penerapan metode eksperimen melalui kegiatan … · pencampuran warna untuk meningkatkan kemampuan...

98
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH JATIA KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : ST.FATIMAH AZZAHRA 105450006515 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

iii

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN

PENCAMPURAN WARNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH JATIA

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

ST.FATIMAH AZZAHRA

105450006515

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : St. Fatimah Az-Zahra

Nim : 105450006515

Jurusan : Pendidkan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi : Penerapan Metode Eksperimen Melalui Kegiatan Pencampuran

Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak

Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan

St. Fatimah Az-Zahra

Page 3: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : St. Fatimah Az-Zahra

Nim : 105450006515

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi denngan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Perjanjian

St. Fatimah Az-Zahra

Mengetahui,

Ketua Jurusan PG-PAUD

Tasrif Akib, S.Pd.,M.Pd

NBM : 951 830

Page 4: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

vi

MOTTO DAN DIPERUNTUKKAN

MOTTO :

Hidup adalah proses.

Tak ada keberhasilan tanpa proses.

Tak ada proses tanpa kegagalan.

DIPERUNTUKKAN

Kedua orangtua ku Bapak ( H.Mansyur) dan Ibundaku (Hj.Nurliah) yang tak

pernah lelahb membesarkan ku dengan kasih sayang, serta memberi dukkungan,

perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.Terimakasih buat Bapak

dan Mama.

Sahabat seperjuanganku yang selalu memberi semangat dan dukungan serta canda

tawa yang sangat mengesankan selama masa perkuliahan, susah senang dirasakan

bersama. Terima Kasih.

Page 5: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

vii

ABSTRAK

ST.Fatimah Azzahra. 2020 Penerapan Metode Eksperimen Melalui Kegiatan

Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak

Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar Pembimbing I Sukmawati dan

Pembimbing II Arie Martuty.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan metode

eksperimen melalui pencampuran warna untuk meningkatkan hasil belajar dalam

pengembangan kognitif pada anak kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten

Gowa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

eksperimen pencampuran warna pada Kelompok B TK Aisyiyah Jatia dan

meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran eksperimen

pencampuran warna pada anak kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kab.Gowa

Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). Yang terdiri dari

dua siklus dimana siklus pertama dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan

siklus kedua sebanyak dua kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi

perencanaa, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi subjek penelitian ini

adalah kelompok B TK Aisyiah Jatia Kabupaten Gowa Jumlah sampel sebanyak

14 orang. Tehnik pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. tehnik

analisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan secara bertahap pada

kemampuan kognitif anak dengan penerapan metode eksperimen melalui kegiatan

pencampuran warna bahwa siklus pertama menunjukkan nilai rata-rata

perkembvangan yang diperoleh ialah 44,79% dalam kriteria MB serta anak cukup

tertarik dengan kegiatan eksperimen, kemampuan kognitif anak dapat

ditingkatkan melalui kegiatan eksperimen mencampur warna yaitu anak dapat

mengenal warna dan dapat meceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur.

Pada siklus kedua keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sudah mencapai

83% dalam kriteria BSH.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan. Hasil belajar

anak didik dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui penerapan

eksperimen pencampuran warna pada anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiah Jatia

Kabupaten Gowa mengalami peningkatan dengan guru memvariasikan metode

pembelajaran dengan kegiatan yang menarik serta pemberian reward kepada anak

sehingga tercipta minat dan motivasi dalam melakukan kegiatan.

Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Eksperimen Pencampuran Warna

Page 6: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq,serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga perencanaan, pelaksanaan dan

penyelesaian skripsi dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat penyelesaian

program sarjana dapat terselesaikan dengan lancar.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya karena beliaulah sosok guru teladan

dari zaman jahiliyah hingga zaman yang syarat dan ilmu pengetahuan seperti

sekarang ini.

Seiring dengan itu, penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua

karena kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar beserta stafnya.

2. Bapak Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini beserta stafnya.

3. Ibu Dr. Hj. Sukmawati, M.pd selaku Pembimbing Pertama dan Ibu Arie

Martuty, S.Si. M.Pd., selaku Pembimbing Kedua yang telah memberikan

kesabaran, waktu dan tenaganya dalam membimbing penulis.

4. Kepala Sekolah TK Aisyiyah Jatia yang telah memberikan izin dalam hal

penelitian di sekolah.

Page 7: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

ix

5. Guru TK Aisyiyah Jatia yang telah memberikan izin dalam hal penelitian di

sekolah.

6. Kedua Orang tua yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan

pengorbanan baik segi moril dan materi.

7. Sahabat-sahabat saya terkhusus Nurul indah ramadhami, Almaida, Reski Dwi

ayu, Sri wahyuni, St Akmunawwara, Nur hijrah yang selalu memberikan

semangat, dukungan dan doa selama proses penyusunan skripsi

8. Serta teman-teman PAUD angkatan 2015 dan terima kasih juga kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan

kepada penulis mendapat balasan yang sebaik mungkin dari Allah, penguasa alam

seisinya. Aamiin.

Akhirul kalam Jazaakumullah ahsanul jaza’

Makassar, 21 Oktober 2019

Penulis

St.Fatimah Az-Zahra

Page 8: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Masalah Penelitian ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 9

B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 30

C. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 31

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 32

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 32

C. Faktor yang diselidiki ......................................................................... 33

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 33

E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 40

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 43

Page 9: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

xi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 44

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 44

B. Pembahasan ......................................................................................... 67

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 70

A. Simpulan ............................................................................................... 70

B. Saran ..................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

xii

DAFTAR TABEL

No. Teks Hal

1. Tabel 2.1 Indikator perkembangan kognitif 5-6 Tahun ................................ 25

2. Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi tingkat pencampaian kemampuan

kognitif pada anak melalui penerapan metode eksperimen pencampuran

warna ............................................................................................................... 40

3. Tabel 3.2 Lembar Observasi Kegiatan Aktivitas Guru Ketika Menggunakan

Model Pembelajaran Eksperimen ................................................................... 40

4. Tabel 3.3 Interprestasi perkembangan kognitif anak ...................................... 42

5. Tabel 4.1 Tabel Hasil Observasi siklus I pertemuan 1 ................................... 47

6. Tabel 4.2 Tabel Hasil Observasi siklus I pertemuan 2 ................................... 49

7. Tabel 4.3 Tabel Hasil Observasi siklus I pertemuan 3 ................................... 52

8. Tabel 4.4 Tabel Hasil Observasi siklus II pertemuan1 .................................. 62

9. Tabel 4.5 Tabel Hasil Observasi siklus II pertemuan 2 .................................. 64

xii

Page 11: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Hal

1. Gambar 2.1 Warna Utama (merah, kuning, biru) ........................................... 27

2. gambar 2.2 Warna Utama (hijau, orange, ungu) ............................................. 28

3. Gambar 2.3 Warna Utama (kuning, orange, ungu, biru, hijau) ...................... 28

4. Gambar 3.1 Diagram Perubahan Kemampuan Kognitif Melalui Metode

Eksperimen Mencampur Warna Siklus I ........................................................ 53

5. Gambar 3.2 Diagram Perubahan Kemampuan Kognitif Melalui Metode

Eksperimen Mencampur Warna Siklus II ....................................................... 65

Page 12: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengacu dalam Undang-Undang

Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat 14 adalah “ Suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (0-6

tahun) yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut yaitu melalui pendidikan

anak usia dini (PAUD).

Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri

yang sangat penting dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan atau prestasi

sekolah pada masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sujiono

(2012:42) bahwa tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah

mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk

hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut Catron

dan Allen (Sujiono, 2012:62) menyebutkan bahwa terdapat 6 (enam) aspek

perkembangan anak usia dini yaitu perkembangan kesadaran personal, sosial,

emosional, komunikasi, kognitif, dan kemampuan motorik. Namun, secara

umum dapat dibedakan beberapa aspek perkembangan anak diantaranya aspek

moral dan agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional.

Seluruh aspek pada dasarnya penting untuk dikembangkan pada anak

usia dini, salah satunya adalah aspek kognitif. Kemampuan kognitif diperlukan

Page 13: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

2

2

anak sebagai kerangka untuk mengembangkan pengetahuannya tentang apa

yang mereka lihat, dengar, rasa, raba, ataupun cium melalui panca inderanya.

Kemampuan anak dalam bidang kognitif yang harus dikembangkan yaitu

konsep bentuk, warna, ukuran, pola, bilangan, lambing bilangan, huruf dan

sains.

Pengenalan warna adalah salah satu perkembangan kognitif yang harus

dikembangkan pada anak usia dini. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Pepublik Indonesia No. 137 Tahun 2014 menyatakan bahwa

kemampuan mengenal warna termasuk dalam lingkungan perkembangan

kognitif. Pengenalan warna bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir serta

kreativitas anak, selain itu melalui penglihatan dalam bentuk (warna) anak

dapat merasakan dan mengungkapkan rasa keindahan dari adanya warna

tersebut (Sutejah dkk., 2016: 5).

Metode eksperimen merupakan suatu cara kerja yang bersistem, yang

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan, guna mencapai tujuan yang

ditentukan (Satibi, 2011:4.4). Salah satu metode yang dapat dikembangkan

untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal warna yaitu

metode eksperimen. Melalui metode eksperimen anak dapat mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang

dihadapinya, melatih cara berfikir ilmiah, anak didik lebih aktif berfikir dan

berbuat, serta menemukan bukti kebenaran dari sebuah teori yang dipelajari

(Djamarah 2013:17).

Page 14: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

3

Salah satu solusi media yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan anak dalam mengenal warna yaitu media pewarna bahan alam dan

pewarna makanan. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara

sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver) (Zaman, 2008:

4.4). Media pembelajaran adalah suatu perantara yang digunakan pendidik

dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. Pendapat tersebut sesuai

dengan Trianto (Fatimah dkk, 2014:2) menjelaskan bahwa media pembelajaran

ialah wadah penyampaian pesan dalam pembelajaran yang disampaikan pada

saat proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang digunakan untuk anak

usia dini harus bersifat konkret, menarik perhatian anak, aman dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran (Fatimah dkk, 2014:2). Berdasarkan karakteristik

tersebut maka media pembelajaran yang digunakan ialah media pewarna bahan

alam. Media pewarna bahan alam merupakan media yang konkret dan bersifat

eksperimentatif sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna

(Fatimah, dkk, 2014:2).

Tokoh kontruktivis seperti Piaget dan Lev Vygotsky meyakini bahwa

pembelajaran terjadi pada anak saat memahami dunia sekeliling mereka

(Fajrin, 2014:71). Piaget (Sujiono, 2012:60) menyatakan bahwa perkembangan

kognitif terjadi ketika anak sudah membangun pengetahuan melalui eksplorasi

aktif dan penyelidikan pada lingkungan fisik dan sosial di lingkungan sekitar.

Pengertian yang senada juga dikemukakan oleh Lev Vygotsky (dalam Sujiono,

2012:60 ) bahwa pengetahuan tidak diperoleh dengan cara dialihkan dari orang

Page 15: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

4

lain, melainkan merupakan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak itu

sendiri.

Melalui proses pemberian pengalaman belajar dengan metode

eksperimen media bahan alam anak diharapkan terdorong untuk meningkatkan

kemampuan mengenal warna. Karena melalui kegiatan eksperimen dapat

merangsang anak membangun pengetahuan mereka sendiri, selain itu dalam

struktur kognitif yang diperoleh anak dari belajar dapat stabil dan tersusun

secara relevan. Pernyataan tersebut sesuai dengan indikator yang terdapat di

Permendik No 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia

Dini bahwa tingkat perkembangan anak usia 4-6 tahun dalam bidang kognitif

yaitu mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berprilaku kreatif,

selain itu anak-anak juga dapat mengenal benda-benda disekitarnya (nama,

warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi dan ciri-cirinya).

Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa anak usia 4-6 tahun sudah

harus dapat mengenal konsep bentuk warna, ukuran, pola dengan baik, jika

anak belum dapat mengenal indikator tersebut dengan baik berarti anak

mengalami kesulitan dalam perkembangan kognitifnya khususnya kemampuan

mengenal warna.

Berasarkan hasil observasi dan wawancara di kelompok B TK Aisyiyah

pada bulan Juli 2019 dengan guru kelompok B TK Aisyiyah Jatia diperoleh

data bahwa ditemukan bahwa 14 anak yang berada di kelompok B,dimana 7

anak laki-laki dan 7 anak perempuan, kemampuan kognitif anak kelompok B

dalam mengenal warna belum berkembang dengan optimal, diantaranya, 1)

Page 16: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

5

anak-anak sebagian besar belum begitu mengenal macam-macam warna,

dimana dari 14 anak hanya 4 yang mengenal macam-macam warna 2) anak-

anak juga masih sulit membedakan antara warna yang satu dan warna yang

lainnya. Faktor yang menyebabkan masih rendahnya kemampuan anak dalam

mengenal warna di kelompok B yaitu kegiatan pembelajaran yang digunakan

guru monoton, seperti kegiatan mewarnai gambar yang sering diberikan,

kurangnya melakukan pengenalan warna secara langsung pada anak.Dengan

kata lain kondisi belajar anak seluruhnya sudah mengenal warna namun masih

belum mengetahui tentang konsep pencampuran warna. Untuk itu diperlukan

inovasi pada media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran anak usia dini. Salah satunya yaitu dengan melakukan percobaan

sederhana. Dengan menggunakan permainan sains. Oleh karena itu peneliti

akan menerapkan metode eskperimen pencampuran warna terhadap

kemampuan kognitif anak.

Warna yang akan dikenalkan kepada anak kelompok B yaitu berfokus

pada warna primer dan sekunder, meskipun anak kelas B telah mengenal

warna, namun belum mampu mengenal dan membedakan serta menemukan

warna dengan pencampuran warna.Metode eksperimen merupakan cara

memberikan pengalaman kepada anak dalam proses pembelajaran dengan

melakukan berbagai percobaan terhadap sesuatu media yang digunakan dengan

cara melihat dan mengamati. Melalui metode eksperimen pencampuran warna,

anak dapat bereksplorasi, bereskperimen, termotivasi untuk berfikir kritis,

mencoba segala hal yang sesuai dengan rasa ingin tahu yang besar dan

Page 17: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

6

menemukan hal yang baru. Misalnya, bila mencampurkan warna merah dan

kuning akan menemukan warna orange, selanjutnya warna kuning dan biru

akan menghasilkan warna hijau. Pelaksanaan metode eksperimen cukup

memerlukan peralatan dan sarana yang memadai sebelum pembelajaran

dimulai, tanpa peralatan yang memadai metode ini tidak dapat dilaksanakan.

Dan salah satu metode yang dapat mengenbangkan kemampuan kognitif

anak adalah dengan metode eksperimen lewat pembelajaran sains .Metode

eksperimen (percobaan) adalah metode pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode

Eksperimen Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Pada anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa”.

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

a. Berdasarkan uraian pada latar belakang, salah satu masalah utama dalam

kegiatan pembelajaran yaitu: pentingnya penggunaan media

pembelajaran dikelas yang dapat membuat anak tidak bosan dalam

belajar, dan membantu guru memvariasikan pembelajaran dalam

mengembangkan kognitif anak dapat dilakukan dengan memberikan

metode pembelajaran yang lain seperti melakukan eksperimen yang

dapat melatih kognitif anak.

Page 18: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

7

b. Alternatif pemecahan masalah tentang kurangnya metode pembelajaran

serta rendahnya hasil belajar dalam kemampuan kognitif di kelompk B

TK Aisyiyah Jatia, penulis menerapkan model pembelajaran yang

menarik untuk anak usia dini dengan meggunakan metode eksperimen

pencampuran warna.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada penelitan ini

yaitu:

a. Bagaimana penerapan metode eksperimen pencampuran warna pada

anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia?

b. Apakah melalui metode eksperimen pencampuran warna dapat

meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK

Aisyiyah Jatia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan

penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran eksperimen

pencampuran warna pada Kelompok B TK Aisyiyah Jatia.

2. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran

eksperimen pencampuran warna pada anak kelompok B TK Aisyiyah Jatia

Kab.Gowa

Page 19: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

8

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai landasan teoritis yang memberikan informasi dan wawasan dan

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat yaitu :

a. Bagi peserta didik: dapat mengembangkan kemampuan kognitif melalui

melalui metode eksperimen.

b. Bagi guru: sebagai bahan masukan dalam mengembangkan proses

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan

metode eksperimen.

c. Bagi sekolah: sebagai bahan atau metode yang dapat mengembangkan

nilai-nilai perkembangan anak, khususnya perkembangan kognitif.

d. Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan

kemampuan kognitif anak di TK Aisyiyah Jatia Kab.Gowa.

Page 20: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Penelitian Relevan

Adapun relevansi dengan penelitian-penelitian sebelumnya antara lain

Jannah (2012) dengan judul Peningkatan Kemampuan Berfikir Dalam

Pengenalan Sains Melalui Model Quantum Teaching Anak Kelompok A TK

Islam Al Falah Baturetno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui

model quantum teaching dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam

pengenalan sains anak TK Islam Al-Falah Baturetno dari prasiklus, ke

siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti pada hasil siklus I dan siklus II sebagai

berikut: Pada siklus I dari 12 anak sebanyak 8 anak atau 66,67% mencapai

nilai tuntas. Pada siklus II sebanyak 11 anak atau 91,67 % mencapai nilai

tuntas.

Suliati (2010) dengan judul Penerapan Permainan magnet untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Qurrota A’yun

III Malang. Disimpulkan permainan magnet dapat meningkatkan

kemampuan kognitif. Perolehan hasil belajar anak dalam kelas rata-rata

sebesar 84,16% pada siklus I dan 94,64% pada siklus II yang merupakan

pengembangan yang mengacu pada kekurangan-kerungan pada siklus I.

Wahyuni (2012) dengan judul Penerapan metode eksperimen

pencampuran warna dengan media ampas kelapa untuk meningkatkan

kognitif anak kelompok A di TK saru Atap SDN Cangkring Malang 3 Beji-

9

Page 21: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

10

10

Pasuruan. Disimpulkan bahwa kemampuan megenal warna dapat

ditingkatkan melalui pembelajaran dengan metode eksperimen

pencampuran warna dengan media ampas kelapa dapat meningkatkan

kemampuan kognitif. Perolehan hasil dari pratindakan 51,5%, siklus I

70,53% dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata 85,87%.

2. Konsep Metode Eksperimen

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak

(TK) seorang guru harus memahami dan menguasai metode pembelajaran

yang digunakan. Dengan menguasai metode pembelajaran ini, diharapkan

tujuan pendidikan yang di antaranya untuk mengembangkan kemampuan

fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian,

seni, moral dan nilai- nilai agama dapat tercapai secara optimal.

Metode eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pelajaran

dimana anak secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa

yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini, anak secara total dilibatkan

dalam melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengikuti suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu

objek, keadaan atau proses. Metode eksperimen adalah metode pemberian

kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih

melakukan percobaan

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pelajaran

dimana anak secara aktif mengalami dan membuktikan sendiri tentang

Page 22: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

11

apa yang sedang dipelajarinya. Melalui metode ini, anak secara total

dilibatkan dalam melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengikuti

suatu objek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan

sendiri tentang suatu objek, keadaan ataupun proses.

Menurut Djamarah (2000), "metode eksperimen adalah metode

pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok,

untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan". Kemudian

menurut Winataputra (2005:42) "metode eksperimen merupakan metode

mengajar dalam penyajian atau penambahan materinya melalui

percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses"..

Metode percobaan atau eksperimen adalah metode pemberian

kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih

melakukan suatu proses atau percobaan, dimana siswa melakukan

percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari, mengalami

suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.

Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari

kebenaran, atau mecoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik

kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

Sedangkan menurut Roestiyah (2001:80) "metode eksperimen

adalah suatu cara niengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan

tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaanya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru".

Page 23: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

12

Dalan metode eksperimen, guru dapat mengembangkan fisik dan

mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk

melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang

maksimal. Pengalaman yang diperoleh secara langsung dapat tertanam

dalam ingatanya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa

dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif

dan kreatif.

b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

Menurut Djamarah (2000:50) metode eksperimen memiliki

beberapa kelebihan, yaitu:

1) Metode ini dapat membuat anak lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya;

2) Dapat mengembangkan membina anak untuk membuat terobosan-

terobosan baru dengan penemuan hasil percobaannya dan manfaat

bagi kehidupan manusia;

3) Selain anak memperoleh ilmu pengetahuan, anak juga menemukan

pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat

percobaan;

4) Metode ini sesuai dengan bidang sains dan teknologi

5) Menambah keaktifan untuk membuat dan memecahkan sendiri sebuah

permasalahan;

6) Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik.

Page 24: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

13

Adapun kekurangan dalam metode eksperimen menurut Djamarah

(2000:51) diantaranya yaitu:

1) Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini;

2) Anak yang kurang mempunyai daya intelektual yang kuat, maka

kurang baik hasilnya;

3) Akan kurang berhasil jika alat-alat yang tersedia tidak mencukupi

kebutuhan anak;

4) Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan jika anak belum

cukup pengalaman;

5) Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang

sehingga tidak praktis dilaksanakan di sekolah, lebilh merugikan lagi

bila untuk dapat melanjutkan pelajaran menunggu hasil eksperimen

tersebut.

Mengacu kepada uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode

eksperimen dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan dari metode eksperimen adalah membantu anak untuk.

Memperoleh ilmu pengetahuan, serta anak berperan aktif dalam berbuat dan

memecahkan permasalahan sendiri. Sedangkan kekurangan dari metode

eksperimen adalah tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode

eksperimen.

c. Langkah-langkah Metode Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng

(Trianto, 2012::82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (1) percobaan

Page 25: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

14

awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang

didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.

Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat

guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan

mencatat peristiwa tersebut. (3) hipoteis awal, siswa dapat merumuskan

hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. (4) verifikasi ,

kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah

dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan

merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat

dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan

menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan

ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi,

merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu

siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila

siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam

kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk

menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep

terkait dengan pokok bahasan .

Metode Eksperimen menurut Al-farisi (Trianto, 2012::2) adalah

metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan

dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.

Page 26: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

15

d. Tujuan Metode Eksperimen di Taman Kanak-kanak (TK)

Tujuan pelaksanaan pembelajaran eksperimen menurut Druxes,(dalam

Haerani, 2014:21), sebagai berikut:

1) Sebagai usaha perkenalan. Anak diajak untuk berkenalan dengan alat,

bahan serta cara kerja alat tersebut. Disamping itu anak diajak untuk

mengenal suatu konsep dengan berdasarkan alat kerja tersebut;

2) Eksperimen sebagai usaha kejutan, dimaksudkan agar anak dengan

bereksperimen akan memperoleh pengalaman kerja langsung, baik dari

alat maupun reaksi yang terjadi dalam percobaan itu;

3) Usaha eksperimen untuk memahami suatu konsep, agar anak lebih

mudah untuk menerima konsep. Dengan pengalaman langsung maka

pengetahuan yang diperoleh anak akan melekat lebih lama;

4) Eksperimen sebagai model, dimaksudkan agar guru melakukan suatu

usaha untuk mempermudah proses pembelajarannya dengan melakukan

pendekatan-pendekatan yang memungkinkan anak lebih memahami

konsep yang diajarkan;

5) Sebagai usaha pengulangan, melalui eksperimen guru mengulangi teoritis

yang telah disampaikan, dan konsep yang telah diajarkan akan lebih

kongkrit jika melalui pelaksanaan eksperimen.

Sedangkan menurut Djamarah (2000:59) pembelajaran eksperimen

memiliki beberapa tujuan sebagai berikut

1) Anak dapat membuktikan kebenaran riil dari teori-teori hukum yang

berlaku;

Page 27: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

16

2) Diharapkan dengan metode ini anak dapat kepuasan dari hasil belajarnya;

3) Dengan eksperimen anak mencari dan menemukan sendiri berbagai

jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan

percobaan sendiri;

4) Anak dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking)

dalam menghadapi masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu

yang belum pasti kebenarannya;

5) Anak menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang

dipelajarinya;

6) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat hal dimana itu sangat

dikehendaki dalam kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana anak

lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.

1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu

untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan sesuatu kejadian

atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan

(intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama

sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar.Istilah cognitive berasal dari kata

cognition yang berarti mengetahui dalam arti luas ialah perolehan, penataan

dan penggunaan pengetahuan (Neiser dalam Jahja, 2013:56).

Perkembangan kognitif adalah perkembangan dari pikiran, pikiran

adalah bagian dari berfikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu untuk

pemahaman, penalaran, pemgetahuan, dan pengertian. Pikiran anak mulai

Page 28: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

17

aktif sejak lahir, dari hari kehari sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan

pikirannya seperti : (1) belajar tentang orang; (2) belajar tentang sesuatu; (3)

belajar tentang kemampuan-kemampuan baru; (4) memperoleh banyak

ingatan; dan (5) menambah banyak pengalaman. Sepanjang

perkembanganya pikiran anak, maka anak akan menjadi lebih cerdas.

Menurut Kurniasih (2009:84) kemampuan kognitif mencakup

kemampuan mengidentifikasi, mengelompokkan, mengurutkan, mengamati,

membedakan, meramalkan, menentukan hubungan sebab

akibat,membandingkan dan menarik kesimpulan. Sedangkan Menurut

Jamaris, kemampuan kognitif anak dalam kegiatan belajar biasanya

tercermin pada kemampuan mengklasifikasikan dan menetukan warna

.Tentunya kemampuan tersebut akan menjadi modal bagi anak dimasa yang

akan datang.

Jadi dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif (perkembangan

mental dan perkembangan kognitif) adalah dari pikiran. Pikiran merupakan

bagian dari proses berfikirnya otak. Bagian ini digunakan untuk proses

pengakuan, mencari sebab akibat, proses mengetahui, dan memahami.

Pikiran anak-anak sudah dapat bekerja dengan aktif semenjak anak

dilahirkan. Hari demi hari pemikirannya berkembang sejalan dengan

pertumbuhannya, misalnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan :

1) Belajar tentang orang lain

2) Belajar tentang sesuatu

3) Belajar keterampilan baru

Page 29: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

18

4) Mendapatkan kenangan yang indah

5) Mendapatkan pengalaman baru

2. Klasifikasi Pengembangan Kognitif

Dengan pengetahuan pengembanngan kognitif akan lebih mudah

untuk orang dewasa lainnya dalam menstimulasi kemampuan kognitif anak,

sehingga akan tercapai optimalisasi potensial pada masing-masing anak.

Susanto (2014:60) Adapun tujuan pengembangan kognitif diarahkan

pada pengembangan kemampuan auditory, visual, taktik, kinestetik,

aritmetika, geometri, dan sains permulaan. Uraian masing-masing bidang

pengembangan ini sebagai berikut:

a. Pengembangan audiotory

Kemampuan ini berhubungan dengan bunyi atau indera pendengaran

anak, seperti: (a) mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar

sehari-hari; (b) mendengarkan nyanyian atau syair dengan baik; (c)

mengikuti perintah lisan sederhana; (d) mendengarkan cerita dengan

baik; (e) mengungkapkan kembali cerita sederhana; (f) menebak lagu

atau apresiasi musik; (g) mengikuti ritmis dengan bertepuk; (h)

menyebutkan nama-nama hari dan bulan; (i) mengetahui asal suara; (j)

mengetahui nama benda yang dibunyikan.

b. Pengembangan visual

Kemampuan ini berhubungan dengan penglihatan, pengamtan, perhatian,

tanggapan dan persepsi anak terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun

kemampuan yang akan dikembangkan, yaitu: (a) mengenali benda-benda

Page 30: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

19

sehari-sehari; (b) membandingkan benda-benda dari yang sederhana

menuju ke yang lebih kompleks; (c) mengetahui benda ukuran, bentuk

atau dari warnanya; (d) mengetahui adanya benda yang hilang apabila

ditunjukan sebuah yang belum sempurna atau janggal; (e) menjawab

pertanyaan tentang sebuah gambar dari seri lainnya; (f) menyusun

potongan teka-teki mulai dari yang sederhana sampai ke yang lebih rumi;

(g) mengenali namanya sendiri bila tertulis; (h) mengenali huruf dan

angka.

c. Pengembangan taktik

Kemampuan ini berhubungan dengan pengembangan tekstur (indra

peraba). Adapun kemampuan yang dikembangkan, yaitu: (a)

mengembangkan akan indra sentuhan; (b) mengembangkan kesadaran

akan berbagai tekstur; (c) bermain air.

d. Pengembangan kinestetik

Kemampuan yang berhubunga dengan kelancaran gerak

tangan/keterampilan tangan atau motorik halus yang memengaruhi

perkembangan kognitif. Kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan tangan dapat dikembangkan dengan permainan permainan,

yaitu: (a) finger painting dengan tepung kanji; (b) menjiplak huruf-huruf

geometri (c) melukis dengan cat air

e. Pengembangan aritmetika

Kemampuan yang diarahkan untuk penguasaan berhitung atau konsep

berhitung permulaan. Adapun kamampuan yang akan dikembangkan,

Page 31: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

20

yaitu: (a) mengenali atau membilang angka; (b) menyebut urutan

bilangan (c); menghitung benda

f. Pengembangan geometri

Kemampuan ini berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan

ukurn. Adapun kemampuan yang akan dikembangkan, yaitu: (a) memilih

benda menurut warna,bentuk, dan ukurannya; (b) mencocokan benda

menurut warna, bentuk dan ukurannya; (c) mengukur benda secara

sederhana

g. Pengembangan sains permulaan

Kemampuan ini berhubungan dengan berbagai percobaan atau

demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara saintifik atau logis, tetapi

tetap dengan mempertimbangkan tahapan berfikir anak. Adapun

kemampuan yang akan dikembangkan yaitu: (a) mengeksplorasi berbagai

benda yang ada disekitar; (b) mengadakan berbagai percobaan sederhana;

(c) mengkomunikasikan apa yang telah diamati atau ditelit. Contoh

kegiatan yang dapat dikembangkan melalui permainan, sebagai

berikut:proses merebus atau membakar jagung, membuat jus, warna

dicampur, mengenal asal mula sesuatu, balon ditup lalu dilepas.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kemampuan

Kognitif

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif

namu sedikitnya faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif dapat

dijelaskan sebagai berikut (Susanto, 2014:59):

Page 32: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

21

a. Faktor hereditasi/keturunan

Teori hereditasi atau nativisme yang dipelopori oleh seseorang ahli

filsafat Schopenhauer, berpendapat bahwa manusia lahir sudah

membawa potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh

lingkungan. Dikatakan pula bahwa, taraf intelegensi sudah ditentukan

sejak anak dilahirkan. Para ahli psikologi Lehrin, Lindzey, dan Spuhier

berpendapat bahwa taraf intelegensi 75-80% merupakan warisan atau

faktor keturunan

b. Faktor Lingkungan

Teori lingkungan atau emperisme dipelopori oleh John Locke. Locke

berpendapat bahwa, manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas

putih yang masih bersih belum ada tulisan atau noda sedikit pun. Teori

ini dikenal luas dengan sebutan teori Tabula rasa. Menurut John Locke,

perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya.

Berdsarkan pendapat Locke, taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh

pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan

hidupnya

c. Faktor Kematangan

Tiap organ ( fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah

mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing

kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis ( usia kelender).

Page 33: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

22

d. Faktor pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang

memengaruhi perkembangan untelegensi. Pembentukan dapat dibedakan

menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak

sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia berbuat intelegen

karna untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyusuaian

diri.

e. Faktor minat dan bakat

Minat mengarahkan perbuatan kepada satu tujuan dan merupakan

dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Adapun bakat

diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu

dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bakat seseorang anak

mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Artinya seseorang yang memiliki

bakat tertentu, maka anak semakin mudah dan cepat mempelajarinnya.

f. Faktor kebebasan

Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berfikir divergen (menyebar)

yang berarti bahwa manusia dapat memilih metode-metode tertentu

dalam memecahkan masalah-masalah juga bebas dalam memilih masalah

sesuai kebutuhannya.

4. Tahapan Perkembangan Kognitif.

Menurut Martini Jamaris (2006:23), menyebutkan ada tiga aspek

dalam tahap praoperasional pada anak usia Taman Kanak-kanak yaitu:

Page 34: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

23

a. Berpikir Simbolis Aspek berpikir simbolis yaitu: kemampuan untuk

berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun objek dan peristiwa

tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak.18 Jamaris

mengatakan bahwa subtahap fungsi simbolik anak telah memiliki

kemampuan untuk menggambarkan suatu objek secara fisik tidak hadir.

Sedangkan Piaget dalam Suyadi menyatakan bahwa salah satu sumber

utama simbol adalah bahasa. Bahasa akan mengalami perkembangan

pesat pada anak usia praoperasional awal (2 sampai 4 tahun). Pada tahap

ini anak mampu menceritakan apa yang baru saja dialami. Lewat bahasa,

anak dapat menghidupkan kembali masa lalu, mengantisipasi masa

depan, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa hangat kepada orang

lain.

b. Berpikir Egosentris Aspek berpikir egosentris adalah cara berpikir

tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju berdasarkan sudut

pandangnya sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara

pandang orang lain.

c. Berpikir Intuitif Berpikir secara intuitif adalah kemampuan untuk

menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok akan

tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan melakukannya. Subtahap

intuitif terjadi pada usi 4-7 tahun. Masa ini disebut subtahap berpikit

intuitif karena pada saat ini anak kelihatannya mengerti dan mengetahui

sesuatu, seperti menyusun balok menjadi rumah-rumahan menjadi

rumah-rumahan, akan tetapi pada hakikatnya ia tidak mengetahui alasan-

Page 35: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

24

alasan yang menyebabkan balok itu dapat disusun menjadi rumah.

Dengan kata lain, anak belum memiliki kemampuan untuk berpikir

secara kritis tentang apa yang ada di balik suatu kejadian.

Menurut Mursid (2017:68) Adapun ciri-ciri perkembangan kognitif

anak usia dini pada usia 0-6 tahun, meliputi:

a. Dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-penuh,

ringan-berat, atas-bawah, dan sebagainya.

b. Dapat membedakan bentuk geometri (lingkaran, persegi, dan segitiga)

dengan objek nyata atau melalui visualisasi gambar.

c. Dapat menumpuk balok atau gelang-gelang sesuai ukurannya secara

berurutan.

d. Dapat mengelompokan benda yang memiliki persamaan warna, bentuk,

dan ukuran.

e. Dapat menyebutkan pasangan benda, mampu memahami sebab akibat.

f. Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukan kapan setiap

kegiatan dilakukan.

g. Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.

h. Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar sering dilihat dirumah

atau disekolah.

i. Mengenali dan menyebutkan angka 1-10.

5. Indikator Perkembangan Kognitif

Dengan pengetahuan pengembangan kognitif akan lebih mudah bagi

orang dewasa lainnya dalam menstimulasi kemampuan kognitif anak,

Page 36: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

25

sehingga akan tercapai optimalisasi potensial pada masing-masing anak.

Adapun tujuan pengembangan kognitif diarahkan pada pengembangan

kemampuan auditory, visual, taktik, kinestetik, aritmetika, geometri, dan

sains permulaan. Uraian masing-masing bidang pengembangan ini sebagai

berikut (Susanto, 2011:65):

Adapun indikator perkembangan kognitif pada anak umur 5-6 tahun

menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun

2014 antara lain:

Tabel 2. 1. Indikator perkembangan kognitif 5-6 Tahun

Kompitisi Dasar Indikator

3.6 mengenal nama-nama benda

disekitarnya (nama,warna bentuk dan

ukuran)

4.6 menyampaikan tentang apa dan

bagaimana warna yang dikenalnya

Menunjukkan anak mampu

mengenalmacam-macam

warna

Mengenal sebab akibat tentang

lingkungannya (air dapat

menyebabkan sesuatu menjadi

basah

Berdasarkan indikator diatas maka terdapat beberapa indikator yang

digunakan dalam penelitian ini yakni, menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna serta mengenal sebab akibat tentang lingkungannya (air

dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).

Page 37: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

26

(1) Mengenal lambang bilangan, Mengenal konsep bilangan, Menyebutkan

lambang bilangan 1-10, Menggunakan lambang bilangan untuk

menghitung, Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan, dan

Mengenal lambang huruf vocal dan konsonan. Kemudian

dikembangkan menjadi 12 indikator antara lain: (a) menunjukan

lambang bilangan, (b) mengurutkan lambang bilangan, (c) melafalkan

lambang bilangan 1-10, (d) menjumlahkan lambang bilangan, (e)

mengurangkan lambang bilangan, (f) mengurutkan lambang bikangan

dari besar ke kecil atau sebaliknya, (g) mencocokkan benda yang

jumlahnya sama, (h) mencocokkan bilangan sesuai dengan jumlah

benda, (i) menyebutkan huruf vokal, (j) menyebutkan huruf konsonan,

(k) menujukkan lambang huruf vokal, (l) menunjukkan lambang huruf

konsonan, (m) menyusun lambang huruf menjadi kata.

Kesimpulan dari fase-fase tersebut, bahwasanya STTPA

Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 dapat dijadikan acuan

perkembangan kognitif anak oleh guru, orang tua maupun suatu lembaga.

a. Pencampuran warna

1) Warna Primer

Warna primer adalah warna utama yang terdiri dari biru, merah dan

kuning yang disebut juga sebagai Hue. Ketiga warna dasar ini adalah

warna yang bisa dikombinasikan dan menghasilkan warna-warna turunan

lainnya. Warna-warna inilah yang bisa ditangkap oleh mata manusia,

dikarenakan mata manusia seperti spesies lain yang memiliki tiga macam

Page 38: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

27

reseptor warna yang disebut makhluk trichromat. Karena pada dasarnya

warna primer bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis,

yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya.

Secara fundamental, cahaya adalah spectrum berkesinambungan dari

panjang gelombang (wave length), yang berarti terdapat jumlah warna

yang tak terhingga. Mata manusia hanya mampu menangkap panjang

gelombang sampai batas tertentu dikarenakan jenis alat

penerima/reseptor manusia yang disebut sel kerucut hanya mampu

menangkap panjang gelombang hingga 780 nanometer. sehingga tiga

warna dasar inilah yang mampu di tangkap manusia dan disebut sebagai

warna utama.

Gambar 2. 1. Warna utama (merah, kuning, biru)

(www.tigercolor.com)

2) Warna Sekunder

Adalah warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna-warna

primer (biru, merah dan kuning) dalam satu ruang warna. Hasil

pencampuran warnanya bisa dilihat dari diagram berikut dibawah ini :

Page 39: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

28

Biru + Kuning = Hijau

Kuning + Merah = Orange

Merah + Biru = Ungu

Gambar 2. 2. Warna utama (hijau, orange, dan ungu)

3) Warna Tersier

Merupakan warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer

dengan satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.

Gambar 2. 3. Warna utama (kuning, orange, ungu, biru, hijau)

b. Pencampuran warna dengan Metode Eksperimen

Secara operasional yang dimaksud metode eksperimen pencampuran

warna adalah suatu metode dimana anak mencampur warna dasar menjadi

warna sekunder. Warna dasar yaitu warna merah, kuning, dan biru.

Page 40: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

29

Sedangkan warna sekunder ialah warna jingga/oranye, ungu, dan hijau.

Penerapan metode eksperimen pencampuran warna yang akan dilakukan

adalah pencampuran warna merah dan kuning sehingga menghasilkan

warna jingga, warna merah dan biru menghasilkan warna ungu, serta warna

kuning dan biru menghasilkan warna hijau.

Ketika anak akan melaksanakan suatu eksperimen maka perlu

memperhatikan langkah-langkah eksperimen. Menurut Roestiyah

(2008:81) langlah-langkah tersebut adalah sebagai berikut, a. Perlu

dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus

memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen, b. Kepada

siswa perlu diterangkan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang

akan digunakan dalam percobaan, c. Agar tidak mengalami kegagalan

siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol ketat,

d.siswa memperhatikan urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen

berlangsung e. Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan

dicatat,f. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi

perkerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang

menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen, h. Setelah eksperimen

selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,

mendiskusikannya dikelas, serta mengevaluasi dengan tes atau sekedar

tanya jawab.

Page 41: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

30

B. Kerangka Berpikir

Reaksi Awal

Kemampuan pengenalan

warna primer&sekunder

masih kurang.

Aspek guru

1. Guru kurang memberikan

stimulasi dalam bentuk

eksperimen terkhusus

pengenalan warna

primer&sekunder.

2. Kurangnya inovasi dalam

pembelajaran pengenalan warna.

Aspek anak

1. Anak tidak mendapat

stimulasi khusus pada

pengenalan warna

2. Anak memiliki konsentrasi/

perhatian diluar kelas karna

pembelajaran menoton

Tindakan

Guru menggunakan metode

pebelajaran eksperimen

pencampuran warna.

Hasil

Page 42: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

31

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas

maka diajukan hipotesis yaitu:

“Jika menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran pencampuran

warna maka dapat meningkatkan kemampuan membedakan warna primer dan

sekunder pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Jatia Kab.Gowa”

Page 43: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah proses investasi terkendali untuk

menemukan dan memcahkan masalah pembelajaran di kelas, proses

pemecahan masalah tersebut dilakukan bersiklus, dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dikelas tertentu

(Akbar, 2009:26). Penulis memilih penelitian tindakan kelas ini untuk

mengetahui bagaimanakah penerapan pengenalan sains melalui metode

eksperimen pencampuran warna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

kognitif anak dan hasil belajar kemampuan kognitif anak kelompok B di TK

Aisyiyah Jatia. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan ini, maka rancangan

penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Model penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan menggunakan acuan

model siklus penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan

Taggart dalam Arikunto (2010:137). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua

siklus, dengan tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan,

pelaksanaan,pengamatan dan refleksi..

B. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Aisyiah Jatia Limbung Kabupaten

Gowa. Subyek penelitian ini adalah anak usia dini yang tergabung dalam

kelompok B yang berjumlah 14 orang anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7

perempuan pada tahun ajaran 2019/2020.

32

Page 44: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

33

C. Faktor yang di Selidiki

Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan diatas, ada beberapa

faktor yang akan diselidiki yaitu:

a. Faktor anak didik

Meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui penerapan metode

eksperimen pencampuran warna.

b. Faktor guru

Guru disekolah kurangnya penerapan metode pembelajaran yang

diberikan kepada anak secara langsung

c. Faktor proses pembelajaran

Pembelajaran yang menoton dan kurang memberikan pengalaman

langsung pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi faktor rendahnya

kemampuan kognitif terhadap hasil belajar anak serta bagaimana proses

pembelajaran metode eksperimen pencampuran warna dengan hasil dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dengan observasi dan

dilaksanakan dalamdua siklus sesuai kesepakatan rencana awal peneliti dan

guru TK Aisyiah Jatia Limbung Kabupaten Gowa (dapat dilanjutkan jika

belum tercapai). Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus yang tiap siklusnya

mempunyai 4 tahapan, yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), reflection (refleksi).

Page 45: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

34

Gambar 3. 1. Tahap-tahap penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Taggart dalam Arikunto(2010:137).

Berdasarkan paparan tersebut, maka prosedur pada penelitian

tindakanyang akan dilakukan ini secara rinci dapat dijabarkan seperti sebagai

berikut:

Siklus I

a. Perencanaan.

Pada tahap perencanaan, peneliti mendeskripsikan tindakan-

tindakan apa saja yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah,

merumuskan hipotesis tindakan, mempersiapkan desain pembelajaran

(RPPH), skenario pembelajaran, sumber/media pembelajaran yang

Perencanaan

pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Siklus I

Silkus II

Page 46: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

35

akan digunakan, instrumen penilaian serta peralatan lain yang

dibutuhkan untuk mendukkung tercapainya tujuan PTK.

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I adalah

sebagai berikut :

Melakukan ekperimen pencampuran warna dengan kegiatan

membuat ranbow water dalam gelas, melakukan finger painting dari

hasil pencampuran warna, mencampurkan warna dengan ampas

kelapa. adapun tahap-tehap sebelum melakukan kegiatan atau

penerapan peneliti dan guru hendak melakukan perencanaan yaitu:

1) Menentukan kegiatan pembelajaran

2) Membuat desain pembelajaran berupa Rencana Kegiatan

Harian

3) Menyiapkan instrument pengamatan aktivitas anak dan

pengamatan kemampuan kognitif pada penerapan metode

eksperimen pencampuran warna

4) Menyiapkan alat dan bahan

5) Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi berupa foto

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti dan guru melaksanakan

pembelajaran sesuai RPPH yang telah dibuat, dan menjalankan proses

pembelajaran bersama-sama dan melaksankan kegiatan pembelajaran

eksperimen pencampuran warna untuk mengembangkan kemampuan

kognitif anak kelompok B TK Aisyiah Jatia Kabupaten Gowa.

Page 47: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

36

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara mencatat dan

mendeskripsikan gejala-gejala yang tampak dan terjadi dalam praktik

pembelajaran sesuai dengan fokus penelitian yang sudah ditentukan.

Pengamatan dilakukan saat kegiatan pelaksanaan terjadi.

d. Refleksi

Refleksi adalah perenungan kembali terhadap apa saja yang belum

dicapai, apa saja yang sudah dicapai, dan apa saja yang perlu

dilakukan untuk perbaikan perbaikan (Akbar 2009:42). Penelitian

diakhiri jika masalah sudah teratasi dan terjadi peningkatan pada

kualitas serta hasil pembelajaran.

Siklus 2

Pada pelaksanaan siklus pertama dijadikan dasar perencanaan siklus

kedua. Pada tahapan siklus kedua ini disiapkan rencana kegiatan

pembelajaran yang dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada

siklus pertama.

a. Perencanaan.

Dari hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama terdapat

beberapa anak yang belum mampu mengenal,membedakan warna

primer&sekunder dan masih ragu saat melakukan suatau kegiatan serta

anak merasa bosan terhadap penerapan eksperimen yang diberikan. oleh

karena itu peneliti dan guru melakukan perbaikan terhadap media yang

digunakan serta kegiatan yang dilakukan bervariasi serta melakukan

Page 48: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

37

model pembelajaran atau kegiatan eksperimen yang berbeda seperti

melakukan perberlombaan saat kegiatan eksperimen pencampuran warna

serta pemberian reward(hadiah) kepada anak oleh karena itu Pada tahap

perencanaan, peneliti mendeskripsikan tindakan-tindakan yang belum

tercapai pada siklus pertama yaitu apa saja yang akan dilaksanakan untuk

memecahkan masalah, merumuskan hipotesis tindakan, mempersiapkan

desain pembelajaran (RPPH), skenario pembelajaran, sumber/media

pembelajaran yang akan digunakan, instrumen penilaian serta peralatan

lain yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya tujuan PTK

berdasarkan pada hasil evaluasi pada siklus I.

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus II adalah

sebagai berikut :

1) Menentukan kegiatan pembelajaran

2) Membuat desain pembelajaran berupa Rencana Kegiatan

Harian

3) Menyiapkan instrument pengamatan aktivitas anak dan

pengamatan kemampuan kognitif pada penerapan metode

eksperimen pencampuran warna

4) Menyiapkan alat dan bahan

5) Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi berupa foto

6) Menyiapkan media pembelajaran yang bervariasi, dan menarik

dilihat oleh anak serta pemberian reward (hadiah)

7) Guru hendaknya lebih terinci lagi dalam memberikan materi

Page 49: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

38

8) Guru harus mendemonstrasikan kegiatan eksperimen dengan

jelas dan pelan

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti dan guru menyiapkan

reward (hadiah), alat dan bahan sebelum melakukan pelaksanakan

pembelajaran sesuai RPPH yang telah dibuat, karena pada saat

pelaksanaan siklus pertama guru kurang memberikan motivasi dan

pembelajaran masih terfokus kepada guru oleh karena itu guru

memotivasi anak dengan cara pemberian reward kepada anak .

kemudian menjalankan proses pembelajaran bersama-sama. dan

melaksankan kegiatan pembelajaran eksperimen pencampuran warna

untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak kelompok B TK

Aisyiah Jatia Kabupaten Gowa.

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara mencatat dan

mendeskripsikan gejala-gejala yang tampak dan terjadi dalam praktik

pembelajaran sesuai dengan fokus penelitian yang sudah ditentukan.

Pengamatan dilakukan saat kegiatan pelaksanaan terjadi. Berdasarkan

hasil pengamatan saat pembelajran eksperimen mencampur warna

berlangsung maka diperoleh data anak yang mengalami peningkatan atau

perubahan, dan kekurangan pada siklus I telah mengalami perbaikan

Page 50: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

39

d. Refleksi

Refleksi adalah perenungan kembali terhadap apa saja yang belum

dicapai, apa saja yang sudah dicapai, dan apa saja yang perlu dilakukan

untuk perbaikan- perbaikan. Penelitian diakhiri jika masalah sudah

teratasi dan terjadi peningkatan pada kualitas serta hasil pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan pada siklus II bila menunjukkan target yang

diinginkan telah tercapai, maka kegiatan penelitian dihentikan sampai

pertemuan kedua siklus II.

E. Instrument Penelitian

Menurut Anriani, dkk (2017:5.6) “instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan/

dibutuhkan oleh peneliti”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Lembar observasi (Cheklist)

Lembar observasi digunakan agar penelitin lebih terarah dalam melakukan

observasi sehingga hasil data yang didapatkian mudah diolah. Lembar

observasi tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif pada anak

melalui penerapan metode eksperimen pencampuran warna. Lembar observasi

guru digunakan untuk mengetahui penerapan metode eksperimen dan lembar

observasi anak didik digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif anak

Page 51: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

40

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi tingkat pencampaian kemampuan

kognitif pada anak melalui penerapan metode eksperimen pencampuran warna.

Aspek Indikator

Kemampuan kognitif Menunjukkan anak mampu mengenal macam-

macam warna

Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya

(angin tertiup menyebabkan daun bergerak, air

dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).

Tabel 3.2 Lembar Observasi Kegiatan Aktivitas Guru Ketika Menggunakan

Model Pembelajaran Eksperimen

Aspek Indikator

A. Membuka Pelajaran 1. Menarik perhatian siswa

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

B. Penggunaan waktu

dan model

pembelajaran

1. Menyediakan sumber belajar dan alat-alat

bantu pelajaran yang diperoleh

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran terurut

3. Melaksanakan kegiatan eksperimen

4. Menggunakan waktu pembelajaran secara

efektif dan efisien

C. Melibatkan siswa

dalam proses

pembelajaran

1. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran

2. Mengamati siswa dalam melaksanakan

eksperimen dan dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan kepada siswa

D. Komunikasi dengan

siswa

1. Pengungkapan pertayaan yang jelas dan

tepat

2. Memberi respon atas pertanyaan siswa

3. Menggembangkan keberanian siswa dalam

mengemukakan pendapat

E. Menutup Pelajaran 1. Merangkum isi pelajaran

2. Mengevaluasi

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valid pada suatu penelitian, maka prosedur

pengumpulan data sangat membantu dan menentukan kualitas dari penelitian

dengan kecermatan memilih dan menyusun, prosedur pengumpulan data ini

akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah yang valid. Adapun untuk

Page 52: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

41

memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan

data yang digunakan, yaitu :

1. Observasí

Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh

kegiatan pembelajaran mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai

berakhirnya pelaksanaan tindakan,dengan menggunakan instrumen.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan dalam upaya melengkapi data-data yang telah

diperoleh berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu. Metode

dokumentasi digunakan sebagai sumber data karena dokumntasi dapat

dimanfaatkan untuk merekam kegiatan pembelajaran yang digunakan

untuk menganalisis data. Metode doumentasi bertujuan untuk mengetahui

pelaksanaan pembelajaran kelompok B serta unsur-unsur yang mendukung

dalam proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan peneliti berupa

dokumen lembaga sekolah TK Aisyiyah Jatia RPPH, penilaian, dan

dokumentasi proses Pelajaran (foto atau video).

G. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, dilanjutkan dengan analisis data.

Maka diperoleh skor tertinggi dan skor terendah. Skor tertinggi (ST)=4, Skor

terendah (SR)=1. Pengisian data dengan cara mengoreksi seperti tiap deskriptor

diatas setelah 2 kali. Selanjutnya disusun penyajian data yanng berupa tabel

frekuensi.

Page 53: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

42

Tabel 3. 3. Tabel interprestasi perkembangan kognitif anak

Skor Interpretasi

0-40 Kurang (BB)

41-60 Cukup (MB)

61-80 Baik(BSH)

81-100 Sangat Baik (BSB)

Menurut Acep yani (2010:176) hasil dari data tersebut diinterprestasikan

ke dalam empat tingkatan yaitu:

1) Kriteria kurang jika anak memperoleh nilai 0-25%

2) Kriteria cukup baik jika anak memperoleh nilai 26%-50%

3) Kriteria baik jika nak memperoleh nilai 51%-75%

4) Kriteria sangat baik jika anak memperoleh nilai 76%-100%

Keterangan

BSB= Berkembang Sangat Baik ( 76%-100%)

BSH= Berkembang Sesuai Harapan (51%-75%)

MB= Mulai berkembang ( 26%-50%)

BB= Belum Berkembang ( 0-25%)

Selanjutnya untuk mengetahui berhasil atau tidak tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak analisis persentase,

dengan rumus sebagai berikut:

P=

x 100 %

(Sudijono, 2009:43)

P=Persentase perkembangan kognitif anak.

N= jumlah keseluruhan anak

F= jumlah anak yang mengalami perubahan.

Page 54: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

43

H. Indikator keberhasilan

1. Proses

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran

dapat dicermati melalui kegiatan guru sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran.Dalam penelitian ini indikator proses yang dilakukan yaitu:

a) Mengenal dan menyebutkan macam-macam warna

b) Mengenal dan membedakan warna dasar yaitu merah, kuning, dan biru

c) Mencampur warna dasar menjadi warna sekunder

- Mencampur warna merah dan kuning menjadi warna jingga

- Mencampur warna merah dan biru menjadi warna ungu

- Mencampur warna kuning dan biru menjadi warna hijau

d) Mengetahui dan menyebutkan hasil pencampuran warna yang dihasilkan

e) Menceritakan kembali proses pencampuran warna

2. Hasil

kriteria keberhasilan boleh dinyatakan berhasil minimal 75% dari total

jumlah anak. Jumlah anak yang diteliti sebanyak 18 anak, Karakteristik dari

penelitian tindakan kelas ditandai dengan adanya perubahan ke arah

perbaikan terkait dengan suasana pembelajaran maupun hasil belajar siswa.

Page 55: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

44

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bahwa masing-masing siklus

didapatkan bahwa dengan penerapan metode eksperimen melalui kegiatan

pencampuran warna dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak di

kelompok B TK Aisyiah Jatia Kabupaten Gowa. Hal ini terlihat dari tingkat

perkembangan sesuai harapan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tindakan dan Pengamatan Siklus Pertama

Perencanaan Siklus Pertama

Pada penelitian ini tema yang diangkat pada siklus pertama adalah

binatang. Dimulai dari pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) pada semester 1 dengan sub tema binatang darat. Rencana Kegiatan

Harian yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama pada tanggal 27

November 2019, kemudian pertemuan kedua dilaksanakan pada 2 Desember

2019 dengan tema dan sub tema yang sama dengan pertemuan sebelumnya

dan pertemuan ketiga pada tanggal 4 Desember 2019 dengan tema binatang

dan sub tema binatang laut. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian

ini yaitu tentang kemampuan kognitif anak yang bertujuan untuk mengetahui

dan memperoleh data mengenai peningkatan kemampuan kognitif anak,

setelah guru menggunakan metode eksperimen mencampur warna penilaian

yang akan digunakan dalam kegiatan eksperimen ini yaitu kemampuan anak

dapat mengenal macam-macam warna, anak dapat membedakan setiap warna

Page 56: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

45

(primer&sekunder),Anak dapat mencampurkan berbagai macam warna,

Kemampuan anak menceritakan hasil eksperimen mencampur warna. Dengan

alokasi waktu kegiatan dimulai pada jam 8.00 wita samoai dengan jam 11.00

wita.

Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama

tahapan pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus pertemuan terbagi

menjadi 3 tahap yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kognitif melalui

metode eksperimen mencampur warna adalah sebagai berikut :

Kegiatan diawali dengan berbaris di depan kelas, masuk kedalam kelas,

melaksanakan sholat dhuha , membaca doa, menyanyikan lagu sesuai tema,

menyapa anak, menyampaikan hari, tanggal, bulan dan tahun, serta tema hari ini

dan menjelaskan materi sesuai tema, kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan

alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen mencampur warna, menjelaskan aturan

dan cara pelaksanaan secara berurutan, setelah anak mengerti maka kegiatan

mulai dilaksanakan.

Pelaksanaan Pertemuan Pertama

Adapun skenario pembelajaran dalam kegiatan eksperimen mencampur

warna pada siklus I (satu) pertemuan pertama 27 November 2019 adalah :

mengenalkan anak dengan warna-warna dasar (warna primer) yaitu warna merah,

biru dan kuning dengan media pewarna makanan, mengenalkan alat-alat dan

bahan dalam kegiatan eksperimen mencampur warna, memberikan kesempatan

pada anak untuk mencampur warna primer menjadi sekunder .Adapun langkah-

langkah dalam eksperimen mencampurkan warna adalah sebagai berikut :

Page 57: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

46

1) Guru menyediakan alat dan bahan berupa pewarna makanan, gelas plastik dan

sendok

2) Teteskan pewarna makanan dengan urutan gelas pertama merah dengan

kuning, gelas kedua kuning dengan biru, dan gelas ketiga merah dengan biru

yang berisi air, aduk menggunakan sendok hingga tercampur kemudian

perhatikan apa yang terjadi, setelah itu dilanjutkan dengan diskusi untuk

mengajak anak bereksplorasi sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru.

Selama kegiatan berlangsung guru mengobsevasi dan mencatat aktifitas anak

sesuai dengan aspek yang akan dinilai.

3) Kegiatan selanjutnya yaitu membuiat rainbow water dalam gelas plastik

dengan menggunakan sabun pencuci piring (hijau), minyak goreng (kuning),

pewarna makanan (merah).

4) Setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan membereskan alat dan bahan

bersama-sama, kemudian istirahat diluar kelas, mencuci tangan, berdoa

sebelum dan sesudah makan bersama.

5) Kegiatan akhir di tutup dengan tanya jawab, menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari,bernyanyi, pemberian nasehat,

berdoa dan pulang dengan tertib.

6) Kegiatan akhir di tutup dengan tanya jawab, menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari,bernyanyi, pemberian nasehat,

berdoa dan pulang dengan tertib.

Page 58: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

47

47

7) Kegiatan akhir di tutup dengan tanya jawab, menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari,bernyanyi, pemberian nasehat,

berdoa dan pulang dengan tertib.

4.1 Tabel Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

No Nama

Indikator

Jumlah Skor

Menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna

Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya

(air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 Skor

1. Fdl √ 1 √ 1 1

2. Nki √ 1 √ 1 1

3. Tlt √ 1 √ 1 1

4. Ftr √ 2 √ 1 1

5. Khla √ 2 √ 1 1

6. Nla √ 2 √ 2 2

7. Ftr √ 2 √ 2 2

8. Hra √ 2 √ 2 2

9. Fhl √ 1 √ 1 1

10. Nbl √ 3 √ 1 1

11. Jhn √ 1 √ 2 2

12. Isr √ 2 √ 2 2

13. Dzkr √ 2 √ 2 2

14. Ndita √ 1 √ 1 1

Jumlah

Keseluruhan 23 Jujmlah

keseluruhan 20 43

Persentase

rata-rata 47,91% Persentase

rata-rata 41,66% 44,79%

Kriteria MB Kriteria MB MB

Pelaksanaan Pertemuan Kedua

Pertemuan ke dua 2 Desember 2019 dengan tema dan sub tema yang sama

adapun skenario pembelajaran dalam kegiatan eksperimen mencampur warna

pada siklus I (satu) pertemuan kedua adalah : masih mengenalkan anak dengan

(warna primer) dan (warna sekunder) dengan menggunakan media pewarna

Page 59: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

48

makanan, mengenalkan alat-alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen

mencampur warna, menjelaskan langkah-langkah eksperimen mencampur warna,

kemudian memberikan kesempatan pada anak untuk mencari warna-warna yang

dimaksud lalu mencampurkannya. Hasil pencampuran warna digunakan

mewarnai pola gambar binatang dengan cara finger paint dengan menggunakan

lem fox yang telah tercampur dengan pewarna makanan Adapun langkah-langkah

dalam eksperimen mencampurkan warna adalah sebagai berikut :

1) Guru menyediakan alat dan bahan berupa pewarna makanan, mangkuk

plastik, sendok dan lem fox

2) Teteskan pewarna makanan pada mangkuk yang berisi lem fox dengan urutan

mangkuk pertama warna merah dengan kuning, mangkuk kedua kuning

dengan biru dan mangkuk ketiga merah dengan biru, kemudian diaduk

dengan menggunakan sendok sehingga tercampur kemudian perhatikan apa

yang terjadi, setelah itu dilanjutkan dengan diskusi untuk mengajak anak

bereksplorasi sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. Selama

kegiatan berlangsung guru mengobsevasi dan mencatat aktifitas anak sesuai

dengan aspek yang akan dinilai

3) Kegiatan selanjutnya yaitu membuiat rainbow water dalam gelas plastik

dengan menggunakan sabun pencuci piring (hijau), minyak goreng (kuning),

pewarna makanan (merah).

4) Setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan membereskan alat dan bahan

bersama-sama, kemudian istirahat diluar kelas, mencuci tangan, berdoa

sebelum dan sesudah makan bersama.

Page 60: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

49

5) Kegiatan akhir di tutup dengan tanya jawab, menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari,bernyanyi, pemberian nasehat,

berdoa dan pulang dengan tertib.

4.2 Tabel Hasil Observasi Siklus I Pertemuan 2

No Nama

Indikator

Jumlah Skor

Menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna

Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya

(air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 Skor

1. Fdl √ 1 √ 2 2

2. Nki √ 1 √ 2 2

3. Tlt √ 2 √ 2 2

4. Ftr √ 2 √ 1 1

5. Khla √ 2 √ 1 1

6. Nla √ 2 √ 2 2

7. Ftr √ 2 √ 2 2

8. Hra √ 2 √ 2 2

9. Fhl √ 2 √ 1 1

10. Nbl √ 1 √ 1 1

11. Jhn √ 1 √ 2 2

12. Isr √ 1 √ 1 1

13. Dzkr √ 2 √ 2 2

14. Ndita √ 2 √ 1 1

Jumlah

keseluruhan 23 Jumlah

keseluruhan 22 65

Persentase

rata-rata 47,91% Persentase

rata-rata 45,83% 46,87%

Kriteria MB Kriteria MB MB

Pelaksanaan Pertemuan Ketiga

Selanjutnya pada pertemuan ke tiga 4 Desember 2019 dengan tema

Binatang dan sub tema Binatang Darat adapun skenario pembelajaran dalam

kegiatan eksperimen mencampur warna pada siklus I (satu) pertemuan ketiga

Page 61: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

50

adalah : mengenalkan anak dengan warna skunder (warna hasil pencampuran

warna dasar) yaitu warna hijau, ungu dan jingga yang akan dicampur dengan

warna primer/warna dasar yaitu merah, kuning, dan biru dengan menggunakan

media pewarna makanan, mengenalkan alat-alat dan bahan dalam kegiatan

eksperimen mencampur warna, menjelaskan langkah-langkah eksperimen

mencampur warna secara lebih jelas dan terperinci lagi, kemudian memberikan

kesempatan pada anak untuk mencari warna-warna yang dimaksud lalu

mencampurkannya kegiatan ini dilakukan diluar kelas dengan cara bermain. Hasil

pencampuran warna digunakan untuk mewarnai gambar binatang menggunakan

media ampas kelapa

Adapun langkah-langkah dalam eksperimen mencampurkan warna adalah

sebagai berikut :

Guru menyediakan alat dan bahan berupa pewarna makanan, ampas kelapa,

mangkuk plastik sebagai tempat mencampur warna, dan sendok untuk

mencampurkan tetesan warna dengan urutan sebagai berikut :

1) Teteskan pewarna makanan warna merah dengan kuning pada mangkuk

plastik, aduk dengan sendok hingga tercampur lalu perhatikan apa yang terjadi

pada ampas kelapa

2) Teteskan pewarna makanan warna kuning dengan biru pada mangkuk plastik,

aduk dengan sendok hingga tercampur lalu perhatikan apa yang terjadi pada

ampas kelapa

3) Teteskan pewarna makanan warna merah dengan biru pada mangkuk plastik

aduk dengan sendok hingga tercampur lalu perhatikan apa yang terjadi.

Page 62: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

51

Selanjutnya diskusikan apa yang terjadi, setelah guru mendemonstrasikannya

anak di ajak untuk bereksplorasi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan

oleh guru. Selama kegiatan berlangsung guru mengobservasi dan mencatat

aktifitas anak sesuai dengan aspek yang akan dinilai yaitu : kemampuan anak

mengenal warna primer dan sekunder menggunakan alat yang ada dalam

kegiatan eksperimen mencampur warna, kemampuan anak mencampurkan

bahan dengan tepat, kemampuan anak melakukan percobaan dengan teliti, dan

kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen mencampur warna.

Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan beres-beres bersama, mencuci

tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan bersama, istirahat bermain di luar

kelas, kegiatan akhir melakukan tanya jawab dengan menceritakan kembali

kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari, bernyanyi, pemberian nasehat, berdoa,

dan pulang dengan tertib.

Page 63: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

52

4.3 Tabel Hasil Observasi Siklus I Pertemuan 3

No Nama

Indikator

Jumlah Skor

Menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna

Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya

(air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 Skor

1. Fdl √ 2 √ 2 2

2. Nki √ 2 √ 2 2

3. Tlt √ 3 √ 2 2

4. Ftr √ 3 √ 1 1

5. Khla √ 3 √ 1 1

6. Nla √ 3 √ 2 2

7. Ftr √ 3 √ 2 2

8. Hra √ 2 √ 2 2

9. Fhl √ 2 √ 1 1

10. Nbl √ 2 √ 3 3

11. Jhn √ 2 √ 2 2

12. Isr √ 2 √ 1 1

13. Dzkr √ 2 √ 2 2

14. Ndita √ 2 √ 1 1

Jumlah

keseluruhan 35 Jumlah

keseluruhan 30 65

Persentase

rata-rata 72,91% Persentase

rata-rata 62,5% 67,70%

Kriteria MB Kriteria MB MB

Observasi siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilkaksankan oleh guru kelas sesuai

dengan RPPH yang telah dibuat. Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru

mengadakan diskusi untuk mengevaluasi pembelajaran pada siklus I. Kegiatan

pada siklus I menunjukan bahwa anak antusias mengikuti pembelajaran dengan

penerapan metode eksperimen pencampuran warna. Rasa ingin mencoba anak

dengan eksperimen pencampuran warna sangat besar menyebabkan anak tidak

sabar dan kurang memperhatikan penjelasan guru.

Page 64: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

53

Aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan penerapan eksperimen pencampuran

warna. Anak diarahkan untuk mengikuti penjelasan guru dalam melakukan

kegiatan eksperimen pencampuran warna dengan mengamati indikator yaitu:

kemampuan anak dapat mengenal macam-macam warna, anak dapat

membedakan setiap warna primer&sekunder, anak dapat mencampurkan berbagai

macam warna, dan kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen.

Gambar 3.1. Diagram Perubahan Kemampuan Kognitif Melalui Metode

Eksperimen Mencampur Warna Siklus I

Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran

dengan metode eksperimen mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak

dapat mengenal macam-macam warna dalam kegiatan eksperimen mencampur

warna,pada siklus I pertemuan pertama anak yang mencapai kriteria “BSB”

sebanyak 6 orang (33,33%), pada pertemuan kedua dilakukan perbaikan dengan

media yang dapat menarik perhatian anak dan penjelasan langkah-langkah

kegiatan eksperimen mencampur warna dijelaskan lebih pelan dan terperinci lagi

0

2

4

6

8

10

12

Mengenal MacamWarna

MembedakanWarna

MencampurWarna

MenceritakanHasil Eksperimen

Jum

lah

Sis

wa

(ora

ng)

Aspek Pengamatan

Kemampuan Kognitif Melalui Metode Eksperimen Mencampur Warna Siklus 1

BSB

BSH

MB

BB

Page 65: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

54

kepada anak sehingga hasilnya meningkat menjadi 7 orang (38,89%), dan

perbaikan pada pertemuan ketiga yaitu kegiatan yang dilakukan berbeda dengan

kegiatan telah digunakan pada pertemuan sebelumnya sehingga anak tidak merasa

bingung dan bosan dan hasilnya lebih meningkat lagi menjadi 8 orang (44,44%)

dari keseluruhan anak di kelas. Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama

sebanyak 4 orang (22,22%), pertemuan kedua sebanyak 5 orang (27,78%) dan

pada pertemuan ketiga sebanyak 6 orang (33,33%) dan sedangkan untuk kriteria

“MB” pada pertemuan pertama sebanyak 5 orang (27,78%), pertemuan kedua 6

orang (33,33%) dan pada pertemuan ketiga 4 orang (22,22 %) dan dengan kriteria

“BB” pertemuan pertama sebanyak 3 orang (16,67%) sedangkan pertemuan kedua

dan ketiga tidak terdapat anak dengan kriteria “BB”

Aspek kedua yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

kemampuan anak dapat membedakan setiap warna (primer&sekunder) dari tabel

di atas dapat dijelaskan pada siklus I pertemuan pertama anak yang mencapai

kriteria “BSB” sebanyak 8 orang (44,44%), dengan perbaikan yang dilakukan

pada pertemuan kedua meningkat menjadi 10 orang (55,56%), dan pada

pertemuan ketiga lebih meningkat lagi menjadi 11 orang (61,11%) dari

keseluruhan anak di kelas. Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama

sebanyak 7 orang (38,89%), pertemuan kedua sebanyak 5 orang (27,78%) dan

pada pertemuan ketiga sebanyak 6 orang (33,33%) dan sedangkan untuk kriteria

“MB” pada pertemuan pertama sebanyak 2 orang (11,11%), pertemuan kedua 3

orang (16,67%) dan pada pertemuan ke tiga sebanyak 1 orang (5,56%) untuki

Page 66: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

55

kriteria “BB” pada pertemuan pertama sebanyak 1 orang (5,56%) sedangkan

pertemuan kedua dan ketiga tidak terdapat anak dengan kriteria “BB”.

Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

“Kemampuan anak dapat mencampurkan berbagai macam warna”, dari tabel di

atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen

mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak dapat mencampurkan

berbagai macam warna pada siklus I pertemuan pertama anak yang mencapai

kriteria “BSB” sebanyak 7 orang (38,89%), dengan perbaikan yang telah

dilakukan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 8 orang (44,44%), dan pada

pertemuan ketiga lebih meningkat lagi menjadi 10 orang (55,56%) dari

keseluruhan anak di kelas. Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama

sebanyak 5 orang (27,78%), pertemuan kedua masih sebanyak 6 orang (33,33%)

dan pada pertemuan ketiga sebanyak 5 orang (27,78%) sedangkan untuk kriteria

“MB” pada pertemuan pertama sebanyak 4 orang (22,22%), pertemuan kedua dan

ketiga terdapat 3 anak (16,67%) pada pertemuan ketiga sebanyak 2 orang

(11,11%) dengan kriteria kurang (BB) pada pertemuan pertama terdapat anak 2

orang anak (11,11%), kedua 1 orang (5,56%) dan pertemuan ketiga sebanyak 1

orang (5,56%).

Aspek terakhir yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

“kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen mencampur warna”,

dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode

eksperimen mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak menceritakan

kembali hasil eksperimen mencampur warna pada siklus I pertemuan pertama

Page 67: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

56

anak yang mencapai kriteria “BSB” sebanyak 6 orang (33,33%), setelah perbaikan

yang dilakukan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 8 orang (44,44%), dan

pada pertemuan ketiga sebanyak 9 orang (50%) dari keseluruhan anak di kelas.

Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama sebanyak 5 orang (27,78%),

pertemuan kedua masih sebanyak 7 orang (38,89%) dan pada pertemuan ketiga

sebanyak 7 orang (38,89%) dan sedangkan untuk kriteria “MB” pada pertemuan

pertama sebanyak 4 orang (16%), pertemuan kedua menurun menjadi 2 orang

(11,11%) dan pertemuan ketiga 2 orang (11,11%) dan “BB” pada pertemuan

pertama sebanyak 3 orang (16,67%), kedua sebanyak 1 oramg (56,6%) sedangkan

pertemuan ketiga tidak terdapat lagi anak dengan kriteria kurang (BB).

Refleksi Siklus Pertama

Dari pelaksanaan siklus 1 didapatkan hasil yang belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan, dimana masih banyak anak yang masih ragu-ragu

dan bingung dalam melaksanakan eksperimen. Minat bereksplorasi anak dalam

kegiatan eksperimen masih kurang, kemampuan kognitif anak belum meningkat

seperti yang diharapkan.

Metode pembelajaran yang digunakan peneliti juga belum sepenuhnya

menarik perhatian anak. Masih banyak anak yang kurang memperhatikan guru

serta hanya ikut-ikutan saja dalam melakukan kegiatan sehingga warna yang

dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Dari hasil observasi rata-rata kemampuan anak menceritakan kembali hasil

eksperimen mencampur warna telah baik yaitu anak dapat mengingat dan berani

untuk menceritakan kegiatan eksperimen yang telah dilakukannya. Tetapi masih

Page 68: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

57

ada beberapa anak yang masih diam saja atau belum dapat menceritakan kegiatan

eksperimen yang telah dilakukan. Penanganan yang dilakukan adalah dengan

membantu anak mengingat dan mengungkapkan cerita yang ingin disampaikan

oleh anak.

Kegiatan telah sesuai dengan indikator yang terdapat dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Kemampuan kognitif anak sudah

mulai berkembang hal ini dapat dilihat dari anak dapat mengeksplorasi berbagai

benda yang ada disekitar, yaitu anak memanipulasi alat dan bahan dalam kegiatan

mencampur warna untuk mengetahui fungsinya, melakukan percobaan

mencampur warna dengan teliti kemudian mengkomunikasikan apa yang telah

diamati.

Secara keseluruhan anak sudah terlihat menikmati dan lebih tertantang

melakukan kegiatan eksperimen karena anak bisa menemukan, mengamati dan

menyelidiki sendiri apa yang diteliti, anak-anak juga mampu dan merasa senang

dalam menyelesaikan tugas lain yang diberikan setelah kegiatan eksperimen.

Anak sudah terlihat aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan, hanya

beberapa anak yang masih memerlukan bantuan guru dalam mengerjakan

tugasnya.

Rekomendasi Siklus Pertama

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada

siklus pertama, maka dapat dikemukakan rekomendasi yang bermanfaat untuk

perbaikan pada siklus berikutnya yaitu :

Page 69: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

58

1) Guru hendaknya lebih terinci lagi dalam memberikan materi dan penjelasan

tentang langkah-langkah kegiatan eksperimen

2) Guru harus mendemonstrasikan kegiatan eksperimen dengan jelas dan pelan

sebelum mengajak anak untuk mempraktekkan langsung

3) Media pembelajaran yang digunakan hendaknya bervariasi, dan menarik

dilihat oleh anak serta pemberian reward.

Dari refleksi siklus I ini diharapkan dapat memberian perubahan yang lebih

baik terhadap proses pembelajaran dan hasil siklus II

a. Siklus Kedua

Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus kedua guru hendaknya lebih

terrinci lagi dalam memberikan materi dan penjelasan tentang langkah-langkah

kegiatan eksperimen adapun perencanaan yang dilakukan yaitu:

1. Guru menyiapkan materi, serta alat dan bahan.

2. Sebelum mendemonstrasikan kegiatan guru hendaknya membagi

kelompok pada anak serta melakukan tanya jawab tentang sesuai dengan

materi atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Guru membuat/menyiapkan alat dan bahan (media) yang bervariasi atau

berbeda dengan kegiatan sebelumnya serta menyediakan reward untuk

anak .

Pada siklus kedua masih dengan tema yang sama yaitu Binatang dengan

Sub Tema Binatang Darat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Harian (RPPH) yang digunakan dalam pertemuan pertama pada tanggal 11

Page 70: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

59

Desember 2019 dan pertemuan ke dua 12 Desember 2019 dengan tema

Binatang sub tema Binatang Darat. Lembar observasi yang digunakan

yaitu lembar observasi kemampuan kognitif anak untuk mengetahui dan

mendapatkan data tentang peningkatan kemampuan kognitif anak setelah

guru menggunakan metode eksperimen mencampur dengan kriteria

penilaian anak dapat mengenal dan membedakan macam-macam warna

primer dan sekunder menggunakan alat yang ada dalam kegiatan

eksperimen, anak dapat mencampurkan bahan dengan tepat, anak dapat

melakukan percobaan dengan teliti, anak dapat menceritakan kembali hasil

eksperimen mencampur warna dengan alokasi waktu jam 8.00 wita sampai

dengan jam 11.00 wita.

Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua

Kegiatan diawali dengan berbaris di depan kelas, masuk kedalam

kelas,berwudhu,sholat dhuha, membaca doa, menyanyikan lagu sesuai tema,

menyapa anak, menyampaikan hari, tanggal, bulan dan tahun, menyampaikan

tema hari ini dan menjelaskan materi sesuai tema, dilanjutkan dengan

mengenalkan alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen mencampur warna,

menjelaskan aturan dan cara pelaksanaan secara berurutan, setelah anak mengerti

maka kegiatan mulai dilaksanakan.

Pelaksanaan Pertemuan Pertama

Adapun skenario pembelajaran dalam kegiatan eksperimen mencampur

warna pada siklus II (dua) pertemuan pertama pada tanggal 11 Desember 2019

adalah: mengenalkan anak dengan warna dasar (primer) ke warna sekunder yaitu

Page 71: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

60

dengan hasil pencampuran warna dari bahan pewarna makanan, mengenalkan

alat-alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen mencampur warna, memberikan

kesempatan pada anak untuk mencari warna-warna yang dimaksud. Kemudian

warna-warna yang terdapat dalam pencampuran warna digunakan untuk mewarnai

urutan warna pelangi setelah melihat warna pelangi pada pembiasaan cahaya pada

CD yaitu : Merah, kuning, hijau, jingga, biru, dan ungu. Dalam pertemuan ini

guru lebih terinci lagi dalam memberikan materi dan penjelasan langkah-langkah

kegiatan eksperimen dengan menjelaskan berulang dan memberikan pertanyaan

kepada anak-anak langkah-langkah metode eksperimen mencampurkan warna

dalam pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam eksperimen mencampurkan warna adalah

sebagai berikut :

Guru menyediakan alat dan bahan berupa pewarna makanan, palet sebagai

tempat mencampur warna, dan kuas dengan jelas dan pelan sebelum mengajak

anak untuk mempraktekkan langsung. Untuk mencampurkan tetesan warna

dengan urutan sebagai berikut :

1) Teteskan cat air yang berwarna kuning dan warna merah pada palet, aduk

dengan menggunakan kuas hingga tercampur lalu perhatikan apa yang terjadi

2) Teteskan cat air kembali pada warna biru dan warna kuning pada palet, aduk

dengan menggunakan kuas hingga tercampur lalu perhatikan apa yang terjadi

3) Terakhir campurkan warna merah dan biru pada palet lalu aduk dengan

menggunakan kuas, perhatikan apa yang terjadi

Page 72: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

61

Selanjutnya diskusikan apa yang terjadi setelah guru mendemonstrasikannya

anak diajak untuk bereksplorasi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh

guru. Selama kegiatan berlangsung guru mengobservasi dan mencatat aktifitas

anak sesuai dengan aspek yang akan dinilai yaitu: kemampuan anak mengenal dan

membedakan macam-macam warna primer dan sekunder menggunakan alat yang

ada dalam kegiatan eksperimen mencampur warna, kemampuan anak

mencampurkan bahan dengan tepat, kemampuan anak melakukan percobaan

dengan teliti, dan kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen

mencampur warna.

Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan beres-beres bersama, mencuci

tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, istirahat bermain di luar kelas.

Dikegiatan akhir ditutup dengan tanya jawab dan menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan hari ini, menyimpulkan tentang kegiatan hari ini,

memberikan informasi kegiatan esok hari, bernyanyi, pemberian nasehat, berdoa,

dan pulang dengan tertib.

Page 73: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

62

4.4 Tabel Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 1

No Nama

Indikator

Jumlah Skor

Menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna

Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya

(air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 Skor

1. Fdl √ 3 √ 2 2

2. Nki √ 3 √ 2 2

3. Tlt √ 3 √ 2 2

4. Ftr √ 3 √ 1 1

5. Khla √ 3 √ 1 1

6. Nla √ 2 √ 2 2

7. Ftr √ 2 √ 2 2

8. Hra √ 2 √ 2 2

9. Fhl √ 2 √ 1 1

10. Nbl √ 1 √ 1 3

11. Jhn √ 1 √ 2 2

12. Isr √ 1 √ 1 1

13. Dzkr √ 2 √ 2 2

14. Ndita √ 2 √ 1 1

Jumlah

Keseluruhan 39 Jumlah

keseluruhan 34 73

Persentase

rata-rata 81,25% Persentase

rata-rata 70,83% 76,04%

Kriteria BSH Kriteria BSH BSH

Pelaksanaan Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua tanggal 12 Desember 2019 dengan tema kebutuhanku dan

sub tema kebersihan dan keamanan adapun skenario pembelajaran dalam kegiatan

eksperimen mencampur warna pada siklus II (dua) pertemuan kedua adalah :

mengenalkan anak dengan warna sekunder dan netral hitam, warna putih, merah

mengenalkan alat-alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen mencampur warna,

menjelaskan langkah-langkah eksperimen mencampur warna, kemudian

memberikan kesempatan pada anak untuk mencari warna-warna yang dimaksud

lalu mencampurkannya dimana guru memberikan kebebasan kepada anak sesuai

Page 74: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

63

dengan ide masing-masing anak cara mencampurkan warna, apakah berbentuk

bintang ataupun bentuk lainnya. Anak-anak yang mencmpurkan warna dan

membentuk warna paling menarik akan mendapatkan hadiah dari guru.

Adapun langkah-langkah dalam eksperimen mencampurkan warna adalah

sebagai berikut: guru menyediakan alat dan bahan berupa cat air, palet sebagai

tempat mencampur warna, dan kuas untuk mencampurkan tetesan warna dengan

urutan sebagai berikut:

1) Teteskan cat air warna putih dengan merah pada palet, aduk hingga tercampur

lalu perhatikan apa yang terjadi

2) Teteskan cat air warna putih dengan hitam pada aduk hingga tercampur lalu

perhatikan apa yang terjadi

3) Teteskan cat air warna putih dengan biru pada aduk hingga tercampur lalu

perhatikan apa yang terjadi.

Selanjutnya diskusikan apa yang terjadi, setelah guru mendemonstrasikannya

anak di ajak untuk bereksplorasi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan

oleh guru. Selama kegiatan berlangsung guru mengobservasi dan mencatat

aktifitas anak sesuai dengan aspek yang akan dinilai yaitu : kemampuan anak

mengenal dan membedakan warna primer,sekunder dan netral menggunakan

alat yang ada dalam kegiatan eksperimen mencampur warna, kemampuan anak

mencampurkan bahan dengan takaran yang tepat, kemampuan anak melakukan

percobaan dengan teliti, dan kemampuan anak menceritakan kembali hasil

eksperimen mencampur warna.

Page 75: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

64

Setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan beres-beres bersama, cuci

tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, istirahat bermain di luar kelas..

Dikegiatan akhir ditutup dengan praktek cara gosok gigi yang benar, tanya jawab

dengan menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini,

menyimpulkan tentang kegiatan hari ini, memberikan informasi kegiatan esok

hari, bernyanyi, pemberian nasehat, berdoa, dan pulang dengan tertib.

4.5 Tabel Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 2

No Nama

Indikator

Jumlah Skor

Menunjukkan anak mampu mengenal

macam-macam warna

Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya

(air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)

1 2 3 4 Skor 1 2 3 4 Skor

1. Fdl √ 3 √ 3 3

2. Nki √ 3 √ 3 3

3. Tlt √ 3 √ 3 3

4. Ftr √ 3 √ 2 2

5. Khla √ 3 √ 2 2

6. Nla √ 4 √ 4 4

7. Ftr √ 4 √ 4 4

8. Hra √ 4 √ 4 4

9. Fhl √ 4 √ 4 4

10. Nbl √ 2 √ 3 3

11. Jhn √ 2 √ 2 2

12. Isr √ 2 √ 2 2

13. Dzkr √ 2 √ 2 2

14. Ndita √ 2 √ 2 2

Jumlah

Keseluruhan 42 Jumlah

keseluruhan 40 82

Persentase

rata-rata 87,5% Persentase

rata-rata 83,33% 85,41%

Kriteria BSB Kriteria BSB BSB

Page 76: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

65

Gambar 3.2. Diagram Perubahan Kemampuan Kognitif Melalui Metode

Eksperimen Mencampur Warna Siklus II

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan

metode eksperimen mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak

mengenal macam-macam warna netral menggunakan alat yang ada dalam

kegiatan eksperimen mencampur warna pada siklus II pertemuan pertama anak

yang mencapai kriteria “BSB” sebanyak 10 orang (55,56%), pada pertemuan

kedua dilakukan perbaikan yaitu guru memvariasikan metode pembelajaran

dengan kegiatan yang bervariasi serta memberikan reward (hadiah) pada anak

yang digunakan dalam kegiatan eksperimen dan guru lebih aktif lagi dalam

memberi penguatan berupa pujian atau bimbingan pada anak agar mereka lebih

termotivasi, apalagi kepada anak-anak yang masih belum bisa. Sehingga pada

pertemuan kedua meningkat menjadi 12 orang (66,67%) dari keseluruhan anak di

kelas. Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama sebanyak 4 orang (22,22%),

pertemuan kedua sebanyak 3 orang (16,67%) untuk kriteria “MB” pada

pertemuan pertama sebanyak 3 anak (27%) dan kedua 2 orang(11,11%) dengan

0

5

10

15

20

Mengenal MacamWarna

MembedakanWarna

MencampurWarna

MenceritakanHasil Eksperimen

Jum

lah

Sis

wa

(ora

ng)

Aspek Pengamatan

Kemampuan Kognitif Melalui Metode Eksperimen Mencampur Warna Siklus 2

BSB

BSH

MB

BB

Page 77: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

66

kriteria “BB” Pertemuan pertama sebanyak 1 orang(5,55%) dan pertemuan kedua

1 orang(5,55%).

Aspek kedua yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

kemampuan anak dapat membedakan setiap warna (primer&sekunder), dari tabel

di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen

mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak mencampurkan bahan

dengan tepat pada siklus I pertemuan pertama anak yang mencapai kriteria “BSB”

sebanyak 11 orang (61,11%), setelah dilakukan perbaikan maka pada pertemuan

kedua meningkat menjadi 13 orang (72,22%), dari keseluruhan anak di kelas.

Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama sebanyak 4 orang (22,22%),

pertemuan kedua sebanyak 3 orang (16,67%) sedangkan untuk kriteria “MB”

pada pertemuan pertama sebanyak 2 orang(11,11%) dan kedua 2 orang(11,11)

seangkan “BB” pertemuan pertama sebanyak 1 orang(5,56%) sedangkan

pertemuan kedua tidak terdapat lagi anak dengan kriteria “BB”.

Aspek ketiga yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

“Kemampuan anak dapat mencampurkan berbagai macam warna”, dari tabel di

atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen

mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak melakukan percobaan

dengan teliti pada siklus II pertemuan pertama anak yang mencapai kriteria

“BSB” sebanyak 9 orang (50%), setelah dilakukan perbaikan pada pertemuan

kedua meningkat menjadi 11 orang (61,11%), dari keseluruhan anak di kelas.

Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan pertama sebanyak 8 orang (44,44 %),

pertemuan kedua masih sebanyak 6 orang (33,33%) sedangkan untuk kriteria

Page 78: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

67

“MB” pada pertemuan pertama sebanyak 1 oarang(5,56%) dan kedua masih

sebanyak 1(5,56%) untuk kriteria “BB” Pertemuan pertama dan kedua orang tidak

terdapat lagi anak dengan kriteria kurang “BB”

Aspek terakhir yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

“kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen mencampur warna”,

dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode

eksperimen mencampur warna dinilai dari aspek kemampuan anak menceritakan

kembali hasil eksperimen mencampur warna pada siklus II pertemuan pertama

anak yang mencapai kriteria “BSB” sebanyak 12 orang (66,67%), setelah

dilakukan perbaikan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 17 orang

(94,44%) dari keseluruhan anak di kelas. Untuk kriteria “BSH” pada pertemuan

pertama sebanyak 6 orang (33,33%), pertemuan kedua hanya terdapat 1 orang

(5,56%) dan sedangkan untuk kriteria “MB” dan “BB” pada pertemuan pertama

dan kedua tidak terdapat lagi anak dengan kriteria kurang.

B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan

dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil dari observasi

tentang kemampuan kognitif pada anak.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terjadi peningkatan pada

kemampuan kognitif anak didik dengan penerapan metode eksperimen melalui

kegiatan pencampuran warna dari siklus I ke siklus II

Page 79: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

68

Hasil akhir dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2

siklus di TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa yang dimulai pada tanggal 21

Oktober (Siklus 1) dan 4 November 2019 (Siklus 2) dengan aspek yang diamati

sebagai berikut :

1. Kemampuan anak dapat mengenal macam-macam warna

2. Kemampuan anak dapat membedakan setiap warna (primer&sekunder)

3. Anak dapat mencampurkan berbagai macam warna

4. Kemampuan anak menceritakan kembali hasil eksperimen mencampur warna

Salah satu metode yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak

adalah dengan metode eksperimen lewat pembelajaran sains. Sains pada

hakikatnya dapat ditanamkan pada anak sejak dini mungkin (Jamaris dalam

Yulianti,2008:24). Salah satunya adalah dengan kegiatan pencampuran warna

melalui metode eksperimen pencampuran warna anak dapat bereksplorasi,

bereksperimen, serta mendapat pengetahuan baru.

Dari siklus pertama menunjukkan bahwa anak cukup tertarik dengan

kegiatan eksperimen, kemampuan kognitif anak dapat ditingkatkan melalui

kegiatan eksperimen mencampur warna yaitu anak dapat mengenal warna dan

dapat meceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur.

Pada siklus kedua keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sudah

mencapai 83% guru memvariasikan metode pembelajaran dengan kegiatan yang

bervariasi serta memberikan reward (hadiah) pada anak sehingga timbul motivasi

anak untuk melakukan setiap kegiatan. Setelah kegiatan selesai anak juga mampu

menceritakan kembali kegiatan eksperimen yang telah dilaksanakan. Peningkatan

Page 80: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

69

kemampuan kognitif anak melalui metode eksperimen mencampur warna tidak

terlepas dari peran guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang

merupakan tanggung jawab seorang pendidik. Dilihat dari setiap siklus dan

ketercapaian ketuntasan belajar secara klasikal, maka dengan diterapkannya

metode eksperimen mencampur warna dapat meningkatkan kemampuan kognitif

anak di TK Aisyiyah Jatia, setelah melaksanakan kegiatan eksperimen anak

mengenal warna dan mengetahui hasil pencampuran warna.

Adapun salah satu karakteristik perkembangan kognitif anak masa

prasekolah adalah anak sudah mulai mengerti dasar-dasar mengelompokkan

sesuatu atas dasar satu dimensi, seperti atas kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.

Dan menurut Piaget dalam (George; 2012:194) ciri-ciri perkembangan kognitif

anak usia prasekolah diantaranya adalah anak mampu mengelompokkan benda

berdasarkan warna, bentuk dan ukurannya serta anak sudah mampu

menghubungkan suatu konsep sederhana dengan konsep lain, misalnya dalam

kegiatan mewarnai gambar anak sudah mengetahui bahwa warna yang terdapat

pada pelangi terdiri dari warna-warna dasar (primer ke sekunder).

Page 81: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan kognitif

pada anak khusus pada pengenalan warna melalui penerapan metode

eksperimen melalui kegiatan pencampuran warna pada anak kelompok B di

TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa dapat disimpulkan dibawah dengan

metode eksperimen melalui kegiatan pencampuran warna ketika

pembelajaran tentang penegnalan warna primer dan sekunder dengan

beberapa kegiatan yang bervariasi saat pembelajaran, yaitu membuat

rainbow, finger painting,. Tujuan bervariasinya kegiatan tersebut agar anak

didik tidak cepat jenuh saat mengikuti pembelajaran. Selain itu,

pembelajaran juga diselingi dengan bernyanyi “warnas” untuk menambah

pengalaman anak dalam belajar mengenal macam-macam warna primer dan

sekundewr. Dengan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui

penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada

kelompok B di TK Aisyiya Jatia Kabupaten Gowa.

Siklus pertama menunjukkan bahwa anak cukup tertarik dengan

kegiatan eksperimen, kemampuan kognitif anak dapat ditingkatkan melalui

kegiatan eksperimen mencampur warna yaitu anak dapat mengenal,

membedakan warna primer&sekunder dan dapat meceritakan apa yang

terjadi jika warna dicampur. Pada siklus kedua keberhasilan pembelajaran

secara keseluruhan sudah mencapai 83% guru memvariasikan metode

70

Page 82: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

71

71

pembelajaran dengan kegiatan yang bervariasi pada setiap pertemuan serta

memberikan reward (hadiah) pada anak sehingga anak dapat termotivasi

dalam melaksankan pembelajaran

B. Saran

1. Untuk kepala sekolah seharusnya ikut serta dalam penerapan metode

eksperimen dalam pembelajaran sains untuk anak usia dini agar kepala

sekolah tahu dalam pelaksanaaanya dan penilaian dari pembelajaran

tersebut.

2. Kepada guru diharapkan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya

tentang penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan kemampuan

kognitif anak terkhusus pada pengenalan warna untuk anak usia 5-6 tahun

berjalan sesuai dengan kemampuannya tersebut.

3. Kepada orang tua diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas dalam

mengembangkan kognitif pada anak.

4. Peneliti menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan dalam kegiatan

penelitian ini, baik ditinjau dari fokus penelitian, waktu pengumpulan data,

keterbatasan dalam teknik pengumpulan data, masih kurangnya

pengetahuan dalam penganalisan data dan keterbatasan dalam membuat

instrument penelitian, maka diharapkan adanya penelitian selanjutnya

untuk lebih mengembangkan dan memperdalam kajian pada penelitian.

Page 83: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

72

DAFTAR PUSTAKA

Acep Yoni.(2010).Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta:Familia.

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

.Jakarta: Rineka Cipta

Asmawati, Luluk.2014. Perencanaan Pembelajaran PAUD.Bandung: PT.Remaja

Rosda Karya.

Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: filosofi, metodologi,

implemenmtasi, yogyakarta. Cipta Media

Andriani, Duri dkk. 2017. Metode Penelitian. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka.

Djamarah. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. tentang sistem

pendidikan nasional.

Fajrin, S. A. 2014. Peningkatan Kemampuan Kognitif Mengenal Warna Melalui

Permainan Mencampur Warna Dengan Media Bahan Alam Pada Anak.

Jurnal PG-PAUD IKIP Veteran Semarang. 2(2): 70-81

Fatimah, O. I. R. W. A, K. 2014. Penggunaan Media Pewarna Bahan Alam Untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Sekunder pada Peserta didik

Kelompok A TK Islam Bakti XII Wonorejo Tahun Ajaran 2014/2015.

Jurnal Universitas Sebelas Maret. 1-8.

Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Aanak Usia Taman

Kanak-Kanak. Jakarta: Gramedia

Kurniasih, Ima. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Edukasia.

Morrison, George S. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta

Barat:Indeks.

Mulyasa. 2012. Manejemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mursid.2017.Pengembangan Pembelajaran PAUD.Bandung:PT.Remaja Rosda

Karya.

Nellyana dan Kamtini. 2017. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap

Pengenalan Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Perwanis Sei Batang. Jurnal

Pendidikan PAUD. 1(3): 3-12

Palendeng. 2003. Metode Eksperimen dalam Pembelajaran. http: archive. Blog

Pendidikan. Com.

72

Page 84: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

73

73

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137

Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Permendikbud Nomor 146 Tahun 20014 Tentang Kurikulum 2013 PAUD

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Satibi, 2011.Peningkatan Keterampilan Proses Sains Anak Kelompok A Melalui

Metode Eksperimen Sederhana di Taman Kanak-kanak Al-Ma’arif Kalisat

Jember Tahun ajaran 2015/2016 ”. Tidak diterbitkan. Skripsi. Jember:

Universitas Jember

Sudjana, Nana &Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sujiono. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dinu. Jakarta: Indeks.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini . Jakarta: Kencana

Sutejah, E., M. S. Y., dan M. H. I. 2016. Pengenalan Warna Melalui Penggunaan

Model Experiential Learning Pada Anak Usia Dini. Antologi UPI. 1-10.

Trianto. 2012. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Penerbit : PT.

Prestasi Pustakaraya – Jakarta.

Winataputra, Udin S. dkk. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Universitas Terbuka.

(Www.tigercolor.com).

Page 85: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

74

LAMPIRAN

Page 86: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

75

TK AISYIYAH JATIA CAB. LIMBUNG

KEC. BAJENG KAB. GOWA Jatia Jln. Poros Jatia-Limbung Kel. Mataallo Kec. Bajeng Kab. Gowa Kode Pos 92152

SURAT KETERANGAN

No: TK Aisyiyah Jatia/ /2019

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dra. Hj. Syamsiyah Bundu, M.Pd

Jabatan : Kepala Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Jatia

Unit Kerja : TK Aisyiyah Jatia

Menerangkan bahwa

Nama : St. Fatimah Az-Zahra

Nim : 105450006515

Prodi : PG PAUD

Jurusan : PAUD

Telah melaksanakan penelitian di TK Aisyiyah Jatia pada bulan Desember

2019 dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Melalui Pencampuran Warna

Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah

Jatia Kabupaten Gowa”

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk

dipergunakan dengan semestinya

Gowa, 13 Desember 2019

Kepala TK Aisyiyah Jatia

Dra. Hj. Syamsiyah Bundu, M.Pd NIP. 196501101986032012

Page 87: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Tema/Sub Tema : Binatang/ Darat

Semester/Minggu/Hari :

Kelompok/Usia : B/5-6Tahun

Hari/Tanggal :

MuatanMateri Kegiatan Pembelajaran Alat dan

Bahan

Kompetensi Dasar Penilaina Ket

BB MB BSH BSB

Binatang ciptaanTuhan

Berbagai kosa kata yang

berhubungan dengan

binatang darat

Hasilkarya yang

berhubungan dengan

binatang darat

MengenalMacam-

MacamWarna

“Merah, Kuning, Hijau,

Biru, Orange, Ungu, Hitam,

Putih, Coklat

Pembukaan (30 mnt)

SOP Pembukaan

Gerak tubuh“Ice Breaking”

Mengenal tentang “Binatang Darat”

berdasarkan apa yang diaketahui

Berdiskusi tentang jenis-jenis binatang

darat (kucing/kelinci)

Inti (60 mnt)

Pencampuran air dan pewarna

Finger paint pola kelinci

Doa

Anak

Gambar

kucing,

kelinci

Air ,gelas,

sendok,

pewarna

makanan

Lem fox

pewarna

makanan,

air, mangkuk

4.3Menggunakan anggota

tubuh untuk pengembangan

motoric kasar dan halus

1.2 Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap

ingin tahu

4.6Menyampaikan apa dan

bagaimana benda sekitar

yang dikenalnya

Mengenal macam-macam

warna “merah, kuning,

hijau, biru, orange, ungu,

hitam, putih, coklat”

4.15 Menunjukkan karya

dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai

media

Page 88: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Recalling

Memberi penguatan atas pengetahuan

yang didapat

Menanyakan perasaan anak atas

kegiatan main yang telah dilakukan

Membereskan alat yang telah

digunakan

Mendiskusikan perilaku yang kurang

tepat pada saat melakukan kegiatan

Istirahat, Main, Makan (30 mnt)

Penutup (30 mnt)

Latihan Doa Ketika Turun Hujan

Mendiskusikan kegiatan sehari

plastik

Alat main,

bekal

makanan

Doa

3.1Mengenal kegiatan

beribadah sehari-hari

Mengetahui Gowa,

Kepala Sekolah Guru Kelompok B3

Dra. Hj. Syamsiyah Bundu, M.Pd

NIP.196501101986032012 Musdalifah, S.Pd. I, S. Pd. Aud

NUPTK. 7645747649300093

Peneliti

St. Fatimah Az-Zahra

Page 89: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Tema/Sub Tema : Binatang/Air

Semester/Minggu/Hari :

Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun

Hari/Tanggal :

MuatanMateri KegiatanPembelajaran Alat dan

Bahan

Kompetensi Dasar Penilaian Ket

BB MB BSH BSB

Binatang ciptaanTuhan

Diskusi tentang binatang air

Hasil karya yang

berhubungan dengan

binatang air

Mengenal Macam-

MacamWarnaPrimer dan

Sekunder

Pembukaan (30 mnt)

SOP Pembukaan

Senam Irama Pagi

Mengenal tentang “Binatang Air”

berdasarkan apa yang diaketahui

Inti (60 mnt)

Menempelkan ampas kelapa berwarna

pada badan pola binatang air (ikan)

Pencampuran warna primer dan

sekunder

Recalling

Memberi penguatan atas pengetahuan yang didapat

Doa

Anak

Lembar

kerja,

kapas, lem

,

Mangkuk

plastik,

pewarna

makanan

4.3Menggunakan anggota

tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

1.1Mengenal tuhan melalui

ciptaan-Nya

4.6Menyampaikan apa dan

bagaimana benda sekitar

yang dikenalnya

4.15Menunjukkan karya

dan aktivitas seni dengan

menggunakan berbagai

media

Mengenal warna primer

dan sekunder

Page 90: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Menanyakan perasaan anak atas

kegiatan main yang telah dilakukan

Membereskan alat yang telah

digunakan

Mendiskusikan perilaku yang kurang

tepat pada saat melakukan kegiatan

Istirahat, Main, Makan (30 mnt)

Penutup (30 mnt)

Latihan Doa Ketika Turun Hujan

Mendiskusikan kegiatan sehari

Alat main,

bekal

makanan

Doa

3.1Mengenal kegiatan

beribadah sehari-hari

Mengetahui Gowa,

Kepala Sekolah Guru Kelompok B3

Dra. Hj. Syamsiyah Bundu, M.Pd

NIP.196501101986032012 Musdalifah, S.Pd. I, S. Pd. Aud

NUPTK. 7645747649300093

Peneliti

St. Fatimah Az-Zahra

Page 91: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Tema/Sub Tema :Binatang/ Udara

Semester/Minggu/Hari :

Kelompok/Usia : B/5-6 Tahun

Hari/Tanggal :

MuatanMateri KegiatanPembelajaran AlatdanBa

han

KompetensiDasar Penilaina Ket

BB MB BSH BSB

Diskusi tentang jenis-jenis

binatang di udara dan

praktik tentang benda yang

terlarut air dan tidak

Melakukan eksperimen

pencampuran warna

Hasil karya yang

berhubungan dengan warna

Pembukaan (30 mnt)

SOP Pembukaan

Ice Breaking “Kalo Kau Suka Hati”

Diskusi tentang jenis-jenis binatang

udara

Kegiatan eksperimen pencampuran

warna “ Membuat rainbow water pada

gelas”

Menempel hasil pencampuran warna

dengan media kertas lipat

Doa

Anak

Air, gelas,

air, gelas,

plastik,

minyak

goreng,

sunlight,

pewarna

makan

(merah)

Lembar

Kerja,,

kertas

berwarna,

4.3 Menggunakan anggota

tubuh untuk pengembangan

motorik kasar dan halus

1.1Mengenal Tuhan

melalui ciptaan-Nya

4.6Menyampaikan apa dan

bagaimana benda sekitar

yang dikenalnya

3.15.Mengenal berbagai

karya dan aktivita seni

Page 92: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Recalling

Memberi penguatan atas pengetahuan

yang didapat

Menanyakan perasaan anak atas

kegiatan main yang telah dilakukan

Membereskan alat yang telah

digunakan

Mendiskusikan perilaku yang kurang

tepat pada saat melakukan kegiatan

Istirahat, Main, Makan (30 mnt)

Penutup (30 mnt)

Latihan Doa Ketika Turun Hujan

Mendiskusikan kegiatan sehari

lem

Alat main,

bekal

makanan

Doa

3.1Mengenal kegiatan

beribadah sehari-hari

Mengetahui Gowa,

Kepala Sekolah Guru Kelompok B3

Dra. Hj. Syamsiyah Bundu, M.Pd

NIP.196501101986032012 Musdalifah, S.Pd. I, S. Pd. Aud

NUPTK. 7645747649300093

Peneliti

St. Fatimah Az-Zahra

Page 93: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

KISI-KISI INSTRUMEN

PERKEMBANGAN KOGNITIF

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENCAMPURAN WARNA

I : Mengenal dan menyebutkan macam-macam warna

“Merah, Kuning, Hijau, Biru,,Orange, Ungu, Hitam, Putih, Coklat,”

BB : Anak Belum megenal macam-macam warna yang ada

MB : Anak mulai mengenal macam-macam warna namun dengan bantuan orang lain

BSH : Anak mulai mengenal macam-macam warna namun hanya beberapa

BSB : Anak dapat mengenal semua jenis warna yang ada dengan mandiri dan benar

II :Dapat Mengenal dan Membedakan Warna Primer danSekunder

“Merah, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Orange”

BB : Anak Belum mengenal macam-macam warna primer dan sekunder

MB : Anak mulai mengenal macam-macam warna primer dan sekunde rnamun dengan

bantuan orang lain

BSH :Anak mulai mengenal macam-macam warna primer dan sekunder namun hanya

beberapa

BSB :Anak dapat mengenal semua jenis warna primer dan sekunder yang ada dengan

mandiri dan benar

III : Anak dapat mencampurkan berbagai macam warna

BB : Anak Belum mampu mencampur bahan dengan tepat

MB : Anak mulai mampu mencampur bahan dengan bantuan guru

BSH :Anak mampu mencampur bahan dengan tepat secara mandiri

BSB :Anak mampu mencampur bahan dengan baik dan tepat serta mampu membantu

temannya.

Page 94: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

IV: Kemampuan Anak Menceritakan Kembali Hasil Eksperimen mencampur Warna

BB : Anak Belum mampu Menceritakan Kembali Hasil Eksperimen mencampur

Warna

MB : Anak mulai mampu Menceritakan sebagian Hasil Eksperimen mencampur Warna

BSH :Anak mulai mampu Menceritakan Kembali Hasil Eksperimen mencampur Warna

Namun kurang percaya diri

BSB : :Anak mampu Menceritakan Kembali Hasil Eksperimen mencampur Warna

Dengan percaya diri

Keterangan :

BB : Belum Berkembang

MB : Mulai Berkembang

BSH : Berkembang Sesuai Harapan

BSB : Berkembang Sangat Baik

Page 95: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

Lembar Observasi Kegiatan Aktivitas Guru Ketika Menggunakan

Model Pembelajaran Eksperimen

Aspek Indikator Penilaian

Ya Tidak

F. Membuka

Pelajaran

3. Menarik perhatian siswa

4. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

G. Penggunaan

waktu dan

model

pembelajaran

5. Menyediakan sumber

belajar dan alat-alat bantu

pelajaran yang diperoleh

6. Melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai

dengan tujuan

pembelajaran terurut

7. Melaksanakan kegiatan

eksperimen

8. Menggunakan waktu

pembelajaran secara efektif

dan efisien

H. Melibatkan

siswa dalam

proses

pembelajaran

3. Upaya guru melibatkan

siswa dalam proses

pembelajaran

4. Mengamati siswa dalam

melaksanakan eksperimen

dan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan

kepada siswa

I. Komunikasi

dengan siswa

4. Pengungkapan pertayaan

yang jelas dan tepat

5. Memberi respon atas

pertanyaan siswa

6. Menggembangkan

keberanian siswa dalam

mengemukakan pendapat

J. Mrnutup

Pelajaran

3. Merangkum isi pelajaran

4. Mengevaluasi

Jumlah

Page 96: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan
Page 97: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan
Page 98: PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MELALUI KEGIATAN … · Pencampuran Warna Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Jatia Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan

RIWAYAT HIDUP

ST. FATIMAH AZZAHRA, Lahir di Ujung Pandang,

pada tanggal 18 Juli 1997. Aanak kedua dari pasangan

orangtua ayahanda Drs.H.Mansyur dan ibunda

Hj.Nurliah. Penulis ini memasuki jenjang pendidikan di

SDN kalukuang pada tahun 2003 dan tamat 2009.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1

Barombong pada tahun 2009 dan tamat tahun 2012. Di

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

SMAN 1 Bajeng Kab.Gowa dan tamat tahun 2015. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan dijenjang Perguruan Tinggi di Swasta pada Jurusan

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, program srata I (SI), Universitas Muhammadiyah Makassar.