pengaruh brand image dan e-service quality...
TRANSCRIPT
PENGARUH BRAND IMAGE DAN E-SERVICE QUALITY
TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION BUKALAPAK
(Studi Kasus Pada Pelanggan Bukalapak)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
ANGGITA SEPTIANI
NIM: 1112081000070
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016
iii
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anggita Septiani
No. Induk Mahasiswa : 1112081000070
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri
yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta
bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil
penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap
gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru
dan kelulusan serta gelar dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 9 September 2016
Yang menyatakan,
(Anggita Septiani)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Anggita Septiani
2. Tempat tgl lahir : Jakarta, 01 September 1994
3. Alamat : Jl. Kemajuan no.45 RT001/RW004
Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan
4. Telepon : 085778049016
5. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 2006-2009 SMP Islam Al-Hikmah
2. 2009-2012 SMAN 32 Jakarta
3. 2012-2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Much.Ridwan
2. Ibu : Rubiyatun
3. Alamat : Jl. Kemajuan no.45 RT001/RW004
Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2000 - 2009 Anggota OSIS SMP Islam Al-Hikmah
2. 2009 – 2012 Anggota OSIS SMAN 32 Jakarta
3. 2012 – 2016 Anggota HMJ Manajemen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
4. 2014 – 2016 Anggota Wardah Beauty Agent
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze effect of brand image and e-service quality
through customer satisfaction Bukalapak. Type of this research is quantitative. This research
uses primary data which sampled by customer of Bukalapak. Data collected by accidental
sampling with 100 respondents of customer Bukalapak. The method of this research uses
regression analysis.The result of this research showed that : (1). Brand image influence
significantly through customer satisfaction (2). E-Service quality influences through
customer satisfaction Bukalapak (3). Brand image dan E-Service Quality significantly
through customer satisfaction.
Keywords : brand image, e-service quality and customer satisfaction
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh brand image
dan e-service quality terhadap customer satisfaction Bukalapak. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer dengan
mengambil sampel pelanggan Bukalapak. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
accidental sampling dengan menyebarkan kepada 100 responden pelanggan
Bukalapak. Penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi Berganda.Hasil
temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa : (1) brand image berpengaruh secara
signifikan terhadap customer satisfaction Bukalapak (2) e-service quality
berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction Bukalapak (3) brand image
dan e-service quality berpengaruh secara signifikan terhadap customer satisfaction
Bukalapak.
Kata kunci : brand image, e-service quality dan customer satisfaction
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW
yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Much.Ridwan dan Ibu Rubiyatun, serta Adik
Anisya Febriana dan Ariska Putri, atas dukungan moril dan materil
serta doa dan kasih sayang yang senantiasa tidak henti-hentinya
diberikan kepada penulis.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ir. Ella Patriana, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah., Ir., MM, selaku dosen Pembimbing Skripsi I
yang telah berkenan memberikan tambahan ilmu, bimbingan, arahan
x
dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan
skripsi ini.
6. Bapak Ade Suherlan, SE., MBA., selaku dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, bimbingan,
arahan dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Dr.Suhendra, S.Ag., MM, selaku dosen Pembimbing akademik
yang telah bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi
selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan dan membantu penulis.
9. Teman-teman seperjuangan di bangku perkuliahan yaitu Ravena, Kiki,
Putri, Mahda, Laras, Silvi, Tommy, Wendy, Julbot dan “GGC” yaitu
Fifi, Syifa, lely, Obi, Wilda, Nisa, Devi serta khususnya Manajemen B
regular dan Konsentrasi Pemasaran serta teman-teman KKN Semarak.
Terima kasih telah menjadi bagian dalam kehidupan selama masa
perkuliahan. Semoga kelak kita menjadi manusia yang sukses dan
bermanfaat.
10. Teman teman seperjuangan di HIPMI PT UIN Jakarta. Semoga kelak
kita menjadi pengusaha sukses semua.
11. Sahabat di rumah dan di bangku SMA, yaitu Gishella, Rika, Octavia
dan teman-teman “Gengges Rumpi” yaitu Tri, Eri, Vina, Intan, Febby,
Nabillah, Wati, Hany, Moza terima kasih banyak atas semangat,
hiburan, doa dan bantuan teman-teman semua.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis,
xi
suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan
kalian semua, terima kasih banyak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai
tambahan informasi serta pengetahuan bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 9 September 2016
Penulis
Anggita Septiani
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................ iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. v
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi
Abstract ........................................................................................................... vii
Abstrak ........................................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................. ix
Daftar Isi ........................................................................................................ xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xvi
Daftar Gambar .............................................................................................. ix
Daftar Lampiran ........................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ........................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 9
A. Pemasaran Jasa …..……..…………………........................... ... 9
1. Pengertian Jasa ....................................................................... 9
2. Karakteristik Jasa ................................................................... 9
3. Bauran Pemasaran Jasa .......................................................... 10
B. E-Commerce ............................................................................... 15
1. Pengertian E-Commerce......................................................... 15
2. Jenis – Jenis E-Commerce ...................................................... 15
3. Komponen Penting E-Commerce ........................................... 16
xiii
4. Manfaat E-Commerce ............................................................ 18
5. Proses Transaksi E-Commerce ............................................... 19
C. Brand Image ................................................................................. 20
1. Pengertian Citra (Image) ....................................................... 20
2. Pengertian Merek .................................................................. 21
3. Manfaat Merek ....................................................................... 28
4. Pengertian Brand Image ......................................................... 30
5. Pengukuran Citra Merek (Brand Image) ............................... 31
D. E-Service Quality .......................................................................... 33
1. Pengertian E-Service Quality ................................................. 33
2. Dimensi E-Service Quality atau e-SQ .................................... 39
E. Customer Satisfaction ................................................................... 40
1. Pengertian Customer Satisfaction ......................................... 41
2. Elemen Program Kepuasan Pelanggan .................................. 42
3. Faktor – faktor Kepuasan Pelanggan ..................................... 45
4. Mengukur Kepuasan Pelanggan ............................................ 46
5. Manfaat Kepuasan Pelanggan ................................................ 47
F. Hubungan Antar Variabel ............................................................. 48
G. Penelitian Terdahulu .................................................................... 49
H. Kerangka Berfikir.. ........................................................................ 53
I. Hipotesis Penelitian…. .................................................................. 54
BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................... 55
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 55
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 55
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 57
1. Data Primer (Primery Data) ………………………….......... 57
2. Data Sekunder (Secondary Data)………………………. ..... 57
D. Metode Analisis Data ................................................................... 58
Uji Kualitas Data ……………………………….............. . 59
xiv
a. Uji Validitas …………………………............................. 59
b. Uji Reliabilitas …………………………………………. . 60
E. Uji Asumsi Klasik ……………………………….……………... 61
1. Uji Normalitas Data ……………………………………. ..... 61
2. Uji Multikolinieritas …………………………………… ...... 62
3. Uji Heteroskedastisitas ……………………..................... ..... 63
F. Pengujian Hipotesis …………………………………………….. 64
1. Uji t (parsial) …………………………………………… ..... 64
2. Uji F (simultan) ……………………………………........ ..... 65
G. Analisis Regresi Berganda ........................................................... 66
H. Koefisien Determinasi (Adjusted R²) ............................................ 67
I. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 72
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 72
1. Sejarah Singkat Bukalapak........................................................ 72
2. Visi dan Misi Bukalapak ........................................................... 74
B. Deskripsi Responden .................................................................... 74
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin.................. 74
2. Karakteristik Responden Menurut Usia ................................. 75
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan ...................... 75
C. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................ 76
1. Hasil Uji Validitas .................................................................. 76
2. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 81
D. Statistik Deskriptif......................................................................... 83
1. Brand Image .......................................................................... 83
2. E-Service Quality .................................................................. 90
3. Customer Satisfaction ............................................................ 99
E. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………………….105
1. Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 105
xv
2. Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 107
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................... 109
F. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 112
1. Hasil Uji T (Parsial) .......................................................... 112
2. Hasil Uji F (Simultan) ...................................................... 114
G. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................... 117
H. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ..................................... 118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 120
A. Kesimpulan ................................................................................... 120
B. Saran ............................................................................................. 119
1. Bagi Perusahaan Bukalapak ..................................................... 120
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 123
LAMPIRAN ................................................................................................ 127
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pengguna Internet di 25 Negara ........................................................ 2
Tabel 1.2 Top Brand Situs Jual Beli Online di Indonesia Tahun 2015............. 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 49
Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................................... 58
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian........................................................ 69
Tabel 4.1 Jenis Kelamin .................................................................................... 74
Tabel 4.2 Usia Responden................................................................................. 75
Tabel 4.3 Pendidikan. ........................................................................................ 76
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Brand Image ....................................................... 77
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas E-Service Quality ............................................... 79
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Customer Satisfaction ........................................ 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Brand Image .................................................... 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas E-Service Quality ............................................ 82
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Customer Satisfaction ..................................... 82
Tabel 4.10 Informasi merek Bukalapak sebagai situs jual beli online
yang “mudah dan terpercaya” mudah diingat konsumen .................. 83
Tabel 4.11 Informasi merek Bukalapak sebagai situs jual beli online yang
“mudah dan terpercaya” dapat bertahan di benak konsumen ......... 84
Tabel 4.12 Belanja di Bukalapak nyaman .......................................................... 84
Tabel 4.13 Produk di Bukalapak bagus............................................................... 85
Tabel 4.14 Pesan Bukalapak sebagai situs jual beli online yang “mudah dan
terpercaya” tersampaikan melalui produk ........................................ 86
Tabel 4.15 Program komunikasi Bukalapak seperti iklan dan lain lain mendukung
pemasaran produk – produknya ....................................................... 86
Tabel 4.16 Merek Bukalapak mudah diingat ...................................................... 87
Tabel 4.17 Keunggulan merek Bukalapak bertahan lama .................................. 87
Tabel 4.18 Cara penjualan produk di Bukalapak unik ........................................ 88
xvii
Tabel 4.19 Atribut-atribut produk Bukalapak sesuai dengan
kebutuhan konsumen ....................................................................... 88
Tabel 4.20 Fungsi produk di Bukalapak sesuai dengan kebutuhan konsumen ... 90
Tabel 4.21 Citra Bukalapak sebagai situs jual beli online mudah
dan terpercaya sesuai dengan kebutuhan konsumen ........................ 90
Tabel 4.22 Website Bukalapak mudah diakses ................................................... 90
Tabel 4.23 Mudah mendapatkan produk yang diinginkan di Bukalapak............ 91
Tabel 4.24 Informasi di Bukalapak mudah didapatkan ...................................... 91
Tabel 4.25 Situs Bukalapak berfungsi dengan baik ............................................ 92
Tabel 4.26 Stok barang di Bukalapak tersedia .................................................... 92
Tabel 4.27 Pengiriman barang dari Bukalapak tepat waktu ............................... 93
Tabel 4.28 Kerahasiaan informasi pribadi di situs Bukalapak terjamin ............. 93
Tabel 4.29 Bukalapak mampu menyediakan informasi yang diperlukan
ketika terjadi masalah ....................................................................... 94
Tabel 4.30 Mekanisme penanganan masalah di Bukalapak
berjalan dengan baik......................................................................... 95
Tabel 4.31 Bukalapak menyediakan pilihan garansi online bagi
konsumen yang menginginkan ......................................................... 95
Tabel 4.32 Bukalapak mampu memberikan layanan 100%
pengembalian uang bila barang tidak sampai .................................. 96
Tabel 4.33 Bukalapak mampu mengembalikan biaya pengiriman
jika barang tidak sampai ................................................................... 96
Tabel 4.34 Bukalapak mampu menangani berbagai masalah ............................. 97
Tabel 4.35 Customer Service melalui telepon tersedia di Bukalapak ................ 98
Tabel 4.36 Customer service melalui media online tersedia di Bukalapak ........ 98
Tabel 4.37 Bukalapak memberikan produk yang berkualitas ............................. 99
Tabel 4.38 Pelayanan sesuai dengan harapan konsumen
Bukalapak memberikan .................................................................... 99
xviii
Tabel 4.39 Pelayanan yang cepat diberikan oleh Bukalapak saat konsumen
membutuhkan bantuan ..................................................................... 100
Tabel 4.40 Konsumen merasa bangga menggunakan produk
dari Bukalapak.................................................................................. 101
Tabel 4.41 Harga produk di Bukalapak sesuai dengan kualitas
yang didapatkan................................................................................ 101
Tabel 4.42 Harga yang dibayarkan ketika berbelanja di Bukalapak
sesuai dengan kuantitas produk yang dipesan .................................. 102
Tabel 4.43 Harga yang dibayarkan ketika berbelanja online di Bukalapak
sesuai dengan harapan konsumen ................................................... 102
Tabel 4.44 Berbelanja di Bukalapak konsumen tidak mengeluarkan
biaya tambahan seperti biaya administrasi dan lain sebagainya ...... 103
Tabel 4.45 Produk di Bukalapak memuaskan ..................................................... 104
Tabel 4.46 Kemudahan dalam berbelanja di Bukalapak memuaskan ................. 104
Tabel 4.47 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov .......................................................... 107
Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 108
Tabel 4.49 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Glejser .................................... 111
Tabel 4.50 Hasil Uji T (Uji Parsial) .................................................................... 112
Tabel 4.51 Hasil Uji F (Simultan) ....................................................................... 116
Tabel 4.52 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................... 117
Tabel 4.53 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ............................................... 119
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 53
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ................................................ 106
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 110
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner .......................................................................... 127
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden (Data Mentah) ...................................... 133
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 142
Lampiran 4 Hasil Uji Histogram ......................................................................... 145
xxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa kini kehadiran teknologi internet di kehidupan manusia sangatlah
penting. Banyak pengamat dan para ahli yang sesumbar mengatakan bahwasanya
kebutuhan akan internet dan media komunikasi lainnya sekarang menjadi kebutuhan
pokok manusia. Sejak diperkenalkan pada tahun 1969 di Amerika Serikat, internet
mengalami perkembangan yang luar biasa. Apalagi dengan diperkenalkannya
teknologi World Wide WEB (WWW), semakin menambah sempurnanya teknologi
tersebut (McLeod dan Schell, 2004:64). Ada beberapa alasan mengapa teknologi
internet begitu popular. Internet memiliki konektivitas dan jangkauan yang luas.
Selain itu dapat mengurangi biaya dari komunikasi. Internet juga bersifat interaktif,
fleksibel, dan mudah. Dengan koneksi internet semua lini kehidupan aktifitas setiap
manusia dapat terhubung satu sama lain. Dengan kata lain segala kemudahan dalam
melakukan aktifitas manusia yang kompleks dapat diberikan oleh teknologi internet.
Internet menyediakan akses untuk layanan komunikasi yang terebar di seluruh
Indonesia maupun seluruh dunia.
2
Tabel 1.1
Tabel Pengguna Internet di 25 Negara
Sumber : www.id.techinasia.com (2014)
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa Indonesia menempati urutan ke 6
di 25 Negara dengan mencapai 93,4 juta orang pada tahun 2015 yang menggunakan
internet di Indonesia. Pengguna internet di Indonesia di perkirakan akan terus
meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 123 juta orang
3
yang menggunakan internet. Maka dari itu sekarang ini banyak sekali pelaku bisnis
baik individu maupun perusahaan yang memanfaatkan internet sebagai media atau
sarana dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-
commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi.
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau
sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang
emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke
depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang
menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka
Rp130 triliun. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pasar e-commerce sangat
potensial dan para perusahaan yang berbasis e-commerce harus menerapkan strategi
yang tepat agar dapat unggul di dalam industri e-commerce. (http://startupbisnis.com,
2014).
Salah satu situs jual beli online yang sedang berkembang di Indonesia adalah
Bukalapak.com. Bukalapak.com berdiri pada tahun 2010 yang didirikan oleh Achmad
Zacky. Bukalapak.com menyediakan sarana penjualan dari konsumen ke konsumen
dimanapun dan siapapun dapat membuka toko online untuk melayani calon pembeli
dari seluruh Indonesia.
4
Tabel 1.2
Top Brand Situs Jual Beli Online di Indonesia Tahun 2015
Sumber : (www.topbrand-award.com, 2015)
Berdasarkan data Top Brand Award pada tahun 2015 di atas dapat dilihat
bahwa Bukalapak menempati peringkat ke 5 sebesar 0,7 %. Bukalapak masih kalah
dengan situs jual beli online lainnya seperti yang terlihat pada gambar di atas. Hal ini
menunjukan bahwa pentingnya kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) agar
Bukalapak bisa lebih unggul dari situs jual beli online lainnya. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh brand image dan e-service quality
Pelayanan yang tidak memuaskan akan membuat pelanggan kecewa dan akan
berdampak buruk bagi citra (brand image) perusahaan. Hal ini akan berdampak
panjang bagi keberlangsungan perusahaan jika kualitas pelayanan tidak diperbaiki
dan citra merek (brand image) perusahaan akan terus menurun sehingga membuat
konsumen tidak akan menggunakan jasa/produk dari perusahaan. Maka dari itu
5
pentingnya pelayanan yang berkualitas agar terciptanya kepuasan pelanggan
(customer satisfaction).
Menurut Lovelock (2010:75) layanan online yang berkualitas melibatkan
lebih dari sekedar interaksi dengan sebuah situs, digambarkan sebagai kualitas proses
dan meluas terhadap kualitas hasil dan kualitas pemulihan dan masing-masingnya
harus diukur. Pemisahan pelanggan dari penyedia pelayanan selama transaksi online
menyoroti pentingnya mengevaluasi suatu perusahaan dalam menangani pertanyaan,
keprihatinan dan kefrustrasian pelanggan ketika timbul masalah.
Persaingan di dalam industri E-Commerce sangat ketat, seperti Bukalapak
yang menerapkan konsep C2C (Customer to Customer) bukan lagi berorientasi pada
cara meningkatkan volume penjualan tetapi lebih berorientasi bagaimana memuaskan
kebutuhan pelanggan dan menciptakan loyalitas pelanggan. Pemasaran memiliki
peranan yang penting dalam perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan serta
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan
kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan (Kolter dan Armstrong 2008:102).
Semakin tingginya tingkat persaingan, akan menyebabkan pelanggan menghadapi
lebih banyak pilihan alternatif untuk produk, harga, dan kualitas yang bervariasi,
sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari
beberapa produk (Kotler 2005:97). Kualitas yang rendah akan menimbulkan
ketidakpuasan pada pelanggan, tidak hanya pelanggan yang menikmati hidangan di
restoran tersebut tapi juga berdampak pada orang lain. Pelanggan yang kecewa akan
bercerita paling sedikit kepada 15 orang lainnya (Lupiyoadi dan Hamdani 2006:134).
6
Untuk itu, upaya perbaikan kualitas layanan maupun kualitas produk akan jauh lebih
efektif bagi keberlangsungan bisnis.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa permasalahan
mendasar yaitu apakah melalui Brand Image dan E-Service Quality dapat
berpengaruh untuk meningkatkan Customer Satisfaction Bukalapak. Maka dari itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image
dan E-Service Quality terhadap Customer Satisfaction Bukalapak”
B. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Dalam upaya menciptakan kepuasan pelanggan, Perusahaan akan terus
mencari strategi untuk menciptakan kepuasan pelanggannya. Bagi Bukalapak, hal ini
harus di ukur melalui Brand image dan E-Service Quality terhadap Customer
Satisfaction Bukalapak yang baik sehingga terciptanya kepuasan pelanggan.
Peningkatan Brand image dan E-Service Quality Bukalapak dalam mempengaruhi
dan meningkatkan Customer Satisfaction sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena
itu, melihat fenomena yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah Brand Image berpengaruh secara parsial terhadap Customer
Satisfaction Bukalapak ?
2. Apakah E-Service Quality berpengaruh secara parsial terhadap Customer
Satisfaction Bukalapak ?
7
3. Apakah ada pengaruh antara Brand Image dan E-Service Quality secara
simultan terhadap Customer Satisfaction Bukalapak ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial Brand Image terhadap Customer
Satisfaction Bukalapak.
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial E-Service Quality terhadap
Customer Satisfaction Bukalapak.
3. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara Brand Image dan E-
Service Quality terhadap Customer Satisfaction Bukalapak.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh Brand Image dan E-Service Quality terhadap
Customer Satisfaction Bukalapak diharapkan memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen pemasaran
dalam pengambilan keputusan
8
2. Bagi Penulis
Bagi peneliti, merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam
penerapan ilmu manajemen, khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.
3. Bagi Akademisi
Sebagai referensi tambahan untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara
teoritis dan praktis, serta menjadi bahan perbandingan untuk peneliti yang
serupa agar menjadi lebih berkembang dan efektif.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Jasa
1. Pengertian Jasa
Menurut (Lovelock,2010:16) Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang di
tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu kegiatan
(performances) yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima,
obyek maupun asset – asset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli.
Konsumen mengharapkan suatu nilai dari jasa yang mereka beli dengan uang,
waktu dan upaya, nilai ini akan didapatkan dari akses ke berbagai unsur yang
menciptakan nilai itu, bukan dari kepemilikan terhadap barang.
Kotler dan Keller (2012:378) mengemukakan pengertian jasa (service)
adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun.
2. Karakteristik Jasa
Menurut Keller & Armstrong, 2016:268) Perusahaan memiliki 4
karakteristik jasa dalam merumuskan program pemasaran yaitu :
10
a. Intangibility
Jasa berarti tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar atau berbau
sebelum mereka membeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari
sinyal dari kualitas pelayanan. Mereka menarik kesimpulan tentang kualitas
dari tempat, orang, harga, peralatan dan komunikasi yang dapat mereka lihat.
Oleh karena itu, tugas penyedia layanan adalah untuk membuat layanan yang
nyata dalam satu atau cara yang lebih dan sinyal yang tepat tentang kualitas
b. Inseparability
Jasa tidak dapat dipisahkan dari mereka yang memberikan, apakah
penyedia jasa adalah orang-orang atau mesin. Jika seorang karyawan jasa
menyediakan layanan, maka karyawan menjadi bagian dari layanan dan
pelanggan tidak hanya membeli dan menggunakan jasa, mereka memainkan
peran aktif dalam pengirimannya. Produksi bersama pelanggan membuat
interaksi penyedia - pelanggan fitur khusus dari pemasaran jasa. Kedua
penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil layanan
c. Variability
Kualitas layanan tergantung pada siapa yang memberikan mereka serta
kapan, di mana dan bagaimana yang mereka berikan.
11
d. Perishability
Jasa tidak dapat disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan. Cepat
rusaknya layanan tidak menjadi masalah ketika permintaan stabil. Namun,
ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa sering mengalami kesulitan.
3. Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Lovelock (25:2010) Secara kolektif, keseluruhan tujuh elemen –
“7P” dari pemasaran jasa menunjukan unsur – unsur yang dibutuhkan untuk
menciptakan strategi yang layak dalam memenuhi kebutuhan untuk menciptakan
strategi yang layak dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus menghasilkan
laba dalam pasar yang kompetitif. Elemen-elemen 7P yaitu :
a. Elemen Produk
Produk jasa berada dijantung strategi pemasaran perusahaan. Jika sebuah
produk didesain dengan buruk, maka tidak akan menciptakan nilai yang berarti
bagi para pelanggan, meskipun elemen-elemen 7P dilaksanakan dengan baik.
Produk jasa terdiri dari :
1). Produksi inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan
2). Serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang
secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang membantu
para pelanggan untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif
.
12
b. Tempat dan Waktu
Banyak jasa berbasis informasi dapat dihantarkan langsung ke lokasi
manapun di dunia yang memiliki akses Internet. Lebih jauh lagi, perusahaan
mungkin menghantarkan jasa langsung ke pengguna atau melalui organisasi
perantara seperti gerai ritel yang akan menerima upah atau komisi yang
melakukan tugas-tugas yang terkait dengan penjualan layanan dan kontak
pelanggan. Untuk menghantarkan elemen jasa kepada para pelanggan, harus
diambil keputusan mengenai di mana dan kapan hal tersebut dilakukan dan juga
metode serta saluran yang digunakan.
c. Harga dan Pengeluaran Lain
Seperti nilai produk, nilai yang menjadi bagian melekat dalam
pembayaran sangat penting bagi peran pemasaran dalam memudahkan
pertukaran nilai antara perusahaan dan para pelanggannya. Untuk pemasok,
strategi harga adalah mekanisme finansial di mana pendapatan dihasalkan untuk
mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta
menciptakan surplus untuk laba. Strategi harga sering kali sangat dinamis,
dengan tingkat harga disesuaikan dari waktu ke waktu dengan faktor-faktor
seperti tipe pelanggan, waktu dan tempat penghantaran, tingkat permintaan dan
kapasitas yang bisa disediakan.
Pada sisi lain, para pelanggan melihat harga sebagai bagian kunci dari
biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan manfaat yang
diinginkan. Untuk memperhitungkan apakah suatu layanan dirasakan layak atau
13
bernilai, mereka mungkin akan melihat tidak sebatas nilai uang belaka namun
juga menilai pengeluaran waktu dan upaya mereka. Karena itu, pemasar jasa
tidak hanya harus menetapkan harga yang bisa menyasar para pelanggan yang
mau dan mampu membayar, tetapi memperkecil beban pengeluaran lain yang
harus dikeluarkan para pelanggan ketika menggunakan layanan.
d. Promosi dan Edukasi
Di dalam pemasaran jasa, banyak komunikasi yang bersifat edukatif,
khususnya untuk pelanggan baru. Penyedia layanan perlu mengajari pelanggan
mengenai manfaat dari layanannya, di mana dan kapan mendapatkannya dan
bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pelayanan untuk mendapatkan hasil
terbaik. Komunikasi mungkin di hantarkan oleh individu seperti tenaga
penjualan (salespeople) dan staf lini depan, di situs internet, dilayar perlatan
swalayan (self-service), dan melalui rangkaian media iklan. Aktivitas promosi
yang mungkin melibatkan insentif uang sering kali dirancang untuk
menstimulasi pembelian percobaan sesegera mungkin atau untuk mendorong
konsumsi ketika tingkat permintaan rendah.
e. Proses
Menciptakan dan menghantarkan elemen produk membutuhkan
rancangan dan implementasi proses yang efektif. Rancangan proses yang buruk
akan mengakibatkan penghantaran jasa yang lambat, birokratis dan tidak
efektif; buang-buang waktu dan pengalaman yang mengecewakan. Hal itu juga
mengakibatkan kesulitan bagi pegawai lini depan untuk melakukan tugasnya
14
dengan baik, yang akan menghasilkan produktivitas yang rendah dan
meningkatnya kemungkinan kegagalan layanan.
f. Lingkungan Fisik
Penampilan bangunan, taman, kendaraan, perabotan interior, peralatan,
seragam pegawai, tanda, materi cetak dan berbagai isyarat lain yang
memberikan bukti berwujud terhadap kualitas jasa perusahaan, memfasilitasi
pelayanan dan membimbing pelanggan melalui proses pelayanan. Perusahaan
jasa harus mengelola “servicescape” dengan seksama, karena dapat memberi
pengaruh mendalam terhadap kepuasan pelanggan dan produktivitas jasa.
g. Manusia
Walaupun ada kemajuan teknologi, banyak jasa yang akan selalu
membutuhkan interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawai jasa.
Perusahaan jasa perlu bekerja erat dengan divisi sumber daya manusia (SDM)
dan memberikan perhatian khusus dalam memilih, melatih dan memotivasi
pegawai mereka. Selain harus memiliki keahlian teknik yang dibutuhkan dalam
pekerjaan mereka, para pegawai ini juga harus memiliki keahlian antar pribadi
(interpersonal skills) dan sikap yang positif.
15
B. E- Commerce
1. Pengertian E-Commerce
Menurut Laudon dan Laudon (2008:63) E-Commerce adalah suatu proses
membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari
perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
Menurut Peter dan Olson (2013:278) Perdagangan elektronik atau E-
Commerce adalah proses dimana pembeli dan penjual melakukan pertukaran
informasi, uang dan barang melalui sarana elektronik, terutama di internet.
Menurut Hermawan (2012:211) E-Commerce adalah model bisnis dimana
produk di jual langsung ke konsumen (B2C) atau kepada bisnis lainnya (B2B).
Jadi menurut Clow dan Baack (2012:269) Sebuah situs E-Commerce
meliputi katalog, keranjang belanja, metode pengumpulan pembayaran dan
pencarian took. Dalam E-Commerce dan usaha internet lainnya, konsumen harus
mempercayai bahwa ini merupakan proses aman dan akan tertarik untuk
mengubah kebiasaan membeli. Tiga hal yang membantu orang mengubah pola
pembelian adalah keuangan, kenyamanan dan nilai tambah.
2. Jenis-jenis E-Commerce
Banyak perusahaan kini terlibat atau mensponsori tiga kategori dasar dari
aplikasi E- Commerce yaitu ( Humdiana & Indrayani, 2006:353) :
16
a. B2C (Business to Costumer)
Perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik menarik untuk
menjual berbagai produk dan jasa ke para pelanggan. B2C sering juga disebut
jenis transaksi pasar. Aplikasi E-Commerce yang berfokus pelanggan memiliki
tujuan penting yang sama yaitu : menarik calon pembeli, melakukan transaksi
atas barang dan jasa, serta membangun loyalitas pelanggan melalui pelayanan
yang baik untuk setiap individu dan terlibat dengan berbagai fitur komunitas.
b. B2B (Business to Business)
Cara transaksi B2B disebut sebagai transaksi antar perusahaan. Transaksi
pada B2B menggunakan EDI dan e-mail untuk pembelian barang dan jasa,
mengetahui status informasi dan konsultasi. E-Commerce B2B juga merupakan
transaksi sisir grosir dan pasokan dari proses komersial, tempat berbagai
perusahaan, membeli, menjual atau berdagang dengan perusahaan – perusahaan
lainnya.
c. C2C (Customer to Customer)
Tempat para pelanggan (dan juga Perusahaan) dapat membeli serta
menjual ke satu sama lain dalam proses situs web lelang, menjadikan C2C
sebuah strategi bisnis e-commerce yang penting.
17
3. Komponen penting E-Commerce
Menurut ( Humdiana & Indrayani, 2006:355) yaitu :
a. EDI (Electronic Data Interchange) didefinisikan sebagai pertukaran data antar
komputer antar berbagai organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam
format yang standart dan bisa diolah computer. Tujuan EDI adalah untuk
memfasilitasi perdagangan dengan cara mengikat aplikasi bisnis antar patner
dagang.
b. Digitaly Currency memungkinkan uses memindahkan dananya secara
elektronik dalam lingkungan kerja tertentu. Saat ini digital currency dirancang
untuk versi elektronik dari uang kertas, dimana memiliki atribut yang sama
dengan media fisik, baik secara anatomis maupun dari segi likuiditasnya. Jenis
dari digital currency adalah e-cash, micropayments.
c. Electronic Catalogs (e-catalogs) aplikasi di internet dan merupakan komponen
utama dari system E-Commerce. E-Catalog merupakan antar muka (interface)
grafis yang pada umumnya berbentuk halaman WWW yang menyediakan
informasi tentang penawaran produk dan jasa.
d. Intranet dan Ekstranet
Kemampuan fitur standar intranet dalam perusahaan pada umumnya memiliki
empat kemampuan dasar: e-mail, on line publishing, on line searches, dan
application distribution. Sedangkan kemampuan ekstranet memperluas
18
kemampuan fitur tersebut ke patner bisnis. Keuntungan menggunakan intranet
di dalam suatu perusahaan/organisasi adalah mempercepat proses bisnis,
memfasilitasi pertukaran informasi, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi.
4. Manfaat E-Commerce
E-commerce memiliki beberapa manfaat, baik itu organisasi, perusahaan dan
masyarakat itu sendiri, berikut beberapa manfaat dari e-commerce (Suyanto,
2003:50-51):
a. Bagi organisasi pemilik e-commerce
1). Memperluas market place hingga kepasar nasional dan internasional.
2). Dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaaan dapat dengan
mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan
partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.
3). E-commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian,
penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
4). E-commerce mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk
dan jasa.
b. Bagi konsumen
1). E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
19
2). E-commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka
bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
3). E-commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada
pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat.
4). Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detil dalam
hitungan detik,bukan lagi hari atau minggu.
c. Bagi masyarakat
1). E-commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak
harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus
kepadatan lalu lintas dijalan serta mengurangi polusi udara.
2). E-commerce memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan
wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah
mereka dapatkan tanpa e-commerce.
5. Proses Transaksi E-Commerce
Agar sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka
harus ada satu proses tertentu. Proses transaksi E-Commerce bisa mencakup
tahap-tahap sebagai berikut (Suyanto,2003:46):
a. Show
20
Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap
dengan detail spesifikasi produk dan harganya.
b. Register.
Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data identitas, alamat
pengiriman dan informasi login.
c. Order
Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun selanjutnya
melakukan order pembelian.
d. Payment
Konsumen melakukan pembayaran.
e. Verification
Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No. rekening atau kartu
kredit).
f. Deliver
Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke konsumen
21
C. Brand Image
1. Pengertian Citra (Image)
Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan.
Citra yang efektif melakukan tiga hal :
a. Memanfaatkan karakter produk
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap suatu objek (Kotler,2009:299).Mengembangkan citra yang
kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam
pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan melalui media masa. Sebaliknya,
citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan
disebarkan secara terus menerus. Untuk berhasil memperoleh dan
mempertahankan konsumennya maka perusahaan harus berusaha semaksimal
mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek (brand image)
yang positif dimata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra
merek yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap
produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang
loyal terhadap produknya tersebut.
22
2. Pengertian Merek
Merek adalah nama , istilah, tanda , simbol atau desain, atau kombinasi dari
ulasan ini. Itu mengidentifikasi pembuat atau penjual dari suatu produk atau jasa
(Kotler & Armstrong , 2016 : 263).
Merek membantu pembeli dalam banyak hal, nama merek membantu
pelanggan mengidentifikasi produk yang menguntungkan mereka. Merek juga
mengatakan sesuatu tentang kualitas produk dan konsistensi - pembeli yang selalu
membeli dengan merek yang sama tahu bahwa mereka akan mendapatkan fitur
yang sama yang mungkin ditiru oleh pesaing. ( Kotler & Armstrong, 2016 : 264)
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran
karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa tidak terlepas
dari merek yang di andalkan. Hal ini berarti bahwa merek tidak berdiri sendiri.
Merek harus sesuai dengan komponen proses pemasaran lainnya (Surachman,
2008:2).
Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang memasarkannya,
Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai
skala ekonomi dengan memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi
tidak ternilai lainnya adalah bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat
bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek yang sama. Merek mempunyai
peran strategis yang penting dalam menjadi pembeda antara produk yang
ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya (Kanuk,2008:123).
23
Dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan konsumen
(consumer-based brand knowledge) adalah citra dari sebuah merek. Citra merek
dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam bentuk pemikiran atau
citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berifikir
tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis,
dukungan, kekuatan dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat
dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan dengan produk misalkan
desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak berhubungan dengan produk,
misalnya harga, pemakai dan citra penggunaan.
Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam Tjiptono
(2011:3) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Perkembangan terakhir menunjukan bahwa bentuk, suara, hologram dan bahkan
aroma juga dimasukan dalam lingkup definisi merek (Tjiptono,2011:12). Melalui
pengetahuan merek yang cukup, konsumen dapat menghemat waktu dan biaya
pencarian (searching cost) serta menghindari risiko-risiko yang dapat muncul
kemudian, seperti risiko fungsional, finansial, fisik, sosial dan psikologis. Bagi
konsumen, kesan merek yang melekat pada suatu produk disebut citra merek.
Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan
sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar
24
untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah
satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek).
Senada dengan pengertian di atas Tjiptono (2008:104) menyatakan bahwa
merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain, warna, gerak, atau
kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan
identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing,
Tjiptono (2008:104) menyatakan pada dasarnya suatu merek juga
merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-
ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek
mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen
untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu.
Konsumen bisa mengevaluasi produk identik secara berbeda, tergantung pada
bagaimana produk diberi merek. Mereka dapat menentukan merek mana yang
memuaskan dan mana yang tidak (Kotler,2009:332)
Walaupun pesaing bisa dengan mudah meniru proses pembuatan dan
rancangan produk mereka tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam pikiran
konsumen mengenai pengalaman produk dengan pengertian lain bahwasanya
kekuatan merek dapat dilihat sebagai sarana yang kuat untuk mengamankan
keuntungan bersaing (Kotler,2009:333).
25
Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan yaitu
(Tjiptono,2008:104):
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat untuk diferensiasi atau membedakan produk
suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas,
serta prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada perbedaan
yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah sesuatu yang
dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek merupakan sesuatu yang
dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan yang sulit ditiru (Tjiptono,
2008:105).
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai “nama,
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa pesaing” Dengan demikian
sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara
tertentu mendiferensiasikan dari produk dan jasa lain yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau
berwujud yang dikaitkan dengan kinerja produk dari merek (Kotler,2009;332).
1) Elemen – Elemen Dari Merek
26
a) Nama
b) Logo
c) Simbol
d) Desain
e) Slogan
f) Kemasan
2) Beberapa Kriteria Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Elemen Merek
a) Mudah Diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah diingat, dan
disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya
menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan
dikonsumsi
b) Memiliki Makna
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mengandung sebuah
makna maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan makna
ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
(1) Informasi umum tentang kategori dan isi produk.
(2) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan
manfaat dari produk.
c) Menarik dan Lucu
27
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan
variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan
visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain
yang menarik dan lucu.
d) Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh
daerah atau pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun
tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen
merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit
dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini, tentunya akan menghambat
produsen untuk masuk ke dalam pasar yang baru.
e) Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang-
undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
3) Hal-Hal Yang Berkaitan Erat Dengan Merek
a) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat
diucapkan atau dilafalkan. Contohnya Avon, Toyota, Disneyland,
Pepsodent dan lain-lain.
b) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali,
namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo,
symbol, warna, gambar, desain.
c) Karakteristik brand supaya menjadi brand yang berpotensi:
28
(1) A Quality Product
Sejak kepuasan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai
merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan
konsumen.
(2) Being First
Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam tekhnologi.
(3) Unique Positioning Concept
Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan
membedakan dari pesaingnya,
(4) Strong Communication Program
Brand yang sukses yang harus disertai dengan penjualan yang efektif,
pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan
fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat
komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen akan
brand tersebut.
(5) Time and Consistency
Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu
untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di
dalamnya. Dan memlihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang
berkesinambungan secara terus-menerus dan dihubungkan dengan
perubahan lingkungan.
29
3. Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek
berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan, terutama dalam
pengorganisasian persediaan dan pencatatan akuntansi.
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa
dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk para
pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif,terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas
pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Keller (2003) mengemukakan 7 manfaat pokok merek bagi konsumen,
yaitu sebagai identifikasi sumber produk; penetapan tanggung jawab pada
pemanufaktur atau distributor tertentu; pengurang resiko; penekanan biaya
pencarian (search cost) internal dan eksternal; janji atau ikatan khusus dengan
produsen; alat simbolis yang memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas.
Menurut Tjiptono (2011:44) fungsi potensial sebuah merek meliputi
identifikasi, praktikalitas, garansi, optimasisasi, karakterisasi, komunitas
30
hedonistic dan fungsi etis, sementara itu, mengelompokan manfaat-manfaat merek
ke dalam tiga kategori: raritas (manfaat ekonomi atau value for money), Virtositas
(manfaat fungsional dan kualitas) dan complacibilitas (manfaat psikologis atau
kepuasan pribadi). (Ambler, 2002) dalam Tjiptono (2011:44).
4. Pengertian Brand Image
Brand image adalah persepsi konsumen mengenai sebuah merek, yang
tercermin dari asosiasi merek yang berada di benak konsumen. Dengan kata lain,
asosiasi merek adalah node informasi lain yang terhubung ke node merek dalam
memori dan mengandung arti merek bagi konsumen. Asosiasi datang dalam segala
bentuk dan mungkin mencerminkan karakteristik dari produk atau aspek
independent dari produk. (Keller, 2013:76)
Brand Image atau brand description yakni deskripsi tentang asosiasi dan
keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan
kualitatif telah dikembangkan untuk membentuk mengungkap persepsi dan
asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multidimensional
scaling, projection techniques, dan sebagainya (Tjiptono, 2011:112).
Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan
merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image. Citra merek
ialah persepsi dan keyakinan dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalan
asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen (Kotler,2009:346).
31
Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan suatu
perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan. Sebagian bagian
dari identifikasi merek, model peran tersebut seharusnya dapat mewakili elemen
identitas inti sebuah merek (Surachman, 2008:108).
5. Pengukuran Citra Merek (Brand Image)
Menurut Keller (2013:77) bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan
berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu : strength, favorable dan uniqueness
a. Kekuatan (Strength of Brand Associations)
Semakin dalam individu berfikir tentang informasi produk dan
menghubungkan dengan pengetahuan merek yang ada, maka semakin kuat
asosiasi merek yang akan dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi hasil ini
adalah program komunikasi pemasaran yang diciptakan dapat menumbuhkan
brand image dalam bentuk khalayak (personal revelence) dan merupakan
program komunikasi pemasaran yang konsisten (consistency) pada suatu waktu
dan sepanjang waktu. (Keller, 2013:78)
Kekuatan asosiasi merek tergantung pada bagaimana informasi masuk
kedalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan
sebagai bagian dari brand image.
b. Keunggulan (Favorability of Brand Associations)
Asosiasi yang menguntungkan bagi merek adalah asosiasi yang
diinginkan untuk konsumen, seperti bentuk kenyamanan, produk yang handal,
32
pesan dapat disampaikan oleh produk atau program komunikasi pemasaran
yang mendukung. Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut
untuk mudah diingat oleh konsumen. Favorable adalah asosiasi – asosiasi
yang dapat diharapkan oleh khalayak sasaran (desirable) dan disampaikan
(delivered) secara sukses oleh sebuah produk melalui program komunikasi
pemasaran yang mendukung merek produk tersebut. (Keller, 2013:78)
Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses
terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat
dipercaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
c. Keunikan (Uniqueness of Brand Associations)
Inti dari asosiasi ini adalah merek harus memiliki keunggulan yang
berkelanjutan atau memiliki proposisi penjualan yang unik untuk memberikan
alasan mengapa konsumen harus membelinya. Aspek uniqueness bergantung
pada dua faktor yang dibawakan oleh program komunikasi pemasaran atau
keseimbangan jika dibandingkan dengan asosiasi merek produk lainnya (point
of parity) dan sejauh mana program komunikasi pemasaran memiliki unsur
perbedaan (point of difference) jika dibandingkan dengan asosiasi merek
produk lainnya. (Keller, 2013:78)
33
Suatu merek harus memiliki keunggulan yang menjadi alasan bagi
konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek dapat
berdasarkan atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati.
D. E-Service Quality
1. Pengertian E-Service Quality
Kualitas layanan online pada lingkungan online menjadi sesuatu yang
penting dalam penentuan kesuksesan atau kegagalan dari perdagangan elektronik.
Voss (2003) mendefinisikan layanan dalam lingkungan elektronik (e-service)
sebagai “the delivery as service using new media such as the web”. Definisi
tersebut berarti penyerahan jasa dengan menggunakan media yang baru yaitu web.
Keberadaan bukti dari kualitas layanan atas penyerahan melalui website
merupakan kesuksesan strategi yang sangat penting di bandingkan dengan harga
murah dan keberadaan web (Zeithaml dkk., 2002).
Parasuraman dkk. (2005) menyatakan definisi kualitas layanan online (e-
service quality) dalam interaksinya dengan website adalah “the extent to which a
website facilities efficient and effective shopping, purchasing and delivery”.
Penjelasan definisi diartikan sebagai suatu tingkat sebuah website secara efektif
dan efisien memfasilitasi dalam hal berbelanja, melakukan pembelian dan proses
penyerahan dari produk dan jasa. Penilaian kualitas website tidak hanya saat
pengalaman selama melakukan interaksi dengan website tetapi juga interaksi
34
setelah mendapatkan layanan. Studi sebelumnya mengatakan, kualitas layanan
pada lingkungan online merupakan penentu yang penting dalam hal efektifitas dari
proses e-commerce. Standar tertinggi dari e-service quality berarti keuntungan
potensial dari internet dapat direalisasikan.
Berkembangnya kualitas layanan online akan membuat layanan online
menjadi lebih efektif dan menarik sehingga membantu perusahaan dalam
pencapaian level tertinggi terhadap kepuasan pelanggan. Parasuraman dkk., (2005)
menyatakan, telah menemukan dimensi kualitas layanan online untuk melakukan
pengukuran terhadap e-service quality. Hal tersebut didasarkan atas skala dimensi
kualitas layanan tradisional yang dikembangkan. Pada seri penelitian yang
dilakukan, diidentifikasikan sebelas dimensi kualitas layanan online, yaitu:
a. Kehandalan (reliability): mengoreksi fungsi teknikal dari situs dan ke akuratan
dari layanan yang di janjikan (memiliki persediaan item, penyerahan terhadap
apa yang di pesan, penyerahan seperti yang di janjikan), tagihan dan informasi
produk.
b. Ketanggapan (responsiveness): respon yang cepat dan kemampuan untuk
membantu jika terdapat masalah atau pertanyaan.
c. Akses (access): kemampuan untuk menemukan situs secara cepat dan untuk
mendapatkan lokasi perusahaan ketika dibutuhkan.
d. Fleksibilitas (flexibility): pilihan dalam cara membayar, mengirimkan, membeli,
mencari, dan megembalikan item.
35
e. Kemudahan navigasi (ease of navigation): situs mengandung fungsi yang dapat
membantu pelanggan dalam menemukan apa yang dibutuhkan tanpa
mengalami kesulitan, yaitu fungsi pencarian yang baik dan mengijinkan
pelanggan untuk melakukan manuver secara mudah dan cepat berbalik dan
maju melalui halaman-halaman situs.
f. Efesiensi (efficiency): Situs mudah digunakan, terstruktur baik dan berisi
informasi minimum yang dibutuhkan pelanggan sebagai masukan.
g. Jaminan atau kepercayaan (assurance/trust): keyakinan dari pelanggan
melakukan persetujuan dengan situs dan berdasarkan reputasi dari situs tersebut
dan terhadap produk atau jasa yang di jual haruslah jelas dimana informasi
yang di presentasikan adalah benar.
h. Keamanan atau privasi (security/privacy): tingkat dimana pelanggan percaya
bahwa situs tersebut aman dari gangguan dan perlindungan terhadap informasi
pribadi.
i. Pengetahuan harga (price knowledge): tingkat dimana pelanggan dapat
menentukan harga pengiriman, harga total dan harga komparatif selama proses
berbelanja.
j. Estetika situs (site aesthetics): tampilan dari situs.
k. Kustomisasi atau Personalisasi (Customization/personalization): Seberapa besar
dan dan sebagaimana mudahnya situs dapat dikhususkan secara individual
prioritas pelanggan, sejarah dan cara dalam berbelanja.
36
Menurut Zeithaml dkk. (2002), ada beberapa kriteria yang digunakan
pelanggan dalam mengevaluasi kualitas layanan online dan mengevaluasi website,
yaitu:
1). Ketersediaan informasi dan isi (Information availability and content).
Ketersediaan dan kedalaman informasi yang disampaikan sering
ditemukan menjadi sangat penting sebagai alasan dalam berbelanja online. Isi
dari informasi adalah kemampuan dalam mencari harga, kualitas informasi
akan meningkatkan kepuasan terhadap pengalaman dan pembelian produk dan
akan meningkatkan niat untuk kembali mengunjungi dan melakukan
pembelian ulang melalui website.
2). Mudah digunakan (ease of use).
Transaksi yang dilakukan melalui internet-based adalah terlihat kompleks
dan sangat mengintimidasi banyak pelanggan dalam menggunakannya. Sangat
rasional jika kemudahan dalam menggunakan website merupakan faktor yang
menentukan terhadap kualitas layanan online yang dirasakan. Kemudahan
dalam menggunakan website sering diartikan sebagai kegunaan (usability)
dalam konteks online. Fungsi pencarian, kecepatan download, keseluruhan
desain, dan pengorganisasian merupakan elemen kunci yang mempengaruhi
usability.
3). Keamanan atau privasi (security/privacy).
37
Keamanan atau privasi merupakan kunci kriteria dalam mengevaluasi
kualitas online. Privasi melibatkan perlindungan terhadap informasi personal
artinya informasi pribadi pelanggan yang dimiliki tidak dipublikasikan kepada
website lainnya (misalnya daftar pembelian), melindungi keadaan tanpa nama,
dan menyediakan persetujuan yang diberitahukan. Keamanan dilain pihak
melibatkan perlindungan terhadap risiko dari penipuan, kehilangan keuangan
dalam menggunakan kartu kredit atau informasi keuangan lainnya. Persepsi
keamanan telah menunjukan pengaruh yang kuat terhadap sikap dari
penggunaan layanan online keuangan.
Jenis penilaian e-service quality terhadap situs internet dari perspektif
pelanggan lainnya dikenal dengan nama WEBQUAL (Website Quality).
WEBQUAL diciptakan berdasarkan saluran fungsi kualitas. Menurut Slabey
(dalam Barnes dan Vidgen, 2001) dinyatakan definisi quality function
deployment (QFD) adalah “structured and disciplined process that provides a
means to identify and carry the voice of the customer through each stage of
product and or service development and implementation” yaitu proses yang
terstruktur dan teratur yang disediakan untuk mengidentifikasi dan membawa
keluhan pelanggan melalui tiap tingkatan implementasi dan pengembangan
produk atau jasa.
Barnes dan Vidgen (2001) mengembangkan penilaian kualitas layanan
menjadi tiga dimensi kualitas layanan online yang dikenal sebagai
WEBQUAL yang terdiri atas:
38
1) Kualitas informasi website (web information quality), merupakan penilaian
terhadap kualitas informasi yang disediakan. Misalnya akurasi, tepat
waktu, informasi yang dapat dipercaya.
2) Kualitas interaksi website (web interaction quality), merupakan penilaian
terhadap kualitas interaksi antara website dengan pelanggan. Misalnya
reputasi yang baik, keamanan dalam transaksi, keamanan data pribadi,
penyerahan sesuai yang dijanjikan.
3) Kualitas desain situs (site design quality), merupakan penilaian terhadap
bentuk fisik dari website. Misalnya navigasi yang mudah, tampilan yang
menarik, menunjukan tingkat kompetensi.
Skala dimensi SERVQUAL dengan jelas tidak dapat diterapkan secara
langsung pada e-service quality, tetapi dimensi-dimensi tersebut dapat dirancang
ulang untuk mendekati kriteria dari e-service quality. Meskipun demikian
tambahan dimensi diperlukan untuk melengkapi secara utuh rancangan dari e-
service quality.
Parasuraman dkk., (2005) telah mengembangkan dimensi dalam mengukur
kualitas layanan online yang berasal dari service quality secara tradisional. Seperti
yang dinyatakan sebelumnya bahwa definisi dari e-service quality adalah
melibatkan proses pengalaman interaksi dengan website selama dan sesudah
layanan online diterima. Dimensi inti dari proses layanan online telah
dikembangkan sebagai E-S-QUAL (e-core service quality) untuk mengukur
kualitas layanan online, yang terdiri atas:
39
1) Efesiensi (efficiency): Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses dan
menggunakan situs. kemampuan dari pelanggan untuk mendapatkan
website, dimana untuk menemukan produk yang diinginkan dan
informasi yang berhubungan dengan produk tersebut, dan mencari
kebenarannya dengan sedikit usaha.
2) Pemenuhan (fulfillment): tingkat bagaimana situs menjanjikan seperti
penyerahan pesanan dan ketersediaan item yang dapat dipenuhi.
Berhubungan dengan akurasi dari janji layanan, memiliki stok persediaan,
dan menyerahkan produk tersebut pada waktu yang di janjikan.
3) Ketersediaan sistem (system availability): fungsi koreksi teknikal dari
situs. Berhubungan dengan fungsional tehnik dari situs, terutama bagian
bagian dari situs yang tersedia dan dapat berfungsi dengan baik
4) Privasi (privacy): tingkat dimana situs aman dan melindungi informasi
pelanggan. Jaminan data perilaku berbelanja pelanggan yang tidak
dibagikan serta informasi dari kartu kredit pelanggan yang aman terjaga.
2. Dimensi E-Service Quality atau e-SQ
Menurut Fandy Tjiptono (2014:363) E-Service Quality terbagi menjadi 7
dimensi yaitu :
a. Efisensi
40
Kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari produk yang
diinginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk tersebut dan
meninggalkan situs bersangkutan dengan upaya minimal.
b. Reliabilitas
Berkenaan dengan fungsionalitas teknis situs bersangkutan khususnya
sejauh mana situ tersebut tersedia dan berfungsi sebagai mana mestinya.
c. Fulfillment
Mencakup akurasi janji layanan, ketersediaan stok produk dan
pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
d. Privasi
Berupa jaminan bahwa data perilaku berbelanja tidak akan diberikan
kepada pihak lain manapun dan bahwa informasi kartu kredit pelanggan
terjamin keamanannya.
e. Daya tanggap (Responsiveness)
Merupakan kemampuan pengecer online untuk memberikan informasi
yang tepat kepada pelanggan sewaktu timbul masalah, memiliki mekanisme
untuk menangani pengembalian produk dan menyediakan garansi online.
f. Kompensasi
Meliputi pengembalian uang, biaya pengiriman dan biaya penanganan
produk.
g. Kontak (contact)
41
Mencerminkan kebutuhan pelanggan untuk bisa berbicara dengan staff
layanan pelanggan secara online atau melalui telepon (dan bukan
berkomunikasi dengan mesin)
E. Customer Satisfaction
1. Definisi Customer Satisfaction
Menurut Zeithaml dan Bitner (2004:86) Kepuasan adalah memberikan
respon yang penuh kepada konsumen. Dapat dinilai dari sebuah produk atau
fitur-fitur pelayanan, produk atau jasa sendiri, untuk mengetahui sebuah
tingkatan kesenangan dari mengkonsumsi/menggunakan produk atau jasa.
Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan
harapannya (Kotler dan Armstrong : 52). Sedangkan Tse dan Wilton (1988)
dalam Lupiyoadi (2004:349) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah
respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya. Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai suatu
tanggapan nemosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu
produk atau jasa. Engel, et al (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
42
kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan
timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan (Tjiptono, 2004 : 349) .
Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa, sebenarnya sesuatu
yang sulit untuk didapat jika perusahaan jasa atau industri tersebut tidak benar-
benar mengerti apa yang diharapkan oleh konsumen. Untuk produk atau layanan
dengan kualitas yang sama, dapat memberikan tingkat kepuasan yang berbeda-
beda bagi konsumen yang berbeda. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus
selalu memperhatikan kualitas produk maupun pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
Kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya
setelah pemakaian (Rangkuti, 2002:30). Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat
pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.
Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan definisi
kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh
pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan
dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan
akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai
dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan,
pelanggan akan sangat puas.
43
2. Elemen Program Kepuasan Pelanggan
Menurut Tjiptono (2014:358) pada umumnya program kepuasan pelanggan
meliputi kombinasi dari tujuh elemen utama, yakni :
a. Barang dan jasa yang berkualitas
Perusahaan yang ingin menciptakan program kepuasan pelanggan harus
memiliki produk berkualitas baik dan pelayanan prima. Biasanya perusahaan
yang tingkat kepuasan pelanggannya tinggi menyediakan tingkat layanan
pelayanan yang tinggi pula.
b. Relationship marketing
Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya
menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Jalinan relasi dalam
relationship marketing berlangsung terus menerus dalam jangka panjang dan
tidak berhenti hanya pada satu transaksi penjualan. Relationship marketing
berfokus pada kepuasan nonekonomis, seperti layanan, waktu pengiriman
produk (penyampaian jasa) dan kepastian mengenai kesinambungan pasokan.
Relationship marketing mengutamakan peluang untuk menjalin hubungan yang
saling menguntungkan atas dasar kesepakatan yang memuaskan kedua belah
pihak.
c. Program promosi loyalitas
Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara
perusahaan dan pelanggan. Biasanya, program ini memberikan semacam
„penghargaan‟ (rewards) khusus (seperti bonus, diskon, voucher dan hadiah
44
yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/jasa
perusahaan) kepada pelanggan kelas kakap atau pelanggan rutin (heavy users)
agar tetap loyal pada produk dari perusahaan bersangkutan.
d. Fokus pada pelanggan terbaik (best customer)
Pelanggan terbaik bukan sekedar mereka yang termasuk heavy users.
Tentu saja mereka berbelanja banyak, namun kriteria lainnya menyangkut
pembayaran yang lancar dan tepat waktu, tidak terlalu banyak membutuhkan
layanan tambahan dan relatif tidak sensitif terhadap terdapat harga.
e. Sistem penanganan komplain secara efektif
Sistem penanganan complain yang efektif membutuhkan beberapa aspek
(Tjiptono,2014:344) seperti (1) permohonan maaf kepada pelanggan atas
ketidaknyamanan yang mereka alami; (2) empati terhadap pelanggan yang
marah; (3) kecepatan dalam penanganan keluhan; (4) kewajaran atau keadilan
dalam memecahkan masalah/keluhan; dan (5) kemudahan bagi konsumen untuk
menghubungi perusahaan dalam rangka menyampaikan komentar, kritik, saran,
pertanyaan dan komplain
f. Unconditional guarantes
Unconditional guarantes dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan
program kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang
disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat
diharapkan akan mereka terima. Garansi ini bermanfaat dalam mengurangi
resiko pembelian oleh pelanggan, memberikan sinyak mengenai kualitas
45
produk dan secara tegas menyatakan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas
produk/jasa yang diberikannya.
g. Program pay-for-performance
Total customer satisfaction harus didukung dengan total equity reward
yang mengaitkan sistem penilaian kinerja dan kompensasi dengan kontribusi
setiap karyawan dalam penyempurnaan kualitas dan peningkatan kepuasan
pelanggan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Menurut Lupiyoadi (2014), ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, diantaranya sebagai
berikut :
a. Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi (setelah membeli dan
menggunakan produk) mereka menunjukan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan
Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau
sesuai dengan diharapkannya baik dari segi kualitas pelayanan maupun
kecepatan pelayanan.
c. Emosional
46
Perasaan konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain kagum kepadanya bila dia memakai produk dengan merek tertentu.
d. Harga
Penetapan harga pada sebuah produk perusahaan sesuai dengan kualitas
dan kuantitas produk yang didapat dan diharapkan oleh konsumen
e. Biaya dan kemudahan dalam mendapatkan produk/jasa
Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau membuang
waktu untuk mendapatkan suatu produk cenderung puas terhadap produk dan
kemudahaan dalam mendapatkan produk.
4. Mengukur Kepuasan Pelanggan
Ada empat metode yang digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan
menurut Kotler (2012:190), yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran, seperti kotak saran dilokasi-lokasi strategis,
websites, email, fax, blog, dll.
b. Ghost shopping, salah satu metode untuk memperoleh gambaran umum
mengenai kepuasan pelanggan dengan memperkerjakan ghost shoppers untuk
berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing.
c. Lost customer analysis, perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan
yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar dapat
memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan
perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.
47
d. Survei kepuasan pelanggan, menggunakan metode survei, baik via pos,
telepon, e-mail, maupun wawancara langsung.
5. Manfaat Kepuasan Pelanggan
Menurut Fandy Tjiptono (2014:357) kepuasan pelanggan juga berpotensi
memberikan beberapa manfaat pokok, yaitu :
A. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah
B. Manfaat ekonomik retensi pelanggan versus perpectual prospecting
C. Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan
D. Redusi sensitivitas harga
E. Kepuasan pelanggan sebagai indikator kesuksesan bisnis di masa depan
Kepuasan pelanggan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan
tingkat kepuasan pelanggan yang semakin tinggi akan menghasilkan pelanggan
yang loyal lebih besar. Dalam jangka panjang akan lebih menguntungkan jika
dapat mengembangkan dan menjaga pelanggan terus menerus, membina
pelanggan baru untuk menggantikan posisi pelanggan yang pergi, perusahaan telah
menjadi sangat terobresi dengan kepuasan pelanggan, pangsa pasar dan
keuntungan.
F. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Brand Image dengan Customer Satisfaction
Hubungan citra merek (brand image) dengan kepuasan konsumen (customer
satisfaction) memiliki pengaruh yang positif. Citra merek merupakan image atau
48
sesuatu yang melekat di benak konsumen. Semakin baik persepsi di benak
konsumen terhadap citra merek perusahaan maka kepuasan konsumen juga akan
semakin tinggi. Sebaliknya juga, jika persepsi konsumen terhadap citra merek
buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin rendah. Kepusaan pelanggan
itu dapat diciptakan karena apa yang mereka rasakan sesuai dengan yang
diharapkan atau malah lebih dari yang diharapkan. Kurniawati,dkk (2014)
2. Hubungan E-Service Quality dengan Customer Satisfaction
E-Service Quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan. Semakin baik e-service quality perusahaan yang diberikan kepada
pelanggan maka tingkat kepuasan pelanggan pun juga semakin meningkat. Laurent
(2016)
49
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variable yang
diteliti
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
1
Christian
Lasander
ISSN 2303-1174
Vol.1 No.3
September 2013
Citra Merek, Kualitas
Produk dan Promosi
Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Konsumen
Pada Makanan
Tradisional
X₁ : Citra
Merek
X₂ : Kualitas
Produk
X₃ : Promosi
Y : Kepuasan
Konsumen
Regresi
Liner
Berganda
1. Pengaruh
Kualitas
produk
terhadap
Kepuasan
pelanggan
positif
berpengaruh
signfikan
terhadap
loyalitas
pelanggan
2. Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
terhadap
Kepuasan
Pelanggan
positif
berpengaru
h signifikan
terhadap
Kepuasan
Pelanggan
3. Pengaruh
Promosi
secara
positif
berpengaru
h signifikan
terhadap
Kepuasan
Pelanggan
50
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variable yang
diteliti
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
2 Prof. Dr.
Muhammad
Ehsan Malik,
Muhammad
Mudasar
Ghafoor,
Hafiz Kashif
Iqbal
Vol 3, No 23
Desember 2012
Impact of Brand Image,
Service Quality and
price on customer
satisfaction in Pakistan
Telecommunication
sector
X₁ : Brand
Image
X₂ : Service
Quality
X₃: Price
Y : Customer
Satisfaction
Regresi
Liner
Berganda
1. Pengaruh
Brand image
terhadap
customer
satisfaction
secara positif
berpengaruh
signifikan
terhadap
customer
satisfaction
2. Pengaruh
Service
Quality
terhadap
customer
satisfaction
secara positif
berpengaruh
signifikan
terhadap
customer
satisfaction
3. Pengaruh
Price
terhadap
Customer
Satisfaction
secara positif
berpengaruh
signifikan
terhadap
Customer
Satisfaction
51
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variable yang
diteliti
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
3 I Made Stevana
Adi Santhika
Sudirman,
Thesis
Universitas
Udayana, 2010
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Online
Terhadap Kepuasan,
Komitmen dan
Loyalitas Nasabah
Dalam Penggunaan
Internet Banking Di
Denpasar
X₁ : Kualitas
Pelayanan
Online ( E-
Service
Quality)
Y₁ : Kepuasan
Pelanggan
Y₂ :Komitmen
Y₃ : Loyalitas
Pelanggan
SEM
(Structural
Equation
Modelling)
1. Kualitas
Pelayanan
Online
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan
2. Kepuasan
nasabah
memberikan
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
komitmen
nasabah
3. Kepuasan
nasabah
memberikan
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
loyalitas
nasabah
4. Komitmen
nasabah
memberikan
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
loyalitas
nasabah
52
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variable yang
diteliti
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
4 Hansel Jonathan
Vol.14 No.2,
September 2013
Analisis Pengaruh E-
Service Quality
Terhadap Customer
Satisfaction Yang
Berdampak Pada
Customer Loyalty Pt
Bayu Buana Travel
Tbk
X1 : E-Service
Quality
Y1 : Customer
Satisfacti
on
Y2 : Customer
Loyalty
Analisis
SEM-PLS 1. E-Service
quality
pada
website
bayubuanat
ravel.com
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
customer
satisfaction
2. Customer
satisfaction
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
customer
loyalty.
3. E-Service
quality
pada
website
bayubuanat
ravel.com
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
customer
loyalty
53
H. Kerangka Berfikir
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini secara sistematis
dan sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Variabel Dependen (Y)
1. Customer Satisfaction
Uji Asumsi Klasik :
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis :
1. Uji t ( Uji Parsial )
2. Uji F ( Uji Simultan )
Koefisien Determinasi
(Adjusted R²)
Uji Analisis Regresi Linear
Berganda
Kesimpulan dan Saran
Variable Independen (X₁) :
1. Brand Image
Variable Independen (X₂) :
2. E-Service Quality
Uji Kualitas Data : 1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
54
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan yang diajukan
dan kerangka pemikiran yang dikembangkan untuk penelitian ini, maka hipotesis
yang diajukan adalah:
1. Ho : β1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara Brand Image terhadap Customer
Satisfaction.
Ha : β2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara Brand Image terhadap Customer
Satisfaction.
2. Ho : β2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara E-Service Quality terhadap Customer
Satisfaction.
Ha : β2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara E-Service Quality terhadap Customer
Satisfaction.
3. Ho : β1,2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara Brand Image dan E-Service Quality
terhadap Customer Satisfaction.
Ha : β1,2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara Brand Image dan E-Service Quality
terhadap Customer Satisfaction.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada Pelanggan Bukalapak. Ruang lingkup
penelitian ini adalah membahas 3 variabel, yang terdiri dari variabel independen yaitu
Brand Image, E-Service Quality dan variabel dependen yaitu Customer Satisfaction.
Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan dari Januari sampai Agustus.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data atau informasi akan diproses dan
tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan
sampel yang mewakilinya (Riduwan,2013:240). Sampel adalah subkelompok elemen
populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi (Malholtra,2009:364)
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan
metode pemilihan sampel secara non-probabilitas (non-probability sampling
methods). Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana
elemen-elemen dalam populasi tidak memilki probalitas-probalitas yang melekat
padanya sebagai dasar pengambilan sampel. Para peneliti barangkali terpaksa
menggunakan sampling ini karena alasan mudah, murah, dan cepat menghasilkan
informasi (Sarwoko, 2007:18). Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan
secara accidental sampling atau convenience sampling, yaitu cara mengumpulkan
56
informasi dari elemen-elemen populasi yang tersedia dengan tidak perlu susah payah
(Sarwoko, 2007:19). Peneliti memilih individu terdekat untuk dijadikan sebagai
sampel penelitian sampai ukuran sampel yang diinginkan tercapai dan memilih
individu yang ada di tempat dan dapat diakses selama waktu penelitian (Cohen,
Manion, & Morrison, 2007:36).
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk
mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik sampling kemudahan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada,
apabila orang-orang tersebut diketahui. Misalnya digunakan sampel untuk
mengestimasi , kita dapat (1- )% yakin bahwa error tidak melebihi nilai tertentu
apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana
2
dalam Riduwan dan Akdon
(2013:255).
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z ½. 95% = Z. 0,475 dalam tabel
ditemukan 1,96)
= Standar deviasi
= Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% =
0,05)
Dengan perhitungan:
2
( )( )
2 96,04
57
Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04 untuk
lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi penelitian ini
menggunakan 100 responden untuk dijadikan sampel penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam 2 jenis yaitu data
primer dan sekunder, yaitu:
1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber, dari individu atau
perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang diisi
oleh responden, meliputi indentitas dan tanggapan responden. Pengertian
kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari
serangkaian pertanyan, tertulis atau verbal, yang dijawab responden
(Malhotra,2009:325). Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan
digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus
benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini,
diperoleh melalui metode penyebaran kuesioner kepada responden.
1. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen
58
(Sugiyono,2011:193). Data sekunder umumnya digunakan oleh peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan gambaran pelengkap, ataupun untuk diproses
lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi
kepustakaan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain
yang dapat diambil melalui sistem online yang layak dijadikan sumber.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2011:93). Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif. Yang dapat berupa kata-kata antara lain :
Tabel 3.1
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
(Sumber : Sugiyono,2011)
59
Untuk keperluan analisis kuantitatif , maka jawaban tersebut dapat diberi
skor, misalnya :
SS : Sangat Setuju diberi skor 5
S : Setuju diberi skor 4
RG : Ragu-ragu diberi skor 3
TS : Tidak Setuju diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2011:52).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha 0,05. Jika rhitung lebih
besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas
60
pada bagian corrected item total correlation. Dalam pengambilan keputusan
untuk menguji validitas indikatornya adalah:
1) Jika rhitung > rtabel maka butir atau variabel tersebut valid.
2) Jika rhitung < rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011:47). Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha.
Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian
reliabilitas kuesioner dengan bantuan program computer SPSS 22.0 . Kriteria
penilaian uji reliabilitas adalah (Ghozali, 2011:48):
1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70% atau
0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70% atau
0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable
.
61
E. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,
uji heteroskedestisitas dan uji multikolonieritas.
1. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independent, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau
mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak,
dilakukan dengan cara melihat Normal Probability Plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011:161-162).
Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal
probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
62
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:163).
Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi normalitas juga
dapat dilihat dengan uji Kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusannya
adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan,
dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah
0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan
data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali,
2011:105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah
dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi
bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai TOL > 0,10
(Ghozali, 2011: 106).
63
3. Uji Heteroskedestisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedasitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika tidak
ada pola yang jelas, serta titiktitik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Secara statistik juga dapat
dilakukan dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih kecil
dari t tabel dan signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi Heteroskedastisitas, jika
64
nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05
(Ghozali,2011:139).
F. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara simultan dan uji secara
parsial, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini :
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi dependen (Ghozali, 2011:98).
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, maka
dalam penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t) menggunakan
pengujian dua arah (two tail test). Peneliti menggunakan pengujian dua arah
dikarenakan Ha merupakan hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan
variabel bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel terikat.
Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut :
a. Menentukan H0 dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif).
65
b. Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 22.0 for windows,
diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t.
c. Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yag signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya:
1) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
2) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
3) Jika thitung > ttabel maka Ho diterima
4) Jika thitung < ttabel maka Ho ditolak
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2011:98). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Brand Image
(X₁), E-Service Quality (X₂) terhadap Customer Satisfaction (Y).
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak
66
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat.
b. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
G. Analisis Regresi Berganda
Menurut Sunyoto (2014:139), Analisis regresi berganda adalah suatu analisis
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X₁ ₂ ₃…..n)
Model ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui seberapa jauh
pengaruh variabel bebas yaitu Brand Image (X1) dan E-Service Quality (X2)
terhadap Customer Satisfaction (Y). Adapun bentuk persamaan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X₁ + β2X₂ + e
Dimana :
Y = Customer Satisfaction
α = Konstanta
X₁ = Brand Image
X₂ = E-Service Quality
β1 = Koefisien regresi Brand Image
β2 = Kofesien Regresi E-Service Quality
e = Standar Error
67
H. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model dan tertulis R square. Namun
untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah
disesuaikan atau tertulis adjusted R 70 square, karena disesuaikan dengan jumlah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai Adjust
R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika
dalam uji empiris didapat nilai Ajusted R Square (Adj. ) negatif, maka nilai Adjusted
R Square (Adj. ) dianggap nol (Ghozali,2011:97).
I. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode pengukuran sikap yang
digunakan dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono,
2008:86). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu :
68
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
a. Brand Image (X₁)
b. E-Service Quality (X₂)
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas yang menjadi variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah Customer Satisfaction.
69
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
No Variable Dimensi Indikator Skala
1 Brand Image
(X₁)
Keller,77 2013)
Kekuatan
(Strengthness)
1. Informasi merek masuk
kedalam ingatan konsumen
2. Informasi merek dapat
bertahan di benak konsumen
Likert
Keunggulan
(Favorable)
3. Kenyamanan
4. Produk yang handal
5. Pesan dapatdisampaikan
melalui produk
6. Program komunikasi
pemasaran yang mendukung
7. Merek mudah diingat
Keunikan
(Uniqueness)
8. Merek memiliki keunggulan
yang berkelanjutan
9. Memiliki proposisi penjualan
yang unik
10. Memiliki atribut-atribut
produk yang dapat dinikmati
konsumen
11. Memiliki fungsi produk yang
dapat dinikmati konsumen
12. Memiliki citra yang dinikmati
consume
2 E-Service Quality
(X₂)
(Tjiptono
Fandy,2014:393)
Efisiensi
1. Mudah dalam mengakses
website
2. Pelanggan mudah
mendapatkan barang yang
diinginkan
3. Pelanggan mudah
mendapatkan informasi
produk yang diinginkan
70
No Variable Dimensi Indikator Skala
Reliabilitas
4. Situs dapat berfungsi dengan
baik
Likert
Fullfilment 5. Memiliki stock persediaan
6. Pengiriman pesanan dengan
tepat waktu
Privasi 7. Adanya perlindungan
terhadap informasi pribadi
Daya tanggap
(Responsiveness)
8. Menyediakan informasi yang
diperlukan ketika terjadi
masalah
9. Adanya mekanisme dalam
penanganan masalah
10. Menyediakan garansi online
Kompensasi
11. Adanya pengembalian uang
12. Adanya pengembalian biaya
pengiriman
13. Adanya penanganan masalah
Contact 14. Ketersediaan customer
service melalui telepon
15. Ketersediaan customer service
melalui media online yang
disediakan.
3 Customer
Satisfaction
(Y)
(Lupiyoadi,2014)
Kualitas Produk
1. Memberikan produk yang
berkualitas
Likert
Kualitas Pelayanan 2. Pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan konsumen
3. Pelayanan yang cepat
Emosional
4. Ada perasaan bangga bila
memakai produk dengan
merek tertentu
71
No Variable Dimensi Indikator Skala
Harga 5. Harga yang dibayarkan
sesuai dengan kualitas
6. Harga yang dibayarkan
sesuai dengan kuantitas produk
7. Harga yang dibayarkan sesuai
dengan harapan konsumen
Biaya dan Kemudahan
8. Konsumen tidak mengeluarkan
biaya tambahan
9. Kepuasan dengan produk
10. Kemudahan dalam
mendapatkan produk
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah singkat Bukalapak
Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky pada awal tahun 2010 sebagai divisi
agensi digital bernama Suitmedia yang berbasis di Jakarta. Namun, Bukalapak
baru berstatus sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) pada September 2011 dan
dikelola oleh manajemen yang dipimpin oleh Achmad Zaky sebagai CEO (Chief
Executive Office) dan Nugroho Herucahyono sebagai CTO (Chief Technology
Officer).
Setelah berdiri kurang lebih setahun, Bukalapak mendapat penambahan
modal dari Batavia Incubator (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang
dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Di tahun
2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures yang
dipimpin oleh Kuan Hsu.
Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan,
IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures. Tidak berselang lama dari pemberitaan
tersebut, di tanggal 18 Maret 2014 Bukalapak pun meluncurkan aplikasi selular
untuk Android. Aplikasi yang dikenal dengan mobile Bukalapak tersebut
diciptakan khusus untuk para penjual untuk mempermudah penjual dalam
mengakses lapak dagangannya dan melakukan transaksinya melalui smartphone.
73
Sejak pertama kali diluncurkan sampai dengan 3 July 2014, applikasi tersebut
telah didownload oleh lebih dari 87 ribu user Bukalapak.
Walaupun baru berdiri kurang lebih 3 tahun, Bukalapak memiliki reputasi
yang baik dalam hal customer service dan websitenya yang mudah untuk di akses.
Bukalapak pun seiring dengan berjalannya waktu, semakin berkembang dengan
inovasi terbarunya untuk mempermudah para pengguna Bukalapak untuk
transaksinya.
Pada 25 Juni 2014 Bukalapak menambahkan fitur Quick Buy, yaitu dimana
pembeli tidak perlu melakukan registrasi akun terlebih dahulu ketika akan
membeli barang. Ketika muncul halaman, cukup isi data pembelian dan pembeli
memilih tab Beli Tanpa Akun. Tahapan ini, pembeli cukup memasukkan email
yang selalu aktif dan detail alamat pengiriman barang. E-mail aktif tersebut
nantinya digunakan untuk mengirim tagihan pembayaran dan sebagai kontak
untuk menghubungi pembeli jika terjadi kesalahan saat transaksi. Oleh karena itu
untuk email diharapkan tidak salah dalam penulisannya, karena nantinya akan
berpengaruh kepada verifikasi transaksi anda.
Bukalapak memiliki program untuk memfasilitasi para UKM yang ada di
Indonesia untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Hal ini dikarenakan
transaksi melalui online dapat mempermudah UKM dalam menjual produk-produk
yang mereka miliki tanpa harus memiliki toko offline. Untuk yang telah memiliki
toko offline, Bukalapak mengharapkan dengan adanya situs tersebut dapat
membantu meningkatkan penjualan toko offline tersebut. (www.ngobas.com)
74
2. Visi dan Misi Bukalapak
Visi Bukalapak adalah menjadi online marketplace nomor 1 di Indonesia
sedangkan misi Bukalapak yaitu memberdayakan UKM yang ada di seluruh
penjuru Indonesia. (www.bukalapak.com)
B. Deskripsi Responden
Sebelum melakukan analisis lebih dahulu dikemukakan gambaran
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini meliputi
jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir.
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Bukalapak yang berada di
wilayah. Adapun uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin.
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin responden
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 = Laki – Laki 50 50.0 50.0 50.0
2 = Perempuan 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
75
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak berjenis
kelamin pria yaitu sebanyak 50 responden atau 50%, sedangkan responden
berjenis kelamin wanita sebanyak 50 responden atau 50%.
2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik responden menurut usia responden
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 13-18 Tahun 11 11.0 11.0 11.0
>18-25 Tahun 85 85.0 85.0 96.0
>25-40 Tahun 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data diolah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki usia
13 – 18 tahun berjumlah 11 responden 11%, jumlah responden yang berusia > 18 –
25 tahun berjumlah 85 responden atau 85%, jumlah responden yang berusia > 25 –
40 tahun berjumlah 4 orang atau 4%.
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik responden menurut pendidikan
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
76
Tabel 4.3
Pendidikan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 = SD 1 1.0 1.0 1.0
2 = SLTP 3 3.0 3.0 4.0
3 = SMU/SMK 45 45.0 45.0 49.0
4 = Diploma 6 6.0 6.0 55.0
5 = Sarjana 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
pendidikan SD berjumlah 1 responden atau 1%, responden yang memiliki
pendidikan SLTP berjumlah 3 responden atau 3%, responden yang memiliki
pendidikan SMU/SMK berjumlah 45 responden atau 45%, responden yang
memiliki pendidikan Diploma berjumlah 6 responden atau 6%, responden yang
memiliki pendidikan Sarjana berjumlah 45 responden.
C. Hasil Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau Valid
tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Uji Validitas
digunakan untuk mengetahui Valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
77
dikatakan Valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52)
Sugiyono (2011:126) dalam bukunya menyatakan bahwa setiap butir itu
dianggap Valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara
skor butir (corrected item) dengan skor total (total correlation). Bila korelasi tiap
konstruk tersebut positif dan besarnya >0,30 keatas maka konstruk tersebut
merupakan konstruk yang kuat. Sedangkan bila korelasi <0,30 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak Valid, sehingga harus
diperbaiki atau dibuang.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 responden, peneliti melakukan try
out kepada 30 orang responden dengan memberikan 37 butir pertanyaan yang
dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu Brand image, E-Service Quality terhadap
Customer Satisfaction untuk menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir
pertanyaan yang diajukan
78
a. Variabel Brand Image (X₁)
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Brand Image
Butir Pertanyaan Corrected-Item Total R tabel Keterangan
BI.1 0.709 0.361 Valid
BI.2 0.745 0.361 Valid
BI.3 0.837 0.361 Valid
BI.4 0.569 0.361 Valid
BI.5 0.501 0.361 Valid
BI.6 0.557 0.361 Valid
BI.7 0.647 0.361 Valid
BI.8 0.708 0.361 Valid
BI.9 0.454 0.361 Valid
BI.10 0.512 0.361 Valid
BI.11 0.482 0.361 Valid
BI.12 0.806 0.361 Valid
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Tabel 4.4 menunjukan bahwa variabel Brand Image memiliki kriteria
Valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r hitung lebih besar
dari r tabel 0,361
79
b. Variabel E-Service Quality (X₂)
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas E-Service Quality
Butir Pertanyaan Corrected-Item Total R tabel Keterangan
ESQ.1 0.657 0.361 Valid
ESQ.2 0.659 0.361 Valid
ESQ.3 0.503 0.361 Valid
ESQ.4 0.614 0.361 Valid
ESQ.5 0.592 0.361 Valid
ESQ.6 0.568 0.361 Valid
ESQ.7 0.756 0.361 Valid
ESQ.8 0.660 0.361 Valid
ESQ.9 0.689 0.361 Valid
ESQ.10 0.616 0.361 Valid
ESQ.11 0.734 0.361 Valid
ESQ.12 0.674 0.361 Valid
ESQ.13 0.776 0.361 Valid
ESQ.14 0.741 0.361 Valid
ESQ.15 0.595 0.361 Valid
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
80
Tabel 4.5 menunjukan bahwa variabel E-Service Quality memiliki kriteria
Valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r hitung lebih besar
dari r tabel 0,361.
c. Variabel Customer Satisfaction (Y)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Customer Satisfaction
Butir Pertanyaan Corrected-Item Total R tabel Keterangan
CS.1 0.466 0.361 Valid
CS.2 0.653 0.361 Valid
CS.3 0.704 0.361 Valid
CS.4 0.570 0.361 Valid
CS.5 0.562 0.361 Valid
CS.6 0.583 0.361 Valid
CS.7 0.586 0.361 Valid
CS.8 0.359 0.361 Valid
CS.9 0.714 0.361 Valid
CS.10 0.478 0.361 Valid
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
81
Tabel 4.6 menunjukan bahwa variabel Customer Satisfaction memiliki
kriteria Valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r hitung lebih
besar dari r tabel 0,361
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan 71 uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:48). Perhitungan koefisien Cronbach‟s
Alpha dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel Brand Image dan E-Service
Quality terhadap Customer Satisfaction Bukalapak dengan 30 sampel responden.
a. Variabel Brand Image
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Image
Variabel Cronbach
Alpha N of Item Keterangan
Brand Image (X₁) 0.901 12 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 22.0, 2016
82
Tabel 4.7 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel Brand
Image sebesar 0,901. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa pertanyaan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach‟s Alpha lebih
besar dari 0,70
b. Variabel E-Service Quality
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel E-Service Quality
Variabel
Cronbach
Alpha
N of Item
Keterangan
E-Service Quality (X₂) 0.927 15 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 22.0, 2016
Tabel 4.8 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel E-Service
Quality sebesar 0,927. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa pertanyaan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach‟s Alpha lebih
besar dari 0,70.
c. Variabel Customer Satisfaction
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Customer Satisfaction
Variabel
Cronbach
Alpha
N of Item
Keterangan
Customer Satisfaction (Y) 0.849 10 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 22.0, 2016
83
Tabel 4.9 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel Customer
Satisfaction sebesar 0,849. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach‟s
Alpha lebih besar dari 0,70
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas
hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing - masing indikator
pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian adalah sebagai berikut :
1. Brand Image (X1)
Adapun dalam variabel Brand Image, pada kuesioner peneliti memasukan 12
pertanyaan, hasil output nya adalah sebagai berikut :
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 14 responden atau 14% responden menjawab ragu-ragu, 67 responden atau
67% menjawab setuju, dan 18 responden atau 18 % menjawab sangat setuju
Tabel 4.10
Informasi merek Bukalapak sebagai "situs jual beli online
mudah dan terpercaya” mudah diingat konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 14 14.0 14.0 15.0
Setuju 67 67.0 67.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
84
menunjukan bahwa informasi merek Bukalapak sebagai “situs jual beli online
mudah dan terpercaya” mudah diingat konsumen.
Tabel 4.11
Informasi tentang Bukalapak sebagai “situs jual beli online yang
mudah dan terpercaya” dapat bertahan dibenak konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 30 30.0 30.0 32.0
Setuju 55 55.0 55.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 30 responden atau 30 % responden menjawab ragu-ragu, 55 responden atau
55% menjawab setuju dan 13 responden atau 13 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa informasi tentang Bukalapal sebagai “situs jual beli online
yang mudah dan terpercaya” dapat bertahan di benak konsumen.
Tabel 4.12
Belanja di Bukalapak nyaman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 19 19.0 19.0 20.0
Setuju 68 68.0 68.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
85
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 19 responden atau 19 % responden menjawab ragu-ragu, 68 responden atau
68% menjawab setuju, dan 12 responden atau 12 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa belanja di Bukalapak nyaman.
Tabel 4.13
Produk di Bukalapak bagus
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 27 27.0 27.0 30.0
Setuju 62 62.0 62.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 27 responden atau 27 % responden menjawab ragu-ragu, 62 responden atau
62% menjawab setuju, dan 8 responden atau 8 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa produk di Bukalapak bagus.
86
Tabel 4.14
Pesan Bukalapak sebagai "situs jual beli online mudah dan terpercaya"
tersampaikan melalui produk Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 20 20.0 20.0 23.0
Setuju 59 59.0 59.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 20 responden atau 20% responden menjawab ragu-ragu, 59 responden atau
59% menjawab setuju, dan 18 responden atau 18 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa Pesan Bukalapak sebagai "situs jual beli online mudah dan
terpercaya" tersampaikan melalui produk.
Tabel 4.15
Program komunikasi Bukalapak seperti iklan dan lain-lain mendukung
pemasaran produk-produknya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 5.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 14.0
Setuju 64 64.0 64.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden atau 4% menjawab tidak
87
setuju, 9 responden atau 9% responden menjawab ragu-ragu, 64 responden atau
64% menjawab setuju, dan 22 responden atau 22 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa program komunikasi Bukalapak seperti iklan dan lain-lain
mendukung pemasaran produk-produknya.
Tabel 4.16
Merek Bukalapak Mudah Diingat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 12 12.0 12.0 15.0
Setuju 63 63.0 63.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden tidak terlihat satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju , 3 responden atau 3% responden
menjawab tidak setuju, 12 responden atau 12% responden menjawab ragu-ragu, 63
responden atau 63% menjawab setuju, dan 22 responden atau 22 % menjawab
sangat setuju menunjukan bahwa merek Bukalapak mudah diingat.
Tabel 4.17
Keunggulan merek Bukalapak bertahan lama Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 41 41.0 41.0 44.0
Setuju 45 45.0 45.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
88
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 41 responden atau 41% responden menjawab ragu-ragu, 45 responden atau
45% menjawab setuju, dan 11 responden atau 11 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa keunggulan merek Bukalapak bertahan lama.
Tabel 4.18
Cara penjualan produk di Bukalapak unik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 9 9.0 9.0 9.0
Ragu-ragu 29 29.0 29.0 38.0
Setuju 51 51.0 51.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 9 responden atau 9% menjawab tidak
setuju, 29 responden atau 29 % responden menjawab ragu-ragu, 51 responden atau
51% menjawab setuju, dan 11 responden atau 11 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa cara penjualan produk di Bukalapak unik.
Tabel 4.19
Atribut-atribut produk Bukalapak sesuai dengan kebutuhan konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Ragu-ragu 16 16.0 16.0 22.0
Setuju 69 69.0 69.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
89
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 5 responden atau 5% menjawab tidak
setuju, 16 responden atau 16% responden menjawab ragu-ragu, 69 responden atau
69% menjawab setuju, dan 9 responden atau 9 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa atribut-atribut produk Bukalapak sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
Tabel 4.20
Fungsi produk di Bukalapak sesuai dengan kebutuhan konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 72 72.0 72.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 14 responden atau 14% responden menjawab ragu-ragu, 72 responden atau
72% menjawab setuju, dan 11 responden atau 11 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa fungsi produk di Bukalapak sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
90
Tabel 4.21
Citra Bukalapak sebagai situs jual beli online mudah dan terpercaya
sesuai dengan kebutuhan konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 23 23.0 23.0 24.0
Setuju 66 66.0 66.0 90.0
Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden yang
menjawab tidak setuju, 23 responden atau 23% responden menjawab ragu-ragu, 66
responden atau 66% menjawab setuju, dan 10 responden atau 10 % menjawab
sangat setuju menunjukan bahwa citra Bukalapak sebagai situs jual beli online
mudah dan terpercaya sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. E-Service Quality (X₂)
Adapun variabel E-Service Quality, dalam kuesioner peneliti memasukan 15
butir pertanyaan. Hasil output nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.22
Website Bukalapak mudah diakses Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 69 69.0 69.0 74.0
Sangat Setuju 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
91
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak satupun responden yang
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 4% responden menjawab ragu-ragu, 69
responden atau 69% menjawab setuju, dan 26 responden atau 26% menjawab
sangat setuju menunjukan bahwa website Bukalapak mudah diakses
Tabel 4.23
Mudah mendapatkan produk yang diinginkan di Bukalapak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 24 24.0 24.0 26.0
Setuju 58 58.0 58.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 24 responden atau 24 % responden menjawab ragu-ragu, 58 responden atau
58% menjawab setuju, dan 16 responden atau 16 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa mudah mendapatkan produk yang diinginkan di Bukalapak.
Tabel 4.24
Informasi di Bukalapak mudah didapatkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 24 24.0 24.0 25.0
Setuju 62 62.0 62.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
92
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 24 responden atau 24 % responden menjawab ragu-ragu, 62 responden atau
62% menjawab setuju, dan 13 responden atau 13 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa informasi di Bukalapak mudah didapatkan.
Tabel 4.25
Situs Bukalapak berfungsi dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 19 19.0 19.0 20.0
Setuju 66 66.0 66.0 86.0
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 19 responden atau 19 % responden menjawab ragu-ragu, 66 responden atau
66% menjawab setuju, dan 14 responden atau 14% menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa situs Bukalapak berfungsi dengan baik.
Tabel 4.26
Stok barang di Bukalapak tersedia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu-ragu 35 35.0 35.0 39.0
Setuju 50 50.0 50.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
93
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden atau 4% menjawab tidak
setuju, 35 responden atau 35 % responden menjawab ragu-ragu, 50 responden atau
50% menjawab setuju, dan 11 responden atau 11 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa stok barang di Bukalapak tersedia.
Tabel 4.27
Pengiriman barang dari Bukalapak tepat waktu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 42 42.0 42.0 44.0
Setuju 48 48.0 48.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 42 responden atau 42 % responden menjawab ragu-ragu, 48 responden atau
48% menjawab setuju, dan 8 responden atau 8 % menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa pengiriman barang dari Bukalapak tepat waktu.
Tabel 4.28
Kerahasiaan informasi pribadi di situs Bukalapak terjamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 27 27.0 27.0 28.0
Setuju 59 59.0 59.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
94
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 27 responden atau 27% responden menjawab ragu-ragu, 59 responden atau
59% menjawab setuju, dan 13 responden atau 13% menjawab sangat setuju
menunjukan gjbahwa kerahasiaan informasi pribadi di situs Bukalapak terjamin.
Tabel 4.29
Bukalapak mampu menyediakan informasi yang diperlukan ketika
terjadi masalah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 32 32.0 32.0 33.0
Setuju 54 54.0 54.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 32 responden atau 32% menjawab ragu-ragu, 54 responden atau 54%
menjawab setuju, dan 13 responden atau 13% menjawab sangat setuju
menunjukan Bukalapak mampu menyediakan informasi yang diperlukan ketika
terjadi masalah.
95
Tabel 4.30
Mekanisme penanganan masalah di Bukalapak berjalan dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu-ragu 39 39.0 39.0 43.0
Setuju 51 51.0 51.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 4 responden atau 4% menjawab tidak
setuju, 39 responden atau 39% menjawab ragu-ragu, 51 responden atau 51%
menjawab setuju, dan 6 responden atau 6% menjawab sangat setuju menunjukan
bahwa mekanisme penanganan masalah di Bukalapak berjalan dengan baik.
Tabel 4.31
Bukalapak menyediakan pilihan garansi online bagi konsumen yang
menginginkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 24 24.0 24.0 26.0
Setuju 56 56.0 56.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 24 responden atau 24% menjawab ragu-ragu, 56 responden atau 56%
menjawab setuju, dan 18 responden atau 18% menjawab sangat setuju
96
menunjukan bahwa Bukalapak menyediakan pilihan garansi online bagi konsumen
yang menginginkan.
Tabel 4.32
Bukalapak mampu memberikan layanan 100% pengembalian uang bila
barang tidak sampai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 4.0
Ragu-ragu 34 34.0 34.0 38.0
Setuju 43 43.0 43.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menjawab tidak setuju, 34
responden atau 34% menjawab ragu-ragu, 43 responden atau 43% menjawab
setuju, dan 19 responden atau 19% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
Bukalapak mampu memberikan layanan 100% pengembalian uang bila barang
tidak sampai.
Tabel 4.33
Bukalapak mampu mengembalikan biaya pengiriman jika barang
tidak sampai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 32 32.0 32.0 35.0
Setuju 47 47.0 47.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
97
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menjawab tidak
setuju, 32 responden atau 32% menjawab ragu-ragu, 47 responden atau 57%
menjawab setuju, dan 18 responden atau 18% menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa Bukalapak mampu mengembalikan biaya pengiriman jika
barang tidak sampai.
Tabel 4.34
Bukalapak mampu menangani berbagai masalah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 6.0
Ragu-ragu 43 43.0 43.0 49.0
Setuju 47 47.0 47.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
menjawab sangat tidak setuju, 5 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 43
responden atau 43% menjawab ragu-ragu, 47 responden atau 47% menjawab
setuju, dan 4 responden atau 4% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
Bukalapak mampu menangani berbagai masalah.
98
Tabel 4.35
Customer service melalui media online tersedia di Bukalapak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 30 30.0 30.0 31.0
Setuju 59 59.0 59.0 90.0
Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 30 responden atau 30% menjawab ragu-ragu, 59 responden atau 59%
menjawab setuju, dan 10 responden atau 10% menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa customer service melalui media online tersedia di Bukalapak.
Tabel 4.36
Customer Service melalui telepon tersedia di Bukalapak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 26 26.0 26.0 29.0
Setuju 62 62.0 62.0 91.0
Sangat Setuju 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 3% menjawab tidak
setuju, 26 responden atau 26% menjawab ragu-ragu, 62 responden atau 62%
99
menjawab setuju, dan 9 responden atau 9% menjawab sangat setuju menunjukan
bahwa Customer Service melalui telepon tersedia di Bukalapak.
3. Customer Satisfaction (Y)
Adapun variabel Customer Satisfaction, dalam kuesioner peneliti
memasukan 10 butir pertanyaan. Hasil output nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.37
Bukalapak memberikan produk yang berkualitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 31 31.0 31.0 32.0
Setuju 60 60.0 60.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 31 responden atau 31% menjawab ragu-ragu, 60 responden atau 60%
menjawab setuju, dan 8 responden atau 8% menjawab sangat setuju menunjukan
bahwa Bukalapak memberikan produk yang berkualitas.
Tabel 4.38
Bukalapak memberikan pelayanan sesuai dengan harapan konsumen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu-ragu 22 22.0 22.0 22.0
Setuju 70 70.0 70.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
100
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 22 responden atau 22%
menjawab ragu-ragu, 70 responden atau 70% menjawab setuju, dan 8 responden
atau 8% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa Bukalapak memberikan
pelayanan sesuai dengan harapan konsumen.
Tabel 4.39
Pelayanan yang cepat diberikan oleh Bukalapak saat konsumen
membutuhkan bantuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 31 31.0 31.0 34.0
Setuju 60 60.0 60.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak setuju, 31
responden atau 31% menjawab ragu-ragu, 60 responden atau 60% menjawab
setuju, dan 6 responden atau 6% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
pelayanan yang cepat diberikan oleh Bukalapak saat konsumen membutuhkan
bantuan.
101
Tabel 4.40
Konsumen merasa bangga menggunakan produk dari Bukalapak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 8 8.0 8.0 9.0
Ragu-ragu 38 38.0 38.0 47.0
Setuju 46 46.0 46.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
menjawab sangat tidak setuju, 8 responden atau 8% menjawab tidak setuju, 38
responden atau 38% menjawab ragu-ragu, 46 responden atau 46% menjawab
setuju, dan 7 responden atau 7% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
pelayanan yang cepat diberikan oleh Bukalapak saat konsumen membutuhkan
bantuan.
Tabel 4.41
Harga produk di Bukalapak sesuai dengan kualitas yang didapatkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 3.0
Ragu-ragu 27 27.0 27.0 30.0
Setuju 63 63.0 63.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 2 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak setuju, 27
responden atau 27% menjawab ragu-ragu, 63 responden atau 63% menjawab
102
setuju, dan 7 responden atau 7% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa harga
produk di Bukalapak sesuai dengan kualitas yang didapatkan.
Tabel 4.42
Harga yang dibayarkan ketika berbelanja di Bukalapak sesuai dengan
kuantitas produk yang dipesan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 20 20.0 20.0 21.0
Setuju 68 68.0 68.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 20 responden atau 20% menjawab ragu-ragu, 68 responden atau 68%
menjawab setuju, dan 11 responden atau 11% menjawab sangat setuju
menunjukan bahwa harga yang dibayarkan ketika berbelanja di Bukalapak sesuai
dengan kuantitas produk yang dipesan.
Tabel 4.43
Harga yang dibayarkan ketika berbelanja online di Bukalapak sesuai
dengan harapan konsumen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 26 26.0 26.0 29.0
Setuju 63 63.0 63.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
103
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 1 responden atau 1%
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 2% menjawab tidak setuju, 26
responden atau 26% menjawab ragu-ragu, 63 responden atau 63% menjawab
setuju, dan 8 responden atau 8% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa harga
yang dibayarkan ketika berbelanja online di Bukalapak sesuai dengan harapan
konsumen.
Tabel 4.44
Berbelanja di Bukalapak konsumen tidak mengeluarkan biaya tambahan
seperti biaya administrasi dan lain sebagainya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 5 5.0 5.0 9.0
Ragu-ragu 19 19.0 19.0 28.0
Setuju 57 57.0 57.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 4 responden atau 4%
menjawab sangat tidak setuju, 5 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 19
responden atau 19% menjawab ragu-ragu, 57 responden atau 57% menjawab
setuju, dan 15 responden atau 15% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
berbelanja di Bukalapak konsumen tidak mengeluarkan biaya tambahan seperti
biaya administrasi dan lain.
104
Tabel 4.45
Produk di Bukalapak memuaskan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 30 30.0 30.0 31.0
Setuju 62 62.0 62.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat tidak satupun
responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak
setuju, 30 responden atau 30% menjawab ragu-ragu, 62 responden atau 62%
menjawab setuju, dan 7 responden atau 7% menjawab sangat setuju menunjukan
bahwa produk di Bukalapak memuaskan.
Tabel 4.46
Kemudahan dalam berbelanja di Bukalapak memuaskan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 3.0
Ragu-ragu 17 17.0 17.0 20.0
Setuju 69 69.0 69.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data di olah pada SPSS 22.0, (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terlihat 2 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menjawab tidak setuju, 17
responden atau 17% menjawab ragu-ragu, 69 responden atau 69% menjawab
105
setuju, dan 11 responden atau 11% menjawab sangat setuju menunjukan bahwa
kemudahan dalam berbelanja di Bukalapak memuaskan.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independent, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau
mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak,
dilakukan dengan cara melihat Normal Probability Plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011:161-162).
Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 22.0
menghasilkan grafik sebagai berikut :
106
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Dari grafik P-P Plot di atas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai
rata-rata dan media atau nilai P-P Plot terletak di garis diagonal, maka dapat
dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal.
Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat diteruskan.
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu
dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali,
107
2011:163). Adapun hasil perthiyungan normalitas secara statistik yang dilihat
berdasarkan uji Kolmogorov-smirnov adalah sebagai berikut:
Tabel 4.47
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.45922191
Most Extreme
Differences
Absolute .079
Positive .047
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z .786
Asymp. Sig. (2-tailed) .567
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 4.47, uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,567 yang berarti
>0,05 atau 5%, ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
2. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali,
2011: 105).
108
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah
dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi
bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai TOL > 0,10
(Ghozali, 2011: 106).
Untuk melihat hasil uji multikolonieritas, berikut peneliti sajikan dalam tabel
4.48 :
Tabel 4.48
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .128 2.274 .056 .955
Brand_image .416 .071 .470 5.839 .000 .417 2.401
EService_Quality .319 .058 .445 5.520 .000 .417 2.401
a. Dependent Variable: Customer_Satisfaction
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Berdasarkan tabel 4.48, hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10,
yaitu untuk variabel Brand Image 0.417 dan untuk variabel E-Service Quality
0.417.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu
pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yaitu untuk
variabel Brand Image 2.401 dan untuk variabel E-Service Quality 2.401. Dari hasil
109
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua
pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak
tetapi menunjukan hubungan yang 97 sistematis sesuai dengan besarnya satu atau
lebih variabel. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu
secara grafik dan secara statistik, adapun uji heteroskedasitas adalah sebagai
berikut :
a. Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik Scatterplot
Cara yang dapat digunakan untuk mengukur heteroskedastisitas adalah
dengan melihat pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED yang dapat
dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak. Dengan analisis jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
110
Untuk melihat hasil uji heterokedastisitas penelitian ini, berikut
peneliti sajikan gambar 4.2 :
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu
pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal
ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak
digunakan untuk memprediksi Customer Satisfaction berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu Brand Image, E-Service Quality.
111
b. Uji Heteroskedasitas Secara Glejser
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang
signifikan pada tingkat kekeleliruan dibawah 5%, mengindikasikan adanya
gejala heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di
atas 5%, mengindentikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji glesjer dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 4.49
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Glejser Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.545 1.486 3.059 .003
Brand_image -.079 .047 -.261 -1.697 .093
EService_Quality .016 .038 .067 .433 .666
a. Dependent Variable: ABS
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Berdasarkan tabel 4.49, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk
variabel Brand Image (X1) sebesar 0.093, variabel E-Service Quality (X2)
sebesar 0,666: Karena tingkat signifikansi > 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
112
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji T (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi dependen (Ghozali, 2011:98).
Untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen dalam penelitian ini, maka berikut penulis sajikan
dalam tabel 4.50 :
Tabel 4.50
Hasil Uji T (Uji Parsial) Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .128 2.274 .056 .955
Brand_image .416 .071 .470 5.839 .000
EService_Quality .319 .058 .445 5.520 .000
a. Dependent Variable: customer_satisfaction
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
a. Hubungan Brand Image terhadap Customer Satisfaction
Ho : β1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Brand Image (X1)
terhadap Customer Satisfaction (Y)
Ha : β1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara Brand Image (X1) terhadap
Customer Satisfaction (Y)
113
Hasil uji t variabel brand image (X1) terhadap customer satisfaction (Y)
menunjukan nilai signifikan 0.000 < 0.05. Karena sig > a, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya koefisien regresi pada
variabel brand image signifikan. Artinya brand image secara parsial (individu)
berpengaruh terhadap customer satisfaction.
Jadi variabel diatas menunjukan bahwa variabel brand image
berpengaruh terhadap customer satisfaction Bukalapak. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Christian Lasander,(2013), dengan judul “citra
merek, kualitas produk, dan promosi pengaruhnya terhadap kepuasan
konsumen pada makanan tradisional”, dan penelitian yang dilakukan oleh Prof.
Muhammad Ehsan dkk,(2012) yang meneliti ” Impact of Brand Image, Service
Quality and price on customer satisfaction in Pakistan Telecommunication
sector” Hasil menunjukan bahwa variabel citra merek (brand image)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Senada dengan teori yang sudah dijelaskan Brand image adalah persepsi
konsumen mengenai sebuah merek, yang tercermin dari asosiasi merek yang
berada di benak konsumen. Dengan kata lain, asosiasi merek adalah node
informasi lain yang terhubung ke node merek dalam memori dan mengandung
arti merek bagi konsumen. Asosiasi datang dalam segala bentuk dan mungkin
mencerminkan karakteristik dari produk atau aspek independent dari produk.
(Keller, 2013:76)
114
Hal ini menunjukan bahwasanya Bukalapak berhasil meningkatkan
customer satisfaction pelanggan dengan memberikan fungsi produk yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen, merek bukalapak mudah diingat, program
komunikasi seperti iklan berhasil untuk membuat citra yang baik di benak
konsumen dan pada akhirnya membuat merek Bukalapak mudah diingat
konsumen.
b. Hubungan antara E-Service Quality dan Customer Satisfaction
Ho : β1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara E-Service Quality
(X₂) terhadap Customer Satisfaction (Y)
Ha : β1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara E-Service Quality (X₂)
terhadap Customer Satisfaction (Y)
Hasil uji t variabel E-Service Quality (X1) terhadap customer satisfaction
(Y) menunjukan nilai signifikan 0.000 < 0.05. Karena sig > a, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi pada
variabel brand image signifikan. Artinya brand image secara parsial (individu)
berpengaruh terhadap customer satisfaction.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hansel Jonathan,
(2013) yang meneliti “analisis pengaruh e-service quality terhadap customer
satisfaction yang berdampak pada customer loyalty pt bayu buana travel tbk”,
dan penelitian yang dilakukan I Made Stevana Adi Santhika Sudirman, (2010)
yang meneliti ”pengaruh kualitas pelayanan online terhadap kepuasan,
115
komitmen dan loyalitas nasabah dalam penggunaan internet banking di
Denpasar”
Senada dengan teori E-Service Quality menurut Parasuraman dkk (2005)
sebagai suatu tingkat sebuah website secara efektif dan efisien memfasilitasi
dalam hal berbelanja, melakukan pembelian dan proses penyerahan dari produk
dan jasa. Penilaian kualitas website tidak hanya saat pengalaman selama
melakukan interaksi dengan website tetapi juga interaksi setelah mendapatkan
layanan.
Hasil menunjukan bahwasannya Bukalapak telah memberikan pelayanan
online yang memuaskan, sehingga customer satisfaction Bukalapak meningkat
karena website Bukalapak mudah diakses, situs bukalapak dapat berfungsi
dengan baik serta kerahasiaan informasi pribadi terjamin dan bukalapak juga
menyediakan pilihan garansi online bagi konsumen yang menginginkan.
2. Hasil Uji F (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel independent secara bersama-sama tehadap variabel dependent,
dengan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Ho : β1,2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara Brand Image dan
E-Service Quality terhadap Customer Satisfaction (Y).
b. Ha : β1,2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara simultan antara Brand Image dan E-
Service Quality terhadap Customer Satisfaction (Y).
116
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Jika nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak ini berarti menyatakan
bahwa semua variabel independent atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependent atau terikat. Jika nilai probabilitas
lebih keci dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan
bahwa semua variabel independent atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependent atau terikat.
Untuk melihat apakah variabel-variabel independen dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama, maka berikut
peneliti sajikan dalam tabel 4.51 berikut :
Tabel 4.51
Uji F (Uji Simultan) ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1686.261 2 843.130 136.595 .000b
Residual 598.729 97 6.172
Total 2284.990 99
a. Dependent Variable: Customer_Satisfaction
b. Predictors: (Constant), EService_Quality, Brand_image
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Berdasarkan tabel 4.51, nilai F hitung diperoleh sebesar 136.595 sedangkan
nilai F tabel sebesar 3,09 maka dapat diketahui nilai F hitung 136.595 > F tabel
3,09 dan nilai probabilitas signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka model
regresi ini dapat dipakai untuk Customer Satisfaction. Dengan kata lain dapat
117
dikatakan bahwa variabel brand image dan e-service quality berpengaruh
signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel customer satisfaction.
G. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Sunyoto (2014:139), Analisis regresi berganda adalah suatu analisis
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas
(X₁ ₂ ₃…..n),berikut ini hasil koefisien regresi linier berganda :
Adapun hasil regresi linear berganda pengaruh brand image dan e-service
quality terhadap customer satisfaction dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.52
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .128 2.274 .056 .955
Brand_image .416 .071 .470 5.839 .000
EService_Quality .319 .058 .445 5.520 .000
a. Dependent Variable: customer_satisfaction
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Dari tabel 4.52 di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk
mengetahui pengaruh brand image dan e-service quality terhadap customer
satisfaction sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Y = 0.128 + 0.416 X1 +0.319 X2 + e
118
Dimana :
Y = Customer Satisfaction
α = Konstanta
X1 = Brand Image
X2 = E-Service Quality
β1 = Koefisien Regresi Brand Image
β2, = Koefesien Regresi E-Service Quality
e = Standar Error
Konstanta sebesar 0.128 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap konstan, maka Customer Satisfaction sebesar 0.128
Koefisien regresi Brand Image sebesar 0.416 menyatakan bahwa setiap Brand
Image mengalami kenaikan maka Customer Satisfaction ikut mengalami
kenaikan sebesar 0.416
Koefisen regresi E-Service Quality sebesar 0.319 menyatakan bahwa setiap E-
Service Quality mengalami kenaikan maka Customer Satisfaction ikut
mengalami kenaikan sebesar 0.319
H. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model dan tertulis R square. Namun
untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah
disesuaikan atau tertulis adjusted R 70 square, karena disesuaikan dengan jumlah
119
variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai Adjust
R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika
dalam uji empiris didapat nilai Ajusted R Square (Adj. ) negatif, maka nilai Adjusted
R Square (Adj. ) dianggap nol (Ghozali, 2011:97).
Untuk lebih jelas, peneliti telah sajikan dalam tabel 4.53 berikut :
Tabel 4.53
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .859a .738 .733 2.48445
a. Predictors: (Constant), EService_Quality, Brand_image
b. Dependent Variable: Customer_Satisfaction
Sumber : Data di oleh pada SPSS 22.0, 2016
Tabel 4.53 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.733 atau 73.3%,
ini menunjukkan bahwa variabel customer satisfaction yang dapat dipengaruhi oleh
variable brand image dan e-service quality adalah sebesar 73.3%. Sedangkan sisanya
sebesar 0,367 atau 36.7% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
120
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapatkan dan pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Customer Satisfaction
Bukalapak.
2. E-Service Quality berpengaruh secara signifikan terhadap Customer Satisfaction
Bukalapak
3. Brand Image dan E-Service Quality berpengaruh secara signifikan terhadap
Customer Satisfaction Bukalapak.
B. Saran
Meskipun peneliti telah menyusun penelitian dengan sebaikbaiknya tetapi
masih saja banyak kekurangan dalam penelitian ini dengan segala keterbatasannya.
Berikut adalah berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian
:
1. Bagi Perusahaan Bukalapak
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwasanya Brand Image
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Customer Satisfaction Bukalapak, hal
ini mampu dijelaskan dalam penelitian yang menyebarkan kuesioner langsung
kepada para pelanggan Bukalapak. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa
perusahaan harus mempertahankan brand image tetapi merek bukalapak masih
121
kurang melekat dibenak konsumen, oleh karena itu Perusahaan harus
meningkatkan kegiatan promosi seperti meningkatkan frekuensi iklan
diberbagai macam media serta membuat jingle yang mudah diingat sehingga
merek Bukalapak dapat melekat di benak konsumen. Serta cara penjualan
produk di Bukalapak yang belum berbeda dari market place yang lain, maka
dari itu Bukalapak harus membuat sistem penjualan yang lebih unik lagi agar
lebih menarik dari market place lainnya sehingga semakin banyak konsumen
yang berbelanja di Bukalapak.
b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui E-Service Quality juga
berpengaruh terhadap Customer Satisfaction Bukalapak. Hal ini mampu
dijelaskan dalam hasil penelitian yang menyebarkan kuesioner kepada
pelanggan bukalapak. Pada hasil penelitian e-service quality diperoleh bahwa
masih banyak pengiriman barang yang kurang tepat waktu sehingga diperlukan
komunikasi dan evaluasi kembali dengan partner jasa pengiriman barang untuk
memperbaiki sistem yang bermasalah serta menetapkan standar pengiriman
barang yang lebih baik agar pengirimian barang menjadi tepat waktu, jika
partner jasa pengiriman barang yang sekarang ini tidak bisa menyelesaikan
masalah maka solusi lainnya harus mencari partner jasa pengiriman barang
yang baru. Hal ini perlu dilakukan agar pelanggan puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan Bukalapak. Dalam hal lain, mekanisme penanganan
masalah di Bukalapak masih kurang berjalan dengan baik, karena pada butir
pernyataan tersebut terdapat beberapa responden yang menjawab tidak setuju
122
atau ragu ragu. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi perusahaan untuk
dilakukan perbaikan dengan cara memberikan pelatihan – pelatihan kepada
seluruh karyawan bukalapak sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan
terhadap kinerja e-service quality pada website bukalapak.com. Pihak
Perusahaan, dalam hal ini PT Bukalapak.com, juga perlu melakukan kontrol
terhadap kinerja e-service quality secara berkala agar dapat terus
mempertahankan kualitas yang sudah baik dan terus melakukan peningkatan e-
service quality yang ada, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi pelanggan.
2. Untuk peneliti selanjutnya
a. Diharapkan penelitian berikutnya tidak sebatas variabel Brand Image dan E-
Service Quality tetapi juga menambahkan variabel lain pada penelitian
selanjutnya.
123
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, S .J. and R. T. Vidgen, 2001, Assessing the Quality of Auction Web Sites,
Proceedings of the Hawaii International Conference on Systems Sciences,
Maui, Hawaii, January 4-6
Lasander, Christian, 2013, „Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional‟, Vol.1 No.3,
ISSN 2303-1174
Clow, E. Kenneth & Baack E. Donald, 2012, Integrated Advertising, Promotion and
Marketing Communications, 5th
Edition, Pearson
Kurniawati, Dewi dan Suharyono, Kusumawati, Andriani. „Pengaruh Citra Merek
dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan‟, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol.14 No.2
Engel, J.F.; et al, 1990, Consumer Behavior, 6th ed, Chicago : The Dryden Press
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19,
Edisi 5, Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Jonathan, Hansel, 2013, „Analisis Pengaruh E-Service Quality Terhadap Customer
Satisfaction Yang Berdampak Pada Customer Loyalty Pt Bayu Buana Travel
Tbk‟, Journal The WINNERS, Vol.14 No.2
Hermawan, Agus, 2012, Komunikasi Pemasaran, Penerbit: Erlangga
Hidayat, Taufik, 2008, Panduan Membuat Toko Online dengan OS Commerce,
Mediakita, Jakarta
Humdiana dan Indrayani, Evi, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu,
Yogyakarta
Schiffman, L & Kanuk, L. L, 2008, Perilaku Konsumen Edisi 7, Indeks, Jakarta
Keller, Kevin Lane, 2013, Strategy Brand Management (Building, Measuring and
Managing Brand Equity) Global Edition. Fourth Edition. United States:
Pearson
124
Kotler, Philip, 2005, Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta
_________, dan Armstrong, Gary, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedua Belas, Erlangga, Jakarta
_________, dan keller, Kevin Lane, 2009, Manajemen Pemasaran. Edisi 113, Jilid 1,
Indeks, Jakarta
_________, dan Keller, 2012, Marketing Management. 14th Edition. New Jersey:
Pretince Hall
_________, Philip & Armstrong, Gary, 2016, Principles Of Marketing 16e, Pearson
Laudon, Kenneth C, 2007, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 Buku 2, Salemba
Empat, Jakarta
Laudon, K. C & Laudon, J. P, 2008, Management Information System: Organization
and Technology In The Networked Enterprise, Sixth Edition, Prentice Hall
International Inc, New Jersey 07458
Laurent, Felicia, „Pengaruh E-Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan Go-Jek
melalui Kepuasan Pelanggan‟, AGORA Vol.4 No.2
Lovelock, Christopher, 2010, Pemasaran Jasa, Erlangga, Jakarta
Lupiyoadi, Rambat, 2004, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Pratek, PT
Salemba Empat, Jakarta
________, Rambat, 2014, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta
Majid, Abdul 2009, Customer Service Dalam Bisnis Jasa Dan Transportasi, Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Malholtra, Naresh K, 2009, Riset Pemasaran, PT Indeks, Jakarta
McLeod, R & Schell, G. P, 2004, Management Information Systems, Ninth Edition.
Pearson Education Inc, New Jersey 07458
Parasuraman, dkk 2005, „E-S-QUAL: A Multiple-Item Scale for Assessing Electronic
Service Quality‟, Journal of Service Research 7 (3): 213 - 233
Peter, J. Paul & Olson, Jerry 2013, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran,
Edisi 9 Buku 2. Penerbit: Salemba Empat.
125
Malik, Ehsan Muhammad dan Ghafoor Mudhasar, Iqbal Khasif, 2012, „Impact of
Brand Image, Service Quality and price on customer satisfaction in Pakistan
Telecommunication sector‟, International Journal of Business and Social
Science, Vol 3, No 23
Rangkuti, Freedy, 2002, The Power Of Brands, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
________, 2003, Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Konsumen,
PT. Gramedia Pustaka, Jakarta
Riduwan dan Akdon, 2013, Rumus dan data dalam analisis statistika, Alfabeta,
Bandung
Sarwoko, 2007, Statistik Inferensi Untuk Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Andi,
Yogyakarta
Schiffman, L & Kanuk, L. L, 2008, Perilaku Konsumen Edisi 7, Indeks, Jakarta
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung
________, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung
Sunyoto, Danang, 2014, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen,
CAPS (Center for Academic Publishing Service), Yogyakarta
Surachman, 2008, Dasar-dasar Manajemen Merek,Bayumedia Publishing, Malang
Suyanto M 2003, Strategi Periklanan pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia,
Andi, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2004, Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta
_______, dan Gregorius Chandra, 2007, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta
_______, 2008, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi 1, Andi
Offset, Yogyakarta
_______, 2011, Manajemen dan Strategi Merek, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
_______, 2014, Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan, Penelitian, Penerbit Andi,
Yogyakarta
126
Varmaat, Shelly Cashman 2007, Discovering Computers: Menjelajah Dunia
Komputer Fundamental, Edisi 3, Salemba Infotek, Jakarta
Voss, Christopher A 2003, „Rethinking paradigms of service: Service in a virtual
environment‟ , International Journal of Operations & Production Management,
Vol. 23 Iss: 1, pp.88 – 104
Wilkie, W.L 1990, Customer Behavior, Edisi Kedua. John Wiley & Sons, Inc. New
York.
Yuharni Putu, 2007, ”Jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan Pelayanan Pengiriman Barang-Barang”, Buletin Study Ekonomi,
Denpasar
Zeithaml, Valarie A, dkk 2002, „Service Quality Delivery Through Web Sites: A
Critical Review of Extant Knowledge‟, Volume 30, No. 4. Hal 358-371
________, dan Mary Jo Bitner, 2004, Services Marketing. Integrating Costumer
Focus Across the Firm, 3rd Edition. Irwin: McGraw-Hill
Bukalapak, 2016, „Tentang Bukalapak‟, Diakses pada tanggal 16 Juli 2016,
https://www.bukalapak.com/about
Jebol, Dragon, 2015, „Sejarah Situs Bukalapak.com‟, Diakses pada tanggal 1 Agustus
2016, http://ngobas.com/forums/topic/6819-sejarah-situs-bukalapakcom/
Mitra, Wyando, 2014, „Data Statistik Mengenai Pertumbuhan Pangsa Pasar E-
commerce di Indonesia saat ini‟, Diakses pada tanggal 19 Mei 2016,
http://startupbisnis.com/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-pasar-e-
commerce-di-indonesia-saat-ini
Noviandari, Lina, 2014, „Hampir Setengah Penduduk Indonesia Mengakses Internet
pada Tahun 2018‟, Diakses pada tanggal 25 Febuari 2016,
https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-internet-indonesia-2014-2018
Top Brand Award, 2015, „Top Brand Index 2015 Fase 2‟, Diakses pada tanggal 7
Juni 2016,http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-
result/top_brand_index_2015_fase_2
127
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BRAND IMAGE DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP
CUSTOMER SATISFACTION BUKALAPAK
(Studi Kasus Pada Pelanggan Bukalapak)
Dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang menyusun
skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Nama : Anggita Septiani
NIM : 1112081000070
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Saya hendak melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image
dan E-Service Quality terhadap Customer Satisfaction Bukalapak (Studi Kasus
Pada Pelanggan Bukalapak)”. Untuk itu saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i
agar kiranya mengisi angket ini.
Mengingat mutu atau kualitas penelitian ini sangat tergantung dari angket
yang saudara/saudari, sehingga saya mohon agar Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi
sejujurnya berdasarkan pengalaman yang saudara alami. Atas perhatiannya dan
kerjasamanya ssaya ucapkan terimakasih.
128
A. Petunjuk pengisian Kuesioner
1. Isilah data dari anda sebelum melakukan pengisian kuesioner
2. Petunjuk pengisian
Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
a. SS : Sangat Setuju
b. S : Setuju
c. RG : Ragu - Ragu
d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara/saudari paling tepat dengan
memberi tanda ( √) pada setiap butir pertanyaan.
B. Data Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan
3. Pendidikan Terakhir : SD SLTP
SMU/SMK Diploma
Diploma Sarjana
4. Usia : > 13 – 18 tahun > 18 – 25 tahun
> 25 – 40 tahun > 40 – 56 tahun
> 56 tahun
129
SCREENING
1. Apakah anda pernah membeli produk di Bukalapak ?
a. Ya, silahkan dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
1 kali 2 – 3 kali > 3 kali
b. Tidak, cukup sampai disini untuk pertanyaan.
2. Produk apa yang paling sering anda beli di Bukalapak ?
Elektronik Food
Olahraga Lainnya : …………..
Fashion
Rumah tangga
130
DAFTAR PERNYATAAN
No Brand Image SS S RG TS STS
1 Informasi merek Bukalapak
sebagai situs jual beli online
yang “mudah dan terpercaya”
mudah diingat konsumen
2 Informasi merek Bukalapak
sebagai situs jual beli online
yang “mudah dan terpercaya”
dapat bertahan di benak
konsumen
3 Belanja di Bukalapak nyaman
4 Produk di Bukalapak bagus
5 Pesan Bukalapak sebagai situs
jual beli online yang “mudah dan
terpercaya” tersampaikan
melalui produk
6 Program komunikasi Bukalapak
seperti iklan dan lain lain
mendukung pemasaran produk –
produknya
7 Merek Bukalapak mudah diingat
8 Keunggulan merek Bukalapak
bertahan lama
9 Cara penjualan produk di
Bukalapak unik
10 Atribut-atribut produk
Bukalapak sesuai dengan
kebutuhan konsumen
11 Fungsi produk di Bukalapak
sesuai dengan kebutuhan
konsumen
12 Citra Bukalapak sebagai situs
jual beli online mudah dan
terpercaya sesuai dengan
kebutuhan konsumen
131
No E-Service Quality SS S RG TS STS
1 Website Bukalapak mudah
diakses
2 Mudah mendapatkan produk
yang diinginkan di Bukalapak
3 Informasi di Bukalapak mudah
didapatkan
4 Situs Bukalapak berfungsi
dengan baik
5 Stok barang di Bukalapak
tersedia
6 Pengiriman barang dari
Bukalapak tepat waktu
7 Kerahasiaan informasi pribadi
di situs Bukalapak terjamin
8 Bukalapak mampu
menyediakan informasi yang
diperlukan ketika terjadi
masalah
9 Mekanisme penanganan
masalah di Bukalapak berjalan
dengan baik
10 Bukalapak menyediakan pilihan
garansi online bagi konsumen
yang menginginkan
11
Bukalapak mampu memberikan
layanan 100% pengembalian
uang bila barang tidak sampai
12 Bukalapak mampu
mengembalikan biaya
pengiriman jika barang tidak
sampai
13 Bukalapak mampu menangani
berbagai masalah
14
Customer service melalui media
online tersedia di Bukalapak
15 Customer Service melalui
telepon tersedia di Bukalapak
132
No Customer Satisfaction SS S RG TS STS
1 Bukalapak memberikan produk
yang berkualitas
2 pelayanan sesuai dengan
harapan konsumen Bukalapak
memberikan
3 Pelayanan yang cepat diberikan
oleh Bukalapak saat konsumen
membutuhkan bantuan
4 Konsumen merasa bangga
menggunakan produk dari
Bukalapak
5 Harga produk di Bukalapak
sesuai dengan kualitas yang
didapatkan
6 Harga yang dibayarkan ketika
berbelanja di Bukalapak sesuai
dengan kuantitas produk yang
dipesan
7 Harga yang dibayarkan ketika
berbelanja online di Bukalapak
sesuai dengan harapan
konsumen
8 Berbelanja di Bukalapak
konsumen tidak mengeluarkan
biaya tambahan seperti biaya
administrasi dan lain
sebagainya
9 Produk di Bukalapak
memuaskan
10 Kemudahan dalam berbelanja di
Bukalapak memuaskan
133
Lampiran 2
Variabel Brand Image (X₁)
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Total
1. 4 4 3 2 5 2 4 4 4 4 3 3 42
2. 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 56
3. 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 41
4. 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 48
5. 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 56
6. 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 41
7. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47
8. 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49
9. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49
10. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47
11. 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 44
12. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
13. 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 44
14. 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 56
15. 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 55
16. 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 51
17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
18. 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 48
19. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
20. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 46
21. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 48
22. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59
23. 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 43
24. 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 57
25. 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 43
26. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
27. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46
28. 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 52
29. 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 48
30. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 49
31. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
32. 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 51
33. 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 45
34. 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 45
35. 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 40
36. 4 4 4 3 4 4 5 3 2 4 3 4 44
134
37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
38. 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 46
39. 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 33
40. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47
41. 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 53
42. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
43. 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 44
44. 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 46
45. 5 5 5 1 1 1 5 5 5 1 1 1 36
46. 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 42
47. 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 55
48. 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 41
49. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
50. 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 43
51. 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 47
52. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
53. 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 51
54. 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 47
55. 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 44
56. 4 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 3 33
57. 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 46
58. 4 2 3 4 3 5 5 3 3 3 4 5 44
59. 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 53
60. 3 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 47
61. 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 42
62. 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 41
63. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49
64. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
65. 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 41
66. 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 50
67. 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49
68. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59
69. 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 44
70. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
71. 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 40
72. 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 50
73. 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 48
74. 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 47
75. 3 3 3 2 4 2 4 2 2 4 4 3 36
76. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
77. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37
135
78. 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 47
79. 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 41
80. 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 48
81. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 46
82. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 46
83. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 51
84. 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 45
85. 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 44
86. 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 44
87. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 48
88. 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 52
89. 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 40
90. 4 3 3 3 3 2 4 3 2 2 5 3 37
91. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 49
92. 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 38
93. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 46
94. 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 40
95. 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 42
96. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 46
97. 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 44
98. 3 4 4 4 3 5 2 3 4 4 4 3 43
99. 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 50
100. 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 39
136
Variabel E-Service Quality (X₂)
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Total
1. 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 57
2. 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 69
3. 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 61
4. 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 3 57
5. 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 66
6. 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 56
7. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
8. 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
9. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
10. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 55
11. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 52
12. 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 67
13. 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 53
14. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
15. 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 67
16. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 60
17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
18. 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 54
19. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
20. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
21. 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 56
22. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
23. 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 67
24. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 62
25. 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 49
26. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
27. 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 50
28. 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 69
29. 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 59
30. 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 66
31. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58
32. 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 65
33. 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 50
34. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 57
35. 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 52
36. 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 53
37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
38. 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 53
137
39. 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 47
40. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
41. 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
42. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 55
43. 4 3 4 4 3 3 4 3 3 5 3 4 3 3 3 52
44. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 55
45. 1 5 5 3 3 3 3 5 4 3 1 5 3 3 5 52
46. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 57
47. 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 53
48. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 49
49. 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 53
50. 5 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 53
51. 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 4 3 4 4 65
52. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
53. 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 64
54. 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 5 4 54
55. 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 54
56. 4 2 3 3 2 3 4 4 3 5 5 5 2 3 4 52
57. 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 60
58. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 60
59. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 66
60. 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 61
61. 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 51
62. 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 47
63. 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 61
64. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
65. 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 5 3 3 3 52
66. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
67. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 56
68. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
69. 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 48
70. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
71. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
72. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
73. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
74. 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 52
75. 5 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 49
76. 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 4 43
77. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
78. 5 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 3 4 4 3 60
79. 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 48
138
80. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 3 5 61
81. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58
82. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 51
83. 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 51
84. 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 2 3 5 58
85. 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 3 53
86. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 54
87. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
88. 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 60
89. 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 5 5 3 4 4 58
90. 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 40
91. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 60
92. 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 47
93. 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58
94. 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
95. 5 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 54
96. 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 55
97. 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 52
98. 5 4 3 5 4 3 3 3 3 5 5 5 3 4 4 59
99. 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 66
100. 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 50
139
Variabel Customer Satisfaction (Y)
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Total
1. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
2. 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 44
3. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
4. 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
5. 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 43
6. 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 36
7. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8. 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
9. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 32
12. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13. 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38
14. 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
15. 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 41
16. 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 43
17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
19. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
20. 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
21. 3 3 3 4 5 4 5 2 4 5 38
22. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
23. 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 36
24. 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 43
25. 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 36
26. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
28. 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 38
29. 3 4 4 2 3 5 4 5 3 4 37
30. 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
31. 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 34
32. 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 41
33. 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 34
34. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
35. 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32
36. 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 35
37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38. 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 40
140
39. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
40. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
41. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42. 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 37
43. 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 36
44. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37
45. 4 5 3 2 1 5 4 1 3 1 29
46. 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 33
47. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48. 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
49. 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 36
50. 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 34
51. 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
52. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
54. 4 4 3 3 4 3 2 1 4 3 31
55. 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37
56. 3 4 4 3 4 4 4 5 2 3 36
57. 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
58. 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 35
59. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
60. 4 4 5 3 4 4 4 1 4 4 37
61. 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38
62. 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 33
63. 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 45
64. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
65. 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 36
66. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
67. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
68. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
69. 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 34
70. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
71. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
72. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
73. 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 39
74. 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38
75. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
76. 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27
77. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
78. 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 39
79. 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 33
141
80. 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40
81. 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37
82. 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 34
83. 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 36
84. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
85. 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 35
86. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
87. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
88. 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
89. 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 35
90. 1 5 1 1 1 5 1 1 3 1 20
91. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
92. 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 33
93. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
94. 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 30
95. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 34
96. 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 33
97. 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 35
98. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
99. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
100. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
142
Lampiran 3
Variabel Brand Image (X₁)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 44.7667 23.909 .709 .889
VAR00002 44.8667 22.878 .745 .886
VAR00003 44.8333 23.109 .837 .883
VAR00004 44.9667 24.033 .569 .895
VAR00005 44.7000 24.148 .501 .899
VAR00006 44.8000 23.752 .557 .896
VAR00007 44.7667 23.082 .647 .891
VAR00008 45.0333 22.516 .708 .888
VAR00009 45.0667 24.616 .454 .901
VAR00010 45.0333 24.723 .512 .898
VAR00011 44.8333 25.316 .482 .899
VAR00012 44.9667 23.137 .806 .884
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 12
143
Variabel E-Service Quality (X₂)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 56.3333 39.885 .657 .922
VAR00002 56.6000 37.972 .659 .922
VAR00003 56.4333 40.806 .503 .926
VAR00004 56.3333 39.609 .614 .923
VAR00005 56.6000 38.524 .592 .924
VAR00006 56.7000 38.631 .568 .925
VAR00007 56.3333 38.092 .756 .919
VAR00008 56.4667 38.947 .660 .922
VAR00009 56.6333 38.447 .689 .921
VAR00010 56.4667 38.809 .616 .923
VAR00011 56.6333 37.620 .734 .919
VAR00012 56.5667 37.633 .674 .922
VAR00013 56.7000 38.493 .776 .919
VAR00014 56.5333 38.878 .741 .920
VAR00015 56.6000 39.834 .595 .924
144
Variabel Customer Satisfaction (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 36.1333 12.326 .466 .842
VAR00002 36.1333 11.706 .653 .827
VAR00003 36.2000 11.890 .704 .826
VAR00004 36.3667 10.723 .570 .837
VAR00005 36.1667 12.144 .562 .835
VAR00006 36.2333 11.495 .583 .832
VAR00007 36.2000 11.614 .586 .832
VAR00008 36.1000 12.024 .359 .857
VAR00009 36.2333 11.013 .714 .820
VAR00010 36.0333 12.861 .478 .843
145
Lampiran 4