penerapan metode gerakan semut pada robot … · memadamkan api. hasil dari tugas akhir ini yaitu...
TRANSCRIPT
-
i
TUGAS AKHIR
PENERAPAN METODE GERAKAN SEMUT PADA ROBOT
BERKAKI PEMADAM API
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Oleh:
ARIE WONGSO
NIM : 075114009
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
FINAL PROJECT
APPLICATION ANT GAIT ON THE FIRE EXTINGUISHER
LEGGED ROBOT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering Study Program
ARIE WONGSO
NIM : 075114009
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
MOTTO:
Anda bisa sukses, sekalipun tak ada orang yang percaya anda
bisa. Tapi anda tak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri
sendiri.
Skripsi ini kupersembahkan untuk…
Papa dan Mama tercinta…
Lina, Mulyono, dan Sunita adekku tersayang
yang selalu memberikan dukungan dan support
untukku…
Selyna wong tercinta yang memberikan
semangat, dukungan dan warna baru dalam
hidupku…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
INTISARI
KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) menjadi sebuah wadah bagi seluruh
universitas di Indonesia untuk mengapresiasikan kreativitas, inovasi dan ilmu pengetahuan
di bidang robot. Robot berkaki 6 ini membantu mahasiswa dalam mengembangkan,
mempelajari, dan memberikan wawasan gerakan semut.
Robot ini dikendalikan dengan 2 mikrokontroler yaitu mikrokontroler
ATmega8535 dan Atmega128. Robot ini memiliki tombol yang dirancang untuk memilih
pola gerakan pada robot dan memiliki LCD yang menampilkan status dari sensor api.
Aktuator pada setiap kaki robot menggunakan motor servo dan dilengkapi sensor TPA81
sebagai pendeteksi keberadaan api. Robot juga dilengkapi dengan kipas untuk
memadamkan api.
Hasil dari Tugas akhir ini yaitu sebuah robot pemadam api berkaki 6 dengan
metode gerakan semut sudah berhasil dibuat. Gerak rotasi gerakan tripod lebih stabil
daripada gerakan metachronal. Gerakan metachronal lebih cepat 1,45 detik daripada
gerakan tripod. Robot sudah bisa menemukan api dan memadamkan api 100%.
Kata kunci : Tripod, Metachronal, Mikrokontroler Atmega128, Mikrokontroller Atmega
8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
KRCI (Indonesian Intelligent Robot Contest) becomes a container for all
universities in Indonesia to appreciate the creativity, innovation and knowledge of robotic.
Six legged robot help students to develop, learn, and give concept of ant movement.
This robot is controlled by two microcontroller which are the microcontroller
ATmega8535 and ATmega128. The robot has button that designed to select movement
patterns of the robot, and LCD to view status of fire sensor. Actuator on each robot’s legs
using servo motor and equipped with sensor TPA81 to detect position of fire. Robot is also
equipped with fan to extinguish the fire.
The results of this final research is a six legged robot fire extinguisher with ant gait
method has successfully created. Tripod movement is more stable than metachronal
movement on rotational motion. Metachronal movements 1.45 seconds faster than tripod
movement. Robot has found the fire and extinguish the fire 100%.
Key words: Tripod, Metachronal, ATmega128, ATmega 8535, ant movement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas segala karunia-Nya sehingga tugas
akhir dengan judul “Penerapan Metode Gerakan Semut Pada Robot Berkaki
Pemadam Api” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian yang berupa tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa
Program Studi Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan,
gagasan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Wuri Harini S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, diskusi, arahan,
kritik dan saran kepada peneliti sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan semangat, pengetahuan dan
bimbingan kepada peneliti selama kuliah.
4. Bapak dan Ibuku tercinta, Kakakku, Adikku, Pacarku, serta keluarga yang telah
memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
5. Teman-teman seperjuangan: Addy Heriadi Jauhari patner dalam pembuatan robot,
Christian Novianto S.T. yang sudah memberikan masukkan dan teman-teman
angkatan 2007 untuk kebersamaan dan dukungannya.
6. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu atas bantuan,
bimbingan, kritik dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ........................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii
INTISARI ...................................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.4 Metodologi Penelitian......................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................... 5
2.1 Mikrokontroler AVR .......................................................................................... 5
2.1.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega8535 ...................................... 6
2.1.2 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega8535 ....................................... 7
2.1.3 Pewaktuan CPU ................................................................................... 8
2.1.4 Pewaktu atau Pencacah 16 Bit ............................................................. 9
2.1.5 Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK) ............................... 10
2.1.6 Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR) ................................... 10
2.2 Mikrokontroler ATmega128 ............................................................................... 11
2.2.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega128 ........................................ 12
2.3 Program Pendukung ........................................................................................... 13
2.3.1 CodeVision AVR 1.25.8 Profesional.................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
2.4 TPA81 Thermopile Array ................................................................................... 14
2.4.1 Field of View (FOV) ............................................................................ 15
2.4.2 Connections ......................................................................................... 15
2.4.3 Register ................................................................................................ 16
2.5 Motor Servo ........................................................................................................ 17
2.6 LCD .................................................................................................................... 18
2.7 Semut .................................................................................................................. 19
2.8 Konfigurasi Transistor Feedback Pair ............................................................... 20
BAB III RANCANGAN PENELITIAN ..................................................................... 22
3.1 Perancangan Perangkat Keras ............................................................................ 23
3.1.1 Desain Mekanik Robot ........................................................................ 23
3.1.2 Rangkaian Sensor TPA81 .................................................................... 24
3.1.3 Rangkaian LCD ................................................................................... 25
3.1.4 Rangkaian Driver Kipas ...................................................................... 25
3.1.5 Rangkaian Current Booster ................................................................. 26
3.2 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................................ 29
3.2.1 Diagram Alir Utama ............................................................................ 29
3.2.2 Diagram Alir Subrutin Maju Tripod .................................................... 30
3.2.3 Diagram Alir Subrutin Mundur Tripod ............................................... 31
3.2.4 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Tripod ........................................... 32
3.2.5 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Tripod ....................................... 33
3.2.6 Diagram Alir Subrutin Maju Metachronal .......................................... 34
3.2.7 Diagram Alir Subrutin Mundur Metachronal ..................................... 35
3.2.8 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Metachronal ................................. 36
3.2.9 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Metachronal ............................. 37
3.2.10 Diagram Alir Subrutin Netral .............................................................. 38
3.2.11 Diagram Alir Subrutin Api .................................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 40
4.1 Implementasi Alat............................................................................................... 40
4.2 Pengujian Metachronal Gait dan Tripod Gait .................................................... 44
4.3 Pengujian Waktu Maju, Mundur, Putar Kanan dan Putar Kiri ........................... 45
4.4 Pengujian Robot Saat Posisi Berputar ................................................................ 46
4.5 Pengujian Data Pemadaman Api ........................................................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
4.6 Pengujian Mekanik Robot .................................................................................. 48
4.7 Pengujian Rangkaian Regulator Servo ............................................................... 48
4.8 Pengujian Rangkaian Regulator Sensor Api, LCD, dan Kipas .......................... 49
4.9 Perbandingan Antara Gerakan Metachronal dan Gerakan Tripod ..................... 50
4.10 Pembahasan Program pada Mikrokontroler ....................................................... 51
4.10.1 Pembahasan Program Untuk Sistem Sensor, Kipas dan LCD............. 51
4.10.2 Pembahasan Program Servo ................................................................ 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 72
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 72
5.2 Saran ................................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................................. 74
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Blok Model Perancangan .......................................................................... 3
Gambar 2.1 Susunan kaki-kaki ATmega8535 .............................................................. 6
Gambar 2.2 Diagram Blok Mikrokontroler ATmega8535 ........................................... 7
Gambar 2.3 Menggunakan Osilator Internal ................................................................ 8
Gambar 2.4 Menggunakan sumber detak eksternal ...................................................... 8
Gambar 2.5 Distribusi pewaktu .................................................................................... 8
Gambar 2.6 Register TCCR1B ..................................................................................... 9
Gambar 2.7 Register TIMSK ........................................................................................ 10
Gambar 2.8 Register TIFR ............................................................................................ 10
Gambar 2.9 Susunan kaki-kaki ATmega128 ................................................................ 12
Gambar 2.10 Worksheet dan toolbar code vision AVR ...................................................... 14
Gambar 2.11 TPA81 Thermopile array .......................................................................... 14
Gambar 2.12 Sudut pandang TPA81 .............................................................................. 15
Gambar 2.13 Konfigurasi pin TPA81 ............................................................................. 16
Gambar 2.14 Motor servo ............................................................................................... 17
Gambar 2.15 Timing pulsa servo .................................................................................... 18
Gambar 2.16 Semut ........................................................................................................ 19
Gambar 2.17 Pola gerakan metachronal ......................................................................... 20
Gambar 2.18 Pola gerakan tripod ................................................................................... 20
Gambar 2.19 Konfigurasi feedback pair ......................................................................... 20
Gambar 3.1 Blok diagram perancangan sistem pada robot ......................................... 22
Gambar 3.2 Tampak depan ........................................................................................... 23
Gambar 3.3 Tampak samping ....................................................................................... 23
Gambar 3.4 Tampak atas .............................................................................................. 24
Gambar 3.5 Tampak belakang ...................................................................................... 24
Gambar 3.6 Rangkaian tambahan sensor TPA81 ......................................................... 24
Gambar 3.7 Rangkaian LCD ......................................................................................... 25
Gambar 3.8 Rangkaian driver kipas ............................................................................. 26
Gambar 3.9 Rangkaian current booster ........................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
Gambar 3.10 Rangkaian feedback pair ........................................................................... 27
Gambar 3.11 Diagram alir utama .................................................................................... 29
Gambar 3.12 Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait ........................................... 30
Gambar 3.13 Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait ....................................... 31
Gambar 3.14 Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait .............................................. 32
Gambar 3.15 Diagram alir subrutin gerak belok kanan tripod gait ................................ 33
Gambar 3.16 Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ................................. 34
Gambar 3.17 Diagram alir subrutin gerak mundur metachronal gait ............................ 35
Gambar 3.18 Diagram alir subrutin gerak belok kiri metachronal gait ......................... 36
Gambar 3.19 Diagram alir subrutin gerak belok kanan metachronal gait ..................... 37
Gambar 3.20 Diagram alir subrutin netral ...................................................................... 38
Gambar 3.21 Diagram alir subrutin api .......................................................................... 39
Gambar 4.1 Tampak atas .............................................................................................. 40
Gambar 4.2 Tampak depan ........................................................................................... 41
Gambar 4.3 Tampak samping ....................................................................................... 41
Gambar 4.4 Tampak belakang ...................................................................................... 41
Gambar 4.5 Regulator sensor ........................................................................................ 42
Gambar 4.6 Regulator servo ......................................................................................... 42
Gambar 4.7 Modul LCD ............................................................................................... 42
Gambar 4.8 Modul ATmega128 ................................................................................... 43
Gambar 4.9 Modul ATmega8535 ................................................................................. 43
Gambar 4.10 Sensor TPA81 ........................................................................................... 43
Gambar 4.11 Metachronal gait ....................................................................................... 44
Gambar 4.12 Tripod gait ................................................................................................. 44
Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu pergerakan .................................................... 46
Gambar 4.14 Grafik perbandingan waktu pemadaman api ............................................ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Prescaler timer/counter 1 ..................................................................... 9
Tabel 2.2 Register TPA81 .................................................................................... 16
Tabel 2.3 Command dan action TPA81 ............................................................... 17
Tabel 2.4 Konfigurasi pin LCD ............................................................................ 18
Tabel 4.1 Perbandingan waktu pergerakan ........................................................... 45
Tabel 4.2 Pengujian posisi .................................................................................... 46
Tabel 4.3 Perbandingan waktu memadamkan api ................................................ 47
Tabel 4.4 Pengukuran arus servo .......................................................................... 49
Tabel 4.5 Pengukuran arus regulator sensor api, LCD, dan kipas ........................ 49
Tabel 4.6 Perbandingan gerakan ........................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) setiap tahun dengan tujuan untuk
menumbuh-kembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa. KRCI menjadi sebuah wadah bagi
seluruh universitas di Indonesia untuk mengapresiasikan kreativitas, inovasi dan ilmu
pengetahuan di bidang robot.
Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat sebuah robot berkaki 6 yang
diharapkan mampu bersaing dalam KRCI serta bisa berguna bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa Sanata Dharma untuk mempelajari dan mengembangkan robot berkaki ini
menjadi lebih kompetitif.
Robot berkaki 6 ini akan dibuat dengan meniru gerakan semut saat berjalan. Semut
merupakan salah satu hewan berkaki 6 dan sering dijumpai dimana-mana. Meskipun
ukuran tubuhnya relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua di dunia. Bila
dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat 2 kali dari
berat badannya sendiri, semut jantan mampu menopang beban dengan berat 50 kali dari
berat badannya sendiri.
Robot berkaki 6 yang terinspirasi dari semut sudah pernah dibuat sebelumnya, yaitu
insect inspired actively compliant hexapod capable of object manipulation [1] dan insect
inspired actively compliant robotic hexapod [2]. Konstruksi badan robot ini dibuat
menyerupai semut, dengan pola gerakan berjalan menyerupai stick insect (serangga dengan
bentuk badan seperti tongkat). Robot ini bisa menentukan beban total yang dibawa robot
secara otomatis.
Robot berkaki 6 yang akan dibuat, meniru 2 pola gerakan semut yaitu metachronal
gait dan tripod gait. Robot ini dilengkapi dengan sensor api. Sensor api digunakan untuk
mendeteksi keberadaan api dalam ruangan. Robot akan berjalan meniru 2 pola gerakan
semut di dalam ruangan. Kemudian robot akan mendeteksi keberadaan api di dalam
ruangan dan memadamkan api dengan kipas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menghasilkan sebuah robot berkaki 6 yang berjalan meniru 2 gerakan semut yaitu
metachronal gait dan tripod gait.
b. Menghasilkan robot yang dapat melacak serta memadamkan api secara otomatis.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Membantu mengembangkan robot berkaki 6 dan diharapkan mampu berkompetisi
di KRCI.
b. Membantu mahasiswa khususnya mahasiswa Sanata Dharma untuk mempelajari
dan mengembangkan robot ini menjadi lebih kompetitif.
c. Memberikan wawasan gerakan semut pada mahasiswa.
d. Memberikan pemilihan gerakan yang efisien pada robot berkaki enam.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Menggunakan TPA81 sebagai sensor api.
b. Menggunakan mikrokontroler ATMega 8535 dan ATMega 128.
c. Menggunakan motor servo Tower Pro MG945.
d. Setiap kaki menggunakan 3 buah motor servo.
e. Menggunakan bahasa pemrograman C untuk mengendalikan motor servo dan
menjalankan sensor.
f. Robot berjalan meniru 2 gerakan semut saat berjalan dengan tombol pemilihan.
g. Memadamkan api dan mendeteksi api dengan menggunakan sensor TPA81.
h. Menggunakan lilin sebagai sumber api.
1.4 Metodologi Penelitian
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sebagai berikut :
a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku, artikel dan jurnal-jurnal.
b. Perancangan sistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk mencari dan
menentukan komponen-komponen yang dibutuhkan dari sistem yang akan dibuat
dengan mempertimbangkan dari berbagai faktor-faktor permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
c. Pembuatan sistem hardware dan software. Sistem akan bekerja apabila user
menekan tombol start pada robot. Setelah itu mikrokontroler 1 akan menjalankan
sensor api dan kipas, sedangkan mikrokontroler 2 akan menjalankan motor servo.
Robot berjalan meniru gerakan semut saat berjalan, kemudian robot mencari
sumber api dengan sensor api dan memadamkan api dengan kipas.
Gambar 1.1. Blok model perancangan
d. Pada gambar 1.1 dapat dijelaskan bahwa mikrokontroler 1 mengendalikan kipas
dan sensor api. Kipas akan diaktifkan oleh mikrokontroler 1 apabila robot sudah
dekat dengan sumber api. Kemudian untuk mendeteksi dan mendekati sumber api,
mikrontroler 1 mengaktifkan sensor api dan membaca nilai-nilai suhu yang
terdeteksi oleh sensor api. Setelah itu mikrokontroler 1 akan berkomunikasi satu
arah dengan mikrokontroler 2 untuk menggerakkan motor servo.
e. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara
mengambil beberapa gambar masing-masing gerakan robot pada saat berjalan.
Setelah itu dilakukan perhitungan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
memadamkan api. Percobaan akan dilakukan dengan 3 letak lilin pada posisi yang
berbeda.
f. Analisa dan kesimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan
membandingkan gambar robot masing-masing gerakan saat berjalan , dengan
gerakan semut saat berjalan. Setelah itu menguji 2 gerakan semut pada robot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
dengan cara membandingkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendekati
dan memadamkan api. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan
menentukan gerakan yang lebih cepat diantara 2 gerakan semut pada robot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler adalah suatu kombinasi mikroprosesor, piranti I/O (Input/Output)
dan memori, yang terdiri atas ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access
Memory), dalam bentuk keping tunggal (single chip). Mikrokontroler ATmega8535 adalah
mikrokontroler 8 bit buatan ATMEL dengan 8 KByte System Programable Flash dengan
teknologi memori (nonvolatile), kepadatan tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set
instruksi standar industri MCS51 INTEL. Arsitektur yang digunakan dengan RISC
(Reduce Instruction set in singgle chip). Mikrokontroler ATmega8535 memiliki
karakteristik sebagai berikut [3]:
1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51.
2. Dapat digunakannya bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya.
3. Programmable Flash Memory sebesar 8 K Byte.
4. Memiliki 512 Bytes EEPROM yang dapat diprogram.
5. Ketahanan (endurance) : 10.000 siklus tulis/hapus.
6. Jangkauan operasi : 4,5 – 5,5 Volt.
7. Fully Static Operation : 0 Hz – 16 MHz untuk ATmega8535.
8. Dua level Program Memory Lock yaitu flash program dan EEPROM data security.
9. RAM Internal 128 X 8 bit.
10. Memiliki 32 jalur I/O yang dapat diprogram.
11. Satu pencacah 8 bit dengan separate prescaler.
12. Satu pencacah16 bit dengan separate prescaler.
13. Sumber interupsi (interrupt source) eksternal dan internal.
14. Kanal pengirim-penerima tak serempak universal (UART-UniversalAsynchronous
Receiver-Transmitter) yang dapat diprogram.
15. Low-power Idle dan Power-down Model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
2.1.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega8535 [3]
Bentuk kemasan dan susunan kaki-kaki mikrokontroler dari ATmega8535
diperlihatkan seperti pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Susunan kaki-kaki ATmega8535
Penjelasan dari masing-masing kaki adalah sebagai berikut:
1. VCC (kaki 10) dihubungkan ke Vcc.
2. GND (kaki 11) dihubungkan ke ground.
3. Port A (PA7..PA0) (kaki 33-40) merupakan port ADC sebagai input analog. Port
A akan menjadi port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O, jika ADC tidak digunakan.
Port ini berfungsi sebagai port data/alamat I/O ketika menggunakan SRAM
eksternal.
4. Port B (PB7..PB0) (kaki 8-1) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O,
untuk berbagai keperluan (multi purpose).
5. Port C (PC7..PC0) (kaki 29-22) adalah port 8 bit dua arah I/O, dengan internal
pull-up resistor. Port C ini juga berfungsi sebagai port alamat ketika menggunakan
SRAM eksternal.
6. Port D (PD7..PD0) (kaki 21-14) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-
up internal. Port D juga dapat berfungsi sebagai terminal khusus.
7. Reset (kaki 9) ketika kondisi rendah dimana lebih lama dari 50 nS mikrokontroler
akan reset walaupun detak tidak berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
8. XTAL1 (kaki 13) masukan bagi penguat osilator terbalik dan masukan bagi
rangkaian operasi detak internal.
9. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari penguat osilator terbalik.
10. ICP (kaki 20) adalah masukan bagi masukan fungsi Capture Timer/counter1.
11. OC1B (kaki 18) adalah kaki keluaran bagi fungsi Output CompareB keluaran
Timer/Counter1.
12. Aref adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (ADC)
2.1.2 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega8535 [3]
ATmega8535 mempunyai 32 general purpose register (R0..R31) yang terhubung
langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU), sehingga register dapat diakses dan
dieksekusi hanya dalam waktu satu siklus clock. ALU merupakan tempat dilakukannya
operasi fungsi aritmetik, logika dan operasi bit. R30 disebut juga sebagai Z-Register, yang
digunakan sebagai register penunjuk pada pengalamatan tak langsung. Didalam ALU
terjadi operasi aritmetik dan logika antar register antara register dan suatu konstanta,
maupun operasi untuk register tunggal (single register). Berikut arsitekturnya yang
ditunjukkan blok diagram pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Diagram Blok Mikrokontroler ATmega8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
2.1.3 Pewaktuan CPU [3]
Mikrokontroler ATmega8535 memiliki osilator internal (on chip osilator) yang
dapat digunakan sebagai sumber detak bagi CPU. Untuk menggunakan osilator internal
diperlukan sebuah kristal atau resonator keramik antara kaki Xtal1 dan kaki Xtal2 dan dua
buah kapasitor yang ditambahkan seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Menggunakan osilator internal
Gambar 2.4 Menggunakan sumber detak eksternal
Gambar 2.5 Distribusi pewaktu (clock)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
2.1.4 Pewaktu atau Pencacah 16 Bit [3]
Pencacah pada ATmega8535 diatur oleh register TCCR1B (Timer/Counter1
Control Register B). Register TCCR1B dijelaskan pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Register TCCR1B
Penjelasan dari masing-masing bit adalah sebagai berikut:
Bit 7 ICNC1 (Input Capture1 Noise Canceler (4 CKs). Bit ini berfungsi meng-
enable/disable fungsi noise canceler.
Bit 6 ICES1 (Input Capture1 Edge Select). Bit ini berfungsi memilih jenis tepian
untuk memicu ICP.
Bit 4:3 WGM13:2 (Waveform Generation Mode). Bit ini berfungsi mengaktifkan
fungsi Waveform Generation.
Bit 2:0 CS12, CS11, CS10: Clock Select1, Bits 2, 1 dan 0
Tabel 2.1. Prescaler Timer/Counter1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2.1.5 Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK)
Gambar 2.7 Register TIMSK
Bit 5 TICIE1 (Input Capture Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk mengaktifkan
interupsi input capture (penangkap kejadian pada pin ICP1/PB0) ketika bit ini di
set.
Bit 4 OCIE1A (Output Compare A Match Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk
mengaktifkan interupsi Output Compare A Match ketika bit ini di set.
Bit 3 OCIE1B (Output Compare B Match Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk
mengaktifkan interupsi Output Compare B Match ketika bit ini di set.
Bit 2 TOIE1 (Timer/Counter1, Overflow Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk
mengaktifkan interupsi Overflow TCNT1 ketika bit ini di set.
2.1.6 Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR)
Gambar 2.8 Register TIFR
Bit 5 ICF1 (Input Capture Flag). Bit ini akan set secara otomatis ketika menangkap
trigger pada pin ICP. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika mengeksekusi
vector interupsi input capture. Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini
harus di-set.
Bit 4 OCF1A (Output Compare A Match Flag). Bit ini akan set secara otomatis
ketika terjadi compare match A. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika
mengeksekusi vector interupsi output compare A . Untuk meng-clear secara manual
bit ini maka bit ini harus di-set.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Bit 4 OCF1B (Output Compare B Match Flag). Bit ini akan set secara otomatis
ketika terjadi compare match B. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika
mengeksekusi vector interupsi output compare B . Untuk meng-clear secara manual
bit ini maka bit ini harus di-set.
Bit 2 TOV1 (Timer/Counter1, Overflow Flag). Bit ini akan set secara otomatis
ketika terjadi overflow pada register pencacah TCNT1. Bit ini akan clear juga
secara otomatis ketika mengeksekusi vector interupsi overflow timer/counter1.
Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini harus di-set.
2.2 Mikrokontroler ATmega128 [4]
Mikrokontroler ATmega128 adalah mikrokontroler 8 bit buatan ATMEL dengan
128 KByte System Programable Flash dengan teknologi memori (nonvolatile), kepadatan
tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set instruksi standar industri MCS51 INTEL.
Arsitektur yang digunakan dengan RISC (Reduce Instruction set in singgle chip).
Mikrokontroler ATmega128 memiliki karakteristik sebagai berikut [3]:
1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51.
2. Dapat digunakannya bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya.
3. Programmable Flash Memory sebesar 128 K Bytes.
4. Memiliki 4 K Bytes EEPROM yang dapat diprogram.
5. Ketahanan (endurance) : 10.000 siklus tulis/hapus.
6. Jangkauan operasi : 4,5 – 5,5 Volt.
7. Fully Static Operation : 0 Hz – 16 MHz untuk ATmega128.
8. Dua level Program Memory Lock yaitu flash program dan EEPROM data security.
9. RAM Internal 128 X 8 bit.
10. Memiliki 48 jalur I/O yang dapat diprogram.
11. Dua pencacah 8 bit dengan separate prescaler.
12. Dua tambahan pencacah16 bit dengan separate prescaler.
13. Sumber interupsi (interrupt source) eksternal dan internal.
14. Kanal pengirim-penerima tak serempak universal (UART-UniversalAsynchronous
Receiver-Transmitter) yang dapat diprogram.
15. Low-power Idle dan Power-down Model.
16. Memiliki 6 channel PWM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
2.2.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega128
Bentuk kemasan dan susunan kaki mikrokontroler dari ATmega128 diperlihatkan
seperti pada gambar 2.9
Gambar 2.9 Susunan kaki-kaki ATmega128
Penjelasan dari masing-masing kaki adalah sebagai berikut:
1. VCC (kaki 52) dihubungkan ke Vcc.
2. GND (kaki 53) dihubungkan ke ground.
3. Port A (PA7..PA0) (kaki 44-51) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O
dengan pull up internal.
4. Port B (PB7..PB0) (kaki 17-10) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O
dengan pull up internal.
5. Port C (PC7..PC0) (kaki 42-35) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan internal pull-
up resistor.
6. Port D (PD7..PD0) (kaki 32-25) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-
up internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
7. Port E (PD7..PD0) (kaki 32-25) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-
up internal.
8. Port F (PD7..PD0) (kaki 9-2) adalah port yang difungsikan sebagai masukkan
analog ADC. Port F akan berfungsi sebagai port 8 bit dua arah I/O, jika tidak
difungsikan sebagai masukkan analog A/D Converter (ADC).
9. Port G (PD4..PD0) (kaki 19-18,34-33) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan
resistor pull-up internal.
10. Reset (kaki 9) ketika kondisi rendah dimana lebih lama dari 50 nS mikrokontroler
akan reset walaupun detak tidak berjalan.
11. XTAL1 (kaki 13) masukan bagi penguat osilator terbalik dan masukan bagi
rangkaian operasi detak internal.
12. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari penguat osilator terbalik.
13. AVCC adalah pin penyuplai tegangan untuk port F dan A/D Converter (ADC).
14. Aref adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (ADC).
Register TCCR1B, Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK), dan
Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR) untuk ATmega128 sama dengan register
ATmega8535.
2.3 Program Pendukung
Pada pembuatan program mikrokontroler, dibutuhkan sebuah software untuk
menulis dan menempatkan program. Software pendukung yang digunakan pada modul ini
adalah codevision AVR versi 1.25.8 profesional.
2.3.1 CodeVision AVR 1.25.8 Profesional
CodeVision AVR merupakan salah satu software kompiler yang khusus digunakan
untuk mikrokontroler keluarga AVR. Menurut pendapat penulis dari beberapa software
compiler C yang pernah digunakan, CodeVision AVR merupakan yang terbaik bila
dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain.
CodeVision AVR memiliki beberapa kelebihan antara lain [5]:
1. Menggunakan Integrated Development Environment (IDE).
2. Fasilitas yang disediakan lengkap serta tampilan yang mudah untuk dimengerti.
Sehingga membantu memudahkan dalam penulisan program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
3. Memiliki fasilitas CodeWizard AVR yang berfungsi untuk membangkitkan kode
program secara otomatis.
4. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software kompiler lain
untuk mengecek kode assembler, contoh AVR studio.
5. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam CodeVision AVR
sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan program yang telah dibuat
khususnya yang menggunakan fasilitas komunikasi serial UART.
Code vision AVR menyediakan area kerja dan toolbar yang mudah untuk
melakukan berbagai operasi. Code vision AVR memiliki beberapa menu aplikasi windows
yaitu meliputi File, Project, Edit, Debug, View, Tool, Windows, Help, check syntak error
compile dan make.
Gambar 2.10 Worksheet dan toolbar code vision AVR
2.4 TPA81 Thermopile Array [6]
TPA81 dapat mendeteksi sinar infra merah dengan panjang gelombang 2μm-22μm
(1 μm= sepersejuta meter). Panjang gelombang ini dihasilkan oleh benda-benda yang panas
dapat dideteksi oleh TPA81. TPA81 dapat mengukur suhu tanpa harus menyentuh sumber
panas, karena TPA81 dapat mendeteksi radiasi panas. Sebagai gambaran, TPA81 dapat
mendeteksi suhu api lilin dalam jarak 2 meter tanpa terpengaruh cahaya ruangan.
Gambar 2.11 TPA81 Thermopile array
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
2.4.1 Field of View (FOV)
TPA81 dapat mendeteksi suhu pada 8 titik sekaligus, karena di dalam TPA81
terdapat 8 buah sensor thermopile yang masing-masing memiliki sudut pandang (Field of
View) 5,12o terhadap sumbu horizontal dan 6
o terhadap sumbu vertikal. Jadi total sudut
pandangnya adalah 41o dengan 6
o.
Gambar 2.12 Sudut pandang TPA81
2.4.2 Connections
Jalur komunikasi data TPA81 menggunakan teknologi I2C (Inter Intergrated
Circuit) yang menggunakan 2 kabel yaitu SDA untuk jalur data dan SCK untuk jalur clock.
TPA81 dapat dipasang secara paralel sebanyak 8 buah, jika dihubungkan dengan
mikrokontroler. Tanpa menambah jalur komunikasi dan hanya menambahkan resistor pull
up 1K8 pada jalur SDA dan SCK. Selain dapat mengeluarkan data suhu, TPA81 juga
dapat mengendalikan sebuah motor servo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Gambar 2.13 Konfigurasi pin TPA81
2.4.3 Register
TPA81 memiliki 10 register yang dapat dibaca dan ditulis, yaitu:
Tabel 2.2 Register TPA81
Pada TPA81, hanya register 0 dan 1 yang dapat ditulisi. Register 0 adalah
command register yang digunakan untuk mengatur posisi servo dan mengubah address
TPA81. Register ini tidak bisa dibaca. Membaca register 0 akan menghasilkan pembacaan
Software Revision. Jika register 1 ditulis maka akan mengatur range servo, sebaliknya jika
dibaca maka akan membaca suhu ambient. Ada 9 suhu yang bisa dibaca, semuanya dalam
derajat Celcius ( oC ). Register 1 menyimpan suhu ambient yang dibaca sensor. Register
2-9 adalah 8 pixel suhu. Pembacaan suhu akan akurat setelah 40 ms sensor mengarah pada
posisi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Tabel 2.3 Command dan Action TPA81
2.5 Motor Servo
Motor servo pada dasarnya adalah motor DC dengan kualifikasi khusus yang sesuai
dengan “sevosing” didalam teknik kontrol. Secara umum dapat didefinisikan bahwa motor
memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat dalam posisi dan
kecepatan. Motor servo juga handal beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah-ubah [7].
Gambar 2.14 Motor servo
Motor servo merupakan motor yang diatur dan dikontrol menggunakan pulsa.
Motor standard ini memiliki 3 posisi yaitu 0o,posisi 90
o,dan posisi 180
o. Karena ada 3
posisi utama seperti yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah secara khusus mengatur motor
servo tersebut, dengan cara memberikan pulsa yang berbeda-beda. Jika diberikan pulsa
dengan lebar 1,5 ms maka motor servo akan berputar 90 derajat, pulsa dengan lebar 1 ms,
motor servo akan bergerak menuju 0 derajat, sedangkan pulsa dengan lebar 2 ms akan
membuat motor servo bergerak menuju 180 derajat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
Gambar 2.15 Timing pulsa servo
2.6 LCD [8]
LCD adalah alat display yang dapat menampilkan karakter dua baris, dengan tiap
baris 16 karakter. LCD memiliki dua jenis layar, yaitu hijau dan biru. Layar hijau kontras
dan tampilan karakter satu warna (hitam s.d. abu-abu). Sedangkan layar biru kontras abu-
abu dan tampilan karakter putih. LCD memiliki 16 pin, fungsi dan konfigurasi pin
ditunjukkan pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Konfigurasi pin LCD 2x16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
2.7 Semut
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga formicidae, semut
termasuk dalam ordo hymenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas
lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis.
Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri
dari ribuan semut per koloni. Tubuh semut seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton
atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya
otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Pada bagian dada
semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil
yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan [9].
Gambar 2.16 Semut
Pada saat berjalan semut mempunyai 3 kecepatan yaitu lamban, menengah, dan
cepat. Pada kecepatan berjalan lamban, semut bergerak hanya satu kaki pada satu waktu
dan lima kakinya menapak di tanah. Pada kecepatan menengah, dua kaki diangkat secara
bersamaan. Minimal satu kaki dari masing-masing segmen tubuh tetap diam, agar
keseimbangan tubuh tetap terjaga. Gerakan ini dikenal dengan pola gerakan metachronal.
Pada saat lari, semut bergerak dengan tiga kaki bersamaan yang dikenal dengan pola
gerakan tripod. Gerakan ini memiliki 3 kaki sebagai tumpuan [10].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Gambar 2.17 Pola gerakan metachronal
Gambar 2.18 Pola gerakan tripod
2.8 Konfigurasi Transistor Feedback Pair [11]
Disebut juga pasangan senyawa / Sziklai, karena Konfigurasi ini ditemukan oleh
George Sziklai dari Hungaria. Konfigurasi Sziklai adalah konfigurasi dari dua transistor
bipolar polaritas berlawanan, jadi selalu akan terdiri dari satu NPN dan satu transistor PNP.
Gambar 2.19 Konfigurasi feedback pair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
Perancangan sistem penerapan metode gerakan semut pada robot pemadam api
dibagi dalam dua bagian besar yaitu:
1. Perancangan perangkat keras seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 yang terdiri
dari: mikrokontroler ATmega128 dan sistem pendukung, mikrokontroler
ATmega8535 dan sistem pendukung, kipas DC, sensor ping, sensor TPA81, motor
servo, dan kerangka robot.
2. Perancangan perangkat lunak terdiri dari: program utama, subrutin gerakan semut,
subrutin sensor ping, subrutin sensor TPA81, dan LCD.
Gambar 3.1. Blok diagram perancangan sistem pada robot
Cara kerja dari blok diagram yang ditunjukkan oleh gambar 3.1 adalah sebagai
berikut:
1. Kipas DC diaktifkan oleh mikrokontroler ATmega8535 apabila jarak robot sudah
dekat dengan api.
2. LCD 2x16 digunakan untuk mengetahui status dari sensor api. LCD ini akan
diaktifkan dengan mode nibble oleh mikrokontroler ATmega8535.
3. Sensor TPA81 akan diaktifkan oleh mikrokontroler ATmega8535, dengan
memberikan perubahan tegangan/sinyal pada pin SDA dan SCL. Kemudian nilai-
nilai suhu yang terdeteksi oleh sensor akan tersimpan dalam register sensor. Nilai
suhu yang tersimpan dalam register sensor TPA81, akan diolah oleh
mikrokontroler ATmega8535 untuk mengetahui letak posisi lilin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
4. Mikrokontroler ATmega8535 berkomunikasi satu arah dengan mikrokontroler
ATmega128 untuk menggerakan motor servo.
3.1 Perancangan Perangkat Keras
3.1.1 Desain Mekanik Robot
Pada perancangan kerangka robot, bahan yang digunakan adalah acrylic dan
dimensi robot yang akan didesain adalah 36cm x 30cm x 26cm. Gambar desain kerangka
robot ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Tampak depan
Gambar 3.3 Tampak samping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Gambar 3.4 Tampak atas
Gambar 3.5 Tampak belakang
3.1.2 Rangkaian Sensor TPA81
Pada perancangan sensor TPA81 hanya menambahkan resistor pull-up sebesar 1K8
pada jalur SDA dan SCL, agar sinyal pada jalur SDA dan SCL stabil. Rangkaian ini
diperoleh dari dasar teori tentang TPA81. Rangkaian pull up sensor TPA81 ditunjukkan
pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rangkaian tambahan sensor TPA81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
3.1.3 Rangkaian LCD
LCD yang digunakan adalah LCD 16x2 yang memiliki tipe LMB162A. LCD 16x2
bertipe ini memungkinkan pemrogram untuk mengoperasikan komunikasi data secara 8 bit
atau 4 bit. Jika menggunakan jalur data 4 bit akan ada 7 jalur data (3 untuk jalur kontrol
dan 4 untuk jalur data). Jika menggunakan jalur data 8 bit maka akan ada 11 jalur data (3
untuk jalur kontrol dan 8 untuk jalur data). Tiga jalur kontrol ke LCD ini adalah EN
(Enable), RS (Register Select) dan R/W (Read/Write).
Interface LCD merupakan sebuah parallel bus, hal ini sangat memudahkan dan
sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang
ditampilkan sepanjang 8 bit dikirim ke LCD secara 4 atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode
4 bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8 bit
(pertama dikirim 4 bit MSB lalu 4 bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya).
Berdasarkan datasheet tegangan kontras (Vlcd) maksimum sebesar 5V sehingga
dalam perancangan digunakan sebuah resistor variabel sebesar 10K yang berfungsi untuk
membatasi tegangan yang masuk ke pin Vlcd. Rangkaian LCD dengan mode 4 bit
ditunjukkan pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Rangkaian LCD
3.1.4 Rangkaian Driver Kipas
Rangkaian driver kipas ini berfungsi untuk mengontrol kipas. Rangkaian ini
menggunakan transistor yang difungsikan sebagai saklar yang akan mengaktifkan kipas
dengan mengalirkan tegangan 5V dari baterai ke kipas. Rangkaian driver kipas ditunjukkan
pada gambar 3.8.
PORT
12345678
PO0PO1PO2PO3PO4PO5PO6PO7
J1 vcc g
nd
12
LCD 2x16
12345678910
11
12
13
14
GN
DV
cc
vlc
dR
SR
/WEdb0
db1
db2
db3
db4
db5
db6
db7
15
16
R1
10K
13
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Gambar 3.8 Rangkaian driver kipas
Pada rangkaian ini arus Ib max = 20 mA. Agar arus keluaran sebesar 500 mA, maka
besarnya resistor R1 adalah:
Besar nilai resistor yang diperoleh adalah sebesar 300,7 Ω, dengan asumsi nilai β
transistor adalah 35. Setengah dari nilai β maksimum transistor.
3.1.5 Rangkaian Current booster
Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai LCD, sensor TPA81, motor servo dan
kipas. Pada rangkaian ini digunakan transistor TIP2955 sebagai penguat arus dan regulator
LM7805 sebagai penurun tegangan menjadi 5V. Suplai tegangan untuk motor servo adalah
sebesar 6V, maka digunakan regulator LM7806 untuk menurunkan tegangan menjadi 6V.
Rangkaian current booster ditunjukkan pada gambar 3.9.
Q1
TIP3055
port uc
R1
RESISTOR
VCC J1
kipas
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Gambar 3.9 Rangkaian current booster
Pada rangkaian current booster yang digunakan untuk mendrive motor servo.
Transistor Q2 digantikan dengan konfigurasi feedback pair. Transistor yang digunakan
pada feedback pair adalah TIP32 dan TIP3055. Rangkaian feedback pair ditunjukkan pada
gambar 3.10.
Gambar 3.10 Rangkaian feedback pair
Pada perancangan ini, arus regulator LM7806 dibatasi sebesar 100 mA. Satu motor
servo membutuhkan arus 410mA. Rangkaian current booster dengan konfigurasi feedback
pair akan mendrive 18 buah motor servo, dengan demikian arus yang harus di drive
sebesar . Berikut perhitungannya:
D2
LED
J4
VCC
1
6A
DIODE
C1
R2
U1LM7805
1
2
3VIN
GN
D
VOUT
J5
GND
1
J1saklar
1 2 Q2 TIP2955J2
input baterai
12
C2
R1
Q2TIP3055
IB
ICIE
Q1TIP32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Arus yang masuk ke regulator adalah sebesar:
Disipasi daya pada transistor Q1 adalah sebesar:
Disipasi daya pada transistor Q2 adalah sebesar:
Nilai resistor R2 adalah sebesar:
Rangkaian yang digunakan untuk mendrive sensor TPA81, kipas, dan LCD adalah
rangkaian current booster tanpa feedback pair. Arus regulator LM7805 dibatasi sebesar
100 mA dan arus keluaran yang harus di drive adalah 1 A. Berikut perhitungannya :
Arus yang masuk ke regulator adalah sebesar:
Nilai resistor R2 dengan regulator 5 V adalah sebesar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Pada perancangan ini akan digunakan dua buah rangkaian current booster, yaitu
current booster dan current booster dengan konfigurasi feedback pair.
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
3.2.1 Diagram Alir Utama
Start
Reg > 30 ?
Reg 5 & 6 ? Reg > Reg 6 ? Reg < Reg 5
Reg 5&6 >
100?
Nyalakan
Kipas
Stop
Reg =
Pixel suhu
Subrutin
Netral
Subrutin
Api
Subrutin
maju
Subrutin
Belok
kanan
Subrutin
Belok
kiri
Subrutin
maju
Subrutin
maju
Subrutin
Netral
Gambar 3.11 Diagram alir utama
Diagram alir utama ditunjukkan pada gambar 3.11. Diagram alir ini untuk mencari
api dan memadamkan api. Sistem memanggil subrutin netral, agar robot dapat berdiri.
Kemudian memanggil subrutin api untuk mengetahui nilai suhu di depan robot. Mengecek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
apakah nilai suhu dari 8 channel sudah melebihi 30. selanjutnya jika iya, maka mengecek
channel mana yang mempunyai nilai suhu lebih dari 30. Jika tidak, maka memanggil
subrutin maju dan memanggil subrutin api lagi. Apabila nilai suhu sudah melebihi 100,
maka memanggil subrutin netral dan menyalakan kipas. Lebih jelasnya ditunjukkan pada
gambar 3.11.
3.2.2 Diagram Alir Subrutin Maju Tripod
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
Maju = sevo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkatl
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri maju
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri maju
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan maju
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan maju
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
return
Gambar 3.12 Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.12.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan maju dengan metode tripod gait.
Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak bersamaan. Kaki 1
kiri, kaki 3 kiri dan kaki 2 kanan diangkat bersamaan dan bergerak maju. Tiga kaki yang
lain menjadi tumpuan. Pada gerakan berikutnya tiga kaki yang bergerak maju menjadi
tumpuan dan saling bergantian. Lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.12.
3.2.3 Diagram Alir Subrutin Mundur Tripod
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkatl
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri mundur
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri mundur
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan mundur
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan mundur
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
return
Gambar 3.13 Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.13.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan mundur dengan metode tripod
gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak bersamaan.
Pada gerakan mundur, posisi 3 kaki yang diangkat bergerak mundur. Pada gerakan
berikutnya kaki yang bergerak mundur menjadi tumpuan. Lebih jelasnya ditunjukkan pada
gambar 3.13.
3.2.4 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Tripod
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan maju
A
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
return
Gambar 3.14 Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.14. Subrutin
ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kiri dengan metode
tripod gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak
bersamaan. Pada gerakan belok kiri, posisi kaki 2 kiri mundur, kaki 1 dan kaki 3 kanan
pada posisi maju. Kemudian pergerakan berikutnya 3 kaki yang menjadi tumpuan diangkat
dan secara bersamaan posisi kaki 2 kiri, kaki 1 dan kaki 3 kanan bergerak kembali ke
posisi netral. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.14.
3.2.5 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Tripod
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan mundur
A
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
return
Gambar 3.15 Diagram alir subrutin gerak belok kanan tripod gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Diagram alir subrutin belok kanan tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.15.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kanan dengan
metode tripod gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak
bersamaan. Pada gerakan belok kanan, posisi kaki 2 kiri maju, kaki 1 dan kaki 3 kanan
pada posisi mundur. Kemudian pergerakan berikutnya 3 kaki yang menjadi tumpuan
diangkat dan secara bersamaan posisi kaki 2 kiri, kaki 1 dan kaki 3 kanan bergerak kembali
ke posisi netral. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.15.
3.2.6 Diagram Alir Subrutin Maju Metachronal
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri maju
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan maju
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri mundur
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan mundur
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri mundur
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri maju
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan maju
Kaki 3 kanan mundur
return
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan angkat
Gambar 3.16 Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.16.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan maju dengan metode
metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki bergerak
bersamaan. Pada gerakan maju kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan bergerak ke posisi maju.
Berikutnya kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan bergerak ke posisi maju. Dalam waktu yang
bersamaan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan kembali ke posisi netral. Kemudian kaki 3
kiri dan kaki 2 kanan bergerak ke posisi maju. Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2
kiri dan kaki 1 kanan kembali ke posisi netral, sedangkan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3
kanan ke posisi mundur. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.16.
3.2.7 Diagram Alir Subrutin Mundur Metachronal
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri mundur
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan mundur
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri maju
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan maju
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan turun
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan netral
Kaki 1 kiri maju
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri mundur
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan mundur
Kaki 3 kanan maju
return
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan angkat
Gambar 3.17 Diagram alir subrutin gerak mundur metachronal gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.17.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan mundur dengan metode
metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki bergerak
bersamaan. Pada gerakan mundur kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan bergerak ke posisi mundur.
Berikutnya kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan bergerak ke posisi mundur. Dalam waktu yang
bersamaan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan kembali ke posisi netral. Kemudian kaki 3
kiri dan kaki 2 kanan bergerak ke posisi mundur. Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki
2 kiri dan kaki 1 kanan kembali ke posisi netral, sedangkan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3
kanan ke posisi maju. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.17.
3.2.8 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Metachronal
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri mundur
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan maju
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri maju
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan mundur
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
Kaki 1 kiri maju
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri mundur
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan mundur
Kaki 3 kanan maju
return
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan turun
Gambar 3.18 Diagram alir subrutin gerak belok kiri metachronal gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Diagram alir subrutin belok kiri metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.18.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kiri dengan
metode metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki
bergerak bersamaan. Pada gerakan belok kiri kaki 1 kiri mundur dan kaki 2 kanan maju.
Berikutnya kaki 2 kiri mundur dan kaki 1 kanan maju. Dalam waktu bersamaan kaki 1 kiri
dan kaki 2 kanan ke posisi netral. Kemudian kaki 3 kiri mundur dan kaki 3 kanan maju.
Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan ke posisi netral,
sedangkan posisi kaki 1 kiri maju dan kaki 2 kanan mundur. Untuk lebih jelasnya
ditunjukkan pada gambar 3.18.
3.2.9 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Metachronal
start
Porta = servo
Portc = servo
Portd = servo
Netral = sudut servo 0 deajat
Angkat = servo 2 45 derajat CW
mundur = sevo 1 45 derajat CCW
Maju = servo 1 45 derajat CW
Turun = servo 2 0 derajat
Kaki 1 kiri maju
Kaki 2 kiri mundur
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan maju
Kaki 2 kanan mundur
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri maju
Kaki 3 kiri mundur
Kaki 1 kanan mundur
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan maju
Kaki 1 kiri turun
Kaki 2 kiri angkat
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan angkat
Kaki 2 kanan turun
Kaki 3 kanan netral
A
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri turun
Kaki 3 kiri angkat
Kaki 1 kanan turun
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan angkat
Kaki 1 kiri mundur
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri maju
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan maju
Kaki 3 kanan mundur
return
Kaki 1 kiri angkat
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri turun
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan angkat
Kaki 3 kanan turun
Gambar 3.19 Diagram alir subrutin gerak belok kanan metachronal gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Diagram alir subrutin belok kanan metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.19.
Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kanan dengan
metode metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki
bergerak bersamaan. Pada gerakan belok kiri kaki 1 kiri maju dan kaki 2 kanan mundur.
Berikutnya kaki 2 kiri maju dan kaki 1 kanan mundur. Dalam waktu bersamaan kaki 1 kiri
dan kaki 2 kanan ke posisi netral. Kemudian kaki 3 kiri maju dan kaki 3 kanan mundur.
Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan ke posisi netral,
sedangkan posisi kaki 1 kiri mundur dan kaki 2 kanan maju. Untuk lebih jelasnya
ditunjukkan pada gambar 3.19.
3.2.10 Diagram Alir Subrutin Netral
Start
Port A = sevo
Port C = servo
Port D = servo
Netral = sudut
servo 0 derajat
Kaki 1 kiri netral
Kaki 2 kiri netral
Kaki 3 kiri netral
Kaki 1 kanan netral
Kaki 2 kanan netral
Kaki 3 kanan netral
return
Gambar 3.20 Diagram subrutin netral
Diagram subrutin netral ditunjukkan pada gambar 3.20. Subrutin ini untuk
melakukan gerakan berdiri, dengan semua kaki bertumpu pada tanah. Untuk lebih jelasnya
ditunjukkan pada gambar 3.20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
3.2.11 Diagram Alir Subrutin Api
Portb.0 = SDA
Portb.1 = SCL
X[8] = data register 2-9
Reg = 0x02
I = 0
Delay 40 ms
Start I2C
I2C write (0xD0)
I2C write (Reg)
I2C write (0xD1)
Data = I2C read (0)
I2C stop
I = 8?
X[i] = Data
i=i+1
Reg=Reg+1
Stop
Start
Tampilkan
suhu
Gambar 3.21 Diagram alir subrutin api
Diagram alir subrutin api ditunjukkan pada gambar 3.21. Sensor mengambil data
setiap 40ms, agar data yang diperoleh akurat. Jika nilai i = 8, maka tampilkan suhu. Untuk
lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambar fisik hardware yang dibuat, hasil pengujian rangkaian, data
waktu, pembahasan tentang data waktu yang diperoleh, dan pembahasan tentang program
untuk masing-masing gerakan semut. Data yang akan dibahas terdiri dari data utama dan
data pendukung. Data utama merupakan data-data yang menunjukkan lamanya waktu
pergerakan setiap pola gerakan. Pengujian posisi robot melakukan rotasi pada area yang
sudah ditentukan. Waktu untuk mencapai titik api pada setiap pola gerakan serta berhasil
tidaknya memadamkan api. Data pendukung merupakan nilai parameter setiap blok dari
diagram blok. Pengujian berupa pengukuran terhadap perangkat keras.
4.1 Implementasi Alat
Hasil mekanik robot yang dibuat tampak dari atas (gambar 4.1), tampak depan
(gambar 4.2), tampak samping (gambar 4.3), dan tampak belakang (gambar 4.4).
Kemudian hasil rangkaian regulator sensor yang sudah dibuat ditunjukkan pada gambar 4.5
dan rangkaian regulator servo ditunjukkan pada gambar 4.6. Modul LCD yang digunakan
untuk menampilkan status sensor ditunjukkan pada gambar 4.7, modul ATmega128 untuk
mengontrol motor servo (gambar 4.8), modul ATmega8535 untuk mengontrol sensor,
kipas dan LCD ditunjukkan pada gambar 4.9, dan modul TPA81 sebagai sensor api
ditunjukkan pada gambar 4.10.
Gambar 4.1 Tampak atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Gambar 4.2 Tampak depan
Gambar 4.3 Tampak samping
Gambar 4.4 Tampak belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Gambar 4.5 Regulator sensor
Gambar 4.6 Regulator servo
Gambar 4.7 Modul LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Gambar 4.8 Modul Atmega128
Gambar 4.9 Modul Atmega8535
Gambar 4.10 Sensor TPA81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
4.2 Pengujian Gerakan Metachronal Gait dan Tripod Gait
Pengujian dilakukan dengan melihat gerakan kaki pada masing-masing gerakan
yaitu gerakan metachronal gait dan tripod gait. Gambar hasil dari pengujian gerakan
dibandingkan dengan gambar gerakan pada dasar teori.
(a) (b) (c) (d)
(e) (f) (g)
Gambar 4.11 Metachronal gait
(a) (b) (c) (d) (e)
Gambar 4.12 Tripod gait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Hasil pengujian pola gerakan metachronal pada robot yang ditunjukkan pada
gambar 4.11 dan pola gerakan metachronal pada semut yang ditunjukkan pada gambar
2.17. Gerakan kaki metachronal robot saat bergerak dipilih berlawanan dengan gerakan
kaki metachronal semut. Pada gambar 2.17a terlihat ada 3 step pergerakan yaitu kaki 1 dan
kaki 4 bergerak, kemudian kaki 0 dan kaki 3 yang bergerak, setelah itu kaki 2 dan kaki 5
yang bergerak. sedangkan pada gerakan robot urutan kaki dimulai dari kaki 0 dan kaki 5
yang bergerak (gambar 4.11a), kemudian kaki 1 dan kaki 2 yang bergerak (gambar 4.11d),
setelah itu kaki 3 dan kaki 4 yang bergerak (gambar 4.11f). Hasil pengujian pola gerakan
tripod pada robot ditunjukkan pada gambar 4.12 dan urutan kaki yang dipilih adalah
gerakan kaki tripod semut yang ditunjukkan pada gambar 2.18a dan 2.18b. Gerakan tripod
ini memiliki 2 step pergerakan. Pada gambar 2.18a terlihat kaki 1,2,5 bergerak, kemudian
kaki 0,3,4 yang bergerak seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.18b. Sedangkan pada
gerakan robot urutan kaki dimulai dari kaki 1,2,5 yang bergerak seperti pada gambar 4.12b,
setelah itu kaki 0,3,4 yang bergerak seperti pada gambar 4.12d. Secara keseluruhan pola
gerakan tripod pada robot sudah sesuai dengan pola gerakan tripod pada semut.
4.3 Pengujian Waktu Maju, Mundur, Putar Kanan dan Putar Kiri
Pengujian dilakukan dengan melihat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
berjalan maju dan mundur sejauh 30 cm. Kemudian lamanya waktu berputar ke kiri sejauh
90o dari posisi tegak lurus dan berputar ke kanan sejauh 90
o dari posisi tegak lurus.
Perpindahan step by step untuk setiap pola gerakan adalah 100 ms. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan waktu antara gerakan metachronal dan gerakan tripod. Pengujian
dilakukan sebanyak 1 kali dengan kondisi robot dibuat sama. Hasil data pengujian
ditunjukkan pada tabel 4.1 dan gambar grafik 4.13.
Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Waktu Pergerakan
Gerakan Tripod (s) Metachronal (s)
Maju 11,06 10,53
Mundur 9,82 8,72
Kiri 10,85 9,5
Kanan 12,59 9,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu pergerakan
Berdasarkan data pengujian tabel 4.1 dan gambar 4.13 terlihat bahwa pola gerakan
metachronal lebih cepat 1,45 detik daripada pola gerakan tripod jika di rata-rata. Faktor
yang mempengaruhi kecepatan pola gerakan metachronal adalah pola gerakan
metachronal memiliki 3 step pergerakan dalam 1 kali proses, sedangkan pola gerakan
tripod memiliki 2 step pergerakan dalam 1 kali proses. Jika diasumsikan 100 ms = 1 cm,
maka gerakan metachronal bergerak sejauh 3 cm dalam 1 kali proses. Sedangkan gerakan
tripod hanya bergerak sejauh 2 cm dalam 1 kali proses. Perbedaan waktu antara maju dan
mundur pada pola gerakan yang sama, dikarenakan beban yang di handle setiap kaki robot
berbeda, beban tidak terpusat dan mekanik robot yang kurang baik.
4.4 Pengujian Posisi Robot Saat Berputar
Pengujian dilakukan dengan melihat posisi robot saat berputar apakah keluar dari
area pengujian atau tidak. Area pengujian adalah 60 cm x 60 cm dengan robot diletakkan
pada posisi tengah, kemudian melakukan rotasi sejauh 90o
dari posisi awal. Hasil data
pengujian ditunjukkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabel Pengujian Posisi
Posisi Keluar Area (Ya / Tidak)
Putar kiri tripod Tidak
Putar kanan tripod Tidak
Putar kiri metachronal Ya
Putar kanan metachronal Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Berdasarkan data pengujian pada tabel 4.2 terlihat bahwa pola gerakan tripod lebih
stabil daripada pola gerakan metachronal pada saat melakukan rotasi 90o. Hal ini
disebabkan tumpuan pola gerakan tripod lebih kokoh untuk menahan beban robot dengan
mekanik robot yang kurang baik dan penempatan beban yang tidak terpusat.
4.5 Pengujian Data Pemadaman Api
Pengujian dilakukan dengan membandingkan lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai dan memadamkan api untuk masing-masing pola gerakan. Posisi api
dibuat menjadi 3 posisi yaitu tengah, 30 cm ke kanan dari posisi tengah dan 30 cm ke kiri
dari posisi tengah. Jarak dari robot ke sumber api pada posisi sumber api di tengah adalah
90 cm. Kemudian jarak robot ke sumber api pada posisi sumber api di kiri dan di kanan
adalah 97 cm. Waktu perpindahan step by step untuk setiap pola gerakan adalah 100 ms.
Robot berhenti dan memadamkan api pada saat data suhu yang terukur oleh sensor api
bernilai 100. Hasil data pengujian ditunjukkan pada tabel 4.3 dan gambar grafik 4.14.
Tabel 4.3 Tabel Perbandingan waktu memadamkan api
Posisi api Metachronal (s) Tripod (s) Berhasil (ya/tidak)
Tengah 13 14 ya
Kanan 14 12 ya
Kiri 16 12 ya
Gambar 4.14 Grafik perbandingan waktu memadamkan api
Berdasarkan data pengujian tabel 4.3 dan gambar grafik 4.14 terlihat bahwa pola
gerakan metachronal lebih cepat 1 detik memadamkan api dibandingkan pola gerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
tripod pada saat posisi api di tengah. Hal ini disebabkan posisi robot berhenti pada saat
memadamkan api kurang tepat dengan posisi api. Sehingga waktu yang dibutuhkan lebih
lama 1 detik dibandingkan pola gerakan metachronal. Adapun faktor yang mempengaruhi
posisi berhenti robot kurang tepat dengan posisi api adalah mekanik robot yang kurang
baik, sehingga range sensor api dibuat lebih lebar. Agar robot tidak menabrak sumber api
pada saat robot sudah mendekati api. Kelemahan dari range sensor diperlebar adalah robot
berhenti pada posisi kurang tepat saat memadamkan api.
Pada tabel 4.3 terlihat juga bahwa pola gerakan tripod lebih cepat 2 detik dan 4
detik saat memadamkan api pada posisi api di kanan dan di kiri. Hal ini disebabkan
gerakan tripod pada saat berputar ke kiri dan ke kanan lebih stabil dibandingkan gerakan
metachronal. Secara keseluruhan dari data tabel di atas gerakan tripod lebih cepat 1,67
detik daripada gerakan metachronal.
4.6 Pengujian Mekanik Robot
Berdasarkan gambar yang ditunjukkan 4.1-4.4, terlihat bahwa ada perbedaan
mekanik robot pada perancangan yang ditunjukkan pada gambar 3.2-3.5. Mekanik robot
yang dibuat tidak menggunakan tempat untuk meletakkan sensor ping, karena tidak
menggunakan sensor ping sebagai navigasi. Kemudian untuk letak baterai, sensor, servo,
rangkaian dan kipas sudah sesuai dengan perancangan. Pengujian mekanik dilakukan
dengan melakukan beberapa kali uji gerakan pada robot. Kemudian terlihat robot tidak
stabil pada saat melakukan rotasi 90o, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2. Kaki
belakang dan kaki tengah robot sering goyang setelah beberapa kali pengujian gerakan. Ini
terjadi karena beban pada robot dibebankan pada servo dan beban tidak terpusat.
4.7 Pengujian Rangkaian Regulator Servo
Pengujian dilakukan dengan mengukur arus dan tegangan keluaran pada beberapa
sub sistem pada regulator. Pengujian juga dilakukan dengan mengaktifkan semua servo
pada posisi netral, kemudian mengukur besar arus yang dibutuhkan servo. Setelah itu
mengaktifkan semua servo pada posisi berjalan dan mengukur besar arus yang dibutuhkan
servo. Hasil data pengujian dibandingkan dengan perhitungan pada perancangan.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah sistem sudah sesuai dengan perancangan dan
bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Tabel 4.4 Tabel Pengukuran Arus Servo
Arus yang diukur Netral (mA) Berjalan (mA) Perancangan (mA)
Led 7,1 5,9 10
Input pada IC LM7806 80 110 105,8
Output servo 100 3500 7380
Berdasarkan hasil pengukuran yang ditunjukkan pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa
arus LED tidak sesuai dengan perancangan karena nilai hambatan yang digunakan berbeda.
Pada perancangan nilai hambatan yang digunakan adalah sebesar 450Ω, sedangkan pada
rangkaian nilai hambatan yang digunakan adalah 470Ω. Hal ini dikarenakan nilai hambatan
450Ω tidak ada di pasaran. LED sebagai indikator sistem berjalan dengan baik, walaupun
arus LED tidak sesuai dengan perancangan. Arus input pada IC regulator mendekati arus
input pada perancangan. Arus keluaran servo yang terukur sebesar 3,5 A. Sistem sudah
bisa bekerja dengan baik, karena dirancang untuk konsumsi arus sebesar 7,38 A. Tombol
pemilihan gerakan pada rangkaian ini sudah bisa bekerja dengan baik. Tombol ditekan
“PINB.0” terhubung 4,5V, kemudian tombol ditekan lagi “PINB.0” terhubung 0V.
4.8 Pengujian Rangkaian Regulator Sensor Api, LCD, dan Kipas
Pengujian dilakukan dengan mengukur arus dan tegangan keluaran pada beberapa
sub sistem pada regulator. Pengujian dilakukan