pengaruh dana alokasi umum (dau ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/ahmad...intervening...

173
PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH (ZIS) TERHADAP KEMISKINAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)P Disusun Oleh AHMAD KHOLID RIFA’I 63020150052 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU),

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ZAKAT,

INFAQ, SHADAQAH (ZIS) TERHADAP

KEMISKINAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)P

Disusun Oleh

AHMAD KHOLID RIFA’I

63020150052

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

ii

Page 3: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

iii

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU),

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ZAKAT,

INFAQ, SHADAQAH (ZIS) TERHADAP

KEMISKINAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)P

Disusun Oleh

AHMAD KHOLID RIFA’I

63020150052

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 4: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

iv

Page 5: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

v

Page 6: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

vi

Page 7: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

vii

Page 8: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

viii

Page 9: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada

berputus dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur”

(Q.S Yusuf : 87)

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Dan Syafa’at

dari Rasulullah SAW. Ku persembahkan karya sederhanaku ini untuk

Kedua orang tuaku Bapak Ngamil dan Ibu Kholifah yang selalu ikhlas dan tetap

tersenyum dihadapanku meski dalam keseharianmu tak pernah luput dari tetesan

keringat yang keluar dari tubuh rentamu.

Kedua adikku Elvia Kholida Fauziyati dan Muhammad Akhyar Fanani yang

memberikan supply semangat untuk sukses kakakmu ini, semoga Allah SWT

selalu melindungimu dan mewujudkan impian mu oleh Allah SWT.

Page 10: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirrabil’aalamiin, segala puji bagi Allah SWT, atas segala

limpahan rahmat serta hidayah - Nya, tak lupa shalawat serta salam kita

sanjungkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW. Atas karunia – Nya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : Pengaruh DAU,

PAD dan ZIS terhadap Kemiskinan dengan Pertumbuhan ekonomi sebagai

Variabel Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018).

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya do’a,

bimbingan, dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi

ini tidak akan dapat terwujud, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.Si selaku Ketua Program Studi S1

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

Page 11: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xi

4. Ibu Imanda Firmantyas, S.E., M.Si. selaku pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan, dorongan dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Program Studi S1 Ekonomi Syariah dan seluruh staff IAIN

Salatiga

6. Kedua orang tuaku tercinta dan kedua adikku yang telah memberikan dorongan

do’a, moril dan materi, serta senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah.

8. Sahabat-sahabat (Aulia Miftahul H, Muhammad Ulin N, Arqi Zeldy, Ady

Rony, Ahmad Fajar, Abthonus Syarif, Nur Afifudin, Muhammad Ridwan,

Nurrudin, Ali Mahfud dan segenap keluarga Al- Jancukiyyah) yang telah

banyak memberikan semangat, menemani hingga selesai nya penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran penulisan skripsi ini.

Dan akhirnya tiada untaian kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan

Alhamdulillahirobbil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya pembaca pada

umumnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 12 Februari 2020

Penulis

Page 12: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xii

DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................................iv

PENGESAHAN...................................................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..........................................................................vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................................................vii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI..........................................................................viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi

ABSTRAK ..................................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 11

A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 11

B. Kerangka Teori ....................................................................................... 18

1. Teori Desentralisasi ................................................................................ 18

2. Dana Alokasi Umum............................................................................... 19

3. Pendapatan Asli Daerah .......................................................................... 24

4. Zakat, Infaq dan Sedekah ........................................................................ 38

5. Pertumbuhan Ekonomi............................................................................ 61

6. Kemiskinan ............................................................................................. 68

C. Hubungan Antar Variabel ....................................................................... 74

1. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Kemiskinan ........................... 74

Page 13: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xiii

2. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah terhadap Kemiskinan ....................... 75

3. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah terhadap Kemiskinan .................... 75

4. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan ........................ 75

D. Kerangka Pemikiran................................................................................ 76

E. Hipotesis ................................................................................................. 76

1. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Kemiskinan ............... 76

2. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) terhadap Kemiskinan ........... 77

3. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) terhadap Kemiskinan ........... 78

4. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi… .............................................................................................. 78

5. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi .................................................................................................. 79

6. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi .................................................................................................. 79

7. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan ........................ 80

8. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Kemiskinan dengan di

mediasi Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 81

9. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) Terhadap Kemiskinan dengan

di mediasi Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 81

10. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Terhadap Kemiskinan dengan

di mediasi Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 82

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 84

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 84

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 84

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 84

1. Populasi ................................................................................................... 84

2. Sampel..................................................................................................... 85

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 85

E. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 85

1. Variabel Dependen (Kemiskinan)........................................................... 85

2. Variabel Independen ............................................................................... 86

3. Variabel Intervening ............................................................................... 87

Page 14: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xiv

F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 87

G. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 88

1. Uji Stasioner............................................................................................ 88

2. Uji Statistik ............................................................................................. 88

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 90

4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................. 92

5. Uji Sobel Test .......................................................................................... 94

H. Alat Analisis............................................................................................ 95

BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 96

A. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................... 96

B. Analisis Deskriptif .................................................................................. 97

C. Analisis Data ......................................................................................... 101

1. Uji Stasioner.......................................................................................... 101

2. Uji Regresi ............................................................................................ 102

3. Uji Statistik ........................................................................................... 108

4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 111

5. Analisis Jalur ......................................................................................... 114

D. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan ................................ 122

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 131

A. Kesimpulan ........................................................................................... 131

B. Saran ..................................................................................................... 134

C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 134

LAMPIRAN ........................................................................................................139

Page 15: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 11

Tabel 2.2 Hipotesis................................................................................................. 82

Tabel 4.1 Presentase Tingkat Kemiskinan ............................................................ 96

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Kemiskinan ............................................................ 97

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif DAU ........................................................................ 98

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif PAD ........................................................................ 99

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ZIS ......................................................................... 99

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Pertumbuhan Ekonomi ......................................... 100

Tabel 4.7 Uji Stasioner Tingkat Level ................................................................. 101

Tabel 4.8 Uji Stasioner Tingkat 1st difference ................................................... 102

Tabel 4.9 Uji Common effect ............................................................................... 103

Tabel 4.10 Uji Fixed effect ................................................................................... 104

Tabel 4.11 Uji Chow Test .................................................................................... 105

Tabel 4.12 Uji Random effect............................................................................... 105

Tabel 4.13 Uji Hausman Test .............................................................................. 106

Tabel 4.14 Uji Statistik ....................................................................................... 108

Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 113

Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas ........................................................................... 114

Tabel 4.17 Regresi Linier Berganda Pertama ...................................................... 114

Tabel 4.18 Analisis Regresi Linier Berganda Kedua ........................................... 116

Page 16: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 76

Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................................. 112

Gambar 4.2 Sobel Test ......................................................................................... 119

Page 17: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

xvii

ABSTRAK

Rifa’i, Ahmad Kholid. 2020. Analisis Pengaruh DAU, PAD dan ZIS terhadap

Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-

2018). Imanda Firmantyas Putri Pertiwi, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DAU, PAD dan ZIS

terhadap kemiskinan yang di mediasi pertumbuhan ekonomi provinsi di Jawa

periode tahun 2012-2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan data sekunder dengan sampel enam Provinsi yang ada di Pulau

Jawa dalam kurun waktu tahun 2012-2018. Metode pengumpulan data dilakukan

dengan mengakses laporan tahunan yang dipublikasikan oleh pemerintah pusat.

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu EViews 9

version. Analisis ini meliputi uji stasioner, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji

multikolinieritas dan uji heterokedastisitas), uji statistik (uji t, uji F dan uji R2)

dan path analysis. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa.

DAU tidak berpengaruh terhadap kemiskinan, PAD berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan, ZIS tidak berpengaruh terhadap kemiskinan,

DAU berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, PAD

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, ZIS tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh terhadap kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi tidak mampu

memediasi pegaruh DAU, PAD dan ZIS terhadap kemiskinan.

Kata Kunci : DAU, Kemiskinan, PAD, Pertumbuhan Ekonomi, ZIS

Page 18: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan menjadi salah satu masalah terbesar dalam suatu negara,

dengan begitu penurunan tingkat kemiskinan adalah kunci keberhasilan

pembangunan ekonomi di suatu negara. Menurut Tambunan (2009) dalam

Ismail & Hakim (2014) PBB mengatakan kemiskinan merupakan wujud dari

taraf hidup yang rendah di negara negara berkembang hal tersebut menjadi

tugas yang sangat besar di dalam perekonomian. Sehingga PBB

menempatkan masalah kemiskinan di urutan pertama dari delapan tujuan

pembangunan abad milenium.

Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki jumlah penduduk

terbesar di Indonesia. Menurut BPS (2018) jumlah penduduk di Pulau Jawa

mencapai 150,4 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan separuh lebih dari

jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut data

dari KEMENKEU (2018) Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar

terhadap produk domestik bruto yakni sebesar 58,48%, di ikuti oleh pulau

sumatra sebesar 21,58% dan pulau kalimantan sebesar 8,20%. Dari data

tersebut ekonomi di Indonesia berpusat di Pulau Jawa, akan tetapi pulau Jawa

memiliki tingkat kemiskinan yang masih tergolong besar.

Page 19: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

2

Presentase Kemiskinan di pulau Jawa tahun 2018 untuk Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta (10.73%), Provinsi Jawa Tengah (9.67%),

Provinsi Jawa Timur (6.97%), Provinsi Jawa Barat (6.33%), Provinsi Banten

(4.24%), Provinsi DKI Jakarta (3.55%). Pengurangan kemiskinan menjadi

tujuan utama untuk pembangunan, Hal ini dapat dicapai dengan pertumbuhan

ekonomi dan distribusi pendapatan (BPS, 2018)

Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator dari berhasilnya

pembangunan ekonomi di suatu daerah, Pemerintah daerah mempunyai

kebijakan agar dapat meningkatkan pembangunan ekonomi dengan tepat

sasaran yang kemudian dapat diikuti peningkatan pertumbuhan ekonomi yang

terdapat dalam salah satu tujuan otonomi daerah. dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi daerah maka tingkat kesejahteraan masyarakat dan

juga produktifitasnya pun semakin tinggi. Sehingga pengangguran berkurang

dan menurunnya tingkat kemiskinan (Paseki, Naukoko, & Wauran, 2014).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah

desentralisasi daerah dalam wujud otonomi daerah. Dalam UU No 32 Tahun

2004 yang direvisi dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah,

pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk

menggali potensi sumber daya keuangan yang ada di daerahnya dan juga

pemerintah pusat memberikan dana perimbangan kepada pemerintah daerah,

terdiri dari DBH, DAU dan DAK (Ismail & Hakim, 2014).

Page 20: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

3

DAU yang merupakan general purpose grant adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Kebutuhan fiskal daerah

merupakan kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan

dasar masyarakat umum (Paseki et al., 2014).

Untuk mengurangi kemiskinan, pemerintah berperan penting untuk

mengambil kebijakan-kebijakan yang strategis. Melalui otonomi daerah,

pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam mengelola keuangan

sesuai dengan porsi Pendapatan Asli Daerahnya (PAD) masing-masing

daerah. Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota memperoleh PAD dari

sumber daya dan juga potensi di daerahnya masing-masing. Adanya

peningkatan kenaikan PAD akan mampu memicu pada pertumbuhan ekonomi

daerah yang lebih baik. Kenaikan PAD juga mampu meningkatkan aktivitas

yang terkait, seperti sektor jasa, industri, dan sektor lainnya (Hasibuan, 2018)

Islam sangat konsisten dalam pengentasan kemiskinan, Islam

memiliki konsep dalam membangun keteraturan sosial berbasis saling

menolong dan gotong royong, untuk muslim yang mempunyai harta yang

berlebih harus menyisihkan hartanya kepada yang miskin dan golongan

lainnya. Pemberian tersebut dapat berupa zakat, infaq dan sedekah. Bila

sistem zakat berjalan pada porosnya yang benar, dana zakat dipastikan akan

terus mengalir (Ramadhan & Mariyanti, 2014).

Page 21: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

4

Salah satu ajaran mulia dalam Islam adalah membantu,

memberdayakan dan memberi makan kaum fakir miskin sehingga dalam hal

ini Allah Swt memerintah kita untuk membayar zakat dan memberikan

sedekah bagi orang yang membutuhkannya. Islam sangat concern terhadap

masalah pengentasan kemiskinan. Bahkan keimanan dan kualitas beragama

seseorang sangat terkait dengan sejauhmana ia peduli dan mampu

memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan, sebaliknya orang

yang tidak peduli terhadap saudaranya yang lapar dianggap sebagai orang

yang mendustakan agama (Munir dan Djalaluddin, 2006).

ين ) ب بالد ( ول يحض على طعام المسكين 2( فذلك الذي يدع اليتيم )1أرأيت الذي يكذ

Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang

menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang

miskin. (QS. Al-Ma’un: 1-3)

Penelitian yang dilakukan Paseki et al. (2014) menunjukan bahwa

Dana Alokasi Umum berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan.

Tetapi dibantah oleh Panji & Indrajaya (2016) yang menunjukan bahwa Dana

Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Penelitian

yang menunjukan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh negatif

signifikan terhadap kemiskinan adalah Hodijah (2017). Berbeda dengan

penelitian yang dilakukan Hasibuan (2018) menunjukan bahwa Pendapatan

Asli Daerah mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap

kemiskinan. Penelitian yang menunjukan bahwa Zakat, Infaq dan shadaqah

Page 22: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

5

berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan adalah Lapopo (2012).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Mustika (2019) menunjukan

bahwa Zakat, Infaq dan shadaqah tidak berpengaruh terhadap kemiskinan.

Penilitian yang Menunjukan bahwa variabel intervening oleh pertumbuhan

ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan adalah Panji &

Indrajaya (2016). Penilitian yang Menunjukan bahwa variabel intervening

oleh pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap kemiskinan

adalah Manek & Badrudin (2016).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik dalam

penelitian ini dengan judul “Pengaruh DAU (Dana Alokasi Umum), PAD

(Pendapatan Asli Daerah) dan ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) terhadap

Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap kemiskinan di

Pulau Jawa Periode 2012-2018?

2. Bagaimana pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap kemiskinan

di Pulau Jawa Periode 2012-2018?

3. Bagaimana pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap kemiskinan

di Pulau Jawa Periode 2012-2018?

Page 23: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

6

4. Bagaimana pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap pertumbuhan

ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018?

5. Bagaimana pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018?

6. Bagaimana pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018?

7. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di

Pulau Jawa Periode 2012-2018?

8. Bagaimana pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap kemiskinan

dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening di Pulau Jawa

Periode 2012-2018?

9. Bagaimana pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap kemiskinan

dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening di Pulau Jawa

Periode 2012-2018?

10. Bagaimana pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap kemiskinan

dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening di Pulau Jawa

Periode 2012-2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap kemiskinan

di Pulau Jawa Periode 2012-2018

2. Menganalisis pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap

kemiskinan di Pulau Jawa Periode 2012-2018

Page 24: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

7

3. Menganalisis pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap

kemiskinan di Pulau Jawa Periode 2012-2018

4. Menganalisis pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018

5. Menganalisis pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018

6. Menganalisis pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa Periode 2012-2018

7. Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di

Pulau Jawa Periode 2012-2018

8. Menganalisis pengaruh DAU (dana alokasi umum) terhadap kemiskinan

dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening di Pulau Jawa

Periode 2012-2018

9. Menganalisis pengaruh PAD (pendapatan asli daerah) terhadap

kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening

di Pulau Jawa Periode 2012-2018

10. Menganalisis pengaruh ZIS (zakat, infaq dan sedekah) terhadap

kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening

di Pulau Jawa Periode 2012-2018

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan tentang variabel-variabel yang

mempengaruhi kemiskinan di Jawa diharapkan dapat bermanfaat bagi

beberapa komponen. Di jelaskan sebagai berikut :

Page 25: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

8

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang kebijakan publik pemerintah pusat dan daerah

khususnya mengenai pengentasan kemiskinan dan sebagai syarat

kelulusan strata satu .

b. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan peneliti

selanjutnya khususnya tentang kebijakan publik terhadap kemiskinan

daerah.

c. Bagi IAIN Salatiga

Sebagai bahan referensi ilmu pengetahuan dan menambah

kajian kepustakaan bagi mahasiswa IAIN Salatiga dan untuk para

pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah pusat

Sebagai bahan pertimbangan kebijakan pemerintah pusat

untuk besaran dana yang tepat bagi setiap daerah yang sedang dalam

mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatan pertumbuhan

ekonomi.

b. Bagi pemerintah daerah

sebagai salah satu informasi atau pengetahuan tentang

pengaruh kebijakan publik terhadap kemiskinan serta dapat

Page 26: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

9

menambah motivasi dalam kebijakan daerah untuk memajukan

perekonomian.

E. Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, sistematika penulisan untuk menjelaskan isi pada

masing-masing bab yang terkandung dalam skripsi secara ringkas. Skripsi ini

menjelaskan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini diawali dengan latar belakang masalah

yang membahas tentang landasan pemikiran secara garis besar dilanjutkan

dengan perumusan masalah yang akan menjadi pembahasan pada penelitian

ini sehingga dapat memiliki tujuan penelitian yang diharap mengacu pada

latar belakang dan perumusan masalah. Menjelaskan manfaat penelitian

terhadap instansi-instansi terkait serta pada bagian terakhir dalam bab ini

yaitu sistematika penulisan yang menjelaskan ringkasan materi yang dibahas

pada setiap bab yang ada dalam penelitian ini.

BAB II Kajian Pustaka. Dalam bab ini menguraikan tinjauan pustaka berisi

tentang landasan teori yang membahas tentang variabel independen yang

dapat mempengaruhi variabel dependen dan dapat merumuskan hipotesis

serta membantu dalam analisis dan hasil penelitian, Hipotesis yaitu

pernyataan yang dapat disimpulkan dari tinjauan pustaka. Penelitian terdahulu

merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang

berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam bab ini akan membahas metode

penelitian yang meliputi: jenis penelitian yang digunakan (penelitian

Page 27: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

10

kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian) penentuan populasi dan sampel

(masalah yang berkaitan dengan jumlah populasi dan jumlah sampel yang

diambil serta metode pengambilan sampel) sumber data penelitian (jenis data

yang digunakan dalam variabel penelitian serta metode pengambilan data)

metode analisis data (gambaran model analisis yang digunakan dalam

penelitian).

BAB IV Analisis Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek

penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam

penelitian. Pengujian korelasi dan asumsi klasik sehingga dapat diketahui

pengaruh variabel antara variabel independen dengan variabel dependen.

Pembahasan dari hasil penelitian yang nantinya akan diintrepretasikan dengan

tujuan supaya dapat mudah dipahami dari objek penelitian, analisis data dan

analisis penelitian.

BAB V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, saran dan

keterbatasan penelitian.

Page 28: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian yang meneliti tentang Pengaruh DAU, PAD dan

ZIS Terhadap Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa) yang dilakukan oleh

peneliti terdahulu adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Penulis /

Judul /

Tahun

Variabel Metode Hasil Keterbatasan

Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Kemiskinan

1 Paseki,

Naukoko

dan Wauran

Pengaruh

Dana

Alokasi

Umum dan

Belanja

Langsung

terhadap

Pertumbuha

n Ekonomi

dan

Dampaknya

terhadap

kemiskinan

di Kota

Manado

2014

Independen:

DAU

Belanja

langsung

Intervening:

Pertumbuha

n Ekonomi

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan

analisis

path

1. variabel dana

alokasi umum secara

langsung

berpengaruh pada

penurunan tingkat

kemiskinan di

KotaManado.

2. variabel belanja

langsung secara

langsing berpengaruh

terhadap penurunan

tingkat kemiskinan di

Kota manado.

3. variabel Dana

Alokasi Umum,

Belanja Langsung

dan Pertumbuhan

Ekonomi secara

gabung memiliki

pengaruh terhadap

penurunan tingkat

Kemiskinan di Kota

Manado.

Terdapat

keterbatasan

pengambilan

data yang

kurang tepat

sehingga hasil

yang inginkan

peneliti tidak

sesuai

Page 29: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

12

2 Ismail dan

Hakim

Peran Dana

Perimbangan

terhadap

Kemiskinan

di Provinsi

Bali

2014

Independen:

DBH

DAU

DAK

Jumlah

Penduduk,

Tingkat

Pendidikan,

Kesehatan

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan

pendekatan

data panel

metode

fixed effect

1. Dana Bagi Hasil

berpengaruh negatif

terhadap jumlah

kemiskinan di

Provinsi Bali

2. Dana Alokasi

Umum berpengaruh

negatif terhadap

jumlah kemiskinan di

Provinsi Bali

3. Dana Alokasi

Khusus berpengaruh

positif terhadap

jumlah kemiskinan di

Provinsi Bali

4. Jumlah Penduduk

di Provinsi Bali tidak

bemgaruh terhadap

jumlah kemiskinan

di Provinsi Bali

5. Tingkat

Pendidikan

berpengaruh negatif

terhadap jumlah

kemiskinan di

Provinsi Bali

6. kesehatan

berpengaruh negative

terhadap jumlah

kemiskinan di

Provinsi Bali

Penggunaan

variabel yang

kurang tepat

sehingga hasil

di salah satu

variabel tidak

sesuai yang di

harapkan

peneliti

3 Panji dan

indrajaya

Pengaruh

Dana

Perimbangan

terhadap

Pertumbuha

n Ekonomi

dan Tingkat

kemiskinan

di provinsi

Bali

2016

Independen:

DAU

DAK

Intervening:

Pertumbuha

n Ekonomi

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan

analisis

path

1.Variabel DAU

terdapat pengaruh

positif signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

2. variabel DAK

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pertumbuhan

ekonomi

3. Variabel DAU

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan

4. Variabel DAK

tidak berpengaruh

Keterbatasan

pada variabel

bebas yang

dapat diteliti,

sehingga dapat

mengetahui

sektor apa

yang lebih

berpengaruh

terhadap

kemiskinan

Page 30: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

13

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan

5. pertumbuhan

ekonomi

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan.

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Kemiskinan

1. Hodijah

Pengaruh

Pertumbuha

n Ekonomi,

Investasi,

PAD

terhadap

Kemiskinan

Melalui

Kesempatan

Kerja Di

Provinsi

Jambi

2017

Independen:

Pertumbuha

n Ekonomi,

Investasi,

PAD

Intervening:

Kesempatan

Kerja

Dependen:

Kemiskinan

Mengguna

kan

analisis

path

1. Secara simultan

pertumbuhan

ekonomi, investasi

dan PAD

berpengaruh

signifikan terhadap

kesempatan kerja

2. investasi

berpengaruh

signifikan terhadap

kesempatan

3. pertumbuhan

ekonomi dan PAD

tidak berpengaruh

signifikan.

3. secara simultan

pertumbuhan

ekonomi, investasi,

dan PAD

berpengaruh

signifikan terhadap

kemiskinan

4. PAD berpengaruh

signifikan terhadap

kemiskinan

5.pertumbuhan

ekonomi, investasi,

dan kesempatan kerja

tidak berpengaruh

signifikan

Keterbatasan

dalam

pemilihan

variabel yang

kurang tepat

dan berimbas

pada ketidak

sesuaian

antara variabel

bebas dengan

terikat

2 Oktaviani

Pengaruh

Pinjaman

Daerah,

Pendapatan

Asli Daerah

Terhadap

Kemiskinan

Dan

Independen:

Pinjaman

Derah

Pendapatan

asli daerah

Dependen:

Kemiskinan

Pertumbuha

Data

sekunder

mengguna

kan data

panel

1. Pinjaman

Daerah

berpengaruh

signifikan

terhadap

Kemiskinan

2. Pendapatan Asli

Daerah

berpengaruh

Bagi peneliti

selanjutnya

diharapkan

dapat

menganalisis

variabel-

variabel

lainnya yang

dapat

Page 31: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

14

Pertumbuha

n Ekonomi

Di Jawa

Tengah

2018

n Ekonomi signifikan

terhadap

Kemiskinan

3. Pinjaman

Daerah

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi

4. Pendapatan Asli

Daerah tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi

mempengaruhi

kemiskinan

dan

memperluas

pembahasanny

a

3 Hasibuan

Pengaruh

pertumbuhan

ekonomi

terhadap

kemiskinan

di sumatera

utara

2018

Independen:

Pendidikan

Kesehatan

Pendapatan

asli daerah

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan data

panel

1. Pendidikan

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap Kemiskinan

di Sumatera Utara

2. Kesehatan (X1)

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kemiskinan

di Sumatera Utara

3. Pendapatan Asli

Daerah berpengaruh

negatif dan tidak

signifikan terhadap

kemiskinan di

Sumatera Utara

Keterbatasan

pada variabel

yang kurang

tepat dan juga

data yang

kurang tepat

sehingga

terjadi hasil

yang tidak

sesuai

Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah terhadap Kemiskinan

1 Ramadhan

dan

Mariyanti

Pengaruh

Pajak,

Subsidi dan

ZIS terhadap

Penurunan

Kemiskinan

di Indonesia

Independen:

Pajak

Subsidi

ZIS

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan data

time series

Dari hasil regresi

berganda

menunjukkan bahwa

nilai Adjusted R-

squared sebesar

0.268221

menunjukkan bahwa

variabel independen

(pajak, subsidi dan

zakat) dapat

menjelaskan variasi

variabel dependen

(kemisikinan)

sebesar 26.82%,

sedangkan sisanya

73.18% dijelaskan

oleh variabel lain

Memiliki

keterbatasan

dalam

penyampaian

kesmipulan

antara

pengaruh

variabel

independen

terhadap

variabel

dependen

Page 32: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

15

diluar model

2 Lapopo

Pengaruh

ZIS dan

Zakat Fitrah

terhadap

Penurunan

Kemiskinan

di Indonesia

2012

Independen:

ZIS,

Zakat Fitrah

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan

analisis

regresi

berganda

1. variabel

penerimaan ZIS

mempunyai

pengaruh yang

negatif dan

signifikan terhadap

penurunan proporsi

penduduk miskin di

Indonesia

2. Penerimaan Zakat

Fitrah tidak

mempunyai

pengaruh yang

negatif dan tidak

signifikan terhadap

proporsi penduduk

miskin

Keterbatasan

dalam variabel

bebas yang

kurang luas

sehingga tidak

begitu banyak

pengaruh

terhadap

kemiskinan

3. Mustika

Analisis

Pengaruh

ZIS, Produk

Domestik

Regional

Bruto, Upah

Minimum

Regional

dan Inflasi

terhadap

Tingkat

Kemiskinan

di Indonesia

2019

Independen:

ZIS

PDRB

UMR

Inflasi

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

Mengguna

kan

analisis

regresi

data panel

1. variabel zakat,

infaq, dan shadaqah

(ZIS) tidak

berpengaruh

terhadap tingkat

kemiskinan di

Indonesia.

2. variabel produk

domestik regional

bruto berpengaruh

negatif signifikan

3. upah minimum

regional berpengaruh

positif signifikan

terhadap tingkat

kemiskinan di

Indonesia

3. inflasi tidak

memiliki pengaruh

terhadap tingkat

kemiskinan di

Indonesia

Bagi peneliti

selanjutnya

diharapkan

dapat

menganalisis

variabel-

variabel

lainnya yang

dapat

mempengaruhi

kemiskinan

dan

memperluas

pembahasanny

a

Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Intervening

1. Arini dan

Mustika

Pengaruh

Pendapatan

Asli Daerah

dan Belanja

Independen:

Pendapatan

Asli Daerah

Belanja

tidak

Langsung

Data

sekunder

mengguna

kan

analisis

jalur

1. PAD

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

pertumbuhan

ekonomi

2. belanja tidak

masih terdapat

variabel lain

yang tidak

masuk ke

dalam model

yang

mempengaruhi

Page 33: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

16

tidak

Langsung

terhadap

Kemiskinan

melalui

Pertumbuha

n Ekonomi

di Provinsi

Bali

2015

Intervening:

Pertumbuha

n Ekonomi

Dependen:

Kemiskinan

langsung tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

3. PAD

berpengaruh

signifikan

negatif terhadap

kemiskinan

4. belanja tidak

langsung tidak

berpengaruh

terhadap

kemiskinan

5. belanja tidak

langsung

memiliki

pengaruh tidak

langsung

terhadap

kemiskinan

melalui

pertumbuhan

ekonomi yang

ditunjukkan

dengan

pertumbuhan

ekonomi yang

merupakan

variabel

intervening

6. pendapatan asli

daerah memiliki

pengaruh tidak

langsung

terhadap

kemiskinan

melalui

pertumbuhan

ekonomi.

kemiskinan

sebesar 30,3

persen. Pada

penelitian

selanjutnya

diharapkan

agar objek

pada

penelitian

diperluas

ataupun

ditambah

variabel

variabel

yang

berhubungan

dengan

kemiskinan.

2. Kaligis,

Engka dan

Tolosang

Pengaruh

Belanja

Modal

Terhadap

Kemiskinan

di Minahasa

Utara melaui

Pertumbuha

Independen:

Belanja

Modal

Intervening:

Pertumbuha

n Ekonomi

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekunder

mengguna

kan

analisis

jalur

1. Belanja Modal

berpengaruh

negatif terhadap

kemiskinan

2. Belanja Modal

pengaruh positif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

3. Belanja Modal

secara tidak

langsung

Keterbatasan

dalam

penggunaan

variabel yang

dapat

mempengaruhi

pertumbuhan

ekonomi dan

kemiskinan,

Masih terdapat

banyak

variabel yang

Page 34: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

17

n Ekonomi

sebagai

variabel

Intervening

2017

berpengaruh

positif terhadap

kemiskinan

melalui

pertumbuhan

ekonomi

sebagai variabel

intervening.

dapet

mempengaruhi

pertumbuhan

ekonomi dan

kemiskinan.

3. Manek dan

Badrudin

Pengaruh

Pendapatan

Daerah dan

Dana

perimbangan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

kemiskinan

di provinsi

Nusa

Tenggara

Timur

2016

Independen:

PAD

Dana

perimbangan

Intervening:

Pertumbuha

n Ekonomi

Dependen:

Kemiskinan

Data

sekundeer

berupa

data time

serries dan

crossection

al

1.PAD berpengaruh

signifikan positif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

2.PAD berpengaruh

signifikan negatif

terhadap kemiskinan

3.dana perimbangan

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

4.dana perimbangan

berpengaruh tidak

signifikan negatif

terhadap kemiskinan

5.pertumbuhan

ekonomi

berpengaruh tidak

signifikan negatif

terhadap kemiskinan

Pengambilan

data yang

kurang tepat

sehingga

terjadinya

hasil yang

tidak sesuai

yang

diharapkan

peneliti

tersebut

Penelitian yang dilakukan Paseki et al (2014) menunjukan bahwa

Dana Alokasi Umum berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan.

Tetapi dibantah oleh Panji & Indrajaya (2016) yang menunjukan bahwa Dana

Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.

Penelitian yang menunjukan bahwa Pendapatan Asli Daerah

berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan adalah Hodijah (2017).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hasibuan (2018) menunjukan

Page 35: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

18

bahwa Pendapatan Asli Daerah mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan

terhadap kemiskinan.

Penelitian yang menunjukan bahwa Zakat, Infaq dan shadaqah

berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan adalah Lapopo (2012).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Mustika (2019) menunjukan

bahwa Zakat, Infaq dan shadaqah tidak berpengaruh terhadap kemiskinan.

Penilitian yang Menunjukan bahwa variabel intervening oleh

pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan

adalah Arini & Mustika (2015). Penilitian yang Menunjukan bahwa variabel

intervening oleh pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap

kemiskinan adalah Manek & Badrudin (2016).

B. Kerangka Teori

1. Teori Desentralisasi

Menurut Cheema dan Rondinelli (1983) dalam Kuswandi (2011)

dijelaskan desentralisasi yaitu sebagai penyerahan wewenang

perencanaan, pengambilan keputusan, atau administratif dari pemerintah

pusat kepada organisasi-organisasi lapangannya, unit administratif lokal,

semi otonom dan organisasi parastatal, pemerintah daerah, atau lembaga

swadaya masyarakat. Menurut teori diatas maka teori tersebut selaras dan

sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Dana Alokasi Umum,

Pendapatan Asli Daerah dan Zakat Infaq dan Sedekah terhadap

Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Intervening

di Pulau Jawa

Page 36: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

19

2. Dana Alokasi Umum

Dana perimbangan adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah

pusat kepada pemerintah daerah yang digunakan untuk mengembangkan

potensi yang ada di daerah masing-masing agar menjadi lebih baik.

Berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, "Dana

Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam

rangka pelaksanaan Desentralisasi". Dana Perimbangan bertujuan

mengurangi kesenjangan fiskal antara Pemerintah pusat dan antar

Pemerintah Daerah (Ismail & Hakim, 2014).

a. Pengertian Dana Alokasi Umum

Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, dana alokasi umum

adalah dana yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, besamya DAU

ditetapkan sekurang-kurangnya 26 persen dari pendapatan dalam

negeri yang ditetapkan dalam APBN Ismail & Hakim (2014). Pasal

37 ayat 3 dan ayat 4 PP No. 55/2005 dalam hal menentukan proporsi

antara Provinsi dan Kab/Kota., proporsi ditetapkan dengan kapasitas

10% dan 90%. (Kemenkeu, 2016)

Page 37: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

20

Perhitungan alokasi DAU untuk daerah diberikan

berdasarkan ketentuan dengan konsep alokasi dasar dan celah fiskal.

Perhitungan alokasi dasar bukan merupakan untuk memberi upah

atau gaji kepada PNSD, tetapi hanya digunakan untuk tolak ukur

belanja daerah, sedangkan celah fiskal yaitu selisih antara kebutuhan

fiskal dengan kapasitas fiskal daerah. Sumber data perhitungan DAU

menggunakan data yang berasal dari lembaga statistik Pemerintah

atau lembaga Pemerintah yang berwenang menerbitkan data yang

dapat dipertanggung jawabkan. (djpk, 2019).

Struktur APBN, DAU dan DBH merupakan kelompok jenis

Dana Transfer Umum (DTU). Berdasrkan UU No. 15 Tahun 2017

tentang APBN TA 2018, Pemerintah mengarahkan dalam

pengalokasian DTU minimal sebesar 25% digunakan untuk belanja

infrastruktur daerah yang dapat berpengaruh langsung terhadap

percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi

diharapkan dapat meningkatkan lapangan kerja, mengurangi tingkat

kemiskinan dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik

antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (djpk,

2019).

DAU merupakan block grant yang diberikan kepada semua

kabupaten dan kota untuk menutup kesenjangan antara kapasitas dan

kebutuhan fiskalnya, dan dialokasikan berdasarkan formula dengan

prinsip-prinsip tertentu yang secara umum mengindikasikan bahwa

Page 38: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

21

daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak

daripada daerah kaya. Dengan kata lain, tujuan penting dari alokasi

DAU adalah dalam kerangka pemerataan kemampuan penyediaan

pelayanan publik antar pemerintah daerah di Indonesia (Fauzan,

2006)

b. Tahapan-tahapan Menghitung Dana Alokasi Umum

Mekanisme pengalokasian dana alokasi umum menurut

DJPK (2016) terdiri dari tahapan berikut:

1) Tahapan Akademis

Tahapan awal dalam penyusunan kebijakan Dana Alokasi

Umum dilakukan oleh tim independen dari berbagai universitas

agar dalam penyusunan tersebut sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang dan karekteristik Otonomi Daerah di Indonesia.

2) Tahapan Administratif

Dalam tahapan ini Departemen Keuangan Direktorat

Jenderal Perimbangan Keuangan melakukan kegiatan

konsolidasi dan verifikasi data untuk mendapatkan validitas dan

kemutakhiran data yang akan digunakan untuk penghitungan

Dana Alokasi Umum kepada instansi terkait yang memiliki data

dasar dalam penghitungan Dana Alokasi Umum.

3) Tahapan Teknis

Tahapan teknis merupakan tahapan percobaan dalam

penghitungan Dana Alokasi Umum yang akan dikonsultasikan

Page 39: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

22

Pemerintah kepada DPR RI yang dilakukan berdasarkan formula

Dana Alokasi Umum dengan memperhatikan hasil rekomendasi

pihak akademis sebagaimana diamanatkan dalam Undang-

Undang.

4) Tahapan Politis

Tahapan politis merupakan tahap akhir. Pembahasan

perhitungan dana alokasi umum antara pemerintah dengan Panja

Belanja Daerah Panitia Anggaran DPR RI untuk konsultasi dan

mendapatkan persetujuan hasil perhitungan Dana Alokasi

Umum.

c. Ketentuan Perhitungan Dana Alokasi Umum

Sesuai dengan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, DAU

untuk suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi

dasar. Celah fiskal adalah kebutuhan fiskal dikurangi dengan

kapasitas fiskal daerah. Berikut jenis-jenis yang diperhitungkan

dalam penentuan Dana Alokasi Umum: (djpk, 2019).

1) Data yang digunakan untuk perhitungan alokasi dasar

Perhitungan alokasi dasar terdiri dari belanja Pegawai

Negeri Sipil Daerah (termasuk THR dan gaji ke-13 non

Tukin/TPP) dan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah

(CPNSD).

Page 40: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

23

2) Data yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan fiskal terdiri

dari :

a) Total Belanja Rata-Rata,

b) Jumlah Penduduk,

c) Luas Wilayah Darat,

d) Luas Wilayah Laut,

e) Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK),

f) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan

g) Produk Domestik Regional Buroto (PDRB) per kapita.

3) Sementara data yang digunakan untuk perhitungan kapasitas

fiskal terdiri dari :

a) Pendapatan Asli Daerah (PAD),

b) Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam,

c) DBH Pajak.

Penyedia data yang digunakan untuk perhitungan Dana

Alokasi Umum yang didistribusikan untuk suatu daerah dapat

dijelaskan sebagai berikut : (Kemenkeu, 2016).

1) Alokasi dasar

a) Gaji PNSD :Daerah dan kemenkeu

b) Formasi PNSD :Kemenpan - RB (Reformasi

Birokrasi)

2) Kebutuhan fiskal

a) Jumlah penduduk :Kemendagri/BPS

Page 41: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

24

b) Luas wilayah :Kemendagri dan BIG (badan

informasi geospasial)

c) IKK : BPS

d) IPM :BPS

e) PDRB Perkapita :BPS dan Kemendagri

f) TBR :Daerah dan Kemenkeu

3) Kapasitas fiskal

a) PAD :Daerah dan Kemenkeu

b) DBH pajak :Kemenkeu

c) DBH SDA :Kemenkeu

3. Pendapatan Asli Daerah

Pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia mengacu pada

Undang-Undang No. 33/ 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Menurut undang-undang

tersebut desentralisasi fiskal adalah penyerahan wewenang pemerintah

pusat kepada daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui undang-

undang tersebut pemerintah pusat memberikan wewenang kepada

pemerintah daerah untuk menggali pendapatan dan melakukan fungsi

alokasi secara mandiri dalam merencanakan, menetapkan dan

melaksanakan prioritas pembangunan (Manek & Badrudin, 2016).

Page 42: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

25

a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Menurut Situngkir (2009), PAD merupakan penerimaan

daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Pasal 157

Undang-Undang No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Pasal 6 Undang- Undang No. 33/2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

menjelaskan bahwa sumber PAD terdiri Pajak Daerah, Retribusi

Daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

Lain-lain PAD yang sah (Manek & Badrudin, 2016).

Menurut UU No. 33 tahun 2004 pasal 1, PAD adalah

pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang

berlaku. Tujuan dari PAD adalah untuk memberikan kewenangan

kepada pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi

daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan

desentralisasi (Tahar & Zakhiya, 2011).

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu sumber penerimaan

daerah yang asli dipungut di daerah yang digunakan untuk modal

dasar pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan dan usaha-

usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari

pemerintah pusat (Manek & Badrudin, 2016).

PAD ditetapkan dengan Undang-Undang yang

pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Perda.

Page 43: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

26

Pemerintahan daerah dilarang melakukan pungutan atau dengan

sebutan lain di luar yang telah ditetapkan Undang-Undang (Paseki et

al., 2014).

b. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah

1) Pajak Daerah

Berdasar Undang-Undang No. 28/2009 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah sebagai bagian dari

PAD adalah kontribusi yang diwajibkan dari orang pribadi atau

badan yang terutang kepada daerah yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah

sebagai kemakmuran masyarakat (Manek & Badrudin, 2016).

a) Fungsi Pajak Daerah

Pajak daerah mempunyai peran penting dalam

pelaksanaan fungsi pemerintahan. Fungsi pajak daerah dapat

dibedakan menjadi dua yaitu fungsi penerimaan dan fungsi

pengaturan, berikut penjelasan kedua fungsi: (dpjk, 2018).

1. Fungsi Penerimaan

Fungsi yang paling utama dari pajak daerah adalah

fungsi penerimaan, fungsi tersebut digunakan untuk

mengisi kas daerah yang secara sederhana dapat diartikan

sebagai alat pemerintah daerah untuk menghimpun dana

dari masyarakat untuk berbagai kepentingan pendanaan

Page 44: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

27

pembangunan daerah. Fungsi ini juga untuk

menggambarkan prinsip efisiensi yang menghendaki

pemasukan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran

yang sekecil-kecilnya dari suatu penyelenggaraan

pemungutan pajak daerah.

2. Fungsi Pengaturan

Fungsi lain dari pajak daerah adalah untuk mengatur

atau regulerend. Pajak daerah dapat digunakan oleh

pemerintah daerah sebagai instrumen untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu. Dalam hal ini, Fungsi pengaturan

pajak daerah dapat diterapkan untuk mempengaruhi

tingkat konsumsi dari barang dan jasa tertentu.

b) Prinsip-Prinsip Pajak Daerah

Suatu pajak daerah harus memenuhi beberapa prinsip

umum, sehingga pemungutannya dapat dilaksanakan secara

efisien dan efektif. Dari sejumlah prinsip yang umum

digunakan di bidang perpajakan, di bawah ini diuraikan

beberapa prinsip pokok dari suatu pajak yang baik, antara

lain: (dpjk, 2018).

1. Prinsip keadilan

Menekankan pentingnya keseimbangan berdasarkan

kemampuan masing-masing subjek pajak daerah. Yang

dimaksud dengan keseimbangan atas kemampuan subjek

Page 45: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

28

pajak adalah dalam pemungutan pajak tidak ada

diskriminasi di antara sesama wajib pajak yang memiliki

kemampuan yang sama. Pemungutan pajak yang

dilakukan terhadap semua subjek pajak harus sesuai

dengan batas kemampuan masing-masing, sehingga dalam

prinsip ini setiap masyarakat yang dengan kemampuan

yang sama dikenai pajak yang sama dan masyarakat yang

memiliki kemampuan yang berbeda memberikan

kontribusi yang berbeda sesuai dengan kemampuannya

masing-masing.

2. Prinsip Kepastian

Prinsip ini menekankan pentingnya kepastian, baik bagi

aparatur pemungut maupun wajib pajak. Kepastian di

bidang pajak daerah antara lain mencakup dasar hukum

yang mengaturnya; kepastian mengenai subjek, objek, tarif

dan dasar pengenaannya; serta kepastian mengenai tata

cara pemungutannya. Adanya kepastian akan menjamin

setiap orang untuk tidak ragu-ragu dalam menjalankan

kewajiban membayar pajak daerah, karena segala

sesuatunya diatur secara jelas.

3. Prinsip Kemudahan

Prinsip ini menekankan pentingnya saat dan waktu

yang tepat bagi wajib pajak daerah dalam memenuhi

Page 46: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

29

kewajibannya. Pemungutan pajak daerah sebaiknya

dilakukan pada saat wajib pajak daerah menerima

penghasilan. Dalam hal ini negara tidak mungkin

melaksanakan pemungutan pajak daerah jika masyarakat

tidak mempunyai kekuatan untuk membayar. Bahkan

daerah seharusnya memberikan kesempatan terlebih

dahulu kepada masyarakat untuk memperoleh peningkatan

pendapatan, dan setelah itu mereka layak memberikan

kontribusi kepada daerah dalam bentuk pajak daerah.

4. Prinsip efisiensi

Prinsip ini menekankan pentingnya efisiensi

pemungutan pajak, artinya biaya yang dikeluarkan dalam

melaksanakan pemungutan pajak tidak boleh lebih besar

dari jumlah pajak yang dipungut. Dalam prinsip ini

terkandung pengertian bahwa pemungutan pajak daerah

sebaiknya memperhatikan mekanisme yang dapat

mendatangkan pemasukan pajak yang sebesar-besarnya

dan biaya yang sekecil-kecilnya.

c) Jenis-jenis Pajak Daerah

UU No. 28 Tahun 2009 untuk daerah Provinsi : (dpjk,

2018).

1. Pajak Kendaraan Bermotor:

a. Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi pertama

Page 47: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

30

b. Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan

seterusnya

c. Tarif PKB alat berat dan alat alat besar

d. Tarif PKB untuk angkutan umum, ambulans,

pemadaman kebakaran, sosial keagamaan, lembaga

sosial dan keagamaan, pemerintah/TNI/Polri, Pemda

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor:

a. Penyerahan pertama

b. Penyerahan kedua dan seterusnya

c. Penyerahan pertama alat alat berat dan alat alat besar

d. Penyerahan kedua dan seterusnya alat alat berat dan

alat alat besar

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

UU No. 28 Tahun 2009 untuk daerah Kabupaten/Kota:

(dpjk, 2018).

1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

a. Hiburan umum maksimal

b. Hiburan khusus

c. Hiburan rakyat/tradisional

Page 48: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

31

4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

a. PPJ umum

b. PPJ dari sumber lain oleh industri, pertambangan,

minyak bumi dan gas alam

c. PPJ yang dihasilkan sendiri

6. Pajak Parkir

7. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. PBB Perdesaan Perkotaan

11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

2) Retribusi Daerah

Berdasar Undang-Undang No. 28/2009 Retribusi Daerah

sebagai bagian dari PAD adalah pungutan daerah sebagai

pembay1aran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Badan adalah

sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan, baik

yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan, (BUMN), atau (BUMD) dengan nama

dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,

Page 49: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

32

dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif

dan bentuk usaha tetap (Manek & Badrudin, 2016).

Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi dibedakan

berdasarkan golongan retribusi, yaitu Retribusi Jasa Umum,

Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan Tertentu.

Penggolongan tersebut didasarkan pada jenis pelayanan dan

perizinan. Pelayanan daerah dapat berupa pelayanan umum,

yaitu pelayanan yang konsumsinya memberikan manfaat secara

individu dan bermanfaat bagi masyarakat umum dan pelayanan

yang bersifat privat berupa pelayanan yang ketersediaannya

sangat terbatas oleh pihak swasta (jasa umum). Selengkapnya

prinsip dan sasaran tarif adalah: (dpjk, 2018).

a) Tarif Retribusi Jasa Umum

Ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa

yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek

keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan

tersebut. Biaya dimaksud meliputi biaya operasi dan

pemeliharaan, biaya bunga, dan biaya modal.

Retribusi Jasa Umum adalah pungutan atas pelayanan

yang disedikan atau diberikan pemerintah daerah untuk

tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Objek Retribusi

Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan oleh daerah

Page 50: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

33

untuk tujuan kepentingan dan kenmanfaatan umum serta

dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Berikut ini

adalah jenis-jenis Retribusi Jasa Umum: menurut UU No.

28 Tahun 2009 : (dpjk, 2018).

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte

Catatan Sipil

4. Retribusi Pemakaman dan Pengabuan Mayat

5. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum

6. Retribusi Pelayanan Pasar

7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

11. Retribusi Pengolah Limbah Cair

12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

13. Retribusi Pelayanan Pendidikan

14. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

15. Retribusi Pengendalian Lalu Lintas

b) Tarif Retribusi Jasa Usaha

Didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan

yang layak. Keuntungan yang layak adalah keuntungan

Page 51: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

34

yang diperoleh apabila pelayanan jasa usaha tersebut

dilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar

Retribusi Jasa Usaha adalah pungutan atas pelayanan

yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut

prinsip komersial yang meliputi:

1. Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan

kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara

optimal

2. Pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum

dapat disedikan secara memadai oleh pihak swasta

Berikut ini adalah jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha

menurut UU No. 28 Tahun 2009 : (dpjk, 2018).

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

2. Retribusi Pasar Grosir atau pertokoan

3. Retribusi Tempat Pelelangan

4. Retribusi Terminal

5. Retribusi Tempat Khusus Parkir

6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

7. Retribusi Rumah Potong Hewan

8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan

9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

10. Retribusi Penyeberangan di Air

11. Retribusi penjualan produksi usaha daerah

Page 52: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

35

c) Tarif Retribusi Perizinan Tertentu

Didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau

seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin yang

bersangkutan. Biaya penyelenggaraan pemberian izin

dimaksud meliputi penerbitan dokumen izin, pengawasan di

lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya

dampak negatif dari pemberian izin tersebut

Retribusi Perizinan Tertentu adalah pungutan atas

pelayanan perizinan tertentu oleh pemerintah daerah kepada

orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk

pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan

ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,

sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan

umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Berikut ini

adalah jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu menurut UU

No. 28 Tahun 2009 : (dpjk, 2018).

1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

2. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol

3. Retribusi izin gangguan

4. Retribusi izin trayek

5. Retribusi izin usaha perikanan

6. Retribusi perpanjangan Izin Memperkejakan Tenaga

Asing (IMTA)

Page 53: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

36

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah yang Dipisahkan

Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan. Hasil perusahaan milik

daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih

perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan

bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas

daerah, baik perusahaan derah yang dipisahkan, sesuai dengan

motif pendirian dan pengelolaan maka sifat perubahan daerah

adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah

pendapatan daerah, memberi jasa, menyelenggarakan

kemanfaatan umum dan memperkembangkan perekonomian

daerah (Muhtarom, 2015).

Penerimaan PAD lainnya yang menduduki peran penting

setelah pajak Daerah dan retribusi Daerah adalah bagian

pemerintah daerah atas laba BUMD. Tujuan didirikannya

BUMD adalah dalam rangka penciptaan lapangan kerja atau

mendukung pembagunan ekonomi daerah setelah itu, BUMD

juga membantu dalam melayani masyarakat dan merupakan

salah satu sumber penerimaan daerah (Nasir, 2019).

Jenis pendapatan yang termasuk hasil-hasil pengelolaan

kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan menurut Pasal 6 ayat

3 Undang-undang Nomor 33 meliputi (a) bagian laba

perusahaan milik daerah, (b) bagian laba lembaga keuangan

Page 54: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

37

bank, (c) bagian laba lembaga keuangan non bank, dan (d)

bagian laba atas pernyataan modal/investasi (Nasir, 2019).

4) Penerimaan lain-lain yang sah

Lain-lain pendapatan yang sah ialah pendapatan-

pendapatan yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pajak daerah,

restibusi daerah, pendapatan dinas-dinas. Lain-lain usaha daerah

yang sah mempunyai sifat pembuka bagi pemerintah daerah

untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan baik berupa

materi dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang,

melapangkan, dan memantapkan suatu kebijakan daerah disuatu

bidang tertentu (Muhtarom, 2015)

Hasil suatu pendapatan daerah adalah berasal dari

pendapatan asli daeerah. Dana yang bersumber dari pendapatan

asli daerah tersebut merupakan salah satu fakor penunjang

dalam melaksanakan kewajiban daerah untuk membiayai

belanja rutin serta biaya pembangunan daerah. Dan juga

merupakan alat untuk memasukan uang sebanyak-banyaknya ke

kas daerah guna menunjang pelaksanaan pembangunan daerah,

serta untuk mengatur dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi

pemakai jasa tersebut (Nasir, 2019).

Page 55: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

38

4. Zakat, Infaq dan Sedekah

a. Pengertian

Zakat berasal dari bahasa arab berarti berkah (al-barakah),

bersih (al-thaharah), berkembang (al-namaa’) dan baik. Dinamakan

zakat karena didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh

berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai

kebaikan. Makna zakat dalam istilah adalah sejumlah harta tertentu

yang di wajibkan oleh Allah Swt untuk diberikan kepada para yang

berhak menerima zakat atau mustahik yang disebutkan dalam Al-

Qur’an (Munir dan Djalaluddin, 2006).

Dalam terminologi para ulama fikih, zakat diartikan sebagai

nama bagi sesuatu harta kekayaan yang dikeluarkan oleh seseorang

dari hak Allah untuk disalurkan kepada kaum fakir. zakat dalam

perspektif syarak digunakan untuk menyebutkan nilai yang

ditentukan dari harta yang Allah wajibkan untuk disalurkan kepada

para mustahiq zakat (Suma, 2013).

Zakat merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi sisi.

Pada satu sisi zakat merupakan ibadah yang berfungsi sebagai

penyucian terhadap harta pada diri pemiliknya, pada sisi lain zakat

mengandung makna sosial yang tinggi (Suryadi, 2018).

Harta zakat pada hakikatnya adalah harta yang diperoleh dari

orang-orang Muslim perorangan maupun kolektif (badan usaha)

yang dihimpun, dikelola, dan disalurkan secara profesional,

Page 56: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

39

prosedural, dan proporsional oleh perorangan maupun terutama oleh

lembaga tertentu yang memiliki kewenangan untuk itu. Pengelolaan

zakat, infak, dan sedekah di Indonesia sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2011,

dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga Zakat (Suma,

2013).

Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya

pengentasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Berbeda

dengan sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat tidak

memiliki dampak balik apapun kecuali ridha dan pengharapan dari

Allah semata (Nasution, Nisa, Zakariah, & Zakariah, 2018)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 sebagaimana

diubah dan ditambah dengan UU RI No. 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat, zakat diformulasikan sebagai harta yang wajib

dikeluarkan oleh seorang Muslim atau badan usaha untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam

(Suma, 2013).

Adapun secara batiniah-ruhaniah, dana zakat, infaq dan

sedekah dipastikan akan dapat menyucikan harta kekayaan muzakki,

di samping juga menyucikan jiwanya dari rasa takut, rasa tidak

aman, kurang nyaman, bahkan bisa membersihkan lingkungan

hidupnya sehingga menjadi lebih aman dan lebih nyaman. Dengan

dana zakat yang dibayarkan, para pembayar zakat menjadi orang-

Page 57: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

40

orang yang secara kejiwaan akan lebih merasa terlindungi dari

kemungkinan pengurangan atau penurunan harta dengan cara paksa,

seperti tindakan kekerasan dalam berbagai bentuk yang bisa saja

terjadi di luar kesadaran orang-orang yang enggan membayar zakat

(Suma, 2013).

b. Dasar Hukum

Dari Kata al-zakah ( الزكاة ) yang dalam Alquran diulang-

ulang sebanyak 32 kali dalam 19 surah dan 32 ayat, rata-rata

bergandengan dengan kata al-shalah الصلاة yang ada di dalam

Alquran. kata shalah juga diulang-ulang lebih banyak lagi hingga 67

kali. Sebagaimana yang termaktub dalam surah al-Mu’minun (23): 9.

Perangkaian kata zakat dengan kata sholat ini menunjukkan bahwa

sholat dan zakat adalah dua hal berbeda yang harus selalu menyatu

(Suma, 2013).

Dalam sebuah hadist (Shahih Bukhari dan Muslim) ketika

memberangkatkan Muadz bin Jabal ke Yaman, beliau bersabda

“Beritahulah mereka, bahwa Allah mewajibkan membayar zakat

(sedekah) dari harta orang kaya yang akan diberikan kepada fakir

miskin dikalangan mereka.” (Munir dan Djalaluddin, 2006).

Hadist Nabi Saw yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra.,

“Saya perintahkan untuk memerangi semua orang sampai mereka

mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa

Muhammad adalah Rasulullah, mereka menegakan sholat,

Page 58: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

41

membayar zakat dan saling memberi nasihat kepada sesama

muslim.” (Shahih Bukhari dan Muslim) dalam (Munir dan

Djalaluddin, 2006).

Ayat-ayat Al-Qur’an, hadits dan ijma’ (konsensus ulama’)

menyatakan bahwa zakat adalah wajib. Zakat merupakan pilar

agama yang mengokohkan bangunan islam. Dengan demikian bagi

yang mengingkari kewajiban tersebut dan enggan membayarnya

berarti keluar dari agama islam (Munir dan Djalaluddin, 2006).

کعین کوة و ارکعوا مع الر لوة و اتوا الز و اقیموا الص

Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-

orang yang rukuk (salat berjamaah). (Q.s. al-Baqarah [2]: 43).

خذ من اموالہم صدقۃ تطہرہم یہم بہا و صل علیہم ان صلوتک سکن لہم و الل و تزک

سمیع علیم

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa

bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(al-Tawbat [9]: 103).

c. Muzakki dan keberadaan harta yang wajid zakat

Zakat diwajibkan atas setiap muslim yang merdeka yang

memiliki kemampuan materi yang memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut: (Munir dan Djalaluddin, 2006).

Page 59: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

42

1. Harta tersebut didapatkan dari cara yang halal dan baik. Artinya

harta yang haram baik substansi bendanya maupun cara

mendapatkannya tidak dapat dikenakan zakat.

2. Harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk

dikembangkan. Menurut Yusuf Qardhawi arti berkembang itu

terdiri dari dua macam, yaitu secara konkret dan tidak konkret.

a. Konkret dapat di kembangbiakkan, di usahakan, di

perdagangkan, di investasikan, dan kegiatan usaha yang

lainnya

b. Sedangkan tidak konkret, maksudnya harta tersebut

berpotensi untuk berkembang, baik berada di tangannya

sendiri maupun di tangan orang lain, tetapi atas namanya.

3. Milik penuh, yaitu harta tersebut berada didalam kekuasaan

pemiliknya, didalamnya tidak tersangkut dengan hak orang lain,

mampu mentransaksikan harta miliknya tanpa campur tangan

orang lain.

4. Mencapai nishab, yaitu jumlah minimal yang menyebabkan

harta terkena kewajiban zakat. Penetapan nishab ini penting,

sebab zakat adalah ibadah yang dibebankan kepada muslim

yang mampu untuk diberikan kepada muslim yang tidak

mampu. Dan nishab merupakan standar dan indikator yang

menjukkan kemampuan seseorang.

Page 60: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

43

5. Persyaratan haul, yang dimaksud dengan haul adalah harta

tersebut sudah berada atau dimiliki atau diusahakan oleh

muzakki dalam tenggang waktu satu tahun. untuk yang memliki

syarat haul sumber-sumber zakatnya tertentu seperti

perdagangan, peternakan, emas dan perak.

Khusus hasil pertanian, tidak diisyaratkan haul, sesuai

dengan firman Allah Swt. Yang artinya, “Bayarlah zakatnya

pada waktu panen.” (Q.S. al-An’am, 141). Demikian juga

kekayaan tambang dan barang galian juga tidak di isyaratkan

haul, sesuai konsensus para ulama.

d. Mustahiq

Di dalam hadits riwayat Abu Daud dari Ziyad bin Al-Harits

Al-Shada’i, (HR Abu Dawud) Rasulullah saw bersabda

“Sesungguhnya Allah SWT tidak berwasiat dengan hukum nabi dan

juga tidak dengan hukum lainnya sampai Dia memberikan hukum di

dalamnya Maka, Allah membagi zakat kepada delapan bagian.

Apabila kamu termasuk salah satu dari bagian tersebut, maka aku

berikan hakmu.” (Suryadi, 2018).

1. Fakir

Imam abu Hanifah berpendapat orang fakir adalah orang

yang tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun menurut jumhur ulama

fakir adalah orang-orang yang tidak mempunyai harta atau

Page 61: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

44

penghasilan layak untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan,

tempat tinggal, dan segala keperluan pokok lainnya, baik untuk

dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan orang-orang yang

menjadi tanggungannya.

2. Miskin

Menurut Imam Abu Hanifah, orang miskin adalah orang

yang memiliki pekerjaan tetap tetapi tidak dapat mencukupi

kebutuhannya sehari-hari. Jumhur ulama mengatakan bahwa

orang miskin adalah orang yang mempunyai harta atau

penghasilan layak untuk memenuhi kebutuhan diri dan

tanggungannya, tetapi penghasilan tersebut tidak mencukupi.

3. Amil

Yang dimaksud amil adalah orang yang ditunjuk untuk

mengumpulkan zakat, menyimpannya, membaginya kepada

yang berhak dan mengerjakan pembukuannya

4. Muallaf

Muallaf yaitu golongan yang diusahakan untuk dirangkul,

ditarik, dan dikukuhkan hatinya dalam keislaman disebabkan

belum mantapnya keimanan mereka atau untuk menolak

bencana yang mungkin mereka lakukan terhadap kaum

muslimin dan mengambil keuntungan yang mungkin

dimanfaatkan untuk kepentingan mereka.

Page 62: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

45

5. Riqab (budak)

Fi Riqab (memerdekakan budak) menurut istilah

syara’riqab ialah budak atau hamba sahaya. Budak dinamakan

raqaba atau riqab, karena dia dikuasai sepenuhnya oleh tuannya

sehingga dengan diberikan bagian zakat tujuannya agar mereka

dapat melepaskan diri dari belenggu perbudakan

6. Gharim

Elsi Kartika Sari menyebutkan dalam bukunya Pengantar

Hukum Zakat dan Wakaf bahwa al gharimin (orang-orang yang

berutang) ialah orang yang tersangkut (mempunyai) utang

karena kegiatannya dalam urusan kepentingan umum, antara

lain mendamaikan perselisihan antara keluarga, memelihara

persatuan umat Islam, melayani kegiatan dakwah Islam dan

sebagainya

7. Fisabilillah

Mahmud Syaltut dalam menafsirkan fisabilillah dengan

kemaslahatan umum yang bukan milik perorangan, tidak hanya

dimanfaatkan oleh seseorang, pemiliknya hanya untuk Allah dan

kemanfaatannya untuk makhluk Allah, yang paling utama

adalah untuk mempersiapkan perang dalam rangka menolak

orang-orang jahat, memelihara kemuliaan agama. Mencakup

pula dalam makna ini adalah persiapan da’i-da’i muda yang kuat

untuk menjelaskan ketinggian agama dan hukum-hukumnya,

Page 63: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

46

serta melemahkan argumentasi orang-orang yang ingin

menjelek-jelekkan dan menghancurkan Islam

8. Ibnu sabil

Yang dimaksud dengan ibnu sabil adalah pemberian harta

zakat kepada seseorang yang bepergian di daerah asing. Jika dia

kaya maka ia mengambil harta tersebut sebagai qard hasan

(pinjaman) yang akan dikembalikan setelah kembali ke

daerahnya dan jika dia fakir maka ia tidak mengembalikannya.

e. Macam-Macam Zakat

Kehadiran peraturan perundang-undangan di Indonesia dalam

hal ini Undang-Undang Nomor 38 tahun 1998 sebagaimana telah

diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 tahun 2013 tentang Pengelolaan Zakat, bagaimanapun

telah memberikan kemajuan tersendiri terkait dengan jenis-jenis

harta dan/atau usaha dan jasa yang wajib dizakati. Dalam Undang-

Undang ini disebutkan bahwa: Zakat meliputi zakat mal dan zakat

fitrah. Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

(Suma, 2013).

1. Emas, perak dan logam mulia lainnya

2. uang dan surah berharga lainnya

3. perniagaan

4. pertanian, peternakan, dan kehutanan

5. peternakan dan perikanan

Page 64: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

47

6. pertembangan

7. perindustrian

8. pendapatan dan jasa

9. Rikaz

f. Tujuan Zakat

Zakat adalah ibadah maaliyah (ibadah dalam bidang harta),

mengandung hikmah dan manfaat yang besar serta mulia, baik yang

berkaitan dengan orang yang berzakat (muzakki), penerimanya

(mustahiq), harta yang dikeluarkannya, maupun bagi masyarakat

keseluruhan. Hikmah dan manfaat tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut: (Munir dan Djalaluddin, 2006):

1. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah Swt, mensyukuri

nikmatnya, menumbuhkan akhlak yang mulia, menghilangkan

sifat kikir, rakus dan materialis, menumbuhkan ketenangan

hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang

dimiliki.

2. Zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina para

mustahiq (orang yang berhak menerima), terutama fakir miskin

kearah kehidupan yang lebih baik sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah

kepada Allah Swt, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus

menghilangkan rasa iri dan dengki yang mungkin timbul dari

Page 65: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

48

kalangan mereka ketika melihat orang kaya yang memiliki harta

cukup banyak

3. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana

maupun prasarana yang harus dimiliki umat islam seperti sarana

ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial, maupun ekonomi,

sekaligus pengembangan sumber daya manusia muslim

4. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat,

berinfaq dan bersedekah menunjukan bahwa ajaran islam

mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan berusaha

sehingga memiliki harta yang dapat memenuhi kebutuhan hidup

diri dan keluarganya, dan juga berlomba-lomba menjadi

muzakki (orang yang wajib zakat) dan munfiq (orang yang

berinfaq)

g. Keuntungan Zakat dibayarkan ke lembaga pengelola zakat

Undang-undang No. 23 Tahun 2011 Pasal 17 berbunyi

“BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ” dan pada

Pasal 19 “ LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang telah di audit kepada

BAZNAS secara berkala”

Ada beberapa keuntungan positif bila zakat itu dibayarkan ke

lembaga pengelola zakat. Seperti disebutkan oleh Didin Hafidudin,

keuntungan-keuntungan itu adalah: (Munir dan Djalaluddin, 2006):

Page 66: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

49

1. Untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat, karena

zakat itu bukan semata amal kedermawanan, tapi juga suatu

kewajiban yang juga bersifat otoritarif (paksaan)

2. Untuk menjaga perasaan rendah diri para penerima zakat

(mustahiq) apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat

dari para wajib zakat (muzakki)

3. Untuk efisiensi dan efektifitas, serta tepat sasaran dalam

penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada

suatu tempat

4. Untuk memperlihatkan syiar islam di tengah-tengah masyarakat.

h. Optimalisai Peran Zakat

Yusuf Qardhawi seorang pemikir muslim menyatakan

pentingnya kemandirian ekonomi umat. Menurutnya kemandirian itu

dapat dilakukan dengan meminimalisir peran ekonomi konvensional

dan membangun ekonomi islam yang kuat dan sehat. Untuk kearah

itu, strategi yang perlu diterapkan adalah sebagai berikut :Pertama,

membangun perbankan syari’ah yang bersih dari praktek ribawi.

Kedua, membangun kesadaran masyarakat untuk berzakat guna

menciptakan solidaritas sosial (Munir dan Djalaluddin, 2006).

Zakat sebagai instrumen penting dalam ekonomi umat perlu

mendapat perhatian lebih. Perhatian ini diperlukan agar zakat dapat

merealisasikan tujuan atau maqashidnya dalam kehidupan sosial,

yaitu: menghapus kemiskinan, menjamin keamanan sosial,

Page 67: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

50

memenuhi kebutuhan yang mendesak, menghilangkan sebab-sebab

konflik yang mungkin akan timbul di tengah masyarakat dan

sebagainya (Munir dan Djalaluddin, 2006).

Guna merealisasikan hal tersebut Yusuf Qardhawi

menawarkan beberapa langkah strategi yang bisa ditempuh. Langkah

langkah strategi pengembangan zakat, yaitu (Munir dan Djalaluddin,

2006):

1. Perluasan obyek zakat

yang dimaksud dengan perluasan kaidah obyek zakat

adalah memilih pendapat dan pemikiran yang cenderung pada

perluasan obyek zakat. Perluasan yang dikehendaki adalah

dengan mengacu pada teori: “bahwa setiap harta yang

berkembang dan produktif menjadi sumber atau obyek zakat,

meskipun tidak disebutkan dalam nash hadits Nabi Muhammad

Saw, cukup mengacu pada dalil umum Al-Qur’an atau hadts

Yusuf Qardhawi salah satu pemikir yang menyetujui

perluasan kewajiban zakat, mengacu pada dalil-dalil berikut:

a) Umumnya ayat dan hadits yang menegaskan bahwa dalam

harta ada hak yang mesti ditunaikan, seperti Al-Ma’arij:24,

Al-Taubah:103. Ayat-ayat ini bersifat umum tidak

membatasi obyek tertentu yang terkena wajib zakat

b) Setiap orang kaya perlu dan harus mensucikan hartanya

dengan jalan infaq dan zakat (Al-Taubah: 103)

Page 68: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

51

c) Setiap harta yang dimiliki perlu disucikan, karena kadang

dalam perolehanyya tercampur syuhbat dan untuk

mensucikan harta tersebut dengan berzakat. Seperti yang

disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam

Bukhori: “sesungguhnyanya Allah mewajibkan zakat untuk

mensucikn harta”.

d) Bahwa zakat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

fuqara’, kemaslahatan umat, mendekatkan orang kepada

islam. dan merealisasikan hal-hal tersebut adalah wajib

e) Dalil Qiyas, yaitu dengan menganalogkan harta yang

berkembang dengan harta-harta yang telah ditentukan oleh

Rasulullah sebagai obyek zakat. Dan penggunaan qiyas

dalam sejarah pemikiran zakat juga pernah dicontohkan,

seperti:

1) Bahwa Umar mengambil zakat dari kuda, karena

nilainya yang cukup tinggi, di qiyaskan dengan onta,

sapi. Pendapat ini diikuti oleh Abu Hanifah

2) Pendapat Imam Ahmad yang mengharuskan zakat pada

madu, karena ada atsar (riwayat dari nabi atau sahabat)

yang menjelaskannya serta dianalogkan pada tanaman

dan buah-buahan, juga mengharuskan zakat pada hasil

tambang yang dianaloglkan pada emas dan perak

Page 69: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

52

3) Al-Zuhri, Hasan dan Abu Yusuf mewajibkan zakat dari

hasil laut seperti mutiara dan sejenisnya diqiyaskan

dengan barang temuan dan hasil tambang

4) Demikian juga para madzhab yang terpercaya mengakui

berlakunya qiyas dalam masalah zakat, seoerti dalam

pemikiran Imam Syafi’i yang menganalogkan setiap

makanan pokok dalam zakat fitrah.

2. Penetapan zakat pada al-amwal al-dhahirah dan al-bathinah

Harta yang terkena kewajiban zakat oleh fuqaha’

diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu: al-amwal al-

dhahirah dan al-bathinah.

al-amwal al-dhahirah adalah kekayaan atau hak milik yang

memungkinkan bagi orang lain mengetahui dan menghitungnya.

Termasuk dalam kategori ini adalah hasil pertanian dan

peternakan. Sedangkan al-amwal al-bathinah adalah uang dan

barang dagangan.

Ulama sepakat bahwa untuk al-amwal al-dhahirah wajib

bagi waliy al-amri untuk mengelolanya. Tidak diserahkan

kepada masing-masing individu untuk mengatur dan

mendistribusikan. Sementara uang dan barang dagangan (al-

amwal al-bathinah) terjadi perbedaan.

Pemikiran Yusuf Qardhawi terhadap peran pemerintah

dalam masalah zakat pada harta dhahirah dan bathinah:

Page 70: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

53

a) Dalil-dali syariat yang menjelaskan kewajiban zakat tidak

membedakan antara harta dhahir dan yang bathin. Seperti

surat al-Taubah ayat 103, begitu pula dengan hadits

Rasulullah yang berhubungan dengan zakat, juga tidak

membedakan antara yang dhahir dan yang bathin. Seperti

yang beliau terapkan pada al—Abbas paman beliau seorang

pedagang

b) Ulama kontemporer, seperti Abdul Wahab Khalaf,

Muhammad Abu Zahrah dan diikuti oleh Yusuf Qardhawi

menegaskan tentang kewajiban waliyul amri mengelola

zakat baik yang dhahir dan yang bathin, dengan dua alasan

utama:

1) Dewasa ini banyak orang meninggalkan zakat, tidak

hanya harta yang bathin melainkan juga harta dhahir

2) Mungkin saat ini tidak ditemui lagi harta al-bathinah,

sebab hampir semua kekayaan manusia sekarang adalah

al-amwal al-dhahirah. Sebab hampir semua barang

dagangan saat ini selalu dihitung sehingga dapat

diketahui setiap saat, demikian juga kekayaan harta

seseorang dapat juga diketahui oleh orang lain

3. Manajemen yang baik

Manajemen pengelolaan zakat yang baik, oleh Yusuf

Qardhawi disederhanakan dalam dua hal. Perekrutan tenaga

Page 71: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

54

yang profesional (amanah) dan meminimalisir anggaran biaya

operasional

a) Tenaga profesional menjadi salah satu hal yang penting

dalam pengelolaan zakat, secara umum dapat di artikan

dengan al-quwwah (cakap) dan amanah. Urgensi

profesionalisme tidak saja karena diperintahkan oleh Al-

Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah, tapi juga oleh

karakter zakat yang memerlukan hal itu

b) Upaya meminimalisir pengeluaran biaya operasional yang

dimaksud adalah: kemudahan, kesederhanaan, dan

ekonomis dalam pembiayaan.

4. Distribusi yang baik

Distribusi yang baik didapatkan dengan memastikan bahwa

golongan yang berhak telah menerima dan yang tidak berhak

dipastikan tidak mendapatkan bagian. Kaidah lain yang

diperlukan dalam distribusi zakat adalah:

a) Otonomi zakat, Penghimpunan dan pembagian seperti yang

dicontohkan oleh Rasulullah dalam pesannya kepada

Muadz sebagai amil zakat, yaitu hendaknya zakat yang

diambil langsung didistribusikan kepada mereka yang

berhak dari penduduk setempat. Demikian juga kebijakan

dan pemikiran sahabat saat mereka menjabat sebagai

khalifah

Page 72: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

55

b) Adil dalam pembagian, dapat ditempuhmelalui cara-cara

berikut:

1) Memberikan hak zakat kepada keseluruhan ashnaf

(kelompok penerima), jika harta zakat banyak dan jika

ada kesamaan kebutuhan

2) Boleh membatasi distribusi pada sebagian ashnaf guna

terealisasi tujuan zakat

3) Hendaknya orang fakir dan miskin menjadi prioritas

dalam pembagian

4) Ada baiknya mengikuti pemikiran Imam Syafi’i berupa

penentuan batas maksimal bagian untuk amil, yaitu

seperdelapan tidak boleh lebih dari itu.

c) Distribusi zakat berdasarkan data yang akurat, bahwa

penerima zakat bena-benar sesuai dengan kategori syariat.

5. Menghindari dikotomi amal islam

Kewajiban zakat sama kedudukannya dengan kewajiban

ibadah lainnya. Bahwa tegaknya syari’at islam tidak hanya

dengan mengandalkan satu sisi dari ajaran islam, sementara

kewajiban yang lain ditinggalkan. Ketika Allah memerintahkan

zakat, maka tidak bisa dipisahkan dari kewajiban yang lain,

bahkan terkait erat dengan ibadah-ibadah lainnya.

Page 73: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

56

i. Infaq sedekah

Dalam Undang-undang dinyatakan bahwa infak adalah harta

yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat

untuk kemaslahatan umum. Sedangkan sedekah adalah harta atau

non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar

zakat untuk kemaslahatan umum. Yang jelas, kata shadaqah itu

berasal dari kata al-shidq, yang berarti benar atau kebenaran. Kata

sedekah menunjukkan atas kebenaran atau pembenaran keimanan

seseorang, baik dari sudut pandang lahiriah (pengakuan keimanan)

maupun ekspresi batiniah (wujud pengorbanannya) melalui harta-

benda (Suma, 2013)

Dengan sedekah, muzakki menjadi bisa dibuktikan bahwa dia

bukan tipe orang-orang munafik yang suka main mata dengan

mengelabui orang-orang Mukmin dalam urusan sedekah. Begitulah

cara agama Islam membimbing kepaduan antara pengakuan

keislaman yang secara simbolik tersimbolkan dalam pengucapan dua

kalimah syahadat dan pelaksanaaan shalat lima waktu. Sementara

dalam bentuk pengorbanan material ekonomi dan keuangan

terwujudkan dalam bentuk pembayaran zakat, infak, dan sedekah

(Suma, 2013).

Sedekah tidak digunakan lagi dalam pengertian zakat.

Sedekah biasanya digunakan untuk mengartikan pemberian secara

sukarela kepada para pihak dengan tujuan untuk mendapat pahala

Page 74: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

57

dari Allah, dengan kalimat lain zakat diartikan sebagai pemberian

wajib, sementara sedekah diartikan sebagai pemberian sunah (Suma,

2013)

Infaq adalah pemberian atau sumbangan harta selain zakat

untuk kebaikan. Sedangkan menurut Undang-Undang No.23 Tahun

2011 tentang pengelolaan zakat dijelaskan bahwa infaq adalah harta

yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat

untuk kemaslahatan umum (Nasution et al., 2018)

Menginfaqkan harta secara baik dan benar termasuk salah

satu ukuran dan indikasi sifat ketaqwaan manusia kepada Allah

SWT. Infak yang diberikan menjadi salah satu pemasukan untuk

dana sosial, yang tidak terikat jumlah dan waktunya. Infaq tidak

mengenal nishab seperti zakat, melainkan infaq dikeluarkan oleh

setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun

rendah (Nasution et al., 2018).

Shadaqah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh

seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa

dibatasi waktu dan jumlah tertentu, suatu pemberian yang diberikan

oleh seseorang sebagai suatu kebajikan yang mengharap ridha Allah

SWT dan pahala semata. Dalam terminologi syariah, pengertian

shadaqah berarti mengeluarkan sebagian harta atau penghasilan

untuk kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam (Nasution et al.,

2018).

Page 75: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

58

Jadi infaq dan shadaqah menjadi bagian dari zakat dan

memiliki tujuan sama yaitu untuk mensejahterakan umat dan

mengajarkan untuk selalu berbagi kepada sesama dengan

memberikan sebagian harta yang kita miliki. Yang membedakannya

yaitu orang yang menerimanya, zakat terbatas pada delapan asnaf

sedangkan infaq dan shadaqah kepada siapa saja yang membutuhkan

termasuk delapan asnaf, zakat dikeluarkan setelah harta mencapai

nisabnya sedangkan shadaqah dan infaq bisa kapan saja dikeluarkan.

Tetapi ketiganya memiliki peran dan fungsi yang sama untuk

muzzaki (pemberi zakat), munfik (pemberi infaq), dan mushaddiq

(pemberi sedekah) maupun mustahiq (penerima ZIS) (Nasution et

al., 2018).

Infaq secara bahasa berasal dari kata anfaqo-yunfiqu, artinya

membelanjakan atau membiayai, arti infaq menjadi khusus ketika

dikaitkan dengan upaya realisasi perintah-perintah Allah. Dengan

demikian Infaq hanya berkaitan hanya dalam bentuk materi saja

(Hastuti, 2016).

Menurut kamus Bahasa Indonesia Infaq adalah mengeluarkan

harta yang mencakup zakat dan non zakat. Sedangkan menurut

terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta

atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang

diperintahkan ajaran Islam (Hastuti, 2016).

Page 76: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

59

Infaq menurut etimologi adalah pemberian harta benda

kepada orang lain yang akan habis atas hilang dan terputus dari

pemilikan orang yang memberi. Dengan kata lain, sesuatu yang

beralih ke tangan orang lain atau akan menjadi milik orang lain.

Secara terminologi, pengertian infaq memiliki beberapa batasan,

sebagai berikut : Infaq adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau

pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang

diperintahkan ajaran Islam.Infaq berarti mengeluarkan sebagian

harta untuk kepentingan kemanusiaan sesuai dengan ajaran Islam

(Hastuti, 2016).

j. Dasar hukum infaq sedekah

Menurut (Hastuti, 2016) Adapun dasar hukum infaq telah

banyak dijelaskan antara lain dalam al-Qur‘an Surat al Isra‘ ayat 100

نسان قتوراقل لو أنتم تملكون خزائن رحمة ربي إذا لم نفاق وكان ال سكتم خشیة ال

Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-

perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu

tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu

sangat kikir.”

Kemudian dalam al Qur‘an Surat Adz-Dzariyat ayat 19

disebutkan sebagai berikut :

ائل والمحروم وفي أموالهم حق للس

Page 77: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

60

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. “

Selain itu dalam al Qur‘an Surat al Baqarah ayat 245 juga

disebutkan sebagai berikut :

يقبض ويبسط وإ قرضا حسنا فیضاعفه له أضعافا كثیرة والل عون من ذا الذي يقرض الل لیه تر

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman

yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan

melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang

banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan

kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

Didalam al-Qur’an banyak ayat yang menganjurkan agar kita

bersedekah diantaranya:

قوا خیر لكم إن كنتم تعلمون وإن كان ذو عسرة فنظرة إلى میسرة وأن تصد

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka

berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui”. (Q.S Al-baqaah :2/280)

كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبل ة مائة حبة مثل الذين ينفقون أموالهم في سبیل الل

يضاعف لمن ي واسع علیم والل شاء والل

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir

benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus

Page 78: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

61

biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia

kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha

Mengetahu”. (Q.S Al-baqaah :2/261)

5. Pertumbuhan Ekonomi

a. Pandangan klasik

Teori klasik yang dipelopori oleh Adam Smith menyatakan

bahwa output akan berkembang sejalan dengan perkembangan

penduduk. Pada saat itu lahan belum bersifat langka, modal belum

ada yang diperhitungkan, hanyalah jumlah tenaga kerja yang

diperhitungkan. Harga dan jumlah produk hanya tergantung pada

jumlah tenaga kerja yang tersedia. Akibatnya pertambahan penduduk

di pandang sebagai faktor yang akan dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi. Karena semakin bertambahnya penduduk maka semakin

banyak tenaga kerja yang bisa dikerahkan untuk memproduktifkan

tanah yang banyak tidak digunakan (Murni, 2016).

b. Teori neo klasik

Teori Neo Klasik, ditinjau dari sudut jumlah faktor yang

dianalisis relatif lebih lengkap daripada teori Harrod-Domar. Karena

di samping membahas mengenai peranan model, teori ini

menunjukkan tentang pentingnya tenaga kerja dan kemajuan

teknologi dalam menciptakan suatu tingkat pertumbuhan ekonomi di

suatu daerah atau negara. Pada teori Neo Klasik dianggap bahwa

perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan

Page 79: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

62

dalam keadaan tersebut investasi akan sama besarnya dengan

tabungan (Suryani, 2006).

Teori neo klasik yang dipelopori oleh Robert Solow

menyatakan pendapatannya sebagai berikut : (Murni, 2016).

1. Pertumbuhan produk nasional ditentukan oleh pertumbuhan dua

jenis input yaitu pertumbuhan modal dan pertumbuhan tenaga

kerja. Perhatian terhadap dua input tersebut sangat besar karena

proses pertumbuhan ekonomi memerlukan:

a. Adanya intensifikasi modal, yaitu suatu proses jumlah

modal per tenaga kerja niak setiap saat

b. Adanya kenaikan upah yang dibayarkan kepada para

pekerja pada saat intensifikasi modal terjadi, sehingga

masyarakat mempunyai daya beli tinggi, konsumsi

meningkat. Hal ini dapat mendorog pertumbuhan produk

2. Selain faktor tenaga kerja dan modal, hal yang sangat penting

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah faktor

perkembangan teknologi dan peningkatan keahlian serta

keterampilan para pekerja dalam menggunakan teknologi

c. Teori harrod-domar

Mekanisme perekonomian dengan pengertian investasi yang

lebih banyak, yang diarahkan pada usaha mempercepat pertumbuhan

lebih banyak diterangkan dengan model pertumbuhan Harrord-

Domar. Teori Harrord-Domar ini yang memberikan arti penting

Page 80: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

63

investasi dalam pertumbuhan ekonomi,. Pertama investasi

menciptakan pendapatan, dan kedua investasi memperbesar

kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok

kapital. Harrod-Domar mengatakan bahwa setiap penambahan stok

kapital masyarakat (berarti penambahan investasi) akan

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output

(Qp) (Suryani, 2006).

d. Teori keynes

Teori keynes menyatakan bahwa dalam jangka pendek

output nasional dan kesempatan kerja terutama ditentukan oleh

permintaaan aggregate. Kaum keynes yakin bahwa kebijakan

moneter maupun kebijakan fiskal harus digunakan untuk mengatasi

pengangguran dan menurunkan laju inflasi. Konsep-konsep keynes

menunjukan bahwa peranan pemeritah sangat besar dalam

menciptakan pertumbuhan ekonomi (Murni, 2016).

Perekonomian pasar tampaknya sulit untuk menjamin

ketersediaan barang yang di butuhkan masyarakat. Bila

perekonomian sering dihadapkan pada ketidakstabilan,

ketidakmerataan dan ketidakefisienan jelas akan menghambat

terjadinya pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (Murni,

2016).

Page 81: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

64

e. Definisi

Menurut Hamzah (2009), pertumbuhan ekonomi adalah

perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan

barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah

dan kemakmuran masyarakat meningkat. (Manek & Badrudin,

2016)

Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dapat

meningkatkan kemakmuran masyarakat, sebab pertumbuhan

ekonomi merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan

pembangunan dalam suatu negara. Pertumbuhan ekonomi

merupakan masalah perekonomian suatu Negara dalam jangka

panjang, karena merupakan ukuran utama keberhasilan

pembangunan dan hasilnya akan dapat dinikmati masyarakat

sampai di lapisan paling bawah (Barimbing & Karmini, 2015)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk mengevaluasi perkembangan atau kemajuan

pembangunan ekonomi disuatu daerah pada periode tertentu, angka

pertumbuhan ekonomi dihitung dari perubahan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) pada harga konstan dari tahun ke tahun

(Tahar & Zakhiya, 2011)

Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan menggunakan

PDRB (Haryanto dan Adi, 2007). PDRB secara nyata mampu

memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang

Page 82: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

65

dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam periode

tertentu. Perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah satu

indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan

pembangunan suatu daerah. Dengan kata lain, pertumbuhan

ekonomi suatu daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai

PDRB (Manek & Badrudin, 2016).

Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dengan cara

membandingkan PDRB tahun tertentu dengan tahun sebelumnya

berdasarkan ADHK. Secara umum, pertumbuhan ekonomi dapat

diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian

yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi

dan perkembangan suatu perekonomian (Manek & Badrudin,

2016).

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan kemampuan

suatu negara atau daerah dalam menyediakan kebutuhan akan

barang dan jasa kepada masyarakat dalam jumlah yang banyak

sehingga memungkinkan peningkatan standar hidup dan penurunan

tingkat pengangguran dalam jangka panjang yang nantinya akan

berdampak pada penurunan kemiskinan (Manek & Badrudin,

2016).

Page 83: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

66

f. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Menurut (Prasiyo, 2014) didalam buku (Murni, 2016) yang

berjudul ekonomika makro. Beberapa indikator pertumbuhan di

bidang ekonomi adalah senagai berikut:

1. Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapiita dalam ukuran GNP maupun

PDB merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang

telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.

Dalam perspektif makro ekonomi, indikator ini merupakan

bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga

dapat menggambarakan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat. pertumbuhan pendapatan nasional selama ini telah

dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga,

seolah-olah ada asumsi bahwa sejahteraan dan kemakmuran

masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya

peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi)

2. Struktur ekonomi

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan

perkapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam

bidang ekonomi dan kelas kelas sosial. dengan adanya

perkembangan ekonomi dan peningkatan perkapita, kontribusi

sektor manufaktu/ industri dan jasa terhadap pendapatan

nasional akan terus meningkat. perkembangan sektor industri

dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan

Page 84: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

67

atas barang-barang industri yang akan diikuti oleh

perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja

3. Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya

proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan

dibandingkan dengan di pedesaan urbanisasi dikatakan tidak

terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah Urban sama

dengan nol. di negara-negara industri sebagian besar penduduk

tinggal di wilayah perkotaan sedangkan di negara-negara yang

sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah

pedesaan berdasarkan fenomena ini urbanisasi digunakan

sebagai salah satu indikator pembangunan.

4. Angka tabungan

Perkembangan sektor manufaktur atau industri selama

tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. finansial

kapital merupakan faktor utama dalam proses industrialisasi di

sebuah masyarakat, dalam masyarakat yang memiliki

produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui

tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks kualitas hidup

Indeks kualitas hidup digunakan untuk mengukur

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. karena tingginya

Page 85: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

68

status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan

para anggotanya

6. Indeks pembangunan manusia

Menurut UNDP pembangunan hendaknya ditujukan

kepada pengembangan sumber daya manusia. dalam

pemahaman ini pembangunan dapat diartikan sebagai proses

yang bertujuan mengembangkan pilihan-pilihan yang dapat

dilakukan oleh manusia

Pengukuran akan kemajuan sebuah perekonomian

memerlukan alat ukur yang tepat, berupa alat pengukur

pertumbuhan ekonomi antara lain yaitu Produk Domestik Bruto

(PDB) atau di tingkat regional disebut dengan Produk Domestik

Bruto (PDRB) yaitu jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh

suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun dan dinyatakan

dalam harga pasar. pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai

kenaikan GDP pada tingkat nasional dan kenaikan PDRB dalam

lingkup regional yang digunakan sebagai ukuran atas

perkembangan suatu negara atau wilayah (Putri, 2015)

6. Kemiskinan

a. Pengertian

Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau

sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu

memenuhi hak dasarnya untuk mempertahankan dan

Page 86: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

69

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar

masyarakat antara lain, terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan,

pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber

daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau

ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam

kehidupan sosial politik, baik bagi perempuan maupun laki laki

(Lapopo, 2012).

Istilah kemiskinan sering dipahami sebagai ketidakmampuan

untuk memenuhi standar hidup minimum. Tingkat kemiskinan sering

didasarkan pada norma tertentu, sehingga pilihan norma menjadi

sangat penting terutama dalam hal pengukuran kemiskinan yang

didasarkan aspek konsumsi. Ditinjau dari perspektif konsumsi,

kemiskinan terbagi menajdi dari dua elemen, yaitu:

1) pengeluaran yang digunakan untuk membeli standar gizi

minimum dan kebutuhan mendasar lainnya,

2) jumlah kebutuhan lain yang mencerminkan biaya partisipasi

dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (Paseki et al., 2014)

Kemiskinan tidak hanya berkenaan dengan tingkat

pendapatan tetapi juga dari aspek sosial, lingkungan bahkan

keberdayaan dan tingkat partisipasi. kemiskinan dapat menjadi

penentu dan faktor dominan yang mempengaruhi persoalan

kemanusiaan seperti keterbelakangan, kebodohan, ketelantaran,

kriminalitas, kekerasan, perdagangan manusia, buta huruf, putus

Page 87: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

70

sekolah, anak jalanan, pekerja anak. Dengan demikian, kemiskinan

tidak bisa hanya dipandang dari satu sisi rendahnya pendapatan

tetapi harus dari banyak aspek yang saling terkait sehingga bersifat

multidimensi (Manek & Badrudin, 2016)

Menurut (Qardhawy, 1996) dalam Islam ada dua madzhab

untuk menjelaskan tentang siapa sebenarnya yang disebut miskin itu.

Pertama, madzhab Hanafi dan Ma’um yang berpendapat miskin itu

adalah orang yang tidak mempunyai sesuatupun juga, Kedua,

madzhab Hambali dan Syafi'i yang menyatakan miskin itu adalah

orang yang mempunyai seperdua dari keperluannya atau lebih tetapi

tidak mencukupi. Dalam kehidupan kita, biasanya kata miskin

dijadikan kata majemuk dengan faqir, sehingga menjadi faqir miskin

yang artinya kurang lebih sama (Ramadhan & Mariyanti, 2014).

Pemerintah daerah dalam mengatasi kemiskinan agar tidak

semakin menguat maka harus meletakkan kemiskinan menjadi salah

satu persoalan mendasar yang harus menjadi pusat perhatian untuk

cepat ditanggulangi. Pendekatan yang dianggap cukup tepat dalam

penanggulangan kemiskinan adalah menciptakan aktivitas ekonomi

di daerah yang ditandai dengan kemampuan daerah dalam

menciptakan pertumbuhan ekonomi (Manek & Badrudin, 2016).

Page 88: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

71

b. Ciri-Ciri Orang Miskin

Menurut BPS (2007) masyarakat dapat dikatakan miskin jika

salah satu berikut ini terpenuhi seperti: (Ramadhan & Mariyanti,

2014).

1) Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan

2) Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan

3) Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan

4) Kurangnya kesempatan kerja

5) Lemahnya perlindungan terhadap asset usaha dan perbedaan

upah

6) Terbatasnya kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan)

7) Terbatasnya akses terhadap air bersih

8) Tidak adanya tabungan

9) Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan SDA

10) Tidak adanya asuransi dan jaminan sosial

11) Tidak adanya partisipasi

12) Meluasnya korupsi dan lemahnya jaminan rasa aman

c. Indikator Kemiskinan

Kemiskinan umumnya menggambarkan rendahnya

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pengukuran

kemiskinan di Indonesia menggunakan kriteria BPS. BPS

menentukan kriteria kemiskinan menggunakan pendekatan

kebutuhan dasar. Berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, ada 3

Page 89: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

72

indikator kemiskinan yang digunakan yaitu (1) Headcount Index,

(2) indeks kedalaman kemiskinan (3) indeks keparahan kemiskinan

(Ramadhan & Mariyanti, 2014).

1. Headcount Index

Headcount Index digunakan untuk mengukur kebutuhan

absolut yang terdiri dari dua komponen yaitu garis kemiskinan

makanan (food line) dan garis kemiskinan non makanan (non

food line). Garis kemiskinan BPS sebagai dasar untuk

perhitungan Headcount index ditentukan berdasarkan batas

pengeluaran minimum untuk konsumsi makanan setara dengan

2.100 kalori per hari dan konsumsi non makanan.

Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai

pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan

dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi

kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi

(padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu,

sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak,

dll)

Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah

kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan

dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan

diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis

komoditi di pedesaan.

Page 90: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

73

2. Index kedalaman kemiskinan

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1),

merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-

masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin

tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran

penduduk dari garis kemiskinan.

Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis

Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non

Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata

pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan

dikategorikan sebagai penduduk miskin.

3. Index keparahan kemiskinan

Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-

P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran

diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks,

semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk

miskin.

d. Penyebab kemiskinan dalam persektif islam

Muttaqin (2006) dalam Mariyanti (2011:16) kemiskinan

disebabkan dalam beberapa golongan antara lain: kemiskinan

struktural, kemiskinan kultural dan kemiskinan natural (Lapopo,

2012).

Page 91: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

74

1. Kemiskinan struktural disebabkan oleh kondisi struktur

perekonomian yang timpang dalam masyarakat, baik karena

kebijakan ekonomi pemerintah, penguasaan faktor produksi

oleh segelintir orang, monopoli, kolusi antara pengusaha dan

pejabat dan lain-lainnya. Intinya kemiskinan struktural ini

terjadi karena faktor buatan manusia.

2. Adapun kemiskinan kultural muncul karena faktor budaya atau

mental masyarakat yang mendorong orang hidup miskin,

seperti perilaku malas bekerja, rendahnya kreativitas dan tidak

ada keinginan hidup lebih maju.

3. Kemiskinan natural adalah kemiskinan yang terjadi secara

alami, antara lain yang disebabkan oleh faktor rendahnya

kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya

alam. Dari ketiga kategori kemiskinan tersebut, pada dasarnya

kemiskinan berpangkal pada masalah distribusi kekayaan yang

timpang dan tidak adil. Karena itu Islam menekankan

pengaturan distribusi ekonomi yang adil agar ketimpangan di

dalam masyarakat dapat dihilangkan.

C. Hubungan Antar Variabel

1. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Kemiskinan

Hasil penelitian Ismail & Hakim (2014) menunjukkan bahwa DAU

berpengaruh negatif terhadap jumlah kemiskinan di Provinsi Bali.

Pemberian DAU bisa mengurangi ketimpangan kesejahteraan antar

Page 92: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

75

daerah yang pada akhimya akan mengurangi tingkat kemiskinan.

Menurut Juanda et al. (2012) dalam Ismail & Hakim (2014) bisa

dijelaskan oleh fakta bahwa kemiskinan terkait erat dengan ketimpangan

kesejahteraan. Salah satu cara untuk mengurangi ketimpangan antar

daerah dengan pemberian DAU.

2. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah terhadap Kemiskinan

Berdasar hasil pengujian Manek & Badrudin (2016) Salah satu

input program penanggulangan kemiskinan adalah jumlah dana yang

tersedia. Bagi pemerintah daerah, kemandirian fiskal daerah yang

diwujudkan dalam bentuk PAD merupakan salah satu input yang bebas

digunakan untuk membiayai program mandiri seperti penanggulangan

kemiskinan.

3. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah terhadap Kemiskinan

Hasil penelitian Lapopo (2012) Pada variabel penerimaan ZIS

(Zakat, Infak, Sedekah) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap penurunan proporsi penduduk miskin di

Indonesia periode 1998 – 2010.

4. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan

Menurut Mankiw (2005) dalam Safuridar (2017) dengan adanya

pertumbuhan ekonomi berarti terdapat peningkatan produksi sehingga

menambah lapangan pekerjaan yang ada pada akhirnya akan mengurangi

kemiskinan.

Page 93: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

76

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel Dana

Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Zakat, infaq, sedekah terhadap

Kemiskinan dengan variabel Pertumbuhan Ekonomi sebagai variabel

intervening. Dapat dirumuskan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

1. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Kemiskinan

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu bentuk penerimaan

yang berasal dari dana perimbangan dengan tujuan pemerataan keuangan

antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Dana alokasi

Dana Alokasi

Umum

Zakat, Infaq dan

Shodaqoh

Pendapatan Asli

Daerah

Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan

H1

H2

H3 H6

H4

H5 H7

H8

H9

H10

Page 94: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

77

umum yang diberikan kepada daerah disesuaikan dengan kondisi dan

potensi daerah tersebut (Putri, 2015)

Penelitian yang menunjukan bahwa Dana Alokasi Umum

berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan adalah (Paseki et al., 2014).

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H1: Dana Alokasi Umum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Kemiskinan

2. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) terhadap Kemiskinan

Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah

yang harus terus menerus dipacu pertumbuhannya. Pendapatan Asli

Daerah bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah

untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi

daerah sebagai perwujudan desentralisasi (Nisa, 2017)

Penelitian yang menunjukan bahwa Pendapatan Asli Dearah

berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan adalah (Manek &

Badrudin, 2016)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H2: Pendapatan Asli Dearah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Kemiskinan

Page 95: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

78

3. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) terhadap Kemiskinan

Zakat, infak dan sedekah adalah harta yang wajib dan sunnah

dikeluarkan olehseorang muslim atau badan usaha untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam (Anggraini

& Widiastusti, 2017)

Penelitian yang menunjukan bahwa Zakat, Infaq dan Sedekah

berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan adalah (Lapopo, 2012)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H3: Zakat, Infaq dan Sedekah berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Kemiskinan

4. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Dana Alokasi Umum merupakan salah satu bentuk penerimaan

yang berasal dari dana perimbangan dengan tujuan pemerataan keuangan

antar daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Dana alokasi

umum yang diberikan kepada daerah disesuaikan dengan kondisi dan

potensi daerah tersebut (Putri, 2015)

Penelitian yang menunjukan bahwa Dana Alokasi Umum

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah (Nisa,

2017)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 96: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

79

H4: Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

5. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah

yang harus terus menerus dipacu pertumbuhannya. Pendapatan Asli

Daerah bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah

untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi

daerah sebagai perwujudan desentralisasi (Nisa, 2017)

Penelitian yang menunjukan bahwa Pendapatan Asli Dearah

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah

(Barimbing & Karmini, 2015)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H5: Pendapatan Asli Dearah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

6. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Zakat, infak dan sedekah adalah harta yang wajib dan sunnah

dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam (Anggraini

& Widiastusti, 2017)

Page 97: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

80

Penelitian yang menunjukan bahwa Zakat, Infaq dan Sedekah

berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi adalah

(Anggraini & Widiastusti, 2017)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H6: Zakat, Infaq dan Sedekah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi

7. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk mengevaluasi perkembangan atau kemajuan

pembangunan ekonomi disuatu daerah pada periode tertentu, angka

pertumbuhan ekonomi dihitung dari perubahan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) pada harga konstan dari tahun ke tahun (Tahar

& Zakhiya, 2011)

Penelitian yang menunjukan bahwa Pertumbuhan Ekonomi

berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan adalah (Safuridar, 2017)

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H7: Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Kemiskinan

Page 98: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

81

8. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Kemiskinan

dengan di mediasi Pertumbuhan Ekonomi

Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk lebih

mandiri dalam mengelola keuangan sesuai dengan porsi Pendapatan Asli

Daerahnya (PAD) serta Dana Transfer dari pemerintah pusat yang dapat

digunakan secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah. Tujuan

otonomi daerah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan

secara khusus akan memperluas lapangan usaha, menurunkan tingkat

pengangguran dan kemiskinan (Manek & Badrudin, 2016)

H8: DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel

intervening

9. Pengaruh Pendapatan Asli Dearah (PAD) Terhadap Kemiskinan

dengan di mediasi Pertumbuhan Ekonomi

Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk lebih

mandiri dalam mengelola keuangan sesuai dengan porsi Pendapatan Asli

Daerahnya (PAD) serta Dana Transfer dari pemerintah pusat yang dapat

digunakan secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah. Tujuan

otonomi daerah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan

secara khusus akan memperluas lapangan usaha, menurunkan tingkat

pengangguran dan kemiskinan (Manek & Badrudin, 2016)

Page 99: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

82

H9: PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai

variabel intervening

10. Pengaruh Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Terhadap Kemiskinan

dengan di mediasi Pertumbuhan Ekonomi

Adel Sarea (2012) dalam penelitiannya menganalisis zakat sebagai

patokan untuk mengevaluasi pertumbuhan ekonomi. Menurutnya

penelitian tentang zakat ini akan memberikan kontribusi untuk umat dan

literatur yang ada karena kurangnya data empiris dan teoritis pada zakat.

Temuan ini menunjukkan bahwa, Zakat sebagai patokan bisa

memperkirakan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi dalam

pembangunan ekonomi dalam hal pengentasan kemiskinan (Tambunan,

2016)

H10: ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai

variabel intervening:

Tabel 2.2

Hipotesis

H1 DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan

H2 PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan

H3 ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan

Page 100: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

83

H4 DAU (dana alokasi umum) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi

H5 PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi

H6 ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi

H7 pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kemiskinan

H8 DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai

variabel intervening

H9 PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai

variabel intervening

H10 ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai

variabel intervening

Page 101: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

84

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015) metode kuantitatif disebut juga metode

positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,

rasional, dan sistematis sehingga metode ini disebut sebagai metode

ilmiah/scientific. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik yang berupa

angka-angka dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan pengaruh secara langsung

dan tidak langsung dari variabel bebas yaitu pengaruh DAU, PAD dan ZIS

terhadap Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil objek penelitian pada Provinsi yang berada

di Pulau Jawa dalam kurun waktu tahun 2012 - 2018. Penelitian ini dilakukan

pada bulan desember tahun 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya Sugiyono (2014) di 6 provinsi yang ada di pulau jawa.

Page 102: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

85

2. Sampel

Sampel menurut Sujarweni (2015) adalah bagian dari sejumlah

karateristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian

Maka dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. dengan teknik

sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil menurut Wagiran (2013).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan kesimpulan Bawono (2006). Dokumentasi yaitu pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan catatan

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti menurut Bambang dan

Indriantoro (2002) dalam Sujarweni (2015).

Penelitian ini menggunakan data panel. Peneliti mendapatkan data

dari laporan tahunan Provinsi yang berada di Pulau Jawa yang telah di

publikasikan oleh pemerintah Pusat.

E. Definisi Konsep dan Operasional

1. Variabel Dependen (Kemiskinan)

Istilah kemiskinan sering dipahami sebagai ketidakmampuan

untuk memenuhi standar hidup minimum. Tingkat kemiskinan sering

didasarkan pada norma tertentu, sehingga pilihan norma menjadi

sangat penting terutama dalam hal pengukuran kemiskinan yang

Page 103: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

86

didasarkan aspek konsumsi. Ditinjau dari perspektif konsumsi,

kemiskinan terbagi menajdi dari dua elemen, yaitu: 1) pengeluaran

yang digunakan untuk membeli standar gizi minimum dan

kebutuhan mendasar lainnya, dan 2) jumlah kebutuhan lain yang

mencerminkan biaya partisipasi dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari menurut Paseki et al. (2014). Data diakses di bps.go.id

2. Variabel Independen

a. Dana Alokasi Umum

Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, dana alokasi umum

adalah dana yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Kemenkeu (2016).

DAU untuk suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan

alokasi dasar. Data diakses di djpk.kemenkeu.go.id

b. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah yaitu sumber penerimaan daerah

yang asli dipungut di daerah yang digunakan untuk modal dasar

pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan dan usaha-usaha

daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah

pusat menurut Manek & Badrudin (2016). Data diakses di

djpk.kemenkeu.go.id

Page 104: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

87

c. Zakat, Infaq dan shadaqah

Dalam terminologi para ulama fikih, zakat diartikan sebagai

nama bagi sesuatu harta kekayaan yang dikeluarkan oleh seseorang

dari hak Allah untuk disalurkan kepada kaum fakir. zakat dalam

perspektif syarak digunakan untuk menyebutkan nilai yang

ditentukan dari harta yang Allah wajibkan untuk disalurkan kepada

para mustahiq zakat menurut Suma (2013). Data diakses di

puskazbaznas.com

3. Variabel Intervening

Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang

digunakan untuk mengevaluasi perkembangan atau kemajuan

pembangunan ekonomi disuatu daerah pada periode tertentu, angka

pertumbuhan ekonomi dihitung dari perubahan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) pada harga konstan dari tahun ke tahun

Tahar & Zakhiya, (2011). Data diakses di bps.go.id

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati yang secara

spesifik. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan software

Eviews 9 Version.

Page 105: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

88

G. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Stasioner

Dalam penelitian ini perlu dilakukan uji stasioner karena data yang

digunakan adalah data sekunder. Uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah data memiliki unit root atau tidak, serta untuk mengetahui derajat

stasioneritas data. Uji stasioneritas data dilakukan untuk melihat apakah

data terintegrasi pada ordo yang sama atau tidak. Pengujian stasioneritas

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF) dan Phillips-Perron (PP). Pengujian ini dilakukan

dengan membandingkan antara t-statistic dan critical value (1%, 5%,

10%) yang dihasilkan, apabila t-Statistic lebih besar daripada

criticalvalue maka H ditolak, yang berarti data adalah stasioner (Oktavia

& Amri, 2017).

2. Uji Statistik

a. Uji t (Uji Individual)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi

5%. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial

Page 106: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

89

variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel

independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan

dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi

5%. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan

variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien

regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel

independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)

Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

Page 107: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

90

determinasi berkisar antara 0 hingga 1. Nilai koefisien determinasi

(R2) yang rendah bermakna kemapuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat terbatas, namun ketika nilai koefisien

determinasi mendekati 1 bermakna variabel bebas memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2013).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai residual yang berdistribusi normal (Sutopo dan

Slamet, 2017).

Menurut Ghazali (2013) menyatakan uji normalitas dengan

analisis statistik dapat dilakukan menggunakan uji Kolmogorof-

Smirnov, dengan mempertimbangkan nilai Sig. dengan α = 0,05.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Sig. ≥ α = 0,05, maka dapat dikatakan data yang digunakan

berdistribusi secara normal.

2. Sig. ≤ α = 0,05, maka dapat dikatakan data yang digunakan

berdistribusi secara tidak normal.

Menurut Ghozali dan Ratmono (2013) untuk mengetahui data

berdistribusi normal dapat juga dilakukan dengan analisis grafik.

Page 108: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

91

Jika nilai probabilitas > α = 0,05 maka dapat dikatakan data yang

digunakan berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolonieritas merupakan

adanya sebuah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara

beberapa atau semua variabel yang menjelaskan regresi. Menurut

Ghozali (2013) jika suatu regresi mengandung multikol maka

akibatnya adalah kesalahan standar estimasi akan cenderung

meningkat dengan bertambahnya variabel independen, tingkat

signifikansi dapat dideteksi dengan beberapa cara yaitu :

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

2) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya. Selain itu juga dapat dilihat dengan Variance Inflation

Factor (VIF). Multikolonieritas terjadi jika nilai VIF lebih dari 10

dan nilai tolerance lebih dari 0,05.

Dasar yang menunjukkan adanya multikolonieritas adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai FIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas di

antara variabel bebas.

Page 109: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

92

2) Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolonieritas di

antara variabel bebas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas Pada penelitian ini menggunakan metode glejser

untuk melakukan penyembuhan ketika terjadi gejala

Heteroskedastisitas. Penelitian dikatakan tidak terjadi

heterokedastisitas apabila nilai signfikasinya lebih dari 0,05.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode

analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel

(model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

(Ghozali, 2013).

Adapun persamaan regresi menghitung pengaruh DAU, PAD dan

ZIS terhadap Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi sebagai

variabel intervening melalui analisis jalur dirumuskan sebagai berikut:

Z = (1)

Page 110: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

93

Y = (2)

Keterangan :

a. X1 = DAU

b. X2 = PAD

c. X3 = ZIS

d. Z = Pertumbuhan Ekonomi

e. Y = Kemiskinan

f. Besarnya

g. Besarnya

Persamaan (1) digunakan untuk menghitung DAU, PAD dan ZIS

terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Persamaan (2) digunakan untuk

menghitung pengaruh DAU, PAD dan ZIS terhadap Kemiskinan. Dalam

persamaan (2) variabel DAU, PAD, ZIS dan Pertumbuhan Ekonomi

berperan sebagai variabel independen, sedangkan Kemiskinan berperan

sebagai variabel dependen.

Setelah dilakukan analisis regresi melalui dua persamaan diatas

dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh DAU, PAD dan ZIS

terhadap Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai variabel

intervening dengan menggunakan p1, p2, p3, p4, p5, p6 dan p7. Berikut

rumus perhitungan analisis jalur (path analysis):

Pengaruh langsung X1 ke y : p1

Pengaruh langsung X1 ke z : p4

Pengaruh tidak langsung X1 ke Z ke Y :(p4 x p7)

Total pengaruh (korelasi X1 ke Y) :p1+(p4 x p7)

Page 111: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

94

Pengaruh langsung X2 ke Y :p2

Pengaruh langsung X2 ke z : p5

Pengaruh tidak langsung X2 ke Z ke Y : (p5 x p7)

Total pengaruh (korelasi X2 ke Y) : p2 + (p5 x p7)

Pengaruh langsung X3 ke Y : p3

Pengaruh langsung X3 ke z : p6

Pengaruh tidak langsung X2 ke Z ke Y : (p6 x p7)

Total pengaruh (korelasi X2 ke Y) : p3 + (p6 x p7)

Pengaruh langsung z ke y : p7

5. Uji Sobel Test

Dalam uji sobel ini digunakan untuk mengetahui signifikansi

variabel intervening dalam penelitian ini, yang dirumuskan dengan

perkalian (p1 x p7), (p2 x p7) dan (p3 x p7) diuji dengan sobel test untuk

mencari standar error dari masing-masing koefisien indirect effect (p1 x

p7), (p2 x p7) dan (p3 x p7) yang dirumuskan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil Sp4p7, Sp5p7 dan Sp6p7 tersebut

selanjutnya dapat dihitung t statistik pengaruh variabel intervening

dengan rumus :

Page 112: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

95

Nilai t hitung diatas dapat digunakan untuk menguji

hipotesis yang menyatakan ada tidaknya pengaruh variabel

intervening dalam penelitian. Dengan demikian, apabila t hitung

lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima dengan kata lain ada

pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya, apabila t hitung

lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak dengan kata lain tidak

ada pengaruh mediasi dalam penelitian (Ghozali, 2013).

H. Alat Analisis

Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan software

Eviews 9 Version. Analisis ini memberikan gambaran tentang suatu data yang

selanjutnya akan diinterpretasikan dalam pembahasan.

Page 113: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

96

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kemiskinan di Jawa berdasarkan setiap provinsi. Berikut adalah tabel

presentase tingkat kemiskinan yang terjadi di Pulau Jawa tahun tahun 2012

sampai 2018

Tabel 4.1

Presentase tingkat kemiskinan di Pulau Jawa tahun 2012-2018

PROVINSI 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

BANTEN 4.41 5.27 4.74 5.11 4.49 4.69 4.24

DIY 13.10 13.73 13.36 11.93 11.68 11.00 10.73

DKI 3.70 3.72 4.09 3.61 3.75 3.78 3.55

JABAR 8.71 8.69 8.32 8.58 7.55 6.76 6.33

JATENG 13.11 12.53 11.50 11.50 11.38 10.55 9.67

JATIM 8.90 8.90 8.30 8.41 7.91 7.13 6.97

Berdasarkan tabel 4.1 dapat kita lihat presentase penduduk miskin di

Pulau Jawa terjadi fluktuasi pada tahun 2012 sampai dengan 2018. Pada

tahun 2012 provinsi Jawa Tengah memiliki puncak kemiskinan tertinggi

mencapai 13,11% dan pada tahun 2013 hingga 2018 kemiskinan tertinggi di

Jawa terdapat di provinsi DIY mencapai 13.73 pada tahun 2013. Sedangkan

tingkat kemiskinan terendah dari awal tahun 2012 sampai 2018 terdapat di

provinsi DKI Jakarta.

Page 114: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

97

B. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2013). Berikut adalah hasil uji

statistik deskriptif pada penelitian ini:

1. Kemiskinan berdasarkan provinsi di pulau Jawa

Penelitian ini menggunakan sampel presentase kemiskinan

provinsi di Jawa yang didiambil dari badan pusat statistik dari tahun

2012-2018. Berikut adalah adalah hasil tabel uji statistik deskriptif untuk

variabel kemiskinan:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif variabel kemiskinan

Kemiskinan

Mean 8.009048

Median 8.310000

Maximum 13.73000

Minimum 3.550000

Observation 42

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa, rata-rata

presentase kemiskinan pada tahun 2012 sampai dengan 2018 sebesar

8.009048. Dengan nilai median sebesar 8.310000. Nilai presentase

kemiskinan tertinggi sebesar 13.73000 pada tahun 2013 di provinsi DIY.

Nilai presentase terendah sebesar 3.55000 di provinsi DKI Jakarta pada

tahun 2018. Untuk jelasnya dapat dilihat di lampiran penelitian

Page 115: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

98

2. Dana Alokasi Umum berdasarkan provinsi di pulau Jawa

Penelitian ini menggunakan sampel besaran DAU provinsi di

Jawa yang didiambil dari data laporan tahunan APBD pemerintah pusat

dari tahun 2012-2018. Berikut adalah adalah hasil tabel uji statistik

deskriptif untuk variabel dana alokasi umum:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif variabel DAU

DAU (Dana Alokasi Umum)

Mean 1734545

Median 1286807

Maximum 16876863

Minimum 0.000000

Observation 42

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa, rata-rata besaran

DAU pada tahun 2012 sampai dengan 2018 sebesar 1734545. Dengan

nilai median sebesar 1286807. Besaran DAU tertinggi sebesar 16876863.

Besaran DAU terendah sebesar 0.000. Untuk jelasnya dapat dilihat di

lampiran penelitian

3. Pendapatan Asli Daerah berdasarkan provinsi di pulau Jawa

Penelitian ini menggunakan sampel besaran PAD provinsi di

Jawa yang didiambil dari data laporan tahunan APBD pemerintah pusat

dari tahun 2012-2018. Berikut adalah adalah hasil tabel uji statistik

deskriptif untuk variabel pendapatan asli daerah:

Page 116: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

99

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif variabel PAD

PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Mean 13144614

Median 10443871

Maximum 44570508

Minimum 1004063

Observation 42

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunujukan bahwa, nilai rata-rata

PAD sebesar 13144614. Nilai median sebesar 10443871. Sementara

untuk PAD tertinggi sebesar 44570508. Untuk PAD terendah sebesar

1004063. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di lampiran penelitian.

4. Zakat Infaq dan Sedekah berdasarkan provinsi di pulau Jawa

Penelitian ini menggunakan sampel besaran ZIS provinsi di Jawa

yang didiambil dari data baznas tahun 2012-2018. Berikut adalah adalah

hasil tabel uji statistik deskriptif untuk variabel zakat, infaq dan sedekah:

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif variabel ZIS

ZIS (Zakat, Infaq dan Sedekah)

Mean 47633.86

Median 17443.00

Maximum 703000.0

Minimum 1.0000

Observation 42

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunujukan bahwa, nilai rata-rata

ZIS sebesar 47633.86 Nilai median sebesar 17443. Sementara untuk ZIS

Page 117: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

100

tertinggi sebesar 703000. Untuk ZIS terendah sebesar 1.0000 Untuk lebih

lengkapnya bisa dilihat di lampiran penelitian.

5. Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan provinsi di pulau Jawa

Penelitian ini menggunakan sampel presentase pertumbuhan

ekonomi provinsi di Jawa yang didiambil dari BPS tahun 2012-2018.

Berikut adalah adalah hasil tabel uji statistik deskriptif pertumbuhan

ekonomi:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif variabel Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Mean 4.439524

Median 4.480000

Maximum 5.900000

Minimum 3.140000

Observation 42

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunujukan bahwa, nilai rata-rata

pertumbuhan ekonomi sebesar 4.439524 Nilai median sebesar 4.48000

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5.9000 Untuk

pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 3.1400 Untuk lebih lengkapnya

bisa dilihat di lampiran penelitian.

Page 118: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

101

C. Analisis Data

1. Uji Stasioner

Uji stasioneritas yang dilakukan adalah uji Unit Root dengan

menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF). Hasil uji

stasioneritas untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Stasioneritas pada tingkat level

No Variabel Probability Unit

Root Test

Keterangan

1 Kemiskinan 0.1285 Data tidak stasioner

pada level

2 DAU 0.0000 Data stasioner pada

level

3 PAD 0.2407 Data tidak stasioner

pada level

4 ZIS 0.0000 Data stasioner pada

level

5 Pertumbuhan

ekonomi

0.2217 Data tidak stasioner

pada level

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Menurut Rosadi (2012) data dikatakan stasioner apabila nilai

probabilitasnya kurang dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.7 diatas, variabel

kemiskinan, PAD dan pertumbuhan ekonomi nilai probabilitas lebih dari

sebasar 0,05. Maka data diatas tidak stasioneritas. Menurut Rosadi

(2012) data yang tidak stasioner harus di stasionerkan dulu melalui

tingkat 1st difference, apabila masih tidak stasioner pada tingkat 1st

Page 119: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

102

difference maka distasionerkan lagi pada tingkat 2nd difference . Berikut

adalah hasil uji stasioneritas pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Uji Stasioneritas pada tingkat 1st difference

No Variabel Probability Unit

Root Test

Keterangan

1 Kemiskinan 0.0000 Data stasioner pada

1st difference

2 DAU 0.0000 Data stasioner pada

1st difference

3 PAD 0.0000 Data stasioner pada

1st difference

4 ZIS 0.0000 Data stasioner pada

1st difference

5 Pertumbuhan

ekonomi

0.0000 Data stasioner pada

1st difference

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.8 data yang diolah menunjukan output dengan

nilai probability < 0,05. Dengan demikian uji stasioneritas untuk masing-

masing variabel dalam penelitian ini memenuhi ketentuan uji

stasioneritas dan layak untyuk dilanjutkan dengan pengujian data

lanjutannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran penelitian.

2. Uji Regresi

Uji regresi dapat dilakukan jika data yang diteliti bersifat stasioner.

Setelah data memenuhi uji stasioneritas, maka harus dilakukan pemilihan

model regresi yang tepat dengan cara spesifikasi model regresi. Berikut

ini merupakan hasil spesifikasi model uji regresi:

Page 120: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

103

a. Uji regresi menggunakan common effect

Regresi commont effect mengasumsikan bahwa data

gabungan yang ada menunjukan kondisi sesungguhnya dan hasil

analisis dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu

(Setyaningrum, 2017). Hasil uji regresi commont effect dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi commont Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:54

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.597902 3.216073 1.118725 0.2707

DAU 1.880339 1.593286 1.180164 0.2457

PAD -2.127631 4.420830 -4.812742 0.0000

ZIS -5.664098 3.912025 -0.144787 0.8857 PERTUMBUHAN_

EKONOMI 1.559667 0.764134 2.041090 0.0486 R-squared 0.428326 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.364807 S.D. dependent var 3.281396

S.E. of regression 2.615240 Akaike info criterion 4.874438

Sum squared resid 246.2213 Schwarz criterion 5.083410

Log likelihood -94.92598 Hannan-Quinn criter. 4.950534

F-statistic 6.743242 Durbin-Watson stat 0.165975

Prob(F-statistic) 0.000370

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.9 bentuk dari regresi commont effect

yaitu sebagai berikut:

Page 121: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

104

Kemiskinan = 3,597902 + 1,880339 DAU – 2,127631 PAD –

5,664098 ZIS + 1,559667 pertumbuhan ekonomi

b. Uji regresi menggunakan Fixed Effect

Regresi Fixed effect mengasumsikan bahwa data gabungan

yang ada memiliki konstanta dan koefisien regresi yang tetap untuk

berbagai periode waktu. Hasil uji regresinya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Fixed effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:55

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.055694 2.037041 4.445514 0.0001

DAU -2.691183 5.954377 -0.451967 0.6544

PAD -8.298721 3.700799 -2.242413 0.0322

ZIS 3.170380 1.269743 0.249687 0.8045

PERTUMBUHAN_EKONOMI 0.007331 0.411524 0.017814 0.9859 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.952817 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.939118 S.D. dependent var 3.281396

S.E. of regression 0.809659 Akaike info criterion 2.623813

Sum squared resid 20.32199 Schwarz criterion 3.041758

Log likelihood -43.78818 Hannan-Quinn criter. 2.776006

F-statistic 69.55680 Durbin-Watson stat 0.601847

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan fixed

effect yaitu sebagai berikut :

Page 122: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

105

Kemiskinan = 9.055694 - 2.691183 DAU - 8.298721 PAD +

3.170380 ZIS + 0.007331 pertumbuhan ekonomi

Setelah diketahui persamaan regresinya, langkah selajutnya

adalah melakukan uji chow-test dengan likeli hood untuk mengetahui

apakah uji regresi ini cocok untuk digunakan pada penelitian ini atau

tidak. Adapun hasil uji chow-test dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.11

Hasil Uji Chow-test

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 68.919222 (5,31) 0.0000

Cross-section Chi-square 102.275615 5 0.0000

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas nilai cross-section chi-square sebesar

102.275615 dengan probability 0.0000 < 0,05 sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa regresi yang digunakan adalah fixed-effect.

Tabel 4.12

Hasil Uji Random Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/26/20 Time: 21:56

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.304918 2.310215 4.027728 0.0003

DAU -2.379332 5.934418 -0.400938 0.6908

Page 123: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

106

PAD -9.224664 3.510231 -2.627936 0.0125

ZIS 3.549265 1.268308 0.279843 0.7812

PERTUMBUHAN_EKONOMI -0.004413 0.401081 -0.011002 0.9913 Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, bentuk persamaan regresi dengan random

effect adalah:

Kemiskinan = 9.304918 – 2.379332 DAU – 9.224664 PAD + 3.549265

ZIS -0.004413pertumbuhan ekonomi

Setelah diketahui persamaan regresinya, selanjutnya dilakukan uji

hausman-test untuk mengetahui kesesuaian uji regresi dengan model

digunakan pada penelitian ini atau tidak. Adapun hasil uij hausman-test

dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.13

Uji Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 3.807516 4 0.0432 Sumber: data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan Tabel diatas Cross-section random sebesar

3.807516, dengan propability 0.0432 < 0,05 sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa regresi yang digunakan adalah fixed-effect. Model

regresi fixed-effect yang diperoleh dari hasil pengujian estimasi model

dapat ditulis sebagai berikut :

Kemiskinan = 9.055694 - 2.691183 DAU - 8.298721 PAD +

3.170380 ZIS + 0.007331 pertumbuhan ekonomi

Page 124: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

107

Persamaan model regresi fixed effect diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Konstanta diperoleh sebesar 9.055694 yang berarti jika variabel

independen sama dengan (0), maka kemiskinan sebesar 9.055694

dengan asumsi cateris paribus.

b. Koefisien regresi variabel DAU diperoleh sebesar - 2.691183

bernilai negatif dengan nilai probabilitas sebesar 0.6544 Artinya jika

variabel DAU mengalami peningkatan 1 juta, maka kemiskinan akan

mengalami penurunan sebesar 2.691183 namun hasil uji tersebut

tidak signifikan, dengan asumsi cateris paribus.

c. Koefisien regresi variabel PAD diperoleh sebesar - 8.298721 bernilai

negatif dengan nilai probabilitas sebesar 0.0322. Artinya jika

variabel PAD mengalami peningkatan 1 juta, maka kemiskinan akan

mengalami penurunan sebesar 8.298721 dengan asumsi cateris

paribus

d. Koefisien regresi variabel ZIS diperoleh sebesar 3.170380 bernilai

positif dengan nilai probabilitas sebesar 0.8045. Artinya jika variabel

ZIS mengalami peningkatan 1 juta, maka kemiskinan akan

mengalami peningkatan sebesar 3.170380 namun hasil tersebut tidak

signifikan, dengan asumsi cateris paribus.

e. Koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi diperoleh sebesar

0.007331 bernilai positif dengan nilai probabilitas sebesar 0.9859.

Artinya jika variabel pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan

Page 125: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

108

1 satuan, maka kemiskinan akan mengalami peningkatan sebesar

0.007331 namun hasil tersebut tidak signifikan, dengan asumsi

cateris paribus.

3. Uji Statistik

Tabel 4.14

Hasil Uji Statistik

Dependent Variable: D(KEMISKINAN-1)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 22:04

Sample (adjusted): 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.002461 1.758266 4.551336 0.0001

D(DAU-1) -2.002954 3.571271 -0.560852 0.5799

D(PAD-1) -9.949349 4.482916 -2.219391 0.0358

D(ZIS-1) -1.440822 8.060604 -0.178748 0.8596 D(PERTUMBUHAN_EKONOMI

-1) 0.070867 0.483916 0.146444 0.8847 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.954854 Mean dependent var 6.820571

Adjusted R-squared 0.938601 S.D. dependent var 3.184965

S.E. of regression 0.789198 Akaike info criterion 2.599357

Sum squared resid 15.57083 Schwarz criterion 3.043742

Log likelihood -35.488740 Hannan-Quinn criter. 2.752758

F-statistic 58.75039 Durbin-Watson stat 0.637349

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: data sekunder diolah, 2020

a. Uji T (Uji Individual)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

Page 126: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

109

dependen. Adapun penjelasan mengenai output uji statistic yang

disajikan pada tabel 4.16 adalah sebagai berikut:

1. Konstanta diperoleh sebesar 8.002461 yang berarti jika

variabel independen sama dengan (0), maka kemiskinan

sebesar 8.002461 dengan asumsi cateris paribus.

2. Variabel dana alokasi umum menunjukkan pada koefisien

alpha 5% dengan nilai Coefficient sebesar -2.002954 dan

nilai probabilitas 0.5799 > 0,05. Maka dapat diartikan

bahwa variabel dana alokasi umum berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap kemiskinan pada alpha 5%. Hasil

tersebut menunjukan apabila variabel dana alokasi umum

mengalami peningkatan 1 juta, maka kemiskinan akan

mengalami penurunan sebesar 2.002954 % akan tetapi hasil

tersebut tidak signifikan.

3. Variabel pendapatan asli daerah menunjukkan pada

koefisien alpha 5% dengan nilai Coefficient sebesar -

9.949349 dan nilai probabilitas 0.0358 < 0,05. Maka dapat

diartikan bahwa variabel pendapatan asli daerah

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan.

Hasil tersebut menunjukan apabila variabel pendapatan asli

daerah mengalami peningkatan 1 juta, maka kemiskinan

akan mengalami penurunan sebesar 9.949349 %.

Page 127: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

110

4. Variabel zakat, infaq dan shadaqah menunjukkan pada

koefisien alpha 5% dengan nilai Coefficient sebesar -

1.440822 dan probilitas 0.8596 > 0,05. Maka dapat

diartikan bahwa variabel zakat, infaq dan sedekah

berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap

kemiskinan. Hasil tersebut menunjukan apabila variabel

zakat, infaq dan shadaqah mengalami peningkata 1 juta,

maka kemiskinan akan mengalami penurunan sebesar

1.1440822 %, akan tetapi hasil tersebut tidak signifikan.

5. Variabel pertumbuhan ekonomi menunjukkan pada

koefisien alpha 5% dengan nilai Coefficient sebesar

0.070867 dan probilitas 0.8847 > 0,05. Maka dapat

diartikan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

kemiskinan. Hasil tersebut menunjukan apabila variabel

pertumbuhan ekonomi mengalami peningkata 1 %, maka

kemiskinan akan mengalami peningkatan sebesar 0.070867

%, akan tetapi hasil tersebut tidak signifikan.

b. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan

dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen. Adapun penjelasan mengenai hasil uji f yang

Page 128: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

111

telah disajikan pada tabel 4.16 diatas nilai sig f adalah 0.000 <

0.05, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel

independen dengan variabel yang digunakan berpengaruh

terhadap variabel dependen secara simultan.

c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)

Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali

(2013). Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.16

diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi

antara variabel independen dan dependen pada Adjusted R-

squared adalah 0.954854. Ini berarti bahwa variabel independen

dapat mempengaruhi sebesar 95.4854% terhadap variabel

dependen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan kedalam model penelitian ini.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal (Sutopo dan

Slamet, 2017). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

Page 129: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

112

0

4

8

12

16

20

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Series: ResidualsSample 2 42Observations 41

Mean 4.67e-17Median -0.170867Maximum 7.508330Minimum -3.024847Std. Dev. 1.634328Skewness 2.550137Kurtosis 12.91765

Jarque-Bera 212.4700Probability 0.000000

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Dari gambar 4.1 diperoleh nilai probability sebesar 0.000000

nilai tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.

(Ghozali dan Ratmono, 2013).

Menurut Gujarati dalam kasmiarno (2017) data panel dapat

meminimalkan bias yang kemungkinan besar muncul dalam hasil

analisis, memberi lebih banyak informasi, variasi, dan degree of

freedom. Data panel memungkinkan mempelajari lebih kompleks

mengenai perilaku yang ada dalam model sehingga pengujian data

panel tidak memerlukan uji asumsi klasik. Merujuk pada penelitian

yang dilakukan Salebu (2018) sehingga dalam penelitian ini uji

normalitas tidak terlalu ditekankan.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui nilai

koefisien determinasi setiap variabel independen dengan variable

Page 130: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

113

independen lainnya. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar

variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi

antara masing-masing variabel. Metode yang digunakan adalah

dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi.

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors

Date: 01/26/20 Time: 21:47

Sample: 1 42

Included observations: 41 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.07267763638654644 1.004035080938769

D(DAU-1) 6.878353519638265 1.160706404925071 1.160097295974739

D(PAD-1) 1.602667769022035 1.048507149108064 1.046520956351519

D(ZIS-1) 3.096086497758202 1.045976162500301 1.045954682453463 D(PERTUMBUHAN_EKONOMI-

1) 0.4529354206192363 1.162751996204505 1.161666560299186

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Dari tabel 4.14 dapat diketahui nilai Variance Inflation

Factor (VIF) < 10. Maka dapat disimpulkan data dalam penelitian

ini tidak terdapat multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Pada uji ini menggunakan uji Glejser, berikut adalah tabel hasil

ujinya:

Page 131: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

114

Tabel 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.544951 Prob. F(4,36) 0.2101

Obs*R-squared 6.006948 Prob. Chi-Square(4) 0.1986

Scaled explained SS 9.577083 Prob. Chi-Square(4) 0.0482

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Dilihat tabel 4.15 diatas, diperoleh nilai probability

Obs*R-Squared sebesar 6.006948 dan nilai probilitas Chi square

sebesar 0.1986. Hasil nilai tersebut berada diatas nilai 0,05. Jadi,

dapat disimpulkan penelitian ini tidak mengandung adanya

heterokedastisitas.

5. Analisis Jalur

a. Regresi Linier Berganda Antara Pertumbuhan Ekonomi,

DAU, PAD dan ZIS

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda antara variabel

DAU, PAD dan ZIS terhadap kemiskinan dalam proses

perhitungannya dapat diperoleh dan disajikan dalam tabel 4.17

sebagai berikut:

Tabel 4.17

Analisis Regresi Linier Berganda Pertama

Dependent Variable: D(PERTUMBUHAN_EKONOMI-1)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 22:05

Sample (adjusted): 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 132: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

115

C -0.641077 0.287766 -2.227775 0.0348

D(DAU-1) -3.623546 1.577224 -2.297419 0.0299

D(PAD-1) 4.126935 1.979533 2.08480 0.0471

D(ZIS-1) 1.640967 3.527761 0.465158 0.6457

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Hasil pada tabel 4.17 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta diperoleh sebesar -0.641077 yang berarti jika

variabel independen sama dengan (0), maka pertumbuhan

ekonomi sebesar -0.641077 dengan asumsi cateris paribus.

2. Koefisien regresi variabel DAU diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar -3.623546 dengan probabilitas sebasar

0.0299 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel DAU

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa jika DAU naik 1 juta,

maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan

3.6235465%.

3. Koifisien regresi variabel PAD diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar 0.671919 dengan probabilitas sebesar

0.0471 < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel PAD

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa jika PAD naik 1 juta,

maka akan diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi

sebesar 0.6719199

4. Koifisien regresi variabel ZIS diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar 1.640967 dengan probabilitas sebesar

Page 133: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

116

0.06457 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel ZIS

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa jika ZIS

semakin besar, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan

mengalami peningkatan atau penurunan

5. Sementara untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1= √(1-

0,301638) = 0,835680

b. Regresi Linier Berganda Antara Kemiskinan, DAU, PAD, ZIS

dan Pertumbuhan Ekonomi

Tabel 4.18

Analisis Regresi Linier Berganda Ke-Dua

Dependent Variable: D(KEMISKINAN-1)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 22:04

Sample (adjusted): 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.002461 1.758266 4.551336 0.0001

D(DAU-1) -2.002954 3.571271 -0.560852 0.5799

D(PAD-1) -9.949349 4.482916 -2.219391 0.0358

D(ZIS-1) -1.440822 8.060604 -0.178748 0.8596 D(PERTUMBUHAN_EKONOMI

-1) 0.070867 0.483916 0.146444 0.8847

Sumber: data sekunder diolah, 2020

Hasil persamaan regresi pada tabel 4.18 dapat diuraikan sebagai

berikut:

Page 134: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

117

1. Konstanta diperoleh sebesar 8.002461 yang berarti jika

variabel independen sama dengan (0), maka kemiskinan

sebesar 8.002461 dengan asumsi cateris paribus.

2. Koifisien regresi variabel DAU diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar -2.002954 bernilai negatif dengan

probabilitas sebesar 0.5799. Hasil tersebut menunjukan apabila

variabel DAU mengalami peningkatan 1 juta, maka

kemiskinan akan mengalami penurunan sebesar 2.002954.

Maka dapat diartikan bahwa variabel DAU berpengaruh

negatif namun tidak signifikan terhadap kemiskinan.

3. Koifisien regresi variabel PAD diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar -9.949349 bernilai negtif dengan

probabilitas sebesar 0.0358. Maka dapat diartikan bahwa

variabel PAD berpengaruh negatif signifikan terhadap

kemiskinan. Hasil tersebut menunjukan apabila variabel PAD

mengalami peningkata 1 juta, maka kemiskinan akan

mengalami penurunan sebesar 9.949349%’

4. Koifisien regresi variabel ZIS diperoleh dengan nilai

Coefficient sebesar -1.440822 bernilai negatif dengan

probabilitas sebesar 0.8596. Hasil tersebut menunjukan apabila

variabel ZIS mengalami peningkata 1 juta, maka kemiskinan

akan mengalami penurunan sebesar 1.440822 % akan tetapi

hasil tersebut tidak signifikan.

Page 135: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

118

5. Koifisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi diperoleh

dengan nilai Coefficient sebesar 0.070867 bernilai positif

dengan probabilitas sebesar 0.8847. Maka dapat diartikan

bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini

menunjukan bahwa jika pertumbuhan ekonomi semakin besar,

maka kemiskinan tidak akan mengalami peningkatan atau

penurunan.

6. Sementara untuk nilai e2 dapat dicari dengan rumus e2= √(1-

0.954854) = 0,212475

c. Pengaruh Langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh

total

Analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan

tidak langsung Pengaruh langsung yaitu pengaruh dari satu

variabel independen terhadap variabel dependen, tanpa melalui

variabel dependen lainnya. Berdasarkan diagram jalur dapat

ditunjukkan bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung

tersebut. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan

analisis secara menyeluruh sebagai berikut :

Page 136: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

119

Gambar 4.2

Sobel Test

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variable

independen dapat berpengaruh langsung ke variabel dependen dan

dapat juga berpengaruh tidak langsung melalui variable

intervening.

a. Pengaruh langsung dan tidak langsung

1) Pengaruh langsung DAU terhadap kemiskinan (P1) sebesar

-2,002954 sedangkan pengaruh tidak langsung DAU

terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi

profitabilitas = (P4 x P7) = (-3,623546 x 0,070866)

= -0,25678621

Total pengaruh langsung dan tidak langsung DAU terhadap

kemiskinan = P1 + (P4 x P7) = - 2,25974021

Dana Alokasi

Umum

Zakat, Infaq dan

Shodaqoh

Pendapatan Asli

Daerah

Pertumbuhan

Ekonomi Kemiskinan

P2= -9,949349

P4= -3,623546

P5= 4,126935

P1= -2,002954

P6= 1,640967

P3= -1,440822

P7=0,070866

Page 137: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

120

2) Pengaruh langsung PAD terhadap kemiskinan (P2) sebesar

-9,949349, sedangkan pengaruh tidak langsung PAD

terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi = (P5 x

P7) = (4,126935 x 0,070866) =0,292459376

Total pengaruh langsung dan tidak langsung PAD terhadap

kemiskinan = P2 + (P5 x P7) = -9,65688962

3) Pengaruh langsung ZIS terhadap kemiskinan (P3) sebesar -

1,440822 sedangkan pengaruh tidak langsung ZIS terhadap

kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi = (P6 x P7) =

(1,640967 x 0,070866)= 0,116288767

Total pengaruh langsung dan tidak langsung ZIS terhadap

kemiskinan = P3 + (P6 x P7) =-1,32453323

Untuk mengetahui pengaruh mediasi maka menggunakan

sobel test yaitu, sebagai berikut:

1. √

=√0,00502199 x 12,75397656+ 13,13008561 x 0,234174695

+ 12,75397656 x 0,234174695

= √0,064050343 + 3,074733793 + 2,986658571

= √6,125442707 = 2,47496317285733

2.

=√0,00502199 x 20,09653586 + 17,03159249 x 0,234174695

+ 20,09653586 x 0,234174695

=0,100924602 + 3,988367977 + 4,706100156

Page 138: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

121

= √8,795392735 = 2,96570273881251

3.

=√0,00502199 x 64,97333684 + 2,692772695 x 0,234174695

+ 64,97333684 x 0,234174695

= √0,326295448 + 0,630579225 + 15,21511134

= √16,17198601 =4,02144078782717

Berdasarkan hasil (Sp4p7),(Sp5p7)(Sp6p7) ini selanjutnya akan

dihitung nilai t statistic pengaruh mediasi sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan:

1) Peran pertumbuhan ekonomi memediasi antara DAU terhadap

kemiskinan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung -

0,10375355 lebih kecil dari t tabel (N 42) dengan signifikansi

5% yaitu sebesar 1,68195 maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi tidak signifikan. Hal ini berarti pertumbuhan

ekonomi tidak dapat menjadi mediator antara DAU terhadap

kemiskinan. Hasil ini menunjukan bahwa DAU tidak

berpengaruh terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan

ekonomi.

Page 139: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

122

2) Peran pertumbuhan ekonomi memediasi antara PAD terhadap

kemiskinan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung

0,098613854 lebih kecil dari t tabel (N 42) dengan

signifikansi 5% yaitu sebesar 1,68195 maka dapat disimpulkan

bahwa koefisien mediasi tidak signifikan. Hal ini berarti

pertumbuhan ekonomi tidak dapat menjadi mediator antara

PAD terhadap kemiskinan. Hasil ini menunjukan bahwa PAD

tidak berpengaruh terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan

ekonomi.

3) Peran pertumbuhan ekonomi memediasi antara ZIS terhadap

kemiskinan, maka dapat dihitung dari nilai t hitung

0,02891719 lebih kecil dari t tabel (N 42) dengan signifikansi

5% yaitu sebesar 1,68195 maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi tidak signifikan. Hal ini berarti pertumbuhan

ekonomi tidak dapat menjadi mediator antara ZIS terhadap

kemiskinan. Hasil ini menunjukan bahwa ZIS tidak

berpengaruh terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan

ekonomi.

D. Tahap Uji Hipotesis dan Pembuatan Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dana alokasi

umum, pendapatan asli daerah dan zakat infaq sedekah terhadap

kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi. Pembahasan masing-

masing variabel adalah sebagai berikut :

Page 140: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

123

1. Hipotesis 1 “DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa DAU tidak berpengaruh

terhadap kemiskinan, artinya hipotesis pertama (H1) yang menyatakan

bahwa “DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan“ ditolak. Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji

ttest, di mana nilai Coefficient sebesar -2,002954 pada koefisien alpha

5% dengan nilai probabilitas 0,5799 > 0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Panji &

Indrajaya, 2016) yang menunjukan bahwa variabel dana alokasi umum

tidak berpengaruh terhadap kemiskinan karena adanya pengaruh yang

tidak signifikan antara dana alokasi umum terhadap tingkat kemiskinan

dapat dijelaskan bahwa tidak sepenuhnya DAU digunakan untuk

menanggulangi kemiskinan sebagian besar DAU digunakan untuk

belanja pegawai dan belanja barang dan jasa ketimbang belanja modal.

2. Hipotesis 2 “PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa PAD memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, artinya hipotesis

kedua (H2) yang menyatakan bahwa “PAD (pendapatan asli daerah)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan“ dapat

diterima. Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji ttest, di mana nilai

Page 141: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

124

Coefficient sebesar -9,949349 pada koefisien alpha 5% dengan nilai

probabilitas 0,0358 < 0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Manek &

Badrudin, 2016) yang menunjukan bahwa variabel pendapatan asli

daerah berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap kemiskinan karena

salah satu input program penanggulangan kemiskinan adalah jumlah

dana yang tersedia. Bagi pemerintah daerah, kemandirian fiskal daerah

yang diwujudkan dalam bentuk PAD merupakan salah satu input yang

bebas digunakan untuk membiayai program mandiri seperti

penanggulangan kemiskinan, memberikan beasiswa pendidikan kepada

keluarga yang tidak mampu secara finansial serta menyediakan fasilitas

kesehatan di daerah-daerah yang sulit jangkau oleh kendaraan. Apabila

pemerintah daerah memiliki kapasitas PAD yang baik, maka

kemandirian dalam melaksanakan pembangunan juga akan baik

termasuk di dalamnya penanggulangan kemiskinan.

3. Hipotesis 3 “ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa ZIS tidak berpengaruh

terhadap kemiskinan, artinya hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan

bahwa “ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan“ ditolak. Hal ini di tunjukkaan dengan

hasil uji ttest, di mana nilai Coefficient sebesar -1,440822 pada koefisien

alpha 5% dengan nilai probabilitas 0,8596 > 0,05.

Page 142: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

125

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Yoga,

2017) yang menunjukan bahwa variabel zakat, infaq shadaqah tidak

berpengaruh terhadap kemiskinan karena kenaikan ZIS yang tidak

sebanding dengan jumlah kemiskinan di Jawa, yang mengimplikasikan

kenyataan bahwa masih banyak muzakki yang membayar zakat, infaq

dan shadaqah tidak melalui BAZNAS, akan tetapi mereka membayar

langsung pada masyarakat (mustahiq) yang berhak menerimanya, untuk

itu perlu kirannya badan yang mengelola ZIS untuk terus menerus

menghimbau masyarakat khususnya muslim untuk membayar zakat di

BAZNAS.

4. Hipotesis 4 “ DAU (dana alokasi umu) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa DAU memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya

hipotesis empat (H4) yang menyatakan bahwa “DAU (dana alokasi

umum) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi“ ditolak. Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji ttest, di mana

nilai Coefficient sebesar -3,623546 pada koefisien alpha 5% dengan

nilai probabilitas 0.0299 < 0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

(Kusumawati & Wiksuana, 2018) yang menunjukan bahwa variabel

dana alokasi umum berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa semakin besar jumlah

Page 143: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

126

DAU yang diterima maka akan dapat mengurangi laju pertumbuhan

ekonomi, kemungkinan di sebabkan karena DAU secara keseluruhan

tidak digunakan untuk peningkatan ekonomi daerah melainkan untuk

menutupi kekurangan anggaran APBD. Kemungkinan yang kedua

adalah bahwa jumlah DAU suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat PAD

yang ada di wilayah tersebut, sementara PAD merupakan tolok ukur

yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga semakin

tinggi DAU maka artinya semakin kecil PAD dan semakin rendah pula

pertumbuhan ekonomi.

5. Hipotesis 5 “PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa PAD memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya

hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa “PAD (pendapatan asli

daerah) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi“ dapat diterima. Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji ttest, di

mana nilai Coefficient sebesar 4,126935 pada koefisien alpha 5%

dengan nilai probabilitas 0.0471 < 0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

(Barimbing & Karmini, 2015) yang menunjukan bahwa variabel

pendapatan asli daerah berpengaruh siginifikan dan positif terhadap

pertumbuhan ekonomi karena Untuk membiayai pembangunan daerah,

salah satu modal yang digunakan bersumber dari pendapatan asli

Page 144: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

127

daerah. PAD yang merupakan salah satu sumber penerimaan daerah

memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

6. Hipotesis 6 “ZIS (pzakat, infaq dan sedekah) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa ZIS tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya hipotesis keenam (H6) yang

menyatakan bahwa “ZIS (pzakat, infaq dan sedekah) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi“ ditolak. Hal ini

di tunjukkaan dengan hasil uji ttest, di mana nilai Coefficient sebesar

1,640967 pada koefisien alpha 5% dengan nilai probabilitas 0.6457 >

0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Zahro,

2017) yang menunjukan bahwa variabel tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi karena Menurut BAZNAS dalam (Zahro, 2017)

penghimpunan zakat masih dikelola oleh perorangan, sedangkan

potensi penghimpunan dana zis yang dikelola lembaga akan lebih besar

dari dana zis perorangan.

7. Hipotesis 7 “pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa pertumbuhan ekonomi

tidak berpengaruh terhadap kemiskinan, artinya hipotesis ketujuh (H7)

yang menyatakan bahwa “pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan“ ditolak. Hal ini di tunjukkaan

Page 145: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

128

dengan hasil uji ttest, di mana nilai Coefficient sebesar 0,070867 pada

koefisien alpha 5% dengan nilai probabilitas 0,8847 > 0,05.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Manek &

Badrudin, 2016) yang menunjukan bahwa variabel pertumbuhan

ekonomi tidak berpengaruh terhadap kemiskinan karena pertumbuhan

ekonomi yang tinggi tidak disertai dengan pemerataan dapat

menimbulkan ketimpangan antarwilayah sehingga dapat menciptakan

jurang kemiskinan. Di satu sisi, semakin tinggi jumlah penduduk

miskin maka akan memperlambat pertumbuhan perekonomian makro

suatu wilayah.

8. Hipotesis 8 “DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa DAU (dana alokasi

umum) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan dimediasi oleh

pertumbuhan ekonomi, artinya hipotesis kedelapan (H8) yang

menyatakan bahwa “DAU (dana alokasi umum) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

ditolak.

Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji sobel test, Nilai t hitung

= -0,10375355 < nilai t tabel = 1,68195 maka disimpulkan DAU (dana

alokasi umum) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan

dimediasi oleh pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan disebabkan oleh

pertumbuhan ekonomi yang merupakan variabel intervening tidak dapat

Page 146: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

129

mempengaruhi tingkat kemiskinan, dan juga faktor-faktor penyebab

kemiskinan menurut (World Bank, 2002) dalam (Jolianis, 2016) dapat

berupa karakteristik makro, sektor, komunitas, rumahtangga, dan

individu.

9. Hipotesis 9 “PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa PAD (pendapatan asli

daerah) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan dimediasi oleh

pertumbuhan ekonomi, artinya hipotesis kesembilan (H9) yang

menyatakan bahwa “PAD (pendapatan asli daerah) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

ditolak.

Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji sobel test, Nilai t hitung

= 0,098613854 < nilai t tabel = 1,68195 maka PAD (pendapatan asli

daerah) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan dimediasi oleh

pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan

ekonomi yang merupakan variabel intervening tidak dapat

mempengaruhi tingkat kemiskinan, dan juga faktor-faktor penyebab

kemiskinan menurut (World Bank, 2002) dalam (Jolianis, 2016) dapat

berupa karakteristik makro, sektor, komunitas, rumahtangga, dan

individu.

10. Hipotesis 10 “ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

Page 147: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

130

Dari hasil analisis menunjukan, bahwa ZIS (zakat, infaq dan

sedekah) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan dimediasi oleh

pertumbuhan ekonomi, artinya hipotesis terakhir (H10) yang

menyatakan bahwa “ZIS (zakat, infaq dan sedekah) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan di mediasi pertumbuhan ekonomi”

ditolak.

Hal ini di tunjukkaan dengan hasil uji sobel test, Nilai t hitung

= 0,02891719 < nilai t tabel = 1,68195 maka disimpulkan ZIS (zakat,

infaq dan sedekah) tidak berpengaruh terhadap kemiskinan dengan

dimediasi oleh pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan disebabkan oleh

terjadinya pertumbuhan ekonomi tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya

ZIS, dan juga faktor-faktor penyebab kemiskinan menurut (World

Bank, 2002) dalam (Jolianis, 2016) dapat berupa karakteristik makro,

sektor, komunitas, rumahtangga, dan individu.

Page 148: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh

DAU, PAD dan ZIS terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi

sebagai variabel intervening, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berkut:

1. Tidak terdapat pengaruh DAU terhadap kemiskinan provinsi di Pulau

Jawa tahun 2012-2018. Karena adanya pengaruh yang tidak signifikan

antara dana alokasi umum terhadap tingkat kemiskinan dapat dijelaskan

bahwa tidak sepenuhnya DAU digunakan untuk menanggulangi

kemiskinan sebagian besar DAU digunakan untuk belanja pegawai dan

belanja barang dan jasa ketimbang belanja modal.

2. PAD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan provinsi di

Pulau Jawa tahun 2012-2018. Karena salah satu input program

penanggulangan kemiskinan adalah jumlah dana yang tersedia. Pemerintah

daerah, kemandirian fiskal daerah yang diwujudkan dalam bentuk PAD

merupakan salah satu input yang bebas digunakan untuk membiayai

program mandiri seperti penanggulangan kemiskinan, memberikan

beasiswa pendidikan kepada keluarga yang tidak mampu secara finansial

serta menyediakan fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang sulit jangkau

oleh kendaraan. Apabila pemerintah daerah memiliki kapasitas PAD yang

Page 149: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

132

baik, maka kemandirian dalam melaksanakan pembangunan juga akan

baik termasuk di dalamnya penanggulangan kemiskinan.

3. Tidak terdapat pengaruh ZIS terhadap kemiskinan provinsi di Pulau Jawa

tahun 2012-2018. Karena kenaikan ZIS yang tidak sebanding dengan

jumlah kemiskinan di Jawa, yang mengimplikasikan kenyataan bahwa

masih banyak muzakki yang membayar zakat, infaq dan shadaqah tidak

melalui BAZNAS, akan tetapi mereka membayar langsung pada

masyarakat (mustahiq) yang berhak menerimanya, untuk itu perlu

kirannya badan yang mengelola ZIS untuk terus menerus menghimbau

masyarakat khususnya muslim untuk membayar zakat di BAZNAS.

4. DAU berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

provinsi di Pulau Jawa tahun 2012-2018. Karena DAU secara keseluruhan

tidak digunakan untuk peningkatan ekonomi daerah melainkan untuk

menutupi kekurangan anggaran APBD. Kemungkinan yang kedua adalah

bahwa jumlah DAU suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat PAD yang ada

di wilayah tersebut, sementara PAD merupakan tolok ukur yang paling

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga semakin tinggi DAU

maka artinya semakin kecil PAD dan semakin rendah pula pertumbuhan

ekonomi.

5. PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

provinsi di Pulau Jawa tahun 2012-2018. Karena Untuk membiayai

pembangunan daerah, salah satu modal yang digunakan bersumber dari

Page 150: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

133

pendapatan asli daerah. PAD yang merupakan salah satu sumber

penerimaan daerah memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

6. Tidak terdapat pengaruh ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di

Pulau Jawa tahun 2012-2018. Karena dalam penghimpunan zakat masih

banyak dikelola oleh perorangan, sedangkan potensi penghimpunan dana

zis yang dikelola lembaga akan lebih besar dari dana zis perorangan.

7. Tidak terdapat pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan

provinsi di Pulau Jawa tahun 2012-2018. Pertumbuhan ekonomi yang

tinggi tidak disertai dengan pemerataan dapat menimbulkan ketimpangan

antarwilayah sehingga dapat menciptakan jurang kemiskinan. Di satu sisi,

semakin tinggi jumlah penduduk miskin maka akan memperlambat

pertumbuhan perekonomian makro suatu wilayah.

8. Tidak terdapat pengaruh DAU terhadap kemiskinan dimediasi

pertumbuhan ekonomi provinsi di Pulau Jawa. Kemungkinan disebabkan

oleh pertumbuhan ekonomi yang merupakan variabel intervening tidak

dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dan juga faktor-faktor penyebab

kemiskinan dapat berupa karakteristik makro, sektor, komunitas,

rumahtangga, dan individu.

9. Tidak terdapat pengaruh PAD terhadap kemiskinan dimediasi

pertumbuhan ekonomi provinsi di Pulau Jawa. Kemungkinan disebabkan

oleh pertumbuhan ekonomi yang merupakan variabel intervening tidak

dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dan juga faktor-faktor penyebab

Page 151: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

134

kemiskinan dapat berupa karakteristik makro, sektor, komunitas,

rumahtangga, dan individu.

10. Tidak terdapat pengaruh ZIS terhadap kemiskinan dimediasi pertumbuhan

ekonomi provinsi di Pulau Jawa. Kemungkinan disebabkan oleh terjadinya

pertumbuhan ekonomi tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya ZIS, dan juga

faktor-faktor penyebab kemiskinan dapat berupa karakteristik makro,

sektor, komunitas, rumahtangga, dan individu.

B. Saran

1. Penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan

dikembangkan. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain

seperti DBH, DAK, belanja langsung yang masih berhubungan dengan

variabel di penelitian ini.

2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel yang data nya kurang

lengkap. Untuk itu untuk penelitian yang selanjutnya agar

mengembangkan lagi penelitian ini dengan menggunakan variabel yang

data nya lebih lengkap dan sesuai serta mudah diperoleh.

3. Bagi akademisi penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan

dokumentasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

4. Bagi praktisi penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum

mengeluarkan kebijakan, terutama bagi pemerintah pusat dan daerah.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Sampel terbatas, harus ditambahkan.

2. Variabel mediasi tidak sesuai harapan.

Page 152: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

135

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R., & Widiastusti, T. 2015. Penyaluran Dana ZIS dan Tingkat Inflasi

berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi

Syariah Teori dan Terapan. Vol. 4, No. 8, Agustus 2017.

Arini, & Mustika. 2015. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Tidak

Langsung terhadap Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Bali. Ekonomi Pembangunan Unud. Vol. 4, No. 3, September 2015

Barimbing, Y. R., & Karmini, N. L. 2015. Pengaruh PAD, Tenaga Kerja dan

Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali. E-Jurnal

Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol. 4, No. 5, Mei 2015.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Fauzan, Muhammad. 2006. Hukum Pemerintahan Daerah: Kajian Tentang

Hubungan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Yogyakarta: UII Press.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analsisi Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro

______.2013. Aplikasi Analsisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

______ dan Dwi Ratmono. 2013. Aplikasi Analsisi Multivariate dan

Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang:

Badan Peneribit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Y. H. S. 2018. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan

di Sumatera Utara. Ilmu Ekonomi. 2018

Hastuti, Q. W. 2016. Infaq tidak Dapat Dikategorikan sebagai Pungutan Liar.

Jurnal ZISWAF. Vol 3, No. 1, Juni 2016.

Hodijah, S. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, PAD terhadap

Kemiskinan melalui Kesempatan Kerja di Provinsi Jambi. Jurnal Ekonomi

Dan Kebijakan Publik Indonesia, Vol. 4, No. 2, November 2017.

Ismail, A., & Hakim, A. 2014. Peran Dana Perimbangan terhadap Kemiskinan di

Provinsi Bali. Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 16, No, 9 Sepetember 2014.

Jolianis. 2016. Analisis Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap Kemiskinan

pada Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat dengan Pertumbuhan Ekonomi

sebagai Variabel Intervening. Journal of Economic and Economic Education.

Vol. 4, No. 2. 2016.

Page 153: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

136

Kasmiarno, Kurnia Sari. 2017. Analisis Pengaruh Indikator Ekonomi dan Kinerja

Perbankan Syariah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol. 4.

2017.

Kusumawati, L., & Wiksuana, I. G. B. 2018. Pengaruh PAD terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di WIlayah Sarbagita Provinsi Bali. Vol. 7, No 5.

2018.

Kuswandi, A. 2011. Desentralisasi Pendidikan dalam Penyelenggaraan Otonomi

Daerah di Indonesia. Governance, Vol. 2, No. 1, November 2001.

Lapopo, J. 2012. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) dan Zakat Fitrah terhadap

Penurunan Kemiskinan di Indonesia Periode. Media Ekonomi. Vol. 20, No.

1, April 2012.

Manek, M., & Badrudin, R. 2016. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana

Perimbangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Provinsi

Nusa Tenggara Timur. Telaah Bisnis, Vol. 1, No. 2, November 2016.

Muhtarom, A. 2015. Analisis Pad (Pendapatan Asli Daerah) terhadap

Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Lamongan. Jurnal Ekbis, Vol. 13, No.

1, Maret 2015.

Munir, Misbahul & Djalaluddin, A. 2006. Ekonomi Qur'ani: Doktrin Reformasi

Ekonomi dalam AlQur'an. Malang: UIN Malang Press.

Murni, Asfia. 2016. Ekonomi Makro. Bandung: PT Reflika Aditama

Mustika, F. N. 2019. Analisis Pengaruh ZIS (Zakat, Ifaq dan Shadaqah), Produk

Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Regional dan Inflasi terhadap

Tingkat Kemiskinan di Indonesia. skripsi. 2019.

Nasir, M. S. 2019. Analisis Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah Setelah Satu

Dekade Otonomi Daerah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Vol. 2,

No. 1. 2019.

Nasution, A., Nisa, K., & Zakariah, M. 2018. Kajian Strategi Zakat, Infaq dan

Shadaqah dalam Pemberdayaan Umat. Jurnal Ekonomi Bisnis Syariah, Vol.

1, No. 1 2018.

Nisa, A. A. 2017. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi

Umum dan Bagi Hasil Pajak terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Ilmu Ekonomi, Vol. 1, No. 2. 2017.

Oktavia, N. E., & Amri. 2017. Analisis Kausalitas Antara Inflasi dan Konsumsi di

Indonesia. Ilmiah Mahasiswa. Vol. 2, No. 1, Februari 2017.

Page 154: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

137

Panji, I. P. B., & Indrajaya, I. G. B. 2016. Pengaruh Dana Perimbangan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bali. Ekonomi

Pembangun Universitas Udayana. Vol. 5, No. 3, Maret 2016.

Paseki, M. G., Naukoko, A., & Wauran, P. 2014. Pengaruh Dana Alokasi Umum

dan Belanja Langsung terhadap Pertumbuahan Ekonomi dan Dampaknya

terhadap Kemiskinan di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiens. Vol.

14, No. 3, Oktober 2014.

Putri, Z. E. 2015. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi

Umum dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten//Kota

Provinsi Jawa Tengah. Bisnis Dan Manajemen, Vol. 5, No. 2, Oktober 2015.

Ramadhan, H., & Mariyanti, T. 2014. Pengaruh Pajak, Subsidi dan Zis terhadap

Penurunan Kemiskinan di Indonesia. Media Ekonomi. Vol. 22, No. 2,

Agustus 2014.

Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Safuridar. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di

Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ihtiyath. Vol. 1, No. 1, September 2017.

Salebu, Jefry Batara. 2018. Pengaruh PMA dan PDB terhadap Penerimaan Pajak

Indonesia. Simposium Nasional Keuangan Negara. 2018.

Setyaningrum, Wahyu. 2017. Pengaruh Struktur Modal terhadap Earning PER

Share. Yogyakarta: Perpustakaan UGM.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

CV.Alvabeta.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta: Pustakabaru.

Suma, M. A. 2013. Zakat, Infak, dan Sedekah: Modal dan Model Ideal

Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Modern. Al-Iqtishad. Vol. 5(5, No. 2,

Juli 2013.

Suryadi, A. 2018. Mustahiq dan Harta yang Wajib dizakati menurut Kajian Para

Ulama. TAZKIYA: Keislamana, Kemasyarakatan dan Kebudayaan. Vol. 19.

No. 1. 2018.

Suryani, E. 2006. Analisis Total Faktor Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Sumatera Selatan. Ekonomi Pembangunan, Vol. 4. No. 2. 2016.

Page 155: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

138

Sutopo, Yeri dan Achmad Slamet. 2017. Statistika Inferensial. Yogyakarta:

DANI.

Tahar, A., & Zakhiya, M. 2011. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana

Alokasi Umum terhadap Kemandirian Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi

Daerah. Jurnal Akuntansi Dan Investasi. Vol. 12, No. 1, Januari 2011.

Tambunan, K. 2016. Analisis Pengaruh Investasi, Operasi Moneter dan ZIS

terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. At-Tawassuh, Vol. 1, No. 1.

2016.

Wagiran. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran dan Penilaian.

Temanggung: CV Bahtera Wijaya Perkasa

Yoga, A. 2017. Analisis Pengaruh Penghimpunan Dana ZIS dan Variabel Makro

Ekonomi terhadap Tingkat Kemiskinan. skripsi. 2017.

Zahro, V. F. 2017. Pengaruh Zakat,Infaq,Shadaqoh (ZIS), Indeks Pembagunan

Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Sumatra Barat. skripsi. 2017.

www.bps.go.id

www.djpk.kemenkeu.go.id

keuda.kemendagri.go.id

www.djpk.kemenkeu.go.id/?page_id=5383

www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/01/DAU.pdf)

www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/08/pajak_daerah-1.pdf

www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/08/retribusi_daerah.pdf

www.puskazbaznas.com/images/outlook/Indonesia%Zakat%20Outlook2019EN_

PUSKASBAZNAS.PDF

Page 156: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

139

LAMPIRAN

Page 157: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

140

Lampiran 1 : Data Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini

NO PROVINSI TAHUN DAU

(juta)

PAD

(juta) ZIS(juta) PE %

KEMISKINAN

%

1

BANTEN

2012 530833 3395883 783 4.40 4.41

2013 617081 3577954 1212 4.31 5.27

2014 728490 4899125 2200 3.24 4.74

2015 640981 4972737 13615 3.24 5.11

2016 693446 5463156 19017 3.14 4.49

2017 1105821 5666689 16273 3.65 4.69

2018 1072903 6183868 23521 3.8 4.24

2 DIY

2012 757056 1004063 1432 4.11 13.10

2013 828334 1014089 2680 4.23 13.73

2014 899923 1464604 2926 3.95 13.36

2015 920544 1593110 3188 3.75 11.93

2016 940835 1673749 4495 3.87 11.68

2017 1380356 1657147 3925 4.11 11.00

2018 1314372 1734005 3502 5.07 10.73

3 DKI

2012 275327 22040801 20425 5.34 3.70

2013 299182 26670448 27808 4.92 3.72

2014 85985 31274215 118000 4.81 4.09

2015 0 36686176 192000 4.84 3.61

2016 0 36888017 131000 4.84 3.75

2017 0 41488193 100474 5.21 3.78

2018 0 44570508 130982 5.22 3.55

4 JABAR

2012 1269960 9982917 12719 4.82 8.71

2013 1472453 9882025 5986 4.7 8.69

2014 16876863 15038153 18613 3.52 8.32

2015 1303654 16032856 45208 3.52 8.58

2016 1247045 17042895 65812 4.17 7.55

2017 2992041 16524120 68689 3.91 6.76

2018 3023552 17584972 71711 4.24 6.33

5 JATENG

2012 1516892 6629308 1 4.47 13.11

2013 1670859 6625624 23 4.27 12.53

2014 1803931 9916358 241 4.46 11.5

2015 1629429 10904825 1872 4.68 11.5

2016 1859907 11541029 11352 4.49 11.38

2017 3688746 11967160 40596 4.53 10.55

2018 3652586 12994933 25248 4.61 9.67

6 JATIM 2012 1491561 9725627 41 5.90 8.90

2013 1632648 9523901 553 5.37 8.9

Page 158: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

141

2014 1866548 14442216 703000 5.18 8.3

2015 1587261 15402647 19948 4.8 8.41

2016 1672878 15817795 29838 4.96 7.91

2017 3687183 14900003 29875 4.87 7.13

2018 3813411 15675894 29838 4.94 6.97

Lampiran 2: Uji Regresi Linier Berganda Secara langsung Dependent Variable: D(KEMISKINAN-1)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 22:04

Sample (adjusted): 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.002461 1.758266 4.551336 0.0001

D(DAU-1) -2.002954 3.571271 -0.560852 0.5799

D(PAD-1) -9.949349 4.482916 -2.219391 0.0358

D(ZIS-1) -1.440822 8.060604 -0.178748 0.8596 D(PERTUMBUHAN_EKONOMI

-1) 0.070867 0.483916 0.146444 0.8847 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.954854 Mean dependent var 6.820571

Adjusted R-squared 0.938601 S.D. dependent var 3.184965

S.E. of regression 0.789198 Akaike info criterion 2.599357

Sum squared resid 15.57083 Schwarz criterion 3.043742

Log likelihood -35.488740 Hannan-Quinn criter. 2.752758

F-statistic 58.75039 Durbin-Watson stat 0.637349

Prob(F-statistic) 0.000000

Secara tidak langsung Dependent Variable: D(PERTUMBUHAN_EKONOMI-1)

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 22:05

Sample (adjusted): 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.641077 0.287766 -2.227775 0.0348

D(DAU-1) -3.623546 1.577224 -2.297420 0.0299

D(PAD-1) 4.126935 1.979533 2.084802 0.0471

D(ZIS-1) 1.640967 3.527761 0.465158 0.645690 Effects Specification

Page 159: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

142

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.301638 Mean dependent var -0.060571

Adjusted R-squared 0.086758 S.D. dependent var 0.364723

S.E. of regression 0.348543 Akaike info criterion 0.946926

Sum squared resid 3.158543 Schwarz criterion 1.346872

Log likelihood -7.571198 Hannan-Quinn criter. 1.084987

F-statistic 1.403748 Durbin-Watson stat 2.459928

Prob(F-statistic) 0.241425

Lampiran 3: Uji stasioner tingkat level

Root test

KEMISKINAN Null Hypothesis: KEMISKINAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.476179 0.1285

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KEMISKINAN)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:42

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. KEMISKINAN(-1) -0.257009 0.103792 -2.476179 0.0177

C 2.127348 0.900153 2.363318 0.0232 R-squared 0.135858 Mean dependent var 0.062439

Adjusted R-squared 0.113700 S.D. dependent var 2.305186

S.E. of regression 2.170183 Akaike info criterion 4.435050

Sum squared resid 183.6780 Schwarz criterion 4.518639

Log likelihood -88.91853 Hannan-Quinn criter. 4.465489

F-statistic 6.131462 Durbin-Watson stat 1.807999

Prob(F-statistic) 0.017726

DAU Null Hypothesis: DAU has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.655338 0.0000

Page 160: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

143

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DAU)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:38

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DAU(-1) -0.906472 0.160286 -5.655338 0.0000

C 1606418. 494809.1 3.246540 0.0024 R-squared 0.450571 Mean dependent var 80062.88

Adjusted R-squared 0.436484 S.D. dependent var 3537471.

S.E. of regression 2655499. Akaike info criterion 32.46971

Sum squared resid 2.75E+14 Schwarz criterion 32.55330

Log likelihood -663.6291 Hannan-Quinn criter. 32.50015

F-statistic 31.98285 Durbin-Watson stat 1.997088

Prob(F-statistic) 0.000002

PAD Null Hypothesis: PAD has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.113303 0.2407

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PAD)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:39

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PAD(-1) -0.196299 0.092887 -2.113303 0.0410

C 2867673. 1601324. 1.790813 0.0811 R-squared 0.102748 Mean dependent var 299512.5

Adjusted R-squared 0.079742 S.D. dependent var 6960495.

S.E. of regression 6677210. Akaike info criterion 34.31385

Page 161: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

144

Sum squared resid 1.74E+15 Schwarz criterion 34.39744

Log likelihood -701.4339 Hannan-Quinn criter. 34.34429

F-statistic 4.466049 Durbin-Watson stat 1.790813

Prob(F-statistic) 0.041026

ZIS Null Hypothesis: ZIS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.061558 0.0000

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ZIS)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:41

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ZIS(-1) -0.968337 0.159750 -6.061558 0.0000

C 47254.56 19540.30 2.418313 0.0204 R-squared 0.485097 Mean dependent var 708.6585

Adjusted R-squared 0.471895 S.D. dependent var 158320.7

S.E. of regression 115053.0 Akaike info criterion 26.19172

Sum squared resid 5.16E+11 Schwarz criterion 26.27531

Log likelihood -534.9303 Hannan-Quinn criter. 26.22216

F-statistic 36.74248 Durbin-Watson stat 2.003524

Prob(F-statistic) 0.000000

PERTUMBUHAN EKONOMI Null Hypothesis: PERTUMBUHAN_EKONOMI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.164910 0.2217

Test critical values: 1% level -3.600987

5% level -2.935001

10% level -2.605836 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PERTUMBUHAN_EKONOMI)

Page 162: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

145

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:43

Sample (adjusted): 2 42

Included observations: 41 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1) -0.222002 0.102546 -2.164910 0.0366

C 0.996044 0.458658 2.171647 0.0360 R-squared 0.107283 Mean dependent var 0.013171

Adjusted R-squared 0.084392 S.D. dependent var 0.436225

S.E. of regression 0.417412 Akaike info criterion 1.138066

Sum squared resid 6.795087 Schwarz criterion 1.221655

Log likelihood -21.33035 Hannan-Quinn criter. 1.168504

F-statistic 4.686834 Durbin-Watson stat 1.778852

Prob(F-statistic) 0.036575

Lampiran 3: Uji stasioner tingkat 1st difference

KEMISKINAN Null Hypothesis: D(KEMISKINAN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.229588 0.0000

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KEMISKINAN,2)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:42

Sample (adjusted): 3 42

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(KEMISKINAN(-1)) -1.009100 0.161985 -6.229588 0.0000

C 0.043119 0.373524 0.115438 0.9087 R-squared 0.505258 Mean dependent var -0.025500

Adjusted R-squared 0.492239 S.D. dependent var 3.313823

S.E. of regression 2.361343 Akaike info criterion 4.605045

Sum squared resid 211.8858 Schwarz criterion 4.689489

Log likelihood -90.10090 Hannan-Quinn criter. 4.635577

F-statistic 38.80777 Durbin-Watson stat 1.994797

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 163: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

146

DAU Null Hypothesis: D(DAU) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.305244 0.0000

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DAU,2)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:40

Sample (adjusted): 4 42

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DAU(-1)) -1.972179 0.269968 -7.305244 0.0000

D(DAU(-1),2) 0.340727 0.157594 2.162050 0.0373

C 138786.4 495773.3 0.279939 0.7811 R-squared 0.765866 Mean dependent var 379.9744

Adjusted R-squared 0.752859 S.D. dependent var 6225029.

S.E. of regression 3094667. Akaike info criterion 32.80206

Sum squared resid 3.45E+14 Schwarz criterion 32.93003

Log likelihood -636.6402 Hannan-Quinn criter. 32.84798

F-statistic 58.87913 Durbin-Watson stat 2.162771

Prob(F-statistic) 0.000000

PAD Null Hypothesis: D(PAD) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.015721 0.0000

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PAD,2)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:40

Page 164: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

147

Sample (adjusted): 3 42

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PAD(-1)) -0.975644 0.162182 -6.015721 0.0000

C 295443.7 1129766. 0.261509 0.7951 R-squared 0.487794 Mean dependent var 14845.50

Adjusted R-squared 0.474315 S.D. dependent var 9846571.

S.E. of regression 7139173. Akaike info criterion 34.44880

Sum squared resid 1.94E+15 Schwarz criterion 34.53324

Log likelihood -686.9760 Hannan-Quinn criter. 34.47933

F-statistic 36.18890 Durbin-Watson stat 1.993225

Prob(F-statistic) 0.000001

ZIS Null Hypothesis: D(ZIS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.258821 0.0000

Test critical values: 1% level -3.610453

5% level -2.938987

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ZIS,2)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:41

Sample (adjusted): 4 42

Included observations: 39 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(ZIS(-1)) -1.968805 0.271229 -7.258821 0.0000

D(ZIS(-1),2) 0.327423 0.157480 2.079142 0.0448

C 1423.980 22107.77 0.064411 0.9490 R-squared 0.769292 Mean dependent var -26.28205

Adjusted R-squared 0.756475 S.D. dependent var 279761.3

S.E. of regression 138057.3 Akaike info criterion 26.58253

Sum squared resid 6.86E+11 Schwarz criterion 26.71049

Log likelihood -515.3593 Hannan-Quinn criter. 26.62844

F-statistic 60.02076 Durbin-Watson stat 2.152859

Prob(F-statistic) 0.000000

PERTUMBUHAN EKONOMI Null Hypothesis: D(PERTUMBUHAN_EKONOMI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

Page 165: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

148

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.105152 0.0000

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PERTUMBUHAN_EKONOMI,2)

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:44

Sample (adjusted): 3 42

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1)) -0.989840 0.162132 -6.105152 0.0000

C 0.015631 0.070736 0.220970 0.8263 R-squared 0.495170 Mean dependent var 0.004000

Adjusted R-squared 0.481885 S.D. dependent var 0.621301

S.E. of regression 0.447213 Akaike info criterion 1.277145

Sum squared resid 7.599992 Schwarz criterion 1.361589

Log likelihood -23.54290 Hannan-Quinn criter. 1.307677

F-statistic 37.27288 Durbin-Watson stat 1.873312

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 4: Deskriptif variabel Date: 01/26/20

Time: 21:36

Sample: 1 42 KEMISKINAN Mean 8.009048

Median 8.310000

Maximum 13.73000

Minimum 3.550000

Std. Dev. 3.269544

Skewness 0.131670

Kurtosis 1.732316

Jarque-Bera 2.933649

Probability 0.230657

Sum 336.3800

Sum Sq. Dev. 438.2866

Observations 42

Page 166: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

149

Date: 01/26/20 Time: 21:35

Sample: 1 42 DAU Mean 1734545.

Median 1286807.

Maximum 16876863

Minimum 0.000000

Std. Dev. 2608151.

Skewness 4.820837

Kurtosis 28.45708

Jarque-Bera 1296.793

Probability 0.000000

Sum 72850877

Sum Sq. Dev. 2.79E+14

Observations 42

Date: 01/26/20 Time: 21:36

Sample: 1 42 PAD Mean 13144614

Median 10443871

Maximum 44570508

Minimum 1004063.

Std. Dev. 11233667

Skewness 1.280775

Kurtosis 4.025156

Jarque-Bera 13.32184

Probability 0.001280

Sum 5.52E+08

Sum Sq. Dev. 5.17E+15

Observations 42

Date: 01/26/20 Time: 21:36

Sample: 1 42 ZIS Mean 47633.86

Median 17443.00

Maximum 703000.0

Minimum 1.000000

Page 167: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

150

Std. Dev. 112512.2

Skewness 4.926797

Kurtosis 28.86282

Jarque-Bera 1340.463

Probability 0.000000

Sum 2000622.

Sum Sq. Dev. 5.19E+11

Observations 42

Date: 01/26/20 Time: 21:36

Sample: 1 42

PERTUMBUHAN_

EKONOMI Mean 4.439524

Median 4.480000

Maximum 5.900000

Minimum 3.140000

Std. Dev. 0.640609

Skewness -0.172102

Kurtosis 2.515923

Jarque-Bera 0.617411

Probability 0.734397

Sum 186.4600

Sum Sq. Dev. 16.82559

Observations 42

Lampiran 5: Uji Regresi

Common efect Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:54

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.597902 3.216073 1.118725 0.2707

DAU 1.880339 1.593286 1.180164 0.2457

PAD -2.127631 4.420830 -4.812742 0.0000

ZIS -5.664098 3.912025 -0.144787 0.8857 PERTUMBUHAN_

EKONOMI 1.559667 0.764134 2.041090 0.0486 R-squared 0.428326 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.364807 S.D. dependent var 3.281396

Page 168: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

151

S.E. of regression 2.615240 Akaike info criterion 4.874438

Sum squared resid 246.2213 Schwarz criterion 5.083410

Log likelihood -94.92598 Hannan-Quinn criter. 4.950534

F-statistic 6.743242 Durbin-Watson stat 0.165975

Prob(F-statistic) 0.000370

Fix Efect Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:55

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.055694 2.037041 4.445514 0.0001

DAU -2.691183 5.954377 -0.451967 0.6544

PAD -8.298721 3.700799 -2.242413 0.0322

ZIS 3.170380 1.269743 0.249687 0.8045

PERTUMBUHAN_EKONOMI 0.007331 0.411524 0.017814 0.9859 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.952817 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.939118 S.D. dependent var 3.281396

S.E. of regression 0.809659 Akaike info criterion 2.623813

Sum squared resid 20.32199 Schwarz criterion 3.041758

Log likelihood -43.78818 Hannan-Quinn criter. 2.776006

F-statistic 69.55680 Durbin-Watson stat 0.601847

Prob(F-statistic) 0.000000

Random Effect Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/26/20 Time: 21:56

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.304918 2.310215 4.027728 0.0003

DAU -2.38E-08 5.93E-08 -0.400938 0.6908

PAD -9.22E-08 3.51E-08 -2.627936 0.0125

ZIS 3.55E-07 1.27E-06 0.279843 0.7812 PERTUMBUHAN_EKONOM

I -0.004413 0.401081 -0.011002 0.9913 Effects Specification

S.D. Rho

Page 169: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

152

Cross-section random 3.025274 0.9332

Idiosyncratic random 0.809659 0.0668 Weighted Statistics R-squared 0.177680 Mean dependent var 0.813909

Adjusted R-squared 0.086311 S.D. dependent var 0.850575

S.E. of regression 0.807492 Sum squared resid 23.47355

F-statistic 1.944647 Durbin-Watson stat 0.524274

Prob(F-statistic) 0.124108 Unweighted Statistics R-squared 0.265727 Mean dependent var 7.942683

Sum squared resid 316.2533 Durbin-Watson stat 0.038914

Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 68.919222 (5,31) 0.0000

Cross-section Chi-square 102.275615 5 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:56

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.597902 3.216073 1.118725 0.2707

DAU 1.88E-07 1.59E-07 1.180164 0.2457

PAD -2.13E-07 4.42E-08 -4.812743 0.0000

ZIS -5.66E-07 3.91E-06 -0.144787 0.8857 PERTUMBUHAN_EKONOM

I 1.559667 0.764134 2.041090 0.0486 R-squared 0.428326 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.364807 S.D. dependent var 3.281396

S.E. of regression 2.615240 Akaike info criterion 4.874438

Sum squared resid 246.2213 Schwarz criterion 5.083410

Log likelihood -94.92598 Hannan-Quinn criter. 4.950534

F-statistic 6.743242 Durbin-Watson stat 0.165975

Prob(F-statistic) 0.000370

Page 170: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

153

Uji Housman Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.807516 4 0.0432

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. DAU -0.000000 -0.000000 0.000000 0.0522

PAD -0.000000 -0.000000 0.000000 0.0429

ZIS 0.000000 0.000000 0.000000 0.5301 PERTUMBUHAN_EKONOM

I 0.007331 -0.004413 0.008486 0.8986

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:57

Sample: 2012 2018

Periods included: 7

Cross-sections included: 6

Total panel (unbalanced) observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.055694 2.037041 4.445514 0.0001

DAU -2.69E-08 5.95E-08 -0.451967 0.6544

PAD -8.30E-08 3.70E-08 -2.242413 0.0322

ZIS 3.17E-07 1.27E-06 0.249687 0.8045 PERTUMBUHAN_EKONOM

I 0.007331 0.411524 0.017814 0.9859 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.952817 Mean dependent var 7.942683

Adjusted R-squared 0.939118 S.D. dependent var 3.281396

S.E. of regression 0.809659 Akaike info criterion 2.623813

Sum squared resid 20.32199 Schwarz criterion 3.041758

Log likelihood -43.78818 Hannan-Quinn criter. 2.776006

F-statistic 69.55680 Durbin-Watson stat 0.601847

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 171: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

154

Lampiran 6: Uji Asumsi Klasik

Normalitas

0

4

8

12

16

20

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Series: ResidualsSample 2 42Observations 41

Mean 4.67e-17Median -0.170867Maximum 7.508330Minimum -3.024847Std. Dev. 1.634328Skewness 2.550137Kurtosis 12.91765

Jarque-Bera 212.4700Probability 0.000000

Multikolinieritas

Variance Inflation Factors

Date: 01/26/20 Time: 21:47

Sample: 1 42

Included observations: 41 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.072678 1.004035 NA

D(DAU-1) 6.88E-15 1.160706 1.160097

D(PAD-1) 1.60E-15 1.048507 1.046521

D(ZIS-1) 3.10E-12 1.045976 1.045955 D(PERTUMBUHAN_EK

ONOMI-1) 0.452935 1.162752 1.161667

Page 172: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

155

Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.544951 Prob. F(4,36) 0.2101

Obs*R-squared 6.006948 Prob. Chi-Square(4) 0.1986

Scaled explained SS 9.577083 Prob. Chi-Square(4) 0.0482

Test Equation:

Dependent Variable: ARESID

Method: Least Squares

Date: 01/26/20 Time: 21:48

Sample: 2 42

Included observations: 41 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.950728 0.202307 4.699437 0.0000

D(DAU-1) 3.80E-08 6.22E-08 0.610322 0.5455

D(PAD-1) -6.57E-08 3.00E-08 -2.187773 0.0353

D(ZIS-1) -1.11E-07 1.32E-06 -0.083717 0.9337

D(PERTUMBUHAN_EKONOMI-1) 0.571462 0.505043 1.131511 0.2653 R-squared 0.146511 Mean dependent var 0.941532

Adjusted R-squared 0.051679 S.D. dependent var 1.327548

S.E. of regression 1.292790 Akaike info criterion 3.465331

Sum squared resid 60.16698 Schwarz criterion 3.674303

Log likelihood -66.03929 Hannan-Quinn criter. 3.541427

F-statistic 1.544951 Durbin-Watson stat 2.236217

Prob(F-statistic) 0.210054

Page 173: PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8406/1/AHMAD...Intervening (Studi Kasus Provinsi di Pulau Jawa Periode 2012-2018). Imanda Firmantyas Putri

156

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Kholid Rifa’i

Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 17 Maret 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

E-mail : [email protected]

Alamat : Dsn.Gajahmati Rt 03/08 Ds. Jumo Kec. Kedungjati Kab.

Grobogan, Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 3 Jumo 2003 – 2009

2. MTs YASUA Pilang Wetan 2009 – 2012

3. SMA YASIHA Gubug 2012 – 2015

Salatiga, 12 Februari 2020

Ahmad Kholid Rifa’i