkan berapa besar struktur keuangan suatu perusahaan

yang berasal dari utang. Sehingga tinggi rendahnya tingkat DER akan

menunjukkan besar kecilnya total utang dalam suatu perusahaan

tersebut. Utang perusahaan juga diharapkan mampu digunakan

sebagai tambahan dana bagi perusahaan untuk memperluas aktivitas

operasionalnya (Priyono, 2009). Menurut Bambang dalam Sochib

(2016) anggaran pembelanjaan yang sehat itu harus dibangun atas

dasar modal sendiri, sehingga aturan stuktur keuangan menentapkan

besarnya modal asing (utang) dalam kondisi bagaimanapun tidak

boleh melebihi modal sendiri. Koefisien kewajiban yang merupakan

perbandingan antara jumlah modal asing (utang) dengan modal sendiri

tidak boleh melebihi perbandingan 1 : 1.

Menurut Venimas dalam Manzila (2018) rasio Debt to Equity

Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan sebagai tolok ukur

tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio DER merupakan rasio

yang menggambarkan antara perbandingan total hutang dan ekuitas

dalam suatu sumber pendanaan perusahaan serta menunjukkan

keterampilan modal sendiri perusahaan itu guna membayar seluruh

kewajibannya. Semakin tinggi rasio DER maka akan semakin rendah

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham

Page 48: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

28

sebaliknya semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik

pendanaan atau keterampilan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka panjangnya.

Peneliti lain menggambarkan Debt to Equity Ratio sebagai rasio

yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total

ekuitas dalam pendanaan suatu perusahaan dan menggambarkan

bagaimana kemampuan modal perusahaan sendiri guna memenuhi

seluruh kewajibannya. Semakin tinggi tingkat Debt to Equity Ratio

maka akan menggambarkan semakin besar total hutang terhadap total

ekuitas, hal ini menggambarkan semakin besar ketergantungan suatu

perusahaan terhadap pihak luar sehingga tingkat risiko perusahaan

tersebut akan semakin besar. Hal tersebut tentu akan berdampak pada

menurunnya harga saham di pasar saham sehingga keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan akan menurun (Priharyanto, 2009).

b. Implikasi Penting Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Brigham & Houston dalam Priharyanto (2009)

perusahaan yang pendanaannya diperoleh melalui utang, maka

memiliki tiga implikasi penting, yaitu:

1) Dengan memperoleh pendanaan melalui utang, pemegang saham

dapat mempertahankan kendali perusahaan dengan membatasi

investasi yang diberikan.

2) Kreditur (pemberi pinjaman) akan melihat dana (ekuitas) yang

diperoleh sendiri sebagai suatu tolok ukur keamanan. Sehingga

Page 49: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

29

semakin tinggi tingkat proporsi jumlah modal yang diberikan

kepada pemegang saham, maka akan semakin kecil pula resiko

yang harus dihadapi kreditur.

3) Pengembalian modal pemilik akan ditambah jika hasil investasi

yang didanai dari dana pinjaman lebih besar dari bagi hasil yang

dibayar.

4. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

a. Pengertian Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Hanley dalam Falakh (2019) suatu perusahaan yang

bergerak pada bidang perbankan akan melakukan efisiensi operasional

untuk mengetahui apakah suatu bank dalam operasionalnya yang

berhubungan dengan usaha pokok bank telah dilakukan dengan benar

dalam artian sesuai dengan yang telah diharapkan pihak manajemen

dan pemegang saham. Bank juga harus memperhatikan tingkat

efisiensi biaya operasional untuk mencapai profitabilitas maksimum.

BOPO adalah rasio yang berfungsi untuk mengukur berapa besar

efisiensi suatu bank dalam penggunaan biaya ketika melakukan

aktivitas operasionalnya.

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dijadikan

sebagai variabel independen yang mempengaruhi Profitabilitas (ROA)

berdasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank yang bermuara

pada Profitabilitas bank (ROA). Kegiatan utama bank pada prinsipnya

yaitu bertindak sebagai perantara, yakni menghimpun dan

Page 50: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

30

menyalurkan dana masyarakat, sehingga biaya dan pendapatan

operasional bank di dominasi oleh biaya bagi hasil dan hasil bagi

hasil. Rasio BOPO diukur dari perbandingan antara biaya operasional

dengan pendapatan operasional. Nilai prosentase BOPO yang tinggi

akan mengakibatkan laba yang diperoleh suatu bank akan menjadi

rendah. Oleh karena itu tingkat BOPO akan berbanding terbalik

dengan tingkat ROA. Sehingga semakin besar rasio BOPO berarti

semakin tidak efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh suatu

bank tersebut. Setiap peningkatan pendapatan operasional maka akan

berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya

akan menurunkan tingkat laba atau profitabilitas (ROA) suatu bank

tersebut (Dendawijaya, 2009:119-120).

Menurut Almilia dan Herdiningtyas dalam Festiani (2016)

BOPO merupakan rasio efisiensi, rasio ini digunakan sebagai tolok

ukur kemampuan manajemen suatu bank dalam aktivitas

mengendalikan seluruh biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Sedangkan menurut Septian dalam Festiani (2016) biaya

operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk

menjalankan aktivitas operasionalnya, seperti biaya pemasaran, biaya

tenaga kerja serta biaya operasional lainnya. Sedangkan pendapatan

operasional adalah sumber pendapatan utama bank yakni pendapatan

yang didapat dari penempatan dana seperti dalam bentuk pembiayaan

serta pendapatan operasional lainnya.

Page 51: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

31

BOPO merupakan kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan

efektivitas operasional suatu perusahaan dengan cara membandingkan

biaya operasional dengan pendapatan operasional. Berbagai angka

pendapatan dan pengeluaran dari laporan laba rugi dan terhadap

angka-angka dalam neraca (Fitriyani, 2018). Pada laporan laba rugi

terdapat dua pos utama, yaitu pendapatan operasional dan biaya

operasional. Apabila pendapatan operasional adalah hasil yang

diperoleh dari aktivitas operasional maka biaya operasional

merupakan biaya yang dikeluarkan guna menjalankan aktivitas

operasional suatu bank. Apabila biaya operasional tinggi akan tetapi

hanya menghasilkan pendapatan operasional yang lebih rendah maka

bank tersebut tergolong tidak efisien dalam menjalankan aktivitas

operasionalnya. Di lain sisi, biaya operasional yang tinggi kedepannya

akan mengurangi jumlah laba bersih yang diperoleh. Hal tersebut

dikarenakan biaya operasional adalah faktor pengurang dalam laporan

laba rugi (Rachmandinur, 2016).

Rasio BOPO menjelaskan bahwa besarnya biaya operasional

dapat mengurangi pendapatan operasional bank sehingga

menunjukkan kemampuan bank dalam aktivitas melakukan efisiensi

biaya. Menurut Sastrosuwito dan Suzuki dalam Iman (2017) bahwa

rasio perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional adalah suatu indikator kemampuan manajemen guna

mengendalikan biaya (efisiensi biaya) serta diharapkan akan memiliki

Page 52: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

32

hubungan yang negatif dengan keuntungan (profitabilitas), karena

usaha perbaikan dalam manajemen biaya ini nantinya akan

meningkatkan efisiensi dan meningkatkan keuntungan bank tersebut.

b. Kriteria Penilaian Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tahun

2007 yang dimaksud dengan pendapatan operasional merupakan

penjumlahan dari pendapatan margin dan bagi hasil kemudian

dikurangi dana pihak ketiga atas bagi hasil, selanjutnya ditambah

dengan pendapatan operasional. Sedangkan biaya operasional

merupakan biaya yang digunakan dalam aktivitas operasional selama

suatu bank berjalan yang tujuannya adalah untuk membantu aktivitas

operasional bank dan memperoleh pendapatan. Keputusan Bank

Indonesia menetapkan besarnya tingkat rasio BOPO tidak melebihi

90%. Semakin tinggi rasio BOPO maka akan berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas perbankan.

Tabel 2.3.

Kriteria Penilaian BOPO

Kriteria Keterangan

Peringkat 1: BOPO < 83% Sangat Rendah

Peringkat 2: 83% < BOPO < 85% Cukup Rendah

Peringkat 3: 85% < BOPO < 87% Rendah

Peringkat 4: 87% < BOPO < 89% Cukup Tinggi

Peringkat 5: BOPO > 90% Tinggi

Sumber: www.bi.go.id

Page 53: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

33

Rasio BOPO berfungsi sebagai tolok ukur guna mengetahui

berapa besar tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasionalnya. Semakin kecil tingkat rasio BOPO maka

menunjukkan semakin efisien suatu bank dalam menjalankan

operasionalnya. Bank dinyatakan sehat apabila tingkat rasio BOPO

kurang dari 1 (BOPO < 1), sebaliknya bank dinyatakan kurang sehat

apabila tingkat rasio BOPO lebih dari satu (BOPO > 1). Efisiensi

operasional akan mempengaruhi kinerja suatu bank, yaitu untuk

menunjukkan apakah suatu bank tersebut telah menggunakan semua

faktor produksinya dengan tepat (Zuniarti, 2016).

5. Non Performing Financing (NPF)

a. Pengertian Non Performing Financing (NPF)

Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai (diberi pembiayaan) untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

atau bagi hasil (Kasmir, 2004:73). Non Performing Financing (NPF)

merupakan pembiayaan yang telah disalurkan oleh pihak bank dan

nasabah (debitur) tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan

cicilan pelunasan sesuai akad yang telah ditandatangani oleh kedua

belah pihak yaitu bank dan nasabah. Penilaian atau penggolongan

Page 54: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

34

pembiayaan bermasalah maupun pembiayaan tidak bermasalah

dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif (Trisnawati 2013:110).

NPF merupakan pembiayaan yang dikategorikan dalam tiga

kategori, ketiga kategori tersebut yaitu: pembiayaan dengan kualitas

yang kurang lancar, pembiayaan dengan kualitas yang diragukan dan

pembiayaan macet atau yang biasa disebut dengan bad debt (Ningsih,

2017). Menurut Suhada dalam Wibowo (2013) Non Performing

Financing (NPF) menggambarkan suatu risiko dari pembiayaan yang

telah diberikan, semakin tinggi tingkat rasio ini, maka akan

menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan bank syariah tersebut

semakin buruk. Pengelolaan pada pembiayaan sangat diperlukan oleh

suatu bank, mengingat fungsi pembiayaan adalah sebagai sumber

pendapatan terbesar bagi bank syariah. Sehingga tingkat kesehatan

suatu pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi perolehan laba dan

berpengaruh buruk pada profitabilitas (ROA).

Menurut Slamet dan Agung dalam Maulia (2018) rasio NPF

merupakan rasio yang menunjukkan adanya pembiayaan bermasalah

yang dialami oleh suatu bank. Pembiayaan bermasalah ini jelas akan

mempengaruhi kinerja keuangan (profitabilitas) bank sebagai salah

satu lembaga keuangan yang akan berdampak pada keuntungan yang

akan didapat oleh bank tersebut. Sedangkan menurut Wibowo (2013)

semakin tinggi NPF akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya

kesempatan guna memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang telah

Page 55: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

35

diberikan sehingga akan mempengaruhi laba yang diperoleh dan akan

berpengaruh buruk pada Profitabilitas (ROA).

b. Prinsip Dasar Pemberian Pembiayaan

1) Prinsip 5C

a) Character

Character menggambarkan sikap dan kepribadian calon

nasabah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui

keinginan dan kemampuan nasabah guna memenuhi

kewajibannya.

b) Capacity

Capacity digunakan untuk mengetahui kemampuan calon

nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu

pembiayaan. Semakin baik kemampuan keuangan calon

nasabah, maka semakin baik pula kualitas pembiayaan

nasabah tersebut.

c) Capital

Capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek

pembiayaan perlu dilakukan lebih mendalam. Sehingga

semakin besar modal yang dimiliki calon nasabah maka

semakin meyakinkan bagi bank akan keseriusan calon nasabah

dalam mengajukan pembiayaan.

Page 56: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

36

d) Collateral

Collateral merupakan jaminan atau agunan yang diberikan

oleh calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Bank tidak

akan memberikan pembiayaan yang melebihi nilai jaminan,

kecuali untuk pembiayaan pada program-program tertentu.

e) Condition of Economy

Condition of Economy merupakan analisis terhadap kondisi

perekonomin saat ini dan masa depan (Ismail, 2010:112-114).

2) Prinsip 5P

a) Party (Golongan)

Penilaian terhadap beberapa golongan yang sesuai dengan

character, capacity, dan capital.

b) Purpose (Tujuan)

Purpose lebih difokuskan terhada tujuan penggunaan

pembiayaan yang diajukan calon nasabah.

c) Payment (Pembayaran Kembali)

Bank perlu menghitung kembali kemampuan keuangan calon

nasabah dengan melakukan estimasi terhadap biaya

operasional dan pendapatan operasional terhadap usaha calon

nasabah.

Page 57: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

37

d) Profitability (Kemampuan Perusahaan dalam Memperoleh

Keuntungan)

Profitability tidak hanya mengacu pada keuntungan calon

nasabah, akan tetapi juga pada keuntungan yang akan dicapai

oleh bank apabila pembiayaan tersebut diberikan.

e) Protection (Perlindungan)

Protection merupakan upaya perlindungan yang dilakukan

bank dalam rangka berjaga-jaga (melindungi) apabila calon

nasabah tidak dapat membayar kewajibannya (Ismail,

2010:114-116).

3) Prinsip 3R

a) Return

Return dapat diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai oleh

calon nasabah pembiayaan. Return juga diartikan sebagai hasil

usaha yang akan diperoleh bank dalam memberikan

pembiayaan kepada calon nasabah.

b) Repayment

Repayment artinya kemampuan usaha calon nasabah guna

melakukan pembayaran kembali atas pembiayaan yang telah

diterima.

Page 58: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

38

c) Risk Bearing Ability

Risk Bearing Ability artinya kemampuan calon nasabah guna

menanggung risiko apabila usahanya mengalami kegagalan

atau kerugian (Ismail, 2010:116-117)

c. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

1) Faktor Internal Bank

a) Analisis kurang tepat dan cepat, sehingga bank tidak dapat

memprediksi apa yang akan terjadi dalam kurun waktu selama

jangka waktu pembiayaan.

b) Adanya kolusi antara nasabah dan pihak bank yang menangani

pembiayaan, sehingga bank memutuskan pembiayaan yang

tidak seharusnya diberikan.

c) Keterbatasan pengetahuan pihak bank terhadap jenis usaha

nasabah, sehingga bank tidak dapat melakukan analisis dengan

tepat, cepat dan akurat.

d) Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan

pembiayaan nasabah.

2) Faktor Eksternal Bank

a) Unsur Kesengajaan Nasabah, seperti:

(1) Nasabah tidak memiliki kemauan dalam membayar

kewajibannya.

(2) Nasabah melakukan ekspansi yang besar, sehingga

kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan terlalu besar.

Page 59: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

39

(3) Penyalahgunaan pembiayaan yang digunakan tidak sesuai

dengan tujuan penggunaan (pembiayaan).

b) Unsur Ketidaksengajaan

(1) Nasabah tidak memiliki kemampuan dalam membayar

kewajibannya karena kemampuan perusahaan sangat

terbatas.

(2) Volume penjualan nasabah menurun dan perusahaan rugi

karena usaha nasabah tidak dapat bersaing dengan pasar.

(3) Adanya perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah.

(4) Bencana alam (Trisnawati, 2013:111-112).

d. Dampak Pembiayaan Bermasalah

Dampak pembiayaan akan muncul apabila bank tidak dapat

memperoleh kembali angsuran pokok dan bagi hasil (margin) dari

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah (Muhamad, 2017:220).

Menurut Ismail, (2010:125) dampak-dampak pembiayaan bermasalah

adalah:

1) Laba bank akan menurun dan bank akan mengalami kerugian.

2) Bad debt ratio menjadi lebih besar dan rasio aktiva produktif

menjadi lebih rendah.

3) Biaya pencadangan penghapusan pembiayaan bermasalah

meningkat dan akan berpengaruh pada keuntungan bank.

4) Penurunan laba akan berdampak pula pada penurunan ROA dan

ROE

Page 60: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

40

e. Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Upaya yang dilakukan oleh bank guna penyelesaian pembiayaan

bermasalah adalah:

1) Rescheduling

Rescheduling adalah upaya yang dapat dilakukan oleh bank guna

menangani pembiayaan bermasalah dengan membuat penjadwalan

ulang. Penjadwalan ulang dapat dilakukan oleh nasabah (debitur)

yang mempunyai niat baik namun tidak memiliki kemampuan

dalam melakukan pembayaran.

2) Reconditioning

Reconditioning adalah upaya yang dapat dilakukan bank dalam

menangani pembiayaan dengan cara mengubah seluruh atau

sebagian dari perjanjian yang telah dilakukan oleh kedua belah

pihak, yaitu pihak nasabah dan bank.

3) Restructuring

Restructuring adalah upaya yang dapat dilakukan oleh bank dalam

menangani pembiayaan bermasalah dengan cara mengubah

struktur dalam pembiayaan yang mendasari penyaluran

pembiayaan. Dalam hal ini, pihak bank akan mengubah struktur

pembiayaan tersebut dengan cara memberikan tambahan dana

(pembiayaan) untuk modal kerja agar usaha nasabah dapat

kembali menjalankan operasionalnya dan dapat mendapat

keuntungan, sehingga angsuran dapat dibayarkan kembali.

Page 61: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

41

4) Kombinasi

Kombinasi adalah upaya pihak bank dalam menangani

pembiayaan bermasalah dengan mengkombinasikan berbagai opsi

diatas, seperti:

a) Rescheduling dan Restructuring

Kombinasi yang dilakukan misalnya bank memberikan

perpanjangan waktu dan menambah jumlah pembiayaan. Hal

ini karena bank melihat bahwa nasabah mempunyai potensi

untuk diselamatkan dengan cara memberikan tambahan

pembiayaan guna tambahan modal kerja bagi nasabah, serta

bank memberikan tambahan waktu agar total angsuran

perbulan menurun sehingga nasabah mampu membayar

angsuran.

b) Rescheduling dan Reconditioning

Kombinasi yang dilakukan adalah dengan memperpanjang

jangka waktu dan meringankan bagi hasil. Dengan hal tersebut

nasabah diharapkan dapat membayar kembali kewajibannya.

c) Restructuring dan Reconditioning

Kombinasi yang dilakukan adalah dengan penambahan

pembiayaan diikuti dengan mengurangi bagi hasil atau

pembebasan tunggakan dari nasabah.

Page 62: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

42

d) Rescheduling, Restructuring dan Reconditioning)

Kombinasi yang dilakukan dalam tahap ini merupakan upaya

maksimal dari bank, misalnya memperpanjang jangka waktu,

menambah pembiayaan dan membebaskan tunggakan.

5) Eksekusi

Eksekusi adalah upaya alternatif yang dapat dilakukan terakhir

dalam menangani pembiayaan bermasalah, yaitu penjualan agunan

yang dimiliki oleh bank. Hasil dari penjualan agunan digunakan

untuk melunasi semua kewajiban nasabah (debitur) baik

kewajiban atas pembiayaan pokok maupun margin. Sisa atas hasil

penjualan agunan tersebut, akan dikembalikan kepada nasabah.

Sebaliknya, kekurangan dari hasil penjualan agunan menjadi

tanggungan nasabah, artinya nasabah masih memiliki kewajiban

kepada bank sebesar kekurangan jumlah pembiayaan yang telah

dikurangi hasil penjualan agunan (Trisnawati, 2013:113-118).

f. Kriteria Penilaian Non Performing Financing (NPF)

Tabel 2.4.

Kriteria Penilaian Non Performing Financing (NPF)

Kriteria Keterangan

Peringkat 1: NPF < 2% Sangat Rendah

Peringkat 2: 2% < NPF < 5% Cukup Rendah

Peringkat 3: 5% < NPF < 8% Rendah

Peringkat 4: 8% < NPF < 12% Cukup Tinggi

Peringkat 5: NPF > 12% Tinggi

Sumber: www.bi.go.id

Page 63: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

43

C. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)

dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Profitabilitas dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel

Moderasi adalah:

D.

Gambar 2.1.

Kerangka Penelitian

Dari gambar 2.1. berikut adalah persamaan matematisnya:

Y = + 1X1 + 2X2 + e

Y = + 1X1 + 3Z + 4X1* + e

Y = + 2X2 + 3Z + 5X2* + e

Keterangan:

Y = Profitabilitas (variabel dependen)

= Konstanta (nilai Y apabila X1, X2,... Xn = 0)

1-5 = Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

X1 = DER (variabel independen)

X2 = BOPO (variabel independen)

= NPF (variabel Moderasi)

e = Standar error (nilai residual)

NPF

Z

Profitabilitas

(ROA)

Y BOPO

X2

DER

X1

Page 64: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

44

E. Hipotesis

Menurut Wirartha dalam Adzimah (2017) hipotesis merupakan jawaban

atau dugaan sementara terhadap suatu masalah yang akan diteliti, kebenaran

dari jawaban sementara tersebut masih harus diuji secara empiris. Berikut

hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas

Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio keuangan yang

berfungsi untuk menilai jumlah utang dengan ekuitas. Rasio ini dihitung

dengan cara membandingkan antara total utang, termasuk utang lancar

dengan total ekuitas. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan utang (Kasmir,

2014:67). Semakin tinggi tingkat Debt to Equity Ratio (DER) maka akan

menggambarkan semakin besar total hutang terhadap total ekuitas, hal ini

menggambarkan semakin besar ketergantungan suatu perusahaan

terhadap pihak eksternal sehingga tingkat risiko perusahaan tersebut akan

semakin besar. Hal tersebut tentu akan berdampak pada menurunnya

harga saham di pasar saham sehingga keuntungan yang akan diperoleh

perusahaan akan menurun (Priharyanto, 2009). Menurut Venimas dalam

Manzila (2018) semakin tinggi rasio DER maka akan semakin rendah

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham sebaliknya

semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik pendanaan atau

keterampilan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.

Page 65: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

45

Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Dewi dkk

(2015) hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif

dan signifikan secara parsial dari DER terhadap ROA, hal tersebut

dikarenakan tingkat hutang yang semakin tinggi maka akan mengurangi

keuntungan yang didapat. Penelitian Kurniawati dkk (2018) juga

menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA, karena penggunaan hutang yang tinggi tentunya akan

menambah beban operasional perusahaan yang kedepannya akan

menyebabkan calon investor ragu dalam menanamkan modalnya. Hal

tersebut juga sesuai dengan penelitian Palimbong (2016) yang juga

menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap

ROA. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis pertama (H1) yang

diajukan adalah:

H1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

2. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Terhadap Profitabilitas

Menurut Almilia dan Herdiningtyas dalam Festiani (2016) BOPO

merupakan rasio efisiensi, rasio ini digunakan sebagai tolok ukur

kemampuan manajemen suatu bank dalam aktivitas mengendalikan

seluruh biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Sehingga

semakin besar rasio BOPO berarti semakin tidak efisien biaya operasional

yang dikeluarkan oleh suatu bank tersebut. Setiap peningkatan biaya

Page 66: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

46

operasional maka akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak

yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat laba atau profitabilitas

(ROA) suatu bank tersebut (Dendawijaya, 2009:120).

Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Putri (2018)

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA. Pihak manajemen bank agar dapat

meningkatkan nilai ROA maka bank tersebut harus lebih selektif dalam

hal mengeluarkan biaya-biaya operasional, karena semakin tinggi biaya

operasional maka ROA akan semakin turun. Penelitian Hakiim (2016)

juga menunjukkan hasil bahwa secara parsial BOPO memiliki pengaruh

negatif yang signifikan terhadap ROA, hal tersebut dikarenakan nilai

negatif yang ditunjukkan BOPO mengindikasikan bahwa semakin kecil

rasio BOPO maka akan menunjukkan semakin efisien suatu bank dalam

menjalankan aktifitas operasionalnya. Rasio BOPO yang kecil

mengindikasikan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank

lebih kecil dari pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut

menunjukkan bahwa manajemen bank semakin efisien dalam

menjalankan aktivitas operasionalnya.

Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian Hartini (2016) yang juga

menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap

laba bank umum syariah, hal ini disebabkan oleh semakin tinggi rasio

BOPO maka akan menunjukkan kurangnya kemampuan bank dalam

menekan biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank dan menurunkan

Page 67: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

47

pendapatan operasionalnya. Sehingga akan berakibat kurangnya laba yang

didapat oleh bank yang pada akhirnya akan menurunkan ROA.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis kedua (H2) yang diajukan

adalah:

H2 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dalam Memoderasi Debt

to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas

Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara total

hutang dengan total ekuitas dalam pendanaan suatu perusahaan dan

menggambarkan bagaimana kemampuan modal perusahaan sendiri guna

memenuhi seluruh kewajibannya (Priharyanto, 2009). Menurut Venimas

dalam Manzila (2018) Semakin tinggi rasio DER maka akan semakin

rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham

sebaliknya semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik

pendanaan atau keterampilan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka panjangnya.

Non Performing Financing merupakan pembiayaan yang telah

disalurkan oleh pihak bank dan nasabah (debitur) tidak dapat melakukan

pembayaran atau melakukan cicilan pelunasan sesuai akad yang telah

ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu bank dan nasabah. Penilaian

atau penggolongan pembiayaan bermasalah maupun pembiayaan tidak

bermasalah dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif (Trisnawati

Page 68: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

48

2013: 110). Peningkatan Non Performing Financing (NPF) disebabkan

oleh adanya peningkatan pembiayaan bermasalah yang dimiliki oleh suatu

bank. Hal tersebut akan mengakibatkan pendapatan bank menurun

sehingga profitabilitas bank akan mengalami penurunan, yang kemudian

akan berdampak pada modal yang dimiliki oleh bank (Iman, 2017).

Peningkatan Non Performing Financing (NPF) disebabkan oleh

adanya peningkatan pembiayaan bermasalah yang dimiliki oleh suatu

bank. Hal tersebut akan mengakibatkan pendapatan bank menurun

sehingga profitabilitas bank akan mengalami penurunan, yang kemudian

akan berdampak pada modal yang dimiliki oleh bank, semakin rendah

modal suatu bank maka bank tersebut akan mengusahakan sumber

pendanaannya melalui hutang (Iman, 2017). Dengan demikian hubungan

Non Performing Financing (NPF) terhadap Debt to Equity Ratio (DER)

adalah positif. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis ketiga (H3) yang

diajukan adalah:

H3 : Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh Debt

to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas (ROA)

4. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dalam Memoderasi

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Profitabilitas

Menurut Septian dalam Festiani (2016) biaya operasional adalah

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk menjalankan aktivitas

operasionalnya, seperti biaya pemasaran, biaya tenaga kerja serta biaya

Page 69: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

49

operasional lainnya. Sedangkan pendapatan operasional adalah sumber

pendapatan utama bank yakni pendapatan yang didapat dari penempatan

dana seperti dalam bentuk pembiayaan serta pendapatan operasional

lainnya. Sehingga semakin besar rasio BOPO berarti semakin tidak

efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh suatu bank tersebut.

Setiap peningkatan pendapatan operasional maka akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

tingkat laba atau profitabilitas (ROA) suatu bank tersebut (Dendawijaya,

2009:120).

Menurut Ponco dalam Imam (2017) Kualitas pembiayaan yang

buruk menunjukkan adanya pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Financing (NPF). Tingginya tingkat NPF akan mengakibatkan tingginya

pada beban opersional, hal tersebut dikarenakan peningkatan beban

pencadangan aktiva produktif ataupun beban lainnya, sederhananya

peningkatan nilai NPF akan berdampak pada kinerja bank tersebut.

Sehingga, peningkatan pembiayaan bermasalah dapat meningkatkan biaya

operasional yang dikeluarkan oleh bank, sehingga dana yang awalnya

akan digunakan guna memperoleh keuntungan akan berkurang, hal

tersebut akan berdampak pada penurunan profitabilitas bank. Pernyataan

tersebut didukung oleh riset yang dilaksanakan oleh Yanuardi (2014)

yang mengungkapkan bahwa tingkat kredit bermasalah berefek positif

pada biaya operasional. Dengan demikian hubungan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Biaya Operasional Pendapatan Operasional

Page 70: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

50

(BOPO) adalah positif. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan Fitriyani (2019) dan Iman (2017), hasil penelitian menunjukkan

bahwa NPF memoderasi antara BOPO dan ROA. Berdasarkan uraian di

atas maka hipotesis keempat (H4) yang diajukan adalah:

H4 : Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Profitabilitas (ROA)

Tabel 2.5.

Hipotesis

No Hipotesis

H1 Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

H2 Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

H3 Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) terhadap Profitabilitas (ROA)

H4 Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA)

Page 71: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif karena data yang diperoleh nantinya akan berupa angka. Penelitian

kuantitatif merupakan pengukuran data kuantitatif (data yang berbentuk

angka) secara objektif dan statistik melalui perhitungan secara ilmiah yang

berasal dari sampel orang atau orang-orang yang diminta untuk menjawab

sejumlah pertanyaan tentang hal yang disurvei dan bertujuan untuk menguji

hipotesis dalam penelitian (Wijaya, 2013:6).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga tidak ada lokasi

penelitian. Penelitian ini mengambil data melalui data yang diterbitkan Bank

Indonesia dari situs www.bi.go.id serta dari website masing-masing Bank

Umum Syariah yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Waktu

penelitian dilakukan dari bulan Juni 2019 sampai Juli 2019 dengan meneliti

laporan keuangan (annual report) dari masing-masing Bank Umum Syariah

yang digunakan sebagai sampel selama lima tahun periode, yaitu tahun 2014

sampai tahun 2018.

Page 72: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

52

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan atau kelompok objek yang dapat

digunakan sebagai masalah tujuan atau sasaran dalam suatu penelitian

(Asnawi, 2009:117). Sedangkan menurut Tika (2006:33) populasi

merupakan suatu kelompok atau himpunan individu atau objek yang

banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi terbatas yaitu populasi

yang dapat dihitung jumlahnya, sedangkan populasi tidak terbatas yaitu

populasi yang sulit dihitung jumlahnya. Adapun populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perbankan yang bergerak pada sektor Bank

Umum Syariah. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 14 Bank

Umum Syariah.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari suatu objek atau subjek yang

mewakili suatu populasi. Teknik pengambilan sampel harus sesuai

dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi agar penelitian tersebut

dapat dipercaya dan kesimpulannya tidak keliru, hal tersebut karena

sampel dapat mewakili populasi (Tika, 2006:33). Sedangkan menurut

Asnawi (2009:117) sampel merupakan suatu bagian kecil dari populasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode

purposive sampling. Purposive sampling yaitu metode atau teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

(Sugiyono, 2015:85). Sampel dalam penelitian ini yang sesuai dengan

Page 73: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

53

kriteria yang ditentukan berjumlah 11 Bank Umum Syariah. Kriteria

sampel dalam penelitian ini adalah:

a) Bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

2014-2018.

b) Bank umum syariah yang masuk dalam data statistik Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam periode 2014-2018.

c) Bank umum syariah yang selalu mempublikasikan laporan keuangan

secara lengkap selama periode 2014-2018.

d) Bank umum syariah yang memiliki rasio keuangan yang dibutuhkan

dalam penelitian.

Tabel 3.1.

Daftar Sampel

No Nama Bank Umum Syariah

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Victoria Syariah

3 PT Bank BRI Syariah

4 PT Bank BNI Syariah

5 PT Bank BCA Syariah

6 PT Bank Syariah Mandiri

7 PT Bank Jabar Banten Syariah

8 PT Bank Mega Syariah

9 PT Bank Panin Syariah

10 PT Bank Syariah Bukopin

11 PT Maybank Syariah Indonesia

Sumber: www.bi.go.id dan www.ojk.go.id

Page 74: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

54

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Menurut Muhamad dalam Falakh (2019) data merupakan

sekumpulan informasi yang dapat diolah untuk suatu kegiatan penelitian,

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang

diperoleh secara tidak langsung, seperti: catatan, buku, dan majalah

berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintahan,

artikel, buku-buku sebagai sumber teori, dan lain sebagainya (Sujarweni,

2015:89). Data tersebut merupakan data perusahaan yang bergerak

dibidang Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan

masuk dalam data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam periode

2014-2018. Data tersebut di ambil dari publikasi laporan keuangan

masing-masing Bank Umum Syariah. Selain melalui website resmi

masing-masing bank dan dapat pula di ambil dari website resmi Bank

Indonesia, juga melalui studi pustaka untuk memperkuat dan mendukung

penelitian ini. Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari berbagai

jurnal, buku dan penelitian ilmiah. Periode data laporan keuangan tahunan

Bank Umum Syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama

tahun 2014-2018.

Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan pooled data atau

kombinasi antara data time series dan data cross section. Pooled data

merupakan data yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang diambil

Page 75: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

55

pada waktu yang berbeda (Sujarweni, 2015:92). Bentuk data dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan (annual report) dari

sumber data yang akan diteliti yaitu Bank Umum Syariah pada tahun

2014-2018 yang didalamnya terdapat rasio-rasio keuangan yang

dibutuhkan, yaitu: Debt to Equity Ratio (DER), Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan

Profitabilitas (ROA).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengumpulan data melalui observasi secara tidak langsung yaitu

pengumpulan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada.

Dalam hal ini adalah pengumpulan atau penelusuran dokumen-dokumen

laporan keuangan tahunan (annual report) dari Bank Umum Syariah di

Indonesia selama tahun 2014-2018. Data dapat dikumpulkan melalui

website resmi masing-masing bank dan dapat pula di ambil dari website

resmi Bank Indonesia. Studi kepustakaan yaitu dari data dan informasi

yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti

skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain yang berkaitan dengan

penelitian

Page 76: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

56

E. Definisi Konsep dan Operasional

1. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding

penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba

dan modal sendiri (Sujarweni, 2017:64). Sedangkan menurut Dhika dalam

Hakiim (2016) profitabilitas merupakan salah satu acuan yang digunakan

untuk mengukur tingkat laba, hal tersebut penting guna mengetahui

apakah suatu bank tersebut telah menjalankan operasionalnya secara

efisien. Tingkat efisiensi suatu bank dapat diukur dengan membandingkan

laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba

tersebut.

Dalam penelitian ini Return On Asset (ROA) digunakan sebagai

ukuran profitabilitas bank. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan suatu bank dalam mengelola dana yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan.

ROA merupakan gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana

sehingga menghasilkan keuntungan (Muhamad, 2017:254). Menurut

Dendawijaya dalam Ningsih (2017) semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

sehingga akan meningkatkan profitabilitas bank dan semakin baik pula

Page 77: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

57

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rasio ROA dihitung

dengan menggunakan formula:

(Muhamad, 2017:254)

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan suatu rasio yang berfungsi untuk

mengukur perbandingan antara sumber dana perusahaan yang diperoleh

dari pihak eksternal (utang) dengan sumber dana yang disediakan oleh

pemilik (modal sendiri) atau dengan kata lain DER berfungsi untuk

mengukur proporsi sumber dana dari modal sendiri dalam menjamin

utang. Semakin besar sumber dana yang berasal dari pihak eksternal

(utang) dibandingkan dengan modal sendiri maka semakin besar risiko

yang harus ditanggung oleh penyedia dana atau pembiayaan. Rasio DER

dihitung dengan cara membandingkan jumlah kewajiban keuangan

perusahaan dengan modal sendiri (equity) setelah dikurangi aktiva tetap

tidak berwujud (intangible assets) pada tanggal neraca. Semakin kecil

rasio DER semakin baik bagi pembiayaan begitu pula sebaliknya, apabila

rasio DER lebih dari 1 (DER > 1) menunjukkan bahwa pembiayaan akan

menanggung risiko lebih besar dari pemilik (Asiyah, 2015:135-136). Debt

to Equity Ratio (DER) ini dihitung dengan menggunakan formula:

(Asiyah, 2015:136)

Page 78: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

58

3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Dendawijaya dalam Falakh (2019) Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan suatu rasio perbandingan

antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya

operasional berfungsi untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

suatu bank dalam melakukan aktivitas operasionalnya. Berdasarkan surat

Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS tahun 2007, tujuan dari rasio ini

adalah untuk mengukur kegiatan operasional suatu bank. Bank Indonesia

(BI) menetapkan besarnya jumlah rasio BOPO yakni tidak melebihi 90%,

sehingga apabila rasio BOPO melebihi 90%, maka bank tersebut

dikategorikan tidak efisien (Prasanjaya, 2013).

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dijadikan

sebagai variabel independen yang mempengaruhi Profitabilitas (ROA)

berdasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada

Profitabilitas bank (ROA). Kegiatan utama bank pada prinsipnya yaitu

bertindak sebagai perantara, yakni menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat, sehingga biaya dan pendapatan operasional bank di dominasi

oleh biaya bagi hasil dan hasil bagi hasil. (Dendawijaya, 2009:119-120).

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ini dihitung dengan

menggunakan formula:

(Muhamad, 2017:254)

Page 79: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

59

4. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan variabel moderasi

dalam penelitian ini. Non Performing Financing (NPF) merupakan

pembiayaan yang telah disalurkan oleh pihak bank dan nasabah (debitur)

tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan cicilan pelunasan

sesuai akad yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu bank

dan nasabah. Penilaian atau penggolongan pembiayaan bermasalah

maupun pembiayaan tidak bermasalah dilakukan secara kuantitatif

maupun kualitatif (Trisnawati 2013:110).

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio antara jumlah

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang telah

disalurkan oleh suatu bank, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam Non Performing

Financing (NPF) merupakan pembiayaan dengan kualitas yang kurang

lancar, pembiayaan dengan kualitas yang diragukan dan pembiayaan

macet atau yang sering disebut dengan bad debt (Wardiantika, 2014).

Menurut Stiawan dalam Falakh (2019) NPF merupakan total pembiayaan

yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih. Semakin besar

tingkat Non Performing Financing (NPF) maka menunjukkan semakin

buruk kinerja suatu bank tersebut. Non Performing Financing (NPF) ini

dihitung dengan menggunakan formula:

(Hasbi dan Tendi dalam Wardiantika, 2014)

Page 80: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

60

F. Metode Analisis

1. Uji Stasioneritas

Penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga perlu

dilakukan uji stasioneritas. Sebuah data dikatakan stasioner apabila

memenuhi asumsi bahwa rata-rata dan variansinya konstan sepanjang

waktu serta kovarian antar dua data runtut waktu tergantung pada

kelambanan antara dua periode tersebut. Pengambilan keputusan pada uji

stasioneritas yaitu apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

(probabilitas < 0,05) maka data tersebut bersifat stasioner (Winarno,

2015:115-116). Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Unit

Root dengan uji Augmented-Dickey-Fuller (ADF).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan atas model

regresi yang digunakan pada penelitian ini. Uji asumsi klasik merupakan

tahapan penting yang dilakukan dalam proses regresi. Pelanggaran yang

terjadi terhadap asumsi klasik menandakan bahwa model regresi yang

telah diperoleh kurang valid (Adzimah, 2017). Menurut Ghozali

(2018:107) uji asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

Page 81: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

61

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas

dalam model regresi dapat dilihat melalui nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi

variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen

lainnya. Tolerance berfungsi untuk mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Sehingga nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang

umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah

jika nilai tolerance < 0.10 atau VIF > 10 (Ghozali, 2018:107-108)

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

Page 82: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

62

residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya (Ghozali, 2018:111).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam

penelitian ini dapat menggunakan metode uji Durbin Watson (DW).

Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

(first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara

variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)

HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.2.

Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Auto Korelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada korelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada korelasi positif No decision dl < d < du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 - du < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4 - du < d < 4 – dl

Tidak ada autokorelasi, postif

maupun negatif Terima du < d < 4 – du

Sumber: Ghozali, 2018:112

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

Page 83: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

63

yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2018:137). Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Grafik Scatterplot

antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual, yang mendasari

dalam pengambilan keputusan ini adalah (Iman, 2017):

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola

teratur (bergelombang, melebur, kemudian menyempit) maka akan

terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar

diatas dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat diperkuat dengan menggunakan uji

Glejser. Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dan

variabel residual absolute, dimana apabila nilai p > 0,05 maka variabel

bersangkutan dinyatakan bebas heteroskedastisitas (Iman, 2017).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

Page 84: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

64

residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar

maka uji stastistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018:161).

Dalam penelitian ini pada pengujian hipotesis pertama dan

kedua, metode yang akan digunakan adalah analisa statistik. Uji

statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual

adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-

S dapat dilakukan dengan membuat hipotesis berikut:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual berdistribusi tidak normal

Penilaian uji K-S dapat dinilai dari nilai variabel penelitian,

apabila nilai variabel penelitian lebih kecil dari 0.05 (nilai variabel

penelitian < 0.05) maka data tidak berdistribusi secara normal,

sebaliknya jika lebih dari 0.05 (nilai variabel penelitian > 0.05) maka

data berdistribusi secara normal (Ghozali, 2018:165-167).

3. Uji Regresi

Analisis regresi merupakan analisis mengenai seberapa besar

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Besar

kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

digambarkan oleh koefisien regresi dan disimbolkan dengan (b). Sehingga

semakin besar nilai koefisien regresi maka akan menggambarkan

seberapa besar pula pengaruhnya terhadap perubahan proporsional

Page 85: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

65

variabel dependen. Sebaliknya semakin kecil nilai koefisien regresi, maka

akan menggambarkan seberapa besar pula mempengaruhi variabel

dependen. Hal tersebut berlaku untuk koefisien regresi negatif atau positif

(Sunyoto, 2016:187). Analisis regresi berganda merupakan analisis yang

digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen jika variabel

independen minimal dua atau lebih. Analisis regresi berganda merupakan

suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel independen atau

lebih terhadap variabel dependen untuk membuktikan ada atau tidaknya

hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel independen

atau lebih dengan variabel dependen (Adzimah, 2017).

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R2 < 1)

dimana nilai R2 yang kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

sangat terbatas. Variabel independen dianggap memberikan informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen apabila nilai

R2

mendekati satu. Sehingga jika R2

= 0 maka diantara variabel

independen dan variabel dependen tidak mempunyai hubungan,

sedangkan jika R2

= 1 maka diantara variabel independen dan variabel

dependen terdapat suatu hubungan yang kuat. Kelemahan mendasar

dari penggunaan koefisien determinasi adalah batas bias (kesalahan)

Page 86: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

66

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, peneliti

dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2

pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai

Adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2018:97-98).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel

independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2018:98):

1) Jika Fhitung < Ftabel, dan probabilitas signifikan > 0.05 maka H0

diterima dan H1 ditolak

2) Jika Fhitung > Ftabel, dan probabilitas signifikan < 0.05 maka H0

ditolak dan H1 diterima

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2018:98-99):

Page 87: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

67

1) Jika thitung < ttabel dan probabilitas signifikan > 0.05 maka H0

diterima dan H1 ditolak

2) Jika thitung > ttabel dan probabilitas signifikan < 0.05 maka H0

ditolak dan H1 diterima

4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Penelitian ini menggunakan variabel moderasi. Variabel moderasi

merupakan variabel independen yang akan memperkuat atau

memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2018:221). Salah satu alat untuk menguji

regresi dengan variabel moderasi adalah dengan menggunakan uji

interaksi. Uji interaksi MRA merupakan aplikasi regresi liner berganda

dimana dalam persamaannya mengandung unsur interaksi perkalian dua

atau lebih variabel independen (Adzimah, 2017). Moderated Regression

Analysis (MRA) menggunakan pendekatan analitik yang

mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk

mengontrol pengaruh variabel moderasi. Untuk menggunakan Moderated

Regression Analysis (MRA) dengan satu variabel prediktor (X), maka

harus membandingkan dengan tiga persamaan regresi untuk menentukan

jenis variabel moderasi. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2018:227):

Y = + 1X1 + 2X2 + e

Y = + 1X1 + 3Z + 4X1* + e

Y = + 2X2 + 3Z + 5X2* + e

Page 88: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

68

Keterangan:

Y = Profitabilitas

= Konstanta

1-5 = Koefisien Regresi

X1 = Debt to Equity Ratio (DER)

X2 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

= Non Performing Financing (NPF)

e = Standar error

Pengambilan keputusan dalam uji MRA dapat dilihat dari nilai

signifikansi, apabila nilai signifikansi < 0.05 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel tersebut merupakan variabel moderasi (Adzimah, 2017).

G. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews9 dan

IBM SPSS Statistic 23 yang merupakan sebuah aplikasi komputer statistik

yang fungsinya untuk memproses data-data statistik secara tepat dan cepat,

serta untuk menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para

pengambil keputusan.

Page 89: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

69

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Statistik Deskriptif

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia

yang terdaftar di Bank Indonesia dan masuk dalam data statistik Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam periode 2014 sampai dengan 2018. Objek dalam

penelitian ini terdiri dari sebelas (11) Bank Umum Syariah di Indonesia,

yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank Victoria Syariah, BRI Syariah, BNI

Syariah, BCA Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Jabar Banten Syariah,

Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin dan

Maybank Syariah Indonesia. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang di

analisis adalah: Debt to Equity Ratio (DER), Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) dan Return on Asset

(ROA). Berikut adalah statistik deskriptif variabel-variabel dalam penelitian

ini:

Tabel 4.1.

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Page 90: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

70

Tabel 4.1. menunjukkan dari 55 data, variabel independen Debt to

Equity Ratio (DER) menunjukkan nilai rata-rata 1,584365 dengan standar

deviasi 1,0975049, nilai DER terendah sebesar 0,2483 dan nilai tertinggi

sebesar 4,8845. Variabel independen Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) menunjukkan nilai rata-rata 1,038955 dengan standar

deviasi 0,2852653, nilai BOPO terendah sebesar 0,6962 dan nilai tertinggi

sebesar 2,1740. Variabel dependen Return on Asset (ROA) memiliki nilai

rata-rata sebesar -0,005173 dengan standar deviasi sebesar 0,0393685, nilai

ROA terendah sebesar -0,2013 dan nilai tertinggi sebesar 0,0550. Variabel

moderasi Non Performing Financing (NPF) menunjukkan nilai rata-rata

0,29365 dengan standar deviasi 0,159051, nilai terendah sebesar 0,0000 dan

nilai tertinggi sebesar 0,0497.

B. Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini berupa Uji Stasioneritas, Uji

Asumsi Klasik, Uji Regresi, dan Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

adalah sebagai berikut:

1. Uji Stasioneritas

Sebuah data dikatakan stasioner apabila memenuhi asumsi bahwa

rata-rata dan variansinya konstan sepanjang waktu serta kovarian antar

dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode

tersebut (Winarno, 2015:115). Uji yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji Unit Root dengan uji Augmented-Dickey-Fuller (ADF). Hasil

Page 91: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

71

uji stasioneritas dengan tingkat Level untuk masing-masing variabel

dalam penelitian ini dapat di lihat dari tabel 4.2. sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Hasil Uji Stasioneritas Level

No Variabel Prob*

1 X1 – DER 0.0704

2 X2 – BOPO 0.0000

3 Z – NPF 0.0379

4 Y – ROA 0.0000

5 X1*Z - DER*NPF 0.0032

6 X2*Z – BOPO*NPF 0.0020

Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.2. di atas, data tersebut menunjukkan sebagian

besar nilai probabilitas < 0,05 karena hal tersebut pengujian dilanjutkan

pada tingkat First Difference. Hasil uji stasioneritas dengan tingkat First

Difference untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat di

lihat dari tabel 4.3. sebagai berikut:

Tabel 4.3.

Hasil Uji Stasioneritas First Difference

No Variabel Prob*

1 X1 – DER 0.0000

2 X2 – BOPO 0.0005

3 Z – NPF 0.0000

4 Y – ROA 0.0000

5 X1*Z - DER*NPF 0.0000

6 X2*Z – BOPO*NPF 0.0000

Data sekunder yang diolah, 2019

Page 92: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

72

Berdasarkan tabel 4.3. di atas, data menunjukkan semua output

memiliki nilai probabilitas < 0,05. Dengan demikian variabel independen,

dependen dan moderasi memenuhi uji stasioneritas dan layak untuk

dilanjutkan dengan pengujian-pengujian data selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen (Ghozali, 2018:107). Hasil uji multikolonieritas

dapat dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut:

Tabel 4.4.

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa hasil

perhitungan nilai tolerance DER menunjukkan nilai 0,976 dan nilai

tolerance BOPO menunjukkan nilai 0,976. Sehingga tidak ada

variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan

Page 93: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

73

hal yang sama. Dalam tabel 4.4. diatas juga tidak terdapat variabel

independen yang menunjukkan nilai VIF lebih dari 10. Nilai VIF

variabel DER sebesar 1,025 dan nilai VIF variabel BOPO sebesar

1,025. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolonieritas antar variabel independen dalam model regersi.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model

regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,

2018:111). Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4.5. sebagai

berikut:

Tabel 4.5.

Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5. diatas menunjukkan hasil pengujian

autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson (DW) adalah sebesar

1,890. Sedangkan dari tabel Durbin Watson untuk = 5% dan sampel

n = 55, dan k = 2 maka diperoleh nilai dl sebesar 1,490 dan du sebesar

1,641. Karena nilai DW (1,890) lebih besar dari batas du (1,641) dan

Page 94: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

74

dibawah nilai 4 - du (4 – 1,641) sebesar 2,359, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak

terdapat autokorelasi dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedasitisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2018:137). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat grafik Scatterplot pada gambar 4.1. sebagai berikut:

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Gambar 4.1.

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatterplot)

Page 95: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

75

Berdasarkan gambar 4.1. diatas menunjukkan bahwa grafik

Scatterplot antara SRESID dan ZPRED menunjukkan pola

penyebaran, dimana titik-titik penyebaran menyebar secara acak serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi. Pengujian hanya melalui grafik akan

menimbulkan sifat kesubyektifan. Oleh karena itu, untuk lebih

memperkuat hasil penelitian maka digunakan uji statistik Glejser yang

juga dapat mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas.

Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka tidak

terjadi heteroskedastisitas, apabila nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 (sig < 0,05) maka terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.6.

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.6. diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

persamaan ini tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya probabilitas signifikan yang kurang

dari 0,05. Keseluruhan variabel memiliki nilai probabilitas signifikan

lebih dari 0,05. Sehingga hipotesis alternatif heteroskedastisitas dalam

Page 96: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

76

model ditolak atau dalam model regresi ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2018:161). Uji statistik yang dapat digunakan untuk

menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2018:165). Hasil uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dari tabel 4.7. sebagai

berikut:

Tabel 4.7.

Hasil Uji Normalitas (Uji K-S)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Page 97: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

77

Berdasarkan tabel 4.7. di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

telah lulus uji normalitas atau data dalam penelitian ini berdistribusi

normal.

3. Uji Regresi

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R2 < 1)

dimana nilai R2 yang kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

sangat terbatas (Ghozali, 2018:97). Hasil uji koefisien determinasi

dapat dilihat dari tabel 4.8. sebagai berikut:

Tabel 4.8.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan pada tabel 4.8. di atas, besarnya adjusted R2 adalah

0,457 hal ini menunjukkan bahwa 45,7% variabel dependen

Profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh variabel independen DER dan

Page 98: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

78

BOPO dalam model. Sedangkan sisanya (100% - 45,7% = 54,3%)

dipengaruhi oleh variabel diluar model.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel

independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:98).

Hasil uji statistik F dapat dilihat dari tabel 4.9. sebagai berikut:

Tabel 4.9.

Hasil Uji Uji Statistik F

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.9. di atas, nilai Fhitung sebesar 23,750 dan

dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena memiliki signifikansi

yang lebih kecil dari pada (0,05) yaitu 0,000 maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi Profitabilitas (ROA) atau dapat

dikatakan bahwa DER dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh

terhadap ROA.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variasi

Page 99: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

79

variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Hasil uji statistik t dapat dilihat

dari tabel 4.10. sebagai berikut:

Tabel 4.10.

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi adalah:

Profitabilitas (ROA) = - 1,760 - 0,909 DER + 6,421 BOPO

Keterangan:

1) Konstanta -1,760 menggambarkan bahwa jika rata-rata variabel

independen DER dan BOPO konstan, maka rata-rata tingkat

Profitabilitas (ROA) akan turun sebesar -1,760 satuan.

2) Koefisien regresi DER -0,909 dengan signifikasi lebih kecil dari

(0,009 < 0,05) menggambarkan jika setiap kenaikan satu kesatuan

rasio DER maka akan menurunkan tingkat Profitabilitas (ROA)

sebesar -0,909 satuan.

3) Koefisien regresi BOPO 6,421 dengan signifikasi lebih kecil dari

(0,000 < 0,05) menggambarkan jika setiap kenaikan satu

kesatuan rasio BOPO maka akan meningkatkan tingkat

Profitabilitas (ROA) sebesar 6,421 satuan.

Page 100: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

80

4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan pendekatan

analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar

untuk mengontrol pengaruh variabel moderasi. Persamaan regresi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut (Ghozali, 2018:227):

Y = + 1X1 + e

Y = + 1X1 + 2Z + e

Y = + 1X1 + 2Z + 3X1* + e

a. NPF memoderasi pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil uji regresi menggunakan uji MRA untuk menguji peran

NPF dalam memoderasi DER dengan persamaan pertama dapat dilihat

dari tabel 4.11. sebagai berikut:

Tabel 4.11.

Hasil Uji MRA Persamaan 1

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 1,698 - 1,216 DER

Keterangan:

1) Konstanta -1,698 maka menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -1,698 satuan.

Page 101: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

81

2) Koefisien regresi DER sebesar -1,216 dengan signifikasi lebih

kecil dari (0,006 < 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio DER maka akan menurunkan tingkat

Profitabilitas (ROA) sebesar -1,216 satuan.

Setelah persamaan pertama didapat, selanjutnya adalah uji

persamaan kedua. Hasil uji MRA pada persamaan kedua dapat dilihat

dari tabel 4.12. sebagai berikut:

Tabel 4.12.

Hasil Uji MRA Persamaan 2

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 0,793 - 1,328 DER + 0,558 NPF

Keterangan:

1) Konstanta -0,793 menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -0,793 satuan.

2) Koefisien regresi DER sebesar -1,328 dengan signifikasi lebih

kecil dari (0,007 < 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio DER maka akan menurunkan tingkat

Profitabilitas (ROA) sebesar -1,328 satuan.

Page 102: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

82

3) Koefisien regresi NPF sebesar 0,558 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,077 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio NPF maka tidak akan berpengaruh pada

Profitabilitas (ROA).

Hasil uji regresi menggunakan uji MRA untuk menguji peran

NPF dalam memoderasi DER dengan persamaan ketiga dapat dilihat

dari tabel 4.13. sebagai berikut:

Tabel 4.13.

Hasil Uji MRA Persamaan 3

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 0,815 - 1,470 DER + 0,542 NPF – 0,092

DER*NPF

Keterangan:

1) Konstanta -0,815 menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -0,815 satuan.

2) Koefisien regresi DER sebesar -1,470 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,522 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

Page 103: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

83

satu satuan rasio DER maka tidak akan berpengaruh pada

Profitabilitas (ROA).

3) Koefisien regresi NPF sebesar 0,542 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,176 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio NPF maka tidak akan berpengaruh pada

Profitabilitas (ROA).

4) Koefisien regresi DER*NPF sebesar -0,092 dengan signifikasi

lebih besar dari (0,949 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap

kenaikan satu satuan rasio DER*NPF maka tidak akan

berpengaruh pada Profitabilitas (ROA).

b. NPF memoderasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil uji regresi menggunakan uji MRA untuk menguji peran

NPF dalam memoderasi BOPO dengan persamaan pertama dapat

dilihat dari tabel 4.14. sebagai berikut:

Tabel 4.14.

Hasil Uji MRA Persamaan 1

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 1,851 + 6,886 BOPO

Page 104: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

84

Keterangan:

1) Konstanta -1,851 menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -1,851 satuan.

2) Koefisien regresi BOPO sebesar 6,886 dengan signifikasi lebih

kecil dari (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio BOPO maka akan meningkatkan tingkat

Profitabilitas (ROA) sebesar 6,886 satuan.

Setelah persamaan pertama didapat, selanjutnya adalah uji

persamaan kedua. Hasil uji MRA pada persamaan kedua dapat dilihat

dari tabel 4.15. sebagai berikut:

Tabel 4.15.

Hasil Uji MRA Persamaan 2

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 2,277 + 7,751 BOPO - 0,249 NPF

Keterangan:

1) Konstanta -2,277 menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -2,277 satuan.

Page 105: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

85

2) Koefisien regresi BOPO sebesar 7,751 dengan signifikasi lebih

kecil dari (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio BOPO maka akan meningkatkan tingkat

Profitabilitas (ROA) sebesar 7,751 satuan.

3) Koefisien regresi NPF sebesar -0,249 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,347 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio NPF tidak akan berpengaruh pada Profitabilitas

(ROA)..

Hasil uji regresi uji MRA untuk menguji peran NPF dalam

memoderasi BOPO dengan persamaan ketiga dapat dilihat dari tabel

4.16. sebagai berikut:

Tabel 4.16.

Hasil Uji MRA Persamaan 3

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Profitabilitas (ROA) = - 1,305 + 26,312 BOPO + 0,454 NPF + 13,866

BOPO*NPF

Page 106: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

86

Keterangan:

1) Konstanta -1,305 menunjukkan bahwa jika rata-tata variabel

independen konstan, maka rata-rata dari variabel Profitabilitas

(ROA) turun sebesar -1,305 satuan.

2) Koefisien regresi BOPO sebesar 26,312 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,056 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio BOPO maka tidak akan berpengaruh pada

Profitabilitas (ROA).

3) Koefisien regresi NPF sebesar 0,454 dengan signifikasi lebih

besar dari (0,429 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu satuan rasio NPF tidak akan berpengaruh pada Profitabilitas

(ROA).

4) Koefisien regresi BOPO*NPF sebesar 13,866 dengan signifikasi

lebih besar dari (0,172 > 0,05) menunjukkan bahwa setiap

kenaikan satu satuan rasio BOPO*NPF maka tidak akan

berpengaruh pada Profitabilitas (ROA).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka hasil uji hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil uji regresi dalam penelitian ini variabel

independen DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Page 107: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

87

Profitabilitas (ROA) dengan nilai koefisien regresi negatif sebesar -0,909

dan siginifikansi 0,009 < (0,05). Sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa penelitian ini menerima H1 yang menyatakan bahwa variabel DER

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh DER terhadap

Profitabilitas (ROA) adalah negatif hal ini berarti menggambarkan

apabila DER mengalami peningkatan maka Profitabilitas (ROA) akan

mengalami penurunan.

DER merupakan salah satu rasio keuangan yang berfungsi untuk

menilai jumlah utang dengan ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara

membandingkan antara total utang, termasuk utang lancar dengan total

ekuitas. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan sebagai jaminan utang (Kasmir, 2014:67).

Sedangkan menurut Alkhazaleh dan Almsafir dalam Iman (2017)

menjelaskan dalam teori sinyal, manajemen bank yang memberikan

sinyal usaha baik dengan cara meningkatkan modal. Ini berarti bahwa

tingkat rasio hutang (DER) yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut mempunyai kinerja lebih baik dibanding perusahaan yang lain.

Hasil penelitian yang negatif juga dapat langsung dilihat melalui

data keuangan (annual report) pada beberapa Bank Umum Syariah

seperti: Bank Muamalat Indonesia, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah

dan Bank Panin Syariah pada tahu 2017-2018, Bank Mega Syariah pada

tahun 2014-2016, dan Bank Syariah Bukopin pada tahun 2014-2015.

Page 108: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

88

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Kurniawati dkk (2018) yang menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh

negatif terhadap Profitabilitas (ROA). Penelitian lain yang mendukung

hasil penelitian ini adalah Palimbong (2016) dan Dewi dkk (2015). Hasil

penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan

Dwirandra (2019), Soegiarto (2017) dan Ramadhan dkk (2016) yang

menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA).

2. Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil uji regresi, variabel BOPO berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) dengan nilai koefisien

regresi positif sebesar 6,421 dan siginifikansi 0,000 < (0,05). Sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini menolak H2 yang

menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan

pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA) adalah positif hal ini

berarti menggambarkan apabila BOPO mengalami peningkatan maka

Profitabilitas (ROA) juga akan mengalami peningkatan.

BOPO merupakan kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan

efektivitas operasional suatu perusahaan dengan cara membandingkan

biaya operasional dengan pendapatan operasional. Berbagai angka

pendapatan dan pengeluaran dari laporan laba rugi dan terhadap angka-

angka dalam neraca (Fitriyani, 2018). Kenaikan BOPO pada umumnya

Page 109: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

89

akan diikuti dengan penurunan Profitabilitas (ROA), akan tetapi tingginya

nilai rata-rata BOPO pada Bank Umum Syariah di Indonesia seperti yang

terlihat pada tabel 4.1. juga dapat digunakan sebagai indikasi yang

menunjukkan semakin tinggi aktivitas operasional suatu bank maka

pendapatan operasional juga akan meningkat, sehingga Profitabilitas

(ROA) suatu bank akan meningkat.

Kegiatan operasional suatu bank tidak hanya terdapat beban

operasional, akan tetapi terdapat pula beban variabel dan beban tetap.

Apabila kenaikan BOPO sejalan dengan kenaikan Profitabilitas (ROA)

suatu bank, berarti bank tersebut mampu menekan beban-beban lain

diluar beban operasional yang menggambarkan bahwa bank tersebut

mampu secara efisien mengelola beban yang ditanggung sehingga dapat

mengoptimalkan kegiatan operasionalnya.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh

positif terhadap Profitabilitas (ROA) juga dapat langsung dilihat melalui

data keuangan (annual report) pada beberapa Bank Umum Syariah

seperti: Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2014-2016, Bank Victoria

Syariah pada tahun 2014-2015, BRI Syariah pada tahun 2017-2018 dan

Bank Jabar Banten pada tahun 2016-2017. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Fitriyani (2018) yang

menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap

Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian

lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah Yusriani (2018) dan

Page 110: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

90

Fadjar dkk (2013). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putri dan Kardinal (2018), Hakiim dan Rafsanjani (2016),

Lemiyana dan Litriani (2016), dan Hartini (2016) yang menyatakan

bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas

(ROA).

3. NPF memoderasi pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian DER dan NPF (DERxNPF) sebesar -0,092

menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio DERxNPF akan

menurunkan tingkat Profitabilitas (ROA) sebesar -0,092. Tingkat

signifikan dari DERxNPF menunjukkan nilai sebesar 0,949 yang berarti

tingkat signifikan lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini menolak H3 yang menyatakan bahwa variabel NPF

memoderasi pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

NPF tidak mampu memoderasi pengaruh DER terhadap

Profitabilitas (ROA) diduga disebabkan karena NPF yang terjadi pada

sebagian besar perbankan syariah di Indonesia kurang dari 0,05 atau 5%

sehingga kebutuhan atas dana (modal) untuk menutupi pembiayaan

bermasalah dalam suatu bank tidak terlalu tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar perbankan syariah di Indonesia tidak

memerlukan dana tambahan (utang atau DER) sehingga dalam hal

tersebut, NPF tidak memoderasi pengaruh DER terhadap Profitabilitas

Page 111: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

91

(ROA). Pada tabel 4.13. menunjukkan bahwa 2 dan 3 tidak signifikan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis moderasi dalam penelitian ini

adalah Moderasi Potensial (Homologiser Moderator), artinya variabel

NPF berpotensi menjadi variabel moderasi.

4. NPF memoderasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil uji MRA tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien regresi perkalian BOPO dan NPF (BOPOxNPF) sebesar 13,886

menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan rasio BOPOxNPF akan

meningkatkan tingkat Profitabilitas (ROA) sebesar 13,886. Tingkat

signifikan dari BOPOxNPF menunjukkan nilai sebesar 0,172 yang berarti

tingkat signifikan lebih besar dari (0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini menolak H4 yang menyatakan bahwa variabel NPF

memoderasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

NPF tidak mampu memoderasi pengaruh BOPO terhadap

Profitabilitas (ROA) diduga disebabkan karena NPF yang terjadi pada

sebagian besar perbankan syariah di Indonesia kurang dari 0,05 atau 5%

sehingga biaya untuk menutupi pembiayaan bermasalah juga rendah.

Dengan rendahnya NPF berarti biaya operasional dalam bank akan

cenderung rendah hal tersebut juga akan mempengaruhi pendapatan

operasional bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rendahnya NPF

pada Bank Umum Syariah di Indonesia tidak akan berdampak pada

BOPO dan tidak mengganggu Profitabilitas (ROA), sehingga dalam hal

Page 112: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

92

tersebut NPF tidak memoderasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas

(ROA). Pada tabel 4.16. menunjukkan bahwa 2 dan 3 tidak signifikan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis moderasi dalam penelitian ini

adalah Moderasi Potensial (Homologiser Moderator), artinya variabel

NPF berpotensi menjadi variabel moderasi.

Tabel 4.17.

Hasil Penelitian

No Hipotesis Hasil

H1 Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

Diterima

H2 Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

Ditolak

H3 Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh Debt

to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas (ROA)

Ditolak

H4

Non Performing Financing (NPF) dapat memoderasi pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas

(ROA)

Ditolak

Page 113: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menguji Pengaruh

Debt to Equity Ratio (DER) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Profitabilitas dengan Non Performing Financing (NPF)

sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2014-2018) maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari

penelitian ini adalah:

1. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

3. Variabel Non Performing Financing (NPF) secara signifikan tidak mampu

memoderasi pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas

(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Variabel Non Performing Financing (NPF) secara signifikan tidak mampu

memoderasi pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 114: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

94

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan periode pengamatan, sebab

semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin besar pula

kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih

baik untuk penelitian yang akurat.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain untuk

menemukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau menggunakan variabel

moderasi yang lebih kuat pengaruhnya selain variabel Non Performing

Financing (NPF) untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 115: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Samuel Nugroho. 2014. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Debt to Total

Asset Ratio terhadap Profitabilitas Perusahaan Sub Sektor Perusahaan

Perkebunan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012. Skripsi: Universitas

Bengkulu

Adzimah, Rani Himmatul. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Murabahah

dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai Variabel Moderating.

Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Agustina, Rian. 2017. Analisis Pengaruh Leverage (Debt to Equity Ratio) dan

Likuiditas (Current Ratio) terhadap Porfitabilitas (Return on Assets) pada

PT. Bank BNI Syariah. Tugas Akhir: Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang

Asiyah, Binti Nur (Ed.). 2015. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

Yogyakarta: Kalimedia

Asnawi, Nur dan Masyhuri. 2009. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran.

Malang: UIN-Malang Press

Dendawijaya, Lukman (Ed.). 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Dewi, Ni Kadek Venimas Citra. Cipta, Wayan dan Kirya, I Ketut. 2015. Pengaruh

LDR, LAR, DER dan CR Terhadap ROA. e-Journal Bisma Universitas

Pendidikan Ganesha, Vol. 3

Fadjar, Aris. R, Hedwigis Esti. Prihatini, Tri. 2013. Analisis Faktor Internal dan

Eksternal Bank yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum di

Indonesia. Jurnal of Management and Business Review, Vol. 10, No. 1: 63-

77

Falakh, Faisal. 2019. Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan NOM terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah dengan FDR dan NOM sebagai Variabel

Intervening Pada Bank Umum Syariah eriode 2015-2018. Skripsi: Institut

Agama Islam Negeri

Festiani, Eva Ratna. 2016. Analisis Pengaruh Rasio CAR, NPF, BOPO, ROA, dan

FDR terhadap Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia. El-

Dinar, Vol. 4, No. 2: 196-211

Page 116: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

Fitriyani, Nur. 2018. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to

Deposit Ratio (FDR), Net Operating Margin (NOM) dan BOPO terhadap

Return on Asset (ROA) dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai

Variabel Moderasi pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi: Institut

Agama Islam Negeri

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hakiim, Ningsukma dan Rafsanjani, Haqiqi. 2016. Pengaruh Internal Capital

Adequency Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan

Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi

Manajemen (JAM), Vol. 14 No. 1: 161-168

Hartini, Titin. 2016. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

(BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. I-Finance, Vol.

2 No. 1: 20-34

Iman, Fauzul. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Financing Deposit Ratio,

dan Operational Efficiency Ratio Terhadap Return On Asset dengan Non

Performing Financing Sebagai Variabel Moderating pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. Skripsi: UIN Alauddin Makassar

Ismail, 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Kurniawati, Sandra. Hamzah, Zilal. Kunawangsih, Tri. 2018. Analisis Pengaruh

CAR, LDR, DER, BI Rate dan Inflasi Terhadap ROA Pada 10 Bank Besar

Yang Ada di Bursa Efek Indonesia. Seminar Nasional Cendekiawan ke 4

Tahun 2018 Buku 2: “Hukum, Politik, Manajemen, Ekonomi, Akuntansi,

Konseling, Desain dan Seni Rupa”, hal: 1183-1190

Lemiyana dan Litriani, Erdah. 2016. Pengaruh NPF, FDR, BOPO terhadap Return

On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah. I-Economic, Vol. 2 No. 1: 31-

49

Mahpudin, Endang dan Suparno. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia). JRKA, Vol. 2 No. 2: 56-75

Page 117: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

Manzila, Nilta. Sochib dan Murniati, Wahyuning. 2018. Pengaruh Capital

Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, dan Debt To Equity Ratio

Terhadap Kinerja Bank Umum Swasta Nasional di Bursa Efek Indonesia

Periode 2015 – 2016. Progress Conference, Vol. 1 No. 1: 783-793

Maulia, Rizqi. 2018. Analisis Pengaruh Rasio CAR, NPF, NPM, BOPO, FDR

Bank Terhadap Laba Bank Umum Syariah Periode 2014-2016. Skripsi:

Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Muhamad. 2017. Manajemen Dana Bank Syariah. Depok: Rajawali Pers

Mukti, Nur Abidah. 2016. Pengaruh BOPO dan FDR terhadap Profitabilitas BPR

Syariah dengan Resiko Pembiayaan sebagai Variabel Intervening. Skripsi:

Universitas Jember

Ningsih, Widiya. Badina, Tenny. dan Rosiana, Rita. 2017. Pengaruh Permodalan,

Kualitas Asset, Rentabilitas dan Likuiditas terhadap Profitabilitas Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi,

Vol. 10 No. 1: 181-192

Palimbong, Lilis Maryani. 2016. Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio

Terhadap Tingkat ROA Pada Perusahaan Sektor Konstruksi Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi: Universitas Negeri Makassar

Prasanjaya, A.A. Yogi dan Ramantha, I Wayan. 2013. Analisis Pengaruh Rasio

CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank

yang Terdaftar di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 4 No.

1: 230-245

Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover,

Debt to Equity Ratio, Dan Size Terhadap Profitabilitas. Tesis: Universitas

Diponegoro

Priyono. 2009. Pengaruh Financing to Deposit Ratio, Debt to Equity Ratio, Total

Dana Pihak Ketiga dan Perputaran Aktiva terhadap Profitabilitas. Skripsi:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Putri, Mayang dan Kardinal. 2018. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), BOPO,

Dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Return On Asset

(ROA) Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah Periode 2013-2016.

Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang, hal: 1-10

Rachmandinur, Apriangga dan Purwanto. 2016. Analisa Pengaruh CAR, BOPO,

NPL, NIM, terhadap Profitabilitas Bank. Jurnal Manajemen Bisnis

Indonesia, Vol. 3 No. 3: 439-459

Page 118: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

Ramadhan, M Gilang. Widiyanti, Marlina dan Taufik. 2016. Pengaruh Current

Ratio, Debt to Equity Ratio, dan BOPO Terhadap Capital Adequacy Ratio

dengan Return On Assets sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan

Terapan, No. 1: 15-26

Sahari, Kukuh Aryo Ardy. 2015. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Net

Profit Margin (NPM), dan Total Assets Turnover Terhadap Earning Per

Share. Skripsi: Universitas Negeri Jakarta

Sari, Putu Ratih Puspita dan Dwirandra, Anak Agung Ngurah Bagus. 2019.

Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas

dengan Intellectual Capital sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Vol. 26 No.2: 851-880

Sitepu, Jurnal. Dzulkirom, Moch. dan Azizah, Devi Farah. 2016. Pengaruh

Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, Non

Performing Loan, Net Interest Margin dan Loan To Deposit Ratio terhadap

Return On Asset. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 40 No. 2: 72-79

Sochib. 2016. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Rasio

Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio

terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta Nasional yang Go Public

di ursa Efek Indonesia. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA, Vol. 6 No.

1: 1-14

Soegiarto. 2018. Pengaruh CR, DER, NPF Terhadap ROA BMT Nurus Sa’adah

Di Pekalongan. Riset & Jurnal Akuntansi, Vol: 2 No. 2: 52-61

Suciah, A. 2017. Pengaruh Biaya Operasional Pada Pendapatan Operasional,

Financing To Deposit Ratio, Non Peforming Financing, dan Capital

Adequacy Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Umum Syariah.

Skripsi: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Sugiyono. 2015. Metode Penelitina Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta CV

Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.

Yogyakarta: PT Pustaka Baru

. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press

Sunyoto, Danang. 2016. Statistika Deskriptif dan Probabilitas. Jakarta: PT Buku

Seru

Page 119: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

Taufik, Muhammad. 2017. Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Capital

Adequacy Ratio terhadap Return On Asset dengan Non Performing

Financing Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. At-Tawassuth, Vol. 2 No. 1: 170-190

Tika, Moh Pandu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara

Triasmoro, Adiasma Yulianto. Nazar, M Rafki dan Khairunnisa. 2017. Pengaruh

BOPO, NPF dan FDR Terhadap Return On Aset (ROA) Bank Umum

Syariah. e-Proceeding of Managemen, Vol. 4 No. 3: 2667-2674

Trisnawati, Desi. 2013. Pengantar Perbankan. Yogyakarta: Trustmedia

Wardiantika, Lifstin dan Kusumaningtias, Rohmawati. 2014. Pengaruh DPK,

CAR, NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum

Syariah Tahun 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 2 No. 4: 1550-

1561

Wibowo, Edhi Satriyo dan Syaichu, Muhammad. 2013. Analisis Pengaruh Suku

Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

Diponegoro Journal Of Management, Vol. 2, No. 2: 1-10

Wijaya, T. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis-Teori dan Praktik.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Yudiana, Fetria Eka (Ed.). 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga:

STAIN Salatiga Press

Yusriani. 2018. Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan LDR terhadap Profitabilitas

pada Bank Umum Milik Negara Persero di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Riset Edisi XXV, Vol. 4 No. 2: 1-17

Zuniarti, Ida. 2016. Pengaruh BOPO terhdapa ROA Pada Bank Syariah Periode

2011-2015. Jurnal Moneter, Vol. 3 No. 2: 170-176

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 120: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

LAMPIRAN

Page 121: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

LAMPIRAN 1

Data Sekunder Penelitian

Tahun Bank DER BOPO NPF ROA

2014

Bank Muamalat Indonesia

2,4606 0,9733 0,0485 0,0017

2015 2,5442 0,9736 0,0420 0,0020

2016 2,6188 0,9776 0,0140 0,0022

2017 1,8007 0,9768 0,0275 0,0011

2018 2,4109 0,9824 0,0258 0,0008

2014

Bank Victoria Syariah

0,4546 1,4331 0,0475 -0,0187

2015 0,6837 1,1919 0,0482 -0,0236

2016 1,1941 1,3134 0,0435 -0,0219

2017 0,6962 0,9602 0,0408 0,0036

2018 0,9512 0,9638 0,0346 0,0032

2014

Bank BRI Syariah

3,2661 0,9977 0,0365 0,0008

2015 2,7445 0,9379 0,0389 0,0077

2016 3,3723 0,9133 0,0319 0,0095

2017 3,4964 0,9534 0,0475 0,0051

2018 2,3664 0,9532 0,0497 0,0043

2014

Bank BNI Syariah

1,5818 0,8980 0,0104 0,0127

2015 1,4941 0,8963 0,0146 0,0143

2016 1,8840 0,8688 0,0164 0,0144

2017 1,7369 0,8762 0,0150 0,0131

2018 2,3071 0,8537 0,0152 0,0142

2014

Bank BCA Syariah

0,5182 0,9290 0,0010 0,0080

2015 0,3740 0,9250 0,0052 0,0100

2016 0,4158 0,9220 0,0021 0,0110

2017 0,6569 0,8720 0,0004 0,0120

2018 0,6133 0,8740 0,0028 0,0120

2014

1,8764 1,0060 0,0429 -0,0004

2015 1,7605 0,9478 0,0405 0,0056

Page 122: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

2016 Bank Syariah Mandiri 1,7572 0,9412 0,0313 0,0059

2017 1,8466 0,9444 0,0271 0,0059

2018 1,8008 0,9068 0,0156 0,0088

2014

Bank Jabar Banten Syariah

0,9410 0,9101 0,0387 0,0072

2015 0,5033 0,9878 0,0445 0,0025

2016 1,0735 1,2277 0,0494 -0,0809

2017 1,0036 1,3463 0,0285 -0,0569

2018 1,1974 0,9463 0,0196 0,0054

2014

Bank Mega Syariah

1,6412 0,9761 0,0389 0,0029

2015 1,0689 0,9951 0,0426 0,0030

2016 0,6159 0,8816 0,0330 0,0263

2017 1,0821 0,8916 0,0295 0,0156

2018 0,7787 0,9384 0,0215 0,0093

2014

Bank Panin Syariah

0,8312 0,8258 0,0029 0,0199

2015 0,7281 0,8929 0,0194 0,0114

2016 4,8237 0,9617 0,0186 0,0037

2017 4,8845 2,1740 0,0483 -0,1077

2018 4,0851 0,9957 0,0384 0,0026

2014

Bank Syariah Bukopin

1,6412 0,9677 0,0334 0,0027

2015 1,3841 0,9199 0,0274 0,0079

2016 1,6458 1,0962 0,0466 -0,0112

2017 1,7408 0,9920 0,0418 0,0002

2018 1,4430 0,9945 0,0365 0,0002

2014

Maybank Syariah Indonesia

0,4889 0,6962 0,0429 0,0361

2015 0,3650 1,9260 0,0493 -0,2013

2016 0,5459 1,6028 0,0460 -0,0951

2017 0,6944 0,8336 0,0000 0,0550

2018 0,2483 1,9997 0,0000 -0,0686

Page 123: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

LAMPIRAN 2

A. Uji Deskripsi Objek Penelitian

B. Uji Stasioneritas

1. Stasioneritas DER

Page 124: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

2. Stasioneritas BOPO

Page 125: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

3. Stasioneritas ROA

Page 126: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

4. Stasioneritas NPF

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Page 127: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

2. Uji Autokorelasi

3. Uji Heteroskedastisitas

a. Grafik Scatterplot

b. Uji Glejser

Page 128: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

4. Uji Normalitas

D. Uji Regresi

1. Koefisien Determinasi (R2)

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Page 129: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

E. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

1. NPF memoderasi pengaruh DER terhadap Profitabilitas (ROA)

a. Hasil Uji MRA Persamaan 1

b. Hasil Uji MRA Persamaan 2

c. Hasil Uji MRA Persamaan 3

Page 130: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

2. NPF memoderasi pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas (ROA)

a. Hasil Uji MRA Persamaan 1

b. Hasil Uji MRA Persamaan 2

c. Hasil Uji MRA Persamaan 3

Page 131: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga
Page 132: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga
Page 133: PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN BIAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6629/1/63010150164.pdfdengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga

CURRICULUM VITAE

LINDA KARTIKA SARI

Kontak

CP : 085741337536

Email : [email protected]

Data Pribadi

Tempat, Tgl Lahir : Salatiga, 1 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Bhisma No. 6 RT 08 / RW 01 Kel. Dukuh

Kec. Sidomukti Salatiga

Pendidikan

FORMAL

» SD Negeri Dukuh 1 Salatiga 2009

» SMP Negeri 5 Salatiga 2012

» SMK Negeri 1 Salatiga (Administrasi Perkantoran) 2015

» IAIN Salatiga (S1 Perbankan Syariah) 2019

Pengalaman Organisasi

» Anggota Koperasi Mahasiswa (Kopma) Fatawa IAIN Salatiga

Periode 2017-2019.

» Bendahara di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

PS-S1 FEBI IAIN Salatiga Periode 2017-2018

» Divisi Wacana di Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FEBI

IAIN Salatiga Periode 2018-2019