penerapan operasi matriks dalam...
TRANSCRIPT
Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016
Penerapan Operasi Matriks dalam Kriptografi
Muhammad Farhan Kemal 13513085
Program Studi Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Abstract— Dalam era informatika seperti saat ini,
pengiriman dan penerimaan pesan teks secara digital telah
memegang peranan yang sangat penting dalam pertukaran
informasi. Pengiriman pesan teks secara digital tersebut
contohnya adalah surat elektronik atau e-mail, SMS, media
sosial berbasis chat seperti whatsapp dan LINE, dan masih
banyak lagi. Namun dalam prosesnya, dalam sebuah pesan
suatu huruf yang sama memiliki image yang sama. Hal ini
memiliki risiko yang besar terhadap tingkat keamanan
pertukaran informasi tersebut karena mudah ditebak apa isi
pesan tersebut dan bisa saja merugikan berbagai pihak.
Untuk itu dalam pengiriman sebuah pesan, isi pesan tersebut
harus disandikan (encoded) terlebih dahulu. Tujuan
penyandian ini agar aman dari para pembongkar sandi dan
hanya penerima pesan yang mengetahui isi pesan tersebut.
Pesan dikemas dan ditulis dalam bentuk barisan bilangan
atau huruf tidak beraturan. Pesan sandi yang dikirim
merupakan hasil pengolahan dan pemrosesan dengan satu
atau lebih operasi matriks. Tingkat keamanan suatu pesan
tergantung pada kompleksitas pemrosesan operasi matriks
yang digunakan. Pada proses pengiriman pesan,
sender(pengirim) menyertakan juga perangkat yang
digunakan untuk mengolah/merubah pesan. Perangkat yang
dimaksud adalah aturan konversi dan matriks pemrosesnya
(matriks kunci). Berdasarkan ketiga perangkat inilah
receiver (penerima) dapat membongkar/membaca makna
pesan yang dikirim.
Keywords— kriptografi, encoding, matriks, invers.
I. INTRODUCTION
Pertukaran informasi adalah hal yang sangat penting
saat ini. Tidak seperti dahulu, saat ini informasi sudah
berada pada jalur yang sangat bebas dan dengan
perputaran yang sangat cepat. Dahulu sebelum ada
teknologi perpindahan informasi seperti saat ini, informasi
cenderung statis dan persebarannya sangat sempit. Karena
dibutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal agar
pertukaran informasi bisa terjadi. Pada saat ini, informasi
bisa dikirimkan dengan cepat dengan menggunakan
berbagai media. Biaya dan waktu sudah tidak menjadi isu
yang perlu diperhatikan. Saat ini, hal yang menjadi
perhatian dalam pengiriman sebuah informasi adalah
tingkat keamanan informasi tersebut saat dikirim. Sebab
dalam prosesnya,
ternyata dalam suatu
pesan huruf yang sama
memiliki penggambaran
dan penyimbolan yang
sama pula. Hal ini
mengakibatkan saat
perpindahan informasi
tersebut, jika terdapat
pembobolan paksa maka
pesan tersebut akan
diketahui maknanya
secara mudah. Untuk itu
diperlukan suatu metode
yang efektif dalam hal
keamanan informasi
tersebut. Hal ini disebut
kriptografi. Kriptografi
adalah algoritma untuk mengubah suatu informasi dari
bentuk aslinya ke dalam bentuk yang acak/random yang
hanya bisa dibobol oleh orang yang mengetahui
passwordnya. Pada makalah ini metode kriptografi yang
dilakukan adalah dengan mengubah setiap huruf ke dalam
bilangan dan menempatkannya ke dalam sebuah matriks.
Tingkat keamanan suatu pesan tergantung pada
kompleksitas pemrosesan operasi matriks yang digunakan.
Pada proses pengiriman pesan, sender(pengirim)
menyertakan juga perangkat yang digunakan untuk
mengolah/merubah pesan. Perangkat yang dimaksud
adalah aturan konversi dan matriks pemrosesnya (matriks
kunci). Berdasarkan ketiga perangkat inilah receiver
(penerima) dapat membongkar/membaca makna pesan
yang dikirim. Pada tulisan ini akan dibahas proses
pengiriman dan pembacaan suatu pesan sandiyang sangat
sederhana.
II. KRIPTOGRAFI
Mesin Kriptografi Lorenz
yang digunakan Jerman
pada masa perang Dunia I
Sumber :
billtuttememorial.org.uk
Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016
Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
kriptos yang berarti rahasia dan graphein yang berarti
menggambar. Kriptografi merupakan keahlian dan ilmu
dari cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya
di pihak ketiga. Secara umum, kriptografi ialah mengenai
mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi
yang dapat memblokir pihak ketiga. Aplikasi dari
kriptografi termasuk ATM, password komputer, dan E-
commerce.
Hingga zaman modern kriptografi mengacu hampir
secara ekslusif pada enkripsi, yang merupakan proses
mengkonversikan informasi biasa menjadi teks yang tak
dapat dipahami (disebut teks sandi). Deskripsi merupakan
kebalikan, dengan kata lain, memindahkan teks sandi yang
tidak dapat dibaca menjadi teks yang dapat dipahami
secara eksplisit
Sebelum zaman modern, kriptografi dilihat hanya
semata-mata berhubungan dengan pesan rahasia seperti
enkripsi-konversi pesan dari bentuk dapat dipahami
menjadi bentuk yang tak dapat dipahami dan kembali lagi
satu dengan yang lain, menjadikannya tak dapat dibaca
oleh pencegat atau penyadap tanpa ilmu khusus (di mana
sandi dibutuhkan untuk dekripsi pesan itu). Enkripsi
digunakan untuk menyakinkan kerahasiaan di komunikasi,
termasuk teknik untuk pemeriksaan integritas pesan,
autentikasi identitas pengirim/penerima, tanda-tangan
digital, bukti interaktif dan komputasi keamanan, serta
banyak lagi yang lain.
III. MATRIKS
Dalam matematika, matriks adalah kumpulan bilangan,
simbol, atau ekspresi, berbentuk persegi panjang yang
disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang
terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau
anggota matriks. Contoh matriks dengan 2 baris dan 3
kolom yaitu
Pemanfaatan matriks misalnya dalam menemukan
solusi sistem persamaan linear. Penerapan lainnya adalah
dalam transformasi linear, yaitu bentuk umum dari fungsi
linear, misalnya rotasi dalam 3 dimensi. Matriks seperti
halnya variabel biasa dapat dimanipulasi, seperti
dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan didekomposisikan.
Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan
dengan lebih terstruktur.
Matriks dapat dioperasikan dengan berbagai operasi.
Salah satunya perkalian matriks. Hasil perkalian skalar k
dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah
sebuah matriks yang berordo m x n dengan elemen-
elemennya adalah hasil kali skalar k dengan setiap elemen
matriks A. Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika
jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama dengan
jumlah baris matriks B (matriks kanan). Ordo hasil
perkalian matriks Amxn dengan Bnxp , misalnya matriks
C yang akan berordo mxp.
Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan
menjumlahkan setiap perkalian elemen pada baris matriks
A dengan elemen kolom matriks B dan hasilnya
diletakkan sesuai dengan baris dan kolom pada matriks C
(matriks hasil perkalian).
Matriks dapat dioperasikan dengan menggunakan
operasi baris elementer (OBE). Banyak kegunaan dari
OBE itu sendiri, diantaranya menentukan solusi dari
persamaan linier yang telah diaugmentasikan ke dalam
matriks, menentukan inverm matriks, dan lain sebagainya.
OBE ini didapatkan dalam suatu tahapan dengan
menerapkan ketiga tipe operasi berikut untuk
menghilangkan bilangan-bilangan tak diketahui secara
Sebuah scytale, benda yang merupakan
mesin kriptografi klasik . Sumber
google.com
Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016
sistematik.
• Kalikan persamaan dengan konstanta yang tak
sama dengan nol.
• Pertukarkan dua persamaan tersebut.
• Tambahkan kelipatan dari satu persamaan bagi
yang lainnya.
Sifat-sifat matriks yang berbentuk eselon baris (row-
echelon form) dan eselon baris tereduksi (reduced row-
echelon form) :
• Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka
bilangan taknol pertama dalam baris tersebut
adalah 1. (kita namakan ini 1 utama).
• Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari
nol, maka semua baris seperti itu dikelompokkan
berama-sama dibawah matriks.
• Dalam sebarang dua baris yang berurutan yang
seluruhnya tidak terdiri dari nol, maka 1 utama
dalam baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh
kekanan dari 1 utama dalam baris yang lebih
tinggi.
• Masing-masing kolom yang mengandung 1
utama mempunyai nol di tempat lain.
Dikatakan matriks berada dalam bentuk eselon baris
jika memiliki sifat 1, 2, dan 3. Prosedur untuk mereduksi
menjadi eselon baris tereduksi disebut Eliminasi Gauss-
Jordan. Jika memiliki keempat sifat tersebut, maka
matriks tersebut berada dalam bentuk eselon baris
tereduksi dan prosedurnya disebut Eliminasi Gauss.
Selain itu, dapat ditentukan invers matriks
menggunakan operasi baris elementer. Pertama, susun
matriks menjadi dua bagian dengan ukuran yang identik
sebesar matriks yang akan dicari inversnya. Matriks
disebelah kiri adalah matriks A dan sebelah kanan adalah
matriks identitas. Kemudian lakukan Operasi Baris
Elementer sedemikan sehingga matriks sebelah kiri
menjadi matriks identitas dan matriks identitas (pada
sebelah kanan) yang akan menjadi invers matriks tersebut.
IV. KRIPTOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN OPERASI
MATRIKS
Dalam operasi kriptografi ini, dibagi ke dalam dua
tahapan yaitu mengirim pesan dan menerima pesan
tersebut.
1. Mengirim Pesan
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mengirim pesan adalah:
• Tulis pesan yang akan dikirim [dalam deretan
huruf yang bermakna]
• Tentukan “aturan konversi” yang Anda
gunakan, misal
• Tulis pesan (1) dalam bentuk konversi
• Tulis pesan (3) dalam bentuk matriks, misal
M
• Tentukan matriks kunci A, dengan kriteria
sbb:
� Semua unsur dari matriks A dan A-1
adalah bulat
� Matriks A dan M dapat
dikalikan(multiplicable)
• Tentukan matriks P, dengan P = AM
• Tulis matriks P dalam deretan bilangan. [ P
inilah pesan yang dikirim]
Dalam proses pengiriman pesan khusus tersebut,
seorang penerima (receiver) akan menerima
beberapa perangkat. Perangkat yang disertakan
digunakan untuk membongkar/membaca pesan
yang dikirimkan. Perangkat tersebut adalah :
- Pesan dalam deretan bilangan [pesan (7)]
- Aturan konversi [pesan (2)]
- Matriks kunci [pesan (5)].
Contoh:
Seseorang mengirim pesan . Pesan tersebut adalah “BE
SELF FOREVER.”
• Pesan : BE SELF FOREVER.
• Aturan konversi :
• Pesan (1) menjadi :
2 5 27 19 5 12 6 27 6 15 18 5 22 5 18 29
• Tulis pesan (3) dalam matriks,
• Ukuran matriks M bergantung pada ukuran
matriks kunci A. Ukuran M adalah (2x…), angka
2 mengacu pada ukuran A, yaitu 2x2. Misalkan
diberikan matriks kunci A, dengan
Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016
• Misalkan P, dengan P = AM maka diperoleh
• Pesan akhir yang didapat adalah
22 55 108 53 76 39 66 141 14 35 63 29 49 22 42 85
• Perangkat yang dikirim terdiri 3 hal yaitu :
- Pesan : 22 55 108 53 76 39 66 141 14 35
63 29 49 22 42 85
- Aturan konversi
- Matriks kunci
2. Membaca Isi Pesan
Seseorang mengirim pesan mengharapkan pesan
tersebut dapat dibaca sehingga isi pesan segera
diketahui oleh penerima. Maka penulisan alamat,
bahasa dan teknik penulisan
sangatlah penting untuk diketahui kedua pihak.
Khusus teknik penulisan pesan, disamping faham
cara membaca juga diberi fasilitas untuk
membongkarnya. Dalam membaca suatu pesan
sandi, penentuan matriks balikan dari matriks kunci
menjadi langkah pokok.
Langkah-langkah pembacaan pesan :
• Tulis pesan yang diterima dalam bentuk matriks,
misal P. Ukuran P
• multiplicable dengan matriks A-1 artinya matriks
A-1 dan matriks P dapat dikalikan. [ ingat :
ukuran matriks A-1 = ukuran matriks A]
• Tentukan A-1 (dengan menggunakan metode
yang telah diketahui)
• Tentukan M = A-1 P. [ karena A-1 P = A-1
(AM) = (A-1.A) M = I. M = M]
• Tulis M dalam bentuk deretan bilangan
• Tulis konversi dari (4) dengan aturan konversi
• . Tulis pesan yang dimaksud.
Contoh: akan dilakukan pembacaan pesan dari
hasil enkripsi pada contoh pengiriman pesan.
• Pesan : 22 55 108 53 76 39 66 141 14 35 63 29
49 22 42 85
• Aturan konversi : masih sama dengan yang
sebelumnya
• matriks kunci A,
• Tulis pesan dalam matriks P, yaitu
• Mencari A-1
Dengan menggunakan invers matriks, didapat
• Mencari M
• Menulis pesan P dalam deretan bilangan, yaitu :
2 5 27 19 5 12 6 27 6 15 18 5 22 18 29
• Tulis pesan dalam bentuk konversi yang dikirim,
yaitu :
B E _S E L F _ F O R E V E R .
• Pesan yang dikirim adalah : BE SELF
FOREVER.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Matriks memberikan tingkat keamanan yang tinggi
dalam mengirim suatu pesan sandi
2. Tingkat keamanan suatu pesan sandi ditentukan
oleh kompleksitas aturan konversi dan matriks
kunci yang digunakan
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://pinooon.wordpress.com/2014/03/19/aljabar-linier-dan-
aplikasinya/. Tanggal akses 15 Desember 2015
[2] Anton, Howard, “Elementary Linear Algebra”, 10th ed, NewYork:
John WIley & Sons
[3] Munir, Rinaldi. Bahan Kuliah Aljabar Geometri
[4] https://www.academia.edu/9966743/OPERASI_MATRIKS,
Diakses tanggal 15 Desember 2015
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.
Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016
Bandung, 16 November 2015
Muhammad Farhan Kemal
13513085