pengantar karya ilmiah okey

41
PENGANTAR KARYA ILMIAH Oleh : Rizky Dwiyanti Yunita S.Psi,S.ST AKADEMI KESEHATAN “RUSTIDA” PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN 2013

Upload: syahputra-d-ecko

Post on 26-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PENGANTAR KARYA ILMIAH

PENGANTARKARYA ILMIAH Oleh : Rizky Dwiyanti Yunita S.Psi,S.ST

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDAPROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN 2013KOMPETENSI DASAR Menjelaskan Konsep Dasar Karya Ilmiah Memahami Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Memahami Tahapan Umum Dalam Penulisan Karya Ilmiah Memahami Penggunaan Bahasa Dalam Karya Ilmiah Memahami Pembuatan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney Membaca Hasil Dan Menyusun Daftar Pustaka Dalam Karya Ilmiah PENGERTIAN KARYA ILMIAH Karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiahpembacaPenulis / peneliti Mencari jawaban Also ...Sesuatu hal yg logis dan sistematisfromformembuktikan kebenaran TEMA KARYA ILMIAH Karya ilmiah Makalah / paper laporandidasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiahPenyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan(Azwardi, 2008:111).KLASIFIKASIKAN KARANGAN MENURUT BOBOT Finoza dalam Alamsyah (2008:98) KARAKTERISTIKKarangannon ilmiah Karanganilmiah karangansemi ilmiah Aturan baku Sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.Karangan yang tidak terikat pada karangan bakuBerada diantara keduanya.Ragam Karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Makalah (akademi )Skripsi (S1)Tesis (s2)Disertasi (s3)

Yamilah dan Samsoerizal (1994:90) SIKAP ILMIAH7 sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh setiap penulis atau peneliti berdasarkan pendapat yaitu: Sikap Ingin Tahu Sikap Kritis Sikap Terbuka Sikap Objektif Sikap Menghargai Karya Orang Lain Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran Sikap Menjangkau Ke Depan.

Istarani (2009:4) Ciri-ciri Karya IlmiahKarangan ilmiah adalah karangan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan melalui bahasa tulis yang formal dengan sistematis-methodis.

Karangan ilmiah bersifat sistematis dan tidak emosional. Dalam karya ilmiah disajikan kebenaran faktaPembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ). artinya, faktanya sesuai dengan yang ditelitiBersifat methodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertip dan rapi Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Artinya, laras bahasa ilmiah harus baku dan formal. Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu (ganda).

Ciri-ciri Karya IlmiahAlamsyah (2008:99) Manfaat Penulisan Karya IlmiahPenulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif, karena sebelum menulis karya ilmiah, penulis harus membaca duluPenulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan mengembangkan ke tingkat pemikiran yang lebih matangPenulis akan terasa akrab dengan kegiatan perpustakaan, seperti bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku

Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematisPenulis akan memperoleh kepuasan intelektualPenulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat

Sehingga karya ilmiah tersebut dapat dibaca dan bermanfaat bagi para mahasiswa, intelektual, pendidik (guru dan dosen), dan bagi masyarakat umum (Istarani, 2009:5).Manfaat Penulisan Karya IlmiahPrinsip-Prinsip Penulisan Karya IlmiahObjektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan empiris merupakan dua hal yang bertautan.Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.Rasio dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.

Tema Karya IlmiahMengenai tema Walija (1996:19-20) memaparkan bahwa kata tema diserap dari bahasa Inggris theme yang berarti pokok pikiran. Kata theme itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, tithenai, yang berarti; meletakkan atau menempatkan. Tema sebuah karangan merupakan ide dasar atau ide pokok sebuah tulisan. Biasanya tema tidak dapat dilihat dengan kasat mata dalam sebuah karangan, karena bukan terdapat dalam sebuah kalimat yang utuh, tetapi tema merupakan cerminan dari keseluruhan isi karangan dari awal sampai akhir. Tema merupakan amanat atau pesan-pesan yang dapat dipetik dari karangan. Rumusan dari simpulan yang berupa pesan-pesan pengarang itulah yang disebut tema.TEMA YANG BAIK Menarik perhatian penulis sendiri.Penulis senang dengan pokok pembicaraan yang ingin dikarang tentu seorang pengarang dalam keadaan senang atau tidak dalam keadaan terpaksaTema yang hendak ditulis terpahami dengan baik oleh penulis

TOPIK Selain tema dalam setiap tulisan ilmiah juga harus memiliki topik. Ada sebagian orang menyamakan antara topik dengan tema. Ternyata pendapat itu keliru. Topik adalah pokok pembicaraan yang ingin disampaikan dalam karangan.TOPIK YANG BAIKAktual.Berasal dari dunia atau bidang kehidupan yang akrab dengan penulis.Memiliki nilai tambah atau memiliki arti yang penting, baik bagi penulis sendiri atau bagi orang lain.Selaras dengan tujuan pengarang dan selaras dengan calon pembaca.Asli, bukan pengulangan atas hal yang sama yang pernah disajikan oleh orang lain.Tidak menyulitkan pencarian data, bahan, dan informasi lain yang diperlukan.

Tahapan Umum Penulisan Karya IlmiahTahap Persiapan . Tahap Penulisan. Tahap Penyuntingan.Tahap persiapan Kegiatan menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitianMasalah yang ditemukan itu didukung oleh : Latar BelakangIdentifikasi MasalahBatasan MasalahRumusan masalahLangkah berikutnya mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis.MetodelogiMetodelogi mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam : Pengambilan DataTeknik PengukuranTeknik Analisis DataTahap penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesaitahap penyuntingandilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai.Bahasa Karya IlmiahBahasa memegang peranan penting dalam penulisan karya ilmiah. Yang harus dikuasai oleh peneliti : Pemahaman tentang diksi (pilihan kata atau seleksi kata, bahasa inggris; diction)IstilahKalimatPenyusunan paragrafPenalaran yang diungkapkan harus dikuasai penelitiPenulisan karya ilmiah harus mengacu pada Pedoman Umum Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku.

GAYA PENULISAN KARYA ILMIAH KejelasanReproduktif ImpersonalKejelasan Mampu menyampaikan informasi kepada pembaca tentang objek penelitiannya secara gamblang.

Reproduktif Kegamblangan ini dibicarakan sebagai foto kopi dari aslinya

Impersonal berarti peniadaan kata ganti perorangan; seperti: saya atau peneliti. Misalnya: Adapun masalah yang akan diteliti mencakup, pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan penelitian. Pada posisi kata impersonal diteliti tidak boleh menggunakan kata saya atau peneliti.

Langkah pertama dalam menulis karya ilmiah yang baik adalah menggunakan tata bahasa yang benar (Suriasumantri, 1986:58)

Apabila bahasa kurang cermat dipakai, karangan bukan saja sukar di pahami, melainkan juga mudah menimbulkan salah pengertian.

Bahasa karangan yang kacau menggambarkan kekacauan pikiran penulis (Surakhmat dalam Finoza, 2006:215).Sajikan ide-ide secara urut pokok-pokok pikiran dan konsep tersusun secara koheren

Gunakan ungkapan yang ekonomis tidak terjadi pengulangan ide atau penggunaan kata-kata yang berlebihan.

Gunakan ungkapan halus (smooth) agar pembaca dapat mengikuti alur pembahasan dengan mudah.

Gaya kalimat jangan seperti puitis dan perhatikan penulisan secara benar dan baku.Penggunaan Bahasa dalam Karya IlmiahSugono (1999:10) berpendapat bahwa berdasarkan pokok persoalan yang dibicarakan, ragam bahasa dapat dibedakan atas bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti : Ragam Bahasa HukumRagam Bahasa NiagaRagam Bahasa SastraRagam Bahasa Jurnalistik.Yamilah dan Samsoerizal (1994:10) mengklasifikasikan ragam bahasa dengan nama istilah Ragam Fungsioleg. Ragam Fungsioleg adalah ragam berdasarkan sikap penutur mencakup daya ucap secara khas. Ragam ini digunakan antara lain dalam kegiatan: KesehatanSusastraOlahragaJurnalistikLingkunganKarya IlmiahHadi dalam Alamsyah (2008:102) Mengatakan bahwa bahasa ragam karya ilmiah memiliki karakteristik tersendiri yaitu : SingkatPadatSederhanaLugasLancarMenarikTertib MengutipKarya ilmiah pada umumnya merupakan hasil pengamatan atau penelitian yang merupakan lanjutan dari penelitian yang terdahulu

Hasil-hasil penelitian orang lain, pendapat ahli, baik yang dilisankan maupun yang dituliskan dapat digunakan sebagai rujukan untuk memperkuat uraian atau untuk membuktikan apa yang dibentangkan

(Walija, 1996:125)INGAT !!!Macam Jenis KutipanKutipan langsung kutipan langsung dalam pengutipannya harus diberi tanda kutip ( ).Kutipan tidak langsung tidak diberikan tanda kutip.

Namun, kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung dalam tertib mengutip harus diberikan tanda dengan catatan kaki (foot notes).CATATAN KAKI Ad/ semua kegiatan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis di bagian bawah halaman yang sama. Apabila keterangan semacam ini disusun dibagian akhir karangan biasanya disebut keterangan saja. Catatan kaki bukan hanya untuk menunjukkan sumber kutipan, melainkan juga dipergunakan untuk memberikan keterangan tambahan terhadap uraian atau teks.PRINSIP MENGUTIPTidak mengadakan perubahanMemberitahu bila sumber kutipan mengandung kesalahanMemberitahu bila melakukan perbaikanMemberitahu bila menghilangkan bagian-bagian tertentu yang ada didalam kutipanDaftar Pustakamerupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan ilmiah. Selain buku, majalah, surat kabar, catatan harian, dan hasil pemikiran ilmuan juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis. Walija (1996:149) mengatakan bahwa daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan. Unsur-unsur pada daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya pada daftar pustaka tidak nomor halaman.UNSUR-UNSUR POKOK DAFTAR PUSTAKA Buku sebagai Bahan ReferensiNama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh: Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).

Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi

Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Contoh:Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tolls. Email kepada Alison Hunter (huntera @usq.edu.au).