makalah keselamatan pabrik kimia

23
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN............................................ 2 BAB II BAHAYA DI LABORATORIUM................................3 A. Jenis-jenis bahaya di laboratorium.......................3 B. Sumber-sumber bahaya dalam laboratorium kimia............5 C. Bahan-bahan Kimia dan Cara Pcnanggulangannya.............5 D. Bohan- Bahan Kimia Korosif / iritant.....................6 E. Bahan Kimia Yang Mudah Terbakar ( Flammable Subtances)...8 F. Bahan- bahan kimia radioaktif............................8 G. Label dan Penyimpanan Bahan Kimia........................9 BAB III SYARAT-SYARAT PENYERAHAN BAHAN......................10 a. Alat-Alat Pemadam Kebakaran...........................10 b. Jenis Pemadam Kebakaran...............................10 BAB IV PENUTUP.............................................. 13 A. KESIMPULAN...........................................13 B. Saran................................................13 DAFTAR PUSTAKA.............................................. 14 1

Upload: boy-presley

Post on 08-Feb-2016

52 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2

BAB II BAHAYA DI LABORATORIUM...............................................................................3

A. Jenis-jenis bahaya di laboratorium..................................................................................3

B. Sumber-sumber bahaya dalam laboratorium kimia........................................................5

C. Bahan-bahan Kimia dan Cara Pcnanggulangannya........................................................5

D. Bohan- Bahan Kimia Korosif / iritant.............................................................................6

E. Bahan Kimia Yang Mudah Terbakar ( Flammable Subtances)......................................8

F. Bahan- bahan kimia radioaktif........................................................................................8

G. Label dan Penyimpanan Bahan Kimia............................................................................9

BAB III SYARAT-SYARAT PENYERAHAN BAHAN.......................................................10

a. Alat-Alat Pemadam Kebakaran.................................................................................10

b. Jenis Pemadam Kebakaran........................................................................................10

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................13

A. KESIMPULAN........................................................................................................13

B. Saran.........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

1

Page 2: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbegai jenis

bahan kimia. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium,

memungkinkan para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Laboratorium adalah suatu pasilitas yang memberikan hasil uji yang bergantung pada

batasan-batasan fisik dan ekonomi daya beli, peraturan-peraturan, kebutuhun industri keluhan

diri pribadi dan tuntutan dan pabrikindustri.

Ada beberapa faktor yang terlibat di dalam kalibrasi pengukuran dan pengujian adalah

• Pegawai atau staf

• Peralatan

• Akomodasi lingkungan

• Metodelogi

• Sample

• Pengolahan data

Laboratorium juga diartikan sebagai suatu lingkungan kerja yang komplek yang potensial

untuk terjadinya ekspuls untuk terkena berbagai macam kecelakaan yang patogen (mikroba

yang bahaya), api, bahaya, mekanik, substansi atau zat-zat radioaktif.

Penggunaan laboratorium yang aman ada 2 syarat

• Memerlukan pengetahuan tentang zat atau bahan yang berbahaya di laborarorium

• Memerlukan pengetahuan yang benar tentang prosedur-prosedur yang terperinci untuk

menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya.

2

Page 3: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

BAB II

BAHAYA DI LABORATORIUM

Bekerja dilaboratorium selalu ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan

dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu sikap dan tingkah laku pekerja, keadaan yang tidak

aman dan kelalaian pengawas serta bahan kimia dan peralatan. kecelakaan dapat dihindari

dengan cara bekerja secara hati-hati dan disiplin mengikuti peraturan yang umum ditetapkan

didalam laboratorium, yaitu ;

a) Sikap dan tingkah laku para pekerja

Sikap dan tingkah laku pekerja yang kemungkinan bahaya dan akan memakai alat

pelindung diri, menempati urutan pertama sebagai penyebab kecelakaan sikap dan tingkah

laku demikian sering dimiliki oleh para pekerja yang belum banyak pengalaman di dalam

laboratorium. Dalam dunia pendidikan, hal demikian wring terjadi pada praktikum-praktikum

mahasiswa tingkat pertama dan kedua mungkin pula pada tingkat yang lebih tinggi.

b) Keadaan yang tidak aman

Keadaan yang tidak aman dapat disebabkan oleh bahan, alat dan teknis. Bekerja dengan

gas hidrogen sulfida, asam siarfida atau metil isosianat, adalah contoh keadaan yang tidak

aman kerena bahan tersebut sewaktu-waktu dapat menimbulkan pencemaran ruangan kerja

atau lingkungan.keadaan meniadi lebih tidak aman seandainya alat ventilasi ruangan, almari

asam atau sistem pengaman gas (scrubber) lidak bekerja dengan baik. Kesalahan teknik juga

merupakan suatu keadaan yang tidak aman. Seperti pemanasan eter atau asaton dengan api

terbuka atau melakukan reaksi kimia eksotermis tanpa pendinginan.

c) Supervisor (pengawas)

Pengawas juga memegang peranan penting. Prosedur dan cara kerja perlu diberikan

oleh pengawas secara jelas dan sempurna sebelum dikejakan oleh para pelaksana. Juga sangat

penting pengetahuan pengawas untuk mengetahui setiap kemungkinan (mengantisipasi)

bahaya yang timbul dari suatu bahan dan percobaan kimia.

A. Jenis-jenis bahaya di laboratorium

1. Keracunan

Keracunan sebagai akibat penyarapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti

amonia, karbon monoksida, benzeyona, kloroform dan sebagainya. Keracunan dapat

3

Page 4: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Keracunan pada manusia dapat terjadi apabila

zat racun tertelan ,lewat kulit atau terhisap, oleh karma itu bekerja di laboratorium harus lah

menggunakan pelindung pernafasan ( masker), pelindung mata ( kaca mata khusus),

pelindung tangan ( sarung tangan) dan pelindung tubuh ( jas Lab)

2. Iritasi

Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti H2SO4, HCI, natrium.

hidroksida, gas C1 dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan pada kulit

saluran pernafasan dan mata.

3. Kebakaran dan luka bakar

Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati- hati dalam menangani pelarut-

pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol sbb.

Kebakaran dapat timbul oleh adanya bunga api, panas atau loncatan listrik clan dengan

adanya oksigen serta bahan bakar. Bila kebakaran terjadi saat api masih kecil dapat di

lakukan pemadaman menggunakan pemadam tertentu sesuai dengan jenis kebakaran nya.

Kebakaran di lab dapat di kelompok kan menjadi:

• kebakaran kertas, kayu, karet, plastik, dan scjenis nya dapat di atasi dengan menggunakan

air yang berfungsi sebagai pcndingin dan untuk menye limuti bahan dari oksigen.

• Kebakaran pelarut organik seperti benzena, toluene dan eter dapat padamkan dengan

menggunakan busa. Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi untuk mengisolasi

bahan dari oksigen.

• Kebakaran instalasi listrik yang dapat di atasi dengan menggunakan gas CO2 dan halon

(CF3Br).

• Kebakaran logam –lagam alkali seperti kalium dan natrium. Dapat di atasi dengan

menggunakan Nbuk kering campumn natrium karbonat,kalium klorida, kalium karbonat, dan

amonium fosfat. Selain itu kebakaran ini dapat di atasi dengan menggunakan CO2 dan halon.

4. Merusak kulit

Bahan- bahan yang merusak kulit:

Asam – asam kuat :H2SO4, HNC3, HCL clan HF

Basa- basa kuat : Naoh , KOH

Asam dan baa lemah : Ch3COOh , ( COOH)2 NH4 OH

Lain- lain  : H2 O2 pekat, brom cair, dan lain-lain

4

Page 5: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

Hindari kulit, mata, dan bagian tubuh lain dari bahan – bahan kimia ini. Pada saat mengambil

cairan dari dalam botol, jangan sampai ada zat yang tercecer dari dalam botol. Mengambil zat

tidak boleh di hisap dengan mulut melain kan dengan karet penghisap.

5. Bahaya-bahaya lain

Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu,dan pencemaran

lingkungun. Jadi, jelas laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi

bahaya apapun dapat di kendalikan sehingga tidak menimbul kan kerugian. Suatu contoh,

bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang sangat besar.

B. Sumber-sumber bahaya dalam laboratorium kimia

1. Bahan- bahan kimia yang berbahaya, yang perlu kita kenal jenis, sifat, cara penanganan

dan penyimpanan nya. Contoh nya: bahan kimia beracun, mudah terbakar, eksplusif, dan

sebagai nya.

2. Teknik percobaan, yang meliputi pencampuran bahan, destilasi, ekstraksi, reaksi kimia,

dan sebagai nya

3. Sarana laboratorium, yakni gas, air, listrik, dan sebagai nya.

C. Bahan-bahan Kimia dan Cara Pcnanggulangannya

Untuk memudah kan cara menangani dan menangani bahan kimia, bahan-bahan kimia

yang berbahaya dapat di kategori kan sebagai berikut;

a) bahan — bahan kimia beracun atau toksik(toxic subtances)

Pada dasar nya semua bahan kimia adalah beracun, tetapi bahayanya terhadap kesehatan

sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk kedalam tubuh. Dalam Iaboratorium,

bahan- bahan kimia dapat masuk kedalam tubuh melewati tiga saluran yakni:

1. Mulut atau tertelan. Hal ini jarang terjadi kecuali apabila ada kesalahan memipet dengan

mulut atau makan dan minum dalam lab.

2. Melalui kulit,zat- zat seperti avilin, nitrobenzene, penol, paration, dan asam sianida atau

HCN mudah terserap.

3. Melalui pernafasan. Gas, debu, dan nap mudah terserap lawat pernafasan dan saluran ini

merupakan sebagian besar kasus keracunan yang terjadi. Gas- gas seperti sulfurdioksida

(S02) dan CL2 dapat mernberikan efek setempet pada jalan pernafasan. Tetapi gas- gas

5

Page 6: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

seperti HCN, CO2, H2S nap Pb dan Zn yang telah terserap lewat pernafasan akan segera

masuk dalam darah dan terdistribusi keseluruh organ- organ tubuh

b) Efek Akut dan Kronis

Efek toksik bagi tubuh manusia terbagi dua yakni akut dan kronis. Efek akut adalah

pengaruh sejumlah dosis tertentu yang akibat nya dapat di lihat atau di rasakan dalam waktu

pendek contoh nya keracunan fenol dapat menyebab kan diare dan keracunan gas CO dapat

menimbulkan hilang kesadaran atau kematian dalam waktu pendek.

Kronis adalah suatu akibat keracuinan bahan- bahan kimia dalam dosis kecil tetapi terus

menerus dan efek nya baru dapat di rasakan dalam jangka panjang. Menghirup uap benzena

dan senyawa hidrokarbon terklorinasi (seperti kloroform, karbon tetraklorida ) dalam keadaan

rendah tetapi terus-menerus akan menimbulkan penyakit hati atau lever. Demikian pula uap

timbal akan menimbulkan kerusakan dalam darah.

D. Bohan- Bahan Kimia Korosif / iritant

Bahan kimia dapat di kelompok kan sesuai dengan wujud zat, yaitu ;

a. Bahan korosif cair.

Dapat menimbulkan iritasi setempat sebagai akibat reaksi langsung dengan kulit, proses

kelarutan atau denakurasi protein pada kulit atau akibat gangguan kesetimbangan membran

dan tekanan osmosa pada kulit. Pengaruh iritasi akan bergantung pada konsentrasi dan

lamanya kontak dengan kulit. Asam sulfas pekat dapat menimbulkan luka yang sukar

dipulihkan.

Contoh bahan korosif cair adalah :

Asam mineral

Asam nitrat

Asam sulfas

Asam klorida

Asam fluorida

Asam fospat

Asam organik

Asam forniat

Asam asetat

Asam monokloro asetat

Contoh Pelarut organik :

6

Page 7: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

1. Petroleum, karbon disulfide

2. Hidrokarbon terklorinasi, terpentin

b. Bahan kimia korosif padat

Iritasi yang ditimbulkan oleh zat padat korosif amat bergantung pada kelarutan zat pada

Wit yang lumbar. Sifat korosif dan pangs yang ditimbulkan akibat proses pelarutan adalah

penyebab iritasi. Meskipun zat padat korosif kurang bahaya dibandingkan dengan bentuk

cair, tetapi larutan pekat dan dispersi zat padat dalam cair (slaty) mempunyai bahaya yang

lebih besar.

Cara penanganan bahah kimia korosif padat mirip bentuk cairnya, yakni mencegah

kontak dengan bahan dengan cara memakai pelindung diri (sarung tangan, kaca mats, dsb)

c. Bahan korosi bentuk gas

Bentuk gas mcrupakan yang paling berbahaya dibandingkan dengan bentuk padat dan

dalam bentuk cair karena yang diserang adalah saluran pernafasan. Kelarutan gas dalam

permukaan salaran yang Iembab atau lender menentukan bahaya gas tersebut disamping jenis

zat. Suatu contoh, gas amonia bila terhisap akan menyebabkan pembekakan pada bagian atas

saluran pernafasan yang mungkin dapat menimbulkan kematian. Hal ini berbeda dengan

fosgen yang meskipun sedikit dapat menimbulkan iritasi, tetapi dapat menyebabkan

kecelakaan fatal arena dapat merusak sel udara dalam paruparu. Gas klor mempunyai sifat

bahaya diantara amonia clan fosgen.

Jenis gas iretant dapat digolongkan pada besar kecilnya kelarutan yang juga

menentukan daerah-daerah serangan pada alat pernafasan. Golongan tersebut adalah sebagai

berikut

Amat larut, dengan daerah serangan pada bagian alas saluran pernafasan

Contoh : amonia, asam klorida, asam florida, formal dehid, asam asetat, sulful klorida,tionil

klorida dan sulfuril klorida.

Kelarutan sedang. Efek pada saiduran pernafasan bagian atas dan yang lebih dalam

(bronchia) : belerang oksida, klor, brom, arsentriklorida, fosfor triklorida dan fosfor penta

klorida.

Kelarutan kecil, tetapi efeknya pada alat pernafasan bagian. dalam : ozon, nitrogen.

Efek iritasi oleh mekanisme bukan pelarutan : akrolein, dikloroetilsulfida, diklorometileter,

kloropikrin dan, dimetil sulfat.

7

Page 8: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

Kelompok terakhir merupakan keanehan di banding kan dengan tiga kelompok yang yang

sebelumnya. Contoh aklorin dan dimetilsulfat sedikit larut dalm air, tatapi sangat iritant

terhadap mata dan saluran pernafasan.

E. Bahan Kimia Yang Mudah Terbakar ( Flammable Subtances)

Meskipun kebakaran tidak hanya terjadi dalam laboratarium kimia, tetapi laboratorium

kimia mempunyai kemungkinan besar untuk terjadi nya kebakaran. Hal ini di sebab kan

selain ada nya penggunaan listrik dan pemanas lain juga banyaknya dipakai bahan kimia

yang mudah terbakar atau menimbul kan kebakaran. Memang di indonesia sampai saat ini

baru beberapa kali terjadi kebakaran besar dalam laboratorium kimia. Tetapi kebakaran kecil

menimbul kan kepanikan dan kecelakan sering terjadi dalam lab kimia.

Untuk dapat menghindar kan terjadi nya kebakaran perlu kira nya dapat di hayati proses

terjadi kebakaran, bahan kimia mudah terbakar, dan cara penanggulangan kebakaran.

1. Proses kebakaran atau terjadi nya api

Banyak kemungkinan pekerjaan dan percobaan lab yang dapat menimbul kan

kebakaran beberapa kemungkinan tersebut kadang kala dapat di perkirakan kalau kita dapat

memahami teori terjadi nya api yang di sebut segi tiga api.

Ada bahan yang mudah terbakar dengan oksigen, tetapi apabila suhu tidak cukup

tinngi, maka api atau proses kebakaran tidak akan terjadi. Dengan demikian pula pada bahan

panas, tetapi bila oksigen tidak cukup, api pun tidak akan terjadi dengan demikian, usaha

untuk menghindar kan terjadi nya api, pada prinsip nya menghindara kan salah satu dari

unsur tersebut di atas.

2. Jenis- jenis bahan kimia yang mudah terbakar.

Kebanyakan bahann kimia yang mudah terbakar dalam laboratorium dapat di golong kan

menjadi tiga golongan yakni :

a. padat belerang, fosfor merah dan kuning, hidrida logam, logam alkali, dll

tekanan yang terlepas atau dadakan selain itu ciri khas bahaya utama adalah kebocoran yang

akan mengeluarkan gas dalam waktu amat pendek.

F. Bahan- bahan kimia radioaktif.

Bahan kimia radioktif adalah bahan kimia yang dapat mengantar kan radiasi sinar alfa,

beta atau gams zat radioaktif banyak di pakai dalam lab sebagai bahan untuk sintesis dan

8

Page 9: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

analisis. Dapat pula di pakai dalam pengobatan. Sinar gama mempunyai energi clan daya

tembus yang lcbih besar dari pada sinar beta, lebih kuat dari pada sinar alfa. Sinar- sinar

radiasi tersebut dapat mengganggu atau merusak sel- sel tubuh.

Bahaya radiasi dapat pula berasal dari dalm tubuh. Hat ini terjadi karena masuk nya zat- zat

radioaktif lewat paru- paru (berupa cap atau debu ) mulut atu kulit. Dalam hal ini bahan

pemancar radiasi alfa dan beta adalah sudah cukup berbahaya, karena dapat beredar

keseluruh tubuh lewat peredaran darah atau beraklimulasi dengan organ- organ tertentu,

bergantung pada jenis zat.

G. Label dan Penyimpanan Bahan Kimia

Cara penyimpanan bahan kimia memerlukan pengetahuan dasar akan sifat bahaya serta

kemungkinan interaksi antar bahan serta kondisi yang mempengaruhi nya. Tanpa

memperhatikan semua faktor tersebut dapat mengakibatkan kebakaran, ledakan, keracunan

atau kombinasi di antara kemungkinan ketiga akibat tersebut

9

Page 10: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

BAB III

SYARAT-SYARAT PENYERAHAN BAHAN

1. Pengaruh panas atau api

Kenaikan suhu akan menyebabk-an reaksi atau perubahan kimia terjadi dan mernpercepat

reaksi. Juga percikan api berbahaya untuk bahan-bahan yang mudah terbakar

2. Pengaruh kelembaban

zat-zat higroskopis, mudah menyerap uap air dan Udara dan reaksi hidrasi yang eksotermis

dan menimbulkan pemanasan ruang.

3. Interaksi dengan wadah

Bahan kimia dapat berintekrasi dengan wadahnya dan bocor

4. Interaksi antara bahan

5. Kemungkinan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulnya gas beracum.

a. Alat-Alat Pemadam KebakaranPada prinsipnya pemadam kebakaran berfungsi salah satu atau lebih kriteria berikut :

1. menurunkan suhu bahan yang terbakar

2. mengurangi kontak dengan oksigen

3. mengurangi redikal penyebab reaksi berantat

b. Jenis Pemadam Kebakarana. Air

Air berfungsi sebagal pendingin dan menyelimuti bahan dan O2 oleh, adanya uap air yang

terbentuk. pemadam air amat baik untuk

1. Kebakaran kertas, kayu, karet, dsb (kelas A).

2. Jika kebakaran pelarut organik (kelas B) tidak di anjurkan menggunkan air karea akan

memperbesar kobaran api, kecuali pelarut organik yang larut dalam air .

3. Kebakaran akibat listrik (kelas C) aliran listrik harus dipadamkan terlebih dahulu karena

akan menimbulkan hubungan pendek.

4. Kebakaran logam alkali dari alkali tariah (kelas D) tidak di dianjurkan memakai air

10

Page 11: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

b. Busa

Adalah disperse gas dalam cairan, berfungsi mengisolasi bahan dan oksigen untuk kelas (A)

atau kebakaran biasa kelas B atau kebakaran pelarut organic

c. Bubuk busa berfungsi :

1. Melindungi bahan dari 02

2. Melindungi bahan dari radiasi panas

3. Menyerap radikal pembentuk reaksi lantai

Jenis pemadam ini baik untuk kelas A, B dan D. Kelemahan dari pemadam ini tidak efektif

untuk tempat berangin. Karena dapat dapat timbul kembali setelah dipadamkan.

d. Gas CO2

Gas CO2 bertekanan tinggi, jenis pemadam ini sangat baik untuk segala jenis kebakaran

(segala kelas). Karna mengisolasi bahan dari 02. Kelemahan jenis ini dapat terjadi penyalaan

kembali

e. Halon

Suatu senyawa hidrokarbon yang terhalogenasi, dengan baik untuk kebakaran segala kelas,

lebih praktis clan CO2 karma mempunyai volume yang lebih kecil.

Peralatan pemadam kebakaran diatas harus tersedia dalam suatu lab kimia, mengingat sangat

banyaknya kemungkinan kebakaran. Namun hal yang sangat penting adalah bahwa para

pekerja atau mahasiswa yang bekerja dalam lab harus mengetahui letak pemadam kebakaran

dan cara operasinya.

Alat-Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri berfungsi mengisolasi tubuh pekerja terhadap keterpaan bahan kimia

berbahaya. Beberapa peralatan pelindung diri yang minimal diperlukan adalah :

Pakaian kerja atau jas laboratorium

Berfungsi sebagai pelindung tubuh atau Pakaian dari kontak dengan bahan kimia atau

panas.

Kaca mata dan goggles

Untuk bekerja dalam lab karena amat rawan terhadap percikan asam, basa atau terhadap

pecahan kaca atau. gelas.

Alat pelindung pernafasan

11

Page 12: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

Sebagai pelindung masuknya bahan-bahan kimia beracun atau korosif lewat saluran

pernafasan.

Sarung tangan

Untuk menangam bahan-bahan kimia yang panas.

12

Page 13: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULANDalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan

adalah ketelitian dan kewaspadaan karna kecerobohan dan keteledoran tentu saja dapat

mengundang segala resiko yang mungkin bisa saja terjadi. Laboratorium kimia merupakan

sarana penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan, uji mutu atau qualiti control.

Kecelakaan dapat disebahkan oleh

Sikap dan tingkah laku para pekerja

Keadaan yang tidak aman

kurang pengawasan dari pihak pengawas (supervisor)

Banyak sekali jenis – jenis bahaya yang sering menimbulkan kecelakaan dalam laboratorium

kima adalah sebagai berikut :

Keracunan

Iritasi

Kebakaran

Luka bakar

Luka kulit, dll

Keadaan yang aman dalam laboratorium, dapat diciptakan apabila ada kemauan dari setiap

pekerja atau kelompok pekerja untuk menjaga dan melindungi diri. Selain itu, perlu pula

dipahami tentang alat pelindung diri serta cara penaggulangannya bila terjadi kecelakaan.

B. SaranDemi keselamatan individual maupun bersama maka sebelum bekerja didalam

laboratorium kimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan hal –hal apa saja yang perlu

dilakukan kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa – apa saja yang

tertulis pada tata tertib praktikum perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan balk, hal ini

bertujuan untuk mencegah kemungkinan – kemungkinan resiko atau bahaya yang bisa saja

terjadi, karena mencegah lebih balk dari pada. mengobati “. Dan dengan kehati - hatian serta

pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat yang berbahaya.

13

Page 14: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

DAFTAR PUSTAKA

Imam Khasani, Soemanto. Keselamatan kerja dalam laborium kimia. Jakarta:PT Gramedia

Nazarudin & Afrida.2002. Penuntun Praktikum Kimia dasar. Unja

http://file-edu/51140960800/makalah-cara-kerja-dan-penanganan-dilabkimia.com

14

Page 15: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia
Page 16: Makalah Keselamatan Pabrik Kimia

MAKALAH KESELAMATAN PABRIK KIMIA

SMK3 dalam LABOR KIMIA

Oleh :

NUR HIDAYAT1107036553

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK KIMIA - UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2013