pengaruh alokasi anggaran pendidikan terhadap tingkat...

13
1831 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014 PENGARUH ALOKASI ANGGARAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT KELULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH (Studi Empiris Pada Kab/Kota Propinsi Jawa Tengah) KHAIRUL SHALEH Fakultas Ekonomi Universitas Widyatam [email protected] Abstract This Studi aimed provide empirical evidance abaout the effect of education expenditure budget of local government, quality teachers to the graduation rate of primary and secondary education. There are nine Hipotheses in this research. First, education spending has positive influence on primary school graduation level. Second, Education spending has positive influence on Junior high school graduation level. Third, Education spending has positive influence on senior high school graduation level. The hypotesis test is using secondary data that directly gained from Education Departement of Municipal/Regency, BPS and From Financial Departement of Indonesia Republic. Performed using regression analysis. Using Control variables are uncertified teachers. This study uses 35 sample district/cities in the province of central java. Using three level of school namely primary education, junior high schools and senior high school Regresion result show no effec of the education expenditure budget on graduation level of primary school and junior high schools, but senior high school have influence of the education expenditure budget on graduation level. Implementation of the certification program shows that certified teachers who teach in elementary school education unit has no effect on elementary school, junior high school and senior high school on student graduation level Keyword : Education Expenditure Budget, School Graduation Level. PENDAHULUAN Penyerahan wewenang kepada daerah otonom untuk melaksanakan urusan rumah tangganya sendiri demi kesejahteraan masyarakat dalam wilayah otonomi diikuti oleh beberapa kebutuhan dasar yang harus disediakan oleh pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sesuai dengan cita-cita otonomi, yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan perumahan. kelima kebutuhan ini merupakan satu kesatuan yang saling tergantung satu sama lain. Pendidikan merupakan bagian urusan wajib sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Salah satu implikasi penerapan desentralisasi terjadi pada sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang termasuk pelayanan dasar yang akan mengalami perubahan secara mendasar dengan dilaksanakannya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, baik dari segi birokrasi kewenangan penyelenggaraan pendidikan maupun dari aspek pendanaannya.

Upload: vodung

Post on 14-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1831

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

PENGARUH ALOKASI ANGGARAN PENDIDIKAN TERHADAP

TINGKAT KELULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN

PENDIDIKAN MENENGAH

(Studi Empiris Pada Kab/Kota Propinsi Jawa Tengah)

KHAIRUL SHALEH

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatam

[email protected]

Abstract

This Studi aimed provide empirical evidance abaout the effect of education expenditure

budget of local government, quality teachers to the graduation rate of primary and secondary

education. There are nine Hipotheses in this research. First, education spending has positive

influence on primary school graduation level. Second, Education spending has positive

influence on Junior high school graduation level. Third, Education spending has positive

influence on senior high school graduation level.

The hypotesis test is using secondary data that directly gained from Education

Departement of Municipal/Regency, BPS and From Financial Departement of Indonesia

Republic. Performed using regression analysis. Using Control variables are uncertified

teachers. This study uses 35 sample district/cities in the province of central java. Using three

level of school namely primary education, junior high schools and senior high school

Regresion result show no effec of the education expenditure budget on graduation level

of primary school and junior high schools, but senior high school have influence of the

education expenditure budget on graduation level. Implementation of the certification program

shows that certified teachers who teach in elementary school education unit has no effect on

elementary school, junior high school and senior high school on student graduation level

Keyword : Education Expenditure Budget, School Graduation Level.

PENDAHULUAN

Penyerahan wewenang kepada daerah otonom untuk melaksanakan urusan rumah

tangganya sendiri demi kesejahteraan masyarakat dalam wilayah otonomi diikuti oleh beberapa

kebutuhan dasar yang harus disediakan oleh pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan

masyarakat sesuai dengan cita-cita otonomi, yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan, lapangan

pekerjaan, dan perumahan. kelima kebutuhan ini merupakan satu kesatuan yang saling

tergantung satu sama lain. Pendidikan merupakan bagian urusan wajib sebagaimana yang

tercantum dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Salah satu implikasi penerapan desentralisasi terjadi pada sektor pendidikan

merupakan salah satu sektor yang termasuk pelayanan dasar yang akan mengalami perubahan

secara mendasar dengan dilaksanakannya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, baik dari

segi birokrasi kewenangan penyelenggaraan pendidikan maupun dari aspek pendanaannya.

Page 2: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1832

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Secara konseptual terdapat dua jenis disentralisasi pendidikan, yaitu : pertama, desentralisasi

kewenangan di sektor pendidikan dalam hal kebijakan pendidikan dan aspek pendanaannya

dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah (Propinsi dan Distrik), dan kedua, desentralisasi

pendidikan dengan fokus pada pemberian kewenangan yang lebih besar di tingkat sekolah.

Konsep desentralisasi pendidikan yang pertama terutama berkaitan dengan otonomi daerah dan

desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan dari pusat ke daerah, Sedangkan konsep

desentralisasi pendidikan yang memfokuskan pada pemberian kewenangan yang lebih besar

pada tingkat sekolah dilakukan dengan motivasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Tujuan dan orientasi dari desentralisasi pendidikan bervariasi. jika yang menjadi tujuan

adalah pemberian kewenangan di sektor pendidikan yang lebih besar kepada pemerintah

daerah, maka fokus desentralisasi pendidikan yang dilakukan adalah pada pelimpahan

kewenangan yang lebih besar kepada pemerintah daerah, maka fokus desentralisasi pendidikan

yang dilakukan adalah pada pelimpahan wewenang yang lebih besar kepada pemerintah lokal

atau kepada dewan sekolah. Sisi lain jika yang menjadi tujuan desentralisasi pendidikan adalah

peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas dari hasil proses belajar mengajar

tersebut, maka desentralisasi pendidikan lebih difokuskan pada reformasi proses belajar

mengajar. Partisipasi orang tua dalam proses belajar mengajar dianggap merupakan salah satu

faktor yang paling menentukan.

Dalam kenyataanya, desentralisasi pendidikan yang dilakukan di banyak negara

merupakan bagian dari proses reformasi pendidikan secara keseluruhan dan tidak sekedar

merupakan bagian dari proses otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. desentralisasi

pendidikan akan meliputi suatu proses pembagian wewenang yang lebih luas dibidang

kebijakan pendidikan dan apek pendanaannya dari pemerintah pusat ke pemerintah lokal dan

pada saat bersamaan kewenangan yang lebih besar juga diberikan pada tingkat sekolah.

Namun walaupun pemberian wewenang yang begitu luas kepada daerah dalam hal

melakukan perencanaan pendidikan tanpa diikuti oleh kemampuan anggaran yang memadai

akan sulit untuk memperbaiki kualitas pendidikan dalam suatu daerah tertentu maupun secara

nasional. Walaupun bukan suatu jaminan besarnya alokasi anggaran untuk pendidikan akan

diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan hal ini mungkin disebabkan oleh manajemen

pendidikan yang tidak begitu baik dan penggunaan anggaran yang tidak relevan dengan

peningkatan pendidikan.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Samarrai (2007) bahwa pendidikan memiliki

hubungan dengan status kesehatan yang lebih tinggi. jika pemerintah ingin meningkatkan status

kesehatan, maka pemerintah sebaiknya menaikkan kualitas pendidikan masyarakat malalui

peningkatan alokasi anggaran pendidikan sehinggga seluruh lapisan masyarakat mamiliki

kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan.

Meningkatnya anggaran pendidikan dalam APBN dan APBD Merupakan wujud

perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan

berbangsa yang dituangkan dalam undang-undang minimal 20% dari APBD dan APBN.

Meskipun masih banyak daerah belum mampu untuk mengalokasikan belanja daerah sesuai

dengan yang diamanatkan undang-undang namun nampak kecedrungan peningkatan belanja

pendidikan secara nasional pada tahun 2007 sebesar 17.2 persen dari seluruh belanja nasional

(Del Granado et al 2007)

Menurut Isjoni (2006) ada tujuh aspek yang dijadikan pertimbangan dalam pembangunan

pendidikan, yakni (1) Pengadaan Guru, (2) Pengadaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana

Page 3: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1833

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

pendidikan, (3) Pengembangan Kurikulum, (4) Peningkatan kualitas pendidikan, (5)

Peningkatan professionalisme dan tanggung jawab terhadap profesi, (6) Peningkatan

kesejahteraan guru, dan (7) Pemberdayaan masyarakat.

Saat ini belum banyak penelitian empiris dilakukan di Indonesia khususnya di Propinsi

Jawa Tengah terkait dengan pengaruh alokasi anggaran belanja bidang pendidikan, kualitas

pendidik terhadap tingkat kelulusan pendidikan dasar, sehingga penelitian ini menarik untuk

dilakukan untuk menguji pengaruh alokasi anggaran belanja bidang pendidikan sebagai

indikator mutu kinerja pemerintah bidang pendidikan.

Rumusan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penelitian ini diarahkan untuk menganalisis

pengaruh anggaran belanja pemerintah bidang pendidikan terhadap tingkat kelulusan siswa

pendidikan dasar pada Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah.

1 Apakah alokasi anggaran belanja pemerintah bidang pendidikan berpengaruh positif

terhadap tingkat kelulusan pendidikan dasar ?

Manfaat Penelitian

Kontribusi yang diharapkan dalam penelitian ini :

1. Bagi pemerintah dapat menjadi salah satu bahan perbaikan kebijakan terkait dengan

alokasi anggaran bidang pendidikan;

2. Bagi pemerintah daerah dapat menjadi bahan meningkatkan kinerja dan belanja

dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut

3. Bagi dunia akademik untuk menambah referensi penelitian empiris mengenai

alokasi anggaran belanja bidang pendidikan terhadap outcome bidang pendidikan di

Indonesia khususnya di Propinsi Jawa Tengah.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Anggaran adalah rencana operasional yang dinyatakan dalam satuan uang dalam satu

organisasi, dimana di satu pihak menggambarkan perkiraan biaya/pengeluaran dan pihak lain

menggambarkan perkiraan pendapatan/penerimaan guna menutupi pengeluaran tersebut, untuk

periode tertentu yang umumnya satu tahun (Halim 2008)

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA) yang berubah

menjadi Governmental Accounting Standard Board (GASB) dalam (Bastian 2002), definisi

anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang

diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu

tertentu.

Definisi lain mengatakan bahwa anggaran merupakan penghubung antara perencanaan

dan pengendalian, dimana merupakan perwujudan komitmen untuk mengimplementasikan

berbagai perencanaan dan pengendalian, dimana merupakan perwujudan komitmen untuk

mengimplementasikan berbagai perencanaan jangka pendek dan jangka menengah yang secara

jelas memuat apa yang harus dikerjakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan selama satu

tahun (Jones dan Pendlebury 2000).

Page 4: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1834

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Kinerja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 dan

diamandemen menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau

telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang

terukur

Menurut (Mahsun 2006) Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan

visi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategi suatu organisasi.

(Madiasmo 2002) sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur

financial dan nonfinancial

Pengukuran kinerja pada sektor publik dilaksanakan untuk memenuhi tiga maksud

(Mardiasmo 2002) :

1. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki

kinerja pemerintah

2. Pengukuran sektor publik digunakan untuk mengalokasikan sumber daya dan

pembuatan keputusan

Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan

pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Berdasarkan undang-undang dasar 1945 maka pemerintah wajib menyelenggarakan

pendidikan bermutu bagi warga negara untuk mewujudkan cita-cita bernegara yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perlu perencanaan strategik dalam pembangunan pendidikan dilakukan, dimana harus

dimulai. Sekurang-kurangnya ada empat hal yang menjadi perhatian yaitu (Isjoni 2006) :

1. Alokasi dana. pembangunan pendidikan dengan peningkatan mutu pendididkan

akan membutuhkan dana untuk melaksanakannya. Alokasi dana yang memadai

dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas guru, membangun

sarana dan prasarana pendidikan dan instrumen-instrumen lain yang menunjang

mutu pendidikan;

2. Tersedianya Sumber daya manusia. guru adalah orang pertama dan utama dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang berkualitas akan mentransformasikan

pengetahuan yang dimiliki kepada anak didiknya;

3. Sarana dan Prasarana. tersedianya sarana penunjang dalam proses belajar mengajar

akan banyak mempengaruhi mutu pendidikan. Pembangunan ruang belajar yang

layak akan menciptakan suasana belajar yang nyaman. pengadaan perpustakaan

yang memadai akan menunjang proses peningkatan mutu pendidikan. laboratorium

akan yang handal akan memberikan akses untuk ilmu pengetahuan;

Managerial dalam konteks ini dapat pula diidentikan dengan manajemen pendidikan

dana manajemen sekolah. Kepala sebagai pimpinan tertinggi dalam pengelolaan sekolah

memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi sekolah yang sehat dan didukung seluruh

komponen yang terlibat dalam sekolah.

Page 5: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1835

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 yang dimaksud dengan

Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai

kekayaan bersih. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah

yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah

dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

propinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan

dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib yang dimaksud

adalah urusan yang diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta

mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang

dimaksud diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal

berdasarkan urusan wajib pemerintah daerah

(Dimyati & Mudjiono 2002) menyebutkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh

factor internal dan eksternal.

Faktor Internal terdiri :

1. Sikap Belajar

2. Motivasi belajar

3. mengolah bahan belajar

4. penyimpan hasil perolehan hasil belajar

5. menggali hasil belajar yang tersimpan

6. kemampuan berprestasi

7. rasa percaya diri

8. intelgensi

9. kebiasaan belajar

10. cita-cita

Faktor Eksternal yang terdiri dari :

1. Guru

2. Prasarana dan sarana

3. Kebijakan Penilainan

4. Lingkungan sosial di sekolah

5. kurikulum

Penelitian (Cebula 1977) yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa

terjadi migrasi ke area metropolitan lebih tinggi menuju area metropolitan dengan rata-rata

pertumbuhan belanja pendidikan yang lebih tinggi. Migrasi terjadi disebabkan para orang tua

berasumsi bahwa anak mereka akan mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik apabila

bersekolah didaerah dengan belanja pendidikan yang lebih besar dibandingkan didaerah lain.

Page 6: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1836

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

(Ablo dan Reinikka 1998), dalam penelitiannya menemukan bahwa peningkatan

anggaran berdampak pada pertumbuhan pendidikan. terjadi peningkatan pendaftaran/

penerimaan siswa sekolah dasar di Uganda hingga 60 % dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

disebabkan orang tua murid memiliki keinginan yang tinggi memasukkan anaknya bersekolah

setelah melihat adanya peningkatan anggaran pendidikan.

(Hanushek dan Kimko 2000) melakukan penelitian mengenai dampak sumberdaya

(Resources) pada educational outcomes untuk sekolah tingkat pertama (primary) dan tingkat

kedua (secondary) serta memperoleh hasil Current Education Spend Per Pupil (SPPP)

berhubungan negative pada level signifikansi 1 % terhadap IEA dan IAEP mathematics and

science test, juga untuk total expenditure on education as a proportion of GDP berhubungan

negative terhadap IEA dan IAEP mathematics and science test pada level signifikansi 5 %.

(Penelitian Lee dan Barro 1997) menghasilkan kesimpulan yang sama ketika meneliti

hubungan Current Education Spend Per Pupil (SPPP) dengan nilai ujian siswa sekolah tingkat

pertama (primary) dan tingkat dua (secondary) dengan level signifikansi 10%. Juga ketika

Current Education Spend Per Pupil (SPPP) dihubungkan dengan primary school drop-out

rates disimpulkan memperoleh koefisien negative pada level signifikasi 5%. Namun berbeda

ketika Current Education Spend Per Pupil (SPPP) dihubungkan dengan Primary School

Repetition Rates, yang terdukung hubungannya pada level signifikansi 1 %.

Hasil penelitian empiris yang dilakukan (Yuliana, 2009) di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara anggaran belanja

pendidikan dan tingkat kelulusan Sekolah Dasar namun terdapat hubungan antara anggaran

belanja pendidikan dan tingkat kelulusan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dengan

koefisien korelasi sebesar 0,9493 atau 94,93%. Kemudian pada variabel-variabel tersebut

dikembangkan lebih lanjut dengan menguji hubungan kausal antar variabel melalui analisis

regresi. Hasilnya menunjukkan anggaran belanja pendidikan berpengaruh terhadap tingkat

kelulusan SLTP.

Penelitian yang dilakukan oleh (Kniveton 2004) terhadap 348 siswa di amerika serikat

tentang pengaruh peran orang tua dan guru terhadap prestasi dan pemilihan karir siswa. hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengaruh terbesar dalam pemilihan karir adalah

dipengaruhi oleh pemahaman dan pendapat orang tua yang ditanamkan kepada anak-anak

mereka, diikuti guru namun ternyata motivasi mempunyai pengaruh yang paling besar.

Penelitian yang dilakukan oleh (Redding, Langdon, Meyer dan Sheley 2004) terhadap

siswa sekolah dasar di Inggris menunjukkan bahwa efek kumulatif kualitas interaksi siswa yang

lebih intensif (tinggi) dan sering antara para guru dan orang tua menaruh kepercayaan yang

lebih besar kepada pihak guru (sekolah), modal sosial ditingkatkan untuk anak-anak, dan peran

masyarakat sekolah yang lebih tinggi ternyata mendukung tercapainya sukses belajar (prestasi)

anak.

Hipotesis

Berangkat dari hasil kajian literatur dan beberapa hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis yang diberikutnya yang disusun untuk level sekolah dasar adalah

H1a :Anggaran Belanja Pendidikan Berpengaruh dengan Tingkat Kelulusan

Sekolah Dasar

Page 7: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1837

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Setelah menguji pengaruh alokasi anggaran pendidikan terhadap tingkat kelulusan

sekolah dasar, kemudian dilanjutkan pengembangan hipotesis selanjutnya untuk sekolah

lanjutan tingkat pertama (SLTP) yaitu :

H2a : Anggaran Belanja Pendidikan Berpengaruh Positif dengan Tingkat

Kelulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Model Penelitian

Berikut ini akan digambarkan model yang digunakan dalam penelitian:

METODA PENELITIAN

Sample dan Data Penelitian

Penelitian ini merupakan studi empiris bertujuan untuk menguji hubungan anggaran

belanja pemerintah bidang pendidikan, kualitas guru terhadap tingkat kelulusan pendidikan

dasar diukur dengan tingkat kelulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah tingkat

pertama (SLTP)

Populasi dari penelitian ini adalah 33 pemerintah daerah yang berada di propinsi jawa

tengah. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah tingkat kabupaten

dan kota di propinsi jawa tengah. Pemilihan sampel akan digunakan metoda purposive

sampling method yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. sampel yang

dipilih memiliki kriteria yakni tersedianya data untuk menganalisis variabel yang ada dalam

penelitian ini.

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa data anggaran belanja

dinas pendidikan kota/kab di Propinsi Jawa Tengah yang telah direalisasi tahun 2004 sampai

dengan 2009 dan data yang dipublikasi oleh BPS mengenai persentase tingkat kelulusan SD

dan SLTP tahun 2004 sampai dengan 2009.

Anggaran Belanja Pendidikan (ABP) dalam penelitian ini diartikan sebagai realisasi

anggaran belanja dinas pendidikan kab/kota se-propinsi jawa tengah Kinerja merupakan

prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja seseorang dalam mencapai target yang telah

ditetapkan. Penelitian ini menggunakan tingkat kelulusan di kabupaten/kota sebagai tolok ukur

prestasi. Tingkat kelulusan merupakan salah satu indikator mutu pendidikan yang

dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Segmen Tingkat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tingkat kelulusan pendidikan dasar yaitu pendidikan sekolah dasar dan

sekolah Lanjutan tingkat pertama.

1.1. Model Penelitian

model regresi sederhana ditunjukkan sebagai berikut:

TKSD = α + β1.APB + e SD ...................................Persamaan (1)

dimana :

TKSD = Tingkat Kelulusan Sekolah Dasar

Tingkat Kelulusan

Pendidikan Dasar

Anggaran Belanja

Pendidikan

Page 8: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1838

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

ABP = Anggaran Belanja Pendidikan

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

e = Error term

TKSLTP = α + β1.ABP + e SLTP ..............................Persamaan (2)

dimana :

TKSLTP = Tingkat Kelulusan Sekolah Lanjuan Tingkat Pertama

ABP = Anggaran Belanja Pendidikan

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

e = Error term

PEMBAHASAN

Pengujian Deskriptip

Tabel 1

Statistik Deskriptif

N

Minimu

m Maximum Sum Mean

Std.

Deviation Variance

ANGGAR

AN 105

68220.5

3

518043.0

0

27571223.2

6

262583.078

7 92283.62453

8516267356.8

54

KLULUSS

D 105 2261 182604 1771502 16871.44 18030.491

325098595.08

5

KLULUSS

LTP 105 2395 22527 1028419 9794.47 4658.598 21702530.732

Valid N

(listwise) 105

( Sumber : Hasil Olah Data)

Keterangan :

1. Anggaran : Anggaran belanja pendidikan yang dialokasikan oleh pemerintah

daerah kota/kabupaten melalui dinas pendidikan se- propinsi jawa tengah tahun

anggaran 2006 sampai 2008 ( Data dinyatakan dalam jutaan rupiah)

2. KLULUSSD : Tingkat kelulusan sekolah dasar baik sekolah negeri maupun

swasta yang terdaftar di kabupaten/kota se-propinsi jawa tengah mulai tahun

ajaran 2005/2006 sampai 2007/2008.

Page 9: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1839

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

3. KLULUSLTP : Tingkat kelulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik

sekolah negeri maupun swasta yang terdaftar di kabupaten/kota se-propinsi

jawa tengah mulai tahun ajaran 2005/2006 sampai 2007/2008.

Pada tabel statistik deskriptip menunjukkan bahwa jumlah data yang dianalisis

sebanyak 105 data yang berasal dari 35 kabupaten di propinsi jawa tengah selama tiga tahun

pengamatan (2006 – 2008). Rata-rata (mean) variabel anggaran sebesar Rp. 262.583.078.700,-

Tingkat kelulusan sekolah dasar (LULUSSD) 16.871 siswa (i) dan Kelulusan sekolah lanjutan

tingkat pertama (LULUSSLTP) 9.794 siswa (i) dengan deviasi standar masing-masing variabel

sebesar Rp. 92.283.62453; 159.003; 147,294; 18.030,491; 4.658,598. Nilai maksimum

anggaran Rp. 518.043.000.000, Tingkat kelulusan sekolah dasar (LULUSSD) 182.604 siswa

(i) dan Kelulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (LULUSSLTP) 22.527 siswa (i). Nilai

minimum masing-masing variabel anggaran Rp. 68.220.530.000 . Tingkat kelulusan sekolah

dasar (LULUSSD) 2.261 siswa (i) dan Kelulusan sekolah lanjutan tingkat pertama

(LULUSSLTP) 2.395 siswa (i).

Pengujian Ketepatan Perkiraan Model (Goodness of fit Test)

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji tingkat keeratan atau keterikatan antara

variabel dependen dengan variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien

determinasi (adjusted R-square). Dengan menggunakan persamaan yang telah ditransformasi

hasil uji menunjukkan koefisien determinasi (adjusted R-square) sebesar 0.50 yang berarti

bahwa 50% variasi Ln kelulusan sekolah dasar yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel

independen Ln anggran. sedangkan sisanya (100%-50%=50%) dijelaskan oleh sebab-sebab

diluar model.

Tabel 2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .714a .510 .500 .44395

a. Predictors: (Constant), LnANGGARAN@.

Sementara hasil yang telah diperoleh untuk persamaan regresi sekolah lanjutan tingkat

pertama, menunjukkan bahwa nilai (adjusted R-square) sebasar 0.506 , yang berarti bahwa

50% dari variasi kelulusan sekolah lanjutan tingkat pertama dapat dijelaskan oleh anggaran

belanja pendidikan, sementara sisanya 50 % (100 % - 50 %) dapat dijelaskan oleh variabel lain

diluar model.

Page 10: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1840

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Tabel 3

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .718a .515 .506 3275.634

a. Predictors: (Constant), : ANGGARAN

b. Dependen Variable : KELULUSAN SLTP

Pengujian Hipotesis

Pengujian Partial

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen dalam persamaan regresi digunakan uji t . Hasil pengujian secara parsial disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.701 1.276 -3.685 .000

LnANGGARANPEN

D@ 1.308 .153 .816 8.526 .000

a. Dependent Variable:

LnLULUSSD@

Setelah dilakukan transformasi persamaan regresi dari kedua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi variabel untuk anggaran (LNANGGARANPEND@)

signifikan pada 0.05 hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikan 0.000.

Page 11: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1841

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Tabel 5

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -221.945 1024.549 -.217 .829

ANGGARA

N .042 .005 .837 8.847 .000

a. Dependent Variable: KLULUSSLTP

Sementara hasil uji partial (uji t) menunjukkan dari kedua variabel yang dimasukkan

dalam persamaan regresi yaitu anggaran probabilitas signifikan pada 0.000 dimana variabel

memiliki probabilitas signifikansi di bawah 0.05 yang berarti bahwa variabel independen

mempengaruhi variabel dependen atau dengan kata lain bahwa variabel anggaran

mempengaruhi tingkat kelulusan siswa sekolah lanjutan tingkat pertama.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan model regresi data panel untuk

menganalisis pengaruh anggaran belanja pendidikan terhadap tingkat kelulusan pendidikan

dasar pada periode tahun 2006 – 2008 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil uji untuk hipotesis pertama (H1a) menunjukkan bahwa anggaran belanja pendidikan

kab/kota se-propinsi jawa tengah berpengaruh positif terhadap tingkat kelulusan siswa (i)

sekolah dasar.

2. Hasil pengujian hipotesis keempat (H2a) menunjukkan bahwa anggaran belanja pendidikan

berpengaruh positif terhadap tingkat kelulusan sekolah lanjutan tingkat pertama di kab/kota

se-propinsi jawa tengah.

Keterbatasan :

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan

pengembangan dalam studi-studi berikutnya. Keterbatasan studi yaitu data anggaran yang

digunakan untuk tiga periode pengamatan tidak dapat memisahkan alokasi anggaran sekolah

dasar dan alokasi anggaran untuk sekolah lanjutan tingkat pertama. variabel predictor yang

digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas yaitu variabel anggaran belanja

pendidikan, sementara masih ada beberapa variabel prediktor yang dapat digunakan untuk

memprediksi tingkat kelulusan pendidikan dasar. Keterbatasan lain yang terdapat dalam

penelitian ini terkait dengan sempel yang masih terkonsentrasi di propinsi dijawa tengah

sehingga ekternalitas validitas masih rendah, sementara kebijakan alokasi anggaran pendidikan

masing-masing daerah merupakan kebijakan nasional.

Page 12: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1842

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

IMPLIKASI

Berdasarkan penelitian ini, akan memberikan masukan kepada pemerintah pusat dan

daerah sebagai bahan pertimbangan penyusunan kebijakan yang berhubungan dengan

pengalokasian anggaran pendidikan di daerah sekaligus memonitor penggunaan yang tidak

sesuai dengan peruntukan dan tidak tepat sasaran, mengakibatkan dampak tidak sesuai dengan

yang diharapkan yaitu peningkatan kualitas siswa (i) pendidikan dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2002. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga. Jakarta

Chval, Sandra Abell. Enrique Pareja et. al (2008). Sciences and Mathematics teachers

experiences, needsm and expectations regarding professional development

Cebula, Richard J. 1977, ”An Analysis of Migration Patterns and Local Government Policy

toward Public Education in the United States”, Public Choice, Winter, 113-121.

Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3. PT

Salemba Empat. Jakarta.

Jones, Rowan, and Maurice Pendlebury, (2000), Public Sector Accounting, Fifth Edition,

Pearson Education Ltd. England.

Kniveton, B. H. (2004) The Influences and Motivation on which students base their choice of

career. Research in education, Volume 72, November 2004, 47-59

Kenneth A. Frank , Gary Sykes, et al (2008) Does NBPTS certification affect the number of

colleagues a teacher helps with instructional matters. Educational Evaluation and

Policy Analisis. Journal American Educational Research Association. Vol 30 Number

1

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta

Mahsun, Mohamad., Firma Setyowati, Heribertus A. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi

Kedua, BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen ke-4 (empat)

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005.

Tentang Guru dan Dosen

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004.

Tentang Pemerintahan Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Page 13: Pengaruh Alokasi Anggaran Pendidikan Terhadap Tingkat ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5941/2/PROS_Khairul Shaleh... · anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup

1843

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival

13 November 2014

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Schacter (1999). Teacher performance –based accountability: why. what, and how, Jurnal

dalam artikel Mikken Family foundation, dari http://www.mff.org/pubs/performance

assessment.pdf

Sakaran,Uma. Research Menthods For Bussiness. 4 Ed. Edisi Terjemahan. Salemba Empat.

Jakarta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Edisi Ketiga. Alfabeta.

Bandung

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Edisi Kelima. Alfabeta. Bandung

The effects of comprehensive parent engagement on student learning outcomes. Harvard family

project research. www.gse. Harvard.edu

Yuliana. Sari Elsa. (2009) Hubungan Anggaran Belanja Pendidikan Pemerintah Daerah dan

Tingkat Kelulusan Pendidikan Dasar pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta