pengaruh aktivitas pemasaran, kinerja keuangan, dan … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan....

22
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X Akreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024 DOI: 10.24034/j25485024.y2017.v1.i3.1909 281 PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN ASET TIDAK BERWUJUD TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Muhammad Teguh Akbar Kombih [email protected] Novrys Suhardianto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga ABSTRACT Consumer goods industry focuses on consumers’ daily needs, which make the competition between companies in this industry become higher. Therefore, company has to improve by increasing their brand equity through doing marketing effectively. The purpose of this research is to analyze the influence of marketing activity on firm value, as an addition of fundamental accounting measures. This research hypothesized that marketing activity, profitability, liquidity, solvability, and intangible assets influence firm value that measured by Tobins’q. The sample used is consumer goods companies listed in Indonesia stock exchange during the period of 2012-2014. The result shows that the increase of marketing activity, profitability, and solvability improve firm value. On the other hand, liquidity has negative relationship to firm value. However, intangible assets do not contribute to improve firm value in several models tested. The results imply that marketing activity provides benefits in creating value of firm besides accounting performance though it is expensed as incurred. Key words: marketing activity, intangible assets, accounting fundamentals, firm value, competitive industry. ABSTRAK Industri barang konsumen berfokus pada kebutuhan sehari-hari konsumen, yang menyebabkan tingkat kompetisi antar perusahaan dalam industri ini menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, perusahaan harus meningkatkan modal merek melalui kegiatan pemasaran secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas pemasaran terhadap nilai perusahaan sebagai tambahan dari ukuran akuntansi fundamental. Penelitian ini berhipotesis bahwa aktivitas pemasaran, profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aset tidak berwujud menentukan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins’ q. Sampel yang digunakan adalah perusahaan barang konsumen diperoleh dari bursa efek Indonesia selama periode 2012-2014. Penelitian ini menggunakan analisis regresi dan analisis data panel untuk mengevaluasi beberapa model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran, profitabilitas, dan solvabilitas akan meningkatkan nilai perusahaan. Di sisi lain, likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, namun demikian, aset tidak berwujud tidak berkontribusi dalam membentuk nilai perusahaan dalam beberapa model yang diuji. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa aktivitas pemasaran memiliki manfaat ekonomi dalam menciptakan nilai perusahaan kendati selalu dibebankan pada saat terjadi. Kata kunci: aktivitas pemasaran, aset tidak berwujud, fundamental akuntansi, nilai perusahaan, industri kompetitif PENDAHULUAN Tidak bisa dipungkiri lagi perkemba- ngan dunia usaha di Indonesia yang se- makin kompetitif menuntut setiap per- usahaan untuk dapat mengolah dan me- laksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing di setiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi internasional mengharuskan setiap per- usahaan menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi. Berbagai macam strategi

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298XAkreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024DOI: 10.24034/j25485024.y2017.v1.i3.1909

281

PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN,DAN ASET TIDAK BERWUJUD TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Muhammad Teguh Akbar [email protected]

Novrys SuhardiantoFakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

ABSTRACT

Consumer goods industry focuses on consumers’ daily needs, which make the competition between companies inthis industry become higher. Therefore, company has to improve by increasing their brand equity through doingmarketing effectively. The purpose of this research is to analyze the influence of marketing activity on firm value,as an addition of fundamental accounting measures. This research hypothesized that marketing activity,profitability, liquidity, solvability, and intangible assets influence firm value that measured by Tobins’q. Thesample used is consumer goods companies listed in Indonesia stock exchange during the period of 2012-2014.The result shows that the increase of marketing activity, profitability, and solvability improve firm value. On theother hand, liquidity has negative relationship to firm value. However, intangible assets do not contribute toimprove firm value in several models tested. The results imply that marketing activity provides benefits increating value of firm besides accounting performance though it is expensed as incurred.

Key words: marketing activity, intangible assets, accounting fundamentals, firm value, competitive industry.

ABSTRAK

Industri barang konsumen berfokus pada kebutuhan sehari-hari konsumen, yang menyebabkantingkat kompetisi antar perusahaan dalam industri ini menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu,perusahaan harus meningkatkan modal merek melalui kegiatan pemasaran secara efektif. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas pemasaran terhadap nilai perusahaan sebagaitambahan dari ukuran akuntansi fundamental. Penelitian ini berhipotesis bahwa aktivitas pemasaran,profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aset tidak berwujud menentukan nilai perusahaan yangdiukur dengan Tobins’ q. Sampel yang digunakan adalah perusahaan barang konsumen diperoleh daribursa efek Indonesia selama periode 2012-2014. Penelitian ini menggunakan analisis regresi dananalisis data panel untuk mengevaluasi beberapa model. Hasil penelitian menunjukkan bahwaaktivitas pemasaran, profitabilitas, dan solvabilitas akan meningkatkan nilai perusahaan. Di sisi lain,likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, namun demikian, aset tidak berwujud tidakberkontribusi dalam membentuk nilai perusahaan dalam beberapa model yang diuji. Hasil penelitianmengimplikasikan bahwa aktivitas pemasaran memiliki manfaat ekonomi dalam menciptakan nilaiperusahaan kendati selalu dibebankan pada saat terjadi.

Kata kunci: aktivitas pemasaran, aset tidak berwujud, fundamental akuntansi, nilai perusahaan,industri kompetitif

PENDAHULUANTidak bisa dipungkiri lagi perkemba-

ngan dunia usaha di Indonesia yang se-makin kompetitif menuntut setiap per-usahaan untuk dapat mengolah dan me-laksanakan manajemen perusahaan menjadilebih profesional. Bertambahnya pesaing di

setiap saat, baik pesaing yang berorientasilokal maupun pesaing yang berorientasiinternasional mengharuskan setiap per-usahaan menampilkan yang terbaik, baikdalam segi kinerja perusahaan juga harusditunjang dengan strategi yang matangdalam segala segi. Berbagai macam strategi

Page 2: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

282 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

diimplementasikan oleh setiap perusahaanuntuk menanggapi kondisi ini, dan aktivitaspemasaran adalah salah satunya. Tujuanutama dari aktivitas pemasaran adalah un-tuk meningkatkan kinerja keuangan jangkapanjang perusahaan disamping juga men-ciptakan keunggulan bersaing secara ber-kelanjutan (Kanagal, 2009). Hal ini dilaku-kan agar perusahaan dapat mempertahan-kan aktivitas serta eksistensi perusahaan.Beriklan merupakan salah satu aktivitaspemasaran yang paling berpengaruh ter-hadap kinerja perusahaan sehingga mem-buat para manajer cenderung akan meng-alokasikan sumber daya yang dimiliki da-lam jumlah besar untuk beriklan agar dapatmeningkatkan penjualan dan akhirnya akanberdampak pada peningkatan nilai per-usahaan (Kim dan Joo, 2013).

Sektor barang konsumsi merupakansektor yang paling gencar melaksanakanpromosi produk atau jasanya karena tingkatpersaingannya yang ketat. Hasil survei dariNielsen (2015) menunjukkan bahwa sektorini mendominasi belanja iklan terbesaruntuk periode 2014 dan semester awal 2015.

Di samping itu, menurut KementerianPerindustrian Indonesia (2014), dari 10emiten terbesar indeks manufaktur yangmenjadi penggerak indek (index mover),sebanyak lima dari enam emiten terbesaryang mencatat kenaikan merupakan emitenindeks konsumen sehingga sektor konsu-men merupakan kontributor terbesar secarasektoral. Saham-saham dari emiten ini men-jadi pilihan karena menawarkan potensikenaikan. Perusahaan-perusahaan tersebutadalah produsen kebutuhan mendasar kon-sumen seperti makanan, minuman, obat,daging, dan produk toiletries yang menjadikebutuhan sehari-hari masyarakat.

Berbagai strategi diimplementasikanoleh manajemen untuk menanggapi per-saingan di sektor barang konsumsi, danaktivitas pemasaran adalah salah satunya.Tujuan utama dari aktivitas pemasaranadalah untuk meningkatkan kinerja jangkapanjang perusahaan disamping juga men-ciptakan keunggulan bersaing secara ber-

kelanjutan (Kanagal, 2009). Kim dan Joo(2013) mengatakan bahwa beriklan merupa-kan salah satu aktivitas pemasaran danberpengaruh terhadap kinerja perusahaan.Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalampenciptaan nilai perusahaan kendati akun-tansi tidak mampu mengukur manfaatekonominya. Gurun dan Butler (2012) men-jelaskan bahwa iklan mempengaruhi mediamasa dan harapan investor terhadap nilaiperusahaan.

Peran aset tidak berwujud di sektorbarang konsumsi juga sangat penting.Kekuatan merek produk atau paten formulaproduk menghasilkan manfaat ekonomibagi perusahaan sektor barang konsumsi.Soraya dan Syafruddin (2013) maupunChen et al. (2005) menyatakan bahwa asettidak berwujud memiliki kontribusi signi-fikan dalam penciptaan nilai perusahaan.Srivastava (2014) menjelaskan bahwa inten-sitas aset tidak berwujud meningkat dekadebelakangan ini karena bisnis semakindinamis dan lebih banyak berbasis padapengetahuan. Peran aset tidak berwujudsebagai cerminan kekayaan intelektual per-usahaan semakin tinggi di era ekonomiyang berbasis pengetahuan (Teece, 1998).

Kendati demikian, kinerja keuanganperusahaan tetap menjadi pemicu utamapersepsi investor terhadap nilai perusahaan.Harga saham yang menjadi salah satukomponen dalam perhitungan nilai per-usahaan akan bergerak linier dengan per-gerakan kinerja perusahaan. Putra danHerawati (2013) menyatakan bahwa secarasimultan profitabilitas, struktur modal,ukuran perusahaan, dan likuiditas ber-pengaruh terhadap nilai perusahaan. Rasiokeuangan seperti ROA, leverage, maupuncurrent ratio selalu digunakan sebagaivariabel kontrol penelitian terdahulu karenakemampuan rasio tersebut dalam mem-prediksi nilai perusahaan (Ammann et al.,2011; Jo dan Harjoto, 2011; Nini et al., 2012).Oleh sebab itu, peran kinerja keuangandalam penciptaan nilai perusahaan tidakbisa dinihilkan.

Page 3: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 283

Penelitian ini bertujuan membuktikansecara empiris kemampuan aktivitas pe-masaran, aset tidak berwujud, dan kinerjakeuangan dalam menciptakan nilai per-usahaan sektor biaya konsumsi. Tekananpersaingan di sektor barang konsumsidirespon oleh perusahaan dengan aktivitaspemasaran yang gencar dan pengembanganproduk untuk penciptaan nilai perusahaankendati perusahaan harus tetap menjagakinerja keuangannya. Hal ini melatarbelakangi penelitian ini untuk mengungkapperan aktivitas pemasaran, aset tidak ber-wujud, dan kinerja keuangan dalam men-ciptakan nilai perusahaan.

Penelitian ini memberi kontribusi ter-hadap beberapa aspek. Manfaat teoritis daripenelitian ini adalah untuk menguji teorisinyal (signalling theory) terkait denganfaktor penentu nilai perusahaan. Hasil pe-nelitian ini menunjukkan bahwa teori inimasih relevan, diindikasikan oleh ke-mampuan informasi akuntansi dalam mem-berikan sinyal bagi investor untuk mem-prediksi nilai perusahaan. Manfaat praktisdari penelitian ini adalah memberikaninformasi untuk investor dan manajemenbahwa profitabilitas, likuiditas, solvabilitas,dan aktivitas pemasaran bisa digunakandalam memprediksi nilai perusahaan. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa asettidak berwujud kehilangan relevansinyasehingga tidak bisa digunakan untuk mem-prediksi nilai perusahaan. Dengan demi-kian, penelitian ini juga dapat dimanfaatkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan(DSAK) untuk dapat meninjau kembaliPSAK 19 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016)agar informasi aset tidak berwujud relevanuntuk pengambilan keputusan investasibagi investor di semua sektor. Lebih dariitu, penelitian ini menunjukkan bahwabiaya pemasaran yang menurut perspektifakuntansi tidak memberi manfaat ekonomijustru dinilai oleh investor dalam me-nentukan ekspektasi nilai perusahaan.

TINJAUAN TEORETISTeori Sinyal

Teori sinyal (signalling theory) menyata-kan bahwa perusahaan secara sengaja mem-berikan sinyal kepada pasar, dengandemikian diharapkan pasar akan bereaksidan memberi pengaruh terhadap hargasaham perusahaan. Jika sinyal perusahaanmenginformasikan kabar baik pada pasarmaka diharapkan dapat meningkatkan har-ga saham, sebaliknya jika sinyal perusahaanmenginformasikan kabar buruk maka hargasaham perusahaan akan mengalami pe-nurunan. Sinyal-sinyal tersebut dapat di-berikan perusahaan lewat penyampaianlaporan keuangan. Hal ini dapat me-ngurangi asimetri informasi yang terjadiantara manajemen selaku agen pelaksanadan investor selaku pemilik. Morris (1987)menyatakan bahwa teori sinyal ini relevanuntuk menjelaskan masalah asimetri infor-masi antara perusahaan dengan para caloninvestor. Teori sinyal digunakan dalam pe-nelitian ini untuk menghubungkan variabeldependen penelitian ini yang berasal darirespon investor dengan variabel inde-penden yang berupa variabel-variabel akun-tansi yang diasumsikan mengandungsinyal.

Nilai PerusahaanNilai perusahaan merupakan ekspek-

tasi investor terhadap perusahaan, yangsering dikaitkan dengan harga saham.Harga saham yang tinggi membuat nilaiperusahaan juga tinggi. Memaksimumkannilai perusahaan dan kekayaan pemegangsaham merupakan tujuan utama perusaha-an menurut theory of the firm (Hermu-ningsih, 2013). Memaksimalkan nilai per-usahaan sangat penting artinya bagi suatuperusahaan, karena secara otomatis jugamemaksimalkan kemakmuran pemegangsaham yang juga merupakan tujuan utamaperusahaan. Nilai perusahaan yang tinggiakan membuat pasar percaya pada kinerjaperusahaan saat ini dan juga prospekperusahaan di masa depan.

Nilai perusahaan umumnya diukurmenggunakan Tobin’s Q. Tobin's Q memain-kan peran penting dalam banyak penelitian

Page 4: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

284 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

keuangan. Didefinisikan sebagai rasio nilaipasar terhadap biaya perolehan aset per-usahaan, Tobin's Q telah digunakan untukmenjelaskan sejumlah fenomena perusaha-an seperti perbedaan investasi dan ke-putusan diversifikasi, hubungan antara ke-pemilikan saham perusahaan dengan nilaiperusahaan, dan kebijakan dividen sertakebijakan pendanaan (Chung dan Pruitt,1994).

Pengaruh Aktivitas Pemasaran TerhadapNilai Perusahaan

(Kotler dan Armstrong, 2014) men-definisikan marketing sebagai suatu prosesmenciptakan nilai konsumen yang dimulaidari memahami kebutuhan pasar dankeinginan konsumen serta proses mengelolahubungan dengan konsumen. Hal ini akanmeningkatkan nilai merek dan nilai per-usahaan sebagai imbalan atas kepuasan daninovasi yang terus diberikan perusahaankepada konsumen (Serenia dan Hatane,2015).

Beban pemasaran adalah sejumlahuang yang dikeluarkan perusahaan padaaktivitas pemasaran dan dapat dikatakansebagai pertimbangan penting bagi semuabisnis karena pemasaran adalah fungsibisnis utama yang dapat menarik pelangganserta menciptakan keuntungan untuk per-usahaan. Sangatlah penting bagi para pe-milik usaha untuk memahami pentingnyabeban pemasaran serta bagaimana me-ngelolanya agar dapat memberikan ke-untungan bagi perusahaan secara ber-kesinambungan. Kegiatan pemasaran me-liputi dari menentukan produk atau jasayang diberikan, menentukan pelangganyang menjadi target dan terakhir adalahbagaimana cara agar mereka tertarikdengan produk atau jasa yang ditawarkan.Saat ini kegiatan pemasaran menjadikomponen yang tidak terpisahkan dalamsuatu organisasi. Setiap perusahaan harusterus dapat bertahan dengan mampumempromosikan produk secara memadai.Konsumen mempertimbangkan tidak hanyabagaimana performa dari sebuah produk

tapi juga ditentukan dari keseluruhan nilaidari produk. Kegiatan pemasaran itusendiri dapat berupa iklan, promosi pen-jualan, hubungan masyarakat (sosialisasi),atau penjualan langsung. Efektifitas dalampelaksanaan kegiatan pemasaran tersebutakan menjadi sinyal positif yang menanda-kan bahwa perusahaan siap untuk bersaingdi pasar persaingan yang ketat.

Kim dan Joo (2013) menyatakan bahwaaktivitas pemasaran berpengaruh terhadapkinerja perusahaan sehingga membuat paramanajer cenderung mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki dalam jumlah besaruntuk beriklan agar dapat meningkatkanpenjualan. Hal ini menandakan bahwainformasi tentang semakin besarnya bebanpemasaran yang dikeluarkan perusahaanmenjadi sinyal positif bagi investor. Pe-ngeluaran program pemasaran mencermin-kan perusahaan sedang memiliki produkunggulan yang dinilai akan mampu mem-bawa perusahaan pada posisi unggul daripada pesaing.

Irawan dan Hatane (2015) serta Ciawidan Hatane (2015) menyatakan bahwavariabel aktivitas pemasaran berpengaruhpositif terhadap nilai perusahaan karenainvestor pasar modal merespon positifusaha yang menjanjikan return lebih baik.Morgan (2012) menjelaskan bahwa salahsatu faktor yang menyebabkan suatu per-usahaan lebih unggul dari yang lain adalahstrategi pemasaran. Chauvin dan Hirschey(1993) juga menemukan bahwa aktivitasperiklanan yang merupakan bagian daripemasaran memiliki pengaruh terhadapnilai perusahaan. Oleh sebab itu, penelitianini mengajukan hipotesis:H1 : Aktivitas Pemasaran berpengaruh

positif terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Aset Tidak Berwujud TerhadapNilai Perusahaan

Menurut PSAK 19 (Ikatan AkuntanIndonesia, 2016), aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifi-kasi dan tidak mempunyai wujud fisik sertadimiliki untuk digunakan dalam meng-

Page 5: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 285

hasilkan pendapatan. Aset tidak berwujuddiantaranya merek (brand) yang palingdiutamakan perusahaan dalam usaha me-ningkatkan nilai perusahaan. Citra danreputasi juga merupakan aset tak berwujudperusahaan yang juga dapat berkontribusimeningkatkan nilai perusahaan. Dengandemikian, informasi nilai aset tidak ber-wujud merupakan sinyal positif bagi inves-tor (Widhiastuti dan Latrini, 2015).

Kegiatan pemasaran selain meningkat-kan profitabilitas juga akan meningkatkannilai merek atau yang biasa disebut ekuitasmerek (brand equity). Brand equity adalahperbedaan respon konsumen terhadap sua-tu produk atau cara pemasarannya. Di-samping itu, brand equity merepresentasikanpersepsi konsumen terhadap suatu kinerjaproduk. Merek lebih dari sekedar nama dansimbol, bagi perusahaan merek adalahelemen kunci dalam membangun hubungandengan masyarakat terutama konsumen.Ekuitas merek yang tinggi akan memberi-kan perusahaan banyak keunggulan kom-petitif. Merek yang powerful akan men-dapatkan tingkat konsumen dan loyalitasyang tinggi. Merek dengan ekuitas merekyang tinggi akan membawa kredibilitasyang tinggi, sehingga memudahkan per-usahaan apabila ingin meluncurkan liniproduk baru. Merek yang powerful jugaakan memberikan perlindungan bagi per-usahaan terhadap serangan kompetisi hargaproduk sejenis dari pesaing.

Aset tidak berwujud memiliki peranpenting dalam mencapai tujuan dan strategiperusahaan serta dalam menentukan nilaipasar perusahaan (Trisnajuna dan Sisdyani,2015). Manfaat yang diperoleh perusahaanadalah meningkatnya competitive advantage.Soraya dan Syafruddin (2013) serta Setija-wan (2011) menyatakan bahwa variabel asettidak berwujud berpengaruh positif ter-hadap nilai perusahaan. Lebih lanjut,Vomberg et al. (2015) menunjukkan buktibahwa kekuatan merek (aset tidak ber-wujud) sangat menentukan nilai perusaha-an. Dengan demikian, penelitian ini me-ngajukan hipotesis:

H2 : Aset Tidak Berwujud berpengaruhpositif terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Peningkatan profitabilitas perusahaanmenunjukkan kinerja perusahaan yang se-makin baik dan prospek perusahaan yangsemakin baik pula. Perusahaan yang me-miliki prospek baik sangat disukai olehinvestor karena dianggap akan memberikantingkat pengembalian yang baik. Profita-bilitas mengukur kinerja keuangan per-usahaan dalam menghasilkan laba meng-gunakan aset yang dimiliki. Dengan demi-kian, investor menangkap peningkatanprofitabilitas sebagai sinyal positif yangmampu meningkatkan nilai perusahaan.Oleh sebab itu, semakin tinggi profitabilitasmaka semakin tinggi nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan dapatditentukan oleh earnings power aset per-usahaan. Semakin tinggi earnings powersemakin efisien perputaran aset dan se-makin tinggi profit margin yang diperolehperusahaan. Peningkatan profitabilitas per-usahaan menunjukkan kinerja perusahaanyang semakin baik dan prospek perusahaanyang semakin baik pula. Hal ini akanmempengaruhi ekspektasi investor danakhirnya harga saham yang menjadikomponen nilai perusahaan juga berubah.Banyak riset terdahulu yang mendukungdugaan bahwa profitabilitas berpengaruhpositif terhadap nilai perusahaan antara lainAllazy (2013), Hardiyanti (2012), Hermu-ningsih (2013), Mahendra Dj et al. (2012),Nurhayati (2013), Putra dan Herawati(2013), Wahyuni et al. (2013), dan Widhi-astuti dan Latrini (2015). Oleh sebab itu,penelitian ini mengajukan hipotesis:H3 : Profitabilitas berpengaruh positif

terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Per-usahaan

Likuiditas adalah kemampuan per-usahaan dalam melunasi hutang-hutangjangka pendek tepat pada waktunya.

Page 6: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

286 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

Semakin tinggi likuiditas, maka semakinbaik kemampuan perusahaan dalam me-menuhi kewajiban jangka pendeknya.Likuiditas yang tinggi akan membuat per-usahaan berada dalam kondisi yang aman,karena kecil kemungkinan akan terjadikebangkrutan akibat tidak mampu mem-bayar kewajiban, namun demikian, argu-men tersebut sebelumnya adalah dari per-spektif jangka pendek. Likuiditas yang ter-lalu tinggi dapat mengurangi kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba, kare-na banyaknya dana yang menganggur.Dengan demikian, likuiditas yang tinggiakan memberikan sinyal negatif kepadainvestor bahwa perusahaan kurang mampumemanfaatkan aset yang ada untuk meng-hasilkan laba yang lebih tinggi lagi(Nurhayati, 2013; Putra dan Herawati, 2013;Wijaya dan Purnawati, 2014). Biddle danHilary (2006) menyatakan bahwa kas (likui-ditas) yang berlebih menimbulkan masalahkeagenan. Manajer cenderung meng-hamburkan likuiditas untuk membangunkerajaan bisnis (empire building) dan inves-tasi pada proyek yang tidak menguntung-kan. Berdasarkan uraian tersebut, makadirumuskan hipotesis sebagai berikut :H4 : Likuiditas berpengaruh negatif ter-

hadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Solvabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Hutang merupakan salah satu sumberpendanaan perusahaan. Keputusan mana-jemen perusahaan dalam penggunaan hu-tang merupakan sinyal yang diberikanterhadap investor untuk menilai prospekperusahaan. Perusahaan dengan prospekyang baik akan memilih untuk mengguna-kan hutang sebagai alternatif pendanaandibandingkan dengan pendanaan denganekuitas luar. Penggunaan pendanaan hu-tang dapat meningkatkan risiko kebang-krutan perusahaan, namun demikian, haltersebut akan mendorong manajemen untukbekerja lebih efisien sehingga kebangkrutantidak terjadi (Rompas, 2013). Manajemenmenggunakan modal yang salah satunya

berasal dari hutang untuk melakukanpengembangan aktivitas usaha yang akanmeningkatkan kemampuan perusahaan da-lam menghasilkan laba (Sari dan Chabachib,2013). Peningkatan jumlah hutang merupa-kan sinyal positif bagi investor. Ruan et al.(2011) menunjukkan bahwa struktur modalperusahaan (leverage) berpengaruh terhadapnilai perusahaan karena pengawasan darikreditor lebih ketat untuk memastikan per-usahaan memaksimalkan kinerjanya. De-ngan demikian, penelitian ini berhipotesisbahwa:H5 : Solvabilitas berpengaruh positif ter-

hadap Nilai Perusahaan

METODE PENELITIANPopulasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahperusahaan manufaktur sektor industribarang konsumsi yang tercatat di BursaEfek Indonesia dari tahun 2012-2015 dengantotal sebanyak 37 perusahaan dari 5 subsektor di dalamnya. Industri barang kon-sumsi dipilih karena industri ini meng-hasilkan produk yang sehari-hari diguna-kan oleh konsumen dan pemasaran me-rupakan aktivitas dominan. Dengan demi-kian, pengamatan peran pemasaran dalammembentuk nilai perusahaan akan tercapai.Sektor industri ini dipilih karena termasuksektor utama penggerak indeks pertumbuh-an ekonomi menurut Kementerian Per-industrian Indonesia (2014), serta mendomi-nasi hasil survei “Belanja Iklan TerbesarPeriode 2014 dan Semester Awal 2015”menurut Nielsen (2015).

Penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling untuk menentukan sam-pel yang diamati, oleh sebab itu, tingkatgeneralisasi hasil penelitian ini terbataspada populasi yang memiliki karakteristiksama dengan sampel yang digunakan pe-nelitian ini. Penelitian ini menggunakan 87observasi untuk menguji hipotesis yangdiajukan. Tabel 1 menyajikan data hasilproses seleksi sampel. Jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder, yaitu data yang tidak diperoleh

Page 7: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 287

Tabel 1Kriteria Pengambilan Sampel - Metode Purposive Sampling

No. Kriteria Sampel Tidak MemenuhiSyarat

Jumlah Sampel

1 Terdaftar di Bursa Efek Indonesia padatahun 2015 (Update 30 Desember 2015)

518

2 Termasuk perusahaan sektor industribarang konsumsi (consumer goods) (481) 37

3 Terdapat laporan keuangan auditeduntuk tiap tahun 2012-2014 yangdipublikasikan di Bursa Efek Indonesia

(3)34

4 Tidak terdapat data outlier (data yangsangat berbeda/ekstrim dibandingkandengan data-data lainnya)

(5)29

Total sampel 29Total Observasi (3 tahun) 87

Sumber: data hasil penelitian (diolah)

secara langsung dari subjek penelitian. Datasekunder adalah data yang berupa doku-men atau artikel tertentu. Data sekunderyang digunakan berupa laporan keuanganperusahaan sektor industri barang konsum-si yang terdiri dari laporan posisi keuangandan laporan laba rugi, serta catatan ataslaporan keuangan periode 2012-2014.Laporan keuangan bersumber dari publi-kasi perusahaan melalui website Bursa EfekIndonesia.

Data yang terdapat dalam laporankeuangan tersebut kemudian dijadikan se-bagai dasar perhitungan untuk masing-masing variabel yang diteliti.

Definisi Operasional VariabelAktivitas Pemasaran (Marketing_Ac)

Grewal et al. (2009) dan Ciawi danHatane (2015) menyatakan bahwa dalammenghitung marketing expense di dalam se-buah penelitian yang menggunakan modelregresi berganda dapat menggunakan loga-ritma dari nilai buku marketing expensetersebut.Aktivitas Pemasaran = LOG (Nilai BukuBeban Pemasaran)........................................ (1)

Penggunaan logaritma beban pemasar-an berguna untuk menormalkan distribusierror term dalam persamaan regresi yang

digunakan penelitian ini selain untuk me-merkecil standar deviasi.

Aset Tidak Berwujud (IA_Disclosure)Aset tidak berwujud pada umumnya

terdiri dari paten, merek, lisensi, izin, soft-ware, daftar data konsumen, sumber dayamanusia, ilmu pengetahuan, goodwill, danlain-lain. Sebagai bentuk transformasi data,nilai buku aset tidak berwujud disajikandalam bentuk logaritma. Perhitungan asettidak berwujud dilakukan menggunakanrumus berikut:Aset Tidak Berwujud = LOG (Nilai BukuAset Tidak Berwujud)................................. (2)

Penggunaan nilai buku aset tidak ber-wujud bertujuan untuk meningkatkan jum-lah observasi. Kendati penggunaan nilaibuku merek dagang lebih tepat secara teo-retis untuk mengukur kekuatan perusahaanproduk konsumen, banyak dari sampelyang dianalisis tidak memerinci nilai bukuaset tidak berwujud sehingga berpotensimengurangi jumlah observasi aset tidakberwujud, namun demikian, hal ini bisameningkatkan risiko noisy pengukuran.

Profitabilitas (ROA)Profitabilitas adalah kemampuan per-

usahaan untuk menghasilkan pendapatan.

Page 8: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

288 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

Rasio profitabilitas mengukur kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba de-ngan menggunakan sumber daya yangdimiliki perusahaan seperti aset produktif,modal pemilik dan modal kreditor, sertapenjualan perusahaan. Profitabilitas dalampenelitian ini diukur dengan rasio Returnon Assets. Penelitian ini menghitungprofitabilitas dengan rumus:

Return on Asset = .................. (3)

Likuiditas (CR)Likuiditas adalah kemampuan per-

usahaan dalam melunasi hutang-hutangjangka pendek tepat pada waktunya. Likui-ditas yang tinggi akan membuat per-usahaan berada dalam kondisi yang amankarena kecil kemungkinan akan terjadi ke-bangkrutan akibat tidak mampu mem-bayar kewajiban. Likuiditas dalam peneliti-an ini diukur menggunakan Current Ratiosebagai berikut:

Current Ratio = ….. ..(4)

Solvabilitas (DER)Solvabilitas atau leverage adalah se-

berapa besar pendanaan di perusahaanberasal dari utang. Financial leverage adalahpenggunaan hutang sebagai sumber pem-biayaan perusahaan yang dapat diukurdengan menggunakan rasio leverage. Rasio

leverage merupakan rasio yang digunakanuntuk mengukur seberapa besar aktivaperusahaan dibiayai dengan hutang. Solva-bilitas diproksikan dengan Debt to EquityRatio yang mengukur tingkat penggunaanhutang (leverage) terhadap total shareholder’sequity yang dimiliki perusahaan yang di-hitung dengan:

Debt to Equity Ratio =

....................(5)

Nilai PerusahaanNilai perusahaan merupakan persepsi

investor terhadap perusahaan, yang seringdikaitkan dengan harga saham. Me-maksimalkan nilai perusahaan sangat pen-ting artinya bagi suatu perusahaan, karenadengan memaksimalkan nilai perusahaanberarti juga memaksimalkan kemakmuranpemegang saham yang juga merupakantujuan utama perusahaan. Harga sahamyang tinggi membuat nilai perusahaan jugatinggi.

Variabel dependen dalam penelitian iniadalah Nilai Perusahaan (Firm_Value) yangdiukur menggunakan rasio Tobin’s Q. Rasioini menandakan bahwa perusahaan tidakhanya terfokus pada satu tipe investor sajakarena sumber pembiayaan operasionalperusahaan bukan hanya dari investorsaham saja tetapi juga dari pinjaman yangdiberikan oleh kreditur.

Tobin’s Q = .... (6)

Teknik AnalisisAnalisis regresi digunakan dalam studi

mengenai ketergantungan variabel depen-den terhadap satu atau lebih variabel inde-penden dengan tujuan untuk menjelaskandan mengevaluasi hubungan antara varia-bel satu atau lebih variabel independenmelalui sebuah persamaan regresi. Per-samaan regresi yang digunakan adalahsebagai berikut: Y = β0+ β1ROA+ β2CR+β3DER+ β4Marketing_Ac+ β5IA_Disclosure+ε .......................................................................(7)

Keterangan:Y = Variabel Dependenβ0 = Nilai Intercept (Konstanta)β1 - β5 = Konstanta Variabel

IndependenROA = ProfitabilitasCR = LikuiditasDER = SolvabilitasMarketing_Ac = Aktivitas PemasaranIA_Disclosure = Aset Tidak Berwujudε = Error

Page 9: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 289

Uji asumsi klasik—uji normalitas, ujimultikolinieritas, uji heterokedastisitas—dilakukan untuk memastikan bahwa modelregresi dan masing-masing variabelnyalayak untuk dilakukan pengujian hipotesis.Uji koefisien determinasi juga dilakukanuntuk mengetahui besarnya pengaruhvariabel-variabel independen terhadapvariabel dependen.

Sebagai analisis tambahan, penelitianini akan menguji persamaan (7) mengguna-kan analisis data panel. Penggunaan analisisdata panel memungkinkan penelitian inimenguji robustness hasil analisis meng-gunakan beberapa variasi alat uji. Penelitianini akan memasukkan dummy tahun dalampersamaan (7) untuk mengendalikan ber-

bagai variabel yang tidak terobservasi dantidak terukur namun sangat mungkinmembiaskan koefisien regresi estimasianpersamaan (7). Lebih lanjut, penelitian inijuga mengestimasi standard error denganteknik clustering pada level perusahaanuntuk mengoreksi masalah heteroskedas-tisitas yang membiaskan nilai t-statistik.

ANALISIS DAN PEMBAHASANAnalisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menjabarkan datadalam bentuk numeris untuk diinter-pretasikan. Tabel 2 menyajikan analisisstatistik deskriptif masing-masing variabelpenelitian. Rata-rata profitabilitas di per-usahaan sampel adalah sebesar 0,1193

Tabel 2Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

Firm_Value 87 ,02 17,65 2,9116 3,43051Marketing_Ac 87 ,00 12,61 10,1447 2,66360IA_Disclosure 87 ,00 12,44 3,9734 5,18886ROA 87 -,05 ,43 ,1193 ,11173CR 87 ,05 7,73 2,3190 1,37591DER 87 ,03 2,11 ,7683 ,51524Sumber: data hasil penelitian (diolah)

dengan standar deviasi sebesar 0,11173.Profitabilitas paling kecil dimiliki oleh PTPrashida Aneka Niaga Tbk (PSDN) tahun2014 sebesar -0,05. Berdasarkan hasil pe-nelitian, diketahui perusahaan dengan dataprofitabilitas tertinggi adalah PT UnileverIndonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2012sebesar 43%.

Rata-rata likuiditas di perusahaan sam-pel adalah sebesar 2,3190 dengan standardeviasi sebesar 1,37591. Likuiditas palingkecil dimiliki oleh PT Kedaung Indah CanTbk (KICI) tahun 2012-2013 sebesar 0,05.Berdasarkan hasil penelitian, perusahaandengan data likuiditas tertinggi adalah PTMandom Indonesia, Tbk (TCID) pada tahun2012 sebesar 7,73 atau 773% perbandinganantara aset lancar dengan liabilitas lancar.

Rata-rata solvabilitas di perusahaansampel adalah sebesar 0,7683 dengan stan-dar deviasi sebesar 0,51524. Solvabilitaspaling kecil dimiliki oleh Kalbe Farma Tbk(KLBF) tahun 2012 sebesar 0,03. Berdasar-kan hasil penelitian, perusahaan dengandata solvabilitas terbesar adalah PT Uni-lever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun2014 sebesar 2,11.

Rata-rata aktivitas pemasaran di per-usahaan sampel adalah sebesar 10,1447dengan standar deviasi sebesar 2,66360.Aktivitas pemasaran paling kecil dimilikioleh PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk(CEKA) tahun 2014 dan PT Sekar Bumi Tbk(SKBM) tahun 2012-2014 sebesar 0.

Berdasarkan hasil penelitian, perusaha-an dengan data aktivitas pemasaran ter-

Page 10: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

290 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

besar adalah PT Unilever Indonesia Tbk(UNVR) pada tahun 2013 sebesar 4,1 trilyunrupiah. Pada tahun 2013, perusahaan se-dang gencar memperkenalkan produk-produk barunya yaitu Teh Sari Melati, varianparfum AXE Apollo, dan es krim MagnumMini, serta memperkuat brand image produkSunlight dengan melakukan Project Sunlight,yaitu program yang bermisi sosial untukmenggandeng masyarakat mempromosikangaya hidup yang lebih sehat dan lebihlestari. Pada tahun sebelumnya pula per-usahaan baru saja meluncurkan produk haircare TRESemme dan varian parfum AXEAnarchy.

Rata-rata aset tidak berwujud di per-usahaan sampel adalah sebesar 3,9734dengan standar deviasi sebesar 5,18886.Aset tidak berwujud paling kecil sebesar 0dimiliki oleh 18 perusahaan yang tidakmengungkapkan nilai aset tidak berwujud.Berdasarkan hasil penelitian, perusahaandengan data aset tidak berwujud tertinggiadalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk(INDF) pada tahun 2014 sebesar kuranglebih 2,7 triliun rupiah.

Rata-rata nilai perusahaan di perusaha-an sampel adalah sebesar 2,9116 denganstandar deviasi sebesar 3,43051. Nilai per-usahaan paling besar dimiliki oleh PTUnilever Indonesia Tbk (UNVR) tahun 2014sebesar 17,65, sedangkan yang paling kecildimiliki oleh PT Martina Berto Tbk (MBTO)tahun 2014 sebesar 0,02. Hasil analisisstatistik deskriptif menunjukkan beberapafakta menarik. Rata-rata nilai perusahaansampel adalah sebesar 2,9116 dengan nilaimaksimum 17,65 yang menandakan banyaksampel yang memiliki nilai perusahaanrendah.

Fenomena yang sama ditemukan padaaset tidak berwujud yang nilai rata-ratanyamendekati nilai minimalnya. Hal ini ber-potensi mengurangi kekuatan hasil ana-lisis regresi yang dilakukan. Selain itu,pengeluaran beban pemasaran rata-ratamencapai 10 miliar rupiah dengan nilaimaksimal 1 triliun rupiah. Pengeluaranpemasaran terbesar dilakukan oleh PT

Unilever Indonesia, Tbk yang memilikivariasi produk barang konsumsi terbanyakdengan menyewa banyak selebriti atautokoh masyarakat sebagai brand ambassador.Sebagaimana dijelaskan oleh Anjum et al.(2012) dan Ogunsiji (2012), penggunaanselebriti sebagai duta merek secara empirismampu meningkatkan kinerja pemasarandan penjualan.

Uji Asumsi KlasikPenelitian ini hanya menggunakan tiga

uji asumsi klasik saja yaitu normalitas,multikolinieritas, dan heteroskedastisitas,karena data penelitian bersifat panel yaitukombinasi cross-section dan time-series. Hasiluji multikolinieritas pada tabel 3 panel Amenunjukkan bahwa tidak ada korelasiantar variabel independen dalam persama-an (7) ditunjukkan oleh nilai tolerance lebihbesar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.Uji normalitas pada tabel 3 panel B meng-gunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkanbahwa residual (error) persamaan (7) ter-distribusi normal dengan ditunjukkan ting-kat signifikansi koefisien Kolmogorov-smir-nov yang lebih dari 5%.

Hasil uji Glejser untuk mendeteksiheteroskedastisitas ditampilkan di tabel 3panel C. Berdasarkan hasil uji Glejser, mo-del penelitian ini mengalami masalahheterokedastisitas yang berarti varian errortidak sama untuk semua pengamatan cross-section yang ditunjukkan oleh signifikansikoefisien aset tidak berwujud.

Karena data panel sering memunculkanvarians error yang heteroskedastis sebabcross-section menghimpun data dengan ber-bagai ukuran (besar, sedang, kecil). Hal inidisebabkan pula oleh sedikitnya jumlahperusahaan yang mengungkapkan nilai asettidak berwujudnya dalam laporan keua-ngan. Masalah heteroskedastisitas ini akandianalisis lebih lanjut di bagian analisistambahan.

Uji HipotesisAnalisis regresi linier berganda di-

lakukan untuk membuktikan pengaruh

Page 11: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 291

variabel independen terhadap variabeldependen. Hasil uji regresi ditampilkan ditabel 4.

Nilai Konstanta sebesar -2,496. Hal iniberarti bahwa jika Profitabilitas (ROA),

Likuiditas (CR), Solvabilitas (DER), Akti-vitas Pemasaran (Marketing_Ac), dan AsetTidak Berwujud (IA_Disclosure) tetap dantidak mengalami perubahan maka NilaiPerusahaan (Y) akan turun sebesar 2,496.

Tabel 3Hasil Uji Asumsi Klasik

Panel A: Uji MultikolinieritasVariabel Tolerance VIF

ROA 0.894 1.178CR 0.65 1.538DER 0.675 1.482Marketing_Ac 0.847 1.181IA_Disclosure 0.839 1.191

Panel B: Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov Z ,646Asymp. Sig. (2-tailed) ,798

Panel C: Uji HeterokedastisitasVariabel t hitung Signifikansi

ROA 1,800 0,076CR 0,50 0,619DER 1,375 0,173Marketing_Ac -0,798 0,427IA_Disclosure 3,934 0,000

Sumber: data hasil penelitian (diolah)

Tabel 4Hasil Uji Regresi – Basic

Variabel Koefisien t SignifikansiMarketing_Ac 0,177 3,21 0,002**IA_Disclosure 0,4 1,4 0,165ROA 27,866 21,266 0,000***CR -0,316 -2,603 0,011**DER 1,129 3,543 0,001***Konstanta -2,496 -3,458 0,001***Adjusted R2 = 0,867Signifikansi F = 0,000

Sumber: data hasil penelitian (diolah);Keterangan: ** signifikan pada level 5%; *** signifikan pada level 1%

Hal ini disebabkan tidak adanya informasiyang masuk ke investor sehingga investorakan menurunkan estimasi nilai perusaha-an. Koefisien ROA sebesar 27,866 berimpli-kasi jika profitabilitas bertambah satu per-

sen maka nilai perusahaan akan meningkat27,866 persen dengan asumsi variabel laintetap. Koefisien CR sebesar -0,316 berartiapabila likuiditas meningkat satu persenmaka nilai perusahaan akan menurun 0,316

Page 12: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

292 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

persen, ceteris paribus. Koefisien DER se-besar 1,129 berarti apabila solvabilitas me-ningkat satu persen maka nilai perusahaanakan meningkat 1,129 persen dengan asum-si ceteris paribus tetap. Jika variabel inde-penden lain tetap, koefisien Marketing_Acsebesar 0,177 yang berarti apabila aktivitaspemasaran meningkat 1 satuan maka nilaiperusahaan akan meningkat 0,177 persen.

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa pe-nelitian ini berhasil mengkonfirmasi hipo-tesis yang diusulkan kecuali untuk pe-ngaruh aset tidak berwujud terhadap nilaiperusahaan (hipotesis 2). Variasi variabelnilai perusahaan mampu dijelaskan olehvariabel-variabel independen sebesar 86,7%(adj R2). Signifikansi nilai F lebih kecil dari1% yang berarti model penelitian ini mam-pu menjelaskan variasi variabel nilai per-usahaan. Sekali lagi, hal ini mengonfirmasi

bukti dari uji asumsi klasik tentang ke-layakan model.

Analisis tambahanUntuk menunjukkan bahwa simpulan

statistik hasil penelitian ini tidak tergangguoleh masalah heteroskedastisitas, penelitianini melakukan uji regresi model penelitianini dengan tidak menyertakan variabel asettidak berwujud. Selain itu, penelitian inijuga mengoreksi masalah heteroskedasti-sitas dengan memanfaatkan analisis datapanel. Sesuai dengan hasil uji Glejser dalampanel C tabel 3, terdapat korelasi positifantara pengungkapan aset tak berwujuddengan error estimasian. Hal ini dikoreksidengan menghilangkan variabel peng-ungkapan aset takberwujud (IA_Disclosure)dari model. Tabel 5 menyajikan hasil ujiregresi tanpa variabel IA_Disclosure.

Tabel 5Hasil Uji Regresi – Eliminasi Aset Tidak Berwujud

Variabel Koefisien t SignifikansiMarketing_Ac 0,199 3,80 0,000***ROA 28,372 22,22 0,000***CR -0,325 -2,67 0,009***DER 1,122 3,53 0,001***Konstanta -2,586 -3,62 0,001***Adjusted R2 = 0,867Signifikansi F = 0,000

Sumber: data hasil penelitian (diolah);Keterangan: ** signifikan pada level 5%; *** signifikan pada level 1%

Tabel 5 menampilkan hasil yang tidakjauh berbeda dengan tabel 4. Koefisien ke-giatan pemasaran lebih besar dari se-belumnya dan tetap signifikan pada level1%. Variabel profitabilitas, likuiditas, dansolvabilitas juga masih menunjukkan tandakoefisien regresi yang konsisten dengantabel 4. Hal ini menunjukkan bahwasimpulan statistik pengaruh kegiatan pe-masaran terhadap nilai perusahaan tidakterganggu oleh masuk dan tidaknya asettidak berwujud dalam analisis regresi.

Lebih lanjut, penelitian ini mengestimasi persamaan (7) menggunakan teknik

analisis data panel untuk mengatasi per-soalan heteroskedastisitas. Secara lebihspesifik, penelitian ini menambahkan varia-bel dummy tahun pada persamaan (7) sertamengestimasi standard error menggunakanteknik clustering pada level perusahaan.Variabel-variabel yang secara konstan adalintas-waktu namun tidak diobservasi dantidak terukur akan menjadi bagian dari errorpersaman (7). Jika variabel tersebut ber-korelasi dengan variabel-variabel inde-penden dalam model, koefisien regresi yangdihasilkan merupakan koefisien regresiyang bias dan tidak konsisten. Menyertakan

Page 13: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 293

variabel dummy tahun pada persamaanregresi berguna untuk mengontrol variasilintas-waktu yang secara konstan beradapada error term regresi persamaan (7) (Gowet al., 2010). Koefisien fixed effect tahunmenyerap berbagai variabel yang secarakonstan ada lintas-waktu namun tidak di-observasi dan tidak terukur.

Heteroskedastisitas juga menimbulkanmasalah pada estimasi standard error regresiyang menjadi basis perhitungan t-statistiksehingga kerap menghasilkan kesalahantipe 2 dalam regresi. Kesalahan tipe 2 dalamanalisis regresi adalah gagal menolak hipo-tesis yang sebenarnya salah yang disebab-kan estimasi t-statistik yang terlalu tinggiakibat gangguan pada standard error.Mengestimasi standard error secara clusteringpada level perusahaan berguna untukmengatasi kesalahan tipe 2 dengan me-ningkatkan standard error dan menurunkan

nilai t-statistik (Petersen, 2009). Tabel 6menampilkan hasil regresi dengan teknikanalisis data panel. Fixed effect tahun danclustered standard error pada level per-usahaan dimasukkan dalam teknik estimasiuntuk mengontrol variasi lintas-tahun danheteroskedastisitas. Hasil di tabel 6 me-nunjukkan bahwa kegiatan pemasaran tetapberpengaruh positif terhadap nilai per-usahaan.

Nilai koefisien Marketing_Ac konsistendengan tabel 6 yaitu 0,199 dan lebih tinggidari koefisien pada tabel 5. Lebih lanjut, asettidak berwujud tetap tidak berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Variabel ROA,CR, dan DER juga menunjukkan hasil yangtidak jauh berbeda dari tabel 4 dan 5.Kendati t-statistik telah dikoreksi sehinggamenjadi lebih kecil, hasil analisis statistikpenelitian ini tetap robust dengan berbagaivariasi estimasi.

Tabel 6Hasil Uji Regresi – Analisis Data Panel

Variabel Koefisien t SignifikansiMarketing_Ac 0,199 3,80 0,000***IA_Disclosure 0,039 1,07 0,296ROA 28,2 11,41 0,000***CR -0,322 -2,64 0,013**DER 1,107 2,28 0,031**Konstanta -2,797 -3,31 0,003***Fixed effect: TahunClustered standard error: PerusahaanAdjusted R2 = 0,886Signifikansi F = 0,000

Sumber: data hasil penelitian (diolah);Keterangan: ** signifikan pada level 5%; *** signifikan pada level 1%

Pengaruh Aktivitas Pemasaran TerhadapNilai Perusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik yangtelah dilakukan, diketahui bahwa variabelAktivitas Pemasaran (Marketing_Ac) memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari0,05 (α = 5%). Hasil uji statistik juga me-nunjukkan bahwa variabel Aktivitas Pe-masaran mempunyai nilai koefisien positifatau searah terhadap Nilai Perusahaan. Hal

ini mengindikasikan bahwa setiap kenai-kan Aktivitas Pemasaran akan menyebab-kan kenaikan Nilai Perusahaan. Dengandemikian, H1 tidak ditolak yang berartibahwa Aktivitas Pemasaran berpengaruhpositif terhadap Nilai Perusahaan.

Penelitian ini membuktikan bahwainformasi tentang aktivitas pemasaran yangdilakukan perusahaan mampu dan relevandalam memberi sinyal kepada investor,

Page 14: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

294 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

sehingga dari informasi tersebut akan tim-bul reaksi yang akan berpengaruh terhadapnilai perusahaan. Koefisien aktivitas pe-masaran menunjukkan nilai yang positifdan signifikan. Hasil penelitian ini konsis-ten dengan penelitian yang dilakukan olehCiawi dan Hatane (2015), Irawan danHatane (2015), serta Serenia dan Hatane(2015). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran berpe-ngaruh positif terhadap harga saham. Saatharga saham meningkat, maka nilai per-usahaan pun ikut meningkat. Hal inimenandakan bahwa informasi tentang se-makin besarnya beban pemasaran yangdikeluarkan perusahaan menjadi sinyalpositif bagi investor yang akan berdampakterhadap semakin besarnya nilai perusaha-an. Dengan dilakukannya kegiatan pe-masaran seperti iklan dan promosi makaperusahaan akan mudah dikenali olehinvestor. Dengan semakin kenalnya investorpada perusahaan, investor akan lebihmudah untuk berkeyakinan bahwa per-usahaan mampu mengolah sumber danadengan baik. Gencarnya aktivitas pemasar-an menandakan bahwa perusahaan sedangdalam kondisi keuangan yang optimal danmenjanjikan pertumbuhan dengan dilaku-kannya aktivitas pemasaran tersebut. Se-bagaimana pernyataan Edeling dan Fischer(2016) bahwa pemasaran mengambil peransignifikan dalam menentukan nilai per-usahaan. Mentalitas akuntansi yang mem-bebankan sekaligus biaya pemasaran di-landasi ketidakmampuan menghitung man-faat ekonomi pemasaran. Kendati demikian,penelitian ini dan penelitian terdahulusepakat bahwa kegiatan pemasaran me-miliki manfaat ekonomi dalam pemben-tukan nilai perusahaan. Temuan ini ber-implikasi pada kebijakan akuntansi ataspembebanan biaya pemasaran dan peng-ukuran manfaat ekonominya.

Pengaruh Aset Tidak Berwujud TerhadapNilai Perusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik yangtelah dilakukan, diketahui bahwa variabel

Aset Tidak Berwujud (IA_Disclosure) me-miliki tingkat signifikansi yang lebih besardari 0,05 (α = 5%) kendati mempunyai nilaikoefisien positif atau searah terhadap NilaiPerusahaan. Sebagai konsekuensinya, H5

ditolak yang berarti bahwa aset takber-wujud tidak berkontribusi dalam pem-bentukan nilai perusahaan.

Penelitian ini tidak berhasil mem-buktikan bahwa informasi tentang asettidak berwujud yang dimiliki perusahaanmampu memberi sinyal kepada investor.Koefisien regresi aset tidak berwujudadalah positif namun tidak signifikan. Faktaini menunjukkan bahwa kendati tidaksignifikan, koefisien aset tidak berwujudyang positif telah sesuai dengan ekspektasiteori bahwa perusahaan produk konsumensangat mengandalkan inovasi (pengetahu-an) selain aset berwujudnya. Hal ini sesuaidengan pernyataan Hall (1992) dan Gard-berg dan Fombrun (2006) yang menegaskanpentingnya kepemilikan pengetahuan (ino-vasi/aset tidak berwujud) dalam industribarang konsumen Tidak signifikannya koe-fisien aset tidak berwujud bisa jadi disebab-kan oleh sedikitnya jumlah perusahaan disektor industri barang konsumsi yangmengungkapkan nilai aset tidak berwujuddalam laporan keuangannya. Png (2017)menyatakan bahwa sebagian besar per-usahaan memilih untuk menyimpan inovasiyang ditemukan sebagai rahasia perusahaan(trade secrets) daripada sebagai aset tidakberwujud yang formal seperti paten.Rahasia perusahaan lebih fleksibel dantidak terbatas waktu daripada paten yangberbatas waktu dan memerlukan banyakbiaya untuk mendaftarkannya.

Dari segi statistik, sedikitnya jumlahperusahaan di sektor industri barangkonsumsi yang mengungkapkan nilai asettidak berwujud dalam laporan keuangan-nya akan menyebabkan standar deviasitinggi dan menurunkan nilai t-statistik. Halini terlihat dari statistik deskriptif padatabel 2. Kendati nilai maksimum aset tidakberwujud adalah 12 namun rata-ratanyamendekati nilai minimum nol yaitu sebesar

Page 15: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 295

3,9. Di sisi lain, secara konseptual, tidakadanya pengaruh aset tidak berwujud ter-hadap nilai perusahaan bisa jadi disebabkanoleh perusahaan yang lebih memilih meng-gunakan metode pencatatan cost methoddaripada menyesuaikannya dengan fairvalue (revaluation model). Liang dan Riedl(2013) menunjukkan bukti bahwa peng-gunaan nilai wajar lebih baik dalam meng-hasilkan prediksi nilai perusahaan daripadanilai historis. Kondisi pasar dan ekonomiIndonesia diduga belum cukup bagus untukmenghasilkan estimasi nilai wajar aset tidakberwujud yang memadai sehingga peng-gunaan historical cost masih dominan. Halini sesuai dengan prediksi Christensen danNikolaev (2013) yang menyatakan bahwapenggunaan nilai wajar lebih sedikit daripada penggunaan historical cost untukmenilai aset nonkeuangan. Penggunaannilai wajar hanya sebatas jika terdapatestimasi yang handal dan mencerminkankinerja perusahaan.

Standar akuntansi memberikan diskresiyang besar kepada manajemen untuk me-nentukan metode penilaian serta amortisasi(atau tidak diamortisasi) aset tidak ber-wujud. Sebagai contoh, PSAK 19 (IkatanAkuntan Indonesia, 2016) memberikan dis-kresi kepada manajemen untuk memilihmetode biaya atau metode revaluasi dalammenilai aset tidak berwujud. PSAK 19 (2017)juga memberikan diskresi yang sangat luassaat mengevaluasi penurunan nilai asettidak berwujud yang umurnya tidak dapatditentukan (invinite).

Dengan demikian, nilai manfaatnyabisa jadi menyimpang dari nilai bukunya.Eisfeldt dan Papanikolaou (2014) me-nandaskan bahwa karakter unik aset tidakberwujud membuat nilai intrinsiknya sulitditangkap baik oleh nilai buku maupunnilai pasar, oleh sebab itu, investor tidakmengkapitalisasi aset tidak berwujud untukmembentuk nilai perusahaan.

Lebih lanjut, Dechow dan Skinner(2000) juga menyatakan bahwa aset tidakberwujud sangat berpotensi menjadi alatmanajemen laba perusahaan. Relevansi nilai

aset tidak berwujud bisa juga tergangguoleh penggunaan diskresi manajemen se-cara oportunis dalam mengatur nilaiamortisasi dan impairment yang terjadi padaaset tidak berwujud tersebut (Dechow danSkinner, 2000). Hal-hal tersebut akan mem-buat relevansi aset tidak berwujud ber-kurang. Untuk sektor barang konsumsi,semakin pengamatan terfokus pada pe-ningkatan nilai aset tidak berwujud makaseharusnya investor akan lebih diuntung-kan dibandingkan jika terlalu fokus padaaset berwujud, sebab perusahaan sektorbarang konsumsi memiliki aset tidak ber-wujud berupa brand yang harus terusditingkatkan nilainya agar mampu bersaingdengan produk-produk sejenis milik pe-saing.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik, diketahuibahwa variabel Profitabilitas (ROA) me-miliki tingkat signifikansi sebesar yanglebih kecil dari 0,05 (α = 5%). Hasil uji statis-tik juga menunjukkan bahwa variabelProfitabilitas mempunyai nilai koefisienpositif atau searah terhadap Nilai Per-usahaan. Nilai koefisien profitabilitas jugamerupakan yang terbesar dibandingkanvariabel lainnya. Hal ini mengindikasikanbahwa setiap kenaikan profitabilitas akanmenyebabkan peningkatan nilai perusaha-an, dan bersifat dominan dibandingkanfaktor lainnya. Dengan demikian, H3 di-terima yang berarti bahwa Profitabilitasberpengaruh positif terhadap Nilai Per-usahaan. Penelitian ini membuktikan bahwainformasi tentang profitabilitas perusahaanmampu dan relevan dalam memberi sinyalkepada investor, sehingga dari informasitersebut akan timbul reaksi yang akan ber-pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasilpenelitian ini konsisten dengan penelitianyang dilakukan oleh Allazy (2013), Hardi-yanti (2012), Hermuningsih (2013), Mahen-dra Dj et al. (2012), Nurhayati (2013), Putradan Herawati (2013), Wahyuni et al. (2013),dan Widhiastuti dan Latrini (2015). Hasil

Page 16: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

296 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

penelitian tersebut menyatakan bahwaprofitabilitas yang diproksikan oleh Returnon Assets berpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan.

Semakin tinggi tingkat profitabilitasmaka semakin tinggi pula nilai perusahaan.Semakin perusahaan mampu untuk terusmenghasilkan laba dari tahun ke tahun,mengindikasikan bahwa saat ini perusaha-an sedang dalam kondisi operasional yangoptimal. Hal ini akan ditangkap oleh inves-tor sebagai sinyal positif bagi perusahaanuntuk dapat menghasilkan tingkat pengem-balian yang tinggi pula. Dengan demikian,nilai perusahaan pun terus meningkatseiring dengan meningkatnya jumlah inves-tasi dana dari investor.

Pengaruh Likuiditas Terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik yangtelah dilakukan, diketahui bahwa variabelLikuiditas (CR) memiliki tingkat signi-fikansi yang lebih kecil dari 0,05 (α = 5%).Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwavariabel Likuiditas mempunyai nilai koefi-sien negatif atau berlawan terhadap NilaiPerusahaan. Hal ini mengindikasikan bah-wa setiap kenaikan likuiditas akan me-nyebabkan penurunan nilai perusahaan.Oleh sebab itu, H4 diterima yang berartibahwa Likuiditas berpengaruh negatif ter-hadap Nilai Perusahaan. Penelitian inimembuktikan bahwa informasi tentanglikuiditas perusahaan mampu dan relevandalam memberi sinyal kepada investor,sehingga dari informasi tersebut akan tim-bul reaksi yang akan berpengaruh terhadapnilai perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten denganpenelitian Adnyana dan Badjra (2014), Nur-hayati (2013), Putra dan Herawati (2013),dan Wijaya dan Purnawati (2014) yangmenyatakan bahwa likuiditas yang di-proksikan oleh Current Ratio berpengaruhnegatif terhadap nilai perusahan. Likuiditasyang terlalu tinggi dapat mengurangikemampuan perusahaan dalam menghasil-kan laba karena banyaknya dana yang

menganggur. Adanya piutang tak tertagihdan persediaan yang belum terjual akanmembuat current ratio tinggi seolah-olahperusahaan berada dalam kondisi yanglikuid. Likuiditas yang tinggi tidak selalumenguntungkan karena berpeluang men-jadi dana menganggur (idle cash) dan akanmenimbulkan opportunity cost yang besaryang sebenarnya dapat digunakan untukinvestasi menguntungkan dan profitable bagiperusahaan, seperti ekspansi usaha ataupeningkatan investasi.

Pengaruh Solvabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik yangtelah dilakukan, diketahui bahwa variabelSolvabilitas (DER) memiliki tingkat signi-fikansi yang lebih kecil dari 0,05 (α = 5%).Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwavariabel Solvabilitas mempunyai nilai koefi-sien positif atau searah terhadap NilaiPerusahaan. Hal ini mengindikasikan bah-wa setiap kenaikan Solvabilitas akan me-nyebabkan kenaikan Nilai Perusahaan.Dengan demikian, H5 diterima yang berartibahwa Solvabilitas berpengaruh positifterhadap Nilai Perusahaan.

Penelitian ini membuktikan bahwainformasi tentang solvabilitas perusahaanmampu dan relevan dalam memberi sinyalkepada investor, sehingga dari informasitersebut akan timbul reaksi yang akanberpengaruh terhadap nilai perusahaan.Hasil penelitian ini konsisten denganpenelitian yang dilakukan oleh Rompas(2013) dan Sari dan Chabachib (2013). Hasilpenelitian tersebut menunjukkan bahwasolvabilitas yang diproksikan dengan Debtto Equity Ratio (DER) memiliki pengaruhpositif terhadap nilai perusahaan. Peng-gunaan pendanaan hutang dapat me-ningkatkan risiko atas kebangkrutan per-usahaan, namun hal tersebut akan men-dorong manajemen untuk bekerja lebihkeras dan efisien sehingga kebangkrutantidak terjadi. Modal berupa hutang tersebutakan digunakan manajemen untuk melaku-kan ekspansi atau peningkatan aktivitas

Page 17: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 297

perusahaan, sehingga peningkatan jumlahhutang merupakan sinyal positif bagiinvestor.

Implikasi PenelitianPeran Aktivitas Pemasaran Dalam SektorIndustri Barang Konsumsi

Peranan pemasaran dalam sektorindustri barang konsumsi adalah sangatpenting. Bukan tidak mungkin justru pe-masaran yang menjadi jantung sebuahusaha di sektor ini. Perusahaan sektorkonsumsi berfokus pada barang kebutuhansehari-hari manusia. Karena sifat pemakai-annya yang intens menimbulkan persainganyang ketat bagi perusahaan di sektorindustri ini. Perusahaan harus mampu men-ciptakan diferensiasi produk dibandingkanproduk sejenis lainnya milik pesaing, yaitudengan melakukan aktivitas pemasaranyang efektif. Jika tidak, maka cakupan pasaryang didapat akan sangat kecil. Produktanpa value yang tinggi hanya akan dibelioleh konsumen tetap atau konsumen yangtidak memiliki pilihan lain, berlawanandengan tujuan utama dari pemasaran itusendiri yaitu untuk mempengaruhi masya-rakat untuk membeli suatu produk.

Pemasaran tidak memiliki sebuah ben-tuk baku. Pemasaran yang dinilai berhasiladalah pemasaran yang mampu menghasil-kan penjualan dan citra baik dipikiranmasyarakat. Perusahaan bisa mengungkap-kan keunggulan produk yang tidak dimilikiproduk sejenis lainnya atau menggunakankata-kata hiperbola untuk membuatnyamudah diingat dipikiran masyarakat. Tag-line dan konten iklan yang unik dan me-narik akan menimbulkan minat di benakkonsumen dan menjadikan produk tersebutsebagai alternatif untuk dibeli. Perusahaanharus terus mampu memuaskan konsumenlama sambil terus menggaet konsumenbaru. Kendati akuntansi masih menghadapikesulitan menilai manfaat ekonomi aktivitaspemasaran (Sidhu dan Roberts, 2008), man-faat riil aktivitas pemasaran dalam me-ningkatkan penjualan dan nilai perusahaantidak bisa diabaikan.

Relevansi Aset Tidak BerwujudHasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel aset tidak berwujud kehilanganrelevansinya dalam memprediksi nilai per-usahaan. Hal ini disebabkan oleh sedikitnyajumlah perusahaan di sektor industri ba-rang konsumsi yang mengungkapkan nilaiaset tidak berwujud dalam laporan keua-ngannya. Secara konseptual, tidak berpe-ngaruhnya aset tidak berwujud terhadapnilai perusahaan disebabkan oleh perusaha-an yang lebih memilih menggunakan meto-de pencatatan cost method daripada menye-suaikannya dengan fair value (revaluationmodel), atau disebabkan oleh diskresi mana-jemen dalam mengatur nilai amortisasi danimpairment yang terjadi pada aset tidakberwujud tersebut. Hal-hal tersebut akanmembuat relevansi data berkurang, olehkarena itu Dewan Standar Akuntansi Ke-uangan dapat meninjau kembali PSAK 19yang berkaitan dengan aset tidak berwujud.

Relevansi Kinerja KeuanganHasil penelitian menunjukkan bahwa

ketiga variabel yang mewakili kinerja ke-uangan, yaitu profitabilitas, likuiditas, dansolvabilitas memiliki pengaruh positif danterhadap nilai perusahaan. Hal ini me-nandakan bahwa informasi akuntansi ter-kait kinerja keuangan perusahaan masihrelevan untuk memprediksi nilai perusaha-an, sebab informasi mengenai hal tersebutberkaitan dengan prospek perusahaan saatini dan di masa depan. Hal ini juga me-negaskan bahwa teori pensinyalan (signal-ing) masih relevan untuk menjelaskanhubungan data akuntansi dengan prediksinilai perusahaan.

Keterbatasan PenelitianTerdapat beberapa fakta yang tidak

bisa diatasi oleh penelitian ini sehinggamembatasi hasil penelitian. Pertama, ter-dapat beberapa perusahaan yang tidakmempublikasikan laporan keuangan yangsudah diaudit antara tahun 2012-2014. Halini menyebabkan jumlah sampel dan jumlahpengamatan semakin kecil. Laporan yang

Page 18: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

298 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

digunakan hanya yang audited denganalasan untuk memperkecil tingkat kesalah-an pemberian informasi keuangan yangdikhawatirkan akan menimbulkan kesalah-an dalam pengambilan keputusan. Laporanaudited menandakan bahwa data-data ke-uangan bersifat wajar dan telah dilaporkansesuai dengan pelaporan keuangan yangberlaku umum, sehingga layak digunakansebagai sumber data penelitian yang valid.Kedua, beberapa data perusahaan darisektor barang konsumsi terdapat outliersebagai akibat terjadinya stock split atau labanegatif, sehingga tidak dimasukkan sebagaisampel penelitian. Hal ini dilakukan agarasumsi normalitas data dapat terpenuhi.Ketiga, banyak perusahaan yang tidakmengungkapkan nilai aset tidak berwujuddalam laporan keuangannya, sehinggabanyak pengamatan yang bernilai nol danmenyebabkan standar deviasi tinggi.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil analisis data danpembahasan hasil penelitian yang telahdikemukakan sebelumnya, dapat disimpul-kan beberapa hal penting sebagai berikut.Pertama, aktivitas pemasaran berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Informasi me-ngenai aktivitas pemasaran perusahaan bisadigunakan untuk memprediksi nilai per-usahaan. Semakin tinggi aktivitas pemasar-an maka semakin tinggi pula nilai per-usahaan. Kedua, aset tidak berwujud tidakberpengaruh terhadap nilai perusahaan.Informasi mengenai aset tidak berwujudperusahaan tidak bisa digunakan untukmemprediksi nilai perusahaan. Semakintinggi aset tidak berwujud tidak terlaluberpengaruh dalam peningkatan nilai per-usahaan. Hal ini disebabkan oleh sedikitnyajumlah perusahaan di sektor industri ba-rang konsumsi yang mengungkapkan nilaiaset tidak berwujud dalam laporan keua-ngannya. Ketiga, profitabilitas berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Informasi me-ngenai profitabilitas bisa digunakan untukmemprediksi nilai perusahaan. Semakin

tinggi profitabilitas maka semakin tinggipula nilai perusahaan. Keempat, likuiditasberpengaruh terhadap nilai perusahaan.Informasi mengenai likuiditas perusahaanbisa digunakan untuk memprediksi nilaiperusahaan. Semakin tinggi likuiditas akanmenurunkan nilai perusahaan, sebaliknyasemakin rendah likuiditas akan meningkat-kan nilai perusahaan. Hal ini disebabkanoleh sudut pandang investor yang meng-inginkan agar aset yang dimiliki perusaha-an dapat digunakan semaksimal mungkindalam meningkatkan laba, ekspansi bisnis,atau peningkatan aktivitas operasional daripada dibiarkan berpeluang menjadi danamenganggur. Terakhir, solvabilitas berpe-ngaruh terhadap nilai perusahaan. Infor-masi mengenai solvabilitas bisa digunakanuntuk memprediksi nilai perusahaan. Se-makin tinggi solvabilitas maka semakintinggi pula nilai perusahaan. Secara ke-seluruhan, penelitian ini berhasil membukti-kan bahwa teori signaling masih relevandigunakan di konteks Indonesia. Selain itu,penelitian ini mengonfirmasi bahwa mental-itas akuntansi yang membebankan biayapemasaran karena kesulitan mengukurmanfaat ekonominya justru dipandangsecara berbeda oleh investor. Pasar modalmelihat beban pemasaran sebagai faktorpenentu nilai perusahaan dan pertumbuhandi masa mendatang.

SaranBagi peneliti yang akan melakukan

penelitian terkait faktor-faktor penentu nilaiperusahaan, penelitian ini memberikansaran sebagai berikut. Pertama, variabelAktivitas Pemasaran dalam penelitian inimengukur besarnya nilai buku beban pe-masaran. Dengan demikian, semakin besarnilai buku beban pemasaran maka semakinbesar pula nilai perusahaan, namun demi-kian, besarnya jumlah investasi untukaktivitas pemasaran tidak cukup menjelas-kan efektifitas aktivitas pemasaran dalammeningkatkan nilai perusahaan. Investasipemasaran yang kecil sekalipun apabiladilakukan efektif akan menghasilkan pen-

Page 19: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 299

jualan yang luar biasa dan akan berkontri-busi besar meningkatkan nilai perusahaan,oleh karena itu, penilaian aktivitas pemasar-an selain berfokus kepada besarnya nilaidari beban pemasaran itu sendiri jugaberforkus pada efektifitas strategi pemasar-an perusahaan. Kebijakan strategi pemasar-an akan lebih menggambarkan kompetensimanajemen sesungguhnya pada saat ini danprospek pertumbuhan. Kedua, variabel asettidak berwujud dalam penelitian ini meng-ukur besarnya pengungkapan nilai bukuaset tidak berwujud. Hal itu menyebabkanpenelitian ini tidak memperoleh cukup datakarena hanya sedikit perusahaan di sektorindustri barang konsumsi yang meng-ungkapkan nilai aset tidak berwujud. Untukpenelitian selanjutnya, peneliti bisa mem-perluas cakupan populasi perusahaan yangjuga memperoleh manfaat besar darikepemilikan aset tidak berwujud. Ketiga,penelitian ini menyarankan agar penelitianpasar modal di masa mendatang jugamengombinasikan data akuntansi, sebagaipendekatan konvensional, dengan berbagaivariabel alternatif yang bisa memprediksikinerja masa depan perusahaan. Dengandemikian, hal ini akan memperkaya teoripenilaian perusahaan.

DAFTAR PUSTAKAAdnyana, I. G. dan I. B. Badjra. 2014. Pe-

ngaruh Likuiditas, Manajemen Aktiva,EPS, dan Ukuran Perusahaan TerhadapKebijakan Dividen dan Nilai Per-usahaan. E-Jurnal Manajemen UniversitasUdayana 3(12): 3703-3724.

Allazy, M. R. 2013. Pengaruh Leverage,Profitabilitas, Likuiditas, KebijakanDividen, Ukuran Perusahaan dan Per-tumbuhan Perusahaan Terhadap NilaiPerusahaan. Jurnal Ilmiah UniversitasBakrie 1(02): 2-3.

Ammann, M., D. Oesch, dan M. M. Schmid.2011. Corporate Governance and FirmValue: International Evidence. Journal ofEmpirical Finance 18(1): 36-55.

Anjum, B., S. K. Dhanda, dan S. Nagra.2012. Impact of Celebrity Endorsed

Advertisements on Consumers. AsiaPacific Journal of Marketing & Manage-ment Review 1(2): 22-33.

Biddle, G. C. dan G. Hilary. 2006.Accounting Quality and Firm-LevelCapital Investment. The AccountingReview 81(5): 963-982.

Chauvin, K. W. dan M. Hirschey. 1993.Advertising, R&D Expenditures andThe Market Value of The Firm. FinancialManagement 22(4): 128-140.

Chen, M.-C., S.-J. Cheng, dan Ogun Y.Hwang. 2005. An Empirical Investi-gation of The Relationship BetweenIntellectual Capital and Firms’ MarketValue and Financial Performance.Journal of Intellectual Capital 6(2): 159-176.

Christensen, H. B. dan V. V. Nikolaev. 2013.Does Fair Value Accounting For Non-Financial Assets Pass The Market Test?Review of Accounting Studies 18(3): 734-775.

Chung, K. H. dan S. W. Pruitt. 1994. ASimple Approximation Of Tobin's Q.Financial Management: 70-74.

Ciawi, A., dan S. E. Hatane. 2015. PengaruhMarketing Activity Terhadap ReturnOn Asset dan Market To Book ValuePerusahaan Di Sektor Industri Keua-ngan Non-Bank. Business AccountingReview 3(1): 156-167.

Dechow, P. M. dan D. J. Skinner. 2000.Earnings Management: Reconciling TheViews of Accounting Academics, Practi-tioners, and Regulators. AccountingHorizons 14(2): 235-250.

Edeling, A. dan M. Fischer. 2016. Marke-ting’s Impact On Firm Value: Generali-zations From A Meta-Analysis. Journalof Marketing Research 53(4): 515-534.

Eisfeldt, A. L. dan D. Papanikolaou. 2014.The Value and Ownership of IntangibleCapital. The American Economic Review104(5): 189-194.

Gardberg, N. A. dan C. J. Fombrun. 2006.Corporate Citizenship: Creating Inta-ngible Assets Across Institutional

Page 20: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

300 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

Environments. Academy of ManagementReview 31(2): 329-346.

Gow, I. D., G. Ormazabal, dan D. J. Taylor.2010. Correcting for Cross‐Sectional andTime‐Series Dependence in AccountingResearch. The Accounting Review 85(2):483-512.

Grewal, D., G. R. Iyer, W. A. Kamakura, A.Mehrotra, dan A. Sharma. 2009.Evaluation of Subsidiary MarketingPerformance: Combining Process andOutcome Performance Metrics. Journalof the Academy of Marketing Science 37(2):117-129.

Gurun, U. G. dan A. W. Butler. 2012. Don'tBelieve The Hype: Local Media Slant,Local Advertising, and Firm Value. TheJournal of Finance 67(2): 561-598.

Hall, R. 1992. The Strategic Analysis ofIntangible Resources. Strategic Manage-ment Journal 13(2): 135-144.

Hardiyanti, N. 2012. Analisis PengaruhInsider Ownership, Leverage, Profita-bilitas, Firm Size dan Dividen PayoutRatio Terhadap Nilai Perusahaan (StudiPada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar di BEI Tahun 2007-2010).Skripsi. Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro. Semarang.

Hermuningsih, S. 2013. Pengaruh Profita-bilitas, Growth Opportunity, StrukturModal Terhadap Nilai Perusahaan PadaPerusahaan Publik Di Indonesia. BuletinEkonomi Moneter dan Perbankan 16(2):127-148.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. StandarAkuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari2017. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta

Irawan, D. T., dan S. E. Hatane. 2015.Pengaruh Kegiatan Marketing Ter-hadap Profitabilitas dan Nilai Pasar DiPerusahaan Perbankan. BusinessAccounting Review 3(1): 112-122.

Jo, H., dan M. A. Harjoto. 2011. CorporateGovernance and Firm Value: TheImpact of Corporate Social Responsi-bility. Journal of Business Ethics 103(3):351-383.

Kanagal, N. 2009. Role of RelationshipMarketing In Competitive MarketingStrategy. Journal of Management andMarketing Research 2(Mei): 1-17.

Kementerian Perindustrian Indonesia. 2014.Manufaktur Ditopang Sektor BarangKonsumsi. http://www.kemenperin.go.id/artikel/7014/Manufaktur-Ditopang-Sektor-Barang-Konsumsi. Diakses tanggal 2Februari 2016.

Kim, Y. dan J. Joo. 2013. The ModeratingEffect of Product Market CompetitionIn The Relationship between Adverti-sing Expenditures and Sales. Journal ofApplied Business Research 29(4): 1061-1076.

Kotler, P. dan G. Armstrong. 2014. Princip-les of Marketing. 15th ed. PearsonEducation. England

Liang, L. dan E. J. Riedl. 2013. The Effect ofFair Value Versus Historical CostReporting Model On Analyst ForecastAccuracy. The Accounting Review 89(3):1151-1177.

Mahendra Dj, A., L. G. S. Artini, dan A. A.G. Suarjaya. 2012. Pengaruh KinerjaKeuangan Terhadap Nilai PerusahaanPada Perusahaan Manufaktur Di BursaEfek Indonesia. Jurnal Manajemen,Strategi Bisnis dan Kewirausahaan 6(2):130-138.

Morgan, N. A. 2012. Marketing and Busi-ness Performance. Journal of the Academyof Marketing Science 40(1): 102-119.

Morris, R. D. 1987. Signalling, AgencyTheory and Accounting Policy Choice.Accounting and Business Research 18(69):47-56.

Nielsen. 2015. Belanja Iklan Naik 6% diKuartal Kedua 2015. http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2015/Belanja-Iklan-Naik-6-persen-di-Kuartal-Kedua-2015.html. Diakses tanggal 30 Desember2015.

Nini, G., D. C. Smith, dan A. Sufi. 2012.Creditor Control Rights, CorporateGovernance, and Firm Value. TheReview of Financial Studies 25(6): 1713-1761.

Page 21: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

Pengaruh Aktivitas Pemasaran ...– Kombih, Suhardianto 301

Nurhayati, M. 2013. Profitabilitas, Likuiditasdan Ukuran Perusahaan PengaruhnyaTerhadap Kebijakan Dividen dan NilaiPerusahaan Sektor Non Jasa. JurnalKeuangan dan Bisnis 5(2): 144-153.

Ogunsiji, A. S. 2012. The Impact of CelebrityEndorsement On Strategic BrandManagement. International Journal ofBusiness and Social Science 3(6): 141-146.

Petersen, M. A. 2009. Estimating StandardErrors In Finance Panel Data Sets:Comparing Approaches. Review ofFinancial Studies 22(1): 435-480.

Png, I. P. 2017. Law and Innovation:Evidence From State Trade SecretsLaws. Review of Economics and Statistics99(1): 167-179.

Putra, R. A. dan J. Herawati. 2013. Pe-ngaruh Profitabilitas, Struktur Modal,dan Likuiditas Terhadap Nilai Per-usahan (Studi Pada Perusahaan Asu-ransi Di Bursa Efek Indonesia Tahun2010-2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB2(2): 1-18.

Rompas, G. P. 2013. Likuiditas Solvabilitasdan Rentabilitas Terhadap Nilai Per-usahaan BUMN Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Eko-nomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi1(3): 252-262.

Ruan, W., G. Tian, dan S. Ma. 2011.Managerial Ownership, Capital Struc-ture and Firm Value: Evidence FromChina's Civilian-Run Firms. AustralasianAccounting Business & Finance Journal5(3): 73-92.

Sari, N. M. Y. D. P. dan M. Chabachib. 2013.Analisis Pengaruh Leverage, EfektivitasAset dan Sales Terhadap Profitabilitasserta Dampaknya Terhadap Nilai Per-usahaan (Studi Pada Perusahaan DiSektor Industri Barang Konsumsi YangTerdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode Tahun 2007-2011). DiponegoroJournal of Management 2(3): 188-200.

Serenia, S., dan S. E. Hatane. 2015. PengaruhKegiatan Marketing terhadap Profita-bilitas dan Nilai Perusahaan Properti

dan Real Estate di BEI. BusinessAccounting Review 3(1): 268-279.

Setijawan, I. 2011. Pengaruh Aset TidakBerwujud Terhadap Nilai Perusahaan.Aset 13(2): 139-154.

Sidhu, B. K. dan J. H. Roberts. 2008. TheMarketing Accounting Interface–Les-sons and Limitations. Journal of Market-ing Management 24(7-8): 669-686.

Soraya, L. dan M. Syafruddin. 2013.Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujuddan Penelitian dan PengembanganTerhadap Nilai Pasar Perusahaan (StudiEmpiris pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2009-2010). Diponegoro Journal ofAccounting 2(2): 1-9.

Srinivasan, S. dan D. M. Hanssens. 2009.Marketing and Firm Value: Metrics,Methods, Findings, and Future Direc-tions. Journal of Marketing Research 46(3):293-312.

Srivastava, A. 2014. Why Have Measures ofEarnings Quality Changed Over Time?Journal of Accounting and Economics57(2): 196-217.

Teece, D. J. 1998. Capturing Value FromKnowledge Assets: The New Economy,Markets For Know-How, and Inta-ngible Assets. California ManagementReview 40(3): 55-79.

Trisnajuna, M. dan E. A. Sisdyani. 2015.Pengaruh Aset Tidak Berwujud danBiaya Penelitian dan PengembanganTerhadap Nilai Pasar dan KinerjaKeuangan Perusahaan. E-Jurnal Akun-tansi 13(3): 888-915.

Vomberg, A. C. Homburg, dan T. Borne-mann. 2015. Talented People andStrong Brands: The Contribution ofHuman Capital and Brand Equity toFirm Value. Strategic ManagementJournal 36(13): 2122-2131.

Wahyuni, T., E. Ernawati, dan W. R.Murhadi. 2013. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Nilai Perusahaan DiSektor Property, Real Estate & BuildingConstruction yang Terdaftar Di BEIPeriode 2008-2012. CALYPTRA: Jurnal

Page 22: PENGARUH AKTIVITAS PEMASARAN, KINERJA KEUANGAN, DAN … · berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Srinivasan dan Hanssens (2009) menyata-kan bahwa pemasaran berkontribusi dalam

302 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 3, September 2017 : 281 – 302

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya2(1): 1-18.

Widhiastuti, N. L. P. dan M. Y. Latrini. 2015.Pengaruh Return On Asset danIntangible Asset terhadap Nilai Per-usahaan dengan Corporate SocialResponsibility Sebagai Variabel Pe-moderasi. E-Jurnal Akuntansi 11(2): 370-383.

Wijaya, I. B. N. P. dan N. K. Purnawati.2014. Pengaruh Likuiditas Dan Ke-pemilikan Institusional Terhadap NilaiPerusahaan Dimoderasi Oleh KebijakanDividen. E-Jurnal Manajemen UniversitasUdayana 3(12): 3768-3780.