pengantar ilmu negara dan pemerintahan

11
Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan Pengantar Ilmu Negara Pengantar Ilmu Negara dan dan Pemerintahan Pemerintahan Pengertian dan Bentuk-Bentuk Negara Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi. Seperti layaknya sebuah organisasi, negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara adalah warganya, tujuan negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya (undang-undang dasar), sedang peraturannya dikenal sebagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, negara berkuasa di atas individu- individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur fihak-fihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai negara kerajaan, negara republik dan negara demokrasi. Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -77-

Upload: empiris

Post on 20-Jun-2015

3.510 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Makalah Training Islam Intensif (TII), EMPIRIS

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu NegaraPengantar Ilmu Negara dandan PemerintahanPemerintahan

Pengertian dan Bentuk-Bentuk Negara

Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah

organisasi. Seperti layaknya sebuah organisasi, negara memiliki

anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara adalah warganya,

tujuan negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya

(undang-undang dasar), sedang peraturannya dikenal sebagai hukum.

Bedanya dengan organisasi yang lain, negara berkuasa di atas

individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah

tertentu. Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan

organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan

peraturan organisasi hanya berhak mengatur fihak-fihak yang menjadi

anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada yang

tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan

sanksi, dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang

bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya).

Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi,

manusia telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang

paling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai negara

kerajaan, negara republik dan negara demokrasi.

Sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif negara yang diakui semua

fihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa

itu negara. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksud

dengan negara adalah organisasi yang menaungi semua fihak dalam

suatu wilayah tertentu. Yang dimaksud menaungi pada kalimat diatas,

bisa diartikan menguasai, mengayomi, mengurus atau ketiga-tiganya.

Sedang yang dimaksud dengan semua fihak berarti semua orang

(individu) atau badan (lembaga, organisasi) yang mendiami suatu

wilayah tertentu.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -77-

Page 2: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

Ketika berbicara bentuk-bentuk negara, maka kita berbicara

tentang klasifikasi negara. Dalam mengklasifikasikan bentuk-bentuk

negara, para ahli ilmu kenegaraan menggunakan kriteria yang

berbeda-beda. Ada yang menggunakan kriteria siapa yang

memerintah dalam negara itu seperti Aristoteles, maka dia membagi

bentuk-bentuk negara menjadi:

Monarki, negara yang diperintah oleh satu orang saja.

Aristokrasi, negara yang diperintah oleh sekelompok orang.

Republik, negara yang diperintah oleh rakyat.

Apa yang dimaksud dengan memerintah disini berkaitan dengan

siapa yang menentukan hukum. Pada negara yang disebut Monarki,

hukum ditentukan oleh satu orang yang diakui-- biasanya raja. Sedang

pada negara Aristokrasi, hukum ditentukan oleh sekelompok orang.

Dan pada negara yang disebut Republik, hukum ditentukan oleh

rakyat.

Istilah Monarki, Aristokrasi dan Republik yang digunakan oleh

Aristoteles di kemudian hari mendapatkan ta’rif yang lain di tangan

ahli ilmu kenegaraan yang lain. Contohnya menurut Leon Duguit,

monarki adalah bentuk pemerintahan (forme de gouvernement) bukan

bentuk negara (forme de staat), yang kepala negaranya dipilih dan

diangkat menurut garis darah (sistem waris).

Lebih lanjut Aristoteles mengklasifikasikan negara juga berdasar

praktek pemerintahannya. Menurut Aristoteles:

Monarki yang ditujukan hanya untuk kepentingan pribadi

penguasanya disebut negara Tirani.

Aristokrasi yang ditujukan untuk kepentingan sekelompok

orang penguasanya saja disebut negara Oligarki.

Republik yang ditujukan untuk kepentingan penguasa-

penguasanya (orang-orang yang diserahi amanat rakyat;

wakil rakyat) saja disebut negara Demokrasi.

Di era modern, istilah-istilah yang digunakan oleh Aristoteles

banyak yang mengganti peruntukannya. Sebagai contoh istilah

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -78-

Page 3: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

Demokrasi, sekarang Demokrasi digunakan untuk menyebut negara

yang yang pemerintahannya dilakukan dari rakyat, oleh rakyat dan

untuk rakyat (seperti yang didengung-dengungkan oleh Soeharto).

Negara Demokrasi menjadi salah satu bentuk negara yang didengung-

dengungkan oleh Amerika Serikat sekarang ini. Amerika Serikat

menjadikan demokrasi menjadi tolok ukur baik atau buruknya sebuah

negara. Bagi negeri yang tidak menerapkan prinsip-prinsip demokrasi

dalam bentuk kenegaraannya akan dikucilkan dari pergaulan

internasional. Bagi Amerika Serikat, pimpinan-pimpinan sebuah

negara harus merupakan hasil pilihan rakyat, seperti di negaranya.

Penentuan hukum-hukum sebuah negara pun harus atas persetujuan

rakyatnya, seperti pula di negaranya. Bentuk negara seperti inilah

yang sekarang dikampanyekan dan “dipaksakan” oleh Amerika

Serikat ke seluruh penjuru dunia. Korban dari “pemaksaan” ini yang

sangat jelas adalah Iraq, Afghanistan dan yang terbaru adalah

Palestina. Yang lucunya adalah bila pemenang pemilihan umum di

sebuah negara adalah musuh Amerika, maka, mau dipilih secara

demokratis atau tidak, Amerika akan menurunkannya dengan paksa.

Baik itu dengan kekerasan, misalnya dengan agresi militer seperti

Iraq dan Afghanistan, atau dengan mengadu domba pemenang

pemilu seperti HAMAS1 dengan FATAH2 di Palestina, maupun dengan

menggunakan cara halus seperti menggunakan kekuatan mahasiswa

untuk menggulingkan Soeharto di Indonesia. Sebaliknya, bila sebuah

negeri walaupun negaranya tidak memakai prinsip-prinsip demokrasi,

tapi penguasanya adalah sahabat Amerika Serikat, maka ia akan

disokong oleh Amerika Serikat, contoh negara Arab Saudi.

Di zaman sekarang pun monarki telah banyak pula jenis-jenis

istilahnya, ada monarki absolut dan ada monarki konstitusional.

Contoh terkenal dari negara monarki absolut adalah negara Perancis

pada masa pemerintahan Louis XVI. Sedang negara monarki

konstitusional contohnya adalah negara Inggris dan negara Thailand

pada masa sekarang. Pada negara monarki konstitusional ada 1 Harakah al Muqawamah al Islamiyyah, pergerakan perlawanan Islam. Sebuah organisasi rakyat Palestina

yang menghendaki kemerdekaan penuh Palestina dan menghilangkan Negara Israel dari peta dunia. Organisasi ini pada pemilu terakhir di Palestina menjadi sebuah partai resmi dan menjadi pemenang. Tapi karena HAMAS tidak disukai oleh Amerika oleh karena sikap tidak mau komprominya terhadap keberadaan Negara Israel, Amerika Serikat kemudian mengembargo semua bantuan internasional pada Palestina. Buntut dari hal itu adalah perang saudara antara HAMAS dan FATAH.

2 FATAH, organisasi kemiliteran (tentara) Palestina Liberation Organization (PLO = Organisasi Pembebasan Palestina). Organisasi pembebasan rakyat Palestina dari jajahan Israel yang berideologi nasionalis.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -79-

Page 4: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

pembedaan antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Kepala

negara berfungsi sebagai pemimpin negara yang mengesahkan

undang-undang, sedang kepala pemerintahan berfungsi pemimpin

negara yang menjalankan roda pemerintahan.

Menurut kriteria susunan negara, negara dibedakan menjadi:

Negara Kesatuan.

Negara Serikat. Negara yang terdiri dari negara-negara yang

semula berdiri sendiri, tapi kemudian menggabungkan diri

dan membentuk negara federal (pemerintahan pusat).

Sedangkan menurut kriteria sifat hubungan antar lembaga

negara, bentuk negara kemudian dibagi menjadi negara3:

Negara Presidensiil. Negara yang di dalamnya terdapat

pemisahan kekuasaan yang jelas, antara lembaga negara

yang satu dengan yang lain tak dapat saling mempengaruhi.

Di dalam negara ini ada lembaga negara yang memiliki

kekuasaan untuk membuat undang-undang, ada lembaga

negara yang menjalankan pemerintahan (undang-undang) dan

ada lembaga negara yang mengawasi pelaksanaan undang-

undang. Contoh negaranya adalah negara Amerika Serikat

(United States of America).

Negara Parlementer. Negara yang antar lembaga negaranya

bisa saling mempengaruhi. Lembaga negara yang membuat

undang-undang bisa menjatuhkan lembaga negara yang

sedang menjalankan pemerintahan. Sistem kenegaraan yang

seperti ini bisa dilihat pada negara Jepang. Diet, parlemen

Jepang, bisa menjatuhkan lembaga negara pemerintahan

yang dipimpin perdana menteri.

Negara Demokrasi Murni. Negara yang lembaga negara

pelaksana undang-undangnya murni hanya menjalankan

program-program pemerintahan (bukan undang-undang) yang

dibuat oleh rakyat lewat referendum. Contohnya negara

Switzerland (Swiss).3 Menurut pendapat Prof. Mr. R. Krannenburg. Periksa: Kranenburg, Prof. Mr. R.. Algemeine Staatleer.

Groeningen,1955.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -80-

Page 5: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

Lalu bagaimana dengan Negara Islam? Sebentuk negara seperti

apakah Negara Islam itu? Apakah negara berbentuk Republik

berdasarkan hukum Islam? Di mana hukum Islam menjadi dasar dari

setiap undang-undang yang dikeluarkan oleh lembaga negara

pembuat undang-undangnya. Ataukah ia negara monarki

konstitusional dengan berdasarkan konstitusi (dustuur) Islam?

Ataukah ia bukan monarki atau republik tapi hanya sebuah negara

berdasarkan Islam? Apakah ia negara Teokrasi? Negara yang

penguasanya ditunjuk oleh Tuhan? Negara yang penguasanya tidak

boleh digugat oleh rakyatnya? Atau Negara dimana hukum Islam

menjadi panglima, karena pemimpin dalam Negara Islam bukanlah

seorang raja, yang merupakan keturunan raja sebelumnya, bukan

pula penguasa yang ditunjuk Tuhan dan tak boleh digugat seperti

Paus Katolik? Negara Islam juga bukan negara dimana rakyat

berkuasa sepenuhnya, karena undang-undang di Negara Islam harus

berdasarkan preposisi-preposisi (khobbar) al Qur’an dan as Sunnah?

Majid Khadurri menyebut Negara Islam sebagai Negara Nomokrasi,

negara hukum4.

Peran dan Fungsi Negara

Dalam Islam Negara berperan sebagai lembaga kepengurusan

kehidupan manusia bermasyarakat agar manusia bisa menjalankan

peran dan fungsinya sebagai khalifah Alloh di muka bumi. Negara

berfungsi sebagai:

1. Pengatur kehidupan bermasyarakat orang-orang yang hidup di

wilayah kekuasaannya berdasar syari’at Alloh Azza wa Jalla.

Contoh yang telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad di

Madinah menunjukkan pada kita bahwa hukum (representasi

dari sebuah negara) yang mengikat atau mengatur seluruh

fihak di suatu wilayah mestilah sesuai dengan dengan apa yang

diturunkan oleh Alloh SWT.. Periksa isi Piagam Madinah!

4 Baca Majid Khadurri dalam bukunya yang berjudul Teologi Keadilan terbitan Risalah Gusti, Surabaya, tahun 1999.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -81-

Page 6: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

2. Pelindung keamanan warganegara dan orang-orang yang

meminta perlindungan. Piagam Madinah sebagai bentuk riel

dari sebuah negara, pada intinya ada untuk menjamin

keamanan orang-orang yang bertempat inggal di Madinah.

Lihat saja pasal-pasal yang ada di Piagam Madinah.

3. Pendorong kemajuan peradaban kemanusiaan sebagai

peradaban khalifah Ilahi Rabbi di muka bumi. Sejatinya apa

yang diturunkan oleh Alloh menggariskan bahwa manusia

diciptakan oleh Alloh sebagai khalifah Alloh. Piagam Madinah

yang berdasarkan apa yang diturunkan oleh Alloh sejatinya

mendorong manusia agar bisa menjadi khalifah Alloh. Di

sebuah negara yang aman, manusia bisa mengeluarkan segala

potensi kemanusiaannya. Negara berkewajiban untuk

meningkatkan potensi kemanusiaan itu juga dengan

menyediakan pendidikan (pada masa Sayidina Umar ra. guru

digaji oleh negara).

Pengertian dan bentuk-bentuk Pemerintahan

Berbicara tentang bentuk pemerintahan, kita mesti faham

terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan negara dan perbedaannya

dengan pemerintah. Seperti yang telah dijelaskan di awal, sejatinya

negara adalah sebuah organisasi. Selayaknya organisasi, maka negara

pun memiliki peraturan, selain itu negara juga memiliki sebuah badan

yang berfungsi merumuskan, menjalankan dan mengawasi peraturan

itu.

Di dalam faham trias politika5, badan-badan itu dipisahkan

menjadi lembaga-lembaga negara tersendiri. Kemudian badan yang

melaksanakan peraturan (undang-undang) negara disebut lembaga

eksekutif atau pemerintah dalam faham itu.

Sedang dalam tradisi Islam tidak pernah dikenal pemisahan

kekuasaan seperti itu. Karena dalam tradisi Islam dikenal prinsip

5 Faham ini digagas oleh Montesqiue (Filsuf berkebangsaan Perancis). Faham ini merupakan reaksi atas kesewenang-wenangan pemerintahan raja Perancis. Agar sebuah negara tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya, maka kekuasaan yang dimiliki oleh Negara harus dipisahkan ke dalam lembaga-lembaga Negara yang terbatas kekuasaannya. Ada lembaga Negara yang hanya berkuasa membuat peraturan (undang-undang) disebut lembaga legislatif, ada lembaga Negara yang menjalankan pemerintahan yang disebut lembaga eksekutif dan ada lembaga yang mengawasi pelaksanaan peraturan yang disebut lembaga yudikatif.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -82-

Page 7: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

nasihat-menasihati dan prinsip kesetaraan. Siapapun bisa melakukan

fungsi pengawasan pelaksanaan peraturan, termasuk rakyat jelata,

dan amirul mukminin mesti mau mendengarkannya, karena sejatinya

dalam Islam tidak ada perbedaan kedudukan hierarkis. Yang ada

hanyalah perbedaaan fungsi organik, amirul mukminin kedudukannya

terbedakan dari rakyat jelata hanya karena tugas dia untuk memimpin

(mengeluarkan perintah untuk) masyarakat serta menyelesaikan

pertikaian, bila ada pertikaian diantara fihak-fihak yang berada dalam

tanggungjawabnya.

Pelaksanaan dan pengawasan serta perumusan peraturan negara

sejatinya dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh warganegara,

tentu saja lewat koridor seperti majelis syuro dan keamiran. Maka

yang disebut pemerintah dalam Islam merujuk lebih kepada orang-

orang yang diserahi tanggungjawab duduk dalam majelis syuro dan

keamiran. Sedang negara dalam Islam merujuk kepada pemerintah,

rakyat dan hukum Islam.

Adapun dalam melaksanakan pemerintahan, sejarah mengenal

pula bentuk pemerintahan sipil dan militer. Pembagian bentuk

pemerintahan ini berdasarkan kriteria gaya dan sifat memerintah

sebuah pemerintah. Pemerintah sipil adalah pemerintahan di mana

gaya pengambilan keputusan diambil dengan gaya sipil. Sebelum

sebuah keputusan (undang-undang) menjadi perintah, keputusan itu

dibicarakan terlebih dahulu, dirembukkan dan kalau perlu diputuskan

lewat pemungutan suara (referendum). Setelah itu pun sebuah

keputusan harus menunggu pengesahan terlebih dahulu dari lembaga

negara yang berwenang lewat sebuah sidang.

Pemerintahan militer adalah pemerintahan yang lebih

mengutamakan kecepatan pengambilan keputusan, keputusan diambil

oleh pucuk pimpinan tertinggi, sedang yang lainnya mengikuti

keputusan itu sebagai perintah yang wajib diikuti -- konsekuensi

rantai komando dalam militer. Sebuah undang-undang dalam sebuah

pemerintahan militer dibuat oleh pucuk pimpinan tertinggi, tanpa

menyerahkan rancangannya kepada parlemen. Biasanya bentuk

pemerintahan militer seperti ini digunakan pada waktu negara dalam

keadaan berperang. Pada waktu berperang, biasanya parlemen tidak

bisa melaksanakan tugasnya sebagai badan legislatif. Mekanisme

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -83-

Page 8: Pengantar Ilmu Negara Dan Pemerintahan

Pengantar Ilmu Negara dan Pemerintahan

sidang parlemen yang memakan waktu banyak tidaklah efisien bagi

sebuah pemerintah yang sedang berperang, bayangkan saja bila

sebuah undang-undang dibahas oleh parlemen, itu bisa sampai

berbulan-bulan sebelum disahkan.

Kalau dalam pembagian bentuk pemerintahan sipil dan militer,

termasuk pemerintahan seperti apakah pemerintahan yang pernah

dipraktekkan oleh Nabi Muhammad dan para khulafaurr Rasyidin?

Bila mengingat bahwa Negara Islam tidak punya lembaga negara

yang khusus membuat peraturan (undang-undang), pemerintahan

militerkah yang dipraktekkan nabi dan sahabat yang empat? Apalagi

dalam masa pemerintahan Rasululloh di Madinah, serta masa

pemerintahan sahabat yang empat, Amirul Mukminin memiliki

kewenangan untuk memobilisasi seluruh orang beriman, yang

memenuhi syarat, untuk pergi berjihad (dipermiliterkan)??

Peran dan Fungsi Pemerintahan

Pemerintah adalah pelaksana fungsi Negara. Sedang pemerintahan

adalah pelaksanaan fungsi negara. Pemerintah dalam Islam berfungsi

sebagai Fasilitator rakyat dalam bernegara.

Daftar Pustaka

1. Khadurri, Majid, Teologi Keadilan, Surabaya: Risalah Gusti, 1999.

2. Soehino SH., Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty, 1985.3. Kranenburg, Prof. Mr. R.. Algemeine Staatleer.

Groeningen,1955.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -84-