penerapan pembelajaran praktik biola melalui … · menjadikan interaksi antara guru dan murid...

244
PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI TIGA BUKU KARYA HARFURG, SUZUKI, DAN ABRSM PADA TINGKATAN PRADASAR DAN DASAR I DI CHANDRA KUSUMA SCHOOL T E S I S Oleh SOPIAN LOREN SINAGA NIM. 117037004 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 2

Upload: leduong

Post on 03-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI TIGA BUKU KARYA HARFURG, SUZUKI, DAN ABRSM

PADA TINGKATAN PRADASAR DAN DASAR I DI CHANDRA KUSUMA SCHOOL

T E S I S

Oleh

SOPIAN LOREN SINAGA NIM. 117037004

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2 0 1 2

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI TIGA BUKU KARYA HARFURG, SUZUKI, DAN ABRSM

PADA TINGKATAN PRADASAR DAN DASAR I DI CHANDRA KUSUMA SCHOOL

T E S I S

Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dalam Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni

pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Oleh SOPIAN LOREN SINAGA

NIM 117037004

PROGRAM STUDI

MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2013

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

Judul Tesis : PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI TIGA BUKU KARYA HARFURG, SUZUKI, DAN ABRSM PADA TINGKATAN PRADASAR DAN DASAR I DI CHANDRA KUSUMA SCHOOL

Nama : Sopian Loren Sinaga Nomor Pokok : 117037004 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP. 196512211991031001

Ketua

Dra. Heristina Dewi, M.Pd. NIP. 1966

Anggota Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Ketua, Drs. Irwansyah Harahap, M.A. NIP 196212211997031001

Fakultas Ilmu Budaya Dekan, Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP 195110131976031001

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

Tanggal lulus:

Telah diuji pada

Tanggal

PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS

Ketua : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. (……………………..)

Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. (..…..………………..)

Anggota I : Drs. M. Takari, M.Hum., Ph.D. (….… ………………)

Anggota II : Dra. Heristina Dewi, M.Pd . (...……………………)

Anggota III : Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si. (……………...………)

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xii

Abstrak

Perkembangan musik barat sangat meluas di Indonesia banyaknya peminat dalam mempelajari instrumen musik, menjadikan sekolah dan instansi maupun lembaga musik menjadi sebuah wadah untuk pembelajaran musik terhadap seorang anak sampai pada orang dewasa. Sekolah dan Instansi musik yang berdiri di Indonesia lebih kepada sebuah praktik instrumen musik, salah satu instrumen yang dipelajari pada sekolah dan instansi musik adalah biola. Proses mempelajari instrumen biola Sebagian sekolah, instansi atau lembaga musik sering sekali menggunakan kurikulum dan sebuah metode dalam bentuk buku panduan seperti Suzuki Violin, A Tune A Day, kurikulum ABRSM, buku paduan inilah yang menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola.

Namun Permasalahan yang ada, pemilihan bahan untuk pembelajaran instrumen biola yang dipilih guru terkadang tidak begitu baik terhadap pembelajaran biola yang dilakukan terhadap peserta didik karena kurangnya konsep edukasi terhadap guru dan metode pengajaran. Selain buku panduan untuk pembelajaran biola, terdapat juga sebuah kurikulum ABRSM yang sebagian instansi menggunakannya untuk ujian internasional yang ada di Indonesia.

Melalui permasalahan ini penulis ingin meneliti penerapan buku A Tune A Day, Suzuki Violin, dan buku ABRSM disekolah Candra Kusuma School dalam bentuk proses belajar-mengajar praktik instrumen biola. Kemudian meneliti guru mengajarkan ketiga buku panduan kepada peserta didik, melalui teknik permaianan biola pada tangan kanan seperti tehnik gesekan legato, staccato, dan detache dan tangan kiri pada penjarian 1 (satu) sampai penjarian 4 (empat), posisi jari dan bentuk jari serta permasalahan penjarian lainnya. Ketiga buku panduan yang menjadi bahan penelitian penulis untuk melihat kepentingan dan mengatasi permasalahan-permasalahan pada pembelajaran instrumen biola. Teori yang di pakai penulis untuk kepentingan praktik instrumen biola adalah teori musik barat untuk kepentingan proses pembelajaran biola yang diterapkan pada peserta didik diSekolah Candra Kusuma School dan instansi musik Ipac.

Kata kunci :Pembelajaran Biola, dan Teknik Biola.

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xiii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat, rahmat dan karunia-Nya yang membimbing dan menyertai penulis dalam

penyelesaian studi di Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian

Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.

Tulisan dalam bentuk tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) pada Program Studi Magister (S-2)

Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera

Utara Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada kedua orang tua penulis, ayahku Jorgit Sinaga dan Ibuku

Murniati Br. Turnip nasehatmu ibu senantiasa mengiringi langkahku di manapun

aku berada. Segala yang Bapak berikan (doa dan nasehat) membawaku mencapai

jenjang pendidikan yang lebih tinggi, saya tidak mampu membalasnya dengan

apapun.

Kepada Ayah angkat saya tercinta, pak Budhi Ngurah, yang tidak pernah

lelah mendukung dan memotivasi saya dengan moril dalam perkuliahan saya

hingga saat ini. Hanya tesis ini yang dapat saya persembahkan sebagai tanda

terima kasih atas Pengetahuan, ilmu bermusik dan rasa kepedulianmu kepadaku.

Tidak lupa kepada ketiga keponakanku yang sangat kucinta dan

kusayangi, Sonata Da Chiesa, Cristian, dan Jarman Sinaga. Atas dorongan dan

kelucuanmu membuat termotivasi dalam penyelesaian tesis ini.

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xiv

Tidak lupa saya berterima kasih kepada abang dan kakak, Jontra Hotmadi

Sinaga, Peri Sastra Sinaga, darma wandi Lingga (lae), Putri dewi Sinaga, uli (

kakak ipar). Atas dorongan, motivasi dan doa kalian mendukung terselesaikannya

pembuatan tesis ini. Semoga kalian selalu diberkati Tuhan Yesus Kristus Juru

Selamat kita.

Secara akademik penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. dr. Syahril Pasaribu., DTM & H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K)., selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., sebagai Dekan

Fakultas Ilmu Budaya, yang telah memberi fasilitas, sarana dan prasarana belajar

bagi penulis sehingga dapat menuntut ilmu di kampus Universitas Sumatera Utara

ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua

Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara, Drs. Irwansyah, M.A., dan Sekretaris,

Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum, atas bimbingan akademis dan arahan yang

diberikan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya ucapkan kepada bapak Dr.

Muhammad Takari, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dra. Heristina

Dewi, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II atas semua tuntunan, nasehat serta

bimbingannya dan memotivasi penulis supaya tetap semangat dan terus maju

tidak menyerah. Juga saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Penguji Drs. Setia

Dermawan Purba, M.A yang memberikan koreksi dan kritikan demi perbaikan

penulisan tesis ini.

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xv

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua dosen Program Studi

Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, antara lain: Drs. Kumalo Tarigan,

MA, Dra. Rithaony, M.A., Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si., Dra. Frida Deliana,

M.Si., Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D., atas

ilmu yang telah diberikan selama ini. Begitu juga kepada Bapak Drs. Ponisan

sebagai pegawai adminsitrasi, terima kasih atas segala bantuannya selama ini.

Penulis berharap kiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Selain itu juga

dapat menjadi sumbangan dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang

Penciptaan dan Pengkajian Seni, serta Etnomusikologi.

Tentu tesis ini masih jauh dari kesempurnaannya, karena itu kepada semua

pihak penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

pada tesis ini.

Medan, juli 2013 Penulis Sopian Loren Sinaga

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

1. Nama : Sopian Loren Sinaga

2. Tempat/Tgl. Lahir : Siantar, 27 September 1988

3. Jenis Kelamin : laki-laki

4. Agama : Kristen katolik

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Nomor Telepon : 081392786115

7. Alamat : Pancing, tangkul II no 114 -Medan

8. Pekerjaan : Belum Bekerja

PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Swasta Umi Fatimah Medan lulus tahun 2000

2. Sekolah Menengah Pertama Swasta Medan lulus tahun 2003

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Medan lulus tahun 2006

4. Sarjana Seni Jurusan Musik Fakultas Seni pertunjukan Institut Seni Indonesia

Yogyakarta lulus tahun 2010

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xvii

5. Mahasiswa Program Studi Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni di

Fakultas Budaya Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Bermusik

Tahun 2007

- Konser Gita Bahana Nusantara (GBN) Istana presiden Indonesia.

- Seameo meeting Bali 13 maret.

- Rakornas & HUT ke – 6 Partai Demokrat 2 desember.

- Festival Kesenian Indonesia V Bali 21 november.

- Penyerahan anugrah kebudayaan Prambanan 6 november

Tahun 2008

- Penganugrahan PTK-PNF Semarang 10 agustus.

- Festival seni Internasional Yogyakarta 18 juli.

Tahun 2009

- Festival kesenian Indonesia VII Jakarta 6 oktober

- Annual meeting Asian Development Bank, Bali 2-5 mei.

- Jakarta Internasional Java Jazz Festival (Dwiki Darmawan) 3-6 maret.

Tahun 2006 - sekarang : Anggota F hole String Ansamble

Tahun2006 - sekarang : Anggota (orkes simpony ISI Yogyakarta)

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xviii

Tahun2006 - sekarang : Pengajar Musik Private

Tahun2006 - sekarang : Anggota Orkes Mahasiswa ISI Jogja

Tahun2006 - sekarang : Violin I Maestoso String Kuartet

Guru Pendidik Instrumen:

- Budi Ngurah ( Yogyakarta )

- Pipin Garibaldi ( Yogyakarta )

- Karl Edmund Prier Sj ( Yogyakarta )

- Hamdan ( Medan )

- Slamet ( Medan)

- Hari Martopo ( Yogyakarta )

- Kiki Kwintanada ( Yogyakarta )

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xix

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2013

Sopian Loren Sinaga NIM 117037004

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii ABSTRAK ................................................................................................. xii KATA PENGANTAR ................................................................................ xiv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... xvii SURAT PERNYATAAN…………………..…………………………….. xx DAFTAR ISI .............................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ........................................................... 17 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 18 1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................... 19 1.3.2 Manfaat Penelitian ......................................................... 19 1.3.3 Fokus Penelitian ............................................................. 20 1.4 Studi Kepustakaan .............................................................. 20 1.5 Landasan Teori ................................................................... 24 1.6 Metodologi Penelitian ......................................................... 27 1.7 Teknik Mengumpulkan dan Menganalisis Data ................... 27 1.7.1 Observasi ........................................................................ 28 1.7.2 Wawancara ...................................................................... 28 1.7.3 Tahap analisis ………………………………………….. 29 1.7.4 Perekaman ....................................................................... 29 1.7.5 Kerja laboratorium ........................................................... 29 1.7.6 Tahap pengumpulan data ……………………………… 30 1.7.7 Tahap Praktikum ……………………………………….. 30 BAB II PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BIOLA ............................................................... 31 2.1 Pengertian Metode Pembelajaran ......................................... 31 2.1.1 Psikologi pendidikan ……………………...…………... 33

2.1.1.1 Faktor fisiologis……...………………….... 38 2.1.1.2 Perhatian …………………………………... 39

2.1.1.3 Pengamatan ………………………………….. 40 2.1.1.4 Ingatan ……………………………………… 40

2.1.1.5 Berpikir …………………………………….… 42 2.2.1.6 Motif ……………………………… ………… 42 2.2 Ekstrakurikuler .................................................................... . 43

2.2.1 Tujuan pendidikan ekstrakurikuler (Musik Program) biola Sekolah Chandra Kusuma School……………….… 46

2.2.1.1 Pembinaan minat dan bakat siswa…………. 48 2.2.1.2 Sebagai wadah di sekolah …………………. 48

2.2.1.3 Pencapaian prestasi yang optimal …………….48 BAB III ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN BIOLA, TEKNIK DASAR PERMAINAN PERMAINAN BIOLA, TEKNIK TANGAN KIRI DAN KANAN, PERKEMBANGAN BIOLA DIINDONESIA, BIOLA DI SEKOLAH CHANDRA KUSUMA SCHOOL………………………..……. 49

3.1 Asal-usul dan Perkembangan Biola……………….……..…… 49 3.1.1 Konstruksi Biola………………………………….……. 52 3.1.2 Nada-nada biola pada posisi senar lepas ………….…..... 54

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xxi 3.1.3 Karakter suara dan register biola …………………………..…………… 55 3.2 Perkembangan Biola di Indonesia …………………….……… 55 3.3 Teknik Dasar Permainan Biola …………………………….….. 59 3.3.1 Tehnik selur (Glisando) ……………………….…….… 61 3.3.2 Tehnik vibrato ……………………………….………… 61 3.3.3 Tehnik harmoni (suara nyaring biola) ……………..….. 61 3.3.4 Tehnik memetik senar biola (Pizzicato) ……….……… 62 3.3.5 Teknik senar ganda (Double Strokes) ………….……… 62 3.3.6 Teknik gesek pendek (Staccato) ………...……….…….. 62 3.4 Dasar-dasar Teknik Tangan Kanan dan Kiri ……………….……. 62 3.4.1 Teknik memegang biola …………………………….…. 63 3.4.2 Teknik pada tangan kanan …………………….…….…. 64 3.4.3 Teknik memegang Bow ………………………..………. 64 3.4.3.1 Gaya Rusia ……………………………..……... 66 3.4.3.2 Gaya German ……………………….…….…… 67

3.4.3.3 Gaya Perancis-Belgia ……………..…………... 67 3.4.4 Teknik tangan kiri penjarian …….……….……..……… 68

BAB IV PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN BIOLA MUSIK PROGRAM SEKOLAH CHANDRA KUSUMA SCHOOL DAN IPAC... 73

4.1 Metode Pembelajaran Biola A Tune A Day di Sekolah Chandra Kusuma School……………………………… …………………..… 73

4.2 Metode Pembelajaran Biola Suzuki di Sekolah Chandra Kusuma School …………………..………………………………….….… 75

4.2.1 Pendidikan superior kepekaan musik ……….….…....… 77 4.2.2 Tonalisasi ………………………………….………...… 78 4.2.3 Mengembangkan sikap yang seimbang ………..……… 78 4.2.4 Menciptakan motifasi…………………….…………… 78

4.2.4.1 Pelajaran individual ……………………….. 78 4.2.4.2 Pelajaran kelompok kelas ………………….. 79

4.2.5 Metode Suzuki …………………………………………. 86 4.2.6 Filosofi Suzuki …………………………………………. 88

4.3 Kurikulum ABRSM …………………………………….………….. 89 4.4 Metode A tune a day ………………………………………………. 89 4.5 Proses Pembelajaran Biola Sekolah Chandra Kusuma School dan Ipac

……………………………………………………………………. 89 4.5.1 Tangan kanan……………………………….………… 90 4.5.2 Tangan kiri ……………………………………………. 93

4.5.3 Detache ......................................................................... 100 4.5.4 Staccato ……………………………………………… 100

4.5.5 Legato ……………………………………..……….… 100 4.5.6 Legato staccato ………………………….……….….. 101 4.6 Proses Pembelajaran Biola Dalam Satu Kali Pertemuan ………. . 102 4.7 Proses Penggarapan Sebuah Lagu Sekolah Chandra Kusuma School dan

IPAC ………………………………………….……………. 105 4.7.1 Nada/intonasi ……………………………………… 107 4.7.2 Penjarian ................................................................. 108 4.7.3 Permainan bow ........................................................ 108 4.7.4 Simbol dan tanda alterasi ......................................... 109

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

xxii 4.8 Hambatan dalam proses pembelajran biola .......................... 110 4.8.1 Tujuan dan target …………………….………………. 113 4.9 Hasil atau Wujud Pembelajaran Biola pada Sekolah Chandra Kusuma

School dan IPAC ................................................................... 118

BAB V Materi Pembelajaran melalui buku panduan A tune A day, Suzuki Violin, serta kurikulum ABRSM Pada Instrumen Biola Di Sekolah Chandra Kusuma School ………………………………………………………….… 182 5.1 Materi Teknik Pada Instrumen Biola .................................... 182 5.2 Mataeri Lagu Pada Instrumen Biola .................................... 183

5.3 Langkah-Langkah Penerapan Buku Panduan A Tune A Day, Suzuki Violin, Kurikulum ABRSM Pada Instrumen Biola di Sekolah Chandra Kusuma school ……………………………. 125

5.3.1 Pemanasan dalam memainkan tangga nada dan teknik bowing

……………………………………………………… 125 5.4 Pra Dasar I .......................................................................... 126 5.4.1 Proses penerapan ………………………….…………. 127 5.5 Dasar I ................................................................................ 134 5.5.1 Proses penerapan ..………………………………….. 134 BAB VI PENUTUP .................................................................................. 227 6.1 Kesimpulan ........................................................................ 227 6.2 Saran .................................................................................. 229 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 233 LAMPIRAN: GLOSSARIUM .......................................................................... 236 Foto Guru Musik Chandra Kusuma School dan IPAC ............ 231

VIDEO KONSER PESERTA DIDIK MUSIK PROGRAM DAN CHANDRA KUSUMA SCHOOL ............................................

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penduduk Batak Toba di Sumatera Utara ..................................... 29 Tabel 2.2 Luas wilayah Kecamatan Pangaribuan menurut Desa/Kelurahan ... 33 Tabel 2.3 Letak Koordinat Desa di Kecamatan Pangaribuan ........................ 42 Tabel 2.4 Luas Tanah Desa Rahut Bosi ........................................................ 43 Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Desa rahut Bosi ................................................ 43 Tabel 2.6 Luas Tanaman Palawija ................................................................ 43 Tabel 2.7 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga ........................................... 44

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

BAB I

PENDAHUUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan musik adalah salah satu bagian penting dari subsektor

pendidikan kesenian di Indonesia, yang memiliki potensi yang sangat besar untuk

dikembangkan. Namun dalam kenyataannya, masih memiliki beberapa kendala

yang meliputi sistem pendidikan, kurikulum, tenaga pengajar, fasilitas,

perpustakaan, pembiayaan, dan lain sebagainya. Menurut penulis, yang paling

kurang mendapat perhatian adalah metode pembelajaran musik. Pembelajaran

adalah titik sentral pendidikan musik yang seharusnya menggunakan metode

sebagai alat untuk mencapai keberhasilannya.

Profil pendidikan musik kita tampak beraneka ragam. Berbagai bentuk

penyelenggaraan pendidikan musik dari yang formal seperti sekolah menengah

musik hingga perguruan tinggi atau kursus-kursus musik privat, tetapi terdapat

fakta bahwa pembelajaran musik pada umumnya kurang memperhatikan

metodenya. Pendidikan musik tanpa menggunakan metode pembelajaran tentu

tidak menguntungkan (Martopo, 2005:3).

Pembelajaran instrumen merupakan salah satu bentuk pendidikan musik.

Pembelajaran tersebut menggunakan berbagai metode, kemudian metode tersebut

ditulis dalam notasi balok dan dibuat menjadi sebuah buku panduan untuk proses

pembelajaran praktik instrumen. Kemudian diterapkan melalui sebuah teknik, lagu,

arpeggio, serta tangga nada dalam permainan instrument. Hal ini dilakukan dengan

sebuah metode untuk pembelajaran musik. Pertunjukan musik yang didukung oleh

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

2

sarana untuk mempelajari musik saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini dapat

dibuktikan melalui keberadaan alat-alat musik, buku panduan instrumen musik,

tempat untuk mempelajari musik, serta tumbuhnya kesadaran orang tua

memberikan kesempatan kepada anak-anaknya mempelajari musik walaupun

tujuannya bukan untuk menjadikan anak mereka musisi yang profesional. Keadaan

ini menjadikan perkembangan musik di Indonesia sangat berkembang pesat.

Namun demikian, di sisi lain permasalahannya adalah, tidak sedikit para

orang tua yang berpendapat, bahwa untuk anaknya yang mempelajari musik harus

mempunyai bakat tersendiri. Bakat tersebut sudah terlihat oleh orang tua sejak

seorang anak diusia 5 sampai 10 tahun. Pemikiran orang tua yang selalu

beranggapan pada sebuah bakat terhadap sebuah pembelajaran, menjadi sebuah

faktor penghambat untuk proses pembelajaran khususnya pada instrumen musik.

Akibatnya anak tidak akan pernah dapat menjadi musisi yang profesional,

dikarenakan tidak adanya pelatihan memperaktikkan instrumen musik serta

dukungan yang lainnya, jika para orang tua menunggu anak tumbuh dengan bakat

ketika mempelajari instrumen musik.

Sugesti para orang tua terhadap sebuah bakat, menimbulkan sebuah

pertanyaan negatif, bagaimana seorang anak yang tidak memiliki bakat

mempelajari sebuah instrumen musik, apakah anak tersebut tidak dapat menjadi

musisi yang handal, atau seorang komposer dengan karya yang luar biasa?

Sebaliknya, dengan anak yang memiliki bakat apakah pasti menjadi seorang musisi

yang profesional atau seorang komposer. Kesuksesan anak mempelajarai musik

bukan hanya dari faktor bakat yang dimiliki anak. Tetapi, dukungan orang tua,

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

3

guru, teman dalam bermain, kurikulum, metode, berlatih di rumah, pertunjukan

dan ujian, yang dilakukan anak menjadi sebuah faktor yang perlu dimengerti para

orang tua. Pembelajaran instrumen musik tanpa bimbingan orang tua dan seorang

guru, seorang anak akan kesulitan untuk mengeluarkan bakatnya mempelajari

musik.

Keinginan orang tua yang ingin anaknya cepat dalam mempelajari musik

menjadikan peran penting seorang guru dibutuhkan dalam sebuah proses belajar-

mengajar melalui praktik instrumen. Apabila seorang guru memberikan materi

dalam pembelajaran musik dengan cara yang sangat monoton, akibatnya anak yang

mempelajari musik akan merasa bosan dan tidak mau mempelajari musik dari

sebuah instrumen musik khususnya biola.

Biola adalah salah satu instrumen musik yang sering sekali dipelajari

seorang anak yang dibunyikan malalui gesekan dan sumber bunyinya berasal dari

dawai yang digesek atau dipetik sesuai dengan kebutuhan fungsi dan kegunaannya.

Biola merupakan salah satu instrumen yang sempurna secara akustik dan

kemampuan musikal yang serbaguna, bahkan penampilannya indah dan juga

emosional. Register suara biola juga hampir mendekati suara sopran manusia.

Selain itu, biola yang disajikan pemainnya juga memiliki kemampuan untuk dapat

memainkan nada dengan cepat dan lincah serta figurasi yang cemerlang efeknya.

Selain itu dapat menjangkau suasana lirik dan lembut hingga tercipta suasana yang

gemilang dan dramatik, tergantung dari keinginan dan kepiawaian pemainnya.

Kapasitas untuk menahan nada amat mengagumkan dan jarang sekali instrumen

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

4

lain dapat menghasilkan begitu banyak nuansa dari ekspresi dan intensitas

suaranya.1

Biola adalah alat musik yang memiliki 4 senar terdiri dari senar yang paling

rendah adalah G atau sol, kemudian D atau re, A atau la, serta E atau mi senar yang

register nadanya paling tertinggi di instrumen biola. Biola sering sekali disebut

dengan violin, biola juga memiliki kesamaaan dengan instrumen biola alto (viola),

cello (violoncello), dan contrabass (contrabasso). Jarak stem dari seluruh intrumen

ini terdiri dari interval (kwint) atau jarak 3 1/2 laras dan teknik memainkannya

melalui gesekan, perbedaannya adalah pada ukuran (size) dan register nada dari

setiap instrumen.

Biola salah satu alat musik yang sangat berperan penting untuk sebuah

orchestra, yang memainkan karya-karya musik maupun komposisi musik klasik.

Banyaknya pemain biola yang dibutuhkan untuk sebuah orkestra dapat mencapai

16 sampai 28 musisi yang dapat memainkan instrumen biola untuk membentuk

sebuah harmonisasi yang baik. Pemain biola di dalam sebuah orkestra dibagi

menjadi dua sampai tiga bagian yang disebut dengan pemain biola 1, 2, dan 3.

Pemain biola 1 memainkan melodi, sedangkan pemain biola 2 memainkan harmoni

dengan nada 1 oktaf di bawah biola 1, biola 3 juga memainkan harmoni 1 oktaf di

bawah biola 2, agar mendapatkan suara yang baik dan harmoni yang seimbang.

Selain dalam orchestra, pemain biola juga sering tampil dalam sebuah

kelompok-kelompok kecil seperti string kuartet yang dimainkan sebanyak 4 orang

pemain instrumental yang terdiri dari biola 1, biola 2, alto, dan cello, dan dapat

1 R.M. Surtihadi, Tan Thiam Kwie Celah-celah Kehidupan Sang Maestro Pendidik Musik

Tiga Zaman, Panta Rhei Books, Yogyakarta, 2008, hal. 13.

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

5

juga menghilangkan biola 2 dan menambahkan contrabass. Begitu juga dengan

duet yang dimainkan 2 orang pemain instrumen seperti biola dengan biola atau

biola dengan instrumen yang lain seperti flute, cello, biola alto, atau contrabass.

Biola juga sering sekali digunakan dalam format musik yang lain seperti

jazz, pop, blues, sampai pada musik tradisi atau lagu-lagu rakyat seperti Melayu,

keroncong dan jenis musik tradisi lainnya. Terlebih lagi biola juga sering dilakukan

dalam bentuk solo dengan iringan orkestra, piano, maupun kelompok-kelompok

kecil lainnya seperti ansambel dan string kuartet. Hal ini sering terdapat pada

karya-karya musik klasik untuk sebuah aplikasi dalam pembelajaran instrumen

biola.

Musik klasik adalah salah satu jenis musik diatonis di antara sekian banyak

jenis atau bentuk musik yang sering sekali dimainkan oleh instrumen biola dalam

bentuk Partita, Sonata, concerto, Pieces, musik kamar, dan sebagainya. Di dalam

karya-karya inilah terdapat karakter-karakter musik seperti riang, lirih, dan juga

dramatik, yang sering dimunculkan dengan indah melalui suara biola yang sesuai

dengan bentuk karya-karya tersebut ketika memainkan instrumen biola.

Selain interpretasi pemain biola juga harus memiliki teknik yang baik serta

pemilihan repertoar yang tepat dan sesuai dengan tingkat kemampuan pemain

biola, agar dapat memainkan karya tersebut dengan indah dan sempurna. Namun,

permasalahan yang sering terjadi ketika memainkan bentuk karya tersebut adalah

teknik tangan kiri pada penjarian seperti posisi jari dan perpindahan posisi dan

tangan kanan pada gesekan seperti teknik legato, staccato, detache, spiccato, serta

artikulasi lainnya.

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

6

Permasalahan teknik tangan kiri seperti posisi jari dan perpindahan posisi

dan tangan kanan pada gesekan seperti teknik legato, staccato, detache, spiccato,

serta artikulasi sering sekali terdapat pada sebuah pembelajaran praktik instrumen

biola. Ini dilakukanb baik pada sebuah universitas atau institut seni jurusan musik,

sekolah musik, maupun instansi musik. Ketika pelajar biola memilih sebuah

reportoar atau karya musik klasik yang akan dimainkan seorang pelajar untuk

kepentingan ujian atau sebuah pertunjukan selalu merubah teknik penjarian dan

gesekan yang ada pada karya instrumental tersebut agar dapat mempermudah

pelajar dalam memainkan karya atau reportoar musik tersebut. Perubahan yang

dilakukan pelajar biola pada teknik tangan kanan seperti gesekan legato, staccato,

detache, spiccato, dan tangan kiri seperti penjarian, posisi jari, perpindahan posisi

serta artikulasi lainnya sering sekali lebih menyulitkan pelajar biola dalam

memainkannya bukan mempermudah ketika memainkan karya tersebut.

Permasalahan ini terjadi karena seorang pelajar biola tidak mengerti akan

persoalan setelah merubah teknik-teknik yang ada pada karya tersebut. Kemudian

Permasalahan ketika seorang pelajar biola mengikuti tulisan atau simbol yang ada

pada sebuah reportoar atau buku panduan pelajar juga mendapatkan kesulitan

dalam memainkannya dikarenakan pemain yang telah merubah teknik dan

artikulasi pada karya tersebut adalah pemain musik atau musisi yang sangat hebat,

bukan mengacu pada proses pembelajaran, maka penulisan teknik dan gesekan

seperti legato, staccato, detache, spiccato, dan masalah penjarian, yang ada pada

karya atau buku panduan akan selalu menurut kemampuan dan kehebatan musisi

yang telah merubahnya. Akibatnya perubahan-perubahan teknik tersebut sering

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

7

sekali kurang sesuai untuk pemain biola pada tahap pembelajaran, bahkan

cendrung lebih sulit secara teknik baik dari penjarian, gesekan dan artikulasi

lainnya.

Permasalahan ini sering sekali terjadi pada seorang siswa sekolah musik

dan peserta didik biola yang ada pada sebuah sekolah dan instansi atau lembaga

musik maupun universitas dan sebuah institut, dimana pelajar biola sering sekali

lebih memfokuskan kepada sebuah pembelajaran praktik instrumen yang proses

pembelajaran bahan lagu dan teknik yang akan diujiankan sudah dilatih oleh

pelajar biola dan dibimbing oleh instruktur violin 6 (enam) bulan sebelum bahan

tersebut diujiankan. Permasalahannya adalah siswa atau pelajar biola yang

memainkan lagu, teknik dan tangga nada yang selalu berpanduan pada buku

panduan akan selalu mempelajari, mencari serta mempermudah semua yang akan

dimainkan pada lagu maupun teknik yang akan diujiankan oleh pelajar atau pemain

biola tersebut.

Terlebih lagi permasalahan pada peserta didik ketika mempelajari biola

pada tahap awal pembelajaran, adalah banyaknya guru yang mengajarkan peserta

didik tidak melalui buku panduan, namun lagu yang diajarkan seorang guru

terdapat pada sebuah buku panduan, proses tersebut dilakukan guru praktik

dikarenakan sulitnya peserta didik untuk membaca not balok yang kemudian

diaplikasikan pada biola. Akibatnya peserta didik akan dapat memainkan beberapa

lagu saja yang mana proses memainkan lagu tersebut melalui hafalan dan tidak

membaca buku panduan yang ada melalui not balok.

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

8

Terlebih lagi buku panduan yang memfokuskan pada sebuah lagu,

banyaknya kesamaan sebuah lagu yang terdapat pada beberapa buku panduan

membuat pelajar maupun pemain biola akan memilih edisi apa yang akan dipakai

pada buku panduan tersebut. Perbedaannya adalah pada teknik tangan kanan

seperti gesekan legato, speccato, staccato dan tangan kiri seperti penjarian, posisi.

Permasalahan lain adalah bahwa setiap edisi yang ada pada buku panduan

memiliki teknik yang berbeda-beda pada titik kesulitan dan kemudahannya. Hal ini

membuat pelajar dan pemain biola sering sekali merubah teknik yang ada pada

sebuah lagu menurut kepentingan pelajar maupun pemain biola.

Kemudian banyaknya metode pembelajaran biola yang diambil melalui

lagu-lagu rakyat yang ada pada buku panduan seperti German Folk Song, French

Folk Song, dan lagu-lagu rakyat Eropa lainnya untuk kebutuan kurikulum dalam

pembelajaran instrumen biola. Hal ini sering sekali terdapat untuk sebuah

pembelajaran awal ketika mempelajari praktik instrumen biola yang selalu

memainkan sebuah lagu dalam pembelajarannya melalui penjarian dan gesekan.

Melalui permasalahan ini, maka guru harus mengerti serta mengetahui hal dasar

apa yang harus dimengerti oleh pemula ketika mengajarkan dan memainkan

sebuah lagu pada instrumen biola untuk seorang pelajar.

Selain lagu, terdapat juga sebuah tangga nada (scale) pada buku panduan,

hal ini dilakukan untuk mempermudah penjarian dalam memainkan sebuah tangga

nada dengan metode seperti perpindahan posisi jari, penempatan sebuah jari, dan

awal sebuah jari ketika memainkan sebuah tangga nada. Metode ini menjadi

sebuah identitas, ketika pemain atau pelajar biola bermain tangga nada, pemain

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

9

biola yang lain akan mengetahui buku panduan apa yang dipakai pemain biola

dalam memainkan tangga nada tersebut.

Berbeda halnya dengan buku panduan untuk mempelajari teknik dasar yang

mana buku panduan tersebut mengajarkan anak gesekan dan penjarian pada posisi

satu. Permasalahannya adalah guru praktik harus mengerti cara mengajarkan

gesekan dan penjarian agar anak tidak bosan ketika mempelajari gesekan serta

penerapan penjarian yang ada pada buku panduan untuk mempelajari instrumen

biola. Maka guru harus memilih buku panduan yang tepat untuk sebuah

pembelajaran pada tahap awal praktik instrumen biola, dikarenakan banyaknya

buku panduan pembelajaran instrumen biola yang cukup sulit untuk tahap

pembelajaran dasar.

Pembelajaran awal praktik instrumen biola melalui sebuah gesekan menjadi

hal yang harus dipertimbangkan dan dimengerti oleh seorang guru. Pembelajaran

ini menjadi sebuah permasalahan bagi seorang peserta didik ketika mempelajarinya

di rumah secara mandiri tanpa sebuah iringan dan bantuan oleh seorang guru.

Permasalahannya adalah, peserta didik akan merasa bosan dan jenuh ketika

mempelajari gesekan pada instrumen biola, karena dalam pembelajaran awal

instrumen biola, peserta didik tidak memainkan sebuah melodi melainkan melatih

sebuah gesekan dari salah satu senar yang terdapat pada instrumen biola untuk

awal pembelajarannya. Akibatnya adalah peserta didik akan merasa sangat sulit

ketika mempelajari instrumen tersebut dan para orang tua akan menganggap

anaknya tidak berbakat terhadap instrumen tersebut dan segera menghentikan

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

10

proses pembelajaran biola. Hal ini dapat berlangsung sebanyak 4 (empat) sampai

12 (dua belas) kali pertemuan.

Permasalahan ini sangat berbeda dengan pembelajaran piano yang ketika

mempelajari instrumen tersebut pada tahap awal praktik, peserta didik sudah dapat

memainkan tiga sampai lima nada yang dapat membentuk sebuah melodi ketika

mempelajari praktik instrumen piano. Berbeda dengan praktik instrumen biola

yang ketika anak ingin mendapatkan beberapa nada untuk membentuk sebuah

melodi, pelajar biola harus dapat memainkan penjarian satu sampai pada penjarian

tiga. Untuk sampai ke tahap kemahiran ini dapat mehabiskan waktu selama 4

(empat) sampai 6 (enam) bulan untuk mendapatkan penjarian yang baik.

Permasalahan penjarian yang ada dikarenakan produksi nada, terdapat pada jari

ketika memainkan biola, hal ini karena instrumen biola tidak memiliki tempat

penjarian yang pasti, ketika memainkan sebuah nada melalui penjarian.

Teknik penjarian pada instrumen biola menjadi sebuah masalah yang sering

terdapat pada peserta didik yang sedang mempelajari instrumen tersebut. Maka hal

ini menjadi cukup penting dimengerti guru agar dapat menyampaikannya kepada

pelajar biola serta mendengar bentuk-bentuk permainan siswa untuk mengerti akan

proses pembelajaran gesekan dan penjarian yang akan dicapai oleh seorang pelajar

serta memilih buku panduan yang tepat untuk seorang pelajar biola yang sedang

mempraktikkan atau memainkan instrumen biola.

Teknik tangan kanan dan tangan kiri pada instrumen biola adalah hal yang

sangat penting dimengerti serta dapat dimainkan secara baik dan benar oleh

pemain biola, agar mendapatkan keindahan dari karya-karya yang akan dimainkan.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

11

Buku panduan lagu dan teknik serta tangga nada yang ada ketika memperaktikkan

instrumen biola memiliki kesamaan pada sebuah sekolah dan juga instansi atau

lembaga musik dan yang sering sekali dimainkan peserta didik dalam bentuk lagu

dan teknik serta tangga nada. Buku panduan tersebut seperti Suzuki Violin buku 1-

8, Keyser 1-2, Majas, Wolhfath 1-2, Kreuzer, A Tune A Day 1-2, David’s Violin

School, Marcel Pinkse, Mathieu Crickboom, William Henley, Hanssit, Douze Petits

Duos F, WohlFahrt, Scales Studies, dan banyak lagi bentuk buku panduan

pembelajaran untuk sebuah kepentingan praktik biola.

Buku-buku panduan inilah yang sering sekali dirubah oleh pelajar untuk

kebutuhan bermain biola atau sebuah kepentingan pertunjukan dalam memainkan

sebuah lagu dan teknik serta tangga nada. Perubahan teknik yang ada pada setiap

karya maupun reportoar memiliki kemudahan dan kesulitan yang berbeda bagi

setiap pemain biola, baik pada tahap pembelajaran maupun untuk sebuah

pertunjukan. Hal ini harus dimengerti seorang guru atau instruktur-instrumen biola

ketika memberikan sebuah reportoar kepada peserta didik yang sesuai dengan

kapasitas peserta didik tersebut agar dapat memperoleh suara yang indah dengan

teknik-teknik yang lebih sesuai bagi seorang pelajar biola dalam memainkannya.

Banyaknya sebuah metode yang terdapat pada buku panduan untuk praktik

instrumen biola berbentuk teknik yang bermelodi seperti sebuah lagu yang

diaransemen sesuai kebutuhan teknik yang ada pada tangan kanan dan tangan kiri.

Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran biola tidak membosankan dan dapat

bermain dengan nada-nada yang “indah” (konsonan). Lagu-lagu yang diciptakan

untuk sebuah teknik biola kebanyakan diambil dari nada-nada lagu rakyat Eropa

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

12

dan lagu yang telah populer di telinga untuk proses pembelajaran instrumen biola.

Hal ini sering sekali dilakukan para pemula yang sedang mempelajari instrumen

tersebut.

Terlebih sebuah sekolah musik yang selalu memakai buku panduan atau

bahan praktik, baik dari sebuah lagu maupun teknik yang selalu memilih bahan

yang acuannya pada sebuah universitas ataupun sebuah institute. Akibatnya lagu

dan teknik yang dipraktikkan siswa selalu sulit dan terlalu tinggi karena tidak

memiliki standarisasi kurikulum, konsep edukasi, dan metode pelajaran dan

pengajaran pada siswa yang terdapat pada sebuah sekolah dan tidak pernah

memfokuskan bahan tersebut sampai selesai. Hal ini karena sebuah institut musik

atau universitas selalu menerima pemain biola sebagai mahasiswa yang tidak

diajarkan untuk pembelajaran awal sebuah praktik instrumen. Berbeda halnya

ketika pelajar biola masuk ke dalam sebuah sekolah musik maupun instansi musik.

Ia dapat masuk ke dalam sebuah sekolah maupun lembaga musik untuk

mempelajari sebuah instrumen tanpa memiliki pengetahuan tentang musik baik

pada teori maupun instrumen musik. Hal ini jelas sekali memiliki perbedaan antara

sebuah universitas, sekolah musik, maupun sebuah instansi tempat pembelajaran

musik.

Proses pembelajaran instrumen tersebut pada sebuah institut atau

universitas, adalah mahasiswa lebih mandiri untuk sebuah praktik yang dibimbing

oleh dosen atau instruktur instrumen beberapa kali selama sebulan dan tidak pada

sebuah rutinitas proses memainkan bahan dari awal sebuah lagu sampai akhir

sebuah lagu. Maka dalam hal ini mahasiswa yang mempelajari bahan tersebut,

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

13

akan selalu mencari, melatih serta melihat video-video dan contoh-contoh musisi

yang telah memainkan bahan atau karya yang sedang dipelajari mahasiswa tersebut

melalui teknik dan interpretasi.

Berbeda halnya proses pembelajaran praktik instrumen antara sebuah

sekolah musik dan sebuah instansi atau lembaga musik, yang mana sekolah musik

hanya mengkhususkan pada pelajaran musik saja baik pada sebuah teori maupun

pada sebuah praktik instrumen. Sekolah musik memiliki visi dan misi menciptakan

musisi yang akan bermain musik setelah menyelesaikan studi di sekolah musik

tersebut. Maka melalui visi dan misi sekolah, pelajar akan banyak berlatih dan

mempelajari semua yang berbentuk pelajaran musik baik sebuah teori maupun

praktik instrumen yang dibimbing instruktur maupun guru musik secara rutinitas

dari awal pembelajarannya sampai pada tingkat yang cukup sulit untuk

pembelajaran praktik instrumen tersebut.

Terlebih lagi sebuah instansi atau lembaga musik yang melakukan proses

pembelajarannya dilakukan sebanyak 4 (empat) pertemuan dalam satu bulan yang

masing-masing pertemuan selama 30 menit dan proses belajar-mengajar yang

dilakukan sebuah instansi berbentuk (privat) yang hanya dilakukan guru dan

murid. Proses pembelajarannya dilakukan tanpa menuntut kamahiran dari seorang

peserta didik yang sedang mempelajari musik. Hal ini menjadikan sebuah instansi

musik tidak memiliki standarisasi pecapaian pelajar musik untuk menjadikan

seorang pelajar menjadi musisi yang hebat. Sebaliknya terdapat juga sebuah

instansi yang membuat kurikulum pembelajaran yang sangat tinggi karena untuk

pembelajaran yang baik pada sebuah instansi, ketika mempelajari sebuah

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

14

instrumen musik. Sebagian instansi dan lembaga musik memiliki standarisasi

untuk ujian yang akan di ujiankan pada akhir semester yang sering disebut

akademis dan non-akademis.

Selain ujian pada sebuah instansi terdapat juga ujian internasional seperti

ABRSM (Associated Board of the Royal School of Music) yang dilakukan

perorangan terlepas dari sebuah instansi musik. Kurikulum yang dipakai untuk

ujian ABRSM adalah kurikulum yang diciptakan dari kerjasama seluruh

universitas yang ada di Eropa direvisi dan dikembangakan selama 3 tahun sekali

pada pembelajaran praktik instrumen maupun teori musik yang bahan tersebut

dipakai hanya untuk bahan ujian saja.

Instansi atau lembaga musik ini juga membuat dua pilihan untuk para

murid, dapat memilih regular dan non-regular atau akademis dan non-akademis,

regular atau akademis memiliki sebuah persyaratan khusus yang dilakukan anak

setiap akhir semester seperti ujian dan mengambil mata pelajaran musik lainnya

seperti perkusi, solfegio, teori, analisis, dan chamber yang wajib untuk sebuah

persyaratan regular atau akademis. Berbeda halnya dengan non-regular atau non-

akademis yang dapat tidak mengambil mata pelajaran selain praktik instrumen

yang dipilih seorang pelajar musik. Hal ini diciptakan karena banyaknya peminat

musik, yang ingin belajar instrumen musik setelah dewasa dan sebuah kebijakan

instansi musik untuk tidak menutup jalur peminat musik di usia dewasa dalam

bentuk proses pembelajaran instrumen pada sebuah instansi atau lembaga musik

khususnya Pelajar musik pada usia dewasa.

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

15

Instansi juga membuat sebuah pembelajaran biola yang berbentuk kelas

yang terdiri dari 8 murid dan 1 pengajar biola. Pembelajaran ini dilakukan karena

banyaknya anak yang lebih senang bermain bersama teman-temannya, proses

pembelajaran ini selama 45-60 menit dan lebih kepada bentuk ansambel dengan

memakai melodi yang sama dalam praktik pembelajarannya. Pembelajaran musik

yang di lakukan sebuah instansi, lebih kepada target sebuah kurikulum

pembelajaran yang akan diujiankan dua kali selama setahun yang diawali pada

sebuah tingkatan (great) pra dasar 1 dan 2, dasar 1 sampai 4, menengah 1 dan 2,

lanjut 1 dan 2, hal ini dilakukan selama anak masih belajar pada sebuah instansi

musik. waktu yang dihabiskan anak untuk mencapai tingkatan lanjut 2 selama 5

tahun.

Universitas atau institut, sekolah, serta instansi atau lembaga musik yang

ada di Indonesia, lebih mengkhususkan pada sebuah praktik instrumental yang

didukung oleh sebuah pelajaran teori, solfegio, sejarah, analisis, chamber atau

ensambel, praktik instrumen biola adalah salah satu instrumen yang dipelajari di

sebuah universitas, sekolah maupun instansi.

Maka melalui permasalahan-permasalahan ini penulis ingin meneliti sebuah

metode pembelajaran praktik instrumen biola melalui buku panduan pembelajaran

instrumen biola yang dikhususkan penulis pada tiga buku panduan: (a) A Tune A

Day, (2) Suzuki Violin, serta (3) Kurikulum ABRSM pada sebuah teknik dan lagu,

yang terdapat pada buku-buku tersebut. Kemudian penulis memfokuskan pada

buku panduan A Tune A Day 1 (Satu), yang mana terdiri dari buku 1 (satu) dan 2

(dua), Suzuki Violin 1 yang terdiri dari buku 1 (satu) sampai 8 (delapan) serta

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

16

Kurikulum ABRSM pada buku 1 yang terdiri dari buku 1 (satu) sampai 8 (delapan).

Hal ini akan diteliti oleh penulis pada musik program yang terdapat pada sekolah

Chandra Kusuma School. Sekolah ini memiliki kelas biola dan sebuah instansi

musik IPAC (Inspire Perfoming Arts Centre), sebuah instansi musik dibawah

pimpinan Chandra Kusuma School yang berfungsi tempat privat musik yang

dilakukan hanya satu persatu dalam pembelajaran praktik instrumen melalui guru

dan murid.

Seni budaya merupakan salah satu pelajaran yang terdapat di sekolah

Chandra Kusuma School. Mata pelajaran seni budaya meliputi bidang seni rupa,

tari, musik. Pada pembahasan seni musik biasanya peserta didik mendapatkan

pokok pembahasan sejarah musik, musik populer, dan mempelajari cara membaca

notasi angka dan notasi balok. Begitu pula peserta didik juga dapat mempelajari

alat musik seperti, rekorder, pianika, angklung, dan guitar, serta membahas materi

tentang musik. Sekolah Chandra Kusuma School juga mempunyai guru praktik

musik juga biasanya memanfaatkan proses pembelajaran ekstrakurikuler ataupun

mata pelajaran wajib dalam bidang musik pada siswa yang ingin belajar musik

secara lebih serius. Misalnya marching band, band, komposisi, ataupun

mempelajari alat intrumen klasik sepreti violin, viola, cello, flute, guitar, dan

piano.

Siswa-siswi Sekolah Chandra Kusuma School dapat memilih berbagai

instrumen musik untuk musik program. Sekolah Chandra Kusuma School

menggunakan mata pelajaran ekstrakurikuler untuk dapat mempelajari alat musik

klasik dan tradisional. Adapun alat musik yang digunakan dalam pembelajaran

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

17

yaitu mempelajari alat musik angklung, pianika, rekorder, violin, viola, cello,

kontra bass, flute, piano, paduan suara, dan komposisi. Prosesnya melibatkan guru-

guru yang mempunyai kemampuan secara individu untuk memainkan alat musik

tersebut. Proses pembelajaran musik di sekolah Chandra Kusuma School

merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan

siswa sebagai peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan

fasilitas pendidikan yang telah disediakan. Pembelajaran ini bertujuan untuk

meningkatkan pekembangan otak, sains, dan musikalitas peserta didik. Hal ini

dapat dilihat pada fungsi dan tujuan pembelajaran tersebut, dimana peserta didik

tersebut dibentuk untuk dijadikan sebagai pemain orkes di dalam sebuah kelompok

orkestra kecil.

Sekolah Candra Kusuma School dan IPAC yang terletak di Kota Medan

yang menggunakan metode pembelajaran biola melalui teknik dan sebuah lagu

diambil dari buku panduan A Tune A Day, Suzuki Violin, dan Kurikulum ABRSM

untuk mendukung proses pembelajaran biola sebagai pelajaran musik program dan

privat di Sekolah Chandra Kusuma School dan IPAC. Oleh sebab itu dalam tesis

ini akan diangkat dengan judul: “Penerapan Pembelajaran Praktik Biola Melalui

Tiga Buku Karya Harfurg, Suzuki, dan ABRSM pada Tingkatan Pradasar dan

Dasar I di Chandra Kusuma School.”

Penulis hanya memfokuskan pada buku panduan satu saja dikarenakan

penulis akan meneliti penerapan metode tersebut di Sekolah tersebut, hasil

penelitian penulis melalui ketiga metode yang dilaksanakan dan diaplikasikan oleh

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

18

tenaga pengajar untuk great pradasar dan dasar satu melalui ketiga buku panduan

tersebut.

1.2 Pokok Permasalahan

Adapun pokok permasalahan atau pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

bagaimana penerapan pembelajaran biola melalui tiga buku karya Harfurg,

Suzuki dan Kurikulum ABRSM di Chandra Kusuma School?

Pokok masalah tersebut nantinya akan dijawab dengan jawaban-jawaban

yang bersifat dekriptif dan analitis. Di antaranya adalah bagaimana teknik

membaca notasi dan mempraktikkannya di instrumen biola, begitu pula teknik-

teknik legato, staccato, detache, spiccato, dan lainnya dalam pembelajaran biola

ini. Begitu pula tangan kanan gesekan dan tangan kiri penjarian pada tahap pra

dasar dan dasar satu untuk sebuah pembelajaran praktik instrumen biola. Deskripsi

lainnya adalah bagaimana penerapan pembelaran yang memadukan tiga jenis buku

sekali gus.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian penerpan ketiga metode pembelajaran instrumen

biola melalui buku panduan ini adalah sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui hasil penerapan metode biola A Tune A Day, Suzuki Violin

dan Kurikulum ABRSM di Sekolah Candra Kusuma School dan IPAC.

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

19

(2) Untuk memberikan kemudahan bagi guru dalam bentuk pengajaran serta

memudahkan murid mempelajari instrumen biola melalui ketiga buku panduan

tersebut melalui baik pada gesekan dan juga pada sebuah penjarian.

(3) Menggabungkan ketiga metode tersebut untuk pra dasar dan dasar 1 (satu)

untuk pembelajaran biola.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di ambil dari penelitian yang diwujudkan dalam bentuk tesis ini

adalah sebagai berikut:

(1) Menambah referensi tentang instrumen (khususnya biola).

(2) Sebagai bahan masukan bagi pembaca khususnya mahasiswa, pelajar, dan

penikmat musik, agar dapat mengetahui permasalahan pada instrumen biola

dalam konteks permainan biola.

(3) Menambah pengetahuan bagi penulis, guru, pelajar biola serta penikmat

music lain, baik mencakup teori maupun praktik musik pada instrumen biola

(4) Penelitian ini akan bermanfaat untuk pengembangan kesenian dalam konteks

seni musik di Indonesia.

1.3.3 Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian dari ketiga metode pembelajaran adalah meneliti

metode pembelajaran baik pada sebuah lagu maupun teknik yang sesuai untuk

pembelajaran instrumen biola di Sekolah Candra Kusuma School dan ipac melalaui

ketiga buku panduan. Kemudian menggabungkan bahan-bahan yang ada pada

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

20

ketiga buku panduan baik pada lagu-lagu dan teknik serta tangga nada yang

terdapat pada buku panduan, untuk kepentingan dan permasalahan dan

mempermudah mempelajari instrumen biola baik pada teknik tangan kanan seperti

gesekan dan teknik tangan kiri pada penjarian.

Meneliti guru ketika melakukan pengajaran kepada murid dan melihat

kemampuan murid ketika memainkan lagu yang diajarkan oleh seorang guru

melalui ketiga buku panduan pada sebuah lagu, teknik serta tangga nada yang yang

terdapat pada buku panduan dengan tulisan not balok untuk pembelajaran praktik

instrumen biola.

Merevisi dan mengevaluasi sebuah metode pembelajaran yang terdapat

pada ketiga buku panduan setelah mengaplikasikan ketiga metode pembelajaran

tersebut kepada peserta didik melalui permasalahan ketika peserta didik

memainkannya serta permasalahan pengajaran yang terdapat pada guru atau

instruktur biola ketika seorang guru mengajar.

1.4 Studi Kepustakaan

Sebelum penulis mengadakan studi lapangan, terlebih dahulu penulis

mengadakan studi kepustakaan antara lain: Buku Suzuki Method menjadi referensi

penulis untuk mempermudah sebuah penjarian dalam sebuah lagu yang akan

dimainkan pelajar biola.

Keyser buku panduan teknik biola dengan penjarian dan teknik gesekan

yang membawa penulis membuat masalah pembelajaran dan antisipasi masalah.

Selanjutnya Mazas sebagai buku panduan yang memainkan sebuah teknik yang

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

21

memiliki struktur bentuk sebuh lagu. Buku tersebut menjadi referensi penulis

untuk membuat sebuah teknik dengan melodi lagu daerah untuk sebuah

pembelajaran musik.

Carl Flesh buku panduan tangga nada, yang membahas permasalahan

tangga nada dengan penjarian dan posisi ketika memainkan tangga nada serta

mempermudah penjarian dengan berbagai posisi.

Wolhfath buku panduan teknik dengan permainan posisi tiga membuat

bentuk jari ketika memainkan jari. Buku panduan ini menjadi acuan penulis untuk

membuat sebuah penjarian dalam pembelajaran yang dilakukan penulis.

Kurikulum ABRSM sebagai acuan penulis untuk membuat sebuah

kurikulum serta menganalisis buku tersebut untuk kepentingan pembelajaran pada

sebuah tingkatan agar peserta didik sampai pada titik merasa terlalu sulit ketika

mempelajari instrumen biola

Suzuki violin sebagai acuan penulis ketika mengaransemen lagu daerah.

Buku Suzuki adalah buku panduan untuk siswa dalam mempelajari biola melalui

sebuah lagu yang telah diubah oleh Sinichi Suzuki melalui penjarian dan

interpretasi yang mempermudah pelajar dalam memainkannya.

Dieter Mack, dalam bukunya Ilmu melodi ditinjau dari segi budaya musik

barat (1995), pusat musik liturgi Yogyakarta, buku ini mengetengahkan analisis

melodi dari beberapa komponis musik barat disertai dengan contoh berupa

cuplikan-cuplikan rekaman.

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

22

Buku Douglass M. Green Form in Tonal Music: An Introduction to

Analysis (1979), berisikan tentang ilmu bentuk analisa musik dalam musik tonal,

beserta dengan contoh table.

Buku Ilmu Bentuk Analisa (1996) yang dikarang Karl-Edmund Prier, SJ.

Berisikan kumpulan bahan kuliah ilmu bentuk analisa musik. Kemudian disusun

dan diterbitkan dalam bentuk buku, terdiri dri lima bagian, bentuk-bentuk ganda,

bentuk sonata, bentuk polifoni, dan bentuk siklis.

Leon stein, dalam Structur & Style, The Study and analysis of Musikal

Forms (1997), menguraikan tentang musik barat dari unsur bentuk yang paling

kecil sampai pada bentuk yang besar dengan segala unsur perkembangannya.

Buku Arnold Schonberg, Struktural Fungtions of harmony (1969), berisi

tentang fungsi-fungsi struktur harmoni didalam musik diatonik barat. Buku ini

menjadi referensi bagi penulis dalam bentuk harmoni ketika penulis membuat

sebuah iringan untuk metode pembelajaran.

Benjamin Dale, Gordon Jacob & Hugo Hanson, dalam harmony,

Counterpoint & dan Improvisation (1940), jilid 1 dan 2 masing-masing terdiri dari

tiga bagian utama, mengemukakan tentang harmoni, kontrapung, dan improvisasi

khususnya pada piano.

Karya Robert W. Ottoman, Advanced Harmony, Theory and Practice

(1963), berisi tentang teori-teori lanjut tentang penyusunan nada-nada secara

vertical beserta penerapannya terhadap musik barat sampai pada abad XIX.

Buku Vincent Persichetti, Twentieth Century Harmony, Creative Aspects

and Practice (1978), merupakan salah satu buku pedoman mengenai teori harmoni

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

23

musik abad ke XX dan penerapannya dalam buku ini seluruh latihan serta

penerapan teori harmoni dilakukan dengan membuat komposisi. Bukan pada

sebuah harmoni saja melainkan juga mengandung unsur latihan membuat

komposisi musik.

Nicholas Slonimsky, dalam bukunya Thesaurus of Scales and Melodic

Patterns (1947), mengemukakan tentang pengolahan berbagai tangga nada, modus,

dan pola-pola yang bersifat melodi.

Buku Oliver Messiaen, The Technique of My Musical Language (1966)

berisi tentang teknik komposisi dan pembahasan dari karya-karya messiaen.

Karya Frank Howes, (1947), Full Orchestra, berisi mengenai evolusi dan

peran orkestra dalam musik klasik barat.

Samuel Adler, dalam bukunya The Study of Orchestration (1989), menulis

mengenai teknik orkestrasi secara menyeluruh beserta contoh dan latihannya.

Buku Langsung Jago Main Piano Otodidak, buku ini ditulis oleh Christian

J. Monoach. ST, buku ini berisikan tetang sebuah metode pembelajaran yang tidak

sama dengan pembelajaran akademisi namun lebih kepada cara cepat dalam

pembelajaran istrumen piano, buku ini menjadi contoh dan menjadi perbandingan

bagi penulis agar dapat mempercepat dan mempermudah pembelajar instrumen

khususnya instrumen biola.

Buku Ensiklopedia Musik Klasik buku ini disusun oleh Muhamad Syafiq

yang berisikan seperti kamus musik dan banyak menceritakan peradapan musik

klasik sampai pada saat ini serta menceritakan riwayat hidup composer pada jaman

klasik sampai pada masa modern saat ini.

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

24

Kamus Musik Pono Bonoe yang membantu untuk mengerti akan symbol

dan tulisan-tulisan yang terdapat pada sebuah lagu. Buku ini membantu penulis

dalam glosarium yang akan dibuat oleh penulis.

Cara Mudah dan Cepat Membaca Notasi buku ini ditulis oleh Yohanes

Andhi Kurniawan yang memengajarkan teknik pembelajaran musik melalui

membaca sebuah not serta pengajaran yang sangat mempermudah ketika membaca

sebuah notasi musik. Buku ini menjadi panduan bagi penulis ketika membuat

sebuah notasi lebih mempermudah peserta didik dan dapat sekaligus mengajarkan

peserta didik cara membaca dengan cepat baik pada not balok instrumen biola

maupun istrumen lainnya.

1.5 Landasan Teori

Dalam mengkoparasi ketiga metode pembelajaran praktik instrumen biola

yang menggunakan medium musik barat yang diambil melalui ketiga buku

panduan A tune A Day, Suzuki Violin, dan kurikulum ABRSM dibutuhkan

landasan teori yang menjadi titik-tolak penggarapan landasan teori tersebut secara

garis besar mengacuh pada buku panduan biola yang telah ada seperti teknik, lagu,

serta tangga nada.

Soemadi Suryabroto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raya Grafindo

Persada, 1995). Buku ini berisi tentang teori-teori perkembangan anak sampai

dewasa dari hasil penelitian para ahli dalam bidang Psikologi Pendidikan.

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

25

Shinichi Suzuki, Suzuki Violin School, Volume 1 Violin, Summy-Birchard,

Inc, USA, 2008. Buku ini menjabarkan tentang dasar-dasar teknik bermain biola,

yang akan mendukung dalam bab empat.

Ivan Galamian, Principles of Violin Playing & Teaching, Prentice-Hall,

New Jersey : 1985. Buku ini menjabarkan tentang dasar-dasar teknik bermain

biola, yang akan mendukung dalam bab empat.

Norman Lamb, Guide To Teaching Strings, Wm. C. Brown Publishers,

Fifth Edition, Retired California State University, Sacramento, 1990. Buku ini

memaparkan tentang definisi teknik-teknik pengajaran biola, yang akan

mendukung dalam bab empat.

Christian Heinrich Hohmann, Practical Method For The Violin, G.

Schrimer, New York/London. Buku ini menuliskan dan memaparkan tentang

contoh-contoh bentuk dasar memainkan teknik hiasan dalam permainan biola, yang

akan mendukung dalam bab empat.

Djohan dalam Psikologi Musik, (Yogyakarta, Buku Baik, 2005). Buku ini

mengenalkan masyarakat kepada psikologi musik yang relatif baru di negara kita.

Matson Alan Topper, Correting The Right Hand Bow Position For The

Student Violinist and Violist, The Florida State University School Of Music,

Valdosta, 2002. Buku ini berisi untuk mengoreksi tangan kanan untuk pemain

biola dan seseorang yang sedang belajar biola.

Dalam sebuah permainan biola terdapat sebuah teknik penjarian pada

tangga nada. Buku panduan yang sering sekali digunakan oleh pemain biola adalah

buku panduan Carl Flesch dan Polo yang mana bahan ini akan menjadi referensi

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

26

bagi penulis ketika memainkan atau sedikit memberikan perubahan untuk sebuah

pembelajaran.

Suzuki dan ABRSM adalah buku panduan untuk memainkan sebuah lagu

pada instrumen biola melalui gubahan penjarian dan gesekan yang terdapat pada

buku tersebut membuat penulis lebih dapat mempertimbangkan jari apa yang akan

di aplikasikan dan gesekan apa yang tepat pada lagu daerah yang akan digubah.

Efek Mozart Bagi Anak-Anak yang ditulis oleh Don Cambell buku ini

menceritakan tentang fungsi musik klasik bagi kreatifitas, daya pikir anak melalui

musik klasik, buku ini menjadi referensi penulis untuk mencoba melihat bagian-

bagian mana yang berperan aktif ketika mendengar atau memainkan sebuah lagu

klasik untuk metode pembelajaran musik.

Model-Model Pembelajaran mengembangakan professional guru ditulis

oleh Dr.Rusman, M.pd. buku ini menceritakan bentuk pengajaran dan strategi guru

ketika mengajar. Buku ini membantu penulis membandingkan atau mengikuti

materi pembelajaran yang akan diapalikasikan kedalam bidang musik.

Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem buku ini ditulis oleh Agus

Suprijono yang membahas bentuk pengajaran kelompok dan metode pembelajaran

kelompok, buku ini menjadi acuan penulis pada metode pembelajaran praktik

instrumen biola pada pembelajaran yang dilakukan lebih dari dua pelajar.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif (puslit2.ac.id, 2010: 26 April 2010). Langkah-langkah yang

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

27

ditempuh di antaranya mengadakan studi pustaka untuk mendapatkan sumber-

sumber atau data yang diperlukan serta melakukan pendekatan musikologis,

adapun metode-metode tersebut sangat berperan dalam penulisan metode

pembelajaran biola di Sekolah Candra Kusuma School dan IPAC untuk

melengkapi proses penulisan tentang metode pembelajaran biola di Sekolah

Candra Kusuma School dan IPAC. Yang akan diminta bantuan atau pendapat

kepada beberapa pengajar dan pemain biola, yang berguna untuk menambah dan

melengkapi data yang diperlukan. Setelah data terkumpul, data tersebut dipilah dan

dianalisis secara khusus untuk mendukung dalam penulisan tesis nantinya.

Kemudian penelitian ini di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan

data, tahap wawancara, tahap analisis data, tahap praktikum, dan tahap penulisan.

1.7 Teknik Mengumpulkan Data

Untuk mengumpulkan data, dilakukan penelitian lapangan. Penelitian

lapangan yang dimaksud disini adalah kegiatan yang penulis lakukan yang

berkaitan dengan pengumpulan data di lapangan, yang terdiri dari observasi,

wawancara, tahap analisis dan perekaman serta kerja laboratorium.

1.7.1 Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung: yaitu langsung

kepada guru, melihat guru mengajar peserta didik untuk mempelajari biola. Untuk

menjaring data-data yang diperlukan, pertimbangan, revisi, analisis dan

menggabungkan ketiga metode yang terdapat pada buku panduan, penulis akan

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

28

melakukan studi lapangan dengan cara observasi. Observasi dilakukan untuk

memperoleh kesalahan-kesalahan yang dilakukan penulis dari analisis

penggabungan metode tersebut. melalui observasi dapat peroleh gambaran yang

lebih jelas tentang permainan biola pada great pra dasar dan dasar satu dari ketiga

buku panduan tersebut yang sukar diperoleh metode lain ketika

mengaplikasikannya. Maka observasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini

adalah dengan partisipasi pengamat sebagai partisipan (insider) yaitu sebagai

pemian biola. Keuntungan cara ini adalah peneliti telah merupakan bagian yang

integral dari situasi yang dipelajarinya, sehingga kehadirannya tidak

mempengaruhi situasi itu dalam kewajarannya.

1.7.2 Wawancara

Untuk memperoleh data-data yang tidak dapat dilakukan melalui observasi tersebut

(seperti konsep etnosainsnya tentang estetika dan teknis musikalnya), penulis

melakukan wawancara. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang

sifatnya terfokus yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan biola dan tekniknya. Pada tahap ini akan dilakukan wawancara kepada

pengajar biola, guna mengetahui tingkat pemahaman bermain biola bagi para siswa

setelah menggunakan beberapa metode, dan dilakukan juga wawancara kepada

para siswa, guna mengetahui seberapa besar minat mereka dalam bermain biola.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

29

1.7.3 Tahap analisis

Dari data yang diperoleh, data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan

sesuai dengan jenisnya dan selanjutnya dilakukan analisis.

1.7.4 Perekaman

Untuk mendokumentasikan data yang berkaitan dengan perubahan metode

pembelajaran dan revisi merode tersebut, maka penulis melakukan perekaman.

Perekaman musik dan wawancara dilakukan dengan menggunakan tape recorder

merk Sony TCM 70, yang diproduksi oleh PT. Sony Amc Graha Jakarta, dengan

menggunakan kaset feroksida BASF dengan ukuran waktu 60 menit (C-60). Untuk

dokumentasi audiovisual, dipergunakan Handycam Sony.

1.7.5 Kerja Laboratorium

Pada tahapan kerja laboratorium, seluruh hasil kerja yang telah diperoleh

dari studi kepustakaan dan dari penelitian lapangan diolah, direvisi, diseleksi,

disaring untuk dijadikan sebagai data dalam analisis dang menggabungkan metode

pembelajaran ini. Data mana yang dapat dipergunakan untuk mendukung analisis

dan menggabungkan ketiga buku panduan dan data mana yang tak dapat

dipergunakan dilakukan dalam kerja laboratorium.

Guru dan pelajar biola yang telah mengaplikasikan metode tersebut dan

yang telah direkam di atas pita kaset BASF dan CD handycam, selanjutnya

ditranskripsikan dan dianalisis di laboratorium. Semua ini penulis lakukan untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

30

1.7.6 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data ini dikumpulkan data yang diperlukan yaitu

buku-buku yang berisi tentang metode pembelajaran yang sangat membantu dalam

pemaparannya.

1.7.7 Tahap Praktikum

Pada tahap ini akan dilakukan praktikum, yaitu berupa rekaman dalam

bentuk CD audio dari hasil pembelajaran biola yang dimainkan oleh Sekolah

Candra Kusuma School dan IPAC.

1.7.8 Tahap Penulisan

Dari hasil analisis dalam segi pembelajaran biola serta data yang

terkumpul, maka dilanjutkan pada tahap penyelesaian yaitu disusun menjadi suatu

karya ilmiah dalam bentuk tesis.

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

31

BAB II

PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN

EKSTRAKURIKULER BIOLA

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara

kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para

pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat

atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru (Hamilik, 2001:1).

Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan

ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Wikipedia.org/wiki/

pembelajaran, 3 Februari 2013).

Dalam pembelajaran guru harus memahami materi pelajaran yang diajarkan

sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa

dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan

siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Oleh

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

32

sebab itu diperlukan adanya teori pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas

untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas (Dewi, 2004:1).

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap

rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam hal ini pembalajaran tidak terjadi

seketika, melainkan sudah melalui tahapan rancangan. Proses pembelajaran

aktifitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar dalam suatu interaksi

edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah

dicanangkan untuk suatu tujuan tentunya setidaknya adalah pencapaian tujuan

intruksional atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan

pelajaran. Kegiatan pembelajaran yang diprogamkan guru merupakan kegiatan

integralistik antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran secara

metodologis berakar dari pihak pendidik yaitu guru, dan kegiatan belajar secara

pedagogis berakar dari pihak peserta didik (Dewi, 2004:1).

Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah

memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-

contoh kongkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan

mengalami atau mempraktekannya sendiri. Dalam proses pendidikan dan

pembelajaran pembangunan konsep semestinya tidak dilepaskan dari

pengembangan sikap dan pananaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik. Proses

pendidikan melibatkan banyak hal yaitu: (a) subjek yang dibimbing (peserta didik);

(b) orang yang membimbing (pendidik); (c) interaksi antara peserta didik dengan

pendidik (interaksi edukatif); (d) ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan

pendidikan); (e) pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (alat dan metode); (f)

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

33

cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode); (g) tempat dimana

tempat bimbingan berlangsung yaitu lingkungan pendidikan (Hartoto, 2009:1).

Cepat lambatnya pesrta didik dalam belajar biola sangat erat kaitannya

dengan metode yang dipakai karena berpengaruh dengan cocok apa tidaknya

metode itu diterapkan. Suatu metode mempunyai cara-cara yang berbeda dengan

metode yang lain sehingga harus melihat lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat. Oleh karena itu salah satu yang bertanggung jawab dalam

pendidikan adalah guru.

2.1.1 Psikologi Pendidikan

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai pikiran dan perilaku

kemudian menjadi suatu pengertian yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana

tepatnya lingkungan sensori (pendidikan musik langsung maupun tidak langsung)

dapat menghasilkan peningkatan perkembangan otak serta memperkaya hidup

manusia. Radocy dan Boyle pada tahun 1997 menjelaskan bahwa semua jaringan

saraf termasuk sensori, motor, dan koneksi antar saraf dan sebagian besar saraf

otak adalah saling berhubungan, serta merupakan bagian dari hubungan jaringan

komputer raksasa. Belajar harus meliputi peningkatan pemahaman dan efisiensi

komunikasi sejumlah unit fungsi saraf (Djohan, 2003:24).

Psikologi pendidikan sendiri adalah studi yang sistematis terhadap proses

dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan

adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.

Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

34

pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila

beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi

psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan

memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses

dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar (Supriadi, 2006:1).

Konsentrasi pada persoalan belajar yakni persoalan-persoalan yang

senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan

ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk

menguasai bidang ilmu ini supaya mereka dalam menjalankan fungsinya, dapat

menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap

berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif (Supriadi, 2006:1).

Samuel Smith telah mengadakan studi mengenai 18 buku tentang psikologi

pendidikan yang dipandang baik. Smith menggolong-golongkan persoalan yang

dikupas oleh para ahli yang diselidikinya itu menjadi 16 macam, yaitu: 1. The

science of educational psychology (ilmu psikologi pendidikan); 2. Heredity (turun-

temurun), 3. Physical structure (struktur fisik), 4. Growth (perkembangan), 5.

Behavior processes (proses perilaku), 6. Nature and scope of learning (sifat dan

ruang lingkup pembelajaran), 7. Factors that condition learning (faktor kondisi

belajar), 8. Law and theories of learning (hukum dan teori pembelajaran), 9.

Measurement: Basic principles and definitions (prinsip dasar pengukuran dan

definisi), 10. Transfer of training: subyect matter (mentransfer materi pelatihan),

11. Practical aspect of measurement (aspek praktis pengukuran), 12. Element of

statistics (unsur statistik), 13. Mental hygiene (kesehatan mental), 14. Character

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

35

education (pendidikan karakter), 15. Psychology of secondary school subject

(psikologi sekolah menengah subjek), dan 16. Psychology of elementary school

subject (psikologi subjek SD) (Suryabrata, 2002: 2-3).

Dari enam belas poin di atas yang dapat digunakan dalam pembelajaran

biola yaitu: struktur fisik, ruang lingkup pembelajaran, faktor kondisi belajar,

materi pelatihan atau pembelajaran, dan kesehatan mental. Dalam pembelajaran

biola struktur fisik (anatomi) sangat penting kaitannya dengan metode apa yang

cocok digunakan, sedangkan ruang lingkup pembelajaran dan faktor kondisi

belajar sangat penting kaitannya dengan keinginan dan kepuasan saat seseorang

berlatih dan bermain.

Umumnya orang beranggapan bahwa pendidik adalah sosok yang memiliki

sejumlah besar pengetahuan tertentu dan berkewajiban menyebarluaskannya

kepada orang lain. Demikian juga subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok

yang bertugas mengkonsumsi informasi-informasi dan pengetahuan yang

disampaikan pendidik. Semakin banyak informasi pengetahuan yang mereka serap

atau simpan semakin baik nilai yang mereka peroleh dan akan semakin besar pula

pengakuan yang mereka dapatkan sebagai individu terdidik (Supriadi, 2006:1).

Anggapan-anggapan seperti ini mesti sudah berusia cukup tua, tidak dapat

dipertahankan lagi. Fungsi pendidik memberikan informasi pengetahuan sebanyak-

banyaknya kepada subjek didik dan fungsi subjek didik menyerap dan mengingat-

ingat keseluruhan informasi itu semakin tidak relevan lagi. Mengingat bahwa

pengetahuan itu sendiri adalah sesuatu yang dinamis dan tidak terbatas. Dengan

kata lain pengetahuan-pengetahuan hanya bersifat sementara dan berubah-ubah,

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

36

tidak mutlak. Gugus pengetahuan yang dikuasai dan disebarluaskan saat ini secara

relatif. Mungkin hanya berfungsi untuk saat ini dan tidak untuk lima hingga

sepuluh tahun ke depan. Karena itu, tidak banyak artinya memberikan informasi

pengetahuan kepada subjek didik apalagi bila hal itu terlepas dari konteks

pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Namun demikian bukan berarti fungsi

tradisi pendidik untuk menyebarkan informasi pengetahuan harus dipupuskan sama

sekali. Fungsi ini perlu dipertahankan, tetapi harus dikombinasikan dengan fungsi-

fungsi sosial yang lebih luas, yaitu membantu subjek didik untuk memadukan

informasi-informasi yang terpecah-pecah dan tersebar ke dalam satu falsafah yang

utuh. Dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa menjadi seorang pendidik

dewasa ini berarti juga menjadi “penengah” di dalam perjumpaan antara subjek

didik dengan himpunan informasi faktual yang setiap hari mengepung kehidupan

mereka (Supriadi, 2006: 1).

Seorang pendidik harus mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi

pengetahuan tertentu dan mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-

waktu diperlukan oleh subjek didik. Dengan perolehan informasi pengetahuan

tersebut, pendidik membantu subjek didik untuk mengembangkan kemampuannya

mereaksi dunia sekitarnya. Pada momentum inilah tindakan belajar dalam

pengertian yang sesungguhya terjadi, yakni ketika subjek didik belajar mengkaji

kemampuannya secara realistis dan menerapkannya untuk mencapai kebutuhan-

kebutuhannya (Supriadi, 2006:1).

Deskripsi di atas terlihat bahwa indikator dari satu tindakan belajar

dikatakan berhasil apabila subjek didik telah mengembangkan kemampuannya

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

37

sendiri. Lebih jauh lagi bila subjek didik berhasil menemukan dirinya sendiri

menjadi dirinya sendiri. Faure pada tahun 1972 menyebutnya sebagai “learning to

be” (Supriadi, 2006:1).

Tugas pendidik untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi

berlangsungnya tindakan belajar secara efektif. Kondisi yang kondusif itu tentu

lebih dari sekedar memberikan penjelasan tentang hal-hal yang termuat di dalam

buku teks, melainkan mendorong, memberikan inspirasi, memberikan motif-motif

dan membantu subjek didik dalam upaya mereka mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan (Supriadi, 2006:1).

Bagi beberapa pserta didik, belajar memainkan alat musik berarti

mempelajari sebuah repertoar yang telah tertulis untuk sebuah alat musik.

Kebanyakan pendidikan menggunakan orientasi visual untuk memperkenalkan

lagu baru yang dimainkan dengan membaca dan berlatih beberapa sesi yang

biasanya dalam rangka mempersiapkan sebuah konser atau menjelang ujian. Pada

kasus seorang pemain musik yang sudah ahli dan mencapai tingkat tinggi, yang

familiar dengan notasi sebagai hasil dari berbagai jenis latihan, sangat

memungkinkan baginya untuk mendalami musik dan mempertunjukannya melalui

memori tanpa bantuan notasi musik. Esensi dari pendekatan ini adalah orientasi

visual dimana seorang musisi belajar memainkan musik dengan cara membaca dan

belajar notasi musik (Djohan, 2003:177-178).

Fungsi pendidik sebagai motivator, inspirator, dan fasilitator dapat

dilakukan dengan baik, maka pendidik perlu memahami faktor-faktor yang dapat

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

38

mempengaruhi proses dan hasil belajar subjek didik. Faktor-faktor itu lazim

dikelompokkan atas dua bagian, yaitu:

2.1.1.1 Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor metode pembelajaran, faktor

lingkungan, dan faktor kondisi individual peserta didik. metode pembelajaran

menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai peserta didik.

Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian metode

pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik, juga melakukan gradasi

materi pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompleks.

Faktor lingkungan yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial

juga perlu mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih

efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula belajar pada pagi hari selalu

memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan

sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga kurang kondisif bagi proses dan

pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam bermain musik seseorang harus

fokus dan konsentrasi dengan apa yang dia pelajarinya, karena tidak mungkin

seseorang bermain musik dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Faktor fisiologis lainnya yang berpengaruh terhadap proses dan hasil

belajar adalah kondisi individual subjek didik sendiri. Subjek didik yang berada

dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang

memadai untuk memulai tindakan belajar (Supriadi, 2006: 2).

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

39

Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar

jumlahnya banyak dan masing-masingnya tidak dapat dibahas terpisah. Perilaku

individu termasuk perilaku belajar yang merupakan totalitas penghayatan dan

aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala

seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.

2.1.1.2 Perhatian

Peserta didik yang memberikan perhatian intensif dalam belajar akan

memetik hasil yang lebih baik. Perhatian intensif ditandai oleh besarnya kesadaran

yang menyertai aktivitas belajar. Perhatian intensif subjek didik ini dapat

dieksploitasi2 sedemikian rupa melalui strategi pembelajaran tertentu (Supriadi,

2006:2). Seperti menyediakan materi pembelajaran yang sesuai dengan peserta

didik (metode), seperti memberikan perhatian lebih ketika seorang peserta didik

bosan atau kesulitan dalam suatu teknik atau lagu.

2.1.1.3 Pengamatan

Pengamatan adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui

penglihatan, pendengaran, perabaan, pembauan, dan pengecapan. Pengamatan

merupakan gerbang baik masuknya pengaruh dari luar ke dalam individu subjek

didik, karena itu pengamatan penting artinya bagi pembelajaran (Supriadi,

2006:2).

2Pendayagunaan atau pemanfaatan

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

40

Seseorang belajar musik penglihatan dan pendengaran adalah dua hal yang

tidak dapat terpisahkan. Penglihatan digunakan untuk belajar dan membaca notasi

sedangkan pendengaran sangat penting untuk membedakan benar atau tidaknya

nada (intonasi).

2.1.1.3 Ingatan

Secara teoretis, ada tiga aspek yang berkaitan dengan berfungsinya ingatan,

yaitu: 1. menerima kesan, 2. menyimpan kesan, dan 3. mereproduksi kesan.

Mungkin karena fungsi-fungsi inilah, istilah ingatan selalu didefinisikan sebagai

kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan. Kecakapan

menerima kesan sangat sentral peranannya dalam belajar. Melalui kecakapan inilah

subjek didik mampu mengingat hal-hal yang dipelajarinya. (Supriadi, 2006:2).

Pengembangan teknik pembelajaran juga lebih mengesankan bagi subjek

didik, terutama untuk materi pembelajaran yang berupa rumus-rumus atau urutan-

urutan lambang tertentu, contoh yang menarik adalah mengingat tanda mula dalam

tangga nada 1# G (gudeg), 2# D (djogja), 3# A (amat), 4# E (enak) dan sebagainya

(Supriadi, 2006: 2).

Hal lain dari ingatan adalah kemampuan menyimpan kesan atau mengingat.

Kemampuan ini tidak sama kualitasnya pada setiap subjek didik. Namun demikian,

ada hal yang umum terjadi pada siapapun juga, bahwa setelah seseorang selesai

melakukan tindakan belajar, proses melupakan akan terjadi. Hal-hal yang

dilupakan pada awalnya berakumulasi dengan cepat, lalu kemudian berlangsung

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

41

semakin lamban, dan akhirnya sebagian hal akan tersisa dan tersimpan dalam

ingatan untuk waktu yang relatif lama (Supriadi, 2006:2).

Untuk mencapai proporsi yang memadai untuk diingat, menurut kalangan

psikolog pendidikan, peserta didik harus mengulang-ulang hal yang dipelajari

dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Implikasi pandangan ini dalam proses

pembelajaran sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi peserta didik untuk

mengulang atau mengingat kembali material pembelajaran yang telah

dipelajarinya. Hal ini, dapat dilakukan melalui pemberian tes setelah satu

submaterial pembelajaran selesai (Supriadi, 2006:2).

2.1.1.5 Berpikir

Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan

konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung

melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang

tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-perngertian.

Kemampuan berpikir pada manusia alamiah sifatnya. Manusia yang lahir

dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini dengan

tingkat yang reletif berbeda. Jika demikian, yang perlu diupayakan dalam proses

pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini dan bukannya

melemahkannya. Para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada

pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan

mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berpikir mereka, seperti

dalam belajar biola untuk pemula diajarkan tangga nada A Mayor dan banyak dari

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

42

mereka bertanya dan bahkan mencari sendiri tangga nada yang lain seperti tangga

nada D dan G. Pembelajaran seperti ini akan menghadirkan tantangan psikologi

bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.

2.2.1.6 Motif

Motif adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motif boleh jadi timbul dari rangsangan

luar, seperti pemberian hadiah bila seseorang dapat menyelesaikan satu tugas

dengan baik. Motif semacam ini sering disebut motif ekstrensik, tetapi tidak jarang

pula motif tumbuh di dalam diri subjek didik sendiri yang disebut motif intrinsik.

Misalnya, seorang subjek didik gemar berlatih biola karena dia memang ingin lebih

terampil dalam bermain biola (Supriadi, 2006:3).

Dalam konteks belajar, motif intrinsik tentu selalu lebih baik dan biasanya

berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motif intrinsik tidak cukup potensial

pada peserta didik, pendidik perlu menyiasati hadirnya motif-motif ekstrinsik.

Motif ini bisa dihadirkan melalui penciptaan suasana kompetitif di antara individu

maupun kelompok peserta didik. Suasana ini akan mendorong subjek didik untuk

berjuang atau berlomba melebihi yang lain. Namun demikian, pendidik harus

memonitor suasana ini secara ketat agar tidak mengarah kepada hal-hal yang

negatif.3

Motif ekstrinsik bisa juga dihadirkan melalui siasat “self competition”,

yaitu menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik. Melalui grafik ini,

3Intrinsik artinya di dalam, ekstrinsik artinya adalah di luar.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

43

setiap subjek didik dapat melihat kemajuan-kemajuannya sendiri dan sekaligus

membandingkannya dengan kemajuan yang dicapai teman-temannya. Dengan

melihat grafik ini, subjek didik akan terdorong untuk meningkatkan prestasinya

supaya tidak berada di bawah prestasi orang lain (Supriadi, 2006:3).

2.2 Ekstrakurikuler

Hampir semua Sekolah dasar, Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas di tanah air memiliki ekstrakurikuler. Kegiatan diluar jam pelajaran itu

menawarkan sejumlah pelatihan sesuai bakat dan minat siswa. Ekstrakurikuler

biasanya dilaksanakan satu kali dalam satu minggu selama satu setengah sampai

dua tahun. Pelatih atau guru pengajar ekstrakurikuler kebanyakan guru sekolah

yang bersangkutan. Sekolah yang mampu biasanya mendatangkan pelatih

profesional dari luar.

Ekstrakurikuler sendiri adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau

universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada

setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan

ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,

dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini

diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk

merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini

sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian,

dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu

sendiri (Wikipedia.org/wiki/pembelajaran: 14 Februari 2013).

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

44

Terdapat beberapa syarat yang mendasari pembentukan ekstrakurikuler,

yaitu:

1. a. Adanya pembina atau pembimbing dalam ekstrakurikuler tersebut, b. Adanya

seksi OSIS yang mengurusi ekstrakurikuler tersebut, c. Memiliki sejumlah

anggota, d. Disetujui oleh sekolah (Wikipedia.org/wiki/pembelajaran: 14 Februari

2013).

Ekstrakurikuler dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Ekstrakurikuler olah

raga, seni, hobi, penalaran, dan cinta bangsa dan tanah air (CBTA). Ekstrakurikuler

yang meliputi kesenian adalah biola, tari, batik, dan paduan suara. Sekolah

Chandra Kusuma School terdapat ekstrakurikuler biola yang sering juga disebut

(Musik Program) yang termasuk dalam ekstrakurikuler seni.

Musik program biola menjadi salah satu kegiatan ekstra yang banyak

diminati dalam bidang seni musik yang mempelajari sebuah instrumen. Musik

program instrumen biola ini sendiri terbentuk dari keinginan siswa dengan seni

musik khususnya instrumen biola biola. Di dalam pelaksanaan musik program

biola diterapkan sistem ansembel yaitu bermain secara bersama-sama dalam satu

kelas. Ansambel biola selalu aktif dalam acara-acara sekolah, seperti masa

orientasi siswa (MOS), penyambutan pelajar dari luar negeri, dan acara lainnya.

Musik program biola memiliki lebih dari 50 peserta didik yang dibagi

setiap kelas 8 siswa dan satu pengajar biola yaitu pemula dan lanjut. Setiap kelas

memiliki keterampilan yang berbeda, untuk pemula biasanya peserta didik yang

belum bisa memainkan tetapi mempunyai keinginan untuk belajar biola. Untuk

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

45

kelas lanjut biasanya peserta didik yang sudah mampu memainkan lagu-lagu kecil,

tangga nada, serta teknik-teknik dasar bermain biola.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler sangat baik

untuk mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan peserta didik di

berbagai bidang di luar bidang akademik sehingga peserta didik dapat menyalurkan

bakat dan minat pada tempatnya.

Adapun silabus progam pembelajaran musik klasik dengan instrumen biola

Chandra Kusuma School sebagai berikut: 1. Program pembelajaran diproyeksikan

untuk satu semester (6 Bulan) yang terbagi pada semua tingkatan kelas baik pada

TK dan SD sampai pada SMP dan SMA. 2. Materi pembelajaran diambil dari

buku A tune a day, Suzuki dan kurikulum ABRSM dan diperkaya dengan repertoar

yang relevan seperti partitur orkestra maupun lagu-lagu lainnya yang diaranemen

dan ditukis dalam bentuk not balok. 3. Pengajar dipersilahkan melakukan

pengembangan materi pembelajaran. Rincian pembagian pembelajaran: a.

Organologi/pengenalan instrument menggesek, b. Fingering/penjarian, c. Nilai

nada, d. Scale/tangga, e. nada etude/teknik, f. Lagu, g. Bermain duet, kwartet,

ansambel, h. Ujian dan konser.

2.2.1 Tujuan Pendidikan Ekstrakurikuler (Musik Program) Biola Sekolah

Chandra Kusuma School

Sekolah Chandra Kusuma School merupakan lembaga pendidikan, yang

menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan,

kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

46

secara berkoordinasi dan terarah. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat

mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Dalam pembinaan peserta didik di sekolah Sekolah Chandra Kusuma School,

banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan

yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan,

keterampilan kearah pengetahuan yang lebih maju. Salah satu wadah pembinaan

peserta didik di sekolah Sekolah Chandra Kusuma School adalah kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari

atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang

beragam peserta didik dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.

Kegiatan-kegiatan peserta didik di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di

sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum

(muttaqinhasyim.wordpress.com: 14 Februari 2013).

Kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan

ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga proses pembelajaran biola berjalan

dengan baik. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah Sekolah

Chandra Kusuma School dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan tingkat

kecerdasan peserta didik. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang

terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahkan dapat dilaksanakan di antara

penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

47

penting dari kurikulum sekolah (Amal, 2005: 378). Secara garis besar kegiatan

ekstrakurikuler mempunyai tiga tujuan dasar, yaitu: a. Pembinaan minat dan bakat

siswa, yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat membina dan

mengembangkan minat yang ada pada peserta didik serta memupuk bakat yang

dimiliki peserta didik. b. Sebagai wadah di sekolah, dengan aktifnya siswa dalam

kegiatan ekstrakurikuler, secara otomatis peserta didik telah membentuk wadah-

wadah kecil yang di dalamnya akan terjalin komunikasi antar peserta didik dan

sekaligus dapat belajar dalam mengorganisir setiap aktivitas kegiatan

ekstrakurikuler. c. Pencapaian prestasi yang optimal, beberapa cabang

ekstrakurikuler baik secara perorangan maupun kelompok diharapkan dapat meraih

prestasi yang optimal, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah

(ekskulabsky. multiply.com: 14 Februari 2013).

Akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan

ekstrakurikuler secara garis besar adalah sebagai wadah pembinaan minat dan

bakat peserta didik di sekolah, dan pencapaian prestasi yang optimal dan didasari

atas tujuan dari pada kurikulum sekolah.

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

48

BAB III

ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN BIOLA, TEKNIK DASAR

PERMAINAN BIOLA, TEKNIK TANGAN KIRI DAN KANAN,

PERKEMBANGAN BIOLA DIINDONESIA, BIOLA

DI SEKOLAH CHANDRA KUSUMA SCHOOL

3.1 Asal-Usul dan Perkembangan Biola

Pada mulanya biola digunakan bersama instrumen musik lain untuk

mengiringi tarian. Saat itu biola dianggap sebagai alat musik dari kalangan bawah

namun kemudian menjadi instrumen solo selama abad ke-17. Biola berasal dari

Italy pada sekitar tahun 1500-an. Instrumen gesek mungkin berasal dari instrumen

seperti Viele, fiedel, rebec, dan dari Lira da braccio pada masa Renaissans.

Walaupun demikian tampaknya ada instrumen lain bernama Viol dengan enam

dawai di Eropa, yang telah ada sebelum biola dan keberadaanya berdampingan

dengan rebec dan keluarganya selama sekitar 200 tahun.

Pada tahun 1600 an biola memperoleh penghargaan yang lebih baik setelah

digunakan sebagai instrumen pengiring opera-opera Italia seperti Orfeo (1607)

karya Claudio Monteverdi, dan melalui Raja Louis Perancis ke XIII yang

membentuk kelompok pemusik, 24 violos du rei (‘’raja 24 biola’’) pada tahun

1626. Biola bekembang baik sepanjang jaman Barok (1600-1750) dalam

karyakarya dari para pencipta seperti Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, dan

Giuseppe Tartini di Itali, Heinrich Biber, serta Georg Philipp Telemann dan Johann

Sebastian bach di Jerman. Biola menjadi dasar dari alat musik solo concerto,

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

49

concerto grosso, sonata, trio sonata, dan cocok sebagus yang digunakan dalam

opera.

Gambar I biola dengan alat gesek biola

Para pembuat biola pertama yang berasal dari Italia Utara di antaranya ialah

Gasparo da Salo (1540-1609) dan Giovanni Maggini (1579-1630?) dari Brescia,

dan Andrea Amati dari Cremona. Pada abad ke-17 dan ke-18 telah ada bengkel

pembuat biola di Italia, yaitu dari Antonio Stradivari dan Giuseppe Guarneri dari

Cremona dan seorang orang Austria Jacob Stainer.

Biola terdahulu berukuran lebih pendek, leher biola lebih tebal dan kurang

membelok kebelakang dari permukaan biola papan jari yang lebih pendek kamnya

lebih datar dan dawainya terbuat murni dari dari usus binatang. Busur biola yang

pertama juga memiliki desain berbeda dengan biola sekarang. Perubahan

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

50

konstruktif yang mendasar, yang menghasilkan bunyi lebih keras, nyaring, dan

nada yang lebih bagus, terjadi pada abad ke 18 dan 19.

Pada pertengahan abad ke-18 biola adalah instrumen solo terpopuler di

Eropa. Biola juga dijadikan alat musik pada orkestra, alat yang paling penting

dimainkan era Barok dan Klasik(1750-1820); dan pada orkestra modern juga masih

menjadi alat yang paling penting untuk dimainkan. Kelompok biola berkembang

dengan jumlah lebih dari pemainnya yang dimainkan di ruang kecil terdiri dari dua

biola, viola dan cello.

Gambar II Pemain biola dunia, Yehudi Menuhin

Selama abad ke-19 pemain biola yang melegenda di seluruh Eropa, di

antaranya ialah Giovanni Viotti dan Nicolo Paganini, Louis Sphor dan Joseph

Joachim dari Jerman, Pablo de Sarasate dari Spanyol, dan Henri Vieuxtemps dan

Eugene Ysaye dari Belgia. Pada abad ke-20 biola mencapai nilai artistik yang baru

dan teknik yang tinggi di tangan para pemain biola Amerika, Isaac Stern dan

Yehudi Menuhin, keturunan Austria Fritz Kreisler, keturunan Rusia Jascha Heifetz,

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

51

Mischa Elman dan Nathan Milstein yang menjadi penduduk Amerika, biolis

Hongaria Joseph Szigeti, dan David Oitsrakh dari Rusia. Di antara para pencipta

tunggal dan para pencipta karya-karya untuk biola adalah Bach, Wolfgang

Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven; di Austria ada Franz Schubert,

Jerman diwakili oleh Johannes Brahms, Felix Mendelssohn, dan Robert Schumann,

dan dari Rusia ialah Peter llyich Tchaikovsky di era yang penuh dengan

keromantisan; Claude Debussy meakili Perancis, sedangkan untuk Austria ialah

Arnold Schoenberg, dari Hungaria ialah Bela Bartok, dan Rusia diwakili oleh Igor

Stravinsky pada abad ke 20.

3.1.1 Konstruksi Biola

Panjang biola normal (berukuran 4/4) mencapai 60 cm. Walaupun demikian

ada juga yang lebih kecil, yaitu berukuran 3/4 dan 1/2 yang dapat dimainkan oleh

pelajar yang masih muda. Biola adalah salah satu dari keluarga instrumen gesek

yang lain yaitu, biola alto, cello dan kontrra bas. Di antara instrumen musik gesek,

biola termasuk instrument yang memiliki titinada tertinggi. Busur penggesek (bow)

biola terdiri dari tongkat, kurang lebih sepanjang 75 cm, dengan bulu-bulu kuda

yang direntangkan di antara kedua ujung tongkat penggesek. Konstruksi yang

terdapat pada seluruh keluarga instrument gesek pada dasarnya tidak berbeda

dengan konstruksi biola. Walaupun demikian cello dan kontra bas memiliki

tongkat penyanggah di bagian bawahnya (akan dijelaskan kemudian). Secara detail

bagian-bagian biola meliputi:

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

52

Gambar III Anatomi instrumen Biola

a. Table/ Belly (perut).

b. Ribs, atau papan samping yang memisahkan di antara papan

depan (table) dengan papan belakang.

c. Neck, yaitu leher di antara bagian kepala (peg box) dan badan

(table) biola.

d. Peg box, kotak penala yang berada di bagian kepala.

e. Scroll, hiasan ukir di ujung bagian kepala yang menyerupai

gulungan kain.

f. Tail, yaitu penambat ujung dawai-dawai di bagian bawah

perut (table).

g. Bridge, yaitu keping pembatas tegangan dawai-dawai yang

berada di antara tail dan nut atau batas pada pangkal peg box.

Seksi Gesek

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

53

h. Fingerboard, yaitu bidang yang terdapat di bagian depan

leher yang terbentang hingga kira-kira pertengahan belly.

i. Lobang suara.

Pada bagian belly terdapat dua buah lubang suara berbentuk tanda dinamik

Forte (f). Biola mempunyai 4 dawai dengan diameter yang berbeda. Pada mulanya,

dawai biola terbuat dari usus binatang, namun pada masa kini telah diganti oleh

helaian kawat tipis dari baja. Untuk dawai-dawai berdiameter besar dilapisi oleh

gulungan semacam perak. Dawai dengan diameter terbesar ditala untuk nada G

(jarak interval 4 di bawah C).

3.1.2 Nada-nada Biola pada Posisi Senar Lepas

Penomoran dawai biola mulai dari yang terbawah sehingga dawai ini biasa

dawai ke-4 atau G. Dawai ke-3 di bawahnya, ditala satu kwint lebih tinggi

sehingga berbunyi D. Demikian selanjutnya, dua dawai lain di bawahnya ditala

satu kwint ke atas yaitu nada A untuk dawai kedua dan nada E untuk dawai

pertama. Dawai biola pada mulanya dibuat dari usus binatang. Guna menghasilkan

bunyi yang nyaring dan kuat maka di jaman modern ini dawai dibuat dari baja

dengan proses pembuatannya menggunakan teknologi canggih.

3.1.3 Karakter suara dan register biola

Di antara karakteristik terbaik biola adalah bunyi yang mendesing dan bisa

dimainkan dengan cepat, bisa dimainkan dengan baik seperti melodi-melodi yang

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

54

ada pada lirik lagu. Para pemain biola juga bisa menciptakan efek yang bagus

dengan tekhnik berikut ini dengan menggunakan jari tanpa stik, dengan memetik

senar-senarnya dengan mengulang satu nada yang sama atau dua nada yang sama

dengan cepat, menggesek stik pada senar-senarnya dengan cepat.

Salah satu teknik biola dikenal dengan istilah sul panticello, bermain

dengan stik yang didekatkan dengan kamnya untuk menghasilkan bunyi yang

ringan, suara seperti kaca seperti col legno, bermain dengan stik yang dari kayu,

harmoni dengan meletakkan jari-jari dari tangan kanan pada bagian-bagian tertentu

dari senarnya untuk menghasilkan bunyi yang ringan, seperti bunyi seruling dan

glissando, gerakan luwes yang teratur dari jari tangan kiri ke atas dan kebawah

senar untuk menghasilkan nada naik turun. Register biola adalah yang tertinggi di

antara instrumen gesek, yaitu dari nada G (baca: g kecil) sampai C3 (baca: c tiga).

3.2 Perkembangan Biola di Indonesia

Perkembangan instrumen biola di Indonesia memiliki perkembangan yang

sangat pesat. Dikarenakan banyaknya para penikmat musik yang menyukai suara

instrumen biola serta timbulnya kesadaaran orang tua yang memberikan

kesempatan pada anaknya mempelajari musik melalui instrumen tersebut membuat

biola menjadi instrumen yang tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia.

Tidak sedikit Penikmat musik instrumen biola di Indonesia menikmati

musik saat ini melalui sebuah orkestra yang dilakukan 30-60 pemain dari berbagai,

Orkestra di Indonesia pada saat ini memiliki sebuah peranan sebagai acara hiburan

untuk mengiringi artis ibukota seperti Agnes Monika, Gita Gutawa, Titiek Puspa,

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

55

Ryo Domara, Chrisye, Ebiet G Ade, vina panduwinata dan tanto Wiyahya tidak

terlepas juga pada grup band ternama di Indonesia seperti Kotak, Gigi, The

Changcuters, Slank dan banyak lagi grup band lainnya yang sering diiringi sebuah

orkestra dalam sebuah pertunjukan, hal ini dapat terjadi apabila pemimpin orkestra

dapat mengaransir lagu yang dimainkan grup band dikombinasikan pada orkestra

begitu pula pada vocal solo yang diaransir pada iringan orkestra.

Orkestra yang ada diIndonesia yang sering sekali membawakan karya-

karya klasik adalah Nusantara Symphony Orkestra (NSO) yang dipimpin oleh

Edward Van Ness, Twilite Orkestra (TO) yang dipimpin oleh Addie MS dan juga

Orkes Symphony ISI Yogyakarta yang terdiri dari mahasiswa Institut Seni

Indonesia dibawah asuhan Budhi Ngurah, Pipin Garibaldi, Edward Van ness, Surti

Hadi, dan Dosen yang ikut serta di dalamnya.

Penamaan sebuah orkestra di Indonesia sangatlah muda, dimana orang

yang dapat memimpin orkestra dan mengaransir sebuah lagu untuk orkestra dapat

mengatas namakan orkestra tersebut namanya, seperti andreas orkestra, salah

seorang seorang mahasiswa Universitas Pelita Harapan Jakarta yang menamakan

orkestra namanya sendiri, Dwiki Darmawan Orkestra, Surya Vista Orkestra kota

semarang, Erwin Gutawa Orkestra, Ony orkestra dan Banyak lagi nama sebuah

orkestra yang terdapat pada kota Surabaya, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Jogja.

Namun tidak sedikit pula yang menamakan sebuah orkestra menambahkan

philharmoni dan menunjukkan sebuah kota asal orkestra itu terbentuk seperti Jogja

philharmoni orkestra (Jophilo), Jakarta Philharmoni Orkestra (JPO), Surabaya

Symphony orkestra (SSO), dan lain-lain. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

56

sangat banyak orkestra dan memiliki banyak musisi orkestra yang kebenarannya

pemain dari orkestra tersebut adalah pemain freeland yang dapat bermain pada

orkestra mana saja. Salah satu orkestra Indonesia yang dapat mengontrak musisi

adalah Nusantara Symphony Orkestra dibawah asuhan Miranda Gultom yang

dipimpin oleh Edward Van Ness yang saat ini beliau ada di kota medan menjadi

kepala sekolah di Sumatra Conservatoire.

Para pemain yang sering terlibat didalam sebuah orkestra adalah

mahasiswa dan dosen di institute seni Indonesia Yogyakarta yang sering sekali

berangkat ke Jakarta, Semarang, Bandung atau ke Surabaya dikarenakan

kurangnya pemain orkestra didaerah tersebut. Dosen dan Mahasiswa institute seni

Indonesia tidak terlepas dari sekolah menengah musik (SMM) yang hampir 90

persen mahasiswa dan dosen di ISI Jokjakarta adalah hasil dari sekolah menengah

musik.

Indonesia memiliki dua sekolah menengah musik yang satu terletak di kota

Jogjakarta yang sekarang disebut SMKN 2 Kasihan Bantul dan dikota Medan yang

sering disebut SMK Negeri 11 Medan. Sekolah inilah yang banyak menciptakan

musisi orkestra yang setelah melakukan pendidikan selama 4 tahun berangkat ke

Institut Seni Indonesia Jogjakarta dan menjadi pemain orkestra.

Sekolah menengah musik adalah bibit dari tumbuhnya musisi orkestra

diIndonesia. Sekolah musik ini memiliki pelajaran musik yang sangat sulit, siswa

yang tamat dari sekolah ini adalah siswa yang telah mengikuti kompetensi dengan

bermain solo instrumen dan diiringi piano. Sekolah musik juga memiliki orkestra

yang sering dibawa untuk bermain disuatu tempat tak jarang juga siswa-siswi

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

57

SMM sering sekali berangkat ke luar kota untuk bermain orkestra. Sekolah musik

ini juga memiliki sebuah pelajaran yang sama dengan sekolah-sekolah lainnya

seperti mate-matika, bahasa Indonesia, PPKN, namun tetap lebih menitik beratkan

pelajaran musiknya. Saat ini mungkin telah berubah karena tuntutan pemerintahan

pada sebuah kurikulum.

Siswa-siswi dari sekolah inilah kebanyakan selalu menjadi musisi orkestra

terlebih pada instrumen biola yang banyak menggunakan pemain dalam

pertujukannya. Pemain orkestra harus dapat memainkan lagu secara langsung

(primavista), teknik primavista adalah teknik membaca partitur dengan

menggunakan rasa yang saat itu juga dapat diaplikasikan pada sebuah instrumen.

Teknik tersebut harus didasari oleh pengetahuan dan teori yang cukup kuat agar

dapat memberikan suara dan nada yang diinginkan komposer dan interpretasi

kondukter, tidak sedikit pula para musisi orkestra yang pada awalnya tidak belajar

disekolah menengah musik khususnya pada instrumen biola dikarenakan pada saat

itu telah berdiri juga instansi swasta seperti Irama Musik, Lembaga Musik Murni

(Sumatra Concevatoire), dan Medan Musik.

Namun demikian pembelajaran instrumen biola di Indonesia masih banyak

mengalami kekurangan terhadap sebuah metode, instrumen yang kurang memadai,

dan seorang guru dengan kapasitas yang baik, banyaknya minat untuk

Pembelajaran biola di Indonesia menjadikan kurangnya pendidik atau instruktur

biola dalam mempelajari instrumen biola.

Banyaknya instansi, sekolah musik, maupun universitas yang telah banyak

membuat musik menjadi mata pelajaran yang dikhususkan mempelajari musik dari

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

58

berbagai instrumen, hal ini menjadikan banyaknya para musisi yang profesional

untuk memainkan instrumen khususnya biola sehingga para musisi mencari

pekerjaan melalui instrumen tersebut pada sebuah grup Band, Chamber maupun

ansambel terlebih sebuah orkestra dari kelompok yang lebih besar lagi serta

menjadi seorang guru dengan tingkat edukasi yang tinggi terhadap instrumen.

Terlebih lagi bentuk grup yang dilakukan 4, 5 sampai 8 pemain biola,

banyaknya gendre musik seperti pop, blues, balada, dangdut, rock sampai pada

musik kontenporer yang melibatkan instrumen biola dalam pencapaian bunyi dan

nada yang diiginkan terlebih lagi musik-musik daerah seperti melayu, simalungun,

Sunda untuk sebuah iringan tarian dan ritual dengan posisi bermain berbeda

dengan musik barat.

3.3 Teknik Dasar Permainan Biola

Biola dipegang secara horizontal, di bagian kiri bagian ujung belakang

biola, di antara tulang selangkaan rahang bawah. Lengan kiri agak ditekan kearah

leher, di antara ibu jari dan ruas jari yang panjang. Biola depegang dengan cara

tersebut sehingga bagian badan biola menghadap ke arah penonton, dan secara

khusus untuk mempermudah penggesekan. Jari-jari tangan kiri harus menekan

senar dengan bentuk sedikit ke depan. Kecepatan jari-jari menekan dan melepaskan

senar akan membedakan keselarasan suara (berhubungan dengan kejelasan

vibrasi). Gerakan jari-jari tersebut tidak hanya secara vertikal tetapi juga secara

menyeluruh sehingga saat memainkannya, baik dengan semua jari atau jari-jari

yang berbeda, nada penuh atau separuh nada dapat dihasilkan. Untuk mengahsilkan

akor didapat dengan menekan dua senar bersama-sama dan menggeseknya. Jari-

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

59

jari tangan kiri diberi lambang nomor 1 sampai 4.Nomor. Nomor satu untuk jari

telunjuk, 2 untuk jari tengah, 3 untuk jari manis, dan 4 untuk jari kelingking.

Mengubah posisi penjarian dengan cepat dan halus merupakan kesulitan

utama dalam bermain biola. Penguasaan teknik ini bergantung pada kekuatan dagu

dan pundak, karena keduanya menekan bebas alat ini dan tangan dapat

memindahkannya dengan mudah di sepanjang leher biola. Otot juga harus dapat

digerakkan dengan mudah untuk menghindari permasalahan dalam gerakan-

gerakan tubuh. Untuk nada-nada yang lebih tinggi kita juga harus mengubah letak

tangan dan jari. Sela jari-jari untuk menghasilkan suara yang tergolong rendah-

dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh – berkaitan dengan posisi

pertama (posisi permulaan, dekat nut) Perubahan posisi bermain pada suatu sisi

untuk memperluas rentang suara dan karenanya membutuhkan teknik permainan

yang murni di sisi lain perubahan posisi berain juga berperan penting dala

pengungkapan ekspresi dan pada akhinya dapat diapresiasikan dari sudut pandang

estetika. Nada-nada dalam satu frekuensi yang sama menghasilkan suara yang

berbeda pada beracam-macam senar.

Perubahan posisi berpengaruh pada warna suara. Pilihan penjarian

dibutuhkan sebagai dasar dalam ekspresi teknik bermain bilola untuk menyajikan

berbagai macam gambaran musikal. Sedikit gerakan yang berkesinambugan

dengan perasaan, vibrato, memperkaya musik dengan sedikit modifikasi pada

tinggi rendahnya nada, hal ini merupakan jenis ekspresi permainan biola.

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

60

3.3.1 Tehnik selur (Glisando)

Tehnik selur adalah sebuah teknik mengambil posisi dengan jari yang sama

dari nada yang satu ke nada yang di telah diperkirakan ketika memproduksi nada

dengan baik.

3.3.2 Tehnik vibrato

Teknik vibra adalah teknik yang menggetarkan sebuah nada dengan jari

yang dinaikkan sedikit dan diturunkan sedikit sehingga menimbulkan nada yang

bergelombang dari efek naik turunnya sebuah jari. Vibra sering sekali digunakan

ketika memainkan sebuah lagu terlebih nada yang lebih dari setengah ketukan.

3.3.3 Tehnik harmoni (suara nyaring biola)

Teknik harmoni adalah sebuah teknik yang dihasilkan dengan meletakkan

jari tetapi tidak menekan senar sampai papan penjarian kemudian tehnik ini sering

dilakukan pada posisi 5 dalam instrumen biola. Teknik harmoni sering sekali

menggunakan jari 4 kemudian jari 3 sesuai dengan kepentingan sebuah lagu dalam

memakai sebuah pejarian, tidak hanya persoalan menekan jari teknik harmoni juga

dapat dilakuka dengan menekan jari satu dan meletakkan dengan intervak 4

(Kwart) dengan menggunakan jari 3 dan 4 tetapi tidak menekan senar sampai pada

papan pejarian.

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

61

3.3.4 Tehnik memetik senar biola (Pizzicato)

Teknik memetik instrumen biola adalah teknik tidak menggunakan alat

gesek untuk membunyikan senar melainkan sebuah jari yang dipetik seperti gitar.

Hal ini sering menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, telapak tangan, ibu jari,

dan jari manis dan kelingking memegang alat gesek untuk kecepatan ketika

kembali menggunakan alat gesek biola.

3.3.5 Teknik senar ganda (Double Strokes)

Teknik senar ganda adalah sebuah teknik bermain biola dengan

membunyikan dua senar biola yang dimainkan secara bersamaan, ketika

memainkan teknik tersebut pemain biola harus memikirkan kestabilan dalam

membunyikan kedua senar tersebut ketika memainkan instrumen tersebut.

3.3.6 Teknik gesek pendek (Staccato)

Teknik gesek pendek adalah teknik memainkan nada secara putus-putus

atau mengurangi setengah dari harga nada, teknik gesek pendek dilakukan apabila

terdapat simbol titik dibawah maupun diatas tulisan not.

3.4 Dasar-dasar Teknik Tangan Kanan dan Kiri

Dasar-dasar teknik pembelajaran biola pada peserta didik sangat

berpengaruh dengan cepat lambatnya anak berhasil mempelajari biola. Teknik-

teknik pembelajaran biola tidak selalu sama antara satu anak dengan anak yang

lain. Mereka mempunyai anatomi yang berbeda sehingga harus menyesuaikan

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

62

anatomi dari masing-masing individu hal tersebut haruslah dimengerti guru agar

anak tidak memaksakan posisi memainkan biola yang sama dengan seorang guru.

Adapun teknik-teknik dasar permainan biola klasik Barat yaitu sebagai berikut.

3.4.1 Teknik Memegang Biola

Di dalam memegang biola, hal yang pertama dilakukan yaitu dengan posisi

tangan kiri diletakkan tidak terlalu jauh dengan leher biola (neck), namun sedikit

menyentuh kedua sisi dari leher biola agar supaya membantu dalam melakukan

gerakan (Galamian, 1962: 15), kemudian biola ditempatkan pada sisi bahu sebelah

kiri sekitar 45 derajat lurus kedepan, dengan posisi end button menyentuh pada

leher, dan posisi kepala dengan pandangan lurus ke depan, kemudian posisi bahu

normal, tidak diangkat (Lamb, 1990: 81). Contoh dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar IV Penempatan tangan kiri dalam memegang biola (Lamb, 1990: 81).

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

63

Gambar V : Anatomi dalam memegang biola posisi berdiri dan duduk

(Rapoport, 2008: 44).

Beberapa teknik pokok pada biola klasik Barat dibagi menjadi dua yaitu

teknik pada tangan kanan dan teknik pada tangan kiri.

3.4.2Teknik pada tangan kanan

Teknik pada tangan kanan adalah sebuah teknik yang lebih pada

penggunaan alat Gesek (bowing) biola seperti:

3.4.3 Teknik Memegang Bow

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

64

Teknik memegang bow yaitu bow dipegang di tangan kanan, dengan posisi

ibu jari di bawah sisi bawah pada bow mendekati frog, dan sambungan ruas yang

pertama dari ibu jari dibengkokkan, kemudian empat jari lainnya menggenggam

bow. Genggaman ini harus rileks, agar dapat melakukan gerakan-gerakan saat

menggesek biola dengan fleksibel (Galamian, 1962: 45-46). Adapun contoh

gambar memegang bow, yaitu sebagai berikut:

Gambar VI Posisi ibu jari mendekati frog dalam memegang bow (Galamian, 1962:

46)

Gambar VII Posisi empat jari tangan kanan dalam memegang bow

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

65

Gambar VIII: Posisi jari tangan kanan memegang bow, dilihat dari

samping

Shinichi Suzuki, Kato Havas, Paul Rolland adalah ketiga pendidik biola

terkemuka di paruh kedua abad kedua puluh. Rolland dan Havas mempertahankan

kealamian bermain biola sedangkan Suzuki dengan memfokuskan pada produksi

nada, masing-masing memiliki gaya sendiri dalam menyelenggarakan haluan.

Suzuki memegang bow mirip dengan sekolah Jerman tua. Pegangan Rolland

dimodelkan sekolah Prancis-Belgia sedangkan busur Havas tetap menyerupai

sekolah Rusia (Perkins, 1993: 55-57).

Bentuk gaya teknik memegang bow negara-negara tersebut adalah sebagai

berikut:

3.4.3.1 Gaya Rusia

Gaya teknik memegang bow Rusia yaitu ruas ketiga jari telunjuk menekan

menyamping pada bow. Jari sedikitnya melingkari bow dengan bantuan ruas

pertama pada jari tersebut, dan hanya ada sedikit ruang diantara jari telunjuk

dengan jari tengah. Jari telunjuk mengambil alih menjadi pengendali bow, dan jari

kelingking menyentuh bow hanya pada saat bermain pada bagian bawah pada

bagian bow. Tegangan pada rambut bow sangat sedikit, dan posisi bow cenderung

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

66

lebih datar (Rosenblith, 2000: 35). Contoh gambar memegang bow gaya Rusia

sebagai berikut:

Gambar IX : Posisi gaya tangan kanan Rusia dalam memegang bow dan anatomi

posisi jari tangan kanan dalam memegang bow (Rosenblith, 2000: 174).

3.4.3.2 Gaya Jerman

Gaya teknik memegang bow German yaitu jari telunjuk menekan

menyentuh kayu pada bagian sisi bawah permukaan bow, kira-kira mendekati pada

ruas ujung jari. Posisi jari-jari yang lain ditentukan sesuai dengan jari telunjuk, dan

ibu jari berada menyimpang dari jari tengah. Semua jari masing-masing menekan,

dan tegangan pada rambut bow tidak terlalu kuat (Rosenblith, 2000: 35). Contoh

gambar memegang bow gaya Jerman sebagai berikut:

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

67

Gambar x memegang bow gaya German

Gambar 8: Posisi gaya tangan kanan German dalam memegang bow dan anatomi

posisi jari tangan kanan dalam memegang bow (Rosenblith, 2000: 174).

3.4.3.3 Gaya Perancis-Belgia

Gaya teknik memegang bow Perancis-Belgia yaitu jari telunjuk sedikitnya

menekan bawah pada kayu, bow menyentuh jari dekat pada bagian pertengahan

jari, dengan didorong ke arah ujung bow, dan ada ruang diantara pangkal pada jari

telunjuk dengan jari tengah, kemudian ibu jari berada menyimpang dari jari tengah.

Tegangan pada rambut bow adalah kuat (Rosenblith, 2000: 35). Contoh gambar

memegang bow gaya Perancis-Belgia sebagai berikut:

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

68

Gambar XI Posisi gaya tangan kanan Perancis-Belgia dalam memegang

bow dan anatomi posisi jari tangan kanan dalam memegang bow

2.2.2 Teknik tangan kiri penjarian

Dalam bermain biola tangan kiri juga penting peranannya, sehingga harus

dilatih dengan baik. Contoh-contoh penjarian atau patern tangan kiri sebagai

berikut:

Pola 1

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

69

Pola 2

Pola3

Gambar XII pola-pola penjarian posisi 1

Simbol ini (V) menunjukkan bahwa ujung jari harus menyentuh untuk

membentuk setengah langkah atau jarak setengah (Suzuki, 2008: 20).

Metode pembelajaran Suzuki lebih kepada pembelajaran sebuah lagu untuk

mempelajari instrumen biola baik pada sebuah gesekan, penjarian, serta teknik

yang terdapat pada instrumen biola. Metode suzuki sangat berbeda dengan metode

a tune a day untuk mempelajari sebuah penjarian, gesekan, dan teknik, kemudian

memainkan sebuah lagu untuk menerapkan teknik yang telah dipelajari berbeda

halnya etude Suzuki yang memainkan lagu untuk mempelajari gesekan, penjarian

dan teknik untuk mempelajari instrumen biola.

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

70

3.5 Biola di Sekolah Chandra Kusuma Shcool

Biola di Sekolah Candra Kusuma School adalah sebuah instrumen gesek

yang dipelajari anak dalam bentuk privat maupun kelas, pembelajaran ini

dilakukan disebuah instansi Ipac dan musik program di Sekolah tersebut.

Pembelajaran biola berbentuk privat dilakukan 1kali pertemuan dalam satu minggu

yang dilakukan selama setengah jam, berbeda dengan musik program yang terdiri

dari 5 sampai 8 siswa-siswi dilakukan 2 kali pertemuan dalam satu minggu yang

masing-masing pertemuan dilakukan selama 45 menit.

Pembelajaran musik program tersebut dapat diaplikasikan siswa-siswi pada

sebuah orkestra yang di pimpin oleh Ian Edward Anderson yang bahan-bahan lagu

untuk orkestra tersebut diambil dari lagu-lagu klasik barat, lagu wajib, lagu daerah,

lagu pop diaransemen kembali dengan tehnik yang disesuaikan pada kapasitas

peserta didik memainkan instrumen biola.

Materi lagu dalam pembelajaran instrumen biola menggunakan melodi

sederhana bagi anak-anak di tingkat sekolah dasar sangat penting dalam

pembentukan emosi yang seimbang, dan meningkatkan kemampuan dalam

matematika, sosial, daya ingat, dan kreatifitas. Lagu-lagu yang ringan juga

merupakan salah satu bahan yang mudah untuk dipelajari dan mempunyai tingkat

teknik yang tidak terlalu sulit. Lagu anak-anak yang sering diajarkan dan dipelajari

di Sekolah Chandra Kusuma School dengan materi yang terdapat pada buku

panduan sepert berikut.

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

71

3.5.1 Buku Panduan A Tune A day

Buku panduan dalam buku A Tune A day dalam metode pembelajaran ini

peserta didik dituntut untuk bias membaca note dan mengaplikasikanya pada

instrume biola, menggesek istrumen biola dengan ketukan 4 ketuk, 3 ketuk, 2

ketuk, 1 ketuk sampai pada ¼ ketukan baik bermain pada sebuah lagu maupun

bermain sebuah tehnik.

3.5.2 Buku panduan Suzuki Violin

Buku panduan Suzuki Violin dalam lagu ini peserta didik dituntut untuk

bisa memainkan sebuah lagu dan mengaplikasika teknik gesekan seperti staccato

legato, aksen, detace, Crossing string dengan menggunakan posisi 1 pada

instrumen biola.

3.5.3 Buku panduan Kurikulum Abrsm

Buku panduan Abrsm adalah buku panduan yang terdiri dari Sembilan

lagu, yang terdiri dari A1 sampai A3, B1 sampai B3 dan C1 sampai C3 masing-

masing dipilih anak satu dari setiap A, B maupun C pembelajaran tersebut untuk

sebuah ujian yang dilakukan 2 kali selama setahun anak dituntuk untuk dapat

memainkan lagu tersebut dengan tulisan dan simbol yang terdapat pada lagu

tersebut.

Peranan metode, bermain teknik dan lagu yang terdapat pada buku panduan

diatas sangat penting bagi peserta didik dalam pempelajari instrumen biola, selain

dapat menghibur ketika memainkan lagu juga menambah skill dan teknik pada

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

72

setiap individu peserta didik. Dengan lagu-lagu tersebut peserta didik tidak hanya

menambah skill, dan teknik pada instrumen biola, tetapi dapat menambah

konsentrasi pada peserta didik. Biasanya kegiatan ini menghabiskan 30 menit

untuk pembahasan setiap materi lagu.

BAB IV

PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN BIOLA

MUSIK PROGRAM SEKOLAH

CHANDRA KUSUMA SCHOOL DAN IPAC

4.1 Metode Pembelajaran Biola A Tune A Day di Chandra Kusuma School

Metode pembelajaran A Tune A Day adalah sebuah metode pembelajaran

yang lebih dikhususkan pada tahap awal peserta didik mempelajari instrumen

biola. Buku a tune a day I sering diterapkan pada tingkatan pradasar disebuah

instansi, buku a tune a day terdiri dari 25 bagian dalam pembelajarannya.

diawali dengan mengenalkan peserta didik cara membaca not dan bagian-

bagian dalam penulisan musik, kemudian peserta didik akan mempelajari

gesekan pada senar biola dengan posisi yang baik pada sebuah contoh

gambar.

Mengenalkan anak bagian-bagian dari instrumen biola.

Kemudian mengenalkan pesrta didik keempat string biola yang dimainkan

melalui petikan.

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

73

Cara menggesek senar biola yang diawali tempo yang tidak terlalu cepat

dan lambat dan diawali senar A dengan satu ketukan setiap nadanya,

kemudian dilakukan pada semua senar

Setelah mempelajari satu ketukan setiap nada anak akan diajarkan melalui

dua ketukan setiap nada sampai pada empat ketukan setiap nada, hal ini

dikarenakan agar anak dapat mempelajari kestabilan gesekan dari setiap

nada yang dipelajari peserta didik.

Kemudian peserta didik akan mempelajari penjarian yang diawali melalui

jari I dengan menjaga kestabilan gesekan kemudian memainkan sebuah

lagu pendek untuk menerapkan penjarian I

Setelah mempelajari jari satu peserta didik akan meneruskan pada penjarian

jari dua dengan teknik yang sama kemudian menerapkan pejarian satu dan

dua terhadap sebuah lagu pendek yang terdiri dari 8 birama untuk

menerapkan teknik penjarian satu dan dua ketika memainkan sebuah lagu.

Setelah mempelajari jari I dan II anak akan meneruskan pada penjarian jari

ke III dengan memainkan lagu pendek untuk menerapkan penjarian I, II dan

III ketika memainkan sebuah lagu.

Setelah mempelajari penjarian I,II dan III anak akan diajarkan interpretasi

memainkan sebuah lagu melalui teknik gesekan staccato, detache serta

legato pada buku panduan A tune A day.

Setelah mempelajari gesekan, teknik, penjarian I, II dan III serta

interpretasi peserta didik menerapkan semua yang telah dipelajari dalam

sebuah lagu yang telah ada, hal ini dikarenakan agar peserta didik tidak

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

74

bosan dalam memaikan sebuah teknik, gesekan, penjarian, dalam instrumen

biola.

Setelah mempelajari penjarian I,II dan III serta teknik gesekan peserta didik

akan diajarkan menggunakan jari IV dengan memainkan lagu-lagu pendek

untuk menerapkan semua penjarian pada instrumen tersebut.

Kemudian peserta didik akan diajarkan bermain bersama yang berbentuk

sebuah trio (tiga instrumen) yang terdiri dari 2 peserta didik dan satu guru,

memainkan masing-masing part yang tertulis pada buku atune a day.

4.2 Metode Pembelajaran Biola Suzuki di Chandra Kusuma School

Metode pembelajaran Suzuki adalah sebuah metode dengan mengajarkan

peserta didik bermain teknik serta pejarian pada sebuah lagu. Pendidikan dimulai

di hari kelahiran seorang anak sebagai sebuah tubuh manusia berkembang dari hari

ke hari. Tubuhnya itu dengan penuh kekuatan menyerap seluruh rangsangan dan

menerimanya secara eksternal berkembang di dalam proses peningkatan

kemampuan. Tanpa rangsangan terhadap tekanan kehidupan tidak akan ada

perkembangan di dalam diri anak di bawah kondisi yang tidak terperhatikan tidak

ada dan tidak seorangpun dapat berkembang (Suzuki, 2008: 4).

Seperti yang dikatakan Suzuki: “Selama lebih dari 40 tahun eksperimen

pembelajaran, saya telah mengetahui tanpa ragu bahwa kemampuan tidak dibawa

secara lahir, tolong tumbuhkan anakmu menjadi manusia yang baik. Hati dan

kemampuan bergantung seluruhnya pada tata cara pendidikan setiap orang

mengetahui betapa penting untuk mengolah bibit-bibit dengan perhatian. Beberapa

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

75

orang tua sangat perhatian dan sangat membedakan anak mereka tanpa

menggunakan banyak usaha. Mereka mengistirahatkan diri mereka pada pilihan

bahwa “anakku terlahir demikian”. Saya berharap anda tidak akan mengulangi

kesalahan yang sangat disesalkan ini dari era peradaban manusia yang lalu.

Mohon pertimbangkan kenyataan bahwa anak anda sedang

mengembangkan kemampuan untuk berbicara dengan kemudahan yang lengkap

dan bahwa anak-anak di dunia mengembangkan kemampuan yang mengagumkan

untuk menguasai bahasa mereka sendiri. Bukanlah setiap anak mengembangkan

kemampuan-kemampuan yang menakjubkan. Dalam kondisi yang sama, setiap

anak yang terdidik secara benar akan mengembangkan kemampuan-

kemampuannya dalam area yang lain selain penguasaan bahasa. Dari penelitian

saya tentang metode pembelajarn dari penguasaan bahasa ibu, saya telah membuat

pendekatan secara edukasional yang dikenal sebagai “metode suzuki”. Seperti

halnya setiap anak mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuannya

yang amat besar dalam menguasai bahasa ibunya. Setiap anak telah diisi dengan

filling dengan potensi untuk mengembangkan musik. Mohon jangan gagal

mendidik anak anda, ini adalah kesalahan untuk berpikir bahwa masa depan anak

anda adalah hanya sebuah masalah persamaan karakter dengan orang tua atau

kualitas kelahiran. Menanggapi ketrampilan dan bakat asli dari pendidikan setiap

anak dapat dikembangkan untuk mencapai kemampuan berlevel tinggi (Suzuki,

2008: 4).”

Anak-anak dapat berkembang berdasarkan pada ini “hukum kemampuan”.

Sesuatu bergantung pada metode pendidikan. Metode yang sama mungkin akan

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

76

menghasilkan hasil yang berbeda di anak-anak yang berbeda. Setiap anak

mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan di berbagai bidang

setidaknya dalam tahapan kemampuan mereka untuk menguasai bahasa ibu. Setiap

anak adalah ciptaan yang menakjubkan, mahluk yang berharga. Mohon berikan

anak anda kesempatan untuk dididik dan mohon perluas cara yang terbaik untuk

mendidik mereka (Suzuki, 2008: 4).

Lima kondisi untuk pengembangan kemampuan: 1. Permulaan yang awal,

2. Lingkungan yang superior, 3. Komitmen untuk berlatih, 4. Instruktur atau

pengajar yang superior, 5. Metode pembelajaran yang baik (Suzuki, 2008:4). Poin

pembelajaran yang terdapat dalam pembelajaran metode biola Suzuki sebagai

berikut:

4.2.1 Pendidikan Superior Kepekaan Musik

Berikan anak anda kesempatan untuk mendengarkan sebanyak mungkin

jika memungkinkan setiap hari untuk mendengarkan CD yang akan dia pelajari.

Jika murid-murid familiar dengan bagian-bagian sebelum mereka mempelajarinya

mereka dalam kualitas utamanya mengembangkan kemampuan internalnya. Ini

adalah metode yang paling baik untuk mengusahakan motifasi. Motifasi pertama

kali adalah dimana anak anda dapat berlatih dengan senang dan

mengembangkannya dengan baik. Biola adalah media untuk mengolah karakter,

kemampuan dan hati manusia.

4.2.2 Tonalisasi

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

77

Penyanyi berlatih sebuah latihan pembelajaran yang disebut vokalisasi

untuk mendidik keindahan dan kemerduan suara. Pembelajaran mereka dimulai

dengan vokalisasi untuk mengembangkan kualitas dan kekuatan di dalam vokal

mereka. Dengan instrumentalis, begitu juga, itu vital untuk pengajar-pengajar

membimbing murid mereka dalam latihan tonalisasi dalam setiap pelajaran. Di

rumah juga peserta didik diharapkan untuk melatih nada sehingga mereka dapat

mengembangkan kemampuan yang lebih baik. Di dalam biola, tonalisasi dilakukan

dengan tangga nada dan ritme yang berfariasi seperti latihan tangga nada dengan

variasi ritme yang berdeda-beda.

4.2.3 Mengembangkan sikap yang seimbang

Selalu berlatih keras untuk intonasi yang akurat, postur tubuh yang

seimbang dan memegang bow secara natural.

4.2.4 Menciptakan Motivasi

Orang tua dan pengajar secara bersamaan harus mengusahakan motifasi

buat anak-anaknya sehingga mereka dapat berlatih dengan enak dan baik (Suzuki,

2008: 4). Pelajaran di dalam metode Suzuki dibagi menjadi dua yaitu sebagai

berikut.

4.2.4.1 Pelajaran individual

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

78

Seorang anak telah menguasai bagian A dan telah mengerjakan selanjutnya

di bagian B, dia tidak harus berhenti untuk berlatih bagian A sehingga anak

tersebut sebaiknya berlatih baik bagian A maupun B.

Lama dan waktu sebuah pelajaran berfariasi, tergantung pada level

konsentrasi anak. Sebagai tambahan, itu penting untuk para orang tua dan anak-

anak untuk mengamati secara teratur pelajaran individual anak-anak yang lainnya

(Suzuki, 2008: 5).

4.2.4.2 Pelajaran kelompok kelas

Dalam kelompok kelas, murid-murid bermain bersama dengan repertoar

yang telah dipelajari. Hal ini adalah kesempatan yang sangat menyenangkan

karena murid-murid dapat bermain dan mendengar murid-murid yang lebih mahir

dibanding diri mereka sendiri, sehingga permainan mereka sendiri akan meningkat

dengan pesat (Suzuki, 2008: 5).

Latihan di rumah setiap hari membuka jalan pada perkembangan

kemampuan, kuncinya adalah seberapa besar dan seberapa baik murid berlatih

petunjuk-petunjuk gurunya. Itu penting bagi orang tua memahami untuk

mendampingi hati anak mereka dan menyiapkan lingkungan yang memotifasi

tanpa marah dan kritik yang negatif. Pada saat pendidikan bahasa ibu, semua anak

berkembang secara sempurna dalam kenyataan untuk berbicara dengan bahasa

mereka sendiri. Tidak ada seorang anak yang keluar melewati kebosanan atau

keputusasaan. Metode ini, meminjam prinsip-prinsip pembelajaran fundamental

dari pendidikan bahasa ibu tersebut (Suzuki, 2008: 5).

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

79

Dalam metode Suzuki perawatan dibagi menjadi dua yaitu perawatan biola

dan perawatan bow. Biola sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Terutama hati-hati dan hindari suhu yang ekstrim dan kelembaban yang tinggi.

Sebagai contoh meninggalkan biola di dalam mobil di musim panas atau dingin,

pada kelembaban yang ekstrim atau terkena sinar matahari langsung (Suzuki,

2008: 6).

Setelah bermain biola gunakan satu set kain yang lembut, untuk

membersihkan semua debu bekas rosin dan keringat juga bersihkan rosin dari

dawai. Untuk menentukan suara yang bagus dan intonasi yang akurat, dawai

setidaknya diganti 2 kali dalam setahun dan gantilah dawai satu per satu. Sewaktu-

waktu setiap dawai akan putus jadi disarankan untuk menyiapkan 1 set senar untuk

berjaga-jaga (Suzuki, 2008: 6).

Bow membutuhkan perhatian yang sama pada kondisi lingkungan seperti

biola. Sebelum menggunakan bow, kencangkan rambut bow dengan menggunakan

screw dan pergunakan rosin di sepanjang rambut bow. Setelah bow digunakan,

bersihkan rosin dan keringat dari stik bow. Kendorkan screw untuk mengendorkan

rambut tetapi hanya pada poin dimana rambut masih sejajar dengan stick (Suzuki,

2008: 6).

Sebelum menguraikan teknik dasar biola Suzuki, perlu diketahui tentang

struktur dan bagian-bagian biola, yaitu sebagai berikut:

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

80

Gambar XIII biola dan nama elemen biola

Dalam Metodenya, Suzuki mengajarkan teknik-teknik permainan biola

dasar. Teknik-teknik dasar cara memegang biola dalam metode Suzuki dibagi

menjadi empat, yaitu:

a. Postur atau cara berdiri (Suzuki, 2008: 16).

Posisi istirahat

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

81

kaki harus ditempatkan sejajar lebar bahu, dengan kaki kanan sedikit di belakang

kiri

Pemula harus meletakkan tangan kirinya di bahu kanan sambil berlatih cara

memegang

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

82

Titik hidung mengarah ke scroll

b. Teknik memegang bow (Suzuki, 2008: 17).

pertama mencoba memegang busur dengan pena atau sumpit

Meletakkan ibu jari diantara jari tengah dengan jari manis dan dibengkokkan

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

83

setelah Anda belajar pada gambar 1 dan 2, tambahkan indeks dan jari-jari kecil

(foto 3 dan 4).

c. Penempatan bow (Suzuki, 2008: 18).

Middle Point

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

84

Frog haluan harus selalu sejajar dengan bridge

d. Postur untuk derajat kemiringan masing-masing senar (Suzuki, 2008: 19).

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

85

Dawai E Denar A

Dawai D Dawai G

Setelah melihat dari cara memegang bow diatas, metode Suzuki

mengadopsi teknik-teknik permainan biola klasik Barat yang telah disesuaikan

dengan anatomi dan postur tubuh orang-orang Asia, dan teknik tangan kanan pada

metode Suzuki lebih cenderung ke teknik memegang bow gaya german.

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

86

4.2.5 Metode Suzuki

Metode yang digunakan dalam ekstrakurikuler biola di Sekolah Chandra

Kusuma School adalah metode Suzuki. Metode Suzuki dibuat oleh Shinichi Suzuki

yang lahir di Nagoya-Jepang tahun 1898. Metode Suzuki ini muncul karena

kebanyakan pesrta didik yang diasuhnya masih belia. Ketika dia berpikir metode

apa yang harus dipakai, dia mendapat inspirasi dari bagaimana anak belajar bahasa

ibunya. Inilah yang akhirnya berkembang. Suatu pengetahuan, dedikasi, dan

keyakinan yang membuat Suzuki berhasil melewati masa-masa sulit. Ketika perang

berakhir, murid-muridnya mulai menunjukkan hasilnya, namanya pun perlahan

ikut melambung, mengundang kagum siapapun yang melihat anak-anak kecil

didikan Suzuki (fortemusiconline.com/forte/news_detail.php?news_id=11: 7 April

2013).

Suzuki menjalani masa kecil seperti anak kebanyakan. Walau ayahnya

punya pabrik biola, tak pernah sekalipun ia mengenyam pelajaran untuk bermain

biola. Hingga pada suatu hari, dia begitu terpesona mendengar rekaman musik dari

Mischa Elman. Pada saat itu, dia berumur 17 tahun dan untuk pertama kalinya ia

mencoba menirukan apa yang ia dengar. Dia terus belajar sampai dia dapat

memainkan lagu itu dengan cukup baik. Menyadari adanya potensi dalam diri

Suzuki, Marquis Tokugawa (teman dari keluarga Suzuki) mencoba memberi

kesempatan Suzuki untuk belajar di Jerman. Pada awalnya ayah Suzuki kurang

setuju. Dia berpikir musik bukanlah jalan hidup Suzuki, namun ternyata anggapan

itu salah. Di bawah bimbingan Karl Klingler, Suzuki menghabiskan bertahun-

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

87

tahun waktunya di Jerman. Sepulangnya ke Jepang dia mulai sering tampil dan

mengajar di beberapa sekolah musik (fortemusiconline.com/forte/news_

detail.php?news_id=11: 7 April 2013). Sepanjang hidupnya Suzuki terus mengajar,

membagi ilmu dan cintanya yang begitu besar terhadap pendidikan terutama bagi

anak usia dini. Dia melanglang buana dari satu sekolah ke sekolah lain, dari satu

negara ke negara lain, menyebarkan filosofinya yang begitu menghargai

kemampuan anak (fortemusiconline.com/forte /news_detail.php?news_id=11: 7

April 2013).

4.2.6 Filosofi Suzuki

Filosofi dan prinsip-prinsip dalam metode Suzuki yaitu dengan cinta yang

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anak dengan cara yang alami.

Shinichi Suzuki membuat dengan sederhana, mengapa dia tidak bisa berbahasa

Jerman atau Inggris, suzuki berada di Jerman dan memakai bahasa Inggris tetapi

bukan sebagai bahasa ibu. Semua anak-anak Jerman berbahasa Jerman dan anak

Jepang berbicara bahasa Jepang, belajar bahasa telah terjadi secara alami dalam

peradaban manusia. Suzuki mengamati bahwa semua anak bisa belajar bahasa ibu

mereka dengan mudah melalui mendengarkan, meniru dan pengulangan.

Kesadaran ini menyebabkan Suzuki menganalisis belajar bahasa ibu dan mencoba

menerapkan karakteristik yang sama di tempat pertama untuk mempelajari biola.

Nama untuk burung peeko diulang beberapa kali dalam beberapa hari, dan

akhirnya si burung kecil mulai berkata "peeko". Jika kata ini tidak dilatih tekun

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

88

setiap hari, burung itu tidak akan pernah memiliki "kemampuan" untuk

mengatakannya. dengan latihan sehari-hari tertanam pengetahuan, maka

kemampuan harus dikembangkan sampai waktu yang akan datang (Suzuki,

1983:5).

Inti dari filosofi Suzuki adalah semua anak dilahirkan dengan kemampuan

yang potensial, dan bahwa dengan memupuk kemampuan lingkungan yang tepat

kita akan menghasilkan manusia yang hebat. Semua anak memiliki bakat dan harus

dihormati sebagai makhluk yang unik (potensi setiap anak tidak terbatas). Suzuki

memulai metode pendidikannya sebagai upaya untuk melakukan sesuatu untuk

memperbaiki hasil pendidikan. Hasil paling penting dari perubahan dalam

pemikiran pendidikan tidak akan sukses, tanpa mengembangkan manusia dengan

cara alami dan indah, sedangkan “ bakat adalah kebetulan yang dibawa dari lahir”.

4.3 Kurikulum ABRSM

Kurikulum ABRSM adalah sebuah buku panduan dengan lagu-lagu dan

teknik yang dibuat melalui sebuah lagu. Kurikulum Abrsm sering sekali digunakan

untuk sebuah ujian dengan teknik dan kesulitan yang sesuai untuk tingkat

kemampuan anak mempelajari instrumen biola pada tingkatan (Great). bahan

terdiri dari Sembilan lagu yang mana bahan tersebut dipilih oleh seorang anak

ketika ingin mengikuti ujian yang diadakan 2 kali dalam satu tahunnya.

4.4 Metode A Tune A day

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

89

Pembelajaran melalui buku panduan A tune A day adalah pembelajaran

tahap awal mempelajari instrumen biola melalui gesekan sampai pada penjarian

serta teknik-teknik menggesek biola seperti legato, staccato, arpeggio dan termasuk

juga sebuah tangga nada yang sering sekali diterapkan di sekolah Chandra Kusuma

School.

4.5 Proses Pembelajaran Biola Sekolah Chandra Kusuma School dan Ipac

Dalam pertemuan pertama, anak-anak diperkenalkan bagian-bagian biola

secara umum antara lain: peg, fingerboard, scroll, f-hole, chinrest, tailpiece,

bridge, bow, senar dan sebagainya. Setelah anak-anak mengenal dan mengerti

bagian-bagiannya selanjutnya latihan memegang biola. Dalam memegang biola

dibagi menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut.

4.5.1 Tangan Kanan

Tangan kanan untuk memegang bow sedangkan tangan kiri untuk

memegang biola. Dalam prakteknya, orang memegang biola tidak segampang

yang banyak orang kira. Metode atau cara memegang biola adalah sebuah pondasi

yang penting karena untuk menunjang permainan biolanya kedepan. Tangan kanan

bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre.

Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang

pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola. Sedangkan untuk tangan

kiri, karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang

pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

90

menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus

menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang

diinginkan dengan tepat. Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih

telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit

saja.

Cara memegang bow: pertama mencoba memegang pensil atau busur,

meletakkan ibu jari diantara jari tengah dengan jari manis dan dibengkokkan,

tambahkan indeks dan jari-jari kecil, awalnya tempat ibu jari di bagian luar frog

(Suzuki, 2008: 17). Dilakukan beberapa kali sampai anak-anak dapat memegang

dengan benar dan rileks. Berikut ini adalah gambar dasar-dasar memegang bow

Gambar XIV Cara latihan memegang bow dengan pensil atau busur (Foto pribadi,

2013, Sopian)

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

91

Setelah pegangan sempurna dan mulai rileks, coba lakukan gerakan seperti

ini:

Gambar XV Cara untuk melatih tumpuan jari (Foto pribadi, 2013, Sopian)

Latihan seperti gambar di atas bertujuan untuk melatih tumpuan atau sentral

kekuatan jari pada saat menggesek biola. Pada gambar pertama, kekuatan jari

terletak pada jari telunjuk. Aplikasinya adalah saat kita menggesek biola ke bawah,

kekuatan yang paling dominan berada di jari telunjuk. Pada gambar kedua,

kekuatan jari berada di jari kelingking. Aplikasinya adalah ketika kita menggesek

biola ke atas dan ketika hampir di pangkal bow, kekuatan jari yang paling dominan

berada di jari kelingking. Sudut pergelangan tangan kanan sangat berpengaruh

dengan lurus tidaknya seseorang menggesek biola dan produksi suara yang

dihasilkan. Lihat gambar di bawah ini.

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

92

Gambar XVI Sudut pergelangan tangan ketika berada di pangkal, tengah, dan

ujung bow (Foto pribadi, 2013, Sopian)

Pada gambar di atas diterangkan bahwa seseorang menggesek biola harus

alami dan rileks. Gerakan di atas adalah gerakan alami pada saat bermain biola.

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

93

Sudut bow harus sejajar dengan lengan tangan kanan dan diantara bridge dengan

finger board, seperti gambar di bawah ini.

Gambar XVII Lengan tangan kanan sejajar dengan sudut kemiringan bow dan

tempat menggesek diantara jembatan dan finger board (Foto pribadi, 2013, Sopian)

4.5.2 Tangan kiri

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

94

Cara Memegang Biola hal yang pertama dilakukan yaitu dengan posisi

tangan kiri diletakkan tidak terlalu jauh dengan leher biola (neck), namun sedikit

menyentuh kedua sisi dari leher biola supaya membantu dalam melakukan gerakan

(Galamian, 1962: 15), kemudian biola ditempatkan pada sisi bahu sebelah kiri

sekitar 45 derajat lurus kedepan, dengan posisi end button menyentuh pada leher,

dan posisi kepala dengan pandangan lurus ke depan, kemudian posisi bahu normal,

tidak diangkat (Lamb, 1990: 81), miring ke kiri dari posisi lurus ke depan, sudut

siku menghadap ke bawah, dan pergelangan tangan kiri harus lurus seperti gambar

di bawah ini:

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

95

Gambar XVIII Cara memegang biola jempol sejajar dengan telunjuk,

menghadap ke depan, sudut kemiringan biola kira-kira 45%, dan lengan tangan kiri

lurus (Foto pribadi, 2013, Sopian)

Setelah mengerti cara memegang biola, kemudian latihan dengan cara

meletakkan tangan kirinya dibahu kanan sambil berlatih cara memegang. Seperti

pada contoh di bawah ini.

Gambar XIX Cara melatih kekuatan dagu (Foto pribadi, 2013, Sopian)

Setelah mereka mengerti dan tahu cara memegang bow dan cara memegang

biola yang benar selanjutnya latihan menggesek dawai. Dawai biola terdiri dari G,

D, A, E. Dawai pertama yang digesek adalah senar A karena senar A berada di

posisi yang paling natural dibanding dawai lainnya. Latihan dilakukan berkali-kali

supaya hafal dengan sudut kemiringannya sehingga tidak menyentuh dawai

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

96

lainnya. Dawai A berada di nomor 2 dari yang paling kecil. Contoh gambar dawai

A di bawah ini:

Latihan berikutnya adalah menggesek dawai E. dawai E adalah dawai yang

paling kecil. Menggesek dawai E dilakukan juga berkali-kali. Latihan dilakukan

sampai bow hanya focus terhadap 1 dawai saja. Setelah dawai A dan E dikuasai

selanjutnya latihan menggesek biola dengan ketukan (ritme):

4 ketuk

2 ketuk

1 ketuk

½ ketuk

1/3 ketuk (triplet)

¼ ketuk

Berikut ini adalah nama not dan bentuk beserta nilainya:

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

97

Tabel I Nama not, bentuk not, tanda istirahat, dan nilainya

setelah anak-anak mengerti cara menggesek dan ketukan kemudian latihan

dengan tangan kiri. Latihan pertama untuk tangan kiri adalah dengan pola-pola

penjarian yang sudah dijelaskan di atas. Pola pertama berjarak 1 1 ½ 1, pola kedua

berjarak 1 ½ 1 1, pola ketiga berjarak 1 1 1 ½. Seperti pada contah di bawah ini:

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

98

Setiap pola memiliki jarak yang berbeda, tetapi sangat baik buat proses

belajar. Pola-pola tersebut dilakukan berkali-kali dan berfungsi untuk melatih jari

supaya terbiasa dengan penjarian dan jarak antar nada. Pola diberikan sebelum

melangkah ke tangga nada.

Tangga nada pertama adalah tangga nada A Mayor 1 oktaf, karena di dalam

metode Suzuki untuk lagu-lagu awal hanya menggunakan tangga nada A Mayor

dan hanya menggunakan 2 senar yaitu A dan E, hal ini untuk memudahkan anak-

anak untuk bermain biola. Dibanding dengan senar D atau G, senar A dan E lebih

mudah dimainkan selain posisinya yang lebih natural juga cara menggeseknya

lebih ringan. Dalam menggesek senar D dan G harus dengan tenaga ekstra karena

harus agak ditekan karena untuk menghasilkan suara seperti senar A dan E yang

cara memainkannya tanpa ditekan. Contoh tangga nada A Mayor sebagai berikut:

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

99

Pada gambar di atas dapat dilihat nada, jarak nada dan penjarian untuk

tangga nada A Mayor. Tangga nada Mayor berjarak 1 , 1 , ½ , 1 , 1 , 1 , ½. Latihan

tangga nada dilakukan beberapa kali dalam 4, 2, maupun 1 ketuk. Untuk siswa

yang belum pernah belajar musik (belajar instrument maupun vokal), latihan

tangga nada seperti ini sangat sulit karena mereka belum mengetahui intonasi yang

benar. Sebaliknya untuk mereka yang pernah belajar musik, hal seperti ini mudah

diikutinya karena mereka sudah tahu bahkan terbiasa dengan nada.

Latihan dilanjutkan dengan variasi ritme seperti di bawah ini:

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

100

Pola ritme (Suzuki, 2008: 21-22)

Pada lambang seperti ini (V) : berarti bow naik, sedangkan lambang seperti

ini ( ) : berarti bow turun. Dalam belajar musik khususnya biola siswa harus

disiplin karena di dalam biola intonasi sangat sensitif, begitu juga ritme atau

simbol-simbol yang lain harus dimainkan sesuai apa yang tertulis di buku. Berikut

adalah contoh simbol-simbol dan cara bermain dalam biola.

4.5.4 Detache

Detache adalah jenis gesekan yang dalam setiap gesekannya tidak ada

tekanan dan efek apapun, yaitu hanya gesekan yang sederhana dengan

menempatkan hair bow secara penuh dengan arah bow naik dan turun. Detache

dapat dimainkan di bagian manapun pada bow, dengan gesekan panjang atau

pendek (Galamian, 1962: 67). Contoh: Not yang dimainkan secara detache.

4.5.5 Staccato

Staccato adalah suatu gesekan pendek yang dimainkan dengan cara bow

selalu menempel pada senar (on the string), yaitu dimulai dengan gesekan seketika

dari bow, dan menghentikan bow dengan halus. Banyak bagian dari bow yang

digunakan untuk melakukan gesekan staccato sesuai dengan panjangnya nilai not

dan volume yang diinginkan (Galamian, 1962: 78).

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

101

Contoh: Bentuk not yang dimainkan secara staccato.

4.5.6 Legato

Legato adalah suatu gesekan yang memainkan dua not atau lebih

disambung dalam satu gesekan dengan arah bow turun atau naik, dan kemungkinan

bagian manapun dari area sebuah bow dapat digunakan untuk melakukan legato

(Galamian, 1962: 71). Contoh : Bentuk not yang dimainkan secara legato.

4.5.7 Legato staccato

Legato Staccato yaitu gesekan yang memainkan rangkaian nada atau not

staccato dalam satu gesekan yang dapat dimainkan dengan arah bow naik atau

turun. Legato staccato ini jika dimainkan dengan tempo yang cepat dinamakan

dengan flying staccato(Galamian, 1962: 67). Contoh : Bentuk not yang dimainkan

secara legato staccato.

Penjarian saat bermain biola biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4

(kelingking). Angak-angka tersebut untuk menentukan atau menandai jari mana

yang akan digunakan terutama untuk para pemula. Nomor 0 berarti open string

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

102

(jari tidak menekan senar). Seperti pada lagu twinkle, twinkle, little star di Suzuki

Violin School berikut ini.

(Suzuki, 2008: 25).

4.6 Proses Pembelajaran Biola Dalam Satu Kali Pertemuan

Proses pembelajaran biola sekolah Chandra Kusuma School dibagi menjadi

beberapa tahap. Beberapa tahap tersebut meliputi:

5 Tuning (penyeteman)

6 Pemanasan

7 Lagu

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

103

8 Evaluasi / tugas

Tuning atau penyeteman dilakukan oleh pengajar karena anak-anak masih

kesulitan untuk melakukan tuning. Tuning sangat penting untuk menyamakan nada

terutama nada-nada open string (G,D,A,E). langkah-lahkan tuning: pertama

menyamakan nada A dengan alat tuning yang disebut tuner. Nada A sebagai

patokan untuk menyetem senar yang lain (G,D,E).

Pemanasan dilakukan 10-15 menit dalam setiap tatap muka, tahap-tahap

dari proses pemanasan tersebut adalah sebagai berikut: tangga nada dari not utuh(4

ketuk) sampai not seperenambelas(¼ ketuk) dengan variasi teknik seperti: detache,

legato, staccato dan dengan variasi ritme sebagai berikut:

a. Tangga nada A Mayor not utuh(4 ketuk) dengan teknik gesekan detache

b. Tangga nada A Mayor setengah utuh(2 ketuk) dengan teknik gesekan detache

c. Tangga nada A Mayor not seperempat(1 ketuk) dengan teknik gesekan detache

d. Tangga nada A Mayor not seperdelapan(1/2 ketuk) dengan teknik gesekan

detache

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

104

e. Tangga nada A Mayor not seperenambelas(1/4 ketuk) dengan teknik gesekan

detache

Dari tahap-tahap diatas kemudian dilakukan pola-pola ritme sebagai latihan teknik

sebagai berikut:

1. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor

2. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor

3. Pola ritme variasi I dalam tangga nada A Mayor

Tahap berikutnya adalah dengan fariasi teknik gesekan sebagai berikut:

1. Teknik legato

2. Teknik staccato

Dari bentuk-bentuk latihan di atas, selanjutnya diajarkan bentuk latihan

terakhir dengan latihan arpeggio (tri suara) sebagai berikut:

1. Tri suara A Mayor 2 ketuk

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

105

2. Tri suara A Mayor 1 ketuk

Setelah dinilai cukup untuk pemanasan, selanjutnya mulai membahas lagu.

Sebelum melangkah ke depan, biasanya mengulang materi pelajaran yang dibahas

pada pertemuan yang lalu. Hal semacam ini dilakukan untuk menjaga agar anak-

anak tidak lupa pada materi yang lalu. Setelah anak-anak menguasai materi

pembelajaran yang lalu kemudian dilanjutkan dengan materi baru. Materi baru

tersebut melanjutkan materi pertemuan yang lalu, seperti melanjutkan lagu ke

tahap berikutnya.

Tahap terakhir adalah evaluasi dan tugas. Anak-anak diberi tugas untuk

melatih bagian-bagian yang dianggap sulit, dan untuk mencoba materi

pembelajaran selanjutnya.

4.7 Proses Penggarapan Sebuah Lagu Sekolah Chandra Kusuma School dan

IPAC

Lagu yang diterapkan sebagai salah satu materi untuk pembelajaran di

Sekolah Candra Kusuma School adalah Suzuki 1 no. 13 lagu Minuet No. 1, yaitu

sebagai berikut:

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

106

Suzuki 1 no.13

Tahap-tahap yang dilakukan pengajar yaitu memainkan lagu tersebut yang

bertujuan untuk merespon peserta didik agar dapat mendengarkan dan mengetahui

lagu tersebut, karena sebagian peserta didik tidak mengetahui cara memainkan lagu

sebelum dia mendengarkan lagu yang akan dimainkannya terlebih dahulu,

sehingga pengajar harus memainkan lagu tersebut dua sampai tiga kali supaya

peserta didik dapat memahami dan lebih jelas mengetahui karakter lagu tersebut.

Setelah peserta didik dirasa sudah mengetahui dan terbiasa dengan lagu

tersebut, selanjutnya pengajar memainkan lagu tersebut hanya baris pertama dan

diulang dua sampai tiga kali. Setelah pengajar memainkan baris pertama, kemudian

peserta didik disuruh membaca bersama-sama dan menirukan apa yang

dicontohkan oleh pengajar dan diulangi dua sampai tiga kali. Selanjutnya mereka

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

107

dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari dua atau tiga anak

dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok tersebut dibuat untuk

mengefektifitaskan pembelajaran. Dimulai dari kelompok pertama, mereka

memainkan baris pertama dari lagu tersebut dengan bimbingan pengajar.

Sedangkan kelompok lain menyimak dan mendengarkan kelompok lain

memainkannya. Selanjutnya kelompok kedua yang memainkannya dan diharapkan

kelompok-kelompok yang lain menyimak dan mendengarkan juga. Tahap ini

dilakukan sampai semua kelompok mendapat kesempatan untuk bermain.

Dalam pembahasan dan proses penggarapan lagu tersebut perlu

memperhatikan hal-hal yang berdasarkan teknik-teknik untuk mendukung proses

pengajaran, antara lain.

4.7.1 Nada/Intonasi

Pengajar dan sebuah kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga peserta

didik bermain bersama. Pengajar memberikan arahan jika siswa fals atau salah

nada dengan cara memberitahu atau menyuruh peserta didik menggeser jari mereka

ke atas atau ke bawah.

Dalam bermain biola, nada atau intonasi sangat sensitif sehingga harus

selalu diperhatikan. Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran biola di

Sekolah Chandra Kusuma School adalah kurang perhatiannya peserta didik

terhadap intonasi. Sering dijumpai peserta didik bermain biola hanya dengan

melihat penjariannya saja tanpa menghiraukan intonasinya. Mereka bermain biola

dengan penjarian yang benar tetapi belum tentu intonasinya juga benar.

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

108

4.7.2 Penjarian

Pengajar memberikan solusi teknik penjarian jika peserta didik mengalami

kesulitan penjarian. Seperti pada Suzuki 1 no. 13 lembar kedua, peserta didik

kesulitan untuk jari empatnya. Solusinya adalah dengan menahan jari tiga terlebih

dahulu dan jari empat diusahakan jauh dari jari tiga.

Sering dijumpai penjarian (fingering) dalam metode Suzuki. Metode

Suzuki, penjarian digunakan untuk mempermudah mereka belajar biola. Jari 0

bararti open sting (tidak ada yang ditekan), jari 1 telunjuk, 2 jari tengah, 3 jari

manis, dan 4 kelingking. Dalam metode Suzuki terdapat penjarian alternatif yaitu

jari 0 dengan 4, itu menandakan bahwa mereka dapat memilih jari 0 (open string)

atau jari 4. peserta didik sering memilih open string karena lebih mudah untuk

memainkannya, sebaliknya pengajar menganjurkan jari 4 karena untuk

menghindari lompatan pada dawai.

4.7.3 Permainan bow

Peserta didik kesulitan pada baris ketiga awal karena baris kedua nada

terakhir jatuhnya bow turun dan nada pertama pada baris ketiga jatuhnya bow juga

turun. Solusi dari pengajar adalah dengan mencuri nilai nada yang semula tiga

ketuk menjadi dua ketuk sehingga ada waktu satu ketuk untuk mengangkat bow.

Permainan bow dalam bermain biola sangat penting untuk menyeragamkan arah

gesekan. Dalam bermain ansambel musik khususnya biola, satu anak salah arah

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

109

gesekannya akan kelihatan dan dinilai salah memainkannya oleh orang yang

melihatnya, meskipun itu belum tentu salah nadanya.

4.7.4 Simbol dan tanda alterasi

Di dalam Suzuki 1 no. 13 terdapat simbol-simbol dan tanda alterasi berserta

cara memainkannya sebagai berikut:

i. Portato

Portato yaitu berhenti bermain dengan lembut. Contoh bentuk not yang

dimainkan secara portato dalam Suzuki 1 no. 13.

ii. Legato staccato

Legato staccato yaitu gesekan yang memainkan rangkaian nada atau not

staccato dalam satu gesekan. Contoh bentuk not yang dimainkan secara legato

staccato dalam Suzuki 1 no. 13.

iii. Kruis

Kress yaitu menaikkan setengah nada. Contoh bentuk not yang terkena kruis dalam

Suzuki 1 no. 13.

iv. Pugar

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

110

Pugar yaitu mengembalikan nada semula. Contoh bentuk not yang terkena pugar

dalam Suzuki 1 no. 13.

Setelah mereka mengerti dan mengetahui cara memainkan baris pertama,

selanjutnya baris yang kedua. Tahap-tahap pembelajaran pada baris yang kedua

sama dengan baris pertama. Kemudian mereka memainkan baris satu dan dua

tujuannya untuk melatih konsentrasi peserta didik dalam membaca maupun

berrmain biola. Tahap ini dilakukan beberapa kali sampai jalinan pergantian antara

baris pertama dan kedua tidak terputus. Dalam pergantian baris, siswa sering

terlambat masuk ke baris berikutnya, itu terjadi karena kurang lancarnya mereka

dalam membaca not balok. Setelah baris pertama dan kedua mereka kuasai

selanjutnya baris ketiga dan seterusnya sampai baris terakhir.

Tahap berikutnya siswa memainkan lagu tersebut dari awal sampai akhir.

Banyak dari peserta didik yang salah membaca ketika sampai di tengah lagu, itu

dikarena mereka kurang konsentrasi dan fokus dalam belajar biola. Tahap ini

dilakukan beberapa kali sampai peserta didik memainkan lagu tersebut dengan

baik.

4.8 Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Biola

Dalam sebuah pembelajaran sering dijumpai hambatan-hambatan (faktor

teknis maupun non teknis). Hambatan itu sifatnya wajar dan setiap pendidik pasti

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

111

pernah mengalaminya. Hambatan adalah modal awal untuk kita membenahi dan

memperbaiki apa yang dirasa kurang.

Proses pembelajaran biola di Sekolah Chandra Kusuma School dan IPAC

sering dijumpai banyak hambatan. Hambatan-hambatan itu hampir selalu muncul

dalam setiap proses pembelajaran. Hambatan ini bersifat ringan tetapi mengganggu

untuk proses belajar mengajar, seperti: tidak datang tepat waktu, tidak berangkat

mengikuti ekstrakurikuler biola, ramai atau tidak memperhatikan, dan seterusnya.

Ekstrakurikuler biola di Sekolah Chandra Kusuma School dan IPAC, sering terjadi

pergantian peserta didik yang tidak masuk ekstrakulikuler biola, sehingga harus

mengulang materi untuk peserta didik yang kemarin tidak masuk pada minggu

yang lalu, sedangkan untuk anak yang rajin hal semacam ini merupakan hambatan

yang merugikannya. Ekstrakulikuler biola ini bersifat class system (sistem kelas)

sehingga harus disetarakan antara yang cepat dan lambat, yang rajin dan yang

kurang rajin. Hal semacam itu menjadi tantangan untuk pengajar ke depan. Banyak

orang yang kurang mampu menghadapi kelas musik semacam ini karena selain

harus menguasai metode pembelajarannya juga hurus menguasai keadaan kelas

yang terdiri dari beberapa anak.

Faktor lainnya adalah faktor alatnya (biola), banyak biola yang kurang

terawat dengan baik, sehingga banyak masalah yang timbul di situ, misalnya:

timbul jamur , peg dan fine tuner sulit diputar (keras), akibatnya untuk menyetem

biola itu diperlukan waktu dan tenaga yang lebih. Apalagi kalau banyak siswa yang

terlambat, banyak waktu yang terbuang hanya untuk menunggu dan menyetem

biola siswa yang terlambat.

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

112

Dalam bermain biola sering dijumpai kesulitan-kesulitan yang dulu pernah

dialami ataupun belum pernah dialami sama sekali. Hal semacam itu wajar, karena

setiap orang memiliki postur atau anatomi yang berbeda-beda. Postur dan anatomi

memiliki peranan yang sangat penting untuk mengetahui cara atau metode apa

yang cocok untuk mereka.

Seorang guru biola harus mengakui bahwa banyak siswa diajarkan untuk

menunjukkan persoalan mendasar dalam haluan yang perlu diperbaiki. Suzuki

menekankan bermain lebih unggul, karena itu setengah keakraban dengan setengah

pengaruh sedikit akan ditanamkan, kecuali guru menekankan bahwa keterbatasan

fisik dari seorang siswa muda, seperti kurangnya kekuatan untuk menjaga jari-jari

melengkung dan fleksibel, terutama jari keempat, kemungkinan akan menyebabkan

overcompensation4 atau kekakuan (Oppelt, 1982: 16). Jari keempat adalah jari

rawan terjadi kesalahan. Selain kurang mendapat perhatian lebih, peserta didik juga

jarang memakainya. Selain itu jari keempat jaraknya paling jauh dan

membutuhkan tenaga ekstra. Hal semacam ini sering terjadi di setiap pembelajaran,

sehingga peran pendidik sangat penting peranannya untuk memberi dan mencari

solusi untuk masalah tersebut.

Tangan kanan juga mendapat perhatian serius. Hampir semua murid tidak

menyadari bahwa ketika mereka menggesek biola tidak lurus, akibatnya produksi

suara yang dihasilkan kurang maksimal. Setiap kali mengikuti ekskul biola mereka

selalu diberi arahan oleh pendidik seperti: membenahi dan mencontohi cara

menggesek biola yang benar dan memberi masukan ketika mereka latihan sendiri

4Kompensasi berlebih.

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

113

di rumah, disarankan menggesek di depan kaca supaya dapat mengontrol dan

melihat gerakan bow, tetapi banyak dari mereka belum bisa juga menggasek biola

dengan lurus.

4.8.1 Tujuan dan Target

Tujuan diadakannya ekstrakurikuler biola Sekolah Chandra Kusuma School

dan Ipac, selain untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik juga untuk

memperlihatkan bahwa selain mereka unggul dalam pelajaran, mereka juga bisa

bermain biola dengan baik dan benar. Hampir setiap tahun mereka tampil dalam

acara MOS (masa orientasi siswa) di sekolah, selain acara tersebut mereka juga

mengisi dalam acara-acara sekolah lainnya seperti pertukaran pelajar, kunjungan

pelajar, dan seterusnya.

Pembelajaran biola pada Sekolah Chandra Kusuma School dan Ipac juga

bertujuan untuk melatih musikalitas peserta didik. Dalam belajar musik khususnya

biola mereka harus mengerti dan memahami sebagai berikut:

Memegang yang benar

Menggesek yang benar

Intonasi (nada)

Ritme

Di akhir setiap semester, mereka selalu mengikuti tes yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik bermain dan mengerti dalam bermain biola.

Tes tersebut dilakukan dengan cara peserta didik maju satu persatu kedepan dan

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

114

kemudian bermain tangga nada dan satu buah lagu. Hal semacam ini sangat

penting untuk perkembangan ketrampilan dan mental peserta didik.

Setiap pembelajaran memiliki target pembalajaran, sama halnya pada ekstra

kurikuler biola pada Sekolah Chandra Kusuma School dan Ipac. Adapun target-

target pembelajaran biola adalah sebagai berikut:

1. Semester I:

a. Peserta didik diharapkan menguasai tangga nada A Mayor 1 oktaf, sebagai

berikut:

i. Pola ritme not utuh(4 ketuk)

ii. Pola ritme not setengah(2 ketuk)

iii. Pola ritme not seperempat(1 ketuk)

iv. Pola ritme not seperdelapan(1/2 ketuk)

b. Peserta didik diharapkan menguasai lagu sampai dengan Suzuki 1 no 4, yaitu:

i. Lagu “Go Tell Aunty Rhody”

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

115

c. peserta didik diharapkan dapat membedakan intonasi nada yang tepat dengan

nada yang Fals

d. peserta didik diharapkan dapat menggesek sesuai dengan kriteria sebagai

berikut:

i. Lurus

ii. Tebal

2. Semester II

a. Peserta didik diharapkan menguasai tangga nada G Mayor 2 oktaf, sebagai

berikut:

i. Pola ritme not utuh(4 ketuk)

ii. Pola ritme not setengah(2 ketuk)

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

116

iii. Pola ritme not seperempat(1 ketuk)

iv. Pola ritme not seperdelapan(1/2 ketuk)

v. Pola ritme not triol/triplet(1/3 ketuk)

vi. Pola ritme not seperenambelas(1/4 ketuk)

b. Peserta didik diharapkan menguasai lagu sampai dengan Suzuki 1 no 14, yaitu:

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

117

c. Peserta didik diharapkan dapat memainkan nada dengan intonasi yang tepat

d. Peserta didik diharapkan dapat menggesek sesuai dengan kriteria sebagai

berikut:

a. penempatan bow(dinamik)

b. Teknik permainan bow(detache, staccato, legato)

e. Peserta didik diharapkan bisa bermain dengan intonasi yang tepat

`Dari materi-materi di atas sebagai bahan pembelajaran diharapkan peserta

didik dapat mencapai target tersebut. Target di atas dibuat oleh pengajar dan

disesuaikan dengan tingkat efektifitas murid-murid dalam belajar biola.

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

118

4.9 Hasil atau Wujud Pembelajaran Biola pada Chandra Kusuma School dan

IPAC

Hasil atau wujud pembelajaran biola Sekolah Chandra Kusuma School dan

IPAC adalah dengan foto dan rekaman audio ataupun video. Hasil tersebut diambil

pada saat latihan maupun penampilan ansambel biola pada acara sekolah. Hal ini

adalah sebuah pembuktian bahwa siswa-siswi Sekolah Chandra Kusuma School

dan IPAC tidak hanya unggul di ilmu eksak saja tetapi juga dapat bermain musik

khususnya pada instrumen biola dengan baik dan benar.

Gambar pembelajaran biola Sekolah Chandra Kusuma School dan IPAC

sebagai berikut:

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

119

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

120

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

121

Gambar XX Pembelajaran Di Sekolah Chandra Kusuma School dan IPAC

BAB V

MATERI PEMBELAJARAN MELALUI TIGA BUKU PADA INSTRUMEN

BIOLA DI CHANDRA KUSUMA SCHOOL

1.1 Materi Teknik Pada Instrumen biola

Pada program musik wajib di Chandra Kusuma School khususnya pada

instrumen biola, biasanya guru yang mengajar terlebih dahulu memberikan materi

mengenai pemanasan pada peserta didik, yang bertujuan untuk melatih

perenggangan otot-otot jari, tangan, dan merilekskan tangan kanan untuk gesekan

peserta didik dalam mempelajarai instrumen biola. Materi yang dipelajari dalam

pemanasan ini biasanya membahas tentang tangga nada yang telah dipelajari.

Setelah mempelajari tangga nada biasanya peserta didik diberi pembahasan

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

122

mengenai teknik dalam menggunakan bowing biola pada tangga nada, seperti

memainkan irama 1/16 dengan posisi bowing di pangkal, ditengah, dan diujung

bowing dengan tempo 85.

Setelah itu dengan menggunakan materi tangga nada, peserta didik dilatih

untuk mempelajari teknik legato pada bowing. Biasanya waktu yang digunakan

untuk membahas materi tangga nada dan teknik bowing kira-kira 15 menit.

1.2 Materi Lagu Pada Instrumen Biola

Musik-musik yang menggunakan melodi sederhana bagi anak-anak di

tingkat sekolah dasar sangat cocok dan penting dalam pebentukan emosi yang

seimbang, dan meningkatkan kemampuan dalam matematika, sosial, daya ingat,

dan kreatifitas. Lagu-lagu yang ringan juga merupakan salah satu bahan yang

mudah untuk dipelajari dan mempunyai tingkat teknik yang tidak terlalu sulit.

Lagu anak-anak yang sering diajarkan dan dipelajari di SD Chandra Kusuma

School Komplek Cemara Asri yaitu bahan yang terdapat juga dalam metode

Shinici Suzuki, seperti:

Minuet in C (J.S. Bach) dalam lagu ini peserta didik dituntut untuk bisa

memainkan lagu dengan teknik legato, detache, dan crossing string dalam posisi 1

pada instrumen biola.

Minuet No. 1 (J.S. Bach) dalam lagu ini peserta didik dituntut untuk bisa

memainkan lagu dengan menggunakan teknik yang posisi 1 pada instrumen biola.

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

123

Musette (J.S. Bach) dalam lagu ini peserta didik tuntut untuk bisa

memainkan teknik dari interval dengan memperagakan not 1/8 pada instrumen

biola.

Theme from “Witches dace” (N.Paganini) dalam lagu ini peserta didik

tuntut untuk bisa memainkan stakato legato, aksen, detace, dengan menggunakan

posisi 1 pada instrumen biola.

Peranan lagu diatas sangat penting bagi peserta didik, selain dapat

menghibur, menambah skill dan teknik pada setiap individu peserta didik, dengan

lagu-lagu tersebut peserta didik tidak hanya menambah skill dan teknik pada

instrumen biola, tetapi dapat menambah konsentrasi pada peserta didik. Biasanya

kegiatan ini menghabiskan 30 menit untuk pembahasan setiap materi lagu.

1.3 Langkah-Langkah Penerapan Buku Panduan A Tune A Day, Suzuki Violin, Kurikulum ABRSM Pada Instrumen Biola di Sekolah Chandra Kusuma school

Dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru, untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran yang nyaman, agar peserta didik dapat

mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan, guru

dapat memilih model yang tepat untuk menyampaikan pembahasan materi ajar,

agar terciptanya suasana yang kondusif dan penyampaian kompetensi yang tepat

dan pencapaian pembahasan. Oleh sebab itu pendidik perlu menciptakan suasana

aman dan nyaman bagi peserta didik.

Dalam hal ini penulis akan menjelaskan model pembelajaran dari buku

panduan pada instrumen biola. Data yang diperoleh adalah melalui hasil

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

124

wawancara yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 10 April 2013 kepada Mr.

Ian Anderson yang berasal dari Inggris sebagai pimpinan musik program yang

menangani mata pelajaran praktik instrumen di Chandra Kusuma School yang

menyatakan bahwa penerapan buku panduan A Tune A Day, Suzuki Violin,

kurikulum ABRSM digunakan dalam proses pembelajaran instrumen biola pada

tingkat pra dasar dan dasar 1 yang dilakukan selama satu tahun pembelajaran

instrumen biola di Sekolah Chandra Kusuma School, kemudian peserta didik lebih

dituntut untuk membahas materinya secara kelas yang terdiri 2 dua sampai 5 lima

peserta didik didalam sebuah kelas, pembelajaran ini menjadikan peserta didik

saling bekerja sama ketika memainkan materi-materi yang terdapat pada ketiga

buku panduan.

Berdasarkan wawancara dengan Mr. Ian Anderson selaku kepala divisi

bagian program musik sekaligus merangkap tenaga pendidik pada instrumen gesek

(String) dan seni budaya di Chandra Kusuma School Komplek Cemara Asri pada

10 April 2013, menambahkan bahwa program musik diharuskan wajib pada siswa-

siswi di Chandra Kusuma School sangat berperan positif pada perkembangan

emosional, meningkatkan konsentarasi anak, dan menambah tingkat kecerdasan

pada mata pelajaran yang berkaitan dengan angka atau perhitungan. Secara tidak

langsung dengan mempelajari instrumen yang telah ditetapkan oleh Chandra

Kusuma School dengan menggunakan model pembelajaran, metode dari buku

panduan khususnya pada instrumen biola, telah menambah daya positif terhadap

perkembangan otak kanan dan otak kiri dari bahan-bahan yang telah diajarkan pada

peserta didik.

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

125

Proses penerapan pada buku panduan A tune A Day pada pelajaran

instrumen Biola sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler musik program di berbagai

kelas SD dan SMP Sekolah Chandra Kusuma School Komplek Cemara Asri ini

memiliki beberapa tahap.

1.3.1 Pemanasan dalam memainkan tangga nada dan teknik bowing

Pemanasan dalam memainkan beberapa tangga nada biasanya dilakukan

oleh peserta didik untuk memulai pelajaran biola dan melenturkan jari-jari peserta

didik yang berfungsi merilekskan otot-otot dan syaraf. Sedangkan pada

pembelajaran teknik bowing masih menggunakan tangga nada, hanya saja teknik

bowing yang digunakan berfariasi, seperti teknik legato, staccato, dan crossing.

Didalam kegiatan ini guru terlebih dahulu memberi aba-aba agar tempo dan nada

yang dihasilkan mendekati dengan sempurna, dikarenakan peserta didik masih

dalam proses belajar. Dalam memainkan tangga nada peserta didik dibimbing oleh

para guru yang berjumlah 2 orang. Kegiatan ini biasanya dilakukan kira-kira 10

menit sebelum memulai pokok pembahasan.

5.4 Pra Dasar I

Pra dasar pertama bertujuan mengenalkan peserta didik pada istrumen

biola, dan cara memegang biola serta mengajarkan cara anak memegang bow biola

sampai anak mendapatkan posisi yang baik dan benar sehingga anak tidak

mengalami pegal dan nyaman ketika memainkan instrumen biola tersebut. Pra

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

126

dasar juga mengajar peserta didik menggesek biola melalui penjarian dan juga

mengenalkan peserta didik pada gesekan legato, staccato dan detache.

Mengenalkan peserta didik biola

Mengajarkan cara memegang bow dan posisi untuk biola

Mengajarkan peserta didik membaca dalam notasi balok

Mengajarkan cara menggesek biola dengan menggunakan semua senar

lepas (Open String) secara baik dan posisi yang nyaman

Mengajarkan peserta didik posisi I

Mengajarkan penjarian pada senar lepas atau 0, serta jari 1,2,3,

Guru mengajarkan tangga nada dengan penjarian 0,1,2,3 sampai pada

penjarian ke 4

Guru mengajarkan lagu dengan bahan yang ada dan tangga nadanya.

Mengenalkan peserta didik teknik legato, staccato, dan juga detache.

5.4.1 Proses penerapan

Dalam pengajarannya guru berperan penting dalam pelaksanaan ini

pertemuan yang dilakukan selama 45 menit dan dalam sebulan dilakukan 4x dalam

1 bulan dan bahan proses untuk pra dasar diselesaikan selama 6 bulan.

Pertemuan I guru mengenalkan cara memegang biola dan alat geseknya

(Bow) kepada peserta didik sampai guru benar-benar memastikan anak

bermain dengan posisi yang baik dan tidak memaksa ketika memainkan

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

127

biola dan peserta didik dapat menggesek secara baik. Sebaiknya dilakukan

sesuai dengan cara guru memainkan biola namun jangan memaksakan

peserta didik jika posisi peserta didik tidak memungkinkan dan guru dapat

mengajarkan peserta didik tanpa buku panduan terlebih dahulu, agar peserta

didik dapat melihat gesekannya dan dapat menirukan apa yang dilakukan

guru ketika mengajarnya. Setelah peserta didik dapat melakukan gesekan

dengan baik guru dapat menggunakan bahan yang ada pada buku panduan

sebagai pembelajaran.

Pertemuan II guru dapat melihat kembali perkembangan peserta didik dan

meneliti kembali apa yang diajarkan pada pertemuan pertama, kemudian

guru dapat mengulang pelajaran gesekan dari buku panduan. Guru dapat

memberitahu anak teknik gesekan turun (down bow) dan naik (up bow)

dan mengajarkan peserta didik teknik mengangkat bow (circle) sebaiknya

guru menggunakan biola untuk menirukannya kepada peserta didik dan

bermain bersama dengan peserta didik.

Pertemuan III kembali peserta didik diajarkan cara menggesek secara baik

yang di awali dari senar A dikarenakan posisi yang paling sejajar tidak

terlalu tinggi, guru dapat melanjutkan buku panduan dengan teknik bow

yang ada.

Pertemuan ke IV dilanjutkan dengan senar D,E,G guru juga harus meneliti

lengan peserta didik agar sejajar dengan bow yang berbentuk persegi

dengan melanjutkan bahan yang ada pada buku panduan. Sebaiknya guru

memainkan biola agar dapat menjadi contoh pada pertemuan tersebut.

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

128

Pertemuan V guru dapat mengulang kembali pelajaran menggesek untuk

tahap perbaikan yang dilakukan peserta didik dengan melanjutkan lesson

yang ada pada buku panduan. Guru juga harus memperhatikan gesekan dan

bentuk tangan peserta didik dikarenakan posisi tangan peserta didik dapat

berubah karena fokus membaca not pada buku panduan.

Pertemuan VI anak diajarkan jari pertama sebaiknya dilakukan pada senar

A, guru lebih teliti mendengar hasil yang dibunyikan peserta didik dari

gesekan dan penjariannya kemudian melatih jari peserta didik secara

berulang-ulang dengan memakai buku panduan yang ada. Sebaiknya guru

menggunakan biola dan piano agar guru dapat memberikan contoh serta

mendengar nada yang dihasilkan dari penjarian dan gesekan.

Pertemuan VII pengulangan pada jari satu yang dilakukan pada senar

D,E,G sehingga peserta didik lebih terbiasa pada senar-senar yang lain dan

juga memainkan lagu-lagu pendek yang ada pada buku panduan dan teknik

gesekan yang dilakukan peserta didik, sebaiknya guru menggunakan piano.

Pertemuan VIII Guru harus lebih memperhatikan penjarian peserta didik

ketika menggunakan jari satu dikarenakan papan fingerboard biola tidak

selalu sama tempat jari satu pada senar A,D,E, dan G jika peserta didik

menggunakan jari I.

Pertemuan IX guru mengulang kembali mengajarkan peserta didik jari satu

dengan melanjutkan buku panduan yang ada. Guru juga harus mendengar

nada yang dimainkan peserta didik dikarenakan peserta didik sering sekali

hanya berpanduan dengan not dan jari yang dibuatnya tanpa mendengar

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

129

nada yang dihasilkan ketika bermain. Guru harus membuat pengertian

bahwa instrumen biola produksi nadanya diciptakan oleh jarinya sendiri

tidak seperti piano.

Pertemuan X guru mengajarkan jari II dan menggabungkan jari I yang telah

di ajarkan pada peserta didik pada pertemuan ketiga dan keempat. Guru

juga harus memperhatikan bentuk jari peserta didik, ketika peserta didik

menggunakan jari II guru harus menyarankan peserta didik agar tidak

melepaskan jari I agar berfungsi untuk mengingatkan peserta didik bentuk

penjarian pertama dan membuat pundasi pada teknik dan bentuk penjarian.

Guru juga dapat menggunakan buku panduan yang peserta didik pada lagu

sehingga peserta didik tidak bosan. Sebaiknya guru mengunakan piano agar

dapat mengiringi dan memberi contoh nada yang benar kepada peserta

didik.

Pertemuan XI mengulang kembali penjarian I dan II sehingga lebih

mengingatkan dan memperkokoh penjarian yang dilakukan anak pada

pertemuan minggu yang lalu dengan lagu-lagu yang ada pada buku

panduan. Guru juga harus selalu mengingatkan anak, ketika peserta didik

melakukan penjarian ke II jari I jangan dilepas. guru dapat memberikan

tugas latihan untuk peserta didik dengan bahan-bahan yang ada.

Pertemuan XII guru dapat membuat pengulangan serta melanjutkan bahan

lagu pada buku panduan. Masih tetap menggunakan jari 1 dan 2 agar

peserta didik tidak terlalu dituntut untuk teknik-teknik yang baru dan

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

130

peserta didik dapat bermain secara senang dengan lagu-lagu yang ada pada

buku panduan.

Pertemuan ke XIII guru mengajarkan jari ketiga kepada peserta didik

dengan bahan yang ada dan guru harus berperan aktif mengecek nada yang

peserta didik mainkan. Peserta didik juga harus memiliki feling yang baik

agar peserta didik dapat mendengar nada yang dimainkannya sendiri. Guru

dapat memberikan pelatihan bahan yang ada pada buku panduan, sebaiknya

guru menggunakan piano untuk mengiringinya dan peserta didik dapat

mendengarkan hasil nada yang dimainkannya.

Pertemuan XIV guru mengajarkan peserta didik tangga nada a mayor pada

instrumen biola serta bermain lagu dengan jari ketiga yang ada pada buku

panduan yang ada.

Pertemuan XV guru mengajarkan peserta didik tanda baca penjarian

dengan menggunakan 0,1,2,3 jika naik dan jika turun 0,3,2,1 hal ini sangat

membantu peserta didik untuk membaca namun guru harus menekankan

kembali bahwa membaca dengan nada bukan dengan penjarian, hal ini

cukup signifikan jika salah mengartikan peserta didik akan selamanya

membaca dengan penjarian 0,1,2,3 dan 0,3,2,1 maka hal ini harus

dimengerti oleh seorang guru. (Lihat contoh) guru dapat mengajarkan

kembali tangga nada dengan nada dasar D dan G mayor. Kemudian guru

melanjutkan lagu yang terdapat pada buku panduan.

Pertemuan XVI guru dapat mengulang kembali tangga nada A,D, dan G

mayor dengan penjarian yang baik. Guru juga harus menekankan bahwa

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

131

ketika peserta didik menggunakan jari ketiga jari 1 dan 2 jangan dilepas

agar peserta didik dapat membentuk jari yang baik dan memiliki panduan

jari ketika jauh maupun rapat ketika memainkan sebuah lagu yang ada.

Guru juga dapat melanjutkan lagu-lagu yang ada pada buku panduan.

Pertemuan XVII guru mengajarkan tangga nada dan tri suara A,D, dan G

mayor kepada peserta didik mengajarkan lagu-lagu pendek yang ada sesuai

dengan buku panduan yang ada, kemudian jangan memaksa anak

memainkan dinamika, biarkan peserta didik bermain dengan nada yang

tertera dan guru juga harus mengajarkan bahwa not yang ada dibuku

panduan tidak dibaca dengan penjarian namun dibaca melalui nada baik

secara movebel do maupun viks do.

Pertemuan XVIII guru mengajarkan lagu-lagu yang ada pada buku panduan

serta menerapkan penjarian yang dilatih peserta didik ketika bermain

tangga nada dan tri suara serta melatih peserta didik menghafal lagu agar

peserta didik lebih yakin memainkan lagu dan juga ketika meletakkan jari.

Pertemuan XIX guru mengenalkan peserta didik teknik staccato dan

memainkannya secara baik dan anak senang melakukannya dengan contoh-

contoh yang ada dibuku panduan secara tertulis. Guru harus dapat

mencontohkan teknik tersebut dengan baik sehingga dapat menirunya

dikarenakan anak lebih mudah melihat dan menirukankannya dari pada

membaca atau mendengarkan, guru dapat mengajarkan lagu-lagu yang ada

pada buku panduan dengan teknik staccato, sebaiknya guru menggunakan

biola.

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

132

Pertemuan XX peserta didik diajarkan etude staccato yang ada dibuku

panduan dan memainkan lagu yang ada di buku panduan guru harus dapat

mencontohkan lagu sebaiknya guru memainkan biola agar dapat

memberikan contoh kepada peserta didik ketika bermain bersama.

Pertemuan XXI guru mengenalkan peserta didik teknik legato (disambung)

dikarenakan teknik ini cukup sulit untuk dimainkan peserta didik, teknik

legato adalah teknik bow yang memainkan lebih dari satu nada yang

dimainkan satu bow, teknik ini cukup rumit untuk di praktikan. Masalah

yang sering dihadapi guru peserta didik akan selalu kehabisan bow sebelum

ketukannya habis. Guru dapat mengajarkan peserta didik bermain dengan

buku panduan yang ada sebaiknya guru menggunakan biola untuk

memberikan peserta didik contoh.

Pertemuan ke XXII guru mengajarkan teknik legato yang ada pada buku

panduan dan lagu yang ada pada buku panduan. guru dapat meneliti

permainan peserta didik sebaiknya menggunakan biola agar dapat bermain

sama dengan peserta didik.

Pertemuan XXIII peserta didik dilatih dengan teknik staccato legato dalam

memainkan sebuah lagu dan guru harus memperhatikan teknik yang

dimainkan peserta didik dan nada yang dihasilkan anak melalui gesekannya

Pertemuan XXVI guru dapat melanjutkan teknik permainan tangga nada tri

suara dan lagu yang ada dibuku panduan dengan baik dan benar. Guru

sebaiknya memainkan piano agar peserta didik dapat mandiri dan guru

dapat megiringinya dengan sebuah chord.

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

133

5.5 Dasar I

Pra dasar kedua adalah sebuah bentuk edukasi yang dibuat agar peserta

didik dapat memainkan lagu-lagu yang ada pada buku panduan secara baik, tujuan

dari hal ini adalah agar peserta didik dapat bermain biola secara baik dan banyak

menerapkan teknik yang dipelajari peserta didik pada sebuah lagu dengan

penjarian, gesekan, nada dan teknik-teknik yang terdapat pada instrumen biola.

figure guru sangat penting untuk mengajarkan anak dengan teknik-teknik yang ada

pada buku panduan, guru juga harus mendoktrin peserta didik agar berlatih

dirumah dan tidak waktu bertemu dengan guru saja. buku panduan dasar I untuk

instrumen biola memiliki tempo cepat dan lambat pada lagu-lagu yang ada pada

buku panduan dan kurikulum ABRSM dipilih oleh seorang anak untuk bahan yang

akan diujiankan.

Peserta didik bermain sebuah lagu.

Mengajarkan peserta didik jari keempat.

Mengajarkan anak teknik staccato, legato dan detache.

Peserta didik bermain tangga nada dengan mengguakan jari keempat.

5.5.1 Proses Penerapan

Pertemuan I guru harus melatih peserta didik memainkan sebuah lagu

dengan teknik staccato, legato maupun staccato legato sehingga peserta

didik terbiasa dengan teknik tersebut dan lagu-lagu yang ada pada buku

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

134

panduan sehingga peserta didik dapat memainkan teknik tersebut dengan

sebuah lagu.

Pertemuan II hal yang sama dilakukan kembali dengan bermain lagu dan

menggunakan teknik yang sama pada lagu yang baru dibuku panduan.

Pertemuan III guru melakukan perubahan senar lepas (open string) menjadi

jari empat. Guru harus menjelaskan kepada peserta didik bahwa senar lepas

dapat diganti menjadi jari 4 namun ada perubahan senar ketika perubahan

itu dilakukan. Guru juga harus menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan

untuk mempermudah bukan mempersulit permainan biola dan guru juga

harus menjelaskan contoh-contoh fungsi jari 4 dan open string.

Pertemuan IV guru mengajarkan peserta didik bermain tangga nada dengan

memakai jari 4 dan kemudian trisuara dengan menggunakan jari 4,

kemudian Memainkan lagu dengan jari empat dengan baik dan tidak fals

Pertemuan V kembali peserta didik dilatih tangga nada dan tri suara dengan

menggunakan jari 4 dan kemudian menyambung bahan yang ada sehingga

lebih baik didengar dengan menggunakan jari 4 pada buku panduan.

Pertemuan VI peserta didik kembali bermain lagu dengan bermain legato

pada lagu yang terdapat pada buku panduan.

Pertemuan ke VII peserta didik kembali bermain lagu dengan teknik

staccato yang ada pada buku panduan dan dapat berupa etude agar

mengingatkan kembali bentuk permainan staccato dalam memainkan biola

dan melanjutkan lagu yang ada pada buku panduan.

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

135

Pertemuan VIII peserta didik akan bermain lagu yang ada pada buku

panduan dan guru harus terus mengontrol jari 4 agar tidak fals.

Pertemuan IX guru mengajarkan tangga nada G mayor 2 oktaf yang naik

memakai jari 4 dan turun memakai senar lepas dan guru dapat menggulang

teknik-teknik gesekan yang telah dipelajari, bersamaan dengan tangga nada

yang diajarkan kepada peserta didik kemudian dilanjutkan dengan

memainkan lagu yang ada di buku panduan.

Pertemuan X guru dapat mengulang kembali tangga nada yang telah

dipelajari peserta didik dan dapat memainkan lagu yang ada pada pra dasar

II dan memiliki rasa percaya diri karena sudah menguasai teknik yang ada

dan guru harus mendokrin anak untuk tetap percaya diri ketika ujian bukan

bermain didepan guru saja.

Pertemuan XI guru dapat mengajarkan tangga nada A mayor dua oktaf

yang dimulai dari jari satu senar G. Permasalahan yang ada peserta didik

selalu merapatkan jari 3 dengan jari 2 pada senar G dan senar D yang

seharusnya jari 3 jauh dari jari 2 dan rapat pada jari 4, hal ini menjadi

perhatian guru agar peserta didik mengerti penjarian yang ada pada tangga

nada A mayor ketika memainkan tangga nada naik memakai jari 4 dan

ketika turun memakai jari lepas (open Strings). Selanjutnya guru dapat

melanjutkan bahan yang ada pada buku panduan.

Pertemuan XII kembali guru mengulang tangga nada A mayor 2 oktaf, dan

guru dapat mengajarkan permainan lagu-lagu yang ada pada buku panduan

dengan teknik-teknik yang ada pada lagu-lagu tersebut.

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

136

Pertemuan XIII guru dapat tangga nada C mayor 2 oktaf yang dimulai dari

jari ketiga senar G. Tetap menggunakan jari 4 ketika naik dan memakai

senar lepas waktu turun, permasalahan yang ada peserta didik akan

mengalami kesulitan dijari 4 dikarenakan tangga nada C mayor hanya

sampai nada B pada senar E jari 4, dalam teknik ini guru harus mengajari

anak mengeser jari 4 setelah nada B agar sampai ke nada C sebaiknya jika

jari peserta didik tidak begitu panjang guru harus memberitahu agar siku

peserta didik dimiringkan kekanan. Setelah itu guru dapat melanjutkan pada

lagu yang ada pada buku yang ada.

Pertemuan XIV guru dapat mengulang kembali tangga nada C yang

dilakukan peserta didik pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan

teknik gesekan yang ada kemudian dilanjutkan pada lagu yang ada pada

buku panduan.

Pertemuan XV Guru dapat mengajarkan teknik mengeser jari jika terdapat

permasalahan 2 nada yang memakai 1 jari. Kemudian guru dapat memakai

bahan yang ada pada buku panduan.

Pertemuan XVI guru dapat melanjutkan permainan menggeser jari dan

mengulang tangga nada yang ada dan mengajarkan lagu yang ada pada

buku panduan.

Pertemuan XVII dengan teknik menggesek dua senar dengan tempo cepat

dan tidak bersamaan (Crossing String) sesuai dengan buku panduan yang

ada.

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

137

Pertemuan XVIII guru dapat mengulang kembali lagu yang ada sampai

peserta didik benar-benar dapat memainkannya teknik crossing tanpa beban

dan ringan ketika tangan kanan memainkan teknik tersebut. Selanjutnya

dapat memainkan lagu yang ada pada buku panduan.

Pertemuan XIX peserta didik dilatih tangga nada Bes mayor 2 oktaf dengan

mengunakan jari yang sama ketika naik dan turun seperti tangga nada A

dan C mayor, permasalahan yang ada peserta didik sering sekali membuat

jari 4 jauh pada senar A dan E yang seharusnya merapat pada jari ke 3 dan

anak sering sekali membuat open string pada pada senar E yang seharusnya

jari 4 disenar A dan rapat pada jari 3. Hal ini menjadi perhatian untuk para

guru agar mendengarkan peserta didik dengan baik ketika mempelajari

tangga nada Bes. Kemudian guru dapat melanjutkan bahan yang ada pada

buku panduan.

Pertemuan XVII guru dapat mengulang tangga nada bes dan melanjutkan

pada lagu yang ada di buku panduan dan dapat bermain lagu dengan baik

dan indah.

Pertemuan XVIII guru dapat mengulang tangga nada yang dilakukan

peserta didik pada tangga nada G,A,Bes, dan C mayor 2 oktaf dengan

teknik-teknik gesekan yang sudah dipelajari peserta didik dan guru dapat

melanjutkan bermain lagu pada buku panduan.

Pertemuan XIX guru dapat mengulang tangga nada agar peserta didik

benar-benar hafal untuk tangga nada tersebut dan dapat melanjutkan

memainkan lagu-lagu yang ada pada buku panduan .

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

138

Pertemuan XX guru dapat mengulang tangga nada dengan teknik gesekan

dan lagu-lagu yang ada pada buku panduan.

Pertemuan XXI guru dapat melanjutkan permainan lagu yang ada pada

buku panduan yang sesuai dengan teknik gesekan yang ada.

Pertemuan XXI guru dapat mengulang seluruh tangga nada yang telah

dipelajari sesuai dengan teknik gesekan dan melanjutkan lagu yang ada

pada buku panduan.

Pertemuan XXII guru dapat melanjutkan permainan lagu-lagu yang ada

pada buku panduan.

Pertemuan XXIII guru dapat melanjutkan permaianan lagu-lagu yang ada

pada buku panduan dan dapat mengulang apa yang peserta didik tidak

mampu baik pada teknik gesekan tangan kanan maupun teknik penjarian

tangan kiri.

Pertemuan XXIV guru dapat melanjutkan permainan lagu-lagu yang ada

pada buku panduan dan guru dapat menjelaskan teknik-teknik yang telah

dipelajari.

5.6 Hasil Pembelajaran Jigsaw Pada Instrumen Biola di Sekolah Chandra

Kusuma School

Hasil pembelajaran praktik instrumen biola dengan menerapkan metode

dari ketiga buku panduan pada kelas SMP I, SD II, dan SD V Chandra Kusuma

School pada intsrumen biola sangat baik. Hal ini disebabkan dengan adanya buku

panduan peserta didik lebih terbantu dan lebih terangsang untuk saling berlomba-

Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

139

lomba mengetahui tentang materi ajar dari ketiga buku panduan. Peserta didik juga

tidak merasa bosan menggunakan ketiga buku panduan yang tediri dari sebuah

lagu dan teknik, kemudian peserta didik juga dapat saling bersosialisasi dan

berinteraktif dengan timnya masing-masing. Dengan menggunakan buku panduan,

peserta didik juga tidak hanya menjalin sosial pada sesama siswa, tetapi dapat juga

menjalin keakraban dengan guru yang mengajar. Komunikasi yang dibentuk dalam

pembelajaran biola, menjadikan peserta didik berani mengemukakan pendapatnya,

presentasi laporan, memanjangkan kegiatannya untuk melatih bahan ajarnya.

Dengan pembelajaran pratik instrumen biola melalui buku panduan peserta

didik merasakan kesenangan dan kemudahan dalam mempelajari instrumen biola.

Dapat kita simpulkan, bahwa dengan model jigsaw pula tercipta hubungan yang

baik antara peserta didik, maupun peserta didik dan guru. Maka hasil dari

pembelajaran pada instrumen biola di Sekolah Chandra Kusuma School dapat

dilihat dari tabel penilaian berikut:

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

140

Tabel Hasil Nilai Akhir SMP I dan SD II

o Nama

Kriteria Penilaian

Nilai

Kelompok

Nilai

Individu

Hasil

Nilai

Akhir

Melody Jonathan 81 78 79,5

Cerelyn 81 80 80,5

Rachel 81 76 78,5

Edrik Alvaro 81 83 82

Hanny 80 76 78

Nama Nilai

kelompok

Nilai

individu

Hasil nilai

akhir

Kelly Tendean 80 86 83

Wijafalensia 80 81 80,5

Graciela Putri 80 83 81,5

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

141

Tabel Hasil Nilai Akhir SD V.

o Nama

Kriteria Penilaian

Intonasi

(60-90)

Teknik

Penyajian

(60-90)

Interpretasi

(60-90)

Russel 60 60 60

Jaiby ong 60 70 65

Silvia 60 65 65

Tiffany 60 65 65

Viviana 80 80 70

Afina 75 75 75

Marieta 80 80 70

Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa mempelajari instrumen biola

dengan menggunakan buku panduan A tuna A day Suzuki Violin dan kurikulum

Abrsm, dapat menambah tingkat kemahiran peserta didik dalam penilaian intonasi,

teknik penyajian, interpretasi. Hal ini disebabkan meningkatnya rasa kepedulian

sesama peserta didik dan nalar otak untuk mempelajari materi ajar secara

mendalam. Selain nilai kelompok dan individu, biasanya para guru untuk

mengetahui hasil dari nilai akhir peserta didik di sekolah dasar (SD) Chandra

Kusuma School menggabungkan nilai dari kelompok dan individu.

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

142

5.7 Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Prosees Penerapan Buku

Panduan A Tune A Day, Suzuki Violin, Kurikulum ABRSM pada

Instrumen Biola Di Sekolah Chandra Kusuma School

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan buku panduan pada

instrumen biola di Sekolah Chandra Kusuma School, terdapat beberapa faktor

pendukung dan penghambat. Dimana faktor pendukung membuat siswa dapat lebih

maju dalam belajar khususnya pada instrumen biola, sedangkan faktor penghambat

adalah bagian dari hal-hal yang menyulitkan peserta didik untuk menjadi lebih

maju dalam proses belajar khususnya pada instrumen biola. Adapun faktor

pendukung dan penghambat pada proses pembelajaran buku panduan tersebut pada

instrument biola di Sekolah Chandra Kusuma School adalah sebagai berikut.

5.7.1 Faktor Pendukung

1. Masing-masing peserta didik mempunyai instrumen Biola secara individu.

2. Baiknya fasilitas ruangan yang diberikan sekolah untuk memenuhi standar

belajar musik, yang menjadi salah satu peranan untuk memberikan

kenyamanan belajar.

3. Mampunya pihak sekolah memdatangkan guru pengajar instrument biola.

4. Adanya ruangan konser yang diberikan sekolah untuk mewujudkan pencapaian

materi ajar.

5. Siswa saling melengkapi dan saling membantu dalam proses belajar.

Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

143

5.7.2 Faktor Penghambat

1. Adanya peserta didik yang belum bisa menggunakan teknik dalam pembacaan

krosing pada bowing instrumen biola.

2. Adanya peserta didik yang belum terbiasa dengan pitch pada posisi-posisi

tinggi pada instrumen biola.

3. Adanya kejenuhan yang dihadapi oleh peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

4. Adanya perbedaan tingkat kecerdasan atara peserta didik, baik dalam satu tim

ataupun dalam kelompok yang lain.

5. Adanya sifat malas peserta didik untuk melatih bahan ajar yang diberikan guru.

6. Kurangnya dukungan dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan aksesoris dari

instrumen biola peserta didik.

7. Kurangnya fasilitas yang diberikan sekolah untuk memenuhi media ajar oleh

guru.

5.8 Buku Panduan A Tune A Day

Proses pembelajaran dilakukan dengan mengajarkan kepada guru metode

permainan biola, hal ini dilakukan agar guru mengerti proses pembelajaran yang

akan diajarkan kepada peserta didik selama 4 kali pertemuan dalam satu bulan dan

terdapat 24 kali pertemuan dalam 1 semester , dan masing-masing pertemuannya

dilakukan selama 30 menit dalam setiap pertemuan, hal ini dilakukan agar guru

mendapatkan target pada akhir semester melalui buku panduan.

Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

144

Guru mengenalkan Tanda kunci kepada murid agar peserta didik

mengetahui letak do atau c dan nada yang lain pada sebuah not balok yang terdapat

pada buku panduan, misalnya kunci G, letak do pada garis bantu pertama dibawah

garis paranada, begitu juga dengan kunci F ada di spasi kedua dan C ada di garis

ketiga. Namun untuk tahap pembelajaran awal guru hanya mengenalkan kunci G

saja agar seorang anak tidak merasa kesulitan pada tahap awal membaca not balok

untuk pembelajaran instrumen biola.

Guru mengenalkan sukat 4\4 atau dapat ditulis tanda C diawal penulisan

not balok

Guru mengenalkan bar atau birama agar peserta didik dapat menghitung bar

ketika membaca not balok dan mengetahui sampai dimana not yang dibaca ketika

mempelajari instrumen. Guru mengenalkan sangkar nada kepada murid yang

Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

145

berfungsi agar murid mengetahui penulisan dan cara baca yang terdapat pada not

balok. Sangkar nada terdiri dari lima garis dan 4 spasi

Guru mengenalkan berlin atau sering disebut pembatas bar.

Guru mengenalkan harga not, agar murid dapat membaca nilai ketukan

dalam mempelajari instrumen biola dimulai dari:

- semi breve, not penuh, 4 ketuk, 1 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

- minims, not setengah, 2 ketuk, 2 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

- crotchets,not 1/4, 1 ketuk, 4 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

- Quavers,not 1/8, 1\2 ketuk, 8 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

lalu guru mengenalkan tanda diam (rest) yang sesuai dengan harga not

yang tertulis yang dimulai dari:

-Tanda diam semi breve, not penuh, 4 ketuk, 1 not dalam satu birama dengan sukat

4\4

- Tanda diam minims, not setengah, 2 ketuk, 2 not dalam satu birama dengan sukat

4\4

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

146

- Tanda diam crotchets,not 1/4, 1 ketuk, 4 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

- Tanda diam Quavers,not 1/8, 1\2 ketuk, 8 not dalam satu birama dengan sukat 4\4

Lalu guru mengenalkan double birama yang memiliki fungsi untuk

menutup birama dan akhir dari sebuah lagu dalam penulisan not balok dan

menempatkan tanda- tanda kemudian melalui birama ganda terdapat simbol di

dalam birama yg artinya kembali ke awal.

lalu guru mengenalkan tanda pengulangan (repeat) yang artinya tanda

ulang dalam penulisan not balok sehingga murid dapat bermain dengan membaca

symbol maupun tulisan yang terdapat pada not balok.

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

147

(The Open Strings Pizzicato)

Di lesson 1 guru mengajarkan teknik pizzccato,teknik pizzcato yaitu

dimainkan dengan cara memetik senar biola tanpa menggunakan bowing,

kemudian mengajarkan peserta didik letak senar biola dimulai dari senar paling

tertinggi sampai pada senar yang wilayah register nadanya paling rendah pada

instrumen biola.

- Jempol tangan kanan diletakan dibawah papan penjarian (Fingerboard).

D - Pizz. A - A Count : 1 - 2 1

A - A

1 - 2

D - D D - D A - A A - A D - D D - D

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

REPEAT SIGN

CROTCHET REST

Pizz. D - D Count : 1 - 2 2

D - D

1 - 2

G - G G - G D - D D -D G - G G - G

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

G -

1 - 2

Pizz. A - A

Count : 1 - 2 3

D - D

1 - 2

A - A D - D A - A D - D A - A D - D

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

D -

1 - 2

1 - 2

Pizz. D - D

Count : 1 - 2 4

G - G

1 - 2

D - D G - G D - D G -G D - D G - G

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

G -

1 - 2 1 - 2

Pizz. D - A

Count : 1 - 2 5

D - G

1 - 2

D - A D - G D - A D - G D - A D - G

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

G -

1 - 2

Pizz. A - A

Count : 1 - 2 6

E - E

1 - 2

A - A E - E A - D A - E A - D A - E

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

A -

1 - 2

Pizz. G - G

Count : 1 - 2

C - C

1 - 2

G - G C - C G - C G - D G - C G - D

1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2 1 - 2

G -

1 - 2 7

VIOLA AND CELLO ONLY

VIOLIN AND BASS

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

148

- Lalu jari tengah,manis,dan kelingking menggenggam bowing.

- Jari telunjuk digunakan untuk memetik senar biola.

- anak diajarkan hitungan dua dalam satu birama agar anak dapat menjaga tempo.

Lesson I

No.1

Diperkenalkan pada senar A dan D dimainkan dengan teknik memetik

(pizzicato) senar, senar A dimainkan 1 ketuk 2 kali sebanyak 2 birama dilanjut

senar D dengan cara yang sama kemudian kembali ke A dan D setelah itu terdapat

pengulangan (repeat) dan diakhir pada senar D kembali.

No.2

Peserta didik memainkan senar D dan G, dengan cara yang sama ketika

memainkan contoh no.1 perbedaannya hanya pada senar saja.

No.3

Peserta didik kembali memainkan senar A dan D tetapi dengan sedikit cara

yang berbeda, ketika di no. 1 senar A dimainkan 1 ketuk 2 kali sebanyak 2 birama

di lesson 3 senar A dimainkan 1 ketuk 2 kali sebanyak 1 birama.

No.4

Peserta didik kembali memainkan senar D dan G, tetapi cara

memainkannya mengkuti pola no.3

No.5

Peserta didik memainkan senar D, A dan D, G, senar D dan A dimainkan

masing-masing 1 ketuk kemudian dilanjut senar D dan G masing-masing 1 ketuk

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

149

setelah itu kembali ke senar D, A serta D, G kemudian terdapat pengulangan dan

berakhir di senar G.

No.6

Peserta didik memainkan senar A,E dan A,D senar A dimainkan 1 ketuk 2

kali dilanjut senar E dengan cara yang sama kemudian kembali ke A dan E

dilanjutkan senar A,D 2 ketuk kemudian A, E 2 ketuk kembali ke A,D dan A,E

dengan cara yang sama kemudian pengulangan dan berakhir di senar A.

Setelah itu guru menerapkan teknik pizzicato yang telah dipelajari Peserta didik ke

dalam sebuah lagu Ten Little Indians, siswa memainkan senar D,A, senar D

dimainkan 1 ketuk 2 kali sebanyak 2 birama kemudian dilanjut dengan senar A,D

dengan cara yang sama kemudian A dimainkan 1 ketuk 2 kali sebanyak 1 birama

dan diikuti senar D dengan cara yang sama, dan guru memainkan melodi di piano,

permasalahannya adalah tidak semua guru dapat memainkan piano dengan baik

maka guru dapat memainkan melodi lagu tersebut dengan biola atau menyanyikan

lagu tersebut.

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

150

(Holding and Drawing the Bow)

Lesson 2 no 1

Lesson 2 no 1

Mengajarkan Peserta didik menggesek biola dengan menggunakan senar A

2 not dalam satu birama yang terdiri dari 2 birama dan senar D 2 not dalam satu

birama yang terdiri dari 2 birama dengan tempo yang tidak terlalu cepat dan tidak

terlalu lambat dimulai dari tempo 1 ketuk, hal ini dilakukan sampai anak benar-

benar merasa relevan menggesek biola. Kemudian mengajarkan Peserta didik tanda

turun (down bow) dan naik (up bow).

Lesson 2 no 2

Lesson II no 2

Peserta didik mempelajari gesekan 1 ketukan 2 dalam satu birama senar A

dimainkan 1 ketuk sebanyak 2 kali dalam 1 birama, birama 2/4 kemudian dilanjut

ke D dengan cara yang sama kembali ke senar A dan berakhir pada senar D,

perbedaannya hanya memakai satu birama saja kemudian diulang sebanyak dua

kali.

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

151

lesson I merupakan transisi untuk melangkah ke lesson II no 2 yang lebih sulit

dari lesson II no1.

Lesson 2 no 3

Lesson II no 3

Peserta didik memainkan senar D dan G yang dimainkan dengan cara yang

sama pada no 2 hal ini dilakukan agar anak yang mempelajari biola dapat

memainkan semua senar yang terdapat pada instrumen biola.

Lesson 2 no 4

Lesson II no 4

Peserta didik diuji untuk memainkan senar A D G, dengan birama 2/4 senar

A dimainkan 1 ketuk dilanjut ke senar A-D-G-D A-D-G-D dengan pengulangan.

Lesson 2 no 5

Lesson II no 5

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

152

Peserta didik memainkan senar E dan A, senar E merupakan senar yang

lebih sulit digesek dari senar biola yang lain, senar E dimainkan 1 ketuk 2 kali

sebanyak 2 birama, birama 2/4 dilanjut dengan senar A dengan cara yang sama lalu

pengulangan sama seperti lesson II no 1.

Lesson 2 no 6

Lesson II no 6

Peserta didik memainkan senar E dan A dengan cara yang sama seperti di

lesson II no 2 hanya perbedaaan pada sebuah senar.

Lesson 2 no 7

Lesson II no 7

Peserta didik memainkan senar D dan G dengan cara yang sama seperti di

lesson II no 1 Setelah Peserta didik mampu melewati lesson I teknik menggesek ke

empat senar biola, murid menerapkan dalam lagu Baa! Baa! Black Shepp dengan

senar D dan A dan Jingle Bells melalui senar D A G.

Lesson 2 no 8

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

153

Peserta didik memainkan senar D dan G dengan cara yang sama seperti di

lesson II no 2 perbedaannya hanya pada sebuah senar. Setelah Peserta didik

mampu melewati lesson II teknik menggesek ke empat senar biola, murid

menerapkan teknik menggesek dalam lagu Baa! Baa! Black Sheep dengan senar D

dan A dan Jingle Bells dengan diiringi seorang guru. Guru dapat memainkan

iringan tersebut dengan biola, piano dan juga guru dapat menyanyikan lagu

tersebut.

(Contiunation of Open String Crotchets)

(One Count Each)

Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

154

Lesson 3 no 1

Guru mengajarkan murid untuk memainkan senar D dan G 1 dengan sukat

2/4 dilanjutkan D-A- D-A-D-G,dua nada dengan jumlah 1 ketuk tiap senar, setelah

itu dilanjutkan dengan pengulangan, hal ini dilakukan agar Peserta didik dapat

menguasai teknik menggesek senar secara bergantian (crossing string) karena

menggesek satu senar secara berulang ulang berbeda dengan menggesek 4 senar

secara bergantian, hal ini lebih sulit untuk dipelajari Peserta didik dan guru harus

lebih memerhatikan lengan Peserta didik agar sejajar dengan bow biola.

Lesson 3 no 2

Peserta didik memainkan dengan cara yang sama seperti di no 1, hanya saja

pergantian senar yang berbeda, dimana pada bagian no 2 diawali dengan senar D

dan A dilanjut dengan D-G-D-A-A-D yang masing-masing satu ketukan setiap

nada. Hal ini dilakukan agar Peserta didik biasa lebih memperbaiki gesekan ketika

bermain senar yang bergantian

Lesson 3 no 3

Page 170: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

155

Memiliki cara yang sama, Peserta didik menggesek diawali dari senar A

kemudian ke E dilanjutkan dengan A-D-A-E-E-A, guru menuntut Peserta didik

untuk mampu menggesek senar A kemudian ke senar E, dimana senar E

merupakan senar yang posisi yang sangat sulit untuk digesek.

Lesson 3 no 4

Pada bagian ini memiliki cara yang sama untuk dimainkan, Peserta didik

menggesek senar D-G-D-A-D-G-D-G setelah itu pengulangan, tujuannya dari

lesson 3 ini adalah agar Peserta didik mampu menggesek senar biola secara

bergantian dengan teknik yang baik.

Setelah mempelajari bagian-bagian itu teknik menggesek secara bergantian

senar biola, Peserta didik menerapkan dalam lagu Twinkle, Twinkle, Little Star

dengan kesamaan melodi dengan lagu Baa! Baa! Black Sheep yang

membedakannya adalah senar yang digesek di Twinkle, Little Star adalah senar G-

D-A sedangkan Baa! Baa! Black Shepp hanya menggunakan senar D dan A

kemudian diterapkan lagi dalam lagu Oats and Beans dengan bermain teknik

gesekan secara bergantian (crossing string).

Page 171: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

156

(Minims-Two Counts Each)

Lesson 4 no 1

Guru mengajarkan Peserta didik bagaimana menggesek senar dengan

panjang nada 2 ketuk dengan birama 2/4 not ½ (minims), hal ini dilakukan agar

Peserta didik mampu menjaga kestabilan ketika menggesek nada yang panjang

dengan panjang nada 2 ketuk. Diawali dengan menggesek senar A dengan panjang

2 ketuk sebanyak 2 birama kemudian dilanjutkan dengan senar D dengan cara yang

sama kemudian kembali ke senar A dan D kemudian pengulangan.

Lesson 4 no 2

Page 172: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

157

Hal yang sama dilakukan Peserta didik memainkan senar dengan nada

panjang senar D 2 ketuk sebanyak 2 birama, dilanjutkan ke G-D-A setelah itu

pengulangan nada. Guru harus memerhatikan kestabilan murid ketika menggesek

nada panjang terhadap sebuah bow biola.

Lesson 4 no 3

Pada bagian ini kembali Peserta didik memainkan senar dengan panjang

nada senar A 2 ketuk terdiri dari 2 birama. Kemudian dilanjutkan dengan senar D 2

ketuk sebanyak 2 birama kemudian senar A dua ketuk 2 birama, dan diakhiri

dengan senar A 2 ketuk 1 birama.

Lesson 4 no 4

Memiliki cara yang sama dengan no 3, murid memainkan senar D 2ketuk 1

birama kemudian dilanjut senar G-D-A 2 ketuk 2 birama kemudian D 2 ketuk 1

birama, dan G 2 ketuk 2 birama lalu pengulangan.

Setelah memainkan teknik menggesek panjang 2 ketuk, teknik gesek

panjang tersebut diaplikasikan pada lagu Au Clair de la lune, Peserta didik

memainkan senar A 2 not setengah dalam 1 birama sebanyak 8 birama dan guru

Page 173: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

158

memainkan melodinya pada instrumen biola biola dengan memainkan nada

melalui permainan senar ganda (double string). Kemudian dilanjutkan dengan lagu

marching, Peserta didik memainkan senar D dengan cara yang sama. Kemudian

dilanjutkan dengan lagu Merrily, Peserta didik memainkan senar D sebanyak 2

birama, kemudian A 1 birama, D tiga birama, dilanjutkan A 1 birama dan diakhiri

D 2 ketuk dan diakhiri dengan tanda berhenti 2 ketuk (minim rest).

Introducing Four-Four 4/4 Time

Page 174: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

159

SemiBreves-Four Counts Each

Lesson 5 no 1

Guru mengajarkan Peserta didik bagaimana menggesek senar dengan

panjang nada 4 ketuk dengan birama 4/4 not penuh (semibreves), hal ini dilakukan

agar Peserta didik mampu menguasai bow dan lebih menjaga kestabilan bow

dengan panjang nada 4 ketukan. Diawali dengan menggesek senar A dengan

panjang 4 ketuk sebanyak 1 birama kemudian dilanjutkan dengan senar D dengan

cara yang sama kemudian kembali ke A dan D kemudian pengulangan.

(Semibreves-Four Counts Each)

Lesson 5 no 2

Page 175: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

160

Kembali murid memainkan senar D dengan panjang nada 4 ketuk sebanyak

1 birama, dilanjutkan ke senar G-D-A setelah itu kembali pada pengulangan.

Lesson 5 no 3

Memiliki cara yang sama, Peserta didik menggesek diawali dari senar E

dilanjutkan dengan senar A-E-A dengan cara yang sama. Tetapi Peserta didik guru

harus lebih teliti memerhatikan Peserta didik ketika memainkan senar dengan

panjang nada 4 ketukan.

Lesson 5 no 4

Memainkan cara yang sama, Peserta didik menggesek senar diawali dari

senar D dilanjutkan dengan senar G-D G dengan cara yang sama dan panjang nada

sebanyak 4 ketukan.

Lesson 5 no 5

Pada bagian ini 4 ketukan a(semibreves) digabungkan dengan 2 ketukan

(Minims), Peserta didik memainkan senar D dengan panjang 4 ketuk sebanyak 1

Page 176: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

161

birama, dilanjutkan ke A satu birama dengan 2 not setengah kemudian dilanjutkan

ke senar D 4 ketuk satu birama, kemudian G satu birama dengan 2 not setengah.

Lesson 5 no 6

Peserta didik memainkan senar D dengan panjang nada 2 ketuk 2 not

setengah sebanyak 1 birama, dilanjutkan ke senar A satu birama 4 ketuk kemudian

dilanjutkan ke D 2 ketuk 2 not setengah sebanyak 1 birama, kemudian G satu

birama 4 ketuk. Bagian no 6 merupakan kebalikan dari bagian no 5.

Lesson 5 no 7

Peserta didik memainkan senar A dengan panjang nada 4 ketuk sebanyak 1

birama, dilanjutkan ke E satu birama dengan 2 not setengah kemudian dilanjutkan

ke A 4 ketuk satu birama, kemudian D satu birama dengan 2 not setengah. Bagian

ini memiliki cara yang sama dengan bagian no 5.

Lesson 5 no 8

Peserta didik memainkan senar D dengan panjang 4 ketuk sebanyak 1

birama, dilanjutkan ke A satu birama dengan 2 not setengah kemudian dilanjutkan

Page 177: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

162

ke senar D 4 ketuk satu birama, kemudian G satu birama dengan 2 not setengah,

Bagian ini memiliki cara yang sama dengan bagian no 5. Diakhir dari contoh I

sampai V murid menggabungkan semibraves, minims, crotchets dalam sebuah lagu

folk song dan guru memainkan pianonya. Jika sorang guru biola tidak dapat

memainkan piano maka guru biola dapat mengambil melodi pokok dari lagu

tersebut.

(The Open A Strings)

Lesson I no 1

Guru mengajarkan Peserta didik gesekan panjang selama 4 ketuk

(semibrave) pada senar A dengan birama 4/4 mulai dari pankal ke ujung bow dan

ujung ke pangkal bow (frog to point and point to frog) kemudian dilanjut tanda

berhenti selama 4 ketukan (semibrave rest), ketika murid pada posisi istirahat

Page 178: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

163

Peserta didik diberitahukan untuk membenarkan dan memperbaiki posisi bow

untuk birama selanjutnya yaitu senar A sepanjang 4 ketuk seperti di birama 1

kemudian dilanjut lagi tanda berhenti sepanjang 4 ketuk, hal ini dilakukan

sebanyak 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson I no 2

Guru mengajarkan Peserta didik hal yang sama pada senar A dimainkan

sepanjang 4 ketuk birama 4/4, perbedaannya adalah Peserta didik tidak lagi

memainkan tanda berhenti. Guru harus lebih memerhatikan gesekan Peserta didik

dikarenakan murid tidak diberikan waktu untuk memperbaiki posisi dikarenakan

tidak memiliki tanda berhenti.

Lesson I no 3

Peserta didik memainkan nada A 2 ketuk (minims) pada senar A, tetap pada

birama 4/4 sebanyak 4 birama dengan pengulangannya.

Lesson I no 4

Kembali guru mengajarkan Peserta didik senar A yang dimainkan

sepanjang 2 ketuk dan tanda istirahat 2 ketuk (minim rest) dalam 1 birama dengan

sukat 4/4, hal ini dilakukan sebanyak 8 birama dengan pengulangannya.

Page 179: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

164

Lesson I no 5

Memainkan senar terbuka pada senar A (Open A string) no 1-4 merupakan

transisi yang mana Peserta didik akan menerapkan teknik gesekan tersebut pada

sebuah lagu Au clair de la lune. Peserta didik memainkan 4 ketukan senar A

dimainkan sepanjang 4 ketuk 1 birama kemudian dilanjut birama 2 yang masing-

masing sepanjang 2 ketuk (minims), kemudian birama 3 sama dengan birama 1 dan

birama 4 sama dengan birama 2 hal ini dilakukan sebanyak 8 birama.

(The Open D Strings)

Lesson II no 1

Guru mengajarkan kembali menggesek panjang tetapi pada senar D (The

open D string), semua teknik yang dimainkan di senar A sama halnya dengan

Kesson II no1, perbedaannya hanya pada senar, Peserta didik memainkan senar D,

tujuannya agar Peserta didik menguasai setiap senar.

Lesson II no 2

Page 180: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

165

Lesson II no 3

Lesson II no 4

Lesson II no 5

Memainkan senar terbuka pada senar D (Open D string) no 1-4 merupakan

transisi yang mana peserta didik akan menerapkan teknik gesekan tersebut pada

sebuah lagu Marching. Peserta didik memainkan 4 ketuk senar A dimainkan

sepanjang 4 ketuk 1 birama kemudian dilanjut birama 2 yang masing-masing

sepanjang 2 ketuk (minims), kemudian birama 3 sama dengan birama 1 dan birama

4 sama dengan birama 2 hal ini dilakukan sebanyak 8 birama.

(The Open A and D-Strings)

Page 181: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

166

Lesson II no 6

Memainkan cara yang sama dilakukan Peserta didik dengan menggesek

panjang senar A selama 4 ketukan dan setelah menggesek tanda berhenti 4 ketuk,

kemudian dilanjutkan gesekan pada senar D (The open A string and The open D

string), yang dilakukan 16 birama dengan pengulangannya.

Lesson II no 7

Guru mengajarkan Peserta didik gesekan 4 ketukan, di birama 1 pada senar

A kemudian di birama 2 senar D dengan cara yang sama, dimainkan sepanjang 4

ketuk birama 4/4 tanpa tanda berhenti kemudian senar D dengan cara yang sama,

hal ini dilakukan sebanyak 8 birama dengan pengulangan.

Lesson II no 8

Peserta didik memainkan minims pada senar A, ada 2 minims dalam 1

birama dimainkan sepanjang 2 ketuk tiap minims birama 4/4 kemudian birama

berikutnya dilanjutkan dengan senar D dengan cara yang sama, hal ini dimainkan

sebanyak 4 birama lalu pengulangan.

Lesson II no 9

Page 182: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

167

Peserta didik memainkan senar D dan A dalam satu birama yang terdiri 2

ketukan (minims) dengan birama 4\4 ada 2 ketukan pada setiap not senar A dan D

dalam 1 birama dimainkan sepanjang 2 ketuk tiap minims, murid memainkan ini

sebanyak 8 birama dengan pengulangan.

Lesson II no 10

Peserta didik memainkan minims senar D dan A pada birama 1, perbedaan

sedikit dengan lesson 9, pada birama 2 senar D dan A, kembali dimainkan namun

di birama 2 lesson 10 dibalikkan menjadi D dan A, hal ini dilakukan sebanyak 8

birama dengan pengulangan.

Lesson II no 11

Gesekan senar A dan D merupakan bagian dari sebuah transisi dimana

Peserta didik akan menerapkan teknik tersebut dalam lagu Merilly. Peserta didik

Page 183: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

168

memainkan senar D dimainkan sepanjang 4 ketuk 1 birama kemudian dilanjut ke

birama 2, terdapat 2 not masing-masing 2 ketukan, 2 minims yang dimainkan

kemudian birama 3 ada 2 minims senar A yang dimainkan, birama 4 ada 2 minims

senar D yang dimainkan, birama 5,8 sama dengan birama 1, birama 6,7 sama

dengan birama 2,3 diseratai dengan guru memainkan melodi di biola.

(Crotchets And Crotchet Rests)

Lesson III no 1

Guru mengajarkan gesekan pada senar A 1 ketuk (Crochet), setelah Peserta

didik baik menggesek 1 ketuk, ada 4 not dengan harga satu ketukan pada senar A

dalam 1 birama birama 4/4, dimainkan sebanyak 8 birama dengan pengulangannya.

(Continuation of Strings Crotchets)

(One Count Each)

Lesson III no 2

Peserta didik mempelajari gesekan 1 ketuk dan tak ada tanda 1 birama

(crotchets and crotchets rest, ada 4 not dan 2 crotchets rest senar A dalam 1 birama

birama 4/4, Peserta didik memainkan crotchets 1 ketuk, crotchets rest 1, crotchets 1

ketuk, crotchets rest 1 ketuk, ini dilakukan berseling-selingan dalam 1 birama, ini

dilakukan sebanyak 4 birama.

Page 184: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

169

Lesson III no 3

Birama 1 peserta didik memainkan 4 ketukan (semibrave) senar A

kemudian dilanjut dengan 4 crotchets di birama 2, birama 3 sama dengan birama 1,

birama 4 sama dengan birama 2. Melalui contoh ini guru harus sering

memperhatikan Peserta didik ketika bagian dari nada panjang sampai pada gesekan

stabil satu ketuk.

Lesson III no 4

Birama 1 sampai 4 guru mengajarkan peserta didik bermainkan pada senar

D 2 ketuk, kemudian setelah itu disambung dengan nada yang sama namun

ketukannya menjadi 1 ketuk terdiri dari 2 nada dalam 1 birama, teknik ini

dimainkan sebanyak 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson III no 5

Kembali hal yang sama seperti no 4 tetapi perbedaannya hanya pada senar

A, jika no 4 diawali dengan dengan 2 ketuk dan 1 ketuk yang terdiri dari 2 nada,

Page 185: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

170

pada no 5 1 ketuk yang terdiri dari 2 nada dan satu not 2 ketuk dalam

memaikannya, teknik ini dimainkan sebanyak 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson III no 6

Peserta didik dihadapkan cara bermain menggunakan 3 nada yang diawali

pada Birama 1 nilai nada 4 ketuk kemudian birama 2 satu ketuk yang terdiri dari 2

nada dan 1 nada 2 ketuk, untuk Peserta didik dalam proses pembelajarannya. Hal

ini dilakukan agar murid dapat bermain dengan beberapa nada ketika memainkan

lagu pendek.

Page 186: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

171

Lalu peserta didik mengaplikasikan teknik tersebut ke dalam sebuah lagu

Baa Baa Black Sheep dan Hop, Hop, Hop dengan menggunakan senar D dan A,

dimainkan bersamaan dengan guru yang memainkan melodi lewat biola. Hal ini

bermanfaat agar peserta didik tidak bosan ketika proses pembelajaran menggesek

senar biola yang didukung dengan iringan melodi dan nada panjang anak menjadi

suara tengah untuk harmoni dalam sebuah lagu.

(The Open E Strings)

Lesson IV no 1

Guru mengajarkan peserta didik memainkan senar E 4 ketukan diawali

pada birama pertama kemudian dilanjut dengan 2 not 2 ketuk pada birama 2,

birama 3 sama dengan birama 1, dan birama 4 sama dengan birama 2 lalu

pembelajaran ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson IV no 2

Page 187: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

172

Birama 1 peserta didik memainkan 1 ketuk setiap nada yang terdiri dari 4

nada senar E kemudian dilanjut dengan birama 2 ketuk, birama 3 sama dengan

birama 1, dan birama 4 sama dengan birama 2 teknik ini terdiri dari 8 birama

dengan pengulangannya.

Lesson IV no 3

Kembali guru mengajarkan untuk peserta didik memainkan biola pada

senar E dengan nada 2 ketuk dan 1 ketuk yang terdiri 2 nada dalam satu birama.

Lesson IV no 4

Kemudian pada no 4 Peserta didik lebih mendapatkan variasi dengan

diawali 1 ketuk dan dilanjutkan 2 ketuk dan ditutup dengan 1 ketuk dakam satu

birama, hal yang sama terjadi pada birama 2,3, dan 4. Teknik terebut terdiri dari 8

birama dengan pengulangannya.

Page 188: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

173

Gesekan yang telah dipelajari Peserta didik kemudian diterapkan ke dalam

lagu Ten Little Indians, dengan menggunakan senar A dan E satu ketuk, kemudian

dilanjut dengan lagu Oats and Beans dengan menggunakan senar D, A, E dengan

menggabungkan 1 ketuk dan 2 ketukan (crotchets and minims), kemudian dilanjut

dengan lagu A riddle menggunakan senar D, A, E dengan menggabungkan 1 ketuk

2 dan empat ketukan (crotchets, minims and semibrave).

(The Open G Strings)

Lesson V no 1

Page 189: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

174

Peserta didik melatih senar 4 ketuk pada senar G senar ini adalah nada yang

paling rendah pada instrumen biola kemudian posisi yang paling mengangkat

lengan paling tinggi hal ini menjadi perhatian guru ketika murid memainkan lesson

5 no 1

Lesson V no 2

Kemudian Peserta didik melatihnya menjadi 2 ketukan tetapi sama panjang bow

ketika memainkan 4 ketukan kecepatan anak menjadi perhatian seorang guru

untuk kestabilan anak menggesek senar G.

Lesson V no 3

Gesekan peserta didik semakin cepat yang dimainkan 1 ketukan untuk menggesek

senar G perbedaannya anak akan memainkannya tidak lagi mengunakan semua

bow untuk I ketuk ketika peserta didik menggesek biola pada senar G.

Lesson V no 4

Peserta didik memainkan gabungan yang terdiri dari 4 ketuk, 1 ketuk dan 2

ketukan serta kembali peserta didik mengaplikasikan permainan gesekan biola

Page 190: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

175

dengan menggunakan senar G-D-A pada lagu Tinkle, Twinkle, Little Star dalam

pembelajaran biola.

(The Four Open Strings)

Lesson V no 5

Guru mengajarkan menggesek panjang melalui 4 ketukan tetapi hal ini

berbeda dengan biasanya. Senar yang digesek tidak pada satu senar melainkan

semua senar yang terdapat pada instrumen biola. Guru harus memperhatikan

lengan Peserta didik agar sejajar dengan posisi bow ketika menggesek instrumen

biola.

Lesson V no 6

Murid memainkan keempat senar biola, birama 1 terdapat 2 ketukan yang

dimulai melalui senar E, kemudian dilanjut ke A, D dan G, setelah itu dibalik

menjadi G, D, A, E semua senar dimainkan 2 ketuk, tiap birama ada 2 ketukan

dengan nada yang sama.

Page 191: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

176

Lesson V no 7

Peserta didik memainkan keempat senar biola, birama 1 terdapat 1 ketukan

yang dimulai melalui senar G, kemudian dilanjut ke senar D, A dan E, setelah itu

dibalik menjadi E, A, D, G semua senar dimainkan 1 ketuk, tiap birama ada 1

ketukan dengan nada yang sama.

Lesson V no 8

Peserta didik memainkan keempat senar biola diawali pada senar E, birama

1 terdapat 2 ketukan pada senar E dan A, diikuti birama 2 pada senar D dan G

kemudian G dan D dilanjut ke birama terakhir A dan E. dalam 1 birama peserta

didik memainkan 2 senar yang berbeda.

Lesson V no 9

Kemudian peserta didik memainkan keempat senar biola dengan 1 ketukan,

teknik gesekan sama dengan lessom V no 9.

Page 192: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

177

(The Quever)

Lesson VI no 1

Guru mengajarkan teknik 1 ketukan dan setengah ketukan (Crochet and

Quever) pada senar A dan D yang diawali birama pertama 1 ketukan dan birama 2

setengah ketukan kemudian birama 3 dan 4 memiliki kesamaan ritmik perbedaan

pada sebuah senar.

Lesson VI no 2

Peserta didik memainkan 2 birama pada no 2 birama pertama ketukan 1

Peserta didik memainkan senar D dengan satu ketukan kemudian birama kedua

memainkan setengah ketukan tetap pada senar D dan dilanjut pada birama kedua

ketukan pertama Peserta didik memainkan setengah ketukan dan 1 ketukan pada

senar A.

Lesson VI no 3

Birama 1 peserta didik memainkan 2 not 1 ketukan dan 4 not setengah pada

senar E dengan birama 4/4, kemudian birama 2 memainkan 2 not 1 ketukan dan 4

Page 193: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

178

not setengah pada senar A, kemudian birama 3 memainkan 2 not 1 ketukan dan 4

not setengah pada senar D, dilanjut denngan senar G dan kemudia naik pada senar

D dan senar A.

Kemudian peserta didik menerapkan teknik itu dalam lagu Gally The

Troubadour dan lagu Lightly Row, dengan menggunakan senar D dan senar A

pada lagu Gally The Troubadour yang dimainkan peserta didik dan senar G dan D

pada lagu Lightly Row memakai satu ketukan dan setengah ketukan dimainkan

bersamaan dengan guru yang membawakan melodi biola.

(First Finger B on the A-String)

Whole tone From A to B

Lesson VII no 1

Page 194: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

179

Guru mengajarkan peserta didik bermain biola melalui jari pertama (First

Finger), jari pertama dilakukan dengan panjang 4 ketukan yang diawali senar lepas

(open string) dari senar lepas A dan jari pertama adalah nada B, buku panduan

tersebut terdiri dari 16 birama dengan pengulangannya.

Lesson VII no 2

Kemudian birama 1 Peserta didik memainkan senar A yang terdiri dari 2

not setengah atau 2 ketukan dimainkan senar lepas kemudian pada birama 2

digunakan jari pertama sampai pada birama 8, pembelajaran ini terdiri dari 16

birama dengan pengulangannya.

Lesson VII no 3

Page 195: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

180

Setelah itu Peserta didik memainkan senar lepas A dan birama 2

memainkan jari satu, kemudian diaplikasikan pada lagu little A and B March untuk

dimainkan peserta didik lagu ini terdiri dari 8 birama tanpa pengulangan.

Lesson VII no 4

((First Finger E on the D-String)

Whole tone From D to E

Lesson VII no 5

Hal yang sama dilakukan pada no 5 dan 4 untuk pembelajaran, peserta

didik melakukan pembelajaran senar lepas dan jari 1. Hal ini memiliki perbedaan

posisi senar saja no 4 dan 5 pada senar D yang akan dimainkan oleh peserta didik

ketika melakukan pembelajaran biola, pembelajaran ini terdiri darri 8 birama tanpa

pengulangan

Lesson VII no 6

Page 196: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

181

Kemudiuan guru mengaplikasikan untuk pembelajaran biola yang dilkukan

pada 2 ritme 1 ketukan dan 2 ketukan yang dimainkan peserta didik pada senar D,

lagu tersebut terdiri dari 8 birama tanpa pengulangannya.

(Optional Material For Lessons7&8)

Lesson VII no 7

Lesson VII no 1.1

Lesson VIII no 1.1

Page 197: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

182

Lesson VIII no 2.1

Peserta didik mengaplikasikan penjarian pertama dengan lagu yang terdapat

pada lesson 7 dan 8 dan diiringkan oleh seorang guru yang memainkan biola untuk

mengiringi peserta didik agar tidak bosan mempelajari penjarian yang terdapat

pada sebuah lagu.

(First Finger B, second finger C# on the A-String)

Lesson VIII no 1

Guru mengajarkan jari kedua dengan gesekan panjang 4 ketukan yang

dimulai senar lepas A kemudian jari 1 pada nada B serta jari 2 pada nada C# dan

kembali pada penjarian pertama, peran penting seorang guru harus lebih

Page 198: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

183

memperhatikan dan mendengarkan baik pada gesekan maupun pada penjarian

ketika peserta didik memainkan nada tersebut.

Lesson VIII no 2

Guru mengajarkan penjarian 1 dan 2 dengan 2 not setengah dalam satu

birama contoh ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson VIII no 3

Guru mengajarkan penjarian 1 dan 2 dengan 4 not 1 ketuk dalam satu

birama contoh ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson VIII no 4

Guru mengajarkan penjarian dengan aplikasi penjarian yang tidak berurutan

dengan menggabungkan 2 nada pada 2 ketuk dan satu ketukan, agar dapat

memainkan teknik yang terdapat pada sebuah lagu yang ada.

Lesson VIII no 5

Page 199: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

184

Melody

Lesson VIII no 6

Merrily

Lesson VIII no 7

Melody

Guru mengajarkan sebuah lagu dengan mengaplikasikan latihan penjarian

yang telah diajarkan pada peserta didik dengan menggunakan nada 1 ketuk dan 2

ketukan hal ini dilakukan agar peserta didik tidak bosan melakukan latihan

penjarian karena telah diaplikasikan pada sebuah lagu. Terlebih lagi seorang guru

harus mengerti jika produksi nada yang dihasilkan peserta didik tidak begitu baik

(fals), guru dapat membenarkan penjariannya, guru juga dapat mengikuti peserta

didik bermain biola atau mengiringi peserta didik dengan piano dengan

mengaplikasikan akor pada nada-nada yang membentuk sebuah melodi yang

terdapat pada buku panduan.

(First Finger E, second finger F# on the D-String)

Page 200: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

185

Lesson VIII no 8

Lesson VIII no 9

Lesson VIII no 10

Lesson VIII no 11

Pada lesson 8 no 8 sampai no 11 memiliki kesamaan teknik pada no 1

sampai no 4 baik pada sebuah ketukan maupun pada penjarian di lesson yang

sama, perbedaannya adalah guru mengajarkan dan mengaplikasikan teknik tersebut

pada senar D.

Lesson VIII no 12

Melody

Page 201: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

186

Kembali guru mengaplikasikan penjarian pada sebuah lagu yang dimainkan

pada senar D, guru harus lebih memperhatikan posisi murid ketika memainkan

pada senar D maupun senar yang lainnya.

(On the A-string)

Lesson IX no 1

Guru mengajarkan penjarian 1,2 dan 3 dengan 4 ketukan pada senar A yang

dimainkan peserta didik dalam proses pembelajaran biola teknik tersebut terdiri

dari 16 birama dengan pengulangannya.

Lesson IX no 2

Guru mengajarkan penjarian 1,2 dan 3 dengan 2 ketukan pada senar A yang

dimainkan peserta didik dalam proses pembelajaran biola teknik tersebut terdiri

dari 16 birama dengan pengulangannya.

Lesson IX no 3

Guru mengajarkan penjarian 1,2 dan 3 dengan 1 ketukan pada senar A yang

dimainkan peserta didik dalam proses pembelajaran biola teknik tersebut terdiri

dari 16 birama dengan pengulangannya.

Page 202: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

187

Lesson IX no 4

Guru mengajarkan penjarian dengan cara melakukan tidak pada jari yang

berurutan dari jari 1 sampai 3 tetapi langsung menggunakan jari 2 dari senar lepas

kemudian jari 3 dari jari 1, hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memproduksi

nada dengan baik dan mengandalkan pendengaran murid agar tidak fals.

Lesson IX no 5

Guru mengajarkan kembali penjarian tetapi dilakukan dari senar lepas A

langsung pada jari 3, kembali guru harus mendengarkan penjarian peserta didik

yang menghasilkan sebuah nada. Dari penjarian tersebut, hal ini dilakukan

sebanyak 8 birama dengan pengulanganya.

Lesson IX no 6

Melody

Lesson IX no 7

Page 203: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

188

Kemudian guru mengaplikasikan jari 3 pada sebuah lagu yang terdapat

pada no 6 dan no 7 hal ini dilakukan agar peserta didik tidak bosan dan guru dapat

mengiringi lagu tersebut dengan biola dan piano.

(On the D-string)

Lesson IX no 8

Lesson IX no 9

Lesson IX no 10

Pada lesson 9 no 8 sampai no 10 memiliki kesamaan teknik pada no 1

sampai no 5 baik pada sebuah ketukan maupun pada penjarian di lesson yang

sama, perbedaannya adalah guru mengajarkan dan mengaplikasikan teknik tersebut

pada senar D.

Page 204: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

189

Lesson IX no 11

Melody

Kemudian guru menerapkan teknik tersebut pada sebuah lagu yang

dimainkan peserta didik pada senar D dengan ketukan dan penjarian 1,2 dan 3

tetapi tidak dengan cara yang berurutan pada lagu tersebut ketika memainkannya.

Slurred Notes (legato)

Lesson X no 1

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 2

nada 1 ketukan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar D serta melakukan penjarian

1,2, dan 3.

Lesson X no 2

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 3

nada 1 ketukan dan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Page 205: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

190

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar A serta melakukan penjarian

1,2, dan 3.

Lesson X no 3

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 4

nada 1 ketukan dan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar D serta melakukan penjarian

1,2, dan 3.

Lesson X no 1.1

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 2

nada 2 ketukan dan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar D dan A yang membentuk

sebuah tangga D mayor dengan melakukan penjarian 1,2, dan 3.

Lesson X no 1.2

Page 206: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

191

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 2

nada 1 ketukan dan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar D dan A yang membentuk

sebuah tangga D mayor dengan melakukan senar lepas dan penjarian 1,2, dan 3.

Lesson X no 1.3

Guru mengajarkan teknik menyambung bowing (Legato) yang dilakukan 2

nada 1 ketukan dan dimainkan satu gesekan turun (down bow) atau naik (up bow).

Teknik tersebut dimainkan peserta didik melalui senar D dan A yang membentuk

sebuah arpegio dari tangga D mayor dan akor 4 G mayor dengan melakukan senar

lepas dan penjarian 1,2, dan 3.

Lesson XI no 1

Lesson XI no 2

Lesson XI no 3

Page 207: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

192

Lesson XI no 4

Lesson XI no 5

Lesson XI no 6

Guru mengajarkan sebuah lagu pendek yang terdiri dari 8 birama dengan

teknik yang telah dipelajari oleh peserta didik biola baik pada senar lepas dan

penjarian 1,2, dan 3 serta teknik menyambung bow. Teknik penjarian dan gesekan

tersebut diaplikasikan pada lagu-lagu yang terdapat pada lesson 11 dalam buku

panduan A Tune A Day, kembali guru dapat mengiringi lagu tersebut melalui biola

maupun piano ketika murid memainkan lagu-lagu tersebut.

(The Dotted Minim and the Dotted Chrotchet)

Lesson XII

Mengenalkan murid tulisan not dan cara memainkannya

Lesson XII no 1

Page 208: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

193

Guru mengajarkan bermain tangga nada A mayor dengan sukat ¾ dan

setiap nada bermain 3 ketukan ( Dotted Minim).

Guru mengajarkan teknik-teknik ¾ yang dimainkan senar lepas dan jari 1

dengan menggunakan 1 dan 2 ketukan, ½ ketukan dan 1½ ketukan (dotted

crochet).

Lesson XII no 2

Lesson XII no 3

Lesson XII no 4

Murid mengaplikasikan penjarian dan teknik-teknik yang terdapat pada

lagu-lagu yang terdapat pada lesson XII serta memainkan beberapa ketukan yang

telah dipelajari peserta didik pada model-model permainan dengan sukat ¾.

(My First Solo Pieces)

Lesson XIII no 1

Page 209: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

194

Lesson XIII no 2

(Using the D Major Scale)

Lesson XIV no 1

Page 210: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

195

Guru mengajarkan peserta didik memainkan sebuah lagu pendek (pieces),

dengan teknik-teknik yang telah dipelajari pada lesson XIII dan lesson XIV pada

buku panduan tersebut.

(Datached Notes in One Bow)

Lesson XV no 1

Guru mengajarkan teknik bermain gesek pendek dan menyambung (Legato

Staccato) dengan simbol titik dibawah not kemudian diaplikasikan dengan bermain

tangga nada yang digesek dengan 2 ketukan secara gesekan turun dan 2 nada

secara gesekan naik yang masing-masing nada 1 ketukan digesek secara pendek-

pendek dan menyambung, setiap birama memiliki kesamaan nada hanya

perbedaannya pada gesekan ketukan 1 sampai ketukan 4.

Lesson XV no 2

Hal yang sama dilakukan kembali kepada peserta didik dengan perbedaan

menggunakan jari 1,2 dan 3, yang dimainkan pada senar D, terdapat sebuah

perbedaan nada pada satu birama yang dilakukan 8 birama dengan pengulanganya.

Lesson XV no 3

Page 211: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

196

Guru mengajarkan kepada hal yang sama kepada peserta didik dengan

perbedaan menggunakan jari 1,2 dan 3, yang dimainkan pada senar A, terdapat

sebuah perbedaan disetiap nada pada satu birama yang dilakukan 8 birama dengan

pengulanganya.

Kemudian peserta didik mengaplikasikan teknik-teknik permainan tersebut pada

sebuah lagu agar peserta didik dapat mengaplikasikan ketika mendapat simbol-

simbol pada karya-karya biola.

(The fourth Finger on the D and A Strings)

Lesson XVI no 1

Page 212: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

197

Guru mengajarkan penjarian 1,2,3 dan 4 dan diawali pada senar lepas A

kemudian digesek setiap nada 2 ketukan pada bagian ini terdiri dari 8 birama

dengan pengulangannya.

Lesson XVI no 2

Kembali guru mengajarkan penjarian 1,2,3 dan 4 dan diawali pada senar

lepas A kemudian digesek pada birama 1 dan 3 setiap nada 1 ketukan dan birama 2

dan 4 pada terdiri 2 ketukan dengan menggunakan jari 4 pada birama 2 dan senar

lepas pada birama 4, bagian ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson XVI no 3

Kemudian guru mengajarkan mengelang jari dengan menggunakan jari 4

yang terdiri dari setiap nada 1 ketukan,

Lesson XV no 4

Guru mengajarkan penjarian 1,2,3 dan 4 dan diawali pada senar lepas D

kemudian digesek pada birama 1 sampai 3 menggunakan teknik menyambung 2

nada yang dilakukan satu bowing setiap nada terdiri dari 1 ketukan bagian ini

terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Page 213: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

198

Lesson XV no 5

Guru mengajarkan penjarian 1,2,3 dan 4 dengan sukat 3\4 dan diawali pada

senar lepas D kemudian digesek pada birama 1 sampai 4 dengan mengelang jari

setiap nada terdiri dari 1 ketukan, bagian ini terdiri dari 8 birama dengan

pengulangannya.

Lesson XV no 6

Hal yang sama guru mengajarkan penjarian 1,2,3 dan 4 dengan sukat 3\4

dan diawali pada senar lepas D kemudian digesek pada birama 1 sampai 4 dengan

mengelang jari dengan penduan senar lepas dan mengaplikasikan jari 4, jari 1 dan

4, jari 2 dan 4, dan kembali ke jari 1 dan 4 setiap nada terdiri dari 1 ketukan,

bagian ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Page 214: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

199

Kemudian peserta didik mengaplikasikan jari 4 terhadap sebuah lagu-lagu

dan tidak mmenggunakan senar lepas pada lagu tersebut. Guru harus

memperhatikan penjarian peserta didik agar tidak fals ketika memainkan sebuah

lagu.

The up-Beat

Lesson XVII no 1

Two German Folk Songs

Lesson XVII no 2

Lesson XVII no 3

Page 215: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

200

Lesson XVII no 4

Lesson XVII no 5

Lesson XVII no 6

Lesson XVIII

Page 216: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

201

Setelah banyak mempelajari teknik penjarian, gesekan legato dan Staccato

yang terdapat pada buku panduan, kali ini guru mengajarkan sebuah lagu dari

teknik yang sudah dipelajari peserta didik pada buku panduan A tune A day guru

dapat bermain bersama dengan anak, atau guru dapat bermain piano untuk

mengiringi peserta didik bermain biola.

Page 217: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

202

(Five notes on the E String)

Lesson XIX no 1

Guru mengajarkan menggunakan senar lepas dan penjarian 1,2,3 dan 4 dan

pada senar E, guru harus memerhatikan penjarian peserta didik agar tidak salah.

Pembelajaran ini dilakukan 16 birama dengan pengulangannya yang masing-

masing nada terdiri dari 2 ketukan.

Lesson XIX no 2

Guru mengajarkan nada yang sama tetapi dilakukan dengan

menggabungkan nilai satu ketukan dengan 2 ketukan, pembelajaran ini harus

dimengerti peserta didik agar dapat membagi bow jika terdapat nada yang cukup

panjang dari ketukan yang pendek pada senar E .

Lesson XIX no 3

Kemudian guru mengajarkan teknik satu ketukan dengan jari yang

mengelang jari dari jari I kemudian trus sampai pada jari III dan jari II sampai pada

jari ke IV. Pembelajaran ini terdiri dari delapan birama dengan pengulangannya

dan dilakukan diatas senar E.

Lesson XIX no 4

Page 218: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

203

Kemudian guru mengajarkan variasi dari apa yang telah dipelajari oleh

seorang peserta didik pada no 3, variasi tersebut berbentuk ritmik dengan panjang

nada 1 ½ (dotted crotchet) dan ½ (Quever) sampai pada birama satu sampai 4

kemudian birama ½ ketuk dari birama 5 sampai delapan.

Lesson XIX no 5

Kemudian guru mengajarkan sebuah lagu yang dimainkan pada senar E

kemudian diaplikasikan dengan menggabungkan teknik 1 ketuk, 1 ½ ketuk

kemudian ½ ketukan, yang dimainkan berbentuk lagu raktyat untu sebuah

pembelajaran biola.

Lesson XIX no 6

Kemudian anak memainkan sebuah tangga nada dari hasil yang telah

dipelajari peserta didik pada no 1 sampai 5 pembelajaran tersebut untuk

memudahkan peserta didik bermain tangga nada yang menggunakan senar A dan

E. Permainan tangga nada tersebut dilakukan dengan 2 ketukan setiap nada.

Lesson XIX no 7

Page 219: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

204

Kemudian peserta didik memainkan sebuah tangga nada dari hasil yang

telah dipelajari peserta didik pada no 1 sampai 5 pembelajaran tersebut untuk

memudahkan peserta didik bermain tangga nada yang menggunakan senar A dan

E. Permainan tangga nada tersebut dilakukan dengan 1 ketukan setiap nada dan

terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Lesson XIX no 8

Kemudian peserta didik bermain arpegio atau tri-suara yang terdapat pada

birama 1 dan 2 kemudian arpegio dari D mayor akor V dari tangga nada tersebut

dan dimainkan secara teknik legato dan terdiri dari birama dengan

pengulangannya.

Kemudian peserta didik mengaplikasikan permainan tersebut pada sebuah

lagu baik pada senar D, A, dan E. Kemudian menerapkan nilai-nilai ketukan yang

telah dipelajari oleh peserta didik ketika mempelajari buku tersebut.

Page 220: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

205

(Five notes on the G-String)

Lesson XX no 1

Guru mengajarkan 5 nada dari senar G yang dimulai dari senar lepas

kemudian jari 1,2,3 dan 4. Tehnik tersebut digesek dengan panjang 2 ketukan,

kemudian guru harus memperhatikan nada yang diproduksi oleh anak ketika

mengguakan jari IV, teknik tersebut terdiri dari 16 birama dengan pengulangannya.

Lesson XX no 2

Kemudian guru mengajarkan peserta didik dengan bermain 1 ketukan dan 2

ketukan agar peserta didik dapat melatih jari 4 dengan cara menahan nada yang

menggunakan jari ke IV. Teknik tersebut terdiri dari 8 birama dengan

pengulangannya.

Lesson XX no 3

Kemudian guru melatih peserta didik dengan jari melompat yang dilakukan

di senar G dengan gesekan 1 ketukan guru juga harus tetap mendengarkan nada

Page 221: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

206

yang diproduksi oleh peserta didik. Teknik ini terdiri dari 8 birama dengan

pengulangannya.

Lesson XX no 4

Hal yang sama dilakukan dengan jari melompat diawali senar lepas

kemudian jari I, senar lepas jari II, kemudian jari I ke jari II, kembali pada jari 1

ke jari 3. Lalu jari 2 kejari 3, kembali ke jari 2 dan langsung kejari 4 yang digesek

semua nada melalui 1 ketukan. Teknik ini terdiri dari 8 birama dengan

pengulangannya.

Lesson XX no 5

Guru mengajarkan kembali teknik melompat jari kemudian mengurutkan

jari yang dimulai dari senar lepas kemudian jari 2 yang diurutkan ke jari I dan

kembali pada senar lepas, kemudian jari I melompat pada jari ketiga yang

diurutkan pada jari II dan jari I, kemudian jari II melompat kejari ke IV yang

diurutkan pada jari ke III, dan kembali pada jari II, lalu kembali lagi pada jari I

yang dilakukan seperti hal yang sama. Teknik ini terdiri dari 8 birama dengan

pengulangannya.

Lesson XX no 6

Page 222: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

207

Kemudian peserta didik diberikan sebuah lagu yang terdapat pada buku

paduan agar dapat mengaplikasikan permainan dari teknik penjarian yang telat

dipelajari peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan teknik

yang dipelajari seorang peserta didik.

Lesson XX no 7

Kemudian dilanjutkan dengan hal yang sama peserta didik diajarkan tangga

nada G dengan menggunakan senar G dan D kemudian mengaplikasikan semua

jari yang dilakukan memakai legato dan digesek 2 ketukan.

Lesson XX no 8

Kemudian peserta didik diajarkan tangga nada G dengan menggunakan

senar G dan D kemudian mengaplikasikan semua jari yang dilakukan memakai

legato namun digesek 1 ketukan.

Lesson XX no 9

Page 223: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

208

Kemudian peserta didik diajarkan Arpegio dari tangga nada G mayor yang

digesek 1 ketukan dengan memakai legato dua pada birama 1 sampai birama 2

kemudian birama 3 dan 4 memainkan arpegio yang diambil dari akor 4 dari nada

dasar G mayor, teknik ini terdiri dari 8 birama dengan pengulangannya.

Kemudian peserta didik memainkan sebuah lagu untuk mengaplikasikan

teknik-teknik tersebut.

Lesson XXI no 1

Page 224: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

209

peserta didik diajarkan memainkan sebuah lagu yang lagu tersebut

berbentuk lagu pendek (pieces) tidak lagi kepada contoh lagu yang terdiri dari 8

birama, kemudian peserta didik dapat mengaplikasikan permainan lagu tersebut

dengan menggunakan tehnik-tehnik yang telah dipelajari peserta didik pada awal

menggunakan buku panduan A Tune A Day. Guru dapat membantu peserta didik

mengiringi melalui sebuah akord dan memainkan sebuah biola unruk membantu

peserta didik bermain. Biasanya lagu yang terdapat pada lesson ini menjadi bahan

untuk ujian biola tengah semester musik program di Sekolah Chandra Kusuma

School.

Lesson XXI no 1

Page 225: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

210

Kemudian peserta didik diajarkan bermain dengan teman-temannya secara

bersamaan terhadap sebuah lagu yang sama tetapi memiliki perbedaan nada yang

membentuk sebuah harmoni.

5.9 Buku Panduan Suzuki

Page 226: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

211

Mengajarkan peserta didik bermain lagu Twinkle-Twinkle Little Star yang

diawali dengan teknik staccato dilakukan panjang gesekan ¼ ketuk (Semi Quaver)

dan ½ ketuk (Quaver). Kemudian dilakukan dengan variasi B dengan

menggunakan variasi ritmik ½ ketukan dengan menggunakan teknik staccato.

Variasi C dengan menggunakan not ½ ketuk dan ¼ ketuk yang dilakukan pada

semua not untuk melatih peserta didik teknik bowing. Variasi D dengan

menggunakan not ¼ ketuk yang dilakukan pada semua not untuk melatih peserta

didik teknik bowing.

Page 227: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

212

Page 228: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

213

Melatih peserta didik memainkan lagu-lagu dengan menggunakan jari I,II,

dan jari ke III, tetapi pada lagu ini peserta didik tidak ditekankan untuk bermain

jari IV ketika memainkan lagu-lagu yang terdapat pada buku panduan Suzuki

Violin dengan menggunakan teknik-teknik yang telah dipelajari oleh seorang

peserta didik.

Lagu ini adalah sebuah tehnik untuk melatih sebuah penjarian untuk

merapikan penjarian peserta didik ketika memainkannya dengan tempo cepat,

kemudian guru dapat mengajarkan pada senar yang lainnya contohnya pada senar

D, E dan G.

Page 229: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

214

Kemudian peserta didik kembali memainkan sebuah lagu untuk materi

pembelajarannya pada buku panduan Suzuki tersebut melalui teknik yang telah

dipelajari peserta didik untuk sebuah lagu

Kemudian guru megajarkan peserta didik sebuah teknik yang berbentuk

sebuah lagu yang terdapat pada buku panduan. Tehnik yang dipelajari seorang

peserta didik untuk etude tersebut berfungsi sebagai penjarian yang baik serta

tehnik menyebrangi senar (Crossing String) dari senar yang satu ke senar yang

lainnya.

Page 230: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

215

Minuet adalah sebuah pembelajaran lagu yang mengaplikasikan banyak

tehnik dalam permainannya. Ketika peserta didik mempelajari lagu tersebut guru

harus memberitahu gaya permainan secara klasik barat yang telah dimainkan anak.

Page 231: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

216

Kembali guru mengajarkan sebuah lagu kepada peserta didik setelah anak

mempelajari tehnik, etude dan gaya permainan yang telah dipelajari seorang

peserta didik.

5.10 Buku panduan ABRSM

A.1

Page 232: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

217

A.2

A.3

B.1

Page 233: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

218

B.2

B.3

C.1

Page 234: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

219

C.2

C.3

Kurikulum Abrsm adalah kurikulum yang sering sekali dipakai hanya

untuk sebuah ujian yang dilakukan sebagian instansi musik seperti Medan Musik,

Era musika, Irama Musik Studio, serta instansi musik lainnya. Hal ini dilakukan

karena kurangnya materi pembelajaran serta keinginan anak mendapatkan sebuah

hasil ketika peserta didik mempelajari sebuah instrumen. Terlebih lagi guru privat

Page 235: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

220

musik yang mengajar datang kerumah peserta didik untuk memberikan sebuah

pengajaran musik, guru tersebut akan memikirkan modul apa yang akan diberikan

kepada murid untuk ujian kepada peserta didik.

Pemikiran orang tua terhadap sebuah ujian masih sangat besar terhadap

sebuah pembelajaran maka guru musik akan selalu mengambil bahan ujian untuk

peserta didik melalui kurikulum ABRSM.

Bahan lagu kurikulum ABRSM tersebut terdiri dari 3 bagian yang masing-

masing bagian terdiri dari 3 buah lagu A1 sampai A3, B1 sampai B3, C1 sampai

C3 bahan-bahan lagu tersebut dipilih satu dari tiga bagian oleh peserta didik untuk

diujiankan.

Pembelajaran biola di Sekolah Chandra Kusuma School yang memakai

bahan kurikulum ABRSM untuk sebuah ujian dasar I, kebanyakan peserta didik

memilih bahan lagu terdiri dari A.1, B.3, dan C.1 hal ini dikarenakan pembelajaran

sebuah lagu pada A.1 lebih mudah karena menggunakan jari yang berurutan dan

bahan tersebut tidak membuat peserta didik mengalami kesulitan ketika

memainkannya.

Berbeda dengan bahan lagu B.3 yang memakai sukat ¾ dengan nada 3

ketuk,2 ketuk sampai pada 1 ketuk, dan penjarian yang tidak begitu sulit dan

dapaat dijangkau oleh seorang anak ketika memainkan lagu tersebut. Terlebih lagi

C.3 yang dengan bahan gesekan yang riang dan tidak terlalu sulit dalam bagian ini

banyak lagu dengan pengulangan-pegulangan motif dan jari yang tidak begitu sulit

membuat peserta didik lebih memilih C.3 dari bahan-bahan yang terdapat pada

bagian C kurikulum ABRSM.

Page 236: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

221

\

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penulis membuat kesimpulan untuk menjawab pokok-pokok permasalahan

dan penelitian ini dan berdasarkan seluruh uraian yang telah dijabarkan tentang

pembelajaran biola melalui sebuah buku panduan A Tune A Day I, Suzuki violin I,

dan kurikulum ABRSM I yang diterapkan pada peserta didik tingkat pra dasar

dasar dasar I.

Pembelajaran awal biola merupakan sebuah pembelajaran yang sangat

membosankan bagi peserta didik, hal ini dapat terlihat dalam sebuah proses

belajar-mengajar melalui gesekan atau nada panjang untuk dapat membunyikan

instrumen biola, tidak sedikit keinginan peserta didik memainkan sebuah lagu pada

awal pembelajaran instrumen biola dan para orang tua dari peserta didik ingin

melihat hasil pembelajaran instrumen biola dengan memainkan sebuah lagu. Hal

ini menjadikan sebuah masalah bagi guru atau instruktur musik agar peserta didik

dapat memainkan sebuah lagu pada tahap awal pembelajaran instrumen biola

dikarenakan ketika anak akan memainkan sebuah lagu pada instrumen biola anak

harus dapat melakukan teknik gesekan dengan baik dan penjarian 1,2 dan 3 untuk

dapat memainkan sebuah lagu dengan gesekan yang baik serta penjarian yang tepat

memproduksi sebuah nada, peserta didik harus menghabiskan waktu pembelajaran

selama 3 bulan. Permasalahan ini menjadikan para orang tua peserta didik

meragukan proses pembelajaran instrumen biola terhadap anak-anaknya.

Page 237: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

222

Banyaknya peserta didik yang melakukan kesalahan dengan memainkan

sebuah lagu tanpa memikirkan teknik gesekan dan penjarian akibatnya peserta

didik hanya dapat meminkan sebuah lagu dan tidak dapat melakukan sendiri harus

dengan bantuan orang lain dengan kata lain, peserta didik meniru dan tidak dapat

membaca dan menerapkan bentuk penjarian dan sebuah gesekan terhadap sebuah

notasi yang diaplikasikan terhadap sebuah lagu dalam memainkan instrumen biola

pada pembelajarannya.

Terlebih lagi banyaknya para guru yang melakukan pembelajaran biola

dengan memainkan sebuah lagu dan mengajari peserta didik meniru permainan

yang dilakukan seorang guru dalam memainkan instrumen biola. Hal ini

dikarenakan tuntutan orang tua kepada anaknya memainkan sebuah lagu dalam

pembelajaran instrumen biola tetapi hal ini menjadikan anak mereka tidak dapat

berkompetisi dan mengembangkan hal yang baru dari pembelajaran biola yang

didapat anak ketika mempelajari instrumen tersebut. dikarenakan peserta didik

harus melihat terlebih dahulu kemudian menirukannya dan memperbaiki

permainnannya dalam memainkan instrumen biola.

Maka dalam pembelajaran biola kerja sama dan tukar informasi antara

seorang guru dan orang tua terhadap anak dirumah mempelajari biola dan anak

disekolah mempelajari biola sangat menentukan perkembangan peserta didik

dalam mempelajari instrumen biola.

Page 238: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

223

Saran

Pembelajaran musik melalui instrumen biola saat ini telah berkembang

pesat di Indonesia banyaknya ilmu pengetahuan, informasi, serta teknologi yang

ada menjadikan manusia yang serba siap saji untuk sebuah bidang ilmu. Begitu

juga dengan pembelajaran musik, keinginan orang tua yang ingin anaknya cepat

dalam mempelajari musik baik sebuah teori maupun pada instrumen musik,

menjadikan banyaknya sebuah metode yang diciptakan pada pembelajaran musik

khususnya pada instrumen biola, kemudian metode tersebut dituangkan dalam

sebuah notasi yang dibuat menjadi sebuah buku panduan untuk seorang anak

dalam pembelajaran musik. Hal ini harus dimengerti oleh seorang guru untuk

memberikan materi ajar yang baik terhadap sebuah pembelajaran kepada peserta

didik dikarenakan kesuksesan pembelajaran instrumen biola tergantung bagaiman

cara ajar seorang guru kepada peserta didik, melalui sebuah buku panduan, metode

pembelajaran, penyampaian sebuah materi dan kedekatan seorang guru terhadap

peserta didik, serta kerjasama yang baik antara seorang guru dan para orang tua

peserta didik.

Pemilihan buku panduan yang dipakai seorang guru untuk bahan ajar

terhadap peserta didik terkadang kurang menguntungkan terhadap sebuah proses

belajar-mengajar, maka dalam hal ini guru terlebih dahulu menganalis buku

panduan tersebut kemudian memperkirakan peserta didik dapat memainkan bahan

akhir untuk sebuah ujian yang dilakukan pada akhir semester yang mana proses

pembelajaran tersebut dilakukan dengan 24 pertemuan yang masing-masing

pertemuan selama 30 sampai 45 menit pada proses belajar-mengajar. Banyaknya

Page 239: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

224

sebuah instansi yang memakai buku panduan karena adanya sebuah kerjasama

antara penerbit dan pencipta sebuah metode terhadap sebuah instansi, maka dalam

hal ini peran penting seorang guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran

untuk kemajuan seorang peserta didik.

Metode sebuah pembelajaran tidak selalu bergantung pada sebuah sebuah

konsep edukasi tetapi bagaimana cara seorang guru melihat kemampuan seorang

peserta didik terhadap sebuah proses pembelajaran. Banyaknya sebuah metode

yang terdapat pada buku panduan terkadang terlalu sulit untuk dimengerti oleh

seorang peserta didik. Maka dalam hal ini guru dapat mengikuti buku penduan

berdasarkan metode guru sendiri dengan memakai buku panduan yang sama. Hal

ini cukup sulit dilakukan seorang guru persoalannya bukan pada sebuah metode

yang ada. tetapi kemampuan seorang peserta didik dengan memakai sebuah

metode dengan kemampuan daya tangkap peserta didik yang sangat minim.

Penyampaian sebuah materi yang dilakukan seorang guru terhadap peserta

didik pada sebuah proses belajar-mengajar adalah hal yang sangat penting terhadap

daya tangkap anak menerima pelajaran, keseharian yang dilalui seorang peserta

didik menjadi sebuah pencontohan bahan ajar untuk materi pembelajaran,

kemudian guru harus mengerti akan tingkah laku seorang anak dalam mempelajari

sebuah bidang ilmu penyampaian sebuah materi bahan ajar sebaiknya dilakukan

dengan mengkaitkan lingkungan dan keseharian peserta didik yang sering sekali

dijumpai seorang anak. Terlebih lagi perbedaan keseharian lingkungan anak

dengan perekonomian orang tua kelas menengah kebawah dan kelas menengah

keatas. menjadikan peserta didik memiliki sebuah latar belakang yang berbeda

Page 240: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

225

terhadap sosial antara peserta didik. Terlebih lagi sebuah penyampaian pada

peserta didik diusia dewasa guru harus menyampaikan materi ajar dengan

membuat sebuah logika berpikir terhadap seorang peserta didik diusia dewasa.

Dalam hal ini proses penyampaian seorang guru kepada peserta didik menjadi

peran penting akan suksesnya pembelajaran seorang peserta didik ketika

mempelajari instrumen musik khususnya biola.

Kedekatan seorang guru dengan peserta didik sangat mempengaruhi

lancarnya sebuah proses belajar-mengajar, hal ini harus dimulai oleh seorang guru

kepada peserta didik dikarenakan peserta didik tidak akan pernah memulai

kedekatannya kepada seorang guru karena jarak usia yang terlalu jauh, takut akan

mendapatkan sebuah kesalahan karena tidak sopan, serta berlatih musik dirumah

karena takut akan tugas yang diberikan bukan karena kemauan peserta didik

sendiri. Kelebihan seorang guru menjalin kedekatan terhadap peserta didik dapat

terlihat dari kehadiran peserta didik mengikuti proses belajar-mengajar yang sangat

antusias, melatih bahan dirumah karena sebuah pertemuan yang menarik, tidak

akan melupakan apa yang diajarkan guru terhadap sebuah materi karena

kepercayaan peserta didik kepada seorang guru telah terjalin dari kedekatan

tersebut.

Kerjasama yang baik antara seorang guru dan para orang tua sangat

mempengaruhi peserta didik dalam mempelajari bidang ilmu terlebih bidang

musik, kegiatan peserta didik dirumah menjadi laporan kepada seorang guru untuk

memperbaiki kesalahan-kesalahan dari apa yang telah dilatih oleh peserta didik

dirumah, ketika mengulang kembali pembelajaran yang telah dilatih oleh seorang

Page 241: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

226

guru. Sebaliknya, orang tua juga akan mengetahui apa yang dilakukan peserta

didik ketika mengikuti sebuah proses pembelajaran dan apa yang akan dilatih oleh

peserta didik dirumah. Hal ini membuat peserta didik semakin baik karena orang

tua mengetahui masalah apa yang saat ini dipelajari anaknya, dan guru mengetahui

permasalahan apa yang ada ketika anak berlatih dirumah.

Maka dalam proses pembelajaran biola keterikatan satu dengan yang

lainnya menentukan akan baiknya proses pembelajaran biola yang dilakukan oleh

seorang peserta didik. Buku paduan adalah sebuah media untuk penyampaian

bahan ajar yang tertulis namun tidak dapat memjadikan seorang peserta didik

menjadi musisi yang sangat hebat tanpa dukungan seorang guru dan orang tua.

Page 242: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

227

DAFTAR PUSTAKA

Adler Samuel, The Study of Orchestration, New York, W.W. Norton and Company, 1989.

Alan Topper, Matson, Correting The Right Hand Bow Position For The Student Violinist and Violist, The Florida State University School Of Music, Valdosta, 2002

Auer Leoport, Violin Playing As I Teach It, Inc. New York, Dover Publications,

1960.

Carlson Betty, Jane Stuart Smith, Karunia Musik, Surabaya, Penerbit Momentum, 2003. Dale, B.J.,Jacob & Anson, H.V., 1940, Harmony, counterpoint & Improvisation,

Book 1, Borough Green Sevenoaks, Kent, 1940.

Dewi, Damjanti Kusuma, “Definisi Pembelajaran”, dalam Jurnal Pembelajaran, 2004.

Djohan, Psikologi Musik, (Yogyakarta, Buku Baik, 2005). Flesch, Carl, The Art of Violin Playing (Book One, Translate and Edited by Eric

Rosenblith, Foreword by Anne Shophie Mutter, Carl Fischer, New York, 2000).

Galamian, Ivan, Principles of Violin Playing & Teaching, Third Edition, Prentice

Hall, New Jersey: 1962. Hohmann, Christian Heinrich, Practical Method For The Violin, G.Schrimer, New

York/ London. Hucthing Arthur, Concerto dalam The New Grove Dictionary of Musik and

Musicians (Stanley Sadie), Vol. 4, London,2002.

Kamian Roger, Terj: Triyono Bramantyo, Pengantar Apresiasi Musik, Terjemahan dari buku Introduction to Music a Guide to Good, Yogyakarta, Institut Seni

Indonesia, 1998.

Lamb Norman, GUIDE TO TEACHING STRINGS, by Wm. United States of America, C. Brown Publishers, 1990.

Mack Dieter, Ilmu melodi, Diatinjau dari segi Budaya Musik Barat Yokyakarta, Pusat Musik Liturgi, 1995

Page 243: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

228

Mack Dieter, Sejarah Musik Jilid 3, Yokyakarta, Pusat Musik Liturgi, 1995. Mack Dieter, Sejarah Musik Jilid 4, Yokyakarta, Pusat Musik Liturgi, 1995. Martopo, Hari, “Metode Pembelajaran Biola Ditinjau dari Prespektif Quantum”,

dalam Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, Pascasarjana ISI Yogyakarta, 2005.

Messiaen Oliver , Translated by John Satterfield, The Technique of My Musical Language, AlphonseLeduc, Edition Muaicales,175, Paris, rue Saint- Honore, 1966.

Miller M. Hugh, History of Music, New York, 1973. Ottoman Robert W., Elementary Harmony, Theory and Practice-hall, Inc., USA,

Englewood Cliffs, 1962.

Persichetti, Vincent, Twentieth Century Harmony, Creative Aspect and Practice, Faber and Faber Limited, London, 3 Queen Square, 1978.

Peter Larsen Jens, The New Grove Dictionary of Music & Musicians, Vol. 8 H- Hyporchema, London, 2002.

Rhoderick McNeill J., Sejarah Musik II, Jakarta, PT BPK Gunung Mulia, 1998. Roeder Thomas Michael, A History of the Concerto, London, Amadeus Press,

1994, hal 22-36,

Schoenberg Arnold, Structural Fungtions of Harmony, London, Ernest Benn Limited, 1869.

Scholes A. Percy, The Oxford Companion to Musik, London, Oxford University Press, 1972.

Slonimsky Nicolas, Baker’s Biographical Dictionary of Musicians, G. Schirmer, London 1971.

Stein Leon, Structure and Style, University of Music, New Jersey, 1979. Supriadi, “Psikologi Pendidikan”, dalam Jurnal Psikologi Pendidikan, 2006. Suryabroto, Soemadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada,

1995). Suryanto, Anton, Skripsi: Teknik Permainan Biola Pada Musik Keroncong Asli,

Yogyakarta, 2007. Suzuki, Shinichi, Suzuki Violin School, Volume 1 Violin, Summy-Birchard, Inc,

USA, 2008 Wiryawan Budhiana I Gusti Ngurah, eksplorasi Idiom Musik Bali Dalam

Konserto Biola, Tesis S2 UGM, Yogyakarta, 2001.

Page 244: PENERAPAN PEMBELAJARAN PRAKTIK BIOLA MELALUI … · menjadikan interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar-mengajar pada instrumen musik yaitu biola. ... bentuk proses belajar-mengajar

229

B. Sumber Elektronik 1. Violin For Dummies (violinfordummies.com), download tgl 18 maret 2013. 2. Metode Suzuki (fortemusiconline.com), download tgl 7 april 2013. 3. Ekstrakurikuler (Wikipedia.org), download tgl 14 februari 2013. 4. muttaqinhasyim.wordpress.com: 14 Februari 2013. 5. ekskulabsky.multiply.com: 14 Februari 2013