pengaruh budaya kerja terhadap kinerja …repository.fisip-untirta.ac.id/670/1/wida riandani -...
TRANSCRIPT
PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA SERANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
DISUSUN OLEH :
WIDA RIANDANI NIM : 6661111623
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG, Juni 2015
Jangan tatap tingginya sebuah cita-cita,
tapi tataplah kaki semangat yang sudah disiapkan untuk mencapainya,
dan ingat impian itu tidak akan terwujud dengan sendirinya,
kamu harus segera bangun
dan berupaya untuk mewujudkannya
“nothing impossible”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Mama dan papaku tercinta
Kakak sepupuku (imel, tari, alm. Elok ira wati)
Adik-adikku (ifna ananda putri & elga aulia pranada serta desy lestari)
Sahabat karibku (icha, fuja, & kila)
...izinkan aku melihat kalian tersenyum bangga
.....untuk sekali saja
Karena perjuanganku belum berakhir sampai disini..
ABSTRAK
Wida Riandani, 6661111623, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”
Kata Kunci: Budaya Kerja, Kinerja Organisasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 28 orang dan semuanya dijadikan sampel. Uji validitas dalam penelitian ini dengan r tabel = 0,374. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah sangat kuat. Hasil perhitungan menyatakan bahwa adanya pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 0,980 dari perolehan perhitungan rumus koefisien korelasi product moment. Sehingga hipotesis yang digunakan dapat diterima. Penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah keterbukaan yang masih minimnya transparansi di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, sehingga menghasilkan kinerja yang tidak memuaskan pula. Saran peneliti berdasarkan penelitian ini adalah seharusnya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih terbuka dalam informasi yang berkaitan dengan kepemiluan dan anggaran yang digunakan agar masyarakat lebih mengetahuinya secara rinci/detail sehingga tidak menyebabkan kesalahpahaman.
ABSTRACT
Wida Riandani, 6661111623, Sultan Ageng Tirtayasa University, Social and Political Sciences Faculty, Departement of Public Administration, “The Influence of Cultural Work Towards Election Commission’ Performance of Kota Serang”
Keywords: Cultural Work, Organizational Performance
The purpose of this study is to find out whether there is significant influence between Cultural work towards Election Commission performance of Kota Serang. The research method in this research was quantitative with associative approach. The population in this study were 28 people and all of them were sample. The validity test of this research was r table = 0,374. The results showed that influence of cultural work towards Election Commission’ performance of Kota Serang is very strong. The calculation results showed that, there is significant influence between cultural work towards Election Commission’ performance of Kota Serang by 0,980, from the calculation formula of coefficient correlation product moment. Thus the hypothesis that used can be accepted. The influence of cultural work is very strong towards Election Commission’ performent of Kota Serang is because of the transparancy, which is still become a great issue in Election Commission’ of Kota Serang. This problem causes unsatisfaction performance. The suggestions from the researchers is the Election Commission of Kota Serang should be transparant and widely open to the public for information related to electoral and budgeting, so the people knowing in detail and clearly, and it could reduces misunderstanding.
I
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan inayah-
Nya, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan yang berjudul “Pengaruh
Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”. Penulis
menyadari hanya dengan kehendak-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini.
Beranjak dari ketidaksempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini
memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan sabar menghadapi aku dan semua
do’a-do’anya yang memberikan keberkahan dalam perjalanan hidupku
hingga sejauh ini, sungguh peneliti tidak sanggup membalasnya dengan
apapun.
2. Bapak Rektor Prof.Dr.H.Sholeh Hidayat, M.Pd. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
II
4. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si Sebagai Pembantu Dekan I.
5. Ibu Mia Dwianna W,M.I.Kom Sebagai Pembantu Dekan II
6. Bapak Gandung Ismanto S.Sos, M.M Sebagai Pembantu Dekan III
sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Prodi Administrasi Negara.
8. Ibu Ipah Ema Jumiati , S.Sos, M.Si sebagai Sekretaris Prodi Administrasi
Negara.
9. Bapak Leo Agustino, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar memberikan arahan dan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas
akhir skripsi ini.
10. Ibu Arenawati, M.Si selaku Dosen Penguji Seminar Proposal yang telah
banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis.
11. Bapak Maulana Yusuf, M.Si selaku Dosen Penguji Sidang Skripsi yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.
12. Ibu Titi Stiawati, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak membantu dari awal sampai akhir kuliah.
13. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah
memberikan ilmu selama belajar di Kampus Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
14. Bapak/ibu pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang telah
memberikan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
dengan data-data yang dibutuhkan.
III
15. Seluruh Lembaga atau instansi terkait yang sudah memberikan data – data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
16. Kakak sepupuku tersayang Imel, Tari, dan almarhumah elok ira wati yang
senantiasa memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini.
17. Adik-adikku tercinta Ifna Ananda Putri dan Elga Aulia Pranada yang
senantiasa menghibur peneliti dalam setiap hari, serta Desy Lestari yang
selalu memberi semangat dan menemani peneliti dalam mencari data
dalam penelitian ini.
18. Sahabat karibku tersayang Fuja, Icha, dan Kila yang senantiasa
mendengarkan keluh kesahku dan memberikan semangat kepada peneliti
serta terima kasih juga kepada saudara alam yang sudah membantu
peneliti mencari literatur dalam penelitian ini.
19. Teman-teman seperjuangan ku angkatan 2011 Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Jelita, Indri DP, Reni Indri, Ida, Ana, Cika, Teteh Amel, Nisa,
Amel, Mayang, Nita, Vera, Ucha, Lita, Kiki, Kantina, RR Devanita, Erin,
Nia, Danang, Jaka, Nendy, Tomy, Novega, Oky, Ervin, Ardi, Randi,
Ubay, dan lain-lain yang sudah bersama-sama dalam menyelesaikan tugas-
tugas kuliah selama perkuliahan serta motivasi yang diberikan kepada
penulis.
20. Teman-teman KKM Kelompok 20: Dede Zihan, Elisha Farmah, Euis
Destiviani, Maya Yulianti, Rifki Handayani, Sri Hastuti, Eem Tabdilah,
IV
Toto Ismunandar, Liswatun, Jhohannes, Fajar Fahtanjari yang sudah
memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran kepada penulis.
21. Kawan-kawan mahasiswa Prodi Administrasi Negara angkatan 2011,
pengalaman hidup berjuang bersama menjadi sarjana tidak akan Saya
lupakan.
22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Tidak lupa juga penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan
kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
dan turut serta memperkaya dalam bidang Administrasi Negara, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta dapat dijadikan
sebagai landasan bagi peneliti-peneliti berikutnya. Hasil penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, dan masih terdapat banyak kesalahan berupa ejaan, tanda
baca, dan urutan yang tidak sistematis, serta gagasan yang belum tepat sehingga
penulis masih membutuhkan saran dan kritik para cendekia yang membangun
agar dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dengan demikian penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga apa yang telah
dilakukan ini mendapat ridho-Nya. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Serang, Juni 2015
WIDA RIANDANI
V
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
LEMBAR ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................ xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................ xxii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 20
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 20
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 21
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 21
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 21
1.7 Sistematika Tulisan ........................................................................ 22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori ............................................................................... 25
2.1.1 Budaya Organisasi ........................................................... 26
2.1.1.1 Definisi Budaya ................................................ 26
VI
2.1.1.2 Definisi Organisasi ........................................... 27
2.1.1.3 Definisi Budaya Organisasi .............................. 27
2.1.1.4 Fungsi Budaya Organisasi .................................. 30
2.1.1.5 Unsur-unsur Budaya Organisasi ......................... 31
2.1.1.6 Level Budaya Organisasi .................................... 31
2.1.1.7 Karakteristik Budaya Organisasi ........................ 32
2.1.2 Budaya Kerja ...................................................................... 32
2.1.2.1 Definisi Budaya Kerja ......................................... 32
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Budaya Kerja ...................... 33
2.1.2.3 Cakupan Nilai Budaya Kerja ............................... 34
2.1.3 Kinerja Organisasi............................................................... 35
2.1.3.1 Definisi Kinerja ................................................... 35
2.1.3.2 Definisi Kinerja Organisasi ................................. 37
2.1.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengeruhi Kinerja .. 38
2.1.3.4 Penilaian Kinerja ............................................... 41
2.1.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja ................................... 43
2.1.3.6 Manfaat Penilaian Kinerja .................................. 43
2.1.3.7 Indikator Kinerja ................................................. 44
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 47
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................... 48
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................. 52
3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian ................................................... 53
3.3 Lokasi Penelitian .............................................................................. 53
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................... 53
3.4.1 Definisi Konsep ............................................................... 53
3.4.2 Definisi Operasional ........................................................ 54
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 54
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 57
VII
3.6.1 Populasi Penelitian .......................................................... 57
3.6.2 Sampel Penelitian ............................................................ 57
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 58
3.7.1 Uji Instrumen .................................................................... 59
3.7.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas ............................... 59
3.7.1.2 Uji Koefisien Korelasi Product Moment ........... 60
3.7.1.3 Uji Koefisien Determinasi ................................. 61
3.7.1.4 Uji Signifikasi (Uji t-Test) ................................. 62
3.7.1.5 Uji Regresi Linier ............................................... 62
3.8 Jadwal Penelitian ............................................................................. 63
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................. 65
4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang ........................................ 65
4.1.2 Gambaran Umum Komisi Pemilihan Umum Kota Serang 66
4.1.2.1 Susunan Organisasi & Uraian Kerja KPU ......... 68
4.1.2.2 Uraian Kerja ....................................................... 68
4.1.2.3 Tata Kerja ........................................................... 70
4.2 Deskripsi Data .................................................................................. 72
4.2.1 Identitas Responden ........................................................... 72
4.2.2 Analisis Data ...................................................................... 74
4.2.2.1 Disiplin ................................................................ 75
4.2.2.2 Keterbukaan ......................................................... 88
4.2.2.3 Saling Menghargai ............................................... 96
4.2.2.4 Kerja Sama ........................................................... 107
4.2.2.5 Lingkungan ........................................................... 121
4.2.2.6 Kepemimpinan ...................................................... 135
4.2.2.7 Struktur Organisasi ................................................ 145
4.2.2.8 Pilihan Strategi ...................................................... 158
4.2.2.9 Teknologi ............................................................... 168
4.2.2.10 Kultur Organisasi ................................................. 177
VIII
4.2.2.11 Proses Organisasi ................................................. 192
4.3 Pengujian Prasyarat Statistik ................................................................ 200
4.3.1 Uji Validitas Instrumen ......................................................... 200
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................... 204
4.3.2.1 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X .................. 204
4.3.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y ................... 205
4.3.3 Analisis Budaya Kerja .......................................................... 206
4.3.4 Analisis Kinerja Organisasi .................................................. 207
4.4 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 208
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 210
4.4.2 Uji Signifikasi ........................................................................ 211
4.4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................... 213
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................. 217
4.6 Pembahasan ........................................................................................... 219
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 223
5.2 Saran ...................................................................................................... 224
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IDENTITAS DIRI
IX
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Data Pemilih & TPS Dalam Pilkada 2013 8
Tabel 1.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pileg 2014 ....................... 10
Tabel 1.3 Rekapitulasi Jumlah DPT Pilpres 2014 .................................. 11
Tabel 1.4 Jumlah Partisipasi Masyarakat Pada Pilkada 2013, Pemilu 2014 13 `
Tabel 1.5 Rekapitulasi Data Pemilih Dalam Pilpres 2014 Prov.Banten .. 14
Tabel 1.6 Waktu Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ............ 15
Tabel 3.1 Skor Tiap Indikator Menurut Likert ........................................ 55
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ............................................. 56
Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................ 61
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ..................................................................... 64
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X ............................... 200
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y ............................... 202
Tabel 4.3 Statistik Reliablitas Variabel X ................................................ 205
Tabel 4.4 Statistik Reliabilitas Variabel Y .............................................. 205
Tabel 4.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................. 210
Tabel 4.6 Nilai (b) ..................................................................................... 214
Tabel 4.7 Nilai (a) ...................................................................................... 214
X
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Peneliti .................................................. 50
Gambar 4.1 Uji Signifikasi Korelasi Uji Pihak Kanan ............................... 212
XI
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......... 72
Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Status Kepegawaian 73
Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ............... 73
Diagram 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman
Secara Langsung berupa PHK ........................................ 76
Diagram 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman
Secara Langsung Berupa Pemotongan Gaji/Tunjangan .. 77
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Sanksi Secara
Langsung Berupa Membayar Denda ............................... 79
Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman
Secara Langsung Berupa Surat Teguran ......................... 80
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan PPK
Melebihi 6 Bulan Sebelum Hari dan Tanggal
Pemungutan Suara ........................................................... 82
Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota
PPK di Kota Serang dengan Komposisi Perempuan
Kurang dari 30% .............................................................. 83
Diagram 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota
PPS Melebihi 6 Bulan Sebelum Hari dan Tanggal
Pemungutan Suara .......................................................... 84
XII
Diagram 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Penetapan
Daftar Pemilih Tetap Sebelum Pelaksanaan Pemungutan
Suara Pleno Penetapan DPT ........................................... 85
Diagram 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan
Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Lebih dari 30
Hari ................................................................................... 87
Diagram 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Mengenai Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu
Melalui Media Maupun Secara Langsung Kepada
Masyarakat ........................................................................ 89
Diagram 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Terupdate Daftar Pemilih Kota Serang Melalui
Media/Website .................................................................. 90
Diagram 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil
Rakyat, dan Calon Pejabat Negara Melalui Media ......... 91
Diagram 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Mengenai Anggaran Dana Kampanye ............ 93
Diagram 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Mengenai Rincian Anggara Terupdate melalui
media ................................................................................ 94
Diagram 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian
Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-update
Kepada masyarakat ........................................................... 95
Diagram 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Toleransi
Waktu Keterlambatan Masuk Kerja .................................. 97
XIII
Diagram 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Toleransi
Waktu Dalam Penyelesaian Pekerjaan ............................. 98
Diagram 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Penetapan Program Kerja Dan Anggaran Dana
Yang Akan Digunakan ..................................................... 100
Diagram 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Membuat Aturan Hukum ..................................... 101
Diagram 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Menentukan Teknis Penyelenggaraan Pemilu ...... 102
Diagram 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Mensosialisasikan Serta Melakukan Pendidikan
Pemilih .............................................................................. 103
Diagram 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Melakukan Pekerjaan
Yang Bukan Pada Bidangnya .......................................... 105
Diagram 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Melakukan Pekerjaan
Dengan Tangan Sendiri .................................................... 106
Diagram 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Dalam
Menyaksikan Secara Langsung Pembuatan KPPS ........... 108
Diagram 4.28 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Desa/Lurah
Dalam Merekrut Calon Anggota KPPS ............................ 109
Diagram 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Menyaksikan Pembentukkan PPK ........................ 110
Diagram 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden
Dalam Menyaksikan Pembentukkan PPS ......................... 111
XIV
Diagram 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Perselisih Pahaman Antar
Anggota KPU Kota Serang .............................................. 112
Diagram 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara
Panitia Pemilihan Kecamatan Dengan Panitia
Pemungutan Suara ............................................................. 114
Diagram 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara
Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan
Kecamatan ......................................................................... 115
Diagram 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara
Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitai Pemungutan
Suara .................................................................................. 116
Diagram 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Peselisihan Antara
Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan
Kecamatan Kota Serang .................................................... 117
Diagram 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara
Panitia Pemungutan Suara Dengan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara .................................... 119
Diagram 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara
Anggota KPU Kota Serang Dengan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara .................................... 120
Diagram 4.38 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Distribusi
Kartu Pemilih Yang Dilakukan ......................................... 122
Diagram 4.39 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan
Kebutuhan Distribusi Kotak Suara ................................... 123
Diagram 4.40 Tanggapan Responden Terhadap Kerusakan Surat Suara
Pada Saat Pemilu .............................................................. 124
XV
Diagram 4.41 Tanggapan Responden Terhadap Kekurangan Surat Suara
Pada Saat Pemilu ............................................................... 125
Diagram 4.42 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor
Yang Diberikan Kepada PPK ........................................... 126
Diagram 4.43 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor
Yang Diberikan Kepada PPS ............................................ 127
Diagram 4.44 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor
YangDiberikan Kepada KPPS .......................................... 128
Diagram 4.45 Tanggapan Responden Terhadap Kesalahan Yang
Dilakukan KPU Kota Serang Dalam Penyelenggaraan
Pemilu ............................................................................... 130
Diagram 4.46 Tanggapan Responden Terhadap Mementingkan
Kesejahteraan Pegawainya Dalam Bekerja ....................... 131
Diagram 4.47 Tanggapan Responden Terhadap Merubah Prosedur Yang
Biasa Digunakan Dengan Prosedur Baru .......................... 132
Diagram 4.48 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Sesuatu Yang
Membuat Semangat Bekerja ................................... 133
Diagram 4.49 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memberi Keterangan, Khususnya Kepada Masyarakat
Tentang Cara Kerja KPU .................................................. 134
Diagram 4.50 Tnggapan Responden Terhadap Pemberian Masukan/Saran
Kepada Pimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemilu ......... 136
Diagram 4.51 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota
Serang Memberikan Kesempatan Kepada Masyarakat
Untuk Memberikan Masukan/Saran Dalam mengevaluasi
Pemilu ............................................................................... 137
XVI
Diagram 4.52 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota
Serang Memberikan Ruang Bagi Masyarakat Yang Ingin
Menyampaikan Masukan/Sarannya .................................. 138
Diagram 4.53 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota
Serang Membuat Konsep Kerja Yang Membuat
Semangat Bekerja ............................................................. 139
Diagram 4.54 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian
Bonus/Reward Kepada Devisi/Bagian Yang Sukses
Dalam Melakukan Pekerjaannya Dalam Pemilu .............. 141
Diagram 4.55 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian
Reward/Bonus Kepada Pegawai Yang Sukses Dalam
Menyelesaikan Pekerjaannya ............................................ 142
Diagram 4.56 Tanggapan Respnden Terhadap Pemberian Reward/Bonus
Kepada PPK Yang Sukses Dalam Menyelenggarakan
Pemilu Di Tiap-tiap Kecamatan ........................................ 143
Diagram 4.57 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian
Reward/Bonus Kepada PPS Yang Sukses Dalam
Pemungutan Surat Suara Dengan Cepat Dan Tepat .......... 145
Diagram 4.58 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya
Atas Nama Kekerabatan .................................................... 146
Diagram 4.59 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya
Berdasarkan Kebutuhan Pegawai Saja .............................. 147
Diagram 4.60 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya
Berdasarkan Kemampuan Serta Bagian Yang Sedang
Dibutuhkan ....................................................................... 148
Diagram 4.61 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Anggota PPK
Berdasarkan Pengalaman dan Kemampuan ...................... 149
XVII
Diagram 4.62 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Anggota PPS
Berdasarkan Pengalaman dan Kemampuan ...................... 151
Diagram 4.63 Tanggapan Responden Mengenai Perekrutan KPPS
Berdasarkan Surat Pernyataan Yang Dibuat Sesuai
Ketentuan Undang-undang ............................................... 152
Diagram 4.64 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Pegawai Yang Sesuai Dengan Keahliannya ..... 153
Diagram 4.65 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Membagi Bidang-bidang Tertentu Dalam
Penyelenggaraan Pemilu Berdasarkan Keahlian ............... 154
Diagram 4.66 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Diawasi Secara Langsung Cara Kerjanya Oleh Panwaslu
Kota Serang ....................................................................... 155
Diagram 4.67 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Diawasi Secara Langsung Cara Kerjanya Oleh Bawaslu
Provinsi Banten ................................................................. 156
Diagram 4.68 Tanggapan Responden Terhadap Memiliki Rasa
Persaingan Dengan KPU Lain Dalam Penyelenggaraan
Pemilu Se-Provinsi Banten ............................................... 157
Diagram 4.69 Tanggapan Responden Terhadap Pemutakhiran Daftar
Pemilih Sementara ≤ 30 hari ............................................. 159
Diagram 4.70 Tanggapan Responden Terhadap Pengumuman Daftar
Pemilih Hasil Pemutakhiran Selama 7 Hari berturut-turut 160
Diagram 4.71 Tanggapan Responden Terhadap Terpenuhinya Daftar
Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran Dengan Jumlah
Maksimal 800 per TPS ...................................................... 161
XVIII
Diagram 4.72 Tanggapan Responden Terhadap Penyusunan Daftar
Pemilih Masih Ada Yang Tidak Memiliki Nomor Induk
Kependudukan .................................................................. 162
Diagram 4.73 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Jumlah Daftar Pemilih Yang Akurat ................. 163
Diagram 4.74 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Monitoring
Jalannya Penyelenggaraan Pemilu Pada Kecamatan
Dalam Pemungutan Suara ................................................. 164
Diagram 4.75 Tanggapan Responden Terhadap KPU kota Serang
Melakukan Evaluasi Terhadap Mekanisme
Penyelenggaraan Pemilu Pada tiap-tiap Kecamatan ......... 165
Diagram 4.76 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Menemukan/Mendengar Terjadinya Praktik Politik Uang
Dalam Pemilu .................................................................... 166
Diagram 4.77 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mendapatkan Laporan Rekening Awal Mengenai Dana
Kampanye Dari Pihak Partai ............................................. 167
Diagram 4.78 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Berkomunikasi Secara Online Dengan Masyarakat
Mengenai Kepemiluan ...................................................... 169
Diagram 4.79 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Berkomunikasi Melalui Telepon Dengan Pemilih
Mengenai Kepemiluan ...................................................... 170
Diagram 4.80 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Berkomunikasi Dengan Media Mengenai Kepemiluan .... 171
Diagram 4.81 Tanggapan Responden Terhadap Berkomunikasi Melalui
Radio Untuk Menyampaikan Mengenai Kepemiluan ...... 172
XIX
Diagram 4.82 Tanggapan Responden Terhadap Penyediaan Alat-alat
Pemilu Yang Lengkap Untuk Kebutuhan
Penyelenggaraan ............................................................... 173
Diagram 4.83 Tanggapan Responden Terhadap Penyediaan Alat-alat
Kantor Yang Memenuhi Kebutuhan Bekerja ................... 174
Diagram 4.84 Tanggapan Responden Terhadap Penggunaan Website atau
Blog Untuk Mencakup Data Terupdate Tentang
Kepemiluan ....................................................................... 175
Diagram 4.85 Tanggapan Responden Terhadap Menyediaan Kotak Saran
Bagi Masyarakt Yang Ingin Mengeluarkan
Pendapat/Masukannya ...................................................... 176
Diagram 4.86 Tanggapan Responden Terhadap Tujuan KPU Kota Serang
Yang Sudah Terealisasikan Dalam Pemilu ....................... 178
Diagram 4.87 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Hasil Pemilu Yang Sesuai Dengan Visi Dan
Misi ................................................................................... 179
Diagram 4.88 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Laporan Penggunaan Dana Pemilu Dengan
Kelebihan Dana Pemilu .................................................... 180
Diagram 4.89 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Laporan Penggunaan Dan Pemilu Dengan
Kekurangan Dana Pemilu ................................................. 181
Diagram 4.90 Tanggapa Responden Terhadap KPU Kota Serang
Memiliki Laporan Dana Pemilu Yang Lebih Dan
Dikembalikan Kepada Daerah (APBD/APBN) ................ 182
XX
Diagram 4.91 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Dengan Menghadirkan PPK .............................................. 183
Diagram 4.92 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Dengan Menghadirkan PPS .............................................. 184
Diagram 4.93 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Dengan Menghadirkan KPPS ........................................... 185
Diagram 4.94 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Dengan Menghadirkan Masyarakat .................................. 186
Diagram 4.95 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
Pemilu Yang Diketahui Oleh PPK .................................... 187
Diagram 4.96 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
Pemilu Yang Diketahui Oleh PPS .................................... 188
Diagram 4.97 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
Pemilu Yang Diketahui Oleh KPPS .................................. 189
Diagram 4.98 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Pegawai KPU
Kota Serang ....................................................................... 190
Diagram 4.99 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
XXI
Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Masyarakat Kota
Serang ................................................................................ 192
Diagram 4.100 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU
Kota Serang Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
Mengenai Pelanggaran-pelanggaran Pemilu Di Lapangan 193
Diagram 4.101 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU
Kota Serang Menindaklanjuti Komplain Dari
MasyarakatMengenai Pembagian Kartu Pemilih .............. 194
Diagram 4.102 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU
Kota Serang Menindaklanjuti Pelayanan Kepada Pemilih
Disabilitas Pada TPS ......................................................... 195 20
Diagram 4.103 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
melakukan monitoring Kepada Masyarakat Dengan
Melalui Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Kota Serang ................................. 197
Diagram 4.104 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
melakukan monitoring Tokoh-tokoh Dengan Melalui
Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Kota Serang ................................................... 198
Diagram4.105 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang
memenuhi Segala Kebutuhan Pemilih Dalam Pemilu
Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota
Serang ................................................................................ 199
XXII
DAFTAR GRAFIK
Halaman
4.1 Skor Masing-masing Indikator Variabel X ................................. .... 231
4.2 Skor Masing-masing Indikator Variabel Y ...................................... 232
XXIII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Daftar Nama Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
Lampiran 3 Jawaban Responden
Lampiran 4 Uji Validitas
Lampiran 5 Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 6 Tabel Nilai Distribusi t
Lampiran 7 Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 9 Lembar Catatan Bimbingan Skripsi
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan sebuah fenomena dimana negara-negara di dunia
secara langsung maupun tidak langsung mengharapkannya sebuah perubahan
interaksi antar masyarakat yang jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan saat-saat sebelumnya. Seiring dengan perkembangan jaman menyebabkan
perlunya terdapat nilai-nilai yang menjadi pemersatu ataupun identitas suatu
negara terutama dalam pemerintahan. Dengan adanya suatu budaya sebagai
pemersatu ataupun identitas suatu pemerintahan, maka dapat menggambarkan
pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya. Sistem di dalam
pemerintahan tentunya didasari dengan adanya pemicu-pemicu (motivasi) yang
diberikan dan dipelajari serta diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai
generasi penerus bangsa, baik di dalam negara ataupun di dalam pemerintahan.
Sebuah instansi ataupun organisasi didirikan karena mempunyai tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan organisasi tersebut dijadikan pedoman bagi instansi
atau organisasi dalam melakukan suatu pekerjaan serta menjelaskan visi dan misi
dari dibentuknya organisasi tersebut. Keberhasilan yang diraih dalam mencapai
suatu tujuan tersebut tentunya tidak lepas dari sumber daya yang ada di dalam
suatu organisasi. Kemampuan sumber daya manusia sangat berperan di dalam
2
mengoperasikan sumber daya organisasi atau sarana prasarana yang ada di dalam
suatu organisasi.
Suatu Organisasi dibentuk untuk kelangsungan hidup negara dalam
mencapai tujuan dari suatu negara serta mempersatukan perbedaan budaya yang
ada di dalam diri dari masing-masing sumber daya manusia. Suatu organisasi
sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai
pelayanan publik yang diukur dari kinerja sumber daya manusia itu sendiri.
Masing-masing individu tentunya mempunyai sifat yang berbeda-beda
satu sama lain. Sifat tersebut dapat menjadi ciri khas ataupun identitas diri
seseorang sehingga kita dapat mengetahui bagaimana sifat dan perilakunya. Sama
halnya dengan individu, organisasi juga mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat
menggambarkan baik tidaknya suatu organisasi tersebut. Melalui sifat-sifat itu
kita dapat mengetahui bagaimana karakter dari suatu organisasi. Sifat dan perilaku
dalam bekerja tersebut dapat kita sebut dengan budaya kerja. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa suatu organisasi juga memiliki budaya kerja yang
mengatur bagaimana anggota-anggotanya bertindak untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya Organisasi
merupakan sistem nilai yang mengandung cita‐cita organisasi sebagai sistem
internal dan sistem eksternal sosial. Hal itu tercermin dari isi visi, misi, dan tujuan
organisasi. Budaya kerja itu tidak muncul begitu saja, tetapi harus diupayakan
dengan sungguh-sungguh melalui suatu proses yang terkendali dengan melibatkan
3
semua Sumber Daya Manusia (SDM) dalam seperangkat sistem, alat dan teknik
pendukung lainnya. Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat
mendalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk
mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa
depan. Disamping itu masih banyak lagi manfaat yang muncul seperti kepuasan
kerja meningkat, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat, pengawasan
fungsional berkurang, pemborosan berkurang, tingkat absensi menurun, terus
ingin belajar, ingin memberikan terbaik bagi organisasi, dan lain-lain. Sama
seperti halnya budaya kerja yang santai akan mengakibatkan pekerjaan yang tidak
maksimal.
Kinerja seseorang merupakan gabungan dari kemampuan, usaha dan
kesempatan, yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkannya. Oleh karena itu
kinerja bukan menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukkan oleh seseorang,
tetapi ditunjukkan dengan hasil yang diwujudkan secara berkelompok atas dasar
ketentuan bersama pula. Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat
mendalam karena akan mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk
mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam mengahadapi tantangan
masa depan, tentunya dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Penilaian kinerja suatu organisasi perlu dilakukan dalam memastikan
tercapainya suatu target yang telah ditentukan, memonitor, dan mengevaluasi
kinerja dengan perbandingan antara sistem kerja dan pelaksanaan, memberikan
penghargaan (reward) maupun sanksi yang obyektif atas prestasi pelaksanaan
yang telah diukur sesuai sistem pengukuran yang telah ditentukan, menjadikan
4
sebagai alat komunikasi antara pegawai dan pimpinan dalam upaya memperbaiki
kinerja organisasi, memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif dan mengungkapkan permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi.
Semakin tingginya kualitas pegawai yang dihasilkan maka yang diharapkan
semakin tinggi pula kinerja organisasi, begitupun sebaliknya semakin rendah
kualitas pegawai maka semakin rendah pula kinerja organisasi.
Kinerja yang dimiliki oleh instansi pemerintahan hakikatnya merupakan
suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai
akan bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila merasa kebutuhan baik
fisik dan nonfisik terpenuhi. Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kinerja
pegawai yang menjadi tujuan keberhasilannya suatu kantor. Kesadaran para
pegawai ataupun pimpinannya akan pengaruh positif budaya kerja terhadap
produktivitas kerja yang lebih tinggi.
Objek penelitian ini adalah lingkungan kantor Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang yang merupakan suatu lembaga yang dipilih dan
ditetapkan berdasarkan undang-undang sebagai penyelenggara Pemilihan Umum,
dimana pada awal pembentukannya, KPU (Komisi Pemilihan Umum) merupakan
lembaga yang beranggotakan orang-orang yang nonpartisan dan kebanyakan dari
kalangan Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Komisi
Pemilihan Umum Daerah (KPUD) merupakan bawahan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) pusat yang berfungsi untuk menyelenggarakan pemilihan umum secara
berjenjang (dalam Samsul Wahidin 2008:47) termasuk Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang.
5
Ketentuan yang melahirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdapat
dalam pasal 22E Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
dalam bab VIIB Pemilihan Umum yang merupakan hasil perubahan ketiga tahun
2001. Pasal 22E ayat (5) menyatakan bahwa “Pemilihan Umum diselenggarakan
oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri”.
Dalam hal ini, nama komisi pemilihan umum belum menunjukan nama yang
pasti, namun hal ini menjadi dasar bahwa pemerintah terlepas dari Komisi
Pemilihan Umum bertugas menyelenggarakan Pemilu sebagai organ yang mandiri
di dalam kinerjanya.
Tugas Komisi Pemilihan Umum Daerah seperti Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang ini adalah:
1. Merencanakan pelaksanaan Pemilihan Umum di Kota.
2. Melaksanakan Pemilihan Umum.
3. Menetapkan hasil Pemilihan Umum.
4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerja.
5. Mengkoordinasi kegiatan Panitia Pelaksana Pemilihan Umum dalam
wilayah kerja.
Berdasarkan tugas dari Komisi Pemilihan Umum Daerah tersebut
termasuk tugas dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang bertugas
menyelenggarakan pemilihan umum di Kota Serang, tetapi pada perencanaan
pelaksanaan pemilihan umum di Kota Serang belum cukup matang yang
dikarenakan masih ada hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat pemilihan
6
umum. Seperti: sulitnya menentukan Daftar Pemilih Tetap serta dalam pembagian
kartu pemilih yang tidak rata, sama seperti berita yang dikutip dalam media online
www.radarbanten.com yang bertuliskan bahwa “partisipasi pemilih Kota Serang
masih rendah, masih banyak masyarakat Kota Serang yang belum mendapatkan
kartu pemilih pada saat menjelang pemilihan umum di Kota Serang.
Pada perkembangan berikutnya dasar penyelenggara pemilihan umum
diatur dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2007 yang berisi tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum yang secara profesional menjadi satu-satunya
yang mempunyai kewenangan dalam hal penyelenggaraan Pemilu di tanah air.
Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai salah satu unsur
Sumber Daya Manusia aparatur negara mempunyai peranan yang sebagai penentu
tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemilu baik di dalam pemilihan umum
kepala daerah, pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD maupun pemilihan
umum Presiden dan Wakil Presiden. Pegawai yang dapat menjalankan tugasnya
sebagai lembaga penyelenggara pemilu adalah pegawai yang mempunyai
kompetensi dan kemampuan. Kemampuan dan keahlian pegawai dapat
digambarkan dari sikap dan perilakunya yang baik dan ketaatan kepada Negara,
bermoral, bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai
pelayanan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Budaya kerja yang diterapkan secara efektif dan efisien akan
menghasilkan suatu pekerjaan yang baik, sehingga Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang dapat menghasilkan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan
7
sebelumnya untuk mensukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum yang lebih
baik lagi dibandingkan Pemilihan Umum yang diselenggarakan oleh Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang pada tahun-tahun sebelumnya.
Tahapan kegiatan pelaksanaan sosialisasi merupakan salah satu tahapan
yang terpenting dalam setiap Pemilihan Umum, baik Pemilihan Umum
DPR/DPD/DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden, maupun Pemilihan Umum Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, termasuk Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota
Serang. Dimana sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah adalah proses penyampaian informasi mengenai sistem, tata cara
teknis, tahapan, program dan jadwal hasil Pemilu, serta yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk melaksanakan program kerja,
sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Serang tentang sosialisasi pada
penyelenggaraan Pemilihan Umum. Dalam Pilkada Kota Serang tahun 2013
dengan jumlah data pemilih pada tabel berikut:
8
Tabel 1.1
Rekapitulasi Jumlah Data Pemilihan Dan TPS Dalam Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Serang
Tahun 2013 No Kecamatan TPS Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Serang 353 88.558 84.691 173.249 2 Kasemen 144 34.171 32.202 66.373 3 Walantaka 128 30.642 28.979 59.621 4 Curug 85 19.880 18.028 37.908 5 Cipocok Jaya 133 30.407 28.814 59.221 6 Taktakan 136 304.406 28.741 59.147
Total 6 979 234.064 221.455 455.519 Sumber: KPU Kota Serang, Data Pengolahan Peneliti 2015
Tingkat Partisipasi Pemilih : ∑ Pemilih yang menggunakan hak pilih / ∑ DPT x 100%
: 288.856 / 417.124 x 100% : 69,9% (Sumber : KPU Kota Serang, Peneliti, 2015)
Dilihat dari hasil perhitungan tingkat partisipasi masyarakat di Kota
Serang dapat kita lihat bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Serang sebanyak
417.124, sedangkan pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 288.856.
Berarti disini masih banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan
berbagai macam alasannya masing-masing dengan jumlah pemilih yang tidak
mengeluarkan hak pilihnya sebesar: 417.124-288.856 = 128.268 atau sebanyak
30% pemilih yang tidak mengeluarkan hak pilihnya.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada hari Senin tanggal 10
November 2014 dengan bapak Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip selaku Devisi
SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan Umum Kota Serang,
beliau mengatakan bahwa staregi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang kurang efektif bila menggunakan sosialisasi konvensional yang dilakukan
9
dengan pemasangan poster, brosur, spanduk, banner, baliho, stiker, leafleat,
bookleat, folder, billboard dan kalender yang harus mengeluarkan biaya besar dan
tidak sesuai dengan banyaknya jumlah calon legislatif yang begitu banyak,
misalnya pemasangan poster, brosur, spanduk, banner, baliho, stiker, leafleat,
bookleat, folder, billboard yang dilakukan hanya 10 tetapi calon legislatifnya
2000 dan tentunya lebih banyak, jadi menurut beliau strategi yang dilakukan oleh
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang sangat strategis adalah tatap muka
secara langsung dengan masyarakat untuk lebih mengenal masyarakat dan
dilakukan dengan tidak ada pembatasan waktu yang ditetapkan.
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang juga kurang tegas di dalam
pengawasan terhadap mobilisasi partisipasi politik masyarakat yang memilih
dikarenakan di mobilisasi oleh Calon Legislatif yang terjadi di dalam pemilihan
umum Legislatif tahun 2014 yang seharusnya dilakukan tindakan yang tegas oleh
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Sedangkan Jumlah Data Pemilih Pada
Pemilihan Umum Legislatif (DPR/DPD/DPRD) tahun 2014 dapat dilihat dari
tabel berikut:
10
Tabel 1.2
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD dan DPD Tahun 2014
Oleh KPU Kota Serang
No Nama Kecamatan
Pemilih Terdaftar Jumlah
TPS Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1. Cipocok Jaya 31.865 29.671 61.536 175
2. Curug 19.977 18.628 38.605 107
3. Kasemen 34.140 32.858 66.998 181
4. Serang 86.579 83.839 170.418 469
5. Taktakan 29.859 28.927 58.786 169
6. Walantaka 29.794 28.637 58.431 161
Jumlah 232.214 222.560 454.774 1.262 Sumber: KPU Kota Serang per bulan juni 2014, Peneliti 2015
Dari data di atas dapat diketahui bahwa Jumlah Daftar Pemilih Tetap di
Kota Serang dalam Pelaksanaan Pemilu Legislatif tahun 2014 sebanyak 454.774
pemilih, dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 232.214 pemilih dan jumlah
pemilih perempuan sebanyak 222.560 pemilih. Dengan presentase tingkat
partisipasi politik masyarakatnya tercatat mencapai 75.2% dan tentunya melebihi
target. Sumber: KPU Kota Serang.
Sebelum menetapkan Daftar Pemilih Tetap dalam pemilu legislatif tahun
2014 ini didapatkan Daftar Pemilih Terdaftar perbulan Mei tahun 2013 sebanyak
522.705 pemilih terdaftar, Daftar Pemilih Sementara perbulan Juli tahun 2013
sebanyak 497.557 pemilih, Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan perbulan
Agustus tahun 2013 sebanyak 473.569 pemilih, Daftar Pemilih Khusus perbulan
Maret tahun 2014 sebanyak 1.322 pemilih, dan kemudian didapatkan Daftar
11
Pemilih Tetap pada bulan Juni tahun 2014 sebanyak 454.774 pemilih. Sumber:
KPU Kota Serang. Dan berikut Laporan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014:
Tabel 1.3
Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
No Nama Kecamatan
Pemilih Terdaftar Jumlah
TPS Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1. Cipocok Jaya 31.844 29.640 61.484 118 2. Curug 20.068 18.720 38.788 77 3. Kasemen 33.582 32.605 66.187 142 4. Serang 87.468 84.633 172.101 332 5. Taktakan 29.579 28.801 58.380 125 6. Walantaka 29.831 28.750 58.581 121
Jumlah 232.372 223.149 455.521 915 Sumber: KPU Kota Serang Per bulan Juni 2014, Peneliti 2015
Dari data di atas dapat diketahui bahwa Jumlah Daftar Pemilih Tetap di
Kota Serang dalam Pelaksanaan Pemilu Capres dan Wapres tahun 2014 sebanyak
455.521 pemilih, dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 232.372 pemilih dan
perempuan sebanyak 223.149 pemilih. Namun presentase tingkat partisipasi
politik masyarakatnya mengalami penurunan sebanyak 8% dari hasil pemilihan
umum legislatif sebelumnya, yaitu dengan presentase sebanyak 67.2%. Sumber:
KPU Kota Serang.
Sesuai dengan tuntutan reformasi, yang menghendaki terwujudnya
pemerintah yang bersih, berwibawa, transparan, dalam menjalankan tugas
pelayanan publik maupun menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan wakil
presiden, pemilihan umum DPR/DPD/DPRD, pemilihan umum kepala daerah,
12
dengan tekad memerangi praktik-praktik kecurangan-kecurangan dalam Pemilu,
pelanggaran-pelanggaran seperti adanya money politiks “politik uang” dan lain
lain.
Dengan adanya perbaikan tersebut, maka perubahan budaya yang antara
lain dengan pemberian penilaian yang lebih tinggi serta penerapan kode etik,
diharapkan akan merubah dan membentuk budaya baru yang lebih baik dan
mengurangi bahkan menghilangkan budaya yang buruk serta meningkatkan
kinerja pegawai. Dengan menginginkannya suatu perubahan, tantangan yang
dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang semakin meningkat, hal ini
memunculkan kebutuhan organisasi akan budaya kerja yang dapat mengarahkan
dan mengembangkan pegawai untuk mengelola dan mengandalkan organisasi
agar tetap konsisten dengan visi dan misi nya termasuk visi dan misi Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Pada dasarnya setiap pemerintahan yang
melaksanakan reformasi birokrasi menginginkan adanya suatu perubahan ke arah
yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Seperti upaya yang dilakukan Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang untuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat
Kota Serang dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2014 dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai contoh upaya yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang pada Pemilu tahun 2014 yaitu dengan cara mengoptimalisasikan peran
serta kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang untuk mencapai target dan
sasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
pelaksanaan Pilkada pada tahun 2013 dalam pemilihan kepala daerah Kota
Serang, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mencapai tingkat partisipasi
13
masyarakat sebesar 69,90%, dan kemudian ditahun berikutnya pada Pemilu 2014
dalam pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD Komisi Pemilihan Umum
mencapai keberhasilan target tingkat partisipasi dengan jumlah tingkat partisipasi
sebesar 75,02% diatas dari target nasional sebesar 75%, tentunya sudah lebih baik
dari pilkada 2013 sebelumnya, karena pada saat itu Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang sudah semaksimal mungkin melakukan sosialisasi kepada
masyarakat luas dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan
sosialisasi secara langsung ke masyarakat. Namun lain halnya pada Pemilu
presiden dan wakil presiden tahun 2014 jumlah tingkat partisipasi masyarakatnya
menurun 8-9% hanya mencapai 66,10%, yang dikarenakan Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang tidak memanfaatkan waktu sosialisasi kepada masyarakat
secara maksimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4
Jumlah Partisipasi Masyarakat pada Pilkada 2013, Pemilu 2014 NO PEMILU / TAHUN PARTISIPASI MASYARAKAT (%) 1 Pilkada / 2013 69,90 2 Pileg / 2014 75,02 3 Pilpres / 2014 66,10
Sumber: KPU Kota Serang, Pengolahan Peneliti 2015.
Kota Serang dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden tahun 2014 Kota Serang mendapatkan posisi terendah pertama dari
jumlah tingkat partisipasi masyarakat sebesar 66,10% di Provinsi Banten. Dapat
dilihat dari tabel berikut:
14
Tabel 1.5
Rekapitulasi Jumlah Data Pemilih Dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Provinsi Banten No
URAIAN Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota
Tangerang Cilegon Kota Serang
Kota Tang.Sel
A 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Data Pemilih LAKI- LAKI 463794 469387 1121894 559725 672001 146245 237939 507734 PEREMPUAN 448241 448626 1074378 552811 648736 141306 228413 509385 JUMLAH 912035 918013 2196272 1112536 1320737 287551 466352 1017119
2 Data Penggunaan Hak Pilih
LAKI- LAKI 284959 299724 733009 355752 460284 105897 148537 340922 PEREMPUAN 320672 336221 765606 394456 473640 110490 159742 361556 JUMLAH 605631 635945 1498615 750208 933924 216387 308279 702478
B PRESENTASE PEMILIH 66,40 69,27 68,23 67,43 70,71 75,25 66,10 69,07
Sumber: KPU Provinsi Banten, Peneliti 2015
Dari data pemilih di atas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi
masyarakat dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2014
daerah yang tingkat partisipasinya tinggi yaitu Kota Cilegon dengan jumlah
Presentasi partisipasi pemilihnya sebanyak 75,25%, sedangkan daerah yang
tingkat partisipasi pemilih yang terendah terdapat pada daerah Kota Serang
dengan presentasepemilih sebanyak 66,10%. Oleh karena itu peneliti memilih
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai lembaga penyelenggaraan Pemilu
di Kota Serang pada periode tahun 2013-2018 sebagai Objek Penelitian.
Tantangan besar yang dihadapi lembaga penyelenggara Pemilu atau
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melaksanakan kinerja secara efektif dan
efisien. Karena selama ini Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
diidentifikasikan dengan identitas Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan
15
pemilihan umum berdasarkan asas-asas pemilihan umum yang demokratik, yaitu:
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan melibatkan partisipasi
rakyat seluas-luasnya sehingga hasilnya dipercaya masyarakat. Selain itu Komisi
Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan umum secara transparan dan
akuntabel kepada publik, namun hal yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan
Umum khususnya sesudah maupun sebelum melakukan pemilu yaitu, Pertama:
kurangnya tingkat kesadaran terhadap kedisiplinan waktu kerja yang dilakukan
oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam bekerja. Waktu yang
ditentukan untuk bekerja tidak dilakukan sesuai dengan waktu kerja yang
sebenarnya. Seperti waktu yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
dalam bekerja yaitu:
Tabel 1.6
Waktu Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Keterangan Hari Pukul/Jam kerja Waktu Kerja Senin – Kamis 07.30 - 16.00 Wib
Jum'at 07.30 - 17.00 Wib
Pemilu 24 Jam
Waktu Istirahat 30 menit (waktu normal) Sumber: KPU Kota Serang, Pengolahan Peneliti 2015
Hal ini berdasarkan temuan peneliti pada objek penelitian dan wawancara
yang dilakukan dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos sebagai Kasubag Umum
dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa
pada dasarnya setiap organisasi birokrasi mempunyai aturan kerjanya masing-
masing, seperti halnya aturan yang ditetapkan oleh Kantor Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Sehingga kurangnya pemanfaatan waktu yang
digunakan oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
16
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menetapkan aturan kerja
pegawainya dengan waktu kerja yaitu hari Senin sampai dengan Kamis itu
memiliki waktu kerja mulai pukul 07.30 Wib sampai dengan 16.00 Wib, dan bila
hari jum’at waktu kerja mulai dari pukul 07.30 Wib sampai dengan 17.00 Wib
dengan waktu istirahat 30 menit. Namun, hal yang terjadi di Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang ini seperti yang dikatakan bapak Hendra masih ada
pegawai yang kurang disiplin terhadap aturan yang ditetapkan, begitupun pada
waktu kerja, tetapi itu semua kembali kepada kepribadian serta etika dari masing-
masing pegawai.
Kedua, adanya senioritas dalam melakukan pekerjaan di Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menjelaskan siapa yang lebih
berwenang dan siapa yang tidak berwenang atas pekerjaan tersebut, sehingga
pekerjaan yang dilakukan hanya oleh pegawai yang bersangkutan saja. Hal ini
berdasarkan wawancara dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos sebagai Kasubag
Umum dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang masih ada senioritas
dikarenakan untuk saling menghargai kepada yang mempunyai jabatan lebih
tinggi dan tentunya pekerjaan yang dilakukan hanya oleh orang tertentu saja,
sesuai dengan prosedur dan bagiannya masing-masing. Sehingga pekerjaan yang
dilakukan harus langsung ditangani oleh orang yang bersangkutan.
Ketiga, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang bekerja secara berjenjang
dengan jajaran di bawahnya, sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan
langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh jajaran di bawah Komisi
17
Pemilihan Umum Kota Serang seperti: Panitian Pemilihan Kecamatan, Panitia
Pemungutan Suara, & Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Sehingga
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang hanya menerima laporan kerja dari
jajarannya.
Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos
sebagai Kasubag Umum dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang,
beliau mengatakan bahwa karena kerja sama yang dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang dengan jajarannya ini untuk membagi tugas atau
pekerjaan masing-masing pada saat penyelenggaraan Pemilu, sehingga jajaran di
bawah Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tersebut melaporkan semua proses
yang terjadi di lapangan kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
Keempat, kurang tepat dalam memilih strategi sosialisasi kepada
masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden
tahun 2014. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pemilihan umum juga
sangat mempengaruhi hasil dari penyelenggaraan pemilihan umum itu sendiri,
seperti strategi sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang pada waktu menjelang pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden di tahun 2014, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak melakukan
sosialisasi pemilihan umum kepada masyarakat secara langsung dan hanya
mengandalkan dari media.
Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Fierly Murdlyat Mabrurri,
S.Ip selaku Devisi SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan
18
Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa strategi yang dilakukan Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang kurang maksimal, karena beliau mengaku bahwa
pada saat pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden, Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang mendapatkan iklan gratis dari media, jadi hanya
menggunakan layanan dari media saja.
Kelima, alat atau teknologi yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang masih kurang lengkap terutama alat atau teknologi yang dapat
digunakan untuk menentukan daftar pemilih secara cepat dan tepat, dan
menentukan daftar pemilih hanya ditentukan secara manual dalam mendata daftar
pemilih, sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk menentukan Daftar
Pemilih. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Fierly Murdlyat Mabrurri,
S.Ip selaku Devisi SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa karena banyaknya penduduk yang
mempunyai kartu identitas ganda, maka itu yang menyebebkan sulitnya dalam
menetapkan daftar pemilih. Sehubungan dengan itu juga Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang belum memiliki alat/teknologi yang canggih untuk
menentukan daftar pemilih secara tepat dan tepat, serta Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang sulit dalam memonitoring pencoblosan yang dilakukan oleh pemilih
pada waktu pelaksanaan pemilihan umum.
Seiring dengan sistem nilai atau budaya kerja yang diterapkan dalam
setiap instansi ataupun organisasi pemerintah serta dapat menciptakan budaya
organisasi dan tentunya budaya kerja yang berbeda-beda yang diterapkan oleh
lembaga pemerintah termasuk budaya kerja Komisi Pemilihan Umum Kota
19
Serang, dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai lembaga pemerintah dan
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat sehingga dapat pula
meningkatkan kualitas kerja pegawainya. Untuk dapat membangun budaya kerja
yang efektif dan efisien, tentu saja mengacu pada keyakinan yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi dan juga berfungsi sebagai pemersatu, perekat,
identitas, citra, brand, pemacu-pemacu (motivator), pengembangan yang berbeda
dengan organisasi lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi
berikutnya, dan dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang
berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/ target yang ditetapkan.
Dengan persiapan yang matang, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
mulai menentukan cara yang tepat untuk menciptakan budaya kerja yang efektif
dan efisien, karena bagaimanapun budaya kerja akan dapat mempengaruhi kinerja
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang serta dapat menggambarkan hasil kerja
dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dimata masyarakat luas. Oleh karena
itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tema budaya kerja, khususnya
dengan mencoba mengukur seberapa besar pengaruh budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
Berdasarkan data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
skripsi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Judul:
“Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang”.
20
1.2 Identifikasi Masalah
1. Kurangnya tingkat kesadaran terhadap kedisiplinan waktu kerja yang
dilakukan oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam
bekerja.
2. Adanya senioritas dalam melakukan pekerjaan di Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang.
3. Kurangnya pengawasan langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
jajaran di bawah Komisi Pemilihan Umum Kota Serang seperti: PPK, PPS
& KPPS.
4. Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kurang tepat dalam memilih
strategi sosialisasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum
Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.
5. Alat atau teknologi yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
kurang lengkap terutama alat atau teknologi yang dapat digunakan untuk
menentukan daftar pemilih secara cepat dan tepat.
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian-uraian yang ada di latar belakang dan identifikasi masalah,
maka dengan itu peneliti membatasi penelitiaanya pada “Pengaruh Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”.
21
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
sebagai rumusan masalah yang akan dikaji adalah “Apakah terdapat pengaruh
antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang?”
1.5 Tujuan Penelitian
Setiap bentuk tindakan atau langkah yang terencana sudah mempunyai
tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan penelitian yang peneliti lakukan ini.
Adapun tujuan penelitian tersebut, yaitu: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi
administrasi Negara, sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang perlu
dijadikan bahan referensi dalam penelitian sosial lainnya yang saling berkaitan
serta menguji Teori tentang Pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang.
22
1.6.2 Manfaat Praktis
1) Mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
2) Bagi masyarakat Kota Serang, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan pemahaman baru dalam mengatasi permasalahan-
permasalahan yang ada.
3) Bagi Lembaga Pemerintah khususnya Komisi Pemilihan Umum
(KPU), semoga dapat dijadikan bahan acuan dalam upaya
meningkatkan kualitas budaya kerja dan peningkatan kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan
kedudukan masalah yang akan diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan
diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum
hingga menukik ke masalah yang spesifik dan relevan dengan judul laporan
penelitian. Sumber penjelasan latar belakang masalah dapat berasal dari hasil
penelitian sebelumnya, pengamatan, ataupun pengalaman pribadi (preliminary
survey). Latar belakang masalah harus diuraikan secara jelas, faktual dan logis
dengan didukung oleh data-data lapangan. Data yang ditulis dapat berbentuk data
kuantitatif maupun data kualitatif.
23
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan
diteliti, dikaitkan dengan tema/topik/judul atau variabel penelitian.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah memfokuskan pada masalah spesifik yang akan
diajukan dalam rumusan masalah. Pembatasan masalah dapat diajukan dalam
bentuk pernyataan.
1.4 Rumusan Masalah
Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah
yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian.
1.5 Tujuan Penelitian
Maksud tujuan penelitian dalam hal ini mengungkapkan tentang sasaran
yang ingin dicapai dengan dilaksanakan penelitian.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menjelaskan manfaat yang teoritis dan praktis dari
penelitian yang akan diteliti.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang menjelaskan isi dari bab per bab yang termuat
dalam penelitian.
24
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
1.1 Landasan Teori, 2.2 Penelitian Terdahulu, 2.3 Kerangka Pemikiran
Penelitian, 2.4 Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian, 3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian,
3.3 Lokasi Penelitian, 3.4 Variabel Penelitian : 3.4.1 Definisi Konsep, 3.4.2
Definisi Operasional, 3.5 Instrumen Penelitian, 3.6 Populasi dan Sampel
Penelitian, 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data, 3.8 Jadual Penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian, 4.2 Deskripsi Data, 4.3 Pengujian Persyaratan
Statistik, 4.4 Pengujian Hipotesis, 4.5 Interpretasi Hasil Penelitian, 4.6
Pembahasan.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan , 5.2 Saran
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan
antar variabel, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena (dalam Prof. Dr. Sugiono 2012:52). Semua penelitian bersifat ilmiah,
oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif,
karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka
teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau
konteks sosial.
Dalam kaitannya dengan teori, kalau dalam penelitian kuantitatif itu
bersifat menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat
menemukan teori. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel X
Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006:53) yaitu: disiplin, keterbukaan,
saling menghargai, dan kerja sama. Peneliti memilih empat indikator budaya kerja
(dalam Moekijat 2006:53) ini sesuai dengan identifikasi masalah yang ditemukan
peneliti di lapangan yang berkaitan dengan disiplin dan kerja sama.
26
Sedangkan variabel Y yang digunakan adalah Indikator Kinerja Organisasi
(dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: lingkungan, kepemimpinan, struktur organisasi,
pilihan strategi, teknologi, kultur organisasi, dan proses organisasi. Peneliti
memilih indikator kinerja organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) ini tentunya
karena indikator kinerja organisasinya berkaitan dengan identifikasi maslah yang
ditemukan peneliti di lapangan yang berkaitan dengan struktur organisasi, Pilihan
strategi, teknologi, serta proses organisasi yang tentunya dapat dijadikan untuk
mengukur kinerja organisasi.
2.1.1 Budaya Organisasi
2.1.1.1 Definisi Budaya
Menurut Kotter dan Haskett (dalam Khairul Umam 2010:122), perhatian
masyarakat akademik terhadap budaya berasal dari studi antropologi sosial yang
pada akhir abad ke-19 melakukan studi terhadap masyarakat sosial yang pada
akhir abad ke-19 melakukan studi terhadap masyarakat “primitif” seperti Eskimo,
Afrika, dan penduduk asli Amerika. Studi tersebut mengungkapkan bahwa cara
hidup anggota-anggota masyarakat ini tidak hanya berbeda dengan cara hidup
masyarakat maju di Eropa dan Amerika Utara, tetapi juga berbeda di antara
masing-masing masyarakat primitif tersebut.
Menurut Schein (dalam Khairul Umam 2010:122) berpendapat bahwa
budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau
dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana
dengan baik. Oleh karena itu, budaya diajarkan (diwariskan) kepada anggota-
27
anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan
terkait dengan masalah-masalah tersebut.
2.1.1.2 Definisi Organisasi
Organisasi (dalam Khairul Umam 2010:126) adalah tempat atau wadah
orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
organisasi (uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-prasarana, data dan
lain-lain) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Organisasi juga merupakan wadah atau alat segenap keinginan dan kemampuan
sekumpulan orang bersatu, mengikat diri dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
Jika dilihat dari kegunaannya, organisasi juga merupakan salah satu fungsi
budaya yaitu sebagai pengikat suatu masyarakat, berisi pola perilaku, dan lain-
lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Ndraha (dalam Khairul Umam 2010:126)
yang menyimpulkan pendapat beberapa pakar yang menyebutkan bahwa
organisasi sebagai gejala sosial dan sebagai living orgnism.
2.1.1.3 Definisi Budaya Organisasi
Budaya organisasi (dalam Adam Ibrahim Indrawijaya 2010:195) secara
harfiahnya terdiri dari dua kata, yaitu budaya dan organisasi. Kata budaya berasal
dari bahasa sansekerta budhayah, bentuk jamak dari budhi yang artinya “akal atau
segala sesuatu yang berkaitan dengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mental”.
Budhidaya berarti memberdayakan budi sebagaimana alam bahasa inggris dikenal
culture yang artinya mengolah atau mengerjakan sesuatu yang kemudian
28
berkembang sebagai cara manusia mengaktualisasikan rasa (value), karsa
(creativity), dan karya-karya (performance).
Menurut Peter F. Drucker (dalam Khairul Umam 2010:128) mengatakan
bahwa budaya organisasi adalah pokok pernyelesaian masalah-masalah eksternal
dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu
kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-
masalah terkait seperti di atas. Menurut Phithi Sithi Amnuai (dalam Khairul
Umam 2010:128) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah seperangkat
asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi,
kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah
adaptasi eksternal dan masalah-masalah integrasi internal.
Sedangkan menurut Schein (dalam Khairul Umam 2010:128), beliau
mengatakan budaya organisasi mengacu pada suatu sistem makna bersama, dianut
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain.
Menurut Daniel R. Denison (dalam Khairul Umam 2010:128), mengatakan bahwa
budaya organisasi adalah nilai-nilai keyakinan dan prinsip-prinsip dasar yang
merupakan landasan bagi sistem dan praktik-praktik manajemen serta perilaku
yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut.
Menurut Schein (dalam Wirawan 2007:8), budaya organisasi adalah pola
asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok orang
selagi mereka belajar untuk menyelesaikan problem-problem, menyesuaikan diri
dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal.
29
Asumsi dasar tersebut telah terbukti dapat diterapkan dengan baik untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dianggap valid. Oleh karena itu, hal
tersebut diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk
mempersepsikan, berpikir, dan memiliki pemahaman yang kuat dalam hubungan
problem tersebut.
Mathen Davis (dalam Yayat Hayati 2008:73) memandang budaya
organisasi sebagai kepribadian organisasi-organization’s “personality” sebagai
hasil dan seluruh gambaran tentang organisasi yang meliputi orang-orangnya,
sasaran, teknologi, ukuran, usia, persatuan pekerjaan, kebijakan dan kesuksesan.
Menurut Robbins dan judge, (dalam Danang Sunyoto 2012:225) mendefinisikan
budaya organisasi sebagai sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain.
Sistem makna bersama ini merupakan sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi.
Budaya organisasi oleh Greenberg dan Baron (dalam Yayat Hayati
2008:74) sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap, nilai, norma,
perilaku dan harapan-harapan yang dibentuk oleh anggota-anggota organisasi.
Robbins (dalam Danang Sunyoto 2012:225) memberikan tujuh karakteristik
budaya organisasi sebagai berikut:
1) Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauhmana karyawan didorong agar bersikap inovatif dan berani mengambil risiko;
2) Perhatian pada hal – hal rinci/detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan kecermatan atau precision, analisis dan perhatian pada hal-hal detail;
3) Orientasi hasil. Sejauh mana pihak manajemen lebih fokus pada hasil daripada fokus pada teknik atau proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut;
30
4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut terhadap orang-orang yang ada di dalam organisasi;
5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim dan pada individu-individu;
6) Keagresifan atau aggressiveness. Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif dari pada santai.
7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo sebagai lawan dari pertumbuhan.
Ahob dkk, (dalam Khairul Umam 2010:129) mengemukakan tujuh
dimensi budaya organisasi sebagai berikut :
1. Konformitas; 2. Tanggung Jawab; 3. Penghargaan; 4. Kejelasan; 5. Kehangatan; 6. Kepemimpinan; 7. Bakuan Mutu.
2.1.1.4 Fungsi budaya organisasi
Stephen P. Robbins dalam bukunya Organizational Behavior membagi
lima fungsi budaya organisasi, sebagai berikut:
a. Berperan menetapkan batas b. Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi. c. Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari pada
kepentingan individual seseorang. d. Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial
yang membantu mempersatukan organisasi. e. Sebagai mekanisme control dan menjadi rasional yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Menurut Yuki (dalam Danang Sunyoto 2012:227) budaya organisasi
memiliki dua fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai proses integrasi internal, dimana para anggota organisasi dapat bersatu, sehingga mereka akan mengerti bagaimana berinteraksi satu sama dengan yang lain. Fungsi integrasi internal ini akan memberikan seseorang
31
dan rekan kerja lainnya identitas kolektif serta memberikan pedoman bagaimana seseorang dapat bekerjasama secara efektif.
2. Sebagai proses adaptasi eksternal, dimana budaya organisasi akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi berbagai tujuannya dan berhubungan dengan pihak luar. Fungsi ini akan memberikan tingkat adaptasi organisasi dalam merespon perubahan zaman, persaingan, inovasi, dan pelayanan terhadap konsumen.
Berdasarkan uraian – uraian di atas, kesimpulannya bahwa budaya
organisasi merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat
diterapkan dan dikembangkan secara terus – menerus. Budaya organisasi juga
berfungsi sebagai perekat, pemersatu, identitas, citra, brand, pemicu – pemicu
(motivator), pengembangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat
dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat dijadikan acuan
perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau
hasil/ target yang ditetapkan.
2.1.1.5 Unsur – unsur Budaya Organisasi (dalam Khairul Umam 2010:130):
1. Asumsi dasar; 2. Seperangkat nilai dan keyakinan yang dianut; 3. Pemimpin; 4. Pedoman mengatasi masalah; 5. Berbagai nilai; 6. Pewarisan; 7. Acuan perilaku; 8. Citra dan brand yang khas; 9. Adaptasi.
2.1.1.6 Level budaya organisasi(dalam Khairul Umam 2010:130):
1. Asumsi dasar; 2. Value; 3. Norma perilaku; 4. Perilaku; 5. Artefak.
32
2.1.1.7 Karakteristik Budaya Organisasi
1. Inisiatif individual. Tingkat tanggung jawab, kebebasan, dan indepedensi yang dipunyai individu.
2. Toleransi terhadap tindakan berisiko. Sejauhmana para pegawai dianjurkan bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko.
3. Arah. Sejauhmana organisasi tersebut menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan mengenai prestasi.
4. Integrasi. Tingkat sejauh mana unit – unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
5. Dukungan dari manajemen. Tingkat sejauh mana para manajeman memberi komuniskasi yang jelas, bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka.
6. Kontrol. Jumlah peraturan dan pengawasan langsung yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai.
7. Identitas. Tingkat sejauh mana para anggota mengidentifikasikan dirinya secara keseluruhan dengan organisasinya ketimbang dengan kelompok kerja tertentu atau dengan bidang keahlian dan profesional.
8. Sistem imbalan. Tingkat sejauh mana alokasi imbalan (misal, kenaikan gaji, promosi) didasarkan atas kriteria prestasi pegawaisebagai kebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.
9. Toleransi terhadap konflik. Tingkat sejauh mana para pegawai didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara bebas.
10. Pola – pola komunikasi. Tingkat sejauh mana komunikasi organisasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal (Stephen P. Robbins 1994:480).
2.1.2 Budaya Kerja
2.1.2.1 Definisi Budaya Kerja
Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya organisasi
merupakan sistem nilai yang mengandung cita-cita organisasi sebagai sistem
internal dan sistem eksternalsosial. Hal itu tercermin dari isi visi, misi, dan tujuan
organisasi.
Budaya kerja sumber daya manusia (dalam Sedarmayanti 2010:77)
merupakan sikap hidup (budi+daya=budaya) serta cara hidup manusia yang
didasari pandangan hidup yang bertumpu pada nilai perilaku terpuji yang berlaku
33
umum dan telah menjadi sifat, kebiasaan serta kekuatan pendorong yang
memberikan daya positif pada manusia untuk senantiasa berhasil dalam bekerja.
Budaya kerja (dalam Khairul Umam 2010:151) adalah suatu falsafah yang
didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan,
dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku,
kepercayaan, cita-cita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau
“bekerja”. Budaya kerja (dalam Khairul Umam 2010:151) adalah salah satu
komponen kualitas manusia yang sangat melekat dengan identitas bangsa menjadi
tolak ukur dasar dalam pembangunan.
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Budaya Kerja
Melaksanakan budaya kerja merupakan arti yang sangat dalam, karena
akan merubah sikap dan perilaku SDM untuk mencapai produktivitas kerja yang
lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Manfaat yang diperoleh, antara lain (dalam Khairul Umam 2010:152):
1. Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik; 2. Membuka seluruh jaringan komunikasi; 3. Keterbukaan; 4. Kebersamaan; 5. Kegotong-royongan; 6. Kekeluargaan; 7. Menemukan kesalahan dan cepat memperbaiki kesalahan; 8. Cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan dari luar (faktor eksternal
seperti pelanggan, teknologi, sosial, ekonomi, dan lain-lain); 9. Mengurangi laporan berupa data-data dan informasi yang salah dan palsu;
34
Manfaat lainnya yang diperoleh dari budaya kerja (dalam khairul umam
2010:152) yaitu:
1. Kepuasan kerja meningkat; 2. Pergaulan yang lebih akrab; 3. Disiplin yang meningkat; 4. Pengawasan fungsional berkurang; 5. Pemborosan yang berkurang; 6. Tingkat absensi turun; 7. Adanya keinginan belajar terus; 8. Keinginan memberikan yang terbaik bagi organisasi dan lain-lain.
2.1.2.3 Cakupan Nilai Budaya Kerja
Cakupan makna setiap nilai budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53), antara lain:
1. Disiplin: Perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang berlaku di dalam maupun diluar perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, prosedur, berlalu lintas, waktu kerja, berinteraksi dengan mitra, dan sebagainya.
2. Keterbukaan: Kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan.
3. Saling menghargai: Perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.
4. Kerjasama: Kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan.
Kesuksesan organisasi bermula dari adanya disiplin menerapkan nilai-nilai
inti perusahaan. Konsistensi dalam menerapkan kedisiplinan dalam setiap
tindakan, penegakan aturan dan kebijakan akan mendorong munculnya kondisi
keterbukaan, yaitu keadaan yang selalu jauh dari prasangka negatif karena segala
sesuatu disampaikan melalui fakta dan data yang akurat (informasi yang benar).
Selanjutnya, situasi yang penuh dengan keterbukaan akan meningkatkan
komunikasi horizontal dan vertikal, membina hubungan personal baik formal
35
maupun informal diantara jajaran manajemen, sehingga tumbuh sikap saling
menghargai.
Pada gilirannya setelah interaksi lintas sektoral dan antar karyawan
semakin baik akan menyuburkan semangat kerjasama dalam wujud saling
koordinasi manajemen atau karyawan lintas sektoral, menjaga kekompakkan
manajemen, mendukung dan mengamankan setiap keputusan manajemen, serta
saling mengisi dan melengkapi. Hal inilah yang menjadi tujuan bersama dalam
rangka membentuk budaya kerja. Pada prinsipnya fungsi budaya kerja bertujuan
untuk membangun keyakinan sumberdaya manusia atau menanamkan nilai-nilai
tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten
serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di lingkungan masing-masing.
Dengan adanya suatu keyakinan dan komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai
tertentu, misalnya membiasakan kerja berkualitas, sesuai standar, atau sesuai
ekpektasi pelanggan (organisasi), efektif atau produktif dan efisien.
Berdasarkan dari uraian-uraian teori di atas maka peneliti menggunakan
indikator budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53) untuk dijadikan sebagai teori
yang digunakan dalam penelitian ini, karena cakupan nilai-nilai budaya kerja di
kemukakan di dalamnya sangat sesuai dengan temuan-temuan masalah yang di
temukan oleh peneliti pada objek penelitian.
2.1.3 Kinerja Organisasi
2.1.3.1 Definisi Kinerja
36
Menurut Campbell, et.al (dalam Khairul Umam 2010:186) menyatakan
bahwa kinerja sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan dengan tujuan
organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang baik tidak
terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Kinerja menurut Kane
& kane, Bernardin & Russel (dalam Khairul Umam 2010:186) adalah catatan
mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau
aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi.
Miner (dalam Khairul Umam 2010:187) mengatakan bahwa kinerja
sebagai perluasan dari bertemunya individu dan harapan tentang apa yang
seharusnya dilakukan individu terkait dengan suatu peran, dan kinerja tersebut
merupakan evaluasi terhadap berbagai kebiasaan dalam organisasi, yang
membutuhkan standarisasi yang jelas. Menurut Hadipranata (dalam Khairul
Umam 2010:187) Kinerja merupakan suatu yang lazim digunakan untuk
memantau produktivitas kerja sumber daya manusia, baik yang berorientasi pada
produksi barang dan jasa, maupun pelayanan. Demikian pula, perwujudan kinerja
yang membanggakan juga sebagai imbalan intrinsik. Hal ini akan terus berlanjut
dalam bentuk kinerja berikutnya, dan seterusnya. Agar dicapai kinerja yang
profesional, hal-hal seperti kesukarelaan, pengembangan diri pribadi,
pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan, serta partisipasi
seutuhnya perlu dikembangkan.
Menurut Mc.Cloy et.al (dalam Khairul Umam 2010:187) mengatakan
bahwa kinerja juga bisa berarti perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan yang
37
relevan terhadap tercapainya tujuan organisasi (goal relevant action). Menurut
Cherington (dalam Khairul Umam 2010:188) mengatakan bahwa kinerja
menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas,
dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan waktu.
Kinerja yang optimal akan terwujud bilamana organisasi dapat memilih karyawan
yang memiliki motivasi dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaannya serta
memiliki motivasi dan kecapakan yang sesuai dengan pekerjaannya serta
memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar bekerja secara maksimal.
Menurut Ratundo & Sackett (dalam Khairul Umam 2010:188)
mendefinisikan bahwa kinerja merupakan semua tindakan atau perilaku yang
dikontrol oleh individu dan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan
dari organisasi. Dari beberapa pengertian dan kinerja yang disampaikan oleh para
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja yang
dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu
dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.
2.1.3.2 Definisi Kinerja Organisasi
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat
dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil
yang dicapai dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai
sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh
komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (input).
Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang
38
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. Bagi suatu organisasi,
kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen
organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi
tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat
dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya (dalam Surjadi
2009:7). Kinerja organisasi (dalam Sobandi 2006:176) merupakan sesuatu yang
telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan
input, output, outcome, benefit, maupun impact.
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi (dalam
Pasolong 2013:186) yaitu:
1. Kemampuan; 2. Kemauan; 3. Energi; 4. Teknologi; 5. Kompensasi.
Kinerja (dalam Mahmudi 2013:20) merupakan suatu konstruk
multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
1. Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu;
39
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader;
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim;
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh rekan dalam organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi;
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Menurut Sujak (dalam Waluyo 2007:81) untuk mendorong suatu budaya
positif dalam organisasi, pekerjaan harus didasarkan pada suatu pola:
1. Prestasi kerja adalah segala-galanya; 2. Tidak ada satu pegawai pun yang berpredikat senior; 3. Ketidakhadiran, kelambanan, dan sikap malas tidak akan di tolerir; 4. Yang paling penting adalah target nyata yang membanggakan yang harus
mereka hasilkan dalam pekerjaan
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun
kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
Mangkunegara (dalam Khairul Umam 2010:189) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi. Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai ke arah pencapaian tujuan kerja.
3. Sikap Mental merupakan kondisi mentral yang mendorong seseoranmg untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
40
Menurut Gibson (dalam Khairul Umam 2010:190), ada tiga faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja, yaitu:
1. Faktor individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang.
2. Faktor psikologi : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.
3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi
2013:22) yaitu :
1. Lingkungan (internal maupun eksternal), meliputi: faktor ekonomi, sosial, politik, keamanan dan hukum, yang di dalamnya organisasi beroperasi.
2. Kepemimpinan; 3. Struktur Organisasi; 4. Pilihan Strategi; 5. Teknologi; 6. Kultur organisasi; 7. Proses organisasi.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi di atas dapat
dijelaskan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya merupakan tanggung jawab
setiap individu yang bekerja dalam organisasi. Tanggung jawab teerhadap
manajemen kinerja sebenarnya tidak terlahir dari manajer namun dari individu.
Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi,
bersemangat, dan memberikan kontribusi terbaik mereka terhadap organisasi,
maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Dengan demikian, kinerja
organisasi merupakan cerminan dari kinerja individu. Pada umumnya, pegawai
atau karyawan bekerja dalam kelompok atau tim. Dalam organisasi model kerja
tim (team work) kinerja organisasi tidak secara langsung terkait dengan kinerja
41
individu, namun terkait dengan kerja tim atau kelompok. Kinerja organisasi
memang tidak semata-mata dipengaruhi oleh kinerja individual atau kinerja tim
saja, namun dipengaruhi oleh faktor yang lebih luas dan kompleks, misalnya
faktor lingkungan baik internal maupun eksternal. Faktor lingkungan meliputi
faktor ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan hukum, yang di dalamnya
organisasi beroperasi. Selain faktor lingkungan, faktor lain yang mempengaruhi
kinerja organisasi adalah kepemimpinan, struktur organisasi, strategi pilihan,
dukungan teknologi, kultur organisasi, dan proses organisasi.
Berdasarkan dari uraian-uraian teori di atas maka peneliti menggunakan
indikator kinerja organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) untuk dijadikan sebagai
teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena indikator kinerja organisasi
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang dikemukakan
(dalam Mahmudi 2013:22) sangat berhubungan dengan penelitian ini yang
diajukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu organisasi, sedangkan jika
menggunakan indikator kinerja organisasi menurut Dwiyanto kurang cocok untuk
diajukan penilaian kepada suatu organisasi yang dijadikan sebagai objek
penelitian yaitu: Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
2.1.3.4 Penilaian Kinerja
Pengukuran kinerja menurut Robertson (dalam Mahmudi 2013:6)
merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan
sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa,
perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas tindakan dalam
42
mencapai tujuan. Penilaian kinerja (dalam Khairul Umam 2010:190) merupakan
faktor kunci dalam mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
yang ada dalam suatu organisasi.
Penilaian kinerja (dalam Khairul Umam 2010:191) adalah cara mengukur
kontribusi individu (karyawan) pada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut
Cascio, penilaian kinerja adalah sebuah gambaran stau deskripsi yang sistematis
tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok.
Menurut Bambang Wahyudi (dalam Khairul Umam 2010:191), Penilaian kinerja
adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang
prestasi kerja (jabatan) seorang karyawan, termasuk potensi pengembangannya.
Menurut Schuler dkk (dalam Pasolong 2013:182), mengatakan bahwa
sistem penilaian kinerja diartikan sebagai proses penilaian kinerja. Dalam
pandangan beliau bahwa proses penilaian kinerja dapat digunakan;
(1) Pendekatan Komparatif; (2) Standar-standar absolut; (3) Pendekatan tujuan; (4) Indeks yang bersifat langsung atau objektif.
Pengukuran Kinerja birokrasi menurut Mardiasmo (dalam Pasolong
2013:185), mempunyai tiga tujuan, yaitu:
(1) Membantu memperbaiki kinerja pemerintahan agar kegiatan pemerintah terfokus pada tujuan dan sasaran pada unit kerja;
(2) Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan; (3) Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
43
2.1.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi (dalam Khairul Umam 2010:191), secara
teoritis, tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan
development. Suatu yang bersifat evaluation harus menyelesaikan:
1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi; 2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision; 3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi;
Tujuan Penilaian kinerja menurut Attwood/Dimmock (dalam Waluyo 2007:263):
1. Membantu meningkatkan kinerja; 2. Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan; 3. Menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan; 4. Menyepakati rencana untuk pengembangan karyawan di masa depan; 5. Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat; 6. Memberi umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja mereka; 7. Memberi konsultasi kepada karyawan mengenai peluang karier; 8. Menentukan taraf kinerja karyawan untuk maksud peninjauan gaji; 9. Mendorong pimpinan untuk berfikir cermat mengenai kinerja staf pada
umumnya dan faktor yang mempengaruhinya, termasuk gaya kepemimpinan dan perilaku mereka sendiri.
Adapun yang bersifat development penilai harus menyelesaikan:
1. Prestasi real yang dicapai individu; 2. Kelemahan-kelemahan individu yang mengahambat kinerja; 3. Prestasi-prestasi yang dikembangkan.
2.1.3.6 Manfaat Penilaian Kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat
bagi perencanaan kebijakan organisasi. Secara terperinci, penilaian kinerja bagi
organisasi adalah:
44
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi; 2. Perbaikan kinerja; 3. Kebutuhan latihan dan pengembangan; 4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,
pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja; 5. Untuk kepentingan penelitian pegawai; 6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.
2.1.3.7 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan suatu yang akan dihitung dan
diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja
baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelah kegiatan selesai dan
berfungsi. Indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi
hari organisasi atau unit kerja yang bersangkutan menunjukan kemampuan dalam
rangka dan/atau menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Sedarmayanti,
2010:198).
Menurut Kumorotomo (dalam Pasolong 2010:180) menggunakan
beberapa indikator kinerja untuk dijadikan pedoman dalam menilai kinerja
birokrasi publik, antara lain:
a. Efisiensi, yaitu menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan publik dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis.
b. Efektivitas yaitu apakah tujuan yang didirikan organisasi pelayanan publik tersebut tercapai. Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.
c. Keadilan yaitu mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan.
45
d. Daya Tanggap yaitu organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap Negara atau pemerintah akan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Karena itu organisasi secara keseluruhan harus dapat di pertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini.
Menurut Suyadi Prawirosentono (dalam Pasolong 2013:180), kinerja dapat
dinilai atau diukur dengan beberapa indikator yaitu:
a. Efektifitas; Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan.
b. Tanggung jawab; merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang.
c. Disiplin; yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja.
d. Inisiatif; Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Dwiyanto (2006:50), menjelaskan beberapa indikator yang digunakan
untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu:
a. Produktivitas Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi
juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan kemudian General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah satu indikator kinerja yang penting.
b. Kualitas Layanan Isu mengenai kualitas layanan cenderung menjadi penting dalam
menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpuasan publik terhadap kualitas.
c. Responsivitas Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan
46
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan dengan ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula. d. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas. e. Akuntabilitas
Akuntabilitas Publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat public yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep dasar akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak publik.
Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang
dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian target.
Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki
akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan
nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
Berdasarkan teori di atas kinerja pada hakekatnya adalah suatu hasil kerja
yang dipandang sebagai thing done dalam suatu organisasi. Dimana kinerja pada
hakekatnya merupakan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
47
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian tentang “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang” yang diteliti oleh peneliti ini, maka
peneliti menemukan skripsi dengan tema yang sama dengan penelitian skripsi ini
yang diambil dari berbagai daerah dan Universitas diantaranya :
1. Ridwan Nurazi Nasution (2013).
Ridwan Nurazi Nasution melakukan penelitian dengan jurnal berjudul
“Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan & Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(Studi pada pegawai Sekretariat KPU Se-Provinsi Bengkulu”, yang dilakukan
pada tahun 2013. Teori – teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : teori
Motivasi, teori Kepemimpinan, teori Budaya Kerja dan Teori Kinerja Pegawai.
Penelitian ini adalah penelitian kausal yang dilakukan untuk mendeteksi
hubungan sebab akibat di antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini,
peneliti ingin mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan dan budaya kerja
terhadap kinerja pegawai di Sekretariat KPU Se‐Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian Dari hasil olah data dan pengujian hipotesis
yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi, kepemimpinan dan budaya
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai di sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Se‐Provinsi Bengkulu. Karena nilai R Square masuk pada
kisaran 0,400 ‐ 0,599 maka disimpulkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan
budaya kerja berpengaruh cukup baik terhadap kinerja pegawai di Sekretariat
KPU Se‐Provinsi Bengkulu dengan nilai 44,1 %.
48
2. Candra Priaadidharma (2008)
Candra Priaadidharma melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntan Pada PT
Semen Gresik (Persero) Tbk di Gresik”. Dengan tujuan penelitian: untuk
mengetahui apakah variabel-variabel budaya kerja yang terdiri dari norm (norma
perusahaan), dominant value (nilai-nilai yang dianut perusahaan), phsilosophy
(filosofi perusahaan), rules (peraturan perusahaan), organizational climate (iklim
kerja perusahaan), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan dibagian akuntansi pada perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Gresik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuantitatif Asosiatif.
Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa dari hasil perhitungan uji serempak (uji-F)
diketahui bahwa secara bersama-sama variabel norma perusahaan, nilai dominan
perusahaan, filosofi perusahaan, peraturan perusahaan dan iklim kerja perusahaan,
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait kinerja karyawan.
Hal ini dapat dilihat dari F hitung yang lebih besar dari pada F tabel, sehingga
dapat disipulkan bahwa H1 ditolak.
Sumber : diambil dari berbagai skripsi, Peneliti 2015
2.3 Kerangka Pemikiran Peneliti
Berdasarkan definisi konseptual dan operasional, dapat kita ketahui bahwa
kinerja merupakan suatu hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
49
dengan tanggung jawab yang telah diberikan pada waktu tertentu, suatu budaya
kerja yang diterapkan oleh organisasi tertentu tidak terlepas dari pengaruh kinerja
pegawai dalam organisasi. Budaya kerja identik dengan menggambarkan suatu
nilai yang menjadi acuan pegawai untuk berperilaku di dalam suatu organisasi dan
berkaitan pula dengan kinerja pegawai yang ada di dalam suatu organisasi. Salah
satu organisasi atau lembaga pemerintah yang menerapkan budaya kerja di dalam
organisasinya adalah lembaga penyelenggara Pemilu di Kota Serang yaitu Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang dalam meningkatkan kualitas kerjanya. Di dalam
penerapan budaya kerja khususnya di organisasi masih banyak hambatan yang
terjadi, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM)/Pegawai.
Sumber daya manusia/pegawai merupakan salah satu kunci keberhasilan
dalam penerapan budaya kerjanya. Apabila sumber daya manusia/pegawai
pemerintahannya tidak taat kepada peraturan yang di dalamnya mencakup budaya
kerja suatu organisasi, maka akan sulit untuk mencapai kinerja yang baik pula.
Untuk lebih jelasnya, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kerangka
berfikir, yang dapat dilihat melalui gambar berikut:
50
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Sumber: Peneliti 2015
Variabel X Variabel Y
Keterangan :
Variabel X : Variabel Bebas (yang mempengaruhi)
Variabel Y : Variabel Terikat (yang dipengaruhi)
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dibuat hipotesis dari
penelitian. Hipotesis (dalam Sugiyono 2012:64) adalah merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Peneliti merumuskan
hipotesis berdasarkan pengamatan lapangan, pengumpulan data di lapangan,
kajian pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi.
Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006) :
1. Disiplin; 2. Keterbukaan; 3. Saling Menghargai; 4. Kerja Sama.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) :
1. Lingkungan; 2. Kepemimpinan; 3. Struktur Organisasi; 4. Pilihan Strategi; 5. Teknologi; 6. Kultur Organisasi; 7. Proses Organisasi.
51
Hipotesis menggambarkan keyakinan peneliti tentang jawaban dari masalah yang
akan ditelitinya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis asosiatif yang
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, maka
hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini, yaitu :
Ha :”Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”.
H0: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”
52
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (dalam Sugiyono 2012:2). Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan
cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengenali dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai
kriteria tertentu, yaitu valid.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian yang
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif merupakan metode
penelitian yang berbentuk angka dengan cara perhitungan secara statistik dengan
karakteristik masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih (dalam
Sugiyono 2007:12). Penelitian dengan metode penelitian kuantitatif dengan
pendekatan kuantitatif asosiatif dimaksudkan untuk menentukan ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel atau membuat perkiraan berdasarkan hubungan antar
variabel.
53
3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian
Dengan memperhatikan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan
sebelumnya maka Fokus Penelitian ini adalah terhadap adakah pengaruh budaya
kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, serta Seberapa
besar pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang.
3.3 Lokasi Penelitian
Dengan melihat tema/judul penelitian ini tentang Pengaruh Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka peneliti menunjuk
tempat penelitian atau yang menjadi lokus penelitian ini adalah Kantor Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
merupakan Lembaga penyelenggara pemilu baik pemilihan umum Kepala Daerah,
pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD ataupun pemilihan umum Presiden
dan Wakil Presiden di Kota Serang.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Konsep
Istilah konsep berasal dari bahasa latin coceptum, artinya sesuatu yang
dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of cocepts” menyatakan bahwa
konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan
filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran
mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga
54
sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik
(diakses dalam: http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep,12 Februari 2015).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebasnya
Budaya Kerja dan variabel terikatnya adalah Kinerja Komisi Pemilihan Umum.
Dan Indikator teori yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini
berdasarkan identifikasi masalah di atas yaitu indikator Budaya Kerja (dalam
Moekijat 2006:53) yaitu: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, kerja sama.
Dan indikator Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: lingkungan,
kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, kultur organisasi,
dan proses organisasi.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variable
penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dan yang menjadi
variabel penelitian, variabel bebasnya “Budaya Kerja” dan dengan variabel
terikatnya “Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”.
3.5 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamankan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (dalam Sugiyono 2005:119).
55
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk
kuesioner dan dibagikan dengan cara angket, dengan jumlah variabel sebanyak
dua variabel atau lebih. Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang di ukur akan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen memiliki tingkatan nilai dari sangat positif sampai
sangat negatif, maupun sebaliknya dari sangat negatif sampai sangat positif. Dan
untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari setiap item instrumen
diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skor Tiap Indikator Menurut Likert
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Peneliti, 2015
Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti dalam melakukan penelitian tentang Pengaruh Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai berikut:
56
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO. ITEM
INSTRUMEN
Indikator
Budaya Kerja
(dalam
Moekijat
2006:53)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Kinerja
Organisasi
(dalam
Mahmudi
2013:22)
Disiplin
Keterbukaan
Saling
Menghargai
Kerja Sama
Lingkungan
Kepemimpinan
Struktur
Organisasi
Pilihan Strategi
Teknologi
Kultur
Organisasi
Proses
1. Ketegasan.
2. Ketaatan pada standar
kerja.
1. Keterbukaan Informasi.
1. Bertoleransi.
2. Saling membantu.
1. Kepercayaan.
2. Kekompakkan.
1. Aturan Hukum.
2. Sosial.
1. Partisipatif.
2. Kemampuan
Memotivasi Bawahan.
1. Pengadaan SDM.
2. Pemisahan Fungsi.
1. Pemutakhiran Daftar
Pemilih.
2. Penyelenggaraan
Pemilu.
1. Media Komunikasi
untuk pelayanan.
2. Kelengkapan alat
pendukung.
1. Kesesuaian antara
tujuan dengan yang
dihasilkan.
2. Evaluasi
Penyelenggaraan.
1. Penanganan setiap
1-9
10-15
16-23
24-34
35-46
47-54
55-65
66-74
75-82
83-96
57
Organisasi masalah/complain.
2. Monitoring Partisipasi
Masyarakat.
97-102
Sumber: Peneliti, 2015
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (dalam Sugiyono 2005:90).
Penelitian ini dilakukan di Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya kerja
terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Oleh karena itu yang
menjadi populasi dari penelitian ini adalah Pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Dengan demikian mengingat bahwa penelitian ini mengambil locus
penelitian di Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang terdiri dari 28 pegawai.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (dalam Arikunto
2006:131). Sedangkan sampel (dalam Sugiyono 2005:91) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian
58
ini, peneliti menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, (dalam Sugiyono
2012:85). Maka yang akan menjadi sampel responden dalam penelitian ini adalah
sebanyak 28 pegawai (seluruh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang).
Sehubungan dengan jumlah keseluruhan pegawai di Kantor Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang hanya 28 pegawai, maka peneliti menggunakan jumlah
keseluruhan pegawai tersebut untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses
pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan,
dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu
analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses (dalam
Sugiyono 2005:207) sebagai berikut:
1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu.
2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus
dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.
3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data, serta
perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk tabel-
tabel.
59
3.7.1 Uji Instrumen
Untuk membahas masalah yang terdapat dalam rumusan masalah, dapat
digunakandengan teknis statistik yang digunakan untuk analisis adalah sebagai
berikut:
3.7.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidak suatu kuisioner.
Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar
mampu mengukur variabel-variabel yang akan di ukur dalam penelitian serta
mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran.
Rumus Uji Validitas ini adalah:
r = nxy – Ʃx Ʃy
√(nƩx² - (Ʃx)²)(nƩy² - (Ʃy)²)
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi Product Moment Ʃx = Jumlah Skor dalam sebaran X Ʃy = Jumlah skor dalam sebaran Y Ʃxy = Jumlah hasil skor X dan Y yang berpasangan Ʃx² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X Ʃy² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y n = Jumlah sampel
Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama (dalam Sugiyono 2005:137).
60
Pengujian reabilitas instrumen dilakukan dengan interval
consistencydengan rumus alpha cronbach’s :
ɑ = 2[ɑx² - (ɑy1²ɑy2²)]
ɑx²
Keterangan:
ɑ = Koefisien reabilitas split half ɑx² = Varians skor keseluruhan ɑy1²,ɑy² = Varians skor bagian pertama dan kedua
3.7.1.2 Uji Koefisien Korelasi Product Moment
Tujuan analisa ini untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara
variabel X yaitu “ Budaya Kerja” dengan variabel Y “Kinerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang”, atau untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara satu
variabel dengan variabel lainnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik
korelasi Product Moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut :
r = nƩxy – ƩxƩy
√(nƩx² - (Ʃx)²) (nƩy² - (Ʃy)²)
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi x = Variabel Predictor (Budaya Kerja) y = Variabel Kriteria (Kinerja KPU Kota Serang)
Selanjutnya untuk menguji apakah nilai koefisien korelasi r yang
diperboleh signifikan atau tidak, perlu dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi
korelasi Pearson Product Moment dapat dilakukan secara langsung dengan
61
mengkonsultasikan pada tabel r product momentdapat dilakukan secara langsung
dengan mengkonsultasikan pada tabel r product momentpada taraf kesalahan 5%
dengan ketentuan:
- Bila rxy < r tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak - Bila rxy > r tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang
diteliti secara representative di dalam penelitian ini, penelitian menggunakan
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012:184)
3.7.1.3 Uji Koefisien Determinasi
Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Budaya Kerja)
dengan variabel Y (Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang). Kemudian
dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien yang ditemukan. Jadi koefisien
determinasinya dengan rumus:
62
Cd = r² x 100%
Keterangan:
r = Korelasi Koefisien Product Moment
3.7.1.4 Uji Signifikasi (Uji t-Test)
Untuk menguji signifikasn pengaruhnya, maka harus di tes apakah korelasi
antara variabel X (Budaya Kerja) dan variabel Y (Kinerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang) signifikan atau tidak. Maka perlu dilakukan uji t dengan
rumus :
t = r √n – 2
√1 - r²
Keterangan:
t = Uji t r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Data
3.7.1.5 Uji Regresi Linier
Regresi linier sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa
tinggi nilai variabel dependen bila nilai independen dimanipulasi (dirubah-ubah).
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan rumus regresi linier adalah :
Y = a + bx
63
Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X=0 b = Koefisien Regresi X = Nilai variabel independen
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:
a = (Ʃyi)(ƩXi²) – (Ʃxi)(ƩxiYi)
nƩXi² - (ƩXi)²
b = nƩXiYi – (ƩXi)(ƩYi)
nƩXi² - (ƩXi)²
Keterangan:
n = Jumlah responden atau sampel X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat
3.8 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan April
2015 sebagaimana terlihat pada tabel 3.4 berikut:
64
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Kegiatan Tahun 2014-2015 Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengajuan Judul Perizinan dan Observasi Awal Pengumpulan Data Pengolahan Data Perubahan Judul Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Proposal Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan Data Penyusunan Hasil Penelitian Ujian Skripsi
Sumber : Peneliti, 2015
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang
Kota Serang secara geografis terletak antara 50 99’ – 60 22’ Lintang
Selatan dan 1060 07’ – 1060 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat sistem
UTM (Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada
koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari Barat ke Timur dan 9.337.725
m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang menurut
garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 21,7 Km dan jarak terpanjang dari
Barat ke Timur adalah sekitar 20 km (dalam dokumen perencanaan: draf Buku
Putih Sanitasi Kota Serang, website: ppsp.nawaris.info)
Sebelah utara Kota Serang berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Serang, begitu juga di sebelah selatan dan di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang. Kota Serang mempunyai
kedudukan sebagai pusat pemerintahan provinsi Banten, juga sebagai daerah
alternative dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta
hanya berjarak sekitar 70 km. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran
rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis
dengan curah hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran
tertinggi dalam sebulan 53 mm dan rata-rata 14 hari hujan.
66
4.1.2 Gambaran Umum Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
Komisi Pemilihan Umum (dalam dokumen pribadi Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang tahun 2015) adalah lembaga penyelenggara pemilu yang
bersifat nasional, tetap dan mandiri. Memiliki sifat nasional dimaksudkan Komisi
Pemilihan Umum sebagai penyelenggara mencakup seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bersifat tetap dimaksudkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten atau Kota sebagai lembaga menjalankan tugasnya secara
berkesinambungan, meskipun keanggotaannya dibatasi oleh jabatan tertentu. Sifat
mandiri dimaksudkan bahwa dalam menyelenggarakan pemilu, Komisi Pemilihan
Umum bersikap mandiri, dan bebas dari pengaruh pihak manapun. Komisi
Pemilihan Umum melaksanakan tugasnya semata-mata berdasarkan undang-
undang dan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Presiden
dan DPR.
Adapun sistem perekrutan anggota Komisi Pemilihan Umum, dimulai dari
para colon anggota Komisi Pemilihan Umum yang dianggap memenuhi
persyaratan diusulkan oleh Presiden untuk mendapat persetujuan dari DPR, untuk
kemudian ditetapkan sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum. Untuk provinsi,
para calon diajukan oleh Gubernur untuk mendapatkan persetujuan Komisi
Pemilihan Umum sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi. Sedangkan
untuk Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, para calon diajukan oleh
Bupati/Walikota, untuk mendapat persetujuan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
67
untuk kemudian ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai anggota
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
Adapun lama masa jabatan keanggotaan Komisi Pemilihan Umum,
termasuk Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, adalah 5 (lima) tahun sejak pengambilan sumpah/janji. Pada
umumnya konfigurasi keanggotaan Komisi Pemilihan Umum, termasuk Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
berasal dari unsur perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh
masyarakat, serta keterwakilan perempuan.
Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota Komisi
Pemilihan Umum yaitu:
a. Warga Negara Republik Indonesia; b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
c. Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil; d. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap kesuksesan Pemilu, tegaknya
demokrasi dan keadilan; e. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, sistem
dan proses pelaksanaan pemilu, sistem perwakilan rakyat, serta memiliki kemampuan kepemimpinan;
f. Berhak dipilih dan memilih; g. Berdomisili dalam wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan
KTP; h. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
menyeluruh dari rumah sakit; i. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik; j. Tidak pernah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan ancaman tindak pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
k. Tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural, dan jabatan fungsional dalam jabatan negeri;
l. Bersedia bekerja sepenuh waktu.
68
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Pemilihan Umum dibantu para
pelaksana pemilu untuk setiap tingkatan, yaitu: Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; Panitia Pemilih Kecamatan
(PPK), Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN); Panitia Pemungutan Suara;
Kelompok Panitia Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN). Komisi Pemilihan
Umum menyelenggarakan pemilihan umum berdasarkan asas-asas pemilihan
umum yang demokratik, yaitu, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
dengan melibatkan partisipasi rakyat seluas-luasnya sehingga hasilnya dipercaya
masyarakat. Selain itu Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan
umum secara transparan dan akuntabel kepada publik.
4.1.2.1 Susunan Organisasi dan Uraian Kerja Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, pasal 181, susunan organisasi Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/kota terdiri dari:
1. Sub Bagian Program dan Anggaran 2. Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat; 3. Sub Bagian Hukum; 4. Sub Bagian Umum.
4.1.2.2Uraian Kerja
69
Untuk lebih jelasnya mengenai tugas-tugas dari masing-masing sub bagian
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota tersebut, akan dijabarkan
sebagai berikut:
1) Sub Bagian Program dan Anggaran
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
pasal 181, Sub Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas
menyiapkan penyusunan rencana, program, anggaran bersama dengan
Sub Bagian Umum, pengumpulan dan pengolahan data kegiatan
pemilihan umum.
2) Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
pasal 181, Sub Bagian Teknis penyelenggaraan mempunyai tugas
menyiapkan pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemilihan umum dan
proses administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu.
3) Sub Bagian Hukum
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
70
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
pasal 181, Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan inventarisasi, pengkajian, penyuluhan, bantuan,
kerjasama antar lembaga dan penyelesaian sengketa hukum,
pengawasan pelaksanaan rencana dan program serta melaksanakan
pelayanan informasi, sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan
pemilihan umum dan peningkatan partisipasi masyarakat.
4) Sub Bagian Umum
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
pasal 181, Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan
penyusunan anggaran bersama dengan Sub Bagian Program,
perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan pelaksanaan anggaran,
pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan dalam,
tata usaha, pengadaan dan distribusi logistik, kepegawaian, serta
dokumentasi.
4.1.2.3 Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan
Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
71
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota serta dengan instansi lain di
luar Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepala Bagian dan Kepala
Sub Bagian wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; Setiap Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahnnya.
Setiap Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepala
Bagian dan Kepala Sub Bagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk
dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit
organisasi di lingkungan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
lebih lanjut dan bahan pemberian petunjuk kepada bawahannya. Dalam
menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan unit
organisasi wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan
kepada bawahan dan pengambilan keputusan lainnya.
72
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang yaitu dengan jumlah 28 pegawai. Dikarenakan populasi dalam
penelitian ini sedikit, maka peneliti menggunakan seluruh populasinya sebagai
sampel, sehingga penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan menggunakan
metode kuantitatif asosiatif.
Dalam mengisi kuesioner responden diminta untuk memberikan identitas
diri sebagai penunjang data. Identitas diri tersebut meliputi: Jenis Kelamin, Status,
dan Pendidikan.
Diagram 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan Diagram 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin
responden adalah laki-laki sebanyak 22 orang dari sampel yang telah ditentukan,
Laki-lakiPerempuan
22
6
73
sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang dari sampel
yang telah ditentukan. Hal tersebut dikarenakan memang mayoritas para laki-laki
yang banyak peneliti temui di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Status
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015.
Berdasarkan Diagram 4.2 di atas, maka dapat diketahui bahwa status
kepegawaian di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah 13 orang yang
memiliki status PNS, Tenaga Kerja Sementara dengan jumlah pegawai sebanyak
6 pegawai, dan 4 orang yang lainnya memiliki status pekerjaan sebagai Supir,
satpam dan komisioner.
Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
PNSTKS
Lain-lain
13
6 9
SMA D3 S1 S2
6
1
11 10
74
Berdasarkan Diagram 4.3 di atas dapat diketahui bahwa pegawai Komisi
Pemilihan Umum memiliki status pendidikan dengan status pendidikan SMA
sebanyak 6 orang, Sarjana Muda (D3) sebanyak 1 orang, Sarjana (S1) sebanyak
11 orang, dan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 10 orang.
4.2.2 Analisis Data
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data untuk mendeskripsikan data
dari hasil observasi peneliti, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada
responden yaitu: pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Hal ini diambil
untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk lebih jelasnya, peneliti menguraikannya
dalam bentuk grafik disertai pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk kuesioner.
Kuesioner tersebut peneliti sebarkan kepada 28 pegawai yang berada di
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melalui 102 item pertanyaan,
yaitu 34 item pertanyaan untuk variabel budaya kerja dan sebanyak 68 item
pertanyaan untuk variabel kinerja organisasi, yang kemudian untuk menganalisa
sejauhmana pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang.
Dengan menggunakan dua variabel penelitian, peneliti menggunakan
Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006:53) yaitu menguraikan 4 (empat)
indikator yaitu: Disiplin, Keterbukaan, Saling Menghargai, Kerja Sama.
Sedangkan Kinerja Organisasi menggunakan 7 Indikator Kinerja Organisasi
75
(dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: Lingkungan, Kepemimpinan, Struktur
Organisasi, Pilihan Strategi, Teknologi, Kultur Organisasi, dan Proses Organisasi.
Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 102 pertanyaan yang berkaitan dengan
teori tersebut, terdapat 86 pertanyaan yang valid dari 102 pertanyaan.
Untuk menjelaskan lebih dalam, di bawah ini adalah pemaparan analisis
budaya kerja terkait dengan keempat indikator dari teori budaya kerja (dalam
Moekijat 2006:53) yang disesuaikan dengan apa yang ditemukan di lapangan.
4.2.2.1 Disiplin
Berikut ini item pertanyaan dalam indikator Disiplin yang dijabarkan
peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari
hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari
responden. Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, yang masing-masing
indikatornya adalah:
4.2.2.1.1 Ketegasan
Hasil jawaban responden, terdapat empat pertanyaan yang berhubungan
dengan sub indikator ketegasan, antara lain:
4.2.2.1.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-1
Pertanyaan ke-1 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
76
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman secara
langsung kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK?
Diagram 4.4 Tanggapan responden terhadap hukuman secara langsung yang diberikan
kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.4 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak 24 orang atau 85,7%, hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman
secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa
PHK, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang rata-
rata bekerja sebagai PNS yang tidak dapat diberhentikan secara PHK, melainkan
diberhentikannya hanya karena masa jabatannya sudah habis atau pensiun.
Dan sebanyak 4 orang atau (14,3%) menjawab kadang-kadang, yang
dikarenakan bahwa memang ada pegawai Komisi Pemilihan Umum yang
diberhentikan tetapi bukan berupa PHK, hanya saja dipindahkan ke instansi
pemerintah yang lain. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah
0
5
10
15
20
25
0 0 4
24
77
memberikan hukuman/sanksi berupa PHK (Pemutusan Hak Kerja), hanya saja
pegawai tersebut dipindahkan ke tempat instansi yang lainnya.
4.2.2.1.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-2
Pertanyaan ke-2 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi
kepada pegawai KPU Kota Serang berupa pemotongan gaji/tunjangan?
Diagram 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Hukuman/Sanksi Kepada Pegawai KPU
Kota Serang Berupa Pemotongan Gaji/Tunjangan
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.5 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan responden yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,85%, hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman
secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa
pemotongan gaji/tunjangan, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang tidak pernah secara resmi memberikan pemotongan terhadap
02468
10121416
1 2 5
15
5
78
gaji/tunjangan karena bagi yang jabatannya sebagai PNS gaji dan tunjangannya
diberikan oleh pemerintah.
Namun ada responden yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau
3.57% dan responden yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%,
mengatakan bahwa KPU Kota Serang selalu memberikan hukuman/sanksi berupa
pemotongan gaji/tunjangan bagi siapa saja mereka yang tidak mengikuti apel pagi
dan ada aturan tersendiri di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan ada juga
responden yang tidak menjawab sebanyak 5 orang atau (17,85%), yang
dikarenakan bahwa selama responden bekerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang tidak mengetahui apakah ada hukuman/sanksi berupa pemotongan/gaji.
Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah memberikan
hukuman/sanksi berupa Pemotongan gaji/tunjangan yang diberikan kepada
pegawai, hanya saja jika ada pegawai yang tidak dapat mengikuti aturan dari
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
4.2.2.1.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-3
Pertanyaan ke-3 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi
kepada pegawai KPU Kota Serang berupa membayar denda?
79
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman/Sanksi Kepada
Pegawai KPU Kota Serang Berupa Membayar Denda
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.6 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman secara
langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa
membayar denda, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang bekerja sesuai dengan peraturan dan ketentuan kerjanya.
Dan sebanyak 7 orang atau (25%) menjawab selalu, dan yang menjawab
sering sebanyak 1 orang atau (3,57%) yang dikarenakan bahwa bagi pegawai yang
tidak tepat waktu dalam melakukan pekerjaannya akan tetapi denda yang
dibayarkan bukan berupa uang, hanya saja diperbaiki pekerjaannya di tambah
dengan pekerjaan lainnya. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak
pernah memberikan hukuman/sanksi berupa membayar denda dalam bentuk uang
hanya saja dalam bentuk pekerjaan kembali.
0
2
4
6
8
10
12
7
1
7
12
1
80
4.2.2.1.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-4
Pertanyaan ke-4 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi
kepada pegawai KPU Kota Serang berupa Surat Teguran?
Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Hukuman/Sanksi Kepada Pegawai Kpu
Kota Serang Berupa Surat Teguran
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.6 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang atau 57,14%, hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman
secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa
surat teguran, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang memang ada pegawai yang belum pernah mendapatkan surat teguran dari
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
02468
10121416
5 7
0
16
81
Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau
17,85% dan yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini
dikarenakan bahwa ada pegawai yang diberikan hukuman/sanksi berupa surat
teguran apabila pegawai tidak masuk kerja dengan tanpa kabar berita atau tidak
masuk kerja selama 6 bulan maka akan dibei surat teguran sekaligus
diberhentikan. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah
memberikan hukuman/sanksi berupa surat teguran, namun apabila pegawai
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak masuk kerja akan diberikan surat
teguran.
4.2.2.1.2 Ketaatan Pada Standar Kerja
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator ketaatan pada standar
kerja yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan
dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.1.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-5
Pertanyaan ke-5 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK
melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara?
82
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPK Melebihi 6
Bulan Sebelum Hari & Tanggal Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.8 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak 19 orang atau 67,85%, hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membentuk anggota
PPK melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara, itu dikarenakan
dalam aturannya di tentukan pas 6 bulan.
Namun, sebanyak 3 orang atau (10,72%) menjawab selalu, yang
menjawab sering sebanyak 3 orang atau (10,72%) dan yang menjawab kadang-
kadang 3 orang atau (10,72%) itu dikarenakan bahwa menurut responden
membentuk PPK yang dilakukan lebih dari 6 bulan yang dikarenakan
pembentukkannya dilakukan selama 8 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan
suara. Jadi kesimpulannya bahwa pembentukkan anggota PPK dalam aturannya
adalah 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara, namun Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang membentuk anggota PPK pernah melebihi 6 bulan
sebelum hari & tanggal pemungutan suara.
02468
101214161820
3 3 3
19
83
4.2.2.1.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-6
Pertanyaan ke-6 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK di
Kota Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30%?
Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggpta PPK DI Kota
Serang Dengan Komposisi Perempuan Kurang dari 30%
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.9 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden
menjawab tidak pernah sebanyak selalu 7 orang atau 25%, yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membentuk anggota PPK di Kota
Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30% dalam aturannya.
Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 7 atau 25% dan
sering menjawab 6 orang atau 21,43%, yang mengatakan bahwa anggota PPK
yang dibentuk selalu kurang dari 30%, tetapi menurut responden sudah 3 kali
pemilu tidak sama sekali diduduki oleh komposisi perempuan dalam
01234567
7 6
7 7
1
84
keanggotaannya. Jadi kesimpulannya dalam aturannya anggota PPK yang
dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang diduduki dengan komposisi
perempuan sekurang-kurangnya 30%, namun sudah 3 kali pemilu Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang membentuk anggota PPK tidak di isi oleh
perempuan.
4.2.2.1.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-7
Pertanyaan ke-7 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPS
melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara?
Diagram 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPS Melebihi 6
Bulan Sebelum Hari & Tanggal Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.10 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau 39,28%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
membentuk anggota PPS melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan
0
2
4
6
8
10
12
3
7 7
11
85
suara dalam aturannya. Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 3
orang atau 10,72%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal itu dikarenakan dalam
pembentukkan PPS ini dilakukan lebih dari 6 bulan sebelum hari & tanggal
pemungutan suara sama halnya dengan pembentukkan PPK yang dilakukan oleh
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selama 8 bulan.
4.2.2.1.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-8
Pertanyaan ke-8 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan
penetapan Daftar Pemilih Tetap sebelum pelaksanaan pemungutan suara pleno
penetapan DPT di KPU Kota Serang?
Diagram 4.11
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengalami Keterlambatan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Sebelum Pelaksanaan
Pemungutan Suara Pleno Penetapan DPT
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
2
4
6
8
10
12
2
11
6
9
86
Berdasarkan diagram 4.11 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab
selalu sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
6 orang atau 21,43%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang sering mengalami keterlambatan penetapan Daftar Pemilih Tetap
sebelum Pelaksanaan pemungutan suara pleno penetapan DPT, ini dikarenakan
masih perlunya perbaikan-perbaikan data daftar pemilih yang belum masuk
kedalam daftar pemilih tetap.
Dan sebanyak 9 orang atau (31,14%) menjawab tidak pernah, dan yang
dikarenakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mengikuti peraturan
yang sudah ditetapkan. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang dalam melakukan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan, namun, masih sering dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih memerlukan revisi Daftar Pemilih
Tetap.
4.2.2.1.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-9
Pertanyaan ke-9 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan
pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari ?
87
Diagram 4.12
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengalami Keterlambatan Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Lebih Dari 30 Hari
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.12 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab
selalu sebanyak 2 orang atau 7,14%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang selalu mengalami keterlambatan pemutakhiran
Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari, dikarena penetapannya dilakukan
lebih dari 1 bulan.
Namun, ada juga yang menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau
39,29% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang
dikarenakan bahwa memang dalam aturannya sudah diatur pembentukan Daftar
Pemilih Sementara itu dibentuk dalam waktu 30 hari, tetapi kadang-kadang lebih
dari 30 hari. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
menetapkan Daftar Pemilih Sementara yaitu selama 30 hari, tetapi kadang-kadang
lebih dari 30 hari.
02468
101214
2
13
2
11
88
4.2.2.2 Keterbukaan
Berikut ini item pertanyaan dalam indikator Keterbukaan yang dijabarkan
peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari
hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari
responden. Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, yang masing-masing
indikatornya adalah:
4.2.2.2.1 Keterbukaan Informasi: website, saran & kritik
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator keterbukaan informasi:
website, saran & kritik, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai
dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28
orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.2.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-10
Pertanyaan ke-10 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara
langsung kepada masyarakat?
89
Diagram 4.13
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu Melalui Media Maupun Secara Langsung
Kepada Masyarakat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.13 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 17 orang atau 60,71% dan menjawab sering
sebanyak 2 orang atau 7,14%,, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang selalu mempublikasikan informasi mengenai tata cara
penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung kepada
masyarakat, karena menurut responden infomasi tersebut penting untuk diketahui
oleh masyarakat, terutama masyarakat Kota Serang.
Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 1 orang atau 3,57%, karena menurut
responden masyarakat sudah mengetahui tata cara penyelenggaraan pemilu karena
pemilu dilakukan setiap tahunnya. Dan di media televisi juga sudah banyak sekali
berita mengenai pemilu apabila sudah menjelang pemilu. Jadi kesimpulannya
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mempublikasikan mengenai tata
cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung, dan apabila
0
5
10
15
20
17
2 1 6
2
90
tidak dipublikasikanpun masyarakat sudah mengetahuinya melalui media televisi
maupun melalui pemilu-pemilu sebelumnya yang sudah dilakukan sebelumnya.
4.2.2.2.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-11
Pertanyaan ke-11 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
ter-update Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website?
Diagram 4.14
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Ter-update Daftar Pemilih Kota Serang Melalui Media/Website
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.14 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab
selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang selalu mempublikasikan informasi ter-update
Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website, karena menurut responden
semua masyarakat Kota Serang berhak mengetahui jumlah Daftar Pemilih Kota
Serang yang ter-upadate, untuk membuat masyarakat Kota Serang ikut partisipasi
dalam pemilu, dan untuk keperluan akademisi.
0
5
10
15
5
13 9
1
91
Namun, sebanyak 9 orang atau 32,14% menjawab kadang-kadang dan
sebanyak 1 orang atau 3,57% yang menjawab tidak pernah, itu dikarenakan
bahwa apabila masyarakat ingin mengetahuinya maka Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang akan memberitahu. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum
selalu mempublikasikan Daftar Pemilih ter-update melalui media/website untuk
diketahui oleh masyarakat banyak dan akademisi.
4.2.2.2.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-12
Pertanyaan ke-12 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai Calon Pejabat daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara
melalui media?
Diagram 4.15
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara
melalui media
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
20
17
3 1 7
92
Berdasarkan diagram 4.15 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah mempublikasikan
informasi mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon
Pejabat Negara, hal itu karena menurut responden bahwa masyarakat sudah
mengetahui para calon kandidat pejabat yang di infomasikan dari masing-masing
kandidat dan tim sukses masing-masing kandidat yang dilakukan melalui
kampanye, jadi masing-masing pejabat daerah memiliki peran penting dalam
memperkenalkan dirinya masing-masing. Dan sebanyak 4 orang atau 14,28%
menjawab selalu dan sebanyak 4 orang atau 14,28% menjawab sering, itu
dikarenakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering
mempublikasikan informasi mengenai calon pejabat daerah, calon wakil rakyat,
dan calon pejabat negara.
4.2.2.2.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-13
Pertanyaan ke-13 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota
Serang secara langsung kepada masyarakat?
93
Diagram 4.16
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Infomasi Mengenai Anggaran Dana Kampanye Yang Digunakan Dalam Pemilu Di Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.15 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, dan
menjawab tidak pernah sebanyak 6 orang atau 21,43%, hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota
Serang secara langsung kepada masyarakat, karena ada informasi yang
dipublikasikan seperti saat pengajuan dana, dan biasanya banyak wartawan
ataupun media yang meminta untuk diwawancarai, namun adapula yang tidak
dipublikasikan kepada orang banyak.
Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang
menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,28%, dikarenakan bahwa memang ada
dana yang dipublikasikan kepada publik/masyarakat. Jadi kesimpulannya dalam
pempublikasian anggaran dana kampanye yang digunakan dalam pemilu, ada
yang dipublikasikan kepada masyarakat adapula yang memang tidak untuk
diketaui orang banyak.
02468
1012
6 4
12
6
94
4.2.2.2.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-14
Pertanyaan ke-14 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui
media?
Diagram 4.17
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-upate Yang Digunakan Dalam Tiap Pemilu Melalui
Media
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.17 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan informasi
mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui
media, tetapi diketahui oleh PPK pada saat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
memberikan anggaran untuk sosialisasi. Dan apabila masyarakat yang ingin
mengetahui hanya melalui sosialisasi itu saja dan diketahui oleh media.
02468
10
5 6 8 9
95
Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab selalu, dan yang menjawab
sering sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang dikarenakan bahwa memang ada
rincian anggaran yang diketahui oleh melalui pemberian dana sosialisasi kepada
PPK dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya ada rincian
anggaran yang diketahui secara langsung oleh masyarakat melalui pemberian dana
sosialisasi kepada PPK, namun ada juga yang tidak dipublikasikan kepada
masyarakat.
4.2.2.2.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-15
Pertanyaan ke-15 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi
mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara
langsung kepada masyarakat melalui media maupun langsung?
Diagram 4.18
Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-update Yang Digunakan Dalam Tiap Pemilu Secara
Langsung Kepada Masyarakat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
101214
4 4 7
13
96
Berdasarkan diagram 4.18 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan informasi
mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara
langsung, tetapi diketahui masyarakat melalui penyerahan dana sosialisasi yang
diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kepada PPK. Dan sebanyak
4 orang atau 14,28% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 4
orang atau 14,28%, yang dikarenakan bahwa rincian anggaran ter-update dalam
tiap pemilu diketahui secara langsung oleh masyarakat bagi masyarakat yang
melihat pemberian dana sosialisasi kepada PPK. Jadi kesimpulannya ada rincian
anggaran yang diketahui secara langsung oleh masyarakat yang melihat dalam
pemberian dana sosialisasi kepada PPK.
4.2.2.3 Saling Menghargai
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.3.1 Bertoleransi
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator bertoleransi yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
97
4.2.2.3.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 16
Pertanyaan ke-16 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu keterlambatan
masuk kerja?
Diagram 4.19
Tanggapan Responden Terhadap Toleransi Waktu Yang Diberikan Dalam Keterlambatan Masuk Kerja
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.19 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 17 orang atau 60,71% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan toleransi
waktu keterlambatan masuk kerja, karena semua sudah ada aturan kerjanya.
Namun, masih ada pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja. Dan
sebanyak 3 orang atau 10,71% menjawab selalu, dan yang menjawab sering
sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang dikarenakan bahwa memang masih ada
pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja, namun tidak diberikan sanksi.
02468
1012141618
3 2 6
17
98
Jadi kesimpulannya sebenarnya dalam aturan kerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang tidak ada toleransi waktu keterlambatan masuk kerja, namun masih
ada pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja dan menurut responden
kembali kepada etika masing-masing pegawainya saja.
4.2.2.3.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 17
Pertanyaan ke-17 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan?
Diagram 4.20
Tanggapan Responden Terhadap Toleransi Waktu Yang Diberikan Dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.20 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan toleransi
waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, apabila pekerjaan tidak dapat selesai
02468
101214
6 3
5
14
99
dengan waktu yang ditentukan maka tidak ada toleransi waktu kerja lagi apabila
mendekati tahapan-tahapan pemilu. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43%
menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang
dikarenakan bahwa apabila di hari kerja ada pekerjaan yang tidak dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan masih ada toleransi waktu 1-2
hari, tetapi pada saat pelaksanaan tahapan dudah tidak ada toleransi waktu. Jadi
kesimpulannya ada toleransi waktu penyelesaian pekerjaan apabila terjadi pada
hari-hari kerja biasa, namun biloa terjadi pada saat pelaksanaan tahapan pemilu
sudah tidak ada toleransi.
4.2.2.3.2 Saling Membantu
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator saling membantu yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.3.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 18
Pertanyaan ke-18 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menetapkan program kerja dan
anggaran dana yang akan digunakan KPU Kota Serang dalam pelaksanaan
pemilu?
100
Diagram 4.21
Tanggapan Responden Terhadap Membantu Menetapkan Program Kerja dan Anggaran Dana Yang Akan Digunakan Dalam Pelaksanaan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.21 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan
bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ada tidak pernah
membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan
dalam pemilu, namun ada yang hanya sesekali saja membantu menetapkan
program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan dalam pemilu jika tidak
sedang tidak melakukan pekerjaan. Responden yang menjawab tidak pernah
beranggapan bahwa semua pegawai yang berada di Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang sudah mempunyai bagiannya masing-masing.
Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang menjawab
sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, yang dikarenakan bahwa responden
beranggapan pekerjaan yang dilakukannya sudah selesai, jadi tidak ada salahnya
0
2
4
6
8
10
12
6 5 5
12
101
membantu pekerjaan yang lain, itupun kalau pegawai yang lain membutuhkan
bantuan. Jadi kesimpulannya pegawai Komisi Pemilihan Umum masih saling
membantu antara pegawai satu dengan pegawai lainnya, apabila dibutuhkan.
4.2.2.3.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 19
Pertanyaan ke-19 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu membuat aturan hukum yang
digunakan sebagai landasan untuk mencapai tujuan KPU Kota Serang?
Diagram 4.22
Tanggapan Responden Terhadap Membantu Membuat Aturan Hukum Yang Digunakan Sebagai Landasan Untuk Mencapai Tujuan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.22 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih mempercayakan kepada
pegawai yang memiliki ahli di bidang pembuatan aturan hukum yang digunakan
sebagai landasan untuk mencapai tujuan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang,
sehingga banyak pegawai yang tidak terlibat dalam membuat aturan hukumnya.
0
5
10
15
3 3 7
15
102
Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab selalu, dan yang menjawab sering
sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang dikarenakan bahwa memang mereka yang
memiliki keahlian dibidang hukumlah yang membuat aturan hukum di Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya dalam pembuatan aturan
hukum, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dibuat oleh pegawai yang memang
keahliannya.
4.2.2.3.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 20
Pertanyaan ke-20 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menentukan teknis
penyelenggaraan pemilu?
Diagram 4.23
Tanggapan Responden Terhadap Membantu Menentukan Teknis Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.23 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih mempercayakan kepada
05
1015
2 3 8
15
103
pegawai yang memiliki ahli di bidang teknik penyelenggaraan pemilu, sehingga
pegawai yang lainnya hanya mengikuti teknik yang dibuat oleh ahlinya saja,
sedangkan yang lain hanya membantu bila dibutuhkan. Dan sebanyak 2 orang
atau 7,14% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau
10,72%, yang dikarenakan bahwa memang mereka yang memiliki keahlian
dibidang hukumlah yang membuat aturan hukum di Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Jadi kesimpulannya dalam penentuan teknik penyelenggaraan
pemilu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dibuat oleh pegawai yang memang
keahliannya dan pegawai yang lainnya hanya membantu disaat dibutuhkan.
4.2.2.3.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 21
Pertanyaan ke-21 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda mensosialisasikan serta melakukan
pendidikan pemilih kepada masyarakat?
Diagram 4.24
Tanggapan Responden Terhadap Membantu Mensosialisasikan Serta Melakukan Pendidikan Pemilih Kepada Masyarakat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
10
7 10
5 6
104
Berdasarkan diagram 4.24 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 10 orang atau 35,72% dan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering melakukan sosialisasi baik
secara langsung maupun tidak langsung menjelang pemilu di Kota Serang, baik
dari mulut kemulut maupun secara pertemuan langsung dengan masyarakat. Dan
sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab kadang-kadang, dan yang menjawab
tidak pernah sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang dikarenakan bahwa memang
ada pegawai yang tidak ikut mensosialisasikan serta melakukan pendidikan
pemilih kepada masyarakat. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang sering melakukan sosialisasi serta pendidikan pemilih kepada masyarakat
namun, ada pegawai yang tidak ikut serta mensosialisasikannya secara langsung.
4.2.2.3.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 22
Pertanyaan ke-22 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda mengerjakan pekerjaan yang bukan pada
bidang/bagian anda?
105
Diagram 4.25
Tanggapan Responden Terhadap Mengerjakan Pekerjaan Yang Bukan Pada Bagiannya
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.25 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan
bahwa sebagian dari pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
melakukan pekerjaan yang bukan bagiannya. Dikarenakan, menurut responden
bahwa masing-masing pegawai tentunya memiliki bagian masing-masing yang
tentunya sudah menjadi tanggung jawab dari masing-masing pegawai. Dan
sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab selalu, dan yang menjawab sering
sebanyak 5 orang atau 17,86%, yang dikarenakan bahwa memang responden
pernah mengerjakan atau membantu pekerjaan yang memang bukan pekerjaannya.
Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai
yang membantu pegawai lainnya dalam bekerja meskipun bukan bagiannya
apabila dibutuhkan, namun ada juga pegawai yang beranggapan bahwa masing-
masing pegawai sudah memiliki bagiannya masing-masing.
02468
1012
5 5 6
12
106
4.2.2.3.2.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 23
Pertanyaan ke-23 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
tangan anda sendiri?
Diagram 4.26
Tanggapan Responden Terhadap Tidak Dapat Melakukan Pekerjaan Dengan Tangan Sendiri
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.26 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang
menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 32,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai yang sebagian dapat
melakukan pekerjaan dengan tangannya sendiri, tetapi sebagian lainnya
membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan sebanyak 6
orang atau 21,43% menjawab kadang-kadang, dan yang menjawab sering
sebanyak 4 orang atau 14,29%, yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai
yang kadang-kadang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan
0
2
4
6
8
10
9
4 6
9
107
pekerjaannya, tetapi adapula yang memang dalam melakukan pekerjaannya
membutuhkan orang lain. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang memiliki pegawai yang sebagaian dapat melakukan pekerjaannya sendiri
tetapi ada juga yang membutuhkan bantuan pegawai lainnya dalam melakukan
pekerjaan.
4.2.2.4 Kerja Sama
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.4.1 Kepercayaan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kepercayaan yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.4.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 24
Pertanyaan ke-24 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung
pembentukkan KPPS?
108
Diagram 4.27
Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan KPPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.27 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang atau 57,14% dan yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan
bahwa tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menyaksikan
secara langsung pembentukkan KPPS yang dibentuk oleh PPS di lapangan. Tetapi
ada juga yang pernah menyaksikan pembentukkan KPPS secara langsung di
lapangan. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang
menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, yang dikarenakan bahwa
responden menyaksikan secara langsung pembentukkan anggota KPPS yang
dilakukan oleh PPS. Jadi kesimpulannya ada pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang yang menyaksikan langsung pembentukkan KPPS oleh PPS di
lapangan, adapun yang tidak.
4.2.2.4.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 25
Pertanyaan ke-25 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
0
5
10
15
20
6 1
5
16
109
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan koordinasi dengan
Kepala desa/lurah dalam merekrut calon anggota KPPS?
Diagram 4.28
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Daerah/Lurah Dalam Merekrut Calon Anggota KPPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.28 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 7 orang atau 25%, yang menjawab sering
sebanyak 6 orang atau 21,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4
orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang selalu melakukan koordinasi dengan kepala desa/lurah dalam merekrut
calon anggota KPPS di Kota Serang. Sedangkan, sebanyak 7 orang atau 25%
menjawab tidak pernah, dan yang tidak menjawab sebanyak 4 orang atau 14,29%,
yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai yang tidak mengetahui koordinasi
yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu berkoordinasi dengan Kepala
desa/lurah dalam merekrut anggota KPPS yang dilakukan oleh PPS. Namun, ada
pegawai Komisi Pemilihan Umum yang tidak mengetahuinya.
01234567
7 6
4
7
4
110
4.2.2.4.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 26
Pertanyaan ke-26 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung
pembentukkan PPK?
Diagram 4.29
Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan PPK
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.29 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau 39,28%. Hal ini
menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang yang menyaksikan secara langsung pembentukkan PPK Kota Serang. Dan
sebanyak 7 orang atau 25% menjawab sering, yang menjawab selalu sebanyak 5
orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau
17,86%, itu dikarenakan bahwa memang mereka pernah menyaksikan langsung
pembentukkan PPK Kota Serang. Jadi kesimpulannya tidak semua pegawai
Komisi Pemilihan Umum menyaksikan pembentukkan PPK Kota Serang.
0
2
4
6
8
10
12
5 7
5
11
111
4.2.2.4.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 27
Pertanyaan ke-27 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung
pembentukkan PPS?
Diagram 4.30
Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan PPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.30 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab pernah namun dengan bermacam-macam pilihan yaitu:
sebanyak 10 orang atau 35.71% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu
sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau
3.57%, itu dikarenakan bahwa memang mereka pernah menyaksikan langsung
pembentukkan PPS Kota Serang. Sedangkan yang menjawab tidak pernah
sebanyak 12 orang atau 42.86%. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak semua
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menyaksikan secara
0
2
4
6
8
10
12
5
1
10 12
112
langsung pembentukkan PPS Kota Serang. Jadi kesimpulannya tidak semua
pegawai Komisi Pemilihan Umum menyaksikan pembentukkan PPS Kota Serang.
4.2.2.4.2 Kekompakkan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator kekompakkan yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.4.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 28
Pertanyaan ke-28 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anggota KPU Kota Serang berselisih paham
dengan anggota yang lainnya mengenai penyelenggaraan pemilu?
Diagram 4.31
Tanggapan Responden Terhadap Anggota KPU Kota Serang Berselisih Paham Dengan Anggota Yang Lainnya Mengenai Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
2
4
6
8
10
6 7 9
6
113
Berdasarkan diagram 4.31 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang atau 32,14%, yang
menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25% dan yang menjawab selalu sebanyak
6 orang atau 21,43 Hal ini menyimpulkan bahwa anggota Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah berselisih paham dengan anggota Komisi Pemilihan
Umum yang lainnya. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat
yang dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu.
Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham mengenai
penyelenggaraan pemilu, yang dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan
dengan lancar. Jadi kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan
berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, tetapi
tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu.
4.2.2.4.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 29
Pertanyaan ke-29 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan
Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara?
114
Diagram 4.32
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Panitia Pemilihan Kecamatan Dengan Panitia Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.32 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang
menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab selalu
sebanyak 1 orang atau 3,57. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi
perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan
Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan
dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu di masing-masing
kecamatan. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah dan
responden yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau 3,57% karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham. Jadi kesimpulannya
pernah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia
Pemungutan Suara di Kota Serang yang berkaitan dengan perbedaan pendapat
dari masing-masing anggota.
05
101520
1 2
17
6 2
115
4.2.2.4.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 30
Pertanyaan ke-30 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota
Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan?
Diagram 4.33
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.33 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden sebanyak 14 orang atau 50% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang
sebanyak 13 orang atau 46,43%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau
3,57% Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan.
Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari
masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya
02468
101214
1 0
13 14
116
anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan
Kecamatan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih
paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia
Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu.
4.2.2.4.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 31
Pertanyaan ke-31 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota
Serang dengan Panitia Pemungutan Suara?
Diagram 4.34
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.34 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden sebanyak 19 orang atau 67,86% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang
sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau
0
5
10
15
20
2 0 7
19
117
7,14%, hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Suara. Menurut
responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-
masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Suara memiliki
pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia Pemilihan Suara, tetapi tidak
mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu.
4.2.2.4.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 32
Pertanyaan ke-32 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota
Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang?
Diagram 4.35
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
101214
1 0
13 14
118
Berdasarkan diagram 4.35 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden sebanyak 14 orang atau 50% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang
sebanyak 13 orang atau 46,43%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau
3,57% Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan.
Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari
masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya
anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan
Kecamatan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih
paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia
Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu.
4.2.2.4.2.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 33
Pertanyaan ke-33 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemungutan
Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara?
119
Diagram 4.36
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Panitia Pemungutan Suara Dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.36 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden sebanyak 18 orang atau 64,29% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang
sebanyak 9 orang atau 32,14%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau
3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara Panitia
Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Menurut
responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-
masing anggota dalam pemungutan suara. Jadi, kesimpulannya Panitia
Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara memiliki
pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota
Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemungutan suara.
02468
1012141618
1 0
9
18
120
4.2.2.4.2.7 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 34
Pertanyaan ke-34 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota
Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara?
Diagram 4.37
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Peselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.37 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden sebanyak 19 orang atau 67,86% menjawab tidak pernah, karena yang
responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang
sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau
3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang
02468
101214161820
1 0
8
19
121
dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi
kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara memiliki pendapat yang berbeda-beda dan
menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang antara Panitia Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam
penyelenggaraan pemilu.
Kemudian di bawah ini adalah pemaparan analisis kinerja organisasi
terkait dengan ketujuh indikator (dalam Mahmudi 2013:22) yang ditemukan di
lapangan.
4.2.2.5 Lingkungan
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.5.1 Aturan Hukum
4.2.2.5.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 35
Pertanyaan ke-35 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih
yang dilakukan KPU Kota Serang kepada pemilih?
122
Diagram 4.38
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kertelambatan Distribusi Kartu Pemilih Yang Dilakukan KPU Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.38 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih
yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kepada pemilih.
Dikarenakan pada saat pemilihan umum pemilih memiliki kartu pemilih. Namun,
ada responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%
dan responden yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini
menyimpulkan bahwa pernah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih karena
masih ada pemilih yang memilih menggunakan kartu tanda penduduk. Jadi
kesimpulannya tidak pernah terjadi keterlambatan distribusi pemilih tetapi masih
ada pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk dalam pemilihan karena
tidak mendapatkan kartu pemilih.
02468
10121416
0
5 8
15
123
4.2.2.5.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 36
Pertanyaan ke-36 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi Kotak
Suara?
Diagram 4.39
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Kebutuhan Distribusi Kota Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.39 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 24 orang atau 85,7%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi
kotak suara di Kota Serang, karena pemilu berjalan lancar. Dan sebanyak 4 orang
atau (14,3%) menjawab kadang-kadang, yang dikarenakan pernah terjadi
keterlambatan kebutuhan distribusi Kota Suara, namun tidak sering terjadi pada
saat pemilu. Jadi kesimpulannya pernah terjadi keterlambatan distribusi Kotak
Suara namun tidak terjadi pada saat pemilu di era sekarang ini.
0
5
10
15
20
25
0 0 4
24
124
4.2.2.5.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 37
Pertanyaan ke-37 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu?
Diagram 4.40
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kerusakan Surat Suara Pada Saat Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.40 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 22 orang atau 78,57%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu
di Kota Serang, namun terjadi kerusakan surat suara yang ditemukan lebih kepada
percetakan surat suara dan itupun ditemukan sebelum hari pencoblosan. Dan
sebanyak 6 orang atau (21,43%) menjawab kadang-kadang, yang dikarenakan
pernah terjadi kerusakan suara lebih kepada percetakan misalnya tinta yang tidak
jelas. Jadi kesimpulannya tidak pernah terjadi kerusakan surat suara pada saat
pemilu, namun itu terjadi sebelum hari pencoblosan dan kesalahan dari
percetakan.
05
10152025
0 0 6
22
125
4.2.2.5.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 38
Pertanyaan ke-38 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kekurangan surat suara pada saat pemilu?
Diagram 4.41
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kekurangan Surat Suara Pada Saat Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.41 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kekurangan surat suara pada saat
pemilu, walaupun terjadi bisa terpenuhi secepatnya. Dan sebanyak 4 orang atau
14,29% menjawab selalu, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau
7,14% dan tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan
pernah terjadinya kekurangan surat suara, namun pada saat hari pemungutan suara
dapat terpenuhi kembali. Jadi kesimpulannya pernah terjadi kekurangan surat
suara tetapi, sebelum hari pemungutan suara sudah terpenuhi kembali dan tidak
mengganggu pada saat penyelenggaraan.
0
5
10
15
20
4 0 2
20
2
126
4.2.2.5.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 39
Pertanyaan ke-39 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan
kepada PPK?
Diagram 4.42
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPK
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2015
Berdasarkan diagram 4.42 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 18 orang atau 64,29%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan honor yang diberikan
kepada PPK, karena honor yang diberikan kepada PPK selalu diberikan lebih awal
sebelum kegiatan yang berkaitan dengan pemilu. Dan sebanyak 8 orang atau
(28,57%) menjawab kadang-kadang dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang
atau 7,14% yang dikarenakan honor yang diturunkan itu berjenjang jadi bisa
terjadi keterlambatan honor kepada PPK tetapi tidak setiap pemilu, dan yang tidak
02468
1012141618
0 0
8
18
2
127
menjawab responden tidak mengetahuinya. Jadi kesimpulannya pernah terjadi
keterlambatan honor kepada PPK yang disebabkan berjenjang.
4.2.2.5.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 40
Pertanyaan ke-40 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan
kepada PPS?
Diagram 4.43
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.43 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 16 orang atau 57,14%, yang menjawab
sering sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa sering terjadi
keterlambatan honor yang diberikan kepada PPS, karena honor yang diberikan
kepada PPS diberikan secara berjenjang mulai dari PPK, sehingga sering terjadi
keterlambatan honor. Dan sebanyak 8 orang atau (28,57%) menjawab kadang-
kadang dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang tidak
02468
10121416
16
2 2 6
2
128
menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan honor yang diturunkan
itu berjenjang namun apabila proses pemberian honornya tidak lama maka tidak
akan terjadi keterlambatan honor. Dan menurut responden yang tidak menjawab
mereka mengatakan tidak mengetahuinya.
4.2.2.5.1.7 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 41
Pertanyaan ke-41 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan
kepada KPPS?
Diagram 4.44
Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada KPPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.44 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab
sering sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa sering terjadi
keterlambatan honor yang diberikan kepada KPPS, karena honor yang diberikan
0
2
4
6
8
10
12
12
3 3
10
129
kepada PPS diberikan secara berjenjang mulai dari PPK, PPS lalu KPPS, sehingga
sering terjadi keterlambatan honor. Dan sebanyak 10 orang atau 35,71%
menjawab kadang-kadang dan yang tidak menjawab sebanyak 3 orang atau
10,72%, yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan
honor yang diturunkan itu berjenjang namun apabila proses pemberian honornya
tidak lama maka tidak akan terjadi keterlambatan honor.
4.2.2.5.2 Sosial
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Sosial, yang dijabarkan
peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari
hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari
responden.
4.2.2.5.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 42
Pertanyaan ke-42 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan kesalahan dalam
penyelenggaraan pemilu?
130
Diagram 4.45
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Kesalahan Dalam Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.45 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini
menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kesalahan yang dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang dalam penyelenggaraan Pemilu, karena selama ini
dalam penyelenggaraan pemilu masih berjalan lancar. Dan sebanyak 10 orang
atau (35,72%) menjawab selalu serta yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4
orang atau 14,29%, dikarenakan menurut mereka masih ada kesalahan dalam
penyelenggaraan pemilu, namun masih bisa diperbaiki sehingga tidak
mengganggu jalannya pemilu.
4.2.2.5.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 43
Pertanyaan ke-43 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mementingkan kesejahteraan
pegawainya dalam bekerja?
0
2
4
6
8
10
12
14
10
0
4
14
131
Diagram 4.46
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mementingkan Kesejahteraan Pegawainya Dalam Bekerja
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.46 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal itu
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
mementingkan kesejahteraan pegawai, karena menurut responden yang menjawab
tidak pernah yaitu mereka bekerja atas dasar kewajiban mereka bekerja dan sudah
memiliki gaji masing-masing-masing. Dan sebanyak 5 orang atau (17,86%)
menjawab selalu dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang karena bagi
responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sudah memberikan ruang untuk
responden bekerja dan tentunya mematuhi peraturan yang dibuat oleh Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang.
4.2.2.5.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 44
Pertanyaan ke-44 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
02468
101214
5 1
8
14
132
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang merubah prosedur yang biasa
digunakan dengan prosedur yang baru dibuat?
Diagram 4.47
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Merubah Prosedur Yang Digunakan Dengan Prosedur Yang Baru Dibuat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.47 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering
sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering merubah prosedur yang biasa digunakan dengan
prosedur yang baru untuk membentuk cara kerja yang efektif dan lebih efisien
dari sebelumnya terutama prosedur yang dibuat dalam pembentukkan PPK dan
PPS. Sedangkan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah dan sebanyak
5 orang atau 17,86% menjawabt kadang-kadang, jadi dapat di ambil kesimpulan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah merubah prosedur
yang biasa digunakan tetapi apabila pergantian pimpinan bisa jadi prosedur yang
digunakan dalam bekerja tidak berubah tetapi hanya prosenya saja yang berbeda
atau dalam pembentukkan PPK dan PPS.
02468
101214
14
2 5 7
133
4.2.2.5.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 45
Pertanyaan ke-45 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan sesuatu yang
membuat anda tidak ingin berhenti mengerjakan suatu pekerjaan?
Diagram 4.48
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memberikan Sesuatu Yang Membuat Tidak Ingin Berhenti Mengerjakan Suatu Pekerjaan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.48 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 21 orang atau 75%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
memberikan sesuatu yang membuat pegawai tidak ingin berhenti bekerja, bahkan
responden mengatakan kalau ada keinginan untuk bekerja di tempat yang lebih
baik lagi, ada juga yang mengatakan bahwa mereka bekerja hanya berdasarkan
dari kewajiban mereka bekerja dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan gaji.
Dan sebanyak 6 orang atau (21,43%) menjawab kadang-kadang dan 1 orang atau
0
5
10
15
20
25
1 0 6
21
134
3,57% yang menjawab selalu, karena bagi mereka Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang telah memberi ruang untuk mereka bekerja.
4.2.2.5.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 46
Pertanyaan ke-46 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan keterangan,
khususnya kepada masyarakat tentang cara kerja KPU Kota Serang?
Diagram 4.49
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memberikan Keterangan, Khususnya Kepada Masyarakat Tentang Cara Kerja KPU Kota
Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.49 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 32,14%, yang menjawab sering
sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah memberikan keterangan, khususnya kepada
masyarakat tentang cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan cara
estafet atau dari mulut ke mulut sehingga sampai ke telinga masyarakat Kota
Serang. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab kadang-kadang dan yang tidak
02468
10
9 5
7 7
135
menjawab sebanyak 7 orang atau 25%, yang dikarenakan jarang sekali Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang memberikan keterangan kepada masyarakat
mengenai cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang secara langsung,
paling hanya pada saat pemilu berlangsung saja ataupun berita yang dilakukan
secara estafet atau dari mulut kemulut.
4.2.2.6 Kepemimpinan
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.6.1 Partisipatif
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Partisipatif yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.6.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 47
Pertanyaan ke-47 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda memberikan masukan/saran kepada
pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang?
136
Diagram 4.50
Tanggapan Responden Terhadap Memberikan Masukan/Saran Kepada Pimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemilu Di Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.50 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang
menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering
sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa rata-rata pegawai
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih sering memberikan masukan/saran
kepada pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu. Namun, sebanyak 8 orang atau
(28,57%) menjawab tidak pernah, itu dikarenakan masih ada responden yang
mengikuti semua yang disarankan oleh pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu.
4.2.2.6.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 48
Pertanyaan ke-48 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan
kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan/saran terhadap
penyelenggaraan pemilu dalam mengevaluasi pemilu di KPU Kota Serang?
02468
1012
5 4
11 8
137
Diagram 4.51
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberi Kesempatan Bagi Masyarakat Untuk Memberikan Masukan/Saran
Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dalam Mengevaluasi Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.51 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 14 orang atau 50%, yang
menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab sering
sebanyak 9 orang atau 3,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa pimpinan Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang masih memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk memberikan masukan/saran terhadap penyelenggaraan pemilu dalam
mengevaluasi pemilu, melalui pertemuan secara langsung kepada masyarakat.
Dan sebanyak 2 orang atau (7,14%) menjawab tidak pernah, yang dikarenakan
responden tidak mengetahui adanya evaluasi mengenai penyelenggaraan pemilu
dengan masyarakat Kota Serang.
4.2.2.6.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 49
Pertanyaan ke-49 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan ruang
02468
101214
3
9 14
2
138
bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap
penyelenggaraan pemilu?
Diagram 4.52
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Ruang Bagi Masyarakat Yang Ingin Menyampaikan Masukan/Saran
Terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.52 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang
menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa memang pimpinan
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memberikan ruang kepada masyarakat
yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap penyelenggaraan pemilu.
Seperti contohnya, masyarakat memberikan masukan mengenai tempat
pemungutan suara saat pemilu, maka Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
menerima saran tersebut untuk dirundingkan kembali dengan jajaran yang lain.
Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab tidak pernah dikarenakan menurut
responden masyarakat yang ingin memberikan masukan/saran bisa langsung
datang ke Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, atau bisa melalui surat.
05
1015
3 7 13
5
139
4.2.2.6.2 Kemampuan Memotivasi Bawahan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kemampuan Memotivasi
Bawahan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.6.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 50
Pertanyaan ke-50 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang membuat konsep
kerja yang membuat semangat anda/pegawai dalam bekerja?
Diagram 4.53
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Membuat Konsep Kerja Yang Membuat Bersemangat Bekerja
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.53 di atas, didapatkan jawaban Mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini
02468
101214
5 3
6
14
140
menyimpulkan bahwa pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak
pernah membuat konsep kerja yang membuat semangat pegawai dalam bekerja,
karena menurut responden semua yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang sudah memiliki gajinya masing-masing, jadi menurut mereka semua yang
diterapkan sudah berdasarkan peraturan, dan pegawai hanya mentaati
peraturannya saja. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab kadang-kadang,
yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering
sebanyak 3 orang atau 10,72%, dikarenakan menurut mereka apabila konsep yang
dibuat itu untuk mensukseskan pemilu maka mereka akan bersemangat dalam
mneyelnggarakan pemilu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan hasil yang
baik tersebut dapat menjadi kepuasan tersendiri di dalam diri masing-masing
pegawai.
4.2.2.6.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 51
Pertanyaan ke-51 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan
reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses melakukan pekerjaannya dalam
penyelenggaraan pemilu?
141
Diagram 4.54
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada Bagian/Devisi Yang Sukses Melakukan Pekerjaan
Dalam Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.54 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses dalam melakukan
pekerjaannya dalam penyelenggaraan pemilu. Hal itu karena semua pegawai
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang bekerja sama untuk menyukseskan pemilu
di Kota Serang dan apabila kesuksesan itu diraih maka menjadi keberhasilan
bersama. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab selalu serta yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab
sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, dikarenakan menurut responden pimpinan
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun
kepada pegawai namun, dari masing-masing devisi diberikan ucapan kebanggaan
atas kesuksesan menyelenggaraan pemilu di Kota Serang.
0
5
10
15
20
3 2 3
20
142
4.2.2.6.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 52
Pertanyaan ke-52 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan
reward/bonus kepada pegawai yang sukses dalam menyelesaikan pekerjaannya?
Diagram 4.55
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada Pegawai Yang Sukses Dalam Menyelesaikan
Pekerjaan
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.55 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 21 orang atau 75%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Hal itu karena menurut responden semua pegawai
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang wajib menyelesaikan pekerjaannya tanpa
ada pemberian apapun itu karena masing-masing pegawai sudah digaji. Dan
sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu
0
5
10
15
20
25
2 1 4
21
143
sebanyak 2 orang atau 7,14%, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau
3,57%, itu dikarenakan menurut responden pimpinan Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun kepada pegawai namun,
dari masing-masing pegawai yang dapat menyelesaikan pekerjaannya maka
pegawai tersebut diberikan kepercayaan di dalam menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik.
4.2.2.6.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 53
Pertanyaan ke-53 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan
reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiap-
tiap kecamatan?
Diagram 4.56
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada PPK Yang Sukses Dalam Menyelenggarakan Pemilu
Ditiap-tiap Kecamatan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
3 4 7
14
144
Berdasarkan diagram 4.56 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
memberikan reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan
pemilu di tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab
kadang-kadang, yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,28%, dan yang
menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dikarenakan menurut responden
pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan
bonus apapun kepada PPK yang sukses dalam penyelenggaraan pemilu pada tiap-
tiap kecamatan. Namun, dari masing-masing PPK di Kecamatan diberikan berupa
Piagam Penghargaan atas menyelenggarakan pemilu di Kecamatan.
4.2.2.6.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 54
Pertanyaan ke-54 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan
reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelesaikan pemungutan suara
dengan cepat dan tepat?
145
Diagram 4.57
Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada PPS Yang Sukses Dalam Menyelesaikan Pemungutan
Suara Dengan Cepat Dan Tepat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.57 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
memberikan reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelenggarakan
pemilu di tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab
kadang-kadang, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang
menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, dikarenakan menurut responden
pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan
bonus apapun kepada PPS yang sukses dalam penyelenggaraan pemilu pada tiap-
tiap kecamatan. Namun, dari masing-masing PPS di Kecamatan diberikan berupa
Piagam Penghargaan atas menyelenggarakan pemilu di Kecamatan.
4.2.2.7 Struktur Organisasi
Indikator tesebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.7.1 Pengadaan SDM
0
5
10
15
20
3 1 4
20
146
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pengadaan SDM yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.7.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 55
Pertanyaan ke-55 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
pegawainya atas nama kekerabatan?
Diagram 4.58
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Pegawai Atas Nama Kekerabatan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.58 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
melakukan rekruitment pegawainya atas nama kekerabatan, dikarenakan, semua
pegawai melalui tes, terutama PNS melalui Surat Keputusan Penempatan. Dan
02468
1012
0
9 6
12
1
147
sebanyak 9 orang atau 32,14% menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau
3,57%, dikarenakan menurut responden memang ada pegawai yang di rekruit atas
nama kekerabatan, namun tidak banyak. Dan yang tidak menjawab karena
responden tidak mengetahuinya.
4.2.2.7.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 56
Pertanyaan ke-56 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai saja?
Diagram 4.59
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Pegawainya Berdasarkan Kebutuhan Pegawai Saja
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.59 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang
menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43 dan sering sebanyak 3 orang. Hal
ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan
02468
101214
6 3
13
6
148
rekruitment pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai di Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang dan apabila perlu dilakukan rekruitment pegawai maka
dilakukan. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah, itu
dikarenakan menurut responden memang rekruitment pegawai hanya dilakukan
berdasarkan pengajuan dari devisi tertentu.
4.2.2.7.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 57
Pertanyaan ke-57 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang sedang dibutuhkan?
Diagram 4.60
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Recruitment Pegawainya Berdasarkan Kemampuan Serta Bagian Yang Sedang
Dibutuhkan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.60 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab
sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu
02468
1012
11 7 7
3
149
melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang
sedang dibutuhkan. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab tidak pernah,
itu dikarenakan menurut responden memang pegawai di rekruit berdasarkan
kemampuannya namun ada pegawai yang di rekruit berdasarkan kebutuhan saja
tanpa melihat jenjang pendidikannya lulusan apa, ada juga pegawai yang
berdasarkan pengajuan dari pemerintah.
4.2.2.7.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 58
Pertanyaan ke-58 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
anggota PPK berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan
pemilu?
Diagram 4.61
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekriutment anggota PPK Berdasarkan Pengalaman Dan Kemampuannya Dalam
Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
20
19
5 1 3
150
Berdasarkan diagram 4.61 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 19 orang atau 67,86%, yang menjawab
sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 1 orang atau 3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang selalu melakukan rekruitment anggota PPK berdasarkan
pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu. Dan sebanyak 3
orang atau 10,72% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan dalam melakukan
rekruitment anggota PPK juga dilakukan berdasarkan pemahaman anggota
terhadap penyelenggaraan pemilu serta berdomisili di daerah atau kecamatan yang
anggota PPK tempati, dan dengan usia minimal 25 tahun.
4.2.2.7.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 59
Pertanyaan ke-59 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
anggota PPS berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam pemungutan
suara?
151
Diagram 4.62
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Anggota PPS Berdasarkan Pengalaman & Kemampuannya
Dalam Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.62 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering
sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5
orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang selalu melakukan rekruitment anggota PPS berdasarkan pengalaman &
kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu. Dan sebanyak 2 orang atau
7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan dalam melakukan rekruitment
anggota PPS juga dilakukan dari anggota Komisi Pemilihan Umum yang ditunjuk
dan diberi jabatan sebagai bendahara, sekretaris dan pelaksana.
4.2.2.7.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 60
Pertanyaan ke-60 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
02468
101214
14
75
2
152
anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan?
Diagram 4.63
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Anggota KPPS Berdasarkan Surat Pernyataan Yang Dibuat Sesuai Dengan
Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.63 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab sering
sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8
orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang selalu melakukan rekruitment anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan
yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan
sebanyak 4 orang atau 14,39, serta sebanyak 3 orang atau 10,72% tidak
menjawab, itu dikarenakan dalam melakukan rekruitment anggota KPPS juga
dilakukan berdasarkan tempat domisili anggota KPPS serta yang mempunyai
jabatan di tempat tinggalnya tersebut yang telah ditunjuk.
0
2
4
6
8
8 5
8
4 3
153
4.2.2.7.2 Pemisahan Fungsi
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pemisahan Fungsi yang
dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.7.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 61
Pertanyaan ke-61 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, KPU Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan
keahliannya?
Diagram 4.64
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Pegawai Yang Sesuai Dengan Keahliannya
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.64 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,89%, yang
02468
1012
8 7
12
1
154
menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab sering
sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan keahliannya. Dan
sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut
responden memang ada pegawai yang tidak sesuai dengan keahliannya seperti:
lulusan Sarjana Ekonomi ditempatkan di bagian surat-menyurat.
4.2.2.7.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 62
Pertanyaan ke-62 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membagi bidang-bidang
tertentu dalam penyelenggaraan pemilu dilihat berdasarkan keahlian pegawai?
Diagram 4.65
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Membagi Bidang-bidang Tertentu Dalam Penyelenggaraan Pemilu Dilihat Berdasarkan
Keahlian Pegawai
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.65 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab
selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab kadang-kadang
0
5
10
15
8 13
5 2
155
sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering membagi bidang-bidang tertentu dalam
penyelenggaraan pemilu dilihat berdasarkan keahliannya untuk
menyelenggarakan pemilu. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak
pernah, itu dikarenakan menurut responden ada pegawai yang memang tidak
dibagi kedalam bidang tertentu untuk menyelenggarakan pemilu.
4.2.2.7.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 63
Pertanyaan ke-63 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara
langsung oleh Panwaslu Kota Serang?
Diagram 4.66
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Cara Kerjanya Secara Langsung Oleh Panwaslu Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2015
Berdasarkan diagram 4.66 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 10 orang atau 35,72%, yang menjawab
0
2
4
6
8
10
10 8
3
7
156
sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang selalu diawasi cara kerjanya oleh Panwaslu Kota Serang.
Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut
responden Panwaslu Kota Serang mengawasi cara kerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang hanya kalau hajat saja atau pada saat pemilu saja.
4.2.2.7.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 64
Pertanyaan ke-64 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara
langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten?
Diagram 4.67
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Cara Kerjanya Secara Langsung Oleh Bawaslu Provinsi Banten
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.67 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 19 orang atau 67,86%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
05
10152025
3 1
23 19
2
157
diawasi secara langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten yang dikarenakan kalau
dalam Kota/Kabupaten diawasi oleh Panwaslu Kota/Kabupaten. Dan sebanyak 3
orang atau 10,72% menjawab selalu, yang menjawab sering sebanyak 1 orang
atau 3,57%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%,
itu dikarenakan menurut responden bahwa Bawaslu Provinsi Banten memang
mengawasi cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun tidak secara
langsung. Serta yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% dikarenakan
mereka tidak mengetahuinya.
4.2.2.7.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 65
Pertanyaan ke-65 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda merasa memiliki persaingan dengan KPU
lain dalam penyelenggaraan pemilu se-provinsi Banten?
Diagram 4.68
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Merasa Memiliki Persaingan Dengan KPU Lain Dalam Penyelenggaraan Pemilu Se-Povinsi
Banten
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
11
2 6 8
1
158
Berdasarkan diagram 4.68 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab
sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang selalu merasa memiliki persaingan dengan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota yang lainnya dalam penyelenggaraan pemilu se-Provinsi
Banten, apalagi dalam jumlah tingkat partisipasi masyarakatnya. Dan sebanyak 8
orang atau 28,57% menjawab tidak pernah dan sebanyak 1 orang atau 3,57% yang
tidak menjawab, itu dikarenakan menurut responden bahwa responden tidak
pernah merasa tersaingi oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang lain,
menurut responden mereka berusaha mensukseskan penyelenggaraan pemilu di
Kota Serang.
4.2.2.8 Pilihan Strategi
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.8.1 Pemutakhiran Daftar Pemilih
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pemutakhiran Daftar
Pemilih, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
159
4.2.2.8.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 66
Pertanyaan ke-66 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan pemutakhiran
Daftar Pemilih Sementara selama ≤30 hari?
Diagram 4.69
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Selama <30 hari
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.69 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,28%, yang menjawab
selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara
selama ≤ 30 hari. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah, itu
dikarenakan menurut responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama 1 bulan atau 30 hari.
02468
1012
3
11 7 7
160
4.2.2.8.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 67
Pertanyaan ke-67 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan Daftar Pemilih
Sementara Hasil Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut?
Diagram 4.70
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran Selama 7 Hari Berturut-turut
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.70 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,28%, yang menjawab
selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil
Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut dikarenakan agar masyarakat Kota
Serang mengetahui perkembangannya. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43%
menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang tidak selama 7 hari berturut-turut melainkan diumumkan pada
saat ada perubahan daftar pemilih saja.
02468
1012
3
11 8 6
161
4.2.2.8.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 68
Pertanyaan ke-68 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil
Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah maksimal 800 per TPS?
Diagram 4.71
Tanggapan Responden Terhadap Terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) Dengan Jumlah Maksimal 800 per TPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.71 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang
menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terpenuhinya
Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah 800 per
TPS, karena memang dalam aturannya maksimal 800 per TPS. Dan sebanyak 2
orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden
Daftar Pemutakhiran Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) bisa lebih dari 800
0
5
10
15
4 7
15
2
162
per TPS, dan bisa kurang dari 800 per TPS karena jumlah penduduk yang tidak
tentu pada setiap pemilu.
4.2.2.8.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 69
Pertanyaan ke-69 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang dalam penyusunan Daftar
Pemilih masih ada pemilih yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan?
Diagram 4.72
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Dalam Penyusunan Daftar Pemilih Masih Ada Pemilih Yang Tidak Memiliki Nomor Induk
Kependudukan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.72 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang
menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang dalam penyusunan Daftar Pemilih masih ada pemilih yang
tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14%
0
2
4
6
8
10
12
6 7
12
2 1
163
menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden masyarakat bukan
tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan, tetapi masih ada masyarakat yang
memiliki Kartu Tanda Penduduk lebih dari satu.
4.2.2.8.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 70
Pertanyaan ke-70 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki jumlah daftar pemilih
yang akurat?
Diagram 4.73
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Jumlah Daftar Pemilih Yang Akurat
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.73 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang
menjawab sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah memiliki jumlah Daftar Pemilih yang akurat, namun
karena masih ada masyarakat yang memiliki kartu identitas lebih dari satu, dan
02468
10121416
4 8
15
1
164
keterbatasan waktu membuat jumlah daftar pemilih kurang akurat. Dan sebanyak
1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden
bahwa jumlah Daftar Pemilih Kota Serang masih kurang akurat.
4.2.2.8.2 Penyelenggaraan Pemilu
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Penyelenggaraan Pemilu,
yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan
kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran
atas jawaban dari responden.
4.2.2.8.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 71
Pertanyaan ke-71 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda memonitoring jalannya penyelenggaraan
pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara?
Diagram 4.74
Tanggapan Responden Terhadap Memonitoring Jalanya Penyelenggaraan Pemilu Pada Kecamatan Dalam Pemungutan Suara
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
05
101520
8 4
16
0
165
Berdasarkan diagram 4.74 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 16 orang atau 57,14%, hali itu
karena rata-rata responden pernah memonitoring jalannya penyelenggaraan
pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara. Namun, sebanyak 8 orang atau
28,57% serta sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab sering, hal itu dikarenakan
mereka sering memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan
dalam pemungutan suara.
4.2.2.8.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 72
Pertanyaan ke-72 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan?
Diagram 4.75
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Mekanisme Penyelenggaraan Pemilu Pada Tiap-tiap Kecamatan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.75 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab
selalu sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang
02468
1012
6
12 8
2
166
sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering melakukan evaluasi terhadap mekanisme
penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 2 orang atau
7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden, Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang tidak sepenuhnya melakukan evaluasi terhadap
mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan, hanya beberapa
saja karena berkaitan dengan waktu.
4.2.2.8.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 73
Pertanyaan ke-73 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, masih adakah KPU Kota Serang menemukan terjadinya
praktik politik uang dalam penyelenggaraan pemilu?
Diagram 4.76
Tanggapan Responden Terhadap Masih Adakah KPU Kota Serang Menemukan Terjadinya Praktik Politik Uang Dalam Penyelenggaraan
Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.76 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab
02468
101214
5
13
6 4
167
selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering menemukan atau lebih tepatnya mendegar mengenai
terjadinya prakti politik uang dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang. Dan
sebanyak 4 orang atau 14,26% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut
responden yang menemukan tindakan terjadinya praktik politik uang adalah tugas
dari Panwaslu Kota Serang.
4.2.2.8.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 74
Pertanyaan ke-74 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mendapatkan laporan rekening
awal mengenai dana kampanye dari pihak partai politik?
Diagram 4.77
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mendapatkan Laporan Rekening Awal Mengenai Dana Kampanye Dari Pihak Partai Politik
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.77 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab
02468
1012
12
7 6
1 2
168
sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang selalu mendapatkan laporan rekening awal mengenai dana kampanye
dari pihak partai politik dan itu juga diketahui oleh pihak Kantor Akuntan Publik
(KAP). Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu
dikarenakan responden tidak mengetahui laporan rekening awal dana kampanye
dari pihak partai politik.
4.2.2.9 Teknologi
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.9.1 Media Komunikasi Untuk Pelayanan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Media Komunikasi
Untuk Pelayanan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.9.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 75
Pertanyaan ke-75 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi secara online
dengan masyarakat/pemilih mengenai kepemiluan?
169
Diagram 4.78
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Secara Online Dengan Masyarakat/Pemilih Mengenai Kepemiluan
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.78 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang
menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab sering
sebanyak 5 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah berkomunikasi secara online dengan masyarakat/
pemilih mengenai kepemiluan, karena Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
mempunyai blog khusus yang dapat dilihat oleh semua masyarakat. Namun, itu
dilakukan tidak begitu sering hanya saja ketika menjelang pemilu.
4.2.2.9.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 76
Pertanyaan ke-76 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi melalui telefon
dengan pemilih mengenai kepemiluan?
05
101520
6 5 17
0
170
Diagram 4.79
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Melalui Telepon Dengan Pemilih Mengenai Kepemiluan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.79 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 18 orang atau 62,28%, yang
menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah berkomunikasi melalui telefon dengan pemilih
mengenai kepemiluan namun tidak setiap pemilu, karena bisa melalui sosialisasi
secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat/pemilih. Dan sebanyak 5
orang atau 17,86% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berkomunikasi dengan masyarakat atau
pemilih lebih efektif dari pada melalui telefon.
4.2.2.9.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 77
Pertanyaan ke-77 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi dengan media mengenai
kepemiluan?
0
5
10
15
20
2 3
18
5
171
Diagram 4.80
Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Berkomunikasi Dengan Media Mengenai Kepemiluan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.80 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 18 orang atau 64,29%, yang menjawab
selalu sebanyak 7 orang atau 25% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2
orang atau 7,14% Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang selalu berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan, karena Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang selalu diundang untuk menjelaskan mengenai
kepemiluan. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu
dikarenakan responden tidak pernah berkomunikasi dengan media mengenai
kepemiluan.
4.2.2.9.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 78
Pertanyaan ke-78 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi melalui radio untuk
menyampaikan informasi tentang kepemiluan?
0
5
10
15
20
7
18
2 1
172
Diagram 4.81
Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Berkomunikasi Melalui Radio Untuk Menyampaikan Informasi Tentang Kepemiluan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.81 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 16 orang atau 57,14%, dan yang menjawab
selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang selalu berkomunikasi melalui radio untuk
menyampaikan informasi tentang kepemiluan. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57%
menjawab tidak pernah, itu dikarenakan responden tidak pernah berkomunikasi
melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan.
4.2.2.9.2 Kelengkapan Alat-alat Penunjang
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kelengkapan Alat-alat
Penunjang, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
02468
10121416
11
16
0 1
173
4.2.2.9.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 79
Pertanyaan ke-79 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat pemilu
yang lengkap untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu?
Diagram 4.82
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menyediakan Alat-alat Pemilu Yang Lengkap Untuk Kebutuhan Penyelenggaraan Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.82 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang menjawab
selalu sebanyak 8 orang atau 28,57% dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang selalu menyediakan alat-alat pemilu untuk kebutuhan
penyelenggaraan pemilu, namun masih ada alat-alat pemilu yang belum terpenuhi
tetapi tidak mengganggu penyelenggaraan pemilu.
0
5
10
15
20
8
17
3 0
174
4.2.2.9.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 80
Pertanyaan ke-80 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat kantor
yang memenuhi kebutuhan bekerja anda?
Diagram 4.83
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menyediakan Alat-alat Kantor Yang Memenuhi Kebutuhan Bekerja Anda
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.83 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering
sebanyak 8 orang atau 28,57% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6
orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang menyediakan alat-alat kantor yang memenuhi kebutuhan bekerja pegawai
sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan mudah. Namun, masih
ada pegawai yang merasa masih belum terpenuhi alat-alat kantor untuk bekerja.
02468
101214
14
8 6
0
175
4.2.2.9.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 81
Pertanyaan ke-81 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menggunakan website atau
blog untuk mencakup semua data ter-update tentang kepemiluan?
Diagram 4.84
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menggunakan Website atau Blog Untuk Mencakup Semua Data Ter-update Tentang Kepemiluan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.84 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 10 orang atau 57,14%, yang menjawab
selalu sebanyak 9 orang atau 39,29% dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 9 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering menggunakan website atau blog untuk mencakup
semua data ter-update tentang kepemiluan, namun tidak dilakukan pada hari-hari
kerja biasa.
0
2
4
6
8
10
9 10 9
0
176
4.2.2.9.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 82
Pertanyaan ke-82 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki kotak saran bagi
masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya terhadap KPU Kota
Serang?
Diagram 4.85
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Kotak Saran Bagi Masyarakat Yang Ingin Mnegeluarkan Pendapat/Masukannya
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.85 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14%, hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak memiliki
kotak saran bagi masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya
terhadap Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Sedangkan, sebanyak 8 orang
atau 28,57% menjawab selalu, sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab sering
dan sebanyak 8 orang atau 28,57% menjawab kadang-kadang, itu dikarenakan
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memiliki kotak saran yang
0
2
4
6
8
10
8
3
8 9
177
khusus dibuatkan untuk masyarakat, namun masyarakat bisa mengirimkan
pendapat serta masukannya kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
melalui surat maupun blog Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
4.2.2.10 Kultur Organisasi
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.10.1 Kesesuaian antara tujuan dengan yang dihasilkan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kesesuaian antara tujuan
dengan yang dihasilkan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai
dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28
orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.10.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 83
Pertanyaan ke-83 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki tujuan
penyelenggaraan pemilu yang sudah terealisasikan?
178
Diagram 4.86
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Tujuan Penyelenggaraan Pemilu Yang Sudah Terealisasikan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.86 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 16 orang atau 57,14%, yang menjawab
selalu sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sering memiliki tujuan penyelenggaraan pemilu yang sudah
terealisasikan dalam pemilu. Namun, kadang-kadang masih belum teralisasikan
semuanya.
4.2.2.10.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 84
Pertanyaan ke-84 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil pemilu yang
sesuai dengan visi dan misi KPU Kota Serang?
02468
10121416
9
16
3 0
179
Diagram 4.87
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Pemilu Yang Sesuai Dengan Visi Dan Misi KPU Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.87 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal ini
disimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih memiliki hasil
yang belum sesuai dengan visi dan misi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
terutama pada tingkat partisipasinya masih tidak stabil. Sedangkan, yang
menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,29% dan yang menjawab selalu
sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini menyimpulkan bahwa masih ada visi dan
misi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang belum sesuai dengan hasil yang
didapatkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
4.2.2.10.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 85
Pertanyaan ke-85 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan
02468
1012
5
11 12
0
180
penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran daripada
masukan atau kekurangan dana pemilu?
Diagram 4.88
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Penggunaan Dana Pemilu Yang Digunakan Lebih Besar Pengeluaran
Daripada Masukan Atau Kekurangan Dana Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.88 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,42%, hal itu
dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memiliki hasil
laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran
daripada masukan atau kekurangan dana pemilu. Sedangkan yang menjawab
sering sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak
3 orang atau 10,72%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang tidak memiliki kekurangan dana pemilu namun, seringkali dana yang
didapatkan digunakan sebaik mungkin dalam pemilu agar semuanya bisa
terpenuhi. Dan yang tidak menjawab sebanyak 3 orang atau 10,72% karena
responden tidak mengetahuinya.
0
5
10
15
20
0 2 3
20
3
181
4.2.2.10.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 86
Pertanyaan ke-86 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan
penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pendapatan daripada
pengeluaran atau kelebihan dana pemilu?
Diagram 4.89
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Penggunaan Dana Pemilu Yang Digunakan Lebih Besar Pemasukan
Daripada Pengeluaran Atau Kelebihan Dana Pemilu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.89 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab
sering sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 4 orang atau 14,29%, hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang pernah memiliki kelebihan dana pemilu berdasarkan dari hasil
efisiensi perhitungan. Sedangkan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 orang
atau 14,29% dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14%, hal ini
02468
1012
11
6 3 4 4
182
menyimpulkan bahwa ada penyelenggaraan pemilu yang tidak memiliki kelebihan
dana pemilu dan sesuai dengan dana yang ada.
4.2.2.10.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 87
Pertanyaan ke-87 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan dana
pemilu yang lebih dan dikembalikan kepada daerah (APBD/APBN)?
Diagram 4.90
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Dana Pemilu Yang Lebih Dikembalikan Kepada Daerah (APBD/APBN)
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.90 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu
sebanyak 6 orang atau 21,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5
orang atau 17,86%. Hal itu menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang pernah memiliki kelebihan dana pemilu dan dikembalikan kepada daerah
atau (APBD/APBN). Sedangkan yang menjawab tidak pernah sebanyak 8 orang
012345678
6 8
5
8
183
atau 28,57% dan yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau 3,57%, hal ini
menyimpulkan bahwa ternyata masih ada kelebihan dana pemilu yang tidak
dikembalikan.
4.2.2.10.2 Evaluasi Penyelenggaraan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Evaluasi
Penyelenggaraan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.10.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 88
Pertanyaan ke-88 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPK?
Diagram 4.91
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPK
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
8 9 11
0
184
Berdasarkan diagram 4.91 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang
menjawab sering sebanyak 9 orang atau 32,14%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu
dengan menghadirkan PPK di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun,
tidak pada setiap pemilu.
4.2.2.10.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 89
Pertanyaan ke-89 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPS?
Diagram 4.92
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.92 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang
02468
1012
7 3
11 7
185
menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab selalu
sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu
dengan menghadirkan PPS di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun tidak
setiap pemilu. Sedangkan yang menjawab tidak pernah 7 atau 25% menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak secara resmi menghadirkan
PPS dalam melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu namun,
mengevaluasinya melalui PPK untuk disampaikan kepada PPS.
4.2.2.10.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 90
Pertanyaan ke-90 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan KPPS?
Diagram 4.93
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan KPPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
2
4
6
8
10
12
5 5 6
12
186
Berdasarkan diagram 4.93 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal itu karena
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan tidak menghadirkan KPPS. Dan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang menjawab selalu sebanyak 5
orang 28,57%, serta yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini
menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan
KPPS di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
4.2.2.10.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 91
Pertanyaan ke-91 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat?
Diagram 4.94
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan Masyarakat
Sumber: Hasil Peneliti Lapangan, 2015
0
2
4
6
8
8 6 7 7
187
Berdasarkan diagram 4.94 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab sering
sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7
orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan
menghadirkan masyarakat di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan
sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah dikarenakan tidak setiap
pemilu dalam melakukan evaluasi penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan
masyarakat.
4.2.2.10.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 92
Pertanyaan ke-92 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan
penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPK?
Diagram 4.95
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh PPK
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
10
8
3
8 9
188
Berdasarkan diagram 4.95 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang 32,14% hal ini dikarenakan
yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah,
pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh PPK. Dan
sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu, sebanyak 3 orang atau
10,72% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 8 sebanyak
28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui PPK.
4.2.2.10.2.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 93
Pertanyaan ke-93 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan
penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPS?
Diagram 4.96
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh PPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
101214
9
14
14
189
Berdasarkan diagram 4.96 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang 50% hal ini dikarenakan
yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah,
pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh PPS. Dan
sebanyak 9 orang atau 32,14% yang menjawab selalu, sebanyak 1 orang atau
3,57% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 4 sebanyak
14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui PPS melalui
PPK.
4.2.2.10.2.7 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 94
Pertanyaan ke-94 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan
penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh KPPS?
Diagram 4.97
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh KPPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
15
8 2 3
15
190
Berdasarkan diagram 4.97 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang 53,57% hal ini dikarenakan
yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah,
pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh KPPS. Dan
sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu, sebanyak 2 orang atau
7,14% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 3 sebanyak
10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui KPPS melalui
PPS dan PPK.
4.2.2.10.2.8 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 95
Pertanyaan ke-95 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan
penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh pegawai KPU Kota
Serang?
Diagram 4.98
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh
Pegawai KPU Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
0
5
10
8 4 6
10
191
Berdasarkan diagram 4.98 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 10 orang 35,71% hal ini dikarenakan
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah mengumumkan secara
langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan sebanyak 8
orang atau 28,57% yang menjawab selalu, sebanyak 4 orang atau 14,29%, dan
yang menjawab kadang-kadang 6 sebanyak 21,43%. Hal ini menyimpulkan
bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak pernah
mengumumkan secara langsung laporan penggunaan anggaran pemilu kepada
pegwainya namun, bagi pegawai Komisi Pemilihan Umum yang ingin mengetahui
laporan penggunaan anggarannya dapat diketahui hanya untuk sekedar tau saja.
4.2.2.10.2.9 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 96
Pertanyaan ke-96 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan
penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh masyarakat Kota
Serang?
192
Diagram 4.99
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh
Masyarakat Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.99 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang 57,14% hal ini dikarenakan
yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah,
pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui secara umum
oleh masyarakat. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang menjawab selalu,
sebanyak 2 orang atau 7,14% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-
kadang 7 sebanyak 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu kepada
masyarakat namun, tidak secara keseluruhan.
4.2.2.11 Proses Organisasi
Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah:
4.2.2.11.1 Penanganan Setiap Masalah/Complain
02468
10121416
3 2 7
16
193
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Penanganan Setiap
Masalah/Complain yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai
dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28
orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.11.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 97
Pertanyaan ke-97 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti
pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran-pelanggaran pemilu di lapangan
langsung?
Diagram 4.100
Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Mengenai Pelanggaran -
pelanggaran Setelah Menerima Kabar Dari Panwaslu
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.100 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab cepat sebanyak 19 orang 67,86% dan yang menjawab sangat
0
5
10
15
20
3
19
6 0
194
sebanyak 3 orang atau 10,72%, hal ini dikarenakan setelah Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang dari Panwaslu Kota Serang mengenai terjadinya pelanggaran-
pelanggaran pemilu di lapangan ditindak lanjuti dengan cepat. Dan sebanyak 3
orang atau 28,57% yang menjawab sangat cepat, serta sebanyak 6 orang atau
21,43%, dan yang menjawab perlahan-lahan, disimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum akan menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di
lapangan apabila sudah diketahui kebenarnya dari Panwaslu Kota Serang.
4.2.2.11.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 98
Pertanyaan ke-98 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti komplain
dari masyarakat mengenai pembagian kartu pemilih?
Diagram 4.101
Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Komplain Dari Masyarakat Mengenai Pembagian Kartu
Pemilih
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
02468
1012
3
11 12
2
195
Berdasarkan diagram 4.101 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab perlahan-lahan sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang
menjawab cepat sebanyak 3 orang atau 10,72, dan yang menjawab sangat cepat
sebanyak 3 orang atau 10,72%, hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang menindaklanjuti komplain dari masyarakat mengenai pembagian
kartu pemilih yanitu secara perlahan dan berjenjang, dikarenakan informasi yang
didapatkan dari KPPS lalu PPS dan baru ke Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang menjawab tidak cepat karena
tindakan yang dilakukan secara berjenjang dan membutuhkan waktu lama.
4.2.2.11.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 99
Pertanyaan ke-99 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pelayanan
kepada pemilih disabilitas pada TPS?
Diagram 4.102
Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pelayanan Kepada Pemilih Disabilitas Pada TPS
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
05
1015
3
14 9
1
196
Berdasarkan diagram 4.102 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab cepat sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang menjawab
sangat cepat sebanyak 3 orang atau 10,72, dan yang menjawab perlahan-lahan
sebanyak 9 orang atau 32,14%, hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang menindaklanjuti pelayanan kepada pemilih disabilitas pada TPS
cepat dikarenakan agar mempermudah dalam proses pemungutan suara di TPS.
Dan sebanyak 1 orang atau 3,57%, yang menjawab tidak cepat karena tindakan
yang dilakukan adalah sama dengan yang normal dan berlaku adil.
4.2.2.11.2 Monitoring Partisipasi Masyarakat
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Monitoring Parisipasi
Masyarakat, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang
pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut
memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
4.2.2.11.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 100
Pertanyaan ke-100 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada
masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat Kota Serang?
197
Diagram 4.103
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Monitoring Kepada Masyarakat Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.103 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab sama antara yang menjawab selalu sebanyak 14 orang atau
50% dengan kesimpulan bahwa, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yang dilakukan pada setiap pemilu.
Namun, ada sebanyak 14 orang atau 50% yang menjawab sering, karena waktu
yang digunakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam melakukan
monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang tidak dilakukan secara intens
pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden yang diketahui masyarakat
melalui berbagai media.
4.2.2.11.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 101
Pertanyaan ke-101 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
02468
101214
14 14
0 0
198
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada
tokoh-tokoh dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat Kota Serang?
Diagram 4.104
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Monitoring Kepada Tokoh-tokoh Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.104 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab selalu sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab
sering sebanyak 11 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang pernah melakukan monitoring kepada tokoh-tokoh
dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Kota Serang. Namun, sebanyak 4 orang atau 14,29% yang menjawab kadang-
kadang, yang dikarenakan tidak ke semua tokoh-tokoh masyarakat Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang melakukan monitoring secara langsung.
02468
101214
13 11
4 0
199
4.2.2.11.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 102
Pertanyaan ke-102 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memenuhi segala kebutuhan
pemilih dalam pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang?
Diagram 4.105
Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memenuhi Segala Kebutuhan Pemilih Dalam Pemilu Untuk Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Kota Serang
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
Berdasarkan diagram 4.105 di atas, didapatkan jawaban mayoritas
responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang
menjawab selalu sebanyak 10 orang atau 35,72%, dan yang menjawab sering
sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang pernah memenuhi segala kebutuhan pemilih dalam pemilu untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang, namun tidak sepenuhnya
dipenuhi, hanya saja mencoba untuk melakukan pelayanan semaksimal mungkin.
0
2
4
6
8
10
12
14
10
3
13
2
200
Sedangkan, sebanyak 2 orang atau 7,14% yang menjawab tidak pernah, hal itu
dikarenakan menurut responden tidak harus semua kebutuhan pemilih dipenuhi,
namun hanya dipenuhi kebutuhan untuk kelangsungan pemungutan suara saja.
4.3 Pengujian Prasyaratan Statistik
4.3.1 Uji Validitas Instrumen
Analisis data penelitian yang dilakukan pertama kali adalah dengan
melakukan uji validitas instrumen untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur valid. Uji validitas digunakan
untuk valid tidaknya kuesioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa
suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan
diukur dalam penelitian serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar
konsep dan hasil pengukuran. Adapun rumus yang digunakan adalah
menggunakan statistik korelasi product moment . Dalam pengujian validitas,
peneliti menggunakan 28 responden sebagai uji coba menghitung validitas pada
variabel X. Berikut hasil uji validitas instrumen pada variabel X.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Uji Butir Pertanyaan)
No Item rhitung rtabel Keputusan
1 0,24481 0,374 Tidak Valid
2 0,03976 0,374 Tidak Valid
3 0,44827 0,374 Valid
4 0,39289 0,374 Valid
201
5 0,3788 0,374 Valid
6 0,3898 0,374 Valid
7 0,37913 0,374 Valid
8 0,38105 0,374 Valid
9 0,34858 0,374 Tidak Valid
10 -0,7938 0,374 Tidak Valid
11 0,383352 0,374 Valid
12 -0,78123 0,374 Tidak Valid
13 0,386269 0,374 Valid
14 0,391229 0,374 Valid
15 0,404467 0,374 Valid
16 0,398483 0,374 Valid
17 0,375916 0,374 Valid
18 0,383589 0,374 Valid
19 0,374395 0,374 Valid
20 0,37675 0,374 Valid
21 0,399968 0,374 Valid
22 0,386251 0,374 Valid
23 -0,55218 0,374 Tidak Valid
24 0,420776 0,374 Valid
25 0,432312 0,374 Valid
26 0,653111 0,374 Valid
27 0,879576 0,374 Valid
28 0,3807 0,374 Valid
29 0,582624 0,374 Valid
30 0,536648 0,374 Valid
31 0,467738 0,374 Valid
32 0,536648 0,374 Valid
33 0,531902 0,374 Valid
34 0,543245 0,374 Valid
Sumber: Peneliti, Output Mc.Excel yang diolah, 2015
Kriteria item/butir instrumen pada variabel X yang digunakan adalah
dimana jika r hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan valid,
dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 28 pertanyaan yang valid
202
dari 34 pertanyaan. Selanjutnya dalam pengujian validitas, peneliti menggunakan
28 responden sebagai uji coba menghitung validitas pada variabel Y dan
menggunakan statistik korelasi product moment sebagai rumus untuk menghitung
validitas. Berikut ditampilkan uji validitas. Berikut ditampilkan uji validitas
instrumen pada variabel Y.
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Uji Butir Pertanyaan)
No Item rhitung rtabel Keputusan
35 0,418056 0,374 Valid
36 0,37495 0,374 Valid
37 0,387217 0,374 Valid
38 0,450497 0,374 Valid
39 0,475989 0,374 Valid
40 -0,80508 0,374 Tidak Valid
41 -0,66106 0,374 Tidak Valid
42 0,495701 0,374 Valid
43 0,41952 0,374 Valid
44 -0,71331 0,374 Tidak Valid
45 0,447141 0,374 Valid
46 0,513913 0,374 Valid
47 0,609961 0,374 Valid
48 0,520424 0,374 Valid
49 0,577889 0,374 Valid
50 0,781115 0,374 Valid
51 0,516967 0,374 Valid
52 0,637309 0,374 Valid
53 0,416474 0,374 Valid
54 0,482057 0,374 Valid
55 0,377544 0,374 Valid
56 0,490407 0,374 Valid
203
57 0,384046 0,374 Valid
58 -0,35195 0,374 Tidak Valid
59 -0,4082 0,374 Tidak Valid
60 0,555868 0,374 Valid
61 0,620944 0,374 Valid
62 0,503074 0,374 Valid
63 0,398623 0,374 Valid
64 0,731676 0,374 Valid
65 -0,58086 0,374 Tidak Valid
66 0,382756 0,374 Valid
67 0,403263 0,374 Valid
68 0,513817 0,374 Valid
69 -0,47053 0,374 Tidak Valid
70 0,673218 0,374 Valid
71 0,738221 0,374 Valid
72 0,472492 0,374 Valid
73 -0,4446 0,374 Tidak Valid
74 0,383052 0,374 Valid
75 0,544886 0,374 Valid
76 0,534405 0,374 Valid
77 0,376944 0,374 Valid
78 0,387668 0,374 Valid
79 0,647747 0,374 Valid
80 0,520622 0,374 Valid
81 0,456718 0,374 Valid
82 0,386394 0,374 Valid
83 0,549964 0,374 Valid
84 0,406668 0,374 Valid
85 0,396519 0,374 Valid
86 -0,57165 0,374 Tidak Valid
87 0,386394 0,374 Valid
88 0,741386 0,374 Valid
89 0,783147 0,374 Valid
90 0,675136 0,374 Valid
91 0,395217 0,374 Valid
92 0,386394 0,374 Valid
204
93 0,488469 0,374 Valid
94 0,505151 0,374 Valid
95 0,732418 0,374 Valid
96 0,760648 0,374 Valid
97 0,502283 0,374 Valid
98 0,641246 0,374 Valid
99 0,674909 0,374 Valid
100 0,491807 0,374 Valid
101 0,532774 0,374 Valid
102 0,685542 0,374 Valid
Sumber: Peneliti, Output Mc. Excel yang diolah, 2015
Kriteria item/butir instrumen pada variabel X yang digunakan adalah
dimana jika r hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan valid,
dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 59 pertanyaan yang valid
dari 68 pertanyaan.
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Peneliti melakukan uji reabilitas untuk menjaga kehandalan dari sebuah
instrumen atau alat ukur. Instrumen yang dilakukan uji reabilitas adalah instrumen
yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka
tidak bisa dilakukan uji reabilitas. Dalam pengukuran reabilitas dapat
menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Statistics versi 17.0.
4.3.2.1 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X
Hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan pada variabel X adalah nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,894. jika kita mengacu pada Siegle yang menggunakan
pedoman reliability instrumen adalah sebesar 0,6 artinya 0,904 > dari 0,6 sehingga
205
instrumen variabel X yang bisa diuji bisa reliabel. Adapun uji reliabilitas data
pada variabel X dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Statistik Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 28
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17.0, 2015
4.3.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y
Hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan pada variabel Y adalah nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,955. jika kita mengacu pada Siegle yang menggunakan
pedoman reliability instrumen adalah sebesar 0,6 artinya 0,956 > dari 0,6 sehingga
instrumen variabel Y yang bisa diuji bisa reliabel. Adapun uji reliabilitas data
pada variabel Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Statistik Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 59
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015
206
4.3.3 Analisis Budaya Kerja
Setelah dilakukan analisis dari 34 instrument terkait dengan budaya kerja
yang diberikan kepada responden di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Bila setiap butir mendapatkan skor tertinggi, yaitu: 4x34x28 = 3808.
b. Bila setiap butir mendapatkan skor terendah, yaitu: 1x34x28 = 952
Keterangan:
4 = Nilai Skor Tertinggi 1 = Nilai Skor Terendah 28 = Jumlah Responden 2071 = Jumlah skor pengumpulan data (X) Menurut 28 Responden mengenai analisis budaya kerja, yaitu:
Ʃ kuesioner 100 % Ʃ responden 2071 100 % = 54,38% 3808
Dari hasil 54,38% kriteria yang diterapkan, hal ini secara kontinium dapat dibuat
kategori sebagai berikut:
952 1904 2071 2856 3808
D C B A
207
Keterangan:
A = Sangat Baik B = Baik C = Kurang Baik D = Tidak Baik
Dari perhitungan dan gambar di atas, maka budaya kerja di Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang terlihat kurang baik, hal ini terlihat dari
jumlah presentase sebesar 54,38% dan nilai 2071 termasuk kategori Kurang
Baik.
4.3.4 Analisis Kinerja Organisasi
Setelah dilakukan analisis dari 68 instrumen terkait dengan kinerja
organisasi yang diberikan kepada responden di Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Bila setiap butir mendapatkan skor tertinggi, yaitu: 4x68x28 = 7616.
b. Bila setiap butir mendapatkan skor terendah, yaitu: 1x68x28 = 1904
Keterangan:
4 = Nilai Skor Tertinggi 1 = Nilai Skor Terendah 28 = Jumlah Responden 4592 = Jumlah skor pengumpulan data (Y)
Menurut 28 Responden mengenai analisis Kinerja Organisasi, yaitu:
Ʃ kuesioner 100 % Ʃ responden 4592 100 % = 60,29% 7616
208
Dari hasil 60,29 % kriteria yang diterapkan, hal ini secara kontinium dapat
dibuat kategori sebagai berikut:
1904 3808 4592 5712 7616
D C B A
Keterangan:
A = Sangat Baik B = Baik C = Kurang Baik D = Tidak Baik
Dari perhitungan dan gambar di atas, maka Kinerja Organisasi di
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih terlihat kurang baik, hal
ini terlihat dari jumlah presentase sebesar 60,29% dan nilai 4592 termasuk
kategori Kurang Baik.
4.4 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis penelitian tersebut, maka hasil dari penelitian
ini ditarik hipotesis sebagai berikut:
“terdapat pengaruh yang sangat kuat antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang”
209
Adapun tabel dan pengujian hipotesis melalui rumus korelasi product
moment yang dapat dijabarkan pada hasil kuesioner yang berjumlah 28 orang
responden dapat dijabarkan sebagai berikut:
Dari nilai budaya kerja (X) dan nilai kinerja organisasi (Y) setelah diolah
akan menghasilkan nilai Ʃx = 2071 , Ʃy = 4592 , Ʃx² = 158335, sedangkan Ʃy² =
768016, dan Ʃxy = 344682, nilai-nilai tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam
rumus pearson product moment corelation sebagai berikut:
rxy = Ʃ Ʃxy √(Ʃx²)(Ʃy²) rxy = 344682 √(158335)(768016) rxy = 344682 √121603813360 rxy = 344682 348717,38 rxy = 0,980
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang
positif sebesar 0,980 antara budaya kerja dan kinerja organisasi di Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap
kuatnya pengaruh maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel
berikut:
210
Tabel 4.5
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012:184
Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa koefisien korelasi
yang ditemukan sebesar 0,980. Koefisien korelasi sebesar 0,980 termasuk pada
kategori sangat kuat. Jadi, terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan
antara variabel X (Budaya Kerja) dengan variabel Y (Kinerja Organisasi). Pada
penelitian ini menggunakan jumlah sampel (n) sebesar 28 orang dengan taraf
kesalahan 5% atau λ = 0,05, maka nilai r tabel sebesar 0,374. Artinya rxy hitung lebih
besar dari rxy tabel atau H0 (0,980 > 0,374) maka H0 ditolak Ha diterima.
5.4.1 Uji Koefisien Determinasi
Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Budaya Kerja)
terhadap variabel Y (Kinerja Organisasi), kemudian dapat dilakukan dengan cara
menghitung koefisien yang ditemukan. Jadi koefisien determinasinya adalah:
Cd = r² x 100%
Cd = (0,980)² x 100%
211
Cd = 96%
Keterangan:
r = Korelasi Koefisien Product Moment
Hal ini berarti budaya kerja mempengaruhi kinerja organisasi di Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96% dan sisanya 4% dipengaruhi faktor
lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
5.4.2 Uji Signifikasi
Untuk menguji signifikasi korelasi, yaitu apakah hubungan yang
ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 28 orang, maka
perlu diuji signifikasinya. Adapun rumus uji signifikasi korelasi product moment,
yaitu:
t = r √n – 2
√1 - r²
t = 0,980√28 – 2
√1 – 0,980²
t = 0,980√26
√1 – 0,96
t = 4,99
0,2
t = 24,95
212
Keterangan:
t = nilai hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan
Harga t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t-tabel
dengan determinasi koefisien (dk) = n – 2 = 28 – 2 = 26 dengan taraf kesalahan
5% = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test), karena nilai t-hitung lebih besar dari
pada nilai t-tabel atau H0 (24,95>1,706) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1
Uji Signifikasi Korelasi Dengan Uji Pihak Kanan
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan Ha
-24,95 1,706 0 1,706 24,95
Sumber: Peneliti, Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan gambar di atas maka dapat dinyatakan bahwa t-hitung jatuh
pada daerah penolakan H0 maka dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan
tidak ada pengaruh antara budaya kerja (variabel X) dan kinerja organisasi
213
(variabel Y) ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jadi, kesimpulannya
koefisien korelasi antara budaya kerja dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang sebesar 0,980 adalah signifikan dan dapat digeneralisasikan atau
dapat berlaku pada populasi dimana sampel berjumlah 28 orang.
5.4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk menghitung seberapa tinggi nilai variabel dependen (Y) bila nilai
variabel independen (X) dimanipulasi (diubah-ubah) maka menggunakan rumus
regresi linier. Adapun rumus untuk menghitung persamaan regresi linier adalah
sebagai beirkut:
Y = a+bX
Keterangan:
Y = subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y, bila X=0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien korelasi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi melalui SPSS versi 17,
maka diperoleh nilai (a) dan (b) adalah sebagai berikut:
214
Tabel 4.6
Nilai (b)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4923.690 1 4923.690 12.796 .001a
Residual 10004.310 26 384.781
Total 14928.000 27
a. Predictors: (Constant), Budaya Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015
Tabel 4.7
Nilai (a)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 91.714 20.545 4.464 .000
Budaya Kerja .977 .273 .574 3.577 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa a = 91,714 dan b = 0,977 X, maka
dimasukkan ke dalam rumus adalah sebagai berikut:
Y = a + b X
Y = 91,714 + 0,977 X
215
Keterangan:
Y = Kinerja Organisasi X = Budaya Kerja a = konstanta sebesar 91,714 artinya jika budaya kerja (X) nilainya 0, maka kinerja organisasi (Y) nilainya positif sebesar 91,714. b = koefisien regresi sebesar 0,977, artinya jika budaya kerja (X) mengalami kenaikan 1, maka kinerja organisasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 1 diketahui dari hasil perhitungan budaya kerja sebesar 0,977.
Diketahui dari hasil perhitungan budaya kerja sebesar 4x34 = 136, maka
persamaan regresinya yaitu:
Y = 91,714+0,977 X
Y = 91,714+0,977 (136)
Y = 224,586
Dari persamaan di atas dapat dibuat garis regresi dapat digambarkan
berdasarkan persamaan yang telah ditemukan, yaitu sebagai berikut:
216
Grafik 4.1
Garis Regresi
224,586
150
120 Y=86,081 + 1,123X
Pertemuan antara
90 Rata-rata Y dan X
60
30
91,714 136
30 60 90 120 150 180
Sumber: Peneliti, Pengolahan Data, 2015
Selanjutnya untuk menentukan pengaruh antara budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka dilihat dari perbandingan
antara skor dengan taraf kesalahan 0,05 (ɑ = 5%). Adapun ketentuan tingkat
signifikasi, yaitu P value (sig) > ɑ = H0 diterima, berarti dengan kata lain diambil
kesimpulan H0. P value (sig) ≤ ɑ = H0 ditolak, berarti dengan kata lain diambil
kesimpulan Ha. Dilihat dari tabel koefisien di atas terlihat bahwa nilai Sig =
217
0,000, berarti nilai P value (sig): 0,05 = 0,000 < 0,05. Dari perhitungan ini berarti
H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat pengaruh antara
budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian
Ketentuan untuk menguji koefisien korelasi adalah r-hitung lebih kecil
atau sama dengan (≤) harga r-tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya
bila r-hitung lebih besar dari harga r-tabel (r-hitung>r-tabel) maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Ha (0,980>0,374) maka H0
ditolak dan Ha diterima. Selain diperkuat dari uji koefisien korelasi, korelasi
antara variabel X dan variabel Y diuji dengan uji signifikasi kortelasi. Dan hasil
perhitungan terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (24,195 > 1,706) maka
H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya terdapat pengaruh yang kuat dan
signifikan antara budaya kerja (X) terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum (Y)
Kota Serang.
Untuk menghitung apakah ada pengaruh antara variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y) maka menggunakan rumus regresi linier. Dari hasil
perhitungan menunjukkan bahwa persamaan linier, yaitu Y = 91,714+0,977 X.
Artinya, nilai (a) adalah konstanta sebesar 86,081 berarti jika budaya kerja (X)
nilainya 0, maka kinerja organisasi (Y) nilainya positif sebesar 91,714. Nilai (b) =
koefisien regresi sebesar 0,977 berarti jika budaya kerja (X) mengalami kenaikan
1, maka kinerja organisasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,977. Dari
ketentuan tingkat signifikasi, yaitu P value (sig) lebih besar dari (>) ɑ (0,05) maka
218
H0 diterima dan Ha ditolak. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa H0 (0,000 <
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat
pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang. Selanjutnya dilihat dari nilai koefisien determinasi besarnya pengaruh
menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel X dan variabel Y sebesar 96% dan
sisanya 4% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Maka
hipotesis yang dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang atau tidak terdapat perbedaan
antara yang diduga dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel.
Kemudian berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen pada
variabel X adalah 4x34x28 = 3808, (4 = nilai dari setiap jawaban pertanyaan yang
diajukan pada responden, 34 = jumlah item pertanyaan yang diajukan kepada
responden, 28 = jumlah responden). Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian
adalah sebesar 2071. Dengan demikian budaya kerja di Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang adalah 2071 : 3808 = 0,5438 atau 54,38% (persen).
Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen pada
variabel Y adalah 4x68x28 = 7616, (4 = nilai dari setiap jawaban pertanyaan yang
diajukan pada responden, 34 = jumlah item pertanyaan yang diajukan kepada
responden, 28 = jumlah responden). Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian
adalah sebesar 4592. Dengan demikian budaya kerja di Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang adalah 4592 : 7616 = 0,6029 atau 60,29% (persen).
219
4.6 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan oleh peneliti, maka
terbukti bahwa budaya kerja berpengaruhsangat kuat dan signifikan terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk lebih jelasnya sebagai
berikut:
Pembahasan mengenai pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang dapat dirinci dengan menjawab rumusan masalah
yang tertuang pada BAB 1. Adapun rincian jawaban rumusan masalahnya adalah
apakah ada pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang. Jawabannya adalah terdapat pengaruh yang sangat kuat dan
signifikan sebesar 0,980 antara budaya kerja (variabel X) terhadap kinerja
organisasi (variabel Y). Selanjutnya dengan perhitungan koefisien determinasi
yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r²). Nilai koefisien adalah
0,980. Jadi, koefisien determinasinya = r² = 0,96. Hal ini berarti budaya kerja
berpengaruh terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96%
dan sisanya 4% ditentukan oleh faktor lain. Adapun untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus regresi
linier. Dari hasil perhitungan melalui SPSS versi 17 menunjukkan bahwa H0
(0,000<0,05) maka H0 ditolak Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat
pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang 96%. Artinya, budaya kerja mempengaruhi kinerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang sebesar 96% dan sisanya 4% dipengaruhi faktor lain yang
tidak diteliti oleh peneliti.
220
Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner
dari responden dan melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui bahwa dalam
budaya kerja terdapat indikator-indikator yang dapat dijadikan tolak ukur. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan indikator budaya kerja (dalam Moekijat
2006:53) yang terdiri dari: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, dan kerja
sama. Dari keempat indikator tersebut maka peneliti dapat mengetahui bahwa
penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator keterbukaan
yang masih kurang transparan di dalam Kantor Pemilihan Umum Kota Serang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut:
Grafik 4.1
Skor Masing-masing Jawaban Dari Indikator Variabel X (Budaya Kerja)
Sumber: Pengolahan Data, Peneliti 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator yang memiliki skor
terendah yaitu dari indikator keterbukaan, dimana berarti budaya kerja yang
transparan atau keterbukaan informasinya yang diterapkan di Komisi Pemilihan
Umum masih kurang terbuka, sehingga menghasilkan kinerja yang tidak
50.4
33.6
56 61.6
0
10
20
30
40
50
60
70
Disiplin Keterbukaan SalingMengahargai
Kerja Sama
221
memuaskan pula. Oleh karena itu, kesadaran para pegawai atau pimpinannya akan
pengaruh positif budaya kerja terhadap produktivitas kerja yang lebih tinggi untuk
menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik lagi.
Keberhasilan suatu organisasi atau instansi ditentukan oleh kinerja
organisasi itu sendiri. Pengukuran terhadap kinerja organisasi tersebut berarti
dapat memberikan kesempatan bagi semua instansi untuk mengetahui tingkat
kinerja instansi tersebut, serta memberi kesempatan untuk memperbaiki kinerja
dari suatu organisasi. Sehingga terciptalah kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang yang menginginkan segala pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan
efisien, yang dikembangkan dengan menggunakan indikator kinerja organisasi
(dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: Lingkungan, Kepemimpinan, Struktur
Organisasi, Pilihan Strategi, Teknologi, Kultur Organisasi, dan Proses Organisasi.
Kemudian kemampuan atau keahlian para pegawai yang belum sesuai dengan
standar pendidikannya, sehingga hal ini juga mengacu kepada pencapaian hasil
kerja secara efisien dan efektif serta akuntabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik 4.2 berikut:
222
Grafik 4.2
Skor Masing-masing Jawaban Indikator Variabel Y (Kinerja Organisasi)
Sumber: Pengolahan Data, Peneliti 2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator yang memiliki skor
terendah yaitu dari indikator proses organisasi, dimana berarti kinerja organisasi
dalam proses organisasi yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
dalam menangani setiap masalah/complain yang terjadi akan ditindaklanjuti
apabila adanya laporan dari Panwaslu Kota Serang. Sehingga dalam menangani
masalah tersebut membutuhkan waktu secara perlahan dan secara bertahap.
Demikian hasil penelitian ini, bahwa budaya kerja sangat kuat
mempengaruhi kinerja organisasi. Hal ini terbukti dalam pengujian hipotesis yang
dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang dapat diterima, atau tidak terdapat perbedaan
antara yang diduga dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel.
Dalam penelitian yang dilakukan sekarang pengaruh budaya kerja terhadap
kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96%.
67.2
44.8
61.6 50.4
44.8
78.4
33.6
0102030405060708090
223
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti mengenai
pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang,
maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian skripsi ini sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang kuat antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 0,980 berdasarkan perolehan
perhitungan rumus koefisien korelasi product moment. Sedangkan
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi sebesar 96% pengaruh budaya
kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Demikian
hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja
terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dari yang diharapkan
dapat diterima.
2. Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner
dari responden dan melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui bahwa
penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator
keterbukaan yang masih kurang transparan di dalam Kantor Pemilihan
Umum Kota Serang.
224
3. Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner
dari responden indikator yang memiliki skor terendah yaitu dari Variabel Y
(Kinerja Organisasi) adalah indikator proses organisasi, dimana berarti
kinerja organisasi dalam proses organisasi yang diterapkan Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang dalam menangani setiap masalah/complain yang terjadi
akan ditindaklanjuti apabila adanya laporan dari Panwaslu Kota Serang.
Sehingga dalam menangani masalah tersebut dilakukan dengan secara
perlahan dan bertahap.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti
akan menyampaikan saran yang kiranya ditanggapi untuk dipertimbangkan
sebagai bahan masukan bagi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
dalam menerapkan budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti dapat diketahui bahwa penyebab
pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator keterbukaan yang
masih kurang transparan, oleh karena itu Komisi Pemilihan Umum Kota
Serang seharusnya lebih terbuka dalam informasi yang berkaitan dengan
kepemiluan dan anggaran yang digunakan agar masyarakat lebih
mengetahuinya secara rinci/detail sehingga tidak menyebabkan
kesalahpahaman.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik. Yogyakarta: PT Gramedia Pustaka.
Hayati, Yayat Djatmiko. 2008. Perilaku Organisasi. Bandung : Penerbit Alfabeta
Ibrahim, Adam Indrawijaya. 2010. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi“Unsur-Unsur Budaya”. Bandung : PT Refika Aditama.
Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN Mangkunegara, DR. A. A. Anwar Prabu Msi. 2010. Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung: PT Refika Aditama. Moekijat. 2006. Asas-asas Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Mandar Maju
Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Robbins, P, Stephen. 1994. Teori Organisasi. Jakarta : Penerbit Arcan.
2008.Perilaku Organisasi (Organizational behavior). SalembaEmpat.
Umam, Khairul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia
Samsul Wahidin. 2008. Mengawasi Pemilihan Umum Kepala Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka
Setia Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sunyoto, Danang SH., SE., MM. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Salemba empat.
Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT Rafika
Aditama. Sobandi. 2006. Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah.
Bandung: Humaniora.
Waluyo, S.Sos, M.Si. 2007. Manajemen Publik. Bandung: Mondar Maju.
Wirawan, Sp.A, M.Si. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: teori aplikasi dan penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
SUMBER LAIN :
Nasution, Ridwan Nurazi. 2013. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, & Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada pegawai sekretariat KPU Se-Provinsi Bengkulu). Jurnal Penelitian. Dipublikasikan.
Priaadidharma. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk Gresik.. Rangkuman Skripsi : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Dipublikasikan.
Purnami, Dewi. 2011. Pengaruh Penerapan E-government Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Kota Cilegon. Skripsi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Laporan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014. Laporan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan.
Laporan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014. Laporan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan.
Laporan Kelompok Kerja Sosialisasi Pilkada 2013. Laporan Komisi Pemilihan
Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep (Diakses Pada hari kamis, tanggal 12
Februari 2015 Pukul. 19.19)
Dokumen perencanaan: draf Buku Putih Sanitasi Kota Serang, website:
ppsp.nawaris.info
Dokumen pribadi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tahun 2015
KUESIONER
A. PETUNJUK PENGISIAN
a. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
b. Pilihlah salah satu jawaban dengan tanda (X) yang paling sesuai dengan keadaan
sebenar – benarnya.
c. Semua jawaban akan dijamin kerahasiannya.
B. IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan
Status : PNS TKS
Pendidikan : SD
SMP
SMA
Sarjana Muda (D3)
Sarjana (S1)
Pasca Sarjana (S2)
No. Responden : ............................(diisi oleh peneliti)
BUDAYA KERJA (X)
A. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Disiplin Sub Indikator 1. Ketegasan 1. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
2. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa pemotongan gaji/tunjangan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
3. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa membayar denda? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
4. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa Surat Teguran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Ketaatan Pada Standar Kerja 5. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
6. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK di Kota Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30%? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
7. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPS melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
8. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami
keterlambatan penetapan Daftar Pemilih Tetap sebelum pelaksanaan pemungutan suara pleno penetapan DPT di KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
9. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari ? c. Selalu c. Kadang-kadang d. Sering d. Tidak Pernah
B. Pertanyaan yang berkaitan dengan indikator Keterbukaan Sub Indikator 1. Keterbukaan Informasi: website, saran & kritik 10. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
11. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi ter-update Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
12. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Calon Pejabat daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara melalui media? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
13. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota Serang secara langsung kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
14. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui media? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
15. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan
informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara langsung kepada masyarakat melalui media maupun langsung? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
C. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Saling Menghargai Sub Indikator 1. Bertoleransi 16. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu keterlambatan masuk kerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
17. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Saling Membantu
18. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan KPU Kota Serang dalam pelaksanaan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
19. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu membuat aturan hukum yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai tujuan KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
20. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menentukan teknis penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
21. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mensosialisasikan serta melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
22. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mengerjakan pekerjaan yang bukan pada bidang/bagian anda? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
23. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda tidak dapat melakukan pekerjaan dengan tangan anda sendiri? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
D. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kerja Sama
Sub Indikator 1. Kepercayaan 24. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
25. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan koordinasi dengan Kepala desa/lurah dalam merekrut calon anggota KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
26. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
27. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Kekompakkan 28. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anggota KPU Kota Serang berselisih paham dengan anggota yang lainnya mengenai penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
29. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
30. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
31. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
32. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
33. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
34. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
KINERJA ORGANISASI (Y)
E. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Lingkungan Sub Indikator 1. Aturan Hukum 35. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih yang dilakukan KPU Kota Serang kepada pemilih? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
36. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi Kotak Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
37. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
38. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kekurangan surat suara pada saat pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
39. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
40. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
41. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Sosial 42. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
43. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mementingkan kesejahteraan pegawainya dalam bekerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
44. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang merubah prosedur yang biasa digunakan dengan prosedur yang baru dibuat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
45. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan sesuatu yang membuat anda tidak ingin berhenti mengerjakan suatu pekerjaan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
46. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan keterangan, khususnya kepada masyarakat tentang cara kerja KPU Kota Serang? c. Selalu c. Kadang-kadang
Sering d. Tidak Pernah
F. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kepemimpinan Sub Indikator 1. Partisipatif 47. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memberikan masukan/saran kepada pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
48. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan/saran terhadap penyelenggaraan pemilu dalam mengevaluasi pemilu di KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
49. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Kemampuan Memotivasi Bawahan 50. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang membuat konsep kerja yang membuat semangat anda/pegawai dalam bekerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
51. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses melakukan pekerjaannya dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
52. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada pegawai yang sukses dalam menyelesaikan pekerjaannya? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
53. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiap-tiap kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
54. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelesaikan pemungutan suara dengan cepat dan tepat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
G. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Struktur Organisasi
Sub Indikator 1. Pengadaan SDM 55. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya atas nama kekerabatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
56. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai saja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
57. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang sedang dibutuhkan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
58. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPK berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
59. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPS berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
60. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Pemisahan Fungsi 61. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, KPU Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan keahliannya? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
62. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membagi bidang-bidang tertentu dalam penyelenggaraan pemilu dilihat berdasarkan keahlian pegawai? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
63. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Panwaslu Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
64. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
65. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda merasa memiliki persaingan dengan KPU lain dalam penyelenggaraan pemilu se-provinsi Banten? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
H. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Pilihan Strategi
Sub Indikator 1. Pemutakhiran Daftar Pemilih 66. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama ≤30 hari? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
67. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
68. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah maksimal 800 per TPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
69. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang dalam penyusunan Daftar Pemilih masih ada pemilih yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
70. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki jumlah daftar pemilih yang akurat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Penyelenggaraan Pemilu 71. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
72. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
73. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, masih adakah KPU Kota Serang menemukan terjadinya praktik politik uang dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak ada
74. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mendapatkan laporan rekening awal mengenai dana kampanye dari pihak partai politik? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
I. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Teknologi Sub Indikator 1. Media Komunikasi Untuk Pelayanan
75. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi secara online dengan masyarakat/pemilih mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
76. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi melalui telefon dengan pemilih mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
77. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
78. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Kelengkapan Alat-alat Penunjang 79. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat pemilu yang lengkap untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
80. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat kantor yang memenuhi kebutuhan bekerja anda? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
81. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menggunakan website atau blog untuk mencakup semua data ter-update tentang kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
82. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki kotak saran bagi masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya terhadap KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
J. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kultur Organisasi Sub Indikator 1. Kesesuaian antara tujuan dengan yang dihasilkan 83. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki tujuan penyelenggaraan pemilu yang sudah terealisasikan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
84. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil pemilu yang sesuai dengan visi dan misi KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
85. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran daripada masukan atau kekurangan dana pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
86. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pendapatan daripada pengeluaran atau kelebihan dana pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
87. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan dana pemilu yang lebih dan dikembalikan kepada daerah (APBD/APBN)? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
Sub Indikator 2. Evaluasi Penyelenggaraan 88. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
89. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
90. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan KPPS?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
91. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
92. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
93. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
94. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
95. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh pegawai KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
96. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
K. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Proses Organisasi
Sub Indikator 1. Penanganan Setiap Masalah/Complain 97. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran-pelanggaran pemilu di lapangan langsung? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan b. Cepat d. Tidak Cepat
98. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti komplain dari masyarakat mengenai pembagian kartu pemilih? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan b. Cepat d. Tidak Cepat
99. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pelayanan kepada pemilih disabilitas pada TPS? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan b. Cepat d. Tidak Cepat
Sub Indikator 2. Monitoring Partisipasi Masyarakat 100. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
101. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada tokoh-tokoh dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
102. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi
Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memenuhi segala kebutuhan pemilih dalam pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
No. Res Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13
Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20
1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2
2 4 4 4 3 1 3 3 3 1 2 3 1 2 2 1 2 4 3 1 1
3 4 4 4 1 2 4 3 4 3 1 4 1 4 3 3 4 4 1 1 1
4 4 3 4 3 1 3 4 1 3 1 4 1 2 4 4 1 1 3 3 3
5 4 3 4 3 2 1 2 3 3 1 3 1 3 3 3 2 1 4 4 4
6 4 1 4 4 4 4 3 4 4 0 3 1 4 4 4 3 3 4 3 3
7 4 0 3 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 4 1 4 2 2
8 4 4 4 4 4 4 1 2 4 0 2 1 4 2 2 1 1 4 4 2
9 4 4 0 1 1 2 2 1 3 1 4 4 4 4 4 2 3 1 1 1
10 4 3 4 3 1 2 1 2 3 4 3 4 2 2 1 1 4 3 2 2
11 3 4 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1
12 4 4 1 1 2 0 1 1 1 4 4 4 1 3 4 1 1 1 1 1
13 3 4 3 1 1 2 3 1 2 4 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1
14 4 0 3 1 1 2 3 3 3 4 2 4 2 2 1 1 1 1 1 1
15 4 3 4 4 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 4 3 3 2 4
16 4 0 3 1 3 3 3 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
17 4 4 2 1 1 1 2 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 1 1 1
18 4 4 4 1 1 3 1 2 3 4 2 4 2 4 2 1 2 1 3 1
19 4 4 3 4 1 3 3 1 1 4 3 4 2 2 1 2 1 4 2 1
20 4 0 3 1 3 4 1 3 2 4 3 4 3 3 2 1 2 4 2 2
21 4 4 3 1 1 4 2 2 1 4 3 4 1 1 1 1 4 2 4 3
22 4 4 4 3 1 3 1 3 3 4 3 4 4 1 3 1 1 2 1 2
23 4 2 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 2 1 1 2 4 2 2 1
24 3 4 1 1 1 1 1 3 3 4 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1
25 4 0 1 1 1 2 1 1 3 4 2 4 1 1 2 2 2 1 1 2
26 4 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 1 1 1 1 2 1 1 1
27 4 4 1 1 1 2 1 3 1 4 3 4 2 1 2 1 1 1 1 1
28 3 2 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1
Jumlah 108 80 78 57 46 67 58 62 62 82 78 86 66 63 55 47 57 61 50 48
Mean 3,85
7 2,85
7 2,78
6 2,03
6 1,64
3 2,39
3 2,07
1 2,21
4 2,21
4 2,92
9 2,78
6 3,07
1 2,35
7 2,25
1,964
1,679
2,036
2,179
1,786
1,714
Stedev 0,35
6 1,55
7 1,34
3 1,26
1 1,06
2 1,22
7 1,05
2 0,99
5 1,06
7 1,48
9 0,78
7 1,30
3 1,06
2 1,11
1,105 1,02
1,232
1,219
1,031
0,937
Jwbn"A" 24 15 12 5 3 7 3 2 2 17 5 17 6 5 4 3 6 6 3 2
Jwbn "B" 4 5 7 7 3 6 7 11 13 2 13 3 4 6 4 2 3 5 3 3
Jwbn "C" 0 2 1 0 3 7 7 6 2 1 9 1 12 8 7 6 5 5 7 8
Jwbn "D" 0 1 7 16 19 7 11 9 11 6 1 7 6 9 13 17 14 12 15 15
Tdk. Jwb 0 5 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40 Q41 Q42
3 1 2 4 4 4 2 4 3 2 1 2 2 2 2 1 1 4 2 1 1 4
4 3 1 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 1 1 4
2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 1 1 4
3 3 1 2 4 4 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 4
4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 4
4 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 4
4 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 4 4 3
4 3 2 4 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 4 1 0 2 4
3 4 3 1 0 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 0 2 2 1 3
3 4 1 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4
1 1 3 1 0 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 4
3 1 4 1 0 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 4 4 1
1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 4 3
1 1 4 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4 1
3 1 4 1 3 2 2 4 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 3 3 4
3 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 3 4
4 2 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 4
2 2 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 4 3 3
3 1 3 1 1 3 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 4 4 1
2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
1 1 1 1 4 3 2 4 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 0 2 4
3 1 4 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 0 4 4 1
3 2 4 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 4 1
2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4
1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 4 1
1 1 2 1 0 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
74 59 69 53 61 62 55 69 50 44 41 44 40 39 46 32 34 40 34 80 73 78
2,643
2,107
2,464
1,893
2,179
2,214
1,964
2,464
1,786
1,571
1,464
1,571
1,429
1,393
1,643
1,143
1,214
1,429
1,214
2,857
2,607
2,786
1,096
1,166
1,261
1,227
1,442
1,166
1,105
1,071
0,833 0,69
0,838 0,69 0,69
0,685 0,78
0,356
0,418
1,136
0,568
1,484 1,37
1,397
7 5 9 6 7 5 5 6 1 1 2 1 1 1 0 0 0 4 0 16 12 14
10 5 4 1 6 7 1 7 2 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 2 3 4
5 6 6 5 4 5 10 9 17 13 7 13 9 8 8 4 6 2 8 2 3 0
6 12 9 16 7 11 12 6 6 14 19 14 18 19 15 24 22 20 18 6 10 10
0 0 0 0 4 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0
Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q48 Q49 Q50 Q51 Q52 Q53 Q54 Q55 Q56 Q57 Q58 Q59 Q60 Q61 Q62 Q63 Q64
1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 3 1 3 1 1 4 2 2 2 3 1 1
1 1 1 4 2 4 3 4 1 1 1 1 1 4 4 1 2 4 4 4 4 4
4 1 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3
2 2 2 4 2 2 3 4 2 2 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 4 1
3 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2
2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 4 4 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
4 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 1 1 4 4 4 3 4
4 4 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 0 4 3 4 2
4 1 1 1 3 2 2 1 1 1 3 1 3 1 1 4 4 2 2 3 3 1
1 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 2 3 3 3 1
1 4 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1 1 2 3 4 4 0 4 3 1 0
1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 4 3 3 3 2 2 1
2 2 1 2 3 3 2 1 1 1 1 1 3 2 1 4 3 3 2 1 3 1
1 4 1 3 4 3 3 2 1 1 1 1 3 3 4 4 3 2 3 3 3 1
2 4 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 4 4 4 1 2 3 1 1
1 4 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 3 1 2 3 4 1
2 3 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 4 3 1 2 4 4 1
1 4 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 4 2 2 2 3 1
1 4 1 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1 1 2 4 4 3 1 2 1 1
1 4 1 1 3 2 3 1 1 1 2 1 0 2 3 4 4 4 3 2 3 1
2 4 1 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 4 1 2 3 4 1
4 1 2 3 4 3 4 2 1 1 2 2 1 2 4 2 2 4 4 3 4 1
1 4 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 4 4 3 2 4 2 1
2 4 1 3 2 3 2 3 4 1 1 1 2 1 2 4 4 2 2 1 4 1
2 2 2 4 1 2 3 2 1 1 1 1 1 4 4 3 3 4 3 3 1 1
1 4 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 4 4 0 2 4 1 0
1 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 2 3 3 1 1
53 79 37 72 62 69 64 55 44 40 52 43 51 65 82 96 89 67 78 83 77 40
1,893
2,821
1,321
2,571
2,214
2,464
2,286
1,964
1,571
1,429
1,857
1,536
1,821
2,321
2,929
3,429
3,179
2,393
2,786
2,964 2,75
1,429
1,133
1,307 0,67 1,2
1,067
0,793
0,897 1,17
1,034
0,879
1,044
0,999
0,945
1,056
1,052
0,997
0,983
1,343
0,917
0,881
1,206
1,069
5 14 1 9 5 3 3 5 3 2 3 3 0 6 11 19 14 8 8 8 10 3
1 2 0 5 4 9 7 3 2 1 4 1 9 3 7 5 7 5 7 13 8 1
8 5 6 7 11 14 13 6 3 4 7 4 6 13 7 1 5 8 12 5 3 3
14 7 21 7 8 2 5 14 20 21 14 20 12 6 3 3 2 4 1 2 7 19
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 2
Q65 Q66 Q67 Q68 Q69 Q70 Q71 Q72 Q73 Q74 Q75 Q76 Q77 Q78 Q79 Q80 Q81 Q82 Q83 Q84
4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 1 3 3
1 4 3 4 1 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 3 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2
0 4 3 3 0 4 4 4 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
1 2 3 1 2 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3
1 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 2 4 2 2 2
1 4 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 2 1 4 4
2 3 3 2 2 3 2 3 2 0 2 2 3 4 3 4 3 4 3 2
2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 1 3 3
2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2
4 3 4 2 4 2 2 3 4 4 2 2 3 1 3 4 3 4 3 2
2 2 1 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2
4 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 2
3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2
2 1 1 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3
1 1 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3
2 1 1 1 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3
4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 4 3
4 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 3 3 2 1 3 2
3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
1 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2
4 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 1 4 3 3 3 2 2 4 4
4 2 1 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 1 4 3
4 1 3 3 4 2 2 3 3 3 4 1 4 4 4 3 4 2 4 3
4 3 4 2 4 3 2 3 2 0 2 2 1 3 3 4 3 4 3 2
4 1 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2
70 66 67 69 71 71 76 78 75 82 73 58 87 93 89 92 84 66 90 77
2,5 2,35
7 2,39
3 2,46
4 2,53
6 2,53
6 2,71
4 2,78
6 2,67
9 2,92
9 2,60
7 2,07
1 3,10
7 3,32
1 3,17
9 3,28
6 3 2,35
7 3,21
4 2,75
1,374
0,989
0,956
0,838
1,036
0,793
0,897
0,876
0,945
1,215
0,832
0,766
0,685 0,67
0,612 0,81
0,816
1,224 0,63
0,752
11 3 3 4 6 4 8 6 5 12 6 2 7 11 8 14 9 8 9 5
2 11 11 7 7 8 4 12 13 7 5 3 18 16 17 8 10 3 16 11
6 7 8 15 12 15 16 8 6 6 17 18 2 0 3 6 9 8 3 12
8 7 6 2 2 1 0 2 4 1 0 5 1 1 0 0 0 9 0 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Q85 Q86 Q87 Q88 Q89 Q90 Q91 Q92 Q93 Q94 Q95 Q96 Q97 Q98 Q99 Q100 Q101 Q102 SKOR
1 2 4 4 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 4 248
1 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 289
1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 324
3 0 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 296
3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 281
1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 305
1 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 2 227
2 2 2 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 267
2 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 244
1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 4 248
1 0 1 2 2 3 4 4 4 4 2 1 2 3 3 4 4 2 221
0 0 1 2 2 3 4 4 4 3 4 1 3 3 2 4 3 2 220
2 4 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 4 3 205
1 4 4 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 3 3 1 211
1 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 4 2 244
1 4 3 3 1 1 2 3 1 2 1 1 3 1 2 3 3 2 208
1 4 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 3 2 2 3 2 2 209
1 4 2 2 2 2 4 1 1 1 1 3 3 2 2 3 2 3 219
1 3 3 3 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 2 3 3 2 210
1 4 3 3 2 1 1 1 1 1 3 2 3 2 3 4 3 1 223
1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 2 3 2 2 229
1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 2 210
1 4 3 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 3 3 4 3 248
1 4 4 3 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 3 4 3 2 221
1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 3 4 2 217
1 4 1 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 4 3 4 221
0 3 1 2 2 3 1 4 4 4 1 1 3 3 3 4 3 2 206
0 3 0 2 2 3 2 4 4 4 2 1 2 3 3 4 4 2 212
32 72 66 81 66 59 71 66 61 59 66 48 81 71 76 98 93 77 6663
1,143 2,571 2,357 2,893 2,357 2,107 2,536 2,357 2,179 2,107 2,357 1,714 2,893 2,536 2,714 3,5 3,321 2,75
0,705 1,501 1,224 0,832 1,129 1,166 1,17 1,224 1,362 1,343 1,254 1,013 0,567 0,793 0,713 0,509 0,723 1,041
0 11 6 8 7 5 8 8 9 8 8 3 3 3 3 14 13 10
2 6 8 9 3 5 6 3 1 2 4 2 19 11 15 14 11 3
3 3 5 11 11 6 7 8 4 3 6 7 6 12 9 0 4 13
20 4 8 0 7 12 7 9 14 15 10 16 0 2 1 0 0 2
3 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
X (item paruh awal) X2
Y (item Paruh akhir) Y2 XY
92 8464 156 24336 14352
88 7744 201 40401 17688
106 11236 218 47524 23108
83 6889 213 45369 17679
87 7569 194 37636 16878
92 8464 213 45369 19596
78 6084 149 22201 11622
90 8100 177 31329 15930
70 4900 174 30276 12180
90 8100 158 24964 14220
60 3600 161 25921 9660
58 3364 162 26244 9396
67 4489 138 19044 9246
63 3969 148 21904 9324
78 6084 166 27556 12948
60 3600 148 21904 8880
67 4489 142 20164 9514
73 5329 146 21316 10658
71 5041 139 19321 9869
78 6084 145 21025 11310
84 7056 145 21025 12180
71 5041 139 19321 9869
77 5929 171 29241 13167
64 4096 157 24649 10048
63 3969 154 23716 9702
55 3025 166 27556 9130
54 2916 152 23104 8208
52 2704 160 25600 8320
2071 158335 4592 768016 344682
STRUKTUR ORGANISASI PEGAWAI
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SERANG PROVINSI BANTEN
KEADAAN : BULAN PEBRUARI TAHUN 2015
1. RINA HERLINA,SE, M.Si /Penata Muda Tk 1, III/b
2. LUSIAWATI,A.Md/Pengatur Tk. 1, II/d 3. MAHFUDIN/Pengatur Muda Tk.1, II/b 4. Indri Desdiana Sari,SE 5. Akhmad Rojikin,SE 6. Tri Sartono, SE 7. Untung 8. Udin 9. Deri Setiadi 10. Lili Sahab
Pelaksana
HENDRA PERMANA, S.Sos 19720513 200112 1 002
Penata, III/c
Kasubag. Program dan Anggaran
KARSONO, S.sos, M.Si 19720808 199303 1 006
Pembina, IV/a
Sekretaris
H. AGUS SUPRIADI, SH, MM 19670821 198810 1 001
Penata Tk. 1, III/d
Kasubag. Hukum
1. TOMI IRAWAN,S.KOM, M.Si /Penata Muda Tk 1, III/b
2. ERLIN HERLINA,S.Sos, M.Si/Penata Muda Tk. 1, III/b
3. Ahmad Jamal Fajri
Pelaksana
1. DIAH NOVIANTI, SE/Penata Muda Tk. 1, III/b
2. Randy Azhar, SH
Pelaksana
1. KUSWANTO,SE, MM/Penata Muda Tk.1, III/b
2. ADE KURNIAWAN, S.IP /Penata Muda, Tk.1, III/b
3. Raden Indra Mahendra
Pelaksana
EDI MULYADI 19640104 198502 1 003
Penata Tk. 1, III/d
Kasubag. Teknis Pemilu & Hupmas
ARIF RAHMAT, SH, M.Si 19660505 199302 1 003
Penata Tk. 1, III/d
Kasubag Umum
Daftar Nama Pegawai Pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
No Nama / NIP Pangkat,
Gol Ruang
Jabatan
1 Karsono, S. Sos, M. Si / NIP. 19720808 199303 1 006
Pembina,
IV/a Sekretaris
2 Edi Mulyadi / NIP. 19640104 198502 1 003
Penata Tk I, III/d
Kasubag Teknis Pemilu dan
HupMas
3 Arif Rahmat, SH, M.Si / NIP. 19660505 199302 1 003
Penata Tk I, III/d
Kasubag Keuangan
Umum&Logistik
4 Hendra Permana, S. Sos, M.Si / 19720513 200112 1 002
Penata, III/c
Kasubag Program dan
Data
5 H. Agus Supriyadi, SH, MM / NIP. 19670821 198810 1 001
Penata Tk I, III/d
Kasubag Hukum
6 Kuswanto, SE, MM / NIP. 19800924 200902 1 004
Penata Muda Tk.1, III/b
Pelaksana
7 Erlin Herlina, S.Sos, M. Si / NIP . 19800630 200902 2 009
Penata Muda Tk.1, III/b
Pelaksana
8 Rina Herlina, SE, M. Si / NIP. 19830213 200902 2 009
Penata Muda Tk.1, III/b
Pelaksana
9 Tomi Irawan,S. Kom, M. Si / NIP. 19830526 200902 1 002
Penata Muda Tk.1, III/b
Pelaksana
10 Diah Novianti,SE / NIP . 19831108 200902 2 004
Penata Muda Tk.1,
Pelaksana
III/b
11 Ade Kurniawan, S. IP / NIP. 19820711 200912 1 005
Penata Muda, III/b
Pelaksana
12 Lusiawati, A. Md / NIP. 19781007 200902 2 003
Pengatur Tk. 1, II/d
Pelaksana
13 Mahfudin / NIP. 19730612 200701 1 004
Pengatur Muda Tk. 1, II/b
Pelaksana
14 Akhmad Rojikin, SE - Tenaga Sukwan
15 Randy Azhar, SH - Tenaga Sukwan
16 Indri Desdiana Sari - Tenaga Sukwan
17 Ahmad Jamal Fajri, S. Ud - Tenaga Sukwan
18 Raden Indra Mahendra - Tenaga Sukwan
19 Tri Sartono, SE - Pramusaji 20 Untung Sofyan - Supir 21 Udin - Satpam 22 Deri Setiadi - Satpam 23 Lili Sahab - Satpam
Daftar Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Terpilih, Ditetapkan Keanggotaannya sebagai berikut:
- Ketua : Heri Wahidin, ST
- Anggota : Ali Faisal, SH, MH
- Anggota : Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip
- Anggota : Hj. Durotul Bahiyah, S. Ag, MM
- Anggota : Akhmad Syarifudin, SE
IDENTITAS DIRI
Nama : Wida Riandani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir: Serang, 08 Juli 1993
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 155cm, 45kg
Kesehatan : Sangat Baik
Agama :Islam
Pendidikan Terakhir : SMK
Alamat :Komp. Bumi Agung Permai1
Blok H6. No.9 Rt: 005/011
Serang - Banten
Telepon/HP : 087771296206
E-mail :[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
1998-1999 : TK Al-Irfan
1999-2005 : SDN 2 Kragilan
2005-2008 : SMPN 1 Kragilan
2008-2011 : SMKN 1 Kota Serang
2011-2015 : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang-Banten