pengalaman emosi yang mendasari tindakan … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya...

325
i PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN INDIVIDU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika NIM : 109114026 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vudieu

Post on 17-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

i

PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN

INDIVIDU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika

NIM : 109114026

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

iv

MOTTO

“Having feelings at the right times, about the right things, toward the right people,

for the right end, and in the right way, is the intermediate and best condition,

and proper to virtue. Virtue, is the mean”

(Aristotle)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Malaikat Pelindung yang selalu setia

mendampingi serta membimbing saya

Keluarga saya yang selalu memberikan doa dan dukungan

Dosen pembimbing yang selalu sabar dalan mendampingi, memberikan masukan,

dan mengarahkan saya

Teman- teman yang selalu memberikan masukan dan semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 April 2016

Penulis,

Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

vii

EMOTIONAL EXPERIENCE THAT INFLUENCE INDIVIDUAL ACTION

IN DAILY LIFE

Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika

ABSTRACT

Emotion can influence individual action in daily life, so we need the

ability to see clearly about what emotions can arise in it self in order to manage

our emotions better. However, understanding of what emotion can actually

influencing individual action in daily life still overlap. The aim of this study are to

determine what the actual emotions arise to influence indvidual action. Nine

people with diverse backgrounds were interviewed and analyzed using grounded

theory approach. This study found that positive emotion, negative emotion, and

condition like without emotion are arise and affect individual action, that

appropriate and unappropriate with social standart in daily life. The emergence of

emotional experience are related with cognitive content, that include religious,

environment, family, and physiology which are related to each other.

Keywords: emotional experience, cognitive content

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

viii

PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN INDIVIDU

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika

ABSTRAK

Emosi dapat mendasari individu dalam bertindak di kehidupan sehari-hari,

sehingga diperlukan kemampuan untuk mengetahui dengan jelas mengenai emosi

yang muncul dalam diri agar dapat mengelola emosi dengan lebih baik. Namun,

pemahaman mengenai emosi apa yang sebenarnya dapat mendasari tindakan

individu dalam kehidupan sehari-hari masih cenderung tumpang-tindih. Penelitian

ini ingin mengetahui emosi apa saja yang sebenarnya muncul dan mendasari

tindakan individu. Sembilan orang subjek dengan latar belakang yang beragam

kemudian diwawancara dan dianalisis menggunakan pendekatan grounded theory.

Penelitian ini menemukan bahwa emosi positif, emosi negatif, dan keadaan

seolah-olah tidak ada emosi merupakan emosi-emosi yang muncul dan mendasari

individu dalam bertindak, baik yang sesuai dengan standart sosial maupun yang

tidak sesuai dengan standart sosial. Kemunculan pengalaman-pengalaman emosi

tersebut berkaitan dengan munculnya isi kognitif yang juga dialami oleh individu

dalam bertindak di kehidupan sehari-hari. Isi kognitif tersebut meliputi perspektif

individu, religiusitas, lingkungan sekitar, keluarga, dan fisiologis yang saling

berkaitan satu sama lain.

Kata kunci: pengalaman emosi, isi kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tanggan di bawah ini, saya mahasiswa Universita Sanata Darma:

Nama : Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika

NIM : 109114026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul:

PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN INDIVIDU

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 7 April 2016

Yang menyatakan,

(Vincentia Diajeng Hapsari Mariantika)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan atas rahmat dan berkat yang telah

diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengalaman

Emosi yang Mendasari Tindakan Individu dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan

baik dan penuh tanggung jawab.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari

bantuan, doa, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Malaikat Pelindung yang selalu

memberikan berkat, bimbingan, dan kekuatan kepada saya.

2. Bapak C. Siswa Widyatmoko M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu sabar mendampingin, memberikan masukan dan bantuan

khususnya dalam penulisan skirpsi.

3. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S,Psi., M. A, selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu sabar dalam mendampingi, memantau dan

memberikan masukan kepada saya.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu psikologi

baik secara langsung maupun tidak langsung.

5. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, masukan, bantuan

serta mendoakan saya.

6. Kedua adik- adik saya yang selalu mendampingi, memberi masukan,

memberikan bantuan dan semangat serta selalu mendoakan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xi

7. Blasius Air Dahsyat Pamungkas yang selalu memberikan dukungan dan

bantuan kepada saya.

8. Para responden yang telah bersedia berkontribusi untuk meluangkan

waktu, pemikiran, tenaga dalam penulisan skripsi

9. Teman-teman yang selalu membantu dan mendukung saya selama masa

studi dan dalam penulisan skripsi.

10. Semua pihak yang telah berkontribusi selama masa studi dan penulisan

skripsi, atas dukungan serta doa yang telah diberikan selama ini.

Yogyakarta, 7 April 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 5

2. Manfaaat Praktis ................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xiii

A. Definisi Emosi ......................................................................................... 6

B. Jenis Emosi .............................................................................................. 7

1. Emosi Dasar ........................................................................................ 7

1.1 Definisi Emosi Dasar .................................................................... 7

1.2 Karakteristik Emosi Dasar ............................................................ 7

1.3 Jenis Emosi Dasar ......................................................................... 8

2. Emosi Moral ........................................................................................ 9

2.1 Definisi Emosi Moral .................................................................... 9

2.2 Jenis Emosi Moral ...................................................................... 10

C. Emosi Dalam Tindakan ......................................................................... 20

D. Fungsi Emosi ......................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 24

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 24

B. Fokus Penelitian .................................................................................... 24

C. Subjek Penelitian ................................................................................... 25

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 26

E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 30

F. Keabsahan Data ..................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 36

A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 36

B. Data Identitas Subjek Penelitian ............................................................ 37

C. Hasil Penelitian ...................................................................................... 39

1. Sebelum Bertindak ............................................................................ 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xiv

2. Setelah Bertindak .............................................................................. 74

D. Pembahasan ........................................................................................... 98

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 116

A. Kesimpulan .......................................................................................... 116

B. Kekuatan Penelitian ............................................................................. 119

C. Kelemahan Penelitian .......................................................................... 119

D. Saran .................................................................................................... 120

1. Peneliti Selanjutnya ........................................................................ 120

2. Psikolog dan Praktisi ...................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 121

LAMPIRAN ........................................................................................................ 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pelaksanaan Kegiatan Wawancara............................................................ 37

Tabel 2 Identitas Subjek Penelitian ........................................................................ 38

Tabel 3 Data Demografis Subjek Penelitian .......................................................... 38

Tabel 4 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 41

Tabel 5 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal .................................................................................. 45

Tabel 6 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya ................................................................................ 48

Tabel 7 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori

Usia Remaja ........................................................................................................... 51

Tabel 8 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori

Kategori Usia Dewasa Awal .................................................................................. 55

Tabel 9 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori

Usia Dewasa Madya ............................................................................................... 59

Tabel 10 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Remaja ................................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xvi

Tabel 11 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Dewasa Awal ......................................................................... 64

Tabel 12 Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Dewasa Madya ....................................................................... 67

Tabel 13 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 68

Tabel 14 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal ................................................................................. 70

Tabel 15 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya ................................................................................ 73

Tabel 16 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 74

Tabel 17 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal .................................................................................. 77

Tabel 18 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya ................................................................................ 79

Tabel 19 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia

Remaja.................................................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xvii

Tabel 20 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia

Dewasa Awal ......................................................................................................... 83

Tabel 21 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia

Dewasa Madya ....................................................................................................... 85

Tabel 22 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 87

Tabel 23 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal .................................................................................. 89

Tabel 24 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 91

Tabel 25 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja ............................................................................................ 92

Tabel 26 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal .................................................................................. 94

Tabel 27 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya ................................................................................ 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Survey trial ................................................................................... 130

Lampiran 2. Interviewing Guideline ................................................................. 143

Lampiran 3. Inform Consent ............................................................................ 152

Lampiran 4. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek Trial .......................... 156

Lampiran 5. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 1 ................................ 157

Lampiran 6. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 2 ................................ 158

Lampiran 7. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 3 ................................ 159

Lampiran 8. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 4 ................................ 160

Lampiran 9. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 5 ................................ 161

Lampiran 10. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 6 ................................ 162

Lampiran 11. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 7 ................................ 163

Lampiran 12. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 8 ................................ 164

Lampiran 13. Pernyataan Persetujuan Partisipasi Subjek 9 ................................ 165

Lampiran 14. Contoh Verbatim Subjek trial ....................................................... 166

Lampiran 15. Contoh Meaning Unit Subjek trial ............................................... 190

Lampiran 16. Contoh Meaning Unit Subjek trial yang Tereliminasi ................. 194

Lampiran 17. Contoh Meaning Unit Subjek trial yang Tidak tereliminasi ........ 195

Lampiran 18. Contoh Kategorisasi Tema Subjek trial ........................................ 198

Lampiran 19. Contoh Verbatim Subjek 1 ........................................................... 207

Lampiran 20. Contoh Meaning Unit Subjek 1 .................................................... 249

Lampiran 21. Contoh Meaning Unit Subjek 1 yang Tereliminasi ...................... 255

Lampiran 22. Contoh Meaning Unit Subjek 1 yang Tidak tereliminasi ............. 257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

xix

Lampiran 23. Contoh Kategorisasi Tema Subjek 1 ............................................ 262

Lampiran 24. Open Coding dan Axial Coding Sebelum Bertindak ................... 273

Lampiran 25. Open Coding dan Axial Coding Setelah Bertindak ..................... 283

Lampiran 26. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah

Bertindak Sesuai Standart Sosial .................................................. 291

Lampiran 27. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah

Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial ...................................... 301

Lampiran 28. Lembar Bukti Kesepakatan Penelitian ......................................... 306

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Emosi mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan sehari-

hari karena dapat mempengaruhi individu dalam bertindak (Schwarz, 2000).

Misalnya, empati akan cenderung mendorong individu untuk menolong

individu lain (Haidt, 2003). Namun, jika respon terhadap emosi yang muncul

mengenai suatu peristiwa atau keadaan tidak sesuai, maka akan cenderung

mengarah pada perilaku yang bersifat maladaptif atau menyimpang (Ekman,

2003; Keltner & Kring, 1998).

Hal tersebut dapat dilihat melalui fenomena terjadinya kasus seorang

pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah

atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona tersebut

merupakan salah satu bentuk nyata dari respon terhadap emosi yang tidak

sesuai, atau mempunyai intensitas dan cara penyampaian yang kurang tepat

(Ekman, 2003; Keltner & Kring, 1998).

Emosi sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu emovere yang berarti

perpindahan dari (Candald, Fell, Keen, Leshner, Tarpy, & Plutchik, 1977).

Sedangkan Fredickson (2001) melihat emosi sebagai kecenderungan respon

individu terhadap suatu peristiwa, baik disadari maupun tidak disadari yang

meliputi proses kognitif, ekspresi, dan fisiologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

2

Selain itu, jika berdasarkan pencapaian tujuan individu, maka emosi

dapat dibagi menjadi dua, yaitu emosi dasar dan emosi moral (Ekman, 2003;

Haidt, 2003; Izard, 2007; Tangney, Stuewig & Mashek, 2007). Emosi dasar

mengarah pada pencapaian tujuan bertahan hidup (survival), yang dapat

dikenali melalui ekspresi wajah dan tidak dipengaruhi oleh budaya (Ekman,

2003; Izard, 2007; Tangney, dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007), sebaliknya

emosi moral lebih berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, tidak dapat

dikenali melalui ekspresi wajah dan dipengaruhi oleh budaya (Tangney dkk.,

2007).

Disamping itu, selain dapat mempengaruhi individu dalam bertindak,

emosi juga mempunyai fungsi untuk mengkoordinasi interaksi sosial,

sehingga dapat dijadikan sebagai tanda sekaligus memperbaiki jika ada yang

salah pada interaksi dengan lingkungan eksternal maupun internal individu

(Keltner & Kring, 1998).

Mengingat begitu pentingnya peran emosi dalam kehidupan sehari-

hari, maka diperlukan kemampuan dalam mengelola emosi, agar respon

terhadap emosi tersebut dapat lebih sesuai. Namun, kemampuan dalam

mengelola emosi tersebut kurang dapat berjalan dengan baik, jika individu

belum mampu menyadari dan mengetahui dengan jelas mengenai emosi yang

muncul di dalam dirinya (Ekman, 2003).

Sebelumnya telah banyak ditemukan penelitian mengenai emosi

dalam konteks kehidupan sehari-hari, bila dilihat berdasarkan sifatnya.

Misalnya, sebuah studi mengungkapkan bahwa emosi positif akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

3

mengarahkan individu untuk berinteraksi serta membentuk ikatan sosial yang

positif (Keltner & Kring, 1998). Tidak hanya itu, Baumgardner dan Crothers

(2009) dalam Positive Psychology mengungkapkan bahwa emosi positif juga

berkaitan dengan tingkat kesuksessan, perilaku positif, dan kesehatan mental.

Emosi positif seperti rasa bahagia, juga mendorong individu untuk lebih

menolong sesama, menghindari tindakan yang merugikan, dan lebih

menyenangkan bagi individu lain (Isen & Myers dalam Schwarz, 2000).

Demikian pula sebaliknya, Strongman (2003) mengkaitkan emosi

negatif seperti rasa marah, dengan keadaan yang dianggap tidak adil dan

keinginan untuk menyerang. Sedangkan emosi negatif seperti rasa malu, akan

cenderung mendorong individu untuk melakukan represi, bersembunyi,

menghilang, atau keinginan untuk mati (Lickel, 2005; Tangney, dkk., 2007).

Meskipun demikian, Braithwaite (2000) justru mengungkapkan bahwa

emosi negatif seperti rasa malu sebenarnya dapat mengurangi tingkat

kriminalitas. Hal ini dikarenakan rasa malu dapat menimbulkan stigmatisasi

tertentu pada individu serta kehilangan identitas atau dikeluarkan dari

kelompok (Bedford & Kwang, 2003). Selaras dengan hal tersebut, Fredickson

(2001) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa emosi negatif seperti

rasa takut, sebenarnya diperlukan individu untuk menghadapi keadaan yang

dianggap berbahaya dan mengancam. Selain itu, pengalaman akan emosi

negatif seperti embarrassment, juga berkaitan dengan pelanggaran akan

norma kesopanan, sehingga akan mendorong individu untuk cenderung

mematuhi aturan sosial yang berlaku (Keltner, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

4

Berdasarkan uraian di atas, hasil dari beberapa penelitian sebelumnya

mengenai emosi apa saja yang seringkali muncul dan dapat mempengaruhi

individu dalam bertindak masih cenderung saling tumpang tindih. Selaras

dengan hal tersebut, Diamond dan Aspinwall (2003) dalam Emotion

Regulation Across the Life Span: An Integrative Perspective, juga

menyebutkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui emosi apa saja yang muncul dan mempengaruhi tindakan

individu dengan latar belakang individu yang beragam.

Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai emosi apa saja yang sebenarnya muncul dan mendasari

tindakan individu di dalam kehidupan sehari-hari.

B. RUMUSAN MASALAH

Emosi apa saja yang muncul dan mendasari tindakan individu di dalam

kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui emosi apa saja yang muncul dan

mendasari tindakan individu di dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

5

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat semakin menambah pengetahuan

dalam bidang ilmu psikologi, khususnya mengenai emosi yang dapat

mendasari tindakan individu di dalam kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat semakin menambah wawasan

masyarakat mengenai emosi yang seringkali muncul dan mendasari

tindakan di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya

kesadaran dan pemahaman mengenai emosi yang muncul dan mendasari

tindakan dalam kehidupan sehari-hari maka, diharapkan masyarakat dapat

semakin mengelola emosi dengan lebih baik, sehingga respon terhadap

emosi yang muncul tersebut juga dapat semakin sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI EMOSI

Emosi merupakan suatu proses dinamis yang mengkordinasi perilaku

manusia dan menuntun proses interaksi interpersonal ke arah yang lebih baik

(Campos, 1989; Lazarus, 1991). Selain itu, emosi juga merupakan pertanda

yang dimiliki oleh individu setelah merespon stimulus atau suatu peristiwa,

yang dapat dilihat melalui ekspresi wajah serta perubahan fisiologis yang

dialami oleh individu (Guerrero, 1997; Johnston & Krettenauer, 2011; Plutchik

& Kellerman, 1980). Fredikson dan Barbara (2001) juga mengemukakan

bahwa emosi merupakan pengalaman individu terhadap stimulus atau peristiwa

yang melibatkan proses kognitif, fisiologis, ekspresi wajah, serta pengalaman

subjektif lainnya. Pengalaman tersebut dapat dialami individu baik secara sadar

maupun secara tidak sadar.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa emosi

merupakan pengalaman yang dialami individu sebagai respon dari stimulus

atau peristiwa, yang melibatkan proses kognitif, fisiologis, serta pengalaman

subjektif individu lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

7

B. JENIS EMOSI

1. Emosi Dasar

1.1 Definisi Emosi Dasar

Warga (1983) dalam Personal Awarness, menyebutkan bahwa

emosi dasar merupakan jenis emosi yang mempunyai batasan yang

sangat luas dan bersifat dinamis. Emosi dasar juga dapat digolongkan

sebagai suatu kategori fenomena alami atau tidak dipelajari yang

mempunyai kemampuan untuk memotivasi dan meregulasi kognitif

serta tindakan (Izard, 2007). Emosi dasar tidak dipengaruhi oleh

perbedaan budaya seperti jenis emosi yang lain, sehingga emosi yang

bukan termasuk emosi dasar akan berbeda setiap individu dan budaya

(Ekman, 2003; Izard, 2007).

Beberapa definisi diatas menggambarkan bahwa emosi dasar

merupakan jenis emosi yang dinamis dan tidak dipelajari, tetapi mampu

memotivasi dan meregulasi tindakan individu.

1.2 Karakteristik Emosi Dasar

Emosi dasar mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat dikenali melalui ekspresi wajah.

Emosi dasar dapat secara umum dikenali melalui ekspresi

wajah, karena memiliki proses yang sederhana dengan melibatkan

otot wajah yang bekerja secara involuntary (Tangney, dkk., 2007;

Tracy & Robins, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

8

b. Terjadi secara otommatis.

Emosi dasar terjadi secara langsung atau otomatis karena hanya

melibatkan otot yang bekerja secara involuntary, yaitu hanya

beberapa milidetik atau mungkin bersamaan ketika mengalami

suatu kejadian, bahkan sebelum individu menyadari sepenuhnya

(Ekman, 2003; Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007).

c. Melibatkan proses persepsi dan aktifitas fisik.

Emosi dasar melibatkan aktivitas fisik dan kemampuan untuk

mengeskpresikan perilaku yang diperoleh dari adaptasi saat proses

sistem neurobiologi (Izard, 2007). Pengaktifan dan pemilihan emosi

dasar tergantung pada persepsi mengenai keadaan lingkungan

sekitar (Plutchik & Kellerman, 1980; Warga, 1983).

1.3 Jenis Emosi Dasar

Warga (1983) dalam Personal Awareness: A Psychology of

Adjustment membagi emosi dasar menjadi takut, cinta, marah, sedih,

dan senang. Jika berdasarkan ekspresi wajah, emosi dasar dapat

dibedakan menjadi sedih, marah, takut dan terkejut, jijik, dan senang

(Ekman, 2003). Sedangkan berdasarkan sifatnya, dapat dibedakan

menjadi emosi dasar positif yang meliputi senang, cinta, tertarik dan

emosi dasar negatif yang meliputi sedih, marah, takut, jijik (Fredickson,

2001; Izard, 2007; Teilegen, Kellerman, Watson & Clark,1999).

Emosi dasar positif memfasilitasi eksplorasi dan pembelajaran,

memperolah pengetahuan dan keahlian yang baru, sehingga membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

9

dalam mengoptimalkan pencapaian kesehatan mental individu.

Sedangkan emosi dasar negatif dapat mengurangi atau mengganggu

sosialisasi, perkembangan kognitif, dan pembelajaran sosial. Hal ini

berkaitan dengan krikitan dari lingkungan sekitar terhadap individu

sebagai respon yang diberikan secara langsung terhadap ketepatan

individu dalam mengintepretasikan lingkungan sekitarnya (Fredickson,

2001; Izard, 2007).

2. Emosi Moral

2.1 Definisi Emosi Moral

Emosi moral merupakan emosi yang mempunyai keterkaitan

dengan lingkungan sekitar yang memotivasi individu untuk melakukan

tindakan yang sesuai dengan moral dan menjauhi tindakan yang tidak

sesuai dengan moral yang berlaku (Haidt, 2003; Tangney, dkk., 2007).

Sedangkan Haidt (2003), menilai emosi moral sebagai emosi yang

muncul sebagai respon terhadap segala tindakan yang berkaitan dengan

moralitas, demi kesejahteraan sosial secara keseluruhan maupun

sebagian

Beberapa definisi di atas menggambarkan bahwa emosi moral

merupakan emosi yang muncul sebagai respon terhadap tindakan yang

berkaitan dengan moralitas, demi kesejahteraan sosial dengan bertindak

sesuai dengan standart moral yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

10

2.2 Jenis Emosi Moral

Emosi moral dapat dibedakan menjadi emosi moral yang

berorientasi pada diri sendiri yaitu self conscious emotion dan yang

berorientasi pada orang lain atau other focused moral emotion (Batson,

Klein, Highberger, & Shaw, 1995; Haidt, 2003; Tangney, dkk., 2007).

2.2.1 Self Conscious Emotion

Self conscious emotions merupakan suatu rangkaian penilaian

yang kompleks mengenai bagaimana suatu tindakan dievaluasi

oleh diri sendiri maupun oleh orang lain (Beer, Heerey, Keltner,

& Knight, 2003; Tangney dkk., 2007) sehingga memiliki

keterikatan akan segala sesuatu yang berhubungan dengan

kesejahteraan dalam masyarakat (Haidt, 2003). Tidak hanya itu,

bentuk emosi ini mempunyai implikasi yang penting pada

individu dalam mengambil keputusan, berperilaku, hingga

kesehatan fisik dan mental (Tracy dkk., 2007).

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa self conscious emotions merupakan emosi yang muncul

karena adanya proses evaluasi diri dan representasi diri, sehingga

mempunyai implikasi penting pada individu dalam mengambil

keputusan dan berperilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

11

a. Karakteristik Self Conscious Emotion

Self conscious emotions mempunyai beberapa karakteristik

sebagai berikut:

a) Memerlukan proses evaluasi diri.

Tidak seperti emosi dasar, self conscious emotions

harus melibatkan evaluasi diri (Tracy & Robins, 2007;

Tangney dkk., 2007). Proses evaluasi sendiri dapat terjadi

jika proses kesadaran diri (self awareness) dan representasi

diri (self representation) telah dapat dilalui (Le Doux,

1996).

Representasi diri sebenarnya merupakan gambaran

individu sebagai makhluk sosial, karena menggambarkan

cara individu untuk berelasi dengan diri sendiri, keluarga,

teman dekat, kelompok sosial, hingga dengan budaya

tertentu (Tracy & Robins, 2007).

b) Muncul setelah emosi dasar.

Pada usia delapan belas bulan hingga dua puluh empat

bulan, mulai muncul konsep self conscious emotions yaitu

embarrassment (Lewis, 2000). Toddler mulai dapat

membedakan dirinya dengan orang lain dan mulai

menyadari bahwa dirinya menjadi pusat perhatian (Lewis,

2000; Wenar & Kerig, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

12

Kemudian pada usia tiga tahun, konsep self conscious

emotions menjadi lebih kompleks. Pada tahap ini mulai

muncul konsep akan rasa bersalah, rasa malu, dan rasa

bangga (Tracy & Robins, 2007; Tangney, 2007; Wenar &

Kerig, 2000).

c) Menjadikan standart moral sebagai acuan.

Standart moral merupakan hasil representasi individu

mengenai pengetahuan dan adat istiadat atau kebiasaan

(Tangney dkk., 2007). Dalam masyarakat, standart moral

diatur oleh aturan secara universal dan budaya. Standart

moral inilah yang nantinya akan menuntun individu untuk

mengevaluasi tindakan mereka (Lewis, 2011). Oleh karena

itu, maka standart moral dijadikan acuan munculnya self

conscious emotions.

d) Self conscious emotions tidak mempunyai ciri-ciri raut

muka yang dapat dikenali secara umum.

Self conscious emotions secara umum tidak dapat

dikenali hanya melalui raut muka, karena dapat muncul

hanya dengan melibatkan proses yang lebih kompleks.

Individu yang mengalami self conscious emotions harus

memiliki kesadaran diri terlebih dahulu. Kemudian

dilanjutkan dengan proses representasi diri dan bagaiamana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

13

dirinya dievaluasi baik oleh orang lain maupun oleh dirinya

sendiri (Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007).

b. Jenis Self Conscious Emotion

a) Rasa malu (shame) dan rasa bersalah (guilt)

i. Rasa malu

Handayani dan Novianto (2004) dalam bukunya

yang berjudul “Kuasa Wanita Jawa”, membedakan rasa

malu menjadi isin dan sungkan. Kata isin dapat diartikan

sebagai rasa malu-malu atau karena ada perilaku yang

dianggap kurang pantas. Sedangkan kata sungkan dapat

diartikan sebagai rasa malu yang bersifat lebih positif

bila dibandingkan dengan isin. Misalnya rasa malu

terhadap oarang yang dihormati maupun orang yang

dituakan.

Rasa malu juga merupakan bentuk dari proses

kognitif dan kesadaran dalam diri atas kekurangan atau

kesalahan dalam mencapai harapan dari self image,

standart, tujuan, maupun aturan yang berlaku dalam

masyarakat (Miller, 1990; Lewis; 2011; Tangney dkk.,

2007).

Individu dalam proses evaluasi memfokuskan

kesalahan pada keseluruhan diri. Oleh karena itu,

individu yang merasa malu akan cenderung ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

14

melakukan represi, bersembunyi, menghilang, atau mati.

(Lickel, Schmader, Curtis, Scarnier, & Ames, 2005;

Tangney dkk., 2007). Bahkan dalam beberapa budaya

timur, individu yang merasa malu dapat kehilangan

identitas dan dikeluarkan dari kelompok. (Bedford &

Kwang, 2003; Miller, 1990).

ii. Rasa bersalah

Rasa bersalah merupakan tekanan yang muncul dari

superego yang dialami individu untuk membatasi

perilaku yang dianggap negatif (Bedford & Kwang,

2003; Miller, 1990). Rasa bersalah melibatkan proses

evaluasi yang fokus pada perilaku spesifik, sehingga

mendorong individu untuk mengkoreksi dan

memperbaiki kesalahan agar tidak terulang kembali

(Lewis, 1992; Lewis, 2011).

b) Rasa Bangga.

Rasa bangga muncul sebagai hasil evaluasi individu

yang telah memenuhi standar, tujuan, dan aturan dalam

tatanan sosial (Lewis, 2011; Tangney dkk., 2007). Rasa

bangga dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu

autenthic pride atau alpha pride dan hubris atau beta pride

(Tracy & Robins, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

15

Autenthic pride atau alpha pride merupkan rasa bangga

yang merupakan dampak dari tidakan spesifik sesuai

dengan sntandart, tujuan, dan aturan. Dengan kata lain,

dalam kategori ini terdapat pemisahan antara self dengan

tindakan yang spesifik (Lewis, 2011), sehingga akan

menaikkan harga diri dan semakin mendorong individu agar

bertindak menyesuaikan diri dengan moral sosial (Tracy &

Robins, 2007)

Sebaliknya hubris atau betha pride merupakan bagian

dari rasa bangga yang mempunyai kecendrungan implikasi

yang bersifat negatif. Lewis (2011) menyebutkan bahwa

hubris atau betha pride merupakan rasa bangga yang

dilebih-lebihkan, karena tidak ada pemisahan antara self

dengan tindakan. Individu yang telah memenuhi standart,

tujuan, dan aturan akan merasa bangga pada keseluruhan

dirinya, sehingga akan medorong masalah pada relasi

interpersonal dan cenderung narsistik (Lewis, 1992; Tangey

dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007).

c) Embarrassment

Embarrassment merupakan keengganan individu akan

keadaan memalukan yang melanggar norma dan nantinya

akan diikuti dengan pemberian label oleh masyarakat

(Keltner, 1995; Keltner & Buswell, 1997). Pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

16

individu akan merasa konyol, canggung, dan inferior,

sehingga terkadang juga mendorong individu untuk

menyalahkan diri sendiri dan ingin bersembunyi (Keltner &

Buswell, 1997). Oleh karena itu, individu akan cenderung

patuh dan menjaga tindakannya agar sesuai dengan

kebiasaan kelompok pada umumnya, sehingga identitas

sosial individu tersebut akan tetap terjaga (Keltner &

Buswell, 1997; Tangney dkk., 2007). Tetapi embarrassment

yang berlebihan dapat mengarahkan individu untuk mudah

mengalami gangguan psikologis seperti, self-esteem yang

rendah, kesadaran diri berlebihan, dan takut akan evaluasi

negatif dari individu lain (Keltner & Buswell, 1997).

Embarrassment sebenarnya dapat dikenali melalui

tanda non verbal, seperti tersenyum dengan raut muka

memerah dan kepala yang perlahan digerakkan ke bawah

(Edelmann, 1987; Ekman, 1992). Tetapi, tanda ini

seringkali mengalami bias budaya, sehingga tidak dapat

digeneralisasikan (Haidt & Keltner, 1997).

2.2.2 Other Focused Moral Emotion

Other Focused Moral Emotion merupakan emosi moral yang

hanya muncul ketika individu mengobservasi tindakan moral

yang dilakukan oleh individu lain, sehingga menjadi termotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

17

untuk melakukan hal yang sama (Haidt, 2003; Tangney dkk.,

2007).

a. Karakteristik Other Focused Moral Emotion

Other Focused Moral Emotion mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a) Tidak mempunyai ciri-ciri raut muka yang dapat dikenali

secara umum.

Sama halnya dengan self conscious emotion, other

focused moral emotion secara umum juga tidak dapat

dikenali hanya melalui raut muka (Tangney dkk., 2007;

Tracy & Robins, 2007).

b) Berorienasi pada individu lain.

Other focused moral emotion cenderung dihasilkan

oleh tindakan moral individu lain (Haidt, 2003) atau hanya

dapat muncul setelah individu melihat tindakan moral yang

dilakukan oleh individu lain tersebut (Tangney dkk., 2007).

b. Jenis Other Focused Moral Emotion

a) Bersyukur

Bersykur merupakan keadaan syukur, hangat,

menyenangkan, dan ramah ketika individu mendapatkan

keuntungan yang ditimbulkan oleh individu lain dan

cenderung tidak terduga (Haidt, 2003; Tangney dkk., 2007).

Sedangkan Guralnik dalam A Prototype Analysis of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

18

Gratitude: Varieties of Gratitude Experiences, lebih

mendeskripsikan beryukur sebagai suatu pengalaman akan

rasa terima kasih atas kebaikan atau kemurahan hati yang

diterima (Lambert, Graham, & Fincham, 2009).

Rasa syukur juga berkaitan dengan meningkatnya

kesehatan mental dan perilaku yang adaptif karena dapat

memotivasi individu yang menerima keuntungan untuk

cenderung bertindak altruis atau melakukan tindakan yang

sama kepada individu lain (Tangney dkk., 2007; Trivers,

1971).

b) Elevation

Elevation (ditinggikan) merupakan perasaan hangat dan

terbuka karena melihat atau melakukan tindakan

kemaanusiaan yang mulia dan patut dipuji (Haidt, 2003;

Tangney dkk., 2007). Elevation (ditinggikan) dapat

mendorong individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik

dengan menolong dan mencontoh tindakan mulia lainnya

yang terlebih dahulu dilakukan oleh Tuhan atau contoh

kudus lainnya (Fredrickson, 1998; Haidt, 2003; Tangney

dkk., 2007).

c) Empati

Berbeda dengan simpati, empati lebih fokus pada

pengalaman emosi dan kebutuhan orang lain (Tangney

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

19

dkk., 2007; Prinz, 2011). Batson (1995) dalam Is Empaty

Necessary for Morality, melihat empati sebagai respon

emosi yang berorientasi di luar diri dan sesuai dengan

kesejahteraan individu lain.

Empati merupakan respon emosi yang berorientasi

yang saling berbagi antara individu yang mengamati

dengan individu yang mengalami kejadian tertentu,

sehingga memerlukan komponen afektif dan kognitif

(Haidt, 2003; Tangney dkk., 2007). Kemampuan kognitif

diperlukan untuk mengambil dan memahami perspektif

individu lain, kemudian mengakurasikan dan

menggambarkan pengalaman emosi individu lain

(Tangney dkk., 2007; Prinz, 2011). Sedangkan

kemampuan afeksi diperlukan untuk ikut merasakan

secara personal emosi yang dialami oleh individu lain

(Hatfield, Cacioppo, & Rapson, 1994; Hoffman, 2000;

Tangney dkk., 2007). Empati seringkali muncul jika

melihat penderitaan individu lain sehingga mendorong

keinginan menolong untuk mengurangi penderitaan

individu tersebut (Haidt, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

20

C. EMOSI DALAM TINDAKAN

Proses emosi dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak dapat

dilepaskan dari proses kognitif yang dapat mengevaluasi stimulus atau

keadaan, sehingga menghasilkan respon emosi tertentu (Ekman, 2003;

Fredikson & Barbara, 2001; Izard, 2007; Candald dkk., 1977; Tracy & Robins,

2007).

Disamping itu, proses evaluasi yang berkaitan dengan standart moral

akan memunculkan emosi moral, seperti malu, bersalah, embarrassment,

bangga, elevation, empati, dan bersyukur (Batson dkk., 1995; Miller, 1990;

Haidt, 2003; Lewis; 2011; Tangney dkk., 2007). Sedangkan proses evaluasi

yang berkaitan dengan tujuan bertahan hidup (survival) akan memunculkan

emosi dasar, seperti senang, sedih, marah, jijik, dan takut (Candald dkk., 1977;

Ekman, 2003; Tracy & Robins, 2007).

Meskipun demikian, individu di dalam kehidupan sehari-hari seringkali

mengalami dilema ketika akan bertindak. Dilema tersebut terjadi karena

individu mengevaluasi satu situasi atau keadaan secara ganda atau multiple,

yaitu dapat dievaluasi baik sekaligus buruk (Candald dkk., 1977). Selain itu,

stimulus atau keadaan yang bersifat netral terkadang oleh individu dievaluasi

secara kurang tepat, sehingga emosi yang muncul juga kurang tepat. Misalnya

individu yang mengevaluasi seutas tali sebagai seekor ular akan memunculkan

rasa takut, sehingga cenderung mendorong individu tersebut untuk menghindar

bahkan lari (Ekman, 2003; Candald dkk., 1977; Keltner & Kring, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

21

Dengan kata lain, emosi dalam kehidupan sehari-hari dapat berperan

sebagai motivator yang mempengaruhi tindakan individu (Ekman, 2003; Haidt,

2003; Izard, 2007; Tracy & Robins, 2007), misalnya emosi positif dapat

berkaitan dengan kesuksessan dan kesehatan mental, mengarahkan individu

untuk berperilaku adaptif, membentuk ikatan sosial yang positif, dan lebih

menyenangkan bagi individu lain (Baumgardner & Crothers, 2009; Isen, 2003;

Keltner & Kring, 1998; Schwarz, 2000; Strongman, 2003). Sebaliknya, emosi

negatif cenderung mengarakan individu pada keinginan untuk menyerang,

represi, dan bersembunyi (Lickel, 2005; Strongman, 2003; Tangney, 2007).

Bertolak belakang dengan hal tersebut, beberapa penelitian sebelumnya

mengemukakan bahwa emosi negatif tidak selalu mendorong individu untuk

melakukan tindakan yang cenerung bersifat negatif. Misalnya emosi negatif

sebenarnya dapat mengurangi jumlah kriminalitas, menghadapi dan bertahan

dari keadaan yang mengancam, berkaitan dengan keadaan yang dianggap tidak

adil, serta mendorong individu untuk berperilaku sesuai dengan standart sosial

yang berlaku di masyarakat (Bedford & Kwang, 2003; Braithwaite, 2000;

Fredickson, 2001; Keltner, 1995).

Dengan kata lain, beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai emosi

yang muncul dan mendasari tindakan individu masih cenderung saling

tumpang tindih, sehingga pemahaman mengenai pengalaman emosi yang

muncul dan mendasari tindakan individu menjadi belum begitu jelas (Diamond

& Aspinwall, 2003). Sedangkan individu cenderung tidak dapat mengolah

emosi dengan baik, jika belum mengetahui dengan jelas mengenai emosi apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

22

saja yang muncul di dalam diri, yang dapat memperngaruhi tindakan individu

tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Ekman, 2003).

D. FUNGSI EMOSI

Emosi dalam penerapannya mempunyai beberapa fungsi yang dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Memfasilitasi tujuan individu.

Emosi dasar memfasilitasi tujuan yang lebih sederhana, yaitu untuk

mempertahankan diri, seperti rasa takut yang dapat mendorong individu

untuk menghindari bahaya yang mengancam (Candald dkk,. 1977).

Sedangkan emosi moral dapat memfasilitasi tujuan individu yang

berkaitan dengan standart moral, seperti mendorong individu untuk

menjaga status sosial untuk menghindari penolakan dari kelompok sosial

(Bedford & Kwang, 2003; Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2004;

You, 1997).

Selain itu, emosi juga memberikan respon dengan segera terhadap

tindakan yang dilakukan individu. Malu, bersalah, dan embarrassment

akan muncul jika individu tidak dapat mencapai standart moral, tetapi akan

merasa bangga, bersyukur, dan ditinggikan jika mampu mencapai standart

moral (Miller, 1990; Tangney dkk., 2007). Selain itu, akan muncul emosi

yang cenderung menyenangkan jika mampu mencapai tujuan yang

berkaitan degnan mempertahankan hidup dan demikian pula sebaliknya

(Ekman, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

23

2. Memfasilitasi fungsi adaptif

Emosi dapat mempengaruhi kondisi fisologis, kognitif dan

memotivasi individu untuk melakukan suatu tindakan (Ekman, 2003;

Haidt, 2003; Izard, 2007; Tracy & Robins, 2007). Seperti empati dan

bersyukur memotivasi individu untuk menjalin ikatan sosial (Keltner &

Kring, 1998), sedangkan rasa takut mendorong individu untuk

menghindari keadaan yang dianggap berbahaya atau mengancam (Ekman,

2003; Candald dkk., 1977). Menyadari emosi yang seringkali muncul

dapat membantu individu untuk mengubah intensitas dan meregulasi cara

menyampaikan atau mengekspresikan emosi dengan lebih tepat (Ekman,

2003; Izard, 2007).

3. Membantu proses interaksi sosial

Emosi menyediakan informasi mengenai keadaan atau perasaan dalam

diri individu sebagai tanda dari respon adanya suatu interaksi sosial (Izard,

2007; Ekman, 2003). Tanda tersebut pada umumnya dapat dilihat melalui

raut wajah, suara, hingga bahasa tubuh (Ekman, 2003; Izard, 2007;

Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007). Namun tanda ini seringkali

mengalami bias budaya, sehingga tidak dapat digeneralisasikan (Haidt &

Keltner, 1997).

Meskipun demikian, emosi dapat membantu individu dalam

berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tetapi akan menjadi masalah jika

respon terhadap emosi yang muncul tidak sesuai (Ekman, 2003; Keltner &

Kring, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

grounded theory. Pendekatan grounded theory merupakan teori yang diperoleh

dari hasil pemikiran induktif dan metode kualitatif yang sistematik dalam suatu

penelitian tentang fenomena yang ada (Smith, 2008; Strauss & Corbin, 1998).

Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pengalaman

masyarakat mengenai emosi yang muncul pada diri mereka saat sebelum dan

sesudah melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu. Oleh karena itu,

peneliti menggunakan pendekatan grounded theory, agar dapat membangun

teori yang benar-benar berasal dari data melalui proses penelitian (Finlayson,

2008).

B. FOKUS PENELITIAN

Emosi-emosi yang muncul dan mempengaruhi individu dalam bertindak di

kehidupan sehari-hari merupakan fokus dari penelitian ini. Emosi yang muncul

pada diri individu akan dapat dilihat saat sebelum bertindak maupun setelah

bertindak. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan emosi-emosi

yang muncul pada diri individu saat sebelum maupun setelah bertindak di

dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

25

C. SUBJEK PENELITIAN

Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan theoretical sampling.

Gunawan (2014) mengemukakan bahwa theoretical sampling merupakan

pemilihan subjek berdasarkaan konsep yang terbukti berhubungan secara

teoritik dengan teori yang sedang disusun. Tujuannya adalah mendapatkan

subjek peristiwa atau fenomena yang menunjukkan kategori, sifat, dan ukuran

yang mampu secara langsung menjawab penelitian, sehingga dapat

menghasilkan teori dengan lebih baik (Strauss & Corbin, 1998).

Tidak hanya itu, penelitian ini juga menggunakan maximal variation

sampling untuk mengintegrasi jumlah pengalaman yang relatif sedikit, dan

sebisa mungkin berbeda diantara setiap subjek sehingga dapat semakin

mengeksplorasi variasi peristiwa pengalaman yang berkaitan dengan

kemunculan emosi dalam bertindak yang ingin diteliti (Finlayson, 2008).

Penelitian ini memilih subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan, dengan rentang kategori usia remaja yaitu 12 hingga 19 tahun,

dewasa awal yaitu 20 hingga 39 tahun, serta dewasa madya yaitu 40 hingga 64

tahun (Papalia & Feldman, 2014/2014). Pemilihan tiga kategori rentang usia ini

dilakukan, agar peneliti dapat melihat perbandingan dan keberagaman jenis

emosi yang mungkin dapat muncul pada individu dalam setiap kategori rentang

usia yang berbeda (Carstensen, Mayr, Pasupathi, & Nesselroade, 2000).

Selain itu, subjek yang dipilih dalam penelitian ini juga memiliki latar

belakang suku dan agama yang beragam, agar dapat melihat keberagaman jenis

emosi yang mungkin dapat muncul dikarenakan suku dan agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

26

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini pada awalnya menggunakan metode survey sebagai metode

pengumpulan data. Metode survey tersebut berisi lembar penjelasan penelitian,

pernyataan persetujuan pasrtisipasi, data diri subjek penelitian, petunjuk

pengerjaan, hingga pertanyaan penelitian. Dengan menggunakan metode

survey, diharapkan dapat lebih menjangkau jumlah subjek penelitian yang

lebih luas, sehingga mampu mendapatkan informasi yang lebih luas dan

variatif. Namun, setelah melakukan trial survey dan didapatkan hasil yang

kurang dapat menjawab pertanyaan penelitian, maka peneliti menggunakan

metode wawancara sebagai metode pengumpulan data.

Metode wawancara merupakan komunikasi oral dan saling bertatap muka

antara dua orang atau lebih di dalam hubungan interpersonal yang terkait

dengan tugas atau tujuan tertentu (Creswell, 2009/2010; Downs, Smeyak, &

Martin, 1980; Gunawan, 2014). Melalui metode ini, diharapkan peneliti dapat

menemukan apa yang dialami, dipikirkan, dan dirasakan oleh subjek mengenai

emosi dalam bertindak berdasarkan pengalaman sehari-hari yang tidak dapat

ditangkap melalui metode kuesioner, survei maupun pengamatan langsung

(Gunawan, 2014). Adapun kegiatan wawancara yang akan peneliti lakukan

sebagai berikut:

1. Membuat panduan wawancara

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara

semi terstruktur, agar tidak membatasi subjek dalam menjawab pertanyaan

penelitian, sehingga peneliti berkesempatan untuk memperoleh data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

27

beragam, terperinci serta dapat mengggali data secara lebih dalam

(Gunawan, 2014).

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat

interviewing guide lines atau panduan wawancara. Berikut merupakan

beberapa konsep permasalahan yang ingin digali lebih lanjut dan

dikembangangkan menjadi beberapa pertanyaan, yang terangkum dalam

panduan wawancara atau interviewing guide lines:

a. Emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu,

sehingga mempengaruhi individu dalam berperilaku?

a.1 Sebelum melakukan suatu hal atau tindakan.

a.2 Setelah melakukan suatu hal atau tindakan.

b. Bagaimana perasaan atau emosi itu dapat muncul dalam

mempengaruhi perilaku individu?

c. Kepada siapakah perasaan atau emosi yang muncul tersebut ditujukan?

d. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, apa yang diketahui mengenai

emosi atau perasaan?

Adapun beberapa konsep permasalahan tersebut kemudian diolah dan

dikembangkan lebih lanjut menjadi delapan pertanyaan utama mengenai

tindakan yang pantas dan tidak pantas, atau sebaiknya dan tidak sebaiknya

dilakukan oleh subjek. Dengan membedakan tindakan menjadi pantas

dilakukan dan tidak pantas dilakukan, diharapkan peneliti dapat

memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai emosi yang

muncul ketika individu bertindak sesuai dengan standart sosial maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

28

tidak sesuai dengan standart sosial. Tidak hanya itu, Tangney (2007),

Lewis (2011), Fredikson (2001), dan Izard (2001) juga mengungkapkan

bahwa pengalaman emosi yang cenderung bersifat positif akan muncul

jika individu melakukan tindakan yang pantas atau melakukan tindakan

yang sebaiknya dilakukan dan sebaliknya akan mengalamai emosi yang

cenderung bersifat negatif jika melakukan tindakan yang tidak pantas atau

tidak sebaiknya dilakukan.

Selain itu, pertanyaan wawancara juga meliputi emosi yang muncul

sebelum subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu,

emosi yang muncul setelah subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi

melakukan sesuatu, pikiran yang terlintas sebelum subjek melakukan

sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu, serta pikiran yang terlintas

setelah subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu.

Diharapkan melalui beberapa pertanyaan utama tersebut, peneliti dapat

melihat keseluruhan gambaran mengenai kemunculan pengalaman emosi

saat sebelum dan setelah bertindak.

Tidak hanya itu, peneliti juga akan mengajukan beberapa pertanyaan

lain yang mungkin dapat muncul melalui wawancara semi terstruktur

hanya berdasarkan komunikasi saling timbal balik antara subjek dengan

peneliti mengenai topik penelitian (Gunawan, 2014; Creswell, 2009/2010;

Downs dkk., 1980). Keseluruhan panduan wawancara atau interviewing

guide lines dapat dilihat pada lampiran 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

29

2. Membuat lembar penjelasan kepada calon subjek.

Peneliti terlebih dahulu menyusun lembar penjelasan kepada calon

subjek sebelum melakukan wawancara. Hal ini dilakukan agar subjek

mengetahui dengan jelas mengenai penelitian ini dan dapat berpatisipasi

secara sukarela. Adapun penjelasan yang diberikan kepada subjek meliputi

tujuan penelitian, kesukarelaan partisipasi subjek, prosedur penelitian,

harapan untuk subjek, potensi resiko, manfaat, kerahasiaan data subjek,

kompensasi partisipasi dalam penelitian, dan informasi tambahan yang

mungkin diperlukan subjek berkenaan dengan penelitian ini. Keseluruhan

penjelasan kepada calon subjek dapat dilihat pada lampiran 3.

3. Menentukan setting

Peneliti akan melakukan pengambilan data melalui wawancara secara

satu per satu pada setiap subjek di tempat yang telah ditentukan dan

disepakati oleh subjek dan peneliti, sehinga berlangsung dengan nyaman

dan cenderung bersifat rahasia (Downs dkk., 1980).

4. Menentukan jenis data

Peneliti akan menggunakan hasil wawancara semi terstruktur yang

akan direkam dengan menggunakan alat perekam SONY ICD-PX312 dan

diubah menjadi bentuk verbatim.

5. Melakukan trial wawancara.

Peneliti akan melakukan trial wawancara guna menguji kelengkapan

data yang mampu digali melalui daftar pertanyaan yang telah disusun

dalam panduan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

30

6. Melakukan wawancara

Peneliti akan melanjutkan pengambilan data melalui metode

wawancara setelah data yang dihasilkan oleh trial wawancara dianggap

dapat menjawab pertanyaan penelitian.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Peneliti menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan proses

sebagai berikut:

1. Organisasi Data

Data yang akan diorganisasi oleh peneliti merupakan jawaban subjek

terhadap pertanyaan penelitian mengenai pengalaman emosi yang muncul

saat sebelum atau sesudah bertindak. Mengorganisasikan data dengan

lengkap dan sistematis dapat membantu peneliti untuk mendapatkan

kualitas data yang baik. Oleh karena itu peneliti menyimpan dan

mengorganisasikan keseluruhan data mentah berupa rekaman suara ketika

wawancara, keseluruhan data berupa teks, memo peneliti yang barkaitan

dengan penelitian, serta langkah-langkah peneliti saat melakukan analisis

data.

2. Koding dan Analisis Data

Peneliti melakukan analis data dengan menggunakan pendekatan

grounded theory sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

31

a. Open Coding

Open coding merupakan serangkaian proses merinci, menguji,

membandingkan, mengkonseptualisasi, dan melakukan kategorisasi

data (Gunawan, 2014; Staruss & Corbin, 1998). Open coding bersifat

deskriptif, yaitu mewaikili nama, identitas, dan fenomena yang tertulis

dalam teks (Sarosa, 2012). Peneliti dalam tahap ini, melakukan analisis

verbatim kemudian memberi label atau kode terhadap data yang dapat

mewakili fenomena (Staruss & Corbin, 1998; Sarosa, 2012). Setelah

label atau kode dibuat, peneliti kemudian membuat kategori-kategori

dengan mengelompokkan data berdasarkan karakteristik umum yang

tampaknya memiliki kesamaan (Gunawan, 2014). Selama proses ini

berlangsung, peneliti juga melakukan constant comparison, dengan

selalu membandingkan label atau kode data yang dihasilkan dengan

data lain yang masuk kemudian, untuk mencari pola kesamaan atau

perbedaan, sehingga label atau kode yang dihasilkan akan memiliki

konsistensi (Sarosa, 2012).

b. Axial Coding

Axial Coding merupakan sekumpulan prosedur dimana data ditata

ulang dengan cara baru setelah open coding dengan cara

menghubungkan kategori-kategori yang ada (Gunawan, 2014; Sarosa,

2012). Peneliti dalam tahap ini mengumpulkan kembali kategori-

kategori yang telah dibuat saat open coding. Kemudian peneliti

mencari pola interaksi yang muncul di antara kategori berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

32

kondisi sebab akibat dan membuat kaitan diantara kategori-kategori

tersebut atau diantara kategori dengan sub kategori (Gunawan, 2014;

Strauss & Corbin, 1998).

c. Selective Coding

Selective coding merupakan intepretasi atas label atau kode yang

telah dihasilkan oleh open coding (Strauss & Corbin, 1998; Sarosa

2012). Tahapan ini membangun konsep yang dapat menjelaskan

interaksi antar berbagai kategori yang ada, dengan membandingkan

konsep, kategori dan penjelasan teoritis yang telah ada (Sarosa, 2012).

Selective coding juga merupakan proses pemilihan kategori inti,

dimana peneliti menghubungkan secara sistematis kategori-kategori

lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, mengganti

kategori yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut

(Gunawan, 2014).

F. KEABSAHAN DATA

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas merupakan derajat kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kualitatif (Afiyanti, 2008; Sugiyono, 2014). Uji kredibilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan:

a. Perpanjangan pengamatan

Peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan

kembali dengan melakukan wawancara lagi pada subjek penelitian baru

dengan latar belakang yang sama untuk melihat apakah data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

33

selama ini diberikan sudah sesuai atau belum (Putra, 2011; Sugiyono,

2014).

b. Meningkatkan ketekunan

Peneliti mengingkatkan ketekunan dengan membaca kembali hasil

penelitian, referensi teori, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan

penelitian agar mendapatkan wawasan yang semakin luas sehingga

dapat digunakan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang telah

ditemukan (Putra, 2011; Sugiyono, 2014).

c. Diskusi dengan teman sejawat

Peneliti melakukan diskusi mengenai proses dan hasil temuan

penelitian kepada teman sejawat untuk menghindari adanya

kemelencengan peneliti dan bias pribadi yang masuk yang dapat

mempengaruhi penelitian (Afiyanti, 2008: Putra, 2011).

d. Member check

Peneliti melakukan konfirmasi data dengan menyampaikan temuan

penelitian kepada subjek untuk mengetahui derajat kesesuaian antara

data yang ditemukan dengan data yang diberikan oleh subjek. Setelah

mendapat kesepakatan, subjek kemudian diminta untuk

menandatangani lembar kesepakatan data penelitian sebagai bukti

tertulis yang dapat dilihat pada lampiran 26 (Afiyanti, 2008: Putra,

2011; Sugiyono, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

34

2. Uji Transferabilitas

Uji transferabilitas merupakan istilah untuk menggeneralisasi data

dengan pendekatan memilih sampel yang secara representatif mewakili

populasi (Afiyanti, 2008; Sugiyono, 2014). Penelitian dapat memenuhi uji

transferabilitas jika pembaca laporan penelitian mampu memperoleh

gambaran dan pemahaman jelas tentang laporan penelitian (Afiyanti, 2008;

Morse, dkk., 2002; Sugiyono, 2014). Oleh karena itu, peneliti memilih

sampel dengan menggunakan theoritical sampling dan membuat laporan

penelitian dengan memberikan uraian yang rinci, sistematis, dan jelas.

3. Uji Dependabilitas

Uji dependabilitas merupakan sejauh mana konsistensi penelitian

dilakukan melalui metode dan analisis data yang tersruktur, serta

penginterpretasian hasil penelitiaan, sehingga dapat mencapai tujuan

penelitian (Afiyanti, 2008). Berikut merupakan beberapa cara yang peneliti

lakukan untuk memenuhi uji dependabilitas:

a. Berdiskusi dengan teman sejawat mengenai proses dan hasil temuan

penelitian untuk menghindari kemelencengan penelitian dan bias pribadi

yang dapat mempengaruhi penelitian (Afiyanti, 2008: Putra, 2011).

b. Melakukan pengecekan kembali mengenai sejauh mana metode maupun

pendekatan yang digunakan dalam penelitian dapat mencapai tujuan

penelitian (Afiyanti, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

35

c. Berdiskusi dan meminta pertimbangan dari peneliti ahli yaitu

pembimbing penelitian pada keseluruhan aktifitas peneliti dalam

melakukan penelitian, dari menentukan fokus masalah, memasuki

lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan

uji keabsahan data, hingga kesimpulan (Sugiyono, 2014).

4. Uji Konfirmabilitas

Uji konfirmabilitas dapat diartikan sebagai transparansi, yaitu

kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka tentang proses

penelitiannya sehingga memungkinkan peneliti lain melakukan penilaian

tentang hasil temuannya (Afiyanti, 2008). Serta sejauh mana dapat diperoleh

kesepakatan diantara beberapa peneliti mengenai aspek maupun hasil

penelitan (Long & Johnson dalam Afiyanti, 2008). Oleh karena itu, uji

konfirmabilitas peneliti lakukan melalui memberikan uraian rinci dan jelas

dalam laporan penelitian, berdiskusi dengan teman sejawat, serta

berkonsultasi dengan peneliti ahli yaitu pembimbing penelitian (Afiyanti,

2008; Sugiyono, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengumpulan data dalam penelitian ini pada awalnya ingin dilakukan

dengan menggunakan metode survey, yang berisi penjelasan penelitian,

lembar pernyataan persetujuan partisipasi, petunjuk pengerjaan, data diri

subjek peneltian, serta beberapa pertanyaan penelitian. Guna mengetahui

sejauh mana metode survey dapat digunakan sebagai metode pengumpulan

data, maka peneliti terlebih dahulu melakukan survey trial dengan meminta

satu orang calon subjek penelitian untuk mengisi survey yang telah peneliti

persiapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil survey trial, didapatkan hasil

jawaban yang cenderung singkat, sehingga kurang mampu dalam menjawab

pertanyaan penelitian. Tidak hanya itu, peneliti juga kurang dapat menggali

informasi secara lebih mendalam guna menjawab pertanyaan penelitian, jika

tetap menggunakan metode survey. Oleh karena itu, selanjutnya peneliti

memutuskan untuk mengumpulkan data penelitian dengan menggunakan

metode wawancara semi terstruktur.

Wawancara semi terstruktur yang dilakukan dalam penelitian ini

direkam menggunakan SONY ICD-PX312, setelah terlebih dahulu

mendapatkan izin dari subjek penelitian. Namun, sebelum melakukan

wawancara, peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara trial kepada satu

orang subjek untuk melihat sejauh mana data yang mampu didapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

37

melalui teknik tersebut. Setelah melihat bahwa jawaban subjek berdasarkan

wawancara trial yang telah dilakukan sebelumnya mampu menjawab

pertanyaan penelitian, maka peneliti kemudian melanjutkan wawancara

kepada sembilan subjek orang lainnya yang memiliki keragaman latar

belakang umur, suku, dan agama.

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban subjek

penelitian yang telah diubah ke dalam bentuk verbatim. Setelah data

diperoleh, peneliti kemudian melakukan analisis verbatim dengan

menggunakan pendekatan penelitian grounded theory, yaitu melalui proses

open coding, axial coding, dan selective coding.

Kegiatan wawancara yang telah peneliti laksanakan dapat dilihat

melalui Tabel 1.

Tabel 1

Pelaksanaan Kegiatan Wawancara

Subjek Tanggal Waktu Tempat

1. 29 Oktober 2014 12.00 – 13.30 Kampus 1 Mrican

2. 05 November 2014 13.30 – 14.30 Kampus Mrican

3. 08 November 2014 17.51 – 19.00 Rumah Subjek, Warak

4. 09 November 2014 14.00 – 15.00 Rumah Subjek, Warak

5. 22 Desember 2014 09.45 – 11.45 TKK Santa Maria

Lumajang

6. 28 Desember 2014 18.00 – 19.45 Rumah subjek, Lumajang

7. 29 Desember 2014 11.30 - 12.45 Rumah subjek, Lumajang

8. 29 Desember 2014 14.00 – 14.30 Rumah subjek, Lumajang

9. 29 Desember 2014 15.00 – 16.00 Rumah subjek, Lumajang

B. DATA IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN

Gambaran identitas sembilan orang subjek yang telah berpartisipasi

dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

38

Tabel 2

Identitas Subjek Penelitian

Subjek Jenis

Kelamin

Usia Suku Agama Kategori

1. L 21 Nias Katolik Dewasa Awal

2. P 17 Dayak Katolik Remaja

3. L 19 Jawa Katolik Remaja

4. L 26 Jawa Katolik Dewasa Awal

5. L 51 Jawa-Madura Islam Dewasa Madya

6. P 59 Tiong Hoa Katolik Dewasa Madya

7. P 19 Jawa Islam Remaja

8. P 23 Jawa Islam Dewasa Awal

9. P 40 Jawa Islam Dewasa Madya

Selain itu, data demografis sembilan orang subjek yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3

Data Demografis Subjek Penelitian

Identitas Jumlah Subjek

Jenis Kelamin

Wanita 5

Laki-laki 4

Kategori Usia

Remaja 3

Dewasa Awal 3

Dewasa Madya 3

Etnis

Jawa 5

Nias 1

Jawa-Madura 1

Dayak 1

Tiong Hoa 1

Agama

Katholik 5

Islam 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

39

C. HASIL PENELITIAN

Hasil analisis penelitian ini memberikan gambaran mengenai emosi apa

saja yang muncul pada diri inividu, baik saat sebelum maupun setelah

bertindak. Tindakan individu jika dilihat dalam konteks kehidupan sehari-

hari, dapat dibedakan menjadi tindakan yang sesuai dengan standart sosial

dan tindakan yang tidak sesuai standart sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), tindakan yang dinilai

sesuai standart sosial merupakan tindakan yang sepantasnya atau sebaiknya

dilakukan, karena sesuai dengan ukuran tertentu yang dipakai sebagai

patokan memilih sikap yang sebaik-baiknya untuk dipergunakan di dalam

masyarakat. Sedangkan sebaliknya, tindakan yang dinilai tidak sesuai standart

sosial lebih ditekankan pada tindakan yang tidak sepantasnya atau tidak

sebaiknya dilakukan, karena tidak sesuai dengan ukuran tertentu yang dipakai

sebagai patokan memilih sikap yang sebaik-baiknya untuk dipergunakan di

dalam masyarakat.

Disamping itu, tindakan individu baik yang sesuai maupun tidak sesuai

standart sosial, juga dapat dibedakan berdasarkan jenis pencapaian tujuan

individu. Tindakan yang berkaitan dengan kemampuan beradaptasi atau

bertahan hidup individu akan cenderung mengarah pada pencapaian tujuan

bertahan hidup (survival goal). Sedangkan tindakan yang berkaitan dengan

standart moral maupun representasi diri akan lebih cenderung mengarah pada

(identity goal) tujuan identitas individu (Tracy & Robins, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

40

Tidak hanya itu, tindakan yang berkaitan dengan tujuan identitas

individu juga dapat dibedakan lagi menjadi tindakan yang berkaitan dengan

hukum, peraturan, dan norma. Tindakan yang berkaitan dengan peraturan

resmi dan dikuatkan oleh pemerintah serta undang-undang akan lebih

cenderung berkaitan dengan hukum. Sedangkan jika berkaitan dengan aturan

atau ketentuan yang wajib dipatuhi akan lebih cenderung berkaitan dengan

peraturan. Kemudian jika berkaitan dengan tata aturan yang mengikat

sekelompok manusia dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu untuk

mengendalikan tingkah laku yang dianggap baik, maka akan cenderung

berkaitan dengan norma (KBBI, 2008).

Meskipun demikian, keseluruhan gambaran mengenai emosi apa saja

yang muncul dan mendasari tindakan individu dalam kehidupan sehari-hari,

dapat dilihat melalui pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul dan

dialami oleh subjek penelitian. Pengalaman emosi merupakan macam-macam

emosi yang muncul, dialami, dan disadari oleh subjek penelitian. Sedangkan

isi kognitif merupakan hal-hal yang terlintas di dalam benak subjek penelitian

yang berkaitan dengan munculnya emosi tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

41

1. Sebelum Bertindak

1.1 Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial

a. Pengalaman Emosi

Pengalaman emosi yang muncul sebelum individu bertindak

sesuai standart sosial meliputi kategori emosi positif, emosi negatif,

dan tidak ada emosi.

Kategori emosi positif terdiri dari tema-tema emosi positif

yang muncul dan cenderung bersifat konstruktif bagi subjek

penelitian. Sebaliknya, kategori emosi negatif merupakan kategori

yang terdiri dari tema-tema emosi atau perasaan yang cenderung

bersifat destruktif bagi subjek. Selain itu, kategori tidak ada emosi

yang dimaksud dalam penelitian ini bukan berarti benar-benar tidak

ada emosi yang muncul, melainkan emosi yang muncul

mempunyai intensitas yang sangat rendah sehingga subjek menjadi

kesulitan untuk menyebutkan emosi apa yang sedang ia alami.

a.1 Kategori Usia Remaja

Pengalaman emosi yang muncul di dalam diri individu

dengan kategori usia remaja, saat sebelum bertindak sesuai standart

sosial dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Remaja

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

Peraturan

-

-

Stress

Terpaksa

-

Tidak ada emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

42

Tabel 4 (lanjutan)

Takut

Suasana hati

cenderung

mudah

berubah

karena

mengesampingkan

emosi yang muncul

Menyesal

Bersalah

Tidak

nyaman

Malas

Norma - Menyesal

Tertekan

Gelisah

Takut

-

Tujuan Bertahan

Hidup

- Stress

Suasana hati

cenderung

mudah

berubah

Tidak

nyaman

Tidak ada emosi

yang muncul

karena

mengesampingkan

emosi yang muncul

Pada individu kategori usia remaja, tidak ditemukan tema

emosi positif yang muncul sebelum bertindak sesuai standart sosial,

baik yang berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup

maupun pencapaian tujuan identias.

Meskipun demikian, tema emosi negatif yang muncul pada

individu sebelum bertindak sesuai sitandart sosial jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya berkaitan dengan

hukum, yaitu:

“Stress.” (S7/MU16/B1)

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul pada

individu sebelum bertindak sesuai standart sosial jika berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

43

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya berkaitan dengan

peraturan, antara lain:

“Tapi ya karena berpikir sebab-akibatnya, jadi walaupun

kepaksa, saya tetap masuk kuliah. Jadi itu.” (S3/MU4/B2)

“Ya saya takut kalau dosennya itu tersinggung atau

gimana.”(S3/MU41/B2)

“Perasaan yang muncul itu pokoknya suasana hati nggak

enak. Lebih tepatnya berada di tengah-tengah. Nggak

merasakan kegembiraan dan nggak merasakan perasaan

nggak enak. Jadi berada di tengah-tengah. Jadi istilahnya

bimbang gitu. Jadi bingung sebenarnya. Lebih ke flat lah.”

(S3/MU12/B1-5)

“... Dan itu yang membuat saya mengakibatkan rasa

penyesalan yang berkepanjangan. Jadi itu.” (S3/MU28/B3)

“Kalau berbuat salah pasti merasa bersalah. Jadi munculnya

dari situ.” (S3/MU30/B5)

“Perasaan yang muncul itu ndak enak...” (S3/MU51/B1)

“...Disatu sisi, saya malas mau ngerjain...”(S3/MU51/B2)

Tema tidak ada emosi yang muncul pada individu kategori usia

remaja sebelum bertindak sesuai standart sosial jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan

peraturan, yaitu:

“Masalah perasaan saya tidak terlalu memikirkan itu. Jadi

saya lebih ke memikirkan. Jadi kalau saya kuliah efeknya apa

dan kalau tidak kuliah efeknya apa...” (S3/MU13/B1)

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul pada

individu kategori usia remaja sebelum bertindak sesuai standart

sosial jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

jika berkaitan dengan norma, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

44

“... Kalau durhaka pada orang tua juga saya pada akhirnya

menyesali...” (S7/MU28/B8)

“Ya macem-macem. Merasa tertekan, merasa terkekang

dengan penyesalan-penyesalan yang telah aku lalui

sebelumnya...”(S7/MU42/B1)

“Gelisah. Rasanya tuh saya mau nangis tapi kok gak bisa

gitu...” (S2/MU35/B1)

“...karena takut dicemoohkan orang...”(S2/MU11/B2)

Berikut merupakan tema-tema emosi negatif yang muncul

pada individu kategori usia remaja sebelum bertindak sesuai standart

sosial jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“...ya pokoknya dibuat stress lah dengan aktifitas saya dan

relasi saya dengan orang lain...”(S3/MU5/B3)

“Perasaan yang muncul itu pokoknya suasana hati nggak enak.

Lebih tepatnya berada di tengah-tengah. Nggak merasakan

kegembiraan dan nggak merasakan perasaan nggak enak.

Jadi berada di tengah-tengah. Jadi istilahnya bimbang gitu.

Jadi bingung sebenarnya. Lebih ke flat lah.”(S3/MU12/B1-5)

“Perasaan itu, di hati rasanya nggak enak banget...”

(S3/MU20/B1)

Sedangkan tema-tema tidak ada emosi yang muncul yang

muncul pada individu kategori usia remaja sebelum bertindak sesuai

standart sosial jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup, antara lain:

“Kalau masalah itu, perasaannya lebih ke flat. Jadi nggak

ngerasain.”(S3/MU16/B1-2)

“... Jadi saya lebih fokus ke persoalan saya. Jadi sekedar

sepintas lalu saja.”(S3/MU17/B3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

45

a.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Pengalaman emosi yang muncul pada individu kategori usia

dewasa awal, saat sebelum bertindak sesuai standart sosial, dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Dewasa Awal

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

Takut

Tidak tega

Sedih

-

Peraturan Tidak tega Inferior

Malas

Terpaksa

-

Norma Nyaman

Sayang

Terpaksa

Takut

Malas

Tidak ada emosi

yang muncul

karena dianggap

wajar

Tujuan Bertahan

Hidup

- - Tidak ada emosi

yang muncul

karena telah

terbiasa

Pada individu kategori usia dewasa awal, tidak ditemukan

tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum

bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan hukum.

Meskipun demikian, tema-tema emosi negatif yang muncul

pada individu kategori usia dewasa awal sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya berkaitan dengan hukum, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

46

“... Kalau nanti ketahuan kan, takut juga kalau ketahuan

urusane wes sama polisi dan lain-lain. Terutama terus

kehilangan pekerjaan juga. Ya itu sih

takut.”(S4/MU20/B2&4)

“Lebih ke yo mungkin takut dan nggak tega, terus takut lah

intine. Takut melakukan itu.”(S4/MU9/B1)

“Wah bojoku bar tak kamplengi mesti perasaanku

sedih.”(S4/MU13/B1)

Selain itu, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas

khususnya berkaitan dengan peraturan, tema-tema emosi positif yang

muncul pada individu kategori usia dewasa awal sebelum bertindak

sesuai standart sosial, yaitu:

“Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu kasian, capek

buat kuliah. Ya masak disia-siain. Rasanya kasian sama orang

tua.” (S1/MU14/B2&3)

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul pada

individu dewasa awal sebelum bertindak sesuai satndart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan peraturan, antara lain:

“Terus ngerasa istilahnya ngatain diri sendiri tuh bodoh.”

(S1/MU15/B1)

“...Tapi kadang ada waktunya malas nggak mau ngelakuin

apa-apa...” (S1/MU44/B4)

“...cuman ya gimana yah? Tuntuttan...”(S1/MU47/B1-2)

Berikut merupakan tema-tema emosi positif yang muncul pada

individu kategori usia dewasa awal sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan norma, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

47

“... Aku nyaman`e ndelok mereka, seneng gitu lhoh.”

(S4/MU28/B1)

“Yo perasaan sayang sama cinta. Yo nek ra dilakoni yo meh

kapan lagi gitu lhoh.” (S4/MU38/B1)

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan norma, tema-tema emosi negatif

yang muncul sebelum individu dewasa awal bertindak sesuai

standart sosial, antara lain:

“... Ya memang kadang kepaksa, kadang kalo misalnya

ngasih tau yang baik, tapi kadang biasanya bertentangan

dengan apa yang kita inginni. Kadang ngeiyain kata-katanya

kakak terpaksa...”(S1/MU30/B1&6)

“Sebelumnya lebih ke takut, soale kadang aku mikir iso ra yo

nglakoni urip.” (S4/MU36/B1)

“... Soalnya sebelumnya, aku buat ngaji sama sholat itu susah

banget. Jadi malesnya minta ampun.”(S8/MU26/B3)

Selain itu, tema-tema tidak ada emosi yang muncul sebelum

individu dewasa awal bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan

dengan norma, yaitu:

“Yang aku rasain ya kalau memperhatiin pacar. Kalau aku

sih biasa aja karena menurutku itu hal yang wajar

sih.”(S1/MU29/B2-3)

Pada individu kategori usia dewasa awal, tidak ditemukan

tema emosi positif dan tema emosi negatif yang muncul sebelum

bertindak sesuai standart sosial yang berkaitan dengan tujuan

bertahan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

48

Meskipun demikian, tema tidak ada emosi yang muncul

sebelum individu dewasa awal bertindak sesuai standart sosial yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup, yaitu:

“... Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari, jadi perasaanya

ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)

a.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Pengalaman emosi yang muncul pada individu kategori usia

dewasa madya, sebelum bertindak sesuai standart sosial, dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

Tidak

nyaman

Takut

-

Peraturan - Tidak

nyaman

Malu

-

Norma Bersyukur

Empati

Tidak

nyaman

Menyesal

-

Tujuan Bertahan

Hidup

- - -

Pada individu kategori usia dewasa madya, tidak ditemukan

tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum

bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan hukum.

Namun, tema-tema emosi negatif yang muncul sebelum

individu kategori usia dewasa madya bertindak sesuai standart sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

49

jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan hukum, dapat dilihat sebagai berikut:

“Ya kan ndak enak.”(S5/MU8/B1)

“...Saya belum berani bawa pulang.”(S5/MU10/B4)

Disamping itu, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas, khususnya yang berkaitan dengan peraturan, tidak

ditemukan tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul

pada individu dewasa madya sebelum bertindak.

Meskipun demikian, tema-tema emosi negatif yang muncul

sebelum individu kategori usia dewasa madya bertindak sesuai

standart sosial dan berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan peraturan, dapat dilihat sebagai

berikut:

“Ya kan ndak enak”(S5/MU8/B1)

“... Sampek ketemu golongane orang-orang itu, terus

dimasukkan TV, kan malu saya...” (S5/MU35/B3)

Sedangkan, tema-tema emosi positif yang muncul pada

individu dewasa madya sebelum bertindak sesuai standart sosial,

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan norma, dapat dilihat sebegai berikut:

“... Lagi-lagi ke religi lagi. Gini ya, karena rasa syukur saya.

Saya itu bisa hidup sempurna...” (S6/MU38/B2)

“... Kadang-kadang melihat “kok ada ya dokter yang mau ke

sana? Kasihan ya anak-anak ini. Kok ada ya guru yang mau

ke sana? Kapan ya aku bisa seperti mereka?” Seperti itu. Itu

tuh dorongan.” (S6/MU43/4-6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

50

Tema-tema emosi negatif yang muncul pada individu dewasa

madya sebelum bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan

dengan norma, dapat dilihat sebegai berikut:

“... Gini ya, sebetulnya kalau kita menahan, ada ganjelan.

Kalau saat itu ya pasti ini, pasti ada perasaan kayak ada

sesuatu ganjalan, ndak nyaman.”(S6/MU11/B1-3)

“Menyesal”(S9/MU9/B1)

Namun, tidak ditemukan tema tidak ada emosi yang muncul

sebelum individu kategori usia dewasa madya bertindak sesuai

standart sosial yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya berkaitan dengan norma.

Tidak hanya itu, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

bertahan hidup, tidak ditemukan tema emosi positif, tema emosi

negatif, maupun tema tidak ada emosi yang muncul pada individu

kategori usia dewasa madya sebelum bertindak sesuai dengan

standart sosial.

b. Isi Kognitif

Isi kognitif yang muncul sebelum individu bertindak sesuai

standart sosial, baik yang berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas maupun tujuan bertahan hidup meliputi, kategori

perspektif individu, religiusitas, lingkungan sekitar, keluarga, serta

fisiologis.

Kategori perspektif individu merupakan pemahaman dan

penilaian yang muncul pada individu mengenai suatu keadaan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

51

situasi tertentu. Sedangkan kategori religiusitas merupakan hal-hal

yang berkaitan dengan agama atau keyakinan yang dianut,

sehingga cenderung mendasari individu dalam bertindak.

Selain itu, kategori lingkungan sekitar lebih berkaitan dengan

hal-hal yang berada di sekitar individu, yang cenderung mendasari

individu dalam bertindak. Sedangkan, kategori keluarga lebih

berkaitan dengan hal-hal yang berada di sekitar individu, tetapi

masih mempunyai hubungan darah.

Selain itu, kategori fisiologis merupakan hal-hal yang

berkaitan dengan pengalaman fisik yang muncul dan cenderung

mendasari individu dalam bertindak.

b.1 Kategori Usia Remaja

Isi kognitif yang muncul dalam diri individu dengan kategori

usia remaja, saat sebelum bertindak sesuai standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7

Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Peraturan Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Bimbang

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

52

Tabel 7 (lanjutan)

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Fisiologis

Jantung berdebar-debar

Norma Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Bimbang

Lingkungan Sekitar

Termotivasi oleh lingkungan sekitar

Kelekatan dengan lingkungan sekitar

Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Mengesampingkan emosi yang muncul

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar terhadap

individu

Keluarga

Mematuhi orang tua

Pada individu kategori usia remaja, hanya muncul tema

pespektif individu sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan hukum, yaitu:

“Kalau mencuri, saya pikir saya orang baik...dan saya tidak

akan pernah untuk melakukan hal tersebut.”(S7/MU10/B1)

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya peraturan, maka isi kognitif yang muncul meliputi tema

perspektif individu, tema keluarga, serta tema fisiologis.

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul sebelum inidvidu remaja bertindak sesuai standart sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

53

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

peraturan:

“....Jadi kan sebaiknya kan saya mengerjakannya toh supaya

ndak mepet atau malah dapat hasil yang

buruk...”(S3/MU49/B1-3)

“... Saya kan mahasiswa, kuliah juga bayar mahal. Kewajiban

saya ya kuliah yang niat. Kalau saya nggak melaksanakan

itu kan perbuatan yang nggak pantas dan nggak sesuai

dengan kewajiban saya.”(S3/MU8/B3-7)

“... Apa yang harus saya lakukan? Di satu sisi, saya malas

mau ngerjain, terus tapi kan akan lebih baik lagi kalau saya

ngerjain meski dikumpulinnya lama. Jadi biar ndak keburu

numpuk gitu. Jadi lebih ke pergulatan tadi.”(S3/MU51/B2-6)

“... Oh saya keterlaluan mungkin. Saya harus memperbaiki

diri.”(S7/MU29/B1-2)

Berikut merupakan tema keluarga yang muncul sebelum

inidvidu kategori usia remaja bertindak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya peraturan:

“Tapi menurut saya itu, namanya mbolos itu kan tidak pantas.

Karena sudah membayar mahal, orang tua susah-susah,

masak mbolos? Kan nggak pantes itu. Ya sepantasnya saya

masuk.”(S3/MU3/B2-3)

Selain itu, tema-tema fisiologis yang muncul sebelum inidvidu

remaja bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya peraturan dapat dilihat

sebagai berikut:

“Perasaan iu deg-deggan, ya ada takut. Deg-degan dan takut

itu...”(S3/MU41/B1)

Pada individu kategori usia remaja, hanya tema-tema pespektif

individu dan tema-tema lingkungan sekitar yang muncul sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

54

bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas, khususnya yang berkaitan dengan norma.

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul pada individu remaja sebelum bertindak sesuai standart

sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan norma:

“...Kalau ehm orang tua, saya..harus saya hormati. Jadi saya

tidak mungkin untuk melawan orang tua

saya.”(S2/MU7/B1-3)

“...Dan saya berpikir bahwa itu tidak ada gunanya ke

depan...”(S7/MU26/B2)

“Saya berharap, Oh saya keterlaluan mungkin. Saya harus

memperbaiki diri.”(S7/MU29/B1-2)

“Di dalam di kelas saya sudah memperoleh akademik yang

baik dan nanti di dalam bekerjanya, kalau etika saya

ataupun itu saya kurang berkenan, kan juga akan, apa sih kalau

bilang, “lhoh kok orang ini pinter tapi etikanya gak pinter ya?”

Jadi saya bilang itu penting karena

gimanaya.”(S2/MU26/B3-8)

“Pertama sih bimbang. Ehm terus kadang itu kalau untuk

memulainya ragu karena takut dicemoohkan

orang...”(S2/MU11/B1)

Selain itu, berikut merupakan tema-tema lingkungan sekitar

yang muncul pada individu remaja sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan norma:

“Saya belajar dari orang-orang yang baik. Mereka sukses

maupun tidak. Saya pikir bahwa apapun yang dulu pernah

mereka lakukan, baik itu jelek maupun baik itu akan

berdampak ke depan dengan hidup mereka. Ya itu yang

mendasari saya.”(S7/MU38B1&5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

55

“...Saya tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan teman-

teman.”(S2/MU8/B2-3)

Berikut merupakan tema perspektif individu yang muncul

sebelum individu remaja bertindak sesuai standart sosial yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“Terus juga bagi kesehatan kan juga efeknya

negatif.”(S3/MU19/B1)

“...Jadi sekedar sepintas lalu saja.”(S3/MU17/B3)

Berikut merupakan tema lingkungan sekitar yang muncul

sebelum individu remaja bertindak sesuai standart sosial yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“Kata temen-temen mukanya “alim”. Jadi nggak cocok

aja.”(S3/MU11/B1)

Sedangkan berikut merupakan tema keluarga yang muncul

sebelum individu remaja bertindak sesuai standart sosial yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“...Nggak pantes soalnya orang tua juga ngelaraang jadi

yaudah nggak saya lakuin itu.”(S3/MU6/B1-3)

b.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Isi kognitif yang muncul di dalam diri individu kategori usia

dewasa awal, saat sebelum bertindak sesuai dengan standart sosial

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8

Isi Kognitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Menyadari dan mematuhi standart sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

56

Tabel 8 (lanjutan)

Bimbang

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Peraturan Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Norma Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Telah terbiasa

Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan lingkungan sekitar

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Telah terbiasa

Pada individu kategori usia dewasa awal, hanya tema-tema

pespektif individu yang muncul sebelum bertindak sesuai standart

sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan hukum.

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa awal sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan hukum:

“... Kalau mukulin orang kan itu ada undang-undangnya.

Mukulin orang tanpa sebab, terus hanya karena bantuin temen

kita. Itu kan menurutku sih ndak pantes.”(S1/MU2/B5&8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

57

“Ya antara takut sama bingung aja gitu mbak.”(S1/MU6/B1)

“...Kan misalnya kita nyolong terus ketauan. Terus ya gak baik

aja istilahnya kayak gitu.”(S1/MU3/B4-5)

“Ya saya tau itu salah dan bukan tipe saya kayak

gitu.”(S4/MU2/B1)

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa awal sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan peraturan:

“... Saya kan mahasiswa, kuliah juga bayar mahal.

Kewajiban saya ya kuliah yang niat. Kalau saya nggak

melaksanakan itu kan perbuatan yang nggak pantas dan

nggak sesuai dengan kewajiban saya.”(S3/MU8/B3-7)

“Biasanya kalau ada tugas. Jadi kan sebaiknya kan saya

mengerjakannya toh supaya ndak mepet atau malah dapat

hasil yang buruk...”(S3/MU49/B1-3)

Sedangkan, tema keluarga yang muncul pada individu dewasa

awal sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan dengan

peraturan, yaitu:

“Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu kasian, capek

buat kuliah. Ya masak disia- siain...”(S1/MU14/B1-2)

Selain itu, tema-tema perspektif individu yang muncul pada

individu dewasa awal sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma, meliputi:

“...kalau ehm orang tua, saya..harus saya hormati. Jadi saya

tidak mungkin untuk melawan orang tua

saya.”(S2/MU7/B1-3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

58

“...Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari, jadi

perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)

Sedangkan, tema religiusitas yang muncul pada individu

dewasa awal sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma, meliputi:

“...Jadi kita harus jadi orang muslim ya harus sholat, ngaji

juga...”(S8/MU23/B4-5)

Berikut merupakan tema lingkungan sekitar yang muncul pada

individu dewasa awal sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“...Yo bagi saya itu mereka penting. Jadine selama selagi

masih bisa itu yo kita manfaatke lah. Misale nduwe konco yo

dijogo, nduwe bojo yo dijogo.”(S4/MU29/B2-5)

Berikut merupakan tema keluarga yang muncul pada individu

dewasa awal sebelum bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“Ya kalau keluarga kan ada perasaan takut

kehilangan...”(S4/MU30/B1)

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup, hanya tema-tema perspektif inidvidu yang muncul sebelum

individu dewasa awal bertindak sesuai dengan standart sosial,

meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

59

“Kalau dilihat dari aku sih cewek yah. Contohnya kalau

ngerokok juga ndak pantes dilihat kan. Cewek kok ngerokok

gitu. Aku sih mikirnya gitu.”(S8/MU7/B1&3)

“...Toh aku juga liver juga harusnya aku jaga kesehatan,

tidur pada waktunya...”(S1/MU112/B2-3)

“...Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari, jadi perasaanya

ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-2)

b.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Isi kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa madya,

sebelum bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9

Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Peraturan

Norma

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Religiusitas

Ajaran agama mempengaruhi pola pikir

individu

Perspektif Individu

Memenuhi dan mempertahankan

representasi diri

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

Fisiologis

Lelah

Tujuan Bertahan

Hidup

-

Pada individu kategori usia dewasa madya, hanya tema-tema

perspektif individu yang muncul sebelum bertindak sesuai standart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

60

sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan hukum.

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa madya sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan hukum:

“Nanti kalau saya bawa, kalau dicari. Mau cari ke mana

saya? Gitu...”(S5/MU16/B1-2)

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa madya sebelum bertindak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan peraturan:

“Soalnya kalau itu semua diumbar kan persediaan di sini

kan ndak cukup, terbatas...”(S5/MU7/B1-2)

“...Kalau disini itu. Namanya anak-anak murid apalagi TK

kan. Anggapan saya itu bukan macem-macem. Sama seperti

anak saya sendiri...”(S5/MU22//B1-4)

Sedangkan, berikut merupakan tema religiusitas yang muncul

pada individu dewasa madya sebelum bertindak sesuai standart

sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan peraturan:

“Orang kan kalau masih punya iman masih ingat. Iman kita

masih tetap nancap di sini. Jadi kalau orang punya iman

mungkin kalau mau melakukan apa-apa itu ndak “jrat jret”

seenaknya, mungkin dipikir dulu. Kalau aku berbuat gini

akibatnya seperti apa? Daripada nanti punya akibat yang tidak

diinginkan jadi lebih baik ya hati-hati sangat.”(S5/MU36/B1-

4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

61

Selain itu, tema-tema perspektif individu yang muncul sebelum

individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma, antara lain:

“...Mungkin kebetulan memang sifat saya itu peduli. Jadi

apapun, misalnya apa ya? Saya itu selalu prepare untuk

anak-anak, untuk keluarga...”(S6/MU48/B3-5)

“Dampaknya aja ndak baik kan.”(S8/MU6/B1)

Berikut merupakan tema religiusitas yang muncul sebelum

individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“...Jadi kita harus jadi orang muslim ya harus sholat, ngaji

juga...”(S8/MU23/B4-5)

Sedangkan tema fisiologis yang muncul sebelum individu

dewasa madya bertindak sesuai dengan standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma, yaitu:

“...Karena telah berhasil untuk kelelahan dan keletihan yang

telah dilakukan tadi sudah terbayar dan sudah ndak terpikir

lagi bahwa saya tadi bekerja dengan giat,

lelah...”(S9/MU34/B2-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

62

1.2 Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

a. Pengalaman Emosi

Pengalaman emosi yang muncul sebelum individu bertindak

tidak sesuai standart sosial meliputi kategori emosi positif, emosi

negatif, dan tidak ada emosi.

a.1 Kategori Usia Remaja

Pengalaman emosi individu kategori usia remaja yang muncul

sebelum bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 10.

Tabel 10

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart

Sosial Pada Kategori Usia Remaja

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

Peraturan

-

-

-

Malas

Tidak

senang

-

-

Norma Senang

Nyaman

Malas

Tidak

nyaman

-

Bersalah

Marah

Terpaksa

Stress

Tujuan Bertahan

Hidup

- - -

Tidak ditemukan tindakan yang tidak sesuai standart sosial jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan hukum pada individu remaja. Oleh karena itu,

tidak ditemukan tema emosi positif, emosi negatif, maupun tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

63

tidak ada emosi yang muncul sebelum bertindak tidak sesuai

standart sosial, khususnya yang berkaitan dengan hukum.

Selain itu, pada individu remaja tidak ditemukan tema emosi

positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum bertindak

tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas, khususnya peraturan. Meskipun demikian, tema-

tema emosi negatif yang muncul pada individu kategori remaja

sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan

dengan peraturan, antara lain:

“Tidak melakukan soalnya saya ada rasa malas.”

(S3/MU90/B1)

“Itu agak ndak seneng soalnya saya ndak suka disuruh-

suruh...”(S3/MU93/B1)

Sedangkan tema-tema emosi positif yang muncul pada

individu remaja sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial,

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan norma meliputi:

“...Malah kadang ada rasa agak sedikit seneng. Biar dia tahu

rasanya kesusahan...”(S3/MU102/B4)

“...Sebelum berbohong tadi, awalnya sih rasa nyaman aja ya.

Saya ngerasa itu benar.”(S2/MU49/B3)

Berikut merupakan tema-tema emosi negatif yang muncul

pada individu remaja sebelum bertindak tidak sesuai standart

sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan norma:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

64

“...Cuma faktor malas sih mungkin mbak yang muncul, tapi

yaudahlah laundry.”(S2/MU42/B6-8)

“...Enggak enak...”(S2/MU61/B1)

“Sebelumnya tuh, yang saya rasakan perasaan

bersalah...”(S2/MU63/B2)

“Marah.”(S3/MU62/B1)

“...Orang tuanya ndak marah sama temen saya. Kan jadi

sama-sama enak. Meskipun perbuatan saya kan ndak baik

toh. Tapi kan sama-sama menguntungkan kedua belah

pihak toh...”(S3/MU80/B4-8)

“...itu kan seperti stress menumpuk ya.”(S7/MU56/B4)

Disamping itu, tidak ditemukan tindakan yang tidak sesuai

standart sosial jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup, pada individu remaja. Oleh karena itu, tidak ditemukan tema

emosi positif, emosi negatif, maupun tema tidak ada emosi yang

muncul sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, khususnya

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup pada

individu dengan kategori usia remaja.

a.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Pengalaman emosi individu kategori usia dewasa awal yang

muncul sebelum bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart

Sosial Pada Kategori Usia Dewasa Awal

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

Marah

-

Peraturan - Takut -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

65

Tabel 11 (lanjutan)

Norma Senang Malas

Tidak

peduli

Tidak suka

Marah

Takut

Berdosa

Tidak ada emosi

yang muncul

Tujuan Bertahan

hidup

- Malas -

Pada individu kategori usia dewasa awal, hanya tema emosi

negatif yang muncul sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial,

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan hukum, yaitu:

“...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi. Terus aku ngejar dia

terus ngelempar pake pisau terus nempel di

punggungnya...”(S1/MU78/B6)

Tidak hanya itu, pada individu dewasa awal, hanya tema emosi

negatif yang juga muncul sebelum bertindak tidak sesuai standart

sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuaan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan peraturan, yaitu:

“Sebelum nyotek mikirnya ya takut sih sebenernya. Kalau

nggak dapet contekkan takut sih...”(S1/MU96/B1&3)

Meskipun demikian, tema emosi positif yang muncul pada

individu kategori usia dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai

standart sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan norma, yaitu:

“Seneng sih sebenernya”(S1/MU89/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

66

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul pada

individu kategori usia dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai

standart sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan norma, antara lain:

“...Terus aku mau ke sana ki wes males ki lhoh.”

(S4/MU57/B4)

“...Rasanya tuh yaudah lah biarin aja. Kalau bohong ya

udah.”(S1/MU16/B3)

“...Banyak yang nggak suka termasuk aku...”(S1/MU57/B14)

“Perasaane yo mangkel toh. Terus emosi, marah,

mangkel.”(S4/MU44/B1)

“Takut...”(S8/MU48/B1)

“Kadang berpikir kalau bohong pasti aku dosa. Kalau

ngegosipin orang pasti dosa aku.”(S8/MU50/B1-2)

Tema tidak ada emosi yang muncul pada individu kategori usia

dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan norma, yaitu:

“Biasa saja.”(S4/MU56/B1)

Sedangkan pada kategori usia dewasa awal, tidak ditemukan

tema emosi positif maupun tema tidak ada emosi yang muncul

sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup. Meskipun demikian,

berikut merupakan tema emosi negatif yg muncul sebelum individu

dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

67

“Males...”(S4/MU73/B1)

a.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Pengalaman emosi individu kategori usia dewasa madya yang

muncul sebelum bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12

Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart

Sosial Pada Kategori Usia Dewasa Madya

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

-

-

Peraturan - - -

Norma - Marah

Tidak

nyaman

Malas

-

Tujuan Bertahan

hidup

- - -

Pada kategori usia dewasa madya, hanya muncul tindakan

tidak sesuai standart sosial, jika berkaitaan dengan norma.

Sehingga tidak ada tema emosi positif, tema emosi negatif, dan

tema tidak ada emosi yang muncul pada individu dewasa madya

sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup dan pencapaian tujuan

identitas, khususnya yang berkaitan dengan hukum dan peraturan.

Meskipun demikian, hanya ditemukan tema-tema emosi

negatif yang muncul pada individu dewasa madya sebelum

bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

68

pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan

norma, antara lain:

“Cuman kan karena orang itu merasa emosi saja waktu itu, jadi

marah seperti itu.”(S6/MU4/B2)

“Perasaan sebetulnya ndak nyaman sebetulnya....”

(S6/MU70/B1)

“...Nah itu ndak tak lakukan karena kemalasan...”

(S6/MU79/B4)

b. Isi Kognitif

Isi kognitif yang muncul sebelum individu bertindak tidak

sesuai standart sosial meliputi kategori perspektif individu,

religiusitas, lingkungan sekitar, keluarga, serta fisiologis.

b.1 Kategori Usia Remaja

Isi kognitif yang muncul pada kategori usia remaja sebelum

bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 13.

Tabel 13

Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum -

Peraturan Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas tindakan

Norma Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas tindakan

Tidak mampu mengendalikan emosi dan

pikiran

Bimbang

Fisiologis

Refleks

Tujuan Bertahan

Hidup

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

69

Pada individu remaja, tidak ditemukan tindakan tidak sesuai

standart sosial yang muncul, jika berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas (hukum) dan pencapaian tujuan bertahan hidup.

Oleh karena itu, tidak ditemukan tema-tema isi kognitif yang

muncul sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, khususnya

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas (hukum) dan

pencapaian tujuan bertahan hidup pada individu remaja.

Meskipun demikian, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas yang khususnya berkaitan dengan peraturan, maka hanya

tema perspektif individu yang muncul. Berikut merupakan tema

perspektf individu yang muncul pada individu remaja sebelum

bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

peraturan:

“Itu agak ndak seneng soalnya saya ndak suka disuruh-

suruh. Toh tugasnya ndak terlalu penting dan ada aktifitas

lain yang harus dilakuin. Jadi ndak seneng

gitu.”(S3/MU93/B1-3)

Sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan

dengan norma, hanya ditemukan tema-tema perspektif individu dan

fisiologis yang muncul pada individu dengan kategori usia remaja.

Berikut merupakan tema-tema perspektif individu yang

muncul sebelum individu remaja bertindak tidak sesuai standart

sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan norma:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

70

“...Sebelum berbohong tadi, awalnya sih rasa nyaman aja ya.

Saya ngerasa itu benar.”(S2/MU49/B3)

“...Kan saya sudah tahu ndak pantes, tapi logika saya kalah

dengan perasaan saya.”(S3/MU60/B2)

“...Di satu sisi orang tuanya baik banget, jadi kalau saya

berbohong kan ndak enak. Jadi saya

bimbang.”(S3/MU79/B3-5)

Sedangkan tema fisiologis yang muncul sebelum individu

remaja berrtindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnnya yang berkaitan dengan

norma, dapat dilihat sebagai berikut:

“Jadi emosinya keluar begitu saja.”(S3/MU61/B1)

Pada individu dengan kategori usia remaja, tidak ditemukan

tindakan tidak sesuai standart sosial yang muncul jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup, sehingga tema-tema

yang berkaitan dengan isi kognitif juga tidak muncul.

b.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Isi kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa awal

sebelum bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 14.

Tabel 14

Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Pespektif Individu

Tidak mampu mengendalikan emosi dan

pikiran

Peraturan Pespektif Individu

Menemukan pembenaran atas tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

71

Tabel 14 (lanjutan)

Norma Pespektif Individu

Menghindari keadaan yang tidak

menyenangkan

Menemukan pembenaran atas tindakan

Bimbang

Fisiologis

Lelah

Religiusitas

Berdosa jika melanggar aturan agama

Tujuan Bertahan

Hidup

Pespektif Individu

Menemukan pembenaran atas tindakan

Fisiologis

Lelah

Hanya tema perspektif individu yang muncul sebelum individu

dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan

dengan hukum dan peraturan.

Berikut merupakan tema perspektif individu yang muncul pada

individu dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai standart

sosial, jika berkaitan dengan hukum:

“...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi. Terus aku

ngejar dia terus ngelempar pake pisau terus nempel di

punggungnya...”(S1/MU78/B5-8)

Sedangkan berikut merupakan tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan peraturan:

“...Kalau menurutku kalau nyontek hal yang nggak baik.

Tapi yah tetep dilakukan demi nilai.”(S1/MU83/B5-7)

Selain itu, sebelum individu dewasa awal bertindak tidak

sesuai standart sosial yang berkaitan dengan pencapaian tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

72

identitas, khususnya jika berkaitan dengan norma, maka tema-tema

perspektif individu yang muncul antara lain:

“...Cuman kan nggak sepantesnya kan. Kenapa nggak jujur aja

kan. Aku mikirnya kalau misalnya jujur malah buat

pertengkaran.”(S1/MU61/B11-12)

“Yo sebenere ki nggak baik sih ceritane. Aku berpikiran

ndadak nang nggrejo ki nggo opo wong neng omah wae

iso...”(S4/MU66/B1-2)

“...Aduh balas dendam nggak yah? Ah nggak usah lah biar

Tuhan yang balas. Aduh nggak enak juga tapi kalau terus-

terusan kayak gini tuh.”(S1/MU66/B4-7)

Berikut merupakan tema fisiologis yang muncul pada individu

dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan norma:

“...Lebih males ke capek.”(S4/MU64/B5)

Sedangkan berikut merupakan tema religiusitas yang muncul

pada individu dewasa awal sebelum bertindak tidak sesuai standart

sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya jika berkaitan dengan norma:

“Kalau ngegosipin temen, waduh itu kan lebih dosa banget

ya.”(S8/MU41/B1-2)

Selain itu, sebelum individu dewasa awal bertindak tidak

sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

bertahan hidup, maka tema perspektif individu yang muncul antara

lain:

“...Terus mau menyang adhus ki wes males. Opo meneh wes

nggletak ning kasur, nonton TV. Yowes males. Paling keluar

makan, pulang nggak mandi yowes tidur.”(S4/MU73/B1-3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

73

Berikut merupakan tema fisiologis yang muncul sebelum

individu dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“...Capek males...”(S4/MU73/B1)

b.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Isi kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa madya,

saat sebelum bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15

Isi Kognitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum -

Peraturan -

Norma Perspektif Individu

Tidak mampu mengendalikan emosi dan

pikiran

Menemukan pembenaran atas tindakan

Fisiologis

Refleks

Tujuan Bertahan

Hidup

-

Pada individu dengan kategori usia dewasa madya, tidak

ditemukan tindakan tidak sesuai standart sosial yang muncul jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup serta

pencapaian tujuan identitas (khususnya hukum dan peraturan),

sehingga tema-tema yang berkaitan dengan isi kognitif juga tidak

muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

74

Meskipun demikian, berikut merupakan tema-tema perspektif

individu yang muncul sebelum individu dewasa madya bertindak

tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas, khususnya yang berkaitan dengan norma:

“Cuman kan karena orang itu merasa emosi saja waktu itu,

jadi marah seperti itu.”(S6/MU4/B1-2)

“...Nah itu ndak tak lakukan karena kemalasan. Lha bangune

isuk`e. Aku sek kurang tidur. Ya itu.”(S6/MU79/B4-5)

Sedangkan tema fisiologis yang muncul sebelum individu

dewasa madya bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan

dengan norma dapat dilihat sebagai berikut:

“...Tapi kalau kita marah tiba-tiba itu kan kejadiannya

tiba-tiba ndak ada perencanaan.”(S6/MU5/B10)

2. Setelah Bertindak

2.1 Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial

a. Pengalaman Emosi

a.1 Kategori Usia Remaja

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia remaja,

setelah bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 16.

Tabel 16

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja

Pencapaian Tujuan

Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

Lega

-

-

Peraturan Senang

Lega

Menyesal -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

75

Tabel 16 (lanjutan)

Norma Senang

Lega

Puas

Nyaman

Bangga

Inferior -

Tujuan Bertahan

hidup

Senang - -

Setelah bertindak sesuai dengan standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan

dengan hukum, hanya tema emosi positif yang muncul pada

individu remaja. Tema emosi positif yang muncul tersebut yaitu:

“Saya lega setelah..”(S7/MU11/B1)

Sedangkan setelah bertindak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika

berkaitan dengan peraturan, hanya tema emosi positif dan tema

emosi negatif yang muncul pada individu remaja. Tema-tema

emosi positif yang muncul antara lain:

“Perasaan saya seneng...”(S3/MU34/B1)

“Lega itu...” (S7/MU27/B1)

Meskipun demikian, tema-tema emosi negatif yang muncul

setelah individu remaja bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan peraturan dapat dilihat sebagai berikut:

“...Tapi kalau situasinya tidak menyenangkan, agak nggak

enak di hati. Jadi belajar nggak konsentrasi, pikirannya

kemana-mana. Jadi saya merasa percuma masuk. Hanya

sekedar badannya aja tapi nyawanya nggak ada. Ya mbuang

waktu lah...”(S3/MU15/B8-12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

76

Setelah bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan

norma, hanya tema emosi positif dan tema emosi negatif yang

muncul pada individu remaja. Tema-tema emosi positif yang

muncul antara lain:

“Kalau itu pasti seneng banget mbak...”(S2/MU18/B1)

“Saya lega setelah”(S7/MU11/B1)

“...Ketika saya udah mencapainya dan direspon sama orang

sekitarnya itu baik dengan usaha saya, rasanya tuh kepuasan

sendiri.”(S2/MU21/B6)

“...jadi saya pun merasa tenang, enjoy, enak. Seperti

itu...”(S7/MU39/B3)

“...Oh aku berhasil melalui seperti ini, saya merasa sepeti

menjadi seorang juara, oh saya bisa berarti.”(S7/MU40/B3-

5)

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul setelah

individu remaja bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan

dengan norma dapat dilihat sebagai berikut:

“...sampai ada orang yang bilang, “ih kok kamu kayak gitu

sih itunya?”. Itu kan buat saya semakin “aduh kok jadinya

kayak gini?...”(S2/MU13/B1-3)

Selain itu, hanya emosi positif yang muncul setelah individu

remaja bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan bertahan hidup. Berikut merupakan tema emosi

positif yang muncul pada individu remaja setelah bertindak sesuai

standart sosial, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

77

“Ya seneng sih...”(S3/MU21/B1)

a.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia dewasa

awal setelah bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 17.

Tabel 17

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

Senang

Bersyukur

Puas

Bangga

-

-

Peraturan Senang - Tidak ada emosi

yang muncul

Norma Senang

Puas

Marah Tidak ada emosi

yang muncul

Tujuan Bertahan

hidup

- - Tidak ada emosi

yang muncul

Setelah bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan

hukum, hanya tema emosi positif yang muncul pada individu

dewasa awal. Tema-tema emosi positif yang muncul antara lain:

“Seneng sih...”(S1/MU7/B1)

“...Syukurlah maksdunya...”(S1/MU7/B3)

“Tapi kalau nggak melakukan kan ada kepuasan batin

kan...”(S1/MU14/B1)

“...Yo bangga aku melakukan hal yang bener gitu

lhoh...”(S4/MU23/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

78

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya peraturan, hanya tema emosi positif dan tidak ada emosi

yang muncul setelah individu dewasa awal bertindak sesuai

standart sosial. Tema emosi positif yang muncul yaitu:

“Kalau dapet ya seneng...”(S1/MU97/B1)

Berikut merupakan tema tidak ada emosi yang muncul

setelah individu dewasa awal bertindak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan peraturan:

“... Soalnya ngelakuinnya ya bukan karena disuruh atau

dipaksa ya reflek aja. Nggak ngerasain apa-

apa...”(S1/MU51/B2-4)

Selain itu, tema-tema emosi positif yang muncul setelah

individu dewasa awal bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma antara lain:

“Setelahnya seneng. Ya apalagi soalnya sholat sama ngaji ya

seneng banget...”(S8/MU31/B1-2)

“...yo puas...”( S4/MU31/B1)

Berikut merupakan tema emosi negatif yang muncul setelah

individu dewasa awal bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“Kadang kalau misalnya udah kejadian seperti yang nggak kita

mau dan karena dia yang sarankan kan kita kadang marah,

nggak suka, bad mood...”(S1/MU31/B3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

79

Tema tidak ada emosi yang muncul setelah individu dewasa

awal bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya yang berkaitan dengan

norma, yaitu:

“Ya biasa saja sih.”(S8/MU13/B1)

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup, hanya tema tidak ada emosi yang muncul setelah individu

dewasa awal bertindak sesuai standart sosial. Tema tidak ada emosi

yang muncul antara lain:

“Ya biasa saja sih”(S8/MU13/B1)

a.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia dewasa

madya setelah bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 18.

Tabel 18

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

Nyaman

Lega

-

-

Peraturan Bersyukur

Tidak tega

Takut -

Norma Senang

Lega

Bahagia

- -

Tujuan Bertahan

hidup

- Takut

Menyesal

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

80

Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

hukum, hanya tema emosi positif yang muncul setelah individu

dewasa madya bertindak sesuai standart sosial. Tema emosi positif

yang muncul antara lain:

“...Mbawanya juga ndak ragu-ragu. Jadi enak. Walaupun

ketemu kan enak...”(S5/MU17/B3-4)

“...Plong gitu. Kan sudah diberikan...”(S5/MU17/B4)

Selain itu, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya peraturan, hanya tema emosi positif dan emosi negatif

yang muncul setelah individu dewasa madya bertindak sesuai

standart sosial. Tema emosi positif yang muncul antara lain:

“Tapi syukur bisa diamankan, diatasi.”(S5/MU6/B1)

“Kasihan. Yang jelas kasihan dengan anak itu. Sebenernya

perlu ditolong.”(S5/MU28/B1)

Sedangkan tema emosi negatif yang muncul setelah individu

dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan peraturan, yaitu:

“Takut. Takut diancam. Takut marah sungguhan. Nanti

kalau marah sungguhan kan jadi rame.”(S5/MU42/B1)

Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

norma, hanya tema emosi positif yang muncul setelah individu

dewasa madya bertindak sesuai standart sosial. Tema emosi positif

yang muncul antara lain:

“...senang, terus gimana ya?”(S9/MU33/B2)

“...wah, wes lega, ini wes mari, ini wes mari...”(S6/MU52/B2)

“...Ada perasaan suka cita...”(S6/MU/39/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

81

Berikut merupakan tema-tema emosi negatif yang muncul

setelah individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial,

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup:

“Ya disamping itu ya kalau tadi takut kesetrum...”

(S5/MU65/B1)

“Ya termasuk cuman hanya getun ya...”(S5/MU66/B1)

b. Isi Kognitif

b.1 Kategori Usia Remaja

Isi Kognitif yang muncul pada kategori usia remaja setelah

bertindak sesuai standart sosial dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19

Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Mempertahankan representasi diri

Peraturan Perspektif Individu

Mempertahankan representasi diri

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar terhadap

individu

Fisiologis

Jantung berdebar-debar

Norma Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Mempertahankan representasi diri

Lingkungan Sekitar

Puas karena mendapat respon positif dari

lingkungan sekitar

Menyesal karena tertinggal dari kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

82

Tabel 19 (lanjutan)

Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Tidak memikirkan keputusan yang telah

diambil

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

yang berkaitan dengan hukum, hanya tema perspektif individu

yang muncul setelah individu remaja bertindak sesuai standart

sosial. Tema perspektif individu yang muncul yaitu:

“...ya intinya se-stress-stressnya dan se-sumppek-sumpeknya

saya tidak akan melakukan hal itu.”(S7/MU13/B2-3)

Selain itu, tema perspektif individu yang muncul pada individu

remaja setelah bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya peraturan, antara

lain:

“...Soalnya saya itu, bagaimanapun hasilnya, ya itu hasil

perjuangan saya. Gitu.”(S3/MU34/B1-2)

“...woo untung udah ngerjain jadi bisa kerja tugas lainnya

atau main-main dulu. Jadi ndak beban lagi

gitu.”(S3/MU54/B1-3)

“...Untung saya tadi nggak bolos. Kalau saya ngggak masuk,

saya ketinggalan banyak banget padahal pelajarannya sulit

dan tugasnya banyak banget...”(S3/MU15/B6-8)

Berikut merupakan tema lingkungan sekitar yang muncul pada

individu remaja setelah bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya peraturan:

“...Terus kalau ini deg-deggaannya lebih ke reaksi kelas

kepada saya. Waktu saya angkat tangan dan langsung

ngomong itu, kan perhatian langsung ke saya semua. Jadi

grogi. Kan jadi pusat perhatian.”(S3/MU46/B3&5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

83

Sedangkan, berikut merupakan tema fisiologis yang muncul

pada individu remaja setelah bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya peraturan:

“Ya itu sih, lebih ke deg-deggan tadi.”(S3/MU44/B1)

b.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Isi Kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa awal

setelah bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 20.

Tabel 20

Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Mempertahankan representasi diri

Peraturan Perspektif Individu

Mempertahankan representasi diri

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Norma Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Mempertahankan representasi diri

Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya

yang berkaitan dengan hukum, hanya tema perspektif individu

yang muncul setelah individu dewasa awal bertindak sesuai

standart sosial. Tema perspektif individu yang muncul antara lain:

“...yo tenang...”(S4/MU11/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

84

“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak baik lah buat

aku.”(S8/MU17/B1-2)

“Tapi kalau nggak melakukan kan ada kepuasan batin kan.

Wah aku orang`e nggak kejem gitu.”(S4/MU14/B2)

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan peraturan, hanya tema perspektif

individu dan tema keluarga yang muncul setelah individu dewasa

awal bertindak sesuai standart sosial. Tema perspektif individu

yang muncul yaitu:

“Soalnya ngelakuinnya ya bukan karena disuruh atau di

paksa ya reflek aja . enggak ngerasain apa- apa. Aku soalnya

di kos itu banyak tipe- tipe orang itu kaya. Cuman ya enggak

tau sih bener atau nggak. Mangkanya di suruh kerja bakti

buat beresin kos, masuk satu- satu ke kamar terus pintu

kamarnya di tutup...”(S1/MU51/B3-10)

Sedangkan tema keluarga yang muncul setelah individu

dewasa awal bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan peraturan, yaitu:

“Ah aku udah ngelakuin pasti ibuk seneng kalau misalnya

dulu aku “cabut” sekarang aku nggak lagi. Sekarang aku

serius.”(S1/MU24/B1-3)

Selain itu, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan norma, hanya tema perspektif

individu yang muncul setelah individu dewasa awal bertindak

sesuai standart sosial. Tema perspektif individu yang muncul antara

lain:

“...Aku bisa deket sama Tuhan...”(S8/MU31/B8)

“...Aku pikir lagi, yo itu ndak baik lah buat

aku.”(S8/MU17/B1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

85

“...Apa namane ngepek bojo ki ora mung ngepek bojo, tapi

aku punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dia gitu

lhoh.”(S4/MU35/B3-4)

Tema perspektif individu yang muncul setelah individu dewasa

awal bertindak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan bertahan hidup, yaitu:

“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak baik lah buat

aku.” (S8/MU17/B1-2)

b.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Isi Kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa madya

setelah bertindak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 21.

Tabel 21

Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Peraturan Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Norma Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas tindakan

Mempertahankan representasi diri

Tujuan Bertahan

Hidup

Persektif Individu

Menghindari dampak negatif atas tindakan

Hanya tema perspektif individu yang muncul setelah individu

dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas (khususnya hukum, peraturan,

serta norma) dan pencapaian tujuan bertahan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

86

Berikut merupakan tema perspektif individu yang muncul

setelah individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan hukum:

“...Setelah ndak bawa pulang yang dipikirkan anu, wong ini

sudah termasuk barang bekas, lama-lama dimakan rayap

atau habis musnah. Kan gitu. Ndak ada

manfaatnya...”(S5/MU20/B1-4)

“Kecuali kalau sudah ijin dari kepala sekolah. Pak ini sudah

ndak tepakai, boleh dibawa pulang. Mbawanya juga ndak

ragu-ragu. Jadi enak. Walaupun ketemu kan enak. Plong

gitu. Kan sudah diberikan...”(S5/MU17/B1-4)

Sedangkan tema perspektif individu yang muncul setelah

individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan peraturan, antara lain:

“...Ada berita apa setelah ini di sana? Kok adem adem ayem

aja, berarti sudah ndak apa-apa. Setelah itu saya lega

sudah...”(S5/MU43/B8-10)

“...Nanti kalau marah sungguhan kan jadi

rame.”(S5/MU42/B1-2)

Berikut merupakan tema perspektif individu yang muncul

setelah individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan norma:

“Kedua itu pikirannya juga tenang gitu.”(S9/MU14/B1)

“...Misalnya saya bangun duluan. Saya tahu “oh ini perlu

masak air, perlu masak nasi. Lho kok belum masak, kok

belum ada persiapan?...”(S6/MU49/B2-4)

Sedangkan tema perspektif individu yang muncul setelah

individu dewasa madya bertindak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup, yaitu:

“...Takut kesetrum. Mati saya nanti.”(S5/MU64/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

87

2.2 Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

a. Pengalaman Emosi

a.1 Kategori Usia Remaja

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia remaja

setelah bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 22.

Tabel 22

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Remaja

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

-

-

Peraturan - - Tidak ada emosi

yang muncul

Norma Senang

Lega

Tidak

nyaman

Bersalah

Menyesal

-

Tujuan Bertahan

Hidup

- - -

Tidak ditemukan tindakan yang tidak sesuai standart sosial jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup dan pencapaian

tujuan identitas (khususnya yang berkaitan dengan hukum), pada

individu remaja. Oleh karena itu, tidak ditemukan tema emosi

positif, emosi negatif, maupun tema tidak ada emosi yang muncul

setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, khususnya yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup dan pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

88

tujuan identitas (khususnya yang berkaitan dengan hukum), pada

individu remaja.

Meskipun demikian, hanya tema tidak ada emosi yang muncul

setelah individu remaja bertindak tidak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan peraturan. Tema tidak ada emosi tersebut yaitu:

“Aku perasaan sih biasa sih. Lebih ke cuek. Wong toh kan

juga aku ngelakuin yang lebih penting gitu.”(S3/MU96/B1-2)

Sedangkan jika berkaitan dengan norma, hanya tema emosi

positif dan emosi negatif yang muncul setelah individu remaja

bertindak tidak sesuai standart sosial. Tema-tema emosi positif

tersebut meliputi:

“...Yang pertama seneng. Maksudnya lega karena ndak ada

masalah yang muncul antara orang tua dan anak

tadi...”(S3/MU83/B1-3)

“Lega...”(S7/MU58/B1)

Berikut merupakan tema-tema emosi negatif yang muncul

setelah individu remaja bertindak tidak sesuai standart sosial,

khususnya jika berkaitan dengan norma:

“...Terus mikirnya juga kalau sering-sering bohongin mamak

juga gak enak.”(S2/MU46/B3)

“Rasa bersalah kepada orang tuanya.”(S3/MU85/B1)

“Lebih kepada menyesal ya...”(S7/MU68/B1)

a.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia dewasa

awal setelah bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

89

Tabel 23

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Dewasa Awal

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

Menyesal

-

Peraturan Senang Takut -

Norma Lega

Senang

Tidak

peduli

Inferior

Malu

Menyesal

Takut

Berdosa

Bersalah

Tidak ada emosi

yang muncul

Tujuan Bertahan

Hidup

- - Tidak ada emosi

yang muncul

Jika berkaitan dengan hukum, hanya tema emosi negatif yang

muncul setelah individu dewasa awal bertindak tidak sesuai

standart sosial. Tema-tema emosi negatif tersebut yaitu:

“Di situ hal yang paling aku sesali...”(S1/MU79/B1)

Disamping itu, jika berkaitan dengan peraturan, hanya tema

emosi positif dan emosi negatif yang muncul setelah individu

dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial. Tema-tema

emosi positif tersebut yaitu:

“Kalau dapet ya seneng...”(S1/MU97/B1)

Sedangkan berikut merupakan tema emosi negatif yang

muncul setelah individu dewasa awal bertindak tidak sesuai

standart sosial, yang berkaitan dengan peraturan:

“...Dan setelah itu nggak berani lagi cabut sekolah soalnya

takut ketahuan bapak...”(S1/MU77/B6-8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

90

Berikut merupakan tema-tema emosi positif yang muncul

setelah individu dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial,

jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“Yaudah. Berarti ya sama-sama. Yaudah.”(S1/MU64/B1)

“Seneng”(S1/MU72/B1)

Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul setelah

individu dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma, antara lain:

“Tapi kadang-kadang ya biarin aja...”(S8/MU76/B1)

“...Kan jadinya down.”(S1/MU90/B3)

“Pengen minta maaf tapi malu. Haduh harga diriku

dimana...”(S1/MU93/B1)

“Nyesel. Asem ki, kok aku ngono kuwi?”(S4/MU47/B1)

“...Sebenernya sama-sama takut sih”(S8/MU52/B2)

“...Kalau untuk membohongin orang tua itu paling dosa gedhe

lah menurut aku...”(S8/MU55/B6-7)

“...Kalau pas ibuk lagi ndak mood gitu ya aku ngerasa

bersalah gitu...” (S8/MU75/B2)

Berikut merupakan tema-tema tidak ada emosi yang muncul

setelah individu dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial,

jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkaitan dengan norma:

“Setelahnya ya biasa saja sih...”(S4/MU60/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

91

Selain itu, berikut merupakan tema-tema tidak ada emosi yang

muncul setelah individu dewasa awal bertindak tidak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup:

“nggak ada sih.”(S4/MU76/B1)

a.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Pengalaman emosi yang muncul pada kategori usia dewasa

madya setelah bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24

Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial

Pada Kategori Usia Dewasa Madya

Pencapaian

Tujuan Individu

Emosi

Positif

Emosi

Negatif Tidak Ada Emosi

Tujuan Identitas

Hukum

-

-

-

Peraturan - - -

Norma - Menyesal

Tidak

nyaman

Tidak ada emosi

yang muncul

Tujuan Bertahan

Hidup

- - -

Pada kategori usia dewasa madya, hanya muncul tindakan

tidak sesuai standart sosial, jika berkaitaan dengan norma.

Sehingga tidak ada tema emosi positif, tema emosi negatif, dan

tema tidak ada emosi yang muncul pada individu dewasa madya

setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

pencapaian tujuan bertahan hidup dan pencapaian tujuan identitas,

khususnya yang berkaitan dengan hukum dan peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

92

Meskipun demikian, hanya ditemukan tema-tema emosi

negatif dan tidak ada emosi yng muncul pada individu dewasa

madya setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan

dengan norma. Tema-tema enosi negatif tersebut meliputi:

“Penyesalan. Penyesalan. Sebetulnya ada rasa penyesalan.

Seperti itu.”(S6/MU7/B1)

“Tetep ndak nyaman”(S6/MU72/B1)

Sedangkan tema tidak ada emosi yang muncul setelah individu

dewasa madya bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan norma, yaitu:

“Anu, biasa-biasa saja. Kalau untuk itu biasa-biasa

saja.”(S6/MU83/B1)

b. Isi Kognitif

b.1 Kategori Usia Remaja

Isi Kognitif yang muncul pada kategori usia remaja setelah

bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat pada

Tabel 25.

Tabel 25

Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Remaja

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum -

Peraturan Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas tindakan

Norma Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas tindakan

Mampu mengungkapkan emosi terpendam

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

93

Tabel 25 (lanjutan)

Lingkungan Sekitar

Menyesal karena tertinggal dari kelompok

Keluarga

Mempertahankan kepercayaan orang tua

Tujuan Bertahan

Hidup

-

Pada individu remaja, tidak ditemukan tindakan tidak sesuai

standart sosial yang muncul, jika berkaitan dengan pencapaian

tujuan identitas (hukum) dan pencapaian tujuan bertahan hidup.

Oleh karena itu, tidak ditemukan tema-tema isi kognitif yang

muncul setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, khususnya

yang berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas (hukum) dan

pencapaian tujuan bertahan hidup pada individu remaja.

Meskipun demikian, jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas yang khususnya berkaitan dengan peraturan, maka hanya

tema perspektif individu yang muncul. Berikut merupakan tema

perspektf individu yang muncul pada individu remaja setelah

bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan

peraturan:

“...Wong toh kan juga aku ngelakuin yang lebih penting

gitu.”(S3/MU96/B1-2)

Berikut merupakan tema perspektf individu yang muncul pada

individu remaja setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan norma:

“...Tapi ndak masalah kan ndak tahu” (S3/MU86/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

94

“...Terkadang setelah melakukan ketiga hal itu efek dari

stress saya itu saya merasa lega...”(S7/MU58/B1-2)

“...Ya biar jadinya endak, ya berobat lah biar endak gimana

ya mbak. Endak bohong- bohong terus.”(S2/MU54/B5-6)

Selain itu, berikut merupakan tema lingkungan sekitar yang

muncul pada individu remaja setelah bertindak tidak sesuai standart

sosial, jika berkaitan dengan norma:

“...Yaampun mengapa saya sholat lima waktu saja ndak

bisa, padahal orang tua, orang lain bisa melakukan

itu...”(S7/MU69/B3-4)

Tema keluarga yang muncul pada individu remaja setelah

bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan norma,

yaitu:

“Ya kan orang tua jauh-jauh percayain kita udah di sini.

Masak kita balesnya dengan bohongin

mereka”(S2/MU47/B1-2)

b.2 Kategori Usia Dewasa Awal

Isi Kognitif yang muncul pada individu kategori usia dewasa

awal setelah bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat

dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26

Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Awal

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Perspektif Individu

Menyadari kesalahan

Peraturan Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas tindakan

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

Norma Perspektif Individu

Memenuhi rasa ingin tahu

Mencari pembenaran atas tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

95

Tabel 26 (lanjutan)

Menghindari keadaan yang tidak

menyenangkan

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

Telah terbiasa

Keluarga

Respon negatif keluarga atas tindakan

Menyadari dan memperbaiki kesalahan atas

permintaan pasangan

Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Menemukan Pembenaran atas tindakan

Fisiologis

Gerah

Berikut merupakan tema persektif individu yang muncul pada

individu dewasa awal setelah bertindak tidak sesuai standart sosial,

jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, khususnya yang

berkitan dengan hukum:

“...Ya aku nyesel aja waktu itu, kok bisa itu lhoh aku

ngelempar pisau ke dia.”(S1/MU80/B5)

Sedangkan tema perspektif individu yang muncul pada

individu dewasa awal setelah bertindak tidak sesuai standart sosial,

jika berkaitan dengan peraturan, antara lain:

“...Kadang ada pelajaran yang memang bener aku nggak

ngerti. Terus yang mau dipelajarin apa. Toh aku nggak

ngerti juga...”(S1/MU106/B2-4)

“...kalau nggak dapet contekkan terus nilainya jelek. Aku

malah mikirnya aku harus lebih baik lagi lebih belajar lagi

kalau ada ujian.”(S1/MU104/B4-7)

Selain itu, berikut merupakan tema perspektif individu yang

muncul pada individu dewasa awal setelah bertindak tidak sesuai

standart sosial, jika berkaitan dengan norma:

“Iya pengen tau. Berarti, dia terima nggak apa yang dia

lakukan dilakuin balik gitu?...”(S1/MU65/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

96

“...Terus yang ikut ngata-ngatain itu juga banyak. Itu yang

buat aku seneng. Berarti kan bener.”(S1/MU73/B2-4)

“Seneng sih sebenernya. Selamat dari pertengkaran...”

(S1/MU74/B1-2)

“...Awalnya milih salah satu. Aku nyadar setelah mikir lagi.

Kalau aku terus ngelakuin kayak gini nggak baik buat aku

sendiri, terus aku tinggalin...”(S1/MU101/B1-4)

“...Lha wong wes biasa kok.”(S4/MU68/B2)

Berikut merupakan tema keluarga yang muncul pada individu

dewasa awal setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, jika

berkaitan dengan norma:

“Iya kan jadi marah istrine”(S4/MU54B1)

“Tapi nek sekarang ya ke gereja terus, lha sudah ada

helder`e(istri)”(S4/MU70/B1-2)

Selain itu, tema perspektif individu yang muncul setelah

individu dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial, yang

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup, yaitu:

“...Tapi harus`e pulang kerja ki yo bisa, tapi mambu kasur

wes geletakkan wes males.”(S4/MU75/B3-4)

Sedangkan tema fisiologis yang muncul setelah individu

dewasa awal bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup, yaitu:

“Sumuk”(S4/MU74/B1)

b.3 Kategori Usia Dewasa Madya

Isi Kognitif yang muncul pada kategori usia dewasa madya

setelah bertindak tidak sesuai dengan standart sosial dapat dilihat

pada Tabel 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

97

Tabel 27

Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada

Kategori Usia Dewasa Madya

Tujuan Individu Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum -

Peraturan -

Norma Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki kesalahan

Memikirkan dampak negatif atas tindakan

Mencari pembenaran atas tindakan

Tujuan Bertahan

Hidup

-

Pada kategori usia dewasa madya, hanya muncul tindakan

tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan dengan norma. Sehingga

tidak ada tema-tema isi kognitif yang muncul pada individu dewasa

madya setelah bertindak tidak sesuai standart sosial, jika berkaitan

dengan pencapaian tujuan bertahan hidup dan pencapaian tujuan

identitas, khususnya yang berkaitan dengan hukum dan peraturan.

Meskipun demikian, hanya ditemukan tema-tema perspektif

individu yang muncul pada individu dewasa madya setelah

bertindak tidak sesuai standart sosial, yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan identitas, khususnya jika berkaitan dengan

norma. Tema-tema perspektif individu tersebut meliputi:

“Aku merasa ndak nyaman, merasa ada penyesalan dan

ingin memperbaiki...” (S6/MU73/B1-2)

“...Tapi ya herannya begitu aku ngetawain orang, aku

sendiri yang kena...”(S6/MU62/B1-2)

“...Ya itu tadi nyari pembenaran. Pokok`e sing penting pagi

tadi aku udah doa...”(S6/MU83/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

98

D. PEMBAHASAN

Secara umum emosi yang muncul dan mendasari tindakan individu di

dalam kehidupan sehari-hari, dapat digolongkan berdasarkan pencapaian

tujuan individu serta berdasarkan sifatnya. Para ahli mengungkapkan bahwa

bila berdasarkan pencapaian tujuan individu, emosi dasar akan muncul jika

berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup atau survival goal

(Ekman, 2003; Izard, 2007; Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007),

sedangkan emosi moral akan muncul jika berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas atau identity goal (Tangney dkk., 2007).

Selaras dengan hal tersebut, penelitian ini juga menemukan bahwa emosi

dasar akan muncul jika tindakan individu berkaitan dengan pencapaian tujuan

bertahan hidup. Misalnya rasa takut yang muncul setelah individu terhindar

dari sengatan listrik. Sebaliknya, emosi moral akan muncul jika tindakan

individu berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas. Misalnya rasa bersalah

yang muncul, setelah individu bertindak tidak sesuai dengan norma yang

berlaku. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa emosi dasar akan

tetap muncul meskipun tindakan individu berkaitan dengan pencapaian tujuan

identitas. Misalnya rasa takut akan dicemooh oleh orang lain dapat

mendorong individu untuk bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di

masyarakat.

Bila berdasarkan sifatnya, emosi dapat dibedakan menjadi emosi positif

dan emosi negatif. Penelitian ini menemukan bahwa bila berdasarkan

sifatnya, emosi-emosi yang muncul dan mendasari tindakan individu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

99

kehidupan sehari-hari meliputi, emosi positif, emosi negatif, dan tidak ada

emosi.

Berbicara mengenai emosi positif dan emosi negatif, beberapa penelitian

sebelumnya mengkaitkan emosi positif dengan hal-hal atau tindakan yang

juga bersifat positif. Misalnya berkaitan dengan tingkat kesuksessan,

membentuk ikatan sosial yang positif, kesehatan mental, serta menghindari

tindakan yang merugikan (Baumgardner & Crothers, 2009; Keltner & Kring,

1998). Sedangkan sebaliknya, emosi negatif dikaitkan dengan hal-hal atau

tindakan yang bersifat negatif. Misalnya berkaitan dengan keinginan untuk

menyerang, represi, bersembunyi, menghilang, atau keinginan untuk mati

(Lickel, 2005; Strongman, 2003; Tangney, 2007).

Namun, beberapa penelitian lain justru menunjukkan bahwa emosi

negatif tidak selalu berkaitan dengan hal-hal atau tindakan yang juga bersifat

negatif. Misalnya dapat mengurangi kriminalitas, diperlukan untuk

menghadapi keadaan yang berbahaya dan mengancam, serta mendorong

individu untuk mematuhi aturan sosial yang berlaku (Braithwaite, 2000;

Fredickson, 2001; Keltner, 1995).

Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini menemukan bahwa emosi

positif tidak selalu berkaitan dengan keadaan atau tindakan yang juga bersifat

positif, dan demikian pula sebaliknya dengan emosi negatif yang tidak selalu

berkaitan dengan keadaan atau tindakan yang bersifat negatif. Misalnya

emosi positif seperti nyaman yang berkaitan dengan tema menemukan

pembenaran atas tindakan, serta sayang yang berkaitan dengan tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

100

menghindari keadaan yang tidak menyenangkan muncul sebelum individu

bertindak tidak sesuai dengan standart sosial.

Sebaliknya beberapa emosi negatif yang muncul pada individu, seperti:

(a) stress, bersalah, malu, tertekan, malas, dan sedih yang berkaitan dengan

tema mempertahankan representasi diri,

(b) takut dan tidak nyaman yang berkaitan dengan tema memikirkan dampak

negatif tindakan,

(c) suasana hati yang cenderung mudah berubah, inferior, dan terpaksa yang

berkaitan dengan tema kelekatan dengan keluarga,

(d) menyesal yang berkaitan dengan tema menyadari dan memperbaiki

kesalahan,

(e) seta gelisah yang berkaitan dengan tema kelekatan lingkungan sekitar,

justru muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan standart sosial yang

berlaku.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa kategori tidak ada emosi juga

muncul pada diri individu dalam bertindak, baik sesuai maupun tidak sesuai

standart sosial. Tidak ada emosi sebenarnya bukan berarti benar-benar tidak

ada emosi yang muncul, hanya saja intensitas emosi yang muncul sangat

rendah sehingga subjek dalam penelitian ini menjadi kesulitan untuk

menyebutkan emosi apa yang sedang ia alami.

Keadaan seolah-olah tidak ada emosi ini semakin mempertegas teori

sebelumnya yang dikemukakan oleh Paul Ekman (2003) dalam bukunya yang

berjudul Emotions revealed: Recognizing faces and feeling to improve

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

101

comunication and emotional life. Beliau mengemukakan bahwa terkadang

individu mengalami keadaan dimana tidak ada emosi yang muncul ketika

merespon suatu keadaan atau peristiwa, tetapi sebenarnya individu tersebut

hanya tidak mampu mendeteksi emosi yang muncul di dalam dirinya karena

memiliki intensitas yang teralu kecil.

Jika berbicara mengenai emosi, dalam kehidupan sehari-hari pengalaman

emosi sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan kognitif. Para ahli

sebelumnya mengungkapkan bahwa emosi selalu melibatkan proses kognitif

di dalamnya, sehingga dapat memunculkan beberapa emosi tertentu di dalam

diri individu (Candald dkk., 1977; Ekman, 2003; Fredikson & Barbara, 2001;

Izard, 2007; Tracy, 2007). Selaras dengan hal tersebut, penelitian ini

menemukan bahwa secara keseluruhan, emosi yang mendasari tindakan

inidvidu dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat melalui pengalaman emosi

dan isi kognitif yang muncul dan dialami oleh individu. Hal ini disebabkan

karena pengalaman emosi yang muncul pada individu selalu berkaitan dengan

kemunculan isi kognitif yang juga dialami oleh individu tersebut.

Pengalaman emosi yang dimaksud dalam hal ini yaitu macam-macam

emosi yang muncul, dialami, dan disadari oleh subjek penelitian. Sedangkan

isi kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang terlintas di

dalam benak subjek penelitian yang berkaitan dengan munculnya emosi

tertentu. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pengalaman emosi

yang muncul pada individu dalam bertindak meliputi kategori emosi positif,

emosi negatif, dan tidak ada emosi. Sedangkan, isi kognitif yang muncul pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

102

individu dalam bertindak meliputi, kategori perspektif individu, religiusitas,

lingkungan sekitar, keluarga, serta fisiologis.

1. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul sebelum individu

bertindak sesuai standart sosial.

Penelitian ini menemukan bahwa kategori emosi negatif lebih sering

muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Emosi negatif tersebut meliputi:

(a) stress dan sedih yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu, yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri,

(b) takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu,

yaitu menyadari dan mematuhi standart sosial, bimbang, menghindari

dampak negatif tindakan, serta memenuhi dan mempertahankan

representasi diri,

(c) serta tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu, yaitu menghindari dampak negatif tindakan.

Meskipun demikian, kategori emosi positif yang muncul sebelum

individu bertindak sesuai dengan hukum yaitu tidak tega. Dalam hal ini,

rasa tidak tega berkaitan dengan kategori munculnya perspektif individu

mengenai memenuhi dan mempertahankan representasi diri.

Selain itu, emosi positif seperti tidak tega juga muncul pada individu

sebelum bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun pada

konteks ini, kemunculan tema emosi tidak tega selain berkaitan dengan

perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

103

tetapi juga berkaitan dengan munculnya tema menghindari dampak negatif

atas tindakan, serta kategori keluarga yaitu kelekatan keluarga.

Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu bertindak

sesuai dengan peraturan meliputi:

(a) terpaksa dan suasana hati cenderung mudah berubah, yang berkaitan

dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu menghindari

dampak negatif tindakan, memenuhi dan mempertahankan

representasi diri. Selain itu rasa terpaksa juga berkaitan dengan

kategori keluarga yaitu kelekatan keluarga,

(b) takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri, serta kategori

fisiologis yaitu jantung berdebar-debar,

(c) menyesal dan bersalah yang berkaitan dengan memenuhi dan

mempertahankan representasi diri, bimbang, menghindari dampak

negatif tindakan, serta menyadari dan memperbaiki kesalahan,

(d) tidak nyaman dan malas yang berkaitan dengan menghindari dampak

negatif tindakan dan bimbang,

(e) inferior yang berkaitan dengan munculnya kategori keluarga yaitu

kelekatan dengan keluarga,

(f) dan malu yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri, serta

menghindari dampak negatif tindakan. Munculnya rasa malu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

104

berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu ajaran agama

dapat mempengaruhi pola pikir individu.

Selain itu, tidak ada emosi yang muncul juga dialami individu

sebelum bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun ini lebih

berkaitan dengan kategori perspektif individu yaitu memenuhi dan

mempertahankan representasi diri.

Sebelum individu bertindak sesuai dengan norma, emosi positif yang

muncul meliputi:

(a) nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan

sekitar (kelekatan dengan lingkungan sekitar) dan kategori keluarga

(kelekatan dengan keluarga),

(b) sayang yang juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan

sekitar (kelekatan dengan lingkungan sekitar) dan kategori keluarga

(kelekatan dengan keluarga), serta kategori perspektif individu yaitu

memenuhi dan mempertahankan representasi diri,

(c) bersyukur yang berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas

yaitu dengan mematuhi ajaran agama,

(d) serta empati yang juga berkaitan dengan munculnya kategori

religiusitas yaitu dengan mematuhi ajaran agama, serta kategori

perspektif individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi

diri.

Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu bertindak

sesuai dengan norma yang berlaku antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

105

(a) menyesal yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu memenuhi dan mempertahankan representasi diri,

menghindari dampak negatif atas tindakan, serta menyadari dan

memperbaiki kesalahan. Selain itu, munculnya rasa menyesal juga

berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu mematuhi

ajaran agama dan munculnya kategori fisiologis yaitu lelah,

(b) tertekan yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu menghindari dampak negatif atas tindakan serta

memenuhi dan mempertahankan representasi diri. Selain itu,

munculnya rasa tertekan juga berkaitan dengan munculnya kategori

lingkungan sekitar yaitu termotivasi oleh lingkungan sekitar,

(c) gelisah yang juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan

sekitar, tetapi lebih berkaitan dengan kelekatan dengan lingkungan

sekitar. Munculnya rasa gelisah juga berkaitan dengan munculnya

kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas

tindakan,

(d) takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu bimbang serta memenuhi dan mempertahankan representasi diri,

kategori lingkungan sekitar yaitu kelekatan dengan lingkungan sekitar,

serta kategori keluarga yaitu kelekatan dengan keluarga,

(e) terpaksa yang yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu bimbang serta memenuhi dan mempertahankan

representasi diri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

106

(f) malas yang berkaitan dengan munculnya kategori religiusitas yaitu

mematuhi ajaran agama,

(g) serta tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu menghindari dampak negatif tindakan.

Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul sebelum individu

bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Kemunculan kategori tidak

ada emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu telah terbiasanya individu dengan keadaan atau tindakan tersebut.

Kategori tidak ada emosi juga muncul sebelum individu mencapai

tujuan bertahan hidup. Jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan

hidup, munculnya kategori tidak ada emosi ini tidak hanya berkaitan

dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu telah terbiasanya

individu dengan keadaan atau tindakan tersebut, tetapi juga berkaitan

dengan mengesampingkan emosi yang muncul, memenuhi dan

mempertahankan representasi diri, serta menghindari dampak negatif atas

tindakan.

Sedangkan emosi negatif yang muncul sebelum individu mencapai

tujuan bertahan hidup meliputi stress, suasana hati cenderung mudah

berubah, dan tidak nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu menghindari dampak negatif atas tindakan. Selain

itu, emosi-emosi tersebut juga berkaitan dengan munculnya kategori

lingkungan sekitar yaitu penilaian lingkungan sekitar terhadap individu

serta kumunculan kategori keluarga yaitu mematuhi orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

107

2. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul setelah individu

bertindak sesuai standart sosial.

Penelitian ini menemukan bahwa hanya emosi positif yang muncul

setelah individu bertindak sesuai dengan hukum. Emosi-emosi tersebut

meliputi:

(a) lega, senang dan puas yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu mempertahankan representasi diri dan

memikirkan dampak positif atas tindakan,

(b) bersyukur dan nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas tindakan,

(c) serta bangga yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu mempertahankan representasi diri.

Sedangkan emosi positif yang muncul setelah individu bertindak

sesuai dengan peraturan meliputi:

(a) senang yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu memikirkan dampak positif atas tindakan dan mempertahankan

representasi diri. Tidak hanya itu, kemunculan rasa senang juga

berkaitan dengan kemunculan kategori keluarga yaitu kelekatan

dengan keluarga,

(b) lega, bersyukur, dan tidak tega yang berkaitan dengan munculnya

kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak positif atas

tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

108

Meskipun demikian, setelah bertindak sesuai dengan peraturan yang

berlaku, emosi-emosi negatif tetap muncul pada individu yang meliputi:

(a) menyesal yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan,

kategori lingungan sekitar yaitu penilaian lingkungan sekitar terhadap

individu, serta munculnya kategori fisiologis yaitu jantung berdebar-

debar,

(b) dan takut yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan.

Selain itu kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu

bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tetapi munculnya

kategori emosi ini lebih berkaitan dengan kategori perspektif individu

yaitu mempertahankan representasi diri.

Disamping itu, setelah individu bertindak sesuai dengan norma yang

berlaku, emosi-emosi positif yang muncul antara lain:

(a) senang dan lega yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan dan

mempertahankan representasi diri,

(b) puas yang juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu dengan memikirkan dampak positif atas tindakan dan

mempertahankan representasi diri. Tidak hanya itu, munculnya rasa

puas juga berkaitan dengan munculnya kategori lingkungan sekitar

yaitu puas karena mendapat respon positif dari lingkungan sekitar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

109

(c) nyaman, sayang, dan bahagia yang berkaitan dengan munculnya

kategori perspektif individu yaitu dengan memikirkan dampak positif

atas tindakan.

Meskipun telah bertindak sesuai dengan norma, emosi negatif tetap

muncul pada diri individu. Emosi negatif tersebut antara lain:

(a) inferior yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu dengan memikirkan dampak negatif atas tindakan dan munculnya

kategori lingkungan sekitar yaitu tertinggal dari kelompok,

(b) dan marah yang juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu dengan memikirkan dampak negatif atas tindakan serta

mempertahankan representasi diri.

Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu

bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Tetapi munculnya kategori

emosi ini lebih berkaitan dengan kategori perspektif individu yaitu dengan

memikirkan dampak positif tindakan.

Disamping itu, emosi positif seperti rasa senang muncul setelah

individu mencapai tujuan bertahan hidup. Kemunculan emosi ini berkaitan

dengan munculnya kategori perspektif individu yaitu memikirkan dampak

positif tindakan atau bahkan tidak memikirkan keputusan yang telah

diambil.

Sebaliknya, emosi takut dan menyesal justru muncul setelah individu

mencapai tujuan bertahan hidup. Kemunculan emosi ini berkaitan dengan

munculnya kategori perspektif individu yaitu tetap memikirkan dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

110

negatif atas tindakan, bahkan meskipun ia telah mencapai tujuan bertahan

hidup.

Selain itu individu juga mengalami keadaan tidak ada emosi,

meskipun kemunculan kategori tidak ada emosi ini berkaitan dengan

kemunculan kategori perspektif individu yaitu tetap memikirkan dampak

negatif atas tindakan.

3. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul sebelum individu

bertindak tidak sesuai standart sosial

Hanya emosi negatif marah yang muncul sebelum individu bertindak

tidak sesuai dengan hukum. Kemunculan rasa marah ini berkaitan dengan

munculnya kategori perspektif individu yaitu ketidakmampuan dalam

mengendalikan emosi dan pikiran.

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,

khususnya peraturan, hanya emosi-emosi negatif yang muncul pada diri

individu sebelum bertindak. Emosi-emosi negatif tersebut meliputi rasa

malas, tidak senang, dan takut yang kemunculannya berkaitan dengan

kategori perspektif individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan.

Meskipun tidak sesuai dengan standart sosial, khususnya norma,

emosi positif tetap muncul pada diri individu saat sebelum bertindak.

Emosi- emosi positif tersebut antara lain:

(a) nyaman yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu menemukan pembenaran atas tindakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

111

(b) serta senang yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan dan menghindari

keadaan yang tidak menyenangkan.

Selain itu, emosi negatif yang muncul pada individu sebelum

bertindak tidak sesuai dengan norma meliputi:

(a) malas yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

yaitu menemukan pembenaran atas tindakan dan munculnya kategori

fisiologis seperti lelah,

(b) tidak nyaman, bersalah, dan tidak peduli yang juga berkaitan dengan

munculnya kategori perspektif individu yaitu menemukan pembenaran

atas tindakan,

(c) marah yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

seperti tidak mampu mengendalikan emosi dan pikiran serta

menemukan pembenaran atas tindakan. Selain itu, marah juga

berkaitan dengan munculnya kategori fisiologis yaitu refleks,

(d) terpaksa yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan dan bimbang,

(e) stress yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif individu

seperti tidak mampu mengendalikan emosi dan pikiran,

(f) tidak suka yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan, bimbang, dan

menghindari keadaan yang tidak menyenangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

112

(g) takut dan berdosa yang berkaitan dengan munculnya kategori

religiusitas mengenai pelanggaran atas aturan yang diajarkan oleh

agama.

Selain itu, individu juga mengalami keadaan seolah-olah tidak ada

emosi sebelum bertindak tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Keadaan seolah-olah tidak ada emosi ini berkaitan dengan munculnya

kategori perspektif individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan.

Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan bertahan hidup,

hanya emosi negatif seperti rasa malas yang muncul sebelum individu

bertindak. Kemunculan rasa malas tersebut berkaitan dengan munculnya

kategori perspektif individu yaitu menemukan pembenaran atas tindakan

dan munculnya kategori fisiologis yaitu lelah.

4. Pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul setelah individu

bertindak tidak sesuai standart sosial

Emosi negatif seperti rasa menyesal merupakan satu-satunya kategori

emosi yang muncul setelah individu bertindak tidak sesuai dengan hukum

yang berlaku. Kemunculan emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu menyadari kesalahan.

Sedangkan jika berkaitan dengan peraturan, emosi positif seperti rasa

senang, tetap muncul meskipun individu telah bertindak tidak sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Kemunculan rasa senang ini berkaitan

dengan munculnya kategori perspektif individu seperti mencari

pembenaran atas tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

113

Selain itu, emosi negatif seperti rasa takut akan muncul setelah

individu bertindak tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kemunculan rasa takut ini berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu seperti menyadari dan memperbaiki kesalahan.

Sedangkan keadaan seolah-olah tidak ada emosi juga dialami oleh

individu setelah bertindak tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Keadaan tidak ada emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu mencari pembenaran atas tindakan.

Selain itu, emosi positif seperti rasa senang dan lega muncul setelah

individu bertindak, meskipun tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Kemunculan emosi tersebut berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu seperti mencari pembenaran atas tindakan,

menghindari keadaan yang tidak menyenangkan, dan memenuh rasa ingin

tahu.

Meskipun demikian, emosi-emosi negatif juga muncul setelah indvidu

bertindak tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Emosi-emosi negatif

tersebut meliputi:

(a) menyesal yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu menyadari dan memperbaiki kesalahan, memikirkan

dampak negatif atas tindakan, sekaligus tetap mencari pembenaran atas

tindakan. Kemunculan rasa menyesal juga berkaitan dengan

munculnya kategori lingkungan sekitar yaitu tertinggal dari kelompok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

114

(b) tidak nyaman yang juga berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu mengenai menyadari dan memperbaiki kesalahan,

tetapi sekaligus tetap mencari pembenaran atas tindakan. Selain itu,

kemunculan rasa tidak nyaman juga berkaitan dengan munculnya

kategori keluarga yaitu mempertahankan kepercayaan orang tua,

(c) bersalah yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu mengenai menyadari dan memperbaiki kesalahan, tetapi juga

sekaligus tetap mencari pembenaran atas tindakan,

(d) tidak peduli yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu mengenai tetap mencari pembenaran atas tindakan,

(e) inferior dan malu yang berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu mengenai menyadari dan memperbaiki kesalahan,

(f) takut dan berdosa meskipun berkaitan dengan munculnya kategori

perspektif individu yaitu tetap mencari pembenaran dan telah tersbiasa.

Selain itu, individu juga mengalami keadaan seolah-olah tidak ada

emosi yang muncul setelah bertindak tidak sesuai dengan norma yang

berlaku. Keadaan ini berkaitan dengan munculnya kategori perspektif

individu yaitu mencari pembenaran atas tindakan dan telah terbiasa, serta

munculnya kategori keluarga seperti respon negatif keluarga atas tindakan

serta menyadari dan memperbaiki kesalahan atas permintaan pasangan.

Namun, hanya keadaan seolah-olah tidak ada emosi yang muncul

setelah individu belum mampu mencapai tujuan bertahan hidup. Keadaan

seolah-olah tidak ada emosi ini berkaitan dengan munculnya kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

115

perspektif individu seperti menemukan pembenaran dan kategori fisiologis

yaitu gerah.

Keseluruhan gambaran mengenai pengalaman emosi dan isi kognitif

individu dalam bertindak, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai

standart sosial di kehidupan sehari-hari, dapat dilihat pada lampiran 26 dan

lampiran 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

116

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Emosi positif, emosi negatif, dan keadaan seolah-olah tidak ada

emosi merupakan emosi-emosi yang muncul dan mendasari individu

dalam bertindak. Sebelum individu bertindak sesuai dengan hukum yang

berlaku, muncul emosi positif seperti tidak tega, serta muncul pula emosi

negatif seperti stres, takut, sedih, dan tidak nyaman. Namun, setelah

individu bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku, hanya emosi

positif yang muncul seperti bersyukur, puas, bangga, nyaman, lega, dan

senang. Berbeda ketika individu melakukan tindakan yang tidak sesuai

dengan hukum yang berlaku, hanya emosi negatif yang muncul, seperti

merasa marah saat sebelum bertindak dan kemudian merasa menyesal saat

setelah bertindak.

Ketika individu bertindak sesuai dengan pertauran yang berlaku,

ada dua jenis emosi yang muncul dan mendasari tindakan tersebut. Dua

jenis emosi tersebut adalah emosi positif seperti tidak tega, serta emosi

negatif seperti merasa inferior, terpaksa, takut, menyesal, bersalah, malas,

tidak nyaman, malu, dan suasana hati cenderung mudah berubah. Setelah

individu bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku, muncul emosi

positif seperti bersyukur, senang, lega, dan tidak tega. Tetapi muncul pula

emosi negatif seperti menyesal dan takut. Selain itu, keadaan seolah-olah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

117

tidak ada emosi juga muncul pada diri individu, baik sebelum maupun

setelah bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sebelum individu bertindak tidak sesuai dengan peraturan yang

berlaku, hanya emosi negatif yang muncul seperti malas, tidak senang dan

takut. Selain itu, setelah individu bertindak tidak sesuai dengan peraturan

yang berlaku, tidak hanya emosi negatif seperti rasa takut saja yang

muncul, melainkan juga muncul keadaan seolah-seolah tidak ada emosi,

serta emosi positif seperti merasa senang.

Emosi yang mendasari individu sebelum bertindak sesuai dengan

norma yang berlaku meliputi, emosi positif, emosi negatif, serta keadaan

seolah-olah tidak ada emosi. Emosi positif meliputi nyaman, sayang,

bersyukur, dan empati. Sedangkan emosi negatif meliputi menyesal,

takut, tertekan, gelisah, terpaksa, dan malas. Selain itu, setelah individu

bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, keadaan seolah-olah tidak

ada emosi, emosi positif, dan emosi negatif juga muncul. Emosi positif

tersebut meliputi senang, lega, puas, nyaman, bangga, dan bahagia.

Sedangkan Emosi negatif meliputi marah dan inferior.

Emosi positif, emosi negatif, dan keadaan seolah-olah tidak ada

emosi juga muncul pada diri individu sebelum bertindak tidak sesuai

dengan norma yang berlaku. Emosi positif tersebut meliputi rasa nyaman

dan senang. Sedangkan emosi negatif tersebut meliputi rasa malas, tidak

nyaman, bersalah, marah, terpaksa, stres, tidak peduli, tidak suka, takut,

dan berdosa. Selain itu, emosi positif, emosi negatif, dan keadaan seolah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

118

olah tidak ada emosi juga muncul pada diri individu setelah bertindak

tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Emosi positif itu sendiri

meliputi rasa senang dan lega. Sedangkan emosi negatif itu sendiri

meliputi rasa menyesal, tidak nyaman, bersalah, tidak peduli, malu,

merasa inferior, takut, dan berdosa.

Sebelum individu melakukan tindakan yang berkaitan dengan

dapat mencapai tujuan bertahan hidup, hanya muncul emosi negatif (tidak

nyaman, stres, dan suasana hati cenderung mudah berubah) dan keadaan

seolah-olah tidak ada emosi. Sedangkan setelah individu melakukan

tindakan yang berkaitan dengan dapat mencapai tujuan bertahan hidup,

emosi yang muncul adalah emosi positif, emosi negatif, dan keadaan

seolah-olah tidak ada emosi. Emosi positif tersebut meliputi rasa senang,

dan emosi negatif tersebut meliputi rasa takut dan menyesal. Namun jika

berkaitan dengan belum tercapainya tujuan bertahan hidup, emosi negatif

seperti rasa malas akan muncul pada individu sebelum bertindak.

Sedangkan setelah bertindak, akan muncul keadaan seolah-olah tidak ada

emosi.

Kemunculan pengalaman-pengalaman emosi tersebut berkaitan

dengan munculnya isi kognitif yang juga dialami oleh individu dalam

bertindak di kehidupan sehari-hari. Isi kognitif tersebut meliputi

perspektif individu, religiusitas, lingkungan sekitar, keluarga, dan

fisiologis yang saling berkaitan satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

119

B. KEKUATAN PENELITIAN

Kekuatan penelitian ini yaitu penggunaan metode wawancara

sebagai metode pengumpulan data pada masing-masing subjek sehingga

dapat lebih menggali data penelitian secara mendalam. Selain itu,

kekuatan penelitian ini juga terletak pada subjek penelitian yang

berjumlah sembilan orang yang memiliki latar belakang usia, agama, serta

suku atau etnis yang beragam, sehingga data penelitian menjadi lebih

bervariasi.

Kekuatan ketiga dari penelitian ini yaitu terletak pada proses analisis

verbatim tiap subjek yang dilakukan secara berulang-ulang dan melalui

proses diskusi dengan teman sejawat untuk mengurangi kemelencengan

hasil sehingga mendapatkan hasil yang lebih konsisten. Tidak hanya itu,

peneliti juga melakukan member checking untuk mendapatkkan

kesepakatan data penelitian dari masing-masing subjek, sehingga hasil

penelitian sesuai dengan pengalaman subjek penelitian dan mampu

menggambarkan keadaan lapangan yang sesungguhnya. Kekuatan

penelitian yang berikutnya yaitu terletak pada pencantuman keseluruhan

proses penelitian, sehingga dapat lebih dipahami, dikaji dan

dikembangkan oleh peneliti lain.

C. KELEMAHAN PENELITIAN

Kelemahan pertama pada penelitian ini yaitu terletak pada jumlah

petanyaan penelitian yang banyak, sehingga beberapa subjek menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

120

bosan dan cenderung membatasi jawaban yang diberikan. Selain itu,

kelemahan berikutnya dari penelitian ini yaitu subjek yang dirasa masih

perlu ditambah dalam segi jumlah maupun keragaman latar belakang suku

dan agama, agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam.

D. SARAN

Berikut ini merupakan saran yang peneliti ajukan kepada:

1. Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan kelemahan-

kelemahan yang ada pada penelitian ini. Peneliti selanjutnya diharapkan

untuk menguasai keseluruhan pertanyaan penelitian dan mengatur alur

wawancara dengan lebih padat agar subjek tidak bosan dan semakin

memberikan jawaban yang lebih mendalam.

Selain itu, peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk menambah

jumlah dan variasi subjek penelitian agar mendapatkan hasil penelitian

dengan lebih menyeluruh dan mendalam.

2. Bagi psikolog dan praktisi

Bagi psikolog dan praktisi, melalui penelitian ini diharapkan dapat

semakin mendorong individu maupun masyarakat untuk lebih

menyadari dan memahami kemunculan emosi yang dapat mendasari

tindakan, sehingga diharapkan dapat semakin membantu dalam

mengatasi permasalahan perilaku individu maupun masyarakat di dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

121

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y. (2008). Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal

Keperawatan Indonesia, Vol. 12, No. 2, 2008, 137-141.

Batson, C. D., Klein, T. R., Highberger, L., & Shaw, L. L. (1995). Immorality

from empathy-induced altruism: When compassion and justice conflict.

Journal of Personality and Social Psychology, 68, 1042-1054.

Baumgardner, S. R., & Crothers, M. K. (2009). Positive Psychology. Prentice

Hall, New Jersey.

Bedford, O., & Kwang, K. K. (2003). Guilt and Shame in Chinese Culture: A

Cross-Cultural Framework from the Perspective of Morality and Identity.

Journal for the Theory of Social Behaviour 33:2 0021–8308. USA:

Blackwell Publishing.

Beer, J. S., Heerey, E. A., Keltner, D., Knight, R. T. (2003). The Regulatory

Function of Self-Conscious Emotion: Insights From Patients With

Orbitofrontal Damage. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.

85, No. 4, 2003, 594–604.

Braithwaite, J. (2000). Shame and Criminal Justice. Canadian Journal of

Criminology, 42, 3; Academic Research Library, 281.

Cahya, Dirga. (2015). Pengakuan AK Soal Emosi Lalu Membunuh Hayriantira.

Diunduh dari Megapolitan.kompas.com/read/2015/08/07/15200451/ini.

Pengakuan.AK.Soal.Emosi.lalu.Membunuh.Hayriantira.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

122

Campos, J. J., Campos, R. G., & Barrett, K. C. (1989). Emergent themes in the

study of emotional development and emotion regulation. Developmental

Psychology, 25, 394-402.

Candald, D. K., Fell, J. P., Keen, E., Leshner, A. I., Tarpy, R. M., Plutchik, R.

(1977). Emotion. Brooklyn: Cole Publishing Company.

Cartensen, Laura. L., Mayr, Urich., Pasupathi, Monisha., Nesselroade, John. R.

(2000). Emotional Experience in Everyday Life Across the Adult Life Span.

Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 79, No. 4, 2000, 644-

655.

Cartwright, Dorwin. (1950). Feelings and emotion:The Moosehearth Symposium.

New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Creswell. J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, dan

Mixed. Celeban Timur: Pustaka Pelajar.

Diamond, L. M., & Aspinwall, L. G. (2003). Emotion Regulation Across the Life

Span: An Integrative Perspective Emphasizing Self-Regulation, Positive

Affect, and Dyadic Processes. Motivation and Emotion, Vol. 27, No. 2.

2003, 125-156.

Downs. C., Smeyak. P., Martin. E. (1980). Professional Interviewing. New York:

Harper & Row Publisher.

Edelmann, R. J. (1987). The psychology of embarrassment. Chichester, UK:

Wiley.

Ekman, P. (1992). An argument for basic emotions. Cognition and Emotion, 6

(3/4), 169-200. San Francisco: University of California.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

123

Ekman, P. (2003). Emotions revealed:Recognizing faces and feeling to improve

comunication and emotional life. New York : Henry Holt & Company.

Emmons, Robert A. (2005) Handbook of the Psychology of Religion and

Sprirituality. London: The Guiltford Press.

Finlayson, A. G., & Daniels, M. (2008). Western converting to Buddhism: An

exploratory grounded theory investigation. Transpersonal Psychology

Review, Vol. 12, No. 1, The British Psychology Soceity.

Fredrickson, Barbara L. (2001). The Role of Positive Emotion in Positive

Psychology: The Broaden and Build Theory of Positive Emotions. Am

Psychol. 2001 March : 56(3) : 218-226

Fredrickson & Levenson. (1998). Positive Emotions Speed Recovery from the

Cardiovascular Sequelae of Negative Emotions. Cogn Emot. 1998, 12(2):

191–220. doi:10.1080/026999398379718

Guerrero, L. K. & Andersen, P. (1997). Handbook of Communication and

Emotion: Research, Applications, and Contexts. San Diego: Academic

Press.

Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Haidt, J. (2003). Elevation and the Positive Psychology of Morality. Dalam

Keyes, C. L. & Haidt, J. (Eds.), Flourishing: Positive Psychology and the

Life Well-Lived, (hh.275–89).Washington, DC: American Psychological

Association.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

124

Haidt, J., & Keltner, D. (1997). Culture and Emotion: New Methods and New

Emotions. Manuscript in preparation. Charlottesville : University of

Virginia, Department of Psychology.

Handayani, Christina S. (2004). Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta: LKIS

Hatfield, E., Cacioppo, J., & Rapson, R. L. (1994). Emotional Contagion. New

York: Cambridge University Press.

Hoffman, M. (2000). Empaty and Moral Development: The Implications for

Caring and Justice. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Izard, C. E. (2007). Basic Emotion, Natural Kinds, Emotion Schemas, and a New

Paradigm. Association for Psychological Science

Johnston, M., & Krettenauer, T. (2011). Moral Self and Moral Emotion

Expectancies as Predictors of Anti- and Prosocial Behaviour in

Adolescence: A Case for Mediation. European Journal of Developmental

Psychology, 8(2), 228–243

Keltner, D. (1995). The Signs of Appeasement: Evidence for the Distinct Displays

of Embarrassment, Amusement, and Shame. Journal of Personality and

Social Psychology, 68, 441-454.

Keltner, D., & Buswell, B. N. (1997). Embarrassment: Its Distinct Form and

Appeasement Functions. Psychological Bulletin. Vol. 122, No. 3, 250-270.

Keltner, D., & Kring, M. (1998). Emotion, Social Function, and Psychopathology.

Review of General Psychology, Vol. 2, No. 3, 320-342.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

125

Lambert, N. M., Graham, S. M., & Fincham, F. D. (2009). A Prototype Analysis

of Gratitude: Varieties of Gratitude Experiences. Personality And Social

Psychology Buletin. DOI: 10.1177/0146167209338071.

Lazarus, R. S. (1991). Emotion and Adaptation. New York: Oxford University

Press.

LeDoux, J. E. (1996). The Emotional Brain: The Mysterious Underpinnings of

Emotional life. New York: Simon & Schuster.

Lewis, M. (1992). Shame: The Exposed Self. New York: Free Press.

Lewis, M. (2000). Self-Conscious Emotions: Embarrassment, Pride, Shame, and

Guilt. Dalam Lewis, M. & Haviland-Jones, J. M. (Eds.), Handbook of

emotions (hh.623–636). New York: Guilford Press.

Lewis, M. (2011). The self conscious emotion. Encyclopedia on early childhood

development. USA: Institute for the Study of Child Development, UMDNJ-

Robert Wood Johnson Medical School, Child Health Institute.

Lickel, B., Schmader, T., Curtis, M., Scarnier, M., Ames, D. R. (2005). Vicarious

Shame and Guilt. Jurnal Group Processes and Intergroup Relations, Vol. 8,

No. 2, 2005, 145-157.

Miller, R. Creighton. (1990). Revisiting Shame and Guilt Cultures. Vol. 18, No. 3,

1990, 85. Diunduh dari : http://links.jstor.org/sici?sici=0091-

2131%28199009%2918%3C279%3ARSAGCA%3E2.0.CO%3B2-C

Morse, J. M. Barrett, M., Mayan, M., Olson, K., & Spiers, J. (2002). Verivication

strategies for establishing reliability and validity in qualitatif research.

International Journal of Qualitatif Methods, 1(2), 1-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

126

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia.

Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Plutchik. R., & Kellerman, H. (1980). Emotion: Theory, Research and

Experience. California: Academic Press.

Prinz, J. J. (2011). Is Empathy Necessary for Morality. Dalam Goldie, P. &

Coplan, A. (Eds.), Empathy: Philosophical and Psychological Perspectives.

New York: Oxford University Press.

Putra, Nusa. (2011). Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT

Indeks.

Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks

Smith, A. J. (2008). Qualitative Psychology: A Practical Guide to Research

Methods (ed. Ke-2). California: Sage Publication.

Strauss, A., & Corbin, J. (1998). Basic of Qualitative Research: Techniques and

Procedures for Developing Grounded Theory (ed. Ke-2). California: Sage

Publication.

Strongman, K. T. (2003). The Psychology Of Emotion (ed. Ke-5). England: John

Wiley & Sons Ltd.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Schwarz, Norbert. (2000,). Emotion, cognition, and decision making. Psychology

Press Ltd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

127

Tangney, J.P., Stuewig, J., Mashek. (2007). Moral Emotions and Moral Behavior.

Annu. Review Psychology. 58, 345-372.

Tellegen, A., Watson, D., Clark, L. A. (1999). On the dimensional and

hierarchical structure of affect. Psychological Science. 1999; 10:297–303.

Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2004). Putting the self into self-conscious

emotions: A theoretical model. Psychological Inquiry, 15, 103–125.

Tracy, J. L., Robins, R. W. (2007a). The Self in Self-Conscious Emotions: A

Cognitive Appraisal Approach. Dalam Tracy, J. L., Robins, R. W., &

Tangney, J. P. (Eds.), The Conscious Emotions: Theory and Research. New

York : Guilford Press.

Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2007b). Self-conscious emotions: Where self and

emotion meet. Dalam Sedikides, C., & Spence, S. (Eds.), The self in social

psychology: Frontiers of social psychology New York: Psychology Press.

Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2007c). The nature of pride. Dalam Tracy, J. L.,

Robins, R. W., & Tangney, J. P. (Eds.), The Conscious Emotions: Theory

and Research. New York : Guilford Press.

Trivers, Robert. (1971). The Evolution of Reciprocal Altruism. The Quarterly

Review of Biology, Vol. 46, No. 1, 35-57.

Warga, Richard. (1983). Personal Awareness: A Psychology of Adjustment (ed.

Ke-3). Boston: Houghton Mifflin Company.

Wenar, C., & Kerig, P. (2000). Developmental Psychopathology: From Infancy

through adolescence. New York:The McGraw-Hill Book Companies Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

128

You, Y. G. (1997). Shame and Guilt Mechanisms in East Asian Culture. The

journal of Pastoral Care, Spring 1997, Vol. 51, No.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

129

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

130

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

143

Lampiran 2. Interviewing Guide Lines

A. Tujuan Wawancara

Mengetahui emosi atau perasan apa saja yang muncul dalam berperilaku

B. Konsep Masalah

e. Emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu,

sehingga mempengaruhi individu dalam berperilaku ?

o Sebelum melakukan suatu hal atau tindakan.

o Setelah melakukan suatu hal atau tindakan.

f. Bagaimana perasaan atau emosi itu dapat muncul dalam

mempengaruhi perilaku individu?

g. Kepada siapakah perasaan atau emosi yang muncul tersebut ditujukan

?

C. Informasi pokok yang ingin didapat

a. Mengetahu macam-macam emosi atau perasaan yang mungkin muncul

pada diri indivdu dalam berperilaku.

b. Mengetahui alasan perasaan atau emosi itu dapat muncul dalam

mempengaruhi perilaku individu.

c. Mengetahui perasaan atau emosi yang muncul tersebut ditujukan atau

diarahkan.

d. Karakteristik Subyek

a. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

144

b. Suku : Jawa, Madura, Tiong Hoa, Dayak, Nias

c. Agama : Katolik, Muslim, Kristen

d. Kategori Umur : Remaja, Dewasa Awal, Dewasa Akhir

e. Daftar Pertanyaan

1. Kurang lebih selama tiga bulan ini, sebutkan tiga hal/tindakan yang

menurut anda sebenarnya tidak sepantasnya dilakukan dan anda

memang benar-benar tidak melakukannya ?

a. Apa yang membuat anda merasa bahwa tindakan/hal tersebut tidak

pantas untuk dilakukan ?

b. Sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, apa yang anda rasakan ?

c. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

d. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

f. Bagaimana pikiran tersebut terlintas di benak anda ?

g. Setelah anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

yang menurut anda tidak sepantasnya tersebut, apa yang anda

rasakan ?

h. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

i. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

j. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

145

k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda saat setelah anda

memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

l. Bagaimana pikiran tersebut terlintas di benak anda ?

2. Selama tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal/ tindakan

yang tidak baik untuk anda lakukan, dan benar-benar tidak anda

lakukan?

a. Apa yang membuat anda merasa bahwa tindakan/hal tersebut tidak

baik untuk dilakukan ?

b. Sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, apa yang anda rasakan ?

c. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

d. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut?

e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

f. Bagaimana pikiran tersebut dapat terlintas di benak anda ?

g. Setelah anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, apa yang anda rasakan ?

h. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

i. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

j. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan yang menurut

anda tidak baik tersebut ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

146

k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

l. Bisakah anda bercerita lebih lanjut mengenai bagaimana pikiran

tersebut dapat terlintas di benak anda ?

3. Dalam kurun waktu tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda pantas untuk dilakukan, dan anda

benar-benar melakukannya?

a. Apa yang membuat anda merasa bahwa tindakan/hal tersebut

sepantasnya dilakukan ?

b. Sebelum anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

apa yang anda rasakan?

c. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

d. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

f. Bagaimana pemikiran tersebut dapat terlintas?

g. Setelah anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

apa yang anda rasakan ?

h. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

i. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

j. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

147

k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda saat setelah anda

memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

l. Bisakah anda menceritakan lebih lanjut mengenai bagaimana

pemikiran tersebut dapat terlintas pada benaak anda ?

4. Dalam kurun waktu tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda baik untuk dilakukan dan anda benar-

benar melakukannya?

a. Apa yang membuat anda merasa bahwa tindakan/hal tersebut

sebaiknya anda lakukan ?

b. Sebelum anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

apa yang anda rasakan?

c. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

d. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

f. Dapatkah anda menceritakan bagaimana pemikiran tersebut dapat

muncul ?

g. Setelah anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan yang

menurut anda baik tersebut, maka apa yang anda rasakan ?

h. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

i. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

148

j. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

l. Bagaimana pemikiran tersebut dapat muncul pada benak anda ?

5. Selama kurang lebih tiga bulan ini,dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda sebenarnya tidak sepantasnya anda

lakukan, tetapi tetap anda lakukan ?

a. Sebelum anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

apa yang anda rasakan?

b. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

c. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

e. Dapatkah anda menceritakan bagaimana pemikiran tersebut dapat

muncul ?

f. Setelah anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

maka apa yang anda rasakan ?

g. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

h. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

i. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

j. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

149

k. Bagaimana pemikiran tersebut dapat muncul pada benak anda ?

6. Selama kurang lebih tiga bulan ini,dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda sebenarnya tidak baik anda lakukan,

tetapi tetap anda lakukan?

a. Sebelum anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

apa yang anda rasakan?

b. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

c. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

e. Dapatkah anda menceritakan bagaimana pemikiran tersebut dapat

muncul ?

f. Setelah anda memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut,

maka apa yang anda rasakan ?

g. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

h. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

i. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk melakukan hal/tindakan tersebut ?

j. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

k. Bagaimana pemikiran tersebut dapat muncul pada benak anda ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

150

7. Selama kurang lebih tiga bulan ini,dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda sepantasnya anda lakukan, tetapi

tidak anda lakukan ?

a. Sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, apa yang anda rasakan?

b. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

c. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

e. Dapatkah anda menceritakan bagaimana pemikiran tersebut dapat

muncul ?

f. Setelah anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, maka apa yang anda rasakan ?

g. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

h. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

i. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

j. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

k. Bagaimana pemikiran tersebut dapat muncul pada benak anda ?

8. Selama kurang lebih tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga

hal/tindakan yang menurut anda sebenarnya baik untuk anda lakukan,

tetapi tidak anda lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

151

a. Sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, apa yang anda rasakan?

b. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut dapat muncul ?

c. Adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan

untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?

e. Dapatkah anda menceritakan bagaimana pemikiran tersebut dapat

muncul ?

f. Setelah anda memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan

tersebut, maka apa yang anda rasakan ?

g. Bagaimana perasaan atau emosi tersebut muncul ?

h. Kepada siapakah perasaan itu anda tujukan ?

i. Adakah yang terlintas di pikiran anda, saat setelah anda

memutuskan untuk tidak melakukan hal/tindakan tersebut ?

j. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda?

k. Bagaimana pemikiran tersebut dapat muncul pada benak anda ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

152

Lampiran 3

EMOSI DALAM BERPERILAKU

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Saya, Vincentia Diajeng adalah mahasiswa dari Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan

penelitian yang berjudul “Emosi dalam Berperilaku”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu,

saat melakukan/tidak jadi melakukan hal/kegiatan/peristiwa yang

sepantasnya/tidak sepantasnya untuk dilakukan. Saya mengajak kesediaan anda

untuk dapat berpatisipasi dalam penelitian ini.

A. Kesukarelaan Partisipasi Subjek

Anda bebas untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Bila anda sudah

memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan diri atau

berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau sanksi apapun.

B. Prosedur Penelitian

Apabaila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, maka anda

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan partisipasi dan melakukan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Anda akan diminta untuk mengisi data pribadi (nama, suku, jenis kelamin,

umur, dan agama).

2. Anda diminta untuk menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan dengan

jujur dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

3. Jawaban anda akan disimpan menggunakan alat perekam, yang nantinya

akan digunakan hanya untuk keperluan penelitian saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

153

C. Harapan Untuk Subjek

Sebagai subjek penelitian, Anda diharapkan mengikuti petunjuk penelitian

seperti yang telah ditulis di atas. Anda bisa menanyakan hal-hal yang belum

anda pahami, sebelum anda memutuskan kesediaan berpartisipasi dalam

penelitian ini kepada pihak peneliti.

D. Potensi Resiko

Saya berharap bahwa segala resiko dan ketidaknyamanan memiliki

kemungkinan yang sangat kecil. Saya juga berharap resiko dan

ketidaknyamanan tidak terjadi dalam penelitian ini. Namun, anda dapat

mengundurkan diri jika anda merasa tidak nyaman selama penelitian ini

dilakukan.

E. Manfaat

Setelah berpartisipasi dalam penelitian ini, mungkin anda tidak akan

secara langsung merasakan manfaatnya. Meskipun demikian, melalui

penelitian ini akan semakin membantu kita dalam memahami emosi atau

perasaan yang muncul saat melakukan/tidak melakukan

hal/kegiatan/peristiwa, sehingga akan semakin membantu kita dalam

berperilaku di kehidupan sehari-hari.

F. Kerahasiaan

Semua informasi yang terdapat dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan

hanya diketahui oleh pihak peneliti saja.Pihak peneliti tidak akan

mencantumkan nama pada penelitian ini. Selain itu, semua informasi hanya

diperuntukkan hanya untuk penelitian saja. Tidak hanya itu, hasil dari

penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

154

G. Kompensasi

Anda tidak akan dikenakan biaya apapun untuk ikut berpartisipasi dalam

penelitian ini. Namun, juga tidak diberikan kompensasi secara materi atas

partisipasi anda.

H. Informasi Tambahan

Anda mempunyai kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum

jelas sehubungan dengan penelitian ini. Jika ada yang belum jelas, maka anda

dapat bertanya melalui pihak peneliti:

Nama : Vincentia Diajeng

Telepon : 087838773092

Email : [email protected]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

155

Biodata Subjek

Nama :…………………………………………………..

Jenis Kelamin :…………………………………………………..

Usia :………………………………………………….

Suku :………………………………………………….

Agama :…………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

156

Lampiran 4

Pernyataan Persetujuan Partisipasi

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut

berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa

keikutsertaan saya dalam penelitian ini saya lakukan secara sukarela atau tanpa

paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data

yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan

penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan

yang akan digunakan memuat informasi-informasi tentang diri saya. Semua

penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya

telah dijawab oleh pihak peneliti. Dengan menandatangani formulir ini, maka saya

setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Nama Subjek

B Air. D

Tanda Tangan Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

157

Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

158

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

159

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

160

Lampiran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

161

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

162

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

163

Lampiran 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

164

Lampiran 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

165

Lampiran 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

166

Lampiran 14. Contoh Verbatim

Wawancara Trial Subjek

Meaning

Unit Data Interpretasi Transformasi

Kami ingin mengetahui mengenai perasaan apa yang anda alami ketika anda melakukan sesuatu atau tidak jadi untuk melakukan sesuatu. Oleh

karena itu, dalam waktu kira-kira tiga bulan ini, saya meminta anda untuk menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda

sebenarnya tidak pantas untuk anda lakukan, dan anda memang benar-benar tidak melakukannya. Silahkan.

1. Tiga hal itu.. Mencuri, plagiat skripsi, sama berhubungan

seks di luar nikah.

DP tidak melanggar hukum dan

norma dengan tidak mencuri, tidak

melakukan plagiat, dan tidak

berhubungan seks di luar nikah.

Tidak melaanggar standart

sosial.

Jadi ada tiga hal. Yaitu mencuri, plagiat, dan berhubungan seks di luar nikah. Lalu apa yang membuat anda merasa bahwa tiga hal tadi

merupakan hal atau tindakan yang tidak pantas untuk anda lakukan?

2. Karena ketiga hal itu sangat..apa..ketiga hal itu tuh

melibatkan orang lain yang pertama. Lalu yang kedua itu

merugikan orang lain. Jadi yang merugikan orang lain itu

semisal begini mbak.. semisal ya.. mencuri.

DP beranggapan bahwa mencuri

merupakan tindakan yang tidak

sepantasnya dilakukan karena dapat

merugikan orang lain.

Tidak melanggar hukum karena

merugikan orang lain.

3. Jadi saat saya mencuri, semisal misalnya bolpen. Semisal DP timbul keinginan untuk mencuri Ingin melanggar hukum karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

167

saya tidak punya bolpen, lalu teman saya itu punya bolpen

dan saya membutuhkan bolpen. Saya berpikiran untuk

mencuri semisal.

karena ia tidak mempunyai barang

yang sebenarnya ia butuhkan dan

orang lain mempunyai barang yang

sedang ia butuhkan tersebut.

tunttutan pemenuhan kebutuhan

pribadi.

4. Tapi, jika saya mencuri itu merugikan orang lain. Nah..

disamping itu saya juga rugi. Ruginya gini.. Saya rugi jika

ketangkep basah mencuri bisa dipenjara. Lalu, rugi waktu

karena dipenjara itu. Rugi nama baik...Nama baik

keluaraga dan nama baik desa juga bisa jelek karena

tindakan saya, wlaupun itu hanya sekedar bolpen. Lalu,

untuk orang yang bolpennya saya curi itu, dia rugi materi.

Jadi rugi bolpen dan tidak bisamengerjakan sesuatu karena

tidak ada bolpen. Lalu,yang dari orang yang saya curi itu

dia rugi waktu mbak karena ngurusi saya. Jadi semisal dia

tidak kehilangan bolpen, dia tidak berurusan dengan polisi

dan tidak berurusan dengan saya begitu. Orang lain... ya

orang lain itu juga rugi ngurus kami berdua. Rugi ngurus

saya selaku pencuri dan korban yang saya curi itu. Orang

lain rugi ngurusi yang tidak penting hanya urusan mencuri

bolpen.

DP beranggapan bahwa tidak

sepantasnya mencuri karena dapat

merugikan diri sendiri dan orang

lain.

Tidak melanggar hukum karenaa

merugikan diri sendiri dan orang

lain.

Oh seperti itu..lalu untuk plagiat dan berhubungan seks di luar nikah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

168

5. Itu juga merugikan itu mbak. Jadi ketiga hal itu sebenarnya

merugikan orang lain. Hampir sama dengan yang pertama.

DP beranggapan bahwa melanggar

hukum dan norma dengan

melakukan plagiat dan

berhubungan seks di luar nikah

tidak sepantasnya dilakukan karena

dapat merugikan orang lain.

Tidak sepantasnya melanggar

hukum dan norma karena

merugikan orang lain.

6. Semisal yang plagiat itu, untuk penulis asli.. Jadi saya

mencontek semuanya. Nah..dengan mencotek semuanya

itu, saya kan untungnya saya tidak perlu repot memikir tapi

dari penulis itu..rugi karena telah berpikir lama, rugi waktu

untuk mengerjakan skripsi, rugi dana...nah tiba-tiba saya

ambil skripsinya.

DP beranggapan bahwa meskipun

ia diuntungkan dengan melakukan

plagiat, tetapi tindakannya tersebut

akan merugikan orang lain yang

telah berusaha keras untuk

mengerjakan skripsi tersebut.

Meskipun akan diuntungkan

tetapi tetap tidak pantas

dilakukan karena merugikan

orang lain.

7. Nah untuk yang behubungan seks di luar nikah itu, ruginya

semisal jadi anak..atau hamil diluar nikah. Dari

pasangannya dulu, itu ruginya di waktu, semisal masih

kuliah itu kan jadi kuliahnya kan agak molor terus

diomongin banyak orang. Kan kalau di desa seperti itu

mbak. Orang tua itu rugi.. Orang tua itu mungkin

berpikiran kan sudah dibesarkan sampai sekarang kok

malah hasilnya seperti ini..walaupun orang tua itu

sebenarnya menerima hasilnya.

DP beranggapan bahwa tidak

sepantasnya melanggar norma

dengan berhubungan seks di luar

nikah karena akan merugikan diri

sendiri, pasangan, dan keluarga,

serta menjadi perbincangan di

lingkungan masyarakat.

Tidak pantas melanggar norma

karena dampak negatif tindakan

dan menjadi perbincangan di

lingkungan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

169

Oke.. Lalu adakah yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan tiga hal tersebut?

8. Sebelumnya itu ada pemikiran terintas itu ingin melakukan

tiga hal tersebut karena saya pengen. Lalu pengen dalam

artian, jika mencuri itu tadi sebenarnya saya pengen

soalnya tidak punya bolpen jadi kepepet mbak. Pengen beli

tapi gak punya uang, jadi mencuri aja.

DP sebelum memutuskan untuk

tidak melanggar hukum,

sebenarnya ia berkeinginan untuk

melanggaar hukum dengan mencuri

untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak.

Ingin melanggar hukum untuk

memenuhi kebutuhan yang

mendesak.

9. Kalau plagiat mungkin pengen sekali biar gak mikir

panjang, jadi saya mengambil plagiat itu biar cepat selesai.

DP sebelum memutuskan,

sebenarnya berkeinginan untuk

melangggar peraturan dan hukum

dengan melakukan plagiat ketika

skripsi agar cepat selesai tanpa

perlu berusaha keras dalam

mengerjakannya.

Ingin melanggar norma karena

ingin mendapatkan hasil atau

manfaat secara instan.

10. Lalu yang untuk hubungan seks di luar nikah itu,

sebenarnya saya pengen mbak. Tapi rasanya mungkin

diceritain sama teman-temen yang sudah itu enak..lalu

pengen..

DP sebelum memutuskan,

sebenarnya berkeinginan untuk

melanggar norma dengan

melakukan hubungan seks di luar

nikah setelah mendengar cerita

mengenai pengalaman-pengalaman

dari teman.

Ingin melanggar norma setelah

mendengar cerita dari teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

170

11. Lalu dipikir-pikir lagi lalu...ya sama yang seperti pertama

itu kok merugikan mbak..

DP pada akhirnya memutuskan

untuk tidak melanggar hukum dan

norma karena ia menganggap

bahwa tindakan tersebut merupakan

tindakan yang merugikan.

Tidak melanggar hukum karena

dianggap merugikan.

Oke. Setelah itu, sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut, saya ingin mengetahui sebenarnya apa yang anda rasakan?

12. Sebelum saya melakukan tiga hal tersebut, yang saya

rasakan itu jantung berdebar-debar. Jadi istilahnya jantung

itu berdebar-debar karena otak itu berpikir. “Jadi apa

enggak yah..jadi apa enggak yah.. Kalau jadi.. resikonya

begini, tapi kalau enggak enaknnya begini gitu lho.. Jadi

semisal jadi..semisal mencuri lalu ketahuan bisa urusannya

panjang. Terus semisal jadi dan ndak ketahuan nah saya

kan jadi punya bolpen (sambil tertawa)”. Jadi berdebar-

debar.

DP mengalami jantung berdebar-

debar sebelum membuat keputusan

untuk tidak melanggar norma dan

hukum karena ia harus memilih

antara keinginan dengan resiko

yang akan ia dapat jika melanggar

norma dan hukum.

Jantung berdebar-debar sebelum

memutuskan karena harus

memilih antara keinginan

dengan resiko tindakan.

Oh.. Nah, sekarang setelah anda memutuskan untuk tidak jadi nih untuk melakukan tiga hal tersebut, apa yang anda rasakan?

13. Setelah memutuskan untuk tidak jadi, yang saya rsakan itu

lega. Jadi, seperti saya itu awalnya itu semisal belum

melakukan dan akan melakukan itu semisal membawa

beban satu ton..satu kilo.. Lha itu setelah tidak jadi

melakukan itu satu kilo atau satu ton itu hilang..itu lega.

DP merasa lega setelah ia pada

akhirnya memutuskan untuk tidak

melaanggar norma, peraturan, dan

hukum.

Lega setelah tidak melanggar

standart sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

171

Jadi beban itu hilang..

Nah, saya sekarang ingin mengetahui adakah yang terlintas dipikiran anda setelah anda ini tidak jadi melakukan tiga hal tersebut?

14. Yang terlintas itu, setelah tidak jadi itu ya..itu..ya.. Saya

bersyukur yang terlintas pemikirannya karena saya tidak

jadi melakukan hal yang merugikan itu mbak.

DP merasa bersyukur karena ia

tidak jadi melakukan tindakan yang

dianggap membawa dampak

merugikan.

Bersyukur karena tidak jadi

melanggar standart sosial.

Nah..lalu selanjutnya, sama seperti yang tadi. Selama tiga bulan ini kira-kira. Dapatkah anda menyebutkan tiga hal atau tindakan yang

sebenarnya tidak baik untuk anda lakukan, dan memang benar-benar tidak anda lakukan? Silahkan...

15. Tidak baik..tidak saya lakukan..yaitu mukuli orang. Terus

menjelek-jelekkan orang lain. Terus ikut campur urusan

orang lain.

DP tidak melanggar hukum dan

aturan sosial yang tidak tertulis

dengan tidak memukul orang lain,

tidak menghina orang lain, dan

tidak mencampuri privasi orang

lain.

Tidak melanggar standart sosial.

Lalu apa nih yang membaut anda merasa bahwa, tadi yang pertama itu memukuli orang, menjelek-jelekkan orang lain, dan mencampuri urusan

orang lain itu merupakan tindakan yang sebenarnya tidak baik untuk anda lakukan?

16. Karena apa ya.. Hal tersebut itu sama yang pertama itu

merugikan orang lain. Jika memukuli orang lain tanpa

walaupun kita tahu alasannya, tapi jika kita memukuli itu

kita rugi karena rugi waktu. Rugi orang yang saya pukuli

itu bonyok-bonyok. Terus rugi saya juga, karena orang

DP beranggapan bahwa ia tidak

sebaiknya memukul orang lain,

membicarakan orang lain, dan ikut

campur privasi orang lain karena

tindakan tersebut akan merugikan

Tidak melanggar standart sosial

karena merugikan dan berdosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

172

yang saya pukuli itu divisum dan melaporkan ke polisi,

terus saya dipenjara. Terus rugi uang juga, karena biasanya

kalau di polisi itu suruh mbayar juga mbak. Lalu obrolin

orang lain. Walaupun orang lain itu tidak tahu, tapi ruginya

itu urusannya sama Tuhan yang diatas. Sama seperti point

yang ketiga mbak..nanti kita tuh ruginya diatas mbak,

bukan di dunia ini. Orang lain yang kita omongin itu ndak

tahu. Yang ketiga itu yang mencampuri urusan orang lain

itu rugi. Lha wong kita ndak tahu kok ikut-ikuttan..lhah itu

lhoh mbak.

diri sendiri dan akan membawa

dosa.

Lalu apa yang anda rasakan sebelum memutuskan untuk tidak jadi melakukan tiga hal tersebut?

17. Gelisah karena semisal yang pertama itu...mau makan ndak

enak..mau minum ndak enak..tidur ndak enak.. Kalau yang

kedua itu takut kalau tak omongin itu, orang yang tak

omongin itu tahu apa enggak ya.. Jadi gelisah.. semisalnya

tiba-tiba si A datang jadi mending tidak jadi aja... Jadi ya

gelisah.. Lalu yang ketiga itu ikut urusan orang lain.

Misalnya..ehm..lha wong saya saja tidak mau saya diikut

campurin kok saya ikut campur urusan orang lain. Jadi

gelisah..ndak enak jadinya..

DP merasa gelisah dan tidak

nyaman sebelum membuat

keputusan untuk tidak melanggar

standart sosial karena dampak

negatif tindakan dan percaya

adanya karma.

Gelisah dan tidak nyaman

sebelum tidak melanggar

standart sosial karena dampak

negatif tindakan dan percaya

adanya karma.

Lalu adakah sesuatu yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

173

18. Tiga hal yang...eehm..eh maaf mbak tolong diulangi lagi

pertanyaannya.

DP meminta untuk mengulang

pertanyaan yang diberikan.

Mengulang pertanyaan.

Jadi, adakah yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut?

19. Jadi pikirannya itu jadi ingin melakukan ketiga hal tersebut

terus setelah...ya itu tadi mbak..pikirannya jadi ya

merugikan orang lain, kalo enggak ya saya bebas.

DP sebelum membuat suatu

keputusan, ia memikirkan bahwa

tindakan yang akan ia lakukan akan

membawa merugikan jika tetap

dilakukan tetapi ia akan merasa

bebas jika tidak jadi melakukan

tindakan tersebut.

Sebelum memutuskan harus

memilih berdasarkan dampak

tindakan yang mungkin terjadi.

Seperti itu ya mas? Lalu nih, setelah anda ini kan akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan tiga hal tersebut. Apa yang anda rasakan?

20. Yang saya rasakan..hampir sama seperti yang pertanyaan

pertama tadi itu lhoh mbak. Beban itu hilang. Jadi misal

membawa satu kilo atau dua kilo di pundak itu, lalu beban

itu terasa hilang seketika.

DP merasa lega setelah ia

memutuskan untuk tidak melanggar

norma dan hukum dengan tidak

memukul orang lain, tidak

membicarakan orag lain, dan tidak

mencampuri privasi orang lain.

Lega setelah tidak melanggar

standart sosial.

21. Jadi, pasrah wes..seperti kayak point pertama itu mbak.

Jadi mesti mengko ana karmane dhewe gitu mbak.

DP merasa pasrah setelah ia

memutuskan untuk tidak melanggar

norma dan hukum dengan tidak

memukul orang lain, tidak

Pasrah setelah tidak melanggar

standart sosial karena percaya

akan berlakunya hukum karma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

174

membicarakan orag lain, dan tidak

mencampuri privasi orang lain

karena ia percaya akan adanya

hukum karma yang berlaku di

masyarakat.

22. Yang kedua dan ketiga saya itu lega karena tidak jadi, gitu

lhoh mbak. Lalu berarti saya tidak berdosa. Jadi, saya tidak

jadi menambah dosa dengan tidak ikut campur dan

ngomongin orang lain. Lega mbak.

DP merasa lega setelah ia

memutuskan untuk tidak melanggar

norma dan hukum dengan tidak

memukul orang lain, tidak

membicarakan orag lain, dan tidak

mencampuri privasi orang lain

karena tidak menambah dosa lagi.

Lega setelah tidak melanggar

standart sosial karena tidak jadi

menambah dosa.

Oh iya berarti lega ya mas? Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda, setelah anda ini memutuskan untuk tidak jadi melakukan tiga hal

tersebut?

23. Pikiran di benak saya setelah tidak jadi itu yah mbak.

Pikirannya ya, “oh..alhamdulilah akhirnya saya tidak jadi

merugikan orang lain”.

DP setelah memutuskan kemudian

merasa bersyukur setelah

mengingat kembali tindakan yang

dilakukan karena ia tidak jadi

merugikan orang lain.

Bersyukur setelah mengingat

kembali tindakan yang

dilakukan karena tidak jadi

merugikan orang lain.

Oh seperti itu. Oke. Lalu bisakah anda menyebutkan masih dalam kurun waktu yang sama yaitu tiga bulan. Anda menyebutkan tiga hal atau tiga

tindakan yang menurut anda itu sebenarnya pantas untuk dilakukan, dan anda memang benar-benar melakukannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

175

24. Pantas untuk dilakukan dan saya melakukannya.

Berpakaian rapi ke gereja, lalu sopan terhadap orang tua

dan orang lain, lalu...itu aja mbak.

DP mematuhi norma dan aturan

sosial yang tidak tertulis dengan

berpakaian rapi ketika beribadah

dan sopan terhadap orang tua.

Mematuhi standart sosial.

Ok. Nah tadi yang pertama yaitu berpakaian rapi ke gereja, lalu yang kedua sopan terhadap orang lain. Nah, apa yang membuat anda merasa

bahwa dua hal tadi merupakan tindakan atau hal yang pantas untuk anda lakukan ?

25. Karena semisal berpakaian rapi ke gereja. Itu pantas saya

lakukan karena baiknya di diri saya sama di sekitar. Orang

lain neng nyawang ki, lhah apik ngono kuwi lhoh mbak. Oh

enak dilihat, enak dipandang. Lalu kalau di saya itu

nyaman untuk ke gereja karena menurut saya pakaiannya

sudah pantas.

DP mematuhi aturan sosial yang

tidak tertulis dengan berpakaian

rapi ketika beribadah untuk

mendapatkan pandangan atau

penilaian positif dari lingkungan

sekitar dan agar merasa nyaman.

Mematuhi aturan sosial tidak

tertulis agar merasa nyaman dan

mendapat penilaian positif dari

lingkungan sekitar.

Lalu untuk yang sopan itu? Tadi anda kan mengatakan bahwa sopan terhadap orang lain. Nah apa yang menurut anda bahwa sopan terhadap

orang lain merupakan tindakan yang pantas untuk anda lakukan ?

26. Lalu untuk yang sopan itu. Nah saya itu kan tinggal dan

besar di desa. Unggah-ungguh itu sangat apa namanya,

dijunjung tinggi. Jadi semisal ada orang tua dan kita lewat

di depannya, kita selayaknya ngomong “nderek langkung”

apa permisi gitu. Karena kita menghargai sebenarnya.

DP bertindak sopan kepada orang

tua karena ia berusaha mematuhi

norma adat yang sangat dijunjung

tinggi oleh lingkungan tempat

tinggalnya.

Melakukan karena berusaha

mematuhi norma adat yang

masih diunjung tinggi.

Lalu, sebelum anda untuk memutuskan melakukan dua hal tersebut, apa yang anda rasakan?

27. Yang saya rasakan itu kalau hal ini saya senang mbak. DP merasa senang dan bangga Senang dan bangga setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

176

Karena saya berpikiran senang karena saya bisa.. Saya

gabung saja point yang pertama dan kedua. Saya bangga,

bahagia, senang jadi satu. Karena membuat orang lain itu

nyaman terhadap saya dan nyaman terhadap orang lain

disekitar saya.

setelah memutuskan untuk

berpakaian rapi ketika beribadah

dan sopan terhadap orang tua

karena tindakan tersebut akan

memunculkan rasa saling nyaman

antara orang lain maupun dirinya

sendiri.

mematuhi standart sosial karena

dapat memunculkan perasaan

saling nyaman antara pribadi

maupun individu lain.

Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut?

28. Yang terlintas itu mbak, malah pikiran jelek mbak. Jadi

“opo aku ora usah ke gereja mbak karena nggak pake baju

pantas?” Terus kan toh pakai baju biasa itu juga baik tapi

menurut saya itu belum pantas. Yang kedua itu, kalau yang

berpikran jelek itu, enggak ngomong..enggak nderek

langkung kan mungkin dikejar waktu. Lalu mungkin sama

orang yang saya lewati itu ada masalah. Jadi saya ada

pemikiran “ora usah sopan po yo?”, tapi saya

kesampingkan dulu.

Muncul pemikiran yang cenderung

bersifat negatif dalam diri DP

sebelum ia memutuskan untuk

berpakaian rapi ketika beribadah

dan sopan terhadap orang tua

karena ia memikirkan dampak

negatif tindakan atau respon negatif

dari lingkungan sekitar yang akan

ia dapatkan.

Mematuhi standart sosial karena

memikirkan dampak negatif

tindakan dan respon negatif dari

lingkungan sekitar.

Nah setelah anda pada akhirnya memutuskan untuk berperilaku sopan dan berpakain yang pantas ke gereja. Nah apa nih yang anda rasakan?

29. Yang saya rasakan itu senang karena saya menghadap

Tuhan menurut saya, saya rapi, enak jadi nyaman juga.

DP merasa senang dan nyaman

setelah ia berpakaian rapi ketika

beribadah.

Senang dan nyaman setelah

melakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

177

30. Lalu yang bertindak sopan itu, saya senang karena

walaupun orang tersebut ada masalah dengan saya, tapi

saya tetep mengambil bawahnya. Jadi saya tetap

menghargai bahwa dia itu orang tua gitu. Karena saya itu

hidup di desa itu mbak.

DP merasa senang setelah bertindak

sopan kepada orang tua karena ia

mampu memenuhi tuntuttan norma

adat yang berlaku dan dijunjung

tinggi di tempat ia tinggal.

Senang setelah mampu

memenuhi tuntuttan norma adat

yang dijunjung tinggi di

lingkungan sekitar.

Ok. Lalu sama seperti yang tadi, dalam kurun waktu sekitar tia bulan ini. Dapatkah anda menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut

anda sebenarnya baik untuk anda lakukan dan anda memang benar-benar melakukan hal tersebut?

31. Nah hampir sama sih mbak. Saya itu..ya..belajar tepat

waktu di kampus waktu masuk kuliah. Lalu, naik motor di

jalan dengan tidak ugal-ugalan. Lalu yang ketiga

itu...mungkin dua mbak.

DP mematuhi peraturan dengan

tidak terlambat masuk kuliah dan

mengendarai motor sesuai dengan

rambu-rambu lalulintas.

Mematuhi peraturan.

Iya. Nah lalu apa nih yang membuat anda merasa bahwa dua hal tersebut anda lakukan?

32. Jadi untuk yang tidak ugal-ugalan di jalan itu ya saling

menghargai antar orang di jalan. Tidak merugikan orang

lain yang ada di jalan. Lalu berangkat ke kampus tepat

waktu. Lhah semisal kita tidak tepat waktu ya mbak. Lhah

dan ada dosen yang memberi kuis, sedangkan dosen itu

mengatakan "jika teman anda tidak datang satu atau

terlambat, itu nilainya nol semua.” Lhah itu kan jadi

korban semua.

DP beranggapan bahwa ia masuk

kuliah tepat waktu dan

mengendarai motor sesuai rambu

lalulintas sebaiknya dilakukan agar

terhindar dari dampak tindakan

yang dianggap merugikan jika tidak

dilakukan.

Mematuhi peraturan untuk

menghindari dampak tindakan

yang dianggap merugikan.

Oh begitu. Lalu sebelum anda ini memutuskan melakukan dua hal yang menurut anda baik, apa yang anda rasakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

178

33. Yang saya rasakan itu, sebenarnya bingung. Jika saya

melakukan ya saya banyak merugikan orang lain. Sama

seperti point dua itu, “iya apa enggak..iya apa enggak

gitu.” Jadi takut merugikan orang lain.

DP merasa takut jika ia tidak

mematuhi peraturan dengan tidak

mengendarai motor sesuai rambu-

rambu lalulintas dan terlambat

masuk kuliah maka akan merugikan

diri sendiri maupun orang lain.

Takut akan dampak negatif

tindakan sebelum mematuhi

peraturan.

Nah setelah anda ini memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut, nah apa yang anda rasakan?

34. Yang saya rasakan senang juga karena tidak ugal-ugalan di

jalan. Orang terselamatkan karena jalannya tidak ugal-

ugalan. Tidak merugikan orang lain. Lalu, yang kedua

berangkat ke kampus tepat waktu itu, senang juga

disamping tidak merugikan teman-teman.

DP merasa senang setelah pada

akhirnya memutuskan untuk

mematuhi peraturan dengan

mengendarai motor sesuai rambu-

rambu lalulintas dan masuk kuliah

tepat waktu.

Senang setelah mematuhi

peraturan.

Oh jadi anda merasa senang. Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda saat itu?

35. Yang terlintas ada. Jadi semisal yang ugal-ugalan di jalan

itu yang terlintas “aku naik motor ugal-ugalan aja po jadi

nggak terlambat? Atau aku terlambat aja biar gak ugal-

ugalan di jalan?” Itu saling terkait mbak.

DP sebelum memutuskan merasa

bimbang karena harus memilih

antara keuntungan yang akan ia

dapat ketika melanggar peraturan

dengan keinginan untuk mematuhi

peraturan yang berlaku.

Bimbang memilih antara

mematuhi peraturan dengan

melanggar peraturan karena

keuntugan pribadi saat sebelum

memutuskan.

Nah kurang lebih selama tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda sebenarnya tidak sepantasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

179

anda lakukan, tetapi tetap anda lakukan?

36. Wah kalau yang ini banyak mbak. Merokok di tempat

umum. Terus berisik di kelas. Terus kencing di sembarang

tempat. Ya itu mbak.

DP melanggar peraturan yang

berlaku dengan merokok di tempat

umum, ramai di kelas, dan buang

air kecil di sembarang tempat.

Melanggar peraturan.

Oh lalu apa nih yang membuat anda merasa bahwa tiga hal tersebut tidak pantas anda lakukan?

37. Ya tidak pantas mbak. Karena lhah wong udah tahu

peraturannya. Semisal yang pertama itu tidak merokok di

tempat umum. Lha wong sudah ditempel dilarang merokok

tapi tetep merokok. Lha itu kan tidak pantas kan mbak.

Lalu di kelas ribut. Lha wong di kelas itu untuk apa..untuk

ngobrol kah atau guyon..kan itu tidak pantas. Lalu untuk

yang ketiga, kencing di tempat umum. Lha wong sudah

dikasih WC umum kok tetap pipis di sembarangan.

DP beranggapan bahwa merokok di

tempat umum, ramai di kelas, dan

buang air kecil di sembarang

tempat merupakan tindakan yang

tidak sepantasnya dilakukan karena

tidak sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Tidak sepantasnya dilakukan

karena tidak sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Nah apa yang anda rasakan sebelum anda memutuskan untuk melakukan tiga hal tersebut?

38. Yang saya rasakan ya karena saya orangnya ngeyel ya itu

mbak..berpikiran tetap menjalankan itu semua. Jadi yang

saya rasakan itu senang-senang aja. Jadi semisal merokok

di tempat umum, “lhah pengen’e..nah gitu.” Nah di tempat

itu banyak tulisan dilarang merokok, tetep pengen ya saya

langgar saja. Nah yang kalau di dalam kelas ribut. Nah lha

DP merasa senang setelah

melanggar peraturan dengan

merokok di tempat umum, ramai di

kelas, dan buang air kecil di

sembarang tempat karena mencari

pembenaran atas tindakan dan

Senang setelah melanggar

peraturan karena mencari

pembenaran atas tindakan dan

terdesak keadaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

180

wong saya itu ngglidhik sama cerewet. Jadi untuk

akademik nol, jadi ya sukanya ngomong. Lalu yang pipis di

tempat umum, lha wong saya kebelet kalau harus cari

toilet umum, kelamaan nanti saya keburu ngompol.

sedang terdesak keadaan.

Jadi senang-senang saja ya. Oke. Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda saat itu?

39. Semisal yang merokok, yang terlintas lha saya pengen

ngerokok ya ngerokok saja. Kan gitu. Nggak ada rasa

takut ditegur. Atau rasa takut ditegur itu ada tapi kalah

sama rasa pengen merokoknya itu lhoh mbak.

DP sebenarnya ada rasa takut untuk

ditegur jika ia melanggar peraturan

dengan merokok di tempat umum,

tetapi karena ia tidak mampu

mengendalikan keinginan untuk

merokok maka ia tetap

memutuskan untuk melanggar

peraturan dengan merokok di

tempat umum.

Tetap melanggar peraturan

meskipun takut ditegur karena

tidak mampu mengendalikan

keinginan.

40. Terus yang di kelas ribut, lha wong saya suka ngomong ya

senang-senang saja.

DP merasa senang setelah

melanggar peraturan dengan ramai

di dalam kelas karena ia dapat

menyalurkan kesenangannya.

Senang setelaah melanggar

peraturan karena dapat

menyalurkan kesenangan.

41. Yang pipis di sembarang umum, lha wong saya kebelet

mbak..ya di pohon saja kan bisa.

DP tetap melanggar peraturan

dengan buang air kecil di sebarang

tempat karena ia terdesak oleh

Melanggar peraturan karena

terdesak oleh keadaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

181

keadaan.

Lalu apa yang anda rasakan setelah anda melakukan tiga hal tersebut?

42. Yang saya rasakan senang mbak. DP merasa senang setelah ia

melanggar peraturan dengan

merokok di tempat umum, ramai di

kelas, dan buang air kecil di

sembarang tempat.

Senang setelah melanggar

peraturan.

Senang ya. Lalu..

43. Merokok bisa, pipis di sembarang umum bisa ya toh, terus

ribut di kelas bisa ya saya senang.

DP merasa senang setelah ia

melanggar peraturan dengan

merokok di tempat umum, ramai di

kelas, dan buang air kecil di

sembarang tempat.

Senang setelah melanggar

peraturan.

Lalu yang terlintas di pikiran anda setelah itu?

44. Pikirannya walaupun senang malah, “duh piye yang

ngerokok di tempat umum kalau ada cctv kan ada peraturan

dilarang merokok di tempat umum. Saya ketangkap nah

nanti panjang ceritanya”. Terus kalau yang ngobrol di

kelas itu nanti senang juga, tapi ada pikiran “wah piye ini

nanti kalau ketahuan, nanti dosennya marah, nanti dinilai

dapat E atau F malahan”.

DP meskipun merasa senang

setelah melanggar peraturan tetapi

ia tetap mengkawatirkan dampak

negatif yang akan ia dapat atas

pelanggaran yang telah ia lakukan

sebelumnya.

Merasa senang sekaligus kawatir

akan dampak negatif tindakan

yang didapat setelah melanggar

peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

182

45. Lalu yang pipis di tempat umum, kadang takut mbak.

Karena di lain sisi saya senang karena saya tidak kebelet

pipis lagi. Saya takut semisal saya pipis di pohon. Lha ya

nek ora ono penunggune di pohon, kalau ada kan ndak bisa

pulang saya.

DP messkipun merasa senang

karena telah memenuhi kebutuhan

buang air kecil tetapi ia juga merasa

takut karena beranggapan akan

adanya makhluk halus yang akan

menghukum dirinya jika ia

membuang air kecil di sembarang

tempat.

Senang sekaligus merasa takut

karena akan mendapat hukuman

dari makhluk halus setelah

melanggar peraturan.

Bisa anda ceritakan lebih lanjut mengenai hal itu, karena sepertinya sangat menarik?

46. Karena saya tinggal di desa. Dan untuk mistis itu masih

menempel. Jadi semisal banyak orang yang ngomong “Le

kalo pipis jangan di pohon, nanti itu lhoh penunggunya

marah.” Penunggunya itu setan.

DP memiliki keyakinan bahwa ia

akan mendapatkan hukuman dari

makhluk halus jika ia melanggar

peraturan yang berlaku di tempat

tinggalnya dengan membuang air

kecil di sembarang tempat.

Yakin akan mendapat hukuman

dari makhluk halus jika

melanggar peraturan yang

berlaku di lingkungan sekitar.

Oh seperti itu. Ada cerita atau kejadian yang seperti itu mas?

47. Nggak ada. Kan mitos saja itu mbak. Cuman ditakut-takuti

sama tetangga atau orang lain kan biar nggak pipis di

pohon mungkin.

DP beranggapan bahwa makhluk

halus yang menghukum individu

karena melanggar peraturan hanya

merupakan mitos yang berkembang

di lingkungan masyarakat tempat ia

Adanya makhluk halus yang

menghukum jika melanggar

peraturan hanyalah mitos yang

berkembang di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

183

tingggal.

Lalu selama kurang lebih tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal yang menurut anda sebenarnya tidak baik untuk anda lakukan

tetapi tetap anda lakukan?

48. Menerobos lalulintas, lalu tidak bawa SIM dan STNK,

lalu..mungkin itu mbak.

DP melanggar peraturan lalulintas

dengan menerobos lampu lalulintas,

tidak membawa SIM dan STNK.

Melanggar peraturan.

Apa nih yang anda rasakan sebelum anda memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut?

49. Ya berdebar-debar tapi tetap saya lakukan. Saya

menerobos lampu merah terus saya ndak mbawa SIM,

nanti kalau dikejar polisi lalu ketangkap harus bayar lima

puluh ribu. Kalau ndak bawa STNK mungkin seratus lima

puluh ribu.

DP merasa jantung berdebar-debar

sebelum memutuskan untuk

melanggar peraaturan karena

memikirkan dampak negatif yang

akan ia terima jika melanggar

peraturan.

Jantung berdebar-debar sebelum

melanggar peraturan karena

memikirkan dampak negatif

tindakan.

Lalu setelah anda memutuskan melakukan dua hal tersebut, apa yang anda rassakan?

50. Yang saya rasakan itu takut. Karena jika kedua hal itu saya

lakukan, nanti saya kehilangan uang. Bukan takut sama

polisinya, tapi takut karena ketilang karena kan saya

melanggar.

DP meraasa takut setelah

memutuskan untuk melanggar

peraturan lalulintas karena ia akan

mendapatkan sanksi denda atas

tindak pelanggaran lalulintas.

Takut setelah melanggar

peraturan karena akan mendapat

sanksi.

Lalu apa yang terlintas di pikiran anda?

51. Yang terlintas awalnya “nggak menerobos po yo?”. Tapi DP sebenarnya berkeinginan untuk Tetap melanggar meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

184

akhirnya tetep menerobos. Lalu “mbawa SIM sama STNK

po yo biar nggak ketangkep?” tapi, “halah cuman deket

kok” Tapi melewati lampu merah dan banyak pos polisi.

Menyepelekan.

mematuhi peraturan lalulintas

dengan tidak menerobos lampu

lalulintas, tetapi ia tetap melanggar

karena meremehkan tindak

pelanggaran tersebut.

muncul keinginan mematuhi

peraturan karena meremehkan

tindak pelanggaran tersebut.

Ok. Selama kurang lebih tiga bulan ini ya. Bisakah andamenyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda sepantasnya anda lakukan,

tetapi tidak anda lakukan?

52. Belajar giat, terus ngerjain skripsi dengan sungguh-

sungguh, lalu tidak bertindak anarki di kelas.

DP tidak mematuhi aturan sosial

yang tidak tertulis dengaan belajar

giat, mengerjakan skripsi dengan

sungguh-sungguh, dan tidak anarki

di kelas.

Tidak mematuhi aturan sosial

yang tidak tertulis.

Iya. Lalu perasaan atau emosi apa yang muncul?

53. Emosi yang meuncul itu lemes mbak. Jadi kecewa kenapa

saya nggak melakukan itu semua? Kecewanya itu di akhir

mbak. Menyesal. Kenapa saya nggak ngerjain skripsi giat

di kampus, tidak anarki juga. Lha saya kecewa itu mbak

karena hasilnya di akhir.

DP merasa lemas, kecewa dan

menyesal setelah pada akhirnya

memutuskan untuk tidak mematuhi

aturan sosial yang tidak tertulis

karena mendapatkan hasil yang

tidak diinginkan.

Merasa lemas, kecewa, dan

menyesal setelah melanggar

aturan sosial tidak tertulis karena

mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan.

Lalu sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut, apa yang anda rasakan?

54. Kecewa mbak. Lha wong itu harusnya dilakukan tapi DP merasa kecewa setelah tidak Kecewa setelah melanggar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

185

kenapa saya nggak melakukannya dengan sungguh-

sungguh.

mematuhi aturan sosial yang tidak

tertulis karena memikirkan kembali

tindakan yang seharusnya ia

lakukan tetapi malah tidak ia

lakukan.

aturan sosial tidak tertulis karena

memikirkan lagi tindakan yang

telah dilakukan.

Sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan dua hal tersebut, anda sudah merasa kecewa?

55. Kecewa saya. Lha wong saya pikir jelek dulu. Misalnya

tidak belajar giat, saya sudah tahu orang males kan sudah

tahu belakangnya kan mbak. Pasti kalau nggak belajar kan

nilainya jelek. Nah saya itu kecewa mbak.

DP telah terlebih dahulu merasa

kecewa bahkan sebelum melanggar

aturan sosial yang tidak tertulis

karena ia memikirkan dampak

neegatif yang pasti akan ia terima

jika ia melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis dengan tidak belajar

giat, tidak anarki di kelas, dan tidak

mengerjakan skripsi dengan

sungguh-sungguh.

Kecewa sebelum melanggar

aturan tidak tertulis karena

memikirkan dampak negatif

tindakan yang pasti akan

diterima.

Jadi sebelum anda memutuskan untuk tidak belajar dan tidak anarki, anda merasa kecewa terlebih dahulu ya mas?

56. Iya DP telah terlebih dahulu merasa

kecewa bahkan sebelum melanggar

aturan sosial yang tidak tertulis

karena ia memikirkan dampak

Kecewa sebelum melanggar

aturan tidak tertulis karena

memikirkan dampak negatif

tindakan yang pasti akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

186

neegatif yang pasti akan ia terima

jika ia melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis dengan tidak belajar

giat, tidak anarki di kelas, dan tidak

mengerjakan skripsi dengan

sungguh-sungguh.

diterima.

Dan setelah anda memutuskan untuk tidak belajar dan tidak anarki, anda merasa kecewa juga ya mas?

57. Iya. DP merasa kecewa setelah

melanggar aturan sosial yang tidak

tertulis dengan tidak belajar giat,

tidak anarki di kelas, dan tidak

mengerjakan skripsi dengan

sungguh-sungguh.

Kecewa setelah melanggar

aturan tidak tertulis.

Lalu selama tiga bulan ini kira-kira bisakah anda menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda sebenarnya baik untuk dilakukan,

tetapi tidak anda lakukan?

58. Membantu orang tua, berdoa rosario di lingkungan. Lalu...

itu dulu mbak.

DP tidak mematuhi norma yang

berlaku dengan tidak membantu

orang tua dan tidak melaksankan

ritual keagamaan.

Tidak mematuhi norma.

Ok. Jadi ada dua yaitu, membantu orang tua dan berdoa rosario di lingkungan. Nah, apa yang membuat anda merasa bahwa tindakan tersebut

sebaiknya anda lakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

187

59. Ya itu karena rosario, saya sebagai umat beragama katolik

harusnya rosario. Untuk orang tua, lha wong orang tua itu

capek, seharusnya ya saya membantu orang tua.

DP beranggapan sebaiknya

membantu orang tua dan

melaksanakan ritual keagamaan

karena tindakan tersebut

merupakan kewajiban yang harus

dilakukannya.

Sebaiknya dilakukan karena

merupakan kewajiban.

Lalu apa yang membuat anda merasa tidak melakukan hal tersebut?

60. Malas dan capek mbak. DP pada akhirnya tidak mematuhi

norma dengan tidak melaksanakan

ritual keagamaan dan tidak

membantu orang tua karena merasa

malas dan lelah.

Tidak mematuhi norma karena

rasa malas dan lelah.

Lalu perasaan apa yang anda alami sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut?

61. Perasaanya itu bingung. “Jadi saya lakukan apa enggak

ya? Wah capek.” Nah bingung itu lhoh mbak. Terus yang

membantu orang tua, itu bingungnya capek terus males.

DP pada akhirnya tidak mematuhi

norma dengan tidak melaksanakan

ritual keagamaan dan tidak

membantu orang tua karena merasa

malas dan lelah.

Tidak mematuhi norma karena

rasa malas dan lelah.

Oh. Nah lalu setelah anda akhirnya tidak melakukan kedua hal tersebut apa yang anda rasakan?

62. Yang saya rasakan menyesal. Karena misalnya membantu

orang tua, lha wong orang tua aja dari pagi sampai malam

DP pada akhirnya merasa menyesal

setelah melanggar norma karena ia

Menyesal setelah melanggar

norma karena tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

188

bekerja keras kok saya kerjanya kuliah kok nggak bisa

membantu orang tua? Kalau dibandingkan itu orang tua

lebih capek daripada saya. Untuk rosario juga sama. Lha

wong temen-temen aja bisa rosario kenapa saya tidak bisa

toh temen-temen juga capek kuliah?

tidak mampu melaksanakan

kewajiban seperti orang-orang di

lingkungan sekitarnya yang telah

mampu melaksanakan kewajiban

tersebut.

melaksanakan kewajiban seperti

yang mampu dilakukan oleh

kelompok di lingkungan tempat

ia tinggal.

Jadi seperti itu ya. Nah kembali lagi mas. Sebelum anda melakukan hal tersebut, jadi sebelum anda tidak rosario. Sebelum anda memutuskan

untuk tidak Rosario, apa yang anda rasakan?

63. Yang saya rasakan bingung. Bingung karena melakukan

dua poin itu atau enggak, melaksanakan atau tidak.

DP sebelum membuat suatu

keputusan, pada akhirnya merasa

bingung untuk memilih keinginan

untuk melanggar norma dengan

keinginan untuk mematuhi norma.

Bingung memilih keinginan

untuk mematuhi norma atau

melanggar norma sebelum

memutuskan.

Nah setelah sekian banyak anda mengalami kehidupan dalam sehari- hari ya mas. Berdasarkan pengalaman anda sehari- hari yang anda alami

sehari- hari ini. Nah menurut anda, sebenarnya apa itu emosi atau perasaan, berdasarkan pengalaman anda sehari- hari?

64. Emosi atau perasaan? Emosi itu menurut saya perasaan

yang muncul yang di keluarkan. Jadi perasaan itu suatu

yang ada dipikiran kita. Emosi itu tindakan

DP berpendapat bahwa perasaan

merupakan sesuatu yang ada di

dalam pikiran kita dan jika

diungkapkan akan menjadi emosi.

Perasaan adalah sesuatu yang

ada di dalam pikiran dan akan

menjadi emosi jika diungkapkan.

Oh jadi perasaan itu ada di pikiran kita?

65. He’e, terus emosi itu yang melakukan. DP berpendapat bahwa perasaan

merupakan sesuatu yang ada di

Perasaan adalah sesuatu yang

ada di dalam pikiran dan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

189

dalam pikiran kita dan jika

diungkapkan akan menjadi emosi.

menjadi emosi jika diungkapkan.

Bisa ceritakan lebih lanjut?

66. Jadi piye ya mbak? Angel le ngomong e. Emosi kuwi, ehm

perasaan itu tuh semisal kayak gelisah, perasaane gelisah.

DP berpendapat bahwa gelisah

merupakan contoh dari perasaan.

Gelisah adalah contoh perasaan.

67. Emosi itu marah- marah. DP berpendapat bahwa emosi

adalah marah.

Emosi adalah marah.

Oh seperti itu.

68. Karena gelisah sama karena takut, emosi itu hadir. DP berpendapat bahwa emosi juga

dapat muncul jika merasa takut dan

gelisah.

Emosi dapat muncul jika merasa

takut dan gelisah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

190

Lampiran 15. Contoh Meaning Unit

Subjek Trial

1. Tidak melaanggar standart sosial.

2. Tidak melanggar hukum karena merugikan orang lain.

3. Ingin melanggar hukum karena tunttutan pemenuhan kebutuhan pribadi.

4. Tidak melanggar hukum karena merugikan diri sendiri dan orang lain.

5. Tidak sepantasnya melanggar hukum dan norma karena merugikan orang lain.

6. Meskipun akan diuntungkan tetapi tetap tidak pantas dilakukan karena merugikan orang lain.

7. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.

8. Tidak pantas melanggar norma karena dampak negatif tindakan dan menjadi perbincangan di lingkungan masyarakat.

9. Ingin melanggar norma karena ingin mendapatkan hasil atau manfaat secara instan.

10. Ingin melanggar norma setelah mendengar cerita dari teman.

11. Tidak melanggar hukum karena dianggap merugikan.

12. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.

13. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.

14. Bersyukur karena tidak jadi melanggar standart sosial.

15. Tidak melanggar standart sosial.

16. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.

17. Gelisah dan tidak nyaman sebelum tidak melanggar standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya adanya karma.

18. Mengulang pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

191

19. Sebelum memutuskan harus memilih berdasarkan dampak tindakan yang mungkin terjadi.

20. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.

21. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.

22. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.

23. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.

24. Mematuhi standart sosial.

25. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.

26. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.

27. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi maupun individu

lain.

28. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.

29. Senang dan nyaman setelah melakukan.

30. Senang setelah mampu memenuhi tuntuttan norma adat yang dijunjung tinggi di lingkungan sekitar.

31. Mematuhi peraturan.

32. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.

33. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.

34. Senang setelah mematuhi peraturan.

35. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum memutuskan.

36. Melanggar peraturan.

37. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

38. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.

39. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

192

40. Senang setelaah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.

41. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.

42. Senang setelah melanggar peraturan.

43. Senang setelah melanggar peraturan.

44. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.

45. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.

46. Yakin akan mendapat hukuman dari makhluk halus jika melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan sekitar.

47. Adanya makhluk halus yang menghukum jika melanggar peraturan hanyalah mitos yang berkembang di masyarakat.

48. Melanggar peraturan.

49. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.

50. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.

51. Tetap melanggar meskipun muncul keinginan mematuhi peraturan karena meremehkan tindak pelanggaran tersebut.

52. Tidak mematuhi aturan sosial yang tidak tertulis.

53. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak diinginkan.

54. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.

55. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.

56. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.

57. Kecewa setelah melanggar aturan tidak tertulis.

58. Tidak mematuhi norma.

59. Sebaiknya dilakukan karena merupakan kewajiban.

60. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.

61. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

193

62. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh kelompok di

lingkungan tempat ia tinggal.

63. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.

64. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.

65. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.

66. Gelisah adalah contoh perasaan.

67. Emosi adalah marah.

68. Emosi dapat muncul jika merasa takut dan gelisah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

194

Lampiran 16. Contoh Meaning Unit Yang Tereliminasi

Subjek Trial

69. Tidak melaanggar standart sosial.

15. Tidak melanggar standart sosial.

18. Mengulang pertanyaan.

24. Mematuhi standart sosial.

31. Mematuhi peraturan.

36. Melanggar peraturan.

47. Adanya makhluk halus yang menghukum jika melanggar peraturan hanyalah mitos yang berkembang di masyarakat.

48. Melanggar peraturan.

52. Tidak mematuhi aturan sosial yang tidak tertulis.

58. Tidak mematuhi norma.

64. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.

65. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.

66. Gelisah adalah contoh perasaan.

67. Emosi adalah marah.

68. Emosi dapat muncul jika merasa takut dan gelisah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

195

Lampiran 17. Contoh Meaning Unit Yang Tidak Tereliminasi

Subjek Trial

2. Tidak melanggar hukum karena merugikan orang lain.

3. Ingin melanggar hukum karena tunttutan pemenuhan kebutuhan pribadi.

4. Tidak melanggar hukum karena merugikan diri sendiri dan orang lain.

5. Tidak sepantasnya melanggar hukum dan norma karena merugikan orang lain.

6. Meskipun akan diuntungkan tetapi tetap tidak pantas dilakukan karena merugikan orang lain.

7. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.

8. Tidak pantas melanggar norma karena dampak negatif tindakan dan menjadi perbincangan di lingkungan masyarakat.

9. Ingin melanggar norma karena ingin mendapatkan hasil atau manfaat secara instan.

10. Ingin melanggar norma setelah mendengar cerita dari teman.

11. Tidak melanggar hukum karena dianggap merugikan.

12. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.

13. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.

14. Bersyukur karena tidak jadi melanggar standart sosial.

16. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.

17. Gelisah dan tidak nyaman sebelum tidak melanggar standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya adanya karma.

19. Sebelum memutuskan harus memilih berdasarkan dampak tindakan yang mungkin terjadi.

20. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.

21. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

196

22. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.

23. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.

25. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.

26. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.

27. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi maupun individu

lain.

28. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.

29. Senang dan nyaman setelah melakukan.

30. Senang setelah mampu memenuhi tuntuttan norma adat yang dijunjung tinggi di lingkungan sekitar.

32. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.

33. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.

34. Senang setelah mematuhi peraturan.

35. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum memutuskan.

37. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

38. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.

39. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.

40. Senang setelah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.

41. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.

42. Senang setelah melanggar peraturan.

43. Senang setelah melanggar peraturan.

44. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.

45. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

197

46. Yakin akan mendapat hukuman dari makhluk halus jika melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan sekitar.

49. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.

50. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.

51. Tetap melanggar meskipun muncul keinginan mematuhi peraturan karena meremehkan tindak pelanggaran tersebut.

53. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak diinginkan.

54. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.

55. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.

56. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.

57. Kecewa setelah melanggar aturan tidak tertulis.

59. Sebaiknya dilakukan karena merupakan kewajiban.

60. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.

61. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.

62. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh kelompok di

lingkungan tempat ia tinggal.

63. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

198

Lampiran 18. Contoh Kategorisasi Tema

Subjek Trial

1.Sebelum Bertindak

1.1 Kognitif

1.1.1 Perspektif Individu

Memikirkan dampak atas tindakan/keputusan:

a. Tidak melanggar hukum karena merugikan orang lain.(MU2)

b. Tidak melanggar hukum karena merugikan diri sendiri dan orang lain.(MU4)

c. Tidak sepantasnya melanggar hukum dan norma karena merugikan orang lain.(MU5)

d. Meskipun akan diuntungkan tetapi tetap tidak pantas dilakukan karena merugikan orang lain.(MU6)

e. Tidak pantas melanggar norma karena dampak negatif tindakan dan menjadi perbincangan di lingkungan

masyarakat.(MU8)

f. Tidak melanggar hukum karena dianggap merugikan.(MU11)

g. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.(MU16)

h. Sebelum memutuskan harus memilih berdasarkan dampak tindakan yang mungkin terjadi.(MU19)

i. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.(MU28)

j. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.(MU32)

k. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.(MU33)

l. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.(MU49)

m. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

199

diterima.(MU55)

n. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan

diterima.(MU56)

Kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan pribadi:

a. Ingin melanggar hukum karena tunttutan pemenuhan kebutuhan pribadi.(MU3)

b. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.(MU7)

c. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.(MU41)

Kecenderungan karena terdesak oleh keadaan:

a. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.(MU7)

b. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.(MU41)

Kecenderungan untuk mencari hasil melalui jalan pintas:

a. Ingin melanggar norma karena ingin mendapatkan hasil atau manfaat secara instan.(MU9)

Cenderung bimbang memilih antara keinginan dengan kewajiban:

a. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.(MU12)

b. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum

memutuskan.(MU35)

c. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.(MU63)

Kecenderungan untuk percaya adanya karma:

a. Gelisah dan tidak nyaman sebelum tidak melanggar standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya adanya

karma.(MU17)

Kecenderungan untuk mematuhi standart sosial:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

200

a. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.(MU26)

b. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.(MU37)

Cenderung tidak mampu mengendlikan keinginan:

a. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.(MU39)

Kecenderugan untuk meremehkan pelanggaran:

a. Tetap melanggar meskipun muncul keinginan mematuhi peraturan karena meremehkan tindak pelanggaran

tersebut.(MU51)

Kecenderungan berdasarkan kewajiban:

a. Sebaiknya dilakukan karena merupakan kewajiban.(MU59)

1.1.2 Religiusitas

Kecenderungan untuk menghindari perasaan berdosa:

a. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.(MU16)

1.1.3 Lingkungan Sekitar

Kecenderungan untuk memenuhi harapan kelompok:

a. Tidak pantas melanggar norma karena dampak negatif tindakan dan menjadi perbincangan di lingkungan

masyarakat.(MU8)

b. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.(MU25)

c. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.(MU28)

Kecenderungan mendapat pengaruh teman:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

201

a. Ingin melanggar norma setelah mendengar cerita dari teman.(MU10)

1.1.4 Fisiologis

Kecenderungan jantung berdebar-debar:

a. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.(MU12)

b. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.(MU49)

Cenderung lelah:

a. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU60)

b. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU61)

1.2 Emosi

1.2.1 Emosi Positif

Kecenderungan untuk merasa nyaman:

a. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.(MU25)

1.2.2 Emosi Negatif

Kecenderungan untuk merasa gelisah dan tidak nyaman:

a. Gelisah dan tidak nyaman sebelum tidak melanggar standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya adanya

karma.(MU17)

Kecenderungan untuk merasa takut:

a. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.(MU33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

202

b. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.(MU39)

Kecenderungan untuk merasa kecewa:

a. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan

diterima.(MU55)

b. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan

diterima.(MU56)

Cenderung merasa malas:

a. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU60)

b. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU61)

2 Setelah Bertindak

2.1 Kognitif

2.1.1 Perspektif Individu

Kecenderungan untuk percaya adanya karma:

a. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.(MU21)

Kecenderungan untuk memikirkan kembali tindakan/keputusan yang telah diambil:

a. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.(MU23)

b. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.(MU54)

Kecenderungan untuk mencari pembenaran atas tindakan:

a. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.(MU38)

b. Senang setelah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.(MU40)

Kecenderungan memikirkan dampak atas tindakan/keputusan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

203

a. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.(MU44)

b. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.(MU50)

c. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan.(MU53)

Cenderung memikirkan ketidakmampuan dalam melaksanakan kewajiban:

a. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh

kelompok di lingkungan tempat ia tinggal.(MU62)

2.1.2 Religiusitas

Kecenderungan menghindari tindakan yang dianggap berdosa:

a. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.(MU22)

2.1.3 Lingkungan Sekitar

Kecenderungan untuk menjaga keharmonisan di lingkungan masyarakat:

a. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi

maupun individu lain.(MU27)

Cenderung yakin akan mendapatkan hukuman dari makhluk halus:

a. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.(MU45)

b. Yakin akan mendapat hukuman dari makhluk halus jika melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan sekitar.(MU46)

Cenderung tidak ingin tertinggal dari kelompok:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

204

a. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh

kelompok di lingkungan tempat ia tinggal.(MU62)

2.1.4 Fisiologis

Cenderung lelah:

a. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan.(MU53)

2.2 Emosi

2.2.1 Emosi Positif

Cenderung merasa lega:

a. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.(MU13)

b. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.(MU20)

c. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.(MU22)

Cenderung merasa bersyukur:

a. Bersyukur karena tidak jadi melanggar standart sosial.(MU14)

b. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.(MU23)

Cenderung merasa pasrah:

a. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.(MU21)

Merasa senang:

a. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

205

maupun individu lain.(MU27)

b. Senang dan nyaman setelah melakukan.(MU29)

c. Senang setelah mampu memenuhi tuntuttan norma adat yang dijunjung tinggi di lingkungan sekitar.(MU30)

d. Senang setelah mematuhi peraturan.(MU34)

e. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.(MU38)

f. Senang setelah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.(MU40)

g. Senang setelah melanggar peraturan.(MU42)

h. Senang setelah melanggar peraturan.(MU43)

i. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.(MU44)

j. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.(MU45)

Cenderung merasa bangga:

a. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi

maupun individu lain.(MU27)

Cenderung merasa nyaman:

a. Senang dan nyaman setelah melakukan.(MU29)

2.2.2 Emosi Negatif

Cenderung merasa khawatir:

a. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.(MU44)

Kecenderungan untuk merasa takut:

a. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.(MU45)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

206

b. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.(MU50)

Cenderung merasa kecewa:

a. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan.(MU53)

b. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.(MU54)

c. Kecewa setelah melanggar aturan tidak tertulis.(MU57)

Cenderung merasa menyesal:

a. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh

kelompok di lingkungan tempat ia tinggal.(MU62)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

207

Lampiran 19. Contoh Verbatim Wawancara

Subjek Satu

Meaning

Unit Data Interpretasi Transformasi

Nah aku meminta kamu untuk menyebutkan kurang lebih selama kurun waktu tiga bulan ini. Tiga hal atau tiga tindakan yang menurut

kamu tidak sepantasnya kamu lakukan dan memang benar kamu tidak melakukan hal itu?

1. Nyolong kali mbak. Mukulin orang.

Seingetku sih cuman itu mbak.

N tidak mencuri dan tidak memukuli

orang lain.

Tidak melakukan pelanggaran

hukum.

Nah apa yang membuat kamu merasa kedua hal itu merupakan tindakan yang nggak pantes untuk dilakuin?

2. Ya nggak pantes aja kalau mukulin orang

itu gimana yah? Ya masak ya pantes

mukulin orang. Kalau nyolong kita ngambil

barang yang bukan hak kita. Itu kan nggak

pantes. Kalau mukulin orang kan itu ada

undang-undangnya. Mukulin orang tanpa

sebab, terus hanya karena bantuin temen

kita. Itu kan menurutku sih ndak pantes.

N beranggapan bahwa memukuli orang

lain dan mencuri merupakan tindakan

yang tidak sepantasnya dilakukan karena

mengambil barang yang bukan menjadi

haknya dan melanggar undang-undang.

Tidak pantas dilakukan karena

melanggar undang-undang.

Ok. Lalu sebelum kamu memutuskan tidak melakukan itu apa yang kamu rasakan?

3. Antara kalau untuk yang nyolong itu

memang nggak sampek kepikiran. Cuman

N tidak mempunyai pikiran dan keinginan

untuk melakukan pelanggaran hukum

Tidak melanggar hukum

karena dampak negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

208

memang nggak pengen ngelakuin terus ya

cuman mikir lagi. Kan misalnya kita

nyolong terus ketauan. Terus ya gak baik

aja istilahnya kayak gitu.

dengan mencuri karena ia beranggapan

bahwa mencuri merupakan tindakan yang

dapat membawa dampak yang tidak baik.

tindakan.

Lalu apa yang kamu rasakan ?

4. Yang aku rasain ya, bingung kali mbak. Ya

nggak pengen ngelakuin aja.

N sebelum membuat keputusan

mengalami kebingungan dan tidak

mempunyai keinginan untuk melakukan

pelanggaran hukum dengan mencuri.

Sebelum memutuskan tidak

berkeinginan melanggar

hukum dan bingung.

Kalau digambarkan seperti apa?

5. Simpelnya gini mbak. Kita butuh uang, terus

kita punya kesempatan buat ngambil milik

orang lain. Tapi sebelum ngambil milik

orang lain itu, kita mikirnya gini “ah itu

temenku. Nanti kalau nyolong kalau ketauan

akibatnya gini”. Ya gambarannya kayak

gitu.

Sebelum membuat keputusan, N

berpikiran mengenai dampak negatif

tindakan yang akan ia alami jika ia

melakukan tindakan yang melanggar

hukum dengan mencuri.

Memikirkan dampak negatif

tindakan sebelum memutuskan

untuk tidak melanggar hukum.

6. Ya antara takut sama bingung aja gitu

mbak.

N merasa takut dan bingung sebelum ia

akhirnya membuat keputusan untuk tidak

melanggar hukum dengan mencuri.

Takut dan bingung sebelum

memutuskan untuk tidak

melanggar hukum.

Nah setelah memutuskan untuk tidak melakukan, apa yang kamu rasakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

209

7. Seneng sih. Soalnya andaikan aku tadi

nggak ngelakuin itu. Gak bakalan kayak

gini. Syukurlah maksdunya. Kayak, yaudah.

Gitu mbak.

N merasa senang dan bersyukur setelah ia

memutuskan untuk tidak melanggar

hukum dengan mencuri, karena ia

berpendapat bahwa jika melanggar

hukum maka ia tidak akan mengalami

keadaan yang dapat ia syukuri saat ini.

Senang dan bersyukur setelah

tidak melanggar hukum karena

dapat mengalami keadaan yang

disyukuri saat ini.

Ok. Ada hal lain selain dua hal itu ?

8. Enggak mbak. N tidak mempunyai contoh pengalaman

lain mengenai tindakan yang tidak

sepantasnya dilakukan dan memang tidak

ia lakukan.

Tidak ada contoh pengalaman

lain.

Sekarang tiga hal atau tiga tindakan yang tidak sebaiknya kamu lakukan dan kamu memang tidak melakukan hal itu ?

9. Eh bolos kuliah. Terus bohongin temen. Itu

aja mbak.

N tidak membolos saat kuliah dan tidak

berbohong kepada teman.

Tidak melanggar norma dan

peraturan.

Apa yang membuat kamu merasa bahwa dua hal itu merupakan tindakan yang tidak sebaiknya kamu lakukan ?

10. Kalau bolos kuliah itu ya memang kita kan

kesini buat belajar. Orang tua udah capek

buat bayar kuliah. Tau-tau kita bisanya

cuman bolos kan.

N beranggapan bahwa tindakan yang

melanggar peraturan dengan membolos

ketika kuliah merupakan tindakan yang

tidak sebaiknya dilakukan karena melihat

pengorbanan orang tua dan menyadari

kewajibannya sebagai seorang mahasiswa

Tidak melanggar peraturan

karena pengorbanan orang tua

dan mempertahankan

representasi diri ideal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

210

yang selalu belajar.

11. Pernah sih pernah bolos waktu semester

satu atau dua. Tapi ya mulai sekarang

ngerasanya buat apa gitu? Toh juga kan

udah bayar, masak disia-siakan.

N tidak lagi melakukan pelanggaran

peraturan dengan membolos setelah

menyadari bahwa tindakan yang selama

ini ia lakukan tidak memiliki manfaat.

Tidak lagi melanggar peraturan

karena dianggap tidak

bermanfaat.

12. Kalau bohong sama temen itu, sebenernya

lebih ke ini ya. Kadang temen minta

bantuan itu kan kadang lagi malas-

malasnya. Ada urusan lain, ya cuman

bilang aja “aduh aku lagi sibuk” padahal

enggak. Di kos lagi tidur. Cuman kan tetep

nggak baik juga sih.

N terkadang melanggar norma dengan

berbohong kepada teman yang meminta

bantuannya karena ia merasa malas untuk

membantu meskipun ia sadar bahwa

tindakan tersebut tidak sebaiknya ia

lakukan.

Meskipun menyadari standart

norma tetapi tetap melanggar

norma karena rasa malas.

Apa nih yang membuat nggak baik menurut kamu ?

13. Ya kan, misalnya temen sendiri minta

bantuan gitu. Cuman kita bilangnya lagi

sibuk, padahal cuman malas-malasan di

kos. Seharusnya kan nggak boleh gitu kan

mbak.

N beranggapan bahwa tindakan

berbohong merupakan tindakan yang

tidak sebaiknya dilakukan karena ia

menyadari bahwa ia seharusnya tidak

diperbolehkan untuk berbohong kepada

teman yang sedang membutuhkan

pertolongan darinya.

Penilaian tindakan berdasarkan

nilai dari standart norma yang

berlaku tentang relasi

interpersonal.

Lanjut, apa yang kamu rasakan sebelum memutuskan untuk tidak melakukan kedua hal itu ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

211

14. Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu

kasian, capek buat kuliah. Ya masak disia-

siain. Rasanya kasian sama orang tua.

N merasa tidak tega karena mengetahui

pengorbanan dan jerih payah yang

dilakukan orang tua kepadanya sebelum

pada akhirnya ia membuat keputusan

untuk tidak melanggar peraturan dengan

membolos.

Mengingat pengorbanan orang

tua dan rasa tidak tega sebelum

tidak melanggar peraturan.

15. Terus ngerasa istilahnya ngatain diri sendiri

tuh bodoh.

Sebelum memutuskan untuk tidak

melanggar peraturan dengan membolos,

muncul perasaan inferior dalam diri N

dengan menyebut dirinya sendiri sebagai

orang yang bodoh.

Rasa inferior sebelum tidak

melanggar peraturan.

16. Tapi kalau untuk yang bohongin temen

enggak ngerasain apa ya.. Rasanya tuh

yaudah lah biarin aja. Kalau bohong ya

udah.

N mengalami keadaan dimana ia tidak

peduli dan tidak ada emosi yang muncul

dalam dirinya baik saat ia sebelum

maupun setelah melanggar norma dengan

berbohong kepada teman yang sedang

membutuhkan bantuannya.

Tidak peduli dan tidak ada

emosi yang muncul sebelum

maupun setelah melanggar

norma pada teman.

Yaudah, kalau digambarin gimana ?

17. Dibilang nyesel juga enggak, dibilang

seneng juga enggak. Ya rasanya biasa aja.

N merasa tidak ada emosi yang muncul

ketika ia melanggar norma dengan

berbohong pada temannya yang sedang

Tidak ada emosi yang muncul

jika melanggar norma pada

teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

212

membutuhkan bantuan.

Setelah memutuskan untuk tidak melakukan itu, ada yang terlintas nggak ?

18. Yang terlintas. Kalau kuliah tadi mikirnya

tetep ke orang tua. Mikirnya tetep ke

keluarga. Kalau nggak lulus-lulus lima

tahun, enam tahun gitu, adikku gimana?

Orang tuaku gimana. Masak ya dikuliahin

tapi cuman bolos. Cuman gitu aja sih.

N tetap memikirkan keadaan orang tua

dan adikknya setelah ia pada akhirnya

memutuskan untuk tidak melanggar

peraturan dengan tidak membolos.

Tetap memikirkan keluarga

setelah tidak melanggar

peraturan.

Menarik yah. Apa yang membuatmu pertama yang terlintas adalah orang tua ?

19. Kalau aku sih dari kecil deket ke mamah. N mempunyai kelekatan yang lebih pada

sosok ibu lebih dari anggota keluarganya

yang lain sejak ia masih kecil.

Punya kelekatan pada ibu.

20. Kalau memang dari kecil sih aku

ngerasanya kakakku yang dibiayain, tapi

ternyata enggak. Ibuku pernah cerita yang

bikin aku pernah pengen nangis itu “nanti

hari tua ibu di sampingmu yah nak”. Itu

yang membuat gimana gitu.

N beranggapan bahwa kakaknya lebih

diperhatikan bila dibandingkan dirinya,

meskipun pada akhirnya ia menyadari

bahwa anggapannya tersebut keliru.

Pernah menganggap adanya

persaingan antar saudara.

21. Aku tuh pokoknya kalau nyakitin hati ibu

rasanya nyesel banget. Itu yang buat aku

nyesel kalau kuliah kayak gitu.

N merasa sangat menyesal jika ia

menyakiti hati ibu jika ia melanggar

peraturan dengan membolos kuliah.

Sangat menyesal pada sosok

ibu jika melanggar peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

213

22. Nggak pengen nyakitin, tapi cuman kadang

rasa emosi yang terpaksa mbuat kayak gitu.

Itu yang buat aku kasian ibuk, kasian orang

tua gitu. Ibu yang malah sering telpon,

kalau bapak jarang.

N sebenarnya tidak ingin menyakiti

perasaan orang tua, tetapi terkadang

ketidakmampuan dalam mengendalikan

emosi yang muncul di dalam dirinya

membuat ia terpaksa melakukan tindakan

yang bertolak belakang dengan

keinginannya tersebut.

Tidak ingin menyakiti orang

tua tetapi terkadang terpaksa

berbuat sebaliknya karena

tidak mampu mengendalikan

emosi.

Setelah memutuskan untuk tidak jadi melakukan itu apa yang kamu rasakan ?

23. Seneng. Terus mikirnya gimana yah.. Ya

seneng aja mbak.

N merasa senang setelah ia pada akhirnya

memutuskan untuk tidak melanggar

peraturan dengan tidak membolos kuliah.

Senang setelah tidak

melanggar peraturan.

24. Ah aku udah ngelakuin pasti ibuk seneng

kalau misalnya dulu aku “cabut” sekarang

aku nggak lagi. Sekarang aku serius.

N membayangkan bahwa ibunya pasti

akan merasa senang jika ia tidak lagi

melanggar peraturan seperi sebelumnya

dengan sekarang tidak lagi membolos

kuliah.

Membayangkan rasa senang

ibu karena telah tidak

melanggar peraturan.

Senengnya lebih kamu tujukan ke siapa?

25. Diri sendiri. N merasa senang kepada dirinya sendiri

karena ia telah memutuskan untuk tidak

melanggar peraturan dengan tidak

membolos kuliah.

Senang pada diri sendiri

setelah tidak melanggar

peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

214

Lanjut. Selama kurun waktu tiga bulan ini. Bisakah kamu menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang sepantasnya kamu lakukan

dan memang kamu lakukan ?

26. Apa ya.. Mungkin perhatiin pacar. Terus

aku punya kakak. Kalau misalnya dia

ngasih tau, aku jawabnya iya gitu. Nurut

dan menghormatin kakak. Terus nggak ada

kayaknya mbak.

N mematuhi norma sosial yang berlaku

dengan menaati dan menghormati kakak

serta memberikan perhatian kepada pacar.

Mematuhi norma sosial yang

berlaku.

Ok. Lalu apa yang membuatmu merasa sepantasnya melakukan itu ?

27. Kalau yang untuk pacar ya memang harus.

Namanya juga pacar ya pasti ngasih

perhatian lebih. Kalau misalnya kita ngasih

perhatian yang sama seperti orang lain apa

bedanya.

N memunyai anggapan bahwa ia

seharusnya memang memberikan

perhatian yang lebih kepada pacarnya bila

dibandingkan dengan perhatian yang

diberikan kepada teman berdasarkan

norma sosial yang berlaku di masyarakat,

bahwa ada pembedaan dalam

memperlakukan teman dengan teman

dekat atau pacar.

Melakukan karena mematuhi

norma sosial yang mengatur

relasi interpersonal di

masyarakat.

Kalau menghormati kakak ?

28. Kalau kakak itu, ya karena memang dia

lebih tua dan dari kecil barengan. Terus dari

kecil memang dia yang bimbing. Kadang

N berpendapat bahwa menghormati kakak

sepantasnya dilakukan karena ia

menganggap bahwa kakak merupakan

Melakukan karena mematuhi

norma sosial yang mengatur

peran dalam keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

215

ngelakuin sesuatu bareng-bareng. Ngasih

tau yang bener kayak gini kayak gini. Apa

yang dibilang itu baik dan patut buat

dilakuin.

sosok yang lebih tua bila dibandingkan

dirinya sehingga demi kebaikan dirinya

harus mematuhi nasihat yang diberikan

oleh soso seorang kakak.

Apa yang kamu rasain sebelum kamu memutuskan untuk menghormati kakak dan memperhatikan pacarmu ?

29. Yang aku rasain ya kalau memperhatiin

pacar. Kalau aku sih biasa aja karena

menurutku itu hal yang wajar sih.

N merasa tidak ada emosi yang muncul

sebelum ia membuat keputusan untuk

lebih memberikan perhatian kepada pacar

bila dibandingkan dengan teman karena ia

menganggap hal tersebut merupakan

tindakan yang telah sewajarnya

dilakukan.

Tidak ada emosi yang muncul

sebelum melakukan karena

dianggap sebagai bentuk

kewajaran.

30. Kalau yang untuk kakak ya sama. Ya

memang kadang kepaksa, kadang kalo

misalnya ngasih tau yang baik, tapi kadang

biasanya bertentangan dengan apa yang kita

inginni. Kadang ngeiyain kata-katanya

kakak terpaksa. Kadang yaudah lah gitu.

N merasa terpaksa sebelum memutuskan

untuk mematuhi norma yang mengatur

peran dalam keluarga dengan menaati

nasihat yang diberikan kakaknya karena

bertentangan dengan keinginan pribadi.

Terpaksa sebelum mematuhi

norma yang mengatur peran

dalam keluarga karena

bertentangan dengan keinginan

pribadi.

Lalu meski kepaksa tapi tetep kamu lakuin atau nurut. Nah setelah nurut apa yang kamu rasakan?

31. Kadang kalau misalnya udah kejadian

seperti yang nggak kita mau dan karena dia

N terkadang merasa marah dan

mengalami suasana hati yang buruk

Rasa marah dan suasana hati

yang buruk setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

216

yang sarankan kan kita kadang marah,

nggak suka, bad mood. Kadang kalo sama

abang gitu.

ketika ia mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan karena telah mematuhi nasihat

yang diberikan oleh kakak kepadanya.

mendapatkan hasil yang tidak

sesuai karena mematuhi norma

yang mengatur peran dalam

keluarga.

32. Kalau sama pacar kadang itu yaudah. Ya

biasa aja sih.

N mengalami keadaan dimana tidak ada

emosi yang muncul setelah ia mematuhi

norma yang mengatur relasi interpersonal

di masyarakat dengan memberikan

perhatian yang lebih kepada pacar bila

dibandingkan dengan temannya.

Tidak ada emosi yang muncul

setelah mematuhi norma yang

mengatur relasi interpersonal

di masyarakat.

Kalau misalnya nggak sesuai kan kamu merasa marah dan kalau sama pacar biasa aja. Nah kalau biasa saja, berarti tidak ada

perbedaan saat sebelum kamu ngelakuin dan setelah memutuskan itu sama aja?

33. Iya sama aja. N merasa tidak ada emosi yang muncul

sebelum dan sesudah memutuskan untuk

mematuhi norma yang mengatur relasi

interpersonal di masyarakat dengan

memberikan perhatian yang lebih kepada

pacar bila dibandingkan dengaan teman.

Tidak ada emosi yang muncul

sebelum dan sesudah menaati

norma yang mengatur relasi

interpersonal.

Jadi yang ada bedanya itu yang sama kakak aja yah ?

34. Iya. N berpendapat bahwa ia mengalami suatu

pengalaman yang berbeda saat sebelum

Mengalami pengalaman yang

berbeda saat sebelum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

217

dan setelah membuat keputusan untuk

mematuhi norma yang mengatur peran

dalam keluarga dengan menaati nasihat

yang diberikan oleh kakak.

setelah mematuhi norma yang

mengatur peran dalam

keluarga.

Nah aku penasaran nih. Kalau misalnya marah biasanya apa yang kamu lakukan ?

35. Kalau aku tipe orang yang mendem sih

mbak. Kalau misalnya dibuat marah, aku

tuh sebisa mungkin coba buat ngluarin

marah itu, emosiku tuh sebisa mungkin

nggak usah. Aku kalau lebih memilih diem

dan nggak mau diganggu, udah.

N menganggap bahwa dirinya merupakan

tipikal orang yang memendam perasaan

sehingga ia berusaha untuk tidak

mengekspresikan kepada orang lain apa

yang ia sedang rasakan.

Mempertahankan representasi

diri aktual dengan berusaha

tidak mengeskpresikan emosi

yang dialami.

Nah habis marah kan nanti kamu balik lagi ke awal. Nah itu prosesnya gimana ?

36. Kalau aku itu kalau misalnya emosi yang

dibuat marah ya udah. Kadang udah emosi,

terus ditambah lagi, ditambahi lagi, nggak

bisa nahan. Ya kadang aku sih ngasih

peringatan. Ya ngomong, aku pengen

sendiri. Aku jelasin gini, gini, gini, jangan

kayak gini lagi. Maksudnya aku tuh lebih

milih sendiri. Antara sendiri nggak mau

diganggu sama tidur. Atau mungkin

N biasanya mengeluarkan emosi yang

tidak sanggup ia tahan dengan

mengalihkan pada kegiatan lainnya

seperti tidur, ingin sendiri, atau merokok.

Mengeluarkan emosi yang

tidak dapat ditahan dengan

kegiatan pengalihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

218

ngerokok.

Lalu ada nggak yang terlintas di pikiranmu setelah kamu memutuskan melakukan hal itu, yaitu perhatian sama pacar sama

menghormati kakakmu ?

37. Untuk pacar yang terlintas sih, ya memang

sepantasnya dia dapat perhatian. Kalau

misalnya kita nggak ngasih perhatian sama

pacar sendiri gimana, trus ngapain pacaran

gitu. Terus buat apa? gitu kan.

N beranggapan bahwa ia memang

seharusnya memberikan perhatian lebih

kepada pacar setelah ia membuat

keputusan untuk memberikan perhatian

lebih kepada pacarnya.

Setelah memutuskan berpikir

mengenai sudah keharusan

untuk mematuhi norma yang

mengatur relasi interpersonal.

38. Kalau untuk kakak. Memang dari dulu

memang udah bawaan kalau misalnya

patuh sama kakak.

Setelah membuat keputusan, N

mempunyai anggapan bahwa ia sejak

kecil telah terbiasa untuk patuh pada

nasihat kakak.

Setelah memutuskan berpikir

mengenai sudah terbiasa untuk

mematuhi norma yang

mengatur peran dalam

keluarga.

39. Yang terlintas ya aku tau yang diomongin

yang terbaiklah. Walaupun nggak sesuai

dengan apa yang kita mau. Tapi dia yang

lebih dewasa dan lebih berpengalaman lah.

Pasti lebih baik.

Setelah membuat keputusan, N

beranggapan bahwa kakak merupakan

sosok yang lebih berpengalaman dan pasti

berusaha memberikan yang terbaik

baginya sehingga memang sepantasnya

ditaati, meskipun tidak sesuai dengan

keinginan pribaadi.

Setelah memutuskan berpikir

memang seharusnya

melakukan karena yakin akan

norma yang mengatur peran

dalam keluarga.

Ini sekraang yang sebaiknya kamu lakukan dan kamu melakukan itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

219

40. Eh beresin kos mbak. Terus ngerjain tugas

kampus. Antar jemput pacar.

N membersihkan kos, mengerjakan tugas,

dan mengantar-jemput pacar.

Mematuhi aturan sosial yang

tidak tertulis.

Apa yang membuatmu merasa ketiga hal ini sebaiknya kamu lakukan?

41. Ya kalau untuk kos. Ya kita tinggal di situ

masak ya kita biarin nggak terurus. Ya sih

ada abang. Tapi nggak selalu

mengaharpkan abang buat beresin itu terus.

Pasti dia ngomong lah, “beresin lah tempat

tinggal kosmu ini”. Ya diberesin lah. Ya

alasannya ya itu mbak. Itu tempat tinggal

kita sendiri. Sebaiknya kan kita sendiri yang

beresin. Kalau ngerjain tugas, ya menurutku

sih yang namanya ngerjain tugas ya

memang sebaiknya harus dilakukan. Ya

kalau nggak dilakukan ya gimana yah.

Mikirnya kita tuh kuliah gimana yah untuk

dapat pengalaman, dapat pengetahuan,

perjuangin nilai.

N beranggapan bahwa ia memang

sebaiknya mengerjakan tugas dan

membersihkan kos karena telah menjadi

kewajibannya.

Sebaiknya dilakukan karena

telah menjadi suatu kewajiban.

42. Antar jemput pacar itu kalau menurutku sih

berhubung karena dia yang punya motor

dan aku nyuruh dia bawa motor juga nggak

N sebaiknya mengantar pacar karena ia

mematuhi norma yang mengatur relasi

interpersonal dengan beranggapan bahwa

Sebaiknya melakukan karena

mematuhi norma yang

mengatur relasi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

220

mau. Ya memang, yaudah antar jemput.

Berhubung karena dia juga pacar. Terus

kalau nggak dijemput terus dia nggak

makan seharian kan gimana itu mbak.

Ceritanya kayak gitu sih mbak.

memang seharusnya memberikan

perhatian yang lebih pada pacar dan

membalas budi karena ia telah membawa

motor milik pacarnya tersebut.

Oh ceritanya gitu. Jadi kamu lebih kawatir sama dia yah?

43. Bukan kawatir sih mbak. Sebenernya lebih

ke sadar diri sih mbak. Udah minjem motor

masa yang punya motor nggak dikasih

makan sih.

N berangggapan bahwa ia sebaiknya

mengantar dan menjemput pacar karena

ia ingin membalas budi atas tindakan

pacarnya yang telah meminjamkan

dirinya motor.

Sebaiknya melakukan untuk

membalas budi tindakan orang

lain.

Apa yang kamu rasakan sebelum memutuskan melakukan ketiga hal tersebut?

44. Emosiku ya kadang ada waktunya aku tuh

nggak tau ngelakuin apa dan aku refleks aja

ngelakuin itu. Tapi kadang ada waktunya

malas nggak mau ngelakuin apa-apa.

Malas, terus “plek” tidur. Tapi kadang ada

waktunya aku tuh pengen gerak cuman

nggak tau gerak apa. Yaudah istilahnya

nyari kesibukan yang lebih bermanfaatlah

istilahnya kayak gitu.

Sebelum membuat keputusan N terkadang

merasa malas dan terkadang ingin

mencari kesibukan yang lebih

mendatangkan mafaat baginya.

Rasa malas atau ingin mencari

kesibukan sebelum

memutuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

221

Dan itu yang membuat kamu pada akhirnya memutuskan untuk melakukan ketiga hal itu?

45. Nggak ketiga hal itu. Kalau yang kos sih

kadang bukan beres-beres. Ya pokoknya

nggak ada kegiatan lain terus beresin kos,

bongkarin kamar, bongkarin barang-

barang yang ini.

N mempunyai keinginan untuk mengisi

waktu luang dengan mencari suatu

kegiatan sehingga pada akhirnya ia

memutuskan untuk membereskan kos.

Muncul keinginan untuk

mengisi waktu luang sebelum

memutuskan.

46. Kalau tugas kampus itu ya mikirnya kalau

kita nggak ngerjain tugas kampus kita

nggak dapat nilai. Terus kita nanti D, E.

N ingin menghindari nilai mata kuliah

yang jelek sebelum pada akhirnya ia

memutuskan untuk mengerjakan tugas

kuliah.

Muncul keinginan unttuk

menghindari dampak negatif

tindakan sebelum memutuskan.

Waktu kamu mau memutuskan untuk mengerjakan tugas kampus, ada kah yang kamu rasakan?

47. Malas sih sebenernya mbak. Malas, cuman

ya gimana yah? Tuntuttan. Soalnya sih

malas. Kadang jedanya itu kan ada yang

seminggu kan. Malas trus dibiarin, ntar

aja- ntar aja. Terus pas tiba waktunya “oh

iya ada tugas”.

N merasa malas mengerjakan tugas

kuliah, tetapi karena merupakan sebuah

tuntuttan maka ia terpaksa mengerjakan

tugas kuliah tersebut.

Merasa malas sehingga

terpaksa melakukan hanya

untuk memenuhi kewajiban.

Setelah kamu antar jemput pacar apa yang kamu rasakan?

48. Kalau seneng sih biasa aja sih sebenernya. N mengalami tidak adanya emosi yang

muncul setelah ia memutuskan untuk

menjemput dan mengantar pacar.

Tidak ada emosi yang muncul

setelah memutuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

222

49. Cuman, aku ngerasa punya tanggung jawab

aja. Kadang malas sih sebenernya. Cuman

ya itu, karena aku ngerasa punya tanggung

jawab dan ya itu aku udah pinjem

motornya. Sadar diri lah aku mbak. Masak

yang punya motor kerepotan sih mbak.

Ngrasa sadar diri sih aku.

N sebenarnya merasa malas untuk

mengantar dan menjemput pacar tetapi

karena ia menyadari bahwa ia telah

meminjam motor milik pacarnya sehingga

ia merasa bertanggung jawab untuk

mengantar dan menjemput pacarnya

tersebut.

Melakukan untuk mematuhi

norma yang mengatur relasi

sosial meskipun merasa malas

dan terpaksa.

Apa yang membuat kamu malas?

50. Disuruh bangun pagi. Kalau lagi free kayak

gini, apa sabtu, apa minggu, ya itu. Disuruh

bangun pagi sama dia, mau makan. Yaudah

terpaksa. Kadang disuruh jam delapan, jam

sembilan tapi datangnya jam sebelas. Kayak

gitu. Bukan maksudnya datang jam sebelas.

Tapi gimana yah. Aku tuh orang yang..tidur

tuh penting. “Ah ntar aja”. Orangnya sih

aku malas sih mbak.

N merasa malas untuk mengantar dan

menjemput pacar karena ia diharuskan

untuk mengurangi kegiatan yang ia

senangi yaitu dengan bangun lebih pagi di

hari libur.

Malas untuk melakukan karena

mengurangi kesenangan

pribadi.

Ok ok. Lalu nih apa yang terlintas di pikiran setelah kamu melakukan ketiga hal itu?

51. Kalau yang buat beres-beres tadi. Ya

terlintasnya yaudah ngelakuin aja. Soalnya

ngelakuinnya ya bukan karena disuruh atau

Setelah membuat keputusan untuk

membersihkan kos, N memikirkan

tindakan yang telah ia lakukan dan tidak

Tidak ada emosi yang muncul

dan memikirkan tindakan yang

telah ia lakukan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

223

dipaksa ya reflek aja. Nggak ngerasain

apa-apa. Aku soalnya di kos itu banyak

tipe-tipe orang itu kaya. Cuman ya nggak

tau sih bener atau nggak. Mangkanya

disuruh kerja bakti buat beresin kos, masuk

satu-satu ke kamar terus pintu kamarnya

ditutup. Kalau aku sih ya biasa aja sih

sebenrnya.

ada emosi yang muncul dalam dirinya. membuat keputusan.

Setelah kamu antar jemput pacar apa yang kamu rasakan ?

52. Tergantung sih mbak. Kalau dalam antar

jemput pacar terus pulangnya bad mood, ya

nyesel. Tapi kalau nggak ya biasa aja.

N terkadang merasa menyesal setelah

menjemput pacar jika pacar saat itu

mengalami suasana hati yang buruk dan

terkadang tidak ada emosi yang muncul

setelah menjemput pacar jika pacar saat

itu mengalami suasana hati yang baik.

Setelah memutuskan merasa

menyesal jika suasana tidak

menyenangkan dan tidak ada

emosi yang muncul jika

suasana cukup menyenangkan.

Yang bad mood siapa ini ?

53. Ya aku. Kalau ada masalah sih sebenrnya.

Ungkit-ungkit apa, terus ada masalah. Buat

kesel. Kan terus nyesel. Mending nggak jadi

deh tadi. Kasih motor sama dia, terus aku di

rumah tidur.

N terkadang merasa menyesal setelah ia

pada akhirnya memutuskan untuk

mengantar dan menjemput pacar karena

ia merasa jengkel pada pacarnya bila

mengungkit masa lalu yang menimbulkan

Menyesal setelah memutuskan

untuk melakukan karena terjadi

suasana yang tidak

menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

224

pertengkaran diantara mereka.

Oke. Lanjut. Kurang lebih tiga bulan ini, sebutkan tiga hal atau tindakan yang tidak sepantasnya kamu lakukan tetapi tetap kamu

lakukan?

54. Balas dendam sih mbak. Ngata-ngatain

orang dari belakang kali mbak. Terus

bohongin pacar.

N melanggar norma yang berlaku di

masyarakat dengan membicarakan

keburukan teman tanpa sepengetahuan

temannya tersebut, berbohong kepada

pacar, dan membalas dendam.

Melanggar norma yang berlaku

di masyarakat.

Kalau boleh di spesifikkan lagi, balas dendam yang kamu maksud itu yang seperti apa?

55. Ya aku kan tipe orang yang mendem. Tapi

bisa kapan aja yang kupendam itu

istilahnya keluar semua gitu lhoh mbak.

Secara tiba-tiba nggak ada angin, nggak

ada apa gitu lhoh mbak. Kadang orang

yang mendem terus udah terlalu gimana

yah. Gini aja mbak cerita dikit. Pacarku dia

pernah. Eh waktu awal nembak dia, tapi dia

nolak karena lagi deket cowok lain. Tapi dia

ngerasa nggak cocok terus balik ke aku lagi.

Terus aku tanyai kayak gini kayak gini,

terus dia bilangnya. Pokoknya dia yang buat

N berkeinginan untuk membalas dendam

kepada pacarnya dengan memperlakukan

pacarnya sama seperti apa yang pacarnya

lakukan kepada dirinya, karena ia

berangggapan bahwa pacarnya bertindak

tidak adil dengan tidak mampu

memahami keadaan dirinya.

Ingin membalas dendam

karena beranggapan telah

diperlakukan tidak adil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

225

aku kesel itu, aku mikirnya waktu itu

nembak dia, eh ke cowok lain. Itu yang

nggak aku suka. Terus kalau udah ngerasa

nggak cocok, dia balik lagi ke aku lagi.

Maksudnya gimana yah mbak, misalnya

aku mikirnya apa karena habis manis sepah

dibuang atau gimana yah. Ya dia masih

nyimpan nomor mantannya, nyimpan foto

mantannya, terus ya pokoknya kayak gitu.

Kadang aku mikir nih orang kenapa sih

kayak gini. Bisa nggak sih mikirin perasaan

orang lain aja? Misal kalau dia yang

digitukan bisa nggak nih orang? Kadang itu

yang bikin aku mikir balas dendam. Aku

ngelakuin hal yang sama. Eh ternyata dia

marah dan nggak terima. Yaudah.

Ketika akhirnya membalas dia, ketika hasilnya nggak sesuai dengan apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu rasakan?

56. Nggak pernah mikir gimana hasilnya sih.

Aku cuman pengen tau responnya gimana.

Terus bedanya sama aku gimana. Aku

mikirnya ya orang lebih marah dari aku

N melanggar norma dengan membalas

dendam karena ia ingin mengetahui

bagaimana reaksi dari pacarnya jika ia

melakukan hal yang sama seperti apa

Ingin mengetahui respon

individu yang telah berlaku

tidak adil sebelum melanggar

norma dengan balas dendam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

226

pada saat aku melakukan hal yang sama.

Kayak gitu aku ngerasanya.

yang dahulu telah dilakukan pacarnya

kepada dirinya.

Lalu yang ngata-ngatain dari belakang itu kayak gimana?

57. Yang ngata-ngatain dari belakang itu

istilahnya ya ngegosip. Ya cuman

sebenernya, ya ada orang yang bilang ke

aku “si anu itu gini yah.” Terus aku bilang

“oh iya dia itu gini kok”. Aku tuh pernah

yang ada hubungannya sama mukulin orang

tadi. Ada temenku orang Kalimantan. Terus

dia ada temen, pernah sekelas ngomong ke-

dia itu nyolot, marah-marahin dia padahal

dia itu nggak salah apa-apa. Kalau orang

yang satu ini, yang ngajak ribut memang

banyak yang nggak suka, soalnya sifatnya

bikin orang pengen menjauh. Sukanya

nyindir orang gitu. Banyak yang nggak

suka termasuk aku. Pernah saat mereka tuh

mau berantem di lantai tiga kalau nggak

salah. Sempat terlintas buat ikut berantem

tuh orang lah.

N sempat terlintas untuk melanggar

norma yang mengatur relasi interpersonal

dengan ingin ikut memukuli teman

dikarenakan ia sangat tidak menyukai

teman tersebut.

Ingin melanggar norma yang

mengatur relasi interpersonal

karena muncul rasa tidak suka

pada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

227

58. Cuman ah yaudah ngapain juga, biarin.

Aku gitu. Kalau orang lain pada ngomong

“tuh orang berantem”. Ya aku cuman “ya

emang itu gini gini gini”.

N kemudian mengurungkan niatnya untuk

melanggar norma yang mengatur relasi

interpersonal dengan memukuli teman

yang ia tidak suka setelah ia berpikir

bahwa tindakannya tersebut tidak akaan

mendatangkan manfaat bagi dirinya.

Mengurungkan niat untuk

melanggar norma yang

mengatur relasi interpersonal

karena diangggap tidak akan

bermanfaat.

Apa yang membuamu merasa tiga hal itu tidak sepantasnya dilakukan?

59. Ya balas dendam itu nggak sepantasnya

dilakukan, ya karena menurut agamaku. Ya

memang balas dendam itu kan ya kurang

baik, nggak pantes lah. Yaudah apa yang

terjadi yaudah. Nggak usah balas dendam

biar Tuhan yang balas.

N beranggapan bahwa melanggar norma

yang mengatur relasi interpersonal

dengan balas dendam tidak sepantasnya ia

lakukan karena tindakan tersebut dilarang

oleh agama yang ia anut.

Penilaian tindakan berdasarkan

ajaran agama yang dianut.

Terus yang untuk ngata-ngatain orang di belakang sama bohongin pacar itu gimana?

60. Ya nggak sepantasnya sih, ngatain dari

belakang sih. Ya maksudnya ikut langsung

terang-terangan biar masalahnya selesai.

Kalau ngomong dari belakang yang selesai

apa?

N beranggapan bahwa tidak sepantasnya

bila ia membicarakan keburukan orang

lain tanpa sepengetahuan orang tersebut

karena dianggap tidak dapat

menyelesaikan masalah.

Tidak sepantasnya dilakukan

karena tidak dapat

menyelesaikan masalah.

Kalau yang bohongin pacar ?

61. Kadang dia itu ribet orangnya. Gimana N melanggar norma yang mengatur relasi Sadar akan norma yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

228

yah? Eh..dia udah dianter pulang sekitar

jam sepuluhan. Terus dia minta aku buat

pulang. Ya aku masih belum pengen

pulang, masih pengen main ke tempat

temen. Dia maunya aku harus pulang.

Yaudah ke tempat temen atau main, terus

dia nanya “dimana?”. “Lagi di kos”.

“Beneran?”. “Iya”. Cuman kan nggak

sepantesnya kan. Kenapa nggak jujur aja

kan. Aku mikirnya kalau misalnya jujur

malah buat pertengkaran.

interpersonal dengan berbohong kepada

pacar untuk menghindari terjadinya

pertengkaran antara dia dengan pacarnya,

meskipun ia menyadari bahwa tindakan

tersebut tidak sepantasnya dilakukan.

mengatur relasi interpersonal

tetapi tetap melanggar untuk

menghindari pertengkaran.

62. Ya nggak pantes sih sebenarnya tapi ya

kayak gitu.

N tetap berbohong kepada pacar

meskipun ia menyadari bahwa tindakan

tersebut tidak sepantasnya ia lakukan.

Tetap melanggar meskipun

menyadari standart norma yang

berlaku.

Lalu yang balas dendam sama yang ngata-ngatain dari belakang. Apa yang membuatmu tetep berbuat seperti itu?

63. Kalau balas dendam itu ya aku cuman

pengen tau. Apa sih yang terjadi kalau aku

melakukan hal yang sama. Bedanya aku

sama dia apa. Ya cuman itu aja sih

sebenernya. Dan kalau misalnya dia

ngelakuin hal yang lebih dari yang aku

N membalas dendam kepada pacar karena

ia ingin mengetahui respon pacar

terhadap dirinya jika ia memperlakukan

pacaranya sama seperti apa yang telah

pacarnya lakukan terhadap dirinya.

Melakukan karena ingin

mengetahui respon individu

jika sama-sama diperlakukan

dengan tidak adil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

229

lakuin. Berarti kan nggak adil gitu kan.

Rasanya sih kayak gitu. Magkanya aku

ngelakuin balas dendam.

Setelah kamu balas dendam, terus dia kan ngelakuin hal yang sama dengan kamu kan. Dan posisinya dibalik dan hasilnya sama, terus

apa yang kamu rasakan?

64. Yaudah. Berarti ya sama-sama. Yaudah. N merasa lega jika individu yang ia balas

mempunyai respon yang sama seperti saat

individu tersebut memperlakukan dirinya

dahulu.

Lega setelah melanggar norma

dengan balas dendam karena

telah memenuhi rasa ingin tahu

dalam diri.

Berarti cuman pengen tau aja ya?

65. Iya pengen tau. Berarti, dia terima nggak

apa yang dia lakukan dilakuin balik gitu?

Istilahnya apa yang dia buat, dia mau

terima nggak sih? Jangan mukul orang

kalau nggak mau di pukul.

N memutuskan untuk membalas dendam

untuk memenuhi rasa ingin tahu yang

muncul dalam dirinya mengenai respon

pacarnya tersebut jika diperlakukan sama

dengan apa yang dahulu pernah dilakukan

kepada dirinya.

Ingin melaanggar norma

dengan membalas dendam

untuk memenuhi rasa ingin

tahu dalam diri.

Lalu sebelum kamu pada akhirnya melakukan ketiga hal itu, apa yang kamu rasakan?

66. Sebelum itu, kalau untuk yang balas

dendam aku pernah ngerasain. Ya apa yah?

Pernah kok merasa waktu balas dendam.

“Aduh balas dendam nggak yah? Ah nggak

N mengalami kebingungan untuk memilih

antara ia harus mematuhi ajaran agama

yang ia anut dengan tidak membalas

dendam atau memenuhi dorongan dalam

Sebelum memutuskan bimbang

antara mematuhi ajaran agama

atau memenuhi dorongan

membalas dendam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

230

usah lah biar Tuhan yang balas. Aduh

nggak enak juga tapi kalau terus-terusan

kayak gini tuh.”

diri dengan membalas dendam, sebelum

pada akhirnya ia membuat suatu

keputusan.

67. Udah direncanain tapi nggak jadi, kayak

ada yang ngganjal. Ya rasanya sebelum

ngelakuin itu ya rasanya kayak nggak

ngelakuin tapi nggak bisa, ya harus dilakuin

gitu.

N mengalami perasaan yang mengganjal

jika ia tidak membalas dendam, sehingga

ia mengurangi perasaan tersebut dengan

pada akhirnya memutuskan untuk

membalas dendam.

Merasa ada ganjalan dalam diri

sehingga mendorong individu

untuk melanggar norma

dengan membalas dendam.

Yang bikin kamu melakukan itu rasanya seperti apa?

68. Rasa penasaran. Rasa pengen tahu. N pada akhirnya memutuskan untuk

melanggar norma dengan membalas

dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu

yang muncul dalam dirinya.

Melanggar norma dengan

membalas dendam untuk

memenuhi rasa ingin tahu.

Kalau yang ngata-ngatain orang dari belakang?

69. Kebawa suasana aja kali mbak. Suasana

yang kayak gini..kayak gini..kayak gini.Ya

aku kan cuman ngatain yang aku tahu.

N beranggpan bahwa ia memutuskan

untuk melanggar norma yang mengatur

relasi sosial dengan membicarakan

keburukan orang lain tanpa

sepengetahuan orang tersebut karena ia

terbawa suasana saat itu dan ia juga

menganggap bahwa hanya mengatakan

Mencari pembenaran tindakan

sebelum memutuskan

melanggar norma yang

mengatur relasi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

231

hal yang memang ia ketahui saja.

Ok. Setelah kamu melakukan itu, apa yang kamu rasakan?

70. Kalau yang untuk balas dendam aku

ngerasa nggak adil. Soalnya dia itu.. aku

ngelakuin hal yang sama sama dia tapi dia

lebih dari aku lah. Aku ngerasa nggak adil

aja. Kok bisa gitu sih?

N tetap merasa tidak puas dengan

menanggap bahwa ia telah diperlakukan

tidak adil setelah ia melanggar norma

yang mengatur relasi sosial dengan

membalas dendam.

Tetap merasa tidak puas dan

menganggap diperlakukan

tidak adil setelah melanggar

norma yang mengatur relasi

interpersonal.

Nah kamu merasa nggak adil itu ke siapa?

71. Ya diantara kami berdua. Ya lebih ke

dianya gitu.

N menganggap bahwa yang telah

melakukan tindakan yang tidak adil

adalah pacarnya sendiri dan ia merupakan

korban dari ketidakadilan tersebut.

Menganggap diri sendiri

sebagai korban setelah

melanggar norma yang

mengatur relasi interpersonal.

Lalu yang ngata-ngatain itu apa yang dirasakan?

72. Seneng. N merasa senang setelah ia melanggar

norma yang mengatur relasi interpersonal

dengan membicarakan keburukan orang

lain tanpa sepengetahuan orang tersebut.

Senang setelah melanggar

norma yang mengatur relasi

interpersonal.

73. Yang buat aku seneng itu ya aku ngata-

ngatain itu. Terus yang ikut ngata-ngatain

itu juga banyak. Itu yang buat aku seneng.

Berarti kan bener.

N merasa senang setelah ia melanggar

norma yang mengatur relasi interpersonal

dengan membicarakan keburukan orang

lain karena ia menyadari bahwa tindakan

Senang setelah melanggar

norma yang mengatur relasi

interpersonal karena juga

dilakukan oleh banyak orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

232

tersebut juga dilakukan oleh banyak

orang, sehingga secara tidak langsung

membenarkan tindakannya.

dan mencari pembenaran.

Lalu yang bohongin pacar apa yang kamu rasain?

74. Seneng sih sebenernya. Selamat dari

pertengkaran. Ya syukurlah kalau dia udah

percaya yaudah.

N merasa senang setelah melanggar

norma yang mengatur relasi interpersonal

dengan berbohong karena ia terhindar

dari peristiwa yang ia anggap tidak

menyenangkan seperti adanya

peertengkaran.

Senang setelah melanggar

norma yang mengatur relasi

interpersonal karena terhindar

dari suasana yang tidak

menyenangkan.

75. Cuman kalau dia masih nanya istilahnya

belum selamat lah. Istilahnya masih takut

ketahuan. Tapi kalau udah percaya

yasudahlah syukur. Masalahnya dia itu kan

terlalu takut aku kenapa-kenapa padahal

enggak. Aku tuh pernah bilang sama dia

kalau misalnya nggak cocok udah putus aja.

Yaudah terserah. Aku kalo nggak suka

yaudah nggak usah dipaksain. Cuman

misalnya lagi sama aku jagalah diri, mata.

Kadang yang buat sensi sama dia. Misal

N merasa takut setelah melanggar norma

yang mengatur relasi interpersonal

dengan berbohong pada pacar jika

kebohongan yang ia katakan masih belum

dipercaya oleh pacarnya tersebut.

Takut setelah melanggaar

norma yang mengatur relasi

interpersonal jika belum

terhindar dari situasi yang tidak

menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

233

kalau ada dua cowok yang lewat. Yang satu

gak terlalu ganteng tapi yang satu manis.

Terus dia liat. Aku bilang “liat apa?”. Dia

bilang “ah enggak kok”. Iya nggak sengaja

keliat. Ne orang pantang liat cowok

ganteng apa yah? Takutnya dia tergoda tapi

nggak bisa mutusin. Kalau dia suka sama

dia yaudah nggak usah sama aku. Jujur aja

gitu. Aku kan ngapain sih. Aku nggak

masalah sebenernya kalau liat. Cewek yang

deket sama aku ya kadang “woo..wooo”.

Padahal cuman nyapa doang. Mangkanya

aku ngerasa nggak adil gitu.

76. Pernah aku cabut. Jadi aku tuh kan pagi-

pagi di kantin depan sekolah. Tapi

lokasinya dah di luar sekolah. Jadi aku

duduk sama temenku. Sekitar jam tujuh-an

udah masuk. Tapi jam delapan aku masih

disana.

N pernah melanggar peraturan sekolah

dengan membolos bersama teman-

temannya.

Melanggar peraturan dengan

membolos.

77. Terus bapak lewat, terus mundur lagi.

“Kamu nagapain disini?” Terus aku bilang

N merasa takut setelah melanggar

peraturan dan memutuskan untuk tidak

Takut setelah melanggar

peraturan dan tidak lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

234

“nyari dasi pak, mas punya dasi nggak”.

Bapak bilang “masuk sekarang, masuk!”

Yaudah masuk. Tapi ya ketahan di depan

sekolah sama satpam. Dan setelah itu nggak

berani lagi cabut sekolah soalnya takut

ketahuan bapak. Aku bingung nyari alasan

ngapain disini mbak. Dua kali malah kayak

gitu. Sampek aku markirin motor di kantin

itu. Terus aku masuk. Ini beneran masuk.

Terus bapakku liat lagi. Nanya sama tukang

tadi. “N” nya mana? Oh dia sudah masuk.

Sampek ke dalam rumah dicari soalnya

nggak percaya kalau aku masuk. Bapakku

pulang, terus waktu aku pulang aku ditanya.

“Darimana kau?” “Masuk pak.” “Terus

masuk benar? Terus motormu kenapa kau

taruh disana?” “Ya aku parkirin di situ,

kalau nggak pake spion kan nggak bisa

masuk.” “Ah bohong kau kan?” “Pak

beneran, tanya aja guruku sana.”

lagi melanggar peraturan sekolah dengan

membolos karena ia takut mendapatkan

hukuman dari ayahnya lagi.

melanggar peraturan karena

menghindari hukuman.

Wah lucu ya. Itu nggak bakal dilupakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

235

78. Wah kalau peristiwa kayak gitu nggak bakal

aku lupain. Malah aku pernah ngelempar

punggung kakakku pake pisau. Dan itu

nempel. Sekitar dia SMP kelas satu, aku SD

kelas berapa gitu. Waktu itu dia bikin aku

marah, emosi. Terus aku ngejar dia terus

ngelempar pake pisau terus nempel di

punggungnya. Terus dia masuk ke kamar.

Dia nggak berani keluar sampek ibukku

pulang.

N melanggar hukum dengan melempar

pisau kepada kakaknya karena ia tidak

mampu mengendalikan rasa marah.

Tidak mampu mengendalikan

rasa marah sehingga melanggar

hukum.

79. Di situ hal yang paling aku sesali. Itu tuh

nembus sampek ke.. gimana coba. Waktu itu

kecil nggak tau kali yah. Aku reflek. Apa

yang aku pegang, dia bikin emosi. Ya reflek

aku lempar aja ke dia. Tapi cuman luka

kecil biasa aja.

N merasa sangat menyesal karena ia tidak

mampu mengendalikan rasa marah

sehingga ia secara spontan melanggar

hukum dengan melempar pisau kepada

kakaknya.

Sangat menyesal setelah secara

spontan melanggar hukum

karena tidak mampu

mengendalikan rasa marah.

Terus sikap kakakmu ke kamu gimana habis itu?

80. Terus kakakku nggak berani keluar sebelum

ibuku pulang. Nyariin kakakku. Aku bilang

di kamar. Terus dia di kamar keluar. Ya

setelah itu nggak ada apa-apanya. Nggak

N menyesali tindakannya yang secara

spontan melemparkan pisau kepada

kakaknya dengan memikirkan kembali

tindakan yang terlanjur ia lakukan

Menyesali tindakan yang

melanggar hukum dengan

memikirkan kembali tindakan

yang terlanjur dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

236

dendam. Biasa aja sih. Ya aku nyesel aja

waktu itu, kok bisa itu lhoh aku ngelempar

pisau ke dia.

tersebut.

Lah terus ibumu gimana waktu itu?

81. Ibukku waktu ngecek itu malah kayak

kaget. Terus pengen liat lukanya mana,

pisaunya mana, sambil lari bawa ke rumah

sakit. Padahal nggak kenapa-napa. Udah

sempet kayak gitu sih. Tapi aku ya sempet

dimarah-marahin sih. “Bahaya itu.”

Ibu N memberikan hukuman dengan

memarahi dirinya setelah ia secara

spontan melempar pisau kepada

kakaknya.

Mendapat hukuman setelah

melanggar hukum.

Lanjut lagi yah. Sekarang yang tidak sebaiknya kamu lakukan tetapi tetap kamu lakukan?

82. Sebenernya hampir sama sih. Nyontek

waktu ujian. Terus mau ikut bandel sama

temen. Terus ngerasa tinggi hati.

N mencontek ketika ujian, nakal, dan

tinggi hati.

Mencontek, nakal, dan tinggi

hati.

Ok. Apa yang membuatmu merasa perbuatan ini tidak sepantasnya kamu lakukan?

83. Kalau untuk yang nyontek itu. Yang

namanya nyontek ya tetep nggak baik.

Cuman rasanya gini lhoh. Kalau ujian kita

nggak belajar terus nggak tau apa-apa.

Sudah gitu yah gimana yah. Kalau

menurutku kalau nyontek hal yang nggak

N menyadari bahwa mencontek merupkan

tindakan yang sebaiknya tidak ia lakukan

tetapi tetap ia lakukan karena demi dapat

mengerjakan ujian dan mendapatkan nilai

yang bagus.

Menyadari peraturan tetapi

tetap melanggar karena

mencari pembenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

237

baik. Tapi yah tetep dilakukan demi nilai.

Apa yang membuat nggak baik?

84. Yang mbuat nggak baik itu kita nggak

berusaha. Orang lain yang berusaha. Itu tuh

kita ngambil dari usaha orang lain. Sama

aja nyuri.

N mempunyai anggapan bahwa

mencontek merupakan tindakan yang

sama dengan mencuri sehingga tidak

sebaiknya dilakukan.

Anggapan bahwa mencontek

sama dengan mencuri.

Terus kalau bandel sama temen itu?

85. Kalau bandel sama temen itu kadang temen

ngajak “minum” terus ngajak begadang. Ya

aku mau ikut aja. Nggak baiknya kan ya

kalau misalnya yang “minum” itu bukan hal

yang baik sih menurutku. Begadang terus

main kartu, tapi nggak ada taruhannya sih,

nggak baik menurutku. Nggak baiknya ya

kita punya waktu buat istirahat tapi malah

dipake buat hal-hal yang kayak gitu.

N beranggapan bahwa tidak sebaiknya ia

begadang sambil mengkonsumsi

minuman yang mengandung alkohol

karena ia tidak dapat memanfaatkan

waktu yang ia miliki untuk istirahat.

Tidak sebaiknya melakukan

karena dampak negatif

tindakan.

Terus yang soal tinggi diri itu?

86. Soal yang tinggi diri itu ya aku seringnya

dari pacar. Contohnya tuh kayak

presentasiku lancar. Terus waktu presentasi

aku tuh salah satu orang yang paling baik.

N beranggapan bahwa tidak sebaiknya ia

meningggikan dirinya sendiri kepada

orang lain karena dapat membuat orang

lain menjadi rendah diri.

Tidak sebaiknya dilakukan

karena dampak negatif

tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

238

Ya yang nggak baiknya itu ya meninggikan

diri itu, kok nih orang ninggikan diri banget

sih. Aku bangga banget dibilang gitu, tapi

gak baiknya kan bikin orang lain jadi

rendah.

Oh. Nah kalau yang nyontek kan karena nilai yah. Lalu bandel sama temen, apa yang membuat kamu tetep malakukan hal itu?

87. Menjaga hubungan pertemanan. Biar lebih

deket, labih akrab. Jadi kalau ada apa bisa

saling bantu.

N berpendapat bahwa ia tetap melakukan

tindakan yang tidak sebaiknya ia lakukan

karena mempuyai anggapan bahwa

hubungan pertemanannya akan menjadi

lebih dekat jika ia melakukan tindakan

tersebut.

Tetap melakukan tindakan

yang tidak sebaiknya dilakukan

karena dianggap dapat

berdampak baik.

Terus kalau yang soal meninggikan diri?

88. Kalau itu dari diri sendiri memang kayak

gitu orangnya. Nggak ada motivasi sih.

Kadang aku cuman pengen ngomong kayak

gitu aja. Udah tau akibatnya kalau berbuat

kayak gitu, tapi tetep ngelakuin. Dari

sendiri aja sih.

N beranggapan bahwa ia merupakan

orang yang tinggi hati sehingga ia

seringkali meninggikan diri meskipun ia

menyadari bahwa tindakan tersebut tidak

sebaiknya ia lakukan.

Melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya dilakukan untuk

memenuhi dorongan

mempertahankan representasi

diri aktual.

Apa yang kamu rasakan sebelum melakukan itu?

89. Seneng sih sebenernya. N merasa senang sebelum ia pada Rasa senang sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

239

akhirnya memutuskan untuk meninggikan

dirinya sendiri di hapadan orang lain.

melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya dilakukan.

90. Tapi setelah dia ngomong langsung. “Ih kok

ninggikan diri banget sih. Kok sombong

banget sih”. Kan jadinya down.

N merasa rendah diri setelah ia

melakukan tindakan yang tidak sebaiknya

dilakukan dengaan meninggikan dirinya

sendiri karena mendapat respon negatif

dari orang lain.

Rasa rendah diri setelah

melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya dilakukan karena

respon negatif dari individu

lain.

Malah kamu sendiri yang down?

91. Ya jadinya aku nyadar sendiri. Iya jadinya

kayak gitu. Awalnya seneng tapi kalau dia

ngomong kayak gitu jadinya down mbak.

N akhirnya menyadari tindakan yang

dianggap keliru karena ia telah mendapat

respon negatif dari orang lain setelah ia

meninggikan dirinya sendiri.

Menyadari kesalahan setelah

mendapat respon negatif dari

individu lain.

Apa yang membuat kamu down?

92. Omongannya dia bener juga. Kenapa aku

mesti ninggikan diri sih. Emang cuman

kamu aja kayak gitu. Rasanya itu kena gitu

lhoh. Pas aku ngomong “tadi aku salah satu

orang yang terbaik waktu presentasi lhoh.”

Terus dia bilang “emang kamu doang yang

baik?” Waktu dia ngomong kayak gitu ya

rasanya gimana gitu yah mbak.

N akhirnya menyadari tindakan yang

dianggap keliru karena ia telah mendapat

respon negatif dari orang lain setelah ia

meninggikan dirinya sendiri.

Menyadari kesalahan setelah

mendapat respon negatif dari

individu lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

240

93. Pengen minta maaf tapi malu. Haduh harga

diriku dimana. Kadang kayak gitu sih mbak.

N berkeinginan untuk memperbaiki

kesalahannya dengan meminta maaf

tetapi karena ia merasa malu maka ia

pada akhirnya mengurungkan niatnya

untuk meminta maaf.

Mengurungkan niat meminta

maaf karena rasa malu.

Terus yang bandel sama temen. Sebelum kamu ngelakuin, apa yang kamu rasakan?

94. Apa yah. Aku ngerasanya yah coba buat

biasa aja sih awalnya.

N mengalami keadaan dimana tidak ada

emosi yang muncul sebelum ia

memutuskan untuk bertindak nakal

bersama teman-temannya.

Tidak ada emosi yang muncul

sebelum melakukan tidakan

yang tidak sebaiknya

dilakukan.

95. Untuk menjaga hubungan temen aja. N beranggapan bahwa relaasi

interpersonalnya dengan teman akan

semakin dekat jika ia bertindak nakal

bersama teman-temannya.

Angggapan akan berdampak

positif sebelum melakukan

tidakan yang tidak sebaiknya

dilakukan.

Kalau nyontek ?

96. Sebelum nyotek mikirnya ya takut sih

sebenernya. Kalau nggak dapet contekkan

takut sih. Kalo nggak dapat contekkan

gimana?

N merasa takut sebelum melanggar

peraturan dengan mencontek karena ia

cemas bila saat ujian tidak dapat

mencontek.

Takut tidak dapat melanggar

peraturan.

Kalau setelah dapat contekkan apa yang kamu rasakan?

97. Kalau dapet ya seneng. Kalau nggak dapet N merasa senang setelah melakukan Senang jika keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

241

contekkan ya nyesel. Gitu aja sih. Kok

bodoh sih nggak mau belajar, udah tau mau

ujian.

tindakan yang melanggar peraturan

dengan mencontek jika mendapatkan

contekkan tetapi merasa menyesal jika

tidak mendapatkan contekkan.

terpenuhi dan menyesal jika

keinginan tidak tepenuhi,

meskipun melanggar.

Lalu kalau setelah kamu bandel bareng?

98. Seneng. Kadang berani. N merasa senang dan semakin

memunculkan keberanian dalam dirinya

setelah melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya ia lakukan dengan bertindak

nakal bersama teman-teman.

Senang dan semakin berani

setelah bersama teman

melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya dilakukan.

Senengnya karena?

99. Kumpul bareng mereka, tertawa bareng,

bercanda bareng. Kalau ada masalah, cerita

kalau mereka bisa bantu ya bantu bareng.

N merasa senang karena dapat berbagi

cerita dengan teman-temannya meskipun

ia harus melakukann tindakan yang ia

anggap tidak sebaiknya dilakukan.

Senang setelah melakukan

tindakan yang sebaiknya tidak

dilakukan karena dianggap

berdampak positif.

Ada yang terlintas nggak di pikiranmu sebelum bandel sama temen?

100. Berhubung waktu itu aku juga punya liver.

Yang namanya liver kan nggak boleh terlalu

capek. Tapi aku mikirnya nggak baik sih.

Antara pengen mau ngelakuin sama enggak

itu.. Kalau misalnya “minum” nyari sisi

N merasa bimbang untuk memilih antara

melakukan tindakan yang tidak sebaiknya

ia lakukan karena dianggap memiliki

dampak positif atau mengurungkan

niatnya untuk melakukan tindakan yang

Bingung sebelum memutuskan

karena memikirkan dampak

tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

242

positifnya, nanti aku deket sama mereka,

ketawa bareng sama mereka. Kalau sisi

negatifnya yang aku pikirin pasti ngefek ke

liver. Kalau misalnya ibukku denger aku

“minum” kayak gini pasti marah, nggak

suka.

tidak sebaiknya ia lakukan demi menjaga

kesehatan dan menghindari kemarahan

ibu.

Nah kamu kan sempet ada pertentangan di dalam dirimu sendri kan. Diantara dua pilihan kan akhirnya kamu memilih salah satu. Hal

yang terlintas yang membuat kamu pada akhirnya menetapkan pada satu pilihan itu apa?

101. Aku malah nggak. Awalnya milih salah

satu. Aku nyadar setelah mikir lagi. Kalau

aku terus ngelakuin kayak gini nggak baik

buat aku sendiri, terus aku tinggalin.

Kadang kalau mereka ngajakin paling

ketemunya di kampus, kadang di kopma.

N berpendapat bahwa ia baru menyadari

kesalahannya setelah ia memikirkan

kembali tindakan yang tidak sebaiknya ia

lakukan tetapi telah terlanjur dilakukan.

Menyadari kesalahan setelah

melakukan introspeksi pada

diri sendiri.

Sebelum kamu ninggikan diri sama orang lain apa yang terlintas?

102. Ya aku mikirnya kadang sebelum itu merasa

bangga sendiri sih. Kayak apa yah..

pokoknya ah pasti dia gini..gini..gini.

Seneng lah cowoknya bisa kayak gini.

Ngerasa bangga sih.

N sebelumnya berpikiran bahwa pacarnya

akan merasa bangga kepadanya sehingga

ia pada akhirnya memutuskan untuk

meninggikan dirinya sendiri di hadapan

pacaranya tersebut.

Sebelum memutuskan

beranggapan akan mendapat

pengakuan dari individu lain.

Setelah kamu melakukan ketiga hal itu ada kah yang terlintas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

243

103. Yang terlintas itu kalau minum nggak ada

sih. Kalau udah berlalu ya udah. Tinggal

nunggu besok apa lagi.

Tidak ada yang terlintas dalam benak N

setelah ia memutuskan untuk melakukan

tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan,

karena ia mempunyai anggapan bahwa

tindakan atau peristiwa yang telah terjadi

hanya menjadi bagian dari masa lalu yang

tidak perlu dipikirkan lagi.

Tidak ada yang terlintas setelah

melakukan tindakan yang tidak

sebaiknya dilakukan karena

telah menjadi bagian dari masa

lalu.

104. Kalau untuk nyontek tadi setelah itu ya

sama. Kalau misalnya dapet ya seneng

cuman dipikiranku. Aku pengen setelah itu..

Tergantung, kalau nggak dapet contekkan

terus nilainya jelek. Aku malah mikirnya

aku harus lebih baik lagi lebih belajar lagi

kalau ada ujian.

N muncul keinginan untuk memperbaiki

kesalahan setelah mendapatkan dampak

yang negatif dari melanggar peraturan.

Ingin memperbaiki kesalahan

setelah mendapat dampak

negatif tindakan karena

melanggar peraturan.

105. Mungkin sampek sekarang ya nggak belajar

juga sih. Aku malas.

N hingga sekarang masih tetap melanggar

peraturan dengan mencontek ketika ujian

karena ia tidak mampu mengendalikan

rasa malas yang muncul di dalam dirinya.

Tetap melanggar peraturan

karena rasa malas.

Apa yang membuat malas?

106. Sebenernya gimana yah? Mengertinya kan

mbak. Kadang ada pelajaran yang memang

N beranggapan bahwa keinginan

melanggar peraturan dengan mencontek

Melanggar peraturan karena

rasa malas dan menyerah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

244

bener aku nggak ngerti. Terus yang mau

dipelajarin apa. Toh aku nggak ngerti juga.

Malasnya gitu. Udahlah nunggu hari “H”

nya tiba. Lha pas hari “H” nya tiba ya

kayak gitu lagi. Ya tetep aja gitu lagi gitu

lagi. Muter-muter aja sih mbak. Sampek

pacarku marah-marah. Ayo belajar, aku

yang melajarin. Apalagi kalau namanya

angka. Yaudah lah. Dapet ya dapet kalo

nggak ya enggak.

ketika ujian timbul karena ia menyerah

dan merasa malas untuk berulang-ulang

mempelajari pelajaran yang tidak mampu

ia pahami.

keterbatasan diri.

Lalu selama tiga bulan ini, sebutkan tiga hal atau tindakan yang sepantasnya kamu lakukan tetapi nggak kamu lakukan?

107. Balik ke tadi sih mbak. Ya ujian tadi

harusnya aku belajar, kenapa aku nggak

belajar? Terus apa yah. Banyaknya balik ke

belakang lagi. Aku seharusnya ngelakuin

tidur, kenapa aku tetep sama mereka.

Harusnya aku kuliah yang bener. Kenapa

dulu cabut sampek sekarang kadang masih.

N tidak belajar, tidak berisitirahat dengan

cukup, dan keluar kelas ketika kegiatan

perkuliahan masih berlangsung.

Tidak belajar, ttidak

beristirahat cukup, dan

melanggar peraturan.

108. Kalau udah tiga sks, nggak ngerti, ngantuk,

bingung mau nagapain. Ya tetep aja sih

walaupun nggak separah yang dulu. Cuman

N melanggar peraturan dengan keluar dari

kelas ketika kegiatan pembelajaran masih

berlangsung karena ia merasa tidak

Melanggar peraturan karena

tidak mampu mengatasi

keterbatasan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

245

se-jam di kelas, sisanya dua jam lagi di

kopma. Tapi kalau sekarang udah mulai

ngantuk, turun, ngrokok, cuci muka. Biar

nggak ngantuk lah istilahnya. Daripada di

kelas duduk nggak ngerti apa-apa, ngantuk.

Sama aja sih.

mampu untuk memahami materi

pembelajaran yang saat itu sedang

dibahas.

Lalu apa yang membuatmu balik lagi ke “atas” (ke dalam kelas)? Kan di bawah udah enak.

109. Ya aku mikirnya ya paling nggak masih

mau lah buat nyenengin orang tua sih.

Daripada se-jam di kelas sisanya di kopma.

Itu kan malah jauh lebih parah. Paling

nggak kita punya usaha buat nggak ngantuk

di kelas daripada duduk nggak ngerti apa-

apa. Mending refreshing terus ke kelas.

Tapi tetep aja nggak ngerti. Tapi paling

nggak, ada usaha lah.

N berusaha untuk kembali mematuhi

peraturan dengan kembali ke kelas

setelah ia melanggar peraturan dengan

keluar dari kelas yang sedang

mengadakan kegiatan pembelajaran

karena ia berusaha untuk membuat orang

tua merasa senang.

Berusaha kembali mematuhi

peraturan setelah melanggar

peraturan demi menyenangkan

orang tua

Sekarang yang sebaiknya kamu lakukan tapi nggak kamu lakukan?

110. Ngerjakan tugas pada waktunya. Terus jaga

kesehatan. Nggak begadang.

N tidak mengerjakan tugas tepat waktu,

tidak menjaga kesehatan, dan begadang.

Melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis.

Apa yang membuatmu berpikiran bahwa ketiga hal itu nggak sebaiknya kamu lakukan?

111. Kalau yang tugas itu, ya kalau gimana ya? N beranggapan bahwa ia tidak sebaiknya Tidak sebaiknya melanggar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

246

Itu kita dikasih hari. Kalau misalnya kita

nggak sibuk hari ini, kan kita bisa ngerjain

tugas hari ini juga. Nggak usah ditunggu-

tungu, besok aja..besok aja. Terus pada hari

H-nya numpuk, terus yang bisa dikerjain

akhirnya cuman sebagian. Harusnya kan

kita dikasih terus ngerjain. Kasih ngerjain.

Nanti kan pada hari H nya kita tinggal

nunggu ngumpulin doang.

menunda dalam mengerjakan tugas

karena tugas tersebut tidak akan dapat

terselesaikan semuanya.

aturan sosial yang tidak tertulis

karena dampak negatif

tindakan.

Kalau soal jaga kesehatan?

112. Ya itu tadi mbak. Ya nggak perlu minum,

nggak perlu begadang tapi ya.. Toh aku

juga liver juga harusnya aku jaga kesehatan,

tidur pada waktunya. Kayak gitu sih.

N beranggapan bahwa sebaiknya ia tidak

melanggar aturan sosial yang tidak

tertulis dengan menjaga kesehatan dan

tidak begadang untuk menghindari

kambuhnya sakit liver yang ia derita saat

ini.

Tidak sebaiknya melanggar

aturan sosial yang tidak tertulis

karena dampak negatif

tindakan.

Lalu apa yang membuatmu tetap melakukan hal itu? Yang soal mengerjakan tugas tidak pada waktunya.

113. Malas. Aku tuh nunggu waktu yang enak

aja buat ngerjain. Tapi ya nggak tau kapan

enaknya.

N tetap melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis karena ia tidak mampu

mengendalikan rasa malas yang muncul

dalam dirinya dengan mencari

Tetap melanggar aturan sosial

yang tidak tertulis karena

mencari pembenaran dan tidak

mampu mengendalikan rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

247

pembenaran atas tindakan tersebut. malas.

Ok. Lalu yang begadang sama yang jaga kesehatan?

114. Gimana yah? Gini kadang jaga kesehatan

itu awalnya buat kita nggak enak yah. Kalau

misalnya kita begadang itu, bukan karena

enggak mau tidur tapi karena nggak bisa

tidur. Kan nggak bisa maksain juga kan

buat tidur. Kenapa nggak bisa tidur karena

kadang kebanyakan tidur siang kali yah.

Bangunnya siang, siangnya tidur juga. Ya

mana bisa tidur malamnya. Kalau yang jaga

kesehatan sendiri ya sebenernya itu tadi

yang buat “minum” jaga hubungan temen.

Tapi tetep ditinggalin juga. Akhirnya gitu

sih.

N tetap melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis dengan begadang dan

megkonsumsi minuman beralkohol

bersama teman karena ia mencari

pembenaran atas tindakan yang ia

lakukan meskipu ia mnyadari bahwa

tindakan tersebut tidak sebaiknya

dilakukan.

Sadar akan aturan sosial yang

tidak tertulis tetapi tetap

melanggar karena mencari

pembenaran tindakan.

Kan kamu kan enggak ngerjain tugas pada waktunya. Sebelum kamu memutuskan untuk enggak mengerjakan tugas pada waktunya,

perasaan atau emosi apa yang muncul?

115. Ya aku mikirnya ya entar aja deh. Masih

lama juga. Ya gimana ya perasaan apa ya

kayak gitu, ya entar aja deh, ya nanti juga

bisa.

N merasa malas dan beranggapan bahwa

ia dapat mengerjakan tugas lain waktu

sehingga ia memutuskan untuk

melakukan penundaan dalam megerjakan

Rasa malas dan anggapan bisa

menunda pekerjaan sebelum

melanggar aturan sosial yang

tidak tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

248

tugas.

Terakhir ni ya. Berdasarkan pengalaman pribadimu sehari-hari. Menurutmu emosi atau perasaan itu apa?

116. Kalau menurut diri sendiri, emosi atau

perasaan itu suatu hal yang kita rasain, yang

bisa buat kita, apa ya. Gimana ya. Suatu hal

bisa buat kita nangis lah, marah, ya sedih,

senang.

N berpendapat bahwa menurut

pengalaman pribadinya, emosi merupakan

sesuatu yang dapat individu rasakan

sehingga mampu membuat individu

tersebut marah, menangis, dan senang.

Emosi merupakan sesuatu yang

dirasakan individu sehingga

dapat membuat respon marah,

menangis, sedih, dan senang.

Kalau boleh dicontohin kayak gimana?

117. Contohnya ya, misalnya kalau aku tu dibuat

gimana ya. Contohnya ada orang mukul aku

tanpa sebab, bingung kan kenapa dia mukul.

Ya marah kan ya itu emosi juga. Terus

kalau misalnya kehilangan orang yang kita

sayang itu kan bagian dari emosi juga.

N memberikan contoh mengenai emosi

bahwa individu akan merasa sedih jika

kehilangan orang yang disayang dan

merasa marah jika dipukul orang tanpa

sebab.

Emosi merupakan respon dari

rangsangan external yang

dialami individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

249

Lampiran 20. Contoh Meaning Unit

Subjek Satu

1. Tidak melakukan pelanggaran hukum.

2. Tidak pantas dilakukan karena melanggar undang-undang.

3. Tidak melanggar hukum karena dampak negatif tindakan.

4. Sebelum memutuskan tidak berkeinginan melanggar hukum dan bingung.

5. Memikirkan dampak negatif tindakan sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.

6. Takut dan bingung sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.

7. Senang dan bersyukur setelah tidak melanggar hukum karena dapat mengalami keadaan yang disyukuri saat ini.

8. Tidak ada contoh pengalaman lain.

9. Tidak melanggar norma dan peraturan.

10. Tidak melanggar peraturan karena pengorbanan orang tua dan mempertahankan representasi diri ideal.

11. Tidak lagi melanggar peraturan karena dianggap tidak bermanfaat.

12. Meskipun menyadari standart norma tetapi tetap melanggar norma karena rasa malas.

13. Penilaian tindakan berdasarkan nilai dari standart norma yang berlaku tentang relasi interpersonal.

14. Mengingat pengorbanan orang tua dan rasa tidak tega sebelum tidak melanggar peraturan.

15. Rasa inferior sebelum tidak melanggar peraturan.

16. Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.

17. Tidak ada emosi yang muncul jika melanggar norma pada teman.

18. Tetap memikirkan keluarga setelah tidak melanggar peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

250

19. Punya kelekatan pada ibu.

20. Pernah menganggap adanya persaingan antar saudara.

21. Sangat menyesal pada sosok ibu jika melanggar peraturan.

22. Tidak ingin menyakiti orang tua tetapi terkadang terpaksa berbuat sebaliknya karena tidak mampu mengendalikan emosi.

23. Senang setelah tidak melanggar peraturan.

24. Membayangkan rasa senang ibu karena telah tidak melanggar peraturan.

25. Senang pada diri sendiri setelah tidak melanggar peraturan.

26. Mematuhi norma sosial yang berlaku.

27. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.

28. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

29. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan karena dianggap sebagai bentuk kewajaran.

30. Terpaksa sebelum mematuhi norma yang mengatur peran dalam keluarga karena bertentangan dengan keinginan pribadi.

31. Rasa marah dan suasana hati yang buruk setelah mendapatkan hasil yang tidak sesuai karena mematuhi norma yang mengatur peran

dalam keluarga.

32. Tidak ada emosi yang muncul setelah mematuhi norma yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.

33. Tidak ada emosi yang muncul sebelum dan sesudah menaati norma yang mengatur relasi interpersonal.

34. Mengalami pengalaman yang berbeda saat sebelum dan setelah mematuhi norma yang mengatur peran dalam keluarga.

35. Mempertahankan representasi diri aktual dengan berusaha tidak mengeskpresikan emosi yang dialami.

36. Mengeluarkan emosi yang tidak dapat ditahan dengan kegiatan pengalihan.

37. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah keharusan untuk mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal.

38. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah terbiasa untuk mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

39. Setelah memutuskan berpikir memang seharusnya melakukan karena yakin akan norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

251

40. Mematuhi aturan sosial yang tidak tertulis.

41. Sebaiknya dilakukan karena telah menjadi suatu kewajiban.

42. Sebaiknya melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal.

43. Sebaiknya melakukan untuk membalas budi tindakan orang lain.

44. Rasa malas atau ingin mencari kesibukan sebelum memutuskan.

45. Muncul keinginan untuk mengisi waktu luang sebelum memutuskan.

46. Muncul keinginan unttuk menghindari dampak negatif tindakan sebelum memutuskan.

47. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.

48. Tidak ada emosi yang muncul setelah memutuskan.

49. Melakukan untuk mematuhi norma yang mengatur relasi sosial meskipun merasa malas dan terpaksa.

50. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.

51. Tidak ada emosi yang muncul dan memikirkan tindakan yang telah ia lakukan setelah membuat keputusan.

52. Setelah memutuskan merasa menyesal jika suasana tidak menyenangkan dan tidak ada emosi yang muncul jika suasana cukup

menyenangkan.

53. Menyesal setelah memutuskan untuk melakukan karena terjadi suasana yang tidak menyenangkan.

54. Melanggar norma yang berlaku di masyarakat.

55. Ingin membalas dendam karena beranggapan telah diperlakukan tidak adil.

56. Ingin mengetahui respon individu yang telah berlaku tidak adil sebelum melanggar norma dengan balas dendam.

57. Ingin melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena muncul rasa tidak suka pada orang lain.

58. Mengurungkan niat untuk melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena diangggap tidak akan bermanfaat.

59. Penilaian tindakan berdasarkan ajaran agama yang dianut.

60. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak dapat menyelesaikan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

252

61. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.

62. Tetap melanggar meskipun menyadari standart norma yang berlaku.

63. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.

64. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.

65. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.

66. Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.

67. Merasa ada ganjalan dalam diri sehingga mendorong individu untuk melanggar norma dengan membalas dendam.

68. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.

69. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

70. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

71. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

72. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

73. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan mencari pembenaran.

74. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak menyenangkan.

75. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak menyenangkan.

76. Melanggar peraturan dengan membolos.

77. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.

78. Tidak mampu mengendalikan rasa marah sehingga melanggar hukum.

79. Sangat menyesal setelah secara spontan melanggar hukum karena tidak mampu mengendalikan rasa marah.

80. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.

81. Mendapat hukuman setelah melanggar hukum.

82. Mencontek, nakal, dan tinggi hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

253

83. Menyadari peraturan tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran.

84. Anggapan bahwa mencontek sama dengan mencuri.

85. Tidak sebaiknya melakukan karena dampak negatif tindakan.

86. Tidak sebaiknya dilakukan karena dampak negatif tindakan.

87. Tetap melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena dianggap dapat berdampak baik.

88. Melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan untuk memenuhi dorongan mempertahankan representasi diri aktual.

89. Rasa senang sebelum melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

90. Rasa rendah diri setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena respon negatif dari individu lain.

91. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.

92. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.

93. Mengurungkan niat meminta maaf karena rasa malu.

94. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

95. Angggapan akan berdampak positif sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

96. Takut tidak dapat melanggar peraturan.

97. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.

98. Senang dan semakin berani setelah bersama teman melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

99. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.

100. Bingung sebelum memutuskan karena memikirkan dampak tindakan.

101. Menyadari kesalahan setelah melakukan introspeksi pada diri sendiri.

102. Sebelum memutuskan beranggapan akan mendapat pengakuan dari individu lain.

103. Tidak ada yang terlintas setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena telah menjadi bagian dari masa lalu.

104. Ingin memperbaiki kesalahan setelah mendapat dampak negatif tindakan karena melanggar peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

254

105. Tetap melanggar peraturan karena rasa malas.

106. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.

107. Tidak belajar, ttidak beristirahat cukup, dan melanggar peraturan.

108. Melanggar peraturan karena tidak mampu mengatasi keterbatasan diri.

109. Berusaha kembali mematuhi peraturan setelah melanggar peraturan demi menyenangkan orang tua

110. Melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.

111. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.

112. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.

113. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa malas.

114. Sadar akan aturan sosial yang tidak tertulis tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran tindakan.

115. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.

116. Emosi merupakan sesuatu yang dirasakan individu sehingga dapat membuat respon marah, menangis, sedih, dan senang.

117. Emosi merupakan respon dari rangsangan external yang dialami individu..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

255

Lampiran 21. Contoh Meaning Unit yang Tereliminasi

Subjek Satu

1. Tidak melakukan pelanggaran hukum.

8. Tidak ada contoh pengalaman lain.

9. Tidak melanggar norma dan peraturan.

13. Penilaian tindakan berdasarkan nilai dari standart norma yang berlaku tentang relasi interpersonal.

19. Punya kelekatan pada ibu.

20. Pernah menganggap adanya persaingan antar saudara.

26. Mematuhi norma sosial yang berlaku.

34. Mengalami pengalaman yang berbeda saat sebelum dan setelah mematuhi norma yang mengatur peran dalam keluarga.

35. Mempertahankan representasi diri aktual dengan berusaha tidak mengeskpresikan emosi yang dialami.

36. Mengeluarkan emosi yang tidak dapat ditahan dengan kegiatan pengalihan.

40. Mematuhi aturan sosial yang tidak tertulis.

54. Melanggar norma yang berlaku di masyarakat.

59. Penilaian tindakan berdasarkan ajaran agama yang dianut.

62. Tetap melanggar meskipun menyadari standart norma yang berlaku.

76. Melanggar peraturan dengan membolos.

81. Mendapat hukuman setelah melanggar hukum.

82. Mencontek, nakal, dan tinggi hati.

84. Anggapan bahwa mencontek sama dengan mencuri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

256

107. Tidak belajar, tidak beristirahat cukup, dan melanggar peraturan.

110. Melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.

116. Emosi merupakan sesuatu yang dirasakan individu sehingga dapat membuat respon marah, menangis, sedih, dan senang.

117. Emosi merupakan respon dari rangsangan external yang dialami individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

257

Lampiran 22. Contoh Meaning Unit yang Tidak Tereliminasi

Subjek Satu

2. Tidak pantas dilakukan karena melanggar undang-undang.

3. Tidak melanggar hukum karena dampak negatif tindakan.

4. Sebelum memutuskan tidak berkeinginan melanggar hukum dan bingung.

5. Memikirkan dampak negatif tindakan sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.

6. Takut dan bingung sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.

7. Senang dan bersyukur setelah tidak melanggar hukum karena dapat mengalami keadaan yang disyukuri saat ini.

10. Tidak melanggar peraturan karena pengorbanan orang tua dan mempertahankan representasi diri ideal.

11. Tidak lagi melanggar peraturan karena dianggap tidak bermanfaat.

12. Meskipun menyadari standart norma tetapi tetap melanggar norma karena rasa malas.

14. Mengingat pengorbanan orang tua dan rasa tidak tega sebelum tidak melanggar peraturan.

15. Rasa inferior sebelum tidak melanggar peraturan.

16. Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.

17. Tidak ada emosi yang muncul jika melanggar norma pada teman.

18. Tetap memikirkan keluarga setelah tidak melanggar peraturan.

21. Sangat menyesal pada sosok ibu jika melanggar peraturan.

22. Tidak ingin menyakiti orang tua tetapi terkadang terpaksa berbuat sebaliknya karena tidak mampu mengendalikan emosi.

23. Senang setelah tidak melanggar peraturan.

24. Membayangkan rasa senang ibu karena telah tidak melanggar peraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

258

25. Senang pada diri sendiri setelah tidak melanggar peraturan.

27. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.

28. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

29. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan karena dianggap sebagai bentuk kewajaran.

30. Terpaksa sebelum mematuhi norma yang mengatur peran dalam keluarga karena bertentangan dengan keinginan pribadi.

31. Rasa marah dan suasana hati yang buruk setelah mendapatkan hasil yang tidak sesuai karena mematuhi norma yang mengatur peran

dalam keluarga.

32. Tidak ada emosi yang muncul setelah mematuhi norma yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.

33. Tidak ada emosi yang muncul sebelum dan sesudah menaati norma yang mengatur relasi interpersonal.

37. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah keharusan untuk mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal.

38. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah terbiasa untuk mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

39. Setelah memutuskan berpikir memang seharusnya melakukan karena yakin akan norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.

41. Sebaiknya dilakukan karena telah menjadi suatu kewajiban.

42. Sebaiknya melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal.

43. Sebaiknya melakukan untuk membalas budi tindakan orang lain.

44. Rasa malas atau ingin mencari kesibukan sebelum memutuskan.

45. Muncul keinginan untuk mengisi waktu luang sebelum memutuskan.

46. Muncul keinginan untuk menghindari dampak negatif tindakan sebelum memutuskan.

47. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.

48. Tidak ada emosi yang muncul setelah memutuskan.

49. Melakukan untuk mematuhi norma yang mengatur relasi sosial meskipun merasa malas dan terpaksa.

50. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

259

51. Tidak ada emosi yang muncul dan memikirkan tindakan yang telah ia lakukan setelah membuat keputusan.

52. Setelah memutuskan merasa menyesal jika suasana tidak menyenangkan dan tidak ada emosi yang muncul jika suasana cukup

menyenangkan.

53. Menyesal setelah memutuskan untuk melakukan karena terjadi suasana yang tidak menyenangkan.

55. Ingin membalas dendam karena beranggapan telah diperlakukan tidak adil.

56. Ingin mengetahui respon individu yang telah berlaku tidak adil sebelum melanggar norma dengan balas dendam.

57. Ingin melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena muncul rasa tidak suka pada orang lain.

58. Mengurungkan niat untuk melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena diangggap tidak akan bermanfaat.

60. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak dapat menyelesaikan masalah.

61. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.

63. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.

64. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.

65. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.

66. Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.

67. Merasa ada ganjalan dalam diri sehingga mendorong individu untuk melanggar norma dengan membalas dendam.

68. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.

69. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

70. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

71. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

72. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.

73. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan mencari

pembenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

260

74. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak menyenangkan.

75. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak menyenangkan.

77. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.

78. Tidak mampu mengendalikan rasa marah sehingga melanggar hukum.

79. Sangat menyesal setelah secara spontan melanggar hukum karena tidak mampu mengendalikan rasa marah.

80. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.

83. Menyadari peraturan tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran.

85. Tidak sebaiknya melakukan karena dampak negatif tindakan.

86. Tidak sebaiknya dilakukan karena dampak negatif tindakan.

87. Tetap melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena dianggap dapat berdampak baik.

88. Melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan untuk memenuhi dorongan mempertahankan representasi diri aktual.

89. Rasa senang sebelum melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

90. Rasa rendah diri setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena respon negatif dari individu lain.

91. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.

92. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.

93. Mengurungkan niat meminta maaf karena rasa malu.

94. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

95. Angggapan akan berdampak positif sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

96. Takut tidak dapat melanggar peraturan.

97. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.

98. Senang dan semakin berani setelah bersama teman melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.

99. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

261

100. Bingung sebelum memutuskan karena memikirkan dampak tindakan.

101. Menyadari kesalahan setelah melakukan introspeksi pada diri sendiri.

102. Sebelum memutuskan beranggapan akan mendapat pengakuan dari individu lain.

103. Tidak ada yang terlintas setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena telah menjadi bagian dari masa lalu.

104. Ingin memperbaiki kesalahan setelah mendapat dampak negatif tindakan karena melanggar peraturan.

105. Tetap melanggar peraturan karena rasa malas.

106. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.

108. Melanggar peraturan karena tidak mampu mengatasi keterbatasan diri.

109. Berusaha kembali mematuhi peraturan setelah melanggar peraturan demi menyenangkan orang tua

111. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.

112. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.

113. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa malas.

114. Sadar akan aturan sosial yang tidak tertulis tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran tindakan.

115. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

262

Lampiran 23. Contoh Kategorisasi Tema

Subjek Satu

1.Sebelum Bertindak

2.2 Kognitif

2.2.1 Perspektif Individu

Menyadari dan mematuhi standart sosial:

a. Tidak pantas dilakukan karena melanggar undang-undang.(MU2)

b. Sebelum memutuskan tidak berkeinginan melanggar hukum dan bingung.(MU4)

c. Takut dan bingung sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.(MU6)

d. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.(MU27)

e. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.(MU28)

f. Sebaiknya melakukan karena mematuhi norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU42)

g. Sebaiknya melakukan untuk membalas budi tindakan orang lain.(MU43)

Memenuhi kewajiban:

a. Sebaiknya dilakukan karena telah menjadi suatu kewajiban.(MU41)

b. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.(MU47)

Menghindari dampak negatif tindakan:

a. Tidak melanggar hukum karena dampak negatif tindakan.(MU3)

b. Memikirkan dampak negatif tindakan sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.(MU5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

263

c. Tidak lagi melanggar peraturan karena dianggap tidak bermanfaat.(MU11)

d. Muncul keinginan unttuk menghindari dampak negatif tindakan sebelum memutuskan.(MU46)

e. Mengurungkan niat untuk melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena diangggap tidak akan

bermanfaat.(MU58)

f. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak dapat menyelesaikan masalah.(MU60)

g. Tidak sebaiknya melakukan karena dampak negatif tindakan.(MU85)

h. Tidak sebaiknya dilakukan karena dampak negatif tindakan.(MU86)

i. Tetap melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena dianggap dapat berdampak baik.(MU87)

j. Angggapan akan berdampak positif sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU95)

k. Bingung sebelum memutuskan karena memikirkan dampak tindakan.(MU100)

l. Sebelum memutuskan beranggapan akan mendapat pengakuan dari orang lain.(MU102)

m. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.(MU111)

n. Tidak sebaiknya melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena dampak negatif tindakan.(MU112)

Tidak mampu mengendalikan emosi:

Tidak ingin menyakiti orang tua tetapi terkadang terpaksa berbuat sebaliknya karena tidak mampu mengendalikan

emosi.(MU22)

Berdasarkan kewajaran:

Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan karena dianggap sebagai bentuk kewajaran.(MU29)

Mempertahankan representasi diri:

a. Tidak melanggar peraturan karena pengorbanan orang tua dan mempertahankan representasi diri ideal.(MU10)

b. Melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan untuk memenuhi dorongan mempertahankan representasi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

264

aktual.(MU88)

Menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan:

a. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.(MU50)

b. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.(MU61)

Mencari pembenaran atas tindakan:

a. Ingin membalas dendam karena beranggapan telah diperlakukan tidak adil.(MU55)

b. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU69)

c. Menyadari peraturan tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran.(MU83)

d. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa

malas.(MU113)

e. Sadar akan aturan sosial yang tidak tertulis tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran tindakan.(MU114)

f. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.(MU115)

Ingin tahu:

a. Ingin mengetahui respon individu yang telah berlaku tidak adil sebelum melanggar norma dengan balas

dendam.(MU56)

b. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.(MU65)

c. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.(MU63)

d. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.(MU68)

Bimbang memilih antara keinginan dengan kewajiban beragama:

Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.(MU66)

Ragu pada kemampuan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

265

a. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.(MU106)

b. Melanggar peraturan karena tidak mampu mengatasi keterbatasan diri.(MU108)

2.2.2 Keluarga

Mematuhi standart sosial karena orang tua:

a. Tidak melanggar peraturan karena pengorbanan orang tua dan mempertahankan representasi diri ideal.(MU10)

b. Mengingat pengorbanan orang tua dan rasa tidak tega sebelum tidak melanggar peraturan.(MU14)

c. Tidak ingin menyakiti orang tua tetapi terkadang terpaksa berbuat sebaliknya karena tidak mampu mengendalikan

emosi.(MU22)

d. Berusaha kembali mematuhi peraturan setelah melanggar peraturan demi menyenangkan orang tua (MU109)

2.2.3 Fisiologis

-

2.2.4 Lingkungan Sekitar

-

2.3 Emosi

2.3.1 Emosi Positif

Cenderung merasa senang:

Rasa senang sebelum melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU89)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

266

Cenderung merasa tidak tega:

Mengingat pengorbanan orang tua dan rasa tidak tega sebelum tidak melanggar peraturan.(MU14)

2.3.2 Emosi Negatif

Cenderung merasa takut:

a. Takut dan bingung sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.(MU6)

b. Takut tidak dapat melanggar peraturan.(MU96)

Cenderung merasa inferior:

a. Rasa inferior sebelum tidak melanggar peraturan.(MU15)

Cenderung merasa terpaksa:

Terpaksa sebelum mematuhi norma yang mengatur peran dalam keluarga karena bertentangan dengan keinginan

pribadi.(MU30)

Cenderung merasa tidak suka:

Ingin melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena muncul rasa tidak suka pada orang lain.(MU57)

Cenderung merasa marah:

Tidak mampu mengendalikan rasa marah sehingga melanggar hukum.(MU78)

Merasa tidak nyaman:

Merasa ada ganjalan dalam diri sehingga mendorong individu untuk melanggar norma dengan membalas

dendam.(MU67)

Cenderung merasa malu:

Mengurungkan niat meminta maaf karena rasa malu.(MU93)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

267

Tidak peduli:

Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)

Merasa malas:

a. Meskipun menyadari standart norma tetapi tetap melanggar norma karena rasa malas.(MU12)

b. Rasa malas atau ingin mencari kesibukan sebelum memutuskan.(MU44)

c. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.(MU47)

d. Melakukan untuk mematuhi norma yang mengatur relasi sosial meskipun merasa malas dan terpaksa. (MU49)

e. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.(MU50)

f. Tetap melanggar peraturan karena rasa malas.(MU105)

g. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.(MU106)

h. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa

malas.(MU113)

i. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.(MU115)

2.3.3 Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang muncul karena dianggap wajar dan menemukan pembenaran:

a. Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)

b. Tidak ada emosi yang muncul jika melanggar norma pada teman.(MU17)

c. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan karena dianggap sebagai bentuk kewajaran.(MU29)

d. Tidak ada emosi yang muncul sebelum dan sesudah menaati norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU33)

e. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU94)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

268

2.Setelah Bertindak

2.1 Kognitif

2.1.1 Perspektif Individu

Berdasarkan kewajiban mematuhi standart sosial:

a. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah keharusan untuk mematuhi norma sosial yang mengatur relasi

interpersonal.(MU37)

b. Setelah memutuskan berpikir memang seharusnya melakukan karena yakin akan norma sosial yang mengatur peran

dalam keluarga.(MU39)

Mencari pembenaran atas tindakan/keputusan:

a. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan

mencari pembenaran. (MU73)

b. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi

interpersonal.(MU70)

c. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU71)

d. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan

mencari pembenaran. (MU73)

e. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak

menyenangkan.(MU74)

f. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.(MU99)

Introspeksi dan menyadari kesalahan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

269

a. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.(MU80)

b. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari orang lain.(MU91)

c. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari orang lain.(MU92)

d. Menyadari kesalahan setelah melakukan introspeksi pada diri sendiri.(MU101)

e. Ingin memperbaiki kesalahan setelah mendapat dampak negatif tindakan karena melanggar peraturan.(MU104)

Tidak ada yang terlintas:

Tidak ada yang terlintas setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena telah menjadi bagian dari

masa lalu.(MU103)

Menghindari hukuman

Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.(MU77)

Telah terbiasa:

a. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah terbiasa untuk mematuhi norma yang mengatur peran dalam

keluarga.(MU38)

2.1.2 Keluarga

Memikirkan respon keluarga setelah membuat keputusan:

a. Tetap memikirkan keluarga setelah tidak melanggar peraturan.(MU18)

b. Membayangkan rasa senang ibu karena telah tidak melanggar peraturan.(MU24)

2.1.3 Lingkungan Sekitar

Menyadari kesalahan karena respon negatif dari individu lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

270

a. Rasa rendah diri setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena respon negatif dari individu

lain.(MU90)

b. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.(MU91)

c. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.(MU92)

Mencari pembenaran tindakan jika juga dilakukan oleh lingkungan sekitar:

a. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan

mencari pembenaran. (MU73)

2.4 Emosi

2.4.1 Emosi Positif

Merasa senang

a. Senang setelah tidak melanggar peraturan.(MU23)

b. Senang pada diri sendiri setelah tidak melanggar peraturan.(MU25)

c. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU72)

d. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan

mencari pembenaran. (MU73)

e. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak

menyenangkan.(MU74)

f. Senang dan semakin berani setelah bersama teman melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU98)

g. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.(MU99)

h. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.(MU97)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

271

Merasa lega:

a. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.(MU64)

Bersyukur:

a. Senang dan bersyukur setelah tidak melanggar hukum karena dapat mengalami keadaan yang disyukuri saat

ini.(MU7)

2.4.2 Emosi Negatif

Merasa menyesal:

a. Sangat menyesal pada sosok ibu jika melanggar peraturan.(MU21)

b. Menyesal setelah memutuskan untuk melakukan karena terjadi suasana yang tidak menyenangkan.(MU53)

c. Sangat menyesal setelah secara spontan melanggar hukum karena tidak mampu mengendalikan rasa marah.(MU79)

d. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.(MU80)

e. Setelah memutuskan merasa menyesal jika suasana tidak menyenangkan dan tidak ada emosi yang muncul jika

suasana cukup menyenangkan.(MU52)

f. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.(MU97)

Cenderung merasa marah:

a. Rasa marah dan suasana hati yang buruk setelah mendapatkan hasil yang tidak sesuai karena mematuhi norma yang

mengatur peran dalam keluarga.(MU31)

b. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi

interpersonal.(MU70)

Cenderung merasa takut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

272

a. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak

menyenangkan.(MU75)

b. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.(MU77)

Tidak peduli:

Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)

2.2.4 Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang muncul karena dianggap wajar dan menemukan pembenaran:

a. Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)

b. Tidak ada emosi yang muncul setelah mematuhi norma yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.(MU32)

c. Tidak ada emosi yang muncul setelah memutuskan.(MU48)

d. Tidak ada emosi yang muncul dan memikirkan tindakan yang telah ia lakukan setelah membuat keputusan.(MU51)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

273

Lampiran 24. Open Coding dan Axial Coding Sebelum Bertindak

1. Sesuai Standart Sosial

Pengalaman Emosi

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Emosi Positif

Tidak tega “Lebih ke yo mungkin takut dan nggak tega,

terus takut lah intine. Takut melakukan

itu.”(S4/MU9/B1)

Emosi Negatif

Stress “Stress.” (S7/MU16/B1)

Takut “... Kalau nanti ketahuan kan, takut juga kalau

ketahuan urusane wes sama polisi dan lain-lain.

Terutama terus kehilangan pekerjaan juga. Ya

itu sih takut.”(S4/MU20/B2&4)

Sedih “Wah bojoku bar tak kamplengi mesti

perasaanku sedih.”(S4/MU13/B1)

Tidak nyaman “Ya kan ndak enak.”(S5/MU8/B1)

Tidak Ada Emosi

- -

Peraturan

Emosi Positif

Tidak tega “Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu

kasian, capek buat kuliah. Ya masak disia-siain.

Rasanya kasian sama orang tua.”

(S1/MU14/B2&3)

Emosi Negatif

Terpaksa “Tapi ya karena berpikir sebab-akibatnya, jadi

walaupun kepaksa, saya tetap masuk kuliah.

Jadi itu.” (S3/MU4/B2)

Takut “Ya saya takut kalau dosennya itu tersinggung

atau gimana.”(S3/MU41/B2)

Suasana hati cenderung

mudah berubah

“Perasaan yang muncul itu pokoknya suasana

hati nggak enak. Lebih tepatnya berada di

tengah-tengah. Nggak merasakan

kegembiraan dan nggak merasakan perasaan

nggak enak. Jadi berada di tengah-tengah. Jadi istilahnya bimbang gitu. Jadi bingung

sebenarnya. Lebih ke flat lah.” (S3/MU12/B1-5)

Menyesal “... Dan itu yang membuat saya mengakibatkan

rasa penyesalan yang berkepanjangan. Jadi

itu.” (S3/MU28/B3)

Bersalah “Kalau berbuat salah pasti merasa bersalah.

Jadi munculnya dari situ.” (S3/MU30/B5)

Tidak Nyaman “Perasaan yang muncul itu ndak enak...”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

274

(S3/MU51/B1)

Malas “...Tapi kadang ada waktunya malas nggak mau

ngelakuin apa-apa...” (S1/MU44/B4)

Inferior “Terus ngerasa istilahnya ngatain diri sendiri

tuh bodoh.” (S1/MU15/B1)

Malu “... Sampek ketemu golongane orang-orang itu,

terus dimasukkan TV, kan malu saya...”

(S5/MU35/B3)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi karena

mengesampingkan

emosi yang muncul

“Masalah perasaan saya tidak terlalu

memikirkan itu. Jadi saya lebih ke memikirkan.

Jadi kalau saya kuliah efeknya apa dan kalau

tidak kuliah efeknya apa...” (S3/MU13/B1)

Norma

Emosi Positif

Nyaman “... Aku nyaman`e ndelok mereka, seneng gitu

lhoh.” (S4/MU28/B1)

Sayang “Yo perasaan sayang sama cinta. Yo nek ra

dilakoni yo meh kapan lagi gitu lhoh.”

(S4/MU38/B1)

Bersyukur “... Lagi-lagi ke religi lagi. Gini ya, karena rasa

syukur saya. Saya itu bisa hidup sempurna...”

(S6/MU38/B2)

Empati “... Kadang-kadang melihat “kok ada ya dokter

yang mau ke sana? Kasihan ya anak-anak ini.

Kok ada ya guru yang mau ke sana? Kapan ya

aku bisa seperti mereka?” Seperti itu. Itu tuh

dorongan.” (S6/MU43/4-6)

Emosi Negatif

Menyesal “... Kalau durhaka pada orang tua juga saya

pada akhirnya menyesali...” (S7/MU28/B8)

Tertekan “Ya macem-macem. Merasa tertekan, merasa

terkekang dengan penyesalan-penyesalan yang

telah aku lalui sebelumnya...”(S7/MU42/B1)

Gelisah “Gelisah. Rasanya tuh saya mau nangis tapi kok

gak bisa gitu...” (S2/MU35/B1)

Takut “Sebelumnya lebih ke takut, soale kadang aku

mikir iso ra yo nglakoni urip.” (S4/MU36/B1)

Terpaksa “... Ya memang kadang kepaksa, kadang kalo

misalnya ngasih tau yang baik, tapi kadang

biasanya bertentangan dengan apa yang kita

inginni. Kadang ngeiyain kata-katanya kakak

terpaksa...”(S1/MU30/B1&6)

Malas “... Soalnya sebelumnya, aku buat ngaji sama

sholat itu susah banget. Jadi malesnya minta

ampun.”(S8/MU26/B3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

275

Tidak nyaman “... Gini ya, sebetulnya kalau kita menahan, ada

ganjelan. Kalau saat itu ya pasti ini, pasti ada

perasaan kayak ada sesuatu ganjalan, ndak

nyaman.”(S6/MU11/B1-3)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul karena

dianggap wajar

“Yang aku rasain ya kalau memperhatiin pacar.

Kalau aku sih biasa aja karena menurutku

itu hal yang wajar sih.”(S1/MU29/B2-3)

Pencapaian Tujuan

Bertahan Hidup

Emosi Positif

-

-

Emosi Negatif

Stress “...ya pokoknya dibuat stress lah dengan

aktifitas saya dan relasi saya dengan orang

lain...”(S3/MU5/B3)

Suasana hati cenderung

mundah berubah “Perasaan yang muncul itu pokoknya suasana

hati nggak enak. Lebih tepatnya berada di

tengah-tengah. Nggak merasakan

kegembiraan dan nggak merasakan perasaan

nggak enak. Jadi berada di tengah-tengah. Jadi

istilahnya bimbang gitu. Jadi bingung

sebenarnya. Lebih ke flat lah.”(S3/MU12/B1-5)

Tidak nyaman “Perasaan itu, di hati rasanya nggak enak

banget...”(S3/MU20/B1)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul karena

mengesampingkan

emosi yang muncul

“Kalau masalah itu, perasaannya lebih ke flat.

Jadi nggak ngerasain.”(S3/MU16/B1-2)

“... Jadi saya lebih fokus ke persoalan saya.

Jadi sekedar sepintas lalu saja.”(S3/MU17/B3)

Tidak ada emosi yang

muncul karena telah

terbiasa

“... Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari,

jadi perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)

Isi Kognitif

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan

representasi diri

“Ya saya tau itu salah dan bukan tipe saya

kayak gitu.”(S4/MU2/B1)

Menyadari dan

mematuhi standart

sosial

“... Kalau mukulin orang kan itu ada undang-

undangnya. Mukulin orang tanpa sebab, terus

hanya karena bantuin temen kita. Itu kan

menurutku sih ndak pantes.”(S1/MU2/B5&8)

Bimbang “Ya antara takut sama bingung aja gitu

mbak.”(S1/MU6/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

276

Menghindari dampak

negatif atas tindakan

“...Kan misalnya kita nyolong terus ketauan.

Terus ya gak baik aja istilahnya kayak

gitu.”(S1/MU3/B4-5)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Peraturan

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan

representasi diri

“... Saya kan mahasiswa, kuliah juga bayar

mahal. Kewajiban saya ya kuliah yang niat.

Kalau saya nggak melaksanakan itu kan

perbuatan yang nggak pantas dan nggak

sesuai dengan kewajiban saya.”(S3/MU8/B3-

7)

Menghindari dampak

negatif atas tindakan

“Biasanya kalau ada tugas. Jadi kan sebaiknya

kan saya mengerjakannya toh supaya ndak

mepet atau malah dapat hasil yang

buruk...”(S3/MU49/B1-3)

Bimbang “... Apa yang harus saya lakukan? Di satu sisi,

saya malas mau ngerjain, terus tapi kan akan

lebih baik lagi kalau saya ngerjain meski

dikumpulinnya lama. Jadi biar ndak keburu

numpuk gitu. Jadi lebih ke pergulatan

tadi.”(S3/MU51/B2-6)

Menyadari dan

memperbaiki kesalahan

“... Oh saya keterlaluan mungkin. Saya harus

memperbaiki diri.”(S7/MU29/B1-2)

Religiuistas

Ajaran agama

mempengaruhi pola

pikir individu

“Orang kan kalau masih punya iman masih

ingat. Iman kita masih tetap nancap di sini. Jadi

kalau orang punya iman mungkin kalau mau

melakukan apa-apa itu ndak “jrat jret”

seenaknya, mungkin dipikir dulu. Kalau aku

berbuat gini akibatnya seperti apa? Daripada

nanti punya akibat yang tidak diinginkan jadi

lebih baik ya hati-hati sangat.”(S5/MU36/B1-4)

Lingkungan Sekitar

- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 296: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

277

Keluarga

Kelekatan dengan

keluarga

“Tapi menurut saya itu, namanya mbolos itu kan

tidak pantas. Karena sudah membayar mahal,

orang tua susah-susah, masak mbolos? Kan

nggak pantes itu. Ya sepantasnya saya

masuk.”(S3/MU3/B2-3)

Fisiologis

Jantung berdebar-debar “Perasaan iu deg-deggan, ya ada takut. Deg-

degan dan takut itu...”(S3/MU41/B1)

Norma

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan

representasi diri

“...kalau ehm orang tua, saya..harus saya

hormati. Jadi saya tidak mungkin untuk

melawan orang tua saya.”(S2/MU7/B1-3)

Menghindari dampak

negatif atas tindakan

“Dampaknya aja ndak baik kan.”(S8/MU6/B1)

Menyadari dan

memperbaiki kesalahan

“Saya berharap, Oh saya keterlaluan mungkin.

Saya harus memperbaiki diri.”(S7/MU29/B1-

2)

Memikirkan dampak

positif atas tindakan

“Di dalam di kelas saya sudah memperoleh

akademik yang baik dan nanti di dalam

bekerjanya, kalau etika saya ataupun itu saya

kurang berkenan, kan juga akan, apa sih kalau

bilang, “lhoh kok orang ini pinter tapi etikanya

gak pinter ya?” Jadi saya bilang itu penting

karena gimanaya.”(S2/MU26/B3-8)

Bimbang “Pertama sih bimbang. Ehm terus kadang itu

kalau untuk memulainya ragu karena takut

dicemoohkan orang...”(S2/MU11/B1)

Telah terbiasa “...Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari,

jadi perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)

Religiuistas

Mematuhi ajaran

agama

“...Jadi kita harus jadi orang muslim ya harus

sholat, ngaji juga...”(S8/MU23/B4-5)

Ajaran agama

mempengaruhi pola

pikir individu

“...Dari bacaan-bacaan seperti itu, bagaimana

kita harus berjiwa besar. Bagaimana kita tuh

harus bisa menerima kegagalan. Karena

kegagalan itu merupakan pengalaman untuk

menuju kebaikan. Dari banyak membaca itu,

saya membuat memotivasi saya untuk

berubah. Lagi-lagi masuk ke

religi.”(S6/MU33/B6&9-11)

Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan

lingkungan sekitar

“...Saya tidak bisa berjalan sendiri tanpa

bantuan teman-teman.”(S2/MU8/B2-3)

Termotivasi oleh “Saya belajar dari orang-orang yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 297: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

278

lingkungan sekitar Mereka sukses maupun tidak. Saya pikir bahwa

apapun yang dulu pernah mereka lakukan, baik

itu jelek maupun baik itu akan berdampak ke

depan dengan hidup mereka. Ya itu yang

mendasari saya.”(S7/MU38B1&5)

Keluarga

Kelekatan dengan

keluarga

“Ya kalau keluarga kan ada perasaan takut

kehilangan...”(S4/MU30/B1)

Fisiologis

Lelah “...Karena telah berhasil untuk kelelahan dan

keletihan yang telah dilakukan tadi sudah

terbayar dan sudah ndak terpikir lagi bahwa saya

tadi bekerja dengan giat, lelah...”(S9/MU34/B2-

4)

Pencapaian Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Menghindari dampak

negatif atas tindakan

“Terus juga bagi kesehatan kan juga efeknya

negatif.”(S3/MU19/B1)

Memenuhi dan

mempertahankan

representasi diri

“Kalau dilihat dari aku sih cewek yah.

Contohnya kalau ngerokok juga ndak pantes

dilihat kan. Cewek kok ngerokok gitu. Aku sih

mikirnya gitu.”(S8/MU7/B1&3)

Mengesampingkan

emosi yang muncul

“...Jadi sekedar sepintas lalu

saja.”(S3/MU17/B3)

Telah terbiasa “...Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari,

jadi perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-2)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan

sekitar terhadap

individu

“Kata temen-temen mukanya “alim”. Jadi

nggak cocok aja.”(S3/MU11/B1)

Keluarga

Mematuhi orang tua “...Nggak pantes soalnya orang tua juga

ngelaraang jadi yaudah nggak saya lakuin

itu.”(S3/MU6/B1-3)

Fisiologis

- -

2. Tidak Sesuai Standart Sosial

Pengalaman Emosi

Pencapaian Tujuan Identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 298: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

279

Hukum

Emosi Positif

- -

Emosi Negatif

Marah “...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi.

Terus aku ngejar dia terus ngelempar pake

pisau terus nempel di

punggungnya...”(S1/MU78/B6)

Tidak Ada Emosi

- -

Peraturan

Emosi Positif

- -

Emosi Negatif

Malas “Tidak melakukan soalnya saya ada rasa

malas.”(S3/MU90/B1)

Tidak senang “Itu agak ndak seneng soalnya saya ndak

suka disuruh-suruh...”(S3/MU93/B1)

Takut “Sebelum nyotek mikirnya ya takut sih

sebenernya. Kalau nggak dapet contekkan

takut sih...”(S1/MU96/B1&3)

Tidak Ada Emosi

- -

Norma

Emosi Positif

Nyaman “...Sebelum berbohong tadi, awalnya sih

rasa nyaman aja ya. Saya ngerasa itu

benar.”(S2/MU49/B3)

Senang “...Malah kadang ada rasa agak sedikit

seneng. Biar dia tahu rasanya

kesusahan...”(S3/MU102/B4)

Emosi Negatif

Malas “...Terus aku mau ke sana ki wes males ki

lhoh.”(S4/MU57/B4)

Tidak nyaman “Perasaan sebetulnya ndak nyaman

sebetulnya....”(S6/MU70/B1)

Bersalah “Sebelumnya tuh, yang saya rasakan

perasaan bersalah...”(S2/MU63/B2)

Marah “Cuman kan karena orang itu merasa emosi

saja waktu itu, jadi marah seperti

itu.”(S6/MU4/B2)

Terpaksa “...Orang tuanya ndak marah sama temen

saya. Kan jadi sama-sama enak. Meskipun

perbuatan saya kan ndak baik toh. Tapi

kan sama-sama menguntungkan kedua

belah pihak toh...”(S3/MU80/B4-8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 299: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

280

Stress “...itu kan seperti stress menumpuk

ya.”(S7/MU56/B4)

Tidak peduli “...Rasanya tuh yaudah lah biarin aja.

Kalau bohong ya udah.”(S1/MU16/B3)

Tidak suka “...Banyak yang nggak suka termasuk

aku...”(S1/MU57/B14)

Takut “Takut...”(S8/MU48/B1)

Berdosa “Kadang berpikir kalau bohong pasti aku

dosa. Kalau ngegosipin orang pasti dosa

aku.”(S8/MU50/B1-2)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emois yang

muncul

“Biasa saja.”(S4/MU56/B1)

Pencapaian Tujuan Bertahan

Hidup

Emosi Positif

- -

Emosi Negatif

Malas “Males...”(S4/MU73/B1)

Tidak Ada Emosi

- -

Isi Kognitif

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Perspektif Individu

Tidak mampu

mengendalikan emosi dan

pikiran

“...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi.

Terus aku ngejar dia terus ngelempar

pake pisau terus nempel di

punggungnya...”(S1/MU78/B5-8)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Peraturan

Perspektif Individu

Menemukan Pembenaran

atas tindakan

“Itu agak ndak seneng soalnya saya ndak

suka disuruh-suruh. Toh tugasnya ndak

terlalu penting dan ada aktifitas lain yang

harus dilakuin. Jadi ndak seneng

gitu.”(S3/MU93/B1-3)

Religiuistas

- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 300: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

281

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Norma

Perspektif Individu

Menemukan Pembenaran

atas tindakan

“Yo sebenere ki nggak baik sih ceritane.

Aku berpikiran ndadak nang nggrejo ki

nggo opo wong neng omah wae

iso...”(S4/MU66/B1-2)

Menghindari keadaan yang

tidak menyenangkan

“...Cuman kan nggak sepantesnya kan.

Kenapa nggak jujur aja kan. Aku mikirnya

kalau misalnya jujur malah buat

pertengkaran.”(S1/MU61/B11-12)

Tidak mampu

mengendalikan emosi dan

pikiran

“...Kan saya sudah tahu ndak pantes, tapi

logika saya kalah dengan perasaan

saya.”(S3/MU60/B2)

Bimbang “...Di satu sisi orang tuanya baik banget,

jadi kalau saya berbohong kan ndak

enak. Jadi saya bimbang.”(S3/MU79/B3-

5)

Religiuistas

Berdosa jika melanggar

aturan agama

“Kalau ngegosipin temen, waduh itu kan

lebih dosa banget ya.”(S8/MU41/B1-2)

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

Lelah “...Lebih males ke capek.”(S4/MU64/B5)

Refleks “...Tapi kalau kita marah tiba-tiba itu

kan kejadiannya tiba-tiba ndak ada

perencanaan.”(S6/MU5/B10)

Pencapaian Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Menemukan pembenaran

atas tindakan

“...Terus mau menyang adhus ki wes

males. Opo meneh wes nggletak ning

kasur, nonton TV. Yowes males. Paling

keluar makan, pulang nggak mandi

yowes tidur.”(S4/MU73/B1-3)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 301: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

282

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

Lelah “...Capek males...”(S4/MU73/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 302: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

283

Lampiran 25. Open Coding dan Axial Coding Setelah Bertindak

3. Sesuai Standart Sosial

Pengalaman Emosi

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Emosi Positif

Lega “Saya lega setelah..”(S7/MU11/B1)

Senang “Seneng sih...”(S1/MU7/B1)

Bersyukur “...Syukurlah maksdunya...”(S1/MU7/B3)

Puas “Tapi kalau nggak melakukan kan ada

kepuasan batin kan...”(S1/MU14/B1)

Bangga “...Yo bangga aku melakukan hal yang bener

gitu lhoh...”(S4/MU23/B1)

Nyaman “...Mbawanya juga ndak ragu-ragu. Jadi enak.

Walaupun ketemu kan enak...”(S5/MU17/B3-4)

Emosi Negatif

- -

Tidak Ada Emosi

- -

Peraturan

Emosi Positif

Senang “Kalau dapet ya seneng...”(S1/MU97/B1)

Lega “...Setelah itu saya lega

sudah.”(S5/MU43/B10)

Bersyukur “Tapi syukur bisa diamankan,

diatasi.”(S5/MU6/B1)

Tidak tega “Kasihan. Yang jelas kasihan dengan anak itu.

Sebenernya perlu ditolong.”(S5/MU28/B1)

Emosi Negatif

Menyesal “...Tapi kalau situasinya tidak menyenangkan,

agak ngggak enak di hati. Jadi belajar nggak

konsentrasi, pikirannya kemana-mana. Jadi

saya merasa percuma masuk. Hanya sekedar

badannya aja tapi nyawanya nggak ada. Ya

mbuang waktu lah...”(S3/MU15/B8-12)

Takut “Takut. Takut diancam. Takut marah

sungguhan. Nanti kalau marah sungguhan kan

jadi rame.”(S5/MU42/B1)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul

”... Soalnya ngelakuinnya ya bukan karena

disuruh atau dipaksa ya reflek aja. Nggak

ngerasain apa-apa...”(S1/MU51/B2-4)

Norma

Emosi Positif

Senang “...senang, terus gimana ya?”(S9/MU33/B2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 303: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

284

Lega “...wah, wes lega, ini wes mari, ini wes

mari...”(S6/MU52/B2)

Puas “...Ketika saya udah mencapainya dan direspon

sama orang sekitarnya itu baik dengan usaha

saya, rasanya tuh kepuasan

sendiri.”(S2/MU21/B6)

Nyaman “...jadi saya pun merasa tenang, enjoy, enak.

Seperti itu...”(S7/MU39/B3)

Bangga “...Oh aku berhasil melalui seperti ini, saya

merasa sepeti menjadi seorang juara, oh saya

bisa berarti.”(S7/MU40/B3-5)

Bahagia “...Ada perasaan suka cita...”(S6/MU/39/B1)

Emosi Negatif

Inferior “...sampai ada orang yang bilang, “ih kok

kamu kayak gitu sih itunya?”. Itu kan buat

saya semakin “aduh kok jadinya kayak

gini?...”(S2/MU13/B1-3)

Marah “Kadang kalau misalnya udah kejadian seperti

yang nggak kita mau dan karena dia yang

sarankan kan kita kadang marah, nggak suka,

bad mood...”(S1/MU31/B3)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul

“Ya biasa saja sih.”(S8/MU13/B1)

Pencapaian Tujuan

Bertahan Hidup

Emosi Positif

Senang “Ya seneng sih...”(S3/MU21/B1)

Emosi Negatif

Takut “Ya disamping itu ya kalau tadi takut

kesetrum...”(S5/MU65/B1)

Menyesal “Ya termasuk cuman hanya getun

ya...”(S5/MU66/B1)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul

“Ya biasa saja sih”(S8/MU13/B1)

Isi Kognitif

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Perspektif Individu

Mempertahankan

representasi diri

“Tapi kalau nggak melakukan kan ada kepuasan

batin kan. Wah aku orang`e nggak kejem

gitu.”(S4/MU14/B2)

Memikirkan dampak

negatif atas tindakan

“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak

baik lah buat aku.”(S8/MU17/B1-2)

Memikirkan dampak “Kecuali kalau sudah ijin dari kepala sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 304: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

285

positif atas tindakan Pak ini sudah ndak tepakai, boleh dibawa

pulang. Mbawanya juga ndak ragu-ragu. Jadi

enak. Walaupun ketemu kan enak. Plong gitu.

Kan sudah diberikan...”(S5/MU17/B1-4)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Peraturan

Perspektif Individu

Memikirkan dampak

positif atas tindakan

“...woo untung udah ngerjain jadi bisa kerja

tugas lainnya atau main-main dulu. Jadi ndak

beban lagi gitu.”(S3/MU54/B1-3)

Mempertahankan

representasi diri

“...Soalnya saya itu, bagaimanapun hasilnya,

ya itu hasil perjuangan saya.

Gitu.”(S3/MU34/B1-2)

Memikirkan dampak

negatif atas tindakan

“...Nanti kalau marah sungguhan kan jadi

rame.”(S5/MU42/B1-2)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan

sekitar terhadap

individu

“...Terus kalau ini deg-deggaannya lebih ke

reaksi kelas kepada saya. Waktu saya angkat

tangan dan langsung ngomong itu, kan

perhatian langsung ke saya semua. Jadi grogi.

Kan jadi pusat perhatian.”(S3/MU46/B3&5)

Keluarga

Kelekatan dengan

keluarga

“Ah aku udah ngelakuin pasti ibuk seneng

kalau misalnya dulu aku “cabut” sekarang

aku nggak lagi. Sekarang aku

serius.”(S1/MU24/B1-3)

Fisiologis

Jantung berdebar-debar “Ya itu sih, lebih ke deg-deggan

tadi.”(S3/MU44/B1)

Norma

Perspektif Individu

Memikirkan dampak

positif atas tindakan

“Kedua itu pikirannya juga tenang

gitu.”(S9/MU14/B1)

Mempertahankan

representasi diri

“...Apa namane ngepek bojo ki ora mung

ngepek bojo, tapi aku punya kewajiban untuk

memenuhi kebutuhan dia gitu

lhoh.”(S4/MU35/B3-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 305: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

286

Memikirkan dampak

negatif atas tindakan

“...Tanpa mikir yang diusulkan orang tua. Saat

kuliah ini maka, saya kan suka bernyanyi, saya

ikut vocal group. Di vocal group itu ada

ditambah koreografi. Itu sangat-sangat

susah.”(S2/MU12/B6-10)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

Puas karena mendapat

respon positif dari

lingkungan sekitar

“...Ketika saya udah mencapainya dan

direspon sama orang sekitarnya itu baik

dengan usaha saya, rasanya tuh kepuasan

sendiri.”(S2/MU21/B3-5)

Menyesal karena

tertinggal dari

kelompok

“...Yaampun mengapa saya sholat lima waktu

saja ndak bisa, padahal orang tua, orang lain

bisa melakukan itu...”(S7/MU69/B3-4)

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Pencapaian Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Tidak memikirkan

keputusan yang telah

diambil

“...Saya selalu tidak mempersoalkan lagi

tentang rokok itu...”(S3/MU17/B1-2)

Memikirkan dampak

positif atas tindakan

“...Jadi merasa untunglah ngggak ngerokok toh

ya hemat duit, hemat uang, nggak ganggu

kesehatan juga.”(S3/MU21/B3)

Memikirkan dampak

negatif atas tindakan

“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak

baik lah buat aku.” (S8/MU17/B1-2)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 306: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

287

4. Tidak Sesuai Standart Sosial

Pengalaman Emosi

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Emosi Positif

- -

Emosi Negatif

Menyesal “Di situ hal yang paling aku

sesali...”(S1/MU79/B1)

Tidak Ada Emosi

- -

Peraturan

Emosi Positif

Senang “Kalau dapet ya seneng...”(S1/MU97/B1)

Emosi Negatif

Takut “...Dan setelah itu nggak berani lagi cabut

sekolah soalnya takut ketahuan

bapak...”(S1/MU77/B6-8)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul

“Aku perasaan sih biasa sih. Lebih ke cuek.

Wong toh kan juga aku ngelakuin yang lebih

penting gitu.”(S3/MU96/B1-2)

Norma

Emosi Positif

Senang “Seneng”(S1/MU72/B1)

Lega “Lega...”(S7/MU58/B1)

Emosi Negatif

Menyesal “Penyesalan. Penyesalan. Sebetulnya ada rasa

penyesalan. Seperti itu.”(S6/MU7/B1)

Tidak nyaman “Tetep ndak nyaman”(S6/MU72/B1)

Bersalah “...Kalau pas ibuk lagi ndak mood gitu ya aku

ngerasa bersalah gitu...” (S8/MU75/B2)

Tidak peduli “Tapi kadang-kadang ya biarin

aja...”(S8/MU76/B1)

Inferior “...Kan jadinya down.”(S1/MU90/B3)

Malu “Pengen minta maaf tapi malu. Haduh harga

diriku dimana...”(S1/MU93/B1)

Takut “...Sebenernya sama-sama takut

sih”(S8/MU52/B2)

Berdosa “...Kalau untuk membohongin orang tua itu

paling dosa gedhe lah menurut

aku...”(S8/MU55/B6-7)

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi yang

muncul

“Setelahnya ya biasa saja sih...”(S4/MU60/B1)

Pencapaian Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 307: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

288

Bertahan Hidup

Emosi Positif

- -

Emosi Negatif

- -

Tidak Ada Emosi

- -

Isi Kognitif

Pencapaian Tujuan Identitas

Hukum

Perspektif Individu

Menyadari kesalahan “...Ya aku nyesel aja waktu itu, kok bisa itu

lhoh aku ngelempar pisau ke

dia.”(S1/MU80/B5)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Peraturan

Perspektif Individu

Mencari pembenaran

atas tindakan

“...Kadang ada pelajaran yang memang bener

aku nggak ngerti. Terus yang mau dipelajarin

apa. Toh aku nggak ngerti

juga...”(S1/MU106/B2-4)

Menyadari dan

memperbaiki kesalahan

“...kalau nggak dapet contekkan terus nilainya

jelek. Aku malah mikirnya aku harus lebih

baik lagi lebih belajar lagi kalau ada

ujian.”(S1/MU104/B4-7)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

- -

Norma

Perspektif Individu

Mencari pembenaran

atas tindakan

“...Terus yang ikut ngata-ngatain itu juga

banyak. Itu yang buat aku seneng. Berarti kan

bener.”(S1/MU73/B2-4)

Menghindari keadaan “Seneng sih sebenernya. Selamat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 308: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

289

yang tidak

menyenagkan

pertengkaran...”(S1/MU74/B1-2)

Memenuhi rasa ingin

tahu

“Iya pengen tau. Berarti, dia terima nggak apa

yang dia lakukan dilakuin balik

gitu?...”(S1/MU65/B1)

Mampu

mengungkapkan emosi

terpendam

“...Terkadang setelah melakukan ketiga hal itu

efek dari stress saya itu saya merasa

lega...”(S7/MU58/B1-2)

Menyadari dan

memperbaiki kesalahan

“Aku merasa ndak nyaman, merasa ada

penyesalan dan ingin memperbaiki...”

(S6/MU73/B1-2)

Memikirkan dampak

negatif yang dialami

atas tindakan

“...Tapi ya herannya begitu aku ngetawain

orang, aku sendiri yang

kena...”(S6/MU62/B1-2)

Telah terbiasa “...Lha wong wes biasa kok.”(S4/MU68/B2)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

Menyesal karena

tertinggal dari

kelompok

“...Yaampun mengapa saya sholat lima waktu

saja ndak bisa, padahal orang tua, orang lain

bisa melakukan itu...”(S1/MU69/B3-4)

Keluarga

Mempertahankan

kepercayaan orang tua

“Ya kan orang tua jauh-jauh percayain kita

udah di sini. Masak kita balesnya dengan

bohongin mereka”(S2/MU47/B1-2)

Respon negatif

keluarga atas tindakan

“Iya kan jadi marah istrine”(S4/MU54B1)

Menyadari dan

memperbaiki kesalahan

atas permintaan

pasangan

“Tapi nek sekarang ya ke gereja terus, lha

sudah ada “helder`e(istri)”(S4/MU70/B1-2)

Fisiologis

- -

Pencapaian Tujuan Bertahan

Hidup

Perspektif Individu

Menemukan

pembenaran atas

tindakan

“...Tapi harus`e pulang kerja ki yo bisa, tapi

mambu kasur wes geletakkan wes

males”(S4/MU75/B3-4)

Religiuistas

- -

Lingkungan Sekitar

- -

Keluarga

- -

Fisiologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 309: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

290

Gerah “Sumuk.”(S4/MU74/B1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 310: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

291

Lampiran 26. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah Bertindak Sesuai Standart

Sosial

Pencapaian

tujuan Individu

Sebelum Bertindak Setelah Bertindak

Pengalaman Emosi Isi Kognitif Pengalaman Emosi Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukum Emosi Positif

Tidak tega

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Emosi Positif

Lega

Perspektif Individu

Mempertahankan representasi

diri

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Senang Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Mempertahankan representasi

diri

Bersyukur Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Puas Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Mempertahankan representasi

diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 311: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

292

Bangga Perspektif Individu

Mempertahankan representasi

diri

Nyaman Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Emosi Negatif

Stress

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Emosi Negatif

-

-

Takut Perspektif Individu

Menyadari dan mematuhi

standart sosial

Bimbang

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 312: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

293

Sedih Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Tidak nyaman Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Tidak Ada Emosi

-

-

Tidak Ada Emosi

-

-

Peraturan Emosi Positif

Tidak tega

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Emosi Positif

Senang

Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Menempertahankan representasi

diri

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Lega Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Bersyukur Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Tidak tega Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 313: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

294

Emosi Negatif

Terpaksa

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Emosi Negatif

Menyesal

Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar

terhadap individu

Fisiologis

Jantung berdebar-debar

Takut Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Fisiologis

Jantung berdebar-debar

Takut Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Suasana hati

cenderung mudah

berubah

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Keluarga

Kelekatan dengan orang tua

Menyesal Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Bimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 314: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

295

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Bersalah Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Bimbang

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Tidak Nyaman Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakasn

Bimbang

Malas Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Bimbang

Inferior Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Malu Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 315: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

296

Religiusitas

Ajaran agama mempengaruhi

pola pikir individu

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

karena

mengesampingkan

emosi yang

muncul

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Mempertahankan representasi

diri

Norma Emosi Positif

Nyaman

Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan lingkungan

sekitar

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Emosi Positif

Senang

Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Mempertahankan representasi

diri

Sayang Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan lingkungan

sekitar

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Lega Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Mempertahankan representasi

diri

Puas Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Mempertahankan representasi

diri

Lingkungan Sekitar

Puas karena mendapat respon

positif dari lingkungan sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 316: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

297

Bersyukur Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

Nyaman Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Empati Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

Bangga Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Bahagia Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Emosi Negatif

Menyesal

Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

Fisiologis

Lelah

Emosi Negatif

Inferior

Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Lingkungan Sekitar

Menyesal karena tertinggal dari

kelompok

Tertekan Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Marah Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 317: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

298

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Lingkungan Sekitar

Termotivasi oleh lingkungan

sekitar

Mempertahankan representasi

diri

Gelisah Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan lingkungan

sekitar

Perspektif Individu

Memikirkan dampak positif

atas tindakan

Takut

Perspektif Individu

Bimbang

Memenuhi dan

mempertahankan

representasi diri

Lingkungan Sekitar

Kelekatan dengan lingkungan

sekitar

Keluarga

Kelekatan dengan keluarga

Terpaksa Perspektif Individu

Memenuhi dan

mempertahankan representasi

diri

Malas Religiusitas

Mematuhi ajaran agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 318: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

299

Tidak nyaman Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

karena dianggap

wajar

Perspektif Individu

Telah terbiasa

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Tujuan

Bertahan Hidup

Emosi Positf

-

- Emosi Positif

Senang

Perspektif Individu

Tidak memikirkan keputusan

yang telah diambil

Memikirkan dampak positif atas

tindakan

Emosi Negatif

Stress

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar

terhadap individu

Keluarga

Mematuhi orang tua

Emosi Negatif

Takut

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Suasana hati

cenderung mundah

berubah

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar

Menyesal

Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif atas

tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 319: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

300

terhadap individu

Keluarga

Mematuhi orang tua

Tidak nyaman Perspektif Individu

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Lingkungan Sekitar

Penilaian lingkungan sekitar

terhadap individu

Keluarga

Mematuhi orang tua

Tidak ada emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

karena

mengesampingkan

emosi yang

muncul

Tidak ada emosi

yang muncul

karena telah

terbiasa

Perspektif Individu

Mengesampingkan emosi

yang muncul

Memenuhi dan

mempertahankan

repressentasi diri

Menghindari dampak negatif

atas tindakan

Telah terbiasa

Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 320: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

301

Lampiran 27. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah Bertindak Tidak Sesuai

Standart Sosial

Pencapaian

tujuan Individu

Sebelum Bertindak Setelah Bertindak

Pengalaman Emosi Isi Kognitif Pengalaman Emosi Isi Kognitif

Tujuan Identitas

Hukium Emosi Positif Emosi Positif

- - - -

Emosi Negatif Emosi Negatif

Marah Perspektif Individu

Tidak mampu mengendalikan

emosi dan pikiran

Menyesal Perspektif Individu

Menyadari kesalahan

Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi

- - - -

Peraturan Emosi Positif Emosi Positif

- - Senang Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Emosi Negatif Emosi Negatif

Malas Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Takut Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Tidak Senang Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Takut Perspektif Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 321: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

302

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi

- - Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Norma Emosi Positif Emosi Positif

Nyaman Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Senang Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Menghindari keadaan yang tidak

menyenangkan

Memenuhi rasa ingin tahu

Senang Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Menghindari keadaan yang

tidak menyenangkan

Lega Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Mampu mengungkapkan emosi

terpendam

Menghindari keadaan yang tidak

menyenangkan

Memenuhi rasa ingin tahu

Emosi Negatif Emosi Negatif

Malas Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Fisiologis

Lelah

Menyesal Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Memikirkan dampak negatif atas

tindakan

Mencari pembenaran atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 322: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

303

tindakan

Lingkungan Sekitar

Menyesal karena tertinggal dari

kelompok

Tidak nyaman Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Tidak Nyaman Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Mencari pembenaran atas

tindakan

Keluarga

Mempertahankan kepercayaan

orang tua

Bersalah Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Bersalah Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Mencari pembenaran atas

tindakan

Marah Perspektif Individu

Tidak mampu mengendalikan

emosi dan pikiran

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Fisiologis

Refleks

Tidak peduli Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Terpaksa Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Bimbang

Inferior Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 323: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

304

Stress Perspektif Individu

Tidak mampu mengendalikan

emosi dan pikiran

Malu Perspektif Individu

Menyadari dan memperbaiki

kesalahan

Tidak peduli Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Takut Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Telah terbiasa

Tidak suka Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Bimbang

Menghindari keadaan yang

tidak menyenangkan

Berdosa Perspektif Individu

Tetap mencari pembenaran atas

tindakan

Telah terbiasa

Takut Religiusitas

Berdosa jika melanggar

aturan agama

Berdosa Religiusitas

Berdosa jika melanggar

aturan agama

Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi

Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Menemukan pembenaran atas

tindakan

Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Mencari pembenaran atas

tindakan

Telah terbiasa

Keluarga

Respon negatif keluarga atas

tindakan

Menyadari dan memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 324: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

305

kesalahan atas permintaan

pasangan

Tujuan

Bertahan Hidup

Emosi Positif Emosi Positif

- - - -

Emosi Negatif Emosi Negatif

Malas Perspektif Individu

Menemukan Pembenaran atas

tindakan

Fisiologis

Lelah

- -

Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi

- - Tidak ada emosi

yang muncul

Perspektif Individu

Menemukan Pembenaran atas

tindakan

Fisiologis

Gerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 325: PENGALAMAN EMOSI YANG MENDASARI TINDAKAN … · pemuda yang diketahui melakukan pembunuhan hanya karena merasa marah atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona

306

Lampiran 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI