pengamatan perilaku semut.docx

Upload: aldhi-van-zantaniz

Post on 14-Jan-2016

183 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

PENGAMATAN PERILAKU SEMUT

A.LATAR BELAKANG

Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini.Semut merupakan salah satu kelompok yang paling sosial dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut koloni, yang terorganisasi luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki per-adaban yang mirip dengan peradaban manusia.Di masa kini, para peneliti yang cerdas dan berpendidikan tinggi bekerja siang-malam dalam pelbagai lembaga pemikiran untuk merumuskan organisasi sosial yang sukses dan menemukan solusi yang langgeng untuk berbagai masalah ekonomi dan sosial. Para ideolog juga telah menghasilkan berbagai model sosial selama berabad-abad. Namun secara umum, belum terlihat tatanan sosial sosioekonomis yang berhasil dicapai melalui segala upaya intensif ini.Karena sejak dulu konsep tatanan masyarakat manusia didasarkan pada persaingan dan kepentingan individu, tatanan sosial yang sempurna tidak mungkin tercapai. Sementara, semut-semut telah menjalani sistem sosial yang ideal bagi mereka selama jutaan tahun hingga hari ini.Sehingga perilaku semut ini menarik untuk dipelajari dan diteliti lebih lanjut.

B.PERUMUSAN MASALAH1.Apa saja aktifitas-aktifitas yang dilakukan semut.2.Bagaimana prosentase tertinggi dari aktifitas yang dilakukan semut.C.TUJUAN1.Dapat mengidentifikasi aktifitas-aktifitas yang dilakukan semut.2.Dapat mengetahui prosentase tertinggi dari aktifitas yang dilakukan semut.D.KAJIAN TEORISemutadalah serangga eusosial yang berasal dari keluargaFormisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka.Koloni semutkadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuanSemut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah diBumi. Hanya di beberapa tempat seperti diIslandia,GreenlanddanHawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlahbiomassahewan-hewan besar.Rayap, terkadang disebutsemut putih, tidak memiliki hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka memiliki struktur sosial yang sama.Semut beludru, walaupun menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan tawon betina yang tidak bersayap.Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengangajahyang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalahKumbang Badakdengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.Klasifiksai semut:Kerajaan:Animalia

Filum:Artropoda

Kelas:Insekta

Ordo:Hymenoptera

Upaordo:Apokrita

Superfamili:Vespoidea

Famili:Formicidae

Secara morfologitubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memilikiantena,kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memilikieksoskeletonatau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewanbertulang belakang. Serangga tidak memilikiparu-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernamaspirakeluntuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung.sistem sarafsemut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buahgangliondan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memilikimata majemukyang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi.[8]Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik.Pada kepalanya juga terdapat sepasangantenayang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang ataumandibulayang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memilikisengatyang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkanmangsadan melindungi sarangnya. Spesies semut sepertiFormica yessensismemiliki kelenjar penghasilasam semutyang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuahtelur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semutareholometabolism, yaitu tumbuh melaluimetamorfosayang lengkap, melewati tahaplarvadanpupa(dengan pupa yangexarate) sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali dan tidak dapat menjaga diri sendiri.Perbedaan antara ratu dan pekerja (dimana sama-sama betina),dan antarakastapekerja jika ada, ditentukan pada saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva dengan proses yang disebuttrophallaxisdimana seekor semutregurgitatesmakanan yang sebelumnya disimpan dalamcrop for communal storage. Ini juga cara yang digunakan semut dewasa memdistribusikan makananpada semut dewasa lainnya. Larva and pupa harus disimpan pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering dipindahkan ke berbagaibrood chambersdalam koloni.Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengankasta sementara. Sebuah teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian. Pada beberapa spesies semut terdapatkasta fisik pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, disebut pekerjaminor,median, danmajor.Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dancorrespondinglyrahangyang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerjaminorataumedian. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerjamedian, membuat pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerjaminordanmajor.

Etologi Semut (Tugasku Biologi Umum)A. TUJUANUntuk mengetahui tingkah laku pada semut hitam yang berupa komunikasi antar sesama kelompok.B. DASAR TEORIPenelitian ilmiah tentang semut pada abad ini menunjukkan adanya jaringan komunikasi yang luar biasa di antara semut. Dalam artikel di majalah National Geo-graphic, hal ini dijelaskan: Dalam kepala semut terdapat organ-organ indra majemuk, besar dan kecil, untuk menangkap isyarat visual dan kimiawi yang vital bagi koloni, yang mungkin terdiri atas sejuta lebih pekerja, yang semuanya betina. Otaknya mengandung setengah juta sel saraf; matanya majemuk, antenanya ber-fungsi sebagai hidung dan ujungjari. Tonjolan di bawah mulut menjadi indra pengecap; bulu menjadi indra peraba.Semua kategori komunikasi pada semut dapat dikelompokkan dalam judul Isyarat Kimiawi. Isyarat kimiawi ini memainkan peran terpenting dalam organisasi koloni semut. Komunikasi antara semut dapat dilaksanakan melalui penyampaian isyarat kimiawi melalui bau atau rasa.Semiokemikaladalah nama umum zat kimia yang digunakan semut untuk tujuan menetapkan komunikasi. Pada dasarnya ada dua jenis semiokemikal, yaitu feromon dan alomon.Feromonberasal dari kata fer (membawa) dan hormon (hormon) dan artinya pembawa hormon. Feromon adalah isyarat yang digunakan di antara hewan sespesies dan biasanya diproduksi dalam kelenjar khusus untuk disebarkan.Komunikasi melalui feromon sangat meluas dalam keluarga serangga. Feromon bertindak sebagai alat pemikat seksual antara betina dan jantan. Jenis feromon yang sering dianalisis adalah yang digunakan ngengat sebagai zat untuk melakukan perkawinan. Ngengat gipsi betina dapat mempengaruhi ngengat jantan beberapa kilometer jauhnya dengan memproduksi feromon yang disebut disparlur. Karena ngengat jantan mampu mengindra beberapa ratus molekul dari betina yang mengeluarkan isyarat dalam hanya satu mililiter udara, disparlur tersebut efektif saat disebarkan di wilayah yang sangat besar sekalipun.Feromon memainkan peran penting dalam komunikasi serangga. Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan. Bila lebah madu menyengat, ia tak hanya meninggalkan sengat pada kulit korbannya, tetapi juga meninggalkan zat kimia yang memanggil lebah madu lain untuk menyerang. Demikian pula, semut pekerja dari berbagai spesies mensekresi feromon sebagai zat tanda bahaya, yang digunakan ketika terancam musuh; feromon disebar di udara dan mengumpulkan pekerja lain. Bila semut-semut ini bertemu musuh, mereka juga memproduksi feromon sehingga isyaratnya bertambah atau berkurang, bergantung pada sifat bahayanya.Alomonadalah zat yang digunakan untuk komunikasi antargenus. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, feromon adalah isyarat kimiawi yang terutama digunakan dalam genus yang sama dan saat disekresikan oleh seekor semut dapat dicium oleh yang lain. Zat kimia ini diduga diproduksi dalam kelenjar endokrin. Saat semut menyekresi cairan ini sebagai isyarat, yang lain menangkap pesan lewat bau atau rasa dan menanggapinya. Penelitian mengenai feromon semut telah menyingkapkan bahwa semua isyarat disekresikan menurut kebutuhan koloni. Selain itu, konsentrasi feromon yang disekresikan semut bervariasi menurut kedaruratan situasi. Semut dapat menyekresikan zat ini kapan saja mereka perlu, dan telah melakukannya sejak hari mereka menetas, serta tahu betul tanggapan apa yang perlu diberikan kepada setiap sekresi.Dalam mencari makan, semut pencari pergi ke sumber makanan. Sesaat setelah makanan tersebut ditemukan, lalu mereka memanggil semut lain dengan cairan feromon yang disekresikan dalam kelenjar-kelenjar mereka. Saat kerumunan di sekitar makanan membesar, sekresi feromon ini membatasi pekerja. Jika makanan sangat kecil atau jauh, pencari menyesuaikan jumlah semut yang mencoba mencapai makanan dengan mengeluarkan isyarat. Jika makanan besar, semut mencoba lebih giat untuk meninggalkan lebih banyak jejak, sehingga lebih banyak semut dari sarang yang membantu para pemburu. Apa pun yang terjadi, tak pernah ada masalah dalam konsumsi makanan dan pemindahannya ke sarang, karena di sini ada kerja tim yang sempurna.Semut yang menemukan makanan mengarahkan semut lain ke situ. Untuk hal ini metode berikut digunakan: Semut penjelajah pertama yang menemukan sumber makanan mengisi temboloknya dan pulang. Selagi pulang, ia menyeret perutnya di tanah tiap berapa jenak dan meninggalkan isyarat kimiawi. Namun, ajakan ini tidak berakhir di sini. Ia mengitari bukit semut beberapa kali sejenak. Ia melakukannya sekitar tiga hingga enam belas kali. Gerakan ini memastikan adanya hubungan dengan teman-teman sesarang. Ketika si penjelajah ingin kembali ke sumber makanan, semua teman yang telah ditemuinya ingin mengikutinya. Namun, hanya teman yang berada dalam kontak antena terdekat dapat menemaninya keluar. Saat mencapai makanan, semut pencari langsung kembali ke bukit dan mengambil peran sebagai tuan rumah. Semut pencari dan teman-teman pekerja lainnya saling terhubung melalui isyarat indra terus-menerus dan melalui hormon feromon pada permukaan tubuh mereka.Gerakan ajakan ini sangat jelas dalam beberapa spesies semut (Hypo ponera). Saat dua ekor pekerja bertemu berhadapan, semut pengajak memiringkan kepalanya ke samping 90 derajat dan menyentuh bagian atas dan bawah kepala temannya dengan antena. Semut yang diajak menanggapi dengan cara yang sama. Saat semut menyentuh tubuh teman sarangnya, tujuannya bukanlah memberi informasi, melainkan memperoleh informasi dengan mendeteksi zat kimia yang disekresi. Seekor semut mengetuk ringan tubuh teman sarangnya dan menyentuh kuat dengan antena. Kalau ia mendekati teman sarangnya, tujuannya adalah membawa isyarat kimiawi sedekat mungkin. Alhasil, ia akan mampu mendeteksi dan mengikuti jalur bau yang baru ditinggalkan temannya dan mencapai sumber makanan. Kemudian, kedua semut melanjutkan perjalanan. Mereka melakukan gerakan ini untuk saling mengenali dan untuk melindungi diri dari makhluk asing.Semut dapat mencapai sasaran dengan mengikuti jejak ke makanan, meskipun tak ada lagi semut yang mengajak. Berkat adanya jejak yang dibuat penjelajah dari makanan ke sarang, saat penjelajah tiba di sarang dan melakukan tarian batu, teman-teman sarangnya mencapai sumber makanan tanpa bantuan dari si pengajak (www.harunyahya.com).C. HASIL PENGAMATANDari pengamatan yang telah dilakukan pada sekumpulan semut hitam, dapat diketahui salah satu tingkah laku yang ada pada mereka, yaitu dalam hal penyampaian informasi. Tingkah laku semut ini dapat dikategorikan dalam halkomunikasi. Komunikasi ini merupakan salah satu perilaku semut yang mudah diamati, misalnya penyampaian informasi mengenai tempat terdapatnya sumber makanan dari semut satu ke semut yang lainnya.Dari foto yang diambil (gambar 1) dapat dilihat bahwa sesaat setelah menemukan sumber makanan, beberapa semut hitam langsung mengerumuni sumber makanan tersebut.Gambar 1. Semut menemukan makananGambar 2. Semut membawa informasiNampak pada gambar 2, bahwa sebagian semut hitam meninggalkan kerumunan dan menyampaikan informasi kepada semut hitam lain. Penyampaian informasi ini berlangsung saat kedua semut hitam tersebut bertemu, yaitu dengan cara menyentuhkan tubuhnya. Mereka melakukan gerakan ini untuk menyalurkan informasi, untuk saling mengenali dan untuk melindungi diri dari makhluk asing. Selain itu, semut hitamjuga meninggalkan jejak agar semut hitam lain bisa mengetahui letak sumber makanan berada. Semua penyampaian informasi tersebut memanfaatkan feromon.Gambar 3. Barisan semutPenyampaian informasi kepada semut hitam yang lain ini berlangsung sepanjang jalur dari sumber makanan sampai sarang. Lama kelamaan dari jejak yang ditinggalkan semut hitam pertama diikuti oleh semut hitam yang lain sehingga terbentuk barisan semut hitam yang berjalan (gambar 3). Terlihat barisan semut hitam yang berjalan berlawanan arah dalam satu jalur, barisan semut hitam yang satu berasal dari sumber makanan dan barisan semut hitam yang satunya berasal dari sarang.Pembuktian adanya feromon, yaitu zat yang berperan dalam penyampaian informasi di antara semut hitam, baik berupa bau maupun jejak, dapat diketahui saat penghapusan jalur jalan dari semut hitam tersebut.Gambar 4. Barisan semut yang dihapus sedikit jalurnyaKetika jalur dihapus sedikit, ternyata semut hitam tersebut bergerak secara acak, hal ini memperlihatkan bahwa semut hitam tersebut kehilangan jalur (seperti terlihat pada gambar 4) atau dengan kata lain semut tersebut tidak bisa mengenali jalan menuju sumber makanan dikarenakan feromon (yang merupakan sinyal) pada jejak jalur tersebut hilang.Namun, sesaat kemudian semut hitam tersebut mampu menemukan jalurnya kembali. Hal ini diduga semut hitam tersebut masih mampu mengenali feromon tersebut lewat baunya dikarenakan jarak penghapusan jejaknya pendek (gambar 5).

Gambar 5. Barisan Semut terbentuk lagi

Dilakukan penghapusan lagi dengan penghapusan jalur yang lebih banyak atau luas. Hal ini ditujukan agar banyak feromon yang hilang pada tanah, sehingga jejaknya hilang dalam jarak yang cukup jauh. Ternyata semut hitam tersebut memperlihatkan perilaku yang sama seperti penghapusan yang pertama, yaitu semut hitam tersebut bergerak secara acak yang artinya juga semut hitam tersebut kehilangan jalur menuju sumber makanan, namun berbeda dengan yang pertama, semut hitam tersebut tidak mampu menemukan jalurnya kembali (gambar 6).Gambar 6. Semut kehilangan jejak

D. KESIMPULANDari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa feromon memang memegang peranan penting dalam tingkah laku semut hitam (komunikasi) dalam hal penyampaian informasi mengenai sumber makanan. Feromon ini dapat dikatakan sebagai media komunikasi. Semuthitam satu akan menyentuhkan tubuhnya ke semut hitam yang lain yang digunakan untuk memperoleh informasi (baik mengenai sumber makanan maupun yang lain) dan pengenalan pada kelompok mereka.

DAFTAR RUJUKANYahya, Harun. 2004.Menjelajah Dunia Semut, (Online),(http://www.harunyahya.com, diakses 1 Januari 2009).