penerapan prinsip estetika pada struktur sebagai …
TRANSCRIPT
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarso/JurnalSENTHONG2019
549
PENERAPANPRINSIPESTETIKAPADASTRUKTUR
SEBAGAISOLUSIMASALAHTAMPILANTERMINALBANDARUDARAJENDERALSOEDIRMANDIPURBALINGGA
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarsoProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta
Abstrak Bandarudaramerupakangerbangmasukkedalamsuatudaerahdandapatdikatakansebagaiwajahdaerah tersebut. Tampilan yang estetis dibuat sebagai usaha untukmemberikan kesan pertama yang baikkepadapengunjung, sehinggapengunjung terutamawisatawanyangdatang tertarikuntukdatangkembali.Terminalbandaramerupakanbagiandaribandarayangdigunakansebagaitempatperpindahanpenumpangmenuju pesawat, maupun dari pesawat menuju transportasi lain. Terminal memerlukan sistem strukturbentang lebar agar dapat memfasilitasi kegiatan dalam jumlah yang besar. Penelitian ini bertujuan untukmemecahkanpermasalahantampilandanstrukturbentanglebarpadaterminalBandaraJenderalSoedirman.Masalah tersebut diselesaikan dengan menekankan struktur sebagai elemen estetika pada perancanganterminal bandara. Penekanan struktur sebagai elemen estetika pada perancangan akan menghasikanltampilanbangunanyangestetis.Struktursebagaikekuatanjugamemunculkankeindahanwujudnya.Metodeyangdigunakandalampenelitian iniyaitumetodepenerapanprinsip.Metodeinimenerapkanprinsip-prinsipestetika pada struktur bangunan terminal badara sehingga terminal dapat dikatakan estetis. Prinsip-prinsipestetikayangdigunakanberupaprinsipkesatuan,keseimbangan,irama,proporsi,urutan,dandominasi.Hasilpenelitian iniadalahpenerapandari tiapprinsipestetikapadastruktur tengahdanstrukturatapbangunan.PenerapanprinsipestetikabertujuanuntukmenambahnilaiestetikapadatampilanfasadsertainteriordalamperancanganterminalBandarUdaraJenderalBesarSoedirman.
Katakunci:terminalbandarudara,struktur,elemenestetika,prinsipestetika,purbalingga
1.PENDAHULUAN
Padaeraglobal inikebutuhanakansaranatransportasiyangefisienmenjadiperanpentingterhadap kemajuan sebuah daerah, termasuk di Kota Purbalingga dan Purwokerto yang sedangberkembang pesat di bidang pendidikan, perekonomian dan pariwisata. Khususnya dalam bidangpariwisata, Purbalingga memiliki banyak objek wisata yang dapat menjadi destinasi wisata bagiwisatawan luar kota, seperti Goa Lawa, Agrowisata Kebun Strawbery, DesaWisata Karangbanjar,Purbasari,PancuranMas,berbagaicurugdanlain-lain.
Pemerintah Purbalingga berencana terus meningkatkan angka pengunjung pariwisata didaerahPurbalingga.Aksestransportasiyangefisienbagiwisatawanluardaerah,dankesanpertamayang baik diperlukan untuk terus meningkatkan angka pengunjung yang datang ke Purbalingga.Bandaraadalahsolusiyangpalingtepatdalammengatasipemasalahantransportasiefisien.Bandarajuga merupakan gerbang masuk kedalam suatu daerah, dan dapat dikatakan sebagai wajah daridaerah tersebut. Tampilan bandara dirancang estetis sebagai cara untuk memberikan kesan baikkepadapengunjungsehinggawisatawanyangdatangakanberkeinginanuntukdatangkembali.
Bandar udara yang tersedia saat ini adalah Landasan Udara Wirasaba yang berada diWirasaba, Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Bandara ini merupakan landasan udara militer dandikelolaolehTNIAngkatanUdara (lihatgambar1). Sejak tahun2007,TNIAUmengizinkanbandarudarainidigunakanmenjadibandarudarakomersial.LangkahyangtelahditempuholehPemerintahKabupaten Purbalingga untuk mewujudkan Bandar Udara Wirasaba sebagai bandara komersialsudahdirintissejaktahun2006.StudikelayakanpengembanganPangkalanUdaraWirasabamenjadibandar udara komersil sudah dilakukan pada tahun 2006. Setelah itu pada tahun 2007 telah
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
550
dikeluarkan ijin pemanfaatan LanudWirasaba menjadi bandara komersil dengan surat KSAU No.B/127A-031/12/24/Disbangopsautanggal30April2007.
Gambar1
KondisieksistingLandasanUdaraJenderalBesarSoedirmanSumber:https://satelitpost.com/wp-content/uploads/2018/04/Wirasaba_Imani-293.jpgdiakses2019
Terminalbandaraadalahtempatperpindahanpenumpangmenujupesawatmaupunkeluar
daripesawatmenujualattransportasilainataudaerahtujuan.Terminalbandarudaramemerlukanstrukturbentanglebardalammewadahikegiatandenganjumlahyangbesartersebut.Strukturselainsebagai elemenkekuatanbangunan sekaligusmenjadi elemenestetika. Struktur yangdisusundandirancang dengan prinsip estetika menimbulkan hasil yang indah. Bandara dapat menjadi kesanpertama pendatang pada daerah tersebut karena bandara merupakan bangunan pertama yangdikunjungi oleh pendatang dengan transportasi udara. Jika Bandar Udara Jenderal Soedirmanmemiliki desain yang estetik, maka pengunjung dapat memiliki kesan pertama yang baik. Haltersebut berdampak pada kesan pengunjung terhadap daerah Purbalingga, sehingga diharapkandapatmempertahankan,danjugameningkatkanangkapengunjungpariwisata.
Bangunan yang baik haruslah memiliki suatu nilai estetik atau keindahan (venustas),kekuatan (firmitas) dan fungsi atau utilitas (Morgan, 1960). Struktur sebagai representasi darifirmitas dan utilitas juga dapat menghasilkan elemen estetik dengan menerapkan prinsip-prinsipestetika. Padaumumnya strukturmenjadi aspekpenting sebagai kekuatandalam suatubangunandan peletakannya disembunyikan oleh elemen-elemen estetik lainnya. Pada perancangan inistruktur juga dapat bertanggung jawab untuk tercapainya suatu estetika bangunan, sekaligusmenjadi aksen dan ornamen pada bagian fasad bangunan. Prinsip estetika yang akan diterapkanpada stuktur bangunan terminal adalah prinsip-prinsip estetika kesatuan, keseimbangan, irama,skala,proporsi,dandominasi.
Penelitian inidiharapkandapatdikembangkandenganpenelitian lanjutanyangmembahastentang penerapan prinsip estetika dalam aspek lain. Penelitian lanjutan di kemudian haridiharapkandapatmenambahnilaiestetikabangunanTerminalBandarUdaraJenderalSoedirman.
2.METODEPENELITIAN
Terminal BandarUdara Jenderal Soedirmanmenekankan struktur sebagai elemenestetikadenganmenerapkanprinsip-prinsipestetikaarsitektur.Metodeyangdigunakanpadapenelitian iniadalahmetodepenerapanprinsip.Langkahpertamaadalahpengumpulandataterkaitlokasitapak,kapasitaspenumpangyangditampung,danstudipresedenterkaitterminalbandaradomestik.Datayangterkumpuldariobservasilapangantersebutdiolahmenjadiresponsebagaipenentuanrencanabentukbangunandanstrukturyangakandigunakanpadabangunanterminalbandarudara.
Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah studi literatur tentang prinsip-prinsip estetikaarsitektur.Referensi yangdigunakanberupabuku-buku terkait teori estetikadalamarsitekturdan
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarso/JurnalSENTHONG2019
551
teori tentang struktur bentang lebar. Data yang telah didapat kemudian diolah kembali untukmenentukan bentuk dan sistem struktur yang tepat pada terminal Bandar Udara JenderalSoedirman.
Prinsip estetika yang digunakan adalah prinsip-prinsip umum estetika dalam arsitekturseperti yang telah disebutkan dalam pendahuluan. Prinsip yang dimaksud yaitu prinsip kesatuan,keseimbangan, irama,skala,proporsi,dandominasi.Penelitian inimengambilprinsip tersebutdanditerapkandalamsistemstrukturyangdirencanakan.
3.HASILDANPEMBAHASAN
Bentuk, ukuran, dan struktur terminal ditentukan berdasarkan data jumlah penumpangsebagaidayatampungterminalsertaukurantapakyangtersedia.Angkakeberangkatanpenumpangangkutan udara di Jawa Tengah tahun 2015-2018 menunjukkan adanya grafik peningkatan daritahun sebelumnya meskipun terjadi fluktuasi pada setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkanbahwa bandara yang ada di Jawa Tengah berperan penting terhadap moda transportasi di JawaTengah.(Lihatgambar2).
Gambar2
GrafikAngkaKeberangkatanPenumpangAngkutanUdaradiJawaTengahtahun2015–2018Sumber:BadanPusatStatistikJawaTengahTahun2015-2018
BerdasarkandatadariBPSdiatas,angkakeberangkatanpenumpangangkutanudarasetiap
tahunya terjadi peningkatanpenumpang sekitar 500.000penumpang. Lima tahun kedepandapatdiprediksi angka keberangkatanmencapai kurang lebih 6.500.000 penumpang per tahunnya (lihatgambar3).BandaraAdiSumarmodanAhmadYanisebagaibandarainternasionaldapatdiasumsikanakan mengangkut masing masing 3.000.000 penumpang per tahun, kemudian Bandara TunggulWulung dan Bandara Jenderal Soedirman yang direncanakan menjadi bandara domestik masing-masing akan mengangkut 250.000 penumpang per tahun. Asumsi penumpang waktu sibuk padaBandaraJenderalSoedirmanyangdirencanakanmengangkut250.000penumpangpertahunadalah200penumpang.Makaterminalyangakandigunakanadalahterminalukuransedang.
Gambar3
PrediksiAngkaKeberangkatanPenumpang5TahunMendatang
0100000200000300000400000500000
PerkembanganAngkaKeberangkatanPenumpangdiJawaTengah
2015 2016 2017 2018
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
552
Jumlah kebutuhan luasan total ruang didapat dengan asumsi penumpang waktu sibuksejumlah200penumpangdanmenggunakan standarKeputusan Direktur Jenderal PerhubunganUdara No. SKEP/347/XII/1999 tentang Standar Rancang Bangun dan/atau Rekayasa Fasilitas danPeralatanBandarUdara.Jumlahkebutuhanluasanruangtotalseluas131.479m2(lihattabel1).
TABEL1LUASANKEBUTUHANRUANG
KelompokRuang Luas(m2)
BangunanTerminalpenumpang 8221
TerminalKargo 5658
SisiUdara 117600
LuasTotal 131.479
AreabandarudarayangdibangundisesuaikandenganperaturandaerahmengenaiKoefisien
DasarBangunan (KDB),Koefisien LantaiBangunan (KLB), sertaKoefisienDaerahHijau (KDH) yangtercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 13 Tahun 2015 tentangbangunangedungyaitusebesar50%KDBdan50%KDH.Perhitungan luasanareayangdibutuhkandapatdilihatpadatabel2.
TABEL2PERHITUNGANKEBUTUHANLUASANLANTAI
JenisKebutuhan Perhitungan
LuasLantai 8221+5658+117600=131.479m2~132.000m2
LuasSite 180.000m2
KDB 50%x180.000=90.000m2
JumlahLantai 132.000/90.000m2=1,4~2lantai
Bangunan yang akan dirancang menjadi bangunan dua lantai adalah bangunan terminal.
Terminal bandarudara yangdirencanakan akanmenggunakan sistem terminal dua tingkat.Dalamsistem terminal dua tingkat terdapat pemisahan antara jalur kedatangan dan keberangkatanpenumpang juga bagian penumpang dengan bagasi. Konfigurasi ini tepat digunakan dengan lalulintaspenumpangmenengah(Horonjeff,1988).
Gambar4
BangunanTerminalDuaTingkat
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarso/JurnalSENTHONG2019
553
Lokasitapakyangtersediasebagailetakterminalbandarudaramemilikibentuksepertiyangdapatdilihatpadagambar5.
Gambar5
BentukTapak
Bentuk terminal yang cocok untuk diterapkan pada site Bandar Udara Jenderal BesarSoedirmaniniadalahbentuklinear.Bentukliniearmudahdalamaksesdansirkulasinyasertabentukdan luasansite lebihcocokdengan terminalberbentuk ini. Selain itu,bentuk linearadalahbentukyangfleksibeldanmudahuntukdikembangkan.(lihatgambar6)
Gambar6
SirkulasipadaTapakdenganBentukTerminalLinear
Terminal bandara menggunakan bentuk dasar persegi panjang dan memiliki 2 lantai.Struktur bentang lebar digunakan untuk mewujudkan bentuk tersebut, agar bangunan dapatmewadahikegiatandenganskalabesaryangmembutuhkanruanganluas.StrukturataspadaBandarUdara Jenderal Soedirman direncanakan menggunakan struktur folded plate yang disusun
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
554
menggunakan prinsip estetika. struktur ini juga dipilih berdasarkan bentuknya yang tersusun daribentuk segitiga dan dapat menyerupai gunung yang merupakan salah satu lokasi wisata diPurbalinggayaitupendakianGunungSlamet.(lihatgambar7)
Gambar7
StrukturFoldedPlateyangMembentukSegitiga
Struktur tengah yang menyangga struktur folded plate di atasnya menggunakan strukturrangka karenadapatmenyesuaikan fungsi dari bangunandan lebihefisien terhadapmodul-modulruangan. Struktur rangka inimemiliki kelebihan dalam ketahanan yang baik, kemudahanmaterialuntuk didapatkan serta dapat menyesuaikan bentuk ruang dan atap. Struktur rangka juga dapatdiubahbentuknyamenjadistrukturYdanstrukturVagartidakmonoton.(lihatgambar8)
Gambar8
IlustrasiStrukturTengah
Prinsip-prinsip estetika kesatuan, keseimbangan, irama, skala, proporsi, dan dominasiditerapkan agar struktur dapat dikatakan sebagai elemen estetik. Prinsip yang pertama adalahprinsip kesatuan atauunity. Kesatuan adalah tersusunnya beberapa unsurmenjadi satu kesatuanyangutuhdanserasi.Penerapanprinsipkesatuanadalahdengancaramembuatstrukturatapyangmenyatudenganstrukturdindingdibeberapasisinyasehinggastrukturbangunanterlihatmenyatu.Kesatuan juga diciptakan melalui kesamaan warna dan material pada struktur banguan terminaltersebut.(lihatgambar9)
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarso/JurnalSENTHONG2019
555
Gambar9
PenerapanPrinsipEstetikaKesatuan(Unity)
Prinsipestetikaberikutnyaadalahprinsipkeseimbangan.Keseimbanganadalahnilaiestetikayangdayatarikvisualnyaterletakdikeduasisipusatkeseimbanganataudapatdikatakanpusatdayatariknyaseimbang.Keseimbangandapatberupasimetrisdanasimetris.Prinsipkeseimbangandalambangunan terminal bandar udara ini adalah keseimbangan simetris. Keseimbangan simetris dipilihkarenadapatmemunculkankesanformaldangagahuntuksebuahbangunanterminalbandarudara.Keseimbangan simetris didapat dengan caramerancang struktur atap dan struktur tengah secarasimetrisjikaditarikgarispadatengahbangunan.(lihatgambar10dangambar11).
Gambar10
PenerapanPrinsipEstetikaKeseimbangan(Balance)
Gambar11
PenerapanPrinsipEstetikaKeseimbangan(Balance)padaStrukturAtap
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
556
Prinsipestetikayangkeduaadalahprinsipirama.Iramamerupakansusunanantaraelemen-elemenyangmempunyaihubunganataukesamaan.Iramadapatberupapengulangan(repetisi)atauperubahan (gradasi). Prinsip irama pada struktur bangunan terminal bandar udara yangdirencanakan akan diterapkan pada peletakan kolom, peletakan struktur penyangga dinding kacadan bentuk struktur atap. Struktur atap dirancang dengan irama perubahan atau gradasi yang dipadukandenganpengulangan (lihatgambar12), sedangkan struktur tengahataukolomdirancangmenggunakaniramaberupapengulangan(lihatgambar13).
Gambar12
IlustrasiPenerapanPrinsipEstetikaIramapadaStrukturAtap
Gambar13
IlustrasiPenerapanPrinsipEstetikaIramapadaStrukturTengah
Prinsipestetikaselanjutnyaadalahprinsipskala.Prinsipskaladapatberupaskalaheroikyangmegah, skala natural dan skala intim. Bangunan terminal bandar udara yang direncanakanmembutuhkan ruangan dengan ukuran yang besar, sehingga akan menggunakan struktur yangmembuatbangunanmenjadiberskalaheroikdanmemberikankesanmegahdangagah(lihatgambar14).
Gambar14
IlustrasiPenerapanPrinsipEstetikaSkalaHeroik
OctavianWismoroJati,AgungKumoroWahyuwibowo,HariYuliarso/JurnalSENTHONG2019
557
Penerapan prinsip estetika yang selanjutnya adalah prinsip proporsi. Menurut Vitruviusproporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil denganukurankeselurahan.Proporsidalamarsitekturadalahhubunganantarbagiandarisuatudesaindanhubungan antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip ini diterapkan pada struktur dengan caramembuatstrukturtengahberukuranbesardan lebihsedikit jumlahnya.Strukturyangbesarsesuaidenganproporsibangunanyangberskalabesar(heroik)danjumlahkolomstrukturyanglebihsedikitmenciptakankesanruangyangluas.
Gambar15
IlustrasiPenerapanPrinsipproporsipadastruktur
Penerapan prinsip estetika yang terahir adalah prinsip emphasis. Emphasis merupakansebuah penonjolan. Penonjolan dapat berfungsi sebagai penanda suatu fungsi penting bagibangunan. Prinsip penonjolan akan diterapkan dalam struktur atap bagian tengah. Bagian yangditonjolkan tersebut di bawahnya terletak struktur tengah yang memiliki akses utama masuk kedalam bangunan terminal bandar udara. Penonjolan selain menghasilkan kesan estetis sekaligussebagaitandaaksesmasukkedalambangunanterminalbandarudara.
Gambar16
IlustrasiPenerapanPrinsipEmphasis
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
558
4.KESIMPULANDANSARAN
Berdasarkanpembahasanyangtelahdilakukan,dapatdisimpulkanbahwapenerapanprinsipestetika arsitektur dalam perancangan struktur merupakan penekanan desain yang tepat untukperancangan Bandar Udara Jenderal Soedirman. Penekanan struktur sebagai elemen estetika inibertujuanmenampilkanstrukturselainsebagaifungsikekuatanbangunanjugadapatmemunculkantampilan yang estetik. Penekanan tersebut mendukung tercapainya tujuan penyelesaian masalahtampilanvisualbangunanbandarudara. Prinsip estetika arsitektur pada struktur atas dan struktur tengah dapat terlihat olehpengguna bangunan khususnya pengunjung dan penumpang. Terdapat lima prinsip estetikaarsitektur yang diterapkan dalam struktur bangunan terminal bandar udara jenderal besarsoedirmanini.
Penerapanprinsipestetikayangpertamaadalahprinsipkesatuan.Prinsipkesatuanterlihatpada struktur atap yang menyatu dengan struktur tengah. Prinsip kedua adalah keseimbangan.Prinsip keseimbangan diaplikasikan pada bentuk struktur atap dan susunan struktur tengah yangsimetrisjikaditariksumbutengah.Prinsipestetikaberikutnyaadalahirama.Prinsipiramaditerapkanpadabentukatapyangdisusunberurutandanstrukturtengahberupakolomstrukturyangdisusunmenggunakan iramapengulangan. Prinsip skala yaitu skala heroik terdapat pada struktur bentanglebarbangunanterminalsehinggamenciptakankesanmegahsekaligusdapatmenampungkegiatandidalamnyayangmembutuhkanruangandenganukuranbesar.Prinsipestetikayangterahiradalahprinsippenonjolandengancaramembuatstrukturatapbagian tengahmenonjol.Dibawahbagianyang ditonjolkan terletak akses utama masuk ke dalam bangunan terminal bandar udara. Daripenerapan prinsip estetika diharapkan sistem struktur selain menghadirkan fungsi kekuatan jugatelahdapatmemunculkansisiestetikanya.Tampilanbandarudara tersebut jugadiharapkandapatmempertahankandanmeningkatkanangkapengunjungpariwisata.
Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dan disempurnakan dengan penelitianlanjutanyangmembahastentangprinsipestetikapadaaspekselainstruktur.Sebagaicontohadalahpenerapanprinsipestetikapadaornamenatauaspeklainpadabangunan,sehinggamenambahnilaiestetikadaribangunanTerminalBandarUdaraJenderalSoedirman.
REFERENSI
Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara Komersial dariJawaTengahBulanJanuari–Desember2015
Badan Pusat Statistik. (2016). Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara Komersial dariJawaTengahBulanJanuari–Desember2016
Badan Pusat Statistik. (2017). Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara Komersial dariJawaTengahBulanJanuari–Desember2017
Badan Pusat Statistik. (2018). Jumlah Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara Komersial dariJawaTengahBulanJanuari–September2018
Horonjeff,R.(1988).PerencanaandanPerancanganBandarUdaraJilid1.Jakarta:Erlangga.Morgan,HickyMorris,(1960),“Vitruvius:TheTenBooksOnArchitecture”,DoverPublication,Inc.,NewYork.