ni luh gde sumardani - simdos.unud.ac.id · babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat...

6
NI Luh Gde Sumardani

Upload: lammien

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot

NI Luh Gde Sumardani

Page 2: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot
Page 3: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot
Page 4: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot
Page 5: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2016), Kuta, Bali, INDONESIA, 15-16 Desember 2016

PERFORMANS REPRODUKSI BABI BALI JANTAN DI PROVINSI BALI SEBAGAI PLASMA NUTFAH

ASLI BALIN.L.G. Sumardani1, I.W. SUBERATA1, N.M. ARTININGSIH1, I.N. Ardika2

1Lab. Reproduksi Ternak; 2Lab. Genetika Pemuliaan Ternak; Fakultas Peternakan Universitas UdayanaCorresponding author: [email protected]

xxxxx

PendahuluanPerformans reproduksi memegang peranan penting dalam

usaha pengembangan dan peningkatan produktivitas babi bali,tidak saja dititikberatkan pada ternak babi betina, tetapi juga padaternak babi jantan, karena berhasil tidaknya suatu perkembanganpopulasi ataupun generasi baru, tergantung dari ada tidaknyaperkawinan antara jantan dan betina. Pemilihan bibit pejantan yangmemenuhi persyaratan, akan mempengaruhi keberhasilan suatuusaha peternakan. Performans reproduksi babi bali jantan yangmeliputi ukuran testis dan kualitas semen, berkaitan erat denganaktivitas dan kemampuan pejantan untuk mengawini sejumlahbetina, memproduksi semen, dan tingginya fertilitas (Sihombing,2006; Ningrum et al., 2008; Feradis, 2010). Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui performans reproduksi babi bali jantan dalamkaitannya dengan pemilihan bibit pejantan yang baik dan memenuhipersyaratan, serta pengadaan bibit babi bali dan usaha pelestarianplasma nutfah asli Bali, dan juga usaha-usaha peningkatanpopulasi ternak babi bali. Selain itu, merupakan bahanpertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungandengan usaha peningkatan produksi ternak babi bali sebagai salahsatu plasma nutfah asli Bali.

Metode PenelitianPenelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan April

sampai September 2016. Penelitian ini menggunakan metodesurvei secara purposive random sampling dan pendekataneksploratif, serta pemilihan lokasi penelitian berdasarkan waktu danbiaya penelitian. Variabel yang diamati meliputi: bobot badan,dimensi tubuh, dimensi testis, dan korelasinya.

Hasil dan PembahasanBabi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat

dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulanuntuk mencapai bobot badan 90-100 kg, sedangkan babi ras imporhanya 5-6 bulan. Tetapi kelebihannya, babi bali adalah babi yangtahan menderita, lebih hemat terhadap air, masih mampu bertahanhidup walaupun di beri pakan seadanya (Budaarsa, 2012). Dewasakelamin babi bali calon pejantan pada umur 7-8 bulan, namunpeternak mengawinkan pertama kali pejantan ini pada umur 9-10bulan dengan alasan pada umur 7-8 bulan tersebut, kondisi fisikcalon pejantan belum siap untuk mengawini betina, atau dengankata lain calon pejantan belum dewasa tubuh dengan sempurna.

KesimpulanPemilihan bibit pejantan yang baik dan memenuhipersyaratan, dimensi tubuh dan testis, berkaitan erat denganaktivitas dan produktivitas calon pejantan. Semakin tinggidimensi tubuh dan testi calon pejantan, akan berpengaruhsecara nyata pada performans reproduksi dari pejantantersebut.

Ucapan Terima KasihTerimakasih kepada Universitas Udayana (FakultasPeternakan UNUD) atas dana Hibah Unggulan ProgramStudi, sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik

Daftar PustakaBudaarsa, K. 2012. Babi Guling Bali. Dari Beternak, Kuliner hingga Sesaji.

Penerbit Buku Arti. Denpasar. ISBN : 978-979-1145-69-5Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.Ningrum, A.P, Kustono, M. Hammam. 2008. Hubungan Antara Lingkar

Skrotom dengan Produksi dan Kualitas Sperma Pejantan Simmentaldi Balai Inseminasi Buatan Ungaran Jawa Tengah. Buletin PeternakanVol. 32(2): 85-90.

Sihombing DTH. 2006. Ilmu Ternak Babi. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press

Sudiastra, I. W. dan K. Budaarsa. 2015. Studi Ragam Eksterior danKarakteristik Reproduksi Babi Bali. MIP Vol. 18 (3): 100-105

Dimensi tubuh Babi bali bibit pejantanumur 2 bulan

Panjang badan riil (cm)52

Panjang kepala (cm)13

Panjang telinga (cm)7

Panjang ekor (cm)18

Panjang bulu punggung (cm)2

Lingkar dada (cm)40

Lingkar perut (cm)52

Lingkar pinggang (cm)46

Lebar testis kanan (cm)7,50

Lebar testis kiri (cm)7,75

Panjang testis kanan (cm)7,25

Panjang tetsis kiri (cm)7,50

Bobot badan (kg)7,0

Tabel 1. Dimensi Tubuh dan Kondisi Testis Babi Bali Bibit Pejantan di WilayahNusa Penida

Pengukuran dimensi tubuh ternak berdasarkan metode rotation promax kapa 90(Sampurna, et al. 2015)

Ukuran tubuh babi bali secara umum lebih kecil jika dibandingkandengan ukuran tubuh babi ras (Sudiastra dan Budaarsa, 2015).Pada penelitian ini, babi bali jantan lepas sapih mempunyai dimensitubuh dan kondisi testis sebagi yang tercantum dalam Tabel 1.

Gambar 1. Babi bali pejantan Gambar 2. Bibit babi bali jantan

1 2

Page 6: NI Luh Gde Sumardani - simdos.unud.ac.id · Babi bali secara genetik pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan babi ras impor. Diperlukan waktu 8-10 bulan untuk mencapai bobot