pengantar teori akuntansi
DESCRIPTION
sdasdasdTRANSCRIPT
RMK
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI
(Sumber : Buku Teori Akuntansi, Edisi Keempat Jilid 1,
Eldon S. Hendriksen / Marianus Sinaga)
Disusun oleh
N U R H A N I
461 10 044
4B D4
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AJARAN 2013-2014
Pengantar Teori Akuntansi
Teori Akuntansi didefinisikan sebagai penalaran logis dalam bentuk seperangkat
prinsip luas yang (1) memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk
menilai praktek akuntansi dan (2) memberi arah pegembangan prosedur dan praktek yang
baru. Tujuan yang penting dalam teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat
prinsip logis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian
dan pengembangan praktek akuntansi yang sehat.
Secara luas pengertian teori akuntansi tersebut meliputi:
1. Pemilihan metode penilaian (valuation methods).
2. Pengembangan Rerangka konseptual (conceptual framework) akuntansi sebagai
landasan penyusunan aturan akuntansi.
3. Penilaian kesesuaian rerangka konseptual akuntansi dan prinsip-prinsip lainnya yang
menjadi pedoman dalam penyusunan aturan akuntansi.
4. Penelaahan alasan perusahaan memilih metode akuntansi tertentu diantara alternatif-
alternatifnya.
Tingkatan Teori Akuntansi
Teori akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkatan utama, yaitu:
1. Teori yang mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan
meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu, atau
bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Teori ini berhubungan
dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan (teori sintaktis).
2. Teori yang berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan
istilah atau simbol yang menunjukkannya. Hal ini dapat disebut sebagai teori
interpretasional (semantis).
3. Teori yang menekankan pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku
atau keputusan. Hal ini dianggap sebagai teori perilaku (pragmatik).
Teori Sintaksis
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan
keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan
dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.
Teori Interpretasional
Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan untuk
memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi. Contoh upaya penginterpretasian konsep
akuntansi berdasarkan konsep ekonomi dan observasi empiris dapat ditemukan dalam
tulisan Canning. Sprouse dan Moonitz, serta Edward dan Bell. Walaupun Canning
menekankan pendefinisian secara hati-hati, tetapi dia tetap memberikan interpretasi ilmu
ekonomi terhadap definisi-definisinya. Sprouse dan Moonitz menyarankan bahwa
interpretasi yang paling baik mengenai penilaian aktiva adalah bahwa penilaian itu
hendaknya mennjukkan nilai manfaat di masa yang akan datang. Edwards dan Bell
memberikan interpretasi ekonomi terhadap konsep-konsep nilai dan laba, dan menyarankan
bagaimana konsep ini dapat diukur secara operasional.
Teori-teori perilaku
Teori perilaku juga dapat mempertimbangkan pengaruh laporan eksternal terhadap
keputusan manajemen dan pengaruh umpan-balik terhadap tindakan para akuntan dan
pemeriksa (auditor). Jadi, teori perilaku mencoba mengukur dan menilai pengaruh-
pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.
Pendekatan perilaku telah mendorong dilakukannya penelitian di kalangan akuntan,
pengajar dan akuntan praktisi guna mencari tujuan dasar akuntansi dan jawaban
pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapa pemakai laporan keuangan yang diterbitkan? Sifat
laporan bagaimana yang dikehendaki oleh para pemakai? Dapatkah kebutuhan umum
dipenuhi laporan keuangan bertujuan umum atau apakah kebutuhan khusus yang harus
dipenuhi? Bagaimana reaksi para investor, kreditor, dan manajer terhadap penyajian dan
prosedur akuntansi yang berbeda?
Penalaran Deduktif dan Induktif
Penalaran deduktif
Penalaran deduktif dalam akuntansi merupakan proses yang berawal dengan tujuan,
kemudian menurunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi penerapan
yang konkret dan praktis.
Struktur dalam proses deduktif meliputi hal-hal berikut:
1. Perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan.
2. Pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi,
politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan.
3. Seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran.
4. Suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan
dan diikhtisarkan
5. Pengembangan seperangkat definisi.
6. Perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari
proses logik.
7. Penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan
prosedural.
Penalaran induktif
Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan
perusahaan. Misalnya, dengan mengamati sejumlah perusahaan, dapat dibuktikan bahwa
kecenderungan historis dari penjualan masa lalu mungkin merupakan alat ramal yang lebih
baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan dating ketimbang
catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu karena adanya tenggang waktu
dalam proses penagihannya.
Beberapa pendekatan perilaku alternatif
1. Teori-teori penilaian investasi, dimana tujuan utama laporan akuntansi keuangan adalah
untuk menyajikan informasi kepada para pemegang saham dan para calon pembeli
saham guna membantu mereka mengambil keputusan untuk membeli atau menjual atau
menahan saham biasa perusahaan.
2. Pemrosesan informasi manusia, dimana tujuannya yaitu (1) guna meningkatkan
kemampuan informasi keuangan untuk mencerminkan secara akurat obyek atau
kejadian yang sesungguhnya, (2) guna memahami bagaimana jumlah, jenis dan format
informasi keuangan mempengaruhi penilaian atau prediksi para pemakai, (3) guna
memahami kemampuan pengambil keputusan untuk bereaksi secara tepat terhadap
persepsi lingkungan (ketepatan reaksi), dan (4) guna memahami bagaimana para
individu menangani kerumitan dalam pengambilan keputusan.
3. Pendekatan kejadian/peristiwa, dimana tiga konflik dasar dalam pengembangan teori
akuntansi adalah: (1) Haruskah laporan keuangan ditujukan pada pemakai tertentu dan
kebutuhannya atau pada berbagai pemakai yang kebutuhannya bermacam-macam? (2)
Seberapa rinci jenis informasi akuntansi tertentu harus disajikan? (3) Jenis informasi
apa yang harus dipilih untuk disajikan?
4. Pendekatan etis, dimana pendekatan ini menekankan konsep keadilan, kebenaran, dan
kewajaran. D. R. Scott menyarankan bahwa dasar penentuan praktek akuntansi terletak
pada prinsip-prinsip yang mendasari organisasi sosial.
5. Pendekatan akuntansi sosial perusahaan, dimana tujuan akuntansi sosial adalah untuk
memberikan informasi yang memungkinkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap
masyarakat dapat dievaluasi.
Verifikasi Teori Akuntansi
Jika teori akuntansi dikehendaki bersifat persuasif dalam pengembangan dan
praktek akuntansi, maka teori itu harus dapat diverifikasi atau dikonfirmasi. Akan tetapi,
konfirmasi seperti itu harus dapat diterima pada beberapa tingkat: (1) Premis mengenai
dunia nyata harus berdasarkan hubungan antara pernyataan dan gejala yang dapat diamati,
(2) Kesalinghubungan beberapa pernyataan didalam teori harus diuji dari segi konsistensi
logis, (3) Jika ada premis yang didasarkan pada pertimbangan nilai atau verifikasi empiris
yang tidak pasti, maka kesimpulan teori atau hipotesis yang sedang diuji haruslah
tergantung pada verifikasi empiris yang independen.