penerapan teknik skrambel untuk meningkatkan filesiswa kelas iv sd negeri i giriharjo kecamatan...

101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Disusun oleh: FITRIANNA PUSPITASARI NIM K7108147 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: vandung

Post on 10-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh:FITRIANNA PUSPITASARI

NIM K7108147

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Fitrianna Puspitasari

NIM : K7108147

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Fitrianna Puspitasari

Page 3: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I

GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

FITRIANNA PUSPITASARI

K7108147

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Suharno, M.Pd.NIP. 19521129 198003 1 001

Drs. M. Ismail Sriyanto, M.Pd.NIP. 195806227 198603 1 004

Page 5: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd __________

Sekretaris : Drs. Sukarno, M. Pd __________

Anggota I : Dr. Suharno, M.Pd. __________

Anggota II : Drs. M. Ismail Sriyanto, M.Pd. __________

Disahkan oleh

Fakultas dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 6: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Fitrianna Puspitasari. K7108147. PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar menulis narasi dengan penerapan teknik Skrambel pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012. Variabel penelitian ini adalah teknik skrambel dan hasil belajar menulis narasi.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak dua siklus yaitu empat kali pertemuan. Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai empat buah komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I ada peningkatan hasil belajar menulis narasi dari rata-rata 64 menjadi 69, pada siklus II ada peningkatan hasil belajar menulis narasi dari rata-rata 69 menjadi 77. Sebelum dilaksanakan penelitian siswa yangmemperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 10 siswa (40%), pada siklus I menjadi 15 siswa (60%), dan pada siklus II meningkat menjadi 23 siwa (92%).

Simpulan penelitian ini adalah penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: model Kooperatif teknik Skrambel, hasil belajar menulis narasi.

Page 7: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Fitrianna Puspitasari. K7108147. THE IMPLEMENTATION OF SCRAMBLE TECHNIQUE TO IMPROVE THE STUDENTS’ LEARNING RESULT OF WRITING NARRATIVE ON THE FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI I GIRIHARJO SUB DISTRICT PUHPELEM DISTRICT WONOGIRI IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Undergraduate Thesis. Education and Teacher Training Faculty of Sebelas Maret University. June 2012.

The objective of this research is to improve the learning result of writing narrative using scramble technique on the fourth grade students of SD Negeri I Giriharjo Subdistrict Puhpelem district Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The variables of this research are scramble technique and the learning result of writing narrative.

This research is a classroom action research (CAR) with two cycles or four meetings. The subject of this research was the fourth grade students of SD Negeri I Giriharjo sub district Puhpelem district Wonogiri in the academic year of 2011/2012. They were 25 students, 15 boys and 10 girls. The procedures of this research consisted of four steps such as planning, actions, observation, and reflection. The technique of collecting the data used was interview, observation, test, and documentations. The data validity used was source triangulation and technical triangulation. The technique of analyzing the data used was interactive model analysis which consisted of four components such as data collection, data reduction, data presentation, and making conclusion.

The result of the research showed that the implementation of scramble technique could improve the students learning result of writing narrative from the pre-cycle to cycle I and cycle I to cycle II. In the cycle I, there was improvement on the learning result of writing narrative from the mean score 64 into 69, moreover, in the cycle II, there was improvement on the learning result of writing narrative from the mean score 69 into 77. Before the research was done, the students who got score ≥ 70 were 10 students (40%); in the cycle I, it became 15 students (60%) and it improved to be 23 students (92%) in the cycle II.

The conclusion of this research was the implementation of scramble technique could improve the students’ learning result of writing narrative on the fourth grade students of SD Negeri I Giriharjo Subdistrict Puhpelem district Wonogiri in the academic year of 2011/2012.

Key words: Cooperative model Scramble technique, learning result of writing narrative

Page 8: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu

dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan (Bambang

Trimansyah)

Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman

dan perasaanmu sendiri (J.K. Rowling)

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

Page 9: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Bapak dan Ibuku tercinta (Bapak Suyatno dan Ibu Ramini), yang selalu

memberikan dukungan semangat, motivasi, dan doa.

Sahabat-sahabatku yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi.

Teman-teman mahasiswa S1 PGSD angkatan 2008 atas kebersamaan yang kuat,

kerjasama dan selalu memberikan inspirasi.

Universitas Sebelas Maret yang selalu kubanggakan.

Page 10: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah, rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Penerapan Teknik Skrambel untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Narasi

pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten

Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penulisan skripsi ini untuk memenuhi tugas

akhir guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam

penulisan skripsi ini tentunya melibatkan bantuan maupun kerjasama dari berbagai

pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surkarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dr. Suharno, M. Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. M. Ismail Sriyanto, M. Pd. selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Parjo, S. Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri, yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri.

8. Suyatno, S. Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri yang telah bersedia membantu penulis.

Page 11: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten

Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yang telah meluangkan waktunya untuk

belajar bersama dengan penulis.

10. Semua pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

yang membangun guna penyempurnaan tugas ini. Penulis tetap berharap laporan

hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri khususnya serta

pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT........................................................................................................ vii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Hakikat Teknik Skrambel..................................................... 7

2. Hakikat Hasil Belajar ........................................................... 14

3. Hakikat Menulis Narasi........................................................ 16

B. Penelitian yang Relevan.............................................................. 24

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 25

D. Hipotesis Tindakan...................................................................... 27

Page 13: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 28

C. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................... 29

D. Sumber Data ................................................................................ 29

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30

F. Validitas Data .............................................................................. 31

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 31

H. Indikator Kinerja ......................................................................... 33

I. Prosedur Penelitian...................................................................... 33

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal............................................................................... 39

B. Deskripsi Hasil Tindakan ............................................................ 42

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................ 76

D. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................... 78

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan...................................................................................... 81

B. Implikasi ..................................................................................... 81

C. Saran ........................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 84

LAMPIRAN........................................................................................................ 86

Page 14: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan Prasiklus ........................... 40

2. Data Frekuensi Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan Prasiklus .......... 41

3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan I Siklus I ...................... 54

4. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan II Siklus I ..................... 56

5. Data Frekuensi Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I................................... 58

6. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan I Siklus II ..................... 71

7. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan II Siklus II.................... 73

8. Data Frekuensi Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II ................................. 75

9. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Prasiklus, Siklus I, Siklus

II ..................................................................................................................... 76

Page 15: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................................ 27

2. Bagan Siklus Analisis Interaktif Miles Huberman...................................... 32

3. Rancangan Penelitian .................................................................................. 34

4. Data Frekuensi Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan Prasiklus ....... 41

5. Histogram Data Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I............................... 59

6. Histogram Data Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II ............................. 75

7. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menulis Narasi dari Tindakan

Prasiklus Hingga Siklus II ........................................................................... 77

8. Histogram Persentase Siswa Belajar Tuntas ............................................... 77

Page 16: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Penelitian....................................................................................... 86

2. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel

................................................................................................................... 87

3. Hasil Wawancara Kepala Sekolah Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel

................................................................................................................... 89

4. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah Setelah Diterapkan Teknik Skrambel

................................................................................................................... 91

5. Hasil Wawancara Kepala Sekolah Setelah Diterapkan Teknik Skrambel93

6. Pedoman Wawancara Guru Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel ........ 95

7. Hasil Wawancara Guru Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel.............. 97

8. Pedoman Wawancara Guru Setelah Diterapkan Teknik Skrambel .......... 100

9. Hasil Wawancara Guru Setelah Ditertapkan Teknik Skrambel................ 102

10. Format Angket Siswa Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel ................. 104

11. Hasil Jawaban Angket Siswa Sebelum Diterapkan Teknik Skrambel...... 106

12. Format Angket Siswa Setelah Diterapkan Teknik Skrambel.................... 107

13. Hasil Jawaban Angket Siswa Setelah Diterapkan Teknik Skrambel........ 109

14. Silabus....................................................................................................... 110

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................................. 113

16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II................................ 122

17. Format Lembar Observasi Kinerja Guru .................................................. 131

18. Pedoman Penilaian Lembar Observasi Kinerja Guru ............................... 133

19. Data Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus I .................................... 136

20. Data Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus II ................................... 138

21. Format Lembar Observasi Kegiatan Siswa............................................... 140

22. Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I Pertemuan I ............ 142

23. Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I Pertemuan II ........... 144

24. Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II Pertemuan I ........... 146

Page 17: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

25. Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II Pertemuan II.......... 148

26. Soal Tes Prasiklus ..................................................................................... 150

27. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Tindakan Prasiklus.......................... 151

28. Data Nilai Siswa Pada Tindakan Prasiklus ............................................... 152

29. Lembar Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan I......................................... 153

30. Lembar Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan II ....................................... 155

31. Lembar Kerja Kelompok Siklus II Pertemuan I ....................................... 157

32. Lembar Kerja Kelompok Siklus II Pertemuan II ...................................... 159

33. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Siswa pada Siklus I Pertemuan I...... 161

34. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Siswa pada Siklus I Pertemuan II..... 162

35. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Siswa pada Siklus II Pertemuan I..... 163

36. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Siswa pada Siklus II Pertemuan II ... 164

37. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I ........................................................... 165

38. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan II.......................................................... 167

39. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan I.......................................................... 169

40. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan II ........................................................ 171

41. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus I Pertemuan I........................ 173

42. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus I Pertemuan II ...................... 174

43. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus II Pertemuan I ...................... 175

44. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Siklus II Pertemuan II ..................... 176

45. Format Penilaian Menulis Narasi Aspek Kognitif.................................... 177

46. Kriteria Penilaian Menulis Narasi Aspek Kognitif ................................... 178

47. Data Nilai Kognitif pada Siklus I Pertemuan I ......................................... 181

48. Data Nilai Kognitif pada Siklus I Pertemuan II........................................ 183

49. Data Nilai Kognitif pada Siklus II Pertemuan I........................................ 185

50. Data Nilai Kognitif pada Siklus II Pertemuan II....................................... 187

51. Format Penilaian Menulis Narasi Aspek Afektif...................................... 189

52. Data Nilai Afektif pada Siklus I Pertemuan I ........................................... 191

53. Data Nilai Afektif pada Siklus I Pertemuan II.......................................... 194

54. Data Nilai Afektif pada Siklus II Pertemuan I.......................................... 197

55. Data Nilai Afektif pada Siklus II Pertemuan II......................................... 200

Page 18: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

56. Format Penilaian Menulis Narasi Aspek Psikomotor ............................... 203

57. Data Nilai Psikomotor pada Siklus I Pertemuan I .................................... 205

58. Data Nilai Psikomotor pada Siklus I Pertemuan II ................................... 208

59. Data Nilai Psikomotor pada Siklus II Pertemuan I ................................... 211

60. Data Nilai Psikomotor pada Siklus II Pertemuan II.................................. 214

61. Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I............................................ 217

62. Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II .......................................... 219

63. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Prasiklus, Siklus I,

dan Siklus II .............................................................................................. 221

64. Daftar Kehadiran Siswa ............................................................................ 223

65. Dokumentasi ............................................................................................. 225

Page 19: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan.

Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang diharapkan dapat menaikkan

harkat dan martabat manusia Indonesia. Sistem pendidikan nasional mempunyai

tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, sehat jasmani, dan rohani, berkepribadian yang mantap, dan

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang-

undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan nasional akan mampu

mewujudkan manusia yang cerdas dan bertaqwa yang mampu membangun

dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan

nasional. Berbagai upaya telah dilakukan Kementrian Pendidikan Nasional untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan

menengah pada setiap jenjang satuan pendidikan, antara lain melalui berbagai

pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun, pada

kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih belum sesuai

dengan apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat karena kurang sadarnya

guru akan pentingnya menggunakan cara pengajaran yang inovatif dan masih

digunakannya cara-cara konvensional dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Konsep peningkatan mutu pendidikan merupakan titik pusat manajemen

peningkatan mutu berbasis sekolah. Konsep peningkatan mutu berbasis sekolah

ini menekankan kemandirian dan kreativitas sekolah. Adapun peningkatan mutu

ini tidak hanya dilihat dari hasil yang dicapai oleh siswa saja, tetapi dimulai dari

proses pembelajarannya. Proses dan hasil pendidikan itu saling berhubungan. Kita

Page 20: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tidak dapat menghasilkan mutu pendidikan kalau tidak disertai dengan upaya

peningkatan proses pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran mendapat penekanan

yang lebih besar daripada hasil pembelajaran. Ini berlaku untuk semua mata

pelajaran, termasuk pelajaran Bahasa Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia membutuhkan metode dan teknik

pendekatan yang khas sejalan dengan karakteristiknya sendiri. Kurangnya

penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran mengakibatkan produk

pembelajaran tidak memadai, bahkan cenderung rendah. Dalam materi menulis

narasi guru biasanya hanya menjelaskan apa itu arti menulis narasi, memberi

contoh, kemudian meminta siswa untuk menulis lagi tulisan narasi sesuai apa

yang sudah dicontohkan oleh guru. Namun, kegiatan ini tidak membuahkan hasil

efektif. Sebagian siswa masih banyak yang tidak mampu untuk menuangkan apa

yang ada dipikirannya dalam sebuah tulisan dikarenakan siswa kurang tertarik

dengan teknik pembelajaran yang demikian atau mereka merasa bosan dengan

teknik pembelajaran yang masih terkesan konvensional, sehingga kemampuan

menulis narasi selama ini masih menemukan kendala. Guru menyelesaikan materi

dalam waktu singkat, tetapi siswa kurang berpartisipasi, keadaan ini menjadikan

siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran sehingga suasana pembelajaran terasa

membosankan yang pada akhirnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Suparno dan M

Yunus, 2010: 1.3). Suatu tulisan secara umum mengandung dua hal, yaitu isi dan

cara pengungkapannya atau penyajiannya. Substansi sebuah tulisan dan tujuan

penulisan akan menentukan cara pengungkapan apakah bersifat formal maupun

informal. Begitupun ragam wacana yang akan digunakan. Ragam tulisan dapat

dibedakan menjadi: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Namun, dalam pembahasan ini akan menitik beratkan pada kegiatan menulis

narasi yang artinya adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian

suatu peristiwa.

Dewasa ini para guru diharapkan dapat melaksakan pembelajaran yang

inovatif. Perkembangan dalam dunia pendidikan menuntut guru menggunakan

Page 21: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

model dan teknik pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan kompetensi

tertentu sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa yang pada akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajarnya. Kemampuan menulis siswa perlu

ditingkatkan karena apabila siswa sudah mampu menguasai kegiatan menulis

maka siswa akan mampu mengembangkan dirinya dalam kegiatan yang lebih

tinggi tingkatannya yaitu kegiatan mengarang atau menulis karangan. Hal ini akan

menambah kreatifitas dan daya imajinasi siswa. Namun hal ini tidak berjalan

dengan baik bagi siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo dan beberapa SD di

Kecamatan Puhpelem tahun pelajaran 2011/2012, terbukti dengan adanya hasil

wawancara terhadap beberapa guru kelas IV SD di Kecamatan Puhpelem yang

menyatakan bahwa hasil belajar menulis narasi siswa masih rendah. Hal ini

dikarenakan selama ini guru kurang memberi porsi pembelajaran untuk menulis

karangan narasi yang memadai. Hal tersebut membuat siswa jarang untuk berlatih

dan tugas untuk membuat karangan narasi juga jarang diberikan. Selain itu, guru

juga kurang mampu menggunakan media dan teknik-teknik pembelajaran yang

bervariasi dan menarik. Sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam

pembelajaran. Akibatnya ide atau gagasan yang ada dalam pikiran siswa kurang

mampu terlukiskan dengan mudah melalui bentuk tulisan. Padahal dengan teknik

pembelajaran yang bervariasi, siswa akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran

daripada hanya dijelaskan secara lisan. Rendahnya hasil menulis narasi siswa

dapat dilihat juga dari nilai tes prasiklus menulis narasi siswa kelas IV di SD

Negeri I Giriharjo yaitu dari 25 siswa, siswa yang mendapat nilai 8 ada 5 siswa,

nilai 7 ada 5 siswa, nilai 6 ada 5 siswa, nilai dibawah 6 ada 10 siswa. Data

tersebut menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Guna mengatasi kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran, seorang

guru harus selalu mencoba beberapa teknik pembelajaran sesuai dengan pokok

bahasannya masing-masing, serta hubungan kemanfaatannya dalam kehidupan

sehari-hari. Untuk itulah, penulis mencari alternatif lain guna meningkatkan

kemampuan menulis siswa, khususnya menulis narasi di kelas IV. Masalah

tersebut di atas menunjukkan bahwa tugas guru dalam pembelajaran tidak hanya

Page 22: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mentransfer materi di depan kelas sampai materi itu selesai. Akan tetapi yang

tidak kalah pentingnya adalah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

agar pemahaman siswa lebih berkesan. Selain itu peningkatan kemampuan siswa

tidak hanya dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang efektif tetapi juga

pemilihan teknik pembelajaran yang tepat. Teknik pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode

secara spesifik. Dalam pembelajaran, teknik yang tepat sangat diperlukan untuk

penyampaian suatu materi agar siswa lebih tertarik dan tidak cepat bosan dalam

mengikuti pembelajaran sehingga memperoleh hasil pembelajaran yang optimal.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi, teknik pembelajaran yang

digunakan saat ini hanyalah menggunakan teknik-teknik yang masih bersifat

konvensional. Sedangkan hal tersebut belum mampu memupuk kreativitas anak.

Salah satu teknik yang dapat memupuk kreativitas anak adalah teknik Skrambel.

Skrambel adalah teknik pembelajaran yang biasanya dipakai oleh anak-anak

sebagai permainan yang pada dasarnya merupakan latihan pengembangan dan

peningkatan wawasan pemilikan kosakata-kosakata dan huruf-huruf yang tersedia.

Teknik permainan ini pada prinsipnya menghendaki siswa supaya melakukan

penyusunan atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan

sengaja telah dikacaukan penyusunannya. Untuk kegiatan ini yang dikacaukan

penyusunannya adalah kalimat-kalimat dalam suatu paragraf atau disebut juga

Skrambel wacana. Skrambel wacana yakni sebuah permainan menyusun wacana

logis berdasarkan kalimat atau paragraf acak. Hasil penyusunan wacana dalam

permainan Skrambel adalah logis dan bermakna (Budinuryanto, 1997: 11).

Caranya sederhana yaitu dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok

yang beranggotakan 3-4 orang, kemudian setiap kelompok berdiskusi mengenai

susunan kartu paragraf yang sudah dibagikan oleh guru, siswa mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas, setelah itu guru membenarkan kesalahan-kesalahan

dari pekerjaan siswa dan kemudian membacakan teks paragraf yang asli. Pada

akhir kegiatan, beberapa siswa diminta untuk menceritakan kembali isi teks

dengan kata-kata sendiri. Jenis permainan ini umumnya mengajak mereka untuk

berpikir kritis.

Page 23: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pemilihan teknik Skrambel ini dikarenakan mengingat usia siswa SD

yang masih tergolong ke dalam masa anak-anak yang berlangsung antara usia 6

sampai 12 tahun, pada usia ini anak-anak cenderung suka bermain dan mulai

mengenal lingkungan yang lebih luas misalnya sekolah, lingkungan tempat

tinggal, dan mulai mengenal permainan yang begitu banyak model dan ragamnya.

Dengan bermain, siswa akan memperoleh kegembiraan atau kesenangan, selain

itu keterampilan tertentu akan diperolehnya dengan tidak sengaja. Dalam setiap

pemainan terdapat unsur rintangan dan tantangan yang harus dihadapi dan

dipecahkan. Secara tidak langsung permainan juga dapat memupuk sifat yang

positif, yaitu: solidaritas, sportivitas, kreativitas, dan rasa percaya diri. Untuk

kemudian dapat meningkatkan prestasi belajar, khususnya dalam kemampuan

menulis narasi.

Dari pemaparan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain,

rendahnya kemampuan menulis narasi siswa dikarenakan guru masih

menggunakan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi. Siswa cenderung

merasa bosan dengan pembelajaran yang bersifat monoton dan kurang adanya

variasi dalam pembelajaran. Sehingga penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk

meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa dengan menggunakan teknik

pembelajaran Skrambel. Tujuan digunakan teknik Skrambel ini adalah untuk

memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami materi pelajaran dalam

suasana bermain agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar

sehingga siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar siswa akan

meningkat. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan judul ”Penerapan Teknik Skrambel Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan permasalahan dalam

penelitian ini adalah: “Apakah penerapan teknik Skrambel dapat meningkatkan

Page 24: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

hasil belajar menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan

Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menulis narasi

dengan penerapan teknik Skrambel pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan dan dapat memberikan

pengetahuan kepada guru tentang teknik pembelajaran Skrambel dan

penggunaannya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna karena

menggunakan teknik pembelajaran yang menarik dan dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki siswa baik dalam segi kognitif,

afektif, maupun psikomotorik.

2) Memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih tertarik dalam

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru

1) Memperluas pengalaman guru dalam pembelajaran di kelas.

2) Menambah kreativitas guru dalam menerapkan teknik-teknik

pembelajaran yang bervariasi.

c. Bagi Sekolah

1) Memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah.

Page 25: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1) Hakikat Teknik Skrambel

a. Pengertian Teknik

Menurut T. Raka Joni (1993) teknik menunjuk kepada ragam

khas penerapan suatu metode dengan latar penerapan tertentu, seperti

kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa

dan sebagainya (Soli Abimanyu, Mappasoro, Sulo Lipu, 2008: 2-5).

Sedangkan menurut Wina Sanjaya, “Teknik dan taktik mengajar

merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang

dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode”

(2009: 127). Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar

metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien? Dengan

demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya

memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari

dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu

dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas. Dari

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik merupakan suatu

prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu metode

pembelajaran tertentu agar proses belajar mengajar berlangsung secara

efektif dan efisien.

b. Manfaat Teknik Pembelajaran

Guru keterampilan berbahasa hendaknya jangan sampai

tenggelam dalam penyakit lama yakni mengajar secara rutin, monoton,

tanpa variasi. Selain kuat dalam penguasaan materi pelajaran guru juga

harus kaya pengalaman dengan beraneka ragam, metode pembelajaran

atau teknik pembelajaran. Guru keterampilan berbahasa harus kaya

pengalaman dengan teknik pembelajaran keterampilan berbahasa. Guru

Page 26: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

keterampilan yang mengetahui aneka ragam teknik pembelajaran

keterampilan berbahasa dan mempraktekkannya sangat membantu yang

bersangkutan dalam mengajarkan keterampilan berbahasa. Menurut Djago

Tarigan dan H.G. Tarigan, keuntungan-keuntungan tersebut dapat

diperinci sebagai berikut: 1) Guru dapat membuat pembelajaran lebih

bervariasi, lebih menarik; 2) Bermacam masalah seperti jumlah siswa yang

terlalu banyak, perbedaan kemampuan individu dalam kelas, materi yang

kurang menarik, lingkungan belajar yang kurang menarik dapat

dipecahkan; 3) Seorang guru keterampilan berbahasa akan lebih percaya

diri sendiri sehingga lebih mampu serta meyakinkan dalam mengajarkan

keterampilan berbahasa; 4) Seorang guru menyimak dapat menggalakkan

cara belajar siswa aktif; 5) Guru dapat menyampaikan materi pembelajaran

lebih tepat; 6) Penggunaan teknik pembelajaran yang tepat menghidupkan

suasana belajar dan mengajar dalam kelas; 7) Menyebabkan siswa senang

belajar dan guru senang mengajar; 8) Pembelajaran keterampilan

berbahasa berhasil baik; 9) Memancing pemusatan pikiran siswa kepada

pelajaran (1987: 39-40).

Pemilihan dan penggunaan teknik pembelajaran yang tepat,

termasuk pembelajaran keterampilan berbahasa, memberikan keuntungan

bagi pelaksanaan proses belajar mengajar. Suasana yang menarik,

merangsang, menimbulkan gairah belajar yang tinggi. Gairah belajar yang

tinggi pada gilirannya menimbulkan prestasi belajar yang tinggi pula.

c. Macam-macam Teknik Pembelajaran Menulis

Menurut Djago Tarigan dan H.G. Tarigan, aneka teknik

pembelajaran menulis antara lain: menyusun kalimat, memperkenalkan

karangan, meniru model, karangan bersama, mengisi, menyusun kembali

(Skrambel), menyelesaikan cerita, menjawab pertanyaan, meringkas isi

bacaan, parafrase, reka cerita gambar, memerikan, mengembangkan kata

kunci, mengembangkan kalimat topik, mengembangkan judul,

mengembangkan peribahasa, menulis surat, menyusun dialog, menyusun

wacana (1987: 187-229).

Page 27: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dari berbagai macam teknik pembelajaran menulis di atas,

penulis meneliti tentang teknik menyusun kembali atau biasa disebut

dengan istilah teknik Skrambel. Teknik ini digunakan dalam pembelajaran

menulis khususnya menulis narasi.

d. Teknik Skrambel

1) Pengertian Skrambel

Istilah Skrambel berasal dari bahasa Inggris yang dapat di

terjemahkan dalam bahasa Indonesia yang artinya perebutan,

pertarungan, perjuangan. Teknik Skrambel biasanya dipakai oleh

anak-anak sebagai permainan yang pada dasarnya merupakan latihan

pengembangan dan peningkatan wawasan pemilikan kosakata-

kosakata dan huruf-huruf yang tersedia. Teknik permainan ini pada

prinsipnya menghendaki siswa supaya melakukan penyusunan atau

mengurutkan suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja

telah dikacaukan susunannya. Teknik Skrambel menurut Suparno

didefinisikan sebagai berikut:

Skrambel adalah salah satu permainan bahasa pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Dengan bermain siswa akan memperoleh kegembiraan atau kesenangan, selain itu keterampilan tertentu akan diperolehnya dengan tidak sengaja (1998: 60).

Menurut Fodor (1992) “The phenomenon of Scrambling is

particularly fit to provide psycholinguistic evidence that may help to

contrast different theories of grammar” (Irina A. Sekerina, 2003: 1).

Menurut Fodor teknik Skrambel sangat cocok digunakan dalam

keterampilan berbahasa karena teknik ini merupakan teknik yang

berbeda dari teknik-teknik yang lainnya. Teknik Skrambel merupakan

teknik yang tepat bagi siswa usia Sekolah Dasar karena teknik ini

merupakan suatu teknik yang menerapkan prinsip permainan dalam

bahasa, sehingga dengan teknik Skrambel siswa dapat belajar sambil

bermain.

Page 28: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Skrambel adalah suatu permainan bahasa yang digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara mengurutkan kalimat-

kalimat acak dalam suatu paragraf menjadi wacana yang utuh dan

logis untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas dan keterampilan

siswa.

2) Macam-macam Skrambel

Berdasarkan sifat jawabannya Skrambel terdiri atas

bermacam-macam bentuk sebagaimana dinyatakan oleh Budinuryanto

antara lain: Skrambel kata, Skrambel kalimat, Skrambel wacana

(1997: 11).

a) Skrambel kata, yakni sebuah permainan yang menyusun kata-kata

dari huruf-huruf yang telah dikacaukan letak huruf-hurufnya

sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna. Misalnya

huruf-huruf:

lewerkala ------- kelelawar

opmketru ------- komputer

b) Skrambel kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari

kata-kata acak. Bentukan kalimat dimaksud hendaknya logis,

bermakna, tepat, dan benar.

c) Skrambel wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana

logis berdasarkan kalimat atau paragraf acak. Hasil susunan

wacana dalam permainan Skrambel hendaknya logis dan

bermakna.

3) Kelebihan dan Kelemahan Permainan Bahasa

Kelebihan dan kelemahan permainan bahasa menurut

Suparno antara lain:

a) Kelebihan permainan bahasa antara lain: (1) Permainan bahasa

merupakan media pembelajaran bahasa yang cocok untuk

penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Aktivitas yang

dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini bukan saja aktivitas

Page 29: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

fisik, tetapi juga aktivitas mental; (2) Permainan bahasa dapat

dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa

yang sudah mulai lesu; (3) Sifat kompetitif yang ada dalam

permainan dapat mendorong siswa berlomba-lomba maju; (4)

Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan

tertentu permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas

(terutama untuk permainan beregu); (5) Materi yang

dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesan

sehingga sukar dilupakan.

b) Kelemahan permainan bahasa antara lain: (1) Pada umumnya

jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar. Hal tersebut akan

menimbulkan kesulitan untuk melibatkan seluruh siswa dalam

permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu

permainan yang sedang berlangsung; (2) Tidak semua materi

pelajaran dapat dikomunikasikan lewat media permainan; (3)

Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal

tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan; (4) Banyak

yang memperlakukan permainan bahasa sebagai kegiatan untuk

mengisi waktu kosong saja; (5) Permainan bahasa banyak

mengandung unsur spekulasi. Siswa yang menang dalam suatu

permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut

lebih pandai daripada siswa lain (1988: 64-65).

4) Kegiatan dalam Teknik Skrambel

Menurut Akhmad Sudrajat secara umum rambu-rambu

pembelajaran dengan teknik Skrambel ini terbagi dalam tiga kegiatan,

antara lain:

a) Persiapan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan ini yakni:

(1) Menyiapkan teks bacaan, kemudian keluarkan paragraf ke

dalam kartu paragraf, kegiatan ini termasuk kegiatan menulis

tahap pramenulis.

Page 30: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(2) Setiap kartu hanya mengandung satu paragraf.

(3) Kartu-kartu paragraf diberi nomor urut yang susunan

pengurutannya sengaja dikacaukan.

(4) Membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang

beranggotakan 3 sampai 4 orang siswa dalam satu kelompok.

(5) Mengatur posisi tempat duduk agar kelompok yang satu

dengan kelompok yang lain tidak saling mengganggu, dan

tidak saling terganggu. Bila memungkinkan kegiatan ini

dilakukan di luar kelas, hal ini akan memberi dampak yang

lebih baik karena anak-anak akan berada dalam suasana

bermain yang sebenarnya.

(6) Merencanakan langkah-langkah kegiatan serta menentukan

jatah waktu yang dibutuhkan untuk setiap fase kegiatan yang

akan dilalui dalam kegiatan inti.

b) Kegiatan Inti

Beberapa kegiatan yang harus dilalui anak dalam kegiatan inti:

(1) Setiap kelompok siswa siap dengan perangkat kartu paragraf

yang telah dibagikan guru untuk didiskusikan dalam

kelompoknya masing-masing, kegiatan ini termasuk ke dalam

kegiatan menulis yaitu tahap penulisan.

(2) Setiap kelompok siswa melakukan diskusi kecil dalam

kelompoknya untuk mencari susunan kartu-kartu paragraf yang

dianggap baik dan logis oleh kelompok yang bersangkutan,

kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan menulis tahap editing.

(3) Guru memimpin diskusi kelompok besar untuk menganalisis

dan mendengarkan pertanggung jawaban setiap kelompok kecil

atas hasil kerja masing-masing kelompok yang telah disepakati

dalam kelompok.

(4) Setelah seluruh kelompok tampil, dilanjutkan perbincangan

tentang pendapat dan komentar perseorangan dipimpin guru.

Page 31: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(5) Setelah diskusi kelompok besar menghasilkan kesepakatan

bersama tentang susunan teks yang dianggap paling logis,

kemudian guru menunjukkan teks aslinya.

(6) Satu orang diminta untuk membacakan teks asli tersebut secara

bergantian. Selanjutnya, melalui kegiatan diskusi kelompok

besar siswa membandingkan, mengkaji, menilai dan

memutuskan susunan teks mana yang paling baik dan logis,

kegiatan ini termasuk kedalam kegiatan menulis tahap revisi.

(7) Pada akhir kegiatan inti, satu dua orang siswa diminta untuk

menceritakan kembali isi teks dengan kata-kata sendiri.

Kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan menulis tahap

publikasi.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir tergantung hasil belajar siswa. Contoh

kegiatan akhir yang dapat dilakukan antara lain:

(1) Kegiatan pengayaan berupa pemberian tugas serupa dengan

bahan yang berbeda.

(2) Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat

susunan yang tidak memperlihatkan kelogisan.

(3) Kegiatan mengubah materi bacaan (memparafrase atau

menyederhanakan bacaan).

(4) Mencari makna kosakata baru di dalam kamus dan

mengaplikasikan dalam pemakaian kalimat.

(5) Membetulkan kesalahan-kesalahan tata bahasa yang mungkin

ditemukan dalam teks wacana latihan. Satu hal yang penting

dalam teknik ini, siswa tidak sekedar berlatih memahami dan

menemukan susunan teks yang baik dan logis, melainkan juga

dilatih untuk berpikir kritis-analitis. Hal-hal yang berkenaan

dengan aspek kebahasaan, kebenaran, ketepatan struktur

kalimat, tanda baca, diksi dapat menjadi perhatian dan

perbincangan siswa (2010).

Page 32: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Hakikat Hasil Belajar

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari kegiatan

belajar. Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat

dari pengalaman dan latihan. Perubahan yang terjadi dalam diri individu

banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap

perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar.

Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan

perkembangan tidak termasuk dalam pengertian belajar. Secara psikologis,

belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh

aspek tingkah laku.

Menurut Slameto “Taksonomi belajar dibagi menjadi tiga lapangan

(domain), kognitif, afektif, dan psikomotor” (1991: 57). Lapangan kognitif

meliputi tujuan-tujuan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui, dan

memecahkan masalah. Lapangan afektif mencakup tujuan-tujuan yang

berkaitan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi. Lapangan psikomotor

meliputi tujuan-tujuan yang berhubungan dengan keteramilan manual dan

motorik.

Menurut Syaiful “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik” (2011: 13). Sedangkan

menurut Purwanto “Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam

diri mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk

mendapatkan perubahan dalam aspek aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik” (2010: 43). Pada teori belajar perilaku, proses belajar cukup

dilakukan dengan mengikatkan antara stimulus dan respons secara berulang,

sedang pada teori kognitif, proses belajar membutuhkan pengertian dan

pemahaman. Menurut Slameto “Belajar didefinisikan sebagai suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

Page 33: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungan” (1991: 78).

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa.

Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif,

afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut

bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada

keadaan sebelumnya. Menurut Wittig (1981) proses belajar selalu

berlangsung dalam tahapan-tahapan yang mencakup: Acquisition (tahap

perolehan/penerimaan informasi), Storage (tahap penyimpanan informasi),

Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi) (Muhibbin, 2010: 111-

112). Pada tingkatan acquisition seorang siswa mulai menerima informasi

sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan

pemahaman dan perilaku baru. Pada tingkatan storage seorang siswa secara

otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru

yang ia peroleh ketika menjalani proses acquisition. Pada tingkatan retrieval

seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya,

misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.

Oemar Hamalik menyatakan bukti “Bahwa seseorang telah belajar

ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti” (2004:

30). Tingkah laku memiliki insur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif

adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.

Bahwa seseorang sedang berfikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya

dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan

tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Aspek-aspek itu

adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,

emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Kalau

Page 34: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

seseorang telah melakukan perbuatan belajar maka akan terlihat terjadinya

perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut.

Menurut Purwanto “Hasil belajar adalah perubahan perilaku mahasiswa

akibat belajar” (2010: 46). Perubahan perilaku disebabkan karena dia

mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,

afektif, maupun psikomotorik.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses yang diperoleh seorang individu dari pengalaman-pengalaman

langsung untuk memperoleh perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa.

3) Hakikat Menulis Narasi

a. Pengertian Menulis

Suparno dan M. Yunus menyatakan bahwa “Menulis dapat

didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya” (2010:

1.3). Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.

Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat

dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam komunikasi tulis

paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai

pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan

pembaca sebagai penerima pesan. Sedangkan menurut Puji Santosa, dkk

“Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

menghasilkan sebuah tulisan” (2011: 6.14). Menulis dapat dilihat sebagai

proses ataupun suatu hasil. Menulis sebagai suatu proses artinya

kegiatannya dapat dimulai dari menggerakkan pensil atau pena di atas

kertas sampai terwujud sebuah karangan atau tulisan. Kegiatan menulis

dapat juga berupa aktivitas menuangkan ide yang datang tiba-tiba,

mencoret-coretkannya di atas kertas buram dan setelah melalui proses

Page 35: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perbaikan dituliskannya kembali ke dalam tulisan yang rapi dan layak

baca. Sedangkan Chaedar dan Senny menyatakan bahwa:

Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi dengan baik antar paragraf dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca (2007: 43).

Menulis adalah sebuah kemampuan, kemahiran dan kepiawaian

seseorang dalam menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar

dapat diterima oleh pembaca yang heterogen baik secara intelektual

maupun sosial. H G Tarigan mengemukakan bahwa “Menulis merupakan

suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomuniasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain” (1986:

3-4). Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil

memanfaatkan grafonologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan

menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Demikian juga Lado

mengemukakan pengertian “Menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran

grafik itu” (H G Tarigan, 1986: 21). Gambar atau lukisan mungkin dapat

menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-

kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari

kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

Menulis adalah sesuatu yang tidak mudah bagi siswa, karena

untuk dapat menulis diperlukan suatu keterampilan yang dapat menunjang

misalnya kemampuan berbahasa, pengetahuan, keinginan untuk menulis

dan lain sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Byrne (1988)

yang menyatakan bahwa “Writing is difficult because of psychological,

linguistic and cognitive problems that students undergo” (Abdul Rashid,

Page 36: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2008:8). Byrne berpendapat bahwa menulis adalah sesuatu hal yang sulit

dikarenakan menulis merupakan suatu hal yang memerlukan penjiwaan,

keterampilan berbahasa, dan pengetahuan, sedangkan siswa masih merasa

kesulitan untuk mengembangkan segala aspek tersebut.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa menulis merupakan suatu aktifitas penyampaian pesan dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya dan dipergunakan

untuk berkomuniasi secara tidak langsung. Dalam menulis diperlukan

berbagai aspek yang meliputi penjiwaan, keterampilan berbahasa, dan

pengetahuan.

b. Tahap Menulis

Menurut St. Y. Slamet sebagai proses, menulis merupakan

serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase

(tahap) yaitu: pramenulis (persiapan), penullisan (pengembangan isi

karangan), pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan)

(2008: 97) .

1) Pramenulis (persiapan)

Dalam tahap prapenulisan ditentukan hal-hal pokok yang akan

mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan itu.

2) Penulisan (pengembangan isi karangan)

Dalam tahap penulisan dilakukan apa yang telah ditentukan, yaitu

mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, suatu paragraf, bab

atau bagian, sehingga selesai buram (draf) yang pertama.

3) Pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan)

Dalam tahap revisi yang dilakukan adalah membaca atau menilai apa

yang sudah ditulis, memperbaiki, mengubah, bahkan jika perlu

menambahkan sesuatu atau memperluas tulisan tadi.

c. Komponen-komponen Menulis

Menurut St. Y. Slamet komponen-komponen yang mengacu pada

keterampilan menulis meliputi: isi, organisasi isi, gramatika, diksi, dan

ejaan (2008: 120).

Page 37: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Isi, yang meliputi relevansi, tesis yang dikembangkan, keeksplisitan

analisis, dan ketepatan simpulan.

2) Organisasi isi, yang meliputi keutuhan, perpautan, pengembangan

gagasan atau pokok pikiran paragraf, dan organisasi keseluruhan

karangan.

3) Gramatika atau tata bahasa, yang meliputi ketepatan bentukan kata dan

keefektifan kalimat.

4) Diksi, yang meliputi ketepatan penggunaan kata yang berkenaan

dengan gagasan yang dikemukakan, kesesuaian penggunaan kata

dengan konteks, dan kebakuan kata.

5) Ejaan, yang meliputi penulisan huruf, kata, dan tanda baca.

d. Unsur-unsur Menulis

Menulis memang merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi ia

adalah berpikir untuk penanggap tertentu dan untuk situasi tertentu pula.

Salah satu tugas penting seorang penulis adalah menguasai unsur-unsur

pokok menulis dan berpikir yang akan banyak membantu dalam usaha

mencapai suatu tujuan. Menurut Fachruddin unsur-unsur yang paling

penting dalam menulis adalah: penemuan, penataan, dan gaya (1988: 7).

1) Penemuan, yang dimaksud dengan penemuan dalam hal ini adalah

proses didapatkannya ide yang akan dibicarakan atau didapatkannya

atau ditulis.

2) Penataan, dengan penataan dimaksudkan proses penemuan dasar-dasar

pengaturan yang memungkinkan diorganisasikannya ide-ide

sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan dipercayai oleh

pembaca.

3) Gaya, gaya ialah proses penentuan pilihan mengenai struktur kalimat

dan diksi yang akan dipakai dalam tulisan yang hendak disusun.

Ketiganya merupakan bagian dari suatu kesatuan proses mental

yang berlangsung serentak, yang dalam kenyataan sesungguhnya sulit

untuk dipisahkan yang satu dari yang lainnya.

Page 38: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

e. Tujuan Menulis

Peck dan Schulz (1969: 67) mengemukakan beberapa tujuan

menulis bagi siswa antara lain: 1) Membantu para siswa memahami

bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan

menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya

tulis dan kegiatan menulis; 2) Mendorong para siswa mengekspresikan diri

mereka secara bebas dalam tulisan; 3) Mengajar para siswa menggunakan

bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis; 4) Mengembangkan

pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa

menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan

pada diri sendiri secara bebas (H G Tarigan, 1986: 9). Sedangkan menurut

Hugo Hartig tujuan penulisan suatu tulisan adalah: assignment purpose,

altruistic purpose, persuasive purpose, informational purpose, self-

expressive purpose, creative purpose, problem-solving purpose (H G

Tarigan, 1986: 24-25).

1) Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan

sendiri.

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para

pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan

kepada para pembaca.

Page 39: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi

keinginan kreatif di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang

ideal, seni idaman. Tulisan yang bertuuan mencapai nilai-nilai artistik,

nilai-nilai kesenian.

7) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah

yang dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta

menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-

gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

f. Manfaat Menulis

Menurut Suparno dan M. Yunus banyak manfaat yang dapat

dipetik dari menulis, antara lain: meningkatkan kecerdasan,

mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian,

dan mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

(2010: 1.4). Sedangkan Ismail Kusmayadi mengemukakan manfaat

menulis adalah sebagai berikut: 1) Berusaha mencari sumber informasi

tentang topik yang akan ditulis. Wawasan kita tentang topik yang akan

dibahas semakin bertambah; 2) Berusaha belajar, berpikir, dan bernalar

tentang sesuatu. Kita berusaha menjaring informasi, menghubung-

hubungkan, dan menarik kesimpulan; 3) Menyusun gagasan secara tertib

dan sistematis; 4) Menuangkan gagasan ke atas kertas. Gagasan yang

ditulis memungkinkan untuk direvisi; 5) Dipaksa belajar secara aktif; 6)

Terbiasa berpikir secara tertib dan sistematis (2011: 39).

Page 40: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

g. Ragam Wacana

Menurut Suparno dan M. Yunus tulisan atau karangan dapat

disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana, diantaranya: deskripsi,

narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi (2010: 1.11-1.13).

1) Deskripsi (Pemerian)

Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau

menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,

pengalaman dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan

atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca

sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri

apa yang dialami penulisnya,

2) Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)

Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses

kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran

yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan,

atau rangkaian terjadinya sesuatu hal.

3) Eksposisi (Paparan)

Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk

menerangkan, menyampaikan atau menguraikan sesuatu hal yang

dapat memperluas atau menambah pengetahuan atau pandangan

pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada

maksud mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya.

4) Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)

Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk

meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh

penulisnya. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran

pembaca, maka penulis akan menyajikan secara logis, kritis, dan

sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat keobjektifan dan

kebenaran yang disampaikan sehingga dapat menghapus konflik dan

keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.

Page 41: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5) Persuasi

Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk

mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal

yang disampaikan penulisnya.

h. Menulis Narasi

Menurut Chaedar dan Senny, “Narasi berasal dari kata to narrate,

yaitu bercerita. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara

kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi” (2007: 119). Walau

demikian, narasi bisa saja dimulai dari peristiwa di tengah atau paling

belakang, sehingga memunculkan flashback. Narasi bisa bergaya kisahan

orang pertama sehingga terasa subjektivitas pengarangnya, atau orang

ketiga sehingga terdengar lebih objektif. Sedangkan menurut Gorys Keraf,

“Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan

suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca

melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu” (2003: 135-136). Sebab itu,

unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan dan

tindakan. Narasi juga dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang

sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan

menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau

dapat juga dirumuskan dengan cara lain, narasi adalah suatu bentuk

wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada

pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Suparno dan M. Yunus mengemukakan bahwa, “Narasi adalah

ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa.

Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu

hal” (2010: 1.11). Bentuk karangan ini dapat kita temukan misalnya pada

karya prosa atau drama, biografi atau autobiografi, laporan peristiwa, serta

resep atau cara membuat dan melakukan sesuatu hal.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa narasi

adalah salah satu ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

Page 42: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

peristiwa sehingga pembaca dapat seolah-olah melihat atau mengalami

sendiri peristiwa itu sehingga memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya

kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya

sesuatu kejadian.

i. Langkah-langkah Menulis Narasi

Dalam menulis ada langkah-langkah yang perlu diketahui, begitu

juga dalam menulis karangan narasi. Langkah-langkah Mengarang

menurut Masnur Muslich (2007) bahwa “Langkah menyusun narasi,

dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide”. Cerita dirangkai

dengan menggunakan rumus 5 W dan 1 H, antara lain setting atau lokasi

cerita, pelaku dalam cerita, isi cerita, waktu peristiwa-peristiwa

berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita

itu dipaparkan. Sedangkan prosedur pelaksanaan menulis narasi dengan

teknik Skrambel menurut Suyatno (2007: 45) adalah sebagai berikut: 1)

Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan belajar yang akan dilakukan siswa;

2) Siswa diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang kurang jelas

(menggali ide); 3) Kegiatan menyusun dan mencocokkan paragraf

dilombakan; 4) Kelompok/siswa yang paling cepat dan benar mendapat

skor tertinggi; 5) Setelah diberi aba-aba, siswa mulai mengurutkan

paragraf demi paragraf secara logis dan runtut dengan cara memberikan

nomor di buku tulis dengan penanda kalimat awal dalam paragraf

(mencari); 6) Setelah semua siswa/kelompok selesai, maka langkah

selanjutnya adalah mencocokkan jawaban siswa/hasil kerja siswa dengan

kunci paragraf yang benar (menemukan); 7) Guru merefleksikan kegiatan

belajar yang telah dilakukan.

Dalam penulisan karangan narasi ada hal lain yang hendak

diperhatikan antara lain: menentukan tema dan amanat; menetapkan

sasaran pembaca; merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan

ditampilkan dalam bentuk skema alur; membagi peristiwa utama tersebut

ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita; merinci peristiwa-

Page 43: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita;

dan menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang cerita.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan yaitu :

Penelitian RM Indriani Widiyati (2005) yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel Pada Siswa

Kelas IV SD PL Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005,

menyimpulkan bahwa dengan digunakannya teknik Skrambel dapat

meningkatkan ketrampilan membaca pemahaman siswa. Hal itu terlihat dari

hasil tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II, seluruhnya

menunjukkan ada kenaikan. Hasil tes awal dan tes akhir sikllus I diperoleh t =

7,547 lebih besar dari taraf signifikansi 5 %. Hasil tes akhir siklus I dan tes

akhir siklus II diperoleh t = 8,018 lebih besar dari taraf signifikansi 5%.

Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik

Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas

IV SD PL Bernardus Semarang.

Penelitian Tetra Fajar Kurniati (2010) yang berjudul Meningkatkan

Kemampuan Menulis Narasi Melalui Media Gambar Seri Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Panularan

No.06 Laweyan, Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, menyimpulkan bahwa

dengan digunakannya media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

menulis narasi siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

kemampuan menulis narasi pada setiap siklusnya yaitu pada tindakan

prasiklus nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa 60, siklus I nilai

rata-rata kemampuan menulis narasi siswa 62,58, dan siklus II nilai rata-rata

kemampuan menulis narasi siswa 67,52. Tingkat ketuntasan belajar siswa

pada prasiklus sebanyak 13 siswa atau 38,23%. Pada siklus I sebanyak 22

siswa atau 64,70%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 29 siswa atau 85,29%.

Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,59%.

Sedangkan peningkatan ketuntasan dari prasiklus sampai siklus II sebesar

Page 44: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

47,06%. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi siswa

kelas IV SD Negeri Panularan No.06 Laweyan Surakarta.

C. KERANGKA BERPIKIR

Kondisi awal menunjukkan bahwa hasil belajar menulis narasi siswa

kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tahun

pelajaran 2011/2012 rendah. Hal ini disebabkan guru belum menggunakan metode

dan teknik pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran menulis narasi.

Guru biasanya menjelaskan apa itu arti menulis narasi, memberi contoh,

kemudian meminta siswa untuk menulis lagi tulisan narasi sesuai apa yang sudah

dicontohkan oleh guru. Namun, kegiatan ini tidak membuahkan hasil efektif.

Sebagian siswa masih banyak yang tidak mampu untuk menuangkan apa yang ada

dipikirannya dalam sebuah tulisan dikarenakan siswa kurang tertarik dalam proses

pembelajaran karena mereka merasa bosan dan kurang memperhatikan apa yang

dijelaskan oleh guru.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan tindakan melalui

kegiatan pembelajaran yang bersiklus. Kegiatan pembelajaran yang bersiklus

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi. Pada kegiatan

pembelajaran tersebut, peneliti menerapkan teknik Skrambel. Teknik Skrambel ini

merupakan teknik yang menarik yaitu berpusat pada siswa karena siswa

menemukan sendiri pengalaman belajarnya dan teknik yang digunakan juga

menunjang untuk meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan semangat

siswa dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya berujung pada

peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam menulis narasi mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

Dengan digunakannya teknik Skrambel diduga dapat meningkatkan

perhatian siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa

meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Kerangka berpikir ini dapat dijelaskan

pada gambar 2.1.

Page 45: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, dapat

dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

Teknik Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi siswa kelas IV

SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tahun 2012.

Kondisi awal

Pembelajaran yang bersifat konvensional

Hasil belajar menulis narasi

rendah

Dengan menerapkan teknik Skrambel hasil belajar

menulis narasi meningkatKondisi

akhir

Penerapan teknik Skrambel

Tindakan

Siklus IIRefleksi dari siklus I dan

Pembelajaran dilakukan

dengan teknik Skrambel

Siklus IPembelajaran

dilakukan dengan teknik

Skrambel

Page 46: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan di SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri. SD Negeri I Giriharjo memiliki 6

ruang kelas, sedangkan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah siswa kelas IV.

Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah karena

waktu, biaya, dan tempat penenelitian dapat dijangkau dengan mudah oleh

peneliti. Kemudian sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai obyek

penelitian yang sejenis dan berdasarkan observasi peneliti di lapangan,

terdapat permasalahan dalam menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I

Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran

2011/2012 selama enam bulan yaitu mulai bulan Februari sampai bulan Juli

2012. Dengan rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada

lampiran 1 halaman 86.

B. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 semester

genap sebanyak 25 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 15 dan siswa

perempuan berjumlah 10 siswa. Siswa kelas IV sebagai subjek yang kegiatan

pembelajarannya diamati dan dikenai tindakan. Selain siswa, guru juga menjadi

subjek penelitian berkaitan dengan kegiatan guru saat mengajar. Sedangkan objek

penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis narasi

dengan menggunakan teknik Skrambel.

Page 47: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

C. BENTUK DAN STRATEGI PENELITIAN

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan dari masalah-masalah yang diajukan dalam penelitian

ini, maka bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini, tindakan yang dimunculkan berupa penerapan teknik

Skrambel guna meningkatkan hasil belajar menulis narasi pada siswa kelas

IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri.

Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan

peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru,

dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

(Mulyasa, 2010: 11).

Dengan menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas ini mampu

menyerap informasi-informasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar

yang lebih profesional dan optimal.

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini berupa tindakan

(action) yang menggunakan model siklus. Langkah-langkah pelaksanaan

PTK dilakukan melalui empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Siklus-siklus

tersebut dijelaskan dalam Mulyasa (2010: 70-73) sebagai berikut.

D. SUMBER DATA

Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Data atau

informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji diperoleh sebagai

data kualitatif. Informasi tersebut digali dari beragam sumber data dan jenis data

yang dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Nara sumber, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa.

2. Arsip nilai kelas IV.

3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran menulis narasi di SD Negeri I

Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri.

Page 48: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Wawancara

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV

SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri pada awal

penelitian untuk memperoleh informasi tentang proses pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya menulis narasi.

2. Observasi

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang

subjek yang akan diamati, waktu dan tempatnya. Observasi dilakukan

terhadap guru kelas dan siswa di SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri tahun pelejaran 2011/2012.

Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan

guru dan siswa di dalam kelas. Peran peneliti dalam kegiatan ini adalah

melaksanakan pembelajaran. Peneliti juga berkolaborasi dengan guru kelas

yang akan berperan sebagai observer. Guru kelas mengamati jalannya

pembelajaran di kelas sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung. Selain mengamati proses pembelajaran di

kelas juga mengamati kerja peneliti dalam mengelola kelas dan dalam

menerapkan teknik Skrambel. Observasi siswa difokuskan pada hasil belajar

menulis narasi selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan observasi

terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam menerapkan teknik

Skrambel.

3. Tes

Dua jenis tes yang sering dipergunakan sebagai alat pengukur adalah

tes lisan dan tes tertulis. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

tertulis. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

menulis narasi siswa di SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

Page 49: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Dokumentasi

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini menggunakan dokumen

tertulis. Catatan dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

a. Buku laporan guru pada wali murid untuk mengetahui prestasi belajar

siswa.

b. Data pribadi siswa untuk mengetahui data dan kemampuan dasar yang

dimiliki oleh siswa.

c. Data ulangan harian mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa yang

merupakan subyek penelitian.

F. VALIDITAS DATA

Data yang telah berhasil dikumpulkan dalam penelitian harus diusahakan

kemantapan dan kebenarannya. Guna menjamin dan mengembangkan validitas

data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Trianggulasi Sumber

Melalui trianggulasi sumber, dapat diarahkan pengumpulan data

melalui berbagai sumber data yang berbeda. Dalam hal ini data yang sama

atau sejenis akan lebih akurat jika digali dari beberapa sumber data yang

berbeda. Data yang diperoleh berasal dari kepala sekolah, guru, dan siswa SD

Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran

2011/1012. Data yang diperoleh berupa data hasil wawancara terhadap guru

dan kepala sekolah serta data angket dan hasil observasi siswa.

2. Trianggulasi Teknik

Jenis trianggulasi ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data

sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang

berbeda. Di sini lebih ditekankan pada pengumpulan data dengan teknik atau

metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara terhadap guru SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Apabila

Page 50: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

hasil data yang diperoleh dengan tiga metode tersebut berbeda, maka

dilakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk

memastikan data mana yang dianggap benar.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

yang akan diceritakan kepada orang lain.

Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis

model interaktif Milles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2009: 338-345). Analisis model

interaktif Milles dan Huberman tersebut dapat dijelaskan dalam gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan Siklus Analisis Interaktif Miles Huberman dalam Sugiyono

Pengumpulan Data(Data Collection)

Reduksi Data(Data Reduction)

Penyajian Data(Data Display)

Kesimpulan-kesimpulanPenarikan / Verifikasi

Page 51: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dari bagan tersebut di atas, langkah yang ditempuh dalam penelitian ini

adalah :

1. Melakukan analisis awal, bila data yang didapatkan di kelas sudah cukup data

yang dikumpulkan. Data dalam penelitian ini data diperoleh dari dokumentasi

guru dan siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri tahun 2011/2012.

2. Mengembangkan bentuk sajian data dengan menyusun coding dan matrik

yang berguna untuk penelitian selanjutnya. Yang dimaksudkan dalam tahap

ini adalah menentukan alternatif untuk mengadakan penelitian.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar unsur.

Yang dimaksudkan dalam langkah ini adalah dengan menerapkan alternatif

yang telah dipilih di dalam kelas tersebut.

4. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian. Yang dimaksudkan

dalam langkah ini adalah menentukan kesimpulan dari penelitian alternatif

yang dipilih. Kesimpulan ini didapatkan dari beberapa pertimbangan data

yang diperoleh setelah tes dan observasi selama pembelajaran berlangsung.

5. Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam

laporan akhir penelitian. Yang dimaksudkan dalam langkah ini adalah dengan

mengembangkan saran dalam laporan akhir penelitian.

H. INDIKATOR KINERJA

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar menulis

narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo dapat meningkat. Peningkatan

hasil belajar menulis narasi memperoleh nilai 70 lebih dari 80%.

I. PROSEDUR PENELITIAN

Proses penelitian pembelajaran ini dilakukan dalam dua siklus yang

masing-masing terdiri atas empat tahapan, yaitu : 1) perencanaan (planning), 2)

Pelaksanaan tindakan (action), 3) Pengamatan (observation), dan 4) Refleksi

(reflection).

Page 52: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Rancangan siklus penelitian tindakan kelas tersebut dapat dilihat pada

gambar 3.2.

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian

1. Siklus I

Penulis berencana melakukan tindakan peningkatan hasil belajar

siklus I dengan fokus menerapkan teknik Skrambel.

a. Perencanaan (Planning)

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri I

Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri. Fokus dari

penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil balajar

menulis narasi. Tindakan yang dilakukan berupa penerapan teknik

Skrambel.

4. Refleksi 2. Tindakan

3. Observasi

1. Rencana

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 53: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Adapun perencanaan itu sebagai berikut :

1) Meminta izin kepala sekolah untuk mengadakan kegiatan

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar menulis narasi siklus

I.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas IV dengan standar kompensi (SK),

kompetensi dasar (KD) dan indikator tentang menulis narasi.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.

4) Menyiapkan soal tes dan lembar observasi setelah dilaksanakan

pembelajaran.

5) Menyiapkan lembar penilaian.

b. Pelaksanaan (Action)

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai RPP yang

telah dibuat. Tindakan perbaikan Siklus I ini dilakukan melalui tahap :

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan menerapkan

teknik Skrambel.

1) Kegiatan Awal

a) Menyampaikan apersepsi serta motivasi

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Kegiatan ini, terdapat interaksi antara guru dengan siswa. Siswa

menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang kemampuan yang

dimilkinya berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam

hal ini siswa menggali kemampuannya dalam keterampilan

menulis. Guru meminta siswa menuliskan suatu kalimat di papan

tulis untuk mengetahui kemampuan menulis siswa.

b) Elaborasi

Dalam kegiatan ini, guru melaksanakan pembelajaran

menggunakan teknik Skrambel. Dengan membagi siswa menjadi

kelompok-kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 3 sampai

Page 54: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4 siswa. Dalam teknik Skrambel, siswa saling bekerjasama dengan

temannya untuk mengerjakan tugas dari guru yaitu mengurutkan

kalimat-kalimat dalam satu paragraf yang sudah diacak letaknya

menjadi sebuah wacana yang utuh dan logis, sedangkan guru

memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan begitu,

akan tercipta interaksi antara siswa dengan siswa dan guru dengan

siswa. Setiap siswa harus bisa mempertanggungjawabkan hasil

pekerjaan/diskusinya dengan temannya. Sehingga materi harus

benar-benar dikuasai oleh siswa.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru meluruskan hasil pekerjaan siswa

yang kurang tepat dengan memberikan teks wacana asli dan

memberi pemantapan materi yang sudah dipelajari.

3) Kegiatan Akhir/Penutup

Guru bersama siswa mengambil simpulan secara keseluruhan tentang

materi yang telah disampaikan dan mengadakan evaluasi, untuk

mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai. Guru juga

memberikan penguatan/ motivasi kepada siswa, pemberian PR dan

menyampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

c. Pengamatan (Observation)

Tahap observasi ini dilakukan untuk mengamati keadaan dan

tingkah laku siswa ketika pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan

teknik Skrambel. Observasi juga dilakukan pada kinerja guru ketika

menerapkan teknik Skrambel. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah keadaan dan tingkah laku siswa dan kinerja guru sudah sesuai

dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Sehingga

hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

Indikator yang ingin dicapai guru dalam pembelajaran yaitu

sebagai berikut:

1) Cara guru menerapkan teknik Skrambel.

Page 55: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2) Cara guru menggunakan media yang relevan dengan materi

pembelajaran.

3) Cara guru mengadakan penilaian dalam akhir kegiatan.

Sedangkan indikator–indikator keberhasilan siswa adalah sebagai

berikut:

1) Minat dan perhatian siswa mengikuti pembelajaran.

2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran.

3) Peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya dalam materi menulis narasi.

4) Kemampuan memecahkan masalah.

5) Ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan tugas dari guru.

6) Kerjasama dalam kelompok.

d. Refleksi (Reflection)

Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti melakukan diskusi dengan

guru untuk melihat kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran

tersebut, dan mencari solusi bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi

kendala tersebut. Yang terpenting, dalam refleksi ini peneliti melakukan

evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan, apakah telah sesuai dengan

rancangan skenario yang telah dibuat. Jika ternyata belum sesuai dengan

yang diharapkan maka perlu adanya rancangan ulang berupa perbaikan,

modifikiasi dan atau jika dirasakan sangat perlu, maka akan disusun

skenario baru untuk melakukan siklus berikutnya.

2. Siklus II

Berdasarkan hasil temuan pada siklus I, peneliti berencana

melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan fokus perbaikan

pembelajaran dengan mengoptimalkan penerapkan teknik Skrambel.

a. Tahap Perencanaan

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif

pemecahan masalah.

Page 56: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas IV dengan standar kompensi (SK),

kompetensi dasar (KD) dan indikator tentang materi menulis narasi.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.

4) Menyiapkan soal tes dan lembar observasi setelah dilaksanakan

pembelajaran.

5) Menyiapkan lembar penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada silkus II ini harus berdasarkan

refklesi dari Siklus I. Jadi dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah

dengan:

1) Melakukan tindakan perbaikan skenario pembelajaran pada siklus I.

2) Guru tetap menerapkan teknik Skrambel dalam pembelajaran.

3) Siswa melaksanakan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah

teknik Skrambel.

4) Guru memantau jalannya pelaksanaan pembelajaran dan mamantau

hasil belajar Bahasa Indonesia siswa khususnya pada materi menulis

narasi.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi disini sama dengan pada siklus 1 yaitu

melakukan pengamatan pada aktivitas dan tingkah laku siswa dan guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang

dimaksudkan disini adalah dengan proses pembelajaran dengan teknik

Skrambel diterapkan.

d. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini yang dilakukan peneliti adalah merefleksi dan

mengevaluasi tahap observasi pada siklus II. Tahap refleksi ini

menentukan apakah target yang telah ditentukan yaitu hasil belajar

menulis narasi sudah sesuai dengan target apa belum.

Page 57: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. KONDISI AWAL

Kondisi awal pembelajaran menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri I

Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri diperoleh dari wawancara

dengan guru kelas dan data nilai pada tindakan prasiklus. Berdasarkan wawancara

dengan guru kelas diperoleh keterangan bahwa selama ini pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya menulis narasi berlangsung lancar. Siswa memahami materi

yang disampaikan guru, namun siswa belum sepenuhnya mampu untuk

menuangkan ide dan gagasannya dalam sebuah tulisan dengan baik.

Siswa mudah merasa bosan karena pembelajaran yang kurang menarik.

Guru hanya menyuruh siswa mengerjakan tugas membuat karangan, menceritakan

pengalaman siswa yang berkesan, seperti pengalaman berlibur, pergi ke rumah

nenek, dan sebagainya. Guru tidak menggunakan media dan teknik pembelajaran

yang tepat sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik terhadap

pembelajaran.

Pembelajaran menulis kurang terlalu diperhatikan oleh guru. Dari 16 kali

pertemuan yang setiap pertemuannya ada 35 menit dalam satu semester, guru

hanya mengalokasikan 3 x 35 menit untuk kegiatan menulis. Sehingga hasil

belajar menulis siswa kurang maksimal. Peneliti melakukan tindakan prasiklus

untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar menulis narasi siswa. Tindakan

prasiklus dilakukan dengan meminta siswa untuk membuat karangan mengenai

pengalaman berkesan yang pernah dialami siswa. Sehingga diperoleh data awal

nilai menulis narasi dari penelitian ini. Berikut daftar nilai menulis narasi siswa

pada tindakan prasiklus yang disajikan dalam bentuk tabel 4.1.

Page 58: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.1 Data Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan Prasiklus

Nomor Induk

SiswaNilai

Nomor Induk

SiswaNilai

2670 46 2693 52

2679 35 2694 53

2681 47 2695 82

2682 86 2696 84

2683 61 2697 61

2684 47 2698 85

2685 77 2699 65

2686 71 2700 87

2687 59 2701 76

2688 65 2717 55

2689 46 2759 62

2690 56

2691 71 Jumlah Nilai 1600

2692 71 Nilai Rata-rata 64

Berdasarkan tabel 4.1, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai

menulis siswa seperti terlihat pada tabel 4.2.

Page 59: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

0

1

2

3

4

5

6

35-43 44-52 53-61 62-70 71-79 80-88

4%

20%

24%

12%

20% 20%

Frekuensi Hasil Belajar Menulis Narasi Tindakan Prasiklus

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan

Prasiklus

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

35-43

44-52

53-61

62-70

71-79

80-88

1

5

6

3

5

5

4%

20%

24%

12%

20%

20%

Jumlah 25 100%

Nilai Tertinggi 87

Nilai Terendah 35

Nilai Rata-rata 1600 : 25 = 64

Siswa Belajar Tuntas (10 : 25) X 100% = 40%

Distribusi frekuensi nilai menulis narasi siswa pada tindakan prasiklus

yang terlihat pada tabel 4.2 dapat disajikan pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Menulis Narasi Siswa pada Tindakan Prasiklus

Page 60: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan tindakan

prasiklus, siswa yang memperoleh nilai 35-44 sebanyak 1 siswa atau 4%, siswa

yang memperoleh nilai 45-54 sebanyak 6 siswa atau 24%, siswa yang

memperoleh nilai 55-64 sebanyak 6 siswa atau 24%, siswa yang memperoleh nilai

65-74 sebanyak 5 siswa atau 20%, siswa yang memperoleh nilai 75-84 sebanyak 4

siswa atau 16%, siswa yang memperoleh nilai 85-94 sebanyak 3 siswa atau 12%.

Sementara itu, pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan

menulis siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

Berdasarkan data tersebut, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu ≥ 70 sebanyak 10 siswa atau 40%. Sehingga pembelajaran menulis

siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri

perlu dilakukan tahap pelaksanaan tindakan perbaikan.

B. DESKRIPSI HASIL TINDAKAN

Penelitian tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait

dengan pembelajaran menulis narasi ini dilakukan dalam dua siklus yang setiap

siklus meliputi dua kali pertemuan. Setiap pertemuan mengalokasikan waktu 3 X

35 menit. Setiap siklus yang dilakukan terdiri dari empat tahap, yaitu: 1)

perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi tindakan; dan 4)

analisis dan refleksi.

Adapun rincian hasil pelaksanaan tindakan setiap siklus adalah sebagai

berikut:

1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Kondisi awal dan nilai menulis narasi siswa pada hasil tindakan

prasiklus menunjukkan bahwa kualitas belajar dan hasil belajar menulis

narasi siswa masih rendah. Proses pembelajaran belum berjalan secara

optimal, hal ini dilihat dari hasil tindakan prasiklus yang dilakukan.

Pada siklus pertama, tahap perencanaan tindakan dilakukan pada

hari Senin, 2 April 2012. Peneliti mengawali penelitian dengan melakukan

perencanan tindakan yang mencakup kegiatan sebagai berikut:

Page 61: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1) Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

menulis narasi. Kegiatan ini mencakup kegiatan menyusun silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis narasi untuk dua

kali pertemuan 2 X (3 X 35 menit) untuk selanjutnya dikonsultasikan

dengan guru kelas.

2) Perancangan skenario pembelajaran menulis narasi. Skenario

pembelajaran dengan teknik Skrambel ini meliputi langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dengan

menggali pengetahuan siswa mengenai macam-macam bentuk

karangan.

b) Guru memberikan penjelasan materi tentang karangan narasi dan

penggunaan ejaan serta tanda baca.

c) Guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah menulis

karangan narasi.

d) Guru memberi contoh pilihan kata atau diksi yang biasa digunakan

untuk membuat karangan narasi misalnya pada suatu hari,

kemudian, lalu, dan lain sebagainya.

e) Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam contoh

karangan narasi.

f) Guru memberikan contoh cerita anak sederhana “Semut dan

Kepompong” yang sudah dikacaukan urutannya paragrafnya.

g) Siswa diminta untuk mendiskusikan karangan acak menjadi

karangan yang utuh bersama anggota kelompoknya.

h) Perwakilan siswa maju untuk membacakan hasil diskusi mereka.

i) Guru memberikan teks karangan asli yang sudah diurutkan

paragrafnya untuk membandingkannya dengan hasil pekerjaan

siswa.

j) Guru menugasi siswa untuk menulis kembali cerita anak “Semut

dan Kepompong” dengan menggunakan bahasa sendiri dan

memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca.

Page 62: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

k) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas.

l) Guru membenarkan kesalahan-kesalahan tulisan dari pekerjaan

siswa yang dibaca di depan kelas.

m) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari hasil belajar menulis

narasi.

n) Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran.

3) Peneliti merefleksi kembali aspek bahasa yang akan disunting dan

simbol yang digunakan untuk menandai letak kesalahan dalam tulisan

narasi. Berdasarkan hasil refleksi ini ditetapkan bahwa aspek bahasa

yang akan disunting didasarkan pada kondisi karangan siswa dan

diskusi yang telah dihasilkan bersama siswa.

4) Perancangan karangan acak yang akan dibagikan kepada siswa sebagai

tugas kelompok.

5) Persiapan media karangan narasi yang akan dipasang di depan kelas.

6) Penyusunan instrumen penelitian bersama observer. Instrumen

penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil

pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Sedangkan instrumen nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi dengan mengamati keaktifan

dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan yang berupa pembelajaran menulis

narasi dengan teknik Skrambel dilakukan dalam dua kali pertemuan.

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan siklus I

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Rabu, 11 April

2012 dan hari Kamis, 12 April 2012 di ruang kelas IV SD Negeri I

Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri. Masing-masing

pertemuan berlangsung selama tiga jam pelajaran (3 X 35 menit). Dalam

pelaksanaan tindakan I ini, peneliti bertindak sebagai penyampai materi

dalam pembelajaran menulis narasi di dalam kelas dan observer untuk

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Dalam hal ini,

Page 63: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

observer dilaksanakan oleh guru kelas yang bertindak sebagai pengamat

dengan posisi berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya

pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 11 April 2012 selama 3 jam pelajaran yaitu pukul 09.15-11.00 WIB

(jam ke-4, 5 dan 6). Di ruang kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan

Puhpelem Kabupaten Wonogiri tersebut telah dipersiapkan instrumen-

instrumen yang akan digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran

menulis narasi. Sarana pendukung tersebut adalah berupa Laser Compact

Disk (LCD) sebagai penayang materi yang hendak disampaikan, karangan

narasi, lembar kerja yang digunakan siswa sebagai lembar untuk menulis,

dan karangan narasi dalam bentuk acak. Secara rinci urutan pelaksanaan

tindakan siklus I pada pertemuan pertama ini meliputi langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa sebelum pelajaran

dimulai, kemudian guru melakukan presensi untuk mengetahui

kehadiran siswa dilanjutkan dengan melaksanakan apersepsi.

Pemberian apersepsi ini dilakukan guru untuk menggali pengetahuan

awal siswa dengan menanyakan tentang macam-macam bentuk

karangan.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang hendak

disampaikan kemudian guru memberikan penjelasan materi tentang

karangan narasi yang meliputi: pengertian karangan narasi, perbedaan

karangan narasi dengan jenis karangan yang lain, penggunaan ejaan

dan tanda baca, dan langkah-langkah menulis narasi. Pemberian materi

disampaikan dengan metode tanya jawab kemudian guru menguatkan

materi yang belum dipahami siswa.

3) Setelah siswa memahami materi tentang karangan narasi, kemudian

guru memberikan contoh karangan narasi “Semut dan Kepompong”

dalam bentuk paragraf acak untuk kemudian guru meminta siswa

bersama anggota kelompoknya agar mengurutkan paragraf acak

Page 64: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

tersebut menjadi karangan yang utuh dan mempunyai makna. Dalam

karangan tersebut sengaja dibuat terdapat beberapa kesalahan

bahasanya. Contoh karangan dalam bentuk acak tersebut adalah

sebagai berikut:

Semut Dan Kepompong

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut

terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya didalam tanah.

Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak

di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak

enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana".

"Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa

pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus

mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang

berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa

menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di

tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut

semakin tenggelam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam

lumpur penghisap. tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur

penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih

pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk

menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan

mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti di berikan

kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu,

semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan

jinak. ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang

lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat.

Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak!

terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak

Page 65: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung

didalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari

kembali bersinar hangatnya.

"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran

mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber

suara. Dilihatnya seekor kupu kupu yang indah terbang mendekatinya.

"Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek.

Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. aku bisa pergi ke mana saja

dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu

kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu.

Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupukupu.

4) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan

kelas, kemudian barulah guru memberikan karangan asli dalam bentuk

bacaan utuh di depan kelas dengan menggunakan Laser Compact Disk

(LCD) untuk dibandingkan dengan hasil pekerjaan dari kelompok

siswa. Setelah itu barulah guru bersama-sama siswa mencocokkan

bagian-bagian dari karangan yang penulisannya masih belum tepat

seperti contoh berikut:

Semut Dan Kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan

jinak. ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang

lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat.

Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak!

terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak

dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung

didalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari

kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut

terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya didalam tanah.

Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak

di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak

Page 66: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana".

"Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa

pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus

mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang

berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa

menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di

tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut

semakin tenggelam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.

"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran

mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber

suara. Dilihatnya seekor kupu kupu yang indah terbang mendekatinya.

"Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek.

Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. aku bisa pergi ke mana saja

dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu

kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu.

Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupukupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam

lumpur penghisap. tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur

penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih

pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk

menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan

mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti di berikan

kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu,

semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

5) Setelah siswa benar-benar paham mengenai hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menulis karangan narasi kemudian guru

membagikan lembar kerja kepada siswa dan meminta siswa menulis

kembali karangan “Semut dan Kepompong” dengan bahasa mereka

sendiri dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda bacanya.

Page 67: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

6) Sebagian dari siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas kemudian guru memberikan tanggapan dari hasil

pekerjaan siswa tersebut.

7) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karangan yang telah

dibuat.

Pembelajaran menulis karangan narasi dilanjutkan pada

pertemuan kedua. Pelaksanaan tindakan untuk siklus I pertemuan kedua

tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2012 selama tiga jam

pelajaran yaitu pukul 09.15-11.00 WIB (jam ke-4, 5, dan 6). Seperti pada

pertemuan sebelumnya, di ruang kelas IV SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tersebut telah dipersiapkan

instrumen yang digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran

menulis narasi. Sarana pendukung tesebut berupa Laser Compact Disk

(LCD) sebagai penayang materi yang hendak disampaikan, karangan

narasi, lembar kerja yang digunakan siswa sebagai lembar untuk menulis,

dan karangan narasi dalam bentuk acak. Seperti pertemuan sebelumnya,

pada kesempatan ini teknik yang digunakan masih sama yaitu dengan

teknik Skrambel namun berbeda dengan pertemuan sebelumnya siswa

diminta untuk menulis karangan narasi berdasar pada pengalaman siswa

sendiri. Adapun urutan pelaksanaan tindakan I pada pertemuan kedua ini

meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa sebelum pelajaran

dimulai, kemudian guru melakukan presensi untuk mengetahui

kehadiran siswa dilanjutkan dengan melaksanakan apersepsi.

Apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2) Guru mengulang kembali materi lalu yang masih belum dimengerti

siswa dan membenarkan kesalahan-kesalahan penulisan yang

dilakukan siswa melalui tugas menulis karangan pada pertemuan

sebelumnya.

Page 68: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3) Setelah siswa memahami kesalahan-kesalahan penulisan pada hasil

pekerjaan pada pertemuan yang lalu dan diberikan pembenaran oleh

guru kemudian guru memberikan contoh karangan narasi “Jatuh di

Tempat Makan Kuda” dalam bentuk paragraf acak untuk kemudian

guru meminta siswa bersama anggota kelompoknya agar mengurutkan

paragraf acak tersebut menjadi karangan yang utuh dan mempunyai

makna. Dalam karangan tersebut sengaja dibuat terdapat beberapa

kesalahan bahasanya. Contoh karangan dalam bentuk acak tersebut

adalah sebagai berikut:

Jatuh di Tempat makan Kuda

waktu itu aku ikut pamannya ibuku, rumahnya merangkap

sebagai warung kelontong. Rumahnya dipinggir jalan dipertigaan

jalan. Kendaraan yang dominan saat itu adalah delman. Di jalan sekitar

warung itu merupakan tempat dokar parkir menunggu penumpang.

Biasanya jika sudah “narik” saat mangkal kuda di beri minum dan

makan. Makanan kuda adalah rumput yang sudah dipotong kecil-kecil

(dicacah) dicampur dedak dan diberi air. Makanan kuda tersebut

ditaruh di dalam ember.

Cerita ini terjadi saat aku masih sekolah TK. Hari itu hari

Minggu jadi tidak kesekolah. Masih pagi sekitar jam 8.00 aku sudah

mengambil layangan dan coba menaikkan layangan. Pagi itu udara

masih tenang belum ada angin bertiup. Tapi namanya anak kecil tidak

berpikir ada angin atau tidak, yang penting main layangan. disuruh

makanpun bilang nanti saja.

Saat mundur terus itu tiba-tiba “gubrak” aku tersandung benda

yang ada di belakangku. Benda itu tak lain ember tempat makanan

kuda. Akupun jatuh terduduk di ember tempat makan kuda alias

komboran itu. Sakitnya tidak seberapa tapi saat aku terduduk diember

itu kepala kuda berada di atas kepalaku dengan giginya yang besar-

besar. Aku takut kalau digigit, maka aku menangis keras keras.

Kemudian ditolong oleh pak Kusir dan dibawa masuk kerumah. Celana

Page 69: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

belepotan dedak dan rumput. Untungnya kuda tadi tidak kaget. Kalau

kaget dan terus lari bisa-bisa aku Tertabrak dan terlindas dokarnya.

Sejak itu aku tidak boleh lagi main layangan di jalanan.

Aku bermain didepan rumah dan sekitarnya. Karena belum lihai

dan tidak ada angin maka layangan pun tidak naik-naik. Namun begitu

aku terus saja mencoba. Kalau kurang angin, main layangan biasanya

menaikkannya sambil mundur-mundur. Demikian juga aku terus

mencoba dengan manarik narik benang layangan dan sambil mundur.

Kalau sudah begitu tidak lagi memperhatikan sekitar, yang dilihat

adalah layangan yang tidak naik-naik.

4) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan

kelas, kemudian barulah guru memberikan karangan asli dalam bentuk

bacaan utuh di depan kelas dengan menggunakan Laser Compact Disk

(LCD) untuk dibandingkan dengan hasil pekerjaan dari kelompok

siswa. Setelah itu barulah guru bersama-sama siswa mencocokkan

bagian-bagian dari karangan yang penulisannya masih belum tepat

seperti contoh berikut:

Jatuh di Tempat makan Kuda

Cerita ini terjadi saat aku masih sekolah TK. Hari itu hari

Minggu jadi tidak kesekolah. Masih pagi sekitar jam 8.00 aku sudah

mengambil layangan dan coba menaikkan layangan. Pagi itu udara

masih tenang belum ada angin bertiup. Tapi namanya anak kecil tidak

berpikir ada angin atau tidak, yang penting main layangan. disuruh

makanpun bilang nanti saja.

waktu itu aku ikut pamannya ibuku, rumahnya merangkap

sebagai warung kelontong. Rumahnya dipinggir jalan dipertigaan

jalan. Kendaraan yang dominan saat itu adalah delman. Di jalan sekitar

warung itu merupakan tempat dokar parkir menunggu penumpang.

Biasanya jika sudah “narik” saat mangkal kuda di beri minum dan

makan. Makanan kuda adalah rumput yang sudah dipotong kecil-kecil

Page 70: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(dicacah) dicampur dedak dan diberi air. Makanan kuda tersebut

ditaruh di dalam ember.

Aku bermain didepan rumah dan sekitarnya. Karena belum lihai

dan tidak ada angin maka layangan pun tidak naik-naik. Namun begitu

aku terus saja mencoba. Kalau kurang angin, main layangan biasanya

menaikkannya sambil mundur-mundur. Demikian juga aku terus

mencoba dengan manarik narik benang layangan dan sambil mundur.

Kalau sudah begitu tidak lagi memperhatikan sekitar, yang dilihat

adalah layangan yang tidak naik-naik.

Saat mundur terus itu tiba-tiba “gubrak” aku tersandung benda

yang ada di belakangku. Benda itu tak lain ember tempat makanan

kuda. Akupun jatuh terduduk di ember tempat makan kuda alias

komboran itu. Sakitnya tidak seberapa tapi saat aku terduduk diember

itu kepala kuda berada di atas kepalaku dengan giginya yang besart-

besar. Aku takut kalau digigit, maka aku menangis keras keras.

Kemudian ditolong oleh pak Kusir dan dibawa masuk kerumah. Celana

belepotan dedak dan rumput. Untungnya kuda tadi tidak kaget. Kalau

kaget dan terus lari bisa-bisa aku Tertabrak dan terlindas dokarnya.

Sejak itu aku tidak boleh lagi main layangan di jalanan.

5) Setelah siswa benar-benar paham mengenai hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menulis karangan narasi kemudian guru

membagikan lembar kerja kepada siswa dan meminta siswa menulis

karangan dari pengalaman siswa yang paling berkesan sesuai dengan

contoh dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda bacanya.

6) Sebagian dari siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas kemudian guru memberikan tanggapan dari hasil

pekerjaan siswa tersebut.

7) Setelah serangkaian aktivitas tersebut, guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil karangan yang telah dibuat siswa.

8) Guru melakukan refleksi berupa pemberian penguatan dan simpulan

mengenai materi pelajaran tentang menulis narasi yang telah

Page 71: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dilaksanakan selama dua kali pertemuan dan menutup pelajaran

dengan salam di akhir pelajaran.

c. Observasi Tindakan

Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan teknik Skrambel. Pengamatan ini difokuskan pada

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa selama proes pembelajaran berlangsung yang dilakasanakan

dengan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk

memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menulis

narasi dengan menggunakan teknik Skrambel dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun serta untuk

mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan teknik

Skrambel yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada kemampuan

menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri.

Dalam penelitian ini, guru kelas IV bertindak sebagai observer.

Observer mengamati jalannya pembelajaran dengan pedoman observasi

yang telah dibuat. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku

paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan

tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi dalam pembelajaran,

namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran

termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Hasil observasi terhadap

kegiatan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai

berikut:

Pertemuan I

1) Kegiatan Siswa

Obseravasi kegiatan siswa dalam pembelajaran pada

pertemuan I siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Page 72: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan I Siklus I

No. Aspek yang DinilaiHasil Pengamatan

KetSB B C K

1. Siswa tekun mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 3

2. Siswa aktif dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 3

3. Siswa memberikan respon positif pada

Bahasa Indonesia khususnya materi menulis

narasi.

√ 2

3. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada

guru.√ 2

4. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru. √ 3

5. Siswa memahami penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru.√ 2

6. Siswa mampu mengerjakan tugas yang

berikan guru yang meliputi :

a. Tugas Individu √ 3

b. Tugas kelompok √ 3

Jumlah Skor 21

Rata-rata 2,63

Berdasar tabel di atas dapat dilihat bahwa: a) Ketekunan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah baik; b) keaktifan siswa

dalam kegiatan pembelajaran juga sudah baik; c) respon positif siswa

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi menulis

narasi masih cukup; d) siswa belum berani mengajukan pertanyaan

pada guru; e) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru

sudah baik; f) penyampaian materi oleh guru cukup dipahami oleh

siswa; g) siswa sudah mampu mengerjakan tugas individu maupun

kelompok dengan baik. Dari hasil observasi kegiatan siswa tersebut

Page 73: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

didapatkan skor rata-rata 2,63 yang artinya sudah baik namun perlu

ditingkatkan.

2) Kinerja Guru (lampiran 19 hal 136)

Obseravasi kinerja guru dalam pembelajaran pada pertemuan

I siklus I adalah sebagai berikut: a) guru memulai kegiatan

pembelajaran dengan baik; b) dalam melaksanakan jenis kegiatan

yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan masih

cukup; c) guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan

yang sangat logis; d) kemampuan guru dalam menerapkan teknik

Skrambel sudah baik; e) guru juga menggunakan alat bantu (media)

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan; f) guru dalam memberikan

petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

sudah cukup; g) dalam melakukan penilaian di akhir pembelajaran

sudah sangat baik; h) kemampuan guru dalam memicu dan

memelihara keterlibatan siswa sudah cukup; i) keefektifan proses

pembelajaran sudah baik. Dari hasil observasi kinerja guru tersebut

didapatkan skor rata-rata 2,89 yang artinya sudah baik namun perlu

ditingkatkan.

Pertemuan II

1) Kegiatan Siswa

Obseravasi kegiatan siswa dalam pembelajaran pada

pertemuan II siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Page 74: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.4 Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan II Siklus I

No. Aspek yang DinilaiHasil Pengamatan

KetSB B C K

1. Siswa tekun mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 4

2. Siswa aktif dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 3

3. Siswa memberikan respon positif pada

Bahasa Indonesia khususnya materi menulis

narasi.

√ 3

4. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada

guru.√ 3

5. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru. √ 3

6. Siswa memahami penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru.√ 3

7. Siswa mampu mengerjakan tugas yang

berikan guru yang meliputi :

a. Tugas Individu √ 3

b. Tugas kelompok √ 3

Jumlah Skor 25

Rata-rata 3,13

Berdasar tabel di atas dapat dilihat bahwa: a) Ketekunan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah sangat baik

dibandingkan dengan pertemuan pertama; b) keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran masih sama dengan pertemuan pertama yang

juga sudah baik; c) respon positif siswa terhadap mata pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi sudah baik; d) siswa sudah

mulai berani mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada

guru; e) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru sudah

baik; f) siswa sudah memahami dengan baik apa yang disampaikan

Page 75: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

guru; g) siswa sudah mampu mengerjakan tugas individu maupun

kelompok dengan baik. Dari hasil observasi kegiatan siswa tersebut

didapatkan skor rata-rata 3,13 yang artinya sudah baik dan meningkat

dari pertemuan pertama.

2) Kinerja Guru (lampiran 19 hal 136)

Obseravasi kinerja guru dalam pembelajaran pada pertemuan

II siklus I adalah sebagai berikut: a) guru memulai kegiatan

pembelajaran dengan baik; b) dalam melaksanakan jenis kegiatan

yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi dan lingkungan sudah baik;

c) guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang

sangat logis; d) kemampuan guru dalam menerapkan teknik Skrambel

sudah baik; e) guru juga menggunakan alat bantu (media)

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan; f) guru dalam memberikan

petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

sudah baik; g) dalam melakukan penilaian di akhir pembelajaran

sudah sangat baik; h) kemampuan guru dalam memicu dan

memelihara keterlibatan siswa sudah baik; i) keefektifan proses

pembelajaran sudah baik. Dari hasil observasi kinerja guru tersebut

didapatkan skor rata-rata 3,22 yang artinya sudah baik dan mengalami

peningkatan dari pertemuan yang pertama.

Hasil observasi kegiatan siswa di atas menunjukkan adanya

peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangakan

kinerja guru juga sudah mengalami peningkatan dari 2,89 menjadi 3,22.

Namun begitu hal ini harus lebih ditingkatan di siklus II untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil observasi menunjukkan bahwa indikator penelitian ini

belum tercapai, peneliti berupaya mencari faktor penyebab hal tersebut

kemudian melakukan analisis dan refleksi. Berikut hasil analisis data

terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan

Page 76: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

teknik Skrambel pada tindakan siklus 1 yang disajikan pada lampiran 53

hal 203.

Berdasarkan lampiran nilai menulis narasi siswa dapat dibuat

tabel data frekuensi hasil belajar menulis narasi siswa pada tindakan siklus

I dengan menggunakan teknik Skrambel seperti tertera pada tabel 4.5

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

42-49

50-57

58-65

66-73

74-82

83-90

1

1

2

17

2

2

4%

4%

8%

68%

8%

8%

Jumlah 25 100%

Nilai Tertinggi 87

Nilai Terendah 42

Nilai Rata-rata 1728 : 25 69

Siswa Belajar Tuntas (15 : 25) X 100% 60%

Page 77: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

36-45 46-55 56-65 66-75 76-85 86-95

4% 4%

16%

40%

16%20%

Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I

Dari tabel frekuensi di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2 Histogram Data Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I

Dari hasil siklus I di atas, rata-rata hasil belajar menulis narasi

siswa pada siklus I meningkat dari 64 menjadi 69. Sedangkan siswa yang

tuntas belajar meningkat dari 40% menjadi 60%. Meskipun begitu, masih

ada beberapa siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM yaitu di bawah

70, hal ini disebabkan karena ada beberapa materi yang belum dipahami

oleh siswa. Untuk itu penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II dengan

target siswa yang mendapat nilai di atas KKM meningkat menjadi

sebanyak 80%.

2. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti membuat

perencanaan untuk meningkatkan hasil belajar menulis narasi siklus II

dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang indikatornya

sama tetapi dalam kegiatan pembelajarannya ditambahkan media

pembelajaran yang lebih relevan.

Page 78: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti menyusun skenario

pembelajaran dengan memperhatikan perolehan hasil tindakan yang telah

dilaksanakan pada siklus I yang kemudian tetap dikonsultasikan dengan

guru kelas. Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran pada siklus II ini

sama seperti langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan pada siklus

I. Pada siklus II ini terdapat tambahan prosedur pembelajaran sebagai

upaya perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Langkah-langkah

pembelajaran pada tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

menulis narasi. Kegiatan ini mencakup kegiatan menyusun silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis narasi untuk dua

kali pertemuan 2 X (3 X 35 menit) untuk selanjutnya dikonsultasikan

dengan guru kelas.

2) Perancangan skenario pembelajaran menulis narasi. Skenario

pembelajaran dengan teknik Skrambel ini meliputi langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dengan

menggali pengetahuan siswa mengenai macam-macam contoh

bentuk karangan narasi.

b) Guru mengulas sedikit materi yang telah diberikan sebelumnya

mengenai karangan narasi dan penggunaan ejaan dan tanda baca.

c) Guru memberi contoh cara membetulkan kesalahan bahasa yang

telah ditulis beberapa siswa pada pertemuan sebelumnya.

d) Guru memberikan contoh cerita rakyat “Asal Mula Guntur” yang

sudah dikacaukan urutannya.

e) Siswa diminta untuk mendiskusikan karangan acak menjadi

karangan yang utuh bersama anggota kelompoknya.

f) Perwakilan siswa maju untuk membacakan hasil diskusi mereka.

g) Guru memberikan teks karangan asli yang sudah diurutkan

paragrafnya untuk membandingkannya dengan hasil pekerjaan

siswa.

Page 79: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

h) Guru menugasi siswa untuk menulis kembali cerita rakyat “Asal

Mula Guntur” dengan menggunakan bahasa sendiri dan

memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca.

i) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas.

j) Guru membenarkan kesalahan-kesalahan tulisan dari pekerjaan

siswa yang dibaca di depan kelas.

k) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari hasil belajar menulis

narasi.

l) Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran.

3) Perancangan karangan acak yang akan dibagikan kepada siswa sebagai

tugas kelompok.

4) Persiapan media karangan narasi yang akan ditampilkan di depan kelas

melalui layar Laser Compact Disk (LCD).

5) Penyusunan instrumen penelitian bersama observer. Instrumen

penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil

pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Sedangkan instrumen nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi dengan mengamati keaktifan

dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan yang berupa pembelajaran menulis

narasi dengan teknik Skrambel dilakukan dalam dua kali pertemuan yaitu

pada hari Rabu, 18 April 2012 dan hari Kamis, 19 April 2012 di ruang

kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten

Wonogiri. Masing-masing pertemuan berlangsung selama tiga jam

pelajaran (3 X 35 menit). Pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu, 18 April 2012 selama 3 jam pelajaran yaitu

pukul 09.15-11.00 WIB (jam ke-4, 5 dan 6). Di ruang kelas IV SD Negeri

I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tersebut telah

dipersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan sebagai sarana

pendukung pembelajaran menulis narasi. Sarana pendukung tersebut

Page 80: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

adalah berupa Laser Compact Disk (LCD) sebagai penayang materi yang

hendak disampaikan, karangan narasi, lembar kerja yang digunakan siswa

sebagai lembar untuk menulis, dan karangan narasi dalam bentuk acak.

Secara rinci urutan pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan pertama

ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa sebelum pelajaran

dimulai, kemudian guru melakukan presensi untuk mengetahui

kehadiran siswa dilanjutkan dengan melaksanakan apersepsi.

Pemberian apersepsi ini dilakukan guru untuk menggali pengetahuan

awal siswa dengan menanyakan tentang contoh-contoh karangan narasi

yang siswa ketahui.

2) Guru mengulas kembali materi tentang karangan narasi yang telah

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Untuk mengingatkan kembali,

guru menanyakan kepada siswa tentang apa yang telah diajarkannya

tentang karangan narasi.

3) Guru memberi contoh cara penulisan karangan dengan membetulkan

kesalahan bahasa yang dituliskan beberapa siswa pada hasil karangan

sebelumnya.

4) Setelah siswa memahami materi tentang karangan narasi dan cara

penulisannya, kemudian guru memberikan contoh karangan narasi

berupa cerita rakyat “Asal Mula Guntur” dalam bentuk paragraf acak

untuk kemudian guru meminta siswa bersama anggota kelompoknya

agar mengurutkan paragraf acak tersebut menjadi karangan yang utuh

dan mempunyai makna. Dalam karangan tersebut sengaja dibuat

terdapat beberapa kesalahan bahasanya. Contoh karangan dalam

bentuk acak tersebut adalah sebagai berikut:

Asal mula Guntur

Suatu hari Guru Shie memanggil mereka dan berkata, “Besok,

berikan padaku secawan penuh air embun. Siapa yang lebih cepat

mendapatkannya, beruntunglah dia. Embun itu akan kuubah menjadi

permata, yang bisa mengabulkan permintaan apapun”. Mekhala dan

Page 81: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Ramasaur tertegun. Terbayang oleh ramasaur ia akan meminta harta

dan kemewahan. Sehingga ia bisa menjadi orang terkaya di negerinya.

Namun Mekhala malah berpikir keras. Mendapatkan secawan air

embun tentu tidak mudah, gumam Mekhala di dalam hati. Esoknya

pagi-pagi sekali kedua murid itu telah berada dihutan. Ramasaur

dengan ceroboh mencabuti rumput dan tanaman kecil lainnya. Tetapi

hasilnya sangat mengecewakan. air embun selalu tumpah sebelum

dituang ke cawan.

dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan

rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang

pertapa sakti. Selain Mekhala, Guru Shie juga mempunyai murid laki

laki bernama Ramasaur. Murid laki-laki ini selalu iri pada Mekhala

karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua

muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka.

Sebaliknya, Mekhala dengan hati-hati menyerap embun

dengan sehelai kain lunak. Perlahan di perasnya lalu dimasukan ke

cawan. Hasilnya sangat menggembirakan. Tak lama kemudian

cawannya telah penuh. Mekhala segera menemui Guru shie dan

memberikan hasil pekerjaannya. Guru Shie menerimanya dengan

gembira. Mekhala memang murid yang cerdik. Seperti janjinya, Guru

Shie mengubah embun itu menjadi sebuah permata sebesar ibu jari. “

Jika kau menginginkan sesuatu, angkatlah permata ini sejajar dengan

keningmu. Lalu ucapkan keinginanmu,” ujar Guru Shie.

ramasaur segera melemparkan kapak itu ke arah Mekhala.

Tahu ada bahaya mengancam, Mekhala menangkis kapak itu dengan

permatanya. Akibatnya terjadilah benturan dahsyat dan cahaya yang

sangat menyilaukan. Benturan itu terus terjadi hingga saat ini, berupa

gelegar yang memekakkan telinga. Orang-orang menyebutnya“

guntur”.

Mekhala mengerjakan apa yang diajarkan gurunya, lalu

menyebut keinginannya. Dalam sekejap Mekhala telah berada dilangit

Page 82: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

biru. Melayang-layang seperti Rajawali. Indah sekali. Sementara itu,

baru pada senja hari Ramasaur berhasil mendapat secawan embun.

Hasilnya pun tidak sejernih yang didapat Mekhala. tergopoh-gopoh

Ramasaur menyerahkannya pada Guru Shie. “Meskipun kalah cepat

dari Mekhala, kau akan tetap mendapat hadiah atas jerih payahmu,”

kata Guru Shie sambil menyerahkan sebuah kapak sakti. Kapak itu

terbuat dari perak. Digunakan untuk membela diri bila dalam bahaya.

Bila kapak itu dilemparkan ke sasaran, gunung pun bisa hancur.

Ternyata Ramasaur menyalahgunakan hadiah itu. Ia iri melihat

Mekhala yang bisa melayang-layang di angkasa.

5) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan

kelas, kemudian barulah guru memberikan karangan asli dalam bentuk

bacaan utuh di depan kelas dengan menggunakan Laser Compact Disk

(LCD) untuk dibandingkan dengan hasil pekerjaan dari kelompok

siswa. Setelah itu barulah guru bersama-sama siswa mencocokkan

bagian-bagian dari karangan yang penulisannya masih belum tepat

seperti contoh berikut:

Asal mula Guntur

dahulu kala peri dan manusia hidup berdampingan dengan

rukun. Mekhala, si peri cantik dan pandai, berguru pada Shie, seorang

pertapa sakti. Selain Mekhala, Guru Shie juga mempunyai murid laki

laki bernama Ramasaur. Murid laki-laki ini selalu iri pada Mekhala

karena kalah pandai. Namun Guru Shie tetap menyayangi kedua

muridnya. Dan tidak pernah membedakan mereka.

Suatu hari Guru Shie memanggil mereka dan berkata, “Besok,

berikan padaku secawan penuh air embun. Siapa yang lebih cepat

mendapatkannya, beruntunglah dia. Embun itu akan kuubah menjadi

permata, yang bisa mengabulkan permintaan apapun”. Mekhala dan

Ramasaur tertegun. Terbayang oleh ramasaur ia akan meminta harta

dan kemewahan. Sehingga ia bisa menjadi orang terkaya di negerinya.

Namun Mekhala malah berpikir keras. Mendapatkan secawan air

Page 83: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

embun tentu tidak mudah, gumam Mekhala di dalam hati. Esoknya

pagi-pagi sekali kedua murid itu telah berada dihutan. Ramasaur

dengan ceroboh mencabuti rumput dan tanaman kecil lainnya. Tetapi

hasilnya sangat mengecewakan. air embun selalu tumpah sebelum

dituang ke cawan.

Sebaliknya, Mekhala dengan hati-hati menyerap embun dengan

sehelai kain lunak. Perlahan di perasnya lalu dimasukan ke cawan.

Hasilnya sangat menggembirakan. Tak lama kemudian cawannya

telah penuh. Mekhala segera menemui Guru shie dan memberikan

hasil pekerjaannya. Guru Shie menerimanya dengan gembira.

Mekhala memang murid yang cerdik. Seperti janjinya, Guru Shie

mengubah embun itu menjadi sebuah permata sebesar ibu jari. “ Jika

kau menginginkan sesuatu, angkatlah permata ini sejajar dengan

keningmu. Lalu ucapkan keinginanmu,” ujar Guru Shie.

Mekhala mengerjakan apa yang diajarkan gurunya, lalu

menyebut keinginannya. Dalam sekejap Mekhala telah berada dilangit

biru. Melayang-layang seperti Rajawali. Indah sekali. Sementara itu,

baru pada senja hari Ramasaur berhasil mendapat secawan embun.

Hasilnya pun tidak sejernih yang didapat Mekhala. tergopoh-gopoh

Ramasaur menyerahkannya pada Guru Shie. “Meskipun kalah cepat

dari Mekhala, kau akan tetap mendapat hadiah atas jerih payahmu,”

kata Guru Shie sambil menyerahkan sebuah kapak sakti. Kapak itu

terbuat dari perak. Digunakan untuk membela diri bila dalam bahaya.

Bila kapak itu dilemparkan ke sasaran, gunung pun bisa hancur.

Ternyata Ramasaur menyalahgunakan hadiah itu. Ia iri melihat

Mekhala yang bisa melayang-layang di angkasa.

ramasaur segera melemparkan kapak itu ke arah Mekhala. Tahu

ada bahaya mengancam, Mekhala menangkis kapak itu dengan

permatanya. Akibatnya terjadilah benturan dahsyat dan cahaya yang

sangat menyilaukan. Benturan itu terus terjadi hingga saat ini, berupa

Page 84: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

gelegar yang memekakkan telinga. Orang-orang menyebutnya“

guntur”.

6) Setelah siswa benar-benar paham mengenai hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menulis karangan narasi kemudian guru

membagikan lembar kerja kepada siswa dan meminta siswa menulis

kembali karangan “Asal Mula Guntur” dengan bahasa mereka sendiri

dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda bacanya.

7) Sebagian dari siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas kemudian guru memberikan tanggapan dari hasil

pekerjaan siswa tersebut.

8) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil karangan yang telah

dibuat.

Pembelajaran menulis karangan narasi dilanjutkan pada

pertemuan kedua. Pelaksanaan tindakan untuk siklus II pertemuan kedua

tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 19 April 2012 selama tiga jam

pelajaran yaitu pukul 09.15-11.00 WIB (jam ke-4, 5, dan 6). Seperti pada

pertemuan sebelumnya, di ruang kelas IV SD Negeri I Giriharjo

Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri tersebut telah dipersiapkan

instrumen yang digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran

menulis narasi. Sarana pendukung tesebut berupa Laser Compact Disk

(LCD) sebagai penayang materi yang hendak disampaikan, karangan

narasi, lembar kerja yang digunakan siswa sebagai lembar untuk menulis,

dan karangan narasi dalam bentuk acak. Seperti pertemuan sebelumnya,

pada kesempatan ini teknik yang digunakan masih sama yaitu dengan

teknik Skrambel namun berbeda dengan pertemuan sebelumnya siswa

diminta untuk menulis karangan narasi berdasar pada pengalaman siswa

sendiri. Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan kedua ini

meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa sebelum pelajaran

dimulai, kemudian guru melakukan presensi untuk mengetahui

kehadiran siswa dilanjutkan dengan melaksanakan apersepsi.

Page 85: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2) Guru mengulang kembali materi lalu yang masih belum dimengerti

siswa dan membenarkan kesalahan-kesalahan penulisan yang

dilakukan siswa melalui tugas menulis karangan pada pertemuan

sebelumnya.

3) Setelah siswa memahami kesalahan-kesalahan penulisan pada hasil

pekerjaan pada pertemuan yang lalu dan diberikan pembenaran oleh

guru kemudian guru memberikan contoh karangan narasi “Pengalaman

Liburan Sekolah” dalam bentuk paragraf acak untuk kemudian guru

meminta siswa bersama anggota kelompoknya agar mengurutkan

paragraf acak tersebut menjadi karangan yang utuh dan mempunyai

makna. Dalam karangan tersebut sengaja dibuat terdapat beberapa

kesalahan bahasanya. Contoh karangan dalam bentuk acak tersebut

adalah sebagai berikut:

Pengalaman Liburan Sekolah

Bebas dari semua pelajaran adalah kata pertama yang muncul

di benakku. Hampir tiga minggu lebih aku menghabiskan waktuku di

rumah. kesempatan ini tidak mungkin aku sia siakan. Aku

menghabiskan waktu liburanku dengan berbagai hal yang pastinya

sangat berguna bagi kesehatan otakku.

Aku pergi ke rumah siska dan Ratih. Di sana kami bermain

bersama mencoba untuk melupakan pelajaran sejenak. Ratih adalah

tipe orang yang bisa membuat orang tertawa dengan berbagai

candaanya. Pada saat aku dan Siska berada di rumahnya, kami semua

selalu tertawa di buatnya. Selain itu aku pergi ke warnet untuk

memeriksa email ku yang belum lama ini aku buat bersama teman-

temanku. Menurutku cara ini sangat efektif untuk menambah teman

dan wawasan yang sangat berguna bagiku.

waktu liburan aku juga cukup banyak menghabiskan waktuku

di rumah. Di rumah aku membereskan semua buku-buku yang sudah

Page 86: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tidak aku pakai lagi dan mengemasi buku yang masih berguna untuk

kelas VI nanti. Aku cukup sibuk pada saat harus menyiapkan

peralatan sekolah. Aku, mama, dan adikku pergi ke toko buku dan

toko seragam. Dirumah kebanyakan aku hanya bermain bersama

adikku.

Liburan ini sangat aku manfaatkan untuk menenangkan otakku

yang sudah selama setahun di pacu untuk selalu belajar. Tapi ini

semua aku lakukan juga untuk persiapan masuk sekolah nanti. O iya,

aku juga pergi ke rumah saudaraku. Di sana aku bersama adikku

menginap untuk beberapa hari. Aku sangat senang sekali di sana

karena aku diajak berbelanja. pastinya aku tidak akan menyia-nyiakan

kesempatan ini aku membeli semua barang yang aku inginkan.

Tanteku memang sangat menyayangi kami. Dan begitu sebaliknya

kami juga sangat sayang sekali pada tante.

Akhirnya kegiatan belajar sebentar lagi akan mulai. dengan

persiapan yang sudah kami siapkan kami semua sudah tidak

kelabakan lagi. Akhirnya aku akan kembali dengan kegiatan seperti

semula, belajar dikelas VI. Kelas dimana menjadi penetuan lulus

tidaknya aku. Tapi aku akan berusaha dengan baik agar tidak

mengecewakan kedua orang tuaku.

4) Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi di depan

kelas, kemudian barulah guru memberikan karangan asli dalam bentuk

bacaan utuh di depan kelas dengan menggunakan Laser Compact Disk

(LCD) untuk dibandingkan dengan hasil pekerjaan dari kelompok

siswa. Setelah itu barulah guru bersama-sama siswa mencocokkan

bagian-bagian dari karangan yang penulisannya masih belum tepat

seperti contoh berikut:

Pengalaman Liburan Sekolah

Bebas dari semua pelajaran adalah kata pertama yang muncul di

benakku. Hampir tiga minggu lebih aku menghabiskan waktuku di

rumah. kesempatan ini tidak mungkin aku sia siakan. Aku

Page 87: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

menghabiskan waktu liburanku dengan berbagai hal yang pastinya

sangat berguna bagi kesehatan otakku.

Aku pergi ke rumah siska dan Ratih. Di sana kami bermain

bersama mencoba untuk melupakan pelajaran sejenak. Ratih adalah

tipe orang yang bisa membuat orang tertawa dengan berbagai

candaanya. Pada saat aku dan Siska berada di rumahnya, kami semua

selalu tertawa di buatnya. Selain itu aku pergi ke warnet untuk

memeriksa email ku yang belum lama ini aku buat bersama teman-

temanku. Menurutku cara ini sangat efektif untuk menambah teman

dan wawasan yang sangat berguna bagiku.

waktu liburan aku juga cukup banyak menghabiskan waktuku di

rumah. Dirumah aku membereskan semua buku-buku yang sudah tidak

aku pakai lagi dan mengemasi buku yang masih berguna untuk kelas

VI nanti. Aku cukup sibuk pada saat harus menyiapkan peralatan

sekolah. Aku, mama, dan adikku pergi ke toko buku dan toko seragam.

Di rumah kebanyakan aku hanya bermain bersama adikku.

Liburan ini sangat aku manfaatkan untuk menenangkan otakku

yang sudah selama setahun di pacu untuk selalu belajar. Tapi ini semua

aku lakukan juga untuk persiapan masuk sekolah nanti. O iya, aku juga

pergi ke rumah saudaraku. Di sana aku bersama adikku menginap

untuk beberapa hari. Aku sangat senang sekali di sana karena aku

diajak berbelanja. pastinya aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan

ini aku membeli semua barang yang aku inginkan. Tanteku memang

sangat menyayangi kami. Dan begitu sebaliknya kami juga sangat

sayang sekali pada tante.

Akhirnya kegiatan belajar sebentar lagi akan mulai. dengan

persiapan yang sudah kami siapkan kami semua sudah tidak kelabakan

lagi. Akhirnya aku akan kembali dengan kegiatan seperti semula,

belajar dikelas VI. Kelas dimana menjadi penetuan lulus tidaknya aku.

Tapi aku akan berusaha dengan baik agar tidak mengecewakan kedua

orang tuaku.

Page 88: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

5) Setelah siswa benar-benar paham mengenai hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menulis karangan narasi kemudian guru

membagikan lembar kerja kepada siswa dan meminta siswa menulis

karangan dari pengalaman siswa ketika berlibur sesuai dengan contoh

dengan memperhatikan penggunaan ejaan dan tanda bacanya.

6) Sebagian dari siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas kemudian guru memberikan tanggapan dari hasil

pekerjaan siswa tersebut.

7) Setelah serangkaian aktivitas tersebut, guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil karangan yang telah dibuat siswa.

8) Guru melakukan refleksi berupa pemberian penguatan dan simpulan

mengenai materi pelajaran tentang menulis narasi yang telah

dilaksanakan selama dua kali pertemuan dan menutup pelajaran

dengan salam di akhir pelajaran.

c. Observasi Tindakan

Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan teknik Skrambel. Pengamatan ini difokuskan pada

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa selama proes pembelajaran berlangsung yang dilakasanakan

dengan alat bantu berupa lembar observasi. Observasi ini dilakukan untuk

memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran menulis

narasi dengan menggunakan teknik Skrambel dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun serta untuk

mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan teknik

Skrambel yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada kemampuan

menulis narasi siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri.

Dalam penelitian ini, guru kelas IV bertindak sebagai observer.

Observer mengamati jalannya pembelajaran dengan pedoman observasi

yang telah dibuat. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku

Page 89: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan

tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi dalam pembelajaran,

namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran

termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Hasil observasi terhadap

kegiatan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

1) Kegiatan Siswa

Obseravasi kegiatan siswa dalam pembelajaran pada

pertemuan I siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan I Siklus II

No. Aspek yang DinilaiHasil Pengamatan

KetSB B C K

1. Siswa tekun mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 4

2. Siswa aktif dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 4

3. Siswa memberikan respon positif pada

Bahasa Indonesia khususnya materi menulis

narasi.

√ 3

4. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada

guru.√ 3

5. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru. √ 3

6. Siswa memahami penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru.√ 3

7. Siswa mampu mengerjakan tugas yang

berikan guru yang meliputi :

c. Tugas Individu √ 3

d. Tugas kelompok √ 4

Jumlah Skor 27

Rata-rata 3,38

Page 90: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Berdasar tabel di atas dapat dilihat bahwa: a) perkembangan

ketekunan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah sangat

baik; b) keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga sudah sangat

baik; c) respon positif siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia

khususnya materi menulis narasi sudah baik; d) siswa sudah tidak

takut/malu lagi mengajukan pertanyaan pada guru; e) kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan guru sudah baik; f) penyampaian materi

oleh guru dipahami oleh siswa dengan baik; g) siswa sudah mampu

mengerjakan tugas individu dengan baik dan dalam mengerjakan tugas

kelompok terdapat peningkatan yang sangat baik. Dari hasil observasi

kegiatan siswa tersebut didapatkan skor rata-rata 3,38 yang artinya

sudah sangat baik.

2) Kinerja guru (lampiran 20 hal 138)

a) guru memulai kegiatan pembelajaran dengan baik; b) dalam

melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi

dan lingkungan sudah baik; c) guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran dalam urutan yang sangat logis; d) kemampuan guru

dalam menerapkan teknik Skrambel sudah sangat baik; e) guru juga

menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sangat sesuai

dengan tujuan; f) guru dalam memberikan petunjuk dan penjelasan

yang berkaitan dengan isi pembelajaran sudah baik; g) dalam

melakukan penilaian di akhir pembelajaran sudah sangat baik; h)

kemampuan guru dalam memicu dan memelihara keterlibatan siswa

sudah baik; i) keefektifan proses pembelajaran sudah baik. Dari hasil

observasi kinerja guru tersebut didapatkan skor rata-rata 3,44 yang

artinya sudah baik namun perlu ditingkatkan.

Pertemuan II

1) Kegiatan Siswa

Obseravasi kegiatan siswa dalam pembelajaran pada

pertemuan II siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Page 91: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.7 Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Pertemuan II Siklus II

No. Aspek yang DinilaiHasil Pengamatan

KetSB B C K

1. Siswa tekun mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 4

2. Siswa aktif dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi.√ 4

3. Siswa memberikan respon positif pada

Bahasa Indonesia khususnya materi menulis

narasi.

√ 3

4. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada

guru.√ 3

5. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru. √ 4

6. Siswa memahami penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru.√ 3

7. Siswa mampu mengerjakan tugas yang

berikan guru yang meliputi :

e. Tugas Individu √ 4

f. Tugas kelompok √ 4

Jumlah Skor 29

Rata-rata 3,63

Berdasar tabel di atas dapat dilihat bahwa a) Ketekunan siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah sangat baik; b)

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat menjadi

sangat baik; c) respon positif siswa terhadap mata pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi sudah baik; d) siswa sudah

tidak ragu-ragu mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran pada

guru; e) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru sudah

sangat baik; f) siswa sudah memahami dengan baik apa yang

disampaikan guru; g) siswa sudah mampu mengerjakan tugas individu

Page 92: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

maupun kelompok dengan sangat baik. Dari hasil observasi kegiatan

siswa tersebut didapatkan skor rata-rata 3,63 yang artinya sudah baik

dan meningkat dari pertemuan pertama.

2) Kegiatan guru (lampiran 20 hal 138)

a) guru memulai kegiatan pembelajaran dengan baik; b) dalam

melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai dengan tujuan, siswa, situasi

dan lingkungan sudah baik; c) guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran dalam urutan yang sangat logis; d) kemampuan guru

dalam menerapkan teknik Skrambel sudah sangat baik; e) guru juga

menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sangat sesuai

dengan tujuan; f) guru dalam memberikan petunjuk dan penjelasan

yang berkaitan dengan isi pembelajaran sudah baik; g) dalam

melakukan penilaian di akhir pembelajaran sudah sangat baik; h)

kemampuan guru dalam memicu dan memelihara keterlibatan siswa

sudah sangat baik; i) keefektifan proses pembelajaran sudah sangat

baik. Dari hasil observasi kinerja guru tersebut didapatkan skor rata-

rata 3,67 yang artinya sudah sangat baik dan mengalami peningkatan

dari pertemuan yang pertama siklus II maupun siklus I.

Hasil observasi kegiatan siswa di atas menunjukkan adanya

peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dari

3,38 menjadi 3,63. Sedangkan kinerja guru juga mengalami

peningkatan dari 3,44 menjadi 3,67. Dengan adanya peningkatan

keterlibatan siswa maupun kinerja guru ini diharapkan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi

menulis narasi juga meningkat.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya materi menulis narasi dengan menerapkan teknik

Skrambel pada siklus II secara umum telah mengalami peningkatan. Hal

ini dapat dilihat dari hasil observasi kinerja guru, keterlibatan siswa serta

hasil belajar siswa yang meningkat. Adapun data hasil belajar siswa materi

Page 93: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

0

2

4

6

8

10

37-46 47-56 57-66 67-76 77-86 87-96

4% 4%

16%

40%

20%

16%

Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II

menulis narasi pada siklus II yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Data Frekuensi Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 50-57 1 4%

2. 58-65 0 0%

3. 66-73 8 32%

4. 74-81 10 40%

5. 82-89 5 20%

6. 90-97 1 4%

Jumlah 25 100%

Nilai Tertinggi 96

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata 1927 : 25 77

Siswa Belajar Tuntas (23 : 25) X 100% 92%

Dari tabel frekuensi di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

Gambar 4.3. Histogram Data Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II

Page 94: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Dari hasil siklus II di atas, rata-rata hasil belajar menulis narasi

siswa meningkat dari 69 menjadi 77. Sedangkan siswa yang tuntas belajar

meningkat dari 60% menjadi 92%. Ini berarti target pencapaian siswa

belajar tuntas telah berhasil dicapai dari target siswa belajar tuntas

sebanyak 80%.

C. PERBANDINGAN HASIL TINDAKAN ANTAR SIKLUS

Perbandingan hasil belajar sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dapat

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II

No. NilaiPrasiklus Siklus I Siklus II

Frek. % Frek. % Frek. %

1. 35-43 1 4% 1 4% 0 0%

2. 44-52 5 20% 0 0% 1 4%

3. 53-61 5 20% 2 8% 0 0%

4. 62-70 4 16% 10 40% 4 16%

5. 71-79 5 20% 9 36% 14 56%

6. 80-88 5 20% 3 12% 4 16%

7. 89-97 0 0% 0 0% 2 8%

Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

Nilai Terendah 35 42 50

Nilai Tertinggi 87 87 96

Rata-rata 64 69 77

Siswa Belajar

Tuntas40% 60% 92%

Dari tabel di atas, nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat digambarkan

dalam bentuk histogram berikut ini:

Page 95: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 4.8 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menulis Narasi dari Tindakan

Prasiklus Hingga Siklus II

Sedangkan persentase siswa belajar tuntas dapat digambarkan dalam

bentuk histogram berikut ini:

Gambar 4.9 Histogram Persentase Siswa Belajar Tuntas

0

20

40

60

80

Prasiklus Siklus ISiklus II

64 6977

Nil

ai R

ata-

rata

Tindakan

Nilai Rata-rata Hasil Belajar dari Tindakan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Prasiklus siklus ISiklus II

40%

69%

92%

Per

sen

tase

Tindakan

Persentase Siswa Belajar Tuntas dari Tindakan Prasiklus hingga Siklus II

Page 96: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar menulis narasi dari tindakan prasiklus rata-ratanya 64 meningkat menjadi

69 pada siklus I dan 77 pada siklus II. Selain itu persentase siswa belajar tuntas

juga meningkat dari tindakan prasiklus sebesar 40% meningkat menjadi 60% pada

siklus I dan 92% pada siklus II, maka target siswa belajar tuntas sebanyak

minimal 80% dari jumlah seluruh siswa telah tercapai. Untuk itu penelitian ini

dihentikan.

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Kondisi Awal

Pada kondisi awal, kegiatan pembelajaran masih berpusat pada

guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa belum memuaskan. Nilai

rata-rata hasil belajar siswa yaitu 64 dengan persentase siswa belajar tuntas

sebesar 40%. Hasil tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan pihak

sekolah yang menetapkan standar nilai minimal 70 dan persentase siswa

belajar tuntas minimal harus mencapai 80%. Untuk itu dilakukan

peningkatan hasil belajar menulis narasi dengan menerapkan teknik

Skrambel. Pada kondisi awal ini guru juga tidak memperhitungkan aspek

afektif maupun psikomotor siswa.

b. Siklus I

Pada siklus I ini guru menerapkan teknik Skrambel dalam

pembelajaran menulis narasi, penilaian yang dilakukan meliputi tiga aspek

yaitu penilaian dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil rata-

rata belajar pada siklus I mengalami peningkatan dari semula 64 menjadi

69 dengan persentase siswa belajar tuntas menjadi sebesar 60% dari

persentase ketuntasan awal yaitu 40%. Masih tersisa 40% siswa belum

tuntas belajar, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan target siswa

belajar tuntas mencapai 80%.

Page 97: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c. Siklus II

Kegiatan pembelajaran pada siklus II masih sama dengan siklus I

yaitu dengan menggunakan teknik Skrambel namun pada siklus II ini

kegiatan pembelajarannya merefleksi dari hasil belajar yang telah

dilakukan pada siklus I. Diketahui dari hasil belajar pada siklus I masih

ada siswa yang belum memahami mengenai penulisan ejaan dan tanda

baca, sehingga pembelajaran menulis narasi pada siklus II ini lebih

ditekankan pada penulisan ejaan dan tanda baca agar pemahaman siswa

tentang menulis secara keseluruhan dapat diperoleh hasil yang optimal.

Pada siklus II ini penilaiannya juga meliputi tiga aspek seperti pada siklus

I yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada siklus II ini terjadi

peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa menjadi 77 dari siklus I

yang rata-rata hasil belajarnya 69. Persentase siswa belajar tuntas juga

mengalami peningkatan dari 60% menjadi 92%. Karena pada siklus II ini

persentase siswa belajar tuntas sudah mencapai target yang ditentukan

yaitu siswa belajar tuntas sebanyak 80%, maka penelitian ini dihentikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak dua siklus

dapat dinyatakan bahwa teknik Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar

menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan

Puhpelem Kabupaten Wonogiri. Teknik Skrambel sangat cocok digunakan

dalam keterampilan berbahasa karena teknik ini merupakan teknik yang

berbeda dari teknik-teknik yang lainnya. Teknik Skrambel merupakan teknik

yang tepat bagi siswa usia Sekolah Dasar karena teknik ini merupakan suatu

teknik yang menerapkan prinsip permainan dalam bahasa, sehingga dengan

teknik Skrambel siswa dapat belajar sambil bermain (Fodor, lihat bab II hal 9).

Siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran karena permainan bahasa dapat

dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa yang sudah

mulai lesu, sehingga materi pelajaran pun akan mudah terserap oleh siswa.

Selain itu, siswa juga akan lebih aktif dan kompetitif dalam pembelajaran

sehingga kreatifitas siswa akan meningkat lebih baik. Materi yang

dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesan sehingga sukar

Page 98: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dilupakan (Suparno, lihat bab II hal 10). Dengan begitu hasil belajar siswa

yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor akan mengalami

peningkatan secara optimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam penelitian ini perkembangan hasil belajar siswa yang meliputi

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor mengalami perkembangan yaitu dari

keadaan awal sebelum dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teknik

Skrambel siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 40%

dari jumlah 25 siswa. Pada siklus I dilaksanakan pembelajaran dengan teknik

Skrambel, siswa yang nilainya tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

meningkat menjadi 60%. Setelah dilakukan tindak lanjut kembali dalam siklus

II, siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat menjadi

92%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada

materi menulis narasi telah meningkat.

Page 99: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan teknik Skrambel dalam pembelajaran

menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem

Kabupaten Wonogiri dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan teknik Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi

pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten

Wonogiri. Peningkatan hasil belajar menulis narasi tersebut dapat dibuktikan

dengan meningkatnya nilai hasil belajar menulis narasi pada setiap siklusnya yaitu

pada tindakan prasiklus nilai rata-rata hasil belajar menulis narasi siswa 64, nilai

rata-rata hasil belajar menulis narasi siswa pada siklus I 69, dan nilai rata-rata

hasil belajar menulis narasi siswa pada siklus II 77. Tingkat ketuntasan belajar

siswa pada tindakan prasiklus sebanyak 10 siswa atau 40%. Pada siklus I

sebanyak 15 siswa atau 60%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 23 siswa atau

92%. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 32%.

Sedangkan peningkatan ketuntasan dari tindakan prasiklus sampai siklus II

sebesar 52%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan menerapkan teknik

Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar menulis narasi pada siswa kelas IV SD

Negeri I Giriharjo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini

memberikan gambaran nyata keberhasilan proses dan hasil belajar dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari guru maupun siswa.

Selain itu juga dipengaruhi oleh media dan teknik pembelajaran yang digunakan.

Faktor dari guru meliputi kemampuan guru dalam mengembangkan dan

Page 100: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

menyampaikan materi, keterampilan guru dalam mengelola kelas, penggunaan

media sebagai sarana dalam menyampaikan materi, dan penggunaan teknik

pembelajaran yang tepat. Sedangkan faktor dari siswa meliputi keaktifan siswa

mengikuti proses pembelajaran.

Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dibuat implikasi:

1. Penerapan teknik Skrambel harus dibiasakan pada setiap guru Bahasa

Indonesia dalam mengajarkan materi menulis narasi pada siswa kelas IV

Sekolah Dasar.

2. Pembelajaran melalui teknik Skrambel harus dilaksanakan dengan sebaik

mungkin supaya siswa merasa senang dan dihadapkan pada lingkungan

bermain sehingga siswa tidak merasa bosan dan memiliki gambaran alur

karangan narasi yang akan ditulis sehingga hasil belajar menulis narasi siswa

meningkat.

C. SARAN

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian mengenai

penerapan teknik Skrambel pada siswa kelas IV SD Negeri I Giriharjo Kecamatan

Puhpelem Kabupaten Wonogiri, maka dapat disampaikan saran atau sumbangan

pemikiran untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada

materi menulis narasi khususnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan

pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk menggunakan

teknik Skrambel pada materi pembelajaran menulis narasi sehingga

pembelajaran menjadi lebih optimal dan hasil belajar menjadi meningkat

lebih baik.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru menggunakan media dan teknik pembelajaran yang

bervariasi, misalnya teknik Skrambel dalam pembelajaran menulis narasi

sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam pembelajaran di kelas.

Page 101: PENERAPAN TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN fileSISWA KELAS IV SD NEGERI I GIRIHARJO KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

b. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru melibatkan siswa secara

aktif agar siswa mempunyai pengalaman langsung dalam proses

belajarnya sehingga kreatifitas dan keaktifan siswa dapat diasah dan dapat

meningkat.

c. Dalam pembelajaran hendaknya guru berperan sebagai fasilitator dan

motifator yang mampu menyediakan pengalaman belajar bagi siswa agar

siswa mampu mengembangkan dirinya dalam proses belajar.

d. Dalam proses pembelajaran hendaknya siswa diberi kesempatan untuk

mengungkapkan pendapat, bertanya maupun menjawab pertanyaan untuk

meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga siswa dapat berperan aktif

dalam pembelajaran.

e. Guru hendaknya mengaktifkan proses belajar dengan menggunakan

metode yang tepat misalnya diskusi kelompok, sehingga pembelajaran

akan lebih aktif dan siswa tidak cepat bosan.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat menggali informasi secara aktif mengenai materi

pembelajaran yang hendak dipelajari melalui berbagai sumber.

b. Siswa hendaknya berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami

agar pembelajaran lebih hidup dan rasa percaya diri siswa dapat terbentuk.

c. Siswa hendaknya tidak hanya belajar di sekolah, tetapi mereka juga harus

aktif mencari pengetahuan di luar jam sekolah.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Diharapkan ada peneliti lain yang melanjutkan penelitian mengenai hasil

belajar menulis narasi sehingga semua siswa dapat tuntas secara maksimal

dalam pembelajaran menulis narasi.