dimensi sosio culture dalam pengembangan parawisata danau toba

26

Upload: profmsorimangaraja-sitanggang

Post on 23-Jan-2017

284 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA
Page 2: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

PAPARAN SEMINAR KEMENTERIAN

PARIWISATA DAN BUDAYA RI

Page 3: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

NAMA : PROF. M. SORIMANGARAJA

SITANGGANGTEMPAT/TGL LAHIR :

HUTAMULA 5 MARET 1967JABATAN :

KETUA GOLONGAN SI RAJA BATAKGURU SPIRITUAL DUNIA

PENDIRI DAN KETUA YAYASAN PUSUK BUHIT SAKTIGURU BESAR MOSSAK SENI BELA DIRI BATAK)

Page 4: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

I. DIMENSI SOSIO—CULTURE DALAM PENGEMBANGAN

PARIWISATA TOBA

Page 5: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

•Pengembangan Pariwisata Toba dengan Sosiologi hidup masyarakat.•Sapaan, Teguran, Sambutan, Pertanyaan, Jawaban, adalah wujud nyata dari sosiologi kehidupan manusia, tak jarang kita tidak sadari dalam tutur kata, pandangan mata, pendapat, salah di hadapan orang lain dengan demikian kita akan mengambil hikmah dari kata-kata mutiara di bawah ini yang dapat membawa kita menuju hidup bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

”Danau Toba adalah objek wisata daerah kepingan surga dari Sumatera”, demikian kata-kata mutiara Kementerian Pariwisata dan Budaya.

Page 6: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

Jika kita mendengar kata Samosir Danau Toba adalah daerah kunjungan kepingan surga, maka untuk menuju daerah tersebut sangat banyak yang harus dilakukan, seperti: sarana dan prasarana, yag dilihat, yang dijual, terutama toleran kemasyarakatannya.

Page 7: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Danau Toba sangat terkenal dibelahan dunia ini. Danau yang indah dan sangat mempesona. Setelah kita dapat melihat waduk yang sangat indah sekali. Dan setelah kita kenal lebih dalam, maka akan terlihat keramba ikan, yang merusak pandangan mata,dan ketika kita mandi maka pacat pun berlengketan (menempel.red) di tubuh kita...bagaimana ini...?

Page 8: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK INGIN KARENA TAK SUKA

Kita tak ingin mandi di pantai ( pinggir) danau toba, tidak suka karena ada pacat, Tak ingin beli mangga karena tak suka kiloannya, kilo menurut berapa bijipun harganya bisa tetap 1 kilo gram.

Page 9: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK MENARIK MAKA TAK RAMAI

Saya tidak menonton karena penampilannya, nyanyi-nyanyi saja, maunya budaya batak itu yang ditampilkan baru enak.

TAK LAYAK MAKA TAK DIJUAL

Apa yang seharusnya kita jual alam pengembangan pariwisata Toba ini agar maju. Yang sesuai dengan sosiologi Danau Toba.

Page 10: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK MENARIK MAKA TAK RAMAI

Apa yang seharusnya kita jual alam, budaya dalam pengembangan pariwisata Toba ini agar maju. Yang sesuai dengan sosiologi Danau Toba tsb, Itu yang layak dijual bukan budaya import.

Page 11: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK BERBUDAYA MAKA TAK BERADAT

Dalam kehidupan sehari, kita tidak sadar dalam meniti prilaku kita dalam kata-kata dan pandangan terhadap sesama kita karena prilaku kita itu bukan prilaku yang sebenarnya.

Page 12: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

TAK SEPAKAT MAKA TAK TERCAPAI

Kata mutiara ini sangat penting sekali untuk mewujudkan pariwisata Toba. Kesepakatan seluruh isi kawasan danau Toba;Pemerintah, Budayawan, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat sangatlah menentukan terwujudnya pariwisata Toba.

Page 13: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

VISI

Andai pemerintah seluruh kawasan danau Toba, menganggarkan biaya masing-masing dalam membuat pesta danau toba setiap tahunnya .

Dengan menampilkan seluruh budaya zaman dahulu asli kawasan danau Toba dibantu dengan teknologi Entertainment, maka pariwisata danau toba akan terwujud, jangan seperti yang lalu-lalu.

Page 14: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

II. PENGEMBANGAN PARIWISATA DANAU TOBA DENGAN BUDAYA LELUHUR

DANAU TOBA

Page 15: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

Dalam tatanan kehidupan masyarakat batak zaman dahulu, sebenarnya sudah ada sejak dari zaman dahulu, namun karena ada jajahan budaya lama, maka kita dengan tidak sadar sudah kehilangan karakter dan jati diri kita sendiri.

Jika kita kaji lebih dalam sosiologi kehidupan bermasyarakat zaman dahulu mungkin akan lebih baik kita gunakan sekarang dalam pengembangan pariwisata Danau Toba.

Si Raja Batak telah meninggalkan pesan kepada kita masyarakat batak, masyarakat Danau Toba bagaimana bersosiologi kehidupan.

Page 16: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

MARSIAMIN-AMINAN MA HAMUSONGON LAPPAKNI GAOLMARSITUKOL-TUKOLANSONGON SUHAT DIROBEANMARSIOLOLOANSONGON OGUNG NAULIUNANG DUA SONGONDAINI TUAKJALA SADAMA HAMUSONGON DAINI AEK

SETIA SEKATALAH KALIANSEPERTI LAPIS POHON PISANGSALING MENJUNJUNGLAH KALIANSEPERTI POHON TALAS YANG TUMBUH DIKEMIRINGAN??????????????????????????????????SALING MENGIYAKANLAH KALIAN BAGAIKAN SUARA GONG.DAN SATU PENDAPATLAH KALIAN BAGAI RASA AIR, JANGAN DUABAGAI RASA TUAK.

KATA-KATA UMPAMA INI TELAH DITURUNKAN KEPADA KITA MASYARAKAT KAWASAN DANAU TOBA, SEBAGAI BEKAL KITA DALAM BERSOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

UNTUK MERAIH KEBERHASILAN

Page 17: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA
Page 18: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

a. Seia sekatalah bagai lapis pisang.Kita kenal pohon pisang yang lain dari tumbuhan lainnyaKarena hanya dengan kulit yang berlapis-lapis dia bisa berdiri tegak dan menghasilkan buah.

b. Saling mendorong bagaikan buah talas yang tumbuh di kemiringan.Talas mempunyai buah dibawah tanah yang buahnya saling berantai yang tumbuh dikemiringan.

c. Saling ia mengiyakan bagaikan suara Gong.Gong pada gondang batak ada 4;1. Ogung Panggora – Gong Pemanggil 2. Ogung Ghutan -- Gong Pengikut3. Ogung Oloan -- Gong Pengiya4. Ogung Pandaoli -- Gong Penyelaras

Page 19: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

Filosofi Gendang Batak/Gong ini sangatlah mengandung arti yang sangat tinggi dalam bersosiologi kehidupan bermasyarakat. Karena didalamnya terkandung, Gong Pemanggil, Gong Pengikut, Gong Pengiya, dan Gong Penyelaras, dan jika ini sering hingga menghasilkan bunyi yang indah dan ketukan yang pas hingga dapat ditari-tarikan dapat memanggsil roh, jika salah satu gong salah pukul maka suaranya akan berantakan

Page 20: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

d. Seia sekata bagai rasa air, jangan dua rasa bagai rasa tuak.Rasa air danau toba itu hanya 1 rasa, tetapi ras atuak bermacam-macam.

Dalam kehidupan bermasyarakat pada zaman dahulu filosofi ini adalah pemegang peranan penting dalam menghasilkan kesepakatan dan keberhasilan. Kita sangat mengharapkan filosofi kita gunakan dalam kehidupan bermasyarakat di kawasan danau Toba, terutama pada pihak pemerintah di kawasan danau Toba dan seluruh pelaku wisata dan budaya.

Dgn: Bagaikan lapis pisang tumbuh tegak karena saling berlapis, dan bagaikan pohon talas yang tumbuh dikemiringan saling mendorong dan saling merangkai seia sekata bagaikan suara gong.Satu keputusan bagai rasa air akan membawa pariwisata danau Toba ketingkat keberhasilan.

Page 21: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

2. DALIHAN NA TOLU Dalihan Na Tolu adalah sebuah pedoman tatanan hidup masyarakat batak.Dalihan Na Tolu ini sangat efisien digunakan dalam hidup bermasyarakat di kawasan danau Toba, hingga saat ini.-Somba Mahula-hula- Eeluk Marboru-Manat Mardongan Tubu

Page 22: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

Gubernur Sumut mengatakan, pada HUT Kab. Samosir 2014 :-Tamu,pengunjung danau Toba,kita hargai,kita layani karena mereka kita naggap Hula-hula.-Kita tingkatkan pelayanan kita para pelaku wisata terhadap para tamu, pengunjung danau Toba karena kita adalah Boru.-Kitapara pemerintah Kepala Daerah sekawasan danau Toba, mari kita sepakat, mari kita bahas, mari kita hargai bagaimana danau Toba ini kita buat agar maju dan lestari karena kita Dongan Tubu.

-SOMBA MAHULA-HULA – Tamu -ELEK MARBORU – Pelaku Wisata-MANAT MARDONGAN TUBU – Pemerintah Kawasan Toba

Page 23: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

KARAKTER DANAU TOBA DAN NILAI BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DANAU TOBA

Dalam kehidupan masyarakat danauToba dan dapat menghasilkan pengembangan Pariwisata danau Toba kita harus kembali kepada karkater batak, danau Toba jati diri kita sendir.a. Kita telah banyak meninggalkan karakter kita sendiri, misalnya:

Saat sapaan pertemuan dan perpisahan kita selalu mengucap kata Horas!!...Namun sekarang orang Batak sudah mulai maju dengan mengucapkan sapaan, pertemuan danperpisahan dengan kata ’ Syalom’Dalam kehidupan masyarakat batak karakter kehidupan batak itu sudah berubah dari karakter batak asli menjadi karakter Yahudi.

b. Dalam event besar datau kecil seharusnya kita akan menampilkan Seni dan Budaya diri sendiri yang akan kita gali dan lestarikan dan kita jual kepada dunia.Misal : Geopark, Tari Cawan, Mangalahat Horbo, Opera Batak, Gorga,

Aksara Batak, serta seluruh hasil karya leluhur kita zaman dahulu akan kita gali dan lestarikan, jual ke dunia International

dan itu pernah dilakukan pada Pesta Danau Toba

Tahun 80’an.

Page 24: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

c. Karakter berbudaya dan bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan pedoman tata cara peninggalan leluhur zaman dahulu yaitu:

- MALIM PARHUNDUL – HORMAT DUDUK- MALIM PAKATAION – HORMAT BERBICARA- MALIM PARDALAN – HORMAT DALAM PERJALANAN- MALIM PANGALAKKA – HORMAT DALAM BERBUDAYA- MALIM DINASA ULAON – HORMAT DALAM SEGALA KEGIATAN

Kesimpulan:1. Untuk menunjukkan pengembangan Pariwisata danau Toba adalah: - Danau Toba yan besar, maju adalah danau Toba yang tahu akan

sejarah dan budaya.2. Menyatulah, bagaikan pisang, saling mendukunglah bagaikan talas

yang tumbuh dikemiringan, seia sekatalah bagaikan suara gong, dan 1 pendapatlah bagai rasa air jangan dua bagai rasa tuak.

Page 25: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA

Mari kita sambut tamu kita sebagai Hula, dan berbenah dirilah kita para pelaku wisata karena kita sebagai Boru, mari kita sepakat kita rumuskan, kita rancang, kita para Bupati se kawasan danau Toba. Mari kita rumuskan hendak kemana kita arungi danau Toba ini karena kita adalah Dongan Tubu.

Mari kita hiasi, gali dan lestarikan budaya leluhur danau Toba karena itulah yang layak jualuntuk pengembangan pariwisata danau Toba dan kembali menjadi diri danau Toba yang sebenarnya.

Demikianlah setitik saran dan pesan dari saya dalam Dimensi Sosiologi-Budaya Pengembangan Pariwisata Danau Toba, akhir kata...dari Jantung Danau Toba, saya Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang mengucapkan Terimakasih...Horas..Horas...Horas

WWW.RAJABATAK.ORG-WWW.PUSUKBUHITSAKTI.COM

Page 26: DIMENSI SOSIO CULTURE DALAM PENGEMBANGAN PARAWISATA DANAU TOBA