pengaruh alelopati gulma cyperus rotundus, ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi...

62
PENGARUH ALELOPATI GULMA Cyperus rotundus, Ageratum conyzoides DAN Digitaria adscendens TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) YENNY FITRIA A24070062 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: hathuan

Post on 06-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

PENGARUH ALELOPATI GULMA Cyperus rotundus,

Ageratum conyzoides DAN Digitaria adscendens TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT

(Lycopersicon esculentum Mill.)

YENNY FITRIA

A24070062

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

RINGKASAN

YENNY FITRIA. Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus rotundus, Ageratum

conyzoides dan Digitaria adscendens terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). (Dibimbing oleh DWI

GUNTORO dan JUANG GEMA KARTIKA).

Alelopati merupakan peristiwa pelepasan senyawa yang bersifat racun

yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan

lain yang tumbuh di sekitarnya. C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens

merupakan jenis gulma yang dominan pada tanaman tomat dan berpotensi

mengeluarkan senyawa alelopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh alelopati gulma C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.).

Penelitian dilakukan pada bulan April 2011 hingga Agustus 2011 di rumah

kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor. Proses pembuatan

ekstrak gulma dilakukan di Laboratorium Ekotoksikologi, Departemen Agronomi

dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Analisis kandungan senyawa kimia

gulma dilakukan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Laboratorium Kesehatan

(LABKESDA) Provinsi DKI Jakarta.

Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design)

dengan dua faktor dan 3 ulangan. Jenis gulma sebagai petak utama terdiri atas

3 jenis gulma yaitu C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens. Konsentrasi

ekstrak gulma sebagai anak petak terdiri atas 4 taraf, yaitu 0 g/l (kontrol),

40 g/l, 80 g/l dan 120 g/l. Total satuan percobaan sebanyak 36 satuan. Satu satuan

percobaan terdiri atas 4 polybag yang masing-masing terdapat 1 tanaman tomat

sehingga terdapat 144 tanaman tomat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi alelopati dari jenis gulma

C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens tidak berbeda dalam

mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Konsentrasi ekstrak gulma

dapat menurunkan jumlah daun, jumlah cabang, dan bobot buah total per tanaman

tomat dibandingkan kontrol. Pemberian ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l

hingga 120 g/l mampu menurunkan bobot buah total per tanaman dibandingkan

kontrol.

Page 3: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

Hasil uji GC-MS mengidentifikasi beberapa senyawa yang terkandung dan

tergolong kedalam senyawa alelopati dari ketiga gulma tersebut. Senyawa

alelopati yang terdapat pada ekstrak gulma C. rotundus, A. conyzoides dan

D. adscendens dapat menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman tomat

diantaranya: senyawa fenol, coumarin dan asam lemak (linoleic acid, palmitic

acid, stearic acid, myristic acid). Penghambatan pertumbuhan yang terjadi pada

parameter jumlah daun dan jumlah cabang yang mengakibatkan penurunan bobot

buah total per tanaman dan produktivitas tanaman tomat masing-masing hingga

25.86% dan 25.62% dibandingkan dengan kontrol.

Page 4: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

PENGARUH ALELOPATI GULMA Cyperus rotundus,

Ageratum conyzoides DAN Digitaria adscendens TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT

(Lycopersicon esculentum Mill.)

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

YENNY FITRIA

A24070062

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

Judul : PENGARUH ALELOPATI GULMA Cyperus rotundus,

Ageratum conyzoides dan Digitaria adscendens TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT

(Lycopersicon esculentum Mill.)

Nama : YENNY FITRIA

NIM : A24070062

Menyetujui,

Pembimbing I

Dwi Guntoro, SP., M.Si

NIP : 19700829 199703 1 001

Pembimbing II

Juang Gema Kartika, SP., M.Si

NIP. 19810701 200501 2 005

Mengetahui.

Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura

Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr

NIP : 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus : …………………………………….

Page 6: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 29 April 1990. Penulis merupakan

anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Suhiarto dan Ibu Sri

Murni.

Riwayat pendidikan penulis dimulai tahun 1995 di SD Negeri 03 Pagi

Penggilingan, Jakarta. Setelah lulus tahun 2001, penulis melanjutkan studi di SMP

Negeri 236 Jakarta hingga tahun 2004. Penulis menyelesaikan studi di SMA

Negeri 11 Jakarta pada tahun 2007. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2007,

sebagai mahasiswa di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi mahasiswa.

Tahun 2007 hingga 2008 penulis menjadi fotografer Koran Kampus IPB, tahun

2009 penulis menjadi staf Departemen Infokom Himpunan Mahasiswa Agronomi

(HIMAGRON) IPB. Tahun 2010 hingga 2011 penulis menjadi asisten mata kuliah

Ekologi Tanaman, Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman, dan Pengendalian Gulma.

Selain itu penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan diantaranya: MPD “Semai

45”, MPF “Saung tani 45”, FESTA XXXI, Farmer Field Day IPB 2010, dan The

10th International Sago Symposium (ISS) 2011. Penulis juga pernah menjadi Oral

Persenter dalam Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia

(PERHORTI) 2011 di BALITSA, Bandung, 23-24 November 2011.

Page 7: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi

kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang disusun berjudul “Pengaruh Alelopati Gulma C. rotundus,

A. conyzoides dan D. adscendens terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.)”. Penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui pengaruh alelopati yang dihasilkan oleh beberapa gulma terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca

Cikabayan, Kampus IPB Dramaga.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah turut membantu sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan, secara khusus penulis sampaikan kepada:

Dwi Guntoro, SP., M.Si sebagai pembimbing skripsi pertama yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan proposal

penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penulisan skripsi ini.

Juang Gema Kartika, SP., M.Si sebagai pembimbing skripsi kerdua yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan proposal

penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penulisan skripsi ini.

Ir. Adolf Pieter Lontoh, MS sebagai dosen penguji yang telah memberikan

saran untuk perbaikan skripsi ini.

Ir. Purwono, MS sebagai pembimbing akademik yang memberikan arahan

dan bimbingan akademik.

Ibunda Sri Murni, Ayahanda Suhiarto, Reysa, Ahmad, Renny, Simbah

putri, Simbah kakung dan seluruh keluarga yang selalu memberi dukungan

semangat, doa dan motivasi, serta kasih sayang yang tidak terbatas.

Pak Milin, Pak Mamat dan seluruh pegawai rumah kaca di Kebun

Percobaan Cikabayan IPB yang telah membantu memfasilitasi segala

kebutuhan selama penelitian berlangsung.

Nugroho Besar Pratama yang telah memberikan kasih sayang, semangat,

doa, bantuan dan motivasinya selama penulis menyelesaikan penelitian.

Page 8: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

viii

Sahabatku Feni Shintarika, Moliya Nurmalisa, Febri Farhanny yang selalu

memberikan semangat dan motivasi selama di perkuliahan.

Iyut, Dias, Fikrin, Afifah, Mukhlis, Ami, Dian, Tika atas semangat dan

bantuan selama penulis menyelesaikan penelitian.

Rekan seperjuangan AGH44BERSATU yang telah memberikan kenangan

persahabatan yang indah selama di perkuliahan.

Kepada semua pihak yang tak dapat penulis sampaikan satu persatu, yang

telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir.

Semoga karya ilmiah ini berguna bagi semua pihak yang membutuhkan dan

sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya.

Bogor, Desember 2011

Penulis

Page 9: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii

PENDAHULUAN ................................................................................ 1

Latar Belakang ............................................................................. 1

Tujuan ......................................................................................... 2

Hipotesis ....................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

Gulma pada Budidaya Tomat ....................................................... 3

Ageratum conyzoides L. ............................................................... 4

Cyperus rotundus L. .................................................................... 6

Digitaria adscendens Henr............................................................ 8

Alelopati ...................................................................................... 9

BAHAN DAN METODE ..................................................................... 12

Tempat dan Waktu ....................................................................... 12

Bahan dan Alat ............................................................................ 12

Metode Penelitian ........................................................................ 12

Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 13

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 16

Kondisi Umum ............................................................................ 16

Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tomat ...................................... 16

Komponen Hasil dan Hasil Tanaman Tomat ................................ 25

Pembahasan ................................................................................. 27

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 31

Kesimpulan .................................................................................. 31

Saran ........................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 32

LAMPIRAN .......................................................................................... 37

Page 10: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Tinggi Tanaman Tomat ................................................................ 19

2. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Jumlah Daun Tanaman Tomat ................................................... 21

3. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Jumlah Cabang Tanaman Tomat ................................................ 22

4. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Bobot Kering Tanaman Tomat ................................................... 23

5. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Panjang Akar Tanaman Tomat pada 12 MST ............................. 24

6. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Kandungan Klorofil Daun Tanaman Tomat pada 8 MST ............ 25

7. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Umur Berbunga, Jumlah Tandan/Tanaman, Jumlah

Bunga/Tanaman, Jumlah Buah/Tanaman, Bobot Buah

Total/Tanaman, dan Fruitset ...................................................... 26

8. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Bobot Buah Total/Tanaman, dan Produktivitas Tanaman ........... 26

Page 11: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Gulma Ageratum conyzoides L. ................................................. 5

2. Gulma Cyperus rotundus L. ...................................................... 6

3. Gulma Digitaria adscendens Henr. ............................................ 8

4. Hama dan Penyakit pada Tanaman Tomat ................................. 18

5. Tinggi Tanaman Tomat pada 3 MST ......................................... 20

6. Grafik Interaksi Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma

terhadap Bobot Kering Tanaman Tomat pada 8 MST ................ 23

7. Grafik Interaksi Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma

terhadap Panjang Akar Tanaman Tomat pada 12 MST ............... 24

Page 12: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Rekapitulasi Uji-F Pertumbuhan Vegetatif, Komponen Hasil dan

Hasil Tanaman Tomat ................................................................ 38

2. Hasil Uji-F Tinggi Tanaman Tomat ........................................... 39

3. Hasil Uji-F Jumlah Daun Tanaman Tomat ................................. 40

4. Hasil Uji-F Jumlah Cabang Tanaman Tomat ............................. 41

5. Hasil Uji-F Bobot Kering Tanaman Tomat ................................ 42

6. Hasil Uji-F Panjang Akar dan Kandungan Klorofil Tanaman

Tomat ........................................................................................ 43

7. Hasil Uji-F Umur Berbunga, Jumlah Tandan/Tanaman, Jumlah

Bunga/Tanaman, Jumlah Buah/Tanaman, dan Fruitset .............. 44

8. Hasil Uji-F Bobot Buah Total per Tanaman dan Produktivitas

Tanaman Tomat ......................................................................... 45

9. Kandungan Senyawa-senyawa dalam Cyperus rotundus ............ 48

10. Kandungan Senyawa-senyawa dalam Digitaria adscendens ...... 47

11. Kandungan Senyawa-senyawa dalam Ageratum conyzoides ...... 48

12. Deskripsi Tomat Varietas Ratna ................................................ 49

13. Suhu Rumah Kaca selama Penelitian ......................................... 50

14. Kelembaban Rumah Kaca selama Penelitian .............................. 50

Page 13: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat untuk berbagai keperluan baik dalam keadaan segar maupun

olahan. Tomat mengandung zat-zat penting bagi kesehatan manusia seperti: folat,

kalium, vitamin C dan E, flavonoid, klorofil, β-karoten dan lycopene (Wilcox et

al., 2003).

Produksi tomat di Indonesia pada tahun tahun 2005 sebesar 647 020 ton,

sedangkan pada tahun 2007 menurun menjadi 635 474 ton, dan tahun 2009

sebesar 853 061 ton (BPS, 2009). Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi

produksi tomat adalah kurangnya pengelolaan lingkungan tumbuh sehingga

menyebabkan adanya serangan dari organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah

satu OPT yang dapat menurunkan produksi tanaman tomat yaitu gulma.

Gulma menimbulkan kerugian secara perlahan selama gulma hidup dalam

ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut

Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang tidak berguna karena

keberadaannya tidak dikehendaki. Kehadiran gulma pada pertanaman budidaya

dapat menghambat pertumbuhan, menjadi inang hama dan penyakit serta

menurunkan hasil panen.

Pada pertanaman tomat, kehadiran gulma tertentu menjadi sangat penting

karena dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Terdapat

beberapa jenis gulma dominan yang tumbuh pada pertanaman tomat antara lain

C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens (Sutater dan Bangun, 1988). Ketiga

gulma tersebut diketahui menurunkan produksi pada beberapa tanaman budidaya.

Hasil penelitian Inawati (2000) menunjukkan bahwa kehadiran gulma

A. conyzoides dan C. rotundus pada pertanaman kedelai dapat menurunkan

produksi masing-masing sebesar 21.72% dan 37%, D. adscendens dapat

menurunkan hasil tanaman bawang merah sekitar 43.5% (Lasmini, 1997).

Salah satu cara gulma menurunkan produksi tanaman budidaya yaitu

dengan proses alelopati. Menurut Rice (1984) alelopati didefinisikan sebagai

pengaruh merugikan dari suatu tanaman (termasuk mikroorganisme) atas tanaman

Page 14: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

2

lain baik langsung maupun tidak langsung melalui senyawa kimia racun yang

dikeluarkan ke lingkungan tumbuhnya. C. rotundus bersifat alelopati dan mampu

menurunkan hasil pada beberapa tanaman budidaya seperti bawang (89%), okra

(62%), wortel (50%), kacang hijau (41%), ketimun (43%), kubis (35%), tomat

(53%) dan padi (28%). Sastroutomo (1990); Ferguson dan Rathinasabapathi

(2009) menambahkan bahwa senyawa alelopati dapat mempengaruhi aktivitas

tumbuhan diantaranya: penyerapan hara, pembelahan sel, penghambat

pertumbuhan, fotosintesis, respirasi, sintesis protein dan aktivitas enzim.

Pada umumnya pengaruh alelopati dari suatu jenis gulma terhadap

tanaman budidaya sulit diketahui hanya dengan pengamatan secara visual di

lapang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh

alelopati gulma C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens terhadap

pertumbuhan dan hasil pertanaman tomat.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alelopati gulma

C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman tomat (L. esculentum Mill.).

Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Perbedaan jenis gulma menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan hasil

tanaman tomat.

2. Konsentrasi ekstrak gulma mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman

tomat.

3. Terdapat interaksi jenis gulma dengan konsentrasi ekstrak gulma terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.

Page 15: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

TINJAUAN PUSTAKA

Gulma pada Budidaya Tomat

Budidaya tomat, pada umumnya harus bebas gulma selama siklus

hidupnya, terutama pada periode awal pertumbuhan tanaman agar peluang untuk

menguasai ruang tumbuh sedini mungkin sebelum gulma mulai ada pada

pertanaman budidaya (Laude et al., 1996). Menurut Shanmugavelu et al. (1985)

periode awal pertumbuhan tanaman tomat merupakan periode kritis untuk

kompetisi gulma dan diperlukan lingkungan bebas gulma untuk menjamin

pertumbuhan dan hasil yang baik. Beberapa jenis gulma dominan ditemukan pada

pertanaman tomat (Sutater dan Bangun, 1988), antara lain (a) golongan rumput

diantaranya D. adscendens, Eleusine indica, (b) golongan teki diantaranya

C. rotundus, dan (c) golongan daun lebar diantaranya Cleome rutidosperma,

A. conyzoides, Amaranthus spinosus, Alternanthera philoxeroides.

Seperti tanaman tomat, gulma juga membutuhkan air, nutrisi, dan ruang

untuk tumbuh, memproduksi buah serta biji-bijian (Lange et al., 1986). Menurut

Moenandir (2010) gulma yang tumbuh berdekatan dengan tanaman budidaya

dapat menyebabkan adanya persaingan atau kompetisi sebagai interaksi dari

keduanya. Sembodo (2010) menjelaskan bahwa persaingan atau kompetisi terjadi

dikaitkan dengan ketersediaan sarana tumbuh seperti air, hara, cahaya matahari,

CO2 dan ruang tumbuh yang terbatas. Beberapa kerugian yang disebabkan oleh

kehadiran gulma pada pertanaman budidaya antara lain: menurunkan kuantitas

dan kualitas hasil panen, gulma menjadi inang hama dan penyakit tumbuhan serta

gulma dapat meracuni tanaman (alelopati).

Gulma dalam tomat menimbulkan masalah serius dan mempengaruhi

tanaman sehingga mengakibatkan penurunan yang signifikan pada hasil

(Shanmugavelu et al., 1985). Hasil penelitian Laude et al. (1996) menunjukkan

bahwa kehadiran gulma selama pertumbuhan tanaman tomat dapat meningkatkan

kehilangan hasil tomat hingga 54.22%. Hal ini disebabkan adanya kompetisi

gulma dengan tanaman yang semakin lama, sehingga kehilangan hasil semakin

besar. Penurunan hasil akibat kehadiran gulma juga dapat melalui proses alelopati.

Page 16: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

4

Menurut Rice (1984) C. rotundus bersifat alelopati dan mampu menurunkan hasil

pada tomat sebesar 53%.

Gulma tidak hanya bersaing dengan tanaman tomat, tetapi juga dapat

sebagai inang inang hama, penyakit dan nematoda yang pada akhirnya dapat

menduduki tanaman tomat. Sebagai contoh gulma parasit seperti Cuscuta, spp.

dan Orobanche spp. dapat menyerang tanaman tomat secara langsung (Lange et

al., 1986). Terdapat beberapa contoh jenis gulma yang berperan sebagai inang

hama dan penyakit pada tanaman budidaya lainnya diantaranya: A. conyzoides

sebagai inang virus Ruga tabaci yang menyerang tembakau (Soejono, 2006),

Physalis angulata sebagai inang virus pada kentang, C. rotundus, Echinochloa

colona sebagai inang virus kerdil rumput pada padi melalui perantara wereng

coklat (Nilaparvata lugens), D. adscendens, Leesia exandra dan Cynodon

dactylon sebagai inang Cochliobolus miyabeanus pada padi (Sembodo, 2010).

Pengendalian gulma pada pertanaman tomat sebaiknya dilakukan sedini

mungkin untuk meminimalkan kehilangan hasil dan menekan kompetisi atau

persaingan (Laude et al., 1996). Beberapa cara pengendalian gulma yang dapat

dilakukan pada pertanaman tomat antara lain, secara manual (penyiangan) dan

menggunakan herbisida. Hasil penelitian Abidin et al. (1994) menunjukkan

bahwa pengendalian gulma secara manual yang terbaik yaitu pada penyiangan dua

kali yang dilakukan pada 1/3 umur tanaman tomat (30 hari setelah tanam) dan

2/3 umur tanaman (60 hari setelah tanam). Pengendalian secara manual yang

dilakukan terus menerus dapat menurunkan hasil tomat sebagai akibat dari

perlakuan mekanis yang mengganggu terhadap perkembangan tanaman.

Pengendalian gulma dengan herbisida juga dapat dilakukan. Menurut

Shanmugavelu et al. (1985) beberapa jenis herbisida yang umum digunakan untuk

pengendalian gulma di pertanaman tomat seperti: metribuzin, chloramben,

diphenamid, EPTC (ethyl dipropylthiocarbamate), nitrofen dan trifularin.

Ageratum conyzoides L.

A. conyzoides L. merupakan gulma semusim, dengan nama lokal

babadotan (Jawa Barat) dan wedusan (Jawa Tengah dan Timur) . A. conyzoides L.

termasuk ke dalam famili Asteraceae (Soerjani et al., 1987). A. conyzoides L.

Page 17: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

5

mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga mudah tumbuh di mana-mana

dan sering menjadi gulma yang merugikan para petani (Sukamto, 2007). Menurut

Ming (1999) penyebaran A. conyzoides L. cukup luas, mencapai daerah tropis

dan subtropis. A. conyzoides L. menyebar dari tenggara Amerika Utara ke

Amerika Tengah, tetapi pusat asalnya di Amerika Tengah dan Karibia.

Kebanyakan ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah, Karibia dan Florida.

Gambar 1. Gulma A. conyzoides L. (EBD, 2010)

A. conyzoides L. dapat digunakan sebagai obat, pestisida dan herbisida,

bahkan untuk pupuk dapat meningkatkan hasil produksi tanaman. Di sisi yang

lain A. conyzoides L. yang menunjukkan gejala lurik kekuningan dapat menjadi

sumber penyakit bagi tanaman lain yang diusahakan di sekitarnya. A. conyzoides

L. telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat di

berbagai belahan dunia. Di India, A. conyzoides L. digunakan sebagai bakterisida,

antidisentri dan antilithik. Di Brazil, perasan atau ekstrak tanaman ini sering

dipakai untuk menangani kolik, flu dan demam, diare, rheumatik dan efektif

mengobati luka bakar (Sukamto, 2007).

A. conyzoides L. diduga kuat mempunyai zat alelopati yang dapat

menekan pertumbuhan tanaman lainnya (Sukamto, 2007). Menurut Xuan et al.

(2004) penggunaan daun A. conyzoides L. dengan dosis 2 ton/ha dapat menekan

sampai 75% pertumbuhan beberapa gulma pada pertanaman padi seperti

Page 18: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

6

Aeschynomene indica, Monochoria vaginalis dan Echinochloa crus-galli var.

formo-sensis Ohwi. Ming (1999) menambahkan bahwa metabolit sekunder dari

A. conyzoides L. meliputi flavonoid, alkaloid, coumarin, minyak esensial dan

tanin.

Organ-organ penting pada A. conyzoides L. antara lain : (1) batang,

tanaman herba ini memiliki batang tegak berbentuk bulat, bercabang tingginya

mencapai 120 cm saat berbunga. Pada bagian tanaman muda memiliki bulu halus.

(2) daun, bentuk daun agak bulat telur atau berbentuk hati, pinggiran daun

bergerigi dengan permukaan bergelombang dan berbulu. (3) bunga, bunga terletak

di ujung atas, memiliki ganggang bunga dengan panjang 5-17 mm. (4) buah,

jumlah bunga dapat mencapai 60-70 bunga dengan warna hijau pucat

(Soerjani et al., 1987).

Cyperus rotundus L.

C. rotundus L. merupakan salah satu gulma merugikan di dunia, tersebar

secara luas di seluruh daerah tropis dan subtropis di 52 pertanaman yang berbeda

dan di 92 negara (Rao, 2000). C. rotundus L. dikenal dengan nama umum teki,

dengan nama asing nut grass, nut sedge dan coco sedge. C. rotundus L. termasuk

ke dalam famili Cyperaceae (teki-tekian).

Gambar 2. Gulma C. rotundus L. (JIRCAS, 2009)

Page 19: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

7

C. rotundus L. mengandung minyak esensial yang dapat digunakan dalam

pengobatan tradisional. Minyak yang dihasilkan berbeda-beda tergantung daerah

asal tumbuhnya. Hasil penelitian Lawal dan Oyedeji (2009) menunjukkan bahwa

akar C. rotundus L. di Afrika Selatan mengandung minyak esensial seperti

α-cyperone, caryophyllene oksida, β-selinene, myrtenol, β-pinene dan trans-

pinocarveol. Zoghbi et al. (2008) menyatakan bahwa pada akar C. rotundus L. di

Brazil mengandung α-cyperone dan cyperotundone, sedangkan di India

mengandung α-copaene, cyperene, valerenal, caryophyllene oksida dan trans-

pinocarveol (Jirovetz et al., 2004).

Organ-organ penting pada C. rotundus L. antara lain : (1) akar,

C. rotundus L. memiliki perakaran serabut yang tertutup dengan bulu-bulu halus.

C. rotundus L. memiliki warna rhizoma atau rimpang pada awalnya berwarna

putih dengan daging tipis, ujung rhizoma liat berwarna hitam, berakhir di umbi.

Ukuran umbi pada C. rotundus L. kecil dengan panjang kurang lebih 2,5 cm

dengan bentuk yang tidak teratur atau agak bulat. Pada awalnya umbi berwarna

putih dan sekulen yang berkembang terus serta membentuk umbi dalam tanah,

kemudian tunas/kuncup berkecambah membentuk tumbuhan baru. (2) batang,

C. rotundus L. memiliki batang tegak, soliter, tingginya mencapai 15-30

(1-75) cm x 1-2 mm dengan bentuk segitiga atau triangular di dasar umbi.

(3) daun, C. rotundus L. memiliki daun dengan bentuk pipih, agak kaku dengan

pinggiran daun rata, bentuknya makin ke ujung lancip. Warna daun C. rotundus L.

ada bagian atas hijau tua, pada bagian bawah pucat, jumlah daunnya sebanyak

4-10 dengan panjang 10-60 cm x 1-2 mm. Pelepah daun berwarna coklat

kemerahan, sebagian pelepah berada di bawah tanah. (4) bunga, C. rotundus L.

memiliki bunga majemuk pada bagian ujung (Soerjani et al., 1987). (5) buah,

buah C. rotundus L memiliki ciri khas yaitu berbentuk kerucut besar pada

pangkalnya, kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1.5-4.5 cm dengan

diameter 5-10 mm (Almatholib, 2005).

Page 20: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

8

Digitaria adscendens Henr.

Digitaria adscendens Henr. memiliki nama lain yaitu D. ciliaris (Retz.)

Koel, D. sanguinalis Scop. var. ciliaris Parl. (Soerjani et al., 1987).

D. adscendens Henr. termasuk ke dalam famili Poaceae (Gramineae).

Gambar 3. Gulma D. adscendens Henr. (JIRCAS, 2009)

Menurut Rice dan Parenti dalam Qasem dan Foy (2001) senyawa alelopati

yang terkandung pada D. adscendens diantaranya chlorogenic, dan

isochlorogenic. Organ-organ penting pada D. adscendens Henr antara lain :

(1) akar, D. adscendens Henr memiliki perakaran serabut (Halvorson dan Guertin,

2003). (2) batang, gulma semusim ini memiliki tinggi 10-60 cm, bergerombol,

tidak berbuluh, bercabang, berlekuk-lekuk seperti lutut. (3) daun, helaian daun

lembut, berbulu jarang, berbentuk garis-garis, menyempit ke bagian dasarnya,

pinggiran dan tulang daun kasar (Pancho et al., 1977). (4) bunga, bunga majemuk

terdiri dari 2-11 cabang, menjari ke atas dengan panjang 5-15 cm (Halvorson dan

Guertin, 2003). Bunga berbentuk bulir, bercabang-cabang di dasarnya.

Berkembang biak dengan biji dan anakan (Pancho et al., 1977). (5) biji, biji

berbentuk oval cariopsis dengan panjang 2-3 mm dan memiliki warna kuning

kecoklatan.

Page 21: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

9

Alelopati

Tumbuh-tumbuhan menghasilkan berbagai jenis metabolit yang tidak

diketahui kegunaannya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Diduga

bahwa tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan senyawa kimia yang beracun baik

untuk dirinya sendiri maupun jenis-jenis tumbuhan yang lainnya (Sastroutomo,

1990).

Istilah alelopati pertama digunakan oleh Molisch pada tahun 1937 yang

diartikan sebagai interaksi biokimiawi secara timbal balik yang bersifat

penghambatan maupun perangsangan antara semua jenis tumbuhan (termasuk

mikroorganisme) (Rice, 1984). Rice (1984) mendefinisikan alelopati sebagai

pengaruh yang merugikan dari suatu tanaman (termasuk mikroorganisme)

terhadap tanaman lain baik langsung maupun tidak langsung melalui senyawa

kimia racun yang dikeluarkan ke lingkungan tumbuhnya. Singh et al. (2001)

menambahkan bahwa alelopati menunjukkan efek langsung atau tidak langsung

tanaman ke tanaman lain melalui pelepasan zat kimia ke lingkungannya dan

memegang peran penting dalam agroekosistem.

Senyawa alelopati merupakan metabolit sekunder pada tumbuh-tumbuhan.

Senyawa tersebut dapat ditemukan di semua jaringan tumbuhan, antara lain pada

daun, batang, akar, rizome, bunga, buah dan biji serta dapat dihasilkan oleh

tumbuh-tumbuhan yang masih hidup atau telah mati (Sastroutomo, 1990).

Senyawa tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori menurut struktur

dan sifat yang berbeda dari senyawa tersebut diantaranya: (1) asam organik yang

larut dalam air, alkohol rantai lurus, aldehid alifatik, dan keton, (2) lakton

sederhana yang tak jenuh, (3) rantai panjang asam lemak (fatty acid) dan

polyacetylenes, (4) Naphthouinones, anthroquinones dan quinines kompleks,

(5) fenol sederhana, asam benzoat dan turunannya, (6) asam sinamat dan

turunannya, (7) kumarin, (8) flavonoid, (9) tanin, (10) steroid dan terpenoid

(lakton sesquiterpene, diterpenes, dan triterpenoid), (11) asam amino dan

polipetida, (alkaloid dan dyanohydrins), (12) sulfida dan glukosida, (15) purin dan

nukleotida (Rice, 1984; Wang et al., 2006). Senyawa alelopati dapat

mempengaruhi penyerapan hara, pembelahan sel, penghambat pertumbuhan,

Page 22: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

10

fotosintesis, respirasi, sintesis protein dan aktivitas enzim (Sastroutomo, 1990;

Ferguson dan Rathinasabapathi, 2009).

Senyawa alelopati pada tumbuhan dapat dilepaskan dalam berbagai cara,

antara lain melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan dekomposisi residu

dan proses lainnya baik di alam maupun sistem pertanian (Ferguson dan

Rathinasabapathi, 2009). Putnam (1984) melaporkan mengenai adanya senyawa

alelopati yang dilepaskan melalui penguapan dan diindentifikasi sebagai senyawa

yang termasuk ke dalam golongan terpenoid. yaitu Artemisia, Eucalyptus dan

Salvia. Pada percobaan penampungan eksudat akar tanaman Hemarthia altissima

diperoleh senyawa berasal dari asam-asam benzoat, sinamat dan fenolat. Hasil

pencucian daun alang-alang dapat mempengaruhi pertumbuhan jagung dan

mentimun, pembusukan sisa tumbuhan menghasilkan senyawa beracun, asam

sianida (HCN) dan benzaldehida.

Beberapa jenis gulma telah banyak diteliti dan diketahui memiliki

pengaruh alelopati diantaranya, A. conyzoides L., Imperata cylindrica dan

C. rotundus L. memiliki pengaruh alelopati dan dapat menurunkan hasil padi

gogo (Pane et al., 1988). Penelitian oleh Nugroho et al. (1988) menunjukkan

bahwa alelopati yang dihasilkan oleh C. rotundus dapat mereduksi berat kering

bagian atas dan bagian bawah tanaman, panjang tanaman, dan jumlah daun

tanaman pada kacang tanah. Menurut Lasmini (1997) D. adscendens dan

C. kyllingia terbukti memiliki potensi alelopati yang dapat menurunkan hasil pada

tanaman bawang merah. Hasil penelitian Marisa et al. (2004) menunjukkan

bahwa Porphyllum ruderale mengandung zat alelopati dan dapat menghambat

perkecambahan benih jagung. Menurut Batish et al. (2009) A. conyzoides dapat

mempengaruhi pertumbuhan awal tanaman padi dengan melepaskan senyawa

kimia berupa asam penolik ke lingkungan tanah.

Tumbuh-tumbuhan bervariasi dalam menghasilkan senyawa alelopati

(alelokimia) bergantung pada keadaan lingkungan tempat tumbuhan tersebut

tumbuh dan gangguan serta tekanan lingkungan yang dialami. Beberapa faktor

yang mempengaruhi pembentukan senyawa alelopati, antara lain kualitas,

kuantitas cahaya, lamanya penyinaran, kekurangan unsur hara dan gangguan

ketersediaan air. Jenis dan umur jaringan tumbuhan juga mempunyai pengaruh

Page 23: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

11

yang sangat penting karena alelokimia yang tersebar tidak merata dalam tumbuh-

tumbuhan. Diantara jenis tumbuhan yang satu dengan yang lainnya juga terdapat

perbedaan kemampuan dalam menghasilkan alelokimia diantara sesama jenis,

perbedaan dapat terjadi dalam konsentrasi alelokimia yang dihasilkan sebagai

akibat adanya perbedaan genotipe. Sebagai contoh, beberapa varietas gandum liar

dapat menghasilkan skopoletin dan turunannya dalam konsentrasi yang berbeda-

beda. Beberapa jenis mentimun dapat menghambat perkecambahan biji-biji gulma

tetapi tidak dengan jenis yang lain bahkan ada yang memberikan stimulasi

(Putnam, 1984).

Page 24: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan April 2011 hingga Agustus 2011 di rumah

kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor. Proses pembuatan

ekstrak gulma dilakukan di Laboratorium Ekotoksikologi, Departemen Agronomi

dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Analisis kandungan senyawa kimia

gulma dilakukan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Laboratorium Kesehatan

(LABKESDA) Provinsi DKI Jakarta.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih tomat

varietas Ratna, media tanam berupa tanah latosol, gulma C. rotundus,

A. conyzoides, dan D. adscendens, fumigan (bahan aktif Dezomet 98%), pupuk

kandang ayam, aquadest, insektisida, NPK 15-15-15, NPK Mutiara 16-16-16 dan

Growmore 10-55-10.

Alat yang digunakan antara lain polybag ukuran 35 cm x 35 cm, tray,

timbangan analitik, gelas ukur, meteran, digital thermo-hygrometer, LI-COR

Li-6400XT, ajir, oven, kertas oven, kertas saring, blender, gunting, ember dan alat

pertanian.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design)

dengan dua faktor dan 3 ulangan. Jenis gulma sebagai petak utama terdiri atas

3 jenis gulma yaitu C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens. Konsentrasi

ekstrak gulma sebagai anak petak yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0 g/l (kontrol),

40 g/l, 80 g/l dan 120 g/l, sehingga terdapat total satuan percobaan sebanyak

36 satuan. Satu satuan percobaan terdiri atas 4 polybag yang masing-masing

terdapat 1 tanaman tomat sehingga terdapat 144 tanaman tomat.

Page 25: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

13

Model matematika percobaan ini mengikuti model Gomez dan Gomez

(1995) sebagai berikut:

Yijk = µ + αi +βj + δij + τk + (ατ)ik + εijk

Yijk = Nilai pengamatan dari jenis gulma ke-i, kelompok ke-j pada konsentrasi

ekstrak ke-k,

μ = Nilai tengah umum,

αi = Pengaruh dari jenis gulma ke-i,

βj = Pengaruh dari kelompok ke-j,

δij = Pengaruh galat percobaan jenis gulma ke-i pada kelompok ke-j,

τk = Pengaruh dari konsentrasi ekstrak ke-k;

(ατ)ik = Interaksi antara jenis gulma ke-i dengan konsentrasi ekstrak ke-k.

εijk = Pengaruh galat percobaan jenis gulma ke-i, kelompok ke-j pada

konsentrasi ekstrak ke-k.

Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji

F) pada taraf 5%. Apabila hasilnya berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut

Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Media Tanam

Media tanam untuk polybag berupa campuran tanah latosol dan pupuk

kandang ayam dengan perbandingan 2:1. Media tanam yang digunakan disterilkan

dengan menggunakan fumigan yang berbahan aktif Dezomet 98% dengan dosis

40 g/m2 selama 3 minggu. Tanah yang digunakan sebanyak 576 kg dan pupuk

kandang ayam sebanyak 288 kg. Sebelum disterilisasi, tanah dikeringkan terlebih

dahulu selama 1 minggu. Tanah dihaluskan secara manual, kemudian disaring.

Tanah dan pupuk kandang ayam dicampur sesuai dengan perbandingan, kemudian

dihamparkan di lantai jemur setinggi 40 cm. Fumigan ditaburkan di atas media

tanam secara rata dan ditutup rapat. Setelah satu minggu, media tanam diaduk

dengan cangkul agar gas-gas fumigan dapat menguap dan ditutup rapat kembali

selama 2 minggu. Media tanam dimasukkan sebanyak 6 kg per polybag.

Page 26: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

14

Persemaian

Benih tomat varietas Ratna disemai dalam tray semai ukuran 72 lubang.

Media persemaian yang digunakan berupa tanah latosol. Benih ditanam dengan

kedalaman + 0.5 cm dengan isi 1 benih per lubang. Penyiraman dilakukan sehari

dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Pemberian pupuk daun (Gandasil D) dilakukan

setiap minggu dengan konsentrasi 2 g/l.

Pindah Tanam

Bibit tomat berumur 4 minggu setelah semai dipindah tanam ke dalam

polybag berukuran 35 cm x 35 cm yang telah berisi media tanam. Satu polybag

ditanam 1 bibit tanaman tomat.

Pengajiran

Pengajiran dilakukan agar tanaman tomat tidak rebah. Pengajiran dengan

menggunakan bambu berukuran 1 meter yang dipasang pada saat tanaman

berumur 2 MST. Ajir dipasang dengan jarak 5 cm dari tanaman tomat dengan

kedalaman + 15 cm.

Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan terdiri atas penyulaman, pemupukan, penyiraman,

dan pengendalian OPT. Penyulaman tanaman dilakukan pada 1 MST. Pupuk dasar

yang digunakan yaitu pupuk majemuk NPK 15-15-15 dengan dosis 600 kg/ha

(Nurtika, 2007), sehingga kebutuhan pupuk sebanyak 18 g/polybag. Aplikasi

pupuk dasar diberikan pada saat pindah tanam dengan cara ditugal dengan jarak

10 cm dari tanaman tomat. Pupuk lanjutan berupa NPK Mutiara 16-16-16

diberikan setiap minggu pada saat fase vegetatif dengan konsentrasi 4 g/l dan

Growmore 10-55-10 pada fase generatif dengan konsentrasi 2 g/l. Setiap pupuk

lanjutan dilarutkan dengan air kemudian disiramkan ke polybag. Pupuk lanjutan

diaplikasikan sebanyak 200 ml/ polybag. Penyiraman dilakukan sehari dua kali,

yaitu pagi dan sore hari sebanyak 250 ml/polybag setiap kali penyiraman.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara manual dan kimiawi.

Pengendalian pengorok daun dilakukan secara manual dengan memotong bagian

Page 27: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

15

daun yang terserang. Pengendalian kutu putih dilakukan dengan penyemprotan

insektisida berbahan aktif Deltamethrin 25 g/l dengan konsentrasi 1 ml/l ke bagian

tanaman yang terserang kutu putih kemudian diusap dengan busa.

Pembuatan Larutan Ekstrak Gulma

Pembuatan larutan ekstrak gulma dilakukan dengan cara mengeringkan

seluruh bagian gulma dengan oven pada suhu 800C selama dua hari. Setelah

kering kemudian gulma dihaluskan. Gulma yang sudah halus ditimbang sesuai

dengan perlakuan konsentrasi. Gulma tersebut direndam dengan aquadest selama

24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan dan air hasil saringan tersebut

digunakan sebagai larutan ekstrak dalam perlakuan (Guntoro, 2003). Pemberian

ekstrak gulma dilakukan dengan cara menyiramkan larutan tersebut sebanyak 150

ml/polybag ke media tanam pada saat tomat berumur 2 MST (Minggu Setelah

Tanam), 4 MST dan 6 MST.

Pemanenan

Pemanenan buah dilakukan mulai 8 MST hingga 12 MST. Buah dipanen

jika warna kulit buah sudah berwarna merah lebih dari 60% (light red).

Pengamatan

Peubah yang diamati antara lain:

1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh

tertinggi dari cabang utama. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari

3 sampai dengan 6 MST.

2. Jumlah daun (helai), dihitung dari daun yang telah membuka sempurna.

Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 sampai dengan 6 MST.

3. Jumlah cabang, dihitung jumlah total cabang yang telah terbentuk dari setiap

tanaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 sampai dengan

6 MST.

4. Umur berbunga. Waktu berbunga diamati setelah 75% dari populasi tanaman

yang telah berbunga.

Page 28: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

16

5. Jumlah tandan buah per tanaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai

dari 4 sampai dengan 10 MST.

6. Jumlah bunga per tanaman, dihitung dari jumlah bunga yang muncul per

tanaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 4 sampai dengan

10 MST.

7. Jumlah buah, dihitung dari jumlah keseluruhan total buah yang dipanen tiap

tanaman mulai dari 8 sampai dengan 12 MST.

8. Bobot panen total (g), dihitung dari bobot keseluruhan total buah yang

dipanen tiap tanaman mulai dari 8 sampai dengan 12 MST.

9. Persentase bunga yang menjadi buah (fruitset) (%).

10. Bobot kering tanaman (g), dilakukan dengan cara menimbang seluruh bagian

tanaman yang dioven pada suhu 800C selama 48 jam. Pengamatan dilakukan

setiap dua minggu dan dilakukan destruksi pada satu tanaman setiap

perlakuan.

11. Panjang akar (cm), diamati dengan cara mengukur panjang akar yang paling

panjang. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

12. Analisis klorofil daun, pengamatan dilakukan pada 8 MST dengan

menggunakan LI-COR Li-6400XT (Gambar 12).

13. Analisis kandungan senyawa kimia pada gulma C. rotundus, A. conyzoides

dan D. adscendens dengan menggunakan uji GC-MS (Gas Chromatography-

Mass Spectrometry).

Page 29: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

Tanaman tomat secara umum tumbuh dengan baik, walaupun terdapat

beberapa tanaman yang terserang hama dan penyakit, tanaman tidak sampai

mengalami kematian selama penelitian. Suhu harian di rumah kaca selama

penelitian berlangsung berkisar antara 22.480 - 48.34

0C, dengan kelembaban

berkisar antara 21.88 – 96.22% (Gambar 8 dan 9). Suhu yang relatif tinggi pada

siang hari menjadi penyebab daun tanaman mengalami kelayuan, akan tetapi

kelayuan yang terjadi tidak bersifat permanen. Menurut Hidayat (1997) tanaman

tomat dapat tumbuh optimal pada suhu antara 200 – 30

0C, suhu yang terlalu tinggi

akan menyebabkan banyak bunga yang rontok. Cahyono (2008) menambahkan

bahwa kelembaban yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan

memicu serangan hama serta penyakit. Selain itu, kelembaban yang tinggi juga

dapat menghambat proses pembuahan dan buah yang dihasilkan menjadi peka

terhadap penyakit busuk ujung buah pada tanaman tomat.

Persentase daya tumbuh tanaman tomat pada minggu pertama sebesar

98.61%. Pembungaan 75% pada tanaman tomat berlangsung pada 24 HST (Hari

Setelah Tanam). Tanaman tomat mulai berbuah umur 4 MST dan panen pertama

dilakukan pada umur 8 MST.

Selama proses pertumbuhan, beberapa tanaman terserang hama dan

penyakit. Hama yang menyerang yaitu pengorok daun (Liriomyza sp.) yang

menyerang pada awal tanam (Gambar 4a). Hama pengorok daun tidak

menyebabkan banyak kerusakan sebab pengendalian hama dilakukan secara rutin.

Selain itu, serangan kutu putih (Paracoccus marginatus) terjadi pada 8 MST

(Gambar 4b). Serangan kutu putih tidak merusak tanaman karena segera

dilakukan pengendalian secara kimiawi untuk mencegah kutu putih menyebar ke

tanaman lainnya.

Penyakit yang menyerang yaitu busuk ujung buah (Gambar 4c). Gejala

yang terlihat dari penyakit ini yaitu terdapat bercak berwarna hijau gelap,

kemudian menjadi coklat kehitaman dan basah. Menurut Trisnawati et al. (2002)

penyakit busuk ujung buah merupakan penyakit fisiologi yang disebabkan oleh

Page 30: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

18

kelembaban tanah yang berfluktuasi tinggi, perubahan kelembaban udara yang

mendadak, kelebihan unsur nitrogen dan kekurangan unsur hara kalsium. Selain

itu, penyakit Tomato Mozaic Virus (TMV) (Gambar 4d). Tanaman tomat yang

diserang penyakit ini yaitu salah satu tanaman perlakuan Cyperus rotundus tanpa

perlakuan ekstrak gulma (kontrol) dan pertumbuhannya terhambat akibat serangan

penyakit ini. Gejala yang terlihat yaitu terdapat bercak berwarna kuning pada

daun dan daun-daun di bagian ujung tanaman mengerut. Menurut Trisnawati et al.

(2002) virus TMV menyerang daun tanaman tomat dan serangan akan tinggi jika

temperatur tinggi yang mengakibatkan pertumbuhan buah menjadi terhambat,

jumlahnya sedikit, ukurannya kecil, dan bentuknya tidak normal. Cahyono (2008)

menambahkan bahwa penyakit TMV biasanya disebarkan oleh serangga vektor,

seperti thrips.

Gambar 4. Hama dan Penyakit pada Tanaman Tomat: (a) Hama Penggorok

Daun, (b) Kutu Putih, (c) Penyakit Busuk Ujung Buah dan

(d) Tomato Mozaic Virus (TMV)

a b

c d d

Page 31: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

19

Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tomat

Tinggi Tanaman

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan tingkat konsentrasi

berbeda tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 3 MST

hingga 6 MST (Lampiran 1). Secara rinci pengaruh jenis gulma dan konsentrasi

ekstrak gulma terhadap tinggi tanaman tomat disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Tinggi Tanaman Tomat

Perlakuan Tinggi Tanaman

3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Jenis Gulma ……………….. cm ………………..

C. rotundus 40.60 47.57 49.07 50.75

D. adscendens 39.71 47.83 50.51 53.35

A. conyzoides 39.04 45.39 50.50 50.07

Konsentrasi Ekstrak Gulma 0 g/l 41.92 47.30 48.89 50.67

40 g/l 38.19 45.17 50.56 51.65

80 g/l 39.81 48.67 52.01 52.11

120 g/l 39.22 46.59 48.65 49.81

Tinggi tanaman tomat umur 3 MST tidak dipengaruhi oleh perlakuan

ekstrak gulma (Gambar 5). Tinggi tanaman tomat pada 3 MST berkisar antara

38.19 - 41.92 cm.

Page 32: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

20

.

Gambar 5. Tinggi Tanaman Tomat pada 3 MST dengan perlakuan ekstrak

gulma: (A) C. rotundus, (B) D. adscendens (C) A. conyzoides

Page 33: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

21

Jumlah Daun

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma tidak berpengaruh terhadap

jumlah daun tanaman tomat pada umur 3 MST hingga 6 MST, sedangkan

pemberian ekstrak gulma dengan tingkat konsentrasi yang berbeda berpengaruh

terhadap jumlah daun tanaman tomat pada umur 5 MST dan 6 MST (Lampiran 1).

Pemberian ekstrak gulma dengan tingkat konsentrasi yang berbeda

menekan jumlah daun tanaman tomat pada umur 6 MST. Konsentrasi ekstrak

gulma 40 g/l mampu menekan jumlah daun tanaman tomat dibandingkan dengan

kontrol. Pemberian ekstrak gulma dengan konsentrasi 120 g/l juga mampu

menekan jumlah daun tanaman tomat dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan

konsentrasi ekstrak gulma 40 g/l dan 120 g/l mampu menekan jumlah daun

tanaman tomat masing-masing sebesar 7.34% dan 7.68% terhadap kontrol

(Tabel 2).

Tabel 2. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Jumlah Daun Tanaman Tomat

Perlakuan Jumlah Daun (helai)

3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Jenis Gulma

C. rotundus 13.94 18.11 24.92 31.64

D. adscendens 13.58 17.89 24.44 31.25

A. conyzoides 13.44 17.47 24.64 31.36

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 13.97 18.00 25.41ab 32.70a

40 g/l 13.22 17.59 23.67b 30.30b

80 g/l 13.89 18.04 26.22a 32.48a

120 g/l 13.53 17.67 23.37b 30.19b Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan

tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%

Jumlah Cabang

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma yang berbeda berpengaruh

terhadap jumlah cabang tanaman tomat pada umur 3 MST, namun pada umur

4 MST hingga 6 MST tidak menunjukkan adanya pengaruh. Pemberian ekstrak

gulma dengan tingkat konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap jumlah cabang

pada umur 3 MST dan 6 MST (Lampiran 1).

Page 34: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

22

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma A. conyzoides dan

D. adscendens dapat menekan jumlah cabang lebih rendah dibandingkan dengan

jenis gulma C. rotundus pada saat tanaman berumur 3 MST. Pemberian ekstrak

gulma dengan konsentrasi 40 g/l mampu menekan jumlah cabang tanaman tomat

dibandingkan dengan kontrol pada saat tanaman berumur 3 MST. Perlakuan

konsentrasi 40 g/l dan 120 g/l mampu menekan jumlah cabang sebesar 26.42%.

Pada 6 MST, pemberian ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l cenderung

menekan jumlah cabang tanaman tomat sebesar 6.46% dibandingkan dengan

kontrol (Tabel 3).

Tabel 3. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Jumlah Cabang Tanaman Tomat

Perlakuan Jumlah Cabang

3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Jenis Gulma

C. rotundus 1.15a 3.47 (1.83) 7.53 9.04

D. adscendens 0.85b 2.94 (1.69) 7.69 9.58

A. conyzoides 0.75b 2.64 (1.52) 7.47 9.50

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 1.06a 3.41 (1.82) 7.81 9.44ab

40 g/l 0.78b 2.56 (1.47) 7.07 8.83b

80 g/l 1.06a 3.41 (1.81) 8.07 10.06a

120 g/l 0.78b 2.70 (1.62) 7.30 9.17b Keterangan :

angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda

nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%.

angka dalam kurung (…) : data ditransformasi dengan menggunakan

Bobot Kering Tanaman

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan tingkat konsentrasi yang

berbeda tidak berpengaruh terhadap bobot kering tanaman tomat yang

didesktruksi pada umur 4 MST, 6 MST, 8 MST, dan 12 MST. Namun, interaksi

antara jenis gulma dan konsentrasi gulma memberikan pengaruh terhadap bobot

kering tanaman tomat pada umur 8 MST (Lampiran 1).

Pemberian ekstrak gulma dengan tingkat konsentrasi berbeda cenderung

menekan bobot kering tanaman tomat pada umur 4 MST dan 6 MST. Pemberian

Page 35: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

23

ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l cenderung menekan bobot kering

tanaman tomat dibandingkan dengan kontrol (Tabel 4).

Tabel 4. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Bobot Kering Tanaman Tomat

Perlakuan Bobot Kering Tanaman (g)

4 MST 6 MST 8 MST 12 MST

Jenis Gulma

C. rotundus 9.60 15.38 27.39 54.92

D. adscendens 9.05 15.23 26.08 50.61

A. conyzoides 9.52 16.41 23.57 49.13

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 10.10 17.10 25.48 53.39

40 g/l 8.70 15.69 26.49 45.76

80 g/l 9.46 15.01 25.76 55.40

120 g/l 9.30 14.89 24.98 51.66

Terdapat interaksi jenis gulma dengan konsentrasi ekstrak terhadap bobot

kering tanaman tomat Pemberian ekstrak gulma D. adscendens dengan

konsentrasi 80 g/l cenderung menekan bobot kering tanaman tomat sebesar

33.10% dibandingkan dengan kontrol (Gambar 6).

Gambar 6. Grafik Interaksi Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma

terhadap Bobot Kering Tanaman Tomat pada 8 MST

Page 36: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

24

Panjang Akar

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan tingkat konsentrasi

berbeda tidak berpengaruh terhadap panjang akar tanaman tomat pada 12 MST.

Namun, interaksi antara jenis gulma dan konsentrasi ekstrak gulma memberikan

pengaruh terhadap panjang akar tanaman tomat (Lampiran 1). Panjang akar

tanaman tomat pada 12 MST berkisar antara 45.97 – 50.55 cm (Tabel 5).

Tabel 5. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Panjang Akar Tanaman Tomat pada 12 MST

Perlakuan Panjang (cm)

Jenis Gulma

C. rotundus 45.97

D. adscendens 46.57

A. conyzoides 50.55

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 48.39

40 g/l 48.23

80 g/l 47.66

120 g/l 46.50

Terdapat interaksi antara jenis gulma dengan konsentrasi ekstrak terhadap

panjang akar tanaman tomat. Pemberian ekstrak gulma C. rotundus dengan

konsentrasi 40 g/l cenderung menekan panjang akar tanaman tomat sebesar

39.56% dibandingkan dengan kontrol (Gambar 7).

Gambar 7. Grafik Interaksi Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma

terhadap Panjang Akar Tanaman Tomat pada 12 MST

Page 37: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

25

Kandungan Klorofil

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan tingkat konsentrasi

berbeda tidak berpengaruh terhadap kandungan klorofil daun tanaman tomat

(Lampiran 1). Kandungan klorofil daun tanaman tomat berkisar antara 22.33 –

24.87% (Tabel 6).

Tabel 6. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Kandungan Klorofil Daun Tanaman Tomat pada 8 MST

Komponen Hasil dan Hasil Tanaman Tomat

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan tingkat konsentrasi

berbeda tidak berpengaruh terhadap umur berbunga, jumlah tandan buah per

tanaman, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan fruitset,

namun berpengaruh terhadap bobot buah total per tanaman (Lampiran 1).

Umur berbunga tanaman tomat berkisar antara 24.00 - 24.89 HST, jumlah

tandan buah berkisar antara 14.36 - 17.63 tandan dan jumlah bunga berkisar

antara 32.70 – 38.04 bunga (Tabel 7).

Perlakuan Klorofil Daun (%)

Jenis Gulma

C. rotundus 24.71

D. adscendens 25.06

A. conyzoides 25.25

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 24.78

40 g/l 26.04

80 g/l 24.33

120 g/l 24.87

Page 38: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

26

Tabel 7. Pengaruh Jenis Gulma dan Konsentrasi Ekstrak Gulma terhadap

Umur Berbunga, Jumlah Tandan, Jumlah Bunga, Jumlah Buah per

Tanaman dan Fruitset

Perlakuan

Umur

Berbunga

(HST)

Jumlah

Tandan

Buah

Jumlah

Bunga

Jumlah

Buah Fruitset

(%)

per Tanaman

Jenis Gulma

C. rotundus 24.33 15.36 34.36 15.00 45.36

D. adscendens 24.33 16.08 36.70 15.14 43.10

A. conyzoides 24.33 15.61 33.83 15.11 44.90

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 24.00 15.04 32.70 14.55 46.03

40 g/l 24.89 14.36 33.30 14.19 43.94

80 g/l 24.00 17.63 38.04 16.96 45.75

120 g/l 24.44 15.81 35.81 14.63 42.09

Pemberian ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l hingga 120 g/l mampu

menurunkan bobot buah total per tanaman dibandingkan kontrol masing-masing

sebesar 21.63%, 25.86% dan 24.21%. Pemberian ekstrak gulma dengan

konsentrasi 40 g/l hingga 120 g/l juga mampu menurunkan produktivitas tanaman

tomat dibandingkan kontrol masing-masing sebesar 21.64%, 25.62% dan 24.38%

(Tabel 8).

Tabel 8. Bobot Buah Total per Tanaman dan Produktivitas Tanaman Tomat

Perlakuan Bobot Buah Total per

Tanaman (g)

Produktivitas

(ton/ha)

Jenis Gulma

C. rotundus 122.39 3.06

D. adscendens 132.79 3.32

A. conyzoides 140.94 3.52

Konsentrasi Ekstrak Gulma

0 g/l 160.60a 4.02a

40 g/l 125.86b 3.15b

80 g/l 119.99b 2.99b

120 g/l 121.72b 3.04b

Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan

tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%

Page 39: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

27

Pembahasan

Senyawa Alelopati

Senyawa kimia yang dilepaskan berupa senyawa alelopati yang

merupakan metabolit sekunder pada tumbuh-tumbuhan. Rice (1984)

mendefinisikan alelopati sebagai pengaruh merugikan dari suatu tanaman

(termasuk mikroorganisme) atas tanaman lain baik langsung maupun tidak

langsung melalui senyawa kimia racun yang dikeluarkan ke lingkungan

tumbuhnya. Rice (1984) dan Wang et al. (2006) mengklasifikasikan senyawa

alelopati ke dalam beberapa kategori menurut struktur dan sifat yang berbeda dari

senyawa tersebut diantaranya: (1) asam organik yang larut dalam air, alkohol

rantai lurus, aldehid alifatik, dan keton, (2) lakton sederhana yang tak jenuh,

(3) rantai panjang asam lemak (fatty acid) dan polyacetylenes,

(4) Naphthouinones, anthroquinones dan quinines kompleks, (5) fenol sederhana,

asam benzoat dan turunannya, (6) asam sinamat dan turunannya, (7) kumarin,

(8) flavonoid, (9) tanin, (10) steroid dan terpenoid (lakton sesquiterpene,

diterpenes, dan triterpenoid), (11) asam amino dan polipetida, (alkaloid dan

dyanohydrins), (12) sulfida dan glukosida, (15) purin dan nukleotida.

Hasil uji GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry)

mengidentifikasi beberapa senyawa yang terkandung dalam gulma C. rotundus,

A. conyzoides, dan D. adscendens. Senyawa-senyawa yang tergolong ke dalam

senyawa alelopati dari gulma C. rotundus diantaranya: ketones, linoleic acid,

palmitic acid, penol, sesquiterpenes, stearic acid, steroid, dan terpenes. Senyawa

alelopati dari gulma A. conyzoides diantaranya: coumarin, etanol, linoleic acid,

myristic acid, palmitic acid, etanol, sesquiterpenes, stearic acid, dan steroid.

Senyawa alelopati dari gulma D. adscendens diantaranya: etanol, ketones, linoleic

acid, palmitic acid, pentanoic acid, steroid, triterpenes, sesquiterpenes dan stearic

acid (Lampiran 9 sampai 11).

Pengaruh Jenis Gulma

Pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma C. rotundus, A. conyzoides

dan D. adscendens tidak menunjukkan penghambatan pada pertumbuhan dan hasil

tanaman tomat. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Pane et al. (1988) yang

Page 40: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

28

menyatakan bahwa ekstrak A. conyzoides, I. cylindrica dan C. rotundus dapat

menekan pertumbuhan, mengurangi jumlah anakan, dan menurunkan hasil pada

tanaman padi gogo. Menurut Rice (1984) C. rotundus bersifat alelopati dan

mampu menurunkan hasil pada tomat sebesar 53%. Hasil penelitian Lasmini

(1997) juga menyatakan bahwa D. adscendens dan C. kyllingia terbukti memiliki

potensi alelopati yang dapat menurunkan hasil pada tanaman bawang merah.

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Gulma

Pemberian ekstrak gulma dengan tingkat konsentrasi yang berbeda

memberikan pengaruh terhadap jumlah daun, jumlah cabang, dan bobot buah total

per tanaman. Pemberian ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l mampu

menekan jumlah daun sebesar 7.34% pada 6 MST, jumlah cabang sebesar 26.42%

pada 3 MST, dan bobot buah total per tanaman hingga 25.86% dibandingkan

dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa alelopati yang terdapat pada

ekstrak gulma dengan konsentrasi 40 g/l mampu mempengaruhi pertumbuhan

vegetatif tanaman tomat. Menurut Saefudin (1990) esktrak akar dan umbi tanaman

I. cylindrica, Dendrocalamus giganteus Munro, C. rotundus pada konsentrasi

10 g/l dapat menghambat pertumbuhan, produksi, dan bobot kering tanaman

tomat.

Penurunan jumlah daun dan jumlah cabang tanaman tomat dipengaruhi

oleh senyawa kimia yang bersifat alelopati. Penurunan jumlah daun dan jumlah

cabang diduga karena adanya pengaruh senyawa fenol, coumarin dan asam lemak

(fatty acid) yang terkandung dalam ekstrak gulma. Lambers et al. (2008)

menjelaskan bahwa penghambatan oleh senyawa fenolik terjadi pada proses

pembentukan ATP yang dapat menekan hampir seluruh proses metabolisme

dalam sel. ATP merupakan salah satu komponen yang berperan dalam mengikat

CO2, sehingga penghambatan ini menyebabkan jumlah karbohidrat yang

berfungsi sebagai bahan bakar dan bahan penyusun struktur sel berkurang.

Harborne (1999) menambahkan bahwa asam fenolat, kumarin, lakton, asam lemak

(fatty acid) dikategorikan ke dalam senyawa yang menghambat pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Menurut Gupta (2005) coumarin dan scopoletin dapat

Page 41: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

29

menurunkan proses mitosis dan mengurangi fotosintesis akibat penutupan

stomata.

Bobot buah total per tanaman juga dipengaruhi oleh senyawa kimia yang

bersifat alelopati. Pada umur tanaman 4 minggu dan 6 minggu dilakukan aplikasi

ekstrak gulma, pada periode tersebut tanaman sudah mulai dalam fase

pembungaan dan pembentukan buah. Menurut Sutoto (2001) pada tanaman tomat

umur 4 minggu jika tanaman mendapat gangguan dapat mempengaruhi

pembentukan buah. Buah merupakan salah satu hasil akumulasi metabolisme

tanaman. Cekaman tanaman berupa senyawa alelopati yang terkandung dalam

ekstrak gulma diduga menghambat proses metabolisme tanaman, yang berakibat

pada penurunan bobot buah total per tanaman. Menurut Sastroutomo (1990);

Ferguson dan Rathinasabapathi (2009) senyawa alelopati dapat mempengaruhi

penyerapan hara, pembelahan sel, fotosintesis, sintesis protein dan aktivitas

enzim.

Kandungan klorofil pada daun tanaman tomat tidak dipengaruhi oleh

pemberian ekstrak gulma dengan jenis gulma dan konsentrasi yang berbeda. Hal

ini didukung oleh Einheling dan Ramussen dalam Zhou dan Yu (2006) bahwa

senyawa asam ferulic. asam ρ-coumaric dan asam venolid dapat menurunkan

jumlah klorofil pada tanaman kedelai, namun senyawa tersebut tidak menurunkan

jumlah klorofil pada tanaman gandum.

Pemberian ekstrak gulma dengan tingkat konsentrasi yang berbeda tidak

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi, bobot kering tanaman, umur

berbunga, jumlah tandan buah per tanaman, jumlah bunga per tanaman, jumlah

buah per tanaman, dan fruitset. Hal ini diduga karena frekuensi pengaplikasian

ekstrak gulma dalam penelitian ini hanya dilakukan 1 kali setiap minggu

perlakuan (2 MST, 4 MST, dan 6 MST). Sehingga, senyawa alelopati yang

terdapat pada ekstrak gulma dengan pengaplikasian 1 kali setiap minggu

perlakuan belum mampu mempengaruhi beberapa parameter pengamatan tersebut.

Sembodo (2010) menyatakan bahwa kehadiran gulma menimbulkan kerugian

secara perlahan selama gulma hidup dalam ruang tumbuh yang sama dan

berinteraksi dengan tanaman budidaya.

Page 42: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

30

Pemberian ekstrak gulma yang dilakukan secara umum belum

berpengaruh pada beberapa variabel pengamatan pertumbuhan lainnya. Hal ini

diduga bahwa ekstrak gulma menggunakan metode ekstrak air mengandung

senyawa alelopati yang rendah sehingga belum mampu mempengaruhi beberapa

variabel pengamatan pertumbuhan.

Page 43: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi alelopati dari jenis gulma

C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens tidak berbeda dalam menurunkan

pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Konsentrasi ekstrak gulma dapat

mempengaruhi jumlah daun, jumlah cabang, dan bobot buah total per tanaman

tomat dibandingkan kontrol. Terdapat interaksi jenis gulma dengan konsentrasi

ekstrak gulma terhadap bobot kering dan panjang akar tanaman tomat.

Hasil uji GC-MS mengidentifikasi beberapa senyawa yang terkandung

dan tergolong kedalam senyawa alelopati dari ketiga gulma tersebut. Senyawa

alelopati yang terdapat pada ekstrak gulma C. rotundus, A. conyzoides dan

D. adscendens dapat menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman tomat

diantaranya: senyawa fenol, coumarin, dan asam lemak (linoleic acid, palmitic

acid, stearic acid, myristic acid). Penghambatan pertumbuhan yang terjadi pada

parameter jumlah daun dan jumlah cabang yang mengakibatkan penurunan bobot

buah total per tanaman dan produktivitas tanaman tomat masing-masing hingga

25.86% dan 25.62% dibandingkan dengan kontrol.

Saran

Penghambatan pertumbuhan tanaman tomat yang mengakibatkan

penurunan hasil tanaman tomat dipengaruhi oleh senyawa alelopati dari gulma

C. rotundus, A. conyzoides dan D. adscendens. Oleh karena itu, ketiga gulma

tersebut pada pertanaman tomat perlu dikendalikan lebih awal untuk minimalkan

pengaruh senyawa alelopati. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah

frekuensi pemberian ekstrak gulma dalam setiap minggu perlakuan. Sehingga

dapat diketahui pengaruh alelopati dari gulma C. rotundus, A. conyzoides, dan

D. adscendens serta konsentrasi yang paling menghambat pada pertumbuhan

maupun komponen hasil tanaman tomat. Selain itu, disarankan menggunakan

metode ekstrak selain air, diantaranya menggunakan metode ekstrak dengan

alkohol.

Page 44: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. Z., F.A. Bahar, dan E. Koswara. 1994. Pengaruh cara pengendalian

Gulma terhadap hasil tomat di lahan sawah. Buletin Penelitian

Hortikultura. 22(2):1-5.

Almatholib, S.A. 2005. Studi keefektivan herbisida campuran berbahan aktif

glifosat dan 2,4-D pada Cyperus rotundus (L.), Paspalum conjugatum

(Berg.), dan Ageratum Conyzoides (L.). Skripsi. Departemen Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 46 hal.

Arizona State University Vascular Plant Herbarium. 1991. Digitaria ciliaris

(Retz.) Koel. http://www.intermountainbiota.org. [24 November 2011].

Badan Pusat Statistik. 2009. Produksi sayuran di Indonesia. http://www.bps.go.id.

[20 Desember 2010].

Batish, D. R., S. Kaur., H. P. Singh., Kohli and R. K. Kohli. 2009. Role of root-

mediated interactions in phytotoxic interference of Ageratum conyzoides

with rice (Oryza sativa). Flora. 204:388–395.

Cahyono, B. 2008. Tomat : Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Kanisius,

Yogyakarta. 136 hal.

Ethnobotanical Database of Bangladesh (EBD). 2010. Ageratum conyzoides.

http://www.ethnobotanybd.com. [7 Desember 2011].

Ferguson, J. J., and B. Rathinasabapathi. 2009. Allelopathy: How Plants Suppress

Other Plants. Horticultural Sciences Department, Florida Cooperative

Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences,

University of Florida. http://edis.ifas.ufl.edu. [20 Agustus 2011].

Gomez, KA., dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian

Pertanian (diterjemahkan dari Statistical Prosedures for Agricultural

Research, penerjemah : E. Sjamsudin dan J.S. Baharsjah). Universitas

Indonesia Press. Jakarta. 698 hal.

Guntoro, D., M.A. Chozin, dan A. Wibowo. 2003. Pengaruh alelopati beberapa

jenis gulma pada tingkat konsentrasi ekstrak bahan kering yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merr.).

Prosiding Konferensi ke-XVI, Jilid I. Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Bogor. 132-139 hal.

Page 45: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

33

Gupta, U.S. 2005. Physiology of Stressed Crops : Volume III The Stress of

Allelochemicals. Science Publishers, Inc. Enfield (NH), USA. 195 p.

Halvorson, W. L. and P. Guertin. 2003. Digitaria sanguinalis (L.) Scop.

Geological Survey / Southwest Biological Science Center. University of

Arizona. Tucson, Arizona. 32 p.

Harborne, 1999. Phytochemical dictionary: Handbook of bioactive compounds

from plants 2nd. Taylor and Francis. London. 221-234 p.

Hidayat, A. 1997. Ekologi tanaman tomat. Dalam A. S. Duriat, W. W.

Hadisoeganda, R. M. Sinaga, Y. Hilma, dan R. S. Basuki (Eds.).

Teknologi Produksi Tomat. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

p. 59-61.

Inawati, L. 2000. Pengaruh jenis gulma terhadap pertumbuhan, pembentukan

bintil akar dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L.) Merr.).

Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 34 hal.

Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS). 2009.

Cyperus rotundus L. http://www.jircas.affrc.go.jp. [7 Desember 2011].

Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS). 2009.

Digitaria ciliaris (Retz.) Koel. http://www.jircas.affrc.go.jp. [8 Desember

2011].

Jirovetz, L., A.Wobus., G. Buchbauer., M.P. Shafi., and P.T. Thampi. 2004.

Comparative analysis of the essential oil and SPME-headspace aroma

compounds of Cyperus rotundus L. roots/tubers from South-India using

GC, GC-MS and olfactometry. J. Essent. Oil-Bearing Plants. 7:100-106.

Lambers, H., F.S. Chapin III, and T.L. Pons. 2008. Plant Physiological Ecology.

Springer. New York. 604 p.

Lange, A.H., B.B. Fischer, and F.M. Ashton. 1986. Weed control. In J. G.

Atherton and J. Rudich. (Eds.). The Tomato Crop. Chapman & Hall.

New York. 485-492 p.

Lasmini, S. A. 1997. Potensi alelopati gulma Digitaria adscendens dan Cyperus

kyllingia terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Tesis. Program

Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 7-57 hal.

Laude, S., dan O.R. Madkar. 1996. Kehilangan hasil tanaman tomat

(Lycopersicon esculentum Mill.) pada berbagai periode bebas gulma.

Prosiding Konferensi ke-XIII dan Seminar Ilmiah. Himpunan Ilmu

Gulma Indonesia. Bandar Lampung. 45-48 hal.

Page 46: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

34

Lawal, O.A. and A.O. Oyedeji. 2009. Chemical composition of the essential oils

of Cyperus rotundus L. from South Africa. Molecules. 14:2909-2917.

Marisa, H., Juswardi, dan R. Lisa Agustina. 2004. Pengaruh alelopati daun

„Seungit‟ (Porophyllum ruderale (Jacq) Cass.) terhadap perkecambahan

benih jagung (Zea mays L.). Prosiding Konferensi ke-XVI, Jilid I.

Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Bogor. 59-65 hal.

Ming, L.C. 1999. Ageratum conyzoides: A tropical source of medicinal and

agricultural products. In J. Janick (ed.). Perspectives on new crops and

new uses. ASHS Press, Alexandria, VA. 469-473 p.

Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma, cetakan I. Universitas Brawijaya Press

(UB Press), Malang. 162 hal.

Nugroho, A. dan J. Moenandir. 1988. Pengaruh alelopati teki (Cyperus rotundus

L.) terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L).

Prosiding Konferensi ke-IX, Jilid I. Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Bogor. 57-64 hal.

Nurtika, N. 2007. Respon tanaman tomat terhadap penggunaan beberapa jenis

pupuk majemuk NPK. J.Agrivigor 6(3):213-218.

Pancho, J.V., M.R, Vega, and D.L. Plucknett. 1977. Some Common Weeds of

The Philippines. Phil-Agric. 107 p.

Pane, H., O.R. Madkar., H. Djajasukanta., dan D.S. Satiaatmadja. 1988. Beberapa

aspek persaingan dan alelopati gulma utama lahan kering terhadap

pertumbuhan dan hasil padi gogo. Prosiding Konferensi ke-IX, Jilid II.

Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Bogor. 113-123 hal.

Putnam, A.R. 1984. Weed allelopathy. In S. O. Duke (Ed.). Weed Physiology :

Reproduction and Ecophysiology. Boca Raton, CRC Press, Inc. Florida.

131-155 p.

Qasem, J.R. and C.L. Foy. 2001. Weed allelopathy, Its ecological impacts and

future prospects. Journal of Crop Production 4(2):43 – 119.

Rao, V.S. 2000. Principles of weed science (2nd). Oxford and IBH, New Delhi.

72 p.

Rice, E.L. 1984. Allelopathy (2nd). Academic Press. New York.

Saefudin. 1990. Sifat alelopati dan kompetisi hara nitrogen tanaman alang-alang,

bambu, dan teki terhadap tanaman tomat (Lycopersicon esculentum

Mill.). Prosiding Konferensi ke-X. Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Malang. 209-214 hal.

Page 47: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

35

Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

216 hal.

Sembodo, D.R.J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

168 hal.

Shanmugavelu, Arivandan and Rajagopal. 1985. Weed Management of

Horticultural Crops. Agro Botanical Publishers. India. 40 - 48 p.

Singh, H.P., R.K. Kohli., and D.R. Batish. 2001. Allelopathy in agroecosystems:

an overview. J. Crop Prod. 4:1–41.

Soejono, A.T. 2006. Gulma dalam agroekosistem : peranan, masalah, dan

pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta. 27 hal.

Soerjani, M., A. J. G. H. Kostermans, dan G. Tjitrosoepomo. 1987. Weed of Rice

in Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. 716 hal.

Sukamto. 2007. Babadotan (Ageratum conyzoides) tanaman multi fungsi yang

menjadi inang potensial virus tanaman. Warta Puslitbangbun

13(3),Desember. http://balittro.litbang.deptan.go.id [10 Februari 2011].

Sutater, T. dan P. Bangun. 1988. Pengendalian gulma pada tanaman tomat.

Prosiding Konferensi ke-IX, Jilid II. Himpunan Ilmu Gulma Indonesia.

Bogor. 323-328 hal.

Sutoto S. B. 2001. Pengaruh pemberian ekstrak teki (Cyperus rotundus) dan

bayam berduri (Amaranthus spinosus) terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Prosiding Konferensi

ke-XV, Jilid I. Himpunan Ilmu Gulma Indonesia. Surakarta. 182-186

hal.

Trisnawati, Y., dan A. I. Setiawan. 2002. Pembudidayaan Tomat secara

Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. 123 hal.

Wang, Q., X. Ruan., Z.H. Li., and C.D. Pan. 2006. Autotoxicity of plants and

research of coniferous forest autotoxicity. Sci. Sil. Sin. 43:134-142.

Wilcox, J.K., G.L. Castignani, and C. Lazarus. 2003. Tomatoes and

cardiovascular health. Crit. Rev. Food Sci. Nutr 43(1): 1-18.

Xuan, T.D., T. Shinkichi., N.H. Hong., T.D. Khanh., and C.I. Min. 2004.

Assessment of phytotoxic action of Ageratum conyzoides L. (billy goat

weed) on weeds.Crop Prot. 23:915–922.

Page 48: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

36

Zhou, Y. H. and J.Q. Yu. 2006. Allelochemicals and photosynthesis. In M. J.

Reigosa, N. Pedrol and L. González (Eds.). Allelopathy: A Physiological

process with ecological implications. Springer, Netherlands. 127-139 p.

Zoghbi, M.D.G.B., E.H.A. Andrade., L.M.M. Carreira., and E.A.S. Rocha. 2008.

Comparison of the main components of the essential oils of "priprioca":

Cyperus articulatus var. articulatus L., C. articulatus var. nodosus L.,

C. prolixus Kunth and C. rotundus L. J. Essent. Oil Res. 20:42-46.

Page 49: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

LAMPIRAN

Page 50: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

38

Lampiran 1. Rekapitulasi Uji-F Pertumbuhan Vegetatif, Komponen Hasil,

dan Hasil Tanaman Tomat

Peubah Umur

Perlakuan

KK (%) Jenis

Gulma

(G)

Konsentrasi

(K)

Interaksi

(G*K)

Vegetatif

Tinggi Tanaman (cm) 3 MST tn tn tn 8.38

4 MST tn tn tn 6.04

5 MST tn tn tn 7.96

6 MST tn tn tn 8.15

Jumlah Daun (helai) 3 MST tn tn tn 7.52

4 MST tn tn tn 8.64

5 MST tn * tn 8.76

6 MST tn * tn 6.40

Jumlah Cabang 3 MST ** * tn 25.71

4 MST tn tn tn 37.87

(22.87)

5 MST tn tn tn 15.03

6 MST tn * tn 9.05

Panjang Akar (cm) tn tn * 19.77

Kandungan klorofil tn tn tn 6.97

Bobot Kering

Tanaman (g) 4 MST tn tn tn 22.61

6 MST tn tn tn 12.44

8 MST tn tn * 24.25

12 MST tn tn tn 23.07

Komponen Hasil dan Hasil

Umur Berbunga tn tn tn 4.75

Jumlah Tandan Buah tn tn tn 27.64

Jumlah Bunga tn tn tn 19.92

Jumlah Buah tn tn tn 19.83

Bobot Buah tn * tn 21.32

Fruitset (%) tn tn tn 24.52

Produktivitas tn * tn 21.32 Keterangan :

MST : minggu setelah tanam KK : koefisien keragaman

tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

** : berbeda sangat nyata pada taraf 1 %

(…) : data ditransformasi dengan menggunakan

Page 51: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

39

Lampiran 2. Hasil Uji-F Tinggi Tanaman Tomat

SK DB JK KT F Hit Pr>F

3 MST

Ulangan 2 134.76 67.38 6.06 0.0097**

Jenis Gulma (G) 2 14.75 7.38 0.66

0.5274tn

Ulangan*G 4 75.60 18.90 1.70 0.1941tn

Konsentrasi (K) 3 66.56 22.19 1.99 0.1509tn

G*K 6 47.84 7.979 0.79 0.6412tn

Error 18 200.24 11.12

Total 35 539.75

4 MST

Ulangan 2 39.55 19.77 2.46 0.1139tn

Jenis Gulma (G) 2 43.17 21.58 2.68 0.0956tn

Ulangan*G 4 95.96 23.99 2.98 0.0473*

Konsentrasi (K) 3 57.36 23.99 2.38 0.1039tn

G*K 6 69.60 11.60 1.44 0.2534tn

Error 18 144.83 8.05

Total 35 450.45

5 MST

Ulangan 2 7.015 3.51 0.22 0.8037tn

Jenis Gulma (G) 2 16.47 8.24 0.52 0.6035tn

Ulangan*G 4 36.01 9.00 0.57 0.6893tn

Konsentrasi (K) 3 66.57 22.19 1.40 0.2753tn

G*K 6 19.16 3.19 0.20 0.9720tn

Error 18 285.40 15.86

Total 35 430.63

6 MST

Ulangan 2 34.82 17.41 1.00 0.3859tn

Jenis Gulma (G) 2 32.86 16.43 0.95 0.4060tn

Ulangan*G 4 185.62 46.41 2.68 0.0652tn

Konsentrasi (K) 3 28.53 9.51 0.55 0.6554tn

G*K 6 61.61 10.27 0.59 0.7324tn

Error 18 311.97 17.33

Total 35 655.40 Keterangan :

MST : minggu setelah tanam

tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

** : berbeda sangat nyata pada taraf 1 %

Page 52: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

40

Lampiran 3. Hasil Uji-F Jumlah Daun Tanaman Tomat

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

3 MST

Ulangan 2 5.066 2.53 2.40 0.1187tn

Jenis Gulma (G) 2 1.59 0.79 0.75 0.4851tn

Ulangan*G 4 4.23 1.06 1.00 0.4317tn

Konsentrasi (K) 3 3.23 1.08 1.02 0.4062tn

G*K 6 2.47 0.41 0.39 0.8754tn

Error 18 18.96 1.05

Total 35 35.53

4 MST

Ulangan 2 2.31 1.17 0.49 0.6220tn

Jenis Gulma (G) 2 2.52 1.26 0.53 0.5967tn

Ulangan*G 4 6.88 1.72 0.73 0.5860tn

Konsentrasi (K) 3 1.39 0.47 0.20 0.8977tn

G*K 6 11.02 1.84 0.77 0.6003tn

Error 18 42.69 2.37

Total 35 66.81

5 MST

Ulangan 2 36.99 18.50 3.96 0.0376*

Jenis Gulma (G) 2 1.35 0.674 0.14 0.8667tn

Ulangan*G 4 38.84 9.71 2.08 0.1261tn

Konsentrasi (K) 3 50.81 16.94 3.62

0.0331*

G*K 6 37.79 6.30 1.35 0.2876tn

Error 18 84.10 4.672

Total 35 249.88

6 MST

Ulangan 2 37.74 18.87 4.67 0.0233*

Jenis Gulma (G) 2 0.96 0.48 0.12 0.8887tn

Ulangan*G 4 27.72 6.93 1.71 0.1909tn

Konsentrasi (K) 3 50.07 16.69 4.13

0.0216*

G*K 6 45.56 7.59 1.88 0.1403tn

Error 18 72.80 4.04

Total 35 234.85 Keterangan :

MST : minggu setelah tanam

tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

Page 53: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

41

Lampiran 4. Hasil Uji-F Jumlah Cabang Tanaman Tomat

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

3 MST

Ulangan 2 0.54 0.27 4.88 0.0203*

Jenis Gulma (G) 2 1.01 0.51 9.09

0.0019**

Ulangan*G 4 0.79 0.20 3.56 0.0262**

Konsentrasi (K) 3 0.69 0.23 4.17

0.0209*

G*K 6 0.84 0.134 2.51 0.0607tn

Error 18 1.00 0.056

Total 35 4.88

4 MST

Ulangan 2 7.49 3.75 2.87 0.0830tn

Jenis Gulma (G) 2 4.26 2.13 1.63 0.2237tn

Ulangan*G 4 3.46 0.86 0.66 0.6265tn

Konsentrasi (K) 3 5.54 1.85 1.41 0.2712tn

G*K 6 16.17 2.69 2.06 0.1093tn

Error 18 23.51 1.31

Total 35 60.42

5 MST

Ulangan 2 6.09 3.05 2.36 0.1234tn

Jenis Gulma (G) 2 0.32 0.16 0.12 0.8846tn

Ulangan*G 4 1.07 0.27 0.21 0.9316tn

Konsentrasi (K) 3 5.71 1.90 1.47 0.2554tn

G*K 6 4.36 0.73 0.56 0.7549tn

Error 18 23.26 1.29

Total 35 40.80

6 MST

Ulangan 2 1.04 0.52 0.72 0.4986tn

Jenis Gulma (G) 2 2.04 1.02 1.42 0.2680tn

Ulangan*G 4 6.17 1.54 2.14 0.1174tn

Konsentrasi (K) 3 7.24 2.41 3.35 0.0420*

G*K 6 5.24 0.87 1.21 0.3450tn

Error 18 12.96 0.72

Total 35 34.69 Keterangan :

MST : minggu setelah tanam

tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

** : berbeda sangat nyata pada taraf 1 %

Page 54: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

42

Lampiran 5. Hasil Uji-F Bobot Kering Tanaman Tomat

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

4 MST

Ulangan 2 10.01 5.00 1.11 0.3511tn

Jenis Gulma (G) 2 2.11 1.054 0.23tn 0.7938

tn

Ulangan*G 4 42.85 10.71 2.38 0.0905tn

Konsentrasi (K) 3 8.93 2.98 0.66tn 0.5869

tn

G*K 6 20.41 3.40 0.75tn 0.6141

tn

Error 18 81.14 4.51

Total 35 165.46

6 MST

Ulangan 2 9.32 4.66 1.23 0.3168tn

Jenis Gulma (G) 2 9.90 4.95 1.30 0.2960tn

Ulangan*G 4 10.24 2.56 0.67 0.6186tn

Konsentrasi (K) 3 27.81 9.27 2.44 0.0977tn

G*K 6 7.48 1.25 0.33 0.9133tn

Error 18 68.38 3.80

Total 35 133.13

8 MST

Ulangan 2 94.50 47.25 1.22 0.3190tn

Jenis Gulma (G) 2 90.23 45.11 1.16 0.3349tn

Ulangan*G 4 128.83 32.21 0.83 0.5231tn

Konsentrasi (K) 3 10.65 3.55 0.09 0.9637tn

G*K 6 636.17 106.03 2.73 0.0456*

Error 18 698.03 38.78

Total 35 1658.40

12 MST

Ulangan 2 28.85 14.43 0.10 0.9035tn

Jenis Gulma (G) 2 217.22 108.61 0.77 0.4785tn

Ulangan*G 4 384.68 96.17 0.68 0.6147tn

Konsentrasi (K) 3 466.12 155.37 1.10 0.3753tn

G*K 6 54.53 9.09 0.06 0.9987tn

Error 18 2545.18 141.40

Total 35 3696.57 Keterangan : tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

Page 55: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

43

Lampiran 6. Hasil Uji-F Panjang Akar dan Kandungan Klorofil Tanaman

Tomat

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

Panjang Akar

Ulangan 2 254.01 127.01 1.43 0.2657tn

Jenis Gulma (G) 2 148.94 74.47 0.84 0.4490tn

Ulangan*G 4 498.898 124.72 1.40 0.2731 tn

Konsentrasi (K) 3 19.81 6.60 0.07 0.9731tn

G*K 6 1539.36 256.56 2.88 0.0377tn

Error 18 1600.78 88.93

Total 35 4061.78

Kandungan Klorofil

Ulangan 2 19.03 9.52 3.14 0.0678tn

Jenis Gulma (G) 2 1.76 0.88 0.29 0.7522tn

Ulangan*G 4 6.69 1.67 0.55 0.7009tn

Konsentrasi (K) 3 14.38 4.79 1.58 0.2289tn

G*K 6 12.97 2.16 0.71 0.6445tn

Error 18 54.62 3.03

Total 35 109.44 Keterangan : tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Page 56: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

44

Lampiran 7. Hasil Uji-F Umur Berbunga Tanaman Tomat, Tandan Buah per

Tanaman, Jumlah Bunga per Tanaman, Jumlah Buah per

Tanaman dan Fruitset

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

Umur Berbunga

Ulangan 2 2.67 1.33 1.00 0.3874tn

Jenis Gulma (G) 2 0.00 0.00 0.00 1.0000tn

Ulangan*G 4 5.33 1.33 1.00 0.4332tn

Konsentrasi (K) 3 4.89 1.63 1.22 0.3304tn

G*K 6 7.11 1.19 0.89 0.5233tn

Error 18 24.00 1.33

Total 35 44.00

Tandan Buah

Ulangan 2 12.35 6.17 0.33 0.7242tn

Jenis Gulma (G) 2 3.24 1.62 0.09 0.9178tn

Ulangan*G 4 77.87 19.47 1.04 0.4160tn

Konsentrasi (K) 3 56.24 18.75 1.00 0.4166tn

G*K 6 90.48 15.08 0.80 0.5809tn

Error 18 338.34 18.80

Total 35 578.51

Jumlah Bunga

Ulangan 2 78.79 39.39 0.81 0.4594tn

Jenis Gulma (G) 2 55.73 27.86 0.57 0.5729tn

Ulangan*G 4 517.11 129.28 2.67 0.0660tn

Konsentrasi (K) 3 162.60 54.20 1.12 0.3680tn

G*K 6 327.96 54.66 1.13 0.3860tn

Error 18 872.82 48.49

Total 35 578.51

Jumlah Buah

Ulangan 2 18.35 9.18 1.03 0.3784tn

Jenis Gulma (G) 2 0.13 0.06 0.01 0.9929tn

Ulangan*G 4 83.26 20.81 2.33 0.0955tn

Konsentrasi (K) 3 43.47 14.49 1.62 0.2198tn

G*K 6 72.39 12.06 1.35 0.2872tn

Error 18 160.97 8.94

Total 35 378.57

Fruitset

Ulangan 2 51.50 25.75 0.22 0.8072tn

Jenis Gulma (G) 2 34.31 17.15 0.14 0.8665tn

Ulangan*G 4 917.88 229.47 1.93 0.1488tn

Konsentrasi (K) 3 90.03 30.01 0.25 0.8584tn

G*K 6 1017.14 169.52 1.43 0.2585tn

Error 18 2138.31 118.79

Total 35 4249.16 Keterangan : tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Page 57: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

45

Lampiran 8. Hasil Uji-F Bobot Buah Total per Tanaman dan Produktivitas

Tanaman Tomat

SK DB JK KT F Hitung Pr>F

Bobot Buah Total

Ulangan 2 1230.52 615.26 0.78 0.4748tn

Jenis Gulma (G) 2 2074.43 1037.21 1.31 0.2945tn

Ulangan*G 4 1394.92 348.73 0.44 0.7779tn

Konsentrasi (K) 3 9948.60 3316.20 4.19 0.0206*

G*K 6 6888.06 3316.20 1.45 0.2508tn

Error 18 14259.44 792.19

Total 35 35795.97

Produktivitas

Ulangan 2 1230.52 615.26 0.78 0.4748tn

Jenis Gulma (G) 2 2074.43 1037.21 1.31 0.2945tn

Ulangan*G 4 1394.92 348.73 0.44 0.7779tn

Konsentrasi (K) 3 9948.60 3316.20 4.19 0.0206*

G*K 6 6888.06 1148.01 1.45 0.2508tn

Error 18 14259.44 792.19

Total 35 35795.97 Keterangan : tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* : berbeda nyata pada taraf 5 %

Page 58: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

46

Lampiran 9. Kandungan Senyawa-Senyawa dalam Gulma Cyperus rotundus

Senyawa Persentase (%)

Linoleic acid 39.19

Steroid 12.7

Palmitic acid 8.84

Cyperene 4.17

Cyclopropanes 3.11

Stearic acid 2.71

Terpenes 1.59

Benzopyran 1.44

Vulgarol B 0.84

Phytol 0.78

Eicosanoic acid 0.76

Cyclohexanes 0.72

Linolenic acid 0.66

Ethylene Oxide 0.57

Penol 0.57

Sesquiterpenes 0.54

Pyrenes 0.51

Eter 0.46

Pyran (Heterocyclic) 0.43

Ketones 0.4

Docosahexaenoic acid 0.37

Hydrocarbon 0.3

Benzene 0.27

Senyawa lain 4.53

Page 59: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

47

Lampiran 10. Kandungan Senyawa-Senyawa dalam Gulma Digitaria

adscendens

Senyawa Persentase (%)

Linoleic acid 55.34

Palmitic acid 16.23

Steroid 8.19

Linolenic acid 6.4

Stearic acid 3.08

Benzopyran 1.52

Phytol 0.89

Benzofuran 0.69

Ketones 0.46

Sesquiterpenes 0.44

Sulfuric acid 0.29

Eter 0.28

Docosahexaenoic acid 0.23

Lipid 0.23

Pentanoic acid 0.19

Etanol 0.18

Triterpenes 0.14

Benzene 0.06

Senyawa lain 4.42

Page 60: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

48

Lampiran 11. Kandungan Senyawa-Senyawa dalam Gulma Ageratum

conyzoides

Senyawa Persentase (%)

Linoleic acid 47.89

Benzopyran 13.81

Myristic acid 8.72

Coumarin 4.81

Steroid 2.76

Eter 1.83

Etanol 1.65

Linolenic acid 1.41

Palmitic acid 1.38

Sesquiterpenes 1.15

Benzofuran 1.12

Docosahexaenoic acid 0.99

Hydrocarbon 0.77

Polycyclic (Hydrocarbons, Aromatic) 0.52

Oleanolic acid 0.33

Lipid 0.32

Stearic acid 0.19

Senyawa lain 5.06

Page 61: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

49

Lampiran 12. Deskripsi Tomat Varietas Ratna (Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 100/Kpts/Um/2/1980)

Asal : Persilangan Nagcarlan/Anahu

(Introduksi dari BPI Filipina)

Nomor asal : VC-11-1

Umur : Mulai berbunga 55-65 hari setelah semai

(HSS). mulai berbuah70-80 HSS. panen

seluruhnya 130-140 HSS

Tinggi tanaman berbunga : 60-80 cm

Bentuk tanaman : Determinate

Bentuk percabangan : Horizontal

Bentuk penampang : Bulat

Bentuk daun : Lebar dengan ujung meruncing

Buah : Berbentuk apel

Permukaan buah : Halus atau sedikit bergelombang

Warna Batang : Hijau tua

Warna daun : Hijau tua

Permukaan bawah daun : Berbulu

Warna urat utama daun : Hijau

Warna helai bunga : Kuning

Warna benag sari : Kuning

Warna putik : Putih

Warna buah muda : Putih polos

Warna buah tua : Jingga sampai merah

Jumlah tandan bunga : 10-22 buah

Jumlah bunga per tandan : 4-9 buah

Jumlah rongga buah : 2-5 buah

Jumlah buah per pohon : 54 buah

Bobot per buah : 43-45 g

Potensi hasil : 12 (5-20) ton per ha

Kualitas buah : Cukup baik

Ketahanan terhadap penyakit : Tahan terhadap layu bakteri (Pseudomonas

solanacearum)

Kerentanan terhadap penyakit : Rentan terhadap busuk daun (Phytophthora

infestans)

Sesuai untuk : Dataran rendah/tinggi

Page 62: Pengaruh Alelopati Gulma Cyperus Rotundus, Ageratum ... · ruang tumbuh yang sama dan berinteraksi dengan tanaman budidaya. Menurut . Moenandir (2010) gulma merupakan tumbuhan yang

50

Lampiran 13. Suhu Rumah Kaca selama Penelitian

Lampiran 14. Kelembaban Rumah Kaca selama Penelitian

35,91 35,18 35,33 36,43

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

May Juni Juli Agustus

Suh

u (0

C)

Bulan

Suhu

59,87 59,57 58,5355,25

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

May Juni Juli Agustus

Ke

lem

bab

an (%

)

Bulan

Kelembaban