penerapan pembelajaran active learning metode card … · multimedia 1 smk paramarta tangerang...

154
PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PADA PEMBAHASAN ASMAUL HUSNA DI KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK PARAMARTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh Upik Yanwaria NIM 1110011000004 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI

PEKERTI PADA PEMBAHASAN ASMAUL HUSNA DI KELAS

X MULTIMEDIA 1 SMK PARAMARTA TANGERANG

SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

Upik Yanwaria

NIM 1110011000004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

i

ABSTRAK

Upik Yanwaria, NIM (1110011000004) Skripsi “Penerapan Pembelajaran

Active Learning Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI

Pada Pembahasan Asmaul Husna Di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta

Tangerang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa di

kelas X Multimedia 1, dengan menggunakan pembelajaran active learning metode

card sort. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Paramarta Tangerang Selatan pada

bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan

empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil

penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran PAI melalui

penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan

hasil belajar PAI. Indikator keberhasilan keberhasilan pada penelitian ini adalah:

ketuntasan belajar kelas dan peningkatan persentase siswa yang mendapat nilai

minimal 75 mencapai 100% melalui penerapan pembelajaran active learning

metode card sort. Dari hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar yang dicapai

yaitu sebanyak 71,43% dan siklus II sebanyak 100%. Berdasarkan hasil penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode card

sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna di kelas X

Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan.

Kata Kunci :

Hasil Belajar, Card Sort, PTK

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

ii

ABSTRACT

Upik Yanwaria, NIM (Students Registration Number), (1110011000004)

Thesis “The Implementation of Card Sort Active Learning Method on

Improving Islamic Religion Education and Moral Values Learning

Achievement on Asmaul Husna Discussion at the Tenth Grade of Multimedia

1 of SMK Paramarta, South Tangerang”.

This research aimed to improve students’ Islamic religion education and

moral values learning achievement at the tenth grade of multimedia 1 trough card

sort active learning method. This research was conducted at SMK Paramarta,

South Tangerang in August to October 2014. The method of this research was

Classroom Action Research (CAR) method. It was conducted four stages;

planning, implementing, observing and reflecting. The research result indicated

that learning Islamic religion education and moral values through implementing

active learning using card sort method could improve students’ learning

achievement. The good result indicators of this research can be described as

follows: class mastery learning and students percentage improvement with the

minimum score, 75 reached 100 % trough sort card active learning method. From

the research result of cycle I (one), students’ mastery learning reached 71,43%

and in the cycle II (two) reached 100%. Based on thus research result can be

concluded that the implementation of card sort active learning method could

improve students’ learning achievement on Amaul Husna learning material at the

tenth grade of Multimedia 1 of SMK Paramarta, South Tangerang

Keyword:

Learning Achievement, Card Sort, Classroom Action Research (CAR)

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Active

Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X

Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha

maksimal yang dapat penulis lakukan

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa ada pihak-pihak yang banyak

memberikan bimbingan, bantuan serta pengarahan-pengarahan baik secara

langsung maupun tidak langsung membantu penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Nurlena Rifa’I, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

beserta segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu

yang telah beliau berikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk

orang lain.

3. Heny Narendrany Hidayati, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang penuh

keikhlasan dalam membagi waktu, tenaga, dan pikiran dalam upaya

memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam mengerjakan

skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Semoga selalu ada dalam keberkahan

Allah SWT.

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

iv

4. Dra. R. Hiliasih, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Paramarta

Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian

di sekolah yang beliau pimpin.

5. In’am Abdul Fattah, S.Pd.I., selaku guru Pendidikan Agama Islam

sekaligus kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dengan

sabar membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian

6. Bapak dan ibu guru, serta Tata Usaha yang sangat ramah dalam

memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yusri dan Ibu Ade yang selalu

memberikan dukungan baik secara moril dan materil. Semoga Allah SWT

memberikan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat.

8. Kakak-kakakku tercinta, Ferial Gahara A.Md dan Verawati Agustien

A.Md Keb., serta adik-adikku tersayang Gagay Faizan Azwar, Bagus J

Ramdhan, Mahish Al-Fahsya Sayyid dan Haqi Puguh Mujahiddan. Terima

kasih atas doa dan dukungannya selama ini.

9. Teman-teman LDK Syahid Forkat AN-Najm, kalian telah mengajarkan

arti persaudaraan karena Allah SWT. Terima kasih telah menularkan

energi positif selama kuliah di kampus UIN Syarif Hidayatullah.

10. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam kelas A angkatan 2010

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas kebersamaan,

dukungan, bantuan dan motivasinya. Perjuangan selama 4 tahun bersama

kalian telah menggoreskan kenangan indah dalam hidup ini dan tak akan

pernah hilang dimakan zaman.

11. Sahabat-Sahabat seperjuangan di Seulanga Kost Anita Greanti, Diana

Nopiana dan Siti Subaikoh. Persahabatan yang telah dibangun dari awal

masuk perkuliahan menyisakan kenangan manis di Ciputat tempat kita

menimba ilmu dan menapaki jejak kehidupan, terima kasih untuk

segalanya.

12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, dukungan,

dan perhatian yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

v

Tiada daya dan upaya melainkan milik Allah SWT semata, tiada hal di dunia

yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Harapan

penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi

penulis.

Jakarta, 11 Desember 2014

Penulis

Upik Yanwaria

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBARAN PERNYATAAN

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .............................. 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................ 5

D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .............................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar ......................................................... 8

b. Ciri-Ciri Belajar ............................................................. 8

c. Tujuan Belajar................................................................ 10

d. Pengertian Hasil Belajar ................................................ 11

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 12

2. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort

a. Pengertian Pembelajaran ............................................. 16

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ...................................... 17

c. Pembelajaran Active Learning .................................... 18

d. Pengertian Metode Card Sort ...................................... 20

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

vii

e. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort ..... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………..22

C. Hipotesis Tindakan ……………………………………….24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 25

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 25

C. Subjek Penelitian ................................................................ 29

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ......................... 30

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................. 30

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 34

G. Data dan Sumber Data ........................................................ 34

H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 35

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 37

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................. 37

K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................... 38

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .............................. 39

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PENGEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................... 40

B. Analisis Data ..................................................................... 43

C. Pembahasan ....................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 63

B. Implikasi ............................................................................. 63

C. Saran-Saran ........................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 69

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I…………………..........31

Tabel 3.2 Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II………………………33

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana……………………………………...…….....41

Tabel 4.2 Tabel Nilai N-Gain Siklus I…………………………………….....51

Tabel 4.3 Nilai N Gain Siklus II………………………………………..……58

Tabel 4.4 Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II… 60

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru Pra Penelitian .......................... 69

Lampiran 2 Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa ............................ 71

Lampiran 3 RPP Siklus I ......................................................................... 72

Lampiran 4 RPP Siklus II ....................................................................... 77

Lampiran 5 Instrumen Soal Siklus I........................................................ 82

Lampiran 6 Instrumen Soal Siklus II ...................................................... 90

Lampiran 7 Lembar Observasi Sekolah .................................................. 97

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I ......................................... 98

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................ 99

Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................... 100

Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus II..................................... 101

Lampiran 12 Catatan Lapangan Siklus I ................................................. 103

Lampiran 13 Catatan Lapangan Siklus II................................................ 104

Lampiran 14 Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses

Pembelajaran Siklus I ........................................................ 105

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses

Pembelajaran Siklus II ........................................................ 107

Lampiran 16 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................... 110

Lampiran 17 Soal Tes Hasil Belajar Siklus II .......................................... 114

Lampiran 18 Kunci Jawaban Siklus I ...................................................... 119

Lampiran 19 Kunci Jawaban Siklus II ..................................................... 120

Lampiran 20 Materi Bahan Ajar .............................................................. 121

Lampiran 21 Wawancara Setelah Tindakan ............................................ 130

Lampiran 22 Foto Dokumentasi .............................................................. 132

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani sejarahnya.

Ibarat sebuah organisasi Indonesia lahir, tumbuh, berkembang dan

mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan diawal

kelahiranya. Cita-cita luhur tersebut tercantum secara jelas dalam pembukaan

UUD 1945 alinea empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sungguh sangat luhur dan humanis cita-

cita luhur bangsa dan negara Indonesia tersebut.

Sebagai bangsa dan negara Indonesia kita harus bangga terhadap para

pendahulu yang telah mewariskan fondasi yang kuat dan mulia tentang arah

dan tujuan kita berbangsa dan bernegara. Sepatutnya kita harus berkontribusi

sesuai dengan peran kita untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negara

Indonesia. Salah satu cara dan strategi untuk mempercepat terwujudnya cita-

cita negara adalah dengan mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh,

cerdas, mandiri dan berpegang pada nilai-nilai spiritual. Mereka harus

dipersiapkan sedemikian rupa dalam suatu lingkungan yang kondusif. Salah

satu lingkungan yang sangat ideal adalah institusi pendidikan dari prasekolah,

tingkat dasar, tingkat menengah dan jenjang perguruan tinggi sebagai kawah

candra dimuka penggemlengan generasi muda.1

Salah satu prinsip pendidikan adalah diselenggarakan sebagai proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladan,

membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta

didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses

1 Kunandar, Penilaian Autetik : Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan

Kurikulum 2013, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 15-16

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

2

pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,

dilaksanakan, dinilai, diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Mengingat kebinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik

peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik. 2

Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti yang diterapkan di sekolah

sering kali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti seringkali hanya menjelaskan secara teoritis tanpa

mempraktikkan dan melibatkan siswa. Metode pengajarannya juga kurang

menarik perhatian siswa. Apa yang terjadi di kelas, guru biasanya memulai

dengan cerita atau bahkan menerangkan materi dengan berceramah, sehingga

tidak mengherankan di pihak guru sering timbul bahwa mengajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti itu mudah. Akibatnya nilai-nilai yang terkandung

dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tidak dapat dipahami dan

diamalkan oleh siswa.

Banyak pembelajaran di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) disampaikan

hanya melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan akan menimbulkan

kejenuhan dan siswa cenderung bersifat pasif. Dalam hal ini diperlukan

seorang guru untuk mempertimbangkan teknik lain yang efektif dan tepat.

Pengalaman yang diperoleh oleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain

seperti hasil dari penuturan guru hanya akan diingat oleh siswa tidak secara

maksimal. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan kurikulum saat ini,

proses pembelajaran tidak cukup hanya menyampaikan informasi akan tetapi

2 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 37

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

3

mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas

yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi.

Dalam praktiknya kebanyakan guru hanya menggunakan metode

pembelajaran konvensional yakni ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Sedangkan kebutuhan siswa di zaman era global sekarang ini membutuhkan

berbagai sumber belajar, dalam arti sumber belajar bukan hanya terpusat pada

guru namun memanfaatkan fasilitas yang ada dan menggunakan media

pembelajaran variatif untuk mempermudah proses pembelajaran guna

mencapai hasil belajar yang baik.

Penyebab hasil belajar siswa rendah ialah disebabkan oleh berbagai faktor

yakni diantaranya yaitu kurangnya keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran membuat suasana belajar menjadi monoton dan membuat siswa

merasa bosan, akibatnya siswa menjadi kurang berminat terhadap pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang pada akhirnya hal ini juga

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Penggunaan media pembelajaran yang mempunyai peranan yang cukup

penting dalam proses pembelajaran sangat terbatas seperti tidak adanya LCD,

proyektor, serta fasilitas pendukung lainnya yang kurang memadai menjadi

salah satu penghambat proses pembelajaran secara efektif sehingga hasil

belajar peserta didik menjadi tidak optimal.

Di samping itu, metode pembelajaran yang guru terapkan tentunya akan

berpengaruh pula terhadap hasil belajar siswa, jika seorang guru tidak

mempersiapkan dan merencakan pembelajaran di kelas, maka proses

pembelajaranpun akan kurang baik karena persiapan yang kurang matang,

metode yang dipakai tidak sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas dan

kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, maka dapat

dipastikan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Lebih dari 2400 tahun silam, Konfusius filosof Cina Confusius

menyatakan “ yang saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya ingat. Yang

saya kerjakan, saya pahami”. Mel Silberman telah memodifikasi dan

memperluas pernyataan Konfusius tersebut menjadi apa yang disebut Paham

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

4

Belajar Aktif. Silberman menyatakan “ Yang saya dengar, saya lupa. Yang

saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat, dan

pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang

saya dengar, lihat, bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan

keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai”3

Seyogyanya guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan

tujuan agar pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher center) tetapi

berpusat pada peserta didik (student center) agar proses pembelajaran dapat

dinikmati oleh peserta didik dan menghasilkan mutu pendidikan yang baik.

Oleh karena itu diperlukan pembelajaran aktif (active learning) dengan metode

yang bervariasi guna dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam rangka mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti yang diharapkan, maka dipandang perlu menerapkan pembelajaran

Active Learning. Pembelajaran active learning dimaksudkan untuk

mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat

mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi

yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran active learning juga

dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tertuju kepada

proses pembelajaran.

Salah satu metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran salah satunya ialah menggunakan metode Card Sort. Metode card

sort adalah sebuah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk berperan

aktif dalam proses pembelajaran karena metode ini berhubungan dengan gerak

fisik dan kekuatan otak untuk berfikir. Card Sort artinya “sortir kartu” yang

dimaksud sortir kartu adalah mencocokan atau menyamakan antar kartu yang

sudah ditentukan dan siswa mencari pasangnnya masing-masing. Dengan

menggunakan pembelajaran active learning metode card sort, diharapkan dapat

meningkatkan motivasi, perhatian, minat, keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun dapat meningkat.

3 Mel Silberman, Active Learning (Bandung :Nuansa, 2012) h. 23

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

5

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti menganggap

perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan

Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul

Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi

masalahnya, yaitu :

1. Guru masih menggunakan metode konvensional sehingga siswa

kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

2. Metode yang lebih sering digunakan ialah metode ceramah dan diskusi

sehingga siswa kurang berminat pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti

3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan

4. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh

siswa masih banyak yang dibawah Ketuntasan Kriteria Minimal

(KKM) yang telah ditentukan.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penulis penelitian ini membatasi masalah “Penerapan

Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul

Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

6

D. Perumusan Masalah Penelitian

Apakah pembelajaran active learning metode card sort dapat

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada

pembahasan asmaul husna di kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta

Tangerang Selatan ?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran active learning

metode card sort dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti pada pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1

SMK Paramarta Tangerang Selatan”

2. Kegunaan Penelitian

Secara umum, kegunaan penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi

dua, yaitu :

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terhadap

metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran,

khususnya dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi siswa, dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

2) Bagi pendidik, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

khususnya dan guru lainnya dapat menjadi bahan acuan dalam

menyusunan rencana dan melaksanakan evaluasi pembelajaran

dengan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses

pembelajarannya melalui kajian yang mendalam terhadap apa yang

terjadi di kelas (aktual maupun faktual).

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

7

3) Bagi sekolah, sebagai informasi baru dan pedoman dalam kegiatan

belajar mengajar agar proses belajar sesuai dengan yang diharapkan

4) Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang pembelajaran active

learning yang efektif

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya mengandung makna terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan latihan.1 Menurut

Gagne yang dikutip oleh Dimyati bahwa “belajar merupakan kegiatan

kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas, setelah belajar memiliki

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai”2

Menurut teori Cronbach dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah

menyatakan bahwa “ learning is shown by a change in behaviour as a

result of experience, artinya belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.3

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bukan

hanya memperoleh sebuah hasil dari apa yang dipelajari namun terjadinya

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dengan kematangan yang

ada pada dirinya sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk

menjadi manusia yang berkualitas.

b. Ciri-Ciri Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses

1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka

Cipta, 2006) H. 10 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet.

ke-3, h.10 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h.

13

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

9

belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan

sekitar, lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang

dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut

tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.4

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa

perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar, yaitu :

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah

terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Mislanya ia menyadari

bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,

kebiasannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang

terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar. Tidak termasuk

kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang

bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna

bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu

bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa prubahan itu tidak terjadi

dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,

perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan

4 Dimyati, op. cit., h. 7

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

10

sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan

dalam pengertian belajar.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer)yang terjadi hanya

untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis

dan sebagainya tidak dapat digolongnya sebagai perubahhan dalam

pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar

bersifat menetap atau permanen.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada

tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan

ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada

perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang

belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah

laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,

pengetahuan, dan sebagainya. 5

Jadi setelah siswa mengikuti proses kegiatan pembelajaran,

diharapkan adanya perubahan yang terjadi pada siswa. Dimana perubahan

yang terjadi itu berlangsung secara terus menerus dan relatif menetap.

Oleh karena itu, seorang guru harus dapat memberikan arahan kepada

siswa agar perubahan yang terjadi tidak bersifat sementara.

c. Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar belajar yang diusahakan untuk dicapai

meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman

5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h.

15-16

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

11

konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya

dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Relevan dengan hal ini, hasil belajar meliputi :

a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)

b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

Ketiga hasil belajar di atas dalam pengajaran merupakan tiga hal

yang secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri

siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan

demikian dalam sebuah rencana pembelajaran, dengan tujuan, yakni yang

dapat membantu pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif,

atau psikomotorik.6

d. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

akibat dari proses belajar yang dilakukannya berupa tercapainya tujuan-

tujuan belajar yang diinginkan. Belajar merupakan proses internal yang

kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh

mental yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. 7

Menurut Ahmad Susanto secara sederhana, yang dimaksud hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses

dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan

pembelajaran atau kegiatan interaksional, biasanya guru menetapkan

tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan interaksional.8

6 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2010), cet. Ke-3.,

h. 188-189

7 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) h. 18

8 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta : Kencana,

2013), Cet. ke-1, h. 5

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

12

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian,

motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik

dan perhatian.9 Faktor internal meliputi:

a) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan

hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi musalnya, ternyata

kemampuan belajaranya berada dibawah siswa-siswa yang tidak

kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya

cenderung cepat lelah dan capek, cepat mengantuk dan akhirnya tidak

mudah dalam menerima pelajaran.

Demikian juga kondisi saraf mengontrol kesadaran dapat

berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang

minum minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses

belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan,

perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut,

tidak bisa dikatakan perubahan tingkah laku hasil belajar.10

b) Faktor Psikologis

Faktor kedua darifaktor internal adalah faktor psikologis. Setiap

manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis

yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis,

tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan

hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang

9 Ibid., h. 12

10Munadi, op. cit., h. 24-26

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

13

dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar.11

Pertama, intelegensi. CP Chaplin yang di kuti oleh Yudhi Munandi

mengartikan intelegensia sebagai (1) kemampuan menghadapi dan

menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2)

kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3)

kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat

sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan

satu dengan yang lainnya. Pemisahan tersebut hanya menekankan

aspek-aspek yang berbeda dari sisi prosesnya. Proses bellajar

merupakan proses yang kompleks, maka aspek intelegensi hanya

sebuah potensi, artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi

mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang ang

lebih baik.

Kedua, perhatian. Menurut Slamet yang dikutip oleh Yudhi

Munandi bahwa perhatian adalah keaktifn jiwa yang dipertinggi, jiwa

semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek.

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menarik perhatian siswa,

bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan terarah atau focus pada

obyek yang sedang dipelajarinya.

Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan oleh Hilgard sebagai

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar.

Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

setelah melalui belajar dan berlatih.

Seseorang biasanya memiliki kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan bakatnya. Oleh karena itu, beruntung sekali bagi

seseorang yang menyadari bahwa dirinya mempunyai bakat dibidang

tertentu, karena ia akan terus mengembangkannya melalui latihan dan

11

Ibid., h. 26-27

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

14

belajar. Para guru hendaknya berusaha untuk dapat mengetahui minat

dan bakat para siswanya yang kemudian mampu juga untuk

menumbuhkembangkannya.

Keempat, motif dan motivasi. Kita sering menggunakan kata motif

untuk menunjukkan kata motif untuk menunjukkan tindakan atau

aktivitas seseorang. Menurut Aminuddin Rasyad yang dikutif oleh

Yudhi Munandi bahwa dalam setiap diri manusia pada umumnya

mempunyai dua macam motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah

ada di dalam diri yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada

pengaruh dari luar, disebut instrinsic motive. Bila motif dalam diri ini

baik dan berfungsi pada setiap diri dalam bentuk aktif dan kreatif. Bila

motif intrinsiknya kurang berfungsi maka tingkah laku belajarnya

tidak menampakkan keaktifan dan kreatif yang berarti. Motif lainnya

adalah motif yang dating dari luar diri, yakni karena ada pengaruh

situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive.

Kelima, kognitif dan daya nalar. pembahasan mengenai hal ini

meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi

adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam

lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman,

kebiasaan, dan kebutuhan. Kemampuan mempersepsi antara siswa

yang satu dengan siswa yang lain tidak sama meskipun mereka sama-

sama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan

oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena

pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya dengan

pembendaharaan untuk memperkuat daya persepsisnya. Semakin

sering ia melibatkan diri dalam berbagai aktivitas, akan semakin kuat

daya persepsinya. 12

Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari

bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau atau

berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamnnya di

12

Ibid. h. 27-30

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

15

masa lampau. Menurut Jalaludin Rakhmat yang dikutip oleh Yudhi

Munandi berpikir dibagi dua macam, yakni berpikir autistic dan

berpikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melalun;

fantasi, menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya.

Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam

rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Dalam kebanyakan

usaha pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru adalah

berusaha untuk membawa para siswanya kepada pemahaman yang

realistis. Dengan demikian, pemanfaatan media dalam proses

pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya nalar

siswa.13

2. Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat

pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan sosial baik yang berwujud

hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas

merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis

di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa

yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara

mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah

hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar.

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah factor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

13

Ibid., 30-31

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

16

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah

direncanakan.

Faktor- faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan

fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai

komponen-komponenya, yakni tujuan, bahan, atau program, proses

belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar

pengaruhnya pada proses dan hasil belajar.14

B. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort

1. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction.

Menurut M. Sobry Sutikno bahwa pembelajaran adalah segala upaya

yang dilakukan oleh pendidik. Secara implisit di dalam pembelajaran,

ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau

model untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan

dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi

pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola

pembelajaran15

.

Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran adalah “suatu proses yang

dinamis, berkembang secara terus menerus sesuai dengan pengalaman

siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan

semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan mereka”16

. Dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I

Pasal I menyebutkan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta

14

Ibid., h. 31-33 15

M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses

Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,

2014), h.12

16 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (Jakarta : Prenada Media Group, 2008), cet. III, h.

363

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

17

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar”17

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip dikatakan juga landasan. Untuk mewujudkan proses

pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus

memenuhi prinsip-prinsip, berikut :

a. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, artinya orientasi

pembelajaran terfokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi

subyek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang sama

perlu diperhatikan.

b. Menyenangkan. Peserta didik merasa aman, nyaman, betah, dan asyik

mengikuti pembelajaran.

c. Interaktif. Adanya hubungan timbale balik antara guru dengan peserta

didik dan antar peserta didik.

d. Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motivasi-motivasi

yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar.

e. Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik. Proses

pembelajaran harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi

perkembangan kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan

perkembangan fisik dan psikologis peserta didik

f. Pembelajaran terpadu, maksudnya pengelolaan pembelajaran

dilakukan secara secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa

kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir,

yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan.

g. Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu, guru

memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik. 18

17

Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta : Sinar Grafika,

2009) Cet, II, h. 5 18

M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses

Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,

2014), h.15-16

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

18

h. Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap peserta didik memiliki

perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti watak, intelegensi,

latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain.

i. Prinsip pemecahan masalah yaitu dalam belajar peserta didik perlu

dihadapkan pada situasi-situasi bermasalahh dan guru membimbing

peserta didik untuk memecahkannya

j. Memanfaatkan aneka sumber belajar, guru menggunakan berbagai

sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan

lingkungan

k. Memberi keteladanan. Guru memberikan keteladanan dalam bersikap,

bertindak, dan bertuturkata baik di dalam maupun di luar kelas.

l. Mmengembangkan kecakapan hidup

m. Prinsip belajar sambil mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu,

apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui

pengalaman langsung.

n. Menumbuhkan budaya akademis, nilai-nilai kehidupan, dan pluralism.

o. Mengembangkan kerjasama dan kompetisi untuk mencapai prestasi

p. Belajar tuntas (mastery learning), maksudnya pembelajaran mengacu

pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan

masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan satu

kemampuan dasar, baru belajar kemampuan dasar berikutnya.19

3. Pembelajaran Active Learning

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta

didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di

samping itu, pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk

menjaga perhatian siswa atau peserta didik agar tetap tertuju pada proses

19

Sutikno, Ibid. 16-18

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

19

pembelajaran.20

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak

didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.21

Lukmanul Hakim dalam bukunya perencanaan pembelajaran

imendefinisikan pembelajaran aktif yaitu kegiatan mengajar yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan

mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari

materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup,

informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih

menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan

pendapat, Tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya,

memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran

guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan

memberikan kemudahan (fasilitator).22

Jadi pembelajaran aktif itu dirancang agar siswa aktif dalam proses

belajar mengajar dan dengan pembelajaran aktif (active learning) ini siswa

bisa menggunakan semua potensi yang dimilikinya sehingga mereka dapat

mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning yang

dikutip oleh Rusman mengemukakan bahwa banyak cara yang bisa

membuat siswa belajar secara aktif yang disebutnya dengan

perlengkapan belajar aktif. Perlengkapan belajar aktif yang

dimaksud yaitu : tata letak ruangan kelas, metode mengaktifkan

siswa, kemitraan belajar, melakukan analisis terhadap kebutuhan

siswa, membangkitkan minat siswa, pemahaman dan melibatkan

siswa dalam kegiatan pembelajaran, membentuk kelompok belajar,

pemilihan tugas dan strategi yang tepat, memfasilitasi dalam diskusi,

kegiatan eksperimen, bermain peran, penghematan waktu, dan

pengendalian aktivitas siswayang berlebihan.23

20

Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor :Ghalia

Indonesia, 2014), h. 106 21

Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 63 22

Lukamanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009),

h. 54 23

Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta

: PT Raja Grafindo, 2013), h. 399

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

20

4. Pengertian Metode Card Sort

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum,

metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk

mencapai tujuan tertentu.24

Metode atau cara merupakan sayarat untuk

efesiensinya usaha atau pekerjaan demi tercapainaya tujuan.25

Metode

adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi26

Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi

pelajaran yang dilakukan oleh peserta pendidik agar terjadi proses belajar

pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. 27

Metodologi

mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid.

Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah,

efektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik.28

Metode mengajar dapat

diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan

peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam melakukan

suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan

konsep-konsep sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti

prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk

menyelediki fenomena kejiwaan seperti metode klinik, metode

eksperimen dan sebagainya

Mensortir kartu (Card Sort) ini digunakan oleh pendidik dengan

maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep atau fakta

melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Tujuan dari

model mensortir kartu (Card Sort) ini adalah untuk mengungkapkan daya

ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.29

24

M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses

Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,

2014), h. 33 25

Mohammad Noor Syam, filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan

pancasila, (Jakarta : PT Usaha Nasional), h. 24 26

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan,

(Jakarta :Kencana, 2008), cet. V, h.127 27

Sutikno, op. cit., h. 34 28

Zakiah Darajat, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), h. 61 29

Sutikno, op, cit., h. 130

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

21

5. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort

a. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang

cocok dengan satu atau beberapa kategori

b. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain

yang kartunya cocok dengan kategori yang sama, (dapat

mengumumkan kategorinya sebelumnya atau biarkan siswa

menemukan sendiri).

c. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk

menawarkan diri kepada siswa lain.

d. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran yang

menurut anda penting.30

Menurut Umi Mahmudah dan Abdul Wahab Rosyidi prosedur metode

car sort ialah:

a. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran

b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain

diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang

dipegangnnya memiliki kesamaan defisi atau kategori.

c. Agar situasinya tambah seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang

melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama

d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi

terjadi.31

30

Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung :

Nuansa, 2012), h. 169-170

31 Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 130-131

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

22

ii. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang “Penerapan Strategi Active

Learning Teknik Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa”,

penulis mengutip beberapa hasil penelitian yang relevan, diantaranya :

1. Hasil penelitian Abdul Rahman dengan judul : upaya meningkatkan

hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode active learning

teknik card sort pada siswa kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta

Barat. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2013.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa : 1) penggunaan metode

active learning teknik card sort dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas IV MI Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat. 2)

hasil belajar matematika kelas IV MI Al- Ukhuwwah Slipi Jakarta

Barat setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

Active learning teknik card sort dari hasil belajar awal sebesar 45,45%

ke sikluus I sebesar 72,73%, terjadi peningkatan sebesar 27,28% dan

dari siklus I sebesar 72,73% ke siklus II sebesar 88,64% terjadi

peningkatan sebesar 15,91% dengan tingkat ketuntasan (pencapaian

KKM) pada siklus I mencapai 72,73% (32) orang siswa, dan pada

siklus II meningkat sebesar 15,91 menjadi 88,64% (39)orang siswa. 3)

penggunaan metode active learning teknik card sort dalam

pembelajaran matematika terbukti dapat meningkatkan aktivitas

belajar dan respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika.

2. Hasil penelitian Dailimi dengan judul : Upaya meningkatkan hasil

belajar siswa melalui strategi active learning pada materi pokok

cahaya. Program studi PGMI One Mode System, jurusan kependidikan

Islam, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidatullah

Jakarta, tahun 2012. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa upaya

meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan strategi active

learning, pada konsep cahaya di kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI),

didapati data bahwa pada siklus II lebih tinggi hasilnya dengan rata-

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

23

rata mencapai 77,86 dengan ketuntasan belajar 85,71%. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan strategi active learning ini

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas V

MI Darul Muttaqin Pasar Minggu Jakarta Selatan.

3. Hasil penelitian Neli Rakhmawati dengan judul upaya meningkatkan

hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran

aktif tipe Everyone is a teacher here pada materi Interaksi sebagai

proses sosial kelas VII-4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono

Mantofani). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun

2012. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di MTs

Soebono Mantofani adalah hasil belajar pada pelajaran IPS dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is teacher here

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada

siklus I dan siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata pre-test 41 dengan

ketuntasan 00,00% sedangkan pada saat post-tes nilai rata-ratanya

meningkat menjadi 70,84 dengan ketuntasan 53,34%. Nilai tertinggi

pada pre-test yaitu 65 dan nilai terendah 25. Sedangkan pada saat post-

test mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 55.

Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus

I. pada siklus II nilai rata-rata pre-test yaitu 46,34 dengan ketuntasan

10% sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan yang

sangat signifikan yaitu dengan nilai rata-rata 79,67 dengan ketuntasan

100%. Nilai tertinggi pada pre-test yaitu 70 dan nilai terendah 25.

Sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan dengan nilai

tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah 70.

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

24

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka

hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran active

learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 di SMK

Paramarta Tangerang Selatan.

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Paramarta

Tangerang Selatan. Penelitian ini berlangsung bulan Agustus- Oktober 2014.

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas X Multimedia

1 SMK Paramarta Tangerang Selatan, sebanyak 21 siswa pada tahun ajaran

2014/2015. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pukul 12:30 sampai

dengan pukul 17:30 WIB.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research). Dengan menggunakan PTK diharapkan

dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam

menangani proses pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran

semakin meningkat. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action

Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk

meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan

benar.1

Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra

penelitian) dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan

beberapa siklus. Dalam hal ini yang dimaksud dengan siklus adalah suatu

putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap

siklus dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yang harus

1Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi

Guru, (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010), h. 41

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

26

dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi. 2

2. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut E Mulyasa Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk

penelitian refleksi diri yang melibatkan diri yang melibatkan

sejumlah partisipasi (guru, peserta didik, kepala sekolah dan

partisipan lain) di dalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang

bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap:

a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b)

pemahaman mereka terhadap praktek-praktek pembelajaran; serta

c) situasi dan institusi yang terlibat di dalamnya3

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Model

Kemmis dan Mc Taggard yang terdiri dari empat komponen, yaitu:

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Model ini merupakan

pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin,

hanya saja komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan)

dijadikan satu kesatuan disatukannya dua komponen tersebut disebabkan

adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing

merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, kedua

kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan

dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.4

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan beberapa

siklus, dimana dalam satu siklus atau putaran kegiatan terdiri dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan observasi.

a. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian

tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak

2Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), cet ke-9.,

h.16 3 E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Rosda, 2012), Cet.V, h. 5

4Wijaya Kusumah &Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:

Indeks, 2012), cet. 5, h. 20

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

27

yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya

tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini

dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas

pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah

dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri

biasanya kurang teliti disbanding dengan pengamatan yang dilakukan

terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas

yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Apabila

pengamatan dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan

hasilnya akan lebih objektif.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

menggunakan tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam

tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang

sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus perlu berlaku wajar, tidak

dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan

perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan

maksud semula.5

c. Pengamatan (observing)

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dilakukan

pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keadunya berlangsung dalam

waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan

peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat.

Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu

dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika

sedang terjadi. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus

sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan baik” terhadap apa yang

5 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) Cet.

ke-9, h. 17-18

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

28

terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik

ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar

memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris

reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan.

Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah

selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.6

3. Desain Siklus Penelitian

Berdasarkan penjelasan tahapan empat tindakan dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), dimana setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan,

biasanya berlangsung selama 2 siklus. Namun sebelum tahapan dalam

penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu diawali oleh suatu tahapan pra

penelitian yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, rumusan

masalah, dan rumusan hipotesis tindakan. Siklus Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini Kemmis dan Mc Taggrat.

6 Ibid., 18-19

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

29

Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat7

C. Subjek Penelitian

Subjek atau pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa

SMK Paramarta Jombang kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 21 siswa,

dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang berperan sebagai

kolaborator dan observer.

7 Ibid., h, 16

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

30

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti berkolaborasi sebagai perancang dan pelaksana kegiatan.

Peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

merencanakan kegiatan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan,

mengumpulkan dan menganalisis data hasil penelitian.

Kerja sama antara guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan

peneliti menjadi hal yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang

setara dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, dalam arti masing-

masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan

dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian

atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang

berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan

analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan

tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan

dilanjutkan kembali pada tindakan III dan seterusnya.

Berikut bagan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

tindakan penelitian adalah:

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

31

Tabel 3.1

Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I

Penelitian pendahuluan a. Observasi proses pembelajaran di kelas

b. Analisis penyebab masalah kemudian dapat

dijadikan informasi untuk perencanaan dalam

proses pembelajaran

SIKLUS I

1. Tahap

Perencanaan

a. Membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

b. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi

dan catatan lapangan)

2. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai

rencana pembelajaran yang telah disusun.

b. Melaksanakan pre test untuk mengetahui

kemampuan awal siswa

c. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran Active

Learning metode Card Sort

d. Melakukan post test untuk mengetahui hasil

belajar siswa sesudah diterapkan

pembelajaran Active Learning metode Card

Sort

3. Tahap Observasi a. Kolaborator mengobservasi proses

pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran Active Learning metode Card

Sort

b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

32

siswa selama proses pembelajaran.

c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran

dengan aktivitas siwa.

4. Tahap Refleksi Peneliti bersama guru kelas yang berlaku sebagai

kolaborator dan observer menganalisis sekaligus

mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I,

apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai

atau belum dengan konsep penelitian. Hasil

penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator

keberhasilan. Apabila belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditetapkan, maka akan dilanjutkan

ke siklus II. Kemudian peneliti dan kolaborator

berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang tepat

pada proses pembelajaran di siklus II.

SIKLUS II dan Seterusnya

Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus II dan seterusnya apabila tidak memenuhi

kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus II sama dengan pelaksanaan

alur siklus I dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.

Penulisan Laporan Penelitian

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

33

Tabel 3.2

Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II

Siklus I Setelah dilakukan refleksi terhadap siklus I

SIKLUS II

5. Tahap

Perencanaan

c. Membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

d. Mempersiapkan Instrumen penelitian

e. Merancang pembelajaran berdasarkan siklus I

6. Tahap Pelaksanaan e. Melaksanakan langkah-langkah sesuai

rencana pembelajaran yang telah disusun.

f. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan strategi pembelajaran

Active Learning teknik Card Sort

g. Melakukan post test untuk mengetahui hasil

belajar siswa sesudah diterapkan strategi

pembelajaran Active Learning teknik Card

Sort

7. Tahap Observasi d. Kolaborator mengobservasi proses

pembelajaran dengan menggunakan Active

Learning teknik Card Sort

e. Kolaborator mengamati aktivitas belajar

siswa selama proses pembelajaran.

f. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran

dengan aktivitas siwa.

8. Tahap Refleksi Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila

indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian

dihentikan. Tetapi apabila belum tercapai maka

penelitian dilanjutkan ke siklus III. Jika belum

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

34

berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya

sampai indikator keberhasilan tercapai.

SIKLUS III dan Seterusnya

Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus III dan seterusnya apabila tidak

memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus III sama dengan

pelaksanaan alur siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada

pada siklus II.

Penulisan Laporan Penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dengan menerapkan pembelajaran active

learning metode card sort yaitu seluruh siswa mengalami peningkatan hasil

belajar (N-gain) dan (100%) mampu mencapai skor belajar > criteria

ketuntasan minimum (KKM 75) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di

sekolah tersebut.

G. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu :

1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil

wawancara responden siswa, hasil wawancara guru mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, hasil observasi aktivitas siswa,

dan catatan lapangan.

2. Data Kuantitatif: nilai tes siswa (pre test dan post test), sedangkan sumber

data dalam penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran dan peneliti.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

35

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes (pre test dan post test)

Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran active learning

metode card sort untuk mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Tes

tertulis berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang diberikan

sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai

dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan

diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap

akhir program satuan pengajaran, tujuan post test adalah untuk

mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan

pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran. Soal-soal

pre test dibuat sama dengan soal-soal post test. Tes tersebut dalam

Bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal tes. Tes

ini diberikan kepada siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta

Tangerang Selatan sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran active learning metode card sort.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Lembar Observasi

Lembar observasi ini terbagi dua, yaitu lembar observasi guru

kegiatan belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Lembar observasi guru pada Kegiatan Belajar

mengajar digunakan pembelajaran Active Learning metode Card Sort,

apakah terlaksana dengan baik ataukah tidak. Lembar observasi

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk

mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran di kelas, serta

mengamati apa saja yang harus diperbaiki pada saat pembelajaran

berlangsung.

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

36

b) Pedoman wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang

dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun

tidak langsung.8 Dan pada penelitian ini dilakukan wawancara secara

langsung kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti. Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui

kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai

pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang diahadapi di

kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan pembelajaran active learning metode card sort

terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa.

Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran sebelum dan

sesudah penelitian.

c) Catatan Lapangan

Catatan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama

proses pembelajaran berlangsung. Berbagai pengamatan tentang aspek

pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru

dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.

d) Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa foto dan hasil tes siswa, foto berfungsi

untuk memberikan gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, sedangkan nilai hasil tes berfungsi untuk

mengetahui penguasaan materi yang diajarkan.

8 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 157

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

37

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil observasi proses pembelajaran, data ini berasal dari hasil observasi

terhadap tindakan pembelajaran.

2. Hasil dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada

saat pembelajaran berlangsung.

3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi

langsung dengan objek yang diteliti.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan mencatat semua temuan selama

pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar

observasi. Bentuk temuan ini berupa aktivitas belajar siswa dan

permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran.

5. Teknik tes/penilaian

Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada saat pembelajaran

berlangsung dan diperoleh dari tiap siklus

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan

instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau

dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa adalah tes formatif

akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan hasil

belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yaitu validitas isi (content

validity). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur

tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

38

diberikan.9Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen

tes tersebut kepada para pakar.

K. Analisis Data dan Analisis Interpretasi Data

Data kuantitatif berupa nilai tes (pre test dan post test) pada setiap

siklus. Data-data tersebut peneliti sajikan ke dalam bentuk table, kemudian

data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif berupa nilai

persentase.

Pengujian teknik analisis data untuk nilai tes menggunakan analisis

deskriptif dari tiap siklus dengan menggunakan N-Gain untuk melihat

selisih antara pre test dan post test pada setiap siklus. “Gain adalah selisish

antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan

pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan

oleh guru”10

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus

Meltzer.11

N Gain :

Dengan kategori :

g tinggi : nilai (g) > 0,7

g sedang : 0,7 > (g) > 0,3

g rendah : nilai (g) < 0,3

9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.

15, h. 82 10

Widiati Suprobowati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif model Question Student

Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi kelas VIII”, Penelitian Tindakan

Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 48,

tidak dipublikasikan

11 Azhar Fakhri Khalid, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013, h.50, tidak dipublikasikan

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

39

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pada siklus I dan hasil yang diharapkan belum

mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan maka akan ditindak lanjuti

dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran sebagai

berikut :

1. Perencanaan tindakan

Identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dijumpai dalam

siklus I serta penentuan dalam alternatif pemecahan atas permasalahan

tersebut. Kemudian dilakukan pengembangan skenario tindakan.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan sesuai skenario yang telah yang telah tercantum

dalam pengajuan konseptual.

3. Observasi tindakan

Kegiatan obesrvasi ini untuk mengumpulkan data-data peneltian dengan

menggunakan instrumen yang telah disusun.

4. Refleksi tindakan

Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan

menghasilkan suatu perubahan kea rah yang lebih baik dari siklus I. jika

hasil yang diperoleh sesuai target yang diharapkan, maka penelitian ini

dicukupkan pada siklus kedua ini.

Setelah penelitian tindakan kelas tersebut selesai dilakukan dan

hasil yang diharapkan tercapai yaitu tercapainya KKM untuk seluruh

siswa, maka penelitian akan diakhiri atau dihentikan. Penelitian yang

dilakukan melakukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga

sangat diharapkan penelitian ini tidak hanya dilakukan pada kelas yang

diteliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat

melanjutkan penelitian ini dan juga menerapkan strategi-strategi

pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif sehingga

meningkatkan keberhasilan belajar dan tercapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

40

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Sekolah

a. Letak Geografis SMK Paramarta

SMK Paramarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

ada dibawah yayasan pendidikan Paramarta yang terletak di wilayah

tangerang selatan, tepatnya Jln. Jombang Gg. Taqwa No. 70 Jombang

Depan Villa Jombang Baru Ciputat-Tangerang Selatan.

b. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Paramarta

SMK Paramarta pertama kali didirikan pada tahun 2001 oleh 5

orang yang Peduli dengan pendidikan. Awal berdirinya ditandai

dengan dibukanya Jurusan administrasi perkantoran Kemudian pada

tahun berikutnya dibuka jurusan akuntansi. Pada tahun-tahun

berikutnya, SMK Paramarta berkembang dengan pesat. Dan ditandai

juga dengan dibukanya jurusan baru yaitu multimedia.

c. Visi, Misi dan Tujuan

1) Visi

Menjadi sekolah yang mantap dalam Imtaq dan unggul dalam

Iptek, serta cinta akan prestasi. Profesional mandiri sesuai dengan

tujuan dunia kerja, mengubah status beban menjadi asset bangsa.

2) Misi

Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang kreatif, memiliki

etos kerja yang terampil dan mampu mengembangkan diri dalam

rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

41

d. Tujuan SMK Paramarta

1) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,

mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan

Kompetensi Keahlian pilihannya.

2) Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet

dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja

dan mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian

yang diminatinya.

3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari

baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.

e. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.1

No Nama Ruang/Area Kerja Jumlah Ruang Luas (m2)

Total

Luas

(m2)

1 2 3 4 5

A Administrasi

1 Ruang Kepala Sekolah 1 9 M2

9 M2

2 Ruang Guru 1 63 M2

63 M2

3 Ruang Pelayanan

Administrasi 1 24 M2

24 M2

4 BP & Osis 1 15 M2 15 M

2

B Kegiatan Belajar

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

42

1 Ruang Kelas 14 63 M2 882 M

2

2 Ruang

Praktek/Bengkel/Workshop 0 0 0

3 Ruang Lab.

Fisika/Kimia/Biologi

4 Ruang Lab. Bahasa 1 63 M2 63 M

2

5. Ruang Praktek Komputer 1 63 M2 63 M

2

C Penunjang Pendidikan

1 Ruang Perpustakaan

2 Ruang Unit Produksi

3 Ruang Pramuka, Koperasi,

UKS,dll 1 15 M2 24 M

2

4 Ruang Ibadah 1 20 M2 20 M

2

D Penunjang Lainnya

1 Ruang Bersama (Aula) - - -

2 Ruang Kantin Sekolah 5 12 60

3 Ruang Toilet

4 Ruang Gudang

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

43

B. Analisis Data

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi

awal di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan tahap

awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar

tempat penelitian dilakukan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti

melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti dan melakukan observasi pada proses

pembelajaran di kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai

pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui hasil belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa.

Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1. Berdasarkan observasi dan

wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang selama ini digunakan

adalah dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Selain itu, sikap

siswa yang cenderung pasif dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang

berujung pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

siswa yang tergolong rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami

beberapa konsep pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti dan siswa jarang berani bertanya ketika tidak memahami materi

yang dipelajari. Proses pembelajaran yang masih konvensional dan masih

terpusat pada guru tersebut menjadikan proses pembelajaran kurang

efektif, hal ini menjadi pijakan dasar peneliti untuk menerapkan

pembelajaran active learning metode card sort.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ditentukan kelas X

Multimedia 1 yang berjumlah 21 orang sebagai kelas yang cocok untuk

1In’am Abdul Fattah. Wawancara. Tangerang Selatan, 20 Juli 2014

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

44

penelitian, terkait dengan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti siswa yang dianggap masih tergolong rendah.

Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru

selama mengajar di kelas X Multimedia 1.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Panning)

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti terlebih dahulu

melakukan identifikasi masalah terhadap proses pembelajaran di kelas

dengan melakukan diskusi serta wawancara terhadap guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan

merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I.

2) Peneliti bersama guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

sebagai kolaborator menentukan pokok bahasan yang akan digunakan

pada tindakan di siklus I, yaitu materi “Asmaul Husna” dengan

menggunakan pembelajaran active learning metode card sort.

3) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan

dilakukan pada siklus I. peneliti kemudian membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk melakukan

proses pembelajaran di kelas.

4) Menyiapkan media dan bahan belajar untuk mendukung kelancaran

proses pembelajaran

5) Peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk guru dan siswa

berupa berupa lembar observasi dan catatan lapangan yang telah di

susun sebelumnya. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui

sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di kelas.

6) Peneliti menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk

mendokumentasikan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di kelas.

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

45

7) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes

berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test

dan post test siklus I. instrument test pre test digunakan untuk

mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses

pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 13 September 2014)

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama

berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 12.30-13.50 WIB.

Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hadir untuk

membantu peneliti dalam melaksanakan kegaiatan belajar

mengajar hari ini untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan

aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas.

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti)

memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi,

dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses

pembelajaran, guru mengabsen kehadiran siswa dan membuka

proses pembelajaran dengan berdoa serta memberikan apersepsi

terkait materi yang akan disampaikan agar siswa dapat

memfokuskan dirinya untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti, kemudian guru memberikan soal pre test kepada

siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

menerima materi Asmaul Husna. Jumlah soal sebanyak 20 butir

soal PG (Pilihan Ganda). Tes berlangsung selama 20 menit dan

diikuti oleh 21 siswa. Setelah pre test, guru kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti yang akan dilaksanakan.

Dengan menggunakan media yakni power point guru

menjelaskan materi Asmaul Husna yakni dengan kompetensi Dasar

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

46

Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,

Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Ketika proses

pembelajaran tersebut, guru memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami terkait materi

pembelajaran, namun pada siklus pertama ini siswa masih belum

berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya.

Setelah proses pembelajaran selesai, guru menjelaskan

kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menerapkan metode

card sort untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi

pelajaran serta menjelaskan prosedur pelaksanaan metode card sort

tersebut, Guru membagikan kartu indeks berisi informasi mengenai

pengertian iman kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-macam

dan contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat manusia dicocokkan

dengan beberapa kategori dimana setiap kategori telah di tempel di

dinding kelas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa cara

melakukan metode card sort yakni siswa diinstruksikan agar

mensortir kartu (Card Sort) dan kemudian menempatkannya pada

masing-masing kategori yang telah disediakan dan kemudian siswa

harus bergerak mencari kategori yang sesuai dengan kartu indeks

yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masing-

masing kategori tersebut sehingga menjadi sebuah informasi. lima

menit terakhir guru memberi motivasi siswa bahwa di dalam diri

setiap mu’min harus memiliki sikap semangat menuntut ilmu

dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran tentang Asmaul

Husna dan kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa dan

mengucapkan salam.

Pada siklus I pertemuan pertama ini siswa terlihat masih

canggung dengan siswa lainnya dan masih bingung pada saat

pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga kondisi

kelas menjadi ramai dan tidak kondusi. Hal ini karena siswa masih

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

47

belum terbiasa mempraktikkan metode card sort, akan tetapi ada

beberapa siswa yang mengerti dan memahami teknik tersebut.

Dari hal tersebut dapat disampaikan bahwa proses

pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa sudah mulai

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dengan

pembelajaran active learning metode card sort, namun belum

terlaksana dengan baik karena beberapa siswa belum mengerti dan

memahami metode tersebut, dan ada beberapa siswa yang memiliki

semangat belajar yang kurang baik, hal ini dapat terlihat ketika

proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih terlihat

bermalas-malasan, mengantuk, dan terkadang memainkan

handphone.

2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 20 September 2014)

Guru (peneliti) memberi salam kemudian meletakan

perlengkapan untuk melakukan proses pembelajaran di atas meja

yang telah disediakan, kemudian memeriksa kebersihan ruangan

agar proes pembelajaran dapat kondusif. Pada saat itu, kondisi

kelas masih dalam keadaan kotor, karena sebelumnya (pagi hari)

kelas tersebut dipakai oleh SMP Paramarta untuk belajar formal,

Ketika bel masuk berbunyi terkadang siswa masih belum selesai

membersihkan kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran,

waktu yang terpakai untuk membersihkan kelas membuat guru

terburu-buru menyampaikan materi pembelajaran, karena waktu

yang tidak efisien. Setelah kelas cukup bersih dan rapi serta

kondisi siswa dalam keadaan siap melaksanakan pembelajaran di

kelas, guru melakukan kegiatan pendahuluan yakni dengan

membaca basmalah secara bersama-sama dan kemudian

mengabsen kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kesiapan siswa

untuk melakukan proses pembelajaran, mulai dengan memeriksa

kerapihan pakaian, dan merapikan posisi duduk agar sedapat

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

48

mungkin siswa dapat nyaman serta proses pembelajaran dapat

berjalan secara efektif. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada konsep materi Asmaul Husna. Guru

memberikan motivasi akan pentingnya menguasai materi ini

dengan baik, yakni untuk membantu siswa dalam memahami iman

kepada Allah swt.

Pada tahap eksplorasi guru menjelaskan tentang Memahami

makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,

Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Guru menjelaskan materi

menggunakan media power point agar menarik perhatian siswa

serta untuk mendukung proses pembelajaran. Guru semaksimal

mungkin menyampaikan materi secara interaktif dengan

merangsang pengetahuan siswa, mempersilahkan siswa bertanya

dan mengajukan pendapatnya agar siswa lebih aktif dan lebih

antusias mengikuti proses pembelajaran. Guru berusaha

mendorong siswa dengan pertanyaan yang relevan dengan materi

pelajaran supaya mampu berpikir kritis dan mampu

mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahap elaborasi, guru menempelkan kembali hasil

kerja siswa minggu lalu, yakni kategori-kategori beserta indeks

kartu yang telah di tempelkan oleh siswa,setiap kartu telah diberi

nama sehingga masing-masing siswa dapat mempersentasikan hasil

pekerjaanya. Guru mempersilahkan siswa untuk mejelaskan hasil

pekerjaannya di depan siswa yang lain.

Pada tahap konfirmasi, guru mengoreksi hasil kegiatan

siswa dengan menyesuaikan kartu yang ditempel siswa dengan

masing-masing kategori, jika salah maka guru segera

mengkonfirmasi kepada siswa dan memberikan penjelasan terkait

materi pelajaran yang terdapat pada kartu tersebut. Bagi jawaban

yang benar guru juga memberikan konfirmasi kembali agar materi

pelajaran yang disampaikan dapat dipahami siswa lebih mendalam.

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

49

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait

materi yang disampaikan. Setelah itu guru mengadakan refleksi

dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui post test

yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi soal pre test dan

post test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi

kebenaran jawabannya saat melaksanakan post test.

c. Tahapan Observasi

1. Catatan Lapangan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Dalam hal ini peneliti disamping berperan sebagai guru juga berperan

sebagai pengamat. Hal ini disebut dengan participant observation.

Selain itu peneliti juga dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti yang sebenarnya mengajar pada kelas tersebut untuk

melakukan pengamatan terhadap cara mengajar peneliti dan reaksi

siswa yang mengikuti pelajaran. Pada pengamatan siklus I ini

dijumpai beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada

saat siklus I berlangsung beberapa hal yang ditemukan, yakni

pengelolaan waktu yang kurang efisien hal ini dikarenakan gedung

sekolah dipakai terlebih dahulu oleh SMP Paramarta di pagi hari,

dan pada siang hari gedung sekolah dipakai oleh SMK Paramarta

sehingga pada jam pelajaran pertama, terkadang siswa masih sibuk

membersihkan kelas dan menyiapkan alat pembelajaran seperti

infocus dan lain-lain. Akibatnya guru terburu-buru dalam

menyampaikan materi pelajaran agar waktu yang disediakan dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam

Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu

kesiapan siswa dalam melakukan proses pembelajaran masih kurang,

hal ini terlihat ada beberapa siswa yang tidak membawa buku dan

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

50

LKS, beberapa siswa masih bermalas-malasan di kelas, hal ini terlihat

ada beberapa siswa mengantuk, memainkan handphone dan sesekali

mengobrol dengan teman sebangku. Guru kurang mampu merangsang

siswa agar memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran.

Walaupun sudah menggunakan AC, namun ruangan kelas cukup panas

sehingga siswa kurang konsentrasi terhadap materi yang disampaikan.

Keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar cukup baik, hal ini

terlihat dengan adanya media pembelajaran yakni power point untuk

membantu proses pembelajaran secara efektif, dalam Pemberian

bimbingan masih kurang menyeluruh terhadap siswa. Guru sudah baik

dalam membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi).

Dalam pelaksanaan metode card sort menimbulkan kegaduhan karena

siswa bergerak mencari masing-masing kategori yang sesuai dengan

kartu yang dipegangnya. Suasana pembelajaran kurang kondusif.

Keantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran belum tercermin karena

tidak ada yang bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses

pembelajaran pada siklus I.

2. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh pada

siklus I, mengenai pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt yaitu

Al Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan

Al-Akhir serta meneladani sifat-sifat Allah swt Al Karim, Al-Mu’min,

Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir dengan jumlah

siswa sebanyak 21 orang dalam satu kelas dengan menggunakan

pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test,

diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut

dan belum diterapkannya pembelajaran active learning metode card

sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah

diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort. Data

nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

51

Tabel 4.2

Tabel Nilai N-Gain Siklus I

No Nama Pre

Test

Post Test N Gain Kategori

1 S1 75 85 0,4 Sedang

2 S2 45 50 0,09 Rendah

3 S3 65 80 0,4 Sedang

4 S4 50 70 0,4 Sedang

5 S5 70 70 0 Rendah

6 S6 65 75 0,3 Sedang

7 S7 75 80 0,2 Rendah

8 S8 70 85 0,4 Sedang

9 S9 70 80 0,3 Sedang

10 S10 40 55 0,25 Rendah

11 S11 45 80 0,6 Sedang

12 S12 70 75 0,2 Rendah

13 S13 50 75 0,5 Sedang

14 S14 65 65 0 Rendah

15 S15 75 85 0,4 Sedang

16 S16 60 65 0,1 Rendah

17 S17 65 85 0,3 Sedang

18 S18 70 75 0,2 Rendah

19 S19 60 75 0,1 Rendah

20 S20 75 80 0,2 Rendah

21 S21 70 75 0,2 Rendah

Terkecil 40 50

Terbesar 75 85

Jumlah 1330 1565

Rata-Rata 63,3 74.5 0,3 Sedang

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

52

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre

Test, nilai terbesar adalah 75, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah

1330, dan rata- rata 63,3. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 85,

dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 1565, dan rata-rata sebesar

74,5. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post

Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada siklus I adalah 74,5

yang menunjukkan, bahwa pembelajaran active learning metode card sort

ini meningkat. Jika diukur dengan N- Gain, kemampuan siswa sebesar 0,3

kategori sedang. Pada Siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang

memperoleh nilai dibawah KKM yaitu hanya sebesar 28,57%. Oleh karena

itu penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena peneliti

mengharapkan agar seluruh siswa mencapai ketuntasan hasil belajar

sebesar 100%.

d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus I

Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan

pembelajaran active learning metode card sort mampu memberikan

peningkatan hasil belajar siswa, serta dapat membangun keaktifan siswa

dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti pembahasan Asmaul Husna. Meskipun prosesnya masih

banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari hasil observasi di atas

tentunya harus diatasi dalam siklus berikutnya.

Karena penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dan

tujuan penelitian untuk mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan

dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti harus tercapai. Dilihat dari

hasil belajar siswa belum mencapai 100% KKM yang diharapkan

sekolah, begitu pula dengan proses pembelajaran menggunakan

pembelajaran active learning metode card sort masih banyak kekurangan-

kekurangan yang harus dibenahi. Karena penelitian tindakan kelas

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

53

merupakan penelitian yang menyelesaikan masalah sampai dengan tuntas,

maka hasil observasi baik itu pengamatan, wawancara, maupun hasil

belajar belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Maka dapat

disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu

siklus II.

Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk

siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya :

1. Perlu ditingkatkannya motivasi siswa agar berani untuk bertanya

ketika proses pembelajaran berlangsung

2. Mengatur waktu dengan baik, mempersiapkan media pembelajaran

dengan baik dan mempersiapkan pembahasan yang akan

disampaiakan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien

3. Membuat suasana ruangan kelas lebih nyaman agar siswa dapat

berperan aktif dalam proses pembelajaran

4. Sebelum menerapkan metode card sort, guru memberikan penjelasan

tentang cara mensortir kartu agar siswa dapat memainkan perannya

dengan baik dan aktif.

5. Lebih meningkatkan lagi keaktifan di kelas dengan merubah variasi

belajar yang lebih melibatkan siswa agar lebih terfokus dalam proses

pembelajaran.

6. Guru harus lebih memperhatikan keadaan siswa secara menyeluruh

agar siswa dapat terfokus dalam proses pembelajaran

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

54

2. Pelaksanaan Siklus II

a. Tahap Perencanaan (Planning)

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes

berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan

post test siklus II. Instrumen test pre test digunakan untuk mengukur

pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran,

sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah melakukan proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menerapkan metode card sort

4) Mengatur alokasi waktu agar sesuai dengan target yang telah

ditentukan

5) Mempersiapkan media pembelajaran berupa power ponit untuk

mempermudah proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien

6) Memberikan pengarahan kepada siswa secara detail tentang penerapan

metode card sort

7) Guru memberikan waktu optimal agar proses pembelajaran tidak

terburu sehingga menciptakan suasana yang santai, tidak terburu dan

tidak tegang

8) Guru harus memiliki sikap tegas terhadap siswa yang bermalas-

malasan dan cenderung tidak focus terhadap proses pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Siklus II ini terdiri dari dua kali intervensi tindakan pembelajaran

dan satu kali tes di akhir siklus II, yang dilaksanakan pada tanggal 27

September dan tanggal 4 Oktober 2014. Berikut adalah deskripsi dari

hasil intervensi tindakan siklus II setiap pertemuan.

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

55

1) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 27 September 2014)

Pada pertemuan ketiga ini seperti biasa guru memastikan

kebersihan kelas, kerapihan pakaian siswa dan posisi tempat duduk siswa

yang kondusif, siswa sudah mulai mandiri untuk duduk di bangku secara

rapi dan kondisi kelas sudah bersih. Sebelum pembelajaran dimulai guru

dan siswa melaksanakan doa bersama yakni membaca basmalah, setelah

itu guru mengabsen kehadiran siswa untuk memastikan kehadiran siswa

dan keadaan masing-masing siswa. Kemudian guru memberikan pre test

kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

pembahasan materi dilakukan, setelah siswa melaksanakan pre test guru

mengumpulkan hasil tes siswa dan kemudian guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran, karena

guru telah dapat menguasai kelas maka sebagian besar siswa

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan. Setelah menjelaskan

materi pelajaran, guru menerapkan pembelajaran active learning metode

card sort. Siswa masing-masing diberi potongan kartu yang berisi materi

Asmaul Husna.

Guru meminta setiap siswa untuk bergerak keliling di dalam kelas

untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata tersebut. Guru juga

menjelaskan kembali kepada setiap siswa bahwa kegiatan ini merupakan

latihan pencocokan. karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah

melakukan hal ini, maka siswa tidak bingung lagi dengan apa yang akan

dilakukan. Setelah setiap siswa menemukan kartu yang cocok, siswa

beradu cepat untuk menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi

sebuah informasi terkait materi pelajaran. lima menit terakhir guru

memberi apresiasi dan motivasi siswa agar semangat dalam menuntut

ilmu dan meraih cita-cita, dan kemudian guru menutup pelajaran dengan

membaca doa dan salam.

Pada pembelajaran kali ini siswa terlihat lebih aktif dan antusias

dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

56

keaktifan siswa ketika melaksanakan metode card sort, siswa lebih aktif

bertanya dan keadaan kelas lebih kondusif. Namun ada beberapa siswa

yang izin keluar untuk pergi ke toilet dan kondisi sekolah kurang

mendukung karena ada pelatihan pramuka di lapangan sekolah sehingga

banyak kegaduhan yang terdengar hingga ke dalam kelas. Untuk keadaan

siswa secara keseluruhan, mereka sudah mulai terbiasa menerapkan

metode card sort dan siswa lebih antusias terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dibanding pertemuan

sebelumnya.

2) Pertemuan Keempat (Sabtu, 4 Oktober 2014)

Seperti biasa sebelum proses pembelajaran dimulai, siswa berdoa

terlebih dahulu kemudia guru mengabsen siswa dan memastikan duduk

dalam keadaan rapi dan tertib, kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang

akan dipelajari pada hari ini terkait dengan materi yang lalu yaitu materi

Asmaul Husna dan memberitahukan kepada siswa bahwa materi yang

akan dipelajari pada hari ini dilakukan dengan metode card sort yang

dilaksanakan dengan diskusi dan menjelaskan melalui power point.

Setelah menjelaskan materi melalui power point guru memberikan

instruksi untuk melaksanakan metode card sort seperti pertemuan

sebelumnya. Setelah itu guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk

menyamakan persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah

dilakukan.

Kemudian guru memberikan tes hasil belajar atau post test pada

siklus II, tes ini berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas soal,

soal berjumlah 20 soal yang diikuti oleh semua siswa.

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

57

c. Tahap Observasi

1. Catatan Lapangan

Dengan adanya perubahan-perubahan yang telah dilakukan dari

siklus I mendapatkan hasil yang baik, pada siklus II siswa lebih antusias

mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari kesiapan sumber

belajar, kebersihan kelas, seragam yang rapi dan LCD yang telah disiapkan

oleh siswa sehingga suasana pembelajaran semakin kondusif dan dapat

menggunakan waktu secara efektif dan efisien.

Selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung

dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort

diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat pembelajaran

berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa

sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas dengan pembelajaran

active learning metode card sort. Ketika pembelajaran di mulai guru

menjelaskan materi pembahasan menggunakan power point yang variatif

untuk menambah antusias siswa, selama menjelaskan dengan

menggunakan power point, guru mengajak siswa berperan aktif yakni

dengan mengajukan pertanyaan, meminta pendapat siswa, dan meminta

siswa untuk memberikan contoh terkait materi yang disampaikan. Ketika

menerapkan metode card sort, siswa sudah mulai terbiasa dengan metode

tersebut, sehingga siswa fokus terhadap tugas masing-masing dan suasana

kelas lebih kondusif ketika penerapan metode card sort.

2. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil test (pre test dan post test) yang diperoleh pada

siklus II, mengenai Asmaul Husna dengan jumlah 21 orang dalam satu

kelas dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card

sort. Data nilai pre test, diperoleh dari hasil tes sebelum siswa

mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya pembelajaran

active learning metode card sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

58

belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran active learning metode

card sort. Data nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :

Nilai N Gain Siklus II

Table 4.3

No Nama Pre Test Post

Test

N Gain Kategori

1 S1 60 80 0,5 Sedang

2 S2 50 75 0,5 Sedang

3 S3 25 75 0,67 Sedang

4 S4 70 85 0,5 Sedang

5 S5 60 85 0,63 Sedang

6 S6 70 90 0,67 Sedang

7 S7 60 75 0,38 Sedang

8 S8 65 95 0,86 Tinggi

9 S9 65 100 1,00 Tinggi

10 S10 70 80 0,3 Rendah

11 S11 70 80 0,3 Rendah

12 S12 80 85 0,25 Rendah

13 S13 60 75 0.38 Sedang

14 S14 65 75 0,3 Rendah

15 S15 85 90 0,3 Rendah

16 S16 55 85 0,67 Sedang

17 S17 70 80 0,3 Rendah

18 S18 65 75 0,28 Rendah

19 S19 50 80 0,6 Sedang

20 S20 75 95 0,8 Tinggi

21 S21 70 95 0,83 Tinggi

Terkecil 25 75

Terbesar 85 100

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

59

Jumlah 1340 1755

Rata-Rata 63,8 83,6 0,55 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pre test,

nilai terbesar adalah 85 dan nilai terkecil adalah 25 dengan jumlah 1340 dan

rata-rata 63,8. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 100, dan nilai terkecil

adalah 75 dengan jumlah 1755, dan rata-rata sebesar 83,6, dengan begitu

ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil post test diatas nilai KKM 63,8

yang diperoleh pada siklus II adalah 83,6 yang menunjukkan bahwa

pembelajaran active learning metode card sort ini meningkat. Jika dihitung

menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,55 dengan kategori sedang.

Yang semula nilai rata-rata 63,8 menjadi 83,6.

d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus II

Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh

keterangan bahwa pembelajaran PAI di kelas X Multimedia 1 sudah mulai

efektif. Siswa mulai terbiasa menggunakan pembelajaran active learning

metode card sort dalam proses pembelajaran, siswa Nampak lebih aktif

dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan kelas yang lebih

efektif di bandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata untuk pre test pada

siklus II adalah 83,6 lebih meningkat dibandingkan pre test siklus I sebesar

63,3. Setelah dilakukan post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah

nilai rata-rata post test siklus II adalah adalah 83,6 lebih meningkat

dibandingkan siklus I sebesar 74,5. Dengan nilai tertinggi pada siklus II yaitu

100 dan nilai terendah 75 sehingga tidak ada lagi siswa yang mendapatkan

nilai di bawah KKM yaitu 75. Seluruh siswa sudah memenuhi KKM atau

dapat dikatakan mencapai keberhasilan 100%. Jika dihitung menggunakan

rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan 0,55 atau masuk

ke dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% berarti

tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus

selanjutnya.

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

60

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan

aktivitas belajar tentang pembelajaran active learning metode card sort

menunjukkan hasil positif, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan

kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami materi pembahasan

Asmaul Husna sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan

nilai pre test siklus I sebesar 63,33 meningkat pada post test menjadi 74,5

dan nilai N-Gain 0,3. Pada pre test siklus II sebesar 63,8 meningkat pada

post test menjadi 83,6 dan nilai N-Gain 0,55 atau dapat dikatakan pada siklus

II nilai yang dicapai sudah mencapai KKM yaitu 75, oleh karena itu tidak

perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.

Table 4.4

Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Siklus I Siklus II

Pre Test Post Test N-Gain Pre Test Post

Test

N-Gain

Rata

-rata

63,3 74,5 0,3 63,8 83,6 0,55

C. Pembahasan Hasil Temuan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes

hasil belajar, maka dapat ditemukan berbagai masalah dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa

diantaranya adalah suasana kelas yang kurang kondusif sehingga

mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran yang

membosankan sehingga siswa merasa jenuh dan mengalihkan

perhatiannya seperti mengobrol, main handphone, mendengarkan musik

dengan menggunakan headset, bahkan sampai ada yang tertidur, siswa

masih merasa kesulitan dan kurang tertarik terhadap pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kurangnya motivasi sehingga

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

61

siswa kurang berminat terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti dan dampaknya adalah hasil belajar Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti siswa rendah. Masalah-masalah tersebut di atas

akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada

diri masing-masing siswa. Pada akhirnya hasil belajar Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh pun tidak sesuai dengan keinginan

dalam arti tidak memuaskan.

Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami

dalam langkah-langkah pembelajaran active learning metode card sort,

sehingga siswa kurang percaya diri dan penerapan metode card sort

kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari dari masing-masing siswa yang

memiliki kemampuan lebih bergerak cepat dan tepat, sedangkan siswa

yang belum paham bergerak lambat. Hal ini mungkin siswa belum

terbiasa dengan pembelajaran active learning metode card sort.

Dengan diterapkannya pembelajaran active learning metode card

sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat terlihat pada

nilai pre test dan post test pada siklus I dengan jumlah pre test sebesar

1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat pada jumlah post test sebesar 1565

dengan rata-rata 74,5. Dan memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori

sedang. Sedangkan pada pre test dan post test pada siklus II dengan

jumlah pre test sebesar 1340 dengan rata-rata 63,8 meningkat pada

jumlah post test sebesar 1755 dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai

N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Dari siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan pada pembelajaran active learning metode card

sort, karena pada pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti.

Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test, pada

siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh nilai

dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan 71,43%.

Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai nilai KKM

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

62

sebesar 100%. Pembelajaran active learning metode card sort menjadi

variasi metode belajar, hal tersebut membuat siswa tidak bosan dan jenuh

sehingga minat belajar mereka meningkat.

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

63

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran

active learning metode card sort pada pembahasan Asmaul Husna, maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode

card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang

Selatan. Hal ini dapat terlihat pada nilai pre test dan post test pada siklus

I dengan jumlah pre test sebesar 1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat

pada jumlah post test sebesar 1565 dengan rata-rata 74,5. Dan

memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori sedang. Sedangkan pada

pre test dan post test pada siklus II dengan jumlah pre test sebesar 1340

dengan rata-rata 63,8 meningkat pada jumlah post test sebesar 1755

dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan

kategori sedang. Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test,

pada siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh

nilai dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan

71,43%. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai nilai

KKM sebesar 100%. Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan

pada pembelajaran active learning metode card sort, karena pada

pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti.

B. Implikasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan

menggunakan pembelajaran active learning metode card sort dapat dijadikan

sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian selanjutanya dari sudut

permasalahan yang berbeda. Serlain itu dapat diimplementasikan sebagai

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

64

bahan kajian pendekatan pembelajaran bagi guru untuk diterapkan di SMK

Paramarta Tangerang Selatan sebagai alternative metode pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan dari hasil penelitian

dan kesimpulan, maka peneliti sampaikan beberapa implikasi sebagai berikut:

bagi siswa, pembelajaran active learning metode card sort ternyata mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan

kualitas belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti metode ini dapat

dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

selanjutnya yang sesuai dengan materi pelajaran. Bagi guru, pembelajaran

active learning metode card sort dalam mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti, dapat dijadikan alternative pilihan pembelajaran

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, agar

pelaksanaan kegiatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti dapat dilakukan dengan baik dan mandiri perlu ditunjang

dengan pembelajaran dengan sumber-sumber belajar lainnya yang dapat

dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pihak

sekolah diharapkan pro aktif memfasilitasi segala kebutuhan guru dan siswa

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dan bagi peneliti sendiri agar

lebih giat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan variasi metode

pembelajaran lainnya yang tentunya sesuai dengan materi/konsep Asmaul

Husna khususnya dan begitu pula Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

umumnya.

C. Saran-Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan

beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya dapat berguna,

diantaranya :

1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan

pembelajaran active learning metode card sort sehingga pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berjalan secara efektif

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

65

2. Diharapkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti khususnya di

SMK Paramarta Tangerang Selatan menerapkan pembelajaran active

learning metode card sort. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan

dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga siswa

mampu mencapai prestasi yang lebih baik

3. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar

yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses

pembelajaran, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti

pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Pembelajaran active learning metode card sort perlu dikembangkan dan

diterapkan pada pokok bahasan lain. Sehingga perlu adanya penelitian

lebih lanjut sebagai pengembangan penelitian ini.

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

1995.

Dailimi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Active

Learning Pada Materi Pokok Cahaya. Program Studi” pada UIN

Syarif Hidatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan

Darajat, Zakiah, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara, 1996

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Cet.

III. 2006.

Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Cet. II 2008.

-------- Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta, 2006

Fakhri Khalid, Azhar, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di

SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013,

tidak dipublikasikan

Hakim, Lukamanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima,

2009

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru, Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010

Kusumah Wijaya, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: Indeks, 2012, Cet. 5

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013

Mahmudah, Umi Mahmudah, Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press. 2008

Mulyasa, E, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosda, 2012, Cet.V

Munandi, Yudhi Munandi, Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press,

2010.

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

67

Noor Syam, Mohammad. Filsafat Kependidikan Dan Dasar Filsafat

Kependidikan Pancasila. Jakarta : PT Usaha Nasional

Rahman, Abdul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan

Menggunakan Metode Active Learning Teknik Card Sort Pada Siswa

Kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.

Rakhmawati, Neli, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A

Teacher Here Pada Materi Interaksi Sebagai Proses Sosial Kelas VII-

4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono Mantofani)” pada UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan

Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses

Pendidikan. Jakarta :Kencana, Cet.V. 2008

---------- Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Jakarta : Prenada Media

Group, 2008, cet. III

Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Cet. IX. 2009.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :

Kencana. Cet. I. 2013

Silberman, Mel. Active Learning. Bandung :Nuansa, 2012.

Siregar Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :

Ghalia Indonesia, 2014.

Suprobowati, Widiati “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Question

Student Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi

kelas VIII”, Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang

Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, Tidak

Dipublikasikan

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

68

Sutikno M. Sobri. Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses

Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

Lombok : Holistica, 2014.

Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), Jakarta : Sinar

Grafika, Cet, II, 2009

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

69

LAMPIRAN 1

WAWANCARA RESPONDEN GURU BIDANG STUDI PAI KELAS X

MULTIMEDIA 1

PRA PENELITIAN

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal : 20 juli 2014

Responden : In‟am Abdul Fatah S.Pd.I

TujuanWawancara : Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebelumnya.

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang bapak persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?

Jawaban : materi pelajaran, modul, RPP

2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti kelas sebelumnya?

Jawaban : dilihat dari proses pembelajaran dan latihan, nilai siswa masih di

bawah rat-rata

3. Apa yang akan bapak lakukan apabila ada salah satu siswa yang nilainya kurang

bagus?

Jawaban : memberikan tugas

4. Apakah bapak menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya kurang

bagus?

Jawaban : tidak, akan tetapi memberikan tugas ke setiap individu terkait materi

pelajaran

5. Apakah peserta didik menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

70

Pekerti ?

Jawaban: banyak, siswa antuasias untuk belajar Pendidikan Agama Islam

6. Metode apa yang bapak terapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti ?

Jawaban: lebih serong menerapkan metode ceramah dan diskusi

7. Apakah pembelajaran aktif (active learning) metode card sort pernah bapak terapkan

pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?

Jawaban : Belum Pernah

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

71

Lampiran 2

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS X

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : 13 September 2014

1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ?

S15 : suka

S9 : suka

S17 : suka

2. Metode apa yang biasanya digunakan guru di dalam kelas ?

S15 : ceramah, diskusi

S9 : mengerjakan tugas, ceramah dan berlatih membaca Al-Qur‟an

S17 : diskusi, ceramah dan mengerjakan tugas

3. Apakah kamu paham materi pelajaran yang diberikan guru ?

S15 : iya

S9 : kadang-kadang

S17 : paham

4. Bagimana Proses pembelajaran di kelas ?

S15 : menyenangkan

S9 : terkadang menyenangkan, kadang-kadang seru

S17 : guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti baik dan

menyenangkan

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

72

LAMPIRAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas / Semester : X/ Semester 1

Sub Materi Pokok : Asmaul Husna

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Siklus : I

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman,

tawakal dari perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman asmaul husna

Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir

Indikator :

1) Memiliki sikap keluhuran budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal

dari perilaku adil

3.6 Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin,

Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.

Indikator :

1) Menjelaskan pengertian iman kepada Allah SWT

2) Menjelaskan pengertian iman pada sifat-sifat Allah swt Al-Karim, Al-

Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir

3) Menjelaskan arti macam-macam asmaul husna

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Siswa memiliki sikap budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dari

perilaku adil

2) Siswa mampu menjelaskan pengertian asmaul husna

3) Siswa mampu memahami makna asmaul husna

4) Siswa dapat berperilaku sesuai pemahaman makna asmaul husna

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

73

C. MATERI PEMBELAJARAN

1) Pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt

2) Pengertian asmaul husna secara bahasa dan istilah

3) Sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-matiin,

al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).

4) Arti sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-

matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Keterampilan Proses

Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi

Metode : Ceramah dan Card Sort

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

LCD, Power point

2. Alat

spidol, lem, kartu indeks, karton

3. Sumber belajar

a. Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka

b. Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke I

Kegiatan Pendahuluan (30 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Memberi salam, memeriksa

kebersihan siswa, dan mengabsen siswa

siswa menjawab salam serta

memperhatikan kegiatan pengabsenan

Guru mempersilahkan siswa untuk

memimpin doa bersama

Siswa melaksanakan doa

bersama

menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada konsep materi

Asmaul Husna

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Guru memberikan motivasi akan Siswa memperhatikan guru

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

74

pentingnya menguasai materi ini dengan

baik, untuk membantu siswa dalam

memahami iman kepada Allah swt

secara cermat

Guru melakukan apersepsi melalui

tanya jawab secara singkat dengan siswa

tentang Asmaul Husna

Siswa memberikan Respon

dengan memberikan tanggapan

memberikan soal pre test siswa mengerjakan soal pre

test

Mengumpulkan jawaban pre test Siswa mengumpulkan jawaban

pre test

Kegiatan Inti (40 menit)

Guru menjelaskan materi pelajaran Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru membagikan kartu indeks

berisi informasi mengenai pengertian iman

kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-

macam, arti macam-macam asmaul husna

dicocokkan dengan beberapa kategori yang

telah disediakan guru

Setiap siswa memegang kartu

indeks yang berisi beberapa kategori

yang berkaitan dengan materi pelajaran

Guru menjelaskan kepada siswa

agar mensortir kartu (Card Sort) untuk

menempatkannya pada masing-masing

kategori

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bergerak mencari kategori yang sesuai

dengan kartu indeks yang dipegangnnya

dan kemudian menempelkannya pada

masing-masing kategori yang telah

ditempel di setiap dinding.

Siswa berperan aktif

mengikuti metode card sort

Guru mengoreksi hasil kegiatan

siswa yakni mensortir kartu pada setiap

kategori

Siswa memperhatikan guru

ketika megoreksi hasil kerja siswa

Guru memberikan reward bagi

siswa yang benar menempatkan kartu

indeks sesuai dengan kategori

Siswa mendapatkan reward

bagi yang benar menempatkan kartu

indek sesuai kategori

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

75

Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang

telah disampaikan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bertanya terkait materi yang disampaikan

Beberapa siswa bertanya

terkait materi yang telah disampaikan

oleh guru

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti

Pertemuan ke II

Kegiatan Pendahuluan (25 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Memberi salam, memeriksa

kebersihan siswa, dan mengabsen siswa

siswa menjawab salam serta

memperhatikan kegiatan pengabsenan

Guru mempersilahkan siswa untuk

memimpin doa bersama

Siswa melaksanakan doa

bersama

menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada konsep materi

Asmaul Husna

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Guru memberikan motivasi akan

pentingnya menguasai materi ini dengan

baik, untuk membantu siswa dalam

memahami iman kepada Allah swt

Siswa memperhatikan guru

secara cermat

Guru melakukan apersepsi melalui

tanya jawab secara singkat dengan siswa

tentang Asmaul Husna

Siswa memberikan Respon

dengan memberikan tanggapan

Kegiatan Inti (45 menit)

Guru Menjelaskan materi pelajaran Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Siswa mempersentasikan kategori

dari kartu yang cocok dan memberi

kesimpulan

Siswa berperan aktif

Seiring dengan persentasi dari tiap Siswa berperan aktif

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

76

kategori, guru memberikan poin-poin

penting terkait dengan materi pembelajaran

Melaksanakan Post Test Siswa melaksanakan Post test

Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang

telah disampaikan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bertanya terkait materi yang disampaikan

Beberapa siswa bertanya

terkait materi yang telah disampaikan

oleh guru

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti

G. PENILAIAN

1. Teknik

Pada pembelajaran PAI pada konsep asmaul husna ini menggunakan tes tertulis

2. Instrumen /soal

Terlampir

Tangerang Selatan, 27 September 2014

Mengetahui,

Kepala SMK Paramarta

Dra. R. Hiliasih, M.Pd

Guru Mata Pelajaran PAI

In‟am Abdul Fattah, S.PdI

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

77

LAMPIRAN 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Kelas / Semester : X/ Semester 1

Sub Materi Pokok : Asmaul Husna

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Siklus : II

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

3.6 Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin,

Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.

Indikator :

1) Meneladani sifat-sifat allah swt al-karim, al-mu‟min, al-wakil, al-matin, al-

jami‟, al-adl, dan al-akhir

2) Menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-

Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir

1.3 Berperilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh pendirian,

pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman

makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan

Al-Akhir

Indikator :

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

78

1) Mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh

pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari

pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-

Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Siswa mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi,

kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi

dari pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-

Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.

2) Siswa menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min,

al-wakiil, al-matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).

3) Menjelaskan perilaku yang mencontohkan dari makna asmaul husna Al-Karim,

Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1) Dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-

matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).

D. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Keterampilan Proses

Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi

Metode : Ceramah dan Card Sort

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

4. Media

LCD, Power point

5. Alat

spidol, lem, kartu indeks, karton

6. Sumber belajar

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

79

c. Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka

d. Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke I

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)

Memberi salam, memeriksa kebersihan

siswa, dan mengabsen siswa

siswa menjawab salam serta

memperhatikan kegiatan pengabsenan

Guru mempersilahkan siswa untuk

memimpin doa bersama

Siswa melaksanakan doa

bersama

menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan digunakan pada konsep materi Asmaul

Husna

Siswa mendengarkan penjelasan

guru

Guru memberikan motivasi yang

berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa

Siswa memperhatikan guru

secara cermat

Guru melakukan apersepsi melalui

tanya jawab secara singkat dengan siswa

tentang Asmaul Husna

Siswa memberikan Respon

dengan memberikan tanggapan

memberikan soal pre test siswa mengerjakan soal pre test

Mengumpulkan jawaban pre test Siswa mengumpulkan jawaban

pre test

Kegiatan Inti (50 menit)

Guru menjelaskan materi pembelajaran Siswa memperhatikan dengan

seksama

Guru membagikan kartu indeks berisi

contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat

manusia dan dalil Al-Qur‟an pada asmaul husna

dicocokkan dengan beberapa kategori yang

telah disediakan guru

Setiap siswa memegang kartu

indeks yang berisi beberapa kategori

yang berkaitan dengan materi pelajaran

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

80

Guru menjelaskan kepada siswa agar

mensortir kartu (Card Sort) untuk

menempatkannya pada masing-masing kategori

Siswa mendengarkan penjelasan

guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bergerak mencari kategori yang sesuai dengan

kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian

menempelkannya pada masing-masing kategori

yang telah ditempel di setiap dinding.

Siswa berperan aktif mengikuti

metode card sort

Guru mengoreksi hasil kegiatan siswa

yakni mensortir kartu pada setiap kategori

Siswa memperhatikan guru

ketika megoreksi hasil kerja siswa

Guru memberikan reward bagi siswa

yang benar menempatkan kartu indeks sesuai

dengan kategori

Siswa mendapatkan reward bagi

yang benar menempatkan kartu indek

sesuai kategori

Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bertanya terkait materi yang disampaikan

Beberapa siswa bertanya terkait

materi yang telah disampaikan oleh guru

Guru memimpin doa penutup untuk

mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam

Pertemuan ke II

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)

Memberi salam, memeriksa kebersihan

siswa, dan mengabsen siswa

siswa menjawab salam serta

memperhatikan kegiatan pengabsenan

Guru mempersilahkan siswa untuk

memimpin doa bersama

Siswa melaksanakan doa

bersama

menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan digunakan pada konsep materi Asmaul

Husna

Siswa mendengarkan penjelasan

guru

Guru memberikan motivasi yang

berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa

Siswa memperhatikan guru

secara cermat

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

81

Guru melakukan apersepsi melalui

tanya jawab secara singkat dengan siswa

tentang Asmaul Husna

Siswa memberikan Respon

dengan memberikan tanggapan

Kegiatan Inti (45 menit)

Siswa mempersentasikan kategori dari

kartu yang cocok dan memberi kesimpulan

Siswa berperan aktif

Seiring dengan persentasi dari tiap

kategori, guru memberikan poin-poin penting

terkait dengan materi pembelajaran

Siswa berperan akti

Melaksanakan Post Test Siswa mengerjakan soal Post

Test

Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru mempersilahkan siswa untuk

bertanya terkait materi yang disampaikan

Beberapa siswa bertanya terkait

materi yang telah disampaikan oleh guru

Guru memimpin doa penutup untuk

mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam

Guru memimpin doa penutup

untuk mengakhiri proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam

G. PENILAIAN

3. Teknik

Pada pembelajaran PAI pada konsep demokrasi ini menggunakan tes tertulis

4. Instrumen /soal

Terlampir

Tangerang Selatan, 4 Oktober 2014

Mengetahui,

Kepala SMK Paramarta Guru Mata Pelajaran PAI

Dra. R. Hiliasih, M.Pd In‟am Abdul Fatah, S.PdI

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

82

LAMPIRAN 5

INSTRUMEN SOAL

SIKLUS I

Jenis pendidikan : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/semester : X MM1 / 1 (ganjil)

Konsep pembahasan : Asmaul Husna

Jumlah soal : 20 soal

Bentuk soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar Indikator No Soal Jumlah

Menunjukkan sikap

budi, kukuh pendirian,

pemberi rasa aman,

tawakal dari perilaku

adil sebagai

implementasi dari

pemahaman asmaul

husna Al-Karim, Al-

Mu‟min, Al-Wakil, Al-

Matin, Al-Jami‟, Al-

Adl, dan Al-Akhir.

Menjelaskan pengertian

iman kepada iman pada

sifat-sifat Allah swt Al-

Karim, Al-Mu‟min, Al-

Wakil, Al-Matin, Al-

Jami‟, Al-Adl, dan Al-

Akhir

1) Beriman kepada

Allah hukumnya….

a. Wajib

b. Haram

c. Sunah

d. Jaiz

e. mubah

9

2) Secara bahasa

asmaul husna

artinya ialah…..

a. Nama-nama

yang baik

b. Nama dan sifat

Allah

c. Maha Adil

d. Maha

pengampun

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

83

e. Maha pemberi

rezeki

3) Allah mempunyai

nama-nama yang

baik yang

jumlahnya….

a. 99

b. 30

c. 20

d. 13

e. 100

4) Adanya bumi dan

langit beserta isisnya

merupakan bukti

adanya Allah

disebut dalil….

a. Akli

b. Al-qur‟an

c. Kitabullah

d. Naqli

e. hadis

5) Nama-nama baik

yang dimiliki Allah

swt. Sebagai bukti

keagungan dan

kemuliaan-Nya.

Merupakan

pengertian dari….

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

84

a. Al-Qur‟an

b. Asmaul Husna

c. Hadits

d. Ijtihad

e. Sunnah

6) Allah memiliki

nama Al-Matin yang

artinya….

a. Maha Kukuh

b. Maha bijaksana

c. Maha perkasa

d. Maha penyayang

e. Maha pengampun

7) Allah memiliki sifat

Maha Mulia

yakni….

a. Al kuddus

b. Al mutawakkil

c. Al karim

d. Al Malik

e. Al Mutakabbir

8) Al Jami artinya….

a. Maha pengasih

b. Maha penyayang

c. Maha kukuh

d. Maha pengumpul

e. Maha bijaksana

9) Salah satu dalil naqli

yang menunjukkan

tentang adanya

Allah swt. Terdapat

di dalam surat…..

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

85

a. Qs. Al-an

An‟am ayat 101

b. Qs. Al-An‟am

102

c. Asy Syura 101

d. Asy Syura ayat

102

e. Ar-Rahman ayat

102

Meneladani sifat-sifat

Allah swt Al-Karim,

Al-Mu‟min, Al-Wakil,

Al-Matin, Al-Jami‟, Al-

Adl, dan Al-Akhir

10) Firman Allah swt

dalam surat Al

Hasyr ayat 23

merupakan dalil

tentang nama Allah

swt yaitu….

a. Al Mu‟min

b. Al Adl

c. Ar Razzaq

d. Al Karim

e. An Nur

11

11) Al Wakil berasal

dari kata wakala

yang artinya….

a. Mengumpulkan

b. Memelihara

c. Pemberi

keamanan

d. Adil

e. Menyerahkan

12) Allah swt adalah Al

Jami yaitu kelak di

akhirat

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

86

mengumpulkan

seluruh umat

manusia pada hari

pembalasan,

dimanakah Allah

swt akan

mengumpulkan

manusia….

a. Padang Arafah

b. Alam Barzah

c. Padang pasir

d. Padang Mahsyar

e. Alam kubur

13) Di bawah ini sifat

yang tidak dimiliki

oleh Allah swt,

yaitu….

a. Al adl

b. Al Karim

c. Ar Rozzaq

d. Al Alim

e. Al Jahlu

14) Diantara sifat sifat

Allah swt adalah Al

Karim, artinya

Maha….

a. Mulia

b. Mengetahui

c. Pemberi Rezeki

d. Pemurah

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

87

e. Penyayang

15) Allah swt memberi

lebih baik dari pada

apa yang diminta

dan diharapkan oleh

para hambaNya, hal

ini menunjukkan

bahwa Allah swt

mempunyai sifat….

a. Mengetahui

b. Pemberi rezeki

c. Pemurah

d. Penyayang

e. Mendengar

16) Ketika seseorang

mengadakan

perjalanan dengan

selamat dan aman,

hal tersebut tidak

terlepas dari

penjagaan yang

diberikan oleh Allah

swt. Hal tersebut

menunjukkan bahwa

Allah swt adalah….

a. Al Muhaimin

b. Al Alim

c. Ar Razzaq

d. Al Jabbar

e. Al Mu‟min

17) Di bawah ini tidak

termasuk sifat

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

88

mustahil bagi Allah

swt adalah….

a. „ajzun

b. Jahlun

c. Mautun

d. Al Adl

e. Al Karahah

18) Sifat yang tidak

pantas ada pada diri

Allah swt disebut

sifat….

a. Wajib

b. Sunah

c. Jaiz

d. Mustahil

e. Ma‟ani

19) Apapun yang

diperbuat dan

diberikan oleh

Allah swt

hanyalah….

a. Anugerah-Nya

b. Kutukan-Nya

c. Harapan-Nya

d. Kehendak-Nya

e. Keterpaksaan-

Nya

20) Allah swt

menciptakan langit

dan bumi dengan

segala isinya karena

Allah swt

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

89

menghendakiNya,

tidak ada paksaan

atau perintah dari

siapapun. Hal

tersebut

menunjukkan

bahwa Allah swt

mempunyai sifat….

a. Jaiz

b. Wajib

c. Mustahil

d. Ma‟anie

e. makruh

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

90

LAMPIRAN 6

INSTRUMEN SOAL

SIKLUS II

Jenis pendidikan : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/semester : X MM1 / 1 (ganjil)

Konsep pembahasan : Asmaul Husna

Jumlah soal : 20 soal

Bentuk soal : Pilihan Ganda

Siklus : II

Kompetensi Dasar Indikator No Soal Jumlah

Berperilaku yang

mencontohkan

perilaku keluhuran

budi, kukuh

pendirian, pemberi

rasa aman, tawakkal

dan perilaku adil

sebagai

implementasi dari

pemahaman makna

asmaul husna Al-

Karim, Al-Mu‟min,

Al-Wakil, Al-Matin,

Mempraktikkan

perilaku yang

mencontohkan

perilaku

keluhuran budi,

kukuh pendirian,

pemberi rasa

aman, tawakal

dan perilaku adil

sebagai

implementasi dari

pemahaman

makna asmaul

1) Sabar dan syukur merupakan….

a. Janji Allah

b. Perintah Allah swt

c. Anjuran Allah swt

d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin

e. Perbuatan mazmumah

12

2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah

memiliki kebebasan….

a. Wajib

b. Mustahil

c. Berpikir

d. Berkreasi

e. berkehendak

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

91

Al-Jami‟, Al-Adl,

dan Al-Akhir

husna Al-Karim,

Al-Mu‟min, Al-

Wakil, Al-Matin,

Al-Jami‟, Al-Adl,

dan Al-Akhir.

3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus

dapat memberikan keamanan untuk makhluk

lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia

nerapkan memiliki sifat Allah yakni…

a. Al Wakil

b. Al Matin

c. Al Mu‟min

d. Al Jami

e. Al Akhir

4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan

perbuatan yang termasuk….

a. Yang dilarang

b. Yang diperintahkan

c. Haram

d. Tercela

e. yang dibolehkan

5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik

Allah swt, kecuali….

a. Al Akhir

b. Al wakil

c. Al Karim

d. Al Mu‟min

e. Al Jahlu

6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt

adalah….

a. Berguna

b. Rusak

c. Sia-sia

d. Kurang

e. Tiada guna

7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang

muslim hendaknya tidak membeda-bedakan

suku, agama dan kedudukan seseorang

merupakan cerminan dari sifat Allah yaitu….

a. Al Ghafir

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

92

b. Al Adl

c. Al Jami‟

d. Al Matin

e. Al Akhir

8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam

kebaikan adalah berlomba dalam….

a. Beribadah

b. Berdagang

c. Sepak bola

d. kemaksiatan

e. perbuatan dosa

9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama

makhluk di muka bumi, suka melakukan

kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan

hukum dan menjadi teladan bagi orang lain.

Sifat manusia tersebut merupakan cerminan

dari nama asmaul husna yaitu….

a. Al Jami

b. Al Akhir

c. Al Karim

d. Al Matin

e. Al Wakil

10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam

melakukan segala tindakannya, dia percaya

bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang

Masyhar untuk diminta pertanggung jawaban

atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt.

Sikap hidup yang dimiliki tersebut merupakan

cerminan dari asmaul husna yaitu….

a. Al Jami

b. Al Akhir

c. Al Karim

d. Al Matin

e. Al Wakil

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

93

11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke

Madinah. Pada malam keberangkatan di

sekeliling rumah Rasulullah saw telah di

kepung oleh orang-orang Quraisy yang ingin

membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah

swt telah memberi keselamatan kepada

Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah

saw dapat keluar rumah dan meninggalkan

Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut

merupakan bukti bahwa Allah memiliki nama

asmaul husna yaitu….

a. Allah zat yang Maha Bijaksana

b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan

c. Allah zat yang Maha Pengampun

d. Allah zat yang Maha Mulia

e. Allah zat yang Maha Adil

12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang

teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran

dan kejujuran merupakan cerminan dari

asmaul husna yakni….

a. Maha Kukuh

b. Maha Pengumpul

c. Maha Adil

d. Maha memelihara

e. . Maha Akhir

Menjelaskan dalil

Al-Qur‟an pada

Asmaul Husna

Al-Karim, Al-

Mu‟min, Al-

Wakil, Al-Matin,

Al-Jami‟, Al-Adl,

dan Al-Akhir

13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23

merupakan dalil tentang nama Allah swt

yaitu….

a. Al Mu‟min

b. Al Adl

c. Ar Razzaq

d. Al Karim

e. An Nur

8

14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki

nama Al Jami ialah….

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

94

a. Qs. Al Zariyat ayat 58

b. Qs. Ali Imran ayat 173

c. Qs. Al Hasyr ayat 23

d. Qs. An naml ayat 40

e. Qs. Ali Imran ayat 9

15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini !

…….

a.

b.

c.

d.

e.

61)

Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan

bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu….

a. Al Matin

b. Al Karim

c. Al Matin

d. Al Adl

e. Al Jami‟

17) Ayat di bawah ini merupakan dalil yang

menyatakan bahwa Allah swt memiliki asmaul

husna Al Matin adalah….

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

95

a.

b.

c.

d.

e.

18) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang

adanya Allah swt. Terdapat di dalam surat…..

f. Qs. Al-an An‟am ayat 101

g. Qs. Al-An‟am 102

h. Asy Syura 101

i. Asy Syura ayat 102

j. Al-Baqarah ayat 2

19) “…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka

sesungguhnya Rabbku adalah maha kaya

dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)”.

Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang

menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul

husna yaitu….

f. Al Karim

g. Al kuddus

h. Al wakil

i. Al Gaffar

j. Al „Alim

02)

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

96

Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu….

a. Tuhanku

b. Penyayang

c. Maha Kaya

d. Kafir

e. Mulia

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

97

LAMPIRAN 7

LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH

Petunjuk pengisisan : berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !

No KOMPONEN YA TIDAK Keterangan

1 Kondusifnya lingkungan

sekolah

√ Ketika proses pembelajaran PAI

di kelas X Multimedia 1 yang

dilaksanakana setiap sabtu yang

bertepatan dengan pelaksanaan

pramuka SMP Paramarta,

sehingga mengaggu konsentrasi

siswa ketika proses

pembelajaran di kelas

2 Kebersihan lingkungan sekolah √ Lingkungan sekolah bersih dan

rapi

3 Adanya sarana dan prasarana

yang menunjang

√ Sarana dan prasarana cukup

menunjang, namun belum

secara lengkap misalnya tidak

adanya perpustakaan, mushola

yang permanen.

4 Adanya perpustakaan √ Belum ada perpustakaan

sekolah

5 Adanya pencahayaan yang

cukup dalam kelas

√ Kelas difasilitasi pencahayaan

yang baik, sehingga proses

pembelajaran di kelas dapat

berjalan secara efektif.

6 Adanya sirkulasi udara cukup

dalam kelas

√ Beberapa kelas dilengkapi

dengan AC sehingga siswa

merasa nyaman ketika proses

pembelajaran di kelas.

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

98

LAMPIRAN 8

LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS I

Petunjuk pengisisan : berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!

Nama :

No KOMPONEN YA TIDAK Keterangan

1 Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

√ Bahan ajar berupa

power point dan

RPP

2 Guru mulai menerangkan Pelajaran

√ Menerangkan

pelajaran setelah

melakukan apersepsi

dan mengkondisikan

siswa

3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa

terkait materi yang diajarkan

√ Guru (peneliti)

memberikan

apersepsi sebelum

menjelaskan materi

pelajaran

4 Guru melibatkan peserta didik secara aktif

dalam proses pembelajaran

√ Guru kurang

melibatkan siswa

dalam proses

pembelajaran

5 Guru melaksanakan pre test √

6 Guru melaksanakan post test √

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

99

LAMPIRAN 9

LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS II

Petunjuk pengisisan : berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !

No KOMPONEN YA TIDAK Keterangan

1 Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

√ Guru membuat

RPP

2 Guru mulai menerangkan Pelajaran

√ Guru menjelaskan

materi pelajaran

dengan

menggunakan

power point

3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa

terkait materi yang diajarkan

√ Guru memberikan

apersepsi kepada

siswa dengan

meriview

pertemuan

sebelumnya

4 Guru melibatkan peserta didik secara aktif

dalam proses pembelajaran

√ Guru memberikan

pertanyaan agar

siswa dapat

menanggapi

5 Guru melaksanakan pre test

√ Pre test dilakukan

sebelum proses

pembelajaran

6

Guru melaksanakan post test √ Guru melakukan

post test setelah

proses

pembelajaran

selesai

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

100

LAMPIRAN 10

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SIKLUS I

Petunjuk pengisisan : berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!

No KOMPONEN YA TIDAK Keterangan

1

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

a. Semua

b. Tidak semua

c. sebagian

√ Ada beberapa siswa

yang memainkan

handphone, mengobrol,

dan mengantuk

2 Siswa mencatat penjelasan guru

√ Siswa tidak ada yang

mencatat, tetapi hanya

memperhatikan

penjelasan guru

3 Siswa hanya duduk dan melamun

√ Siswa berperan aktif

melakukan proses

pembelajaran

4

Siswa berisik di dalam kelas √ Siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan

menggunakan power

point

5 Siswa mencontek pada saat mengisi

soal

√ Siswa mengisi soal

masing-masing

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

101

LAMPIRAN 11

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Petunjuk pengisisan : berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!

No KOMPONEN YA TIDAK Keterangan

1

Siswa memperhatikan penjelasan

guru

a. Semua

b. Tidak semua

c. sebagian

√ Hampir semua

siswa

memperhatikan

penjelasan guru,

walaupun ada yang

sesekali melihap

handphone di

dalam kantongnya

2 Siswa mencatat penjelasan guru

√ Siswa tidak

mencatat, dan

hanya melihat

buku paket yang

dimilikinya

3 Siswa hanya duduk dan melamun

√ Siswa aktif dalam

menerapkan

pembelajaran

active learning

metode card sort

4

Siswa berisik di dalam kelas √ Siswa tertib

melaksanakan

proses

pembelajaran

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

102

5 Siswa mencontek pada saat mengisi

soal

√ Siswa mengisi soal

secara individu

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

103

LAMPIRAN 12

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I

Tempat penelitian/sekolah : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Hari/tanggal : Sabtu, 13 September 2014

Materi : Asmaul Husna

Proses Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan

post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masing-

masing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh

21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode

card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan.

Aktivitas Guru

Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan

materi pelajaran dengan menggunakan media power point, guru menerapkan

pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI pembahasan

Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses pembelajaran

selesai.

Aktivitas Siswa

Siswa mendengarkan instruksi dan penjelasan guru walaupun masih ada saja yang

mengobrol dan bermalas-malasan. Siswa masih enggan bertanya kepada guru, dan siswa

hanya memperhatikan penjelasan guru tanpa menanyakan kembali materi yang sedang

disampaikan. Beberapa siswa masih melihat pekerjaan temannya ketika menerapkan

metode card sort. Dan siswa cukup antusias dalam pembelajaran dan merasa senang

dengan kartu-kartu dari metode card sort tersebut, namun masih perlu adaptasi.

LAMPIRAN 13

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

104

CATATAN LAPANGAN

Tempat penelitian/sekolah : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Hari/tanggal : Sabtu, 27 September 2014

Materi : Asmaul Husna

Siklus : II

Proses Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan

post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masing-

masing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh

21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode

card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan.

Aktivitas Guru

Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan

materi pelajaran dengan menggunakan media power point, ketika menjelaskan materi

pelajaran, guru lebih aktif merangsang siswa agar bertanya mau bertanya. Guru

menerapkan pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI

pembahasan Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses

pembelajaran selesai.

Aktivitas Siswa

Semua siswa antusias mengikuti pembelajaran walaupun masih ada satu atau dua siswa

yang membuat gaduh, sesekali memainkan handphone dan bermalas-malasan. Siswa

mulai berani bertanya walaupun masih malu-malu, siswa perperan aktif dalam

menerapkan pembelajaran active learning metode card sort, karena sudah terbiasa

melakukan kegiatan tersebut siswa tidak canggung untuk melaksanakannya. Terlihat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga dapat menyelesaikan tugasnya

masing-masing dengan baik dan tepat waktu tanpa bertanya kepada temannya.

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

105

LAMPIRAN 14

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Tempat penelitian/sekolah : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Hari/tanggal : Sabtu, 13 September 2014

Kelas/semester : X/1

Materi : Asmaul Husna

Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda

SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang

No Aspek Penilaian SB B C K Keterangan

1

Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran

√ Guru (peneliti)

mengabsen siswa dan

memberikan instruksi

agar duduk secara

teratur

2 Apersepsi

√ Guru memberikan

apersepsi terkait

materi pelajaran

3 Membangkitkan minat/rasa

ingin tahu siswa (motivasi)

√ Guru memberikan

motivasi agar

semangat menuntut

ilmu agama

4

Menyampaikan

tujuan/indikator yang ingin

dicapai

√ Melalui power poin,

guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

5

Penggunaan media/alat

pembelajaran yang sesuai

dengan indikator bahan ajar

√ Guru menggunakan

media yakni power

point

6 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran

√ Guru menggunakan

power point dengan

variasi agar siswa

tertarik dengan materi

pembelajaran

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

106

7 Pemberian kesempatan siswa

untuk berpikir

√ Ketika menerapkan

pembelajaran active

larning metode card

sort, guru memberikan

waktu agar siswa dapat

berpikir

8

Pemberian kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan

mengungkapkan pendapat

√ Ketika menyampaikan

materi guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

9 Antusias terhadap jawaban

atau pendapat siswa

√ Guru menghargai

pendapat siswa

10 Mengamati kesulitan atau

kemajuan belajar siswa

√ Guru memberikan

perhatian kepada siswa

secara individu

11

Keterampilan menerangkan

kembali atau menyimpulkan

materi yang disampaikan

√ Setelah proses

penyampaian materi

selesai, guru

menyimpulkan

materi

Guru Mata Pelajaran

In‟am Abdul Fatah S.PdI

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

107

LAMPIRAN 15

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Tempat penelitian/sekolah : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Hari/tanggal : Sabtu, 27 September 2014

Kelas/semester :X/1

Materi :Asmaul Husna

Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda

SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang

No Aspek Penilaian SB B C K Keterangan

1

Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran

√ Guru (peneliti)

mengabsen siswa

dan memberikan

instruksi agar

duduk secara

teratur

2 Apersepsi

√ Guru memberikan

apersepsi terkait

materi pelajaran

3 Membangkitkan minat/rasa

ingin tahu siswa (motivasi)

√ Guru memberikan

motivasi agar

semangat agar

bersungguh-

sungguh dalam

meraih cita-cita

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

108

4

Menyampaikan

tujuan/indikator yang ingin

dicapai

√ Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

5

Penggunaan media/alat

pembelajaran yang sesuai

dengan indikator bahan ajar

√ Guru

menggunakan

power point dan

alat penerapan

metode card sort

6 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran

√ Guru

menggunakan

power point

dengan variasi

agar siswa tertarik

dengan materi

pembelajaran

7 Pemberian kesempatan siswa

untuk berpikir

√ Ketika

menerapkan

pembelajaran

active larning

metode card sort,

guru memberikan

waktu agar siswa

dapat berpikir

8

Pemberian kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

dan mengungkapkan

pendapat

√ Ketika

menyampaikan

materi guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

109

9 Antusias terhadap jawaban

atau pendapat siswa

√ Guru menghargai

pertanyaan siswa

10 Mengamati kesulitan atau

kemajuan belajar siswa

√ Guru memberikan

perhatian kepada

siswa secara

individu

11

Keterampilan menerangkan

kembali atau menyimpulkan

materi yang disampaikan

√ Setelah proses

penyampaian

materi selesai,

guru

menyimpulkan

materi

Guru Mata Pelajaran

In‟am Abdul Fatah S.PdI

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

110

LAMPIRAN 16

TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

Nama :

Kelas :

1) Beriman kepada Allah swt hukumnya….

a. Wajib d. Jaiz

b. Haram e. Mubah

c. Sunah

2) Secara bahasa asmaul husna artinya ialah…..

a. Nama-nama yang baik d. Maha pengampun

b. Nama dan sifat Allah e. Maha pemberi rezeki

c. Maha Adil

3) Allah mempunyai nama-nama yang baik yang jumlahnya….

a. 99 d. 13

b. 30 e. 100

c. 20

4) Adanya bumi dan langit beserta isinya merupakan bukti adanya Allah disebut

dalil….

a. Akli d. Naqli

b. Al-qur‟an e. Hadis

c. Kitabullah

5) Nama-nama baik yang dimiliki Allah swt. Sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-

Nya. Merupakan pengertian dari….

a. Al-Qur‟an d. Ijtihad

b. Asmaul Husna e. Sunnah

c. Hadits

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

111

6) Allah memiliki nama Al-Matin yang artinya….

a. Maha Kukuh d. Maha penyayang

b. Maha bijaksana e. Maha Pengampun

c. Maha Perkasa

7) Allah memiliki sifat Maha Mulia yakni….

a. Al kuddus d. Al Malik

b. Al mutawakkil e. Al Mutakabbir

c. Al karim

8) Al Jami artinya….

a. Maha pengasih d. Maha pengumpul

b. Maha penyayang e. Maha bijaksana

c. Maha kukuh

9) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang adanya Allah swt. Terdapat di

dalam surat…..

a. Qs. Al-an An‟am ayat 101 d. Asy Syura ayat 102

b. Qs. Al-An‟am 102 e. Ar-Rahman ayat 102

c. Asy Syura 101

10) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama Allah

swt yaitu….

a. Al Mu‟min d. Al Karim

b. Al Adl e. An Nur

c. Ar Razzaq

11) Al Wakil berasal dari kata wakala yang artinya….

a. Mengumpulkan d. Adil

b. Memelihara e. Menyerahkan

c. Pemberi keamanan

12) Allah swt adalah Al Jami yaitu kelak di akhirat mengumpulkan seluruh umat

manusia pada hari pembalasan, dimanakah Allah swt akan mengumpulkan

manusia….

a. Padang Arafah d. Padang Mahsyar

b. Padang Barzah e. Alam kubur

c. Padang pasir

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

112

13) Di bawah ini sifat yang tidak dimiliki oleh Allah swt, yaitu….

a. Al adl d. Al Alim

b. Al Karim e. Al Jahlu

c. Ar Rozzaq

14) Diantara sifat sifat Allah swt adalah Al Karim, artinya Maha….

a. Mulia d. Pemurah

b. Mengetahui e. Penyayang

c. Pemberi Rezeki

15) Allah swt memberi lebih baik dari pada apa yang diminta dan diharapkan oleh para

hambaNya, hal ini menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat….

a. Mengetahui d. Penyayang

b. Pemberi rezeki e. Mendengar

c. Pemurah

16) Ketika seseorang mengadakan perjalanan dengan selamat dan aman, hal tersebut

tidak terlepas dari penjagaan yang diberikan oleh Allah swt. Hal tersebut

menunjukkan bahwa Allah swt adalah….

a. Al Muhaimin d. Al Jabbar

b. Al Alim e. Al Mu‟min

c. Ar Razzaq

17) Di babawah ini tidak termasuk sifat mustahil bagi Allah swt adalah….

a. „ajzun d. Al Adl

b. Jahlun e. Al Karahah

c. Mautun

18) Sifat yang tidak pantas ada pada diri Allah swt disebut sifat….

a. Wajib d. Mustahil

b. Sunah e. Ma‟ani

c. Jaiz

19) Apapun yang diperbuat dan diberikan oleh Allah swt hanyalah….

a. Anugerah-Nya d. Kehendak-Nya

b. Kutukan-Nya e. Keterpaksaan-Nya

c. Harapan-Nya

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

113

20) Allah swt menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya karena Allah swt

menghendaki-Nya, tidak ada paksaan atau perintah dari siapapun. Hal tersebut

menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat….

a. Jaiz d. Ma‟anie

b. Wajib e. makruh

c. Mustahil

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

114

LAMPIRAN 17

TES HASIL BELAJAR

SIKLUS II

Nama :

Kelas :

1) Sabar dan syukur merupakan….

a. Janji Allah

b. Perilaku yang buruk

c. Anjuran Allah swt

d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin

e. Perbuatan mazmumah

2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah memiliki kebebasan….

a. Wajib d. Berkreasi

b. Mustahil e. berkehendak

c. Berpikir

3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus dapat memberikan keamanan untuk

makhluk lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia menerapkan sifat Allah swt

yakni…

a. Al Wakil d. Al Jami

b. Al Matin e. Al Akhir

c. Al Mu‟min

4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan perbuatan yang termasuk….

a. Yang dilarang d. tercela

b. Yang diperintahkan e. yang dibolehkan

c. Haram

5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik Allah swt, kecuali….

a. Al Akhir d. Al Mu‟min

b. Al wakil e. Al Jahlu

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

115

c. Al Karim

6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt adalah….

a. Berguna d. Kurang

b. Rusak e. Tiada guna

c. Sia-sia

7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang muslim hendaknya tidak membeda-

bedakan suku, agama dan kedudukan seseorang merupakan cerminan dari sifat

Allah yaitu….

a. Al Ghafir d. Al Matin

b. Al Adl e. Al Akhir

c. Al Jami‟

8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam kebaikan adalah berlomba dalam….

a. Beribadah d. kemaksiatan

b. Berdagang e. perbuatan dosa

c. Sepak bola

9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama makhluk di muka bumi, suka

melakukan kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan hukum dan menjadi teladan

bagi orang lain. Sifat manusia tersebut merupakan cerminan dari nama asmaul

husna yaitu….

a. Al Jami d. Al Matin

b. Al Akhir e. Al Wakil

c. Al Karim

10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam melakukan segala tindakannya, dia

percaya bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang Masyhar untuk diminta

pertanggung jawaban atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Sikap hidup

yang dimiliki tersebut merupakan cerminan dari asmaul husna yaitu….

a. Al Jami d. Al Matin

b. Al Akhir e. Al Wakil

c. Al Karim

11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke Madinah. Pada malam keberangkatan di

sekeliling rumah Rasulullah saw telah di kepung oleh orang-orang Quraisy yang

ingin membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah swt telah memberi keselamatan

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

116

kepada Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah saw dapat keluar rumah dan

meninggalkan Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut merupakan bukti bahwa

Allah memiliki nama asmaul husna yaitu….

a. Allah zat yang Maha Bijaksana

b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan

c. Allah zat yang Maha Pengampun

d. Allah zat yang Maha Mulia

e. Allah zat yang Maha Adil

12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang teguh pendirian dalam menegakkan

kebenaran dan kejujuran merupakan cerminan dari asmaul husna yakni….

a. Maha Kukuh d. Maha Akhir

b. Maha Pengumpul e. Maha Akhir

c. Maha Adil

d. Maha memelihara

13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama

Allah swt yaitu….

a. Al Mu‟min d. Al Karim

b. Al Adl e. An Nur

c. Ar Razzaq

14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki nama Al Jami ialah….

a. Qs. Al Zariyat ayat 58 d. Qs. An naml ayat 40

b. Qs. Ali Imran ayat 173 e. Qs. Ali Imran ayat 9

c. Qs. Al Hasyr ayat 23

15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini !

…….

a. d.

b. e.

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

117

c.

16.

Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul

husna yaitu….

a. Al Matin d. Al Matin

b. Al Karim e. Al Jami‟

c. Al Adl

17. Ayat di bawah ini merupakan dalil yang menyatakan bahwa Allah swt memiliki

asmaul husna Al Matin adalah….

f.

g.

h.

i.

j.

18. Dalil naqli bahwa Allah swt memiliki sifat al akhir ialah….

a. Qs. Al Hadid ayat 3 d. Qs. An Nas ayat 4

b. Qs. Al baqarah ayat 35 e. Qs. Al Baqarah ayat 3

c. Qs. Al Maun ayat 2

19. “…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku adalah maha

kaya dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)”

Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt

memiliki asmaul husna yaitu….

a. Al Karim d. Al Gaffar

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

118

b. Al kuddus e. Al „Alim

c. Al wakil

20. .

Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu….

a. Tuhanku d. Kafir

b. Penyayang e. Mulia

c. Maha kaya

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

119

LAMPIRAN 18

KUNCI JAWABAN SIKLUS I

1. A 11. E

2. A 12. D

3. A 13. E

4. A 14. A

5. B 15. B

6. A 16. E

7. C 17. D

8. D 18. D

9. B 19. A

10. A 20. B

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

120

LAMPIRAN 19

KUNCI JAWABAN SIKLUS II

1. D 11. B

2. E 12. A

3. C 13. A

4. B 14. E

5. E 15. A

6. A 16. E

7. B 17. C

8. A 18. A

9. C 19. A

10. A 20. A

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

121

LAMPIRAN 20

MATERI BAHAN AJAR

A. Pengertian Asmaul Husna

Menurut bahasa iman artinya percaya, sedangkan menurut istilah yaitu

membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan

tindakan (perbuatan).

Menurut bahasa asmaul husna berarti nama-nama yang baik, sedangkan

menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah swt sebagai bukti

keagungan dan kemuliaan-Nya. Asmaul husna adalah nama Allah swt yang

terbaik. Bisa dikatakan pula sebagai asma Allah swt yang terindah. Ia

merupakan puncak keindahan karena didalamnya terdapat makna teruji dan

termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang

sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan

kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.

Manusia sebagai wakil Allah swt tentunya Allah swt tentunya Allah swt

bekali dengan sifat-sifat yang melekat pada-Nya. Meskipun sifat-sifat itu tidak

akan pernah sama. Misalnya Allah swt memiliki sifat maha adil, manusia

sebagai Allah swt dalam mengelola alam semesta ini pula harus memiliki sifat

adil. Apa yang harus dilakukan harus memperhatikan asas keadilan terhadap

manusia lain dan makhluk Allah swt yang lainnya yang Allah swt titipkan

kepada kita untuk mengurusnya. Satu contoh ketika kita mau merusak, kita

harus mempertimbangkan keadilan kepada manusia lain yang akan kekurangan

oksigen dan persediaan air, hewan yang akan kehilangan tempat tinggal dan

habitatnya, tumbuhan lain yang akan kehilangan sumber makanan karena daun-

daunyang berjatuhan diatas mereka tidak lagi berjatuhan. Inilah makna asmaul

husna dalam kehidupan kita.

Mengenai jumlah asmaul husna Rasulullah saw bersabda yang artinya

“sesungguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama, seratus

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

122

kurang satu. Barang siapa menghafalkannya dengan meyakini akan

kebenarannya maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak

genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil” (HR Ibnu Majah)

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa asmaul husna berjumlah 99

nama. Sebagian dari asmaul husna tersebut termasuk ke dalam sifat wajib Allah

swt yakni sifat-sifat dan pasti dimiliki Allah swt. Sembilan puluh Sembilan

nama tersebut menggambarkan kebaikan Allah swt, dengan nama-nama

B. Macam-Macam Asmaul Husna

Dari Sembilan puluh Sembilan asmaul husna berikut akan diuraikan

tujuh sifat Allah swt dalam asmaul husna antara lain Al Karim, Al Mu‟min, Al

Wakil, Al Matin, Al Jami, Al Adl dan Al Akhir.

1. Al Karim (zat yang maha Mulia)

Al Karim adalah salah satu dari asmaul husna Al Karim adalah yang mulia

dalam segala hal, yang amat banyak banyak pemberian dan kebaikan-Nya, baik

ketika diminta maupun tidak. Nama Al-Karim menunjukkan kesempurnaan

kemuliaan Allah swt, dalam zat dan segala sifat serta perbuatan-Nya. Didalam

surat An-Naml ayat 40, Allah swt berfirman :

…….

……..Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi

Maha Mulia". (Qs. An-Naml : 40)

Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullah berkata “ nama Allah Al Karim

mencakup makna kedermawanan, juga makna kemuliaan dan keluhuran, serta

bermakna kelembutan dan member kebaikan” imam ibnul Qayyim rahimuhullah

berkata “ secara global, makna Al Karim adalah zat yang suka member kebaikan

yang banyak dengan amat mudah dan gampang. Lawannya, orang pelit yang

amat sulit dan jarang mengeluarkan kebaikan. Diantara makna Al-Karim Allah

swt berbuat baik kepada seluruh makhluk tanpa sebuah kewajiban yang mesti

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

123

mereka kerjakan . semua kebaikan yang diberikan Allah swt kepada makhluk

adalah semata-mata atas kemurahan-Nya kepada para makhluk.

Nama Al-Karim member pengertian istimewa tentang Allah swt Al Karim

bermaksud :

a. Allah swt Maha Pemurah

b. Allah swt member tanpa diminta

c. Allah swt member sebelum diminta

d. Allah swt member apabila diminta

e. Allah swt member bukan karena permintaan, tetapi cukup sekedar harapan,

cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dan tidak mengecewakan

harapan mereka.

f. Allah swt member lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh

para hamba-Nya

g. Allah yang maha pemurah tidak membatasani dalam pemberian-Nya, tidak

dikira beberapa banyak pemberian-Nya dan kepada siapa Dia member

h. Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah swt member

dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai

dan paling bermanfaat kepada hamba yang menerimanya.

Jadi intinya, pengertian nama Al-Karim adalah yang memiliki segala macam

kebaikan dan kemuliaan serta keutamaan.

2. Al Mu’min (Allah Maha Pemberi Keamanan)

Sifat Allah Al Mu‟min artinya “ Allah maha Pemberi kemanan”.

Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa

nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak

aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam

bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana Negara yang sedang dalam

peperangan.

Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Hasyr ayat 23 sebagai berikut :

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

124

Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, raja yang Maha

Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengurniakan, Yang Maha

memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala

Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (Qs. Al-Hasyr

: 23)

Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan

Allah swt ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat dengan Allah swt, rajin

membaca Al-Qur‟an , rajin shalat dan lain-lain. Ketidaknyamanan bukan hanya

akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti

banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain. Ada orang yang merasa tidak

aman walaupunsituasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa

tidak aman walaupun sitiasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang

merasa aman, tenang, tidak gelisah walaupun sitiasi, dan keadaan genting dan

kacau.

Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah swt bersifat Mu‟min seperti

ketuka Rasulullah saw ingin hijrah dari Makkah ke kota madinah. Pada malam

keberangkatan Nabi Muhammad saw sekeliling rumah nabi Muhammad saw

telah dip agar betis oleh orang-orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi

Muhammad, akan tetapi dengan sifat Al Mu‟min Allah swt telah member

keselamatan kepada Rasulullah saw, Rasulullah dengan aman dapat keluar dari

rumah dan meninggalkan kota Makkah menuju Madinah.

3. Al Wakil (Allah Zat Yang Maha Memelihara)

Al Wakil berasal dari kata wakala yang artinya menyerahkan dan

mempercayakan suatu urusan kepada orang lain (mewakilkan). Dalam konteks

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

125

asmaul husna, Allah Al Wakil dapat dimaknai bahwa Allah swt adalah zat yang

paling tepat untuk diserahi segala urusan. Artinya kita menyandarkan segala

urusan kita kepada Allah swt.

Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini

akan lahir dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis (tawakkal) yang

memasrahkan dan meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan

apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur. Tipe manusia kedua

adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak menyadari

bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada

hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan.

Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai

mobil. Kaca depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting

diperhatikan. Kaca depan pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan

bahwa peluang kehidupan di depan lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke

belakang melalui kaca yang kecil untuk memastikan bahwa pergerakan kita

tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika

pengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca spion. Demikianlah

perumpamaan oranng-orang yang terlalu banyak memandangi dan meratapi

masa lalu. Dia akan mencelakakan dan mengganggu orang disekitarnya.

Sebuah pepatah mengatakan, “ manusia hanya bisa berencana, Allah swt

yang menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah swt

adalah Al-Wakil, yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah

kita. Inilah luar biasanya Allah swt. Dia mempercayai kita untuk menjadi wakil-

Nya mengelola alam semesta, namun jika menemukan masalah dalam tugas

tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantua-Nya. Qs Al-Imran ayat

173 menyebutkan :

Artinya : (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada

mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

126

mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada

mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka

menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-

baik Pelindung" (Qs. Ali Imran ayat 173).

4. Al Matin (Zat Maha Kukuh)

Nama Allah swt yang agung ini disebutkan dalam firman-Nya :

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan

lagi sangat kokoh” (Az Zariyat ayat 58)

Nama Allah swt yang maha Mulia ini maknanya hamper sama dengan

beberapa nama Allah yang Maha Agung lainnya, yaitu Al Qawi (Yang Maha

Kuat), Al Aziz (Yang Maha Perkasa), dan Al Qadir (Yang Maha

mampu/berkuasa).

Makna Al Matin adalah yang maha sangat kuat, sedangkan Al-Qawi

adalah yang tidak ada sesuatupun yang mampu menundukkan dan mengalahkan-

Nya, serta menolak ketentuan-Nya. Dia (Maha Mampu)memberlakukan perintah

dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa satupun yang mampu

yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang

dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya.

Allah swt mampu mampu menolongsiapa yang dikehendaki-Nya serta tidak

menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Segala daya dan kekuatan hanya milik

Allah swt, tidak aka nada orang yang ditolong-Nya serta tidak aka nada yang

mendapatkan kemuliaan kecuali orang yang dimuliakan-Nya. Orang yang tidak

ditolong oleh Allah swt pasti akan kalah dan orang-orang yang dihinakan-Nya

pasti akan hina.

Manusia yang meyakini bahwa Allah swt Al Matin akan terus berusaha

menjadi manusia yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk

menjadi manfaat bagi manusia dan makhluk Allah swt yang lain.

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

127

5. Al Jami’ (Zat Maha Pengumpul)

Allah swt adalah Al Jami (/Maha Mengumpulkan/Maha Pengumpul)

yaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai berai dan juga

mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan. Sebagaimana doa

yang diajarkan oleh Allah swt dalam firman-Nya :

Artinya :

"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk

(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya".

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (Qs Ali Imran ayat 9).

Kelak di akhirat, allah swt mengumpulkan seluruh manusia di padang

Masyhar mulai manusia yang pertama sampai manusia terakhir tanpa ada yang

tertinggal satupun. Pada hari itu tidak ada kasta, maupun jabatan. Seluruh

manusia sama, dan seluruh manusia berkumpul dengan mengharap keselematan

kepada Allah swt itulah asmaul husna Al Jami.

6. Al ‘Adl (Allah Zat Maha Adil)

Al „Adl, berasal dari tiga suku kata „adala, yang berarti lurus dan sama.

Seorang yang adil, menurut definisi ini adalah mereka yang lurus, tidak plin

plan, dan sikapnya senantiasa adil bersikap obyektif, tidak berpihak pada salah

satu yang bersengketa.

Allah swt berfirman :

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar

dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah

yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.” (Qs. Al An‟am ayat 115)

Allah swt bersifat Al „adl artinya yang Maha Adil, menurut kamus besar

bahasa Indonesia, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak

memihak. Adil juga dapat diartikan menempatkan sesuatu pada tempat-Nya.

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

128

Keadilan Allah swt adalah keadilan yang sebenarnya dan berlaku bagi semua

hamba-Nya.

Lawan kata adil adalah zalim atau aniaya. Seseorang yang menempatkan

sesuatu tidak pada tempatnya yang semestinya disebut zalim atau berbuat

aniaya.

Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat.

Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, atau karena jabatannya.

Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah swt hanya diukur dari seberapa

besar mereka berusaha meningkatkan takwanya. Semakin tinggi takwanya,

semakin tinggi pula posisinya, semakin mulia dan dimuliakan oleh Allah swt.

Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan memberi sanksi

kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Tidak

dikenal oleh-Nya istilah dosa turunan, juga tidak ada hokum karma. Dihadapan-

Nya masing-masing individu akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.

7. Al Akhir (Yang Maha Akhir)

Allah Al Akhir artinya Allah swtadalah zat yang paling akhir

dibandingkan selain-Nya, sebagaimana firman Allah swt :

“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha

mengetahui segala sesuatu” (Qs Al Hadid ayat 3).

Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah swt Al Akhir, dia akan

memanfaatkan umurnya semasa hidup untuk menjadi abdi Allah swt, ia akan

bekerja semaksimal mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk

menjalankan perintah Allah swt, karena dia sadar bahwa ada zat yang maha

akhir yang menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan

lepas dari pertanggungjawaban tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah

swt, pemimpin di muka bumi.

Makna Al Akhir adalah zat yang tiada sesuatu setelah-Nya. Nama Allah

swt ini menunjukkan keabadian-Nya dan kekekalan-Nya. Dan ini menunjukkan

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

129

bahwa dia merupakan tujuan dan tempat bergantung seluruh makhluk menuju

kepada-Nya dengan ibadah, harapan, rasa takut, dan seluruh keperluan mereka.

C. Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Terhadap Sifat-Sifat Allah Swt

dalam Asmaul Husna

Setelah kita mempelajari tujuh asmaul husna di atas, sudah seharusnya

kita berperilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah swt melalui

pemahaman terhadap asmaul husna. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu

diperhatikan hal-hal tersebut :

1. Keimanan kepada Allah swt harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-

perintah-Nya bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.

2. Allah swt memiliki asmaul husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya,

maka pelajarilah 99 asmaul husna Allah swt dan berdoalah dengannya.

3. Allah Maha Mulia (Al Karim), maka jadilah khalifah Allah swt yang memiliki

keluhuran budi

4. Allah Maha Memberi Keamanan (Al-Mu‟min), maka jadilah khalifah Allah swt

yang dapat memberikan keamanan untuk makhluk lain

5. Allah Zat Maha Memelihara (Al Wakil), maka hiduplah dengan optimis karena

Allah swt akan menolong khalifa-Nya yang mengalami masalah dalam tugasnya.

6. Allah Maha Kuat/Kukuh (Al Matin), maka jadilah khalifah Allah swt yang teguh

pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran

7. Allah Maha Mengumpulkan (Al Jami), maka bersiaplah untuk berkumpul di

padang Mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah swt

kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator

terbentuknya persatuan dan kesatuan umat untuk terbentuknya satu kesatuan

dalam kehidupan yang harmonis.

8. Allah Maha Adil (Al Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu

apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat

ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah swt

9. Allah maha Akhir (Al Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab

terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah.

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

130

LAMPIRAN 21

WAWANCARA SETELAH TINDAKAN

RESPONDEN SISWA

Sekolah : SMK Paramarta Tangerang Selatan

Kelas : X MM 1

Hari/Tanggal : 4 Oktober 2014

Identitas siswa :

5. S15

6. S9

7. S17

No Pertanyaan Tanggapan

1 Bagamana menurut pendapatmu

tentang pembelajaran yang telah

diikuti ?

1. Menyenangkan

2. Semangat dalam belajar

3. Banyak bergerak

2 Apakah kalian senang dengan

menggunakan pembelajaran aktif

(active learning) metode card sort ?

1. Senang

2. Senang

3. Senang

3 Apakah kalian merasa lebih aktif

dalam pembelajaran di kelas

1. aktif karena harus

menempelkan kartu dan

mempersentasikan hasil

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

131

pekerjaan

2. iya

3. banyak bergerak sehingga

merasa aktif

4 Apakah belajar dengan pembelajaran

aktif (active learning) membuatmu

lebih mudah dalam memahami Iman

kepada Allah swt melalui Asmaul

Husna ?

1. iya, membantu menjadi lebih

paham

2. lebih mudah memahami

pelajaran

3. membantu dalam menjawab

soal

5 Apakah hasil belajarmu meningkat

setelah belajar dengan menggunakan

pembelajaran aktif (active learning)

metode card sort ?

1. meningkat

2. meningkat

3. meningkat

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

132

Lampiran 21

FOTO DOKUMENTASI

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan

133

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD … · Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan