pengaruh biaya operasional pendapatan operasional (bopo...

131
Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014) Oleh: Nuzul Qorifah NIM : 1112081000147 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: duongtu

Post on 20-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non

Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap Return On Asset (ROA)

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014)

Oleh:

Nuzul Qorifah

NIM : 1112081000147

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

i

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL

(BOPO), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANTING TO

DEPOSIT RATIO (FDR) DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA

SYARIAH (SBIS) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA

Skripsi:

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Nuzul Qorifah

(NIM : 1112081000147)

Di Bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Herni Ali HT, SE., MM Amalia, SE., MSM

NIDN. 0422125902 NIP. 19740821 200901 2 005

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 10 September 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

Nama : Nuzul Qorifah

NIM : 1112081000147

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap

Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah

di Indonesia tahun 2010-2014)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 23 Maret 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

Nama : Nuzul Qorifah

NIM : 1112081000147

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap

Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah

di Indonesia tahun 2010-2014)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta.

Jakarta, 23 Maret 2016

1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si

NIP. 19731221 200501 2 002

2. Amalia, SE., MSM

NIP. 19740821 200901 2 005

3. Dr. Herni Ali HT, SE., MM

NIDN. 0422125902

4. Amalia, SE., MSM

NIP. 19740821 200901 2 005

5. Dr. Indoyama Nasarudin, SE.,MAB

NIP. 19741127 200112 1 002

Page 5: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda Tanggan dibawah ini:

Nama : Nuzul Qorifah

No. Induk Mahasiswa : 1112081000147

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen/MIPS

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya

siap untuk dikenai sanksi berdasarkan anturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 8 Januari 2016

Yang menyatakan,

Page 6: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Nuzul Qorifah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Februari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Galunggung 15 Blok C6 No. 14 RT. 006 RW.

010 Kel. Cengkareng Timur Kec. Cengkareng Kota

Jakarta Barat – DKI. Jakarta

No Telepon/HP : -/089630770125

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1999-2005 : SD Negeri 09 Pagi Jakarta Barat

2005-2008 : SMP Negeri 108 Jakarta

2008-2011 : MA Negeri 16 Jakarta

2011-2016 : Program Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen

Informasi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. Anggota PASKIBRA SD Negeri 09 Pagi Jakarta Barat

2. Anggota PASKIBRA SMP Negeri 108 Jakarta

3. Anggota KIR MA Negeri 16 Jakarta

4. Pengurus OSIS MA Negeri 16 Jakarta periode 2009/2010

Keahlian

Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point),

Internet

Bahasa : Bahasa Jepang, Inggris

Page 7: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

vi

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence (ROA) Operating Costs

Operating Income, NPF (Non Performing Financing), FDR (Financing to Deposit

Ratio) and SBIS (Bank Indonesia Certificates Sharia) on ROA (Return on Assets)

a case study in Islamic Banks in Indonesia. By taking the data four samples,

namely Islamic Banks, PT. Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri,

PT. Bank BRI Syariah, and PT. Bank Bukopin Syariah.

This research is quantitative. Analyses were performed using secondary

data time series (time series) quarterly documentation obtained from the official

website of each bank in the study period of 2010 through 2014. The analytical

method used is multiple linear regression in SPSS software version 22 and

Microsoft Office Excel 2007 the approach to the science of statistics.

The results showed that the ROA, NPF, FDR and SBIS simultaneously

affect the ROA (Return on Assets). BOPO and FDR partially influence on ROA

(Return on Assets). While the NPF and SBIS no effect on ROA (Return on Assets)

with a confidence level of 95%, the value of Adjusted R-square is generated by

55%, giving meaning that the ROA (Return on Assets) is able to be explained by

the variable ROA, NPF, FDR and SBIS by 55%, and the remaining 45% is

explained by other variables not included in this study, example: CAR, Inflation,

DPK, BI Rate and other.

Keywords: ROA, NPF, FDR, SBIS, ROA

Page 8: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh (BOPO) Biaya

Operasional Pendapatan Operasional, NPF (Non Performing Financing), FDR

(Financing to Deposit Ratio) dan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)

terhadap ROA (Return on Asset) studi kasus pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Dengan mengambil data 4 sampel Bank Umum Syariah yaitu, PT.

Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank BRI Syariah, dan

PT. Bank Bukopin Syariah.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Analisis dilakukan dengan

menggunakan data sekunder runtun waktu (time series) triwulan yang diperoleh

dari dokumentasi website resmi masing-masing bank dalam periode penelitian

tahun 2010 sampai dengan 2014. Metode analisis yang digunakan adalah regresi

linier berganda pada Software SPSS versi 22 dan Microsoft Office Excel 2007

dengan pendekatan ilmu statistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO, NPF, FDR dan SBIS secara

simultan berpengaruh terhadap ROA (Return on Asset). BOPO dan FDR secara

parsial berpengaruh terhadap ROA (Return on Asset). Sedangkan NPF dan SBIS

tidak berpengaruh terhadap ROA (Return on Asset) dengan confidence level 95%,

nilai Adjusted R-square yang dihasilkan sebesar 55%, memberikan makna bahwa

variabel ROA (Return on Asset) mampu dijelaskan oleh variabel BOPO, NPF,

FDR dan SBIS sebesar 55%, dan sisanya 45% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak termasuk dalam penelitian ini, contohnya: CAR, Inflasi, DPK, BI Rate dan

lainnya.

Kata Kunci : BOPO, NPF, FDR, SBIS, ROA

Page 9: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada

hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Karena hanya dengan petunjuk dan bimbingan-Nya, penuli dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul ―Pengaruh Biaya Operasional

Pendaatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF),

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) terhadap Return on Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2010-2014)” dengan tujuan untuk memenuhi salah

satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakkultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak, banyak pihak yang telah membantu mendukung, baik

berupa moral, tenaga, masukan dan pengarahan-pengarahan yang sangat penting

bagi penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

tak terhingga dan semoga Allah SWT memberikan pahala atas amal kebaikan

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya

adalah:

1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Ngadimin dan

Mama Asriyah yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun

materil, memberikan cinta, kasih sayang dan selalu mendoakan dengan

penuh rasa ikhlas.

Page 10: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

ix

2. Adik tersayang Nafisha Rizkya Putri, yang selalu memberikan dukungan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakkultas Ekonomi

dan Bisnis, Bapak Dr. Amilin, SE.Ak., M.Si selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH selaku

Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Bapak Dr. Desmadi

Saharuddin, Lc., MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku dosen Pembimbing I, yang

senantiasa dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktunya untuk

membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih banyak Pak Herni, Semoga Allah SWT selalu

melimpahkan nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat wal‘afiat dan

panjang umur serta kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak.

5. Ibu Amalia, SE., MSM selaku dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi,

ilmu serta saran dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

6. Ibu Titi Warninda SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen, dan Ibu Ir.

Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

7. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah mengarahkan dan memotivasi penulis selama menuntut ilmu di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

8. Ibu Dr. Muniati Aisyah, Ir., MM yang telah banyak membantu dan

memberikan jalan bagi kami mahasiswa MIPS

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta, terima kasih telah memberikan curahan ilmu yang bermanfaat

bagi penulis.

Page 11: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

x

10. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta, yang telah membantu dan memberikan pelayanan dengan baik

demi kelancaran kegiatan perkuliahan kami.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan Jeje, Selvia, Kartini, Sarah, Septi, Lina,

Ayu, Jananti, Indah dan Ulan. Terima kasih atas dukungan, doa,

kebersamaan dan motivasinya selama proses penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu melindungi kalian dan membalas kebaikan-

kebaikan kalian.

12. Sahabat-sahabat Harki Pahlawati, Siti Galuh H.R.P, Ilmiatul Farihi.

Terima kasih atas dukungan, doa, kebersamaan dan motivasi selama

proses penyesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan perlingan

kepada kalian dan membalas kebaikan kalian dan semoga kita bisa dapat

terus menjaga silaturahmi ini.

13. Teman-teman seperjuangan Manajemen Informasi Perbankan syariah

angkatan 2011, yang telah memberikan rasa kekeluargaan, dukungan, doa

dan motivasi selama masa perkuliahan. Mohon maaf jika tidak disebutkan

satu persatu, namun tetep tidak mengurangi rasa bangga dan rasa

persahabatan diantara kita semua.

14. Teman-teman seperjuangan CCIT FTUI angkatan 2011, terima kasih telah

memberikan banyak kenangan dan pengalaman semoga ilmunya

bermanfaat.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan kritik yang

membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa-masa yang akan

datang.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 10 Januari 2016

Penulis

Page 12: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 15

A. Bank Syariah .............................................................................................. 15

1. Pengertian Bank Syariah ........................................................................ 15

2. Fungsi Perbankan Syariah ...................................................................... 18

3. Jenis Kegiatan Usaha Perbankan Syariah............................................... 20

B. Analisis Rasio Keuangan ........................................................................... 23

1. Return On Asset (ROA) .......................................................................... 23

2. Biaya Operasinal Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) .............. 26

3. Non Performing Financing (NPF) ......................................................... 27

4. Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................................... 28

C. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ................................................. 31

D. Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 39

E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 43

Page 13: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xii

F. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 48

G. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 51

A. Ruang Lingkup Penilitian .......................................................................... 51

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 53

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 53

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 54

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 54

3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 60

4. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 61

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 64

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 68

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 68

1. Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ............................. 68

2. Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia ............... 70

3. Perkembangan NPF Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia .................. 71

4. Perkembangan FDR Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia .................. 72

5. Perkembangan SBIS Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia ................. 73

B. Analisis dan Pembahasan.............................................................................. 74

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 74

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 77

3. Analisis Regrasi Linier Berganda .............................................................. 90

4. Uji Hipotesis .............................................................................................. 92

C. Interpretasi .................................................................................................... 95

1. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Return on Asset (ROA) .................................................................................. 95

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Asset

(ROA) ............................................................................................................ 96

3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset

(ROA) ............................................................................................................ 97

Page 14: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xiii

4. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return on

Asset (ROA) ................................................................................................... 97

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 99

A. Kesimpulan ................................................................................................ 99

B. Saran ......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xciii

Page 15: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Bank Syariah di Indonesia Periode 2008-2014 ......................... 3

Tabel 1. 2 Komposisi NPF, FDR, BOPO dan SBIS Periode 2010-2014 di

Indonesia ......................................................................................................... 6

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu.............................................................................43

Tabel 3. 1 Rincian Sampel Penelitian....................................................................52

Tabel 3. 2 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson .............. 58

Tabel 4. 1 Analisis Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel.........................75

Tabel 4. 2 Kolmogorov-Smirnov .......................................................................... 81

Tabel 4. 3 Kolmogorov-Smirnov Hasil Ln ........................................................... 82

Tabel 4. 4 Uji Multikolinieritas dengan Model Tolerance dan VIF ..................... 83

Tabel 4. 5 Uji Heteroskedastisitas dengan Model Spearman’s rho ...................... 84

Tabel 4. 6 Uji Heteroskedastisitas dengan Model Spearman’s rho Hasil Ln ....... 85

Tabel 4. 7 Uji Durbin-Watson ............................................................................... 86

Tabel 4. 8 Hasil Pengobatan Uji Durbin-Watson.................................................. 89

Tabel 4. 9 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................ 90

Tabel 4. 10 Uji F ................................................................................................... 92

Tabel 4. 11 Uji T ................................................................................................... 93

Tabel 4. 12 Uji Adjusted R Square ........................................................................ 94

Page 16: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah Perioded 2010-2014 ........... 5

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran..........................................................................48

Gambar 4. 1 Perkembangan Jumlah Bank Syariah di Indonesia periode 2010-

2014........................................................................................................................69

Gambar 4. 2 Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

perioded 2010-2014 .............................................................................................. 70

Gambar 4. 3 Perkembangan NPF Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

periode 2010-2014 ................................................................................................ 71

Gambar 4. 4 Perkembangan FDR Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

periode 2010-2014 ................................................................................................ 73

Gambar 4. 5 Perkembangan SBIS Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

periode 2010-2014 ................................................................................................ 74

Gambar 4. 6 Histogram ......................................................................................... 78

Gambar 4. 7 Histogram Hasil Ln .......................................................................... 79

Gambar 4. 8 Grafik P-Plot .................................................................................... 80

Gambar 4. 9 Grafik P-Plot Hasil Ln ..................................................................... 80

Page 17: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian, Triwulan I 2010 – Triwulan IV 2014 .................. xcvi

Lampiran 2 : Uji Asumsi Kalsik ......................................................................... xcix

Lampiran 3 : Tabel Summary, Anova dan Coefficients ....................................... cii

Lampiran 4 : Tabel DW ....................................................................................... ciii

Lampiran 5 : F-Tabel ............................................................................................ civ

Lampiran 6 : T-Tabel ............................................................................................. cv

Page 18: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hampir semua sektor usaha, yang

meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa dan

perumahan sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam melakukan

transaksi keuangan. Semua sektor usaha maupun individu saat ini dan

masa yang akan datang tidak akan lepas dari sektor perbankan bahkan

menjadi kebutuhan dalam menjalankan aktivitas keuangan dalam

mendukung kelancaran usaha. Peran bank bagi masyarakat individu,

maupun masyarakat bisnis sangat penting bahkan bagi suatu negara,

karena bank sebagai suatu lembaga yang sangat berperan dan berpengaruh

dalam perekonomian suatu negara.

Bank mempunyai peran dalam menghimpun dana masyarakat,

karena merupakan lembaga yang dipercaya oleh masyarakat dari berbagai

macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Masyarakat

percaya bahwa dana yang ditempatkan di bank keamanannya lebih

terjamin dibandingkan ditempatkan di lembaga lain. Disisi lain bank

berperan dalam menyalurkan dana kepada masyarakat. Bank merupakan

lembaga yang dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan dana. Masyarakat dapat secara langsung endapatkapinjaman

dari bank, sepanjang masyarakat pengguna dana tersebut dapat memenuhi

Page 19: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

2

persyaratan yang diberikan oleh bank. Dengan demikian, pada dasarnya

bank mempunyai peran dalam dua sisi yaitu, menghimpun dana yang

berasal dari masyarakat yang sedang kelebihan dana, dan menyalurkan

dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana untuk memenuhi

kebutuhannya. Dengan fungsi tersebut, yaitu menghimpun dana dari

masyarakat dan sekaligus menyalurkannya, sehingga bank merupakan

lembaga perantara keuangan bagi masyarakat dengan cara menghimpun

dana dari masyarakat yang kelebihan dana, kemudian menyalurkan kepada

masyarakat yang membutuhkan dana (Ismail, 2010).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimuali tahun 1991

ketika berdirinya bank umum syariah pertama di Indonesia yaitu bank

Muamalat Indonesia. Dalam upaya mempercepat pertumbuhan

perekonomian syariah di Indonesia, pemerintah merubah UU Perbankan

Syariah No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menjadi UU No. 10 Tahun

1998 dimana berisi tentang arahan bagi Bank Konvensional dalam

membuka Unit Usaha Syariah (UUS) atau mengkonversi menjadi Bank

Umum Syariah (BUS). Namun, hingga memasuki pertengahan tahun 2000

tidak banyak tercatat berdirinya BUS yang baru, tapi hanya sebatas

membuka UUS, ini dikarenakan para pakar ekonomi berpendapat bahwa

UU No. 10 Tahun 1998 belum sepenuhnya membahas tentang Perbankan

Syariah. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Juli 2008 pemerintah berhasil

membuat suatu landasan hukum yang secara penuh dan spesifik mengatur

Page 20: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

3

tentang perbankan syariah yaitu UU No, 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah.

Perubahan peraturan UU yang dilakukan oleh pemerintah

memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan bank syariah di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah unit bank

syariah pada tahun 2008 yang memiliki 163 unit, dimana 6 Bank Umum

Syariah, 27 Unit Usaha Syariah, 131 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah,

menjadi 169 unit pada tahun 2009 dimana, 6 Bank Umum Syariah, 25 Unit

Usaha Syariah dan 138 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Pada tahun

2010 Bank Umum Syariah bertambah menjadi 11 unit, 23 Unit Usaha

Syariah dan 150 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Dari tahun 2010

hingga 2013 BUS tidak mengalami pertambahan unit namun untuk Unit

Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah bertambah, dimana

pada tahun 2011 terdapat 11 UUS dan 155 BPRS dan, tahun pada 2012

terdapat 11 UUS dan 158 BPRS dan pada tahun 2013 terdapat 23 UUS dan

163 BPRS. Sedangkan pada tahun 2014 terdapat 197 unit Perbankan

Syariah dimana, 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah dan 163

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berikut ini data perkembangan jumlah

kantor maupun kantor cabang syariah di Indonesia. (Sumber: OJK,

Laporan Statistik Perbankan Syariah Tahun 2014)

Tabel 1. 1 Jumlah Bank Syariah di Indonesia Periode 2008-2014

Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 5 6 11 11 11 11 12

Page 21: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

4

Jumlah Kantor 581 711 1215 1401 1745 1998 2151

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank 27 25 23 24 24 23 22

Jumlah Kantor 241 287 262 336 517 590 425

Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah

Jumlah Bank 131 138 150 155 158 163 163

Jumlah Kantor 202 225 286 364 401 402 439

Sumber: Otoritas Jasa Keuanan, Laporan Statistik Perbankan Syariah Tahun

2014

Berdasarkan data diatas perkembangan perbankan syariah dari

2008 hingga tahun 2014 mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu

signifikan. Salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan

perbankan syariah di Indonesia adalah kurangnya dukungan pemerintah

terhadap perbankan syariah. Selain itu perbankan syariah di Indonesia

masih kekurangan sumber daya yang ahli di bidang perbankan syariah dan

para debitur lebih memilih bank konvensional dari pada bank syariah.

Pada intinya yang menyebabkan pertumbuhan bank syariah di Indonesia

lambat adalah dari lingkungannya sendiri yang tidak mendukung untuk

bank syariah maju dan berkembang.

Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka

perlu ditingkatkan kinerja bank syariah agar perbankan dengan prinsip

syariah tetap sehat dan efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank (Sofyan, 2002). Return on

Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari aset yang dananya berasal

Page 22: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

5

dari sebagian besar dana simpanan masyarakat. Perkembangan aset yang

dimilliki perbankan syariah dapat mencerminkan kinerja manajemen

perbankan syariah dalam melakukan kegiatan operasionalnya dengan baik

dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan syariah di

Indonesia. Pata tahun 2010 aset yang di miliki oleh perbankan syariah di

Indonesia sebesar 97,519 Miliar dan terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Hingga tahun 2014 aset yang dimiliki oleh perbankan syariah di

Indonesia adalah sebesar 272,344 Miliar. Berikut ini data perkembangan

aset perbankan syariah di Indonesia.

Gambar 1. 1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah Perioded 2010-

2014

Sumber: BI, Statistik Perbankan Syariah (diolah)

Berdasarkan gambar 1.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa aset yang

dimiliki perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan di setiap

Page 23: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

6

tahunnya dimulai dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Hasil ini

menandakan bahwa kinerja perbankan syariah di Indonesia semakin baik.

Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat

profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan bank

untuk memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang

digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan.

Berikut ini merupakan data tabel yang menggambarkan secara

umum tentang Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit

Ratio (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) yang terjadi pada tahun 2010

sampai dengan 2014:

Tabel 1. 2 Komposisi NPF, FDR, BOPO dan SBIS Periode 2010-2014

di Indonesia

Tahun NPF (%) FDR (%) BOPO (%) SBIS (Rp/ Miliar)

2010 3,02 87,60 82,38 5,408

2011 2,52 91,41 81,67 9,244

2012 2,26 120,65 76,35 4,993

2013 2,96 121,46 83,88 6,699

2014 4,33 86,66 81,32 8,130

Page 24: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

7

Non Performing Financing (NPF) merupakan istilah yang

digunakan untuk rasio pembiayaan bermasalah dalam perbankan syariah.

NPF adalah pembiayaan yang dalam pelasanaannya belum mencapai atau

memenuhi target yang diinginkan pihak bank (Verthizal, 2007:477).

Berdasarkan tabel 1.2 diatas, terlihat bahwa Non Performing Financing

(NPF) mengalami penurunan, dimana pada tahun 2010 sebesar 3,02%

menurun sebesar 0,76% menjadi 2,26 pada tahun 2012 dan meningkat

sebesar 2,07% menjadi 4,33 pada tahun 2014.. Besar kecil nya NPF dapat

mempengaruhi kinerja perbankan. Bank Indonesia menetapkan besarnya

nilai NPF yang baik adalah di bawah 5%. Dengan nilai NPF yang rendah

membuat kinerja perbankan syariah meningkat karena pembiayaan

bermasalah yang terjadi pada bank syariah hanya sedikit. Apabila nilai

NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap

kerugian bank. Bank harus menangung kerugian dalam kegiatan

operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penuruna laba dan

menurunnya kinerja perbankan tersebut.

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. FDR

dihitung dari perbandingan antara total pembiayaan yang diberiakn bank

dengan dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga yang dimaksud yaitu antara

lain giro, tabungan, dana deposito (Furqan, 2012:4). Pada kolom

Financing to Deposit Ratio (FDR), terlihat bahwa nilai FDR mengalami

peningkatan, dimana pada tahun 2010 sebesar 87,60% meningkat sebesar

Page 25: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

8

33,86% menjadi 121,46 pada tahun 2013. FDR tersebut menyatakan

seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana

yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kedit yang diberikan

sebagai likuiditasnya. Semakin besar kerdit maka pendapatan yang

diperolah naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba juga akan

mengalami kenaikan.

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional,

semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja

manajemen tersebut, karena efisiensien dalam menggunakan sumber daya

yang ada di perusahaan (Riyadi, 2006). Pada kolom Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), nilai tertinggi terjadi pada tahun 2013

sebesar 83,88%. Sedangkan nilai terensah terjadi pada tahun 2012 sebesar

76,35%. Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut

dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya

maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.

Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

10/11/PBI/2008 yang berisi tentang penyempurnaan instrumen moneter

syariah dengan cara mengganti instrumen SWBI menjadi Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) yang menggunakan akad ju‘alah. Dengan

hadirnya SBIS setidaknya merupakan langkah awal dan sinyal untuk

memantapkan dan meningkatkan industri perbankan syariah dan masalah

penempatan likuiditas. Dengan tingkat pengembalian yang setara atau

Page 26: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

9

mendekati bunga Sertifikat Bank Indonesia membuat pilihan instrumen

investasi ini menarik digunakan disaat perbankan syariah mengalami

kelebihan likuiditas. Pada kolom Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

terlihat bahwa nilai tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 9,244 Miliar.

Sedangkan nilai terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 5,408 Miliar.

Menandakan bahwa bank syariah mengalokasikan dananya bukan hanya

untuk pembiayaan saja namun untuk investasi pada Pasar Uang Antarbank

Syariah (PUAS).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Edhi Satriyo Wibowo dan

Muhammad Syaichu pada penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh

Suku Bunga , Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah pada tahun 2013. Penelitian terdahulu ini menggunakan metode

analisis regresi berganda dimana variabel independen yang digunakan

adalah CAR, BOPO, NPF, Suku Bunga dan Inflasi, sedangkan variabel

dependen yang digunakan adalah ROA. Penelitian terdahulu ini

menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu, CAR, NPF, Inflasi dan Suku

Bunga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada

perbankan syariah. Variabel BOPO memiliki pengaruh yang signifikan

yang bersifat negatif terhadap ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa semakin tinggu tingkat beban pembiayaan bank maka laba yang

diperoleh bank akan semakin kecil. Tinggi beban biaya operasional bank

yang menjadi tanggungan bank umumnya akan dibebankan pada

pendapatan yang diperoleh dari alokasi pembiayaan. Beban atau biaya

Page 27: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

10

kredit yang semakin tinggi akan mengurangi permodalan dan laba yang

dimiliki bank.

Menurut Shahzad Anwar dan Usman Ali yang melakukan

penelitian yang berjudul Capital Strucutre and Profitability : A

Comparative Study Of Cementand Auto Sectors Of Pakistan. Penelitian

terdahulu ini menggunakan metode OLS (Ordinary Linier Square),

dimana data yang digunakan data panel dan teknik penentuan sampel yang

digunakan adalah random sampling. Penelitian ini dilakukan untuk

menunjukan variabel yang dapat mempengaruhi profitablitas. Variable

dependen yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan variabel

independen yang digunakan adalah Sale Growth, Short Term Debt Ratio

(STDR), Long Term Debt Ratio (LTDR), Funded Capital Ratio (FCR),

Funded Debt Ratio (FDR), Current Debt Ratio (CDR) dan Funded Assets

Ratio (FAR). Penelitian terdahulu ini menghasilkan beberapa kesimpulan

yaitu, variabel STDR, LTDR, FCR, FDR, CDR dan FAR memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap ROA sedangkan Sale Growth tidak

memiliki pengaruh yang signirikan terhadap ROA.

Dengan adanya persamaan penelitian terdahulu yang telah

dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba menguji kembali

apa yang dapat dijadikan permasalahan dalam penelitian kali ini, yakni

mengenai pengaruh BOPO, NPF, FDR dan SBIS terhadap ROA,

permasalahan ini juga bisa diperkuat dengan melihat data empiris yang

tertera pada gambar 1.1. Dari penjelasan yang telah dikemukakan, muncul

Page 28: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

11

ketertarikan untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai rasio ROA di Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia karena itu, penulis mengambil judul :

"Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit

Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap

Return on Asset (ROA) (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2010-2014)".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diata rumusan

masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Biaya Operasinal Pendapatan Operasional

(BOPO) secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF) secara

parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia?

3. Apakah terdapat pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia?

4. Apakah terdapat pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia?

Page 29: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

12

5. Apakah terdapat pengaruh Biaya Operasinal Pendapatan Operasional

(BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara

simultan terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat di jelaskan tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasinal Pendapatan

Operasional (BOPO) secara parsial terhadap Return on Asset (ROA)

pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF)

secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)

secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia.

4. Untuk menganalisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBI)

secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia.

5. Untuk mennganalisis pengaruh Biaya Operasinal Pendapatan

Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to

Page 30: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

13

Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

secara simultan terhadap Return 0n Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Penelitian ini memberikan kesempatan untuk menambah wawasan dan

kreatifitas berpikir, serta dapat di jadikan sebagai sarana

pembandingan dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

bangku kuliah dengan penerapan di dunia kerja.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi bank-bank

syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini merupakan salah satu upaya

lebih memahami apa dan bagaimana bank syariah dan melihat apakah

Biaya Operasinal Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing

Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh secara signifikan

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia. Penelitian ini dapat digunakan sabagai bahan kajian

perbankan syariah dalam meningkatkan manajeman dananya.

3. Bagi Praktisi

Page 31: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

14

Bagi pihak perbankan syariah, hasil ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang dapat digunakan sebagai bahan dalam mengevaluasi

dan menentukan kebijakan perbankan yang harus dikembangkan guna

meningkatkan pertisipasi muslim dalam menyimpan dananya.

4. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi untuk penelitian

sejenis, pemasyarakatan ilmu eknonomi syariah dan memacu metivasi

untuk melakukan penelitian sejenis sehingga menghasilkan penelitian

yang lebih baik.

Page 32: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga

fungsi, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian

umat Islam, pembiayaan yang di lakukan dengan akad yang sesuai

syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman

Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta,

meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan

bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak

zaman Rasulullah SAW. Dengan demikian fungsi-fungsi utama

perbankan modern telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW (Karim,

2004:18).

Menurut Suyanto (2005:153) bank merupakan suatu bentuk

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk

meningkatkan taraf hidup rakyat. Melalui perkreditan dan berbagai

jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta

melancarkan mekanisme sistem bagi semua sektor perekonomian,

Page 33: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

16

bank melancarkan arus barang atau jasa dari produsen kepada

konsumen.

Menurut UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008

menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank

pembiayaan rakyat syariah.

Bank Islam atau di Indonesia disebut Bank Syariah merupakan

lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi

di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau

lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian

berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat

makro maupun mikro. Nilai-nilai makro yang dimaksud adalah

keadilan, maslahah, sistem zakat, bebas dari bunga (riba), bebas dari

kegiatan spekulatif dan yang non produktif seperti perjudian (maysir),

bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), bebas dari

hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil) dan penggunaan uang

sebagai alat tukar. Sementara itu, nilai-nilai mikro yang harus di miliki

Page 34: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

17

oleh pelaku perbankan syariah adalah sifat-sifat mulia yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu shidiq, amanah, tablig dan

fatonah (Ascarya, 2007:30).

Perbankan syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-

nilai syariah, salah satu diantaranya pelarangan unsur riba, seperti

dijelaskan oleh ayat Al-Qur‘an di bawah ini:

Surat An-Nisaa‘ ayat 161 yang memiliki makna:

―Dan, disebabkan mereka memakan riba (bunga) padahal

sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka

memakan harta orang lain dengan cara yang batil. Kami telah

menyediakan bagi orang-orang kafir di antar mereka itu azab

yang pedih‖.

Surat Al-Baqarah ayat 276 yang memiliki makna:

―Allah SWT memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan

Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam

kekafiran‖.

Dalam amanat terkhirnya pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10

Hijriah, Rasulullah SAW, masih menekankan sikap islam yang

melarang riba (Antonio, 2001:51).

―Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu dan Dia pasti

akan menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu

mengambil riba. Oleh karena itu, utang akibat riba harus

Page 35: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

18

dihapuskan. Modal (uang pokok) kamu adalah hak kamu. Kamu

tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan‖.

Prinsip syariah menurut Pasal 1 angka 13 Undang-undang

No.10 Tahun 1998 adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam

antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainya yang dinyatakan

sesuai dengan syariah, antara lain :

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)

c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah)

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan

(ijarah)

e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa.

Bank berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga

pokoknya sangat jauh berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip

konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan

perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain

untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan

perbankan lainnya.

2. Fungsi Perbankan Syariah

Berdasarkan Pasal 4 UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan

syariah, bank syariah diwajibkan untuk menjalankan fungsi menghimpun

Page 36: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

19

dan menyalurkan dana dari masyarakat. Di samping itu bank syariah juga

dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitulmal dan

pengelola wakaf. Berikut fungsi bank syariah (Kautsar,2012:70) :

a. Fungsi Manajer Investasi

Bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana

(shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada

penyaluran yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat

menghasilkan keuntungan yang akan dibagihasilkan antara bank dan

pemilik dana.

b. Fungsi Investor

Dalam penyaluran dana, bank syariah berfungsi sebagai investor

(pemilik dana). Penanaman dana yang dilakukan bank syariah harus

dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dengan resiko yang

minim dan tidak melanggar ketentuan syariah. Produk investasi yang

sesuai syariah meliputi akad jual beli (murabahah, salam dan istishna),

akad investasi (mudharabah dan musyarakah), akad sewa-menyewa

(ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik) dan akad lainnya yang

dibolehkan oleh syariah.

c. Fungsi Sosial

Ada dua instrument yang digunakan oleh bank syariah dalam

menjalankan fungsi sosialnya, yaitu Zakat, Infak, sedekah dan Wakaf

(ZISWAF) dan ardhul Hasan. Ziswaf berfungsi untuk menghimpun

ziswaf dari masyarakat, ardhul hasan berfungsi menghimpun dana dari

Page 37: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

20

penerimaan yang tidak memenuhi criteria halal serta dana infak dan

sedekah yang tidak ditentukan peruntukkannya.

d. Fungsi Jasa Keuangan

Fungsi jasa keuangan meliputi layanan kliring, transfer, inkaso,

pembayaran gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain

sebagainya dengan tetap menggunakan skema yang sesuai dengan

prinsip syariah.

3. Jenis Kegiatan Usaha Perbankan Syariah

Menurut Sudarsono (2003:63), secara umum piranti-piranti yang

digunakan bank syariah terdiri atas tiga kategori, yaitu:

a. Penyaluran Dana

Penyaluran dana bank syariah dilakukan dengan berbagai metode,

seperti jual-beli, bagi hasil, pembiayaan, pinjaman dan investasi

khusus. Dalam penyaluran dana pada nasabah, secara garis besar

produk pembiayaan terbagi kedalam tiga kategori, yaitu :

1) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang

berdasarkan prinsip jual-beli.

2) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa

berdasarkan prinsip sewa.

3) Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna

mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip bagi hasil.

Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan banyak

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang dan atau

Page 38: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

21

jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah

produk yang menggunakan prinsip jual-beli seperti murabahah, salam,

dan istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa atau ijarah.

Sedangkan pada kategori ketiga, tingkat keuntunan bank ditentukan

dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. Pada

produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang

disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk kedalam

kelompok ini adalah musyarakah dan mudharabah.

b. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank

syariah dilakukan dengan menggunakan instrument tabungan,

deposito dan giro yang secara total biasa disebut dana pihak ketiga.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), prinsip

penghimpunan dana yang digunakan dalam bank syariah ada dua,

yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah.

1) Wadiah

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Pasal :

19 Ayat 1 huruf a dinyatakan, yang dimaksud dengan akad

Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak yang

mempunyai barang atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan

dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta

keutuhan baranga atau uang. Wadiah dibagi atas dua, yaitu wadiah

Yad adh- Dhamanah (Guarantee Depository) dan wadiah Yad Al-

Page 39: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

22

Amanah (Trustee Depository). Wadiah Yad adh-Dhamanah adalah

titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat

dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil

pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan, maka seluruhnya

menjadi hak penerima titipan. Prinsip titipan wadiah yad al-

amanah adalah penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang

titipan tersebut sampai si penitip mengambil kembali titipannya.

2) Mudharabah

Istilah mudharabah berasal dari kata ‗dharaba‘ yang artinya

melakukan perjalanan yang umumnya untuk berniaga.

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha

yang dalam hal ini pihak pertama menyediakan dana dan pihak

kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Pihak yang

menyediakan dana biasa disebut dengan istilah shahibul maal,

sedang pihak yang mengelola usaha biasa disebut dengan istilah

mudharib. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah

bagi hasil yang disepakati bersama sejak awal. Akan tetapi, jika

terjadi kerugian, shahibul maal akan menanggung kerugian

tersebut sedangkan mudharib tidak dengan dasar kerugian bukan

terjadi karena kelalaian mudharib. Namun jika terjadi kerugian

berdasarkan kelalaian mudharib maka kerugian ditanggung

mudharib (Yaya dkk., 2009:122).

Page 40: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

23

c. Jasa Perbankan

Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan

kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau

keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa sharf

(perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya), safe deposit

box (menyewakan kontan simpanan), dan jasa tata laksana

administrasi dokumen (custodian).

B. Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan berisi informasi untuk masyarakat, pemerintah,

pemasok dan kreditur, pemilik perusahaan atau pemegang saham,

manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan, yang

diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi

perusahaan. Analisa dari laporan keuangan bersifat relati karena

didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif. Analisa

rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan

untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan (Rodoni dan Ali,

2014:191).

1. Return On Asset (ROA)

Profitabilitas merupakan hal yang penting untuk mengetahui

perkembangan suatu perusahaan karena dengan profitabilitas

manajemen dapat mengukur kemampuan dan kesuksesan perusahaan

dalam menggunakan aktivanya. Bank yang sehat adalah bank yang

Page 41: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

24

diukur secara profitabilitas atau rentabilitas yang terus meningkat diatas

standar yang ditetapkan. Profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memperoleh pendapatan diatas biaya-biaya yang

diperhitungkan. Menurut Gitman (2003) pada buku yang berjudul

Principal of Managerial Finance menjelaskan bahwa:

“Profitability is the relationship between revenues and cost

generated by using the firm’s asset- both current and fixed- in

productive activities”.

Menurut Rodoni dan Ali (2014:192) profitabilitas perusahaan

akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan

pembiayaan dari luar. Profitabilitas atau rentabilitas bank adalah alat

untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Berikut ini

akan diuraikan beberapa pengertian Profitabilitas menurut beberapa ahli

keuangan:

Menurut Sutrisno (2009:222), rasio keuntungan digunakan

untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat

diperoleh perusahaan, dimana semakin besar tingkat keuntungan

menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

Sedangkan menurut Slamet Riyadi (2006:155), rasio profitabilitas

adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti)

atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki bank pada

Page 42: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

25

periode tertentu. Menurut Gibson (2001) menjelaskan bahwa Return on

Asset (ROA) adalah sebagai berikut:

“Return On assets measures the firm’s ability to utilize it’s assets

to create profits by comparing profit with the assets that generate

the profits”.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar Return on Asset (ROA) suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2003).

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional

bank sebelum pajak. Total asset yang digunakan untuk mengukur

Return on Asset (ROA) adalah jumlah keseluruhan dari asset yang

dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar Return on Asset

(ROA) menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena

tingkat kembalian (return) semakin besar. Bank Indonesia Selaku

Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang perolehan

dananya sebagian besar dari masyarakat (Siamat, 2005).

Page 43: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

26

2. Biaya Operasinal Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama bank

pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan

operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. Setiap

peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba

sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau

profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan. Rasio Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004 Lampiran 1d, Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) diukur dari perbandingan antara biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Semakin kecil rasio, semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Biaya operasional

BOPO = x 100%

Pendapatan operasional

Page 44: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

27

3. Non Performing Financing (NPF)

Dalam Kamus Bank Indonesia, Non Performing Financing

(NPF) adalah pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiayaan

yang berklarifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan

menurut Sudarsono (2007:123), pembiayaan non lancar atau yang juga

dikenal dengan istilah Non Performing Financing (NPF) dalam

perbankan syariah adalah jumlah kredit yang tergolong lancar yaitu

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia tentang aktiva produktif.

Menurut Veitzal (2007:477), yang dimaksud dengan Non

Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah adalah

pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai atau

memenuhi target yang diinginkan pihak bank seperti: pengembalian

pokok atau bagi hasil yang bermasalah.; pembiayaan yang memiliki

kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank;

pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, diragukan dan

macet serta golongan lancar berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian.

Rasio Non Performing Financing (NPF) dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Pembiayaan bermasalah

NPF = x 100%

Total Pembiayaan

Page 45: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

28

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember

2001 Lampiran 14, Non Performing Financing (NPF) diukur dari rasio

perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit yang

diberikan. Non Performing Financing (NPF) yang tinggi akan

memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank

yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar. Oleh

karena itu, bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan

operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA)

yang diperoleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan

kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit

bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar (KL),

diragukan (D) dan macet (M). Sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya Non Performing Financing

(NPF) yang baik adalah di bawah 5%.

4. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan syariah yang dalam aktifitasnya menggunakan

prinsip-prinsip islami tidak mengenal kredit (loan) dalam fungsinya

sebagai penyalur dana yang dihimpunnya. Oleh karena itu, aktifitas

penyaluran dana yang dilakukan bank syariah lebih mengarah kepada

pembiayaan (financing).

Menurut Muhammad (2005:17), penyaluran pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investigasi yang

Page 46: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

29

direncanakan. Variabel ini diwakili oleh Financing to Deposit Ratio

(FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan

antara pembiayaan yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun perbankan syariah.

Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) menggambarkan

sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman. Rasio ini

juga dapat mengukur likuiditas. Tinggi rendahnya rasio ini

menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut. Sehingga semakin tinggi

angka Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank, berarti

digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank

yang nilai FDRnya lebih kecil.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP

tanggal 2 Mei 1993, besarnya Financing to Deposit Ratio (FDR)

ditetapkan oleah Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%. Itu artinya

bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana

pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%. Jadi,

besarnya FDR yang diijinkan adalah 80% < FDR < 110%, artinya

minimum FDR adalah 80% dan Maksimum adalah 110% (A. Riawan

Amin, 2009:41).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS

tanggal 30 Oktober 2007, rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 47: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

30

Financing to Deposit Ratio (FDR) dihitung dari perbandingan

antara total pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga.

Total pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan yang diberiakan

kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Dana

pihak ketiga yang dimaksud yaitu antara lain giro, tabungan, dana

deposito (tidak termasuk antarbank) (Furqan, 2012:4)

Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukan sejauh mana

kemampuan Bank Syariah dalam membayar kembali penarikan dana

yang telah dilakukannya kepada nasabah deposan. Pembayaran yang

dilakukan oleh Bank Syariah kepada Nasabah deposan dilakukan

dengan mengandalkan pembiayaan yang telah diberikan oleh Bank

Syariah tersebut. Dengan kata lain, Financing to Deposit Ratio (FDR)

ini digunakan untuk melihat seberapa jauh pembiayaan kepada nasabah

dapat mengimbangi kewajiban untuk segera memenuhi hutang jangka

pendeknya kepada nasabah deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan untuk melihat kemampuan dan

kerawanan dari suatu Bank Syariah.

Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat pula digunakan untuk

menilai stategi suatu bank. Manajeman bank konservatif biasanya

cenderung memiliki Financing to Deposit Ratio (FDR) yang relatif

Pembiayaan Yang Diberikan

FDR = x 100%

Total Dana Pihak Ketiga

Page 48: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

31

rendah. Sebaliknya bila Financing to Deposit Ratio (FDR) melebihi

batas toleransi dapat dikatakan manajemen bank yang bersangkutan

sangat ekspansif atau agresif (siamat, 2001:32). Rasio ini juga dapat

digunakan untuk memberi isyarat apakah suatu pinjaman masih dapat

mengalami ekspansi atau sebaliknya dibatasi. Jika bank syariah

memiliki Financing to Deposit Ratio (FDR) yang terlalu kecil maka

bank akan kesulitasn untuk menutup simpanan nasabah dengan jumlah

pembiayaan yangada. Jika bank memiliki Financing to Deposit Ratio

(FDR) yang sangat tinggi maka bank akan mempunyai resiko tidak

tertagihnya pinjaman yang tinggi dan pada titik tertentu bank akan

mengalami kerugian (Susilo, 1999:24)

C. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sebelumnya Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dikenal

sebagai Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Syariah (SWBI), menurut

Wirdyaningsih (2005:149) Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)

merupakan isntrumen kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatasi

kesulitan kelebihan likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia N0. 2/9/PBI/2000, yang

dimaksud dengan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) adalah

Sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana

berjangka pendek dengan prinsip wadiah (Pasal 1 Ayat 4). Sedangkan

Page 49: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

32

yang dimaksud dengan wadiah disini adalah perjanjian penitipan dana

anara pemilik dana dengan pihak penerima titipan yang dipercayakan

untuk menjaga dana tersebut (Pasal 1 Ayat 3).

Selanjutnya perubahan perundangan-undangan tentang pencabutan

Sertifikat Wadia Bank Indonesia (SWBI) menjadi Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), berdasarkan PBI Nomoe 10/11/PBI/2008,

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang

rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) diterbitkan sebagai salah satu instrumen operasi pasar

terbuka dalam rangka pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan

prinsip syariah dengan menggunakan akad ju’alah (Peraturan Bank

Indonesia 2008).

Ju’alah adalah suatu kontrak dimana pihak pertama menjanjikan

imbalan tertentu kepada pihak kedua atas pelaksanaan suatu tugas atau

pelayanan yang dilakukan oleh pihak kedua untuk kepentingan pihak

pertama (Arifin, 2009:36). Instrumen ini menjadi masukan yang positif

bagi perbankan syariah. Pasalnya sebelum diterbitkannya Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) ini sebelumnya menggunakan Sertifikat Wadiah

Bank Indonesia (SWBI) dimana jika dibandingkan dengan SBI

konvensional memiliki perbedaan bonus atau return yang sangat berbeda.

Untuk itu Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) sebagai ganti Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) setelah

Page 50: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

33

mendapat izin dari Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam peraturan

Bank Indonesia SBI Syariah diterbitkan melalui mekanime lelang. Pihak

yang berhak mengikuti lelang adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) baru dapat mengikuti lelang Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) jika memenuhi persyaratan Financing to Deposit

Ratio (FDR) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagaimana

terdapat pada Pasal 7 Ayat (1): Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit

Usaha Syariah (UUS) dapat memiliki Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) melalui penjualan pembelian SBIS secara langsung atau melalui

perusahaan pialang pasar uang rupiah dan valuta asing.

Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Menggunakan akad Ju’alah

Satuan unit sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan paling lama 12

(dua belas) bulan

Diterbitkan tanpa warkat

Dapat digunakan pada Bank Indonesia, dan

Tidak dapat diperdagangkan dipasar sekunder.

1. Mekanisme dan Penyelesaian Transaksi Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS)

Dalam transaki SBIS yang menggunakan akad Ju’alah terdapat

mekanime-mekanime yang harus diikuti dan dipatuhi oleh Bank

Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) didalam

Page 51: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

34

menjalankan mekanime lelang SBIS, adapun mekanisme yang harus

dijalankan sebagai berikut:

a. Mekanisme Lelang SBIS

1. Bank Indonesia (BI) mengumumkan rencana lelang SBIS

paling lambat pada 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan

lelang SBIS, antara lain meliputi:

(a) BUS dan UUS yang dapat mengikuti lelang SBIS (FDR

> 80% dan tidak sedang dikenakan sanki pemberhentian

sementara untuk mengikuti lelang SBIS);

(b) Jangka waktu SBIS;

(c) Tingkat imbal, yang mengacu kepada tingkat diskonto

hasil lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka

waktu sama yang diterbitkan bersama dengan

penerbitan SBIS dengan ketentuan sebagai berikut:

Dalam hal lelang SBIS menggunakan metode fixed

rate tender, maka imbalan SBIS ditetapkan sama

dengan rata-rata tertimbang tingkat diskonto hasil

lelang SBI.

Dalam hal lelang SBI menggunakan metode variabel rate

tender, maka imbalan SBIS ditetapkan sama dengan rata-

rata tertimbang tingkat diskonto hasil lelang SBI.

(d) Tanggal transaki, dan

(e) Tanggal setelmen.

Page 52: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

35

b. Pada hari pelaksanaan lelang SBIS (hari Rabu pukul 10.00 –

12.00), BUS, UUS, Pialang mengajukan penawaran kuantitas

SBIS yang dibeli kepada Bank Indonesia cq Derektorat

Pengawasan Moneter kepada Biro Operasional Moneter (BI cq.

DPM – BopM) melalui BI-SSSS.

c. BI cq DPM-BopM mengumumkan hasil lelang SBIS setelah

window time SBIS ditutup pada hari pelasanaan lelang, secara

individual kepada pemegang lelang melalui BI-SSSS dan secara

keseluruhan memalui BI-SSSS dan sistem Laporan Harian Bank

Umum (LHBU).

d. BI menetapkan kualitas pemegang lelang SBIS berdasarkan

jumlah penawaran kualitas yang diterima atau berdasarkan

jumlah penawaran kualitas yang diterima atau berdasarkan

perhitungan kualitas secara proporsional.

e. BI cq. DPM-PTPM melakukan penyelesaian hasil lelang SBIS

pada hari kerja yang sama dengan hari pelaksanaan lelang SBIS,

dengan cara sebagai berikut:

(a) Mendebet rekening giro pemegang lelang dalam rangka

penyelesaian dana; dan

(b) Mengkredit rekening surat berharga pemenang lelang dalam

rangka penyelesaian surat berharga; masing-masing sebesar

hasil nominal SBIS yang dimenangkan.

Page 53: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

36

f. Dalam hal BUS dan UUS tidak memiliki saldo rekening giro yang

mencukupi untuk menutup seluruh kewajiban penyelesaian dana

sebagaimana dimaksud pada butir 1.a sampai dengan cut-off

warning Sistem BI-RTGS, maka hasil lelang SBIS yang

dimenangkan BUS atau UUS yang bersangkutan dinyatakan

batal.

g. BI juga dapat membatalkan hasil lelang SBIS antara lain dalam

hal penawaran yang masuk dinilai berada di luar kewajaran dari

pemikiran potensi likuiditas. Pembatalan tersebut diumumkan

oleh BI setelah window time ditutup pada hari pelaksanaan lelang

melalui BI-SSSS dan secara keseuruhan melalui BI-SSSS dan

sisten LHBU.

Adapun pengertian BI-SSSS adalah Bank Indonesia-Scripless

Scurities Settlement Sistem yaitu sistem yang menghubungkan secara

langsung secara elektronik antara peserta, penyelengara dan sistem

Bank Indonesia, sedangkan BI-RTGS adalah Real Time Gross

Settlement menurut PBI Nomor 10/6/PBI/2008 tentang RTGS ialah

suatu sistem transfer dana elektronik antara peserta dalam mata uang

rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika pertransaksi

secara individu.

2. Sanksi

Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) akan

dikenakan sanksi jika transaksi Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Page 54: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

37

(SBIS) oleh BUS atau UUS dinyatakan batal karena dua hal.

Pertama, tidak memiliki saldo rekening giro yang cukup unruk

memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi pembelian SBIS. Yang

kedua, tidak memiliki rekening surat berharga dan saldo rekening

giro yang cukup untuk menyelesaikan transaksi pembelian SBIS.

Sanksi yang akan dikenakan adalah sebagai berikut:

a. Terdapat pembatalan hasil lelang SBIS karena saldo rekening

giro yang tidak mencukupi, BUS dan UUS dikenakan sanksi

berupa teguran tertulis dan kewajiban membayar sebesar 1/1000

(satu per seribu) dari nominal SBIS yang dibatalkan atau paling

banyak sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliyar rupiah) untuk

setiap pembatalan.

b. Apabila dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, BUS dan UUS telah

mendapatkan teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali, maka selain

mendapatkan sanksi terguran tertulis dan kewajiban membayar,

BUS dan UUS juga dikenakan sanksi pemberhentian sementara

untuk mengikuti lelang SBIS sampai dengan lelang minggu

berikutnya dan larangan mengajukan Repo SBIS selama 5 (lima)

hari kerja berturut-turut (Peraturan Bank Indonesia, 2008)

3. Mekanisme Repo Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Selain mekanisme lelang SBIS juga terdapat mekanisme Repo SBIS

dimana BUS dan UUS dapat merepokan SBIS miliknya kepada

Bank Indonesia dengan terlebih dahulu menandatangani perjanjian

Page 55: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

38

penggunaan SBIS dalam rangka Repo SBIS. Terdapat Repo SBIS,

Bank Indonesia akan mengenakan biaya kepada BUS atau UUS.

Adapun mekanisme Repo SBIS adalah sebagai berikut:

a. Bank Indonesia (BI) cq. DPM-Bop mengumumkan biata Repo

SBIS dan jangka waktu Repo.

b. BUS dan UUS yang sebelumnya telah menandatangani

Perjanjian Penggunaan SBIS dalam jangka Repo dan tidak

sedang dalam pengenaan sanksi.

c. Terhadap Repo SBIS, dikenakan biaya Repo SBIS.

d. BI cq. DPM-PTPM melakukan penyelesaian Surat Berharga dan

penyelesaian dalam rangka Repo SBIS yaitu pada waktu

pelaksanaannya (Bank Indonesia, 2008).

4. Perbedaan Antara Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia

dalam Peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI/2008 tentang

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) mengantikan kebijakan

peraturan sebelumnya yaitu peraturan Bank Indonesia No.

6/7/PBI/2004 tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).

Dengan keluarnya peraturan baru ini maka Peraturan Bank Indonesia

No. 6/7/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004 tentang SWBI dicabut

dan telah dinyatakan tidak berlaku (Bank Indonesia, 2008).

Page 56: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

39

Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang dalam prekteknya

menggunakan akad Ju’alah yaitu mekanismenya dalam bentuk

lelang dan lelang tersebut akan dimenangkan oleh salah satu BUS

dan UUS yang mengikuti lelang dan ridak sedang kena sanksi.

Sedangkan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia memakai akad wadiah

yang berarti titipan yang bonusnya ditetapkan oleh Bank Indonesia

(Bank Indonesia, 2008).

D. Hubungan Antar Variabel

1. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dengan Return on

Asset (ROA)

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional,

semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja

manajemen tersebut, karena efisiensien dalam menggunakan sumber

daya yang ada di perusahaan (Riyadi, 2006). Logikanya jika pendapatan

operasional lebih besar dari biaya operasionalnya, berarti rasio BOPO

kecil, sehingga dapat dikatakan bank dalam mengelola uahanya

semakin efisien. Tingat efisien bank berpengaruh terhadapt tingkat

pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Semakin kecil BOPO maka

akan semakin meningkat profitabilitas (ROA) bank.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Edhi Satriyo

Wibowo dan Muhammad Syaichu (2013), Fitri Zulfiah dan Joni

Page 57: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

40

Susilowibowo (2013) dan Saiful Bachri, Suhadak dan Muhamad Saifi

(2013) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh terhadap Return on

Asset (ROA). Tingginya rasio BOPO menunjukkan bahwa bank tidak

dapat mengelola sumber dana dan aktiva yang dimiliki untuk

memperoleh laba. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan

untuk menutupi kerugian yang timbul akibat biaya operasional bank

yang besar. Tingginya rasio BOPO tersebut dapat mengikis modal bank

sehingga dapat mengganggu kesehatan bank. Sehingga hal tersebut juga

sejalan dengan teori yang ada, dimana semakin kecil rasio BOPO yang

dihasilkan maka semakin besar keuntungan yang didapat oleh bank

tersebut.

2. Non Performing Financing (NPF) dengan Return on Asset (ROA)

Non Performing Financing (NPF) adalah pembiayaan yang

bermasalah yang terdiri dari pembiayaan yang berklarifikasi kurang

lancar, diragukan dan macet (Kamus Bank Indonesia). NPF yang tinggi

akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

Semakin tinggi resiko ini maka akan semakin buruk kualitas kredit

bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan

mengakibatkan laba yang diperoleh bank menurun.

Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah

kredit dengan kualitas kurang lancar (KL), diragukan (D), dan Macet

(M). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Siti Rahmi Nur

Page 58: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

41

Utami (2014), dan Fitri Zulfiah dan Joni Susilowobowo (2013)

menunjukkan bahwa NPF berpengaruh terhadap Return on Asset

(ROA). Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank,

mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan

terbesar bagi bank syariah. Adanya pembiayaan bermasalah yang besar

dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh

pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi

perolehan laba dan berpengaruh buruk pada ROA. Dengan demikian

semakin besar NPF akan mengakibatkan menurunnya ROA. Tingginya

NPF menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.

3. Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan Retunr on Asset (ROA)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang direncanakan

(Muhammad, 2005). FDR mencerminkan seberapa jauh kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, memberikan indikasi semakin

rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan

jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit/pembiayaan

semakin besar (Dendawijaya, 2009).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mohamad

Hidayatu, Nunung Nurhayati dan Siti Fadilah (2015) menunjukkan

bahwa FDR berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Peningkatan

Page 59: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

42

FDR dapat berarti penyaluran dana ke pembiayaan semakin besar,

sehingga laba akan meningka. Peningkatan laba tersebut

mengakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin baik.

Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang

dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam

bentuk pembiayaan yang nantinya dapat menambah pendapatan bank

baik dalam bentuk bonus maupun bagi hasil, yang berarti profit bank

syariah juga akan meningkat.

4. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dengan Return on Asset

(ROA)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang

rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Menurut Rivai dan Arifin

(2010: 561) menjelaskan bahwa tujuan utama bank dalam membeli

surat berharga ada dua macam, yaitu untuk menjaga likuiditas bank dan

menambah income. Sehingga nilai SBIS yang tinggi akan membuat

pendapatan bank tinggi dan berdampak pada laba yang diperoleh bank

akan naik.

Pergantian instrumen dari SWBI menjadi SBIS berdampak pada

meningkatnya tingkat imbalan yang akan diterima oleh bank syariah.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wirma (2009),

menunjukan bahwa outstanding (penempatan) pada instrumen SBI

berdampak positif terhadap profitabilitas bank konvensional. Hal

Page 60: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

43

tersebut terjadi karena setiap melakukan penempatan dana pada SBI,

bank dipastikan akan memperoleh return sesuai kesepakatan saat lelang

sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi pihak bank.

Adanya penempatan dana pada SBIS akan membuat tingkat

pembiayaan bermasalah berkurang karena kelebihan dana terebut

dialihkan ke SBIS, berkurannya pembiayaan bermasalah ini akan

meningkatkan bagi hasil yang diterima oleh pemilik dana dan

meningkatkan keuntungan/laba (ROA) pada bank syariah.

E. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel dan

Metode

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Keterangan

1 Edhi Satrio

Wibowo dan

Muhammad

Syaichu

(2013)

Analisis

Pengaruh Suku

Bunga, inflasi,

CAR, BOPO,

NPF Terhadap

Profitabilitas

Bank Syariah

Dependen:

ROA

Independen:

Suku Bunga

Inflasi

CAR

BOPO

NPF

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

Variabel

yang sama

yaitu ROA,

BOPO dan

NPF

Tidak

terdapat

variabel

FDR dan

SBIS

CAR tidak

berpangaruh

singnifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

BOPO

berpengaruh

signifikan dan

mempunyai

hubungan negatif

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

NPF tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

Inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

Page 61: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

44

No. Peneliti Judul Variabel dan

Metode

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Keterangan

Bunga bank tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

2 Saiful Bachri,

Suhadak dan

Muhammad

Saifi (2013)

Pengaruh Rasio

Keuangan

Terhadap

Kinerja

Keuangan Bank

Syariah

Dependen:

ROA

Independen:

CAR

NPF

OER

FDR

Metode:

OLS

(Ordinary

Least

Square)

Terdapat 4

variabel

yang sama

yaitu ROA,

NPF,

BOPO/OER

dan FDR

Tidak

terdapat

variabel

SBIS

CAR tidak

berpangaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

NPF tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

OER berpengaruh

signifikan dan

mempunyai

hubungan negatif

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

FDR tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah

3 Fitri Zulfiah

dan Joni

Susilowibowo

(2013)

Pengaruh

Inflasi, BI Rate,

CAR, NPF dan

BOPO Terhadap

Profitabilitas

Bank Umum

Syariah Periode

2008-2012

Dependen:

ROA

Independen:

Inflasi

BI Rate

CAR

NPF

BOPO

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

variabel

yang sama

yaitu ROA,

NPF dan

BOPO

Tidak

terdapat

FDR dan

SBIS

CAR

berpengaruh

positif terhadap

ROA pada BUS

di Indonesia

NPF berpengaruh

positif terhadap

ROA pada BUS

di Indonesia

BI rate

berpengaruh

negatif terhadap

ROA pada BUS

di Indonesia

BOPO

berpengaruh

negatif terhadap

ROA pada BUS

di Indonesia

Inflasi tidak

berpengaruh

Page 62: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

45

No. Peneliti Judul Variabel dan

Metode

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Keterangan

terhadap ROA

pada BUS di

Indonesia

4 Mohammed T.

Abusharba,

Iwan

Triyuwono,

Munawar

Ismail dan

Aulia F.

Rahman

(2013)

Determinants Of

Capital

Adequacy Ratio

(CAR) in

Indonesia

Islamic

Commercial

Banks.

Dependen:

CAR

Independen:

ROA

FDR

NPF

DEP

OEIO

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

variabel

yang sama

yaitu ROA,

FDR dan

NPF

Tidak

terdapat

variabel

BOPO dan

SBIS

ROA

berpengaruh

signifikan dan

mempunyai

hubungan positif

terhadap CAR

pada BUS di

Indonesia

NPF berpengaruh

signifikan dan

mempunyai

hubungan negatif

terhadap CAR

pada BUS di

Indonesia

Deposito

berpengaruh

signifikan

terhadap CAR

pada BUS di

Indonesia

FDR berpengaruh

signifikan dan

mempunyai

hubungan positif

terhadap CAR

pada BUS di

Indonesia

BOPO tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap CAR

pada BUS di

Indonesia

5 Siti Rahmi

Nur Utami

(2014)

Pengaruh DPK,

SBIS, CAR dan

NPF Terhadap

FDR pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Dependen:

FDR

Independen:

DPK

SBIS

CAR

NPF

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

variabel

yang sama

yaitu, FDR,

SBIS dan

NPF

Tidak

terdapat

variabel

BOPO dan

ROA

Variabel

dependen

yang

digunakan

DPK berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap FDR

pada BUS di

Indonesia

SBIS

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap FDR

pada BUS di

Indonesia

CAR

berpengaruh

Page 63: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

46

No. Peneliti Judul Variabel dan

Metode

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Keterangan

negatif dan tidak

signifikan

terhadap FDR

pada BUS di

Indonesia

NPF berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap FDR

pada BUS di

Indonesia.

6 Yoppy Palupi

Purbaningsih

(2014)

The Effect Of

Liquidity Risk

and Non

Performing

Financing Ratio

to Commercial

Sharia Bank

Profitability in

Indonesia

(2014)

Dependen:

ROA

Independen:

FDR

NPF

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

variabel

yang sama

yaitu ROA,

FDR dan

NPF

Tidak

terdapat

variabel

BOPO dan

SBIS

FDR tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

profitabilitas pada

Bank Syariah di

Indonesia

NPF tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Profitabilitas

pada Bank

Syariah di

Indonesia

7 Mohamad

Hidayat,

Nunung

Nurhayati dan

Sri Fadilah

(2015)

Pengaruh

Capital

Adequacy Ratio

dan Financing

to Deposit Ratio

Terhadap

Profitabilitas

Pada Bank

Syariah Mandiri

Periode 2008-

2013.

Dependen:

ROA

Independen:

CAR

FDR

Metode:

Regresi

Berganda

Terdapat 3

variabel

yang sama

yaitu ROA,

CAR dan

FDR

Tidak

terdapat

variabel

NPF, BOPO

dan SBIS

CAR

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

pada Bank

Syariah Mandiri

FDR berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

Bank Syariah

Mandiri

8 Naroh

Kawiryawan

(2015)

Pengaruh

Tingkat Return

Sertifikat Bank

Indonesia

(SBIS)

Terhadap

Penempatan

Pada SBIS Dan

ROA Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Dependen:

Tingkat

Imbalan

SBIS

Independen:

ROA

Intervening:

Penempatan

Dana pada

SBIS

Metode:

Analisis

Jalur (Path

Terdapat

variabel

ROA

Metode yang

digunakan Tingkat imbalan

SBIS

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

penempatan dana

pada SBIS

Penempatan dana

pada SBIS

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

profitabilitas pada

Bank Umum

Page 64: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

47

No. Peneliti Judul Variabel dan

Metode

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Keterangan

Analisy) Syariah

Tingkat imbalam

SBIS

berpengaruh

negatif tidak

signifikan

terhadap

profitabilitas

BUS.

9 Diana

Puspitasari

(2009)

Analisis

Pengaruh CAR,

NPL, PDN,

NIM, BOPO,

LDR Dan Suku

Bunga SBI

Terhadap ROA

Dependen:

ROA

Independen:

CAR

NPL

PDN

NIM

BOPO

LDR

Suku Bunga

SBI

Metode:

Regresi

Berganda

Metode

penelitian

yang

digunakan.

Terdapat

variabel

yang sama

yaituNPL/N

PF, BOPO,

LDR/FDR.

Obek

penelitian.

Tidak

terdapat

variabel

SBIS.

PDN tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROA

Suku Bunga SBI

tidak berpengaruh

signifikan

terhadap ROA.

CAR

berpengaruh

signifikan dan

bersifat positif

terhadap ROA

NIM berpengaruh

signifikan dan

bersifat positif

terhadap ROA

LDR berpengaruh

signifikan dan

bersifat positif

terhadap ROA

NPL berpengaruh

signifikan dan

bersifat negatif

terhadap ROA

BOPO

berpengaruh

signifikan dan

bersifat negatif

terhadap ROA

Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu

Page 65: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

48

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Page 66: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

49

G. Hipotesis Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan pengaruh veriabel independent

terhadap variabel dependent. Penjelasan pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent memberikan kesimpulan dalam bentuk

perumusan hipotesis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)(X1)

H0 : Tidak terdapat pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

2. Variabel Non Performing Financing (NPF)(X2)

H0 : Tidak terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Variabel Financing To Deposit Ratio (FDR)(X3)

H0 : Tidak terdapat pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR)

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Page 67: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

50

H1 : Terdapat pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap

Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)(X4)

H0 : Tidak terdapat pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap

Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

5. Variabel Secara Simultan

H0 : Tidak terdapat pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing

To Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

secara simultan terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit

Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara

simultan terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

di Indonesia.

Page 68: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penilitian

Penelitian ini memfokuskan untuk menganalisis peangaruh

variabel independent yaitu Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap variabel

dependent yaitu Return on Asset (ROA).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaitf, yang menggunakan

data sekunder yang bersifat data panel. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan berupa data neraca dan data rasio

keuangan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh dari Bank Indonesia dalam laporan Statistik Perbankan

Syariah (SPS), Statistik Perbankan Indonesia (SPI) dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), laporan keuangan triwulan pertama tahun 2010 sampai

dengan triwulan keempat tahun 2014 dari Bank Umum Syariah (BUS).

Laporan keuangan triwulan dapat diperoleh dari website masing-masing

Bank Umum Syariah (BUS). Sumber penunjang lainnya berupa jurnal

yang diperlukan dan sumber-sumber lain yang dapat digunakan dalam

penelitian ini.

Page 69: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

52

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank yang termasuk

dalam Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdiri dari 12 bank.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh

penulis adalah metode judgement sampling. Metode judgement sampling

atau purposive adalah penarikan sample dengan pertimbangan tertentu,

pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian

(Suryadi dan Purwanto, 2009:17). Adapun sampel dalam penelitian ini,

dipilih dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Bank syariah merupakan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

2. Bank syariah tersebut membuat laporan keuangan triwulan I 2010

hingga triwulan IV 2014 secara konsisten dan telah dipublikasi di

Bank Indonesia, OJK dan pada website masing-masing bank tersebut.

3. Bank syariah memiliki data yang dibutuhkan terkait pengukuran

variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian selama periode

triwulan I 2010 hingga triwulan IV 2014.

Tabel 3. 1 Rincian Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia 12

Bank yang tidak berturut-turut mengeluarkan laporan

triwulan dari periode 2010-2014

(8)

Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang memenuhi

kriteria

4

Total sampel dari tahun 2010-2014 (5 tahun) 80

Page 70: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

53

Berdasarkan kriteria diatas terdapat 4 Bank Umum Syariah (BUS)

yang digunakan dalam penelitian adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan Bank Bukopin Syariah.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara:

1. Data sekunder, yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

sacara tidak langsung melalui media perantara (Supomo dan Indriantoro,

2002). Data sekunder yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah data

histori, laporan keuangan, anggaran dan lain sebagainya. Pada penelitian

ini menggunakan data panel berupa laporan keuangan selama periode

triwulan I 2010 hingga triwulan IV 2014 yang diperoleh pada website

bank syariah, website Bank Indonesia dan website OJK.

2. Studi kepustakaan, yaitu memperolah berbagai data dari literatur, jurnal-

jurnal yang dipublikasi, laporan-laporan penelitian sebelumnya, serta

berbagai sumber lainnya.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis linier berganda.

Analisis linier berganda adalah kecenderungan satu variabel, variabel tidak

bebas, pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menjelaskan.

Analisis regresi berganda digunakan untuk menaksir dan atau meramalkan

Page 71: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

54

nilai rata-rata hitung atau nilai rata-rata variabel tidak bebas atas dasar

nilai tetap variabel yang menjelaskan diketahui (Damodar Gujarati, 2003).

Untuk membantu penelitian, peneliti akan menggunakan software

pengolah data statistik, SPSS for Windows version 22.0. SPSS merupakan

software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan

statistik baik untuk statistik parametrik maupun non-parametrik. Berikut

adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian

ini:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range dan skewness (Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi datanya terdistribusi normal atau tidak, model

regresi yang baik jika distribusi datanya mengikuti distribusi

normal atau mendekati normal. Ada berbagai cara untuk

mengetahui atau mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau

tidak salah satunya dengan cara analisis grafik yaitu grafik

histogram dan P-Plot. Cara lain untuk melihat apakah data

terdistribusi dengan normap atau tidak dengan cara analisis satistik

yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, uji

Page 72: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

55

normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dan

analisis statistik.

Pengujian normalitas menggunakan analisis grafik

dilakukan dengan menggunakan histogram dengan

menggambarkan variabel dependen sebagai sumbu vertikal

sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai

sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression

Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual

tersebut dinyatakan normal. Cara lain untuk menguji normalitas

dengan pendekatan grafik adalah menggunakan Normal

Probability P-Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi

kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah

garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas (Suliyanto,

2011:69).

Selain itu untuk menguji normalitas menggunakan uji

statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dari tabel One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka probabilitas

atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai ini dibandingkan dengan 0,05

untuk pengambilan keputusan dengan pedoman (Ghozali, 2013):

1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa data tidak terdistribusi secara

normal.

Page 73: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

56

2. Nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas > 0,05, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan unutuk mengetahui ada

tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan

variabel independen lainnya dalam suatu model regresi, atau untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi diantara sesama variabel

independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan

membandingkan nilai toleransi (tolerance value) dan nilai VIF

(variance inflation factor) dengan nilai yang disyaratkan. Nilai

yang disyaratkan bagi nilai toleransi adalah lebih besar dari 0,01

dan untuk nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali: 2006)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

dalam sebuh model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians

dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas. Jika varians berbeda, maka disebut

heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung

situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar)

(Ghozali:2013). Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas

dilakukan dengan metode spearman’s rho.

Page 74: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

57

Metode uji heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman;s

rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai

unstandardized residual (Duwi Priyanto: 2013). Pengujian

menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika

korelasi antar variabel independen dengan residual di dapat

signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

modal regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

(residual) pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode

t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi bebas

dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan

uji statistik melalui Uji Durbin-Watson dan Run Test (Imam

Ghozali, 2012:111).

1) Uji Durbin-Watson (DW test)

Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan

adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada

variabel lag di antara variabel indepeden. Hipotesis yang akan

diuji adalah:

Page 75: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

58

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3. 2 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-

Watson

Indikator Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dlddu

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-dud4-dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau

negatif

Tidak

ditolak

du<d<4-du

Sumber: Buku Ghozali 2013

2) Mendeteksi Autokorelasi dengan Run Test

Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik

dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual

terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat

hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak

atau random. Run test digunakan untuk melihat data residual

terjadi secara random atau tidak (sistematis).

H0 : residual (res_1) random (acak)

Ha : residual (res_1) tidak random

Menurut Imam Ghozali (2012:121), jika pada model regresi terjadi

autokorelasi, maka ada beberapa opsi penyelesaiannya antara lain:

1) Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure

autocorrelation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model

Page 76: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

59

regresi. Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan

spesifikasi model yaitu ada variabel penting yang tidak

dimasukkan kedalam model atau dapat juga karena bentuk fungsi

persamaan regresi tidak benar.

2) Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi

autokorelasi adalah dengan mentranformasi model awal menjadi

model difference. Misalkan model regresi dengan dua variabel

sebagai berikut:

Yt = β1 + β2Xt + μt

Dan diasumsikan bahwa residual atau error mengikuti

autoregressive AR(1) sebagai berikut:

μt = ρμt – 1 + εt -1 < ρ < 1

Asumsi ρ tidak diketahui nilainya

Nilai ρ diestimasi berdasarkan Durbin-Watson d statistic Secara

sederhana nilai ρ dapat diestimasi dengan menggunakan d statistik

dengan rumus seperti di bawah ini:

Keterangan: d = durbin-watson

Pada kasus dengan jumlah sampel kecil, Theil dan Nagar

mengajukan rumus untuk menghitung nilai ρ sebagai berikut:

Page 77: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

60

Keterangan: n = jumlah observasi; k = jumlah variabel bebas

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian

menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh

BOPO, NPF, FDR dan SBIS terhadap ROA pada BUS di Indonesia,

persamaan matematis analisis regresi linier berganda dituliskan sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y = profitabilitas a = konstanta

X1 = BOPO b1-b4 = koefisien regresi

X2 = NPF e = error

X3 = FDR

X4 = SBIS

Analisis regresi linier berganda meliputi uji Koefisien

Determinasi (R2) bertujuan untuk melihat sumbangan efektif Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing

Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) dalam menjelaskan Return on Asset

(ROA) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, uji F bertujuan

melihat pengaruh secara simultan Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to

Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Page 78: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

61

terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia dan uji T untuk melihat pengaruh secara parsial Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing

Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return on Asset (ROA) pada

Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji T

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen. Uji T dilakukan dengan membandingkan t hitung

terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali,2009) :

1) H0 : b = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

2) H1 : b ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf

signifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) <

tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) maka H1 diterima dan H0

ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 79: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

62

2) Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) >

tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) maka H0 diterima dan H1

ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Dimana t tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya

yaitu df = N-k.

b. Uji F (Uji Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara yang digunakan

adalah dengan membandingkan nilai f hitung dengan f tabel

dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2009):

1) H0 : b1 = b2 = ...= bk = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan.

2) H1 : b1 ≠ b2 ≠...≠ bk ≠ 0,berarti ada pengaruh yang signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau

taraf signifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika f hitung > f tabel dan probabilitas (nilai signifikan) <

tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) maka H1 diterima dan H0

ditolak berarti ada variabel independen secara bersama-sama

Page 80: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

63

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Jika f hitung < f tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) >

tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) maka H0 diterima dan H1

ditolak berarti ada variabel independen secara bersama-sama

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Dimana f tabel ditentukan dengan mencari derajat

bebasnya yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, dimana N = jumlah

sampel dan k = jumlah variabel.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan variabel penjelas yaitu Biaya Operasional

Pendapatan Operasional BOPO (X1), Non Performing Financing

(NPF) (X2), Financing to Deposit Ratio (FDR) (X3) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) (X4) dalam menerangkan variasi

variabel dependen yaitu Return on Asset (ROA) pada Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara

umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section)

Page 81: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

64

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-

masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time

series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi

(Ghozali, 2009). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan

nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi

mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R

2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2009).

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependent

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel yang mendahuluinya. Dalam mengukur kinerja perbankan

syariah rasio yang digunakan adalah rasio Profitabilitas. Dimana rasio

profitabilitas merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja

keuangan bank dan digunakan untuk melihat kemampuan bank dalam

menghasilkan pendapatan. Dalam penelitian ini variabel dependen

yang digunakan adalah ROA (Return on Asset). ROA adalah rasio

Page 82: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

65

yang menunjukan kemampuan dari keseluruhan aktivitas yang ada dan

digunakan untuk menghasilkan keuntungan.

2. Variabel Independent

a. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)(X1)

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin

rendah rasio ini berarti semakin efisien biaya opersional yang

dikeluarkan bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil, sebaliknya keuntungan yang diperoleh

semakin besar.

b. Non Performing Financing (NPF)(X2)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

Laba sebelum pajak

ROA = x 100%

Total aset

Biaya operasional

BOPO = x 100%

Pendapatan operasional

Page 83: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

66

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

c. Financing to Deposit Ratio (FDR)(X3)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam pembiayaan

dengan menggunakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga.

Semakin tinggi rasio ini, likuiditas semakin menurun karena

jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan juga semakin

banyak dan keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.

d. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)(X4)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek

dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh bank indonesia

(Bank Indonesia, 2008). Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) yang digunakan adalah data laporan keuangan per triwulan

periode triwulan I 2010 hinggan triwulan IV 2014. Data tersebut di

Pembiayaan bermasalah

NPF = x 100%

Total Pembiayaan

Pembiayaan Yang Diberikan

FDR = x 100%

Dana pihak ketiga

Page 84: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

67

peroleh dari situs website Bank Indonesia (www.bi.go.id), website

bank syariah dan website OJK (www.ojk.go.id).

Page 85: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Di Indonesia, bank Islam pertama, Bank Mu‘amalat Indonesia

(BMI) baru bisa didirikan pada tahun 1992, padahal pemikiran

mengenai hal ini sudah terjadi sejak dasawarsa ‘70-an. Walaupun

perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-

negara Muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus

berkembang (Karim, 2007:25).

Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank

Umum Syariah, maka pada tahun 2010, jumlah bank syariah di

Indonesia telah mengalami peningkatan dimana telah bertambah

menjadi 184 unit, yaitu 11 unit Bank Umum Syariah, 23 unit Unit

Usaha Syariah dan 150 unit Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Sedangkan pada tahun 2014 jumlah bank syariah di Indonesia telah

mengalami peningkatan yang cukup baik dimana jumlah bank syariah

di Indonesia bertambah menjadi 197 unit, yaitu 12 unit Bank Umum

Syariah, 22 unit Unit Usaha Syariah dan 163 unit Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah. Perkembangan jumlah unit Bank Umum Syariah, Unit

Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dapat dilihat pada

gambar 4.1 dibawah ini:

Page 86: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

69

Gambar 4. 1 Perkembangan Jumlah Bank Syariah di Indonesia periode

2010-2014

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (diolah)

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa

perkembangan bank syariah di Indonesia semakin baik. Seiring

berkembangnya bank syariah di Indonesai tentunya harus di imbangin

oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya. Salah satu faktor yang memghambat perkembangan bank

syariah di Indonesia adalah masih banyaknya institusi syariah yang

melibatkan sumber daya insani yang tidak memiliki pengalaman

akademis maupun praktis dalam Islamic Banking. Kondisi ini cukup

signifikan mempengaruhi produktifitas dan profesionalisme perbankan

syariah itu sendiri. Oleh karena itu, ada baiknya perbankan syariah atau

pemerintah memberikan perhatian lebih agar dapat mencetak sumber

Page 87: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

70

daya insani yang mampu mengamalkan ekonomi syariah disemua lini

agar perbankan syariah di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

2. Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin rendah rasio ini

berarti semakin efisien biaya opersional yang dikeluarkan bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil, sebaliknya keuntungan yang diperoleh semakin besar. Berikut

adalah perkembangan BOPO Bank Umum Syariah di Indonesia tahun

2010-2014:

Gambar 4. 2 Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia perioded 2010-2014

Sember: Statisrik Perbankan Indonesia (diolah)

Page 88: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

71

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai

BOPO mengalami perkembangan yang cukup baik, dimana BOPO

mencapai titik tertinggi sebesar 90,91% pada Maret 2014 dan berada

pada titik terendah sebesar 76,35% pada Desember 2012.

3. Perkembangan NPF Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Non Performing Financing (NPF), merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi

rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Berikut ini adalah perkembangan NPF Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2010-2014:

Gambar 4. 3 Perkembangan NPF Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia periode 2010-2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (diolah)

Page 89: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

72

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa NPF

mencapai titik tertinggi sebesar 4,67% pada September 2014

sedangkan berada pada titik terendah sebesar 2,26% pada Desember

2012. NPF mengalami perkembangan yang naik-turun dimana setelah

mencapain titik terendah pada Desember 2012 NPF cenderung

mengalami peningkatan hingga September 2014, setelah itu

mengalami penurunan pada Desember 2014. Semakin tinggi nilai NPF

suatu bank dapat mencerminkan buruknya kuliatas kedit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

4. Perkembangan FDR Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Financing to Deposit Ratio (FDR), merupakan rasio digunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam pembiayaan dengan

menggunakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga. Semakin tinggi

rasio ini, likuiditas semakin menurun karena jumlah dana yang

diperlukan untuk pembiayaan juga semakin banyak dan keuntungan

yang diperoleh juga semakin besar. Berikut ini adalah perkembangan

FDR Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2014:

Page 90: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

73

Gambar 4. 4 Perkembangan FDR Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia periode 2010-2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (diolah)

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa FDR

mencapai titik tertinggi sebesar 121,71% pada Juni 2013 dan

mencapai titik terendak sebesar 86,66% pada Desember 2014.

Tingginya nilai FDR mencerminkan rendahnya kemampuan likuiditas

suatu bank. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan

untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.

5. Perkembangan SBIS Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), merupakan surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam

mata uang rupiah yang diterbitkan oleh bank indonesia. Berikut ini

adalah perkembangan SBIS Bank Umum Syariah di Indonesia periode

2010-2014:

Page 91: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

74

Gambar 4. 5 Perkembangan SBIS Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia periode 2010-2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (diolah)

Berdasarkan gambar 4.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa

SBIS mengalami perkembangan yang cukup baik dimana mencapai

titik terendah sebesar 2,310 Miliar pada September 2010 dan

mengalami peningkatan hingga mencapai titik tertinggi sebesar 9,244

Miliar pada Desember 2011. Hal ini membuktikan bahwa BUS mulai

percaya untuk menempatkan dananya bukan hanya pada pembiayaan

saja namun juga pada investasi surat berharga syariah.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif igunakan untuk menggambarkan suatu data

secara statistik. Untuk menginterpretasikan hasil statistik deskriptif dari

Page 92: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

75

ROA, BOPO, NPF, FDR, dan SBIS dapat dilihat dari tabel 4.1 sebagai

berikut:

Tabel 4. 1 Analisis Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel

Sumber: Hasil Olah Data

Berasarkan hasil perhitunan pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui

bahwa n atau jumlah total data pada setiap variabel yaitu 80 buah yang

berasal dari 4 sampel bank umum syariah periode tahun 2010 sampai

tahun 2014. Variabel Return on Asset (ROA) mempunyai nilai minumum -

8,11% dan maksimum -2,30%. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai

mean dari 80 data adalah -4,7671% dengan standar deviasi sebesar

0,94578. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum

yaitu sebesar 5,81% dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 80 data

yaitu sebesar -381,36%.

Pada tabel 4.1 diatas, variabel Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) mempunyai nilai minimum -0,37% dan nilai

maksimum sebesar 0,01%. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai mean

dari 80 data adalah -0,1276% dengan standar deviasi sebesar 0,10241.

Page 93: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

76

Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan minimum yaitu sebesar

0,38% dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 80 data yaitu sebesar -

10,21%.

Variabel Non Performin Financin (NPF) mempunyai nilai

minimum -4,33% dan nilai maksimum sebesar -2,68%. Dari tabel 4.1

dapat dilihat bahwa nilai mean dari 80 data adalah -3,3796% dengan

standar deviasi sebesar 0,35703. Nilai range merupakan selisih nilai

maksimum dan minimum yaitu sebesar 1,65% dan nilai sum merupakan

penjumlahan dari 80 data yaitu sebesar -270,37%.

Financing to Deposit Ratio (FDR) mempunyai nilai minimum -

0,21% dan nilai maksimum sebesar 0,09%. Dari tabel 4.1 dapat dilihat

bahwa nilai mean dari 80 data adalah -0,0525% dengan standar deviasi

sebesar 0,07191. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan

minimum yaitu sebesar 0,29% dan nilai sum merupakan penjumlahan dari

80 data yaitu sebesar -4,20%.

Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) mempunyai

nilai minimum 9,84 Miliar dan nilai maksimum sebesar 16,08 Miliar. Dari

tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai mean dari 80 data adalah 13,7030 Miliar

dengan standar deviasi sebesar 1,50460. Nilai range merupakan selisih

nilai maksimum dan minimum yaitu sebesar 6,24 Miliar dan nilai sum

merupakan penjumlahan dari 80 data yaitu sebesar 1096,24 Miliar.

Page 94: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

77

2. Uji Asumsi Klasik

Variabel dependent yang dihunakan adalah Return on Asset

(ROA). Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Dalam uji normalitas peneliti menggunakan analisis

grafik dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya dan analisis

statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-

S). Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2012:112) adalah:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak

menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Page 95: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

78

Uji normalitas dengan analisis statistik dengan menggunakan

uji statistik non—parametrik Kolmogorov-Smirnov dan uji analisis

grafik dalam penelitian ini di olah dengan bantuan SPSS 22. Berikut

adalah hasil dari uji normalitas:

1) Analisis Grafik Histogram

Gambar 4. 6 Histogram

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa sebaran data

residual secara umum tidak membentuk lonceng, sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai residual tidak mendekati normal atau data

tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu agar mendapatkan data

yang normal peneliti melakukan Ln, sehingga didapat hasil sebagai

berikut:

Page 96: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

79

Gambar 4. 7 Histogram Hasil Ln

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa sebaran data

residual secara umum hampir berbentuk lonceng, sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai residual mendekati normal atau data

berdistribusi normal.

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-Plot)

Page 97: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

80

Gambar 4. 8 Grafik P-Plot

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan gambar diatas, terliha bahwa penyebaran data

(titik) tidak menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal yang berarti bahwa data tidak berdistribusi

normal. Oleh karena itu peneliti melakukan Ln agar mendapatkan

data yang normal. Hasil dari Ln adalah sebagai berikut:

Page 98: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

81

Gambar 4. 9 Grafik P-Plot Hasil Ln

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa penyebaran data

(titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal.

3) Analisis Statistik dengan Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4. 2 Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Hasil Olah Data

Page 99: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

82

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil Kolmogorov-

Smirnov adalah 0,349 dan signifikan pada 0,000 hal ini berarti Ha

diterima yang berarti data residual tidak berdistribusi normal. Olah

karena itu peneliti melakukan Ln agar dapat menghasilkan data

yang normal. Hasil dari Ln adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Kolmogorov-Smirnov Hasil Ln

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil Kolmogorov-

Smirnov adalah 1,065 dan signifikan pada 0,207 hal ini berarti H0

diterima yang berarti data residual berdistribusi normal atau model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas yaitu adanya

hubungan linier atau variabel independent dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

Page 100: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

83

adanya multikolinieritas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji

multikolinieritas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada

model regresi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama

dengan VIF <10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolinieritas. Berikut ini adalah hasil dari uji multikolinieritas:

Tabel 4. 4 Uji Multikolinieritas dengan Model Tolerance dan VIF

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan output pada Coefficient diatas, terlihat bahwa nilai

Tolerance variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO sebesar 0,675, Non Performing Financing (NPF)

sebesar 0,922, Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 0,883 dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) sebesar 0,690. Sedangkan

nilai VIF variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sebesar 1,481, Non Performing Financing (NPF) sebesar

1,084, Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 1,133 dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) sebesar 1,449. Dari hasil diata dapat

Page 101: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

84

disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat gejala

multikolinieritas, karena nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada

model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi

adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Yang diharapkan pada

model regresi adalah homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heteroskedastisitas:

Tabel 4. 5 Uji Heteroskedastisitas dengan Model Spearman’s rho

Sumber: Hasil Olah Data

Page 102: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

85

Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa nilai

korelai 2 (dua) variabel independent dengan Unstandardized

Residual memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Karena

signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

BOPO dan NPF tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan

bahwa terjadi heterokedastisitas. Oleh karena itu peneliti

melakukan Ln, sehingga didapat hail sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Uji Heteroskedastisitas dengan Model Spearman’s rho Hasil

Ln

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa nilai

korelai ke 4 (empat) variabel independent dengan Unstandardized

Residual memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Karena

Page 103: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

86

signifikan lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain

pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak

adanya autokorelasi dalam model regresi. Uji Durbin-Watson (Uji D-

W) merupakan uji yang sangat popular untuk menguji ada-tidaknya

masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Berikut

adalah hasil dari uji autokorelasi:

Tabel 4. 7 Uji Durbin-Watson

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan tabel diatas, didapat nilai Durbin-Watson

sebesar 1,565. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson

dengan (n) = 80 dan jumlah variabel independent (k=4) diperolah

nilai tabel dL (lower) = 1,53 dan dU (upper) = 1,74, sehingga nilai

4-dU sebesar 4-1,74 = 2,26 sedangkan nilai 4-dL sebesar 4-1,53 =

Page 104: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

87

2,47. Nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,565 berada dibawah dU

=1,74 maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

a. Pengobatan Autokorelasi

Oleh karena hasil dari Durbin-Watson tidak dapat

disimpulkan maka nilai standard error (SE) dan nilai t-

statistik tidak dapat dipercaya sehingga diperlukan pengobatan.

Pengobatan autokorelasi tergantung dari nilai yang dapat

diestimasi dengan beberapa cara seperti dibawah ini (Imam

Ghozali, 2012:130):

a. Nilai ρ diestimasi dengan Durbin-Watson d

b. Nilai ρ diestimasi dengan Theil-Nagar d

Langkah Analisis:

1. Dapatkan nilai la satu residual (Ut_1) dengan perintah

Transform dan Compute. Isikan pada target variabel Ut_1

dan isikan pada kotak Numeric Expression Lag(Res_1).

2. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian submenu

Regression¸ lalu pilih Linear. Pada kotak dependent isikan

variabel Res_1 (Ut) dan pada kotak independent isikan

variabel Ut_1 (Lag satu dari Ut). Abaikan yang lain dan

pilih OK.

Page 105: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

88

Berdasarkan hasil output SPSS diperolah hasil nilai

sebesar 0,214 (yaitu nilai koefisien variabel Ut_1).

Berdasarkan pada perhitungan diatas diperolah nilai

menurut berbagai metode seperti terllihat pada tabel dibawah ini:

Metode Nilai

Durbin-Watson d 0,2175

Theil-Nagar d 0,2208

Cochrane-Orcutt Step 1 0,214

Ketiga metode ternyata menghasilkan nilai yang hampir

sama. Untuk itu penulis memilih metode Theil_nagar d unrtuk

mentransformasikan persamaan regresi.

Langkah Analisis:

1. Membentuk variabel ROAt_1, BOPOt_1, NPFt_1, FDRt_1

dan SBISt_1 dengan perintah Transform dan Compute. Pada

kotak Target Variable diisilan ROAt_1, dan pada kotak

Numeric Expression diisikan LnROA-0,2208*Lag(LnROA).

Lakukan hal yang sama untuk semua variabel X.

Page 106: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

89

2. Dari menu utama SPSS pilih Analyze, kenudian Regression,

lalu pilih Linear. Pada kotak dependent isikan variabel

ROAt_1, serta pada kotak independent isikan variabel

BOPOt_1, NPFt_1, FDRt_1 dan SBISt_1.

3. Pilih Statistik dan aktifkan Durbin_Watson (untuk menguji

apakan masih terjadi autokorelasi). Abaikan lainnya dan pilih

OK.

4. Hasil output SPSS.

Tabel 4. 8 Hasil Pengobatan Uji Durbin-Watson

Sumbe: Hasil olah data

Membandingkan hasil regresi persamaan awal sebelum

dilakukan pengobatan dan hasil regresi setelah pengobatan ternyata

dapat dibandingkan (comparable). Perbedaan tersebut terletak pada

nilai Durbin-Watson. Pada persamaan awal nilai Durbin-Watson

sebesar 1,545 dan hasil tidak dapat disimpulkan, sedangkan dengan

persamaan regresi setelah dilakukan pengobatan nilai Durbin-Watson

menjadi sebesar 2,040. Karena nilai Durbin-Watso (2,040) terletah

antara dU dengan 4-dU, maka dapat disimpulkan bahwa model

Page 107: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

90

persamaan regresi tersebut sudah tidak mengandung masalah

autokorelasi.

2. Analisis Regrasi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel diatas,

selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS versi 22.0 untuk

mengetahui besarnya pengaruh BOPO, NPF, FDR dan SBIS terhadap

ROA. Hasil pengolahan data dengan SPSS dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4. 9 Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan tabel diatas, maka diperolah model persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = -5,328 -7,364LnBOPO + 0,014LnNPF + 2,177LnFDR –

0,016LnSBIS

Keterangan:

Y = Return on Asset (ROA)

LnBOPO = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Page 108: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

91

LnNPF = Non Performing Financing (NPF)

LnFDR = Financing to Depoit Ratio (FDR)

LnSBIS = Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel

yang dapat dimasukan kedalam perssamaan model regresi adalah variabel

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Financing to

Deposit Ratio (FDR). Adapun interpretasi statistik penulis pada model

persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta yang diperoleh adalah sebesar -5,328 menyatakan jika nilai

BOPO, NPF, FDR dan SBIS sama dengan 0, maka akan menyebabkan

nilai Return on Asset (ROA) adalah menurun sebesar 5,328%.

2. BOPO = -7,364 maksudnya adalah jika setiap kenaikan BOPO sebesar

1% sedangkan FDR teteap akan menyebabkann nilai Return on Asset

(ROA) menurun sebesar 7,364%, dengan catatan variabel lain

dianggap konstan.

3. FDR = 2,177 maksudnya adalah jika setiap kenaikan FDR sebesar 1%

sedangkan BOPO tetap akan menyebabkan nilai Return on Asset

(ROA) meningkat atau naik sebesar 2,177%, dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

Page 109: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

92

3. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen.

Tabel 4. 10 Uji F

Sumber: Hasil olah data

Dari hasil uji F atau uji ANOVA dengan melihat tabel diatas

didapat nilai f hitung sebesar 25,135 dengan probabilitas 0,000.

Karena nilai f hitung > nilai f tabel sebesar 2,49 yang diperoleh

dengan melihat tabel f untuk derajat df1 = k-1 (5-1) dan df2 = n-k (80-

5) dan nilai probabilitasnya jauh < 0,05 maka model regresi ini dapat

digunakan untuk memprediksi pengembalian aset (ROA). Ini berarti

H0 ditolak dan H1 diterima. Atau dapat dikatakan bahwa variabel

independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap

Return on Asset (ROA).

Page 110: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

93

b. Uji T

Uji T adalah uji untuk mengtahui apakah masing-masing

variabel independen mempunyai variabel dependen secara segnifikan.

Tabel 4. 11 Uji T

Sumber: Hasil olah data

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

memiliki nilai t hitung sebesar -8,680 > nilai t tabel sebesar

1,665 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Ini

berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti secara

parsial variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional

berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

2. Variabel Non Performing Financing (NPF) memiliki nilai t

hitung sebesar 0,068 < nilai t tabel sebesar 1,665 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,946 > 0,05. Ini berarti H0 diterima dan

H1 ditolak. Hal ini berarti secara parsial variabel Non

Page 111: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

94

Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap

Return on Asset (ROA).

3. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai t

hitung sebesar 2,061 > nilai t tabel sebesar 1,665 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,043 < 0,05. Ini berarti H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini berarti secara parsial Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap Return on Asset

(ROA).

4. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) memiliki t

hitung -0,277 < nilai t tabel sebesar 1,665 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,783 > 0,05. Ini berarti H0 diterima dan

H1 ditolak. Hal ini berarti secara parsial variabel Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBI) tidak berpengaruh terhadap

Return on Asset (ROA).

c. Uji Adjusted R Square

Diunakan untuk menetahui seberapa besar peran atau

kontribusi variabel independent yang terdapat dalam persamaan

regresi dalam menjelaskan nilai variabel dependent.

Tabel 4. 12 Uji Adjusted R Square

Page 112: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

95

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan tabel diatas didapat nilai Adjusted R Square

sebesar 0,550 atau 55%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing

Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return on Asset (ROA)

adalah sebesar 55%. Sedangkan sisanya sebesar 45% (100% -

55%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model regresi

dalam penelitian ini.

C. Interpretasi

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan pengaruh antara

variabel independent terhadap variabel dependent, antara lain:

1. Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap Return on Asset (ROA)

Berdasarkan pada Tabel. 4.11 diatas, variabel Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai nilai koefisien sebesar

-7,364 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti

menolak H0 atau menerima H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel BOPO memiliki pengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fitri Zulfiah dan Joni Susilowibowo (2013), yang

menyatakan bahwa BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan

Page 113: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

96

terhadap Return on Asset (ROA). Peningkatan BOPO akan

menyebabkan penurunan pada Return on Asset (ROA). Hal ini

mengindikasikan bahwa apabila BOPO meningkat maka ROA yang

diperoleh akan menurun. Sehingga apabila manajemen memampu

menekan BOPO yang berarti efisiensi meningkat akan sangat signifikan

terhadap kenaikan keuntungan yang dapat dilihat pada besarnya ROA.

Sehingga hal tersebut juga sejalan dengan teori yang ada, dimana

semakin kecil rasio BOPO yang dihasilkan maka semakin besar

keuntungan yang didapat oleh bank tersebut.

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on

Asset (ROA)

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas, variabel Non Performing

Financing (NPF) mempunyai nilai koefisein sebesar 0,014 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,946. Hal ini berarti menerima H0 atau menolak

H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPF tidak memiliki

pengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Edhi Satriyo (2013), yang menyatakan bahwa NPF tidak

berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Hal ini mengindikasikan

bahwa kondisi NPF yang lebih besar dalam suatu periode tidak secara

langsung memberikan penurunan laba pada periode yang sama. Hal ini

dikarenakan pengaruh yang signifikan dari NPF terhadap ROA adalah

berkaitan dengan penentuan tingkat kemacetan pembiayaan yang

Page 114: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

97

diberikan oleh suatu bank. Disisi lain adanya nilai NPF yang tinggi

akan dapat menggangu perputaran modal kerja dari bank.

3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on

Asset (ROA)

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas, variabel Financing to

Deposit Ratio (FDR) mempunyai nilai koefisien sebesar 2,177 dan

tingkat signifikansi sebesar 0,043. Hal ini berarti menolak H0 atau

menerima H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel FDR

memiliki pengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mohamad Hidayat (2015), yang menyatakan bahwa

FDR berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Hal ini

mengindikasikan bahwa apabila FDR meningkat maka ROA yang

diperoleh akan meningkat. Dimana semakin besar nilai FDR

menyatakan bahwa bank lebih banyak menekankan keuangannya pada

penyaluran pembiayaan yang lebih banyak. Semakin kecil FDR

semakin baik likuiditas bank tersebut.

4. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap

Return on Asset (ROA)

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas, variabel Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) mempunyai nilai koefisien sebesar -0,016

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,783. Hal ini berarti menerima H0

Page 115: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

98

atau menolak H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel SBIS

tidak memiliki pengaruh terhadap Return on Asset (ROA).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Diana Puspitasari (2009), yang menyatakan bahwa Suku

Bungan SBI tidak berpengaruh terhadap ROA. Kenaikan Suku Bunga

SBI akan meningkatkan suku bunga kredit pinjaman dan meningkatkan

juga biaya bunga kreditnya, tetapi selisih peningkatan bunga kreditnya

dengan pendapatan bunga kreditnya kecil, dan fluktuasi per tahunnya

juga kecil atau rendah. Hal dari penelitian Diana Puspitasari ini dapat

dikaitkan dengan SBIS pada perbankan syariah, dapat dijelaskan bahwa

peningkatan SBIS akan meningkatkan pembiayaan dan meningkatkan

pula tingkat bagi hasil, tetapi selisih peningkatan pembiayaan dengan

tingkat bagi hasil, serta fluktuasinya yang per tahunnya juga tidak

terlalu besar membuat SBIS tidak terlalu memiliki pengaruh yang besar

terhadap peningkatan ROA.

Page 116: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing

(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Return on Asset (ROA), menggunakan data time

series pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-2014.

Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas maka didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Secara simultan, uji F yang dilakukan menunjukkan hasil yang

signifikan, hal ini menandakan bahwa secara bersama-sama variabel

independen yang diteliti yaitu, BOPO, NPF, FDR dan SBIS

berpengaruh secara simultan terhadap Return on Asset (ROA) pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2014.

2. Secara parsial, uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa Biaya

Operasional Pendapatan Operasional pengaruh terhadap Return on

Asset (ROA) pada Bank Umum syariah di Indonesia periode 2010-

2014.

3. Secara parsial, uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa Non

Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap Return on

Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-

2014.

Page 117: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

100

4. Secara parsial, uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA)

pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2014.

5. Secara parsial, uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) tidak berpengaruh terhadap Return on

Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-

2014.

6. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R square) yang didapat pada

penelitian ini adalah sebesar 0,550, hal ini menandakan bahwa

variabel independen yaitu, BOPO, NPF, FDR dan SBIS mampu

menjelaskan variabel dependen yaitu, Return on Asset (ROA) sebesar

55%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 45% dijelaskan oleh faktor lain

diluar variabel yang diteliti seperti CAR, Inflasi, DPK, BI rate dan

lainnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba

mengemukakan saran yang mungkin bermanfaat diantaranya:

1. Bagi Industri Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk mempertahankan kinerja yang sudah baik dan terus

meningkatkan dengan upaya seperti, meningkatkan penyaluran

pembiayaan secara efektif, mengembangkan produk-produk dengan

tetap memperhatikan prinsip syariah, meningkatkan layanan jasa

Page 118: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

101

perbankan dan kegiatan operasional nya sehingga dapat meningkatkan

keuntungan.

2. Bagi nasabah Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi nasabah agar

dapat mengamati kinerja keuangan perbankan syariah dalam membuat

keputusan untuk mengajukan pembiayaan atau menginvestasikan

dananya di bank syariah sehingga mendapat return yang optimal.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya, dengan menambahkan variabel-variabel lain yang

mungkin dapat mempengaruhi Return on Asset (ROA). Demi

perkembangan ilmu pengetahuan pada sektor syariah khususnya yang

masih berkemban saat ini.

Page 119: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xciii

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. Bank dan Lembaga Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Al-Qur‘an

Amin, A. Riawan. Satanic Finance: True Conspiracies Cet Pertama. Jakarta:

Celestial Publishing, 2007.

Antonio, M. S. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Pers-

Tazkia, 2001.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: AlvaBet, 2009.

Arthesa, Ade, and Edia Handiman. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.

Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006.

Ascarya. Akad dan Produk Bank syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011.

Awde, Ali. The Effect Of Capital Requirements On Banking Risk. Internasional

Research Journal Of Finance and Ecomoics, 2011.

Bachri, Saiful, etc. all. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan

Bank Syariah. Malang, 2013.

Dendawijaya, L. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia,

2003

Dendawijaya, L. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Gitman,Lawrance.J. Principle of Managerial Finance, Ten edition, Pearson

education, inc.,United states, 2003.

Ghozali, I. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2012.

Ghozali, I. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 edisi 7.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Gujarati, Damodar. Dasar – Dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2007

Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: FEIS UIN Press, 2007.

Hanafi, Mamduh. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE,

2008

Hidayat, Mohamad, etc. all. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Financing to DepositRatio(FDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank

Syariah Mandiri Periode 2008-2014. Prosiding Penelitian SPeSIA, 2015.

Husnan, Suad dan Endang Pujiastuti. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Indonesia, B. Statistik Perbankan Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia, 2014

Indonesia, B. Statistik Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia, 2014

Indriantoro dan Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM,

2002.

Ismail. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menjuju Aplikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011.

Page 120: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xciv

Kalengkongan, Glenda. Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Pengaruhnya Terhadap

Return On Assest(ROA) Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa

Efek Indonesia, 2012.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2007.

Karunia, Clorinda. Analisis Pengaruh Rasio Capital, Assets Quality dan Liquidity

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya volume 2 No 1, Surabaya, 2013.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.

Kautsar, Riza salman. Akuntansi Perbankan syariah : Berbasis PSAK syariah.

Jakarta: Akademia Permata, 2012.

Kawiryawan, Naroh. Pengaruh Tingkat Return Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) Terhadap Penempatan Pada SBIS dan ROA Bank Umum Syariah di

Indonesia. 2015

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta, 2005.

Palupi, Yoppy Purbaningsih. The Effect Of Liquidity Risk and Non Performing

Financing Ratio To Commercial Sharia Bank Profitability in Indonesia.

2014

Peraturan Bank Indonesia (PBI Nomor 6/7/PBI/2004 Tentang Pencabutan (SWBI)

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/11/PBI/2008 Tentang SBIS (Sertifikat

Bank Indonesia Syariah)

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 2/9/PBI/2000 Tentang SWBI (Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia).

Priyanto, D. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom, 2013.

Puspitasari, Diana. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, Dan

Suku Bunga SBI Terhadap ROA (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia

Periode 2003-2007), Tesis Sarjana Magister Manajemen, Universitas

Diponegoro, 2009.

Rahmi, Siti Nur Utami. Pengaruh DPK, SBIS, CAR dan NPF Terhadap FDR

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. 2014.

Rivai, Veithzal, and Arviyan Arifin. Islamic Banking : Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Riyadi, S. Banking Asset And Liability Management. Depok: Lembaga Penerbit

FEUI, 2006.

Rodoni, Ahmad, and Herni Ali. Managemen Keuangan Modern. Jakarrta: Mitra

Wacana Media, 2014.

Satrio, Edhi Wibowo dan Muhammad Syaichu. Analisis Pengaruh Suku Bunga,

Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah,

Diponegoro Journal Of Managemet Volume 2 No 2, Semarang, 2013.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan; Kebijakan Moneter dan

Perbankan. Edisi 5. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2005.

Page 121: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xcv

Sofyan, Sofriza. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan

diIndonesia. Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol.2, No3, Desember,

pp.194-219, 2002.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia,

2008.

Sudarsono, Heri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi Dan Ilustrasi.

Yogyakarta: Ekonisia, 2003.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

Andi, 2011.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 26/5/BPPD/1993 Tentang Financing To

Deposit Ratio

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP/2001 Tentang Non Performing

Financing

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP/2004 Tentang Biaya

Operasional Pendapatan Operasional.

Suryadi dan Purwanto S.K. Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Moderen.

Jakarta: Salemba Empat, 2009

Susilo, Sri. Y, dkk. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat,

2000

Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia, 2002

Suyanto, Thomas. Kelembagaan Perbankan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia,

2005.

T, Mohammed Abusharba, Iwan Triyuwono dkk. Determinants Of Capital

Adequacy Ratio (CAR) in Indonesia Islamic Commercial Bank. 2013.

Veithzal, Rivai. Bank and Financial Institution Management Conventional and

Sharia System. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Wirdyaningsih. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2005.

Wirma, Rizky. Pengaruh SBI-to-total-asset, Foreign Currecies, Deposits-to-total-

asset, Spread Antara Tingkat Suku Bunga SBI dengan Tingkat Suku Bunga

Deposito, dan Ukuran Bank Terhadap Profitabilitas. Skripsi, 2009.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Yaya, R. A. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba empat, 2009.

Zulfiah, Fitri dan Joni Susilowibowo. Pengaruh Inflasi, BI Rate, CAR, NPF dan

BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2008-2012.

2013

Page 122: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xcvi

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian, Triwulan I 2010 – Triwulan IV 2014

No. Nama Bank Tahun Kuartal ROA BOPO NPF FDR SBIS

1 Bank

Muamalat

2010 I 0,0148 0,8758 0,0659 0,9947 531000

II 0,0107 0,9052 0,0472 1,0371 170000

III 0,0081 0,8933 0,0420 0,9968 1070000

IV 0,0136 0,8738 0,0432 0,9152 2497000

2011 I 0,0138 0,8472 0,0471 0,9582 1055000

II 0,0174 0,8516 0,0432 0,9571 1073000

III 0,0155 0,8654 0,0453 0,9245 1345000

IV 0,0152 0,8552 0,0260 0,8518 5988000

2012 I 0,0151 0,8566 0,0283 0,9708 2514000

II 0,0161 0,8456 0,0273 0,9985 1744529

III 0,0162 0,8400 0,0221 0,9996 2142645

IV 0,0154 0,8448 0,0209 0,9415 5300000

2013 I 0,0172 0,8207 0,0202 1,0202 4768000

II 0,0166 0,8279 0,0219 1,0644 2360000

III 0,0168 0,8267 0,0217 1,0340 2248000

IV 0,0050 0,9386 0,0135 0,9999 2850000

2014 I 0,0144 0,8555 0,0211 1,0540 2003000

II 0,0103 0,8911 0,0228 0,9678 2393701

III 0,1000 0,9832 0,0596 0,9881 2099701

IV 0,0017 0,9733 0,0643 0,8414 6029701

2 Bank Syariah

Mandiri

2010 I 0,0204 0,7466 0,0408 0,8393 2434000

II 0,0222 0,7315 0,0413 0,8516 2300000

III 0,0230 0,7184 0,0417 0,8631 1759000

IV 0,0221 0,7497 0,0352 0,8254 3412000

2011 I 0,0222 0,7307 0,0330 0,8406 3898000

II 0,0212 0,7402 0,0349 0,8852 2577000

III 0,0203 0,7385 0,0321 0,8986 3090000

IV 0,0195 0,7644 0,0242 0,8603 4850000

2012 I 0,0217 0,7047 0,0252 0,8725 4340000

II 0,0225 0,7011 0,0304 0,9221 2650000

III 0,0222 0,7114 0,0310 0,9390 2404000

IV 0,0225 0,7300 0,0282 0,9440 3125000

2013 I 0,0256 0,6924 0,0344 0,9561 2840000

II 0,0179 0,8163 0,0290 0,9422 2853000

III 0,0151 0,8753 0,0340 0,9129 4405000

Page 123: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xcvii

IV 0,0153 0,8403 0,0432 0,8937 5500000

2014 I 0,0177 0,8199 0,0488 0,9034 5135000

II 0,0066 0,9303 0,0646 0,8991 4844015

III 0,0080 0,9302 0,0676 0,8568 7501180

IV 0,0017 0,9846 0,0684 0,8213 9605330

3 Bank BRI

Syariah

2010 I 0,0112 0,9288 0,0348 1,0838 215000

II 0,0097 0,9482 0,0339 0,9123 50000

III 0,0024 0,9874 0,0337 1,0217 75000

IV 0,0035 0,9877 0,0319 0,9582 200000

2011 I 0,0023 1,0138 0,0243 0,9744 200000

II 0,0020 1,0030 0,0340 0,9334 400000

III 0,0040 0,9856 0,0280 0,9558 325000

IV 0,0020 0,9956 0,0277 0,9055 400000

2012 I 0,0017 0,9915 0,0331 1,0176 471500

II 0,0121 0,9116 0,0288 1,0277 782000

III 0,0134 0,8995 0,0287 0,9999 450000

IV 0,0119 0,8663 0,0300 1,0307 1676000

2013 I 0,0171 0,8554 0,0304 1,0090 2011000

II 0,0141 0,8755 0,0289 1,0367 1869000

III 0,0136 0,8080 0,0298 1,0561 1710500

IV 0,0115 0,9524 0,0406 1,0270 1947500

2014 I 0,0046 0,9243 0,0404 1,0213 2149000

II 0,0003 0,9984 0,0438 0,9514 2083000

III 0,0020 0,9735 0,0479 0,9485 1755645

IV 0,0008 0,9914 0,0460 0,9390 2487645

4 Bank Bukopin

Syariah

2010 I 0,0065 0,9334 0,0432 0,9270 71487

II 0,0059 0,9403 0,0384 1,0891 18700

III 0,0063 0,9467 0,0420 1,0290 108600

IV 0,0074 0,9357 0,0380 0,9937 68600

2011 I 0,0062 0,9372 0,0157 0,9518 77832

II 0,0065 0,9443 0,0132 0,9345 32900

III 0,0051 0,9396 0,0167 0,8112 203800

IV 0,0052 0,9386 0,0174 0,8366 201000

2012 I 0,0054 0,9445 0,0312 0,9034 46500

II 0,0052 0,9405 0,0268 0,9356 191000

III 0,0061 0,9334 0,0474 0,9933 240500

IV 0,0055 0,9159 0,0457 0,9229 321200

2013 I 0,0108 0,8867 0,0462 0,8780 256600

II 0,0104 0,8882 0,0432 0,9243 199500

Page 124: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xcviii

III 0,0079 0,9150 0,0445 0,9515 167800

IV 0,0069 0,9229 0,0427 1,0029 171400

2014 I 0,0022 0,9733 0,0461 0,9714 287200

II 0,0027 0,9683 0,0431 1,0284 226300

III 0,0023 0,9708 0,0427 1,0366 361200

IV 0,0027 0,9673 0,0407 0,9289 590100

Page 125: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

xcix

Lampiran 2 : Uji Asumsi Kalsik

1. Hasil Uji Normalitas

Page 126: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

c

2. Hasil Uji Multikolinieritas

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 127: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

ci

4. Hasil Uji Autokorelasi

a. Uji Durbin Watson Awal

b. Uji Durbin Watson setelah penngobatan

Page 128: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

cii

Lampiran 3 : Tabel Summary, Anova dan Coefficients

Page 129: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

ciii

Lampiran 4 : Tabel DW

Page 130: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

civ

Lampiran 5 : F-Tabel

Page 131: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33171/1/NUZUL QORIFAH.pdf · Komputer : Microsoft Office (Word, Excel,

cv

Lampiran 6 : T-Tabel