pengaruh dana pihak ketiga, non performing...

148
i PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING, DAN SPREAD BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL (Studi Kasus Pada 8 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh DWI RAHMA PUTRI AGENG NIM: 1113085000008 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Upload: lytu

Post on 11-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

i

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING

FINANCING, DAN SPREAD BAGI HASIL TERHADAP

PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

(Studi Kasus Pada 8 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

DWI RAHMA PUTRI AGENG

NIM: 1113085000008

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

ii

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

iii

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

iv

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

v

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

1. Nama : Dwi Rahma Putri Ageng

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Maret 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. Ujung Harapan Gg. Al Ikhlas RT

07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi

Utara, Jawa Barat.

5. No. HP : 0858-1025-7170

6. E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN

1. TK Ar-Rahim Bekasi Tahun 2000-2001

2. SDN Kaliabang Tengah IV Bekasi Tahun 2001-2007

3. SMPN 5 Bekasi Tahun 2007-2010

4. SMA Taman Harapan I Bekasi Tahun 2010-2013

5. S1 Ekonomi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013-2017

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ) sebagai Anggota

Divisi Informasi dan Komunikasi (2014-2015).

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ) sebagai Koordinator

Divisi Pemberdayaan Perempuan (2015-2016).

KEPANITIAAN

1. Islamic Banking Days 2015 (2rdIBDAYS) oleh HMJ Perbankan Syariah, FEB

UIN Jakarta sebagai anggota disivi lomba paper, 2015.

2. Seminar second IBDAY’S Perbankan Syariah: Meningkatkankan Inklusivitas

Bank Syariah untuk Pemberdayaan Masyarakat, oleh HMJ Perbankan Syariah,

FEB UIN Jakarta sebagai panitia, 2015.

3. Islamic Banking Days 2016 (3rdIBDAYS) oleh HMJ Perbankan Syariah, FEB

UIN Jakarta sebagai anggota disivi lomba Hijab Fashion Show, 2016.

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

vii

THE INFLUENCE OF THIRD-PARTY FUNDS, NON PERFORMING

FINANCING, AND SPREAD PROFIT-LOSS SHARING TO PROFIT LOSS

SHARING BASED FINANCING

(Case Study 8 Islamic Comercial Banks from 2013 to 2015)

ABSTRACT

Profit and loss sharing (PLS) based financing continues to increase every

year. This financing still ranks second on the entire financing provided by Islamic

banks. Therefore, Profit and loss sharing financing need to be improved. This study

aims to determine empirically the effect of Third Party Fund (DPK), Non

Performing Financing (NPF) and Spread Profit-Loss Sharing to Profit and loss

sharing based financing of Islamic comercial Bank in the period from 2013-2015.

The population in this study were 12 Islamic Banks in Indonesia. The sampling

method in this research is purposive sampling and sample consisted of 8 Islamic

comercial bank. Types of data used are quarterly reports from the official websites

of each Islamic bank. The method used is the method of panel data analysis with a

model that is the best estimate Fixed Effect Model (FEM) that is processed through

Eviews 7. Regression analysis showed that the variables of Third Party Fund (DPK)

and Spread Profit-Loss Sharing has significant impact positively on the Profit and

loss sharing (PLS) based financing, while the variable Non Performing Financing

(NPF) no significant effect on the Profit and loss sharing (PLS) based financing

based on Islamic comercial banks.

Keywords: Third Party Fund (DPK), Non Performing Financing (NPF), Spread

Profit Sharing, Profit and loss sharing (PLS) based financing, mudaraba,

Musharaka.

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

viii

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING,

DAN SPREAD BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN BERBASIS

BAGI HASIL

(Studi Kasus Pada 8 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2013-2015)

ABSTRAK

Pembiayaan berbasis bagi hasil terus mengalami peningkatan pada setiap

tahunnya. Namun, pembiayaan ini masih menempati urutan kedua dari seluruh

pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Oleh karena itu, pembiayaan

berbasis bagi hasil perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

secara empiris pengaruh dari variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil terhadap Pembiayaan berbasis bagi hasil

pada Bank Umum Syariah periode 2013-2015. Populasi pada penelitian ini adalah

12 Bank Umum Syariah di Indonesia. Metode penentuan sampel dalam penelitian

ini adalah purposive sampling dan sampel yang digunakan 8 bank umum syariah

(BUS). Jenis data yang digunakan adalah laporan triwulan dari situs resmi masing-

masing bank syariah. Metode yang digunakan adalah metode analisis data panel

dengan model estimasi terbaik yaitu fixed effect model (FEM) yang diolah melalui

Eviews 7. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK) dan Spread Bagi Hasil berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan

berbasis bagi hasil pada BUS, sedangkan variabel Non Performing Financing

(NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Pembiayaan berbasis bagi

hasil pada BUS.

Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Spread

Bagi Hasil, Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil, mudharabah, musyarakah.

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-

Nya dengan segala pengetahuan dan kekuasan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non

Performing Financing, dan Spread Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil (Studi Kasus Pada 8 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2013-2015)”

dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw.

beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk

memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,

saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Suhenda Wiranata selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

bersedia meluangkan waktunya untuk bimbingan, memberikan nasihat dan

saran, serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.

5. Bapak Ade Ananto Terminant, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktunya, memberikan nasihat dan saran, serta motivasi

yang diberikan kepada penulis. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak

berikan selama ini.

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

x

6. Seluruh Bapak-Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu, motivasi, nasihat,

dan saran bagi penulis selama menuntut ilmu yang nantinya akan menjadi

bekal hidup penulis di masa depan.

7. Kedua orang tua. Teruntuk orang paling tulus sedunia, yaitu Ibu dan

alm.Bapak. Terima kasih banyak atas kerja keras, kasih sayang, dan doa-

doa terbaik kalian untuk penulis.

8. Kakak. Terima kasih karena sudah menjadi teman curhat, teman jajan, dan

patner in crime yang terbaik.

9. “Makrab” yaitu Upi, Mila, Hexa, Syifa, Mannik, dan Yesi. Terima kasih

atas canda, tawa, dan dukungan kalian.

10. “ante-ante PSY A13” yaitu Yuni, Suci, Maulidya, Ayu, Intan, Fitri, Aini,

Tya, Bella, Adel, Haliza, Neng, Desi, Farnaz, Rifa, dan Farbal. Terima kasih

atas semua suka, duka, dan keseruannya selama ini. Keep in touch, ya.

11. Teman-teman Perbankan Syariah A & B angkatan 2013. Terima kasih atas

keseruan dan pengalaman selama ini. Sukses terus untuk kita semua.

12. KKN FAITH 238. Terima kasih atas kerjasama dan pengalamannya yang

sangat berharga.

13. Roomates 111. Terima kasih buat Alia, Tya, Wafa, dan Resty. Senang bisa

bertemu dan kenal kalian. Terima kasih sudah mau jadi teman hidup terbaik

di kota rantau.

14. Semua pihak yang terlibat. Terima kasih atas bantunnya dalam penyelesaian

skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna

dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,

penulis mohon maaf atas kekurangan yang ada dan penulis menerima saran dan

kritik yang membangun untuk lebih baik.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 1 Maret 2017

(Dwi Rahma Putri Ageng)

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul Bagian Dalam ......................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................. iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................. v

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vi

Abstract ............................................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Kata Pengantar ................................................................................................. ix

Daftar Isi ............................................................................................................ xi

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv

Daftar Grafik .................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ............................................................................................ .. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ .......... 10

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian................................................................................... .. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .......................................................................................... 14

1. Bank Syariah ........................................................................................ 14

2. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil ............................................... 15

3. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................................... 23

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xii

4. Non Performing Financing (NPF) ....................................................... 24

5. Spread Bagi Hasil ................................................................................ 25

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 26

C. Tabel Penelitian ......................................................................................... 29

D. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 33

E. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 34

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 37

B. Metode Penelitian Sampel ......................................................................... 37

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 39

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 40

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 41

a. Uji Normaslitas .............................................................................. 41

b. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 42

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 43

d. Uji Autokorelasi............................................................................. 44

2. Uji Stasioneritas ................................................................................... 45

a. Uji Dickey-Fuller ........................................................................... 45

b. Uji Philips-Peron ........................................................................... 46

3. Model Estimasi Data Panel .................................................................. 47

a. Pendekatan Common Effect Model (CEM).................................... 47

b. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM) ......................................... 48

c. Pendekatan Random Effect Model (REM) ..................................... 49

4. Dasar Pemilihan Model Data Panel ..................................................... 50

a. Uji Likehood Ratio ......................................................................... 50

b. Uji Hausman .................................................................................. 51

5. Uji Koefisien Determinasi R2 .............................................................. 51

6. Uji Hipotesis ........................................................................................ 52

a. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 52

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xiii

b. Uji Simultan (Uji f) ........................................................................ 52

c. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 53

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 57

1. Perkembangan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil ............................... 58

2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) ......................................... 62

3. Perkembangan NPF ............................................................................ 65

4. Perkembangan Spread Bagi Hasil ...................................................... 69

B. Analsis dan Pembahasan............................................................................ 73

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 73

a. Uji Normaslitas .............................................................................. 73

b. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 74

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 75

d. Uji Autokorelasi ............................................................................. 77

2. Uji Stasioneritas .................................................................................. 79

3. Pemilihan Model Regresi Regresi Data Panel .................................... 80

4. Uji Koefisien Dterminasi .................................................................... 85

5. Uji Hipotesis ....................................................................................... 87

a. Uji Parsial (Uji t) .......................................................................... 87

b. Uji Simultasn (Uji f) ..................................................................... 89

c. Analisis Regresi Berganda............................................................ 90

C. Interpretasi ................................................................................................. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 101

B. Saran .......................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104

LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

Page 14: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2013-2015 ............... 3

1.2 Perkembangan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil, DPK, NPF, dan Spread .... 7

2.1 Kriteria Non Performing Finanacing (NPF) .................................................. 25

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu............................................................................ 29

3.1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia .................................................... 38

3.2 Kriteria Posisi Nilai Durbin-Watson ............................................................. 44

4.1 Daftar Nama 8 Bank Umum Syariah di Indonesia ........................................ 57

4.2 Uji Normalitas ................................................................................................ 74

4.3 Uji Multikolinieritas ....................................................................................... 75

4.4 Uji Heterokedastisitas-Uji Glejser .................................................................. 76

4.5 Uji Autokorelasi-Uji Breusch-Godfrey .......................................................... 77

4.6 Uji Stasioner dengan Unit Akar Tes (Unit Root Test) .................................... 79

4.7 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan CEM ............................................... 80

4.8 Hasil Regresi Data Panel menggunakan FEM................................................. 81

4.9 Hasil Uji Likehood Ratio ................................................................................. 83

4.10 Hasil Regresi Data Panel dengan REM ........................................................... 83

4.11 Uji Hausman .................................................................................................... 85

4.12 Uji Koefisien Determinasi ............................................................................... 86

4.13 Uji Parsial (Uji t) ............................................................................................. 87

4.14 Uji Simultan (Uji f) .......................................................................................... 89

4.15 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................................... 90

4.16 Model Regresi Setiap Bank Umum Syariah (BUS) ........................................ 92

Page 15: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xv

DAFTAR GRAFIK

No Keterangan Halaman

4.1 Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2013 ..................................... 59

4.2 Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2014 ..................................... 60

4.3 Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2015 ..................................... 61

4.4 Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2013 ............................................... 62

4.5 Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2014 ............................................... 63

4.6 Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2015 ............................................... 64

4.7 Non Performing Financing - NPF Tahun 2013 ................................... 66

4.8 Non Performing Financing - NPF Tahun 2014 ................................... 67

4.9 Non Performing Financing - NPF Tahun 2015 ................................... 68

4.10 Spread Bagi Hasil Tahun 2013 ............................................................ 70

4.11 Spread Bagi Hasil Tahun 2014 ............................................................ 71

4.12 Spread Bagi Hasil Tahun 2015 ............................................................ 72

4.13 Posisi Nilai Durbin-Watson ................................................................. 78

Page 16: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Data Variabel Penelitian ........................................................................ 109

2 Data Variabel (setelah ditransformasikan ke Almant Zscore) ............... 115

3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 119

4 Uji Stasioner .......................................................................................... 121

5 Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel .................................... 127

6 Tabel Chi-Square, tabel t, tabel f, dan tabel D-W ........................ 131

Page 17: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah kegiatan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan

mulai beroperasinya PT Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992.

Pengaturan mengenai perbankan syariah pada waktu itu masih terbatas hanya

mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan dan

belum diatur secara tegas mengenai perbankan syariah dalam suatu Undang-

Undang. Kemudian baru dalam amandemen Undang-Undang Perbankan,

yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tentang Perbankan, beberapa pengaturan

mengenai perbankan syariah mulai diakomodir antara lain seperti pengertian

bank syariah, prinsip syariah, dan pembiayaan (Arif Efendi, 2014:2).

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas

pembayaran. Salah satu prinsip bermuamalah yang diterapkan bank syariah,

yaitu menghindari praktik riba dalam kegiatan operasionalnya. Larangan

tentang riba secara jelas telah disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadist, antara

lain sebagai berikut :

با م الر البيع وحر وأحل للا

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.” (QS. Al Baqarah: 275)

Page 18: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

2

با وموكله وكاتبه وشاهديه وقال هم سواء -صلى للا عليه وسلم-لعن رسول للا آكل الر

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba

(rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba

(sekretaris) dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan, “Mereka semua

itu sama.”(HR. Muslim no. 1598).

Riba sangat dilarang dalam syariat Islam. Sistem bunga bank juga

dikategorikan sebagai riba yang timbul dikarenakan seseorang tidak mampu

membayar hutangnya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga dibebankan

denda (tambahan) atas hal tersebut. Riba hanya menguntungkan segelintir

orang saja, yaitu pihak-pihak yang menginginkan keuntungan berlipat ganda.

Sedangkan pihak yang lain, yaitu orang-orang yang membutuhkan modal

usaha akan semakin dibebankan apabila bunga tersebut semakin berlipat

ganda dan menjerat mereka ke dalam jurang kemiskinan.

Sebagai alternatif sistem bunga dalam ekonomi konvensional,

ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil (profit and loss sharing) ketika

pemilik modal (surplus spending unit) bekerja sama dengan pengusaha

(deficit spending unit) untuk melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan

usaha menghasilkan, keuntungan dibagi berdua, dan apabila kegiatan usaha

menderita kerugian, kerugian ditanggung bersama. Sistem bagi hasil

menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak yang dieksploitasi (Ascarya,

2011:26).

Penerapan instrumen bagi hasil lebih mencerminkan keadilan

dibandingkan dengan instrumen bunga. Bagi hasil melihat kemungkinan

profit (untung) dan resiko sebagai fakta yang mungkin terjadi di kemudian

Page 19: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

3

hari. Sedangkan bunga hanya mengakui kepastian profit (untung) pada

penggunaan uang. Bagi hasil merupakan penggerak dasar operasionalisasi

perbankan syariah, sedangkan bunga merupakan penggerak dasar

operasionalisasi perbankan konvensional (Muchlis Yahya dan Edy Yusuf

Agunggunanto, 2011:8)

Adanya anjuran bagi umat muslim untuk menghindari prakrik riba,

maka hal tersebut mendorong pertumbuhan bank-bank syariah di Indonesia.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dari tahun ke tahun semakin

menunjukkan hasil yang cukup baik, hal ini dapat terlihat dari peningkatan

baik aset, dana pihak ketiga (DPK), maupun pembiayaan-pembiayaan yang

disalurkan oleh perbankan syariah selama tiga tahun terakhir. Sebagaimana

yang tergambar melalui tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2013-2015

Sumber : SPS OJK Tahun 2014-2016, http://www.ojk.go.id/ (diolah)

Indikator 2013 2014 2015

Total Aktiva 242.276 272.344 296.262

Dana Pihak Ketiga 183.534 217.858 231.175

Pembiayaan :

Mudharabah 13.625 14.354 14.680

Musyarakah 39.874 49.336 60.713

Murabahah 110.565 117.371 122.111

Salam 0 0 0

Istisna' 582 633 770

Ijarah 10.481 11.620 10.631

Qard 8.995 5.965 3.951

Page 20: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

4

Sebagaimana berdasarkan data pada tabel 1.1 yang menunjukkan

bahwa aset perbankan syariah terus mengalami peningkatan. Pada tahun

2013 aset bank syariah sebesar Rp 242.276 triliun, sedangkan pada tahun

2015 aset bank syariah meningkat sebesar 18,22% menjadi Rp 296.262 triliun.

Peningkatan juga terjadi pada dana pihak ketiga pada perbankan syariah. Pada

tahun 2013 DPK bank syariah sebesar Rp 183.534 triliun, sedangkan pada

tahun 2015 meningkat sebesar 20,6% menjadi Rp 231.175 triliun.

Peningkatan aset dan dana pihak ketiga bank syariah dapat

menggambarkan kemampuan bank syariah dalam mengelola dan

mengalokasikan dana-dananya dengan baik. Sehingga bank syariah mampu

menarik perhatian masyarakat untuk mau mempercayakan dananya.

Semakin besar aset dan dana pihak ketiga (DPK) yang dimiliki oleh

bank syariah berarti memberikan peluang yang lebih besar bagi bank syariah

untuk menyalurkan pembiayaan. Hampir seluruh dana pihak ketiga pada

umumnya yang dimiliki oleh bank akan disalurkan untuk pembiayaan,

terutama untuk menggerakkan uasaha sektor riil. Sebagaimana berdasarkan

ketentuan dalam Pasal 3 Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, tujuan penyaluran dana oleh perbankan syaraiah adalah

menunjang pelaksanaan pembangunan, meningkatkan keadilan, kebersamaan,

dan pemerataan kesejahteraan rakyat (A. Wangsawidjaja Z, 2012:1).

Apabila kembali kepada tabel 1.1 pembiayaan perbankan syariah

selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pembiayaan yang

Page 21: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

5

disalurkan didominasi oleh pembiayaan berbasis jual-beli, yaitu akad

Murabahah. Kemuadian, barulah pembiayaan berbasis bagi hasil, yaitu

Musyarakah dan Mudharabah, dan terakhir disusul oleh Sewa (Ijarah),

Pinjaman (Qard), dan Istisna’. Pembiayaan berbasis jual-beli (murabahah)

masih menjadi produk pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat,

padahal seharusnya pembiayaan berbasis bagi hasil yang perlu ditingkatkan.

Sebaigamana citra bank syariah dalam benak masyarakat, yaitu bank yang

menerapkan prinsip bagi hasil, dimana sistem ini diterapkan untuk

menghindari praktik riba.

Adapun penyebab pembiayaan berbasis bagi hasil seperti akad

mudharabah masih rendah, menurut Muhammad & Didi (2011), yaitu

pertama, bank syariah seharusnya menerapkan pembiayaan sesuai kebutuhan

nasabah. Namun, nyatanya masih ada saja bank yang menyalurkan

pembiayaan tidak sesuai kenyataan. Bank syariah selaku pemilik dana

(shahibul maal) justru lebih meningkatkan pembiayaan dengan risiko yang

rendah dan tidak berpotensi merugikan pihak bank, seperti pembiayaan

berbasis jual-beli Murabahah. Sehingga apapun kebutuhan nasabah akad

yang diterapkan terkesan lebih diarahkan kepada akad murabahah.

Selanjutnya, adanya kendala dari nasabah (mudharib) yang belum

mengetahui bagaimana membuat sebuah laporan keuangan yang baik dimana

dikhawatirkan bank akan kesulitan dalam menganalisis pembiayaan dan sulit

untuk mengetahui bagaimana kondisi pembiayaan yang disalurkannya.

Page 22: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

6

Padahal, pembiayaan berbasis bagi hasil dengan akad mudharabah

dan musyarakah merupakan simbol bank syariah yang seharusnya tidak

perlu dihindari karena memang resiko yang tinggi sudah seperangkat

dengan keuntungan yang tinggi juga (high risk high return). Selain memiliki

peluang resiko yang lebih besar, apabila pembiayaan ini dapat disalurkan

dan diawasi dengan tepat bank syariah akan mendapatkan keuntungan yang

besar juga.

Bank syariah akan lebih ideal apabila menyalurkan pembiayaan

dengan skema bagi hasil kepada nasabahnya sehingga bank syariah akan

berbagi risiko (sharing risk) dengan para nasabah penerima pembiayaan,

bukan tranfer risk sebagaimana yang terjadi pada pembiayaan berbasis jual-

beli (Bambang Waluyo, 2015:8).

Sebagian besar ulama dan pakar juga sependapat bahwa bank

syariah merupakan bank yang berprinsip utama bagi hasil, sehingga

pembiayaan bagi hasil seharusnya lebih diutamakan dan dominan

dibandingkan dengan pembiayaan nonbagi hasil. Sementara sebagian pakar

yang lain memandang wajar kecenderungan pembiayaan nonbagi hasil bank

syariah, khususnya pada tahap awal pengembangan mengingat berbagai

kendala yang dihadapi. (Ascarya dan Diana Yumanita, 2005:3).

Oleh karana itu, pembiayaan dengan sistem bagi hasil perlu

difokuskan mengingatkan pembiyaan ini mendorong pertumbuhan ekonomi

sertor rill. Pembiyaan dengan skema bagi hasil lebih terjamin aman melalui

sistem angsuran yang tetap dan lebih adil karena peluang terjadinya resiko

Page 23: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

7

akan ditanggung secara bersama. Sehingga bank syariah tidak hanya

berfungsi sebagai lembaga keuangan yang menghimpun, menyalurkan, dan

menyediakan jasa keuangan saja, tetapi bank syariah juga berfungsi sebagai

lembaga keuangan yang meningkatkankan pemberdayaan ekonomi para

UMKM.

Dengan adanya problematika mengenai pembiayaan berbasis bagi

hasil belum menjadi produk utama pembiayaan dalam perbankan syariah,

maka hal ini mendorong saya untuk melakukan penelitian dengan

menguraikan beberapa faktor yang sekiranya mempengaruhi pembiayaan

berbasis bagi hasil selama periode 2013-2015. Adapun perkembangan

beberapa faktor tersebut antara lain:

Tabel 1.2

Perkembangan Pembiayaan Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Spread Bagi Hasil Perbankan Syariah

(Periode 2013-2015)

Tahun Pemb. Bagi Hasil

(Rp)

DPK

(Rp)

NPF Spread Bagi Hasil

2013 53.499 183.534 2,62% 0,60

2014 64.578 217.858 4,33% 0,56

2015 74.049 231.175 7,45% 0,79

Sumber : SPS OJK 2013-2016, http://www.ojk.go.id/ (diolah)

Pada tabel 1.2 terdapat beberapa indikator yang menjadi fokus dalam

penelitian antara lain, (1)Pembiayaan berbasis bagi hasil, yaitu pembiayaan

dengan sistem bagi hasil yang umumnya diterapkan melalui akad

mudharabah dan musyarakah; (2)Dana Pihak Ketiga (DPK), yaitu dana yang

Page 24: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

8

dihimpun oleh bank syariah baik bersumber dari masyarakat maupun

lembaga; (3) Non Performing Financing (NPF), yaitu rasio yang

menggambarkan tingkat pembiayaan bermasalah atau kredit macet pada

suatu bank syariah dan (4)Spread Bagi Hasil (SBH), yaitu rasio tingkat

keuntungan yang didapatkan bank syariah dari penyaluran pembiayaan

berbasis bagi hasil.

Kembali pada tebel 1.2 dari tahun 2013-2015 pembiayaan berbasis

bagi hasil mengalami peningkatan sebesar 38,41%. Lalu, Dana Pihak Ketiga

(DPK) dari tahun 2013-2015 juga meningkat sebesar 25,96%, sedangkan Non

Performing Financing (NPF) dari tahun 2013-2015 meningkat sekitar

65,23% dan NPF pada tahun 2014-2015 juga meningkat sebesar 75,05%, dan

Spread Bagi Hasil juga mengalami penurunan dari tahun 2013-2014, lalu

meningkat kembali pada tahun 2014-2015.

Dari tabel 1.2 dapat lihat bahwa adanya fenomena dimana terjadi

peningkatan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

Spread Bagi Hasil. Namun, peningkatan tersebut belum cukup untuk

mendukung produk pembiayaan dengan skema bagi hasil menjadi produk

utama. Selain itu, peningkatan pembiayaan berbasis bagi hasil juga beriringan

dengan peningkatan Non Performing Financing (NPF). Sehingga hal ini

berbeda dengan teori yang ada. Oleh karenanya, ketiga indikator tersebut

ingin di uji dalam penelitian ini, tetapi sebelumnya perlu untuk dikaitkan

dengan beberapa teori yang lebih dulu telah menunjukkan pengaruh indikator

Page 25: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

9

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Spread

Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil sebagai berikut.

Muhammad Luthfi Qolbi (2013) dalam pelitiannya menunjukkan

bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan

perbankan syariah. Hal ini juga sejalan dengan Dita Andraeny (2011),

terdapat pengaruh positif signifikan DPK terhadap volume pembiayaan

berbasis bagi hasil.

Diantini Citrawati Slamet (2016) menjelaskan bahwa variabel tingkat

risiko pembiayaan (NPF) secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah

negatif terhadap variabel pembiayaan bagi hasil. Hal ini juga sejalan dengan

Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo, dan Ranti Wiliasih (2013) bahwa NPF

memiliki hubungan signifikan yang negatif terhadap pembiayaan perbankan

syariah.

Nugroho Heri Pramono (2013), Spread bagi hasil berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil.

Berdasarkan uraian diatas mengenai problematika pembiayaan

berbasis bagi hasil peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan

meggunakan beberapa variabel diantaranya, (1) Dana Pihak Ketiga (DPK)

karena apabila semakin tinggi dana pihak ketiga yang dihimpun oleh nasabah

terhadap bank, maka semakin besar juga peluang bank syariah untuk

meningkatkan target pembiayaannya, (2) Non Performing Financing (NPF)

merupakan rasio yang menggambarkan tingkat pembiayaan bermasalah atau

kredit macet yang mampu mempengaruhi penyaluran pembiayaan bank

Page 26: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

10

syariah dan (3) Spread Bagi Hasil merupakan rasio tingkat keuntungan bank

syariah, apabila semakin besar rasio tersebut yang didapat oleh bank, maka

semakin besar juga peluang pembiayaan bagi hasil untuk ditingkatkan.

Dengan demikian, berdasarkan penjabaran uraian diatas judul dalam

penelitian ini, yaitu “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing

Financing, dan Spread Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil (Studi Kasus Pada 8 Bank Umum Syariah Periode Tahun 2013-

2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan

permasalahan, yaitu adanya fenomena dimana terjadi peningkatan

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil yang disertai peningkatan pada Dana Pihak

Ketiga (DPK) dan Spread Bagi Hasil. Namun, peningkatan tersebut belum

cukup untuk mendukung produk pembiayaan dengan skema bagi hasil

menjadi produk utama. Selain itu, peningkatan pembiayaan berbasis bagi

hasil juga beriringan dengan peningkatan Non Performing Financing (NPF).

Sehingga hal ini berbeda dengan teori yang ada.

Dengan demikian, adapun masalah yang dapat dirumuskan pada

penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode

2013-2015)?

Page 27: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

11

2. Adakah pengaruh Non Performing Financing (NPF) secara parsial

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah

(Periode 2013-2015)?

3. Adakah pengaruh Spread Bagi Hasil secara parsial terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode 2013-2015)?

4. Adakah pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing

(NPF), dan Spread Bagi Hasil secara simultan terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode 2013-2015)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk menemukan bukti empiris:

1. Menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode

2013-2015).

2. Menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) secara parsial

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah

(Periode 2013-2015).

3. Menganalisis pengaruh Spread Bagi Hasil secara parsial terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode

2013-2015).

4. Menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil secara simultan terhadap

Page 28: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

12

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah (Periode

2013-2015).

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1) Bagi Bank Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang bermanfaat dalam penentu kebijakan mengenai

Perbankan Syariah, Khususnya bagi Bank Umum Syariah (BUS) dalam

menentukan kebijakan pada tahun yang akan datang dan dapat menjadi

masukkan bagi paktisi yang berkaitan tentang Pembiayaan berbasis bagi

hasil pada Bank Umum Syariah (BUS).

2) Bagi Akademisi

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan

referensi bagi peneliti sendiri maupun bagi peneliti selanjutnya yang

tertarik meneliti berkenaan dengan topik perbankan syariah yang salah

satunya mengenai terhadap Pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

Umum Syariah (BUS).

3) Bagi Penulis

Penelitian ini memberitahukan pengetahuan dan pemahaman

bagi penulis tentang bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Page 29: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

13

Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil terhadap

Pembiayaan berbasis sbagi hasil pada Bank Umum Syariah (BUS).

Page 30: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

Bank Syariah di Indonesia berdiri seiring dengan bergulirnya

reformasi di bidang perbankan yang ditandai dengan lahirnya Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

direvisi dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan. Ketika itu Bank Syariah belum disebut dengan bank bagi

hasil. Akan tetapi ini merupakan tongkat sejarah yang perlu dicatat dalam

fase pendirian Bank Syariah di Indonesia. Perbankan Syariah di

Indonesia telah mengalami perkembangan dengan pesat, masyarakat

mulai mengenal mulai mengenal dengan apa yang disebut Bank Syariah

(Muhammad Sadi Is, 2015:31).

Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang

dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Menurut Undang-

Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dinyatakan

bahwa:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat (Pasal 1 angka 1).

Page 31: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

15

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah disebut bank syariah dan menurut jenisnya

terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

( Pasal 1 angka 7). (Barhanuddin S, 2010:29).

Tujuan perbankan syariah ini identik dengan sistem ekonomi

Islam. sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang adil dan saksama

serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu

kelompok saja, tetapi tersebar ke seluruh masyarakat. Ciri penting

ekonomi Islam itu digambarkan dalam surah Al Hasyr (59) ayat 7 sebagai

berikut:

كي ل يكون دولة بين الغنياء منكم

Artinya :

...supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang

kaya saja diantara kamu...

Sistem ekonomi Islam tersebut berbeda dengan sistem ekonomi

kapitalis yang menganut konsep persaingan bebas dan kepemilikan

tidak terbatas, atau sistem ekonomi sosialis dimana pengawasan

pemerintah dilakukan secara ketat dan diktoral terhadap kaum buruh

serta tidak adanya hak kepemilikan terhadap harta (A. Wangsadjaja Z,

2012:32-33).

2. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Bagi hasil adalah akad kerjasama antara bank sebagai pemilik

modal dengan nasabah sebagai pengelola modal untuk memperoleh

keuntungan dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan

Page 32: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

16

nisbah yang disepakati. Pembiayaan dengan sistem bagi hasil ada dua

macam, yaitu berdasarkan prinsip mudharabah dan prinsip musyarakah.

Menurut syariah bagi hasil diperbolehkan sebab Rasulullah melakukan

bagi hasil saat beliau mengambil modal dari Siti Khadijah sewaktu ke

Syam. Dalam praktiknya sistem bagi hasil ini ada dua (Ikatan Bankir

Indonesia, 2015:160):

a. Bagi Hasil Berdasarkan Prisip Mudharabah

Dalam buku Ikatan Bankir Indonesia (2015:161),

menjelaskan mengenai hal-hal pokok yang terdapat dalam

Mudharabah, yaitu ada pemilik dana (bank), ada orang yang

memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha/bisnis yang

membutuhkan dana. Dengan kerjasama atau kesepakatan untuk

mencari keuntungan, keuntungan yang diperoleh kemudian dibagi

para pihak sesuai perjanjian, pemilik dana (bank) menanggung

kerugian yang tidak disebabkan oleh pengelola, asalkan dana pokok

tidak berkurang. Mudharabah tidak dilarang dalam syariah, hal

tersebut sesuai dengan hadist Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu

Majah dari Shalih bin Shuhaib ra.:

ن البركة، البيع الى اجل ، والمان النبي صلى هللا وآله وسلم قال : ثالث فيه

وخلط البربالشعير للبيت ل للبيع رضة،

Artinya :

“Ada tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan, jual

beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

Page 33: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

17

gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”

(HR. Ibnu Majah No. 2280, kitab at-Tarjih).

1) Definisi Akad Mudharabah

Akad Mudharabah adalah transaksi penanaman dana

dari pemilik dana (shahibul mal) kepada pengelola dana

(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang

sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua

belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati

sebelumnya. Mudharabah dapat berupa mudharabah mutlaqah

atau mudharabah muqayyadah (A.Wangsawidjaja, 2012: 192).

2) Tujuan, Manfaat, dan Risiko Pembiayaan Berdasarkan Akad

Mudharabah

Bagi bank syariah, pembiayaan dengan Akad

Mudharabah adalah sebagai salah satu bentuk penyaluran dana

dan pemerolehan pendapatan usaha dalam bentuk bagi hasil

sesuai pendapatan usaha yang dikelola nasabah. Sedangkan bagi

nasabah, pembiayaan mudharabah adalah untuk memenuhi

kebutuhan modal usaha melalui sistem kemitraan dengan bank

(A. Wangsawidjaja Z, 2012: 195).

Dalam transaksi pembiayaan dengan Akad Mudharabah

ini, bagi bank memiliki risiko-risiko, antara lain risiko

pembiayaan (credit risk) yang disebabkan oleh nasabah

melakukan wanprestasi atau default, risiko pasar yang

Page 34: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

18

disebabkan oleh pergerakan nilai tukar jika pembiayaan atas

dasar Akad Mudharabah diberikan dalam valuta asing, risiko

operasional yang disebabkan oleh internal fraud antara lain

pencatatan yang tidak benar atas nilai posisi,

penyogokan/penyuapan, ketidaksesuaian pencatatan pajak

(secara sengaja), kesalahan, manipulasi dan markup dalam

akuntansi/pencatatan maupun laporan (A. Wangsawidjaja Z,

2012: 195).

Berdasarkan Fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000

tentang Pembiayaan Mudharabah (Qirad), dinyatakan bahwa

pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan,

Lembaga Keuangan Syariah (LKS), dalam hal ini bank, dapat

meminta jaminan dari nasabah atau pihak ketiga.

Jaminan tersebut hanya dapat dicairkan apabila

mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal

yang telah disepakati dalam akad atau telah melakukan

wanprestasi. Dengan terjadinya wanprestasi, maka berlakulah

klausul percepatan dalam akad pembiayaan dan bank berhak

untuk melakukan eksekusi atas agunan yang telah diserahkan

oleh nasabah dan diikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(A. Wangsawidjaja Z, 2012: 195).

3) Landasan Hukum Pembiayaan Berdasarkan Akad Mudharabah

Page 35: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

19

Sebagai landasan hukum pembiayaan berdasarkan Akad

Mudharabah antara lain adalah Pasal 19 ayat (1) huruf c dan

ayat (2) huruf c serta Pasal 21 huruf b angka 1 UU Perbankan

Syariah, Fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Pembiayaan Mudharabah (Qirad) dan PBI No. 7/6/PBI/2005

tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan

Data Pribadi Nasabah beserta ketentuan perubahannya, serta

PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah

dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana

serta Pelayanan Jasa Bank Syariah berikut perubahannya

dengan PBI No. 10/16/PBI/2008 (A. Wangsawidjaja Z,

2012:196).

b. Bagi Hasil Berdasarkan Prinsip Musyarakah

Hal-hal pokok yang terdapat dalam musyarakah adalah ada

dua pihak atau lebih, masing-masing pihak menempatkan atau

menanamkan modal, ada objek usaha yang diperjanjikan, ada

pembagian resiko dan keuntungan dari hasil usaha (Ikatan Bankir

Indonesia, 2015:160).

Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip musyarakah

diperbolehkan menurut syariah sesuai dengan hadist Rasulullah saw.

dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

عن ابي هريرة رفعه قال اب هللا يقول انا ثالث الشريكيب مالم يخن احدهما

صاحبه

Page 36: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

20

Artinya : “Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat

selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya.” (HR Abu Dawud

No. 2936, dalam kitab al-Buyu’ dan Hakim).

1) Definisi Akad Musharakah

Akad Musharakah adalah transaksi penanaman dana

dari dua atau lebih pemilik dan dan/atau barang untuk

menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian

hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan

proporsi modal masing-masing.

Dalam Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad

Musharakah, Undang-Undang Perbankan Syariah memberikan

penjelasan bahwa yang dimaksud dengan Akad Musharakah

adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk

usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi

dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai

dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung dengan

porsi dana masing-masing (A. Wangsawidjaja Z, 2012: 196).

2) Tujuan/Manfaat Pembiayaan Berdasarkan Akad Musharakah

(a) Bagi Bank

Manfaat bagi bank syariah dalam memberikan

pembiayaan musharakah adalah sebagai salah satu

Page 37: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

21

penyaluran dana, dan memperoleh pendapatan dalam

bentuk bagi hasil sesuai yang dikelola.

(b) Bagi Nasabah

Manfaat bagi nasabah yang menerima pembiayaan

musharakah adalah untuk memenuhi kebutuhan modal

usaha memalui sistem kemitraan dengan bank (A.

Wangsawidjaja Z, 2012: 198).

3) Analisis dan Identifikasi Risiko Pembiayaan Berdasarkan Akad

Musyarakah

Dalam pembiayaan Akad Musyarakah ini bagi bank

terdapat risiko pembiayaan (credit risk) jika nasabah melakukan

wanprestasi atau default. Di samping itu juga terdapat risiko

pasar yang disebabkan oleh pergerakkan nilai tukar jika

pembiayaan atas dasar akad musyarakah diberikan dalam valuta

asing. Bank juga akan menanggung risiko operasional yang

disebabkan oleh internal fraud, antara lain pencatatan yang

tidak benar atas nilai posisi, penyogokan/penyuapan,

ketidaksesuaian pencatatan pajak (secara sengaja), kesalahan,

manipulasi, dan markup dalam akuntansi/pencatatan maupun

pelaporan (A. Wangsawidjaja Z, 2012: 199).

4) Landasan Hukum Pembiayaan Berdasarkan Akad Musharakah

Sebagai landasan hukum akad pembiayaan musharakah

antara lain ada Pasal 19 ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c

Page 38: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

22

serta Pasal 21 huruf b angka 1 UU Perbankan Syariah, Fatwa

Dewan Syariah Nasional No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Pembiayaan Musharakah dan PBI No. 7/6/PBI/2005 Tentang

Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data

Pribadi Nasabah beserta ketentuan perubahannya, serta PBI No.

9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam

Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta

Pelayanan Jasa Bank Syariah berikut perubahannya dengan PBI

No. 10/16/PBI/2008 (A. Wangsawidjaja Z, 2012: 199)

Dalam buku Rinda Hesti K (2013:50) menjelaskan

Beberapa prinsip dasar konsep bagi hasil yang dikemukakan

oleh Usmani (1999), adalah sebagai berikut:

Bagi hasil tidak berarti meminjamkan uang, tetapi

merupakan partisipasi dalam usaha. Dalam hal musharakah,

keikutsertaan aset dalam usaha hanya sebatas proporsi

pembiayaan masing-masing pihak.

Investor atau pemilik dana harus ikut menanggung risiko

kerugian usaha sebatas proporsi pembiayaannya.

Para mitra usaha bebas menentukan, dengan persetujuan

bersama rasio keuntungan untuk masing-masing pihak, yang

dapat berbeda dari rasio pembiayaan yang disertakan.

Kerugian yang ditanggung oleh masing-masing pihak harus

sama dengan proporsi investasi mereka.

Page 39: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

23

3. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 15/7/PBI/2013

menyebutkan bahwa Dana Pihak Ketiga Bank yang selanjutnya disingkat

menjadi DPK adalah kewajiban Bank kepada penduduk dan bukan

penduduk dalam Rupiah dan valuta asing (Zainul Arifin, 2009:184).

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank yang dimaksudkan adalah

meliputi seluruh DPK dalam rupiah maupun valuta asing pada seluruh

kantor bank yang bersangkutan di Indonesia. DPK bank dalam rupiah

meliputi kewajiban kepada dana pihak ketiga yang terdiri dari (Zainul

Arifin, 2009:184) :

Giro wadi’ah

Tabungan Mudharabah

Deposito Investasi Mudharabah

Kewajiban lainnya.

DPK bank dalam rupiah ini tidak termasuk dana yang diterima

oleh bank dari Bank Indonesia dan Bank Pengkreditan Rakyat.

DPK bank dalam valuta asing meliputi kewajiban dalam valuta

asing kepada pihak ketiga termasuk bank dan Bank Indnesia yang terdiri

dari (Zainul Arifin, 2009:184) :

Giro Wadi’ah

Deposito Investasi mudharabah

Kewajiban lainnya.

Page 40: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

24

4. Non Performing Financing (NPF)

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian

yang telah disepakati. Risiko kredit berlaku dalam perbankan syariah.

Syariah membedakan antara dua jenis gagal bayar, yaitu sebeagai

berikut:

1. Yang mamapu (gagal bayar sengaja)

2. Gagal bayar karena bangkrut, yaitu tidak mampu membayar kembali

hutangnya karena alasan-alasan syariah yang diakui syariah.

Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis bank.

Pada sebagian besar bank, pemberian pembiayaan merupakan risiko

kredit yang terbesar (Bambang Rianto Rustam, 2013:55).

Luh Gede Meydianawathi (2007 : 138) menyatakan bahwa, Non

Performing Loans (NPLs) menunjukkan kemampuan kolektibilitas

sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh

bank sampai lunas. NPLs merupakan persentase jumlah kredit

bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet)

terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPLs mempunyai hubungan

negatif dengan penawaran kredit.

Sebagai indikator yang menunjukan kerugian akibat risiko kredit

adalah tercermin dari besarnya Non Performing Loan (NPL), dalam

terminologi bank syariah disebut dengan Non Performing Financing.

Page 41: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

25

Non performing financing adalah rasio antara pembiayaan yang

bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori

yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan

dan macet (Aal Hendri, dkk, 2013:5)

Beasarnya pembiayaan Non Performing Financing (NPF) dapat

dihitung dengan:

Tujuan mengukur tingkat pembiayaan bermasalah yang dihadapi

oleh bank. Semakin tinggi rasio ini semain buruk kualitas pembaiayaan.

Tabel 2.1

Kriteria Non Performing Financing (NPF)

Peringkat 1 NPF < 2%

Peringkat 2 2% ≤ NPF < 5%

Peringkat 3 5% ≤ NPF < 8%

Peringkat 4 8% ≤ NPF < 12%

Peringkat 5 NPF ≥ 12%

Sumber : Bambang Rianto Rustam, 2013:55.

5. Spread Bagi Hasil

Menurut Nugroho Heri Pramono (2013:4) menjelaskan

Spread Bagi Hasil merupakan Pendapatan bank yang utama. Spread

NPF =Pembiayaan

Total Pembiayaan

Page 42: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

26

Bagi Hasil diperoleh melalui Bagi hasil yang diterima/bagi hasil yang

disalurkan bank syariah.

Rumus :

Menurut Wenny Djuarni (2011:6) menjelaskan bahwa Spread

(Laba yang Diinginkan), dalam menetapkan spread ini juga

memperhatikan kondisi persaingan, kondisi nasabah, serta menurut jenis

proyek yang dibiayai.

B. Penelitian Terdahulu

Muhammad Luthfi Qolby (2013) dengan judul penelitian “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan pada Perbankan Syariah di

Indonesia Periode Tahun 2007-2013” menggunakan metode penelitian Error

Correction Model dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa dana pihak

ketiga (DPK) baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh

positif terhadap pembiayaan, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh negatif terhadap

pembiayaan, dan ROA baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

berpengaruh positif terhadap pembiayaan.

Dita Andreany (2011) dengan judul penelitian Analisis Pengaruh

Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Non Performing Financing

𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑 Bagi Hasil =Bagi Hasil yang Diterima Bank Syariah

Bagi Hasil yang Disalurkan oleh Bank Syariah

Page 43: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

27

Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah

Di Indonesia menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel dana pihak ketiga (DPK) dan Tingkat

Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan pembiayaan

berbasis bagi hasil pada perbankan syariah. Sedangkan NPF tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap volume pembiayaan pembiayaan

berbasis bagi hasil pada perbankan syariah.

Diantini Citrawati Slamet (2016) dengan judul “Peningkatan

Pembiayaan Bagi Hasil Melalui Penetapan Tingkat Risiko Pembiayaan

(NPF) dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga” menggunakan metode analisis

regresi berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat risiko pembiayaan

(NPF) secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap

variabel pembiayaan bagi hasil. Sedangkan variabel dana pihak ketiga secara

parsial berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap variabel

pembiayaan bagi hasil.

Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo, Ranti Wiliasih (2013) dengan

judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besaran Pembiayaan Perbankan

Syariah di Indonesia” menggunakan metode Vector Error Correction Model

(VECM) menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, tingkat bagi hasil, DPK,

dan FDR memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan,

sedangkan NPF memberikan pengaruh yang signifikan negatif. ROA dan

BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan.

Page 44: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

28

Nugroho Heri Pramono (2013) dengan judul “Pengaruh Deposito

Mudharabah, Spread Bagi Hasil, dan Tingkat Bagi Hasil terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (Studi Empiris pada Bank Syariah di

Indonesia Tahun 2010-2012)” menggunakan metode regresi linier berganda

regresi menunjukkan bahwa secara simultan variabel deposito mudharabah,

spread bagi hasil, dan tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan bagi hasil. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa secara parsial variabel deposito mudharabah dan spread bagi hasil

berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil. Sedangkan

tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan

bagi hasil.

Adapun penelitian terdahulu mengenai pembiayaan berbasis bagi

hasil dapat disajikan pada tabel berikut ini:

Page 45: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

29

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul

Penelitian

Variabel Skripsi Penulisan Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Muhammad

Luthfi Qolby

(2013)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan pada

Perbankan Syariah

di Indonesia Periode

Tahun 2007-2013

Variabel

Independen:

DPK, SWBI,

ROA

Dependen:

Pembiayaan pada

Perbankan

Syariah

Variabel:

DPK

Variabel :

SWBI dan ROA

menunjukkan

bahwa dana pihak ketiga

(DPK) baik dalam

jangka pendek maupun

jangka panjang

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan,

Sertifikat Wadiah Bank

Indonesia (SWBI) baik

dalam jangka pendek

maupun jangka panjang

berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan,

dan ROA baik dalam

jangka pendek maupun

jangka panjang

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan.

Page 46: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

30

No Nama Judul

Penelitian

Variabel Skripsi Penulisan Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2 Dita

Andraeny

(2011)

Analisis Pengaruh

Dana Pihak Ketiga,

Tingkat Bagi Hasil,

Dan Non

Performing

Financing Terhadap

Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Pada Perbankan

Syariah Di

Indonesia

Variabel

DPK, Tingkat

Bagi Hasil, NPF

Dependen :

Volume

Pembiayaan

Berbasis Bagi

Hasil Pada

Perbankan

Syariah

Variabel :

DPK dan

Tingkat Bagi

Hasil

Variabel :

NPF

menunjukkan hasil

penelitian bahwa

variabel dana pihak

ketiga (DPK) dan

Tingkat Bagi Hasil

berpengaruh signifikan

terhadap volume

pembiayaan pembiayaan

berbasis bagi hasil pada

perbankan syariah.

sedangkan NPF tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

volume pembiayaan

pembiayaan berbasis

bagi hasil pada

perbankan syariah.

3 Diantini

Citrawati

Slamet

(2016)

Peningkatan

Pembiayaan Bagi

Hasil Melalui

Penetapan Tingkat

Risiko Pembiayaan

(Npf) dan

Variabel

DPK dan NPF

Variabel :

DPK dan NPF

Variabel: -

menunjukkan bahwa

variabel tingkat risiko

pembiayaan (NPF)

secara parsial

berpengaruh signifikan

dengan arah negatif

Page 47: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

31

No Nama Judul

Penelitian

Variabel Skripsi Penulisan Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Penghimpunan Dana

Pihak Ketiga

Dependen :

Pembiayaan bagi

hasil pada BUS

terhadap variabel

pembiayaan bagi hasil.

Sedangkan variabel dana

pihak ketiga secara

parsial berpengaruh

signifikan dengan arah

positif terhadap variabel

pembiayaan bagi hasil.

4 Fauziyah

Adzimatinur,

Sri Hartoyo,

Ranti

Wiliasih

(2013)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Besaran Pembiayaan

Perbankan Syariah

di Indonesia

Variabel

Independen:

Tingkat bagi

hasil, DPK, FDR,

NPF, ROA, dan

BOPO.

Dependen:

Pembiayaan

Variabel:

DPK dan NPF

Variabel :

Tingkat bagi

hasil, FDR,

ROA, dan

BOPO.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

dalam jangka panjang,

tingkat bagi hasil, DPK,

dan FDR memberikan

pengaruh positif dan

signifikan terhadap

pembiayaan, sedangkan

NPF memberikan

pengaruh yang signifikan

negatif. ROA dan BOPO

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan.

Page 48: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

32

No Nama Judul

Penelitian

Variabel Skripsi Penulisan Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5 Nugroho

Heri

Pramono

(2013)

Pengaruh Deposito

Mudharabah, Spread

Bagi Hasil, dan

Tingkat Bagi Hasil

terhadap

Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

(Studi Empiris pada

Bank Syariah di

Indonesia Tahun

2010-2012)

Variabel

Independen :

Deposito

Mudharabah,

Spread Bagi

Hasil, dan Tingkat

Bagi Hasil

Dependen :

Pembiayaan

Berbasis Bagi

Hasil

Variabel :

Spread Bagi

Hasil, dan

Tingkat Bagi

Hasil

Variabel :

Deposito

Mudharabah

Berdasarkan hasil

penelitian dapat

disimpulkan bahwa

secara parsial variabel

deposito mudharabah

dan spread bagi hasil

berpengaruh signifikan

terhadap jumlah

pembiayaan berbasis

bagi hasil. Sedangkan

tingkat bagi hasil tidak

berpengaruh signifikan

terhadap jumlah

pembiayaan berbasis

bagi hasil.

Page 49: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

33

C. Keterkaitan Antar Variabel

Adapun keterkaitan hubungan antara variabel Independen (X) dengan

variabel dependen (Y) sebagai berikut:

1. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Muhammad Luthfi Qolbi (2013) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan

terhadap pembiayaan perbankan syariah. Dana pihak ketiga merupakan

sumber pendanaan utama dalam perbankan syariah, semakin besar dana

pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan syariah maka

semakin besar peluang pembiayaan yang akan diberikan oleh

perbankan syariah kepada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan Dita

Andraeny (2011) yang menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif

signifikan DPK terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil.

Semakin tinggi jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh

perbankan syariah maka akan semakin besar volume pembiayaan

berbasis bagi hasil yang disalurkan.

2. Non Performing Financing (NPF)

Diantini Citrawati Slamet (2016) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap

pertumbuhan pembiayaan bagi hasil yang disalurkan. Hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan pembiayaan bagi hasil secara negatif

ditentukan oleh tingkat risiko pembiayaan dimana jika tingkat risiko

pembiayaan (NPF) mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh

Page 50: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

34

pembiayaan bagi hasil yang disalurkan. Demikian sebaliknya, jika

tingkat risiko pembiyaan (NPF) mengalami penurunan maka akan

diikuti oleh pertumbuhan pembiayaan bagi hasil yang disalurkan. Hal

ini juga sejalan dengan penelitian Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo,

dan Ranti Wiliasih (2013) yang menjelaskan bahwa NPF memiliki

hubungan signifikan yang negatif terhadap pembiayaan perbankan

syariah.

3. Spread Bagi Hasil

Nugroho Heri Pramono (2013) dalam penelitiannya

menjelaskan bahwa Spread bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan berbasis bagi hasil. Bank syariah akan menginginkan

spread bagi hasil yang tinggi karena bank syariah juga termasuk salah

satu badan usaha syariah yang berorientasi pada profit. Sehingga, bank

syariah akan menyusun strategi untuk bisa menghasilkan spread bagi

hasil yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan atau profit yang tinggi

pula. Apabila keuntungan yang dihasilkan bank syariah tinggi maka

pembiayaan bagi hasil yang dapat disalurkan bank syariah bertambah,

begitu pula sebaliknya.

D. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap 3 variabel independen yang

diduga berpengaruh terhadap Pembiayaan berbasis bagi hasil. Adapun

variabel independen yang diprediksikan berpengaruh terhadap Pembiayaan

Page 51: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

35

berbasis bagi hasil adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil. Kerangka pemikiran dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Objek Penelitian : Pembiayaan bagi hasil (Y), diantaranya dari DPK, Non Performing

Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil yang akan diuraikan oleh variabel

independen (X).

Variabel independen :

1. Dana Pihak Ketiga (X1)

2. Non Performing Financing (X2)

3. Spread Bagi Hasil (X3)

Variabel Dependen :

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

(Y)

Uji Signifikansi :

1. Uji Parsial (Uji t) 2. Uji Simultan (Uji f) 3. Uji Adjusted R2 4. Uji Regresi Berganda

Interpretasi

Uji Stasioneritas :

Uji Unit Akar (Unit Root Test)

Model Estimasi Data Panel :

1. Uji Comman Effect

2. Uji Fixxed Effect

3. Uji Random Effect

Pemilihan Model Regresi Panel :

1. Uji Likehood Ratio

2. Uji Hausman

Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinieritas

3. Uji Heterokedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Page 52: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

36

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi Pembiayaan berbasis bagi hasil, maka diperoleh

beberapa hipotesis secara parsial dan silmutan, yaitu:

1. H0 : Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Ha : Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

2. H0 : Non Performing Financing (NPF) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Ha : Non Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

3. H0 : Spread Bagi Hasil secara parsial tidak berpengaruh terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Ha : Spread Bagi Hasil secara parsial berpengaruh terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

4. H0 : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Spread Bagi Hasil secara simultan tidak berpengaruh

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

Ha : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Spread Bagi Hasil secara simultan berpengaruh terhadap

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Page 53: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank Umum Syariah. Penelitian

ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki pengaruh

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil. Adapun variabel-variabel tersebut,

yaitu DPK, Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil.

Penelitan ini akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi

pembiayaan khususnya yang berbasis bagi hasil pada beberapa Bank Umum

Syariah di Indonesia dalam periode 2013-2105. Data yang digunakan tersebut

merupakan data internal Bank Umum Syariah. Pemilihan data diambil

berdasarkan penelitian dan literatur yang telah ada.

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu berupa laporan

keuangan triwulan yang dipublikasikan melalui situs resmi pada beberapa

Bank Umum Syariah dan Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasi oleh

OJK. Penelitian ini menggunakan data panel (pooled data), yaitu data yang

terdiri dari data time series dan cross section.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk

mendapatkan sampel yang benar-benar mewakili populasi perlu dilakukan

pemilihan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Teknik ini digunakan untuk memilih sampel yang sesuai dengan kriteria atau

Page 54: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

38

syarat-syarat yang harus dipenuhi. Adapun bank yang resmi terdaftar sebagai

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia ada 12 BUS antara lain sebagai

berikut:

Tebel 3.1

Daftar Nama Bank Umum Syariah di Indonesia

No. Nama Bank Umum Syariah (BUS)

1 PT. Bank Muamalat Indonesia

2 PT. Bank Victoria Syariah

3 PT. Bank BRI Syariah

4 PT. Bank Jabar Banten Syariah

5 PT. Bank BNI Syariah

6 PT. Bank Syariah Mandiri

7 PT. Bank Mega Syariah

8 PT. Bank Panin Syariah

9 PT. Bank Syariah Bukopin

10 PT. BCA Syariah

11 PT. Maybank Syariah Indonesia

12 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Sumber : SPS OJK Januari 2016, http://www.ojk.go.id/

Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa kriteria untuk memilih

sampel antara lain:

1. Bank Umum Syariah di Indonesia yang beroperasi hingga batas periode

tahun 2015 ada sebanyak 12 Bank Umum Syariah.

2. Bank Umum Syariah yang memiliki laporan keuangan triwulan yang

dipublikasikan secara lengkap dan terurut khususnya dari Januari

(triwulan I) 2013 hingga Desember (triwulan IV) 2015 ada sebanyak 9

bank umum syariah.

Page 55: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

39

3. Bank Umum Syariah yang memberikan penyaluran pembiayaan

khususnya yang berbasis bagi hasil selama periode Januari (triwulan I)

2013 hingga Desember (triwulan IV) 2015 yang diketahui berdasarkan

laporan keuangan triwulannya ada sebanyak 8 bank umum syariah.

Data analisis yang digunakan adalah yang bersumber dari laporan

keuangan triwulan yang dipublikasikan melalui situs website resmi Bank

Umum Syariah dari tahun 2013-2015, yaitu sebanyak 96 data. Jumlah

tersebut diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasi oleh bank umum

syariah masing-masing selama 4 triwulan pada tahun 2013 hingga 2015 ada

12 laporan keuangan triwulan, kemudian dikalikan 8 bank umum syariah

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteria yang talah ditetapkan diperoleh 8 bank umum

umum syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu Bank Syariah

Mandiri (BSM), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Negara

Indonesia Syariah (BNIS), Bank Mega Syariah (BMGS), Bank Jawa Barat

Banten Syariah (BJBS), Bank Syariah Bukopin (BSBK), Bank Central Asia

Syariah (BCAS), dan Bank Victoria Syariah (BVCS).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

mendapatkannya melalui studi pustaka. Studi pustaka dalam penelitian adalah

metode pengumpulan data yang didapat melaui media cetak (buku-buku,

Page 56: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

40

artikel, dan karya ilmiah penelitian) dan media online (SPS OJK dan laporan

keuangan melalui website Bank Syariah).

Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder

dengan jenis data panel yang terdiri dari data runut waktu (time series) untuk

kurun waktu 2013-2015 dan data antartempat (cross section) yang terdiri dari

8 Bank Umum Syariah di Indonesia.

Menurut Agus Widarjono (2013:9), data panel (Pooled Data)

merupakan gabungan antara data runut waktu (time series) dan data

antartempat (cross section). Sedangkan data runut waktu (time series)

merupakan sekumpulan observasi dalam rentang waktu secara kontinu,

misalnya data mingguan, bulanan, maupun kuartal. Selain itu, data

antartempat atau ruang (cross section) merupakan data yang dikumpulkan

dalam kurun waktu tertentu dari sampel.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh antara Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil. Penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode regresi data

panel.

Model analisis dalam penelitian adalah model analisis regresi data panel

yang bertujuan untuk mengetahui besaran hubungan antara Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil

Page 57: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

41

terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil. Selain itu, data-data dalam

penelitian ini terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam Almant Z Score

guna mendapatkan data yang berdistribusi normal. Penelitian ini

menggunakan program Eviews 7 dalam mengolah data regresi data panel.

Adapun metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji

stasioner, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Gurajati (2006), untuk menghasilkan model yang baik

secara teoritis, maka suatu model harus memenuhi asumsi BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator). Hal ini diperlukan agar model regersi tidak

bias. Sehigga perlu untuk dilakukan uji asumsi klasik yangmana harus

memenuhi :

Nilai harapan dari rata-rata kesalahan adalah nol.

Varians tetap (homokedastisitas).

Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan error term.

Tidak ada korelasi serial antara error.

Tidak ada multikolinieritas.

Untuk memenuhi asumsi diatas, perlu dilakukan uji asumsi klasik

terlebi dahulu. Adapun uji asumsi tersebut sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut Agus Widarjono (2010:111), uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penggangu (residual)

Page 58: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

42

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal.

Untuk mendeteksi data berdistribusi normal dapat dilakukan

uji normalitas dengan histogram dan uji Jarque-Bera.

Hipotesis :

H0 = Jika nilai JB hitung < Chi Square tabel, maka data berdistribusi

normal.

Ha = Jika nilai JB hitung > Chi Square tabel, maka data tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Gurajati (2006), multikolinieritas diartikan sebagai

adanya hubungan linier antara beberapa atau semua variabel bebasnya

pada model regresi. Sedangkan menurut Agus Widarjono (2010)

mulkolinieritas merupakan hubungan independen didalam regresi

berganda dalam persamaaa regresi.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas baik

menurut Gurajati (2006) dan Agus Widarjono (2010) uji

multikolinieritas dapat diketatahui dari nilai korelation (corellation

matrix) dengan nilai tidak kurang dari 0,9 diantara variabel bebas.

Hipotesis :

H0 = Jika nilai corellation matrix < 0,9, maka tidak terjadi

multikolieritas.

Ha = Jika nilai corellation matrix > 0,9, maka terjadi multikolieritas.

Page 59: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

43

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Agus widarjono (2010:85) heterokedastisitas adalah

pengujian statistik untuk menguji apakah di dalam sebuah model

regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamat

ke pengamatan lain.

Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai probabilitas Obs*R-squared. Apabila nilai nilai

probabilitas Obs*R-squared > 0,0, maka tidak terdapat masalah

heterokedastisitas ataupun sebaliknya.

Selain itu, menurut Agus widarjono (2010:85) uji

heterokedastistas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji

Glejser. Uji Glejser, yaitu mengregresikan antara variabel dependen

dengan variabel Absolute Residual (Abres) sebagai variabel respon

dimana hasil nilai siginifikansi dari tiap-tiap variabel indpendennya

memiliki nilai di atas 0,05 atau 5%, maka tidak terjadi gejala

heterokedastistas.

Hipotesis:

H0 = Jika nilai sign. Variabel dependen > 0,05, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

H0 = Jika nilai sign. Variabel dependen < 0,05, maka terjadi

heterokedastisitas.

Page 60: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

44

d. Uji Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara

anggota obeservasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu.

Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, Autokorelasi

merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel

gangguan lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS

berkaitan dengan variabel ganghuan adalah tidak adanya hubungan

antara variabel gannguan satu dengan yang lain (Agus Widarjono,

2013:137).

Metode untuk mendeteksi masalah Autokorekasi dapat

dilakukan melalui uji Breusch-Godfrey dengan membandingkan nilai

probabilitas Obs*R-squared. Apabila nilai nilai probabilitas Obs*R-

squared > 0,0, maka tidak terdapat masalah autokorelasi ataupun

sebaliknya.

Selain itu, mendeteksi masalah autokorelasi juga dapat

dilakukan melalui uji Durbin-Watson (Uji DW). Adapun kriteria yang

harus dipenuhi dalam uji Durbin-Watson sebagai berikut (Agus

Widarjono, 2013:141):

Hipotesis : H0 = model regresi data panel tidak terjadi autokorelasi

Ha = model regresi data panel terjadi autokorelasi.

Tabel 3.2

Kriteria Posisi Nilai Durbin-Watson

S Hasil

0 < d < dL Menolak H0; ada autokorelasi positif

Page 61: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

45

dL ≤ d ≤ dU Daerah keragu-raguaan; tidak ada keputusan

dU < d < 4 – dU Gagal menolah H0; tidak ada autokorelasi

4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL Daerah keragu-raguaan; tidak ada keputusan

4 – dL < d < 4 Menolak H0; ada autokorelasi negatif

Sumber : Agus Widarjono (2013:141)

2. Uji Stasioner

Uji stasioner dalam data time series sangat diperlukan, data yang

tidak stasioner seringkali menunjukkan hubungan keseimbangan dalam

jangka pendek, tetapi ada kecenderungan terjadinya hubungan

keseimbangan dalam jangka panjang. Data time series tidak stasioner jika

rata-ratanya maupun variannya tidak konstan, berubah-ubah sepanjang

waktu (Agus Widarjono, 2013:307).

Untuk itu perlu dilakukan deteksi stasioneritas dengan uji akar

unit melalui pendekatan :

a. Uji Dicky-Fuller

Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak

dengan cara membandingkan antara nilai statistik ADF dengan nilai

kritisnya yakni distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolut

statistik ADF lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati

menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut statistik ADF

lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner (Agus

Widarjono, 2013:309).

Hipotesis :

H0 = nilai ADF statistik > nilai kritis Mackinnon, maka data stasioner

Page 62: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

46

Ha = nilai ADF statistik < nilai kritis Mackinnon, maka data tidak

stasioner.

b. Uji Philips-Peron

Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak

dengan cara membandingkan antara nilai statistik PP dengan nilai

kritisnya yakni distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolut

statistik PP lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati

menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut statistik PP

lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner (Agus

Widarjono, 2013:312).

Hipotesis :

H0 = nilai PP statistik > nilai kritis Mackinnon, maka data stasioner

Ha = nilai PP statistik < nilai kritis Mackinnon, maka data tidak

stasioner.

Menurut Agus Widarjono (2013:314), apabila model data

penelitian (time series) tidak stasioner yang harus dilakukan adalah

mentransformasikan data nonstasioner menjadi data stasioner. Dalam uji

ADF atau Uji Dicky-Fuller untuk mengubah data nonstasioner menjadi

data stasioner dapat dilakukan dengan langkah uji stasioneritas data

melalui proses diferensiasi yang disebut dengan uji derajat integrasi.

Kepeutusan suatu data apakah stasioner atau tidak dapat diketahui

dengan membandingkan nilai Statistik ADF yang diperoleh dari

koefisien y dengan nilai kritis distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai

Page 63: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

47

absolut dari statistik ADF lebih besar dari nilai kritisnya pada diferensi

tingkat pertama, maka data dikatakan stasioner pada derajat satu. Akan

tetapi, jika nilainya lebih kecil maka uji derajat integrasi perlu

dilanjutkan pada diferensi yang lebih tinggi sehingga diperoleh data yang

stasioner (Agus Widarjono, 2013:315).

3. Model Estimasi Data Panel

Model analisis dalam penelitian adalah model analisis regresi

data panel. Selain itu, data-data dalam penelitian ini terlebih dahulu

dilakukan transformasi data ke Almant Z Score guna mendapatkan data

yang berdistribusi normal. Penelitian ini menggunakan program Eviews

7 dalam mengolah data regresi data panel.

Dalam buku Agus Widarjo (2013:355), ada beberapa metode

yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data

panel, pendekatan tersebut antara lain:

a. Koefisien Tetap Antarwaktu dan Individu (Common Effect)

Dalam buku Agus Widarjono (2013:357) menjelaskan

Common Effect merupakan teknik yang paling sederhana untuk

mengestimasi data panel dengan mengkombinasikan data time series

dan cross section dengan menggunakan metode OLS untuk

mengestimasi model data panel. Metode dengan estimasi Common

Effect tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu.

Diasumsikan bahwa perilaku data antarperusahaan sama dalam

Page 64: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

48

berbagai kurun waktu. Adapun model persamaan regresi dengan

pendekatan Common Effect sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + eit

Di mana:

Yit : variabel dependen untuk individu ke-i dan waktu ke-t.

Xit : variabel independen untuk individu ke-i dan waktu ke-t.

b. Slope Konstan Tetapi Intersep Berbeda Antarindividu (Fixed Effect)

Dalam buku Agus Widarjono (2013:357) menjelaskan

teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya

perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya

perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama

antarwaktu (time variant). Disamping itu, model ini juga

mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap

antarperusahaan dan antarwaktu. Salah satu cara yang paling

sederhana untuk mengetahui perbedaan adalah dengan

mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antarperusahaan

sedangkan slope-nya tetap sama antarperusahaan.

Adapun model fixed effect dengan teknik variabel dummy

dapat sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4 D1i + β5 D2i + β6

D3i+…+β25 D17i + eit

Di mana:

Yit = variabel dependen (Pembiayaan berbasis bagi hasil)

Page 65: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

49

Xit = variabel independen (DPK, NPF, dan SBH)

D1i = Dummy 1; untuk individu i (Bank Umum Syariah X) dan untuk

individu (Bank Umum Syariah) lainnya

c. Estimasi dengan Pendekatan Random Effect

Dalam buku Agus Widarjono (2013:359), pendekatan model

random effect menggunakan variabel gangguan (error terms).

Dalam model ini akan mengestimasi data panel variabel gangguan

yang mungkin saling berhubungan antarwaktu dan antarindividu.

Model ini sangat berguna jika perusahaan yang diambil sebagai

sampel dipilih secara random dan merupakan wakil dari populasi.

Model persamaan regresi dengan pendekatan Common Effect

sebagai berikut:

Persamaan 1

Yit = β0i + β1X1it + β2X2it + β3X3it + eit

Dalam hal ini β0i tidk lagi tetap (nonstokastik) tetapi bersifat random

sehingga diekspresikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Persamaan 2

β0i = β0 + µi dimana i = 1, ..., n

β0 adalah parameter yang tidak diketahui yang menunjukkan rata-

rata intersep populasi dan µi adalah gangguan yang bersifat random

yang menjelaskan adanya perbedaan perilaku perusahaan secara

individu. Persamaan 1 dan persamaan 2 akan menghasilkan

persamaan sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

50

Persamaan 3

Yit = β0 + µi + β1X1it + β2X2it + β3X3it + eit

= β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + (eit + µi)

= β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + vit

Dimana, vit = eit + µi

Persamaan 3 merupakan persamaan untuk metode random

effect. Nama metode random effect berasal dari pengertian bahwa

variabel gangguan vit terdiri dari dua komponen yaitu variabel

gangguan secara menyeluruh eit, yaitu kombinasi time series dan

cross section dan variabel gangguan secara individu eit. Dalam hal

ini variabel gangguan µi adalah berbeda-beda antar individu.

4. Dasar Pemilihan Model Data Panel

Ada beberapa tahap untuk mendapatkan model terbaik. Pertama,

uji membandingkan antara metode fixed effects dengan common effect

yang biasa disebut dengan uji signifikansi fixed effect. Kedua, uji dengan

membandingkan antara metode fixed effect dengan random effects yang

biasa disebut dengan uji Hausman (Jaka Sriyana, 2014:180).

a. Memilih Model Common Effects atau Model Fixed Effects

Dalam memilih model common effects (OLS) atau fixed effects

dapat dilakukan melalui uji Likehood Ratio. Dengan melihat nilai

probability F statistik (Jaka Sriyana, 2014:183).

Hipotesis :

H0= p-value > α = 0,05, maka model yang tepat adalah common effect

Ha = p-value < α = 0,05, maka model yang tepat adalah fixed effects

Page 67: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

51

Selanjutnya, jika fixed effect lebih baik, maka dilanjutkan

dengan pengujian antara fixed effects atau random effects. Tetapi, jika

model common effects, maka pengujian selesai. Model common

effects yang digunkan dalam untuk estimasi (Jaka Sriyana, 2014:181).

b. Memilih Model Fixed Effects atau Model Random Effects

Uji pemilihan model antara fixed effect atau random effect

dilakukan dengan asumsi bahwa kedua model pendekatan tersebut

adalah lebih baik dibandingkan dengan model OLS (Common Effects).

Uji Hausman merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui

pilihan model yang lebih baik diantara model pada pendekatan fixed

effects atau random effects. Uji ini dilakukan untuk mengestimasi nilai

probabilitas (p-value) lebih kecil atau lebih besar dari nilai α (Jaka

Sriyana, 2014:186).

Hipotesis :

H0= p-value > α = 0,05, maka model yang tepat adalah random eefects

Ha = p-value < α = 0,05, maka model yang tepat adalah fixed effects

5. Uji Koefisien determinasi (R2)

Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel

independen, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financng

(NPF), dan Spread Bagi Hasil (SBH) dalam menjelaskan variasi variabel

dependen, yaitu Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum

Syariah. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

yang mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua

Page 68: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

52

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Jika

nilai R2 adalah 1 berarti berfluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat

dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang

menyebabkan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

6. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individual

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98).

Hipotesis:

H0 = secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha = secara parsial terdapat pengaruh yang siginifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan kepetusan :

H0 = Jika probabilitas > 0,05 ; t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima

dan Ha ditolak.

Ha = Jika probabilitas < 0,05 ; t-hitung > t-tabel, maka Ha diterima

dan H0 ditolak.

b. Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai

Page 69: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

53

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

(Ghozali, 2013:98).

Hipotesis:

H0 = secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha = secara simultan terdapat pengaruh yang siginifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan kepetusan :

H0 = Jika probabilitas > 0,05 ; F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima

dan Ha ditolak.

Ha = Jika probabilitas < 0,05 ; F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima

dan H0 ditolak.

c. Analisis Regresi Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

model regresi data panel berganda dengan pendekatan model Fixed

Effects. Model regresi data panel berganda umumnya digunakan

untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio

dalam suatu persamaan linear. Variabel independen dalam penelitian

ini Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Spread Bagi Hasil (SBH). Variabel dependennya adalah

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah. Untuk

Page 70: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

54

menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4 D1i + β5 D2i + β6 D3i+…+β25

D17i + eit

Di mana:

Yit = variabel dependen (Pembiayaan berbasis bagi hasil)

Xit = variabel independen (DPK, NPF, dan SBH)

D1i = Dummy 1; untuk individu i (Bank Umum Syariah X) dan untuk

individu (Bank Umum Syariah) lainnya

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur melalui instrumen yang

telah dikembangkan dan digunakan oleh penelitian. Variabel-veriabel dalam

penelitian sebelumnya dipilih untuk digunakan karena kemungkinan hasil

penelitian sebelumnya telah diakui. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel

independen yaitu, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Finanacing

(NPF), dan Spread Bagi Hasil (SBH).

1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah ini

merupakan variabel terikat atau dependent (Y). Pembiayaan berbasis

bagi hasil yaitu pembiayaan dengan pembagian keuntungan antara

shahibul maal (bank) dan mudharib (nasabah) sesuai nisbah yang telah

Page 71: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

55

disepakati dan diterapkan berdasarkan dalam akad mudharabah dan

musyarakah. Data mengenai Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank

Umum Syariah diperoleh dari laporan keuangan triwulan yang

dipublikasi oleh Bank Umum Syariah melaui situs website resmi bank

tersebut dari Januari (Triwulan I) 2013 hingga Desember (Triwulan IV)

2015 yang disajikan dalam bentuk Rupiah.

2. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel Indepndent adalah variabel yang secara bebas

berpengaruh terhadap variadel dependen. Dalam penelitian ini terdapat 3

variabel indpenden yang digunakan, yaitu:

a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan variabel bebas

pertama (X1). Muhammad Luthfi Qolbi (2013) dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif

signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah. Dana pihak

ketiga merupakan sumber pendanaan utama dalam perbankan

syariah, semakin besar dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh

perbankan syariah maka semakin besar peluang pembiayaan yang

akan diberikan oleh perbankan syariah kepada masyarakat.

b. Non perfoming financing (NPF)

Diantini Citrawati Slamet (2016) dalam penelitiannya NPF

berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan pembiayaan

bagi hasil yang disalurkan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan

Page 72: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

56

pembiayaan bagi hasil secara negatif ditentukan oleh tingkat risiko

pembiayaan dimana jika tingkat risiko pembiayaan (NPF)

mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh pembiayaan bagi hasil

yang disalurkan. Demikian sebaliknya, jika tingkat risiko pembiyaan

(NPF) mengalami penurunan maka akan diikuti oleh pertumbuhan

pembiayaan bagi hasil yang disalurkan.

c. Spread Bagi Hasil

Spread Bagi Hasil merupakan variabel bebas yang ketiga

(X3). Nugroho Heri Pramono (2013), Spread bagi hasil berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. Bank syariah

akan menginginkan spread bagi hasil yang tinggi karena bank

syariah juga termasuk salah satu badan usaha syariah yang

berorientasi pada profit. Sehingga, bank syariah akan menyusun

strategi untuk bisa menghasilkan spread bagi hasil yang tinggi untuk

mendapatkan keuntungan atau profit yang tinggi pula. Apabila

keuntungan yang dihasilkan bank syariah tinggi maka pembiayaan

berbasis bagi hasil yang dapat disalurkan bank syariah bertambah,

begitu pula sebaliknya.

Page 73: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen (terikat),

yaitu Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil dan tiga variabel independen (bebas),

yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non performing Financingt (NPF), dan Spread

Bagi Hasil (SBH). Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan data dari

laporan keuangan triwulan yang berasal dari 8 Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2013-2015. Adapun 8 Bank Umum Syariah tersebut dapat

lihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1

Daftar Nama 8 Bank Umum Syariah

No. Nama Bank Umum Syariah (BUS)

1 PT. Bank Syariah Mandiri

2 PT. Bank BRI Syariah

3 PT. Bank BNI Syariah

4 PT. Bank Mega Syariah

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

6 PT. Bank Syariah Bukopin

7 PT. BCA Syariah

8 PT. Bank Victoria Syariah

Sumber : SPS OJK Januari 2016, http://www.ojk.go.id/

Page 74: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

58

1. Perkembangan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (8 BUS)

Pembiayaan berbasis bagi hasil merupakan salah satu jenis dari

berbagai macam pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Pembiayaan berbasis bagi hasil disalurkan melalui akad mudharbah dan

musyarakah dengan sistem bagi hasil baik keuntungan maupun

kerugiannya.

Akad mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik modal

(shahibul mal) yang memberikan modalnya secara penuh kepada

pengelola modal (mudharib), dimana keuntungan dibagi sesuai

kesepakatan dan kerugian ditanggung oleh shahibul mal, kecuali ada

kelalaian dari mudharib.

Akad musyarakah adalah akad kerjasama antara pemilik modal

(shahibul mal) dengan pengelola modal (mudharib) yang keduanya sama

memberikan kontribusi dalam menjalankan usaha, dimana keuntungan

dibagi sesuai kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama sesuai

proporsi modal yang dikontribusikan.

Pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan oleh bank syariah

ditujukan untuk menggerakkan sektor riil. Dengan pembiayaan tersebut

para UKM dapat menggunakannya sebagai modal untuk menjaga

keberlangsungan usahanya.

Adapun perkembangan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada

Bank Umum Syariah periode 2013-2015 dapat dilihat dalam grafik sebagai

berikut:

Page 75: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

59

Grafik 4.1.

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2013

Sumber : data yang diolah.

Berdasarkan grafik 4.1. mengenai Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

pada tahun 2013, bank umum syariah yang menyalurkan pembiayaan

terbesar adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) pada triwulan 4 sebesar Rp

11.113.224.000.000 dan yang terkecil adalah Bank Mega Syariah pada

triwulan 2 sebesar Rp 30.787.000.000. Sedangkan, rata-rata persentase

porsi pembiayaan berbasis bagi hasil pada tahun 2013, yaitu sebesar 23%

dari seluruh produk pembiayaan pada 8 bank umum syariah.

Dari grafik 4.1. diatas jika pembiayaan berbasis bagi hasil

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri,

BRI Syariah, BNI Syariah, BJB Syariah, Bank Syariah Bukopin, BCA

Syariah, Bank Victoria Syariah, dan Bank Mega syariah.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 10,513 2,880, 1,424, 33,868 1,077, 846,20 515,66 95,779

Triwulan 2 11,060 3,575, 1,582, 30,787 1,254, 981,22 622,14 130,98

Triwulan 3 10,954 3,854, 1,739, 31,252 1,381, 1,044, 720,53 144,44

Triwulan 4 11,113 4,050, 1,832, 43,593 1,278, 1,092, 740,94 277,66

0

2,000,000,000,000

4,000,000,000,000

6,000,000,000,000

8,000,000,000,000

10,000,000,000,000

12,000,000,000,000

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (2013)

Page 76: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

60

Grafik 4.2.

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2014

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.2. mengenai Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

pada tahun 2014, Bank Umum Syariah yang menyalurkan pembiayaan

berbasis bagi hasil terbesar adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) pada

triwulan 3 sebesar Rp 11.131.425.000.000 dan yang terkecil adalah Bank

Mega Syariah pada triwulan 3 sebesar Rp 35.076.000.000. Sedangkan,

rata-rata persentase porsi pembiayaan berbasis bagi hasil pada tahun 2014,

yaitu sebesar 25% dari seluruh produk pembiayaan pada 8 bank umum

syariah.

Dari grafik 4.2. diatas jika pembiayaan berbasis bagi hasil

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri,

BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah, Bank

Victoria Syariah, dan Bank Mega syariah.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 10,79 3,846 1,976 39,61 1,259 1,154 733,7 387,1

Triwulan 2 10,82 3,969 2,172 37,17 1,254 981,2 800,1 438,6

Triwulan 3 11,13 4,263 2,265 35,07 1,334 1,443 843,4 514,1

Triwulan 4 10,68 4,976 2,471 41,41 1,292 1,461 1,007 596,1

-

2,000,000,000,000

4,000,000,000,000

6,000,000,000,000

8,000,000,000,000

10,000,000,000,000

12,000,000,000,000

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (2014)

Page 77: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

61

Grafik 4.3.

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Tahun 2015

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.3. mengenai Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

pada tahun 2015, Bank Umum Syariah diatas yang menyalurkan

pembiayaan berbasis bagi hasil terbesar Bank Syariah Mandiri (BSM)

pada triwulan 4 sebesar Rp 13.479.633.000.000 dan yang terkecil

adalah Bank Mega Syariah pada triwulan 3 sebesar Rp 33.190.000.000.

Sedangkan, persentase porsi pembiayaan berbasis bagi hasil pada tahun

2015, yaitu sebesar 27% dari seluruh produk pembiayaan pada 8 bank

umum syariah.

Dari grafik 4.3. diatas jika pembiayaan berbasis bagi hasil

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri,

BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BJB Syariah, BCA

Syariah, Bank Victoria Syariah, dan Bank Mega syariah.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 10,93 4,937 2,603 38,33 1,116 1,600 1,146 646,0

Triwulan 2 12,96 5,461 2,950 34,98 1,208 1,692 1,208 609,6

Triwulan 3 13,00 6,039 3,071 33,19 1,144 1,794 1,222 632,6

Triwulan 4 13,47 6,204 3,448 58,48 1,112 2,100 1,348 712,5

- 2,000,000,000,000 4,000,000,000,000 6,000,000,000,000 8,000,000,000,000

10,000,000,000,000 12,000,000,000,000 14,000,000,000,000 16,000,000,000,000

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (2015)

Page 78: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

62

2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga - DPK (8 BUS)

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana yang dihimpun oleh

bank syariah yang terdiri dari simpanan giro, tabungan, deposito, dan

kewajiban bank lainnya. DPK dapat berasal dari masyarakat maupun

lembaga yang mempercayakan dananya untuk dikelola oleh bank syariah.

Adapun perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) periode 2013-

2015 dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.4.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2013

Sumber : data yang diolah.

Berdasarkan grafik 4.4. mengenai Dana Pihak Ketiga (DPK)

pada tahun 2013 Bank Umum Syariah (BUS) diatas yang memiliki

DPK terbesar adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) pada triwulan 4

sebesar Rp 56,486,768,000,000 dan yang terkecil adalah Bank Victoria

Syariah pada triwulan 2 sebesar Rp 583,712,000,000. Sedangkan, rata-

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 48,297, 13,004, 10,683, 7,251,0 3,580,3 3,079,9 1,200,4 632,049

Triwulan 2 51,274, 13,832, 10,387, 7,136,0 3,922, 3,204,6 1,283,6 583,712

Triwulan 3 54,428, 13,924, 10,969, 7,107,1 3,572,7 3,392,2 1,418,6 802,605

Triwulan 4 56,486, 14,349, 11,488, 7,730,7 3,702,6 3,272,2 1,418,6 1,015,7

0

10,000,000,000,000

20,000,000,000,000

30,000,000,000,000

40,000,000,000,000

50,000,000,000,000

60,000,000,000,000

Dana Pihak Ketiga-DPK (2013)

Page 79: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

63

rata Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2013, yaitu sebesar

Rp 46,804,217,250,000.

Dari grafik 4.4. diatas jika Dana Pihak Ketiga (DPK) diurutkan

mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI

Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BJB Syariah, Bank Syariah

Bukopin, BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah.

Grafik 4.5.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2014

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan data grafik 4.5. mengenai Dana Pihak Ketiga (DPK)

pada tahun 2014, Bank Umum Syariah yang memiliki Dana Pihak Ketiga

terbesar adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) pada triwulan 4 sebesar

Rp 59.283.492.000.000 dan yang berada pada posisi terendah adalah

Bank Victoria Syariah pada triwulan 3 sebesar Rp 974.568.000.000.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 54,510, 15,116, 11,488, 7,730,7 4,178,1 3,272,2 1,680,8 974,568

Triwulan 2 55,404, 16,585 13,509, 6,898,3 4,032,5 3,372,2 1,861,3 974,568

Triwulan 3 57,902, 16,367 14,932, 6,755,3 4,055,1 3,449,2 1,886,3 974,568

Triwulan 4 59,283, 16,947, 14,932, 5,076,1 5,821,3 3,449,2 2,338,7 1,185,6

0

10,000,000,000,000

20,000,000,000,000

30,000,000,000,000

40,000,000,000,000

50,000,000,000,000

60,000,000,000,000

70,000,000,000,000

Dana Pihak Ketiga - DPK (2014)

Page 80: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

64

Sedangkan rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2014, yaitu

sebesar Rp 51.637.771.125.000.

Dari grafik 4.5. diatas jika Dana Pihak Ketiga (DPK) diurutkan

mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI

Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BJB Syariah, Bank Syariah

Bukopin, BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah.

Grafik 4.6.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2015

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.6. mengenai Dana Pihak Ketiga (DPK)

tahun 2015, Bank Umum Syariah diatas yang memiliki Dana Pihak

Ketiga terbesar adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) pada triwulan

4 sebesar Rp 62.112.879.000.000 dan yang terkecil adalah Bank

Victoria Syariah pada triwulan 3 sebesar Rp 992.158.000.000. Sedangkan

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 59,198, 17,562, 17,418, 5,075,1 5,243,4 3,915,2 2,379,6 1,058,5

Triwulan 2 59,164, 17,310, 17,321, 4,429,7 5,154,0 4,061,0 2,712,7 1,177,8

Triwulan 3 59,707, 18,863, 18,930, 4,008,6 4,722,7 4,337,8 2,605,7 992,158

Triwulan 4 62,112, 20,123, 19,322, 4,268,8 4,702,4 4,756,3 3,255,1 1,128,9

0

10,000,000,000,000

20,000,000,000,000

30,000,000,000,000

40,000,000,000,000

50,000,000,000,000

60,000,000,000,000

70,000,000,000,000

Dana Pihak Ketiga - DPK (2015)

Page 81: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

65

rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2015, yaitu sebesar Rp

57.127.724.000.000.

Dari grafik 4.6. diatas jika Dana Pihak Ketiga (DPK) diurutkan

mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI

Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BJB Syariah, Bank Syariah

Bukopin, BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah.

Jika dilihat kembali dari grafik 4.4, 4.5, dan 4.6 yang

menggambarkan perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 8 BUS

tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa setiap tahunnya dana pihak ketiga

yang dihimpun semakin meningkat. Hal ini menggambarkan bahwa

semakin banyak masyarakat maupun lembaga atau perusahaan yang

percaya pada bank syariah.

Selain itu, hal ini juga menggambarkan bahwa usaha baik promosi,

inovasi produk, dan usaha lain yang dilakukan oleh bank syariah,

pemerintah, maupun kampanye gerakan ekonomi Islam berhasil

mendorong kenginginan masyarakat untuk bertransaksi di bank syariah.

3. Perkembangan Non Performing Financing – NPF (8 BUS)

Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu dari rasio

yang menggambarkan tingkat pembiayaan bermasalah atau kredit macet

dari pembiayaan oleh bank syariah yang dinyatakan dalam bentuk

presentase.

Non Performing Financing (NPF) juga menggambarkan risiko yang

akan dihadapi oleh bank syaiah. Apabila NPF bank syariah tinggi maka

Page 82: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

66

menggambarkan bahwa adalah risiko gagal bayar yang cukup besar dari

pembiayaan yang disalurkan. Apabila NPF melebihi batas aman 5% maka

hendaknya bank syariah perlu khawatir dan dapat mengantisipasi hal

tersebut. Terutama bagi pembiayaan bagi hasil yang cukup memiliki risiko

yang tinggi.

Adapun perkembangan Non Performing Financing (NPF) pada 8

Bank Umum Syariah (BUS) periode 2013-2015 disajikan pada tabel sebagai

berikut:

Grafik 4.7

Non Performing Financing - NPF Tahun 2013

Sumber : data yang diolah.

Berdasarkan grafik 4.7 pada tahun 2013 Non Performing Financing

(NPF) yang disalurkan oleh 8 Bank Umum Syariah diatas terlihat bahwa

semua BUS masih dalam kategori aman karena dibawah 5%. Adapun Bank

Umum Syariah (BUS) yang memiliki NPF terbesar adalah Bank Syariah

Bukopin pada triwulan 1 sebesar 4.62% dan yang terkecil adalah BCA

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 3.44 3.04 2.13 2.83 4.35 4.62 0.09 2.98

Triwulan 2 2.9 2.89 2.11 3.67 3.92 4.32 0.01 2.91

Triwulan 3 3.4 2.98 2.06 3.3 3.97 4.45 0.07 4.29

Triwulan 4 4.32 4.06 1.86 2.98 1.86 4.27 0.1 3.71

0

1

2

3

4

5

Non Performing Financing - NPF (2013)

Page 83: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

67

Syariah pada triwulan 2 sebesar 0,01%. Sedangkan, rata-rata NPF pada

tahun 2013, yaitu sebesar 2,93%.

Dari grafik 4.7 diatas jika Non Performing Financing (NPF)

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Bank Syariah

Bukopin, BJB Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Victoria Syariah, BRI

Syariah, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, dan BCA Syariah.

Grafik 4.8.

Non Performing Financing - NPF Tahun 2014

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.8 pada tahun 2014 Non Performing

Financing (NPF) yang diperoleh oleh 8 Bank Umum Syariah (BUS) diatas

terlihat cendurung lebih berfluktasi, bahkan ada beberapa BUS yang

memiliki NPF melebihi batas aman 5%. Adapun pada tahun 2014 Bank

Umum Syariah (BUS) yang memiliki NPF terbesar adalah Bank Victoria

Syariah pada triwulan 4 sebesar 7,1% dan yang terkecil adalah BCA

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 4.88 4.04 1.96 3.22 2.95 4.61 0.15 4

Triwulan 2 6.46 4.38 1.99 3.48 2.84 4.31 0.14 6.63

Triwulan 3 6.76 4.79 1.99 3.77 6.81 4.27 0.05 6.62

Triwulan 4 6.84 4.6 1.88 3.89 5.84 4.07 0.12 7.1

012345678

Non Performing Financing - NPF (2014)

Page 84: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

68

Syariah pada triwulan 3 sebesar 0,05%. Sedangkan, rata-rata NPF pada

tahun 2014, yaitu sebesar 3,92%.

Dari grafik 4.8 diatas jika Non Performing Financing (NPF)

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Syariah Mandiri,

Bank Victoria Syariah, BRI Syariah, BJB Syariah, Bank Bank Syariah

Bukopin, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, dan BCA Syariah.

Grafik 4.9.

Non Performing Financing - NPF Tahun 2015

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.9. pada tahun 2015 Non Performing

Financing (NPF) yang diperoleh oleh 8 Bank Umum Syariah (BUS) diatas

terlihat juga cendurung berfluktasi dan lebih meningkat dari tahun 2014.

Adapun pada tahun 2015 Bank Umum Syariah (BUS) yang memiliki NPF

terbesar adalah Bank Victoria Syariah pada triwulan 4 sebesar 9,8% dan

yang terkecil adalah BCA Syariah pada triwulan 3 sebesar 0,05%.

Sedangkan, rata-rata NPF pada tahun 2015, yaitu sebesar 4,55%.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 6.81 4.96 2.22 4.33 7.18 4.52 0.92 4

Triwulan 2 6.67 5.31 2.42 4.86 6.91 3.03 0.6 5.03

Triwulan 3 6.89 4.9 2.54 4.78 6.91 4.52 0.59 6.56

Triwulan 4 6.06 4.86 2.53 4.26 6.93 2.99 0.7 9.8

0

2

4

6

8

10

12

Non Performing Financing - NPF (2015)

Page 85: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

69

Dari grafik 4.9 diatas jika Non Performing Financing (NPF)

diurutkan mulai dari terbesar hingga terkecil, yaitu BJB Syariah, Bank

Syariah Mandiri, Bank Victoria Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah,

Bank Bank Syariah Bukopin, BNI Syariah, dan BCA Syariah.

Berdasarkan grafik 4.7, 4.8, dan 4.9 mengenai perkembangan Non

Performing Financing (NPF) pada 8 BUS tahun 2013-2015 menunjukkan

bahwa pada tahun 2013 tingkat NPF tersebut masih dalam kategori aman

(dibawah 5%), sedangkan pada tahun 2014 ada 3 BUS yang memiliki NPF

telah mencapai hampir 7%, dan pada tahun 2015 tingkat NPF pada 8 BUS

semakin meningkat, bahkan hampir mencapai 10%.

Peningkatan Non Performing Financing (NPF) berarti

menggambarkan bahwa pembiayaan bermasalah pada BUS mengalami

peningkatan selama tiga tahun terakhir. Hal ini dikhawatirkan dapat

mempengaruhi tingkat pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

4. Perkembangan Spread Bagi Hasil (8 BUS)

Spread bagi hasil merupakan pendapat bank syariah. Spread bagi

hasil menggambarkan pendapatan yang nantinya akan menentukan

keuntungan yang didapat oleh bank syariah. Dari keuntungan tersebut

nantinya bank akan dapat meningkatkan pembiayaan berbasis bagi hasil

bank syariah.

Bank syariah dalam meningkatkan Spread bagi hasil juga perlu

memperhatikan kelancaran pembiayaan yang disalurkan sehingga akan

mempengaruhi pendapatan bagi hasil yang diperoleh. Selain itu, dalam

Page 86: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

70

menrencanakan spread bagi hasil yang diinginkan bank syariah juga

mempertimbangkan bagaimana kondisi eksternal bank, seperti keadaan

pesaing, pendapatan nasabah, inflasi, dan lain-lain.

Adapun perkembangan Spread Bagi Hasil pada 8 Bank Umum

Syariah (BUS) periode 2013-2015 disajikan pada tabel sebagai berikut:

Grafik 4.10.

Spread Bagi Hasil Tahun 2013

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.10. mengenai Spread Bagi Hasil tahun 2013,

Bank Umum Syariah yang memiliki Spread Bagi Hasil terbesar adalah

BCA Syariah pada triwulan 3 sebesar 0,8979 atau 89,79% dan yang

terkecil adalah Bank Mega Syariah pada triwulan 4 sebesar 0,0083 atau

0,83%. Sedangkan rata-rata Spread Bagi Hasil pada tahun 2013, yaitu

sebesar 0.4784 atau 47,84%.

Dari grafik 4.10. diatas jika Spread Bagi Hasil diurutkan mulai dari

terbesar hingga terkecil, yaitu BCA Syariah, BJB Syariah, Bank Syariah

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 0.6233 0.4936 0.4181 0.0117 0.7409 0.5109 0.8071 0.1958

Triwulan 2 0.6279 0.5159 0.4377 0.0105 0.6432 0.5207 0.8487 0.1891

Triwulan 3 0.5863 0.5241 0.4204 0.0096 0.6476 0.5308 0.8979 0.2736

Triwulan 4 0.5863 0.5043 0.4119 0.0083 0.6476 0.5215 0.8596 0.2848

0.00000.10000.20000.30000.40000.50000.60000.70000.80000.90001.0000

Spread Bagi Hasil (2013)

Page 87: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

71

Mandiri, Bank Syariah Bukopin, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Victoria

Syariah, dan Bank Mega syariah.

Grafik 4.11.

Spread Bagi Hasil Tahun 2014

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.11. mengenai Spread Bagi Hasil tahun 2014,

Bank Umum Syariah yang memiliki Spread Bagi Hasil terbesar adalah

BCA Syariah pada triwulan 3 sebesar 0,6745 atau 67,45% dan yang

terkecil adalah Bank Mega Syariah selama 4 triwulan berturut-turut

sebesar 0,0097 atau 0,97%. Sedangkan rata-rata Spread Bagi Hasil pada

tahun 2014, yaitu sebesar 0,086 dan 8,6%.

Dari grafik 4.11. diatas jika Spread Bagi Hasil diurutkan mulai dari

terbesar hingga terkecil, yaitu BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank

Syariah Mandiri, BRI Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, BNI

Syariah, dan Bank Mega syariah.

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 0.5029 0.4529 0.3506 0.0097 0.4728 0.5023 0.6754 0.4650

Triwulan 2 0.4919 0.4583 0.3415 0.0097 0.4400 0.4947 0.6893 0.4262

Triwulan 3 0.4897 0.4799 0.3344 0.0097 0.4289 0.4960 0.6745 0.4650

Triwulan 4 0.4676 0.5043 0.3405 0.0097 0.4150 0.5090 0.6638 0.5131

0.0000

0.1000

0.2000

0.3000

0.4000

0.5000

0.6000

0.7000

0.8000

Spread Bagi Hasil (2014)

Page 88: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

72

Grafik 4.12.

Spread Bagi Hasil Tahun 2015

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan grafik 4.12 mengenai Spread Bagi Hasil pada tahun

2015, Bank Umum Syariah diatas yang memiliki Spread Bagi Hasil

terbesar adalah BCA Syariah pada triwulan 1 sebesar 0,8410 atau 84,10%

dan yang terkecil adalah Bank Mega Syariah pada triwulan 3 sebesar

0,0058 atau 0,58%. Sedangkan, rata-rata Spread Bagi Hasil pada tahun

2015, yaitu sebesar 0,7816 atau 78,16%.

Dari grafik 4.12 diatas jika Spread Bagi Hasil diurutkan mulai dari

terbesar hingga terkecil, yaitu Bank Victoria Syariah, BRI Syariah, Bank

Syariah Bukopin, BCA Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BJB

Syariah, dan Bank Mega syariah.

Berdasarkan tabel 4.10, 4.11, dan 4.12 tentang Spread bagi hasil

pada 8 BUS tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa besarnya laba yang

BSM BRIS BNIS BMGS BJBS BSBK BCAS BVCS

Triwulan 1 0.4495 0.6012 0.3282 0.0170 0.3829 0.5346 0.8410 0.7274

Triwulan 2 0.4885 0.6250 0.3289 0.0143 0.1699 0.5529 0.4919 0.7101

Triwulan 3 0.5072 0.6348 0.3385 0.0058 0.1619 0.5781 0.4688 0.7209

Triwulan 4 0.4901 0.6249 0.3489 0.0060 0.1613 0.5964 0.4596 0.7345

0.00000.10000.20000.30000.40000.50000.60000.70000.80000.9000

Spread Bagi Hasil (2015)

Page 89: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

73

diinginkan atau spread bagi hasil yang diperoleh bank syariah mengalami

penurunan pada tahun 2013 ke 2014, lalu meningkat lagi pada tahun 2015.

Adapun Spread Bagi Hasil yang paling rendah ialah Bank Mega

Syariah. Hal ini mungkin dikarenakan pembiayaan berbasis hasil yang

disalurkan tidak begitu besar. Sehingga laba yang diinginkan atau spread

bagi hasil yang diperoleh Bank Mega Syariah pun kecil. Tetapi walaupun

demikian, spread bagi hasil ini menggambarkan bahwa bank syariah

memperoleh keuntungan dari pembiayaan berbasis bagi hasil yang

disalurkannya.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Gurajati (2006), untuk menghasilkan model yang baik

secara teoritis, maka suatu model harus memenuhi asumsi BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator). Hal ini diperlukan agar model regersi tidak bias.

Adapun uji asumsi klasiknya antara lain:

a. Uji Normalitas

Menurut Agus Widarjono (2010:111), uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui apakah variabel penggangu (residual) memiliki

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal

atau mendekati normal. Untuk mendeteksi data berdistribusi normal

dapat dilakukan uji normalitas dengan histogram dan uji Jarque-Bera.

Page 90: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

74

Tabel 4.2

Uji Normalitas

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 hasil dari uji normalitas diatas

menunjukkan bahwa nilai JB sebesar 1,753685 sementara nilai Chi

Square dengan melihat jumlah variabel indpenden yang digunakan

dalam penelitian ini ada 3 variabel indpenden dan nilai signifikan yang

digunakan adalah 0,05 (5%). Didapat nilai Chi Square sebesar 7,815

yang berarti nilai JB lebih kecil dari nilai Chi Square (1,753685 < 7,815).

Maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa data panel dalam

penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada

atau tidaknya hubungan linier antarvariabel bebas. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinieritas baik menurut Gurajati (2006) dan

Agus Widarjono (2010) uji multikolinieritas dapat diketatahui dari nilai

korelation (corellation matrix) dengan nilai tidak kurang dari 0,9

diantara variabel bebas.

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4

Series: ResidualsSample 1 96Observations 96

Mean 1.27e-17Median -0.027674Maximum 0.423031Minimum -0.398960Std. Dev. 0.155144Skewness 0.330720Kurtosis 3.030314

Jarque-Bera 1.753685Probability 0.416095

Page 91: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

75

Tabel 4.3

Uji Multikolinieritas

DPK NPF SBH

DPK 1.000000 0.299021 0.079568

NPF 0.299021 1.000000 -0.168689

SBH 0.079568 -0.168689 1.000000

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji multikolinieritas diketahui bahwa

nilai korelasi variabel independen antara DPK dan NPF adalah 0,299021,

antara DPK dan SBH adalah 0,079568, antara NPF dan SBH adalah -

0,168689.

Adapun nilai korelasi antara variabel independen (DPK, NPF,

dan SBH) semuanya memiliki nilai korelasi lebih kecil dari 0,9. Maka

H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat

multikolinieritas. Hasil tersebut menyatakan bahwa variabel bebas

penelitian ini terbebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastistas

Menurut Agus widarjono (2010:85) heterokedastisitas adalah

adalah pengujian statistik untuk menguji apakah di dalam sebuah model

regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamat

ke pengamatan lain.

Uji heterokedastistas dapat dilakukan dengan membandingkan

nilai Obs*R-squared (Obs*R-squared > 0,0). Selain itu, dapat pula

dideteksi dengan Uji Glejser, yaitu mengregresikan antara variabel

dependen dengan variabel Absolute Residual (Abres).

Page 92: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

76

Tabel 4.4

Uji Heterokedastisitas – Uji Glejser

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.807759 Prob. F(3,91) 0.4928

Obs*R-squared 2.464174 Prob. Chi-Square(3) 0.4818

Scaled explained SS 5.485363 Prob. Chi-Square(3) 0.1395

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:13

Sample: 2 96

Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.141398 0.033972 4.162184 0.0001

DPK 0.027177 0.036809 0.738322 0.4622

NPF -0.055055 0.036445 -1.510635 0.1343

SBH -0.020215 0.034833 -0.580322 0.5631 Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji heterokedastisitas dengan uji

glejser menunjukkan bahwa nilai Obs*R-squared sebesar 2,464174 >

0,0 dan nilai probabilitas Chi Square sebesar 0,4818 > 0,05. Hal ini

dapat mengindikasikan bahwa model regresi data penel tidak terjadi

heterokedastisitas.

Selain itu, nilai probabilitas ketiga variabel independen dalam uji

glejser menunjukkan bahwa nilai DPK adalah 0,4622 > 0,05, variabel

NPF adalah 0,1343 > 0,05, dan variabel SBH adalah 0,5631 > 0,05.

Adapun nilai probabilitas dalam uji glejser variabel DPK, NPF, dan

SBH lebih besar dari nilai 5% (0,05), maka H0 diterima dan dapat

disimpulkan bahwa data panel dalam penelitian ini tidak terjadi masalah

heterokedastisitas.

Page 93: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

77

d. Uji Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara

anggota obeservasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu

(Agus Widarjono, 2013:137).

Mendeteksi masalah Autokorekasi dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai Obs*R-squared (Obs*R-squared > 0,0) untuk uji

Breusch-Godfrey dan Durbin-Watson (Uji DW).

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi – Uji Breucsch-Godfrey

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.374775 Prob. F(2,89) 0.6885

Obs*R-squared 0.793399 Prob. Chi-Square(2) 0.6725

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:14

Sample: 2 96

Included observations: 95

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000147 0.037718 0.003901 0.9969

DPK -0.000788 0.040878 -0.019269 0.9847

NPF 0.000740 0.040473 0.018295 0.9854

SBH -0.000567 0.038687 -0.014656 0.9883

RESID(-1) -0.083656 0.105982 -0.789339 0.4320

RESID(-2) -0.044383 0.106032 -0.418581 0.6765 R-squared 0.008352 Mean dependent var -4.97E-18

Adjusted R-squared -0.047359 S.D. dependent var 0.359114

S.E. of regression 0.367520 Akaike info criterion 0.896996

Sum squared resid 12.02130 Schwarz criterion 1.058294

Log likelihood -36.60731 Hannan-Quinn criter. 0.962172

F-statistic 0.149910 Durbin-Watson stat 2.010206

Prob(F-statistic) 0.979580

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Page 94: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

78

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji autokorelasi dengan uji Breusch-

Godfrey menunjukkan bahwa nilai Obs*R-squared sebesar 0,793399 >

0,0 dan nilai probabilitas Chi-Square sebesar 0,6725 > 0,05 . Sehingga

hal ini mengindikasikan bahwa model regresi data panel tidak terjadi

masalah autokorelasi.

Selain itu, berdasarkan tabel 4.5 hasil uji autokorelasi melalui uji

durbin-watson menununjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,010206. Dari

hasil tersebut dapat diketahui bahwa model regresi berada pada area

tidak terdapat autokorelasi karena nilai DW sebesar 2,010206 diantara

nilai dU = 1,7553 dan 4-dU = 2,447 yang dapat digambarkan pada grafik

sebagai berikut:

Grafik 4.13

Posisi Nilai Durbin-Watson

Autokorel

asi

(+)

Daerah

Keragu-

raguan

Tidak

Ada

Autokorelasi

DW = 2,010206

Daerah

Keragu-

raguan

Autokore

lasi

(-)

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

0 1,5821 1,7553 2,447 2,479 4

Berdasarkan gambar di atas maka H0 diterima dan dapat

disimpulkan bahwa data panel dalam penelitian ini tidak terdapat

masalah autokorelasi.

Page 95: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

79

2. Uji Stasioner

Uji stasioner bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian dari

time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara sistematik

sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Uji stasioner dapat dilihat

dengan menggunakan metode uji grafik dan uji akar unit. Disini peneliti

menggunakan uji akar unit (Unit Root Test) dengan metode Augmented

Dickey Fuller (ADF) test. Uji stasioneritas dilakukan pada dua tingkat, yang

pertama adalah pada level dan first difference. Data yang tidak stasioner

pada level kemudian diuji kestasionerannya dalam first difference sebagai

berikut :

Tabel 4.6

Uji Stasioner dengan Unit Akar Tes (Unit Root Test)

Variabel

Level Frist Diffrence

t-statistik Prob. t-statistik Prob.

PBBH -2,435847 0,1348 -10,60226 0,0000

DPK -2,145649 0,2276 -10,26313 0,0000

NPF -1,820196 0,3688 -9,339873 0,0000

SBH -2,580390 0,1006 -10,18497 0,0000

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.6 hasil Uji Stasioner data dengan Uji Akar Tes

pendekatan ADF (Dickey-Fuller) uji data pada tingkat Level menunjukkan

bahwa variabel PBBH, DPK, NPF, dan SBH tidak stasioner dan nilai prob.

lebih besar dari 0,05 (dibuktikan pada uji stasioneritas data dilampiran

hal.121). Sehingga diperlukan mentransformasikan data nonstasioner

menjadi data stasioner melalui proses deferensiasi yang disebut uji derajat

integrasi (First Difference).

Page 96: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

80

Hasil uji stasioneritas data pada uji derajat integrasi (First

Difference) menunjukkan bahwa data variabel PBBH, DPK, NPF, dan SBH

telah stasioner pada tingkat pertama dengan nilai statistik ADF lebih besar

dari nilai kritisnya pada diferensi tingkat pertama dengan nilai prob. lebih

kecil dari 0,05 (dibuktikan pada uji stasioneritas data dilampiran hal.121).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data variabel PBBH,

DPK, NPF, dan SBH tidak stasioner pada tingkat level tetapi data telah

stasioner pada derajat satu.

3. Pemilihan Model Regresi Regresi Data Panel

Regresi data panel dapat dilikakukan dengan tiga model, yaitu

common effect, fixed effect, dan random effect. Pemilihan model regresi

tergantung pada asumsi yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat

pengolahan data statistik yang benar. Oleh karena itu, langkah pertama yang

harus dilakukan adalah memilih model yang tepat dari tiga model yang ada.

Adapaun hasil regresi data panel dapat dilihat pada tabel sebagi berikut:

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:24

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK? 0.944704 0.017022 55.49765 0.0000

NPF? 0.055651 0.017215 3.232681 0.0017

SBH? 0.164985 0.016480 10.01138 0.0000

Page 97: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

81

R-squared 0.975930 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.975413 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.156803 Akaike info criterion -0.836901

Sum squared resid 2.286608 Schwarz criterion -0.756766

Log likelihood 43.17127 Hannan-Quinn criter. -0.804509

Durbin-Watson stat 0.379549

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.7 hasil regresi dengan menggunakan metode

Common Effects Model (CEM) diatas dapat disimpulkan bahwa 3 variabel

independen (t-test probability), yaitu DPK, NPF, dan SBH menunjukkan

bahwa nilai probabilitasnya siginifikan dengan koefisien individual yang

memiliki nilai positif dan nilai Adjusted R-squared yang cukup besar.

Selain uji Common Effects Model (CEM) diperlukan juga uji

lainnya yaitu uji Fixed Effects Model (FEM) yang dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel menggunakan Fixed Effect Model (FEM)

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:25

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.80E-07 0.010932 -8.05E-05 0.9999

DPK? 1.040670 0.102970 10.10658 0.0000

NPF? 0.005506 0.020359 0.270424 0.7875

SBH? 0.057712 0.020928 2.757704 0.0071

Fixed Effects (Cross)

BSM--C -0.200037

BRIS--C 0.275379

BNIS--C -0.186085

BMGS--C -0.240535

BJBS--C 0.080683

BSBK--C 0.138405

Page 98: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

82

BCAS--C 0.079345

BVCS--C 0.052845 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.989736 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.988528 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.107107 Akaike info criterion -1.522508

Sum squared resid 0.975112 Schwarz criterion -1.228676

Log likelihood 84.08038 Hannan-Quinn criter. -1.403736

F-statistic 819.6094 Durbin-Watson stat 0.708727

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Dapat dilihat tabel 4.8 hasil regresi dengan pendekatan Fixed Effects

Model (FEM) memperlihatkan bahwa 2 variabel independen DPK dan SBH

menunjukkan hasil signifikan. Sedangkan variabel NPF tidak signifikan.

Selain itu, melalui pendekatan ini nilai Adjusted R-squared lebih besar dari

Comman Effects Model (CEM) .

Setelah uji Comman Effects Model (CEM) dan Fixed Effects Model

(FEM) telah dilakukan maka perlu dilakukan uji Likehood Ratio. Pengujian

tersebut dibutuhkan untuk memilih model mana yang paling tepat diantara

model Comman Effects Model dan Fixed Effects Model (FEM). Keputusan

dipilih dengan ketentuan.

Kriteria:

H0 = nilai prob. > 0,05 maka menggunakan pendekatan Common Effects.

Ha = nilai prob. < 0,05 maka menggunkan pendekatan Fixed Effects.

Adapun hasil dari uji Likehood Ratio dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Page 99: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

83

Tabel 4.9

Hasil Uji Likehood Ratio

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: UJIMODELPBBH

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.331794 (7,85) 0.0000

Cross-section Chi-square 81.818222 7 0.0000 Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji Likehood Ratio pada tabel 4.9 menunjukkan

bahwa nilai probabilitasnya cross section adalah 0,000 atau < 0,05 yang

berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga model regresi data

panel yang dipilih adalah dengan pendekatan Fixed Effects Model (FEM).

Langkah selanjutnya yaitu melakukan regresi data panel dengan

model Random Effects Model (REM), untuk menentukan model mana yang

paling tepat. Adapun hasil uji Random Effects Model (REM) dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Regresi Data Panel dengan Random Effects Model (REM)

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 21/02/17 Time: 17:26

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.32E-07 0.044543 -1.87E-05 1.0000

DPK? 0.976602 0.042032 23.23463 0.0000

NPF? 0.014681 0.018602 0.789225 0.4320

SBH? 0.074727 0.019343 3.863165 0.0002

Page 100: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

84

Random Effects (Cross)

BSM—C -0.050328

BRIS—C 0.260677

BNIS—C -0.157466

BMGS—C -0.218166

BJBS—C 0.041263

BSBK—C 0.090503

BCAS—C 0.033613

BVCS—C -9.60E-05 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.122134 0.5653

Idiosyncratic random 0.107107 0.4347 Weighted Statistics R-squared 0.859384 Mean dependent var -8.96E-18

Adjusted R-squared 0.854799 S.D. dependent var 0.288933

S.E. of regression 0.110099 Sum squared resid 1.115195

F-statistic 187.4220 Durbin-Watson stat 0.618899

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.967575 Mean dependent var 2.78E-17

Sum squared resid 3.080358 Durbin-Watson stat 0.224063

Sumber : Output Eviesw 7 (data diolah)

Dari hasil tabel 4.10 uji Random Effects Model (REM) dapat dilihat

bahwa 2 variabel, yaitu DPK dan SBH menunjukkan hasil yang signifikan

dengan nilai koefisien positif. Sedangkan variabel NPF menunjukkan hasil

tidak signifikan. Namun, nilai adjuated R-squared dengan pendekatan

Random Effects Model (REM) lebih kecil dari pendekatan Fixed Effects

Model (FEM).

Oleh karena itu, berdasarkan tabel 4.8 hasil regresi data panel

dengan Fixed Effects Model (FEM) dan tabel 4.10 yang menggunakan

Random Effects Model (REM) menunjukan hasil yang hampir sama bahwa

variabel DPK dan SBH siginifikan dan variabel NPF tidak signifikan.

Page 101: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

85

Namun, hal ini belum cukup untuk memutuskan model mana yang

akan dipilih, sehingga perlu untuk dilakukan Uji Hausman. Uji Hausman

digunakan untuk menentukan model yang paling tepat untuk digunakan

antara model Fixed Effects Model (FEM) atau model Random Effects Model

(REM). Kriteria:

H0= nilai cross section-random > 0,05 maka menggunakan random effects.

Ha= nilai cross section-random < 0,05 maka menggunakan fixed effects.

Tabel 4.11

Uji Hausman

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.11 hasil Uji Hausman menunjukkan bahwa nilai

cross section-random adalah sebesar 0,0418 atau < 0,05, maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga model penelitian yang tepat adalah pendekatan

Fixed Effects Model (FEM).

4. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen, yaitu DPK, NPF, dan Spread Bagi Hasil

dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu variabel independen

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: UJIMODELPBBH

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 8.211038 3 0.0418

Page 102: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

86

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen. Jika nilai R2 adalah 1 berarti berfluktuasi variabel

dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak

ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika

semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan

variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

Hasil Uji koefisien determinasi dengan menlihat Adjusted R-squared

(Adj R2) dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi

R-squared 0.989736 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.988528 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.107107 Akaike info criterion -1.522508

Sum squared resid 0.975112 Schwarz criterion -1.228676

Log likelihood 84.08038 Hannan-Quinn criter. -1.403736

F-statistic 819.6094 Durbin-Watson stat 0.708727

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.12 hasil Uji Koefisien Determinasi (R-squared)

dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R-squared (Adj R2) sebesar 0,988528

atau 98,85%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 98,85% jumlah

pembiayaan berbasis bagi hasil dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil (SBH).

Sedangkan, sisanya 1,15% pembiayaan berbasis bagi hasil dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

Page 103: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

87

5. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi secara individual terhadap

variabel dependen. Apabila signifikan t lebih besar dari 0,05 maka Ha

ditolak dan H0 diterima. Demikian pula sebaliknya jika signifikan t lebih

kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Bila Ha diterima berarti

ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap

dependen (Ghozali, 2013:98).

Adapun Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dengan

pendekatan Fixed Effect Model dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai

berikut :

Tabel 4.13

Uji Parsial (Uji t)

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:25

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.80E-07 0.010932 -8.05E-05 0.9999

DPK? 1.040670 0.102970 10.10658 0.0000

NPF? 0.005506 0.020359 0.270424 0.7875

SBH? 0.057712 0.020928 2.757704 0.0071

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

1) Uji t terhadap variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Berdasarkan tabel hasil uji t regresi data panel variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) secara statistik menunjukkan hasil yang

Page 104: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

88

signifikan pada nilai prob. lebih kecil dari nilai α (0,0000 < 0,05).

Sedangkan, nilai t hitung DPK = 10,10658 dan nilai t tabel sebesar

1,662 (df (n-k) 96-4 = 92), pada α 0,05. Sehingga t hitung > t tabel

(10,10658 > 1,662). Maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil.

2) Uji t terhadap variabel Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan tabel hasil uji t regresi data panel variabel Non

Performing Financing (NPF) secara statistik menunjukkan hasil

yang signifikan pada nilai prob. lebih besar dari nilai α (0,7875 >

0,05). Sedangkan, nilai t hitung NPF= 0,270424 dan nilai t tabel

nilai t tabel sebesar 1,662 (df (n-k) 96-4 = 92), pada α 0,05.

Sehingga nilai t hitung < t tabel (0,270424 < 1,662). Maka H0

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Non Performing Financing (NPF) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

3) Uji t terhadap variabel Spread Bagi Hasil (SBH)

Berdasarkan hasil tabel uji t variabel Spread Bagi Hasil

(SBH) secara statistik menunjukkan bahwa hasil yang signifikan

pada nilai prob. lebih kecil dari nilai α (0,0071 < 0,05). Sedangkan,

nilai t hitung SBH = 2,757704 dan nilai t tabel sebesar 1,662 (df

(df (n-k) 96-4 = 92), pada α 0,05. Sehingga nilai t hitung > t tabel

Page 105: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

89

(2,757704 > 1,662). Maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Spread Bagi Hasil (SBH) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil.

b. Uji Simultan (Uji F)

Adapun pengujian uji F ini, yaitu untuk menguji secara simultan

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Spread Bagi Hasil (SBH) apakah memberikan pengaruh yang

signifikan atau tidak terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan melihat nilai signifikan

(Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Adapun tabel uji simultan (Uji F) dapat dilihat pada tabel

4.14 sebagai berikut :

Tabel 4.14

Uji Simultan (Uji F)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.989736 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.988528 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.107107 Akaike info criterion -1.522508

Sum squared resid 0.975112 Schwarz criterion -1.228676 Log likelihood 84.08038 Hannan-Quinn criter. -1.403736

F-statistic 819.6094 Durbin-Watson stat 0.708727

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Berdasarkan hasil yang didapat pada tabel diatas diperoleh nilai

Fhitung sebesar 819,6094 dengan nilai siginifikan sebesar 0,000000.

Karena nilai prob. yang lebih kecil dari nilai α (0,000 < 0,05) dan nilai

Page 106: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

90

Fhitung > Ftabel (819,6094 > 2,70), dengan nilai Ftabel df :α (k-1) (n-k) atau

0,05 (4-1) (96-4) = 2,70. Maka H0 ditolak dan Ha diterima dan dapat

disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil (SBH) berpengaruh secara

simultan (bersama-sama) terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

(PBBH).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tebel di atas,

selanjutnya akan dilakukan analisis regresi linier berganda dengan

bantuan Eviews 7 untuk mengetaui besarnya pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi

Hasil (SBH) terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil. Adapun hasil

uji analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.15

Analisis Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 21/02/17 Time: 17:25

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.80E-07 0.010932 -8.05E-05 0.9999

DPK? 1.040670 0.102970 10.10658 0.0000

NPF? 0.005506 0.020359 0.270424 0.7875

SBH? 0.057712 0.020928 2.757704 0.0071

Sumber : Output Eviews 7 (data diolah)

Page 107: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

91

Berdasarkan tabel 4.15 telah diperoleh persamaan model regresi

antara variabel Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (PBBH), Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi

Hasil (SBH), sebagai berikut :

PBBHYit = -0.00000088 + 1,040670 DPK1it + 0,005506 NPF2it + 0,057712

SBH3it + εit

Persamaan model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

PBBHYit = -0.00000088 + 1,040670 DPK1it + 0,057712 SBH3it + εit

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan

regresi diatas adalah sebagai berikut :

1) Konstantan sebesar -0.00000088 menunjukkan bahwa jika variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Spread Bagi Hasil (SBH) pada

observasi ke i dan periode ke t adalah konstan, maka jumlah

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (PBBH) sebesar -0.00000088.

2) Nilai koefisien beta (β1) dari Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar

1,040670 (Positif). Artinya, jika Dana Pihak Ketiga (DPK) pada

observasi ke i dan periode ke t meningkat 1 Rupiah maka akan

meningkatkan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (PBBH) sebesar

1,040670 apabila nilai variabel indepeden lainnya dianggap

konstan.

3) Nilai koefisien beta (β3) dari Spread Bagi Hasil (SBH) sebesar

0,057712 (Positif). Artinya, jika Spread Bagi Hasil pada observasi

ke i dan periode ke t meningkat 1% maka akan meningkatkan

Page 108: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

92

Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil (PBBH) sebesar 0,057712 apabila

nilai variabel indepeden lainnya dianggap konstan.

Tabel 4.16

Model Regresi Setiap Bank Umum Syariah (BUS)

Fixed Effects (Cross)

BSM—C -0.200037

BRIS—C 0.275379

BNIS—C -0.186085

BMGS—C -0.240535

BJBS—C 0.080683

BSBK—C 0.138405

BCAS—C 0.079345

BVCS—C 0.052845

Sumber : Output Eviews 7 (diolah)

Berdasarkan hasil uji Fixed Effects Model (FEM) dengan Eviews

7 di atas, maka didapat persamaan model regresi tiap bank umum

syariah sebagai berikut:

1. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri (BSM)

PBBH Bank Syariah Mandiriit = -0,200037 + 1,040670 DPK1it +

0,057712 SBH3it + εit

Konstanta sebesar -0,200037 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

Syariah Mandiri adalah sebesar -0,200037.

2. Persamaan model regresi BRI Syariah (BRIS)

PBBH BRI Syariahit = 0,275379 + 1,040670 DPK1it + 0,057712

SBH3it + εit

Page 109: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

93

Konstanta sebesar 0,275379 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada BRI

Syariah adalah sebesar 0,275379.

3. Persamaan model regresi BNI Syariah (BNIS)

PBBH BNI Syariahit = -0,186085 + 1,040670 DPK1it + 0,057712

SBH3it + εit

Konstanta sebesar -0,186085 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan

periode t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada

BNI Syariah adalah sebesar -0,186085.

4. Persamaan model regresi Bank Mega Syariah (BMGS)

PBBH Bank Mega Syariahit = -0,240535 + 1,040670 DPK1it +

0,057712 SBH3it + εi

Konstanta sebesar -0,240535 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

Mega Syariah adalah sebesar -0,240535.

5. Persamaan model regresi BJB Syariah (BJBS)

PBBH BJB Syariahit = 0,080683 + 1,040670 DPK1it + 0,057712

SBH3it + εi

Page 110: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

94

Konstanta sebesar 0,080683 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan

periode t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada

BJB Syariah adalah sebesar 0,080683.

6. Persamaan model regresi Bank Syariah Bukopin (BSBK)

PBBH Bank Syariah Bukopinit = 0,138405 + 1,040670 DPK1it +

0,057712 SBH3it + εi

Konstanta sebesar 0,138405 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

Syariah Bukopin adalah sebesar 0,138405.

7. Persamaan model regresi BCA Syariah (BCAS)

PBBH BCA Syariahit = 0,079345 + 1,040670 DPK1it + 0,057712

SBH3it + εi

Konstanta sebesar 0,079345 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada BCA

Syariah adalah sebesar 0,079345.

8. Persamaan model regresi Bank Victoria Syariah (BVCS)

PBBH Bank Victoria Syariahit = 0,052845 + 1,040670 DPK1it +

0,057712 SBH3it + εi

Page 111: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

95

Konstanta sebesar 0,052845 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (DPK dan SBH) pada observasi ke i dan periode

t adalah konstan, maka pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank

Victoria Syariah adalah sebesar 0,052845.

C. Interpretasi

Adapun interpretasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil

Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t) pada tabel 4.13, telah diperoleh

bahwa variabel X1, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) mempunyai nilai

signifikan 0,0000 < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel (10,10658 > 1,662).

Hal ini berarti menerima Ha dan menolak H0, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Luthfi Qolbi (2013) dalam pelitiannya menunjukkan

bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap

pembiayaan perbankan syariah. Dana pihak ketiga merupakan sumber

pendanaan utama dalam perbankan syariah, semakin besar dana pihak

ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan syariah maka semakin besar

peluang pembiayaan yang akan diberikan oleh perbankan syariah kepada

masyarakat. Selain itu, Andreany (2011) dalam penelitiannya juga

Page 112: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

96

menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh siginifikan

terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah

di Indonesia.

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana-dana yang dihimpun

oleh bank syariah baik dari perorang maupun lembaga atau perusahaan.

Dana pihak ketiga digunakan sebagai sumber modal tambahan bagi bank

syariah untuk menjalankan kegiatan operasional, seperti pembiayaan.

Sumber dana tersebut sangat mengpengaruhi kelancaran operasional bank

syarah terutama dalam kegiatan pembiayaan.

Semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun bank syariah

maka akan semakin besar pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank

syariah. Hal ini menunjukkan bahwa besar atau kecilnya pembiayaan

berbasis bagi hasil yang disalurkan juga dipengaruhi oleh dana pihak

ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh bank syariah.

2) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t) pada tabel 4.13, telah diperoleh

bahwa variabel X2, yaitu Non Performing Financing (NPF) mempunyai

nilai signifikan 0,7875 > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel (0,270424 <

1,677). Hal ini berarti menerima H0 dan menolak Ha sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Page 113: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

97

Hasil penelitian ini berbeda dengan Diantini Citrawati Slamet

(2016) dalam penelitiannya NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap

pertumbuhan pembiayaan bagi hasil yang disalurkan. Serta, berbeda juga

dengan penelitian Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartoyo, dan Ranti Wiliasih

(2013) yang menjelaskan bahwa NPF memiliki hubungan signifikan yang

negatif terhadap pembiayaan perbankan syariah.

Namun, penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Nur Gilang Gianni (2013) yang menjelaskan bahwa secara parsial Non

Performig Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah. Menurut Nur Gilang Gianni penyebab hal ini karena tidak

konsistennya antara kenaikkan atau penurunan NPF dengan jumlah

pembiayaan mudharabah di setiap triwulannya.

Penelitian ini juga sejalan yang dilakukan oleh Aal Hendri, Ethika,

dan Yheasy Darmayanti (2013) yang menjelaskan bahwa Non Performig

Financing tidak berpengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan

berbasis bagi hasil pada bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa

kegiatan pembiayaan (financing) pada suatu perusahaan akan tetap

berjalan walaupun Non Performig Financing yang dimiliki oleh

perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan.

Non Performig Financing (NPF) merupakan gambaran seberapa

besar tingkat pembiayaan bermasalah pada suatu bank syariah yang

ditampilkan dalam bentuk persentase. NPF yang besar maupun kecil tetap

perlu diantisipasi dan diatasi karena dikhawatirkan NPF dapat

Page 114: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

98

mempengaruhi tingkat pembiayaan yang akan disalurkan. Namun, dalam

hal ini tidak berarti apabila tingkat NPF besar, lalu bank membatasi

pembiayaan. Bank syariah tetap mampu meningkatkan pembiayaan,

karena NPF bukan menjadi faktor utama. Dengan tetap meningkatkan

pembiayaan bank syariah dapat memperoleh pendapatan dan menutupi

kerugian yang dialami karena pembiayaan bermasalah.

Selain itu, hal ini juga dibuktikan pada laporan deskriptif tentang

perkembangan pembiayaan bagi hasil maupun NPF yang telah dijelaskan

sebelumnya. Laporan perkembangan tersebut menunjukkan bahwa

meskipun NPF cukup tinggi, tapi pembiayaan bagi hasil yang disalurkan

tetap meningkat, seperti pada tahun 2015 Bank Victoria Syariah memiliki

tingkat NPF sebesar 9% namun pembiayaan berbasis bagi hasil tahun 2015

tetap meningkat lebih besar daripada tahun 2014. Sehingga apabila NPF

bank syariah meningkat, maka bank syariah tetap mampu meningkatkan

pembiayaan dengan menyeleksi, menjaga, dan menyalurkan pembiayaan

dengan tepat.

3) Pengaruh Spread Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

Berdasarkan hasil uji parsial (Uji t) pada tabel 4.13, telah diperoleh

bahwa variabel X3, yaitu Spread Bagi Hasil (SBH) mempunyai nilai

signifikan 0,0071 < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel (2,757704 > 1,662).

Hal ini berarti menerima Ha dan menolak H0 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Spread Bagi Hasil secara parsial berpengaruh positif

signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

Page 115: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

99

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Nugroho Heri Pramono (2013) yang menunjukkan bahwa Spread bagi

hasil berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil.

Nugroho Heri Pramono (2013) menjelaskan bahwa Bank syariah akan

menginginkan spread bagi hasil yang tinggi dan bank syariah akan

menyusun strategi agar mendapatkan profit yang besar. Apabila

keuntungan yang dihasilkan bank syariah tinggi maka pembiayaan bagi

hasil yang dapat disalurkan bank syariah bertambah, begitu pula

sebaliknya.

Spread bagi hasil merupakan gambaran besarnya pendapatan

utama yang diperoleh oleh bank syariah dari penyaluran pembiayaan

baerbasis bagi hasil. Pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan bank

syariah pastinya akan menghasilkan pendapatan, yang disajikan dalam

laporan keuangan dengan subjek “pendapatan bagi hasil”. Untuk

mengetahuai kisaran keuntungan atau spread bagi hasil yang diperoleh,

bank syariah perlu membagi pendapatan bagi hasil tersebut dengan bagi

hasil dana pihak ketiga yang akan dibagikan. Dengan membagi keduanya,

maka diperolehlah jumlah kisaran pendapatan atau spread bagi hasil yang

diperoleh oleh bank syariah.

Apabila spread bagi hasil yang diperoleh bank syariah besar, maka

hal ini dapat mendorong keputusan bank syariah untuk lebih meningkatkan

jumlah pembiayaan bagi hasil yang disalurkan. Oleh karena itu, apabila

bank syariah menginginkan spread bagi hasil yang besar, maka bank

Page 116: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

100

syariah juga akan meningkatkan serta menjaga pembiayaan berbasis bagi

hasil yang disalurkannya agar pendapatan bagi hasil yang diperoleh

semakin meningkat dan pembiayaan bagi hasil juga terus meningkat.

Page 117: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

101

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji parsial (uji t) pada tabel 4.13 diketahui variabel Dana

Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 dan t hitung

sebesar 10,10658 yang menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah.

2. Berdasarkan uji parsial (uji t) pada tabel 4.13 dikatahui variabel Non

Performing Financing (NPF) memiliki nilai signifikan sebesar 0,7875

dan memiliki t hitung sebesar 0,270424 yang menunjukkan bahwa

variabel Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum

Syariah.

3. Berdasarkan uji parsial (uji t) pada tabel 4.13 diketahui variabel Spread

Bagi Hasil memiliki nilai signifikan sebesar 0,0071 dan t hitung sebesar

2,757704 yang menunjukkan bahwa variabel Spread Bagi Hasil

berpengaruh positif signifikan terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil pada Bank Umum Syariah.

4. Berdasarkan hasil uji simultan (Uji f) pada tabel 4.14 diketahui variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan

Page 118: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

102

Spread Bagi Hasil memiliki nilai signifikan sebesar 0,0000 yang

menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil secara simultan

atau bersama-sama berpengaruh siginifikan terhadap Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil pada Bank Umum Syariah.

5. Berdasarkan hasil uji analisis regresi, variabel bebas yang paling

dominan memiliki pengaruh terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil

adalah Dana Pihak Ketiga (DPK).

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba

mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat di antaranya:

1. Bagi Praktisi Perbankan

Hendaknya bank umum syariah lebih meningkatkan pembiayaan

berbasis bagi hasil dengan melalui sosialisasi lebih mendalam mengenai

produk pembiayaan dengan skema bagi hasil kepada karyawan (SDM)

mengingatkan faktor SDM juga sangat mendorong perkembangan bank

syariah dan fokus terhadap pembiayaan yang menggerakan sektor

UMKM agar menjadi lebih produktif dan mampu membantu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, bank umum syariah hendaknya perlu menjaga dan

meningkatkan tiga komponen yang mampu mempengaruhi pembiayaan

berbasis bagi hasil, yaitu (1) Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui inovasi

Page 119: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

103

produk khususnya produk penghimpunan dana dan transparansi laporan

keuangan sehingga masyarakat tertarik untuk melakukan investasi pada

bank syariah, (2) NPF melalui pencegahan, pengawasan dan

penyelesaian yang tepat terhadap pembiayaan bermasalah agar tingkat

NPF bank syariah berada pada posisi aman. dan (3) Spread bagi hasil

juga perlu diperhatikan oleh bank syariah dengan menjaga tingkat

pendapatan bagi hasil yang diperoleh. Sehingga laba yang diinginkan

(spread bagi hasil) dapat tercapai yang nantinya akan mampu

meningkatkan pembiayaan berbasis bagi hasil.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan, khususnya tentang Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Performing Financing (NPF), dan Spread Bagi Hasil yang

mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil.

3. Bagi Penulis

Hendaknya untuk penulis atau peneliti selanjutnya dapat

menambahkan jumlah variabel penelitian, seperti variabel internal bank

syariah, yaitu FDR, ROA, CAR, dan Modal Sendiri, juga variabel

eksternal bank syariah, yaitu jumlah uang beredar, inflasi, kurs, dan

tingkat suku bunga.

Page 120: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

104

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan Hadits.

Adzimatinur, Fauziyah, Sri Hartoyo, dan Ranti Wiliasih. 2013. “Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Besaran Pembiayaan Perbankan Syariah di

Indonesia”, Jurnal Al-Muzara’ah. Jurusan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, IPB.

Akhyar, Muhammad dan Didi Purwoko. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mepengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Prespektif

Manajemen Bank Syariah dengan Pendekatan Kritis”, Jurnal Akuntansi &

Investasi Vol. 14 No. 1, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Andraeny, Dita. 2011. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil,

Dan Non Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia”, Jurnal, Universitas

Syiah Kuala Banda Aceh.

Arifin, Zainul. 2009. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Tangerang, Azkia

Publisher.

Ascarya. 2013. “Akad & Produk Bank Syariah”, Jakarta, Rajawali Pers.

Ascarya dan Diana Yumanita. 2005. “Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi

Hasil Di Perbankan Syariah Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan

Perbankan.

Bank BCA Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://www.bcasyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Page 121: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

105

Bank BNI Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://www.bnisyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank BRI Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://www.brisyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank Jabar Banten Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-

2015. http://bjbsyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank Mega Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

/http://www.megasyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank Syariah Bukopin. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://www.syariahbukopin.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank Syariah Mandiri. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://www.syariahmandiri.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Bank Victoria Syariah. Laporan Keuangan Triwulan Periode Tahun 2013-2015.

http://bankvictoriasyariah.co.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2016.

Djuarni, Wenny. 2011. “Analisis Perbandingan Metode Pemberian Kredit di Bank

Konvensional dengan dengan Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah

pada PT Bank Jabar Banten dan PT Bank Jabar Syariah Tbk”, Jurnal

Manajemen, Fakulatas Ekonomi, Universitas Putra Indonesia (UNPI).

Effendi, Arif. 2014. “Industri Perbankan Syariah di Indonesia dalam Prespektif

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah”, Vol.

1 No. 2, Jurnal Ekonomi, STAIMUS, Surakarta.

Page 122: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

106

Giannini, Nur Gilang. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. AAJ 2 (1), Jurnal

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Indonesia.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20 Edisi 7”, Semarang, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Gurajati, Damodar R. 2006. “Dasar- dasar Ekonometrika”, Jilid 1, Alih Bahasa Julius

Mulyadi, Jakarta, Erlangga.

Hamid, Abdul. 2012. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEB, Jakarta, UIN Jakarta

Press.

Hendri, Aal, Ethika, dan Yeasy Darmayanti. 2013. “Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan

Syariah Di Indonesia”, Vol 2, No 1, Jurnal Ekonomi, Universitas Bung

Hatta.

Hesti K, Rinda. 2013. “Sistem Informasi Perbankan Syariah”, Jakarta, UIN Jakarta

Press.

Indonesia, Ikatan Bankir. 2015. “Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah”,

Jakarta, Gramedia.

Is, Muhamad Sadi. 2015. “Konsep Hukum Perbankan Syariah Pola Relasi Sebagai

Institusi Intermediasi dan Agen Investasi”, Malang, Setara Press.

Karim, Adimarwan. 2014. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, Jakarta, PT

RajaGrafindo Persada.

Page 123: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

107

Meydianawati, Luh Gede. 2007. “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan

Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006)”, Buletin Studi Ekonomi

Vol.12 No.2, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali.

Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Perbankan Syariah Tahun 2013-2015.

http://www.ojk.go.id/id/ diakses tanggal 20 September 2016.

Pramono, Heri Nugroho. 2013. “Optimalisasi Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil

Pada Bank Syariah Di Indonesia”, Jurnal Jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Qalby, Muhammad Luthfi. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pembiayaan pada Perbankan Syariah Periode Tahun 2007-2013”, EDAJ

2(4) (2013), Jurnal Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang.

Rustam, Bambang Rianto. 2013. “Manajemen Risiko Perbankan Syariah di

Indonesia”, Jakarta, Salemba Medika.

S, Burhanuddin. 2010. “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, Yogyakarta,

Graha Ilmu.

Slamet, Diantini Citrawati. 2016. “Peningkatan Pembiayaan Bagi Hasil Melalui

Penetapan Tingkat Risiko Pembiayaan (NPF) Dan Penghimpunan Dana

Pihak Ketiga (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Di

Otoritas Jasa Keuangan)”, Jurnal Ekonomi, Universitas Komputer

Indonesia.

Page 124: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

108

Sriyana, Jaka. 2014. “Metode Regresi Data Pannel:Dilengkapi Analisis Kinerja

Bank Syariah di Indonesia”, Yogyakarta, Ekonisia.

Waluyo, Bambang. 2015. “Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank

Syariah, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta”, Volume 1 No 3,

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta.

Widarjono, Agus. 2013. “Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai

Panduan Eviews”, Yogyakarta, UPP STIM YKPN.

Yahya, Muchlis dan Edy Yusuf Agunggunanto. 2011. “Teori Bagi Hasil (Profit

And Loss Sharing) dan Perbankan Syariah Dalam Ekonomi Syariah”,

Volume 1, Nomor 1, Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Universitas

Dipenogoro Semarang.

Z, Wangsawigjaja A. 2012. “Pembiayaan Bank Syariah”, Jakarta, Kompas

Gramedia.

Page 125: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

109

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

1 2013 1

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,513,006,000,000 48,297,781,000,000 0.0344

0.6233

2 2013 2

PT. Bank

Syariah

Mandiri

11,060,256,000,000 51,274,196,000,000 0.029

0.6279

3 2013 3

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,954,265,000,000 54,428,345,000,000 0.034

0.5863

4 2013 4

PT. Bank

Syariah

Mandiri

11,113,224,000,000 56,486,768,000,000 0.0432

0.5863

5 2014 1

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,796,645,000,000 54,510,183,000,000 0.0488

0.5029

6 2014 2

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,826,614,000,000 55,404,175,000,000 0.0646

0.4919

7 2014 3

PT. Bank

Syariah

Mandiri

11,131,425,000,000 57,902,977,000,000 0.0676

0.4897

8 2014 4

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,689,858,000,000 59,283,492,000,000 0.0684

0.4676

9 2015 1

PT. Bank

Syariah

Mandiri

10,937,562,000,000 59,198,066,000,000 0.0681

0.4495

10 2015 2

PT. Bank

Syariah

Mandiri

12,965,714,000,000 59,164,411,000,000 0.0667

0.4885

11 2015 3

PT. Bank

Syariah

Mandiri

13,009,829,000,000 59,707,778,000,000 0.0689

0.5072

12 2015 4

PT. Bank

Syariah

Mandiri

13,479,633,000,000 62,112,879,000,000 0.0606

0.4901

13 2013 1

PT. Bank

BRI

Syariah

2,880,614,000,000 13,004,181,000,000 0.0304

0.4936

14 2013 2

PT. Bank

BRI

Syariah

3,575,317,000,000 13,832,170,000,000 0.0289

0.5159

15 2013 3

PT. Bank

BRI

Syariah

3,854,597,000,000 13,924,879,000,000 0.0298

0.5241

4,050,478,000,000 2013 4

PT. Bank

BRI

Syariah

14,349,712,000,000 0.0406

0.5043

Page 126: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

110

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

17 2014 1

PT. Bank

BRI

Syariah

3,846,442,000,000 13,990,979,000,000 0.0404

0.4529

18 2014 2

PT. Bank

BRI

Syariah

3,969,312,000,000 15,116,605,000,000 0.0438

0.4583

19 2014 3

PT. Bank

BRI

Syariah

4,263,843,000,000 15,116,605,000,000 0.0479

0.4799

20 2014 4

PT. Bank

BRI

Syariah

4,976,583,000,000 16,947,388,000,000 0.046

0.5043

21 2015 1

PT. Bank

BRI

Syariah

4,937,707,000,000 17,562,001,000,000 0.0496

0.6012

22 2015 2

PT. Bank

BRI

Syariah

5,461,888,000,000 17,310,457,000,000 0.0531

0.625

23 2015 3

PT. Bank

BRI

Syariah

6,039,296,000,000 18,863,643,000,000 0.049

0.6348

24 2015 4

PT. Bank

BRI

Syariah

6,204,430,000,000 20,123,658,000,000 0.0486

0.6249

25 2013 1

PT. Bank

BNI

Syariah

1,424,136,000,000 10,683,235,000,000 0.0213

0.4181

26 2013 2

PT. Bank

BNI

Syariah

1,582,643,000,000 10,387,112,000,000 0.0211

0.4377

27 2013 3

PT. Bank

BNI

Syariah

1,739,500,000,000 10,969,565,000,000 0.0206

0.4204

28 2013 4

PT. Bank

BNI

Syariah

1,832,532,000,000 11,488,209,000,000 0.0186

0.4119

29 2014 1

PT. Bank

BNI

Syariah

1,976,568,000,000 11,488,209,000,000 0.0196

0.3506

30 2014 2

PT. Bank

BNI

Syariah

2,172,187,000,000 13,509,005,000,000 0.0199

0.3415

31 2014 3

PT. Bank

BNI

Syariah

2,265,910,000,000 14,932,565,000,000 0.0199

0.3344

32 2014 4

PT. Bank

BNI

Syariah

2,471,835,000,000 14,932,565,000,000 0.0188

0.3405

33 2015 1

PT. Bank

BNI

Syariah

2,603,676,000,000 17,418,134,000,000 0.0222

0.3282

34 2015 2

PT. Bank

BNI

Syariah

2,950,927,000,000 17,321,427,000,000 0.0242

0.3289

Page 127: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

111

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

35 2015 3

PT. Bank

BNI

Syariah

3,071,174,000,000 18,930,220,000,000 0.0254

0.3385

36 2015 4

PT. Bank

BNI

Syariah

3,448,754,000,000 19,322,756,000,000 0.0253

0.3489

37 2013 1

PT. Bank

Mega

Syariah

33,868,000,000 7,251,028,000,000 0.0283

0.0117

38 2013 2

PT. Bank

Mega

Syariah

30,787,000,000 7,136,031,000,000 0.0367

0.0105

39 2013 3

PT. Bank

Mega

Syariah

31,252,000,000 7,107,187,000,000 0.033

0.0096

40 2013 4

PT. Bank

Mega

Syariah

43,593,000,000 7,730,738,000,000 0.0298

0.0083

41 2014 1

PT. Bank

Mega

Syariah

39,615,000,000 7,730,738,000,000 0.0322

0.0097

42 2014 2

PT. Bank

Mega

Syariah

37,178,000,000 6,898,350,000,000 0.0348

0.0097

43 2014 3

PT. Bank

Mega

Syariah

35,076,000,000 6,755,362,000,000 0.0377

0.0097

44 2014 4

PT. Bank

Mega

Syariah

41,418,000,000 5,076,152,000,000 0.0389

0.0097

45 2015 1

PT. Bank

Mega

Syariah

38,339,000,000 5,075,152,000,000 0.0433

0.017

46 2015 2

PT. Bank

Mega

Syariah

34,986,000,000 4,429,784,000,000 0.0486

0.0143

47 2015 3

PT. Bank

Mega

Syariah

33,190,000,000 4,008,682,000,000 0.0478

0.0058

48 2015 4

PT. Bank

Mega

Syariah

58,481,000,000 4,268,834,000,000 0.0426

0.006

49 2013 1

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,077,863,000,000 3,580,309,000,000 0.0435

0.7409

50 2013 2

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,254,927,000,000 3,513,597,000,000 0.0392

0.6432

51 2013 3

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,381,162,000,000 3,572,770,000,000 0.0397

0.6476

52 2013 4 PT. Bank

Jabar

1,278,849,000,000 3,702,683,000,000 0.0186

0.6476

Page 128: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

112

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

Banten

Syariah

53 2014 1

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,259,359,000,000 4,178,133,000,000 0.0295

0.4728

54 2014 2

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,254,303,000,000 4,032,598,000,000 0.0284

0.44

55 2014 3

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,334,041,000,000 4,055,172,000,000 0.0681

0.4289

56 2014 4

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,292,787,000,000 5,821,319,000,000 0.0584

0.415

57 2015 1

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,116,509,000,000 5,243,446,000,000 0.0718

0.3829

58 2015 2

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,208,474,000,000 5,154,079,000,000 0.0691

0.1699

59 2015 3

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,144,649,000,000 4,722,782,000,000 0.0691

0.1619

60 2015 4

PT. Bank

Jabar

Banten

Syariah

1,112,650,000,000 4,702,474,000,000 0.0693

0.1613

61 2013 1

PT. Bank

Syariah

Bukopin

846,200,000,000 3,079,920,000,000 0.0462

0.5109

62 2013 2

PT. Bank

Syariah

Bukopin

981,225,000,000 3,204,602,000,000 0.0432

0.5207

63 2013 3

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,044,739,000,000 3,392,211,000,000 0.0445

0.5308

64 2013 4

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,092,737,000,000 3,272,262,000,000 0.0427

0.5215

65 2014 1

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,154,332,000,000 3,272,262,000,000 0.0461

0.5023

66 2014 2

PT. Bank

Syariah

Bukopin

981,225,000,000 3,372,243,000,000 0.0431

0.4947

67 2014 3

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,443,893,000,000 3,449,246,000,000 0.0427

0.496

Page 129: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

113

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

68 2014 4

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,461,972,000,000 3,449,246,000,000 0.0407

0.509

69 2015 1

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,600,976,000,000 3,915,238,000,000 0.0452

0.5346

70 2015 2

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,692,430,000,000 4,061,046,000,000 0.0303

0.5529

71 2015 3

PT. Bank

Syariah

Bukopin

1,794,732,000,000 4,337,818,000,000 0.0452

0.5781

72 2015 4

PT. Bank

Syariah

Bukopin

2,100,583,000,000 4,756,303,000,000 0.0299

0.5964

73 2013 1 PT. BCA

Syariah

515,661,000,000 1,200,456,000,000 0.0009

0.8071

74 2013 2 PT. BCA

Syariah

622,141,000,000 1,283,684,000,000 0.0001

0.8487

75 2013 3 PT. BCA

Syariah

720,538,000,000 1,418,684,000,000 0.0007

0.8979

76 2013 4 PT. BCA

Syariah

740,942,000,000 1,418,684,000,000 0.001

0.8596

77 2014 1 PT. BCA

Syariah

733,736,000,000 1,680,808,000,000 0.0015

0.6754

78 2014 2 PT. BCA

Syariah

800,120,000,000 1,861,348,000,000 0.0014

0.6893

79 2014 3 PT. BCA

Syariah

843,426,000,000 1,886,345,000,000 0.0005

0.6745

80 2014 4 PT. BCA

Syariah

1,007,345,000,000 2,338,709,000,000 0.0012

0.6638

81 2015 1 PT. BCA

Syariah

1,146,879,000,000 2,379,674,000,000 0.0092

0.841

82 2015 2 PT. BCA

Syariah

1,208,924,000,000 2,712,731,000,000 0.006

0.4919

83 2015 3 PT. BCA

Syariah

1,222,575,000,000 2,605,729,000,000 0.0059

0.4688

84 2015 4 PT. BCA

Syariah

1,348,175,000,000 3,255,154,000,000 0.007

0.4596

85 2013 1

PT. Bank

Victoria

Syariah

95,779,000,000 632,049,000,000 0.0298

0.1958

86 2013 2

PT. Bank

Victoria

Syariah

130,985,000,000 583,712,000,000 0.0291

0.1891

87 2013 3

PT. Bank

Victoria

Syariah

144,448,000,000 802,605,000,000 0.0429

0.2736

88 2013 4

PT. Bank

Victoria

Syariah

277,662,000,000 1,015,792,000,000 0.0371

0.2848

89 2014 1

PT. Bank

Victoria

Syariah

387,129,000,000 974,568,000,000 0.04

0.465

Page 130: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

114

Tabel Variabel Data Panel

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 1

No Th Lap-

Ke BUS

PBBH

(Rp)

DPK

(Rp) NPF SBH

90 2014 2

PT. Bank

Victoria

Syariah

438,684,000,000 974,568,000,000 0.0663

0.4262

91 2014 3

PT. Bank

Victoria

Syariah

514,118,000,000 974,568,000,000 0.0662

0.465

92 2014 4

PT. Bank

Victoria

Syariah

596,185,000,000 1,185,686,000,000 0.071

0.5131

93 2015 1

PT. Bank

Victoria

Syariah

646,049,000,000 1,058,521,000,000 0.04

0.7274

94 2015 2

PT. Bank

Victoria

Syariah

609,686,000,000 1,177,849,000,000 0.0503

0.7101

95 2015 3

PT. Bank

Victoria

Syariah

632,660,000,000 992,158,000,000 0.0656

0.7209

96 2015 4

PT. Bank

Victoria

Syariah

712,541,000,000 1,128,908,000,000 0.098

0.7345

Page 131: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

115

Lampiran 2: Data Variabel Penelitian setelah ditransformasi ke bentuk Almant Zscore.

Tabel Variabel Data Panel

(Setelah ditransformasi ke Almant Zscore)

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 2

No Th Lap-

ke BUS

PBBH

DPK

NPF SBH

1 2013 1 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.1584 2.02614 -0.1771 0.78712

2 2013 2 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.3110 2.1968 -0.4419 0.80776

3 2013 3 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.2814 2.37765 -0.1967 0.62111

4 2013 4 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.3258 2.49567 0.2544 0.62111

5 2014 1 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.2375 2.38234 0.5289 0.24693

6 2014 2 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.2459 2.4336 1.3036 0.19757

7 2014 3 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.3308 2.57687 1.4507 0.1877

8 2014 4 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.2077 2.65602 1.4900 0.08855

9 2015 1 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.2768 2.65112 1.4753 0.00734

10 2015 2 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.8422 2.64919 1.4066 0.18232

11 2015 3 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.8545 2.68035 1.5145 0.26622

12 2015 4 PT. Bank Syariah

Mandiri 2.9855 2.81825 1.1075 0.1895

13 2013 1 PT. Bank BRI

Syariah 0.0306 0.00254 -0.3733 0.2052

14 2013 2 PT. Bank BRI

Syariah 0.2242 0.05001 -0.4468 0.30525

15 2013 3 PT. Bank BRI

Syariah 0.3021 0.05533 -0.4027 0.34204

16 2013 4 PT. Bank BRI

Syariah 0.3567 0.07969 0.1269 0.25321

17 2014 1 PT. Bank BRI

Syariah 0.2998 0.05912 0.1171 0.02259

18 2014 2 PT. Bank BRI

Syariah 0.3341 0.12366 0.2838 0.04682

19 2014 3 PT. Bank BRI

Syariah 0.4162 0.12366 0.4848 0.14373

20 2014 4 PT. Bank BRI

Syariah 0.6149 0.22863 0.3916 0.25321

21 2015 1 PT. Bank BRI

Syariah 0.6041 0.26387 0.5682 0.68796

22 2015 2 PT. Bank BRI

Syariah 0.6041 0.24945 0.7398 0.79475

23 2015 3 PT. Bank BRI

Syariah 0.9112 0.3385 0.5387 0.83872

24 2015 4 PT. Bank BRI

Syariah 0.9572 0.41074 0.5191 0.7943

25 2013 1 PT. Bank BNI

Syariah -0.3755 -0.13053 -0.8195 -0.13354

Page 132: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

116

Tabel Variabel Data Panel

(Setelah ditransformasi ke Almant Zscore)

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 2

No Th Lap-

ke BUS

PBBH

DPK

NPF SBH

26 2013 2 PT. Bank BNI

Syariah -0.3313 -0.14751 -0.8293 -0.04561

27 2013 3 PT. Bank BNI

Syariah -0.2876 -0.11412 -0.8538 -0.12322

28 2013 4 PT. Bank BNI

Syariah -0.2617 -0.08438 -0.9518 -0.16136

29 2014 1 PT. Bank BNI

Syariah -0.2215 -0.08438 -0.9028 -0.43639

30 2014 2 PT. Bank BNI

Syariah -0.1670 0.03148 -0.8881 -0.47722

31 2014 3 PT. Bank BNI

Syariah -0.1408 0.11311 -0.8881 -0.50908

32 2014 4 PT. Bank BNI

Syariah -0.0834 0.11311 -0.9420 -0.48171

33 2015 1 PT. Bank BNI

Syariah -0.0467 0.25562 -0.7753 -0.53689

34 2015 2 PT. Bank BNI

Syariah 0.0502 0.25007 -0.6773 -0.53375

35 2015 3 PT. Bank BNI

Syariah 0.0837 0.34232 -0.6184 -0.49068

36 2015 4 PT. Bank BNI

Syariah 0.1889 0.36482 -0.6233 -0.44402

37 2013 1 PT. Bank Mega

Syariah -0.7631 -0.32732 -0.4762 -1.95692

38 2013 2 PT. Bank Mega

Syariah -0.7640 -0.33392 -0.0644 -1.96231

39 2013 3 PT. Bank Mega

Syariah -0.7638 -0.33557 -0.2458 -1.96634

40 2013 4 PT. Bank Mega

Syariah -0.7604 -0.29982 -0.4027 -1.97218

41 2014 1 PT. Bank Mega

Syariah -0.7615 -0.29982 -0.2850 -1.9659

42 2014 2 PT. Bank Mega

Syariah -0.7622 -0.34755 -0.1575 -1.9659

43 2014 3 PT. Bank Mega

Syariah -0.7628 -0.35574 -0.0153 -1.9659

44 2014 4 PT. Bank Mega

Syariah -0.7610 -0.45202 0.0435 -1.9659

45 2015 1 PT. Bank Mega

Syariah -0.7619 -0.45208 0.2593 -1.93314

46 2015 2 PT. Bank Mega

Syariah -0.7628 -0.48908 0.5191 -1.94526

47 2015 3 PT. Bank Mega

Syariah -0.7633 -0.51323 0.4799 -1.98339

48 2015 4 PT. Bank Mega

Syariah -0.7562 -0.49831 0.2249 -1.9825

49 2013 1 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4720 -0.53779 0.2691 1.31475

50 2013 2 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4227 -0.54161 0.0582 0.8764

51 2013 3 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.3875 -0.53822 0.0827 0.89615

52 2013 4 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4160 -0.53077 -0.9518 0.89615

Page 133: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

117

Tabel Variabel Data Panel

(Setelah ditransformasi ke Almant Zscore)

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 2

No Th Lap-

ke BUS

PBBH

DPK

NPF SBH

53 2014 1 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4214 -0.50351 -0.4174 0.11188

54 2014 2 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4229 -0.51186 -0.4713 -0.03529

55 2014 3 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4006 -0.51056 1.4753 -0.08509

56 2014 4 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4121 -0.4093 0.9996 -0.14745

57 2015 1 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4613 -0.44243 1.6567 -0.29147

58 2015 2 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4356 -0.44756 1.5243 -1.24713

59 2015 3 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4534 -0.47228 1.5243 -1.28303

60 2015 4 PT. Bank Jabar

Banten Syariah -0.4624 -0.47345 1.5341 -1.28572

61 2013 1 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.5366 -0.56648 0.4015 0.28282

62 2013 2 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.4990 -0.55933 0.2544 0.32679

63 2013 3 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.4813 -0.54857 0.3181 0.3721

64 2013 4 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.4679 -0.55545 0.2298 0.33038

65 2014 1 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.4507 -0.55545 0.3966 0.24423

66 2014 2 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.4990 -0.54972 0.2495 0.21013

67 2014 3 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.3700 -0.5453 0.2298 0.21597

68 2014 4 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.3650 -0.5453 0.1318 0.27429

69 2015 1 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.3262 -0.51859 0.3524 0.38915

70 2015 2 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.3007 -0.51023 -0.3782 0.47126

71 2015 3 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.2722 -0.49436 0.3524 0.58432

72 2015 4 PT. Bank Syariah

Bukopin -0.1869 -0.47036 -0.3978 0.66643

73 2013 1 PT. BCA Syariah -0.6288 -0.67424 -1.8197 1.61177

74 2013 2 PT. BCA Syariah -0.5991 -0.66947 -1.8589 1.79841

75 2013 3 PT. BCA Syariah -0.5717 -0.66173 -1.8295 2.01916

76 2013 4 PT. BCA Syariah -0.5660 -0.66173 -1.8148 1.84732

77 2014 1 PT. BCA Syariah -0.5680 -0.6467 -1.7903 1.02087

78 2014 2 PT. BCA Syariah -0.5495 -0.63635 -1.7952 1.08324

79 2014 3 PT. BCA Syariah -0.5374 -0.63492 -1.8393 1.01684

80 2014 4 PT. BCA Syariah -0.4917 -0.60898 -1.8050 0.96883

Page 134: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

118

Tabel Variabel Data Panel

(Setelah ditransformasi ke Almant Zscore)

(Y: PBBH) (X1: DPK) (X2: NPF) (X3: SBH)

Lampiran 2

No Th Lap-

ke BUS

PBBH

DPK

NPF SBH

81 2015 1 PT. BCA Syariah -0.4528 -0.60663 -1.4127 1.76387

82 2015 2 PT. BCA Syariah -0.4355 -0.58753 -1.5696 0.19757

83 2015 3 PT. BCA Syariah -0.4317 -0.59367 -1.5745 0.09393

84 2015 4 PT. BCA Syariah -0.3967 -0.55643 -1.5206 0.05265

85 2013 1 PT. Bank Victoria

Syariah -0.7458 -0.70683 -0.4027 -1.13093

86 2013 2 PT. Bank Victoria

Syariah -0.7360 -0.7096 -0.4370 -1.16099

87 2013 3 PT. Bank Victoria

Syariah -0.7323 -0.69705 0.2396 -0.78187

88 2013 4 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6951 -0.68483 -0.0447 -0.73162

89 2014 1 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6646 -0.68719 0.0975 0.07688

90 2014 2 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6502 -0.68719 1.3870 -0.0972

91 2014 3 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6292 -0.68719 1.3821 0.07688

92 2014 4 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6063 -0.67509 1.6174 0.29269

93 2015 1 PT. Bank Victoria

Syariah -0.5924 -0.68238 0.0975 1.25418

94 2015 2 PT. Bank Victoria

Syariah -0.6026 -0.67554 0.6025 1.17656

95 2015 3 PT. Bank Victoria

Syariah -0.5962 -0.68618 1.3527 1.22502

96 2015 4 PT. Bank Victoria

Syariah -0.5739 -0.67834 2.9413 1.28604

Page 135: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

119

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

DPK NPF SBH

DPK 1.000000 0.299021 0.079568

NPF 0.299021 1.000000 -0.168689

SBH 0.079568 -0.168689 1.000000

Uji Heterokedastisitas – Uji Glejser

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.807759 Prob. F(3,91) 0.4928

Obs*R-squared 2.464174 Prob. Chi-Square(3) 0.4818

Scaled explained SS 5.485363 Prob. Chi-Square(3) 0.1395

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 10:35

Sample: 2 96

Included observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.141398 0.033972 4.162184 0.0001

DPK 0.027177 0.036809 0.738322 0.4622

NPF -0.055055 0.036445 -1.510635 0.1343

SBH -0.020215 0.034833 -0.580322 0.5631 R-squared 0.025939 Mean dependent var 0.140884

Adjusted R-squared -0.006173 S.D. dependent var 0.330006

S.E. of regression 0.331023 Akaike info criterion 0.667935

Sum squared resid 9.971430 Schwarz criterion 0.775466

Log likelihood -27.72690 Hannan-Quinn criter. 0.711386

F-statistic 0.807759 Durbin-Watson stat 2.011959

0

2

4

6

8

10

12

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4

Series: ResidualsSample 1 96Observations 96

Mean 1.27e-17Median -0.027674Maximum 0.423031Minimum -0.398960Std. Dev. 0.155144Skewness 0.330720Kurtosis 3.030314

Jarque-Bera 1.753685Probability 0.416095

Page 136: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

120

Prob(F-statistic) 0.492774

Uji Otokorelasi – Uji Breusch-Godfrey

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.374775 Prob. F(2,89) 0.6885

Obs*R-squared 0.793399 Prob. Chi-Square(2) 0.6725

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 10:36

Sample: 2 96

Included observations: 95

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.000147 0.037718 0.003901 0.9969

DPK -0.000788 0.040878 -0.019269 0.9847

NPF 0.000740 0.040473 0.018295 0.9854

SBH -0.000567 0.038687 -0.014656 0.9883

RESID(-1) -0.083656 0.105982 -0.789339 0.4320

RESID(-2) -0.044383 0.106032 -0.418581 0.6765 R-squared 0.008352 Mean dependent var -4.97E-18

Adjusted R-squared -0.047359 S.D. dependent var 0.359114

S.E. of regression 0.367520 Akaike info criterion 0.896996

Sum squared resid 12.02130 Schwarz criterion 1.058294

Log likelihood -36.60731 Hannan-Quinn criter. 0.962172

F-statistic 0.149910 Durbin-Watson stat 2.010206

Prob(F-statistic) 0.979580

Page 137: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

121

Lampiran 4: Uji Stasioner

Variabel PBBH (Pembiayaan Bagi Hasil)

Tingkat Level Null Hypothesis: PBBH has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=0) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.435847 0.1348

Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200

10% level -2.583192 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PBBH)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:04

Sample (adjusted): 2 96

Included observations: 95 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PBBH(-1) -0.088699 0.036414 -2.435847 0.0168

C -0.028225 0.036351 -0.776466 0.4394 R-squared 0.059973 Mean dependent var -0.028761

Adjusted R-squared 0.049865 S.D. dependent var 0.363476

S.E. of regression 0.354298 Akaike info criterion 0.783471

Sum squared resid 11.67401 Schwarz criterion 0.837237

Log likelihood -35.21486 Hannan-Quinn criter. 0.805196

F-statistic 5.933350 Durbin-Watson stat 2.135491

Prob(F-statistic) 0.016762

Tingkat Diferensiasi Pertama (first difference) Null Hypothesis: D(PBBH) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=0) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.60226 0.0000

Test critical values: 1% level -3.501445

5% level -2.892536

10% level -2.583371 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Page 138: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

122

Dependent Variable: D(PBBH,2)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:05

Sample (adjusted): 3 96

Included observations: 94 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PBBH(-1)) -1.098606 0.103620 -10.60226 0.0000

C -0.033580 0.037782 -0.888783 0.3764 R-squared 0.549920 Mean dependent var -0.001386

Adjusted R-squared 0.545028 S.D. dependent var 0.541308

S.E. of regression 0.365121 Akaike info criterion 0.843873

Sum squared resid 12.26485 Schwarz criterion 0.897986

Log likelihood -37.66204 Hannan-Quinn criter. 0.865731

F-statistic 112.4080 Durbin-Watson stat 2.014771

Prob(F-statistic) 0.000000

Variabel DPK (Dana Pihak Ketiga)

Tingkat Level Null Hypothesis: DPK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.145649 0.2276

Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200

10% level -2.583192 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:10

Sample (adjusted): 2 96

Included observations: 95 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK(-1) -0.066840 0.031152 -2.145649 0.0345

C -0.027991 0.031076 -0.900724 0.3701 R-squared 0.047168 Mean dependent var -0.028468

Adjusted R-squared 0.036923 S.D. dependent var 0.308635

S.E. of regression 0.302883 Akaike info criterion 0.469891

Sum squared resid 8.531670 Schwarz criterion 0.523656

Log likelihood -20.31980 Hannan-Quinn criter. 0.491616

F-statistic 4.603812 Durbin-Watson stat 2.086777

Prob(F-statistic) 0.034505

Page 139: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

123

Tingkat Diferensiasi Pertama (first difference) Null Hypothesis: D(DPK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=0) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.26313 0.0000

Test critical values: 1% level -3.501445

5% level -2.892536

10% level -2.583371 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK,2)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:11

Sample (adjusted): 3 96

Included observations: 94 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DPK(-1)) -1.065392 0.103808 -10.26313 0.0000

C -0.032473 0.032176 -1.009244 0.3155 R-squared 0.533780 Mean dependent var -0.001732

Adjusted R-squared 0.528713 S.D. dependent var 0.452443

S.E. of regression 0.310604 Akaike info criterion 0.520448

Sum squared resid 8.875659 Schwarz criterion 0.574561

Log likelihood -22.46106 Hannan-Quinn criter. 0.542306

F-statistic 105.3318 Durbin-Watson stat 2.009040

Variabel NPF (Non Performing Financing)

Tingkat Level Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.820196 0.3688

Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200

10% level -2.583192 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Page 140: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

124

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:12

Sample (adjusted): 2 96

Included observations: 95 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPF(-1) -0.102642 0.056391 -1.820196 0.0719

C 0.029648 0.053762 0.551463 0.5826 R-squared 0.034399 Mean dependent var 0.032826

Adjusted R-squared 0.024017 S.D. dependent var 0.530134

S.E. of regression 0.523729 Akaike info criterion 1.565145

Sum squared resid 25.50920 Schwarz criterion 1.618910

Log likelihood -72.34437 Hannan-Quinn criter. 1.586870

F-statistic 3.313112 Durbin-Watson stat 1.824759

Prob(F-statistic) 0.071946

Tingkat Diferensiasi Pertama (first difference) Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.339873 0.0000

Test critical values: 1% level -3.501445

5% level -2.892536

10% level -2.583371 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF,2)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:12

Sample (adjusted): 3 96

Included observations: 94 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(NPF(-1)) -1.020303 0.109242 -9.339873 0.0000

C 0.036322 0.055195 0.658067 0.5121 R-squared 0.486702 Mean dependent var 0.019717

Adjusted R-squared 0.481123 S.D. dependent var 0.742515

S.E. of regression 0.534856 Akaike info criterion 1.607410

Sum squared resid 26.31857 Schwarz criterion 1.661523

Log likelihood -73.54829 Hannan-Quinn criter. 1.629268

F-statistic 87.23322 Durbin-Watson stat 1.895302

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 141: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

125

Variabel SBH (Spread Bagi Hasil)

Tingkat Level Null Hypothesis: SBH has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.580390 0.1006

Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200

10% level -2.583192 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(SBH)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:13

Sample (adjusted): 2 96

Included observations: 95 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. SBH(-1) -0.139008 0.053871 -2.580390 0.0114

C 0.003370 0.053400 0.063110 0.9498 R-squared 0.066812 Mean dependent var 0.005252

Adjusted R-squared 0.056778 S.D. dependent var 0.535863

S.E. of regression 0.520428 Akaike info criterion 1.552499

Sum squared resid 25.18865 Schwarz criterion 1.606265

Log likelihood -71.74369 Hannan-Quinn criter. 1.574224

F-statistic 6.658410 Durbin-Watson stat 1.976585

Prob(F-statistic) 0.011434

Tingkat Diferensiasi Pertama (first difference) Null Hypothesis: D(SBH) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=11) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.18497 0.0000

Test critical values: 1% level -3.501445

5% level -2.892536

10% level -2.583371 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(SBH,2)

Method: Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:13

Page 142: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

126

Sample (adjusted): 3 96

Included observations: 94 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(SBH(-1)) -1.060000 0.104075 -10.18497 0.0000

C 0.005368 0.055769 0.096247 0.9235 R-squared 0.529973 Mean dependent var 0.000430

Adjusted R-squared 0.524864 S.D. dependent var 0.784387

S.E. of regression 0.540678 Akaike info criterion 1.629063

Sum squared resid 26.89465 Schwarz criterion 1.683175

Log likelihood -74.56595 Hannan-Quinn criter. 1.650920

F-statistic 103.7335 Durbin-Watson stat 1.996216

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 143: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

127

Lampiran 5: Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel

Uji Coomand Effect Model (CEM) Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:19

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK? 0.944704 0.017022 55.49765 0.0000

NPF? 0.055651 0.017215 3.232681 0.0017

SBH? 0.164985 0.016480 10.01138 0.0000 R-squared 0.975930 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.975413 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.156803 Akaike info criterion -0.836901

Sum squared resid 2.286608 Schwarz criterion -0.756766

Log likelihood 43.17127 Hannan-Quinn criter. -0.804509

Durbin-Watson stat 0.379549

Uji Fixed Effect Model (FEM) Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:19

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.80E-07 0.010932 -8.05E-05 0.9999

DPK? 1.040670 0.102970 10.10658 0.0000

NPF? 0.005506 0.020359 0.270424 0.7875

SBH? 0.057712 0.020928 2.757704 0.0071

Fixed Effects (Cross)

BSM--C -0.200037

BRIS--C 0.275379

BNIS--C -0.186085

BMGS--C -0.240535

BJBS--C 0.080683

BSBK--C 0.138405

BCAS--C 0.079345

BVCS--C 0.052845 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.989736 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.988528 S.D. dependent var 0.999999

Page 144: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

128

S.E. of regression 0.107107 Akaike info criterion -1.522508

Sum squared resid 0.975112 Schwarz criterion -1.228676

Log likelihood 84.08038 Hannan-Quinn criter. -1.403736

F-statistic 819.6094 Durbin-Watson stat 0.708727

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Likehood Ratio Redundant Fixed Effects Tests

Pool: DEPPPBH

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 16.331794 (7,85) 0.0000

Cross-section Chi-square 81.818222 7 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: PBBH?

Method: Panel Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:20

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.33E-07 0.016090 -5.18E-05 1.0000

DPK? 0.944704 0.017115 55.19847 0.0000

NPF? 0.055651 0.017308 3.215254 0.0018

SBH? 0.164985 0.016569 9.957413 0.0000 R-squared 0.975930 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.975146 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.157653 Akaike info criterion -0.816068

Sum squared resid 2.286608 Schwarz criterion -0.709220

Log likelihood 43.17127 Hannan-Quinn criter. -0.772878

F-statistic 1243.417 Durbin-Watson stat 0.379549

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Random Effects Model (REM)

Dependent Variable: PBBH?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 19/02/17 Time: 11:20

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96

Swamy and Arora estimator of component variances

Page 145: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

129

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.32E-07 0.044543 -1.87E-05 1.0000

DPK? 0.976602 0.042032 23.23463 0.0000

NPF? 0.014681 0.018602 0.789225 0.4320

SBH? 0.074727 0.019343 3.863165 0.0002

Random Effects (Cross)

BSM--C -0.050328

BRIS--C 0.260677

BNIS--C -0.157466

BMGS--C -0.218166

BJBS--C 0.041263

BSBK--C 0.090503

BCAS--C 0.033613

BVCS--C -9.60E-05 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.122134 0.5653

Idiosyncratic random 0.107107 0.4347 Weighted Statistics R-squared 0.859384 Mean dependent var -8.96E-18

Adjusted R-squared 0.854799 S.D. dependent var 0.288933

S.E. of regression 0.110099 Sum squared resid 1.115195

F-statistic 187.4220 Durbin-Watson stat 0.618899

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.967575 Mean dependent var 2.78E-17

Sum squared resid 3.080358 Durbin-Watson stat 0.224063

Uji Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: DEPPPBH

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 8.211038 3 0.0418

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. DPK? 1.040670 0.976602 0.008836 0.4955

NPF? 0.005506 0.014681 0.000068 0.2674

SBH? 0.057712 0.074727 0.000064 0.0332

Page 146: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

130

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: PBBH?

Method: Panel Least Squares

Date: 19/02/17 Time: 11:21

Sample: 2013Q1 2015Q4

Included observations: 12

Cross-sections included: 8

Total pool (balanced) observations: 96 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.80E-07 0.010932 -8.05E-05 0.9999

DPK? 1.040670 0.102970 10.10658 0.0000

NPF? 0.005506 0.020359 0.270424 0.7875

SBH? 0.057712 0.020928 2.757704 0.0071 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.989736 Mean dependent var 2.78E-17

Adjusted R-squared 0.988528 S.D. dependent var 0.999999

S.E. of regression 0.107107 Akaike info criterion -1.522508

Sum squared resid 0.975112 Schwarz criterion -1.228676

Log likelihood 84.08038 Hannan-Quinn criter. -1.403736

F-statistic 819.6094 Durbin-Watson stat 0.708727

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 147: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

131

Lampiran 6: Tabel Chi-Square, tabel t, tabel f, dan tabel D-W

Tabel Chi-Square

Variabel Independen = 3; α: 0,05

Tabel t

α: 0,05; (df (n-k) 96-4 = 92).

Page 148: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35544/1/DWI... · 07/RW 15 No.3, Kec. Babelan, Bekasi Utara, Jawa Barat. 5. ... Jenis

132

Tabel F

α: 0,05; df1 (k-1) = 3; df2 (n-k) = 92.

Tabel Durbin-Watson

n = 96; k = 4