pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id · yang akan dilakukan oleh konsumen selaku penggugat...

36
PENGADILAN TINGGI MEDAN Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 36 P U T U S A N Nomor 266/PDT/2017/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk, (BRANCH FFICE) , beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 24-B Lingkungan IX Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah Sumatera Utara , selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula TERGUGAT; LAWAN : DEDI WAHYUDI alias DEDI , umur 37 tahun, laki-laki, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta , alamat Dusun VII, Pasar V Kec. Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan; Dalam hal ini memberi kuasa kepada R. Rahmadi Putra .SH, Advokat/ Pengacara pada Kantor Hukum Raja Rahmadi Putra, SH & Associates berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10 Septemer 2016 yang telah didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan no. 1411/Perk.Perd/2016/ PN.Mdn tanggal 19 September 2016 , selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula PENGGUGAT; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 6 September 2017 Nomor: 266/PDT/2017/PT-MDN, Tentang penunjukan Majelis Hakim ; Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Medan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017 dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasa hukumnya, telah mengajukan gugatan secara tertulis tertanggal 19 September 2016 yang di

Upload: duongdiep

Post on 14-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 36

P U T U S A N Nomor 266/PDT/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara-perkara

perdata pada Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara antara:

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk, (BRANCH FFICE) , beralamat di

Jalan Gatot Subroto No. 24-B Lingkungan IX Kelurahan

Sekip Kecamatan Medan Petisah Sumatera Utara ,

selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula

TERGUGAT;

LAWAN :

DEDI WAHYUDI alias DEDI , umur 37 tahun, laki-laki, agama Islam,

pekerjaan Wiraswasta , alamat Dusun VII, Pasar V Kec.

Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan; Dalam hal ini

memberi kuasa kepada R. Rahmadi Putra .SH, Advokat/

Pengacara pada Kantor Hukum Raja Rahmadi Putra, SH &

Associates berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10

Septemer 2016 yang telah didaftarkan pada kepaniteraan

Pengadilan Negeri Medan no. 1411/Perk.Perd/2016/

PN.Mdn tanggal 19 September 2016 , selanjutnya disebut

sebagai TERBANDING semula PENGGUGAT;

Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada

tanggal 6 September 2017 Nomor: 266/PDT/2017/PT-MDN, Tentang

penunjukan Majelis Hakim ;

Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Medan Nomor:

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017 dan surat-surat yang

bersangkutan dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasa hukumnya, telah

mengajukan gugatan secara tertulis tertanggal 19 September 2016 yang di

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 36

daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dibawah nomor register

perkara perdata nomor 516/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 19 September 2016

yang mana pokoknya mengemukan dalil-dali sebagai berikut :

1. Bahwa pada sekitar dua tahun yang lalu, atau tepatnya hari Jum’at, tanggal

06 Juni 2014, PENGGUGAT ada di berikan atau menerima fasilitas

pembiayaan untuk pengadaan satu unit kendaraan MITSUBISHI COLT

DIESEL FE 74 DUMP TRUCK TH 2007, berwarna kuning, No Rangka :

MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi : BM 8969

SG, Nomor BPKB : E6170800 D, dengan kondisi kendaraan bekas pakai,

oleh PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk yang dalam hal ini adalah

sebagai TERGUGAT;

2. Bahwa fasilitas pembiayaan untuk pengadaan barang dalam bentuk

kendaraan sebagaimana dimaksud telah disepakati bersama dengan

perhitungan dan kondisi pembiayaan dengan uraian sebagai berikut :

Uraian Barang : satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light Truck MITSUBISHI

COLT DIESEL FE 74 DUMP TRUCK, Tahun Pembuatan : 2007, berwarna :

kuning, No Rangka : MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792,

No. Polisi : BM 8969 SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi

simangunsong, Alamat: Jalan Raya Km. 80, RT, 02/v, Kandis kota,

Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak .

Ketentuan Pembayaran : Harga barang: Rp 225.000.000 (dua ratus dua

puluh lima juta rupiah), Uang muka: Rp 60.700.000 ( Enam puluh juta tujuh

ratus ribu rupiah ), Nilai pokok pembiayaan: Rp 164.300.000 (Seratus enam

puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah ), Bunga ( % Per Tahun): 12,35139

Flat/23.18 Effective, Nilai total pembiayaan : Rp 225.180.000 ( Dua ratus

dua puluh lima juta, seratus delapan puluh ribu rupiah ) Jumlah angsuran

perbulan : Rp 6.255.000 (Enam juta dua ratus lima puluh lima ribu rupiah ),

Jangka waktu : 36 (Tiga puluh enam ) bulan, Mulai tanggal : 6 juni 2014,

Tanggal angsuran : jatuh setiap tanggal 6 (enam), Biaya administrasi Rp

2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah);

3. Bahwa telah disepakati bersama juga mengenai pembayaran angsuran

yang akan dilakukan oleh konsumen selaku PENGGUGAT dalam perkara

ini, nantinya adalah dilakukan melalui transfer Bank dengan Bank dan

rekening tujuan yang telah ditentukan oleh PT.CLIPAN FINANCE

INDONESIA Tbk, selaku TERGUGAT dalam perkara ini, yaitu melalui BANK

PANIN Tbk, Cab Medan, yang juga sebagai Perusahaan yang berada di

bawah satu bendera yang sama dengan TERGUGAT, dengan atas nama

rekening: PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA. Tbk, dengan Nomor

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 36

Rekening : 5005-093234, yang dapat disetor pada Bank Panin di seluruh

Indonesia ;

4. Bahwa atas kesepakatan tersebut, maka oleh TERGUGAT di keluarkanlah

sebuah Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan format yang sudah baku

(yang telah lebih dahulu dibuat dan ada) yang justru banyak mengatur

tentang kententuan klausula baku yang dilarang untuk dicantumkan,

sebagaimana diatur dalam pasal 18 undang-undang No. 8 tahun 1999,

tentang Perlindungan Konsumen, mulai tentang Pemberian fasilitas

pembiayaan, Pengakuan Hutang, Jangka waktu, Pencairan fasilitas,

Pembayaran Kembali, syarat pembayaran, denda keterlambatan dan biaya

lainnya, serta mengenai pernyataan dan kewajiban konsumen, yang

tertuang di tiap pasal dalam perjanjian, berikut dengan lampiran Perjanjian

Pembiayaan konsumen, serta form Pernyataan dan Persetujuan Konsumen

dengan No. 90826, sehingga menjadi satu kesatuan untuk ditandatangani

oleh PENGGUGAT ;

5. Bahwa atas dasar keadaan Penggugat yang pada waktu itu banar-benar

sangat membutuhkan kendaraan tersebut, yang di tujukan sebagai modal

utama untuk memberikan kemudahan PENGGUGAT dalam mencari nafkah

kehidupan anak dan keluarga yang sangat PENGGUGAT sayangi, serta

menjalankan aktivitas kerja yang cukup manjanjikan dan berpotensi

menguntungkan, akhirnya tanpa berfikir panjang, dalam kebutaan hukum

PENGGUGAT, PENGGUGATpun menyetujui untuk menandatangani

perjanjian tersebut tanpa membacanya, memahaminya, ataupun di bacakan

dan di jelaskan sebagaimana mestinya ;

6. Bahwa setelah kesepakatan tersebut berjalan, dalam perjalanan

pelaksanaan kesepakatan yang dibuat oleh TERGUGAT, PENGGUGAT

selalu dan senantiasa menjalankan kesepakatan terhadap TERGUGAT

dengan jujur dan konsisten, hal ini dapat PENGGUGAT buktikan dengan

itikad baik PENGGUGAT yang selalu membayar angsuran dalam tiap

bulannya dengan ketentuan sebagaimana diatur oleh TERGUGAT,

sehingga, kalaupun terjadi keterlambatan pembayaran kewajiban konsumen

yang dalam hal ini adalah PENGGUGAT, pada bulan-bulan tertentu adalah

masih merupakan suatu kewajaran yang cukup manusiawi, artinya secara

konsisten PENGGUGAT telah menerima konsekuensi keterlambatan

tersebut dengan diberikannya denda keterlambatan oleh TERGUGAT yang

nantinya akan dilunasi pada waktu pengambilan BPKB kendaraan

dimaksud, walaupun keterlambatan tersebut mencapai satu bulan lamanya

(cth: pembayaran bulan juni, dibayar bulan juli) ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 36

7. Bahwa sebelumnya, keterlambatan pembayaran oleh PENGGUGAT

tersebut bukanlah merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan oleh

PENGGUGAT, hal ini lebih didasari oleh melemahnya perekonomian secara

global yang berimbas terhadap produktivitas kendaraan yang semakin

jarang dijadikan sebagai sarana Pengangkut pasir dan tanah tersebut,

kendaraan dimaksud justru lebih banyak diam dirumah ketimbang

mendapatkan sewa, sehingga nilai intensitas produktivitas kendaraan jelas

mempengaruhi terhadap sering terlambatnya pembayaran kewajiban

PENGGUGAT dalam hitungan hari ;

8. Bahwa hingga Pembayaran kewajiban PENGGUGAT mencapai 25 (dua

puluh lima) kali pembayaran, yang dapat dibuktikan dengan kuitansi-kuitansi

pembayaran (slip setoran pada BANK PANIN) dan record pembayaran yang

juga diakui dan dikeluarkan oleh TERGUGAT, dari jangka waktu 36 ( tiga

puluh enam ) kali pembayaran, atau dengan kata lain dari tenor 36 bulan,

malah di pembayaran PENGGUGAT yang ke 26, TERGUGAT justru tidak

mengakui pembayaran tersebut, padahal PENGGUGAT telah menyetor

pembayaran kewajiban dimaksud, dengan mekanisme yang sama seperti

bulan-bulan pada pembayaran-pembayaran sebelumnya, setoran

pembayaran mana telah dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2016, pada

pukul 11:15:40, melalui teller Panin Bank Kcp (Kantor cabang pembantu )

Kisaran, dengan jumlah setoran Rp 6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu

rupiah) ke rekening atas nama PT CLIPAN FINANCE, nomor Rekening:

5005-093234, dengan berita, pembayaran kontrak No: 80302841411, untuk

tujuan penggunaan dana adalah sebagai pembayaran angsuran, (tertera

pada slip pembayaran), yang di tujukan untuk pembayaran kewajiban

dibulan juli 2016 (Angsuran ke-26), dan rencananya untuk pembayaran

bulan Agustus 2016 (angsuran ke 27) akan dilakukan pada minggu

berikutnya, menunggu pembayaran tagihan yang harus dibayarkan kepada

PENGGUGAT dari perusahaan pemesan pasir (pengusaha matrial), hal ini

dapat di buktikan dengan kuitansi/ slip setoran yang ada pada

PENGGUGAT ;

9. Bahwa hal ini telah di konfirmasi sebelumnya secara berkali-kali oleh

PENGGUGAT kepada TERGUGAT, PENGGUGAT menyatakan telah

membayar dan menyetor uang tersebut dengan pasti kepada TERGUGAT

dengan cara seperti biasanya, tapi TERGUGAT tetap tidak mengakuinya

dengan alasan bahwa TERGUGAT tidak ada menerima pembayaran/

setoran tersebut ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 36

10. Bahwa keadaan tersebut justru sangat membingungkan PENGGUGAT yang

merasa telah dengan sengaja dibodohi, dan diperlakukan dengan tidak

pantas, PENGGUGAT menilai dan berkeyakinan bahwa perlakuan buruk

TERGUGAT tersebut terjadi kemungkinan adalah dikarenakan oleh karena

PENGGUGAT sebagai orang/pribadi yang sama sekali buta hukum, dan

tidak mengenyam pendidikan yang tinggi serta tinggal di pedesaan,

PENGGUGAT juga menilai dan berkeyakinan bahwa jumlah uang RP

6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu rupiah) tersebut, oleh TERGUGAT

mungkin hanyalah recehan dengan jumlah yang sangat kecil/sedikit,

sehingga tidak patut untuk diperhitungkan, tapi buat PENGGUGAT,

PENGGUGAT justru menilai uang Rp.6.500.000 - (Enam juta lima ratus ribu

rupiah) tersebut adalah jumlah yang cukup besar, uang yang harus sedikit

demi sedikit dikumpulkan oleh PENGGUGAT dengan susah payah dan

memeras keringat, uang yang PENGGUGAT kumpulkan di bawah teriknya

panas matahari dan curah hujan pada siang dan malam hari, sehingga

keadaan tersebut sangat memukul batin PENGGUGAT, yang semakin tidak

mengerti tujuan TERGUGAT untuk tidak mengakui penerimaan uang

tersebut, uang yang jelas-jelas telah disetorkan PENGGUGAT melalui

rekening dan atas nama TERGUGAT, PENGGUGAT juga telah berulang

kali memperlihatkan slip pembayaran yang telah dilakukan oleh

PENGGUGAT tersebut kepada TERGUGAT, namun TERGUGAT justru

dengan gampang dan mudahnya beralasan/mengatakan bahwa

“kemungkinan” akibat pada slip yang tidak dicantumkan nomor kontrak oleh

petugas/Teller yang menerima di bagian atas slip setoran, sehingga

pembayaran tersebut tidak sampai ke TERGUGAT dan tidak diakui

kebenarannya, padahal jika difikirkan secara logika, “ BAGAIMANA

MUNGKIN SESEORANG TIDAK MENGETAHUI JIKA ADA UANG YANG

MASUK PADA REKENINGNYA“ berikut aliran dana yang berasal dari

mana, apalagi pemilik nama dan rekening, adalah sebuah Perusahaan yang

sangat besar, yang sudah malang melintang bergerak dalam bidang

tersebut, dan memiliki nama serta reputasi yang mendunia, sehingga hal

tersebut sangatlah tidak masuk diakal serta mengada-ada, dan seandainya

saja hal tersebut benar adanya, tetap saja kesalahan tersebut tidaklah dapat

dibebankan kepada PENGGUGAT, karena print out slip setoran yang

diterima oleh PENGGUGAT, adalah slip setoran yang diberikan langsung

oleh petugas/ teller Bank yang menjamin bahwa setoran tersebut telah

diterima oleh pemilik nama dan rekening tujuan, dimana PENGGUGAT

menyetorkan uang tersebut, bank mana adalah bank yang ditunjuk oleh

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 36

TERGUGAT sendiri, dengan rekening dan atas nama yang juga ditentukan

oleh TERGUGAT sendiri ;

11. Bahwa atas keadaan ini PENGGUGAT merasa telah habis-habisan

dibodohi dan di kelabui oleh TERGUGAT, PENGGUGAT merasa bahwa

perbuatan TERGUGAT tersebut sangatlah merugikan PENGGUGAT secara

nyata, baik materil dan im materiil (moril), sehingga seyogyanya

PENGGUGAT patut menduga adanya kecurangan dan kebohongan yang

sengaja dilakukan oleh TERGUGAT adalah sebagai rangkaian tipu daya

dan kebohongan dalam perencanaan TERGUGAT, yang tidak lain adalah

untuk mengambil keuntungan dari PENGGUGAT semata, karena sangat

mustahil dan tidak masuk diakal apabila BANK PANIN Kcp Kisaran yang

telah berulang kali menerima setoran dari PENGGUGAT terkait perikatan

dengan TERGUGAT, melakukan kesalahan pada pengiriman dalam

perusahaannya sendiri, ataupun tidak mengirimkan pembayaran tersebut,

(BANK PANIN adalah perusahaan yang bernaung dibawah satu bendera

yang sama dengan TERGUGAT), ditambah, pada slip setoran yang di

terima PENGGUGAT pada waktu penyetoran, telah tercetak dengan jelas

waktu uang tersebut disetorkan dan diterima (Tanggal, bulan tahun, bahkan

jam, menit dan detik ) melalui print out yang di keluarkan oleh petugas/teller

Panin Bank Kcp Kisaran dan telah diparaf oleh petugas yang menerima,

sebagai pertanda bahwa uang yang disetorkan oleh PENGGUGAT, telah

masuk dan diterima oleh nama dan rekening tujuan yang tidak lain adalah

milik TERGUGAT, sehingga sekali lagi PENGGUGAT nyatakan dan

tegaskan, sangatlah mustahil dan tidak masuk diakal apabila seorang

pemilik rekening tidak mengetahui ada aliran dana yang masuk pada

rekeningnya, apalagi PT.CLIPAN FINANCE adalah sebuah perusahaan

yang sangat besar, yang telah menjalankan perusahaan pembiayaan ini

puluhan tahun lamanya, serta telah beroprasi dan melakukan transaksi

berjuta-juta kali dengan BANK PANIN yang notabenenya adalah justru

berada di bawah satu bendera yang sama, sehingga sudah pasti /jelas

terhubung secara on line mengenai transaksi apapun yang terkait dengan

perusahaan dimaksud ;

12. Bahwa oleh karena perbuatan TERGUGAT tersebut, dengan sengaja untuk

tidak mengakui pembayaran yang dilakukan oleh PENGGUGAT dengan

bukti-bukti otentik berupa slip setoran asli yang dapat dibuktikan

kebenarannya, baik kebenaran materil maupun formil, yang harusnya dapat

di periksa dan diteliti terlebih dahulu oleh TERGUGAT yang sudah dengan

jelas menerima pembayaran tersebut, sehingga PENGGUGAT menilai

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 36

bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut jelas-jelas mengarah kepada

Perbuatan Melawan Hukum, maka dari itu, sudah seyogyanya dan

sepantasnya dalam peradilan ini PENGGUGAT meminta kepada

Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang

menangani, memeriksa dan mengadili perkara ini nantinya, untuk

menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut, adalah Perbuatan

Melawan Hukum, sekaligus menghukum TERGUGAT untuk mengakui

kebenaran penyetoran uang tersebut, membenarkan penerimaan uang dari

PENGGUGAT, serta menyatakan sah dan berharga bukti slip setoran

PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Bank Panin Kcp Kisaran ;

13. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut diatas, masih dalam kebingungan dan

ketidakberdayaan tepat pada hari senin, tanggal 5 september 2016, atau

setidak-tidaknya pada waktu tertentu, di hari, tanggal bulan dan tahun yang

sama, PENGGUGAT di kejutkan oleh keberadaan empat orang laki-laki

besar yang menyetop kendaraan PENGGUGAT yang tengah berjalan di

jalanan desa, kemudian berbicara keras serta memperlakukan

PENGGUGAT dengan sangat kasar, seperti perampok bersenjata yang

langsung menggedor pintu kendaraan dengan sangat keras, membuka

paksa pintu, mencabut kunci kontak, membentak dan menarik serta

menyeret PENGGUGAT untuk keluar dari kendaraan yang tengah

PENGGUGAT kendarai, dalam kebingungan dan fikiran yang campur aduk

(shock), salah seorang diantaranya lalu berbicara dengan suara keras

sambil menunjukkan surat yang tidak lagi PENGGUGAT dapat baca, yang

belakangan baru diketahui adalah Surat Perintah Penyitaan, atau lebih

dikenal dengan sebutan SKP (surat keterangan penarikan ), kemudian

mengenalkan diri sebagai Debt collector dari PT CLIPAN FINANCE, yang

bertujuan untuk menyita dan mengambil kendaraan yang PENGGUGAT

kendarai tersebut, yaitu kendaraan yang satu-satunya PENGGUGAT miliki,

satu-satunya alat atau sarana PENGGUGAT untuk mencari nafkah anak

dan keluarga, yang akan diambil dengan paksa, hanya dengan alasan

bahwa PENGGUGAT sudah tiga bulan tidak membayar angsuran, dengan

ketakutan dan kebingungan, PENGGUGAT tetap berusaha untuk

mempertahankan kendaraan tersebut, baik melalui argumentasi, memohon,

menunjukkan slip setoran pembayaran ke-26 yang sudah dibayarkan, dan

uang beserta slip pembayaran untuk angsuran ke-27 yang pada hari

tersebut akan di setorkan ke Bank Panin Kcp Kisaran, bahkan

PENGGUGAT sujud memohon dan meminta tolong agar kendaraan

tersebut tidak diambil atau disita, namun tetap saja kendaraan tersebut

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 36

disita dan di bawa oleh orang-orang yang menyebutkan diri sebagai kuasa

yang diperintah berdasarkan surat perintah dari TERGUGAT, dalam

ketidakberdayaan PENGGUGAT yang sudah pasti kalah jumlah dan tenaga,

akhirnya kendaraan tersebut tidak lagi dapat PENGGUGAT pertahankan,

sehingga dapat dikuasai Debt collector TERGUGAT, dibawa pergi, dan

hilang entah kemana ;

14. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut, PENGGUGAT merasa kejadian ini

jelas amat sangat memukul dengan keras mental dan moral PENGGUGAT

sebagai manusia layaknya, serta sebagai subjek hukum yang juga

pengemban hak dan kewajiban, PENGGUGAT merasa perbuatan

TERGUGAT telah menginjak-injak kehormatan dan harga diri PENGGUGAT

sebagai konsumen oleh kesewenang-wenangan dan intimidasi sebuah

perusahaan/pelaku usaha yang tidak manusiawi, ditambah dengan

kepedihan dan penderitaan yang dirasakan PENGGUGAT yang mau tidak

mau melihat keluarga PENGGUGAT secara nyata dan langsung untuk ikut

terpukul dan menanggung rasa malu serta kesedihan yang amat besar oleh

karenanya, seolah tidak lagi ada keadilan di muka bumi ini, tidak lagi ada

pertimbangan hati nurani, Negeri yang dulu berdaulat dan bersandarkan

terhadap asas-asas hukum, telah sirna oleh kondisi serta keadaan yang

sangat memprihatinkan, pantas disesalkan dan harusnya tidak patut terjadi,

karena selain mengalami kesedihan yang cukup besar, kejadian yang

ditonton dan diketahui oleh hampir separuh orang-orang kampung telah

menjadi pembicaraan yang sangat memalukan, yang PENGGUGAT dan

keluarga tidak tahu kapan akan berakhir, selain itu juga kendaraan tersebut

adalah satu-satunya barang berharga yang dijadikan sebagai tumpuan

kehidupan dalam memenuhi nafkah dan kebutuhan serta jaminan

kelangsungan hidup PENGGUGAT dengan anak-anak dan keluarga, yang

saat ini telah dirampas, disita dan diambil dengan paksa dari PENGGUGAT

oleh debt collector milik TERGUGAT dan atas perintah TERGUGAT;

15. Bahwa disamping itu semua, perbuatan para debt collector TERGUGAT

tersebut, dengan jelas dan nyata pula telah mengangkangi dan menginjak-

injak peradilan serta sistem hukum dan prosedural hukum dalam hal

penyitaan yang dibenarkan oleh undang-undang, sekaligus mencerminkan

dan menyiratkan seolah debt collector milik TERGUGAT, atas perintah

TERGUGAT, memiliki kekuatan hukum yang sama besar dengan JURU

SITA PENGADILAN NEGERI yang memiliki kekuatan hukum berupa

Penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri dalam hal pelaksanaan Penyitaan,

hal tersebut tentunya tidak dapat dibenarkan dan dibiarkan begitu saja,

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 36

karena jelas dikhawatirkan akan mengacu terhadap semakin berkembang

biaknya sikap arogansi, frontal dan kesewenang-wenangan semua pelaku

usaha terhadap konsumennya kedepan, yang dalam hal ini salah satunya

adalah PENGGUGAT ;

16. Bahwa di samping itu juga, tidak ada satupun acuan yang dapat dijadikan

alasan ataupun dasar pembenaran oleh hukum dan perundang-undangan,

ataupun peraturan-peraturan lainnya, untuk memberikan kekuasaan

terhadap TERGUGAT dalam melakukan penyitaan/perampasan dengan

paksa atas barang berupa kendaraan yang berada dalam kekuasaan

PENGGUGAT, karena selain PENGGUGAT telah membayar sebanyak 26

kali pembayaran angsuran kendaraan tersebut kepada TERGUGAT, yang

diakui oleh TERGUGAT sebanyak 25 kali pembayaran, tidak pernah ada

kesepakatan mengenai berapa bulan keterlambatan pembayaran sehingga

TERGUGAT dibenarkan untuk melakukan penyitaan kendaraan dimaksud,

karena seandainyapun kesepakatan tersebut ada, jika dihitung dengan

tenggat waktu pembayaran yang harus dibayar pada tiap tanggal 6 (enam),

maka keterlambatan pembayaran PENGGUGAT bila dikaitkan dengan

waktu serta tanggal penyitaan, PENGGUGAT hanyalah baru memiliki

keterlambatan sebanyak satu bulan lamanya, atau tepatnya sebanyak 31

hari keterlambatan, terhitung sejak pembayaran angsuran ke-26, yang

dibayarkan pada tanggal 15 Agustus 2016 ( yang harusnya dibayar tanggal

6 juli 2016 ), kemudian pembayaran bulan agustus sebagai angsuran-ke 27

adalah baru terhitung mulai tanggal 6 Agustus 2016 s/d 5 September 2016,

sedang penyitaan kendaraan dilakukan, pada tanggal 5 september 2016,

artinya pada waktu penyitaan dilakukan, tagihan untuk bulan september

belumlah jatoh tempo untuk dibayarkan ;

17. Bahwa oleh karena perbuatan TERGUGAT tersebut telah dengan jelas

mengarah kepada Perbuatan Melawan Hukum, yang dengan jelas pula

menimbulkan kerugian yang sangat besar kepada PENGGUGAT, maka dari

itu, sudah seyogyanya dan sepantasnya dalam peradilan yang baik, melalui

gugatan ini, dengan kerendahan hati PENGGUGAT memohon dan meminta

kepada Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang

menangani, memeriksa dan mengadili perkara ini nantinya, untuk

menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut, adalah Perbuatan

Melawan Hukum, sekaligus Menghukum TERGUGAT untuk mengembalikan

kendaraan yang disita dari tangan PENGGUGAT dalam keadaan baik, utuh

secara keseluruhan, dan tanpa dibebankan/pembebanan apapun, dengan

Uraian Barang sebagai berikut : satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 36

Truck MITSUBISHI COLT DIESEL FE 74 DUMP TRUCK, Tahun

Pembuatan : 2007, berwarna : kuning, No Rangka :

MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi : BM 8969

SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi simangunsong, Alamat:

Jalan Raya Km. 80, RT, 02/v, Kandis kota, Kecamatan Kandis, Kabupaten

Siak ;

18. Bahwa berkaitan dengan keadaan tersebut pula, salah satu pertimbangan

Negara dalam mengeluarkan undang-undang No.8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen adalah untuk menjamin adanya kepastian hukum

dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen, hal ini dicetuskan

pada BAB I, dalam Ketentuan Umum, pasal 1 ayat 1 Undang-undang No.8

Tahun 1999, Tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : bahwa “

Perlindungan konsumen adalah upaya yang menjamin adanya kepastian

hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen, sehingga jika

dikaitkan dengan pasal dari undang-undang tersebut, maka sudah

sepantasnya PENGGUGAT meminta dan memohon, dengan kerendahan

hati dan dalam ketidakberdayaan kepada Pengadilan Negeri Medan, melalui

Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan mengadili

perkara ini nantinya, untuk memberikan PERLINDUNGAN yang sebenar-

benarnya dan seadil-adilnya kepada PENGGUGAT sebagai konsumen yang

beritikad baik dan patut dilindungi, oleh negara dan undang-undang ;

19. Bahwa atas keadaan tersebut, jika dikaitkan dengan aturan perundang-

undangan yang telah ada dan berlaku pula, maka jelas perbuatan para Debt

collector TERGUGAT, atas perintah TERGUGAT adalah PERBUATAN

MELAWAN HUKUM, perbuatan mana yang dengan jelas telah

menimbulkan kerugian baik materiil maupun im materiil yang cukup besar

kepada PENGGUGAT ;

20. Bahwa dikarenakan perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT tersebut

adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum dan menyebabkan/menimbulkan

penderitaan serta kerugian yang sangat besar bagi PENGGUGAT, baik

kerugian secara materiil maupun im materiil, maka sudah sepantasnya dan

seyogyanya PENGGUGAT memohon kepada Pengadilan Negeri yang

berwenang, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa

dan mengadili perkara ini nantinya, untuk menghukum dan memaksa

TERGUGAT agar TERGUGAT membayar segala kerugian yang ditimbulkan

olehnya kepada PENGGUGAT, kerugian mana terdiri dari : Kerugian Materiil

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 36

Dari harga kendaraan sejumlah Rp 225.000.000,- (Dua ratus dua puluh lima

juta rupiah), jumlah yang telah dibayarkan/disetorkan oleh PENGGUGAT

kepada TERGUGAT adalah berjumlah ± Rp 217.075.000, (Dua ratus tujuh

belas juta tujuh puluh lima ribu rupiah), hal ini adalah menurut perhitungan

yang telah diakui dan dinyatakan dengan jelas dan tegas oleh TERGUGAT

melalui Payment information detail, yang dikeluarkan oleh TERGUGAT,

dan diterima PENGGUGAT tertanggal 06 September 2016, dengan

perincian :

MENURUT TERGUGAT

- DP kendaraan : Rp 60.700.000 + Jumlah angsuran /bulan Rp 6.255.000 -,

dikali jumlah yang telah di bayar : 25 ( dua puluh lima kali) atau perhitungan

mudahnya : 60.700.000 + 6.255.000 x 25 (dua puluh lima kali

pembayaran), sehingga total keseluruhan yang telah diterima TERGUGAT

adalah berjumlah Rp 217.075.000 ;

MENURUT PENGGUGAT

- Down payment (Dp)/ Panjar yang diakui oleh pihak TERGUGAT diterima

sebesar Rp 60.700.000 (Enam puluh juta tujuh ratus ribu rupiah), kemudian

- Angsuran sebesar Rp 6.255.000 (Enam juta dua ratus lima puluh lima ribu

rupiah) di kali 25 kali pembayaran, (6.255.000 x 25) = Rp 156.375.000-

(Seratus lima puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah), +

(ditambah) Rp 6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu rupiah) sebagai

pembayaran yang telah disetorkan kepada TERGUGAT untuk pembayaran

ke-26, namun tidak diakui, padahal dapat dibuktikan oleh PENGGUGAT,

sehingga total keseluruhan yang telah dibayarkan/disetorkan PENGGUGAT

hingga gugatan ini diajukan adalah berjumlah Rp 223.575.000 ( Dua ratus

dua puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah ) ;

Kerugian Imateriil Bahwa, akibat dari perbuatan TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT dan

keluarga merasa sangat tertekan, bayangan intimidasi yang masih

melekat dan dapat dirasakan PENGGUGAT, membuat perasaan dan

fikiran PENGGUGAT menjadi sangat terganggu, ketakutan, dan

menahan rasa malu yang sangat menyakitkan, ditambah lagi dengan

fikiran dan ketenangan yang juga terganggu oleh stigma buruk

masyarakat yang melekat akibat dari perbuatan TERGUGAT tersebut,

nama baik PENGGUGAT dan keluarga yang tercemar, yang tidak tahu

akan sampai kapan berakhir, sehingga jelas menimbulkan kerugian yang

juga patut dan pantas untuk diperhitungkan, walaupun sesungguhnya

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 36

tidaklah dapat dinilai dan digantikan dengan materi dalam jumlah

berapapun dan sebesar apapun, namun untuk memudahkan Ketua

Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara a quo, maka tidaklah berlebihan

apabila PENGGUGAT dalam perkara ini, meminta dan menuntut

kerugian im materiil sebesar Rp. 1.000.000.000-(Satu milyar rupiah )

yang harus dibayarkan TERGUGAT sekaligus dan tunai seketika, setelah

putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap ( In kracht van Gewisjde

) ;

Bahwa disamping itu juga, sebagai akibat dari Perbuatan TERGUGAT tersebut,

kini PENGGUGAT tidak lagi dapat menjalankan aktifitas pekerjaan yang

menghasilkan uang sebagai nafkah kehidupan bagi anak-anak dan keluarga

PENGGUGAT seperti biasanya, perbuatan TERGUGAT tersebut juga telah

menghentikan kontrak kerja PENGGUGAT dengan pemilik tangkahan/tambang

pasir selama 5 (lima) tahun untuk PENGGUGAT kelola, serta telah pula

dibayarkan oleh PENGGUGAT secara keseluruhan dengan menjual tanah

warisan, dan membayar sebesar Rp 7.500.000 ( Tujuh juta lima ratus ribu

rupiah) dikali 5 (lima) tahun kepada pemilik tambang, sehingga berjumlah Rp.

37.500.000- ( Tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), kontrak kerja mana,

baru berjalan selama 8 bulan, dan saat ini telah terhenti, kontrak pengelolaan

tambang pasir terjadi justru didasari oleh karena PENGGUGAT memiliki

kendaraan dump truck tersebut, sebagai satu-satunya sarana pengangkut,

sehingga dipercaya untuk dapat mengelola tangkahan/tambang pasir dimaksud,

dan berhubungan dengan pihak-pihak pengguna, termasuk pengusaha-

pengusaha matrial, maka dengan tidak dimilikinya lagi kendaraan yang telah

disita dan dirampas oleh TERGUGAT tersebut, jelas-jelas telah menimbulkan

kerugian kepada PENGGUGAT secara nyata, karena jika kontrak tersebut

berjalan, PENGGUGAT dalam satu hari dapat mengangkut ± 50 meter pasir,

untuk diantar ke pengguna ataupun pengusaha2 material, yang keuntungan dari

satu meternya, dari harga Rp 25.000/meter (dua puluh lima ribu rupiah), biaya

angkut sampai ditempat adalah Rp 10.000 rupiah, sehingga jika rata-rata 50

meter/hari maka keuntungan dari pengangkutan yang dapat diambil dalam satu

bulannya adalah Rp 15.000.000, (10.000 x 50 x 30 = Rp 15.000.000 - ), artinya

dalam satu tahun atau 365 hari PENGGUGAT dapat menghasilkan uang

sebesar Rp 180.000.000 ( Seratus delapan puluh juta rupiah) dengan perkalian :

50 meter/ hari x keuntungan : Rp 10.000 x 30 hari x 12 bulan = Rp

180.000.000/tahun, dan jika dikali 4 tahun 4 bulan, sebagai sisa masa kontrak,

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 36

maka total yang dapat dihasilkan dari kontrak pengangkutan tersebut adalah

berjumlah Rp 790.000.000 (Tujuh ratus sembilan puluh juta rupiah) Sehingga

total kerugian im materiil yang diderita oleh PENGGUGAT, jika di akumulasi

adalah sebesar Rp 1.827.000 000 - (Satu milyar delapan ratus dua puluh tujuh

juta rupiah ), dengan perhitungan : 1.000.000.000 + 37.000.000 + 790.000.000

= 1.827.000.000

21. Bahwa PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri

Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata,

berdasarkan pasal 17 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999, Tentang Hak

Asasi Manusia, yang bunyinya menentukan, bahwa :“ Setiap orang, tanpa

diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan

permohonan, pengaduan dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,

maupun administrasi, serta di adili melalui proses hukum dalam peradilan

yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang

menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang jujur dan adil, untuk

memperoleh putusan yang adil dan benar ;

22. Bahwa kemudian juga, PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke

Pengadilan Negeri Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung

jawaban perdata, berdasarkan pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata (KUHpdt), yang bunyinya menentukan, bahwa ” setiap perbuatan

melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada/terhadap orang lain,

mewajibkan orang yang karena kesalahannya/salahnya menerbitkan

kerugian itu, untuk mengganti kerugian tersebut “, sebagaimana halnya

yang telah dijelaskan oleh pendapat Prof R. Subekti, SH, dalam bukunya

“Pokok-Pokok Hukum Perdata” yang menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan ganti rugi adalah terdiri dari tiga unsur, yakni “ biaya, rugi dan

bunga “ ;

23. Bahwa kemudian lagi, PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke

Pengadilan Negeri Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung

jawaban perdata, berdasarkan pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata (KUHpdt), yang bunyinya menentukan, bahwa ” majikan majikan

dan mereka yang mengangkat orang-orang lain, untuk mewakili urusan-

urusan mereka, adalah bertanggung jawab tentang kerugian-kerugian yang

diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka, di dalam

melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya ;

24. Bahwa atas dasar keadaan yang demikian, berdasarkan undang-undang

serta pasal-pasal yang telah PENGGUGAT sampaikan secara terperinci,

dengan jelas dan tegas, maka sudah sepantasnya dan tidaklah berlebihan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 36

sekiranya PENGGUGAT memohon kepada Pengadilan Negeri Medan,

melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan

mengadili perkara ini nantinya, untuk mempertimbangkan segala alasan

maupun dalil-dalil yang telah PENGGUGAT ungkapkan/sampaikan, dan

memberikan keputusan yang seadil-adilnya dan sebenar-benarnya,

tentunya dalam peradilan yang baik dan benar, karena banyaknya kerugian

yang sudah PENGGUGAT alami dan derita, dalam perjuangan untuk

mencari rasa keadilan dan kepastian hukum pada perkara ini, tidak lain

adalah demi memperjuangkan hak-hak PENGGUGAT beserta nasib anak-

anak dan keluarga yang PENGGUGAT sayangi, yang memang sudah

sepatutnya untuk PENGGUGAT perjuangkan, sehingga tidak patut untuk

diabaikan dan dikesampingkan ;

25. Bahwa terhadap PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang telah dilakukan

oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk menjaga kepentingan hukum

PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT memohon, dengan

kerendahan hati berdasarkan nurani dan rasa keadilan yang patut agar

kiranya Ketua Pengadilan Negeri Medan, melalui Majelis Hakim yang

menangani perkara ini nantinya berkenan menyatakan bahwa perbuatan

TERGUGAT tersebut adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM dan

dinyatakan bersalah ;

26. Bahwa agar gugatan Penggugat ini tidaklah menjadi gugatan yang illusoir,

kabur, sia-sia dan tidak bernilai, serta demi menghindari usaha TERGUGAT

untuk melepaskan tanggung jawab darinya, dengan mengalihkan objek gugatan kepada pihak lain, dengan cara ataupun dengan jenis peralihan

apapun, maka PENGGUGAT memohon agar kiranya Pengadilan Negeri

yang berwenang, melalui Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan

memutus perkara ini nantinya, dapat meletakkan sita jaminan (Conservatoir

beslag ) terhadap barang-barang/benda-benda yang telah disita dari tangan

PENGGUGAT, yang saat ini berada dalam kekuasaan penuh TERGUGAT,

yang terdiri atas ;

Satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light Truck MITSUBISHI COLT DIESEL

FE 74 DUMP TRUCK, Tahun Pembuatan : 2007, berwarna : kuning, No

Rangka : MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi :

BM 8969 SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi Simangunsong ;

27. Bahwa dikarenakan gugatan ini diajukan dengan disertai bukti- bukti yang

otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR, segala penetapan dan

putusan Pengadilan dalam perkara ini, adalah dengan putusan yang dapat

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 36

di jalankan/dilaksanakan terlebih dahulu ( Uitvoerbaar Bij Voorrad ),

meskipun ada perlawanan dan bantahan dari Tergugat

28. Bahwa sebelum gugatan ini diajukan oleh PENGGUGAT, PENGGUGAT

telah berulang kali mencoba mengajak TERGUGAT untuk menyelesaikan

masalah/ perkara ini secara musyawarah kekeluargaan, dengan cara

PENGGUGAT yang tinggal jauh di pedalaman Kota Kisaran, berulang kali

mendatangi TERGUGAT yang berada jauh di kota Medan, PENGGUGAT

membawa sejumlah uang, dengan rencana sebagai pembayaran yang

TERGUGAT minta sebelumnya, yaitu empat bulan angsuran, deposit dan

biaya tarik debt collector TERGUGAT, hal ini PENGGUGAT lakukan setelah

kendaraan tersebut disita, dirampas dan berada dalam kekuasaan

TERGUGAT, akan tetapi TERGUGAT tidak pernah beritikad baik dan serius

untuk menyelesaikan masalah ini, serta memberikan solusi yang patut dan

pantas dalam menjaga dan menciptakan hubungan yang baik antara pelaku

usaha dengan konsumen, namun PENGGUGAT justru merasa

dipermainkan, dibola-bola, dioper sana sini, hingga akhirnya dengan

arogansi kekuasaan TERGUGAT, TERGUGAT terus menekan dan

mengintimidasi PENGGUGAT yang sudah pasrah dan tiada berdaya,

TERGUGAT langsung melakukan perintah pelunasan secara mau tidak

mau, baik secara lisan maupun tulisan kepada PENGGUGAT, seolah tidak

lagi ada jalan lain yang dapat ditempuh selain pelunasan PENGGUGAT

dengan jumlah, Rp 105.859.000 (Seratus lima juta delapan ratus lima puluh

sembilan ribu rupiah) ditambah uang tarik sebesar 10.000.000 ( sepuluh juta

rupiah ), biaya denda, bunga dan biaya-biaya adaministrasi lainnya, seolah

memberikan isyarat dalam syarat dan ketentuan yang sudah jelas dan pasti

tidak akan pernah mampu PENGGUGAT selesaikan/bayarkan. sehingga

dalam kepasrahan dan ketidakberdayaan, PENGGUGAT menilai, tiada jalan

lain lagi kecuali PENGUGAT menyerahkan perkara ini kepada Pengadilan

Negeri Medan untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini

dengan rasa keadilan dan kepatutan yang sebenar-benarnya ;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah PENGGUGAT uraikan secara

terperinci diatas, maka dengan kerendahan hati,dan rasa percaya,

PENGGUGAT memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Medan yang menangani, memeriksa, dan mengadili perkara ini

nantinya, dapat memberikan rasa keadilan kepada PENGGUGAT, dengan

menjatuhkan putusan yang amar putusannya adalah sebagai berikut ;

DALAM PRIMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 36

2. Menyatakan bahwa pembayaran/setoran PENGGUGAT tertanggal 15

Agustus 2016 kepada TERGUGAT yang sudah menerima, sesuai dengan

slip setoran Bank Panin Kcp Kisaran, yang diterima oleh PENGGUGAT,

sebagai pembayaran angsuran ke-26, adalah pembayaran yang sah, diakui

dan dibenarkan ;

3. Menyatakan bahwa Penyitaan kendaraan yang dilakukan oleh debt collector

TERGUGAT, atas perintah TERGUGAT, berdasarkan surat keterangan

penarikan (SKP) dari TERGUGAT, adalah penyitaan/perbuatan yang tidak

dibenarkan oleh hukum dan perundang-undangan dan dinyatakan bersalah

4. Menyatakan secara hukum bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut bersalah

dan melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;

5. Menyatakan Sah dan berharga Sita jaminan tersebut diatas sesuai dengan

pasal 227 HIR ;

6. Menghukum dan memerintahkan secara paksa kepada TERGUGAT untuk

mengembalikan kendaraan (objek gugatan), yang disita TERGUGAT dari

tangan PENGGUGAT dalam keadaan utuh, baik dan tanpa

dibebankan/pembebanan apapun, yang jenis dan merknya/rinciannya, telah

PENGGUGAT jelaskan/sampaikan dalam posita gugatan ;

7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala kerugian yang diderita/

dialami oleh Penggugat, yang secara materiil dengan total sebesar Rp

223.575.000 ( Dua ratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh lima ribu

rupiah ), serta total kerugian im materiil sebesar Rp 1.827.000.000 (Satu

milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta rupiah ), dengan perhitungan :

1.000.000.000 + 37.000.000 + 790.000.000 = 1.827.000.000 ;

8. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan oleh

PENGGUGAT ;

9. Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat

dilaksanakan/dijalankan terlebih dahulu dan secara serta merta meskipun

ada verzet (perlawanan) banding atau kasasi ataupun upaya hukum lainnya

dari Tergugat ( Uitvoerbar bij Voerraad)

10. Menghukum TERGUGAT menurut hukum untuk membayar uang paksa

(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000 ( satu juta rupiah ) dalam tiap hari

keterlambatan pembayaran, sampai putusan tersebut dijalankan oleh

TERGUGAT ;

11. Menghukum TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam

perkara ini secara keseluruhan .

DALAM SUBSIDAIR :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 36

Bahwa seandainya Pengadilan berpendapat lain PENGGUGAT

memohon, dalam peradilan yang baik (In good van justitie ), jujur dan

menjunjung tinggi rasa keadilan, agar kiranya Pengadilan dapat memberikan

putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono) ;

Menimbang bahwa atas gugatan penggugat tersebut diatas Kuasa

Tergugat menyampaikan jawabannya tertanggal 07 Desember 2016 yang pada

pokoknya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

Gugatan PENGGUGAT Kabur (Obscuur Libel)

1. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak seluruh dalil/ alas an yang

dikemukakan PENGGUGAT dalam Gugatannya, kecuali terhadap dalil-dalil

yang secara tegas diakui kebenarannya ;

2. Bahwa PENGGUGAT dalam Gugatannya adalah tentang keberatan

terhadap penarikan yang dilakukan oleh TERGUGAT atas 1 (satu) unit

Kenderaan bermotor merk/ type : Mistubishi Volt Diesel FE 74 Dump Truk,

tahun : 2007, Warna : Kuning, No. Rangka : MHMFE74P47K005795, No.

Mesin : 4D34TC85792, Nopol : BM 8969 SG (Obyek A quo) yang menjadi

Obyek Perjanjian berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor :

80302841411 tertanggal 06 Juni 2014 antara TERGUGAT dengan

PENGGUGAT (‘Perjanjian”) ;

3. Bahwa dalam Perjanjian tersebut para pihaknya adalah TERGUGAT dengan

PENGGUGAT, dan artinya bahwa antara TERGUGAT dengan

PENGGUGAT sepanjang mengenai Perjanjian adalah undang-undang bari

TERGUGAT dan PENGGUGAT, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1338

KUHPerdata yang menyatakan : “Semua persetujuan yang dibuat secara

sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya” dan

sebagai konsekwensi hukumnya apabila salah satu pihak dalam perjanjian

tidak memenuhi isi dari perjanjian tersebut, maka pihak tersebut dapat

dinyatakan sebagai Ingkar Janji (wanprestasi) bukan Perbuatan Melawan

Hukum, dengan relevansi sebagaimana ditegaskan dalam pasal 1238

KUHPerdata yang menyatakan : “Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan

surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai,

atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang

akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu”, sehingga apabila

PENGGUGAT lalai memenuhi kewajibannya kepada TERGUGAT, maka

berdasarkan Surat Kuasa yang diberikan PENGGUGAT kepada

TERGUGAT tertanggal 06 Juni 2014, TERGUGAT diijinkan dan berhak

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 36

untuk melakukan penarikan terhadap Obyek Perjanjian yang menjadi

jaminan fiducia dan telah diikat dengan sertifikat Fiducia ;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka gugatan PENGGUGAT dengan

dasar Gugatan yang demikian adalah gugatan yang Kabur (Obscuur Libel), dan

Gugatan yang demikian adalah Gugatan yang sudah seharusnya tidak dapat

diterima.

DALAM POKOK PERKARA ;

1. Bahwa apa yang telah TERGUGAT kemukakan dalam Eksepsi, mohon

kiranya dinyatakan telah termasuk dan sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ini ;

2. Bahwa benar antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT telah sepakat dan

setuju untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian yang memiliki

hubungan hukum ;

3. Bahwa kemudian dalam Perjanjian a quo PENGGUGAT menyepakati untuk

memberikan Surat Kuasa memasang Jaminan Fisusia tertanggal 06 Juni

2014 dan Surat Kuasa penarikan tertanggal 06 Juni 2014 ;

4. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT dalam

gugatannya karena berdasarkan fakta yang ada berdasarkan Surat Kuasa

Memasang Jaminan Fidusia tertanggal 06 Juni 2014 yang diberikan

PENGGUGAT kepada TERGUGAT, TERGUGAT telah mendaftarkan obyek

Perjanjian melalui Kementetian Hukum dan HAM R.I kantor Wilayah

Sumatera Utara, sehingga atas dasar tersebut telah terbit Sertifikat Fiducia

Nomor : W2.00240267.AH.05.01 Tahun 2014 tertanggal 09 Agustus 2014,

dimana Sertifikat Jaminan Fidusia tersebut mempunyai kekuatan

eksekutorial yang sama dengan putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hokum tetap sesuai yang tertera dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat

(2) Undang-Undang RI No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan

apabila PENGGUGAT tidak memenuhi kewajibannya kepada TERGUGAT,

maka berdasarkan Pasal 15 ayat (3) UU No. 42 Tahun 1999 tentang

Jaminan Fiducia, TERGUGAT mempunyai hak untuk benda yang menjadi

Objek Jaminan Fiducia tersebut ;

5. Bahwa benar, PENGGUGAT memiliki kewajiban kepada TERGUGAT setiap

bulannya sebesar Rp.6.255.000,- (enam juta dua ratus lima puluh lima ribu

rupiah) dalam jangka waktu selama 36 (tiga puluh enam) dan sejak

angsuran ke- 26 9dua puluh enam) sampai dengan saat ini, PENGGUGAT

telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya kepada TERGUGAT ;

6. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam Gugatannya pada point 8 s/d 12 adalah

dalil yang semata-mata untuk menghindar dari kewajiban PENGGUGAT

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 36

kepada TERGUGAT, karena berdasarkan perjanjoian a quo khususnya

dalam Pasal 7 huruf (e) jo Surat Kuasa dari PENGGUGAT kepada

TERGUGAT tertanggal 06 Juni 2014 dengan jelas diatur apabila

PENGGUGAT lalai dalam melaksanakan kewajibannya kepada

TERGUGAT, TERGUGAT berhak mengambil Obyek Perjanjian a quo

tersebut dan/ atau melakukan penarikan atas Objek Perjanjian a quo

tersebut, sehingga apabila PENGGUGAT memiliki itikad baik seharusnya

dengan kesadaran yang tinggi PENGGUGAT menyerahkan Obyek

Perjanjian a quo kepada TERGUGAT bukannya malah mengajukan Gugatan

terhadap TERGUGAT SEHINGGA Gugatan dengan dalil-dalil dimaksud

sudah seharusnya ditolak ;

7. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam Gugatannya pada point 13 mengenai

penarikan secara paksa yang akan dilakukan oleh TERGUGAT kepada

PENGGUGAT yang sedang mengalami ketersendatan usaha dan berakibat

pembayaran tidak lancer adalah suatu yang mengada-ada, dimana

TERGUGAT melihat adanya itikad tidak baik dari PENGGUGAT dengan

membuat issue TERGUGAT akan melakukan penarikan paksa, sedangkan

hal tersebut sama sekali tidak pernah dilakukan TERGUGAT kepada

PENGGUGAT ;

Oleh karenanya :

Apa yang didalilkan oleh PENGGUGAT dalam Gugatannya tidaklah terbukti

bahwa TERGUGAT akan melakukan penarikan secara paksa seperti yang

dituduhkan PENGGUGAT kepada TERGUGAT dan Gugatan PENGGUGAT

dengan dalil tersebut tidak lain adalah pemutarbalikkan fakta, sangat tidak

berdasar dan sangat mengada-ada, dengan demikian Gugatan

PENGGUGAT adalah Gugatan yang sudah seharusnya ditolak ;

8. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam gugatannya pada point 15 dan 16 yang

dikemukakan PENGGUGAT mengenai penarikan objek a quo tidak dapat

dibenarkan menurut TERGUGAT merupakan hal yang dibuat-buat dengan

tujuan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai seorang konsumen.

Adapun dalam klausula perjanjian sangat jelas tertulis bilamana angsuran

seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus dilaksanakan oleh

konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya sudah merupakan

bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya, maka bila melihat

gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas TERGUGAT menganggap

PENGGUGAT telah Ingkar Janji/ Wanprestasi ;

9. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam gugatannya pada point 15 yang

dikemukakan PENGGUGAT mengenai permohonan penyelamatan kredit

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 36

dan penundaan menurut TERGUGAT merupakan hal yang dibuat-buat

dengan tujuan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai seorang

konsumen. Adapun dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis

bilamana angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus

dilaksanakan oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya

sudah merupakan bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya,

maka bila melihat gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas

TERGUGAT menganggap PENGGUGAT telah Ingkar Janji/ Wanprestasi ;

10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, maka apa yang didalilkan oleh

PENGGUGAT dalam Gugatannya tidaklah terbukti bahwa penarikan

terhadap Obyek Perjanjian tersebut melanggar peraturan perundang-

undangan dan ketentuan hukum yang ada, dan Gugatan PENGGUGAT

dengan dalil-dalil tersebut tidak lain adalah pemutarbalikkan fakta, sangat

tidak berdasar dan sangat mengada-ada, dengan demikian Gugatan

PENGGUGAT adalah gugatan yang sudah seharusnya ditolak ;

11. Bahwa karena PENGGUGAT tidak dapat membuktikan Gugatannya tentang

Perbuatan Melawan Hukum terhadap TERGUGAT, maka tuntutan mengenai

:

Menyatakan secara hukum PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah pihak

yang lalai ;

Menyatakan secara hokum eksekusi yang dilakukan oleh TERGUGAT

adalah bertentangan hukum yang berlaku ;

Menyatakan agar TERGUGAT untuk menyerahkan Obyek A quo kepada

TERGUGAT ;

Adalah tuntutan yang sudah seharusnya ditolak ;

Berdasarkan alas an-alasan tersebut diatas, TERGUGAT memohon kepada

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banjarmasin yang memeriksa dan

mengadili perkara a quo tersebut, untuk memberikan putusan dengan amar

sebagai berikut ;

DALAM KONPENSI

DALAM EKSEPSI

1. Menyatakan menerima Eksepsi dari TERGUGAT untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT ditolak untuk seluruhnya atau

setidak-tidaknya menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat

diterima;

3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul

dalam perkara ini ;

DALAM POKOK PERKARA :

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 36

1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan ini tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard) ;

2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya dalam perkara ini

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini

berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex Aequo et Bono) ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Pengadilan Negeri

Medan telah menjatuhkan putusan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16

Maret 2017, sebagai berikut : DALAM EKSEPSI

- Menolak Eksepsi Tergugat ;

DALAM POKOK PERKARA

- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;

- Menyatakan pembayaran setoran Penggugat tertanggal 15 Agustus 2016

kepada Tergugat adalah sebagai pembayaran angsuran ke 26 dan

merupakan pembayaran yang sah ;

- Menyatakan penyitaan objek jaminan berupa kendaraan mobil dumpt truk

nomor polisi BM 8969 SG adalah tidak sah secara hukum;

- Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;

- Menghukum Tergugat mengembalikan objek jaminan berupa mobil dumpt

truk BM 8969 SG kepada Penggugat dalam keadaan utuh dan baik ;

- Menyatakan sah dan berharga seluruh alat bukti Penggugat ;

- Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi materil kepada Penggugat

sebesar Rp. 60.000.000,- ( enam puluh juta rupiah ) .

- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp Rp. 574.000,-

(lima ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) ;

- Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16 Maret 2017, Kuasa Hukum Pembanding

semula Tergugat telah mengajukan Permohonan banding sesuai Akta Banding

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan Nomor : 32/2016 tanggal

29 Maret 2017 ;

Menimbang, bahwa Permohonan banding dari Kuasa Hukum

Pembanding semula Tergugat tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Medan kepada pihak Kuasa Hukum Terbanding

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 36

semula Penggugat berdasarkan Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding

pada tanggal 5 April 2017;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah

menyerahkan Memori Bandingnya pada tanggal 4 April 2017 dan didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 10 April 2017, Memori

Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum

Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 5 Juli 2017 ;

Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding tersebut Kuasa Hukum

Terbanding semuIa Penggugat telah menyerahkan Kontra Memori Banding

tertanggaI 12 Juni 2017 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Medan pada tanggal 12 Juni 2017, selanjutnya Kontra Memori Banding tersebut

telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat pada

tanggal 16 Agustus 2017;

Menimbang, bahwa risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara

Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn yang di beritahukan oleh Jurusita Pengganti

Pengadilan Negeri Medan telah memberi kesempatan masing-masing kepada

Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat pada tanggal 28 April 2017 dan

kepada Kuasa Hukum Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 5 April

2017, untuk mempelajari berkas perkara seIama 14 (empat beIas) hari kerja di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, sebelum berkas perkara dikirim ke

Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari Kuasa Hukum

Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan

menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh

Undang-Undang oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal

dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah

mengajukan memori banding tertanggal 4 April 2017 terhadap putusan

Pengadilan Negeri Medan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16 Maret

2017, yang pada pokoknya telah mengemukakan keberatan sebagai berikut :

1. Bahwa PEMBANDING semula TERGUGAT tidak sependapat dengan Dasar

Pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama yang menolak Eksepsi

PEMBANDING semula TERGUGAT;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 36

2. Bahwa PEMBANDING berpendapat dan sangat keberatan dengan amar

Putusan Majelis Hakim tingkat pertama, dimana berdasarkan fakta hukum

yang sebenarnya TERBANDING-lah yang telah melakukan perbuatan Ingkar

Janji (Wanpretasi) kepada PEMBANDING, yaitu tidak dibayarkannya

kewajiban TERBANDING kepada PEMBANDING berupa pembayaran

angsuran setiap bulannya yang tidak dibayarkan sejak pembayaran

angsuran ke-26 (duapuluh enam) sampai dengan angsuran ke-27 (duapuluh

tujuh) saat terjadinya penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud,

sehingga atas dasar tersebut TERBANDING semula PENGGUGAT dapat

dikategorikan telah melakukan perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi)

terhadap Perjanjian A quo yang telah disepakati bersama;

Sehingga :

Berdasarkan Perjanjian A quo yang telah disepakati antara PEMBANDING

dengan TERBANDING maka penarikan yang dilakukan oleh PEMBANDING

terhadap Objek Perjanjian tersebut hanyalah untuk memenuhi hak-hak

PEMBANDING apabila TERBANDING lalai dalam melakukan kewajibannya

kepada PEMBANDING, maka sangatlah tidak tepat apabila Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Medan menyatakan bahwa PEMBANDING telah

melakukan Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan Objek Perjanjian

dimaksud;

Bahwa berdasarkan hal –hal yang telah diuraikan diatas, maka apa yang telah

diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan didalam Amar

Putusannya dengan Nomor Perkara : 516/Pdt.G/2016.PN.Mdn sangatlah tidak

tepat dan sudah seharusnya tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada

halaman ke 27 terhadap Petitum ke 1 (pertama) yang menyatakan bahwa

penarikan Objek Perjanjian dimaksud merupakan Perbuatan Melawan

Hukum, dimana berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya justru

TERBANDING-lah yang telah Ingkar janji (Wanprestasi) kepada

PEMBANDING yaitu tidak dibayarkannya kewajiban TERBANDING kepada

PEMBANDING berupa pembayaran angsuran setiap bulannya, yang tidak

lagi dibayarkan oleh TERBANDING sejak pembayaran angsuran ke 26

yang jatuh tempo pada tanggal 06 Juli 2016 sampai dengan terjadinya

penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud pada tanggal 05 September

2016, sehingga berdasarkan Perjanjian A quo yang telah disepakati

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 36

bersama khususnya pada Pasal 7 huruf (d) yang menyatakan “Bilamana konsumen tidak melunasi kewajibannya kepada Clipan berdasarkan perjanjian ini, maka Clipan berhak dan dengan ini diberikan kuasa dengan hak subtitusi oleh Konsumen untuk mengambil dimanapun dan ditempat siapapun Barang itu berada............”, jo Surat Pernyataan

dan Persetujuan didalam Perjanjian khususnya pada point 3 (tiga) yang

menyatakan “Wajib membayar angsuran tepat waktu.....”, sehingga

dengan adanya penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud,

PEMBANDING hanya menjalankan hak-haknya berdasarkan jaminan yang

diberikan oleh TERBANDING, maka sangatlah tidak tepat apabila penarikan

Objek Perjanjian yang dilakukan oleh PEMBANDING dikategorikan sebagai

Perbuatan Melawan Hukum;

2. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada

halaman ke 29 terhadap Petitum ke 2 (dua) dan ke 3 (tiga) yang

menyatakan bahwa bukti penyetoran yang dikeluarkan oleh Bank Panin

tertanggal 15 Agustus yang dijadikan bukti oleh TERBANDING merupakan

pembayaran angsuran ke 26. Dimana berdasarkan fakta yang sebenarnya

pada saat dilakukan penarikan Objek Perjanjian dimaksud pada tanggal 05

Agustus 2016 TERBANDING sudah menunggak sebanyak dua kali

angsuran yaitu untuk angsuran ke 26 dan angsuran ke 27, dimana untuk

menutupi kelalain TERBANDING, tanpa sepengetahuan dari

PEMBANDING TERBANDING melakukan pembayaran untuk angsuran ke

26 pada tanggal 15 Agustus 2016 melalui BANK PANIN dengan

menggunakan rekening bukan dari milik TERBANDING sehingga

PEMBANDING tidak dapat mengetahui dari mana dana tersebut berasal.

Sehingga amat disayangkan apabila TERBANDING baru memiliki keinginan

untuk membayar angsuran yang tertunggak setelah objek perjanjian ditarik

dari penguasaan TERBANDING;

3. Bahwa PEMBANDING merasa keberatan dengan pertimbangan hukum

dalam halaman ke -29 petitum ke 4 dimana Mejelis Hakim tingkat pertama

melihat keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh TERBANDING

masih dalam toleransi atau tidak dimana seharusnya sudah sangat jelas

bahwa bila melihat historikal pembayaran TERBANDING selama ini

seringkali TERBANDING lalai dari schedule yang ditentukan dalam

perjanjian serta bila PEMBANDING melakukan penagihan baik via

telephone ataupun kunjungan TERBANDING tidak merespon dengan baik.

Adapun dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis bilamana

angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus dilaksanakan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 36

oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya sudah merupakan

bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya, maka bila melihat

gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas TERGUGAT menganggap

PENGGUGAT telah Ingkar Janji/Wanprestasi;

4. Bahwa PEMBANDING merasa keberatan dengan pertimbangan hukum

dalam halaman ke -30 Petitum 2 mengenai penarikan paksa yang dilakukan

oleh PEMBANDING dimana jelas sejak awal kredit TERBANDING

menandatangani Surat Kuasa Penarikan yang diberikan oleh

TERBANDING kepada PEMBANDING tertanggal 06 Juni 2014, dimana

TERBANDING memberikan kuasa dengan hak subtitusi untuk melakukan

tindakan-tindakan, apabila Pemberi Kuasa (TERBANDING) lalai memenuhi

kewajibannya kepada Penerima Kuasa (PEMBANDING). Adapun sebelum

dilakukan penarikan PEMBANDING kerap kali mengirimkan Surat

Peringatan diantaranya adalah Surat Peringatan Peringatan I (Pertama) No.

803SP12016000563 tertanggal 14 April 2016 dan Surat Peringatan Terakhir

No. 803SP22016000803 tertanggal 22 Juli 2016 (Surat Peringatan tersebut

hanyalah sebahagian dari sekian banyak Surat Peringatan yang

PEMBANDING layangkan kepada TERBANDING selama masa

pembayaran) tersebut sehingga dengan demikian adalah Sah penarikan

yang dilakukan oleh PEMBANDING apabila melihat ketidakdisiplinan

TERBANDING selama ini;

5. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam

halaman ke 31 pertitum ke 2 dimana anggapan Majelis Tingkat Pertama

terhadap rekapitulasi pembayaran yang dianggap masih dalam batas

kewajaran dimana dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis

bilamana angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus

dilaksanakan oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya

sudah merupakan bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya

sehingga sangat pantas TERGUGAT menganggap PENGGUGAT telah

Ingkar Janji/Wanprestasi;

6. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam

halaman 30 petitum 3 mengenai penarikan paksa yang dinilai oleh majelis

dilakukan oleh PEMBANDING tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dimana

berdasarkan fakta sebenarnya dalam pembuktian PEMBANDING dahulu

TERGUGAT melampirkan Copy Surat Peringatan I (Pertama) No.

803SP12016000563 tertanggal 14 April 2016 dan Copy Surat Peringatan

Terakhir No. 803SP22016000803 tertanggal 22 Juli 2016 sehingga

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 36

sangatlah tidak tepat apabila Majelis tingkat pertama menimbang penarikan

yang dilakukan oleh PEMBANDING tanpa ada pemberitahuan terlebih.

Adapun PEMBANDING dalam melakukan penarikan selalu berusaha

melakukan penagihan secara persuasive akan tetapi dari pihak

TERBANDING tidak kooperative.

7. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam

halaman 30 petitum 4 yang dikemukakan Majelis Tingkat Pertama, dimana

berdasarkan fakta yang ada TERBANDING telah lalai dalam melakukan

kewajibannya kepada TERGUGAT berupa pembayaran angsuran, sehingga

berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan “Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”, dan juga berdasarkan Perjanjian yang

telah disepakati oleh PEMBANDING dan TERBANDING maka penarikan

terhadap Objek Perjanjian tersebut dilakukan oleh PEMBANDING sesuai

dengan ketentuan/undang-undang yang berlaku, sehingga apabila Majelis

Hakim tingkat Pertama memandang bahwasanya penarikan Objek

Perjanjian dimaksud adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum, maka hal

tersebut semata-mata hanya sebagai pemutarbalikan fakta hukum yang

sebenarnya dan tidak mencerminkan rasa keadilan bagi PEMBANDING

selaku Pelaku Usaha yang memiliki hak atas Obyek Jaminan dimaksud

sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (3) UU No. 42 Tahun 1999

Tentang Jaminan Fidusia yang menyatakan “Apabila debitor cidera janji, Penerima Fiducia mempunyai hak untuk menjual Benda yang menjadi objek Jaminan Fiducia atas kekuasaannya sendiri” Jo Pasal 15 ayat (1)

U6U No. 42 Tahun 1999 yang menyatakan “Dalam Sertifikat Jaminan Fiducia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dicantumkan kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” dan Sertifikat Fiducia tersebut memiliki kekuatan eksekutorial

sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 15 ayat (2) UU No. 42 Tahun 1999

yang menyatakan “Serfifikat Jaminan Fiducia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap”.

8. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada

halaman ke 33 terhadap Petitum ke 4 (empat) sampai dengan ke Petitum

ke 6 (enam) perihal kerugian materiil dan imateriil sebesar Rp. 60.000.000,-

(enam puluh juta rupiah) PEMBANDING sangat keberatan dikarenakan

bahwa dengan ketersendatan pembayaran yang dilakukan TERBANDING

selama ini membawa dampak kerugian untuk PEMBANDING dikarenakan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 36

PEMBANDING pada saat awal kredit sudah mengeluarkan dana untuk

melakukan pembiayaan atas kendaraan tersebut dan TERBANDING

selama ini sudah menikmati hasil dari Objek Perjanjian yang sudah

PEMBANDING biayai ditambah lagi dengan pernyataan para saksi yang

dikemukakan dimuka persidangan yang menyatakan adanya upaya paksa

dalam melakukan penarikan membuat PEMBANDING selaku Pelaku Usaha

merasa dicemarkan nama baiknya, sehingga berdasarkan hal tersebut

TERBANDING tidak mempunyai hak secara hukum untuk meminta ganti

kerugian dikarenakan penarikan Objek Perjanjian tersebut adalah Sah

karena masih milik dari PEMBANDING, sehingga sewajarnya tuntutan

kerugian materiil dan immateriil tersebut ditolak sebagaimana diatur dalam :

Putusan MARI No. 492 K/Sip/1970 tertanggal 16 Desember 1970 yang

menyatakan :

”Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian kerugian dalam bentuk apa yang menjadi dasar tuntutannya. Tanpa perincian dimaksud maka tuntutan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan tersebut tidak jelas/tidak sempurna”;

- Putusan MARI No. 1057 K/Sip/1973 tertanggal 25 Maret 1976 yang

menyatakan : ”Karena Pembanding I tidak dapat membuktikan adanya kerugian material akibat perbuatan Terbanding I, maka ganti rugi karena Perbuatan Melawan Hukum harus ditolak”;

- Putusan MARI No. 864 K/Sip/1973 tertanggal 13 Mei 1975 yang

menyatakan : “Karena Penggugat tidak dapat membuktikan dalam bentuk apa sebenanya kerugian yang dimaksudkan itu, tuntutan tersebut harus ditolak”.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar berkenan

kiranya memutuskan sebagai berikut :

1. Menerima dan Mengabulkan Permohonan Banding PEMBANDING semula

TERGUGAT untuk seluruhnya;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.

516/Pdt.G/2016.PN.Mdn;

3. Mengabulkan Eksepsi dan Jawaban PEMBANDING semula TERGUGAT;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 36

4. Menghukum TERBANDING semula PENGGUGAT untuk membayar biaya

perkara yang timbul dalam perkara ini;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendapat lain, mohon

Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).

Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa

Hukum Pembanding semula Tergugat tersebut, Kuasa Hukum Terbanding

semula Penggugat telah mengajukan Kontra Memori Banding, yang pada

pokoknya adalah sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa keberatan PEMBANDING semula TERGUGAT yang tidak

sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat Pertama yang

telah menolak Eksepsi PEMBANDING semula TERGUGAT adalah jelas

sangat tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum, selain PEMBANDING

tidak mengajukan alasan kenapa PEMBANDING tidak sependapat dengan

pertimbangan Majelis Hakim dimaksud, TERBANDING semula

PENGGUGAT juga menilai bahwa Justru Majelis Hakim telah lebih dulu

mempelajari sekaligus mempertimbangkan eksepsi PEMBANDING dengan

memeriksa secara cermat dan teliti, sehingga kemudian baru dapat

memberikan penilaian yang dalam pertimbangannya menyatakan, bahwa

ternyata Eksepsi PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut telah masuk

materi pokok perkara yang akan dipertimbangkan dalam pokok perkara

(premature), sehingga sepatutnya menyatakan bahwa eksepsi

PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut tidak beralasan hukum dan

haruslah dinyatakan ditolak, bahwa atas pertimbangan tersebut

TERBANDING jelas sependapat dengan Majelis Hakim dan menyatakan

bahwa keberatan tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;

2. Bahwa keberatan PEMBANDING atas amar putusan Majelis Hakim pada

tingkat pertama dengan menyatakan bahwa sebenarnya TERBANDINGLAH

yang telah melakukan perbuatan wanprestasi terhadap PEMBANDING,

yaitu oleh karena menurut PEMBANDING, TERBANDING dalam perkara A

quo tidak melakukan pembayaran kewajiban berupa angsuran sejak

pembayaran ke-26, dengan kata lain, PEMBANDING tidak pernah

mengakui pembayaran ke-26 yang jelas-jelas telah di setorkan/dibayarkan

oleh TERBANDING, pernyataan PEMBANDING ini sangat bertolak

belakang pada waktu perkara tersebut digelar dan diperiksa di Pengadilan

Negeri Medan, PEMBANDING tidak pernah mampu untuk mempertahankan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 36

dalil-dalilnya dengan membuktikan kebenaran baik melalui bukti surat

ataupun dengan menghadirkan saksi-saksi yang membenarkan bahwa

TERBANDING memang tidak pernah menyetorkan/membayar

tagihan/angsuran ke-26 sebagaimana dimaksud, bahwa sebaliknya,

ternyata apa yang dituduhkan oleh PEMBANDING dapat dibuktikan dan

dipatahkan dengan mudah oleh TERBANDING, yaitu dengan mengajukan

bukti-bukti pembayaran berupa slip setoran ke-26, serta dikuatkan lagi oleh

keterangan dari Bank Panin Kisaran tentang kebenaran penyetoran

tersebut, yang menyatakan bahwa TERBANDING semula PENGGUGAT

atas nama saudara DEDI WAHYUDI benar telah melakukan setoran

pembayaran cicilan yang ke-26, surat keterangan mana ditandatangani

langsung oleh Kepala Cabang Bank Panin Kisaran, yang kedua bukti surat

tersebut, telah pula diajukan oleh TERBANDING semula PENGGUGAT

dalam hal ini, pada pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan Negeri

Medan, ditambah keterangan dari saksi Waskito (yang telah disumpah dan

didengar keterangannya), yang menyatakan bahwa saksi menyaksikan

secara langsung ketika TERBANDING melakukan pembayaran melalui

Bank Panin Kisaran, sebagaimana keterangan keterangan lengkapnya pada

waktu pemeriksaan perkara yang dituangkan pada halaman 23 dari 35

salinan putusan perkara perdata No 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, hal ini sejalan

dan sependapat dengan pandangan serta penilaian Majelis Hakim yang

telah memeriksa dan mengadili perkara A quo, yang dalam

pertimbangannya pada salinan putusan perkara perdata No

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, di halaman 32 alinea ke- 5, dengan jelas dan

tegas telah menyebutkan ;

“ Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan tersebut diatas, dan ternyata Penggugat (Terbanding dalam hal ini) berdasarkan bukti bertanda P-5 (foto copy slip setoran) dan surat bukti bertanda P-6, tentang keterangan dari Bank Panin mengenai kebenaran penyetoran tersebut, telah melakukan pembayaran cicilan yang ke-26, dari 36 masa cicilan yang diperjanjikan’ , sehingga seyogyanya apabila dalam amar putusannya, pada

pokok perkara, Majelis Hakim Memutuskan, dengan menyatakan pembayaran setoran Penggugat (Terbanding dalam hal ini), tertanggal 15 Agustus 2016 kepada Tergugat (Pembanding dalam hal ini), adalah sebagai pembayaran angsuran ke-26, dan merupakan pembayaran yang sah, sedang angsuran

ke-27 sebagaimana disebutkan oleh PEMBANDING, ternyata barulah jatuh

tempo sehari setelah dilakukannya penarikan secara paksa atas objek/benda

jaminan oleh PEMBANDING terhadap TERBANDING, sehingga seandainya hal

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 30 dari 36

sedemikian rupapun PEMBANDING tetap memandangnya sebagai perbuatan

wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERBANDING, adalah sangat

mengherankan sekaligus membingungkan jika PEMBANDING tidak melakukan

gugatan rekonvensi pada waktu perkara tersebut di gelar dan diperiksa di

Pengadilan Negeri Medan, atau mengajukan gugatan tunggal pada Pengadilan

yang dalam kompetensinya untuk mengadili dan bukan menjadikannya sebagai

dalil ataupun argumentasi hukum untuk mengaburkan fakta-fakta hukum yang

sebenarnya ;

Bahwa oleh karena dalil-dalil keberatan PEMBANDING tersebut dapat dengan

sangat mudah TERBANDING patahkan, disertai dengan bukti-bukti materiil

maupun saksi yang telah disampaikan/diajukan dan diperiksa pada tingkat

pertama, serta telah pula diakui kebenarannya, maka tidaklah berlebihan dan

sudah sepantasnya jika keberatan-keberatan PEMBANDING tersebut untuk

ditolak secara keseluruhan ataupun sepantasnya untuk dikesampingkan ;

DALAM POKOK PERKARA

- Bahwa keseluruhan keberatan-keberatan PEMBANDING semula

TERGUGAT dalam pokok perkara, mulai angka 1 (satu) sampai dengan

angka (8) delapan, atas keseluruhan pertimbangan-pertimbangan hakim

pada tingkat pertama dalam putusannya adalah tidak beralasan dan

berdasarkan hukum, mengada-ada serta berlebihan, sehingga keberatan-

keberatan mana haruslah dinyatakan ditolak dengan segala

konsekuensinya, ataupun patut dikesampingkan untuk keseluruhannya,

TERBANDING semula PENGGUGAT menilai bahwa keberatan-keberatan

maupun penolakan-penolakan mana, yang diajukan oleh PEMBANDING

dalam memori bandingnya adalah tidak lain hanyalah semata-mata untuk

mengaburkan fakta hukum maupun keadaan yang sebenarnya, dengan

bersandarkan terhadap peraturan-peraturan perusahaan yang dibuat secara

sepihak, penyimpangan terhadap pemahaman KUHpdt, serta Undang-

undang No 42 Tahun 1999 Tentang jaminan fidusia, yang seolah dijadikan

tameng pembenaran untuk seluruh perusahaan finansial maupun debt

colektor dalam menjalankan sikap maupun perbuatan kesewenang-

wenangannya, dengan melakukan penyitaan/penarikan secara paksa dan

arogan, dengan menonjolkan sikap premanisme, tanpa melalui proses

maupun prosedural hukum yang dibenarkan kepada para debitur, seolah-

olah dengan sengaja mengangkangi dan menginjak-injak sistem peradilan

yang memang sudah lebih dulu dibuat dan ada, sehingga atas keadaan

tersebut, tidaklah berlebihan jika TERBANDING dengan tegas menyatakan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 31 dari 36

sependapat atas keseluruhan putusan Majelis Hakim tingkat pertama

dimaksud, yang memandang sekaligus menilai bahwa apa-apa yang telah

diputuskan Majelis Hakim terhadap perkara A quo, dalam pertimbangannya

adalah sudah benar, sangat beralasan dan berdasarkan hukum, sehingga

untuk selanjutnya TERBANDING menyatakan untuk tidak perlu lagi

membahas keberatan-keberatan PEMBANDING dalam memori banding

PEMBANDING, secara terperinci dan satu persatu ;

DALAM ARGUMENTASI HUKUM TERBANDING

- Bahwa TERBANDING menilai pada intinya pertimbangan-pertimbangan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam putusannya atas gugatan

yang diajukan oleh semula PENGGUGAT sekarang TERBANDING

terhadap semula TERGUGAT sekarang PEMBANDING adalah tidak lain

lebih kepada apa yang dilakukan oleh PEMBANDING (perbuatan

pembanding) dalam melakukan penyitaan/penarikan secara paksa atas

objek jaminan yang dipandang telah melampaui prosedural hukum yang

dibenarkan khususnya kepada TERBANDING dalam perkara A quo, bahwa

tidak ada satu aturan perundang-undanganpun yang membenarkan

seseorang ataupun instistusi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-

sama dapat melakukan penyitaan/penarikan secara paksa atas suatu benda

yang sebahagian maupun secara keseluruhan termasuk kepunyaan orang

lain, kecuali atas Putusan Pengadilan yang sudah mempunyai Kekuatan

Hukum Tetap (Inkracht van gewijsde), diajukan menurut tata cara yang

dibenarkan oleh Undang-undang dan dilakukan oleh juru sita pengadilan,

berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri setempat (tempat

dimohonkan);

- Bahwa oleh karenanya sudah seyogyanya jika TERBANDING sependapat

dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan atas perkara A

quo, bahwa atas perbuatan PEMBANDING semula TERGUGAT yang tidak

dibenarkan tersebut, berdasarkan alasan-alasan yang dibenarkan oleh

hukum, dalam putusannya jika menyatakan dengan tegas terhadap

Perbuatan PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut, atas penyitaan

objek jaminan berupa penarikan secara paksa kendaraan mobil Dumpt truk,

nomor polisi BM 8969 SG adalah perbuatan yang tidak sah secara hukum

dan menyatakan bahwa TERGUGAT sekaligus PEMBANDING dalam perkara ini telah “ melakukan Perbuatan Melawan Hukum” ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 32 dari 36

- Bahwa jika seandainya, hal ini dikaitkan dengan peristiwa pidana (perbuatan

pidana), menurut penilaian dan pengetahuan dari TERBANDING, perbuatan

PEMBANDING semula TERGUGAT ini juga merupakan suatu perbuatan

yang sudah pasti dapat dipidana, hal mana sebagaimana diatur dalam

pasal 368 KUHpidana, yang berbunyi :

“ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu (tersebut) atau orang lain, atau supaya membuat hutang ataupun menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun ” .

Menurut R,Soesilo dalam menjelaskan pasal tersebut dalam bukunya Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana serta komentar-komentarnya lengkap pasal

demi pasal, menamakan pasal 368 ayat (1) KUHP sebagai pemerasan

dengan kekerasan, yang mana pemerasannya :

1. Memaksa orang lain ;

2. Untuk memberikan barang yang sama sekali atau sebagian termasuk

kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain, atau membuat

hutang atau menghapuskan piutang ;

3. Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain

dengan melawan Hak ;

4. Memaksanya dengan memakai kekerasan atau ancaman kekerasan ;

- Bahwa atas pendapat ini tidaklah berlebihan dan seyogyanya jika

TERBANDING menilai bahwa berdasarkan peraturan maupun perundang-

undangan yang berlaku baik secara perdata maupun pidana maka

perbuatan para Debt Collector yang mengatasnamakan perusahaan

pembiayaan sebagaimana yang dilakukan oleh PEMBANDING terhadap

TERBANDING dalam perkara A quo, terkait dalam mengeksekusi atau

melakukan penyitaan/penarikan secara paksa terhadap benda jaminan jelas

merupakan perbuatan melawan hukum sekaligus merupakan perbuatan

tindak pidana sehingga tidak dapat/patut dibenarkan, karena baik

perusahaan Pembiayaan maupun Debt Collector yang digunakan jasanya

tidaklah berhak untuk melakukan eksekusi/penyitaan/penarikan secara

paksa terhadap objek/benda jaminan secara langsung, tanpa adanya

putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 33 dari 36

- Bahwa perlu TERBANDING sampaikan, mengenai apa-apa yang telah

disampaikan dan diajukan oleh TERBANDING semula PENGGUGAT, baik

dalam pemeriksaan pada tingkat Pertama oleh Pengadilan Negeri Medan,

melalui Mejelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara A quo,

hingga pada bantahan-bantahan maupun dalil-dalil yang di

ucapkan/disampaikan dalam kontra memori banding ini adalah berdasarkan

alat bukti maupun keterangan saksi yang sudah jelas dinyatakan sah dan

berharga keseluruhannya oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan

yang memeriksa dan mengadili pada pemeriksaan tingkat pertama dalam

putusannya, sehingga atas alasan, sanggahan maupun bantahan mana

TERBANDING nyatakan untuk dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya ;

TENTANG TELAH TEPATNYA PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS HAKIM TINGKAT PERTAMA

1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah tepat dalam memberikan

pertimbangan hukum terlebih dalam putusannya, pertimbangan hukum

mana, telah melalui proses penemuan hukum (rechtvinding) yang tepat dan

benar ;

2. Bahwa hal demikian dapat terlihat dari proses penemuan hukumnya yakni :

a. Bahwa diawali dengan mengidentifikasi fakta-fakta hukum, yakni adanya

dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT (Terbanding) tentang adanya

Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT (Pembanding)

;

b. Selanjutnya Majelis Hakim tingkat pertama telah pula dengan tepat dalam

mengkualifikasikan fakta hukum terhadap perkara dimaksud, sebagai fakta

hukum yang masuk kedalam perkara perdata dalam kategori Perbuatan

Melawan Hukum ;

c. Bahwa selanjutnya Majelis Hakim tingkat pertama telah dengan sangat

tepat dalam menentukan sumber-sumber hukum yang akan diterapkan,

khususnya dalam memberikan/menjatuhkan putusannya, baik KUHpdt,

Peraturan presiden No.9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan,

Undang-Undang RI No. 49 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia dan

keputusan-keputusan M.A.R.I, serta dengan tepat telah menentukan

sumber-sumber hukum materil yakni nilai-nilai yang hidup dalam

masyarakat mencakup nilai-nilai sosiologis, kekeluargaan dan nilai-nilai

filosofis;

d. Bahwa oleh karena TERBANDING telah berhasil mematahkan dan

membantah keseluruhan dalil-dalil PEMBANDING, berdasarkan ketentuan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 34 dari 36

dalam pasal 163 HIR, maka beban pembuktian dijatuhkan kepada

PEMBANDING ;

e. Bahwa oleh karena pada pemeriksaan tingkat pertama, dalam persidangan

yang di gelar di Pengadilan Negeri Medan, PEMBANDING semula

TERGUGAT ternyata telah tidak mampu untuk membuktikan dalil-dalilnya

atau fakta-fakta hukum yang menyebutkan bahwa perkara A quo adalah

masuk kedalam perkara wanprestasi bukan Perbuatan Melawan Hukum,

disamping PEMBANDING yang juga tidak pernah mampu untuk

menghadirkan seorang saksipun dalam perkara ini, sehingga ketentuan-

ketentuan wanprestasi sebagaimana yang disampaikan PEMBANDING

dalam dalilnya tidaklah dapat diterapkan dalam fakta konkrito yang diajukan

oleh PEMBANDING, sehingga Majelis Hakim pada tingkat pertama setelah

mempertimbangkan nilai-nilai yuridis, sosiologis, maupun filosofis, telah

tepat dalam melakukan penentuan hukum, yakni Menolak dengan tegas

keseluruhan fakta-fakta maupun dalil-dalil hukum yang diajukan oleh semula

TERGUGAT sekarang PEMBANDING ;

f. Bahwa metode penemuan hukum (rechtsvinding) dan penentuan hukum

(rechtconstituir) yang dilakukan oleh Majelis Hakim telah tepat, hal mana

telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

Berdasarkan alasan maupun hal-hal dalam argumentasi hukum yang telah

TERBANDING semula PENGGUGAT sampaikan/kemukakan diatas, maka

tidaklah berlebihan dan dengan kerendahan hati, jika dengan ini

TERBANDING meminta Kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan (Hakim Banding) berkenan untuk menjatuhkan putusan

dengan dictum ataupun amar putusan sebagai berikut ;

1. Menolak permohonan banding dari PEMBANDING semula TERGUGAT untuk seluruhnya .

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan, tertanggal 16 Maret 2017, No 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn

3. Membebankan biaya perkara yang timbul pada tiap tingkat peradilan dalam perkara ini kepada PEMBANDING secara keseluruhan .

Menimbang, bahwa MajeIis Hakim Tingkat Banding setelah membaca,

meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat

yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan

Negeri Medan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, Memori

Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat dan Kontra Memori

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 35 dari 36

Banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat, MajeIis Hakim

Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah

diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan

dengan hal-hal yang disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar

menurut hukum, maka MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan

dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dan

menjadikan sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili

perkara ini ditingkat banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

diatas maka Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, yang dimintakan banding

tersebut haruslah dikuatkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat berada di

pihak yang kalah maka kepadanya dibebankan membayar biaya perkara

dikedua tingkat peradilan ;

Memperhatikan pasal 1365 KUH Perdata serta ketentuan peraturan

perundang-undangan yang terkait ;

M E N G A D I L I

- Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula

Tergugat tersebut;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, yang dimohonkan banding

tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara

dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan

sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi

Medan pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2017, oleh Kami: H.A.N DALIMUNTHE, SH., MM., MH Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai

Hakim Ketua Majelis, ERWAN MUNAWAR, SH., MH dan AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk

untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat

banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :

266/PDT/2017/PT-MDN tanggal 6 September 2017, putusan tersebut diucapkan

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 36 dari 36

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017,

oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota

serta PITER MANIK, SHsebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi

Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara;

Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

ERWAN MUNAWAR, SH., MH H.A.N DALIMUNTHE, SH., MM., MH AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum

Panitera Pengganti.

PITER MANIK, SH Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-