penerapan model make a match untuk …

195
PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH SALAMAH KOTA JAMBI SKRIPSI RENI SURYANI NIM. TPG.161945 PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2020

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

MADRASAH IBTIDAIYAH SALAMAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

RENI SURYANI

NIM. TPG.161945

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2020

Page 2: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

PENERAPAN MODEL MAKE AMATCH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

MADRASAH IBTIDAIYAH SALAMAH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

RENI SURYANI

NIM. TPG.161945

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

i

Page 3: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 4: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

s

Page 5: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 6: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 7: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 8: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 9: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 10: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

PERSEMBAHAN

Kusimpuhkan kedua belah kakiku Ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku

Ku haturkan do‟a kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya kecil

ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat serta

salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi syafaatnya .

Ku persembahkan skripsi ini untuk :

Untuk matahariku, belahan jiwaku, malaikat nyata yang telah tuhan kirimkan

untukku didunia ini penyemangat hidupku

Ibundaku tercinta Jau Warul Hapidah

Serta pahlawan hidupku yang telah mengajarkanku arti sebuah perjuangan,

seorang yang tidak menampakkan keluh kesahnya. Beliau penuh kesabaran dan

pengertian yang luar biasa tetesan demi tetesan keringat beliau cucurkan namun

tak ada keluhan sedikitpun beliau berikan yang memberikan segalanya untukku

Ayah tercinta Aswardi

Kepada abangku Radius Prawira, Ade Krniawan dan adikku Muhammad Al-Azan

yang telah memberikan do‟a dan serta semangat untukku

bersama kalian “terimakasih yaAllah SWT atas nikmat ukhuwah yang

kami rasakan hingga hari ini AMIN . . .

“ Allah itu Maha Pengasih Dan Maha Penyayang, Maka Berdo‟a lah Kepada-

NYA, Yakin lah atas Janji Dan Takdir-NYA“

(INSYAALLAH)

Page 11: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

MOTTO

ا ل يعلمىن بت الرض ومه اوفسهم ومما تى سبحه الذي خلق الزواج كلها مم

Artinya : “Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik

dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari

apa yang tidak mereka ketahui” Q.S yasin Ayat 36.

vi

Page 12: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asyari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

SaifuddinJambi.

2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI, Dr. As‟ad, M.Pd, Dr. Bahrul Ulum, MA,

selaku Warek I, II, III UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi.

3. Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha SaifuddinJambi.

4. Dr. Risnita, M.Pd, Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, dan Dr. Yusria, S.Ag, M,Ag

selaku Wadek I, II, III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

SaifuddinJambi.

5. Ibu Ikhtiati M.Pd.I selaku ketua prodi dan Ibu Nasyariah Siregar, M.Pd.I

selaku sekretaris jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulhan Thaha SaifuddinJambi.

6. Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd Selaku dosen Pembimbing I dan Ibu

Kiki Fatmawati M.Pd.I selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsiini.

7. Ibuk Kasmiati, S.Pd.I Kepala Sekolah MI Salamah yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam memperoleh datadilapangan.

vii

Page 13: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

vii

Page 14: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

ABSTRAK

Nama : ReniSuryani

Jurusan : Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah

Judul : Penerapan Model Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Salamah KotaJambi.

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Model Make A Match Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Madrasah

Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi dengan menerapkan model make a

match. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Clasroom Action

Research), dengan mengunakan skripsi Jhon Elliot, sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan teknik Wawancara, Tes, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Make A Match Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan hasil

belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus I, dan siklus II, dengan nilai hasil

belajar siswa pada siklus I sebesar 60% dan siklus II 85%. Dengan demikian hasil

penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi telah tercapai dengan baik,

dan menyarankan agar guru menerapkan Model Make A Match dalam

pembelajaran tematik.

Kata Kunci : hasil belajar, make a match, pembelajaran tematik.

ix

Page 15: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

ABSTRACT

Name : ReniSuryani

Major : Education Teacher IbtidaiyahMadarsah

Title : Application Of Make A Match Model To Improve The Studenst‟s

Study Of Class IV Madarasah Ibtidaiyah Salamah CityJambi.

The essay is discussing the application of Make A Match Model to enhance

the students‟ Learning by studying class iv of Madrasah Ibtidaiyah Salamah City

Jambi. The goal of the study is to find out how the students‟ Learning increases by

studying class iv Thematic classes, mandarnibar Jambi, by applying the Model

Make A Match. This research is a class-action research studi, by using Jhon

Elliot‟s essay, while data collection is done with interview Techniques, Test,

Observations, and Documentation. The results of studies show that the application

of Match Models to enhance the students‟ learning results. The increase in

students‟ learning results can be measured by cycle I evaluation, and cycle II, with

the students‟ test score at cycle I of 60% and cycle II 85%. The study conducted at

Ibtidaiyah high school near jambi has thus been achieved by the school teacher in

using a match model for Thematic study.

Keywords: make a match, thematic learning.

Page 16: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

NOTA DINAS .......................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................ ix

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah................................................................... 5

C. Batasan Masalah ........................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Model Pembelajaran ............................................................................ 8

B. Model Pembelajaran Make A Match ................................................... 9

1. Pengertian Model Make A Match .................................................... 9

2. Tujuan Model Pembelajaran Make A Match ................................... 10

3. Prinsip-Prinsip Model Make A Match ............................................. 11

4. Kelebihan Dan Kelemahan Model Make A Match .......................... 11

5. Langkah-Langkah Model Make A M atch ....................................... 12

C. Hasil Belajar ........................................................................................ 14

D. Pembelajaran Tematik ......................................................................... 19

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ................................................... 19

2. Pentingnya Pembelajaran Tematik .................................................. 20

3. Landasan Pembelajaran Tematik ..................................................... 21

4. Tahap-Tahap Pembelajaran Tematik ............................................... 23

5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik ............................................ 23

6. Manfaat Pembelajaran Tematik ....................................................... 24

7. Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................................... 24

8. Model-Model Pembelajaran Tematik .............................................. 26

9. Buku Ajar Tematik.......................................................................... 27

10. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ...................... 27

E. Studi Relevan ....................................................................................... 29

F. Kerangka Berpikir ................................................................................ 31

G. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 32

Page 17: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 33

A.Jenis Penelitian............ .................................................................... 33

B.Setting Dan Subjek Penelitian .............................................................. 34

C. Prosedur Umum Penelitian .................................................................. 35

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 36

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian .......................................................... 41

G. Jadwal Penelitian............ .................................................................... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN............................................................. 43

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 43

B. Temuan Penelitian ............................................................................... 50

C. Deskripsi Data ..................................................................................... 52

D. Analisis Data..................... .............................................................. 81

E. Interprestasi Hasil Analisis Data .......................................................... 82

F. Pembahasan ......................................................................................... 86

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 89

A.Simpulan .............................................................................................. 89

B. Saran .................................................................................................... 89

C. Penutup ................................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 93

RIWAYAT HIDUP

Page 18: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1Konversi Nilai ............................................................................................ 40

Tabel 3.2JadwalPenelitian......................................................................................... 48

Tabel 4.1 Identitas sekolah MI Salamahkotajambi ................................................... 49

Tabel 4.2 Data tenaga pendidik MI Salamahkota jambi ........................................... 53

Tabel 4.3 Data Jumlah siswaMISalamah .................................................................. 54

Tabel 4.4 Kondisi awal hasilbelajarsiswa ................................................................. 56

Tabel 4.5 Jadwal perencanaansiklusI ........................................................................ 59

Tabel 4.6 Hasil observasi aktivitas belajar siswa(siklusI) ........................................ 66

Tabel 4.7 Hasil observasi aktivitas mengajar guru(siklusI) ...................................... 68

Tabel 4.8 Hasil belajar siswa(siklusI) ....................................................................... 71

Tabel 4.9 Jadwal perencanaan(siklus II) ................................................................... 74

Tabel 4.10 Hasil observasi aktivitas belajar siswa(siklusI) ...................................... 80

Tabel 4.11 Hasil observasi aktivitas mengajar guru(siklusII) ................................... 82

Tabel 4.12 Hasil belajar siswa(siklusII) .................................................................... 85

Tabel 4.13 Hasil belajar siswasetiapsiklus ................................................................ 87

Tabel 4.14 Persentase aktivitasbelajarsiswa ............................................................. 89

Tabel 4.15 Persentase aktivitasmengajarguru ........................................................... 90

Tabel 4.16 Rekapitulasi hasil belajar siswasetiapsiklus ............................................ 91

Page 19: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1KerangkaBerpikir ................................................................................... 32

Gambar 3.1 Siklus Kegiatan PenelitianTindakanKelas ............................................ 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah SalamahKotaJambi.............. 52

Gambar 4.2 Bagan Bangunan GedungMISalamah ................................................... 55

Gambar 4.3 Diagram AktivitasBelajarSiswa ............................................................ 89

Gambar 4.4 Diagram Aktivitas Mengajar guru Siklus IdanII ................................... 90

Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I danSiklusII................................ 92

xv

Page 20: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 InstrumentPengumpulan Data ............................................................... 99

Lampiran 2 LembarObservasi Guru......................................................................... 108

Lampiran 3 LembarWawancaraSiswa ..................................................................... 117

Lampiran 4 LembarWawancara Guru ...................................................................... 123

Lampiran 5 Instrument Wawancara Dengan GuruSetelahPembelajaran ................. 124

Lampiran6 Silabus ................................................................................................... 125

Lampiran 7 Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) ........................................... 133

Lampiran 8 Test SoalSiklus I ................................................................................... 159

Lampiran 9 Test SoalSiklus II.................................................................................. 161

Lampiran 10 Jawaban Dari Siklus IdanII................................................................. 163

Lampiran 11 Validitas Siklus I ................................................................................ 164

Lampiran 12 ValiditasSiklus II ................................................................................ 165

Lampiran 13 Surat Pernyataan RespondenKepalaSekolah ...................................... 166

Lampiran 14 Surat Pernyataan Responden Wali Kelas IV C .................................. 167

Lampiran 11 Gambar Foto Penelitian MI SalamahKotaJambi ................................ 168

Page 21: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Negara indonesia saat ini sedang berkembang dan terus melakukan

pembangunan diberbagai sektor seperti sektor ekonomi, politik,

pertahanan dan keamanan serta tidak ketinggalan disektor pendidikan.

Dalam proses pembangunan ini, berbagai permasalahan selalu timbul dan

berkembang, maka diperlukan upaya antisipasi seefektif mungkin. Untuk

mewujudkan manusia pembangunan yang kreatif, mau bekerja keras dan

memiliki ilmu pengetahuan serta keterampilan yang tinggi, maka

pendidikan adalah salah satu wahana yang tepat, karena dengan

pendidikanlah manusia dapat dibina dan diarahkan menjadi manusia

Indonesia yangberkualitas.

Fadlillah (2014: 16) mengatakan bahwa kurikulum 2013

merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran

2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang

telah ada sebelumnya, baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah

dirintis pada tahun 2004 maupun kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada kurikulum

2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard

skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan

pengetahuan.Pembelajaran pada kurikulum 2013 lebih bersifat tematik

integrative dalam semua mata pelajaran.Dengan demikian dapat dipahami

bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan

untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan

hard skills yang berupa sikap, keterampilan, danpengetahuan.

Fadlillah (2014: 16-17) mengatakan bahwa kurikulum 2013

berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap

dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh siswa melalui

pengetahuan dibangku sekolah. Dengan kata lain antara soft skills dan

1

Page 22: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

2

hard skills dapat tertanam secara seimbang, berdampingan dan dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kurikulum

2013 harapannya siswa dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan

dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang

pendidikan yang sedang ditempuhsiswa.

Pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru merupakan

seperangkat wawasan dan aktivitas berpikir dalam merancang butir-butir

pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topik maupun

pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran

secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain pembelajaran tematik

adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakit atau

menghubungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang

beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian atau

mengembangkan pengetahuan atau keterampilan siswa secara stimulan.

Sesuai dengan kurikulum yang baru, saat ini pembelajaran di SD

mulai diarahkan pada kurikulum 2013, atau lebih sering disebut dengan

pembelajaran tematik.Pembelajaran tematik menggabungkan beberapa

pelajaran dalam satu tema yang masih memiliki saling keterkaitan antara

mata pelajarannya.Pembelajaran tematik berisikan pembelajaran yang

bermakna bagi siswa.

Pembelajaran tematik merupakan suatu wahana pembelajaran yang

diharapkan tumbuh seiring dengan perkembangan siswa dalam melihat diri

dan lingkungannya.Dalam pembelajaran yang aktif, siswa dituntut untuk

mengalami sendiri, berlatih, berkegiatan, sehingga baik daya pikir,

emosional, dan keterampilan mereka dalam belajar terus berlatih. Siswa

juga harus berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan melibatkan

diri dalam berbagai jenis kegiatan sehingga secara fisik mereka merupakan

bagian dari pembelajaran tersebut.

Huda (2014: 253) mengatakan bahwa salah satu metode

pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode make a match. Metode

ini termasuk dalam pembelajaran kooperatif dengan pendekatan informatif

Page 23: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

3

yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Metode ini

juga merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan dengan unsur

permainan sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik

secara kognitif maupun fisik, meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi yang dipelajari dan meningkatkan motivasi belajar. Selain itu,

“metode pembelajaran make a match juga dapat melatih keberanian siswa

untuk tampil presentasi dan disiplin menghargai waktubelajar”.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode make a match

seluruh siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa

mempelajari materi dalam sebuah permainan mencari pasangan dari kartu

soal dan jawaban. Siswa diberikan suasana belajar yang menyenangkan

dengan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga

siswa tidak akan merasa bosan dengan proses pembelajaran dan juga akan

merasa tertantang dalam sebuah permainan yang telah dirancang guru.

Siswa akan lebih aktif dan lebih optimal dalam memahami materi

pelajaran dan memperhatikan materi yang disampaikan guru karena

sebelum pelaksanaan metode pembelajaran ini siswa diharuskan

mempelajari materi terlebihdahulu.

Berdasarkan hasil observasi bersama guru kelas IV Madrasah

Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi, beliau menyampaikan bahwa dalam

proses pembelajaran dikelas guru menggunakan metode ceramah,

pemberian tugas, dan sedikit tanya jawab. Guru mengajar mengacu pada

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Menggunakan bahan ajar

yang disesuaikan dengan silabus. Beliau juga menyampaikan bahwa

dengan tugas yang diberikan, beberapa siswa sudah nampak antusiasnya

dalam belajar, namun sebagian besar siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran. Bahkan jika diberikan tugas yang tidak langsung

dikumpulkan, ada siswa yang tidak mau mengumpulkan tugasnya. Ada

pun masalahnya dapat diidentifikasikan sebagaiberikut:

1. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi,

indikatornya:Dilihatdaripengamatanpadatanggal09september,

Page 24: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

4

bahwa pembelajaran yang berlangsung dikelas guru hanya menerapkan

metode ceramah, pemberian tugas, dan sedikit tanya jawab. Dapat

dibuktikan saat proses belajar dan mengajar siswa hanya materi dari

guru tanpa ingin bertanya materi yang mungkin belum dimengerti.

Tetapi ketika guru memberi pertanyaan, banya siswa yang tidak

mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, ada siswa

yang mampu menjawab tetapi belum sesuai yang diharapkan, mereka

merasa bosan dengan metode yang diberikan guru sehingga siswa

kurang antusias dalam pembelajaran.Sedangkan dari guru yaitu

motode yang diberikan kurang tepat danbervariasi.

2. Keterlibatan siswa kurang diperhatikan oleh guru, indikatornya:

Dilihat dari pengamatan diketahui ternyata banyak siswa yang kurang

memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh guru sehingga

siswa mengalami kejenuhan dalam belajar, hal ini menunjukkan

perilaku siswa yang tidak tepat seperti malas, ribut dan keluar saat

pembelajaran sedang berlangsung, dapat dibuktikan dengan informasi

dari guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi pada

tahap awal yang dalam hal dikhususkan pada pembelajaran tematik

yang mengatakan bahwa siswa masih banyak yang mengalami

kejenuhan saat belajar dan kurang meminati pembelajarantersebut.

Pembelajaran di kelas memerlukan berbagai pendekatan, strategi,

metode dan teknik yang mampu mengakses perbedaan individual

siswa, dan tingkat keaktifan siswa, mendorong berkembangnya

kemampuan baru, dan menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah,

dirumah dan didalam lingkungan masyarakat. Penggunaan metode

pembelajaran yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan

efisiensi pembelajaran. Untuk itu, diperlukan sebuah metode

pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dan aktif selama

pembelajaran dikelas namun juga tidak mengganggu kualitas

pembelajaran itu sendiri.

Page 25: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

5

Menindaklanjuti permasalahan tersebut, pembelajaran masih

berfokus pada guru sebagai sumber belajar utama, sering kali ditemui

model pembelajaran yang menoton salah menyampaikan pembelajaran

sehingga siswa kurang maksimal dalam menerima pembelajaran, akhirnya

siswa jenuh, sikap siswa yang jenuh ketika mengikuti pelajaran terlihat

dari cara siswa menganggap mata pelajaran tematik merupakan mata

pelajaran yang kurang menarik dan akhirnya belajar bukan lagi menjadi

suatu kebutuhan bagi siswa, banyak siswa yang kurang memperhatikan

guru ketika menjelaskan pelajaran, kurang aktifnya siswa dalam mengikuti

pelajaran karena tidak memahami materi pelajaran dan juga rendahnya

tingkat pemahaman siswa dalam menerima pelajaran. Pada akhirnya siswa

memilih bermain di dalam kelas, akibatnya nilai siswa menjadi rendah.Ini

terbukti dari rekapitulasi hasil ulangan harian yang dilakukan oleh wali

kelas. Nilai siswa masih berada dibawah KKM yang ditentukan oleh

sekolah, yaitu dengan rata-rata UH (ulangan harian) siswa adalah 30%

yang memenuhi ketuntasan belajar, dari 20 siswa tersebut 14 siswa

diantaranya tidak memenuhi standar KKM dengan nilai rata-rata 70%.

Sementara standar ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah

adalah75.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan melihat bagaimana

proses pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota

Jambi dengan judul : “Penerapan Model Make A Match Untuk

Meningkatka Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik

Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi”.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut:

Page 26: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

6

1. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajarantematik

2. Guru tidak bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran yang

menarik.

3. Pembelajaran tematik dikelas berlangsung secaramenoton.

4. Rendahnya hasil belajar tematik kelas IV C dengan di tandai terdapat

70% siswa yang belum tuntasbelajar.

C. Batasan Masalah

Agar peneliti lebih terarah dan lebih sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV C Madrasah Ibtidaiyah

Salamah Kota Jambi pada semester II(genap).

2. Mata pelajaran Tematik temaCita-Citaku.

3. Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam ranah kognitif yaitu tingkat

pemahaman.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Apakah

penerapan model make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran tematik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota

Jambi?

E. Tujuan Dan ManfaatPenelitian

1. TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah: ingin mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa dengan penerapan model make a match pada

pembelajaran tematik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota

Jambi.

Page 27: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

7

2. ManfaatPenelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. BagiGuru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau

masukan hasil belajarsiswanya

b. BagiSiswa

Penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran

make a match agar dapat berjalan lebih efektif.

c. Bagi Sekolah

Penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran tematik di MI dengan menggunakan model

pembelajaran make a match.

d. BagiPeneliti

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar dan acuan bagi

peneliti dan supaya peneliti dapat mengembangkan model

pembelajaran yang cocok atas dasar penelitian ini.

Page 28: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. ModelPembelajaran

1. Pengertian ModelPembelajaran

Hamruni (2012: 5) mengatakan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau secara

tutorial serta untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.

Komalasari (2011: 57) menyatakan bahwa model pembelajaran

pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari

awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata

lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari

penerapan suatu pendekatan, metode dan tehnik pembelajaran.

Ekawarna (2010: 62) mengatakan bahwa mengemukakan

bahwa istilah “model” dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai

suatu pola kegiatan guru-siswa untuk menghasilkan perubahan-

perubahan yang terjadi padaa diri siswa sebagai akibat perbuatan

mengajar danbelajar.

Ekawarna (2010: 62) mendefinisikan bahwa model pembelajaran

sebagai suatu blueprint (kerangka dasar) yang dapat digunakan sebagai

petunjuk untuk membuat atau menyusun persiapan pembelajaran dan

kemudian mengimplementasikannya.

Suprijono (2011: 46) mengatakan bahwa model pembelajaran

adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Suprijono (2009: 46) mengatakan bahwa model pembelajaran

mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya

tujuan-tujuan pembelajaran tahapan-tahapan dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

8

Page 29: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

9

Aunnurahman (2011: 143) menyatakan bahwa penggunaan

model pembelajaran yang tepat dalam belajar dapat mendorong rasa

senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan

minat, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi,

dan memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan persiapan yang digunakan dalam merancang

suatu pembelajaran yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas. Oleh sebab itu guru harus cerdas dan

cakap dalam memilih model pembelajaran yang tepat agar apa yang

menjadi tujuan dalam sebuah pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Karena salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

bagaimana memilih model yang tepat dalam pembelajaran.

B. Model Make A Match (Mencari pasangan)

1. Pengertian Model Make AMatch

Wahab (2007: 59) mengatakan bahwa make a match adalah sistem

pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial

terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi

disamping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari

pasangan dengan dibantu kartu.

Rusman (2014: 145) menyatakan bahwa model make a match atau

mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat

diterapkan kepada siswa. Penerapan model pembelajaran ini dimulai

dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartuyang

merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat

mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran make a

match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran

(1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari

pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam

suasana yangmenyenangkan.

Page 30: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

10

Suryatno (2009: 72) mengungkapkan bahwa model makeamatch

adalahmodelpembelajarandimanagurumenyiapkankartuyang berisi

soal atau permasalahan dan menyiapkankartujawaban kemudian siswa

mencari kartu pasangannya.Modelpembelajaran make a match

merupakan bagian dari pembelajarankooperatif. Model pembelajaran

kooperatif didasarkanatas falsafah homohomini

socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia

adalahmahluksosial.Lie(2003:27)mengatakanbahwamodelmakeamatc

hmelatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baikdan

melatihkemampuan

siswadalambekerjasamadisampingmelatihkecepatanberfikir

siswa.

Suryatno (2009: 102) menyatakan bahwa model pembelajaran

make a match adalah suatu model pembelajaran yang berorientasi

padapermainan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

model make a match adalah kegiatan siswa untuk mencari pasangan

kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa

yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi point dan yang tidak

berhasil mencocokkan kartunya akan diberi hukuman sesuai dengan

yang telah disepakati bersama.

2. Tujuan Model Pembelajaran Make AMatch

Fachrudin (2009: 168) menyatakan bahwa tujuan dari

pembelajaran dengan model make a match adalah untuk melatih

peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap

suatu materi pokok. Siswa dilatih berpikir cepat dan menghafal cepat

sambil menganalisis dan berinteraksi sosial. Model pembelajaran make

a match merupakan model yang menciptakan hubungan baik antara

guru dan siswa. Guru mengajak siswa bersenang-senang dalam

permainan. Kesenangan tersebut pun mengenai materi dan siswa dapat

belajar secaralangsung.

Page 31: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

11

3. Prinsip-prinsip model Make AMatch:

(a) Anak belajar melaluiberbuat.

(b) Anak belajar melalui pancaindera.

(c) Anak belajar melaluibahasa.

(d) Anak belajar melaluibergerak.

4. Kelebihan Dan Kelemahan Model Make AMatch

a. Kelebihan Model Make AMatch

Adapun kelebihan model pembelajaran make a match

adalah sebagai berikut:

1) Mampu menciptakan suasana belajar aktif danmenyenangkan.

2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa.

3) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai taraf

ketuntasan belajar secaraklasikal.

4) Suasana kegembiraan dan semangat akan tumbuh dalam proses

pembelajaran (let themmove).

5) Kerjasama antara sesama siswa terwujud dengandinamis

6) Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh

siswa. (Bidan Diah: 2012: 5-6).

b. Kelemahan Model Make AMatch

Sebagaimana kita menyadari setiap ada kelebihan pasti ada

kekurangan, begitu pun dengan model pembelajar make a match

adalah:

1) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

2) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa jangan

terlalu banyak bermain dalam prosespembelajaran.

3) Guru perlu persiapan bahan dan alat yangmemadai.

Page 32: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

12

4) Pada kelas yang gemuk jika kurang bijaksana maka yang

muncul adalah suasana yang kurang terkendali. (Bidan

Diah:2012:6-7)

5. Lngkah-langkah Model Make AMatch

Suprijono (2011: 94) mengatakan bahwa hal-hal yang harus

dipersiapkan jika pembelajaran dikembangkan dengan make a match

adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi

pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari

pertanyaan tersebut.”

Adapun langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran

make a match yaitu:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu

soal dan bagian lainnya kartujawaban

b. Setiap siswa mendapat satu buahkartu

c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yangdipegang

d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya (soaljawaban)

e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas

waktu diberipoin

f. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu

temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban)

akan mendapat hukuman, yang telah disepakatibersama.

g. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat

kartu yang berbeda darisebelumnya

h. Demikian seterusnya Guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan terhadap materipelajaran.

Page 33: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

13

Huda (2013: 56) menyatakan bahwa langkah-langkah model

pembelajaran make a match sebagai berikut:

a. Pertama-tama Anda menyampaikan/mempresentasikan materi atau

memberi tugas kepada siswa mempelajari materi dirumah.

b. Pecahlah siswa Anda menjadi 2 kelompok, misalnya kelompok A

dan

kelompok B. Mintalah mereka berhadap-hadapan.

c. Bagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban

kepada kelompokB.

d. Sampaikan kepada siswa anda bahwa mereka harus

mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu

kelompoklain.

e. Anda perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang Anda

berikan kepadamereka.

f. Mintalah semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya

di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya,

mintalah mereka melaporkan diri kepada anda.

g. Catatlah mereka pada kertas yang sudah andapersiapkan.

h. Jika waktu sudah habis, sampaikan kepada mereka bahwa waktu

sudahhabis.

i. Bagi siswa yang belum menemukan pasangan, mintalah mereka

untuk berkumpultersendiri.

j. Panggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa

yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan

tanggapan apakah pasangan itu cocok atautidak.

k. Terakhir, Anda memberikan konfirmasi tentang kebenaran

pasangantersebut.

Page 34: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

14

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Suprijono (2011: 5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi dan keterampilan yang diperoleh melalui proses belajar

mengajar”.

Djamarah Dkk. (2006: 11) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

hasil-hasil kegiatan belajar mengajar tercermin dalam perubahan

perubahan perilaku seseorang, baik secara material subtansial,

struktural, maupun secarabehavior.

Muatofa (2011: 22-23) mengatakan bahwa hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi dan keterampilan dan hasil belajar bisa berupa hal-hal berikut

ini diantaraanya informasi ferbal, keterampilan intelektual, strategi

kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Hasil belajar merupakan

hasil interaksi tindak belajar yang dilakukan siswa dan tindak

mengajar yang dilakukan olehguru.

Djamarah Dkk. (2006: 119) menyatakan bahwa hasil belajar suatu

proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan

berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK) nya dapat tercapai.

Uno (2008: 17) mendefenisikan hasil belajar merupakan

pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk

kemampuan-kemampuan tertentu.

Ekawarna (2010: 41) yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran

yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang mencangkup

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat diukur dandiamati.

Page 35: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

15

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupuntertulis.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep ataulambang.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnyasendiri.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap obyektersebut.

Kunandar (2010: 276) hasil belajar adalah suatu akibat dari

proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes

yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes

perbuatan. Sedangkan S. Nasution, berpendapat bahwa hasil belajar

adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya

mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan

penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.

Agus (2009: 6-7) untuk mengetahui hasil belajar dibedakan

menjadi tiga ranah yaitu sebagaiberikut.

a. RanahKognitif

Ranah kognitif yaitu berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari 6 asfek yaitu pengetahuan, ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Efektif

Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

asfek, yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan

internalisasi. Contoh hasil belajar afektif yaitu: kemauan untuk

Page 36: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

16

menerima pelajaran dari guru perhatian siswa terhadap apa yang

dijelaskan guru, bertanya, dan lain-lain.

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomor yaitu hasil belajar keterampilan, yakni:

gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar),

keterampilan gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual

(membedakan visual, auditif dan motoris), kemampuan bidang

fisik (misalnya kekuatan, ketetapan), gerakan-gerakan skill, dan

kemampuan yang berkenaan dengan gerakan ekspresif dan

interpreatif.

Anissatul (2009: 31) adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain yaitu faktor internal

dan eksternal.

a) FaktorInternal

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah

tingkah laku peserta didik, ternyata banyak faktor yang

mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi proses belajar

siswa adalah faktor yang berasal dari dalam atau pada diri individu

masing-masing. Secara sfesifik faktor-faktor internal yang

mempengaruhi aktifitas belajar adalah sebagaiberikut:

1) Motivasi

Motivasi akan muncul dan berhasil apabila seseorang itu

mau berusaha, mempunyai keinginan dan memperbaiki diri

untuk belajar lebih baik.

2) Konsentrasi

Konsentrasi memusatkan perhatian terhadap belajar yang

dicapai. Didalam aktifitas belajar konsentrasi sangat diperlukan

karena apabila seseorang itu tidak konsentrasi dengan apa yang

dihadapinya maka belajar tidak maksimal. Oleh karena itu

dengan konsentrasi aktifitas yang dilakukan akan memenuhi

sasaran untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Page 37: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

17

3) Reaksi

Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik

maupun mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri

siswa maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, siswa

tidak hanya duduk, diam, mendengarkan atau obyek dalam

pembelajaran melainkan sebagai subyek dalam belajar.

b) FaktorEksternal

Selain faktor-faktor diatas juga terdapat faktor lain yang

dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor sosial:

1) FaktorKeluarga

Keluarga yang tidak kondusif bisa mengakibatkan siswa

menjadi malas untuk belajar. Misalnya, cara orang tua

mendisiplinkan atau mendidik anak dalam belajar, adanya

hubungan antar anggota keluarga yang tidak baik, suasana

rumah, keadaan ekonomi dalam rumah tanggaa, pengertian orang

tua dan latar belakangkeluarga.

2) FaktorSekolah

Kondisi sekolah yang kurang memadai juga berpengaruh

buruk terhadap belajar siswa. Mosalnya metode dalam

pembelajaran kurang, kurikulum pembelajaran, hubungan antara

guru dengan siswa kurang, kedsiplinan, peralatan sekolah

kurang.

3) FaktorMasyarakat

Masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

keseharian anak. Bentuk-bentuk masyarakat, media masa (tv

radio, bioskop) cara bergaul aman dengan masyarakat akan

berpengaruh dalam belajar siswa.

Page 38: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

18

Di antara ketiga lingkungan itu yang paling besar pengaruhnya

terhadap proses dan hasil belajar siswa dalam proses belajar

mengajar adalah lingkungan sekolah, seperti guru, sarana belajar,

kurikulum, teman sekolah, peraturan sekolah, dan lain-lain. Unsur

lingkungan sekolah yang disebutkan diatas pada hakekatnya

berfungsi sebagai lingkungan belajar siswa, yakni lingkungan tempat

siswa berinteraksi, sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada

dirinya.Hasil interaksi tersebut berupa perubahan tingkah laku seperti

pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dan lain-lain. Dalam

konteks inilah belajar dapat bermakna sesuai dengan hakekat belajar

sebagai suatuproses.

Keberhasil dalam proses pembelajaran akan ditandai dengan

hasil belajar siswa. Penguasaan materi pembelajaran oleh siswa akan

terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa.

Anita (2009: 219) hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu

proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalu

diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar

harusmenunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan

perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional,

positif, dan disadari.

Hamalik (2011: 59) hasil belajar adalah sebagai terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan

diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Bloom dalam Sardiman (2008: 23) menyatakan dalam

pencapaian hasil belajar harus mencakup 3 ranah tujuan pendidikan,

yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan pengertian

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu

perubahan tingkah laku yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang dapat diukur dan diamati. Indikator hasil belajar

siswa tersebut antaralain:

Page 39: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

19

1) Siswa mampu menguasai pengusaan materi pembelajaran.

2) Siswa mampu bekerja sama dengan sesamateman.

3) Siswa mampu membuat dan menjawabpertanyaan.

D. PembelajaranTematik

1. Pengertian PembelajaranTematik

Rusman (2011: 250) menyatakan bahwa pembelajaran tematik

adalah salah satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang

lainnya sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada

siswa.Tema menjadi pokok pembicaraan dan gagasan yang mudah

memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Dengan strategi

pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi

sehingga pemahaman terhadap satu materi pelajaran akan lebih

mendalam.

Rusman (2011: 250) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu

adalah pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam

pendekatan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan baik

itu dilingkungan sekolah maupun lingkungan dirumah dan

masyarakat.Selain itu pengembangan pengetahuan siswa juga dapat

dilihat dari pengalamanan kehidupan yang pernah mereka alami.Jadi

pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik

dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.Dengan

adanya pemaduan itu siswa dapat memperoleh pengetahuan dan

keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna

bagisiswa.

Pembelajran tematik merupakan model pembelajaran yang

mengembangkan dimulai dengan menentukan topik tertentu topik

sebagai tema atau topik sentral. Setelah tema ditetapkan, selanjutnya

tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari

Page 40: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

20

bidang studi lain yang terkait Fogarti (199): Hesty (2008). Tema

adalah pokok pikirkan atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan Depdiknas (2007).Selanjutnya menurut Kunanda (2007:

311), tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai

konsep kepada anak didik secara utuh. Majid (2017:99).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran tematik adalah suatu konsep pembelajaran yang

melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman

yang bermakna pada anak.

2. Pentingnya PembelajaranTematik

Rusman (2011) ada beberapa alasan tentang pentingnya

pendekatan tematik dalam pembelajaran, terutama bagi peserta didik

madrasah tingkat dasar, diantaranya yaitu Pendekatan tematik

mengharuskan perubahan paradigma pembelajaran lama yang keliru.

Dulu proses belajar mengajar masih berpusat pada guru. Guru adalah

segalanya bagi peserta didik. Sehingga yang terjadi hanyalah sekedar

“pengajaran”, bukan “pembelajaran”.Tidak demikian bagi

pembelajaran tematik.Dengan pendekatan tematik pembelajaran

(bukan pengajaran) dipusatkan kepada peserta didik bukan guru, sebab

dalam hal ini guru memerankan fungsi sebagai fasilitator dan

motivator yang membantu mengembangkan kreativitas peserta didik,

tanpa harus adanya penyeragaman atau pemaksaan untuk mengikuti

pemahaman guru.Disana peserta didik diberikan ruang bebas untuk

mewujudkan potensi dan menampilkan karakteristiknya masing-

masing.

a. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang

disesuaikan dengan perkembangan dan kecenderungan anak usia

dini rentang umur antara 0-8 tahun. Dalam tinjauan psikologi, anak

tumbuh dan berkembangan secara menyeluruh. Perkembangan

aspekkognitifseoranganakberkaitaneratdenganperkembangan

Page 41: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

21

aspek afektif dan psikomotorik. Pada rentang umur tersebut,

perkembangan berbagai kecerdasan anak, IQ, EQ, dan SQ sangat

luar biasa.

b. Pendekatan tematik memungkinkan penggabungan berbagai

perspektif dan kajian interdisiplin dalam memahami suatu tema

tertentu penerapan pendekatan tematik merupakan upaya

pengembangan kemampuan dan potensi peserta didik dalam

memahami kenyataan hidup yang serba kompleks dan multi

variabel.

c. Pendekatan tematik mendorong peserta didik memahami

wawancara aktual dan kontekstual. Dalam perencanaan

pembelajaran, guru mempunyai kebebasan memilih isu-isu

menarik yang sedang mengemukah ditengah masyarakat.

Pendekatan tematik mengantisipasi munculnya materi-materi

pembahasan dalam setiap mata pelajaran yang sudah using (out of

date). Dengan demikian, pembelajaran digiring bukan hanya

memperkaya wawasan keilmuan peserta didik, tetapi juga

melibatkan peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung

dari realitas, gejala sosio kultural, ataupun gejala alam yang terus

berubah.

d. Pendekatan tematik menuntut penerapan metodologi pembelajaran

yang bervariasi. Setiap tema membutuhkan pendekatan dan strategi

pembelajaran yang berbeda. Dalam pendekatan tematik,

metodologi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tema

yang sedang menjadi materi pembelajaran. Pembelajaran

pendekatan tematik menuntut penerapan metodologi pembelajaran.

Majid (2014:87).

Page 42: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

22

3. Landasan PembelajaranTematik

Majid (2014: 87) adapun yang menjadi landasan pembelajaran

tematik mencakup tiga landasan yaitu landasan filosofis, landasan

psikologis, dan landasan yuridis.

a. Landasanfilosofis

Didalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga

aliran filsafat yaitu progresivisme, konstruksivisme dan

humanisme. Aliran progresivisme yang memandang proses

pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas,

pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan

memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruksivisme melihat

pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci

dalam pembelajaran.kemudian humanisme yang melihat siswa dari

segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang

dimilikinya.

b. Landasanpsikologis

Majid (2014: 88) pembelajaran tematik terutama berkaitan

dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi

belajar.Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal

bagaimana isi/materi pembelajaran tersebut disampaikan kepada

siswa dan bagaimana pula siswa harusmempelajarinya.

c. Landasanyuridis

Majid (2014: 88) dalam pembelajaran tematik berkaitan

dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung

pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan

yuridis tersebut adalah Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai

Page 43: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

23

dengan minat dan bakatnya (pasal 9) Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.

4. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik

a. MenentukanTema

Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan guru atau

ditetapkan bersama dengan peserta didik.

b. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum pada tahap ini guru

harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan

caraterintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan

mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, danketerampilan.

c. Mendesain rencana pembelajaran tahapan ini mencangkup

pengorganisasian sumber belajar, bahan belajar, media belajar,

teramsuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk

menunjukkan suatu tema pembelajaran terjadi dalam kehidupan

nyata.

5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik

Rusman 2011: 257) adapun prinsip-prinsip pembelajaran tematik

antara lain:

a) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah

digunakan untuk memadukan bidangstudi

b) Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih harus memberikan

bekal bagi siswa untuk belajarselanjutnya

c) Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar

minatsiswa

d) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis

anak

e) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa yang

aktual dalam kehidupansiswa

Page 44: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

24

f) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang

berlaku serta harapanmasyarakat

g) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan ketersediaan

sumberbelajar.

6. Manfaat PembelajaranTematik

Rusman (2011: 281) dengan menerapkan pembelajaran tematik,

peserta didik dan guru mendapatkan banyak manfaat, diantara manfaat

tersebut adalah.

a. Pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman konseptual

peserta didik terhadap realitas sesuai dengan tingkat

perkembangan intelektualitasnya. Pasalnya, anak-anak membentuk

konsep melalui pengalaman langsung.

b. Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik mampu

mengekplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan

pembelajaran. Melalui tema, menghubungkan informasi yang

terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yangutuh.

c. Pembelajaran tematik mampu meningkatkan eratan antara

hubungan antar peserta didik. Tema-tema pembelajaran yang erat

hubungannya dengan pola kehidupan sosial, sangat membantu

peserta didik agar mampu beradaptasi dan berganti peran dalam

melakukan pekerjaan yang berbeda.

d. Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan

keprofesionalismenya. Pembelajaran tematik membutuhkan

kecermatan dan keseriusan guru, baik dalam menemukan tema

yang kontekstual, merancang rencana pembelajaran, menyiapkan

metode yang tepat, merumuskan tujuan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran secara konsisten dengan tema

pembelajaran, sampai menyusun instrumen penilaian (evaluasi)

yang relevan dengan kegiatan pembelajaran Majid (2014:87).

Page 45: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

25

7. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat padasiswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student contered),

hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih

bnyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-

kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalamanlangsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung

kepada siswa (direct experiences).Dengan pengalaman langsung

ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai

dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c. Pemisahan pelajaran tidak begitujelas

Rusman (2011: 25) dalam pembelajaran tematik pemisahan

antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.Fokus pembelajaran

diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat

berkaitan dengan kehidupansiswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai

mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan

demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara

utuh.Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 46: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

26

e. Bersifatfleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru

dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata

pelajaran yang lainnya.Bahkan mengaitkannya dengan kehidupan

siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi

yangdimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan

Majid (2014: 89-90) pembelajaran tematik mengadopsi

prinsip belajar PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan.

8. Model-Model PembelajaranTematik

Adapun model pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

a. ModelKeterhubungan

Model keerhubungan ialah model dimana pembelajaran sengaja

diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain,

satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang

dilakukan hari ini dengan tugas-tugas yang akan dilakukan pada

hari berikutnya. Kunci utama dalam model ini yaitu adanya usaha

sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu.

Keunggulan model ini dimana peserta didik akan memperoleh

gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep, sehingga

peserta didik akan lebih mudah mengembangkan konsep-konsep

secara terusmenerus.

Page 47: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

27

b. Model JaringLaba-laba

Model pembelajaran ini pada dasarnya menggunakan

pendekatan tematik.Pengembangan model ini dimulai dengan

menentukan tema. Tema bisa diterapkan dengan kesepakatan

antara pendidik dan peserta didik dengan cara berdiskusi.

Keuntungan model ini peserta didik dapat memperoleh pandangan

hubungan yangutuh.

c. ModelKeterpaduan

Model ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.

Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata

pelajaran dengan menemukan keterampilan dan sikap. Model

inimemiliki keunggulan peserta didik dengan mudah

menghubungkan dan mengaitkan materi dari beberapa mata

pelajaran.

9. Buku ajarTematik

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan pemerintah

dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.Buku guru ini disusun

dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah koordinasi kementerian

pendidikan dan kebudayaan, dipergunakan dalam tahap awal

penerapan Kurikulum2013.

Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki,

di- perbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan

dan perubahan zaman.masukan dari berbagai kalangan diharapkan

dapat meningkatkan kualitas buku ini.

10. Kelebihan dan kekurangan pembelajarantematik

a. Pembelajaran tematik memiliki kelebihan dan arti penting yakni

sebagai berikut: Majid (2014: 92-93).

1) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan

siswa

Page 48: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

28

2) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhansiswa.

3) Hasik belajar akan bertambah lebih lama karena lebih berkesan

danbermakna.

4) Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti kerja sama,

toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan oranglain.

Disamping itu juga pembelajaran tematik memiliki kekurangan

di antaranyayaitu:

1) AspekGuru

Guru harus berwawasan luas, memiliki keaktifan tinggi,

keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri tinggi,

dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara

akademik, guru dituntut terus manggali informasi ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan ajarkan

dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak

terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini,

maka pembelajaran terpadu akan sulitterwujud.

2) Aspek pesertadidik

Pembeljaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta

didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik

maupun kreativitasnya.Hal ini terjadi karena model pembelajaran

terpadu menekankan pada kemampuan analitas (mengurangi),

kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan

eksploratif dan elaborative (menemukan dan menggali).Jika

kondisi ini tidak dimiliki, penerapan model pembelajaran terpadu

ini sangat sulit dilaksanakan.

Page 49: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

29

3) Aspek sarana dan sumberpembelajaran

Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan

sumber informasi yang cukupnya dan bervariasi, mungkin juga

fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan

mempermudah pengembangan wawasan. Jika sarana ini tidak

dipenuhi, penerapan pembelajaran terpadu juga akan terhambat.

4) Aspekkurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapain

ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pda pencapaian

target pencapain materi). Guru perlu diberikan kewenangan

dalam mengembangkan materi). Guru perlu kewenangan dalam

mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan

pembelajaran pesertadidik.

5) Aspekpenilaian

Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang

menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan

belajar peseta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang

dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk

menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan

pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untukberkoordinasi

dengan guru lain jika materi pembelajaran berasal dari guru

yangberada.

E. StudiRelavan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kungningsih disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe

make a match dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 1

SD N grobok Kulon 03 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal pada

semester 2 tahun pelajaran 2013/2014”, kenaikan skor rata-rata

Page 50: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

30

maupun ketuntasan belajar yang signifikan yaitu kenaikan skor rata-

rata: Siklus 1 dari 64,2 Siklus II menjadi 78,3. ketuntasan belajar

peserta didik Siklus I dari 58% (7 peserta didik) dari 12 peserta didik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nanang Sukmawijaya, dalam

penelitiannya yang berjudul upaya peningkatan hasil belajar IPA pada

materi tumbuhan hijau melalui strategi make a match dikelas V

Madrasah ibtidaiyah swasta darul qalam senayang kabupaten lingga

dengan menerapkan strategi make a match hasil belajar peserta didik

meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan pada hasil tes sebelum tindakan dapat dilihat bahwa hasil

belajar peserta didik pada materi tumbuhan hijau dari 14 orang peserta

didik kelas V, Yang tuntas hanya 2 orang peserta didik sisanya tidak

tuntas dengan jumlah 12 orang. Selanjutnya pada siklus I hasil belajar

peserta didik meningkat menjadi 6 orang peserta didik yang tuntas, dan

8 orang peserta didik yang belum tuntas. Maka dilanjutkan dengan

siklus II dengan perbaikan-perbaikan yang telah dipaparkan pada bab

IV, maka hasil belajar peserta didik kembali meningkat yaitu 12 orang

peserta didik tuntas, dan hanya 2 orang peserta didik yang belum

tuntas.

3. Penelitian Noviana Irianti S (2012) berjudul, penerapan metode

pembelajaran make a match (mencari pasangan) untuk meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas V semester 2 SD

Negri 05 mulyoharjo jepara” (skripsi), menyimpulkan bahwa

pembelajaran make a match mampu meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN

mulyoharjo. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keaktifan siswa

dan hasil belajar pada siklus pertama dan siklus kedua. Pada siklus I

Keaktifan siswa adalah 73,07%, sedangkan pada siklus II keaktifan

belajar meningkat menjadi 86,26%. Junlah siswa yang tuntas kriteria

ketuntasan minimun pada siklus I adalah 16 dari 26 siswa (61,5%),dan

Page 51: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

31

pada siklus II siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimun

meningkat menjadi 23 dari 26 siswa (88,5%)

F. KerangkaBerpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan menyatakan bahwa

pembelajaran saat ini menuntut guru untuk kreatif dan inovatif. Mutu

pendidikan semakin diperhitungkan dalam inovasi sistem pendidikan

diindonesia, akan tetapi guru dalam menyampaikan proses pembelajaran

kadang melupakan peran serta siswa dalam pembelajaran. Dalam

pembelajaran tidak jarang ditemukan masalah-masalah didalam kelas.

Guru belum menggunakan model pembelajaran yang dapat memacu

keaktifan siswa. Dalam pembelajaran tematik, guru tidak mengemas

pembelajaran dikelas dengan pembelajaran tematik, guru sudah

menerapkan pembelajaran tematik, namun dalam pelaksanaannya

keterpaduan dalam masing-masing mata pelajaran masih belum

ada.Pembelajaran tematik tetapi masih terlihat jelas dalam pemisahan

materi antar mata pelajaran. Tentunya hal ini tidak sesuai dengan ciri-ciri

pembelajaran tematik, sehingga menyebabkan proses dan hasil

pembelajaran tematik tidak sesuai dengan yangdiharapkan.

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang

dikemukan diatas adalah dengan mengemas pembelajaran tematik sesuai

dengan keterpaduan antar mata pelajaran dan dengan menerapkan model

pembelajaran make a match dalam peningkatan hasil belajar. Proses model

pembelajaran make a match dilakukan dengan cara diskusi kelompok.

Penerapan model pembelajaran make a match, siswa dibentuk menjadi

beberapa kelompok. Kemudian setiap kelompok diberikan tugas

materi.Setiap anggota kelompok yang memahami terlebih dahulu harus

mengajarkan kepada anggota kelompoknya sampai mengerti.Kemudian

guru memberikan pertanyaan untuk ditunjukan kepada individu

siswa.Anggota kelompok tidak diperbolehkan untuk saling membantu dan

menjawabkan pertanyaan.Berikut ini disajikan skema kerangka pikir.

Page 52: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

32

Kondisi

awal

Guru/Penelitian

Belum

Memanfaatkan

Model

pembelajaran

Hasil

belajar

siswa

Proses Memanfaatkan

model

pembelajaran

Make AMatch

Memamfaatkan

model

pembealajaran

Make A

Match

kondisi

akhir

Melalui pemanfaatan model

pembelajaran Make A

Match dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada

pembelajaran tematik kelas

IV

Gambar 2.1 Skema kerangka pikir penelitian

G. HipotesisTindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, maka hipotesis

penelitian ini adalah jika “model pembelajaran make a match dilakukan

dan diterapkan dengan langkah-langkah pembelajaran yang benar, maka

akan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi.

Page 53: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Supardi (2012: 58) jenis penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas atau classroom action research.Penelitian tidakan kelas

adalah penelitian tidakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan

memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK

berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi

dikelas. Bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) atau output

(hasil belajar). PTK harus tertuju mengenai hal-hal yang terjadi didalam

kelas.

Menurut Daryanto (2011) penelitian tindakan kelas adalah suatu

penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran dikelas, sehinggga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

Tujuan tindakan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam

kegiatan pengembangan profesinya.Penerapan PTK dimaksudkan untuk

mengatasi permasalahan yang terdapat didalam kelas.

Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan defenisi

dari tiga kata, penelitian + tindakan + kelas sebagai berikut:

1. Penelitian adalah kegaiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat

dan penting bagaipeneliti.

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Supardi (2012:58).

33

Page 54: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

34

Pelaksanaan

refleksi

Desain penelitian terdapat berbagai macam, antara lain desain

penelitian Kemnis Dan Taggart, Jhon Elliot, Kurt Lewin, Hopkins Dan Mc

Kunan. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model yang

dikembangkan oleh Jhon Elliot, Konsep pokok tindakan model Jhon Elliot

terdiri 4 kompunen yaitu : Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

Refleksi.

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

Gambar 3.1 Desain model Jhon Elliot

Suharsimi, Arikunto, Suhardjono (2012). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

B. Setting Dan SubjekPenelitian

1. SettingPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIS Salamah Kota Jambi, alasan

praktis memilih lokasi tersebut juga didasarkan beberapa

siklus 1

refleksi

pengamatan

siklus II pengamatan perencanaan

pelaksanaan

perencanaan

Page 55: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

35

pertimbangan, yaitu: a) Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti

baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. b) Situasi sosial, sebelum

mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti telah

mengadakan komunikasi informal dengan wali kelas IV dan kepala

sekolah sehingga mendapatkan izin secara formal.

2. SubjekPenelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Salamah Kota Jambi.Subjek penelitian lainnya adalah guru dan peneliti

sendiri. Adapun siswa yang akan menjadi subjek penelitian berjumlah

20 orang.

C. Prosedur UmumPenelitian

1. Siklus I

Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari tiga

pertemuan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

atau observasi dan dan refleksi sebagaiberikut:

a. Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara kritis

untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, perencanaan merupakan

bagian awal dari rancangan penelitian tindakan yang berisi tentang

persiapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah.

b. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, skenario kerja tindakan,

perbaikan dan prosedur tindakan yang diterapkan. Tahap

pelaksanaan merupakan pembelajaran yang telah disiapkan pada

tahapperencanaan.

c. Pengamatan (observasi) terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung ditunjukan untuk mengenali, merekam dan

mendokumentasikan aktivitas yang terjadi apabila masukan baik atau

feedback dilakukan dengan cermat pengamatan yang dilakukan oleh

penelitian adalah: Situasi kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dan

guru dalam proses pembelajaran, hasil belajar siswa danrefleksi.

Page 56: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

36

d. Refleksi adalah memikirkan sesuatu yang hasil dari kegiatan

sebelumnya direfleksikan untuk melihat apakah hasil yang tercapai

sudah memenuhi kriteria keberhasilan peneltitan atau belum. Dan

akan dilakukan tindakan perbaikan atas kekurangan-kekurangan

pada siklusselanjutnya.

2. Siklus II

Pada siklus II ini juga terdiri tiga kali pertemuan melalui tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

a. Perencanaan dimana peneliti membuat rencana pembelajaran

berdasarkan hasil refleksi pada sikluspertama.

b. Pelaksanaan tindakan dimana guru melaksanakan pembelajaran

berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi berdasarkan siklus

pertama dengan pembelajaran tematik menggunakan model

pembelajaran make amatch.

c. Pengamatan dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitaspembelajaran.

d. Refleksi adalah upaya melihat kembali mengorganisasi, kembali

menganalisis, kembali mengklarifikasi dan kembali mengevaluasi

hal-hal yang telahdipelajari.

D. SumberData

Pada penelitian ini, sumber data yang dibutuhkan yaitu berasal dari

narasumber, dokumen dan proses belajar mengajar sertates soal. Adapun

data yang dikumpulkan dari penelitian ini yaitu berupa data keaktifan

belajar siswa yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa tentang

keaktifan mendengar, menulis, bertanya, dan menyampaikan pendapat

selama proses pembelajaran berlangsung, dari hasil observasi aktivitas

guru, dari hasil belajar. Sumber data yang dikumpulkan dari penelitian ini

meliputi:

Page 57: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

37

1. Informasi atau narasumber yaitu siswa, dan guru siswa Madrasah

Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi, tempat dan peristiwa kegiatan belajar

mengajar diadakan didalam kelas IV C pada saat proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran make amatch.

2. Dokumen dan arsip yang dipergunakan dalam menunjang pelaksanaan

penelitian.

3. Butir soal dipergunakan dalam menunjang keberhasilan hasil belajar

siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian.Data

yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian.Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Wawancara mendalam, Tes,

Observasi, serta Dokumentasi dalam mnegumpulkan data yang peneliti

cari, berikut lebih jelas tentang ketiga teknik tersebut.

1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi, tes, wawancara, dandokumentasi.

a. Observasi

M. Ansori, (2014: 254) observasi atau pengamatan adalah

proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau

pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai

digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan

kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi

kelompok.Pengumpulan data tentang observasi dilakukan melalui

pengamatan secara cermat dan teliti.

Sugiyanto (2016: 203- 205) observasi merupakan suatu yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku

Page 58: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

38

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi

berperan serta dan non participant observation, selanjutnya dari

segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan

menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Observasi

terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya

observasi, sedangkan observasi tidak terstruktur adalah observasi

yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneltian tidak tahu secara

pasti tentang apa yang akandiamati.

b. Tes

Paizaluddin dan Ermalinda, (2016: 131) tes merupakan alat

pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat

rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk

mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor

angka.Ada jenis tes dalam penelitian adalah tes hasil belajar, dan tes

kecerdasan.

c. Wawancara

M. Ansori, (2014: 252) wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan

kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luas,

pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga

segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan

baik.Wawancara boleh dibuat dalam bentuk daftar butir-butir

informasi yang ingin dikumpulkan (pointers) atau daftarpertanyaan.

Darmadi, (2011: 151) menyatakan bahwa wawancara adalah

pengadministrasian angket secara lisan dan langsung terhadap

Page 59: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

39

masing-masing anggota sample. Apabila wawancara dilakukan

dengan baik, ini dapat menghasilkan data yang mendalam yang tidak

mungkin didapat dengan angket, pewawancara dapat menanyakan

lagi untuk jawaban-jawaban yang tidak jelas/kurang lengkap. Akan

tetapi wawancara cukup memerlukan waktu dan biaya yang tidak

sedikit meskipun hanya melibatkan sampel yang lebih kecil.Lagi pula,

respon yang diberikan oleh objek bisa-bisa terpengaruh oleh reaksi

terhadap pewawancara.Oleh karena itu wawancara memerlukan

keterampilan khusus dibidang komunikasi dan “human relation”.

d. Dokumentasi

Iskandar, (2012: 73) dokumentasi merupakan penelahan

terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus

permasalahan penelitian.Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah

dokumen pribadi siswa, dokumen resmi, referensi-referensi, foto-

foto, rekaman kaset, seperti (rapor siswa, absensi siswa).

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang

berkenaan dengan keadaan guru, keadaan siswa, struktur organisasi,

rpp, keadaan sarana dan prasarana, dan hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Salamah

KotaJambi.

2. Instrument PengumpulanData

Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

tes hasil belajar, lembar observasi sikap, lembar wawancara guru,

dokumentasi rpp dan silabus.

a. Pengamatan (observasi) : menggunakan lembar observasi untuk

mengukur tingkat partisipasi dan peningkatan hasil belajar siswa

dalam proses belajartematik.

Ada tiga lembar observasi yang peneliti gunakan yaitu:

Page 60: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

40

1) Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) yang dilakukan setiap

pertemuan yang menjadi observer adalah guru mata pelajaran

tematik kelas IV C Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi.

Observer mengisi lembar observer dengan memberikan tanda

ceklis (√) apabila peneliti melakukan tindakan sesuai dengan

keterlaksanaan model pembelajaran pada lembarobservasi.

2) Lembar observasi aktivitas peserta didik dibuat untuk mengetahui

aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran make amatch.

3) Lembar observasi dikap ini bertujuan untuk menentukan

kepercayaan, persepsi, atau perasaan seseorang. Sikap dapat

diukur terhadap diri sendiri, orang lain, dan kegiatan-kegiatan

yang lain, institusi atau situasi (Darmadi, (2014: 128). Dalam

penentuan skala sikap, peneliti menggunakan skala likert, skala

likert meminta seseorang agar memberikan respon terhadap

beberapa statemen Darmadi, (2014: 129). Penilaian sikap skala

likert ini peneliti menggunakan penilaian teman sejawat. Lembar

observasi sikap siswa mempunyai konversi nilaiyaitu:

Tabel 3.1 Konversi nilai

Konversi Nilai Kategori Makna

81-100 A Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup Baik

21-40 D Kurang Baik

0-20 E Sangat Tidak Baik

Sumber : Tampubolon, 2014: 55

b. Tes: tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

berfungsi mengukur penguasaan peserta didik memperoleh sejumlah

materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk mengetahui

penguasaan peserta didik atas materi tersebut. (Amirono dan

Daryanto, (2016: 85).

Menggunakan butir soal atau instrument soal untuk mengukur hasil

belajar siswa setiap akhir siklus pembelajaran.

Page 61: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

41

c. Wawancara: menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui

pendapat atau sikap tentang pembelajaran menggunakan model

pembelajaran make amatch.

d. Dokumentasi: menggunakan hasil lembar pengamatan, silabus dan

RPP.

3. ValidasiInsturmen

a) Pengecekan teman sejawat

Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan teknik yang

digunakan untuk pengujian validitas instrument menggunakan

pengecekan teman sejawat yang dimaksud adalah mendiskusikan

proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing, guru, kepala

sekolah atau teman mahasiswa yang telah/sedang mengadakan

penelitian.

Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator

sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau jawaban

yang telah dijabarkan dari indikator.Dengan kisi-kisi terdapat

instrument, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan

mudah dan sistematis.Instrument yang divaliditas dalam penelitian

yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi

aktivitas belajar siswa, lembar observasi aktifitas guru, lembar

observasi sikap siswa, silabus, dan butir soal dan lembar wawancara

guru.

F. KeabsahanData

Untuk menguji keabsahandata dalam penelitian ini peneliti

menggunakan telaah model tindakan, triangulasi, pengecekan

temansejawat dan validitas data.

1. Telaah Model Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh penulis

mengacu pada model Jhon Elliot pelaksanaan penelitian tindakan

Page 62: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

42

mencangkup empat langkah yaitu, perencanaa, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan(Planning)

Untuk memecahkan masalah penelitian diperlukan langkah

yang tepat dalam peenanganannya. Sesuai dengan jenis penelitian

yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model

pembelajaran make a match. Pelaksanaan tindakan direncanakan

minimal dua kali siklus.Apabila tujuan pembelajaran belum

tercapai maka rencana tindakan disusun untuk siklus berikutnya.

b. Pelaksanaan(acting)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran make a match berdasarkan rencana

pembelajaran.

c. Pengamatan(reflekting)

Peneliti (Guru dan kolaborator) melakukan pengamatan

terhadap aktivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran

make a match.

d. Refleksi (reflecting)

Setelah observasi dilakukan kemudian akan dianalisis seluruh data

yang diperoleh. Setelah selesai dianalisis kemudian direfleksikan

sehingga diketahui tindakan, masalah, serta hasil yang terjadi

selama penelitian, serta membuat kesimpulan atas pelaksaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a

match dalam peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran

tematik di Madrasah Ibtidaiyah Salamah Jambi. Refleksi ini

digunakan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi

sebagai acuan perencanaan tindakan pada siklusberikutnya.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

Page 63: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

43

pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi

dalam pengujian keabsahan ini di artikan sebagai data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

a. TriangulasiSumber

Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b. TriangulasiTeknik

Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara,

lalu dicek dengan observasi maupundokumentasi.

c. Triangulasi Waktu

Sugioyono, (2017: 274) triangulasi waktu juga sering

mempengaruhi keabsahan data. Data yang dikumpulkan dengan

teknik wawancara, akan memberikan data yang lebih valid sehingga

lebih kredibel. Untuk itu dalam menguji keabsahan data dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengecekkan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

3. ValiditasData

Sugioyono, (2017: 267) dalam keabsahan data peneliti

menggunakan validitas data.Validitas merupakan derajat ketetapan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti.Dengan demikian data yang tidak berada antar

data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objekpenelitian.

Usman dan Akbar, (2008: 287) validitas datanya ditentukan oleh

kualitas instrument atau alat pengumpulan data yang digunakan

instrument itu disebut berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan

pemakaiannya apabila sudah terbukti validitas.

Page 64: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

44

Sugiyono, (2017: 133) dalam penelitian ini penelitian

menggunakan validitas teknik korelasi pengujian validitas tiap butir

digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan

skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Rumus Validitas

𝑁Ʃ𝑥𝑦−(Ʃ𝑥)Ʃ𝑦 𝑟𝑥𝑦=

√(𝑁Ʃ𝑥2 − (Ʃ𝑥)2(𝑁Ʃ𝑦2 − (Ʃ𝑦)2

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦= Koofesien korelasi antara variabel X dan Y

Ʃ𝑥𝑦= Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

Ʃ𝑥2= Jumlah kuadrad dari nilaiX

Ʃ𝑦2 = Jumlah kuadrad dari nilaiY

(Ʃ𝑥)2= Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(Ʃ𝑦)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012: 336) analisis data akan dilakukan sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.

Menurut Nasution didalam Sugiyono, analisis telah dimulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan

berlangsung terus sampai kepenulisan hasil penelitian. Namun dalam

penelitian ini, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan

bersamaan dengan pengumpulan data.

1. Reduksidata

Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus,

menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang

ada dalam catatan lapngan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,

pemfokusan pemyelisihan data yang kurang bermakna dan menatanya

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan

divertifikasikan.

Page 65: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

45

2. PenyajianData

Penyajian data (data display) beberan, setelah direduksikan data

siap dibeberkan artinya, tahapan analisis sampai pada pembeberan data

berbagai macam data perlu diteliti tindakan yang telah direduksikan

perlu dibeberkan dengan tertata rapi.

3. PenarikanKesimpulan

Sugiyono (2013: 338-341) penarikan kesimpulan peningkatan atau

perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari

kesimpulan sementara, yang ditarik pada akhir siklus I dan terevisi pada

siklus II dan kesimpulan akhir padasiklus.

Pada data kualitatif yang merupakan hasil observasi aktifitas siswa

dapat dihitung melalui:

Persentase respon siswa = 𝐴 × 100% 𝐵

Dimana A= Proporsi siswa yang memilih (aktif)

B= Jumlah siswa (Keseluruhan)

Dengan penilaian:

0-19 = Tidakaktif

20-59 = Kurang aktif

60-69 = Cukupaktif

70-79 =Aktif

80-100 = Aktifsekali

Sedangkan hasil observasi aktifitas guru diberikan nilai sebagai

berikut Trianto (2011: 63)

1 = Kurang baik

2 = Cukup baik

3 = Baik

4 = Baik sekali

Page 66: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

46

Skor = 𝐵 × 100

∑−×=×

∑ 𝑛

∑ 𝑛 P ∑

(𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟) × 100%

Jihad (2008: 166) aata kuantitatif merupakan proses perhitungan

hasil belajar siswa pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan

perhitungan yang dikemukakan oleh Asep jihad dan Abdul Haris.

Keterangan:

B = Jumlah butiran dijawab dengan benar

N = Banyak Butiran soal nilai

Sudjana (2009: 109) nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat

dihitung menggunakan rumus.

Keterangan:

∑× = Jumlah semua nilai sisw𝑎

∑n=Jumlahsiswa

× = Nilai rata −rata

Almiati Dkk (2008: 208) nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat

dihitung dengan menggunakan.

∑(𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟), 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛:

a. 0-2 : Sangatrendah

b. 2-4 :Rendah

c. 4-6 : Cukup tinggi

Page 67: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

47

d. 6-8 : Tinggi

e. 8-10 : Sangattinggi.

H. Kriteria KeberhasilanPenelitian

Tindakan kelas PTK penelitian tindakan kelas ini dikatakan

berhasil apabila telah terdapat sedikitnya 60% siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran.Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan

hasil tes yang diperoleh siswa.Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

digunakan di MIS Salamah Kota Jambi dikatakan berhasil atau tuntas

apabila setiap siswa mencapai skor 75%-100% atau nilai 75. Sedangkan

KKM yang digunakan peneliti dalam meningkatkan hasil belajar dalam

proses pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila setiap siswa

mencapai skor 75% atau nilai75.

Page 68: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

48

I. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Juni Juli Agustus Septe Okt

or

Des

em

Jan

uari

Maret

3 4 1 2 4 1 2 3 2 3 4

1 Pengajuan

judul

×

2 Pembuatan proposal

× × ×

3 Pengajuan dosen

pembimbing

× ×

4 Bimbingan

sebelum

seminar

×

5 Seminar

proposal

×

6 Perbaikan proposal

7 Pengurusan izin riset

×

8 Pelaksanaan

siklus I

×

9 Pelaksanaan

siklus II

×

10 Ujian skripsi

Page 69: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum LokasiPenelitian

1. Historis dan GeografisSekolah

Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi adalah salah satu

lembaga pendidikan tingkat dasar yang ada di Kota Jambi. Berdirinya

semenjak tahun 1984 dan luas tanah ditempati sebagai berikut:

a. Luas tanah adalah 847𝑚2

b. Bentuk bangunanpermanen

2. Data Umum Madrasah

Tabel 4.1 Identitas Sekolah MI Salamah Kota Jambi

No IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama sekolah MI Salamah

2 Nim 111215710018

3 Alamat JL.TP. SRIWIJAYA RT 09

4 Kelurahan BELIUNG

5 Kecamatan ALAM BARAJO / KOTA BARU

6 Kab/Kota Kota Jambi

7 Kode Pos 36125

8 Telefon/HP 08526663456

9 Status Sekolah Terdaftar Diakui

10 KBM Pagi dan Siang

11 Tahun berdiri Sekolah Swadaya/Sumbangan Masyarakat

12 Luas tanah bangunan L: 847 P: 288

13 Luas Tanah M

Sumber: Bagian TU MI Salamah Kota Jambi, Tentang Identitas Sekolah

MI Salamah.

49

Page 70: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

50

3. Visi dan MisiSekolah/Madrasah

Tujuan dari Madrasah Ibtidaiyah Salamah ingin menggabungkan

antara iptek dan imtaq dengan Visi Misi yang menunjang pendidikam.

Sebagai berikut :

a) Visi

“Terwujudnya peserta didik yang unggul dan berprestasi,

religius islami, disiplin, dan peduli”

b) Misi

1) Melaksanakan pembelajaran profesional dan bermakna

dengan pendekatan PAIKEM yang dapat menumbuh

kembangkan potensi peserta didik secara maksimal dengan

landasan religius, disiplin, danpeduli.

2) Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga

setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimiliki agar menjadi insan yang religius,

disiplin, dan peduli.

3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan siswa

terhadap ajaran agama Islam serta mengembangkan

pembiasan yang religius, disiplin,peduli.

4) Menumbuh dan mengembangkan kebiasaan religius

disiplin dan peduli di lingkunganmadrasah.

5) Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan manajemen

partisifatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan

kelompok kepentingan dengan landasan nilai religius,

disiplin, danpeduli.

6) Melaksanakan pembelajaran ekstra kurikuler melalui

kegiatan unit pengembangan bakat dan minat secara efektif

sesuai bakat dan minat sehingga setiap siswa memiliki

keunggulan dalam berbagai skil non akademik dengan

landasan nilai religius, disiplin, danpeduli.

Page 71: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

51

7) Melaksanakan pembelajaran yang ramah lingkungan

melalui kegiatan yang mengarah pada upaya pencegahan

terhadap terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan

serta upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup secara

integrative di dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler

dengan landasan nilai religius, disiplin, danpeduli.

8) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan

kepedulian sosial warga Madrasah dengan landasan nilai

religius, disiplin, dan peduli. (Sumber: TU MI Salamah,

Tentang Visi dan Misi Sekolah MISalamah).

4. Keadaan Guru danSiswa

a. KeadaanGuru

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Salamah

mempunyai tugas utama dalam mengolah pelajaran untuk

disampaikan kepada peserta didik.Seorang guru memiliki tugas dan

tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan anak

didiknya.

Tenaga pengajar atau guru yang terdapat di Madrasah

Ibtidaiyah Salamah adalah berjumlah 24 dengan latar pendidikan

yang berbeda.Hal ini sangat mendukung kemajuan pendidikan di

Madrasah Ibtidaiyah Salamah dari segi sumber mengajar rata-rata

mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan

umum maupun dari pendidikan agama.Dengan demikian sumber

daya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Salamah telah terpenuhi.

(Sumber: Bagian TU MI Salamah, Tentang Keadaan Guru).

Page 72: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

52

Kepala TU

Reno tiansyah, S.Pd.I Waka Kesiswaan

Aina, M.S.Pd.I

Waka Kurikulum

Abu Jamin, M.Pd

Kepalah Sekolah

Kasmiati, S.Pd.I

Waka SaranaPrasa

rana

Pembmbina

Pramuka

b. Struktur OrganisasiSekolah/Madrasah

Gambar 4.3

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH IBTIDAIYAH SALAMAH KOTAJAMBI

Penasehat

Ketua Yayasan Pendidikan

Salamah

Pelindung

Siswa

Pembina

Drum band

Majelis guru

Page 73: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

53

c. Keadaan Tenaga Sekolah/Madarasah

DATA TENAGA EDUKATIF DAN KARYAWAN

MADRASAH IBTIDAIYAH SALAMAH KOTA JAMBI

NamaSatminka : Madrasah IbtidaiyahSalamah

Alamat : Jl. TP Sriwijaya Rt 09 Kel. BeliungKec.

Kota baru koya jambi

Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik di MI Salamah Kota Jambi

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi

1 Kasmiati, S.Pd.I S1 Kepala sekolah Guru kelas

2 A. Mursidi, S.Pd.I S1 Bendahara bos Guru kelas

3 Aina, M,S.Pd.I S1 Waka kesiswaan Guru kelas

4 Abu jamin, M.Pd.I S2 Waka kurikulum Guru kelas

5 Asiawati, S.Pd.I S1 Guru Guru kelas

6 Siti Rahmah, S.Pd.I S1 Guru Guru kelas

7 Dewiyati, S.Pd.I S1 Guru Guru kelas

8 Marhamah, S.Pd.I S1 Guru Guru kelas

9 Dra. Aini S1 Guru Guru kelas

10 Nila Wati, S.Pd.I S1 Guru Guru Al Q Hadist

11 RinoGustian, S.Pd.I S1 Ka. TU Guru Matematika

12 Suaini, S.Ag S1 Guru Guru kelas

13 Tri Nurjannah, S.S S1 Guru Guru kelas

14 Resti Dahnia, S.Pd.I S1 Guru Guru B. arab

15 Peryani, S.Pd S1 Guru Guru kelas

16 Eka Sawitri, S.Pd S1 Guru Guru kelas

17 Reza Fahlefi SLTA Guru Guru PJOK

18 Intan Iliani, S.Pd.I S1 Guru Guru kelas

19 Tutik misgiati, S.Pd S1 Guru Guru kelas

20 Irma Elwida, S.Pd S1 Guru Guru kelas

21 Yuspita Sefti, S.Pd S1 Guru Guru kelas

22 Ismul Azom, S.Pd S1 Guru Guru kelas

23 Ayuni, S.Pd. I S1 Guru Guru kelas

24 Seni Pariani SLTA Guru Guru kelas

Sumber: Bagian TU MI Salamah, Tentang Tenaga pendidik di MI Salamah).

Page 74: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

54

JumlahGuruNegri : 5 Orang

JumlahGuruHonor : 18 Orang

JumlahTenagaKebersihan : 1 Orang

JumlahKeseluruhan : 24Orang

d. KeadaanSiswa

Siswa adalah sarana pendidik, diarahkan, diberikan ajaran nama-nama dan

bermacam-macam ilmu pengetahuan, serta keterampilan.Siswa merupakan

unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam pengajaran, ada guru

dan tidak ada siswa tentu kegiatan pembelajaran tidsk terlaksana. Siswa

Madrasah Ibtidaiyah Salamah berjumlah 400 orang yang terbagi menjadi

16 kelas.

Tabel. 4.3 Data Jumlah siswa di MI Salamah

Kelas TA. 2016-2017 TA. 2017-2018 TA. 2018-2019 TA. 2019-2020

LK PR LK PR LK PR LK PR

I 47 41 42 29 46 32 49 33

II 40 36 42 48 34 36 40 36

III 44 34 40 30 37 20 21 31

IV 20 22 35 20 43 41 37 24

V 18 12 29 27 37 31 44 42

VI 12 14 28 31 35 20 37 31

Total 181 159 216 185 232 180 228 197

Jumlah

Seluruh Siswa

340 401 412 425

Page 75: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

55

XI

VII

VI

V

IV

I

II

III

Gerbang

5. Keadaan Sarana dan Prasaran

a. Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan. Alat memperlancar kegiatan atau proses belajar

mengajar atau alat-alat maupun fasilitas yang digunakan untuk

menunjang tercapainya pendidikan.

Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran,

sarana dapat membantu proses pembelajaran agar berjalan dengan

baik dan juga memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

dengan baik.

Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya

proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Salamah dapat dilihat

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Bagan bangunan gedung MI Salamah

X

IX

VIII

Page 76: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

56

Keterangan:

I : Ruangkepalasekolah VII: Kelas I A, B dan kelas II

II : Ruangmajelis guru VIII: kelas I C dan kelas II C

III : Kelas V A, dan kelasIIIA IX :WC

IV : Kelas VI A,dan B X :Kantin

V : Kelas V A, B dankelasIII XI : Masjid Salamah

VI : Kelas IV B, danC

Sumber: Bagian TU MI Salamah, tentang keadaan Sarana di MI Salamah.

b. Prasarana

Di samping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan

fasilitas yang membantu dan mendukung proses pembelajaran,

prasarana yang dimaksud disini adalah sistem kurikulum

pembelajaran yang mencakup rancangan pembelajaran, silabus,

program semester, program tahunan dan ekstrakurikuler yang

mencakup kegiatan pramuka, tari, tahfiz, dan lain sebagainya.

(Sumber: Bagian TU MI Salamah, tentang prasarana di MI

Salamah).

B. TemuanPenelitian

1. Kondisi Awal Hasil BelajarSiswa

Kondisi awal hasil belajar siswa kelas IV C di MI Salamah Kota Baru

masih rendah, hal ini dapat dilihat dari observasi awal peneliti.

Tabel 4.4 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Nilai Pra

Siklus

Keterangan

1 A N N I 60 Tidak Tuntas

2 A F F 40 Tidak Tuntas

3 H N 30 Tidak Tuntas

4 I R Z M 80 Tuntas

5 K M 80 Tuntas

6 L A S 60 Tidak Tuntas

7 M R A 80 Tuntas

8 M R R 60 Tidak Tuntas

Page 77: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

57

9 M Z A 80 Tuntas

10 M Z 60 Ttidak Tuntas

11 N A 50 Tidak Tuntas

12 R A P 60 Tidak Tuntas

13 R R A 30 Tidak Tuntas

14 R N A 50 Tidak Tuntas

15 S F A 80 Tuntas

16 S F 60 Tidak Tuntas

17 Z E 80 Tuntas

18 Z R 50 Tidak Tuntas

19 U 60 Tidak Tuntas

20 M F 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1.210 6

Skor rata-rata siswa 6.05

Jumlah siswa yang berhasil 6

Presentase keberhasilan siswa 30%

Jumlah siswa yang belum berhasil 14

Presentase siswa yang belum berhasil 70%

Sumber: guru wali kelas IV C Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota

Jambi, tentang nilai prasiklus hasil belajar siswa pada pembelajaran

tematik.

Dari tabel 4.4 tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata Hasil

Belajar tematik di kelas IV C masih rendah. Jumlah siswa yang

berhasil hanya 6 orang atau 30% dari jumlah keseluruhan siswa 20,

sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 14 atau 70 % dari

keseluruhan jumlah siswa 20 orang. Selain itu, nilai rata-rata yang

diperoleh dari siswa juga masih rendah yaitu 6.05 dari data yang

diperoleh inilah peneliti melakukan penelitian tindakan kelas gunanya

memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

tematik kelas IV C dengan menggunakan model make amatch.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil

belajar siswa kelas IV MI Salamah Kota Baru termasuk dalam kategori

“ Kurang dalam hasil belajar “. Hasil tersebut disebabkan karena saat

prosespembelajarantematikgurumasihmenggunakanmetode

Page 78: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

58

maupun strategi pembelajaran yang berpusat kepada guru, dimana

lebih banyak mengunakan metode ceramah saat proses pembelajaran,

dan guru juga kurang mengkreasikan penggunaan strategi

pembelajaran yang tepat sebagai alat pemahaman siswa. Sehingga

proses pembelajaran berlangsung secara menoton dan tidak ada

feedback. Siswa jarang melakukan proses pembelajaran yang efektif

seperti penggunaan berbagai macam metode pembelajaran,

penggunaan model maupun strategi belajar, sehingga tidak terlihat

proses hasil siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa hanya disuruh

mencatat dan mengerjakan tugas-tugas yang terdapat didalam buku

tematik siswa. Siswa tidak dilibatkan secara langsung selama proses

pembelajaran, sehingga tidak terbangun pengembangan berfikir siswa.

Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran tematik yang diperoleh

siswa hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, Hal ini

mengakibatkan proses pembelajaran Tematik yang diperoleh siswa

hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa itu

tau sendiri seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses

pembelajaran, karena siswa tidak pernah diajak untuk menemukan

konsep sendiri sesuai pemahaman dan pengetahuan siswa dan siswa

cenderung ribut dan berjalan-jalan saat proses pembelajaran

berlangsung. Sehingga hasil belajar siswa dalam proses belajar

Tematik tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Hal ini berdampak

pada pemahaman siswa dan hasil belajarsiswa.

C. DeskripsiData

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini peneliti menggunakan

tindakan yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus dilakukan tiga kali tatap

muka dengan langkah-langkah perencanaan (planning), pelaksanaan

(acting), pengamatan (observation), refleksi (reflecting) dapat diuraikan

sebagai berikut:

Page 79: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

59

1. Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama 3 kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 14 januari 2020 dan 15

januari 2020. 15 januari 2020 dengan memberikan tes diakhir siklus I

kepada siswa.Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan

meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi.

b. Perencanaan Siklus I

Perencanaan pembelajaran siklus I yang dilakukan oleh peneliti

dengan menganalisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan. Pada siklus I ini materi yang akan diajarkan

kepada siswa mengenai tema 6 cita-citaku Subtema I Pembelajaran I,

pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan Model

pembelajaran make a match, sebelum mengajar guru mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan kartu

pertanyaan dan kartu jawaban, mempersiapkan lembar observasi

keaktifan belajar siswa, dan mempersiapkan alat dokumetasi. Agar

kesiapan guru dalam mengajar lebih maksimal. Dengan demikian,

proses pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan

keberanian dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang

akan dicapai dapat meningkat.

Tabel 4.5 Jadwal perencanaan Siklus I

No Hari /

Tanggal

Pertemuan Materi

1 Selasa 14 Januari 2020

Pertemuan I Tema 6 cita-citaku, Subtema 1 materi

mengenal puisi dan

ciri-cirinya dan

mengamati siklus

hidup makhluk hidup

2 Rabu 15 Januari 2020

Pertemuan II Tema 6 cita-citaku, Subtema 1

pembelajaran 2 materi

menjelaskan ciri-ciri

Page 80: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

60

Pertemuan III

puisi dan mencirikan

siklus hidup serangga

Ujikompetessi

elaksanaan SiklusI

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

terdiri dari 3 pertemuan yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-15

januari 2020, pertemuan pertama membahas tentang tema 6 cita-

citaku, Subtema I materi mengenal puisi dan ciri-ciranya dan

mengamati siklus hidup makhluk hidup.

Pertemuan I :

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 14

januari 2020 jam ke 1-2 pada pukul 12.35 – 13.45 WIB. Materi

yang akan disampaikan adalah Bahasa IndonesiaIPA.

a) KegiatanAwal

Pertemuan ini dimulai pada pukul 12.35 WIB diawali

dengan guru memberikan salam kepada siswa dan siswa

menjawab salam dari guru. Selanjutnya guru mengajak siswa

berdo‟a. Guru menyampaikan KI KD dan tujuan pembelajaran,

kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

melakukan tanya jawab. Pada awal pembelajaran, guru

mengkondisikan siswa dengan memberikan penjelasan tentang

hak dan kewajiban manusia, khususnya terhadap lingkungan.

b) KegiatanInti

Guru menyampaikan mtaeri pembelajaran dengan

menggunakan media gambar, materi yang akan disampaikan

adalah tentang mengenal puisi dan ciri-cirinya. Guru meminta

masing-masing siswa untuk memberikan contoh ciri-ciri puisi.

Guru menjelaskan kembali tentang materi mengenai puisi dan

ciri-cirinya. Siswa berlatih memaparkan puisi “Cita-

cita”.Dalam berpuisi siswa harus memperhatikan panjang

pendeknya yang benar. Siswa diminta untuk

memperhatikandan

Page 81: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

61

dipersilahkan jika ada yang ingin mencatat materi karena

materi akan digunakan untuk post-test. Disela-sela

pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami atau

menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pada saat dilakukan

tanya jawab, hanya sedikit siswa yang merespon hingga guru

harus menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan. Setelah

selesai menyampaikan materi, guru memberi waktu 10 menit

kepada siswa untuk mempelajari kembali materi tersebut

dengan cara membaca dan berdiskusi denganteman.

Setelah siswa selesai mempelajari materi, guru membagi

menjadi dua kelompok besar yang masing-masing kelompok

beranggotakan 10 orang siswa.Kedua kelompok tersebut

dinamakan kelompok pertanyaan dan kelompok jawaban. Guru

membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok pertanyaan

dan memberikan juga kartu jawaban kepada kelompok

jawaban..Setelah itu guru mengajak siswa untuk menyepakati

batas waktu untuk mencari pasangan kartu.Waktu yang

disepakati siswa adalah 5 menit. Bagi siswa yang telah

menemukan pasangan kartunya diharukan melapor kepada guru

agar nama mereka dicatat. Selama mencari pasangan kartu,

siswa dianjurkan untuk menjaga suasana kelas tetap

kondusif.Selanjutnya, siswa diinstruksikan untuk membuka dan

memahami pertanyaan atau jawaban yang terdapat pada waktu

yang mereka peroleh selama 20detik.

Permainan mencari pasangan kartu dimulai pada hitungan

ketiga.Selama 5 menit semua siswa berbaur mencari pasangan

kartu yang mereka peroleh.Suasana kelas menjadi gaduh saat

para siswa saling bertanya mencari pasangan kartunya.Dalam

hitungan 2 menit, satu pasangan siswa melaporkan bahwa

mereka telah menemukan pasangan dari kartunya.Satu-persatu

Page 82: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

62

siswa melaporkan telah menemukan kartu pasangan kartunya

masing-masing hingga batas waktu berakhir. Pada menit

kelima, guru menginstruksikan siswa untuk berhenti mencari

pasangan kartunya.Terhadap enam siswa yang belum

memperoleh pasangan kartu.Mereka diminta untuk duduk

membentuk kelompok tersendiri.Pembelajaran dilanjutkan

dengan presentasi setiap pasangan dengan urutan sesuai dengan

nomor pertanyaan.Presentasi diawali dengan pasangan yang

memperoleh pertanyaan nomor 1 dan diakhiri dengan pasangan

nomor 10. Pada saat setiap pasangan mempresentasikan kartu

yang mereka peroleh, siswa yang lain diminta untuk

memperhatikan kemudian mengoreksi apakah pasangan

pertanyaan dan jawaban tersebut sudah benar atau belum.

Dari 10 pasangan kartu, dua pasangan kelompok memiliki

jawaban yang belum benar dan enam siswa belum menemukan

pasangan kartunya.Jadi total sebanyak 10 siswa yang belum

menemukan pasangan kartunya dengan benar.Sepuluh siswa

yang belum berpasangan dengan benar diminta maju kedepan

kelas dan kemudian membacakan kartu pertanyaan dan kartu

jawaban yang diperolehnya. Guru bersama siswa lain yang

telah menemukan pasangan kemudian membantu siswa yang

berada didepan kelas untuk menemukan pasangankartunya.

c) Penutup

Pada akhir pertemuan, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini dengam

melakukan tanya jawab. Guru juga mengulas terkait proses

pembelajaran menggunakan model make a match yang

berlangsung hari ini. Selanjutnya guru menyampaikan

informasi tentang topik pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. Pertemuan ditutup dengan berdo‟a bersama-sama

dan mengucapkan salampenutup.

Page 83: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

63

Pertemuan II :

4) TahapPerencanaan

Perencanaan tindakan pada pertemuan kedua untuk mendukung

pembelajaran model make a match adalah sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pembelajaran

model make a match agar siswa tidak bingung pada saat

pelaksanaanpembelajaran.

b) Berdiskusi dengan guru terkait alternatif tindakan apabila

siswa tidak memperhatikan, gaduh, dan melakukan hal-hal

lain yang tidak boleh berkaitan denganpembelajaran.

c) Guru memberikan arahan dan motivasi agar siswa aktif

mencari pasangan kartu dan tidak hanya mengandalkan

pasangan saatpresentasi.

d) Guru lebih banyak memancing siswa untuk bertanya atau

menyampaikanpendapat.

e) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

materi, dan mediapembelajaran.

f) Mempersiapkan lembar observasi keaktifan siswa danalat

dikumentasi.

g) Mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartujawaban.

h) Mempersiapkan soal tes post-test siklus I berupa 10 soal

pilihan ganda beserta kuncijawaban.

5) PelaksanaanTindakan

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu 15

januari 2020 jam 3-4 pada pukul 13.45-15.05. Materi yang akan

disampaikan adalah bahasa indonesia dan IPA. Langkah-langkah

pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a) KegiatanAwal

Pembelajaran dimulai pada pukul 13.45 dan diawali dengan

mengkondisikan kelas serta siswa. Guru mengucapkan salam

Page 84: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

64

kemudian melakukan presensi siswa. Guru menyampaikan

informasi terkait materi yang akan dipelajari pada

pembelajaran hari ini. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Materi pada

pertemuan sebelumnya dikaitkan dengan materi yang akan

dipelajari hai ini. Guru juga memberitahukan bahwa diakhir

pertemuan hari ini akan diadakan posttest.

b) KegiatanInti

Pembelajaran dimulai dengan guru menanyakan apakah

siswa ada yang sudah pernah mempelajari materi yang akan

diajarkan pada hari ini. Selanjutnya guru mulai menjelaskan

materi dengan menggunakan buku pegangan siswa.Siswa

berlatih bernyanyi sesuai panjang pendek nada. Guru

memberikan penjelasan kembali terkait dengan topik

menyanyikan sesuai panjang pendek nada. Siswa diberikan

kesempatan untuk menghapal ketukan-ketukan nada

tersebut.Disela-sela penjelasan materi, guru mempersilahkan

siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas.Setelah semua

siswa menjawab bahwa materi sudah jelas, guru kemudian

membagi siswa menjadi dua kelompok besar seperti pada

pertemuan sebelumnya.Kemudian guru membagikan kartu

pertanyaan dan kartu jawaban kepada masing-masing kelompok.

Guru dan siswa menyepakati waktu mencari pasangan kartu

yaitu selama maksimal 5 menit. Guru meminta siswa untuk

menjaga suasana kelas agar tidak gaduh selama mencari

pasangan kartu. Selanjutnya guru memberi aba-aba pada siswa

untuk mulai mencari pasangan kartu yang mereka peroleh.

Pasangan yang telah menemukan pasangan satu persatu melapor

kepada guru, kemudian guru mencatat namasiswa.

Page 85: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

65

Pada saat waktu yang telah disepakati berkahir, guru

memberikan instruksi kepada siswa untuk berhenti mencari

pasangan kartunya. Guru kemudian mulai memanggil setiap

pasangan untuk melakukan presentasi. Presentasi diawali oleh

pasangan dengan pertanyaan nomor 1 sampai dengan 10. Siswa

yang lain bertugas untuk mengoreksi kesesuaian antara

pertanyaan dan jawaban yang disampaikan oleh pasangan siswa

yang sedang presentasi. Jika belum sesuai, pasangan

dipersilahkan untuk bergabung dengan siswa yang belum

memperoleh pasangan kartu.

dari 10 pasangan kartu, 2 siswa belum menemukan

pasangannya, dari 2 pasang kelompok memiliki jawaban yang

terbaik. Setelah semua pasangan selesai presentasi, guru

bersama siswa membahas kartu yang belum ditemukan

pasangannya dan kartu pasangannya belum tepat untuk

kemudian dipasang-pasangkanbersama.

c) Penutup

Guru menginstruksikan siswa untuk kembali ketempat

duduknya masing-masing karena ada dilaksanakan evaluasi

hasil belajar. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari matari

yangdisampaikanpadapertemuanpertamadankeduaselama

10 menit.Setelah siswa selesai mempelajari materi guru

membagikan lembar soal kepada masing-masing.Soal tersebut

terdiri dari 10 pilihan ganda. Dan siswa di beri waktu 1 jam

untuk mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal

tersebut, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari pada pertemuan ini. Guru kemudian memberikan

gambaran materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya. Pembelajaran ditutup dengan salam.

Page 86: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

66

Pertemuan III

Pada pertemuan ke III siklus I pada hari rabu 15 januari 2020

jam pembelajaran keempat pukul 15.40-16.40, peneliti

mengevaluasikan hasil belajar siswa dengan memberikan tes siklus

I. Pada pertemuan akhir siklus I, siswa diberikan tes yang diadakan

dalam bentuk soal untuk mengetahui seberapa jauh

pemahamansiswa terhadap materi yang telah diajarkan, serta

bagaimana hasil siswa yang diperoleh setelah proses pembelajaran

dilaksanakan apakah mengalami peningkatan hasil belajar atau

tidak. Tes ini terdiri dari 10 pilihan ganda yang berkaitan dengan

materi yang telah di pelajari pada siklusI.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model make a

match lebih ditujukan kepada hasil belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran yang sedang berlangsung, karena siswa disini

dituntut melakukan pengamatan/ memperhatikan bahan

pembelajaran yangdijelaskan.

d. Hasil Observasi siklus I

Tabel 4.6 observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

model make a match (siklus I)

No

Indikator atau asfek yang dinilai Skor Jumlah

Rata-

rata% PI P2

1 Pengetahuan (mengingat /menghapal)

a. Berlatih (misalnya mencoba

sendiri soal-soal pelajaran

dengan penuh keyakinan).

b.Berpikir kreatif (misalnya

mencoba memecahkan

masalah-masalah pada latihan

soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan.

c. Berpikir kritis (misalnya

mampu menemukan

3 4 7 70

3

3

6

60

3

3

6

60

Page 87: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

67

kejanggalan, kelemahan atau

kesalahan yang dilakukan

orang lain dalam

menyelesaikan soal atau

tugas).

2 Pemahaman

(menginterprestasikan)

a. Membangun pengetahuannya

sendiri berdasarkan

pengalamannya.

b.Melakukan pengamatan atau

penyelidikan.

2 4 6 60

3

3

6

60

3 Aplikasi/penerapan

(menggunakan koonsep untuk

memecahkan suatumasalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu

tugas yang diberikan guru

dengan kemampuannya.

b.Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan

soal yang diberikan oleh guru

padanya.

3

4

7

70

4

4

8

80

4 Analisis (menjabarkan suatu

konsep)

a. Aktif dalam menyelesaikan

soal-soal beberapa konsep

tertentu

3

3

6

60

5 Sintesis (menggabungkan

bagian-bagian konsep menjadi

suatu konseputuh)

b. Menggali pengetahuannya

untuk menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari

c. Secara aktif terlibat langsung

dalam prosespembelajaran.

3

3

6

60

4

4

8

80

6 Evaluasi (membandingkan nilai,

ide, metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali

materi yang sudah dipalajari

dengan baik danbenar.

b. Mampu mengeluarkan hasil

pikiran dan penemuannya

melalui penampilan di depan

kelas. c. Mampumempresentasikan

3 3 6 60

3

3

6

60

4

4

8

80

Page 88: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

68

secara lantang di depan kelas.

Jumlah 41 45 86

Rata-rata (%) 63.07% 69.23% 132%

Rata-rata keseluruhan (%) 66%

1 : Sangatkurangaktif P1 : Pertemuan pertama

2 :Kurang aktif P2 : Pertemuankedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Sebagaimana di tunjukkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dengan menggunakan model make a match dalam

pembelajaran tematik dapat dikatakan belum memenuhi KKM dari

pertemuan sebelumnya yaitu dengan persentase pertemuan (P1) rata-ratanya

mencapai 63.07%, sedangkan pertemuan kedua (P2) rata-ratanya mencapai

69,23%, dan rata-rata keseluruhan pertemuan pertama dan pertemuan kedua

adalah mencapai 66,% sedangkan untuk persentasi ketuntasannya adalah

mencapai 70% dari 6 indikator/aspek yang dinilai dalam keterampilan

kognitif siswa dengan menggunakan model make amatch.

Tabel 4.7 Observasi aktivitas guru dengan menggunakan model make a match

(siklus I)

No

Fase

Tingkah laku guru

Skor Jumlah

Rata -rata

% PI P2

1 Orinetasi

siswa

kepada

masalah

a. Guru memasuki

kelas tepatwaktu

b. Guru

menjelaskantujuan

pembelajaran.

c. Guru

memotivasisiswa

agar terlibat dalam

kegiatan

pemecahan

masalah yang

dipilih.

4

3

3

4

4

3

8

7

6

80

70

60

Page 89: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

69

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan

kegiatan

pengamatan

terhadap

fenomena yang

terkait dengan KD

yang akan

dikembangkan.

4 4 8 80

2 Menanya, a. Guru membantu

siswa untuk

mendenifisikan

tugas belajar yang

berhubungan

denganmasalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan

suatu masalah

terkait dengan

fenomena yang

diamatinya

masalah itu

dirumuskan

berupa pertanyaan

yang bersifat problematis.

4 4 8 80 memuncul

kan

permasala

han

4 4 8 80

3 Menalar a. Guru mendorong

siswa untuk

mengumpulkan

informasi yang

rerlevan.

b. Guru

membimbing

siswa

melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjel

asan atas masalah

baik secara

individu maupun kelompok.

3 4 7 70 dan

Mengump

ulkan

Data

3 4 7 70

4 Mengasosi

asi dan

a.Guru meminta siswa untuk

4 4 8 80

Page 90: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

70

dan melakukan

analisis data dan

merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka

ajukan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa dalam

merumuskan jawaban.

Merumusk

an

Jawaban

4

4

8

80

5 Mengkom a. Guru memfasiliti

siswa untuk

mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan

yang mereka

rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evluasi terhadap

proses pemecahan

masalahyang dilakukan.

4 4 8 80

unikasikan

4

4

8

80

Jumlah 44 47 91

Rata-rata % 73.33% 78.33% 151%

Rata-rata keseluruhan % 75.5%

Keterangan :

1 : SangatKurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 :KurangAktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : SangatAktif

Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.7 dapat diketahui bahwa

aktivitas guru pada proses pembelajaran tematik pada siklus I sudah cukup

baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.Tetapi masih

terdapat item yang menunjukkan aktivitas mengajar guru di kelas masih

Page 91: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

71

rendah, yaitu kurang dapat mendorong siswa untuk merumuskan suatu

masalah terkait dengan fenomena yang diamatinya (masalah itu

dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat problematis).Hal ini

berdampak pada siswa dalam merumuskan suatu permasalahan mengenai

materi pembelajaran. Pengambilan prestasi belajar siswa diperoleh dari tes

siklus I setelah pembelajaran menggunakan media audio visual

berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ke-3 diperoleh data

sebagaiberikut:

Tabel 4.8 hasil belajar siswa kelas IV C siklus I dengan menggunakan

model make a match.

No Nama Siswa Nilai siklus I Keterangan

1 A N N I 30 Tidak Tuntas

2 A F F 30 Tidak Tuntas

3 H N 80 Tuntas

4 I R Z M 90 Tuntas

5 K M 90 Tuntas

6 L A S 90 Tuntas

7 M R A 90 Tuntas

8 M.R R 90 Tuntas

9 M Z A 80 Tuntas

10 M Z 60 Tidak Tuntas

11 N A 40 Tidak Tuntas

12 R A P 90 Tuntas

13 R R A 90 Tuntas

14 R N A 70 Tidak Tuntas

15 S F A 90 Tuntas

16 S F 50 Tidak Tuntas

17 Z E 80 Tuntas

18 Z R 80 Tuntas

19 U 30 Tidak Tuntas

20 M F 30 Tidak Tuntas

Jumlah 1.380 12

Nilai Rata-Rata Siswa 69

Jumlah Siswa Yang Berhasil 12

Presentasi Keberhasilan Siswa 60%

Jumlah Siswa Yang Belum Berhasil 8

Presentasi Siswa Yang Belum

Berhasil

40%

Page 92: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

72

Dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada

siklus I masih sangat rendah, dan belum memenuhi kriteria ketuntasan

maksimal (KKM).Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata siswa

siklus I yaitu 69, hanya 12 siswa yang tuntas dari 20 siswa artinya sudah

ada peningkatan dari hasil belajar pra siklus.Namun pada siklus I belum

dapat memenuhi target yang di inginkan peneliti.Oleh karena itu maka

peneliti ini dilanjutkan kembali pada siklus II.

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada siklus I

dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Hal ini

karena adanya suatu kendala yang dialami siswa dan guru dalam proses

pembelajaran ada siklus I yaitu :

1) Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru.

2) Siswa kurang aktif mengajukanpertanyaan.

3) Siswa kurang berpartisipasi dalam memperhatikan penjelasan guru tentang

materi yangdiajarkan.

4) Siswa kurang bisa menyimpulkanpembelajaran.

5) Kerja sama antar siswa masih kurang sehingga kegiatan yang dilakukan

belum tercapai dan berjalan dengansemestinya.

6) Masih banyak siswa yang belum memahami metode yang akan dilakukan

dan masih sibuk berbicara denganlainnya.

7) Masih ada siswa yang belum bisa menemukan pasangan pertanyaan dan

jawabanmereka.

8) Hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yangditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan selama pelaksanaan siklus I

menggunakan model pembelajaran make a match dapat dilihat bahwa kriteria

keberhasilan penelitian belum tercapai sesuai yang telah ditetapkan. Untuk

memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I dan untuk meningkatkan

Page 93: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

73

hasil belajar siswa maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II

dengan melakukan perbaikan sebagai berikut :

1) Guru harus optimal dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk

belajar.

2) Guru harus lebih optimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa agar

siswa dapat lebih memahami materipembelajaran.

3) Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang ada dan meminta peserta didik

menghargai dan memanfaatkanwaktu.

4) Guru membuat strategi agar peserta didik mudah menerima pelajaran dan

metode yang akan diajarkan akan dapat terselesaikan sesuai denganwaktu.

5) Guru harus bisa menyimpulkan pelajaran yang mudah dipahami oleh

siswa.

6) Guru memberikan tugas kepada siswa agar mereka dapat mengulangi

pelajaran.

2. Siklus II

Perencanaan pembelajaran siklus II hampir sama dengan yang

dilakukan pada siklus I yaitu mempersiapkan hal-hal yang mendukung

pelaksanaan model pembelajaran make a match. Siklus II diawali dengan

tahapan-tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan refleksi.

a. Perencanaan siklusII

Pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti yaitu pelaksanaan

pembelajaran didalam kelas menggunakan model pembelajaran make a

match, sebelum mengajar peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) agar kesiapan peneliti dalam mengajar lebih

maksimal. Dalam hal ini peneliti harus dapat lebih membimbing siswa

dalam proses pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa agar

lebih semangat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, proses

pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga

hasil belajar yang akan dicapai dapat meningkat.

Page 94: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

74

Untuk menindaklanjuti hasil refleksi pada siklus I maka peneliti

bersama guru melakukan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran

dengan model pembelajaran make a match sebagai berikut:

2) Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru maupun saat presentase dan menekankan

bahwa materi tersebut penting dan dapat bermanfaat bagisiswa.

3) Guru memberikan pengarahan untuk mencatat materi penting yang

disampaikan agar dapat digunakan untuk siswabelajar.

4) Guru mengarahkan siswa untuk aktif dalam mencari pasangan kartu,

tidak hanya menunggu siswa lainmenghampiri.

5) Pada saat presentasi, guru mendorong semua siswa agarikut

menyampaikan materi dan tidak hanya mengandalkan siswa yang

menjadipasangannya.

6) Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih aktif dan berani

untuk bertanya maupunmenggapi.

7) Pada saat menyampaikan materi, guru lebih banyak bertanya kepada

siswa sehingga dapat memancing siswa untuk bertanya atau

mengemukakanpendapat.

8) Jika ada siswa yang mengobrol, maka guru akan memperingatkan

siswa dengan lebih tegas dan juga memberikan pertanyaan terkait

materi sehingga perhatian siswa kembali fokus pada kegiatan

pembelajaran.

Tabel 4.9 Jadwal perencanaan siklus II.

No Hari / Tanggal Pertemuan Materi

1 Senin

20 januari

2020

Pertemuan I Tema 6 cita-citaku subtema 2

hebatnya cita-citaku

pembelajaran 1 menjelaskancara

membuat puisi dan

menbandingkan siklus hidup

makhluk hidup melalui

pengamatan.

2 Selasa 21 januari

Pertemuan II Menentukan pilihan kata dalam

membuat puisi danmenjelaskan

Page 95: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

75

2020

Pertemuan III

manfaat makhluk hidup bagi

lingkungansekitar.

Ujikompetensi.

b. Pelaksanaan siklusII

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu sama

seperti siklus I. Namun pada siklus II ini merupakan lanjutan dan

perbaikan dari siklus I. Proses pembelajaran pada siklus II dilakukan

berdasarkan hasil dari siklus I, karena pada siklus sebelumnya masih

terdapat siswa yang belum maksimal dalam pembelajaran. Adapun

tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus II yaitu memberikan

kesempatan kepada siswa untuk lebih cepat berpartisipasi lebih dalam

kegiatan pembelajaran.

Tindakan yang dilakukan pada siklus II dibagi menjadi 3 kali

pertemuan yaitu membahas tentang hebatnya cita-citaku. Langkah-

langkah pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

a) KegiatanAwal

Pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada siswa

dan siswa menjawab salam dari guru. Selanjutnya guru melakukan

presensi siswa. Guru menyampaikan mengenai tujuan pembelajaran.

Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan melakukan tanya

jawab mengenai materi pembelajaran hari ini. Guru meningkatkan

kembali bahwa setiap kompetensi ddasar akan diadakan post-test dan

memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan materi pelajaran agar

hasilnya akan lebih baik dari post-test sebelumnya.

b) KegiatanInti

Guru menyampaikan materi pembelajaran. Siswa diminta untuk

memperhatikan dan dipersilahkan jika ada yang ingin mencatat materi

karena materi akan digunakan untuk post-test. Pada saat menyampaikan

materi, guru lebih banyak bertanya kepada siswa guna memancing agar

Page 96: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

76

siswa lebih banyak menyampaikan pendapatnya. Guru meminta siswa

untuk membaca dan memahami teks tentang puisi yang berjudul

kebangganku, mengarahkan siswa untuk benar-benar memahami isi

bacaan dengan menentukan bacaan yang di masing-masing baris. Siswa

berlatih mempuisikan “Kebanggaanku”. Guru memberi contoh cara

mempuisikan puisi itu, lalu mengajak siswa mempuisikan berpasang-

pasangan. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang hingga siswa dapat

mempuisikan dengan benar. Selanjutnya tunjuklah beberapa siswa

untuk mempuisikan puisi tersebut di depan teman-temannya, siswa

yang ditunjuk dapat diminta mempuisikan sendiri atau bersama

pasangannya yang lagi ditunjuk. Dalam berpuisi siswa harus

memperhatikan irama dan rima yang benar. Setelah selesai

menyampikan materi, seperti pada pertemuan sebelumnya guru

memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk mempelajari kembali

materi tersebut dengan cara membaca, dan berdiskusi denganteman.

Setelah siswa selesai mempelajari materi,

gurumembagikelasmenjadi dua kelompok besar yang masing-

masingberanggotakan10siswa. Guru membagikan kartu pertanyaan ke

kelompokpertanyaandan membagikan jawaban kepada kelompok

jawaban.

Gurumengajaksiswauntukmenyepakatibataswaktuuntukmencaripasanga

nkartu.Waktu siswa yang disepakati dengan siswa adalah maksimal

5menit.Bagi siswa yang telah menemukan pasangan

kartunyadiharuskanmelapor kepada guru untuk dicatat.Selama mencari

pasangankartu,siswadianjurkan untuk menjaga suasana kelas

tetapkundusif.Selanjutnya,

siswadiinstruksikanuntukmembukadanmemahamipertanyaanatau

jawaban yang terdapat pada kartu yang mereka peroleh

selama20detik.Permainanmencaripasangankartudimulaipadahitunganket

iga.

Satu menit kemudian satu-persatu siswa mulai menemukan pasangan

kartunya dan melapor kepada guru.Pada menit kelima, guru

menginstruksikan siswa untuk berhenti mencari pasangan kartu.Pada

permainankaliini,semuasiswatelahmenemukanpasangankartunya.

Page 97: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

77

Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi setiap pasangan dengan

urutan sesuai dengan nomor pertanyaan.Presentasi diawali dengan

pasangan yang memperoleh pertanyaan nomor 1 sampai dengan

pertanyaan 10. Pada saat setiap pasangan mempresentasikan kartu yang

mereka peroleh, siswa lain diminta untuk memperhatikan kemdian

mengoreksi apakah kesesuaian pertanyaan dan jawaban tersebut sudah

benar atau belum.

Masih ada dua pasang siswa yang jawabannya masih

terbalik.Setelah selesai presentasi, guru kembali memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum

dipahami.

c) Penutup

Pada akhir pertemuan, guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini kembali melakukan

tanya jawab. Selanjutnya guru menyampaikan infprmasi tentang topik

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan ditutup

dengan berdo‟a bersama-sama dan mengucapkan salampenutup.

Pertemuan II :

1) TahapPerencanaan

Perencanaan tindakan pada pertemuan kedua siklus II adalah

sebagai berikut:

a) Guru tetap memberikan motivasi kepada siswa agar siswa

memperhatikan dan fokus terhadap kegiatanpembelajaran.

b) Guru mengarahkan dan memancing siswa agar mau dan berani

untuk bertanya atau mengemukakanpendapat.

c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi,

dan mediapembelajaran.

d) Mempersiapkan lembar observasi keaktifan siswa dan alat

dikumentasi.

e) Mempersiapkan kartu pertanyaan dan kartujawaban.

Page 98: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

78

f) Mempersiapkan soal post-test siklus II berupa 10 pilihan ganda

beserta kuncijawaban.

2) Tahap PelaksanaanTindakan

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 20 januari

2020 jam ke 3-4 pada pukul 13.45-14.05 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Bahasa Indonesia dan IPA.

a) KegiatanAwal

Pembelajaran diawali dengan guru memberi salam kepada

siswa dan siswa menjawab salam dari guru. Selanjutnya guru

melakukan presensi siswa. Guru menyampaikan mengenai tujuan

pembelajaran. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

melakukan tanya jawab mengenai materi pembelajaran hari ini.

Guru menyampaikan bahwa pada akhir pertemuan akan diadakan

post-test dan memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan

materi pelajaran agar hasilnya akan lebih baik dari post-test

sebelumnya.

b) KegiatanInti

Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan

menggunakan media gambar. Siswa diberikan motivasi untuk

memperhatikan dan dipersilahkan jika ada yang ingin mencatat

materi karena materi akan digunakan untuk post-test, seperti pada

pertemuan sebelumnya. Saat menyampaikan materi guru lebih

banyak bertanya kepada siswa guna memancing agar siswa lebih

berani dan semakin banyak yang menyampaikan pendapatnya.

Guru meninta siswa untuk menyebutkan contoh memilih kata

dalam membuat puisi dalam kehidupan sehari-hari. Guru

meminya siswa mengamati puisi yang ada dibuku. Guru

menjelaskan kembali tentang menentukan pilihan kata dalam

membuat puisi.

Page 99: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

79

Setelah selesai menyampaikan materi, guru membagi

kelompok besar menjadi dua kelompok yang masing-masing

kelompok beranggotakan 10 siswa. Guru

membagikankartupertanyaan kepada kelompok pertanyaan dan

membagikan kartu jawaban kepada kelompok jawaban. Dengan

pembagian kartu guru mengajak siswa untuk menyepakati batas

waktu untuk mencari pasangan kartu.Waktu yang disepakati

dengan siswa adalah maksimal 5 menit.Bagi siswa yang telah

menemukan pasangan kartunya diharuskan melapor pada guru

untuk dicatat.

Selama mencari pasangan kartu, siswa dianjurkan untuk

menjaga suasana kelas tetap kondusif. Selanjutnya, siswa

diinstruksikan untuk membuka dan memahami pertanyaan atau

jawaban yang terdapat pada kartu yang mereka peroleh selama

20 detik.Permainan mencari pasangan kartu dimulai pada

hitungan ketiga.Tidak sampai satu menit sudah ada siswa yang

menemukan pasangan kartunya dan melapor pada guru.Pada

menit kelima, guru menginstruksikan siswa untuk berhenti

pasangan kartu.Semua siswa telah telah menemukan pasangan

kartunya dan sudah melapor pada guru untuk dicatat.

Pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi setiap

pasangan dengan urutan sesuai dengan nomor

pertanyaan.Presentasi diawali dengan pasangan yang

memperoleh pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 10. Pada

saat setiap pasangan mempresentasikan kartu yang mereka

peroleh, siswa lain diminta untuk memperhatikan kemdian

mengoreksi apakah kesesuaian pertanyaan jawaban tersebut

sudah benar atau belum. Semua siswa telah menemukan

pasangan kartunya dengan benar.Setelah selesai presentasi, guru

kembali memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jika ada materi yang belum dipahami.

Page 100: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

80

c) KegiatanPenutup

Guru menginstruksikan siswa untuk kembali duduk karena

akan dilaksanakan evaluasi hasil belajar. Siswa diberi

kesempatan untuk mempelajari materi yang disampaikan pada

pertemuan hari ini dengan pertemuan sebelumnya selama 10

menit.Setelah siswa selesai mempelajari materi, guru membagi

lembar evaluasi kepada masing-masing siswa. Soal evaluasi

terdiri dari 10 pilihan ganda dan siswa diberikan waktu selama 1

jam untuk mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal

evaluasi, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari pada pertemuan hariini.

Pertemuan ke-III :

Pada siklus II peneliti memberikan tes berupa pilihan ganda.Tes ini

terdiri dari 10 pilihan ganda yang berkaitan dengan materi yang telah

dipelajari pada siklus II.Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, serta untuk mengetahui

apakah hasil tes pada siklus II memberikan peningkatan dari hasil belajar

siswa atau tidak.

c. Hasil Observasi siklusII

Tabel. 4.10 observasi aktivitas siswa dengan menggunakan model make a

match (siklus II)

No

Indikator atau asfek yang dinilai Skor Jumlah

Rata-

rata% PI P2

1 Pengetahuan

(mengingat/menghapal)

a. Berlatih (misalnya mencoba

sendiri soal-soal pelajaran

dengan penuhkeyakinan.

b. Berpikir kreatif (misalnya

mencoba memecahkan

masalah-masalah pada

5 5 10 100

5

5

10

100

Page 101: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

81

latihan soal yang mempunyai

variasi berbeda dengan

contoh yangdiberikan).

c. Berpikir kritis (misalnya

mampu menemukan

kejanggalan, kelemahan, atau

kesalahan yang dilakukan

orang lain dalam

menyelesaikan soal atau

tugas).

5

5

10

100

2 Pemahaman

(menginterprestasikan)

a.Membangun pengetahuannya

sendiri berdasarkan

pengalamannya.

b.Melakukan pengamatan atau

penyelidikan.

5 5 10 100

5

5

10

100

3 Aplikasi/penerapan

(menggunakan konsep untuk

memecahkan suatumasalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu

tugas yang diberikan guru

dengankemampuannya.

b. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan

soal yang diberikan oleh guru

padanya.

5

5

10

100

4

5

9

90

4 Analisis (menjabarkan suatu

konsep)

a. Aktif dalam menyelesaikan

soal-soal beberapa konsep

tertentu.

5

5

10

100

5 Sintesis (menggabungkan

bagian-bagian konsep menjadi

suatu konseputuh)

b. Menggali pengetahuannya

untuk menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari).

c. Secara aktif terlibat langsung

dalam prosespembelajaran.

5

5

10

10

100

100

5

5

6 Evaluasi (membandingkan nilai,

ide, metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali materi yang sudah dipelajari

dengan baik dan benar.

5

5

10

100

Page 102: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

82

b. Mampu mengeluarkan hasil

pikiran dan penemuannya

melalui penampilan di

depankelas.

c. Mampu mempresentasikan

secara lantang di depankelas.

5

5

5

5

10

10

100

100

Jumlah 64 65 129

Rata-rata (%) 98.46% 110% 198%

Rata-rata keseluruhan (%) 99%

Keterangan :

1 : SangatKurang Aktif P1 : Pertemuan pertama

2 :KurangAktif P2 : Pertemuan kedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : SangatAktif

Sebagaimana di tunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan

model make a match siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I hal ini

dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 99% dari siklus I yaitu

persentase rata-rata sebesar 66%. Upaya peningkatan hasil belajar siswa sudah

dapat terlaksana walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih

terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa yang belum secara aktif melakukan

pengamatan/penyelidikan dan percaya diri dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan kemampuannya ini terlihat dari persentasenya sebesar

70%.

Tabel 4.11 Hasil observasi aktivitas guru siklus II

No Fase Tingkah laku guru Skor

Jumlah Rata-

rata % PI P2

1 Orinentasi

siswa

a. Guru memasukikelas

tepatwaktu.

b. Guru menjelaskan

tujuanpembelajaran. c. Guru memotivasi

5 5 10 100

kepada 5 5 10 100 masalah

4 4 8 80

Page 103: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

83

siswa agar terlibat

dalam kegiatan

pemecahan masalah

yangdipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan terhadap

fenomena yang

terkait dengan KD

yang akan dikembangkan.

5

5

10

100

2 Menanya,

Memuncul

kan

permasala

han

a.Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan tugas

belajar yang

berhubungan dengan

masalah.

b.Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskanberupa

pertanyaan yang

bersifatproblematis..

4 4 8 80

4 5 9 90

3 Menalar

dan

a. Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. Guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjelasa

n atas masalahbaik

secara individu maupunkelompok.

5 5 10 100

mengump

ulkan

Data

4 5 9 90

4 Mengasosi

asi dan

c.Guru meminta siswa

untuk melakukan

5 5 10 100

merumusk analisis data dan

an merumusan jawaban

jawaban terkait dengan

Page 104: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

84

masalah yang mereka

ajukan sebelumnya.

d.Guru membantu

siswa dalam

merumuskanjawaban

4

4

8

80

5 Mengkom

unikasikan

a. Guru memfasilitasi

siswa untuk

mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau evaluasi

terhadap proses

pemecahan masalah

yang dilakukan.

4 5 9 90

4

5

9

90

Jumlah 53 57 110

Rata-rata (% 88.33% 95% 183%

Rata-rata keseluruhan (%) 91.5%

Keterangan :

1 : SangatKurang Aktif P1 : Pertemuan pertama

2 :Kurang Aktif P2 : Pertemuankedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : SangatAktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 12.dapat diketahui bahwa aktifitas

guru pada proses pembelajaran tematik pada siklus II mengalami peningkatan

dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini dapat

dilihat dari persentase seriap itemnya. Hal ini terlihat dari persentasenya dari

75.5% meningkat pesat menjadi 91,5%. Guru sudah mengajar dengan baik sesuai

dengan tahapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a

match.

Page 105: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

85

Untuk melihat pemahaman yang dapat oleh siswa terhadap materi yang

disampaikan, maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus II pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.12 Hasil belajar siswa kelas IV pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Pra Siklus Keterangan

1 A N N I 40 Tidak Tuntas

2 A F F 90 Tuntas

3 H N 90 Tuntas

4 I R Z 90 Tuntas

5 K M 110 Tuntas

6 L A S 70 Tidak Tuntas

7 M R A 100 Tuntas

8 M R R 70 Tidak Tuntas

9 M Z A 90 Tuntas

10 M Z 90 Tuntas

11 N A 100 Tuntas

12 R A P 100 Tuntas

13 R R A 100 Tuntas

14 R N A 100 Tuntas

15 S F A 100 Tuntas

16 S F 100 Tuntas

17 Z E 100 Tuntas

18 Z R 100 Tuntas

19 U 90 Tuntas

20 M F 100 Tuntas

Jumlah 1,820 17

Nilai Rata-Rata Siswa 91

Jumlah Siswa Yang Berhasil 17

Peresentasi Keberhasilan Siswa 85%

Jumlah Siswa Yang Belum Berhasil 3

Presentasi Siswa Yang Belum

Berhasil

15%

Sebagaimana ditunjukkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa

pada pelaksanaan pembelajaran tematik siklus II nilai persentase

ketuntasan bersikap optimis adalah 85 % atau 91 dapat dikategorikan

meningkat.

Page 106: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

86

d. Refleksi siklusII

Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui uji siklus II, hasil

belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang

diharapkan.proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang

dicapai pada siklus II pertemuan I dan II sebagaiberikut:

1. Aktivitas pendidik semakin meningkat, pendidik mulai terbiasa

menggunakan model pembelajaran make amatch.

2. Pendidik mampu meningkatkan suasana belajar dalam kelas menjadi lebih

aktif danmenyenangkan.

3. Aktivitas peserta didik meningkat karena dalam proses pembelajaran

peserta didik dapat berinteraksi dengan baik pada pendidik dan peserta

didik yanglainnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik sudah sesuai dengan indikator

keberhasilan yang ingin dicapai.

Berdasarkan refleksi yang dilakukan di siklus II ini, guru melihat

adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model

pembelajaran make a match.Dengan demikian siklus dalam penelitian ini

hanya sampai pada siklus II dikarenakan telah mencapai indikator

keberhasilan.

Untuk melihat lebih jelas peningkatan hasil penelitian pada

masing-masing siklus dengan kriteria keberhasilan yang telah diharapkan,

hal ini dapat ditujukan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.13 Hasil Belajar siswa pada setiap siklus I dan II

No Nama Siswa Nilai Siklus I Nilai Siklus II

1 A N N I 30 40

2 A F F 30 90

3 H N 80 90

4 I R Z M 90 90

5 K M 90 100

6 L A S 90 70

7 M R A 90 100

8 M R R 90 70

9 M Z A 80 90

Page 107: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

87

10 M Z 60 90

11 N A 40 100

12 R A P 90 100

13 R R A 90 100

14 R N A 70 100

15 S F A 90 100

16 S F 50 100

17 Z E 80 100

18 Z R 80 100

19 U 30 90

20 M F 30 100

Jumlah 1,380 1.820

Nilai Rata-Rata Siswa 69 91

Jumlah Siswa Yang Berhasil 12 17

Peresentasi Keberhasilan Siswa 60% 85%

Jumlah Siswa Yang Belum Berhasil 8 3

Presentasi Siswa Yang Belum Berhasil

40% 15%

Sebagaimana ditunjukkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada

pelaksanaan pembelajaran tematik siklus I dan siklus II. Nilai presentase

ketuntasan bersikap optimis siklus I adalah 69 atau 60%, sedangkan siklus II

yaitu 91 atau 85%, artinya siklus penelitian mengatakan siklus I dan siklus II

dapat dikategorikanmeningkat.

D. AnalisisData

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas

mengajar guru, dan tes hasil belajar siswa. Hasil data yang diperoleh dari

pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut :

1. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik pemberian

tes belajar adalah sebagai berikut: perolehan hasil belajar siswa pada tes

akhir siklus I sebesar 60% dengan kategori rendah, pada tes akhir siklus II

diperoleh hasil belajar siswa sebesar 85% dengan kategori meningkat. Hal

ini menunjukkan adanya peningkatan hasil siswa pada pembelajaran

tematik dengan menggunakan model make amatch.

Page 108: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

88

2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rara-rata

persentase sebesar 66%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 99%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan

model make amatch.

3. Hasil observasi aktivitas mengjar guru pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 75.5%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 91.5%. Hal ini pun menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan

hasil belajarsiswa.

E. Interprestasi Hasil AnalisisData

Dari hasil analisis data yang akan dilakukan maka diperoleh

informasi bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang

dilakukan selama proses pembelajaran menunjukkan hasil belajar siswa

belum begitu optimal. Namun terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa

setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Adapun data yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

1. LembarObservasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi obsever

dalammelakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas

mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang

diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai

bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 109: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

89

Tabel 4.14 persentase aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

make a match

Skor Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 63.07% 69.23% 66%

Siklus II 98.46% 100% 99%

Peningkatan

Keseluruhan

35.39% 30.77% 33%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan hasil

belajar siswa dari siklus I ke siklus II.hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran make a

match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di madrasah

Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi selama prose pembelajaran.

Adapun persentase keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II

disajikan pada diagram berikut :

Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Make A Match

Siklus 2 Siklus 1

20

40

Pertemuan1

Pertemuan2

60

80

100

120

Page 110: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

90

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 persentase aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model

make a match.

Skor Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata

Siklus I 73% 78% 75.5%

Siklus II 88.33% 95% 91.5%

Peningkatan 15% 17% 16%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 terjadi peningkatan

mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa guru

mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran Tematik

dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match sebagai upaya

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Salamah Kota Jambi.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II

disajikan pada diagram berikut :

Gambar 4.4 Diagram persentase aktivitas mengajar guru pada siklus

I dan siklusII

Siklus1 Siklus2

Pertemuan1

Pertemuan2

Page 111: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

91

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Setiap siklus

No Variabel Yang Diamati Jumlah atau Presentase

Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-Rata 69 91

2 Banyak siswa yang telah

berhasil dalampembelajaran 12 17

3 Banyak siswa yang belum

berhasil dalam pembelajaran 8 3

4 Persentase siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran

60% 85%

5 Persentase siswa yang belum

berhasil dalam pembelajaran 40% 15%

Sebagaimana ditunjukkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil

belajar siswa pada setiap siklus peningkatan. Dapat dilihat dari analisis data

hasil belajar siswa dengan menggunakan model make a match dapat

memotivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat

perubahan nilai rata-rata dari setiap siklus.Pada siklus I nilai rata-rata siswa

69 dengan jumlah siswa yang berhasil 12 orang siswa (60%), yang belum

berhasil 8 siswa (40%). Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 91

dengan jumlah siswa yang berhasil 17 orang siswa (85%), dan yang belum

berhasil 3 orang siswa (15%).

Dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

siswa kelas IV pada pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Salamah

Kota Jambi dari siklus I sampai siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik dibawah ini :

Page 112: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

92

Gambar 4.5 Diagram hasil belajar siklus I dan siklus II

F. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

make a match pada kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi.

Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti

tahapan model pembelajaran make a match. Tahapan-tahapan pembelajaran

pada model make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa keaktifan siswa dapat meningkat

setelah diterapkan model pembelajaran make a match. Model pembelajaran

make a match adalah petunjuk kartu yang sejodoh. Model pembelajaran make

a match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan

dengan mencocokkan kartu yang ada ditangan mereka. Proses pembelajaran

ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar, Kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran make a match, yaitu

suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran

dengan tehnik mencari pasangan kartu yang merupakan jabawan atau soal

sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana

menyenangkan dan juga membuat siswa terbiasa aktif mengikuti pembelajaran

sehingga aktivitas siswameningkat.

30%

0%

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

SIKLUS1 SIKLUS2

Page 113: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

93

Model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa. Ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan

proses pembelajaran tematik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota

Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa dan guru

dengan menggunakan model pembelajaran make a match dapat melatih pola

pikir siswa karena dengan model ini siswa dilatih kecepatan berpikirnya dalam

mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau

kartu soal. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di kelas

IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi, terlihat sangat jelas bagaimana

hasil siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran make a

match ini. Seperti terlihat bahwa hasil siswa meningkat dari pra siklus ke

siklus I dan dari siklus I ke siklus II, hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I

mencapai 66% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 99%. Sejalan

dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran make a match. hal serupa terjadi pada tes hasil belajar siswa.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa akhir siklus I

diperoleh skor keaktifan sebesar 60% dengan kategori „rendah‟ dan skor

keaktifan siswa meningkat menjadi 85% dengan kategori „tinggi‟, berdasarkan

analisis tes hasil belajar siklus I dan siklus II, keaktifan belajar siswa kelas IV

di Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi mengalami peningkatan pada

setiap indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di Madrasah

Intidaiyah Salamah Kota Jambi.

Penelitian yang dilakukan oleh kungningsih disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan model copertive learning tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas I yaitu dengan rata-ratasiklus I 64,2

siklus II menjadi 78,3. Sedangkan penelitian Noviana Irianti S yang berjudul,

penerapan metode pembelajaran make a match (mencari pasangan) untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas V yaitu

memperoleh nilai rata-rata pada siklus I 61,5% dan siklus II 88.5%.

Page 114: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

94

Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya model

pembelajaran make a match yaitu siswa yang semula banyak yang tidak

mencapai kriteria ketuntasan minimun (KKM) dan malas mengikuti proses

pembelajaran kini hasil belajar siswa sudah mencapai (KKM) saat

pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan menjawab

pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula malas dalam

melakukan pengamatan dan penyelidikan akan materi pembelajaran kini sudah

mulai terbiasa untuk melakukan pengamatan dan penyelidikan dengan baik.

Penggunaan model make a match ini dapat mengoptimalkan pembelajaran

tematik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi.

Page 115: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik

kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar siswa yang selalu meningkat dari sklus I dan siklus II. Pada saat pra siklus

atau sebelum dilakukannya tindakan nilai rata-rata siswa 6.05, setelah dilakukan

tindakan siklus I dari jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa terdapat 12 siswa

tuntas belajar, dan 8 orang siswa yang belum tuntas belajar. Rata-rata ketuntasan

hasil belajar secara klasikal mencapai 69 dengan persentase ketuntasansiswa

mencapai 60% siswa yang tuntas belajar. Hasil belajar siswa dari jumlah siswa

sebanyak 20 orang siswa terdapat 17 orang siswa tuntas belajar, dan hanya 3

orang siswa yang belum tuntas belajar. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara

klasikal mencapai 91 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 85% siswa

yang tuntasbelajar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas serta untuk lebih meningkatkan

pengetahuan belajar siswa, maka peneliti menyampaikan bebrapa saran yang

insyaallah berguna dan bermanfaat sebagai sumbangan masukan demi kelancaran

dalam pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Salamah KotaJambi.

Adapun saran dari peneliti sebagai berikut :

1. Guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi

yang diajarkan, merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran dengan baik.

Pola pembelajaran guru hendaknya tidak menoton dengan metode ceramah dan

pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan model

pembelajaranyang lebih menarik dan bervariasi yakni dengan model

pembelajaran make a match sehingga termotivasi untukbelajar.

95

Page 116: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

96

2. Guru sebaiknya mampu menjadi motivator sekaligus menjadi fasilitator bagi

siswa. Hal ini akan merangsang identifikasi pada diri siswa sehingga

mempercepat pemahaman siswa dalambelajar.

3. Siswa sebaiknya dapat lebih meningkatkan kreativitas dan kecakapan berfikir

dalam proses pembelajaran dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam

pembelajaran, sebagai upaya meningkatkan hasil belajarsiswa.

4. Bagi peneliti lain yang melkaukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya

melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikanmodel

pembelajaran dengan memperhatikan materi yang diajarkan.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah yang sedalam-

dalamnya kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian

tindakan kelas (PTK) ini dengan baik.Meskipun peneliti menyadari bahwa

didalam penelitian karya ilmiah ini tentunya masih banyak terdapat

kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun dari segi bahasanya.Hal

ini penulis dengan lapang dada mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan skripsiini.

Kemudian penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan

penelitiantindakan kelas ini.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat serta dapat

memberikan pedoman bagi semua yang membutuhkan khususnya bagi Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).Akhir kata penulis mendo‟akan

semoga agar kita semua dalam naungan lindungan rahmat dari Allah

SWT.Amin Ya Robbal‟ Alamin.

Page 117: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

97

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : Remaja

Rosdakarya Offiset.

Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Al Jumanatul Ali. Al-Qur’an Terjemahan.Surah Al-

Insyiroh.Annurrahman. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

Arikunto.Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Jihad Asep & Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Daryanto, 2014.Pembelajaran Tematik Terpadu Terintegrasi Kurikulum

2013. Yogyakarta : GavaMedia.

Ekawana. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Gaung Persada (GP).

Fadillah. M. 2014. Implementasi Kurikulum 20,13 Dalam Pembelajaran

SD/MI, SD/MTS Dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.

Isjoni. 2011. Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok. Alfabeda.

Kokom Komalasari. 2011. Pembelajaran Konteksual Konsep Dan Aplikasi.

Bandung : Refika Aditama.

Lif Khiru Ahamdi Dkk. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.

Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya.

Miftahul Huda. 2012. Kooperative Learning Metode, Teknik, Sturktur Dan

Model Terapan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muhammad Thobrani dan Arif muatofa. 2011. Belajar Dan Pembelajaran.

Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Page 118: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

98

Munandar Utami. 1985. Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak

Sekolah, Petunjuk Para Guru Dan Orang Tua. Jakarta : Gramediaa

PustakaUtama

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Suhardjono.Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah Dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Syaiful Sagala. 2011. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif. Kuantitatif.dan R

dan D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Tampubolon Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai Pengembangan

Profesi Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta : Erlangga.

Wina Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Frenada Media

Group

Jurnal

Bidan Diyah. 2012. Metode Make A Match. Jurnal Bidan Diyah.

Syafira Dwintha Aulia. 2019. Penerapan Model Make A Match Berbasis

Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Siswa. Jurnal

Pendidikan. Vol. 2 No. 1 : 139-152.

Rizal Ovanda. 2018. Skiripsi. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas V

SDN Margkaya Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan. Uin

Lampung.

Tisha Fatimasari, 2017, Skiripsi, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tife

Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ Kelas X TKJ SMK

Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Uin Yogyakarta.

Page 119: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 120: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …
Page 121: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

99

Lampiran I : Instrument Pengumpulan Data

A. Observasi

1. Lembar observasi siswa (secarakeseluruhan)

Tema :Cita-Citaku

Kelas : IVC

Hari/Tanggal : Selasa 14 Januari 2020

Siklus I

Pertemuan I

JamPelajaran : 12.35-13.45

TujuanObservasi

1) Untuk mengetahui tingkat awal keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

sebelum menggunakan model make amatch

2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat hasil belajar siswa dalam

prosespembelajaran.

3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan model make amatch

Petunjuk:

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran

tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukansiswa.

2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas:

Skor Kualitas

1 Sangat kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik sekali

Page 122: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

100

3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses

pembelajaran

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

1. Pengetahuan (mengingat/menghafal) a. Berlatih (misalnya mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan penuh

keyakinan)

b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba

memecahkan masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan

c. Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan

atau kesalahan yang dilakukan orang

lain dalam menyelesaikan soal

atautugas).

2. Pemahaman (menginterpretasikan) a. Membangun pengetahuannya sendiri

berdasarkanpengalamannya

b. Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

3. Aplikasi/penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu tugas

yang diberikan guru dengan

kemampuannya.

b. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh gurupadanya

4. Analisis (menjabarkan suatu konsep)

a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

5. Sintesis (menggabungkan bagian-

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

b. Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedang dipelajari)

Page 123: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

101

c. Secara aktif terlibat langsung dalam

proses pembelajaran

6. Evaluasi (membandingkan nilai,ide,

metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali

materiyang sudah dipelajari dengan

baik danbenar

b. Mampu megeluarkan hasil pikiran

dan penemuannya melalui

penampilan di depankelas

c. Mampu mempresentasikan secara

lantang di depankelas

Page 124: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

102

Tema :Cita-Citaku

Kelas : IVC

Hari/Tanggal : Rabu,15 Januari 2020

Siklus I

Pertemuan II

JamPelajaran : 13.45-15.05

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

1. Pengetahuan (mengingat/menghafal) a. Berlatih (misalnya mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan penuh

keyakinan)

b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba

memecahkan masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan

c. Berpikir kritis (misalnya mampu

menemukan kejanggalan,

kelemahan atau kesalahanyang

dilakukan orang lain dalam

menyelesaikan soal atau tugas).

2. Pemahaman (menginterpretasikan) a. Membangun pengetahuannya sendiri

berdasarkanpengalamannya

b. Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

3. Aplikasi/penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

a. Mengerjakan segala sesuatu tugas

yang diberikan guru dengan

kemampuannya.

b. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh gurupadanya

4. Analisis (menjabarkan suatu konsep) a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

Page 125: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

103

5. Sintesis (menggabungkan bagian-

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

b. Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedangdipelajari).

c. Secara aktif terlibat langsung

dalamprosespembelajaran

6. Evaluasi (membandingkan nilai,ide,

metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali materi

yang sudah dipelajari dengan baik

danbenar

b. Mampu megeluarkan hasil pikiran

dan penemuannya melalui

penampilan di depankelas

c. Mampu mempresentasikan secara

lantang di depankelas

Page 126: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

104

Tema :Cita-Citaku

Kelas : IVC

Hari/Tanggal : Senin 20 Januari 2020

Siklus II

Pertemuan I

JamPelajaran : 13.45-14.05

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

2. Pengetahuan (mengingat/menghafal) a.Berlatih (misalnya mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan penuh

keyakinan).

b.Berpikir kreatif (misalnya mencoba

memecahkan masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan.

c.Berpikir kritis (misalnya mampu

menemukan kejanggalan, kelemahan

atau kesalahan yang dilakukan orang

lain dalam menyelesaikan soal atau

tugas).

7. Pemahaman (menginterpretasikan) a.Membangun pengetahuannya sendiri

berdasarkan pengalamannya.

b.Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

8. Aplikasi/penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

c. Mengerjakan segala sesuatu tugas

yang diberikan guru dengan

kemampuannya.

d. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh gurupadanya

9. Analisis (menjabarkan suatu konsep) a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

Page 127: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

105

10. Sintesis (menggabungkan bagian-

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh)

a. Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedangdipelajari).

b. Secara aktif terlibat langsung

dalamprosespembelajaran

11. Evaluasi (membandingkan nilai,ide,

metode, dan sebagainya)

a. Mampu mengulas kembali materi

yang sudah dipelajari dengan baik

danbenar

b. Mampu megeluarkan hasil pikiran

dan penemuannya melalui

penampilan di depankelas

c. Mampu mempresentasikan secara

lantang di depankelas

Page 128: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

106

Tema :Cita-Citaku

Kelas : IVC

Hari/Tanggal : Selasa 21 Januari 2020

Siklus II

Pertemuan II

JamPelajaran : 12.30-13.45

No Indikator atau aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5

7. Pengetahuan (mengingat/menghafal) a.Berlatih (misalnya mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan penuh

keyakinan).

b.Berpikir kreatif (misalnya mencoba

memecahkan masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai variasi

berbeda dengan contoh yang

diberikan.

c.Berpikir kritis (misalnya mampu

menemukan kejanggalan, kelemahan

atau kesalahan yang dilakukan orang

lain dalam menyelesaikan soal atau

tugas).

8. Pemahaman (menginterpretasikan). a.Membangun pengetahuannya sendiri

berdasarkan pengalamannya.

b.Melakukan pengamatan atau

penyelidikan

9. Aplikasi/penerapan (menggunakan

konsep untuk memecahkan suatu

masalah)

c. Mengerjakan segala sesuatu tugas

yang diberikan guru dengan

kemampuannya.

d. Mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan soal

yang diberikan oleh gurupadanya

10. Analisis (menjabarkan suatu konsep). a.Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

Page 129: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

107

11. Sintesis (menggabungkan bagian-

bagian konsep menjadi suatu konsep

utuh).

a.Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedang dipelajari).

b.Secara aktif terlibat langsung dalam

proses pembelajaran

12. Evaluasi (membandingkan nilai,ide,

metode, dan sebagainya).

a.Mampu mengulas kembali materi

yang sudah dipelajari dengan

baikdanbenar.

b.Mampu megeluarkan hasil pikiran

dan penemuannya melalui

penampilan di depankelas.

c.Mampu mempresentasikan secara

lantang di depan kelas

Page 130: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

108

2. Lembar ObservasiGuru

Kelas : IVC

NamaGuru : Tutik Misgianti S.Pd

Hari/Tanggal : Selasa 14 Januari 2020

Sekolah : MIS Salamah Kota Jambi

Siklus I

Pertemuan I

Ceklis angka yang tepat untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian

aktifitas guru dalam pembelajaran. Ada pun kriteria skor :

1 = Tidak Sesuai/Tidak Tampak

2 = Kurang Baik

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat Baik

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1. Orientasi siswa

kepadamasalah

a. Guru memasuki

kelas tepatwaktu

b. Guru menjelaskan

tujuanpembelajaran

c. Guru

memotivasisiswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah

yangdipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan

terhadap fenomena

yang terkaitdengan

KD yang akan

dikembangkan.

2. Menanya,

Memunculkan

a.Guru membantu siswa untuk

Page 131: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

109

Permasalahan mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

denganmasalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskan berupa

pertanyaanyang bersifat optimis

3. Menalar dan a. Guru

mendorongsiswa

untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjelas

an atas masalah

baik secaraindividu maupun kelompok

Mengumpulkan

Data

4. Mengasosiasi dan a. guru meminta siswa

untuk melakukan

analisis data dan

merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

b. Guru

membantusiswa

dalam

merumuskan

jawaban.

Merumuskan

Jawaban

5. Mengkomunikasi

kan a. Guru memfasilitasi

siswa untuk

mempersentasikan

Page 132: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

110

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evaluasi terhadap

proses pemecahan

masalah yang dilakukan

Page 133: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

111

Kelas : IVC

NamaGuru : Tutik Misgianti S.Pd

Hari/Tanggal : Rabu 15 Januari 2020

Sekolah : MIS Salamah Kota Jambi

Siklus I

Pertemuan II

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1. Orientasi siswa a. Guru memasuki

kelas tepatwaktu

b. Guru menjelaskan

tujuanpembelajaran

c. Guru

memotivasisiswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah

yangdipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan

terhadap fenomena

yang terkaitdengan

KD yang akan

dikembangkan.

kepada masalah

2. Menanya, a. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

denganmasalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskanberupa

Memunculkan

Permasalahan

Page 134: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

112

pertanyaan yang

bersifatoptimis

3. Menalar dan a. Guru mendorongsiswa

untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjelas

an atasmasalah

baik secara individu maupun kelompok

Mengumpulkan

Data

4. Mengasosiasi dan a. guru meminta siswa

untuk melakukan

analisis data dan

merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

b. Guru

membantusiswa

dalam

merumuskan

jawaban.

Merumuskan

Jawaban

5. Mengkomunikasi a. Guru

memfasilitasisiswa

untuk

mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evaluasi terhadap

proses pemecahan

masalah yang

dilakukan

kan

Page 135: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

113

Kelas : IVC

NamaGuru : Tutik Misgianti S.Pd

Hari/Tanggal : Senin 20 Januari 2020

Sekolah : MIS Salamah Kota Jambi

Siklus II

Pertemuan I

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1. Orientasi siswa a. Guru memasuki

kelas tepatwaktu

b. Guru menjelaskan

tujuanpembelajaran

c. Guru

memotivasisiswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah

yangdipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan

terhadap fenomena

yang terkaitdengan

KD yang akan

dikembangkan.

kepada masalah

2. Menanya, a. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

denganmasalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskanberupa

Memunculkan

Permasalahan

Page 136: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

114

pertanyaan yang

bersifatoptimis

3. Menalar dan

Mengumpulkan

Data

a. Guru mendorongsiswa

untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjelas

an atasmasalah

baik secara individu maupun kelompok

4. Mengasosiasi dan

Merumuskan

Jawaban

a. guru meminta siswa

untuk melakukan

analisis data dan

merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

b. Guru

membantusiswa

dalam

merumuskan

jawaban.

5. Mengkomunikasi a. Guru

memfasilitasisiswa

untuk

mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evaluasi terhadap

proses pemecahan

masalah yang

dilakukan

kan

Page 137: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

115

Kelas : IVC

NamaGuru : Tutik Misgianti S.Pd

Hari/Tanggal : Selasa 21 Januari 2020

Sekolah : MIS Salamah Kota Jambi

Siklus II

Pertemuan II

No Fase Tingkah Laku Guru Skor

1 2 3 4 5

1. Orientasi siswa a. Guru memasuki

kelas tepatwaktu

b. Guru menjelaskan

tujuanpembelajaran

c. Guru

memotivasisiswa

agar terlibat dalam

kegiatan pemecahan

masalah

yangdipilih.

d. Guru mendorong

siswa untuk

melakukan kegiatan

pengamatan

terhadap fenomena

yang terkaitdengan

KD yang akan

dikembangkan.

kepada masalah

2. Menanya,

Memunculkan

Permasalahan

a. Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan

tugas belajar yang

berhubungan

denganmasalah.

b. Guru mendorong

siswa untuk

merumuskan suatu

masalah terkait

dengan fenomena

yang diamatinya

masalah itu

dirumuskanberupa

Page 138: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

116

pertanyaan yang

bersifatoptimis

3. Menalar dan a. Guru mendorongsiswa

untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan.

b. guru membimbing

siswa melaksanakan

eksperimen untuk

mendapatkan

pemecahan/penjelas

an atasmasalah

baik secara individu maupun kelompok

Mengumpulkan

Data

4. Mengasosiasi

dan Merumuskan

Jawaban

a. guru meminta siswa

untuk melakukan

analisis data dan

merumusan

jawaban terkait

dengan masalah

yang mereka ajukan

sebelumnya.

b. Guru

membantusiswa

dalam

merumuskan

jawaban.

5. Mengkomunikasi a. Guru

memfasilitasisiswa

untuk

mempersentasikan

jawaban atas

permasalahan yang

mereka rumuskan

sebelumnya.

b. Guru membantu

siswa melakukan

refleksi atau

evaluasi terhadap

proses pemecahan

masalah yang

dilakukan

kan

Page 139: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

117

3. Lembar WawancaraSiswa

Namasiswa : M. Reval Ramadhan

Kelas : IVC

HaridanTanggal : Selasa/14 Januari 2020

TujuanWawancara : Untuk Mendapatkan Kevalidtan Informasi

No.Absen 08

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah

tematik ?

kamu suka pembelajaran Suka Sedikit

2 Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran tematik?

Begitu lah bu

3 Bagaimana pendapat ananda tentang

cara mengajar guru yang digunakan

dalam pembelajaran selama ini ?

Ibu selalu nerangin pakek buku

4 Pernakah ananda mendengar atau

mengetahui model pembelajaran

make a match ?

Nggak bu

5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang model

pembelajaran make a match?

Ya bu

6 Apakah model make a match

dapatmeningkatkan hasil belajaran

mu?

Dapat bu

7 Apakah kamu senang dengan proses pembelajaran ini?

Senang bu

8 Apakah kamu berusaha sendiri dalam

mengerjakan soal-soal yang diberikan

guru?

Ya lah bu

9 Apa yang kamu dapat setelah mempelajari pelajaran tematik

menggunakan model make a match?

Banyak bu, kami suka belajar sambil bermain mencari

pasangan

10 Apakah dengan diterapkannya model

make a match dapat membawa

perubahan tingkah laku belajarmu?

Ya bu

11 Apakah pengetahuan kamu yang

diperoleh dari model make amatch?

Mencari kartu pasangan

bersamakawan

12 Keterampilan apa yang kamu peroleh

setelah diterapkannya model make a match?

Bisa praktek langsung bu

13 Apakah kamu memperhatikan Pernah bu

Page 140: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

118

temanmu saat berbicara baik ketika

bertanya atau menjawab?

14 Bagaimana perasaanmu belajar

sebelum dan sesudah menggunakan

model make a match ?

Berbeda

senang bu, sekarang saya

15 Dibanding dengan pembelajaran

sebelumnya apakah pembelajaran

tematik pada saat inilebih menyenangkan?

Sangat senang bu.

Page 141: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

119

Namasiswa : SatriaFiransyah

Kelas : IVC

HaridanTanggal : Rabu 15 Januari 2020

TujuanWawancara : Untuk Mendapatkan Kevalidtan Informasi

No.Absen 16

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah

tematik ?

kamu suka pembelajaran Suka ibu

2 Bagaimana pendapat kamu tentang

pembelajaran tematik?

Enak bu, saya suka

3 Bagaimana pendapat ananda tentang

cara mengajar guru yang digunakan

dalam pembelajaran selama ini ?

Ibu hanya ceramah bu

4 Pernakah ananda mendengar atau

mengetahui model pembelajaran make a match ?

Ttidak bu

5 Apakah ananda ingin mengetahui

lebih banyak lagi tentang model

pembelajaran make a match ?

Ya bu

6 Apakah model make a match dapat meningkatkan hasil belajaran mu?

Ya bu

7 Apakah kamu senang dengan prosespembelajaran ini?

Senang sekali, karena bisa mempraktekkan

8 Apakah kamu berusaha sendiri dalam

mengerjakan soal-soal yang diberikan

guru?

Ya bu

9 Apa yang kamu dapat setelah

mempelajari pelajaran tematik

menggunakan model make a match?

Saya bisa terapkan belajar

dirumah bu

10 Apakah dengan diterapkannya model

make a match dapat membawa

perubahan tingkah laku belajarmu?

Ya sedikit

11 Apakah pengetahuan kamu yang

diperoleh dari model make amatch?

Bisa lihat jelas bu

12 Keterampilan apa yang kamu peroleh

setelah diterapkannya model make a

match?

Bisa belajar dengan cara

mencaripasangan

13 Apakah kamu memperhatikan temanmu saat berbicara baik ketika

Ya saya perhatikan

Page 142: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

120

bertanya atau menjawab?

14 Bagaimana perasaanmu belajar

sebelum dan sesudah menggunakan

model make a match ?

Saya sangat senang sekarang,

kalau dulu senang sedikit

15 Dibanding dengan pembelajaran

sebelumnya apakah pembelajaran

tematik pada saat ini lebih

menyenangkan?

Ya sangat senang, kami

banyak dapatilmu.

Page 143: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

121

Namasiswa : Muta‟alliya Zahwa

Kelas : IVC

HaridanTanggal : Senin 20 Januari 2020

TujuanWawancara : Untuk Mendapatkan Kevalidtan Informasi

No.Absen 10

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajaran

tematik?

Sangat suka

2 Bagaimana pendapat kamu tentang

pembelajaran tematik?

Senang

3 Bagaimana pendapat ananda tentang

cara mengajar guru yang digunakan

dalam pembelajaran selama ini ?

Biasanya cuma pakai buku bu

4 Pernakah ananda mendengar atau

mengetahui model pembelajaran make a match ?

Belum

5 Apakah ananda ingin mengetahui

lebih banyak lagi tentang model

pembelajaran make a match ?

Ya

6 Apakah model make a match dapat meningkatkan hasil belajaran mu?

Ya, sekarang lebih mengerti

7 Apakah kamu senang dengan prosespembelajaran ini?

Senang sekali

8 Apakah kamu berusaha sendiri dalam

mengerjakan soal-soal yang diberikan

guru?

Ya saya sendiri

9 Apa yang kamu dapat setelah

mempelajari pelajaran tematik

menggunakan model make a match?

Saya paham, karena saya

lngsung mempraktekkan

bersama kawan

10 Apakah dengan diterapkannya model

make a match dapat membawa

perubahan tingkah laku belajarmu?

Ya, saya sekarang menuruti

kata-kata ibu saya

11 Apakah pengetahuan kamu yang

diperoleh dari model make amatch? Saya bisa paham apa itu

belajar mencari pasangan

sambil bermain

12 Keterampilan apa yang kamu peroleh

setelah diterapkannya model make a

match?

Saya bisa mencontohkan

langsung kepada kawan-

kawan saya 13 Apakah kamu memperhatikan Ya

Page 144: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

122

temanmu saat berbicara baik ketika

bertanya atau menjawab?

14 Bagaimana perasaanmu belajar

sebelum dan sesudah menggunakan

model make a match ?

Dulu saya belum mengerti,

sekarang saya senang

karenasudah mengerti

15 Dibanding dengan pembelajaran

sebelumnya apakah pembelajaran

tematik pada saat inilebih menyenangkan?

Sangat senang.

Page 145: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

123

4. Lembar WawancaraGuru

1. Instrument wawancara dengan guru sebelum pembelajaran

NamaGuru : Tutik MisgiantiS.Pd

Gurubidang studi : Tematik

HaridanTanggal : Selasa 14 Januari2020

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama Ibu mengajar di

Madrasah Ibtidaiyah salamah kota

jambi ?

Baru satu tahun setengah

2 Berapa lama ibu mengajar di

kelasIV?

Baru 2 semester

3 Berapakah jumlah peserta didik yang belajar di kelas Ibu saat ini?

20 siswa

4 Bagaimanakah hasil belajar siswa di

kelas pada pembelajaran tematik ? Ya, boleh dikatakan lumayan

lah ya, namanya juga anak-

anak, kadang turun kadang

naiknya nilainya

5 Bagaimanakah cara Ibu

menyampaikan materi kepada siswa?

Untuk sekarang ibu mengajar

hanya pakai buku

6 Bagaimakah respon siswa terhadap

pembelajaran ? Ya namanya juga anak-anak

dia mendengarkan ibu atau

respon karena takut sama ibu

7 Model pembelajaran apakah yang Ibu ketahui?

Ya banyak lah nak

8 Apa model pembelajaran yang seringIbu gunakan pada saat proses

pembelajaran?

Untuk saat ini ibu hanya menggunakan buku, lalu ibu

terangkan.

9 Bagaimana respon siswa terhadap model pembelajaran yang Ibu

terapkan pada pembelajaran tematik ?

Kadang respon kadang idak

10 Apakah dalam proses pembelajaran

Ibu pernah menggunakan model make

a match ?

Belum pernah.

Page 146: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

124

5. Instrument wawancara dengan Guru setelahpembelajaran

NamaGuru : Tutik MisgiantiS.Pd

Gurubidang studi : Tematik

HaridanTanggal : Selasa 21 Januari2020

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan model

make a match pada materi

pembelajaran tematik mudah untuk dipahami oleh siswa?

Ya mudah lah dipahami,

karena cara belajarnya sambil

bermain, karenaanak-anak sukanya bermain.

2 Apakah dengan menggunakan model

make a match dapat mengecek

pemahaman masing-masing siswa?

Kalau ibu lihat-lihat bisa lah

ya, kan dia ber antusias

dalam penerapan model itu

dikarenakan anak itu bisa

langsungmempraktekkan.

3 Apakah dengan menggunakan model

make a match lebih membuat anak

tercapai hasil belajar nya dengan baik?

Ya, karena ibu lihat kelas IV

C itu banyak yang penasaran

belajar denganmenggunakan model pembelajarantersebut

4 Apakah dengan menggunakan model

make a match siswa lebih aktif dalam

proses pembelajaran?

Ya, sangat aktif

5 Bagaimana hasil belajar siswa dan

sikap kerja sama siswa setelah

diterapkannya model make a match ?

Ibu lihat sudah sangat

memuaskan bagiibu

Page 147: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

125

SILABUS TEMATIK TERPADU

SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

KELAS IV SEMESTER II

TEMA 6

MIS SALAMAH

Page 148: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

126

NamaSekolah : Madrasah Ibtidaiyah Salamah

MataPelajaran : Tematik

Kelas/Semester : IV/ Genap

Tema6 :Cita-citaku

Sub tema1 :Aku Dan Cita-Citaku

Mata Pelajarandan

KompetensiDasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

1.1 Menerima makna

hubungan simbol

dengan sila-sila

Pancasila sebagai satu

kesatuan dalam

kehidupansehari-hari

2.1 Menerima makna

hubungan simbol dengan sila-sila

Pancasila dalam

kehidupansehari-hari

3.1 Mengasosiasikan

makna hubungan

simbol dengansila-

● Hubungan simbol dengan sila – sila Pancasila dalam kehidupan sehari –hari

● Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

Subtema 1: Aku dan cita – citaku(25 jam

pelajaran)

● Bermain kartu kata dan kartu gambar tentang simbol dan sila-sila Pancasila sertamaknanya

● Menyimak cerita/mengamati

video/film/ gambar tentang berbagai macam profesi dikaitkan dengan sila- sila Pancasila dalam kehidupan sehari- hari

● Menggali informasi melalui wawancara di rumah tentang berbagai macam profesi orang tua masing-

masing

● Menuliskan hasil wawancaradengan

Page 149: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

127

sila Pancasila dalam

kehidupansehari-hari

4.1 Menceritakan makna

hubungan simbol

dengan sila-sila

Pancasila sebagai satu

kesatuan dalam

kehidupansehari-hari

bahasa sendiri, dapat dilengkapi

dengan foto/video, dan lainnya

dikaitkan dengan sila-sila dalam

Pancasila

● Membaca teks fiksi dengan tema cita- cita danprofesi

● Menuliskan isi dan menceritakan dengan bahasa sendiri tentang tokoh dan watak dalam teksfiksi

● Menuliskan peta pikiran tentang

kesukaan diri dan cita-cita, dalam bentuk tulisan dan gambar, kemudian dipajang dikelas

● Wawancara untuk mendapatkan data tentang cita-cita teman-teman di lingkungansekolah

● Menyajikan hasil laporan wawancara tentang cita-cita dalam bentuk diagrambatang

● Membawa mainan dari rumah/yang

ada di lingkungan sekolah, bermain bersama dan mengidentifikasi berbagai macam gaya yang didapatkan dari permainan tersebut. Misalnya : mobil-mobilan menghasilkan gaya dorong

● Menuliskan hasil identifikasi,benda

Bahasa Indonesia

3.9 Mencermati tokoh- ● Teksfiksi

tokoh yang terdapat

pada teks fiksi ● Membandingkan tokoh dan watak teks fiksi

4.9 Menyampaikanhasil

identifikasi tentang

yang ingin

diperjuangkan atau

dipertentangkan

antartokoh pada cerita

Fiksi

3.10 Membandingkan

watak masing-masing

tokoh pada teks fiksi

4.10 Menyajikan cara-cara

yang dilakukan oleh

tokoh cerita fiksi

Page 150: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

128

dalam (dari mainan yang dimainkan) dan

gaya yang dihasilkan

● Mengumpulkan data identifikasi,

menuliskan kembali di papan tulis dan mempresentasikan hasil temuan dalam bentuk tabeldata

● Menyimpulkan bahwa gayaterjadi antara duabenda.

● Mengamati gambar/foto/video/ teks bacaan tentang: berbagai profesi dan kegiatan ekonomi dalam

meningkatkan kehidupanmasyarakat

● Menghadirkan orang tua/beberapa narasumber yang mempunyai profesi tertentu untuk menceritakan tentang kegiatan ekonomi yangdilakukannya

● Berdiskusi dengan orang tua/beberapa narasumber tentang bagaimana pengelolaan kegiatanekonominya

● Membat kesimpulan sderhana terkait

sumber-sumber ekonomi dari hasil wawancara dengan orang tua atau beberapanarasumber

● Mengamati gambar/video/contoh dari guru, tentang bentuk-bentuk gambar tigadimensi

● Menggambar bentuk tigadimensi

memperjuangkan atau

mempertentangkan

hal-hal yang

diinginkan

Ilmu Pengetahuan Alam

3.3 Memahami macam- Gaya dan manfaatnya

macam gaya, antara

lain gaya otot, gaya

listrik, gaya magnet,

● Pengertiangaya

● Macam-macamgaya

● Manfaatgaya

gaya gravitasi, dan

gaya gesekan

4.3 Mendemonstrasikan

manfaat gaya dalam

kehidupan sehari-hari,

misalnya gaya otot,

gaya listrik, gaya

magnet, gaya

gravitasi, dan gaya

gesekan

Ilmu Pengetahuan Sosial

3.3 Mengidentifikasi

Page 151: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

129

kegiatan ekonomi

dalam meningkatkan

kehidupan masyarakat

di bidang pekerjaan,

sosial dan budaya di

lingkungan sekitar

sampaiprovinsi

4.3 Menyajikan hasil

identifikasi kegiatan

ekonomi dalam

meningkatkan

kehidupan masyarakat

di bidang pekerjaan,

sosial dan budaya di

lingkungan sekitar

sampaiprovinsi

● Ketersediaan sumber-sumberekonomi

● Kegiatan ekonomi dan lapangan kerja (produksi, distribusi, konsumsi)

● Lembagaekonomi

● Perniagaan untuk mening-katkankesejahteraan

yang berkaitan cita-cita diri dengan

teknik bebas

Subtema 2: Hebatnya cita – citaku (25

jam pelajaran)

● Menggali informasi melalui

wawancara tentang cita-cita yang sudah dicapai dengan orang-orang di lingkungan sekolah/diluarsekolah

● Menuliskan hasil laporan wawancara tentang “hebatnya cita-cita” dikaitkan dengan sila-sila dalamPancasila

● Menceritakan tentang hebatnya cita- cita diri dengan bahasasederhana

● Membaca teks tentang tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tema hebatnyacita-cita

● Membandingkan watak masing-

masing tokoh pada teks fiksi dan menuliskan temuan watak/karakter tokoh di kertas yang di tempel di mading

● Misalnya : malas, pekerja keras, giat belajar,bersungguh-sungguh

● Membaca bersamadata cita-cita teman di sekolah yang disajikan dalam bentuk diagrambatang

● Mengamati gambar/ kejadiannyata

Seni Budaya dan Prakarya

3.1 Mengetahui gambar

dan bentuk tiga

dimensi dimensi

4.1 Menggambar dan

membentuk tiga

dimensi

● Gambar tigadimensi

● Gambar bentuk dan membentuk berdasarkanobjek ● Proses pembuatan bentuk dan tiga dimensi

berdasarkanobjek

Page 152: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

130

Matematika

3.11 Menjelaskan data

diri peserta didik dan

lingkungannya yang

disajikan dalam

bentuk diagram

batang

4.11 Membaca data diri

peserta didik dan

lingkungannya yang

disajikan dalam

bentuk diagram

batang

Data danpengukuran

yang ada di sekitarnya atau melakukan

demonstrasi tentang gaya. Contoh:

mendorong kursi, mengerek bendera,

mainan magnet, menjatuhkan bola,

mainan mobil bergerak di atas

permukaan kasar dan licin, dan lain-

lain.

• Melaporkan hasil identifikasi gaya

yang sudah dipraktekkan. gaya otot,

gaya pegas, gaya listrik dengan benda-

benda yang ada disekitarnya

● Mengumpulkan data/wawancara dengan beberapa narasumber (lembaga atau perorangan) tentang kegiatan ekonominya untuk meningkatkan kehidupan masyarakatsekitar

● Menyajikan secara lisan maupun

tertulis hasil identifikasi tentang: kegiatan ekonomi dan perniagaan, lapangan kerja, lembagaekonomi

● Mengamati gambar/ video tentang

sketsa gambar bentuk hasil karya seniman, kemudian mengamati benda- benda 3 dimensi yang ada dilingkungankelas

● Membuat gambar bentuk dengan

memasukkan unsur nilai estetis,

proporsi, gelap terang, dankomposi

Page 153: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

131

padagambar

● Model gambar bentuk, misalnya :

benda-benda 3 dimensi yang ada di dalam kelas, mainan dengan bentuk sederhana

Subtema 3 : Giat berusaha meraih cita –

cita (25 jam pelajaran)

● Membaca teks singkat dan mengamati

gambar orang-orang sukses, kemudian mendiskusikan bersama tentang

karakter-karakter positif yang diperlukan dalam meraih cita-cita dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila

● Membaca teks tentang cerita

petualangan dalam meraih cita-cita, mengidentifikasi karakter/watak dalam teks dengan tulisan/bahasa

sederhana

● Bermain peran tentang teks cerita petualangan dalam meraih cita-cita dengan menggunakan kosakata bakudenganbenar.

● Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapainya dengan benar dalam bentukdiagram

● Mendemonstrasikandan

Page 154: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

132

Page 155: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

133

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP SIKLUS I )

NamaSekolah : MI Salamah

Kelas/Semester : IV ( Empat ) / 2 ( Dua )

Tema :Cita-citaku

Subtema1 : Aku dan Cita-citaku

Pembelajaran : 2 ( kedua)

AlokasiWaktu : 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangdianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempatbermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlakmulia.

B. Kompetensi Dasar ( Pertemuan ke-1 )

BahasaIndonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan

tujuan untuk kesenangan.

Page 156: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

134

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan

dengan upaya pelestariannya.

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada

dilingkungan sekitarnya, dan slogon upaya pelestariannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

BahasaIndonesia

1. Menyebutkan ciri-ciri puisi denganbenar

2. Membuat puisi dengan kemampuannya sendiri dan melafalkannya dengan lafal,

intonasi dan ekspresi yang sesuaipuisi.

3. Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi secaraterperinci

IPA

1. Mengidentifikasi siklus makhluk hidup dengantepat

2. Menyebutkan perbandingan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup dan

mengaitkan dengan upayapelestariannya.

3. Membuat skema siklus mskhluk hidup yang ada disekitarnya denganbenar

D. TujuanPembelajaran

1. Melalui kegiatan mengamati sebuah puisi, siswa mampu mengidentifikasi ciri-

ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada bait denganbenar.

2. Melalui kegiatan mengamati daur hidup kupu-kupu dan belalang, siswa mampu

membuat kesimpulan tentang daur hidup makhluk hidup yang berbeda dengan

tepat.

Page 157: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

135

E. Pokok Pembelajaran dan MateriPembelajaran

Bahasa Indonesia : Mengamati sebuah puisi dan mengidentifikasi ciri-ciri puisi

IPA : Mengamati daur hidup kupu-kupu danbelalang

F. Pendekatan, Metode, Model, dan Tekhnik Pembelajaran

Pendekatan :Scientific

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, penugasan

Model : Model Make AMatch

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep

atautopik

2. Setiap siswa mendapat satu buahkartu

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soaljawaban)

G. Media dan SumberBelajar

Media : Gambar hewan dan tumbuhan

Contoh-contoh puisi

Lingkungansekitar

Karton bermateri

SumberBelajar : Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas IV

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelasIV

H. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada siswa dan siswa

menjawabsalam

2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doa bersama sebelum pelajarandimulai

3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan

memanggil nama-namasiswa.

15

Menit

Page 158: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

136

4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran yang

akandilaksanakan.

5. Guru mengaitkan pembelajaranyanglalu

dengan pembelajaran yangakandilaksanakan.

6.Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yangakan

diajarkan

7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya

jawab yang berkaitan dengan subtemayang

akan dijarkan untuk menggali pengetahuan

awalsiswa 8. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran

Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati gambar tentang seseorang

anak yang sedang membayangkan cita-

citanya. Dengan bimbingan guru siswa

membahas tentang berbagai pekerjaan yang

menjadi cita-cita antara lain seperti menjadi

seorang guru, arsitek, dokter hewan,

penyanyi, danpilot.

2. Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul

tema Cita-citaku dengan subtema Aku dan

Cita-citaku.

3. Guru memberikan beberapa pertanyaan dan

permasalahan untuk menstimulus ketertarikan

siswa tentang topikCita-citaku.

4. Guru meminta siswa mengamati beberapa

gambar kegiatan berbagai profesi. Guru

mengintruksikan kepada siswa untuk mencoba

mengidentifikasi keahlian-keahlian yang

dibutuhkan oleh profesi tersebut sesuai

dengan bidangnya. Masing-masing siswa

menuliskan keahlian-keahlian tersebut

dikolom yang tersedia pada setiapgambar.

5. Guru mengiring siswa untuk melanjutkan

pembelajaran dengan menuliskan apa yang

menjadi cita-citanya dan menuliskan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan profesi yang

dipilihnyatersebut.

6. Guru meminta kepada masing-masing siswa

untuk membuat satu puisi mengenai cita-cita

masing-masingsiswa.

45

Menit

Page 159: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

137

7. Guru membagi siswa menjadi 2kelompok. 8. Guru meminta salah satu anggota

kelompoknya untuk membacakan puisi

tersebut di tempat kelompoknya dan

kelompok lainmendengarkannya.

9. Guru memberikan intruksi kepada siswa

untuk memperhatikan bagian-bagian dari teks

yang sedang dibacakan. Dan meminta untuk

masing-masing kelompok mendiskusikan ciri-

ciri dari teks tersebut dengan pengatahuan

masing-masingkelompok.

10. Guru membimbing jalannya diskusi, guru membiarkan masing-masing kelompok

bereksplorasi menemukan ciri-ciri puisi dari

teks yang sudah dibaca dengan pemahaman

siswasendiri.

11. Guru meminta siswa untuk menyajikan hasil

pengamatannya dan hasil diskusinya dalam

bentuk sebuah kesimpulan tentang ciri-ciri

puisi.

12. Guru meminta siswa mengamati bagian-

bagian puisi yang terdapat pada halaman 5.

Siswa lalu menuliskan bagian-bagian puisi

tersebut menjadi sebuah bait puisi dan

menuiskannya pada kolom yang terdapat

pada halamn yangsama.

13. Masing-masing siswa dalam setiap kelompok

memahami teks informasi tentang cita-cita

mulia menjadi seorang dokter hewan. Guru

memberikan suatu masalah-masalah

mengenai materi pembelajaran tersebut dan

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa. Seperti : „‟ apakah tugas utama

seorang dokter hewan?‟‟.

14. Guru menyiapkan beberapa waktu yang

berisi beberapa konsep atau topik yang cocok

untuk sesi review, sebaliknya satu

bagiankartu dan bagian lainnya kartu

jawaban, dansetiap siswa mendapat satu

buahkartu.

15. Tiap siswa diajak untuk memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang dan

siswa mencari pasangan yang mempunyai

Page 160: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

138

kartu yang cocok dngan kartunya

(soal/jawaban).

16. Setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu diberipoin.

17. Setelah satu babak kartu dikocok lagi

agartiap siswa mendapat yang berbeda dari

sebelumnya.

18. Tanya jawab sederhana bersamasiswa.

19. Guru mengintruksikan kepada setiap

kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab

soal yang sudah di jelaskan sebelumnya. Dan

setelah selesai masing-masing kelompok

diwajibkan untuk menuliskan kesimpulan

hasil diskusinya tentang tahapan

pertumbuhan hewan tersebut pada kolom

yang sudahdisediakan.

20. Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada

siswa.

Kegiatan

Penutup

1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang sudah di pelajari bersama

sama.

2. Guru memberikan penguatan berupa

kesimpulan dari hasil pembelajaran.

3. Guru dan siswa berdoabersama-sama.

4. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum

keluarkelas.

10

Menit

I. Penilaian

Penilaian Sikap

No

Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 161: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

139

Page 162: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

140

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP SIKLUS I)

NamaSekolah : MI Salamah

Kelas/Semester : IV ( Empat ) / 2 (Dua)

Tema :Cita-citaku

Subtema1 : Aku Dan Cita-Citaku

Pembelajaran : 3 ( Ketiga)

AlokasiWaktu : 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )

A. Kompetensi Inti KI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangdianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempatbermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlakmulia.

B. Kompetensi Dasar KD ( Pertemuan ke-2 )

BahasaIndonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan

tujuan untuk kesenangan.

Page 163: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

141

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat dalam

konteks Bhinneka Tunggal Ika.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

BahasaIndonesia

1. Mengidentifikasi ciri-ciri puisi yang berkaitan dengan akhir baris pada bait

denganbenar.

2. Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi secaraterperinci

PPKn

Mengidentifikasikan keragaman kegiatan di lingkungansekitar.

D. TujuanPembelajaran

1. Melalui kegiatan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar, siswa dapat

mengidentifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang ada di lingkungan

sekitar dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari denganbaik.

2. Melalui kegiatan menuliskan hasil pengamatan, siswa dapat menjelaskan hasil

identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar

dan manfaatnya secaratepat.

3. Melalui kegiatan melakukan pengamatan dan berdiskusi dalam kelompok,

siswa dapat mengidentifikasi hubungan karakteristik ruang dengan sumber

daya alam yang ada di lingkungannya denganbenar.

4. Melalui kegiatan menuangkan hasil diskusi dalam bentuk laporan, siswa dapat

melaporkan hubungan antara karakteristik ruang dengan sumber daya alam

yang ada di lingkungannya dengantepat.

Page 164: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

142

5. Melalui kegiatan membuat puisi sendiri, siswa mampu menggunakan hasil

pengamatannya tentang ciri-ciri puisi secaratepat.

E. Pokok Pembelajaran dan MateriPembelajaran

Mengidentifikasikan keragaman kegiatan orang-orang yang ada di lingkungan

sekitar dan manfaatnya dalam kehidupansehari-hari.

Menjelaskan hasil identifikasi keragaman kegiatan orang-orang yang ada di

lingkungan sekitar danmanfaatnya.

F. Pendekatan, Metode, Model, dan Tekhnik Pembelajaran

Pendekatan :Scientific

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan

Model : Make AMatch

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau

topik

2. Setiap siswa mendapat satu buahkartu

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soaljawaban)

G. Media dan SumberBelajar

Media : Teks puisi danpantun

SumberBelajar : Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas IV

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelasIV

H. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru memberisalamkepada siswa dansiswa 15

Page 165: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

143

menjawab salam. 2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

bersama sebelum pelajarandimulai.

3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan

memeriksa kerapihanpakaian.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran

yangakandilaksanakan.

5. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

6. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan

tentang tema yang akan diajarkan.

7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab

yang berkaitan dengan subtema yang

akandijarkan untuk menggali pengetahuan

awalsiswa. 8. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran.

Menit

Kegiatan

Inti

1. Siswa mencermati bacaan “Peternak Muda dari

Malang”. Guru mengaitkan isi bacaan tersebut

dengan judultema.

2. Guru meminta siswa untuk mencari nilai-nilai

yang dapat mereka petik dari bacaan tersebut.

Siswa diberi kesempatan untukmemberikan.

3. Siswa mengamati gambar yang disajikan di Buku

Siswa, guru membimbing siswa untuk melihat

perbedaan pada gambar dari segi pekerjaan yang

dilakukan.

4. Guru mengaitkan diskusi ini dengan judul tema

dan mendorong rasa ingin tahu siswa tentang

keragaman kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat di sekitarmereka.

5. Guru meminta siswa untuk memberikan pendapat

mereka tentang gambar yang mereka amati, secara

individu siswa menuliskan hasil pengamatan

mereka dalam kolom yang disediakan/pada buku

catatanmereka.

6. Guru membimbing diskusi kelas untuk

mengaitkan gambar yang siswa amati dengan

keragaman kegiatan orang-orang yang ada di

lingkungan sekitar dan manfaatnya dalam

kehidupansehari-hari. 7. Guru meneruskan kegiatan denganmemberikan

45 Menit

Page 166: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

144

beberapa pertanyaan pancingan yang berkaitan

dengan lingkungan sekitar mereka.

8. Kegiatan ini digunakan untuk memberikan

pemahaman kepada siswa tentang hubungan

karakteristik ruang dengan sumber daya alam

yang ada dilingkungannya.

9. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi

yang dipimpin oleh guru tentang macam-macam

sumber daya alam (dapat diperbarui dan tidak

dapatdiperbarui).

10. Siswa mengamati beberapa gambar yang

disajikan di Buku Siswa, guru memberikan

beberapa pertanyaan yang terkait dengan gambar

dan sumber dayaalam.

11. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk

mengerjakan tugas yang diberikan olehguru.

12. Siswa mengolah hasil diskusi kelompoknya

dalam bentuk laporan yang berupa tabel dan

menuliskankesimpulannya.

13. Siswa mencoba mencari tahu apakah

perbedaan/keragaman yang mereka temukan

dalam masyarakat juga dapat ditemukan dalam

kelasmereka.

14. Secara berpasangan siswa saling bertanyatentang

cita-cita dan manfaatnya bagi kehidupan di

sekitarnya.

15. Secara bersama-sama dalam diskusi kelas, siswa

mendata cita-cita teman sekelas dan manfaatnya

bagi lingkungan tempattinggalnya.

16. Guru menyiapkan beberapa waktu yang berisi

beberapa konsep atau topik yang cocok untuk

sesi review, sebaliknya satu bagian kartu dan

bagian lainnya kartu jawaban, dan setiap siswa

mendapat satu buahkartu.

17. Tiap siswa diajak untuk memikirkan

jawaban/soal dari kartu yang dipegang dan siswa

mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dngan kartunya(soal/jawaban).

18. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya

sebelum batas waktu diberipoin. 19. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap

siswa mendapat yang berbeda darisebelumnya.

Page 167: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

145

Page 168: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

146

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II)

NamaSekolah : MI Salamah

Kelas/Semester : IV ( Empat ) / 2 ( Dua )

Tema :Cita-citaku

Subtema1 : Aku dan Cita-citaku

Pembelajaran : 1 (Pertama)

AlokasiWaktu : 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangdianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempatbermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlakmulia.

B. Kompetensi Dasar KD ( Pertemuan ke-1 )

BahasaIndonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan

tujuan untuk kesenangan

Page 169: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

147

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk ungkapan diri

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan

dengan upaya pelestariannya.

Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di

lingkungan sekitarnya, dan slogan upayapelestariannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

BahasaIndonesia

1. Menuliskan makna puisi tiap baitnya secarabenar

2. Menjelaskan makna puisi ecara keseluruhan dengan baik danbenar

IPA

Mengamati daur hidup dua makhlukhidup

Membandingkan siklus hidup makhluk hidup dan melaporkannya.Mengamati

dan berdiskusi, dan mengidentifikasikan ciri-ciripuisi.

D. TujuanPembelajaran

1. Melalui kegiatan mengamati teks puisi dan menjawab pertanyaan yang terkait

dengan puisi, siswa dapat menjelaskan cara membuat puisi denganbenar.

2. Melalui kegiatan mengamati contoh-contoh puisi, siswa dapat membuat puisi

secara mandiri denganbaik.

3. Dengan mengamati daur hidup dua makhluk hidup yang berbeda siswa dapat

membandingkan dua daur hidup binatang dengancermat.

4. Dengan membandingkan siklus hidup mahluk hidup yang berbeda siswa dapat

melaporkannya dengantepat.

Page 170: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

148

E. Pokok Pembelajaran dan MateriPembelajaran

BahasaIndonesia : Puisi

IPA : Mencari informasi tentang daur hidup dua makhluk hidup

yang berbeda, dan membandingkan siklus hidup makhluk

hidup danmelaporkannya.

F. Pendekatan, Metode, Model, dan Tekhnik Pembelajaran

Pendekatan :Scientific

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan

Model : Make AMatch

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsepatau

topik

2. Setiap siswa mendapat satu buahkartu

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soaljawaban)

G. Media dan SumberBelajar

Media : Gambar macam-macam sumber daya alam

Tekspuisi

SumberBelajar : Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas IV

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelasIV

H. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberisalam kepada siswa dan siswa

menjawabsalam.

2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin

doabersama sebelum pelajarandimulai. 3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan

15 Menit

Page 171: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

149

memanggil nama-nama siswa menurut absen dan

memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar

semangat dalam mengikuti pembelajaran yang

akandilaksanakan.

5. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

6. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan

tentang tema yang akan diajarkan.

7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab

yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan

untuk menggali pengetahuan awalsiswa. 8. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran

Kegiatan Inti 1. Siswa mencermati dan membaca teks bacaan yang

disajikan di Buku Siswa, bacaan ini mengenai

kisah seorang guru yang mengajar siswa

berkebutuhankhusus.

2. Guru memberikan inspirasi kepada siswa tentang

makna dari bacaan tersebut dan mengaitkannya

dengan judul tema (Cita- Cita).

3. Guru menegaskan bahwa setiap anak pasti

memiliki cita-cita yang baik, dan semua cita-cita

adalahhebat.

4. Guru memberikan inspirasi kepada siswa untuk

terus berusaha menggapai cita-cita yang mereka

miliki.

5. Siswa mencermati puisi dan membaca puisi

tersebut.

6. Guru membimbing diskusi untuk membaca makna

dari teks puisitersebut.

7. Siswa mengingat kembali ciri-ciri puisi yang sudah

dipelajari sebelumnya dan mencocokkan ciri-ciri

tersebut dengan puisi yang disajikan di Buku

Siswa.

8. Siswa menjawab pertanyaan yang disajikan di Buku Siswa untuk memahami lebih rinci tentang

puisi yangdibacanya.

9. Guru menjelaskan bahwa dalam puisi ditemukan

beberapa hal pokok yang menjadi dasar/patokan

dalam menulispuisi. 10. Puisi selalu memiliki judul dan tema, puisijuga

45 Menit

Page 172: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

150

menunjukkan ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh

jenis tulisan/bacaan yanglain.

11. Siswa mengekspresikan pemahamannya tentang

makna puisi yang dibacanya melalui sebuah

gambar.

12. Siswa mencari satu atau dua contoh puisi dari

Koran, majalah atau buku-buku. Siswa menulis

kembali puisi yang ditemukannya ke dalam buku

catatan mereka. Siswa mengamati dan

mempelajari puisi-puisi tersebut dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Buku

Siswa.

13. Dari hasil pengamatan tersebut, siswa menuliskan

kesimpulan tentang hasilpengamatannya.

14. Siswa bersama dengan guru membaca teks dan

mencermati gambar yang disajikan di Buku

Siswa.

15. Guru menggunakan topik bahasan tentang dokter

hewan sebagai jembatan untuk membahas tentang

hewan dan daur hidur yangdilaluinya.

16. Guru memperkenalkan istilah metamorfosis dan

menjelaskan makna katatersebut.

17. Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa dengan

memberikan beberapa pertanyaanpancingan:

a. Apakah anak ayam bentuknya berbeda dengan

induknya?

b. Bagaimana dengankupu-kupu?

c. Apa yang membuatnyaberbeda?

18. Siswa diminta untuk membaca dengan saksama

keterangan tentang daur hidup beberapa hewan.

Siswa memgamati gambar yang disediakan pada

bacaan dengansaksama.

19. Siswa juga dapat memberikan keterangan yang

sesuai dengan bacaan pada gambar daur hidup

hewan yangsesuai.

20. Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari

paling sedikit tiga orang. Setiap kelompok

mendapatkan tugas untuk mencari informasi

tentang daur hidup dua ekor hewan yang berbeda

(sesuai dengan penugasan yang diberikan di tiap kelompok).

21. Siswa mencatat semua informasi yangmereka

Page 173: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

151

peroleh dalam diagram yang disediakan (gambar

hewan, gambar daur hidup, penjelasan tentang

daur hidup dan jenis daur hidupnya).

22. Siswa mempresentasikan hasil pencarian

informasi dan diskusi kelompoknya di depankelas,

dan menempelkan diagram dari kelompoknya di

dinding kelas. Dalam kelas akandiperoleh banyak

informasi tentang daur hidup berbagai

macamhewan.

23. Siswa bersama dengan kelompoknya melengkapi

tabel tentang perbedaan daur hiduphewan.

24. Siswa menggunakan informasi yang diperolehnya

sebagai bahan untuk dibandingkan. Siswa

menuliskan perbedaan dan persamaan dari kedua

daur hiduphewan.

25. Guru menyiapkan beberapa waktu yang berisi

beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi

review, sebaliknya satu bagian kartu dan bagian

lainnya kartu jawaban, dan setiap siswa mendapat

satu buahkartu.

26. Tiap siswa diajak untuk memikirkan jawaban/soal

dari kartu yang dipegang dan siswa mencari

pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dngan kartunya(soal/jawaban)

27. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya

sebelum batas waktu diberipoin

28. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap

siswa mendapat yang berbeda darisebelumnya.

29. Siswa mengumpulkan jawabannya didepan kelaas

dan selanjutnya guru melakukan evalusi

dnrefleksipembelajaran.

Kegiatan

Penutup

1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil

pembelajaranyang sudah di pelajari bersamasama.

2. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan

dari hasilpembelajaran.

3. Guru dan siswa berdoabersama-sama.

4. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum

keluarkelas.

10 Menit

Page 174: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

152

Page 175: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

153

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II)

NamaSekolah : MI Salamah

Kelas/,Semester : IV ( Empat ) / 2 ( Dua )

Tema :Cita-citaku

Subtema1 : Hebatnya Cita-citaku

Pembelajaran : 2 ( Kedua)

AlokasiWaktu : 1 x pertemuan ( 2 x 35 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangdianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempatbermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlakmulia.

B. Kompetensi Dasar KD ( Pertemuan ke-2 )

BahasaIndonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan

tujuan untuk kesenangan

Page 176: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

154

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan

dengan upaya pelestariannya.

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di

lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

BahasaIndonesia

1. Menjelaskan makna puisi escara keseluruhan dengan baik danbenar

2. Mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi secara lisan maupun

tulisan denganbenar.

IPA

Membuat laporan hasil pengamatan tentang manfaat makhlukhidup.

D. TujuanPembelajaran

1. Melalui kegiatan membaca puisi “Penari” dan menjawab pertanyaan berkaitan

dengan puisi tersebut, siswa dapat menjelaskan cara membuat puisi dengan

benar.

2. Melalui kegiatan membaca teks “Manfaat Makhuk Hidup di Sekitar Kita”,

dan membuat peta pikiran dari bacaan tersebut, siswa dapat menjelaskan

manfaat makhluk hidup bagi lingkungan sekitar dengan benar.

3. Melalui kegiatan mengamati lingkungan sekitarnya, siswa membuat laporan

hasil pengamatan tentang manfaat makhluk hidup denganbenar.

Page 177: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

155

E. Pokok Pembelajaran dan MateriPembelajaran

BahasaIndonesia : Puisi

IPA : Membuat laporan hasil pengamatn tentang manfaat

makhluk hidup.

F. Pendekatan, Metode, Model, dan Tekhnik Pembelajaran

Pendekatan :Scientific

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan

Model : Model Make AMatch

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep

atautopik

2. Setiap siswa mendapat satu buahkartu

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya (soaljawaban)

G. Media dan SumberBelajar

Media : Gambar hewan dan tumbuhan

Tekspuisi

SumberBelajar : Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelasIV

: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas IV

H. Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokas

i

Waktu

Pendahul

uan

1. Guru memberisalamkepada siswa dan siswa menjawab

salam.

2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama

sebelum pelajarandimulai. 3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggilnama-

15 Menit

Page 178: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

156

nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan

pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatanpembelajaran.

4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.

5. Guru mengaitkan pembelajaran yang laludengan

pembelajaran yang akandilaksanakan.

6. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan tentang

tema yang akandiajarkan.

7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab yang

berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan untuk

menggali pengetahuan awalsiswa. 8. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran

Kegiatan

Inti 1. Siswa membaca teks yang berjudul “Kisah Seorang Penari

Gandrung Banyuwangi”. Cerita ini digunakan oleh guru

untuk memberikan gambaran tentang macam-macam

kegiatan profesi, dan nilai- nilai apa yang terkandung dalam

profesitersebut.

2. Guru menggunakan cerita ini untuk menginspirasi siswa

tentang usaha yang harus dilakukan seseorang untuk

mencapaicita-citanya.

45 Menit

3. Siswa membaca teks puisi yang berjudul Puisi Penari, siswa

mencermati teks puisi tersebut dan menjawab beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan puisi tersebut. Selain

menjawab pertanyaan yang disediakan, siswa juga

mengidentifikasikan ciri-ciri puisi yang dibacanya.

4. Guru memberikan penjelasan lebih rinci tentang puisi

tersebut, bahwa puisi memiliki makna dan ciri yang

membedakannya dengan jenis tulisan lain, Kegiatan ini

dtujukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa

tentang puisi dan bagaimana sebuah puisidibuat.

5. Siswa mengamati gambar berbagai jenis tarian daerah seperti

yang disajikan di BukuSiswa.

6. Guru menggunakan teks penghubung yang bercerita tentang

betapa kayanya Indonesia baik dari segi budaya maupun

sumber daya alam sebagai jembatan untuk

membahastentang manfaat makhluk hidup bagi

lingkungansekitar.

7. Siswa membaca dan mencermati bacaan yang berjudul

Manfaat Makhluk Hidup di Sekitar Kita, siswa menggaris

bawahi bagian-bagian penting dari bacaan tersebut dan

mencari beberapa contoh manfaat makhluk hidupbagi

Page 179: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

157

lingkungan sekitar dari teks yang dibacanya. 8. Siswa menuangkan pemahamannya tentang bacaan dengan

membuat sebuah peta pikiran yang menjelaskan tentang

manfaat tumbuhan dan hewan dalam kehidupanmanusia.

9. Kegiatan ini dapat digunakan untuk memberikanpemahaman

kepada siswa tentang manfaat hewan dan tumbuhan bagi

kehidupanmanusia.

10. Siswa melakukan pengamatan terhadap lingkungan

sekitarnya, siswa membuat daftar tumbuhan dan hewan

yang mereka temukan di lingkugannya dan

mengidentifikasikan manfaatnya bagimanusia.

11. Siswa membuat laporan dari hasilpengamatannya. 12. Laporan hasil pengamatan ini dapat digunakanuntuk

mengukur pemahaman siswa tentang manfaat hewan dan

tumbuhan bagi manusia dan keterampilan siswa dalam

membuat laporan hasilpengamatan.

13. Guru menyiapkan beberapa waktu yang berisi beberapa

konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya

satu bagian kartu dan bagian lainnya kartu jawaban, dan

setiap siswa mendapat satu buahkartu.

14. Tiap siswa diajak untuk memikirkan jawaban/soal dari kartu

yang dipegang dan siswa mencari pasangan yang

mempunyai kartu yang cocok dngan kartunya

(soal/jawaban).

15. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunyasebelum

batas waktu diberipoin.

16. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa

mendapat yang berbeda dari sebelumnya.

17. Guru melakukan evaluasi danrefleksi

Kegiatan

Penutup

1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah di pelajari bersama sama.

2. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil

pembelajaran.

3. Guru dan siswa berdoabersama-sama. 4. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluarkelas.

10 Menit

Page 180: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

158

Page 181: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

TES SOAL SIKLUS I

MATAPELAJARAN :

NAMA :

LOKAL :

Perhatikan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Cita-cita

Karya Frida

Pikiranku melayang ke suatu masa

Akupun bertanya-tanya

Mau jadi apa aku saat dewasa

Tiba-tiba, ku berpikir tentang cita-cita

Nanti aku mau menjadi seperti apa

Pilihanku jatuh kepada pembaca berita

1. Puisi tersebut terdiri dari... bait danrimanya...

a. 1;a-b-a-b b.1;a-a-a-a c.2;a-a-a-a d. 2;a-b-a-b

2. Isi puisi tersebutadalah....

a. Cita-cita seorang menjadi pembacaberita

b. Cita-cita setiap orangberbeda-beda

c. Kita tidak harus memilikicita-cita

d. Cita-cita jangandilupakan

3. Rangkaian perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

dinamakan.

a. Ekositem

b. Seleksialam

c. Siklushidup

d. Metamorfosis

Page 182: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

4. Sayur dan buah merupakan contoh sumber dayaalam....

a. Tidak dapatdiperbarui

b. Dapatdiperbarui

c. Nonhayati

d. Tambang

5. Berapa jumlah baris pada setiap bait puisiCita-citaku?

a. 5 b. 3 c. 1 d. 2

6. Sumber daya alam jagung biasanya dimanfaatkansebagai....

a. Obatmalaria

b. Bahanmakanan

c. Bumbumasakan

d. Bahan bakukosmetik

7. Apa judul puisitersebut?

a. Cita-Cita

b. Menjadi koki

c. Kekayaannegeriku

d. Cita-cita yangberbeda

8. Ada berapakah ciri-ciripuisi?

a. 3 b. 2 c. 4. d. 1

9. Siapakah pencipta puisicita-cita?

a. Frida

b. M. RidwanHafidz

c. Angelica

d. A. Simajuntak

10. Berapa jumlah bait pada puisiCita-citaku?

a. 10 b. 5 c. 8 d. 4

Page 183: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

TES SOAL SIKLUS II

MATAPELAJARAN :

NAMA :

LOKAL :

1. Berikut ini yang sebaiknya dilakukan sebelum menulis puisiadalah....

a. Membuatgambar

b. Menentukantema

c. Menentukanmakna

d. Mencari makna katasulit

2. Pilihan kata yang tidak boleh digunakan dalam puisiadalah....

a. Kata yang bersifatmengejek

b. Kata yang bermaknaindah

c. Kata berisiperumpamaan

d. Kata berisipujian

3. Fungsi tema dalam menulis puisiadalah....

a. Menentukan judul dan isipuisi

b. Untuk memberikan acuan ataugambaran

c. Untuk memudahkan membuat puisi dan merangkaipuisi

d. Sebagai pokok persoalan yang akan diungkapkan olehpenyair

4. Berikut pernyataan yang bukan mengenai metamorfosis sempurnaadalah...

a. Mengalami fasepupa

b. Contoh hewan yang mengalamikupu-kupu

c. Bagian dari siklus hidup

d. Bentuk tubuh saat menetas sama dengan ketikadewasa

5. Apakah manfaat tumbuhan bagihewan?

a. Tempattinggal

b. Sebagaipencernaan

Page 184: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

c. Sebagaivitamin

d. Untukdimakan

6. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis,yaitu....

a. Kupu-kupu, belalang, dancapung

b. Katak, walang sangit, danlebah

c. Kelelawar, kucing, dansapi

d. Kutu, kepiting, dansemut

7. Selain sebagai bahan sandang (pakaian), kulit sapi juga dapat digunakan

untuk...

a. Bahanmakanan

b. Bahankrajinan

c. Membuat alat musik, seperti mejadirabana

d. Wayangkulit

8. Ikan berkembangbiak dengancara....

a. Bertelurmelahirkan

b. Bertelur

c. Melahirkan

d. Membelahdiri

9. Kucing berkembangbiakdengancara ...... dan apa kegunaannya bagi manusia?

a. Melahirkan (hewanpeliharaan)

b. Bertelur (menghilangkansetres)

c. Membelah diri (Mengatasi rasakesepian)

d. Bertelur melahirkan (membantu menjagalingkuan)

10. Apakah manfaat tumbuhan bagimanusia....

a. Untuk bahanbangunan

b. Sumbermakanan

c. Pupuk

d. Mencegah banjir danlongsor

Page 185: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

163

JAWABAN SOALSIKLUSI JAWABAN SOAL SIKLUSII

1. B 1. B

2. C 2.A

3. C 3.A

4. B 4.D

5. B 5.D

6. B 6. C

7. A 7. C

8. C 8. B

9. A 9.A

10.D 10. B

Page 186: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

164

VALIDITAS ITEM SOAL SIKLUS I

No Nama Siswa Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah(Y)

1 Al Nevhan Nur Ikhsan IV C 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3

2 Alfreza Faza Firdaus IV C 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3

3 Hafsah Nabila IV C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8

4 Iklila Rizki Ziadah Mufidah IV C 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

5 Khailan Meinarbi IV C 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

6 Lionel Abyqa Syaputra IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

7 M. Rasya Al farezi IV C 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

8 M. Reval Ramadhan IV C 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

9 M. Zahwan Ajli IV C 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8

10 Muta'alliya Zahwa IV C 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6

11 Naisyah Azzakia IV C 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 4

12 Raja Alvaro Pasaribu IV C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

13 Reihan Rio Ardhiansyah IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

14 Rifqi Nadzim Aqil IV C 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 7

15 Saskia Fitri Azzahra IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

16 Satria Firansyah IV C 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5

17 Zalfa Elvina IV C 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8

18 Zulfan Rezha IV C 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8

19 Umar IV C 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 3

20 Melani Fauzani IV C 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 3

r tabel 0.444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 138 r hitung 0,555 0.556 0.496 0.452 0.612 0.605 0.466 0.475 0.521 0.522 5,260 r hitung= adalah 0,526

Page 187: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

165 VALIDITAS ITEM SOAL SIKLUS II

Butir Soal X

No

Nama Siswa

Kelas

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

(Y)

1 Al Nevhan Nur Ikhsan IV C 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4

2 Alfreza Faza Firdaus IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

3 Hafsah Nabila IV C 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

4 Iklila Rizki Ziadah Mufidah IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

5 Khailan Meinarbi IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

6 Lionel Abyqa Syaputra IV C 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7

7 M. Rasya Al farezi IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

8 M. Reval Ramadhan IV C 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7

9 M. Zahwan Ajli IV C 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

10 Muta'alliya Zahwa IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

11 Naisyah Azzakia IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 Raja Alvaro Pasaribu IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

13 Reihan Rio Ardiansyah IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

14 Rifqi Nadzim Aqil IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

15 Saskia Fitri Azzahra IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

16 Satria Firansyah IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

17 Zalfa Elvina IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

18 Zulfan Rezha IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 Umar IV C 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

20 Melani Fauzani IV C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

r tabel

0,444 0.444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 182

r hitung

0,810 0,810 0,447 0,473 0,585 0.455 0,455 0,790 0,790 0,456 6,071

r hitung= adalah 0,607

Page 188: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

166

Foto saat menjelaskan pembelajaran

Gambar Foto Penelitiandi MI Salamah

Foto Saat Memulai pembelajaran

Page 189: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

167

Foto Saat Menjelaskan Tugas Yang Akan

Di Berikan Kepada Masing-Masing

Kelompok

Foto Saat Di Bagikan Kelompok

Page 190: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

168

Foto siswa Saat Guru Memberi Arahan

Foto Saat Siswa Mencari pasangan

Page 191: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

169

Foto siswa Mempresentasikan hasil bersama pasangannya

Foto Saat Siswa Mengerjakan Lembar Tes

Page 192: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

170

Foto wawancara Bersama Siswa

Foto Saat Wawancara Bersama Wali Kelas IV C

Page 193: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

171

Foto Bersama Wali Kelas IV Dan Siswa Di Akhir

Penelitian

Foto Bersama Wali Kelas IV C

Page 194: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …

172

Page 195: PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK …