penerapan model pembelajaran student team …/penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR MOCK-UPS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI POKOK DINAMIKA LITHOSFER SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ANDREAS AGUNG ADI KUNCORO K5407010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: lyhanh

Post on 06-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGGUNAAN MEDIA

BELAJAR MOCK-UPS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI POKOK

DINAMIKA LITHOSFER SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1

NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

ANDREAS AGUNG ADI KUNCORO

K5407010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGGUNAAN MEDIA

BELAJAR MOCK-UPS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI POKOK

DINAMIKA LITHOSFER SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1

NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

ANDREAS AGUNG ADI KUNCORO

K5407010

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Andreas Agung Adi Kuncoro. K5407010. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR MOCK-UPS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI POKOK DINAMIKA LITHOSFER SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Januari 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui peningkatan minat belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011 dengan menerapkan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar mock-ups; (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2010/2011 dengan menerapkan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar mock-ups. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Sumber data dalam penelitian ini adalah (1) Siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak sebagai subyek penelitian sebanyak 33 orang, data yang dapat diperoleh antara lain informasi mengenai minat dan hasil belajar geografi setelah PTK dilaksanakan; (2) Guru pengampu mata pelajaran geografi kelas X-2, data yang diperoleh mengenai minat belajar serta hasil belajar awal siswa, sebelum perlakuan; (3) Dokumen atau arsip mengenai data siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali; (4) Peristiwa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif STAD serta penggunaan media mock-ups ketika sedang dilakukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) Angket (check list); (2) Tes hasil belajar geografi; (3) Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasakan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar mock-ups dapat meningkatkan minat serta hasil belajar geografi dalam materi pokok dinamika lithosfer. Terjadi peningkatan minat belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer, dengan rata-rata skor sebesar 95,393, sehingga minat belajar siswa tergolong baik. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan hasil tes kognitif. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebesar 12 % setelah dilakukan perbaikan pada siklus 1 meningkat menjadi 91 % . Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar 58,18 meningkat menjadi 81,81 %.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Andreas Adi Agung Kuncoro. K5407010. APPLYING THE MODEL OF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BY USING MOCKS UPS LEARNING MEDIA TO IMPROVE INTEREST AND RESULT LEARNING OF GEOGRAPHY SUBJECT ON THE BASIC MATERIAL IS LITHOSFER DYNAMICS. (Classroom Action Research at Second Grade of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the Academic Year of 2010/2011). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, january 2012.

The Objective of this research is to know (1) Improving of learning interest in basic geography material is lithosfer dynamics of second grade student of SMA Negeri 1 Ngemplak- Boyolali in academic year 2010/2011. Applying the model of STAD learning by using mocks up learning media. (2) To know improving of geography learning result on the basic material is lithosfer dynamics, second grade student of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in 2010/2011 Academic year by applying the model of STAD learning and mocks ups learning media.

This research is Classroom Action Research. The subject of this research is (1) The student of second grade of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali as many as 33 students. The data was about interest and result of geography learning. After doing Classroom Action Research method ; (2) Before doing Classroom Action Research, the teacher of geography subject got interest and the result of learning. (3) The data about second grade students of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. (4) The activities as long as applied STAD cooperative learning. The technique of collecting data are; (1) Check list, (2) Test of geography learning, (3) Documentation. The technique of analyzing used descriptive qualitative.

Based on the result of research, it can be concluded that applied of STAD learning with Mocks Ups media can improve the interest and result learning in lithosfer dinamics as basic geography material. The improving of interest is 27 % by mean 95.393 so that it is classified as good result in interest result. The result of student learning can be see from the result of cognitive test. The complete learning in the beginning is 12% after remedial in cycle 1 increase to 91 %. The mean class in the first condition is 58,18 % increase to 81,81 %.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di

dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan

untuk berhasil

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang

cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat

sebelum lelah

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu

tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan bijak adalah sumber

dari semua kekayaan.

(Mario Teguh)

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan sebagai wujud

rasa sayang dan cinta kasihku kepada:

1. Ibu dan bapak atas segala pengorbanan

setulusnya.

2. Kakakku yang sekaligus sebagai teman

terdekatku.

3. Ibu Darsi Nuryani atas segala upaya dan jasanya

sehingga terciptalah karya tulis ini.

4.

5. Almamater

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan

kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini banyak diketemukan hambatan, namun dengan

bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin penelitian untuk menyusun skripsi.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4. Dr. Sarwono, M.Pd, selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran

membimbing serta mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

5. Setya Nugraha, S.Si, M.Si, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan

mengarahakan peneliti serta telah memberikan pelajaran-pelajaran yang tidak

bisa didapatkan dari bangku akademis.

6. Drs. Wakino, M.S, selaku pembimbing akademik, yang dengan sabar

memberikan banyak bimbingan selama ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Geografi yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan selama ini.

8. Drs. Tri Wahyudi, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Ngemplak Boyolali,

yang telah memberikan izin penelitian.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

9. Ibu Darsi Nuryani, M.Pd, selaku guru pengampu Geografi SMA Negeri I

Ngemplak Boyolali, yang telah banyak membantu, mengusahakan,

membimbing, serta mengarahkan peneliti.

10. Siswa - siswi kelas X-2 SMA Negeri I Ngemplak Boyolali atas kerjasamanya

selama penelitian dilakukan.

11. Sahabat sahabat Geografi angkatan 2007, terimakasih atas kebersamaannya

selama ini.

12. Sahabatku Puput yang telah membantu mengolah data serta semangatnya.

13. Dindin Rafiudin, Eri Setiawan, Beti Nias Rokah, Frediastuti Andriyana,

Khaerul Insani, Noeranti Amrikasari (debrain). Bersyukur punya sahabat

seperti kalian.

14. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi

ini yang tidak mungkin disebutkan satu pesatu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta Januari 2012

Penulis

Andreas Agung Adi Kuncoro

K5407010

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Model Pembelajaran Kooperatif STAD ................................. 7

2. Media mock-ups.................. ................................................... 11

3. Minat Belajar Geografi .......................................................... 17

4. Hasil Belajar Geografi..................................... ...................... 18

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 19

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 28

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 31

1. Tempat Penelitian ................................................................... 31

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 31

B. Metode Penelitian ........................................................................ 32

C. Sumber Data .............................................................................. 33

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 36

F. Indikator Kinerja .......................................................................... 37

G. Prosedur Penelitian .................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................ 43

1. Lokasi Penelitian Secara Umum ............................................. 43

2. Profil Sekolah ......................................................................... 43

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 45

1. Kondisi Awal Minat belajar dan Hasil Belajar Siswa

Kelas X-2 .............................................................................. 45

2. Tindakan Siklus I ................................................................... 45

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 45

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................ 46

c. Pengamatan Siklus I ......................................................... 48

d. Refleksi Siklus I .............................................................. 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 53

1. Minat Belajar Siswa ................................................................ 53

2. Hasil Belajar Siswa ................................................................. 54

3. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 55

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 57

A. Simpulan ..................................................................................... 57

B. Implikasi ..................................................................................... 57

C. Saran ........................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 59

LAMPIRAN ................................................................................................... 61

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Kompetensi Dasar Siswa Kelas X-2

SMA Negeri 1 Ngemplak Semester 1 .............................................. 4

Tabel 2. Tabel Skor Perkembangan Individu Model STAD .......................... 10

Tabel 3. Kelompok Media Pembelajaran ....................................................... 15

Tabel 4. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 23

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ........................................ 31

Tabel 6. Kisi kisi Angket Pengukuran Minat Belajar Geografi .................. 34

Tabel 7. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus 1 ......................................... 35

Tabel 8. Rincian Kegiatan Belajar Siklus 1 .................................................. 40

Tabel 9. Skor Perkembangan Individu Siklus I ............................................. 48

Tabel 10. Kriteria Minat Belajar Siswa Dalam Belajar Geografi .................. 49

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ................................................. 51

Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 ................................................ 52

Tabel 13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Geografi ......................... 54

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale ............................................................ 13

Gambar 2. Alur Pemikiran Penelitian ............................................................ 30

Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ................................. 32

Gambar 4. Peta Citra SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali ............................. 44

Gambar 5. Grafik Minat Belajar Siswa Siklus 1 ............................................ 50

Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I ............ 51

Gambar 7. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus 1 .............................................. 52

Gambar 8. Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar ........................... ..54

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)

Lampiran 3. Angket Pengukuran Minat Belajar Geografi

Lampiran 4. Soal Tes Siklus I

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Siklus I

Lampiran 6. Daftar Kelompok Siklus I

Lampiran 7. Soal Berkelompok

Lampiran 8.Daftar Nilai Semester I Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun

Pelajaran 2010/2011

Lampiran 9. Daftar Nilai Uji Kompetensi III

Lampiran 10. Hasil Skoring Minat Belajar Siswa

Lampiran 11. Daftar Nilai Siklus I

Lampiran 12. Tabel Uji Validitas Untuk Soal 1 20 (Tahap 1)

Lampiran 13. Tabel Uji Validitas Untuk Soal 1 20 (Tahap 2)

Lampiran 14. Tabel Uji Reliabilitas Untuk Soal 1 - 20

Lampiran 15. Tabel Uji Taraf Kesukaran Untuk Soal 1-20

Lampiran 16. Tabel Daya Pembeda Untuk Soal 1 - 20

Lampiran 17. Tabel Uji Validitas Untuk Soal 21 25

Lampiran 18. Lembar Skor Perkembangan Individu Siklus I

Lampiran 19. Lembar Hasil Kerja Kelompok Siklus I

Lampiran 20. Penghargaan Kelompok

Lampiran 21. Materi Pelajaran Dinamika Lithosfer

Lampiran 22. Media Mock-Ups

Lampiran 23. Foto foto Penelitian

Lampiran 24. Surat surat izin Penelitian

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan antara

lain dengan melakukan perubahan kurikulum. Pada tahun 2001/2002 telah

diperkenalkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dimana kurikulum ini

merupakan pengembangan dari kurikulum 1994. Kini Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang mulai diberlakukan tahun 2006. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah). KTSP

dikembangkan melalui upaya pemberdayaan tenaga kependidikan dan

sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar di

lingkungan masing-masing tingkat satuan pendidikan (sekolah). Beberapa upaya

yang dapat dilakukan sekolah untuk memperbaiki mutu hasil belajar tersebut

adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran serta dengan pemilihan media belajar yang tepat.

Tercapainya keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang

diidamkan dalam pelaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses

pembelajaran, komponen utama adalah siswa dan guru. Pembelajaran TCL

(Teacher Centered Learning) sekarang ini masih banyak diterapkan dalam proses

pembelajaran di kelas dengan alasan pembelajaran TCL adalah praktis dan tidak

banyak menyita waktu. Guru hanya menyajikan materi secara teoritik dan abstrak

sedangkan siswa pasif, siswa hanya mendengarkan guru ceramah di depan kelas.

Akibat dari kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan

masalah, partisipasi rendah, kerja sama dalam kelompok tidak optimal, kegiatan

belajar mengajar tidak efisien dan pada akhirnya hasil belajar rendah.

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu selalu mengalami

perubahan. Model pembelajaran tradisional dewasa ini mulai ditinggalkan

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berganti dengan model yang lebih modern. Model pembelajaran yang kini banyak

mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau cooperative

learning. Pembelajaran kooperatif ini dimaksudkan agar dapat merubah

pembelajaran yang masih bersifat Teacher centered menjadi student oriented.

STAD merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif. Model

ini menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

memotivasi serta membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai

hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran STAD yang diterapkan pada

materi pokok dinamika lithosfer akan dapat membantu peserta didik untuk

menemukan serta membangun sendiri pemahaman pada materi pokok tersebut,

sehingga ini akan dapat memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih aktif

dalam membentuk konsep suatu materi, menemukan gambaran-gambaran melalui

pengalaman dalam kerja sama kelompok.

Selain dengan penggunaan model mengajar, hal penting yang perlu

diperhatikan oleh pendidik untuk meningkatkan minat serta hasil belajar antara

lain dengan pemilihan media belajar. Pemilihan media belajar yang sesuai dengan

topik yang diajarkan dapat mewakilkan persepsi guru dalam menyampaikan

informasi, sehingga siswa akan dapat dengan mudah memahami persepsi guru

dari suatu materi. Salah satu fungsi dari media belajar adalah menyajikan

informasi, ide, serta konsep. Media belajar dapat membantu siswa untuk berpikir

logis dan sistematis , sehingga mereka pada akhirnya memiliki pola pikir yang

diperlukan dalam mempelajari geografi.

Dengan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa

ini sekolah lebih memilih media komputer sebagai sarana penyampaian materi

pelajaran. Guru menilai penggunaan media ini akan lebih praktis serta sangat baik

dalam menjelaskan seluruh dimensi pelajaran. Padahal sebenarnya tidak ada

satupun media yang paling sempurna untuk menjelaskan seluruh materi pelajaran.

Sebagai contoh dalam materi pokok dinamika lithosfer, pada materi ini banyak

membahas mengenai suatu proses. Proses akan lebih menarik serta lebih mudah

dipahami apabila disampaikan melalui media yang nyata, tiga dimensi, serta dapat

disentuh sehingga siswa akan lebih terbawa dalam penjelasan proses tersebut.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan

media mock-ups dalam materi pokok ini.

Konkretnya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran tidak lepas

dari kehadiran media. Hal ini dijelaskan dalam kerucut pengalaman Dale. Dalam

kerucut pengalaman tersebut menjelaskan mengenai derajat kekonkretan serta

keabstrakan dari berbagai pengalaman. Media mock-ups merupakan tahapan ke

delapan (demonstrasi) dari kerucut pengalaman tersebut. Penggunaan media ini

dimaksudkan agar dapat memperkecil derajat keabstrakan dari suatu materi,

sehingga pada akhirnya dengan media ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat

pemahaman siswa.

Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

menengah atas (SMA). Sebagian besar siswa menganggap geografi merupakan

mata pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sebenarnya hal ini dapat

dihindari apabila guru lebih cermat dalam menentukan strategi belajar. Selain itu

banyak dilontarkan isu bahwa mata pelajaran geografi merupakan mata pelajaran

yang bersifat abstrak. Salah satu materi tersebut adalah pokok bahasan dinamika

lithosfer. Dalam pokok bahasan ini diperlukan media baik itu berupa gambar-

gambar, video, maupun visualisasi dalam bentuk animasi. Misalnya ketika dalam

menjelaskan pergerakan lempeng tektonik, diperlukan visualisasi guna

menggambarkan apa yang dicontohkan. Dengan hadirnya media ini, diharapkan

dapat merubah materi yang masih bersifat abstrak menjadi bahasa yang lebih

konkret, sehingga dapat dengan mudah diterima oleh siswa.

Minat belajar siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali untuk

belajar geografi cenderung kurang. Berdasarkan hasil observasi dari keseluruhan

jumlah siswa, sebanyak 24 atau 73% siswa berminat baik dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Dari angka tersebut, dapat dikatakan proses belajar

mengajar di lokasi penelitian kurang optimal sehingga ini mempengaruhi nilai

komulatif siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak yang paling rendah.

SMA Negeri 1 Ngemplak menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 70,0 untuk mata pelajaran geografi, berdasarkan data yang diperoleh dari

guru pengampu ternyata banyak siswa yang belum memenuhi kriteria tersebut,

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

berikut ini adalah hasil rata-rata nilai uji kompetensi siswa kelas X-2 SMA Negeri

1 Ngemplak pada semester 1.

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Kompetensi Dasar Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1

Ngemplak Semester 1

Kompetensi dasar Hasil belajar

1 2 3 4

59,39 39,75 58,18 59,39

Nilai rata-rata kompetensi dasar semester 1 54

Sumber: Guru Pengampu Geografi SMA Negeri 1 Ngemplak

Dari tabel 1 ternyata nilai uji kompetensi kelas X-2 belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di kelas X-2 dengan harapan dapat meningkatkan minat maupun hasil

belajar melalui penerapan model belajar kooperatif STAD (STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION) disertai penggunaan media belajar Mock-ups.

Bertolak dari latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian ini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGGUNAAN MEDIA

BELAJAR MOCK-UPS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN

HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI POKOK DINAMIKA

LITHOSFER SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/201

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model STAD disertai penggunaan media belajar mock-ups

dapat meningkatkan minat belajar geografi pada materi pokok dinamika

lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran

2010/2011?

2. Apakah penerapan model STAD disertai penggunaan media belajar mock-ups

dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika

lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran

2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan minat belajar geografi pada materi pokok dinamika

lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran

2010/2011 dengan menerapkan model pembelajaran STAD disertai

penggunaan media belajar mock-ups.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika

lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran

2010/2011 dengan menerapkan model pembelajaran STAD disertai

penggunaan media belajar mock-ups.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan:

1. Manfaat praktis:

Memberikan masukan kepada tenaga pengajar pendidikan geografi,

khususnya dalam proses pembelajaran materi dinamika lithosfer, agar lebih

cermat dalam menentukan model pembelajaran serta pemilihan media belajar

sehingga tercapai tujuan yang baik, efektif, dan efisien.

2. Manfaat Teoretis:

a. Untuk menambah ilmu pengetahuan dalam materi pokok dinamika

lithosfer.

b. Dapat memberikan informasi kepada tenaga pengajar mengenai manfaat

yang bisa diperoleh dari penerapan model pembelajaran STAD dengan

penggunaan media mock-ups dalam meningkatkan pemahaman terhadap

materi pokok dinamika lithosfer.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division)

STAD (Student Team Achivement Division) merupakan salah satu bentuk

dari model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki pengertian

sebagai suatu tindakan belajar bersama yang di dalamnya mengandung unsur

kerja sama dan saling membangun antar anggota kelompok dalam suatu kerja.

Menurut Slavin (1995:4)

pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja sama dalam

kelompok kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi-materi pelajar

Lie (2008) menyebut cooperative learning dengan istilah pembelajaran

gotong royong, yaitu sistem pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang

terstruktur. Isjoni (2007:16) menyatakan cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar

mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat

bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada yang

lain.

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran kooperatif dapat dikatakan

sebagai bentuk kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student

oriented) yang dalam pelaksanaannya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok

belajar, para anggota dalam kelompok belajar bekerja secara bersama-sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie (2008:31) mengatakan

bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk

mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran kooperatif

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang harus ditetapkan yaitu : (a) Saling ketergantungan positif, (b) Tanggung

jawab perseorangan, (c) Tatap muka, (d) Komunikasi antar anggota, (e) Evaluasi

proses kelompok.

Saling ketergantungan positif memiliki pengertian dalam kerja kelompok

setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain

bisa berhasil sehingga guru harus menciptakan suasana yang mendorong agar

siswa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang di

sebut saling ketergantungan positif.

Tanggung jawab perseorangan memiliki pengertian dalam cooperative

learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang

terbaik karena penilaian dilakukan secara sendiri dan kelompok. Nilai kelompok

anggota menyumbangakan poin di atas nilai rata-rata mereka. Ini berarti setiap

siswa berprestasi tinggi atau rendah, mempunyai kesempatan untuk memberikan

kontribusi. Siswa yang berprestasi tinggi tidak merasa dirugikan karena nilai yang

disumbangkan adalah sisa dari nilai rata-ratanya. Siswa yang berprestasi kurang

akan terpacu untuk meningkatkan kontribusi mereka sehingga dapat menaikkan

nilai pribadi mereka sendiri.

Tatap muka memiliki maksud setiap kelompok harus diberikan

kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan

memberikan keuntungan bagi anggota kelompok karena siswa akan memperoleh

sumber belajar yang bervariasi. Komunikasi antar anggota yaitu dalam

pembelajaran kooperatif membutuhkan suatu komunikasi yang efektif dan positif

tanpa menyinggung perasaan anggota yang lain. Komunikasi yang baik antar

anggota sangat diharapkan demi tercapainya tujuan bersama. Evaluasi proses

kelompok adalah bagian yang penting dalam pembelajaran kooperatif, guru perlu

menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja

kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan

lebih efektif.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Menurut Isjoni (2007:51) Model pembelajaran kooperatif dibagi menjadi

5, yaitu: (a) Student Team Achivement Division (STAD), (b) Jigsaw, (c) Group

Investigation (GI), (d) Rotating Trio Exchange, (e) Group resume, ke lima model

ini memiliki kelebihan serta kelemahan masing-masing. Dalam penerapannya

model pembelajaran kooperatif disesuaikan dengan situasi, kondisi, maupun

permasalahan yang sedang dihadapi guru di kelas sehingga pembelajaran dapat

efektif.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD

(Student Team Achivement Division) dalam upaya untuk memperbaiki minat serta

hasil belajar geografi. Model STAD dikembangkan oleh Slavin, model ini

menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai

prestasi yang maksimal.

Dalam proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima

tahap, Isjoni (2009:51) membagi ke lima tahap tersebut sebagai berikut: (a) Tahap

penyajian materi, (b) Tahap kegiatan kelompok, (c) Tahap tes individual, (d)

Tahap penghitungan skor perkembangan individu, (e) Tahap pemberian

penghargaan kelompok.

Tahap penyajian materi merupakan tahap bagi guru memulai dengan

menyampaikan indikator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin

tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan

persepsi dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi prasayarat yang telah

dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki. Mengenai teknik penyajian materi pelajaran

dapat dilakukan secara klasikal ataupun melalui audiovisual. Lamanya presentasi

dan beberapa kali harus dipresentasikan bergantung pada kekomplekan materi

yang akan dibahas.

Tahap kegiatan kelompok yaitu pada tahap ini setiap siswa diberi lembar

tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling

berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota

kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan

motivator kegiatan tiap kelompok.

Tahap tes individual merupakan suatu tahapan untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan belajar telah dicapai. Tahap penghitungan skor perkembangan

individu dihitung berdasarkan skor awal, dalam penelitian ini didasarkan pada

nilai evaluasi hasil belajar semester I. Berdasarkan skor awal setiap siswa

memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal

bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Penghitungan

perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh

prestasi terbaik sesuai dengan kemampuanya. Adapun penghitungan skor

perkembangan individu pada penelitian ini diambil dari penskoran perkembangan

individu yang dikemukakan Slavin seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Tabel Skor Perkembangan Individu Model STAD

Skor tes Skor perkembangan individu

Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5

10 hingga 1 poin dibawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin diatasnya 20

Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30

Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor

awal) 30

(Slavin, 1995: 80)

Tahap pemberian penghargaan kelompok diberikan berdasarkan perolehan

skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan

kelompok super.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian

penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut:

a) Kelompok dengan skor rata-rata 15 sebagai kelompok baik

b) Kelompok dengan skor rata-rata 20 sebagai kelompok hebat

c) Kelompok dengan skor rata-rata 25 sebagai kelompok super

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD,

Model pembelajaran ini dipilih dimaksudkan agar dapat merubah proses

pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi student oriented, pada

materi pokok dinamika lithosfer ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok, 1

kelompok terdiri dari ±5 orang anggota. Kelompok yang beranggotakan 4-6

kelompok terbukti lebih sepaham dalam penyelesaian masalah. Pembelajaran

model ini akan dapat memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih aktif

dalam membentuk konsep suatu materi, menemukan gambaran-gambaran melalui

pengalaman dalam kerja sama kelompok.

2. Media Mock-Ups

Sadiman (1990:6) Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan

bentuk jamak dari k medium

pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke

penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

Communication Technology / AECT) di Amerika misalnya membatasi untuk

menyalurkan pesan/ informasi.

untuk membawakan / menyampaikan isi pengajaran ke dalamnya termasuk buku,

film, video tape, sajian, slide, dan sebagainya, termasuk suara guru dan perilaku

non verbal.

Romiszowski (1988) dalam Wibawa dan Mukti (2001:12) menyatakan

berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar,

penerima pesan itu adalah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang oleh media itu untuk

menggunakan inderanya untuk menerima informasi. Kadang-kadang siswa

dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat

menerima pesan itu secara lebih lengkap.

Berdasarkan batasan pengertian media di atas, maka dapat disimpukan

bahwa media adalah segala sesuatu yang terdiri atas perangkat keras (alat fisik)

maupun perangkat lunak (isi pelajaran) yang berfungsi sebagai alat untuk

menyalurkan informasi kepada peserta didik sehingga akan mempermudah proses

belajar mengajar.

Pemanfaatan media harus diintegrasikan dengan tujuan pengajaran, isi

pelajaran dan metode mengajar untuk memperjelas, memperluas, memperdalam

dan mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep-konsep materi pelajaran

yang disampaikan guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Hamalik

(1989:12) Ada beberapa ciri-ciri umum media pembelajaran adalah sebagai

berikut: (a) Media pembelajaran identik artinya dengan keperagaan yang berasal

diamati melalui panca indera kita, (b) Tekanan utama terletak pada benda atau

hal-hal yang bisa dilihat, (c) Media pembelajaran digunakan dalam angka

hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa (d) Media

pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar baik diluar maupun di

dalam kelas, (e) Berdasarkan c dan d, maka pada dasarnya media pembelajaran

merupakan suatu perantara (medium, media) dan digunakan dalam rangka

pendidikan, (d) Media pembelajaran mengandung aspek sebagai alat dan sebagai

teknik, yang sangat erat kaitannya dengan metode pendidikan, (e) Karena itu,

".

Untuk lebih mengkonkretkan penyajian pesan, sekitar pertengahan abad 20

mulai digunakan alat audio sehingga lahirlah istilah alat bantu audiovisual. Usaha

tersebut terus berlanjut. Edgar Dale mengklasifikasikan sepuluh tingkat

pengalaman belajar dari yang paling konkret sampai dengan yang paling abstrak.

Klasifikasi ini dikenal dengan nama kerucut pengalaman Dale,

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berikut ini adalah gambar kerucut pengalaman tersebut

(Miarso,1984:51)

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale

Wibawa dan Mukti (2001: 23) menjelaskan kerucut pengalaman diatas

dimulai dengan siswa sebagai peserta dalam pengalaman langsung, kemudian

bergerak ke siswa sebagai pengamat kejadian nyata, terus ke siswa sebagai

pengamat kejadian tiruan atau yang dimediakan (mediated event), dan berakhir ke

siswa yang mengamati simbol-simbol yang menghadirkan suatu peristiwa tertentu

dengan demikian makin kebawah letaknya suatu jenis pengalaman dalam kerucut

pengalaman ini makin besar derajat kekonkretannya.

Dalam media-grafika.com mengemukakan mengenai manfaat media

pembelajaran, yaitu : (a) Membuat konkret konsep yang abstrak, (b) Membawa

obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar, (c)

Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi, (d) Menampilkan

obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, (e) Memperlihatkan

gerakan yang terlalu cepat, (f) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dengan lingkungannya, (g) Membangkitkan motivasi belajar, (h) Memberi kesan

perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar, (i) Menyajikan

informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut

kebutuhan, (j) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu

dan ruang), (k) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

Selain manfaat ada juga sejumlah nilai praktis dari media pembelajaran.

Hamalik (1989:19) menguraikannya sebagai berikut: (a) Media pembelajaran

melampaui batas pengalaman pribadi siswa, (b) Media pembelajaran melampaui

batas-batas ruangan kelas, (c) Media pembelajaran memungkinkan terjadinya

interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya. Dalam pengajaran

tradisional para siswa hanya membicarakan tentang fakta dengan jalan

mendengarkan ceramah atau membaca buku, jadi tidak ada kontak langsung.

Dengan pengajaran modern menggunakan media pembelajaran para siswa dapat

diperkenalkan langsung dengan benda sesungguhnya, (d) Media pembelajaran

dapat memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realistis dan

teliti. Belajar dengan menggunakan media sangat ekonomis dan tidak membuang-

buang waktu dan tenaga. Sering terjadi pengertian siswa keliru tentang sesuatu

karena penjelasan guru yang salah atau karena guru sulit menerangkan berhubung

hal tersebut sangat abstrak, (e) Media pembelajaran membangkitkan keinginan

dan minat yang baru. Melalui alat, siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas

dan lebih kaya. Dengan demikian persepsi akan menjadi lebih tajam dan

pengertian akan menjadi lebih tepat. Dan menimbulkan keinginan dan minat

belajar yang baru, (f) Media pembelajaran akan menimbulkan motivasi

perangsang kegiatan belajar. Media pembelajaran akan memberikan pengaruh

psikologis terhadap siswa.

Hal-hal yang harus diperhatikan guru agar penggunaan media itu efektif

adalah mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan

belajar anak, minat anak, seusia dengan perkembangan kematangan dan

pengalaman dengan sendirinya yang sesuai dengan subyek yang dipelajari. Prinsip

utama adalah pemilihan, oleh karena itu harus didasarkan pada tujuan belajar yang

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

ditentukan dengan mengingat karakteristik khusus yang ada pada kelompok

belajar. Berikut merupakan tabel kelompok media pembelajaran

Tabel 3. Kelompok Media Pembelajaran

Kelompok Media Media Pembelajaran

i. Audio Pita audio (rol atau kaset) Piringan audio Radio (rekaman siaran)

ii. Cetak Buku teks terprogram Buku pegangan / Manual Buku tugas

iii. Audio - cetak Buku latihan dilengkapi kaset atau pita audio

Pita, gambar, bahan (dilengkapi) dengan suara pita audio

iv . Proyeksi visual diam Film bingkai (slide) Film rangkai (berisi pesan verbal)

v. Proyeksi visual diam dengan audio

Film bingkai (slide) suara Film rangkai suara

vi. Visual gerak Film bisu dengan judul (caption)

vii. Visual gerak dengan audio

Film suara Video

viii. Benda Benda nyata Model tiruan (mock-ups)

ix. Manusia dan sumber lingkungan

-

x. Komputer Program pembelajaran terkomputer (CAI)

(Miarso, 1984:71)

Mock-ups merupakan media yang digunakan dalam penyampaian materi

dinamika lithosfer. Menurut Wibawa dan Mukti (2001:78) Mock-ups adalah

perwujudan tiruan atau penyederhanaan suatu benda. Susunan bagian pokok dari

suatu suatu sistem yang rumit disederhanakan sehingga mudah dimengerti siswa.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Menurut Rumampuk (1988:36), Mock-ups adalah suatu jenis model yang

berupa aspek tertentu saja dari suatu benda asli. Pada mock-ups yang ditonjolkan

yaitu bagian-bagian dasar saja, yaitu yang perlu diketahui siswa sedang bagian

yang dianggap kurang penting dihilangkan. Dikatakan mock-ups karena

menunjukkan suatu tiruan dari benda asli, tetapi tiruannya mungkin tidak sama

dengan penampilan model yang sebenarnya. Oleh karena itu elemen-elemen

tertentu pada benda asli dihilangkan untuk memusatkan perhatian siswa pada

elemen lain yang ada.

Mock-ups dalam (mrizal291.blogspot.com) adalah suatu penyederhanaan

susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih rumit. Susunan

nyata dari bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu

proses mudah dimengerti siswa.

Dari pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan mock-ups

adalah suatu model yang ukurannya bisa sama, lebih besar, ataupun lebih kecil

dari pada aslinya, yang disederhanakan serta ditonjolkan bagian-bagian yang

dianggap penting, sehingga aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh

siswa.

Soetedjo (1988:52) mengemukakan tujuan pemakaian mock-ups antara

lain: (a) Menunjukkan kepada anak benda dalam bentuk yang diperbesar atau

diperkecil, (b) Memperlihatkan kepada anak anak bagaimana konstruksi benda -

benda dan bagaimana cara kerjanya, (c) mengembangkan kreativitas anak, (d)

mempertinggi perhatian, sehingga akan menimbulkan self activity, (e) mendorong

anak untuk mengadakan penyelidikan lebih mendalam.

Dalam materi dinamika lithosfer banyak membahas mengenai suatu

proses. Proses akan sangat baik dijelaskan dengan media mock-ups, dikarenakan

media ini berwujud nyata, tiga dimensi, serta dapat disentuh. Selain itu media ini

jarang sekali digunakan oleh pendidik terkhusus pada mata pelajaran geografi.

Media mock-ups yang dipakai dalam penelitian ini adalah handuk yang

disusun untuk memvisualisasikan pergerakan lempeng tektonik bumi, bola plastik

yang telah dibentuk sedemikian rupa untuk memvisualisasikan lapisan bumi,

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

balok kayu untuk menjelaskan patahan, graben dan horst, Serta malam (play

dough) yang telah dibentuk sedemikan rupa untuk memvisualisasikan gunungapi.

3. Minat Belajar Geografi

Tercapainya keberhasilan seorang individu tidak lepas dari besar kecilnya

minat. Minat memiliki peranan yang penting dalam menentukan hasil belajar.

Seorang siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran yang diikutinya,

maka hasilnya diharapkan akan lebih baik dari pada yang tidak memiliki minat.

Menurut Suryabrata (1988 : 109) Minat adalah kecenderungan dalam diri

individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Winkel

(1991:105) berpendapat bahwa, minat diartikan sebagai kecenderungan subyek

yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan

tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Dari pendapat tersebut maka

dapat dikatakan bahwa seseorang jika berminat terhadap suatu obyek tertentu

maka ia akan menekuni obyek tersebut.

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang

disertai ras

akan memperhatikan dan mengenang bahan belajar yang disajikan guru. Juga

secara terus menerus tertuju pada materi yang dipelajari dengan rasa senang akan

mengenangkan mengingatnya. Ini berarti bahwa minat merupakan suatu kekuatan

yang mendorong seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, suatu benda

atau suatu kegiatan.

Berdasarkan pengertian minat yang telah dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa seorang individu yang

merasa tertarik terhadap suatu bidang atau obyek tertentu , sehingga timbul rasa

senang dalam melakukan aktivitas didalamnya.

Seseorang apabila menyukai sesuatu maka akan timbul minat untuk

memperolehnya, begitu juga seperti apa yang diungkapkan oleh Winkel

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dari pendapat Winkel ini apabila diterapkan dalam dunia pendidikan maka dapat

digambarkan dengan keadaan sebagai berikut: seorang siswa akan memiliki minat

untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu apabila mereka menyukainya.

Peran guru sebagai pendidik memiliki andil yang penting, karena apabila peserta

didik menyukai suatu mata pelajaran tertentu, tidak lepas dari kontribusi seorang

guru.

Dalam penelitian ini data minat belajar geografi diperoleh dari hasil angket

(kuesioner). Angket yang telah disebar dan diisi oleh siswa kemudian dilakukan

pengolahan data, sehingga peneliti akan mengetahui siswa yang memiliki minat

tinggi serta siswa yang berminat kurang dalam mempelajari geografi. Untuk

mengukur minat belajar, peneliti menggunakan parameter perasaan, sikap,

kesadaran serta kemauan.

4. Hasil Belajar Geografi

Sudjana (2008: 22- asil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya . Howard Kingsley

membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) ketrampilan dan kebiasaan, (b)

pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil

belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Gagne

membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) ketrampilan

intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap dan (e) ketrampilan motoris.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat diketahui bahwa hasil belajar

meliputi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil belajar

dalam penelitian ini menekankan pada aspek kognitif. Bloom dalam Purwanto

(2004: 43) membagi tingkat hasil belajar dalam aspek kognitif menjadi enam,

diantaranya: pengetahuan hafalan, pemahaman atau komprehensi, penerapan

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua unsur yang sangat penting,

yaitu model pembelajaran dan media pembelajaran, kedua unsur ini saling

berkaitan. Dalam penerapan model pembelajaran tertentu akan berpengaruh

terhadap pemilihan media pembelajarannya. Dalam kegiatan belajar mengajar,

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

hendaknya guru menyesuaikan antara model pembelajaran, media pembelajaran

serta materi pelajaran agar jalannya proses kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan dalam pembelajaran yang

telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.

Dalam penelitian ini penerapan model pembelajaran STAD dengan

menggunakan media mock-ups digunakan sebagai sarana untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif pada materi pokok dinamika

lithosfer. Dinamika lithosfer merupakan materi pelajaran yang diajarkan di kelas

X-2 pada semester dua, dalam materi ini diperlukan adanya pembelajaran yang

menarik agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Tes akhir siklus

merupakan metode yang dipakai peneliti untuk mendapatkan data mengenai hasil

belajar geografi dalam materi pokok dinamika lithosfer.

B. Penelitian yang Relevan

1. Judul : Penerapan Model Pembelajaran Koopeatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika

Siswa: Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 8 Surakarta.

Penulis : Wiwin Setyowati (2009, Skripsi Pend.Fisika FKIP UNS)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan

prestasi belajar Fisika siswa kelas X 10 semester ganjil SMA Negeri 8 Surakarta

untuk pokok bahasan Dinamika Partikel.

Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian

adalah siswa kelas X-10 sebanyak 39 orang. Instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah (a). Soal tes obyektif digunakan untuk mengukur hasil belajar

Fisika siswa; (b). Lembar observasi keaktifan siswa digunakan untuk mengukur

skor keaktifan siswa. Teknik analisis data terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator kinerja yang harus

dicapai adalah prestasi belajar Fisika siswa mencapai 80%. Prestasi belajar Fisika

siswa meliputi hasil belajar Fisika dan keaktifan belajar. Dalam Penelitian

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti membatasi sampai pada siklus II. Pada siklus I

peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta membagi

siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa. Apabila hasil

belajar Fisika dan keaktifan siswa pada siklus I belum memenuhi target indikator

kinerja, maka akan dilakukan tindak lanjut pembelajaran siklus II (tetapi apabila

hasil belajar Fisika dan keaktifan siswa sudah memenuhi target kinerja, maka

siklus II tidak dilakukan). Sebagai tindak lanjut pembelajaran siklus I, guru harus

lebih mampu mengorganisasikan siswa dan membuat suasana pembelajaran lebih

menyenangkan. Bentuk perbaikan tersebut adalah penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai tindakan kelas yang ditambahi

dengan pemberian motivasi, ice breaking, serta reward hasil.

Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran

kooperatif STAD dalam pembelajaran Fisika belum mampu meningkatkan

prestasi belajar Fisika siswa secara optimal. Hal ini ditunjukkan pada siklus I

hasil belajar Fisika siswa baru mencapai 61 ,54% dan keaktifan belajar siswa baru

mencapai 76,9% dari jumlah siswa. Hasil penelitian siklus II menunjukkan bahwa

penggunaan tipe STAD yang disertai dengan pemberian ice breaking dan reward

hasil mampu meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa secara optimal, ini

ditunjukkan dengan hasil belajar Fisika siswa yang telah mencapai 82,05% dan

keaktifan belajar siswa telah mencapai 89,7% dari jumlah siswa. Hasil belajar

Fisika siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 20,51% (siklus I = 61,54% dan

siklus II = 82,05%). Keaktifan belajar siswa meningkat 12,8% dari siklus I ke

siklus II (siklus I = 76,9% dan siklus II = 89,7%). Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan prestasi belajar Fisika

siswa kelas X-10 semester ganjil SMA Negeri 8 Surakarta untuk pokok bahasan

Dinamika Partikel.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team

Acheievement Division) Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi

Belajar Siswa Kelas II Pada Mata Diklat Negoisasi di SMK Sudirman I

Wonogiri Tahun Pelajaran 2008 / 2009.

Penulis : Noer Fuadiyah Uyun (2009, Pend Ekonomi FKIP UNS)

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan : (1) Keaktifan siswa

kelas II P2 SMK Sudirman 1 Wonogiri dalam mengikuti mata diklat Negoisasi

memalui model pembelajaran kooperatif STAD, (2) Prestasi siswa kelas II P2

SMK Sudirman 1 Wonogiri dalam mengikuti mata diklat Negoisasi melalui model

pembelajarn kooperatif STAD .

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II Program Keahlian Penjualan SMK

Sudirman I Wonogiri yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilaksanakan

dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) Observasi, (b)

Wawancara, (c) Tes. Prosedur pnelitian meliputi tahap: (a) Perencanaan tindakan,

(b) Pelaksanaan tindakan, (c) Observasi dan interpretasi, dan (d) analisis dan

refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Penerapan model

pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa selama

pembelajaran. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Judul : Penggunaan Media Grafis Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan

Hasil Belajar Geografi Siswa SMP Negeri 3 Karangpandan Tahun Pelajaran

2008/2009.

Penulis : Tri Ariyanto (2009, Pend. Geografi FKIP UNS)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar

dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karangpandan tahun pelajaran

2008/2009 dengan menggunakan media grafis yang berupa bagan (chart).

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas. Subjek

penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri 3

Karangpandan tahun ajaran 2008/2009 dengan populasi sebanyak 117 orang.

Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel atas

berbagai pertimbangan tertentu. Ditentukan kelas VIII A sebagai sampel

penelitian, dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Sumber data penelitian ini

adalah (1) Siswa SMP Negeri 3 Karangpandan, yaitu pelaksanaan kegiatan

pembelajaran geografi di kelas VIII A; (2) informan, yaitu guru bidang studi

geografi kelas VIII; (3) Dokumen, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran,

silabus dan nstrumen penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara, angket/ kuesioner dan tes hasil belajar. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

grafis yang berupa bagan (chart) dapat meningkatkan minat belajar dan hasil

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Karangpandan tahun pelajaran 2008 /

2009, khususnya pada materi yang berbentuk dskriptif seperti materi Lingkungan

Hidup dan Pelestariannya., Hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan hasil

tes kognitif pada setiap siklus. Ketuntasan belajar pada siklus 1 sebesar 55%

meningkat 32.5% setelah perbaikan tindakan pada siklus II menjadi 87,5%. Nilai

rata-rata kelas pada siklus I sebesar 65,2 meningkat menjadi 75,5 pada siklus II.

Hasil penelitian minat belajar menunjukkan rata-rata skor siswa sebesar 97.875

dengan kategori minat siswa dalam pembelajaran tergolong baik.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tab

el 4

. Pen

eliti

an y

ang

Rel

evan

No

Pen

elit

i Ju

dul P

enel

itia

n T

ujua

n

Met

ode

Pen

elit

ian

Has

il P

enel

itia

n

1 W

iwin

Set

yow

ati

Pene

rapa

n M

odel

Pem

bela

jara

n K

oope

atif

Tip

e St

uden

t Tea

m

Ach

ieve

men

t Div

isio

n

(ST

AD

) U

ntuk

Men

ingk

atka

n Pr

esta

si

Bel

ajar

Fis

ika

Sisw

a:

Pene

litia

n T

inda

kan

Kel

as

di S

MA

N 8

Sur

akar

ta.

M

enge

tahu

i ap

akah

m

odel

pem

bela

jara

n ko

oper

atif

tip

e

STA

D

pada

P

enel

itia

n

Tin

daka

n K

elas

(PT

K)

dapa

t

men

ingk

atka

n pr

esta

si b

elaj

ar

Fisi

ka

sisw

a ke

las

X10

sem

este

r ga

njil

SMA

Neg

eri 8

Sura

kart

a un

tuk

poko

k

baha

san

Din

amik

a Pa

rtik

el.

Pene

litia

n T

inda

kan

Kel

as (

PTK

).

H

asil

pe

neli

tian

sikl

us

I

men

unju

kkan

ba

hwa

deng

an

mod

el

pem

bela

jara

n ko

oper

atif

STA

D

dala

m

pem

bela

jara

n

Fisi

ka

be

lum

m

ampu

men

ingk

atka

n pr

esta

si

bela

jar

Fisi

ka

sisw

a se

cara

opt

imal

. Hal

ini

ditu

njuk

kan

pada

si

klus

I

hasi

l be

laja

r Fi

sika

si

swa

baru

men

capa

i 61

,54

% d

an k

eakt

ifan

bela

jar

sisw

a ba

ru

men

capa

i

76,9

% d

ari j

umla

h si

swa.

H

asil

pe

nelit

ian

sikl

us

II

men

unju

kkan

bah

wa

peng

guna

an

tipe

STA

D y

ang

dise

rtai

den

gan

pem

beri

an

ice

brea

king

da

n

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

rew

ard

hasi

l m

ampu

men

ingk

atka

n pr

esta

si

bela

jar

Fisi

ka s

isw

a se

cara

opt

imal

, in

i

ditu

njuk

kan

deng

an h

asil

bela

jar

Fisi

ka s

isw

a ya

ng te

lah

men

capa

i

82,0

5%

dan

keak

tifan

be

laja

r

sisw

a te

lah

men

capa

i 89

,7%

dar

i

jum

lah

sisw

a.

2 N

oer

Fuad

iyah

Uyu

n

Pene

rapa

n M

odel

Pem

bela

jara

n K

oope

ratif

STA

D (

Stud

ent T

eam

Ach

eiev

emen

t Div

isio

n)

Seba

gai U

paya

Men

ingk

atka

n K

eakt

ifan

dan

Pres

tasi

Bel

ajar

Sis

wa

Kel

as I

I Pa

da M

ata

Dik

lat

U

ntuk

men

ingk

atka

n ke

aktif

an

sisw

a ke

las

II

P2

SMK

Sudi

rman

1

Won

ogir

i da

lam

men

giku

ti m

ata

dikl

at

Neg

oisa

si

mem

alui

m

odel

pem

bela

jara

n ko

oper

atif

STA

D.

U

ntuk

m

enin

gkat

kan

pres

tasi

Pene

litia

n T

inda

kan

Kel

as (

PTK

).

Pe

nera

pan

mod

el p

embe

laja

ran

koop

erat

if

STA

D

dapa

t

men

ingk

atka

n ke

aktif

an

sisw

a

sela

ma

pem

bela

jara

n.

Pe

nera

pan

mod

el

pem

bela

jara

n

koop

erat

if

STA

D

dapa

t

men

ingk

atka

n pr

esta

si

bela

jar

sisw

a.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Neg

oisa

si d

i SM

K

Sudi

rman

I W

onog

iri

Tah

un P

elaj

aran

200

8 /

2009

.

sisw

a ke

las

II

P2

SMK

Sudi

rman

1

Won

ogir

i da

lam

men

giku

ti m

ata

dikl

at

Neg

oisa

si

mel

alui

m

odel

pem

bela

jarn

koo

pera

tif S

TA

D

3 T

ri A

riya

nto

Peng

guna

an M

edia

Gra

fis

Unt

uk M

enin

gkat

kan

Min

at B

elaj

ar d

an H

asil

Bel

ajar

Geo

graf

i Sis

wa

SMP

Neg

eri 3

Kar

angp

anda

n T

ahun

Pela

jara

n 20

08/2

009.

T

ujua

n pe

nelit

ian

ini

adal

ah

untu

k m

enge

tahu

i pen

ingk

atan

min

at b

elaj

ar d

an h

asil

bela

jar

sisw

a ke

las

VII

I SM

P N

eger

i

3 K

aran

gpan

dan

tahu

n

pela

jara

n 20

08/2

009

deng

an

men

ggun

akan

m

edia

gr

afis

yang

ber

upa

baga

n (c

hart

).

Pene

litia

n T

inda

kan

Kel

as (

PTK

).

K

etun

tasa

n be

laja

r pa

da s

iklu

s 1

sebe

sar

55%

m

enin

gkat

32

.5%

sete

lah

perb

aika

n tin

daka

n pa

da

sikl

us I

I men

jadi

87,

5%.

N

ilai

rata

-rat

a ke

las

pada

sik

lus

I

sebe

sar

65,2

men

ingk

at m

enja

di

75,5

pad

a si

klus

II.

H

asil

pe

nelit

ian

min

at

bela

jar

men

unju

kkan

ra

ta-r

ata

skor

sisw

a se

besa

r 97

.875

de

ngan

kate

gori

m

inat

si

swa

dala

m

pem

bela

jara

n te

rgol

ong

baik

.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

4 A

ndre

as A

gung

Adi

Kun

coro

Pene

rapa

n M

odel

Pem

bela

jara

n ST

AD

(Sud

ent T

eam

Ach

ieve

men

t

Div

isio

n) D

iser

tai

Peng

guna

an M

edia

Bel

ajar

Moc

k-U

ps U

ntuk

Men

ingk

atka

n M

inat

Bel

ajar

dan

Has

il B

elaj

ar

Geo

graf

i Pad

a M

ater

i

Poko

k D

inam

ika

Lith

osfe

r

Sisw

a K

elas

X-2

SM

A

Neg

eri 1

Nge

mpl

ak

Boy

olal

i Tah

un P

elaj

aran

2010

/201

1 (P

enel

itian

Tin

daka

n K

elas

).

M

enge

tahu

i pe

ning

kata

n

min

at

bela

jar

geog

rafi

pa

da

mat

eri

poko

k di

nam

ika

litho

sfer

sis

wa

kela

s X

-2 S

MA

Neg

eri

1 N

gem

plak

Boy

olal

i

tahu

n pe

laja

ran

2010

/201

1

deng

an

men

erap

kan

mod

el

pem

bela

jara

n ST

AD

di

sert

ai

peng

guna

an

med

ia

bela

jar

moc

k-up

s.

M

enge

tahu

i pe

ning

kata

n ha

sil

bela

jar

geog

rafi

pa

da

mat

eri

poko

k di

nam

ika

litho

sfer

sisw

a ke

las

X-2

SM

A N

eger

i

1 N

gem

plak

B

oyol

ali

tahu

n

pela

jara

n 20

10/2

011

deng

an

men

erap

kan

mod

el

pem

bela

jara

n ST

AD

di

sert

ai

peng

guna

an

med

ia

bela

jar

Pene

litia

n T

inda

kan

Kel

as (

PTK

).

Pe

nera

pan

mod

el

pem

bela

jara

n

STA

D

dise

rtai

pe

nggu

naan

med

ia

bela

jar

moc

k-up

s da

pat

men

ingk

atka

n m

inat

be

laja

r

geog

rafi

da

lam

m

ater

i po

kok

dina

mik

a lit

hosf

er.

Hal

in

i

dibu

ktik

an d

ari

peni

laia

n an

gket

yang

te

lah

dila

kuka

n ol

eh

pene

liti

yang

m

enun

jukk

an

bahw

a te

rdap

at

45,5

%

si

swa

mem

iliki

m

inat

sang

at

baik

,

sert

a te

rdap

at

54,5

%

si

swa

mem

iliki

m

inat

ba

ik

dala

m

bela

jar

geog

rafi

.

Pe

nera

pan

mod

el

pem

bela

jara

n

STA

D

dise

rtai

pe

nggu

naan

med

ia

bela

jar

moc

k-up

s da

pat

men

ingk

atka

n ha

sil

bela

jar

geog

rafi

da

lam

m

ater

i po

kok

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

moc

k-up

s.

dina

mik

a lit

hosf

er.

Hal

in

i

dita

ndai

de

ngan

ad

anya

peni

ngka

tan

rera

ta h

asil

bela

jar

geog

rafi

. Se

belu

m

dibe

ri

perl

akua

n ni

lai

rera

ta

yang

diam

bil

dari

sa

lah

satu

kom

pete

nsi

dasa

r ad

alah

seb

esar

58,1

8 da

n se

tela

h di

beri

perl

akua

n ni

lai

rera

ta

naik

men

jadi

81,

81.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang baik merupakan proses pembelajaran yang

mana dapat merangsang siswa untuk aktif didalamnya, menarik penyajiannya

serta tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. STAD merupakan

satu dari beberapa model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran STAD

dipilih oleh peneliti karena model ini menekankan adanya aktivitas dan interaksi

diantara siswa untuk saling memotivasi serta membantu dalam menguasai materi

pelajaran guna mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran STAD

yang diterapkan pada materi pokok dinamika lithosfer akan dapat membantu

peserta didik untuk menemukan serta membangun sendiri pemahaman pada

materi pokok tersebut melalui kerjasama kelompok.

Media mock-ups memiliki fungsi pokok tersendiri seperti yang telah

disebutkan dalam uraian sebelumnya, kelebihan dari media ini memungkinkan

siswa lebih termotivasi dan lebih aktif di dalam kegiatan pembelajaran, karena

media tersebut dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Pengaruh lain yang ditimbulkan

dari penggunaan media ini adalah siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada

media yang diberikan. Hal ini dapat mengatasi kekurangperhatian, kesalahan

persepsi, maupun kejenuhan dalam menerima pelajaran. Dengan media mock-ups

memungkinkan pembelajaran akan lebih bermakna dan memungkinkan siswa

untuk menyelesaikan suatu permasalahan lebih cepat karena rasa penasaran dan

ketertarikan mereka terhadap media tersebut.

Materi pokok dinamika lithosfer merupakan salah satu materi yang

diajarkan pada siswa kelas X SMA. Pada materi ini berisi tentang konsep-konsep

serta teori yang bersifat abstrak. Diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam

proses belajar mengajarnya sehingga konsep suatu materi akan cenderung lebih

kuat tertanam dari pada hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Selain itu

hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar adalah pemilihan

media pembelajaran. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar

adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Media dapat membantu siswa

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

untuk berpikir logis dan sistematis, selain itu dengan kehadiran media akan dapat

menciptakan pembelajaran yang bermakna, mendorong siswa untuk lebih aktif

dan, memotivasi siswa untuk mampu menyelesaikan suatu permasalahan. STAD

merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk melibatkan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran melalui sistem kompetisi yang bersifat positif.

Media mock-ups adalah media yang dipilih untuk menarik minat belajar siswa,

selain itu media ini mampu meminimalisasi derajat keabstrakan pada materi

pokok dinamika lithosfer. Apabila kedua tindakan ini dilakukan secara bersama

sama maka harapannya akan mampu meningkatkan minat belajar siswa sehingga

akan berdampak lurus pula terhadap hasil belajarnya.

Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas diduga bahwa minat

serta hasil belajar dapat ditingkatkan dengan penggunaan model pembelajaran

STAD serta penggunaan media mock-ups pada materi pokok dinamika lithosfer.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Alur krangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Alur Pemikiran Penelitian

D. Pengajuan Hipotesisis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di

atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunan media belajar

mock-ups dapat meningkatkan minat belajar geografi pada materi pokok

dinamika lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

2010/2011.

2. Penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar

mock-ups dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada materi pokok

dinamika lithosfer siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran

2010/2011.

Pembelajaran dengan model STAD

Pembelajaran dengan menggunakan

media mock-ups

Model Pembelajaran STAD

Meningkatkan kecakapan individu

Meningkatkan kecakapan kelompok

Meningkatkan komitmen

Menghilangkan prasangka buruk

terhadap teman sebaya

Tidak bersifat kompetitif

Media Mock-ups

Menunjukkan kepada siswa benda

dalam bentuk diperbesar atau diperkecil

menunjukkan objek secara utuh baik

kontruksi maupun cara kerjanya

Mengembangkan kreativitas

Meningkatkan perhatian

Mendorong untuk mengadakan

penyelidikan secara lebih mendalam

Minat belajar & hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Ngemplak Boyolali. Alasan pemilihan lokasi di SMA Negeri 1 Ngemplak adalah:

a. Nilai mata pelajaran geografi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak masih rendah.

b. Belum pernah dilakukan penelitian sejenis dalam mata pelajaran geografi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2011 sampai bulan April

2012. Adapun jadwal penelitian ini dirincikan sebagai berikut:

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Jenis Kegiatan Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Aug

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Penyusunan dan

Pengajuan judul

peneliぼa n

Penyusunan proposal

peneliぼa n

Perijinan

Perencanaan ぼn dakan

&pembuatan

perangkat belajar

Pelaksanaan ぼn dakan

Analisis data

Penyusunan laporan

peneliぼa n

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan

Rebe ksi

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Rebe ksi II Pengamatan/

Pengumpulan Data II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Permasalahan baru

Apabila masalah belum selesai

Siklus I

Siklus II

Jika permasalahan dalam peneli�a n sudah terselesaikan, maka peneli�a n sudah dapat dihen�k an, tetapi jika belum maka perlu diselenggarakan siklus berikutnya

Jika permasalahan dalam peneli�a n sudah terselesaikan, maka peneli�a n sudah dapat dihen�k an, tetapi jika belum maka perlu diselenggarakan siklus berikutnya

B. Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai serta jenis data yang diperlukan,

peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research, CAR. Penelitian Tindakan Kelas diawali dari permasalahan yang

dialami oleh guru dalam kelas. Permasalahan tersebut muncul ketika proses

belajar mengajar sedang berlangsung, sehingga ini akan membawa dampak

negatif pada para siswa maupun pada proses pembelajaran. Berangkat dari

permasalahan ini, guru merefleksikan dalam suatu perbaikan yang secara

terencana dan terstruktur.

Suhardjono dalam Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, (2005: 74)

menjelaskan mengenai tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:

Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini antara lain:

1. Siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak sebagai subyek penelitian

sebanyak 33 orang, data yang dapat diperoleh antara lain informasi mengenai

minat dan hasil belajar geografi setelah PTK dilaksanakan.

2. Guru pengampu mata pelajaran geografi kelas X-2, data yang diperoleh

mengenai minat belajar serta hasil belajar awal siswa, sebelum perlakuan.

3. Dokumen atau arsip mengenai data siswa kelas X-2 SMA Negeri 1

Ngemplak Boyolali.

4. Peristiwa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif STAD serta

penggunaan media mock-ups ketika sedang dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam

suatu penelitian. Pengumpulan data ditujukan untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini :

1. Angket

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

dimana para siswa yang diberi pertanyaan hanya memilih jawaban yang sesuai

dengan pilihannya dengan memberikan tanda pada jawaban yang dipilih. Tanda

yang dimaksudkan adalah tanda centang (check). Angket dapat dilihat pada

lampiran 3.

Dalam penelitian ini minat belajar diukur berdasarkan 4 parameter, yaitu:

Perasaan, sikap, kesadaran, kemauan. Berikut ini adalah Kisi kisi angket untuk

mengetahui minat belajar geografi tersebut.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 6. Kisi kisi Angket Pengukuran Minat Belajar Geografi

Aspek Indikator Butir soal Jumlah

1. Perasaan 1. Opini siswa mengenai mata

pelajaran geografi

2. Perasaan siswa ketika mengikuti

mata pelajaran geografi

3. Perasaan siswa ketika belajar

geografi secara berkelompok

1,2

3,4

5,6

2

2

2

2. Sikap 1. Sikap siswa ketika mengikuti

pelajaran geografi

2. Sikap siswa ketika belajar

geografi di rumah

7,8,9

10,11

3

2

3. Kesadaran 1. Kesadaran siswa mengenai

pelajaran geografi di rumah

2. Kesadaran siswa untuk

mengerjakan tugas-tugas geografi

3. Upaya yang dilakukan siswa

ketika tertinggal materi geografi

4. Kesadaran siswa untuk mengisi

waktu luang

5. Kesadaran siswa untuk mengikuti

ulangan geografi

12,13,14

15,16,17

18,19

20,21,22

23,24

3

3

2

3

2

4. Kemauan 1. Kemauan siswa untuk mengikuti

pelajaran geografi

2. Kemauan siswa untuk

mengerjakan soal-soal geografi

3. Kemauan siswa untuk

mempelajari geografi

25,26

27,28

29,30

2

2

2

Total butir soal 30 30

Sumber: Ariyanto Tri, 2008 (skripsi)

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Tes Hasil Belajar Geografi

Peneliti melakukan tes pada setiap akhir siklus. Tes akhir siklus dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan setelah berlangsungnya proses tindakan. Hasil tes ini juga berfungsi

sebagai indikator kinerja dan standar kesesuaian antara silabus, rencana

pembelajaran dan materi yang disampaikan.

Dalam siklus 1 soal tes berjumlah 25 butir soal yang terdiri atas 20 butir

soal pilihan ganda serta 5 butir soal uraian. Jawaban dari soal tes dikumpulkan

pada saat hari itu juga, sehingga ini akan mencerminkan kemampuan

sesungguhnya yang dimiliki oleh siswa. Instrumen untuk mengukur hasil belajar

dapat dilihat pada lampiran 4.

Adapun kisi-kisi soal tes tersebut sebagai berikut:

Tabel 7. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus 1

Indikator Hasil Belajar C1 C2 C3 C4 Jumlah Lapisan Bumi 3 5,21 3 Tenaga Endogen 1,12,

13,14 ,16,24

2,20 ,22

11,18 ,19

15,17 ,23,25

16

Struktur Bumi(Lipatan, Patahan,Kekar, Ketidakselarasan)

4,6,7,9 ,10

8 6

Total 7 10 4 4 25 Sumber : Data Primer PTK 2010/2011

3. Dokumentasi

Data-data mengenai dokumentasi dalam penelitian ini meliputi data

mengenai sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, data mengenai identitas

siswa kelas X-2, data mengenai ulangan harian geografi siswa kelas X-2,

dokumentasi foto seta video selama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sedang

berlangsung.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

E. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data adalah

analisis data. Analisis data ini dilakukan peneliti sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif atau

dalam bentuk deskripsi dan disusun berdasarkan penempatan yang sesuai. Setelah

data tersebut diperoleh, peneliti melakukan rekapitulasi untuk mengetahui hasil

penelitian yang dilakukan.

Untuk melihat minat siswa dalam pembelajaran, peneliti memberikan

angket untuk diisi siswa, angket yang digunakan adalah angket tertutup. Jawaban

yang telah dituliskan di dalam angket menunjukkan minat belajar geografi siswa.

Soal didalam angket memiliki dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan yang bersifat

positif serta pertanyaan yang bersifat negatif, berikut ini merupakan prosedur

penilaian angket tersebut:

1. Prosedur skoring positif angket minat belajar geografi siswa:

a. Jawaban SS skor 4 menunjukkan minat belajar geografi paling tinggi

b. Jawaban S skor 3 menunjukkan minat belajar geografi tinggi

c. Jawaban TS skor 2 menunjukkan minat belajar geografi rendah

d. Jawaban STS skor 1 menunjukkan minat belajar geografi paling rendah

2. Prosedur skoring negatif angket minat belajar geografi siswa:

a. Jawaban SS skor 1 menunjukkan minat belajar geografi paling rendah

b. Jawaban S skor 2 menunjukkan minat belajar geografi rendah

c. Jawaban TS skor 3 menunjukkan minat belajar geografi tinggi

d. Jawaban STS skor 4 menunjukkan minat belajar geografi paling tinggi

Data minat belajar yang telah terkumpul kemudian dikonversikan ke

dalam kriteria penskoran dalam Arikunto (2005: 18), sebagai berikut:

: skor 97 120

: skor 73 96

: skor 49 72

: skor 25 48

: skor 0 24

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, peneliti melakukan tes akhir siklus.

Data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif

kemudian dilakukan penyajian data. Penyajian data dalam penelitian meliputi

penampilan seluruh data baik dari hasil observasi, penilaian, penyebaran angket

serta dokumen yang menunjang penelitian.

F. Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila

kriteria penskoran minat belajar dalam Arikunto (2005:18) secara keseluruhan.

Selain itu hal yang penting lagi sebagai dasar pertimbangan indikator keberhasilan

penelitian ini adalah apabila hasil belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yaitu >69 dengan prosentase target capaiannya adalah 75%.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yaitu merupakan kejelasan langkah-langkah dalam

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari awal diselenggarakannya penelitian

hingga akhir penelitian. Penelitian ini diselenggarakan dalam 1 siklus,

dikarenakan target dalam penelitian telah memenuhi target sehingga tidak perlu

diselenggarakan siklus berikutnya. Adapun prosedur penelitian ini dilakukan

melalui beberapa tahap, yaitu :

Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

meliputi:

a. Pengamatan di SMA Negeri 1 Ngemplak untuk mendapatkan gambaran

mengenai kondisi awal sekolah tersebut pada umumnya serta pada kelas X-2

untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar geografi pada khususnya.

b. Pengumpulan dokumen berupa data sekolah maupun data siswa kelas X-2

yang diperlukan dalam penelitian ini.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c. Identifikasi masalah yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar geografi

berlangsung pada kelas X-2.

d. Menyusun perangkat pembelajaran, instrumen penilaian, serta rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

e. Perancangan model pembelajaran STAD yang akan diterapkan dalam kegiatan

belajar.

f. Pembuatan media pembelajaran mock-ups yang dipakai dalam penelitian.

2. Pelaksanakan Tindakan

Pada siklus pertama, tindakan yang dilakukan adalah menerapkan model

pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-ups yang secara bersama-

sama dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Secara garis besar kegiatan tersebut

dapat disajikan sebagai berikut:

a. Tahap Penyajian Materi

Materi pelajaran yang dipelajari sewaktu penelitian ini adalah

dinamika lithosfer, dalam materi ini banyak mengkaji hal-hal yang bersifat

abstrak, antara lain: pergerakan lempeng, struktur bumi (lipatan, patahan,

sesar, dan ketidakselarasan), lapisan bumi, dan lain lain. STAD adalah

model pembelajaran yang diterapkan dalam tahap ini dengan maksud

pembelajaran dapat berorientasi kepada siswa (student oriented) selain itu

mock-ups adalah media yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran

dengan maksud agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan menarik.

Media mock-ups merupakan media yang jarang sekali dipakai oleh guru,

padahal sesungguhnya media ini sangat efektif dalam menjelaskan mengenai

proses, terutama untuk menjelaskan materi dinamika lithosfer.

b. Tahap Kegiatan Kelompok

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, siswa dibagi menjadi 6

kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5-6 anggota. Pembagian kelompok

dilakukan secara acak agar antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang

dapat terdistribusi secara rata, sehingga tidak menimbulkan diskriminasi antar

kelompok. Tiap-tiap kelompok diberikan soal berupa kuis yang mencakup

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

materi dinamika lithosfer, setiap anggota kelompok memiiliki peran

menyumbang poin untuk kelompoknya masing-masing dalam penentuan

kelompok yang paling hebat.

c. Tahap Tes Individual

Tes individu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

belajar telah dicapai. Tes individu dilakukan pada akhir siklus, dalam

penelitian ini tes dilaksanakan pada pertemuan kedua setelah penerapan model

pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-ups diselenggarakan.

d. Tahap Penghitungan Skor Perkembangan Individu

Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan pada skor awal

yang diperoleh dari guru pengampu, skor awal yang diambil dalam penelitian

ini adalah nilai evaluasi belajar pada semester 1 yang dikomparasikan dengan

hasil kerja kelompok pada siklus 1 setelah perlakuan model pembelajaran

STAD dengan media mock-ups dilaksanakan, sehingga peneliti akan

mendapatkan data selisih nilai untuk menentukan skor perkembangan

individu.

e. Penghargaan Kelompok

Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang memiliki

skor perkembangan individu paling tinggi, penghargaan kelompok

dikategorikan menjadi tiga yaitu kelompok baik, kelompok hebat, dan

kelompok super. Kelompok yang memiliki skor tertinggi berarti telah mampu

memahami serta menganalisis dengan baik mengenai materi dinamika

lithosfer.

3. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan di lapangan. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran

kooperatif STAD disertai dengan media mock-ups, tindakan tersebut langsung

diamati proses, pengaruh, serta efektivitasnya. Data yang dapat diperoleh dari

pengamatan ini antara lain minat belajar awal siswa. Selain itu juga dilakukan

evaluasi minat belajar dan hasil belajar siswa di akhir siklus. Evaluasi minat

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

belajar diperoleh dari hasil angket yang telah diolah, sedangkan untuk penilaian

hasil belajar diperoleh dari tes akhir siklus yang dikerjakan secara individu yang

dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa sesungguhnya terhadap materi

yang telah dipelajari.

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti melakukan penilaian hasil evaluasi, observasi serta

hasil angket yang telah disebar. Melalui nilai-nilai yang telah terkumpul peneliti

dapat mengukur keberhasilan pembelajaran, apakah sudah ada peningkatan atau

belum. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi sebelumnya, data

yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk perbaikan

pembelajaran berikutnya. Jika belum memberikan hasil yang optimal dan belum

sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka tindakan perlu diperbaiki pada

siklus berikutnya.

Perencanaan Siklus I

Pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali

pertemuan, yaitu 4 x 45 menit. Perincian kegiatan siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Rincian Kegiatan Belajar Siklus 1

Pertemuan Bentuk Kegiatan Alokasi waktu

I

Pendahuluan

Guru menyapa dan mengabsen siswa

Guru menyampaikan kompetensi dasar yang

harus dicapai siswa

Apersepsi: Guru bercerita mengenai

peristiwa peristiwa tektonisme yang terjadi di

Asia

10 menit

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru bertanya kepada siswa mengenai

lapisan lapisan bumi, tenaga endogen, dan

struktur bumi

Elaborasi

- Guru menerapkan pembelajaran

kooperatif model STAD dalam

pembelajaran

- Guru menjelaskan materi mengenai

dinamika lithosfer dengan menggunakan

media mock-ups dan meminta siswa

untuk menanggapinya

- Guru membagi kelompok menjadi 6, serta

membagikan soal untuk didiskusikan

dalam kelompok

- Guru meminta siswa untuk menyajikan

hasil diskusi dalam sesi presentasi

Konfirmasi

- Guru menyimpulkan hasil diskusi

Penutup

Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya

Guru mengucapkan salam penutup

75 menit

5 menit

II

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan mengabsen

siswa

Guru membagikan lembar evaluasi untuk

dikerjakan siswa

10 menit

60 menit

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kegiatan inti

Siswa mengerjakan soal sedangkan guru

mengawasi jalannya evaluasi

Penutup

Lembar evaluasi dikumpulkan

Guru membagikan angket tanggapan kepada

siswa atas model pembelajaran yang telah

dilakukan oleh guru

Angket dikumpulkan dan guru

mengumumkan kelompok terbaik pada siklus

pertama

20 menit

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian Secara Umum

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di

desa Donohudan kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali. Secara astronomis

berbatasan dengan:

a. Sebelah timur : Persawahan

b. Sebelah Selatan : Perkampungan penduduk

c. Sebelah Barat : Lapangan sepak bola Donohudan

d. Sebelah Utara : Sekolah Luar Biasa Donohudan,

Ngemplak,Boyolali

2. Profil Sekolah

SMA Negeri 1 Ngemplak secara resmi berdiri pada tanggal 26 Oktober

1995, dengan memiliki Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Nomor Induk Statistik

Sekolah ( NISS ) bernomor 30.1.03.09.11.051. Status Negeri, Terakreditasi A

pada tahun 2006.

SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali memiliki 16 ruang belajar (kelas),

terdiri atas 6 buah ruang kelas X, 6 buah ruang kelas XI, serta 4 buah ruang kelas

XII. Saat ini telah tergabung 49 tenaga pendidik (guru) dengan kualifikasi

pendidikan SI dan S2.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

G

amba

r 4. P

eta

Citr

a SM

A N

eger

i 1 N

gem

plak

Boy

olal

i

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal Minat belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-2

Untuk mengetahui bagaimana kondisi awal minat belajar geografi siswa

kelas X-2 SMA Negeri 1 Ngemplak, peneliti melakukan pengamatan pada kelas

tersebut sewaktu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Diketahui ± 75%

siswa memperhatikan penjelasan dari guru, sedangkan sisanya belum dapat

mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik, ditandai dengan beberapa siswa

yang asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, mengerjakan tugas mata

pelajaran lain, dan ada juga para siswi yang berdandan sewaktu pelajaran geografi

sedang berlangsung, sehingga dapat disimpulkan jalannya pembelajaran geografi

kurang optimal. Kurangnya minat belajar siswa diakibatkan karena pembelajaran

cenderung bersifat teacher centered , padahal seharusnya di dalam pembelajaran

siswa harus dilibatkan secara penuh sewaktu proses belajar mengajar berlangsung,

selain itu pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik dan siswa

cenderung kurang tertantang untuk mau mengikuti pembelajaran dengan penuh

perhatian hingga usai pembelajaran geografi.

Berdasarkan analisis data uji kompetensi III siswa kelas X-2 yang telah

peneliti dapatkan dari guru pengampu, diketahui hasil belajar geografi kelas

tersebut memiliki nilai rata-rata kelas yang paling rendah, yaitu 58,18 serta

ketuntasan belajar klasikalnya adalah 12 %. Berdasarkan analisis tersebut, maka

peneliti perlu melakukan tindakan untuk meningkatkan minat serta hasil belajar

siswa pada mata pelajaran geografi pada khususnya.

2. Tindakan Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan Perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26

April 2011. Guru dan peneliti mendiskusikan mengenai masalah masalah

maupun tindakan yang akan dilakukan di dalam penelitian ini. Dari diskusi

tersebut maka disepakati pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah 2 kali tatap

tanggal 6 Mei 2011 serta

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

jam ke 1,2 atau pukul

07.00 08.30 WIB di ruang kelas X-2.

Dari hasil diskusi di atas peneliti mendapatkan data-data mengenai

gambaran singkat siswa kelas X-2 secara umum maupun masalah belajar yang

dihadapi siswa sewaktu KBM berlangsung, ini akan mempermudah kerja peneliti

dalam merencanakan tindakan yang dituangkan di dalam RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dalam Pelaksanaan tindakan Siklus I, peneliti bertindak sebagai pengajar

sedangkan guru yang mengamati jalannya pembelajaran, dengan alasan guru

menyerahkan sepenuhnya kepada peneliti yang lebih memahami model belajar

yang akan diterapkan serta media yang telah dipilih. Pelaksanaan tindakan ini

diselenggarakan 2 kali tatap muka atau 4 x 45 menit sesuai dengan skenario RPP

yang telah disusun.

Pada pertemuan pertama 6 Mei 2011, peneliti menggunakannya untuk

menyampaikan materi dan kerja kelompok, untuk pertemuan kedua 13 Mei 2011

digunakan untuk mengadakan penilaian untuk mengetahui pencapaian belajar

siswa selama mengikuti pelajaran dengan diskusi kelompoknya.

1)

Kegiatan pembelajaran geografi dimulai pada jam 1,2 atau pada pukul

07.00 08.30 di ruang kelas X-2, satu siswa berhalangan hadir yaitu Nia

Nugraheni (tanpa keterangan).

Pendahuluan

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam yang

kemudian dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa. Sebagai kegiatan

apersepsi guru bercerita mengenai peristiwa peristiwa tektonisme.

Kegiatan inti

Untuk penerapan model pembelajaran tipe STAD hal yang dilakukan

guru dalam pertemuan pertama adalah menjelaskan materi mengenai dinamika

lithosfer, dalam kegiatan ini guru menggunakan media mock-ups sebagai alat

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

bantu di dalam penyampaian materi. Dalam tahap ini siswa belajar secara

bersama-sama mengenai lapisan bumi, tenaga endogen, dan struktur bumi.

Jenis media mock-ups yang dipakai adalah handuk yang disusun untuk

memvisualisasikan pergerakan lempeng tektonik bumi, bola plastik yang telah

dibentuk sedemikian rupa untuk memvisualisasikan lapisan bumi, balok kayu

untuk menjelaskan patahan, graben dan horst.

Setelah kegiatan penyampaian materi, guru melanjutkan ke tahap

diskusi kelompok. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok, 1 kelompok

terdiri atas 5-6 anggota. Masing-masing anggota kelompok diberikan soal

mengenai materi yang telah dijelaskan.

Penutup

Guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, kemudian sebagai sarana

evaluasi penutup kegiatan tatap muka, guru memberikan pertanyaan kepada

siswa.

2)

Pada pertemuan kedua guru menggunakannya untuk tahap tes

individual, semua siswa hadir pada pertemuan kedua ini, karena di pertemuan

sebelumnya telah disampaikan bahwa akan dilakukan evaluasi pada

pertemuan kali ini.

Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam yang kemudian

dilanjutkan dengan mengabsen siswa, kegiatan berlangsung selama 5 menit.

Kegiatan inti

Lembar evaluasi dibagikan, jalannya kegiatan evaluasi diawasi oleh

peneliti.

Penutup

Lembar evaluasi dikumpulkan, kemudian guru memberikan angket

tanggapan kepada siswa atas pembelajaran model STAD dengan

menggunakan media mock-ups yang telah dilakukan. Pada bagian ini guru

juga memberikan penghargaan (award) kepada kelompok yang terbaik.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c. Pengamatan Siklus I

Dari kegiatan siklus I yang dilakukan, hal-hal yang dapat diamati antara

lain (1) Penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media mock-

ups diamati efektivitasnya apakah dapat meningkatkan minat belajar siswa selama

pembelajaran berlangsung atau belum. Minat belajar diukur berdasarkan

parameter perasaan, sikap, kesadaran, serta kemauan siswa dalam belajar geografi,

(2) Kerja kelompok siswa di dalam pembelajaran STAD, (3) Jalannya proses

evaluasi pada akhir siklus.

d. Refleksi Siklus I

Tahap berikutnya dari model pembelajaran STAD adalah tahap

penghitungan skor perkembangan individu. Berdasarkan penghitungan skor yang

telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 9. Skor Perkembangan Individu Siklus I

Nama Kelompok Rata rata Skor Tim Predikat Tim

Kelompok 1 26,66 Super Team

Kelompok 2 26,66 Super Team

Kelompok 3 18 Good Team

Kelompok 4 24 Great Team

Kelompok 5 24 Great Team

Kelompok 6 25 Super Team

Sumber : Data Perhitungan PTK 2010/2011

Berdasarkan tabel 8 diketahui ada 2 tim yang memperoleh skor

perkembangan individu tertinggi, yaitu kelompok 1, dan kelompok 2. Berdasarkan

kaidah STAD, maka dua kelompok tersebut berhak mendapatkan penghargaan

(award) dari guru. Kedua kelompok yang mendapatkan skor tertinggi ini berarti

sudah mampu memahami dan menganalisis dengan baik materi pokok dinamika

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

lithosfer. Untuk lebih jelas memahami bagaimana penghitungan skor

perkembangan individu pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 18.

Dari pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan, peneliti juga memperoleh

informasi mengenai minat serta hasil belajar geografi sebagai berikut:

1) Minat Belajar Siswa

Dari angket yang telah disebar dan diisi oleh siswa, kemudian diolah

oleh peneliti dengan metode skoring. Diperoleh hasil skoring minat belajar

siswa berkisar antara 81 (yang terendah) hingga 110 (yang tertinggi), dengan

perolehan skor rerata 95,393, secara garis besar minat belajar siswa tergolong

baik. Hasil skoring tersebut secara rinci dapat dilihat pada lampiran 10. Dari

hasil skoring minat belajar diperoleh predikat sebagai berikut:

Sangat baik (A) = 1533 × 100% = 45,5 %

Baik (B) = 1833 × 100% = 54,5 %

Kondisi diatas dapat digambarkan ke dalam tabel berikut ini:

Tabel 10. Kriteria Minat Belajar Siswa Dalam Belajar Geografi

Skor Frekuensi Persentase Kriteria

97 - 120 15 Siswa 45,5 % Sangat baik

73 - 96 18 Siswa 54,5 % Baik

Sumber: Data Perhitungan PTK 2010/2011

Berdasarkan hasil tabulasi minat belajar di atas, maka dapat

diketahui bahwa minat belajar siswa secara garis besar dikategorikan baik,

ini berarti minat belajar telah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian,

sehingga tidak diperlukan angket balikan pada siklus berikutnya.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kondisi ini dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Gambar 5. Grafik Minat Belajar Siswa Siklus I

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa siswa memberikan respon

yang positif terhadap pembelajaran geografi dengan menerapkan model

pembelajaran STAD serta menggunakan media mock-ups.

2) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi pada akhir siklus. Soal-

soal pada siklus I ini meliputi lapisan bumi, tenaga endogen, dan struktur

bumi. Berdasarkan hasil penilaian siklus I yang telah dilakukan, diketahui

rentang nilai siswa berkisar antara 50 (nilai yang terendah) hingga 97,5

(nilai yang tertinggi) dengan nilai rerata kelas 81,81.

95,5 120

73

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara rinci pendistribusian nilai tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Nilai Frekuensi

40 - 50 1 Siswa 50 60 0 Siswa 60 - 70 6 Siswa 70 - 80 3 Siswa 80 90 18 Siswa 90 - 100 5 Siswa Jumlah 33 Siswa

Sumber: Data Perhitungan PTK 2010/2011

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar di atas, diketahui

secara garis besar siswa mendapatkan skor melebihi batas yang telah

ditetapkan, dari hasil tes belajar pada siklus 1 menunjukkan bahwa capaian

pembelajaran siswa sudah baik, ini berati siswa sudah dapat memahami

semua materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. kondisi ini dapat

disajikan dengan grafik sebagai berikut

Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus

40 80 90 50 60 70 100

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan yang

digunakan dalam penelitian ini. Hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi

yang dilakukan pada akhir siklus. Hasil belajar dibedakan menjadi 2

parameter yaitu tuntas dan tidak tuntas. Berdasarkan pengolahan data yang

telah dilakukan, diketahui ketuntasan belajar pada siklus 1 adalah sebagai

berikut:

Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

Kriteria Frekuensi Persentase

Tidak Tuntas 3 Siswa 9,10 %

Tuntas 30 Siswa 90,90 %

Jumlah 33 Siswa 100 %

Sumber: Data Perhitungan PTK 2010/2011

Dari tabel di atas maka dapat disajikan grafik mengenai ketuntasan

belajar siswa kelas X-2 pada siklus 1 sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan hasil refleksi didapatkan temuan-temuan sebagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-

ups dapat meningkatkan minat belajar geografi

2) Penerapan model pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-

ups dapat meningkatkan hasil belajar geografi.

Pada siklus 1 sudah dapat mencapai ukuran indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan. Dari segi proses, siklus 1 sudah berhasil dalam meningkatkan

memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu pembelajaran sudah dapat

dikatakan berhasil sehingga tidak diperlukan tindakan pada siklus berikutnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa aspek yang perlu dibahas,

antara lain:

1. Minat Belajar Siswa

Berdasarkan kondisi awal minat belajar sebelum diterapkan model

pembelajaran STAD dengan penggunaan media mock-ups, diketahui sebanyak

73% siswa dapat mengikuti pembelajaran geografi dengan baik, sedangkan 27%

siswa belum. Ini berarti secara keseluruhan, siswa belum menunjukkan tanggapan

yang positif baik dari segi perasaan, sikap, kesadaran, serta kemauan mereka

dalam mempelajari mata pelajaran geografi, yang semua parameter tersebut

terangkum menjadi satu indikator yaitu minat belajar geografi.

Pada siklus 1 diperoleh 2 kriteria minat belajar, sebanyak 18 siswa atau

54,5% siswa memberikan respon yang baik serta sebanyak 45,5% siswa

memberikan respon yang sangat baik selama penerapan model pembelajaran

STAD dengan menggunakan media mock-ups diterapkan, secara garis besar minat

belajar siswa dalam mempelajari geografi dapat dikatakan baik. Apabila

dibandingkan dengan kondisi awal, terjadi kenaikan sebesar 27% minat belajar

siswa dalam mempelajari geografi. Ini berarti penerapan model pembelajaran

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

model STAD dengan media mock-ups lebih diminati oleh siswa, sehingga ini

menunjukkan hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

2. Hasil belajar siswa

Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran STAD dengan

menggunakan media mock-ups mengalami peningkatan, peneliti membandingkan

hasil evaluasi siklus 1 (lampiran 11) dengan nilai siswa pada uji kompetensi 3

(lampiran 9) sebagai nilai pada kondisi awal. Berikut ini adalah tabel

perbandingan hasil belajar tersebut

Tabel 13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Geografi

Kriteria

Ketuntasan belajar (%)

Kondisi awal Siklus 1

Tuntas 12 % 91 %

Tidak tuntas 78 % 9 %

Sumber: Data Perhitungan PTK 2010/2011

Dari tabel 12 dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 8. Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan grafik ketuntasan hasil belajar, diketahui terdapat

peningkatan hasil belajar. Terjadi peningkatan sebanyak 79% setelah diterapkan

model pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-ups. Penerapan

model pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-ups menjadikan

pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran kooperatif model STAD ini

diterapkan, dimaksudkan agar dapat tercipta kondisi belajar yang tidak terpusat

lagi pada guru melainkan sudah berorientasi kepada siswa. Pemakaian media

mock-ups dimaksudkan agar siswa dapat memahami suatu materi pelajaran secara

lebih konkret, sehingga siswa akan dapat lebih mudah memahami suatu konsep

materi melalui pengalaman dari apa yang telah mereka lihat, mereka dengar, dan

rasakan khususnya pada mata materi pokok dinamika lithosfer yang banyak

mengandung unsur unsur abstrak yang sulit diphami oleh siswa (misalnya

pergerakan lempeng, struktur bumi, vulkanisme, dan lain lain).

3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 1 siklus,

dikarenakan minat belajar dan hasil belajar geografi telah memenuhi indikator

ketercapaian yang telah ditetapkan. Disadari bahwa ada langkah yang terlewatkan

yaitu analisis butir soal (item analysis) sehingga mengurangi kevalidan hasil

penelitian. Pada soal pilihan ganda terdapat 16 atau 80 % butir soal berbobot

mudah dan 4 atau 20 % butir soal berbobot sedang (lampiran 15), sehingga secara

garis besar instrumen dalam penelitian ini dikatakan mudah. Selain itu tidak

dilakukannya validasi empirik instrumen penelitian sebelum diujikan kepada

obyek penelitian. Setelah dilakukan validasi empirik instrumen pada soal pilihan

ganda, diketahui terdapat 13 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid

(lampiran 12). Untuk mengetahui validitas pada soal uraian, penilaian diperoleh

melalui metode validasi antar penilai, penilaian dilakukan oleh dua orang guru

geografi yang telah diberikan kunci jawaban oleh peneliti, setelah kedua skor

terkumpul, kemudian dikorelasikan sehingga diperoleh validitas pada soal uraian

yaitu semua soal (5 butir) valid (lampiran 17). Apabila dipersenkan secara

keseluruhan maka terdapat 72 % soal yang valid dan 28 % soal yang tidak valid.

Selain dilakukan validitas instrumen, peneliti juga melakukan pengolahan data

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

untuk mengetahui reliabilitas instrumen pada soal pilihan ganda, berdasarkan

penghitungan dari 13 butir soal yang valid diperoleh skor 0,736. (lampiran 14),

berarti ketetapan atau keajegan instrumen penelitian ini adalah 0,736.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah peneliti lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar

mock-ups dapat meningkatkan minat belajar geografi dalam materi pokok

dinamika lithosfer. Hal ini dibuktikan dari penilaian angket yang telah

dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan bahwa terdapat 45,5 % siswa

memiliki minat sangat baik, serta terdapat 54,5 % siswa memiliki minat

baik dalam belajar geografi.

2. Penerapan model pembelajaran STAD disertai penggunaan media belajar

mock-ups dapat meningkatkan hasil belajar geografi dalam materi pokok

dinamika lithosfer. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan rerata hasil

belajar geografi. Sebelum diberi perlakuan nilai rerata yang diambil dari

salah satu kompetensi dasar adalah sebesar 58,18 dan setelah diberi

perlakuan nilai rerata naik menjadi 81,81.

B. Implikasi

Dari simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi

teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penerapan pembelajaran kooperatif STAD dengan menggunakan media

mock-ups dapat meningkatkan minat belajar serta hasil belajar geografi sehingga

secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan pembelajaran geografi pada materi pokok dinamika lithosfer,

menambah pengetahuan guru dalam mengembangkan berbagai model

pembelajaran serta sebagai acuan untuk penelitian tindakan kelas selanjutnya.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM …/Penerapan...dan hasil belajar geografi pada materi pokok dinamika lithosfer siswa kelas x-2 sma negeri 1 ngemplak boyolali tahun pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Implikasi Praktis

Secara praktis hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan

metode pembelajaran STAD dengan menggunakan media mock-ups dapat

meningkatkan kualitas dalam pembelajaran, hal ini ditandai dengan meningkatnya

minat belajar siswa serta hasil belajar siswa pada pokok bahasan dinamika

lithosfer selama penelitian. Oleh karena itu diharapkan penerapan model

pembelajaran kooperatif STAD dengan media mock-ups ini dapat dijadikan

pertimbangan untuk diterapkan pada mata pelajaran geografi khususnya pada

materi pokok dinamika lithosfer dan pedosfer.

C. Saran

Berdasarkan implikasi serta simpulan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diuraikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya mengusahakan pembelajaran yang menarik dengan

mengembangkan model pembelajaran secara lebih variatif dalam hal ini

adalah model pembelajaran STAD pada materi pokok dinamika lithosfer.

2. Guru hendaknya menggunakan media mock-ups dalam menyampaikan

materi dinamika lithosfer agar materi pelajaran dapat diterima lebih mudah

oleh siswa.

3. Pada penelitian selanjutnya, penulis berharap tidak mengulangi kesalahan

yang sama dalam penelitian ini, hendaknya dilakukan analisis butir soal

(item analysis) terlebih dahulu sebelum diujikan, sehingga peneliti dapat

mengetahui apakah bobot soal yang diujikan itu terlalu mudah atau terlalu

sulit.

4. Peneliti mengharapkan saran dari berbagai pihak terkhusus kepada para

bapak ibu dosen yang lebih paham dan telah lama berkecimpung di dalam

dunia pendidikan agar paling tidak penelitian ini dapat mendekati

sempurna, sehingga pada akhirnya penelitian ini dapat memberikan

manfaat bagi para pendidik dan dapat dijadikan acuan pada penelitian

berikutnya.