penerbang tni dan jupiter aerobatic team

9

Click here to load reader

Upload: bebet-darmawan-ii

Post on 27-Jul-2015

90 views

Category:

Leadership & Management


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

Penerbang, Instruktur Penerbang, Jupiter Aerobatic Team dan Langkawi

Setelah mengalami seleksi yang sangat ketat di bidang fisik, mental dan ideology, Ribuan remaja itu akan menghabiskan masa remaja di Ksatrian selama 4 tahun. Sejak menjadi Taruna, gemblengan fisik, mental, dan spiritual merupakan menu sehari-hari. “Lebih baik bersimbah peluh dalam pelatihan daripada bersimbah darah di medan pertempuran”, “Kalau ragu-ragu lebih baik pulang”, “kami tidak akan meninggalkan sahabat kami meski dalam keadaan mati sekalipun” bahkan pelatihan yang selalu mendekati batas daya kemampuan manusia diberikan secara kesinambungan. Penciptaan karakter yang unik dan khusus telah diberikan di masa-masa perkembangan remaja di organisasi yang paling solid ini.

Tidak semua Taruna ini bisa menjadi seorang Penerbang TNI. Seleksi yang sangat ketat. Menjadi kebanggan dan resiko-resiko adalah sahabat. Mereka inilah yang selalu di update mengoperasikan semua jenis alusista modern dengan segala kecanggihan dan milyaran dollar dipertaruhkan ditangan mereka. Negara mengeluarkan dana trilyunan untuk mendidik “the choosen ones army” ini ke Negara asal pesawat berikut ground crewnya. Untuk dibandingkan 1 jam penerbangan Sukhoi membutuh Rp. 400 juta rupiah.

Para serdadu langit ini disebar di 17 Skadron udara dengan jenis pesawat, fungsi dan doktrin komando yang berbeda yang dibawah Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) dan Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II). Secara regular setiap skadron mengirimkan para penerbang terpilih dan telah memenuhi kualifikasi khusus untuk menjadi Perwira Siswa (Pasis-SIP) Instruktur Penerbang TNI AU. Beberapa angkatan juga dikirim para Pasis dari TNI AD dan AL.

Sekolah Instruktur penerbang (SIP) adalah sekolah pengembangan spesialisasi Penerbang Militer yang terampil dan handal dengan didukung jiwa juang tinggi. SIP ini juga menjadi basis pengembangan karier berikutnya. Kualifikasi Instruktur menjadi pertimbangan bagi kemajuan perkembangan Perwira penerbang itu sendiri.

Page 2: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

Jupiter Aerobatic Team

JAT terbentuk dari inisiatif para instruktur penerbang di lingkungan Skadron Pendidikan 103 yang mengawaki pesawat MK 53 HS Hawk. Seperti yang dilansir dari laman resmi TNI Angkatan Udara disebutkan, Jupiter berasal dari sebutan bagi para instruktur penerbang yang mengajar di Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakarta

“Tim aerobatik sebuah negara merupakan salah satu indikator profesionalisme Angkatan Udara (AU), dan JAT merupakan tim aerobatik kebanggaan Indonesia”, ucap pimpinan JAT Kol. Pnb. Dedy “Leopard” Susanto. “JAT sudah berkali-kali diundang negara tetangga untuk menampilkan kemampuannya beraerobatik, hal itu merupakan kebanggaan TNI AU dan masyarakat Indonesia”, ucapnya lebih lanjut seperti dilansir beberapa media online.

Beberapa adegan dan semuanya berbahaya yang ditampilkan JAT adalah Jupiter Roll, Arrow Head Loop, Clover Leaf, Leader Benefit, Arrow Head Loop-Break Off, Half Cuban-Jupiter Wheel, Tanggo To Diamond Loop, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, Kite Barrel Roll, jupiter Roll Back, Knife Edge dan Arrow Head Loop-Bomb Burst. Untuk melaksanakan

misi itu diperlukan kualifikasi yang sangat ketat untuk mengawaki delapan pesawat Jupiter KT-1B Woong Bee. Awak yang tidak kalah penting adalah (back seater). Tugas dari backseaters adalah sebagai buddy safety, membantu front seater dan juga sekaligus menjalankan proses regenerasi untuk menggantikan front seater pada musim berikutnya Semua penerbang

yang tergabung dalam tim aerobatik merupakan sekumpulan “pendekar pilih tanding” dan harus seorang Instruktur Penerbang TNI AU.

Lagi lagi, tidak semua lulusan Instruktur penerbang bisa masuk ke Tim Aerobatik Jupiter.

Langkawi

Kita baru saja menyaksikan bagaimana peristiwa di Langkawi. Pesawat milik tim aerobatik TNI Angkatan Udara Indonesia, Jupiter Aerobatic Team (JAT) yang kita banggakan

Page 3: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

itu mengalami kecelakaan saat sesi latihan pameran kedirgantaraan, di Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) 2015 di Malaysia, Minggu (15/3/2015) sore.

Para pilot yang mengalami senggolan di udara itu selamat, Letkol Penerbang Arif Hartono, Mayor Penerbang Romas, Mayor Penerbang Harjo, dan Mayor Penerbang Yadi Indrayadi. Mereka adalah para Instruktur Penerbang TNI AU, sudah menjadi Wingman dan melalui seleksi yang sangat ketat, baik fisik, psikologis dan mentalitas. Tidak semua Instruktur Penerbang bisa masuk Team Aerobatic dengan maneuver-manuver yang sangat berbahaya ini.

Secara pribadi penulis mengenal hampir semua personel yang menjadi Instruktur Penerbang, paling tidak sejak angkatan 65 tahun 2011 hingga yang paling akhir angkatan 73 tahun 2015, dilibatkan mentraining para Pasis tersebut di Ground-School, Skadik 104 Adi Sutjipto.

Keberhasilan Pelatihan dan Post Traumatic Stress Disorder:

Salah seorang di antara empat pilot itu tampak berjalan agak pincang. Pemeriksaan di Rumahsakit kondisi mereka terlihat sehat walau beberapa pilot tersebut mengalami luka kecil di bagian wajah. Agus Supriatno mengatakan, kecelakaan dalam sesi geladi bersih itu terjadi saat mereka bermanuver. Manuver tersebut terbagi dalam beberapa sesi. Di antaranya adalah heart atau pesawat meluncur membentuk tanda cinta. Lalu melakukan mirror: satu pesawat di atas dan satu pesawat di bawah dalam keadaan berbalik. ”Manuver ini masih aman,” ujarnya. Tapi, dalam manuver ketiga, yakni saat melakukan Jupiter wheel atau dua pesawat terbang membentuk lingkaran dalam satu waktu, pesawat saling berdekatan, kemudian bersenggolan. ”Saat putaran pertama kedua pesawat lancar. Tapi, di putaran kedua ternyata kedua pesawat bersenggolan,” jelasnya. Saat bersenggolan, pesawat terbang dalam ketinggian sekitar 500 meter dari tanah. Waktu untuk sampai ke daratan hanya lima hingga enam detik. ”Namun, dua pilot dan dua kopilot ini bisa menekan tombol kursi pelontar. Refleks mereka sangat bagus,” tegasnya (Sumatera Express. http://www.sumeks.co.id/)

Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Waktu reaksi refleks adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh organisme untuk bereaksi sejak rangsang muncul.

Pelatihan-pelatihan sejak jaman taruna secara fisik termasuk berat hingga pendidikan terkini yang diberikan. Tentara trainee tetap dipaksa untuk sadar meski dalam keadaan sangat ngantuk sekalipun, sadar, menyadari. Dan tetap mengontrol semua fungsi psikomotorik dirinya. Fungsi Neo kortek adalah menjembatani kesadaran ini hingga trainee menerima pelatihan ini sebagai pilihan hidup dan ikhlas menjalani (fungsi Lymbic System, negeri tempat emosi) maka menjadi unconditional memory yang kemudian disimpan di “gudang gerakan refleks” di batang otak (Brain Stem, juga pengendali gerakan tak sadar dan hormonal). Jika ada rangsang, maka

Page 4: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

batang ini dalam sepersekian puluh detik akan terhentak dan merespon adrenalin untuk mempercepat proses reaksi. Semua berlangsung dalam hitungan detik. Semakin banyak pelatihan semakin responsive dan menghasilkan banyak jenis respon motorik tubuh, seperti menekan tombol kursi lontar, menekan pelatuk senjata, gerakan refleks dalam perkelahian atau penyelamatan diri.

Bandingkan bagaimana kecepatan respon reflektif itu dengan kecepatan Wong Bee KT I yang mencapai 648 kilometer per jam ini atau setar dengan 1,08 km/ detik. Jadi para pilot tersebut hanya punya hitungan detik keputusan dan menekan knop kursi lontar diantara detik-detik sebelum pesawat jatuh. Dan semua serba “seolah-olah” tanpa sadar dengan kecepatan fantastis.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (Pur) Chappy Hakim memberikan apresiasi kepada empat pilot tim aerobatik The Jupiter TNI AU yang mengalami kecelakaan di Langkawi, Malaysia, Ahad, 15 Maret 2015. Menurut Chappy, tak mudah bagi seorang pilot tempur meloloskan diri dari pesawat yang hendak jatuh. "Bukan sembarang pilot yang bisa menggunakan kursi pelontar," kata Chappy ketika dihubungi Tempo, Senin, 16 Maret 2015.

Hal-hal diatas itu sebagai pertimbangan untuk rekrutment “the best pilot with highest level man power”.

Pengunduran diri adalah langkah terbaik

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatno memerintah empat pilot tersebut beristirahat dan tidak melanjutkan mengikuti aksi. Ini pilihan terbaik dan paling tepat dari sisi psikologi.

Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, keempat pilot-kopilot pesawat jenis Wong Bee KT-1B milik TNI AU sudah dipulangkan dan dalam kondisi sehat.

Rencananya JAT akan tampil pada 17-21 Maret 2015. Namun lantaran ada kekhawatiran trauma pada penerbang, pameran dirgantara tersebut dibatalkan. Meski diawal disebutkan tetap tampil (dalam pertunjukan), “Tidak ada masalah. Pilot-pilot tim Jupiter mempunyai semangat yang tinggi dan sangat antusias untuk mengikuti pertunjukan acara ini," ujar Ryamizard seperti dikutip dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, di Rumah Sakit Daerah Langkawi, Minggu (15/3).

Keputusan untuk mengundurkan diri merupakan pilihan paling tepat sebab meski ada pilot cadangan namun peristiwa itu menyebabkan “sudah tidak normal” lagi sebagai sebuah team.

Page 5: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

"Penarikan JAT ke tanah air berdasarkan standard operation procedure (SOP) yang ada. Kita 'cooling down' dahulu karena akan mengganggu psikologis dan konsentrasi penerbang," kata Kadispenau

PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), antara tampak dan tidak

Refleks anggota Militer Ketika ditanya: “Apakah kamu, okey?” jawaban bisa ditebak: “ Siap, baik-baik saja, Dan. Ijin, perintah?”

Apakah kata “siap” itu mewakili kondisi fisik,mental dan kejiwaan sebenarnya?

Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka (Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda

antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik.

Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergan, 1999). Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-ming

Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan, dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan (seperti kemiskinan, deprivasi, dll). Kondisi tersebut disebut juga dengan stres pasca traumatik (atau Post Traumatic Stress Disorder/ PTSD).

PTSD adalah PTSD adalah sejenis gangguan kecemasan umum yang berkembang setelah mengalami kejadian yang menakutkan atau serangan fisik maupun perasaan terancam. Dimana, gejalanya dapat berupa pengalaman kembali kejadian traumatis, lebih sensitive, dan penumpulan emosi.

Peristiwa mendekati kematian adalah peristiwa extra ordinary. Pelaku mengalami hard shock temporary demikian juga korban yang memungkinkan gangguan gangguan kejiwaan selanjutnya.

Dampak langsung jatuhnya Pesawat JAT:

Page 6: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

Seorang warga yang menyaksikan dua pesawat tim Jupiter Aerobatic Team bertabrakan di udara dilarikan ke rumah sakit di Langkawi, Malaysia. Pria lanjut usia tersebut dilaporkan mengalami trauma psikologis akibat pesawat itu menabrak rumah anaknya. Seorang dokter spesialis dari Langkawi International Maritime dan Aerospace (Lima) 2015, Datuk Seri Dr Abu Hassan Asaari Abdullah, mengatakan Abu Mutalib trauma dan mengigau setelah kejadian. "Korban menyaksikan bagian dari pesawat jatuh di rumah anak-anaknya sebelum pesawat itu meledak dan terbakar. Dia sekarang dalam trauma yang serius," katanya, seperti dikutip kantor berita Bernama, Ahad, 15 Maret 2015. Abu Hassan mengatakan Abu Mutalib dilarikan ke rumah sakit dan akan mendapatkan perawatan Critical Incident Stress Management (CISM) atau semacam terapi pemulihan stres. (http://www.tempo.co/read/news/2015/03/16/118650247/Tabrakan-Jupiter-Seorang-Saksi-Mata-Stres-dan-Dirawat-di-RS)

Terapi dan kembali terbang

Sekolah Instruktur Penerbang bertugas

untuk mendidik para calon instruktur penerbang.

Status ke Instrukturan mewakili kemampuan

sebagai seorang coach, mentor, fasilitator, dan

juga therapist bagi adik-adik angkatan di

lingkupnya. Lebih dari itu Instruktur penerbang

tersebut mampu memberikan motivasi dan

inspirasi dilingkungan dia berada. Seorang

Komandan, seorang bapak dan juga seorang

sahabat dimana bertugas

Anggota Jupiter Aerobatic Team yang

diambil dari Instruktur Penerbang itu, begitu

dilantik sudah mampu ber solving problem dengan masalah-masalah yang terjadi dirinya

bersama para Instruktur senior, teman satu angkatan dan para pelatih lain. Pastilah juga sudah

didukung anak-istri dan restu keluarga sehingga sudah dalam kondisi ‘tanpa risau” lagi

mengikuti pendidikan.

Dalam pandangan penulis Para Jupiter

Aerobatic tersebut sudah “senior” dalam

mengolah dirinya, tekanan-tekanan kehidupan

didalam dan diluar kemiliteran dan visi-misi

organisasi yang diembannya. Setiap penugasan

dipilih sebagai bagian dari Kehormatan Militer

Menjadi team JAT adalah team yang

sudah sehati, sejiwa, seperasaan dan seperti

keluarga ideal. Bahkan kehormatan untuk

Page 7: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

menjadi bagian team sebanding dengan resiko sebagai seorang penerbang, lebih lagi penerbang

aerobatik: Nyawa. Dan, keluarga sudah memahamDua hari setelah kejadian penulis sempat chatting dengan 2 orang pilot dan mengabarkan

bahwa ia baik-baik saja dan dengan fasih mengucapkan syukur atas semua doa dari siapapun. Dengan sadar “saya telah lolos dari

Mabes TNI AU sudah mempunyai sarana dan prasarana pendukung Rumkit sendiri dengan puluhan psikiater, juga mempunyai Dinas Psikologi AUmelakukan penanganan after schock accidentwith highest level man power”.

Namun berbeda dengan, Abu

“kesialan” rumah anaknya tertimpa pesawat JAT. Seorang penduduk renta (70

dan “tidak terlatih” mengalami PTSD dan harus dilarikan dirawat

Management (CISM).

Gejala PTSD

Gejala-gejala Stres pasca trauma adalah sebagai berikut:

1) Terdapat stressor yang berat dan jelas (kekerasan, perkosaan

menimbulkan gejala penderitaan yang berarti bagi hampir setiap orang.

gagasan atau stimulus/rangsangan.

3) Pengumpulan respon terhadap, atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai

beberapa waktu sesudah trauma, dan dinyatakan paling sedikit satu dari hal berikut:

a. Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti

b. Perasaan terlepas atau terasing dari orang lain

c. Afek (alam persaan) yang menyempit atau afek depresif (murumg,sedih, putus asa)

menjadi bagian team sebanding dengan resiko sebagai seorang penerbang, lebih lagi penerbang

Dan, keluarga sudah memahami akan pilihan kehormatan sang suamiDua hari setelah kejadian penulis sempat chatting dengan 2 orang pilot dan mengabarkan

baik saja dan dengan fasih mengucapkan syukur atas semua doa dari siapapun. Dengan sadar “saya telah lolos dari kematian”. Dengan mudah self & TEAM recovering.

Mabes TNI AU sudah mempunyai sarana dan prasarana pendukung Rumkit sendiri juga mempunyai Dinas Psikologi AU. Sehingga dengan

after schock accident karena kategori penerbang sudah “the best pilot

Namun berbeda dengan, Abu Mutalib, adalah seorang yang hari itu mengalami

“kesialan” rumah anaknya tertimpa pesawat JAT. Seorang penduduk renta (70th), seorang sipil

dan “tidak terlatih” mengalami PTSD dan harus dilarikan dirawat Critical Incident Stress

gejala Stres pasca trauma adalah sebagai berikut:

Terdapat stressor yang berat dan jelas (kekerasan, perkosaan, bencana, perang,dll), yang akan

menimbulkan gejala penderitaan yang berarti bagi hampir setiap orang.

2) Penghayatan yang berulang dari

trauma itu yang dibuktikan oleh

terdapatnya paling sedikit satu dari hal

berikut:

a. Ingatan berulang dan menonjol

tentang peristiwa itu

b. Mimpi-mimpi yang berulang dari

peristiwa itu

c. Timbulnya secara tiba

perilaku atau perasaan, seolah

peristiwa traumatic itu sedang timbul

kembali, karena berkaitan dengan suatu

gagasan atau stimulus/rangsangan.

terhadap, atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai

beberapa waktu sesudah trauma, dan dinyatakan paling sedikit satu dari hal berikut:

Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti

tau terasing dari orang lain

Afek (alam persaan) yang menyempit atau afek depresif (murumg,sedih, putus asa)

menjadi bagian team sebanding dengan resiko sebagai seorang penerbang, lebih lagi penerbang

kehormatan sang suami ini.Dua hari setelah kejadian penulis sempat chatting dengan 2 orang pilot dan mengabarkan

baik saja dan dengan fasih mengucapkan syukur atas semua doa dari siapapun. covering.

Mabes TNI AU sudah mempunyai sarana dan prasarana pendukung Rumkit sendiri . Sehingga dengan lebih mudah

“the best pilot

dalah seorang yang hari itu mengalami

), seorang sipil

Critical Incident Stress

, bencana, perang,dll), yang akan

Penghayatan yang berulang dari

trauma itu yang dibuktikan oleh

terdapatnya paling sedikit satu dari hal

Ingatan berulang dan menonjol

mimpi yang berulang dari

Timbulnya secara tiba-tiba

perilaku atau perasaan, seolah-olah

peristiwa traumatic itu sedang timbul

kembali, karena berkaitan dengan suatu

terhadap, atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai

beberapa waktu sesudah trauma, dan dinyatakan paling sedikit satu dari hal berikut:

Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti

Afek (alam persaan) yang menyempit atau afek depresif (murumg,sedih, putus asa)

Page 8: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

4) Paling sedikit ada dua dari gejala-gejala berikut ini yang tidak ada sebelum trauma terjadi,

yaitu:

a. Kewaspadaan atau reaksi terkejut berlebihan

b. Gangguan tidur (disertai mimpi-mimpi yang mengelisahkan)

c. Perasaan bersalah karena lolos dari bahaya maut, sedangkan orang lain tidak, atau merasa

bersalah tentang perbuatan yang dilakukannya agar tetap hidup

d. Kesukaran konsentrasi

e. Penghindaraan diri dari aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang peristiwa

traumatic itu.

Penanganan

1. Pilot atau siapapun yang telah lolos dari peristiwa mencekam ini diberi ruang cooling-down secukupnya dan dipertemukan dengan anak istri dan keluarganya sebagai pendukung utama kehidupannya. Peristiwa tragis itu "diterima sebagai kenyataan" dan sebagai peristiwa manusiawi. Minimalkan orang-orang yang tidak berkompeten memberi anjuran, saran atau perintah-perintah yang sifatnya “spekulatif advice”. Biarkan anak istri dan keluarga memberikan kasih dan cintanya, ini akan membuat tenang dan merasa didukung untuk wawancara psikologis dan menjawab team investigator berikutnya.

2. Awareness Therapy, terapi tentang kesadaran bahwa resiko dan kematian adalah hal pasti. Bisa menimpa siapa saja. Klien diajak mendekati sumber stressor nya sampai mengeluarkan ketakutan yang paling dasar, menyadari dan berdamai. Pendamping/ therapist menjadi fasilitator untuk mengeluarkan sampah-sampah takut ini dengan tuntassehingga muncul kebangkitan kembali secara penuh, bukan kebangkitan semu. Terapi alam bawah sadar akan membantu percepatan pemulihan

3. Spiritual awareness. Pendamping/ therapist menunjukkan rasa syukur karena diberi kesempatan kedua. Metode Allah tidak pernah salah. Allah memberi “nyawa kedua” pasti punya maksud sangat indah dibalik peristiwa ini. Misteri perutusan hidup ke-2, Positif thinking dan manfaatkanlah sebaik mungkin

4. Awakening Therapy. Organisasi memberikan wadah dan kesempatan untuk menangani perasaan bersalah atas “kerugian financial” dengan menunjukkan prestasi-prestasi di posisi penempatan berikutnya. Nilai manusia diatas segalannya jauh melampui alusista.

5. Para pimpinan dan yang berkompeten tetap melakukan evaluasi, mengawasi dan menyediakan ruang konsultatif bagi para penerbang. PTSD bersifat latent yang bisa muncul bertahun-tahun kemudian pasca kejadian

Tetap bangga dengan Jupiter Aerobatic Team, “very safe in the very earlier”

AM “Bebet” Darmawan

Page 9: Penerbang tni dan jupiter aerobatic team

Seorang sipil dan Instruktur/ Pelatih Associated di Akmil TNI, Dispsi Mabes AU, Skadik 104, AAU, Paskhas, Sesko TNI AU, Sekbang dan Sekolah Instruktur Penerbang TNI AU.

Tinggal di Berbah Yogyakarta