pengadilanagama - universitas indonesia

9
PENGADILANAGAMA Oleh : S. Thalib Pendahuluan. Revisi bagi RVV Pel3dilan Agama lelap diperln- kan agarlebib bemas dan lebib berbcbot pmktis. Lingkup tugas dan wewenang Pengadilan Agama miSlln}1l, perlu diperlegas. Kehadimn UU Pengadilan Agama tidak Slja akan menyemgam- kan nama dan we we nang pemdilan agjlma lelapi juga akan menempatkann}1l dalam del3jat yang sama denean pel3dilan umum. kondisi demikian', tidak Slja akan lebib memak!lmall<an tugas Lembaga pemdilan allama, telal'![oeIi31igus akan lebib menghadirl<an kep.stian 6"\Im dan-keaililan Indonesia ·telah lama memiliki Pengadilan Pengadilan ini melakukan Kekuasaan Kehakiman dalam lingkungan Peradilan Agama. Kalau'hendak menye- but waktu. maka tahun 1882 disebut sebaga! salah satu saat yang, penting: Ketika itulah dikeluarkan I\.eputusan Raja No. 24 tanggal 19 Januan 188l yang kemu- dian dim"' .t cla,lamStaatslilad (Lomb'ran 1882 NO. 152. Melihat kepada pasal 1 Stbl. 1882 : 152 itu tampaknya ketentuan tersebut menegasKan keactaan pacta aaerah-daerah di Jawa dan Madura. Selanjutnya '1ihatlah pasalnya di bawah' ini. " Pasal I Oi samping seliap landraad (pengadilan biasa) di Jawa dan Madura dibentuk' sebua h pnesterrnad lpengadiianahii agama), yang Iingkung· annya (resort) sarna dengan lingkungan landrnad bersangkutan. Pasal2 (Telah diubah dengan Stbl. 1926: 28)). Priesterraad rersusun dan penghulu yang diperbantukan kepada landrnad sebagai ketua serta sekurang-kurnngnya tigadan sebanyak-banyaknya delapanornng pries- ter (ahli' agama) 'Islam (mohamedaansche priesters) sebagai anggQla, yangdiangkat dan diberhentikan oleh residen di daernh Gubernemen di J awa dan Madurn serta oleh Gubemur di daernh vorstenlandert Pasal 3 Priesterrnad tidak boleh mengambil keputusan ke,uali dengan sekurnng-kurangnya tiga oranganggota termasuk ketua. Kalau suara sarna banyak, maka suara ketua memberi keputusan dst, Pada peresmian 'pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura secara

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

PENGADILANAGAMA

Oleh : S. Thalib

Pendahuluan.

Revisi bagi RVV Pel3dilan Agama lelap diperln­kan agarlebib bemas dan lebib berbcbot pmktis. Lingkup tugas dan wewenang Pengadilan Agama miSlln}1l, perlu diperlegas. Kehadimn UU Pengadilan Agama tidak Slja akan menyemgam­kan nama dan we we nang pemdilan agjlma lelapi juga akan menempatkann}1l dalam del3jat yang sama denean pel3dilan umum. T~reiptiin}1l kondisi demikian', tidak Slja akan lebib memak!lmall<an tugas Lembaga pemdilan allama , telal'![oeIi31igus akan lebib menghadirl<an kep.stian 6"\Im dan-keaililan

Indonesia ·telah lama memiliki Pengadilan ~ama. Pengadilan ini melakukan Kekuasaan Kehakiman dalam lingkungan Peradilan Agama. Kalau'hendak menye­but waktu. maka tahun 1882 disebut sebaga! salah satu saat yang, penting: Ketika itulah dikeluarkan I\.eputusan Raja No. 24 tanggal 19 Januan 188l yang kemu­dian dim"'.t cla,lamStaatslilad (Lomb'ran N~ni) 1882 NO. 152.

Melihat kepada pasal 1 Stbl. 1882 : 152 itu tampaknya ketentuan tersebut menegasKan keactaan pacta aaerah-daerah di Jawa dan Madura. Selanjutnya '1ihatlah b~ber.ipa pasalnya di bawah' ini. " Pasal I Oi samping seliap landraad (pengadilan biasa) di Jawa dan Madura

dibentuk' sebua h pnesterrnad lpengadiianahii agama), yang Iingkung· annya (resort) sarna dengan lingkungan landrnad bersangkutan.

Pasal2 (Telah diubah dengan Stbl. 1926: 28)). Priesterraad rersusun dan penghulu yang diperbantukan kepada landrnad sebagai ketua serta sekurang-kurnngnya tigadan sebanyak-banyaknya delapanornng pries­ter (ahli' agama) 'Islam (mohamedaansche priesters) sebagai anggQla, yangdiangkat dan diberhentikan oleh residen di daernh Gubernemen di J awa dan Madurn serta oleh Gubemur di daernh vorstenlandert

Pasal 3 Priesterrnad tidak boleh mengambil keputusan ke,uali dengan sekurnng-kurangnya tiga oranganggota termasuk ketua. Kalau suara sarna banyak, maka suara ketua memberi keputusan dst,

Pada peresmian 'pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura secara

Page 2: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

-lIS

_ rata Imlah letak kegunaannya Stb!. 1882 : 15;! itu. Istilah priestenaad memang 4Iiooaksudkan dengan Pengadilan Agama. Hal itu terIihat dalam pasal 2 nya dengan .. nyebut "sedikit-sedikitnya tiga dan sebapyak-banyaknya .delapan mohame­,.ansche priesterS (ahli agama Islatn atau priesters Islam).

Temyata banyak pihak mengakui bahwa Pengadilan Agarna ieiah ada pada _ Sl-masa sebelumnya . Lihat oengkajian Prof. Mahadi·atas buku "Wet en Adat"

menjiltikan-bahwa pada tahoo 1808 teIi.h ada i~st;~si (tentunya dari yang tinggi keJllda penguasa atau pelaksana bawahan) untuk membiarkan kepala­

peudeta memutus perkara-perkara !ertentu dalam bidang perkawinan dan

Memang ketika itu menurut catatan lain tidak ada .penyeraban seeara jelas-jdas _lang penguasaan·mengadili kepada penghulu. Tetapi dalam keny.,taan, pengadi­_,o",n penghulu itu tetap teIjadi. Tidakjelas benar pengertian pengadilan pendeta­F'xieta mereka (Islam) dan pengertian penghulu. Sedangkan sesudah pulau Jawa

hkan Inggeris kembali kepada penguasa Belanda pada tahun 1816, maka ..,.,Ydt.an penghulu memberi ;pllngadilan dalam perkara pembagian pusaka dan .. 1"""n:ln tetap berlangsung . .

Disamping itu diketahui puJa'..lldhwa di Sulawesi pengadilan oleh pendeta-pendeta _ .pll!SK''''. pada tahun 1824 _ J)e~n ini,j<ita artikan sebelum tahun 1824 itu

ada pengadi!ap oleh pendeta-pendeta di Sulawesi itu, SI). Begitupun d'i Palembang, dibentuk- peniidilan urusail-urusan k~"J1tIma:ari-menge­perkawinan, percernian dan kewari~n. UemikW,n Reraluran pemerintah ·H.india _nu. dalam berbagai bentuknya tahun 1823, 1825' ct;;o 1 ·828.Begitupun~ ~aralJgada pen~aturan mengenai hal tersebut !!"kitar tahun i'820dan tahu.ilI931,

Bany.i'k tagi tullsan-tUlisan lain yang meYakin"f,bahWa sebcl4ill ti.iiim.:1882 tflah Pengadilan' Agama menuru\ bentuknya keli itu. Lihat pulaanjuran H. Zaini

Noeh dalam tulisannya di buku Seabad eraelilan Agama di Indonesia yang _ (anj'u rkanmengadakan penelitian lebih !anju teniang kapan seben:"~J;rmu­

Pengadilan Agarna ilu, .yaitu dalam bent~nya yang sederhana il!!i ". surn! kedudukan Pengadilan Agama

Stb!. 1855: 2 dan LS. Stb!. 1925: 447 jo. 1929: 221. Dalam pasal 75 jo 78 .,.:eringsreglelTlenl (R.R) kembalidisebut sool diputuskannya perkara mereka yang

olehahli-a.hliagama mereka. Selanjutnya ketikadalam pasaI78ayat(2) RR itu kedudukannya setelahdiubah menjadidi pasal i34ayat (2) IndischeStaatsre­(IS) dengan Stb!. 1929: 221 tetap men)ebut adanya hakim-hakim agama. harus diingat bahwa isi keseluruban pasal134 ayat (2) LS. yang baru itu telah

. !ruIPUS kekuatan hukum Islam di Indonesia.'

Lhat tulisan Prof. Mahadi, Kedudukan Peradilan Agama ili1ndOliesIa, melalui b uk u Seabad Per.ulila n Agama di Indonesia, 1985 hal 101. ·

3:, Prof. Mahadi tersebut, hal 102 dst Zaini Ahmad Noeh, 'dalam buku Seabad Peradilan Agama di Indonesia, 1985

Ilil. di atas, hal 320-321..

April/9ll9 ,

Page 3: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

'JJ6 Hukum dan Pembangunan

Stb!. 1937: 116 dan 638. Sekltar tahun · 1929 dan 1937 adalah rnasa terang­terangan dan legas-legas penjajah menghabisi berlakun)ll hukum Islam 'di Hindia Belanda. Usaha jahat itu memang ban)llk haSiln)ll buat mereka. Demikianlah dengan Stb!. 1937: 116 dan 61 0 untuk Jawa dan Madura serta Stb!. 1937: 638,dan 639 untuk Kalimantan Selatan, dicabut wewenang Pengadilan Agama dari meng­adili perkara-perkara kewarisan umm .. Islam Indonesia. Di sini han)ll soal-soal

perkawinan yang disebut menjadi wewenang Pengadilan Agama. Itup,un dikurangi dengan pen)<'lesaian perkara-perkara kehartabendaan perkawinan yang dipind:rh ke~da kekuasaan pengadilan umum: Soal kewa risan tidakdisbeut-sebut Iagi. Hal ini berarti bahwa 5001 kewarisan tidak Iagi menjadi bidang kewenangnan)ll. Bentuk penulisann)ll ialah dengan menambahkan ~sa12 a sesudah jllsal2 dalam Stb!. 1882 : 152 WIng Ialu itu.

Lihatlah urutan tindakan penguasa terhadap Pengadilan Agama ~da tahun 1929 ·dan tahuo 1937 itu. Tahun-tahun tersebut adalah tahun-tahun berpengaruhnya ajaran usaha melen)llpkan atau melemahkan huICum Islam di Indonesia. Demikian­lah terjadin)ll pasang surqtn)ll kedudukan Pengadilan Agama. Namun dia tetap bertahan disokong oleh iman dan jiwa keagamaan bangsa Indonesia.

Masa barapan menjelang.

Penghapusan Pengadilan Agama dengan sistim yang lerarah oleh pihak penjajah memang berhasi!. Suara-suara mengenai Pengadiian Agama melunak. Pemberitaan­pemberitaannjapun menyepi. Perkawinan dan perceraianpun jarang-jarang yang samJI1i ke{ilda Pengadilan Agama.

Dalam pada itu Indonesia telah memproklamir)<an kemerdekaanriya pada tanggal 17 Agustus 1945. Suatu rahmat Tuhan Allah. Rahmat untuk seluruh bangsa Indone­sia. Begitupun permulaan Ianjutan rahmah bagi pelaksanaan hukum Islamdi Indone­sia. 'Sisa-siSa ajaran dari ~sal 134 ayat (2) I.S. masih. kuat ~da permulaann)ll. Namun telah mulai dipersoalkan kewajar'an ~rsandaran hukum Islam ke~da hukum adat untuk ferus berlakunya. Akhirnya mpncul yang kual bahwa berlakunya hukum Islam hendaklah tidakdisandarkan ke~dh hukum adat, tetapi sandarkanlah ke~da peraturan perundang-undangan Negara IRepuhlik Indonesia. Lihat ajaran Hazairin tahun 1951).!'

Pemikira n yang sedem ikian dalam maS)llrakal ilu membawa damjllk pOsilifbagi Pengadilan Agama. Kedudukan dan keberadaan Pengadilan' Agama kembal' . meneuat kepermukaan. Salah satu hasil ~da saar permulaan ItU adalah meluaskan keberadaan Pengadilan Agama untuk seluruh Indonesia. Keadaan di Jawa Madura dan Kalimantan Selatan dibiarkan sebagaimana adan)ll Pengadilan Agama atilU Kera~tan Qadhi itu. Tetapi di prppinsi-propinsilRepublik Indonesia selain daerah yang lelah di.sebut itu tadi mulai diperhatikan. Kemudian dibentuk dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1957, Tentang Pembentukan Pengadilan Aga-

5 j. Prof. DR Hazairin, S.H daiam konperensi Dejllrfemen Kehakiman di Salatiga, melalui buku Receptio A Contario oleh Sajuti Thalib, S.H 'Bab dcla~n.

Page 4: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

117

ma/ Mahkamah Syar'iyah di Luar Jawa - MadUi;t 6 ' . ~berapa pasal penting dari P.P. ini berbunyi sebagai berikut : (agak mendekati Stb!. 1882: 152, St). Pasol I Di tempat-tempat yang ada Pengadilan Negeri ada sebuah Pengadi-

Ian Agama/ Mahkamah Syar'iyah yang daerah hukumnya sama de­ngan daerah hukum Pengadilan Neg.ri. Pengadilan Agama/Mahkamah ~yar'iyah .lerdiri dari seorang ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota dan sebanyak-banyak­ny. delapan orang anggota yang, diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama.

dsb. (I) Pengadilan Agama/Mahkamall Syar'iyah memeriksa dan memu­tuskan perselisihan antai~ suami iSleri yang beragama Islam; dan segala perkara yang menurul hukum yang hidup diputus menurut hm!um agama Islam yang berke!\3an dengan nlkah, talak, rujuk, fasakh, mas kawin (mahar), lempal kediaman (maskan), mUI'ah dan sebaga inya, badhahah, perkara . waris-mewaris, wakaf. hih.h. sada­'kah, bailulm.rl dan lain-lain yang bernUliilng.Ii dengan itu, demikian ;"l\a memuluskan perkara percer~ian dan mengesahkan bahwa sya .ral taklik sudab berlaku.

5, 6, 7,8,9" 10, dsb. II (1) Apabila tidak ada ketentuan lain, di ibukota Propinsi diadakan

Pengadilan Agama/ Mahkamah ~ar'iyah Propinsi yang wilayahnya melipuli satu, atau lebih daerah Propinsi yang ditetapkan oleh Men­leri Agama.

Demikianlah dicatal beberapa pasalnya yang'Qerguna dalam rangka pembicaraan ini.

Di sana terlihal sesualu hal yang mengunlungkan bagi kedudukan Pengadilan Di selurub wilayah Indonesia dibentuk Pengadilan Agama. Isiny.i belum

Kegiatannya belum serupa. Tetapi wadahOya lelahada: Walaupun demikian P.P. 45/ 1957 masih terdapat aoak kalinial yang kurang mengunlungkan.

~,"lilkanlah anak kalimal dalam pasal4 ayat ti) yang b.erbunyi " ..... dan segala yang menurul hukum yang hidupdiputusmenurulhukumagama Ishim ..... ". anak kalimal ini, menurut tanggapan'penulis, adalah kareoa masih terpe­

oleh pasal 134 ayal (2) I.S. yanjpelah meJ)lbekas dalam hukum eli IndoneSia

Unlunglah, hukum yang hidup itu di antara suami isteri yang beragama Islam itu hukum Islam. Di samping itu patut pula diingat, sebagai tertera dalam

.... ielasan Umum P.P. No. 45/1957 itu, bahwa pembentukari Pengadilan Agama/­"".Karnan Syar'iyah dongan pengeluaran P.P: 45/1957 itu adalah' pelanjutan

Peradilan Agama dan penyeragaman pen)<,lesaian perselisihan perkara ol1lng Islam di Indonesia.

Prof. Dr.s K.H HaSbullah Bakry S.H Kumpulan Lengkap Undang Undang Dan Perka wina n di indoneSia, 1981 ·hal 272.

April 1989

Page 5: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

JIS Hlf~ljm aan PemlJanguniin

U ndang UlIIang No. 14 Tahun 1970.

Urdang-Urdang No. 14 Tahun 1970 Tentang'Ketentuan-Ketentuan Pokok Kek~sian Kemkiman memberi dasar yang kokoh bagi PengadilaQ Agama.Hal itu tertua·ng sebagai berikut. 7 •

Pa",1 lOt I) Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Pengadilan dalam lingkungan.

a. Pemdilan Umum; ·b. Pemdilan Agama; e; Pemdilan Militer; d. Pemdilan Tata Usaha Negam.

(2) Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara 1 ertinggi. (3) dan (4) dsb.

Di sini Peradilan Agamadi,.,but dalam satu nafas dan dalam eara seimbang denganPeradilan lainnya, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Dan yang melakukan Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama itu adalah Pengadilan Agama. Apakah Peradilan Agamaitu suatu badan peradilan khusus atau bukarweradilan khusus memang terdarat macam-maeam penafsiran. Yang "menyatakan bahwa dia adalah pemdilan khusus, terpengaruh oleh Penjelasan pasal IO U.U. bersangkutan yang menyebut " ..... Peradilan Agama, Militer dan Tata Usaha Negara merupakan peradilan khUsus, karena mengadili perkara-perkara tertentu atau mengenaigolong­an rakyat tertentu, ....... ". Sedangkan mereka yang mengatakan bahwa P~radilan Agama bukan peradilan khusus terpengaruh oleh rasal 13 U.v. itu sendiri yang berbunyi " ... Badan-badan Peradilan khususdi "'mping Badan-badan Peradilan yang sudah ada, mnya darat diadakan dengan Undang-Undang ..... ". Namun demikian perbedaan pendarat scal arakah Peradilan Agama itu dan Peradilan-peradilan lainnya merupakan peradilan khusus atau tidak, tidaklah menjadikan berkurangnya kedudukan Peradilan Agama dan Pengadilan Agama itu. Bagaimanapun juga de­ngan adanya Urdang Urdang Tentang Ketentuan-K'etentuan Pokok Kekuasaan Kemkiman ini maka kekokohan kedudukan Pengadilan Agama makin te~amin.

Duk ... gan DIIsyaraka! untuk Pengadibn Agama;

Kita melihat, bahwa Pengadilan Agama di Jawa tennasuk di Jakarta, iidak berwenang mengadili perkaza kewari5lln ummat Islam. Tapi ketentuan ini "dilangar" oleh masyazakatJakarta. Masyazakat Jakarta yang masyazakat Ibu Kota Republik Indonesia itu, menguruskan persoalan kewari5lln ke Pengadilan Agama. ini yang masyazakat l<ilamnya, ini · terutama yang masyazakat Jakarta aslinya. Permian pembagian wari",n banyak di Jakarta. Soolnya ialah karena harga nnah Singa! tinggi. Sehingga j\!ffilah uang yang dipemilaikankepada ,.,tumpuk tanah, adalah 5lIngat tinggi. Dan semuanya mereka pergike Pengadilan Agama.

7 Penerbit Karya Anda Suzabaya, KUHP Kitab Undang Undang Hukum Pidana, haI2S7 .

Page 6: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

119

Ada suatu penelitian yang dilakukan oleb Ny Habibab Daud Ali, sli!r~aS~ ~:lluaru]ya labun 1976 sangat meoarik. Walaupun .dikelahui bahwa Pe~dilan

ya'll berweoa'll mengadili peikara kewarisan, namun ternyata menurut 1A",""a.u terre but bahwa 95,65% persoalan .Ic'.warisa n dimajukan ke Pengadilan

bukan ke Pengadilan Negeri .. Kareflil Pengadilan Agama tidak berwenang ~~ao.·lI1perkarn kewarisa n maka vangniereka .perolehd~ri Pengadilan Agama itu

~:rd ""1 fatwa wa ri s. Nyatanya semua putusan fatwa wa ris dari Pengadilan Agama jumlahnya adalah sebanya k 103'4 ka1usdari antam semua perkara kewarisan

1081 di tahun 1976 itu, diterima oleh 'anggota masya rnkat yang tadinya

_llajUka.n permasalaban- kewariSln ke Pengadilan' Agama itu. Memang ada47 (4,35%) peikarn kewarisan yang diajukan ke Pengadilan Negeri, tapi banyak-

dari mereka yang bukan bemgarna Islam. Hal inilah yang dimaksudkande'llandukunganoleh masyarnkat Islam Indonesia

satu bagian dan wilayah Indonesia. Jadi bukan dukungan dengan surnt-surnt suarn-suarn namun sokongan yang bersifat pelaksanaan.

Beigin!i~lun ada penelitian-penelitian lain yang dapat saja kila lihat mengenai hal

SeoJ.~nya ini menjadi landingan atas Iaporan-Iapornn yang dikemukakan oleh _:mara 'pihak pacta lahun 1920yang Il,lengakibatkan Iahirnya Stb\. 1937 No. 116

638 itu.

",:adilan Aeama dipersibiJk U. Uno. 1 Tabun 1974

Undallll-unda'll No. I Tahun 1974diundangkan langgal2Januari I 974,sesudah' _rlmaoleh 'P'erwakilanRakyatpada langgal22Desember 1976. Mernang IIIIDtalll!-Llro:a'll Pe'ika wioan adalah hadiah untuk kaum ibu, demikian ujar semen­

omng. Namun difihat dari sudllt Pengaditan A,gama"rnaka {J.U Perkawiiian ini menambahkankelja bagi Pengadilan Agama. U. V. Perka wioan telah memberi-

badiahlambaban kesibukan bagi PengadilanAgarna. Dulun}!l, pernikahan ke IIIIJ!i,UWI •• U, dan percernian ke Penghulujuga. Hanjli percernian yang dengan masaiah

ya'll permasalabanilya ruwet dan besar yang ke Pengaditan,Agama. Seka-re'sudah adanya.v. U Peikawinan i n, maka Jirnikahan ke Penghulu sedangkan

percernianke Pe'lladitin Agam.. Percernian }!Ing paling timtim adalah lalak. itupun pe'lll£apannya haruslah di depan sidang Pengadilan Agama yang

" gsunglCln untuk percernian terrebut. Nah; Sibuklah Pengadila'n Agarna iiu . . ban}!lk pula ornng yang menambahkan pekeljaann}!l dengan persoalan

. n ya'll tidak menjadi tugasn}!l. seperti telah dikemukakan di ,atas tadi.

y Habibah Daud Ali S.H Pernnan Pengadilan Agama dalam menyelesaikan Masa lah Kewarisan, dalam buku Seabad Perndilan Agarna di Indonesia. hal 155 .

. Slnla Badan Pembinaan Hukum Nasionaldan Fakullas Hukum UniversilaS hlonesia. dalam "laman Penelitian Kaidah-KainahHukum Islam yang Rerlaku Dewasa ' iOi- sebagal Hukum Positif dalam Masyarnkat Inoonesla", tahun Kelja 1977 / 1978 dan 1978 / 1979

April 1989

Page 7: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

120 Hukum dan Pembangunan

Namlll semw hal itu memperlihatkan makin diperlukann)li dan digunakann)li Pengadilan Agama tidi Dleh mas)lirakal.

Memang masih ban)lik hal yang belwn ter.,lesaikan dengan ,Ingas Dleh U.U PerkllJllinan ini. Perka winan.campuran masih memerlukan pembaha6an lebib Ianjut Per~awinan di baw.<h 'lang"n:(suatu istilab baru) telah timbul pula kepermukaan. Namun kedudukan Uudang Uudang Perkawinan No.. nabun 1974 itu serta hubu­ngann)li dengan ummat tlam IndDnesia telahdijelaskan PrDfHazairin sebagai suatu ijtihad barn 10, Dengan demikian maka kejlltuhan ummat Islam IndDnesia kejllda U.UPerkawinan No. I lahun 1974 itudajlltdilihatdaridw sudul. Perlama. dilihatda,i sudiItkelalanegaraan, maka wnmat Islam IndDnesia ."ematuhi U. U Perkawinandan Dew.<n Perwakilan Rak)litn)li. Kedw, hubungan mereka dengan U. U Perka winan ituadalahhtbungansekelDmpok ummat Islamdalam hal ini wnmat Islam indDnesia dengan basil ijtihad u1aman)li )ling ikut memutuskan pembwtan U. U P~rkawinan itu baik ketika pembicaraan di Dew.<n Pe,wakilan Rak)lit rna upun pam ahli dan 'Ulama ISlam ketika mempersidangkan undang:undang itu., Dalam hl!h~gan ini terdajlltpula beberajll kaidah ilmu ushul fiqh )ling mengatursejaub mana keterika­lan,.,seora<lg kejllda salah sa tU'ijtihad mengenai swtu ketentwn dan kebDlehann)li 'meng,kut kejllda ijtihad yang lain dalam hal itu atau bagian-bagian ha1 ini )ling 'IDenurut ke)likimnn)li' lebib tejllt diarlialkann)li .

. Unlang-ilnlang Peradilan Agama Yang Baru

Pada saat akhir-akhir ini Uudang-Uudang Peradilan Agama )ling baru I)1uocul meljarik perhatian di IndDnesia. Uudang-U~ang )ling heudakn)limenghapus semw yang membatasi Pengadilan Agama . .,lama ini_ Heudakn)li dihapus dan digafl/i"'lefll1lr Jl"mtura'n perundang-undangan )ling Ialu ,miSalnya saja :

1. St$itsbladTahun 1882 NDmorI 52 'dan Staatsblad Tahun 1937 Nomor 116 dan 610 tenting, Pemdilan Agama di Jaw.< dan Madum.

2. Staatsblad Tahun 1937 NDmor 638 dan 639 tenlang Kerajlltan Qadhi dan Kemjllian Qadhi Besar lintuk ",bagian Kalimanlan Selatan.

3, Pemturan Pemerinlah NDmDr 45 Tahun 1957 tenlapg Pembentukan Pengadilan Agama / Mahkamah Syar'i)lih di Iwr Jaw.< dan Madum,

4, Kel!ntuan tenlang harusnya keputusan Pengadilan Agama meudarat 'penguku­\lan oleh Pengadilan Umom

5, Dan kalau ada pemtumn perundang-undangan Iainn)li yang perlu diganti dan dipemaiki Memang Pemerinlah telah mempersiapkan sebwh Rancangan Uudang-Uudang

Tenlang Pemdilan Agama, Rancangan Uudang-U~angter.,but akhirn)li tela:h disamJBikanDleh Presiden Rel>ublik IndDnesia kejllda Pimpimn DeWan Perw.<kil­an Rak)lit dafam,amamt sumt No.. R.06 / PU/ X!I11988 tanggal3 Desember i988. Selanjutn)li Menleri Agama men)l'rahklin ketemngan'peme.rinlah alas Rancangan

IO.Uhall'rof. DR Hazairin S.H dalam Kata'Sambulan jlIda buku Hukwn KekeJwr-aaaniodonesia oIeh Sajuti Thalih, S.H hal IX '

Page 8: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

, III

Uulan:g-Urrlang ter,.,but keplda Dewan Pe~ilan Rakyat plda langgal 28 1989,

Raneangan Urrlang-Urrlang itu kalau sampli diterima dan diundangkan IlBka banyak kemajuan dan pemaikan yang diperoleh. Kehendak Undang Urrlang

14 Tahun 1970 Tenlang Ketentuan Ketentuan ~okok Kekuasaan Kehakiman IlBkin mendekati perwujudannya, Suatu pendekall!n keplda kehendak yang

iogink:anc)leh Urrlang-Urrlang Dasar 1945dalam menala Repoolik Indonesia im.

am'!'l,adajl€a hal yang perlukila tinjaudalam Rancingan Und~ng-Undang itu. ambii!lIja mislln)'l satuhaldalam bidang kewarisan','Salah satupasal )'lngakan

'tugasdari Pengadilan Agama itu, Kila ambilcontoh plsal49 R U. U itu, Kila pasal ter,.,bul.

149 (I)Pengadilan Agama bertl41as dan berwenang memeriksa, memutus-kan, dan men)!,lesailian perkara-perkara di tingkat perlama "nlara ())ang-orang yang beragama Islam di bidang ,; , a. peckawimn ; b, kewarisan, wasiat dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, c, wakardan shidalJlh,

(2)Bidang perkawinan ,.,bagaimana dimaksud dalaro.ay.1t (I) huruf a ialah megnenai hal-hal )'lngdiaturdala'mata"bonJa",rpada unpang­undang mengenai perka winan yang berlaku,

3, Bidang kewarisan ,.,bagaimana diatur dalam ayat'(l) huruf b mlah mengenai penentua'n siapl-siapl yang menjadiahli warisser1a penen­till'n bagian masing-masing ahli waris danmelaksa nakan pembagian harta pellinggalan lcrsebut.

Demikian ,bunyi pasal49 RU.U ter,.,b·ut. Mari kita pusatkan perhatiankila plda (3) nya , Kalau kila perinei ayat (3) ini maka akan kila jJeroleh, bahwa bidang

, n yang menjadi tugas dan wewenang Pengadilan Agama itu adalah :

Penentuan siapl-siapl yang menjadi ahli waris, Penentuan hagian masing-masing ahli \'Iuis: PeIa1<:sanaan pembagian haria pemnggalan ter,.,but.

lihat cukup meneakup' yang' diperlukan, lingkup tl€as dan wewenang Pe n Agama dalam R.U, U ini "'jauh mengenai kewari",n, Na1l111n ada suatu hal

tc rilipakan atau mcmang l11ungkin telah dijl.!rhilungkan ~hdllmnya. Hal ini yog yanya ada lambahan :'pcnentua.n mana YJ.ngharta pcninggaiall. Tcmpal­

~ ""weial] a fJgka. Sllu. Schingga pcrurula n tugas dan wewcna ng Pcngadila n Ag'i.lma

Penentuan siapl-siapl yang menjadi ahli waris Penentuan mana yang haria pcninggalan, Penentuan bagian masing-masing ahli II<! ris Pcla ksanaan pembagian haria pemnggalan tcr,.,but. Pernikimn tambahan dengan angka kcdua berupl penentuan IlB,na yang haria

!lpnll989

Page 9: PENGADILANAGAMA - Universitas Indonesia

112 Hukum dan Pelnb"ng,una.

peninggalan yang perludibagi itu, dikaitkan pula dengan Undang Perkawinan No. tahun 1974 pasal 35 ayat (\) yang berbunyi : Harta benda yang diperoleh se peJkawimn menjadi haria bersama .

Nah. Kalau ada salah sllU anggota pasangan suami iSle ri )'Jng meninggal Ilfrlu dljelaskan.kedudukan haria bersama ini: mana yang haria si mati dan rna yang-harta anggola pasangan yang masih hid up. Harta si y.tng meninggal itulah y.t menjadi larikah, menjadi rnaa lataka,istilahal-Qur-an-ny.t. Penentuan.harta galan atau tarikah ini adalah sangat penting. (('arem inilah inti pembagian itu. Bany.tk perroalan terletak di sini. • ••

• Peraturln

DAPT". 'SI

......... --, ..... dut_:l ...,... .deftPl' ..... : I 1-~

1ete1Wlpft: MuWdl.n_·: I ~_""'_:1'.

.... ,......,: IIuW dut _ : Ii

_ .... a..p. dInpn.~ I .1

; r Pmi!!y •• UIIlu!!lm! ......... Setu

Kmnnpa: .... dut ·_IH ...... .....-_1 ..

..... <11':',...., .... :0-0.:" . ,. : ... " . ' to.· ....... . -. ;""-'

• PE •• U"K' i ...

R.I.