penerapan sistem inferensi fuzzy metode mamdani … · 2019. 1. 14. · pengesahan skripsi yang...

49
PENERAPAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE MAMDANI UNTUK PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI BARANG (Studi Kasus: Eggroll Papang, Boyolali) skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika Rizky Purwandito 4111411060 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN SISTEM INFERENSI FUZZY METODE

    MAMDANI UNTUK PENENTUAN JUMLAH

    PRODUKSI BARANG(Studi Kasus: Eggroll Papang, Boyolali)

    skripsi

    disusun sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

    Program Studi Matematika

    Rizky Purwandito

    4111411060

    JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2017

  • PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem

    Inferensi Fuzzy Metode Mamdani Untuk Penentuan Jumlah Produksi Barang”

    bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi

    ini, maka saya akan bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-

    undangan.

    Semarang, Juli 2017

    Rizky Purwandito

    ii

  • PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul

    Penerapan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani Untuk Penentuan

    Jumlah Produksi Barang

    disusun oleh

    Rizky Purwandito

    4111411060

    telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

    tanggal 5 Juli 2017.

    Panitia,

    Ketua Sekretaris

    Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si, Akt. Drs. Arief Agoestanto, M.Si.

    NIP. 196412231988031001 NIP. 196807221993031005

    Ketua Penguji

    Drs. Mashuri, M.Si.

    NIP. 196708101992031003

    Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd. Alamsyah, S.Si., M.Kom.

    NIP. 195004251979031001 NIP. 197405172006041001

    iii

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Al Insyirah : 6)

    Persembahan

    Skripsi ini saya persembahkan untuk :

    � Ayah Sudibyo dan Ibu Siti Zulaikah atas

    kasih dan sayang serta seluruh dukungan

    dan doa yang telah diberikan.

    � Kakak saya, Utik Anjarningrum atas

    dukungan dan motivasi yang diberikan.

    � Teman seperjuangan, mahasiswa Program

    Studi Matematika angkatan 2011 (M2M).

    � Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas

    Negeri Semarang.

    � Universitas Negeri Semarang.

    iv

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur senantiasa selalu terucap kehadirat Allah SWT atas segala

    rahmat dan karunia-Nya dan sholawat serta salam selalu tercurah atas Nabi

    Muhammad Rasulullah SAW hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini, penulis

    dengan penuh syukur mempersembahkan skripsi dengan judul “Penerapan Sistem

    Inferensi Fuzzy Metode Mamdani Untuk Penentuan Jumlah Produksi Barang”.

    Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari

    banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;

    2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si, Akt., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;

    3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika

    dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;

    4. Drs. Mashuri, M.Si, Ketua Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;

    5. Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd. Dosen Pembimbing Pertama yang telah

    memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

    skripsi ini;

    6. Alamsyah, S.Si., M.Kom. Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan

    bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini;

    7. Pimpinan UKM Eggroll Papang Boyolali yang telah membantu, memberikan

    arahan serta bantuan saat penelitian;

    8. Segenap civitas matematika Unnes, khususnya Bapak dan Ibu dosen yang

    telah memberikan ilmunya dengan tulus;

    v

  • 9. Mathematics Computing Club yang telah memberi sarana dan prasarana

    dalam penulisan skripsi ini;

    10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

    Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

    Terima kasih.

    Semarang, 5 Juli 2017

    Penulis

    vi

  • ABSTRAK

    Rizky Purwandito. 2017. Penerapan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani Untuk Penentuan Jumlah Produksi Barang (Studi Kasus Eggroll Papang, Boyolali). Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing pertama Prof. Dr.

    Hardi Suyitno, M.Pd. dan pembimbing kedua Alamsyah, S.Si., M.Kom.

    Kata Kunci: Sistem Inferensi Fuzzy metode Mamdani, PHP, MySQL

    Eggroll Papang merupakan salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

    dari Kabupaten Boyolali yang telah berdiri dari tahun 2005. Saat ini Eggroll

    Papang telah didistribusikan ke berbagai kota besar di Jawa Tengah. Masalah

    selanjutnya adalah dengan permintaan distribusi yang tinggi, UKM Eggroll

    Papang belum didukung dengan tempat penyimpanan yang cukup luas. Masalah

    lain adalah dengan perkembangan teknologi saat ini UKM Eggroll Papang belum

    didukung dengan sistem komputerisasi yang baik. Permasalahan yang diangkat

    pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan Sistem Inferensi Fuzzy

    Metode Mamdani untuk menentukan jumlah produksi barang berdasarkan data

    persediaan barang dan jumlah permintaan barang di Eggroll Papang, Boyolali? (2)

    Bagaimana perbandingan perhitungan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani

    dengan hasil produksi UKM Eggroll Papang, Boyolali? (3) Bagaimana rancangan

    aplikasi sistem penentuan jumlah produksi Eggroll dengan menggunakan Sistem

    Inferensi Fuzzy Metode Mamdani di Eggroll Papang, Boyolali?

    Dalam penentuan ini terdapat empat langkah untuk menentukan jumlah

    produksi Eggroll dengan metode Mamdani, yaitu: mendefinisikan variabel fuzzy

    (fuzzyfikasi), inferensi fuzzy, komposisi aturan dan defuzzifikasi. Pembuatan aplikasi sistem penentuan produksi dikembangkan dengan metode waterfall,dengan proses analisis kebutuhan sistem, desain sistem, pengkodean dan

    pengujian sistem. Aplikasi dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan admin,

    pegawai dan distributor. Pengujian aplikasi dilakukan dengan metode blackbox.Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan data permintaan dan

    persediaan pada bulan desember 2016 sebesar 2400 dus dan 260 dus serta

    menggunakan 9 aturan fuzzy pada tahap inferensi fuzzy diperoleh jumlah eggroll

    yang harus diproduksi sebesar 2235 dus.

    Simpulan yang diperoleh adalah (1) Sistem inferensi fuzzy metode

    Mamdani dapat diterapkan dalam menentukan jumlah produksi eggroll Papang

    berdasarkan data permintaan, persediaan dan produksi pada UKM Eggroll Papang

    Boyolali (2) Hasil perhitungan menggunakan Metode Mamdani menunjukan hasil

    yang lebih optimal dibandingkan hasil produksi UKM Eggroll Papang. (3)

    Aplikasi sistem penentuan jumlah produksi Eggroll dengan menggunakan Sistem

    Inferensi Fuzzy Metode Mamdani di Eggroll Papang, Boyolali dirancang

    menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL tanpa adanya

    kesalahan sintax.

    vii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

    PERNYATAAN............................................................................................. ii

    PENGESAHAN ............................................................................................. iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

    KATA PENGANTAR ................................................................................... v

    ABSTRAK ..................................................................................................... vii

    DAFTAR ISI.................................................................................................. viii

    DAFTAR TABEL.......................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv

    BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    1. 1 Latar Belakang ................................................................................ 1

    1. 2 Rumusan Masalah............................................................................ 4

    1. 3 Batasan Masalah .............................................................................. 4

    1. 4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

    1. 5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

    1. 6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 6

    BAB 2 LANDASAN TEORI......................................................................... 8

    2. 1 Logika Fuzzy ................................................................................... 8

    2. 2 Himpunan fuzzy............................................................................... 10

    viii

  • 2. 3 Fungsi Keanggotaan......................................................................... 11

    2. 4 Operator Dasar Himpunan fuzzy ..................................................... 16

    2. 5 Fungsi Implikasi Fuzzy.................................................................... 17

    2. 6 Sistem Inferensi Fuzzy..................................................................... 18

    2. 7 Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani ....................................... 22

    2. 8 PHP (Programming Laguage) ......................................................... 28

    2. 9 MySQL ............................................................................................ 29

    2.10Penelitian Terkait ............................................................................. 29

    BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................... 31

    3.1 Tahap Penelitian............................................................................... 31

    3.1.1 Sudi Pustaka.............................................................................. 31

    3.1.2 Observasi .................................................................................. 31

    3.1.3 Variabel Penelitian.................................................................... 31

    3.2 Tahap Pengumpulan Data ................................................................ 31

    3.2.1 Sumber Data ............................................................................. 31

    3.2.2 Metode Pengumpulan Data....................................................... 32

    3.3 Formula Model Matematika ............................................................ 32

    3.4 Penerapan Metode Mamdani ........................................................... 32

    3.4.1 Penyelesaian Menggunakan Metode Mamdani ........................ 32

    3.5 Pengembangan Sistem Penentuan Produksi .................................... 53

    3.5.1 Analisis Kebutuhan (Analys).................................................... 54

    3.5.2 Perancangan Sistem (Design) ................................................... 54

    3.5.2.1 Data Flow Diagram (DFD)................................................ 54

    ix

  • 3.5.2.1.1 Diagram Konteks atau DFD Level 0........................ 55

    3.5.2.1.2 DFD Level 1............................................................. 56

    3.5.2.2 Entity Relationalship Diagram .......................................... 57

    3.5.2.3 Skema Basis Data .............................................................. 60

    3.5.2.4 Struktur Tebel Basis Data.................................................. 60

    3.5.3 Pengkodean (Code)................................................................... 63

    3.5.4 Pengujian (Test) ........................................................................ 64

    3.6 Penarikan Kesimpulan ..................................................................... 64

    BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 65

    4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 65

    4.1.1 Tahap Pengumpulan Data......................................................... 65

    4.1.2 Formula Model Matematika ..................................................... 66

    4.1.3 Penerapan Metode Mamdani .................................................... 71

    4.1.3.1 Penyelesaian Menggunakan Metode Mamdani ................. 72

    4.1.4 Pengembangan Ssistem Penentuan Produksi............................ 83

    4.1.4.1 Analisis kebutuhan............................................................. 83

    4.1.4.2 Implementasi Sistem.......................................................... 85

    4.1.4.3 Pengujian Sistem ............................................................... 95

    4.1.4.3.1 Rencana Pengujian Sistem ....................................... 95

    4.1.4.3.2 Hasil Pengujian Sistem............................................. 96

    4.1.4.3.3 Hasil Akhir Pengujian Sistem .................................. 100

    4.1.4.3.4 Penerapan Metode Mamdani Pada Sistem ............... 100

    x

  • 4.2 Pembahasan...................................................................................... 102

    4.2.1 Perbandingan Perhitungan Produksi Eggroll Menggunakan

    Metode Mamdani dan UKM Eggroll Papang ........................... 103

    BAB 5 PENUTUP ......................................................................................... 107

    5.1 Simpulan .......................................................................................... 107

    5.2 Saran ........................................................................................... 108

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 109

    LAMPIRAN................................................................................................... 111

    xi

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Tabel Pegawai ............................................................................... 61

    Tabel 3.2 Tabel Distributor ........................................................................... 62

    Tabel 3.3 Tabel Permintaan........................................................................... 62

    Tabel 3.4 Tabel Produk ................................................................................. 63

    Tabel 3.5 Tabel produk ................................................................................. 63

    Tabel 4.1 Data Produksi Eggroll Papang ...................................................... 66

    Tabel 4.2 Menu Utama pada Sistem ............................................................. 88

    Tabel 4.3 Rencana Pengujian Sistem ............................................................ 96

    Tabel 4.4 Pengujian Login ............................................................................ 97

    Tabel 4.5 Pengujian Data Pegawai................................................................ 97

    Tabel 4.6 Pengujian data Distributor............................................................. 98

    Tabel 4.7 Pengujian Data Produk.................................................................. 98

    Tabel 4.8 Pengujian Daftar Permintaan ........................................................ 98

    Tabel 4.9 Pengujian Data Rekap Data........................................................... 99

    Tabel 4.10 Pengujian Perhitungan Mamdani .................................................. 99

    Tabel 4.11 Pengujian Admin........................................................................... 99

    Tabel 4.12 Pengujian Rekap Data Permintaan................................................ 100

    Tabel 4.13 Pengujian Ubah Password............................................................. 100

    Tabel 4.14 Data Produksi UKM Eggroll Papang dan Metode Mamdani........ 104

    xii

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Gambar 2.1 Representasi Linear Naik........................................ 13

    Gambar 2.2 Representasi Linear Turun.......................................................... 15

    Gambar 2.3 Representasi Kurva Segitiga ....................................................... 15

    Gambar 2.4 Representasi Kurva Trapesium................................................... 16

    Gambar 2.5 Fungsi Implikasi : MIN............................................................... 18

    Gambar 2.6 Fungsi Implikasi : DOT .............................................................. 18

    Gambar 2.7 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy........................................ 22

    Gambar 2.8 Proses Defuzzyfikasi................................................................... 26

    Gambar 3.1 Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy TURUN, TETAP

    dan NAIK pada variabel permintaan .......................................... 38

    Gambar 3.2 Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy SEDIKIT,

    SEDANG dan BANYAK dari variabel Persediaan.................... 43

    Gambar 3.3 Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy BERKURANG,

    TETAP dan BERTAMBAH dari variabel Produksi................... 48

    Gambar 3.4 Waterfall Model .......................................................................... 53

    Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Penentuan Produksi Eggroll ....................... 55

    Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses input data permintaan ................................ 56

    Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses input rekap data .................................................. 56

    Gambar 3.8 DFD Level 1 proses penentuan produksi menggunakan metode

    Mamdani ..................................................................................... 57

    xiii

  • Gambar 3.9 ERD penentuan jumlah produksi Eggroll ................................... 58

    Gambar 3.10Skema basis data sistem penentuan produksi Eggroll ................ 60

    Gambar 4.1 Fungsi keanggotaan permintaan ................................................. 72

    Gambar 4.2 Fungsi keanggotaan persediaan .................................................. 73

    Gambar 4.3 Fungsi keanggotaan produksi ..................................................... 74

    Gambar 4.4 Solusi Daerah Hasil Fuzzy.......................................................... 78

    Gambar 4.5 Halaman login............................................................................. 86

    Gambar 4.6 halaman home admin .................................................................. 87

    Gambar 4.7 Halaman home pegawai.............................................................. 87

    Gambar 4.8 Halaman home distributor .......................................................... 88

    Gambar 4.9 Halaman pegawai........................................................................ 89

    Gambar 4.10Halaman Distributor ................................................................... 90

    Gambar 4.11Halaman Distributor ................................................................... 91

    Gambar 4.12Halaman Daftar permintaan........................................................ 91

    Gambar 4.13Halaman Rekap data ................................................................... 92

    Gambar 4.14Halaman Perhitungan Mamdani ................................................. 93

    Gambar 4.15Halaman admin ........................................................................... 93

    Gambar 4.16Halaman Data permintaan .......................................................... 94

    Gambar 4.17Halaman ubah password ............................................................. 95

    Gambar 4.18Perhitungan Mamdani................................................................. 101

    xiv

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Data Permintaan dan Distributor .................................................. 111

    Lampiran 2 Data Permintaan, Persediaan dan Produksi Eggroll

    Papang ........................................................................................... 113

    Lampiran 3 Simbol Pada Metode Mamdani .................................................... 114

    Lampiran 4 Uji Black-Box Sistem................................................................... 115

    Lampiran 5 SOURCE CODE ........................................................................... 140

    xv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    UKM Eggroll Papang merupakan salah satu Usaha Kecil dan Menengah

    (UKM) dari Kabupaten Boyolali yang telah berdiri dari tahun 2005. Saat ini UKM

    Eggroll Papang telah mendistribusikan produknya ke berbagai kota besar di Jawa

    Tengah dan jawa barat, antara lain Tegal, Solo, Magelang dan Semarang. Akan

    tetapi dengan permintaan distribusi yang cukup tinggi, belum didukung dengan

    jumlah pekerja yang banyak dan tempat penyimpanan yang cukup luas, hal ini

    tentunya dapat menyebabkan proses produksi terganggu. Dengan adanya

    keterbatasan baik dari pekerja dan tempat penyimpanan tentunya penentuan

    jumlah produksi sangat dibutuhkan guna menjaga keuntungan tetap maksimal.

    Dalam proses pendataan barang tentunya cara komputerisasi lebih baik

    daripada pencatatan manual atau pembukuan, selain lebih modern dalam

    penggunaannya cara komputerisasi lebih praktis dan efisien. Selama ini dalam

    pendataan produksi, Eggroll Papang hanya menggunakan cara manual, hal ini

    tentunya kurang efektif karena dengan permintaan barang yang tinggi dan

    produksi yang banyak dibutuhkan cara yang lebih praktis dan teratur. Oleh sebab

    itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu proses pendataan barang di

    Eggroll Papang.

    Dalam proses menentukan produksi barang terdapat beberapa faktor kendala

    keputusan yaitu permintaan maksimum dan minimum pada periode tertentu,

    1

  • 2

    persediaan maksimum dan minimum pada periode tertentu, permintaan saat ini

    dan persediaan saat ini. Dengan berbagai kendala keputusan yang ada tentunya

    dibutuhkan metode untuk menyelesaikan permasalahan penentuan produksi.

    Menurut Kusumadewi (2010) terdapat berbagai cara untuk memetakan

    permasalahan penentuan produksi barang dengan kendala input (permintaan dan

    persediaan) dan output (produksi), salah satu cara yang dapat digunakan adalah

    penerapan logika fuzzy.

    Logika fuzzy merupakan logika yang berhadapan dengan konsep kebenaran

    sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan

    dalam istilah binary (0 atau 1). Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan

    antara 0 dan 1. “Logika fuzzy merupakan logika yang memiliki nilai fuzzy atau

    kesamaran (Fuzzyness) antara benar dan salah” (Handarko, 2015). Dalam teori

    logika fuzzy suatu nilai bisa bernilai benar atau salah secara bersamaan. Namun

    seberapa besar keberadaan dan kesalahannya tergantung dari nilai keanggotaan

    yang dimilikinya.

    Himpunan adalah suatu kumpulan atau koleksi objek-objek yang

    mempunyai kesamaan sifat tertentu. ”Himpunan fuzzy merupakan sebuah

    himpunan yang di dalamnya terdapat elemen yang mempunyai derajat

    keanggotaan yang berbeda-beda” (Yulianto, 2011). “Himpunan fuzzy adalah

    rentang nilai, masing– masing nilai memiliki derajat keanggotaan antara 0 dan 1”

    (Handarko, 2015). Himpunan fuzzy muncul didasarkan pada gagasan untuk

    memperluas jangkauan fungsi karakteristik sehingga fungsi tersebut akan

    mencakup bilangan real pada interval [0,1]. “Nilai keanggotaannya menunjukkan

  • 3

    bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1,

    namun juga nilai yang terletak diantaranya” (Kusumadewi, 2010). Dengan kata

    lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0

    menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang

    terletak antara benar dan salah.

    Untuk menyelesaikan berbagai masalah, logika fuzzy memiliki beberapa

    keunggulan dibandingkan dengan logika tegas yaitu secara konseptual mudah

    dipahami, fleksibel, memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat, mampu

    memodelkan fungsi nonlinear yang sangat kompleks, dapat dicampur dengan

    teknik pengendalian konveksional dan didasarkan pada bahasa manusia (Naba,

    2009). Dari beberapa alasan tersebut logika fuzzy dapat digunakan untuk

    menyelesaikan masalah penentuan produksi barang dengan data permintaan dan

    persediaan dan salah satu metode dalam logika fuzzy yang dapat digunakan

    adalah sistem inferensi fuzzy metode Mamdani.

    “Sistem Inferensi fuzzy Metode Mamdani dikenal juga dengan nama metode

    Min- Max, yaitu dengan mencari nilai minimum dari setiap aturan dan nilai

    maksimum dari gabungan konsekuensi setiap aturan tersebut” (Kusumadewi,

    2010). Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim H. Mamdani pada tahun 1975.

    “Dalam penggunaannya Sistem Inferensi fuzzy Metode Mamdani lebih banyak

    digunakan karena memiliki keunggulan intuitif, sudah digunakan secara luas

    dalam berbagai bidang keilmuan, sesuai untuk melakukan analisis lingkungan,

    output yang dihasilkan dinamis dan Sesuai untuk sitem dengan human input”

    (Sandhopi, 2015).

  • 4

    Penentuan produksi barang pada perusahaan sangatlah penting dan sangat

    bermanfaat untuk perusahaan. Karena dengan adanya penentuan produksi dapat

    memberi keuntungan yang lebih optimal. Kerugian dapat dikurangi karena

    produksi barang telah ditentukan dari awal tanpa harus memproduksi secara

    berlebih atau kurang dari permintaan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

    meneliti penerapan metode Mamdani dalam penentuan jumlah produksi Eggroll

    dengan mengambil judul “Penerapan Sistem Inferensi Fuzzy Metode

    Mamdani Untuk Penentuan Jumlah Produksi Barang (Studi Kasus Eggroll

    Papang, Boyolali)”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai

    berikut:

    1. Bagaimana penerapan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani untuk

    menentukan jumlah produksi barang berdasarkan data persediaan barang

    dan jumlah permintaan barang di Eggroll Papang, Boyolali?

    2. Bagaimana perbandingan perhitungan Sistem Inferensi Fuzzy Metode

    Mamdani dengan hasil produksi UKM Eggroll Papang, Boyolali?

    3. Bagaimana rancangan aplikasi sistem penentuan jumlah produksi Eggroll

    dengan menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani di Eggroll

    Papang, Boyolali?

    1.3 Batasan Masalah

    Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis perlu

    memberikan batasan-batasan sebagai berikut:

  • 5

    1. Data yang diteliti adalah Eggroll original 350 gram.

    2. variabel dalam pengambilan keputusan produksi barang adalah permintaan

    barang, persediaan barang dan produksi barang.

    3. Tidak membahas mengenai biaya produksi, pengadaan stok bahan baku

    dan jadwal pengadaan.

    4. Rancangan aplikasi menggunakan program PhP dan MySQL.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Mengetahui bagaimana penerapan dari Sistem Inferensi Fuzzy Metode

    Mamdani dalam menentukan produksi Eggroll Papang, Boyolali.

    2. Mengetahui perbandingan dari perhitungan Sistem Inferensi Fuzzy Metode

    Mamdani dengan produksi dari UKM Eggroll Papang, Boyolali.

    3. Merancang aplikasi sistem penentuan jumlah produksi Eggroll dengan

    menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani di Eggroll

    Papang, Boyolali.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Bagi Mahasiswa

    Menambah wawasan dan kemampuan dalam pengaplikasian Sistem

    Inferensi Fuzzy Metode Mamdani untuk memecahkan suatu permasalahan

    yang ada dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan matematika.

  • 6

    2. Bagi Universitas

    Menambah koleksi referensi yang ada di Perpustakaan Universitas Negeri

    Semarang.

    3. Bagi UKM Eggroll Papang

    Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi UKM dalam

    menentukan jumlah produksi Eggroll sehingga dapat mendapatkan hasil

    yang lebih optimal.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan berguna untuk memudahkan dalam memahami jalan

    pemikiran secara keseluruhan skripsi. Penulisan skripsi ini secara garis besar

    terdiri dari tiga bagian, yaitu:

    1. Bagian Awal Skripsi

    Pada bagian awal ini, skripsi berisikan beberapa hal. Mulai dari halaman

    judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata

    pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar hingga daftar lampiran.

    2. Bagian Isi Skripsi

    Terdapat 5 bab pada bagian ini, yaitu:

    Bab I. Pendahuluan

    Berisi tentang gambaran secara global tentang isi skripsi yaitu latar

    belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, serta sistematika penulisan.

  • 7

    Bab II. Landasan Teori

    Bagian ini beriskan teori-teori yang berkaitan dengan penelian yang

    dilakukan. Selain berkaitan dengan penelitian, bagian ini juga berisikan teori-teori

    yang berguna untuk memecahkan masalah yang menjadi objek penelitian.

    Bab III. Metode Penelitian

    Bab ini menguraikan langkah kerja yang akan ditempuh, meliputi

    menemukan masalah, merumuskan masalah, mengambil data, pembentukan

    model, analisi dan pemecahan masalah, penarikan simpulan.

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    Bab ini berisi pembahasan dari permasalahan yang dikemukakan. Bab ini

    dibagi dua bagian, yaitu hasil penelitian dan pembahasan.

    Bab V. Penutup

    Bab ini berisi simpulan dari penelitian dan saran.

    3. Bagian Akhir Skripsi

    Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Logika Fuzzy

    Berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam produksi

    erat hubungannya dengan ketidakpastian. Guna menggambarkan keadaan

    kehidupan sehari-hari yang tidak pasti maka muncul istilah Fuzzy, yang pertama

    kali dikemukakan oleh L.A. Zadeh pada tahun 1965. Zadeh berusaha

    memodifikasi teori himpunan, di mana setiap anggotanya memiliki derajat

    keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 dan 1. “Himpunan inilah yang disebut

    sebagai himpunan fuzzy (Fuzzy set) yang merupakan himpunan dasar dari logika

    Fuzzy” (Yulianto, 2011).

    . “Logika fuzzy merupakan logika yang memiliki nilai fuzzy atau kesamaran

    (Fuzzyness) antara benar dan salah” (Handarko, 2015). Logika fuzzy adalah suatu

    cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output.

    Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian berasal dari paper yang

    dibuat oleh Lofti A Zadeh, dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki

    obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan

    keanggotaan dalam himpunan fuzzy dan bukan dalam bentuk logika benar

    (true) atau salah (false), tapi dinyatakan dalam derajat (degree). Konsep seperti

    ini disebut dengan fuzziness dan teorinya dinamakan fuzzy set theory.

    Logika fuzzy sudah banyak diterapkan di berbagai bidang, baik di

    dunia industri maupun bisnis. Berbagai teori di dalam perkembangan logika fuzzy

    8

  • 9

    dapat digunakan memodelkan berbagai sistem. Bahkan sekarang ini aplikasi

    logika fuzzy semakin menjamur seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi

    komputasi. Menurut Naba (2009), alasan menggunakan logika fuzzy adalah

    sebagai berikut.

    1. Konsep logika fuzzy adalah sangat sederhana sehingga mudah

    dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy

    sangat sederhana dan mudah dimengerti.

    2. Logika fuzzy sangat fleksibel.

    3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak

    tepat.

    4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear

    yang sangat kompleks.

    5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan

    pengalaman- pengalaman para pakar secara langsung tanpa

    harus melalui proses pelatihan.

    6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali

    secara konvensional.

    7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa manusia.

    Untuk memahami sistem Fuzzy, ada beberapa hal yang harus diketahui

    menurut Kusumadewi (2010) yaitu:

    1. Variabel Fuzzy

    Variabel Fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam

    suatu sistem Fuzzy.

    Contoh: umur,temperatur, permintaan, dll.

    2. Himpunan fuzzy

    Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu

    kondisi tertentu dalam variabel Fuzzy.

    Contoh: variabel umur terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, tua,

    parobaya, muda.

  • 10

    3. Semesta pembicaraan

    Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioprasikan dalam

    suatu variabel Fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan

    bilangan real yang senantiasa naik secara monoton dari kiri ke

    kanan. “Nilai semesta pembicaraan dapat bernilai positif maupun

    negatif, dan adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak

    dibatasi batas atas” (Sukandy, 2013).

    Contoh: - �������������������������������������������

    4. Domain

    Keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan

    boleh dioprasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Domain

    merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik secara

    monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat bernilai positif

    dan negatif.

    ������������������!"#�����$�����%"�""#���������!"����

    2.2 Himpunan fuzzy

    Fuzzy set (Himpunan fuzzy) adalah sebuah himpunan yang di dalamnya

    terdapat elemen yang mempunyai derajat keanggotaan yang berbeda-beda. Ide ini

    bertolak belakang dengan himpunan, karena keanggotaan dari himpunan tidak

    akan menjadi anggota kecuali jika keanggotaannya penuh pada himpunan ini.

    Menurut Kusumadewi (2010), pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan

    suatu item x dalam himpunan A, yang ditulis dengan ��(�), memiliki dua kemungkinan sebagai berikut:

    1. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu

    himpunan, atau

    2. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam

    suatu himpunan.

  • 11

    Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada interval 0 dan 1.

    Apabila x memiliki nilai keanggotaan Fuzzy ��(�) = 0, berarti x menjadi anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan Fuzzy ��(�) =1 berarti x menjadi anggota penuh pada himpunan A. Keanggotaan Fuzzy dengan probabilitas memiliki kemiripan. Kemiripan tersebut menimbulkan kerancuan.

    Keduanya memiliki nilai pada interval [0,1], namun interpretasi nilainya sangat

    berbeda antara kedua kasus tersebut. Keanggotaan Fuzzy memberikan suatu

    ukuran terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan probabilitas

    mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam

    jangka panjang.

    2.3 Fungsi Keanggotaan

    Menurut Djunaidi (2005), Fungsi keanggotaan (membership function)

    adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam

    nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang

    memiliki interval antara 0 dan 1. Derajat keanggotaan sebuah variabel x

    dilambangkan dengan simbol �(�) (sukandy, 2013). Untuk mendapatkan nilai keanggotaan dapat menggunakan berbagai cara, salah satunya melalui pendekatan

    fungsi. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai

    keanggotaan menurut Buana (2016), yaitu: “Representasi Linear, Representasi

    Trapesium, Representasi Segitiga”.

    1. Representasi Linear

    Representasi Linear adalah “pemetaan input ke derajat keanggotaan

    digambarkan sebagai suatu garis lurus. Ada dua keadaan Fuzzy yang linear yaitu

  • 12

    representasi linear naik dan representasi linear turun” ( Sukandy, 2013).

    Terdapat dua keadaan himpunan fuzzy pada representasi linear, yaitu:

    a. Representasi linear naik, yaitu kenaikan himpunan dimulai dari nilai domain

    yang memiliki nilai keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju ke nilai

    domain yang memiliki derajat keanggotaan yang lebih tinggi. Fungsi

    keanggotaan representasi linear naik dapat dicari dengan cara sebagai

    berikut:

    Himpunan fuzzy pada representasi linear naik memiliki semesta

    pembicaraan (0, �) terbagi menjadi tiga domain, yaitu: [0,a] , [a,b] , dan [b,�)1) Selang [0,a]

    Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada representasi linear naik

    pada selang [0,a] memiliki nilai keanggotaan = 0.

    2) Selang [a,b]

    Pada selang [a,b], fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada

    representasi linear NAIK direpresetasikan dengan garuis lurus yang

    melalui dua titik, yaitu dengan koordinat (a,0) dan (b,1). Misalkan

    fungsi keanggotaan fuzzy NAIK dari x disimbolkan dengan �[�],maka persamaan garis lurus tersebut adalah:

    �[�] = � � �� � �3) Selang [b,�)

    Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada representai linear naik pada

    selang [��, �) memiliki nilai keanggotaan = 0.

  • 13

    Dari uraian diatas, fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada representasi

    linear NAIK dengan domain (0, �) adalah:�[�] = � 0, � �� � �� � � , � � �1, � � �

    Himpunan fuzzy pada representasi linear naik direpresentasikan pada

    gambar 2.1.

    b. Representasi linear turun yaitu garis lurus yang dimulai dari nilai domain

    dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak turun

    ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah. Fungsi

    keanggotaan representasi linear TURUN dapat dicari dengan cara sebagai

    berikut:

    Himpunan fuzzy pada representasi linear TURUN memiliki semesta

    pembicaraan (0, �) terbagi menjadi tiga domain, yaitu: [0,a], [a,b], dan [b,�).1) Selang [0,a]

    Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada representasi linear TURUN

    pada selang [0,a] memiliki nilai keanggotaan = 1

    � Gambar 2.1. Representasi Linear Naik

    a b

    1

    0

    �(�)

  • 14

    2) Selang [a,b]

    Pada selang [a,b], fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada

    representasi linear TURUN direpresentasikan dengan garis lurus yang

    melalui dua titik, yaitu dengan koordinat (a,1) dan (b,0). Misalkan

    fungsi keanggotaan fuzzy TURUN dari x disimbolkan dengan �[�],maka persamaan garis lurus tersebut adalah:

    �[�] = � � �� � �Karena pada selang [a,b], gradient garis lurus =-1, maka persamaan

    garis lurus tersebut menjadi:

    �[�] = (�1) �� � �� � ���[�] = � � �� � �

    3) Selang [b,�)Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada representasi linear TURUN

    pada selang [b,�) memiliki nilai keanggotaan = 0.Dari uraian di atas, fungsi keanggotaan himpunan fuzzy pada

    representasi linear TURUN, dengan domain (0, �)adalah:�[�] = � 1, � �� � �� � � , � � �0, � � �

    Himpunan fuzzy pada representai linear turun direpresentasikan pada

    Gambar 2.2.

  • 15

    2. Representasi Kurva Segitiga

    Kurva Segitiga ditandai oleh adanya tiga parameter (a, b, c) yang akan

    menentukan koordinat x dari tiga sudut.

    Fungsi Keanggotaan:

    �(�) =����� 0, � � ���� � � ����� , � � � 1 , � = � ������ , � � �

    3. Representasi Kurva Trapesium

    Kurva Trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, tetapi ada beberapa

    titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

    Gambar 2.2 . Representasi Linear Turun

    a b

    1

    0

    �(�) �

    � Gambar 2.3. Representasi Kurva Segitiga

    b c a

    1

    0

    �(�)

  • 16

    Fungsi keanggotaan:

    �(�) =�����0; � � ���� � � ����� ; � � �1; � � ������� ; � � �

    2.4 Operator Dasar Himpunan Fuzzy

    Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang

    didefinisikan secara khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan

    Fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan sering dikenal

    dengan nama �–predikat. Ada 3 operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh menurut Buana (2016), yaitu:

    1. Operator AND

    �–predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-

    himpunan yang bersangkutan.

    �(���)(�) = min[��(�), ��(�)]2. Operator OR

    �–predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan

    � 0 b d c a

    1

    �(�)

    Gambar 2.4. Representasi Kurva Trapesium

  • 17

    mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-

    himpunan yang bersangkutan

    �(�!�)(�) = max[��(�), ��(�)]3. Operator NOT

    �–predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada n himpunan yang

    bersangkutan dari 1.

    ���(�) = 1 � ��(�)2.5 Fungsi Implikasi Fuzzy

    Tiap-tiap aturan (proposisi) pada basis pengetahuan Fuzzy akan

    berhubungan dengan suatu relasi Fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan

    dalam fungsi implikasi adalah

    "# � $% & '*+- . $% /dengan x dan y adalah elemen. A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang

    mengikuti IF disebut sebagi anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti

    THEN disebut sebagai konsekuen. Jika suatu fungsi implikasi mempunyai

    beberapa anteseden maka untuk merepresentasikan hasil dari beberapa anteseden

    tersebut digunakan operator dasar Zadeh seperti, AND, OR atau NOT. Sehingga

    menurut Kusumadewi (2010) proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan

    operator Fuzzy, seperti berikut:

    "#(�2$% &2) 3 (�4 $% &4) 3 (�5 $% &5) 3 6 3 (�7 $% &7) '*+- . $% /dengan 3 adalah operator (misal: OR atau AND). Secara umum, ada dua fungsi implikasi yang dapat digunakan,yaitu sebagai berikut.

  • 18

    1. Min (Minimum)

    Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. Gambar 2.5 menunjukkan

    salah satu contoh penggunaan fungsi min.

    Gambar 2.5 Fungsi Implikasi: MIN

    2. Dot (Product)

    Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy. Gambar 2.6 menunjukkan salah

    satu contoh penggunaan fungsi dot.

    Gambar 2.6 Fungsi implikasi: DOT

    2.6 Sistem Inferensi Fuzzy

    Inferensi fuzzy adalah proses penggabungan banyak aturan berdasarkan

    data yang tersedia. Komponen yang melakukan inferensi dalam sistem pakar

    disebut mesin inferensi. Dua pendekatan untuk menarik kesimpulan pada IF-

  • 19

    THEN rule (aturan jika-maka) adalah forward chaining dan backward chaining

    (Turban, 2005).

    1. Forward chaining (Jika-Kesimpulan)

    Forward chaining mencari bagian JIKA terlebih dahulu. Setelah

    semua kondisi dipenuhi, aturan dipilih untuk mendapatkan

    kesimpulan. Jika kesimpulan yang diambil dari keadaan

    pertama, bukan dari keadaan yang terakhir, maka ia akan

    digunakan sebagai fakta untuk disesuaikan dengan kondisi JIKA

    aturan yang lain untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih

    baik. Proses ini berlanjut hingga dicapai kesimpulan akhir.

    2. Backward chaining (Kesimpulan-Jika)

    Backward chaining adalah kebalikan dari forward chaining.

    Pendekatan ini dimulai dari kesimpulan dan hipotesis bahwa

    kesimpulan adalah benar. Mesin inferensi kemudian

    mengidentifikasi kondisi JIKA yang diperlukan untuk membuat

    kesimpulan benar dan mencari fakta untuk menguji apakah

    kondisi JIKA adalah benar. Jika semua kondisi JIKA adalah

    benar, maka aturan dipilih dan kesimpulan dicapai. Jika

    beberapa kondisi salah, maka aturan dibuang dan aturan

    berikutnya digunakan sebagai hipotesis kedua. Jika tidak ada

    fakta yang membuktikan bahwa semua kondisi JIKA adalah

    benar atau salah, maka mesin inferensi terus mencari aturan

    yang kesimpulannya sesuai dengan kondisi JIKA yang tidak

    diputuskan untuk bergerak satu langkah ke depan memeriksa

    kondisi tersebut. Proses ini berlanjut hingga suatu set aturan

    didapat untuk mencapai kesimpulan atau untuk membuktikan

    tidak dapat mencapai kesimpulan.

    Dalam proses menyelesaikan suatu permasalahan, menurut Alamsyah

    (2016) “Sistem Inferensi Fuzzy memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah

  • 20

    mampu menanggapi konsep linguistik menjadi himpunan - himpunan fuzzy,

    pendekatan universal Sistem Inferensi Fuzzy mampu melakukan pemetaan

    nonlinier antara input dan output, Sistem Inferensi Fuzzy dapat menerjemahkan

    pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan- aturan, tingkat sistematiknya yang

    tinggi, dan kemampuan generalisasinya sangat baik”.

    Menurut Thamrin (2012) pendekatan Sistem Inferensi Fuzzy

    diimplemantasikan dalam tiga tahapan, yaitu:

    1. Fuzzyfikasi

    Fuzzyfikasi merupakan fase pertama dari perhitungan Fuzzy, yaitu

    mengubah masukan - masukan yang nilai kebenarannya bersifat pasti

    ke dalam bentuk Fuzzy input yang berupa tingkat keanggotaan /

    tingkat kebenaran. Dengan demikian, tahap ini mengambil nilai-nilai

    crisp dan menentukan derajat di mana nilai-nilai tersebut menjadi

    anggota dari setiap himpunan fuzzy yang sesuai.

    2. Inferensi Fuzzy

    Inferensi fuzzy adalah melakukan penalaran menggunakan Fuzzy

    input dan Fuzzy rules yang telah ditentukan sehingga menghasilkan

    Fuzzy output. Secara sintaks, suatu Fuzzy rule (aturan Fuzzy)

    dituliskan sebagai berikut:

    IF antecendent THEN consequent

    3. Defuzzyfikasi

    Defuzzifikasi adalah mengubah Fuzzy output menjadi nilai tegas

    berdasarkan fungsi keanggotaan yang telah ditentukan. Defuzzifikasi

  • 21

    merupakan metode yang penting dalam pemodelan sistem Fuzzy.

    Terdapat tiga metode dalam Sistem Inferensi Fuzzy yang dikenal menurut

    Setiadji (2009) yaitu:

    1. Metode Tsukamoto

    Pada metode Tsukamoto setiap aturan direpresentasikan

    menggunakan himpunan-himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan

    yang monoton. Untuk menentukan nilai output crisp/ hasil yang tegas

    (Z) dicari dengan cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang

    diperoleh dari komposisi aturan-aturan Fuzzy) menjadi suatu bilangan

    pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini disebut dengan

    metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzyfikasi rata-rata

    terpusat (Center Average Defuzzyfier).

    2. Metode mamdani (Min-Max)

    Untuk metode ini, pada setiap aturan yang berbentuk implikasi

    (“sebab-akibat”) anteseden yang berbentuk minimum (min),

    sedangkan konsekuen gabungannya berbentuk maksimum (max),

    karena himpunan aturan-aturanya bersifat independen (tidak saling

    bergantungan).

    3. Metode Takagi-Sugeno

    Metode Takagi-Sugeno adalah metode dengan mengasumsikan atau

    sistem dengan m input, yaitu �2, �4, … , � dan satu output, yaitu Y. Metode Fuzzy dari sistem ini terdiri atas basis aturan dengan aturan

    penarikan kesimpulan Fuzzy.

  • 22

    Menurut Kusumadewi (2010) Sistem Inferensi Fuzzy merupakan suatu

    kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy, aturan Fuzzy

    yang berbentuk IF-THEN, dan penalaran Fuzzy. Secara garis besar, diagram blok

    proses inferensi Fuzzy terlihat pada Gambar 2.7.

    Gambar 2.7 Diagram Blok Sistem Inferensi Fuzzy

    Sistem Inferensi Fuzzy menerima input crisp. Input ini kemudian dikirim

    ke basis pengetahuan yang berisi n aturan Fuzzy dalam bentuk IF-THEN.

    Fire strength &'-predikat) akan dicari pada setiap aturan. Apabila aturan lebih

    dari satu, maka akan dilakukan agregasi semua aturan. Selanjutnya pada hasil

    agregasi akan dilakukan defuzzyfikasi untuk mendapatkan nilai crisp sebagai

    output sistem.

    2.7 Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani

    Metode Mamdani adalah “satu jenis inferensi Fuzzy dimana himpunan

    fuzzy yang merupakan konsekuensi dari setiap aturan di kombinasikan dari setiap

    aturan Fuzzy kemudian didefuzzifikasikan untuk menghasilkan keluaran tertentu

  • 23

    dari suatu sistem” (Nugroho, 2016). Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani

    dikenal juga dengan nama metode Max-Min. “Metode Mamdani bekerja

    berdasarkan aturan-aturan linguistik” (Nugroho, 2016). Metode ini diperkenalkan

    oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Menurut sandhopi (2015)

    dibandingkan dengan metode Sugeno dan Tsukamoto, metode Mamdani

    memiliki beberapa keunggulan, yaitu: “intuitif, sudah digunakan secara luas

    dalam berbagai bidang keilmuan, sesuai untuk melakukan analisis lingkungan,

    output yang dihasilkan dinamis, Sesuai untuk sitem dengan human input.”

    Menurut Buana (2016) untuk mendapatkan output (hasil) dari Sistem

    Inferensi Fuzzy metode Mamdani, diperlukan empat tahapan :

    1. Pembentukan himpunan fuzzy (Fuzzyfikasi)

    Menentukan semua variabel yang terkait dalam proses yang akan

    ditentukan. Untuk masing-masing variabel input, tentukan suatu

    fungsi fuzzifikasi yang sesuai. Pada metode Mamdani, baik variabel

    input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih

    himpunan fuzzy.

    2. Aplikasi fungsi implikasi

    Menyusun basis aturan, yaitu aturan-aturan berupa implikasi-

    implikasi Fuzzy yang menyatakan relasi antara variabel input dengan

    variabel output. Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang

    digunakan adalah Min. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :

    Jika a adalah &8 dan b adalah /8, maka c adalah 98

  • 24

    dengan &8, /8 dan 98 adalah predikat-predikat Fuzzy yangmerupakan nilai linguistik dari masing-masing variabel. Banyaknya

    aturan ditentukan oleh banyaknya nilai linguistik untuk masing-

    masing variabel masukan.

    3. Komposisi aturan

    Apabila sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh

    dari kumpulan dan kolerasi antar aturan. Ada tiga metode yang

    digunakan dalam melakukan inferensi sistem Fuzzy menurut

    Kusumadewi (2010), yaitu :

    a. Metode Max(Maximum)

    Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara

    mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakan

    nilai tersebut untuk memodifikasi daerah Fuzzy dan

    mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operato OR

    (gabungan). Jika semua proporsi telah dievaluasi, maka output

    akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan

    kontribusi dari tiap-tiap proporsi. Secara umum dapat dituliskan :

    �(�8) = max(�:

  • 25

    b. Metode Addittive (sum)

    Pada metode ini,solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara

    melakukan penjumlahan terhadap semua output daerah Fuzzy.

    �(�8) = min(1, �:

  • 26

    Menurut Kusumadewi (2010) ada beberapa cara metode penegasan yang

    biasa dipakai pada aturan Mamdani, antara lain :

    a. Metode Centroid (Composite Moment)

    Pada metode ini, solusi tegas diperoleh dengan cara

    mengambil titik pusat daerah Fuzzy. Secara umum dituliskan :

    A = B �CDECFCGH (�C)B DEIJJJJ(�C)FCGHuntuk domain diskret, dengan di adalah nilai keluaran pada

    aturan ke-i dan ��IJJJ(�8) adalah derajat keanggotaan nilai keluaran pada aturan ke-i sedangkan n adalah banyaknya

    aturan yang digunakan.

    AK = L M.DO�MPQL DO�MPQuntuk domain kontinu, dengan Z0 adalah nilai hasil defuzzifikasi

    dan µ(Z) adalah derajat keanggotaan titik tersebut, sedangkan

    Z adalah nilai domain ke-i.

    Gambar 2.8 Proses Deffuzyfikasi

  • 27

    b. Metode Bisektor

    Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil

    nilai pada domain Fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan

    setengah dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah Fuzzy.

    Secara umum dituliskan:

    L �(M�R�S T)�T = L �(T)�TUM�R�Dimana:

    � = min{T|T V A}W = max{T|T V A}dan

    X� = 24 B X�8(�8)78Y2untuk �8adalah nilai keluaran pada aturan ke-i, X�8(�8) derajat keanggotaan nilai keluaran aturan ke-i, n adalah banyaknya aturan

    yang digunakan.

    c. Metode MOM (Mean of Maximum)

    Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil

    nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan

    maksimum.

    d. Metode LOM (Largest of Maximum)

    Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil

    nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan

    maksimum.

  • 28

    e. Metode SOM (Smallest of Maximum)

    Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil

    nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan

    maksimum.

    2.8 PHP (Programming Language)

    PHP merupakan bahasa scripting pada dokumen HTML. Tujuan utama dari

    penggunaan bahasa ini adalah “untuk memungkinkan perancang web yang

    dinamis dan dapat bekerja secara otomatis” (Haryana, 2008). Karena suatu

    halaman diproses terlebih dahulu oleh PHP sebelum dikirim ke client, sehingga

    script dapat menghasilkan isi halaman yang dinamis, seperti misalnya

    menampilkan hasil query dari MySQL pada halaman tersebut. PHP pada mulanya

    berarti Personal Home Page, tetapi sekarang telah menggunakan nama “PHP

    Hypertext Preprocessor”.

    Menurut Haryana (2008), PHP memiliki beberapa kelebihan dalam

    penggunaannya, antara lain:

    1. Web menggunakan PHP dapat dengan mudah dibuat dan memiliki

    kecepatan akses yang cukup tinggi.

    2. Skrip-skrip PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan

    dalam system operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan disistem

    operasi UNIX, windows dan macintosh.

    3. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web

    Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

  • 29

    4. PHP adalah bahasa embedded ( bisa ditempel atau diletakkan dalam

    tag HTML)

    5. PHP termasuk server side programming.

    2.9 MySQL

    Menurut Wigati (2012), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem

    manajemen basis data SQL dengan Database Management System (DBMS) ini

    bersifat multithread, dan multi-user”. MySQL juga merupakan implementasi dari

    sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara

    gratis di bawah lisensi General Public License (GPL). Setiap pengguna dapat

    secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak

    tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

    SQL (Structured Query Langguage) adalah bahasa standard yang digunakan

    untuk mengakses server database. “Terdapat beberapa Application Programming

    Interface (API) tersedia yang memungkinkan aplikasi-aplikasi komputer yang

    ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman untuk dapat mengakses basis data

    MySQL, antara lain bahasa pemrograman C, C++, C#, Perl, PHP dan bahasa

    pemrograman Python” (Wigati, 2012). Penggunaan MySQL sangat populer dalam

    aplikasi web seperti PHP. Popularitas sebagai aplikasi web dikarenakan

    kedekatannya dengan bahasa pemrograman web PHP.

    2.10 Penelitian Terkait

    Penelitian ini dikembangkan dari beberapa referensi yang mempunyai

    keterkaitan dengan metode dan objek penelitian. Penggunaan referensi ini

    ditujukan untuk memberikan batasan-batasan terhadap metode dan sistem yang

  • 30

    nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Berikut uraian dari beberapa referensi

    tersebut.

    Penelitian yang dilakukan oleh Alamsyah & Muna (2016) dengan judul

    jurnal “Metode Fuzzy Inference System Untuk Penilaian Kinerja Pegawai

    Perpustakaan Dan Pustakawan”. Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa

    Sistem Inferensi Fuzzy dapat diimplementasikan kedalam sistem penunjang

    keputusan pada penilaian kinerja pegawai perpustakaan dan pustakawan.

    Kegunaan dari penerapan metode ini adalah membantu pihak eksekutif

    perpustakaan dalam menilai kinerja dari pegawai perpustakaan dan pustakawan di

    perpustakan miliknya.

    Penelitian lain dilakukan oleh Djunaidi (2005) dengan judul “Penentuan

    Jumlah Produksi Dengan Aplikasi Metode Fuzzy-Mamdani”. Pada penelitian ini

    menunjukkan bahwa Sistem Inferensi Fuzzy Mamdani dapat diimplementasikan

    kedalam penentuan jumlah produksi barang dengan perhitungan menggunakan

    bantuan aplikasi matlab 6.1 Toolbox.

    Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani juga dapat diimplementasikan

    kedalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pemilihan telepon seluler.

    Implementasi metode tersebut ditujukkan pada penelitian dengan judul

    “Penerapan Fuzzy Mamdani Untuk SistemPendukung Keputusan Pemilihan

    Telepon Seluler” yang dilakukan oleh Buana (2016). Penelitian ini digunakan

    untuk SPK dalam pemilihan telepon seluler, hasil akhir dari penelitian ini adalah

    pembeli dapat memilih telepon seluler terbaik sebelum melakukan pembelian.

  • BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    5.1 SIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat

    disimpulkan sebagai berikut:

    1. Sistem inferensi fuzzy metode Mamdani dapat diterapkan dalam

    menentukan jumlah produksi eggroll Papang berdasarkan data

    permintaan, persediaan dan produksi pada UKM Eggroll Papang

    Boyolali. Dengan data permintaan dan persediaan pada bulan

    desember 2016 sebanyak 2400 dus dan 260 dus diperoleh produksi

    maksimum 2235 dus.

    2. Hasil perhitungan menggunakan Metode Mamdani pada akhir periode

    dan bulan lainnya menunjukan hasil yang lebih optimal dibandingkan

    hasil produksi UKM Eggroll Papang. Hal ini dikarenakan sedikitnya

    jumlah pekerja, terbatasnya ruang penyimpanan dan pendataan secara

    manual pada UKM Eggroll Papang yang menyebabkan terhambatnya

    proses produksi sehingga hasil yang diperoleh kurang optimal. Akan

    tetapi pada bulan pebruari, maret, april, juni sampai november 2016

    didapatkan hasil yang belum optimal, hal ini dikarenakan aturan fuzzy

    yang digunakan hanya 9 aturan fuzzy.

    3. Aplikasi sistem penentuan jumlah produksi Eggroll dengan

    menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani di Eggroll

    107

  • 108

    Papang, Boyolali dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP

    dan database MySQL. Aplikasi yang dibangun telah sesuai dengan

    rancangan, bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional

    mengelurakan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

    5.2 SARAN

    Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, saran yang perlu

    disampaikan adalah sebagai berikut:

    1. UKM Eggroll Papang

    1) UKM Eggroll Papang dapat menambah luas tempat penyimpanan

    persediaan eggroll, sehingga proses produksi tidak terhambat karena

    keterbatasan tempat penyimpanan.

    2) UKM Eggroll Papang dapat melakukan pendataan, pemesanan dan

    pemasaran secara modern yang terkomputerisasi dan terkoneksi

    internet sehingga lebih mudah dan efisien.

    2. Pembaca

    1) Menambahkan input berupa faktor lain yang mempengaruhi jumlah

    produksi eggroll, misalnya return dan biaya produksi.

    2) Menambahkan aturan fuzzy pada inferensinya, sehingga hasil produksi

    yang diperoleh semakin akurat.

    3) Menerapkan aplikasi kedalam bahasa pemrograman yang lain,

    misalnya Java, Perl, C++, dan sebagainya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Alamsyah & I.H. Muna. 2016. Metode Fuzzy Inference System untuk Penilaian Kinerja Pegawai Perpustakaan dan Pustakawan. Scientific Journal of Informatics, 3(1): 88-98.

    Buana, W. 2016. Penerapan Fuzzy Mamdani Untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Telepon Seluler. Jurnal Edik Informatika, 2(1): 138-143

    Djunaidi, M. 2005. Penentuan Jumlah Produksi Dengan Aplikasi Metode Fuzzy-Mamdani. Jurnal Teknik Industri UMS.

    Handarko, J.L & Alamsyah. 2015. Implementasi Fuzzy Decision Tree Untuk

    Mendiagnosa Penyakit Hepatitis. Unnes Journal of Mathematics, 4(2) :

    157-164.

    Haryana, K.S. 2008. Pengembangan Perangkat Lunak dengan Menggunakan PHP. Jurnal Computech & Bisnis, 2(1): 14-21.

    Kristanto, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi.Yogyakarta: Gaya Media Yogyakarta.

    Kusumadewi, S & H. Purnomo. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Naba, A. 2009. Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan MATHLAB.Yogyakarta: Andi.

    Nugroho, H.A. 2016. Penerapan Fuzzy Inference System Metode Mamdani untuk Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi. Artikel Ilmiah Universitas Nusantara PGRI Kediri.

    Pressman, Roger. 2001. Software Engineering: A Practitioner Approach. McGraw-Hill Companies.

    Sandhopi. 2015. Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Metode Mamdani Terhadap Prediksi Perilaku Pembeli. Jurnal Techno.COM, 14(4): 266-271.

    Setiadji. 2009. Himpunan & Logika Samar serta Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Sukandy, D.M. 2013. Penerapan Metode Fuzzy Mamdani untuk Memprediksi Jumlah Produksi Minyak Kelapa Sawit Berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah Permintaan. Jurnal STMIK GI MDP.

    Thamrin, F. 2012. Studi Inferensi Fuzzy Tsukamoto untuk Penelitian Faktor Pembebanan Trafo PLN. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

    109

  • 110

    Turban, E., J.E. Aronson & T. Liang. 2005. Decision Support Systems and Intellegent System (7th Ed). New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited.

    Wigati, E. 2012. Perancangan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 262 Cakung Jakarta Timur dengan Menggunakan PHP dan MySQL. Journal Gunadarma University.

    Yulianto. A.W., H. Suyitno, & Mashuri. 2011. Aplikasi Fuzzy Linear Programming Dalam Optimalisasi Produk. UNNES Journal of Mathematics.