m13 budaya organisasi

15
06/07/22 1 Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam

Upload: josua-sitorus

Post on 20-Jun-2015

819 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Page 1: M13 budaya  organisasi

04/13/23 1Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 2: M13 budaya  organisasi

DEFINISI BUDAYA ORGANISASI

• Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yg membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. – Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik

kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Karakteristik tersebut dapat berwujud; kebiasaan, nilai dan norma , persepsi, ritual, simbol, slogan, bahasa, mitos, kekhasan.

• Gibson et.al (1996:77) Kultur organisasi adalah bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, dan pola perilaku dalam suatu organisasi.

04/13/23 2Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 3: M13 budaya  organisasi

SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI

Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi

1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada secara fisik

2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan.

3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment.

4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis.

5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi

6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak. (www.jakartaconsulting.com)

04/13/23 4Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 4: M13 budaya  organisasi

• Kultur organisasi dikatakan kuat apabila sistem makna bersama dipegang teguh dan dijunjung bersama.

• Semakin banyak angggota yang menerima, dan ber-komitmen terhadap budaya organisasi semakin kuat budaya tersebut.

• Budaya yang kuat akan memiliki pengaruh yg besar terhadap perilaku anggotanya. Budaya yang kuat akan membangun kekompakan, loyalitas, dan komitmen keorganisasian.

04/13/23 5Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 5: M13 budaya  organisasi

FUNGSI KULTUR ORGANISASIRobbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa kultur memilki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu:

1. Kultur sbg penentu batas-batas; artinya, kultur menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.

2.Kultur memuat rasa identitas anggota organisasi.

3.Kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu.

4.Kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara me-nyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

5.Kultur sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali sbg mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

04/13/23 6Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 6: M13 budaya  organisasi

BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN?

• Robbins dan Judge (2008:264) “kultur berpotensi disfungsi-onal terhadap keefektifan suatu organisasi.

1. Hambatan untuk perubahan. Kultur menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi

2. Hambatan bagi keberagaman. Kultur membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks.

3. Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama.

04/13/23Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam 7

Page 7: M13 budaya  organisasi

Menciptakan Kultur Tanggap Pelanggan

Robbins dan Judge (2008:279), menemukan beberapa variabel dalam kultur-kultur yang tanggap pelanggan.

•Pertama adalah jenis karyawan itu sendiri. Organisasi yang berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan bersahabat.

•Kedua adalah tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur dan ketentuan yang berlaku tidak kaku.

•Ketiga adalah penguatan tingkat formalisasi yg rendah melalui pemberdayaan karyawan untuk memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk memuaskan pelanggan.

•Keempat adalah keterampilan mendengarkan yang baik.

•Kelima adalah kejelasan peran.

04/13/23 10Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 8: M13 budaya  organisasi

TINDAKAN MANAJERIALRobbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya lebih tanggap pelanggan.

1.Seleksi.

Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian.

2.Pelatihan dan sosialisasi.

Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan.

3.Desain Struktur.

Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yg selalu berubah.

04/13/23 11Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 9: M13 budaya  organisasi

4. Pemberdayaan.

Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan,

5. Kepemimpinan.

Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan.

6. Evaluasi kinerja.

Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai.

7. Sistem imbalan.

Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasar-kan layanan pelanggan yang luar biasa.

04/13/23 12Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 10: M13 budaya  organisasi

Gambar 12.1. Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun

Manajemen Puncak

04/13/23 13

Filsafat Pendiri Organisasi

Kriteria

seleksi

Budaya organisasi(cerita, ritual, simbol

material,bahasa)

Sumber: Diadaptasi dari Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, 2008. h. 274

Sosialisasi

Budaya Organisasi. M. Judi Mukzam

Page 11: M13 budaya  organisasi

Gambar 12.2: Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan Kepuasan

Faktor –Faktor Obyektif:•Inovasi & peng-ambilan resiko•Perhatian pd detail•Orientasi pd hasil•Orientasi pd orang•Orientasi pd tim•Keagresifan•Stabilitas

BudayaOrganisasi

Dipersepsi-kan sbg

Tinggi

Rendah

Kinerja

Kepuasan

Sumber: Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, Salemba Empat, Jakarta 2008. h. 286

Kekuatan kultur

04/13/23Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam 15

Page 12: M13 budaya  organisasi

Keterangan gambar

• Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan dukungan orang.

• Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organi-sasi.

• Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan dampak yang semakin besar dengan semakin kuat nya kultur.

04/13/23 16Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 13: M13 budaya  organisasi

04/13/23BUDAYA ORGANISASI. M. JUDI MUKZAM

17

Page 14: M13 budaya  organisasi

Pentingnya Budaya Organisasi

• Budaya dipelajari, dan membantu para anggota dalam usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam organisasi.

• Kultur organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi.

• Kultur organisasi merupakat alat yg menuntun dan membentuk perilaku.

• Kultur dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi.

04/13/23 18Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam

Page 15: M13 budaya  organisasi

Budaya Organisasi• Kultur dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki

bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Subkultur mencakup mencakup nilai-nilai inti dari kultur dominan ditambah nilai-nilai unik bagi anggota departemen/unik.

• Kultur yang kuat (strong culture), nilai-nilai inti organisasi di-pegang teguh dan dijunjung bersama. Semakin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka thd nilai-nilai inti ittu semakin kuat kultur tersebut.

• Kultur yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku. Dalam pengertian ini nampak bahwa kultur yang kuat dapat bertindak sebagai pengganti formalisasi.

• Kultur nasional lebih besar pengaruhnya dalam pembentukan perilaku dibandingkan cultur korporasi.

04/13/23 19Budaya Organisasi. M. Judi

Mukzam