peng mas

12
4. Konsep Dasar a. Hipertensi Menurut Muwarni (2009 : 73) bahwa hipertensi adalah suatu kedaan dimana tekanan sistolik dan diastolik mengalami kenaikan yang melebihi batas normal dengan indikator skalanya, tekanan sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Menurut Wolff (2006 : 2) faktor risiko adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu suatu penyakit spesifik atau cacat. Orang yang memiliki faktor risiko tinggi akan lebih sering mengalami penyakit, dan dalam bentuk yang lebih serius, dibandingkan mereka yang tidak memilikinya. Menurut Adam (2009 : 2) terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi hipertensi, yaitu ; A. Faktor Umur dan Jenis Kelamin Umur adalah faktor risiko hipertensi yang utama. Tekanan darah meningkat sejalan dengan

Upload: anonymous-qgw30cqj

Post on 01-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Page 1: Peng Mas

4. Konsep Dasar

a. Hipertensi

Menurut Muwarni (2009 : 73) bahwa hipertensi adalah suatu

kedaan dimana tekanan sistolik dan diastolik mengalami kenaikan yang

melebihi batas normal dengan indikator skalanya, tekanan sistolik >140

mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg.

Menurut Wolff (2006 : 2) faktor risiko adalah suatu kondisi yang

secara potensial berbahaya dan dapat memicu suatu penyakit spesifik atau

cacat. Orang yang memiliki faktor risiko tinggi akan lebih sering

mengalami penyakit, dan dalam bentuk yang lebih serius, dibandingkan

mereka yang tidak memilikinya.

Menurut Adam (2009 : 2) terdapat beberapa faktor risiko yang

dapat mempengaruhi hipertensi, yaitu ;

A. Faktor Umur dan Jenis Kelamin

Umur adalah faktor risiko hipertensi yang utama. Tekanan

darah meningkat sejalan dengan bertambahnya umur baik pada laki-

laki maupun perempuan. Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria

hampir sama dengan perempuan. Namun pada perempuan terlindung

dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Perempuan yang

belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang

berperan dalam meningkatkan kadar High Desnity Lipoprotein (HDL).

Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam

mencegah terjadinya aterosklerosis. Namun pada masa premenopause

Page 2: Peng Mas

perempuan mulai kehilangan hormon estrogen sehingga pada umur di

atas 45-55 tahun prevalensi pada perempuan menjadi lebih tinggi.

B. Faktor Riwayat Keluarga

Orang yang mempunyai keluarga dengan hipertensi

mempunyai risiko lebih tinggi terkena hipertensi.

C. Faktor Obesitas

Sekitar sepertiga pasien dengan tekanan darah tinggi adalah

dikarenakan obesitas (kegemukan). Bahkan orang dewasa yang gemuk

mempunyai risiko ganda terkena hipertensi dibanding anak-anak

dengan berat badan normal. Anak-anak dan remaja yang gemuk

mempunyai risiko yang lebih besar terkena hipertensi ketika mereka

beralih ke dewasa.

D. Konsumsi Garam

Terlalu banyak makan garam akan meningkatkan risiko

terjadinya hipertensi. Dalam kondisi yang sama, diet yang terlalu

rendah kalium dapat menyebabkan tubuh menghimpun terlalu banyak

sodium/garam. Sodium dan kalium berfungsi sebagai pengatur

keseimbangan cairan penting di dalam sel.

E. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebih dapat meningkatkan tekanan

darah. Perempuan lebih sensitif dibanding pria dalam hal pengaruh

alkohol terhadap tekanan darah.

F. Merokok

Page 3: Peng Mas

Merokok merupakan suatu faktor risiko yang paling

berpengaruh terjadinya hipertensi.

G. Inaktivitas Fisik

Aktivitas yang tidak mengandalkan fisik akan mengakibatkan

terjadinya kelebihan berat badan dan dengan adanya kelebihan berat

badan tersebut maka kemungkinan besar akan terkena hipertensi.

H. Stress Pekerjaan

Stress emosional karena terlampau bekerja yang berlebihan

dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Stress kronik dapat

mendorong ke arah perilaku hidup yang tidak sehat seperti makan

yang terlalu banyak, merokok, penggunaan alkohol, dan tidak adanya

aktivitas fisik atau kurangnya olahraga. Hal tersebut merupakan

faktor-faktor risiko timbulnya hipertensi.

Menurut Purwati (2001 : 35) hipertensi dipengaruhi oleh beberapa

faktor risiko, antara lain :

A. Faktor Jenis Kelamin

Tekanan darah laki-laki mempunyai kecenderungan lebih

mudah naik daripada wanita.

B. Faktor Umur

Page 4: Peng Mas

Makin tinggi umur seseorang makin tinggi juga tekanan

darahnya. Dengan demikian, risiko terjadinya hipertensi bertambah

dengan bertambahnya usia, terutama tekanan darah sistoliknya. Jadi,

orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi

dari orang berusia muda.

C. Faktor Keturunan/Genetik

Orang yang mempunyai silsilah dengan keluarga yang

menderita hipertensi ada kecenderungan untuk terkena hipertensi juga.

Untuk mencegahnya, upayakan selalu hidup secara sehat, misalnya

memilih menu makanan yang sehat dan tepat, olahraga teratur, dan

membiasakan diri untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur.

D. Faktor Berat Badan

Kelebihan berat badan maupun obesitas sebagai perlambang

kemakmuran. Masih jarang yang mengerti bahwa obesitas berkaitan

erat dengan penyakit hipertensi, jantung koroner, penyakit pernafasan,

bahkan dapat mengurangi usia harapan hidup. Obesitas merupakakkn

faktor penting sebagai pemicu timbulnya hipertensi. Orang yang terus

bertambah berat badannya mempunyai kecenderungan tekanan

darahnya semakin meninggi. Penelitian Framingham menunjukkan

bahwa orang yang obesitas (kelebihan 20% dari berat badan normal)

akan mengalami peluang hipertensi 10 kali lebih besar.

E. Faktor Lingkungan

Page 5: Peng Mas

Daerah pesisir atau pantai mempunyai kecenderungan terkena

hipertensi lebih tinggi daripada daerah pedalaman atau pegunungan.

Demikian juga masyarakat yang mempunyai kebiasaan makan yang

dominan mengandung rasa asin mempunyai risiko yang cukup tinggi

untuk terkena hipertensi.

F. Faktor Pekerjaan, Pendidikan dan Sosio Ekonomi

Berdasarkan data epidemiologi menunjukkan bahwa golongan

penduduk yang berekonomi rendah mempunyai risiko lebih besar

untuk terkena hipertensi.

2.2.6. Gejala-Gejala Hipertensi

Menurut Ingtyas (2002 : 88) hipertensi merupakan suatu penyakit

yang mungkin paling banyak dijumpai. Penyakit ini dapat diderita oleh

pria maupun wanita, baik itu golongan muda, dewasa atau usia lanjut.

Hipertensi sering mendapat julukan sebagai silent diseases. Datangnya

secara diam-diam dan tidak menunjukkan adanya gejala tertentu. Sifat

inilah yang menyebabkan hipertensi menjadi lebih berbahaya sehingga

harus diwaspadai.

Kadang-kadang seseorang tidak mengetahui dirinya menderita

hipertensi sehingga gaya hidup dan pola makannya sembarangan. Mereka

baru mengetahui setelah hipertensi yang dideritanya menyebabkan

berbagai penyakit komplikasi. Komplikasi hipertensi sering menyebabkan

Page 6: Peng Mas

kematian yaitu penyakit jantung dan gagal ginjal. Padahal keadaan seperti

ini dapat dicegah bila hipertensi dapat diketahui lebih awal.

Pada beberapa penderita hipertensi, tekanan darah meningkat

dengan cepat sehingga tekanan diastoliknya menjadi lebih besar dari 140

mmHg (Hipertensi Malignant). Gejala yang sering muncul adalah sakit

kepala (pusing), tinnitus (terdengar suara mendenging dalam telinga), dan

penglihatan menjadi kabur. Bila hipertensi malignant ini dibiarkan saja,

akibatnya akan sangat fatal bagi penderita.

2.2.7. Penanggulangan Hipertensi

Menurut Purwati (2001 : 43) upaya penanggulangan hipertensi

melalui makanan pada dasarnya dengan mengurangi konsumsi lemak

melalui diet rendah lemak, diet rendah garam dan diet rendah kalori (bila

kelebihan berat badan atau obesitas). Jumlah kalori yang diberikan pada

diet rendah kalori disesuaikan dengan berat badan. Makanan dengan

kandungan garam yang tinggi pada umumnya banyak terdapat pada

makanan yang sudah diproses, seperti keju, makanan kalengan, ikan asin,

dan sosis. Penderita hipertensi lebih dianjurkan untuk mengkonsumsi

makanan alami yang belum mengalami proses pengolahan seperti sayur-

sayuran segar, buah-buahan segar, serealia, susu tanpa lemak dan daging

tanpa lemak.

Makanan berlemak dapat menigkatkan risiko hipertensi. Jenis

lemak yang berbahaya terhadap peningkatan tekanan darah adalah jenis

lemak jenuh yang terdapat pada bahan pangan hewani. Adapun jenis

Page 7: Peng Mas

lemak tidak jenuh, meskipun relatif tidak membahayakan kesehatan, tetapi

pemakaiannya juga harus dikontrol.

Tekanan darah juga dipengaruhi oleh jumlah dan tipe serat dari

makanan yang dikonsumsi. Tekanan darah akan menurun jika banyak

mengkonsumsi makanan berserat. Pengendalian penyakit hipertensi

dengan minum obat bukan merupakan cara yang paling baik. Meskipun

seseorang telah meminum obat anti hipertensi tetapi seharusnya tetap

mempertahankan cara-cara pengendalian dari penyakit hipertensi. Dengan

demikian reaksi obat anti hipertensi akan benar-benar sempurna jika

makanan yang dimakan mengandung rendah garam serta berolahraga

secara teratur, tidak merokok, dan tidak meminum minuman keras.

Penyakit hipertensi merupakan kelainan “sepanjang umur” tetapi

penderitanya dapat hidup secara normal seperti layaknya orang sehat

asalkan mampu mengendalikan tekanan darahnya dengan baik. Di satu

sisi, orang yang masih muda dan sehat harus selalu memeriksakan tekanan

darahnya, minimal setahun sekali. Apalagi bagi mereka yang mempunyai

faktor-faktor pencetus hipertensi seperti kelebihan berat badan, penderita

kencing manis, penderita penyakit jantung, riwayat keluarga ada yang

menderita hipertensi, ibu hamil, minum pil kontrasepsi, perokok dan orang

yang pernah dinyatakan tekanan darahnya sedikit tinggi. Hal ini dilakukan

karena bila hipertensi diketahui lebih dini, maka pengendaliannya dapat

segera dilakukan.

Page 8: Peng Mas

Untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dapat

ditanggulangi dengan cara sebagai berikut :

A. Mengurangi konsumsi garam dan minyak jenuh.

B. Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (yang tidak

mengeluarkan tenaga terlalu besar) seperti berenang, jogging, jalan

kaki cepat dan naik sepeda.

C. Menghentikan kebiasaan merokok.

D. Menjaga kestabilan berat badan, menghindarkan kelebihan berat

badan maupun obesitas, tetapi usahakan jangan menurunkan berat

badan dengan menggunakan obat-obatan karena umumnya obat

penurun berat badan dapat menaikkan tekanan darah.

E. Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan cara memperdalam

ilmu agama sebagai salah satu upayanya.