pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id fileitu tidak mendapatkan izin cuti dari perusahaan...
TRANSCRIPT
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 1.
P U T U S A N Nomor : 295/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
Pengugat., beralamat di Jl.Medan Selayang, Kota Medan, Propinsi Sumatera
Utara, Indonesia, selanjutnya disebut sebagai Pembanding
semula Tergugat;
Lawan :
Tergugat,, lahir di Ngawi, tanggal 21 Juli 1980, di. Jl. Setia Budi, Medan
Selayang, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, dan
alamat tinggal sekarang di. Jl. Abadi Kompleks Abadi
Palace Medan, Kecamatan Sunggal, Kota Medan, Propinsi
Sumatera Utara, Indonesia. Untuk dalam hal ini diwakili
oleh Kuasa hukumnya STP, SH., MH.,,dkk masing-masing
Advokat/Pengacara-Konsultan Hukum/Penasehat Hukum
yang berkantor di Jalan Jend. Gatot Subroto Medan-
Indonesia, Kode Pos 20112, Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 09 Juni 2015, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding semula Penggugat;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal
Medan, 22 Juni 2015, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan, dibawah register perkara nomor 324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tertanggal 22
Juni 2015, telah mengemukakan hal-al sebagai berikut :
1. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah suami istri yang sah yang
telah melangsungkan perkawinan secara Agama Kristen Protestan di
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 2.
Gereja GBKP Setia Budi Klasis Medan-Kampung Lalang yang
dilangsungkan di hadapan pemuka agama yang bernama Pdt. Fajar Alam
Kaban, MTH, pada tanggal 17 Juni 2009. Selanjutnya perkawinan tersebut
telah pula didaftarkan dan dicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Medan sesuai dengan kutipan Akta Perkawinan
berdasarkan Akta Perkawinan Nomor: U/MDN/2009, Kutipan Akta
Perkawinan tersebut dikeluarkan di Medan pada tanggal 01 Juli 2009;
2. Bahwa dari hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dikaruniai 3
(tiga) orang anak, yakni:
- Anak.I, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 23
Desember 2009;
- Anak.II, Jenis Kelamin: Laki-laki, Lahir di Medan, Tanggal 04 Desember
2010;
- Anak-III, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 14 Maret
2013.
3. Bahwa awal setelah terlaksananya perkawinan Penggugat dengan Tergugat,
rumah tangga dalam keadaan harmonis dan rukun serta damai sejahtera.
Kemudian Penggugat dengan Tergugat hidup serumah di rumah orang tua
Tergugat yang berlamat di Jl. Setia Budi Gg. Kenanga I, No.: 00, Kelurahan:
Tanjung Sari, Kecamatan: Medan Selayang, Kota Medan, Propinsi Sumatera
Utara, Indonesia;
4. Bahwa sebelum dilaksanakannya acara Perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat; Penggugat sudah dalam keadaan hamil 3 (tiga) bulan. Disamping
itu juga, sebelum Penggugat menikah dengan Tergugat, Penggugat bekerja
di salah satu perusahaan PT. Dermato Medica Laboratories (PT.SDM) sejak
tanggal 04 Januaro 2004 dan berhenti bekerja sebagai karyawan PT.SDM
sejak tanggal 24 Mei 2013 dibuktikan dengan Surat Keterangan Kerja
Nomor: 039/NSM/V/13, yang diterbitkan oleh PT.SDM, tertanggal 27 Mei
2013;
5. Bahwa selama menjalani kehidupan rumah tangga, Penggugat dengan
Tergugat sering terjadi Percekcokan/Pertengkaran, dimana Tergugat
memiliki sifat buruk, yakni: berperilaku kasar terhadap Penggugat dan anak-
anak; mengancam Penggugat; pernah memukul Penggugat; serta Tergugat
selalu pulang kerumah larut malam ataupun dipagi hari tanpa alasan yang
jelas;
6. Bahwa disekitar antara bulan Juni sampai dengan bulan desember 2009
disaat Penggugat dalam keadaan hamil anak pertama, Tergugat pernah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 3.
melakukan kekerasan pisik dengan dugaan menendang Pengugat, akan
tetapi Penggugat mengelak dari tendangan tersebut;
7. Bahwa disekitar tahun 2010 dengan bulan yang tidak diingat lagi disaat
Penggugat hamil anak kedua. Penggugat dengan Tergugat pernah
bertengkar, disebabkan disaat ada acara adat pemakaman orang meninggal
dari keluarga Tergugat, Penggugat tidak bisa ikut karena Penggugat waktu
itu tidak mendapatkan izin cuti dari Perusahaan Penggugat bekerja. Atas
dasar hal ini, Tergugat diduga berperilaku kasar dan sampai dengan
mengusir Penggugat dari rumah orang tua Tergugat, kemudian Tergugat
menyuruh Pengggat agar pulang kerumah orang tua Penggugat di Binjai,
akan tetapi Penggugat waktu itu malu percekcokan/pertengkeran tersebut
diketahui orang tua Penggugat, maka Penggugat memutuskan untuk tidak
ke rumah orang tua Penggugat disamping saat itu sudah keadaan dimalam
hari dan selanjutnya Penggugat bersama anak-anak menginap dihotel
bersama dengan pembantu;
8. Bahwa disekitar akhir tahun 2010, Penggugat dan Tergugat membeli 1 (satu)
unit rumah yang terletak di Jl. Abadi Komp. Perum. Setia Budi Abadi Palacea
Kel.: Tanjung Rejo, Kec.: Medan Sunggal, Kota Medan dengan pembelian
rumah tersebut dilakukan secara fasilitas kredit dari PT. Bank Negara
Indonesia dengan jangka waktu 240 (dua ratus empat puluh) bulan sejak
tanggal 21 Desember 2010. Dan dana awal dalam pembelian rumah
tersebut adalah uang milik dari Penggugat sendiri yang merupakan
tabungannya dari masa gadisnya sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah); Disamping itu juga, selama fasilitas kredit sampai dengan sekarang
ini, Penghasilan penggugatlah yang menutupi pembayaran kredit bulanan
tersebut;
9. Bahwa disekitar tahun 2011 antara Penggugat dengan Tergugat terjadi
percekcokan/pertengkaran tentang menjaga anak, karena posisi Penggugat
yang bekerja sebagai karyawan dan posisi Tergugat lebih banyak waktu
luang tidak bekerja. Oleh karena itu, Pengugat sering meminta tolong sama
Tergugat agar anak-anak dijaga Tergugat disaat Penggugat bekerja, akan
tetapi Tergugat tidak bersedia dalam menjaga anak. Dengan hal tersebut,
anak-anak sering dibawa Penggugat kekantor tempat Penggugat bekerja
dan Penggugat pernah meminta tolong kepada orang tua Penggugat dan
adek Penggugat bernama Agustinus untuk datang kerumah membantu
Penggugat dalam menjaga anak disaat Penggugat bekerja;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 4.
10. Bahwa disekitar bulan Juni 2012, Penggugat dimutasikan ke daerah Propinsi
Aceh oleh Perusahaan tempat kerja Penggugat, hal ini disebabkan
Perusahaan menilai kinerja Penggugat sangat buruk karena tidak disiplin
yang penyebabnya sering membawa anak ke kantor. Faktor penyebab
Penggugat sering membawa anak ke tempat kerja Penggugat, karena anak
tidak ada yang menjaga, walaupun Penggugat selalu meminta sama
Tergugat untuk menjaga anak selama Penggugat bekerja, karena Tergugat
lebih banyak waktunya tidak bekerja. Disamping itu juga, selama menjalani
rumah tangga Penggugat dan Tergugat, Penggugatlah yang menjadi tulang
punggung mencari nafkah dalam membiyai kehidupan sehari-hari keluarga
Penggugat dan Tergugat; Pada saat Penggugat bekerja di Aceh, anak-anak
dan barang-barang dari rumah yang di Jl. Abadi di pindahkan ke rumah
orang tua Tergugat;
11. Bahwa disekitar bulan Februari 2013 disaat Penggugat dalam keadaan hamil
anak ke-3 (tiga), Penggugat Pulang ke Medan karena ada cuti kerja selama
3 (tiga) bulan dan pada saat pulang kemedan, Penggugat memilih tinggal di
hotel selama 1 (satu) bulan, karena orang tua Tergugat tidak
memperbolehkan Penggugat datang kerumah. Dan disamping itu, karena
Penggugat menunggu rumah yang di Jl, Abadi dibersihkan serta menunggu
semua barang-barang milik Penggugat dan Tergugat dibawa dari rumah
orang tua Tergugat kembali ke rumah yag di Jl. Abadi;
12. Bahwa untuk menjaga kedamaian agar tidak terjadi
percekcokan/pertengkeran dalam rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat dan demi memenuhi keinginan dari Tergugat. Sekitar bulan Mei
2013 Penggugat memutuskan untuk mengundurkan diri bekerja dari
Perusahaan PT.SDM tersebut. Selama kurang lebih 1 (satu) tahun Pengugat
menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, disamping itu
Tergugat tidak memilik perkerjaan yang tidak jelas, pulang dengan suka-
suka, kadang pulang pagi-pagi dan pulang dimalam hari. Dan Tergugat
selalu mengatakan Tegrugat bekerja dan rutin memberikan uang, akan tetapi
diketahui belakangan dengan mengecek uang tabungan sudah berkurang;
Semenjak Pengugat berhenti bekerja seluruh ATM milik Penggugat
dipegang sendiri oleh Tergugat;
13. Bahwa disekitar bulan Mei 2013 tersebut juga, juga terjadi
percekcokan/pertengkaran, dimana Tergugat sering cakap-cakap kotor
hanya karena perbedaan pendapat dalam urusan rumah tangga, Tergugat
sering tidak pulang kerumah. Hal ini membuat Penggugat protes kepada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 5.
Tergugat disamping Tergugat tidak pernah memberikan nafkah hidup anak-
anak. Atas dasar itu, Tergugat langsung marah-marah dan mau melakukan
melemparkan barang-barang, mengucapkan kata-kata kotor, hal ini sering
dilakukan didepan anak-anak sehingga pernah anak-anak mengucapkan
kata-kata “bapak jahat”. Walaupun demikian, Penggugat tetap sabar
menghadapi Tergugat;
14. Bahwa meskipun Tergugat pernah bekerja, namun sebagian besar
penghasilannya dipergunakan tidak untuk kepentingan nafkah anak dan
Tergugat. Disamping itu juga, Tergugat pernah memberikan biaya nafkah
hidup disekitar bulan Agustus 2014 sampai dengan Nopember 2014 yang
pemberiannya diberikan disertai dengan memakai tanda terima kwitansi; dan
setelah itu Tergugat sampai sekarang ini tidak pernah memberikan nafkah
kebutuhan rumah tangga;
15. Bahwa Penggugat selalu sabar dan memberikan nasehat kepada Tergugat
dengan perilaku sifat kebiasaan buruk dari Tergugat, akan tetapi Tergugat
bukannya tersadar serta mengubah kebiasaan buruknya namun melakukan
pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak Penggugat/Tergugat
yang masih kecil-kecil;
16. Bahwa dengan sulitnya ekonomi kebutuhan rumah tangga, dikarenakan
Penggugat tidak lagi bekerja sejak tanggal 24 Mei 2013. Dalam menjalani
rumah tangga yang sering terjadi percekcokan/pertengkaran, Penggugat
berinisiatif dan mengusulkan kepada Tergugat membuka usaha penjualan
obat-obat dan alat-alat kesehatan hal ini didasarkan pada pengalaman
penggugat dalam menjalankan usaha penjualan obat-obat/alat-alat
kesehatan tersebut, karena Penggugat berpendapat bisnis tersebut sangat
menjanjikan dan hasil usaha akan cukup membutuhi kebutuhan hidup rumah
tangga;
17. Bahwa berjalannya usaha bisnis tersebut yang sampai sekarang ini
dikerjakan Penggugat dan dari hasil keuntungan bisnis tersebutlah Pengggat
membiayai seluruh kebutuhan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat
terkhusus dalam biaya-biaya hidup anak-anak sehari-hari; Selama
menajalani dan menekuni bisnis usaha tersebut, Tergugat sama sekali tidak
memberikan dukungan baik dalam membantu Penggugat pengurusan usaha
tersebut, hal ini dibuktikan dengan Tergugat sampai dengan sekarang ini
tidak bersedia membantu dalam meberikan persetujuan pengadministrasian
permohonan pengajuan pinjaman kredit ke PT. Bank Negara Indonesia (BNI)
sebagai modal dalam memajukan usaha tersebut;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 6.
18. Bahwa disetiap terjadi percekcokan/pertengkaran Penggugat dengan
Tergugat, Tergugat langsung meninggalkan Penggugat dan anak-anak dan
Tergugat berada dirumah orang tuanya. Paling ironisnya, Tergugat pernah
meningalkan Penggugat dalam keadaan terutang dan hal ini menjadi puncak
percekcokan/pertengkeran, dimana pada saat itu, dirumah tidak ada lagi
beras untuk membuat bubur makanan anak-anak yang pada akhirnya
Penggugat meminjam dari tetangga. Disaat Penggugat mempertanyakan
kepada Tergugat tentang uang untuk belanja, Tergugat selalu menjawab
tidak ada uang. Padahal ada hasil usaha yang dijalankan dalam tabungan
yang dipegang Tergugat. Sehingga Penggugat sangat curiga dan menurut
Penggugat dari hasil usaha tersebut keuntungan yang diperoleh cukup untuk
membutuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Karena kecurigaan
tersebut, Penggugat membuka isi dompet Tergugat saat Tergugat keadaan
tertidur dan pada saat itu ada uang cash sebanyak Rp. 250.000,- (dua ratus
lima puluh ribu rupiah), kemudian Pengugat mengambil uang tersebut dan
mengambil ATM Penggugat dengan diam-diam. Setelah Tergugat terbangun
langsung pergi dari rumah dan tiba-tiba Tergugat marah-marah sambil
memaki-maki, melemparkan dompet kearah Penggugat sambil mengatakan
malu Tergugat diluar disaat mau bayar makanan uangku tidak ada didompet,
selanjutnya Tergugat menghempaskan pintu rumah dan pada saat itu
Penggugat memprotes mengatakan sampai hati makan sendiri diluar
sementara dirumah satu butir beraspun tidak ada untuk dimasak;
19. Bahwa oleh karena, Tergugat sering tidak dirumah dan Tergugat diketahui
berada dirumah orang tua Tergugat. Penggugat memikirkan kepentingan
anak-anak, disekitar awal tahun 2015. Penggugat berinisiatif membawa
anak-anak kerumah orang tua Tergugat dengan tujuan membujuk Tergugat
agar kembali ke rumah dan atas atas dasar itu, Penggugat membilangkan ke
anak-anak agar meminta Tergugat pulang dan meminta juga ke nenek
(orang tua Tergugat) anak-anak, akhirnya orang tua Tergugat menyuruh
Tergugat pulang bersama anak-anak kerumah Penggugat dan Tergugat;
20. Bahwa disekitar bulan Maret 2015 tejadi percekcokan/pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat dimana Tergugat marah-marah, Tergugat tidak
dikasih Penggugat masuk ke dalam kamar, hal ini disebabkan karena
Tergugat suka-sukanya pulang kerumah disamping Tergugat tidak
memberikan nafkah biaya hidup rumah tangga. Atas dasar itu, Tergugat
memaki-maki dan paling ironisnya Tergugat pernah mematikan lampu rumah
dari luar rumah sehingga tiba-tiba anak-anak terbangun akibat merasakan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 7.
kepanasan dan anak-anak menangis. Dengan rasa ketakutan, Pengugat
meminta tolong sama satpam melalui by phone untuk menghidupkan stop
kontak lampu rumah dari luar rumah dan kejadian mematikan listrik dari luar
rumah sudah terjadi dua (2) kali. Disaat Penggugat minta tolong lagi sama
satpam perumahan, satpam perumahan tersebut tidak mau lagi dan
menyerah dengan alasan satpam perumahan jadi kena marah sama
Tergugat;
21. Bahwa walaupun demikian perbuatan Tergugat yang sering meinggalkan
rumah, dan tidak adanya dukungan untuk membantu Penggugat dalam
menjalankan usaha yang dijalankan, Penggugat tetap sabar dalam
menjalankan usaha tersebut demi menafkahi biaya-biaya kebutuhan rumah
tangga terkhusus membiayai anak-anak yang masih kecil-kecil. Yang
faktanya disaat Penggugat dalam menjalankan usaha tersebut dalam hal
pengiriman barang-barang orderan konsumen dan penjemputan barang-
barang orderan dari supliyer, Penggugat selalu berusaha menyetir sendiri
mobil dan membawa anak-anak didalam mobil. Disamping itu juga, disaat
Penggugat merekruitmen seorang karyawan dalam posisi driver untuk
membantu pengiriman barang-barang usaha kepada konsumen, driver
tersebut tidak bisa bertahan lama karena selalu ada pengamcaman
dilakukan Tergugat sehingga orang yang akan dipekerjakan pun tidak
menjadi betah. Penggugat pernah meminta Tegugat untuk membantu
Penggugat dalam menjalankan usaha tersebut, akan tetapi Tergugat tidak
pernah mau bersedia dalam membantu dengan alasan bekerja diluar rumah;
walaupun secara fakta Tergugat jarang memberikan biaya-biaya nafkah
kehidupan rumah tangga;
22. Bahwa disekitar tahun 2012, karena ketidakmampuan dari Penggugat
menghadapi Tergugat. Penggugat pernah berniat untuk mengajukan
gugatan cerai kepada Tergugat, karena keseringan Tergugat memberikan
ancaman dan seolah-olah Tergugat tidak mendukung Penggugat bekerja,
padahal apabila Penggugat tidak bekerja tidak akan ada membiayai
kebutuhan rumah tangga, akan tetapi niat di tahun 2012 untuk mengajukan
gugatan cerai tersebut diurungkan Penggugat, karena Penggugat melihat
kepentingan anak-anak. Ketidak mampuan Penggugat ini menjadi
penyiksaan bathin bagi diri Penggugat dan kadang Penggugat dalam
kesendiriannya menangis;
23. Bahwa dengan fakta-fakta diatas, Penggugat tidak ada jalan lain dalam
memperbaiki keutuhan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat walaupun
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 8.
sudah berusaha Penggugat dalam memperbaiki keutuhan rumah tangga
tersebut. Oleh karena itu, dimohonkan kepada Majelis Hakim agar
menyatakan Perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang
telah dilangsungkan menurut Agama Kristen Protestan di Gereja GBKP
Setia Budi Klasis Medan-Kampung Lalang yang dilangsungkan di hadapan
pemuka agama yang bernama Pdt. Fajar Alam Kaban, MTH, pada tanggal
17 Juni 2009. Selanjutnya perkawinan tersebut telah pula didaftarkan dan
dicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan
sesuai dengan kutipan Akta Perkawinan berdasarkan Akta Perkawinan
Nomor:/U/MDN/2009, Kutipan Akta Perkawinan tersebut dikeluarkan di
Medan pada tanggal 01 Juli 2009, Putus Karena Perceraian;
24. Bahwa mengingat perilaku dari TERGUGAT sebagaimana telah diuraikan
dalam fakta-fakta hukum diatas serta tidak menunjukkan sebagai Suami
yang baik dan akan dapat mempengaruhi watak dan perilaku anak hasil
perkawinan maka sudah selakyaknya PENGGUGAT diangkat sebagai Wali
Pengasuh untuk mengasuh dan memelihara anak-anak dari hasil
perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT;
Hal ini didasarkan pada dasar hukum, sebagai berikut:
a. Pasal 41 huruf (a) Undang-Undang No.: 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, yang menyatakan: “Baik Ibu atau Bapak tetap berkewajiban
memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan
kepentingan anak bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan
anak-anak pengadilan memberi keputusan”;
b. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I., No.: 239 K/SIP/1968, Tanggal 15
Maret 1969, dimana pertimbangan/kaedah hukumnya menyatakan:
“bahwa berhubung kedua anak dari kedua pihak tersebut masih kecil dan
masih membutuhkan kasih syanag dan perawatan seorang ibu, maka
pihak ibu lah yang patut diangkat menjadi wali atas anak-anak tersebut”;
c. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 392 K/SIP/1969, dimana
pertimbangan/kaedah hukumnya menyatakan: “Pemeliharaan anak-
anaknya yang belum dewasa diserahkan kepada si ibu”;
d. Yurispudensi Mahkamah Agung R.I., No.: 102 K/Sip/1973 tanggal 24
April 1975, dimana pertimbangan/kaedah hukumnya adalah sebagai
berikut: “Berdasarkan yurispudensi mengenai perwalian anak,
patokannya ialah bahwa Ibu kandung yang diutamakan, khususnya anak-
anak yang masih kecil karena kepentingan anak yang menjadi kriterium,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 9.
kecuali kalau terbukti bahwa ibu tersebut tidak wajar untuk memelihara
anaknya”;
e. Yurispudensi Mahkamah Agung R.I., No.: 423 K/Sip/1980 tgl 25
September 1980, dimana pertimbangan/kaedah hukumnya adalah
sebagai berikut: ”Bahwa anak yang masih dibawah umur, dan tidak
terbukti bahwa Penggugat dr sebagai ibu yang tidak baik maka
penggugat dr harus ditetapkan sebagai wali dari anak tersebut”;
f. Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I., No.: 126 K/Pdt/2001, Tanggal 28
Agustus 2003, dimana pertimbangan/kaedah hukumnya adalah sebagai
berikut: “Bila terjadi perceraian, anak yang masih di bawah umur
pemeliharaannya seyogianya diserahkan kepada orang terdekat dan
akrab dengan si anak yaitu ibu”.
25. Bahwa oleh karena secara fakta-fakta hukum diatas, terbukti Penggugat
selaku Ibu Kandung yang patut memelihara dan mengasuh anak Penggugat
dan Tergugat, maka sudah selayaknya Tergugat selaku Bapak menanggung
seluruh biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak
Penggugat dan Tergugat tersebut sampai dengan anak Penggugat dan
Tergugat Dewasa (berumur 21 Tahun), dimana biaya pemeliharaan dan
pendidikan anak Penggugat dan Tergugat sampai dengan anak tersebut
dewasa adalah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya
yang biaya tersebut harus diserahkan langsung Tergugat kepada Penggugat
setiap awal bulan secara tunai tanpa syarat apapun;
Hal ini didasarkan pada dasar hukum, sebagai berikut:
Bahwa terhadap kewajiban Tergugat dr untuk memberikan biaya
pemeliharaan dan pendidikan Anak, hal mana secara hukum ada diatur
dalam hukum positif Pasal 41 huruf b Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
yang secara tegas menyatakan: “Bapak yang bertanggungjawab atas semua
biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu; bilamana
Bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut.
Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut”
26. Bahwa dikarenakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah
sah secara hukum putus karena perceraian, maka kepada Majelis Hakim
agar memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan atau yang
ditunjuk untuk memberikan salinan resmi putusan dalam perkara ini apabila
telah berkekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Catatan Sipil di Medan
untuk mendaftarkan Putusan Perceraian ini dalam daftar register yang
diperuntukkan untuk itu;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 10.
27. Bahwa oleh karena itu hubungan suami isteri antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT sudah tidak mampu untuk dipertahankan lagi dan khawatir akan
membahayakan nyawa dari PENGGUGAT dikemudian hari, sehingga tidak
ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga dan dengan demikian
perkawinan tersebut harus diakhiri dengan perceraian sebagaimana yang
telah diatur dan sesuai dengan syarat-syarat perceraian pada Pasal 19 ayat
(d) dan (f) Peraturan Pemerintah R.I. Nomor: 9 Tahun 1975 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang No.: 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;
Hal ini didasarkan pada dasar hukum Yurisprudensi tetap, sebagai berikut:
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I., Nomor: 534 K/Pdt/1996,
Tanggal 18 Juni 1999, menyatakan: “Bahwa dalam hal perceraian tidak perlu
dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah
meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu
sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak”.
28. Bahwa oleh karena Gugatan Perceraian yang dimajukan Penggugat ini
didasarkan kepada bukti yang authentik, sebagaimana yang dikehendaki di
dalam Pasal 191 Rbg/180 HIR, maka sudah sewajarnya Putusan dalam
Perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta meskipun ada perlawanan,
banding dan kasasi (Uit voerbaar bij voorad).
Berdasarkan uraian-uraian dan fakta hukum yang telah Penggugat uraikan di
atas, maka dengan hormat, mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Kelas I-A Medan berkenan memanggil para pihak untuk duduk bersidang di
ruang sidang Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan yang khusus ditentukan untuk
itu seraya mengambil putusan hukum yang amarnya:
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dengan TERGUGAT yang telah
dilangsungkan menurut Agama Kristen Protestan di Gereja GBKP Setia Budi
Klasis Medan-Kampung Lalang yang dilangsungkan di hadapan pemuka
agama yang bernama Pdt. Fajar Alam Kaban, MTH, pada tanggal 17 Juni
2009. Selanjutnya perkawinan tersebut telah pula didaftarkan dan dicatatkan
di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai
dengan kutipan Akta Perkawinan berdasarkan Akta Perkawinan Nomor:
561/U/MDN/2009, Kutipan Akta Perkawinan tersebut dikeluarkan di Medan
pada tanggal 01 Juli 2009, PUTUS KARENA PERCERAIAN;
3. Menyatakan Penggugat sebagai Wali Pengasuh dari anak hasil perkawinan
antara Penggugat dengan Tergugat bernama, yakni:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 11.
- Anak-I, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 23
Desember 2009;
- Anak-II, Jenis Kelamin: Laki-laki, Lahir di Medan, Tanggal 04 Desember
2010;
- Anak-III, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 13 Maret
2013;
sampai anak-anak dewasa dan bebas menentukan sikapnya;
4. Menghukum Tergugat untuk menanggung seluruh biaya pemeliharaan dan
pendidikan yang diperlukan anak Penggugat dan Tergugat tersebut sampai
dengan anak Penggugat dan Tergugat Dewasa (berumur 21 Tahun), dimana
biaya pemeliharaan dan pendidikan anak Penggugat dan Tergugat sampai
dengan anak tersebut dewasa adalah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah) setiap bulannya yang biaya tersebut harus diserahkan langsung
Tergugat kepada Penggugat setiap awal bulan secara tunai tanpa syarat
apapun;
5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan atau yang
ditunjukkan untuk memberikan salinan resmi putusan dalam perkara ini
apabila telah berkekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Catatan Sipil
Kota Medan untuk mendaftarkan Putusan Perceraian ini dalam daftar
register yang diperuntukkan untuk itu;
6. Menyatakan Putusan dalam Perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta
meskipun ada Perlawanan, Banding dan Kasasi (Uit voerbaar bij Voorad);
7. Menghukum TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Atau:
Apabila Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, mohon Putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Membaca jawaban Tergugat atas gugatan Penggugat tersebut, yang
pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil enggugat seluruhnya, kecuali yang
secara tegas diakui;
2. Bahwa benar ,enggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, yang
tercatat di Kantor Dinas Keendudukan dan Catatan Siil Kota Medan
berdasarkan akta perkawinan No.561/U/MDN/2009;
3. Bahwa benar, dari hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah
dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 12.
- Anak-I, jenis kelamin laki-laki.lahir di Medan tanggal 23 Desember 2009;
- Anak-II, jenis kelamin laki-laki . lahir di Medan tanggal 04 Desember
2010;
- Anak-III, jenis kelamin Peremuan, lahir di Medan tanggal 14 Maret 2013;
4. Bahwa benar, ada awal ernikahan enggugat dan Tergugat hidup rukun dan
harmonis dan tinggal dirumah orang tua Tergugat, yang beralamat di Jl. Setia
Budi Gg Kenanga, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang,
Kota Medan ,ropinsi Sumatera Utara;
5. Bahwa benar ada saat ernikahan antara Penggugat dan Tergugat ,
Penggugat sudah dalam keadaan hamil 3 bulan;
6. Bahwa benar ,Penggugat bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang farmasi;
7. Bahwa benar, Penggugat dan Tergugat secara bersama-sama membeli 1
(satu) unit rumah yang terletak di Jalan Abdi Kompleks Abadi Palace II,
Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, dan
bukan dibeli oleh Penggugat semata ;
8. Bahwa benar sekitar bulan Juni 2012, Penggugat dimutasikan ke daerah
Propinsi Aceh dan kembali ke Medan pada bulan Februari 2013;
9. Bahwa benar, Penggugat mengundurkan diri dari perusahaan dimana
Penggugat bekerja, pada bulan Mei 2013 ;
10. Bahwa benar, pada bulan Agustus 2014 sampai dengan bulan November
2014 Tergugat memberikan biaya nafkah, disertai dengan tanda terima
Kwitansi, akan tetapi hal itu dilakukan oleh Tergugat, karena Penggugat tidak
pernah mengakui pemberian nafkah oleh Tergugat kepada enggugat
semenjak awal pernikahan;
11. Bahwa benar sekitar bulan Maret 2013 antara Penggugat dan Tergugat
terjadi percekcokkan , diakibatkan perbuatan Penggugat yang melarang
Tergugat untuk tidur di dalam kamar tidur;
12. Bahwa benar, sekitar bulan Juni Penggugat merekrut seorang driver tanpa
sepengetahuan Tergugat, akan tetapi tidak benar Tergugat mengancam
driver tersebut;
13. Bahwa tidak benar Tergugat selalu pulang kerumah larut malam tanpa alas
an yang jelas, akan tetapi Tergugat beberapakali pulang larut malam
kerumah, dan hal tersebut diketahui oleh Penggugat dimana Tergugat
bercengkerama dengan pengfhuni Komleks Rumah di Pos Satpam;
14. Bahwa tidak benar,Tergugat berperilaku kasqar, mengancam atau bahkan
memukul Penggugat apalagi terhadap anak-anak Penggugat dan Tergugat;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 13.
15. Bahwa tidak benar, dalam melakukan pembayaran kredit bulanan rumah
yang terletak di Jalan Abadi, Kompleks Abadi Palace II, Blok E No.10
Kelurahan Tanjung Rejo ,Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,
dibayarkan oleh Penggugat seorang ,akan tetapi uang pemberian dari
Tergugat juga termasuk di dalamnya;
16. Bahwa tidak benar, Tergugat tidak mau menjaga anak, akan tetapi insiatif
dari Penggugatlah yang memutuskan untuk membawa anak ke tempat kerja
Penggugat, hal ini Tergugat ketahui dan mengerti, mengingat anak dari
Penggugat dan Tergugat masih bayi dan memang seharusnya dekat dengan
ibunya;
17. Bahwa tidak benar, Tergugat tidak menyetujui pinjaman yang diajukan oleh
penggugat ke pihak Bank Negara Indonesia . Tergugat mendukung secara
penuh usaha penggugat, untuk itu Tergugat menemani Penggugat ke kantor
Bank Negara Indonesia untuk mendaptakan modal pinjaman, akan tetapi
pengajuan pinjaman tersebut ditolak oleh pihak Bank Negara Indonesia,
dikarenakan adanya tunggakan pembayaran angsuran kredit rumah yang
terletak di Jalan Abadi,Kpmpleks Abadi Palace, Kelurahan Tanjung Rejo
Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan;
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, tergugat memohon dengan
hormat kepada majelis Hakim agar sudilah kiranya berkenan memutuskan :
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
Membaca Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 13 Januari 2016, yang amarnya sebagai
berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian;
Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dengan TERGUGAT yang telah
dilangsungkan menurut Agama Kristen Protestan di Gereja GBKP Setia Budi
Klasis Medan-Kampung Lalang yang dilangsungkan di hadapan pemuka
agama yang bernama Pdt. Fajar Alam Kaban, MTH, pada tanggal 17 Juni
2009. Selanjutnya perkawinan tersebut telah pula didaftarkan dan dicatatkan
di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan sesuai
dengan kutipan Akta Perkawinan berdasarkan Akta Perkawinan Nomor:
/U/MDN/2009, Kutipan Akta Perkawinan tersebut dikeluarkan di Medan pada
tanggal 01 Juli 2009, PUTUS KARENA ;’ PERCERAIAN;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 14.
2. Menetapkan Penggugat sebagai Wali Pengasuh dari anak hasil perkawinan
antara Penggugat dengan Tergugat bernama, yakni:
1. Anak-I, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 23
Desember 2009;
2. Anak-II, Jenis Kelamin: Laki-laki, Lahir di Medan, Tanggal 04 Desember
2010;
3. Anak-III, Jenis Kelamin: Perempuan, Lahir di Medan, Tanggal 13 Maret
2013;
sampai anak-anak dewasa dan bebas menentukan sikapnya;
3. Menghukum Tergugat untuk menanggung seluruh biaya pemeliharaan dan
pendidikan yang diperlukan anak Penggugat dan Tergugat tersebut sampai
dengan anak Penggugat dan Tergugat Dewasa (berumur 21 Tahun), dimana
biaya pemeliharaan dan pendidikan anak Penggugat dan Tergugat sampai
dengan anak tersebut dewasa adalah sebesar Rp.5.000.000, 00(lima juta
rupiah) setiap bulannya yang biaya tersebut harus diserahkan langsung
Tergugat kepada Penggugat setiap awal bulan secara tunai tanpa syarat
apapun;
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan atau pejabat
yang ditunjukkan untuk itu mengirimkan salinan resmi putusan dalam
perkara ini yang telah berkekuatan hukum yang tetap tanpa bermeterai
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan
untuk dicatatkan pada bagian pinggir dari daftar catatan/register perkawinan
atau yang diperuntukkan untuk itu;
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
ini, yang sampai saat ini ditaksir sebesar Rp.501.000,- (lima ratus satu ribu
rupiah);
6. Menolak gugatan selain dan selebihnya;
Membaca Akte Banding nomor : 11/2016 yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Tergugat pada tanggal 27
Januari 2016, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Medan nomor : 324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 13 Januari
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 15.
2016, permohonan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada
Kuasa Hukum Penggugat tanggal 24 Februari 2016;
Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Tergugat tertanggal 31 Maret 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan tanggal 01 April 2016, dan memori banding tersebut telah
diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada tanggal
12 April 2016, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
1. Bahwa Pembanding dengan Terbanding adalah pasangan suami isteri yang
sah dan berdasarkan fakta-fakta di persidangan memang benar telah terjadi
pertengkaran yang menghilangkan keharmonisan rumah tangga Pembanding
dan Terbanding, sehingga Pembanding menerima Putusan Tingkat Pertama
(Pengadilan Negeri Medan) sepanjang yang memutuskan perkawinan
Pembanding dan Terbanding dengan Perceraianm, walaupun sebenarnya
Pembanding menilai pertimbangan Majelis Hakim tingkat Pertama tersebut
sangat keliru bila menyebutkan bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat
dari siapa penyebab percekcokan sebagaimana dasar pertimbangan Majelis
tersebut yang hanya berdasarkan Yurisprudency semata, yang nota bene
Yurisprudency sendiri di Negara-Negara penganut system hukum Eropah
Continental (Civil Law) tidak sebagai kewajiban untuk mengikuti hal tersebut,
sebagai contoh banyak Putusan Mahkamah Agung mengenai waris adat
(Bumi Putra) ternyata berbeda-beda di setiap masa.
2. Bahwa mengapa kemudian Pembanding berusaha untuk menaikkan ke
permukaan tentang siapa yang menjadi penyebab percekcokan dalam suatu
perceraian, hal mana nantinya akan berdampak pada penilaian Hakim dalam
menentukan kepada siapa anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut akan
diberikan sebagai Wali Pengasuhnya, sebagai contoh misal dalam suatu
perkara seseorang Ibu digugat cerai oleh suaminya karena alasan sang Ibu
seorang alkoholik, pemadat atau mungkin sering berjudi, atau mengacuhkan
anaknya dalam hal makan dan berpakaian, atau mungkin sering selingkuh,
atau katakanlah Ibu tersebut adalah seorang wanita karier yang berhasil dan
tidak selingkuh, atau tidak pemadat, atau bukan tipe penjudi, tetapi tetap saja
menelantarkan anaknya karena kesibukannya, atau karena sering mengadu
dan sering berkeluh kesah dan bertukar pikiran hanya kepada pihak
keluarganya si Ibu.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 16.
- Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas dan melihat fakta-fakta di
persidangan tentang kondisi-kondisi yang ditemukan pada Terbanding
(dahulu Penggugat), maka seharusnya penilaian Majelis Hakim tingkat
Pertama harus menetapkan Tergugat (sekarang Pembanding) sebagai Wali
Pengasuh atas anak-anak hasil perkawinan Penggugat dengan Tergugat.
- Bahwa yang lebih mengherankan lagi bila melihat kembali pertimbangan
Hakim tingkat Pertama yang justru membebankan kepada Tergugat
(sekarang Pembanding) atas biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak
Penggugat-Tergugat tersebut hingga dewasa, padahal sebelumnya
Penggugat telah menyebutkan bahwa hingga sekarang Tergugat (sekarang
Pembanding) tidak punya pekerjaan dan penghasilan tetap, tudingan
Penggugat mana sudah diakui sendiri oleh Tergugat (sekarang Pembanding),
tentunya Pengakuan adalah Bukti yang paling kuat dalam pembuktian
perkara Perdata, oleh karenanya sudah menjadi fakta bahwa Tergugat
(Pembanding) adalah sebagai orang yang tidak punya pekerjaan dan
pengahasilan tetap, dan sebagai orang yang menyandang kondisi yang
demikian seharusnya Majelis Hakim tingkat Pertama tidak membebankan
biaya-biaya pemeliharaan dan pendidikan tersebut sepenuhnya kepada
Tergugat (sekarang Pembanding), lagi pula bila melihat keinginan Penggguat
(Terbanding) pada petitum gugatannya terdahulu yang meminta Majelis
Hakim untuk menetapkan Penggugat sebagai Wali Pengasuh anak-anak
tersebut, jelas sekali terlihat bahwa Penggugat sendiri sudah menyadari
kemampuannya sendiri dalam menanggung biaya hidup dan pendidikan
ketiga anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut, sehingga Penggugat
(sekarang Terbanding) merasa yakin dapat mengasuh anak-anak tersebut.
- Majelis Hakim Tinggi yang Mulia, apabilapun Majelis Hakim Tinggi punya
penilaian sendiri terhadap Tergugat (Pembanding) dan menganggap
Pembanding mampu untuk membiaya pemeliharaan dan pendidikan anak-
anak tersebut, maka mohon ditetapkan Tergugat (Pembanding) sebagai Wali
Pengasuh dari anak-anak tersebut, karena apabila Majelis Hakim Tinggi
menganggap Tergugat (Pembanding) mampu akan hal tersebut dan tetap
membebankan biaya-biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak tersebut
kepada Tergugat (Pembanding), sementara anak-anak tersebut berada tetap
dibawah pengasuhan Penggugat (Terbanding), maka biaya-biaya
pemeliharaan dan pendidikan yang akan dibayarkan oleh Tergugat
(Pembanding) dapat Pembanding pastikan akan digunakan keluar jalur oleh
Penggugat (Terbanding) untuk hal-hal yang tidak jelas dan tidak bermanfaat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 17.
sebagaimana telah Tergugat (Pembanding) uraikan pada Jawaban Tergugat
dalam menanggapi Gugatan Penggugat terdahulu, sehingga juga dapat
dipastikan tidak tercapainya masa depan yang baik dari anak-anak
Penggugat dan Tergugat tersebut karena ulah Penggugat (Terbanding)
sendiri dalam menggunakan uang tersebut.
- Majelis Hakim yang mulia, terakhir untuk membuka mata kita bersama,
berikut Tergugat (Pembanding) hadirkan Bukti Surat, walaupun sepertinya
terlambat, mohon Bukti tersebut dipertimbangkan, oleh karena Tergugat
(Pembanding) baru menemukan Bukti tersebut setelah Tergugat
(Pembanding) selidiki, dimana Bukti tersebut sangat jelas terlihat bahwa
Penggugat (Terbanding) sama sekali tidak becus mengasuh anak-anak
Penggugat-Tergugat tersebut, dimana dari data yang diperoleh dan
ditunjukkan oleh Bukti tersebut bahwa salah seorang anak Penggugat dan
Tergugat tersebut yang bernama, tidak lagi/berhenti sekolah hingga saat ini,
sebagaimana dijelaskan bukti tersebut yang diterima Tergugat dari wali kelas
anak Penggugat dan Tergugat. Hal mana juga dirasakan masuk akal oleh
karena Penggugat (Terbanding) bila hendak memindahkan sekolah anak
tersebut, tentu sudah meminta surat pindah dari sekolah lama anak tersebut
dan menurut sekolah tidak ada dimintakan, demikian juga penilaian Tergugat
bahwa Penggugat (Terbanding) tidak ada memindahkan sekolah anak
tersebut, dikarenakan sekolah yang baru pasti akan meminta Akta Kelahiran
anak tersebut, padahal Akta Kelahiran anak tersebut masih ada di tangan
Tergugat (Pembanding), sehingga berangkat dari fakta-fakta tersebut bisa
dipastikan anak Tergugat (Pembanding) tersebut sekarang tidak bersekolah
lagi, artinya masa depan anak Tergugat (Pembanding) tersebut berada di
ujung tanduk.
Majelis Hakim Tinggi yang Mulia, berdasarkan alasan-alasan dan dasar-dasar
hukum yang mendasar yang kami uraikan di atas, mohon kiranya dengan
Kerendahan hati dan berharap besar Kerasioanalan dan Kepatutan dalam
perkara ini dapat diperlihatkan kepada Kami (Pembanding), sehingga begitu
agungnya kami dapat memandang Badan Peradilan di Negara ini, apabila
Majelis Hakim berkenan kiranya memutuskan sebagai berikut :
M E N G A D I LI.
1. Menerima permohonan Banding dari Pemohon Banding semula Tergugat.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 18.
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor
324/Pdt.G/2015/PN.Mdn sepanjang mengenai amar putusan tentang Wali
Pengasuhan anak-anak Penggugat-Tergugat, dan juga amar putusan
tentang Biaya Pemeliharaan dan Pendidikan bagi anak-anak Penggugat dan
Tergugat, kecuali Majelis Hakim Tinggi berketetapan hati memberikan Wali
Pengasuhan anak-anak tersebut kepada Pembanding (dahulu Tergugat),
maka biaya-biaya Pemeliharaan dan Pendidikan anak-anak tersebut dapat
saja dibebankan kepada Pembanding (dahulu Tergugat)
DAN SELANJUTNYA :
MENGADILI SENDIRI.
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian.
2. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang telah
dilangsungkan menurut agama Kristen Protestan di Gereja GBKP Setia Budi
Klasis Medan-Kampung Lalang yang dilangsungkan di hadapan pemuka
agama yang bernama Pdt.Fajar Alam Kaban, MTH, pada tanggal 17 Juni
2009, selanjutnya perkawinan tersebut telah pula didaftarkan dan dicatatkan
di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan sesuai
dengan kutipan Akta Perkawinan berdasarkan Akta Perkawinan Nomor :
/U/MDN/2009, Kutipan Akta Perkawinan tersebut dikeluarkan di Medan pada
tanggal 01 Juli 2009, PUTUS KARENA PERCERAIAN.
3. Menetapkan Tergugat (Pembanding) sebagai Wali Pengasuh dari anak hasil
perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat bernama, yakni :
1.Anak-I, jenis kalamin :Perempuan, Lahir di Medan, tanggal 23 Desember
2009.
2.Anak-II, jenis kelamin Laki-Laki, lahir di Medan, tanggal 04 Desember
2010.
3. Anak-III, jenis kelamin Perempuan, Lahir di Medan, tanggal 13 Maret 2013
Sampai anak-anak dewasa dan bebas menentukan sikapnya.
4. Menghukum Penggugat (Terbanding) untuk menanggung seluruh biaya
pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak Penggugat dan Tergugat
tersebut sampai dengan anak Penggugat dan Tergugat dewasa (berumur 21
tahun), dimana biaya pemeliharaan dan pendidikan anak Penggugat dan
Tergugat sampai dengan anak tersebut dewasa adalah sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) setiap bulannya yang biaya tersebut harus
diserahkan langsung Penggugat (Terbanding) kepada Tergugat
(Pembanding) setiap awal bulan secara tunai tanpa syarat apapun.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 19.
5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan atau Pejabat
yang ditunjukkan untuk itu mengirimkan salinan resmi putusan dalam perkara
ini yang telah berkekuatan hukum yang tetap tanpa bermaterai kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan untuk
dicatatkan pada bagian pinggir dari daftar catatan/register perkawinan atau
yang diperuntukkan untuk itu.
6. Menghukum Penggugat (Terbanding) untuk membayar biaya-biaya yang
timbul dalam perkara ini.
7. Menolak gugatan Penggugat (Terbanding) selain dan selebihnya.
Atau apabila Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain, mohon Putusan yang
seadil-adilnya.
Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Terbanding semula Penggugat tertanggal 04 Mei 2016, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 4 Mei 2016, dan kontra memori
banding tersebut telah diserahkan kepada Pembanding semula Tergugat pada
tanggal 06 Juni 2016, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai
berikut :
- Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I_A Medan dalam
Putusannya Nomor : No. 324/Pdt.G/2015/PN.Mdn, Tanggal, 13 Januari
2016, SUDAH TEPAT DAN BERDASAR HUKUM SESUAI DENGAN
HUKUM ACARA PERDATA dalam mempertimbangkan seluruh alat-alat
bukti berupa surat-surat bukti dan keterangan saksi-saksi
PENGGUGAT/TERBANDING dan TERGUGAT/PEMBANDING , sehingga
Majelis Hakim yang mengadili Perkara aquo sudah tepat dalam menilai
peristiwa Hukum yang benar-benar terjadi yang berujung kepada
terwujudnya keadilan bagi diri TERBANDING. Oleh karenanya secara
Hukum terhadap putusan Majelis Hakim Tingkat I (Pertama) No.
324/Pdt.G/2015/PN.Mdn, Tanggal, 13 Januari 2016, yang mengabulkan
Gugatan PENGGUGAT/TERBANDING untuk sebahagian dalam perkara ini
dapat dipertahankan dan telah sesuai dengan prosdur serta ketentuan
Hukum yang berlaku;
- Bahwa Pertimbangan Hukum Putusan Pengadilan Negeri Medan yang telah
memutus perkara a quo sudah tepat dan benar tentang alasan perceraian
dan menunjuk Yuris Prudensi Putusan Mahkamah Agung
R.I.,Nomor:534K/Pdt/1996,tanggal 18 Juni 1999,yang mengatakan,dalam hal
perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 20.
satu pihak telah meninggalkan pihak lain,tetapi yang perlu dilihat adalah
perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi
atau tidak;
- Bahwa Pembanding melalui Memori Bandingnya pada prinsipnya telah
menerima Putusan Pengadilan Negeri Medan No:324/Pdt.G/2015/PN Mdn
tanggal 13 Januari 2016 sepanjang yang memutuskan perkawinan
Penggugat dan Tergugat dengan Perceraian,akan tetapi keberatan
mengenai wali Pengasuh dan nafkah sebesar Rp.5.000.000,-setiap bulan;
- Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah benar dan tepat dalam
Pertimbangan Hukumnya mengenai ditetapkannya Penggugat sebagai Wali
Pengasuh dari anak-anak hasil Perkawinan Penggugat dan Tergugat dalam
poin 1 halaman 27 karena terbukti dalam fakta persidangan Penggugat
adalah ibu yang berkelakuan baik serta bertanggung jawab dan anak-anak
Penggugat dan Tergugat masih dibawah umur;
- Bahwa Pembanding/Terbanding tidak layak dan patut menjadi wali
Pengasuh dari anak-anak Penggugat dan Tergugat dikarenakan
Pembanding/Tergugat tidak mempunyai pekerjaan menetap dan tidak
mempunyai penghasilan menetap sehingga Pembanding seorang kepala
rumah tangga yang tidak bertanggung jawab,meskipun demikian
Pembanding tidak serta merta dapat melepaskan tanggung jawab sebagai
seorang Bapak atas anak-anak nya sesuai dengan bunyi pasal 41 huruf b
Undang-Undang No.1 Tahun 1974 yang secara tegas menyatakan:”Bapak
yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan
yang diperlukan anak itu;bilamana Bapak dalam kenyataan tidak dapat
memenuhi kewajiban tersebut Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut
memikul biaya tersebut”;
- Bahwa Pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam Pertimbangan
Hukumnya telah benar dan tepat pada poin 1 dan 2 halaman 28 tentang
nafkah anak-anak dari hasil Perkawinan Penggugat dan Tergugat sebesar
Rp.5.000.000,- setiap bulan,dan nafkah sebesar Rp.5.000.000,- tidaklah
cukup untuk membiayai hidup dan pendidikan bagi tiga orang anak,akan
tetapi Penggugat juga harus bekerja keras ikut menanggung kekurangan
biaya hidup dan pendidikan dari anak-anak Penggugat dan Tergugat;
- Pembanding hendak lari dari tanggung jawab sebagai Bapak dan sampai
saat ini Pembanding belum pernah memberi uang nafkah anak-anak kepada
Penggugat/Terbanding dan Pembanding tidak menyerahkan Akte Lahir dan
Kartu BPJS walaupun Terbanding telah meminta berkali-kali akan tetapi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 21.
Pembanding tidak mau menyerahkan kepada Terbanding meskipun hal itu
untuk kepentingan anak-anak Penggugat dan Tergugat;
Berdasarkan dalil-dalil yang kami uraikan di atas,kami mohon kiranya
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara Medan yang memeriksa,mengadili dan
memutus Perkara ini sebagai berikut:
1. Menolak Permohonan Banding Pembanding untuk seluruhnya;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan,tanggal 13 Januari 2016
Nomor:324/Pdt.G/2015/PN.Mdn;
3. Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara.
Atau:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon kiranya Pengadilan
memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Membaca Relaas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara
Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan kepada Pembanding semula
Tergugat tanggal 12 Mei 2016, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula
Penggugat tanggal 19 April 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada
kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan
mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
telah memenuhi persyarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding mempelajari
dengan seksama berkas perkara nomor : 324/Pdt.G/2015/PN.Mdn dan surat-
surat yang berhubungan dengan perkara tersebut serta salinan resmi Putusan
Pengadilan Negeri Medan nomor : 324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 13 Januari
2016, memori banding dari Pembanding semula Tergugat, dan Kontra Memori
Banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat berpendapat
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat
pertama yang telah mengabulkan gugatan Terbanding semula Pengugat untuk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 22.
sebahagian dengan pertimbangan yang pada pokoknya, bahwa rumah tangga
Pengugat dan Tergugat sejak tahun 2013, selalu diwarnai percekcokan atau
pertengkaran yang membuat keharmonisan tidak ditemukan lagi dalam rumah
tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk
keluarga yang bahagia kekal tidak dapat lagi untuk diwujudkan dan perkawinan
Penggugat dan Tergugat tidak mungkin dapat dipertahankan lagi, sesuai
dengan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah RI. No.9 Tahun 1975,
menurut Majelis Hakim tingkat banding, pertimbangan-pertimbangan tersebut
telah tepat dan benar, karena pertimbangan – pertimbangan tersebut
berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh dipersidangan berdasarkan
bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak. Oleh karenanya Majelis
Hakim tingkat banding dapat menyetujuinya dan mengambil alih pertimbangan-
pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama menjadi pertimbangan Majelis
Hakim tingkat banding sendiri dalam mengadili perkara qa quo dalam tingkat
banding;
Menimbang, bahwa oleh karena pertimbangan dan putusan Majelis
Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar dan Majelis Hakim tingkat banding
dapat menyetujuinya serta mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis
Hakim tingkat pertama menjadi pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim
tingkat banding sendiri dan mengadili perkara a quo dalam tingkat banding,
maka Memori Banding dari Pembanding semula Tergugat agar Pembanding
semula Tergugat ditetapkan sebagai Wali Pengasuh dari anak Penggugat dan
Tergugat serta menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar
seluruh biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak Penggugat
dan Tergugat sampai anak-anak tersebut dewasa, menurut Majelis Hakim
tingkat banding tidak beralasan hukum untuk dapat diterima, sedangkan Kontra
Memori Banding dari Terbanding semula Penggugat karena sejalan dengan
putusan Majelis Hakim tingkat pertama, maka beralasan hukum untuk dapat
diterima;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 13 Januari 2016, yang dimohonkan banding
tersebut dapat dipertahankan dan harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat tetap
berada dipihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 23.
Mengingat Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo
Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975, serta peraturan
lain yang bersangkutan ;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
324/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 13 Januari 2016, yang dimohonkan
banding;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
sebesar Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari: Rabu, tanggal 16 Nopember 2016 oleh Kami : Hj. WAGIAH
ASTUTI, SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, H.
DASNIEL, SH.,MH. dan H. ADE KOMARUDIN, SH.MHum. masing-masing
sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara
tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Medan nomor : 295/PDT/2016/PT-MDN tanggal 28 September 2016, putusan
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : Selasa,
tanggal 22 Nopember 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi
Hakim-Hakim Anggota serta FACHRIAL, SH.MHum. sebagai Panitera
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah
pihak berperkara.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ttd ttd
ttd ttd
1. H. DASNIEL, SH.MH. Hj. WAGIAH ASTUTI, SH.
ttd
ttd
2. H. ADE KOMARUDIN, SH.MHum.
Panitera Pengganti,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 295/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 24.
ttd ttttdt
ttd
FACHRIAL, SH.MHum.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
Un
Untuk salinan sesuai dengan aslinya,
Panitera,
H. BASTARIAL, SH.MH.
Nip. 195608211986031003.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN