pengaruh bauran pemasaran terhadap …repository.radenintan.ac.id/2259/1/skripsi_aan_lengkap.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi(S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AAN KHOIRIYAH
NPM 1351020159
Progam Studi: Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H / 2017 M
i
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh
AAN KHOIRIYAH
NPM 1351020159
Progam Studi : Perbankan Syariah
Pembimbing I : Ahmad Habibi S.E, M.E
Pembimbing II : Erike Anggraini D.B.A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1439 H / 2017 M
ii
ABSTRAK
Bauran pemasaran adalah suatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri atas empat
kelompok, yaitu : produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Strategi
pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan guna memperoleh dan mempertahankan
nasabah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera 2. Bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga,
promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera. Penelitian ini menggunakan empat variabel
independen yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi dengan satu
variabel dependenya itu keputusan pembelian. Dalam kaitannya dengan keputusan
pembelian, dalam penelitian ini menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat
menyebabkan nasabah melakukan keputusan pembelian, yaitu faktor produk,
harga, promosi dan saluran distribusi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan
melalui penyebaran kuesioner dan diimplementasikan kepada 68 nasabahBMT
Mekar Abadi Aji Sejahterasebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu uji reliabilitas dan uji validitas, uji
asumsi klasik, uji t dan uji F, Koefisien determinasi R2serta analisis regresi linear
berganda.
Dari hasil penelitian ini adalah diketahui bahwa variabel-variabel
independen, yakni Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dan Tempat (X4)
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependent, yakni keputusan
pembelian konsumen (Y). Hal ini didapatkan berdasarkan perbandingan nilai
Fhitung> Ftabel sebesar 34, 590 > 2,52 artinya keempat variabel tersebut memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera. Dari keempat dimensi bauran pemasaran, diketahui bahwa dimensiyang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera adalah promosi. Dapatdilihat bahwa nilai tertinggi pada tabel thitung yaitu
sebesar 5,933. Secara umum bauran pemasaran yang dilakukan BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera mampu memenuhi kebutuhan serta keinginan nasabah dan
nasabah merasa puas baik dari produk, harga, promosi yang dilakukan dan saluran
distribusi. Sehingga, bauran pemasaran yang dilakukan sudah sesuai dengan
ekonomi Islam.
v
MOTTO
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu dimuka bumi,
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung” (Q.S Al Jumu’ah {62} : 10)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas
izin dan ridha-Nya yang telah memudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini,
penulisan skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, ayahanda Imam Muhtarom dan ibunda Mudrikah tercinta
yang senantiasa memberikan do’a, pengorbanan, kasih sayang, semangat,
motivasi serta inspirasi kepadaku.
2. Adik-adikku tercinta Isti Fani Fadhillah dan Muhammad Hilmi Alfarizi yang
selalu memberikan motivasi dan semangat kepadaku.
3. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis mempunyai nama lengkap Aan Khoiriyah dilahirkan di Tirta
Kencana pada 25 Juni 1995. Putri pertama dari tiga bersaudara atas pasangan Bpk.
Imam Muhtarom dan ibu Mudrikah. Riwayat pendidikan yang telah diselesaikan
adalah :
1. SDN 03 Tirta Kencana Tulang Bawang Barat diselesaikan tahun 2007.
2. SMP TMI Pondok Pesantren Roudhatul Qur’an Metro diselesaikan tahun 2010.
3. MAN 1 (MODEL) Bandar Lampung selesai pada tahun 2013.
Dengan mengucap Alhamdulillah dan puji syukur bagi Allah SWT serta
berkat dorongan dari ayahanda, ibunda dan keluarga, akhirnya saya mempunyai
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UIN Raden Intan
Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik serta hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, petunjuk,
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Pengambilan Keputusan Nasabah
Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”dapat diselesaikan.Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga
keluarga, sahabat, serta para umat yang senantiasa istiqomah berada di jalan-Nya.
Skripsi ini merupakan bagian dan persyaratan untuk menyelesaikan studi
pendidikan program strata satu (S1) di Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (S.E). Atas terselesaikannya skripsi ini tak lupa saya
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut
berperan dalam proses penyelesaiannya. Secara rinci saya ungkapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
2. Dr. Moh. Bahrudin selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung yang senantiasa mengayomi mahasiswa.
3. Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing I
dan penguji 2 dalam penulisan skripsi ini.
ix
4. Erike Anggraeni, D.B.A selaku dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini.
5. Tim Penguji Munaqosah Bapak H. Supaijo S.H.,M.H. selaku ketua, Bapak
Hanif, S.E., M.M. selaku penguji 1, Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E. selaku
penguji 2, dan Bapak Ahmad Hazaz Syarif M.E.I. selaku sekretaris.
6. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu dan pelajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.
7. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang memberikan
pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi dan sumber refrensi, data
dan lain-lain.
8. Kedua orang tuaku, ayahanda Imam Muhtarom dan ibunda Mudrikah tercinta
yang senantiasa memberikan do’a, pengorbanan, kasih sayang, semangat,
motivasi serta inspirasi kepadaku.
9. Sahabat-sahabatku, Ellis Hermika Putri, Niken Ayu Wulandari, Kurniati
Muharrom Amir, Arfianti Nur Sa’idah, Hassyati Nur Fajrina, Dinar
Ambarsari, Seftiani dan sahabat seperjuangan yang tak bisa kusebutkan satu
persatu, yang selalu memberikan pengertian serta dukungan dalam penulisan
skripsi ini. Serta keluarga besar Perbankan syariah angkatan 2013 khusunya
kelas PS B yang selama ini telah menjadi teman yang baik dalam melakukan
transaksi ide, bertukar gagasan dan berbagi keluh kesah serta keceriaan. Serta
teman PS 2013 secara keseluruhan.
x
10. Bapak Andi Robiawan selaku manager BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
beserta karyawan mba Shinta dan mas Muklis yang telah membantu dalam
penelitian ini.
11. Teman-teman KKN Kelompok 133 Tahun 2016 di Desa Tanjung Rusia
Timur, Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu.
12. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktunya.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu untuk menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan
dalam menulis skripsi. Untuk itu kepada para pembaca kiranya dapat memberi
masukan dan saran-saran guna melengkapi hasil penelitian ini. Penulis berharap
hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang berarti dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman di abad modern seperti saat
ini.
Bandar Lampung, 24 Oktober 2017
Penulis
Aan Khoiriyah
1351020159
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
PERSETUJUAN........................................................................................ iii
PENGESAHAN......................................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN...................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................... viii
DAFTAR ISI.............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ...................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ............................................................ 2
C. Latar Belakang Masalah .......................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10
F. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran ............................................................................ 13
1. Pengertian Pemasaran ....................................................... 13
2. Pemasaran dalam Islam ..................................................... 14
B. Bauran Pemasaran ................................................................ 18
1. Produk ............................................................................. 20
2. Harga ............................................................................... 23
3. Promosi ........................................................................... 25
4. Saluran Distribusi ............................................................ 29
5. Kajian Islam Tentang Bauran Pemasaran ......................... 31
C. Keputusan Pembelian ........................................................... 36
1. Pengertian Keputusan Pembelian ..................................... 36
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ........................ 37
3. Kajian Islam Tentang Keputusan Pembelian ..................... 38
E. Kerangka Pemikiran ............................................................. 40
F. Penelitian Terdahulu ............................................................ 41
G. Hipotesis ............................................................................. 44
BAB III METODE PENLITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian .............................................. 45
B. Sumber Data ......................................................................... 46
1. Data Primer ......................................................................... 46
2. Data Sekunder ..................................................................... 46
xii
C. Definisi Oprasional ............................................................... 47
D. Alat Pengumpulan Data ........................................................ 50
1. Kuisioner ........................................................................... 51
2. Wawancara ......................................................................... 51
3. Dokumentasi ....................................................................... 51
E. Populasi dan Sampel ............................................................ 52
1. Populasi ............................................................................. 52
2. Sampel ............................................................................... 52
F. Teknik Pengolahan Data ....................................................... 52
1. Editing ............................................................................... 53
2. Coding ............................................................................... 53
3. Tabulasi Data ...................................................................... 53
G. Teknik Analisa Data ............................................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera .............. 61
B. Gambaran Umum Responden .............................................. 66
C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden ............................ 69
D. Hasil dan Pembahasan ......................................................... 74
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 74
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 77
3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 81
4. Pembahasan ..................................................................... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 97
B. Saran .................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Nasabah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Periode
2013-2017 ................................................................................ 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 40
Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel .................................................... 47
Tabel 4.1 Anggota Permodalan Awal ....................................................... 63
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ......................................................... 68
Tabel 4.3 Usia Responden ........................................................................ 68
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden................................................................ 69
Tabel 4.5 Pendapatan Responden ............................................................. 69
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk ... 70
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga ..... 71
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Promosi . 72
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Saluran
Distribusi ................................................................................. 72
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel
Keputusan Konsumen .............................................................. 73
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel X (Bauran Pemasaran) ......................... 74
Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Konsumen).................... 75
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas ....................................................................... 76
Tabel 4.14 Uji Normalitas Menggunakan Runs Test ................................. 77
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ............................................................... 78
Tabel 4.16 Uji Autokorelasi ..................................................................... 79
Tabel 4.17 Uji Regresi Berganda.............................................................. 81
Tabel 4.18 Uji Regresi Berganda.............................................................. 83
Tabel 4.19 Uji F ....................................................................................... 86
Tabel 4.20 Uji Determinasi R2 ................................................................. 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................. 41
Gambar 4.1 Struktur Anggota BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera............... 66
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastistas ........................................................... 80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Balasan Izin Pra Riset
Lampiran 2 Surat Balasan Izin Riset
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Data Responden Nasabah
Lampiran 5 Data Statistik Microsoft Exel
Lampiran 6 Distribusi Jawaban Responden
Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 8 Uji Asumsi klasik
Lampiran 9 Uji Hipotesis
Lampiran 10 Tabel F
Lampiran 11 Tabel r
Lampiran 12 Tabel t
Lampiran 13 Foto
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum penulis menguraikan pembahasan lebih lanjut, terlebih dahulu
akan dijelaskan istilah dalam skripsi ini untuk menghindari kekeliruan bagi
pembaca. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan tersebut disini diperlukan
adanya pembatasan terhadap arti kalimat dalam skripsi ini. Dengan harapan
memperoleh gambaran yang jelas dari makna yang dimaksud. Adapun judul
skripsi ini adalah “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan
Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”Adapun beberapa
istilah yang perlu penulis uraikan yaitu sebagai berikut :
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.1
Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah kegiatan pemasaran yang
dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan
diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri.2
Keputusan Konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen
dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih
diantara pilihan-pilihan diantara mereka. Proses pengambilan keputusan yang
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ke-2 Jakarta: (Balai
Pustaka,2009), h. 102 2Kasmir, Manajemen Perbankan, Cet-11, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.
213
2
dilalui konsumen ketika mereka memperoleh, mengkonsumsi, dan menggunakan
produk, jasa, serta ide-ide. Disini lima tahap pengambilan keputusan telah
diidentifikasi: penenalan masalah, pencarian, evaluasi alternatif, pilihan dan
evaluasi pascaakuisisi (postacquisition).3
Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)adalah balai usaha mandiri terpadu yang
isinya berintikan bayt al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi pengusaha kecil kebawah dan kecil dengan antara lain mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.4
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan memilih judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera” yaitu
sebagai berikut:
1. Secara Objektif
a. Persaingan yang ketat antar lembaga keuangan dibidang perbankan
mengharuskan setiap lembaga keuangan mengoptimalkan strategi
dalam memasarkan produknya, dengan menggunakan bauran
pemasaran sebagai usaha untuk mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli sebuah produk. Maka dari itu penelitian ini penting
3Mowen, John dan Micheal Minor, Perilaku Konsumen, edisi kelima, (Jakarta: Erlangga,
2002), h. 2 4Hertanto widodo Ak, dkk, Panduan PraktisOprasional Baitul Mal Wat
Tamwil(BMT),(Bandung: Mizan, Cet ke-2, 2000), h. 82
3
dilakukan untuk mempertahankan keputusan konsumen dalam
membeli suatu produk dan untuk meningkatkan penjualan bagi
perusahaan.
b. Ekonomi Islam mengatur segala aktifitas manusia dalam memenuhi
kebutuhannya termasuk didalamnya dalam hal berbisnis. Dalam
berbisnis haruslah sesuai dengan ketentuan syariah atau sesuai
dengan ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW yang tentunya
akan menjamin kehidupan manusia yang lebih sejahtera.
c. BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera merupakan salah satu lembaga
keuangan syariah. Selain itu, belum pernah dilakukan penelitian
sebelumnya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap
pengambilan keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji
sejahtera.
2. Secara Subjektif
a. Judul yang diajukan sesuai dengan bidang keilmuan yang sedang
penulis pelajari saat ini, yakni berhubungan dengan jurusan
Perbankan Syariah.
b. Penelitian ini dirasa mampu untuk diselesaikan oleh penulis,
mengingat adanya ketersediaan bahan literatur yang cukup memadai
serta data dan informasi lainya yang berkaitan dengan penelitian baik
data sekunder dan data primer memiliki kemudahan akses serta akses
letak objek penelitian mudah dijangkau oleh penulis.
4
C. Latar Belakang Masalah
Sejak beberapa tahun terakhir ini keberadaan dan perkembangan lembaga
keuangan syariah ditengah masyarakat sedemikian pesat. Hal ini ditandai oleh
semakin banyak nya outlet-outlet lembaga keuangan syari’ah maupun Baitul Mal
Wat Tamwil (BMT). Apresiasi serta respon masyarakat terhadap lembaga
keuangan syari’ah cukup menggembirakan, meskipun belum secara menyeluruh.
Disisi lain tingkat kesadaran (khususnya masyarakat muslim) akan keberadaan
lembaga keuangan yang sejalan dengan prinsip syari’ah dari waktu kewaktu
semakin meningkat.
Baitul mal wat tamwil (BMT) adalah bank yang beroprasi sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam yang tata cara beroprasinya mengacu kepada ketentuan-
ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Baitul mal wat tamwil (BMT) beroprasi
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut tata
cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-
praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan
kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.
Untuk menjamin oprasi bank Islam tidak menyimpang dari tuntunan syariah,
maka pada setiap bank Islam hanya diangkat manager dan pimpinan bank yang
sedikit banyak menguasai prinsip muamalah Islam. Secara yuridis formal Baitul
Mal Wat Tamwil (BMT) memiliki dasar-dasar hukum terhadap status dan
kinerjanya. Penghimpunan dana Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan
5
deposito. Prinsip oprasional yang ditetapkan dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah Wadi’ah dan Mudharabah.5
Provinsi Lampung BMT mulai ada dengan dirintisnya Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Kecil (PINBUK), maka pada tahun 1996 lahirlah BMT swadaya
dengan berdiri 30 BMT. Sedang pada tahun 1998 dengan bantuan Pemerintah
provinsi ketika itu mebantu berdiri nya 17 BMT, berkembang kembali pada tahun
1999 dengan melahirkan 60 BMT serta diberi modal lima ratus ribu per BMT.
Ditahun yang sama muncul 75 BMT dengan pemberian modal sebesar satu koma
lima juta rupiah tiap BMT. Pada tahun selanjutnya Pemerintah juga memberi
bantuan modal terhadap 60 BMT yang baru berdiri dengan kisaran modal yang
sama. Pada tahun 2002 lahir lagi 60 BMT di Provinsi Lampung dengan pemberian
modal awal dua juta rupiah tiap BMT. Dengan berjalan nya waktu lahirlah BMT-
BMT baru dan berkembang dengan baik seperti BMT Asyifa di Metro, BMT
Mentari di Kota Gajah, BMT Pringsewu, dan BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera di
Kota Gajah.
Salah satu BMT yang ada di Provinsi Lampung adalah BMT Mekar Abadi
Aji Sejahtera yang berkantor pusat di Kecamatan Kota Gajah Kabupaten
Lampung Tengah. Salah satu cabang BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ini berada
di Desa Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang
Bawang Barat. BMT ini pun tidak sendirian beberapa BMT lainya ada disekitaran
5Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: IIIT
Indonesia, 2003), h.107
6
BMT tersebut. Seperti BMT Assyafi’iyah BMT Fajar BMT Al-Ikhlas BMT
Pujakusuma.
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ini mempunyai sistem yang
pelayanannya dinilai sangat memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi, karna
BMT ini menggunakan sistem door to door atau sistem jemput nasabah dalam hal
pembiayaan. Tetapi dalam hal simpanan nasabah sendiri yang datang ke outlet
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. Ada beberapa produk pembiayaan seperti
pembiayaan murabahah, pembiayaan murabahah jatuh tempo, pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan multijasa. Dalam hal ini pembiayaan murabahah
sangat banyak diminati oleh para nasabah pembiayaan lainnya. Dilihat dari
jumlah nasabah pembiayaan murabahah dalam tabel berikut ini:6
Tabel 1.1
Data Nasabah Pembiayaan Pada BMT MASS
Periode 2013-2017
No Tahun Pembiayaan
Murabahah
Pembiayaan
Murabahah
Jatuh Tempo
Pembiayaan
Mudharabah
Pembiayaan
Multijasa
1. 2013 52 1 1 1
2. 2014 452 2 67 8
3. 2015 519 2 161 15
4. 2016 599 8 255 19
5. 2017 684 10 256 19
*Sumber : Data Jumlah Nasabah BMT MAAS sampai bulan april
Terkait dengan kondisi BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera tampak
konsumen cenderung berminat pada produk pembiayaan murabahah, bisa dilihat
dari tabel 1.1 menyebutkan bahwa jumlah nasabah pembiayaan murabahah paling
6Andi Robiawan, Wawancara dengan Manager Cabang, BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera,
Tulang Bawang Barat, 28 Maret 2017
7
banyak banyak peminatnya dari pada pembiayaan murabahah jatuh tempo,
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan multijasa.7
Memasarkan suatu produk haruslah dilakukan secara baik dengan rasa
suka sama suka. Sebab, Allah SWT sangat membenci transaksi jual beli yang
mengandung unsur bathil, dzalim dan paksaan demi mendapatkan keuntungan
yang besar. Dalam Q.S An-Nisa’ {4} : 29 Allah berfirman :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyanyang
kepadamu”.(Q.S. An-Nisa’ {4} : 29)8
Dalam pemasaran terdapat berbagai strategi antara lain Bauran Pemasaran.
Dalam menentukan bauran pemasaran, harus diuraikan terlebih dahulu dalam
garis besar mengenai strategi yang spesifik dalam hubungannya dengan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan sesuatu yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang
terdiri atas empat kelompok, yaitu : product, price, promotion and price atau
distribution. Philip Kotler mendefinisikan marketing mix sebagai perangkat
variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk
menghasilkan tanggapan diinginkannya dalam pasar sasaran.
7Andi Robiawan, Op.Cit., 28 Maret 2017
8Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005),
h.83
8
Secara sederhana, petentuan marketing mix ditujukan agar setiap kegiatan
pemasaran dapat berlangsung dengan sukses, produknya dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, diberi harga yang terjangkau oleh
konsumen lalu didistribusikan, dimana konsumen bisa belanja dan di promosikan
melalui media yang dijangkau oleh konsumen.Kegiatan pemasaran perlu
dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas
pemasaran seefektif mungkin. Dikarenaka keempat unsur (4P) dalam kombinasi
tersebut saling berhubungan, masing-masing elemen didalamnya saling
mempengaruhi.9
Pada penelitian I Kadek Suarjana, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman
Yulianthini, dalam “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian
DiIndomaret Kecamatan Tampaksiring – Gianyar” memberikan hasil bahwa ada
pengaruh secara simultan maupun parsial mengenai bauran pemasaran tehadap
keputusan pembelian konsumen, dimana variabel produk yang paling dominan
pengaruhnya.10
Sedangkan dalam penelitian Doni Hariadi menunjukkan hasil bahwa
produk, harga, promosi dan saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap
9 Philip Kotler, Dasar-Dasar Manajemen, Alih Bahasa, Wilhemus W. Bakowatun
(Jakarta: FEUI, 1987), Cet-ke-3, h.63 10
I Kadek Suarjana, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini, “Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Di Indomaret Kecamatan Tampaksiring-Gianyar”,
Jurnal Manajemen, Vol. 2 Tahun 2014
9
keputusan pembelian, dengan nilai determinasi parsial sebagai berikut : produk
15.21%, harga 12.11%, promosi 5.11%, dan tempat (saluran distribusi) 4.94%.11
Dari berbagai penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu
produk, seperti produk, harga, promosi dan saluran distribusi atau yang dikenal
dengan bauran pemasaran. Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan
sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Setiap
orang pasti pernah mempertimbangkan sesuatu hal sebelum melakukan keputusan
pembelian. Sebelum membeli, konsumen terlebih dahulu akan melakukan
beberapa alternatif pilihan, apakah akan membeli atau tidak. Jika konsumen
kemudian memutuskan salah satunya, maka konsumen sudah melakukan
keputusannya. 12
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu
produk diawali oleh adanya kesadaran pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan yang oleh Assael disebut need arousal. Kebanyakan penulis
menyatakan tahap ini sebagai tahap menyadari adanya masalah (problem
recognition). Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan,
maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang
diinginkannya.13
11
Doni Hariadi, “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Vol. 1 No.8, 2012 12Doni Hariadi, Op-Cit, h. 2 13Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), h.15
10
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis lebih lanjut tentang “Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara khusus pembahasan
penelitian yang menjadi pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan
Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ?
2. Bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
dalam Perspektif Ekonomi Islam ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
b. Untuk mengetahui bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera dalam perspektif Ekonomi Islam.
2. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian pasti ada manfaat yang diharapkan dapat
tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
11
a. Manfaat teoritis
1) Dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu ekonomi secara umum dan ilmu
perbankan syariah khususnya.
2) Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan
Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
3) Dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai literature
atau bahan informasi ilmiah selanjutnya.
b. Manfaat praktis
Dapat memberikan informasi yang faktual berkaitan tentang
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah
Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi kalangan mahasiswa dan lapisan masyarakat
luas terutama setiap nasabah ataupun calon nasabah yang ingin
memperdalam ilmu Perbankan Syariah di setiap perguruan tinggi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan menjadi kontribusi pemikiran
ilmiah bagi hukum positif di Indonesia dan normatif di Indonesia yang
berkaitan dengan ilmu Ekonomi Islam.
12
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran yakni produk, harga,
promosi dan tempat/distribusi terhadap pengambilan keputusan nasabah
pembiayaan murabahah.
2. Ruang Lingkup Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan murabahah.
3. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
4. Disiplin Ilmu
Disiplin ilmu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah manajemen
pemasaran yang mengangkat masalah pengaruh bauran pemasaran
terhadap pengambilan keputusan nasabah.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Salah satu hal penting bagi perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan memperoleh ialah dengan melakukan pemasaran.
Pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan guna memperoleh dan
mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran harus di kelola
dengan sistemik agar tujuan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan target
perusahaan. Berbicara mengenai pemasaran, beberapa ahli mendefinisikannya
sebagai berikut.
Menurut Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.1 Murti Sumarni
dan John Soeprihanto berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.2 Sedangkan menurut American Marketing Asosiasi (AMA) dalam
buku Pandji Anoraga, menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan
1Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1,
(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 6 2Murti Sumarni & John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003), h.261
14
pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide,
barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan-tujuan individual dan organisasional.3stanton menyatakan bahwa
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.4
Dari beberapa definisi diatas, pemasaran dapat diartikan sebagai proses
dimana individu atau organisasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen dengan menciptakan dan menukarkan nilai satu sama lain.
2. Pemasaran Dalam Islam
Dalam Islam, pemasaran adalah bentuk muamalah yang dibenarkan
sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang
terlarang oleh ketentuan syariah. Menurut Hermawan Kertajaya dan
Muhammad Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syariah adalah sebuah
disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan value dari inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
3Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.215 4Muhammad Wimman Zulfikar, Skripsi: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian, Universitas Diponegoro, 2011, h. 9
15
dalam Islam.5 Ada 4 karakteristik yang terdapat pada pemasaran syariah
yaitu:
a. Ketuhanan ( Rabbaniyah )
Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius.
Jiwa seorang marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang
bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan
mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaranyang dilakukan.
Dengan konsep ini seorang pemasar syariah akan sangat hati-hati
dalam perilaku pemasaranya dan berusaha untuk tidak merugikan
konsumen. Apabila seorang pemasar syariah hanya berorientasi pada
keuntungan, maka ia dapat merugikan konsumen dengan memberikan janji
palsu. Namun seorang pemasar syariah memiliki orientasi maslahah,
sehingga tidak hanya keuntungan namun diimbangi pula dengan
keberkahan di dalamnya. Dalam Q.S An-Najm ayat 24-25 Allah
berfirman:
Artinya : Atau Apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-
citakannya? (24) (Tidak), Maka hanya bagi Allah kehidupan
akhirat dan kehidupan dunia (25) (Q.S. An-Najm (53) 24-25)
Dalam Islam, bukanlah suatu larangan apabila seorang hamba
mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya.
Namun dengan syarat, rencana itu tidak bertentangan dengan syariat Islam.
5Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:
Mizan, 2006), h.. 62
16
b. Etis (akhlaqiyyah)
Keistimewaan yang lain dari syariah marketer adalah
mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatanya. Dalam
Q.S At-Taubah: 119 Allah berfirman:
Artinya :Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Q.S At-
Taubah (9) 119).
Puncak derajatkemanusiaan seseorang dinilai dari kualitas akhlak.
Bahkan kualitas keimanan pun juga diukur dari akhlah. Seluas apapun
kadar keilmuan seorang tentang islam, sehebat apapun dirinya ketika
melakukan ibadah, atau sekencang apapun pengakuannya itu tidak
memberi jaminan. Tetap saja, alat ukur yang paling akurat untuk menilai
kemuliiaan seseorang adalah dengan kualitas akhlaknya.
c. Realistis (al-waqi’yyah)
Pemasaran syariah bukanlah berarti para pemasar itu harus
berpenampilan ala bangsa arab dan mengharamkan dasi. Namun haruslah
tetap berpenampilan bersih, rapih dan bersahaja apapun modelatau
gayaberpakaian yang dikenakanya. Dalam Q.S Al-An’am : 143 Allah
berfirman :
Artinya :Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu
memang orang-orang yang benar (Q.S Al-An’am (6) 143).
17
Ayat diatas mengajarkan kepada kita, untukmeyakinkan seseorang
terhadap kebaikan haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan, data dan
fakta.jadi, dalam menjelaskan manfaat produk, nampaknya peranan data
dan fakta sangat penting. Bahkan sering data dan fakta jauh lebih
berpengaruh dibanding penjelasan.
d. Humanistis (Insaniyyah)
Keistmewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal.
Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia
agarderajatnya terangkat,sifat kemanusiaanya terjaga dan terpelihara, serta
sifat-sifat kehewananya dapat terkekang dengan panduan syariah. Syariah
islam adalah humanistis, diciptakan untuk manusia sesuai kapasitasnya
tanpa menghiraukan agama, suku, ras, warna kulit, kebangsaan dan status.6
Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh proses baik
proses penciptaan, penawaran, maupun perubahan nilai (value), tidak
boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan
prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi atau
dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam pemasaran
dapat dibolehkan.7
Dalam memasarkan suatu produk haruslah dilakukan secara baik
dengan rasa suka sama suka. Sebab, Allah SWT sangat membenci
transaksi jual beli yang mengandung unsur bathil, dzalim dan paksaan
6Ibid, h 22-23 7Ibid, h.63
18
demi mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam Q.S An-Nisa’ {4} : 29
Allah berfirman :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
Maha Penyanyang kepadamu”.(Q.S. An-Nisa’ {4} : 29)8
Islam tidak pernah melarang umatnya untuk melakukan bisnis, bahkan
Nabi Muhammad SAW pun telah mencontohkan bisnis sebagai mata
pencaharian umatnya. Akan tetapi dalam berbisnis haruslah sesuai dengan
ketentuan syariat Islam. Karena itu Islam memberikan jalan yang terbaik
untuk dalam berbisnis dengan mengikuti pesan-pesan Nabi Muhammad
SAW, yakni sifat-sifat terpuji.9 Hal ini bertujuan agar bisnis yang dilakukan
dapat berjalan dengan lancar, mendapat kemashlahatan didunia dan diakhirat,
serta mendapat ridho dari Allah SWT.
8Ibid, h.65 9Madnasir dan Khoiruddin, Etika Bisnis Dalam Islam, (Bandar Lampung: Seksi
Penerbitan Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 2012), h. 112
19
B. Bauran Pemasaran
Ukuran keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya
adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.10
Semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka
semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup baik dan
berhasil. Pada pemasaran dikenal strategi yang berorientasi pada produk
(product), harga (price), promosi (promotion) dan saluran distribusi (place) yang
terangkum kedalam bauran pemasaran (marketing mix).
Pandji Anoraga mendefinisikan bauran pemasaran adalah variabel-variabel
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari produk, harga,
distribusi dan promosi.11
Bauran pemasaran menurut Sofjan Assauri ialah
sekumpulan keputusan tentang harga, produk, saluran distribusi, komunikasi dan
manajemen hubungan pelanggan yang merupakan pengimplementasian strategi
pemasaran.12
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dipasar
sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari : produk, harga, promosi dan tempat.13
Pendapat lain mengatakan, bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan
berbagai kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang
10
Kasmir, Kewirausahaan, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 187 11Pandji Anoraga, Op.Cit, h. 220 12Sofjan Assauri, Strategi Marketing: Sustaning Liftime Customer Value, Edisi 1,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 117 13Philip Kotler dan Gary Amstrong, Op.Cit, h. 62
20
paling memuaskan ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini
di kenal dengan elemen 4P yaitu product, price, place dan promotion.14
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan taktik dalam
mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa anda.
Dengan marketing mix, anda tidak hanya perlu membuat penawaran yang
menarik, tetapi juga harus memikirkan taktik yang tepat dalam mendistribusikan
dan mempromosikannya. Hal demikian yang dikatakan oleh Hermawan
Kartajaya.15
Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai kombinasi dari variabel-
variabel produk, harga, promosi dan tempat yang digunakan dalam kegiatan
pemasaran guna untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Strategi bauran
pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai
pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan
perusahaandalam bidang pemasaran.16
1. Produk
a. Pengertian Produk
Produk berupa jasa dapat diartikan sebagai kegiatan atau
manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
14Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 180 15Hermawan Kertajaya, Hermawan Kertajaya On Marketing Mix, (Bandung: PT.Mizan
Pustaka, 2016), h. 18 16
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 10
21
kepemilikan apapun.17
Ciri-ciri tersebut dapat diberikan dalam bentuk
nyata, jasa, atau ide. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan sesuatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.18
Produk yaitu setiap
apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.19
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan konsumen baik barang maupun jasa. Cara dan penyediaan
produk yang tepat bagi pasar yang dituju, dapat memuaskan para
konsumennya dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam
jangka panjang melalui peningkatan penjualan. Sebuah strategi
pemasaran yang tepat diharapkan dapat merangsang penjualan dan
perkembangan pasar produk. Keputusan-keputusan produk ini
mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek,
pengemasan dan layanan sesudah penjualan.
17M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2012), h.15 18
Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Ke 13, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.
4 19
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Op.Cit., h. 274
22
b. Pengembangan Produk
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian
manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat ini
dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti mutu,
fitur, dan desain.20
Selain itu, untuk menambah nilai suatu produk
maka perusahaan dapat memberikan suatu merek pada produk yang
akan dijualnya.
Untuk merebut calon nasabah, maka bank harus berusaha keras.
Nasabah tidak akan datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik
perhatian, sehingga berminat untuk membeli produk bank. Yang
paling utama untuk menarik perhatian dan minat nasabah adalah
keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika
dibandingkan dengan produk lain dan untuk meberikan keunggulan,
maka bankl perlu melakukan strategi produk. Strategi yang dilakukan
perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan
motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi
bank dalam melayani bank. Pertimbangan pembuatan logo dan motto
adalah sebagai berikut:
20
Nembah F. Hartimbul, Manajemen Pemasaran, cetakan 1, (Bandung: Yrama Widya,
2011), h. 97
23
a. Memiliki arti dan maksut yang memiliki makna positif serta
bermakna baik bagi kemajuan perusahaan.
b. Menarik perhatian; logo tersebut harus mampu menarik perhatian
masyarakat baik secara desain maupu warnanya.
c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo tersebut
maka ia akan langsung teringat pada produk perusahaan.
2. Menciptakan Merek
Karena jasa memiliki keanekaragaman, maka setiap jasa harus
memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli.
Nama merupakan salah satu bentuk dari merek. Pengertian merek
sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi
dari semua. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor:
a. Mudah diingat
b. Terkesan hebat dan modern
c. Memiliki arti
d. Menarik perhatian
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau
jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang dapat
menarik perhatian nasabah.
24
4. Keputusan Lebel
Lebel merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.21
2. Harga
a. Pengertian Harga
Harga ialah variabel yang dapat dikendalikan yang
menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen.22
Harga
merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh kosnumen untuk
mendapatkan produk.23
Harga merupakan jumlah uang yang harus
dibayarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Dalam
mengembangkan bauran pemasaran, suatu produk meliputi: daftar
harga diskon, potongan harga, periode pembayaran dan persyaratan
kredit.24
Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip
konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, bisya provisi
dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan
biaya-biaya lainnya. Sementara itu, harga bagi bank yang
berdasarkan pada prinsip syariah adalah bagi hasil.25
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa harga
merupakan nilai yang harus diberikan oleh konsumen untuk
21M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h.146-147
22Pandji Anoraga, Op.Cit., h. 192 23Nembah F. Hartimbun, Op.Cit., h. 10 24Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 63 25Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 228
25
memperoleh suatu produk. Nilai yang dimaksud disini adalah dalam
bentuk uang. Harga merupakan jumlah niali yang dapat ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari menggunakan barang atau jasa yang
ada. Harga dalam bank konvensional adalah bunga, biaya
administrasi, biaya provisi, biaya iyuran, biaya tagih, biaya sewa,
sedangkan dalam bank syariah harga adalah bagi hasil.
b. Tujuan Penentuan Harga
Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.
2. Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanyadapat
dilakukan dengn harga murah atau harga tinggi.
3. Untuk Memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing
berpindah ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga
simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
26
4. Mutu Produk
Tujuan adalah memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual
ditentukan setinggi mungkin.
5. Karena Pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga
pesaing artinya bunga simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman
dibawah pesaing.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi ialah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan membelinya.26
Kegiatan promosi
merupakan komponen yang dipahami untuk memberitahukan dan
mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat
mengetaui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan
promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Adapun
26Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 63
27
kegiatanya adalah: periklanan, personal selling, promosi penjualan
dan publisitas.27
Promosi penjualan adalah suatu tindakan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan peraturan tertentu maka produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen.28
Dari definisi diatas disimpulkan, promosi ialah suatu kegiatan
upaya memmbujuk atau mempengaruhi konsumen dalam pembelian
atau penggunaan jasa melaului arus informasi. Ada beberapa media
promosi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan
produknya antara lain: iklan, personal selling, promosi penjualan dan
publisitas.
b. Tujuan promosi
Tujuan promosi menurut Lamb et.al adalah29
;
1. Memberikan Informasi (Informing):
a. Meningkatkan kesadaran atas produk baru, kelas produk,
atauatribut produk.
b. Menjelaskan bagaimana produk tersebut bekerja.
c. Menyarankan kegunaan baru suatu produk.
d. Membangun citra suatu perusahaan.
27
Kasmir, Op-Cit, h. 246 28Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2012), h. 160 29Wirawan Anuraga dan Sonang Sitohang, “ Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Ulang”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , Volume
4,Nomor 10, Oktober 2015, h. 7
28
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading):
a. Mendorong perpindahan merek.
b. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
c. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli sekarang.
d. Merayu pelanggan untuk datang.
3. Mengingatkan (reminding):
a.Mengingatkan konsumen bahwa produk mungkin dibutuhkan
dalam waktu dekat ini.
b.Mengingatkan konsumen dimana untuk membeli produk
tersebut.
c. Mempertahankan kesadaran konsumen.
c. Bauran Promosi
Bauran promosi terdiri dari empat unsur utama, sebagai berikut :
1) Periklanan
Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank
untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon
nasabahnya.
2) Promosi Penjualan
Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat
dilakukan melalui promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan
promosi penjualan adalah meningkatkan penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah nasabah.
29
3) Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, lomba
cedas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melaui berbagai media.
4) Penjualan Pribadi
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dialkukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service,
satpam sampai pejabat bank. Secara khusus personal selling
dilakukan oleh petugas customer service atau service assistensi.30
4. Saluran Distribusi
a. Pengertian
Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya
digunakan untuk lokasi pabrikatau gudang atau cabang, sedangkan
penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada
penentuan lokasi cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank
dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas.
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah
menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada
seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.31
30 Kasmir, Op-Cit, h. 247-249 31Kasmir, Op-Cit, h.238
30
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan. Adapun indikator dalam penentuan lokasi tersebut
adalah lokasi strategis, mudah dijangkau dan suasana aman.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat
disimpulkan bahwa place adalah lokasi perusahaan melakukan
kegiatannya dan bagaimana perusahaan memakai saluran distribusi.
b. Pertimbangan Penentuan Lokasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut:
1. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik
2. Dekat dengan lokasi perkantoran
3. Dekat dengan lokasi pasar
4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi32
Setelah lokasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan lay out gedung dan ruang kantor. Hilangkan kesan
kantor yang tidakn yaman yang akan mengakibatkan nasabah tidak
betah berlama-lama berada dikantor. Usahakan layout ruangan
senyaman mungkin dengan susunan meja, tempat duduk atau
32M. Nur Rianto, Op-Cit, h. 133
31
keindahan lainnya seperti lukisan dan musik, sehingga nasabah
merasa nyaman.33
c. Pertimbangan Penentuan Lay Out
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung adalah:
1. Bentuk gedung yang memberikan kesan elegan dan baik
2. Lokasi parkir yang luas dan aman
3. Keamanan disekitar gedung juga harus diprtimbangkan
4. Tersedia tempat ibadah
5. Tersedia toilet yang bersih dan nyaman
6. Fasilitas penunjang lainnya
Sementara itu, untuk lay out ruangan yang harus diperhatikan
adalah:
1. Suasana ruangan terkesan luas dan lega
2. Tata letak kursi dan meja sesuai dengan urutan proses
dokumen
3. Dekorasi dan hiasan dalam ruangan34
5. Kajian Islam Tentang Bauran Pemasaran
Pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam
memenuhikebutuhan konsumen, disamping pencapaian tujuan
perusahaan. Dalam memenuhi tujuan ini, seorang pemasar muslim
harus memastikan bahwa semua aspek kegiatan pemasaran, seperti
perencanaan barang dan jasa,harga dan strategi distribusi, seperti halnya
33
Kasmir, Op-Cit, h.243 34M. Nur Rianto, Op-Cit, h. 137
32
teknik promosi yang digunakan, haruslah sesuai dengan tuntunan al-
Quran dan as-Sunnah. Bauran pemasaran bukanlah suatu hal yang baru
dalam pemasaran Islam. Bahkan Nabi Muhammad pun menggunakan
konsep ini dalam menjalankan bisnisnya (berdagang).
a. Produk
Dalam konsep pemasaran islami, tidak diperbolehkan menjual
barang jelek dengan harga yang tinggi, hal ini dikarenakan pemasaran
Islami adalah pemasaran yang fair dimana harga sesuai dengan
barang/produk. Kualitas produk harus sesuai dengan yang ditawarkan
dan dilarang menyembunyikan kecacatan dari produk-produknya.35
Produk yang ditawarkan haruslah susuai selera dan memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Nabi Muhammad SAW selalu
menjelaskan dengan baik kepada semua pembelinya akan kelebihan dan
kekurangan produk yang beliau jual. Seandainya terjadi
ketidakcocokan, beliau mengajarkan, bahwa pada pelanggan ada hak
khiyar, dengan cara membatalkan jual beli, seandainya terdapat segala
sesuatu yang tidak cocok.36
Artinya : “Seungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah,
35Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., h. 218 36Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Bandung:
Madania Prima, 2008), h. 58
33
dan mereka itulah orang-orang pendusta”. (Q.S An-
Nahl{16}:105)37
Kejujuran adalah kunci utama dalam perniagaan Nabi
Muhammad SAW.Kejujuran adalah cara yang termurah walaupun sulit
dan langka ditemukan sekarang. Jika kita menjual produk dengan
segala kelebihan dan kekuranganya kita ungkapkan secara jelas, maka
yakin produk itu akan terjual dan juga akan dipercayai oleh konsumen
kita. Dan mereka tidak akan meninggalkan kita karena merasa tidak
dibohongi dengan ucapan kita.
b. Harga
Dalam ajaran syariah tidak dibenarkan mengambil keuntungan
sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan. Hargaharus
mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara adil, yaitu
penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli memperoleh
manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.38
Harga yang ditetapkan tidak boleh lebih tinggi dari harga yang
ditawarkan oleh pesaing atau lebih rendah dari biaya yang dikeluarkan.
Tidak diperbolehkannya pembatasan harga komoditi di masa Nabi
Muhammad SAW merupakan cerminan pemikiran yang mewakili
konsep pricing.39
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
37Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 279 38Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka
Setia,2013), h. 212 39Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Op.Cit., h. 62
34
“Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.”(HR.
Bukhari, dari Abdullah bin Umar Ra.)40
Perang harga tidak diperkenankan Raulullah karena bisa menjadi
bumerang bagi para penjual. Secara tidak langsung, Rasulullah Nabi
Muhammad SAW melarang untuk melakukan perang harga dengan niat
menjatuhkan pesaing, tapi bersainglah secara fair, bukan keunggulan
dengan tampil beda dalam kualitas dan layanan yang diberikan.
Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu
barang. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan pihak pengusaha
karena kepercayaan konsumen akan dapat diraih dengan sendirinya.
Harga harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara
adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal, tidak
berlebih-lebihan tidak pula merendah-rendahkan, pembeli memperoleh
manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.
Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu
barang. Dalam QS. Al Furqon{25}: 67 telah disebutkan sebagai berikut.
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
merekatidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS. Al Furqon{25}:67)41
40Ibid, h. 62 41Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 365
35
c. Promosi
Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas
promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas. Dengan promosi pada dasarnya diharapkan dapat membuat
permintaan menjadi inelastis pada saat harga naik dan membuat elastis
pada saat harga turun.42
Dalam Q.S An-Nisa’ (4) 29 Allah berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu,Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”(Q.S An-Nisa’ (4) 29)
d. Saluran Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen
mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan
barang. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa
yang aman dan nyaman kepada seluruh konsumennya.43
Hal ini
42M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h. 15 43Kasmir, Op-Cit, h. 186
36
dibutuhkan agar konsumen tidak merasa didzolimi. Sesuai dengan
firman Allah dalam QS. Thaha{20}: 112.
Artinya: “Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dania
dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan
perlakuanyang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula)
akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha {20}:112)44
Hal yang perlu diperhatikan dari sederetan proses distribusi
adalah setiap jaringan, channel, agen dan distributor termasuk dalam
kelompok pelanggan. Mereka pun harus mendapatkan layanan yang
memuaskan dari pihak perusahaan. Ikatan yang terjalin dengan baik
akan semakin mengefektifkan proses distribusi.45
C. Keputusan Pembelian
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi,
parakonsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.46
Menurut Engel et al, menyatakan
perilaku pembelian adalah proses keputusan dan tindakan orang-orang yang
terlibat dalam pembelian dan penggunaan produk.47
Peter dan Olson,
44
Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 319 45Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan
SistemOpersional, (Bandung: Gema Insani, 2004), h. 454 46Philip kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 181 47Etta mamang Sangadji dan Sopiah, Op.Cit., h. 332
37
menyatakan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu di antaranya.48
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, keputusan pembelian ialah proses
dan tindakan konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan
minatinya. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah
dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Perusahaan harus aktif dalam proses mempertahankan konsumen dan
disisi lain pelanggan berada pada posisi sebagai pengambil keputusan.Jadi
hubungan perusahaan dengan konsumennya adalah mengenai pengambilan
keputusan konsumen. Oleh karena itu, agar proses mempertahankan konsumen
berhasil, perusahaan perlu mengetahui proses pengambilan keputusan pada
konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku
pascapembelian.49
a. Pengenalan kebutuhan
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah ataukebutuhan.
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah,
yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan
dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.
48Jackson R.S. Weenas., Op.Cit., h. 610 49Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.cit., h. 179
38
b. Pencarian informasi
Konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhidengan
membeli dan mengonsumsi suatu produk.
c. Evaluasi alternatif
Proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya
sesuaidengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen
membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat
kepadanya serta masalah yang dihadapinya.
d. Keputusan pembelian
Pembeli akan menentukan sikap dalam pengambilan keputusan apakah
membeli atau tidak membeli produk tersebut.
e. Perilaku pascapembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan. Konumen yang puas akan membeli produk lagi,
memberitakan hal-hal merek dan iklan pesaing, dan akan membeli produk
lain dari perusahaan tersebut.
3. Kajian Islam Dalam Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan masalah keputusanyang
diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan untuk mendapatkan dan
mempergunakan barang dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Islam
menganjurkan melakukan keputusan untuk melakukan pembelian, maka
seorang konsumen muslim harus dapat mengasumsikan fungsi daya guna
39
barang yang akan dibelinya bukan hanya karena menuruti keinginan dan hawa
nafsunya.50
Dalam Q.S Al-Maidah{5}:100, Allah menjelaskan bahwa dalam
melakukan hal apa pun termasuk dalam keputusan untuk membeli suatu
produk, seorang konsumen harus dapat membedakan antara kebutuhan dengan
keinginan, antara yang baik dengan yang buruk tujuannya agar tidak merasa
rugi di kemudian hari. Selain itu, kegiatan memanfaatkan atau mengkonsumsi
suatu produk yang baik itu sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam Islam.51
Artinya: “Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah
kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan".(Q.S. Al Maidah{5}: 100)52
Selain itu Allah SWT juga berirman dalam Q.S. Al Hujurat{49}: 6.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasikmembawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar
kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”.(Q.S. Al Hujurat{49}: 6)53
50M. Nur Rianto Al Arif, Op.Cit., h. 193 51Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Edisi pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.93 52Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 99 53Ibid, h.412
40
Ayat tersebut sudah cukup menjelaskan bahwa dalam melakukan
keputusan pembelian hendaknya kita memeriksa informasi yang kita dapat
dengan teliti dan penuh kehati-hatian, serta dapat memberikan penilaian apakah
produk tersebut memberikan manfaat baginya atau justru mendatangkan
kemudharatan, barulah konsumen dapat memutuskan untuk membeli atau tidak
membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Ini dilakukan agar
konsumen tidak merasa dirugikan, bahkan merasa puas.
Hal demikian sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui konsumen dalam pengambilan
keputusan. Dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pemilihan
alternatif, pengambilan keputusan dan perilaku pascapembelian.
F. Kerangka Pemikiran
Dalam usahanya baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan. Dalam
perkembangannya tujuan dari suatu usaha tidak hanya untuk memperoleh
keuntungan namun juga bagaimana mereka dapat terus melangsungkan aktivitas
bisnisnya. Guna mencapai tujuan tersebut berbagai strategi dilakukan oleh
perusahaan. Dari berbagai macam strategi yang ada faktor pemasaran adalah
faktor yang terpenting, karena faktor pemasaran dalam bisnis yang menentukan
laku tidak nya suatu produk. Faktor pemasaran berkaitan dengan produk yang
dimiliki oleh perusahaan dan konsumen sebagai pengguna dari produk tersebut.
41
Dalam pemasaran dikenal istilah marketing mix, yang terdiri dari :Product,
Price, Place, Promotion. Jika keempat variabel tersebut sudah mencukupi, maka
tinggal keputusan pembelian konsumen sebagai penentunya. Berdasarkan
pemikiran di atas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti gambar
2.1
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Produk
Harga
Promosi
Tempat
Keputusan
Pembelian
42
E. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka
terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari
plagiat, diantaranya:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metode Analisa Hasil Analis
1. Doni Hariadi
(2012)
Jurnal:
“Pengaruh
Produk, Harga,
Promosi dan
Distribusi
Terhadap
keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Produk Projector
Microvision”
Analisis regresi
berganda dengan
uji simultan (F),
uji parsial (t),
dan analisis
determinasi
parsial (R2)
Variabel
bauran
pemasaran
yang terdiri
dari harga,
produk,
promosi dan
distribusi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen baik
secara
simultan
maupun
parsial
2. I Kadek Suarjana,
I Wayan Suendra,
Ni Nyoman
Yulisthini (2014)
Jurnal:
“Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian di
Indomaret
Kecamatan
tampak Siring
Gianyar”
Pengujian
hipotesis
menggunakan
analisis regresi
berganda, dengan
bantuan program
SPSS 20.00 from
windows
Ada pengaruh
secara
simultan dan
parsial antara
variabel
bauran
pemasaran
terhadap
keputusan
pembelian
3. Algrina Agnes
Ulus (2013)
Jurnal: “Bauran
Pemasaran
Pengaruhnya
Terhadap
Uji analisis
regresi linear
berganda dan
koefisien
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
43
Keputusan
Pembelian Mobil
Daihatsupada
PT. Astra
Internasional
Manado”
determinasi (R2) secara
simultan
maupun
parsial produk,
harga, promosi
dan distribusi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
4. Muhammad
Wimman Zulfikar
(2011)
Skripsi:
“Analisis Bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian”
Analisi regresi
berganda, uji t,
uji F, uji
koefisien
determinasi (R2)
Secara parsial
variabel
produk, harga,
promosi dan
distribusi
terbukti secara
secara positif
dan signifikan
mempengaruhi
variabel
keputusan
pembelian,
dimana
pengaruh yang
paling
dominan
adalah harga
5. Laila Marlia Sari
(2016)
Skripsi:
“Pengaruh
bauran
Pemasaran
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Smartphone
Advan Perspektif
Ekonomi Islam”
Analisi regresi
berganda, uji t,
uji F, uji
koefisien
determinasi (R2)
Bauran
Pemasaran
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
advan dengan
nilai koefisien
determinasinya
sebesar 55.3%
sisanya 44.7%
dipengaruhi
oleh faktor lain
seperti brand
image,
44
pengetahuan
produk, dan
lain
sebagainya
yang tidak
diteliti dalam
penelitian ini
6. Muhammad
Jauharul
Mawahib
(2015)
Jurnal :
“Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Terhadap
keputusan
Pembelian
smartphone
Samsung”
Analisis regresi
linear berganda,
koefisien korelasi
(R), koefisien
determinasi (R2),
uji F, dan uji t.
Secara
bersama-sama
variabel
produk, harga,
tempat, dan
promosi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
Samsung pada
mahasiswa
Admnistrasi
Bisnis
Universitas
Sumber : Data Diolah 2017
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulunya adalah
penelitian ini untuk meningkatkan permintaan dan sebagai upaya dari suatu
perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar. Maka dari itu BMT Mekar Abadi
Aji Sejahtera meningkatkan strategi pemasaran untuk kelangsungan perusahaan
dengan menggunakan strategi marketing mix kemudian memberikan inovasi
produk yang diminati para nasabahnya.
45
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.54
Maka hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap
pengambilan keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap pengambilan
keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. XIII, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 64
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian
Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan secara
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial
baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.2
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu
penelitian untuk menggambarkan dengan lebih teliti ciri-ciri usaha untuk
menentukan frekuensi terjadinya sesuatu atau hubungan sesuatu yang lain.
Selain itu, peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (library
reseach). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. XIII, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 8 2 Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.
22
46
dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian terdahulu.3
B. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian
ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari personel dan
dapat pula dari lapangan.4 Data primer dalam penelitian ini diperoleh
langsung dari nasabah pembiayaan murabahah BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan antara
lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian
yang berwujud laporan dan sebagainya.5 Data sekunder berasal dari
sumber internal maupun eksternal. Dalam hal ini, data sekunder yang
bersifat internal didapat melalui data-data BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera. Dalam hal ini yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian.
3 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
h. 5 4 Kartini Kartno,Pengantar Metode Riset Sosial, (Bandung: Alumni, 1986), h. 27 5Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 30
47
C. Definisi Operasional Variabel
Adapun variabel penelitian yang menjadi titik suatu perhatian penelitian
adalah:
1. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.6
Variabel independen dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran.
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat
karena adanya variabel bebas.7 Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian.
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis.
Berikut definisi operasional dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Definisi Oprasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Produk
Produk berupa
jasa dapat
diartikan sebagai
kegiatan atau
manfaat yang
dapat ditawarkan
oleh suatu pihak
lain yang pada
dasarnya tidak
berwujud dan
1. Penentuan Logo dan
Motto
o Menarik perhatian
o Mudah diingat
2. Menciptakan Merek
o Memiliki ciri khas
atau differensiasi
3. Menciptakan
Kemasan
o Dalam dunia
perbankan
Skala Likert
6V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian –Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press,2015), h 86 7Ibid, h. 86
48
Bauran
Pemasaran (X)
Kumpulan alat
pemasaran taktis
terkendali yang
dipadukan
perusahaan untuk
menghasilkan
respon yang
diinginkan dipasar
sasaran. Terdiri
dari : product,
price, promotion,
place.
(Philip Kotler dan
Gary Amstrong
2008)
tidak
menghasilkan
kepemilikan
apapun.
(Kasmir 2004)
kemasan lebih
diartikan kepada
pemberian
pelayanan atau jasa
kepada nasabah.
4. Keputusan Lebel
o Sesuatu yang
dilekatkan pada
produk.
Harga
adalah jumlah
uang yang harus
dibayarkan
pelanggan untuk
memperoleh suatu
produk.
(Philip Kotler
dan Gary
Amstrong 2008)
1. Jumlah uang yang
harus dibayarkan
2. Daftar harga diskon
3. Periode pembayaran
4. Persyaratan kredit
Skala Likert
Promosi
Adalah komponen
yang dipahami
untuk
memberitahikan
dan
mempengaruhi
pasar bagi produk
perusahaan
sehingga pasar
dapat mengetahui
tentang produk
yang diproduksi
oleh oleh
perusahaan
tersebut.
(M. Nur Rianto
Al Arif 2012)
1. Memberitahukan
dan mempengaruhi
pasar
2. Periklanan
o Media yang
digunakan harus
sesuai dengan
pasar sasaran
3. Promosi Penjualan
o Memberikan
informasi menarik
4. Penjualan Pribadi
o Karyawan
menawarkan
produk
5. Publisitas
o Melalui kegiatan
seperti: pameran,
bakti sosial, lomba
cerdas cermat,
CSR dan lain-lain.
Skala Likert
Saluran
Distribusi
adalah kegitan
pemasaran yang
berusaha
memperlancar
1. Lokasi strategis
o Mudah ditemukan
2. Mudah dijangkau
o Terdapat
transportasi umum
o Dekat dengan
Skala Likert
49
dan
mempermudah
penyampaian
barang dan jasa
dari produsen
kepada
konsumen.
(Tjiptono 2008)
fasilitas umum
3. Suasana aman
o Memiliki lahan
parkir yang luas
o Suasana ruangan
yang nyaman
Keputusan
Pembelian (Y)
Merupakan
beberapa tahapan
yang dilakukan
oleh konsumen
sebelum
melakukan
keputusan
pembelian suatu
produk, terdiri dari
pengenalan
masalah, pencairan
informasi, evaluasi
berbagai alternatif,
keputusan
pembelian dan
prilaku pasca
pembelian.
(Philip Kotler
dan Lane Keller,
2009)
1.Pengenalan
masalah
2.Pencarian
Informasi
3. Evaluasi
Alternatif
4.Pengambilan
Keputusan
5.Perilaku
pascaPembelia
n
(Philip Kotler
dan Lane Keller,
2009)
I. Proses dimulai saat
pembeli menyadari
adanya masalah atau
kebutuhan.
2. Konsumen
memandang bahwa
kebutuhan tersebut
bisa dipenuhi
dengan membeli dan
mengonsumsi suatu
produk.
3. Proses mengevaluasi
pilihan produk dan
merek, dan
memilihnya
sesuaidengan
keinginan
konsumen.
4. Pembeli akan
menentukan sikap
dalam pengambilan
keputusan
apakahmembeli atau
tidak membeli
produk tersebut.
5. Setelah membeli
suatu produk,
konsumen akan
mengalami beberapa
tingkat kepuasan.
Skala Likert
Sumber : Data Diolah 2017
50
D. Alat Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup ataupun terbuka.8Teknik ini
dilaksanaan dengan menggunakan daftar pertanyaan bentuk tertutup untuk
memudahkan peneliti dalam menganalisis data.Survey dilakukan dengan
membagikan kuesioner kepada responden yaitu nasabah dengan
serangkaian pertanyaan terkait dengan perilaku Bauran Pemasaran.
Pengisian kuesioner dikukan secara self administered questionare yaitu
responden diminta menjawab sendiri kuesioner yang telah dibuat peneliti.9
Adapun skala yang digunakan adalah skala likert.Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang ataupun
sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian ini
fenomena social yang ditatpkan oleh peneliti secara spesifik yang disebut
dengan vaiabel penelitian. Dengan skala ini maka variabel akan diukur dan
dijabarkan menjadi indikator variabel. Dan indikator dari variabel akan
manjadi titik tolak instrument item-item yang berupa pertanyaan ataupun
pernyataan.
Pada skala likert dilakukan dengan menghitung respon kesetujuan
atau ketidaksetujuan terhadap objek tertentu.Artinya pertanyaan yang
disusun peneliti memiliki kategori positif atau negatif. Jawaban dari setiap
8Sugiono.Op.Cit. h. 142 9Neuman, W. Lawrence.Social Reasearch Methode, Qualitative and Quantitative
Approaches, (Boston: pearson education, 2003), h. 60
51
item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
hingga sangat negatif. Sementara untuk keperluan analisis kuantitatif
diberikan skor sebagai berikut:10
a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
b. Setuju (S) diberi skor 4
c. Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3
d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan
tanya jawab lisan kepada pihak yang akan diteliti, yaitu orang-orang yang
terkait.11
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari dan mengenal hal-hal atau sesuatu
yang berkaitan dengan masalah variabel yang berupa catatan-catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah dan notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya.12
10 Sugiyono, Op.Cit., h. 93 11 V. Wiratna Sujarweni, Op-Cit, h.194 12Suhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 274
52
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.13
Dalam
hal ini populasi yang menjadi objek penelitian adalah nasabah pembiayaan
murabahah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.Jumlah populasi berdasarkan
data base BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera yang mana jumlah nasabah
pembiayaan murabahah sebanyak 684 nasabah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian.14
Metode pengambilan sampel
dalam penelitian menggunakan teknik non probability sampling yakni
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.15
Teknik purpose sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu atau kriteria-kriteria tertentu.16
Pertimbangan yang
dimaksudkan ialah hanya nasabah pembiayaan murabahah BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
13Sugiono.Op.Cit,h. 117 14 V. Wiratna Sujarweni, Op Cit., h. 81 15Ibid. h. 87 16Ibid. h. 88
53
Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi berjumlah lebih
dari 100 maka sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih.17
Karena populasi dalam penelitian ini adalah 684 nasabah
pembiayaan murabahah, maka sampel yang diambil adalah 10% dari 684
nasabah pembiayaan tersebut jadi yang diambil 68 sampel.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Editing data adalah memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.18
Dari berbagai data yang telah
dikumpulkan akan diteliti kembali untuk mengetahui apakah data tersebut
cukup akurat sehingga hal tersebut dapat dipresentasikan dan dijelaskan
dalam pemaparan penelitian ini.
2. Coding adalah proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaanyang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variable variabel yang diteliti. Dalam melakukan pengkodean data,
jawaban-jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode
tertentu berupa angka.
3. Tabulasi data adalah mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian.19
Dengan memasukkan data dalam bentuk tabel akan
memudahkan kita dalam melakukan analisis.
17Suhasimi Arikunto, Op Cit., h. 134-135 18 V. Wiratna Sujarweni, Op.Cit., h. 122 19Ibid, h. 122
54
G. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan
deskritif kuantitatif dengan penelitian studi kasus yang dipergunakan untuk
mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikandata observasi agar pihak
lain dapat dengan mudah mendapat gambaran mengenai objek dari penelitian
tersebut. Deskritif kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian
yaitu menganalisis pengaruh antar variabel.
Alat uji analisis data menggunakan liniaritas regresi sederhana, alat uji ini
bertujuan untuk mengetahui dua variabel antara variabel independent X dengan
variabel dependent Y yang akan dikenai prosedur analisis statistik regresi apakah
menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.20
Untuk keabsahan data maka
sebelumnya data yang diperoleh dari lapangan akan diuji terlebih dahulu dengan
menggunakan uji validitas kuisioner dan uji reabilitas kuisioner.
1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
a. Uji Validitas
Merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh
peneliti.21
Validitas suatu instrument akan menggambarkan tingkat
kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu
yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Apabila instrumen
pengumpul data yang digunakan mampu untuk mengukur apa yang
20 Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Dan penelitian SPSS .
(Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 54. 21 Margono, metodologi penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 118
55
akan diukur, maka data yang dihasilkan dapat dinyatakan valid.
Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti akan menggunakan metode
komputerisasi SPSS dengan teknik pengujian bivariate pearson
(produk momen pearson).22
Adapun rumus untuk menghitung validitas adalah:
√
Keterangan:
R : koefisien validitas item yang dicari
X : skor responden untuk setiap item
∑X : jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
: jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Y2
: jumlah kuadrat masing-masing skor Y
N : jumlah responden
Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan, biasanya dilakukan uji signifikasi koefisien pada taraf
signifikasi 0,05. Artinya suatu item dianggap valid jika berkolerasi
22 Duwi Priyanto, Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,
2010), h. 90
56
signifikan terhadap skor total atau instrument dinyatakan valid bila r
hitung>rtabel.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah instrument untuk mengukur ketepatan,
keterandalan, cinsistency, stability atau dependability terhadap alat ukur
yang digunakan.23
Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas atau dapat
dipercaya, apabila alat ukur yang digunakan stabil, dapat diandalkan,
dan dapat digunakan dalam peramalan. Artinya data yang dikatakan
realibilitas adalah alat ukur yang digunakan bias memberikan hasil yang
sama walaupun digunakan berkali-kali oleh peneliti yang berbeda.
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas akan menggunakan
program SPSS. Untuk pengujian ini peneliti juga menggunakan batasan
nilai sebesar 0,7. Jika nilai pada hasil reliabilitas kurang dari 0,7 maka
hasil tersebut dikatakan tidak baik.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki
distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik,
jika data tidak bertdistribusi normal dapat dipakai statistik non
parametrik.24
Statistik parametik mensyaratkan bahwa data setiap
23Husaini Usman dan R. Purmono Setiady Akbar, Pengantar Statistika.(Jakarta: Bumi
Aksara, 2000), h.287 24
V. Wiratna Sujarweni, Op.Cit., h. 122
57
variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.25
Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai nilai
signifikannya. Jika signifikannya > 0,05 maka berdistribusi normal
dan sebaliknya jika signifikannya < 0,05 maka variabel tidak
berdistribusi normal.26
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada
tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan Tolerance >
0,1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu pada suatu periode berkorelasi atau tidak berkolerasi
dengan variabel pengganggu lainnya. Suatu model dikatakan tidak
mengandung masalah autokorelasi apabila pengaruh faktor pengganggu
yang terjadi dalam suatu periode waktu pengambilan tidak berpengaruh
pada periode lainnya.27
Mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan
nilai Durbin Watson dengan kriteria jika :
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi
25Ibid, h. 122 26Ibid, h. 225 27Ibid, h.100
58
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.28
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak
tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Model regresi yang baik
adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji
terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke
periode pengamatan lainnya.29
3. Alat Uji Hipotesis
a. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda (Uji F)
Pada penelitian ini dilakukan analisis regresi linier berganda
untuk mengetahui adanya pengaruh bauran pemasaran marketing mix
(X) yang terdiri dari product (X1), price (X2), promotion (X3) dan
place (X4) terhadap proses pengambilan keputusan (Y) pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera. Model regresi berganda yang akan
dibentuk adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4
Dimana :
Y = variabel dependen (keputusan konsumen pada BMT MAAS)
X1 = variabel product
X2 = variabel price
X3 = variabel promotion
X4 = variabel place
28 V. Wiratna Sujarweni, Op.Cit., h. 177 29 Duwi Priyanto, Op.Cit., h.64
59
a = bilangan konstanta harga Y jika X = 0
b = kofisien regresi 30
b. Uji Koefisien Regresi Berganda (Uji T)
Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian
signifikansi antara parsial). Langkah-langkah yang di tempuh dalam
pengujian adalah: Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternative (Ha). Menetapkan kriteria pengujian yaitu:
H0 diterima jika angka signifikansi lebih besar dari α = 5%
Ha ditolak jika angka signifikansi lebih kecil dari α = 5%
c. Uji F (Simultan)
Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas.31
jika F
hitung < F tabel jadi Ho diterima dan sebaliknya F hitung > F tabel
jadi Ho ditolak, maka variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Nilai F tabel (V1 = k, V2= n-k-1).
Keterangan :
N = ukuran sampel
k = jumlah variabel independent
30Rezki Mulia Rahmat, “Pengaruh Green Marketing Mix Terhadap Brand Image The
body Shop Pada Store Trans Studio Mall Bandung”,Jurnal Universitas Telkom, 2016, h. 5 31 Wiratna Sujarweni, Ibid, h. 162
60
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan
oleh variabel bebas (X). Tujuannya adalah untuk menghitung
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin tinggi nilai R2maka semakin besar proporsi
dari total variasi variabel depenen yang dapat dijeklaskan oleh
variabel independen.32
32 Sugiyono, Op.Cit., h. 228
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA
1. Profil BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
Sejarah pendirian KSP-PS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
berawal dari kumpulan ibu-ibu rumah tagga yang terbentuk menjadi
kelompok yang diberi nama “Mekar Abadi” yang dibina oleh PT. BPRS
TATAARTHA SWADAYA dan sekaligus memberikan pinjaman dengan
tujuan kelompok untuk memutar uang sehingga menghasilkan
keuntungan yang dibagi kepada anggota kelompok ibu-ibu yang
berkecimpung didalamnya. 3 (tiga) tahun berjalan kelompok “Mekar
Abadi” yang awalnya berjalan dengan sistem konvensional mendapatkan
keuntungan yang meningkat sehingga pada tahun 2008 tercipta sebuah
ide dan kesepakatan untuk mengelola “Mekar Abadi” lebih serius lagi
dan mengajukan izin mendirikan Badan Usaha Koperasi Simpan Pinjam
yang berjalan dengan sistem Syariah dengan alasan karena kami semua
beragama Islam dan lingkungan kami adalah pondok pesantren maka,
kami sepakat mendirikan Koperasi dengan nama “Koperasi Syariah
Mekar Abadi” dan telah memperoleh izin dari Dinas Koperasi Kabupaten
Lampung Tengah dengan Badan Hukum Nomor:04/BH/X.2/2008 pada
12 juni 2018 dan berstatus Koperasi Primer tingkat Kabupaten yang
mendapat wewenang membuka kantor pelayanan diseluruh Kabupaten
Lampung Tengah.
62
Pada tanggal 04 oktober 2013 terjadi perubahan anggaran dasar
koperasi yang menyebabkan pergantian nama koperasi menjadi
“Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) Mekar Abadi” selanjutnya
pada tanggal 11 november 2013 yang sesuai dengan Kepmen Koperasi
dan UKM RI No. 123/Kep/M.KUMKM/X/ 2004 yang menaikkan status
Koperasi menjadi Koperasi Primer tingkat Provinsi yang mendapat
wewenang membuka kantor pelayanan diseluruh Provinsi Lampung
dengan Nomor:547/III.11/Kib.usaha.kumkm.1/X/2013 tentang
Perubahan Anggaran Dasar.
Pada bulan maret tahun 2015 Koperasi Simpan Pinjam Syariah
(KSPS) Mekar Abadi mulai mengelola serius dana zakat, infaq, shadaqoh
yang terkumpul di baitul maal dan sudah menyalurkannya sesuai syarat
dan ketentuan. Pada tanggal 04 maret 2016 terjadi perubahan anggaran
dasar koperasi yang menyebabkan pergantian nama Koperasi menjadi
“Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSP-PS) BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera” dengan disahkan oleh Menteri Koperasi dan
UMKM RI Nomor:206/BH/PAD.2/X/III/2016 tanggal 18 maret 2016.
Dan memperbaharui izin usaha simpan pinjam dengan
Nomor:10/SISP/Dep.1/III/2016 tanggal 15 maret 2016.
Dan untuk meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSP-PS) BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera mengajukan pembuatan Nomor Induk Koperasi (NIK) dari
63
Kementrian Koperasi dan UMKM RI yang merupakan identitas Koperasi
yang aktif secara kelembagaan maupun usaha.
Untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dan
anggota Koperasi terutama dalam permodalan maka, bersama anggota
yang berjumlah 20 (dua puluh) orang anggota pendiri/inti menyetorkan
dan membentuk modal awal berbentuk Simpanan Pokok dan Wajib
dengan komposisi rincian sebagai berikut:
Tabel 4.1
Anggota Permodalan Awal
No Nama Anggota Pendiri Simpanan Pokok Simpanan Wajib
1. Sutrisno Rp. 750.000,- Rp.160.000,-
2. Sri Astuti Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
3. Nuryati Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
4. Sujono Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
5. Shinta Natalia Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
6. Siti Mujayanah Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
7. Lisufiyati Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
8. Laili Wasrin Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
9. Siti Asiah Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
10. Rohati Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
11. Linasikah Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
12. Suyanto Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
13. Ishak Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
14. Titin Sri Hartini Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
15. Murniyati Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
16. Sri Handayani Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
17. Yatemi Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
18. Marinah Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
19. Amanah Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
20. Jaelani Rp. 750.000,- Rp. 160.000,-
Jumlah Modal Rp.15.000.000,- Rp.3.200.000,-
Sumber : Rapat pendirian Koperasi Syariah Mekar Abadi
64
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa modal awal pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera sangatlah sedikit jumlahnya. Modal yang diberikan
oleh kantor pusat kepada kantor cabang tidak menentu setiap tahunnya,
karena disesuaikan dengan kebutuhan kantor cabang. Modal yang
dimiliki oleh kantor cabang BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera pada saat
ini hingga oktober 2017 mencapai Rp.544.455.471 tidak termasuk
dengan simpanan nasabah. Sedangkan asset BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera hingga bulan oktober 2017 yaitu; simpanan pokok sebesar Rp.
17.133.250, simpanan wajib Rp. 13.282.500, pembiayaan murabahah Rp.
664.228.868, pembiayaan mudharabah Rp. 82.872.996 dan pembiayaan
multijasa al-qard Rp. 56.749.000. Sehingga, bisa dikataan bahwa modal
dan asset BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ini mengalami peningkatan
hingga bulan oktober 2017.
2. Visi
Menjadikan Koperasi yang Sehat, Terpercaya yang mampu melayani
anggotanya dengan ramah, amanah, jujur berlandaskan Syariat Islam.
3. Misi
a. Meningkatkan permodalan usaha anggota.
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia pengelola yang berkompeten.
c. Mewujudkan Kesejahteraan anggota.
65
4. Tujuan
Meningkatkan Kesejahteraan anggota berlandaskan Syariat Islam.
5. Struktur Organisasi BMT MAAS
Struktur organisasi KSP-PS Mekar Abadi Aji Sejahtera dalam
melaksanakan pembagian tugas/wewenang dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kedudukan dalam organisasi yang tertulis dalam SOP
karyawan/ti KSP-PS BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
66
STRUKTUR ORGANISASI BMT MAAS
Gambar 4.1
RAT
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
MANAGER
UTAMA
DEWAN
PENGAWAS UMUM
OPRASIONAL
DEWAN
PENGAWAS
SYARIAH
TEAM AUDIT
MANAGER CABANG
KEPALA KANTOR KAS
ADMINISTRASI
ACCOUNTING OFFICER
FUNDING OFFICER
TELLER
CUSTOMER SERVICE
STAFF
67
6. Produk Layanan BMT MAAS
a. Produk Simpanan (deposit)
Simpanan Wadi’ah Lebaran (SL)
Simpanan Wadi’ah Paket Lebaran (Sipakle)
Simpanan Wadi’ah Pelajar Syari’ah (Simpel)
Simpanan Wadi’ah Arisan
Simpanan Wadi’ah Qurban
Simpanan Wadi’ah Haji dan Umroh
b. Produk Pembiayaan (financing)
Pembiayaan Mudharabah (kerja sama)
Pembiayaan Murabahah (jual beli)
Pembiayaan Musyarakah (kerjasama lebih dari dua belah pihak)
Pembiayaan Ijaroh (sewa menyewa)
Pembiayaan Qordul Hasan (sosial atau tolong menolong)
Pembiayaan Multijasa (jasa)
Pembiayaan Multijasa Talangan DP Haji dan Umroh (jasa talangan)
B. GAMBARAN UMUM RESPONDEN
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68 orangyang
merupakan nasabah pembiayaan murabahah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Karakteristik responden didapat dari data diri responden yang berupa
jeniskelamin, usia, pekerjaan, dan penghasilan.
68
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-Laki 42 61,8%
Perempuan 26 38,2%
Jumlah 68 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah
responden paling banyak adalah laki-laki sebanyak 42responden (
61,8%) dan responden perempuan sebanyak 26 responden ( 38,2%).
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang melakukan
pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah
laki-laki.
2. Usia
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia Frekuensi Presentase
20-30 tahun 17 25%
30-40 tahun 22 32,4%
40-50 tahun 15 22,1%
>50 tahun 14 20,6%
Jumlah 68 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang terkumpul berdasarkan usianya adalah berusia 20-30
tahun sebanyak 17 responden (25%), usia 30-40 tahun sebanyak
22responden ( 32,4%), usia 40-50 tahun sebanyak 15 responden (
22,1%) dan usia >50 tahun sebanyak 14 responden ( 20,6%). Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden yang melakukan
69
pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah
berusia 30-40 tahun.
3. Pekerjaan
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi Presentase
Petani 33 48,5%
Pegawai Negeri 11 16,2%
Wiraswasta 3 4,4&
Lain-lain 21 30,9%
Jumlah 68 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang terkumpul berdasarkan pekerjaan adalah petani
sebanyak 33 responden ( 48,5%), pegawai negeri sebanyak 3
responden (4,4%), wiraswasta sebanyak 11 responden (16,2%) dan
lain-lain sebanyak 21 responden (30,9%). Hal ini menunjukkan
mayoritas responden yang melakukan pembiayaan murabahah pada
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah petani.
4. Pendapatan Perbulan
Tabel 4.5
Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan Perbulan Frekuensi Presentase
Rp.1.000.000 - Rp. 2.000.000 45 66,2%
Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 15 22,1%
Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 6 8,8%
>Rp. 5.000.000 2 2,9%
Jumlah 68 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah responden
yang terkumpul berdasarkan penghasilannya adalah Rp 1.000.000 - Rp.
70
2.000.000 sebanyak 45 responden (66,2%), Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
sebanyak 15 responden ( 22,1%), Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 sebanyak 6
responden (8,8%) dan Rp 5.000.000 sebanyak 2 responden (2,9%). Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden yang melakukan pembiayaan
murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahteramemiliki penghasilan
Rp1.000.000 – Rp 2.000.000.
C. GAMBARAN DISTRIBUSI JAWABAN REPONDEN
Distribusi jawaban responden yang didapat dari hasil penyebaran
kuisionerpengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah sebagai berikut.
1. Variabel X1 (Produk)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel produk dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel Produk
No Pernyataan SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X1.1 34 50 26 38,2 8 11,8 0 0 0 0 68 100
2 X1.2 40 58,8 20 29,4 3 4,4 5 7,4 0 0 68 100
3 X1.3 6 8,8 8 11,8 42 61,8 10 14,7 2 2,9 68 100
4 X1.4 41 60,3 27 39,7 0 0 0 0 0 0 68 100
5 X1.5 34 50 26 38,2 8 11,8 0 0 0 0 68 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas, sebagian besar responden
memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju
terdapat pada item 4. Item 4 yaitu pelayanan BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
71
cepat dan responsif, dengan presentase 60,3% atau sebanyak 41 responden.
Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera menyediakan keanekaragaman produk yang ditawarkan.
2. Variabel X2 (Harga)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel produk dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel Harga
No Pernyataan SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X2.1 33 48,5 35 51,5 0 0 0 0 0 0 68 100
2 X2.2 6 8,8 8 11,8 42 61,8 10 14,7 2 2,9 68 100
3 X2.3 41 60,3 27 39,7 0 0 0 0 0 0 68 100
4 X2.4 52 76,5 16 23,5 0 0 0 0 0 0 68 100
5 X2.5 25 36,8 43 63,2 0 0 0 0 0 0 68 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas, sebagian besar responden
memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju
terdapat pada item 4. Item 4 yaitu cicilan pembiayaan murabahah sesuai
dengan kesepakatan antara BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera dengan anda,
dengan presentase 76,5% atau sebanyak 52 responden. Dari data tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa harga atau bagi hasil pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera sesuai dengan kesepakatan antara pihak BMT dan
nasabah.
3. Variabel X3 (Promosi)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel produk dapat
dilihat pada tabel 4.8 berikut:
72
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel Promosi
No Pernyataan SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X3.1 28 41,2 26 38,2 4 5,9 10 14,7 0 0 68 100
2 X3.2 58 85,3 10 14,7 0 0 0 0 0 0 68 100
3 X3.3 6 8,8 12 17,6 40 58,8 10 14,7 0 0 68 100
4 X3.4 43 63,2 25 36,8 0 0 0 0 0 0 68 100
5 X3.5 34 50 26 38,2 8 11,8 0 0 0 0 68 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas, sebagian besar responden
memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju
terdapat pada item 2. Item 2 yaitu BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
membagikan brosur yang berkaitan dengan produk dan jasa langsung kepada
anda, dengan presentase 85,3% atau sebanyak 58 responden. Dari data
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah relatif mengetahui promosi
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera melalui media promosi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
4. Variabel X4 (Tempat)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel produk dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel Tempat
No Pernyataan SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 X4.1 41 60,3 27 39,7 0 0 0 0 0 0 68 100
2 X4.2 38 55,9 30 44,1 0 0 0 0 0 0 68 100
3 X4.3 34 50 26 38,2 8 11,8 0 0 0 0 68 100
4 X4.4 21 30,9 16 23,5 19 27,9 12 17,6 0 0 68 100
5 X4.5 6 8,8 12 17,6 40 58,8 10 14,7 0 0 68 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
73
Berdasarkan data pada tabel diatas, sebagian besar responden
memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju
terdapat pada item 1. Item 1 yaitu lokasi BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
mudah ditemukan oleh anda, dengan presentase 60,3% atau sebanyak 41
responden. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera memiliki lokasi yang strategis untuk dijangkau oleh
nasabahnya.
5. Variabel Y (Keputusan Pembelian)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel produk dapat
dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan
Variabel Keputusan Konsumen
No Pernyataan SS S RR TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 Y.1 6 8,8 8 11,8 42 61,8 10 14,7 2 2,9 68 100
2 Y.2 58 85,3 10 14,7 0 0 0 0 0 0 68 100
3 Y.3 28 41,2 26 38,2 4 5,9 10 14,7 0 0 68 100
4 Y.4 61 89,7 7 10,3 0 0 0 0 0 0 68 100
5 Y.5 52 76,5 16 23,5 0 0 0 0 0 0 68 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan data pada tabel diatas, sebagian besar responden
memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju
terdapat pada item 4. Item 4 yaitu saya memutuskan melakukan pembiayaan
murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera untuk memenuhi
kebutuhan, dengan presentase 89,7 atau sebanyak 61 responden. Dari data
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah bisa memenuhi kebutuhan
74
dengan melakukan pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
tersebutmampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner itusendiri. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degre of freedom (df) = n-2 (n
adalah jumlah sampel).Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah
68 dan tingkat signifikasi 0.05 (5%), maka r hitung pada penelitian ini
adalah 0.201 (0.05; 68-2=66).
Untuk mengetahui tingkat validitas tersebut, maka akan
dilakukan terlebih dahulu perhitungan statistik dengan menggunakan
program SPSS 16. Adapun hasil output perhitungan uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Uji Validitas Variabel X(Bauran Pemasaran)
Pernyataan r hitung rtabel Kesimpulan
P1 0,484 0,201 Valid
P2 0,383 0,201 Valid
P3 0,382 0,201 Valid
P4 0,737 0,201 Valid
P5 0,484 0,201 Valid
P6 0,355 0,201 Valid
P7 0,382 0,201 Valid
P8 0,232 0,201 Valid
P9 0,231 0,201 Valid
P10 0,432 0,201 Valid
75
P11 0,467 0,201 Valid
P12 0,483 0,201 Valid
P13 0,371 0,201 Valid
P14 0,323 0,201 Valid
P15 0,484 0,201 Valid
P16 0,737 0,201 Valid
P17 0,492 0,201 Valid
P18 0,484 0,201 Valid
P19 0,459 0,201 Valid
P20 0,371 0,201 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, secara keseluruhan item
pernyataan pada variabel Bauran Pemasaran dapat dinyatakan valid
karena seluruh item pernyataan memiliki nilai r hitung yang lebih besar
dari r tabel yaitu sebesar 0,201.
Tabel 4.12
Uji Validitas Variabel Y(Keputusan Pembelian)
Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
Y 0,382 0,201 Valid
Y 0,388 0,201 Valid
Y 0,467 0,201 Valid
Y 0,205 0,201 Valid
Y 0,231 0,201 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, secara keseluruhan item
pernyataan pada variabel Keputusan Pembelian dapat dinyatakan valid
karena seluruh item pernyataan memiliki nilai r hitung yang lebih besar
dari r tabel yaitu sebesar 0,201.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
76
konsisten jika pengukurannya diulang. Penelitian ini melakukan uji
reliabilitas menggunakan metode Cronbanch’s Alpha, dengan kriteria
bahwa tingkat alpha dihitung lebih besar dari koefisien Cronbanch’s
Alphasebesar 0,60 maka data yang diujikan memiliki tingkat
reliabilitas yang baik. Adapun perhitungan tingkat alpha yang
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Adapun hasil dari
perhitungannya dapat dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.854 25
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, seluruh item pernyataan dalam
kuisioner mempunyai Cronbach Alpha >0,60, maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data memiliki
distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik,
jika data tidak bertdistribusi normal dapat dipakai statistik non
parametrik. Pengujian data sampel dalam penelitian ini menggunakan
Runs Test dengan bantuan SPSS 16. Jika signifikannya > 0,05 maka
berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikannya < 0,05 maka
77
variabel tidak berdistribusi normal. Adapun hasil dari perhitungannya
dapat dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
Tabel 4.14
Uji Normalitas Menggunakan Runs Test
Runs Test
Produk Harga Promosi Tempat
Keputusan
Pembelian
Test Valuea 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Cases < Test Value 16 2 12 24 12
Cases >= Test Value 52 66 56 44 56
Total Cases 68 68 68 68 68
Number of Runs 30 5 25 35 21
Z 1.547 .288 1.800 .788 .100
Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .773 .072 .431 .920
a. Median
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar (X1)0,122 > 0,05, (X2)0,773 > 0,05, (X3)0,072 > 0,05,
(X4)0,431 > 0,05 dan(Y) 0,920 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Mendeteksi multilinieritas dengan menggunakan nilai VIF, kriterianya
jika VIF yang dihasilkan antara 1-10 maka tidak terdapat masalah
multikoliniearitas dalam penelitian ini.Adapun hasil dari
perhitungannya dapat dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
78
Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Produk .552 1.810
Harga .625 1.600
Promosi .638 1.568
Tempat .492 2.034
a. Dependen Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa nilai tolerance
lebih besar dari 0,10, sementara nilai VIF lebih kecil dari 10,00
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu pada suatu periode berkorelasi atau tidak berkolerasi
dengan variabel pengganggu lainnya.Mendeteksi autokorelasi dengan
menggunakan nilai Durbin Watson dengan kriteria jika :
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W diantara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Adapun hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel output
SPSS dibawah ini.
79
Tabel 4.16
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .829a .687 .667 .26187 1.878
a. Predictors: (Constant), tempat, promosi, harga, produk
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji
autokerasi Angka D-W berada diantara -2 dan +2 yaitu 1,878, hal
iniberarti tidak ada autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians
residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
Model regresi yang baik adalah tidak terjalin
heteroskedastisitas.Mendeteksi heteroskedastistas dengan melihat pola
gambar scatterplot dengan kriteria jika:
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali
4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola
80
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Dari gambar diatas terlihat bahwa sebaran titik-titik data
menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0. Dapat disimpulkan
bahwa Uji Heteroskedastisitas model regresi yang baik.
3. Alat Uji Hipotesis
a. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda (Uji F)
Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk melihat
seberapa besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.
Adapun hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel output
SPSS dibawah ini.
81
Tabel 4.17
Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.969 .494 -1.961 .054
Produk -.225 .087 -.246 -2.599 .012
Harga .774 .148 .465 5.219 .000
Promosi .524 .088 .524 5.933 .000
Tempat .152 .079 .192 1.909 .061
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.17 diatas, terdapat beberapa hal yang dapat
dijelaskan mengenai hubungan antara variabel X1 (Produk), X2
(Harga), X3 (Promosi), X4 (Tempat) terhadap keputusan pembelian
(Y) yaitu sebagai berikut:
Y = -0,969 + -0,225 (X1) + 0,774 (X2) + 0,524 (X3) + 0,152 (X4) + e
Keterangan :
a. Nilai konstanta (a) sebesar-0,969 menyatakan bahwa besarnya
minat nasabah untuk mebeli adalah -0,969 jika variabel Produk
(X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Tempat (X4) adalah 0 (nol).
b. Berdasarkan persamaan regresi menujukkan bahwa variabel
Produk (X1), mempunyai arah koefisien regresi positif dengan
pengambilan keputusan nasabah yaitu b = -0,225 yang berarti
bahwa apabila produk mengalami peningkatan 1% maka
82
pengambilan keputusan nasabah akan menurun sebesar -22,5%
dengan asumsi variabel independen yang lain konstant.
c. Berdasarkan persamaan regresi menujukkan bahwa variabel
Harga (X2), mempunyai arah koefisien regresi negatif dengan
pengambilan keputusan nasabah yaitu b = 0,774 yang berarti
bahwa apabila harga mengalami peningkatan 1% maka
pengambilan keputusan nasabah akan meningkat sebesar 77,4%
dengan asumsi variabel independen yang lain konstant.
d. Berdasarkan persamaan regresi menujukkan bahwa variabel
Promosi (X3), mempunyai arah koefisien regresi negatif dengan
pengambilan keputusan nasabah yaitu b = 0,524 yang berarti
bahwa apabila promosi mengalami peningkatan 1% maka
pengambilan keputusan nasabah akan meningkat sebesar 52,4%
dengan asumsi variabel independen yang lain konstant.
e. Berdasarkan persamaan regresi menujukkan bahwa variabel
Tempat (X4), mempunyai arah koefisien regresi negatif dengan
pengambilan keputusan nasabah yaitu b = 0,152 yang berarti
bahwa apabila tempat mengalami peningkatan 1% maka
pengambilan keputusannasabah akan meningkat sebesar 15,2%
dengan asumsi variabel independen yang lain konstant.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresidimensi bauran pemasaran (X) yaitu produk, harga, promosi
83
dan saluran distribusi masing-masing berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterimaatau
ditolak, terlebih dahulu menentukan ttabel dengan tingkatsignifikansi
jika sig.t < 0,05 (signifikansi 0,05), maka hipotesis alternative
diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen dan sebaliknya.
Pengambilan keputusan thitung = ttabel atau –thitung = ttabeljadi H0 diterima
thitung> ttabelatau –thitung < ttabel jadi H0 ditolak.
Dalam penelitian ini menggunakan ttabel yang diperoleh dari df =
n-1 (68-1=67) dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh ttabel sebesar
1,668. Adapun hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel
output SPSS dibawah ini.
Tabel 4.18
Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.969 .494 -1.961 .054
Produk -.225 .087 -.246 -2.599 .012
Harga .774 .148 .465 5.219 .000
Promosi .524 .088 .524 5.933 .000
Tempat .152 .079 .192 1.909 .061
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
84
a. H1 = Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel efisiensi memiliki
nilai thitung sebesar -2,599 dengan signifikansi 0,054. Hal ini berarti
bahwa thitung (-2,599) < ttabel (1,668) maka H0 diterima sehingga
variabel produk secara statistik dengan a = 5% tidak memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah. Tetapi tidak
signifikan, hal ini dibuktikan dengan nilai (sig. 0,054 > 0,05).
b. H2 = Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel efisiensi memiliki
nilai thitung sebesar 5,219 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti
bahwa thitung (5,219) > ttabel (1,668) maka H0 ditolak sehingga variabel
harga secara statistik dengan a = 5% memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai (sig.
0,000 < 0,05).
c. H3 = Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel efisiensi memiliki
nilai thitung sebesar 5,933 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti
bahwa thitung (5,933 > ttabel (1,668) maka H0 ditolak sehingga variabel
produk secara statistik dengan a = 5% memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian nasabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai (sig.
0,000< 0,05).
85
d. H4 = Tempat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel efisiensi memiliki
nilai thitung sebesar 1,909 dengan signifikansi 0,061. Hal ini berarti
bahwa thitung (1,909) > ttabel (1,668) maka H0 ditolak sehingga variabel
saluran distribusi secara statistik dengan a = 5% memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian nasabah. Tetapi tidak
signifikan, hal ini dibuktikan dengan nilai (sig. 0,061> 0,05).
c. Uji F (Simultan)
Nilai statistik F adalah untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimaksudkan dalam persamaan regresi
berganda secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian keberartian pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat
secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan uji F pada tingkat
kepercayaan (95%). Uji statistikF pada dasrnya menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Adapun hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel
output SPSS dibawah ini.
86
Tabel 4.19
Uji F (simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 9.488 4 2.372 34.590 .000a
Residual 4.320 63 .069
Total 13.809 67
a. Predictors: (Constant), tempat, promosi, harga, produk
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, pada kolom F diatas nilai Fhitung
adalah 34,590. Sedangkan pada Ftabel diperoleh nilai dari df 1 (k-1)
atau atau 5-1 = 4 dan df 2 (n-k) atau 68-5 = 63 dan menghasilkan nilai
Ftabel sebesar 2,52. Nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai Fhitung> Ftabel
sebesar 34, 590 > 2,52 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X1
(Produk), X2 (Harga), X3 (Promosi), X4 (Tempat) terhadap keputusan
pembelian (Y) jika diuji secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian nasabah apabila dihitung secara bersamaan.
d. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh
variabel bebas (X). Tujuannya adalah untuk menghitung besarnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin
tinggi nilai R2maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel
87
depenen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.Adapun hasil
dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel output SPSS dibawah ini.
Tabel 4.20
Uji Deteminasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .829a .687 .667 .26187 1.878
a. Predictors: (Constant), tempat, harga, promosi, produk
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, dapat diketahui hasil uji
determinasi pada output model summary dari analisis regresi berganda
tepatnya pada kolom R Square sebesar 0, 687. Jadi pengaruh produk,
harga, promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian
nasabah yaitu 68,7%, sedangkan sisanya sebesar 31,3% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
4. Pembahasan
1) Pengaruh bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan
nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah dalam melakukan
pembiayaan padaBMT Mekar Abadi Aji Sejahtera . Hal ini sesuai
dengan teori Kotler yang menyatakan bahwa bauran pemasaran
merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan
88
perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar
sasaran.
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel produk
memiliki nilai thitung sebesar -2,599 dengan signifikansi 0,054. Hal ini
berarti bahwa thitung (-2,599) < ttabel (1,668) maka H0 diterima sehingga
variabel produk secara statistik dengan a = 5% tidak memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Tetapi tidak
signifikan, hal ini dibuktikan dengan nilai (sig. 0,054 > 0,05).Secara
parsial, dimensi produk pada bauran pemasaran memiliki pengaruh
negatif terhadap keputusan pembelian sebesar-2,599. Berdasarkan uji
statistik dapat dijelaskan bahwa instrumen produk seperti penentuan
logo dan motto, menciptakan merek, menciptakan kemasan dan
keputusan lebel berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.Berdasarkan data pada
tabel 4.6 diatas, sebagian besar responden memberikan jawaban
sangat setuju. Dimana hasil terbanyak sangat setuju terdapat pada item
4. Item 4 yaitu pelayanan BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera cepat dan
responsif, dengan presentase 60,3% atau sebanyak 41 responden. Dari
data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera menyediakan keanekaragaman produk yang ditawarkan.
Dilihat dari hasil regresi terlihat bahwa variabel harga memiliki
nilai thitung sebesar 5,219 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti
bahwa thitung (5,219) > ttabel (1,668) maka H0 ditolak sehingga variabel
89
harga secara statistik dengan a = 5% memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian nasabah. Hal ini dibuktikan dengan
nilai (sig. 0,000 < 0,05).Hasil penelitian juga menunjukkan ada
pengaruh secara parsial, harga terhadap keputusan pembelian sebesar
5,219. Berdasarkan ujistatistik dapat dijelaskan bahwa instrumen
harga seperti jumlah uang yang harus dibayarkan, daftar harga diskon,
periode pembayaran dan persyaratan kredit berpengaruhterhadap
pengambilan keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera.Berdasarkan data pada tabel 4.7 diatas, sebagian besar
responden memberikan jawaban sangat setuju. Dimana hasil
terbanyak sangat setuju terdapat pada item 4. Item 4 yaitu cicilan
pembiayaan murabahah sesuai dengan kesepakatan antara BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera dengan anda, dengan presentase 76,5%
atau sebanyak 52 responden. Dari data tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa harga atau bagi hasil pada BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera sesuai dengan kesepakatan antara pihak BMT dan nasabah.
Berdasarkan hasil regresi terlihat bahwa variabel promosi
memiliki nilai thitung sebesar 5,933 dengan signifikansi 0,000. Hal ini
berarti bahwa thitung (5,933 > ttabel (1,668) maka H0 ditolak sehingga
variabel promosi secara statistik dengan a = 5% memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian nasabah. Hal ini dibuktikan
dengan nilai (sig. 0,000 < 0,05).Hasil penelitian juga menunjukkan
ada pengaruh secara parsial promosi terhadap keputusan pembelian
90
sebesar 5,933. Berdasarkan uji statistik dapat dijelaskan bahwa
instrumen promosi seperti memberitahukan dan mempengaruhi pasar,
periklanan, promosi penjualan, personnal selling dan publisitas
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan nasabah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera. Berdasarkan data pada tabel 4.8 diatas,
sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju. Dimana
hasil terbanyak sangat setuju terdapat pada item 2. Item 2 yaitu BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera membagikan brosur yang berkaitan dengan
produk dan jasa langsung kepada anda, dengan presentase 85,3% atau
sebanyak 58 responden. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa nasabah relatif mengetahui promosi BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera melalui media promosi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dilihat dari hasil regresi terlihat bahwa variabel saluran
distribusi memiliki nilai thitung sebesar 1,909 dengan signifikansi 0,061.
Hal ini berarti bahwa thitung (1,909) > ttabel (1,668) maka H0 ditolak
sehingga variabel saluran distribusi secara statistik dengan a = 5%
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah. Tetapi
tidak signifikan, hal ini dibuktikan dengan nilai (sig. 0,061 >
0,05).Hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh secara
parsialsaluran distribusi terhadap keputusan pembelian sebesar
1,909.Berdasarkan uji statistik dapat dijelaskan bahwa instrumen
tempat seperti lokasi strategis, mudah dijangkau dan suasana aman
91
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan nasabah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera.Berdasarkan data pada tabel 4.9 diatas,
sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju. Dimana
hasil terbanyak sangat setuju terdapat pada item 1. Item 1 yaitu lokasi
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera mudah ditemukan oleh anda, dengan
presentase 60,3% atau sebanyak 41 responden. Dari data tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
memiliki lokasi yang strategis untuk dijangkau oleh nasabahnya.
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan diatas, diketahui bahwa
variabel-variabel independen, yakni Produk (X1), Harga (X2), Promosi
(X3) dan Tempat (X4) berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependent, yakni keputusan pembelian konsumen (Y). Hal ini
didapatkan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung> Ftabel sebesar 34,590
> 2,52 artinya keempat variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Dari keempat dimensi bauran pemasaran, diketahui bahwa dimensi
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah promosi. Dapatdilihat bahwa nilai
tertinggi pada tabel thitung yaitu sebesar 5,933. Hal ini menunjukkan
bahwa promosi yang ditawarkan oleh BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
berhasil menarik minat nasabah untuk membeli serta menggunakannya.
Karena terbukti dengan promosi door to door atau dalam bahasa
92
perbankan dengan sistem jemput nasabah maka memiliki pengaruh
besar bagi konsumen untuk membeli sebuah produk.
2) Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera dalam
Perspektif Ekonomi Islam
Pengaruh bauran pemasaran menurut perspektif ekonomi Islam,
Pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan nasabah, disamping pencapaian tujuan perusahaan. Dalam
memenuhi tujuan ini, seorang pemasar muslim harus memastikan
bahwa semua aspek kegiatan pemasaran, seperti perencanaan barang
dan jasa, harga dan strategi distribusi, sepertihalnya teknik promosi
yang digunakan, haruslah sesuai dengan tuntunan al-Quran dan as-
Sunnah. Tidak hanya bagi pemasar, seorang nasabah pun harus dapat
mengetahui apa, bagaimana dan mengapa ia membeli sebuah produk
khususnya pembiayaan murabahah. Hal ini membuat BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera untuk melakukan sebuah strategi pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang sering
disebut bauran pemasaran. Salah satu strategi yang digunakan adalah
dengan mendatangi calon nasabah atau lebih dikenal dengan door to
door. Tujuannya adalah untuk menjangkau seluruh masyarakat dan
menarik minat masyarakat untuk membeli produk yang
ditawarkannya khususnya pembiayaan. Seorang nasabah muslim pun
harus dapat mengasumsikan fungsi daya guna barang yang akan
dibelinya bukan hanya karena menuruti keinginan dan hawa nafsunya,
93
serta dapat membedakan antara yang bathil dengan yang haq, antara
yang baik dengan yang buruk, dengan tujuan agar tidak terdapat
penyesalan dikemudian hari. Sebagaimana telah dijelaskan dalam QS.
Al Ma’idah{5}:100.
Artinya : "Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik,
meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu,
maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal,
agar kamu mendapat keberuntungan"(Q.S. Al
Maidah{5}:100)
a. Produk
Produk yang ditawarkan BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
haruslah susuai dengan selera dan memenuhi kebutuhan dan
keinginannasabah. Disamping itu, Islam mengajarkan untuk
memperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut. Barang yang
dijual harus terang dan jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat
dengan mudah memberi penilaian. Kualitas barang harus sesuai dengan
yang ditawarkan.
Produk pembiayaan murabahah memiliki kualitas yang baik.
Artinya pembiayaan murabahah dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah sehingga membeli produk tersebut. Responden yang
membeli rata-rata berusia 30-40 tahun, dimana usia ini merupakan usia
produktif. Di usia ini, orang-orang membutuhkan pembiayaan untuk
94
modal usaha,nasabah merasa puas dan tidak dibohongi mengenai
produk yang dibeli. Hal ini sejalan dengan hadits Rosulullah sebagai
berikut.
Muhammad bersabda, “Dua orang yang berjual beli, masing-
masing mempunyai hak pilih (untuk meneruskan jual beli atau tidak)
selama keduanya masih belum berpisah. Jika keduanya berlaku jujur
dan berterus terang menjelaskan (keadaan barang yang
diperjualbelikan), maka keduanya mendapat berkat dengan jual beli
mereka tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan cacat,
hilanglah berkat jual beli mereka.” (HR. Muslim, dari Hakim bin
Hizam Ra.)
Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk
pembiayaan murabahah telah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam
karena kualitas barang sesuai dengan yang ditawarkan.
b. Harga
Dalam ajaran syariah tidak dibenarkan mengambil keuntungan
sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan. Harga harus
mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara adil, yaitu
penjual memperoleh keuntungan yang normal, tidak berlebih-lebihan
tidak pula merendah-rendahkan, pembeli memperoleh manfaat yang
setara dengan harga yang dibayarnya. Dalam melakukan jual beli, harga
harus sesuai dengan nilai suatu barang. Dalam QS. Al Furqon{25}: 67
telah disebutkan sebagai berikut.
95
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS. Al Furqon:{25}: 67).
Berdasarkan ayat tersebut diatas, harga pembiayaan murabahah
pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera sudah sesuai dengan ekonomi
Islam. Responden yang melakukan pembiayaan murabahah rata-rata
yang berpenghasilan Rp 1.000.000,- Rp 2.000.000, Ini menunjukkan
bahwa harga produk pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera sesuai
dengan kualitasnya, harga yang relatif murah dan mampu dijangkau
oleh semua kalangan termasuk kalangan menengah ke bawah, baik laki-
laki maupun perempuan. Dalam hal ini berarti harga pembiayaan
murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera telah memenuhi
kebutuhan nasabah.
c. Promosi
Promosi haruslah menggambarkan secara riil apa yang
ditawarkan dari produk-produk tersebut. Promosi yang tidak sesuai
dengan kualitas atau kompetensi, contohnya promosi yang
menampilkan imajinassi yang terlalu tinggi bagi nasabahnya adalah
termasuk dalam praktik penipuan dan kebohongan.
“Sumpah yang diucapkan untuk melariskan perniagaan dapat merusak
keuntungan.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Ra.)
96
Berdasarkan hadis tersebut, promosi yang dilakukan oleh BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera sudah sesuai dengan ekonomi Islam.
Terbukti dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa produk
tidak melanggar norma-norma Islam, mampu menampilkan iklan yang
menarik, tidak menipu dan berbohong, tidak menjelek-jelekan produk
lain, transparan serta memberikan pelayanan dengan baik. Sehingga
nasabah tertarik untuk melakukan pembiayaan murabahah pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera.
d. Saluran Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar nasabah
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera mudah menjangkau setiap lokasi yang
ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang
aman dan nyaman kepada seluruh nasabahnya sehingga nasabah tidak
merasa di dzolimi. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Thaha{20}:
112.
Artinya: “Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia
dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan
perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula)
akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha{20}: 112)
Saluran distribusi pembiayaan murabahah sudah sesuai dengan
prinsip ekonomi Islam, hal ini dapat dilihat dari jawaban nasabah
bahwa nasabah cukup mudah untuk menjangkau lokasi penjualan
97
produk, lokasi BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera yang mudah ditemukan
sehingga nasabah merasa puas dengan kenyamanan, keramahan, dan
keamanan karena sarana dan prasarana yang cukup terpenuhi dan
medukung konsumen untuk melakukan pembiayaan murabahah pada
BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Secara umum bauran pemasaran yang dilakukan oleh BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera mampu memenuhi kebutuhan serta
keinginan nasabah, sehingga nasabah merasa puasbaik dari produk,
harga, promosi yang dilakukan dan saluran distribusi. Oleh karena itu,
bauran pemasaran yang dilakukan BMT Mekar Abadi Adi Sejahtera
sudah sesuai dengan ekonomi Islam.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera” adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan analisis yang telah diuraikan diatas, diketahui bahwa
variabel-variabel independen, yakni Produk (X1), Harga (X2), Promosi
(X3) dan Tempat (X4) berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependent, yakni keputusan pembelian konsumen (Y). Hal ini didapatkan
berdasarkan perbandingan nilai Fhitung> Ftabel sebesar 34,590 > 2,52 artinya
keempat variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.
Dari keempat dimensi bauran pemasaran, diketahui bahwa dimensi
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada BMT
Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah promosi. Dapat dilihat bahwa nilai
tertinggi pada tabel thitung yaitu sebesar 5,933.
2. Dalam pembiayaan murabahah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
diketahui bahwa produk pembiayaan murabahah telah sesuai dengan
prinsip ekonomi Islam karena kualitas barang sesuai dengan yang
ditawarkan, kemudian harga produk pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
sesuai dengan kualitasnya, harga yang relatif murah dan mampu dijangkau
98
oleh semua kalangan termasuk kalangan menengah ke bawah, dalam hal
promosi produk tidak melanggar norma-norma Islam, karena mampu
menampilkan iklan yang menarik, tidak menipu dan berbohong, tidak
menjelek-jelekan produk lain, transparan serta memberikan pelayanan
dengan baik, dan yang terakhir tempat dimana nasabah cukup mudah
untuk menjangkau lokasi penjualan produk, lokasi yang mudah ditemukan
sehingga nasabah merasa puas dengan kenyamanan, keramahan, dan
keamanan. Sehingga, bauran pemasaran yang dilakukan oleh BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera sudah sesuai dengan ekonomi Islam.
B. Saran
1. Bagi BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera untuk meningkatkan penjualan
maka harus memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian nasabah. Maka dari itu sebaiknya
perusahaan meningkatkan bauran pemasaran yang dinilai akan
mempengaruhi keputusan nasabah untuk membeli produknya serta mampu
bersaing dengan perusahaan lain. Hal yang dilakukan seperti inovasi
produk, promosi melalui publisitas (pameran, bakti sosial, CSR dan lain-
lain).
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
dalam dan luas mengenai permasalahan pemahaman pengaruh bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian dengan sampel yang lebih besar,
metode lain dan menambah variabel-variabel lain seperti pengetahuan
99
konsumen akan citra merek produk, pengetahuan top branding produk,
loyalitas pelanggan terhadap merek, dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi tingkat penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: IIIT
Indonesia, 2003)
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2012)
Andi Robiawan, Wawancara dengan Manager Cabang, BMT Mekar Abadi Aji
Sejahtera, Tulang Bawang Barat, 28 Maret 2017
Al Arif Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank syariah, (Bandung: Alfabeta,
2012)
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003)
Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2006)
Danang Sunyoto, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi danKasus),
(Yogyakarta: CAPS, 2014)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya: (Bandung: Diponegoro, 2005)
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ke-2, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2009)
Duwi Priyatno, Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Medikom,
2010)
Duwi Priyanto, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Dan penelitian SPSS .
(Yogyakarta: Gava Media, 2010)
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen-Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian, Andi, Yogyakarta, 2013
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Edisi pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:
Mizan, 2006)
Hermawan Kertajaya, Hermawan Kertajaya On Marketing Mix, (Bandung: PT.Mizan
Pustaka, 2016)
Hertanto widodo Ak, dkk, Panduan PraktisOprasional Baitul Mal Wat
Tamwil(BMT), (Bandung: Mizan, Cet ke-2, 2000)
Husaini Usman dan R. Purmono Setiady Akbar, Pengantar Statistika. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000)
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2003)
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Kartini Kartno,Pengantar Metode Riset Sosial. (Bandung: Alumni, 1986)
Kasmir, Kewirausahaan, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
Kasmir, Manajemen Perbankan, Cet-11, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012)
Kotler Philip dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2, (Jakarta:
Prenhallindo, 1998)
Kotler Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Tiga Belas Jilid
1, (Jakarta: Erlangga, 2008)
Madnasir dan Khioiruddin, Etika Bisnis Dalam Islam, (Seksi Penerbitan Fakultas
Syariah IAIN Raden Intan Lampung, Bandar lampung, 2012)
Margono, metodologi penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004)
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan
SistemOpersional, (Bandung: Gema Insani, 2004)
Murti Sumarni & John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003)
Mowen, John dan Micheal Minor, Perilaku Konsumen, edisi kelima, (Jakarta:
Erlangga, 2002)
Nembah F. Hartimbul, Manajemen Pemasaran, cetakan 1, (Bandung: Yrama Widya,
2011)
Neuman, W. Lawrence.Social Reasearch Methode, Qualitative and Quantitative
Approaches, (Boston: pearson education, 2003)
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
Sofjan Assauri, Strategi Marketing: Sustaning Liftime Customer Value, Edisi 1,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2012)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. XIII, (Bandung:
Alfabeta, 2011)
Suhasimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013)
Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka
Setia,2013)
Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002)
Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Bandung:
Madania Prima, 2008)
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian –Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press,2015)
Jurnal :
Doni Hariadi, “Pengaruh Produk,Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision”, Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen, Volum 1, No. 8, 2012
I Kadek Suarjana, I; Iwayan Suwendra, dan Ni Nyoman Yulianthini, “Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Di Indomaret Kecamatan
Tampaksirin-Gianyar”, Jurnal manajemen, Vol.2 Tahun 2014
Rezki Mulia Rahmat, “Pengaruh Green Marketing Mix Terhadap Brand Image The
body Shop Pada Store Trans Studio Mall Bandung”, Jurnal Universitas
Telkom, 2016
Wirawan Anuraga dan Sonang Sitohang, “ Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Ulang”, Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen , Volume 4,Nomor 10, Oktober 2015
Skripsi :
Muhammad Wimman Zulfikar, Skripsi: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian, Universitas Diponegoro, 2011
Lampiran 3
KUISIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat,
Dalam rangka menyelesaikan skripsi penelitian pada program strata satu (S1) jurusan
perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung peneliti
memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian. Sehubungan dengan penelitian yang sedang
peneliti lakukan, maka peneliti memohon kesediaan dari saudara/i memberikan jawaban
kuisioner pada kolom yang telah disesdiakan. Kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar
Abadi Aji Sejahtera, selanjutnya akan dianalisis berdasarkan perspektif ekonomi Islam.
Jawaban yang anda berikan akan DIRAHASIAKAN dan hanya akan digunakan untuk
penelitian ini serta tidak akan membawa konsekuensi yang merugikan apapun. Terimakasih
untuk waktu dan kerja samanya. Partisipasi anda sangat peneliti hargai.
Bandar Lampung,
Peneliti
Aan Khoiriyah
IDENTITAS RESPONDEN
1. Tanggal pengisian kuisioner :
2. Nama :
3. Jenis kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
4. Usia
a. <20 tahun b. 20-30 tahun
b. 30-40 tahun d. > 40 tahun
5. Pekerjaan
a. Petani b. Wiraswasta
b. Pegawai Negeri d. Lain-lain
6. Pendapatan Perbulan
a. <Rp. 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – RP 2.000.000
b. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 d. > Rp.3.000.000
Petunjuk Pengisian
Silahkan lingkari pada pilihan yang tersedia atau dengan mengisi tempat kosong yang
tersedia. Mohon memberikan jawaban.
Pertanyaan SS S RR TS STS
Bauran Pemasaran (X)
1. Produk-produk yang ditawarkan
BMT MAAS menarik perhatian
anda
2. Produk-produk yang ditawarkan
BMT MAAS mudah diingat oleh
anda
3. Pelayanan BMT MAAS memiliki
ciri senyum salam santun kepada
anda
4. Pelayanan BMT MAAS cepat dan
responsif
5. Produk-produk BMT MAAS
mencitrakan lebel halal
1. Besarnya margin pada BMT
MAAS sesuai dengan kesepakatan
awal (akad)
2. Nisbah margin BMT MAAS
berbeda pada momen-momen
tertentu
3. Nisbah margin yang diberikan
BMT MAAS sesuai dengan
kemampuan bayar anda
4. Cicilan pembiayaan murabahah
sesuai dengan kesepakatan antara
BMT MAAS dengan anda
5. Persyaratan pengajuan pembiayaan
murabahah mudah dipenuhi oleh
anda
Petunjuk Pengisian
Isilah pernyataan dibawah ini sesuai pendapat anda dengan memberi tanda check list
(√ ) dengan petunjuk berikut :
SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
1. Karyawan BMT MAAS memiliki
kemampuan untuk menciptakan
hubungan yang baik dengan anda
2. BMT MAAS membagikan brosur
yang berkaitan dengan produk dan
jasa langsung kepada anda
3. Promosi penjualan BMT MAAS
dengan memberikan potongan
biaya administrasi kepada anda
4. Karyawan BMT MAAS melakukan
promosi dengan pendekatan secara
personal kepada anda
5. Karyawan BMT MAAS dalam
menawarkan produk mudah
dipahami oleh anda
1. Lokasi BMT MAAS mudah
ditemukan oleh anda
2. Lokasi BMT MAAS mudah
dijangkau dengan transportasi
umum
3. Kantor BMT MAAS dekat dengan
pasar
4. Kantor BMT MAAS memiliki
lahan parkir yang luas
5. Suasana ruangan BMT MAAS
nyaman
Keputusan Pembelian (Y)
1. Saya ingin melakukan pembiayaan
pada BMT MAAS karena
menyadari adanya kebutuhan
2. Saya mendapat informasi bahwa
BMT MAAS dapat memenuhi
kebutuhan
3. Saya memilih produk pembiayaan
murabahah pada BMT MAAS
setelah melihat beberapa alternatif
pilihan pembiayaan yang lain
4. Saya memutuskan melakukan
pembiayaan murabahah pada BMT
MAAS untuk memenuhi kebutuhan
5. Saya merasa puas dengan
pelayanan BMT MAAS
Terima Kasih
No JK Usia Pekerjaan Pendapatan p1 p2 p3 p4 p5 X1 p6 p7 p8 p9 p10 X2 p11 p12 p13 p14 p15 X3 p16 p17 p18 p19 P20 X4 p21 p22 p23 p24 p25 Y
1 1 2 1 1 4 4 3 4 4 3.8 5 3 5 5 4 4.4 4 5 4 5 4 4.4 4 4 4 5 4 4.2 3 5 4 5 5 4.4
2 1 2 1 1 5 5 4 5 5 4.8 5 4 5 5 4 4.6 5 5 3 5 5 4.6 5 5 5 5 3 4.6 4 5 5 5 5 4.8
3 1 2 1 1 4 4 3 4 4 3.8 5 3 4 5 4 4.2 4 4 3 4 4 3.8 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4.2
4 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 1 2 1 1 3 3 5 4 3 3.6 5 5 4 4 4 4.4 2 4 3 4 3 3.2 4 4 3 4 3 3.6 5 4 2 4 4 3.8
6 2 2 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
7 1 1 1 1 5 5 3 5 5 4.6 5 3 5 5 5 4.6 4 5 3 5 5 4.4 5 5 5 3 3 4.2 3 5 4 5 5 4.4
8 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4.8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4.4 5 4 5 3 4 4.2 4 5 4 5 4 4.4
9 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 3 2 3 3.4 3 5 4 5 5 4.4
10 1 1 2 3 5 5 4 5 5 4.8 5 4 4 5 5 4.6 4 5 5 5 5 4.8 5 4 5 3 5 4.4 4 5 4 5 5 4.6
11 1 4 3 3 4 4 2 4 4 3.6 4 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4.2 4 4 4 4 3 3.8 2 5 5 5 5 4.4
12 1 1 2 2 4 4 3 5 4 4 5 3 5 5 4 4.4 4 5 4 5 4 4.4 5 5 4 4 4 4.4 3 5 4 4 5 4.2
13 1 4 4 3 4 5 3 5 4 4.2 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4.6 3 5 3 5 5 4.2
14 1 3 1 1 4 4 2 4 4 3.6 4 2 4 4 5 3.8 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3.8 2 4 4 5 4 3.8
15 1 3 1 2 5 5 1 5 5 4.2 5 1 5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 5 3 3 4 1 5 3 5 5 3.8
16 1 3 2 2 5 4 3 5 5 4.4 4 3 4 5 5 4.2 4 5 4 4 5 4.4 5 5 5 5 4 4.8 3 5 4 5 5 4.4
17 1 4 1 2 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4.2 4 4 4 3 3 3.6 3 4 5 4 4 4
18 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
19 2 3 4 1 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 2 5 5 4.4 5 5 5 4 2 4.2 3 5 5 5 5 4.6
20 1 2 2 1 4 5 3 5 4 4.2 5 3 4 4 5 4.2 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4.4
21 1 2 1 1 4 4 3 4 4 3.8 5 3 5 5 4 4.4 4 5 3 5 4 4.2 4 4 4 5 3 4 3 5 4 5 5 4.4
22 1 2 1 1 5 5 4 5 5 4.8 5 4 5 5 4 4.6 5 5 3 5 5 4.6 5 5 5 5 3 4.6 4 5 5 5 5 4.8
23 1 2 1 1 4 4 3 4 4 3.8 5 3 4 5 4 4.2 4 4 3 4 4 3.8 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4.2
24 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 1 2 1 1 3 3 5 4 3 3.6 5 5 4 4 4 4.4 2 4 3 4 3 3.2 4 4 3 4 3 3.6 5 4 2 4 4 3.8
26 2 2 3 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 4 5 4 4.6 5 5 4 5 4 4.6 3 5 5 5 5 4.6
27 1 1 1 1 5 5 3 5 5 4.6 5 3 5 5 5 4.6 4 5 3 5 5 4.4 5 5 5 3 3 4.2 3 5 4 5 5 4.4
28 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4.8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4.4 5 4 5 3 4 4.2 4 5 4 5 4 4.4
29 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 3 2 3 3.4 3 5 4 5 5 4.4
30 1 1 2 3 5 5 4 5 5 4.8 5 4 4 5 5 4.6 4 5 5 5 5 4.8 5 4 5 3 5 4.4 4 5 4 5 5 4.6
31 1 4 3 3 4 4 2 4 4 3.6 4 2 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4.2 4 4 4 4 3 3.8 2 5 5 5 5 4.4
32 1 1 2 2 4 4 3 5 4 4 5 3 5 5 4 4.4 4 5 3 5 4 4.2 5 5 4 4 3 4.2 3 5 4 4 5 4.2
33 1 4 4 3 4 5 3 5 4 4.2 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4.6 3 5 3 5 5 4.2
34 1 3 1 1 4 4 2 4 4 3.6 4 2 4 4 5 3.8 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3.8 2 4 4 5 4 3.8
35 1 3 1 2 5 5 1 5 5 4.2 5 1 5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 5 3 3 4 1 5 3 5 5 3.8
36 1 3 2 2 5 4 3 5 5 4.4 4 3 4 5 5 4.2 4 5 2 4 5 4 5 5 5 5 2 4.4 3 5 4 5 5 4.4
37 1 4 1 2 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4.2 4 4 4 3 3 3.6 3 4 5 4 4 4
38 2 4 4 1 5 5 3 4 5 4.4 4 3 5 5 4 4.2 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 3 5 2 5 5 4
39 2 3 4 1 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 2 5 5 4.4 5 5 5 4 2 4.2 3 5 5 5 5 4.6
40 1 2 2 1 4 5 3 5 4 4.2 5 3 4 4 5 4.2 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4.4
41 2 2 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
42 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
43 2 3 4 1 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 2 5 5 4.4 5 5 5 4 2 4.2 3 5 5 5 5 4.6
44 1 2 2 1 4 5 3 5 4 4.2 5 3 4 4 5 4.2 5 5 4 5 4 4.6 5 5 4 3 4 4.2 3 5 5 5 4 4.4
45 2 2 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
Lampiran 5
46 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
47 2 3 4 1 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 2 5 5 4.4 5 5 5 4 2 4.2 3 5 5 5 5 4.6
48 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 1 2 1 1 3 3 5 4 3 3.6 5 5 4 4 4 4.4 2 4 3 4 3 3.2 4 4 3 4 3 3.6 5 4 2 5 4 4
50 2 3 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
51 1 1 1 1 5 5 3 5 5 4.6 5 3 5 5 5 4.6 4 5 2 5 5 4.2 5 5 5 3 2 4 3 5 4 5 5 4.4
52 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4.8 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 5 3 2 3.8 4 5 4 5 4 4.4
53 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 3 2 3 3.4 3 5 4 5 5 4.4
54 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 3 2 3 3.4 3 5 4 5 5 4.4
55 2 2 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
56 1 1 1 1 5 5 3 5 5 4.6 5 3 5 5 5 4.6 4 5 2 5 5 4.2 5 5 5 3 2 4 3 5 4 5 5 4.4
57 1 1 1 1 5 5 4 5 5 4.8 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 5 3 2 3.8 4 5 4 5 4 4.4
58 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 2 3 3.2 3 5 4 5 5 4.4
59 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
60 2 3 4 1 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 4 5 5 4.8 5 5 5 4 4 4.6 3 5 5 5 5 4.6
61 1 3 2 2 5 4 3 5 5 4.4 4 3 4 5 5 4.2 4 5 5 4 5 4.6 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4.4
62 1 4 1 2 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4.2 4 4 4 3 3 3.6 3 4 5 4 4 4
63 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
64 2 3 4 4 5 4 3 4 5 4.2 5 3 5 5 4 4.4 5 5 2 5 5 4.4 4 5 5 4 2 4 3 5 5 5 5 4.6
65 1 2 2 1 4 5 3 5 4 4.2 5 3 4 4 5 4.2 5 5 4 5 4 4.6 5 5 4 3 4 4.2 3 5 5 5 4 4.4
66 2 2 1 1 4 5 3 5 4 4.2 4 3 5 5 5 4.4 5 5 3 5 4 4.4 5 5 4 5 3 4.4 3 5 5 5 5 4.6
67 2 4 4 1 5 5 2 4 5 4.2 4 2 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3.8 4 4 5 2 3 3.6 2 5 2 5 5 3.8
68 2 3 4 4 5 4 3 5 5 4.4 5 3 5 5 4 4.4 5 5 4 5 5 4.8 5 5 5 4 4 4.6 3 5 5 5 5 4.6
Lampiran 4
Data Responden Nasabah Pembiayaan Murabahah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera
No Nama Jenis
Kelamin
Usia Pekerjaan Pendapatan
1 Sulistiono Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
2 Tugu Ari Wibowo Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
3 Budi Wahono Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
4 Nur Kasdi Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
5 Supardi Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
6 Jumatun Perempuan 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
7 Efendi Jaya Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
8 Wijiyanto Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
9 Ningsih Perempuan 20-30 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
10 Joni Laki-Laki 20-30 tahun Wiraswasta Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
11 Veri Mutadi Laki-Laki >50 tahun Pegawai
Negeri
Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
12 Kuba Husein Laki-Laki 20-30 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
13 Wawan Dwi S Laki-Laki >50 tahun Lain-lain Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
14 Ali Umar Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
15 Maulana Ainul Y Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
16 Bambang Hermanto Laki-Laki 30-40 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
17 Martono Laki-Laki >50 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
18 Kastin Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
19 Suhatun Perempuan 40-50 tahun Lain-lain Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
20 Rudi Reswanto Laki-Laki 20-30 tahun Wiraswasta Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
21 Adi Susanto Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
22 Nurul Arifin Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
23 Arif Riyanto Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
24 Misdi Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
25 Triningsih Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
26 Suci Utami Perempuan 20-30 tahun Pegawai
Negeri
Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
27 Muhni Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
28 Muhammad Fatkhur Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 1.000.000-
Rp 2.000.000
29 Nurul Hasanah Perempuan 20-30 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
30 Nur Indra Yanto Laki-Laki 20-30 tahun Wiraswasta Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
31 Sulimin Laki-Laki >50 tahun Pegawai
Negeri
Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
32 Indra Trijaya Laki-Laki 20-30 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
33 Cipto Laki-Laki >50 tahun Lain-lain Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
34 Jasmadi Laki-Laki 40-50 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
35 Margono Laki-Laki 40-50 tahun Petani Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
36 Sriyanto Laki-Laki 40-50 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
37 Sugiyo Laki-Laki >50 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
38 Sumiati Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
39 Sulatri Perempuan 40-50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
40 Rizal Wijayanto Laki-Laki 30-40 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
41 Sri Wijianti Perempuan 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
42 Shinta Nathalia Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
43 Suminem Perempuan 40-50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
44 Gianto SE Laki-Laki 30-40 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
45 Yeni Anggraeni Perempuan 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
46 Rosnaidah Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
47 Syarifah Perempuan 40-50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
48 Uding R Laki-Laki 30-40 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
49 Supriyadi Laki-Laki 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
50 Siti Aminah Perempuan 40-50 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
51 Muryoto Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
52 Adi Winarko Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
53 Datik Kumala Sari Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
54 Jumitun Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
55 Eli Kusrini Perempuan 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
56 M. Sandi Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
57 Efendi Siagian Laki-Laki 20-30 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
58 Jammia Perempuan 20-30 tahun Lain-lain Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
59 Khusnul Khotimah Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
60 Kurniati Putri Perempuan 30-40 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
61 Agus Salvia Laki-Laki 40-50 tahun Wiraswasta Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
62 Ali Imron Laki-Laki >50 tahun Petani Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
63 Wulandari Perempuan >50 tahun Lain-lain Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
64 Poniyem Perempuan 40-50 tahun Lain-lain >Rp
5.000.000
65 Ibnu Hermawan Laki-Laki 30-40 tahun Wiraswasta Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
66 Mufti Chatul Perempuan 30-40 tahun Petani Rp 2.000.000-
Rp 3.000.000
67 Hasanah Perempuan >50 tahun Petani Rp 3.000.000-
Rp 4.000.000
68 Rosnaidah Perempuan 30-40 tahun Lain-lain >Rp
5.000.000
Lampiran 6
Gambaran Umum Responden
1. Jenis Kelamin
Statistics
JENIS KELAMIN
N Valid 68
Missing 0
Std. Deviation .48958
Variance .240
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki laki 42 61.8 61.8 61.8
Perempuan 26 38.2 38.2 100.0
Total 68 100.0 100.0
2. Usia
Statistics
USIA
N Valid 68
Missing 0
Std. Deviation 1.07938
Variance 1.165
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-30 tahun 17 25.0 25.0 25.0
30-40 tahun 22 32.4 32.4 57.4
40-50 tahun 15 22.1 22.1 79.4
> 50 tahun 14 20.6 20.6 100.0
Total 68 100.0 100.0
3. Pekerjaan
Statistics
PEKERJAAN
N Valid 68
Missing 0
Std. Deviation 1.32644
Variance 1.759
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Petani 33 48.5 48.5 48.5
Wiraswasta 11 16.2 16.2 64.7
Pegawai Negeri 3 4.4 4.4 69.1
Lain-Lain 21 30.9 30.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
4. Pendapatan
Statistics
PENDAPATAN
N Valid 68
Missing 0
Std. Deviation .78213
Variance .612
PENDAPATAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rp 1.000.000- Rp 2.000.000 45 66.2 66.2 66.2
Rp 2000.000- Rp 3.000.000 15 22.1 22.1 88.2
Rp 3.000.000- Rp 4.000.000 6 8.8 8.8 97.1
> Rp 5.000.000 2 2.9 2.9 100.0
Total 68 100.0 100.0
Lampiran 7 Output SPSS 16,0
a. Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 99.0147 62.761 .484 .846
p2 99.0000 62.418 .383 .850
p3 100.3088 62.605 .382 .850
p4 98.7941 62.554 .737 .842
p5 99.0147 62.761 .484 .846
p6 98.9118 65.395 .355 .851
p7 100.3088 62.605 .382 .850
p8 98.7941 66.435 .232 .853
p9 98.6324 66.743 .231 .853
p10 99.0294 64.924 .432 .849
p11 99.3382 59.988 .467 .847
p12 100.5294 62.611 .483 .846
p13 100.1912 63.172 .371 .850
p14 98.7647 65.765 .323 .851
p15 99.0147 62.761 .484 .846
p16 98.7941 62.554 .737 .842
p17 98.8382 64.347 .492 .847
p18 99.0147 62.761 .484 .846
p19 99.7206 59.548 .459 .848
p20 100.1912 63.172 .371 .850
p21 100.3088 62.605 .382 .850
p22 98.5441 66.162 .388 .851
p23 99.3382 59.988 .467 .847
p24 98.5000 67.418 .205 .854
p25 98.6324 66.743 .231 .853
b. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 25
Lampiran 8 Output SPSS 16,0
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Runs Test
x1 x2 x3 x4 Y
Test Valuea 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Cases < Test Value 16 2 12 24 12
Cases >= Test Value 52 66 56 44 56
Total Cases 68 68 68 68 68
Number of Runs 30 5 25 35 21
Z 1.547 .288 1.800 .788 .100
Asymp. Sig. (2-tailed) .122 .773 .072 .431 .920
a. Median
b. Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
x1 .552 1.810
x2 .625 1.600
x3 .638 1.568
x4 .492 2.034
c. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .829a .687 .667 .26187 1.878
a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1
b. Dependent Variable: Y
d. Uji Heteroskidastistas
Lampiran 9 Output SPSS 16,0
3. Alat Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda (Uji F)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.969 .494 -1.961 .054
x1 -.225 .087 -.246 -2.599 .012 .552 1.810
x2 .774 .148 .465 5.219 .000 .625 1.600
x3 .524 .088 .524 5.933 .000 .638 1.568
x4 .152 .079 .192 1.909 .061 .492 2.034
a. Dependent Variable: Y
b.Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.969 .494 -1.961 .054
x1 -.225 .087 -.246 -2.599 .012 .552 1.810
x2 .774 .148 .465 5.219 .000 .625 1.600
x3 .524 .088 .524 5.933 .000 .638 1.568
x4 .152 .079 .192 1.909 .061 .492 2.034
a. Dependent Variable: Y
c. Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.488 4 2.372 34.590 .000a
Residual 4.320 63 .069
Total 13.809 67
a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1
b. Dependent Variable: Y
d. Uji Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .829a .687 .667 .26187 1.878
a. Predictors: (Constant), x4, x2, x3, x1
b. Dependent Variable: Y