pengantar redaksi - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program...

13

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l
Page 2: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l
Page 3: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat

rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 telah

diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali

setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 25 artikel di

bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan

sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat

merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian

diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan

masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan

semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana

Mengabdi Volume 19 Nomor 1 Januari 2020. Semoga Buletin ini dapat menambah

wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk

meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan

kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Januari 2020

Redaktur

Page 4: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 19 Nomor 1, Januari 2020

D A F T A R I S I

“URUTAN” DAGING BABI FERMENTASI PRODUKSI PROGRAM

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

1-5

Sumardani, N. L. G. , B. R. T. Putri , dan A. A. P. Putra Wibawa

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU LOKAL “KELE- KELE”

(Trigona Spp) PADA MASYARAKAT PINGGIRAN HUTAN

DI KECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN

6-11

M. Dewantari , N.L.G. Sumardani , dan I.G. Suranjaya

PENGEMBANGAN BIBIT BUAH LOKAL UNGGUL DURIAN KUNYIT 12-16

I I.A.L. Dewi , N.L.M. Pradnyawathi , I.K. Sardiana dan N.N. Darniati

PENGEMBANGAN JAGUNG TAHAN KERING UNTUK PENINGKATAN

PENDAPATAN ANGGOTA SUBAK DI KECAMATAN SELEMADEG TIMUR

KABUPATEN TABANAN

17-20

I.G.P. Ratna Adi , I.K. Sardiana, dan N.W. Siti dan I.N. Ardika

TEKNIS PEMELIHARAAN IKAN LELE PADA KOLAM HEMAT AIR DAN

EFISIEN PAKAN DI DESA LUMBUNG KECAMATAN SELEMADEG BARAT

KABUPATEN TABANAN

21-26

I.N. Ardika , N.W. Suniti , I.M. Mega dan N.N. Yastini

PENGEMBANGAN BIBIT BUAH LOKAL UNGGUL WANI BALI TANPA BIJI 27-32

N.L.M. Pradnyawathi , I.K. Sardiana , dan N.N. Darmiati

STRATEGI BUDIDAYA IKAN PATIN (PENGASIUS SP) UNTUK

MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI IKAN MINA KENCANA

DESA PERING KECAMATAN BLAHBATUH

33-38

B.R.T. Putri , N.L.G. Sumardani , I.D.P. Singarsa dan N.N. Yastini

REGISTRASI KEBUN DI DESA JELIJIH PUNGGANG KECAMATAN PUPUAN

DALAM UPAYA MENUNJANG EKSPOR BUAH MANGGIS

39-44

I.M. Mega , N.N. Soniari , N.K. Seminari dan L.P. Wrasiati

PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ( IRT ) GULA MERAH

DI DESA KARYASARI PUPUAN TABANAN

45-48

N.N.C. Kusumawati , I.W. Diara , dan N.N. Yastini

Page 5: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 19 Nomor 1, Januari 2020

KAJIAN SWOT PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN UNIT USAHA

PRODUK INOVASI KAMPUS INFORMASI GEOSPASIAL DI UNIVERSITAS

UDAYANA

49-55

T.B. Kusmiyarti , R. Suyarto , dan I.K. Sardiana

PENGEMBANGAN SEKOLAH ADAT UNTUK MENUNJANG DESA WISATA

DI DESA MAS KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR

56-60

W. Windia , I.G.L.O. Cakra , N.G.K. Roni dan I.N. Sujana

PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS PERTANIAN SAYURAN

ORGANIK DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI

KABUPATEN TABANAN BALI

61-66

N.M.S. Sukmawati , N.W. Suniti , dan I.N. Sujana

REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN KERAJINAN TENUN AGAL

DI DESA BUNGA MEKAR NUSA PENIDA KLUNGKUNG BALI

67-72

N.L.R. Purnawan , A.A.R. Remawa, IG. Suranjaya, I.M. Radiawan

PENINGKATAN PRODUKSI PENGRAJIN USUK BAMBU DI DESA

GUNUNGREJO SINGOSARI KABUPATEN MALANG

73-79

Dedi Usman Effendy

PELATIHAN CARA NYUUN ERGONOMIS PADA KELOMPOK TUKANG SUUN

MELATI DI PASAR KRENENG

80-83

N.W. Widhidewi , D.A.P.S. Masyeni , A.A.G. Indraningrat

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) KELOMPOK USAHA

PERBENGKELAN KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

84-88

Asmeati , Nina Fapari Arif

SURVEY FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA DI BANJAR KAYEHAN DESA

DAWAN KALER KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG

89-92

M.H.S. Nugraha , N.L.N. Andayani

PEMBANGUNAN WC UMUM DI PURA DADIA TUTUAN DESA LES

KECAMATAN TEJAKULA BULELENG

93-99

N. Gunantara , G.M.A. Sasmita , N.K.A. Dwijendra , A.A.D.P. Dewi , I.M. Mataram

MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA 100-105

I K. G. Wirawan, I K. G. Sugita , M. Suarda dan K. Astawa

PELATIHAN DAN SOSIALISASI E-COMMERCE USAHA KECIL KULINER DI

KELURAHAN PADANGSAMBIAN

106-113

N.KA. Wirdiani , A.A.K.O. Sudana , N.K.D. Rusjayanthi dan D.P.Githa

Page 6: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 19 Nomor 1, Januari 2020

PENDIDIKAN BUDI PAKERTI ANAK USIA DINI MELALUI FILM ANIMASI

BERTEMA BUDAYA DAN AGAMA DI SDN 5 PADANGSAMBIAN

114-120

A.A. K. O. Sudana, N.K.A. Wirdiani, G.A.A. Putri, dan N.K.D. Rusjayanthi

TAMAN PANCA YADNYA DALAM UPAYA KONSERVASI TANAMAN

UPACARA AGAMA HINDU DI KEBUN RAYA BALI

121-126

Dyan M.S. Putri

PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN PENGETAHUAN GURU IPA DALAM

MEMBUAT MODUL PRAKTIKUMDI SMP TAMAN SASTRA JIMBARAN

127-132

G. N. Sutapa , N. N. Ratini , I. M. Yuliara , I. G. A. Kasmawan

PENGEMBANGAN DESA BUAHAN SEBAGAI SENTRA AGROWISATA

ORGANIC FARMING DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

133-137

N.L. Kartini , dan N.G.K. Roni

PERBAIKAN MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI PADA CV. TIMAN AGUNG

KLATING KERAMBITAN TABANAN

138-142

N.W. Siti, N.M. Witariadi, N.N.Soniari, N. K. Seminari

Page 7: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l
Page 8: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l
Page 9: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

1

VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020

“URUTAN” DAGING BABI FERMENTASI PRODUKSI PROGRAM

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

Sumardani, N. L. G.1, B. R. T. Putri2, dan A. A. P. Putra Wibawa3

ABSTRAK

Sosis fermentasi (urutan) daging babi merupakan salah satu produk pangan tradisional Bali yang dibuat dari

cacahan daging dan lemak babi, dengan perbandingan daging dan lemak; 60 : 40, yang dicampur rempah-

rempah dan garam, dikemas dalam selongsong usus babi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama

3-5 hari lalu disimpan pada suhu ruang sehingga berlangsung fermentasi spontan. Urutan ini memiliki daya

simpan selam 12 hari dalam keadaan baik dalam suhu ruang. Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK)

di Fakultas Peternakan Universitas Udayana memproduksi urutan daging babi fermentasi (udabafer) yang

dibuat oleh mahasiswa. Adapun secara kualitas sudah di uji laboratorium, meliputi: kadar air, abu, protein,

lemak, dan total mikroba. Dari hasil tersebut, udabafer produksi mahasiswa PPK masih layak untuk

dikonsumsi dengan kadar lemak 34,0 %; kadar protein 32,9%; kadar abu 2,1%; kadar air 42,23%; dan total

mikroba 8,1 x 107 (CFU/g). Program pengembangan kewirausahaan sangat bermanfaat, khususnya bagi

mahasiswa di Fakultas Peternakan agar terbangun motivasi untuk berwirausaha di bidang hasil-hasil

peternakan.

Kata kunci : Sosis fermentasi, urutan daging babi, program kewirausahaan.

ABSTRACT

Pork fermented sausages are one of the traditional Balinese food products made from chopped meat and fat,

with a ratio of meat (60%) and fat (40%); mixed with spices and salt, packaged in pig intestine shells then

dried in the sun for 3-5 days then stored at room temperature so that spontaneous fermentation takes place.

This sequence has a 12-day shelf life in good condition room temperature. The Entrepreneurship

Development Program at the Faculty of Animal Husbandry, Udayana University produces fermented pork

sausages made by students. The quality has been tested in the laboratory, including: water content, ash

content, protein, fat, and total microbes. From these results, the production of pork fermented susages is still

suitable for consumption with fat content of 34.0%; protein content 32.9%; ash content 2.1%; water content

42.23%; and microbial total of 8.1 x 107 (CFU/g). Entrepreneurship development programs are very useful,

especially for students at the Faculty of Animal Husbandry to build motivation for entrepreneurship in the

field of livestock products.

Keywords: Fermented sausage, pork sausage, entrepreneurship development program.

1. PENDAHULUAN

1 Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected] 2 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected] 3 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Udayana; [email protected]

Page 10: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

“Urutan” Daging Babi Fermentasi Produksi Progam Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan Universitas Udayana

2 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

1.1. Latar Belakang

Sosis fermentasi (urutan) daging babi merupakan salah satu produk pangan tradisional Bali yang

hingga kini masih diproses secara tradisional di Bali dan masih perlu mendapatkan perhatian untuk

pengembangan lebih lanjut. Urutan daging babi ini dibuat dari daging dan lemak babi dengan

perbandingan 60 : 40 (daging dan lemak), yang dicampur dengan rempah-rempah dan garam,

dikemas dalam selongsong usus babi kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari

lalu disimpan pada suhu ruang sehingga berlangsung fermentasi spontan. Urutan daging babi ini

memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki daya keawetan dan masa simpan produk

selama 12 hari dalam keadaan baik pada suhu ruang. Hal ini berarti bahwa urutan daging babi

memiliki keunggulan dalam menekan biaya penyimpanan karena tidak perlu alat pendingin yang

memerlukan biaya relatif lebih mahal.

Urutan atau sosis menurut Aryanta (1996) digolongkan menjadi tiga yaitu: 1) sosis dari campuran

daging, lemak, garam dan rempah-rempah, 2) sosis dari campuran daging, lemak, garam, rempah-

rempah dan gula, 3) sosis dari campuran daging, lemak, garam, rempah-rempah dengan

penambahan gula dan nitrit. Sosis fermentasi seperti Salami, Pepperoni, Chorizo dan sebagainya,

sudah dikenal dan dikonsumsi secara luas, sementara itu, urutan daging babi tidak populer di

masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan pada aspek kehalalan, dan mutu urutan daging babi itu

sendiri. Bahan baku yang menggunakan babi menyebabkan pemasaran dan konsumen produk ini

masih terbatas pada kalangan non muslim. Sedangkan proses pembuatan urutan daging babi ini

masih dilakukan secara tradisional, sehingga mutu produk yang dihasilkan tidak seragam.

Proses fermentasi spontan pada urutan daging babi hanya mengandalkan mikroba dari alam dan

sangat berpengaruh terhadap mutu produk akhir. Resiko kegagalan sosis fermentasi (Hechelmann,

1986) adalah sangat tinggi karena mudahnya terkontaminasi mikroba perusak makanan.

Keberhasilan untuk menghindari kerusakan dan kebusukan daging selama proses sangat tergantung

dari ketepatan pengaturan parameter fermentasi selama proses untuk mengontrol faktor-faktor yang

dapat meningkatkan keawetan daging, seperti pH, mikroba, dan lain sebagainya.

Khusus untuk di Indonesia, sosis fermentasi sangat potensial dikembangkan karena kondisi iklim

Indonesia rata-rata adalah bersuhu 18-38 ºC dengan kelembaban udara berkisar antara 80-90%.

Kelebihan lainnya adalah tidak membutuhkan bahan baku daging yang ber pH tinggi sehingga

tidak sulit untuk mengatur kondisi daging sebagai bahan baku. Dengan pH rendah akibat produksi

asam selama proses fermentasi, sosis (urutan) ini dapat disimpan pada suhu ruang dan tahan lama.

Sifatnya yang semi kering juga dapat memudahkan dalam penyimpanan serta pendistribusian.

Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) di Fakultas Peternakan Universitas Udayana

memproduksi urutan daging babi fermentasi (udabafer) yang dibuat oleh mahasiswa secara

berkelompok. Wirausaha menurut Agustina dan Sularto (2011) adalah orang yang menciptakan

sebuah bisnis yang berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian, yang bertujuan untuk

memperoleh profit, dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan kesempatan dan

memanfaatkan sumberdaya yang diperlukan. Sikap, motivasi dan minat mahasiswa sangat

dibutuhkan bagi mahasiswa yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasi peluang usaha, serta

mendayagunakan peluang usaha untuk menciptakan peluang kerja baru. Peran Fakultas Peternakan

Universitas Udayana dalam memotivasi mahasiswa, sikap dan menumbuhkan minat sangat penting

dalam menumbuhkan jumlah wirausaha.

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kewirausahaan di Fakultas

Peternakan Universitas Udayana, maka dilakukan uji mutu terhadap produk yang dihasilkan yaitu

urutan daging babi terfermentasi, sehingga nantinya produk ini dapat dipasarkan secara meluas.

Page 11: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, A. A. P. Putra Wibawa

VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020 | 3

2. METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini melalui metode uji kualitatif (analisis

produk) terhadap kualitas urutan daging babi yang diproduksi oleh mahasiswa yang tergabung

dalam program pengembangan kewirausahaan di Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Uji

kualitatif meliputi kadar air, abu, protein, lemak, dan total mikroba. Sebagai pembanding dari

produk urutan daging babi ini adalah urutan daging babi tanpa fermentasi. Uji kualitatif ini

dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Sampel yang di

analisis adalah 1) urutan daging babi tanpa fermentasi, 2) urutan daging babi dengan fermentasi,

yang masing-masing diberi perlakuan penyimpanan yang sama.

Analisis data menggunakan t-test membandingkan dua produk urutan daging babi terfermentasi

dan non fermentasi (Steel dan Torrie, 1980). Disamping itu juga, menggunakan metode analisis

deskriptif kuantitatif, yang berusaha memberikan secara sistematis dan cermat fakta-fakta aktual

dan sifat sampel tertentu. Dalam hal ini hanya menjelaskan, memaparkan, dan menggambarkan

secara objektif data yang diperoleh dan data yang sudah terkumpul untuk memperoleh jawaban dari

masalah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji laboratorium terhadap produk urutan daging babi produksi mahasiswa program

pengembangan kewirausahaan di Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Gambar 1-3), adalah

urutan daging babi terfermentasi yang diproduksi tersebut, masih layak untuk dikonsumsi. Urutan

daging babi terfermentasi ini, berdasarkan hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan kadar

lemak 34,0 %; kadar protein 32,9%; kadar abu 2,1%; kadar air 42,23%; dan total mikroba 8,1 x 107

(CFU/g).

Sosis fermentasi sangat potensial dikembangkan di Indonesia karena kondisi iklim Indonesia yang

relatif sama dengan parameter pembuatan sosis. Sosis fermentasi umunya diperam pada suhu

antara 18-45 ºC dengan kelembaban ruang fermentasi anatara 70-90%. Keadaan ilkim di Indonesia

adalah bersuhu 18-38 ºC dengan kelembaban udara berkisar antara 80-95%. Fermentasi merupakan

cara untuk memproduksi berbagai produk menggunakan biakan mikroba melalui aktivitas

metabolisme baik aerobik maupun anaerobik, yang bertujuan untuk mengawetkan, meningkatkan

nilai gizi, dan memperbaiki cita rasa produk.

Mikroba yang bertanggung jawab selama fermentasi adalah Pediococcus cerevisiae dan

Lactobacillus plantarum. Mikroba termasuk jenis bakteri asam laktat (BAL) homofermentif,

karena selama fermentasi tidak terbentuk gas. Mikroba pembentuk asam laktat dalam sosis

biasanya toleran terhadap konsentrasi garam antara 10-18%. Mikroorganisme memegang peranan

penting dalam sanitasi pangan karena mikroorganisme tertentu dapat menimbulkan penyakit

dengan jalan mengkontaminasi makanan. Flavor yang menyengat disebabkan oleh akumulasi asam

laktat dan komponen lain hasil metabolisme mikroba selama proses fermentasi, dengan pH 4,8 –

5,4. Sosis fermentasi ada dua jenis yaitu sosis kering (dry sausages) dengan kadar air 50% dan sosis

semi kering (semi dry sausages) dengan kadar air 35%. Hal inilah yang menyebabkan flavor sosis

kering lebih tajam dan memilki tekstur lebih keras.

Rempah-rempah atau bumbu adalah senyawa nabati yang dapat dikonsumsi dan berperan dalam

pembentukan flavor yang diperkuat oleh pengasapan juga membentuk warna yang dapat

menghambat oksidasi lemak. Bahan penyedap alami dapat ditambahkan pada produk daging dalam

bentuk yang belum digiling, misalnya merica pada sosis kering. Namun biasanya ditambahkan

Page 12: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

“Urutan” Daging Babi Fermentasi Produksi Progam Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan Universitas Udayana

4 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

bumbu yang sudah diproses, misalnya bubuk atau ekstrak. Bumbu merupakan bahan yang sangat

penting dalam pembuatan sosis. Bawang putih mengandung 0,2% (w/w) minyak atsiri yang

memilki aktifitas antimikroba terhadap E. Coli, Staphylococcus, Serratia mercescens, dan Shigella

dysentriae. Penambahan lemak dalam pembuatan sosis bertujuan untuk memperoleh produk sosis

yang kompak, tekstur yang empuk, rasa dan aroma sosis yang lebih baik.

Jumlah mikroba yang cukup tinggi bisa disebabkan oleh kandungan berbagai jenis mikroba alami

dalam daging seperti Enterobacteriaceae, Pseudomonas, dan lain-lain. Selain itu karena adanya

kontaminsi diawal, saat penyembelihan, mikroba masuk melalui peredaran darah. Kontaminasi

pula dapat terjadi melalui permukaan daging selama atau menjelang proses pendinginan,

pembekuan dan thawing.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keawetan sosis fermentasi adalah bahan-bahan kimia

yang ditambahkan yaitu bumbu dan gula, dominasi BAL (bakteri asam laktat) atas bakteri-bakteri

lain dalam produk, nilai pH yang menurun tajan pada awal fermentasi namun kemudian meningkat

diakhir fermentasi, dan pengasapan yang menghasilkan komponen pengawet pada permukaan

sosis.

Secara umum, perkembangan total mikroba pada sosis fermentasi akan meningkat pada tahap awal

fermentasi, kemudian agak stabil, dan akhirnya menurun pada akhir fermentasi. Fardiaz (1992)

menyatakan bahwa jasad renik mengalami beberapa fase hidup yaitu fase adaptasi, fase

pertumbuhan awal, fase logaritmik, fase pertumbuhan statis, fase menuju kematian, dan fase

kematian. Fase adaptasi dan pertumbuhan awal terjadi saat conditioning selama 24 jam. Fase

logaritmik terjadi setelah 2-3 hari fermentasi, fase statis pada 5-10 hari fermentasi, fase menuju

kematian dan fase kematian setelah 15-30 hari fermentasi.

Gambar 1-3. Urutan daging babi terfermentasi

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa urutan daging babi fermentasi produksi

mahasiswa yang tergabung dalam Program Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Peternakan

Universitas Udayana, masih layak untuk dikonsumsi, dan dipasarkan secara meluas.

Program ini sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Fakultas Peternakan agar terbangun

motivasi untuk berwirausaha di bidang hasil-hasil peternakan

Page 13: PENGANTAR REDAKSI - simdos.unud.ac.id...“urutan” daging babi fermentasi produksi program pengembangan kewirausahaan fakultas peternakan universitas udayana 1-5 sumardani, n. l

N. L. G. Sumardani, B. R. T. Putri, A. A. P. Putra Wibawa

VOLUME 19 NOMOR 1, JANUARI 2020 | 5

Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) DIKTI sangat bermanfaat sehingga perlu

dilaksanakan secara berkesinambungan dan melibatkan tenant yang baru ataupun tenant yang

sudah mandiri,

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada DIKTI atas dana hibah Program Pengembangan Kewirausahaan

2019 di Fakultas Peternakan Universitas Udayana, dan kepada tim pelaksana, terimakassih atas bantuan dan

kerjasamanya.

DAFTAR PUSTAKA

Aryanta, W. R. 1996. Karakteristik Sosis Terfermentasi Tradisional Bali. J. Ilmu dan Teknologi Pangan.

Vol.1, No.2, Hal. 74-77

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiiologi Pangan I. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hechelmann, H. 1986. Mikrobiell Verursachte Fehlfabrikate bei Rohwurst und Rohschinken.

Fleischwirthschaff 66.

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1980. Principle and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Inc. New York.

Diterjemahkan oleh: B. Sumantrini. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Sardiana, IK., BRT Putri, IG Suranjaya, NLR Purnawan. 2015. Pengembangan Kewirausahaan di Universitas

Udayana. Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS 6 (1)