penerapan metode gerakan semut pada robot … · memadamkan api. hasil dari tugas akhir ini yaitu...

114
i TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE GERAKAN SEMUT PADA ROBOT BERKAKI PEMADAM API Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Oleh: ARIE WONGSO NIM : 075114009 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    TUGAS AKHIR

    PENERAPAN METODE GERAKAN SEMUT PADA ROBOT

    BERKAKI PEMADAM API

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    Program Studi Teknik Elektro

    Oleh:

    ARIE WONGSO

    NIM : 075114009

    PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2012

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    FINAL PROJECT

    APPLICATION ANT GAIT ON THE FIRE EXTINGUISHER

    LEGGED ROBOT

    Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

    To Obtain the Sarjana Teknik Degree

    In Electrical Engineering Study Program

    ARIE WONGSO

    NIM : 075114009

    ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

    SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

    SANATA DHARMA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2012

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

    MOTTO:

    Anda bisa sukses, sekalipun tak ada orang yang percaya anda

    bisa. Tapi anda tak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri

    sendiri.

    Skripsi ini kupersembahkan untuk…

    Papa dan Mama tercinta…

    Lina, Mulyono, dan Sunita adekku tersayang

    yang selalu memberikan dukungan dan support

    untukku…

    Selyna wong tercinta yang memberikan

    semangat, dukungan dan warna baru dalam

    hidupku…

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    INTISARI

    KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) menjadi sebuah wadah bagi seluruh

    universitas di Indonesia untuk mengapresiasikan kreativitas, inovasi dan ilmu pengetahuan

    di bidang robot. Robot berkaki 6 ini membantu mahasiswa dalam mengembangkan,

    mempelajari, dan memberikan wawasan gerakan semut.

    Robot ini dikendalikan dengan 2 mikrokontroler yaitu mikrokontroler

    ATmega8535 dan Atmega128. Robot ini memiliki tombol yang dirancang untuk memilih

    pola gerakan pada robot dan memiliki LCD yang menampilkan status dari sensor api.

    Aktuator pada setiap kaki robot menggunakan motor servo dan dilengkapi sensor TPA81

    sebagai pendeteksi keberadaan api. Robot juga dilengkapi dengan kipas untuk

    memadamkan api.

    Hasil dari Tugas akhir ini yaitu sebuah robot pemadam api berkaki 6 dengan

    metode gerakan semut sudah berhasil dibuat. Gerak rotasi gerakan tripod lebih stabil

    daripada gerakan metachronal. Gerakan metachronal lebih cepat 1,45 detik daripada

    gerakan tripod. Robot sudah bisa menemukan api dan memadamkan api 100%.

    Kata kunci : Tripod, Metachronal, Mikrokontroler Atmega128, Mikrokontroller Atmega

    8535

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    KRCI (Indonesian Intelligent Robot Contest) becomes a container for all

    universities in Indonesia to appreciate the creativity, innovation and knowledge of robotic.

    Six legged robot help students to develop, learn, and give concept of ant movement.

    This robot is controlled by two microcontroller which are the microcontroller

    ATmega8535 and ATmega128. The robot has button that designed to select movement

    patterns of the robot, and LCD to view status of fire sensor. Actuator on each robot’s legs

    using servo motor and equipped with sensor TPA81 to detect position of fire. Robot is also

    equipped with fan to extinguish the fire.

    The results of this final research is a six legged robot fire extinguisher with ant gait

    method has successfully created. Tripod movement is more stable than metachronal

    movement on rotational motion. Metachronal movements 1.45 seconds faster than tripod

    movement. Robot has found the fire and extinguish the fire 100%.

    Key words: Tripod, Metachronal, ATmega128, ATmega 8535, ant movement

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas segala karunia-Nya sehingga tugas

    akhir dengan judul “Penerapan Metode Gerakan Semut Pada Robot Berkaki

    Pemadam Api” ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Penelitian yang berupa tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

    Program Studi Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan,

    gagasan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains dan

    Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Ibu Wuri Harini S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, diskusi, arahan,

    kritik dan saran kepada peneliti sehingga penulisan tugas akhir ini dapat

    diselesaikan.

    3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan semangat, pengetahuan dan

    bimbingan kepada peneliti selama kuliah.

    4. Bapak dan Ibuku tercinta, Kakakku, Adikku, Pacarku, serta keluarga yang telah

    memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    5. Teman-teman seperjuangan: Addy Heriadi Jauhari patner dalam pembuatan robot,

    Christian Novianto S.T. yang sudah memberikan masukkan dan teman-teman

    angkatan 2007 untuk kebersamaan dan dukungannya.

    6. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu-persatu atas bantuan,

    bimbingan, kritik dan saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ........................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii

    INTISARI ...................................................................................................................... viii

    ABSTRACT .................................................................................................................. ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xv

    DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

    1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 2

    1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2

    1.4 Metodologi Penelitian......................................................................................... 2

    BAB II DASAR TEORI ............................................................................................... 5

    2.1 Mikrokontroler AVR .......................................................................................... 5

    2.1.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega8535 ...................................... 6

    2.1.2 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega8535 ....................................... 7

    2.1.3 Pewaktuan CPU ................................................................................... 8

    2.1.4 Pewaktu atau Pencacah 16 Bit ............................................................. 9

    2.1.5 Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK) ............................... 10

    2.1.6 Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR) ................................... 10

    2.2 Mikrokontroler ATmega128 ............................................................................... 11

    2.2.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega128 ........................................ 12

    2.3 Program Pendukung ........................................................................................... 13

    2.3.1 CodeVision AVR 1.25.8 Profesional.................................................... 13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    2.4 TPA81 Thermopile Array ................................................................................... 14

    2.4.1 Field of View (FOV) ............................................................................ 15

    2.4.2 Connections ......................................................................................... 15

    2.4.3 Register ................................................................................................ 16

    2.5 Motor Servo ........................................................................................................ 17

    2.6 LCD .................................................................................................................... 18

    2.7 Semut .................................................................................................................. 19

    2.8 Konfigurasi Transistor Feedback Pair ............................................................... 20

    BAB III RANCANGAN PENELITIAN ..................................................................... 22

    3.1 Perancangan Perangkat Keras ............................................................................ 23

    3.1.1 Desain Mekanik Robot ........................................................................ 23

    3.1.2 Rangkaian Sensor TPA81 .................................................................... 24

    3.1.3 Rangkaian LCD ................................................................................... 25

    3.1.4 Rangkaian Driver Kipas ...................................................................... 25

    3.1.5 Rangkaian Current Booster ................................................................. 26

    3.2 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................................ 29

    3.2.1 Diagram Alir Utama ............................................................................ 29

    3.2.2 Diagram Alir Subrutin Maju Tripod .................................................... 30

    3.2.3 Diagram Alir Subrutin Mundur Tripod ............................................... 31

    3.2.4 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Tripod ........................................... 32

    3.2.5 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Tripod ....................................... 33

    3.2.6 Diagram Alir Subrutin Maju Metachronal .......................................... 34

    3.2.7 Diagram Alir Subrutin Mundur Metachronal ..................................... 35

    3.2.8 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Metachronal ................................. 36

    3.2.9 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Metachronal ............................. 37

    3.2.10 Diagram Alir Subrutin Netral .............................................................. 38

    3.2.11 Diagram Alir Subrutin Api .................................................................. 39

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 40

    4.1 Implementasi Alat............................................................................................... 40

    4.2 Pengujian Metachronal Gait dan Tripod Gait .................................................... 44

    4.3 Pengujian Waktu Maju, Mundur, Putar Kanan dan Putar Kiri ........................... 45

    4.4 Pengujian Robot Saat Posisi Berputar ................................................................ 46

    4.5 Pengujian Data Pemadaman Api ........................................................................ 47

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    4.6 Pengujian Mekanik Robot .................................................................................. 48

    4.7 Pengujian Rangkaian Regulator Servo ............................................................... 48

    4.8 Pengujian Rangkaian Regulator Sensor Api, LCD, dan Kipas .......................... 49

    4.9 Perbandingan Antara Gerakan Metachronal dan Gerakan Tripod ..................... 50

    4.10 Pembahasan Program pada Mikrokontroler ....................................................... 51

    4.10.1 Pembahasan Program Untuk Sistem Sensor, Kipas dan LCD............. 51

    4.10.2 Pembahasan Program Servo ................................................................ 54

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 72

    5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 72

    5.2 Saran ................................................................................................................... 72

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 73

    LAMPIRAN .................................................................................................................. 74

    1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1.1 Blok Model Perancangan .......................................................................... 3

    Gambar 2.1 Susunan kaki-kaki ATmega8535 .............................................................. 6

    Gambar 2.2 Diagram Blok Mikrokontroler ATmega8535 ........................................... 7

    Gambar 2.3 Menggunakan Osilator Internal ................................................................ 8

    Gambar 2.4 Menggunakan sumber detak eksternal ...................................................... 8

    Gambar 2.5 Distribusi pewaktu .................................................................................... 8

    Gambar 2.6 Register TCCR1B ..................................................................................... 9

    Gambar 2.7 Register TIMSK ........................................................................................ 10

    Gambar 2.8 Register TIFR ............................................................................................ 10

    Gambar 2.9 Susunan kaki-kaki ATmega128 ................................................................ 12

    Gambar 2.10 Worksheet dan toolbar code vision AVR ...................................................... 14

    Gambar 2.11 TPA81 Thermopile array .......................................................................... 14

    Gambar 2.12 Sudut pandang TPA81 .............................................................................. 15

    Gambar 2.13 Konfigurasi pin TPA81 ............................................................................. 16

    Gambar 2.14 Motor servo ............................................................................................... 17

    Gambar 2.15 Timing pulsa servo .................................................................................... 18

    Gambar 2.16 Semut ........................................................................................................ 19

    Gambar 2.17 Pola gerakan metachronal ......................................................................... 20

    Gambar 2.18 Pola gerakan tripod ................................................................................... 20

    Gambar 2.19 Konfigurasi feedback pair ......................................................................... 20

    Gambar 3.1 Blok diagram perancangan sistem pada robot ......................................... 22

    Gambar 3.2 Tampak depan ........................................................................................... 23

    Gambar 3.3 Tampak samping ....................................................................................... 23

    Gambar 3.4 Tampak atas .............................................................................................. 24

    Gambar 3.5 Tampak belakang ...................................................................................... 24

    Gambar 3.6 Rangkaian tambahan sensor TPA81 ......................................................... 24

    Gambar 3.7 Rangkaian LCD ......................................................................................... 25

    Gambar 3.8 Rangkaian driver kipas ............................................................................. 26

    Gambar 3.9 Rangkaian current booster ........................................................................ 27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Gambar 3.10 Rangkaian feedback pair ........................................................................... 27

    Gambar 3.11 Diagram alir utama .................................................................................... 29

    Gambar 3.12 Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait ........................................... 30

    Gambar 3.13 Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait ....................................... 31

    Gambar 3.14 Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait .............................................. 32

    Gambar 3.15 Diagram alir subrutin gerak belok kanan tripod gait ................................ 33

    Gambar 3.16 Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ................................. 34

    Gambar 3.17 Diagram alir subrutin gerak mundur metachronal gait ............................ 35

    Gambar 3.18 Diagram alir subrutin gerak belok kiri metachronal gait ......................... 36

    Gambar 3.19 Diagram alir subrutin gerak belok kanan metachronal gait ..................... 37

    Gambar 3.20 Diagram alir subrutin netral ...................................................................... 38

    Gambar 3.21 Diagram alir subrutin api .......................................................................... 39

    Gambar 4.1 Tampak atas .............................................................................................. 40

    Gambar 4.2 Tampak depan ........................................................................................... 41

    Gambar 4.3 Tampak samping ....................................................................................... 41

    Gambar 4.4 Tampak belakang ...................................................................................... 41

    Gambar 4.5 Regulator sensor ........................................................................................ 42

    Gambar 4.6 Regulator servo ......................................................................................... 42

    Gambar 4.7 Modul LCD ............................................................................................... 42

    Gambar 4.8 Modul ATmega128 ................................................................................... 43

    Gambar 4.9 Modul ATmega8535 ................................................................................. 43

    Gambar 4.10 Sensor TPA81 ........................................................................................... 43

    Gambar 4.11 Metachronal gait ....................................................................................... 44

    Gambar 4.12 Tripod gait ................................................................................................. 44

    Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu pergerakan .................................................... 46

    Gambar 4.14 Grafik perbandingan waktu pemadaman api ............................................ 47

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Prescaler timer/counter 1 ..................................................................... 9

    Tabel 2.2 Register TPA81 .................................................................................... 16

    Tabel 2.3 Command dan action TPA81 ............................................................... 17

    Tabel 2.4 Konfigurasi pin LCD ............................................................................ 18

    Tabel 4.1 Perbandingan waktu pergerakan ........................................................... 45

    Tabel 4.2 Pengujian posisi .................................................................................... 46

    Tabel 4.3 Perbandingan waktu memadamkan api ................................................ 47

    Tabel 4.4 Pengukuran arus servo .......................................................................... 49

    Tabel 4.5 Pengukuran arus regulator sensor api, LCD, dan kipas ........................ 49

    Tabel 4.6 Perbandingan gerakan ........................................................................... 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) setiap tahun dengan tujuan untuk

    menumbuh-kembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi serta

    mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa. KRCI menjadi sebuah wadah bagi

    seluruh universitas di Indonesia untuk mengapresiasikan kreativitas, inovasi dan ilmu

    pengetahuan di bidang robot.

    Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat sebuah robot berkaki 6 yang

    diharapkan mampu bersaing dalam KRCI serta bisa berguna bagi mahasiswa khususnya

    mahasiswa Sanata Dharma untuk mempelajari dan mengembangkan robot berkaki ini

    menjadi lebih kompetitif.

    Robot berkaki 6 ini akan dibuat dengan meniru gerakan semut saat berjalan. Semut

    merupakan salah satu hewan berkaki 6 dan sering dijumpai dimana-mana. Meskipun

    ukuran tubuhnya relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua di dunia. Bila

    dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat 2 kali dari

    berat badannya sendiri, semut jantan mampu menopang beban dengan berat 50 kali dari

    berat badannya sendiri.

    Robot berkaki 6 yang terinspirasi dari semut sudah pernah dibuat sebelumnya, yaitu

    insect inspired actively compliant hexapod capable of object manipulation [1] dan insect

    inspired actively compliant robotic hexapod [2]. Konstruksi badan robot ini dibuat

    menyerupai semut, dengan pola gerakan berjalan menyerupai stick insect (serangga dengan

    bentuk badan seperti tongkat). Robot ini bisa menentukan beban total yang dibawa robot

    secara otomatis.

    Robot berkaki 6 yang akan dibuat, meniru 2 pola gerakan semut yaitu metachronal

    gait dan tripod gait. Robot ini dilengkapi dengan sensor api. Sensor api digunakan untuk

    mendeteksi keberadaan api dalam ruangan. Robot akan berjalan meniru 2 pola gerakan

    semut di dalam ruangan. Kemudian robot akan mendeteksi keberadaan api di dalam

    ruangan dan memadamkan api dengan kipas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    a. Menghasilkan sebuah robot berkaki 6 yang berjalan meniru 2 gerakan semut yaitu

    metachronal gait dan tripod gait.

    b. Menghasilkan robot yang dapat melacak serta memadamkan api secara otomatis.

    Manfaat dari penelitian ini adalah:

    a. Membantu mengembangkan robot berkaki 6 dan diharapkan mampu berkompetisi

    di KRCI.

    b. Membantu mahasiswa khususnya mahasiswa Sanata Dharma untuk mempelajari

    dan mengembangkan robot ini menjadi lebih kompetitif.

    c. Memberikan wawasan gerakan semut pada mahasiswa.

    d. Memberikan pemilihan gerakan yang efisien pada robot berkaki enam.

    1.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

    a. Menggunakan TPA81 sebagai sensor api.

    b. Menggunakan mikrokontroler ATMega 8535 dan ATMega 128.

    c. Menggunakan motor servo Tower Pro MG945.

    d. Setiap kaki menggunakan 3 buah motor servo.

    e. Menggunakan bahasa pemrograman C untuk mengendalikan motor servo dan

    menjalankan sensor.

    f. Robot berjalan meniru 2 gerakan semut saat berjalan dengan tombol pemilihan.

    g. Memadamkan api dan mendeteksi api dengan menggunakan sensor TPA81.

    h. Menggunakan lilin sebagai sumber api.

    1.4 Metodologi Penelitian

    Penulisan skripsi ini menggunakan metode sebagai berikut :

    a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku, artikel dan jurnal-jurnal.

    b. Perancangan sistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk mencari dan

    menentukan komponen-komponen yang dibutuhkan dari sistem yang akan dibuat

    dengan mempertimbangkan dari berbagai faktor-faktor permasalahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    c. Pembuatan sistem hardware dan software. Sistem akan bekerja apabila user

    menekan tombol start pada robot. Setelah itu mikrokontroler 1 akan menjalankan

    sensor api dan kipas, sedangkan mikrokontroler 2 akan menjalankan motor servo.

    Robot berjalan meniru gerakan semut saat berjalan, kemudian robot mencari

    sumber api dengan sensor api dan memadamkan api dengan kipas.

    Gambar 1.1. Blok model perancangan

    d. Pada gambar 1.1 dapat dijelaskan bahwa mikrokontroler 1 mengendalikan kipas

    dan sensor api. Kipas akan diaktifkan oleh mikrokontroler 1 apabila robot sudah

    dekat dengan sumber api. Kemudian untuk mendeteksi dan mendekati sumber api,

    mikrontroler 1 mengaktifkan sensor api dan membaca nilai-nilai suhu yang

    terdeteksi oleh sensor api. Setelah itu mikrokontroler 1 akan berkomunikasi satu

    arah dengan mikrokontroler 2 untuk menggerakkan motor servo.

    e. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara

    mengambil beberapa gambar masing-masing gerakan robot pada saat berjalan.

    Setelah itu dilakukan perhitungan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

    memadamkan api. Percobaan akan dilakukan dengan 3 letak lilin pada posisi yang

    berbeda.

    f. Analisa dan kesimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan

    membandingkan gambar robot masing-masing gerakan saat berjalan , dengan

    gerakan semut saat berjalan. Setelah itu menguji 2 gerakan semut pada robot

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dengan cara membandingkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendekati

    dan memadamkan api. Penyimpulan hasil percobaan dapat dilakukan dengan

    menentukan gerakan yang lebih cepat diantara 2 gerakan semut pada robot.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Mikrokontroler AVR

    Mikrokontroler adalah suatu kombinasi mikroprosesor, piranti I/O (Input/Output)

    dan memori, yang terdiri atas ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access

    Memory), dalam bentuk keping tunggal (single chip). Mikrokontroler ATmega8535 adalah

    mikrokontroler 8 bit buatan ATMEL dengan 8 KByte System Programable Flash dengan

    teknologi memori (nonvolatile), kepadatan tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set

    instruksi standar industri MCS51 INTEL. Arsitektur yang digunakan dengan RISC

    (Reduce Instruction set in singgle chip). Mikrokontroler ATmega8535 memiliki

    karakteristik sebagai berikut [3]:

    1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51.

    2. Dapat digunakannya bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya.

    3. Programmable Flash Memory sebesar 8 K Byte.

    4. Memiliki 512 Bytes EEPROM yang dapat diprogram.

    5. Ketahanan (endurance) : 10.000 siklus tulis/hapus.

    6. Jangkauan operasi : 4,5 – 5,5 Volt.

    7. Fully Static Operation : 0 Hz – 16 MHz untuk ATmega8535.

    8. Dua level Program Memory Lock yaitu flash program dan EEPROM data security.

    9. RAM Internal 128 X 8 bit.

    10. Memiliki 32 jalur I/O yang dapat diprogram.

    11. Satu pencacah 8 bit dengan separate prescaler.

    12. Satu pencacah16 bit dengan separate prescaler.

    13. Sumber interupsi (interrupt source) eksternal dan internal.

    14. Kanal pengirim-penerima tak serempak universal (UART-UniversalAsynchronous

    Receiver-Transmitter) yang dapat diprogram.

    15. Low-power Idle dan Power-down Model.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2.1.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega8535 [3]

    Bentuk kemasan dan susunan kaki-kaki mikrokontroler dari ATmega8535

    diperlihatkan seperti pada Gambar 2.1

    Gambar 2.1 Susunan kaki-kaki ATmega8535

    Penjelasan dari masing-masing kaki adalah sebagai berikut:

    1. VCC (kaki 10) dihubungkan ke Vcc.

    2. GND (kaki 11) dihubungkan ke ground.

    3. Port A (PA7..PA0) (kaki 33-40) merupakan port ADC sebagai input analog. Port

    A akan menjadi port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O, jika ADC tidak digunakan.

    Port ini berfungsi sebagai port data/alamat I/O ketika menggunakan SRAM

    eksternal.

    4. Port B (PB7..PB0) (kaki 8-1) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O,

    untuk berbagai keperluan (multi purpose).

    5. Port C (PC7..PC0) (kaki 29-22) adalah port 8 bit dua arah I/O, dengan internal

    pull-up resistor. Port C ini juga berfungsi sebagai port alamat ketika menggunakan

    SRAM eksternal.

    6. Port D (PD7..PD0) (kaki 21-14) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-

    up internal. Port D juga dapat berfungsi sebagai terminal khusus.

    7. Reset (kaki 9) ketika kondisi rendah dimana lebih lama dari 50 nS mikrokontroler

    akan reset walaupun detak tidak berjalan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    8. XTAL1 (kaki 13) masukan bagi penguat osilator terbalik dan masukan bagi

    rangkaian operasi detak internal.

    9. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari penguat osilator terbalik.

    10. ICP (kaki 20) adalah masukan bagi masukan fungsi Capture Timer/counter1.

    11. OC1B (kaki 18) adalah kaki keluaran bagi fungsi Output CompareB keluaran

    Timer/Counter1.

    12. Aref adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (ADC)

    2.1.2 Blok Diagram dan Arsitektur ATmega8535 [3]

    ATmega8535 mempunyai 32 general purpose register (R0..R31) yang terhubung

    langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU), sehingga register dapat diakses dan

    dieksekusi hanya dalam waktu satu siklus clock. ALU merupakan tempat dilakukannya

    operasi fungsi aritmetik, logika dan operasi bit. R30 disebut juga sebagai Z-Register, yang

    digunakan sebagai register penunjuk pada pengalamatan tak langsung. Didalam ALU

    terjadi operasi aritmetik dan logika antar register antara register dan suatu konstanta,

    maupun operasi untuk register tunggal (single register). Berikut arsitekturnya yang

    ditunjukkan blok diagram pada gambar 2.2

    Gambar 2.2 Diagram Blok Mikrokontroler ATmega8535

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    2.1.3 Pewaktuan CPU [3]

    Mikrokontroler ATmega8535 memiliki osilator internal (on chip osilator) yang

    dapat digunakan sebagai sumber detak bagi CPU. Untuk menggunakan osilator internal

    diperlukan sebuah kristal atau resonator keramik antara kaki Xtal1 dan kaki Xtal2 dan dua

    buah kapasitor yang ditambahkan seperti terlihat pada Gambar 2.3.

    Gambar 2.3 Menggunakan osilator internal

    Gambar 2.4 Menggunakan sumber detak eksternal

    Gambar 2.5 Distribusi pewaktu (clock)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    2.1.4 Pewaktu atau Pencacah 16 Bit [3]

    Pencacah pada ATmega8535 diatur oleh register TCCR1B (Timer/Counter1

    Control Register B). Register TCCR1B dijelaskan pada Gambar 2.6

    Gambar 2.6 Register TCCR1B

    Penjelasan dari masing-masing bit adalah sebagai berikut:

    Bit 7 ICNC1 (Input Capture1 Noise Canceler (4 CKs). Bit ini berfungsi meng-

    enable/disable fungsi noise canceler.

    Bit 6 ICES1 (Input Capture1 Edge Select). Bit ini berfungsi memilih jenis tepian

    untuk memicu ICP.

    Bit 4:3 WGM13:2 (Waveform Generation Mode). Bit ini berfungsi mengaktifkan

    fungsi Waveform Generation.

    Bit 2:0 CS12, CS11, CS10: Clock Select1, Bits 2, 1 dan 0

    Tabel 2.1. Prescaler Timer/Counter1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2.1.5 Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK)

    Gambar 2.7 Register TIMSK

    Bit 5 TICIE1 (Input Capture Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk mengaktifkan

    interupsi input capture (penangkap kejadian pada pin ICP1/PB0) ketika bit ini di

    set.

    Bit 4 OCIE1A (Output Compare A Match Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk

    mengaktifkan interupsi Output Compare A Match ketika bit ini di set.

    Bit 3 OCIE1B (Output Compare B Match Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk

    mengaktifkan interupsi Output Compare B Match ketika bit ini di set.

    Bit 2 TOIE1 (Timer/Counter1, Overflow Interrupt Enable). Bit ini berguna untuk

    mengaktifkan interupsi Overflow TCNT1 ketika bit ini di set.

    2.1.6 Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR)

    Gambar 2.8 Register TIFR

    Bit 5 ICF1 (Input Capture Flag). Bit ini akan set secara otomatis ketika menangkap

    trigger pada pin ICP. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika mengeksekusi

    vector interupsi input capture. Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini

    harus di-set.

    Bit 4 OCF1A (Output Compare A Match Flag). Bit ini akan set secara otomatis

    ketika terjadi compare match A. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika

    mengeksekusi vector interupsi output compare A . Untuk meng-clear secara manual

    bit ini maka bit ini harus di-set.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Bit 4 OCF1B (Output Compare B Match Flag). Bit ini akan set secara otomatis

    ketika terjadi compare match B. Bit ini akan clear juga secara otomatis ketika

    mengeksekusi vector interupsi output compare B . Untuk meng-clear secara manual

    bit ini maka bit ini harus di-set.

    Bit 2 TOV1 (Timer/Counter1, Overflow Flag). Bit ini akan set secara otomatis

    ketika terjadi overflow pada register pencacah TCNT1. Bit ini akan clear juga

    secara otomatis ketika mengeksekusi vector interupsi overflow timer/counter1.

    Untuk meng-clear secara manual bit ini maka bit ini harus di-set.

    2.2 Mikrokontroler ATmega128 [4]

    Mikrokontroler ATmega128 adalah mikrokontroler 8 bit buatan ATMEL dengan

    128 KByte System Programable Flash dengan teknologi memori (nonvolatile), kepadatan

    tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set instruksi standar industri MCS51 INTEL.

    Arsitektur yang digunakan dengan RISC (Reduce Instruction set in singgle chip).

    Mikrokontroler ATmega128 memiliki karakteristik sebagai berikut [3]:

    1. Kompatibel dengan produk keluarga MCS51.

    2. Dapat digunakannya bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya.

    3. Programmable Flash Memory sebesar 128 K Bytes.

    4. Memiliki 4 K Bytes EEPROM yang dapat diprogram.

    5. Ketahanan (endurance) : 10.000 siklus tulis/hapus.

    6. Jangkauan operasi : 4,5 – 5,5 Volt.

    7. Fully Static Operation : 0 Hz – 16 MHz untuk ATmega128.

    8. Dua level Program Memory Lock yaitu flash program dan EEPROM data security.

    9. RAM Internal 128 X 8 bit.

    10. Memiliki 48 jalur I/O yang dapat diprogram.

    11. Dua pencacah 8 bit dengan separate prescaler.

    12. Dua tambahan pencacah16 bit dengan separate prescaler.

    13. Sumber interupsi (interrupt source) eksternal dan internal.

    14. Kanal pengirim-penerima tak serempak universal (UART-UniversalAsynchronous

    Receiver-Transmitter) yang dapat diprogram.

    15. Low-power Idle dan Power-down Model.

    16. Memiliki 6 channel PWM.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2.2.1 Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega128

    Bentuk kemasan dan susunan kaki mikrokontroler dari ATmega128 diperlihatkan

    seperti pada gambar 2.9

    Gambar 2.9 Susunan kaki-kaki ATmega128

    Penjelasan dari masing-masing kaki adalah sebagai berikut:

    1. VCC (kaki 52) dihubungkan ke Vcc.

    2. GND (kaki 53) dihubungkan ke ground.

    3. Port A (PA7..PA0) (kaki 44-51) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O

    dengan pull up internal.

    4. Port B (PB7..PB0) (kaki 17-10) merupakan port 8 bit dua arah (bidirectional) I/O

    dengan pull up internal.

    5. Port C (PC7..PC0) (kaki 42-35) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan internal pull-

    up resistor.

    6. Port D (PD7..PD0) (kaki 32-25) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-

    up internal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    7. Port E (PD7..PD0) (kaki 32-25) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-

    up internal.

    8. Port F (PD7..PD0) (kaki 9-2) adalah port yang difungsikan sebagai masukkan

    analog ADC. Port F akan berfungsi sebagai port 8 bit dua arah I/O, jika tidak

    difungsikan sebagai masukkan analog A/D Converter (ADC).

    9. Port G (PD4..PD0) (kaki 19-18,34-33) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan

    resistor pull-up internal.

    10. Reset (kaki 9) ketika kondisi rendah dimana lebih lama dari 50 nS mikrokontroler

    akan reset walaupun detak tidak berjalan.

    11. XTAL1 (kaki 13) masukan bagi penguat osilator terbalik dan masukan bagi

    rangkaian operasi detak internal.

    12. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari penguat osilator terbalik.

    13. AVCC adalah pin penyuplai tegangan untuk port F dan A/D Converter (ADC).

    14. Aref adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (ADC).

    Register TCCR1B, Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK), dan

    Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR) untuk ATmega128 sama dengan register

    ATmega8535.

    2.3 Program Pendukung

    Pada pembuatan program mikrokontroler, dibutuhkan sebuah software untuk

    menulis dan menempatkan program. Software pendukung yang digunakan pada modul ini

    adalah codevision AVR versi 1.25.8 profesional.

    2.3.1 CodeVision AVR 1.25.8 Profesional

    CodeVision AVR merupakan salah satu software kompiler yang khusus digunakan

    untuk mikrokontroler keluarga AVR. Menurut pendapat penulis dari beberapa software

    compiler C yang pernah digunakan, CodeVision AVR merupakan yang terbaik bila

    dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain.

    CodeVision AVR memiliki beberapa kelebihan antara lain [5]:

    1. Menggunakan Integrated Development Environment (IDE).

    2. Fasilitas yang disediakan lengkap serta tampilan yang mudah untuk dimengerti.

    Sehingga membantu memudahkan dalam penulisan program.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    3. Memiliki fasilitas CodeWizard AVR yang berfungsi untuk membangkitkan kode

    program secara otomatis.

    4. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software kompiler lain

    untuk mengecek kode assembler, contoh AVR studio.

    5. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam CodeVision AVR

    sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan program yang telah dibuat

    khususnya yang menggunakan fasilitas komunikasi serial UART.

    Code vision AVR menyediakan area kerja dan toolbar yang mudah untuk

    melakukan berbagai operasi. Code vision AVR memiliki beberapa menu aplikasi windows

    yaitu meliputi File, Project, Edit, Debug, View, Tool, Windows, Help, check syntak error

    compile dan make.

    Gambar 2.10 Worksheet dan toolbar code vision AVR

    2.4 TPA81 Thermopile Array [6]

    TPA81 dapat mendeteksi sinar infra merah dengan panjang gelombang 2μm-22μm

    (1 μm= sepersejuta meter). Panjang gelombang ini dihasilkan oleh benda-benda yang panas

    dapat dideteksi oleh TPA81. TPA81 dapat mengukur suhu tanpa harus menyentuh sumber

    panas, karena TPA81 dapat mendeteksi radiasi panas. Sebagai gambaran, TPA81 dapat

    mendeteksi suhu api lilin dalam jarak 2 meter tanpa terpengaruh cahaya ruangan.

    Gambar 2.11 TPA81 Thermopile array

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    2.4.1 Field of View (FOV)

    TPA81 dapat mendeteksi suhu pada 8 titik sekaligus, karena di dalam TPA81

    terdapat 8 buah sensor thermopile yang masing-masing memiliki sudut pandang (Field of

    View) 5,12o terhadap sumbu horizontal dan 6

    o terhadap sumbu vertikal. Jadi total sudut

    pandangnya adalah 41o dengan 6

    o.

    Gambar 2.12 Sudut pandang TPA81

    2.4.2 Connections

    Jalur komunikasi data TPA81 menggunakan teknologi I2C (Inter Intergrated

    Circuit) yang menggunakan 2 kabel yaitu SDA untuk jalur data dan SCK untuk jalur clock.

    TPA81 dapat dipasang secara paralel sebanyak 8 buah, jika dihubungkan dengan

    mikrokontroler. Tanpa menambah jalur komunikasi dan hanya menambahkan resistor pull

    up 1K8 pada jalur SDA dan SCK. Selain dapat mengeluarkan data suhu, TPA81 juga

    dapat mengendalikan sebuah motor servo.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Gambar 2.13 Konfigurasi pin TPA81

    2.4.3 Register

    TPA81 memiliki 10 register yang dapat dibaca dan ditulis, yaitu:

    Tabel 2.2 Register TPA81

    Pada TPA81, hanya register 0 dan 1 yang dapat ditulisi. Register 0 adalah

    command register yang digunakan untuk mengatur posisi servo dan mengubah address

    TPA81. Register ini tidak bisa dibaca. Membaca register 0 akan menghasilkan pembacaan

    Software Revision. Jika register 1 ditulis maka akan mengatur range servo, sebaliknya jika

    dibaca maka akan membaca suhu ambient. Ada 9 suhu yang bisa dibaca, semuanya dalam

    derajat Celcius ( oC ). Register 1 menyimpan suhu ambient yang dibaca sensor. Register

    2-9 adalah 8 pixel suhu. Pembacaan suhu akan akurat setelah 40 ms sensor mengarah pada

    posisi baru.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Tabel 2.3 Command dan Action TPA81

    2.5 Motor Servo

    Motor servo pada dasarnya adalah motor DC dengan kualifikasi khusus yang sesuai

    dengan “sevosing” didalam teknik kontrol. Secara umum dapat didefinisikan bahwa motor

    memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat dalam posisi dan

    kecepatan. Motor servo juga handal beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah-ubah [7].

    Gambar 2.14 Motor servo

    Motor servo merupakan motor yang diatur dan dikontrol menggunakan pulsa.

    Motor standard ini memiliki 3 posisi yaitu 0o,posisi 90

    o,dan posisi 180

    o. Karena ada 3

    posisi utama seperti yang dijelaskan di atas, maka dibuatlah secara khusus mengatur motor

    servo tersebut, dengan cara memberikan pulsa yang berbeda-beda. Jika diberikan pulsa

    dengan lebar 1,5 ms maka motor servo akan berputar 90 derajat, pulsa dengan lebar 1 ms,

    motor servo akan bergerak menuju 0 derajat, sedangkan pulsa dengan lebar 2 ms akan

    membuat motor servo bergerak menuju 180 derajat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Gambar 2.15 Timing pulsa servo

    2.6 LCD [8]

    LCD adalah alat display yang dapat menampilkan karakter dua baris, dengan tiap

    baris 16 karakter. LCD memiliki dua jenis layar, yaitu hijau dan biru. Layar hijau kontras

    dan tampilan karakter satu warna (hitam s.d. abu-abu). Sedangkan layar biru kontras abu-

    abu dan tampilan karakter putih. LCD memiliki 16 pin, fungsi dan konfigurasi pin

    ditunjukkan pada tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Konfigurasi pin LCD 2x16

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    2.7 Semut

    Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga formicidae, semut

    termasuk dalam ordo hymenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas

    lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis.

    Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri

    dari ribuan semut per koloni. Tubuh semut seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton

    atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya

    otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Pada bagian dada

    semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil

    yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan [9].

    Gambar 2.16 Semut

    Pada saat berjalan semut mempunyai 3 kecepatan yaitu lamban, menengah, dan

    cepat. Pada kecepatan berjalan lamban, semut bergerak hanya satu kaki pada satu waktu

    dan lima kakinya menapak di tanah. Pada kecepatan menengah, dua kaki diangkat secara

    bersamaan. Minimal satu kaki dari masing-masing segmen tubuh tetap diam, agar

    keseimbangan tubuh tetap terjaga. Gerakan ini dikenal dengan pola gerakan metachronal.

    Pada saat lari, semut bergerak dengan tiga kaki bersamaan yang dikenal dengan pola

    gerakan tripod. Gerakan ini memiliki 3 kaki sebagai tumpuan [10].

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Gambar 2.17 Pola gerakan metachronal

    Gambar 2.18 Pola gerakan tripod

    2.8 Konfigurasi Transistor Feedback Pair [11]

    Disebut juga pasangan senyawa / Sziklai, karena Konfigurasi ini ditemukan oleh

    George Sziklai dari Hungaria. Konfigurasi Sziklai adalah konfigurasi dari dua transistor

    bipolar polaritas berlawanan, jadi selalu akan terdiri dari satu NPN dan satu transistor PNP.

    Gambar 2.19 Konfigurasi feedback pair

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    BAB III

    RANCANGAN PENELITIAN

    Perancangan sistem penerapan metode gerakan semut pada robot pemadam api

    dibagi dalam dua bagian besar yaitu:

    1. Perancangan perangkat keras seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 yang terdiri

    dari: mikrokontroler ATmega128 dan sistem pendukung, mikrokontroler

    ATmega8535 dan sistem pendukung, kipas DC, sensor ping, sensor TPA81, motor

    servo, dan kerangka robot.

    2. Perancangan perangkat lunak terdiri dari: program utama, subrutin gerakan semut,

    subrutin sensor ping, subrutin sensor TPA81, dan LCD.

    Gambar 3.1. Blok diagram perancangan sistem pada robot

    Cara kerja dari blok diagram yang ditunjukkan oleh gambar 3.1 adalah sebagai

    berikut:

    1. Kipas DC diaktifkan oleh mikrokontroler ATmega8535 apabila jarak robot sudah

    dekat dengan api.

    2. LCD 2x16 digunakan untuk mengetahui status dari sensor api. LCD ini akan

    diaktifkan dengan mode nibble oleh mikrokontroler ATmega8535.

    3. Sensor TPA81 akan diaktifkan oleh mikrokontroler ATmega8535, dengan

    memberikan perubahan tegangan/sinyal pada pin SDA dan SCL. Kemudian nilai-

    nilai suhu yang terdeteksi oleh sensor akan tersimpan dalam register sensor. Nilai

    suhu yang tersimpan dalam register sensor TPA81, akan diolah oleh

    mikrokontroler ATmega8535 untuk mengetahui letak posisi lilin.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    4. Mikrokontroler ATmega8535 berkomunikasi satu arah dengan mikrokontroler

    ATmega128 untuk menggerakan motor servo.

    3.1 Perancangan Perangkat Keras

    3.1.1 Desain Mekanik Robot

    Pada perancangan kerangka robot, bahan yang digunakan adalah acrylic dan

    dimensi robot yang akan didesain adalah 36cm x 30cm x 26cm. Gambar desain kerangka

    robot ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

    Gambar 3.2 Tampak depan

    Gambar 3.3 Tampak samping

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Gambar 3.4 Tampak atas

    Gambar 3.5 Tampak belakang

    3.1.2 Rangkaian Sensor TPA81

    Pada perancangan sensor TPA81 hanya menambahkan resistor pull-up sebesar 1K8

    pada jalur SDA dan SCL, agar sinyal pada jalur SDA dan SCL stabil. Rangkaian ini

    diperoleh dari dasar teori tentang TPA81. Rangkaian pull up sensor TPA81 ditunjukkan

    pada gambar 3.6.

    Gambar 3.6 Rangkaian tambahan sensor TPA81

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    3.1.3 Rangkaian LCD

    LCD yang digunakan adalah LCD 16x2 yang memiliki tipe LMB162A. LCD 16x2

    bertipe ini memungkinkan pemrogram untuk mengoperasikan komunikasi data secara 8 bit

    atau 4 bit. Jika menggunakan jalur data 4 bit akan ada 7 jalur data (3 untuk jalur kontrol

    dan 4 untuk jalur data). Jika menggunakan jalur data 8 bit maka akan ada 11 jalur data (3

    untuk jalur kontrol dan 8 untuk jalur data). Tiga jalur kontrol ke LCD ini adalah EN

    (Enable), RS (Register Select) dan R/W (Read/Write).

    Interface LCD merupakan sebuah parallel bus, hal ini sangat memudahkan dan

    sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang

    ditampilkan sepanjang 8 bit dikirim ke LCD secara 4 atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode

    4 bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8 bit

    (pertama dikirim 4 bit MSB lalu 4 bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya).

    Berdasarkan datasheet tegangan kontras (Vlcd) maksimum sebesar 5V sehingga

    dalam perancangan digunakan sebuah resistor variabel sebesar 10K yang berfungsi untuk

    membatasi tegangan yang masuk ke pin Vlcd. Rangkaian LCD dengan mode 4 bit

    ditunjukkan pada gambar 3.7.

    Gambar 3.7 Rangkaian LCD

    3.1.4 Rangkaian Driver Kipas

    Rangkaian driver kipas ini berfungsi untuk mengontrol kipas. Rangkaian ini

    menggunakan transistor yang difungsikan sebagai saklar yang akan mengaktifkan kipas

    dengan mengalirkan tegangan 5V dari baterai ke kipas. Rangkaian driver kipas ditunjukkan

    pada gambar 3.8.

    PORT

    12345678

    PO0PO1PO2PO3PO4PO5PO6PO7

    J1 vcc g

    nd

    12

    LCD 2x16

    12345678910

    11

    12

    13

    14

    GN

    DV

    cc

    vlc

    dR

    SR

    /WEdb0

    db1

    db2

    db3

    db4

    db5

    db6

    db7

    15

    16

    R1

    10K

    13

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Gambar 3.8 Rangkaian driver kipas

    Pada rangkaian ini arus Ib max = 20 mA. Agar arus keluaran sebesar 500 mA, maka

    besarnya resistor R1 adalah:

    Besar nilai resistor yang diperoleh adalah sebesar 300,7 Ω, dengan asumsi nilai β

    transistor adalah 35. Setengah dari nilai β maksimum transistor.

    3.1.5 Rangkaian Current booster

    Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai LCD, sensor TPA81, motor servo dan

    kipas. Pada rangkaian ini digunakan transistor TIP2955 sebagai penguat arus dan regulator

    LM7805 sebagai penurun tegangan menjadi 5V. Suplai tegangan untuk motor servo adalah

    sebesar 6V, maka digunakan regulator LM7806 untuk menurunkan tegangan menjadi 6V.

    Rangkaian current booster ditunjukkan pada gambar 3.9.

    Q1

    TIP3055

    port uc

    R1

    RESISTOR

    VCC J1

    kipas

    12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Gambar 3.9 Rangkaian current booster

    Pada rangkaian current booster yang digunakan untuk mendrive motor servo.

    Transistor Q2 digantikan dengan konfigurasi feedback pair. Transistor yang digunakan

    pada feedback pair adalah TIP32 dan TIP3055. Rangkaian feedback pair ditunjukkan pada

    gambar 3.10.

    Gambar 3.10 Rangkaian feedback pair

    Pada perancangan ini, arus regulator LM7806 dibatasi sebesar 100 mA. Satu motor

    servo membutuhkan arus 410mA. Rangkaian current booster dengan konfigurasi feedback

    pair akan mendrive 18 buah motor servo, dengan demikian arus yang harus di drive

    sebesar . Berikut perhitungannya:

    D2

    LED

    J4

    VCC

    1

    6A

    DIODE

    C1

    R2

    U1LM7805

    1

    2

    3VIN

    GN

    D

    VOUT

    J5

    GND

    1

    J1saklar

    1 2 Q2 TIP2955J2

    input baterai

    12

    C2

    R1

    Q2TIP3055

    IB

    ICIE

    Q1TIP32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Arus yang masuk ke regulator adalah sebesar:

    Disipasi daya pada transistor Q1 adalah sebesar:

    Disipasi daya pada transistor Q2 adalah sebesar:

    Nilai resistor R2 adalah sebesar:

    Rangkaian yang digunakan untuk mendrive sensor TPA81, kipas, dan LCD adalah

    rangkaian current booster tanpa feedback pair. Arus regulator LM7805 dibatasi sebesar

    100 mA dan arus keluaran yang harus di drive adalah 1 A. Berikut perhitungannya :

    Arus yang masuk ke regulator adalah sebesar:

    Nilai resistor R2 dengan regulator 5 V adalah sebesar:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Pada perancangan ini akan digunakan dua buah rangkaian current booster, yaitu

    current booster dan current booster dengan konfigurasi feedback pair.

    3.2 Perancangan Perangkat Lunak

    3.2.1 Diagram Alir Utama

    Start

    Reg > 30 ?

    Reg 5 & 6 ? Reg > Reg 6 ? Reg < Reg 5

    Reg 5&6 >

    100?

    Nyalakan

    Kipas

    Stop

    Reg =

    Pixel suhu

    Subrutin

    Netral

    Subrutin

    Api

    Subrutin

    maju

    Subrutin

    Belok

    kanan

    Subrutin

    Belok

    kiri

    Subrutin

    maju

    Subrutin

    maju

    Subrutin

    Netral

    Gambar 3.11 Diagram alir utama

    Diagram alir utama ditunjukkan pada gambar 3.11. Diagram alir ini untuk mencari

    api dan memadamkan api. Sistem memanggil subrutin netral, agar robot dapat berdiri.

    Kemudian memanggil subrutin api untuk mengetahui nilai suhu di depan robot. Mengecek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    apakah nilai suhu dari 8 channel sudah melebihi 30. selanjutnya jika iya, maka mengecek

    channel mana yang mempunyai nilai suhu lebih dari 30. Jika tidak, maka memanggil

    subrutin maju dan memanggil subrutin api lagi. Apabila nilai suhu sudah melebihi 100,

    maka memanggil subrutin netral dan menyalakan kipas. Lebih jelasnya ditunjukkan pada

    gambar 3.11.

    3.2.2 Diagram Alir Subrutin Maju Tripod

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    Maju = sevo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkatl

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri maju

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri maju

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan maju

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan maju

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    return

    Gambar 3.12 Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Diagram alir subrutin gerak maju tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.12.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan maju dengan metode tripod gait.

    Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak bersamaan. Kaki 1

    kiri, kaki 3 kiri dan kaki 2 kanan diangkat bersamaan dan bergerak maju. Tiga kaki yang

    lain menjadi tumpuan. Pada gerakan berikutnya tiga kaki yang bergerak maju menjadi

    tumpuan dan saling bergantian. Lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.12.

    3.2.3 Diagram Alir Subrutin Mundur Tripod

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkatl

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri mundur

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri mundur

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan mundur

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan mundur

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    return

    Gambar 3.13 Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Diagram alir subrutin gerak mundur tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.13.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan mundur dengan metode tripod

    gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak bersamaan.

    Pada gerakan mundur, posisi 3 kaki yang diangkat bergerak mundur. Pada gerakan

    berikutnya kaki yang bergerak mundur menjadi tumpuan. Lebih jelasnya ditunjukkan pada

    gambar 3.13.

    3.2.4 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Tripod

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan maju

    A

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    return

    Gambar 3.14 Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Diagram alir subrutin belok kiri tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.14. Subrutin

    ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kiri dengan metode

    tripod gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak

    bersamaan. Pada gerakan belok kiri, posisi kaki 2 kiri mundur, kaki 1 dan kaki 3 kanan

    pada posisi maju. Kemudian pergerakan berikutnya 3 kaki yang menjadi tumpuan diangkat

    dan secara bersamaan posisi kaki 2 kiri, kaki 1 dan kaki 3 kanan bergerak kembali ke

    posisi netral. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.14.

    3.2.5 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Tripod

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan mundur

    A

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    return

    Gambar 3.15 Diagram alir subrutin gerak belok kanan tripod gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Diagram alir subrutin belok kanan tripod gait ditunjukkan pada gambar 3.15.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kanan dengan

    metode tripod gait. Gerakan ini menggunakan 3 kaki sebagai tumpuan dan 3 kaki bergerak

    bersamaan. Pada gerakan belok kanan, posisi kaki 2 kiri maju, kaki 1 dan kaki 3 kanan

    pada posisi mundur. Kemudian pergerakan berikutnya 3 kaki yang menjadi tumpuan

    diangkat dan secara bersamaan posisi kaki 2 kiri, kaki 1 dan kaki 3 kanan bergerak kembali

    ke posisi netral. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.15.

    3.2.6 Diagram Alir Subrutin Maju Metachronal

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri maju

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan maju

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri mundur

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan mundur

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri mundur

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri maju

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan maju

    Kaki 3 kanan mundur

    return

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan angkat

    Gambar 3.16 Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.16.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan maju dengan metode

    metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki bergerak

    bersamaan. Pada gerakan maju kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan bergerak ke posisi maju.

    Berikutnya kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan bergerak ke posisi maju. Dalam waktu yang

    bersamaan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan kembali ke posisi netral. Kemudian kaki 3

    kiri dan kaki 2 kanan bergerak ke posisi maju. Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2

    kiri dan kaki 1 kanan kembali ke posisi netral, sedangkan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3

    kanan ke posisi mundur. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.16.

    3.2.7 Diagram Alir Subrutin Mundur Metachronal

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri mundur

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan mundur

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri maju

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan maju

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan turun

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan netral

    Kaki 1 kiri maju

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri mundur

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan mundur

    Kaki 3 kanan maju

    return

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan angkat

    Gambar 3.17 Diagram alir subrutin gerak mundur metachronal gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Diagram alir subrutin gerak maju metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.17.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat berjalan mundur dengan metode

    metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki bergerak

    bersamaan. Pada gerakan mundur kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan bergerak ke posisi mundur.

    Berikutnya kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan bergerak ke posisi mundur. Dalam waktu yang

    bersamaan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3 kanan kembali ke posisi netral. Kemudian kaki 3

    kiri dan kaki 2 kanan bergerak ke posisi mundur. Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki

    2 kiri dan kaki 1 kanan kembali ke posisi netral, sedangkan posisi kaki 1 kiri dan kaki 3

    kanan ke posisi maju. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.17.

    3.2.8 Diagram Alir Subrutin Belok Kiri Metachronal

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri mundur

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan maju

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri maju

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan mundur

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    Kaki 1 kiri maju

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri mundur

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan mundur

    Kaki 3 kanan maju

    return

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan turun

    Gambar 3.18 Diagram alir subrutin gerak belok kiri metachronal gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Diagram alir subrutin belok kiri metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.18.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kiri dengan

    metode metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki

    bergerak bersamaan. Pada gerakan belok kiri kaki 1 kiri mundur dan kaki 2 kanan maju.

    Berikutnya kaki 2 kiri mundur dan kaki 1 kanan maju. Dalam waktu bersamaan kaki 1 kiri

    dan kaki 2 kanan ke posisi netral. Kemudian kaki 3 kiri mundur dan kaki 3 kanan maju.

    Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan ke posisi netral,

    sedangkan posisi kaki 1 kiri maju dan kaki 2 kanan mundur. Untuk lebih jelasnya

    ditunjukkan pada gambar 3.18.

    3.2.9 Diagram Alir Subrutin Belok Kanan Metachronal

    start

    Porta = servo

    Portc = servo

    Portd = servo

    Netral = sudut servo 0 deajat

    Angkat = servo 2 45 derajat CW

    mundur = sevo 1 45 derajat CCW

    Maju = servo 1 45 derajat CW

    Turun = servo 2 0 derajat

    Kaki 1 kiri maju

    Kaki 2 kiri mundur

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan maju

    Kaki 2 kanan mundur

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri maju

    Kaki 3 kiri mundur

    Kaki 1 kanan mundur

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan maju

    Kaki 1 kiri turun

    Kaki 2 kiri angkat

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan angkat

    Kaki 2 kanan turun

    Kaki 3 kanan netral

    A

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri turun

    Kaki 3 kiri angkat

    Kaki 1 kanan turun

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan angkat

    Kaki 1 kiri mundur

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri maju

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan maju

    Kaki 3 kanan mundur

    return

    Kaki 1 kiri angkat

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri turun

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan angkat

    Kaki 3 kanan turun

    Gambar 3.19 Diagram alir subrutin gerak belok kanan metachronal gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Diagram alir subrutin belok kanan metachronal gait ditunjukkan pada gambar 3.19.

    Subrutin ini untuk melakukan gerakan semut saat memutar posisi badan ke kanan dengan

    metode metachronal gait. Gerakan ini menggunakan 4 kaki sebagai tumpuan dan 2 kaki

    bergerak bersamaan. Pada gerakan belok kiri kaki 1 kiri maju dan kaki 2 kanan mundur.

    Berikutnya kaki 2 kiri maju dan kaki 1 kanan mundur. Dalam waktu bersamaan kaki 1 kiri

    dan kaki 2 kanan ke posisi netral. Kemudian kaki 3 kiri maju dan kaki 3 kanan mundur.

    Dalam waktu yang bersamaan posisi kaki 2 kiri dan kaki 1 kanan ke posisi netral,

    sedangkan posisi kaki 1 kiri mundur dan kaki 2 kanan maju. Untuk lebih jelasnya

    ditunjukkan pada gambar 3.19.

    3.2.10 Diagram Alir Subrutin Netral

    Start

    Port A = sevo

    Port C = servo

    Port D = servo

    Netral = sudut

    servo 0 derajat

    Kaki 1 kiri netral

    Kaki 2 kiri netral

    Kaki 3 kiri netral

    Kaki 1 kanan netral

    Kaki 2 kanan netral

    Kaki 3 kanan netral

    return

    Gambar 3.20 Diagram subrutin netral

    Diagram subrutin netral ditunjukkan pada gambar 3.20. Subrutin ini untuk

    melakukan gerakan berdiri, dengan semua kaki bertumpu pada tanah. Untuk lebih jelasnya

    ditunjukkan pada gambar 3.20.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    3.2.11 Diagram Alir Subrutin Api

    Portb.0 = SDA

    Portb.1 = SCL

    X[8] = data register 2-9

    Reg = 0x02

    I = 0

    Delay 40 ms

    Start I2C

    I2C write (0xD0)

    I2C write (Reg)

    I2C write (0xD1)

    Data = I2C read (0)

    I2C stop

    I = 8?

    X[i] = Data

    i=i+1

    Reg=Reg+1

    Stop

    Start

    Tampilkan

    suhu

    Gambar 3.21 Diagram alir subrutin api

    Diagram alir subrutin api ditunjukkan pada gambar 3.21. Sensor mengambil data

    setiap 40ms, agar data yang diperoleh akurat. Jika nilai i = 8, maka tampilkan suhu. Untuk

    lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar 3.21.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi gambar fisik hardware yang dibuat, hasil pengujian rangkaian, data

    waktu, pembahasan tentang data waktu yang diperoleh, dan pembahasan tentang program

    untuk masing-masing gerakan semut. Data yang akan dibahas terdiri dari data utama dan

    data pendukung. Data utama merupakan data-data yang menunjukkan lamanya waktu

    pergerakan setiap pola gerakan. Pengujian posisi robot melakukan rotasi pada area yang

    sudah ditentukan. Waktu untuk mencapai titik api pada setiap pola gerakan serta berhasil

    tidaknya memadamkan api. Data pendukung merupakan nilai parameter setiap blok dari

    diagram blok. Pengujian berupa pengukuran terhadap perangkat keras.

    4.1 Implementasi Alat

    Hasil mekanik robot yang dibuat tampak dari atas (gambar 4.1), tampak depan

    (gambar 4.2), tampak samping (gambar 4.3), dan tampak belakang (gambar 4.4).

    Kemudian hasil rangkaian regulator sensor yang sudah dibuat ditunjukkan pada gambar 4.5

    dan rangkaian regulator servo ditunjukkan pada gambar 4.6. Modul LCD yang digunakan

    untuk menampilkan status sensor ditunjukkan pada gambar 4.7, modul ATmega128 untuk

    mengontrol motor servo (gambar 4.8), modul ATmega8535 untuk mengontrol sensor,

    kipas dan LCD ditunjukkan pada gambar 4.9, dan modul TPA81 sebagai sensor api

    ditunjukkan pada gambar 4.10.

    Gambar 4.1 Tampak atas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Gambar 4.2 Tampak depan

    Gambar 4.3 Tampak samping

    Gambar 4.4 Tampak belakang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Gambar 4.5 Regulator sensor

    Gambar 4.6 Regulator servo

    Gambar 4.7 Modul LCD

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Gambar 4.8 Modul Atmega128

    Gambar 4.9 Modul Atmega8535

    Gambar 4.10 Sensor TPA81

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    4.2 Pengujian Gerakan Metachronal Gait dan Tripod Gait

    Pengujian dilakukan dengan melihat gerakan kaki pada masing-masing gerakan

    yaitu gerakan metachronal gait dan tripod gait. Gambar hasil dari pengujian gerakan

    dibandingkan dengan gambar gerakan pada dasar teori.

    (a) (b) (c) (d)

    (e) (f) (g)

    Gambar 4.11 Metachronal gait

    (a) (b) (c) (d) (e)

    Gambar 4.12 Tripod gait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Hasil pengujian pola gerakan metachronal pada robot yang ditunjukkan pada

    gambar 4.11 dan pola gerakan metachronal pada semut yang ditunjukkan pada gambar

    2.17. Gerakan kaki metachronal robot saat bergerak dipilih berlawanan dengan gerakan

    kaki metachronal semut. Pada gambar 2.17a terlihat ada 3 step pergerakan yaitu kaki 1 dan

    kaki 4 bergerak, kemudian kaki 0 dan kaki 3 yang bergerak, setelah itu kaki 2 dan kaki 5

    yang bergerak. sedangkan pada gerakan robot urutan kaki dimulai dari kaki 0 dan kaki 5

    yang bergerak (gambar 4.11a), kemudian kaki 1 dan kaki 2 yang bergerak (gambar 4.11d),

    setelah itu kaki 3 dan kaki 4 yang bergerak (gambar 4.11f). Hasil pengujian pola gerakan

    tripod pada robot ditunjukkan pada gambar 4.12 dan urutan kaki yang dipilih adalah

    gerakan kaki tripod semut yang ditunjukkan pada gambar 2.18a dan 2.18b. Gerakan tripod

    ini memiliki 2 step pergerakan. Pada gambar 2.18a terlihat kaki 1,2,5 bergerak, kemudian

    kaki 0,3,4 yang bergerak seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.18b. Sedangkan pada

    gerakan robot urutan kaki dimulai dari kaki 1,2,5 yang bergerak seperti pada gambar 4.12b,

    setelah itu kaki 0,3,4 yang bergerak seperti pada gambar 4.12d. Secara keseluruhan pola

    gerakan tripod pada robot sudah sesuai dengan pola gerakan tripod pada semut.

    4.3 Pengujian Waktu Maju, Mundur, Putar Kanan dan Putar Kiri

    Pengujian dilakukan dengan melihat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

    berjalan maju dan mundur sejauh 30 cm. Kemudian lamanya waktu berputar ke kiri sejauh

    90o dari posisi tegak lurus dan berputar ke kanan sejauh 90

    o dari posisi tegak lurus.

    Perpindahan step by step untuk setiap pola gerakan adalah 100 ms. Pengujian dilakukan

    dengan membandingkan waktu antara gerakan metachronal dan gerakan tripod. Pengujian

    dilakukan sebanyak 1 kali dengan kondisi robot dibuat sama. Hasil data pengujian

    ditunjukkan pada tabel 4.1 dan gambar grafik 4.13.

    Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Waktu Pergerakan

    Gerakan Tripod (s) Metachronal (s)

    Maju 11,06 10,53

    Mundur 9,82 8,72

    Kiri 10,85 9,5

    Kanan 12,59 9,76

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Gambar 4.13 Grafik perbandingan waktu pergerakan

    Berdasarkan data pengujian tabel 4.1 dan gambar 4.13 terlihat bahwa pola gerakan

    metachronal lebih cepat 1,45 detik daripada pola gerakan tripod jika di rata-rata. Faktor

    yang mempengaruhi kecepatan pola gerakan metachronal adalah pola gerakan

    metachronal memiliki 3 step pergerakan dalam 1 kali proses, sedangkan pola gerakan

    tripod memiliki 2 step pergerakan dalam 1 kali proses. Jika diasumsikan 100 ms = 1 cm,

    maka gerakan metachronal bergerak sejauh 3 cm dalam 1 kali proses. Sedangkan gerakan

    tripod hanya bergerak sejauh 2 cm dalam 1 kali proses. Perbedaan waktu antara maju dan

    mundur pada pola gerakan yang sama, dikarenakan beban yang di handle setiap kaki robot

    berbeda, beban tidak terpusat dan mekanik robot yang kurang baik.

    4.4 Pengujian Posisi Robot Saat Berputar

    Pengujian dilakukan dengan melihat posisi robot saat berputar apakah keluar dari

    area pengujian atau tidak. Area pengujian adalah 60 cm x 60 cm dengan robot diletakkan

    pada posisi tengah, kemudian melakukan rotasi sejauh 90o

    dari posisi awal. Hasil data

    pengujian ditunjukkan pada tabel 4.2.

    Tabel 4.2 Tabel Pengujian Posisi

    Posisi Keluar Area (Ya / Tidak)

    Putar kiri tripod Tidak

    Putar kanan tripod Tidak

    Putar kiri metachronal Ya

    Putar kanan metachronal Ya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Berdasarkan data pengujian pada tabel 4.2 terlihat bahwa pola gerakan tripod lebih

    stabil daripada pola gerakan metachronal pada saat melakukan rotasi 90o. Hal ini

    disebabkan tumpuan pola gerakan tripod lebih kokoh untuk menahan beban robot dengan

    mekanik robot yang kurang baik dan penempatan beban yang tidak terpusat.

    4.5 Pengujian Data Pemadaman Api

    Pengujian dilakukan dengan membandingkan lamanya waktu yang dibutuhkan

    untuk mencapai dan memadamkan api untuk masing-masing pola gerakan. Posisi api

    dibuat menjadi 3 posisi yaitu tengah, 30 cm ke kanan dari posisi tengah dan 30 cm ke kiri

    dari posisi tengah. Jarak dari robot ke sumber api pada posisi sumber api di tengah adalah

    90 cm. Kemudian jarak robot ke sumber api pada posisi sumber api di kiri dan di kanan

    adalah 97 cm. Waktu perpindahan step by step untuk setiap pola gerakan adalah 100 ms.

    Robot berhenti dan memadamkan api pada saat data suhu yang terukur oleh sensor api

    bernilai 100. Hasil data pengujian ditunjukkan pada tabel 4.3 dan gambar grafik 4.14.

    Tabel 4.3 Tabel Perbandingan waktu memadamkan api

    Posisi api Metachronal (s) Tripod (s) Berhasil (ya/tidak)

    Tengah 13 14 ya

    Kanan 14 12 ya

    Kiri 16 12 ya

    Gambar 4.14 Grafik perbandingan waktu memadamkan api

    Berdasarkan data pengujian tabel 4.3 dan gambar grafik 4.14 terlihat bahwa pola

    gerakan metachronal lebih cepat 1 detik memadamkan api dibandingkan pola gerakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    tripod pada saat posisi api di tengah. Hal ini disebabkan posisi robot berhenti pada saat

    memadamkan api kurang tepat dengan posisi api. Sehingga waktu yang dibutuhkan lebih

    lama 1 detik dibandingkan pola gerakan metachronal. Adapun faktor yang mempengaruhi

    posisi berhenti robot kurang tepat dengan posisi api adalah mekanik robot yang kurang

    baik, sehingga range sensor api dibuat lebih lebar. Agar robot tidak menabrak sumber api

    pada saat robot sudah mendekati api. Kelemahan dari range sensor diperlebar adalah robot

    berhenti pada posisi kurang tepat saat memadamkan api.

    Pada tabel 4.3 terlihat juga bahwa pola gerakan tripod lebih cepat 2 detik dan 4

    detik saat memadamkan api pada posisi api di kanan dan di kiri. Hal ini disebabkan

    gerakan tripod pada saat berputar ke kiri dan ke kanan lebih stabil dibandingkan gerakan

    metachronal. Secara keseluruhan dari data tabel di atas gerakan tripod lebih cepat 1,67

    detik daripada gerakan metachronal.

    4.6 Pengujian Mekanik Robot

    Berdasarkan gambar yang ditunjukkan 4.1-4.4, terlihat bahwa ada perbedaan

    mekanik robot pada perancangan yang ditunjukkan pada gambar 3.2-3.5. Mekanik robot

    yang dibuat tidak menggunakan tempat untuk meletakkan sensor ping, karena tidak

    menggunakan sensor ping sebagai navigasi. Kemudian untuk letak baterai, sensor, servo,

    rangkaian dan kipas sudah sesuai dengan perancangan. Pengujian mekanik dilakukan

    dengan melakukan beberapa kali uji gerakan pada robot. Kemudian terlihat robot tidak

    stabil pada saat melakukan rotasi 90o, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2. Kaki

    belakang dan kaki tengah robot sering goyang setelah beberapa kali pengujian gerakan. Ini

    terjadi karena beban pada robot dibebankan pada servo dan beban tidak terpusat.

    4.7 Pengujian Rangkaian Regulator Servo

    Pengujian dilakukan dengan mengukur arus dan tegangan keluaran pada beberapa

    sub sistem pada regulator. Pengujian juga dilakukan dengan mengaktifkan semua servo

    pada posisi netral, kemudian mengukur besar arus yang dibutuhkan servo. Setelah itu

    mengaktifkan semua servo pada posisi berjalan dan mengukur besar arus yang dibutuhkan

    servo. Hasil data pengujian dibandingkan dengan perhitungan pada perancangan.

    Tujuannya adalah untuk melihat apakah sistem sudah sesuai dengan perancangan dan

    bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 4.4.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 4.4 Tabel Pengukuran Arus Servo

    Arus yang diukur Netral (mA) Berjalan (mA) Perancangan (mA)

    Led 7,1 5,9 10

    Input pada IC LM7806 80 110 105,8

    Output servo 100 3500 7380

    Berdasarkan hasil pengukuran yang ditunjukkan pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa

    arus LED tidak sesuai dengan perancangan karena nilai hambatan yang digunakan berbeda.

    Pada perancangan nilai hambatan yang digunakan adalah sebesar 450Ω, sedangkan pada

    rangkaian nilai hambatan yang digunakan adalah 470Ω. Hal ini dikarenakan nilai hambatan

    450Ω tidak ada di pasaran. LED sebagai indikator sistem berjalan dengan baik, walaupun

    arus LED tidak sesuai dengan perancangan. Arus input pada IC regulator mendekati arus

    input pada perancangan. Arus keluaran servo yang terukur sebesar 3,5 A. Sistem sudah

    bisa bekerja dengan baik, karena dirancang untuk konsumsi arus sebesar 7,38 A. Tombol

    pemilihan gerakan pada rangkaian ini sudah bisa bekerja dengan baik. Tombol ditekan

    “PINB.0” terhubung 4,5V, kemudian tombol ditekan lagi “PINB.0” terhubung 0V.

    4.8 Pengujian Rangkaian Regulator Sensor Api, LCD, dan Kipas

    Pengujian dilakukan dengan mengukur arus dan tegangan keluaran pada beberapa

    sub sistem pada regulator. Pengujian dilakukan