penerapan prinsip 5c terhadap pengambilan keputusan

25
PENERAPAN PRINSIP 5C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA MITRA USAHA MANDIRI Tessa Shintia Naomi Lumban Tobing 7123220057 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dilalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank sebagai lembaga intermediasi berperan mempercepat pembangunan nasional melalui kegiatan penyaluran kredit. Proporsi penyaluran kredit menentukan perannya dari besar kecilnya pendapatan operasional yang diterima bank. Proporsi penggunaan dana simpanan yang tidak ideal akan mendorong kerugian pada bank tersebut. Oleh karena itu pengelolaan kredit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kredit yang dilakukan secara kontinyu. Pengelolaan kredit tersebut bertujuan untuk menekan derajat resiko dari aktivitas kredit bank seperti tingginya Non Performing Loan (NPL). Aktivitas kredit bank yang berkualitas dan sehat memberikan pendapatan operasional terbesar bagi bank jika dibandingkan dengan aktivitas lainnya seperti penyediaan layanan. Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga kelangsungan bank maka pemberian kredit merupakan aktivitas yang secara terus menerus akan dilakukan.

Upload: tessa-arthur-philip-tobing

Post on 02-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

penerapan prinsip 5c

TRANSCRIPT

PENERAPAN PRINSIP 5C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA MITRA USAHA MANDIRITessa Shintia Naomi Lumban Tobing7123220057BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dilalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank sebagai lembaga intermediasi berperan mempercepat pembangunan nasional melalui kegiatan penyaluran kredit. Proporsi penyaluran kredit menentukan perannya dari besar kecilnya pendapatan operasional yang diterima bank. Proporsi penggunaan dana simpanan yang tidak ideal akan mendorong kerugian pada bank tersebut. Oleh karena itu pengelolaan kredit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kredit yang dilakukan secara kontinyu. Pengelolaan kredit tersebut bertujuan untuk menekan derajat resiko dari aktivitas kredit bank seperti tingginya Non Performing Loan (NPL).Aktivitas kredit bank yang berkualitas dan sehat memberikan pendapatan operasional terbesar bagi bank jika dibandingkan dengan aktivitas lainnya seperti penyediaan layanan. Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga kelangsungan bank maka pemberian kredit merupakan aktivitas yang secara terus menerus akan dilakukan. Kegiatan penyaluran kredit disisi lain mengandung resiko yaitu tidak kembalinya dana/ kredit yang disalurkan tersebut karena tidak seluruh nasabah yang memperoleh kredit mampu mengembalikan kredit dengan baik dan tepat pada waktunya. Dampak derajat resiko kredit yang diterima bank akan mengganggu tingkat likuiditas bank tersebut. Derajat resiko kredit dapat ditekan dengan jalan melakukan analisa kredit secara komprehensif dan mendalam baikdari segi kuantitatif maupun kualitatif terhadap setiap permohonan kredit yang diterima oleh bank. Analisa kredit yang komprehensif sangat menentukan keberhasilan aktivitas penyaluran kredit dan menekan derajat resiko kredit.Tujuan utama analisa kredit yang dilakukan oleh sebuah bank adalah untuk menilai kemampuan dan kesediaan calon debitur untuk mengembalikan cicilan pokok beserta bunganya/ memenuhi kewajibannya sesuai dengan isi perjanjian kredit. Berdasarkan analisa kredit, bank dapat memperkirakan tinggi rendahnya derajat resiko yang akan ditanggung olehnya bila menyetujui permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur.Analisa kredit bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang akan diberikan kepada calon debitur. Melakukan analisis kredit bank dapat mengetahui kondisi debitur secara keseluruhan/ utuh sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk memperkecil derajat resiko kredit.Berdasarkan ketentuan BI penyaluran kredit didasarkan pada prinsip kehatihatian. Bentuk penerapan prinsip kehati-hatian adalah penyaluran kredit kepada debitur yang didasarkan pada prinsip 5 C yang meliputi : Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of economic. Untuk itu penulis dalam penelitian ini berusaha mengetahui seberapa besar penerapan prinsip 5 C dalam pengambilan keputusan kredit. Mengacu pada hal tersebut penulis tertarik mengambil judul penelitian PENERAPAN PRINSIP 5C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA MITRA USAHA MANDIRI

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis menyimpulkan rumusan masalah yang ada sebagai berikut :1. Bagaimana peranan prinsip 5C terhadap pengambilan keputusan kredit pada Mitra Usaha Mandiri.2. Apakah alasan penerapan prinsip 5C terhadap pengambilan keputusan kredit pada Mitra Usaha Mandiri.

C. TUJUAN PENELITIANAdapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui seberapa penting peranan prinsip 5C terhadap pengambilan keputusan kredit pada Mitra Usaha Mandiri.2. Untuk mengetahui alasan mengapa dibutuhkan peranan prinsip 5C dalam pengambilan keputusan kredit Mitra Usaha Mandiri.

D. MANFAAT PENELITIANSetelah penelitian ini berakhir, penulis berharap adanya manfaat bagi beberapa pihak :1. BAGI PENULISSebagai penambah wawasan terutama dalam bidang perbankan mengenai pentingnya penerapan prinsip 5C dalam pengambilan keputusan kredit.2. BAGI PERUSAHAAN/KREDITMemberikan saran saran mengenai faktor faktor yang terkait mengenai pemberian kredit.3. BAGI PIHAK LAINSebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai perbankan dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai reverensi bagi mahasiswa lainnya.

BAB IILANDASAN TEORI

A. BANKMenurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.Menurut UndangUndang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Fungsi Bank1) Penciptaan uangUang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

2) Mendukung Kelancaran Mekanisme PembayaranFungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3) Penghimpunan Dana Simpanan MasyarakatDana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya.4) Mendukung Kelancaran Transaksi InternasionalBank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.

JENIS JENIS BANKMenurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat Bank Sentral yaitu Bank Indonesia. Bank SentralBerdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral (Bank Indonesia) merupakan lembaga negara yang independen/mandiri, bebas dan campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.Bank Indonesia merupakanbank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang.Tujuan Bank Indonesia adalahmengatur dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tampak dan perkembangan laju inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Untuk mencapai tujuan tersebut,Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut.

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.c) Mengatur dan mengawasi bank.d) Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia.

Bank UmumMenurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Bank umum memiliki bentuk hukum yaitu:a) Perseroan terbatas (PT)b) koperasi, atauc) perusahaan daerah.

Bank umum hanya dapat didirikan oleh:a) warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, ataub) warga negara Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan hukum asing secar kemitraanBank umum yang berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) ada yang dimiliki negara dan swasta. Bank umum milik negara tersebut adalah Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)Bank Perkreditan Rakyat hanya diprbolehkan menghimpun dana dan masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.Menurut pasal 13 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,BPR mempunyai tugas sebagai berikut.a) Menghimpun dana dan masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.b) Memberikan kredit kepada masyarakat.c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.

ASAS BPRDalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan monopoli).

TUJUAN UTAMA BPRAdapun yang menjadi tujuan utama Bank Perkreditan Rakyat adalah Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

SASARAN BPRMelayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon).B. KREDITPengertian kredityang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.TUJUAN DAN FUNGSI KREDITAdapun yang menjadi tujuan utama dari kredit adalah sebagai berikut: Mencari KeuntunganYaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

Membantu Usaha NasabahTujuan yang lain adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja untuk dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

Membantu pemerintahSemakin banyak kredit yang disalurkan berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor.Fungsi dari kredit adalah:Fungsi kredit secara umum ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat (to serve the society) dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikan taraf hidup rakyat banyak.Menurut Kasmir (2002:106)dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan selain memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas.Fungsi kredit yang secara luas tersebut antara lain :a.Untuk meningkatkan daya guna uangMaksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.b.Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uangDalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh tambahan uang dari lainnya.c.Untuk meningkatkan daya guna barangKredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh sii debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadii berguna atau bermanfaat.d.Meninkatkan peredaran barangKredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang darii satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah yang beredar.e.Sebagai alat stabilitas ekonomiDengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.f.Untuk meningkatkan kegairahan berusahaBagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.g.Untuk meningkatkan pemerataan pendapatanSemakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, dalam hal meningkatkan pendapatan.

h.Untuk meningkatkan hubungan internasionalDalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberi kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.MANFAAT KREDITManfaat perkreditan itu sendiri akan dapat ditinjau dari masing-masing pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu sendiri, yaitu :1. Manfaat kredit bank bagi debitura. Untuk meningkatkan usahanya maka debitur dapat menggunakan dana kredit untuk pengadaan atau peningkaan berbagai factor produksi, baik berupa tambahan modal kerja, mesin, bahan baku, maupun peningkatan sumber daya manusia, metode, pasar , sumber daya alam dan teknologi.b. Kredit bank relatif mudah diperoleh apabila usaha debitur layak untuk dibiayai (feasible).c. Jumlah bank yang ada dinegara kita dewasa ini relatif banyak, sehingga calon debitur lebih mudah memilih bank yang cocok dengan usahanya.d. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kredit bank (antara lain provisi dan bunga) relative murah.e. Terdapat berbagai macam/jenis/tipe kredit yang disediakan oleh perbankan, sehingga calon debitur dapat memilih jenis yang paling sesuai.f. Dengan memperoleh kredit dari bank, biasanya debitur tersebut sekaligus terbuka kesempatannya untuk menikmati produk/jasa bank lainnya seperti transfer, bank garansi, pembukaan letter of credit dan lain sebagainya.g. Rahasia keuangan debitur terlindungi.h. Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon debitur.

2. Manfaat kredit bagi bankBank memperoleh pendapatan berupa bunga yang diterima dari debitur. Disamping bunga, walaupun jumlahnya tidak signifikan diperoleh pula pendapatan dari provisi/biaya administrasi dan denda ( penalty ) & Fee Base Income ( biaya transfer, L/C iuran credit card/ATM) dan sebagainya.Dengan diperolehnya pendapatan bunga kredit, maka diharapkan rentabilitas bank akan membaik yang tercermin dalam perolehan laba yang meningkat.Dengan pemberian kreditnya, bank sekaligus dapat memasarkan produk-produk/jasa-jasa bank lainnya seperti giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, transfer, jaminan bank, dan lain sebagainya. Produk atau jasa-jasa tersebut dijual melalui salah satu persyaratan yang tertuang dalam perjanjian kredit dimana debitur harus menyalurkan semua kegiatan usahanya melalui bank yang bersangkutan.Dengan adanya kegiatan pemberian kredit, maka bank dapat mendidik dan meningkatkan kemampuan para personilnya untuk lebih mengenal secara rinci kegiatan usaha secara riil di berbagai sektor ekonomi. Personil/tenaga kerja yang terdidik dan terlatih sehingga mempunyai keahlian khusus merupakan asset yang sangat berharga bagi bank.3. Manfaat kredit bagi Pemerintah atau NegaraKredit bank dapat dipergunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun untuk sector tertentu saja. Kredit bank dapat dijadikan alat/piranti pengendalian moneter.manakala uang yang besar dianggap terlalu banyak sehingga berdampak inflatoir (dimana harga barang dan jasa pada umumnya meningkat), maka kredit bank harus dikurangi antara lain melalui kenaikan suku bunga atau pembatasan jumlah pagu kredit, sehingga masyarakat enggan (discourage) untuk meminjam atau kesempatan meminjam menjadi berkurang.Begitu pula sebaliknya dengan cara seperti itu arus tukar menukar barang dan jasa menjadi lancar.Kredit bank dapat menciptakan dan menigkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja. Kredit bank dapat menciptakan dan meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat. Secara tidak langsung pemberian kredit bank akan meningkatkan pendapatan Negara yang berasal dari pajak perusahaan yang tumbuh dan berkembang volume usahanya.Pemberian kredit bank yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah/Negara/daerah yang berhasil meningkatkan labanya, akan menambah pendapatan pemerintahan/negara/daerah yang berupa setoran bagian deviden yang bersangkutan. Pemberian kredit bank dapat menciptakan dan memperluas pasar. Dengan adanya kredit bank maka volume produksi dan konsumsi akan meningkat dan hal itu akan mendorong terciptanya pasar baru serta peningkatan pasar yang telah ada.4. Manfaat kredit bagi masyarakata. Dengan adanya kelancara dari proses perkreditan diharapakan akan diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membuka lapangan usaha atau lapangan kerja baru, sehingga akan menimbulkan kenaikan tingkat pendapatan dan pemerataan pendapatan di masyarakat.b. Terbukanya kemungkinan keterlibatan golongan profesi tertentu atas suatu proses pemberian kredit oleh bank, yang tentunya juga dapat meningkatkan penghasilannya, seperti : konsultan, akuntan publik, notaris, assets appraisal dan lain sebagainya.Masyarakat dapat menikmati hasil daripada proyek yang dibiayai oleh kredit bank. Bahkan dengan dibukanya atau didirikannya perusahaan baru akan menimbulkan tumbuhnya usaha-usaha lain yang mempunyai kaitan erat dengan perusahaan tersebut, antara supplier, penginapan bagi para pekerja, warung makan dan perusahaan jasa lainnyaA. Jenis-jenis KreditBerbagai jenis atau penggolongan kredit/Pinjaman yang telah dikembangkan perbankan hingga saat ini cukup banyak dan sangat beragam. Adapun berbagai Jenis Kredit atau jenis pinjaman tersebut, antara lain: 1. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktua. Jangka Pendek, apabila tenggang waktu yang diberikan bank kepada nasabahnya untuk melunasi pinjaman tidak lebih dari satu tahun. b. Jangka menengah, apabila kredit yang diberikan berjangka waktu lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun. c. Jangka Panjang, apabila jangka waktu pengembalian pinjaman yang diberikan lebih dari 3 tahun. 2. Jenis Pinjaman berdasarkan sifat penggunaannyaa. Pinjaman konsumtif apabila pinjaman yang diberikan tersebut oleh nasabahnya (biasanya perorangan) dipergunakan untuk membiayai barang barang konsumtif. Sumber pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan lainnya bukan dari obyek yang dibiayai. Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit konsumtif antara lain: Kartu Kredit, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Mobil, Kredit Multiguna, dll.b. Kredit/pinjaman produktif. Kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan produktif dalam arti dapat menimbulkan atau menngkatkan utility (faedah/kegunaan), baik faedah karena bentuk (utility of form), faedah karena tempat (utility of place), faedah karena waktu (utility of time), maupun faedah karena pemilikan (owner/possession utility). Kredit produktif ini terdiri dari Kredit investasi, Kredit modal kerja, Kredit likuiditas, dll. 3. Berdasarkan Keperluannyaa. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang dipergunakan untuk menambah modal kerja suatu perusahaan, seperti pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi, pemasaran, dan modal kerja untuk operasional lainnya.b. Kredit Investasi, yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun ekxpansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek yang akan ada.c. Kredit pembiayaan proyek (Project Financial), yaitu: kredit yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun modal kerja untuk projek baru.

4. Berdasarkan sifat penarikannyaa. Kredit langsung (Cash Loan), yaitu kredit yang langsung menggunakan dana bank dan secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit langsung ini meliputi kredit investasi maupun kredit modal kerja.b. Kredit tidak langsung Non-Cash Loan), yaitu kredit yang tidak langsung menggunakan dana bank dan belum secra efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit tidak langsung ini meliputi Bank Garansi dan Letter of Credit5. Berdasarkan sifat pelunasannyaa. Kredit dengan angsuran, yaitu: Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya diatur secara bertahap menurut jadwal yang telah ditetapkan di dalamperjanjian kredit.b. Kredit dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo, yaitu kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamnnya tidak diatur secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara sekaligus pada saat tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam perjanjian kredit.6. Berdasarkan valutaPinjaman bank bisa diberikan dalam valuta rupiah maupun mata uang lainnya seperti US Dolar, Yen, sesuai dengan keperluan usaha nasabah. Contohnya, nasabah ekspoortir akan membutuhkan kredit valuta USD mengingat hasil ekspornya berupa US Dollar.7. Berdasarkan Metode Pembiayaana. Kredit bilateral, yaitu kredit yang dibiayai oleh hanya satu bank.b. Kredit sindikasi, yaitu kredit yang diberikan dua atau lebih lembaga keuangan untuk membiayai satu proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh agen yang sama.

1. Prinsip-Prinsip Pemberian KreditSebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka pihak bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit disalurkan. Dalam melakukan penilaian kriteria-kriterian serta aspek penilaianya teteap sama. Begitu pula ukuran yang telah ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh pihak bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan fasilitas kredit dilakukan daengan analisis 5C. Prinsip-prinsip 5C tersebut antara lain:a. Analisis Kualitatif (konsep 5C)1) CharacterSifat dan watak dari nasabah (kejujuran, tanggungjawab, integritas dan konsisten). Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, tercermin dari latar belakang debitur baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.2) CapacityKemampuan seseorang untuk menjalankan bisnis. Debitur perlu dianalisis apakah dia mampu memimpin dengan baik dan benar usahanya. Jika dia mampu memimpin usahanya, maka dia juga akan mampu untuk mengembalikan pinjamam sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya tetap berjalan.3) CapitalKondisi keuangan dari nasabah (pendapatan bersihnya). Modal yang besar maka menunjukkan besarnya kemampuan debitur untuk melunasi kewajiban-kewajibannya.4) ColleteralKekayaan yang dijanjikan untuk keamanan dalam transaksi kredit/ agunan. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jika terjadi kredit macet, maka agunan inilah yang digunakan untuk membayar kredit tersebut.5) ConditionFaktor luar (kondisi ekonomi) yang mengontrol perusahaan. Menilai kredit hendakya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sector yang ia (peminjam) jalankan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek sasaran yang diteliti. Metode dipilih untuk digunakan dalam rangka memperoleh sesuatu data yang akurat dan relevan, untuk dapat dianalisa serta dapat disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan diadakan penelitian tersebut.Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :a. Studi Pustaka ( Library Research )Adalah teknik pengumpulan data melalui peninjauan kepustakaan untuk membandingkan kenyataan di lapangan dengan teori sebenarnya. Data tersebut dikumpulkan dengan cara membaca dan mempelajari literature, diktat perkuliahan dan buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Lapangan ( Field Research )Adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, artinya penelitian berada di tempat terjadinya fenomena yang diamati untuk mengumpulkan pengetahuan umum yang cukup, baik mengenai tujuan penelitian, objek yang diteliti maupun pengetahuan tentang faktor lain yang mungkin akan berpengaruh terhadap proses pengamatan.

c. WawancaraWawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih, bertatapan muka, mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan.

d. ObservasiObservasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.

TEKNIK PEMBAHASAN/ ANALISISTeknik pembahasan yang digunakan adalah analisi deskriptif kualitatif karena data yang diperoleh bukan berupa angka namun merupakan informasi naratif yang tidak mementingkan banyak data tetapi detail dan rincinya data. Analisis data kualitatif adalah suatu cara analisis yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.