peranan penilaian prinsip 5c pt. bank perkreditan …

102
PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) TABUNGAN RAKYAT MAKASSAR SKRIPSI Oleh MUHAMAD RIJALUL FIKRI 105721108016 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) TABUNGAN RAKYAT MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

MUHAMAD RIJALUL FIKRI

105721108016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 2: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

ii

HALAMAN JUDUL

PERANANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) TABUNGAN RAKYAT MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana

Manajemen Pada Program Studi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Makassar

MUHAMAD RIJALUL FIKRI

105721108016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini di persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Syamsudin dan Ibunda ST. Nur, yang

telah banyak memberikan dukungan berupa materi, doa tulus yang tak

hentinya diberikan kepada saya serta kasih sayang dan motivasi sehingga

saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada saudara-saudaraku tercinta yang sangat memberikan dukungan serta

motivasi yang tak pernah pudar dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada

bapak Dr. Sutardjo Tui, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak

Masrullah, S.E.,M.AK selaku pembimbing 2 yang banyak memberikan ilmu

dan masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan bantuan, semangat serta

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kali jatuh.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum hingga mereka

mengubah diri mereka sendiri”

(Q.S.Ar-Ra’d:11)

Page 4: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

iv

Page 5: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

v

Page 6: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

vi

Page 7: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur bagi Tuhan yang maha esa yang telah

memberikan kita semua limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta

salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya, dan segala limpahan rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ‟Peranan Penilaian

Prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan RakyatMakassar ”

Skripsi yang penulis buat ini yang bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan tugas akhir dalam penyelesaian pendidikan sebagai strata satu

pada program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas

muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih banyak disampaikan dengan

hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh Nur Rasyid, SE., MM selaku ketua Program studi manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 8: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

viii

4. Bapak Dr. Sutardjo Tui, SE.,M.SI selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis,

sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Masrullah, SE., M.Ak selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Pimpinan dan karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar yang telah memberi izin meneliti sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik.

9. Terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu

yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari

kesempurmaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanyapara pembaca

yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama untuk

Almamater Kampus Biru UniversitasMuhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wasallamualaikum, Wr.Wb.

Makassar, 28 F ebruari 2021

Peneliti

Page 9: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

ix

ABSTRAK

MUHAMAD RIJALUL FIKRI, 2021. Peranan Penilaian Prinsip 5C PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar.Skripsi Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dibimbing oleh Pembimbing I Sutardjo Tui dan Pembibing II Masrullah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penilaian prinsip 5C PT.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar. Penelitian ini

menggunakan jenis kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dengan metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa

dalam pemberian pembiayaan Hal yang paling utama dipertimbangkan yaitu

penilaian terhadap prinsip 5C (Character, capacity, capital, collateral,

dancondition) karena aspek ini adalah aspek yang berperan penting dalam

menilai calon debitur dan sangat berperan dalam menentukan layak atau

tidaknya pemohonan peminjaman untuk disetujui guna meminimalisir risiko

kerugian.

Kata Kunci : Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition

Page 10: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

x

ABSTRACT

MUHAMAD RIJALUL FIKRI, 2021. The Role of 5C Principles Assessment of

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar. Thesis

Management Study, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah

University Makassar. Supervised by mentor I Sutardjo Tui and mentor II

Masrullah.

This study aims to determine the role of 5C Principles Assessment of PT.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar. This research uses

descriptive qualitative type, data collection techniques with interview, observation,

and documentation methods. The results show that in providing financing, the

most important thing to consider is the assessment of the 5C principle

(Character, capacity, capital, collateral, and condition) because this aspect is an

aspect that plays an important role in assessing prospective borrowers and plays

a very important role in determining whether or not an application is appropriate

loans to be approved in order to minimize the risk of loss.

Keywords:Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition

Page 11: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................v

SURAT PERNYATAAN........................................................................................vi

KATA PENGANTAR ................................................Error! Bookmark not defined.ii

ABSTRAK .............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiiiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiviv

BAB IPENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6

A. Prinsip 5C .................................................................................................6

B.Dimensi 5C ................................................................................................7

C. Pembiayaan ............................................................................................12

D. Unsur Pembiayaan .................................................................................13

E.Jenis - Jenis Pembiayaan .......................................................................14

F. Tujuan Pembiayaan ................................................................................19

G. Prosedur Pemberian Pembiayaan Bank ...............................................20

H. Penelitian Terdahulu ..............................................................................22

I. Kerangka Pemikiran .................................................................................24

Page 12: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

xii

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 26

A. Jenis Penelitian .......................................................................................26

B.Fokus Penelitian ......................................................................................26

C. Lokasi Penelitian ....................................................................................27

D. Sumber Data ..........................................................................................27

E. Pengumpulan Data .................................................................................28

F. Instrumen Penelitian ...............................................................................29

G. Tehnik Analisis Data ..............................................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 33

A.Gambaran PT. Bank BPR Tabungan Rakyat .........................................33

B. Hasil Penelitian .......................................................................................47

C.Pembahasan ...........................................................................................61

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 65

A. Kesimpulan .............................................................................................65

B. Saran ......................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 67

LAMPIRAN

Page 13: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 22

Tabel 4.1 Kegiatan Perusahaan 46

Tabel 4.2 Indikator Prinsip 5C 52

Page 14: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 25

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian 36

Page 15: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali masyarakat yang

mulai mengembangkan skill atau keahliannya dalam bidang kewirausahaan.

Namun dalam hal ini keuangan yang kurang menjadi kendala utama yang

dikeluhkan. Oleh karena itu semakin berkembangnya usaha tidak akan

pernah lepas dari kebutuhan akan pertambahan dana baik yang diperoleh

dari perorangan atau yang bergabung dalam suatu badan usaha. Dalam hal

ini perbankan merupakan salah satu sektor utama yang memberikan peran

dalam perkembangan dan kesuksesan pembangunan perekonomian yaitu

dengan cara menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam

berbagai produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat (2)

mengenai Perbankan, pengertian Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat melalui bentuk kredit dana atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka menaikkan taraf hidup masyarakat. Dalam

menyalurkan pembiayaan atau dana kredit, tentu saja pembiayaan yang

diberikan oleh pihak bank tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan, tentu akan ada risiko-risiko yang muncul dan harus ditanggung

oleh pihak Lembaga Keuangan. Salah satu risiko yang akan muncul yaitu

pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah namun tidak dikembalikan oleh

nasabah. Dalam hal ini maka perlu adanya analisis kredit atau pembiayaan

sebelum pembiayaan diberikan untuk mengetahui keberhasilan aktivitas

Page 16: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

2

dalam penyaluran kredit atau produk pembiayaan dan meminimalisir atau

menekan kemungkinan risiko-risiko yang terjadi dalam pembiayaan.

Pembiayaan atau financing merupakan dana yang diberikan oleh pihak

lembaga keuangan yang menyediakan produk pembiayaan seperti Bank

kepada pihak nasabah yang membutuhkan danaguna mendukung suatu

investasi yang sudah ditetapkan, baik dilakukan perorangan atau dilakukan

oleh kelompok. Dengan arti lain pembiayaan yaitu penyaluran dana

dilakukan guna mendukung investasi yang ditetapkan. Bank dalamkegiatan

pembiayaan berperan untuk menunjang dalam keberlangsungan roda

kegiatan Bank, apabila pengelolaannya baik dan begitu juga sebaliknya, jika

dikelola dengan tidak baik maka akan menimbulkan kerugian bagi bank itu

sendiri.

Analisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang menjadi

pendukung dalam hal pemberian pembiayaan kepada calon nasabah.

Analisis yang mendalam terhadap pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah

perlu dilakukan agar tidak salah memilih dalam memberikan suatu

pembiayaan sehingga pembiayaan yang diberikan kembali terbayar

kesepakatantenor dan segala ketentuan sudah disepakati pada awal

perjanjian pembiayaan. Jika pembiayaan diberikan tanpa dilakukan analisis

maka akan mudah sekali bagi calon nasabah melakukan pembiayaan tanpa

data yang jelas yang berujung pada tidak tercapainya tujuan bersama antara

lembaga dan nasabah. Salah satu prosedur pemberian pembiayaan yang

harus dilakukan oleh lembaga keuangan seperti bank yaitu menganalisa

pembiayaan dengan menggunakan prinsip 5C. Prinsip 5C yaitu kegiatan

penilaian terhadap beberapa aspek, tahap, dan aturan suatu lembaga untuk

Page 17: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

3

menentukan layak atau tidaknya permohonan pembiayaan yang bertujuan

untuk menilai kesediaan dan kemampuan calon debitur dalam

mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya atau memenuhi

kewajibannya sesuai dengan isi perjanjian kredit. Penilaian dengan prinsip

5C terdiri dari penilaian terhadap watak atau karakter, kemampuan, modal,

jaminan dan kondisi ekonomi calon nasabah.

Dalam melakukan penyaluran kredit atau pembiayaan, setiap lembaga

keuangan dalam hal ini perbankan harus lebih teliti dalam penyaluran dana

yang disalurkan agar bisa digunakan sesuai permintaan dalam pengajuan

pembiayaan, serta bisa mengembalikan kewajiban pengembalian yang jelas

bagi lembaga keuangan. Perlunya kehati-hatian ini diperintahkan secara

tegas sebagaimana telah di atur dalam pasal 29 ayat (3) Undang-Undang

Perbankan yang menentukan bahwa dalam memberikan kredit atau

pembiayaan dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh

cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang

mempercayakan dananya kepada bank. Salah satu hal yang dapat

merugikan suatu lembaga adalah pembiayaan bermasalah, pembiayaan

bermasalah merupakan pembiayaan yang pada mulanya terjadi wanprestasi

(ingkar janji), keadaan dimana nasabah tidak mampu dan tidak mau

menepati kewajiban pembiayaan Yang sudah disepakati sesuai dengan

perjanjian yang tertera dalam perjanjian pembiayaan (Khotibul Umam dan

Setiawan Budi Utomo, 2016: 206).

Bank BPR tabungan rakyat merupakan salah satu lembaga keuangan

perbankan yang melakukan penghimpunan dana kepada masyarakat dalam

bentuk tabungan dan deposito kemudian menyalurkan dana tersebut kepada

Page 18: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

4

masyarakat dalam bentuk pinjaman berupa kredit. Bank BPR Tabungan

Rakyat melalui fungsi intermediasinya telah banyak membantu masyarakat

terutama pada Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Dalam hal pemberian kredit

atau pembiayaan sangat perlu dilakukan analisis terhadap calon nasabah

yang akan menjadi nasabah untuk menghindari hal-hal yang dapat

merugikan lembaga keuangan. Analisa kredit atau pembiayaan sangat

penting sekali untuk dilakukan sebagai penunjang dalam menentukan layak

atau tidaknya pembiayaan yang diajukan dan sebagai bahan acuan yang

bisa dijadikan tolak ukur besarnya jumlah dana yang akan diberikan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut: “Peranan Penilaian

Prinsip 5C Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan penilaian prinsip 5C

(Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition) pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, Penulis dalam melakukan

penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui peranan penilaian

prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition) pada PT.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar.

Page 19: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

5

D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperolah dalam penelitian ini, yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian memberikan edukasi pemikiran secara teoritis dan

konseptual dalam perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan

khususnya dibidang ilmu manajemen yang berhubungan dengan peranan

penilaian prinsip 5C.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan, bahan

evaluasi dan pertimbangan bagi instansi khususnya mengenai peranan

penilaian prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar dan sebagai bahan bacaan atau literatur bagi penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

.

Page 20: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prinsip 5C

Muhammad (2005:60) mendenifisikan prinsip merupakan suatu

pedomandasar yang dijadikan sebagai pentunjuk dalam melakukan suatu

tindakan.Sedangkan 5C yaitu alat ukur dalam menganalisa calon nasabah

yang melakukan pengajuan pembiayaan yang digunakan oleh Perbankan

dengan melihat aspek 5C (character, capacity, capital, collateral, dan

condition).

Penyaluran produk kredit kepada calon nasabah, perbankan atau lembaga

keuangan atau pasti mempunyai kebijakan-kebijakan dan aturan yang harus

dipenuhi oleh calon debitur dan proses tahapan-tahapan pembiayaan yang

harus dilalui sebelum pemberian produk pembiayaan. Sebagaimana telah

diatur dalam pasal 29 ayat (3) Undang-Undang Perbankan menentukan

bahwa dalam memberikan produk pembiayaan atau kredit berdasarkan

prinsip bank syariah dan melakukan kegiatan usaha lainya, bank wajib

menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah

yang mempercayakan dananya kepada pihak bank (Muhammad 2005:54).

Menggunakan prinsip 5C untuk menganalisis dalam pemberian

pembiayaan merupakan Salah satu tahapan pemberian pembiayaan yang

harus dilalu oleh pihak i bank guna menyalurkan pembiayaan yang efektif.

Analisis pembiayaan ini adalah kegiatan penilaian dilakukan pihak lembaga

keuangan terhadap calon debitur layak atau tidaknya dalam pemberian

pembiayaan.

Page 21: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

7

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prinsip 5c adalah suatu

pedoman yang digunakan dalam sektor perbankan untuk menilai pengajuan

kredit dari calon debitur. Prinsip 5C lah yang dijadikan acuan penilaian baik

secara kualitatif maupun kuantitatif bagi bank untuk bisa mendapatkan data

yang diperlukan guna memberikan pembiayaan yang efektif yaitu mampu

dilunasi oleh debitur pada waktu yang telah ditentukan.

B. Dimensi 5C

Menurut (Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, 2016: 215-216)

dalam hal pemberian pembiayaan, pihak Lembaga Keuangan selalu

melakukan analisis penilaian terhadap calon nasabah sebelum memutuskan

memberikan pembiayaan terhadap calon debitur yang dikenal dengan prinsip

5C yaitu:

1. Character (Analisis Karakter)

Character berkaitan dengan karakter dan keyakinan Perbankandalam

pemberian pembiayaan kepada nasabah mempunyai karakter, mental dan

sikap bertanggung jawab, khususnya pada pembiayaan yang diberikan.

Characterini merupakan faktor kunci dalam pemberian pembiayaan

walaupun calon debitur tersebut mampu menyelesaikan hutang atau

masalah pembiayaannya. Namun, kalau calon nasabah tidak memiliki etika

yang baik, maka akan timbul masalah yang dapat merugikan bagi

perbankan. Adapun hal-halmengenai karakter calon nasabah dapat di

gambarkan sebagai berikut:

a. Memeriksa riwayat hidup calon debitur

b. Melakukan verifikasi data calon debitur dengan melakukan interview

c. Bank Indonesia checking dan meminta informasi antara bank untuk

Page 22: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

8

mengetahui apakah calon debitur terdapat pembiayaan bermasalah

terhadap bank lain

d. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut dilingkungan usahanya

e. Mencari dan Meneliti kehidupan sosial, tempat tinggal, tempat usaha,

tentang hobi dan gaya hidup calon debitur.

2. Capacity (kemampuan)

Capacity yaitu penilaian pihak Lembaga keuangan terhadap

kemampuan calon nasabah dalam menjalankan usahanya untuk

memperoleh laba yang di harapkan. Selain itu berfungsi untuk mengukur

kemampuan calon debitur yang melakukan pembiayaan untuk melunasi

kewajiban utang-utangnya tepat waktu.Adapun pendekatan untuk

mengukurcapacity calon debitur antara lain:

a. Pendekatan historis yaitu pendekatan yang dilihat dari performance,

apakah nasabah mengalami perkembangan dalam usahanya dari waktu

ke waktu.

b. Pendekatan yuridis merupakan pendekatan untuk mengetahui calon

debitur apakah mempunyai kemampuan untuk mewakili badan usaha

yang diwakilinya guna mengadakan perjanjian pembiayaan kredit

dengan bank.

c. Pendekatan finansial yaitu pendekatan yang menggambarkan latar

belakang dari segi pendidikan pengurus usaha, profesional, dan

teknologi yang digunakan dalam berusaha.

d. Pendekatan manajerial yaitu pendekatan yang menilai kemampuan dan

keterampilan nasabah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen

dalam mengurus usaha.

Page 23: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

9

e. Pendekatan teknis yaitu pendekatan yang menilai calon debitur dalam

hal mengelola faktor-faktor produksi seperti keuangan, tenaga kerja,

bahan baku, mesin peralatan produksi dan kemampuan merebut pasar.

3. Capital (Permodalan)

Modal merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kredit

yang diberikan oleh pihak bank kepada calon debitur.penilaian pihak

Lembaga keuangan terhadap jumlah kemampuan modal, Semakin besar

modal sendiri yang dimiliki calon debitur atau perusahaan, maka semakin

besar pula pembiayaan yang diberikan dan juga membuktikan bahwa

kesungguhan calon debitur dalam menjalankan usahanya dan pihak

perbankan akan merasa lebih yakin dalam menyalurkan pinjaman kredit

kepada calon debitur tersebut karena kemampuan modal menggambarkan

tanggung jawab debitur dan sebagai alat pihak bank dalam menganalisa

pemberian kredit.

Adapun pendekatan untuk mengukurcapacity calon debitur antara lain:

a. Laporan Keuangan Nasabah

Memeriksa dan meneliti laporan keuangan nasabah sangat penting

dalam menentukan pemberian pembiayaan dikarenakan jangan sampai

calon nasabah yang mengajukan pembiayaan terlilit hutang piutang baik

di non lembaga keuangan maupun dilembaga keuangan yang dapat

menimbulkan masalah baru ketika pihak bank memberikan pembiayaan.

b. Uang Muka

Dalam hal calon debitur adalah perorangan dan tujuan

penggunanya jelas, misal pembiayaan seperti untuk pembelian rumah,

tanah, dan lain-lain, maka analisis capital dapat diartikan seperti jumlah

Page 24: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

10

uang yang dibayarkan calon debitur kepada pengembang dan uang

muka yang telah disiapkan. Semakin besar jumlah uang muka yang di

bayar oleh calon debitur untuk membeli rumah, tanah dan lain-lain,

maka semakin meyakinkan bagi bank pembiayaan yang diberikan atau

disalurkan kemungkinan lancar.

4. Collateral (jaminan)

Collateralyaitu penilaian pihak Lembaga keuangan terhadap barang-

barang jaminan yang diserahkan oleh calon nasabah sebagai jaminan

terhadap pembiayaan yang diterimanya dan Penilaian jaminan ini meliputi:

jenis jaminan, lokasi jaminan, bukti kepemilikan dan status hukum jaminan.

Penilaian jaminan ini sebagai alat bank untuk mengukur keseriusan calon

debitur dan sebagai antisipasi risiko-risiko kredit macet yang muncul

dikemudian hari.

Agunan merupakan pertahankan yang dimiliki oleh pihak bank selaku

pemberi kredit. Oleh karena itu, penilaian suatu agunan harus juga

memperhatikan kondisi bangunan dan lokasinya di masa depan disamping

faktor marketablitas agunan tersebut pada saat penilaian. Adapun

gambaran mengenai hal tersebut dikenal dengan MAST:

a. Marketability(pemasaran)

Agunan yang diterima oleh pihak bank yang mudah untuk diperjual

belikan dengan harga yang selalu menarik dan dengan harga yang

berkembang dan meningkat dari waktu ke waktu.

b. Ascertainabilityofvalue(kepastian nilai)

Agunan yang diterima oleh pihak bank memiliki kekuatan harga yang

pasti.

Page 25: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

11

c. Stabilityofvalue(stabilitas nilai)

Agunan yang diberikan atau diserahkan ke pihak bank memilik

standar harga yang stabilsehingga ketika agunan tersebut dijual,

mendapatkan hasil penjualan bisa mengcover kewajiban nasabah.

d. Transferability(transfer)

Agunan yang diterima pihak bank yaitu agunan yang mudah untuk

dipindah tangankan dan mudah untuk di pindahkan dari tempat satu ke

tempat lain.

5. condition of economies (kondisi ekonomi)

Menganalisis Condition yaitu memberikan penilaian terhadap kondisi

perekonomian makro dan berpengaruh terhadap perkembangan usaha

calon nasabah. Pihak perbankan juga akan melihat faktor-faktor yang

memberikan dampak negatif dari kacamata yang sama. Mereka harus

sama melihat gejala makro tersebut apakah dapat memberikan

keberhasilan kepada calon nasabah atau debitur sesuai bidang usahanya

atau tidak. Terlepas dari ketepatan analisa, pihak lembaga keuangan yang

menganalisa pemohon calon debitur harus melakukan analisa yang konkret

dan memberikan kredit dengan dasar yang kuat. Inilah yang harus

dipegang agar tidak terjadi kredit macet. Adapun gambaran mengenai hal

tersebut seperti:

a. Keadaan konjungtur atau naik turunnya kemajuan dan kemunduran

ekonomi yang selalu berubah tiap waktu ke waktu.

b. Kebijakan pemerintah

c. Keadaan ekonomi global

Page 26: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

12

C. Pembiayaan

Pembiayaan, secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu

pendanaan yang disalurkan untuk mendukung usaha yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh kelompok.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank kepadanasabah.

(Muhammad, 2005:304).

Pembiayaan mempunyai arti menyalurkan fasilitas penyediaan dana

untuk memenuhi kebutuhan dana pihak-pihak yang membutuhkan

pendanaan. (Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, 2016: 133-134).

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh lembaga keuangan

atau bank untuk mendukung investasi kepada debitur atau nasabah yang

telah direncanakan dalam membangun usaha baik yang direncanakan

perorangan ataupun secara lembaga atau kelompok. Dengan kata lain

pembiayaan sebagai pendanaan untuk mendukung investasi.

Pembiayaan secara sederhana juga dapat diartikan sebagai penyaluran

dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana (Ismail,

2016:93). Pembiayaan dalam arti lain merupakan penyedia pinjaman dan

tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan perjanjian atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan perusahaan dan dengan

lembaga keuangan lainya yang membutuhkan dana yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utang sesuai kesepakatan dan tenor yang di

tentukan dengan imbalan atau bagi hasil.

Dari pengertian yang telah dipaparkan diatas dapat di simpulkan bahwa

pembiayaan adalah suatu perjanjian antara pemberi dana atau pinjaman

Page 27: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

13

(bank) dengan pihak peminjam dana (debitur) yang mewajibkan pihak calon

debitur untuk melunaskan kewajibannya sesuai dengan perjanjian dan

kesepakatan yang berlaku dan yang sudah ditentukan.

D. Unsur Pembiayaan

Pembiayaan pada dasarnya menyalurkan dana yang diberikan oleh pihak

lembaga keuangan kepada calon debitur atas dasar kepercayaan. Hal ini

berarti dalam pemberian pembiayaan harus benar-benar diyakini bahwa calon

debitur atau calon nasabah yang telah diberikan pembiayaan dapat bekerja

sama dalam dalam menunaikan kewajibannya sebagai debitur.

Unsur pembiayaan adalah suatu alat ukur atau aspek–aspek yang harus

diperhatikan dalam pemberian pembiayaan kepada calon debitur sehingga

meyakinkan bank bahwa calon debitur mampu membayar atau

mengembalikan dana yang telah pihak bank berikan. Adapun unsur-unsur

pembiayaan, antara lain:

1. Kepercayaan

Bank mempercayai atau menyakini bahwa dana yang telah diberikan

mampu dibayar atau dikembalikan oleh debitur sesuai perjanjian dan

kesepakatan. Keyakinan tersebut sudah di berikan sebelum dana dicairkan

dengan melakukan pendekatan dan penelitian yang mendalam tentang

debitur.

2. Kesepakatan

Kesepakatan dilakukan oleh bank dan calon debitur yang disepakati

melalui perjanjian materiil yang ditandatangani oleh pihak bank dan calon

debitur.

Page 28: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

14

3. Jangka waktu

Jangka waktu diberikan kepada debitur untuk mengembalikan atau

membayar kembali dana yang telah diberikan, jika pembiayaan tersebut

bermasalah dalam artian debitur tidak mampu membayar kembali dana

tersebut maka debitur akan mendapatkan denda atau jaminan akan

dilelang.

4. Risiko

Bank menanggung risiko yang besar apabila debitur tidak mampu

membayar dan mengembalikan dana secara rutin dan lancar dan

menyebabkan pembiayaan bermasalah. Jangka waktu pemberian

pembiayaan mempengaruhi risiko, semakin lama jangka waktu yang

diberikan maka semakin besar risiko yang ditanggung oleh bank.

5. Balas jasa

Dalam pembiayaan visi dan misi Bank harus tercapai dalam

memberikan pembiayaan tentu ingin mendapatkan laba dari bagi hasil

yang harus dibayar atau dikembalikan oleh debitur atau nasabah.

E. Jenis - Jenis Pembiayaan

Dalam pemberian pembiayaan pihak bank atau lembaga keuangan

lainya memberikan pinjaman sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kepada

calon nasabah atau calon debitur. Ada beberapa macam jenis pembiayaan,

antara lain (Ismail,2011:105):

1. Pembiayaan dilihat dari tujuan penggunaan

Dilihat dari tujuan penggunaan, pembiayaan dibagi menjadi tiga jenis

yaitu pembiayaan investasi, modal kerja dan konsumsi. Perbedaan masing-

masing jenis pembiayaan disebabkan karna adanya perbedaan tujuan

Page 29: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

15

penggunaannya. Perbedaan ini juga akan mempengaruhi pencairan,

pembayaran angsuran dan jangka waktunya.

a. Pembiayaan Investasi

Diberikan kepada nasabah untuk pengadaan barang-barang modal

(aset tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun.

b. Pembiayaan Modal Kerja

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya

habis dalam siklus satu usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan

dalam jangka pendek yaitu selama-lamanya satu tahun. Kebutuhan

yang dapat dibiayai dalam pembiayaan ini antara lain: kebutuhan bahan

baku, biaya upah, pembelian dagangan, dan kebutuhan dana lain yang

sifatnya hanya digunakan selama satu tahun, serta kebutuhan dana

yang diperlukan untuk menutupi piutang perusahaan.

c. Pembiayaan Konsumsi

Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang untuk

keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.

2. Pembiayaan dilihat dari jangka waktunya

Pembiayaan dilihat dari jangka waktu merupakan pembiayaan yang

setiap kredit atau pembiayaan memiliki jangka waktu pengembalian yang

disesuaikan dengan kebutuhan. Pembiayaan berdasarkan jangka

waktunya antara lain:

a. Pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan jangka pendek diberikan dengan jangka waktu

maksimal satu tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan

untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus

Page 30: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

16

usaha dalam satu tahun, dan pengembaliannya diserahkan sesuai

kemampuan nasabah.

b. Pembiayaan Jangka Menengah

Pembiayaan jangka menengah diberikan dengan jangka waktu satu

tahun hingga tiga tahun. Pembiayaan ini dapat diberikan dalam bentuk

pembiayaan modal kerja, investasi dan konsumsi.

c. Pembiayaan jangka panjang

Pembiayaan jangka panjang diberikan dengan jangka waktu lebih

dari tiga tahun. Pembiayaan ini pada umumnya diberikan dalam bentuk

pembiayaan investasi, misalnya pembelian gedung, pembiayaan proyek,

pengadaan mesin dan peralatan, yang nominalnya besar serta biaya

konsumsi yang nilainya besar, misalnya pembiayaan yang dilakukan

untuk membeli rumah.

3. Pembiayaan dilihat dari sektor usaha

Pembiayaan dilihat dari sektor usaha merupakan Penyaluran dana

kepada pihak nasabah yang membutuhkan modal dana untuk memulai dan

mengembangkan sektor usahanya. Adapun jenis-jenis pembiayaan yang

dilihat dari sektor usaha antara lain:

a. Sektor Industri

Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam

sektor industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari

pembiayaan bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah suatu

barang menjadi barang lain yang memiliki manfaat yang lebih tinggi.

Beberapa contoh sektor industri antara lain industri elektronik,

pertambangan, kimia dan tekstil.

Page 31: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

17

b. Sektor perdagangan

Pembiayaan ini diberikan kepada pengusaha yang bergerak dalam

bidang perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah dan besar.

Pembiayaan ini diberikan dengan tujuan untuk memperluas usaha

nasabah dalam usaha perdagangan, misalnya untuk memperbesar

penjualan atau memperbesar pasar.

c. Sektor Pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan

Pembiayaan ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil dari

sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.

d. Sektor jasa

Beberapa faktor jasa yang dapat diberikan pembiayaan oleh bank

yaitu jasa pendidikan, jasa rumah sakit, jasa angkutan dan perumahan.

4. Pembiayaan dilihat dari segi jaminan

Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan.

Dengan demikian hal ini berarti yang diberikan dana harus benar-benar

dapat mengembalikan dana sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Adapun jenis-jenis pembiayaan yang dilihat dari segi jaminan, antara lain:

a. Pembiayaan dengan jaminan

Pembiayaan dengan jaminan merupakan jenis pembiayaan yang

didukung dengan jaminan atau agunan yang cukup. Jaminan ini terdiri

dari:

1) Jaminan perorangan, merupakan jenis pembiayaan yang didukung

dengan jaminan seseorang atau badan usaha sebagai pihak ketiga

yang bertindak sebagai penanggung jawab apabila terjadi

wanprestasi dari pihak nasabah.

Page 32: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

18

2) Jaminan benda berwujud, yaitu jaminan kebendaan yang terdiri dari

barang bergerak maupun tidak bergerak, misalnya kendaraan

bermotor, mesin dan peralatan, inventaris kantor, dan barang

dagangan. seperti tanah, gedung yang berdiri diatas tanah, sebidang

tanah tanpa gedung.

3) Jaminan benda tidak berwujud, antara lain promes atau surat

sanggup bayar, obligasi, saham dan surat berharga lainnya yang

dapat diikat dengan cara pemindah tanganan.

b. Pembiayaan tanpa jaminan

Pembiayaan tanpa jaminan merupakan pemberian yang diberikan

kepada nasabah tanpa didukung adanya jaminan. Pembiayaan ini

diberikan oleh bank atas dasar kepercayaan. Pembiayaan tanpa

jaminan ini risikonya tinggi karena tidak ada pengaman yang dimiliki

oleh bank apabila nasabah wanprestasi.

5. Pembiayaan dilihat dari segi jumlahnya

Pembiayaan dilihat dari segi jumlahnya adalah pembiayaan yang

diberikan oleh pihak bank atau lembaga keuangan lainnya kepada nasabah

atau calon debitur berdasarkan jumlah kebutuhannya, adapun jenis

pembiayaan dari segi jumlahnya antara lain:

a. Pembiayaan retail, merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

individu atau usaha dengan skala usaha sangat kecil.

b. Pembiayaan menengah, merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

pengusaha yang level menengah, dengan batasan antara

Rp.350.000.000 hingga Rp. 500.000.000.

c. Pembiayaan korporasi, merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

Page 33: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

19

nasabah dengan jumlah nominal yang besar dan di peruntukkan kepada

nasabah korporasi.

F. Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan mempunyai tujuan yang sangat penting untuk membantu

nasabah atau masyarakat dalam meningkatkan kesempatan kerja dan

meningkatkan kesejahteraan bagi perekonomian masyarakat, Suatu bank

dalammemberikan pembiayaan kepada para debitur pasti mempunyai tujuan

yang tidak terlepas dari misi Bank tersebut(Veithzal Rivai dan Arifiyan Arifin,

2010:490), antara lain:

1. Mencari Keuntungan, yaitu untuk memperoleh hasil dalam bentuk bagi

hasil atau margin yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya

administrasi pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi

maupun untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah agar semakin banyak pembiayaan yang diberikan

oleh pihak perbankan, mengingat semakin banyak pembiayaan yang

disalurkan kepada masyarakat maka akan berdampak kepada

pertumbuhan diberbagai sektor.

4. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan adanya pemberian kredit

atau pembiayaan maka otomatis membuka sektor-sektor usaha baru dan

menyerap tenaga kerja.

Page 34: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

20

G. Prosedur Pemberian Pembiayaan Bank

Dalam pemberian pembiayaan tentu ada prosedur-prosedur yang harus

dilalui dalam proses pemberian pembiayaan atau kredit, yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan Pembiayaan

Persiapan pemberian pembiayaan adalah kegiatan tahap utama, yaitu

pengumpulan informasi calon debitur dalam proses pemberian kredit atau

pembiayaan. Tahap ini sangat penting karena calon debitur yang baru

pertama kali mengajukan kredit atau pembiayaan pada bank yang

bersangkutan. Dalam hal ini bank akan mengumpulkan informasi berupa

indentitas calon debitur baik dengan cara wawancara maupun meminta

bahan tertulis secara langsung kepada calon debitur atau berasal dari

sumber lain.

2. Analisis Pembiayaan

Dalam menganalisa dan menilai calon debitur pembiayaan dibahas

sebagai aspek yang menyangkut berbagai keadaan aspek usaha calon

debitur. Pembahasan ini dilakukan untuk meneliti apakah usaha calon

nasabah memenuhi aspek-aspek prinsip 5C atau tidak. Aspek-aspek yang

dibahas dan dinilai oleh analisis kredit pada tahap ini antara lain sebagai

berikut: aspek manajemen dan organisasi, aspek pemasaran, aspek teknis

Aspek keuangan, aspek yuridis atau hukum, dan aspek sosial ekonomi.

3. Analisis Pembiayaan dalam Praktik

Analisis pembiayaan dan penilaian dalam praktik yang dilakukan oleh

accountofficerdari suatu lembaga keuangan atau bank yang level jabatanya

sebagai level seksi atau bagian dan bahkan level jabatan tim yang

bertugas menganalisa permohonan kredit atau pembiayaan.

Page 35: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

21

Analisis pembiayaan dilakukan dengan tujuan pembiayaan yang

telah diberikan agar mencapai keamanan dan meminimalisir kredit atau

pembiayaan bermasalah. Artinya, pemberian pembiayaan tersebut harus

diterima pengembaliannya secara tertib, teratur, lancar, dan tepat waktu

sesuai kesepakatan atau perjanjian antara pihak lembaga keuangan atau

bank dengan calon nasabah sebelum menerima dan menggunakan

pembiayaan. Adapun langkah penting dalam merealisasi pembiayaan yang

dilakukan oleh pihak bank atau lembaga keuangan yang bertugas sebagai

pelaksana pembiayaan antara lain:

a. Menilai kelayakan usaha calon debitur atau peminjam

b. Menekan risiko akibat pembiayaan bermasalah atau tidak terbayarnya

pembiayaan

c. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak diberikan.

Tujuan utama dari analisis pemohon pembiayaan ini adalah untuk

memperoleh keyakinan dari calon nasabah apakah mempunyai

kemauan dalam memberikan atau mengembalikan pembiayaan secara

tertib, aman dan teratur sesuai kesepakatan antara calon debitur dan

pihak bank.

d. Keputusan Pembiayaan

Atas dasar laporan hasil analisis pembiayaan, pihak pemutus atau

pemberi kebijakan pembiayaan adalah pejabat-pejabat yang mempunyai

wewenang memberi pembiayaan apakah pemohon tersebut layak atau

tidaknya untuk diberikan pembiayaan atau pinjaman. Apabila

permohonan tersebut layak untuk diberikan (seluruhnya atau sebagian),

segera tetapkan dalam surat keputusan pembiayaan yang biasanya

Page 36: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

22

disertai persyaratan tertentu.

H. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan judul dari penelitian sebelumnya, maka

penulis melakukan tinjauan empiris yang berhubungan dengan perananan

penilaian prinsip 5C Bank BPR tabungan rakyat, dalam penelitian ini penulis

akan memberikan paparan pembahasan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Okta Rian

Basori dan

Sulistya

Dewi

Wahyuningsi

h (2018)

Analisis

Penilaian

Prinsip 5C

dalam

pemberian

kredit terhadap

Non

perfomingLoan

guna menilai

tingkat

kesehatan Bank

pada PT. BPR

Harta

SwadiriPandaan

Metode

Kualitatif

Hasil penelitian ini

adalah tingkat

kolekblitas (NPL) di

PT. BPR Harta

SwadiriPandaan pada

tahun 2015-2017

mengalami

peningkatan karena

disebabkan kurang

teliti dan selektif

petugas AO calon

debitur. Selain itu, dari

segi pengendalian

internal harus

membentuk Tim

seksama layak

tidaknya kredit

diberikan.

2. Nurul

Ikhwan,

Raymond,Di

an Lestari

Siregar

(2016)

AnalysisOfIplem

entations 5C

Aspects On

BankingCreditDi

stribution In

Batam

Metode

Kuantitatif

Hasil penelitian ini

adalah ditemukan

bahwa adanya

iplementasi untuk

seluruh variabel 5C

pada penyaluran

kredit perbankan di

kota Batam serta

itikad dan tanggung

Page 37: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

23

jawab serta komitmen

pembayaran

merupakan informasil

awal karakter UMKN

dalam pengajuan

kredit usha perbankan

di kota Batam.

3. Regilia Asri

Cahyaningty

as dan

Akhmad

darmawan

(2019)

Pengaruh 5C

terhadap

pemberian

kredit (Studi

Kasus Koperasi

Pegawai Telkom

Puwekerto)

Metode

kuantitatif

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa

character, capacity,

capital, collateral, dan

conditionofeconomy

secara parsial tidak

mempunyai pengaruh

terhadap pemberian

kredit.

4. Nanik

Eprianti

(2019)

Penerapan

prinsip 5C

terhadap Non

PerformingFinan

cing (NPF)

Metode

Kualitatif

Hasil penelitian ini

adalah perbankan

yang ingin

menekankan tingkat

NPF harus

memperhatikan

prinsip 5C dan

menganalisa kredit

harus mengutamakan

kualitas bukan

kuantitas.

5. Siti Raesa

Rizki P

(2019)

Penerapan

Prinsip 5C

terhadap

Pengambilan

Keputusan

Kredit pada PT.

BRI Unit Handil

Bakti Barito

Kuala

Metode

Deksriptif

Kualitatif

Hasil penelitian ini

adalah prinsip 5C

perlu diterapkan

dalam pengambilan

keputusan kredit

PT.BRI Unit Handil

Bakti mengalami

kenaikan tiap bulanya

yang di dukung

karena adanya

kenaikan jumlah

nasabah yang cukup

besar tiap bulannya.

Untuk itu prinsip 5C

harus diterapkan

semaksimal mungkin

Page 38: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

24

agar PT. BRI Unit

Handil Bakti dapat

selektif dalam menilai

calon debitur

sehingga dapat

menekan kredit

bermasalah atau NPL

seminimal mungkin.

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran disusun untuk memberikan gambaran mengenai alur

penelitiaan yang akan dilakukan nantinya. Penelitian ini menganalisis prinsip

5C yaitu penilaian terhadap calon nasabah dengan character

(watak),capacity(kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan)

sertacondition(kondisi usaha) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar.Guna untuk mengetahui Peranan penilaian prinsip 5C

untuk menentukan layak atau tidaknya calon debitur untuk mendapatkan

pemberian pembiayaan yang efektif.

Dalam kaitannya dengan uraian diatas maka disajikan kerangka konsep

yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 39: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

25

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

PRINSIP 5C

CHARACTER

CAPACITY

CAPITAL

CAPITAL

COLLATERAL

CONDITION

PT. BANK BPR

MAKASSAR

Page 40: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data-data dekskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati (Lexy J Moleong,2014:4). Studi deskriptif sering didesainuntuk

mengumpulkan data yang menjelaskan ciri-ciri seseorang, kejadian atau

situasi (Ghozali, 2013:90). Dari definisi tersebut mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian kualitatif karena metode ini dapat memberikan informasi

kepada peneliti sebuah gambaran detail tentang aspek yang relevan dengan

fenomena mengenai perhatian dari perfektif seseorang (Suharso, 2009:8).

Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menggali secara lebih mendalam tentang Peranan penilaian prinsip 5C PT.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar. Dengan

pendekatan ini lebih leluasa mengkaji, bagaimana peranan penilaian prinsip

5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian berfungsi sebagai pembatasan mengenai objek yang

akan diteliti selain itu agar peneliti tidak terjebak pada banyaknya data yang

diperoleh atau di temukan di lapangan atau tempat penelitian guna memilih

dan mendapatkan data yang relevan dan data yang tidak relevan.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalahPeranan

penialaian prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat

Makassar.Guna mendalami fokus penelitian tersebut dalam penelitian ini

Page 41: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

27

menggunakan metode kualitatif. Penelitian menggunakan metode kualitatif

dipilih karena fenomena yang diamati perlu pengamatan terbuka yang

memiliki tujuan mengeksplorasi pengalaman seseorang ketika mengalami

suatu fenomena sehingga objek atau masalah tersebut dapat dipilih dan

dibuka sehingga tercapai suatu pemahaman yang ada.

C. Lokasi Penelitian

Lokasipenelitian sangat penting dalam penelitian metode kualitatif yang

penelitian ini dilakukan di PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar di Jalan Pengayoman Komplek Pasar Segar Blok RB. 21

Kota Makassar Telp. (0411) 4663434 Fax. (0411) 4663361 Makassar 90222

E-mail : [email protected].

D. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang atau

lebih yang dipilih menjadi narasumber atau responden yang memberikan

informasi. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara

langsung dengan managercredit, AccountOfficer (AO), dan Costumer

Cervise PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Makassar.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang didapatkan dari pihak lain yang

dapat dijadikan pendukung dan pelengkap sumber data primer. Data

sekunder yang diperlukan misalnya tentang profil perusahaan, struktur

organisasi, perkembangan perusahaan dilihat dari dokumen atau penelitian

sebelumnya.

Page 42: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

28

E. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan salah satu bagian terpenting

dalam penelitian, Guna mendapatkan data yang yang akurat dan

kredibeldengan demikian peneliti menggunakan beberapa metode dalam

proses pengumpulan data.

1. Metode Observasi.

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran, atau bisa juga diartikan pengamatan dengan

menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan

pertanyaan-pertanyaan (Irawan Soehartono, 2004:63).

Jenis-jenis observasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:

a. Participant observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat

(observer) secara teratur berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan yang

diamati.

b. Non-participant observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana

pengamat (peneliti) tidak terlibat langsung didalam kegiatan kelompok,

atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan

yang diamanatinya (A.Muri Yusuf, 2016:384).

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi partisipasi untuk terlibat

secara langsung dan mengamati gejala-gejala yang ada untuk

memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat.Dengan metode ini

penulis melakukan observasi dengan melihat dan mencermati

bagaimana peranan penilaian prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Tabungan Rakyat.

2. Metode Wawancara

Page 43: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

29

Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dengan

caramelakukan wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan

penelitian untuk menggali lebih banyak informasi. Dalam penelitian

inipenulis melakukan wawancara terstruktur sesuai dengan pedoman

wawancara.Wawancara yang dilakukan yaitu terkait dengan bagaimana

peranan penilaian prinsip 5C PT.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar.

3. Metode Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan

karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi

penelian ( Sugiyono, 2008 : 233-234).

Dalam metode pengumpulan data ini peneliti menggunakan arsip-arsip,

catatan-catatan, dokumen-dokumen dan semua sumber tertulis lainnya dan

juga foto-foto yang berkaitan dengan penelitian ini agar lebih membantu

dan memudahkan mendapatkan temuan informasi data.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data yang diteliti dan untuk mengukur nilai variable

yang diteliti (Burgin, 2014:133).Instrumen yang dimaksud yaitu kamera,

telepon genggam (recorder), pensil, ballpoint, buku.Kamera digunakan ketika

penulis melakukan observasi untuk mereka kejadian yang penting pada suatu

peristiwa baik dalam bentuk foto maupun video.Recorder digunakan untuk

merekam suara ketika melakukan pengumpulan data baik saat wawancara,

Page 44: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

30

observasi dan sebagainya, sedangkan buku, pulpen dan ballpoint digunakan

untuk mencatat informasi atau data yang didapatkan dari narasumber.

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek

belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan

semua belum jelas. Kerangka atau rancangan penelitian masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat

ditafsirkan. Menyusun berarti menggolongkannya dalam pola, tema dan

kategori.Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada

analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai

konsep (Elvinaro Ardianto, 2011: 215).

Pada jenis penelitian kualitatif ini, pengelolaan data tidak harus dilakukan

setelah data terkumpul atau pengelolaan data selesai. Peneliti dapat kembali

ke tempat penelitian untuk mencari tambahan data jika dianggap dan

dibutuhkan untuk diolah kembali. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

tehnik analisis pengolahan data yang mencakup tiga kegiatan utama, yaitu:

1. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Ketika

penulis melakukan penelitian tentu saja akan mendapatkan data yang

banyak dan relatif beragam. Itu sebabnya perlu dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila

Page 45: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

31

diperlukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini ditulis dalam bentuk

laporan atau data yang terperinci.

2. Penyajian Data (display data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data.Teknik penyajian data dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel,

grafik dan sejenisnya.Namun dalam penelitian kualitatif yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks narartif.Dengan

demikian, penyajian data dalam penelitian ini menggunakan penyajian data

dengan teks yang bersifat naratif.Data yang disajikan berbentuk

rangkuman secara deskriptif dan sistematis dari hasil yang diperoleh

sehingga fokus penelitian dapat diketahui dengan mudah.

Penyajian data yang baik merupakan langkah penting dalam mencapai

analisis kualitatif yang akurat dan handal. Dalam melakukan penyajian data

tidak semerta-merta menggambarkan secara naratif, akan tetapi disertai

dengan proses analisis penelitian secara terus menerus sehingga dapat

menarik kesimpulan sesuai data yang ditemukan dan melakukan verifikasi.

3. Penarikan Kesimpulan (verification)

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data

yang diperoleh sebagai tahap hasil dari penelitian. Sebelum melakukan

penarikan kesimpulan terlebih dahulu melakukan reduksi data dan

penyajian data serta penarikan kesimpulan dari kegiatan-kegiatan meneliti

sebelumnya.

Penarikan kesimpulan yaitu hasil penelitian yang menjawab fokus

penelitian berdasarkan hasil analisis data.Kesimpulan dalam penelitian ini

dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan sejak awal,

Page 46: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

32

Namun bisa saja tidak, karena masalah dalam rumusan masalah masih

bersifat sementara dan berkembang saat penelitian dilakukan

dilapangan.Penarikan kesimpulan ini disajikan dalam bentuk deskriptif

objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian (Imam

Gunawan, 2007:210-212). Setelah melakukan verifikasi maka dapat

dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang

digambarkan atau dalam bentuk narasi dan masuk pada tahap akhir dari

kegiatan analisis pengolahan data.

4. Triangulasi

Pengecekan keabsahan data dapat dilakukan dengan tehnik triangulasi

keabsahan data. Triangulasi yaitu tehnik yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

perbandingan terhadap data itu(Lexy J. Moleong, 2001: 247). Ada 3

macam triangulasi sebagai berikut :

a. Triangulasi sumber data, triangulasi ini membandigkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber

berbeda dalam metode kualitatif.

b. Triangulasi metode, triangulasi ini menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

c. Triangulasi Teori, triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa fakta

tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih

teori tetapi tetapi hal itu dapat dilakukan, dalam hal ini dinamakan

penjelasan banding.

Page 47: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

33

BAB lV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran PT. Bank BPR Tabungan Rakyat

Hasil penelitian dan pembahasan skripsi mengenai mekanisme dalam

pembahasan tentang gambaran dari PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Tabungan Rakyat Makassar.

1. Profil Lokasi Penelitian

Tahun pendirian usaha, tahun 1994 dengan akta notaris SistkeLimowa,

S.H., No. 168 tanggal 22 April 1992 dan akta perubahan terakhir dengan

akta notaris Mardiana Kadir, S.H., No. 235, tanggal 19 Juli 2012, dengan

pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No.

AHU-AH.01.10-24987. Pada tahun 2016 pengurus PT. Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat terdiri dari 2 (dua) orang direksi dan 2

(dua) orang komisaris, berdasarkan RUPS tanggal 24 Juni 2016 dan telah

di notariskan melalui akta notaris Mardiana Kadir, S.H., nomor 45 tanggal

28 Juni 2016, serta telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia (HAM) sesuai surat keputusan nomor AHU-

0012505.AH.01.02 tanggal 30 Juni 2016. Dan juga surat persetujuan dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor S-149/KR.06/2016 tanggal 23

Agustus 2016.

Kegiatan operasional mulai: tanggal 28 Februari 1994 dengan izin dan

keputusan Menteri Keuangan nomor: Kep-050/KM.17/1994 tanggal 28

Februari 1994 dan akuisisi tahun 2012: nomor akta 189 tanggal 11 Juni

2012. Ijin usaha:

Page 48: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

34

a. Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-

24987.

b. Menteri Keuangan Nomor: Kep-050/KM.17/1994 Tanggal 28 Februari

1994.

c. Surat Izin Walikota No. 503/20666/IG-B/09/BPTPM Tentang Izin

Gangguan Walikota Makassar, berlaku mulai 05 Oktober 2016 s/d 05

Oktober 2021.

d. Tandadaftar perusahaan Perseroan Terbatas (PT) No.

503/15629/TDPPT B/09/KPAP, Nomor TDP 202316418678, berlaku s/d

05 oktober 2021.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan

bank yang dimana tugas dan fungsi bank sama mengacu pada undang-

undang perbankan nomor 7 tahun 1992 diubah menjadi no 10 tahun

1998. BPR Tabungan Rakyat merupakan perusahaan perbankan yang

terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank

Indonesia (BI) dan lembaga yang dijamin oleh perusahaan asuransi

simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta dibawa

naungan Asosiasi Yayasan Persatuan Bank Perkreditan Rakyat

Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Selatan.

Adapun alamat lokasi tempat penelitian adalah di Jalan Pengayoman

Komp. Pasar Segar Blok RB. 21 Kota Makassar Telp. (0411) 4663434

Fax. (0411) 4663361 Makassar 90222 E-mail : [email protected] .

Page 49: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

35

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Bank BPR Tabungan Rakyat Makassar

1) Menjadi lembaga keuangan mikro yang lebih baik dan selalu

melakukan perubahan.

2) Lebih terpercaya dan independent.

3) Mengutamakan pelayanan professional.

b. Misi Bank BPR Tabungan Rakyat Makassar

Tumbuh bersama meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian

serta mendukung permberdayaan UMKM. Professional dan terpercaya

dalam pelayanan serta memberikan konstribusi kepada masyarakat

maupun kepada pemerintahan daerah.

Page 50: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

36

3. Struktur Perusahaan

KONTROL INTEREN

Iin Parlina**

Adm. Kredit UMUM/SDM & IT MANAGER KREDIT/BISNIS MANAGER PEMASARAN

Asnawi*** H. Nooralim Budhijaya, S.E**

PEMBK/ANLS SATPAM Koor. Collection & Legal MARK. KREDIT BARU/SRVYR

Dini Dzuqni Utami, SE H. Muh. Hamka M. Tika, ST.,MM*

APPRAISAL SOPIR AO & COLLECTING KM PEMASARAN DANA

*/** Akhiruddin Slamet

Syamsul Rahman

OB Sahabuddin, S.E

Yohanes

AO & COLLECTING KB

Keterangan Budi Nugraha

Garis Komando Susilawati

Garis Koordinasi Makassar, Juni 2020

Rangkap Jabatan Komisaris, Direktur Utama,

COLLECTING DH

*/**/***

Tembusan :- Dewan Komisaris Keterangan :

- Arsip + penambahan peg.

Ir. Eddy Salim - Pengurangan Peg.

Ir. Eddy Salim (Komisaris)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT TABUNGAN RAKYAT

PERIODE JUNI 2020

PEMEGANG SAHAM

Ir. Eddy Salim (PSP 97,07%) RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Drs. H. Muchtamar S, MM & Hj. Zamzam (PS-2,93%)

H. Muh. Idrus (PS-50%)-PJS DEWAN KOMISARIS

Drs. H. Muchtamar Sanrang, MM (Komisaris Utama) (-)

DIREKTUR UTAMA

Halida Sasmita, S.T.,MM*

DIREKTUR OPERASIONAL/DIR.BISNIS (PJS) DIREKTUR BISNIS

Yuli Fitriani, S.km*

*

PENGAWAS BG. OPERASIONAL

CUSTUMER SERVICE

Siska, S.Adm Riska Putri M*

TELLER

Page 51: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

37

4. Job Description

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Merupakan posisi tertinggi dalam perusahaan dikarenakan PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar berbentuk

perseroan terbatas dengan kepemilikan saham oleh beberapa orang

pemegang saham. Biasanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

diadakan minimal satu tahun sekali.

b. Dewan Komisaris

1) Mengawasi pelaksanaan tugas dewan direksi serta memberikan

nasehat atas pelaksanaan tugas dewan direksi tersebut.

2) Anggota dewan komisaris mempunyai hak untuk memeriksa buku-

buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan.

3) Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun semua

anggotanya karena alasan-alasan tertentu.

4) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), khususnya diadakan untuk

menentukan apakah anggota direksi yang telah diberhentikan akan

terus diberhentikan akan terus diberhentikan atau dikembalikan pada

posisi semula.

c. Direktur Utama

1) Mempertanggungjawabkan kekayaan perusahaan.

2) Mengikat perusahaan sebagai jaminan

3) Mengadakan rapat apabila dalam anggaran dasar tidak ditetapkan

cara lain dalam pelaksanaannya.

4) Memimpin dan mengelola perusahaan sehingga tercapai tujuan

perusahaan.

Page 52: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

38

5) Memperoleh, mengalihkan dan melepaskan hak atas barang-barang

tak bergerak atas nama perusahaan.

6) Berhak mengangkat seorang kuasa atau lebih dengan syarat-syarat

dan kekuasaan yang ditentukan secara tertulis tertulis.

7) Bertanggung jawab atas operasional perusahaan, khususnya yang

berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan.

d. Kontrol Intern

1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dalam kantor.

2) Memeriksa administrasi keuangan bank.

3) Meneliti kebenaran dan kelengkapan laporan-laporan keuangan

terutama neraca dengan perhitungan rugi atau laba.

4) Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja dan

prosedur dari unit-unit kerja di kantor menurut ketentuan yang berlaku

serta menilai efektifitas atas pelaksanaan tata kerja tersebut.

5) Mengawasi penyusunan rencana kerja bank termasuk anggaran dan

belanja bank.

6) Memperbarui sistem pembukuan sesuai dengan perkembangan bank

serta menyesuaikan struktur organisasi sehubungan dengan

perkembangan usaha bank.

e. Direktur Operasional / Direktur Kepatuhan (PJS)

1) Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan

operasional bank.

1) Membuat strategi dan pemenuhan target bank dan cara mencapai

target tersebut.

2) Membantu tugas-tugas direktur utama.

Page 53: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

39

4) Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam

proses operasional bank.

5) Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai

dengan standar operasional bank.

6) Membuat laporan kegiatan untuk dilaporkan kepada direktur utama.

f. Pimpinan Bagian Operasional dan Personalia

1) Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan.

2) Membuatjobanalysis, jobdescription, danjobspecification.

3) Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja.

4) Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan karyawan bank.

5) Mengurus seleksi karyawan baru.

6) Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun).

7) Mengurus soal-soal kesejahteraan karyawan bank.

g. Admin Kredit

1) Membuat surat perjanjian kredit, nota pencairan dan daftar angsuran

nasabah bank.

2) Mencairkan kredit nasabah bank.

3) Menginventaris data nasabah sampai dengan merapikan data

jaminan nasabah.

4) Membuat daftar asuransi nasabah bank yang plafon kreditnya sudah

cair.

5) Menghitung total transaksi pembayaran kredit yang disetorkan oleh

colletting umum, colleting khusus dan mitra bank.

Page 54: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

40

h. Pembukuan/ Accounting

1) Mencatat atau membukukan saldo nasabah giro jika ada penyetoran

dan atau penarikan dana rekening nasabah tersebut.

2) Untuk menentukan besar kecilnya dana yang dibayarkan ke nasabah.

3) Memberikan konfirmasi kepada pihak marketing mengenai data-data

nasabah yang kurang.

4) Membuat neraca harian dan laporan keuangan bulanan.

i. Customer Service

1) Melayani pendaftaran produk bank dan membantu menjawab

pertanyaan nasabah mengenai produk atau jasa yang ada di bank

bersangkutan.

2) Menyelesaikan permasalahan atau komplain dari nasabah yang

merasa tidak puas terhadap layanan atau produk bank.

3) Melayani dan memenuhi harapan nasabah dengan memberikan

pelayanan yang cepat dan tepat.

4) Melakukan beberapa pekerjaan administrasi seperti melakukan

sistem filying atas berkas-berkas yang ada dalam tanggung jawab

bank bersangkutan dengan benar dan rapi agar dapat dengan cepat

ditemukan ketika suatu saat diperlukan.

j. Teller

1) Sesuai kuasa bank melakukan penerimaan setoran tunai maupun cek

atau bilyet giro bank lain atau penarikan pembayaran yang dilakukan

nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 55: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

41

2) Membuat laporan penerimaan maupun pengeluaran (tunai atau tidak),

membuat rekapitulasi harian dan perincian jumlah yang ada dalam

kas.

3) Mengadakan pengontrolan secara ketat terhadap posisi kas dan

surat

berharga agar tercatat dan terkontrol.

4) Meminta bagian umum untuk melakukan pencairan tunai, kliring,

incaso, dan transfer surat berharga yang tepat waktu dengan

persetujuan kepala bagian operasional

k. Bagian Umum

1) Menginvestasikan dan menyediakan sarana kebutuhan perusahaan.

2) Membukakan pengadaan atau pembelian perlengkapan kantor agar

tetap terawat dan dapat digunakan secara efektif.

3) Membina dan menciptakan suasana kerja yang baik dan memberikan

dorongan kepada karyawan agar tetap konsisten dalam

melaksanakan pekerjaan.

4) Menginventariskan masalah kepegawaian dan mengajukan usulan

perbaikan laporan tertulis kepada direksi.

5) Mempersiapkan, membayar dan membukukan gaji dan honor kepada

karyawan dan pihak lainnya atas persetujuan direksi.

l. Satpam

1) Bertanggung jawab kepada kepala cabang dalam hal keamanan.

2) Mengawasi dan menjaga keamanan dari kegiatan operasional kantor.

3) Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya kejahatan yang

dapat mengganggu kegiatan operasional.

Page 56: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

42

m. Driver (Sopir)

1) Menunjang kelancaran transportasi yang diperlukan kantor.

2) Mengurus dan merawat mobil agar tetap bersih dan siap pakai.

3) Melaporkan kerusakan kendaraan agar segera dilakukan perbaikan.

n. Clening Servis / Office Boy

1) Menjaga kebersihan kantor secara keseluruhan.

2) Membantu menyimpan arsip dan dokumen nasabah.

o. Direktur Bisnis

1) Meriset pasar, mencari peluang nasabah baru, dan menjaga

hubungan dengan para debitur.

2) Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis

bank.

3) Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala.

p. ManagerCredit

1) Membuat usulan rancangan pemasaran kepada direksi.

2) Memantau secara terus menerus efektivitas dan kolektifitas

pembiayaan.

3) Melaksanakan supervisi program pembiayaan dan pemasaran

4) Memonitor lalu lintas jatuh tempo deposito dan tabungan besar, serta

mengadakan pendekatan ulang dan mengoptimalkan jaringan atau

hubungan dengan nasabah.

5) Bertanggungjawab terhadap kolektibilitas nasabah yang

dipromosikan dan atau dibawah pembinaannya sebagai senior

accountofficer.

6) Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio

Page 57: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

43

pembiayaan yang diberikan. Dalam rangka pengamanan terhadap

pembiayaan pada unit yang ada dibawah supervisinya.

7) Melaksanakan koordinasi terhadap setiap pelaksanaan tugas-tugas

pemasaran dan pembiayaan dari unit yang ada dibawah supervisinya

sehingga dapat memberikan pelayanan kebutuhan perbankan

kepada nasabah secara efektif dan efesien.

8) Melakukan monitoring, evaluasi, review dan supervisi terhadap setiap

pelaksanaan tugas dari fungsi pemasaran dan pembiayaan dalam

rangka pengamanan terhadap pembiayaan yang diberikan.

9) Menyusun strategi, planning dan melakukan pemasaran atau

solidaritas nasabah baik dalam rangka keuntungan sumber dana

maupun alokasi pembiayaan secara efektif dan efesien serta terarah,

baik melalui database maupun jaringan nasabah.

q. Analisis Kredit

1) Menganalisis data pinjaman dan pernyataan keuangan perorangan

atau perusahaan, untuk menentukan tingkat risiko mereka, yang

berkaitan dengan perpanjangan kredit atau peminjangan uang.

2) Membuat perbandingan keuangan menggunakan program bank,

untuk mengevaluasi keadaan keuangan bank.

3) Berkonsultasi dengan klien untuk memberikan solusi keluhan mereka,

dengan memeriksa transaksi keuangan dan kredit mereka.

4) Menyiapkan laporan, yang isinya termasuk tingkat risiko yang

berkaitan dengan perpanjangan kredit atau peminjangan uang.

5) Membandingkan catatan likuiditas, profitabilitas, dan kredit suatu

organisasi serupa dalam industri dan lokasi geografis yang sama.

Page 58: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

44

r. Colleting Umum dan Khusus

1) Menerima pembiayaan hutang nasabah yang datang ke bank dan

memberikan informasi fasilitas pembiayaan yang ditawarkan bank

dan jasa perbankan lainnya.

2) Membuat analisis ekonomi, analisis pembiayaan yang diperlukan

untuk setiap proses pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip

kelayakan dan prinsip pembiayaan yang sehat.

3) Melakukan pemasaran baik dalam rangka penghimpunan dana

maupun alokasi pembiayaan kepada masyarakat secara efektif dan

efesien.

4) Melaksanakan program pembinaan seluruh nasabah.

5) Mengajukan rancangan pengembangan sistem, pembinaan untuk

diberikan dalam rapat komite.

s. Manager Pemasaran

1) Menulis dan menyajikan siaran pers untuk meningkatkan promosi.

Sponsor acara eksternal dan kemitraan strategis.

2) Mengembangkan dan memelihara hubungan promosi dengan

sekolah, organisasi masyarakat dan bisnis setempat.

3) Mengembangkan dan melaksankan program periklanan.

4) Mengawasi tingkat pemasaran, media, acara dan hubungan

masyarakat, promosi dan periklanan lokal.

5) Memberikan arahan strategis, evaluasi, konsultasi dengan semua

anggota tim pemasaran.

Page 59: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

45

t. MarketingCredit

1) Mencari nasabah yang memerlukan dana untuk keperluan pribadi

atau keperluan pengembangan perusahaan dengan bentuk produk

pinjaman yang disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang

berlaku.

2) Memberikan daya tarik saat menawarkan beberapa produk pinjaman

bank.

5. Kegiatan Umum Perusahaan

Tabel 4.1 Kegiatan Perusahaan

No.

Bidang

Kegiatan

1. Front Office Merupakan salah satu ujung tombak bank,

karena mereka adalah bagian yang berhadapan

langsung dengan para nasabah. Posisi dibagian

front office mencakup teller, staf penghimpun

dana, staf jasa meliputi kliring, ingkaso, transfer,

pengiriman, customerservice, dan juga

phonebankingofficer.

2. Business

Promotion

Department

Bagianbusinesspromotiondepartment terdiri

dari accountofficer atau disebut juga

marketingofficer yang bertugas melakukan

pemasaran berbagai produk perbankan,

terutama yang berhubungan dengan kredit.

Karyawan di bagian ini harus bisa mengetahui

dengan baik produk-produk kredit apa saja yang

Page 60: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

46

akan mereka tawarkan kepada nasabah.

3. Treasury

Department

Tugas utama bagiantreasurydepartment di bank

adalah menjaga likuiditas bank. Bagian treasury

harus bisa memastikan bahwa bank memiliki

kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

operasional perusahaan. Treasury di bank terdiri

dari tiga bagian yaitu risktaking unit, middle, dan

backoffice.

4. Loan

Administration

Departmen

Posisi ini bertugas untuk menangani masalah

administrasi kredit, portofolio kredit dan juga

hukum.Loanadministrationdepartment biasanya

menerima pendaftaran atau permohonan kredit,

menganalisa dan membantu permohonan

kredit,menyiapkan dan melakukan realisasi

kredit,memelihara dan menyimpan dokumen

termasuk agunan kredit,mengawasiperformance

dan mengklarifikasi kredit, serta menyelesaikan

kredit bermasalah. Di bagian ini selain terdapat

petugas pengolah data dan administrasi

pinjaman, terdapat juga bagian legal officer dan

legal documentation.

Page 61: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

47

5. CreditAnalysis

Department

Bagian ini merupakan bagian yang bertugas

untuk menentukan layak tidaknya seorang

nasabah mendapatkan fasilitas kredit dari bank.

Biasanya berkaitan dengan permohonan kartu

kredit dan juga terkait masalah batas kredit yang

diberikan kepada pemohon kartu kredit.

B. Hasil Penelitian

1. Peranan Penilaian Prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Tabungan Rakyat Makassar.

Pemberian kredit merupakan tujuan suatu bank untuk memperoleh

keuntungan maksimal dan risiko yang minimal. Penilaian ini bertujuan

untuk mengetahui kemampuan peminjam dan itikadnya untuk

mengembalikan dana yang sudah diberikan.

Bagi Perbankan, nasabah yang sudah memenuhi kriteria prinsip 5C

adalah nasabah yang sudah dianalisis menggunakan prinsip 5C dan

ditentukan layak untuk mendapatkan pembiayaan yang pada dasarnya

prinsip 5C ini diadakan dengan harapan sebagai bahan acuan terutama

pada bagian analisis kredit perbankan, karena perbankan tidak mau asal-

asalan dalam memberikan produk pembiayaan kepada calon nasabah.

Dalam memberikan pembiayaan nasabah terlebih dahulu mengajukan

permohonan pembiayaan kepada lembaga mulai dari tahap pengajuan

sampai kepada tahap pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku

di lembaga. Tahap awal yang dilakukan ialah nasabah terlebih dahulu

mengetahui produk-produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat

Page 62: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

48

cabang Makassar melalui Costumer Service atau AccountOfficer. Jika

nasabah tertarik dan memang membutuhkan pembiayaan maka nasabah

akan mengajukan berkas pembiayaan yang terdiri dari foto copy KTP, KK,

Jaminan dan berkas lainnya sesuai dengan ketentuan di lembaga.

Kemudian setelah nasabah mengajukan permohonan pembiayaan maka

pihak Bank yang akan melakukan analisis terhadap pembiayaan yang

dilakukan oleh nasabah tersebut yaitu menganalisis dengan menggunakan

prinsip 5C. Setelah permohonan yang diajukan tersebut diianalisis dan

dinyatakan layak untuk dibiayai maka nasabah akan segera dihubungi

untuk melakukan pencairan dana.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer :

“Prinsip 5C adalah sebuah usaha atau cara yang dilakukan oleh Bank sebagai lembaga keuangan yang memberikan modal kepada masyarakat selaku nasabah untuk menilai kelayakan nasabah sebelum memberikan modal terhadap usaha yang dilakukan. Menurut saya dengan adanya prinsip 5C sangat membantu dunia Perbankan dalam menilai calon nasabah dalam pemberian pembiayaan guna memberikan keputusan pembiayaan yang tepat dan akurat”. (SW, 24 Desember 2020).

Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Manager Credit

sebagai berikut:

“Prinsip 5C adalah aspek penilaian yang dijadikan sebagai alat ukur penilaian dalam pemberian pembiayaan kepada calon nasabah, manfaatnya minimaliasir terjadinya risiko kerugian. Prinsip 5C ini sangat berperan sekali untuk membantu dalam menilai kinerja bank BPR untuk menilai layak atau tidaknya modal diberikan”.(NB, 04 Januari 2021).

Hal senada pula disampaikan oleh Costomer Service sebagai berikut:

“Prinsip 5C digunakan untuk menilai calon nasabah dan membantu dunia perbankan dalam proses penilaian calon nasabah dalam pemberian pembiayaan”. (RPM, 04 Januari 2021).

Page 63: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

49

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa

prinsip 5C adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menilai

kelayakan usaha calon nasabah, menekan risiko akibat tidak terbayarnya

pembiayaan dan sebagai alat ukur dalam menentukan permohonan

pembiayaan layak atau tidak layaknya untuk diberikan kepada nasabah.

Kelayakan usaha nasabah dapat dilihat dari apakah usaha nasabah

merupakan usaha pokok, telah memiliki pengalaman usaha yang sama,

bahan mudah diperoleh, memiliki pelanggan tetap, usaha dengan jenis

yang sama di sekitar tidak banyak, omsetnya stabil, dan pemohon

pembiayaan tidak memiliki kendala dalam usaha.

Sebelum memberikan kredit bank akan menilai terlebih dahulu

kelayakan nasabah dalam penyaluran suatu kredit dengan berpedoman

pada penilaian prinsip 5 C yaitu:

a. Character (watak)

Analisis watak sangatlah penting untuk diperhatikan karena kredit

adalah kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada peminjam

sehingga peminjam harus dari pihak yang benar-benar dapat dipercaya

dan memiliki itikad yang baik untuk mengembalikan pinjaman yang

diberikan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer :

“Penilaian terhadap watak nasabah dilakukan dengan melihat latar belakang nasabah yang berhubungan dengan gaya hidup, sikap dan perilaku nasabah. Penilaian dengan melihat latar belakang nasabah, dilakukan dengan melihat gaya hidup nasabah, baik yang berhubungan dengan pekerjaan calon nasabah, serta kehidupan keluarganya. Analisis watak terutama melihat itikad baik, kejujuran, dan sikap bertanggung jawab calon nasabah terutama terhadap pembiayaan yang diberikan sehingga dapat melaksanakan kewajibannya. Penilaian terhadap watak nasabah dilihat dari perilaku atau sikap nasabah saat mengajukan

Page 64: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

50

pembiayaan dan saat dilakukan interview. Informasi pendukung juga didapatkan dari orang-orang terdekat nasabah, seperti saudara dan tetangga calon nasabah.” (SW, 24 Desember 2020).

Kemudian lebih lanjut Manager Credit memperjelas pernyataannya

bahwa:

“Penilaian terhadap watak atau karakter sangatlah penting dilakukan karena jika nasabah memiliki itikad yang buruk maka dapat memberikan dampak yang buruk pula bagi bank dan begitupun sebaliknya jika nasabah memiliki itikad yang baik maka nasabah bisa mengembalikan dana yang telah diberikan”.(NB, 04 Desember 2020). Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Costomer

Service sebagai berikut:

“Dalam dunia perbankkan hal yang paling utama dipertimbangkan yaitu analisis terhadap karakter atau watak karena aspek ini adalah aspek yang berperan penting dalam menilai calon debitur. Dengan aspek ini pihak bank bisa mengetahui kesungguhan calon nasabah yang melakukan pengajuan kredit atau pembiayaan”. (RPM, 04 Januari 2021). Hal senada pula disampaikan oleh Account Officer sebagai

berikut:

“Penilaian karakter terhadap nasabah dapat dilihat dari beberapa cara yakni dari sikap dan perilaku nasabah saat mengajukan pembiayaan dan dari riwayat pinjaman yang dilakukan oleh peminjam. Dalam menilai watak dan sifat nasabah dapat dilakukan dengan melihat pada saat nasabah mengajukan pembiayaan, syarat-syarat dokumen yang diberikan kepada pihak bank antara lain KK (Kartu Keluarga), KTP suami istri, surat izin usaha NPWP dan jaminan yang diberikan oleh nasabah. Hal ini merupakan langkah awal dalam menilai karakter nasabah. Setelah penilaian terhadak watak, langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan meilihat track record nasabah yang berhubungan dengan riwayat pinjaman di BI (Bank Indonesia). Jika pinjaman yang dilakukan oleh nasabah di Bank lain tersebut ada maka pihak BPR harus melihat apakah pinjaman yang dilakukan lancar atau tidak. Tidak hanya dilakukan terhadap nasabah saja, track record juga dilakukan terhadap orang tua nasabah dengan menggunan BI Checking. Jika orang tua calon nasabah atau calon nasabah tersebut ada di DHN (Data Hitam Nasional) maka secara otomatis pembiayaan yang dilakukan ditolak). Setelah

Page 65: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

51

dinyatakan lulus uji maka pihak AO melakukan survey usaha calon nasabah dan melakukan wawancara secara dadakan dan calon nasabah tidak diberitahukan kapan waktunya. Dari wawancara ini dapat dilihat apakah calon nasabah memiliki sifat atau karakter yang bagus atau tidak, dilihat dari gesture tubuh dan caranya berbicara. Jika pihak BPR ragu terhadap calon nasabah maka dapat diperjelas dengan menanyakan kepada kerabat nasabah atau tetangga-tetagga disekitar nasabah tentang karakter dan watak dari calon nasabah. Tidak hanya itu, rekan kerja nasabah juga bisa ditanyai jika kami dari AO masih merasa ragu. Jika kami sudah merasa yakin maka kami tidak lagi mewawancarai pihak lain lagi yang berhubungan dengan calon nasabah”. (SB, 26 Februari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa penilaian

terhadap character dilakukan dengan melihat latar belakang nasabah,

gaya hidup, sikap dan perilaku nasabah. Jika nasabah memiliki itikad

yang baik maka pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan sesuai

dengan kesepakatan diawal perjanjian. Pendekatan terhadap karakter

artinya bank secara sungguh-sungguh menilai terkait dengan karakter

nasabah. Karakter nasabah dapat dilihat dengan apakah nasabah

bersikap tenang atau terbuka, rumah tangganya rukun dan damai, baik

dengan tetangga, kondisi ekonominya baik atau meningkat, tepat janji

atau tidak

b. Capacity (Kemampuan)

Capacity adalah suatu penilaian terhadap calon debitur yang

berhubungan dengan kemampuan debitur dalam melunasi

kewajibannya.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer :

“Dalam melihat kemampuan nasabah bank BPR menggunakan pendekatan dengan melihat pendapatan dan pengeluaran nasabah serta perkembangan usaha nasabah dari waktu ke waktu atau pengalaman nasabah dalam mengelola usaha. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya risiko-risiko yang dapat merugikan lembaga keuangan itu sendiri.

Page 66: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

52

Perkembangan usaha nasabah dapat dilihat dari laporan keuangan usaha nasabah”( SW, 24 Desember 2020).

Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Manager

Credit sebagai berikut:

“Penilaian kemampuan dilakukan dengan melihat pengalaman usaha debitur dan tingkat pendidikan yang ditempuhnya. Jika debitur menempuh tingkat pendidikan yang tinggi maka debitur memiliki kemampuan yang lebih dan pengetahuan yang luas dalam mengelola usaha sehingga dana yang diberikan dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian diawal permohonan pinjaman. Penilaian terhadap kemampuan nasabah dilihat dari pengalaman usaha nasabah sebelumnya. Jika nasabah memiliki usaha yang berkembang dengan baik dan lancar maka pembiayaan dengn mudah diberikan. Begitupun sebaliknya” (NB, 04 Januari 2021). Hal senada pula disampaikan oleh Costomer Service sebagai

berikut:

“Dalam pemberian pembiayaan menganalisa capacity atau kemampuan calon nasabah sangat penting seperti pendapatan, pengeluaran, dan bagaimana pengelolaan usaha calon nasabah”. (RPM, 04 Januari 2021).

Lebih jelas Acount Officer menyatakan bahwa:

“Penilaian kemampuan nasabah dilakukan dengan memperhatikan tingkat pendidikan nasabah, melihat perkembangan usaha nasabah dari waktu ke waktu. Tingkat pendidikan nasabah dilihat dari pendidikan tertinggi nasabah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa nasabah memiliki pengetahuan untuk bisa menjalankan usahanya. Untuk menilai perkembangan usaha nasabah dilakukan dengan melihat langsung usaha nasabah di lapangan dan melakukan wawancara. Penilaian terhadap perkembangan usaha nasabah ini meliputi berapa stok barang yang masuk dan berapa stok barang yang keluar dilihat dari nota penjualan calon nasabah. Selain itu kami dari pihak AO yang memang khusus ditugaskan dibagian lapangan akan melihat secara langsung apakah stok barang yang dimiliki oleh calon nasabah terhadap usahanya berdebu atau tidak, jika ada yang berdebu berarti barang tersebut tidak laku dan sudah lama tersimpan. Selain itu kami akan melihat berapa banyak pelanggan yang datang dan melakukan transaksi, apakah banyak penjualan atau tidak”. (SB,26 Februari 2021).

Page 67: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

53

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa penilaian terhadap

capacity dilihat dari pengalaman, tingkat pendidikan atau pengetahuan

nasabah. Karena jika nasabah memiliki kemampuan pengetahuan yang

luas tentang hal yang berkaitan dengan segala usahanya maka usaha

yang dilakukan oleh nasabah dapat memberi dampak yang positif dan

nasabah bisa mengembalikan pembiayaan yang diberikan.

c. Capital (modal)

Modal sendiri (ekuitas) merupakan hak pemilik dalam perusahaan,

yaitu selisih antara aktiva dengan kewajiban yang ada.Pada dasarnya

modal berasal dari investasi dari pemilik dengan hasil usaha

perusahaan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer:

“Analisis permodalan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilakukan dengan menilai tingkat financial atau jumlah modal sendiri yang dimiliki calon nasabah. Biasanya dilihat dari pendapatan nasabah perbulan dikurangi pengeluarannya.” (SW, 24 Desember 2020). Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Manager

Credit sebagai berikut:

“Analisis terhadap modal dapat dilihat dari modal sendiri yang dimiliki oleh debitur dan dapat dilihat dari pendapatan debitur setelah dikurangi dengan pengeluarannya perbulan”. (NB, 04 Januari 2021). Hal senada pula disampaikan oleh Costomer Service sebagai

berikut:

“Analisis modal Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilihat dari modal calon nasabah sendiri semakin besar modalnya maka semakin besar pula pembiayaan yang diberikan”. (RPM, 04 Januari 2021). Lebih jelas Account Officer memperjelas dengan menyatakan

bahwa :

Page 68: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

54

“Penilaian terhadap modal yang dilakukan oleh Bank BPR yaitu menilai komposisi modal sendiri dibandingkan dengan modal pinjaman untuk dana sebuah usaha. Bank BPR memeriksa laporan keuangan nasabah jika nasabah tersebut sebelumnya sudah memiliki usaha dan mencatat laporan keuangan usahanya. Jika tidak memiliki laporan keuangan maka dapat dilihat dari besarnya uang muka bagi usaha yang ingin dibiayai dengan cara melakukan pinjaman tersebut. Saya kasih contoh kasus pembiayaan untuk pembelian rumah, sebelum membeli rumah calon nasabah pasti telah menyiapkan uang muka dan calon nasabah pasti akan memberikan uang muka kepada pengemban, maka besarnya uang muka yang dimiliki oleh calon nasabah tersebut bisa meyakinkan bagi pihak Bank memberikan pembiayaan kepada calon nasabah. Uang muka terhadap pengajuan usaha seperti rumah tidak diwajibkan, akan tetapi bisa dijadikan pendukung untuk pihak Bank menilai kelayakan dalam memberikan pembiayaan terhadap usaha tersebut” (SB,26 Februari 2021).

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa penilaian

capital dapat dilihat dari modal sendiri yang dimiliki oleh nasabah

setelah dikurangi pengeluaran. Capital, artinya besarnya modal yang

diperlukan oleh peminjam. Penilaian terhadap modal dapat dilihat dari

modal sendiri yang dimiliki 30% dari nilai pinjaman, tidak memiliki

pinjaman di tempat lain, dan jika memiliki pinjaman di tempat lain

pinjaman yang dilakukan lancar tanpa ada kendala dan pinjaman

tersebut akan dipakai untuk usaha.

d. Collateral (Jaminan)

Barang jaminan yang diserahkan sebagai agunan oleh calon

debitur terhadap kredit yang dilakukan.Jaminan yang diberikan dapat

berupa benda bergerak maupun benda diam atau tidak bergerak.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer :

“Analisis jaminan yang dilakukan yaitu, menilai kesesuaian barang jaminan dengan pembiayaan yang diberikan misalnya BPKB” (SW, 24 Desember 2020).

Page 69: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

55

Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Manager

Credit sebagai berikut:

“Agunan yang diterima oleh pihak bank yang mudah untuk diperjual belikan dengan harga yang selalu menarik dan dengan harga yang berkembang dan meningkat dari waktu ke waktu, harganya pasti dan jika diserahkan ke pihak bank memiliki standar harga yang stabilsehingga ketika agunan tersebut dijual, mendapatkan hasil penjualan bisa mengcover kewajiban nasabah serta agunan yang diterima pihak bank yaitu agunan yang mudah untuk dipindah tangankan dan mudah untuk di pindahkan dari tempat satu ke tempat lain”. (NB, 04 Januari 2021). Hal senada pula disampaikan oleh Costomer Service sebagai

berikut:

“Analisis collateral atau jaminan pada Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) ada dua yaitu jaminan yang berwujud seperti tanah, barang dagangan, motor, dll. Sedangkan jaminan yang tidak berwujud seperti obligasi, saham, BPKB dan surat berharga lainya”. (RPM, 04 Januari 2021). Pernyataan Costomer Service ini kemudian diperjelas oleh

Account Office yang menyatakan bahwa:

“Setiap jaminan yang diberikan oleh calon nasabah dianalisis kembali, misal nasabah memberikan jaminan berupa sertifikat tanah kosong dan calon nasabah menyatakan bahwa jaminan tersebut harganya Rp. 500.000.000, maka pihak BPR akan mencari tau kebenaran pernyataan tersebut baik melalui ketua RT atau perangkat desa lain yang ada disana, karena pasti mereka akan mengetahui harga pasaran tanah yang ada disana. Selain dari segi harga pihak BPR juga akan memeriksa jaminan tersebut dari segi hukumnya. Apakah jaminan yang diberikan tersebut merupakan milik calon nasabah sendiri atau bukan berdasarkan bukti surat kepemilikan. Dan jaminan yang diberikan tersebut harus memenuhi kriteria seperti bukan tanah mati atau tanah tersebut tidak tandus. Jaminan yang dijadikan sebagai agunan di BPR cabang Makassar yaitu BPKB Kendaraan seperti motor dn mobil, Sertifikat tanah dan surat berharga lainnya. Selama ini yang banyak dijadikan sebagai agunan dalam pembiayan yaitu BPKB kendaraan bermotor dan juga sertifikat tanah. Tetapi yang paling banyak yaitu BPKB Motor.” (SB,26 Februari 2021).

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian

terhadap jaminan sangatlah penting untuk diperhatikan karena dengan

Page 70: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

56

jaminan yang diberikan oleh nasabah dapat dijadikan pertimbangan bagi

lembaga untuk memberikan pembiayaan.Jaminan yang biasanya di

jadikan jaminan di BPR Makassar yaitu BPKB Kendaraan. Jaminan

yang dapat diberikan yaitu jaminan yang dapat diperjual belikan kembali

dan bisa mengcover kewajiban nasabah jika suatu waktu terjadi hal

yang tidak diinginkan terutama karena kesengajaan dan kelalaian dari

nasabah itu sendiri. Peminjam harus bersedia memberikan jaminan dan

ada yang menjamin

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Segala kondisi yang dapat mempengaruhi perekonomian dalam

kurun waktu tertentu yang secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi segala usaha.Baik itu kondisi ekonomi atau kondisi

politik, sosial dan budaya.Dalam menilai kondisi atau prospek usaha

yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik,

sehingga kemungkinan buruk bagi perusahaan relatif kecil.

Sebagaimana dijelaskan oleh Account Officer :

“Analisis kondisi atau prospek usaha dilakukan dengan analisis terhadap situasi dan kondisi usaha nasabah dengan tujuan untuk memprediksi risiko yang akan terjadi baik kondisi ekonomi calon debitur,ekonomi global, kebijakan pemerintah yang mempengaruhi prospek usaha calon nasabah.” (SW, 24 Desember 2020). Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan Manager

Credit sebagai berikut:

“Penilaian terhadap kondisi usaha dapat dilihat dari kondisi ekonomi dunia dan kondisi ekonomi keluarga calon debitur, Penilaian terhadap kondisi usaha juga dilihat dari kepemilikan pribadi seperti tempat usaha, lokasi usaha sehingga pinjaman yang diberikan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan bersama. Salah satu faktor yang sangat mendukung dalam menilai kodisi usaha nasabah yaitu kepemilikan tempat dan lokasi tempat apakah strategis atau tidak. Jika tempat usaha tersebut

Page 71: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

57

milik sendiri maka pengeluaran yang dilakukan oleh nasabah tidak terlalu banyak termasuk menyewa tempat usaha. Dan jika tempat usaha tersebut strategis maka usaha tersebut berpeluang besar untuk berkembang sehingga nasabah mudah untuk mengembalikan pinjaman yang dilakukan” (NB, 04 Januari 2021). Hal senada pula disampaikan oleh Costomer Service sebagai

berikut:

“Apabila salah satu dari prinsip capital atau kondisi ekonomi tidak mendukung tapi calon debitur memiliki watak yang baik, kemampuan dan jaminan yang baik maka pembiayaan yang diajukan dapat dipertimbangkan untuk di biayai”. (RPM, 04 Januari 2021). Account Officer memberikan pernyataan juga bahwa:

“BPR dalam melakukan penilaian terhadap kondisi usaha nasabah harus melihat apakah usaha tersebut bersifat fluktuatif atau tidak. Fluktuatif artinya kondisi usaha yang tidak tetap dan harganya sering berubah. Tidak hanya itu, penilaian terhadap kondisi usaha juga dapat dilakukan dengan melihat apakah lokasi usaha tersebut strategis atau tidak. Karena selain dari kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah keadaan disekitar usaha juga dapat menjadi faktor penting dalam sebuah usaha.” (SB, 26 Februari 2021).

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa penilaian

terhadap kondisi usaha nasabah sangatlah perlu diperhatikan karena

salah satu tercapainya tujuan usaha (keuntungan) yaitu kondisi usaha

yang mendukung dengan tempat usaha dan lokasi yang strategis.

Kondisi ekonomi masyarakat dan kondisi lokasi usaha yang strategis

dapat membantu nasabah mendapatkan tujuan usaha dan bisa

mengembalikan dana yang telah di gunakan kepada lembaga yang

memberikan dana pembiayaan seperti Bank BPR Makassar. Penilaian

terhadap kondisi usaha dilihat dari pasang surut harga usaha tidak

membahayakan usaha, tidak ada larangan pemerintah tentang produk,

tidak ada larangan tentang tempat, usaha tidak bertentangan dengan

Page 72: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

58

adat istiadat setempat dan usaha tidak mengganggu kesehatan dan

lingkungan.

Tabel 4.2 Indikator penilaian 5C PT. Bank BPR

NO

PRINSIP 5C

INDIKATOR

1.

Character

a. Itikad dan tanggung jawab 4. sifat atau watak jujur dan gaya

hidup sederhana 5. komitmen Pembayaran

2.

Capacity

a. Pendapatan calon nasabah b. kemapuan calon nasabah dalam

membayar angsuran c. Kemampuan calon nasabah dalam

menyelesaikan kredit tepat waktu

3.

Capital

a. Sumber penghasilan tetap nasabah

b. Calon nasabah memiliki barang-

Barang atau usaha lain sebagai sumber pendapatan

c. calon nasabah memiliki tabungan

atau simpanan dibank lain

4.

Collateral

a. Nilai jual barang yang melebihi

jumlah plafon kredit b. Status kepemilikan agunan c. Kriteria barang jaminan dan

keaslian dokumen

5.

Condition a. kondisi tempat usaha b. Prospek pengembangan bisnis

calon nasabah

Page 73: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

59

c. Fluktuasi atau keadaan

perekonomian

2. Studi Kasus Prinsip 5C Pengambilan Keputusan Kredit PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar.

Ibu Susilawati selaku AO (Account Officer) PT. Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar memberikan satu contoh kasus

permohonan kredit yang disetujui dan dinyatakan layak untuk diberikan

pinjaman yaitu sebagai berikut:

"Informan A memiliki usaha dagang sembako yang sudah berjalan selama 4 tahun dan memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp.1.500.000-.karena ingin merenovasi tokonya Informan A melakukan pinjaman dana ke Bank Perkreditan Rakyat kantor cabang Makassar dengan menjaminkan BPKB motor. Jumlah dana yang ingin di pinjam oleh Informan A yaitu sebesar Rp.10.000.000,-diangsur dengan jangka waktu 3 tahun (36 bulan). Informan A dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai orang yang sangat baik oleh masyarakat, suka membantu dan tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Baik itu dilingkungan rumah maupun dilingkungan tempat bekerja. Informan A memiliki 2 orang anak yang masih TK dan SD. Istrinya memiliki usaha warung didepan rumah, dengan keuntungan rata-rata perbulan sebesar Rp. 1.000.000,-. Pengeluaran Informan A untuk biaya rumah tangga sebulan Rp.600.000,-. Untuk Istri, telepon dan biaya Air sebesar Rp. 250.000,-. biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan anak sebesar Rp. 300.000,-. Dan lain-lain sebesar Rp.150.000,- Informan A juga mempunyai pnjaman kredit di bank lain dengan angsuran perbulan Rp. 500.000,- berdasarkan informasi yang didapatkan dari bank lain mengatakan bahwa pinjaman yang dilakukan informan A lancar dan tidak pernah terlambat dalam melakukan pembayaran angsuran.

Analisis Kredit yang diterapkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan

Rakyat Makassar dengan mengunakananalisi prinsip 5C sebagai berikut:

a. Character (watak)

Dilingkungan informan A dikenal dengan kepribadian yang baik, suka membantu dan tidak pernah bermasalah dengan siapapun. Pembiayaan yang dilakukan di Bank lain juga angsurannya lancar dan tidak pernah terlambat dalam melakukan pembayaran.

Page 74: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

60

1. Capacity (Kemampuan)

Aspek Pendapatan

Besar pendapatan :Rp.1.500.000,- Penghasilan Istri : Rp. 1.000.000,- Total pendapatan : Rp.2.500.000,-

Aspek Pengeluaran

Biaya rumah tangga : Rp.600.000,- Telepon/Listrik/Air : Rp. 250.000,- Biaya Pendidikan : Rp.300.000,- Biaya lain-lain : Rp.150.000,-

Jadi total pengeluaran : RP.1.300.000,- Sisa penghasilan : Rp. 1.200.000,- Angsuran di Bank lain : Rp. 500.000,- Jadi penghasilan bersih : Rp. 700.000,-

c. Collateral (Jaminan)

Jaminan yang diberikan oleh informan A yaitu BPKB Motor dengan taksiran biaya jaminan sebagai berikut:

Harga pasar / Taksiran : Rp.10.000.000,- jika pembiayaan diberikan selama 3 tahun maka barang jaminan diperkirakan harga pasar menjadi Rp. 7.000.000. Permintaan kredit yang diajukan oleh informan A sebesar Rp. 6.000.000,-

d. Capital (modal)

Informan A mempunyai pekerjaan yang tetap dan istri mempunyai usaha warung yang baik dan mempunyai pengetahuan dalam mengelola prospek usahanya dengan baik.

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Status tempat tinggal milik sendiri, aset yang dimiliki perabotan rumah tangga dan kondisi ekonomi baik.

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil survey, bukti-bukti fisik dan cek lingkungan serta didukung jaminan yang memadai, maka pemohon layak untuk didanai dengan pemberian kredit Rp.6.000.000,-, jangka waktu 36 bulan.

Page 75: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

61

C. Pembahasan

Bank adalah lembaga keuangan yang memberikan kredit dan jasa dilalu

lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank berperan sebagai lembaga

intermediasi yang mempercepat pembangunan nasional melalui kegiatan

penyaluran kredit. Dalam hal menyalurkan kredit kepada nasabah pihak

lembaga keuangan seperti bank harus berhati-hati dan menganalisis

pembiayaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya untuk menghindari

terjadinya hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan pihak lembaga

keuangan.

Dalam menyalurkan kredit tersebut bank tidak begitu saja

memberikannya, ada beberapa langkah dan penilaian yang dilakukan oleh

bank terhadap calon debitur yang mengajukan permohonan pinjaman.

Penilaian tersebut dilakukan dengan penilai prinsip 5C yang terdiri dari

Character (Analisis watak), Capacity (Kemampuan), Capital (modal),

Collateral (Jaminan), Condition of economy (kondisi ekonomi).

Pada penilaian Character, Bank BPR tabungan rakyat Makassar sudah

dilakukan dengan cukup baik, tetapi karena penilaian ini bersifat subjektif

maka masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam menilai nasabah, hal

ini dikarenakan pihak Bank BPR khususnya bagian lapangan (AO) hanya

menilai calon nasabah yang bersangkutan saja dan hanya menanyakan

kepada kerabat dan tetangga calon nasabah jika terdapat keraguan hasil

wawancara dari pihak lembaga terhadap calon nasabah yang bersangkutan

tersebut.Seharusnya dalam menilai karakter nasabah diwajibkan juga unuk

mewawancai orang-orang yang sering berinteraksi dengan calon nasabah

seperti kerabat dan tetangganya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

Page 76: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

62

terjadinya hal-hal yang mengakibatnya tidak kembalinya pembiayaan yang

telah diberikan.

Penilaian calon nasabah dari Capacity, penilaian terhadap kemampuan

nasabah pada Bank BPR tabungan rakyat Makassar sudah dilakukan dengan

baik. Penilaian kemampuan nasabah dilihat dari pendapatan dan pengeluaran

nasabah, tingkat pendidikan calon nasabah dan pengalaman calon nasabah

dalam mengelola usaha. Perkembangan usaha nasabah dapat dilihat dari

nota penjualan nasabah seperti berapa jumlah stok barang yang masuk dan

keluar. Dapat dilihat juga dari usaha calon nasabah apakah sudah berdebu

atau tidak dan apakah banyak pelanggan yang melakukan transaksi atau tidak

Penilaian calon nasabah dari segi Capital Bank BPR Tabungan rakyat

Makassar dalam menilai modal calon nasabah yaitu dengan menilai jumlah

modal sendiri yang dimiliki calon nasabah. Biasanya dilihat dari pendapatan

nasabah perbulan dikurangi pengeluarannya. Penilaian yang dilakukan oleh

Bank BPR hanya menilai besar modal pada awal usaha didirikan, asset-aset

yang dimiliki oleh nasabah seperti persedian barang dagangan dan asset lain

yang dimiliki oleh calon nasabah padahal modal yang dimilki oleh nasabah

tidak hanya sebatas asset saja tetapi Sumber Daya Manusia (SDM) yang

dimiliki, karena apabila SDM yang dimiliki tidak memadai akan mengakibatkan

gangguan pada usaha tersebut.

Penilaian calon nasabah dari segi jaminan, pada Bank BPR tabungan

rakyat Makassar jaminan yang dapat dijadikan sebagai agunan yaitu jaminan

berwujud seperti tanah, motor dan jaminan tidak berwujud seperti obligasi,

sertifikat tanah, BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor) dan surat

berharga lainnya. Tetapi yang sering dijadikan sebagai agunan oleh nasabah

Page 77: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

63

yaitu BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor). Setiap agunan yang

diberikan oleh calon nasabah dianalisis dan pihak BPR akan mencari tahu

berapa harga pasaran barang jaminan dan akan memeriksa legalitas hukum

barang jaminan tersebut dengan dibuktikan dengan surat kepemilikan. Selain

itu agunan yang diterima oleh pihak bank harganya pasti dan jika diserahkan

ke pihak bank memiliki standar harga yang stabil sehingga ketika agunan

tersebut dijual, mendapatkan hasil penjualan bisa mengcover kewajiban

nasabah serta agunan yang diterima pihak bank mudah untuk dipindah

tangankan.

Penilaian calon nasabah dari segi Condition of economy, penilaian yang

dilakukan oleh bank BPR tabungan rakyat yaitu sebelum menerima berkas

calon nasabah pihak BPR sudah membuat batasan dan menentukan siapa

saja yang bisa melakukan pinjaman karena alasan-alasan tertentu, seperti

usaha yang bersifat fluktuatif atau keadaan ekonomi global, kebijakan

pemerintah yang dapat mempengaruhi segi keuntungannya. Bank BPR akan

selalu memperbaharui informasi untuk memperkirakan usaha calon nasabah

untuk perkembangannya beberapa tahun kedepan. Apakah usaha tersebut

akan tegeser oleh zaman atau tidak.

Dalam penerapan prinsip 5C terhadap pengambilan keputusan kredit

bank perkreditan rakyat sudah dilakukan dengan cukup baik. Penilaian

terhadap calon nasabah lebih menekankan prinsip karakter, jaminan dan

kemampuan sedangkan modal dan kemampuan ekonomi hanya sebagai

aspek pendukung untuk menguatkan data calon debitur.

Hal yang paling utama dipertimbangkan yaitu analisis terhadap karakter

atau watak karena aspek ini adalah aspek yang berperan penting dalam

Page 78: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

64

menilai calon debitur. Dengan aspek ini pihak bank bisa mengetahui

kesungguhan calon nasabah yang melakukan pengajuan kredit atau

pembiayaan. Selain itu karakter adalah prinsip mutlak yang tidak bisa ditawar.

Apabila salah satu dari prinsip capital atau kondisi ekonomi tidak mendukung

tapi calon debitur memiliki watak yang baik, kemampuan dan jaminan yang

baik maka pembiayaan yang diajukan dapat dipertimbangkan untuk di biayai.

Page 79: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan pada Bank BPR

tabungan rakyat cabang Makassar maka dapat disimpulkan bahwa prinsip 5C

sangat berperan dalam menentukan layak atau tidaknya pemohonan

peminjaman calon nasabah untuk disetujui. Namun, dalam penerapan prinsip

5C terhadap pengambilan keputusan kredit bank perkreditan rakyat lebih

menekankan prinsip karakter, jaminan dan kemampuan sedangkan modal dan

kemampuan ekonomi hanya sebagai aspek pendukung untuk menguatkan

data calon debitur.

Penilaian prinsip 5C dapat dijadikan landasan dan acuan bagi PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar untuk meminimalisir

terjadinya pembiayaan bermasalah. Aspek ini juga bisa mengetahui

kesungguhan calon nasabah yang melakukan pengajuan kredit atau

pembiayaan.

B. Saran

Berdasarkan rumusan kesimpulan yang telah di kemukakan oleh penulis,

maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Kepada Komisaris

Dalam melakukan penerapan prinsip 5C harus lebih teliti lagi agar tidak

terjadi risiko yang merugikan di kemudian hari. Akan lebih baik jika

melakukan analisis 5C pada pembiayaan PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Tabungan Rakyat Makassar lebih ketat tanpa memikirkan target

Page 80: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

66

yang telah diberikan sehingga tidak merugikan Bank karena pembiayaan

bermasalah.

2. Kepada Direktur

Dalam hal pemberian pembiayaan pinjaman PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Tabungan Rakyat Makassar aspek analisis yang dilakukan

terhadap calon debitur haruslah diperhatikan lebih baik lagi. Penilaian

terpenting jangan hanya dilakukan terhadap satu aspek saja seperti

penilaian terhadap watak tetapi aspek yang lain juga harus di perhatikan

karena sama-sama menjadi aspek pendukung yang dapat mengurangi

risiko yang dapat merugikan lembaga itu sendiri. Dalam memberikan

pinjaman kredit profesionalisme terhadap calon debitur lebih di tingkatkan,

karena biasanya lembaga keuangan sering sekali terjadi hal yang lebih

mengutamakan kerabat atau orang terdekat tanpa menganalisis kredit

yang di berikan dengan baik.

3. Kepada Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya harus memperbanyak informan atau narasumber

wawancara dan dapat memperpanjang waktu penelitian agar memperoleh

hasil yang lebih baik lagi.

Page 81: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

67

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2011, Metodologi Penelitian untuk PublicRelations Kuantitatif dan Kualitatif, Simbiosa Rekatama Media: Bandung

Burgin, 2011, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Ilmu

Sosial Lainnya, Kencana: Jakarta Basori, O.R., dan Wahyuningsih, S.D. 2018, Analisis Penilaian Prinsip 5C dalam

Pemberian Kredit terhadap Non PerfomingLoan Guna Menilai Tingkat kesehatan Bank pada PT. BPR Harta SwadiriPandaan. Jurnal Penelitian Manajemen(Penataran),(Online).Vol.3No.1,(http://journal.stieken.ac.id/index.php/penataran/article/view/369, diakses 04 September 2020).

Cahyaningtyas, A., dan Darmawan, A. 2019, Pengaruh 5C terhadap Pemberian

kredit (Studi kasus Koperasi Pegawai Telkom Puwekerto). Jurnal Ilmiah Akuntasi,(Online).Vol.17No.1.(http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/kompartemen/article/view/2792, diakses 04September 2020).

Eprianti, Nanik. 2019, Penerapan Prinsip 5C terhadap Non

PerformingFinancing(NPF). Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, (Online). Vol.3 No.2.(https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/view/4645, diakses 04 September 2020).

Gunawan, Iman. 2007, Metedologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, PT

Bumi aksara: Jakarta Gozli,Imam. , 2013, Desain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yoga Pratama:

Semarang Ismail, 2011, Manajemen Perbankan; dari Teori Menuju Aplikasi,Prenadamedia

Grup: Jakarta Muhammad, 2005, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, UPP AMP YKPN:

Yogyakarta Moleong, J.M., 2014, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya:

Bandung Raymond, N.I., dan Siregar, L.S. 2016. AnaisisOfIplementation 5C Aspect On

BankingCreditDistribution in Batam, Jurnal Akrab Juara, (Online). Vol.1

No.1.( http://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/8, diakses 04 September 2020).

Rivai, V., dan Arifin, A., 2010, Islamic Financial Management, PT Raja Grafindo

Persada: Jakarta

Page 82: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

68

Raesa, S.R.P., 2019, Penerapan Prinsip 5C terhadap Pengambilan Keputusan Kredit pada PT. BRI Unit Handil Bakti Barito Kuala. Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen. (Online) . Vol.6 No.1. (https://ojs.uniska-

bjm.ac.id/index.php/alkalam/article/view/2316, diakses 04 September 2020) Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta:

Bandung Suharsono, Puguh. 2009, Metode Kuantitatif dan Kualitatif untuk Bisnis Filosofi

dan Praktis, PT Indeks: Jakarta Soehartono, Irawan. 2004, Metode Penelitian Sosial, Remaja Rosdakarya:

Bandung Umam, K., dan Utomo, S.B, 2016, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar dan

Dinamika Perkembangannya di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Yusuf, A.M, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Penelitian

Gabungan,Prenadamedia: Jakarta

Lexy J. Moleong, 2001,Metode Penelitiam Kualitatif,PT Remaja RosdakaryaOffset: Jakarta.

Imam Gunawan, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik,

PT Bumi Aksara: Jakarta.

Page 83: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 84: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …
Page 85: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …
Page 86: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …
Page 87: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

TRANSKRIP WAWANCARA

PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

TABUNGAN RAKYAT MAKASSAR

Kode Informan :

Nama : Susilawati

Pangkat : Account Officer

Jabatan : Account Officer

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Desember 2020

Tempat :Bank BPR Makassar

Jam : 11:00

MATERI WAWANCARA

Peneliti Apakah Pengertian Prinsip 5C bagi pegawai BPR cabang

Makassar ?

Informan SW Prinsip 5C adalah sebuah usaha atau cara yang dilakukan

oleh Bank sebagai lembaga keuangan yang memberikan

modal kepada masyarakat selaku nasabah untuk menilai

kelayakan nasabah sebelum memberikan modal terhadap

usaha yang dilakukan.

Peneliti Bagaimana peranan prinsip 5C bagi pegawai bank BPR?

Informan SW Menurut saya dengan adanya prinsip 5C sangat membantu

dunia Perbankan dalam menilai calon nasabah dalam

pemberian pembiayaan guna memberikan keputusan

pembiayaan yang tepat dan akurat.

Peneliti Bagaimana analisis terhadap karakter yang dilakukan oleh

Bank BPR?

Informan SW Penilaian terhadap watak nasabah dilakukan dengan melihat

latar belakang nasabah yang berhubungan dengan gaya

hidup, sikap dan perilaku nasabah.

Penulis Penilaian seperti apa yang dilakukan untuk menilai latar

belakang nasabah?

Informan SW Penilaian dengan melihat latar belakang nasabah, dilakukan

dengan melihat gaya hidup nasabah, baik yang

SW

Page 88: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

berhubungan dengan pekerjaan calon nasabah, serta

kehidupan keluarganya. Analisis watak terutama melihat

itikad baik, kejujuran, dan sikap bertanggung jawab calon

nasabah terutama terhadap pembiayaan yang diberikan

sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.

Penulis Dari manakah pihak Bank dapat mengetahui watak dari

calon nasabah ?

Informan SW Penilaian terhadap watak nasabah dilihat dari perilaku atau

sikap nasabah saat mengajukan pembiayaan dan saat

dilakukan interview. Informasi pendukung juga didapatkan

dari orang-orang terdekat nasabah, seperti saudara dan

tetangga calon nasabah.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kemampuan yang dilakukan

oleh bank BPR?

Informan SW Dalam melihat kemampuan nasabah bank BPR

menggunakan pendekatan dengan melihat pendapatan dan

pengeluaran nasabah serta perkembangan usaha nasabah

dari waktu ke waktu atau pengalaman nasabah dalam

mengelola usaha. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

menghindari terjadinya risiko-risiko yang dapat merugikan

lembaga keuangan itu sendiri. Perkembangan usaha

nasabah dapat dilihat dari laporan keuangan usaha

nasabah.

Penulis Bagaimana analisis terhadap modal yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan SW Analisis permodalan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

dilakukan dengan menilai tingkat financial atau jumlah modal

sendiri yang dimiliki calon nasabah. Biasanya dilihat dari

pendapatan nasabah perbulan dikurangi pengeluarannya.

Penulis Bagaimana analisis terhadap jaminan yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan SW Analisis jaminan yang dilakukan yaitu, menilai kesesuaian

barang jaminan dengan pembiayaan yang diberikan

Page 89: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

misalnya BPKB.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kondisi usaha yang dilakukan

oleh bank BPR?

Informan SW Analisis kondisi atau prospek usaha dilakukan dengan

analisis terhadap situasi dan kondisi usaha nasabah dengan

tujuan untuk memprediksi risiko yang akan terjadi baik

kondisi ekonomi calon debitur, ekonomi global, kebijakan

pemerintah yang mempengaruhi prospek usaha calon

nasabah.

Penulis Bisakah anda memberikan contoh studi kasus penilaian

prinsip 5C yang dilakukan oleh bank BPR?

Informan SW Informan A memiliki usaha dagang sembako yang sudah

berjalan selama 4 tahun dan memiliki pendapatan perbulan

sebesar Rp.1.500.000-.karena ingin merenovasi tokonya

Informan A melakukan pinjaman dana ke Bank Perkreditan

Rakyat kantor cabang Makassar dengan menjaminkan

BPKB motor. Jumlah dana yang ingin di pinjam oleh

Informan A yaitu sebesar Rp.10.000.000,-diangsur dengan

jangka waktu 3 tahun (36 bulan). Informan A dalam

kehidupan sehari-hari dikenal sebagai orang yang sangat

baik oleh masyarakat, suka membantu dan tidak pernah

bermasalah dengan orang lain. Baik itu dilingkungan rumah

maupun dilingkungan tempat bekerja. Informan A memiliki 2

orang anak yang masih TK dan SD. Istrinya memiliki usaha

warung didepan rumah, dengan keuntungan rata-rata

perbulan sebesar Rp. 1.000.000,-. Pengeluaran Informan A

untuk biaya rumah tangga sebulan Rp.600.000,-. Untuk Istri,

telepon dan biaya Air sebesar Rp. 250.000,-. biaya yang

dikeluarkan untuk pendidikan anak sebesar Rp. 300.000,-.

Dan lain-lain sebesar Rp.150.000,- Informan A juga

mempunyai pnjaman kredit di bank lain dengan angsuran

perbulan Rp. 500.000,- berdasarkan informasi yang

didapatkan dari bank lain mengatakan bahwa pinjaman yang

Page 90: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

dilakukan informan A lancar dan tidak pernah terlambat

dalam melakukan pembayaran angsuran.

Analisis Kredit yang diterapkan Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Tabungan Rakyat Makassar dengan

mengunakananalisi prinsip 5C sebagai berikut:

a.Character (watak)

Dilingkungan informan A dikenal dengan kepribadian

yang baik, suka membantu dan tidak pernah bermasalah

dengan siapapun. Pembiayaan yang dilakukan di Bank lain

juga angsurannya lancar dan tidak pernah terlambat dalam

melakukan pembayaran.

b. Capacity (Kemampuan)

Aspek Pendapatan

Besar pendapatan :Rp.1.500.000,-

Penghasilan Istri : Rp. 1.000.000,-

Total pendapatan : Rp.2.500.000,-

Aspek Pengeluaran

Biaya rumah tangga : Rp.600.000,-

Telepon/Listrik/Air : Rp. 250.000,-

Biaya Pendidikan : Rp.300.000,-

Biaya lain-lain : Rp.150.000,-

Jadi total pengeluaran : RP.1.300.000,-

Sisa penghasilan : Rp. 1.200.000,-

Angsuran di Bank lain : Rp. 500.000,-

Jadi penghasilan bersih : Rp. 700.000,-

c. Collateral (Jaminan)

Jaminan yang diberikan oleh informan A yaitu BPKB Motor

dengan taksiran biaya jaminan sebagai berikut:

Harga pasar / Taksiran : Rp.10.000.000,- jika

pembiayaan diberikan selama 3 tahun maka barang jaminan

diperkirakan harga pasar menjadi Rp. 7.000.000.

Page 91: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

Permintaan kredit yang diajukan oleh informan A sebesar

Rp. 6.000.000,-

d. Capital (modal)

Informan A mempunyai pekerjaan yang tetap dan istri

mempunyai usaha warung yang baik dan mempunyai

pengetahuan dalam mengelola prospek usahanya dengan

baik.

e. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Status tempat tinggal milik sendiri, aset yang dimiliki

perabotan rumah tangga dan kondisi ekonomi baik.

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil survey,

bukti-bukti fisik dan cek lingkungan serta didukung jaminan

yang memadai, maka pemohon layak untuk didanai dengan

pemberian kredit Rp.6.000.000,-, jangka waktu 36 bulan.

Page 92: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

Kode Informan :

Nama : H. Nooralim Budhijaya, S.E

Pangkat : Manager Credit

Jabatan : Manager Credit

Tempat : Bank BPR Makassar

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Desember 2020

Jam : 14:00

MATERI WAWANCARA

Penulis Apakah Pengertian Prinsip 5C bagi pegawai BPR cabang

Makassar ?

Informan NB Prinsip 5C adalah aspek penilaian yang dijadikan sebagai

alat ukur penilaian dalam pemberian pembiayaan kepada

calon nasabah, manfaatnya minimaliasir terjadinya risiko

kerugian.

Penulis Bagaimana peranan prinsip 5C bagi pegawai Bank BPR?

Informan NB Prinsip 5C ini sangat berperan sekali untuk membantu

dalam menilai kinerja bank BPR untuk menilai layak atau

tidaknya modal diberikan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap karakter yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan NB Penilaian terhadap watak atau karakter sangatlah penting

dilakukan karena jika nasabah memiliki itikad yang buruk

maka dapat memberikan dampak yang buruk pula bagi bank

dan begitupun sebaliknya jika nasabah memiliki itikad yang

baik maka nasabah bisa mengembalikan dana yang telah

diberikan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kemampuan yang dilakukan

oleh bank BPR?

Informan NB Penilaian kemampuan dilakukan dengan melihat

pengalaman usaha debitur dan tingkat pendidikan yang

ditempuhnya. Jika debitur menempuh tingkat pendidikan

yang tinggi maka debitur memiliki kemampuan yang lebih

NB

Page 93: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

dan pengetahuan yang luas dalam mengelola usaha

sehingga dana yang diberikan dapat dikembalikan sesuai

dengan perjanjian diawal permohonan pinjaman.

Penulis Bagaimana dengan penilaian terhadap tingkat pengalaman

calon nasabah ?

Informan NB Penilaian terhadap kemampuan nasabah dilihat dari

pengalaman usaha nasabah sebelumnya. Jika nasabah

memiliki usaha yang berkembang dengan baik dan lancar

maka pembiayaan dengn mudah diberikan. Begitupun

sebaliknya.

Penulis Bagaimana analisis terhadap modal yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan NB Analisis terhadap modal dapat dilihat dari modal sendiri

yang dimiliki oleh debitur dan dapat dilihat dari pendapatan

debitur setelah dikurangi dengan pengeluarannya perbulan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap jaminan yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan NB Jaminan atau agunan yang diterima oleh pihak bank yang

mudah untuk diperjual belikan dengan harga yang selalu

menarik dan dengan harga yang berkembang dan

meningkat dari waktu ke waktu, harganya pasti dan jika

diserahkan ke pihak bank memiliki standar harga yang

stabilsehingga ketika agunan tersebut dijual, mendapatkan

hasil penjualan bisa mengcover kewajiban nasabah serta

agunan yang diterima pihak bank yaitu agunan yang mudah

untuk dipindah tangankan dan mudah untuk di pindahkan

dari tempat satu ke tempat lain.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kondisi ekonomi yang

dilakukan oleh bank BPR?

Informan NB Penilaian terhadap kondisi usaha dapat dilihat dari kondisi

ekonomi dunia dan kondisi ekonomi keluarga calon debitur,

kepemilikan pribadi seperti tempat usaha, lokasi usaha

sehingga pinjaman yang diberikan kembali sesuai dengan

Page 94: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

apa yang diharapkan bersama.

Penulis Apakah tempat usaha dan lokasi usaha sangat berpengaruh

terhadap peniliaian kondisi usaha calon nasabah?

Informan NB Ya, salah satu faktor yang sangat mendukung dalam menilai

kodisi usaha nasabah yaitu kepemilikan tempat dan lokasi

tempat apakah strategis atau tidak. Jika tempat usaha

tersebut milik sendiri maka pengeluaran yang dilakukan oleh

nasabah tidak terlalu banyak termasuk menyewa tempat

usaha. Dan jika tempat usaha tersebut strategis maka usaha

tersebut berpeluang besar untuk berkembang sehingga

nasabah mudah untuk mengembalikan pinjaman yang

dilakukan.

Kode Informan :

Nama : Riska Putri M

Pangkat : Costomer Service

Jabatan : Costomer Service

Tempat : Bank BPR Makassar

Hari/Tanggal : Senin, 04 Januari 2021

Jam : 13:00

MATERI WAWANCARA

Penulis Bagaimana peranan prinsip 5C bagi pegawai Bank BPR?

Informan RPM Prinsip 5C digunakan untuk menilai calon nasabah dan

membantu dunia perbankan dalam proses penilaian calon

nasabah dalam pemberian pembiayaan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap karakter yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan RPM Dalam dunia perbankkan hal yang paling utama

dipertimbangkan yaitu analisis terhadap karakter atau watak

karena aspek ini adalah aspek yang berperan penting dalam

menilai calon debitur. Dengan aspek ini pihak bank bisa

RPM

Page 95: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

mengetahui kesungguhan calon nasabah yang melakukan

pengajuan kredit atau pembiayaan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kemampuan yang dilakukan

oleh bank BPR?

Informan RPM Dalam pemberian pembiayaan menganalisa capacity atau

kemampuan calon nasabah sangat penting seperti

pendapatan, pengeluaran, dan bagaimana pengelolaan

usaha calon nasabah.

Penulis Bagaimana analisis terhadap modal yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan RPM Analisis modal Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dilihat dari

modal calon nasabah sendiri semakin besar modalnya maka

semakin besar pula pembiayaan yang diberikan.

Penulis Bagaimana analisis terhadap jaminan yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan RPM Analisis collateral atau jaminan pada Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) ada dua yaitu jaminan yang berwujud seperti

tanah, barang dagangan, motor, dll. Sedangkan jaminan

yang tidak berwujud seperti obligasi, saham, BPKB dan

surat berharga lainya.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kondisi ekonomi yang

dilakukan oleh bank BPR?

Informan RPM Apabila salah satu dari prinsip capital atau kondisi ekonomi

tidak mendukung tapi calon debitur memiliki watak yang

baik, kemampuan dan jaminan yang baik maka pembiayaan

yang diajukan dapat dipertimbangkan untuk di biayai.

Page 96: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

Kode Informan : :

Nama : Sahbudin, S.E

Pangkat : Account Officer

Jabatan : Account Officer

Tempat : Lokasi penagihan kredit

Hari/Tanggal : Jum’at, 26 Februari 2021

Jam : 15:00

MATERI WAWANCARA

Penulis Bagaimana analisis terhadap karakter yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan SB Penilaian karakter terhadap nasabah dapat dilihat dari

beberapa cara yakni dari sikap dan perilaku nasabah saat

mengajukan pembiayaan dan dari riwayat pinjaman yang

dilakukan oleh peminjam. Dalam menilai watak dan sifat

nasabah dapat dilakukan dengan melihat pada saat

nasabah mengajukan pembiayaan, syarat-syarat dokumen

yang diberikan kepada pihak bank antara lain KK (Kartu

Keluarga), KTP suami istri, surat izin usaha NPWP dan

jaminan yang diberikan oleh nasabah. Hal ini merupakan

langkah awal dalam menilai karakter nasabah. Setelah

penilaian terhadak watak, langkah selanjutnya yang

dilakukan yaitu dengan meilihat track record nasabah yang

berhubungan dengan riwayat pinjaman di BI (Bank

Indonesia). Jika pinjaman yang dilakukan oleh nasabah di

Bank lain tersebut ada maka pihak BPR harus melihat

apakah pinjaman yang dilakukan lancar atau tidak.

Penulis Apakah track record hanya dilakukan terhadap calon

nasabah Bank BPR saja ?

Informan SB Tidak hanya dilakukan terhadap nasabah saja, track record

juga dilakukan terhadap orang tua nasabah dengan

menggunan BI Checking. Jika orang tua calon nasabah

atau calon nasabah tersebut ada di DHN (Data Hitam

SB

Page 97: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

Nasional) maka secara otomatis pembiayaan yang

dilakukan ditolak).

Penulis Jika nasabah dinyatakan lolos dalam pengecekan BI

Checking, apa yang dilakukan selanjutnya ?

Informan SB Setelah dinyatakan lulus uji maka pihak AO melakukan

survey usaha calon nasabah dan melakukan wawancara

secara dadakan dan calon nasabah tidak diberitahukan

kapan waktunya. Dari wawancara ini dapat dilihat apakah

calon nasabah memiliki sifat atau karakter yang bagus atau

tidak, dilihat dari gesture tubuh dan caranya berbicara. Jika

pihak BPR ragu terhadap calon nasabah maka dapat

diperjelas dengan menanyakan kepada kerabat nasabah

atau tetangga-tetagga disekitar nasabah tentang karakter

dan watak dari calon nasabah. Tidak hanya itu, rekan kerja

nasabah juga bisa ditanyai jika kami dari AO masih merasa

ragu. Jika kami sudah merasa yakin maka kami tidak lagi

mewawancarai pihak lain lagi yang berhubungan dengan

calon nasabah.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kemampuan yang dilakukan

oleh bank BPR?

Informan SB Penilaian kemampuan nasabah dilakukan dengan

memperhatikan tingkat pendidikan nasabah, melihat

perkembangan usaha nasabah dari waktu ke waktu.

Penulis Bagaimana penilaian terhadap tingkat pendidikan nasabah ?

Informan SB Tingkat pendidikan nasabah dilihat dari pendidikan tertinggi

nasabah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa

nasabah memiliki pengetahuan untuk bisa menjalankan

usahanya.

Bagaimana penilaian terhadap perkembangan usaha

nasabah ?

Informan SB Untuk menilai perkembangan usaha nasabah dilakukan

dengan melihat langsung usaha nasabah di lapangan dan

melakukan wawancara. Penilaian terhadap perkembangan

Page 98: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

usaha nasabah ini meliputi berapa stok barang yang masuk

dan berapa stok barang yang keluar dilihat dari nota

penjualan calon nasabah. Selain itu kami dari pihak AO

yang memang khusus ditugaskan dibagian lapangan akan

melihat secara langsung apakah stok barang yang dimiliki

oleh calon nasabah terhadap usahanya berdebu atau tidak,

jika ada yang berdebu berarti barang tersebut tidak laku dan

sudah lama tersimpan. Selain itu kami akan melihat berapa

banyak pelanggan yang datang dan melakukan transaksi,

apakah banyak penjualan atau tidak.

Penulis Bagaimana analisis terhadap modal yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan SB Penilaian terhadap modal yang dilakukan oleh Bank BPR

yaitu menilai komposisi modal sendiri dibandingkan dengan

modal pinjaman untuk dana sebuah usaha.

Penulis Apakah Bank BPR memeriksa laporan keuangan nasabah?

Informan SB Ya, Bank BPR memeriksa laporan keuangan nasabah jika

nasabah tersebut sebelumnya sudah memiliki usaha dan

mencatat laporan keuangan usahanya. Jika tidak memiliki

laporan keuangan maka dapat dilihat dari besarnya uang

muka bagi usaha yang ingin dibiayai dengan cara

melakukan pinjaman tersebut.

Penulis Bisakah anda memberikan saya satu contoh kasus untuk

analisis terhadap modal ini ?

Informan SB Saya kasih contoh kasus pembiayaan untuk pembelian

rumah, sebelum membeli rumah calon nasabah pasti telah

menyiapkan uang muka dan calon nasabah pasti akan

memberikan uang muka kepada pengemban, maka

besarnya uang muka yang dimiliki oleh calon nasabah

tersebut bisa meyakinkan bagi pihak Bank memberikan

pembiayaan kepada calon nasabah.

Penulis Apakah pembiayaan yang dilakukan seperti pembiayaan

untuk membeli rumah memang diberlakukan uang muka

Page 99: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

kepada nasabah?

Informan SB Uang muka terhadap pengajuan usaha seperti rumah tidak

diwajibkan, akan tetapi bisa dijadikan pendukung untuk

pihak Bank menilai kelayakan dalam memberikan

pembiayaan terhadap usaha tersebut.

Penulis Bagaimana analisis terhadap jaminan yang dilakukan oleh

bank BPR?

Informan RPM Setiap jaminan yang diberikan oleh calon nasabah dianalisis

kembali, misal nasabah memberikan jaminan berupa

sertifikat tanah kosong dan calon nasabah menyatakan

bahwa jaminan tersebut harganya Rp. 500.000.000, maka

pihak BPR akan mencari tau kebenaran pernyataan tersebut

baik melalui ketua RT atau perangkat desa lain yang ada

disana, karena pasti mereka akan mengetahui harga

pasaran tanah yang ada disana. Selain dari segi harga

pihak BPR juga akan memeriksa jaminan tersebut dari segi

hukumnya. Apakah jaminan yang diberikan tersebut

merupakan milik calon nasabah sendiri atau bukan

berdasarkan bukti surat kepemilikan. Dan jaminan yang

diberikan tersebut harus memenuhi kriteria seperti bukan

tanah mati atau tanah tersebut tidak tandus.

Penulis Apa saja yang bisa dijadikan jaminan dalam melakukan

pinjaman di bank BPR Makassar ?

Informan RPM Jaminan yang dijadikan sebagai agunan di BPR cabang

Makassar yaitu BPKB Kendaraan seperti motor dn mobil,

Sertifikat tanah dan surat berharga lainnya.

Penulis Jaminan apa saja yang paling sering dijadikan sebagai

agunan di Bank BPR cabang Makassar ?

Informan SB Selama ini yang banyak dijadikan sebagai agunan dalam

pembiayan yaitu BPKB kendaraan bermotor dan juga

sertifikat tanah. Tetapi yang paling banyak yaitu BPKB

Motor.

Penulis Bagaimana analisis terhadap kondisi ekonomi yang

Page 100: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

dilakukan oleh bank BPR?

Informan SB BPR dalam melakukan penilaian terhadap kondisi usaha

nasabah harus melihat apakah usaha tersebut bersifat

fluktuatif atau tidak.

Penulis Apa yang dimaksud dengan fluktuatif ?

Informan SB Fluktuatif artinya kondisi usaha yang tidak tetap dan

harganya sering berubah.

Penulis Apakah hanya dari segi fluktuatif saja yang dapat dilakukan

untuk menilai kondisi usaha nasabah ?

Informan SB Tidak hanya itu, penilaian terhadap kondisi usaha juga

dapat dilakukan dengan melihat apakah lokasi usaha

tersebut strategis atau tidak. Karena selain dari kebijakan

yang ditetapkan oleh pemerintah keadaan disekitar usaha

juga dapat menjadi faktor penting dalam sebuah usaha.

Page 101: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

FOTO BERSAMA INFORMAN

Bagian depan Bank BPR Tabungan rakyat Makassar

Foto bersama Customer Service Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar (RPM, 04 Januari 2021).

Foto bersama AO AccountOfficer Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar (SW, 24 Desember 2020)

Page 102: PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN …

RIWAYAT HIDUP

MUHAMAD RIJALUL FIKRI, di lahirkan pada tanggal 10

April 1998 di Desa Dena Kecamatan Madapangga

Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Anak

terakhir dari 5 bersaudara, buah hati dari pasangan

Syamsudin dan Siti Nur.

Penulis memulai pendidikan sekolah dasar di Bima

tepatnya di SDN 2 Dena pada Tahun 2004 sampai Tahun 2010. Peneliti

kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Madapangga pada tahun

2010 sampai pada tahun 2013, peneliti aktif di OSIS sebagai sekretaris umum

masa bakti 2011/2012. Lalu melanjutkan pendidikan di tingkat menengah atas

yakni SMA Negeri 1 Madapangga pada tahun 2013 sampai pada tahun 2016.

Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas penulis aktif di OSIS sebagai

ketua umum masa bakti 2014/2015. Penulis diterima sebgai mahasiswa

manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar pada tahun 2016.