pengaruh budaya organisasi dan perencanaan stretagis terhadap kinerja perusahaan

30
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERENCANAAN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PDAM TIRTA ANOA KENDARI OLEH : BASO ZAINAL IKHSAN STB: 212 10 027 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Samdin, SE, M.Si. Muhammad Yusuf, SE, M.Si ABSTRAK Aman 21210009, Pengaruh Budaya Organisasi Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari Dibimbing oleh Samdin dan Muhammad Yusuf, pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Kendari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui (1) pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari, (2) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari dan (3) pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel sebanyak 73 karyawan dan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Budaya organisasi dan perencanaan strategi secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Peningkatan yang terjadi pada budaya organisasi dan perencanaan strategi pada perusahaan akan membuat perubahan pada kinerja perusahaan secara positif dan signifikan. (2) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Semakin baik budaya organisasi yang diterapkan di dalam perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. (3) Perencanaan strategis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta

Upload: jacob-breemer

Post on 08-Jan-2017

76 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERENCANAAN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PDAM TIRTA

ANOA KENDARI

OLEH :

BASO ZAINAL IKHSAN STB: 212 10 027

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Samdin, SE, M.Si. Muhammad Yusuf, SE, M.Si

ABSTRAK

Aman 21210009, Pengaruh Budaya Organisasi Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari Dibimbing oleh Samdin dan Muhammad Yusuf, pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Kendari.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui (1) pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari, (2) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari dan (3) pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel sebanyak 73 karyawan dan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Budaya organisasi dan perencanaan strategi secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Peningkatan yang terjadi pada budaya organisasi dan perencanaan strategi pada perusahaan akan membuat perubahan pada kinerja perusahaan secara positif dan signifikan. (2) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Semakin baik budaya organisasi yang diterapkan di dalam perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. (3) Perencanaan strategis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Semakin baik perencanaan strategis yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan pelayanan konsumen, maka semakin meningkat kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. (4) Hasil deskripsi variabel menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perencanaan strategis merupakan variabel yang sangat baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari dengan kategori yang baik

Kata Kunci : Budaya Organisasi, Perencanaan Strategis dan Kinerja Perusahaan.

PENDAHULUANUpaya meningkatkan kinerja perusahaan dan menghindari penurunan kualitas karyawan

di dalam perusahaan, dilakukan dengan perencanaan strategis yang dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Perencanaan strategi dilakukan melalui penempatan rencana-rencana penting yang

segera dilakukan untuk dapat mewujudkan hasil yang diharapkan. Perencanaan strategi pada PDAM senantiasa melakukan perbaikan kinerja perusahaan dan karyawan di dalamnya untuk memberikan pelayanan yang baik dan penjualan air bersih kepada masyarakat. Kinerja perusahaan ini adalah menyediakan air bersih dan menjamin kelancaran pendistribusian air bersih kepada masyarakat dengan baik. Perusahaan yang menggunakan karyawan lebih dari 100 ini tidak lepas dari permasalahan manajemen seperti keterlambatan laporan, keterlambatan pembayaran gaji, keterlambatan pendistribusian air dan berbagai permasalahan lainnya yang muncul dalam kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan ini berada di dalam pengendalian pemerintah Kota/Kabupaten sehingga segala kebijakan perusahaan masih tergantung kepada kebijakan Walikota/Bupati.

Pengelolaan manajemen perusahaan seperti PDAM dengan keterlibatan pemerintah Kota/Kabupaten, membutuhkan pengelolaan manajemen perusahaan yang dapat mengatur lingkungan strategi, budaya organisasi dan perencanaan strategi yang lebih baik. PDAM Tirta Anoa Kendari merupakan salah satu perusahaan daerah yang mengelola air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Kendari. Namun dalam penyelenggaraan kegiatan di kantor, selalu diikuti dengan kebijakan Walikota sehingga Direktur lebih cenderung melakukan koordinasi dengan Walikota tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh karyawan di PDAM Tirta Anoa Kendari. Lingkungan strategi internal PDAM Tirta Anoa Kendari selama ini hanya mengelolah administrasi rekening dan pelayanan pelanggan sedangkan lingkungan eksternal dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Kota Kendari, keadaan sosial ekonomi, politik, budaya dan hukum. Kondisi seperti ini membuat PDAM Tirta Anoa Kendari tidak dapat berkembang karena batasan-batasan yang dibentuk untuk menempatkan kepentingan di dalam perusahaan.

Hasil pengamatan sementara pada PDAM Tirta Anoa Kendari diperoleh bahwa lingkungan internal PDAM Tirta Anoa Kendari membutuhkan pengembangan kualitas fasilitas kerja, peralatan dan sarana prasarana lainnya guna meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan, selain itu budaya organisasi dalam perusahaan masih menerapkan kebiasaan-kebiasaan kerja yang dijadikan sebagai tradisi dalam melaksanakan pekerjaan di kantor. Sejauh ini budaya organisasi hanya melaksanakan keputusan dan perintah dari Direktur PDAM untuk taat dan patuh pada aturan yang ditetapkan. Karyawan yang ada saat ini terdiri dari karyawan tetap sebanyak 89 orang dan karyawan tidak tetap sebanyak 190 yang ditempatkan pada setiap unit kerja di dalam perusahaan dan mereka melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan fungsi pada unit kerja masing-masing.

Pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak lepas dari kebutuhan rasa aman dan nyaman serta penetapan aturan kerja yang diterapkan sebagai bentuk dari budaya organisasi PDAM Tirta Anoa Kendari, tetapi lingkungan kerja dan aturan yang ada pada PDAM Tirta Anoa Kendari selalu diabaikan karena adanya kebiasaan kerja karyawan yang membuat mereka tidak dapat mematuhi aturan kerja yang ada. Banyak di antara mereka yang berada di lapangan dengan alasan pelayanan pelanggan, ada juga karyawan yang tidak memiliki job kerja tetapi mau bekerja bahkan ada yang tidak dicantumkan dalam surat perintah kerja, Namun karena adanya hubungan emosional yang terbentuk dalam diri mereka dengan para pelanggan, membuat mereka langsung bekerja di lapangan tanpa ada perintah dari atasan.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 2

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kontrol/pengawasan yang belum ditingkatkan kepada kinerja perusahaan dan membentuk sasaran kerja yang akan dilaksankaan sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik dan tetap melaksanakan kegiatan kantor dengan baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan perencanaan strategis dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pengelolaan air bersih di Kota Kendari.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian TerdahuluPenelitian terdahulu adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang

dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini seperti yang dilakukan oleh :1. Alfin Kadri (2014) meneliti tentang Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya Organisasi, Dan

Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pemerintah Kota Padang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan strategu, budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja pemerintahan. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (a) Penerapan lingkungan strategi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pemerintah Kota Padang. Di mana semakin baik penerapan lingkungan strategi, maka semakin baik pula kinerja pemerintahan. (b) Penerapan budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pemerintah Kota Padang. Di mana semakin baik penerapan budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja yang dihasil pemerintahan. (c) Penerapan lingkungan strategis berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pemerintahan Kota Padang. Dimana semakin baik penerapan lingkungan strategi, maka semakin baik pula kinerja yang dihasilkan oleh pemerintah. Persamaan dengan penelitian ini adalah mengkaji tentang lingkungan strategis, budaya organisasi, dan perencanaan strategis terhadap kinerja. Perbedaan kedua penelitian ini adalah pada penelitian terdahulu difokuskan pada kinerja pemerintah Kota Padang. Sementara itu pada penelitian ini difokuskan pada pengaruh lingkungan strategis, budaya organisasi, dan perencanaan strategis terhadap kinerja PDAM Kota Kendari.

2. Arief Purwanto (2013) meneliti tentang Variabel anteseden budaya organisasi dan pengaruh strategi bisnis terhadap kinerja organisasi: Pendekatan konsep. Variabel dalam penelitian ini adalah budaya organisasi, strategi bisnis dan kinerja organisasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel Budaya Organisasi sebagai anteseden Strategi Bisnis berpengaruh terhadap Kinerja organisasi. Berdasar pada telaah teori dan studi empiris maka kesimpulan artikel ini dapat dikemukakan lebih detil (lebih rinci) bahwa (1) Budaya Organisasi sebagai anteseden Stragegi Bisnis; (2) Strategi Bisnis berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi. Persamaan kedua penelitian adalah mengkaji pengaruh budaya kerja terhadap kinerja organisasi. Perbedaannya adalah pada penelitian terdahulu, fokus pada budaya organisasi dan pengaruh strategi bisnis terhadap kinerja organisasi sementara penelitian ini fokus pada pengaruh lingkungan strategis, budaya organisasi, dan perencanaan strategis terhadap kinerja PDAM Kota Kendari.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 3

3. Mediaty (2010) meneliti tentang analisis pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi, dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan daerah di Sulawesi Selatan, Variabel penelitian ini adalah lingkungan strategi, budaya organisasi, dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara simultan lingkungan strategis yang terdiri dari lingkungan politik-hukum, lingkungan ekonomi-sosial, teknologi, budaya, dan perencanaan strategis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan daerah di Sulawesi Selatan perspektif balance scorecard. Kedua, secara parsial lingkungan strategis yang terdiri dari lingkungan politik-hukum, lingkungan ekonomi-sosial, dan teknologi berpengaruh secara positif, dan signifikan terhadap kinerja perusahaan di Sulawesi Selatan, namun lingkungan strategis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan strategi. Dengan kata lain lingkungan strategi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, namun pengaruhnya tidak secara langsung melainkan melalui rumusan-rumusan perencanaan strategis. Ketiga, hasil penelitian ini memperkuat kebenaran banyak teori sebelumnya yang mengatakan bahwa organisasi sektor publik menghadapi turbulensi yang sangat kompleks menyangkut perubahan lingkungan sosial, ekonomi, politik dan hukum sehingga menuntut perumusan dan penyusunan perencanaan strategis yang selalu mengembangkan berbagai strategi yang efektif dan efisien untuk memperbaiki organisasi secara terus-menerus (continuous improvement). Fakta tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian ini yang menemukan lingkungan strategi berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja perusahaan di Sulawesi Selatan melalui perencanaan strategi. Empat, hasil penelitian ini menemukan bahwa ternyata budaya pada perusahaan daerah di Sulawesi Selatan berpengaruh secara positif, dan signifikan terhadap kinerja perusahaan daerah di Sulawesi Selatan, melalui perencanaan strategis. Hal ini berarti bahwa budaya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, namun pengaruhnya tidak secara langsung melainkan melalui rumusan-rumusan perencanaan strategis. Persamaan kedua penelitian ini adalah menganalisis variabel pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi, dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan. Perbedaannya adalah bahwa pada penelitian terdahulu fokus pada perusahaan daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan pada penelitian ini fokusnya adalah kinerja PDAM Kota Kendari

Manajemen StrategikManajemen Strategik adalah sekumpulan keputusan manajerial dan aksi pengambilan

keputusan jangka panjang didalam perusahaan. Hal ini termasuk analisis lingkungan (lingkungan eksternal dan internal), formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol (Wheelen dan Hungger, 2012: 53).

Proses manajemen strategik bersifat dinamis dan merupakan sekumpulan komitmen, keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai strategic competitiveness dan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata (Kuncoro, 2006:13). Dari tahapan proses manajemen strategik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Manajemen

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 4

strategik melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi manajemen puncak sangat penting (Pearce dan Robinson, 2008: 21). Dengan pendekatan manajemen strategik, manajer pada semua tingkatan perusahaan berinteraksi dalam perencanaan dan implementasinya. Sebagai akibatnya, konsekuensi perilaku manajemen strategik serupa dengan pengambilan keputusan partisipatif. Oleh karena itu, penilaian yang akurat mengenai dampak dari formulasi strategi terhadap kinerja organisasi tidak hanya memerlukan kriteria evaluasi keuangan, tetapi juga non keuangan pengukuran dampak berbasis perilaku (Pearce dan Robinson, 2008:13).Konsep Budaya Organisasi

Menurut Graham dalam Siswadi (2012:71) budaya organisasi adalah norma, keyakinan, sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri. Selain pengertian diatas Sembiring, (2012:41) selanjutnya, memberikan pengertian budaya organisasi bahwa budaya organisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan dalam organisasi tersebut.

Pratiwi (2012:31) mengemukakan elemen budaya organisasi, seperti Denison antara lain : nilai-nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip dasar, dan praktek-praktek manajemen serta perilaku. Serta Schein yaitu : pola asumsi dasar bersama, nilai dan cara untuk melihat, berfikir dan merasakan, dan artefak.

Konsep Kinerja PerusahaanDi dalam penelitian ini, kinerja perusahaan akan menjadi topik utama. Oleh karena itu,

perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan kinerja. Terkait dengan pengertian kinerja, terdapat beberapa pendapat dari para tokoh, antara lain yaitu pendapat yang diungkapkan oleh Mulyadi (2007) yang menyatakan bahwa kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.

Pendapat yang lain mengenai definisi kinerja juga diungkapkan oleh Bastian (2006) yang menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.

Pendapat yang senada juga dijelaskan oleh Rivai (2008) yang mengungkapkan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 5

tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, disimpulkan dua hal sebagai berikut. Pertama, kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil akhir dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kedua, kinerja juga mencerminkan prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja sebuah perusahaan, terdapat beberapa istilah yang biasa digunakan, antara lain yaitu pengukuran kinerja (performance measurement), ukuran kinerja (performance measure), metrik kinerja (performance metric). Istilah-istilah tersebut seringkali digunakan secara bergantian, namun demikian untuk menghindarkan kerancuan pemahaman diantara istilah-istilah tersebut, maka perlu diberikan penjelasan mengenai masing-masing perbedaannya.

Pengukuran kinerja dapat didefinisikan sebagai proses pengkuantifikasian efisiensi dan efektivitas dari tindakan yang lalu. Ukuran kinerja dapat didefinisikan sebagai sebuah parameter yang digunakan untuk mengkuantifikasi efisiensi dan/atau efektivitas dari tindakan yang lalu. Metrik kinerja adalah definisi dari cakupan, isi dan bagian-bagian komponen dari sebuah ukuran kinerja yang berbasis luas (Neely, 2002).

Neely (2002) juga mengungkapkan bahwa sebuah sistem pengukuran kinerja memungkinkan keputusan yang diinformasikan untuk dibuat dan tindakan untuk diambil karena ini mengkuantifikasikan efisiensi dan efektivitas dari tindakan yang lalu melalui akuisisi, pembandingan, penyortasian, analisis, dan interpretasi dari data yang layak. Mulyadi (2007) menjelaskan mengenai beberapa tahap dalam pengukuran kinerja perusahaan, yaitu :1. Mendesain

Proses mendesain meliputi beberapa aktivitas, antara lain seperti menentukan model apa yang dipilih termasuk kerangka kinerjanya sampai penentuan indikator kinerja utama. Indikator tersebut harus dalam bentuk metrik yang dapat diukur dan dapat merepresentasikan tujuan strategis dari organisasi.

2. MengukurIndikator-indikator yang telah ditentukan dalam tahap desain kemudian diterapkan untuk mengukur kinerja perusahaan menggunakan data-data aktual perusahaan.

3. MengevaluasiTahap selanjutnya adalah mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan.

4. MenindaklanjutiHasil yang diperoleh pada tahap evaluasi kemudian ditindaklanjuti dengan menentukan indikator-indikator mana saja yang menunjukkan kinerja yang sudah baik dan indikator-indikator mana saja yang masih menunjukkan kinerja yang buruk.

5. Mengevaluasi kembaliTahap selanjutnya adalah mengevaluasi kembali apakah sistem pengukuran kinerja

yang telah disusun dan diterapkan tersebut telah sesuai atau belum dengan kebutuhan

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 6

perusahaan. Sistem tersebut juga dievaluasi kembali apakah sudah dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya atau belum. Mulyadi (2007) menjelaskan ada beberapa langkah yang perlu dilaksanakan dalam

pengukuran kinerja, namun demikian sebelum melakukan serangkaian langkah-langkah tersebut perlu didahului dengan mendesain sistem penghargaan terlebih dahulu. Sistem penghargaan tersebut didesain melalui enam langkah berikut :1) Menetapkan aspek kinerja yang hendak diberi penghargaan.2) Menentukan bobot setiap aspek dan komponen kinerja.3) Menentukan performance grade yang dipakai untuk menilai setiap aspek kinerja dan

penghargaan yang diberikan untuk setiap performance grade. Performance grade merupakan standar nilai yang digunakan dalam proses penilaian kinerja.

Hipotesis PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian, maka hipotesis pada

penelitian ini adalah :1. Budaya organisasi dan perencanaan strategi berpengaruh terhadap kinerja PDAM Kota

Kendari2. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja PDAM Kota Kendari.3. Perencanaan strategi berpengaruh terhadap kinerja PDAM Kota Kendari.

METODE PENELITIANLokasi PenelitianPenelitian ini di laksanakan di PDAM Tirta Anoa Kendari Populasi dan Sampel1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap yang ada dalam lingkup kantor PDAM Tirta Anoa Kendari sebanyak 279 orang karyawan tetap dalam periode kerja tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1. Rincian Pegawai Menurut Bagian Yang Ada di PDAM Torta Anoa Kendari.

No. Bagian Kerja Pada PDAM Tirta Anoa Kendari

Jumlah Pegawai (Orang)

1. Bagian Teknik 1152. Bagian Hubungan Pelanggan 1243. Bagian Keuangan 164. Bagian Pengawasan 24

Jumlah 279Sumber : PDAM Tirta Anoa Kendari (2016)

2. Sampel Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive

random sampling yaitu penentuan sampel secara sengaja terhadap jumlah populasi yaitu

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 7

karyawan tetap yang ada di Kantor PDAM Tirta Anoa Kendari sebanyak 279 orang dengan pendekatan slovin yang diadopsi dari Riduwan (2006) dengan rumus :

n= N1+N (d)2 (Riduwan, 2006)

Keterangan :n = SampelN = Populasid = Presentasi presisi untuk besaran sampel sebesar 10%Dengan demikian diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

n= 2791+279 (10 %)2 =

2791+279(0,01) = 73

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 responden yang dirinci berdasarkan bagian-bagian di dalam PDAM Tirta Anoa Kendari sebagai berikut :

rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2. Rincian Pegawai Menurut Bagian Yang Ada di PDAM Torta Anoa Kendari.

No. Bagian Kerja Pada PDAM Tirta Anoa Kendari

Jumlah Pegawai (Orang)

Sampel

1. Bagian Teknik 115 302. Bagian Hubungan Pelanggan 124 323. Bagian Keuangan 16 44. Bagian Pengawasan 24 6

Jumlah 279 73Sumber : PDAM Tirta Anoa Kendari (2016)

Jenis dan Sumber Data1. Jenis Data

Data menurut jenisnya terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009) data kualitatif yaitu data berupa keterangan atau informasi seperti wawancara, diskuis, atau dialog, sedangkan data kuantitatif adalah data-data berupa angka atau nilai seperti pendapatan usaha, jumlah karyawan, jumlah jam kerja dan lainnya..

2. Sumber Data Data menurut sumbernya terdiri dari data primer dan data sekunder (Sugiyono, 2009).

a. Data PrimerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya (Arikunto, 2005). Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu melalui wawancara serta pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner.

b. Data SekunderData sekunder adalah data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer dan diperoleh melalui pihal:-pihak yang dapat memberikan informasi pendukung bagi penelitian ini.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 8

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari sumber-sumber dan informasi yang didapat dari file database organisasi

Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner, dilakukan dengan menyebar pertanyaan kepada responden. Kuesioner ini juga dilengkapi dengan kolom alasan pemilihan jawaban dengan tujuan untuk menggali informasi lebih dalam dari responden, alasan pemilihan jawaban ini akan sangat berguna sebagai pelengkap pembahasan hasil analisis data.

Uji Validitas dan Reliabilitas1. Uji ValiditasUji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 95% atau =0,05. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Kriteria pengujian yang digunakan pada instrumen yang dikatakan valid jika nilai r 0,30 (cut of point). Hasil pengujian validitas menunjukkan tingkat korelasi antara variabel penelitian dengan item pernyataan yang erat dan mengindikasikan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini adalah valid. 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar ≥ 0,6 (Arikunto, 2005: 68). Hasil uji kehandalan (reliability) terhadap variabel budaya organisasi dan perencanaan strategis menunjukkan bahwa secara keseluruhan item yang digunakan sebagai pernyataan dapat dihandalkan atau reliabel dengan tujuan penelitian yang berarti bahwa penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang memiliki tingkat reliabelitas yang lebih besar dari 60%.Alat Analisis Data

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka digunakan teknik analisis data sebagai berikut :1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keadaan subjek yang diuji pada penelitian ini, Untuk memperoleh gambaran tersebut, terlebih dahulu dibuat kategori responden dengan menentukan interval terlebih dahulu (Riduwan, 2006: 22). yang dihitung dengan rumus :

Interval=Skor tertinggi−skor terendahBanyak kategori (Riduwan, 2006: 22)

Interval=5−15

=0,8

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 9

Dengan membuat lima kategori mulai dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan interval 0,8 diperoleh susunan kategori sebagai berikut :Tabel 3.5. Kategori dan Range

Kategori RangeSangat Baik 4,21 – 5,0Baik 3,41 – 4,2Sedang 2,61 – 3,4Tidak Baik 1,81 – 2,6Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,8

Selanjutnya memasukkan skor rata-rata yang diperoleh subyek ke dalam kategori tersebut dan memberikan interpretasi.

Analisis Regresi Linear BergandaDalam mencapai tujuan penelitian ini, maka data yang diperoleh selanjutnya akan diolah

dengan teknik analisis yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2 +.... + bnXn +e (Riduwan, 2006: 94)Keterangan:Y = Variabel Terikata = KonstantaX = Variabel Bebasb = Koefisien regresi yang menyatakan pengaruh masing-masing variabel terhadap Ye = Tingkat kesalahan Berdasarkan model tersebut maka dalam penelitian ini dapat ditentukan model analisis regresi linear berganda sebagai berikut :Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Riduwan, 2006: 94)Keterangan:Y = Kinerja Perusahaana = KonstantaX1 = Budaya OrganisasiX2 = Perencanaan Strategib = Koefisien regresi yang menyatakan pengaruh masing-masing variabel terhadap Ye =Tingkat kesalahan

Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel-variabel penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal.Suatu model dikatakan berdistribusi

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 10

normal jika model tersebut menghasilkan grafik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

b. Uji AutokorelasiUji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara variabel pengganggu (et) pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya (et-1).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Penelitian1. Deskripsi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel penelitian yang terdiri dari budaya organisasi, perencanaan strategis dan kinerja perusahaan. Hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner, diperoleh tanggapan responden yang beragam terhadap variabel yang diteliti. Hal ini disajikan sebagai berikut: a. Budaya Organisasi (X1)

Budaya organisasi dalam penelitian ini adalah variabel independen yang diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan dan diukur dengan indikator sebagai berikut : (a) misi. (b) strategi, (c) anggaran dan (d) pengendalian. Hasil tanggapan respondern terhadap variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memberikan tanggapan yang beragam terhadap variabel budaya organisasi sehubungan dengan misi, strategi, anggaran dan pengendalian yang ada di dalam perusahaan dianggap sudah sangat baik. Hal ini dipertegas dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,22 yang berada pada kategori sangat baik, artinya bahwa variabel budaya organisasi dalam penelitian ini adalah variabel penting yang mendukung penyelenggaraan kegiatan perusahaan untuk mengembangan misi, strategi, penggunaan anggaran dan kegiatan pengendalian. Walaupun demikian ada juga responden yang memberikan tanggapan rendah yang berarti bahwa budaya budaya perusahaan masih perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.b. Perencanaan Strategis (X2)

Pengukuran variabel ini menghasilkan berbagai tanggapan responden terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Hasil tanggapan responden menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memberikan tanggapan yang beragam terhadap variabel perencanaan strategis sehubungan dengan inisiatif dalam bekerja, mengikuti pengarahan, integrasi dan kontrol terhadap pekerjaan dan hasil kerja yang dicapai. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan tentang variabel perencanaan strategis, diperoleh nilai rata-rata yang ada di dalam perusahaan dianggap sudah baik. Hal ini dipertegas dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,12 yang berada pada kategori baik, artinya bahwa variabel perencanaan strategis pada perusahaan sudah baik. c. Kinerja Perusahaan (Y)

Hasil tanggapan responden terhadap kinerha perusahaan menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memberikan tanggapan yang beragam terhadap variabel

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 11

kinerja perusahaan sehubungan dengan mendesain kegiatan, mengukur kemampuan kerja, mengevaluasi pekerjaan, menindak lanjuti pekerjaan dan mengevakuasi capai hasil kerja. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan tentang variabel kinerja perusahaan, diperoleh nilai rata-rata tanggapan responden dianggap sudah baik. Hal ini dipertegas dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,14 yang berada pada kategori baik, artinya bahwa variabel kinerja perusahaan pada PDAM Tirta Anoa Kendari sudah baik.

Hasil Analisis DataPenggunaan asumsi klasik dalam penelitian ini ditujukan untuk menguji model regresi yang

digunakan. 1. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF). disajikan pada tabel berikut :Tabel 4,6 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIFKorelasi (Partial)

Budaya Organisasi 0,212 4,714 0,671Perencanaan Strategis 0,212 4,714 0,288Sumber : Lampiran

Berdasarkan Tabel 4,6 menunjukkan bahwa hasil uji melalui nilai VIF kurang dari 10, dan nilai tolerance kurang dari 0,70, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik dan dapat digunakan dalam penelitian artinya antara variabel bebas (budaya organisasi dan perencanaan strategis) tidak terjadi hubungan yang kuat.2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terdistribusi normal. Hasil uji normalitas menunjukkan dapat disajikan pada gambar berikut :

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 12

Gambar 3. Pesebaran Titik Pada Uji NormalitasGambar 3 menunjukan pesebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah

garis diagonal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.3. Uji HeteroskedastisitasModel regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas artinya varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap atau tidak terjadi heteroskedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili ukuran (kecil, sedang dan besar). Hasil uji heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji perbedaan variance residu suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Residual. Model regresi dalam penelitian ini diuji berdasarkan pesebaran titik dalam scatterplot pesebaran yang disajikan pada tabel berikut :Tabel 4.8.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Minimum Maximum Mean- 4,579 2,946 0,000

Sumber : LampiranData pada Tabel 4.8 dapat dilihat pada pesebaran titik yang berada di sekitar nol. Hal ini

disajikan pada gambar berikut :

Gambar 4. Pesebaran Titik Pada Uji Heteroskedastisitas.Gambar 4 menunjukkan bahwa pesebaran titik-titik tidak membentuk pola tertentu

yang menyebar diantara nilai -4 sampai 2, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .Penelitian tentang pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja

perusahaan pada PDAM Tirta Anoa Kendari dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel. Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS 19 diperoleh data sebagai berikut :

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 13

Tabel 4.9.Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabelbebas

Standardized Koefisien regresi

thitung tsignifikan

X1 0,715 7,575 0,000X2 0,237 2,513 0,014

R = 0.932R Square = 0,868 N = 73Fhitung = 229,740 α = 0,05Fsignifikan = 0,000

a (contanta) = 1,252Sumber : Hasil olahan data primer (Terlampir)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang disajikan pada tabel 4.9 diperoleh persamaan regresi linear berganda pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari adalah :Y = a + β1X1 + β2X2 Y = 0,715X1+0,237X2

Persamaan tersebut menggambarkan pengaruh budaya organisasi (X1) dan perencanaan strategis (X2) terhadap variabel kinerja perusahaan (Y) dimana secara positif budaya organisasi (X1) dan perencanaan strategis (X2) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan koefisien regresi (β) yang dapat dijelaskan sebagai berikut1. Nilai β dari (X1) = 0,715 menunjukkan bahwa peningkatan budaya organisasi (X1)

memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan.

Nilai koefisien (β) dari budaya organisasi (X1) = 0,715 bermakna bahwa budaya organisasi yang terdiri dari indikator misi, strategi, anggaran dan pengendalian apabila ditingkatkan, maka akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan yang berarti bahwa Variabel budaya organisasi adalah variabel penting bagi peningkatan kinerja perusahaan.

Berdasarkan indikator-indikator yang diuraikan dalam deskripsi variabel, maka PDAM Tirta Anoa Kendari sudah sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa misi dan strategi perusahaan, anggaran dan pengendalian mendukung kinerja perusahaan dalam melaksanakan pelayanan air bersih di Kota Kendari.

2. Nilai β (X2) = 0,237 menunjukkan bahwa peningkatkan perencanaan strategis secara positif berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan asumsi bahwa variabel lain konstan.

Nilai koefisien regresi (β) dari variabel perencanaan strategis = 0,237 bermakna bahwa perencanaan strategis yang didukung dengan indikator mendesain kegiatan perusahaan, mengukur kemampuan kerja, mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan, menindak lanjuti pekerjaan dan mengevaluasi capaian hasil kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu 0,237 terhadap kinerja. Maksudnya adalah apabila semakin baik perencanaan strategis maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 14

Berdasarkan indikator kepuasan kerja yang dikemukakan tersebut, diperoleh bahwa pengaruh positif dari perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan akan membuat kinerja perusahaan lebih baik. Perusahaan telah mendesain kegiatan perusahaan, mengukur kemampuan kerja, mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan, menindak lanjuti pekerjaan dan mengevaluasi capaian hasil kerja untuk meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Kendari.

3. Nilai R² ( R-Square ) atau koefisien Determinas sebesar 0,868 menunjukkan bahwa 86,8% variasi dari kinerja perusahaan dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan perencanaan strategis dan sisanya 13,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Nilai koefisien determinasi (R2) yang mencapai 86,8% menunjukkan bahwa secara keseluruhan perubahan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh budaya organisasi dan perencanaan strategi PDAM Tirta Anoa Kendari.

4. Nilai R (angka koefisien korelasi ) sebesar 0,932 menunjukkan korelasi hubungan antara variabel budaya organisasi (X1), dan perencanaan strategis (X2), terhadap kinerja perusahaan (Y) pada PDAM Tirta Anoa Kendari adalah sangat kuat berada di atas 0,5. Hasil analisis korelasi (R) menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perencanaan strategi memiliki hubungan yang erat dengan kinerja perusahaan pada PDAM Tirta Anoa Kendari.

Pengujian HipotesisHasil analisis regresi pada lampiran hasil analisis statistik SPSS yang diringkas pada

Tabel 4.9 dapat diinterpretasikan pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Pengujian simultan (Anova Test)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F menunjukkan variabel budaya organisasi dan perencanaan strategis secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa. Hasil uji F menunjukkan nilai p-value 0,00 < 0,005, Ftabel

= 2,349, (df-1= 5 - 1 dan df-2 = 73-5), Disini berarti budaya organisasi dan perencanaan strategis secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

b. Pengujian Parsial (Uji-t)1) Variabel budaya organisasi (X1) memiliki nilai p-value = 0,000 < 0,05, sedangkan

thitung = 7.575 > ttabel = 1,666 artinya budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

Pengaruh yang siginifikan maksudnya adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi pada variabel budaya organisasi melalui indikator-indikatornya akan berikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja prusahaan untuk melaksanakan pelayanan dengan baik.

2) Variabel perencanaan strategis (X2) memiliki nilai p-value = 0,014 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung = 2,513 > ttabel = 1,666 artinya variabel perencanaan strategis secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 15

Pengaruh yang signifikan maksudnya adalah bahwa ketika peningkatan perencanaan strategis dengan indikator-indikatornya terjadi dalam perencanaan strategis, maka secara langsung akan meningkatkan kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, maka dapat dibuktikan bahwa variabel budaya

organisasi dan perencanaan strategis memiliki pengaruh yang signifikan dan positif baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

PembahasanHasil penelitian yang dilakukan pada PDAM Kota Kendari bertujuan untuk mengetahui

pengaruh budaya organisasi dan perencanaan strategis terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.4.6.1. Pengaruh Budaya Kerja dan Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja Perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan pada PDAM Tirta Anoa Kendari menunjukkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki hubungan yang erat dan saling berpengaruh. Nilai korelasi menunjukkan bahwa antara budaya organisasi dan perencanaan strategis memiliki hubungan yang erat dengan kinerja perusahaan. Perubahan dari kinerja perusahaan disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi pada budaya organisasi dan perencanaan strategis. Hal ini dirujuk juga oleh hasil uji simultan yang menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perencanaan strategis secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Akdon (2006) bahwa perubahan budaya organisasi dan perencanaan strategi dapat dikembangan untuk meningkatkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Budaya organisasi mencakup misi, strategi, anggaran dan pengendali untuk membangun organisasi yang diikuti dengan perencanaan strategis untuk mendesain kegiatan perusahaan, mengarahkan, integrasi, dan mengontrol hasil kerja perusahaan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan.

Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian dari Mediaty (2010) bahwa secara simultan maupun parsial budaya dan perencanaan strategis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan daerah di Sulawesi Selatan perspektif balance scorecard.

Berdasarkan hasil penelitian, pendapat ahli dan penelitian relevan, disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi dan perencanaan strategis dalam suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja perusahaan untuk dapat meningkatkan pelaksanaan pekerjaan di dalam perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.4.6.1. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan

Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja perusahaan. Hasil deskripsi variabel menunjukkan bahwa responden memiliki respon yang sangat baik terhadap instrumen penelitian yang membuat budaya organisasi menjadi variabel yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dapat juga dilihat dari hasil analisis regresi linear berganda yang menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruhi yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 16

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Aris (2007) budaya organisasi merupakan aturan-aturan yang dikemukakan dalam organisasi untuk dilaksanakan dalam aktivitasnnya guna mencapai tujuan perusahaan. Budaya organisasi memuat norma-norman dan pedoman kerja organisasi yang dijadikan sebagai aturan untuk dilaksanakan oleh karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan pada perusahaan.

Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh Bryson John M (1995) bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Budaya organisasi diterapkan oleh perusahaan untuk mengimplementasikan aturan dan norma-norma dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian, pendapat ahli dan penelitian relevan dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi menjadi salah satu keberhasil perusahaan jika dilaksanakan dengan baik sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik di masa mendatang.4.6.1. Pengaruh Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja Perusahaan

Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa variabel perencanaan strategis memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja perusahaan. Hasil deskripsi variabel menunjukkan bahwa responden memiliki respon yang baik terhadap instrumen penelitian yang membuat perencanaan strategis menjadi variabel yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dapat juga dilihat dari hasil analisis regresi linear berganda yang menunjukkan bahwa perencanaan strategis memiliki pengaruhi yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Chuck (2000) perencanaan strategis merupakan proses pembentukan arah dan tujuan organisasi yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan melalu pembuatan desaing pekerjaan, pengarahan, integrasi dan pengawasan yang tepat. Perusahaan akan memperoleh tujuannya jika perencanaan strateginya baik dan dibuat dengan memperhatikan arah dan tujuan yang akan dicapai perusahaan.

Hasil penelitian ini mengonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh Mediaty (2010) bahwa perencanaan strategis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perencanaan strategis dari perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui insiatif, pengarahan, integrasi dan pengawasan yang mendukung pencapaian hasil kerja di dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian, pendapat ahli dan penelitian relevan dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis menjadi salah satu keberhasil perusahaan jika dilaksanakan dengan baik sehingga pekerjaan lebih terarah dan terawasi serta dilaksanakan secara tepat dengan inisiatif, dan integrasi dari karyawan terhadap pekerjaan yang dikerjakan yang dengan demikian kinerja perusahaan dapat ditingkatkan pada masa mendatang.

.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnyan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 17

1. Budaya organisasi dan perencanaan strategi secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Peningkatan yang terjadi pada budaya organisasi dan perencanaan strategi pada perusahaan akan membuat perubahan pada kinerja perusahaan secara positif dan signifikan.

2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Semakin baik budaya organisasi yang diterapkan di dalam perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

3. Perencanaan strategis berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari. Semakin baik perencanaan strategis yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan pelayanan konsumen, maka semakin meningkat kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari.

4. Hasil deskripsi variabel menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perencanaan strategis merupakan variabel yang baik dalam meningkatkan kinerja perusahaan PDAM Tirta Anoa Kendari dengan kategori yang baik.

SaranBerdasarkan kesimpulan yang disajikan sebelumnyam maka dapat disarankan sebagai

berikut :1. Untuk meningkatkan budaya organisasi, maka PDAM Tirta Anoa Kendari harus menerapkan

misi perusahaan dengan lebih baik, meningkatkan strategi kerja penggunaan anggaran dan pengendalian pekerjaan yang lebih baik pada masa mendatang.

2. Sebaiknya perencanaan strategi pada perusahaan dilakukan dengan lebih baik dalam meningkatkan inisiatif individu, pengarahan, integrasi dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan di PDAM Tirta Anoa dengan lebih baik di masa mendatang.

3. Untuk mencapai kinerja perusahaan yang baik, maka perlu adanya peningkatkan kualitas kerja karyawan dan pekerjaan yang dikerjakan pada perusahaan sehingga hasil kerja yang dicapai lebih baik dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Alfin Kadri, 2014 Pengaruh Lingkungan Strategis, Budaya Organisasi, Dan Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja Pemerintah Kota Padang. Padang. Skripsi Universitas Andalas.

Akdon, 2006. Manajemen Stratejik. Bandung Alfabeta.Ansoff I, 2001. Implementation Strategy Management, Second Edition, Prentice Hall

International (UK) Ltd. Arief Purwanto (2013) Variabel Anteseden Budaya Organisasi Dan Pengaruh Strategi Bisnis

Terhadap Kinerja Organisasi: Pendekatan Konsep. Yogyakarta : Skripsi STIE Widya Wiwaha.

Arikunto, 2005. Analisis Data-Data Statistik. Jakarta : Gramedia Pustaka UtamaAris Widodo, 2007. Manajemen Corporate. Bandung : Alfabeta.Bastian Nilson, 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 18

Bryson John M, 1995, Strategic Planning for Public and Non Profit Organization: A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievment, (San Fransisco: Jossey-Bass Publishers).

Chuck Williams, 2000. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.Faisal Afiff, 2004. Manajemen Perusahaan. Jakarta : Media Graha.Hamel, G dan Prahalad, C, K, 2000. Kompetisi Masa Depan. Jakarta : Bina Rupa Aksara.Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE-UGM. Hasibuan Melayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Konsep dan Penerapan

Dalam Perusahaan. Jakarta : Binarupa Aksara.Hofer dan Schendel, 2000. Strategy Managemen as cited in Colgate. Harper Business, New

York, USA.James A.F. Stoner , 2004. The Management. South Melbourne: LongmanJoyce. K, 2003. Lessons For Employers From Fortune’s “100 Best.” Business Horizons, 46(2),

77–84; Fortune (2010). Top Companies: Most diverse. Accessed on July 16, 2010 at http://money.cnn.com

Kartono, Kartini. 2006. Manajemen Strategik. Bandung:. Mandar Maju.Kastens, 2000, Leadership and Nursing Care Management. 2nd edition. Philadelphia: W.B.

Saunders Company.Kuncoro, 2006. Manajemen Strategi. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.Liliweri Ishak, 2002. Psikologi Industri, Jakarta : Indeks.Mardiasmo, 2005. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Jakarta : Graha MediaMarrus, Stephanie K.. 2002. Building The Strategic Plan: Find, Analyze, And Present The Right

Information. Wiley. USAMediaty, 2010. Analisis Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya Organisasi, Dan Perencanaan

Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Di Sulawesi Selatan. Makassar. Skripsi Universitas 45

Miles, R.E. and Snow C.C, 2003. “Fit, failure and the Hall of Fame.” California Strategic Management: Planning and Implementing Successful Corporate Strategic. 2nd edition South Melbourne: Longman.

Mulyadi, 2007. Pengukuran Kinerja Organisasi. Jakarta : Indeks.Neely Huston, Carol, 2002. Leadership Roles and Management Functions in Nursing Theory

and Aplication. Third Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.Nugroho, 2005. Analisis Data SPSS. Pengolahan dan Analisis Data. Jakarta : UI-Press.Ohmae, Kenichi, 1999. The Borderless World, rev ed: Power and Strategy in the Interlinked

Economy. HarperCollinsPearce II, John A. dan Robinson Richard B.Jr, 2008. Manajemen Strategis Jakarta : Salemba

Empat. Pratiwi Hilma, 2012. Manajemen Strategi. Yogyakarta : UGM-Press.Riduwan, 2006. Metode Analisis Data-Data Statistik. Bandung : Alfabeta.Rivai, Veithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan. Jakartra : Murai

Kencana.Sembiring Muchlis, 2012. Manajemen. Konsep dan Implementasi Dalam Organisasi. Jakarta :

Raja Grafindo. Siswadi, 2012. Pengembangan Organisasi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Bandung : Alfabeta.Supartono, 2004. Manajemen Organisasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.Syarief, Budiarta, 2002. Manajemen Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 19

Tampubolon, Heriyanti, 2004. Budaya Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Tika Pabundu, 2008. Budaya Organisasi. Jakarta : Binarupa Aksara.Wahyudi, 2004. Manajemen Strategi. Jakarta : Bina AksaraWheelen, Thomas L dan Hungger, J. Davis, 2012. Strategic Management and Bussiness Policy,

Singapore, Addison Wessley.Winardi, 2003. Perencanaan dan Pengembangan Organisasi. Jakarta : Binarupa Aksara.

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (2016) 20