pengantar teknik kimia sesi 2 pabrik kimia

47
PENGANTAR TEKNIK KIMIA SESI 2 PABRIK KIMIA Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Upload: aelwen

Post on 23-Feb-2016

123 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia. Ir. Abdul Wahid Surhim , MT. Presentasi Kelompok 3. PABRIK SEMEN Arief Sugianto Astrid Fatimah Atmadiputri Ayu Dahlianti Bagus Syaiful Utomo Bondan Ariawan. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PENGANTAR TEKNIK KIMIASESI 2 PABRIK

KIMIAIr. Abdul Wahid Surhim, MT.

Page 2: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Presentasi Kelompok 3

PABRIK SEMENArief Sugianto

Astrid Fatimah AtmadiputriAyu Dahlianti

Bagus Syaiful UtomoBondan Ariawan

Page 3: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Pendahuluan

• Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk merekat, melapis, membuat beton, dll.

• Semen yang terbaik saat ini adalah semen Portland yang ditemukan tahun 1824 oleh Joseph Aspdin

Page 4: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Bahan Baku Pembuatan Semen

Page 5: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Batu kapur• Batu kapur merupakan Komponen yang

banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit tanah lia, Magnesium Karbonat, Alumina Silikat dan senyawa oksida lainnya.

• Senyawa besi dan organik menyebabkan batu kapur berwarna abu-abu hingga kuning

Page 6: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Tanah Liat

• Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa Alumina Silikat Hidrat

• Klasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan kelompok mineral yang dikandungnya : – Kelompok Montmorilonite

• Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite– Kelompok Kaolin

• Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite – Kelompok tanah liat beralkali

• Meliputi : tanah liat mika (ilite)

Page 7: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Pasir Besi dan Pasir Silikat

• Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada campuran tepung baku (Raw Mix)

• Digunakan sebagai pelengkap komponen kimia esensial yang diperlukan untuk pembuatan semen

• Pasir Silika digunakan untuk meneikkan kandungan SiO2

• Pasir Besi digunakan untuk menaikkan kandungan Fe2O3 dalam Raw Mix

Page 8: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )

• Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen

• Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum sebagai retarder.

Page 9: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PROSES PEMBUATAN

SEMEN

Page 10: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PROSES PEMBUATAN SEMEN

Page 11: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Proses Pembuatan Semen

Page 12: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Semen dapat dibuat dengan 2 cara• Proses Basah• Proses Kering

Perbedaannya hanya terletak pada proses

penggilingan dan homogenisasi.

Page 13: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

1. QUARRY ( PENAMBANGAN )

Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat,dan material-material lain yang mengandung kalsium,silikon,alumunium,dan besi oksida yang diekstarksi menggunakan drilling dan blasting.

Page 14: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Penambangan Batu Kapur

• Pengupasan ( stripping )Membuang lapisan atas tanah• PengeboranMembuat lubang dengan bor untuk tempatPeledakan• Blasting ( peledakan )Dengan teknik electrical detonation.

Page 15: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Penambangan Batu Silika

Penambangan silika tidak membutuhkan peledakan karena

batuan silika merupakan butiran yang saling lepas dan tidak terikat satu sama lain.Penambangan dilakukan dengan pendorongan batu silika menggunakan dozer ke tepi tebing dan jatuh di loading area.

Page 16: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Penambangan Tanah Liat

Dilakukan dengan pengerukan pada lapisanpermukaan tanah dengan excavator yang diawali dengan pembuatan jalan dengan sistem selokan selang seling.

Page 17: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

2. CrushingPemecahan material material

hasilpenambangan menjadi ukuran

yang lebih kecil dengan menggunakan

crusher.

Batu kapur dari ukuran < 1 m → < 50 m

Batu silika dari ukuran < 40 cm→ < 200 mm

Page 18: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

3.CONVEYINGBahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan belt conveyor.

Page 19: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

4. RAW MILL ( PENGGILINGAN BAHAN

BAKU )• Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam

raw mill dengan menambahkan sejumlah air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan ke dalam raw mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga campuran bahan mentah menjadi slurry.

Page 20: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

• Proses Kering

Terjadi di Duodan Mill yang terdiri

dari Drying Chamber, Compt 1, dan Compt 2. Material-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam separator.

Page 21: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

5. HOMOGENISASI• Proses Basah Slurry dicampur di mixing

basin,kemudian slurry dilairkan ke tabung koreksi; proses pengoreksian.

• Proses Kering Terjadi di blending silo

dengan sistem aliran corong.

Page 22: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

6. Pembakaran/ Pembentukan Clinker

• Terjadi di dalam kiln. Kiln adalah alat berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk memaksimalkan efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar.

Page 23: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Persiapan Bahan Bakar

• Penggilingan

• Pengeringan

Page 24: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PEMBENTUKAN CLINKERProses yang terjadi di

dalam kiln:• Pengeringan Slurry• Pemanasan Awal• Kalsinasi• Pemijaran• Pendinginan• Penyimpanan Klinker

Page 25: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PENGERINGAN SLURRY Terjadi pada daerah 1/3 panjang kiln dari

inlet pada temperatur 100-500◦C sehingga terjadi pelepasan air bebasdan air terikat untuk mendapatkan padatan tanah kering.

Page 26: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Pemanasan Awal

Terjadi pada daerah 1/3 setelah panjang kiln dari inlet. Selama pemanasan tidak terjadi perubahan berat dari material tetapi hanya peningkatan suhu yaitu sekitar 600°C dengan menggunakan preheater.

Page 27: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

KALSINASI• Penguraian kalsium karbonat menjadi

senyawa-senyawa penyusunnya pada suhu 600 0 C.

• CaCO3 → CaO + CO2• MgCO3 → MgO + CO2

Page 28: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PEMIJARAN

• Reaksi antara oksida-oksida yang terdapat dalam material yang membentuk senyawa hidrolisis yaitu C4AF, C3A, C2S pada suhu 1450° C membentuk Clinker.

Page 29: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

PENDINGINAN

• Terjadi pendinginan Clinker secara mendadak dengan aliran udara sehingga Clinker berukuran 1150-1250 gr/liter.

• Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu 150-250° C.

Page 30: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

TRANSPORTASI & PENYIMPANAN CLINKER

Klinker kasar akan jatuh kedalam

penggilingan untuk dihaluskan. Kemudian dengan drag chain, klinker yang telah dihaluskan diangkut menuju silo klinker atau langsung ke proses cement mill untuk diproses lebih lanjut menjadi semen.

Page 31: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

CEMENT MILLMerupakan proses penggilingan akhir dimana terjadi pebghalusan clinker-clinker bersama 5 % gipsum alami atau sintetik.Secara umum, dibagi menjadi 3 proses:• Penggilingan clinker• Pencampuran• Pendinginan

Page 32: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROSES

BASAH KEUNTUNGAN• Kadar alkalisis,klorida,dan sulfat tidak menimbulkan gangguan

penyempitan dalam saluran material masuk kiln.• Deposit yang tidak homogen tidak berpengaruh karena mudah

untuk mencampur dan mengoreksinya.• Pencampuran dan koreksi slurry lebih mudah karena berupa

larutan.• Fluktuasi kadar air tidak berpengaruh pada proses.

KERUGIAN• Proses basah baik digunakan hanya bila kadar air bahan

bakunya cukup tinggi• Pada waktu pembakaran memerlukan banyak panas, sehingga

konsumsi bahan bakar lebih banyak• Kiln yang dipakai lebih panjang karena proses pengeringan

yang terjadi dalam kiln menggunakan 22 % panjang kiln.

Page 33: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

KEUNTUNGAN & KERUGIAN PROSES

KERING KEUNTUNGAN• Kiln yang digunakan relatif pendek• Kebutuhan panas lebih rendah

• KERUGIAN• Rata-rata kapasitas kiln lebih besar• Fluktuasi kadar air menganggu operasi,

karena materail lengket di inlet kiln• Terjadipenebalan/penyempitan pada

saluran pipa kiln.

Page 34: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Polution Controlling Device• Polusi yang dihasilkan berupa polusi udara dalam

bentuk:– debu – sisa pembakaran tidak sempurna (CO)

• Pemisahan Debu– Filtrasi (Fabric Filter)– Electrostatic (Precipitator)

• CO– Penggunaan Catalytic converter (Mengoksidasi

CO menjadi CO2)

Page 35: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Hasil Akhir• Semen PPC

– semen campuran yang menggunakan pozzolan sebagai bahan tambahan pada campuran terak dan gips dalam proses penggilingan akhir.

– Sesuai untuk pengecoran beton massa, dam, irigasi, bangunan tepi laut atau rawa, yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang.

Page 36: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

Jenis-Jenis Semen1. Sement Portland T

a. Sement Portland Type I (Ordinary Portland Cement)

dipakai untuk keperluan konstruksi bangunan biasa yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung sekolah dan perkantoran, bangunan pabrik, gedung bertingkat, dll.

Page 37: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

b. Semen Portland Type II (Moderate Heat Semen)Dipakai untuk keperluan beton yang memerlukan ketahanan sulfat atau panas hidrasi sedang. Biasanya semen ini digunakan untuk bangunan pinggir laut (pelabuhan), aliran irigasi, landasan jembatan, bangunan di bekas tanah rawa, beton massa untuk dam-dam.

Page 38: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

c. Semen Portland Type III ( High Early Strength Cement)

Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Biasanya digunakan untuk daerah yang bersuhu dingin, bangunan bertingkat, dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap sulfat.

Page 39: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

d. Semen Portland Type IV (Low Heat Cement)

penggunaanya memerlukan panas hidrasi rendah karena mengandung C4AF dan C2S lebih banyak. Pengerasan dan perkembangan kekuatanya lambat. Digunakan untuk bangunan di daerah panas, pembuatan beton atau konstruksi berdimensi tebal.

Page 40: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

e. Semen Portland Type V (Sulfate Resistance Cement)

semen portland dengan daya tahan sulfat yang tinggi termasuk tahan terhadap larutan garam sulfat dalam air. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, bangunan yang pengaruh gas atau uap kimia yang agresif dan bangunan yang selalu berhubungan dengan air panas.

Page 41: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

2. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR

Digunakan untuk pembuatan lapisan

sumur minyak yang dalam dan untuk menyumbat sumur setelah dibor.

Page 42: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

a. Class A, digunakan untuk kedalaman 1830 m.

b. Class B, digunakan untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan terhadap sulfat tingkat menengah dan tinggi.

Page 43: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

c. Class C, untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan awal yang tinggi dan ketahanan sulfat tingkat menengah dan tinggi.

d. Class G, untuk kedalaman 2440 m, sering disebut juga dengan basic OWC karena adanya penembahan aditif sehingga dapat digunakan untuk berbagai kedalaman.

Page 44: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

3. Sement Portland Campur (Mixed Cement)

disebut juga Super Masonry Cement. Digunakan untuk konstruksi ringan,

sedang, untuk plesteran, pemasangan bata dan bahan bangunan.

Page 45: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

4. Masonry Cement Type M,S,N

Semen ini digunakan untuk plesteran, pemasangan bata, dan keramik

Page 46: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia

5. Semen Putih Semen Putih dapat digunakan untuk plamir

tembok, pembutan tekel / traso, pemasangan keramik, tegel dan marmer. Semen jenis ini mudah diberi warna sesuai keinginan.

Page 47: Pengantar Teknik  Kimia Sesi  2  Pabrik  Kimia