keselamatan dan kesehatan kerja kelistrikan pabrik lpg

Upload: febrian-cahyo-s

Post on 01-Mar-2018

274 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    1/14

    K3 KELISTRIKAN PABRIK LPG

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Umumnya di semua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat

    mengancam keselamatan maupun kesehatan kerja. Hampir tak ada tempat kerja

    yang sama sekali bebas dari sumber bahaya. Potensi bahaya di tempat kerja mulai

    dari bahan baku, proses kerja, produk dan limbah (cair, padat dan gas) yang

    dihasilkan. Seperti pada pabrik/perusahaan LPG yang merupakan suatu

    perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan, memiliki potensi

    bahaya kebakaran, keracunan, dan kecelakaan kerja. Setelah memahami hal

    tersebut maka diperlukan penanganan terhadap semua potensi bahaya.Dengan adanya penerapan Keselamatan dan Kesehatan (K3) sangat membantu

    dalam menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu keberadaan K3

    berupaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan

    hidup agar terwujud nuansa kerja yang aman, sehat dan selamat. Akan tetapi,

    semua itu tidak terlepas dari keikutsertaan atau partisipasi baik oleh seluruh

    pekerja maupun pihak manajemen perusahaan. Bagian K3 hanya sebagai

    penunjang yang berupaya untuk mengurangi atau menurunkan tingkat resiko

    bahaya sampai derajat nol kecelakaan bagi pekerja dan mencegah dampak

    lingkungan

    1.2 Tujuan

    1. Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja di perusahaan tersebut.

    2. Untuk mengetahui peran K3 dalam mencegah kecelakaan kerja.

    3. Untuk mengetahui pengaruh K3 terhadap perusahaan tersebut.

    4. Untuk mengetahui pentingnya penerapan K3 dalam industri kerja.

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengertian Keselamatan

    Keselamatan adalah: suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman

    secara fisik, sosial, spiritual, finasial, politis, emosional, pekerjaan, priskologis,

    ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.

    Untuk mencapai hal ini, dapat dilakukan perlindungan terhadap suatu kejadian

    yang memungkinkan terjadinya kerugian Ekonomi atau kesehatan.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    2/14

    K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang

    dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

    timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam

    lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bilaterjadi hal demikian.

    Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan

    apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Hal ini

    sangata penting karena untuk meningkatkan kinerja bagi perusahaan maupun

    pekerjanya.

    2.2 Jenis Keselamatan

    Perlu dilakukan pembedaan antara produk yang memenuhi standar, yang aman dan

    yang dirasakan aman. Terdapat 3 jenis keadaan:

    keselamatan normatif : digunakan untuk menerangkan produk atau

    desain yang memenuhi standar desain.

    keselamatan substantif : digunakan untuk menerangkan pentingnya

    keadaan aman, meskipun mungkin tidak memenuhi standar.

    keselamatan yang dirasakan : digunakan untuk menerangkan keadaan aman

    yang timbul dalam persepsi orang.

    2.3Resiko Dan Respon

    Keselamatan umumnya didefinisikan sebagai evaluasi dampak dari adanya

    resiko kematian, cedera atau kerusakan pada manusia atau benda. Resiko ini

    dapat timbul karena adanya situasi yang tidak aman atau tindakan yang tidak

    aman. Contoh situasi yang tidak aman adalah:

    lingkungan kerja yang sangat bising.

    Lingkungan kerja dengan kondisi ekstrim (bertemperatur sangat tinggi

    atau rendah atau bertekanan tinggi) atau terdapat senyawa kimia yang

    berbahaya.

    Sebagai respons dari resiko ini berbagai tindakan diambil sebagai pencegahan.Sebagai tindakan pencegahan akhir, dilakukan asuransi yang akan memberikan

    kompensasi atau restutusi bila terjadi kecelakaan atau kerusakan.

    1. Sistem keselamatan

    Sistem keselamatan adalah cabang ilmu teknis. Perubahan teknologi secara

    kontinu, peraturan lingkungan serta perhatian terhadap keselamatan publik

    menyebabkan berkembangnya sistem keselamatan. Keselamatan umumnya

    dipandang sebagai gabungan dari berbagai aspek:

    Kualitas

    Kehandalan

    Ketersediaan

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    3/14

    Kestabilan

    Keamanan

    2. Pengukuran Keselamatan

    Pengukuran keselamatan adalah aktifitas yang dilakukan untuk

    meningkatkan keselamatan, contohnya mengurangi resiko kecelakaan.Beberapa resiko kecelakaan meliputi:

    a) Pengamatan visual terhadap keadaan tidak aman seperti

    terdeteksinya pintu keluar darurat yg tertutupi oleh barang yang

    disimpan.

    b) Pemeriksaan visual terhadap cacat seperti retak sambungan

    yang kendor.

    c) Analisis kimia x-ray untuk memeriksa objek yang tertutup

    seperti hasil pengelasan tembok semen, atau kulit bagian luar

    pesawat.

    d) Pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah seseorang berada

    dalm keadaan yang mungkin menyebabkan masalah.

    e) Evaluasi priodik terhadap karyawan, departemen-departemen.

    f) Survei lingkungan untuk mengamati tingkat pencemaran

    lingkungan.

    3. Organisasi Standarisasi

    Pada saat ini, terdapat berbagai organisasi yang mengatur standar

    keselamatan ini dapat berupa organisasi publik ataupun organisasi

    perintah.

    American National Standar InstituteSalah satu organisasi standar di America Serikat yang banyak

    dijadikan acuan oleh dunia adalah American National Standar Institute

    (ANSI). pada umumnya beberapa anggota dari suatu jenis industri secara

    suka rela membentuk komite untuk mempelajari suatu masalah

    keselamatan dan kemudian mengajukan standarisasi.

    Standarisasi ini diajukan ke ANSI yang kemudian melakukan

    peninjauan yang akhirnya mengadopsi standarisasi yang telah dibuat.

    Sebagian anturan pemerintah menentukan bahwa produk yang dijual harus

    memenuhi standarisasi ANSI tertentu.Namun yang menjadi pertanyaan adalah seberapa penting perusahaan

    berkewajiban menjalankan prinsip K3 di lingkungan perusahaannya.

    Untuk menjawab itu kita harus memahami filosofi pengaturan K3 yang

    telah ditetapkan pemerintah dalam undang-undang.

    Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat

    1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu:

    Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

    Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

    Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    4/14

    Memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu

    kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.

    Memberikan pertolongan pada kecelakaan.

    Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

    Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu,kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,

    sinar atau radiasi, suara dan getaran.

    Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,

    baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan.

    Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

    Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.

    Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

    Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

    Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,cara dan proses kerjanya.

    Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,

    tanaman atau batang.

    Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

    Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,

    perlakuan dan penyimpanan barang.

    Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

    Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

    yang berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.Dari tujuan pemerintah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa

    dibuatnya aturan penyelenggaraan K3 pada hakekatnya adalah pembuatan

    syarat-syarat keselamatan kerja sehingga potensi bahaya kecelakaan kerja

    tersebut dapat dieliminir.

    2.4Dasar Hukum Peraturan K3

    Berbicara penerapan K3 dalam perusahaan tidak terlepas dengan landasan

    hukum penerapan K3 itu sendiri. Landasan hukum yang dimaksud memberikan

    pijakan yang jelas mengenai aturan apa dan bagaimana K3 itu harus

    diterapkan. Adapun sumber hukum penerapan K3 adalah sebagai berikut:

    UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

    UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

    PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

    Sosial Tenaga Kerja.

    Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena

    Hubungan Kerja.

    Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis

    Pendaftaran Kepesertaan, pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan,dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    5/14

    Semua produk perundang-undangan pada dasarnya mengatur

    tentang kewajiban dan hak Tenaga Kerja terhadap Keselamatan Kerja untuk:

    Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai

    pengawas dan atau ahli keselamatan kerja.

    Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

    Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan

    kesehatan kerja yang diwajibkan.

    Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan

    dan kesehatan kerja yang diwajibkan.

    Selanjutnya sebagai perwujudan program K3 yang ditujukan sebagai program

    perlindungan khusus bagi tenaga kerja, maka dibuatlah Jaminan Sosial Tenaga

    Kerja, yaitu suatu program perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan

    berupa uang sebagai pengganti sebagian pengganti sebagian dari penghasilan

    yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan

    yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,

    hari tua dan meninggal dunia.

    HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN K3 DALAM PABRIK LPG

    2.5 Proses Produksi Diperusahaan

    Produksi adalah melakukan pengisian dan pendistribusian elpiji. Tidak ada

    proses pengolahan gas di pabrik ini, yang ada hanyalah memindahkan gas yang

    ada pada mobil-mobil pengangkut yang kemudian dipindahkan ke tangkipenampungan dan disana terjadi pemasakan gas setelah itu gas elpiji siap untuk di

    isikan pada tabung-tabung gas elpiji berat 12 kg.

    2.6 Potensi Kecelakaan Kerja

    Adapun jenis-jenis bahaya yang kemungkinan bisa terjadi ditempat kerja

    tersebut seperti berikut:

    a) Potensi bahaya kerbakaran.

    Potensi bahaya kebakaran merupakan di stasiun pengisian gas

    merupakan potensi bahaya yang paling utama, sebab yang namanya

    liquid petrolium gas sangat sensitif terhadap suatu percikan api yangkecil.. Segala kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kebakaran

    bisa terjadi seperti adanya konsleting listrik, kebocoran gas dan lain-

    lain.

    b) Bahaya kebocoran gas ataupun cairan dari zat kimia yang beracun.

    Tabung tabung gas elpiji harus diperiksa terlabih dahulu

    kualitasnya, apakah tabung tersebut masih dalam kondisi baik atau

    telah rusak. Jika tabung dalam keadaan rusak, tabung dalam keadaan

    rawan terhadap terjadinya suatu kebocoran. Kebocoran tabun gas elpiji

    sering terjadi pada bagian palpe, bagian ini sangat rentan akan

    kebocoran. Jadi sebelum diisikan gas elpiji tabung harus dicek terlebih

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    6/14

    dahulu dari kebocoran dengan alat khusus yang sistemnya

    menggunakan cairan sabun. Apabila ada suatu kebocoran maka cairan

    sabun tersebut akan menimbulkan gelembung-gelembung, itu artinya

    telah ada udara yang mengenai cairan dengan kata lain tabung tersebut

    dalam keadaan bocor.c) Bahaya menghirup gas elpiji.

    Pada saat proses pengisian ulang gas, ketika mencabut selang

    yang melakukan pengisian gas pada tabung elpiji terjadi suatu seburan

    gas elpiji yang cukup banyak. Semburan ini mengakibatkan gas elpiji

    yang awalnya berupa liquid berubah fasa menjadi gas kemudian

    menyebar ke segala arah dan tentunya bau dari gas elpiji tercium

    kemana-mana. Setiap pekerja yang melakukan pengisian ini secara

    tidak sadar telah dalam bahaya jika selalu mencium bau dari gas elpiji

    ini. Meskipun dampak yang dapat dirasakan dalam waktu dekat

    hanyalah rasa pusing dan mual tapi jika kita selalu mencium gas ini

    dalam kurun waktu yang lama hal ini bisa mengakibatkan penyakit

    paru-paru dan kanker.

    d) Debu-debu disekitar tempat kerja yang dapat menggangu pernafasan.

    Tempat kerja yang penuh debu ditambah dengan tidak adanya

    dinding pembatas dari udara luar mengakibatkan debu bisa mudah

    berterbangan ketika ada angin yang menerpa. Kejadian ini walaupun

    hanya hal sepele tapi hal ini dapat mengganggu dari kesehatan para

    karyawan di lokasi pengisian gas.

    e) Peralatan yang bekerja pada tekanan yang tinggi.Tangki penyimpanan gas sementara, tabung gas elpiji,

    dan proses pengisian gas, itu semua mempunyai tekanan yang tinggi,

    tekanan yang bekerja sekitar 22 bar. Jika material dari alat-alat tersebut

    tidak mampu untuk menahan tekanan yang terjadi maka kebocoran

    atau bahkan ledakan akan terjadi dan kebakaran pun tidak dapat

    dihindarkan lagi.

    f) Penerangan yang kurang, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

    Jika kondisi cuaca sedang dalam keadaan terik tanpa

    menyalakan lampu pencahayaan pada lokasi kerja dapat dikatanan

    mencukupi. Tapi jika cuaca sedang mendung atau sedang hujan lokasi

    kerja kami yakin akan terasa gelap. Kami melihat hanya satu lampu

    yang bisa berfungsi sebagai penerangan, ini bisa saja mejadi suatu

    potensi bahaya bagi karyawan.

    g) House keeping yang kurang baik.

    Keadaan lokasi kerja yang penuh debu, kotor, tidak teratur tidak

    ada tempat untuk beristirahat, dll menyebabkan tempat kerja ini

    membuat karyawan menjadi cepat lelah, kejenuhan, kurang

    bersemangat. Keadaan ini bisa menjadi faktor penyebab pekerja

    melakukan kelalaian dalam bekerjanya.

    h) Tertimpa tabung-tabung gas elpiji.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    7/14

    Setiap karyawan yang bertugas pada proses bongkar muat

    memindahkan tabung gas elpiji dari stasiun pengisian kedalam mobil

    truk mempunyai bahaya tertimpa tabung gas elpiji yang selalu

    mengintainya.

    2.7 Penerapan K3 Pada pabrik LPG

    Program K3 adalah program yang sangat penting untuk dilakukan oleh sebuah

    perusahaan. Program K3 dilaksanakan dengan tujuan menciptakan kesehatan

    kerja karyawan dan juga mengurangi atau menghilangkan kecelakan kerja.

    Program K3 adalah hak dan kewajiban karyawan yang bekerja karena dengan

    adanya program K3 ini kesehatan dan keselamatan kerja karyawan menjadi

    terjamin.

    Area di dalam industri gas tidak terlepas dari keberadaan bahan-bahan kimiaberacun dan berbahaya yang dapat memberikan kerugian bagi perusahan jika

    penanganan tidak memadai, karena selain beracun, korosif bahan tersebut mudah

    terbakar dan meledak (flammables). Informasi yang kurang dan tidak benar

    terhadap bahan kimia ini (gas) dapat mengakibatkan fatal bagi operator yang

    bekerja dengan bahan kimia itu. Kondisi inilah yang telah mendorong pengelola

    perusahaan yang pada awal mendirikan usaha sudah menerapkan program K3

    meskipun dalam tahapan yang sederhana, seperti penggunaan masker, hand

    glove, sepatu kerja, dan pakaian kerja yang aman.

    Program K3 yang ada di perusahaan meliputi beberapa aspek utama, yaitu:

    a. Aturan kesehatan dan keselamatan.

    Aturan yang ada di perusahaan disusun untuk melindungi setiap

    karyawan ataupun setiap orang yang berada di perusahaan. aturan-

    aturan umum tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di

    perusahaan tersebut adalah:

    1. Setiap orang harus sadar dan memperhatikan

    keselamatan diri, orang sekitar, dan lingkungannya.

    2. Setiap orang harus mentaati prosedur kerja yang telah

    ditentukan oleh perusahaan setiap kali melaksanakan

    pekerjaan.3. Setiap orang harus memberikan laporan setiap

    kedatangan atau saat meninggalkan fasilitas.

    4. Setiap karyawan harus menggunakan perlengkapan

    keselamatan kerja yang telah ditentukan setiap kali

    melaksanakan pekerjaan.

    5. Setiap orang yang mengoperasikan mesin atau peralatan

    harus sudah mendapatkan ijin atau ditunjuk oleh

    perusahaan dan pernah mendapatkan pelatihan untuk

    mengoperasikan mesin atau peralatan tersebut.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    8/14

    6. Setiap orang tidak melaksanakan sebuah pekerjaan

    tanpa sepengetahuan dan seijin petugas yang yang

    bertanggung jawab terhadap daerah tersebut.

    7. Setiap orang dilarang berlari-lari di dalam lokasi pabrik.

    8. Setiap orang dilarang berkelahi dan bercanda dengancara-cara yang kasar.

    9. Hanphone, mancis, kamera, cincin, jam tangan atau

    gelang dari logam atau aksesoris lain tidak boleh

    dikenakan ketika bekerja.

    10. Setiap orang tidak boleh mengenakan pakaian yang

    terlalu longgar ketika bekerja.

    11. Setiap orang harus selalu memahami/mengetahui

    pintu/jalan darurat penyelamatan diri dan bekerja

    dengan aman.

    12. Rambut tidak boleh terurai panjang ketika bekerja.

    13. Setiap orang harus dengan segera melaporkan setiap

    kecelakaan, nyaris (near miss) celaka, keadaan dan

    tindakan yang tidak aman kepada atasannya langsung,

    dan salinannya kepada petugas K3 di lapangan dan

    melakukan tindakan yang perlu untuk perbaikan.

    14. Setiap lantai harus benar-benar dijaga dan diperhatikan

    untuk menghindari kemungkinan tersandung dan

    terjatuh.

    15. Alat pemadam kebakaran, kotak alarm, pintu daruratpada saat kebakaran, alat bantu pernafasan, tempat

    membilas mata, dan semua peralatan darurat yang harus

    dalam keadaan baik dan lokasinya bebas dari hambatan.

    16. Dilarang merokok pada di lokasi pabrik.

    17. Setiap orang dilarang memasuki lokasi kerja sebelum

    mendapatkan ijin dari petugas yang bertanggung jawab.

    18. Setiap orang dilarang mengangkat barang dengan cara

    yang salah.

    19. Setiap orang dilarang melakukan perbaikan mesin

    dalam kondisi mesin jalan.

    20. Setiap orang dilarang merancang/memasang peralatan

    tanpa pengaman.

    21. Apabila terdengar pengumuman bahwa tempat kerja

    berada dalam keadaan darurat, hentikan semua kegiatan

    kerja, putuskan semua sambungan peralatan listrik, dan

    tutup semua keran, baik keran air ataupun keran gas.

    Setiap orang tidak boleh melanjutkan pekerjaan kecuali

    setelah mendapatkan ijin dari petugas yang bertanggung

    jawab.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    9/14

    22. Setiap pengisian gas harus dilakukan sesuai dengan

    prosedur keamanan yang telah ditentukan.

    b. Kesadaran atas aturan.

    c. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

    Alat pelindung diri (APD) atau juga dikenal sebagai PersonalProtective Equipment/ PPE merupakan salah satu aspek penting dalam

    pelaksanaan program K3. APD yang wajib digunakan berupa:

    1. Helm (safety helm)

    2. Sepatu ( safety shoes)

    3. Kacamata safety spectacle

    4. work glove

    5. Masker pelindung dari zat kimia (chemical respirator)

    6. Masker debu (dust mask)

    7. Kacamata pelindung dari gas (chemical google)

    Disetiap kondisi lapangan kerja mempunyai karakteristik dan

    potensi bahaya yang berbeda-beda, sehingga penggunaan APD

    disesuaikan pada kondisi lapangan kerja. Karena potensi bahaya yang

    utama mengintai pada lokasi kerja perusahan ini adalah bahaya

    kebakaran dan kontaminasi dari gas, jadi diatas merupakan APD

    minimal yan harus digunakan oleh setiap karyawan.

    d. Kondisi Kebersihan Lantai

    Kondisi lantai juga diperhatikan agar lantai kerja bersih, tidak

    berdebu, dan tidak ada barang-barang yang dapat menjadikan

    karyawan tersandung ketika bekerja. Pihak perusahaan harusmempunyai tenaga cleaning service yang tugasnya membersihkan

    lantai dan menyingkirkan benda-benda yang membahayakan di lantai.

    e. Perlengkapan pemadam kebakaran dan pemadaman kebakaran.

    Pemadaman kebakaran merupakan salah satu alat pengamanan

    perusahaan untuk mengatasi masalah ketika terjadi kebakaran. Alat

    pemadam kebakaran diletakkan hampir di setiap sudut di lokasi

    perusahaan. Di setiap ruangan dan juga di lobi dipasang alat pemadam

    kebakaran. Selain itu pihak perusahaan juga mempunyai instalasi

    hydrant untuk pemadaman kebakaran dan istalasi pemadaman otomatis

    pada lokasi pengisisan. Setiap orang yang mengetahui adanya

    kebakaran, harus segera memberikan tanda bahaya dan memadamkan

    kebakaran tersebut dengan menggunakan alat pemadam yang tersedia,

    jika diperkirakan alat tersebut mampu mengatasi kebakaran tersebut.

    Perisahaan mempunyai sebuah kolam pemadam yang tujuannya

    sebagai tempat penampunyan air untuk berjaga-jaga apabila suatu saat

    terjadi kebakaran air di kolam ini dapat digunakan.

    f. Layanan pertolongan pertama dan medis.

    perusahaan harus mempunyai layanan pertolongan pertama

    dan medis, P3K di lokasi pengisian gas elpiji. Selain itu ada juga

    karyawan yang khusus atau mempunyai keahlian dibagian kesehatan

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    10/14

    yang bertugas untuk memberikan pertolongan pertama terhadap

    karyawan mengalami kecelakaan kerja kecil.

    g. Komite kesehatan dan keselamatan kerja.

    Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja (K

    3), perusahaan membentuk organisasi danmenunjuk personil yang bertanggung jawab atas keberhasilan

    pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah:

    Kepala Teknik Tambang (KTT).

    Pengawas operasional.

    Pengawas teknik.

    Petugas K3 (safety officer).

    Komite K3 (safety committee).

    h. ProgramRewarddan Punishment.

    program rewarddanpunishmentdikaitkan dengan pelaksanaan

    K3 di perusahaan. Untukpunishment, pihak perusahaan menerapkan

    aturan yang ketat, yaitu pelanggaran terhadap ketentuan terhadap

    program K3 akan diberikanpunishmentoleh pihak perusahaan, berupa

    denda ketika pelanggaran yang dilakukan menimbulkan kerugian bagi

    pihak perusahaan. Dan bisa sampai kepada tahapan PHK (Pemutusan

    Hubungan Kerja) ketika pelanggaran yang dilakukan adalah

    pelanggaran berat dan pihak perusahaan telah mengeluarkan Surat

    Peringatan (SP) sebanyak tiga kali. Berdasarkan kondisi ini dapat

    diketahui bahwa pihak perusahaan telah menerapkanpunishmentyang

    tegas ketika ada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadapketentuan K3. Untukreward, pihak perusahaan memberikan

    penghargaan setiap kepada karyawan yang mempunyai prestasi yang

    baik dalam bidang K3 dan tidak ada pemberian suatu bonus berupa

    uang kepada karyawan tersebut.

    Berdasarkan kedua kondisi di atas, maka perbaikan dalam

    program K3 di perusahaan dapat dilakukan dengan cara lebih

    meningkatkan pemberian rewardkepada karyawan sehingga

    keberadaanpunishmentdengan rewardmenjadi lebih seimbang.

    Bentuk perbaikan pemberian rewardyang dikaitkan dengan program

    K3 ini.

    2.8 GAMBAR-GAMBAR YANG BERKAITAN DENGAN K3 DI PABRIK

    GAS LPG

    Peringatan Area Berbahaya

    Gambar dibawah menunjukan bahwa kalau kita berada ditempat kerja

    kita harus memakai perlindungan diri agar dapat mengatasi ancaman

    kecelakaan.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    11/14

    Gambar. Peringatan Area Berbahaya

    Tempat Lokasi Berkumpul

    Area parkir perusahaan digunakan sebagai tempat berkumpul ketika

    terjadi suatu kecelakaan ataupun kebakaran yang dapat dilihat pada

    gambar dibawah.

    Peringatan Dilarang Merokok

    Banyak sekali hampir disetiap sudut terdapat peringatan dilarangmerokok seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini

    Gambar 3.6. Peringatan Dilarang Merokok

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    12/14

    sistem pemadaman kebakaran

    Setiap sudut lokasi perusahaan sering ditemui Alat Pemadam

    Kebakaran (APAR) baik yang berukuran kecil maupun yang berukuran

    besar.

    Di Pabrik/ perusahaan ini terdapat suatu kolam pemadam yangdigunakan sebagai penyimpanan air untuk digunakan sebagai pemadaman

    api ketika terjadi suatu kebakaran seperti dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 3.7. Kolam Pemadam

    Disamping kolam pemadam ini terpasang instalasi pompa dan

    kompresor yang berguna untuk mengalirkan air untuk memadamkan apijika terjadi suatu kebakaran.

    Gambar 3.8. Pompa

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    13/14

    Gambar 3.9. Kompresor

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan

    perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental

    maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi

    kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja,tetapi juga mental, psikologis dan emosional.

    Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam

    ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-

    undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja.

    Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,

    tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan

    kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula

    perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga

    banyak terjadi kecelakaan kerja.

    3.2 Saran

    Gunakan alat kerja dengan baik agar dapat menghindari kita dari segala bentuk

    kecelakan kerja, bagi karyawan sehendaknya selalu fokus terhadap pekerjaannya itu dan

    tidak lalai dalam bekerja. Serta gunakanlah pelindung diri dengan baik ditempat kerja.

    Untuk Pihak perusahaan agar lebih melengkapi peralatan keselamatan kerja dan

    melakukan sosialisasi kepada karyawan terhadap potensi bahaya lingkungan kerja dan

    lebih tegas dalam menegakkan peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

  • 7/26/2019 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kelistrikan Pabrik LPG

    14/14