penerapan model pembelajaran kooperatif …digilib.unila.ac.id/21802/2/skripsi tanpa bab...

81
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 (Skripsi) Oleh SATRIA NOVAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: phamthuan

Post on 02-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

(Skripsi)

Oleh

SATRIA NOVAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

SATRIA NOVAN

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan. Tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

terdiri dari empat tahap yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi, dan

(d) refleksi. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap

siklus. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan analisis kualitatif dan

kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya

peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 67,45 dengan

kategori “Tinggi”, dan pada siklus II meningkat menjadi 75,73 dengan kategori

“Tinggi”, dengan peningkatan sebesar 8,28 dari siklus I ke siklus II. Persentase

ketuntasan klasikal siklus I sebesar 65%, meningkat pada siklus II menjadi 80%,

dengan peningkatan sebesar 15%.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, talking stick, hasil belajar IPS.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

SATRIA NOVAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian
Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Pekon Gunung Kemala, Kecamatan

Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat pada tanggal 9

November 1993. Merupakan anak kedua dari empat

bersaudara pasangan Bapak Suwandi Sater dan Ibu Ida

Royani.

Pendidikan formal peneliti dimulai dari Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Gunung

Kemala yang diselesaikan pada tahun 2005. Setelah itu, peneliti melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 2 Pesisir Tengah dan selesai pada tahun 2008.

Selanjutnya, peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah

dan selesai pada tahun 2011.

Pada tahun 2012, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung

program studi S1 PGSD melalui jalur tes tertulis Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menyelesaikan studi peneliti pernah

mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Selain itu, peneliti

juga aktif di kegiatan organisasi mahasiswa yaitu HIMAJIP tahun 2012/2013

menjabat sebagai Koordinator Bidang Rumah Tangga dan Harmonisasi Internal

(RTHI).

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

MOTTO

“Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantara kamu dan

orang-orang berilmu pengetahuan, beberapa derajat. Dan Allah maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(QS. Al-Mujadillah: 11)

“Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya mereka diciptakan untuk

menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kamu ini”

(HR. Bukhari)

“The future belongs to those who prepare for it today” -Malcolm X

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Ayahandaku Suwandi Sater dan Ibundaku Ida Royani tercinta, yang selalu

mendo’akan kebaikan dan kesuksesanku, selalu mendengar keluh kesahku, dan

memberikan dukungan serta kasih yang tiada batas. Karya ini adalah salah satu

hadiah yang bisa kuberikan saat ini, akan ada hadiah-hadiah yang lain yang pasti

akan kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu.

Kakak kandungku Selvita Sari, S.Pd, Adik ku Suhendra Alvin

dan Fatria An’nur, yang selalu membantu bahkan tanpa disadari,

kalian adalah motivasiku untuk menjadi teladan yang baik.

Suatu hari nanti, banggakanlah Ayah dan Ibu dengan prestasimu.

Untuk semua orang yang mengajariku cara belajar dan tumbuh,

meski mereka tidak menyadarinya

Almamater Tercinta “Universitas Lampung”

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

i

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VA SD

Negeri 2 Metro Selatan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Rektor Universitas Lampung

yang telah banyak berjasa dalam kemajuan Universitas Lampung dan

membawa nama Universitas Lampung terus menjadi lebih baik di lingkup

nasional.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung

yang telah memberikan dukungan yang amat besar terhadap perkembangan

FKIP terutama program studi PGSD.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang menyetujui penulisan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan

dengan baik.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

ii

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi S-1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti dan

ide-ide kreatif untuk memajukan kampus tercinta PGSD.

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan dukungan, saran, serta masukan demi

kebaikan seluruh mahasiswa PGSD Kampus B.

6. Bapak Dr. Suwarjo, M.Pd., Dosen Penguji dan sekaligus Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat

dan luar biasa.

7. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan

dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan

saran yang sangat bermanfaat.

8. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S-1 PGSD Kampus B yang turut andil dalam

kelancaran penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Lindawati, S.Pd., Kepala SD Negeri 2 Metro Selatan, serta dewan guru

dan staf administrasi yang telah memberikan izin dan membantu peneliti

selama penyusunan skripsi ini.

11. Ibu Eltin Yuni Anggraini, S.Pd., Wali kelas VA dan teman sejawat yang

banyak membantu peneliti dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

12. Siswa-siswi kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan yang telah membantu

selama penelitian.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

iii

13. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi: Uli Ambar Pratiwi, Lisa Arfina,

Prasetyo Adhi, Achmad Hasanuddin, Rikhe Kartika, Wiwin Kuswanti, Ni

Wayan, Rosdiana, dan segenap keluarga besar PGSD 2012 B yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi penuh selama ini.

14. Keluarga Besar kosan “Mbah Dipir” yang selalu memberikan semangat serta

motivasi untuk keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini: Nurhayat, Ni Komang Ritdia N, Angga Fitra Kusuma, Rizki, Beny

Widayat, Viktor, Wayan, Rizki Andri, Mas Hardi, Mas Jaya.

15. Seluruh rekan-rekan S-1 PGSD angkatan 2012, yang telah berjuang bersama

demi masa depan yang cerah, kalian akan menjadi cerita terindah di masa

depan.

16. Semua pihak yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang

telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Peneliti senantiasa berdo’a kepada Allah SWT semoga semua pihak yang telah

berjasa dalam rangka menyelesaikan skripsi ini, Allah menulisnya sebagai amal

jariyah yang akan menghantarkan ke Jannah-Nya. Akhir kata, peneliti menyadari

bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan, akan tetapi semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Metro, 14 Maret 2016

Peneliti

Satria Novan

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................................... 9

1. Pengertian IPS ........................................................................... 9

2. Karakteristik IPS ........................................................................ 10

3. Tujuan Pembelajaran IPS .......................................................... 11

B. Belajar dan Pembelajaran ............................................................... 13

1. Belajar ........................................................................................ 13

a. Pengertian Belajar ................................................................. 13

b. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 14

2. Pembelajaran .............................................................................. 15

a. Pengertian Pembelajaran ....................................................... 15

b. Pembelajaran IPS di SD ........................................................ 16

C. Model Pembelajaran ....................................................................... 18

1. Pengertian Model Pembelajaran ................................................ 18

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran ................................................ 19

D. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................... 20

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 20

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................... 21

3. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ........................... 22

4. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif .......................... 23

5. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 24

Halaman

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

v

E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick ...................... 26

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick ........... 26

2. Kelemahan dan Kelebihan Talking Stick ................................... 27

3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick 28

F. Kinerja Guru ................................................................................... 31

G. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 32

H. Kerangka Pikir ............................................................................... 33

I. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37

B. Prosedur Penelitian ......................................................................... 38

C. Setting Penelitian ............................................................................ 39

D. Subjek Penelitian ............................................................................ 39

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 39

F. Alat Pengumpulan Data .................................................................. 40

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 43

H. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ................................. 47

I. Indikator Keberhasilan ................................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil SD Negeri 2 Metro Selatan .................................................. 56

B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 57

C. Hasil Penelitian ............................................................................... 58

1. Siklus I ....................................................................................... 58

a. Perencanaan .......................................................................... 58

b. Pelaksanaan ........................................................................... 58

c. Hasil Observasi Siklus I ........................................................ 61

d. Refleksi ................................................................................. 71

e. Saran Perbaikan Untuk Siklus II ........................................... 72

2. Siklus II ...................................................................................... 73

a. Perencanaan .......................................................................... 73

b. Pelaksanaan ........................................................................... 74

c. Hasil Observasi Siklus II ...................................................... 77

d. Refleksi ................................................................................. 87

D. Pembahasan .................................................................................... 88

1. Kinerja Guru .............................................................................. 89

2. Hasil Belajar Kognitif ................................................................ 90

3. Hasil Belajar Afektif .................................................................. 92

4. Hasil Belajar Psikomotor ........................................................... 93

5. Hasil Belajar Siswa (Kognitif, Afektif, Psikomotor) ................. 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 97

B. Saran ............................................................................................... 98

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

vi

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 100

LAMPIRAN

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

3. 1 Rubrik Penilaian Kegiatan Mengajar Guru ............................................. 41

3. 2 Indikator Hasil Belajar Afektif Siswa ..................................................... 42

3. 3 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Siswa ........................................ 42

3. 4 Indikator Hasil Belajar Psikomotor Siswa ............................................... 42

3. 5 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotor Siswa ................................... 43

3. 6 Kategori Kinerja Guru ............................................................................ 44

3. 7 Kategori Nilai Afektif Siswa .................................................................. 44

3. 8 Kategori Psikomotor Siswa ...................................................................... 45

3. 9 Nilai Ketuntasan Belajar Siswa ............................................................... 47

4. 1 Kinerja Guru Siklus I .............................................................................. 62

4. 2 Hasil Belajar Kognitif Siklus I ................................................................. 63

4. 3 Distribusi Nilai Hasil Belajar Afektif Siklus I ........................................ 65

4. 4 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I ............................................................ 66

4. 5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................ 69

4. 6 Kinerja Guru Siklus II .............................................................................. 77

4. 7 Hasil Belajar Kognitif Siklus II ............................................................... 79

Halaman

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

viii

4. 8 Distribusi Nilai Hasil Belajar Afektif Siklus II ........................................ 81

4. 9 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II .......................................................... 82

4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................. 85

4.11 Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II .................................... 89

4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II ........... 90

4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ............ 92

4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I dan Siklus II ..... 93

4.15 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ......................................................... 95

Halaman

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Alur kerangka pikir .................................................................................. 35

3.1 Alur siklus penelitian tindakan kelas ....................................................... 38

4.1 Grafik peningkatan kinerja guru .............................................................. 89

4.2 Grafik peningkatan hasil belajar kognitif siswa ....................................... 91

4.3 Grafik peningkatan hasil belajar afektif siswa ......................................... 92

4.4 Grafik peningkatan hasil belajar psikomotor siswa ................................. 94

4.5 Grafik rekapitulasi hasil belajar siswa ..................................................... 95

Halaman

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Lampiran I Surat-surat ................................................................................ 105

2 Lampiran II Perangkat Pembelajaran .......................................................... 113

3 Lampiran III Kinerja Guru .......................................................................... 136

4 Lampiran IV Hasil Belajar Siswa ................................................................ 139

5 Lampiran V Dokumentasi ............................................................................ 168

Halaman

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas

pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan

masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Indonesia sebagai

negara yang berkembang memandang pendidikan sebagai suatu kebutuhan

penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Sebagaimana

tercantum dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(sisdiknas) Bab 1 pasal 1 menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Visi pendidikan nasional menurut Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007

tentang Standar Proses (Tim Penyusun, 2007: 3) adalah terwujudnya sistem

pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi

manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan

zaman yang selalu berubah. Lebih lanjut Amri (2013: 241) menyatakan bahwa

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

2

pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan peranannya dimasa yang

akan datang.

Ihsan (2008: 5) menyatakan pendidikan tidak hanya dipandang sebagai

usaha pemberian informasi saja, namun diperluas sehingga mencakup

usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan

individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang

memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk

persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak-

anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju

ketingkat kedewasaannya.

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan salah satu langkah

yang dilakukan untuk membentuk bangsa yang cerdas dan berkualitas.

Sejalan dengan visi pendidikan nasional bahwa dalam era globalisasi dimana

manusia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin

maju, setiap warga negara diharapkan mampu menjadi manusia yang cerdas

dan berkualitas.

Begitu pentingnya peran dan tujuan pendidikan, sehingga menuntut

pemerintah untuk terus melakukan pembaharuan dan peningkatan mutu dari

pendidikan tersebut. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

penerapan kurikulum yang senantiasa disesuaikan dengan perkembangan

zaman. SD tempat penelitian ini dilakukan masih menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan kurikulum yang berlaku

saat ini.

KTSP tersebut, memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk

merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum sekolah

sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

3

dimunculkan oleh sekolah. Selain itu, KTSP juga menekankan pada nilai

karakter pada siswa/ peserta didik.

Pada pelaksanaannya KTSP memiliki beberapa mata pelajaran yang

harus dikuasai oleh siswa, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). Menurut Susanto (2014: 10) IPS adalah bidang studi yang

mempelajari, menelaah, menganalisa gejala, dan masalah sosial di masyarakat

dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Selanjutnya Banks dalam Sapriya dkk (2007: 4) menyatakan bahwa IPS di

sekolah penekanannya pada aspek pengembangan berpikir siswa sebagai

bagian dari masyarakat dan berperan serta dalam memecahkan masalah.

Menurut Bruner dalam Supriatna (2007: 38) terdapat tiga prinsip

pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) yaitu: (1) pembelajaran harus

berhubungan dengan pengalaman serta konteks lingkungan; (2) pembelajaran

harus terstuktur; (3) pembelajaran harus disusun sedemikian rupa.

Pembelajaran IPS tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep

saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu lebih bermakna,

membuat siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahu, dan

mengembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Proses pembelajaran tidak terlepas dari ketiga ranah tersebut,

ketiganya saling terkait satu sama lain, pengetahuan yang membentuk

keterampilan dan pengetahuan yang membentuk sikap logis, kritis, cermat,

kreatif, dan disiplin.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti terhadap guru kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan serta penelusuran

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

4

dokumentasi yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2015 pada

pembelajaran IPS diperoleh hasil sebagai berikut; (1) guru jarang melakukan

apersepsi, (2) masih dominan menggunakan metode ceramah sehingga siswa

cenderung pasif, (3) kurang memberikan penguatan kepada siswa, (4)

pembelajaran berlangsung dengan suasana yang membosankan dan kurang

menarik perhatian, (5) siswa kurang percaya diri dan takut untuk

menyampaikan pendapat, banyak siswa tidak dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. (6) Hasil belajar siswa rendah, hal ini dibuktikan

oleh jumlah siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) hanya 11 dari 20 orang siswa yang ada di kelas tersebut (55%)

dengan nilai rata-rata klasikal yaitu 66,30.

Nilai rata-rata klasikal hasil belajar IPS pada kelas tersebut sudah

memenuhi KKM, tetapi siswa yang mampu mencapai KKM sebanyak 11

orang siswa atau 55%. Dikatakan rendah karena sebagaimana yang terdapat

dalam pedoman penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) bahwa kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator

pencapaian kompetensi adalah 75% (Tim Penyusun, 2006: 27). Merujuk pada

data tersebut, maka hasil belajar IPS siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro

Selatan belum dapat dikatakan berhasil, sehingga perlu diadakan peningkatan

guna memperbaiki kualitas output dari pembelajaran IPS tersebut.

Permasalahan tersebut perlu ditanggulangi dengan model pembelajaran

yang tepat untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penyajian

materi yang menarik yang lebih dominan melibatkan siswa, sehingga siswa

dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran dimana siswa dituntut untuk

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

5

menggali potensi kepemimpinan dan keterampilannya dalam kelompok

melalui suatu pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Sehubungan dengan masalah di atas, diperlukan model pembelajaran

yang dapat memotivasi siswa agar lebih aktif, dan kreatif sehingga dapat

mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat

menemukan makna yang dalam dari apa yang dipelajari. Salah satu model

yang dipandang dapat memfasilitasi permasalahan di atas adalah model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Suprijono (2009: 109) menyatakan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick merupakan

pembelajaran yang mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

Hal senada juga diungkapkan Kurniasih (2015: 82) bahwa pembelajaran

kooperatif tipe talking stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD. Selain

untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.

Menurut Jacob (dalam Suwarjo 2008: 102) pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) merupakan sebuah inovasi dan reformasi pendidikan

yang sangat kuat dan penuh potensial diberikan kepada masyarakat yang

berbeda budaya, kemampuan, ras, dan etnik. Berdasarkan penelitian Slavin

tahun 1994 (dalam Huda 2014: 27), teknik-teknik pembelajaran kooperatif

lebih unggul atau lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan

dengan pengalaman-pengalaman individual atau kompetitif. Selajutnya

penelitian Kimberly (1998: 4) dalam jurnal internasional mengungkapkan

pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki dampak positif bagi siswa

yang hasil belajarnya rendah.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

6

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini

peneliti mengangkat judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VA SD

Negeri 2 Metro Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Guru jarang melakukan apersepsi pada saat pelajaran IPS berlansung.

2. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah.

3. Guru kurang memberikan penguatan kepada siswa.

4. Pembelajaran berlangsung dengan suasana yang membosankan dan

kurang menarik perhatian.

5. Siswa kurang percaya diri dan takut untuk menyampaikan pendapat.

6. Hasil belajar siswa rendah yaitu hanya mencapai 55% ketuntasan

klasikal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah maka dapat

dirumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah model pembelajaran kooperatif

tipe talking stick mampu meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas VA SD

Negeri 2 Metro Selatan?”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

“Untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

7

kooperatif tipe talking stick pada pembelajaran IPS di kelas VA SD Negeri 2

Metro Selatan tahun pelajaran 2015/2016”.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VA SD Negeri

2 Metro Selatan diharapkan memberi manfaat bagi:

1. Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan semangat

dalam belajar sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat

dipahami dengan baik. Selanjutnya berdampak pada hasil belajar siswa

dapat meningkat.

2. Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dan efektivitas pembelajaran di kelas.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif guna

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 2 Metro Selatan.

4. Peneliti

Berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman melalui

penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

8

5. Instansi Terkait

Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang

lebih baik di masa yang akan datang. Terutama untuk memberikan

masukan dan tambahan informasi serta menyampaikan saran yang

bermanfaat mengenai masalah yang dihadapi di bidang pendidikan.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan

perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia

dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Aktivitas

manusia dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang dan

masa depan. Aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan dan

interaksinya dengan aspek keruangan atau geografis. Pada intinya, fokus

kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi

kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk

sosial (homo socius).

Menurut Susanto (2014: 6) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora,

yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

Hal senada juga diungkapkan Somantri dalam Sapriya (2009: 9) bahwa

IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora serta

kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah

dan pedagogis/ psikologis untuk tujuan pendidikan.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

10

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS

merupakan kumpulan dari satu kesatuan ilmu-ilmu sosial yang diolah

berdasarkan prinsip pendidikan dengan tujuan memperbaiki,

mengembangkan, dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan

kemasyarakatan.

2. Karakteristik IPS

Pendidikan IPS lebih menekankan pada bagaimana cara mendidik

tentang ilmu-ilmu sosial atau lebih kepada penerapannya. IPS memiliki

karakteristik yang membedakannya dengan disiplin ilmu lainnya. Susanto

(2014: 22) menjelaskan karakteristik mata pelajaran IPS sebagai berikut:

a. Menggunakan pendekatan lingkungan yang luas.

b. menggunakan pendekatan terpadu antar mata pelajaran

yang sejenis.

c. Berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian dan

kerjasama.

d. Mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif dan

inovatif sesuai dengan perkembangan anak.

e. Mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

berfikir dan memperluas cakrawala budaya.

Menurut Sapriya (2009: 7) salah satu karakteristik IPS/ social

studies adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan

tingkat perkembangan masyarakat. Perubahan dapat dalam aspek materi,

pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan

masyarakat. Selain itu, Soemantri dalam Supriatna (2007: 11) menjelaskan

sebagai berikut:

Karakteristik pendidikan IPS yaitu synthetic disciplines, karena

bukan hanya harus mampu mensintesiskan konsep-konsep yang

relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu sosial,

melainkan juga tujuan pendidikan dan pembangunan serta masalah-

masalah sosial dalam hidup bermasyarakatpun yang sering disebut

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

11

dengan ipoleksosbudhankam akan menjadi pertimbangan dalam

pendidikan IPS.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

karakteristik IPS adalah bersifat dinamis dan komprehensif, pembelajaran

disusun dengan mengaitkan atau menghubungkan bahan-bahan dari

berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di

masyarakat. Sejatinya pendidikan IPS berupaya mengembangkan

kompetensi siswa, agar menjadi warga negara yang baik yang dapat

menjaga keharmonisan hubungan di antara masyarakat sehingga terjalin

persatuan dan keutuhan bangsa.

3. Tujuan IPS

Mata pelajaran IPS di sekolah dasar merupakan program

pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memilki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan

tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di

sekolah diorganisasikan secara baik.

Gross dalam Solihatin (2007: 14) menyatakan bahwa tujuan

pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat (good

citizen). Kemudian ia juga menegaskan tujuan lain dari pendidikan

IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap

persoalan yang dihadapinya.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

12

Tujuan pendidikan IPS yang lebih spesifik dirumuskan oleh

Pennsylvania Council for the Social Studies dalam Wahab (2008: 35-36)

yaitu:

Fokus utama dari program IPS adalah membentuk individu-individu

yang memahami kehidupan sosialnya (dunia manusia, aktivitas dan

interaksinya) yang ditujukan untuk menghasilkan anggota

masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk

melestarikan, melanjutkan dan memperluas nilai-nilai dan ide-ide

masyarakat bagi generasi masa depan. Untuk melengkapi tujuan

tersebut, program IPS harus memfokuskan pada pemberian

pengalaman yang akan membantu setiap individu siswa.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

tercantum bahwa tujuan IPS adalah sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2. Memilki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial.

3. Memilki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memilki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,

nasional dan global.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS memiliki

tujuan untuk membekali siswa dengan beberapa kemampuan diantaranya,

yaitu (a) mengenal konsep-konsep kehidupan masyarakat, (b) memiliki

kemampuan dasar berfikir logis dan kritis, (c) memiliki komitmen dan

kesadaran terhadap nilai-nilai sosial, (d) memiliki kemampuan

berkomunikasi, dan bekerjasama di lingkup lokal, nasional, maupun

global. Kemampuan tersebut membekali siswa dalam menjalani kehidupan

bermasyarakat yang memiliki intelektual dan rasa tanggung jawab sebagai

anggota masyarakat dan bangsa.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

13

B. Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan

dan mengubah pola pikir serta perilaku sebagai akibat dari pengalaman

dan latihan. Susanto (2014: 4) mengemukakan belajar merupakan suatu

aktivitas yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan prilaku yang

relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Sagala (2012: 34) belajar adalah perubahan kualitas kognitif,

afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai

pribadi, sebagai masyarakat, maupun sebagai makhluk Tuhan Yang

Maha Esa. Lebih lanjut Hamalik (2012: 27- 28) menjelaskan pengertian

belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil

atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari

itu, yakni mengalami. Berbeda menurut Walker dalam Riyanto (2009:

5) bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang

terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya

dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam

situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak

berhubungan langsung dengan belajar.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

14

Hamalik (2012: 30) mengemukakan bukti bahwa seseorang

telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak

mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur

subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur

rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.

Bahwa seseorang sedang berpikir dapat dilihat dari raut

mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses yang dialami oleh setiap individu

meliputi perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, pemahaman,

maupun sikap. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan suatu

hasil dari belajar. Dengan belajar setiap individu akan mendapatkan

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dari sebelumnya, sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolok ukur ketercapaian tujuan belajar.

Purwanto (2014: 54) mengungkapkan hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai

dengan tujuan pendidikan. Sementara Suprijono (2015: 5)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Menurut Susanto (2014: 5) hasil belajar adalah perubahan-

perubahan yang terjadi dalam diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hal

tersebut senada dengan pendapat Kunandar (2013: 62) bahwa hasil

belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

15

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar.

Bloom dalam Suprijono (2009: 6-7) hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif

adalah pengetahuan, ingatan, pemahaman, menjelaskan,

meringkas, contoh, menerapkan, menguraikan, menentukan

hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru, dan menilai. Domain afektif adalah sikap

menerima, memberikan respon, nilai, organisasi, karakterisasi.

Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine,

rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif,

teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan itu meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses yang disengaja dan

bertujuan agar siswa memperoleh hasil belajar. Dalam kegiatan

pembelajaran terjadi interaksi antara siswa dengan guru.

Hamalik (2013: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut Rusmono (2012: 6)

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya untuk

menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

16

yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang

memadai.

Mohammad Surya dalam Masitoh (2009: 7-8) menjelaskan

bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar

yang dirancang oleh guru yang merupakan kombinasi dari beberapa

unsur yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran

yaitu perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari belajar.

Agar tujuan pembelajaran tercapai sebagaimana diharapkan, oleh

karenanya kita perlu menggunakan model pembelajaran yang

mendukung tujuan tersebut dapat tercapai.

b. Pembelajaran IPS SD

Ilmu pengetahuan sosial merupakan pelajaran yang diajarkan

pada anak di sekolah dasar. IPS di SD tidak bersifat keilmuan

melainkan bersifat pengetahuan. Sapriya (2009: 20) mengemukakan

IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri

sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,

humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan.

Ia juga menambahkan bahwa materi IPS untuk jenjang sekolah dasar

tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

17

dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan

berpikir peserta didik yang bersifat holistik.

Isjoni (2007: 43) menyatakan bahwa tujuan umum pembelajaran

IPS di sekolah dasar adalah agar siswa mampu mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam

kehidupan sehari-hari. Senjutnya Bruner dalam Sapriya (2007: 38)

menjelaskan terdapat tiga prinsip pembelajaran IPS di SD yaitu:

a. Pembelajaran harus berhubungan dengan pengalaman serta

konteks lingkungan sehingga dapat mendorong mereka untuk

belajar,

b. Pembelajaran harus terstruktur sehingga siswa belajar dari hal-hal

mudah kepada hal yang sulit,

c. Pelajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga

memungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri dalam

mengkonstruksi pengetahuannya.

Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS SD yang dikaji

bersama ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut Kosasih Djahiri

dalam Susanto (2014: 12) adalah sebagai berikut:

a. Menautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya.

b. Penelaahan pembelajaran IPS bersifat komprehensif.

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar

inquiri.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan atau

menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu

sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat,

pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikan-

nya kepada kehidupan di masa depan.

e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang

sangat labil.

f. IPS menghayati hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar

manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembelajaran tidak mengutamakan pengetahuan semata.

h. Berusaha untuk memuaskan siswa yang berbeda melalui

program maupun pembelajarannya.

i. Pengembangan program pembelajaran senantiasa

melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan

pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

18

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran IPS SD merupakan pembelajaran yang mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial. Materi yang diberikan memuat Geografi, Sejarah,

Sosiologi, dan Ekonomi yang disajikan secara terpadu yang berkaitan

dengan gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran dilakukan melalui

mengonstruksi pengalaman dalam konteks lingkungan, sehingga siswa

dapat mengeksplorasi pengetahuannya.

C. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Pada proses pembelajaran guru harus menggunakan model

pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan

efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Komalasari (2010: 57)

menyatakan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru.

Menurut Joyce & Well dalam Rusman (2013: 133) model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau

yang lain. Menurut Prastowo (2013: 65) model pembelajaran adalah acuan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

19

pembelajaran yang secara sistematis dilaksanakan berdasarkan pola-pola

pembelajaran tertentu.

Hanafiah & Cucu (2010: 41) mengemukakan model pembelajaran

merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan

perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah acuan yang digunakan dalam proses

pembelajaran berupa pola-pola yang disusun secara sistematis untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut,

dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu

guru harus paham dan bijak dalam memilih jenis-jenis model

pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas.

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas guru dapat

menggunakan berbagai macam model pembelajaran supaya aktivitas

pembelajaran lebih relevan dan bermakna.

Menurut Sanjaya (2011: 239) jenis-jenis model pembelajaran yang

populer dan relevan dengan kurikulum KTSP 2006 diantaranya adalah:

1) Model Contextual Teaching and Learning (CTL)

Model pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan

siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari

dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata.

2) Model Pembelajaran Kooperatif

Suatu model dimana siswa belajar dibagi dalam kelompok-

kelompok yang menekankan kerjasama antar siswa dan

kelompok.

3) Model Problem Solving

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

20

Model pembelajaran yang mewajibkan siswa untuk mengajukan

soal sendiri melalui belajar secara mandiri.

4) Model Inquiry

Model ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan

materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.

Berdasarkan jenis-jenis model pembelajaran di atas maka peneliti

memilih menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran

ini siswa dituntut untuk bisa saling bekerja sama dalam kelompok dan

memiliki sikap sosial yang tinggi.

D. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok yang sistem pengajarannya memberi kesempatan kepada

anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas

yang terstruktur. Menurut Hosnan (2014: 235) pembelajaran kooperatif

mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang

teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih, dimana

keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota

kelompok itu sendiri.

Rusman (2013: 202) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang

bersifat heterogen. Hal senada juga diungkapkan Komalasari (2010: 62)

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

21

bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi kelompok kecil

dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai lima orang, dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

dimana siswa bekerja dan berinteraksi satu sama lain dalam sebuah

kelompok yang heterogen dan mereka saling bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Konsep utama dari pembelajaran kooperatif adalah siswa

bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Suprijono (2015: 80) model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik,

toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

Lebih lanjut Johnson and Johnson dalam Trianto (2011: 57) menyatakan

bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan

belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik

secara individu maupun secara kelompok.

Stahl dalam Isjoni (2011: 42-43) menyatakan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif, siswa

memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, di

samping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan,

baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan

sosial (social skill) seperti keterampilan untuk mengemukakan

pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain,

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

22

bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi perilaku yang

menyimpang dalam kelas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan kinerja

siswa sehingga memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki

solidaritas sosial yang tinggi.

3. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur dalam

pembelajarannya. Menurut Lungdren dalam Isjoni (2011: 16) unsur-unsur

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam

atau berenang bersama”

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau

peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab

terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama

d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di

antara para anggota kelompok

e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok

f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka

memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sedangkan menurut Johnson dan Sutton dalam Trianto (2011: 60)

terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) yaitu:

a) Pertama, saling ketergantungan yang bersifat positif antara

siswa. Dalam cooperative learning siswa merasa bahwa

mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan terikat

satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua

anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

23

dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga

mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.

b) Kedua, interaksi antara siswa yang semakin meningkat.

Cooperative learning akan meningkatkan interaksi antara

siswa. Hal ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu

siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling

memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah

karena kegagalan seseorang dalam kelompok memengaruhi

suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini, siswa yang

membutuhkan bantuan akan mendapatkan dari teman

sekelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran

kooperatif adalah tukar menukar ide mengenai masalah yang

sedang dipelajari bersama.

c) Ketiga, tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual

dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa

dalam hal membantu siswa yang membutuhkan bantuan, dan

siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil

kerja teman jawab siswa dan teman sekelompoknya.

d) Keempat, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.

Dalam cooperative learning, selain dituntut untuk mempelajari

materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar

bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya.

Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan

menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut

keterampilan khusus.

e) Kelima, proses kelompok. Cooperative learning tidak akan

berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi

jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan

mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja

yang baik.

Berdasarkan paparan para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa unsur-unsur model pembelajaran kooperatif diantaranya saling

ketergantungan yang bersifat positif, interaksi antara siswa, tanggung

jawab individual, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, dan

proses kelompok.

4. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran model pembelajaran kooperatif memiliki

karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Model

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

24

pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa

secara berkelompok yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Rusman (2013: 207) ada empat karakteristik Cooperative

Learning, yaitu (1) pembelajaran secara tim, (2) didasarkan pada

manajemen kooperatif, (3) kemauan untuk bekerja sama, (4) keterampilan

bekerja sama.

Menurut Lonning dan Slavin dalam (Suwarjo, 2008: 29)

menjelaskan ada empat hal penting dalam model cooperative learning,

yakni: (1) adanya peserta didik dalam kelompok, (2) adanya aturan main

dalam kelompok, (3) adanya upaya belajar dalam kelompok, (4) adanya

kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yaitu

pembelajaran secara tim, didasarkan pada manajemen kooperatif,

kemauan untuk bekerjasama, keterampilan bekerjasama, mendapatkan

penghargaan tim, tanggung jawab individu dan kesempatan sukses yang

sama.

5. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

Untuk memilih tipe yang tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran, peneliti harus mengetahui tipe-tipe dari model

pembelajaran kooperatif seperti tipe NHT, Cooperative Script, STAD,

TGT, Snowball Throwing dan Talking Stick.

Menurut Komalasari (2010: 62) terdapat beberapa tipe dalam

pembelajaran kooperatif diantaranya:

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

25

1) NHT yaitu model pembelajaran dimana setiap siswa diberi nomor

kemudian dibuat suatu kelompok, siswa diacak selanjutnya guru

memanggil nomor dari siswa,

2) Cooperative Script yaitu metode belajar dimana siswa bekerja

berpasangan, dan secara lisan bergantian mengihtisarkan bagian-

bagian dari materi yang dipelajari,

3) STAD yaitu model pembelajaran yang mengelompokkan siswa

secara heterogen, kemudian siswa yang pandai menjelaskan pada

anggota lain sampai mengerti,

4) TGT yaitu model pembelajaran yang melibatkan seluruh aktivitas

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan,

5) Snowball Throwing yaitu model pembelajaran yang menggali

potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan

membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang dipadukan

melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melemparkan

bola salju,

6) Talking Stick yaitu model pembelajaran yang mampu mendorong

siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan melatih daya

ingat siswa dalam memahami materi pokok.

Dari model-model yang telah dijelaskan di atas maka peneliti

memilih model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Pada

pembelajaran ini siswa dituntut untuk bisa saling bekerja sama dalam

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

26

kelompok serta mendorong keberanian siswa mengemukakan pendapat

dan melatih daya ingat siswa dalam memahami materi pokok pelajaran.

E. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick

Belum banyak referensi yang dapat dijadikan pegangan khusus

dalam membahas model pembelajaran talking stick. Namun demikian,

talking stick salah satu dari sekian banyak model pembelajaran kooperatif

yang dapat menciptakan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

Suprijono (2015: 128) menambahkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick adalah pembelajaran yang mendorong siswa

untuk berani mengemukakan pendapat.

Kurniasih (2015: 82) mengemukakan model pembelajaran talking

stick merupakan satu dari sekian banyak model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat. Tongkat

dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab

pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pelajaran. Sejalan

dengan Kurniasih, Huda (2014: 224) menyatakan talking stick merupakan

model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang

memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru

setelah mereka mempelajari materi pokok.

Carol Locust dalam Huda (2014: 224) menyatakan bahwa:

The talking stick has been used for centuries by many indian tribes

as a mean of just and impartial hearing. The talking stick was

commonly used in council circles to decide who had the right to

speak. When maters of great concern would come before the council,

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

27

the leading elder would hold the talking stick, and begins the

discussion. When he would finish what he had to say, he would hold

out the talking stick , and whoever would speak after him would take

it. In this manner, the stick would be passed from one individual to

another until all who wanted to speak had done so. The stick was

then passed back to the elder for safe keeping.

Jadi, pada mulanya talking stick (tongkat berbicara) adalah model

yang digunakan oleh penduduk asli Amerika (suku Indian) untuk

mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam

suatu forum (pertemuan antar suku). Kini model itu sudah digunakan

sebagai model pembelajaran di ruang kelas. Sebagaimana namanya,

talking stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan berbantuan

tongkat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick adalah

pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok dimana guru

menggunakan tongkat sebagai media agar mendorong siswa untuk berani

mengemukakan pendapat serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

2. Kelemahan dan Kelebihan Talking Stick

Setiap pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian

pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki

kelebihan dan kekurangan.

Menurut Kurniasih (2015: 83) kelebihan dan kekurangan model

talking stick adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan Model Pembelajaran Talking Stick

a. Menguji kesiapan siswa dalam pengusaan materi pelajaran.

b. Melatih membaca dan memahami dengan cepat materi yang

telah disampaikan.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

28

c. Agar lebih giat belajar karena siswa tidak pernah tahu

tongkat akan sampai pada gilirannya.

2. Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick

Jika siswa ada yang tidak memahami pelajaran, siswa akan

merasa gelisah dan khawatir ketika nanti giliran tongkat berada

pada tangannya.

Sejalan dengan Kurniasih, Suprijono (2009: 110) mengungkapkan

kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe talking stick

sebagai berikut:

1. Kelebihan model talking stick

a. Menguji kesiapan siswa

b. Melatih siswa membaca dan memahami materi dengan

cepat.

c. Memacu siswa agar lebih giat belajar.

d. Siswa berani mengemukakan pendapat.

2. Kekurangan model talking stick

a. Membuat siswa senam jantung.

b. Ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.

c. Tidak semua siswa siap menerima pertanyaan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kelebihan talking stick adalah menguji kesiapan siswa, melatih

keterampilan mereka dalam membaca, memahami materi pelajaran

dengan cepat, dan siswa berani mengemukakan pendapat. Sedangkan

kelemahan talking stick adalah ketakutan siswa akan pertanyaan yang

akan diberikan oleh guru, tidak semua siswa siap menerima pertanyaan,

dan bagi siswa yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara

di hadapan guru, model ini mungkin kurang sesuai.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe talking stick:

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

29

Uno (2014: 124) menyatakan bahwa terdapat langkah-langkah dalam

pembelajaran Kooperatif tipe talking stick yakni sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan sebuah tongkat

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/ paketnya.

c. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, siswa

dipersilahkan untuk menutup bukunya.

d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah

itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang

tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya

sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab

setiap pertanyaan dari guru.

e. Guru memberikan kesimpulan

f. Evaluasi

g. Penutup.

Suprijono (2009: 109-110) menyatakan bahwa terdapat langkah-

langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe talking stick yakni sebagai

berikut:

a. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang.

b. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberi kesempatan para kelompok untuk membaca

dan mempelajari materi pelajaran.

d. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

e. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok

untuk menutup isi bacaan.

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan

anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa

mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

g. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

h. Ketika tongkat bergulir dari kelompok ke kelompok lainnya

sebaiknya diiringi musik atau lagu.

i. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok

maupun individu.

j. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban siswa,

selanjutnya bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

30

k. Guru menutup pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menggunakan

langkah-langkah menurut Suprijono yaitu:

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang.

2. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

3. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberi kesempatan para kelompok untuk

membaca dan mempelajari materi pelajaran.

4. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

5. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok

untuk menutup isi bacaan.

6. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan

anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari

guru.

7. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

8. Ketika tongkat bergulir dari kelompok ke kelompok lainnya

sebaiknya diiringi musik atau lagu.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

31

9. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok

maupun individu.

10. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban siswa,

selanjutnya bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.

11. Guru menutup pembelajaran.

Peneliti menggunakan langkah-langkah menurut Suprijono

dikarenakan langkah-langkah tersebut mudah dipahami serta mendukung

suasana pembelajaran aktif dan menyenangkan. Selain itu pola belajarnya

yang berkelompok dapat menumbuhkan sikap kerja sama dan saling

menghargai.

F. Kinerja Guru

Kinerja guru dalam pembelajaran sangat mempengaruhi proses dan

hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa. Menurut Rusman (2013: 50)

kinerja guru adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula

diartikan sebagai prestasi kerja atau hasil unjuk kerja sebagai perwujudan

perilaku seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi. Lebih lanjut

Rusman (2013: 75) juga menyatakan bahwa jika dipandang dari segi

siswa, maka tugas guru adalah harus memberikan nilai-nilai yang berisi

pengetahuan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai

hidup dan praktik-praktik komunikasi.

Berkaitan dengan kinerja guru, Susanto (2014: 29) berpendapat

bahwa kinerja guru dapat diartikan sebagai prestasi, hasil, atau

kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam

melaksanakan tugas pendidikan dalam pembelajaran. Adapun yang

dimaksud dengan kinerja mengajar guru adalah seperangkat

perilaku nyata yang ditunjukkan guru sesuai dengan tugasnya

sebagai pendidik.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

32

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru dalam Rusman (2013: 54-58), standar kompetensi

guru dikembangkan secara utuh ke dalam empat kompetensi yaitu

kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, kinerja guru adalah

kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kinerja

tersebut diantaranya adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan

menilai hasil belajar yang berkenaan dengan kompetensi profesional guru.

G. Penelitian yang Relevan

1. Wita Purnama (2013), dalam skripsi yang berjudul: “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Cooperative Learning tipe Talking Stick pada Mata Pelajaran PKn

Kelas VA SD Negeri 7 Metro Barat”. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa

pada setiap siklusnya. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yaitu

49,48 (sedang), pada siklus II 64,59 (tinggi), dan pada siklus III

75,69 (tinggi). Begitu juga dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa

pada siklus I (57,22), siklus II (66,11), dan siklus III (81,11).

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

33

aktivitas dan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial (IPS) siswa

kelas VA SD Negeri 7 Metro Barat tahun ajaran 2012/2013.

2. Husnawati (2011), dalam skripsi yang berjudul “Meningkatkan

Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada Murid Kelas IV

SD Inpres Biringkaloro Kabupaten Gowa Tahun Ajaran

2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar yaitu pada siklus I mencapai nilai rata-rata 52,24, pada

siklus II nilai rata-rata mencapai 75,06. Berdasarkan hasil

penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas IV di SD Inpres Biringkaloro

Kabupaten Gowa.

Penelitian tersebut pada dasarnya memiliki relevansi dalam

pemilihan model pembelajaran, jenis penelitian, instrumen penelitian, dan

teknik pengumpulan data. Namun terdapat perbedaan antara penelitian

tersebut dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu pada subjek yang

dilibatkan dalam penelitian dan kerangka pikir penelitian.

H. Kerangka Pikir

Kerangka pikir penelitian merupakan urut-urutan logis dari

pemikiran peneliti untuk memecahkan suatu masalah penelitian, yang

dituangkan dalam bentuk bagan dengan penjelasannya. Menurut Mulyasa

(2012: 65) kerangka pikir adalah gambaran/ pola mengenai hubungan

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

34

antar variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran

menurut kerangka logis.

Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah input (kondisi awal),

tindakan, dan output (kondisi akhir). Input dari penelitian ini yaitu hasil

belajar siswa rendah dan siswa masih pasif pada saat pembelajaran

berlangsung.

Salah satu alternatif model yang dapat memfasilitasi

permasalahan yang ada pada kondisi awal (input) adalah model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick harus sesuai dengan langkah-

langkah yang tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil yang diharapkan (output) yaitu meningkatnya hasil belajar

siswa sesuai dengan indikator yang ditetapkan yaitu: hasil belajar

meningkat sehingga siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai ≥75%

dari jumlah seluruh siswa di kelas tersebut. Adapun kerangka pikir

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

35

Gambar 2.1 Alur kerangka pikir

Input (Kondisi Awal)

1. Hasil belajar siswa rendah

2. Siswa masih pasif dalam pembelajaran

Tindakan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang.

b. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran.

d. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

e. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan.

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota

kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok

yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab

setiap pertanyaan dari guru.

g. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

h. Ketika tongkat bergulir dari kelompok ke kelompok lainnya sebaiknya

diiringi musik atau lagu.

i. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun

individu.

j. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban siswa, selanjutnya

bersama-sama siswa merumuskan kesimpulan.

Guru menutup pembelajaran.

Output (Kondisi Akhir)

Hasil belajar meningkat sehingga siswa yang memperoleh nilai ≥65

mencapai ≥75% dari jumlah seluruh siswa di kelas tersebut.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

36

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis

penelitian tindakan kelas ini adalah “Apabila proses pembelajaran IPS

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sesuai

konsep dan langkah-langkah yang tepat, maka dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan.”

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research (CAR). Menurut

Mulyasa (2012: 11) penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk

mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut

dilakukan oleh guru dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran. Selanjutnya Wardhani (2007: 1.3) berpendapat bahwa

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Pemberian tindakan yang dilakukan oleh guru menyangkut penyajian

strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui

sebuah tindakan dan dilakukan secara berulang-ulang sampai memperoleh

informasi yang matang tentang pelaksanaan model yang digunakan.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

38

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

siklus yang tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga

tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Sebagaimana yang

dikemukakan Wardhani (2007: 2.4), setiap siklus terdiri dari empat kegiatan

pokok yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai tercapai hasil

yang diharapkan.

Berikut ini merupakan gambar alur siklus penelitian tindakan kelas

yang diadaptasi dari Mulyasa (2012: 73).

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Mulyasa (2012: 73)

1. Rencana

2. Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

1. Rencana

2. Tindakan

4. Refleksi

3. Observasi

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

39

C. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan

di jalan Budi Utomo No 4 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro

Selatan, Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2015/2016 selama kurang lebih 4 bulan dimulai dari bulan Desember

2015 sampai Maret 2016.

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti

dengan guru kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan. Subjek penelitian tindakan

kelas adalah siswa dan guru kelas VA SDN 2 Metro Selatan dengan jumlah

siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 11

orang siswa perempuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperlukan dalam

penelitian ini dengan teknik tes dan non tes yang dilakukan selama tindakan

berlangsung.

1. Teknik tes, yaitu cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan

penilaian yang dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengetahui

tingkat ketercapaian hasil belajar kognitif siswa terhadap materi yang

telah diberikan oleh guru dalam pembelajaran IPS melalui penerapan

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

40

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan memberikan

soal tes formatif. Tes yang digunakan adalah tes tertulis, tes disusun

sesuai dengan topik dan tujuan pembelajaran atau yang sesuai dengan

indikator pada kompetensi dasar yang dipilih dalam penelitian

tindakan kelas ini.

2. Teknik non tes (observasi), dalam penelitian ini teknik non tes

dilakukan dengan mengobservasi sikap dan keterampilan siswa serta

kinerja guru dalam proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh

mana tingkat ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick sesuai dengan langkah-

langkah yang benar. Teknik ini dengan menggunakan lembar

pengamatan IPKG, afektif dan psikomotor siswa.

F. Alat Pengumpulan Data

Arikunto (2011: 101) menyatakan bahwa instrumen pengumpulan data

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Soal tes

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif serta

mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Adapun kisi-kisi

instrumen soal yang akan digunakan (terlampir).

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

41

2. Lembar observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas selama

proses pembelajaran baik yang ditunjukan oleh guru maupun siswa

sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Observasi

dilakukan untuk memperoleh data mengenai kinerja guru, dan hasil

belajar pada ranah afektif dan psikomotor. Adapun Instrumen yang

digunakan untuk memperoleh data kinerja guru, hasil belajar afektif dan

psikomotor adalah sebagai berikut:

Lembar penilaian kinerja guru dilakukan dengan cara melingkari skor

yang sesuai dengan hasil pengamatan observer. Berikut ini adalah

rubrik penskoran nilai kinerja guru.

Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Kegiatan Mengajar Guru

Skor Nilai

Mutu Indikator

5 Sangat

baik

Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan

sangat baik, guru melakukannya dengan sempurna, dan

guru terlihat professional.

4 Baik Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan

baik, guru melakukannya tanpa kesalahan, dan guru

tampak menguasai.

3 Cukup Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan

cukup baik, guru melakukan dengan sedikit kesalahan,

dan guru tampak cukup menguasai.

2 Kurang Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru,

melakukannya dengan banyak kesalahan, dan guru

tampak kurang menguasai.

1 Sangat

kurang

Aspek yang diamati: tidak dilaksanakan oleh guru.

(Sumber: Poerwanti, 2008: 7.8)

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

42

Instrumen untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Indikator hasil belajar afektif siswa

No. Sikap Indikator

1 Percaya

diri

a. Pantang menyerah

b. Berani menyatakan pendapat

c. Berani bertanya

d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan

e. Berpenampilan tenang

2 Santun a. Menerima nasihat guru

b. Menghindari permusuhan

c. Menjaga perasaan orang lain

d. Menjaga ketertiban

e. Berbicara dengan tenang

(Sumber: adaptasi dari Kemendikbud, 2014: 75)

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Hasil belajar afektif siswa.

Nilai Keterangan

4 Apabila siswa melakukan semua indikator

3 Apabila siswa melakukan 3-4 indikator

2 Apabila siswa melakukan 1-2 indikator

1 Apabila siswa tidak melakukan satupun yang sesuai

dengan indikator

(Sumber: adaptasi dari Rusman, 2013: 98)

Tabel 3.4 Indikator Hasil Belajar psikomotor siswa.

No. Ranah

Psikomotor Indikator

1. Kesiapan Menjawab dengan cermat pertanyaan dari guru

2. Gerakan

Terbimbing

Mengerjakan tugas berdasarkan instruksi verbal atau

tulisan (Soal Formatif)

(Sumber: adaptasi dari Kunandar, 2013: 256)

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

43

Tabel 3.5 Rubrik penilaian hasil belajar psikomotor siswa

Nilai

angka Nilai Mutu Indikator

4 Sangat baik Apabila siswa selalu melakukan sesuai pernyataan

3 Baik Apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan.

2 Cukup baik Apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 Kurang baik Apabila tidak pernah melakukan.

(Sumber: adaptasi dari Rusman, 2013: 98)

G. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan lembar

observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan

kinerja guru, afektif dan psikomotor siswa selama pembelajaran.

a. Kinerja Guru

NP = nilai kinerja guru

R = skor yang diperoleh guru

SM = skor maksimum

100 = bilangan tetap

(Sumber: Purwanto, 2009: 102)

%100×SM

RNP

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

44

NA = 𝑅

𝑆𝑀 x 100

Tabel 3.6 Kategori skor kinerja guru

No Rentang nilai Kategori

1 N > 80 Sangat baik

2 60< N ≤ 80 Baik

3 40< N ≤ 60 Cukup baik

4 20< N ≤ 40 Kurang baik

5 N ≤ 20 Sangat kurang

(Sumber: Poerwanti, 2008: 7.8)

b. Sikap Siswa

Keterangan:

NA = nilai sikap R = skor yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum

100 = bilangan tetap

(Sumber: Purwanto, 2009: 102)

Tabel 3.7 Kategori Nilai Afektif Siswa

No Rentang nilai Kategori

1 N > 80 Sangat percaya diri

2 60< N ≤ 80 Percaya diri

3 40< N ≤ 60 Cukup percaya diri

4 20< N ≤ 40 Kurang percaya diri

5 N ≤ 20 Sangat kurang percaya diri

(Sumber: Poerwanti, 2008: 7.8)

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

45

�̅� =∑𝑋

𝑛

NP = 𝑅

𝑆𝑀 x 100

c. Keterampilan Siswa

Keterangan:

NP = nilai psikomotor R = skor yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum

100 = bilangan tetap

(Sumber: Purwanto, 2009: 102)

Tabel 3.8 Kategori Psikomotor Siswa

No Rentang nilai Kategori

1 N > 80 Sangat terampil

2 60< N ≤ 80 Terampil

3 40< N ≤ 60 Cukup terampil

4 20< N ≤ 40 Kurang terampil

5 N ≤ 20 Sangat kurang terampil

(Sumber: Poerwanti, 2008: 7.8)

2. Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan peningkatan

kualitas belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi

yang diajarkan oleh guru. Nilai akhir siswa akan dibandingkan dengan

nilai awal kemudian akan diketahui selisih dari nilai awal dan nilai akhir,

dimana selisihnya itu yang menjadi penentu kemajuan atau kemunduran

belajar.

a. Menghitung nilai rata-rata seluruh siswa

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

46

𝑆 =𝑅

𝑁 𝑋 100

Keterangan:

�̅� = nilai rata-rata yang dicari

∑X = jumlah nilai

n = jumlah siswa

(Sumber: Sudjana, 2010: 109)

b. Menghitung ketuntasan hasil belajar siswa secara individual

Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai ≥65

Keterangan:

S = nilai siswa (nilai yang dicari)

R = jumlah skor/item yang dijawab benar

N = skor maksimum dari tes

(Sumber: Purwanto, 2009: 112)

c. Perolehan hasil belajar siswa merupakan akumulasi dari hasil belajar

kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga nilai akhir hasil belajar

siswa diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

NA = nilai akhir (nilai yang dicari)

K = nilai kognitif

A = nilai afektif

P = nilai psikomotor

(Sumber: Purwanto, 2014: 46)

Bila nilai akhir yang diperoleh ≥65 maka dikategorikan tuntas,

sedangkan jika <65 dikategorikan belum tuntas.

NA = 𝐾+𝐴+𝑃

3

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

47

P =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%

d. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan ≥ 65

Ketuntasan klasikal : jika ≥ 75 % dari seluruh siswa mencapai

ketuntasan ≥ 65

Tabel 3.9 Kategori Ketuntasan Belajar Siswa

Tingkat Keberhasilan Kategori

≥80% Sangat Tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

<20% Sangat Rendah

Sumber: Purwanto (2009: 102)

H. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Dalam penelitian ini terdapat empat tahap penelitian yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dan terdiri

dari dua siklus.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan awal pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

48

1. Melakukan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan

materi pelajaran yang akan disampaikan.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

3. Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

4. Menyiapkan instrumen penilaian yang berupa lembar observasi

untuk mengamati sikap dan keterampilan siswa serta kinerja guru.

5. Membuat soal-soal tes untuk mendapatkan data hasil belajar

kognitif siswa. Bentuk tes dalam hal ini berupa tes formatif.

6. Menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.

b. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan rencana pembelajaran

yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu sebagai berikut:

Kegiatan awal

1. Salam dan berdoa

2. Pengkondisian kelas dan mengecek kesiapan siswa (merapikan

tempat duduk dan mengabsen)

3. Guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab tentang materi

pembelajaran yang akan dipelajari.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

5. Guru memberikan motivasi kepada siswa

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

49

Kegiatan Inti

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang

2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

3. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

4. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk

menutup kembali bukunya.

5. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok.

6. Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan anggota kelompok

yang memegang tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang

diberikan guru, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa

mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa lain

boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya

tidak bisa menjawab pertanyaan.

7. Ketika tongkat bergulir dari satu kelompok menuju kelompok

lainnya dengan iringan musik atau lagu.

8. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban kelompok.

9. Guru memberikan apresiasi kepada siswa atau kelompok yang

terbaik.

10. Siswa mengerjakan soal tes (tes formatif) secara individu.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

50

Kegiatan akhir

1. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan.

2. Guru memberikan tindak lanjut terhadap materi pelajaran yang telah

dipelajari.

3. Berdoa.

4. Salam penutup.

c. Pengamatan

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan

berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran di kelas. Observasi

dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer.

Observasi dilakukan terhadap kinerja guru, hasil belajar afektif dan

psikomotor siswa. Pengamatan terhadap kinerja guru menggunakan

lembar IPKG dengan cara melingkari skor sesuai dengan indikator yang

ditentukan, sedangkan pengamatan terhadap hasil belajar afektif dan

psikomotor siswa menggunakan lembar observasi hasil belajar afektif

dan psikomotor dengan cara memberikan tanda ceklist pada kolom skor

yang tersedia. Hasil pengamatan ini dapat digunakan untuk

memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti:

1. Melakukan analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

observasi mengenai sikap, keterampilan siswa dan kinerja guru

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

51

selama proses pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif talking stick.

2. Melakukan analisis keberhasilan dan kekurangan dalam proses

pembelajaran serta mengidentifikasi penyebab terjadinya

kekurangan selama proses pembelajaran.

Selanjutnya bahan analisis dari siklus pertama direfleksikan untuk

dijadikan bahan kajian untuk merencanakan siklus kedua.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Siklus II ini dilakukan setelah merefleksi kegiatan Siklus I. Hasil

pembelajaran pada siklus II ini diharapkan lebih baik dari siklus I. Pada

tahap ini peneliti kembali melakukan persiapan awal pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan

materi pelajaran yang akan disampaikan.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

3. Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.

4. Menyiapkan instrumen penilaian yang berupa lembar observasi

untuk mengamati sikap dan keterampilan siswa serta kinerja guru.

5. Membuat soal-soal tes untuk mendapatkan data hasil belajar

kognitif siswa.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

52

6. Menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.

b. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan rencana pembelajaran

yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu sebagai berikut:

Kegiatan awal

1. Salam dan berdoa

2. Pengkondisian kelas dan mengecek kesiapan siswa (merapikan

tempat duduk dan mengabsen)

3. Guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab tentang materi

pembelajaran yang akan dipelajari.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

5. Guru memberikan motivasi kepada siswa

Kegiatan Inti

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 4 orang.

2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

3. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

4. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk

menutup kembali bukunya.

5. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

53

6. Setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang

memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian

seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk

menjawab pertnyaan dari guru. Siswa lain boleh membantu

menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa

menjawab pertanyaan.

7. Ketika tongkat bergulir dari satu kelompok menuju kelompok

lainnya dengan iringan musik atau lagu.

8. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban kelompok.

9. Guru memberikan apresiasi kepada siswa dan kelompok terbaik.

10. Siswa mengerjakan soal tes (tes formatif) secara individu.

Kegiatan akhir

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2. Guru melakukan tindak lanjut terhadap materi pelajaran yang telah

dipelajari.

3. Berdoa.

4. Salam dan penutup.

c. Pengamatan

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan

berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran di kelas. Observasi

dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer.

Observasi dilakukan terhadap kinerja guru, hasil belajar afektif dan

psikomotor siswa. Pengamatan terhadap kinerja guru menggunakan

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

54

lembar IPKG dengan cara melingkari skor sesuai dengan indikator yang

ditentukan, sedangkan pengamatan terhadap hasil belajar afektif dan

psikomotor siswa menggunakan lembar observasi hasil belajar afektif

dan psikomotor dengan cara memberikan tanda ceklist pada kolom skor

yang tersedia. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif, sedangkan

data kuantitatif diperoleh dari hasil tes.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti:

1. Melakukan analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

observasi mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru selama

proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick.

2. Melakukan analisis keberhasilan dan kekurangan dalam proses

pembelajaran serta mengidentifikasi penyebab terjadinya

kekurangan selama proses pembelajaran.

3. Mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan siklus I dan

II untuk digunakan dalam laporan penelitian tindakan kelas.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

55

I. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil

apabila:

1. Adanya peningkatan kinerja guru kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan

dari siklus I ke siklus II, sehingga mencapai kategori Baik.

2. Pada akhir penelitian, hasil belajar siswa meningkat dari satu siklus ke

siklus berikutnya dan yang memperoleh nilai ≥ 65 mencapai ≥ 75% dari

jumlah seluruh siswa di kelas tersebut.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di kelas

VA SD Negeri 2 Metro Selatan Kecamatan Metro Selatan Kota Metro pada

pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking

stick dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik dalam ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Nilai rata-rata hasil belajar (kognitif, afektif,

dan psikomotor) siswa pada siklus I 67,45 dengan kategori “Tinggi”, dan

meningkat sebesar 8,28 menjadi 75,73 pada siklus II dengan kategori

“Tinggi”. Persentase ketuntasan pada siklus I sebesar (65%) meningkat

sebesar 15%, menjadi (80%) pada siklus II.

Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti dari apa yang telah

diungkapkan sebelumnya, maka dapat menjawab hipotesis penelitian ini,

yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro Selatan.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

98

B. Saran

Demi kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan. Peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Siswa

Agar siswa termotivasi dan semangat dalam belajar sehingga hasil

belajar siswa menjadi bagus. Siswa diharapkan berani bertanya kepada

guru apabila ada materi yang belum dipahami dan percaya diri ketika

mengerjakan soal tanpa minta bantuan kepada temannya.

2. Guru

Hendaknya guru menerapkan model-model pembelajaran yang

menarik dan bervariatif sehingga siswa lebih mudah memahami materi

pelajaran serta dapat menarik perhatian siswa agar menyukai materi yang

sedang diajarkan, salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick.

3. Kepala SD Negeri 2 Metro Selatan

Kepala sekolah harus terus mendukung, dan memberikan himbauan

kepada guru untuk selalu memperbaiki kinerjanya agar pembelajaran di

kelas dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

99

4. Peneliti

Diharapkan peneliti dapat mengembangkan dan melaksanakan

perbaikan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe talking stick pada kelas dan meteri yang berbeda.

5. Instansi Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam mengambil kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang,

terutama mengenai masalah yang dihadapi di bidang pendidikan.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

100

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum

2013. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB,

TK. CV Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. PT.

Refika Aditama. Bandung.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Ghalia. Yogyakarta.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Husnawati, 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada Murid

Kelas IV SD Inpres Bringkaloro Kab. Gowa. (Skripsi). Universitas

Hasanuddin. Makasar.

Ihsan, H Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Isjoni. 2007. Integrated Learning Pendekatan Pembelajaran IPS di Pendidikan

SD. Fallah Production. Bandung.

. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan

Komunikasi antar Peserta Didik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

101

Kemendikbud. 2014. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. Jakarta.

Kimberly, Fujioka. 1998. The Talking Stick: An American Indian Tradition in the

ESL Classroom. dalam The Internet TESL Journal Vol. IV No. 9,

http://iteslj.org/. diakses 9 November 2015 pukul 19.30 WIB.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Refika Aditama. Bandung.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementsi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Rajawali Pers.

Jakarta.

. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta.

Kurniasih, Imas. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk

Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena. Jakarta.

Masitoh dan Dewi Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Dirjen Pendidikan Islam

Departemen Agama RI. Jakarta.

Mulyasa, HE. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Depatemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Diva Press. Bandung.

Purnama, Wita. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Cooperative Learning tipe Talking Stick pada Mata

Pelajaran PKn Kelas VA SD Negeri 7 Metro Barat Tahun Ajaran

2012/2013. (skripsi). Universtas Lampung. Bandar Lampung.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Rosdakarya. Bandung.

Riyanto. 2009. Konsep Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Pustaka. Jakarta.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan PBL itu Perlu. Ghalia. Jakarta.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

102

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Sapriya, dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. UPI Press. Bandung.

. 2009. Pendidikan IPS. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Bumi Aksara. Jakarta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Supriatna, Nana, dkk. 2007. Pendidikan IPS di SD. UPI Press. Bandung.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Surabaya.

. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Edisi

Revisi). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Pranadamedia Group. Jakata.

. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Prenadamedia Group. Jakarta.

Suwarjo. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. Sebuah Inovasi Pembelajaran

Pemahaman Apresiasi Prosa Fiksi di Sekolah Dasar. Surya Pena Gemilang:

Malang.

Tim Penyusun. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.

. 2006. Lampiran 1 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar isi. Depdiknas. Jakarta.

. 2007. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar

Proses. Depdiknas. Jakarta.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Uno, Hamzah B. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Bumi Aksara.

Jakarta.

Wahab, Abdul Aziz. 2008. Metode dan Model-Model Mengajar IPS. Alfabeta.

Bandung.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …digilib.unila.ac.id/21802/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan soal tes pada setiap ... Pengertian

103

Wardhani, IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Winataputra, Udin S. 2009. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Universitas

Terbuka. Jakarta.