penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan parawisata taman nasional wakatobi

4
Penerapan Teknologi Informas i Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional Wakatobi Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 7.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni,  serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia dikaruniai berbagai macam ekosistem pesisir dan laut karang yang indah seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Tidak heran jika dari sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia, lima diantaranya terdapat di indonesia yakni Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, dan Karimun Jawa. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Indonesia memiliki lima wilayah ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia yang kesemuanya menjadi daya tarik bagi wisatawan macanegara maupun lokal, salah satunya adalah taman nasional Wakatobi. Keindahan dan kekayaan kawasan perairan Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Disana merupakan pertemuan segitiga terumbu karang yang memiliki sekitar 600 jenis terumbu karang dari 900 species yang ada di dunia. Selain itu karena kekayaan laut yang dimiliki di perairan Wakatobi, sebuah lembaga internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi penelitian dan restorasi lingkungan yaitu WWF (World Wide Fund   for Nature) memberikan perhatian khusus, bekerja sama dalam suatu bentuk kemitraan The Nature Conservancy (TNC) sejak akhir tahun 2002 dengan maksud membantu pengelola Wakatobi untuk memperbaiki rencana  pengelolaannya, zonasi dan penerapan pengelolaan kawasan (dikutip dari www. WWF Indonesia - Wakatobi.htm) Hal ini sesuai dengan peran pemerintah yang harus dilakukan dalam menentukan kebijakan pariwisata strategis, salah satunya menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan legislasi, regulasi dan kontrol yang diterapkan dalam pariwisata, perlindungan lingkungan dan pelestarian budaya dan warisan budaya. Melihat potensi kekayaan laut yang dimiliki perairan Wakatobi maka tidak heran jika pariwisata bahari menjadi aktifitas wisata andalan di kepulauan Wakatobi.

Upload: mangedi-saputra

Post on 13-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional Wakatobi

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-teknologi-informasi-dalam-pengelolaan-parawisata-taman-nasional-wakatobi 1/4

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional

Wakatobi

Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri 

dari 7.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni,  serta garis pantai terpanjang

ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia dikaruniai berbagai macam

ekosistem pesisir dan laut karang yang indah seperti pantai berpasir, goa, laguna,

estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Tidak

heran jika dari sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia, lima

diantaranya terdapat di indonesia yakni Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate,

Bunaken, dan Karimun Jawa.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Indonesia memiliki limawilayah ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia yang kesemuanya

menjadi daya tarik bagi wisatawan macanegara maupun lokal, salah satunya adalah

taman nasional Wakatobi. Keindahan dan kekayaan kawasan perairan Wakatobi

sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari

Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini

sangat kaya akan spesies koral.

Disana merupakan pertemuan segitiga terumbu karang yang memiliki sekitar

600 jenis terumbu karang dari 900 species yang ada di dunia. Selain itu karena

kekayaan laut yang dimiliki di perairan Wakatobi, sebuah lembaga internasional yang

menangani masalah-masalah tentang konservasi penelitian dan restorasi lingkungan

yaitu WWF (World Wide Fund   for Nature) memberikan perhatian khusus, bekerja

sama dalam suatu bentuk kemitraan The Nature Conservancy (TNC) sejak akhir tahun

2002 dengan maksud membantu pengelola Wakatobi untuk memperbaiki rencana

 pengelolaannya, zonasi dan penerapan pengelolaan kawasan (dikutip dari www.

WWF Indonesia - Wakatobi.htm) Hal ini sesuai dengan peran pemerintah yang harus

dilakukan dalam menentukan kebijakan pariwisata strategis, salah satunya

menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan legislasi, regulasi dan kontrol yang

diterapkan dalam pariwisata, perlindungan lingkungan dan pelestarian budaya dan

warisan budaya.

Melihat potensi kekayaan laut yang dimiliki perairan Wakatobi maka tidak

heran jika pariwisata bahari menjadi aktifitas wisata andalan di kepulauan Wakatobi.

7/23/2019 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional Wakatobi

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-teknologi-informasi-dalam-pengelolaan-parawisata-taman-nasional-wakatobi 2/4

Wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Wakatobi

mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wakatobi, BPS; Statistik  

 Perusahaan/Usaha Jasa Akomodasi)

Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut tentunya tidak lepas dari upaya 

yang dilakukan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 

Kabupaten Wakatobi dalam meninggkatkan kunjungan wisatawan baik lokal  maupun

mancanegara. Dinas ini bertanggung jawab terhadap perencanaan,  pengembangan,

serta peraturan dan mengadakan pembinaan terhadap industri  kepariwisataan didaerah secara menyeluruh. Di dalam menjalankan tugasnya  Dinas ini mendesain

sebuah strategis yang handal untuk pengembangan dan  pemasaran dalam upaya

 peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun  wisatawan asing ke

Wakatobi.

Strategi yang digunakan oleh Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten

Wakatobi tidak lepas dari strategi promosi. Dalam pemanfaatan strategi ini belum

cukup optimal, karena seperti yang kita ketahui saat ini, Taman Nasional Wakatobi

 belum cukup terkenal di masyarakat umum, terutama masyarakat mancanegara. Hal

ini disebabkan masih sangat terbatasnya informasi yang diperoleh mengenai segala

data yang berkaitan dengan parawisata Taman Nasional Wakatobi, mulai dari objek

dan daya tarik, data hotel, data sarana transportasi, dan data-data fasilitas lain.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi saat ini yang semakin pesat,

seharusnya itu dapat dimanfaatkan oleh pemerintah yaitu Dinas Parawisata dan

Kebudayaan Kabupaten wakatobi dan industri parawisata terkait. Dengan

 pemanfaatan ini akan dapat menyediakan informasi berupa data yang akan di

Tahun

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Lokal mancanegara Total

2007 1532 977 2509

2008 2772 1443 4215

2009 3474 1446 4920

2010 4883 1910 6793

2011 5424 2274 7698

2012 5976 3024 9000

2013 3315 9055 12370

7/23/2019 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional Wakatobi

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-teknologi-informasi-dalam-pengelolaan-parawisata-taman-nasional-wakatobi 3/4

 butuhkan oleh wisatawan untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan

wisatanya, sementara bagi industri parawisata dan pemerintah adanya sistem

informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan,

suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat membantu baik pemerintah maupun

industri atau pelaku parawisata.

Secara umum saat ini SIM merupakan kebutuhan umum setiap organisai. Hal

ini disebabkan karena data yang disimpan suatu organisasi harus selalu diperbaharui

dan ditambah, sehingga keberadaannya dapat membantu dalam memberikan

keputusan dengan cepat, untuk bidang parawisata dapat digunakan untuk mengelola

data yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan, industri parawisata maupun

 pemerintah yaitu Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi. Data ini akan dikelola secara

terintegrasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan data setiap segmen yaitu wisatawan

taman nasional Wakatobi, industri parawisata dan Pemda Wakatobi.

Data-data ini juga sangat dinamis, sehingga kompleks dalam pemilihannya,

serta harus diperhatikan masalah keakuratan atau kebenaran datanya. Kegunaan data

 juga harus diperhatikan berdasarkan segmen pasar penggunanya. Hasil pengumpulan,

 pengolahan dan pemanfaatan data harus ditampilkan melalui website.

Dengan adanya keharusan penampilan data melalui website ini akan sangat

membantu para wisatawan dalam mencari informasi mengenai daerah wisata tujuan

mereka nantinya dan dapat membuat rencana perjalan wisata, untuk industri

 parawisata dapat melalukan promosi fasilitas wisata yang mereka miliki, mulai dari

akomodasi, biaya, reservation  penginapan dan lain-lain, dan untuk pemerintah dapat

memberikan informasi jumlah wisatawan yang berkunjung dalam tahun, sehingga

dapat meningkatkan jumlah investor, peraturan, peta wisata dan transportasi,

informasi wisata, dan lain-lain yang dapat memudahkan wisatawan. Di dalam website

 baik yang dikelola oleh industri parawisata maupun pemda Wakatobi Perlu ditambah

 pula menu semacam, jadwal trayek atau peta jalan interaktif sehingga memudahkan

 para wisatawan untuk bisa sampai di suatu tempat, perlu dipikirkan pula menu

transaksi yang harus ada misalnya : reservasi hotel, nilai tukar mata uang, kamus,

waktu atau jam, pembayaran online, layanan sms interaktif, interaktif voice response 

atau call center, dan lain-lain yang dapat memudahkan para wisatawan untuk mencari

informasi tentang tempat wisata yang akan dikunjungi

Dengan tersedianya informasi dan data yang akurat dan memadai membuat

taman nasional Wakatobi akan menjadi terkenal sampai dengan ke Mancanegara,

7/23/2019 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pengelolaan Parawisata Taman Nasional Wakatobi

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-teknologi-informasi-dalam-pengelolaan-parawisata-taman-nasional-wakatobi 4/4