pengaruh pengetahuan kewirausahaan, self …...diperlukannya minat berwirausaha untuk membuat...

12
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 918-929 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, SELF EFFICACY DAN KARAKTER WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (studi kasus pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016) Nurul Fauziyah 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Pengujian akan dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 145 responden. Hasil uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha . Hasil uji t (parsial) menunjukkan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan, self efficacy berpengaruh positif dan signifikan dan karakter wirausaha berpengaruh positif dan signifikan pada minat berwirausaha. Karakter wirausaha merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016. Kata Kunci: Pengetahuan kewirausahaan, self efficacy, karakter wirausaha dan minat berwirausaha Pendahuluan Pada tahun 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,33 persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,01 juta orang. TPT tertinggi tercatat di provinsi Kalimantan Timur yang mencapai 8,55 persen dari total pengangguran terbuka. Salah satu penyumbang pengangguran di Indonesia adalah dari pengangguran terdidik. Pengangguran terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan pekerjaan tapi belum memperolehnya. Untuk provinsi Kalimantan Timur 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: others

Post on 05-Feb-2020

23 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 918-929 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN,

SELF EFFICACY DAN KARAKTER WIRAUSAHA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (studi kasus pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul

angkatan 2015 dan 2016)

Nurul Fauziyah 1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha terhadap

minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul

angkatan 2015 dan 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear

berganda. Pengujian akan dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 145 responden. Hasil

uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan,

self efficacy dan karakter wirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha . Hasil uji t (parsial) menunjukkan pengetahuan kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan, self efficacy berpengaruh positif dan

signifikan dan karakter wirausaha berpengaruh positif dan signifikan pada

minat berwirausaha. Karakter wirausaha merupakan variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016.

Kata Kunci: Pengetahuan kewirausahaan, self efficacy, karakter wirausaha

dan minat berwirausaha

Pendahuluan

Pada tahun 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,33

persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,01

juta orang. TPT tertinggi tercatat di provinsi Kalimantan Timur yang mencapai

8,55 persen dari total pengangguran terbuka. Salah satu penyumbang

pengangguran di Indonesia adalah dari pengangguran terdidik. Pengangguran

terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan

pekerjaan tapi belum memperolehnya. Untuk provinsi Kalimantan Timur

1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

919

jumlah pengangguran terdidik pada bulan Agustus 2016 mencapai 136.653

dengan jumlah pengangguran dari kalangan sarjana mencapai 15.641 orang.

Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat pengangguran di Provinsi

Kalimantan Timur masih cukup tinggi. Padahal seharusnya mahasiswa yang

sudah lulus sudah memiliki banyak bekal untuk persiapan untuk

menghadapi dunia kerja tapi nyatanya tidak semua mahasiswa mampu

bersaing. Untuk itu sebagai mahasiswa yang sudah dibekali ilmu selama

masa perkuliahan seharusnya bisa memberikan solusi bagi menyempitnya

lapangan kerja yang ada. Solusi dari menyempitnya lapangan kerja yang

mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran adalah dengan menciptakan

lapangan pekerjaan atau menjadi wirausaha. Dengan meningkatkan jumlah

wirausaha di harapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Namun tidak semua sarjana memiliki keinginan untuk menjadi seorang

wirausaha karena kebanyakan lulusan sarjana memiliki mental untuk

mencari pekerjaan dari pada menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu

diperlukannya minat berwirausaha untuk membuat mahasiswa menjadi

seorang wirausaha.

Menurut Shaleh dan Wahab (2004: 263) banyak faktor yang dapat

mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu. Secara garis besar minat

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam

individu dan berasal dari luar individu. Dari dalam individu seperti efikasi

diri, kebutuhan akan prestasi, sedangkan dari luar individu seperti

pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dari

pemaparan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang akan

menjadi seorang wirausaha harus memiliki rasa ketertarikan terhadap

wirausaha dan untuk memunculkan rasa ketertarikan tersebut dibutuhkan

beberapa faktor.

Mahasiswa yang menempuh jurusan Administrasi Bisnis tentunya

akan mendapatkan mata kuliah seputar kewirausahaan. Harapannya dari

mata kuliah tersebut bisa menambah pengetahuan kewirausahaan

dikalangan mahasiswa yang nantinya akan menumbuhkan minat

berwirausaha. Dari pengetahuan yang didapatkan, mahasiswa akan

menentukan sikap untuk memperoleh prestasi yang ditumbuhkan oleh

keyakinan diri atau efikasi diri. Namun pada observasi awal ternyata dari

total 185 mahasiswa dari prodi Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016

hanya ada 16 mahasiswa yang berwirausaha. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

meneliti variabel penegtahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter

wirausaha sebagai pengaruh guna menarik minat berwirausaha. Maka dari itu

diambil judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy dan

Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha (studi kasus pada

mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016)”.

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929

920

Kerangka Dasar Teori

Kewirausahaaan

Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (Human Process) yang

berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang,

mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud

menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka

waktu yang lama (Susanto, 2013: 23).

Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan

hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber

informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga

kewirausahaan bisa di masukkan ke dalam disiplin ilmu, baik itu yang bersifat

teori maupun yang bersifat empiris (Anwar, 2014: 4). Berdasarkan teori yang

dikemukakan para ahli, maka disimpulkan indikator pengetahuan

kewirausahaan adalah:

1. Kurikulum

Perguruan Tinggi memberikan mata kuliah keilmuan yang bisa memberikan

motivasi kepada mahasiswa untuk mulai berwirausaha.

2. Praktek Kewirausahaan

Suatu kegiatan yang melatih kemampuan wirausaha sekaligus sebagai

sarana untuk belajar berwirausaha.

3. Seminar Kewirausahaan

Pembelajaran kewirausahaan yang lebih mendalam tentang berwirausaha.

Self Efficacy

Efikasi diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menjalankan

perilaku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Ormrod, 2008: 20). Menurut

Badura dalam Feist (2013: 213-215), terdapat beberapa sumber bagi

terbentuknya efikasi diri yaitu :

1. Pengalaman Menguasai Sesuatu (Mastery Experiences)

Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri adalah pengalaman

menguasai sesuatu, yaitu performa pada masa lalu (Bandura). Secara umum,

performa yang berhasil akan meningkatkan ekspektasi mengenai

kemampuan; kegagalan cenderung akan menurunkan hal tersebut.

2. Modeling Sosial (Vicarious Experiences)

Efikasi diri meningkat saat kita mengobservasi pencapaian orang lain yang

mempunyai kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat kita

melihat rekan sebaya kita gagal.

3. Persuasi Sosial.

Efikasi diri dapat juga diperoleh atau dilemahkan melalui persuasi sosial.

Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi dibawah kondisi yang tepat,

persuasi dari orang lain dapat meningkatkan atau menurunkan efikasi diri.

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

921

4. Kondisi Fisik dan Emosional

Dalam suatu aktivitas yang melibatkan kekuatan dan stamina, orang akan

mengartikan kelelahan dan rasa sakit yang dirasakan sebgai petunjuk

tentang efikasi dirinya. Demikian juga dengan Emosi yang kuat biasanya

akan mengurangi performa, saat seseorang mengalami ketakutan yang kuat,

kecemasan akut, atau tingkat stress yang tinggi, kemungkinan akan

mempunyai ekpektasi efikasi yang rendah.

Karakter Wirausaha

Karakter merupakan ciri-ciri tertentu yang sudah menyatu pada diri

seseorang yang ditampilkan dalam bentuk perilaku (Supiana, 2006: 6). Menurut

Wahyudi (2012: 47-48) terdapat tujuh definisi karakteristik wirausaha, yaitu:

1. Passion

Memiliki antusiasme dan kecintaan atas apa yang dilakukan. Sehingga

seseorang merasa lebih bersemangat dalam mengerjakan sesuatu.

2. Independent

Seseorang yang mempunyai karakter wirausaha harus mandiri. Artinya

mampu bertindak sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain dalam

menentukan pilihan dan pengambilan keputusan.

3. Market sensitivity

Artinya peka terhadap situasi dan kondisi pasar sehingga mampu

memanfaatkan setiap peluang yang muncul, bahkan menciptakan peluang.

4. Creative & Innovative

Seorang wirausaha memiliki rasa ingin tahu yang besar, daya imajinasi yang

kuat, mampu memunculkan ide yang original dan mewujudkannya.

5. Calculated risk taker

Artinya selalu memperhitungkan kemungkinan keberhasilan dan kegagalan

dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Selain itu karakter

seorang wirausaha adalah mampu memutuskan untuk tetap melangkah jika

kemungkinan gagalnya tidak terlalu besar.

6. Persistent

Persistent dapat diartikan gigih, tekun, tidak mudah putus asa dan selalu

bersemangat dalam usaha demi tercapainya tujuan.

7. High Ethical Standart

Selalu mengacu, memperhatikan dan mempertimbangkan etika dalam

pengambilan keputusan dan usaha dalam mencapai tujuan.

Minat Berwirausaha

Minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk

melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko

(Yuwono, 2008: 34). Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk

mengukur minat berwirausaha meliputi perasaan tertarik, perasaan senang dan

keinginan/harapan.

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929

922

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015: 7) penelitian ini termasuk metode

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik.

Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda

dengan tiga prediktor yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tiga

variabel bebas terhadap variabel terikat, yang mana penelitian ini mencari

pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Self Efficacy (X2)

dan Karakter Wirausaha (X3) terhadap variabel terikat Minat Berwirausaha (Y).

Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis

Fisip Unmul angkatan 2015 dan 2016. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus slovin sehingga di dapatkan jumlah sampel sebanyak 145

responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu Proportionate Stratified

Random Sampling, yaitu peneliti akan menentukan jumlah sampel yang akan

digunakan dari setiap angkatan (Sugiyono, 2015: 82), dengan perhitungan

sebagai berikut:

a. Angkatan 2015 = 90/185 x 145 = 71 mahasiswa

b. Angkatan 2016 = 95/185 x 145 = 74 mahasiswa

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi

yang relevan, akurat dan realiabel, maka pengumpulan data yang digunakan

adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Metode Analisis Data

a. Uji validitas dan uji reliabilitas

b. Uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas,

uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

c. Persamaan regresi menggunakan regresi linear berganda :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y = Minat berwirausaha

X1 = Pengetahuan kewirausahaan

X2 = Self efficacy

X3 = Karakter Wirausaha

a = Konstanta

b = Koefisien regresi dari setiap variabel

d. Koefisien Korelasi (R)

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil.

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

923

e. Koefisien Determinasi (R2)

Untuk menguji apakah model analisis ini sudah cukup layak dan berapa

besarnya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

f. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

g. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian koefisien regresi parsial individu yang digunakan untuk

mengetahui apakah variabel dependen secara individual mempengaruhi

variabel dependen.

Hasil Penelitian

Analisis

Uji Validitas

Uji validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariate person. Uji

validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi

21. Adapun ringkasan hasil uji validitas sebagaimana data dalam tabel berikut

ini.

Hasil Uji Validitas Variabel X1

No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria

1 0,709 0,162 Valid

2 0,708 0,162 Valid

3 0,718 0,162 Valid

4 0,682 0,162 Valid

5 0,749 0,162 Valid

6 0,714 0,162 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Hasil Uji Validitas Variabel X2

No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria

1 0,619 0,162 Valid

2 0,565 0,162 Valid

3 0,596 0,162 Valid

4 0,557 0,162 Valid

5 0,595 0,162 Valid

6 0,638 0,162 Valid

7 0,555 0,162 Valid

8 0,573 0,162 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929

924

Hasil Uji Validitas Variabel X3

No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria

1 0,746 0,162 Valid

2 0,710 0,162 Valid

3 0,630 0,162 Valid

4 0,658 0,162 Valid

5 0,689 0,162 Valid

6 0,679 0,162 Valid

7 0,690 0,162 Valid

8 0,775 0,162 Valid

9 0,692 0,162 Valid

10 0,678 0,162 Valid

11 0,725 0,162 Valid

12 0,746 0,162 Valid

13 0,587 0,162 Valid

14 0,646 0,162 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Item rhitung rtabel 5% (145) Kriteria

1 0,693 0,162 Valid

2 0,697 0,162 Valid

3 0,714 0,162 Valid

4 0,732 0,162 Valid

5 0,698 0,162 Valid

6 0,708 0,162 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Hasil pehitungan uji validitas sebagaimana tabel-tabel di atas,

menunjukan bahwa semua nilai rhitung lebih besar datai nilai rtabel pada nilai

signifikasi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item dalam

angket penelitian ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program

SPSS versi 21. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas sebagaimana data dalam

tabel berikut ini.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Kriteria

X1 0,800 Reliabel

X2 0,719 Reliabel

X3 0,912 Reliabel

Y 0,787 Reliabel

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

925

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha semua variabel lebih besar dari

nilai 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket dalam

penelitian ini reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai

instrumen penelitian.

Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program

SPSS. Adapun grafik P‐P plot normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Sumber: Data Penelitian Dari SPSS 21

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa data penelitian dalam

model regresi berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat bahwa garis yang

menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengujian pada model regresi ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu

program SPSS. Adapun ringkasan hasil uji multikolinearitas sebagaimana data

dalam tabel berikut ini.

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kriteria

X1 0,587 1,703 Tidak terjadi multikolinearitas

X2 0,506 1,976 Tidak terjadi multikolinearitas

X3 0,550 1,819 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929

926

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai tolerance lebih besar 0,10 dan

nilai VIF lebih kecil 10,00 sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi

masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Kriteria

X1 0,397 Tidak terjadi heteroskedastisitas

X2 0,494 Tidak terjadi heteroskedastisitas

X3 0,685 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode glejser diperoleh nilai

signifikansi lebih besar 0,05, sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan alat bantu

program SPSS diperoleh nilai d sebesar 2,068, nilai ini akan kita bandingkan

dengan nilai tabel durbin-watson untuk nilai N=145 dengan signifikansi 5%,

maka diperoleh hasil uji autokorelasi seperti pada ringkasan di bawah ini.

Hasil Uji Autokorelasi

d dl du 4-dl 4-du Kriteria

2,068 1,693 1,774 2,307 2,226 Tidak ada

autokorelasi

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Berasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai d 2,068 terletak di antara

nilai du 1,774 dan 4-du 2,226, maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,003 1,229 2,444 ,016

X1 ,187 ,054 ,207 3,459 ,001

X2 ,127 ,047 ,173 2,689 ,008

X3 ,248 ,027 ,574 9,284 ,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Diolah Melalui SPSS 21

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

927

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi linear berganda dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3

Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta adalah 3,003 menyatakan bahwa jika variable pengetahuan

kewirausahaan (X1), self efficacy (X2), dan karakter wirausaha (X3) nilainya

adalah nol, maka nilai konsistensi minat berwirausaha (Y) nilainya adalah

3,003.

b. Koefisien regresi pengetahuan kewirausahaan (X1), sebesar 0,187

menyatakan bahwa jika X1 bertambah, maka Y akan mengalami

peningkatan sebesar 0,187, dengan asumsi tidak ada penambahan

(konstanta) nilai X2 dan X3.

c. Koefisien regresi self efficacy (X2), sebesar 0,127 menyatakan bahwa jika X2

bertambah, maka Y mengalami peningkatan sebesar 0,127, dengan asumsi

tidak ada penambahan (konstan) nilai X1 dan X3.

d. Koefisien regresi Karakter wirausaha (X3) 0,248 menyatakan bahwa jika X3

bertambah, maka Y mengalami peningkatan sebesar 0,248, dengan asumsi

tidak ada penambahan (konstan) nilai X1 dan X2.

Koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan hasil output SPSS 21, hasil angka R sebesar 0,839 atau

83,9% yang menunjukkan terjadi hubungan yang sangat kuat antara variabel

independen yakni pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter

wirausaha terhadap variabel dependen yakni minat berwirausaha.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil output SPSS 21, hasil angka R Adjusted R Square

sebesar 0,704. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel pengetahuan

kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha mempengaruhi variabel

minat berwirausaha sebesar 70,4% dan sisanya sebesar 29,6% dijelaskan oleh

variabel yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1051,716 3 350,572 111,623 ,000b

Residual 442,835 141 3,141

Total 1494,552 144

a. Dependent Variable: (Y)

b. Predictors: (Constant), (X3), (X1), (X2)

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

Berdasarkan perhitungan nilai Fhitung 111,623 > Ftabel 2,60 dengan

probabilitas signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa variabel

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 918-929

928

pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter wirausaha secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berwirausaha.

Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,003 1,229 2,444 ,016

X1 ,187 ,054 ,207 3,459 ,001

X2 ,127 ,047 ,173 2,689 ,008

X3 ,248 ,027 ,574 9,284 ,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS 21

a. Nilai thitung untuk pengetahuan kewirausahaan (X1) sebesar 3,459 > ttabel (3,459 >

1,977) dan nilai Sig. adalah 0,001 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka

hipotesis diterima, artinya variabel pegetahuan kewirausahaan (X1) berpengaruh

secara signifikan terhadap minat berwirausaha (Y).

b. Nilai thitung untuk self efficacy (X2) adalah sebesar 2,689 > ttabel (2,689 > 1,977)

dan nilai Sig. adalah 0,008 lebih kecil daripada 0,05 (<0,050). Maka hipotesis

diterima, artinya variabel self efficacy (X2) berpengaruh signifikan terhadap

minat berwirausaha (Y).

c. Nilai thitung untuk karakter wirausaha (X3) adalah sebesar 9,284 > ttabel (9,284 >

1977) dan nilai Sig. adalah 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (<0,05). Maka

hipotesis diterima, artinya variabel karakter wirausaha berpengaruh signifikan

terhadap minat berwirausaha (Y)

Uji Dominan

Nilai stadardized coefficients yang terdapat pada uji T, nilai beta karakter

wirausaha adalah 0,574 dan angka tersebut lebih besar dari nilai beta pengetahuan

kewirausahaan yaitu 0,207 dan nilai beta self efficacy yaitu 0,173. Maka variabel

bebas yang paling berpengaruh dominan terhadap variabel terikat yaitu minat

berwirausaha adalah karakter wirausaha.

Penutup

Variabel pengetahuan kewirausahaan, self efficacy dan karakter

wirausaha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.

Secara parsial, variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh

signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi

Bisnis angkatan 2015 dan 2016, variabel self efficacy berpengaruh

signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Administrasi

Bisnis angkatan 2015 dan 2016 dan variabel karakter wirausaha

Pengaruh Pengetahuan, Self Efficacy dan Karakter Terhadap Minat (Nurul)

929

berpengaruh signifikam terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.

Variabel karakter wirausaha merupakan variabel yang dominan

mempengaruhi responden untuk menumbuhkan minat berwirausaha pada

mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015 dan 2016.

Disarankan sebaiknya tugas dari mata kuliah yang diajarkan di

program studi Administrasi Bisnis lebih berfokus kepada praktek dari

wirausaha itu sendiri, agar mahasiswa bisa terjun langsung dan merasakan

dunia wirausaha yang sesungguhnya.

Untuk kegiatan bussiness week yang dilakukan oleh Himabisnis,

program studi Administrasi Bisnis sebaiknya mewajibkan mahasiswa

Administrasi Bisnis untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bazar yang

merupakan rangkaian agenda dari bussiness week.

Program studi Administrasi Bisnis bisa seharusnya lebih memotivasi

mahasiswa agar dapat bergabung dengan organisasi bisnis karena dengan

bergabung mahasiswa akan dapat mengetahui ilmu bisnis lebih mendalam,

mengenal dan menjalin kerjasama dengan pengusaha lokal dan mendapat

mentoring bisnis langsung dari ahlinya.

Daftar Pustaka

Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi.

Ed. 1. Jakarta: Prenadamedia Group.

Fiest, Jess dan Gregory J. Fiest. 2013. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba

Humanika.

Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Omrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Priyatno, Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Shaleh dan Wahab. 2004. Psikologi suatu pengantar dalam perspektif islam.

Jakarta: Prenada Media.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Supiana. 2006. Peran Lembaga Pendidikan dalam Upaya Pemberantasan

Korupsi. Jogyakarta: Gama Media.

Susanto, Djoko. 2013. Kewirausahaan Modul Pembelajaran. Jakarta:

Direktorat Jendral Pembelajaran dan kemahasiswaan.

Wahyudi, Sandy. 2012. Entrepreneurial Branding and Selling, Road Map

Menjadi Entrepreneur Sejati. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuwono, Susatyo dan Partini. 2008. “Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan

Terhadap Tumbuhnya Minat Berwirausaha”. Jurnal Penelitian

Humaniora.