pengadilan tinggi medan filehalaman 2 dari 66 halaman putusan nomor 530/pid/2016/pt mdn bahwa ia...

66
Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN P U T U S A N NOMOR 530/PID/2016/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: 1. Nama lengkap : Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD, FinaCs, FICS. 2. Tempat Lahir : Dolok Paribuan. 3. Umur/Tanggal Lahir : 76 tahun / 09 Desember 1940. 4. Jenis Kelamin : Laki-laki. 5. Kebangsaan : Indonesia. 6. Alamat : Jalan Laut Tawar No. 26 Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar. 7. Agama : Kristen Protestan. 8. Pekerjaan : Dokter Swasta (Pensiunan PNS). Terdakwa ditahan dalam tahanan kota oleh: 1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal 18 Februari 2016 sampai dengan tanggal 18 Maret 2016. 2. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal 19 Maret 2016 sampai dengan tanggal 17 Mei 2016. Pengadilan Tinggi tersebut. Setelah membaca: 1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 530/PID/2016/PT MDN tanggal 5 Oktober 2016 tentang penunjukan majelis hakim. 2. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 530/PID/2016/PT MDN, tanggal 6 Oktober 2016 tentang Penunjukan Panitera Pengganti. 3. Berkas perkara yang bersangkutan. Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-04/PSIAN/Epp.2/01/2016, tanggal 1 Februari 2016 sebagai berikut: PENGADILAN TINGGI ME

Upload: vankhuong

Post on 17-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

P U T U S A N

NOMOR 530/PID/2016/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada

tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

Terdakwa:

1. Nama lengkap : Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD, FinaCs,

FICS.

2. Tempat Lahir : Dolok Paribuan.

3. Umur/Tanggal Lahir : 76 tahun / 09 Desember 1940.

4. Jenis Kelamin : Laki-laki.

5. Kebangsaan : Indonesia.

6. Alamat : Jalan Laut Tawar No. 26 Kelurahan Siopat Suhu,

Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

7. Agama : Kristen Protestan.

8. Pekerjaan : Dokter Swasta (Pensiunan PNS).

Terdakwa ditahan dalam tahanan kota oleh:

1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal 18

Februari 2016 sampai dengan tanggal 18 Maret 2016.

2. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal

19 Maret 2016 sampai dengan tanggal 17 Mei 2016.

Pengadilan Tinggi tersebut.

Setelah membaca:

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 530/PID/2016/PT

MDN tanggal 5 Oktober 2016 tentang penunjukan majelis hakim.

2. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tinggi Medan Nomor:

530/PID/2016/PT MDN, tanggal 6 Oktober 2016 tentang Penunjukan

Panitera Pengganti.

3. Berkas perkara yang bersangkutan.

Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa berdasarkan surat dakwaan

Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-04/PSIAN/Epp.2/01/2016,

tanggal 1 Februari 2016 sebagai berikut:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Bahwa ia terdakwa Dr. Med Polentyno Girsang pada hari yang sudah

tidak dapat diingat lagi dengan pasti sekitar tanggal 01 September 2008

sampai dengan 31 Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu

lain dalam bulan September tahun 2008 s/d Desember 2010 bertempat di

Rumah Sakit Horas Insani di Jalan Medan Pematangsiantar Km 2,5 atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar,”secara berturut-turut dan

berulang-ulang sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan yang

diteruskan dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang

yang sama sekali atausebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan

barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan” perbuatan mana

dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:

- Bahwa pada tanggal 28 Februari 2007 berdasarkan hasil Rapat Umum

Pemegang saham PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar telah

memutuskan dan mengangkat terdakwa Dr. Med Polentyno Girsang

menjadi Direktur Rumah Sakit Horas Insani masa bakti terhitung mulai

tanggal 28 Februari 2007 s/d 28 Februari 2008 dan dikeluarkan SK

Nomor: 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007.

- Bahwa pada tanggal 28 Februari 2008 saat berakhirnya masa jabatan

terdakwa, terdakwa tidak mau menyerahkan Jabatan sesuai dengan

peraturan yang berlaku dalam PT. Horas INsani Abadi dan terdakwa tetap

saja melakukan kegiatan selaku Direktur pada Rumah Sakit Horas Insani.

- Kemudian pada tanggal 02 April 2008 terdakwa dengan sengaja dan

melawan hak membuka Rekening pada Bank Tabungan Negara (BTN)

Cabang Pematangsiantar dengan Nomor Rekening No. 00000069-01-30-

000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani.

- Bahwa selanjutnya untuk mempermudah terdakwa melakukan penarikan

uang dari Rekening bank Tabungan Negara (BTN) Cabang

Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-01-30-000015-8

atas nama terdakwa qq RS HOras Insani lalu terdakwa membuat dan

mengirimkan surat kepada Pimpinan Cabang BTN Pematangsiantar pada

tanggal 12 September 2008 yang isinya menyatakan secara pribadi

bertanggung jawab penuh atas penerbitan Cek/BG an RS Horas Insani

Pematangsiantar kepada pihak BTN Pematangsiantar dan terdakwa juga

membuat Surat Pernyataan tanggal 12 September 2008 yang isinya

terdakwa masih menjabat sebagai Direktur RS Horas Insani

Pematangsiantar.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 3 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

- Bahwa setelah terdakwa membuka Rekening pada Bank Tabungan

Negara (BTN) Cabang Pematangsiantar dengan nomor Rekening No.

00000069-01-30-000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani, lalu

terdakwa menyurati rekanan (pelanggan) berobat di RS Horas Insani

untuk menyetorkan uang berobat ke Rekening No. 00000069-01-30-

000015-8 yang dibuka terdakwa.

- Bahwa dari hasil Audit Penerimaan dan Pengeluaran Rekening No.

00000069-01-30-000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani

periode tanggal 09 September 2008 s/d 30 April 2010 adalah:

1. Saldo awal rekening Koran tanggal 09 September 2008: Rp.

1.765.796.432,- (satu miliyar tujuh ratus enam puluh lima juta rupiah

tujuh ratus Sembilan puluh enam ribu empat ratus tiga puluh dua

rupiah).

2. Penerimaan biaya pengobatan tanggal 09 September 2008 s/d 30

April 2010 sebesar Rp. 1.192.291.737,- (satu miliyar seratus Sembilan

puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh satu ribu tujuh ratus tiga

puluh tujuh rupiah), dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Jumlah Penerimaan (Rp)

01. PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero).

60.722.853

02. PP London Sumatera. 4.357.427

03. Asuransi Aja Indonesia 20.811.103

04. Asuransi Sinarmas 41.207.475

05. Exa Mandiri Financial 223.000

06. Asuransi Wintherthur 10.467.120

07. PLN Pematang Siantar 6.905.429

08. PT. Mitra Keuarga 4.561.304

09. PT Pertamina 45.046.979

10. Loppo General INS 5.562.013

11. PT Inalum 24.731.135

12. Yekes PT Telkom/Mitra Yakes Pens 23.159.787

13. PT Arun NGL 137.749.163

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 4 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

14. PT Aquafarm Nusantara 5.039.881

15. Gami 9.792.192

16. Handal Logististik 2.793.747

17. Asuransi umum Mega 44.767.584

18. Asih Eka Abadi 73.792.731

19. Asuransi MAG 1.559.830

20. PT Bumi Putra Uda 25.727.797

21. DPRD Kab. Simalungun 117.000

22. Asuransi Allianz Life 6.024.870

23. Asuransi Purih Asih 6.331.890

24. Hanjaya Mandala 2.122.688

25. Ong PTG PNRM 3.982.712

26. MKPS Bukopin 3.178.861

27. AJ Manulife 168.112

.28. Bank Bumi Putera 20.520.942

29. Perseorangan 46.371.550

30. Koperasi Kary PT CCA 375.570

31. PT Sampurna 9.864.778

32. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 3.141.397

33. SKN Tidak Diketahui Pelangganya 369.167.672

Jumlah Penyetoran dari pelanggan 1.020.343.591

34. Penyetoran Dari Kas Horas Insani 171.948.145

Total Penerimaan 1.192.291.736

3. Penerimaan Jasa Giro periode tanggal 09 September 2008 s/d 30 April

2010 Rp. 16.810.425,-.

4. Penarikan/pengambilan dana periode tanggal 09 September 2008 s/d

30 April 2010 Rp. 2.948.572.013,-.

5. Saldo akhir dana per 30 April 2010 Rp. 26.326.581.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 5 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, mulai tanggal 09 September

2008 s/d 30 April 2010, Rumah Sakit Horas Insani mengalami kerugian

sebesar Rp. 2.948.572.013 (dua milyar sembilan ratus empat puluh

delapan juta lima ratus tujuh puluh dua rbu tiga belas rupiah), sesuai

dengan Laporan Audit dari Drs. Tarmizi Taher yang terlampir dalam

berkas perkara.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

pasal 372 KUHP Jo Pasal 64 pasal 1 KUHP.

Menimbang, bahwa tuntutan pidana Penuntut Umum Nomor PDM-

04/PSIAN/Epp.2/01/2016, tanggal 30 Mei 2016 pada pokoknya sebagai

berikut:

1. Menyatakan terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang, SpB, KBD, FinaCS

terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan

tindak pidana”Secara berturut-turut dan berulang-ulang melakukan

Penggelapan”sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHP Jo pasal 64

ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang,

SpB, KBD, FinaCS dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun

dikurangi selama terdakwa dalam tahanan.

3. Menyatakan barang bukti berupa:

a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Nomor: 7 tanggal 05 Maret 1997 tentang

Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.

b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Pengesahan PT Horas Insani Abadi oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 09 November 2001 .

c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang

Anggaran Rumah Tangga PT Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni

2015.

d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Keputusan RUPS Pt. Horas Insani Abadi tanggal 27

Februari 2008.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 6 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

e. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani Abadi

No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.

f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT. Horas

Insani Abadi Nomor: 8 tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat oleh Notaris

Hendri Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

g. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas

Insani Abadi No. 11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.

h. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-III dari PT. Horas

Insani Abadi No. 16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret 2008.

i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor: 193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008

tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT. PP, London

Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan Brigeston Rubber Sumatera Dolok

Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan PT. PLN

Cab. Pematangsiantar dalam hal perubahan No. Rekening RS Horas

Insani yang ditandatangani oleh DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB,

KBD, FINACs.

j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 tanggal 27 Juni 2008

tentang pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada PT.

Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH,

SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

k. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari

Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08

tanggal 12 September 2008.

l. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,

FinaCS tanggal 12 Setember 2008.

m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 tanggal

10 November 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan

Komisaris pada PT Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 7 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

n. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17 September

2008.

o. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Rekening bank dari PT. Horas Insani Abadi No.

053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.

p. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Peringatan Ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.

054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 oktober 2008.

q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor 095/SDR/RSHI/Eks/A-RSHI/XI/08

tanggal 28 November 2008 yang ditujukan kepada seluruh rekanan

PT. Horas Insani Abadi dalam pemberitahuan yang ditandatangani

oleh DR. Med.dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD, FINACS.

r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat

Hal Dana di bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.

013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.

s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH,

SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat

oleh Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota

Pematangsiantar.

t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.

Horas Insani Abadi Nomor: 6 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh

Eka Ermasyafriza Handayani Firdaus, SH, M.Kn di Kota

Pematangsiantar.

u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran

rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag

Keuangan RS. Horas Insani.

v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pda Bank

BTN Cab. Pematangsiantar dengan nomor rekening 000000-01030-

000015-8.

Serta bukti surat berupa:

1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik

Drs. Tarmizi Taher No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17

September 2015.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 8 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

2. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang

dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.

3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5

tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter Petrus Yusuf, MSC,

MHA qq PT. Horas Insani Abadi, yang dibuat oleh Notaris Hendry

Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

4. 1 (satu) lembar fc Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008

tanggal 29 Februari 2008 tentang pengendalian dan pemimpin

sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.

5. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D-

PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan

Sdr Dr. Med.dr.Polentyno Girsang, SpB, KBD FinaCS sebagai

Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar Direksi PT.

Horas Insani Abadi Pematangsiantar.

6. 1 (satu) berkas fotocopy yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 tanggal 27

Februari 2007 dari Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.

1.000,- (seribu rupiah).

Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan pidana tersebut, Pengadilan

Negeri Pematangsiantar telah menjatuhkan putusan Nomor

25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 25 Juli 2016, yang amarnya sebagai berikut:

1. Menyatakan, Terdakwa Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD,

FinaCs, FICS. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana “penggelapan yang dilakukan terus menerus

sebagai perbuatan yang dilanjutkan“.

2. Menghukum terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara

selama 8 (delapan) bulan.

3. Menetapkan masa penahanan kota yang telah dijalani oleh terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

4. Memerintahkan barang bukti berupa:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 9 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Nomor: 7 Tanggal 05 Maret 1997 tentang

Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.

b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Pengesahan PT. Horas Insani Abadi oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Nopember 2001.

c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang

Anggaran Rumah Tangga PT. Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni

2005.

d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Keputusan RUPS PT. Horas Insani Abadi Tanggal 27

Februari 2008.

e. 1 (satu) Lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani Abadi

No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.

f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT. Horas

Insani Abadi Nomor: 8 Tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat oleh

Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

g. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas

Insani Abadi No.11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.

h. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Surat Undangan Serah Terima

ke-III dari PT. Horas Insani Abadi No.16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal

19 Maret 2008.

i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor:193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008

tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT.PP, London

Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan PT. Brigeston Rubber Sumatera

Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan

PT. PLN Cab. P.Siantar dalam hal perubahan No. Rekening RS Horas

Insani yang ditanda tangani oleh DR. Med. dr. POLENTYNO

GIRSANG, SpB, KBD, FINACs.

j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 Tanggal 27 Juni 2008

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 10 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada PT.

Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH,

SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

k. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari

Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08

tanggal 12 September 2008.

l. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT.Horas Insani Abadi

Surat Pernyataan DR. Med. Dr. POLENTYNO GIRSANG,SpB, KBD,

FinaCS TANGGAL 12 September 2008.

m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 Tanggal

10 Nopember 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan

Komisaris pada PT.Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

HENRY SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

n. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 17

September 2008.

o. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Rekening Bank dari PT. Horas Insani Abadi No.

053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.

p. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Peringatan ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.

054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 Oktober 2008.

q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor: 095/SDR/RSHI/Eks/A-

RSHI/XI/08 tanggal 28 Nopember 2008 yang ditujukan kepada Seluruh

Rekanan RS. Horas Insani dalam pemberitahuan yang ditandatangani

oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG, SpB,KBD,FINACs.

r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat

Hal Dana di Bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.

013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.

s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,

SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat oleh

Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN, Notaris di Kota Pematangsiantar.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 11 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Horas

Insani Abadi Nomor:6 Tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh EKA

ERMASYAFRIZA HANDAYANI FIRDAUS,SH, M.Kn di Kota

Pematangsiantar.

u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran

rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag

Keuangan RS.Horas Insani.

v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pada Bank BTN

Cab. Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-01030-

000015-8,

Serta Bukti surat berupa:

1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik

DRS. TARMIZI TAHER No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17

September 2015.

2. 2 (dua) Lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang

dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN.

3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5

Tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter PETRUS YUSUF,

MSC.MHA qq PT. HORAS INSANI ABADI, yang dibuat oleh Notaris

Henry Sinaga, SH,S.pN Notaris di Kota Pematangsiantar.

4. 1 (satu) lembar FC. Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008

tanggal 29 Februari 2008 tentang Pengendalian dan Pemimpin

Sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.

5. 2 (dua) lembar FC Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani Abadi

Berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D.PT.HIA/SK/III/2007

tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan Dr. Med. dr. Polentyno

Girsang, SpB.KBD FinaCs sebagai Direktur Rumah Sakit Horas Insani

Pematangsiantar Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar.

6. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 Tanggal 27

Februari 2007 dari Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 12 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

5. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,-

(seribu rupiah).

Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan banding terhadap

putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding

Nomor 25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 28 Juli 2016. Permintaan banding

tersebut telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 3 Agustus

2016.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap

putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding

Nomor 25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 29 Juli 2016. Permintaan banding

tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 4 Agustus 2016.

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding

tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan memori banding tanggal 2

Agustus 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Pematangsiantar pada tanggal 16 Agustus 2016, dan memori banding

tersebut telah diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 31 Agustus 2016.

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding

tersebut, Terdakwa juga telah mengajukan memori banding tanggal 20

Oktober 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Pematangsiantar pada tanggal 20 Oktober 2016.

Menimbang, bahwa Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar

dengan surat Nomor: W2.U2/1382/Pid.01.10/VII/2016 tanggal 29 Juli 2016

telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

Pematangsiantar dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara selama 7

(tujuh) hari kerja dihitung sejak tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan

tanggal 10 Agustus 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Pematangsiantar.

Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding

oleh Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu

dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan di dalam undang-

undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menolak putusan Pengadilan

Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016

dengan alasan yang pada pokoknya Penuntut Umum sependapat dengan

putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang menyatakan Terdakwa

terbukti melakukan tindak pidana Penggelapan yag dilakukan terus menerus

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 13 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

sebagai perbuatan yang berlanjut, akan tetapi tidak sependapat dengan

lamanya pidana yang dijatuhkan, karena pidana penjara selama 8 (delapan)

bulan belum adil dan wajar atas tindak pidana yang dilakukan Terdakwa.

Dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikhawatirkan tidak

menimbulkan efek jera bagi Terdakwa sehingga akan mengulangi lagi

perbuatannya dan menimbulkan tanggapan yang negative dimasyarakat

apalagi Terdakwa sudah residivis.

Oleh karena itu Penuntut Umum mohon agar Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan menerima permohonan banding ini.

2. Menyatakan terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang, SpB, KBD,

FinaCS terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah

melakukan tindak pidana”Secara berturut-turut dan berulang-ulang

melakukan Penggelapan”sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHP Jo

pasal 64 ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan.

3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang,

SpB, KBD, FinaCS dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun

dikurangi selama terdakwa dalam tahanan.

4. Menyatakan barang bukti berupa:

a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Nomor: 7 tanggal 05 Maret 1997 tentang

Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.

b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Pengesahan PT Horas Insani Abadi oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 09 November 2001 .

c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang

Anggaran Rumah Tangga PT Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni

2015.

d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Keputusan RUPS Pt. Horas Insani Abadi tanggal

27 Februari 2008.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 14 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

e. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani

Abadi No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.

f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT.

Horas Insani Abadi Nomor: 8 tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat

oleh Notaris Hendri Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota

Pematangsiantar.

g. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas

Insani Abadi No. 11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.

h. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-III dari PT.

Horas Insani Abadi No. 16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret

2008.

i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor: 193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008

tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT. PP,

London Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan Brigeston Rubber Sumatera

Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan

PT. PLN Cab. Pematangsiantar dalam hal perubahan No. Rekening

RS Horas Insani yang ditandatangani oleh DR. Med. Dr. Polentyno

Girsang, SpB, KBD, FINACs.

j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 tanggal 27 Juni 2008

tentang pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada

PT. Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris Hendry Sinaga,

SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

k. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari

Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08

tanggal 12 September 2008.

l. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,

FinaCS tanggal 12 Setember 2008.

m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 tanggal

10 November 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 15 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Dewan Komisaris pada PT Horas Insani Abadi yang dibuat oleh

Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

n. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17

September 2008.

o. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Rekening bank dari PT. Horas Insani Abadi No.

053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.

p. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Peringatan Ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.

054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 oktober 2008.

q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor 095/SDR/RSHI/Eks/A-

RSHI/XI/08 tanggal 28 November 2008 yang ditujukan kepada

seluruh rekanan PT. Horas Insani Abadi dalam pemberitahuan yang

ditandatangani oleh DR. Med.dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,

FINACS.

r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat

Hal Dana di bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.

013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.

s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH,

SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat

oleh Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota

Pematangsiantar.

t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.

Horas Insani Abadi Nomor: 6 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh

Eka Ermasyafriza Handayani Firdaus, SH, M.Kn di Kota

Pematangsiantar.

u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran

rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag

Keuangan RS. Horas Insani.

v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pda Bank

BTN Cab. Pematangsiantar dengan no. rekening 000000-01030-

000015-8.

Serta bukti surat berupa:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 16 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik

Drs. Tarmizi Taher No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17

September 2015.

2. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang

dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.

3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5

tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter Petrus Yusuf, MSC,

MHA qq PT. Horas Insani Abadi, yang dibuat oleh Notaris Hendry

Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

4. 1 (satu) lembar fc Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008

tanggal 29 Februari 2008 tentang pengendalian dan pemimpin

sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.

5. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D-

PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan

Sdr Dr. Med.dr.Polentyno Girsang, SpB, KBD FinaCS sebagai

Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar Direksi PT.

Horas Insani Abadi Pematangsiantar.

6. 1 (satu) berkas fotocopy yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 tanggal 27

Februari 2007 dari Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

5. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.

1.000,- (seribu rupiah).

Menimbang, bahwa Terdakwa menolak putusan Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016 dengan

alasan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar di dalam

memeriksa dan mengadili Perkara ini terdapat dua pendapat yang

berbeda yaitu dua orang Hakim menyatakan Terdakwa telah terbukti

atas Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan satu orang Hakim lagi

menyatakan Penuntutan terhadap Terdakwa haruslah dinyatakan

tidak dapat diterima.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 17 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

2. Bahwa dalam perkara ini terhadap pertimbangan hukum yang

diperbuat dalam putusannya yang dibuat oleh Hakim Pasti

Tarigan,SH.MH kami membenarkannya dan pertimbangan Hakim

Pasti Tarigan.SH.MH tersebut juga sekaligus termasuk alasan-

alasan kami di dalam Memori Banding ini.

3. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar tidak dengan cermat

di dalam menilai dan mempertimbangkan masalah-masalah hukum

yang sangat Krusial yang menjadi penyebab Kekisruhan di tubuh

PT.HIA dan RS HI.

Adapun masalah-masalah hukum yang sama sekali tidak

dipertimbangkan oleh Hakim Pengadilan Tingkat Pertama adalah

sebagai berikut:

- Bahwa pada tanggal 27 Februari 2007 berdasarkan hasil RUPS

PT.HIA telah memutuskan dan mengangkat saya terdakwa Dr.

P.Girsang menjadi Direktur RS HI masa bakti terhitung mulai

tanggal 28 Februari 2007 s/d 28 Februari 2008 sesuai SK No:

016/D-PT.HIA/SK/111/2007 tanggal 2 Maret 2007 (BT.1) dan

tanggal 8 Maret 2007 pemberitahuan kepada instansi terkait di kota

Pematangsiantar (BT.2).

Bahwa hasil RUPS 27 Februari 2007 dituangkan dalam Akta No. 18

tanggal 27 Februari 2007 oleh Notaris Henry Sinaga (BT.3), namun

tidak pernah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM sampai

habis masa jabatannya.

Bahwa berdasarkan Akta No. 18 tanggal 27 Februari 2007 ini

sangat jelas terlihat Pemohon Banding masih menjabat sebagai

Direktur RS HI. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat-surat

yang keluar masih ditujukan kepada saya terdakwa yaitu:

- Berita Acara Pemeriksaan RS HI tanggal 12 Maret 2008

antara Direktur purnawaktu Dr.P.Girsang dengan team

Pembina Dinas Kesehatan Sumatera Utara (BT.4).

- Surat Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi

Sumatera Utara No: 440.44112951/111/2008 tanggal 12 Maret

2008 yang ditujukan kepada Dirjen Pelayanan Medik untuk

melengkapi Permohonan memperoleh izin tetap RS HI periode

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 18 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

2008 s/d 2013 yang dimohonkan Dr. P.Girsang sebagai

Direktur RS HI (BT.5).

- Surat Gangguan (HO) No. 503/395/738/ WK/III/2008 tanggal

18 Maret 2008 An. Dr. Poientyno Girsang selaku Pemohon

(BIS).

- Surat Ketua DPRD Kota Pematangsiantar yang ditujukan

kepada Dr. P.Girsang No. 400/0575/DPRD/IV/2008 tanggal 4

April 2008 (BT.7).

Berdasarkan ke-empat surat ini maka jelas terlihat saya

terdakwa masih sebagai Direktur RS HI dan berwenang untuk

menggunakan uang milik RS HI demi untuk jalannya pelayanan

kesehatan, kesejahteraan karyawan di dalam Rumah Sakit

Horas Insani.

- Bahwa kemudian Pengurus PT.HIA menggelar RUPS pada tanggal

27 Februari 2008 dengan Akta No. 5 tanggal 6 Maret 2008 yang

dibuat oleh Notaris Henry Sinaga, SH.(BT.8).

Bahwa RUPS tanggal 27 Februari 2008 ini adalah RUPS yang tidak

sah karena Pengurus PT.HIA tetap memaksakan kehendak nya

untuk tetap menggelar RUPS yang walaupun sudah ada protes dan

tidak setuju digelar RUPS dari beberapa Pemegang Saham yaitu

Terdakwa, dr. Salome Girsang, dan Jonggi Darma Situngkir.

Namun, Pengurus PT.HIA tetap melaksanakannya.

Adapun alasan Terdakwa keberatan RUPS tanggal 27 Februari 2008

dilaksanakan adalah karena Pengurus PT.HIA tidak mau tunduk dan

patuh atau dengan kata lain telah melanggar ketentuan-ketentuan

hukum yang diatur dalam Undang-Undang PT. No. 40 tahun 2007

yaitu:

Pasal 29 ayat (9) menyatakan: “Setelah lewat bates waktu 30

hari sebagaimana dimaksud pada ayat (7) permohonan

persetujuan atau pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar

tidak dapat diajukan atau disampaikan kepada Menteri.”

Pasal 24 ayat (1): “Perseroan yang modal dan jumlah pemegang

sahamnya telah memenuhi kriteria sebagai perseroan publik

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang pasar modal wajib mengubah Anggaran Dasamya

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 19 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (2) huruf f dalam

jangka waktu 30 hari terhitung sejak kriteria tersebut dipenuhi.”

Pasal 94 ayat (7): “Dalam hal terjadi pengangkatan penggantian

dan pemberhentian anggota Direksi, Direksi wajib

memberitahukan perubahan anggota Direksi kepada Menteri

untuk dicatat dalam daftar perseroan dalam jangka waktu 30 hari

terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut.”

Bahwa alasan tersebut adalah hal yang menjadi dasar yang paling

urgen bagi terdakwa untuk menolak RUPS 27 Februari 2008,

karena RUPS tanggal 27 Februari 2007, Akta No. 18 tanggal 27

Februari 2007 adalah tidak sah karena semua ketentuan-ketentuan

dan pasal-pasal hukum mengenai PT di dalam RUPS tersebut tidak

dipatuhi dan ditaati oleh Pengurus PT.HIA, dengan tidak

dipenuhinya pasal-pasal hukum yang diatur dalam Undang-Undang

PT dan Undang-Undang WDP, maka sangat jelas RUPS tanggal 27

Februari 2007 tidak diperbolehkan melaksanakan RUPS

selanjutnya termasuk RUPS 27 Februari 2008 karena tidak memiliki

legal standing untuk menyelenggarakan RUPS 27 Februari 2008,

Akta No. 5 yang berakibat semua keputusan-keputusan yang

diambil oleh Pengurus PT.HIA adalah batal demi hukum.

Bahwa kemudian setelah terdakwa sebagai Direktur RS HI

melaporkan pertanggungjawaban kepada RUPS 27 Februari 2008

maka sesuai dengan hasil KAP Facruhddin dan Mahyuddin yang

ditunjuk oleh Pengurus PT.HIA, RS HI ada memperoleh keuntungan

sebesar Rp. 3,3 milyar, dan atas keuntungan ini terdakwa

mengusulkan agar dibagi sebagai dividen kepada seluruh pemegang

saham. Namun, atas usul tersebut pengurus PT.HIA tidak setuju yang

berakibat ada beberapa orang pemegang saham walk out (WO) dari

acara RUPS yaitu Jonggi Darma Situngkir, Akiman, Karmin Sutan.

Rabuat Saragih, dr. Salome Girsang dan Terdakwa dengan jumlah

saham 44 %. Walaupun demikian, RUPS tetap dilaksanakan dan

memilih sendiri Pengurus untuk masa jabatan 5 tahun.

Kemudian, atas Pengurus Terpilih hasil RUPS 27 Februari 2008 ini

Akta No. 5 juga tidak pernah didaftarkan, dilaporkan kepada Menteri

Hukum dan HAM yang berakibat RUPS tanggal 27 Februari 2008,

Akta Notaris No. 5 tanggal 27 Februari 2008 yang dibuat oleh Notaris

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 20 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Henry Sinaga, SH adalah cacat hukum yang berakibat segala

keputusan-keputusan yang diambil oleh Pengurus PT.HIA adalah

batal demi hukum.

Bahwa sebenarnya kepengurusan dari pelapor An. Dr.Petrus Yusuf

pada periode 27 Februari 2007 dan 28 Februari 2008 adalah tidak

memiliki Legal Standing yang sah yaitu tepatnya terhitung sejak 14

Maret 2007 dengan alasan sebagai berikut:

Bahwa dr. Petrus Yusuf (pelapor) tidak melaporkan dan tidak

mendaftarkan tentang Perubahan Anggaran Dasar PT.HIA

terutama mengenai perubahan Pengurus dan Pengalihan Saham

ke Kantor Wajib Daftar Perusahaan Ke MenkumHAM dan Kantor

Wajib Daftar Perusahaan setempatiDisperindag Kota

Pematangsiantar. Hal ini terbukti bahwa pelapor tidak dapat

menunjukkan:

Nomor Pendaftaran di MenkumHAM

Nomor Pelaporan ke MenkumHAM

Tanda Daftar Perusahaan di MenkumHAM

Surat permohonan agar diumumkan dalam tambahan

Lembaran Negara oleh MenkumHAM.

Bahwa dengan adanya registrasi dari MenkumHAM barulah bisa

mengurus TDP dan SITU di Disperindag kota Pematangsiantar,

Nomor SITU dan TDP berikut SITU dan TDP-nya harus dipajang di

depan pintu masuk kantor PT.HIA.

Bahwa oleh karena Pengurus PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2007

Akta No. 18 tanggal 17 Februari 2007 yang dihubungkan dengan

Surat Nota Dinas No. 07/D.PT.HIA/ND/1/08 tanggal 30 Januari

2008 (BT.9) tidak memiliki TDP dan SITU yang sah maka secara

yuridis sesuai bunyi pasal 17 ayat (2) UU No. 1 tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas terhitung tanggal 14 Maret 2007 yaitu 14 hari

sesudah RUPS maka dr.Petrus Yusuf sebagai Direktur menjadi

tidak sah, yang berakibat Pengurus PT.HIA menjadi Status Quo

sehingga diharuskan kepada situasi pengurus PT.HIA yang sah

sebelumnya, yang telah dilaporkan, didaftarkan, dan disahkan oleh

KemenkumHAM sesuai suratsuratnya No. C-28142

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 21 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

H1.01.04.Tahun 2004 tanggal 9 November 2004 (BT.10) yang

pengurusnya adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Dr. Polentyno Girsang

Direktur : Karmin Sutan

Komisaris Utama : dr. Paulus Suryanata

Komisaris : dr. Krisman Girsang

Komisaris : Esther Oskar

Bahwa sebenarnya Pengurus terpilih Hasil RUPS 27 Februari 2007

adalah tidak sah dan tidak berlaku dengan alasan-alasan:

Pengurus PT.HIA dalam hal ini pelapor saksi dr. Petrus Yusuf

telah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak taat dan

tunduk pada Anggaran Dasar PT.HIA, UU No.1 tahun 1995, UU

No 40 tahun 2007 tentang PT dan UU No. 3 tahun 1982 tentang

WDP. Surat keputusan Menteri Kehakiman No. M.03-PC 08.01

tanggal 11 Maret 1996 tentang tata cara pelaporan perubahan

Anggaran Dasar (BT.11).

Pasal 5 ayat 6 AD PT.HIA menyatakan: “Seseorang pemegang

saham menurut hukum harus tunduk kepada AD dan kepada

semua peraturanperaturan yang diambil dengan sah dalam RUPS

serta perundangundangan yang berlaku.

Pasal 25 ayat 1 menyatakan: “Perubahan AD ditetapkan oleh

RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham mewakili 2/3 dari

seluruh pemegang saham yang telah dikeluarkan yang

mempunyai hak suara yang sah dan keputusan tersebut disetujui

oleh 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

Pasal 25 ayat (3) menyatakan: “Perubahan AD selain yang

menyangkut halhal tersebut dalam ayat (2) pasal ini cukup

dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dalam waktu selambat-

lambatnya 14 hari dan terhitung sejak tanggal keputusan

didaftarkan ke Kantor Wajib Daftar Perusahaan.”

UU No. 1 tahun 1995 tentang PT pasal 15 ayat (3) menyatakan:

“Perubahan AD selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

cukup dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dalam waktu paling

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 22 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

lambat 14 hari terhitung sejak keputusan RUPS dan didaftarkan

ke dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.”

Pasal 21 ayat (1) c menyatakan: “AD beserta laporan kepada

Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3).”

Pasal 21 ayat (2) menyatakan: “Pendaftaran sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) wajib dilaporkan dalam tenggang waktu

paling lambat 30 hari setelah pengesahan atau persetujuan

diberikan atau setelah tanggal penerimaan laporan.”

Pasal 22 ayat (1) menyatakan: “Perseroan yang telah didaftar

sebagaimana dalam pasal 21 diumumkan dalam tambahan

Lembaran Negara RI.”

Pasal 22 ayat (2) menyatakan:”Permohonan pengumuman

perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh

direksi dalam waktu paling lambat 30 hari sejak pendaftaran.”

Pasal 22 ayat (3) menyatakan: “Tata cara pengajuan permohonan

pengumuman dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Akta No. 18 27 Februari 2007 dan Akta

No. 5 tanggal 6 Maret 2008 harus ada dilapor dan didaftarkan.”

Pasal 23 menyatakan: “Selama pendaftaran dan pengumuman

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 belum

dilakukan direksi secara tanggung-renteng bertanggung jawab

atas segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan.”

Bahwa didalam penjelasan Pasal 23 ini disebutkan selain sanksi

pidana yang diatur dalam UU WDP pasal ini juga mengatur sanksi

perdata dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal

21 dan Pasal 22 tidak dipenuhi.

Pasal 17 ayat (2) menyatakan: “Jelas disebutkan sanksi

perdatanya yaitu perubahan AD sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 15 ayat (3) berlaku sejak tanggal pendaftaran.

Pasal 94 ayat (7) UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, menyatakan:”Jelas disebutkan dalam hal terjadi

pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi,

direksi wajib memberitahukan perubahan anggota direksi kepada

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 23 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

menteri untuk dicatat dalam daftar perseroan dalam jangka

waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal keputusan

RUPS.”

Pasal 94 ayat (8) UU No. 40 tahun 2007 menyatakan: Dalam hal

pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum

dilakukan, Menteri menolak setiap permohonan yang diajukan

atau pemberitahuan yang disampaikan kepada Menteri oleh

Direksi yang belum tercatat dalam daftar Perseroan.

Pasal 5 ayat (1) UU No. 3 tahun 1982 tentang wajib daftar

perusahaan menyatakan: “Setiap perusahaan wajib di daftarkan

dalam daftar perusahaan.”

Pasal 5 ayat (2) UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Pendaftaran

wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang

bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan

memberikan surat kuasa yang sah.

Pasal 10 UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Pendaftaran wajib

dilakukan dalam jangka watu 3 bulan setelah pemohon mulai

menjalankan usahanya.”

Pasal 11 ayat b (1) UU No. 3 tahun 1982 menyatakan:”Apabila

perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas selain memenuhi

ketentuan perundang-undangan tentang PT, hal-hal yang wajib

didaftarkan adalah tanggal pendirian perseroan dan jangka

waktu berdirinya perseroan.”

Pasal 11 ayat e UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Berkenaan

dengan setiap pengurus dan komisaris adalah tanggal memulai

menduduki jabatan.”

Pasal 11 ayat f UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Lain-lain

kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris.”

Sanksi dari semua pasal-pasal yang termuat dalam UU No. 3

tahun 1982 yang dikemukakan di atas sangat jelas dituangkan

dalam Pasal 32 ayat (1) yang menyatakan: “Barangsiapa yang

menurut UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan

mendaftarkan perusahaan nya yang dengan sengaja atau karena

kelalaian nya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 24 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

pidana penjara 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp.

3 juta. Pasat 32 ayat (2) menyatakan: “Tindak pidana tersebut

dalam Pasal 1 ayat ini merupakan kejahatan.”

Pasal 94 ayat (8) disebut dalam hal perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat 7 belum dilakukan Menteri wajib menolak

setiap permohonan yang diajukan atau pemberitahuan yang

disampaikan kepada Menteri oleh Direksi yang belum tercatat dan

terdaftar dalam perseroan.

Bahwa terhadap pasal-pasal mengenai pelaporan dan

pendaftaran, perubahan Anggaran Dasar yang meliputi

perubahan pengurus dan pengalihan saham pembuat undang-

undang mempergunakan kata-kata “Wajib “yang berarti tidak

boleh tidak, harus dilaksanakan (vide Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka tahun 1984).

Bahwa adapun pasal-pasal ini Pemohon Banding uraikan adalah

untuk membuktikan fakta-fakta hukum yang diabaikan dan dilanggar

oleh pengurus PT.HIA terpilih dr. Petrus Yusuf hasil RUPS 27

Februari 2007, dengan demikian legal standing keabsahan dari

kepengurusan tersebut adalah cacat hukum yang mengakibatkan

kepengurusan PT.HIA kembali kepada kepengurusan yang sah

sebelumnya menunggu ada kepengurusan yang sah melalui RUPS

PT. HIA yang sah.

Bahwa demikian juga RUPS 27 Februari 2008 yang diselenggarakan

oleh Pengurus PT.HIA hash RUPS 27 Februari 2007 adalah tidak sah

dan cacat hukum serta tidak berlaku lagi, sehingga keputusan-

keputusan yang diambil dalam RUPS adalah cacat hukum atau batal

demi hukum.

Bahwa jelas RUPS 27 Februari 2008 adalah RUPS yang dipaksakan

sebab sesuai hukum yang berlaku pengurus yang tidak memenuhi dan

tidak tunduk kepada pasalpasal yang disebutkan UU No.40 Tahun

2007 dan UU No.3 Tahun 1982 serta Surat Keputusan Menteri

Kehakiman No, M.03PC-08.01 Tanggal 11 Maret 1996 adalah batal

demi hukum sehingga pengurus PT.HIA otomatis tidak dapat

menggelar RUPS. Dengan demikian kepengurusan PT.HIA hasil RUPS

27 Februari 2007 tidak dapat melakukan perbuatan - perbuatan hukum

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 25 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

untuk dan atas nama PT.HIA terhitung tanggal 14 Maret 2007, apalagi

menggelar RUPS 27 Februari 2008.

Oleh karena RUPS 27 Februari 2008 adalah illegal maka

kepengurusan yang sah adalah kepengurusan yang sah sebelumnya

yaitu yang disahkan oleh KemenkumHAM No. C. 28142.HI.01.04

tahun 2004 tanggal 9 Nopember 2004 Akta No. 2 tanggal 16

September 2004 Notaris Henry Sinaga, SH, SPN (BT.12) sampai ada

pengurus terbaru terpilih hasil keputusan RUPS yang sah.

Bahwa pengurus PT. HIA Hasil RUPS tanggal 27 Februari 2007 telah

menunjukkan ketidakmampuannya atau kebodohannya kepada

Pemohon Banding yaitu tidak mampu mengurus SITU dan TDP.

Padahal untuk mengurus SITU dan TDP ini adalah menjadi tanggung

jawab dan wewenang Pengurus PT. HIA bukan tanggung jawab

Direktur Rumah Sakit HI, dalam hal ini Pemohon Banding bukan

termasuk organ PT. Ketidakmampuan pelapor dr. Petrus Yusuf jelas

dimuat dalam suratnya perihal Nota Dinas No.07/D-PTHIA/ND/I/08

Tanggal 30 Januari 2008.

Surat Nota Dinas ini juga sekaligus sebagai bukti dan pengakuan

sendiri bahwa pelapor tidak mampu dan tidak sanggup memenuhi

pasal-pasal hukum di dalam UU PT dan UU WDP serta AD PT.HIA

sehingga kepengurusan PT.HIA hash RUPS 27 Februari 2007 tidak

terdaftar di Kemenkumham dan kalau memang betulbetul sudah

terdaftar, sudah tentu pelapor dapat menunjukkan Nomor berapa

suratnya, kapan dan siapa yang menandatangani, padahal surat

kepengurusan yang disahkan oleh Menkumhan RI seharusnya

Fotocopy yang sah diserahkan kepada seluruh pemegang saham atau

minimal dipajangkan di depan pintu masuk kantor PT. HIA, hal ini

ternyata sampai detik ini sama sekali tidak pernah ada.

Padahal Terdakwa sudah beberapa kali mempertanyakannya secara

lisan maupun secara tertulis kepada Pengurus PT.HIA (5 Kali) yaitu

surat tanggal 9 Maret 2007 (BT.13), 24 April 2007 (BT.14), 25 Mei

2007 (BT.15), 4 Juni 2007 (BT.16), dan 22 Juni 2007 (BT.17)

tembusannya ditujukan kepada seluruh Pemegang Saham.

Demikian juga oleh Pemegang Saham lain antara lain Rabuat

Saragih, Salome Girsang, Jonggi Darma Situngkir, Karmin Sutan,

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 26 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Akiman (melakukan mosi tidak percaya) Surat dr.Salome Girsang,

Sp.B tanggal 23 Juni 2007 (BT.18) dan dilanjutkan dengan

permohonan penyelenggaraan RUPS LB namun ditolak oleh

Pengurus PT.HIA.

— Bahwa untuk menutup-nutupi kelalaian dan ketidak mampuan Pelapor

yang tidak mampu mengurus SITU dan TDP maka dr. Petrus Yusuf

memanfaatkan pegawai Disperindag Pematangsiantar bernama

Surya Bakti, SH agar diurus SITU dan TDP dengan biaya Rp.

7.500.000,- namun ternyata TDP dan SITU yang dikeluarkan oleh

Disperindag Pematangsiantar No. Surat 503/153/Perindag/2007

tanggal 19 Juni 2007 (BT.19) adalah Palsu, dibuktikan dengan

pernyataan Drs. JaIiI Saragih sebagai Kepala Dinas Perindag melalui

suratnya No. 510/107/Perindag/2008 tanggal 25 Maret 2008 (BT.20).

Sehingga sesuai dengan hukum yang berlaku setiap orang yang

menggunakan dan mengeluarkan Surat Palsu adalah merupakan

kategori sebagai perbuatan tindak pidana kejahatan namun dalam hal

ini dalam proses pemalsuan SITU dan TDP palsu yang dijadikan

menjadi Tersangka hanyalah satu orang saja yaitu Surya Bakti, SH.

Sementara dr. Petrus Yusuf sebagai pemohon yang menyuruh diurus

dan pengguna Surat Keterangan Perpanjangan TDP dan SITU

PT.HIA (Per-lope) Palsu tidak turut diadili.

— Bahwa yang paling fatal kesalahan dan ketidakmampuan Pelapor dr.

Petrus Yusuf dan juga untuk mengelabui para Pemegang Saham

adalah dengan Suratnya No.04.PT-HIA/PBP/III/08 Tanggal 4 Maret

2008 (BT.21) point 3 menyebutkan bahwa dalam UU PT tidak ada

disebutkan bahwa Pengurus PT yang dipilih dalam RUPS tidak sah

apabila belum/tidak dilaporkan ke Menteri Kehakiman dan HAM.

Bahwa dari surat tersebut di atas sangat jelas Pelapor dr.Petrus

Yusuf tidak mampu dan tidak dapat memahami pasal-pasal hukum

yang tertuang di dalam AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, sehingga wajar

Pelapor dengan gampang membuat Surat secara tertulis kepada

Terdakwa dan hal ini sekaligus sebagai bukti bahwa Pelapor tidak

mampu mengelola PT.HIA dengan baik walaupun sudah diangkat

melalui RUPS. Akan tetapi amanah RUPS tidak dilaksanakan dengan

baik yaitu proses pelaporan, pendaftaran Ke MenkumHAM sama

sekali tidak ada dilaksanakan, yang berakibat kepengurusan PT.HIA

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 27 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

i

RUPS 2007 tidak mempunyai dan memiliki keabsahan dari

MenkumHAM dengan demikian segala tindak tanduk dan perbuatan

Pelapor di dalam mengelola dan mengurus PT.HIA selama kurun

waktu 27 Februari 2007 dan 27 Februari 2008 adalah tidak sah dan

cacat hukum sehingga segala keputusankeputusan yang di ambit oleh

Pengurus PT.HIA adalah juga cacat hukum.

— Bahwa untuk menyelamatkan agar operasional RSHI tidak ditutup

oleh Depkes karena izin HO dan izin operasional sudah berakhir.

Biaya perpanjangan izin tetap RSHI tahun 2008 s/d tahun 2013. Izin

HO dan izin operasional sudah diperoleh terdakwa. Demi untuk

mengedepankan kepentingan umum (pelayanan publik) di bidang

kesehatan melalui RSHI tetap kondusif. Pengurus PT.HIA tidak

difasilitasi oleh Pemerintah Kota / Disperindag dan mengetahui

PT.HIA sudah kolaps termasuk pengurusnya hal ini diketahui oleh

instansi tersebut karena pelapor tidak dapat mengurus TDP dan SITU

PT.HIA di Kantor Disperindag Kota Pematangsiantar.

Bahwa sesuai dengan Putusan RUPS 27 Februari 2007 Akta No. 18

yang dibuat oleh Notaris Henry Sinaga, SH adalah:

Struktur organisasi PT.HIA dan RSHI dipisah untuk pertama kali

sesuai bunyi Akta Pendirian PT.HIA No. 7 tanggal 5 Maret 1997

Tujuan Pendirian PT.HIA adalah untuk membuka usaha di bidang

pelayanan melalui rumah sakit, di bidang apotik, usaha expor-

impor, pendidikan, pelayanan jasa konsultan, dan lain-lain.

Hingga saat ini RSHI adalah satu-satunya unit usaha PT.HIA

Susunan Pengurus Terpilih PT.HIA RUPS 27 Februari 2007

Direktur : Dr. Petrus Yusuf ( 21 lembar saham)

Komisaris Utama : Ir. Alimin Sipayung ( 21 lembar saham)

Komisaris : Dr. Paulus Suryanata (209 lembar saham)

Komisaris : 'man Ika ( 25 lembar saham)

Direktur RS HI : Dr. P.Girsang (470 + 25 = 495 lembar

saham)

Masing-masing untuk masa jabatan 1 tahun sebagai uji

komitmen keseriusan Pengurus Terpilih dalam mengemban

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 28 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

tugas masing-masing sebagai tindak lanjut daripada Berita Acara

Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-PMS tanggal 21 Februari

2007 (BT.22).

Bahwa jauh-jauh hari sebelumnya terdakwa sama sekali tidak

bersedia dipilih menjadi Pengurus PT.HIA karena keahlian dari

terdakwa adalah mengurus Rumah Sakit/ Manajemen Rumah

Sakit.

Terdakwa yang mengusulkan pada saat itu karena tidak ada yang

mau mengurus PT.HIA, bahwa pelapor mau menjadi Direktur

RSHI namun tidak dapat menjamin omset RSHI naik 4 % diatas

omset terakhir RSHI yaitu 31 Desember 2006 dan tidak dapat

memenuhi syarat umum memiliki 5 °A saham / 100 lembar

saham. Ternyata terdakwa sendiri dapat menjamin kenaikan

omset minimal di atas 10 % yaitu 15 % dan ternyata kemudian

omset naik bombastis sampai 45,43 % dari realisasi pendapatan

RSHI per 31 Desember 2006 dan terdakwa sendiri telah

mendapat Juara I Penampilan Rumah Sakit Swasta Terbaik

Setara Tipe B Se-Sumatera Utara yang diterima dari Gubernur

Sumut pada Hari Kesehatan Nasional di Lubuk Pakam atas nama

Depkes.

Apabila terdakwa tidak mampu memenuhi sebagaimana

dijanjikannya maka terdakwa siap untuk mundur. Dan pada waktu

terdakwa sebagai Direktur RSHI sejak tanggal 27 Februari 2007

terdakwa tetap menyampaikan laporan RSHI dan Neraca

Laba/Rugi setiap bulan yang disampaikan secara tertulis kepada

seluruh pemegang saham PT.HIA dan Pengurus PT.HIA.

Sesuai dengan laporan masyarakat Tiga Balata tindakan pelapor

yang tidak mau tau dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Tiga Balata yang merupakan tugas pokok pelapor sehingga tim

BinYankes dari Jakarta turun dan mengirimkan surat ke Pemkab

Simalungun agar memberikan sanksi kepada pelapor atas

tindakan yang tidak melaksanakan tugas nya sebagai dokter

fungsional di Puskesmas Tiga Balata vide Surat No

Kp.01.02.4.1.1848 Tanggal 25 Agustus 2008, Perihal status

dr.Petrus Yusuf (BT.23).

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 29 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

- Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi yang selama

ini diabaikan oleh Penggugat sejak tahun 2003 s/d tahun 2007 diurus

dan disiapkan oleh Tergugat untuk menghindari dicabutnya izin

operasional RSHI. Bahwa Tim KARS (Komite Akreditasi Rumah

Sakit) dari Depkes Pusat Jakarta telah turun dan memeriksa data-

data RSHI tanggal 5 September 2008 dan dinyatakan 95% sudah

terpenuhi untuk mendapatkan sertifikat akreditasi dan

kekurangannnya disuruh dilengkapi dalam waktu 1 minggu dan

akreditasinya/sertifikat diterbitkan, juga dalam rangka untuk

terpenuhinya visi dan misi RSHI menjadi “the hospital of choice

“Tergugat lah yang menyelesaikan dan memperoleh sertifikat

Akreditasi Internasional RSHI yaitu Sertifikat ISO AS/NZS ISO 9001:

2000 Quality Management Systems (BT.24). Akreditasi RS HI dari

Depkes dengan perolehan Sertifikat akhirnya terpaksa gagal karena

tanggal 8 September 2008 Penggugat keburu mengusai gedung dan

seluruh manajemen RS HI secara paksa.

Sebelumnya RSHI sudah juga mendapat Piagam Penghargaan dari

Walikota Pematangsiantar tanggal 17 Agustus 2007 atas turut

sertanya RSHI memenangkan Adipura Kota Pematangsiantar, Surat

Penghargaan dari PT.Telkom pada bulan Juli 2003 atas

kerjasamanya yang balk dibidang kesehatan dan surat penghargaan

“The Best Achievement for The Higher Dedication Award in Public

Services “tanggal 19 Januari 2008 di Jakarta (BT.25).

Biaya untuk mengikuti sebagai peserta pameran Hospital Expo

Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia di Conference Hall Hotel

Tiara Medan selama 1 minggu, dimana biaya seluruhnya ditanggung

oleh RSHI.

Biaya transportasi untuk menerima Piagam-Piagam Penghargaan di

Kota Pematangsiantar dan di luar Kota Pematangsiantar.

Mengupayakan hak-hak 34 karyawan RSHI yang setia kepada

Terdakwa sejak bulan September 2008 s/d 16 November 2009.

Biaya transportasi beberapa saksi karyawan RSHI dan Terdakwa

sendiri didampingi oleh Penasehat Hukum di PTUN Jakarta termasuk

juga biaya Penasehat Hukum. (Reg.Perkara Salinan Putusan Kasasi

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 30 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

No. 405K/TUN/2009 tanggal 8 Juli 2010 antara Dr.P.Girsang melawan

Dirjen Administrasi Hukum Umum DEPKUHAM RI Jan PT.HIA.

Bahwa perlu diketahui keuangan RSHI dan PT.HIA adalah berbeda

dan tidak dapat disatukan, hal ini dapat dilihat organ PT.HIA dengan

RSHI (mempunyai departemen teknis tersendiri yaitu Depkes) adalah

berbeda. Oleh karena pengelolaan uang yang ada di rekening RSHI di

BTN dipergunakan untuk operasional RSHI maka sangat jelas dalam

perkara ini tidak ada penggelapan apalagi Terdakwa adalah

pemegang saham yang signifikan di PT.HIA, oleh karena alasan yang

diuraikan oleh JPU tidak didasari oleh fakta hukum yang berlaku maka

alasan-alasan JPU tersebut adalah tidak benar dan terkesan

dipaksakan.

4. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tingkat Pertama tidak dengan cermat di

dalam menilai dan mempertimbangkan unsur-unsur yang dituntut oleh

Jaksa Penuntut Umum di dalam Putusannya sehingga mengakibatkan

Putusan dalam perkara ini keliru dan tidak tepat.

5. Bahwa terhadap unsur barang siapa Hakim Pengadilan Negeri Tingkat

Pertama tidak tepat dan keliru di dalam menyatakan secara subjek

hukum dalam perkara ini dan secara Yuridis Formal telah terpenuhi.

Bahwa kami Penasehat Hukum Terdakwa sangat keberatan atas

pertimbangan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan

alasan:

— Bahwa unsur barang siapa dalam hal ini tidak dapat dipisahkan

dengan pelaku penggelapan dalam pekerjaannya yang dapat

dihukum dengan sengaja memiliki dan melawan hak suatu barang

atau sebahagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain.

— Bahwa sebagaimana telah terungkap dalam persidangan dari

keterangan para saksi yaitu. Saksi dr. Petrus Yusuf dimana

keterangan Saksi ini ada yang benar dan ada yang tidak benar,

Saksi Ir. Alimin Sipayung, Maphilindo Agustina Saragih, Stefanus

Oskar, Netty Simanjuntak, Herna Rinawati, Jennike Sitorus, Drs.

H.Tarmiji Tahir, Alamsyah, Dr. Mei Hardi Silitonga, Mamopar

Girsang, Jenriah Saragih, Drs. Erwin Abubakar.MBA, A.Y.Silaen, Roi

Kinayanta, Khairul Al Ashar Batubara dimana atas keterangan Saksi

ini Terdakwa sangat-sangat keberatan, kemudian Saksi Rikanson

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 31 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Jutamardi Purba, Kristin Honesti Purba, Prof.DR. Tan

Kamelo.SH.MS, Drs. Martua Situngkir keterangan ini dibenarkan

oleh Terdakwa.

— Bahwa dari 20 orang Saksi yang diajukan di dalam Persidangan dan

dari keterangan saksi-saksi tersebut satu orangpun Saksi tidak ada

yang mengetahui atau melihat secara langsung Terdakwa melakukan

Perbuatan Penggelapan.

— Bahwa benar Terdakwa sebagai Direktur RS HI dan ada mendapat

upah sesuai SK No.016/D-PT.HIA/SK/111/2007 Tanggal 2 Maret

2007, dan selama menjadi Direktur RS HI Terdakwa berhak

mengelola segala keuangan RS HI dan menggunakannya untuk

menjalankan usaha Rumah Sakit bagaimana supaya Maju dan dapat

melayani pelayanan kesehatan secara optimal di tengah-tengah

masyarakat.

Dan seluruh uang yang di simpan di BTN adalah atas nama RS HI

bukan atas nama PT.HIA. jadi terhadap keuangan RS HI adalah

menjadi wewenang dan tanggung jawab penuh dari Terdakwa untuk

mempergunakannya di dalam operasional RS HI.

Bahwa Terdakwa sebagai Direktur RS HI harus tunduk dan

patuh kepada Pengurus PT.HIA dengan cara melaporkan kegiatan-

kegiatan, neraca laba rugi RS HI setiap bulannya kepada Pengurus

PT.HIA maupun Para Pemegang Saham, hal ini telah dilaksanakan

oleh Terdakwa dengan baik.

— Bahwa walaupun Terdakwa telah mebenarkan identitasnya bukan

berarti Terdakwa adalah orang yang mampu mempertanggung

jawabkan perbuatannya sebab yang dimaksud dengan mampu

mempertanggungjawabkan perbuatannya adalah benar-benar orang

yang melakukan penggelapan namun sampai saat ini menurut

keterangan Saksi-saksi maupun Terdakwa satu orangpun tidak ada

melakukan penggelapan.

— Bahwa Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tidak pernah

mempertimbangkan Terdakwa tidak pernah mengakui Pengurus

PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2007 dan 27 Februari 2008 apalagi

membenarkannya dan dikuatkan lagi dengan kepengurusan RUPS

2007 dan 2008 tersebut sama sekali tidak mau mematuhi dan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 32 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

mentaati segala peraturan hukum yang berlaku terutama AD PT.HIA,

UU PT, UU WDP, Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 11

Maret 1996 dan peraturan peraturan pengelolaan Rumah Sakit serta

tidak mau tunduk dan melaksanakannya sehingga untuk menjaga

hal-hal yang tidak di inginkan dan juga untuk menjaga pelayanan

publik RSHI tetap terjaga, Terdakwa tetap bekerja sebagaimana

biasanya dan dengan tegas tidak mengakui kepengurusan RUPS

2007 dan 2008 yang tidak mendapat pengesahan dari Menkumham

RI.

Bahwa Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang memeriksa dan

mengadili perkara ini keliru di dalam menafsirkan uraian-uraian

tersebut di atas dan tidak dapat memahami dan melihat dengan benar

fakta-fakta hukum nyata yang berlaku di PT.HIA, padahal sudah

sangat jelas orang-orang yang mengikatkan did kepada Perseroan

Terbatas tanpa terkecuali harus tunduk dan patuh kepada AD PT.HIA,

UU PT, UU WDP, Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI dan

peraturan-peraturan Rumah Sakit, dengan demikian Terdakwa

sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham Signifikan dan dr

Spesialis Bedah Konsultan di RS HI tidak boleh tidak harus tunduk dan

patuh kepada AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, Surat Keputusan

Menkumham RI dan peraturanperaturan Rumah Sakit. Dan selaku

Pemegang Saham, Interpreneur, Pendiri dan Dokter Spesialis Bedah

Konsultan juga ikut bertanggung jawab secara moral atas

kelangsungan dari organisasi PT.HIA terutama unit usahanya yaitu RS

HI (vide Pasal 5 ayat (6) AD PT.HIA).

Bahwa menurut prosedur organ PT.HIA dan organ RS HI adalah

sangat jelas sudah berbeda dan juga struktur kepengurusannya pun

berbeda, demikian juga keuangan jelas terpisah. Bahwa Terdakwa

adalah sebagai Direktur RS HI yang bertanggung jawab penuh atas

kelangsungan operasional dari RS HI dan hal ini sudah dibuktikan oleh

Terdakwa di dalam kurun waktu 2007 — 2008 RS HI telah mendapat

banyak penghargaan dan pengakuan baik nasional maupun

Internasional dan ini semua diperoleh oleh Terdakwa pada saat

Terdakwa menjabat Direktur RS HI dan adapun prestasi yang di dapat

dan diperoleh oleh Terdakwa di dalam mengelola RS HI adalah

sebagai berikut:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 33 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

a. Penampilan Rumah Sakit Swasta setara tipe B se Sumatera Utara

(BT.26

b. Mendapat penghargaan ISO (Badan Akreditasi Rumah Sakit

Internasional) pertama di Sumatera.

c. Pengelola limbah terbaik (AMDAL) se Sumatera Utara.

d. Pilot proyek untuk limbah oleh Fakultas Kedokteran USU.

e. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terbaik di Sumatera

Utara

f. Pionir dalam melaksanakan bedah bersahabat di Sumatera (MIS)

g. Minimal Invasif Surgery

h. Circumference Stapling 1992

i. Haemorhoidetomie (CRSH)

j. Website Rumah Sakit Internasional, RSHI salah satu yang

direkomendasikan di Asia Tenggara untuk Tourist

k. Penghargaan dari Walikota sebagai Rumah Sakit Berpenampilan

Terbaik di Pematangsiantar.

Bahwa oleh karena Terdakwa masih menjabat sebagai Direktur RS HI

maka adalah pantas dan wajar serta beralasan bilamana segala uang

yang ada di dalam Rekening BTN dipergunakan sebagai berikut:

a. Untuk menyelamatkan agar operasional RS HI tidak di tutup oleh

Departemen Kesehatan Pematangsiantar karena Izin HO dan

Operasional sudah berakhir.

b. Biaya perpanjangan izin operasional tetap RS HI 2008 — 2013.

c. Untuk mengedepankan pelayanan public kepentingan umum di

bidang kesehatan agar RS HI tetap kondusif sebagaimana juga

diharapkan oleh Muspida Pematangsiantar dan Simalungun.

d. Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi serta

untuk menghindari dicabutnya izin operasional HI, seyogianya

sudah selesai pada tahun 2008.

e. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo selama satu minggu di

Medan dimana biaya ditanggulangi oleh RS HI dan Terdakwa

turut serta memberikan pemaparan tentang pelayanan dan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 34 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

kemajuan RS HI di hadapan Muspida Plus Sumatera Utara di

Gubernuran pada tanggal 8 September 2008.

f. Biaya transportasi untuk menerima piagam-piagam penghargaan

di Kota Pematangsiantar maupun di luar Kota Pematangsiantar.

g. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak bulan September

2008 sampai dengan bulan Nopember 2009.

ltulah sebagai wujud dan tanggung jawab moral dari Terdakwa

kepada masyarakat umum, pemerintah co. Depkes dan seluruh

Pemegang Saham PT.HIA untuk sebagai Interpreneur, Pendiri,

Pemegang Saham Signifikan dan Dokter Spesialis Bedah

Konsultan untuk memajukan dan menghindari agar RS HI tidak

tutup. Untuk pelaksanaan tindak lanjut dari pada uraian tersebut

diatas sangat jelas bahwa Kepala Kantor Wilayah Departemen

Kesehatan setempat menghunjuk/memfasilitasi

Terdakwa untuk menyelesaikannya dan sudah terlaksana dan RS HI

tidak jadi ditutup operasionalnya. Hal ini adalah karena itikad balk dari

Terdakwa untuk mencerminkan standar keadilan atau kepatutan

kesejahteraan masyarakat.

Bahwa menurut prosedur segala sesuatu yang menyangkut

operasional dari RS HI adalah menjadi tanggung jawab penuh dari

Direktur RS HI dalam hal ini Terdakwa, sebagaimana tertuang dalam

butir 5 izin operasional tetap RS HI (BT.27).

Dan sebagai Direktur RS HI Terdakwa harus patuh dan tunduk

kepada Pengurus PT.HIA dan sebagai wujud tanggungjawabnya

Terdakwa secara terus menerus selalu melakukan atau

menyerahkan laporan bulanan Neraca Laba Rugi, Laporan Kegiatan

dan Laporan Keuangan RS HI kepada Pengurus PT. HIA dan selama

Terdakwa mengelola RS HI 2007-2008 ternyata hasil yang dicapai

adalah sangat memuaskan yaitu terdapat peningkatan pendapatan

yang bombastis yaitu dari target 15% menjadi 45,43%.

Oleh karena unsur ini tidak terpenuhi maka Terdakwa harus dibebaskan

dari unsur ini di dalam pemeriksaan di Tingkat Banding.

6. Bahwa terhadap unsur dengan sengaja memiliki dengan melawan hak

suatu barang atau sebahagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 35 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

I

Hakim Pengadilan Tingkat Pertama adalah tidak tepat dan keliru

menyatakan unsur ini telah terpenuhi.

Bahwa kami Penasehat Hukum Terdakwa keberatan atas pertimbangan

hukum Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan alasan:

— Bahwa yang menjadi objek permasalahan dalam perkara ini adalah

uang yang ada di BTN dengan Rekening No.00000069-01-30-

000015-8 atas nama Terdakwa cq. Rumah Sakit Horas Insani bukan

atas nama PT.HIA.

— Bahwa uang yang ada di BTN ini sama sekali tidak pernah diambil

oleh Terdakwa dan menurut keterangan saksi-saksi Terdakwa juga

tidak pernahmengambil uang tersebut kemudian mempergunakannya

untuk kepentingan diri sendiri.

Bahwa Terdakwa mempergunakan uang yang ada di Rekening Bank

BTN atas nama Terdakwa cq. Rumah Sakit Horas Insani sebagai

Direktur adalah menandatangani Cek untuk divangkan dan di ambil

sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Horas Insani.

Bahwa Terdakwa tidak pernah mengambil uang ke BTN melainkan

yang mengambilnya adalah bagian keuangan Rumah Sakit Horas

Insani.

Bahwa adapun sistem pengambilan uang ke BTN adalah didasarkan

kepada masing-masing bagian-bagian atau unit di Rumah Sakit

Horas Insani yang mengajukan kebutuhan uang seperti bagian

kepegawaian, bagian obat-obatan, bagian perlengkapan dan

peralatan dan sebagainya. Jadi berapa yang dibutuhkan oleh bagian

masing-masing jumlah itulah yang ditulis di dalam cek kemudian di

tandatangani oleh Terdakwa dan atas uang tersebut diberikan

kepada Sekretaris Rumah Sakit Horas Insani dan bagian-bagian

langsung menerimanya dari Sekretaris Rumah Sakit Horas Insani

bukan dari Terdakwa. Dengan demikian adalah tidak benar sama

sekali uang tersebut dipergunakan Terdakwa untuk kepentingan diri

sendiri.

Bahwa uang yang ada di Rekening BTN atas nama Terdakwa

bukanlah dipergunakan untuk keperluan yang lain akan tetapi

Terdakwa pergunakan untuk keperluan-keperluan operasional RS HI

agar dapat tetap beroperasi serta pelayanan operasional RS HI

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 36 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

1

tetap kondusif sebagaimana amanah izin oeprasional Rumah Sakit

Horas Insani butir 5. Dan juga untuk pembayaran gaji karyawan

terutama memperbaharui HO yang sudah berkahir dan Izin Tetap

Operasional yang sudah berakhir bukan Maret 2008 dan harus

diperbaharui untuk tahun 2008 sampai dengan 2013. Dan,

kesemuanya itu adalah berdasarkan kepada itikad baik dari terdakwa

sebagai Direktur RS HI.

Bahwa uang yang ada di Rekening BTN jelas bukanlah kepunyaan

orang lain melainkan kepunyaan RS HI dalam hal ini Terdakwa

sebagai Direktur RS HI berhak untuk mengelola RS HI sepanjang

Keuangan RS HI tersebut diperuntukkan untuk kegiatan operasional

RS HI terbukti bahwa Terdakwa benar-benar mempergunakan RS HI

untuk kepentingan RS HI adalah untuk mengurus:

a. Operasional RS HI agar tidak ditutup oleh Depkes/Pemerintah

Kota.

b. Mengurus izin HO dan Izin Operasional RS HI

c. Membayar biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi, AS/NZS

ISO 9001: 2000 tanggal 13 Agustus 2008.

d. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo (Persatuan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia) selama satu minggu di Medan dimana

Terdakwa selaku Direktur RS HI sekaligus memperkenalkan satu

sistem bagaimana membuat RS siap melayani 24 Jam sehari

yang pertama kali di Indonesia di tampilkan, dalam rangka

meningkatkan perfomence RS HI.

e. Transportasi menerima Piagam penghargaan dari Pemerintah

Kota Pematangsiantar maupun Iuar Kota Pematangsiantar.

f. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak September 2008

sampai dengan 16 November 2009.

Dari uraian ini terbukti bahwa uang yang ada di BTN sangat jelas

bukan dipergunakan untuk kepentingan lain atau pribadi melainkan

beritikad baik untuk kepentingan RS HI secara umum.

Bahwa terungkap di Persidangan saksi Tarmiji Tahir benar-benar

telah melakukan audit investigasi beserta Tim tanggal 8 September

2015 bahwa untuk melakukan audit Investigasi haruslah melalui

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 37 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

keputusan RUPS dan ternyata sewaktu RUPS PT.HIA dilakukan

beberapa kali tidak pernah ada keputusan untuk melakukan Audit

Investigasi.

Bahwa Terdakwa juga sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang

Saham Signifikan selalu menghadiri RUPS PT.HIA dan sama sekali

tidak pernah ada keputusan Audit Investigasi, dengan demikian

pernyataan Saksi Tarmiji Tahir dan Audit Investigasi yang

dilakukannya adalah cacat hukum. Sebab, untuk melakukan audit

investigasi harus ada persetujuan RUPS dan ada permohonan ke

Pengadilan Negeri setempat. Namun, hal ini terbukti tidak ada

disebutkan di persidangan, apalagi saksi Tamiiji Tahir sebagai saksi

ahli tidak mampu menunjukkan kepada Majelis Hakim kompetensi

keahliannya.

Bahwa kalaulah benar ada Audit Investigasi yang dilakukan oleh

Tarmiji Tahir selaku Akuntan Publik seharusnyalah menganut azas-

azas prinsip-prinsip akuntansi yang balk dan independen tanpa

memihak kepada siapapun.

Bahwa saksi Tarmiji Tahir tidak pernah melakukan Audit Investigasi

hal ini terbukti selaku Tim Investigator harus bertanya secara

langsung kepada para pihak yang terkait dengan yang mau di

Investigasi, di dalam hal ini saksi sama sekali tidak pernah

menginvestigasi Terdakwa maupun Bank BTN dan pihak terkait

lainnya. Selaku Tim Investigator sudah sepatutnya bertanya

langsung dan meminta data-data kepada Terdakwa kemana saja

uang RS HI yang ada di BTN tersebut dan siapa Penerima serta

dimana Kasbonnya. Hal ini dipertegas lagi atas pertanyaan Ketua

Majelis Hakim dan anggotanya yang menanyakan apakah saksi

pernah bertemu dan berbicara dengan mereka-mereka yang

mengambil uang dari Bank BTN dan didistribusikan kepada siapa,

demikian juga kepada Terdakwa apakah saksi pernah bertanya

tentang penggunaan uang tersebut, ternyata di dalam persidangan

saksi Tarmizi Tahir mengatakan tidak pernah berbicara secara

langsung kepada Terdakwa.

Dengan demikian keterangan saksi sebagai tim investigator tidak

dapat dipertimbangkan keterangannya, karena telah menyalahi

aturan-aturan dan tupoksi dari investigasi.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 38 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Oleh karena Tim Investigasi hanya melakukan Investigator secara

sepihak maka segala hasil Investigasi maupun hasil audit KAP yang

dilakukan oleh Tarmiji Tahir dan Abu Bakar adalah tidak benar atau

cacat hukum dengan demikian hasil Tim Auditor ini sama sekali tidak

dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Terdakwa telah melakukan

tindak pidana kejahatan.

Bahwa adapun Terdakwa menggunakan uang yang ada di Rekening

BTN adalah disebabkan pengurus PT. HIA telah membuat dan

mengirim Surat Nota Dinas kepada Terdakwa untuk mengurus SITU

dan TDP tanggal 30 Januari 2008 yang ditembuskan kepada seluruh

pemegang saham yang berarti menurut surat ini secara tidak

Iangsung Pengurus PT. HIA telah memberikan izin kepada

Terdakwa untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam pengurusan SITU

dan TDP dimaksud.

Bahwa dalam pengelolaan RS HI yang didasarkan kepada itikad balk

dari Terdakwa mengusulkan pengeluaran cek dari rekening RS HI di

beberapa Bank salah seorang dari Pengurus PT.HIA Direktur atau

Komisaris Utama sebagai counter sign untuk pencairan cek di atas

senilai Rp. 5 juta dengan syarat PT.HIA adalah sah menurut hukum.

Jadi sesudah 28 Februari 2008 sepengetahuan Terdakwa Pengurus

PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2008 adalah cacat hukum dan tidak

sah. Dengan demikian Terdakwa tidak perlu lagi untuk counter sign

dari pengurus PT.HIA .

- Bahwa perlu diketahui adalah suatu hal yang tidak dimasuk akal sehat

apabila Terdakwa sebagai Direktur RS HI tidak diperbolehkan untuk

menggunakan uang RS HI yang ada di Rekening BTN, kalau

demikian halnya dari mana uang diperoleh oleh Terdakwa untuk

menjalankan operasional dan kegiatan RS HI?. Dengan demikian

tindakan Terdakwa sebagai Direktur RS HI untuk mengambil uang

yang ada di BTN dalam rangka melaksanakan kegiatan atau

operasional RS HI adalah sudah tepat dan benar.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas telah cukup bukti bahwa

Terdakwa tidak terbukti memiliki dengan melawan hak dalam perkara

ini dengan demikian Terdakwa harus dibebaskan dalam unsur ini di

Tingkat pemeriksaan Banding.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 39 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

7. Bahwa terhadap unsur barang itu ada di tangannya bukan karena

kejahatan, Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar menyatakan telah

terbukti dan terpenuhi.

Bahwa terhadap unsur ini kami Penasehat Hukum Terdakwa sangat

keberatan dengan alasan sebagai berikut:

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang disumpah di dalam

Persidangan yang terbuka untuk umum terungkap dengan jelas

bahwa satu orangpun saksi tidak ada yang menyatakan dan

mengetahui Terdakwa ada menggelapkan uang dan juga

menyatakan Terdakwa ini tidak ada menggelapkan uang yang ada

di BTN milik RS HI.

Bahwa sebenarnya seluruh uang milik RS HI yang ada di rekening

BTN adalah dipergunakan untuk usaha operasional dan jalannya

Rumah Sakit Horas Insani, barang itu ada di tangan saya bukan

karena kejahatan, akan tetapi barang itu ada adalah karena jerih

payah saya Terdakwa untuk meningkatkan pendapatan RS HI

melalui pelayanan Kesehatan yang maksimal sampai dapat meraih

keuntungan yang bombastis dari 15% menjadi 45,43% dan semua

hasil tersebut adalah saya pergunakan untuk kemajuan dan

kebesaran RS HI sehingga menjadi Rumah Sakit yang disegani di

Pematangsiantar khususnya Sumatera Utara dan Indonesia pada

umumnya dan Dunia Internasional hal ini terbukti kebesaran RS HI

di bawah kepemimpinan Terdakwa telah banyak pujian dan

sanjungan dari Dunia Internasional melalui Website Internasional

tentang Perumahsakitan.

Bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan penggelapan adalah

mungkin terhadap suatu barang yang sebahagian kepunyaan orang

lain jika orang mengadakan usaha bersama dengan orang lain.

Bahwa sebenarnya pernyataan Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah

tidak berdasar pada fakta hukum nyata sebab Terdakwa sama sekali

tidak pernah melakukan penggelapan terhadap uang RS HI, malahan

sebaliknya Terdakwa akan mengungkapkan fakta-fakta hukum yang

sebenarnya dan sejujurnya bahwa pengurus PT.HIA lah yang

melakukan penggelapan, kebohongan dan pengingkaran terhadap

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 40 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

itikad balk dari Terdakwa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

kepada seluruh pemegang saham PT.HIA.

Adapun uang yang digelapkan oleh pengurus PT.HIA termasuk yang

digelapkan oleh pelapor bersama dengan kroni-kroninya adalah

sebagai berikut:

a. Uang kontan dari kas dan brankas RSHI sebesar ± Rp. 200 juta

sertifikat deposito Bank Mandiri sebesar Rp. 3,5 milyar, dana-dana

tabungan yang ada di beberapa bank seperti Bank Mandiri. Syariah

Mandiri, BRI, BNI'46, Surat-Surat Berharga, Barang-Barang

Bergerak dan Tidak Bergerak misal: suratsurat berharga lainnya

dan ada 6-7 unit kendaraan, uang cash dan setara cash sebesar

Rp. 200 juta + deposito dan tabungan total setara cash = Rp. 200

juta + Rp. 10,7 milyar (sampai dengan 29 April 2010 masih terblokir

oleh Pengurus PT dan Dr.P.Girsang sebagai Direktur RSHI) = Rp.

10,9 milyar. Sesuai keterangan saksi, Janike Sitorus dibawah

sumpah pada persidangan PN Pematangsiantar pidana No. Ref.

PDM-04/PSIAN/Epp.2/01/2016 tanggal 17 Maret 2016 dana

sebesar Rp. 10.779.504.952,-. sudah tidak ada lagi . Dengan

demikian kerugian yang dialami Dr.P.Girsang adalah Rp.

10.779.504.952 x 18,74% = Rp. 2.020.079.228,-

b. Dividen setiap tahun milik pemegang saham dalam hal ini termasuk

Terdakwa diperkirakan sebagai berikut:

Kerugian tahun 2007

Sesuai Surat Setoran Pajak (SSP) tanggal 23 Maret 2011 Pajak

Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 dibayar oleh dr.Petrus

pada tanggal 21 Februari 2011 sebesar Rp. 813.975.661,-

diasumsikan keuntungan bersih sebesar minimal Rp.

8.139.756.610,- Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang

dari keuntungan bersih Rp. 8.139.756.610,- x 18,74% = Rp.

1.525.390.389,-

Kerugian tahun 2008.

Sesuai Surat Setoran Pajak (SSP) tanggal 23 Maret 2011 Pajak

Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 dibayar oleh dr.Petrus

pada tanggal 21 Februari 2011 sebesar Rp. 1.140.035.500,-

diasumsikan keuntungan bersih sebesar minimal Rp.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 41 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

11.405.035.000,- Dividen yang seharusnya diterima

Dr.P.Girsang dari keuntungan bersih Rp. 11.405.035.000,- x

18,74% = Rp. 2.136.426.527,-

- Kerugian tahun 2011:

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit

KAP Fachrudin & Mahyuddin dan KAP Tarmizi Taher halaman

12 tutup buku 31 Desember 2011 sebesar Rp. 292.336.847,-

Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari

keuntungan bersih Rp. 2.923.368.470,- x 18,74% = Rp.

547.839.251,-

- Kerugian tahun 2012:

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit

KAP Tarmizi Taher tutup buku 31 Desember 2012 pada

halaman 12 sebesar Rp. 569.809.126,-

Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari

keuntungan bersih Rp. 5.698.091.260,- x 18,74% = Rp.

1.067.822.302,-

- Kerugian tahun 2013:

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit

KAP Fachrudin & Mahyuddin tutup buku 31 Desember 2013

pada halaman 12 dan LPJ Pengurus PT.HIA tutup buku 31

Desember 2013 sebesar Rp. 446.547.600,-

Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari

keuntungan bersih Rp. 4A65.476.000,- x 18,74% = Rp.

836.830.202,-

Kerugian tahun 2014:

Jumlah PPh Badan Pasal 25 dibayar dimuka hasil Audit KAP

Dra. Rosalia Hawani, MM & Rekan tutup buku 31 Desember

2014 halaman 11 sebesar Rp. 496.152.29T-

Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dan

keuntungan bersih Rp. 4.961.522.970,- x 18,74% = Rp.

929.789.405,-

Kerugian tahun 2015:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 42 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Jumlah PPh Badan Pasal 25 dibayar dimuka hasil Audit KAP

Dra. Rosalia Hawani, MM & Rekan tutup buku 31 Desember

2015 halaman 11 sebesar Rp. 496.152.297,-

Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari

keuntungan bersih Rp. 4.961.522.970,- x 18,74% = Rp.

929.789.405,-

c. Ketidakbenaran pengisian SPT PT.HIA karena mengabaikan

himbauan Kantor Pajak Pratama (KPP) Pematangsiantar, sebagai

berikut:

Tahun 2007 sebesar Rp.1.627.951.322,- telah dibayar

dr.Petrus Yusuf tanggal 21 Februari 2011 sebagai Direktur PT

sesuai Surat Setoran Pajak (SSP). Atas pembayaran ini Dr.

P.Girsang dirugikan sebesar Rp. 305.078.078,-

Tahun 2008 sebesar Rp. 1.710.053.030,- telah dibayar

dr.Petrus Yusuf tanggal 21 Februari 2011 sebagai Direktur PT

sesuai Surat Setoran Pajak (SSP). Atas pembayaran ini Dr.

P.Girsang dirugikan sebesar Rp. 320.463.938,-

d. Dividen 75 lembar saham Dr. P. Girsang untuk tahun buku 31

Desember 2010 sebesar Rp. 330.000 per lembar saham = Rp.

24.750.000,-

e. Sesuai laporan pemeriksaan keuangan PT.HIA Pematangsiantar

pada bulan September s/d Desember 2008 disusun oleh Walben

Sijabat dan Ira Tresia Purba S.AB pada bulan Februari 2009,

halaman II, Jumlah pengeluaran selama bulan September s/d

Desember 2008 seharusnya sebesar Rp. 8.242.161.240 dibukukan

sebesar Rp. 6.644.447.498,82 selisih sebesar Rp.

1.597.713.741,18. Dr.P.Girsang dirugikan Rp. 299.411.555,-

f. Sesuai legal opinion Robin Sulaiman & Partners Advocates,

Corporate Lawyers Specialist tanggal 12 Maret 2015 dengan

mengaudit Buku-Buku Hasil Audit Kantor Akuntan Publik

Independen untuk PT.HIA periode 2007 s/d 2013 ada pengeluaran-

pengeluaran fiktif PT.HIA yang tidak dapat dirinci pengeluaran-

pengeluarannya sebesar Rp.13.322.062.519.- Kerugian

Dr.P.Girsang Rp.13.322.062.519 x 18,74% = Rp. 2.496.554.516,-

g. Honor Dr.P.Girsang atas 19 orang pasien operasi tahun 2009 yang

sudah lunas pembayarannya ke kasir RSHI dan pajak PPh 21 atas

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 43 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

honor tersebut telah dikutip oleh Dr.Petrus dan dibayar ke kantor

pajak namun honor Dr.P.Girsang sebesar Rp. 92.000.000,- biarpun

sampai beberapa kali diminta untuk dibayarkan namun sampai

sekarang belum ditanggapi.

Jadi, Total uang Terdakwa yang digelapkan oleh pengurus PT.HIA

bersama-sama dengan kroni-kroninya yang secara nyata-nyata sejak

tahun 2007 ski 2015 adalah sebesar Rp. 13.532.224.795,- (Tiga Belas

Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Dua Juta Dua Ratus Dua Puluh Empat

Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah).

Inilah yang digelapkan oleh Pelapor yaitu Pengurus PT.HIA yang sama

sekali walaupun sudah beberapa kali dilaporkan oleh Terdakwa

kepada Pihak yang berwajib namun sampai saat ini belum ada

hasilnya.

8.Bahwa terhadap unsur secara berturut-turut dan berulang-ulang sehingga

harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan menurut Majelis

Hakim Tingkat Pertama telah terpenuhi dan terbukti dengan sah.

Bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut adalah

keliru dan tidak benar dengan alasan:

— Bahwa menurut pengertian Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagai perbuatan

yang diteruskan haruslah terlebih dahulu dapat dibuktikan oleh Jaksa

Penuntut Umum perbuatan Terdakwa terlebih dahulu yang

merupakan suatu perbuatan peristiwa pidana yang dilakukan secara

berulang-ulang dan mendapat putusan yang tetap. Dan menurut

analogi pasal 64 ayat 1 KUHP yang didakwakan/ dituntut Jaksa

Penuntut Umum telah semakin menambah kekaburan dan kekeliruan

dakwaan/ tuntutan Jaksa Penuntut Umum karena menurut fakta-fakta

di persidangan perbuatan saya Terdakwa tidak dapat dikategorikan

sebagai perbuatan pidana melainkan adalah perbuatan itikad baik

sejak awal (vide Berita Acara Perdamaian 21 Februari 2007

No.26/Pdt.G/2005/PN-PMS) untuk menyelamatkan pelayanan

kesehatan di RS HI agar tetap kondusif dan tidak tutup.

Bahwa pembayaran seluruh biaya pengurusan yang berhubungan

dengan keperluan tetap kondusif-nya operasional RS HI, seharusnya

sekarang dan ke depan yang diperlukan oleh Terdakwa bukanlah

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 44 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

secara sekaligus melainkan secara bertahap dengan demikian

pengambilan uang pun harus secara bertahap dan berulang-utang.

Bahwa jika benar ada Audit Investigasi oleh Saksi Tarmiji Tahir pasti

dapat terungkap di BTN siapa saja yang mengambil uang tersebut

dan kepada siapa diserahkan serta untuk keperluan siapa, hal ini

sepatutnya benar-benar di Investigasi oleh saksi Tarmiji Tahir dan

Abu bakar untuk membuktikan apakah uang tersebut dipergunakan

atau digelapkan oleh Terdakwa untuk kepentingan Pribadi.

Bahwa perlu dipahami oleh Jaksa Penuntut Umum bahwa uang yang

ada di BTN bukanlah diperuntukkan untuk kepentingan Pribadi

melainkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan operasional

RS HI agar tidak tutup, hal ini adalah sebagai wujud itikad baik bukan

malah menjadi ditutup dan tanggung jawab moral dari Terdakwa

sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham Signifikan dan

Dokter Spesialis Bedah Konsultan yang bertanggungjawab terhadap

kelangsungan operasional RS HI karena selama Terdakwa menjadi

Direktur RS HI sudah banyak berbuat untuk orang banyak sehingga

banyak mendapat piagam penghargaan dari Pemerintah.

Dengan demikian unsur secara berturut-turut ini tidak dapat

dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum sehingga Terdakwa harus

dibebaskan dari Unsur ini.

Berdasarkan uraian-uraian dari unsur-unsur tersebut di atas yang di

dasarkan kepada fakta-fakta hukum yang terungkap di dalam

persidangan maka Jaksa Penuntut Umum tidak berhasil atau tidak

dapat membuktikan unsur-unsurnya dalam tuntutannya maka sesuai

dengan Yuris Prudensi MA No.234/K/KR/1978 Tanggal 10

September 1979 yang menyatakan bahwa tuduhan yang tidak jelas

harus dinyatakan batal demi hukum sehingga dengan demikian

tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini harus di batalkan.

Bahwa benar uang RS HI yang ada di BTN di ambil secara berulang-

ulang dan berturut-turut dan setelah diambil uangnya kemudia

diserahkan kepada Sekretaris Direktur RS HI kemudian masing-

masing bagian yang telah memintanya sesudah diambil dari BTN

datang mengambilnya kepada Sekretaris RS HI untuk dipergunakan

pada bagian masing-masing agar segera dilakukan pembayaran.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 45 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Bahwa untuk membuktikan Terdakwa terbukti melanggar unsur ini

seharusnya Hakim Pengadilan Tingkat Pertama harus Iebih dahulu

membuktikan apakah Terdakwa yang mengambil uang tersebut

kemudian dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau tidak?

Disinilah perlunya Cross Cek langsung mengenai penggunaan uang

tersebut, dan apabila betul-betul sudah ada Cross Cek maka

dapatlah diketahui ada atau tidak penggelapan.

Bahwa dipersidangan juga telah didengar keterangan Saksi Drs.

Tarmizi Taher yang melakukan Audit atas uang yang ada di BTN

tersebut untuk pemeriksaan perkara ini, namun dalam hasil audit

yang dituangkan dalam laporan audit dari Drs. Tarmizi Taher jelas

dilihat bahwa Saksi tersebut tidak pernah melakukan Cross Cek

penggunaan uang yang ada di KeKening Li I N I erriaclap erdakwa

yang membuka rekening tersebut dengan demikian Audit tidak

dilakukan secara equality and balance.

Bahwa dalam perkara ini telah terjadi pergantian Direktur Rumah

Sakit namun berdasarkan bukti surat yang diajukan dalam perkara ini

pergantian Direktur tersebut sama sekali tidak ada disebutkan, dan

Terdakwa tidak mau menyerahkan kepemimpinan Rumah Sakit

sebagai Direktur disebabkan oleh Terdakwa berpendapat bahwa

dr.Petrus Yusuf yang berkedudukan sebagai Direktur PT. Horas

Insani Abadi belum disahkan oleh Menteri Kehakiman sehingga tidak

berhak melakukan tindakan hukum berupa melakukan Penggantian

Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar, dan pendapat

Terdakwa tersebut juga dikuatkan oleh saksi ahli Prof.Dr. Tan

Kamelo,SH,Msi yang merupakan ahli Hukum Korporate dari

Universitas Sumatera Utara.

Menimbang, bahwa perlu pula diperhatikan dalam hal pergantian

Direktur Rumah Sakit tidak terlepas dari Peraturan yang mengatur

operasional Rumah Sakit yakni Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

159b/Menkes/Per/I1/1988 tentang Rumah Sakit beserta dengan

perubahannya yang berlaku pada saat itu dan kemudian sekarang ini

berubah menjadi Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit yo Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

147/Menkes/Per/XI/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 46 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Menimbang, bahwa bedasarkan perundang-undangan terebut, maka

setiap Kepengurusan Rumah Sakit tentu harus memiliki Regristasi,

Izin, Operasional, Akreditasi, Amdal serta Manajemen yang

memenuhi persyaratan perundangundangan, dengan demikian jika

ada pergantian Direktur Rumah Sakit di suatu daerah yang mana

Pemerintah Daerah memiliki kewajiban melakukan pengawasan dan

pembinaan Rumah Sakit di Daerah tentu tidak sembarangan untuk

menduduki jabatan Direktur Rumah Sakit, dan jika seandainya pada

waktu pergantian Direktur Rumah Sakit tidak memiliki cacat hukum

tentu Pemerintah Daerah akan segera mengambil tindakan, karena

dalam hal melakukan tindakan medis terhadap orang yang

memerlukan orang yang berkompeten di bidangnya.

Bahwa dalam perkara ini yang menjadi permasalahan adalah

pertanggungjawaban Direktur atau Pengurus Korporasi, maka harus

dibuktikan adanya pelanggaran terhadap kekuasaan atau kewajiban

kewenangan yang dimilikinya. Pengurus Korporasi dalam hal ini harus

dapat dibuktikan telah melanggar niat balk yang dipercayakan

padanya dalam menjalankan Korporasi atau Perusahaan

sebagaimana diatur dalam prinsip Fiduciary Duty. Danb jikalau

dihubungkan dengan teori Identifikasi kesalahan yang dilakukan oleh

Anggota Direksi atau pejabat Korporasi lainnya hanya dapat

dibebankan pada Korporasi jika memenuhi syarat.

Bahwa penegakan hukum pidana terhadap suatu tindak pidana baru

dapat dilaksanakan setelah adanya tindakan hukum berupa

pertanggungjawaban Sanksi Administrasi. Dimana penerapan Sanksi

Pidana dalam perbuatan Korporasi adalah merupakan Ultimatum

Remidium atau suatu hal yang sangat terpaksa yang artinya sifat

hukum acara sebagai ketentuan hukum publik diakui secara Imperatif

tetapi tidak seluruhnya Absolut. Ada ketentuan yang dapat dilenturkan

atau Fleksibel, ada yang dikembangkan atau Growth bahkan

disingkirkan atau Overrule sesuai dengan rasa keadilan dan

kemanusiaan.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka kami Penasehat

Hukum Terdakwa tidak sependapat dengah Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Pertama.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 47 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Terhadap unsur ini dan selanjutnya membebaskan Terdakwa dari

unsur ini di dalam tingkat pemeriksaan Banding.

9. Bahwa di dalam perkara ini Hakim Pengadilan Tingkat Pertama sama

sekali tidak ada mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang dialami oleh

Terdakwa yang mengakibatkan Terdakwa dijolimi sebagai Direktur RS

HI maupun sebagai Interpreneur, Pendiri dan pemegang saham

signifikan antara lain:

Bahwa Terdakwa kepersidangan ini adalah tanpa

mempertimbangkan dan memperhatikan dengan seksama siapa

sebenarnya yang telah melanggar hukum terutama AD PT.HIA, UU

PT, UU WDP, Per Menkumham dan Peraturan tentang Rumah Sakit

(vide halaman 2 izin oeprasional tetap RS HI) sehingga

mengakibatkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum ini adalah Prematur.

Bahwa sangat jelas dalam perkara ini Pengurus PT.HIA Iah yang

beritikad baik tidak mau tunduk, patuh dan taat pada Pasal-pasal

hukum yang di atur AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, Per Menkumham

dan Peraturan tentang Rumah Sakit yang mengakibatkan

Kepengurusan PT.HIA di bawah kepemimpinan dr.Petrus Yusuf

tidak pernah mendapatkan pengesahan dari Menkumham RI

maupun Disperindag Kota Pematangsiantar terlepas dari putusan-

putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.

Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak mempedomani masalah

legalitas Pengurus PT.HIA, yang seharusnya sebelum perkara ini di

ajukan di Persidangan Jaksa Penuntut Umum selaku orang yang

memahami Perundangundangan seharusnya terlebih dahulu

mempertanyakan legalitas pelapor apakah sudah ada pengesahan

dari MenkumHAM RI maka pelapor sebagai Pengurus PT.HIA tidak

memiliki Legal Standing untuk mengadukan Terdakwa, dibuktikan

dengan tidak adanya SITU dan TDP dari Pengurus PT.HIA yang sah.

Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama seharusnya dapat memahami

apabila Pengurus PT.HIA tidak memiliki Legal Standing maka

kepengurusan yang berlaku adalah kepengurusan yang telah

mendapat pengesahan dari Menkumham sebelumnya menunggu

adanya pergantian pengurus baru PT.HIA hasil RUPS yang sah,

dengan demikian oleh karena Terdakwalah yang diakui oleh

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 48 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Menkumham sebagai Pengurus PT.HIA sebelumnya maka segala

sesuatu mengenai operasional PT.HIA adalah menjadi tanggung

jawab Terdakwa sepenuhnya.

Bahwa perlu untuk diketahui sampai saat ini pelapor belum dapat

menunjukkan kepada para Pemegang Saham termasuk Terdakwa

Surat Pengesahan Pelapor sebagai pengurus PT.HIA dari

KemenkumHAM RI dan kalau ada tolong Jaksa Penuntut Umum

tunjukkan kepada Majelis Hakim dalam perkara ini maupun kepada

Para Pemegang Saham, tanggal berapa suratnya diterbitkan, nomor

berapa dan siapa yang menandatangani serta kapan diundangkan

dalam tambahan Lembaran Negara hal ini sangat perlu untuk terang

dan jelasnya masalah hukum yang terjadi di kepengurusan PT.HIA

2007/2008 terutama TDP dan SITU dari setiap adanya pergantian

Pengurus PT.HIA yang sah.

Bahwa sepatutnya Jaksa Penuntut Umum dapat memahami apa

yang dimaksud dengan Audit Investigasi Independen yaitu Tim Audit

yang tidak berpihak kepada siapapun, yang berarti untuk mengaudit

Investigasi Sudah seharusnya Tim Audit Investigasi harus Crosscek

langsung kepada semua pihak yang terkait terhadap masalah-

masalah yang di hadapi RS HI sehingga hasilnya benar-benar

Independent, dalam hal ini saya Terdakwa mengenai uang yang ada

di BTN sama sekali tidak pernah dipertanyakan oleh Tim Investigator

kemana, untuk apa. Dan siapa yang mengambil uang di BTN dan

kemana peruntukannya dan apabila benar-benar Terdakwa di

Investigasi oleh Tim investigator Tarmiji Tahir maka saya Terdakwa

akan memberitahukannya secara Transparan tanpa ada yang

ditutup-tutupi, hal ini demi untuk transparansi keuangan RS HI agar

para Pemegang Saham dapat memperoleh Dividen setiap

tahunnya. Dan sebagai bukti bahwa Terdakwa telah melaporkan

Keuangan RS HI secara Transparan Terdakwa selalu membuat

laporan bulanan Laba Rugi kepada Pengurus PT.HIA dan Laporan

tersebut ditembuskan kepada seluruh pemegang saham dan perlu

JPU ketahui untuk melakukan investigasi harus ada usulan dan

persetujuan dari RUPS kemudian atas usulan tersebut diajukan

permohonan secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk

menyetujui pelaksanaan investigasi.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 49 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

— Bahwa adapun Laporan Bulanan Laba Rugi yang dilaporkan oleh

Terdakwa kepada Pengurus PT.HIA dan kepada seluruh Pemegang

Saham yaitu:

a. Laporan Keuangan Bulan Februari 2008 tanggal 5 April 2008

(BT.28)

b. Laporan Keuangan Bulan April 2008 tanggal 21 Mei 2008 (BT.29)

c. Laporan Keuangan Bulan Mei 2008 tanggal 10 Juni 2008 (BT.30)

d. Laporan Keuangan Bulan Juni 2008 tanggal 12 Juli 2008 (BT.31)

e. Laporan Keuangan Bulan September 2008 tanggal 16 Oktober

2008 (BT.32)

— Bahwa selama kepengurusan yang di pimpin oleh dr.Petrus Yusuf

sama sekali para Pemegang Saham belum pernah mendapat

Dividen kecuali Tahun 2010. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa

Kepengurusan PT.HIA di bawah pimpinan dr.Petrus Yusuf tidak

benar-benar dan sungguh-sungguh menjalankan maupun

mengelola PT.HIA bahkan seolah-olah Pengurus PT.HIA selalu

berusaha untuk menutup-nutupi kebobrokan dan

ketidakmampuannya di dalam mengurus PT.HIA dengan selalu

mengkambing-hitamkan Terdakwa dan pengurus PT.HIA selalu

menyatakan RS HI rugi hal ini terbukti Equitas PT.HIA 2007/2008

sebesar 18 milyar dan pada tahun 2015 drastis turun menjadi 11

milyar sebagaimana laporan keuangan KAP Dra Rosalina Hawani

yang tidak disetujui oleh empat orang pemegang saham, dimana

pelapor sebagai pengurus PT.HIA namun berapa pajak PPh Badan

berdasarkan Pasal 25 lebih dari Rp. 7,5 milyar sudah dibayar.

Seyogianya ada keuntungan lebih Rp. 75 milyar yang dapat dibagi-

bagikan kepada seluruh pemegang saham sebagai dividen.

— Bahwa adapun Nota Dinas yang dikeluarkan oleh Pengurus PT.HIA

adalah sebagai bukti tertulis dan pengakuan sendiri bahwa mereka

tidak memiliki TDP dan SITU, setiap kali ada pergantian pengurus

PT.HIA sebagai dasar untuk berbuat dan bertindak melakukan

perbuatan-perbuatan hukum untuk dan atasnama PT.HIA, oleh

karenanya Terdakwa tidak perlu meminta izin untuk menggunakan

uang yang ada di BTN. Adapun Terdakwa mau mempergunakan

uang yang ada di BTN, tanpa seizin dari pengurus PT.HIA terpilih

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 50 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

RUPS 2007/2008 adalah disebabkan karena pengurus tidak

memiliki legal standing (lex title) di dalam mengelola PT.HIA.

Bahwa menurut Prof. Tan Kamelo di persidangan pengurus PT.HIA

yang sekarang sebagai Pelapor sejak awal tidak mempunyai legal

standing sebagai Pelapor dalam perkara ini dengan alasan tidak

pernah melapor dan mendaftar ke MenkumHAM RI dalam kurun

waktu 14 hari. Dan kemudian di dalam persidangan Hakim Majelis

bertanya apakah masalah legal standing tidak melalui proses

pengadilan ? Prof. Tan Kamelo menjawab: bisa-bisa saja namun

norma hukum tidak menyatakan demikian karena norma hukum jauh

lebih tinggi dari Putusan Pengadilan dan kata-kata “Wajib “harus,

tidak boleh tidak itulah normanya. Sebagaimana keterangan kami

yang diuraikan oleh terdakwa dalam uraian tentang keterangan saksi

ahli Prof. Dr. Tan Kamelo, SH, MS.

Bahwa sebenarnya di dalam uji komitmen sebagaimana disebutkan

di atas oleh terdakwa juga telah beritikad baik, hal ini perlu terdakwa

lakukan adalah untuk memajukan operasional RS HI.

Bahwa itikad balk terdakwa tidak hanya mengacu kepada itikad balk

para pihak akan tetapi itikad balk yang mengacu kepada nilal - nilai

dan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.

Sebab, itikad balk yang terdakwa lakukan adalah akhirnya

mencerminkan standar keadilan atau kepatutan kesejahteraan

masyarakat. Dengan adanya usaha itikad balk tersebut maka akan

menjadikan itikad baik sebagai sesuatu yang universal social force

yang mengatur hubungan antara sosial mereka ditengah-tengah para

pemegang saham. Dan di dalam hal ini setiap warga negara dituntut

harus memiliki kewajiban untuk bertindak dengan beritikad balk

terhadap semua warga negara.

Bahwa untuk tidak adanya permasalahan hukum yang berlarut-larut

menurut pengurus PT.HIA sepatut dan sepantasnya harus

dilandaskan kepada itikad balk dan norma-norma keadilan dan

kepatutan. Kiranya juga dalam perkara ini dituntut kepada Majelis

Hakim yang terhormat, bilamana ada perselisihan diantara pihak

yang berkaitan dengan ketentuan yang secara tegas mengatur hak

dan kewajiban para pihak Hakim memutus apa yang menjadi

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 51 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

keharusan para pihak yang didasarkan kepada itikad baik. Ini berarti

bahwa para pihak tidak hanya terikat pada apa yang secara tegas

dinyatakan daiam perjanjian, tetapi juga kepada apa yang diyakini

juris yang naturally inplied in the agreement vide hukum dan etika

bisnis tahun 2012 karangan Dr. H. Budi Untung, SH.,MH halaman

92. Dengan mempedomani kepada itikad baik ini, kiranya Pengurus

PT.HIA yang sah semakin dapat menyadari kekeliruannya yang tidak

mau tunduk dan patuh kepada AD PT.HIA, UU PT. UU WDP, Surat

Keputusan Menteri Kehakiman dan terutama peraturan-peraturan

pengelolaan Rumah Sakit sebagaimana tertera dalam halaman 2

surat izin penyelenggaraan Rumah Sakit Horas Insani (BT.39).

10. Bahwa di dalam perkara ini seorang Hakim yaitu Pasti Tarigan.SH.MH

menyatakan bahwa Penuntutan Terhadap Terdakwa tidak dapat diterima

dengan alasan:

a. Adanya Penuntutan yang berulang atas kasus yang serupa (Nebis in

idem).

b. Adanya pembebanan pembiayaan operasional Rumah Sakit Horas

Insani kepada Terdakwa selama Terdakwa menjabat Direktur Rumah

Sakit dengan mengabaikan pembiayaan operasional Rumah Sakit

yang sebenarnya.

c. Pemberlakuan hukum pidana terhadap Terdakwa yang melakukan

Tugastugas Korporasi sebagai Direktur Rumah Sakit.

Bahwa alasan Hakim Pasti Tarigan.SH.MH tersebut, kami Penasehat

Hukum Terdakwa sependapat dengan alasan tersebut karena uraian-

uraian yang dikemukakan oleh Hakim Pasti Tarigan SH.MH telah tepat

dan benar.

Bahwa terhadap uang yang ada di BTN dengan Nomor Rekening yang

sama telah pernah dilakukan penuntutan atas diri Terdakwa dan

Terdakwa telah dijatuhi hukuman dan telah menjalaninya yang walaupun

Terdakwa melakukan Peninjauan Kernbali.

Oleh karena Nomor Rekening yang di BTN adalah sama dengan

rekening BTN dalam penuntutan terhadap perkara ini maka jelas dalam

perkara ini tidak boleh lagi ada penuntutan yang ternyata dalam hal ini

Terdakwa diajukan kembali dalam persidangan padahal seharusnya

telah berlaku azas Nebis in idem.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 52 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Bahwa sebagaimana terbukti uang tersebut yang ada di BTN adalah

diperuntukkan untuk kegiatan jalannya operasional RS HI yaitu:

a. Untuk menyelamatkan agar operasional RS HI tidak di tutup oleh

Departemen Kesehatan Pematangsiantar karena Izin HO dan

Operasional sudah berakhir.

b. Biaya perpanjangan izin operasional tetap RS HI 2008 - 2013.

c. Untuk mengedepankan pelayanan public kepentingan umum di

bidang kesehatan agar RS HI tetap kondusif sebagaimana juga

diharapkan oleh Muspida Pematangsiantar dan Simalungun.

d. Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi serta untuk

menghindari dicabutnya izin operasional HI, seyogianya sudah

selesai pada tahun 2008.

e. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo selama satu minggu di

Medan dimana biaya ditanggulangi oleh RS HI dan Terdakwa turut

serta memberikan pemaparan tentang pelayanan dan kemajuan RS

HI di hadapan Muspida Plus Sumatera Utara di Gubernuran pada

tanggal 8 September 2008.

f. Biaya transportasi untuk menerima piagam-piagam penghargaan di

Kota Pematangsiantar maupun di luar Kota Pematangsiantar.

g. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak bulan September

2008 sampai dengan bulan Nopember 2009.

Bahwa penggunaan uang yang ada di BTN oleh Terdakwa sama sekali

diabaikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama yang seharusnya ini

tidak boleh terjadi karena Terdakwa sebagai Direktur yang mengelola

RS HI dengan mempergunakan uang RS HI tiba-tiba diganjar

hukuman, ini namanya penzoliman dan tidak boleh terjadi dan

Terdakwa sebagai Direktur Rumah Sakit harus dilindungi secara

hukum.

- Bahwa setiap orang yang melakukan tugas-tugasnya demi untuk

kepentingan RS HI maupun pelayanan operasional Rumah Sakit

tidak dapat dihukum.

Dengan demikian alasan-alasan yang diperbuat oleh Hakim Pasti

Tarigan.SH.MH dapat dibenarkan dan pertimbangan Hakim Pasti

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 53 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Tarigan.SH.MH tersebut harus dikuatkan dalam pemeriksaan tingkat

banding dan selanjutnya membebaskan Terdakwa dalam perkara ini.

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Yang Mulia

Bahwa sudah hampir 13 tahun lebih saya, Dr. P.Girsang mencari

keadilan, namun hampir sirna selalu dipihak yang kalah. Namun,

kembali saya bermohon dengan segala hormat dan kerendahan hati

pada usia mendekati 76 tahun kepada Majelis Hakim agar dalam

menerapkan dan berpedoman kepada norma-norma hukum dan

norma-norma kehidupan ditengah-tengah masyarakat dalam

menetapkan amar putusannya dengan mempertimbangkan hal-hal

yang sangat krusial sekaligus juga sudah menjadi dasar pemikiran

daripada pakar-pakar hukum di zaman Romawi kuno yang

menyatakan: “Uno valsus, Uno Omnibus “yang artinya salah dasar

maka salah seluruhnya. Untuk ini izinkanlah saya Dr.P.Girsang kembali

mengungkap peristiwa awal yang menimbulkan kekisruhan di RS HI cq.

PT.HIA sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang yang

mengakibatkan timbulnya lebih kurang 70 laporan polisi, gugatan

perdata pidana di pengadilan, bahwa menurut dr. Petrus Yusuf pada

RUPS PT.HIA 4 Juni 2016 yang lalu bahkan sudah mencapai 80

laporan polisi Perdata dan Pidana.

Bahwa pada 27 Februari 2007 ada RUPS PT.HIA untuk memilih

pengurus baru PT.HIA dan direktur RS HI sebagai tindak lanjut

daripada Berita Acara Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-PMS tanggal

21 Februari 2007 juga berawal dari itikad baik terdakwa dimana Berita

Acara ini menjadi pengganti eksekusi Putusan Pengadilan No. Register

Perkara 26/Pdt.g/2005/PNOPMS tanggal 1 Desember 2005 yang

sudah berkekuatan hukum yang tetap. Bahwa, dalam acara RUPS 27

Februari 2007 yang pertama dipilih adalah direktur RS HI, dimana

dipersyaratkan harus dapat melaksanakan RAPB RS HI yang telah

disusun Direktur dan Pengurus PT.HIA sebelumnya dan dapat

menaikkan omzet 4 % diatas pendapatan RS HI tutup buku 31

Desember 2006.

Bahwa dari 5 orang dokter pemegang saham PT.HIA hanya 2 orang

yang bersedia menjadi direktur RS HI atau dipilih.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 54 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Bahwa dari kandidat direktur yang pertama didengar visi dan misi yaitu

dr. Petrus Yusuf menyatakan:

- Tidak dapat menjamin kenaikan omzet 4%.

- Tetapi berupaya sebaik-baiknya untuk memajukan RS HI bisa dipilih

Bahwa Dr. P.Girsang menyampaikan visi dan misi:

1. Dapat menaikan omzet RS HI minimal 10% tetapi akhirnya

disepakati 15 sesuai usulan drs. Martua Situngkir, kuasa saham

Jonggi Darma Situngkir.

2. Menyatakan akan memberi dana sebesar Rp. 100.000 per 20

lembar saham kepada semua pemegang saham PT.HIA disetor

sebelum tanggal 4 bulan berjalan mulai tahun 2007 dan untuk tahun

2008 akan naik 250.000,- Per 20 lembar saham (Dividen dibayar

dimuka).

3. Berupaya, mewujudkan visi dan misi RS HI seperti disepakati

semua pihak pada Berita Acara Perdamaian alinea 1 yang berbunyi

lebih mengutamakan terwujudnya visi dan misi RS HI yatu Rumah

Sakit pilihan di masyarakat the hosopital of choice, nasional dan

internasional.

4. Bahwa terlepas dari berhasil tidaknya Jaksa Penuntut Umum dalam

membuktikan dakwaannya dalam perkara ini marl kita renungkan

sejenak sebagai bangsa yang besar yang berlandaskan kepada

Pancasila sudah tiba waktunya para Penegak Hukum berani

dengan tegas dan sigap memulai dan menegakkan pilar-pilar

keadilan dan norma-norma hukum khususnya bagi orang-orang

yang ingin mengembangkan pelayanan kesehatan di tengah-tengah

masyarakat tanpa pamrih dengan sukarela mengerjakan

pekerjaannya untuk kemajuan rumah sakit dan peningkatan

pelayanan Rumah Sakit khususnya RS HI hingga menjerumuskan

Terdakwa ke terali besi tanpa mempertimbangkan perbuatan-

perbuatan terutama itikad baik agar pelayanan public kepentingan

umum RS HI tetap kondusif yang telah dilakukan oleh Terdakwa,

sementara orang yang tidak patuh dan tunduk kepada UU PT, UU

WDP berdiri dengan gagah serta tidak memperdulikan kelanjutan

Rumah Sakit cq PT.HIA.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 55 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

5. Bahwa karena banyak pemegang saham PT.HIA tidak bersedia

dipilih menjadi Pengurus PT.HIA terutama pemegang saham

dengan jumlah saham diatas 5% atau 100 lembar.

Pengurus Terpilih PT.HIA 27 Februari 2007 sebagai berikut:

Direktur : dr. Petrus Yusuf (21 lembar)

Komisaris Utama : Ir. Alimin Sipayung (21 lembar)

Komisaris : Iman Ika (25 lembar)

Komisaris : dr. Paulus Suryanata (209 lembar)

Karena sesuai keptusan RUPS PT.HIA 21 Oktober 2001, pengurus

hanya pemegang saham yang memiliki 5 % saham atau setara 100

lembar. Kecuali dr. Paulus yang lain tidak memenuhi persyaratan.

Itu jugalah sebabnya salah satu dan pertimbangan hukum Majelis

Hakim kenapa kepengrusahan PT.HIA hasil RUPS 27 November 2004

sampai 27 Februari 2009 batal demi hukum dan sudah berkekuatan

hukum tetap.

Demi keinginan luhur untuk berdamai dan itikad baik supaya RS HI cq.

PT.HIA dapat berjalan lancar, saya Dr.P.Girsang mengusulkan:

1. Biarpun sudah diangkat 5 tahun sesuai Anggaran Dasar PT.HIA

sebagai Direktur RS HI. saya bersedia mundur sesudah satu tahun

melaksanakan tugas direktur, bila tidak berhasil mewujudkan visi

dan misi RS HI. Saya sendiri dengan visi dan misi Rumah Sakit

menjadi The Hospital of Choice. Bahwa begitu juga pengurus

terpilih PT.HIA harus siap mundur sesudah 1 tahun bila tidak

mampu melaksanakan tupoksi mereka sebagai organ PT.

2. Bahwa pada RUPS 27 Februari 2008 saya, Dr.P.Girsang telah

menyampaikan LPJ RS HI tentang pengelolaan, dan LPJ keuangan

RS HI yang sudah diaudit oleh KAP (Facruhddin dan Mayuddin)

yang dihunjuk sendiri oleh pengurus PT.HIA selanjutnya

menyampaikan neraca laba rugi setiap bulan Maret s/d Desember

2007 dan kepada semua pemegang saham.

3. Bahwa hasil audit (KAP):

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 56 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Ada kenaikan omset RS HI yang bombastis bukan hanya 15 %

sebagaimana ditargetkan tetapi mencapai kenaikan 45,43 % dari

realisasi pendapatan 31 Desember 2006.

Ada laba bersih Rp. 3,3 Milyar yang dapat dibagikan sebagai

dividen.

Dengan catatan Rp. 4,8 Milyar dari laba juga sudah dikeluarkan

untuk menutupi kerugian-kerugian sejak tahun 2000 s/d 2006

Iebih kurang Rp. 4,8 Milyar sesuai Audit Facruhddin dan

Mayuddin dari KAP.

Memperoleh penghargaan juara I Penampilan Rumah Sakit

Swasta Terbaik setara Tipe B Se-Sumut diserahkan oleh

Gubernur Sumatera Utara Dr. Rudolf Pardede pada Hari

Kesehatan Nasional di Lubuk Pakam atas nama Menteri

Kesehatan.

Mendapat Sertifikat Penghargaan “The Best Achievment for the

Higher deducation in Public Service “dari Yayasan Citra Insani

Jakarta disampaikan oleh Deputi Menteri Sosial tanggal 19

januari 2008 di Jakarta.

4. Bahwa sesuai hasil audit KAP Facruhddin dan Mahyuddin tutup

buku 31 Desember 2007 ada laba bersih sebesar Rp. 3,3 Milyar

dapat dibagikan sebagai deviden.

5. Bahwa sebagai Direktur RS HI saya, Dr. P.Girsang sewaktu

menyampaikan LPJ dan memohon agar hasil laba bersih dapat

dibagikan sebagai dividen Rp. 1.249.527,- per lembar saham.

Namun tidak disetujui oleh Pengurus PT.HIA dan kroni-kroninya,

ada apa yaaa ???????

6. Bahwa saya Dr.P.Girsang bersama pemegang saham PT.HIA

Iainnya menyatakan pengurus terpilih RUPS PT.HIA 27 Februari

2007 cacat hukum dan tidak menyetujui RUPS PT.HIA digelar /

dilaksanakan atas undangan mereka dengan alasan tidak ada legal

standing sambil mengutip Pasal-Pasal hukum, Anggaran Dasar

PT.HIA, UU Perseroan, UU PT, UU WDP, peraturan Menteri

Kehakiman karena tidak memiliki TDP dan SITU.

7. Bahwa pengurus terpilih PT.HIA RUPS 27 Februari 2007 tetap

ngotot menyelenggarakan RUPS dan memilih mereka sendiri

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 57 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

kembali dengan melanggar pasal-pasal hukum tentang pelaporan

dan pendaftaran di instansi terkait, sekaligus 1 tahun masa jabatan

sebelumnya menjadi 5 tahun yaitu 2008 s/d 2013.

8. Bahwa perlu dicatat, bahwa pada saat itu tidak ada satu perkara pun

yang bergulir di pengadilan atau pun berupa laporan polisi.

Majelis Hakim yang mulia,

Bahwa, kalaulah pada saat itu pemegang saham PT.HIA mau

mematuhi amanah norma-norma hukum dan norma-norma hidup

bermasyarakat terutama warga negara Indonesia yang berdasarkan

Pancasila maka 70-80 kasus laporan polisi, perkara perdata dan pidana

yang terjadi hingga saat ini jelas tidak akan terjadi sama sekali dan

biaya — biaya perkara laporan polisi dan pengaduan masyarakat

antara sesama pemegang saham PT.HIA. Sesuai pernyataan pengurus

PT.HIA dr.Petrus Yusuf dan Ir. Alimin Sipayung sudah Iebih dari Rp 3

Milyar dan akan bertambah terus yang dikeluarkan dana-dana PT.HIA

dan dapat dikatagorikan dengan unsur kesengajaan daripada pengurus

PT.HIA untuk dasar bagi Terdakwa saya mengingatkan kepada kita

apa yang pernah terungkap di zaman Romawi Kuno, “Uno valsus, Uno

Omnibus “yang artinya salah dasar maka salah semua.

Dengan demikian kiranya pencarian keadilan selama 13 tahun Iebih

oleh Dr.P.Girsang akhirnya dapat menemukan realisasi yang sejati dan

inilah juga sebagai perwujudan daripada filsafah bumi Simalungun yang

tergambar dalam logo kedua daerah yang berbunyi:

“Habonaron do Bona “yang artinya kebenaran adalah awal dari

segalanya. dan,

“Sapangambei Manoktok Hitei “yang artinya kebersamaan,

kegotongroyongan dan kesepakatan bersama mewujudkan

kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Seharusnya Jaksa Penuntut Umum memperhatikan dengan cermat dan

benar sebab musabab terjadinya peristiwa pidana tersebut di atas dan

adalah sangat ironis apabila Terdakwa disuruh untuk

mempertanggungjawabkan suatu perbuatan yang bukan untuk

kepentingan diri sendiri melainkan atas dasar itikad balk untuk

kepentingan kondusif-nya operasional RS HI Iebih balk apalagi

Terdakwa adalah sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 58 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Signifikan dan Dokter Spesialis Bedah Konsultan yang sejak dini di

dalam niat dan pikiran Terdakwa berusaha untuk menjadikan RS HI

menjadi Rumah Sakit terbaik dan bertaraf Internasional serta disegani di

seluruh Indonesia. Terdakwa ingin menjadikan RS HI yang benarbenar

multiguna sehingga masyarakat Sumatera Utara tidak perlu Iagi berobat

ke Luar Negeri, seperti saat sekarang ini berlomba-lomba orang

Sumatera Utara berobat ke Penang dan Singapura.

Dengan demikian bahwa sejak dini sudah memperingatkan kepada kita

jangan sampai hukum dan penerapannya keliru diterapkan kepada

Masyarakat sehingga dapat menimbulkan ketidak percayaan pencari

keadilan atas pelaksanaan perundang-undangan yang tidak dipatuhi

dan di taati oleh siapapun.

Bahwa sebagai bangsa yang besar yang tunduk dan patuh kepada

ketentuan norma-norma hukum yang berlaku marilah kita bangkit

untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang hakiki

agar bangsa ini tidak tersesat oleh arus yang menyimpang dari cita-

cita hukum bangsa Indonesia. Oleh sebab itu diharapkan penegak

hukum yang berani, handal dan peduli terhadap setiap orang yang

berbuat untuk kemajuan usaha terutama untuk kemajuan pelayanan

kesehatan tanpa memandang status, golongan dan agama sesuai

norma-norma hukum sehingga cita-cita keadilan maupun putusan-

putusan pengadilan yang telah pernah ada dapat terwujud dengan

baik.

Berdasarkan alasan-alasan keberatan di atas maka kami Pemohon

banding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang

memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan untuk menerima dan

mengabulkan alasan-alasan dari Pemohon Banding dan selanjutnya

mengabil keputusan sebagai berikut:

1. Menyatakan dalam hukum saya Terdakwa Dr Polentyno Girsang tidak

terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang di atur dan di

ancam dalam pasal 372 KUHP yo pasal 64 ayat 1 KUH Pidana

sebagaimana tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

2. Menyatakan batal tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang di ajukan dalam

perkara ini atas diri saya Terdakwa dr Polentino Girsang.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 59 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

3. Membebaskan saya Terdakwa dr Polentyno Girsang dari segala

tuntutan hukuman atau setidak-tidaknya membebaskan Terdakwa dari

segala tuntutan hukum.

4. Memulihkan hak-hak dan martabat Terdakwa sebagai semula.

5. Membebankan ongkos perkara kepada Negara.

Menimbang, bahwa sebelum menanggapi memori banding baik yang

diajukan oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa, Majelis Hakim Pengadilan

Tingkat Banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis

Hakim Tingkat Pertama seperti tersebut di bawah ini.

Menimbang, bahwa setelah majelis hakim pengadilan tingkat banding

mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan putusan

Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal

25 Juli 2016, serta memori banding, Majelis Hakim Tingkat Banding

sependapat dengan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama dalam

putusannya yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti dengan sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan

dalam dakwaan tunggal dan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama

tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan majelis hakim

tingkat banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding

kecuali terhadap lamanya pidana yang dijatuhkan dengan pertimbangan

sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti di sidang dan dibenarkan

oleh Terdakwa dalam memori bandingnya ternyata Terdakwa berdasarkan

putusan Mahkamah Agung Nomor 1543 K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20

Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor

459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus 2010, telah dinyatakan bersalah

melakukan tindak pidana penggelapan secara berlanjut dan dijatuhi pidana

penjara selama 6 (enam) bulan.

Menimbang, bahwa putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap,

sehingga menurut Majelis Hakim Tingkat Banding, keadaan Terdakwa yang

sudah pernah dihukum merupakan keadaan yang memberatkan. Dengan

demikian maka beralasan menurut hukum untuk mengubah lamanya pidana

yang dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana disebut dalam amar putusan

ini.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 60 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka

putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS

tanggal 25 Juli 2016 haruslah diubah sekedar mengenai lamanya pidana

yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat

dikuatkan.

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan memori banding Penuntut

Umum yang pada pokoknya menyatakan pidana yag dijatuhkan oleh Majelis

Hakim tingkat pertama jauh dari rasa keadilan, menurut pendapat Majelis

Hakim tingkat banding alasan-alasan tersebut telah dipertimbangkan oleh

Majelis Hakim tingkat banding sebagaimana tersebut di atas dalam

mempertimbangkan mengubah lamanya pidana yang dijatuhkan oleh Majelis

Hakim tingkat pertama, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi.

Menimbang, bahwa terhadap alasan memori banding dari Terdakwa

yang pada pokoknya menyatakan adanya penuntutan yang berulang atas

kasus yang serupa (nebis in idem) terhadap Terdakwa dengan mengambil

alih pertimbangan dari Hakim Pasti Tarigan, SH., MH yang berbeda

pendapat, Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 1543

K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor

802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20 Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan

Negeri Pematangsiantar Nomor 459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus

2010, Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana penggelapan

secara berlanjut dalam kurun waktu (tempus delikti) Maret 2008 sampai

dengan Agustus 2008 dengan kerugian sejumlah Rp. 1.596.312.120,00 (satu

milyar lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua belas ribu seratus

dua puluh rupiah) dengan perincian:

Terdakwa menerima gaji sebagai Direktur Umum sejumlah Rp.

90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah).

Biaya BBM untuk kendaraan bukan asset perusahaan Rp. 9.565.250,00

(sembilan juta lima ratus enam puluh lima ribu dua ratus lima puluh

rupiah)

Menyetujui Gaji Wakil Direktur Adminstrasi Keuangan sejumlah Rp.

70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah).

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 61 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

Menguasai Rekening di BTN sejumlah Rp. 1.596.312.120 (satu milyar

lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua belas ribu seratus dua

puluh rupiah).

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa didakwa melakukan

tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 jo. 64 ayat (1) KUHP

dalam kurun waktu (tempus delikti) September 2008 sampai dengan April

2010 dengan kerugian sejumlah Rp. 2.948.572.013,00 (dua milyar Sembilan

ratus empat puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh dua ribu tiga belas

rupiah) dengan perincian:

Saldo awal rekening yang dibuka Terdakwa di Bank Tabungan Negara

Cabang Pematang Siantar Rp. 1.765.796.432 (satu milyar tujuh ratus

enam puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu empat ratus

tiga puluh dua rupiah)

Penerimaan biaya pengobatan sejumlah Rp. 1.192.291.737,00 (satu

milyar seratus sembilan puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh satu ribu

tujuh ratus tiga puluh tujuh rupiah).

Penerimaan jasa giro Rp. 16.810.425,00 (enam belas juta delapan ratus

sepuluh ribu empat ratus dua puluh lima rupiah).

Penarikan/pengambilan dana sejumlah Rp. 2.948.572.013,00 (dua milyar

Sembilan ratus empat puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh dua ribu

tiga belas rupiah).

Saldo akhir dana Rp. 26.326.581,00 (dua puluh enam juta tiga ratus dua

puluh enam ribu lima ratus delapan puluh satu rupiah).

Menimbang, bahwa dari uraian di atas jelas bahwa waktu terjadinya

tindak pidana (tempus delikti) dan tindak pidana yang didakwakan kepada

Terdakwa dalam perkara ini berbeda dengan yang telah diputus dalam

putusan Mahkamah Agung Nomor 1543 K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20

Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor

459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus 2010. Dengan demikian maka

tidak ada penuntutan yang berulang atas kasus yang serupa (tidak nebis in

idem).

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan memori banding

Terdakwa lainnya, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan-

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 62 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

alasan tersebut telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis

Hakim Tingkat Pertama, sehingga keberatan Terdakwa tersebut dalam

memori bandingnya tidak beralasan dan haruslah dikesampingkan.

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi

pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua

tingkat peradilan ini yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana

disebutkan dalam amar putusan ini.

Memperhatikan Pasal 372 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan

perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI:

- Menerima permohonan banding Terdakwa dan Penuntut Umum.

- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor

25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016, sekedar mengenai lamanya

pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD,

FinaCs, FICS. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana penggelapan secara berlanjut.

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu

dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun.

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

4. Menetapkan barang bukti berupa:

a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Nomor: 7 Tanggal 05 Maret 1997 tentang

Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris

Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.

b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Pengesahan PT. Horas Insani Abadi oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Nopember 2001.

c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang

Anggaran Rumah Tangga PT. Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni

2005.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 63 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Keputusan RUPS PT. Horas Insani Abadi

Tanggal 27 Februari 2008.

e. 1 (satu) Lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani

Abadi No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.

f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT.

Horas Insani Abadi Nomor: 8 Tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat

oleh Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN Notaris di Kota

Pematangsiantar.

g. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT.

Horas Insani Abadi No.11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret

2008.

h. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Surat Undangan Serah

Terima ke-III dari PT. Horas Insani Abadi No.16/D.PT-

HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret 2008.

i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor:193/RSHI-

MKG/Eks/IV/2008 tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada

Manager PT.PP, London Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan PT.

Brigeston Rubber Sumatera Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan

PT. Pertamina dan Pimpinan PT. PLN Cab. P.Siantar dalam hal

perubahan No. Rekening RS Horas Insani yang ditanda tangani

oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG, SpB, KBD, FINACs.

j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 Tanggal 27 Juni 2008

tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada

PT. Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris HENRY

SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.

k. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari

Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08

tanggal 12 September 2008.

l. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT.Horas Insani

Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. POLENTYNO

GIRSANG,SpB, KBD, FinaCS TANGGAL 12 September 2008.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 64 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1

Tanggal 10 Nopember 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi

dan Dewan Komisaris pada PT.Horas Insani Abadi yang dibuat

oleh Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota

Pematangsiantar.

n. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal

17 September 2008.

o. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Rekening Bank dari PT. Horas Insani Abadi No.

053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.

p. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani

Abadi Surat Hal Peringatan ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.

054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 Oktober 2008.

q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor: 095/SDR/RSHI/Eks/A-

RSHI/XI/08 tanggal 28 Nopember 2008 yang ditujukan kepada

Seluruh Rekanan RS. Horas Insani dalam pemberitahuan yang

ditandatangani oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG,

SpB,KBD,FINACs.

r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi

Surat Hal Dana di Bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani

Abadi No. 013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.

s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris HENRY SINAGA,

SH, SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang

dibuat oleh Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN, Notaris di Kota

Pematangsiantar.

t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.

Horas Insani Abadi Nomor:6 Tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat

oleh EKA ERMASYAFRIZA HANDAYANI FIRDAUS,SH, M.Kn di

Kota Pematangsiantar.

u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran

rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag

Keuangan RS.Horas Insani.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 65 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pada Bank

BTN Cab. Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-

01030-000015-8,

Serta Bukti surat berupa:

1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan

Publik DRS. TARMIZI TAHER No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal

17 September 2015.

2. 2 (dua) Lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang

dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN.

3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5

Tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter PETRUS YUSUF,

MSC.MHA qq PT. HORAS INSANI ABADI, yang dibuat oleh

Notaris Henry Sinaga, SH,S.pN Notaris di Kota Pematangsiantar.

4. 1 (satu) lembar FC. Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008

tanggal 29 Februari 2008 tentang Pengendalian dan Pemimpin

Sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.

5. 2 (dua) lembar FC Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani

Abadi Berkedudukan di Pematangsiantar No.

016/D.PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang

Pengangkatan Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, SpB.KBD FinaCs

sebagai Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar

Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar.

6. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri

Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 Tanggal 27

Februari 2007 dari Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada kedua

tingkat pengadilan, yang di tingkat banding sejumlah Rp. 2.500,00

(dua ribu lima ratus rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 31 Oktober 2016 oleh

BENAR KARO–KARO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS

SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Halaman 66 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN

sebagai hakim anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

umum pada hari ini Senin tanggal 7 November 2016 oleh Hakim Ketua

tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut dibantu oleh KHAIRUL,

SH, MH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan

Terdakwa/Penasihat Hukum.

HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,

AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH BENAR KARO-KARO, SH, MH

Dr. ALBERTINA HO, SH, MH

PANITERA PENGGANTI

KHAIRUL, SH, MH

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN