penerapan metode demonstrasi untuk …eprints.ums.ac.id/26780/13/naskah_publikasi_041.pdf ·...

15
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI JIWO WEDI KLATEN TAHUN 2013/2014 PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 EKO NUGROHO A54B111041 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013

Upload: nguyenkien

Post on 18-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN

AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD NEGERI JIWO WEDI KLATEN

TAHUN 2013/2014

PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai

Sarjana S-1

EKO NUGROHO

A54B111041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Aktifitas

dan Hasil Belajar Matematika MuridKelas V SD Negeri

JIWO Wedi Klaten Tahun 2013/2014

EKO NUGROHO

NIM A54B111041

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika bagi siswa kelas V SDN Jiwo tahun 2013/2014.Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Jiwo yang terdiri dari 14 siswa,dengan rincian laki-laki 8 dan perempuan 6.  Teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes dan dokumentasi.Guru kelas dan kepala sekolah bersama peneliti senantiasa berupaya memperoleh hasil yang optimal. Analisis data untuk kedua data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukandengan deskriptif komparatif,yaitu membandingkan hasil pengamatan terhadap aktifitas belajar dari kondisi awal,siklus I dan siklus II.perbandingan juga dilakukan terhadap nilai tes kondisi awal, siklus I dan siklus II,kemudian di refleksi.Hasil penelitian menyimpulkan yaitu: (1) penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika. Hal ini ditunjukan adanya kemajuan pada aktivitas siswa dalam kelas, pada pra siklus (53,1%)siswa melakukan aktifitas,pada silkus I (68%) siswa melakukan aktivitas, putaran II (80,5%) melakukan aktifitas, (2) penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika, ini ditunjukan pada hasil tes. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa 69 siklus II meningkat menjadi 80,5 nilai terendah siswa pra siklus adalah 64, suklus II menjadi 95, siklus I nilai tertinggi siswa adalah 83 pada siklus II meningkat menjadi 95.ketuntasan dari kondisi awal 45% dan kondisi akhir 100% berarti ketuntasan naik 55% pada kondisi akhir(siklus II).Dengan bukti penghitungan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri Jiwo,Wedi,Klaten Tahun 2013/2014.

Kata Kunci: aktifitas,hasil belajar

 

PENDAHULUAN

SD Negeri Jiwo terletak di Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, Kabupaten

Klaten. Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah ini

masih menggunakan metode yang kurang variatif dan masih belum efektif.

Pendidikan matematika di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil belajar

berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan

kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 1994,

bahwa penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar bertujuan: (1) mendidik

siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila yang

mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap

pembangunan bangsa; (2) memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi

siswa untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi; dan (3)

memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan

mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan

lingkungannya (Depdikbud, 1994). Tujuan instruksional dijabarkan menjadi

Tujuan Pembelajaran Umum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan

Pembelajaran Khusus (TPK).

Sedangkan penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar

mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian

siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada

gilirannya diharapkan konsep pembelajaran matematika yang diajarkan oleh

guru dapat dipahami oleh siswa.

Untuk mengarah pada masalah penelitian, sesuai dengan identifikasi masalah

tersebut diatas, perlu diadakan pembatasan masalah penelitian yaitu:

1. Aktivitas dan Hasil belajar siswa dibatasi pada kegiatan-kegiatan selama siswa mengikuti proses pembelajaran matematika dengan model Demonstrasi.

2. Aktivitas dan Hasil belajar siswa dibatasi pada pembelajaran matematika pada kelas V SD.

3. Motode Demonstrasi digunakan untuk membatasi metode dalam proses pembelajaran matematika.

4. Subyek dibatasi pada siswa kelas V SD Negeri Jiwo tahun 2013/2014

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Ingin mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya

metode pembelajaran demonstrasi.

2. Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode

pembelajaran demonstrasi.

METODOLOGI PENELITIAN

I Seting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jiwo,Jiwowetan,Wedi,Klaten.

2. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Juli 2013.

Jadwal pelaksanaan

N

o

Hari,

Tangg

al

Mata

Pelajaran

Sikl

us

Wak

tu

Keteranga

n

1 17,20

Juli

2013

Matemati

ka

I 70

meni

t

Rencana

Perbaikan

Pembelajar

an (siklus

I)

2 24,27,

Juli

2013

Matemati

ka

II 70

meni

t

Rencana

Perbaikan

Pembelajar

an (siklus

II)

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan (1) metode observasi, (2) tes, (3) dokumentasi.

1. Observasi

Observasi membahas tentang data tentang situasi belajar mengajar pada

saat dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembaran observasi.

2. Tes

Tes merupakan cara pengumpulan data yang menghadapkan pertanyaan.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan soal serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oeh individu dan kelompok (M Ngalim

P,1992). Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang di pelajari menggunakan model pembelajaran

Demonstrasi.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dalam rangka

menganalisa masalah yang akan diteliti. Penulis memerlukan sebagai

keterangan atau informasi dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

objek yang akan diteliti. Teknik yang digunakan oleh peneliti dengan tujuan

untuk mencari data berupa catatan, agenda yang berasal dari guru dan data-

data tentang sekolah. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang

tidak dapat diperoleh melalui evaluasi dan observasi.

II. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mengunakan metode deskriptif

kualitatif. Data yang diperoleh berupa (a) lembar observasi tentang proses

belajar mengajar selama tindakan berlangsung, (b) hasil tes, (c) dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri Jiwo tahun

pelajaran 2013/2014 diadakan pengamatan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Kemudian dari hasil pengamatan dihitung prosentase setiap jenis

aktivitas untuk mengetahui meningkat atau tidaknya aktivitas belajar siswa dari

siklus I ke siklus selanjutnya.

III. Indikator Pencapaian

Komponen yang menjadi kriteria keberhasilan tercapainya peningkatan

aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran meningkat menjadi lebih

baik dari siklus I ke siklus berikutnya.

Kriteria peningkatan aktivitas belajar jika ada peningkatan hasil belajar siswa

yang dilihat dari ketuntasan belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal dari

siklus I ke siklus II.Dikatakan tuntas individu jika nilai setiap siswa minimal 76%

dari soal tes yang disajikan dan dikatakan tuntas klasikal jika mencapai 85% dari

banyaknya siswa yang tuntas belajar individu.

Kriteria tanggapan siswa dikatakan berhasil apabila lebih dari setengah jumlah

siswa berpendapat positif tentang penggunaan metode demonstrasi dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Refleksi Awal

1. Aktivitas Belajar siswa

Data mengenai aktivitas siswa kelas V SD Negeri Jiwo selama

pembelajaran dengan model pembelajaran demonstrasi diambil dengan

menggunakan lembar observasi dengan cara memberikan skor pada aspek

aktivitas yang dilakukan oleh siswa sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Data mengenai aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar

dapat diuraikan berdasarkan hasil pengamatan dan tes

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Tindakan pada Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Dalam RPP (I) disebutkan materi pada putaran ini adalah menuliskan tanda

waktu dengan menggunakan notasi 24 jam. Pada siklus I guru memberi

pertanyaan pengertiaan tanda waktu, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengemukakan pendapat tentang waktu.Setelah kegiatan proses

pembelajaran pada siklus I, diharapkan siswa dapat mengambil kesimpulan

tentang tanda waktu. Supaya mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa, perlu diadakan penilaian selama proses pembelajaran. Untuk mengetahui

peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari aktivitas siswa di dalam kelas saat

proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan. Setelah selesai

pembelajaran guru memberikan saran untuk mengulang materi di rumah.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2013

dan pertemuan ke dua pada tanggal 20 Juli 2013, dimulai dengan apersepsi

dengan memberikan contoh tanda waktu. Guru menyajikan tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan, kemudian menginformasikan model pembelajaran yang

akan digunakan. Untuk membangun susana terbuka dalam proses pembelajaran,

guru memberikan pengertian tentang pentingnya menghargai dan menghormati

orang lain.

Kegiatan inti pada putaran I dimulai dari aktivitas siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan tentang tanda waktu. Guru membandingkan jawaban dari

masing-masing siswa, kemudian memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-

penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban siswa.Sebagai bentuk

keaktifan guru membahas bersama dan menyuruh siswa untuk mengerjakan soal

di depan kelas.

c. Pengamatan/observasi

Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan pembelajaran melalui

metode demonstrasi siswa cukup antusias dan tidak merasa takut dalam

memberikan pertanyaan kepada guru. Awal pembelajaran siswa memang sedikit

ramai karena metode ini memungkinkan siswa untuk lebih memperbanyak

mendemontrasikan mengenai materi yang diajarkan. Walaupun begitu siswa

tetap senang dalam belajar, siswa lebih akrab, suasana belajar mengajar lebih

hidup dan siswa tetap pada batas kewajaran masih menjaga rasa hormat dan

sopan santun kepada guru. Pada saat mengerjakan soal suasana kelas menjadi

tenang karena siswa mengerjakan soal setelah mendapatkan materi. Secara garis

besar pelaksanaan tindakan pada putaran I tergolong cukup lancar. Yang perlu

diperhatikan adalah siswa masih kurang semangat dalam bertanya, mengerjakan

soal, membenarkan jawaban teman yang salah.

Refleksi

Refleksi terhadap hasil tindakan kelas siklus I, untuk mendiskusikan

hasil observasi tindakan kelas pada siklus I. Berdasarkan pada siklus I ada hal-

hal yang perlu diperhatikan sebagai catatan dalam siklus I yaitu a) pemanfaatan

waktu yang kurang efektif, mungkin ada hal baru pada metode pembelajaran jadi

siswa kurang begitu mengerti metode yang diterapkan, siswa lebih banyak bicara

pada teman sebangkunya, waktu tersita banyak untuk menenangkan siswa, (b)

aktivitas siswa selama yang menonjol mencatat dan menjawab pertayaan jika

disuruh oleh guru, (c) aktivitas guru dalam mengajar hanya memberikan

penguasaan materi saja, (d) berdasarkan perolehan nilai pada siklus pertama

perlu diadakan pematangan materi dengan lebih memaksimalkan metode

demonstrasi, (e) untuk siswa yang belum tuntas perlu penanganan serius pada

siklus II

2. Deskripsi Hasil Tindakan pada Siklus II

a. Perencanaan

Pembelajaran dilaksanakan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RRP) dengan materi ajar yang disampaikan yaitu melakukan operasi hitungan

satuan waktu. Pada siklus II guru memberikan pertayaan mengenai pengertian

pecahan, untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam mengemukakan

pendapatnya. Guru memberikan gambaran secara kongkrit tentang waktu.Pada

kegiatan inti guru menjelaskan pecahan dan guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk diskusi tentang pecahan dan siswa disuruh untuk membuat

salah satu contoh soal waktu. Setelah menjelaskan materi guru memberikan tes

siklus II.

Pelaksanaan

Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2013 dan

pertemuan ke dua pada tanggal 27 Juli 2013 dimulai setelah semua siswa

masuk dalam kelas. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

membaca basmalah. Guru mengulang materi dan membagikan hasil tes untuk

dibahas bersama selanjutnya kegiatan inti dan penutup. Sebelum menjelaskan

materi guru membagikan hasil tes yang dilakukan pada siklus I. Pada

pelaksanaan pembelajaran siklus II guru memberikan kebebasan siswa untuk

memberikan tanggapan seluas-luasnya. Pada siklus II tanggapan siswa sudah

lebih terarah dibandingkan pada siklus I dan suasana dalam kelas lebih hidup.

b. Pengamatan/ observasi

Pada observasi siklus II lebih mudah dilakukan daripada siklus I, karena

siswa sudah mengerti tentang metode pembelajaran yang diterapkan. Guru

tidak terlalu sulit untuk mengarahkan siswa supaya fokus pada materi. Sebagai

bentuk perbaikan pada siklus I, dalam proses pembelajaran peneliti

menggunakan semua sisi kelas, sehingga siswa dapat terpantau dengan baik.

Selanjutnya guru menerangkan secara keseluruhan mengenai pecahan dan

memberikan contoh beberapa. Kegiatan akhir dari proses belajar mengajar pada

siklus II, siswa diarahkan untuk membuat rangkuman tentang materi yang telah

diajarkan kemudian guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang paling

aktif. Guru berdialog dengan siswa dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan apa saja yang mereka rasakan ketika pembelajaran.

Selanjutnya, guru memberikan tes II dan mengingatkan siswa untuk

mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Dari data di atas di peroleh data bahwa rata-rata nilai hasil belajar pada

siklus II adalah 84,5 nilai tertinggi 95,nilai terendah 79 dan ketuntasan

mencapai 100%.

c. RefleksiRefleksi

Refleki tindakan siklus II mendiskusikan hasil observasi kelas yang telah

dilakukan. Berdasarkan hasil catatan lapangan dan observasi menunjukkan

bahwa pada siklus II aktivitas dan hasil siswa dalam pembelajaran meningkat

dari putaran sebelumnya. Tindakan yang diambil sudah berjalan sesuai dengan

yang direncanakan. Langkah-langkah yang disepakati berhasil meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan kesepakatan antara guru dengan

peneliti, maka tidak akan melanjutkan ke putaran selanjutnya, karena

penerapkan metode demonstrasi pada siswa kelas V SD Negeri Jiwo berhasil

pada putaran II.

Aktivitas siswa pada proses pembelajaran siklus II sbb:

a. Terdapat 4 siswa 27% cukup aktif bertanya,dan 10 siswa atau 71% yang

aktif bertanya pada kategori baik.

b. Terdapat 4 siswa 27% cukup aktif mengemikakan pendapat,dan 10 siswa

atau 71% yang aktif mengemukakan pendapat pada kategori baik.

c. Terdapat 4 siswa 27% cukup aktif menjawab,dan 10 siswa atau 71% yang

aktif menjawab pada kategori baik.

d. Terdapat 3 siswa 21% cukup aktif mengerjakan soal,dan 11 siswa atau 79%

yang aktif mengerjakan soal pada kategori baik.

e. Terdapat 4 siswa 27% cukup aktif diskusi,dan 10 siswa atau 71% yang aktif

diskusi pada kategori baik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Putaran berlanjut karena pada

putaran sebelumnya hasil yang diperoleh belum maksimal, karena penerapan

metode belum optimal, siswa belum bisa menyesuaikan dengan metode

demonstrasi. Mungkin siswa masih merasa asing dengan metode ini, sehingga

diulang dan disempurnakan pada putaran selanjutnya.

1. Aktifitas Siswa

Berdasarkan pengamatan atau observasi pada penelitian tindakan kelas yang

dilakukan dalam 2 siklus, dapat diperoleh data bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran mengalami peningkatan.

Pada sikus I aktivitas siswa belum maksimal, masih banyak siswa dalam

proses pembelajaran ramai di dalam kelas. Masih ada juga siswa yang diam saja

atau tidak melakukan aktivitas sama sekali dengan prosentase (31,5%) atau 5

siswa dari 14 jumlah siswa yang ada. Siswa berani mengapresiasikan pendapatnya

di depan kelas. Pada siklus II ini aktivitas siswa mengalami peningkatan yang

signifikan dari pada siklus I.

2. Aktifitas Guru

Sesuai hasil pengamatan atau observasi yang kami lakukan, aktivitas guru

cukup baik, ada interaksi positif dengan siswa, baik pada siklus I maupun siklus

II. Pada siklus I aktivitas guru belum nampak, guru kesulitan dalam

mengendalikan siswa yang ramai karena metode demonstrasi masih asing dimata

siswa. Pada siklus II aktivitas guru sudah maksimal dan dapat menerapkan metode

demonstrasi dengan berhasil. .

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Melalui model demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar

matematika pada siswa kelas V SD Negeri Jiwo tahun pelajaran

2013/2014.

2. Melalui model pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

matematika pada siswa kelas V SD Negeri Jiwo tahun pelajaran

2013/2014.

A. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas menunjukan bahwa

melalui model demonstrasi berhasil meningkatkan aktifitas dan hasil belajar

siswa dalam pelajaran matematika.Oleh karena itu perlu adanya suatu

kebijakan terhadap proses pembelajaran melalui model demonstrasi kontinyu

terutama pada pelajaran matematika.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk siswa: (a) beri pengawasan untuk fokus, serius dan memperhatikan

ketika mengikuti pelajaran, (b) beri motifasi agar berani bertanya jika

belum paham tentang materi yang disampaikan guru dan berani

mendemonstrasikan atau mengerjakan soal didepan kelas ketika ditunjuk

maupun ketika diberi kesempatan, (c) ketika diberi latihan soal-soal

maupun diberi kuis semangat dalam mengerjakan dan menjawab,jangan

merasa bosan karena untuk pemantapan dan pendalaman materi.

2. Untuk guru:(a) ketika menerangkan/menyampaikan materi pelajaran

secara jelas dan menyuruh siswa untuk memperhatikan serta mencatat

poin penting atau rumus-rumus, (b) guru memberi motivasi dan memberi

kesempatan siswa untuk berperan aktif saat pembelajaran, (c) guru

memberi pengulangan materi atau berupa soal-soal dan kuis untuk

memancing respon dan sebagai pemantapan, pendalaman materi, (d)

menggunakan model atau metode pembelajaran yang bervariasi

disesuaikan dengan materi dan keadaan siswa untuk mencapai target yang

maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan, seperti

menggunakan model demonstrasi dapat digunakan sebagai alternatif untuk

memaksimalkan aktivitas dan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Anton M, Mulyono. 2001. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Renika Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Natawijaya, Rohman. 2005. Belajar Dan Pembelajaran.Semarang : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Purwanto, M. Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta.Prenada. Media Group

Purwanto, M. Ngalim 2004. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

Jakarta: Bina Aksata.

Purwanto. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo Pers.

Purwanto.1997. Teori dan Hasil Belajar.Bandung : Sinar Baru Agensindo.

Soetarno.1985. Pemahaman individu I. BPK FKIP UNS. Surakarta. Penerbit UNS

Press.

Trinandita. 1984. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina

Aksata.