pengantar redaksi - simdos.unud.ac.id · ekonomi desa pancasari, berfungsi sebagai sumber air baik...
TRANSCRIPT
PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 telah
diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali
setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 31 artikel di
bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan
sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat
merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian
diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan.
Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana
Mengabdi Volume 18 Nomor 1 Januari 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah
wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk
meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan
kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.
Januari 2019
Redaktur
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 1, Januari 2019
D A F T A R I S I
PROGRAM PELAYANAN DETEKSI DINI DAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS FASE ANAK-ANAK BAGI ORANGTUA DI KOTA DENPASAR
1-5
L.K.P.A. Susilawati, I.M.Rustika, N.K. Ekawati, dan P.N. Widiasavitri
TEKNOLOGI BIOFERMENTASI BERBASIS IMO (INDOGENOUS
MICROORGANISM) UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK
DI UD TIMAN AGUNG KELATING TABANAN
6-10
N.W. Siti,N.M. Witariadi, N.N.Soniari dan N. K. Seminari
APLIKASI TRICHODERMA UNTUK MENCEGAH PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI ORGANIK DI DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH, KABUPATEN GIANYAR
11-15
B.R.T. Putri, N.L.G. Sumardani, I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini
PENGEMBANGAN bADAN uSAHA MILIK DESA (bumdES) MELALUI PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (vco) DAN TURUNANNYA DI DESA DALANG DAN GADUNG SARI*
16-21
I N. Ardika, N. N. Darmiati, dan I N. Sujana
PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak Cendana) MENJADI PRODUK TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BABAHAN
22-27
N.N. Darmiati , N.M.S. Sukmawati dan N.W. Siti
PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI
28-32
N.L. Kartini, dan N.G.K. Roni
PENGEMBANGAN DESA WISATA PINGE KECAMATAN MARGA KABUPATEN
TABANAN BALI 33-37
I.M. Mega, N.W. Suartini, N.L.R. Purnawan, N.N. Candraasih K
SIKAP MOTIVASI DAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS
PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 38-42
N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, dan A. A. P. P. Wibawa
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 1, Januari 2019
PEMBIBITAN DURIAN KUNYIT SEBAGAI USAHA PRODUKINTELEKTUAL KAMPUS
43-47
I.A.L. Dewi, N.M. Pradnyawathi, I.K. Sardiana dan N.N. Darmiati
PENGOLAHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN PELESTARIAN DANAU BATUR DI DESA BUAHAN KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROPINSI BALI
48-52
N.L.M. Pradnyawathi dan N.L. Kartini
PELATIHAN BASIC GUIDING BAGI PEMANDU WISATA LOKAL DALAM
PENGEMBANGAN EKOWISATA AIR TERJUN GEROJOG SAMBEH TIBU NAGA
DI DESA MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM
53-57
N.L.R. Purnawan, I D.P. Singarsa, I K. Sardiana
PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA TANGGUNTITI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN
58-62
I.G.P. Ratna Adi, N.W. Siti, N.K. Kariyati
REVITALISASI SEKAA MANYI (KELOMPOK PEMANEN PADI) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN WANITA TANI DI DESA REJASA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN
63-66
N.N. Sonoari, N.W.Siti, N.K. Seminari dan N.M. Wiariadi
APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN
67-70
N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PATUNG PADAS DENGAN MENGGUNAKAN
MATERIAL SISA-SISA PEMBUATAN PATUNG PADAS MELALUI COR
KOMPOSIT
71-75
N.W. Suniti, W.P. Windia, I.M. Radiawan dan N.L.R. Purnawan
VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK
76-81
I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI BALI MELALUI PELAYANAN
KESEHATAN DI DESA BELOK/ SIDAN KABUPATEN BADUNG 82-88
N.L.E. Setiasih, I.K. Suatha, P. Suastika, D.N.D.I. Laksmi
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 1, Januari 2019
PENGEMBANGAN AGROWISATA SUBAK GULINGAN DI KECAMATAN
MENGWI KABUPATEN BADUNG 89-94
I.A.L. Dewi, I D.A.S. Yudhari, dan I M. Mega
PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK
SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI
DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR
95-98
A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang
Ardana
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK DI DUSUN
PAUSAN DESA BUAHAN KAJA KECAMATAN PAYANGAN 99-104
I N. Puja, I G.P. Ratna Adi dan I D. P. Singarsa
PENGEMBANGAN LEBAH TRIGONA DI DESA SANDA PUPUAN TABANAN 105-108
N. N. C. Kusumawati, I. W. Diara, dan N. N. Yastini
USAHA PUPUK ORGANOPLUS PADA PROGRAM KEGIATAN IPTEKS BAGI
KREATIVITAS KAMPUS 109-113
N.M. Witariadi dan I.K Sardiana
PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SPP RAMAH LINGKUNGAN DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN
114-119
M. Dewantari dan I.G. Suranjaya
KERAJINAN KAIN ETNIK PEGRINGSINGAN DI DESA TENGANAN KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM BALI
120-123
N.K. Seminari I.N. Puja, A.A. R. Remawa, dan N.M.I. Muliyati
IMPLEMENTASI E-CERDAS CERMAT PADA LOMBA ASAH TERAMPIL GAPOKTAN BUDHI LUHUR
124-128
K.O. Saputra, G. Sukadarmika, M. A. Suyadnya, and N. P. Sastra
PENGANEKARAGAMAN PRODUK OLAHAN DAGING BABI UNTUK
MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SEMAON KECAMATAN
PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR
129-132
Sumardani, N. L. G., T. I. Putri, K. Budaarsa, dan A. W. Puger
PENGEMBANGAN UNIT USAHA IbKIK-INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI
JASA PELATIHAN DAN PEKERJAAN INFORMASI GEOSPASIAL 133-137
T.B. Kusmiyarti, R. Suyarto, I K. Sardiana, dan P. P. K. Wiguna
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 1, Januari 2019
APLIKASI TEKNOLOGI FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOSTARTER
BERBASIS DAUN DAN BUAH DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN 138-142
N.M. S. Sukmawati, N. W. Suniti dan I N. Sujana
PELATIHAN PENGGUNAAN FISHFINDER BAGI NELAYAN KEDONGANAN GUNA MENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
143-148
Y. Suteja, I.G.N.P. Dirgayusa, Widiastuti, I.D.N.N. Putra
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA PAKET B DAN C DI PKBM MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN SAINS DASAR
149-154
I.W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani
76
VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019
VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU
MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH
UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK
I.G. Suranjaya1, N.L. Kartini2, N.L.R. Purnawan3 dan P.E. Suardana4
ABSTRAK
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan bagian Program Kemitraan Wilayah (PKW) yang
bertujuan untuk alih teknologi dalam produksi vermikompos berbasis sampah dari tumbuhan gulma danau
dengan menggunakan decomposer cacing tanah (Lumbricus rubelus) untuk menunjang pengembangan
pertanian ramah lingkungan di seputaran danau Buyan desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng. Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada kegiatan program PKW adalah
sebagai berikut: (1) Koordinasi dan sosialisasi secara partisipasif kepada masyarakat sasaran untuk
merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi; (2)
Penyuluhan untuk membangun persepsi dan pemahaman masyarakat mengenai inovasi atau program yang
ditawarkan; (3) Pelatihan dan simulasi mengenai terapan ipeks yang dialihkan bagi masyarakat; (4)
Pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan masyarakat sasaran hingga ipteks
yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam produksi vermikompos berbasis sampah tumbuhan gulma
danau sebagai upaya menunjang pengembangan pertanian ramah lingkungan dapat berlangsung dengan baik
dan lancar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi aktif dan daya adopsi ipteks yang tinggi dari
masyarakat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat sasaran dalam seluruh kegiatan alih teknologi ini cukup
baik, yaitu sebesar 75%. Kemampuan adopsi ipteks dan inisiatif mitra untuk memproduksi vermikompos
secara mandiri juga cukup baik, yaitu rata-rata diatas 65%.
Kata kunci : vermikompos, cacing tanah, pertanian ramah lingkungan.
ABSTRACT This community empowerment activity is part of the Regional Partnership Program (PKW) which aims to
transfer technology in the production of waste-based vermicompost from lake weed plants using earthworm
decomposers (Lumbricus rubelus) to support the development of environmentally friendly agriculture around
Lake Buyan in Pancasari village, Sukasada District , Buleleng Regency. The methods applied in community
empowerment in PKW program activities are as follows: (1) Participatory coordination and dissemination to
the target community to formulate activities to be implemented starting from planning, operations and
evaluation; (2) Counseling to build people's perceptions and understanding of the innovations or programs
offered; (3) Training and simulation on applied ipeks that are transferred to the community; (4) Mentoring,
namely regular meetings between facilitators and target communities until the transferred science and
technology can be carried out independently by the community. The results showed that community
empowerment activities in the production of vermicompost-based lake weed plant waste as an effort to
support the development of environmentally friendly agriculture can take place well and smoothly as
1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana dan e-mail : [email protected] 2 Fakultas Pertanaian Universitas Udayana. 3Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana. 4Universitas Dwijendra-Denpasar
I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana
VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 77
indicated by the active participation and high adoption of science and technology from the target community.
The active participation of the target community in all technology transfer activities is quite good, which is
equal to 75%.
Keywords: vermicompost, earthworms, environmentally friendly agriculture..
1. PENDAHULUAN
Keberadaan Danau Buyan memiliki arti penting bagi kehidupan sosial, budaya dan
ekonomi Desa Pancasari, berfungsi sebagai sumber air baik untuk kebutuhan air bersih maupun
untuk lahan pertanian dan perkebunan masyarakat. Kawasan ini juga memiliki panorama alam
dengan lahan pertanian yang sangat indah sehingga ditetapkan sebagai salah satu daerah tujuan
wisata nasional (Bappeda-Buleleng, 2011). Perkembangan penduduk yang sangat pesat akhir-akhir
ini berdampak pula pada perubahan lingkungan sekitar danau untuk berbagai kepentingan.
Aktivitas pertanian holtikultura di sekitar danau juga berlangsung sangat pesat dan intensif dengan
penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara kontinu dan berlebihan sehingga dapat menimbulkan
permasalahan bagi lingkungan sekitarnya. Kawasan perairan danau Buyan secara lambat laun dapat
terancam kelestariannya karena residu pupuk yang berlebihan itu akan terbawa aliran air masuk ke
dalam perairan danau sehingga menjadi sangat subur dan sangat cocok bagi pertumbuhan gulma
danau.
Tumbuhan gulma danau seperti eceng gondok dan ganggang air dapat tumbuh dengan baik
dan memiliki laju pertumbuhan sangat pesat di daerah perairan. Tumbuhan gulma ini dapat
mempercepat terjadinya proses pendangkalan, mengurangi produktivitas dan luasan badan air
gangguan terhadap pemanfaatan perairan secara optimal yaitu mempercepat pendangkalan,
menyumbat saluran irigasi, memperbesar kehilangan air melalui proses evapotranspirasi,
mempersulit transportasi perairan, menurunkan hasil perikanan, namun disisi lain, potensinya
sebagai sumber bahan organik alternatif dan produksi biomassanya cukup baik (Sittadewi, 2007).
Perkembangan dan pertumbuhannya yang sangat pesat itu apabila tidak ditangani dengan baik akan
berpengaruh sangat buruk terhadap kondisi dan kelestarian perairan danau Buyan. Memanfaatkan
tumbuhan gulma itu sebagai pupuk organik adalah solusi alternatif yang dapat digunakan dan
ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Proses reduksi bahan organik dari tumbuhan gulma danau ini dapat dilakukan
menggunakan sistem komposting. Melalui sistem komposting itu yaitu metode pengolahan bahan
organik dengan cara dekomposisi material secara aerobik menggunakan decomposer cacing tanah
untuk menghasilkan pupuk organik atau vermikompos. Vermikomposting adalah alternatif
pengolahan bahan organik gulma danau yang sesuai dan cocok dengan kondisi lingkungan danau
Buyan. Disamping dihasilkan pupuk organik vermikompos, melalui proses itu juga dapat
dilakukan budidaya cacing tanah untuk mendukung wisata memancing yang dikembangkan di
kawasan danau Buyan akhir-akhir ini. Di lain pihak kendala yang dihadapi oleh mitra sasaran yaitu
Kelompok Tani Bulian Amertha Sari adalah belum mampu dan belum menguasai teknologi
vermikomposting dan teknik budidaya cacing tanah (Lumbricus rubelus) dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, melalui pelaksanaan Program Kemitraan Wilayah (PKW)
dilakukan kegiatan alih teknologi vermikomposting dalam pengolahan tumbuhan gulma danau
menjadi pupuk organik kepada kelompok mitra sasaran. Tujuan dari kegiatan ini bagi kelompok
mitra adalah : 1) produksi pupuk organik dari tumbuhan gulma danau dengan teknologi
vermikomposting, 2) meningkatkan motivasi petani dalam penggunaan pupuk organik 3) ikut
menjaga kelestarian perairan danau Buyan. Target luaran yang diinginkan dari kegiatan ini adalah
terjadinya transfer teknologi vermikomposting dalam pengolahan tumbuhan gulma danau menjadi
pupuk organik guna mendukung pengembangan pertanian ramah lingkungan, penurunan biaya
produksi serta ikut berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian danau Buyan.
Vermikompos Sampah Tanaman Gulma Danau Menggunakan Decomposer Cacing Tanah Untuk Menghasilkan Pupuk Organik
78 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
2. METODE PELAKSANAAN
2.1. Metode
Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat ini sebagai berikut: (1) Penyuluhan
untuk membangun persepsi dan penyamaan pemahaman masyarakat sasaran mengenai inovasi
yang diterapkan, (2) Pelatihan mengenai penerapan ipeks yang dikenalkan kepada masyarakat, dan
(3) Pendampingan secara berkala dan berkelanjutan kepada masyarakat sasaran hingga ipteks yang
dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri.
2.2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksananan kegiatan alihteknologi vermikomposting sampah dari tumbuhan gulma danau adalah
sebagai berikut :
1. Kordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan masyarakat sasaran untuk
merumuskan program mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi
2. Penyuluhan tentang teknologi vermikompos dalam upaya menunjang pengembangan
pertanian ramah lingkungan.
3. Pelatihan pengolahan pupuk organik berbasis sampah tanaman gulma dengan
menggunakan teknologi vermikomposting.
4. Pelatihan budidaya cacing tanah (Lumbricus rubellus)
5. Pembuatan demplot dan pendampingan produksi vermikompos dan budidaya cacing tanah
6. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan pada setiap sub-kegiatan melalui; 1) Evaluasi tingkat
partisivasi mitra, 2) Evaluasi penguasan/daya adopsi Iptek, dan 3) Evaluasi terhadap kualitas dan
kuantitas produk yang dihasilkan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini dilaksanakan di kelompok tani Bulian Amertha Sari di Desa Pancasari, Kecamatan
Sukasada-Kabupaten Buleleng dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang petani. Kegiatan
dilakukan selama 1 bulan mulai dari bulan Juli sampai Agustus 2018.
Koordinasi, sosialisasi dan penyuluhan singkat dilakukan selama 1 hari tentang ipteks yang
didesiminasikan pada mitra sasaran yaitu teknologi produksi pupuk organik dengan teknologi
vermikomposting menggunakan cacing tanah sebagai decomposer bahan-bahan organik sampah
tumbuhan gulma danau. Juga dideseminasikan teknik budidaya cacing tanah (Lumbricus rubellus).
Masyarakat mitra sasaran nampak sangat antusias dan tertarik dengan inovasi yang ditawarkan
(Gambar 1). Hal ini disebabkan karena melalui teknologi vermikomposting ini disamping dapat
dihasilkan pupuk organik yang berkualitas juga dapat dihasilkan cacing tanah sebagai umpan
memancing untuk menunjang pengembangan wisata memancing di Danau Buyan. Chambers
(1987) menyatakan bahwa inovasi yang sederhana, mudah dipahami dan dapat dirasakan akan
manfaatnya, lebih disukai dan mudah diterima oleh masyarakat perdesaan. Kehadiran dan
partisipasi anggota kelompok dari mitra sasaran pada beberapa tahapan kegiatan dapat
dikatagorikan sangat baik. Tingkat kehadiran dan partisipasi mitra sasaran pada setiap tahapan
kegiatan berkisar 70 – 100% (Tabel 1).
I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana
VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 79
Pendampingan pembangunan rumah produksi vermikompos dilakukan pada tahap berikutnya.
Rumah pupuk dibuat dengan ukuran 6 x 10 m, dinding pembatas dari batako setinggi 40 cm, atap
dari asbes serta lantai disemen kasar dikerjakan oleh petani anggota kelompok (Gambar 2).
Pembangunan rumah produksi pupuk vermikompos dilakukan pada lahan milik kelompok tani “
Bulian Amertha Sari”. Lokasinya dipilih ditempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung
agar pertumbuhan cacing dan proses vermikomposting dapat berlangsung optimal.
Tabel 1. Tingkat Partisipasi Mitra Sasaran pada tahapan kegiatan
No Kegiatan
Partisipasi
Jumlah
(orang)
%
1 Sosialisasi dan Penyuluhan singkat
▪ Kehadiran
▪ Tertarik & mengungkapkan masalah
40
30
100
75
2 Demoplot
▪ Pembangunan rumah vermikompos
▪ Penyiapan media kompos
▪ Budidaya cacing tanah
36
36
28
90
90
70
Gambar 1. Pendampingan pembangunan rumah vermikompos.
Fermentasi media kompos diawali dengan penyiapan media kompos didalam rumah pupuk.
Kegiatan ini dilakukan oleh anggota kelompok mitra sasaran. Media kompos terdiri dari mols
eceng gondok, gulma danau,dedak padi, ketiga dicampur rata kemudian dimasukkan dan diratakan
di dalam bak rumah pupuk. Media kompos di dalam bak selanjutnya disiramkan dengan fermentor
(molasses+ mikroba) dengan perbandingan 1 liter fermentor dengan 10 liter air . Kemudian ditutup
dengan terpal plastik selama 12 – 14 hari dan setelah 14 hari media kompos sudah matang dan siap
dilakukan penebaran cacing tanah (Gambar 3). Komposisi bahan baku media kompos ditampilkan
seperti pada Tabel 2. Setelah media kompos terfermentasi dan kondisinya telah sesuai dengan
persyaratan hidup bagi cacing tanah maka cacing tanah dapat mulai ditebarkan / dibudidayakan.
Jenis cacing tanah yang digunakan adalah cacing santen (Lumbricus rubellus) sebanyak 10 kg .
Vermikompos Sampah Tanaman Gulma Danau Menggunakan Decomposer Cacing Tanah Untuk Menghasilkan Pupuk Organik
80 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
Budidaya dilakukan selama 40-60 hari, setelah itu dapat dilakukan panen cacing tanah ,
vermikompos dan kokon (telur)
Tabel 2. Komposisi Media Kompos
No Bahan Baku Jumlah (kg)
1 Mols Gulma danau 1000
2 Dedak 10
Total 1010
Fermentor Jumlah (liter)
1 Molases 2
2 Air 20
Total 22
Vermikompos yang dihasilkan dapat mencapai sekitar 70% dari bahan media dan pakan cacing
yang diberikan. Misalnya jumlah media atau pakan yang diberikan selama 40 hari budidaya
sebanyak 1000 kg maka vermikompos yang dihasilkan sebanyak 700 kg. Kualitas vermikompos
tergantung pada jenis bahan media atau pakan yang digunakan, jenis cacing tanah dan umur
vermikompos. Berdasarkan hasil penelitian IPPTP (2001) vermikompos dari cacing tanah
Lumbricus rubellus mengandung C 20,20%, N 1,58%, C/N 13, P 70,30 mg/100g, K 21,80 mg/
100g, Ca 34,99 mg/100g, Mg 21,43 mg/100g, S 153,70 mg/kg, Fe 13,50 mg/kg, Mn 661,50 mg/
kg, AI 5,00 mg/kg, Na 15,40 mg/kg, Cu 1,7 mg/ kg, Zn 33,55 mg/kg. Bo 34,37 mg/kg dan pH 6,6-
7,5. Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga hitam,
tidak berbau, bertekstur remah dan matang dengan ratio C/N < 20.
Vermikompos sangat baik digunakan sebagai pupuk organik tanaman sayur-sayuran, buah-buahan,
bunga, dan sangat cocok dikembangkan di Desa Pancasari karena lahan pertaniannya sebagian
besar adalah lahan perkebunan sayuran, bunga dan buah. Aplikasi vermikompos pada tomat,
kentang, bawang putih, dan tanaman bunga diharapkan dapat menunjukkan hasil yang bagus, baik
terhadap pertumbuhan maupun produksi tanaman. Menurut Ahmad Nailul et al., 2011 salah satu
keunggulan vermikompos yaitu adanya mikroba di dalam pupuk itu yang terbawa dari organ
pencernaan cacing yang sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui rataan partisipasi dari mitra sasaran pada setiap kegiatan adalah
sebesar 85 persen. Ini menunjukkan bahwa mitra sasaran memang tertarik dan berminat terhadap
inovasi yang ditawarkan. Keberhasilan adopsi suatu teknologi oleh mitra sasaran pada tahap
pertamanya adalah sangat tergantung dari ketertarikan dan minat mitra sasaran terhadap teknologi
yang ditawarkan itu (Baiquni, 1999). Masyarakat mitra sasaran mengetahui bahwa produksi
vermikompos sebenarnya tidak membutuhkan biaya yang mahal, peralatan yang digunakan
sederhana, tidak perlu lahan yang luas, dapat mencegah pencemaran lingkungan, teknologinya
sederhana, bahan media atau pakan cacing tanah berupa limbah pertanian yang tidak dibeli.
Melihat potensi itu, maka usaha produksi vermikompos dan budidaya cacing tanah nampaknya
dapat dijadikan sebagai sumber usaha dan pendapatan baru bagi masyarakat di Desa Pancasari.
Menurut Sumodininggrat dan Gunawan (1999) pemberian inovasi yang bermanfaat bagi
masyarakat adalah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan sekaligus sebagai jaring
pengaman sosial. Disamping itu secara tidak langsung pemanfaatan tanaman gulma danau sebagai
vermikompos mampu mengurangi resiko negatif terhadap pencemaran lingkungan khususnya
terkait penurunan kualitas lingkungan Danau Buyan yang perlu dijaga kelestariannya.
I.G. Suranjaya, N.L. Kartini, N.L.R. Purnawan dan P.E. Suardana
VOLUME 18 NOMOR 1, JANUARI 2019 | 81
Pemanfaatan gulma danau untuk pembuatan pupuk organic vermikompos akan sangat
menguntungkan bagi petani dan masyarakat di sekitar danau. Dengan memproduksi sendiri pupuk
organic tentu akan mengurangi pengeluaran petani untuk pembelian pupuk, di samping itu juga
bisa mengurangi pemakain pupuk kimiawi. Petani juga bisa memproduksi pupuk organic untuk
dijual sehingga bisa menambah pendapatan. Keuntungan lain yang diperoleh dari pemanfaatan
gulma danau sebagai pupuk organic akan memberi kontribusi positif terhadap kelestarian Danau
Batur melalui penerapan system pertanian ramah lingkungan karena akan mencegah residu bahan
kimiawi yang hanyut ke danau dan mencegah terjadinya peristiwa eutrofikasi (Sardiana, et.
al.,2014).
4. SIMPULAN
1. Kegiatan desiminasi ipteks melalui Program Kemitraan Wilayah (PKW) Desa Pancasari dan
Wanagiri dapat berlangsung dengan baik yang ditunjukkan oleh partisipasi aktif dan daya
adopsi ipteks yang baik dari mitra sasaran.
2. Partisipasi aktif mitra sasaran dalam seluruh kegiatan desiminasi teknologi cukup tinggi, yaitu
rata-rata sebesar 85 persen.
3. Usaha produksi vermikompos dan budidaya cacing tanah merupakan peluang usaha yang sangat
diminati dan cocok untuk dikembangkan di Desa Pancasari.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Riset dan
pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti atas dana yang diberikan, Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana atas bantuan fasilitas serta Kelompok
Tani Bulian Amertha Sari atas partisipasi dan bantuannya dalam pelaksanaan kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Nailul F, M. Solichin, T. A Ilham Putra Pratama. 2011. Vermikompos penghasil Biomassa Cacing
Tanah (Lumbricus rubellus) dan Cacing Kalung Serta kompos Dengan Metode Budidaya Efektif.
Departemen Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan-IPB, Bogor.
Badan Perencanaan Pembanguanan Kabupaten Buleleng. 2011. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Buleleng.
Baiquni, M. 1999. Participatory Rural Appraisal, Metode dan Teknik Partisipasi dalam Pengembangan
Perdesaan. Jogjakarta : UGM Press.
Chambers, R. 1987 Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. (Pepep Sudradjat, penerjemah). Jakarta :
LP3ES.
Instalasi Pengembangan dan Pengkajian Teknologi. 2001. Vermikompos (Kompos Cacing Tanah) Pupuk
Organik Berkualitas. IPPTP-Mataram.
Sardiana, I.K., I.M. Adnyana, I.B.P. Manuaba and I.G.A.M S Agung. 2014. Soil Organic Carbon, Labile
Carbon and Organic Carbon Storage under Organic and Conventional Systems of Chinese Cabbage in
Baturiti, Bali Indonesia. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. Vol. 4. No. 21. Pp. 63-71
Sittadewi, E.H. 2007. Pengolahan bahan organik eceng gondok menjadi media tumbuh untuk mendukung
pertanian organik. J. Teknologi Lingkungan. 8:(3). : 229-234. Jakarta.
Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.