pengarah · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi kepala...

40

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan
Page 2: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

PENGARAH

Moch. Salim Somad, S.Kom., M.Pd.

PENANGGUNG JAWAB

Upi Purnamasari, S.Si.

PENYUSUN

Sri Sulastri, S.Si., M.Pd.

Drs. Udit, M.M.

Agustina Kurniati, M.Pd.

PENYUNTING

Yudono Yanuar A.

Yulie Apsari, S.Si., M.Pd.

Sodiyah, S.Pd.

© 2019, LPMP DKI Jakarta

Page 3: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan
Page 4: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Buku Hasil Analis Peta Mutu dan

Rekomendasi Peningkatan Mutu Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Buku ini memberikan gambaran

tentang capaian mutu terhadap delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Melalui hasil analisis ini diperoleh gambaran mengenai aspek-aspek yang perlu ditingkatkan untuk

mencapai dan melampui SNP. Lebih jauh, rekomendasi peningkatan mutu ini diharapkan menjadi

masukan bagi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di DKI

Jakarta, serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya dalam menyusun program peningkatan

mutu pendidikan pada masa yang akan datang.

Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga

tersusunnya buku ini.

Jakarta, Desember 2019

Kepala LPMP DKI Jakarta

Moch. Salim Somad, S.Kom, M.Pd

NIP. 197410062003121001

Page 5: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

1.2 Dasar Hukum ................................................................................................................................ 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ....................................................................................................................................... 2

BAB II SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (SPMP) DASAR DAN MENENGAH ......................... 3

2.1 Pengertian SPMP .......................................................................................................................... 3

2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) .................................................................................... 3

2.3 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) ................................................................................ 4

2.4 Pemetaan Mutu Pendidikan ......................................................................................................... 6

2.5 Analisis Peta Mutu Pendidikan ..................................................................................................... 8

BAB III ANALISIS ................................................................................................................................... 13

3.1 Capaian Standar Nasional Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ..................................................... 13

a. Rerata Capaian SNP 2016-2018 .......................................................................................... 13

b. 10 sekolah di Provinsi DKI Jakarta dengan capaian SNP tahun 2018 tertinggi.................... 13

c. 10 sekolah di Provinsi DKI Jakarta dengan capaian SNP tahun 2018 terendah .................. 14

3.2 Capaian per Standar Provinsi DKI Jakarta .................................................................................. 15

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ...................................................................................... 15

b. Standar Isi ............................................................................................................................ 17

c. Standar Proses ..................................................................................................................... 19

d. Standar Penilaian Pendidikan .............................................................................................. 21

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................................................................... 23

f. Standar Sarana dan Prasarana ............................................................................................. 26

g. Standar Pengelolaan ............................................................................................................ 27

h. Standar Pembiayaan ............................................................................................................ 29

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................ 31

4.1 Simpulan..................................................................................................................................... 31

4.2 Rekomendasi .............................................................................................................................. 32

Page 6: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan

yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu

mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

Indonesia. Selanjutnya dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah diamanatkan bahwa pendidikan merupakan urusan pelayanan

dasar yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Untuk melaksanakan urusan

pendidikan ini, dalam lampiran undang-undang tersebut tertera pembagian kewenangan

antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah, ditegaskan bahwa satuan

pendidikan harus menjalankan budaya mutu pendidikan. Untuk melaksanakan hal tersebut,

satuan pendidikan akan disiapkan dan dibimbing oleh Dinas Pendidikan, LPMP, dan lembaga

terkait lainnya. Dinas Pendidikan adalah lembaga yang memiliki tanggung jawab terhadap

peningkatan mutu pendidikan di wilayah sesuai kewenangan masing-masing. Oleh karena itu,

dibutuhkan suatu sistem dan mekanisme implementasi penjaminan mutu pendidikan untuk

memberikan arahan/pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam menjalankan

penjaminan mutu pendidikan.

Pemberlakuan regulasi tentang otonomi daerah melalui Undang-undang tentang

Pemerintahan Daerah (terakhir Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014) berdampak terhadap

pengelolaan pendidikan di daerah. Kebijakan otonomi pendidikan sangat berpengaruh positif

terhadap berkembangnya satuan pendidikan sebagai lembaga pendidikan yang berbasis

kepada kebutuhan dan tantangan yang dihadapi daerah. Keragaman potensi sumber daya

pendidikan di daerah menyebabkan mutu lulusan satuan pendidikan sangat bervariasi.

Keberadaan satuan pendidikan baik secara jenjang dan jenis yang tersebar di seluruh Negara

Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman kebutuhan masyarakat, layanan proses

pendidikan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta mutunya.

Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah merupakan

tanggung jawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh pemerintah daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing serta peran serta masyarakat.

Pada level Pemerintah Pusat penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan

menengah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam

Negeri serta instansi terkait lainnya. Pada level Pemerintah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan Provinsi, LPMP dan Kantor Wilayah Kementerian Agama, sedangkan pada level

pemerintah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 28 Tahun 2016,

satuan pendidikan harus menjalankan penjaminan mutu pendidikan. Guna mencapai

terjadinya budaya mutu di satuan pendidikan, satuan pendidikan akan disiapkan dan

Page 7: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

2

dibimbing oleh Dinas Pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di

wilayah provinsi. Guna menjamin terlaksananya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah di satuan pendidikan, maka perlu disusun rekomendasi

peningkatan mutu berdasarkan hasil analisis rapor mutu untuk mewujudkan budaya mutu

pendidikan.

1.2 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 yang diperbaharui dengan PP Nomor 32

tahun 2013 dan perbaharuan kedua melalui PP Nomor 13 tahun 2015 menyatakan

kewajiban setiap satuan pendidikan melaksanakan penjaminan mutu pendidikan untuk

memenuhi ataupun melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).

3. Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMPDM) menyatakan bahwa

pemetaan mutu sebagai tahapan pertama dalam SistemPenjaminan Mutu Internal dan

Sistem Penjaminan Mutu Ekesternal.

1.3 Tujuan

Tujuan disusunnya buku ini adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu

pendidikan di provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten /Kota serta analisisnya dan untuk menyusun

laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan berdasarkan pemetaan mutu

pendidikan dengan harapan dapat mendorong satuan pendidikan maupun pemerintah

daerah mengimplementasikan SPMP dengan baik dan berkelanjutan.

1.4 Manfaat

Pada akhirnya hasil analisis peta capaian mutu Standar Nasional Pendidikan (SNP) ini

diharapkan dapat menjadi salah satu sumber data dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan (SPMP) sebagai elemen yang penting dalam peningkatan mutu pendidikan

sehingga SPMP dapat terlaksana dengan tepat, baik dan berkelanjutan.

Page 8: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

3

BAB II SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (SPMP) DASAR DAN MENENGAH

2.1 Pengertian SPMP

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah terdiri atas Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI

dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan. Pada setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah

(SD, SMP, SMA, dan SMK) dilaksanakan sistem penjaminan mutu dengan cara yang sama. Hal

yang berbeda adalah substansi kurikulum.

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) dilaksanakan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Badan/Lembaga Standar Pendidikan, dan Badan/Lembaga Akreditasi.

Kedua sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah tersebut ditunjang oleh

Sistem Informasi Penjaminan Mutu Pendidikan.

Gambar 1 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

2.2 Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Sistem Penjaminan Mutu Internal merupakan suatu siklus kontinu yang dilaksanakan

oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan serta

terbangunnya budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Pelaksanaan penjaminan mutu

pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya terpadu dan sistematis antara

seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan,

Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan Komite Satuan

Pendidikan.

Page 9: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

4

Gambar 2 Sistem Penjaminan Mutu Internal

Sistem penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dibagi menjadi lima

tahapan yaitu: i) Pemetaan mutu

ii) Penyusunan rencana peningkatan mutu

iii) Implementasi rencana peningkatan mutu/pelaksanaan

iv) Monitoring evaluasi/audit internal

v) Penetapan strategi mutu pendidikan.

Guna mengetahui capaian satuan pendidikan dalam hal mutu pendidikan pada saat

akan menjalankan SPMI yang pertama kali, langkah pertama yang dilakukan adalah

melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan dokumen evaluasi diri yang di dalamnya

termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP)

sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan pendidikan. Hasil pemetaan mutu

selanjutnya dapat dijadikan acuan di dalam menetapkan visi, misi dan kebijakan satuan

pendidikan dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan.

2.3 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)

Gambar 3 Posisi dan Peran masing-masing Lembaga dalam SPME

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dilakukan oleh Badan/Lembaga Standar

Pendidikan, Badan/Lembaga Akreditasi Satuan Pendidikan, Pemerintah (Direktorat Jenderal

Page 10: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

5

Pendidikan Dasar dan Menengah), dan Pemerintah Daerah. Pada Gambar di atas, posisi

lembaga-lembaga tersebut dalam SPME dijelaskan lebih rinci.

Agar tercipta keharmonisan antar lembaga dalam pelaksanaan SPME, disusun

pembagian tugas sebagai berikut. Tugas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

:

a. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan

SPMI-Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen;

b. Menyusun dan mengembangkan pedoman SPMIDikdasmen;

c. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan

pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen;

d. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM

pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan SPME;

e. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMIDikdasmen berdasarkan data dan

informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan;

f. Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan

kewenangannya;

g. Mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah;

h. dan Menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan kepada

Menteri berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan.

Dalam menjalankan peran tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah dibantu oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang bertugas:

a. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan

pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen;

b. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan data dan

informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota;

c. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM

pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan SPME;

d. Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi

dan kabupaten/ kota kepada Dirjen Dikdasmen berdasarkan pemetaan mutu pendidikan

di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota sesuai kewenangan dan wilayahnya;

e. dan Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat

provinsi dan kabupaten/ kota kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota.

Tugas dan wewenang Dinas Pendidikan Provinsi dan Suku Dinas Pendidikan Kab/Kota

sebagai representasi Pemerintah Provinsi dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan :

a. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan

SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan;

b. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pengendalian

satuan pendidikan dalam pengembangan SPMIDikdasmen pada satuan pendidikan;

c. Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan

pendidikan berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan;

d. Melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan

kewenangannya;

Page 11: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

6

e. dan Menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan hasil

pemetaan pendidikan sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing.

2.4 Pemetaan Mutu Pendidikan

Pemetaan Mutu Pendidikan adalah proses terkait kegiatan pengumpulan,

pengolahan, analisis data dan informasi tentang capaian pemenuhan standar nasional

pendidikan dari mulai tingkatsatuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Pemetaan mutu pendidikan dapat memberikan gambaran kepada berbagai pemangku

kepentingan tentang capaian pemenuhan standar nasional pendidikan.

Hal ini perlu dilakukan untuk: 1) Menghasilkan peta mutu pendidikan yang dapat

dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah sebagai acuan

dalam perencanaan, 2) Sebagai salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan

penjaminan mutu pendidikan baik secara internal maupun eksternal.

Pemetaan Mutu dilakukan dengan cara:

1. Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

2. Standar Nasional Pendidikan dijabarkan dalam bentuk indikator mutu dan sub-indikator

mutu. Variabel pertanyaan dalam instrumen dibangun dari sub-indikator mutu dan

diidentifikasi sumber data dan informasi yang mendukung.

3. Berdasarkan sumber data dan informasi, instrumen pemetaan mutu disusun dalam dua

jenis yaitu kuesioner pemetaan mutu dan formulir data pokok pendidikan. Data dan

informasi untuk formulir data pokok pendidikan diambil dari rekam data satuan

pendidikan yang ada pada Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. Data dan

informasi untuk kuesioner pemetaan mutu perlu dihimpun kembali dari satuan

pendidikan.

4. Satuan pendidikan melakukan kegiatan pemetaan mutu melalui Evaluasi Diri Satuan

Pendidikan (EDS) dan menyampaikan hasil evaluasi tersebut dalam bentuk data dan

informasi sesuai dengan instrumen pemetaan mutu yang dikembangkan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

5. Data dan informasi dikirim ke sistem informasi mutu pendidikan untuk diolah menjadi

peta mutu yang memuat capaian pemenuhan terhadap standar nasional pendidikan

untuk disampaikan kepada satuan pendidikan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

6. Peta mutu dianalisa lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai acuan perencanaan

pendidikan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah dan pusat sehingga upaya

pemenuhan mutu pendidikan berjalan sinergis karena berasal dari sumber data dan

informasi yang sama.

Warga satuan pendidikan yang memberikan data dan informasi pada level satuan

pendidikan yaitu :

1. Kepala satuan pendidikan

2. Siswa minimum 5 orang per tingkat kelas. Untuk SD hanya siswa kelas 4-6 (Total

responden siswa minimum 15 orang/satuan pendidikan)

3. Guru SD minimum 1 guru per tingkat kelas dan minimum 1 guru Agama dan Penjaskes

(Total responden guru SD mininum 8 orang)

4. Guru SMP/SMA/SMK minimum 1 guru per mata pelajaran

Page 12: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

7

5. Komite Satuan pendidikan minimal 1 orang perwakilan pimpinan komite dan 2 orang

perwakilan orangtua siswa

6. Pengawas yang merupakan pengawas pembina melakukan proses verifikasi dan validasi

atas data yang akan disampaikan oleh satuan pendidikan.

7. Petugas pemetaan mutu atau operator DAPODIK Tingkat Kecamatan dan tingkat Suku

Dinas yang telah dilatih oleh LPMP DKI Jakarta, dilibatkan untuk menyosialisasikan dan

membantu satuan pendidikan dalam merekam dan mengirimkan data dan informasi

pemetaan mutu melalui aplikasi pengumpulan data yang ada di satuan pendidikan.

8. LPMP DKI Jakarta bekerja sama dengan pemerintah daerah yaitu Pusdatikomdik (UPT

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) untuk mengkoordinasi agar seluruh satuan

pendidikan dapat terpetakan mutunya.

Gambar 4 Alur Pengumpulan Data PMP

Pemetaan mutu dilaksanakan di satuan pendidikan melalui kegiatan Evaluasi Diri

Satuan pendidikan. Pemetaan mutu pada level kewilayahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan pusat dengan menghimpun hasil evaluasi diri satuan pendidikan melalui

instrumen pemetaan mutu yang dikembangkan oleh pemerintah pusat dengan bantuan

aplikasi pengumpulan data terpadu berbasis komputer yang ada di satuan pendidikan

(DAPODIK) dan dikirim ke sistem informasi mutu pendidikan. Pengolahan dan penyajian hasil

pemetaan mutu dilakukan oleh sistem informasi milik Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Page 13: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

8

Gambar 5 Alur Pengiriman Data Peta Mutu

2.5 Analisis Peta Mutu Pendidikan

Hasil pemetaan mutu Pendidikan melalui aplikasi PMP adalah berupa rapor mutu di

tingkat satuan pendidikan dan agregasi rapor mutu satuan pendidikan dapat menjadi peta

mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional.

Rapor mutu tahun 2018 disajikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk radar dan tabel.

Rapor mutu dalam bentuk radar menggambarkan posisi capaian mutu satuan pendidikan

terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), selama 3 tahun pengisian PMP sejak 2016,

2017 dan 2018.

Gambar 6 Rapor Mutu dalam bentuk radar

Dalam bentuk tabel, pada rapor mutu satuan pendidikan dapat dilihat capaian mutu satuan

pendidikan yang terdiri atas: capaian 8 Standar (Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,

Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependiidkan,

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendiidkan dan Standar

Pembiayaan. Selain itu juga dapat dilihat capaian per indikator serta sub indikator dari setiap

standar. Capaian mutu dalam rapor mutu digambarkan dengan bintang dan skor capaian

sebagai berikut:

Page 14: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

9

Tabel 1 Kategori Capaian Rapor Mutu

Tabel 2 Rapor Mutu Per Standar

Tabel 3 Cuplikan Rapor Mutu per Indikator dan Sub Indikator

Capaian rapor mutu jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di DKI Jakarta pada tahun 2016, 2017 dan

2018 adalah sebagai berikut:

Jenjang Capaian Rapor Mutu Tahun

2016 2017 2018

SD 4.87 5.47 5.59

SMP 4.55 5.27 5.51

SMA 4.91 5.27 5.54

SMK 4.42 5.27 5.42 Tabel 4 Capaian Rapor Mutu Tahun 2016 s.d 2018

Page 15: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

10

Gambar 7 Capaian Rapor Mutu Tahun 2016 s.d 2018

Data tersebut memperlihatkan, bahwa berdasarkan data rapor mutu pendidikan

tahun 2016 hingga 2018, mutu pendidikan di DKI Jakarta mengalami tren kenaikan pada

seluruh jenjang. Meskipun demikian, perlu terus dilakukan upaya peningkatan mutu yang

berkelanjutan agar capaian mutu pendidikan dapat memenuhi SNP (jika skornya lebih besar

atau sama dengan 7).

Sebaran mutu satuan pendidikan berdasarkan kategori mutu per jenjang dapat

terlihat pada grafik-grafik berikut ini:

Gambar 8 Capaian per Kategori Mutu Jenjang SD

4.87

5.47 5.59

4.55

5.275.51

4.91

5.27

5.54

4.42

5.27

5.42

2016 2017 2018

SD SMP SMA SMK

Page 16: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

11

Gambar 9 Capaian per Kategori Mutu Jenjang SMP

Gambar 10 Capaian per Kategori Mutu Jenjang SMA

Gambar 11 Capaian per Kategori Mutu Jenjang SMK

Mutu satuan pendidikan di DKI Jakarta pada periode 2016 hingga 2018 mengalami

pergeseran ke arah kanan (menuju SNP 4) yang signifikan pada seluruh jenjang, tapi upaya

peningkatan mutu harus terus dilanjutkan agar setiap satuan pendidikan dapat memenuhi

SNP seperti yang telah diamanahkan dalam Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 17: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

12

Lembaga-lembaga terkait dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME),

berfungsi untuk melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai

dengan kewenangannya dan menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan

berdasarkan hasil pemetaan pendidikan sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing. Agar

fungsi tersebut dapat terlaksana dengan optimal, maka dilakukan telaah serta analisis

mendalam dan menyeluruh terhadap capaian rapor mutu, baik di tingkat provinsi, kab/kota

maupun satuan pendidikan. Telaah dan analisis tersebut akan menghasilkan berbagai

rekomendasi program peningkatan mutu yang sesuai dengan kebutuhan, dan bermuara pada

peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, serta lahirnya budaya mutu pendidikan di

DKI Jakarta.

Page 18: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

13

BAB III ANALISIS

3.1 Capaian Standar Nasional Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Analisis capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) jenjang SD di provinsi DKI Jakarta

dilakukan terhadap tiga hal, yaitu:

1. Rerata capaian SNP 2016-2018

2. 10 sekolah dengan capaian SNP tahun 2018 tertinggi

3. 10 sekolah sekolah dengan capaian SNP tahun 2018 terendah.

a. Rerata Capaian SNP 2016-2018

Rerata capaian SNP dalam 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2016, 2017, dan 2018 terus

mengalami peningkatan pada enam standar yaitu kompetensi lulusan, isi, proses,

penilaian pendidikan, pengelolaan, dan pembiayaan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan mengalami peningkatan dari tahun 2016 ke

tahun 2017, namun mengalami penurunan pada tahun 2018. Sedangkan standar sarana

dan prasarana mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tidak terjadinya peningkatan

dari tahun ke tahun pada dua standar ini dapat disebabkan karena belum optimalnya

pengisian Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodik).

b. 10 sekolah di Provinsi DKI Jakarta dengan capaian SNP tahun 2018 tertinggi

Sepuluh sekolah dasar dengan capaian SNP tahun 2018 tertinggi di Provinsi DKI Jakarta tercatat 3 sekolah di wilayah Jakarta Pusat, 2 di Jakarta Utara, 2 di Jakarta Barat, 2 di Jakarta Selatan, dan 1 sekolah di wilayah Jakarta Timur. Kesepuluh sekolah merupakan sekolah negeri. Tiga sekolah dengan capaian tertinggi masing-masing SDN Bendungan Hilir 01 Jakarta Pusat, SDN Paseban 07 Pagi Jakarta Pusat, dan SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pagi Jakarta Timur.

0

1

2

3

4

5

6

7

SKL ISI PROSES PENILAI-AN

PTK SARPRAS PENGE-LOLAAN

PEMBIA-YAAN

2016 5.66 5.06 5.33 4.47 3.89 5.13 4.71 3.94

2017 6.07 5.66 6.45 5.99 4.29 4.22 5.75 5.27

2018 6.35 5.99 6.62 6.18 4.08 4.03 6.01 5.41

Capaian SNP SD DKI 2016-2018

2016 2017 2018

Page 19: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

14

Tabel 10 SD di DKI dengan SNP Tertinggi

No NPSN Sekolah

Capaian 2018

1 20100390 SDN Bendungan Hilir 01 Jakpus

6,23

2 20104649 SDN Paseban 07 Pagi Jakpus

6,21

3 20104252 SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pagi Jaktim

6,18

4 20104969 SDN Warakas 05 Pagi Jakut

6,15

5 20104653 SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakpus

6,14

6 20101932 SDN Kapuk 05 Pagi Jakbar

6,13

7 20106145 SDN Pondok Labu 01 Pagi Jaksel

6,13

8 20104937 SDN Sunter Jaya 01 Pagi Jakut

6,13

9 20101981 SDN Kelapa Dua 06 Pagi Jakbar

6,12

10 20106056 SDN Menteng Atas 05 Pagi Jaksel

6,12

c. 10 sekolah di Provinsi DKI Jakarta dengan capaian SNP tahun 2018 terendah

Berdasarkan capaian SNP tahun 2018 di provinsi DKI Jakarta terdapat sepuluh SD yang memperoleh capaian terendah, yaitu 3 sekolah di wilayah Jakarta Pusat, 2 di Jakarta Utara, 2 di Jakarta Barat, dan 3 di Jakarta Selatan. Di antara sekolah dengan capaian SNP terendah ini, enam adalah sekolah swasta. Sekolah dengan capaian terendah diraih oleh SD Daarul Quran Jakarta Selatan, SD Gemar Belajar Berkarya Bersama Jakarta Pusat, dan SD Islam An Najah Jakarta Selatan

Tabel 10 SD di DKI dengan SNP Terendah

No NPSN Sekolah

Capaian 2018

1 NP996645 SD Daarul Quran Jaksel 1,36

2 69954279

SD Gemar Belajar Berkarya Bersama

Jakpus 1,37

3 20109914 SD Islam An Najah Jaksel 1,63

4 20105040 SDS K. Harapan Mulia Jakut 1,82

5 20105630 SD Bina Insan Mandiri Jakbar 1,89

6 20105118 SDS Tugu Bhakti Jakut 1,92

7 20104524 SDN Duri Pulo 10 Jakpus 1,93

8 20101972 SDN Kedaung Kaliangke 13 Pagi Jakbar 2,03

9 20100535 SDN Kenari 03 Pagi Jakpus 2,04

10 20106069 SDN Pancoran 03 Pagi Jaksel 2,04

Page 20: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

15

3.2 Capaian per Standar Provinsi DKI Jakarta

Analisis capaian mutu pendidikan pada setiap standar di provinsi DKI Jakarta, dilakukan pada

4 hal, yaitu:

1. Capaian standar periode 2016-2018;

2. Capaian indikator dan subindikator yang sudah sesuai SNP

3. Capaian indikator dan subindikator yang masih perlu ditingkatkan; dan (4) rekomendasi

Program Peningkatan Mutu.

Capaian indikator dan subindikator yang sudah sesuai dengan SNP adalah indikator dan

subindikator yang mencapai kategori bintang 5 dengan nilai 6,67‒7,00. Capaian indikator dan

subindikator yang masih perlu ditingkatkan karena capaiannya baru menuju SNP 1, menuju

SNP 2, dan menuju SNP 3 adalah indikator dan subindikator yang mendapat bintang 1, 2, dan

3 dengan nilai 0,00‒5,06

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Capaian standar kompetensi lulusan provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir yaitu

tahun 2016, 2017, dan 2018 terus meningkat. Peningkatan capaian standar ini dapat

disebabkan oleh adanya peningkatan capaian di ketujuh standar yang lain. Selain itu

capaian standar kompetensi lulusan juga dapat disebabkan karena semakin optimalnya

pengisian aplikasi penjaminan mutu pendidikan (PMP) dan aplikasi Dapodik.

Grafik Capaian SKL SD Provinsi DKI Jakarta 2016-218

Tabel Indikator dan Subindikator SKL SD Provinsi DKI Jakarta yang Sesuai SNP 2018.

No No Indikator/

Subindikator Indikator/Subindikator

1 1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap

2 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME

3 1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter

4 1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

6.4

2016 2017 2018

5.66

6.07

6.35

Standar Kompetensi Lulusan

Page 21: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

16

5 1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun

6 1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

7 1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli

8 1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

9 1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab

10 1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat

11 1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

12 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis

13 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri

14 1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif

15 1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

Dari 3 indikator pada standar kompetensi lulusan, hanya 1 yang sudah mencapai SNP,

yaitu indikator 1.1 (lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap). Subindikator yang

sudah mencapai SNP sebanyak 14 dari 17 sub-indikator, yaitu 10 sub-indikator pada

indikator 1.1 dan 4 sub-indikator pada indikator 1.3 (lulusan memiliki kompetensi pada

dimensi keterampilan).

Indikator yang masih perlu ditingkatkan adalah Indikator 1.2 (lulusan memiliki

kompetensi pada dimensi pengetahuan). Sedangkan subindikator pada standar

kompetensi lulusan yang masih perlu ditingkatkan adalah 1.2.1 (memiliki pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif).

Tabel Indikator dan Subindikator SKL SD Provinsi DKI Jakarta di Bawah SNP 2018

No No Indikator/

Subindikator Indikator/Subindikator Nilai Kategori

1 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi

pengetahuan

4,64

2 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,

konseptual, metakognitif

4,64

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar kompetensi lulusan dalam 3 tahun terakhir,

maka rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai

berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. In House Training perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad

XXI.

b. Implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

Page 22: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

17

c. Supervisi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

d. Pembimbingan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad

XXI.

2. Untuk Kelompok Kerja Guru/ Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKG/KKKS)

a. Program Lesson Study perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran

abad XXI.

3. Untuk Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan dan

Kejuruan (PPKPTKK)

a. Pelatihan peningkatan keterampilan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran abad XXI.

4. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

a. Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran abad XXI.

b. Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI

5. Untuk LPMP

a. Workshop perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

b. Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI

6. Untuk Kemdikbud

a. Penyediaan contoh RPP pembelajaran XXI, video pembelajaran XXI, dan contoh

penilaian abad XXI dari direktorat SD, SMP, SMA, dan SMK.

b. Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI.

b. Standar Isi

Capaian Standar Isi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan capaian

standar ini turut mendukung peningkatan pada standar kompetensi lulusan.

Grafik Capaian Standar Isi SD Provinsi DKI Jakarta 2016-218

Capaian indikator dan subindikator Standar Isi SD Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018

menunjukkan bahwa tidak ada satu pun di antara 3 indikator yang sudah mencapai SNP.

Capaian sub-indikator yang sudah SNP ada 4 dari 13 buah, yaitu 1 pada indikator 2.2

4.4

4.6

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

2016 2017 2018

5.06

5.66

5.99

Standar Isi

Page 23: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

18

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedural) dan 3 pada

indikator 2.3 (Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan).

Tabel Indikator dan Sub-Indikator Standar Isi SD Provinsi DKI yang Mencapai SNP

No Indikator/Subindikator

2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan

2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang

berlaku

2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal

2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa

Capaian sub-indikator pada standar isi yang masih perlu ditingkatkan adalah 2.3.2

(mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi) agar semakin

mendukung capaian indikator 2.3 (sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan).

Tabel Capaian Indikator dan Sub-indikator Standar Isi SD Provinsi DKI Jakarta yang Perlu

Ditingkatkan.

No Indikator/Subindikator Nilai Kategori

2.3.2. Mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman

materi

2,32

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar isi dalam 3 tahun terakhir, maka rekomendasi

program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kurikulum agar sesuai ketentuan

oleh tim monev sekolah

b. Pendalaman materi dilakukan sedini mungkin di kelas VI agar pengaturan beban

belajar sesuai dengan bentuk pendalaman materi

2. Untuk KKG/KKKS

a. Diskusi pengaturan beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi

3. Untuk PPKPTKK

a. Pelatihan peningkatan keterampilan dalam merancang, melaksanakan, dan

melakukan monev pelaksanaan kurikulum

4. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

a. Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam merancang, melaksanakan, dan

melakukan monev pelaksanaan kurikulum

b. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum

5. Untuk LPMP

a. Workshop perancangan, pelaksanaan, dan monev pelaksanaan kurikulum

b. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum

6. Untuk Kemdikbud

Page 24: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

19

a. Penyediaan contoh perancangan, pelaksanaan, dan monev pelaksanaan

kurikulum

dari direktorat SD, SMP, SMA, dan SMK.

b. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum

c. Standar Proses

Capaian standar proses provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir yaitu tahun 2016,

2017, dan 2018 mengalami kenaikan. Peningkatan capaian standar ini turut mendukung

peningkatan pada standar kompetensi lulusan.

Capaian indikator dan subindikator standar proses SD provinsi DKI Jakarta yang sudah

sesuai SNP pada tahun 2018 ditunjukkan pada tabel berikut.

No Indikator/Subindikator

3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan

3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan

3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi

3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah

3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat

3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran

3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu

3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah

3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi

3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu

3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi

dimensi;

3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif

0

1

2

3

4

5

6

7

2016 2017 2018

5.33

6.45 6.62

Standar Proses

Page 25: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

20

3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat

3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa,

dan di mana saja adalah kelas.

3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.

3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran

3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran

Dari 3 indikator standar proses, 2 indikator sudah mencapai SNP, yaitu indikator 3.1

(sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan) dan indikator 3.2 (proses

pembelajaran dilaksanakan dengan tepat). Capaian subindikator yang sudah SNP

ditemukan 15 dari 25 subindikator yang ada, yaitu 3 pada indikator 3.1, 11 pada indikator

3.2, dan 1 pada indikator 3.3 (pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses

pembelajaran).

Capaian indikator dan subindikator standar proses SD provinsi DKI Jakarta yang masih

perlu ditingkatkan sudah tidak ada lagi. Semua indikator dan subindikator pada standar

ini sudah sesuai SNP dan menuju SNP 4. Dengan demikian, walaupun indikator 3.3

berkategori menuju SNP 4 (kategori bintang 4), namun dengan tidak adanya indikator

yang capaiannya di bawahnya, maka pada indikator inilah yang akan direkomendasikan

peningkatannya agar sesuai SNP.

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar proses dalam 3 tahun terakhir, maka

rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Pelaksanaan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran

b. Pengawasan pelaksanaan penilaian otentik dilakukan dalam proses

pembelajaran

2. Untuk KKG/KKKS

c. Program Lesson Study pada pelaksanaan penilaian otentik yang dilakukan dalam

proses pembelajaran

3. Untuk PPKPTKK

a. Pelatihan peningkatan keterampilan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran abad XXI, dimana di dalamnya terdapat pelaksanaan

penilaian otentik yang dilakukan dalam proses pembelajaran

4. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

a. Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran abad XXI

b. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan penilaian otentik dalam proses

pembelajaran.

5. Untuk LPMP

a. Workshop perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

Page 26: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

21

b. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan penilaian otentik dalam proses

pembelajaran.

6. Untuk Kemdikbud

a. Penyediaan contoh RPP pembelajaran XXI, video pembelajaran XXI, dan contoh

penilaian abad XXI dari direktorat SD, SMP, SMA, dan SMK, dimana di dalamnya

terdapat pelaksanaan penilaian otentik yang dilakukan dalam proses

pembelajaran.

d. Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan penilaian otentik dalam proses

pembelajaran

d. Standar Penilaian Pendidikan

Capaian standar penilaian pendidikan provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir yaitu

tahun 2016, 2017, dan 2018 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan

capaian standar ini turut mendukung peningkatan pada standar kompetensi lulusan.

Capaian indikator dan subindikator standar proses SD provinsi DKI Jakarta yang sudah

sesuai SNP pada tahun 2018 yaitu pada subindikator 4.1.1 Mencakup ranah sikap,

pengetahuan dan keterampilan dan 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan dan penilaian.

Sebanyak 5 indikator pada standar penilaian pendidikan kesemuanya belum mencapai

SNP. Capaian subindikator yang sudah SNP pada standar ini hanya ditemukan 2 dari 12

total subindikator yang ada

Capaian indikator dan subindikator standar penilaian pendidikan SD provinsi DKI Jakarta

yang masih perlu ditingkatkan adalah subindikator 4.5.3. Menentukan kelulusan siswa

berdasarkan pertimbangan yang sesuai mendapat nilai 4,24 dengan tiga bintang.

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar penilaian pendidikan dalam 3 tahun terakhir,

maka rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai

berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. In House Training implementasi penilaian kurikulum 2013

2. Untuk KKG/KKKS

0

1

2

3

4

5

6

7

2016 2017 2018

4.47

5.99 6.18

Standar Penilaian Pendidikan

Page 27: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

22

a. Diskusi implementasi penilaian kurikulum 2013

1. Untuk PPKPTKK

a. Pelatihan peningkatan keterampilan guru dalam mengimplementasikan

kurikulum 2013

2. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

b. Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam mengimplementasikan kurikulum

2013

c. Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013

3. Untuk LPMP

a. Workshop implementasi penilaian kurikulum 2013

a. Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013

4. Untuk Kemdikbud

b. Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013

e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Capaian standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan provinsi DKI Jakarta pada

2016, 2017, dan 2018 mengalami fluktuasi, yaitu meningkat dari tahun 2016 ke 2017

namun mengalami penurunan dari tahun 2017 ke tahun 2018. Penurunan capaian

standar ini dapat disebabkan karena belum optimalnya pengisian aplikasi DAPODIK.

Adapun capaian yang sudah sesuai SNP pada tahun 2018 hanya pada subindikator 5.1.2

(rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang). Sedangkan 5 indikator pada

standar pendidik dan tenaga kependidikan belum ada yang sesuai SNP.

Capaian indikator dan subindikator standar pendidik dan tenaga kependidikan SD

provinsi DKI Jakarta yang masih perlu ditingkatkan ditunjukkan pada tabel berikut.

No No

Indikator/

Subindikator

Indikator/Subindikator Nilai Kategori

1 5.1.4. Bersertifikat pendidik 3,93

2 5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 4,52

3.6

3.7

3.8

3.9

4

4.1

4.2

4.3

2016 2017 2018

3.89

4.29

4.08

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Page 28: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

23

3 5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik

4 5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 0

5 5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 4,46

6 5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 4,28

7 5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 3,11

8 5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 3,57

9 5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 3,46

10 5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 2,56

11 5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 3,4

12 5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga

administrasi sesuai ketentuan

1,84

13 5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0,17

14 5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi

berkualifikasi minimal SMK/sederajat

0,09

15 5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi

bersertifikat

16 5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan

Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan

4,3

17 5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik

18 5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik

19 5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik

20 5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik

21 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai

ketentuan

0,03

22 5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0,05

23 5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium

berkualifikasi sesuai

0,07

24 5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium

bersertifikat

25 5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium

berpengalaman sesuai

0,09

26 5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 0,02

27 5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran

berpendidikan sesuai ketentuan

28 5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0,07

29 5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan

sesuai ketentuan

30 5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik

31 5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik

32 5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik

33 5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik

Page 29: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

24

34 5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan

sesuai ketentuan

0,16

35 5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0,24

36 5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan

berkualifikasi sesuai

0,19

37 5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan

bersertifikat

38 5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan

berpengalaman sesuai

0,21

39 5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0

40 5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan

sesuai ketentuan

0,46

41 5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik

42 5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi

minimal baik

43 5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik

44 5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik

45 5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik

46 5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi

minimal baik

Ada 3 dari 5 indikator pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang masih perlu

ditingkatkan, yaitu indikator 5.3 (ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi

sesuai ketentuan), indikator 5.4 (ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai

ketentuan), dan indikator 5.5 (ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai

ketentuan).

Capaian subindikator yang masih harus ditingkatkan ditemukan sebanyak 43 dari 52

subindikator yang ada, yaitu 4 subindikator pada indikator 5.1 (Ketersediaan dan

kompetensi guru sesuai ketentuan), 7 subindikator pada indikator 5.2 (Ketersediaan dan

kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan), 8 subindikator pada indikator 5.3, 12

subindikator pada indikator 5.4, dan 12 subindikator pada indikator 5.5.

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar pendidik dan tenaga kependidikan dalam 3

tahun terakhir, maka rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan

adalah sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Mengusulkan ketersediaan tenaga administrasi yang kompeten dan sesuai

ketentuan

b. Mengusulkan ketersediaan laboran yang kompeten dan sesuai ketentuan

c. Mengusulkan ketersediaan pustakawan yang kompeten dan sesuai ketentuan

2. Untuk PPKPTKK

a. Pelatihan peningkatan kompetensi tenaga administrasi

Page 30: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

25

b. Pelatihan peningkatan kompetensi laboran

c. Pelatihan peningkatan kompetensi pustakawan

3. Pelatihan Untuk Dinas Pendidikan

a. Rekruitmen tenaga administrasi

b. Rekruitmen laboran

c. Rekruitmen pustakawan

4. Untuk Kemdikbud

a. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi ketersediaan tenaga

administrasi

b. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi ketersediaan tenaga

laboran

c. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi ketersediaan tenaga

pustakawan

f. Standar Sarana dan Prasarana

Capaian Standar Sarana dan Prasarana SD di Provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir

yaitu tahun 2016, 2017, dan 2018 mengalami penurunan. Penurunan capaian standar ini

dapat disebabkan karena belum optimalnya pengisian aplikasi DAPODIK.

Capaian indikator dan subindikator standar sarana dan prasarana SD provinsi DKI Jakarta

yang sudah sesuai SNP pada tahun 2018 ditunjukkan pada tabel berikut.

No Indikator/Subindikator

6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan

6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai

6.3.11. Menyediakan kantin yang layak

6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai

Dari 3 indikator pada standar sarana dan prasarana,, belum ada yang sudah sesuai SNP.

Capaian subindikator yang sudah SNP pada standar ini ditemukan hanya 4 dari 39

subindikator, yaitu subindikator 6.1.3 (kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan),

0

1

2

3

4

5

6

2016 2017 2018

5.13

4.22 4.03

Standar Sarana dan Prasarana

Page 31: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

26

6.2.13 (kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai), 6.3.11 (menyediakan kantin yang

layak), dan 6.3.20 (kondisi ruang sirkulasi layak pakai).

Capaian indikator dan subindikator standar sarana dan prasarana SD Provinsi DKI Jakarta

yang masih perlu ditingkatkan ditunjukkan pada tabel berikut.

No No Indikator/

Subindikator

Indikator/Subindikator Nilai Kategori

1 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,41

2 6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang

sesuai dan memadai

3 6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah

siswa

3,09

4 6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 2,29

5 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana

pembelajaran yang lengkap dan layak

2,43

6 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 0,54

7 6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 1,81

8 6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai

standar

0,01

9 6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 0,32

10 6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0

11 6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana

pendukung yang lengkap dan layak

2,58

12 6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 1,72

13 6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 0,23

14 6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 0,95

15 6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 0,48

16 6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 3,47

17 6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 0,26

18 6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar

19 6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 3,57

20 6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 1,46

21 6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 3

22 6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 1,62

23 6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 3,93

24 6.3.19. Kondisi gudang layak pakai

Semua indikator pada standar sarana dan prasarana masih perlu ditingkatkan, yaitu

indikator 6.1 (kapasitas daya tampung sekolah memadai), indikator 6.2 (sekolah memiliki

sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak), dan indikator 6.3 (sekolah

memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak). Capaian subindikator

Page 32: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

27

yang masih harus ditingkatkan ditemukan sebanyak 21 dari 39 subindikator yang, yaitu 3

subindikator pada indikator 6.1, 5 subindikator pada indikator 6.2, dan 13 subindikator

pada indikator 6.3.

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar sarana dan prasarana dalam 3 tahun terakhir,

maka rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai

berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Mengusulkan kapasitas daya tampung sekolah supaya memadai

b. Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak

c. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak

2. Untuk Dinas Pendidikan

a. Pembangunan gedung sekolah untuk memenuhi kapasitas daya tampung sekolah

b. Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak

c. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak

3. Workshop Untuk Kemdikbud

a. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi kapasitas daya

tampung sekolah

d. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi pengadaan sarana

dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak

b. Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi pengadaan sarana

dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak.

g. Standar Pengelolaan

Capaian standar pengelolaan provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir yaitu tahun

2016, 2017, dan 2018 ditunjukkan pada tabel berikut.

No Standar Nasional Pendidikan Tahun 2016 Tahun

2017

Tahun

2018

7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4,71 5,75 6,01

Berdasarkan tabel di atas capaian standar tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Peningkatan capaian standar ini turut mendukung peningkatan pada standar

kompetensi lulusan.

Capaian indikator dan subindikator standar pengelolaan SD provinsi DKI Jakarta yang

sudah sesuai SNP pada tahun 2018 ditunjukkan pada tabel berikut.

7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan

7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan

Berdasarkan tabel di atas, tidak ada satu pun diantara 4 indikator pada standar

pengelolaan yang sudah mencapai SNP. Capaian subindikator yang sudah SNP pada

standar ini ditemukan hanya 2 dari total 16 subindikator yang ada, yaitu subindikator

Page 33: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

28

7.1.1 (memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan) dan subindikator 7.2.2

(menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan).

Capaian indikator dan subindikator standar pengelolaan SD provinsi DKI Jakarta yang

masih perlu ditingkatkan ditunjukkan pada tabel berikut.

No Indikator/Subindikator Nilai Kategori

7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas

kepemimpinan

2,1

7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik

7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 0

7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0

7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 0

Berdasarkan tabel di atas, indikator yang masih perlu ditingkatkan pada standar

pengelolaan adalah indikator 7.3 (kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan

tugas kepemimpinan). Capaian subindikator pada standar ini yang masih perlu

ditingkatkan adalah 7.3.1 (berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik), 7.3.3

(mengembangkan sekolah dengan baik), 7.3.5 (berjiwa kewirausahaan), dan 7.3.6

(melakukan supervisi dengan baik).

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar pengelolaan dalam 3 tahun terakhir, maka

rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Program monev pada kinerja kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik

b. Pemberian penghargaan pada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik

yang berkinerja terbaik pada setiap periode

c. Pemasangan penghargaan di lokasi yang strategis untuk memotivasi warga

sekolah agar berkinerja terbaik

2. Untuk KKKS

a. Seminar best practice/penelitian tindakan sekolah

3. Untuk PPKPTKK

a. Pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah

4. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

a. Pemberdayaan KKKS dalam peningkatan kompetensi kepala sekolah

b. Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah

5. Untuk LPMP

a. Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah

6. Untuk Kemdikbud

a. Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah

Page 34: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

29

h. Standar Pembiayaan

Capaian Standar Pembiayaan SD di Provinsi DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir yaitu

tahun 2016, 2017, dan 2018 mengalami peningkatan. Peningkatan capaian standar ini

turut mendukung peningkatan pada standar kompetensi lulusan.

Dari 3 indikator yang terdapat pada standar pembiayaan belum satu pun yang sudah

mencapai SNP. Dari 7 subindikator yang terdapat pada standar ini juga belum ada satu

pun yang mencapai SNP.

Capaian indikator dan subindikator standar pembiayaan SD provinsi DKI Jakarta yang

masih perlu ditingkatkan ditunjukkan pada tabel berikut.

No Indikator/Subindikator Nilai Kategori

8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,04

8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari

APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya

0,11

Indikator yang masih perlu ditingkatkan pada standar pembiayaan adalah indikator 8.3

(sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik). Capaian subindikator pada standar

ini yang masih perlu ditingkatkan adalah subindikator 8.3.1 (Mengatur alokasi dana yang

berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya).

Saran Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis capaian standar pembiayaan dalam 3 tahun terakhir, maka

rekomendasi program peningkatan mutu yang dapat disarankan adalah sebagai berikut.

1. Satuan pendidikan:

a. Pengelolaan dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya

dengan baik

b. Study banding pengelolaan dana ke sekolah dengan pengalaman terbaik

2. Untuk KKKS

a. Diskusi best practice pengelolaan dana sekolah

3. Untuk PPKPTKK

0

1

2

3

4

5

6

2016 2017 2018

3.94

5.27 5.41

Standar Pembiayaan

Page 35: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

30

a. Pelatihan peningkatan kompetensi pengelolaan dana sekolah bagi kepala sekolah

dan bendahara sekolah

4. Untuk Dinas Pendidikan Provinsi

a. Pemberdayaan KKKS dalam pengelolaan dana sekolah

b. Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah

5. Untuk LPMP

a. Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah

6. Untuk Kemdikbud

a. Pemberian penghargaan bagi daerah dengan pengelolaan dana sekolah terbaik

b. Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah

Page 36: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

31

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis rerata capaian SNP 3 tahun terakhir dan analisis capaian mutu pendidikan

pada setiap standar dengan melihat pada capaian standar dalam 3 tahun terakhir, capaian

indikator dan subindikator yang sudah sesuai SNP, capaian indikator dan subindikator yang

masih perlu ditingkatkan, serta rekomendasi program peningkatan mutu maka simpulan yang

dapat diberikan sebagai berikut.

Dari 8 SNP pada jenjang SD provinsi DKI Jakarta dari tahun 2016, 2017, dan 2018, terdapat 6

standar yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pengelolaan, dan

standar pembiayaan.

Standar yang belum mengalami kenaikan di tiap tahunnya adalah standar pendidik dan tenaga

kependidikan serta standar sarana dan prasarana. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

mengalami peningkatan dari tahun 2016 ke tahun 2017, namun mengalami penurunan dari

tahun 2017 ke tahun 2018. Standar sarana dan prasarana terus mengalami penurunan dari

tahun ke tahun. Tidak terjadinya peningkatan dari tahun ke tahun pada dua standar ini dapat

disebabkan karena belum optimalnya pengisian data DAPODIK.

Berdasarkan rapor mutu PMP, sekolah dengan tiga capaian SNP tertinggi di tahun 2018 diraih oleh SDN Bendungan Hilir 01 Jakarta Pusat, SDN Paseban 07 Pagi Jakarta Pusat, dan SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pagi Jakarta Timur. Sekolah dengan capaian terendah diraih oleh SD Daarul Quran Jakarta Selatan, SD Gemar Belajar Berkarya Bersama Jakarta Pusat, dan SD Islam An Najah Jakarta Selatan. Pada standar kompetensi lulusan, indikator yang sudah memenuhi SNP adalah indikator 1.1

(lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap). Indikator yang masih memerlukan

peningkatan adalah indikator 1.2 (lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan).

Capaian subindikator pada standar ini yang masih perlu ditingkatkan adalah subindikator 1.2.1

(memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif).

Pada standar isi, tidak ada satu pun indikator yang sudah mencapai SNP dan tidak ada satu

pun juga indikator yang perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena semua indikator bernilai

menuju SNP 4 (kategori bintang 4). Capaian subindikator pada standar ini yang masih perlu

ditingkatkan adalah subindikator 2.3.2 (mengatur beban belajar berdasarkan bentuk

pendalaman materi) agar semakin mendukung capaian indikator 2.3 (sekolah melaksanakan

kurikulum sesuai ketentuan).

Pada standar proses, indikator yang sudah memenuhi SNP adalah indikator 3.1 (sekolah

merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan) dan indikator 3.2 (proses

pembelajaran dilaksanakan dengan tepat). Pada standar ini ada indikator yang masih

memerlukan peningkatan, yaitu indikator 3.3 (pengawasan dan penilaian otentik dilakukan

dalam proses pembelajaran) walaupun capaiannya sudah menuju SNP 4, karena tidak adanya

indikator dengan capaian di bawah itu.

Page 37: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

32

Pada standar penilaian pendidikan, belum ada satu pun indikator yang sudah memenuhi SNP.

Sebagaimana standar proses, standar ini juga ada indikator yang masih memerlukan

peningkatan, yaitu indikator 4.5 (penilaian dilakukan mengikuti prosedur) walaupun

capaiannya sudah menuju SNP 4, karena tidak adanya indikator dengan capaian di bawah itu.

Capaian subindikator pada standar tersebut yang masih perlu ditingkatkan adalah

subindikator 4.5.3 (menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai).

Pada standar pendidik dan tenaga kependidikan, belum ada indikator yang sudah memenuhi

SNP. Indikator yang masih memerlukan peningkatan adalah indikator 5.3 (ketersediaan dan

kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan), indikator 5.4 (ketersediaan dan

kompetensi laboran sesuai ketentuan), dan indikator 5.5 (ketersediaan dan kompetensi

pustakawan sesuai ketentuan).

Pada standar sarana dan prasarana, belum ada indikator yang sudah memenuhi SNP. Indikator

yang masih memerlukan peningkatan pada standar ini adalah indikator 6.1 (kapasitas daya

tampung sekolah memadai), indikator 6.2 (sekolah memiliki sarana dan prasarana

pembelajaran yang lengkap dan layak), dan indikator 6.3 (sekolah memiliki sarana dan

prasarana pendukung yang lengkap dan layak).

Pada standar pengelolaan, belum ada satu pun indikator yang sudah memenuhi SNP. Indikator

yang masih memerlukan peningkatan pada standar ini adalah indikator 7.3 (kepala sekolah

berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan). Capaian subindikator pada

standar tersebut yang masih perlu ditingkatkan adalah subindikator 7.3.1 (berkepribadian dan

bersosialisasi dengan baik), 7.3.3 (mengembangkan sekolah dengan baik), 7.3.5 (berjiwa

kewirausahaan), dan 7.3.6 (melakukan supervisi dengan baik).

Pada standar pembiayaan, belum ada satu pun indikator yang sudah memenuhi SNP. Indikator

yang masih memerlukan peningkatan pada standar ini adalah indikator 8.3 (sekolah

melakukan pengelolaan dana dengan baik). Capaian subindikator pada standar tersebut yang

masih perlu ditingkatkan adalah subindikator 8.3.1 (Mengatur alokasi dana yang berasal dari

APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya).

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut.

a. Satuan pendidikan

1) In House Training perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

2) Implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

3) Supervisi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

4) Pembimbingan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

5) Monev pelaksanaan kurikulum agar sesuai ketentuan oleh tim monev sekolah.

6) Pendalaman materi dilakukan sedini mungkin di kelas VI agar pengaturan beban

belajar sesuai dengan bentuk pendalaman materi.

7) Pelaksanaan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran.

8) Pengawasan pelaksanaan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran.

9) In House Training implementasi penilaian kurikulum 2013.

Page 38: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

33

10) Mengusulkan ketersediaan tenaga administrasi yang kompeten dan sesuai

ketentuan.

11) Mengusulkan ketersediaan laboran yang kompeten dan sesuai ketentuan.

12) Mengusulkan ketersediaan pustakawan yang kompeten dan sesuai ketentuan.

13) Mengusulkan kapasitas daya tampung sekolah supaya memadai.

14) Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak.

15) Pengadaan sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak.

16) Program monev pada kinerja kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan

peserta didik.

17) Pemberian penghargaan pada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik

yang berkinerja terbaik pada setiap periode.

18) Pemasangan penghargaan di lokasi yang strategis untuk memotivasi warga sekolah

agar berkinerja terbaik.

19) Pengelolaan dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya dengan

baik

20) Study banding pengelolaan dana ke sekolah dengan pengalaman terbaik.

b. KKG/KKKS

1) Program Lesson Study perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad

XXI.

2) Diskusi pengaturan beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi.

3) Program Lesson Study pada pelaksanaan penilaian otentik yang dilakukan dalam

proses pembelajaran.

4) Diskusi implementasi penilaian kurikulum 2013.

5) Seminar best practice/penelitian tindakan sekolah.

6) Diskusi best practice pengelolaan dana sekolah.

c. PPKPTKK

1) Pelatihan peningkatan keterampilan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran abad XXI.

2) Pelatihan peningkatan keterampilan dalam merancang, melaksanakan, dan

melakukan monev pelaksanaan kurikulum.

3) Pelatihan peningkatan kompetensi tenaga administrasi.

4) Pelatihan peningkatan kompetensi laboran.

5) Pelatihan peningkatan kompetensi pustakawan.

6) Pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah.

7) Pelatihan peningkatan kompetensi pengelolaan dana sekolah bagi kepala sekolah

dan bendahara sekolah.

d. Dinas pendidikan provinsi

1) Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI.

2) Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI.

3) Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam merancang, melaksanakan, dan

melakukan monev pelaksanaan kurikulum.

4) Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum.

Page 39: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan

34

5) Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan penilaian otentik dalam proses

pembelajaran.

6) Program pemberdayaan KKG/KKKS dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

7) Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013.

8) Rekruitmen tenaga administrasi.

9) Rekruitmen laboran.

10) Rekruitmen pustakawan.

11) Pembangunan gedung sekolah untuk memenuhi kapasitas daya tampung sekolah.

12) Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak.

13) Pengadaan sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak.

14) Pemberdayaan KKKS dalam peningkatan kompetensi kepala sekolah.

15) Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah.

16) Pemberdayaan KKKS dalam pengelolaan dana sekolah.

17) Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah.

e. LPMP

1) Workshop perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran abad XXI.

2) Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI.

3) Workshop perancangan, pelaksanaan, dan monev pelaksanaan kurikulum.

4) Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum.

5) Workshop implementasi penilaian kurikulum 2013.

6) Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013.

7) Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah.

8) Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah.

f. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1) Penyediaan contoh RPP pembelajaran XXI, video pembelajaran XXI, dan contoh

penilaian abad XXI dari direktorat SD.

2) Perlombaan penulisan best practice perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran abad XXI.

3) Penyediaan contoh perancangan, pelaksanaan, dan monev pelaksanaan kurikulum

dari direktorat SD.

4) Perlombaan penulisan best practice pelaksanaan kurikulum.

5) Perlombaan penulisan best practice implementasi penilaian kurikulum 2013.

6) Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi kapasitas daya tampung

sekolah.

7) Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi pengadaan sarana dan

prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak.

8) Pemberian penghargaan bagi daerah yang sudah memenuhi pengadaan sarana dan

prasarana pendukung yang lengkap dan layak.

9) Penghargaan penulisan best practice kinerja kepala sekolah.

10) Pemberian penghargaan bagi daerah dengan pengelolaan dana sekolah terbaik.

11) Perlombaan penulisan best practice pengelolaan dana sekolah.

Page 40: PENGARAH · 2020. 1. 17. · seluruh pemangku kepentingan di satuan pendidikan yang meliputi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan