peng peng

32
Dari Sampah Menjadi Bahan Bakar Masa Depan Apakah bahan bakar bisa dihasilkan dari kulit buah, biji- bijian, jerami atau limbah kayu? Harapannya, produk limbah pertanian dan kehutanan yang berlimpah, di masa depan dapat menggantikan minyak bumi. Biomassa sebenarnya tersedia di setiap sudut jalan. Potongan dahan bisa diolah menjadi 'pelet' bahan bakar. Dedaunan yang gugur diproses menjadi pupuk. Tapi di seluruh dunia berton- ton sampah organik dibuang begitu saja. Contohnya ampas kelapa sawit setelah minyaknya dipress keluar. "Hanya bijinya yang dimanfaatkan. Lainnya dibuang. Dan setiap 5 tahun seluruh pohon kelapa sawit dibuang," ujar Stefan Schöll, manajer pabrik perusahaan termokimia PYTEC di Hamburg. "Sungguh disayangkan," lanjutnya. Limbah produk pertanian dan kehutanan itu padahal dapat dipress melalui proses khusus. Hasilnya minyak pirolisis, yang dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar.

Upload: uci-sianipar

Post on 15-Apr-2016

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Peng Peng

Dari Sampah Menjadi Bahan Bakar Masa DepanApakah bahan bakar bisa dihasilkan dari kulit buah, biji-bijian, jerami atau limbah kayu? Harapannya, produk limbah pertanian dan kehutanan yang berlimpah, di masa depan dapat menggantikan minyak bumi.

Biomassa sebenarnya tersedia di setiap sudut jalan. Potongan dahan bisa diolah menjadi 'pelet' bahan bakar. Dedaunan yang gugur diproses menjadi pupuk. Tapi di seluruh dunia berton-ton sampah organik dibuang begitu saja. Contohnya ampas kelapa sawit setelah minyaknya dipress keluar."Hanya bijinya yang dimanfaatkan. Lainnya dibuang. Dan setiap 5 tahun seluruh pohon kelapa sawit dibuang," ujar Stefan Schöll, manajer pabrik perusahaan termokimia PYTEC di Hamburg."Sungguh disayangkan," lanjutnya. Limbah produk pertanian dan kehutanan itu padahal dapat dipress melalui proses khusus. Hasilnya minyak pirolisis, yang dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar.Pengembangan kemampuan mesin

Page 2: Peng Peng

Kini perusahaan di Hamburg itu tengah menyempurnakan cara untuk menggunakan minyak pirolisis secara langsung di instalasi pembangkit listrik dan energi panas, atau di lokasi yang tak memiliki biomassa.Bersama pabrik mesin Amerika, Caterpillar, para peneliti mengembangkan mesin berbahan bakar minyak pirolisis tadi.

MASA DEPAN TANPA ENERGI FOSIL

Musuh Terbesar IklimCO2 yang berjumlah 65 persen dari semua gas rumah kaca, diproduksi selama proses pembakaran batu bara, minyak dan gas. Sebelas persen melalui penebangan hutan dan pembukaan lahan. Sementara Methana yang bertanggungjawab atas 16 persen gas rumah kaca, berasal dari peternakan sapi dan pengolahan gas. Adapun Dinitrogen oksida yang berjumlah enam persen, tercipta melalui penggunaan pupuk kimia.1 2 3 4 5 6 7 8 9

"Kami baru mampu mengembangkan mesin berdaya kerja 1000 jam. Dalam satu tahun, sistem injeksi bahan bakar harus diganti 8 kali. Kami ingin menemukan materi baru yang tahan lama seperti pada operasi mesin diesel normal," ungkap Schöll.Pengolahan berskala besarDari sampah menjadi bahan bakar masa depan. Ini juga yang menjadi salah satu fokus penelitian Universitas Ilmu Terapan HAW Hamburg.Jelantah, plastik, minyak berat - semua diproses jadi bahan bakar minyak di laboratorium. Banyak bahan, yang dapat menggantikan minyak bumi sebagai bahan bakar berkelanjutan untuk jangka panjang."Secara global, kebutuhan bahan bakar mencapai 100 Exajoule," ujar Thomas Willner, dosen HAW Hamburg. "Kalau angka ini bisa dipertahankan dan tidak meningkat di negara-negara seperti India dan Cina, kita punya

Page 3: Peng Peng

kesempatan dengan biomassa berkelanjutan, untuk memenuhi kebutuhan ini."Masih diperlukan solusi untuk mengatasi membengkaknya permintaan negara berkembang. Metode baru sebenarnya punya potensi besar. Tinggal menunggu pengembangan instalasi yang bisa mengolah biomassa secara efisien dalam skala besar.

Page 4: Peng Peng

Briket kulit pisangVARIASI JENIS DAN PERBANDINGAN KOMPOSISI KULIT PISANG

TERHADAP PEMBUATAN BRIKET KULIT PISANGPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bumi semakin lama semakin mengalami krisis bahan bakar. Sumber Daya Alam (SDA) penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas semakin berkurang karena terjadi eksploitasi besar – besaran tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Sumber Daya Alam (SDA) penghasil bahan bakar minyak bumi dan gas akan habis karena tidak dapat diperbaharui. Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak   dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama (Kompas, 23 Juni 2005).Saat ini bangsa Indonesia menuju krisis energi yang sangat parah karena energi yang kita konsumsi lebih banyak daripada energi yang dapat dihasilkan. Dilihat dari angka konsumsi BBM, Indonesia termasuk dalam kategori negara yang boros. Pada tahun 2006, saat konsumsi BBM di negara-negara lain berada di bawah 1 juta bph, konsumsi BBM, Indonesia mencapai 1,84 juta bph. (http://hemat.blogspot.com/2009/04/konsumsi-bbm-indonesia-tergolong-sangat.html)Realistis tingkat penggunaan terus meningkat sehingga generasi sekarang akan menghadapi krisis energi yang parah di tahun-tahun berikutnya. Namun demikian kita tidak siap menghadapi krisis energi yang pasti akan terjadi. Tanggung jawab bukan hanya dipegang oleh pemerintah tapi oleh semua masyarakat pengguna energi.Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (FoST) –nama LSM itu– melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal. Lantas muncullah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asap briket batu bara sangat mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket sampah itu terbilang mudah.Usaha mengurangi dampak dari  krisis energi dapat dilakukan melalui beberapa hal. Salah satunya dengan pemanfaatan sampah. Oleh karena itu, kami mencoba menggunakan limbah dari kulit pisang untuk dimanfaatkan sebagai pengganti alternatif bahan bakar dalam bentuk briket kulit pisang. Selama ini limbah kulit pisang hanya dipandang sebelah mata dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam pembuatan briket ini kita mennggunakan limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang dapat  mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket kulit pisang.

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Berkurangnya persediaan sumber daya energi yang menyebabkan terjadinya krisis energi.2. Kurangnya pemanfaatan sampah organik sebagai energi alternatif  bahan bakar pengganti minyak

tanah.3. Meningkatnya jumlah penjual pisang goreng dan aneka olahan pisang lainnya yang menyebabkan 

semakin banyak limbah kulit pisang yang dihasilkan.4. Limbah kulit pisang mengganggu kebersihan lingkungan.5. Limbah kulit pisang belum dimanfaatkan secara maksimal.

1. Batasan Masalah

Page 5: Peng Peng

Banyaknya masalah di atas menuntut adanya pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang kepok (Musa sp) dan pisang ambon (Musa paradisiaca sapientum L)

2. Jenis alternatif bahan bakar yang akan dibuat dalam bentuk briket.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh jenis pisang terhadap pembuatan briket kulit pisang ?2. Jenis pisang manakah yang dapat menghasilkan briket kulit pisang yang paling baik ?3. Bagaimanakah perbandingan komposisi antara kulit pisang dengan sebuk gergaji yang paling baik

sebagai bahan briket ?

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh jenis pisang terhadap pembuatan briket kulit pisang.2. Untuk mengetahui jenis pisang yang dapat menghasilkan briket yang paling baik.3. Untuk mengetahui perbandingan komposisi antara kulit pisang dengan serbuk gergaji yang paling baik

dalam briket kulit pisang.

1. Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini mennghasilkan briket kulit  pisang yang dapat digunakan sebagai arang.

1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Memberikan informasi mengenai potensi briket kulit pisang sebagai alternatif bahan bakar.2. Memberikan informasi tentang jenis pisang yang dapat menghasilkan briketyang paling baik.3. Memberi informasi tenang pemanfaatan kulit pisang Kepok dan Ambon dalam pembuatan briket kulit

pisang sebagai energi alternatif.4. Meningkatkan nilai ekonomis limbah kulit pisang.

KERANGKA TEORI

1. Deskripsi Teori

A. 1.         Tanaman Pisang (Musa sp)Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara dengan pusat keanekaragaman utama wilayah Indo-Malaya.Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur. Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian bawah

Page 6: Peng Peng

batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi. Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar ataupun tanah miring. Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang yang ditanam pada tanah datar pada ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH 4.5-7.5. Suhu harian berkisar antara 250 C-270 C dengan curah hujan 2000-3000mm/tahun.Pisang merupakan tanaman yang berbuah hanya sekali, kemudian mati. Tingginya antara 2-9 m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (bongol) yang pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa tumbuh tanaman baru. Pisang mempunyai batang semu yang tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm. Daun yang paling muda terbentuk di bagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progersif membuka. Helaian daun bentuknya lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m, lebar 30-70 cm, permukaan bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau.Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas dan jatuh ketanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung pisang. Jantung pisang ini harus dipangkas setelah selesai berbuah. Tiap kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan. Jumlah sisir betina antara 5-15 buah. Buahnya buah buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa biji. Bijinya kecil, bulat, dan warna hitam. Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang. Karena bukan buah musiman, buah pisang selalu ada setiap saat.Buah pisang kebanyakan dimakan segar, dikolak, dikukus, atau diolah lebih lanjut menjadi pisang selai, keripik, atau tepung pisang. Yang termasuk kelompok pisang buah meja adalah Musa sapientum (banana) karena lebih enak dimakan segar, seperti pisang ambon, ambon lumut, raja, raja sereh, mas, susu dan barangan.Jenis pisang dibagi menjadi tiga:1) Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca varSapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.2) Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma Typical atau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.3) Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.4) Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).Tanaman pisang cepat tumbuhnya, dan dalam rata-rata umur 1 tahun telah dapat berbuah, bahkan dalam tahun berikutnya dapat berlipt ganda 3 – 4 kali. Keistimewaan tanaman pisang adalah dapat bertahan terhadap angin keras dan musim kering, dan bilamana mengalami kerusakan akan mudah baik kembali.Buah pisang yang masih hijau kulitnya tetapi sudah cukup tua, dagingnya mengandung 21 – 25 % zat tepung. Bila mengalami pemeraman atau masak sendiri di pohon, zat tepung itu sebagian besar berubah menjadi berbagai jenis gula.Kadar mineral dalam 100 gram daging pisang (rata-rata) :

kandungan jumlahNatrium (garam) 42 mgrKapur 8  mgrMangan 0,6 mgrBesi 0,6 mgrBelerang 12 mgrKalium 373 mgrMagnesium 31 mgr

Page 7: Peng Peng

Kuningan 0,2 mgrPospor 28 mgrChlor 125 mgrYodium 0,003 mgrKadar vitamin yang dikandungnya cukup tinggi. Dalam 100 gram daging pisang terdapat : Vitamin 250 – 335 IU. Vitamin C 10 -11 mgr. Vitamin B1 42 – 54 microgr. Vitamin G (riboflavin) 88 microgr. Niacin 0,6 miligram. (Data-data tersebut dari Home Economic Dep. Fruit Dispatch Coy)A. 2.       BriketPenghematan energi ini sebetulnya harus telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk berpendapatan rendah maupun miskin, terutama di pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak tanah yang memang dirasakan terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah. Namun karena digunakan untuk industri atau usaha lainnya, kadang-kadang terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar. Selain itu mereka yang tinggal di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu bakar, baik dari ranting-ranting kering dan tidak jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang terlarang untuk ditebangi, sehingga lambat laun mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan hutan.Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.Serbuk gergaji adalah serbuk kayu berasal dari kayu yang dipotong dengan gergaji. serbuk gergaji merupakan bahan yang masih mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket kulit pisang. Briket kulit pisang adalah bahan bakar alternatif yang digunakan sebagai bahan alternatif energi.Dengan penggunaan briket kulit pisang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan minyak sebagai bahan bakar. Selain itu penggunaan briketkulit pisanng dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji. Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briketkullit pisang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah piang sekaligus mengurangi pencemaran, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja. Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket kulit pisang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket kulit pisanng dijual. Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.

1. Penelitian Yang Relevan1. Para peneliti dari Universitas Nottingham, Inggris menemukan cara untuk mengolah sampah

kulit pisang yang banyak terdapat di Afrika, menjadi bahan bakar sumber energi.2. Di beberapa negara di Afrika, seperti Rwanda, terdapat banyak sekali pohon pisang. Pisang

juga diolah menjadi makanan dan minuman, karena itu banyak terdapat sampah kulit pisang. Agar tidak menjadi sampah yang terbuang percuma, para peneliti memanfaatkannya menjadi bahan bakar yang bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

3. Penelitian tentang pembuatan briket dari sampah dedaunan yang  merupakan hasil penelitian usman, guru SMAN 17 Palembang, Sumatra Selatan pada tahun 2007.

METODE PENELITIAN

1. Subyek dan Obyek Penelitian

Page 8: Peng Peng

1. Subjek

Subjek penelitian ini adalah limbah kulit pisang kepok (Musa sp), dan limbah kulit pisang ambon (Musa pardisiaca sapientum L).

1. Objek

Objek penelitian ini adalah pembuatan briket kulit pisang yang berkualitas.

1. Variabel Penelitian1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis kulit pisang yaitu kulit pisang kepok (Musa sp) dan kulit pisang ambon(Musa pardisiaca sapientum sp).

2. Variasi kulit pisang yang digunakan, yaitu :

1)      kulit pisang kepok,2)      kulit pisang ambon, dan3)      campuran antara kulit pisang kepok dan kulit pisang ambon dengan perbandingan 1:1

1. Perbandingan komposisi antara kulit pisang dengan serbuk gergaji yaitu 1:1, 1:2 dan 2:1.

1. Variabel kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah :a)      Waktu pembusukan pisang selama 2 minggu.b)      Jenis serbuk gergaji yang digunakan yaitu serbuk gergaji yang berasal dari pemotongan pohon kelapa.c)      Skala perbandingannya 1 = 250 gr.d)      Cetakan brikete)      Waktu pembakaran pertama selama 1 jam dan waktu pembakaran kedua selama 2 jam.

1. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kualitas briket kulit pisang.C. Alat dan bahan

1. Peralatan1. Ember2. Pengaduk3. Cetakan briket4. Tungku

Nama Alat SpesifikasiEmber Sebagai tempat bubur kulit pisangPengaduk Untuk mengnaduk bubur pisangCetakan briket Untuk mencetak briket, ukuran

cetakan 5 x 5 cm.Tungku Untuk membakar briket kulit pisang

Page 9: Peng Peng

Penumbuk Untuk menumbuk kulit pisang

1. Bahan1. Kulit pisang ambon2. Kulit pisang kepok3. Serbuk gergaji4. Air

Nama bahan SpesifikasiKulit pisang ambon Sebagai bahan untuk

pembuatan briketKulit pisang kepok Sebagai bahan untuk

pembuatan briketSerbuk Gergaji Sebagai pencampur bubur briketAir Untuk pengencerTabel perbandingan komposisi kulit pisang : serbuk gergaji

Jenis kulit pisang

Perbandingan kulit pisang dengan serbuk gergaji (gr)1:1 1:2 2:1

Kepok 250 : 250 250:500 500:250Ambon 250 : 250 250:500 500:250Untuk campuran pisang kepok dan pisang ambon

Jenis kulit pisang Perbandingan kulit pisang dengan serbuk gergaji (gr)½ : ½ : 1 ½ : ½ : 2 1 : 1 : ½

Kepok + ambon 125 : 125 : 250 125 : 125 : 500 250 : 250 : 125D. Cara Pembuatan

Kulit pisang yang telah membusuk dicampur dan ditumbuk menjadi satuDibakar. Setelah dibakar, kulit pisang tersebut akan berubah menjadi seperti bubur.Kemudian bubur akan dicampur dengan serbuk gergajiKemudian dipadatkan atau dikompres hingga terbentuk seperti balokBalok kemudian dibakar kembaliBalok siap untuk digunakanE. Tempat dan waktu penelitianPenelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung dari bulan Mei  – juli 2010 bertempat di Laboratorim IPA Prodi Pendidikan IPA, FMIPA UNY, Yogyakarta dan rumah peneliti.F. EvaluasiTahap evaluasi ini dilakukan selama 1 minggu bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam penelitian sebelum melanjutkan pada tahap penyusunan draf laporan sehingga diharapkan dapat menghasilkan barang atau produk yang lebih baik.G. Jadwal Kegiatan Program

No. KegiatanBulanMei Juni Juli2 3 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan Kegiatan2 Pelaksanaan Program3 Evaluasi4 Penyusunan Draf

Page 10: Peng Peng

Laporan

5 Penyusunan Laporan Akhir

H. Daftar PustakaKompas. Edisi 23 Juni 2005Nurseffi Dwi Wahyuni . 2009. Konsumsi BBM Indonesia Tergolong Sangat Boros. Diakses tanggal 10 Mei 2010 dari. http://hemat-bensin.blogspot.com/2009/04/konsumsi-bbm-indonesia tergolong-sangat. htmlAnonim. 2009. Kulit pisang jadi bahan bakar. Diakses tanggal 29 April 2010 darihttp://www.muslimdaily.net/artikel/ringan/3350/kulit-pisang-jadi-bahan-bakar

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi BensinSABTU, 11 JANUARI 2014 | 03:55 WIB

Ilustrasi Bensin eceran. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta--Riset selama dua tahun terkahir, yang dilakukan oleh

Profesor Arief Budiman bersama delapan mahasiswa S3 dan S2 bimbingannya,

menghasilkan temuan teknologi menarik. Pengajar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Page 11: Peng Peng

Teknik, Universitas Gadjah Mada itu menemukan cara memproduksi bensin dan minyak

tanah dari bahan sisa-sisa tanaman perkebunan, hutan dan pertanian alias biomassa.

"Kami sedang menyempurnakan riset ini agar bisa diaplikasikan di industri energi

terbarukan," kata Arief kepada Tempo di kampus Fakultas Teknik UGM pada Jumat, 10

Januari 2014.

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur

pejal, seperti tandan kelapa sawit, ranting dan cabang kayu hutan produksi serta ampas

sisa perasan tebu atau bagasse. Dalam catatannya, aktivitas perkebunan kelapa sawit

di Indonesia diperkirakan menghasilkan 20 juta ton tandan kosong selama 2014.

Sementara kegiatan penebangan kayu di hutan produksi biasanya hanya mengambil 40-

60 persen dari komponen pohon saja. Jumlah biomassa berstruktur pejal lebih besar

lagi apabila ditambah dengan sisa kayu perkebunan dan ampas perasan tebu di pabrik

gula yang kerap terbuang percuma. "Batang padi sisa panen petani juga bisa

dimanfaatkan sebagai bahan," kata dia.

Dia memperkirakan saat ini Indonesia memiliki bahan limbah tandan kelapa sawit dan

kayu hutan serta perkebunan sekitar 98 juta ton per tahun. Teknologi hasil penelitiannya

menemukan cara memerah bensin dari biomassa dengan hasil 10 persen dari bahan.

"Dari 98 juta ton biomassa bisa didapatkan 9,8 juta ton minyak atau 235.000 barrel per

hari, jadi 20 persen dari kebutuhan BBM nasional," kata dia.

Secara ringkas, teknologi pengubahan biomassa menjadi bahan bakar minyak ini

terbagi dalam tiga tahap. Menurut Arief, bahan biomassa di tahap awal diolah dalam

proses bernama pirolisis. Tahapan ini berupa mengonversi biomassa padat menjadi

gas, cairan dan arang atau char lewat pemanasan dengan oksigen minim pada sushu

500-an derajat celcius.

Cairan hasil proses pirolisis, yang berwarna hitam pekat seperti kopi kental, merupakan

bio-oil. Bahan ini sebenarnya berpotensi menjadi beragam produk jadi berbahan minyak

seperti bensin, minyak tanah, oli hingga biodiesel alias solar. "Saya lebih fokus ke

bensin karena ini yang paling dibutuhkan saat ini," kata akademikus yang menekuni riset

energi terbarukan sejak 1997 ini.

Menurut Arief bio-oil kemudian dimasukkan dalam peralatan lain untuk menjalani proses

cracking atau perengkahan. Perengkahan dalam suhu 700 derajat celcius dilakukan

Page 12: Peng Peng

dengan melibatkan zat katalis untuk membuat proses pemecahan rantai molekul lebih

efektif. "Banyak zat katalis yang potensial dipakai, salah satu yang kami manfaatkan

ialah zeolit," kata Arief.

Cairan hasil dari proses perengkahan tersebut kemudian menjalani proses distilasi atau

pemisahan zat dengan membedakan titik didih. Hasilnya, dua jenis cairan, yakni gasolin

alias bensin dan kerosin atau minyak tanah. Gasolin berupa cairan berwarna kuning

keemasan, sementara kerosin, kuning kehitaman.

Dia mengaku belum menguji tingkat efektivitas bensin dari bahan biomassa ini pada

mesin, meskipun unsur kimiawinya sudah mirip seperti bensin dari bahan fosil. Arief

masih mendalami kemungkinan efek tingkat keasaman yang tinggi dari bahan itu. "Kami

akan kerja sama dengan peneliti di teknik mesin UGM," kata Arief.

Dia juga menjelaskan ada satu teknologi lagi yang melengkapi hasil riset ini agar bisa

teraplikasi secara mudah dalam industri. Dia merakit alat khusus yang berfungsi

menyerap gas panas dari dua tabung baja tempat proses pirolisis dan perengakahan

berlangsung. Fungsinya menyimpan limbah gas bersuhu tinggi untuk dimanfaatkan lagi

dalam proses pirolisis atau perengkahan selanjutnya.

Arief menyebut alat tersebut berfungsi melakukan oksidasi parsial. Intinya menyimpan

panas hasil proses di dua alat lain agar limbah gas tak terbuang dan mengurangi

kebutuhan energi penaik suhu.

Dengan begitu, proses produksi bensin dari biomasaa ini miskin limbah. Sebabnya,

arang hasil proses pirolisis atau biochar juga bisa dipakai untuk menyerap karbon tanah

karena tekstur dalamnya yang berongga. "Bisa di tanam di lapisan tengah tanah dan

membantu kesuburan karena menyerap karbon," kata Arief.

Kalau ketiga peralatan tadi diintegrasikan, maka sudah layak jadi skema industri energi

terbarukan. Kebetulan dia sudah membuat miniatur model industri yang memakai

konsep pengintegrasian alat itu di laboratoriumnya. "Masih kami teliti lagi agar

konsepnya matang," kata dia.

Seorang mahasiswa S3 bimbingan Arief yang pernah berkunjung ke Brazil, Dani

mengatakan model industri energi terbarukan yang terintegrasi sudah lazim dipraktikkan

di negeri samba itu. Di sana semua pabrik gula memproduksi gula sekaligus etanol

Page 13: Peng Peng

untuk bahan bakar kendaraan. "Kalau gula harganya naik, dipakai untuk produksi gula,

tapi kalau turun, etanol yang diproduksi pabrik tebu di sana," kata dia.

Semua proses riset teknologi mengubah biomassa jadi bensin ini dilakukan di

laboratorium sederhana seluas separuh lapangan tenis. Dindingnya terbangun dari

tumpukan batako tanpa pelapis semen tembok. Lokasinya ada di tebing pinggiran Kali

Code yang meliuk tepat di belakang kompleks kampus Fakultas Teknik UGM

Memanfaatkan limbah Batang Pisang untuk bahan-bakarAbstrak

Kenaikan harga bahan bakar minyak dan menipisnya cadangan sumber minyak bumi di Indonesia dapat menjadi penghambat pembangunan pertanian berkelanjutan. Atas dasar masalah tersebut, maka diperlukan upaya untuk mencari sumber-sumber energi alternatif. Salah satu potensi energi alternatif adalah limbah biomasa yang dihasilkan dari aktivitas produksi pertanian yang jumlahnya sangat besar. Satu di antaranya adalah pemanfaatan limbah biomassa. Tanaman Pisang merupakan salah satu yang menghasilkan limbah biomassa, yaitu Batang pisangnya sebagai bahan baku pembuatan ethanol. Etanoldapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil, baik sendiri (E100) dalam mesin khusus atau sebagai tambahan bensin untuk mesin bensin (wikipedia,2008). Etanol sendiri memiliki angka oktan rata-rata 104. Jika dicampur dengan bensin, angka oktannya mampu mencapai 118. Bioetanol adalah etanol yang terbuat dari sumber daya hayati melalui proses fermentasi biologis. Proses Fermentasi merupakan salah satu rangkaian proses pada pembuatan Bioethanol. Proses pembuatan bioethanol yaitu meliputi ekstraksi pati dari bonggol pisang, hidrolisis pati menjadi glukosa, fermentasi glukosa menjadi Bioethanol, destilasi dan dehidrasi. Dari rangkaian proses tersebut akan dihasilkan Bioethanol berkadar kemurnian 99,5 % yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar yang ramah lingkungan (anneahira,       ).

Makalah ini dibuat  bertujuan untuk mengetahui proses pemanfaatan limbah batang pisang untuk campuran bahan bakar melalui proses fermentasi pati menjadi ethanol.

1.                 PendahuluanKrisis energi mendorong pemerintah melakukan kebijakan

penghentian subsidi bahan bakar, konversi minyak ke gas, dan lain-lain. Kebijakan tersebut membuat masyarakat sering kali sulit mendapatkan

Page 14: Peng Peng

bahan bakar untuk memasak karena keterbatasan gas di pasaran dan ketidak tersediaan minyak tanah terutama di kota-kota besar.

 Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat kini banyak mengembangkan energi alternatif dan mandiri, antara lain: mengupayakan bio gas dengan memanfaatkan kotoran hewan dan manusia, mengolah sampah menjadi gas, dan pengembangan bio etanol.

 Bio etanol yang dikembangkan masyarakat umumnya menggunakan bahan dasar pati yang diperoleh dari singkong dan sagu, molase yang diperoleh dari tebu, dan lain sebagainya.  Bio etanol dapat digunakan sebagai campuran bensin untuk bahan bakar kendaraan, dan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam memasak di rumah tangga. (nurdiyanto,2010)2.                Tujuan

Makalah ini dibuat  bertujuan untuk mengetahui proses pemanfaatan limbah batang pisang untuk campuran bahan bakar melalui proses fermentasi pati menjadi ethanol.3.                Proses Fermentasi Etanol Dari Pati  untuk Campuran Bahan Bakar

3.1            Limbah Tanaman Pisang/ BiomassaPisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa

berdaun besar memanjang dari sukuMusaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.

Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak

Page 15: Peng Peng

terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.

Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.

Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.

Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.

Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari (wikipedia,          ).

Contoh penanganan limbah pisang dengan cara guna ulang (Reuse) ialah

a. Kulit Pisang Ambon Bisa Digunakan Untuk Pengobatan. `Pisang ambon sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Selain

mengandung vitamin C, pisang ambon juga mengandung serat tinggi yang berfungsi melancarkan saluran pencernaaan, sehingga buang air

Page 16: Peng Peng

besar pun jadi lancar. Ternyata, selain buahnya, kulit pisang ambon pun berguna untuk mengobati bercak-bercak hitam agak kasar ( misalnya bekas cacar) pada kulit. Caranya, gosokkan kulit pisang ambon bagian dalam pada kulit yang terdapat bekas cacar. Biarkan beberapa saat, setelah itu cuci dengan air hangat. Lakukan cara ini secara rutin dan penuh kesabaran. Hasilnya, kulit akan kembali mulus seperti sediakala.

b. Bonggol pisang untuk obat dan makananAir bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat dijadikan

obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, pendarahan usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan dan menghitamkan rambut. Sedangkan untuk makanan, bonggol pisang dapat diolah menjadi penganan, seperti urap dan lalapan.

c. Batang Pisang yang dijadikan pakan ternakBatang pisang yang tidak dipakai biasanya langsung dibuang atau untuk

menahan laju air tapi selain itu batang pisang juga bisa digunakan untuk pakan ternak karena kandungan yang terkandung di dalam batang pisang dapat meningkatkan gizi pada ternak tersebut sehingga akan meningkatkan kualitas dari ternak tersebut (Rina,2009).

Biomassa, dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar. Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologismenjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi.

Biomassa biasanya diukur dengan berat kering. Biomassa sangat beragam jenisnya yang pada dasarnya merupakan hasil produksi dari makhluk hidup. Biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan atau pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah. Biomassa (bahan organik) dapat digunakan untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan membangkitkan listrik, hat ini disebut bioenergi. Bioenergi berada pada level kedua setelah tenaga air dalam produksi energi primer terbarukan di Amerika Serikat.

Pemanfaatan energi biomassa dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dewasa ini teknologi pemanfaatan energi biomassa yang telah dikembangkan terdiri dari :

1. Pembakaran langsung (direct combustion) dalam bentuk pemanfaatan panas.

Pemanfaatan panas biomassa telah dikenal sejak dulu seperti pemanfaatan kayu bakar. Pemanfaatan yang cukup besar umumnya

Page 17: Peng Peng

untuk menghasilkan uap pada pembangkitan listrik atau proses manufaktur. Dalam sistem pembangkit, kerja turbin biasanya memanfaatakan ekspansi uap bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk menggerakkan generator. Di industri kayu dan kertas, serpihan kayu terkadang langsung dimasukkan ke boiler untuk menghasilkan uap untuk proses manufaktur atau menghangatkan ruangan. Beberapa sistem pembangkit berbahan bakar batubara menggunakan biomassa sebagai sumber energi tambahan dalam boiler efisiensi tinggi untuk mengurangi emisi.

2. Konversi menjadi bahan bakar cair.Dua bahan bakar bio yang paling umum adalah ethanol dan

biodiesel. Ethanol merupakan alkohol yang dibuat dengan fermentasi biomassa dengan kandungan hidrokarbon yang tinggi seperti jagung metaldi proses yang sama untuk membuat bir. Ethanol paling sering digunakan sebagai aditif bahan bakar untuk mengurangi emisi CO dan asap lainnya dari kendaraan. Biodiesel merupakan ester yang dibuat menggunakan minyak tanaman, lemak binatang, ganggang, atau bahkan minyak goreng bekas. Biodiesel dapat digunakan sebagai aditif diesel untuk mengurangi emisi kendaraan atau dalam bentuk murninya sebagai bahan bakar kendaraan

3. Pemanfaatan Gas BiomassaPemanfaatan gas biomassa skala kecil yang banyak diaplikasikan

oleh masyarakat adalah pemanfaatan gas metana hasil fermentasil yang langsung dibakar untuk dimanfaatkan panasnya. Pada skala yang lebih maju pemanfaatan gas biomassa dilakukan melalui sistem gasifikasi menggunakan temperatur tinggi untuk mengubah biomassa menjadi gas (campuran dari hidrogen, CO dan metana) (anonim,2007).

3.2            Ethanol / Bio EthanolEtanol adalah cairan tak berwarna, mudah terbakar, dan bersifat volatil

(mudah menguap). Etanol biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari pada minuman beralkohol, antiseptik, dan termometer. Secara trivial, dalam kehidupan sehari-hari, sebutan alkohol biasanya merujuk pada etanol. Kini telah populer juga bahan bakar etanol. Bioetanol adalah etanol yang terbuat dari sumber daya hayati melalui proses fermentasi biologis. Contoh paling sederhana pembuatan bietanol adalah pembuatan minuman beralkohol seperti bir, tuak atau wine. Etanol bisa digunakan sebagai bahan bakar karena kalor dan energi yang dihasilkannya cukup tinggi, yaitu sekitar 21,2 Mega Joule/Liter. Nilai ini hanya 35% lebih rendah dibandingkan kalor yang dihasilkan oleh bensin.

Etanol saling melarut sempurna dengan bensin pada setiap perbandingan komposisinya sehingga etanol biasa digunakan sebagai bahan bakar campuran bensin. Keuntungan dari pencampuran etanol ke dalam bensin adalah naiknya nilai angka oktan campuran etanol-bensin.

Page 18: Peng Peng

Angka oktan adalah perbandingan komposisi iso-oktana terhadap heptana dalam bahan bakar. Angka oktan merupakan salah satu penanda unjuk kerja bensin sebagai bahan bakar. Semakin tinggi angka oktan, semakin mudah bahan bakar mengalami auto-ignisi (terbakar dengan sendirinya) sehingga daya bangkit bahan bakar terhadap mesinnya semakin besar. Etanol sendiri memiliki angka oktan rata-rata 104. Jika dicampur dengan bensin, angka oktannya mampu mencapai 118. Bandingkan dengan bensin premium yang angka oktannya hanya 87 atau Pertamax yang berangka oktan 98.

Melimpahnya sumber bahan baku alami bioetanol di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan industri bioetanol. Dan mulai mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis minyak bumi. Gula tebu dan jagung ini salah satunya yang kemudian digunakan sebagai bahan baku fermentasi alkohol untuk menghasilkan bioetanol (anneahira,        ).

3.3            Proses Fermentasi Etanol dari pati limbah Batang Pisang untuk Campuran Bahan Bakar

Bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air. Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol dengan metode hidrolisis asam dan enzimatis menjadi bioetanol. Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi.

Proses Fermentasi merupakan salah satu rangkaian proses pada pembuatan Bioethanol. Proses pembuatan bioethanol yaitu meliputi ekstraksi pati dari bonggol pisang, hidrolisis pati menjadi glukosa, fermentasi glukosa menjadi Bioethanol, destilasi dan dehidrasi. Dari rangkaian proses tersebut akan dihasilkan Bioethanol berkadar kemurnian 99,5 % yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar yang ramah lingkungan.

Langkah – langkah yang digunakan untuk mengubah bonggol pisang menjadi bioetanol adalah sebagai berikut:

1.            Bonggol pisang dikupas, diparut, lalu dihidrolisis (pengubahan pati menjadi glukosa) dengan ragi tape. Proses peragian atau fermentasi gula menjadi bioetanol dilakukan dengan menambahkan yeast atau ragi. Pada tahun 1815, Gay-Lussac  memformulasikan konversi glukosa menjadi etanol dan karbondioksida. Formulanya sebagai berikut :C6H12O6          →             2C2H5OH  +  2CO2Pati yang telah dipecah menjadi glukosa difermentasi secara anaerob dengan yeast untuk menghasilkan etanol.Pada proses tersebut, mikroorganisme yang dilibatkan adalah Saccharomyces cerevisiae (Naila,2010).  

Page 19: Peng Peng

2.             Kemudian ditambahkan Yeast (komponen utama dalam peragian) untuk fermentasi alkohol.  Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2. Bahan kemudian dialirkan ke dalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 27-32 0C, dan membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya (Naila,2010).  

3.             Setelah itu disaring.4.             Hasilnya kemudian didestilasi (proses pemisahan air). Proses distilasi

pada pembuatan etanol sebagai bahan bakar alternatif bertujuan untuk meisahkan etanol dengan air pada etanol hasil fermentasi. Pada distilasi ini, pemisahan alkohol dengan air dilakukan dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Dengan proses distilasi atau pemisahan ini, maka akan didapatkan etanol dengan kemnurnian yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

5.             Jadilah bioetanol dengan grade sebesar 83%. Akan tetapi, masih ada halangan dalam mendapatkan etanol dengan kemurnian yang lebih tinggi 99,5 % (fuel based ethanol) yaitu adanya ikatan hidrogen pada struktrur senyawa kimia ethanol yang sangat sulit untuk dilepaskan. Uleh karena itu untuk mendapatkan etanol dengan kadar kemurnian paling tinggi (fuel grade ethanol) haruslah dilakukan distilasi azeotrop, yaitu proses pemisahan senyawa pada suatu campuran dimana fasa uap yang dihasilkan pada proses pemanasan distilasi sama dengan fasa cair pada campuran, sehingga kedua zat sangat sulit dipisahkan dengan menggunakan distilasi biasa. 

6.             Besarnya grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan harus betul – betul kering dan anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% - 100%. Bioetanol yang digunakan sebagai bahan bakar mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya lebih ramah lingkungan, karena bahan bakar tersebut memiliki nilai oktan 92 lebih tinggi dari premium nilai oktan 88, dan pertamax nilai oktan 94.

7.             Agar mendapati grade sebesar 99,5% maka ditambahkan kapur sebagai zat pengikat air kemudian didestilasi (proses pemisahan molekul air) (majalahenergi.com, 2010) .

            4.                 Manfaat BioetanolBioetanol memiliki banyak manfaat karena dicampurkan dengan

bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak yang positif dalam mengurangi emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak (bensin). Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10 % dengan bensin 90 % sering disebut gasohol E-10 yang memiliki angka oktan 92 dibanding dengan premium hanya 87-88. Bioetanol dikenal sebagai octan enhancer (aditif) yang paling ramah lingkungan dibandingkan Tetra Ethyl Lead (TEL) maupun Methyl Tertiary Buthyl Ether

Page 20: Peng Peng

(MTBE). Keuntungan dari pencampuran etanol ke dalam bensin adalah naiknya nilai angka oktan campuran etanol-bensin.

           5.                 Kesimpulan1.      Kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai

bioetanol dengan metode hidrolisis asam dan enzimatis menjadi bioetanol.

2.      Proses pembuatan bioethanol yaitu meliputi ekstraksi pati dari bonggol pisang, hidrolisis pati menjadi glukosa, fermentasi glukosa menjadi Bioethanol, destilasi dan dehidrasi.

3.      Proses ini akan menghasilkan Bioethanol berkadar kemurnian 99,5 % yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar yang ramah lingkungan.

4.      Keuntungan dari pencampuran etanol ke dalam bensin adalah naiknya nilai angka oktan campuran etanol-bensin.

5.      Manfaat campuran Bioethanol dengan bensin adalah dapat mengurangi emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak.

Daftar Referensi :Naila, 2010, Fermentasi Bioethanol, [online], (http://dunianaila.blogspot.com/2010/04/proses-fermentasi-glukosa-menjadi-bioethanol, diakses tanggal 07 maret 2011)Rezky, 2009, Proses Pembuatan bioethanol sebagai sumber energi alternatif, [online], (http://padang-today.com/?mod=artikel&today=detil&id=230, diakses tanggal 07 maret 2011)Anonim, 2010, bioethanol dari bonggol pisang, [online], (http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/bioenergy/bioetanol-dari-pisang’, diakses tanggal 07 maret 2011)Wikipedia, 2009, Bahan Bakar Ethanol, [online], (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_etanol, diakses tanggal 06 maret 2011)Anne,          , Bahan Bakar Etanol, Sumber Energi Masa Depan, [online], (http://www.anneahira.com/bahan-bakar-etanol.htm, diakses tanggal 06 maret 2011)Anonim, 2010, Pati dari limbah batang pisang, [online], (http://id.shvoong.com/lifestyle/food-and-drink/2053512-pati-dari-limbah-batang-pisang/, diakses tanggal 07 maret 2011)Wikipedia, 2009, Pisang, [online], (http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang, diakses tanggal 07 maret 2011)

Page 21: Peng Peng

Rina, 2009, Pemanfaatan Limbah darii tanaman Pisang, [online], (http://onlinebuku.com/2009/01/29/pemanfaatan-limbah-dari-tanaman-pisang/, diakses tanggal 07 maret 2011)Anonim, 2007, Energi Biomassa, [online], ( diakses tanggal 05 maret 2011)

Tanaman Penghasil BiomassaBiomassa adalah salah satu sumber energi terbarukan yang menjadi sangat populer karena banyak orang mulai beralih ke sumber-sumber energi hijau. Biomassa berasal dari tanaman yang dapat diolah untuk menghasilkan panas atau listrik. Karbon yang digunakan untuk menghasilkan energi ini diserap oleh tanaman dari atmosfir. Tanaman penghasil biomassa akan menyerap karbon ketika tumbuh dan kemudian mengembalikannya kembali ke atmosfer ketika mati dan terurai (membusuk). Ada berbagai tanaman biomassa yang dapat digunakanu untuk menghasilkan energi biomassa. Diantaranya adalah kayu alami, tanaman energi, residu pertanian, limbah makanan dan co-produk industri.

Kayu AlamiKayu Alami termasuk diantaranya berupa kayu dan turunannya seperti serbuk gergaji dan kulit kayu yang belum bersentuhan dengan perlakuan kimia. Kayu ini bisa berasal dari jenis yang berbeda-beda dan hal ini akan menentukan karakteristik fisik dan kimianya. Kayu alami adalah pilihan yang cocok untuk aplikasi energi yang beragam. Bahan ini dapat digunakan untuk menghasilkan panas dan listrik. Kayu alami bisa berasal dari hutan, kebun atau taman dan merupakan salah satu bahan biomassa yang paling umum digunakan.

Tanaman Energi

"Tanaman energi" adalah tanaman yang hanya ditanam untuk produksi bahan bakar. Ada berbagai jenis tanaman energi termasuk tanaman energi siklus pendek, rumput dan non-kayu, serta tanaman pertanian. Ketika tanaman energi ditanam, fokus utamanya adalah memaksimalkan panen untuk mendapatkan sejumlah besar biomassa per hektarnya.

Tanaman energi biasanya ditanam di daerah yang memiliki luas hutan terbatas untuk memenuhi

Page 22: Peng Peng

kebutuhan energi biomassa. Penggunaan tanaman energi sebagai sumber daya listrik telah dikritik oleh banyak pihak karena dianggap mengganggu produksi pangan. Produksi tanaman energi juga dipermasalahkan karena biaya pangan yang tinggi di dunia. Tetapi tanaman energi ini merupakan sumber biomassa yang terbaik setelah kayu alami.

Residu PertanianResidu pertanian juga merupakan bahan biomassa dan ada berbagai sumber yang dapat digunakan, termasuk diantaranya adalah kotoran hewan, sisa tanaman pertanian seperti sekam dan jerami, alas kandang hewan dan bahan organik lainnya seperti silase dan rumput. Bahan biomassa jenis ini dibagi menjadi residu kering dan residu basah. Sebelum residu pertanian basah dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, mereka harus dikeringkan terlebih dahulu.

Sisa Makanan Sisa makanan adalah jenis lain bahan biomassa dari tanaman. Bahan sumber energi ini berasal dari sisa makanan individu, restoran, rumah dan hotel. Sampah tersebut dikumpulkan selama proses distribusi bahan baku, pengolahan dan penanganan makanan. Banyak limbah yang dihasilkan dari sisa makanan dan limbah ini bisa digunakan untuk menghasilkan energi biomassa.

Co-produk Industri Kebanyakan operasi dan proses industri akan menghasilkan limbah dan co-produk, yang dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar biomassa. Jenis bahan tanaman biomassa dapat dikategorikan ke dalam bahan kayu (seperti cangkang sawit) dan bahan non-kayu (limbah agroindustri non kayu). Teknologi yang diterapkan untuk mendapatkan energi biomassa dari kayu alamiah digunakan pula untuk limbah industri dan co-produk. Sumber bahan biomassa ini meliputi kayu yang belum mendapatkan perlakuan, kayu laminasi dan komposit kayu, serta limbah dan residu pengolahan kayu.

Apa itu Energi Biomassa? Definisi dan 4 ContohnyaAMAZINE.CO - ONLINE POPULAR KNOWLEDGE

Page 23: Peng Peng

Baca juga

Pengganti BBM: Ketahui 6 Sumber Bahan Bakar Alternatif

Apa itu Asam Laktat? Karakteristik & Proses Pembentukannya

Apa itu Biogas? Proses Pembentukan & Kegunaannya

Terdapat dua jenis energi yaitu energi terbarukan dan energi tak terbarukan.

Energi terbarukan merupakan sumber energi yang bisa diperbarui lagi atau bisa

digunakan secara berulang.

Di sisi lain, sumber energi tak terbarukan tidak bisa digunakan terus menerus serta

akan habis pada satu titik.

Biomassa merupakan jenis sumber energi terbarukan yang diperoleh dari materi

alami.

Apa itu Energi Biomassa?

Page 24: Peng Peng

Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan

biologis seperti tanaman.

Bahan organik juga dapat diperoleh dari hewan dan mikroorganisme.

Seperti diketahui, tumbuhan memproduksi makanan dengan bantuan sinar matahari

melalui proses fotosintesis.

Energi ini lantas ditransfer ke hewan dan manusia saat mereka mengkonsumsi

tumbuhan.

Biomassa, yang terutama terdiri dari tumbuhan, mampu memberikan sejumlah besar

energi yang digunakan untuk berbagai keperluan.

Saat tidak dikonsumsi oleh hewan, tumbuhan lantas dipecah atau dimetabolisme

oleh mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbon dioksida dan metana

kembali ke atmosfer.

Hal tersebut merupakan proses berkesinambungan yang berkontribusi pada siklus

karbon.

Contoh Energi Biomassa

Seperti disebutkan sebelumnya, biomassa adalah bentuk energi terbarukan karena

diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi.

Hal ini karena sumber utama biomassa (tumbuhan) berlimpah di alam dan dapat

terus tumbuh, serta limbahnya (dalam bentuk daun kering, cabang mati, dll) tersedia

terus-menerus.

Berikut adalah berbagai contoh sumber energi biomassa:

1. Limbah pertanian

Sejumlah limbah pertanian dapat digunakan untuk produksi energi biomassa.

Page 25: Peng Peng

Berbagai limbah tersebut diantaranya adalah jerami, ampas tebu, kotoran ternak,

serta kotoran unggas yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk

menghasilkan panas dan listrik.

2. Biogas

Biogas diproduksi melalui pemecahan bahan organik seperti kotoran manusia,

material tanaman, pupuk kandang, dll.

Semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan bantuan

mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan karbon dioksida dan metana.

Gas yang dihasilkan lantas digunakan untuk bahan bakar seperti menyalakan

kompor, digunakan sebagai pemanas, atau untuk membangkitkan listrik.

3. Tanaman energi

Terdapat juga sejumlah tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai

sumber energi.

Tanaman ini dibudidayakan dalam skala besar dan diproses untuk menghasilkan

bahan bakar.

Berbagai tanaman sumber energi ini diantaranya adalah jagung, kedelai, rami, serta

gandum.

Produk bahan bakar yang dihasilkan meliputi butanol, etanol, metanol, propanol,

serta biodiesel.

4. Kayu

Kayu dibakar sebagai bahan bakar di banyak tempat di seluruh dunia. Kayu

dianggap sebagai bentuk sederhana dari biomassa.

Page 26: Peng Peng

Energi yang dilepaskan oleh pembakaran kayu digunakan untuk memasak, untuk

menghasilkan panas, dll.

Kayu juga digunakan untuk produksi listrik pada skala besar seperti dalam kasus

pembangkit listrik tenaga uap.

Hanya saja, pembakaran kayu disertai dengan emisi sejumlah besar karbon dioksida

ke udara yang merupakan gas rumah kaca.

Untuk menyeimbangkan polusi, lebih banyak pohon harus ditanam sehingga mampu

menyerap kelebihan karbon dioksida dari atmosfer.[]

No. Judul Tugas Akhir Mahasiswa

1Prarancangan Pabrik Methyl Ester dari Trigliserida (Minyak CPO)

Desi NurandiniSulaiman

2Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dengan Proses Hydrogenasi

Emma FitriyaIrham Nurhandi

3Prarancangan Pabrik Methanol dari Batubara Bitumious

Sali AsharIndra Prana

4Prarancangan Pabrik Dimethyl Eter dari Metanol dan Aniline

Maulana Haris M.I Putu Arya

5Prarancangan pabrik Polyprolilene dari Ethylene dan Propilene Anniy Nurin Najma

6 Prarancangan pabrik Cement PortlandAbdiatul HusnaYuda Sissriani

7 Prarancangan Pabrik Etanol dari Pati/selulosaRia Dewi A.Tejo Wahyudi

8 Prarancangan pabrik etilen diclorideNoor WahidayantiAde Ristriananda

9Prarancangan Pabrik Hexamethylendiamnine dari Adiponitril dengan Proses Hydrogenasi

Verawati H.D.Diah Ayu R.

10Prarancangan pabrik formaldehid dari metanol dengan proses oksidasi

Sri MawarniHasnawati

11Prarancangan pabrik ammonium sulfat dengan proses netralisasi

Amin Setyo W.Syaiful A.

12Prarancangan pabrik asetaldehid dari etilen dan oksigen dg one-stage process kapasitas 150 ton/th

Saridha Ariyani A.Anna Permanasari

13Prarancangan pabrik etilenoksid dengan kapasitas 396000 kg/th dan 360000 kg/th

Berty AndariniErnawati

14 Prarancangan pabrik Methyl Ethyl Keton  dari Niska Nana P

Page 27: Peng Peng

Secondary Buthyl Alcohol Lisa Mariani

15Prarancangan pabrik etilcloride dari etilen dan klorin

M. Joko Adi NugrohoWinyka Hayatun Hajjah

16Prarancangan Pabrik Melamine dari Urea dengan Proses BASF

Arief FaturrahmanNoerhadi Wiyono

17Prarancangan pabrik urea glue dengan kapasitas 25.000 ton/tahun Agus Suriyani

18Prarancangan pabrik phenol dari cumene dengan menggunakn proses oksidasi

Maya Puspita sariNi Luh Ratna AKD

19Prarancangan Pabrik Acetone dari Isopropyl Alkohol dengan Proses Dehidrogenasi

Pahrian HifniNovhan D.N.

20Prarancangan Pabrik Gliserol Monoleat dari Crude Oil Palm dengan Proses Esterifikasi

Fathul HamidiSugiantoro

21Prarancangan Pabrik Purified Therepthalic Acid Dari Paraxilena Dengan Proses Oksidasi

Puput WulandariNoor Annisa

22Prarancangan pabrik Nitrogliserin dan Asam Nitrat dan Gliserin

Nur HalisahAfrisa Noor Hidayanti

23Prarancangan Pabrik Maleic Anhydryde dari Butana

YuliawatiDoony H.N.

24Prarancangan Pabrik Phthalic Anhydride dari O-xylene dengan Proses Oksidasi

Dessy RosianaAgnes Yanti Manalu

25Prarancangan Pabrik Polystyrene dari Styren dengan kapasitas 60.000 ton/tahun

M. Aris PramanaAhmad Taufik

26Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Proses Oksidasi

Yuka Al IsnainiQastalina Nuryani

27Prarancangan Pabrik Hexachlorobutadiene Dari 1,3 Butadiene dan Chlor

Ahmad FadhillahSisca Florencia Lukito

28 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm OilIsma FarahRahmawati Auliya

29Prarancangan Pabrik Etanolamine dari Etilenoksid dan ammonia Tutang Kania Koswartin

30Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Ampas Tapioka dan HNO3 dengan Proses Oksidasi

YennieRima Nurul H

31Prarancangan pabrik asetonitril dari ammonia dan propilena Wirabayu Adisastra

32Prarancangan pabrik cumene dari benzene dengan proses alkylasi

Vera IndriyaniSri Widia Luthfianti

33Prarancangan Pabrik Phenil Eter Alkohol dari Benzene dan Ethylen Oxide

Mayang amaliaHetti Andriayani

34Prarancangan Pabrik Pentaerythritol dari Asetaldehid, Formaldehid dan Sodium Hidroksida

Eka RosiyanaYenni Cristin

35Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air

Yunita NoviantiMusyaddah

36 Prarancangan Pabrik Kopolimer Acrylic Thoyib Nur

Page 28: Peng Peng

Rizky Miraji

37 Prarancangan pabrik bioetanol dari Molase Risti Mustika Sari

38Prarancangan Pabrik Precipitated Silica dari Asam Sulfat dan sodium Silica

MursyidahNur Izatil Hasanah

39Prarancangan Pabrik Dimethyl Terephalate dari Asam Terephalate dan Metanol Parsiah Qudsi

40Prarancangan pabrik Lauril Sulfat dari Lauril alkohol dan asam sulfat kapasitas 50.000 ton/th Nugraha Yunan M

41

Prarancanagn Pabrik Dibuthyl Phthalate dari Phthalic Anhidride dengan Butanol Kapasitas 16.000 ton/tahun dan 17.000/tahun

Aliyah

Ervina Astuti

42Prarancangan Pabrik Aluminium Sulfat dari Baulsit dan Asam Sulfat

Kamal Adi SaputraRicky Rahmat

43Prarancangan pabrik styrene dari ethylbenzene proses dehidrogenassi kapasitas 50.000 ton/thn

Haikal FarabiSugianto